MANUSIA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
KABUPATEN SIDOARJO
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara
Surabaya
[email protected]
ABSTRAK
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang telah
bekerja
di atas 5 tahun, sebanyak 48 orang. Pengumpulan data dilakukan
dengan
menggunakan penyebaran kuesioner kepada karyawan Badan
Pertanahan
Nasional. Metode sampel menggunakan purposive sampling dan analisis
data
menggunakan regresi linear sederhana dengan bantuan SPSS versi 20.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa audit manajemen sumber daya
manusia
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan. Hal ini didukung
oleh fungsi
sumber daya manusia yang dilaksanakan dengan tepat akan berdampak
pada
keefektifan audit manajemen. Hubungan antara variabel Audit
Manajemen
Sumber Daya Manusia dan Kinerja Karyawan adalah cukup kuat dan
searah
karena hasilnya positif.
ABSTRACT
The population in this study is all employees who have worked in 5
years,
as many as 48 people. The data were collected by using
questionnaires distributed
to the National Land Agency employees. The sample method used
purposive
sampling and data analysis using simple linear regression with the
help of SPSS
version 20. The results showed that the audit of human resources
management
affect the improvement of employee performance. This is supported
by well-
executed human resource functions that will have an impact on the
effectiveness
of management audits. The relationship between the Audit variable
of Human
Resource Management and Employee Performance is quite strong
and
unidirectional as the result is positive.
Keywords: Audit, Human Resources Audit, Employee Performance
PENDAHULUAN
menjalankan setiap aktivitas yang ada dalam organisasi perusahaan.
Karyawan
merupakan aset terpenting yang memiliki pengaruh sangat besar
terhadap
relevan dengan karakteristik dari audit manajemen yaitu menilai dan
memperbaiki
metode dan kinerja perusahaan, melalui kehematan, efisiensi, dan
efektivitas
dengan orientasi masa depan. Dengan demikian audit manajemen dapat
digunakan
untuk menilai kinerja perusahaan, apakah perusahaan tersebut telah
menjalankan
operasionalnya sesuai prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan
atau tidak.
Apabila perusahaan menjalankan operasionalnya tidak sesuai dengan
prosedur
dan kebijakan yang berlaku maka auditor dapat memberikan
rekomendasi kepada
pihak manajemen.
memberikan tekanan terhadap karyawan misalnya dalam penyajian
data/bukti
kepada auditor. Tujuan positif audit yaitu untuk menilai kinerja
karyawan
seringkali berakibat negatif bagi pihak-pihak yang terlibat.
Pemeriksaan dianggap
sebagai tujuan dan bukan sebagai sarana untuk mencapai tujuan
sehingga
menimbulkan rasa curiga antara pihak yang memeriksa dan pihak yang
diperiksa.
Maka dari itu permasalahan yang timbul dalam Kantor Pelayanan
Publik
ini adalah pada pelayanan karyawan terhadap client yang membutuhkan
bantuan
dalam penyelesaian proses pelegalan jual beli tanah. Penempatan
karyawan pada
bidang yang sesuai dengan kemampuan mereka tentu sangat
membantu
kelangsungan hidup perusahaan. Serta tingkat produktivitas kinerja
karyawan
yang berpengaruh pada operasional kantor yang dapat dilihat dari
jumlah
karyawan aktif melalui penelitian data Sumber Daya Manusia yang
dimiliki
Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sidoarjo tersebut.
Rumusan Masalah
Sidoarjo ?
218
Kabupaten Sidoarjo.
KAJIAN TEORI
perusahaan, auditing memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan
dan
manajemen internal perusahaan, auditing merupakan suatu komunikasi
tertulis
yang menjelaskan suatu kesimpulan mengenai reliabilitas dari asersi
tertulis yang
merupakan tanggung jawab dari pihak lainnya Agoes dalam Sylvia
(2011)
menyebutkan bahwa, “auditing adalah suatu pemeriksaan yang
dilakukan secara
kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan
keuangan
yang telah disusun oleh pihak manajemen beserta catatan-catatan
pembukuan dan
bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan
pendapat
mengenai laporan kewajaran laporan keuangan tersebut.”
