14
PENGARUH BANYAKNYA TUGAS TERHADAP KESEHATAN MAHASISWA ITERA Fajar Dharma Mulya, Khosyi Mailisa Putri, dan Safira Ramadhanti Arsitektur Lanskap, Arsitektur, Institut Teknologi Sumatera, Jalan Terusan Ryacudu, Way Hui, Kec. Jati Agung , Lampung Selatan, Lampung, Indonesia email: [email protected], [email protected], [email protected] ABSTRAK Banyaknya tugas terhadap mahasiswa sudah menjadi hal yang lumrah ketika seseorang menjalani perkuliahan di perguruan tinggi. Banyaknya tugas sedikit besarnya memberikan pengaruh terhadap kesehatan mahasiswa, terutama mahasiswa Institut Teknologi Sumatera yang membutuhkan waktu dan energi. Apakah mahasiswa ITERA peduli dengan kesehatan menjadi pertanyaan. Selain melaksanakan tugas dengan baik dan tepat waktu, sebagai mahasiswa kita perlu menjaga kesehatan. Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang lengkap dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan. Kesehatan tidak hanya secara fisik atau yang terlihat dari luar, tetapi kesehatan jiwa/mental juga merupakan aspek penting pula dalam kesehatan. Ditambah dengan kondisi pandemi saat ini yang membuat aktivitas belajar menjadi daring juga ikut serta dalam penyebab banyaknya tugas kuliah mahasiswa saat ini dan mengurangi intensitas interaksi sosial mahasiswa. Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh banyaknya tugas terhadap kesehatan mahasiswa ITERA. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan cara mengambil data melalui kuesioner dan wawancara secara langsung. Dari data yang telah kami peroleh dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa persentase rata-rata waktu tidur mahasiswa ITERA sebelum dan sesudah masuk kuliah menurun dan banyak mahasiswa merasa pola makan dan tidurnya terganggu karena banyaknya tugas kuliah. kata kunci: mahasiswa, kesehatan, tugas PENDAHULUAN Menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992, kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Kesehatan tidak hanya tentang kesehatan fisik atau yang terlihat dari luar, tetapi juga kesehatan jiwa atau mental. Kesehatan merupakan faktor yang penting bagi kehidupan manusia. Semua orang ingin hidup dalam keadaan yang sehat karena dengan tubuh yang sehat secara jasmani dan rohani, manusia dapat hidup dan melakukan aktivitas sehari-hari, serta meningkatkan kualitas hidup baik secara sosial maupun ekonomi. Begitu juga dengan mahasiswa yang membutuhkan fisik dan mental yang baik dalam menjalani perkuliahan dengan lancar. Akan tetapi, kesehatan masih sering kali disepelekan oleh mahasiswa. Banyaknya tugas juga menjadi faktor utama mahasiswa tidak dapat menjaga pola makan, tidur, dan sosial dengan baik sehingga banyak mahasiswa yang pola makan dan tidurnya terganggu karena sibuk menjalani perkuliahan dan menyelesaikan tugas-tugas kuliah yang diberikan. Tak jarang mahasiswa mengalami stres akibat banyaknya tugas kuliah yang mengakibatkan pola makan dan tidur mahasiswa terganggu. Mahasiswa merupakan seseorang yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Keinginan mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan tinggi dilatarbelakangi oleh cita-cita. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut mahasiswa untuk belajar mengembangkan dirinya

PENGARUH BANYAKNYA TUGAS TERHADAP KESEHATAN …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH BANYAKNYA TUGAS TERHADAP KESEHATAN …

PENGARUH BANYAKNYA TUGAS TERHADAP KESEHATAN

MAHASISWA ITERA

Fajar Dharma Mulya, Khosyi Mailisa Putri, dan Safira Ramadhanti

Arsitektur Lanskap, Arsitektur, Institut Teknologi Sumatera, Jalan Terusan

Ryacudu, Way Hui, Kec. Jati Agung , Lampung Selatan, Lampung, Indonesia

email: [email protected],

[email protected], [email protected]

ABSTRAK

Banyaknya tugas terhadap mahasiswa sudah menjadi hal yang lumrah ketika seseorang

menjalani perkuliahan di perguruan tinggi. Banyaknya tugas sedikit besarnya memberikan pengaruh

terhadap kesehatan mahasiswa, terutama mahasiswa Institut Teknologi Sumatera yang

membutuhkan waktu dan energi. Apakah mahasiswa ITERA peduli dengan kesehatan menjadi

pertanyaan. Selain melaksanakan tugas dengan baik dan tepat waktu, sebagai mahasiswa kita perlu

menjaga kesehatan. Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan adalah keadaan

kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang lengkap dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau

kelemahan. Kesehatan tidak hanya secara fisik atau yang terlihat dari luar, tetapi kesehatan

jiwa/mental juga merupakan aspek penting pula dalam kesehatan. Ditambah dengan kondisi

pandemi saat ini yang membuat aktivitas belajar menjadi daring juga ikut serta dalam penyebab

banyaknya tugas kuliah mahasiswa saat ini dan mengurangi intensitas interaksi sosial mahasiswa.

Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh banyaknya tugas terhadap kesehatan

mahasiswa ITERA. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan

cara mengambil data melalui kuesioner dan wawancara secara langsung. Dari data yang telah kami

peroleh dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa persentase rata-rata waktu tidur mahasiswa

ITERA sebelum dan sesudah masuk kuliah menurun dan banyak mahasiswa merasa pola makan dan

tidurnya terganggu karena banyaknya tugas kuliah.

kata kunci: mahasiswa, kesehatan, tugas

PENDAHULUAN

Menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992, kesehatan adalah

keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang

hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Kesehatan tidak hanya tentang

kesehatan fisik atau yang terlihat dari luar, tetapi juga kesehatan jiwa atau mental.

Kesehatan merupakan faktor yang penting bagi kehidupan manusia. Semua orang

ingin hidup dalam keadaan yang sehat karena dengan tubuh yang sehat secara

jasmani dan rohani, manusia dapat hidup dan melakukan aktivitas sehari-hari, serta

meningkatkan kualitas hidup baik secara sosial maupun ekonomi. Begitu juga

dengan mahasiswa yang membutuhkan fisik dan mental yang baik dalam menjalani

perkuliahan dengan lancar.

Akan tetapi, kesehatan masih sering kali disepelekan oleh mahasiswa.

Banyaknya tugas juga menjadi faktor utama mahasiswa tidak dapat menjaga pola

makan, tidur, dan sosial dengan baik sehingga banyak mahasiswa yang pola makan

dan tidurnya terganggu karena sibuk menjalani perkuliahan dan menyelesaikan

tugas-tugas kuliah yang diberikan. Tak jarang mahasiswa mengalami stres akibat

banyaknya tugas kuliah yang mengakibatkan pola makan dan tidur mahasiswa

terganggu.

Mahasiswa merupakan seseorang yang sedang menuntut ilmu di perguruan

tinggi. Keinginan mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan tinggi

dilatarbelakangi oleh cita-cita. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang semakin pesat menuntut mahasiswa untuk belajar mengembangkan dirinya

Page 2: PENGARUH BANYAKNYA TUGAS TERHADAP KESEHATAN …

agar tidak tertinggal jauh. Mahasiswa tidak bisa mendapatkan hasil maksimal dalam

pendidikan dan karirnya jika hanya mengandalkan ilmu dari kuliah saja karena

banyak materi dan pengetahuan lainnya dari luar perkuliahan yang bukan dalam

bentuk teori. Mahasiswa dikenal erat kaitannya dengan tugas. Tugas merupakan hal

yang sangat penting bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa ITERA, mahasiswa

yang tidak mengerjakan tugas berkemungkinan mendapatkan nilai yang rendah dan

akibat dari nilai yang rendah dapat berdampak kepada kelulusan mahasiswa.

Akan tetapi, hal ini menyebabkan banyak mahasiswa yang akhirnya tidak sadar

akan kesehatannya yang penting hingga memilih makan makanan instan dan jarang

berolahraga. Ditambah adanya pandemi COVID-19 saat ini yang berdampak juga

pada mengurangnya aktivitas interaksi sosial mahasiswa ikut mengakibatkan stres

yang dialami oleh mahasiswa. Tugas merupakan hal yang harus dikerjakan oleh

mahasiswa atas perintah dosen agar mendapat nilai. Dikutip seorang psikolog

pendidikan dari LPT Universitas Indonesia menyebutkan bahwa jika mahasiswa

diberikan tugas dengan durasi belajar tepat, hal tersebut akan memiliki banyak sisi

positif dan juga mahasiswa dapat membagi waktu secara lebih efisien serta dapat

mengulas pelajaran-pelajaran sebelumnya.

Namun, maraknya pemberian tugas yang tidak sesuai porsinya memiliki sisi

negatif. Tugas yang terlalu banyak berpotensi membuat mahasiswa tertekan

sehingga mengakibatkan mahasiswa tidak menyukai pelajaran tersebut karena

kelelahan dan bosan. Selain itu, banyaknya tugas bisa menyebabkan penurunan

kesehatan, terutama ketika tugas diberikan secara mendadak dan berdekatan dengan

tugas lainnya sehingga dapat menyebabkan pola makan dan tidur mahasiswa

terganggu. Di sisi lain, tubuh membutuhkan asupan oksigen yang cukup melalui

pembuluh darah dan apabila tidur tidak cukup, hal tersebut dapat menyebabkan

penyempitan pembuluh darah serta berdampak pada mental dan daya tubuh yang

melemah karena cenderung bergerak pasif dan berdampak terhadap sifat malas

yang mengakibatkan malas mengerjakan tugas yang merupakan kewajiban

mahasiswa.

