13
1 PENGARUH BERMAIN SEPAK TAKRAW TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SANTRIWAN KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH DI PONDOK PESANTREN AR-RAHMAN PALEMBANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Ari Putra Pratama 1523500043 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG 2020

PENGARUH BERMAIN SEPAK TAKRAW TERHADAP …

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH BERMAIN SEPAK TAKRAW TERHADAP …

1

PENGARUH BERMAIN SEPAK TAKRAW TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI PADA

SANTRIWAN KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH

DI PONDOK PESANTREN AR-RAHMAN PALEMBANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Universitas Islam

Negeri Raden Fatah

Ari Putra Pratama

1523500043

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

PALEMBANG

2020

Page 2: PENGARUH BERMAIN SEPAK TAKRAW TERHADAP …

2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Percaya terhadap kemampuan yang dimiliki merupakan

bekal yang sangat penting bagi seseorang dalam kehidupannya.

Ketika seseorang percaya terhadap kemampuan yang dimilikinya

maka dirinya akan merasa mampu melakukan suatu hal.

Kesuksesan dalam segala bidang akan sulit tercapai jika

seseorang tidak memiliki kepercayaan diri yang cukup. Menurut

Widjaja (2016) rasa percaya diri adalah sikap atau keyakinan

yang terdapat dalam diri sendiri. Rasa percaya diri bukan

memberikan suatu kompensasi suatu kelemahan pada kelebihan.

Namun, bagaimana individu tersebut mampu menerima dirinya

apa adanya, mampu mengerti seperti apa dirinya dan pada

akhirnya akan percaya bahwa dirinya mampu melakukan

berbagai hal dengan baik.

Sedangkan menurut Mastuti & Aswi (2008) menyatakan

rasa percaya diri adalah sikap positif individu yang memampukan

dirinya untuk mengembangkan penilaian positif, baik terhadap

diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang

dihadapinya. Pada dasarnya setiap orang yang dilahirkan

memiliki potensi yang unik dan mereka lebih tertarik pada

dirinya sendiri hanya saja sebagai manusia terkadang dalam

menjalani hidup ini sering tidak terpikirkan bahwa mereka

terlahir dengan kepribadian dan potensi yang besar melebihi apa

yang mereka pikirkan. Percaya diri merupakan suatu keyakinan

Page 3: PENGARUH BERMAIN SEPAK TAKRAW TERHADAP …

3

seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan

keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa

mencapai berbagai tujuan didalam hidupnya.

Ciri orang yang memiliki percaya diri akan tampak pada

perilakunya yang dapat bekerja sama secara efektif,

melaksanakan tugas-tugas dengan baik, bertangung jawab, tidak

bergantung pada orang lain, optimis dan toleran. Perilaku

tersebut akan membantu siswa mencapai prosese belajar.

Seorang siswa yang memiliki kepercayaan diri akan berusaha

keras dalam mencapai prestasi belajar siswa. Sebagian besar

siswa yang tidak percaya diri menyebabkan rasa tidak nyaman

secara emosional yang bersifat sementara. Tetapi bagi beberapa

individu lain, rendahnya atau hilangnya rasa percaya diri dapat

menyebabkan masalahnya, misalnya depresi, bunuh diri,

kecemasan yang tidak wajar dan masalah penyesuaian diri

lainnya (Santrock 2003). Sedangkan menurut Thantaway dalam

kamus istilah Bimbingan dan Konseling, percaya diri adalah

kondisi mental atau psikologis dari seseorang yang memberi

keyakinan yang kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan

sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep

diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu

sering menutup diri. Hal tersebut senada dengan pendapat

Hartono (1997) menyatakan bahwa siswa yang tidak

mempuanyai rasa kepercayaan diri akan takut bereksperimen,

tidak kreatif, sehingga kemampuannya kurang berkembang dan

dapat menyebabkan semakin merosotnya rasa percaya diri. Bila

Page 4: PENGARUH BERMAIN SEPAK TAKRAW TERHADAP …

4

tidak terjadi perubahan atau intervensi maka berlangsunglah

perasaan tersebut sepanjang hidup siswa. Gejala-gejala tidak

percaya diri dapat dilihat dari beberapa ciri-ciri yaitu susah

berbicara, gagap dan gagu, menutup diri, rasa malu dan tidak

berani, ketidakmampuan berfikir secara mandiri dan merasakan

ada kejahatan dan bahaya serta bertambahnya rasa ketakutan

dan kekhawatiran (Sulaiman, 2018).

