120
PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS LAPORAN KEUANGAN DENGAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris SKPD Kabupaten Bantaeng) SKRIPSI ANASUSIA 105731108316 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI

DAN KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS LAPORAN

KEUANGAN DENGAN SISTEM PENGENDALIAN

INTERNAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(Studi Empiris SKPD Kabupaten Bantaeng)

SKRIPSI

ANASUSIA

105731108316

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 2: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI

DAN KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS LAPORAN

KEUANGAN DENGAN SISTEM PENGENDALIAN

INTERNAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(Studi Empiris SKPD Kabupaten Bantaeng)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu (S1) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

ANASUSIA

105731108316

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 3: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

iii

PERSEMBAHAN

Sejauh ini, semua perjuangan saya didedikasikan untuk dua orang paling

berharga dalam hidup saya. Hidup lebih mudah dan mulus ketika orang

tua mengenal kita lebih baik dari pada diri kita sendiri. Terima kasih telah

menjadi orang tua yang sempurna.

MOTTO

Nilai akhir dari proses pendidikan, sejatinya terekapitulasi dari

keberhasilannya menciptakan perubahan pada dirinya dan lingkungan.

Itulah fungsi daripada pendidikan yang sesungguhnya.

(Lenang Manggala)

Karunia Allah yang paling lengkap adalah kehidupan yang didasarka pada

ilmu pengetahuan.

(Ali bin Abi Thalib)

Page 4: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

iv

Page 5: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

v

Page 6: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

vi

Page 7: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb

Alhamdulilahi Rabbi ‘Alamin Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT atas rahmat dan hidayah yang tak terhingga kepada hamba-Nya,

syalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad

SAW. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Desentralisasi Fiskal, Transparansi dan kinerja Terhadap

Akuntabilitas Laporan Keuangan dengan Sistem Pengendalian Internal

sebagai Variabel Moderasi”. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan

program sarjana (S1) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada

kedua orang tua penulis bapak Darfin dan ibu Hartati yang senang tiasa memberi

harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa yang tulus tanpa pamrih.

Tak lupa pula saudara-saudaraku dan keluarga besar terima kasih atas segala

dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam

menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi

ibadah dan cahaya penerang kehidupan didunia dan diakhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini wajar

kiranya penulis berterima kasih sebanyak-banyaknya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 8: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

iv

2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak., CA.CSP selaku Ketua Prodi Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Agus Salim HR, SE., MM selaku Pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga

skripsi selesai degan baik.

5. Ibu Mukminati Ridwan, SE., M.Si, selaku Pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu asisten Dosen dan para Staf Karyawan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang memberi ilmu, membantu

dan mendidik penulis dengan segala kerendahan hati.

7. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

terutama AK.B 2016 yang selalu membantu dan memberi dorongan selama

penyelesaian studi

8. Sahabat Tenri Ampa, Magefirah, Ulva Wahyuni Safitri, dan Nilma terima kasih

atas kebersamaan, dukungan, motivasi, kesabaran serta doa kepada penulis

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih

sangat jauh dari kesempurnaan. Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’Alaikum Wr. Wb

Makassar, 14 Desember 2020

ANASUSIA

Page 9: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

iii

ABSTRAK

ANASUSIA, Tahun 2021. Pengaruh Desentralisasi Fiskal, Transparansi dan Kinerja Terhadap Akuntabilitas Laporan Keuangan dengan Sistem Pengendalian internal sebagai Variabel Moderasi (Study Empiris SKPD Kabupaten Bantaeng), Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh pembimbing I Agus Salim dan pembimbing II Mukminati Ridwan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh desentralisasi fiskal, transparansi dan kinerja terhadap akuntabilitas laporan keuangan dengan sistem pengendalian internal sebagai variabel moderasi. Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Penelitian ini menggunkan pendekatan kuantitatif-asosiatif. Pengambilan sampel dengan 47 responden. Dalam menganalisis data menggunakan analisis regresi linear berganda dan analisis regresi moderasi (MRA) dengan pendekatan analitik.

Hasil penelitian analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa desentralisasi fiskal tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas laporan keuangan, sedangkan transparansi dan kinerja berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas laporan keuangan. Analisis regresi modersi menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal merupakan variabel moderasi antara desentralisasi fiskal, transparansi, dan kinerja terhadap akuntabilitas laporan keuangan.

Kata Kunci : Desentralisasi Fiskal, Transparansi, Kinerja, Akuntabilitas Laporan Keuangan, Sistem Pengendalian internal.

Page 10: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

iii

ABSTRACT

ANASUSIA, 2021. The Effect of Fiscal Decentralization, Transparency and Performance on Accountability of Financial Statements with Internal Control Systems as Moderation Variables (Empirical Study of Bantaeng Regency SKPD), Thesis of Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by supervisor I Agus Salim and supervisor II Mukminati Ridwan.

This study aims to determine the effect of fiscal decentralization, transparency and performance on the accountability of financial statements with an internal control system as a moderating variable. This research was conducted at the Regional Financial and Asset Management Revenue Service. This research uses an associative-quantitative approach. Sampling with 47 respondents. In analyzing the data using multiple linear regression analysis and moderated regression analysis (MRA) with an analytic approach.

The research results of multiple linear regression analysis show that fiscal decentralization does not have a positive effect on accountability of financial statements, while transparency and performance have a positive effect on accountability of financial statements. Modersion regression analysis shows that the internal control system is a moderating variable between fiscal decentralization, transparency, and performance on accountability of financial statements.

Keywords: Fiscal Decentralization, Transparency, Performance, Accountability of Financial Statements, Internal Control System.

Page 11: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

iv

DAFTAR ISI

SAMPUL .............................................................................................................. i

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... v

SURAT PERNYATAAN ...................................................................................... vi

ABSTRAK .......................................................................................................... ix

ABSTRAC ........................................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 7

A. Tinjauan Teori ......................................................................................... 7

B. Tinjauan Empiris ................................................................................... 12

C. Kerangka Pikir ....................................................................................... 15

D. Hipotesis ............................................................................................... 15

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 21

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 21

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 21

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ..................................... 21

D. Populasi dan Sampel ............................................................................ 23

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 24

F. Teknik Analisis ...................................................................................... 26

Page 12: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

v

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN ............................................ 32

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................... 32

B. Hasil penelitian ..................................................................................... 40

C. Pembahasa .......................................................................................... 62

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 69

A. Kesimpulan .......................................................................................... 69

B. Saran ................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 71

Page 13: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu .............................................................................. 12

Tabel 3.1 Instrumen Penelitian .......................................................................... 25

Tabel 4.1 karakteristik berdasarkan jenis kelamin .............................................. 41

Tabel 4.2 Karakteristik berdasarkan tingkat usia ................................................ 41

Tabel 4.3 karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan ...................................... 42

Tabel 4.4 Karakteristik berdasarkan masa kerja ................................................ 43

Tabel 4.5 Statistik deskriptif variabel .................................................................. 44

Tabel 4.6 Deskriptif item pernyataan desentralisasi fiskal .................................. 45

Tabel 4.7 Deskriptif item pernyataan transparansi ............................................. 45

Tabel 4.8 Deskriptif item pernyataan kinerja ...................................................... 46

Tabel 4.9 Deskriptif item pernyataan akuntabilitas laporan keuangan ................ 47

Tabel 4.10 Deskriptif item pernyataan sistem pengendalian internal .................. 48

Tabel 4.11 Hasil uji validasi ............................................................................... 49

Tabel 4.12 Hasil uji realiabilitas ......................................................................... 51

Tabel 4.13 Hasil uji normalitas ........................................................................... 53

Tabel 4.14 Hasil uji multikolonielitas .................................................................. 54

Tabel 4.15 Hasil uji glejser ................................................................................. 55

Tabel 4.16 Hasil koefisien determinasi ............................................................... 56

Page 14: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

vii

Tabel 4.17 Hasil uji T – uji Parsial ...................................................................... 56

Tabel 4.18 Hasil uji koefisien determinasi R2 ..................................................... 59

Tabel 4.19 Hasil uji T – uji parsial ...................................................................... 59

Page 15: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ................................................................................ 15

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ........................................................................ 40

Gambar 4.2 Hasil uji normalitas ......................................................................... 53

Gambar 4.3 Hasil uji heteroskedastisitas ........................................................... 54

Page 16: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat izin penelitian .........................................................................

Lampiran 2 Kuesioner penelitian ........................................................................

Lampiran 3 Jawaban kuesioner .........................................................................

Lampiran 4 Analisis Deskriptif ............................................................................

Lampiran 5 Uji kualitas data ...............................................................................

Lampiran 6 Uji asumsi klasik .............................................................................

Lampiran 7 Uji analisis regresi linear berganda .................................................

Lampiran 8 Uji analisis regresi moderasi ..........................................................

Page 17: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini, akuntabilitas sangat penting di pemerintahan daerah dalam hal

kinerja dan pelaporan keuangan. Kondisi Suatu pemerintahan dipercaya dapat

diatasi dengan adanya akuntabilitas, baik itu kondisi pelayanan publik yang

kurang baik atau korupsi yang kapan saja bisa terjadi. Fenomena yang dapat

diamati dalam pengelolaan keuangan saat ini adalah menguatnya tuntutan

pelaksanaan akuntabilitas publik dan transparan publik oleh organisasi publik

seperti unit-unit kerja pemerintah, baik pusat maupun daerah (Siahaan,

2016:1).

Pelaksanaan otonomi daerah yang diikuti dengan transfer kekuasaan dan

wewenang pengelolaan beberapa urusan pemerintah pusat ke daerah

mengharuskan reformasi pengelolaan pemerintah pada berbagai aspek

termasuk pengelolaan keuangan daerah (Fontanella & Rosietta, 2014:03).

Desentralisasi fiskal merupakan salah satu implementasi dari paradigma

hubungan pemerintahan pusat dan daerah. Kebijakan awal yang dirumuskan

dalam UU No. 22 dan No. 25 tahun 1999 antara lain ditandai dengan

dialokasikannya Dana Alokasi Umum (DAU) sebagai sumber pembiayaan

berbagai urusan pemerintahan yang telah didaerahkan. Selanjutnya,

amandemen undang-undang desentralisasi yang dilakukan pada tahun 2004

menitikberatkan kepada mekanisme pemantauan oleh pemerintah pusat, dan

perbaikan kepada pertanggungjawaban pengeluaran pemerintah daerah

(Zaenuddin, 2018:132).

Page 18: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

2

Desentralisasi fiskal bisa saja menyebabkan pengaruh negatif, yaitu

meningkatnya korupsi dan penyelewengan penggunaan uang negara.

Sehingga, akuntabilitas di instansi pemerintah daerah perlu diperkuat dan

mengkaji aspek apa yang diduga akan berpengaruh terhadap akuntabilitas di

lingkungan pemerintah daerah (Mudhofar & Tahar, 2016:177).

Desentralisasi fiskal juga harus mendukung mekanisme good public

governance khususnya dalam konteks pemerintah atau good governance.

Beberapa tujuan utama dari peran good governance di departemen

pemerintahan adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, partisipasi,

transparansi dan kinerja publik dalam urusan pemerintahan. Pelayanan

masyarakat oleh sektor publik secara keseluruhan memainkan peranan vital

dalam perekonomian negara. Pemerintah pusat maupun daerah cenderung

berfokus pada pengeluaran nasional dan memproyeksikan sektor publik

sebagai “kran” ekonomi, yang menyerap sumber daya yang dapat digunakan

lebih baik dari sektor lain (Bastian, 2006:10).

Keterkaitan antara transparansi dan akuntabilitas yaitu: “untuk

mewujudkan pertanggungjawaban (akuntabilitas) pemerintah terhadap

warganya salah satu cara dilakukan dengan menggunakan prinsip

transparansi. Melalui transparansi penyelenggaraan pemerintah, masyarakat

diberikan kesempatan untuk mengetahui kebijakan yang akan dan telah diambil

oleh pemerintah. Kesimpulannya bahwa dengan adanya transparansi dan

akuntabilitas dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan organisasi sektor

publik yang signifikan (Widilestariningtyas & Permana, 2011:74-75).

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan

keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik,

Page 19: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

3

akuntansi dan laporan keuangan mengandung arti sebagai suatu proses

pengumpulan, pengolahan dan pengomunikasikan informasi yang bermanfaat

untuk pembuatan keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi (Kawatu,

2019:1). Salah satu alat untuk melakukan pengukuran kinerja sektor publik

adalah laporan keuangan pemerintah daerah. Pemerintah daerah sebagai

pihak yang diberikan tugas menjalankan pemerintahan, pembangunan, dan

pelayanan masyarakat wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban

keuangan daerah sebagai dasar penilaian kinerja keuangan (Yuliani, 2018:46).

PP No 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah menjelaskan Sistem Pengendalian Intern (SPI) disektor

pemerintahan merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh manajemen

yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam

pencapaian efektivitas, efisiensi, ketaatan terhadap peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan keandalan penyajian laporan keuangan

pemerintah (Purbasari & Bawono, 2017:1-2). kebijakan harus dijalankan

sebagaimana mestinya. Prinsip demokrasi, setidaknya tidak diukir, prinsip

demokrasi setidaknya harus dijalankan. Akuntabilitas publik mengharuskan

organisasi publik untuk memberikan laporan keuangan sebagai bukti tanggung

jawab dan manajemen (akuntabilitas dan hak manajemen).

Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang dinilai

oleh BPK melalui laporan hasil pemeriksaan (LHP) yang terdiri dari opini, sistem

pengendalian intern, dan kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan

secara teoritis berpengaruh terhadap tingkat korupsi di pemerintah daerah.

Kinerja Pemerintah daerah mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari

penurunan jumlah pemerintah daerah yang tidak melaporkan penyelenggaraan

Page 20: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

4

pemerintah daerah (LPPD) dan peningkatan indeks kinerja pemerintah daerah

di indonesia (Ananda F. P., 2018:7).

Namun ada artikel yang dipublikasikan oleh situs (koran.tempo.co)

menyebutkan bahwa, Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dan Barat

mengendus tiga kasus korupsi di Kabupaten Bantaeng pada tahun anggaran

2011. Tiga kasus tersebut adalah dugaan korupsi dana bantuan sosial, dana

hibah, dan dana perjalanan dinas satuan kerja perangkat daerah. Pengusutan

tiga dugaan korupsi tersebut merupakan tindak lanjut atas temuan Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK). Ini menandakan bahwa kemungkinan besar

masih bisa terjadi tindakan korupsi terhadap SKPD yang ada walaupun daerah-

daerah tertentu telah meraih predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Berdasarkan dengan latar belakang diatas maka peneliti tertarik melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Desentralisasi Fiskal, Transparansi dan

Kinerja Terhadap Akuntabilitas Laporan Keuangan dengan Sistem

Pengendalian internal sebagai Variabel Moderasi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas menunjukkan bahwa ada beberapa

faktor yang mempengaruhi laporan keuangan sehingga perlu dikaji lebih lanjut

lagi, oleh karena itu dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah desentralisasi fiskal berpengaruh terhadap akuntabilitas laporan

keuangan?