Jenis-Jenis Audit
Dalam melaksanakan audit, ada beberapa jenis audit yaitu audit
operasional,
audit kepatuhan dam audit atas laporan keuangan. Dari ketiga jenis
audit tersebut
tentunya memiliki berbagai informasi, kriteria serta tujuan yang
telah ditetapkan
sehingga prosedur audit dapat dijalankan serta mencapai tujuan yang
telah
ditetapkan oleh perusahaan. Misalnya dalam audit operasional harus
memiliki
standar perusahaan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas
prosedur yang
ada sehingga dapat meningkatkan kegiatan operasionalnya. Audit
kepatuhan
bertujuan untuk menentukan apakah yang di audit sesuai dengan
kondisi atau
peraturan tertentu. Sedangkan audit atas laporan keuangan bertujuan
untuk
menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut
apakah
laporan keuangan perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum
(Sunyoto (2014:8-9).
Bhayangkara (2015: 106), “Audit Manajemen Sumber Daya Manusia
merupakan penilaian dan analisis yang komprehensif terhadap
program-program
Sumber Daya Manusia.” Walaupun secara khusus, audit ini dilakukan
pada
departemen Sumber Daya Manusia, tetapi tidak terbatas hanya pada
aktivitas yang
terjadi pada organisasi secara keseluruhan termasuk yang
dilaksanakan oleh
manajer dan para supervisor. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa audit
sumber daya manusia adalah pemeriksaan dan penilaian kualitas
secara
menyeluruh terhadap aktivitas pengelolaan sumber daya manusia yang
tujuannya
untuk menilai efektivitas, efisiensi dan kesesuaian dalam
pengelolaan sumber
daya manusia dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
perusahaan.
Kinerja Karyawan
performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance
sebagai hasil
kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya kinerja mempunyai
makna yang
lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana
proses pekerjaan
berlangsung.” Kinerja organisasi merupakan hasil kerja organisasi
ataupun
gambaran mengenai apakah suatu organisasi telah dapat
melaksanakan
kegiatan/kebijakan sesuai dengan visi dan misi yang telah dibuat
oleh organisasi.
Hubungan Audit Sumber Daya Manusia dengan Kinerja Karyawan
Hubungan antara audit sumber daya manusia dengan kinerja dapat
dilihat
dari dalil-dalil yang dikemukakan oleh Susilo (2014), “bahwa
setelah perencanaan
audit sumber daya manusia dilanjutkan dengan pelaksanaan audit
sumber daya
manusia selanjutnya adalah kegiatan pengukuran kinerja, yaitu suatu
proses-
proses mengkuantifikasikan secara akurat dan valid tingkat
efisiensi dan
efektivitas suatu kegiatan yang telah terealisasi dan
membandingkannya dengan
tingkat prestasi yang direncanakan.”
Siagian (2001:31) menyatakan “Pelaksanaan audit sumber daya
manusia
bermuara pada ketiga aspek kinerja manajerial yang dapat dan harus
dijadikan
sasaran audit yaitu, pertama, kemampuan sumber daya manusia
memainkan
220
HIPOTESIS
bersifat praduga karena masih harus diuji kebenaranya. Berdasarkan
kajian
teoritis, penelitian yang relevan dan kerangka berpikir di atas
dapat ditarik
hipotesis penelitian sebagai berikut:
H0:β = 0 Audit sumber daya manusia tidak berpengaruh terhadap
peningkatan
kinerja karyawan.
H1:β ≠ 0 Audit sumber daya manusia berpengaruh terhadap peningkatan
kinerja
karyawan.
Tabel 1
1. Audit
tentang operasi perusahaan untuk
aktivitas yang masih memerlukan perbaikan yang
hasilnya berupa rekomendasi perbaikan yang
akan diberikan kepada manajemen perusahaan
sehingga aktivitas, program audit tersebut dapat
terlaksana sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
kualitas kontribusi tugas-tugas yang dilakukan
oleh individu atau kelompok untuk kerja unit atau
organisasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja
pada
Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sidoarjo yang telah bekerja di
atas 5
(lima) tahun, sebanyak 48 orang. Dalam penelitian ini semua
karyawan dijadikan
responden penelitian. Dalam penelitian ini, penentuan sampel
menggunakan
Sampel Jenuh yaitu pengambilan sampel dilakukan secara keseluruhan
dari
jumlah populasi.
Dalam Penelitian ini lokasi yang dipilih adalah Badan
Pertanahan
Nasional Kabupaten Sidoarjo, yang berada di Jl. Jaksa Agung R.
Suprapto No. 7,
Sidokumpul, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidorjo, Jawa Timur.
Objek yang
diteliti adalah 48 karyawan Badaan Pertanahan Nasional. Kemudian,
waktu
penelitian dilakukan pada tahun 2017.
Metode Analisis Data
meoment pearson yang kemudian dibandingkan dengan r tabel. Apabila
nilai
korelasinya lebih besar dari r tabel, maka pernyataan dianggap
tidak valid dan
harus dikeluarkan dari pengujian (Vika, 2015:41).