Oleh karena itu, hal-hal ini melatarbelakangi penulis untuk melakukan

penelitian mengenai “Pengaruh Banyaknya Tugas Terhadap Kesehatan Mahasiswa

ITERA”. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

banyaknya tugas terhadap kesehatan mahasiswa ITERA. Kedua, mengetahui faktor

apa saja yang menyebabkan mahasiswa ITERA mengalami kesehatan yang

terganggu secara fisik maupun mental akibat dari banyaknya tugas. Terakhir, untuk

mengetahui dampak dari terganggunya kesehatan mahasiswa ITERA secara fisik

maupun mental.

Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa

atas kesehatan dan bagaimana mahasiswa seharusnya dalam mengerjakan tugas

dengan baik tanpa harus mengorbankan pola makan dan tidur terganggu karena dari

penelitian ini kita dapat mengetahui kemampuan manajemen waktu, kesehatan

akibat dari banyaknya tugas, dan banyaknya pemberian tugas terhadap mahasiswa

yang dapat menjadi acuan dan evaluasi untuk sistem pembelajaran yang lebih baik

dan meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan pada mahasiswa. Kesehatan

merupakan hal yang penting bagi manusia, khususnya mahasiswa. Ilmu-ilmu yang

dipelajari saat perkuliahan akan menjadi tidak berguna nantinya jika mahasiswa

tidak memiliki tubuh yang sehat baik jiwa maupun raga dan dapat berdampak pada

Page 3: PENGARUH BANYAKNYA TUGAS TERHADAP KESEHATAN …

generasi pemimpin-pemimpin negara. Maka dari itu, kesadaran dalam menjaga

kesehatan sangat penting sejak dini.

TEORI DAN METODE

Pengertian Kesehatan

Kesehatan adalah sebuah sumber daya yang dimiliki semua manusia dan bukan

merupakan suatu tujuan hidup yang perlu dicapai. Kesehatan tidak hanya terfokus

pada fisik yang bugar, tetapi juga meliputi jiwa yang sehat dimana individu dapat

bersikap toleran dan dapat menerima perbedaan (Brook, 2017). Kesehatan

seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental, dan sosial saja, tetapi juga

diukur dari produktivitasnya yang berarti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan

secara ekonomi (Notoatmodjo, 2005). Menurut Kemenkes yang tertulis di UU No.

23 tahun 1992, kesehatan merupakan keadaan normal dan sejahtera anggota tubuh,

sosial, dan jiwa pada seseorang untuk dapat melakukan aktivitas tanpa gangguan

yang berarti yang terdapat kesinambungan antara kesehatan fisik, mental, dan sosial

seseorang, termasuk dalam melakukan interaksi dengan lingkungan. Menurut

(Perkins, 1938), seorang ahli medis, kesehatan merupakan keseimbangan yang

dinamis antara fungsi dan bentuk tubuh dalam kaitannya dengan lingkungan sekitar

yang memengaruhi kedua elemen tersebut. Dari beberapa pendapat ahli tersebut,

dapat disimpulkan bahwa kesehatan berarti kondisi seseorang dengan jiwa dan raga

yang baik sehingga dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dan mencapai tujuan

hidup.

Jenis-Jenis Kesehatan

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebutkan bahwa kesehatan merupakan

ketahanan jasmani, rohani, dan sosial yang dimiliki oleh manusia sebagai karunia

dari Allah yang wajib disyukuri dengan cara mengamalkan segala ajaran-Nya.

Menurut (Brook, 2017), kesehatan adalah sebuah sumber daya yang dimiliki semua

manusia dan bukan merupakan suatu tujuan hidup yang perlu dicapai. Kesehatan

tidak hanya tentang terfokus fisik yang baik, tetapi juga meliputi jiwa yang sehat

sehingga seseorang dapat beraktivitas dengan baik dan lancar. Kesehatan juga

merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Kesehatan merupakan hal yang

sangat penting dalam kehidupan manusia. Sehat juga merupakan keadaan dari

kondisi fisik yang baik, mental yang baik, dan juga kesejahteraan sosial, tidak hanya

merupakan ketiadaan dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1948). Adapun jenis-

jenis kesehatan, antara lain;

1. Kesehatan tubuh atau fisik

Kesehatan fisik adalah keadaan dimana organ-organ atau bagian tubuh

seseorang dapat berfungsi dengan baik tanpa merasakan adanya rasa sakit.

Kesehatan fisik ditandai dengan kondisi tubuh yang bugar dan organ-organ

tubuh yang berfungsi dengan normal sehingga seseorang dapat beraktivitas

dengan normal. Kesehatan tubuh atau fisik dapat dijaga dengan melakukan

olahraga yang rutin setiap harinya, menjaga pola makan yang sehat, serta waktu

tidur yang cukup.