Santri adalah bagian dari remaja yang membutuhkan

program yang dapat menumbuhkan potensinya, yaitu

kepercayaan diri. Dilihat dari permasalahan santri yang masih

memiliki rasa kurang percaya diri salah satunya dalam proses

pembelajaran yang ada di Pondok Pesantren. Bentuk santri yang

masih kurangnya rasa percaya diri seperti santri mengandalkan

teman yang paling pintar dan paling berani berargumen. Apabila

pembimbing memberikan pertanyaan-pertanyaan hanya

beberapa santri yang mau berpartisipasi dalam kelas, sedangkan

mayoritas hanya diam padahal sebenarnya mampu namun

kurang yakin dengan kemampuan yang dimiliki. Untuk itu

kebiasaan diam dalam lembaga pendidikan sudah saatnya untuk

dibenahi supaya lembaga tidak terus-menerus melahirkan

generasi yang penakut. Apabila rasa penakut itu tidak diatasi

dan diselesaikan dengan semestinya, hal itu benar-benar dapat

melumpuhkan potensi dirinya (Norton, 2014). Sejalan dengan

gejala di atas permasalahan mengenai rasa kepercayaan diri ini

juga dialami oleh santri kelas VII Madrasah Tsanawiyah di

Pondok Pesantren Ar-Rahman Palembang. Di lingkungan Pondok

Page 5: PENGARUH BERMAIN SEPAK TAKRAW TERHADAP …

5

Pesantren tersebut masih ada santri yang menyendiri, sulit

beradaptasi dan malu saat diminta maju kedepan. Kondisi di atas

juga didukung oleh hasil wawancara yang dilakukan pada santri

Pondok Pesantren Ar-Rahman yang berinisial P dan N:

“... Pas lagi belajar itu kan banyak yang malu-malu

disuruh maju, pas maju suaronyo kecik ...” (wawancara 3

Agustus 2019).

“... Masih banyaklah yang sulit adaptasi dengan

lingkungan, apo lagi yang MTS. Olehnyo baru masuk masa

peralihan dari SD ke SMP. Lain lagi kalo yang Aliyah, dio kan lah

sudah mengalami masa SMP, jadi mudah untuk beradaptasi ...”

(Wanwancara 3 Agustus 2019).

Selain wawancara di atas, didapatkan hasil pengamatan

yang dilakukan oleh peneliti pada hari Sabtu, 3 Agustus 2019 di

kelas VII Madrasyah Tsanawiyah di Pon-pes Ar-Rahman, dalam

proses pembelajaran ditemukan santri yang tergolong memiliki

kepercayaan diri yang rendah, terlihat dengan keenganan santri

untuk tampil di depan kelas. Ketika ustadz menawarkan untuk

mengerjakan soal didepan tidak ada yang mau mengerjakan,

setelah ustadz itu menawarkan lagi, baru lah ada seorang santri

yang menunjuk tanggan. Namun menurut ustadz santri itu

terlalu sering maju untuk mengerjakan soal sehingga ustadz

tersebut menunjuk seorang santri untuk mengerjakan soal di

depan. Santri yang ditunjuk tersebut tidak langsung maju

mengerjakan soal sehingga ustadz tadi memanggil namanya lagi.

Dan sebelum maju santri tersebut melihat jawaban temannya

Page 6: PENGARUH BERMAIN SEPAK TAKRAW TERHADAP …

6

terlebih dahulu dan menuliskannya di papan tulis. Kemudian

pada saat ustadz menanyakan adakah yang mau bertanya tidak

ada satupun santri yang menawarkan diri untuk bertanya. Dan

cenderung santri itu-itu saja yang mau bertanya dan

mengerjakan soal di depan kelasnya.