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat ukur suatu kuesioner yang merupakan
indicator
dari variabel. Suatu koesioner dikatakan reliable atau handal jika
jawaban seorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten (dapat dipercaya) atau stabil.
Pengukuran
reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan
pengukuran cronchbach alpha. Perhitungan reliabilitas dalam
penelitian ini
menggunakan program aplikasi SPSS v.20 (Vika, 2015:41).
Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Regresi Linear Sederhana
ada dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis statistik
inferensial yaitu
dengan menggunakan regresi linier sederhana (Linier Regression).
Teknik analisis
222
sudah umum digunakan dan mudah untuk dipahami (Aditya, 2015:42).
Rumus
yang digunakan sebagai berikut:
Koefisien Korelasi
manajemen sumber daya manusia terhadap peningkatan kinerja karyawan
pada
Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sidoarjo, kriteria yang
digunakan untuk
menentukan tinggi rendahnya hubungan yang terjadi antara variabel
sebagai
berikut (Sugiyono, 2012:216).
- > 0,25 – 0,5 : Korelasi Cukup
- > 0,5 – 0,75 : Korelasi Kuat
Koefisien Determinasi
mendekati 1 nilai tersebut berarti semakin besar variabel
independen (X)
mampu menerangkan variabel dependen (Y). Analisis terhadap nilai
R-square
( ) ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas (X)
dapat
menerangkan hubungan perubahan variabel terikat (Y). Sifat-sifat
R-square sangat
dipengaruhi oleh banyak variabel bebas dimana semakin banyak
variabel bebas
semakin besar nilai R-square.
1. Menentukan Formulasi Hipotesis
a. H0 : β = 0, artinya variabel X tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan
terhadap variabel Y.
223
b. H0 : β = ≠ 0, artinya variabel X mempunyai pengaruh yang
signifikan
terhadap variabel Y.
3. Menentukan Signifikansi
a. Nilai signifikasi (P Value) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha
diterima.
b. Nilai signifikasi (P Value) > 0,05 maka H0 diterima dan Ha
ditolak.
4. Membuat Kesimpulan
a. Bila (P Value) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Artinya variabel
independent mempengaruhi variabel dependent.
b. Bila (P Value) > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Artinya variabel
independent tidak mempengaruhi variabel dependent.
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Laki-laki 30 62,5%
2. Perempuan 18 37,5%
Tabel 3
Jumlah 48 100% Sumber :Peneliti (2017 )
224
Uji Validasi
Tabel 4
Sumber : Data SPSS (2017)
Dari 6 pertanyaan yang diajukan kepada 48 orang responden
ternyata
variabel Audit Manajemen Sumber Daya Manusia tidak ada item
(pertanyaan)
yang tidak valid. Untuk 48 responden dengan signifikansi 5 % yaitu
df = (n-2) =
46 yaitu sebesar 0,284. Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa
seluruh item
pertanyaan mempunyai r hitung lebih besar dari 0,284.
Tabel 5
No. Pernyataan Korelasi Keterangan
12. Item 12 0,561 Valid Sumber : Data SPSS (2017)
Dari 12 pertanyaan yang diajukan kepada 48 orang responden
ternyata
variabel Kinerja tidak ada item (pertanyaan) yang tidak valid.
Untuk 48 responden
dengan signifikansi 5 % yaitu df = (n-2) = 46 yaitu sebesar 0,284.
Berdasarkan
No. Pernyataan Korelasi Keterangan
225
Tabel 5 dapat dilihat bahwa seluruh item pertanyaan mempunyai r
hitung lebih
besar dari 0,284.
2. Kinerja Karyawan 0,755 0,6 Reliabel Sumber : Data SPSS
(2017)
Pada Tabel 6 menunjukkan bahwa hasil Uji Reliabilitas variabel
Audit
Manajemen Sumber Daya Manusia nilai cronbach.s alpha adalah 0.769
> 0,6
yang berarti reliabilitas alat ukur dapat diterima. Untuk variabel
Kinerja nilai
cronbach.s alpha adalah 0.755 > 0,6 yang berarti reliabilitas
alat ukur dapat
diterima.
Deviation
Kinerja Karyawan 48 37,00 60,00 49,19 5,110
Valid N
Tabel 7 menunjukkan hasil pengukuran deskripsi statistik
masing-masing
variabel dari 48 data pengamatan. Pada tabel tersebut terlihat
bahwa variabel
Audit Manajemen SDM memiliki kisaran empiris antara 17 sampai
dengan 30
dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 22,88 dan standar deviasi
sebesar 3,146.