2. Apakah transparansi berpengaruh terhadap akuntabilitas laporan

keuangan?

3. Apakah kinerja berpengaruh terhadap akuntabilitas laporan keuangan?

Page 21: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

5

4. Apakah sistem pengendalian internal memoderasi desentralisasi fiskal

terhadap akuntabilitas laporan keuangan?

5. Apakah sistem pengendalian internal memoderasi transparansi terhadap

akuntabilitas laporan keuangan?

6. Apakah sistem pengendalian internal memoderasi kinerja terhadap

akuntabilitas laporan keuangan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas maka

tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui apakah desentralisasi fiskal berpengaruh terhadap

akuntabilitas laporan keuangan

2. Untuk mengetahui apakah transparansi berpengaruh terhadap akuntabilitas

laporan keuangan

3. Untuk mengetahui apakah kinerja berpengaruh terhadap akuntabilitas

laporan keuangan

4. Untuk mengetahui apakah sistem pengendalian internal memoderasi

desentralisasi fiskal terhadap akuntabilitas laporan keuangan

5. Untuk mengetahui apakah sistem pengendalian internal memoderasi

transparasi terhadap akuntabilitas laporan keuangan

6. Untuk mengetahui apakah sistem pengendalian internal memoderasi kinerja

terhadap akuntabilitas laporan keuangan

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan dan wawasan terutama bagi penulis dan pembaca mengenai

Page 22: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

6

faktor-faktor yang mempengaruhi akuntabilitas laporan keuangan. Dan

manfaat lainnya yaitu agar menjadi pelengkap referensi dan memberikan

sumbangan konseptual bagi penelitian sejenis maupun akademik lainnya.

2. Manfaat Praktisi

a. Bagi Pemerintah.

Peneliti berharap pemerintah dapat menerapkan akuntabilitas dalam

laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi.

b. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat membantu dan meningkatkan

kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan keuangan daerah oleh

pemerintah.

c. Bagi Peneliti

Manfaat bagi peneliti agar dapat menambah pengetahuan dan dapat

menerapkan atau mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh selama

studi.

Page 23: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Desentralisasi Fiskal

Desentralisasi adalah instrumen untuk mencapai salah satu tujuan

bernegara, yaitu terutama memberikan pelayanan publik yang lebih baik dan

menciptakan proses pengambilan keputusan publik yang lebih demokratis

(Suwandi, 2015:19). Manfaat pelaksanaan desentralisasi dan otonomi

daerah pada akhirnya harus dinilai, sejauh mana kebijakan ini mampu

meningkatkan kesejahteraan rakyat (Suacana, 2020:20). Faktor yang sangat

penting dalam pengelolaan pelaporan keuangan daerah adalah

desentralisasi fiskal. Dengan faktor desentralisasi fiskal, suatu daerah dapat

secara mandiri membiayai belanja daerah dan kegiatan pembangunan

daerah tanpa bergantung pada pemerintah pusat.

Dalam era otonomi daerah, kebijakan desentralisasi fiskal merupakan

faktor penting dalam perubahan anggaran negara (APBN) dan anggaran

daerah (APBD) (Simanjuntak, 2012:134-149). Sejak mulai digulirkannya

kebijakan otonomi daerah pada tahun 2001 sebagai wujud pelaksanaan

Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 dan Undang-Undang No. 25 Tahun

1999 yang kemudian direvisi dengan UU No. 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Ananda C. F., 2018:3).

Dalam UU No. 32 Tahun 2004 dinyatakan bahwa otonomi daerah

dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan

Page 24: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

8

bertanggung jawab kepada daerah secara proporsional, pembagian dan

pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan serta memperhatikan

potensi dan keanekaragaman daerah. Berdasarkan UU No. 33 Tahun 2004

perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah mempunyai

tujuan memberdayakan dan meningkatkan kemampuan perekonomian

daerah, menciptakan sistem pembiayaan daerah yang adil, proporsional,

rasional, transparan, partisipatif, bertanggung jawab serta mengurangi

kesenjangan pembangunan antar daerah (Suwandi, 2015:2-3).

Desentralisasi fiskal secara sederhana dapat dijelaskan sebagai proses

pengalokasian anggaran dari pemerintah tingkat yang lebih tinggi ke

pemerintah tingkat yang lebih rendah untuk mendukung fungsi, tugas, dan

layanan publik pemerintah sesuai dengan kewenangan domain pemerintah

yang berwenang.

2. Transparansi

Faktor transparansi juga diperlukan untuk mewujudkan pengelolaan

keuangan daerah secara efektif dan efisien (Ananda, 2018:28).

Transparansi adalah kebalikan dari kerahasiaan (Purwani & Nurcholis,

2019:17). Yang artinya masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui

semua keputusan yang telah diberikan oleh pemerintah, yang artinya

transparansi memiliki peran penting dalam setiap penyelenggaraan yang

diadakan pemerintah. Mengaitkan dan mengukur transparansi sebagai salah

satu indikator kualitas laporan keuangan hanya dengan standar akuntansi

yang digunakan, menghasilkan level transparansi yang tinggi. Sebaliknya

menghasilkan level tranparansi rendah apabila laporan keuangan yang

disusun berdasarkan standar akuntansi internasional juga dikaitkan dengan

Page 25: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

9

intensif ekonomi atau politik akuntan yang menyusun laporan keuangan

(Timotius, 2019:6).

Transparansi merupakan salah satu prinsip dari good governance.

Transparansi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas, seluruh

proses pemerintah, lembaga-lembaga dan informasi perlu diakses oleh

pihak-pihak yang berkepentingan, dan informasi yang tersedia harus

memadai agar dapat dimengerti dan dipantau (Umar, Syawalina, &

Khairunnisa, 2018:138).

3. Kinerja

Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat

dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan

kontribusi pada ekonomi. Dengan demikian kinerja adalah tentang

melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja

adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya

(sellang, Jamaluddin, & Munatsir, 2019:62).

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan

suatu kegiatan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi

yang tertuang dalam strategi planning suatu organisasi (Mulyani, et al.,

2018:217). Dan apabila sesuatu yang dicapai lebih banyak dari apa yang

telah kita direncanakan, maka kinerja tersebut dapat dikatakan sangatlah

bagus.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu:

a. Faktor internal adalah faktor yang berhubungan dengan sifat seseorang

meliputi sikap, sifat kepribadian, sifat fisik, motivasi, umur, jenis kelamin,

Page 26: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

10

pendidikan, pengalaman kerja, latar belakang budaya, dan variabel

personal lainnya.

b. Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan

yang berasal dari lingkungan meliputi kebijakan organisasi,

kepemimpinan, tindakan-tindakan rekan kerja, pengawasan, sistem upah

dan lingkungan sosial.

4. Sistem Pengendalian Internal

Manusia adalah faktor yang sangat penting dalam setiap pelaksanaan

sistem pengendalian internal. Suatu sistem pengendalian yang baik akan

dapat menjadi tidak efektif karena adanya karyawan yang kelelahan,

ceroboh atau bersikap acuh tak acuh (Hery, 2014:23). Sistem pengendalian

intern menurut PP No. 60 Tahun 2008 tentang SPIP adalah proses yang

integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus

oleh pemimpin dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai

atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,

keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan

terhadap peraturan Perundang-undangan (Kurniawan, 2020:29).

Pengendalian internal adalah seperangkat kebijakan dan prosedur untuk

melindungi aset atau kekayaan dari segala bentuk tindakan

penyalahgunaan, menjamin tersedianya informasi akuntansi perusahaan

yang akurat, serta memastikan bahwa semua kekuatan (peraturan)

hukum/undang-undang serta kebijakan manajemen telah dipatuhi atau

dijalankan sebagaimana mestinya oleh seluruh karyawan perusahaan (Hery,

2014:11-12). Struktur pengendalian internal menyediakan informasi ini dan

membimbing auditor dalam perencanaan berbagai pengujian tertentu untuk

Page 27: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

11

menetapkan kecenderungan dan keluasan penyalah sajian laporan

keuangan (Hall, 2007:195).

5. Akuntabilitas Laporan Keuangan

Laporan keuangan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti sifat

lembaga sektor publik, sistem pemerintahan suatu negara, mekanisme

pengelolaan keuangan dan sistem anggaran negara (Bastian, 20 06:76).

Faktor tersebut sangat berpengaruh pada karakteristik akuntansi sektor

publik. Karena faktor tersebut laporan sektor publik bisa dibedakan

dibandingkan laporan keuangan swasta. Akuntabilitas publik adalah

kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggung

jawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas

dan kegiatan yang menjadi pertanggungjawabannya kepada pihak pemberi

amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta

pertanggungjawaban tersebut (Handayani, 2019:4-5).

Secara bahasa akuntabilitas dapat diartikan sebagai bentuk

pertanggungjawaban organisasi atas keputusan yang telah diambil.

Berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2000 bahwa akuntabilitas

merupakan asas dalam menentukan sebuah kegiatan dan merupakan hasil

penyelenggara negara berupa kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan

dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sebagai pemegang kedaulatan

berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Ini berarti

bahwa segala tindakan pemerintah harus memperoleh pengawasan dari

masyarakat (Sari, et al., 2020:77).

Page 28: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

12

B. Tinjauan Empiris

Tabel 2.1

Peneliti Terdahulu

Nama Peneliti

Judul Penelitian Metode

Penelitian Hasil Penelitian

Muraiya & Nadirsyah, (2018)

Pengaruh Desentralisasi Fiskal, Efisiensi dan Efektifitas Penyerapan Anggaran Terhadap Akuntabilitas Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Aceh

Analisis Regresi Logistik

Desentralisasi fiskal, efisiensi dan efektivitas penyerapan anggaran secara bersama-sama berpengaruh terhadap akuntabilitas pelaporan keuangan pemerintah provinsi Aceh. Hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa secara parsial, variabel desentralisasi fiskal berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pelaporan Keuangan pemerintah provinsi Aceh. Hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa secara parsial, variabel efisiensi penyerapan anggaran tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas pelaporan keuangan pemerintah provinsi Aceh. Hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa secara parsial, variabel efektifitas penyerapan anggaran berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pelaporan keuangan pemerintah provinsi Aceh.

Heppy Purbasari dan Andy Dwi Bayu Bawono, (2017)

Pengaruh Desentralisasi Fiskal, Sistem Pengendalian Internal Dan Kinerja Pemerintah Daerah Terhadap Akuntabilitas Laporan Keuangan

Analisis Regresi Berganda

Variabel Desentralisasi Fiskal tidak berpengaruh terhadap Akuntabilitas Laporan Keuangan pada Pemerintah Kabupaten/Kota yang berada dipulau jawa. Variabel Sistem Pengendalian Intern berpengaruh signifikan secara negatif terhadap Akuntabilitas Laporan Keuangan pada Pemerintah Kabupaten/Kota yang berada dipulau Jawa. Variabel Kinerja Pemerintah Daerah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Akuntabilitas Laporan Keuangan pada Pemerintahan Kabupaten/Kota yang berada dipulau Jawa.

Kurniatul Mudhofar

Pengaruh Disentralisasi

Analisis Regresi

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan ditemukan

Page 29: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

13

dan Afrizal Tahar (2016)

Fiskal dan Kinerja Terhadap Akuntabilitas Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia

Logistik Ordinal

bahwa kemandirian daerah dan kinerja berpengaruh terhadap akuntabilitas pelaporan keuangan pemda. Sementara variabel ketergantungan pada pemerintah pusat dan efektifitas tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas pelaporan keuangan pemda.

Dewi Yuli Angraini (2016)

Pengaruh Penerapan Sistem Keuangan Daerah, Transparansi, Aktivitas Pengendalian Dan Penyajian Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah

Analisis Linear Berganda

Sitem akuntansi keuangan daerah berpengaruh aignifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Transparansi berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Aktivitas pengendalian berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Penyajan laporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.

Andika Elis Saputra (2018)

Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Akuntabilitas Laporan Keuangan Dengan Kinerja Pemerintah Daerah Sebagai Variabel Intervening

Analisis Regresi Linear Berganda

Sistem pengendalian intern berpengaruh secara negatif terhadap kinerja pemerintah daerah. Kinerja pemerintah berpengaruh terhadap akuntabilitas laporan keungan. Sistem pengendalian intern berpengaruh secara negatif terhadap akuntabilitas laporan keuangan. Sistem pengendalian intern berpengaruh terhadap akuntabilitas laporan keuangan melalui kinerja pemerintah daerah sebagai variabel inervening

Amy Fotanella dan Hilda Rosietta (2014)

Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja Terhadap Akuntabilitas Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia

Analisis Regresi Logistik Ordinal

Desentralisasi fiskal dalam bentuk tingkat kemandirian daerah dan kinerja penyelenggaraan pemerintah berpengaruh positif terhadap kemungkinan tingginya. Kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah memperlemah pengaruh negatif tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat terhadap kemungkinan tingginya akuntabilitas pelaporan

Page 30: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

14

keuangan dalam bentuk opini audit yang baik.

Mulyanto, Nita Andriyani Budiman dan Muhammad Nuril Fahmi

Pengaruh Sistem Akuntansi Keaungan Daerah, Penyajian Laporan Keuangan Daerah, Dan Desentralisasi Fiskal Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah Dengan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah Sebagai Variabel Moderating

Analisis Regresi Berganda

Sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh negatif terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Penyajian laporan keuangan daerah berpengaruh negatif terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Aksesibilitas laporan keuangan daerah tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Desentralisasi fiskal berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Sistem pengendalian internal pemerintah memperkuat pengaruh sistem akuntansi keuangan daerah terhadap terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Sistem pengendalian internal pemerintah memperkuat pengaruh penyajian laporan keuangan daerah terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Sistem pengendalian internal pemerintah tidak memoderasi pengaruh aksebilitas laporan keuangan daerah terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Sistem pengendalian internal pemerintah memperlemah pengaruh desentralisasi fiskal terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.