Dari fenomena tersebut diperlukan alternatif pemecahan

masalah untuk meningkatkan kepercayaan diri santri tersebut.

Maka salah satu modal utama agar dapat menjadi seorang santri

dengan kepribadian yang penuh rasa percaya diri dengan cara

melakukan olahraga teratur. Jonathan & kathleen (1992)

mengatakan bahwa olahraga bukan hanya mengurangi perasaan

cemas dan depresi. Tetapi konsep diri atau nilai diri juga

diperbaiki melalui olahraga. Dan salah satu bentuk olahraga

tersebut adalah sepak takraw. Anthony (dalam Ghufron &

Risnawita, 2012). Menyatakan terbentuknya kepercayaan diri

pada diri seseorang diawali dengan perkembangan konsep diri

yang diperoleh dalam pergaulannya dalam kelompok.

Menurut Zainuddin (2012) Sepak Takraw adalah suatu

permainan yang menggunakan bola yang terbuat dari rotan

(takraw), dimainkan di atas lapangan yang datar berukuran

panjang 13,40 m dan lebar 6,10 m. Di tengah-tengah dibatasi

oleh jaring/net seperti permainan Bulutangkis. Pemainnya terdiri

dari dua pihak yang berhadapan, masing-masing terdiri dari tiga

orang. Dalam permainan ini yang dipergunakan terutama kaki

dan semua anggota badan kecuali tangan. Tujuan dari setiap

pihak adalah mengembalikan bola sedemikian rupa sehingga

Page 7: PENGARUH BERMAIN SEPAK TAKRAW TERHADAP …

7

dapat jatuh di lapangan lawan atau menyebabkan lawan

membuat pelanggaran atau bermain salah. Bukti sejarah

menunjukkan bahwa permainan sepak takraw telah dimainkan di

abad ke-15 oleh Kesultanan Malaka. Dalam sejarah Melayu

dijelaskan bahwa Raja Muhammad, seorang putra Sultan Mansur

Shah ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459-1477). Yang

tak sengaja terkena bola rotan dari Tun Besar, putra Tun Perak,

dalam permainan sepak raga. Sementara itu, di Bangkok, di Wat

Phra Kaeo yang dibangun pada tahun 1785 menggambarkan

Dewa Hanoman dalam agama Hindu bermain sepak takraw

dengan pasuka kera. Sedangkan dalam catatan sejarah lain

disebutkan bahwa permainan sepak takraw pernah dimainkan di

masa pemerintahan Raja Naresuan (1590-1605) dari Ayutthaya.

Permainan sepak takraw tetap dalam bentuk lingkaran selama

ratusan tahun, dan versi modern sepak takraw dimulai di

Thailand pada awal tahun 1740-an ( Zainuddin, 2012). Indonesia

sendiri yang telah mengenal permainan dengan bola rotan ini

sejak abad XV yang telah dimainkan secara massal di daerah

yang terutama dimainkan pada acara-acara tertentu dengan

nama sepak raga. Daerah-daerah di Indonesia yang semula yang

mengembangkan permainan ini adalah, Sumatera Utara,

Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan.

Menurut pendapat yang dikeluarkan oleh American

Psychological Association (APA), olahraga memiliki efek

meningkatkan suasana hati dengan cepat, biasanya sekitar lima

menit setalah berkeringat. Berkeringat saat berolahraga

Page 8: PENGARUH BERMAIN SEPAK TAKRAW TERHADAP …

8

membuat produksi endorfin meningkat dan membuat perasaan

yang luar biasa. Ini yang membuat olahraga memiliki efek

jangka panjang pada kesehatan mental. Sedangkan menurut

penelitian Hilyer (1937) dari Universitas Auburn menunjukkan,

bahwa setelah melakukan olahraga untuk 10 minggu, para

mahasiswa yang mempunyai rendah diri ternyata menjadi lebih

optimis dalam menilai diri mereka sendiri.