2. Kesehatan jiwa atau mental

Kesehatan mental adalah suatu keadaan seseorang tidak memiliki perasaan

bersalah terhadap dirinya sendiri, memiliki estimasi yang realistis terhadap

dirinya sendiri dan dapat menerima kekurangan atau kelemahannya,

kemampuan menghadapi masalah-masalah dalam hidupnya, memiliki kepuasan

Page 4: PENGARUH BANYAKNYA TUGAS TERHADAP KESEHATAN …

dalam kehidupan sosialnya, serta memiliki kebahagiaan dalam hidupnya

(Pieper&Uden, 2006). Berbeda dengan kesehatan fisik, kesehatan fisik bisa

didapatkan dengan lebih mudah, sedangkan kesehatan mental biasanya hanya

bisa didapat oleh orang-orang yang mempunyai kestabilan emosi, jiwa yang

bersih, serta tidak mempunyai banyak permasalahan dalam hidupnya. Kesehatan

mental mencakup tiga komponen, yaitu pikiran yang positif, emosional, dan

spiritual.

a. Pikiran

Pikiran yang positif sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh dan jiwa

seseorang. Pikiran positif akan menuntun seseorang untuk berperilaku yang

baik serta membantu untuk bersikap baik dalam mengatasi permasalahan.

Manfaat yang bisa didapat dengan berpikir positif, yaitu lebih mudah

melawan stres, dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung,

mempercepat masa pertumbuhan, dan dapat meningkatkan kesehatan pada

lansia (Adrian, 2018).

b. Emosional

Kesehatan emosional dapat memungkinkan seseorang untuk bekerja

secara positif setiap hari dan dapat membantu untuk mengurangi stres.

Kesehatan emosional juga berpengaruh terhadap kesehatan fisik seseorang.

Seseorang dapat mengetahui dirinya mempunyai kesehatan emosional yang

baik dengan cara memperlakukan orang lain dengan baik, olahraga dan

menjaga pola makan yang teratur, mudah memaafkan dan memperbaiki

hubungan yang buruk, lebih fleksibel atau mudah beradaptasi dengan

keadaan di lingkungannya, lebih menghargai pengalaman ketimbang hal

yang berbau material, memahami emosi dalam dirinya, merasa bersyukur,

terbuka dengan pengalaman baru, serta memiliki prinsip pentingnya

pengembangan diri.

c. Spiritual

Spiritual yang sehat dapat dilihat dari cara seseorang mengekspresikan

rasa bersyukur, pujian, dan kepercayaannya kepada Tuhan Yang Maha

Kuasa. Kesehatan spiritual juga dapat dilihat dari praktik keagamaan

seseorang. Kesehatan spiritual memiliki hubungan dengan dimensi lainnya,

seperti fisik, sosial, psikologis, dan kultural. Spiritual adalah suatu

kepercayaan dalam hubungan antar manusia dengan beberapa kekuatan di

atasnya, kreatif, kemuliaan atau sumber energi. Spiritual juga merupakan

pencarian arti dalam kehidupan, pengembangan dari nilai-nilai, dan sistem

kepercayaan seseorang yang mana akan terjadi konflik bila pemahamannya

dibatasi (Hanafi & Djuariah, 2005).

Pengertian Stres Menurut Charles D. Speilberger, stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang

mengenai seseorang, misalnya objek dalam lingkungan atau sesuatu stimulus yang

secara objektif berbahaya. Stres juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan,

dan gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang

(Donsu, 2017), sedangkan menurut (Richard, 2010), stres adalah suatu proses yang

menilai suatu peristiwa sebagai sesuatu yang mengancam ataupun membahayakan

dan individu merespon peristiwa tersebut pada level fisiologis, emosional, kognitif

dan perilaku. Stres adalah suatu perasaan yang dialami apabila seseorang menerima

tekanan (Dilawati, 2010). Tekanan atau tuntutan yang diterima mungkin datang

Page 5: PENGARUH BANYAKNYA TUGAS TERHADAP KESEHATAN …

dalam bentuk mengekalkan jalinan 10 perhubungan, memenuhi harapan keluarga,

dan untuk pencapaian akademik (Syahabuddin, 2010). Berdasarkan teori para ahli

di atas dapat disimpulkan bahwa stres adalah suatu peristiwa yang bersifat negatif

atau berdampak buruk yang dapat mengancam dan membahayakan individu,

termasuk mahasiswa.

Pentingnya Kesehatan Mahasiswa

Kesehatan mahasiswa sangat terkait dengan kesehatan mental. Untuk

mengetahui apakah seseorang terganggu mentalnya atau tidak bukanlah hal yang

mudah karena tidak mudah diukur, diperiksa ataupun dideteksi dengan alat-alat

ukur seperti halnya dengan kesehatan jasmani atau badan (Daradjat, 2001). Hal ini

berarti menyatakan bahwa kesehatan mental adalah relatif, yaitu tidak terdapat

batas-batas yang tegas antara wajar dan menyimpang. Akibatnya, tidak ada batas

yang tegas antara kesehatan mental dengan gangguan kejiwaan. Hal ini

menyebabkan kesehatan mental mahasiswa sering kali disepelekan. Meskipun

demikian, ada beberapa ahli yang berusaha merumuskan tolok ukur kesehatan

mental seseorang. Sadli (Bastaman, 1995), mengemukakan tiga orientasi dalam

kesehatan jiwa, yakni:

1. Orientasi Klasik: Seseorang dapat dianggap sehat bila ia tidak memiliki keluhan

tertentu, seperti ketegangan, rasa lelah, cemas, rendah diri atau perasaan tak

berguna, yang semuanya menimbulkan perasaan sakit atau rasa tak sehat yang

mengganggu efisiensi kegiatan sehari-hari.