Page 31: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

15

C. Kerangka Pikir

Gambar 2.1

Kerangka Pikir

H1

TRANSPARANSI

H2 AKUNTABILITAS

LAPORAN KEUANGAN

H3

H4 H5 H6

SISTEM PENGENDALIAN

INTERNAL

D. Hipotesis

1. Desentralisasi fiskal terhadap akuntabilitas laporan keuangan

Desentralisasi fiskal dalam bentuk tingkat kemandirian daerah dan

kinerja penyelenggraan pemerintah berpengaruh positif terhadap

kemungkinan tingginya akuntabilitas pelaporan keuangan pemerintah

daerah (Purbasari & Bawono, 2017:104). Karena pertumbuhan ekonomi

meningkat dengan adanya desentralisasi fiskal karena daerah telah diberi

kesempatan agar membangun kemandirian untuk memperoleh pendanaan.

DESENTRALISASI FISKAL

KINERJA

Page 32: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

16

Kemandirian daerah berpengaruh positif terhadap pelaporan keuangan,

karena dengan kemandirian daerah yang tinggi dinilai dapat membiayai

kegiatan belanja dan operasional secara mandiri, sehingga akan

memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan

mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang terkait dengan

penerimaan dan penggunaan uang publik (Mudhofar & Tahar, 2016:183).

Ciri utama sebuah daerah telah melksanakan desentralisasi secara baik

adalah daerah tersebut memiliki kemampuan dan kewenangan untuk

menggali sumber keuangan, mengelola dan menggunakannya untuk

membiayai penyelenggaraan pemerintah dan mengurangi ketergantungan

pada pemerintah pusat. Berdasarkan teori dan hasil temuan diatas dapat

dibuat hipotesis awal yaitu;

H1: Diduga Desentralisasi Fiskal berpengaruh positif terhadap

akuntabilitas laporan keuangan

2. Transparansi terhadap Akuntabilitas Laporan Keuangan

Agar tercipta transparansi maka diperlukan pihak independen yang

berfungsi sebagai pengawas atau pemeriksa keuangan (Sawarjuwono,

2012:313). Pada dasarnya akuntabilitas merupakan prinsip masyarakat

yang transparan.

Transparansi berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas keuangan

daerah (Angrainai, 2016:1188). Transparansi dipahami bahwa organisasi

pemerintah bisa mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan

dengan memberikan informasi yang relevan atau laporan terbuka terhadap

pihak luar atau organisasi mandiri dan (legislator, auditor, publik)

Page 33: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

17

dipublikasikan (Haryatmoko, 2011:112). Berdasarkan teori dan hasil temuan

diatas dapat dibuat hipotesis awal sebagai berikut;

H2: Diduga Transparansi berpengaruh positif terhadap akuntabilitas

laporan keuangan

3. Kinerja Terhadap akuntabilitas laporan keuangan

kinerja keuangan adalah suatu ukuran kinerja yang menggunakan

indikator keuangan (Sawarjuwono, 2012:9). Pengukuran kinerja merupakan

proses penilaian terhadap kemajuan pekerjaan sesuai tujuan dan sasaran

yang telah ditentukan sebelumnya (Mulyani, et al., 2018:217). Kegiatan

pengendalian ini merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar

untuk menetapkan standar kinerja, mengevaluasi penerapan rencana kerja,

mengukur keberhasilan setiap tahapan, dan melakukan koreksi atau

tindakan perbaikan bila ditemukan kekurangan atau penyimpangan terhadap

rencana organisasi (Timotius, 2019:74).

Ditemukan pengaruh positif kinerja penyelenggaraan pemerintah

daerah terhadap kemungkinan daerah tersebut memiliki akuntabilitas

pelaporan keuangan yang tinggi dalam bentuk opini audit yang baik, hal ini

mengindikasikan, semakin baik kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah

maka semakin tinggi kemungkinan daerah tersebut memiliki akuntabilitas

pelaporan keuangan yang tinggi dalam bentuk opini yang baik (Fontanella &

Rosietta, 2014:15). Berdasarkan teori dan hasil temuan diatas dapat dibuat

hipotesis awal sebagai berikut;

H3: Diduga Kinerja berpengaruh positif terhadap akuntabilitas laporan

keuangan

Page 34: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

18

4. Desentralisasi fiskal terhadap akuntabilitas laporan keuangan dan Sistem

pengendalian internal sebagai variabel moderasi

Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, daerah dituntut untuk

dapat memberikan informasi kepada stakeholder, maka pemerintah perlu

memiliki standar akuntansi keuangan pemerintah daerah yang memadai,

walaupun lingkungan akuntansi pemeritah sangat komplit, tetapi hal inilah

yang menjadi tantangan pemerintah untuk dapat menerapkan sistem

akuntansi (Purbasari & Bawono, 2017:104).

Sistem pengendalian internal pemerintah memperlemah pengaruh

desentralisasi fiskal terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah

(Mulyanto, Budiman, & Fahmi, 2020:15). Untuk memperoleh tanggung jawab

pelaporan keuangan, diperlukan sistem pengendalian internal. Sistem

pengendalian internal merupakan proses lengkap yang terus menerus

dilaksanakan oleh pimpinan dan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi

melalui kegiatan yang efektif dan efisien serta keandalan laporan keuangan.

Berdasarkan teori dan hasil temuan diatas dapat dibuat hipotesis awal

sebagai berikut;

H4: Diduga Sistem pengendalian internal memoderasi desentralisasi

fiskal atau berpengaruh positif terhadap akuntabilitas laporan

keuangan.

5. Transparansi akuntabilitas laporan keuangan dengan sistem pengendalian

internal sebagai variabel moderasi

Transparansi adalah keterbukaan informasi, baik dalam proses

pengambilan keputusan maupun dalam mengungkapkan informasi material

dan relevan mengenai perusahaan (Transparansi adalah instrumen paling

Page 35: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

19

penting untuk mengukur kinerja organisasi dan menjadi faktor kunci untuk

mengetahui dimensi akuntabilitas (Sanica, Ayu, & Suidarma, 2019:75).

Sistem pengendalian intern dapat menguatkan pengaruh transparansi

kebijakan publik terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Interaksi sistem pengendalian intern dan transparansi kebijakan publik

terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah merupakan salah

satu bentuk pertanggungjawaban pemerintah terhadap masyarakat

(Hamsinar, 2017:125). Berdasarkan teori dan hasil temuan diatas dapat

dibuat hipotesis awal sebagai berikut;

H5: Diduga Sistem Pengendalian Internal memoderasi atau berpengaruh

positif terhadap transparansi terhadap akuntabilitas laporan

keuangan.

6. Kinerja terhadap akuntabilitas laporan keuangan dengan sistem

pengendalian internal sebagai variabel moderasi

Secara sederhana, akuntabilitas publik dapat dianggap sebagai suatu

proses atau mekanisme yang didalamnya pegawai atau organisasi publik

dapat diberikan sangsi apabila perilaku dan atau kinerja mereka tidak sesuai

dengan apa yang diharapkan. Dari definisi ini terlihat kaitan erat antara

kinerja organisasi publik dengan akuntbilitas (Imbarudin, 2019:85).

Pengukuran kinerja diperlukan untuk menilai tingkat besarnya terjadi

penyimpangan antara kinerja aktual dan kinerja yang diharapkan (Rai,

2008:17).

sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah sistem yang memiliki

tujuan membantu manajer dalam menilai capaian strategi dengan tolak ukur

kinerja keuangan dan non keuangan (Purbasari & Bawono, 2017:105).

Page 36: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

20

Sistem pengendalian intern berpengaruh terhadap kinerja pemerintahan

daerah, yang berarti semakin baik sistem pengendalian intern yang

diterapkan dengan sedikitnya temuan maka semakin baik juga kinerja

pemerintah daerah tersebut (Saputra, 2018:7). Berdasarkan teori dan hasil

temuan diatas dapat dibuat hipotesis awal sebagai berikut;

H6: Diduga Sistem Pengendalian Internal memoderasi atau berpengaruh

positif terhadap kinerja terhadap akuntabilitas laporan keuangan.

Page 37: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan

metode asosiatif. Metode Kuantitatif adalah penelitian yang bersifat induktif,

objektif dan ilmiah di mana data yang diperoleh berupa angka-angka (nilai) atau

pernyataan yang dinilai, dan dianalisis dengan analisis statistik (Iwan, 2019:16).

Metode Asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih (Suwandi, 2015:121).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Pengambilan lokasi untuk penelitian ini dilakukan pada salah satu SKPD

yang ada di Kabupaten Bantaeng yaitu Dinas Pengelolaan Pendapatan

Keuangan dan Aset Daerah, yang berlokasi Lamalaka, Kec. Bantaeng,

Kabupaten Bantaeng. Waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Oktober dan

November 2021.

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

1. Variabel Independen

a. Desentralisasi Fiskal

Desentralisasi fiskal merupakan berbagai (sharing) kekuasaan

pemerintah antara kelompok pemegang kekuasaan dipusat dengan

kelompok-kelompok lainnya, di mana masing-masing kelompok tersebut

memiliki otoritas untuk mengatur bidang-bidang tertentu dalam lingkup

teritorial suatu negara (Muraiya & Nadirsyah, 2018:239). Desentralisasi

Page 38: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

22

fiskal merupakan kewenangan dari pemerintahan pusat yang diserahkan

kepada pemerintahan daerah.

Variabel desentralisasi fiskal ini diukur dengan skala likert yang

mengukur sikap setuju atau tidak setuju dengan topik, objek atau

peristiwa tertentu. Dengan menggunakan lima poin evaluasi yaitu: (1)

sangat setuju, (2) setuju, (3) netral, (4) tidak setuju dan (5) sangat tidak

setuju.

b. Transparansi

Transparansi yaitu terbuka dalam memberi informasi, baik dalam

proses pengambilan keputusan maupun pengungkapan tentang

informasi material dan relevan mengenai perusahaan.

Variabel transparansi ini diukur dengan skala likert yang mengukur

sikap setuju atau tidak setuju dengan topik, objek atau peristiwa tertentu.

Dengan menggunakan lima poin evaluasi yaitu: (1) sangat setuju, (2)

setuju, (3) netral, (4) tidak setuju dan (5) sangat tidak setuju.

c. Kinerja

Kinerja merupakan pencapaian atas apa yang direncanakan, baik oleh

pribadi maupun organisasi. Apabila pencapaian sesuai dengan yang

direncanakan, kinerja yang yang dilakukan terlaksana dengan baik

(Sudaryo, Sjarif, & Sofiati, 2017:8). Kinerja instansi pemerintahan

berkaitan erat dengan pengawasan, akuntabilitas dan transparansi.

Variabel kinerja ini diukur dengan skala likert yang mengukur sikap

setuju atau tidak setuju dengan topik, objek atau peristiwa tertentu.

Dengan menggunakan lima poin evaluasi yaitu: (1) sangat setuju, (2)

setuju, (3) netral, (4) tidak setuju dan (5) sangat tidak setuju.

Page 39: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

23

2. Veariabel Moderasi

Variabel moderasi berperan menyertai variabel penjelas dan berfungsi

mempengaruhi hubungan variabel penjelas terhadap variabel responden.

Fungsi tersebut sering di maknai bahwa variabel moderasi sebagai variabel

yang berperan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel

penjelas dengan variabel responden (Solimun dan Fernandes 2017:83).

Variabel ini diukur dengan skala likert yang mengukur sikap setuju atau

tidak setuju dengan topik, objek atau peristiwa tertentu. Dengan

menggunakan lima poin evaluasi yaitu: (1) sangat setuju, (2) set uju, (3)

netral, (4) tidak setuju dan (5) sangat tidak setuju.

3. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi variabel

independen. Dan variabel dalam penelitian ini adalah akuntabilitas laporan

keuangan. Akuntabilitas laporan keuangan merupakan pertanggungjawaban

mengenai integrasi keuangan, pengungkapan, dan ketaatan terhadap

peraturan perundang-undangan(Ananda, 2018:19).

Variabel ini diukur dengan skala likert yang mengukur sikap setuju atau

tidak setuju dengan topik, objek atau peristiwa tertentu. Dengan

menggunakan lima poin evaluasi yaitu: (1) sangat setuju, (2) setuju, (3)

netral, (4) tidak setuju dan (5) sangat tidak setuju.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan dari kumpulan elemen yang memiliki

elemen yang memiliki sejumlah karakteristik umum, yang terdiri dari bidang-

bidang untuk diteliti (Suwandi, 2015:124). Adapun populasi dalam penelitian

Page 40: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

24

ini yaitu semua yang bekerja di Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan

dan Aset Daerah Kabupaten Bantaeng yang berjumlah kurang 47 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sejumlah responden yang diambil dari populasi yang

karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan

populasi (Riswanto, 2016:2). Sampel yang kita ambil 47 responden yaitu

semua yang bekerja di Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset

Daerah Kabupaten Bantaeng.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sampling Jenuh.

Sampling jenuh adalah suatu teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel. Sampel jenuh disebut juga dengan

istilah lain yaitu sensus (Lubis, Manaf, Abudulla, & Juno, 2019:97)

E. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah alat yang peneliti gunakan untuk

me;ngumpulkan data tentang variabel yang akan diteliti. Instrumen dalam

penelitian ini adalah penggunaan kuesioner atau angket. Kuesioner yang

dipakai untuk mengukur variabel Desentralisasi Fiskal (X1), Transparansi (X2),

Kinerja (X3), Sistem Pengendalian Internal (M), sedangkan Akuntabilitas

Laporan Keuangan (Y). Metode pengukuran pendapat responden skala 5 Likert

adalah dengan menggunakan informasi rinci untuk mengisi skor pada jawaban

kuesioner yang diisi oleh responden yaitu:

1 = Sangat Setuju,

2 = Setuju,

3 = Ragu-ragu,

4 = Tidak Setuju

5 = Sangat Tidak Setuju.

Page 41: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

25

Tabel 3.1

Instrumen penelitian

No. Variabel Indikator No. Item

1. Desentralisasi

Fiskal (X1)

1. Mempunyai wewenang dalam

memutuskan sesuatu

1, 2, 3

2. Transparansi

(X2)

1. Pengelolaan keuangan dan

penyampaian laporan keuangan

2. Informasi

1, 2, 3, 7, 8, 9, 10

4, 5, 6

3. Kinerja (X3) 1. Pelaksanaan program kerja 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

8, 9, 10, 11

4. Sistem

Pengendalian

Internal (M)

1. Audit dan auditor

2. Aktivitas dan transaksi

3. Standar kebijakan dan penilaian

2, 4, 12

3, 5, 6, 7, 8, 9 10

1, 11

5. Akuntabilitas

Laporan

Keuangan (Y)

1. Kebijakan pertanggungjawaban

2. Alokasi biaya

1, 6, 8, 9

2, 3, 4, 5,7

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kuesioner yang

telah disebarkan kepada responden. Kuesioner atau angket adalah layanan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden mengenai

laporan pribadi atau hal-hal yang menarik lainnya. Teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada responden

yang dipilih secara langsung, dan diperoleh langsung oleh peneliti pada waktu

yang ditentukan untuk kembali.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menyebarkan kuesioner yang akan diisi oleh responden yaitu

karyawan yang bekerja di SKPD di Kabupaten Bantaeng. Kuesioner yang

dibagikan dilengkapi juga dengan cara atau petunjuk pengisian yang jelas untuk

membantu responden dalam melakukan pengisian kuesioner dengan lengkap.