Dengan bermain sepak takraw ini, diharapkan menjadi

suatu layanan atau kegiatan yang dapat meningkatkan

kepercayaan diri pada santri kelas VII Madrasah Tsanawiyah di

Pondok Pesantren Ar-Rahman, karena di dalam bermain sepak

takraw diperlukan konsentrasi yang tinggi dalam memainankan

bola, sehingga dapat melatih kepercayaan diri dengan baik.

Dengan demikian, olahraga salah satunya bermain sepak takraw

adalah baik untuk kesehatan tubuh. Melalui olahraga yang aktif

dan teratur, seseorang akan merasakan dirinya sebagai

seseorang yang sehat, dengan vitalitas yang jauh lebih tinggi,

lebih tenang, lebih santai dan lebih percaya diri dalam

menghadapi tekanan hidup sehari-hari. Berdasarkan uraian

tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Bermain Sepak Takraw Terhadap

Peningkatan Kepercayaan Diri Pada Santriwan Kelas VII

Mandrasah Tsanawiyah di Pondok Pesantren Ar-Rahman

Palembang”

1.2. Rumusan Masalah

Page 9: PENGARUH BERMAIN SEPAK TAKRAW TERHADAP …

9

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas,

maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah adakah pengaruh bermain sepak terhadap peningkatan

kepercayaan diri santriwan kelas VII Madrasah Tsanawiyah di

Pondok Pesantren Ar-Rahman Palembang?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh bermain sepak takraw terhadap

peningkatan kepercayaan diri pada Santriwan Kelas VII

Madrasah Tsanawiyah di Pondok Pesantren Ar-Rahman

Palembang.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat hasil penelitian ini diharapkan dapat

memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, khususnya ilmu

psikologi kepribadian, kesehatan mental, psikologi olahraga dan

ilmu lainya yang berhubungan dengan pengembangan

kepribadian dan kesehatan mental dan olahraga. Selanjutnya

menjadikan hasil penelitian ini sebagai salah satu sarana yang

digunakan untuk membentuk perilaku-perilaku yang positif

dalam menanggani masalah kepercayaan diri. Memberikan efek

positif dalam meningkatkan kepercayaan diri. Serta hasil

penelitian diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi peneliti

lain untuk lebih mengembangkan penelitian dengan topik

sejenis.

Page 10: PENGARUH BERMAIN SEPAK TAKRAW TERHADAP …

10

1.5. Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai pengaruh bermain sepak takraw

terhadap peningkatan kepercayaan diri sebenarnya sudah ada

yang serupa. Di antaranya penelitian yang dilakukan oleh Effendi

& jannah (2019) yang berjudul “pengaruh self-talk terhadap

kepercayaan diri atlet lai 100 meter. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh pelatihan self-talk terhadap

kepercayaan diri atlet lari 100 meter. Penelitian ini mengunakan

metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dengan

desain one grup pre-test dan post-test desing. Subjek dalam

penelitian ini berjumlah 6 atlet lari 100 meter yang tergabung

dalam TC khusus. Hasil penelitian data menunjukkan ada

pengaruh pelatihan self-talk terhadap kepercayaan diri atlet lari

100 meter (nilai signifikansi sebesar 0,028 (p<0,05)).

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Yulianto &

Nashori (2006) yang berjudul “kepercayaan diri dan prestasi atlet

taekwondo daerah yogyakarta” penelitian ini bertujuan untuk

memahami hubungan antara kepercayaan diri dan prestasi atlet

taekwondo. Subjek dalam penelitian ini adalah atlet taekwondo

yang menjuarai satu, dua, dan tiga dalam kejuaraan daerah Tae

Kwon Do DIY yang diadakan di Auditorium UPN Yogyakarta.