2. Orientasi penyesuaian diri: Seseorang dapat dianggap sehat secara psikologis bila

ia mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan orang-orang lain dan

lingkungan sekitarnya.

3. Orientasi pengembangan potensi: Seseorang dapat dianggap mencapai taraf

kesehatan jiwa bila ia mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensinya

menuju kedewasaan sehingga ia bisa dihargai oleh orang lain dan dirinya sendiri.

Metode Penelitian Tugas yang telah diberikan oleh dosen tentu memberi pengaruh terhadap

pembelajaran mahasiswa. Selain menjadi kewajiban, mahasiswa juga dituntut

memiliki fisik dan mental yang baik dalam menjalani perkuliahan dengan lancar.

Dalam melakukan penelitian, metode yang digunakan sangat penting untuk

membantu penulis mengetahui apa saja pengaruh banyaknya tugas terhadap

kesehatan mahasiswa ITERA. Metode adalah satu cara yang dapat digunakan di

dalam penelitian untuk mencapai tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk

mendapatkan dan mengumpulkan data. Metode yang dilakukan dalam melakukan

penelitian yaitu metode deskriptif. Metode penelitian deskriptif merupakan metode

yang digunakan untuk mengumpulkan data yang bertujuan untuk memecahkan

masalah yang diteliti. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang

dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah

disebutkan dan hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan (Arikunto, 2010). Dalam

penelitian ini, metode deskriptif yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan mewawancarai narasumber baik secara langsung maupun tidak langsung.

2. Kuesioner

Page 6: PENGARUH BANYAKNYA TUGAS TERHADAP KESEHATAN …

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data atau informasi melalui formulir

yang berisi seperangkat pertanyaan kepada sampel orang banyak atau responden

untuk mendapatkan jawaban yang diperlukan secara efisien.

Teknik pengumpulan data wawancara (langsung, melalui Google Meet, dan

WhatsApp) dilakukan secara tidak langsung atau secara daring. Wawancara

dilakukan kepada beberapa mahasiswa sebagai responden untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan. Responden merupakan mahasiswa

ITERA secara acak untuk dijadikan sampel penelitian. Teknik pengumpulan data

kuesioner dilakukan menggunakan media Google Form untuk memuat pertanyaan-

pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden. Kuesioner dibagikan melalui

internet dengan sistem daring menggunakan media sosial seperti WhatsApp.

Pertanyaan dengan kuesioner lebih bersifat kuantitatif dibandingkan wawancara.

Hasil data responden akan disajikan dalam bentuk diagram baik diagram batang

maupun diagram lingkaran.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam melaksanakan metode penelitian, kami melakukan pengumpulan data

melalui kuesioner dan wawancara. Setelah melakukan pengumpulan data

kuesioner, kami menyebarkan beberapa pertanyaan menggunakan Google Form

kepada mahasiswa aktif ITERA. Dalam kurun waktu tujuh hari, kami berhasil

mengumpulkan responden sebanyak 47 orang yang terdiri dari mahasiswa angkatan

2018 sebanyak 2 orang, angkatan 2019 sebanyak 5 orang, dan angkatan 2020

sebanyak 40 orang. Dari keseluruhan responden, mayoritas merupakan mahasiswa

aktif angkatan 2020. Pada kuesioner ini, kami membagi pertanyaan menjadi tiga

bagian yang menjadi pokok masalah kami dalam mengetahui pengaruh banyaknya

tugas terhadap kesehatan mahasiswa ITERA. Pada bagian pertama, kami

menanyakan rata-rata waktu tidur mahasiswa sebelum dan sesudah masuk kuliah,

jumlah rata-rata tugas yang diperoleh dalam seminggu, hingga lama waktu yang

biasanya dihabiskan dalam mengerjakan tugas. Pada bagian kedua dan ketiga, kami

menanyakan tentang pola makan dan tidur mahasiswa, kesehatan fisik dan mental,

dan efektivitas pemberian tugas dalam pembelajaran. Dari kuesioner tersebut yang

telah kami sebar, berikut beberapa data yang dapat kami sajikan.

Gambar 1 Diagram Lama Waktu yang Biasanya Dihabiskan Mahasiswa untuk

Mengerjakan Tugas dalam Sehari

Lama Waktu yang Biasanya Dihabiskan Mahasiswa untuk

Mengerjakan Tugas dalam Sehari

>5 jam

4-5 jam 2-3 jam

Page 7: PENGARUH BANYAKNYA TUGAS TERHADAP KESEHATAN …

Dari hasil data responden, sebanyak 36.2% mahasiswa menghabiskan waktu

mengerjakan tugas selama 4-5 jam sehari, 34% mengerjakan selama lebih dari lima

jam, dan 29.8% mahasiswa mengerjakan selama 2-3 jam sehari. Berdasarkan hasil

kuesioner, dapat dilihat bahwa mayoritas mahasiswa ITERA biasanya

menghabiskan waktu selama 4-5 jam sehari untuk mengerjakan tugas kuliah.