Kuesioner ini akan diantarkan secara langsung oleh peneliti untuk responden

yang ada di SKPD di Kabupaten Bantaeng.

Page 42: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

26

F. Teknik Analisis

Analisis data adalah upaya mengolah data menjadi informasi agar

karakteristik data itu sendiri bisa dipahami dan bermanfaat untuk solusi

permasalahan itu sendiri. Metode analisis data untuk mengolah data adalah

statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis dengan

menggunakan bantuan program komputer yaitu IBM SPSS 21 for Windows.

1. Analisis Data Deskriptif

Analisis data deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data

yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Untari, 2018:47).

Yang dimaksud statistik deskriptif yaitu mean, nilai minimum, nilai

maksimum, serta nilai standar. Statistik deskriptif yaitu untuk memberikan

gambaran tentang demografi responden dan deskripsi disetiap pertanyaan

yang ada dalam kuesioner.

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk memastikan bahwa masing-masing item

dalam instrumen penelitian mampu mengukur variabel penelitian yang

ditetapkan (Hutahayan, 2019:114). Uji Validitas merupakan suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesalahan suatu alat ukur

(Witjaksosno, 2020:103).

b. Uji Reabilitas

Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest

(stability), equevalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reabilitas

Page 43: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

27

instrument dapat diuji dengan menganalisis koistensi butir-butir yang ada

pada instrument dengan teknik tertentu (Riyanto & Hatmawan, 2020:750).

Reabilitas kuesioner diuji dengan metode internal konsistensi, dilakukan

dengan menghitung koefisien Alpha Cronbach. Instrument penelitian

berupa kuesioner setiap variabel dikatakan reliabel jika memiliki nilai ∝ ≥

0.06 (Hutahayan, 2019:115).

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada

analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinari least square (OLS).

Uji asumsi klasik juga tidak perlu dilakukan untuk analisis regresi linear yang

bertujuan untuk menghitung nilai pada variabel tertentu (Ansofino, et al.

2016:93).

a. Uji Normalitas

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai

rasidual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal secara

normal atau tidak (Purnomo, 2017:108).

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang

tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear

berganda (Ansofino, et al. 2016:94).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat

ketidaksamaan varian dari rasidual satu ke pengamatan yang lain

(Ansofino, et al. 2016:94).

Page 44: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

28

4. Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi Linear Berganda merupakan lanjutan dari regresi linear

sederhana, ketika regresi linear sederhana hanya menyediakan satu

variabel independen (x) dan satu juga variabel dependen (y) (Kurniawan

& Yuniarto, 2016:91). Rumus yang digunakan untuk menguji pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen adalah:

𝒀 = 𝒂 + 𝜷𝟏𝑿𝟏 + 𝜷𝟐𝑿𝟐 + 𝜷𝟑𝑿𝟑 + 𝒆

Keterangan :

Y = Akuntabilitas Laporan Keuangan

α = Konstanta

X1 = Desentralisasi Fiskal

X2 = Transparansi

X3 = Kinerja

β 1-β 3 = Koefisien regresi berganda

e = error term

b. Analisis Regresi Moderasi

Analisis variabel moderasi merupakan analisis regresi yang

melibatkan variabel moderasi dalam membangun model hubungannya.

Variabel moderasi adalah variabel yang bersifat memperkuat atau

memperlemah variabel predikator atau penjelas (independent) terhadap

variabel responden atau tergantung (dependent) (Solimun, Fernandes, &

Nurjannah, 2017:79-81). Ada 3 metode analisis regresi linear dengan

variabel moderasi yaitu:

Page 45: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

29

1) Uji Interaksi (Moderated Regression Analysis)

2) Uji Selisih Mutlak

3) Uji Rasidual

Moderated Regression Analysis (MRA) atau uji interaksi merupakan

aplikasi khusus regresi berganda linear dimana dalam persamaan

regresinya mengandung unsur ineteraksi (perkalian dua atau lebih

variabel independen) (Liana, 2009:93). Moderated Regression Analysis

(MRA) berbeda dengan analisis sub-kelompok, karena menggunakan

pendekatan yang mempertahankan integritas sampel dan memberikan

dasar untuk mengontrol pengaruh variabel moderasi (Ghozali, 2013:229).

Variabel moderasi dalam penelitian ini yaitu sistem pengendalian internal,

Variabel bebas adalah desentralisasi fiskal, transparansi dan kinerja,

sedangkan variabel terikat adalah akuntabilitas laporan keuangan. Uji

interaksi dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝒀 = 𝒂 + 𝜷𝟏𝑿𝟏 + 𝜷𝟐𝑿𝟐 + 𝜷𝟑𝑿𝟑 + 𝜷𝟒𝑿𝟒 + 𝜷𝟓𝑿𝟏 ∗ 𝑿𝟒 + 𝜷𝟔𝑿𝟐 ∗ 𝑿𝟒

+ 𝜷𝟕𝑿𝟑 ∗ 𝑿𝟒 + 𝒆

Y = Akuntabilitas Laporan Keuangan

X1 = Desentralisasi Fiskal

X2 = Transparansi

X3 = Kinerja

X4 = Sistem Pengendalian Internal

X1*X4 = Merupakan interaksi yang diukur dengan nilai absolut

perbedaan antara X1 dan X4

X2*X4 = Merupakan interaksi yang diukur dengan nilai absolut

perbedaan antara X2 dan X4

Page 46: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

30

X3*X4 = Merupakan interaksi yang diukur dengan nilai absolut

perbedaan antara X3 dan X4

α = Kostanta

𝛽 = Koefisien Regresi

e = Error Term

Uji hipotesis ini dilakukan melalui uji koefisien determinasi dan uji

regresi secara parsial (t-test):

1) Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi dilambangka dengan r2 dan umumnya

dinyatakan alam persentase (%). Koefisien determinasi adalah nilai

yang digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variabel

independen (x) terhadap variasi (naik/turunnya) variabel dependen (y).

Dengan kata lain, variabel y dapat dijelaskan oleh variabel x sebesar

r2 % dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain (Kurniawan & Yuniarto,

2016:45).

2) Uji Regresi Secara Persial

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel

independen secara persial berpengaruh nyata atau tidak terhadap

variabel dependen. Derajat signifikan yang digunakan adalah 0,05.

Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan maka kita

menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu

variabel independen secara persial mempengaruhi variabel

dependen (Mulyono, 2018:113). Berdasarkan nilai probabilitas

dengan α = 0,05:

a) Jika probabilitas > 0,05, maka hipotesis ditolak

Page 47: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

31

b) Jika probabilitas < 0,05, maka hipotesis diterima

c) Jika hasil penelitian tidak sesuai dengan arah hipotesis (positif

atau negatif) walaupun berada dibawah tingkat signifikan, maka

hipotesis ditolak.

Page 48: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Kabupaten Bantaeng

Kabupaten Bantaeng menempati 0,63% luas wilayah Sulawesi Selatan

dan masih memiliki potensi alam untuk dikembangkan lebih lanjut. Secara

umum, luas wilayah Kabupaten Bantaeng adalah 395,83 kilometer persegi.

Kabupaten Bantaeng terletak di bagian selatan Provinsi Sulawesi Selatan,

sekitar 120 kilometer dari Makassar, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan.

Wilayah tersebut terbentang antara Laut Flores dan Gunung Lompo Battang,

dengan ketinggian dari 0 permukaan laut hingga lebih dari 100 m, dan

panjang pantai adalah 21,5 km. Berdasarkan luas areal persawahan yang

mencapai 7.253 hektar (18,32%) dan lahan kering seluas 32.330 hektar

maka total luas lahan ± 39.583 hektar. Kabupaten Bantaeng tergolong

beriklim tropis lembab, dengan curah hujan tahunan rata-rata 490,17 mm per

bulan dan kurang lebih 426 hari hujan per tahun. Suhu rata-rata tahunan

berkisar antara 23 derajat Celcius dan 33 derajat Celcius, terdapat dua

musim, Perubahan iklim tahunan sangat spesifik karena merupakan

peralihan dari wilayah Sulawesi Selatan ke iklim barat dan iklim Timur.

Kabupaten Bantaeng terbagi menjadi 8 kecamatan yaitu 46 desa dan

21 kecamatan. Kabupaten Bissappu meliputi 4 desa dan 7 kelurahan,

Kecamatan Ulurere meliputi 6 desa, Kabupaten Sinoa meliputi 6 desa,

Kabupaten Bantaeng meliputi 1 desa dan 8 kelurahan, Kabupaten

Eremerasa meliputi 9 desa, dan Kecamatan Pa'jukukang mencakup 10

Page 49: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

desa., Kabupaten Tompobulu terdiri dari 6 desa dan 4 kelurahan, sedangkan

kecamatan Gantarangkeke terdiri dari 4 desa dan 2 kelurahan.

2. Gambaran Umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset

Daerah Kabupaten Bantaeng

Bersama dengan Pemerintah Kabupaten Bantaeng yang telah diubah

dengan Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun 2007 menyangkut 54

pembentukan organisasi, jabatan dan tanggung jawab pokok Dinas-Dinas

Kabupaten Kabupaten Bantaeng, peraturan ini diatur dengan Peraturan

Daerah Nomor 2 Tahun 2009 mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor

41 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Struktur Organisasi Perangkat

Daerah. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Bantaeng merupakan unsur pelaksana pemerintah kabupaten

Bantaeng yang dipimpin oleh kepala Dinas yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada bupati melalui Sekretaris Daerah. Tugas pokok

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah adalah

menyelenggarakan otonomi daerah di bidang pendapatan, pengelolaan

keuangan dan aset daerah, serta melaksanakan tugasnya yaitu:

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan keuangan dan aset

daerah,

2. Pembinaan dan pelayanan yang menunjang penyelenggaraan

pemerintah daerah di bidang keuangan dan aset daerah,

3. Pengelolaan urusan ketatausahaan.

Selanjutnya berdasarkan peraturan Bupati Bantaeng Nomor 27 Tahun

2013 tentang perubahan atas peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2010

Page 50: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

tentang Uraian Tugas Fungsi dan Tata Kerja pada Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantaeng,

Selain itu, sesuai dengan Peraturan Bupati Bantaeng Nomor 17 tahun

2013 dan perubahan atas Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2010,

peraturan ini menyangkut Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantaeng, yaitu:

a. Bidang Pendapatan

Dipimpin oleh seorang kepala bidang yang mempunyai tugas pokok yaitu:

1. Merencanakan pelaksanaan rencana kerja sesuai dengan tugas pokok

dan fungsi rencana kerja

2. Merumuskan penjabaran kebijakan teknis dinas di bidang pendapatan

3. Mengkoordinasi dan membina kegiatan pelaksanaan penagian dan

pendapatan pada setiap perangkat daerah pengelolaan pendapatan

daerah dan mengkoordinasikan fasilitas administrasi manual

pendapatan daerah pada setiap perangkat daerah pengelolaan

pendapatan daerah,

4. Perumusan rencana pengembangan dan penerimaan pendapatan

daerah;

5. Mengawasi dan mengatur pelaksanaan perpajakan, kelebihan dana

dan pendapatan legal lainnya

6. Mengevaluasi / memantau pelaksanaan pengelolaan perpajakan,

menyeimbangkan alokasi dana dan pendapatan hukum lainnya;

7. Mengadakan pembimbingan teknis terhadap pengelolaan pendapatan

daerah;

Page 51: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

8. Mengevaluasi / mengawasi pelaksanaan perpajakan, dana

perimbangan dan pendapatan hukum lainnya serta pengelolaan

pendapatan;

9. Laporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan

b. Bidang Anggaran

Dipimpin oleh seorang kepala bidang yang mempunyai tugas pokok yaitu:

1. Merencanakan pelaksanaan rencana kerja sesuai tugas pokok dan

fungsinya;

2. Menyusun kebijakan teknis resmi di bidang anggaran

3. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan pedoman

pelaksanaan APBD;

4. Menyiapkan bahan penyusunan rancangan APBD, rancangan

perubahan APBD dan rancangan pertanggungjawaban pelaksanaan

APBD;

5. Menyiapkan bahan pengesahan DPA-SKPD, DPA-PPKD, DPPA-

SKPD, dan DPPA-PPKD;

6. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan pengelolaan dan

pembiayaan belanja daerah

7. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan pembinaan dan pelaporan

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;

8. Mendistribusikan dan memberi pertunjukan pelaksanaan tugas

bawahan;

9. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan;

10. Untuk mengoreksi konsep naska dinas, hasil kerja bawahan memulai

dan menandatangani sesuai kewenangannya

11. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan;

Page 52: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

c. Bidang Administrasi Keuangan

Dipimpin oleh seorang kepala bidang dan mempunyai tugas pokok yaitu:

1. Merencanakan rencana kerja operasional berdasarkan tugas pokok

dan fungsinya

2. Merumuskan penjabaran kebijakan teknis dinas di bidang

Administrasi Keuangan;

3. Menyusun rencana kegiatan dan rencana kerja departemen

manajemen keuangan

4. Masalah investasi terkait dengan departemen manajemen keuangan

5. Melaksanakan fungsi kuasa BUD:

a) Pengaturan serta pengendalian kredit anggaran belanja

b) Penyusunan Anggaran Kas Pemerintah Daerah

c) Penyusunan dan evaluasi surat penyediaan Dana (SPD)

d) Pelaksanaan Fungsi-fungsi kuasa BUD lainnya Sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

6. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas bawahan

7. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan;

8. Merevisi draf dokumen resmi pekerjaan bawahan, dan memulai serta

menandatangani sesuai dengan kewenangannya

9. Laporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan

10. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh pemimpin

Seksi akuntansi:

1. Seksi akuntansi dipimpin oleh seorang seksi yang mempunyai tugas

pokok melaksanakan tugas seksi akuntansi.