Sedangkan variabel Kinerja Karyawan dari tabel menunjukkan kisaran
empiris
antara 37 sampai dengan 60 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar
49,19 dan
standar deviasi sebesar 5,110.
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif yang ditampilkan
pada Tabel
7, nilai standar deviasi dari variabel X dan Y adalah 3,146 dan
5,110
menunjukkan angka yang lebih kecil bila dibandingkan dengan nilai
rata-rata
(mean) pada variabel-variabel tersebut sebesar 22,88 dan 49,19. Hal
ini
menunjukkan hasil yang baik karena standar deviasi yang
merupakan
penyimpangan dari data tersebut lebih kecil dari nilai
rata-ratanya.
Analisis Kuantitatif
Audit_Manajemen_SD
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber: Data SPSS (2017)
= 30,793 + 0,804 X + e
Konstanta sebesar 30,793 menyatakan bahwa jika tidak ada
peningkatan
variabel Audit Manajemen Sumber Daya Manusia maka Kinerja Karyawan
tetap
sebesar 30,793 unit skor, sedangkan dengan melihat besarnya
koefisien regresi
bahwa variabel Audit Manajemen Sumber Daya Manusia sebesar 0,804
artinya
kecenderungan proyeksi perubahan antara variabel Audit Manajemen
Sumber
Daya Manusia terhadap variabel Kinerja Karyawan menunjukkan bahwa
setiap
perubahan atau peningkatan variabel Audit Manajemen Sumber Daya
Manusia
sebesar 100% maka mengakibatkan peningkatan pula pada variabel
Kinerja
Karyawan sebesar 80,4%.
Model R R Square
a. Predictors: (Constant), Audit_Manajemen_SDM
b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber: Data SPSS 2017
Korelasi (R) sebesar 0,495 mempunyai maksud hubungan antara
variabel
Audit Manajemen Sumber Daya Manusia dan Kinerja adalah cukup dan
searah
karena hasilnya positif. Searah artinya jika variabel Audit
Manajemen Sumber
Daya Manusia tinggi maka Kinerja juga tinggi. Untuk mengetahui
seberapa besar
pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien determinasinya
R Square
sebesar 0,245 atau 24,5%. Variabel Audit Manajemen Sumber Daya
Manusia
dapat dijelaskan atau terdapat pengaruh dengan variabel Kinerja
sedangkan
sisanya sebesar 75,5% berpengaruh dengan faktor lain yang tidak
diteliti.
PEMBAHASAN
Dari Tabel Coefficients ditemukan persamaan regresi linier
sederhana
yaitu: = 30,793 + 0,804 X + e . Konstanta sebesar 30,793 menyatakan
bahwa
jika tidak ada peningkatan variabel Audit Manajemen Sumber Daya
Manusia
maka Kinerja Karyawan tetap sebesar 30,739 unit skor, sedangkan
dengan melihat
besarnya koefisien regresi bahwa variabel Audit Manajemen Sumber
Daya
Manusia sebesar 0,804 artinya kecenderungan proyeksi perubahan
antara variabel
Audit Manajemen Sumber Daya Manusia terhadap variabel Kinerja
Karyawan
menunjukkan bahwa setiap perubahan atau peningkatan variabel
Audit
Manajemen Sumber Daya Manusia sebesar 100% maka mengakibatkan
peningkatan pula pada variabel Kinerja sebesar 80,4%.
Besar pengaruh Audit Manajemen Sumber Daya Manusia terhadap
peningkatan Kinerja Karyawan pada Badan Pertanahan Nasional
Kabupaten
Sidoarjo dapat dilihat dari nilai koefisien determinasinya R Square
sebesar 0,245
228
atau 24,5%. Variabel Audit Manajemen Sumber Daya Manusia dapat
dijelaskan
atau terdapat pengaruh dengan variabel Kinerja sedangkan sisanya
sebesar 75,5%
berpengaruh dengan faktor lain yang tidak diteliti.
Berdasarkan analisis statistik dengan program SPSS pada tabel
Coefficients diketahui bahwa sig t variabel Audit Manajemen Sumber
Daya
Manusia adalah 0,000. Ketentuan pegujian hipotesis yaitu jika sig t
≥ sig α = 0,05,
maka H0 diterima dan H1 ditolak, sebaliknya jika sig t < α =
0,05, maka H1
diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan
bahwa
terdapat pengaruh Audit Manajemen Sumber Daya Manusia terhadap
peningkatan
Kinerja Karyawan pada Badan Pertanahan Nasional.