Selain itu, mahasiswa juga merespon rata-rata jumlah waktu tidur sebelum dan

sesudah masuk kuliah. Sebelum masuk kuliah, rata-rata mahasiswa memiliki 7-8

jam waktu tidur dalam sehari, yaitu sebanyak 55.3% dari total responden. Setelah

masuk kuliah, rata-rata jam tidur yang diperoleh mahasiswa semakin menurun

menjadi 5-6 jam sehari, yaitu sebanyak 53.2% dari total responden. Dari data yang

sudah dikumpulkan juga diketahui rata-rata tugas yang diterima mahasiswa dalam

seminggu ada sebanyak empat tugas. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa

membutuhkan waktu yang lebih dalam mengerjakan tugas selain waktu yang

dipakai untuk kuliah dan kegiatan lainnya sehingga jam tidur mahasiswa berkurang

dari sebelumnya.

Gambar Grafik Tingkat Mahasiswa Merasa Stres karena Banyaknya Tugas

Gambar 2 Grafik Tingkat Mahasiswa Merasa Stres karena Banyaknya Tugas

Kuliah

Dari grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa banyak mahasiswa yang merasa

stres karena banyaknya tugas kuliah. Dalam skala 1-4, sebanyak 34% mahasiswa

merasa sangat stres, 36.2% mahasiswa merasa stres, 27.7% mahasiswa merasa

cukup stres, dan 2.1% mahasiswa merasa tidak stres. Stres biasanya diakibatkan

oleh beberapa faktor, seperti berada di bawah tekanan dan khawatir akan sesuatu.

Hal ini memungkinkan mahasiswa berada di bawah tekanan berupa tanggung jawab

terhadap tugas kuliah dan khawatir terhadap hasil tugas, apakah dapat diselesaikan

dengan baik dan maksimal atau tidak. Beberapa mahasiswa yang pernah merasa

stres berpendapat bahwa mereka menangani stres dengan berbagai cara, yaitu

mencicil tugas, belajar dengan teman, hingga membagi waktu sebaik mungkin,

seperti pendapat Dito Putratama dalam menangani stres, “Menanganinya dengan

bermain game, mendengarkan lagu, dan istirahat.”

Tingkat Mahasiswa Merasa Stres karena Banyaknya Tugas

Kuliah

1: Tidak stres 2: Cukup stres 3: Stres 4: Sangat stres

Page 8: PENGARUH BANYAKNYA TUGAS TERHADAP KESEHATAN …

Gambar 3 Grafik Banyaknya Tugas Memengaruhi Kesehatan Fisik

Mahasiswa

Selain kesehatan mental, kami menanyakan pengaruh banyaknya tugas

terhadap kesehatan fisik mahasiswa. Grafik di atas menunjukkan bahwa ada

sebanyak 34% mahasiswa berpendapat bahwa banyaknya tugas memengaruhi

kesehatan fisik mereka, sebanyak 36.2% mahasiswa mengatakan berpengaruh,

sebanyak 27.7% mahasiswa mengatakan cukup berpengaruh, dan 2.1% mahasiswa

mengatakan sangat tidak berpengaruh. Hal ini menunjukkan bahwa banyak

mahasiswa yang tidak hanya kesehatan mentalnya terganggu, tetapi juga kesehatan

fisiknya. Hal ini juga dapat dibuktikan melalui diagram di bawah mengenai

bagaimana pola makan dan tidur mahasiswa di tengah banyaknya tugas kuliah.

Gambar 4 Diagram Tingkat Mahasiswa Merasa Pola Makan dan Tidur Terganggu

Pada diagram di atas menunjukkan bahwa sebanyak 74.5% mahasiswa ITERA

merasa pola makan dan tidurnya terganggu dan 25.5% lainnya mengatakan tidak.

Selain berada di bawah tekanan dan khawatir akan tugas yang tidak selesai atau

maksimal, tidur yang tidak cukup dan pola makan yang terganggu dapat

Tingkat Mahasiswa Merasa Pola Makan dan Tidur

Terganggu

1: Tidak stres 2: Cukup stres 3: Stres 4: Sangat stres

Tidak,

Ya,

Tingkat Banyaknya Tugas Memengaruhi Kesehatan Fisik

Mahasiswa

1: Sangat tidak berpengaruh 2: Cukup berpengaruh 3: Berpengaruh

4: Sangat berpengaruh

Ya,

Page 9: PENGARUH BANYAKNYA TUGAS TERHADAP KESEHATAN …

menyebabkan mahasiswa stres. Banyaknya mahasiswa yang stres akibat

mengerjakan tugas kuliah biasanya didukung dengan pola makan dan tidur yang

terganggu. Dalam mengerjakan tugas kuliah, mahasiswa membutuhkan waktu yang

lebih selain kegiatan kuliah dan aktivitas lainnya. Hal ini dapat memengaruhi pola

makan dan tidur, seperti begadang dan telat makan.