2. Seksi akuntansi mempunyai uraian tugas:

a) Menyusun rencana kegiatan seksi akuntansi;

Page 53: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

b) Penghimpunan dan perumusan peraturan perundang-undangan

pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan penyusunan laporan

keuangan;

c) Mengelola dan mengevaluasi laporan keuangan

d) Pengumpulan, pengelolaan dan penyusunan Laporan Keuangan

pemerintah Daerah;

e) Koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait;

f) Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada

bawahan;

g) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan

bawahan;

h) Mengoreksi konsep naska dinas hasil kerja bawahan, memaraf dan

menandatangani sesuai dengan kewenangannya;

i) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan;

d. Bidang Aset Daerah

Dipimpin oleh ketua bidang, tugas utamanya adalah;

1. Menyusun rencana teknisi dan program kegiatan investarisasi,

pengelolaan aset dan investasi aset daerah;

2. Pembinaan dan bimbingan teknis dalam bidang inventarisasi,

pengelolaan aset, dan investasi aset daerah;

3. Pengawasan dan pengendalian inventaris, pengelolaan aset dan

pelaksanaan investasi aset daerah

4. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas bawahan

5. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan;

6. Koreksi draft resmi pekerjaan bawahan, dan mulai serta tanda tangani

sesuai dengan kewenangannya

Page 54: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

7. Laporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada pimpinan

8. Melaksankan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

9. Lakukan tugas lain yang diberikan oleh pemimpin.

e. Kelompok Jabatan Fungsional

1. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas Kepala Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

2. Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam jenjang jabatan fungsional yang

terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahliannya.

3. Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

dipimpin oleh seorang fungsional senior selaku ketua kelompok berada

dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada kepala dinas;

4. Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

ditetapkan dalam keputusan Bupati berdasarkan kebutuhan dan

beban kerja.

3. Visi dan Misi

a. Visi SKPD

“peningkatan kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah yang andal

dan peningkatan pendapatan untuk mendukung terciptanya pemerintahan

yang baik”

Pernyataan visi diatas mengandung makna sebagai berikut;

1. Pengelolaan keungan dan aset daerah adalah proses perencanaan,

pelaksanaan atau implementasi dan pertanggungjawaban keuangan

dan aset daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan.

2. Andal adalah mencerminkan kejujuran penyajian hasil dan posisi

keuangan daerah

Page 55: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

3. Peningkatan pendapatan adalah semua penerimaan rekening kas

daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun

anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah Daerah dan

tidak perlu dibayar kembali.

4. Pemerintahan yang baik adalah penyelenggaraan pemerintahan daerah

yang solid dan bertanggungjawab serta efisien dan efektif dengan

menjaga, mengsinergikan interaksi yang konstruktif / membangun

antara pemerintah Daerah, pengusaha dan masyarakat yang yang

menjunjung tinggi kehendak rakyat dan nilai-nilai yang dapat

meningkatkan kemampuan rakyat.

b. Misi SKPD

Adapun yang menjadi Misi Dinas pendapatan Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah kabupaten Bantaeng adalah;

1. Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah yang

tertib, taat, efisien, ekonomi, responsif, transparan dan akuntabel.

2. Penerapan dan perbaikan secara berkesinambungan teknologi

informasi dalam pengelolaan keuangan dan aset daerah.

3. Peningkatan kualitas dan kuantitas pengelolaan pendapatan asli

daerah (PAD) secara signifikan (nyata) dan berkesinambungan.

4. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia pengelolaan

keuangan dan aset daerah.

5. Peningkatan pelayanan dan penyediaan serana dan prasarana

pengelolaan keuangan dan aset daerah.

6. Peningkatan integritas pengelola keungan dan aset Desa/kelurahan

untuk mendorong tercapainya kepemerintahan yang baik

Page 56: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

a. Struktur Organisasi PPKAD

Gambar 4.1

Struktur Organisasi

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Kuesioner yang dibagikan sebanyak 47 kepada karyawan yang bekerja

didinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Ada 4

KEPALA DPPKAD

SEKRETARIS

KASUBAG

UMUM &

KEPEG

KABID

PENDAPATAN

KASUBAG

PROGRAM &

PEL.

KASUBAG

KEUANGAN

KABID

ADM.KEUANGAN

KABID

PENDAPATAN

KABID

ANGGARAN

KASI PAJAK &

RETRIBUSI

KASI BELANJA &

PEMBIAYAAN

KASI PENERIMAAN

& PENGELUARAN

KASI PENGELOLAAN

ASET

KASI DANA

PERIMBANGAN

KASI PENYUSUNAN

APBD

KASI AKUNTANSI KASI INVENTARISASI

ASET

KASI PENDAPATAN

LAIN-LAIN YANG

SAH

KASI

PERTANGGUNGJA

WABAN

KASI EVALUASI &

PELAPORAN KASI INVESTASI

J F T

Page 57: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

karakteristik responden yang dimasukkan dalam penelitian ini, yaitu jenis

kelamin, usia, pendidikan terakhir dan masa kerja didinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan Dan aset Daerah. Karakteristik responden akan

dijelaskan lebih lanjut pada tabel dibawah ini.

a. Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

Gender

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Laki-laki 16 34,0 34,0 34,0

Perempuan 31 66,0 66,0 100,0

Total 47 100,0 100,0

Sumber: data output, spss 2020

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak adalah berjenis

kelamin perempuan sebanyak 31 responden. Sedangkan yang berjenis

kelamin laki-laki sebanyak 16 responden. Hal ini menunjukkan bahwa

didinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Bantaeng didominasi oleh pegawai perempuan dibandingkan laki-laki. Saat

ini perbedaan jenis kelamin tidak hanya dapat dilihat sebagai perbedaan

biologis, akan tetapi lebih mengacu kesetaraan sosial. Berbagai tindakan

menuntut hak dan kewajiban masyarakat itu sama.

b. Usia

Tabel 4.2

Karakteristik Berdasarkan Tingkat Usia

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

20-30 13 27,7 27,7 27,7

31-40 17 36,2 36,2 63,8

41-50 11 23,4 23,4 87,2

Page 58: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

>50 6 12,8 12,8 100,0

Total 47 100,0 100,0

Sumber: data output, spss 2020

Tabel di atas menunjukkan usia responden yang berpartisipasi dalam

proses penganggaran di dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah Kabupaten Bantaeng sebagian besar terdiri dari usia 31-40

tahun yaitu sebanyak 17 orang. Ini karena usia berbanding lurus dengan

pengalaman. Karena semakin tua seseorang, semakin banyak pengalaman

yang didapatnya. Sementara karyawan yang usianya muda dinilai masih

kurang dalam memiliki pengalaman. Pengalaman seperti kematangan

berpikir dalam pengambilan keputusan. Hal ini berbanding terbalik dengan

usia pegawai yang masih muda, yang kurang berpengalaman namun lebih

baik dari segi kreativitas dan kompetensinya.

c. Pendidikan

Tabel 4.3

Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

SMA 10 21,3 21,3 21,3

S1 30 63,8 63,8 85,1

S2 7 14,9 14,9 100,0

Total 47 100,0 100,0

Sumber: data output, spss 2020

Tingkat pendidikan biasanya berkaitan dengan masalah etika. Masalah

etika dengan jenjang pendidikan yang lebih tinggi juga cenderung

menghasilkan etika yang lebih baik. Hasil pengolahan data pendidikan

responden disajikan pada Tabel 4.3. Tabel ini menunjukkan bahwa tingkat

pendidikan responden yang bekerja di Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Page 59: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

Keuangan dan Aset Daerah berada pada Strata 1 (S1), yaitu sebanyak 25

responden. Hal ini berarti bahwa tingkat pendidikan sejalan dengan

pemahaman etika karyawan, memiliki kemampuan menelaah norma-norma

etis dimasyarakan khususnya ditempat kerja menjadi hal yang paling utama.

d. Masa Kerja

Tabel 4.4

Karakteristik Berdasarkan Masa Kerja

Masa_kerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

1-5 19 40,4 40,4 40,4

6-10 12 25,5 25,5 66,0

11-15 8 17,0 17,0 83,0

16-20 8 17,0 17,0 100,0

Total 47 100,0 100,0

Sumber: data output, spss 2020

Kinerja karyawan dengan masa kerja yang berbeda memiliki

kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami tujuan utama

pekerjaannya. Kemampuan karyawan dengan masa kerja yang lebih lama

dapat menggambarkan pekerjaan, dimana karyawan dapat lebih memahami

tugas atau pekerjaan mana yang menjadi prioritas. Di sisi lain, karyawan

dengan masa jabatan yang relatif baru masih mengalami kesulitan dalam hal

tingkat tugas manajemen yang dilakukan. Tabel diatas juga menunjukkan

tingkat masa kerja responden yang paling banyak berada pada usia 16-20

tahun sebanyak 16 responden atau terhitung 39%. Ini mungkin berarti bahwa

semakin lama masa kerja karyawan, semakin besar kemungkinan

pengalaman kerja.

Page 60: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

2. Analisis Deskriptif Variabel

Tabel 4. 5

Statistik Deskriptif Variabel

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Desentralisasi Fiskal 41 3 13 7,00 2,828

Transparansi 41 33 50 41,76 4,134

Kinerja 41 37 55 46,44 5,320

Akuntabilitas Laporan Keuangan 41 27 45 37,83 4,522

Sistem Pengendalian Internal 41 41 60 51,66 4,958

Sumber: data output, spss 2020

Menurut Tabel 4.5 hasil analisis menggunakan statistik deskriptif

terhadap desentralisasi fiskal menunjukkan nilai minimum sebesar 3 nilai

nilai maksimum sebesar 13, nilai mean (rata-rata) sebesar 7,00 sedangkan

nilai deviasi 2,82. Selain itu, hasil analisis menggunakan data statistik

variabel Transparansi menunjukkan nilai minimum adalah 33, nilai

maksimum sebesar 50, nilai mean (rata-rata) sebesar 41,76 sedangkan nilai

standar deviasi 4,13. Variabel kinerja menampilkan nilai minimum adalah 37,

nilai maksimum 55, untuk nilai rata-rata (mean) yaitu 46,44 sedangkan nilai

untuk standar deviasi adalah 5,32. Tampilan variabel Akuntabilitas Laporan

Keuangan yaitu nilai minimum 27, nilai maksimum 45, untuk nilai rata-rata

(mean) 37,83 sedangkan nilai standar deviasi adalah 4,52. Variabel Sistem

Pengendalian Internal menampilkan nilai minimum 41, nilai maksimum yaitu

60, untuk nilai mean (rata-rata) 51,66 dan nilai standar deviasinya adalah

4,95.

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata yang

paling tinggi yaitu veriabel Sistem Pengendalian Internal 51,66 dan variabel

yang nilai rata-ratanya paling rendah yaitu akuntabilitas laporan keuangan

Page 61: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

37,83. Untuk nilai standar deviasi yang paling tinggi yaitu Kinerja sebesar

5,32 dan yang paling rendah adalah variabel desentralisasi Fiskal yaitu 2,82.

a. Analisis Deskriptif Desentralisasi Fiskal (X1)

Analisis deskriptif desentralisasi fiskal terdiri dar 3 item pernyataan akan

dilakukan pada pernyataan responden tentang desentralisasi fiskal. Nilai

rata-rata pernyataan dari responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6

Deskripsi item Pernyataan Variabel Desentralisasi Fiskal Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

X1.1 47 1 5 124 2,64 1,031 1,062

X1.2 47 1 4 116 2,47 1,018 1,037

X1.3 47 1 5 108 2,30 1,082 1,170

Valid N (listwise) 47

Sumber: output spss 21 (2020)

Berdasarkan tabel 4.6 Data dapat disimpulkan bahwa nilai paling tinggi

yang diberikan oleh responden dalam penelitian ini ada pada item

pertanyaan X1.1 dengan nilai maksimum 5, minimum 1 dan sum 124 dengan

mean 2,64, std deviation 1,031 dan nilai variance adalah 1,062. Dan nilai

terendah yang diberikan oleh responden yaitu X1.2 yaitu nilai maksimum 5,

minimum 1, dan sum 116 dengan mean 2,47, standar deviation 01,018

sedangkan variance adalah 1,037.

b. Analisis Deskriptif Variabel Transparansi

Tabel 4.7

Deskripsi item Pernyataan Variabel Transparansi

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

X2.1 47 1 5 175 3,72 ,902 ,813

X2.2 47 1 5 181 3,85 ,751 ,564

X2.3 47 1 5 192 4,09 ,775 ,601

X2.4 47 1 5 189 4,02 ,821 ,673

Page 62: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

X2.5 47 1 5 193 4,11 ,759 ,575

X2.6 47 1 5 186 3,96 ,884 ,781

X2.7 47 1 5 194 4,13 ,797 ,636

X2.8 47 1 5 195 4,15 ,780 ,608

X2.9 47 1 5 192 4,09 ,803 ,645

X2.10 47 1 5 196 4,17 ,789 ,623

Valid N (listwise) 47

Sumber: output spss 21 (2020)

Berdasarkan tabel 4.7 Data dapat disimpulkan bahwa nilai paling tinggi

yang diberikan oleh responden dalam penelitian ini ada pada item

pertanyaan X2.10 dengan nilai maksimum 5, minimum 1 dan sum 196 dengan

mean 4,17, std deviation 0,789 dan nilai variance adalah 0,623. Dan nilai

terendah yang diberikan oleh responden yaitu X2.1 yaitu nilai maksimum 5,

minimum 1, dan sum 175 dengan mean 3,72, standar deviation 0,0,902

sedangkan variance adalah 0,813.

c. Analisis Deskriptif Variabel Kinerja

Tabel 4.8

Deskripsi item Pernyataan Variabel Kinerja

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

X3.1 47 3 5 204 4,34 ,600 ,360

X3.2 47 3 5 204 4,34 ,600 ,360

X3.3 47 3 5 197 4,19 ,613 ,376

X3.4 47 3 5 193 4,11 ,634 ,401

X3.5 47 2 5 192 4,09 ,803 ,645

X3.6 47 2 5 197 4,19 ,798 ,636

X3.7 47 2 5 196 4,17 ,670 ,449

X3.8 47 2 5 195 4,15 ,751 ,564

X3.9 47 2 5 189 4,02 ,821 ,673

X3.10 47 2 5 201 4,28 ,682 ,465

X3.11 47 2 5 196 4,17 ,732 ,536

Valid N (listwise) 47

Sumber: output spss 21 (2020)

Page 63: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

Berdasarkan tabel 4.8 Data dapat disimpulkan bahwa nilai paling tinggi

yang diberikan oleh responden dalam penelitian ini ada pada item

pertanyaan X3.1 dan X3.2 dengan nilai maksimum 5, minimum 3 dan sum 204

dengan mean 4,34, std deviation 0,600 dan nilai variance adalah 0,360. Dan

nilai terendah yang diberikan oleh responden yaitu X3.9 yaitu nilai maksimum

5, minimum 2, dan sum 189 dengan mean 4,02, standar deviation 0,821

sedangkan variance adalah 0,673.