SIMPULAN
Kabupaten Sidoarjo mengenai audit manajemen atas fungsi sumber daya
manusia
dapat disimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan analisis statistik dengan program SPSS diketahui
bahwa sig t
variabel Audit Manajemen Sumber Daya Manusia adalah 0,000.
Dengan
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh Audit
Manajemen
Sumber Daya Manusia terhadap peningkatan Kinerja Karyawan pada
Badan
Pertanahan Nasional Kabupaten Sidoarjo. Persamaan regresi linier
sederhana
= 30,793 + 0,804 X + e . Hal ini berarti apabila fungsi audit
manajemen
sumber daya manusia dilaksanakan dengan baik maka kinerja karyawan
akan
berjalan semakin efektif pula.
2. Korelasi (R) sebesar 0,495 mempunyai maksud hubungan antara
variabel Audit
Manajemen Sumber Daya Manusia dan Kinerja Karyawan adalah cukup
kuat
dan searah karena hasilnya positif.
3. Koefisien Determinasi R Square sebesar 0,229 atau 22,9%.
Variabel Audit
Manajemen Sumber Daya Manusia dapat dijelaskan atau terdapat
pengaruh
dengan variabel Kinerja Karyawan sedangkan sisanya sebesar
75,5%
berpengaruh dengan faktor lain yang tidak diteliti.
229
SARAN
1. Dalam hubungannya dengan Audit Manajemen Sumber Daya Manusia,
dalam
hal ini Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sidoarjo harus
lebih
memperhatikan lagi rancangan sistem audit sumber daya manusia yang
ingin
dikembangkan, pelaksanaan audit sumber daya manusia baik secara
individual
maupun kolektif, secara formal dan informal, dilakukan oleh atasan
langsung
dan manajemen urusan sumber daya manusia dan laporan hasil audit
haruslah
mengandung informasi yang cukup atau lengkap dan bersifat
faktual,
signifikan dan relevan . Hal tersebut di atas harus lebih
diperhatikan lagi agar
dalam Audit Manajemen Sumber Daya Manusia pada Peningkatan
Kinerja
Karyawan pada Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sidoarjo lebih
terarah
dan lebih baik lagi.
2. Untuk lebih meningkatkan kinerja, dalam hal ini Badan Pertanahan
Nasional
Kabupaten Sidoarjo harus lebih meningkatkan perhatiannya dalam hal
kualitas
pekerjaan, inisiatif, etika kerja, kerja sama pengetahuan tentang
pekerjaan,
tanggung jawab dan pemanfaatan waktu.
3. Bagi peneliti lain, untuk menindaklanjuti lebih jauh hasil
penelitian ini dengan
mengembangkan variabel-variabel bebas yang lain sehingga
dapat
meningkatkan kinerja karyawan Badan Pertanahan Nasional
Kabupaten
Sidoarjo.
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Randal J. Elder and Marks S. Beasley. 2012. Auditing And
Assurance
Services An Integrated Approach. Fourteenth Edition. England:
Pearson.
Bhayangkara, IBK. 2015. Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi.
Edisi 2.
Jakarta: Salemba Empat.
Hakim, Vika Velika. 2015. Audit Manajemen atas Fungsi Sumber Daya
Manusia
(Studi Kasus PT. Bank Tabungan Negara Cabang Makassar).
Skripsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar.
230
Lestari, Ira Sri. 2014. Audit Manajemen Sebagai Sarana Untuk
Menilai
Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia (Studi Kasus pada CV.
Rimba
Sentosa, Sukoharjo). Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Salemba Empat.
Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar.
Grafindo Persada.
tentang Peran Auditor Internal sebagai Pengawas, Konsultan
dan
Katalisator dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. Jurnal Nominal,
Vol.1 ,
No. 1: 35-49.
Tbk. Skripsi Universitas Pembangunan “Veteran” Jakarta.
Robert, K. Yin. 2008. Studi Kasus; Desain dan Metode. Jakarta. PT.
Raja
Grafindo Persada.
Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan. Skripsi Fakultas
Ekonomi
Universitas Bina Dharma Palembang.
terhadap Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi (Studi Kasus :
Mahasiswa
Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional Veteran). Skripsi
tidak
diterbitkan. Jawa Timur: Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan
Nasional Veteran.
of Academic Publishing Service.
http://wenysilvia130706.blogspot.com
Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
William B, Werther Jr and Keith Davis. 2011. Human Resources and
Personal
Management. Irwin McGraw-Hill.