Selain itu, banyaknya mahasiswa dengan pola makan dan tidur yang terganggu

juga berkaitan dengan manajemen waktu mahasiswa dalam mengatur waktunya

antara kuliah dengan aktivitas lainnya, seperti pendapat dari Dito Putratama,

“Mengerjakan tugas yang memiliki deadline lebih dahulu sebagai prioritas utama,

lalu mengerjakan yang lain”. Lalu, ada pula pendapat lainnya seperti pendapat

Indira Paramarini, “Jadi direncanakan di akhir pekan atau di malam hari full untuk

tugas.” Hal ini membuktikan keterkaitan yang erat antara banyaknya tugas,

manajemen waktu, dan pola makan dan tidur dapat menjadi faktor mahasiswa

mengalami stres atau tidak. Apabila mahasiswa dapat membagi waktunya dalam

berkuliah, mengerjakan tugas, dan kegiatan lainnya dengan baik, mahasiswa akan

cenderung tidak mengalami stres, begitu sebaliknya jika seorang mahasiswa tidak

dapat mengatur waktunya dengan baik sehingga memilih untuk begadang hingga

telat makan yang akan berpotensi lebih tinggi mengalami stres.

Gambar 5 Diagram Tugas yang Diberikan Oleh Dosen Sudah Tepat

Meskipun mendapat banyak tugas kuliah, banyak mahasiswa berpendapat

bahwa tugas yang diberikan oleh dosen sudah tepat. Hal ini dapat dilihat dari

diagram di atas yang menunjukkan bahwa mahasiswa yang berpikir tugas yang

diberikan oleh dosen sudah tepat ada sebanyak 76.6% mahasiswa dan mahasiswa

yang berpikir sebaliknya bahwa tugas yang diberikan oleh dosen tidak atau belum

tepat sebanyak 23.4% dari total responden. Hal ini menunjukkan masih tingginya

kesadaran mahasiswa dalam menuntut ilmu karena tugas yang diberikan oleh dosen

merupakan tanggung jawab dan dapat mendukung pembelajaran bila diberikan

dengan porsi yang tepat.

Tugas yang Diberikan Oleh Dosen Sudah Tepat

Ya,

Tidak,

Page 10: PENGARUH BANYAKNYA TUGAS TERHADAP KESEHATAN …

Gambar 6 Efektivitas Pemahaman Mahasiswa dengan Banyaknya Tugas

dalam Mata Kuliah Terkait

Akan tetapi, jika porsi tugas yang diberikan berlebihan atau tidak tepat,

mahasiswa cenderung mengalami ketidakefektifan dalam memahami mata kuliah

terkait. Pada diagram di atas, terdapat perbedaan persentase yang cukup kecil ketika

kami menanyakan kepada mahasiswa ITERA apakah banyaknya tugas efektif

terhadap pemahaman mahasiswa mengenai mata kuliah terkait. Dari hasil yang

kami peroleh, sebanyak 57.4% mahasiswa berpikir banyaknya tugas efektif

terhadap pemahaman mereka dalam sebuah mata kuliah, sedangkan 42.6% lainnya

berpikir bahwa banyaknya tugas tidak efektif dalam mendukung pemahaman

mahasiswa terhadap mata kuliah tugas terkait, seperti pendapat Che Ranny

Dellmasyura Faota, “Tidak sama sekali, karena dari tugas kita bisa menyontek dan

itu menurut saya tidak efektif untuk membuat mahasiswa mengerti apa materi yang

dipelajari”, sedangkan pendapat Rakha Efriza sebaliknya, “Ya, karena kita jadi

lebih sering berlatih”.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pemahaman mahasiswa terhadap

suatu mata kuliah tidak hanya tergantung dari jumlah tugas yang diberikan, tetapi

juga jenis tugas yang diberikan, seperti pendapat Dito Putratama, “Kemampuan

memahami mata kuliah juga tergantung tugas seperti apa yang diberikan oleh

dosen.” Lalu, pendapat lain terkait pengaruh banyaknya tugas terhadap kemampuan

mahasiswa memahami mata kuliah, seperti dari Dian Demak Dominica, “Kalau dari

prodi DKV sendiri sih ya berpengaruh dalam kemampuan karena kan di DKV

banyak praktiknya, praktik gambar sih ya lebih tepatnya, jadi makin sering kita

latihan, ya semakin mahir juga dalam menggambar.” Hal ini benar membuktikan

bahwa tidak hanya kuantitas tugas yang diberikan, tetapi jenis atau kualitas tugas

juga berpengaruh terhadap pemahaman mahasiswa dalam memahami suatu mata

kuliah.