d. Analisis Deskriptif Variabel Akuntabilitas Laporan Keuangan

Analisis deskriptif variabel akuntabilitas keuangan terdapat 9 item

pernyataan yang berdasar pada hasil pernyataan responde mengenai

kinerja penyerapan anggaran. Nilai rata-rata yang dinyatakan responden

sebagai berikut:

Tabel 4.9

Deskripsi item Pernyataan Variabel Akuntabilitas Laporan Keuangan

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

Y1 47 1 5 195 4,15 ,780 ,608

Y2 47 1 5 199 4,23 ,813 ,661

Y3 47 1 5 199 4,23 ,914 ,835

Y4 47 1 5 189 4,02 ,847 ,717

Y5 47 1 5 191 4,06 ,791 ,626

Y6 47 1 5 191 4,06 ,763 ,583

Y7 47 1 5 194 4,13 ,824 ,679

Y8 47 1 5 190 4,04 ,833 ,694

Y9 47 1 5 194 4,13 ,824 ,679

Valid N (listwise) 47

Sumber : output spss 21 (2020)

Berdasarkan tabel 4.9 Data dapat disimpulkan bahwa nilai paling tinggi

yang diberikan oleh responden dalam penelitian ini ada pada item

pertanyaan Y2 dan Y3 dengan nilai maksimum 5, minimum 1 dan sum 199

Page 64: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

dengan mean 4,23, std deviation 0,813 dan nilai variance adalah 0,661. Dan

nilai terendah yang diberikan oleh responden ada 3 Y4 dengan yaitu nilai

maksimum 5, minimum 1, dan sum 189 dengan mean 4,02, standar deviation

0,847 sedangkan variance adalah 0,717.

e. Analisis Deskriptif Variabel Sistem Pengendalian Internal

Tabel 4.10

Deskripsi item Pernyataan Variabel Sistem Pengendalian Internal

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

M1 47 2 5 199 4,23 ,786 ,618

M2 47 2 5 197 4,19 ,798 ,636

M3 47 3 5 193 4,11 ,634 ,401

M4 47 3 5 197 4,19 ,647 ,419

M5 47 2 5 197 4,19 ,741 ,549

M6 47 2 5 195 4,15 ,780 ,608

M7 47 2 5 199 4,23 ,813 ,661

M8 47 3 5 203 4,32 ,663 ,439

M9 47 3 5 202 4,30 ,657 ,431

M10 47 3 5 197 4,19 ,613 ,376

M11 47 2 5 201 4,28 ,713 ,509

M12 47 2 5 205 4,36 ,705 ,497

Sistem Pengendalian

Internal

47 31 60 2385 50,74 6,459 41,716

Valid N (listwise) 47

Sumber; output spss 21(2020)

Berdasarkan tabel 4.10 diatas, data dapat disimpulkan bahwa nilai

paling tinggi yang diberikan oleh responden dalam penelitian ini ada pada

item pertanyaan M12 dengan nilai maksimum 5, minimum 2 dan sum 205

dengan mean 4,36, std deviation 0,705 dan nilai variance adalah 0,497. Dan

nilai terendah yang diberikan oleh responden adalah 3 M3 dengan nilai

maksimum 5, minimum 2, dan sum 193 dengan mean 4,11, standar deviation

0,634 sedangkan variance adalah 0,401.

Page 65: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

3. Uji Kualitas Data

Tujuan pengujian kualitas data adalah untuk mengetahui konsistensi

dan akurasi Data yang dikumpulkan. Uji kualitas data yang dihasilkan oleh

instrumen Uji validitas dan reliabilitas dapat digunakan untuk menganalisis

penelitian.

a. Uji Validasi Data

Uji validitas dilakukan untuk memastikan bahwa masing-masing item

dalam instrumen penelitian mampu mengukur variabel penelitian yang

ditetapkan. Uji validitas untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut dapat

digunakan untuk mengukur variabel penelitian yang efektif. Temukan item

pernyataan valid dengan melihat nilai "relevansi total item yang dikoreksi".

Jika ada pernyataan Nilai r hitung > dari r tabel dapat dikatakan efektif.

Dalam penelitian ini terdapat sampel (n) = 41 responden maka dapat dihitung

sebagai df = 41 dan alpha = 0,05 maka diperoleh r tabel = 0,3061. Oleh

karena itu, item yang valid mempunyai R hitung efektif lebih besar dari

0,3061. Hasil uji validitas data Penelitian ini dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 4.11

Hasil Uji Validasi

Variabel Item R Hitung R Tabel Keterangan

Desentralisasi

fiskal

X1.1 0,904 0,288 Valid

X1.2 0,901 0,288 Valid

X1.3 0,906 0,288 Valid

Transparansi

X2.1 0,801 0,288 Valid

X2.2 0,794 0,288 Valid

X2.3 0,824 0,288 Valid

X2.4 0,853 0,288 Valid

X2.5 0,888 0,288 Valid

X2.6 0,825 0,288 Valid

Page 66: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

X2.7 0,742 0,288 Valid

X2.8 0,828 0,288 Valid

X2.9 0,889 0,288 Valid

X1.10 0,834 0,288 Valid

Kinerja

X3.1 0,692 0,288 Valid

X3.2 0,717 0,288 Valid

X3.3 0,716 0,288 Valid

X3.4 0,722 0,288 Valid

X3.5 0,805 0,288 Valid

X3.6 0,740 0,288 Valid

X3.7 0,848 0,288 Valid

X3.8 0,801 0,288 Valid

X3.9 0,797 0,288 Valid

X3.10 0,626 0,288 Valid

X3.11 0,888 0,288 Valid

Akuntabilitas

Laporan

Keuangan

Y1 0,829 0,288 Valid

Y2 0,875 0,288 Valid

Y3 0,775 0,288 Valid

Y4 0,855 0,288 Valid

Y5 0,835 0,288 Valid

Y6 0,889 0,288 Valid

Y7 0,894 0,288 Valid

Y8 0,819 0,288 Valid

Y9 0,844 0,288 Valid

Sistem

Pengendalian

Internal

M1 0,748 0,288 Valid

M2 0,778 0,288 Valid

M3 0,750 0,288 Valid

M4 0,698 0,288 Valid

M5 0,755 0,288 Valid

M6 0,759 0,288 Valid

M7 0,815 0,288 Valid

M8 0,756 0,288 Valid

M9 0,777 0,288 Valid

M10 0,776 0,288 Valid

M11 0,700 0,288 Valid

M12 0,742 0,288 Valid

Page 67: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

Sumber: data primer, diolah 2020

Tabel diatas menunjukkan bahwa semua item pernyataan dengan nilai

koefisien kolerasi positif lebih besar dari R tabel 0,3061. Artinya data yang di

peroleh valid dan dapat dilengkapi pengujian data lebih lanjut

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas kuesioner diuji dengan metode internal kosistensi, dilakukan

dengan menghitung koefisien Alpha Cronbach Instrument penelitian berupa

kuesioner setiap variabel dikatakan reliabel jika memiliki nilai ∝ ≥ 0.06

(Hutahayan, 2019:115). Kuesioner dianggap reliabel Jika jawaban

responden atas pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. Hasil uji reliabilitas data dapat Lihat pada tabel di bawah:

Tabel 4.12

Hasil uji Reliabilitas

No Variabel Cronbach’ Alpha Keterangan

1. Desentralisasi Fiskal 0,915 Reliabel

2. Transparansi 0,948 Reliabel

3. Kinerja 0,926 Reliabel

4. Akuntabilitas Laporan Keuangan 0,949 Reliabel

5. Sistem Pengendalian Internal 0,930 Reliabel

Sumber: data primer, diolah 2020

Tabel diatas menunjukkan bahwa semua nilai alpha Cronbach dari

variabel tersebut lebih besar dari 0,06, sehinga dapat disimpulkan bahwa

kuesioner yang menjelaskan variabel desentralisasi fiskal, transparansi,

kinerja, akuntabilitas laporan keuangan dan sistem pengendalian internal

dianggap reliabel atau dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel.

4. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada

analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinari least square (OLS).

Page 68: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

Uji asumsi klasik juga tidak perlu dilakukan untuk analisis regresi linear yang

bertujuan untuk menghitung nilai pada variabel tertentu (Ansofino, et al.

2016:93).

a. Uji Normalitas

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai

rasidual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal secara

normal atau tidak. Untuk menentukan apakah data rasidual di distribusikan

dengan cara tertentu normal atau tidak, maka uji yang bisa digunakan adalah

uji kolmogorov-smirnov. Uji ini dilakukan untuk mendapatkan angka yang

lebih rinci. Apakah persamaan regresi yang akan digunakan melewati

normalitas. Persamaan regresi dianggap lolos normalitas jika uji kolmogorof-

sminrov signifikan lebih dari 0,05. Hasil dari uji normalitas menunjukkan data

terdistribusi normal, hal tersebut ditunjukkan dengan nilai signifikansi >0,05.

Tabel 4.13

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 47

Normal Parametersa.b Mean ,0000000

Std. Deviation 5,27851047

Most Extreme Differences

Absolute ,169

Positive ,155

Negative -,169

Kolmogorov-Smirnov Z 1,159

Asymp. Sig. (2-tailed) ,136

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber, Output spss 21 (2020)

Berdasarkan histogram dan uji statistik sederhana dapat ditarik

kesimpulan bahwa nilai signifikansi adalah 0,769 lebih dari 0,05 maka data

Page 69: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

tersebut berdistribusi normal. Cara untuk menguji normalitas selain uji

Kolmogoro-Smirnov yaitu dengan melihat grafik Probability Plot.

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas-Normal Probability Plot

Sumber, Output spss 21 (2020)

Gambar diatas menunjukkan bahwa berdistribusi normal karena titik-titik

tersebar hanya di sekitar garis diagonalnya saja dan mengikuti arah garis

diagonal. Artinya model regresi dalam penelitian memenuhi asumsi

normalitas dengan analisis Normal Probabilitas Plot.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi

yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear

berganda. Uji multikolinieritas dapat dilihat dari nilai toleransi (tolerance

value) atau valiance inflation factor (VIF).

1) Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa

tidak terdapat multikolinieritas pada penelitian tersebut

2) Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka dapat diartikan bahwa

terdapat multikolinieritas pada penelitian tersebut.

Page 70: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

Tabel 4.14

Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 9,643 12,588

Desentralisasi Fiskal -,166 ,382 -,077 ,532 1,880

Transparansi ,287 ,131 ,306 ,855 1,170

Kinerja ,371 ,177 ,349 ,597 1,674

a. Dependent Variable: Akuntabilitas Laporan Keuangan

Sumber, Output spss 21 (2020)

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel diatas, nilai VIF pada semua

variabel diatas lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance dari semua variabel

dan nilai toleransi lebih besar dari 0,10. Maka dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat multikolinieritas pada penelitian diatas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dirancang untuk menguji model regresi terjadi

ketimpangan variabel dari residual satu observasi ke varians observasi

lainnya. Untuk mendeteksi heteroskedastisitas, dapat dilakukan uji sactter

plot. jika pola tidak teratur, maka dikatakan bebas dari masalah

heterokedastisitas.

Tabel 4.3 Hasil uji Heteroskedestasitas

Sumber, Output spss 21 (2020)

Page 71: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

Dapat dilihat pada gambar diatas bahwa hasil uji heteroskedastisitas

menunjukkan dimana titik-titik tersebut menyebar secara acak diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas, sehingga model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi akuntabilitas laporan keuangan.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisistas, dapat

digunakan pengujian Glejser. Jika nilai signifikannya lebih besar dari 0,05

maka tidak terjadi heteroskedastisitas begitu pun sebaliknya.

Tabel 4.15

Hasil Uji Glejser Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 17,576 9,473 1,855 ,070

Desentralisasi Fiskal -,162 ,288 -,113 -,563 ,576

Transparansi -,150 ,098 -,242 -1,530 ,133

Kinerja -,154 ,133 -,219 -1,156 ,254

a. Dependent Variable: Abs_RES

Sumber, Output spss 21 (2020)

Hasil uji glejser dapat dilihat pada tabel 4.15, untuk semua variabel

independen, tingkat signifikannya lebih tinggi dari tingkat kepercayaan 5%.

Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung satu pun

heteroskedastisitas.

5. Hasil Uji Hipotesis

Analisis yang digunakan untuk pengujian hipotesis H1, H2 dan H3

menggunakan analisis regresi berganda dengan meregresi variabel

independen yaitu Desentralisasi Fiskal, Transparansi dan Kinerja terhadap

variabel dependen yaitu Akuntabilitas Laporan Keuangan. Dan untuk

menguji hipotesi H4, H5 dan H6 digunakan analisis moderasi dengan

Page 72: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

pendekatan absolut rasidual atau uji nilai selisih mutlak. Dengan

menggunakan program SPSS versi 21.

a. Hasil Uji Regresi Berganda Hipotesis Penelitian H1, H2, dan H3

Uji hipotesis H1, H2, dan H3 melalui analisis regresi berganda pengaruh

desentralisasi fiskal, transparansi dan kinerja terhadap akuntabilitas laporan

keuangan. Dapat dilihat hasil pengujian bawah ini:

Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,534a ,285 ,235 5,460

a. Predictors: (Constant), Kinerja, Transparansi, Desentralisasi fiscal

Sumber: data output, 2020

Berdasarkan hasil uji diatas, nilai R2 (adjuster R square) dari model

regresi digunakan untuk mengetahui seberapa kapasitas variabel

independen (bebas) saat menjelaskan variabel dependen (terikat). Dari tabel

diatas dapat dilihat bahwa nilai R2 adalah 0,235 yang berarti 23,5%

menunjukkan bahwa akuntabilitas laporan keuangan dipengaruhi oleh

variabel desentralisasi fiskal, transparansi dan kinerja. 76,5% sisanya

terpengaruh oleh variabel yang belum diteliti dalam penelitian ini.

Tabel 4.17

Hasil Uji T- Uji Parsial Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 9,643 12,588 ,766 ,448

Desentralisasi Fiskal ,166 ,382 ,077 ,434 ,667

Transparansi ,287 ,131 ,306 2,195 ,034

Kinerja ,371 ,177 ,349 2,095 ,042

a. Dependent Variable: Akuntabilitas Laporan Keuangan

Sumer : output spss 21 (2020)

Page 73: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

Berdasarkan tabel diatas dapat di analisis modes estimasi

Y = 9,643 + 0,166X1 + 0,281X2 + 0,371X3 + e

Keterangan:

Y = Akuntabilitas Laporan Keuangan

X1 = Desentralisasi Fiskal

X2 = Transparansi

X3 = Kinerja

α = Konstanta

β 1-β 2 = Koefisien regresi berganda

e = error term

Dari persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa:

1) Nilai kostanta senilai 9,643 artinya jika variabel independen

(desentralisasi fiskal, transparansi dan kinerja) adalah 0 maka

akuntabilitas laporan keuangannya adalah 9,643.