Metode analisis data dalam penelitian ini mengunakan SPSS

Versi 11 for windows. Teknik analisis mengunakan chi-square

yang menunjukkan koefisien chi-square 23,847 dengan p =

0,002 (p < 0,01) yang artinya ada hubungan yang signifikan

antara kepercayaan diri dengan prestasi atlet Tae Kwon Do DIY

Page 11: PENGARUH BERMAIN SEPAK TAKRAW TERHADAP …

11

Penelitian selanjutnya yaitu yang dilakukan oleh Izzah

(2018) denga judul “Pengaruh Pelatihan Memanah Terhadap

Kepercayaan Diri Remaja” jenis penelitian ini adalah penelitian

eksperimen, dengan mengunakan metode pretest posstest

control group design. Subjek penelitian ini adalah siswa putri

SMP dan SMA di wilayah Solo Raya yang memiliki keterampilan

memanah sebanyak 38 orang yang dipilih secara purposive

sampling. Dengan hasil penelitian ini diketahui nilai Mann-

Whitney U signifikansi (2-tailed) = 0,408 yang berarti tidak ada

pengaruh pelatihan memanah terhadap kepercayaan diri remaja.

Kurangnya kesungguhan peserta dalam mengikuti pelatihan

memanah adalah faktor utama yang membuat pelatihan

memanah tidak berpengaruh terhadap kepercayaan diri. Selain

itu masih adanya keragu-raguan dan perasaan takut salah pada

peserta menyebabkan kurang tercapainya aspek-aspek dalam

pelatihan memanah.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Widiyanto &

Hartati (2018) yang berjudul “Pengaruh Permainan Bola Bakar

Terhadap Rasa Percaya Diri Siswa Dalam Pembelajaran

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Pada Siswa Kelas

V SDN Babatan 1 Surabaya” Metode dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif. Sedangkan proses

pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket rasa

percaya diri. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan

bahwa ada pengaruh permainan bola bakar terhadap rasa

percaya diri siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani,

Page 12: PENGARUH BERMAIN SEPAK TAKRAW TERHADAP …

12

olahraga dan kesehatan siswa kelas V SDN Babatan 1 Surabaya.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan nilai T-hitung 7,897 > T-

tabel 1,645 dengan sig = 0,000 < 0,05 yang berarti

menunjukkan Ha diterima dan Ho ditolak dengan persentase

peningkatan sebesar 0,73%.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Sakti & Rozali

(2015) yang berjudul “Hubungan Dukungan Sosial Dengan

Kepercayaan Diri Pada Atlet Cabang Olahraga Taekwondo Dalam

Berprestasi (Studi Pada Atlet Taekwondo Club BJTC, Kabupaten

Tangerang)” penelitian ini bersifat kuantitatif non-eksperimental,

dengan jumlah sampel sebanyak 117 Atlet Teakwondo Club

BJTC dengan mengunakan teknik sample random sampling. Hasil

uji reliabilitas diperoleh 0,914 untuk variabel dekungan sosial

dan 0,942 untuk variabel kepercayaan diri, dengan alat ukur

yang dukungan sosial (31 valid) dan kepercayaan diri (40 valid).

Hasil penelitian menunjukkan r = 0,392 dan sig = 0,000 (p <

0,05), artinya ada hubungan positif dan signifikan antara

dukungan sosial dengan kepercayaan diri atlet taekwondo club

BJTC. Dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial mempengaruhi

kepercayaan diri atlet.

Penelitian ini sama sama mengukur variabel kepercayaan

diri dengan variabel yang berbeda satu diantara lainnya.

Sedangkan penelitian yang saya teliti yaitu berjudul “Pengaruh

Bermain Sepak Takraw Terhadap Peningkatan Kepercayaan Diri

pada Santriwan Kelas VII Madrasah Tsanawiyah di Pondok

Pesantren Ar-Rahman Palembang”. Populasi penelitian

Page 13: PENGARUH BERMAIN SEPAK TAKRAW TERHADAP …

13

merupakan santriwan kelas VII Madrasah Tsanawiyah di Pondok

Pesantren Ar-Rahman palembang, yang masuk kedalam

karakteristik penelitian. Metode dalam penelitian ini adalah

eksperimen murni dengan rancangan yang digunakan adalah

Pretest-Posttest Control Group Design. Dalam desain ini terdapat

dua kelompok yang dipilih secara acak (random), kemudian

diberi pre-test untuk mengetahui keadaan awal. Baru kemudian

perlakuan diberikan kepada kelompok eksperimen. Setelah itu,

baru post-test diberikan pada kedua kelompok untuk dilihat

adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. (Alhamdu, 2016)