Efektivitas Pemahaman Mahasiswa dengan Banyaknya

Tugas dalam Mata Kuliah Terkait

Ya,

Tidak,

Page 11: PENGARUH BANYAKNYA TUGAS TERHADAP KESEHATAN …

Gambar 7 Tingkat Mahasiswa Berpikir Tugas yang Diberikan oleh Dosen

Bermanfaat

Tidak hanya tugas yang diberikan oleh dosen sudah tepat, mayoritas

mahasiswa setuju bahwa tugas yang diberikan oleh dosen bermanfaat. Pada

diagram di atas, sebanyak 87.2% mahasiswa setuju dan 12.8% mahasiswa tidak

setuju bahwa tugas yang diberikan oleh dosen bermanfaat. Hal ini menunjukkan

bahwa banyak mahasiswa yang berpikir tugas yang diberikan oleh dosen

bermanfaat dalam akademik mahasiswa meskipun banyaknya tugas kadang

membuat pola makan dan tidur mahasiswa terganggu sehingga dapat menyebabkan

mahasiswa stres dan akhirnya kesehatan fisik mahasiswa ikut terpengaruh karena

banyaknya tugas kuliah yang diberikan.

SIMPULAN

Selain aktif berkuliah dan berkegiatan lainnya, memiliki banyak tugas kuliah

merupakan hal yang lazim dalam kehidupan mahasiswa. Tugas merupakan

kewajiban dan tanggung jawab mahasiswa. Mahasiswa dituntut untuk mengerjakan

tugas dengan baik agar mendapat nilai yang baik pula. Akan tetapi, banyaknya

tugas sering kali membuat mahasiswa terpaksa begadang dan telat makan karena

fokus pada tugas yang sedang dikerjakan. Hal itu membuat mahasiswa sering

merasa stres karena pola tidur dan makan yang terganggu ditambah perasaan di

bawah tekanan berupa tanggung jawab tugas kuliah dan kekhawatiran terhadap

hasil tugas yang dikerjakan.

Pola makan dan tidur yang terganggu erat kaitannya dengan sebagian

mahasiswa karena aktivitasnya yang cenderung padat selain mengerjakan tugas.

Mahasiswa juga memiliki aktivitas lainnya, baik aktif di dalam atau di luar kampus,

maupun aktivitas di rumah. Tugas yang diberikan dengan porsi yang tidak tepat

dapat mengganggu kesehatan fisik maupun mental mahasiswa. Sebagai mahasiswa,

kesehatan fisik dan mental merupakan hal yang penting untuk dijaga dalam

mendukung perkuliahan mahasiswa agar mahasiswa dapat menyelesaikan

pendidikannya dengan baik dan maksimal. Ada pula manajemen waktu yang baik

dapat mendukung mahasiswa dalam mencapai tujuan hidupnya. Apabila tugas

Tugas yang Diberikan oleh Dosen Bermanfaat

Ya,

Tidak,

Page 12: PENGARUH BANYAKNYA TUGAS TERHADAP KESEHATAN …

diberikan dengan porsi yang tepat kepada mahasiswa, mahasiswa dapat lebih

menjaga kesehatannya sehingga melancarkan perkuliahan mahasiswa hingga akhir.

Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan dapat mengatur waktunya dengan baik

antara kuliah dan aktivitas lainnya agar terhindar dari stres dan kesehatan fisik yang

terganggu.

DAFTAR PUSTAKA

Bastaman, H. (1995). lntegrasi Psikologi dengan Islam; Menuju Psikologi lslami.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar dan Yayasan lnsan Kami.

Bitar. (2021, Maret 28). Pengertian Kesehatan. Retrieved from gurupendidikan:

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kesehatan/

Buruknya Pengaruh Tugas yang Berjibun. (2018, November 2). Retrieved from

kompasiana:

https://www.kompasiana.com/evitarchm/5bd16900677ffb49a1369775/bur

uknya-pengaruh-tugas-yang-berjibun

Daradjat, Z. (2001). Kesehatan Mental. Jakarta: PT Gunung Agung.

Fachry, R. (n.d.). Kesehatan Spiritual. Retrieved from ACADEMIA:

https://www.academia.edu/4438179/KESEHATAN_SPIRITUAL

Halawa, M. V. (2021). Efektivitas Pemanfaatan Platform Media Sosial dalam

Pembelajaran Praktikum Secara Daring. Attractive : Innovative Education

Journal.

Ibrahim, A. (n.d.). Pengertian Kesehatan dan Jenis-Jenis Kesehatan Manusia.

Retrieved from Pengertian Definisi:

https://pengertiandefinisi.com/pengertian-kesehatan-dan-jenis-jenis-

kesehatan-manusia/

Notoatmodjo, S. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sari, I. K. (2020, Agustus 17). Ketahui 10 Hal yang Menjadi Tanda-Tanda Anda

Punya Kesehatan Mental yang Baik. Retrieved from kumparanWOMAN:

https://kumparan.com/kumparanwoman/ketahui-10-hal-yang-menjadi-

tanda-anda-punya-kesehatan-emosional-yang-baik-1u1D64SzfI0/full

Page 13: PENGARUH BANYAKNYA TUGAS TERHADAP KESEHATAN …

LAMPIRAN

Bukti Diskusi

Gambar 8 Bukti Diskusi 1

Gambar 9 Bukti Diskusi 2

Page 14: PENGARUH BANYAKNYA TUGAS TERHADAP KESEHATAN …

Gambar 10 Bukti Diskusi 3