2) Koefisien regresi variabel desentralisasi fiskal adalah 0,166 menunjukkan

bahwa setiap kenaikan variabel desentralisasi maka akan meningkatkan

nilai akuntabilitas senilai 0.166.

3) Koefisien regresi variabel transparansi adalah 0,281 menunjukkan bahwa

setiap kenaikan desentralisasi fiskal maka akan meningkat nilai

akuntabilitas senilai 0,281

4) Koefisisen regresi variabel kinerja adalah 0,371 menunjukkan bahwa

setiap kenaikan desentralisasi fiskal maka akan meningkat nilai

akuntabilitas senilai 0,371.

Hasil intrepretasi dari hipotesis (H1, H2 dan H3) yang diajukan dapat

dilihat dibawah ini:

Page 74: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

1) Desentralisasi fiskal berpengaruh terhadap akuntabilitas laporan

keuangan

Seperti yang dapat kita lihat pada tabel 4.18, variabel desentralisasi

fiskal mempunyai t hitung 0,434 lebih kecil dari t tabel 1,677

(0,434<1,677) dengan tingkat probabilitas signifikan 0,667 lebih besar

dari tingkat signifikansi 0,05 maka Ha ditolak. Artinya desentralisasi fiskal

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap akuntabilitas laporan

keuangan. Dengan demikian Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa

desentralisasi fiskal berpengaruh positif terhadap akuntabilitas laporan

keuangan pada penelitian ini tidak terbukti atau ditolak.

2) Transparansi berpengaruh positif terhadap akuntabilitas laporan

keuangan

Seperti yang dapat kita lihat pada tabel 4.17, variabel transparansi

mempunyai t hitung 2,195 lebih besar dari t tabel 1,677 (0,2,195 > 1,677)

dengan tingkat probabilitas signifikan 0,034 lebih kecil dari tingkat

signifikansi 0,05 maka Ha diterima. Artinya transparansi berpengaruh

positif terhadap akuntabilitas laporan keuangan. Dengan demikian Hasil

penelitian yang menunjukkan bahwa transparansi berpengaruh positif

terhadap akuntabilitas laporan keuangan pada penelitian ini terbukti atau

diterima.

3) Kinerja berpengaruh positif terhadap akuntabilitas laporan keuangan

Seperti yang dapat kita lihat pada tabel 4.17, variabel kinerja

mempunyai t hitung 2,095 lebih besar dari t tabel 1,677 (2,095 > 1,677)

dengan tingkat probabilitas signifikan 0,042 lebih kecil dari tingkat

signifikansi 0,05 maka Ha diterima. Artinya kinerja berpengaruh positif

Page 75: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

terhadap akuntabilitas laporan keuangan. Dengan demikian Hasil

penelitian yang menunjukkan bahwa desentralisasi fiskal berpengaruh

positif terhadap akuntabilitas laporan keuangan pada penelitian ini

terbukti atau diterima.

a. Hasil uji regresi moderasi moderated regression alalysis dengan uji

analitik pada hipotesis (H4, H5 dan H6)

Tabel 4.18

Hasil Uji Koefisien Determinasi R2

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,714a ,510 ,422 4,746

a. Predictors: (Constant), X3.M, Transparansi, X1.M, Sistem Pengendalian Internal, Kinerja, DEsentralisasi Fiskal, X2.M

Sumber : output spss 21 (2020)

Berdasarkan tabel 4.18 diatas menunjukkan nilai R square dari model

regresi moderasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel (independen) dan variabel terikat (dependen). Dari tabel diatas nilai

R square adalah 0,510 yang berarti 51% pengaruh akuntabilitas laporan

keuangan terhadap desentralisasi fiskal, transparansi dan kinerja, X1_M,

X2_M dan X3_M.

Tabel 4.19

Hasil Uji T – Uji Parsial

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 32,729 18,016 1,817 ,077

DEsentralisasi Fiskal 2,544 1,545 1,177 1,647 ,108

Transparansi ,201 ,606 ,215 ,332 ,742

Kinerja -1,480 ,676 -1,393 -2,189 ,035

Sistem Pengendalian Internal ,176 ,276 ,183 ,638 ,527

X1.M -,043 ,030 -,847 -1,467 ,150

Page 76: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

X2.M -,008 ,013 -,629 -,605 ,549

X3.M ,029 ,013 2,470 2,196 ,034

a. Dependent Variable: Akuntabilitas Laporan Keuangan

Sumber : output spss 21 (2020)

Berdasarkan tabel yang ada diatas dapat dijelaskan persamaan di

bawah ini:

Y = 32,729 + 2,544X1 + 0,2O1X2 + (-1,480)X3 + 0,176X4 + (0,043)X1*X4 +

(-0,008)X2*X4 + 0,029X3*X4 + e

Keterangan:

Y = Akuntabilitas L aporan Keuangan

X1 = Desentralisasi Fiskal

X2 = Transparansi

X3 = Kinerja

X4 = Sistem Pengendalian Internal

X1*X4 = Merupakan interaksi yang diukur dengan nilai absolut

perbedaan antara X1 dan X4

X2*X4 = Merupakan interaksi yang diukur dengan nilai absolut

perbedaan antara X2 dan X4

X3*X4 = Merupakan interaksi yang diukur dengan nilai absolut

perbedaan antara X3 dan X4

α = Kostanta

𝛽 = Koefisien Regresi

e = Error Term

Penjelasan tentang pengujian hipotesis yang melibatkan variabel

moderasi yaitu:

1) Sistem pengendalian internal memoderasi hubungan antara

desentralisasi fiskal terhadap akuntabilitas keuangan (H4)

Page 77: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

Berdasarkan hasil uji Moderated Regression Analysis,

menunjukkan bahwa variabel moderasi X1_M mempunyai t hitung

sebesar -1,467 < t tabel 1,681 (sig α = 0,05 dan df = n-k, yaitu 47-5 =

42) dengan unstandardized coefficients beta sebesar -0,043 dan tingkat

signifikannya 0,150 yang lebih besar dari 0,05 maka H4 ditolak. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel sistem pengendalian internal bukan

merupakan variabel yang mampu memoderasi atau variabel yang

memperlemah hubungan variabel desentalisasi fiskal terhadap

akuntabilitas laporan keuangan.

2) Sistem pengendalian internal memoderasi hubungan antara

transparansi terhadap akuntabilitas laporan keuangan (H5)

Berdasarkan hasil uji Moderated Regression Analysis,

menunjukkan bahwa nilai Variabel moderasi X2_M mempunyai t hitung

sebesar -0,605 < t tabel 1,681 (sig α = 0,05 dan df = n-k, yaitu 47-5 =

42) dengan unstandardized coefficients beta sebesar -0,008 dan tingkat

signifikannya 0,549 yang lebih besar dari 0,05 maka H5 dapat ditolak.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel sistem pengendalian internal

merupakan bukan variabel yang mampu memoderasi atau variabel yang

memperlemah hubungan variabel transparansi terhadap akuntabilitas

laporan keuangan atau H5 ditolak.

3) Sistem pengendalian internal memoderasi hubungan antara kinerja

terhadap akuntabilitas keuangan (H6)

Berdasarkan hasil uji Moderated Regression Analysis,

menunjukkan bahwa variabel moderasi X3_M mempunyai t hitung

sebesar 2,196 > t tabel 1,681 (sig α = 0,05 dan df = n-k, yaitu 47-5 = 42)

Page 78: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

dengan unstandardized coefficients beta sebesar 0,029 dan tingkat

signifikannya 0,034 < 0,05 maka H5 diterima. Hal ini menunjukkan

bahwa variabel sistem pengendalian internal merupakan variabel yang

mampu memoderasi atau variabel yang memperkuat hubungan variabel

transparansi terhadap akuntabilitas laporan keuangan atau H6 diterima.

C. Pembahasan

1. Pengaruh desentralisasi fiskal terhadap akuntabilitas laporan keuangan

Hipotesis (H1) yang diajukan dalam penelitian ini adalah diduga

desentralisasi fiskal berpengaruh positif terhadap akuntabilitas laporan

keuangan. Akan tetapi hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa

nilai koefisien unstandardized beta 0,166 dan nilai signifikan 0,667. Artinya

hasil analisis desentralisasi fiskal tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap akuntabilitas laporan keuangan oleh karena itu hipotesis pertama

ditolak. Artinya semakin tinggi tingkat ketergantungan pada pemerintah

pusat maka semakin tinggi pula kemungkinan suatu daerah untuk memiliki

akuntabilitas laporan keuangan, namun peningkatannya tidak signifikan.

Desentralisasi fiskal merupakan salah satu mekanisme transfer dana

dari APBN untuk mewujudkan ketahanan fiskal yang berkelanjutan (fiscal

sustainability) dan memberikan stimulus terhadap aktifitas perekonomian

masyarakat (Pamungkas, 2013:28). Dapat disimpulkan, Desentralisasi

fiskal secara umum mempengaruhi kemungkinan daerah memiliki

akuntablitas pelaporan keuangan yang tinggi, khususnya jika dilihat dari

aspek kemandirian daerah (Fontanella & Rosietta, 2014:15).

Desentralisasi dapat mengingkatkan kualitas pengembilan

keputusan dengan menggunakan informasi lokal untuk meningkatkan

Page 79: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

akuntabilitas dan memperbaiki kemampuan untuk menanggapi kebutuhan

dan kondisi lokal. Pemerintah daerah harus memperkuat tanggung jawab

atas pengelolaan dan pelaporan keuangan dan pelaporan keuangan

pemerintah. Idealnya, desentralisasi fiskal dapat meningkatkan efisiensi,

efektivitas, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan

pemerintah.

Hasil dari penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian yang

dilakukan oleh kurniatul Mudhofar dan Afrizal Tahar (2016) dan Muraiya

dan Nadirsyah (2018) yang mengatakan bahwa desentralisasi fiskal

berpengaruh positif terhadap akuntabilitas laporan keuangan.

2. Pengaruh transparansi terhadap akuntabilitas laporan keuangan

Hipotesis (H2) yang diajukan dalam penelitian ini adalah transparansi

berpengaruh positif terhadap akuntabilitas laporan keuangan. Hasil analisis

regresi berganda menunjukkan bahwa transparansi berpengaruh positif

terhadap akuntabilitas laporan keuangan oleh karena itu hipotesis kedua

diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ketika penerapan transparansi

meningkat, maka akuntabiltas laporan keuangannya ikut meningkat.

Dari hasil penelitian tentang transparansi berpengaruh positif

terhadap akuntabilitas keuangan, sehingga bisa disimpulkan bahwa

transparansi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Bantaeng perlu mewujudkan pengelolaan keuangan daerah

yang efektif dan efisien. Karena transparansi tidak berpengaruh terhadap

pengelolaan keuangan daerah tidak akan terpenuhi rencana dan target

yang dihasilkan oleh lembaga pemerintah sistem pertanggungjawaban

Page 80: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

laporan keuangan tidak akan terwujud. Karena transparansi adalah salah

satu faktor utama agar meningkatkan pengelolaan keuangan.

Transparansi adalah salah satu prinsip internal pengelolaan

keuangan daerah, yang akan meningkatkan pengelolaan keuangan dan

perspektif penerapan transparansi, penerapan prinsip ini sangat penting

dalam pengelolaan keuangan daerah akan mampu memenuhi keinginan

masyarakat dan akan mendorong peran masyarakat dalam manajemen

pembiayaan daerah sehingga kedepannya akan menimbulkan kemajuan

daerah dan kesejahteraan.

Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian (Ananda F. P., 2018)

yang mengatakan bahwa transparansi berpengaruh positif terhadap

akuntabilitas laporan keuangan.

3. Pengaruh kinerja terhadap akuntabilitas laporan keuangan

Hipotesis (H3) yang diajukan dalam penelitian ini adalah kinerja

berpengaruh positif terhadap akuntabilitas laporan keuangan. Sedangkan

hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa kinerja berpengaruh

positif terhadap akuntabilitas laporan keuangan oleh karena itu hipotesis

ketiga diterima. Hal ini menunjukkan bahwa jika pengetahuan tentang

kinerja meningkat maka semakin meningkat pula akuntabilitas laporan

keuangannya.

Hasil penelitian pada pengaruh kinerja terhadap akuntabilitas laporan

keuangan bersifat positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin baik

kinerja Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

semakin besar pula kemungkinan wilayah tersebut memiliki tanggung

jawab pelaporan keuangan yang tinggi. Anggaran dengan pendekatan

Page 81: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

kinerja adalah sistem anggaran yang mengutamakan upaya pencapaian

hasil (output) dari perencanaan alokasi biaya (input) yang ditetapkan

(Mudhofar & Tahar, 2016:178). Saat kinerja pemerintah daerah baik maka

ada kecenderungan untuk menyediakan akuntabilitas yang baik.

Manajemen kinerja yang baik menggambarkan arah SKPD menuju

tata kelola yang baik. Artinya semakin baik kinerja pemerintah maka

semakin baik pula kualitas pelaporan keuangan dan akuntabilitas

pemerintah daerah. Selain itu, bisa juga terkait dengan upaya

menyampaikan pesan positif (Mengonfirmasikan kepada pemangku

kepentingan bahwa pemerintah daerah berkinerja baik, agar dapat

ditampilakan dalam bentuk pertanggung jawaban yang baik.

Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh

kurniatul Mudhofar dan Afrizal Tahar (2016) yang mengatakan bahwa

kinerja berpengaruh positif terhadap terhadap akuntabilitas laporan

keuangan dan berbanding terbalik dengan penelitian purbasari dan

bawono (2017) yang mengatakan bahwa kinerja tidak berpengaruh positif

terhadap akuntabilitas laporan keuangan.

4. Pengaruh sistem pengendalian internal dalam memoderasi desentralisasi

fiskal terhadap akuntabilitas laporan keuangan

Berdasarkan hasil analisis regresi moderasi (MRA) dinyatakan

bahwa sistem pengendalian internal bukan merupakan variabel moderasi

dan juga merupakan variabel yang dapat memperlemah hubungan antara

desentralisasi fiskal dan akuntabilitas laporan keuangan, sehingga

hipotesis keempat ditolak.

Page 82: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

Desentralisasi fiskal harus memberikan peluang bagi daerah untuk

menerima dana pemerintah daerah agar mendapat rasa tanggung jawab

yang baik. Untuk mendapatkan akuntbilitias laporan diperlukan sistem

pengendalian internal. Sistem pengendalian internal itu sendiri menjadi

proses yang sangat diperlukan dalam tindakan dan aktivitas yang sedang

berlangsung secara terus menerus memberikan jaminan yang memadai

oleh pemimpin dan seluruh karyawan untuk mencapai tujuan organisasi

melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan laporan keuangan, dan

pengaman aset milik negara dan kepatuhan.

Sistem pengendalian internal sepenuhnya diterapkan dilingkungan

pemerintahan pusat dan daerah bertujuan untuk memberikan kepercayaan

yang memadai untuk mencapai efektivitas dan efisiensi akuntabilitas

laporan keuangan

5. Pengaruh sistem pengendalian internal dalam memoderasi transparansi

terhadap akuntabilitas laporan keuangan

Berdasarkan hasil analisis regresi moderasi (MRA) Menunjukkan

bahwa sistem pengendalian intern bukan merupakan variabel yang

moderat, atau memperlemah hubungan antara transparansi terhadap

akuntabilitas laporan keuangan, sehingga hipotesis kelima ditolak.

Transparansi memberikan informasi keuangan yang terbuka dan

jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat

memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas

pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang

dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-

undangan (Yustisia, 2007:28). Bisa dilihat dari laporan keuangan

Page 83: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

pemerintah daerah sepertinya surat kabar dan internet. Transparansi

adalah salah satu prinsip internal pengelolaan keuangan daerah, yang

akan meningkatkan pengelolaan keuangan daerah maka penerapan

prinsip ini sangat penting.

Itu bisa dilihat dari rilis laporan keuangan Pemerintah daerah

sepertinya tidak punya Menjadi hal biasa. Transparansi adalah salah satu

prinsip internal Pengelolaan keuangan daerah, yang akan meningkatkan

pengelolaan keuangan Domain, maka penerapan prinsip ini sangatlah

penting

hasil penelitian ini menunjukkan bahwa transparansi tidak

berpengaruh pada kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, karena

pemerintah daerah yang terkait harus memberikan semua informasi

pertanggungjawaban pemerintah dalam mengelola sumber daya kepada

publik karena hal-hal tertentu.

6. Pengaruh sistem pengendalian internal dalam memoderasi kinerja

terhadap akuntabilitas laporan keuangan

Berdasarkan hasil analisis regresi moderasi (MRA) terbukti bahwa

sistem pengendalian internal merupakan variabel moderasi, atau variabel

yang dapat memperkuat hubungan antara kinerja terhadap akuntabilitas

laporan keuangan, maka hipotesis keenam dapat diterima.

Hasil penelitian ini menunjukkan interaksi sistem pengendalian

internal dan kinerja yang dapat meningkatkan akuntabilitas laporan

keuangan. Yang artinya jika kinerja mengalami peningkatan maka

akuntabilitas juga harus meningkat, dan ditambah sistem pengendalian

internal antara tata kelola, maka sistem pengendalian internal dan kinerja

Page 84: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

harus menjadi lebih kuat. Tentang ketergantungan pemerintah pusat pada

kinerja terdapat efek moderasi dari sistem pengendalian internal. Karena

Kinerja diyakini dapat meningkatkan akuntabilitas yang lebih baik ketika

badan tersebut mendapatkan kendali dari pemerintah pusat.

Ukuran kinerja juga bisa menentukan pencapaian kinerja

organisasi sebagai alat pemantau dan evaluasi untuk mendapatkan

informasi yang berguna dengan peningkatan pelayanan. Hal ini karena

kinerja untuk menunjukkan akuntabilitas yang lebih baik ketika suatu

instansi mendapatkan pengendalian dari pemerintah pusat. Dalam

hubungan pemerintah pusat pada kinerja peran moderasi dari unsur sistem

pengendalian internal.

Page 85: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa desentralisasi fiskal tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap akuntabilitas laporan keuangan.

Artinya saat ketergantungan pada pemerintah meningkat maka

kemungkinan suatu daerah untuk memiliki akuntabilitas laporan keuangan

juga meningkat, namun peningkatannya tidak signifikan.

2. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa transparansi dan kinerja

berpengaruh positif terhadap akuntabilitas laporan keuangan. Artinya saat

transparansi dan kinerja meningkat maka akuntabilitas laporan keuangan

juga akan meningkat.

3. Berdasarkan hasil analisis (MRA) menunjukkan bahwa sistem pengendalian

internal merupakan bukan variabel moderasi antara desentralisasi fiskal dan

transparansi terhadap akuntabilitas laporan keuangan. Artinya hipotesis

yang diajukan ditolak. Sedangkan sistem pengendalian internal merupakan

variabel moderasi antara kinerja terhadap akuntabilitas laporan keuangan.

Artinya hipotesis yang diajukan diterima

B. Saran

1. Bagi pemerintah Kabupaten Bantaeng diharapkan untuk lebih

memaksimalkan sumber daya manusia untuk mencegah terjadinya

kecurangan.

Page 86: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

70

2. Bagi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah untuk

mampu meningkatkan transparansi agar tidak terjadi kecurangan yang tidak

diharapkan dan masyarakat dengan mudah mendapatkan informasi.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan dengan

menambah variabel atau indikator lain yang mempengaruhi akuntabilitas

laporan keuangan.

Page 87: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

71

DAFTAR PUSTAKA

Ananda, C. F. (2018). Pembangunan Ekonomi Daerah: Dinamika dan Strategi Pembangunan. Malang: UB Press.

Ananda, F. P. (2018). Pengaruh Desentralisasi Fiskal, Transparansi dan Kinerja Terhadap Akuntabilitas Laporan Keuangan dengan Sistem Pengendalian internal sebagai Variabel Moderasi.

Angrainai, D. Y. (2016). Pengaruh Penerapan Sistem Keuangan Daerah, Transparansi, Aktivitas Pengendalian Dan Penyajian Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah.

Ansofino, Jolianis, Yolamalinda, & Arfilindo, H. (2016). Buku Ajar Ekonometrika. Yogyakarta: CV. Budi Utama.

Bastian, I. (2006). Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Fontanella, A., & Rosietta, H. (2014). Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja Terhadap Akuntabilits Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang: Undip.

Hall, J. A. (2007). Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 4 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Hamsinar. (2017). Pengaruh Partisipasi Masyarakat, Akuntabilitas dan Transparansi Kebijakan Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan Sistem Pengendalian Intern Sebagai Variabel Moderasi.

Handayani, M. (2019). Akuntansi Sektor Publik: Dilengkapi 100 Soal Latihan Dan Jawaban. Yogyakarta: Percetakan Deepublish.

Haryatmoko. (2011). Etika Publik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hery. (2014). Pengendalian Akuntansi dan Manajemen. Jakarta: Kencana.

Hutahayan, B. (2019). Peran Kepemimpinan Spiritual dan Media Sosial pada Rohani Pemuda. Yogyakarta: CV. Budi Utama.

Imbarudin, A. (2019). Birokrasi, Akuntabilitas, Kinerja. Yogyakarta: CV. Budi Utama.

Iwan, H. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan Mixed Metode. Kuningan : Hidayatul Quran Kuningan.

Kawatu, F. S. (2019). Analisis Laporan Keuangan Sekto Publik. Yogyakarta: CV. Budi Utama.

Kurniawan, A. (2018). Pengaruh Efektivitas Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Akuntabilitas Keuangan.

Page 88: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

72

Kurniawan, R., & Yuniarto, B. (2016). Analisi Regresi: Dasar dan Penerapannya dengan R. Jakarta: Kencana.

Kurniawan, T. A. (2020). Sistem Informasi Akuntansi Dengan Pendekatan Simulasi. Yogyakarta: CV. Budi Utama.

Liana, L. (2009). penggunaa MRA dengan Spss untuk menguji pengaruh variabel Moderating terhadap Hubungan antara Variabel Independen dan Variabel Dependen .

Lubis, Z., Manaf, A. H., Abudulla, M. S., & Juno, M. Z. (2019). Panduan Pelaksanaan Penelitian Sosial. Yogyakarta: ANDI (Anggota IKAPI).

Mudhofar, K., & Tahar, A. (2016). Pengaruh Disentralisasi Fiskal dan Kinerja Terhadap Akuntabilitas Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Investasi, Vol. 17 No. 2,.

Mulyani, S., Suzan, L., Sagara, Y., Yuniarti, E., Karya, c. D., Azizah, Z. N., & Alam, M. (2018). Sistem Informasi Akuntansi: Aplikasi di Sektor Publik. Bandung: Unpad press.

Mulyanto, Budiman, N. A., & Fahmi, M. N. (2020). Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Penyajian Laporan Keuangan Daerah, Aksesibilitas Laporan Keuangan Daerah, Dan Desentralisasi Fiskal Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah Dengan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah Sebagai Variab.

Mulyono. (2018). Berprestasi Melalui JFP Ayo Kumpulkan Angka Kreditmu. Yogyakarta : CV. Budi Utama.

Muraiya, & Nadirsyah. (2018). Pengaruh Desentralisasi Fiskal, Efisien dan Efektifitas Penyerapan Anggaran Terhadap Akuntabilitas Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA) Vol. 3, No. 2, (2018) Halaman 236-253.

Pamungkas, B. (2013). Daerah, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Pemerintah. Jawa Barat.

Purbasari, H., & Bawono, A. D. (2017). Pengaruh Desentralisasi Fiskal, Sistem Pengendalian Internal Dan Kinerja Pemerintah Daerah Terhadap Akuntabilitas Laporan Keuangan.

Purnomo, R. a. (2017). Analisis Statistik Ekonomi dan Bisnis dengan SPSS. Ponorogo: CV. Wade Group.

Purwani, T., & Nurcholis, L. (2019). Strategi Peningkatan Kinerja Rantai Pasokan. Yogyakarta: CV. Budi Utama.

Rachim, A. (2015). Barometer Keuangan Negara/Daerah. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Rai, I. G. (2008). Audit Kinerja Pada Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Riswanto, N. (2016). Analisis Pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Perintah Daerah Kabupaten Jember. Artikel Ilmiah Mahasiswa 2016.

Page 89: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

73

Riyanto, S., & Hatmawan, A. A. (2020). Metode Riset Penelitia kuantitatif Penelitian di Bidang Manajemen, Teknik Pendidikan dan Ekperiment. Yogyakarta: CV. Budi Utama.

Sanica, I. G., Ayu, P. C., & Suidarma, I. M. (2019). Paradigma Baru Akuntabilitas Keuangan: Sebuah Tinjauan Kelembagaan Organisasi Subak JatiliwihTabanan Bali. Jawa Timur: CV. Pustaka Abadi.

Saputra, A. E. (2018). Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Akuntabilitas Laporan Keuangan Dengan Kinerja Pemerintah Daerah Sebagai Variabel Intervening.

Sari, D. C., Siregar, R. T., Silalahi, M., Butabutar, M., Silitonga, H. P., Alam, H. V., . . . Rahmat, A. (2020). Manajemen Pemerintahan. Goronalo: Ideas Publishing.

Sawarjuwono, T. (2012). Aspek Perilaku Manusia Dalam Dunia Akuntansi. Surabaya: Airlangga University Press AUP.

sellang, K., Jamaluddin, & Munatsir, A. (2019). Strategi Dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik: Dimensi, Konsep, Indikator dan Implementasinya. Qiara Media.

Setiawan, W. (2012). Pengaruh Akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah.

Siahaan, N. R. (2016). Analisis Determinan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah.

Simanjuntak, T. H., & Mukhlis, I. (2012). Dimensi Ekonomi Perpajakan Dalam Pembangunan Ekonomi. Depok: Raih Asa Sukses.

Solimun, Fernandes, A. A., & Nurjannah. (2017). Metode Statistika Multivariat Pemodelan Persamaan Struktural (SEM) Pendekatan WarpPLS. Malang: UB Press.

Suacana, I. W. (2020). Desentralisasi dan Otonomi Asimetris Bagi Bagi Provinsi Bali dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Jawa Timur: CV. Penerbit Qiara Media.

Sudaryo, Y., Sjarif, D., & Sofiati, N. A. (2017). Keuangan di Era Otonomi Daerah. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Suwandi. (2015). Desentralisasi Fiskal dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Penyerapan Tenaga Kerja, Kemiskinan, dan Kesejahteraan Kota Induk Provinsi Papua. Yogyakarta: CV. Budi Utama.

Timotius, E. (2019). Intrapreneurial Mindset Strategi Pemberdayaan Karyawan Dalam Bisnis Di Era Disruptif. Yogyakarta: CV. Budi Utama.

Umar, Z., Syawalina, C. F., & Khairunnisa. (2018). Pengaruh Akuntabilitas dan transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Instansi Inspektorat Aceh.

Untari, D. T. (2018). METODOLOGI PENELITIAN: Penelitian Kontenporer Bidang Ekonomi dan Bisnis. Jawa Tengah: CV. Pena Persada.

Widilestariningtyas, O., & Permana, I. (2011). Implementasi Transparansi Dan Akuntabilitas Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

Page 90: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

74

Witjaksosno, B. (2020). Fundraising Wakaf Uang Melalui Perbankan Syariah. Jakarta Selatan: Loka Media.

Yuliani, I. (2018). Pengaruh Belanja dan Investasi Terhadap kemandirian dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.

Yustisia, P. (2007). SAP Standar Akuntansi Pemerintahan. Yogyakarta: PT. Buku Kita.

Zaenuddin, M. (2018). Isu, Problematiak, Dan Dinamika Perekonomian, Dan Kebijakan Publik. Yogyakarta: CV. Budi Utama.

Page 91: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 92: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

Lampiran 1: Surat izin penelitian

Page 93: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

Lampiran 2: Kuesioner Penelitian

Makassar, 10 November 2020

Perihal: Permohonan untuk mengisi kuesioner

Kepada

Yth. Bapak/Ibu

Di

Tempat

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dalam menyelesaikan tugas akhir sebagai mahasiswa strata satu (S1)

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Desentralisasi Fiskal, Transparansi dan Kinerja Terhadap Akuntabilitas

Laporan Keuangan dengan Sistem Pengendalian internal sebagai Variabel

Moderasi”. Data yang penulis peroleh dari Bapak/Ibu akan dijamin

kerahasiaannya serta orientasinya yang hanya penulis gunakan untuk tujuan

akademis.

Penulis memahami kesibukan dan keterbatasan waktu Bapak/Ibu miliki.

Namun penulis tidak dapat melakukan penelitian ini tanpa bantuan dari Bapak/Ibu.

Oleh karena itu penulis sangat memohon kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu

untuk mengisi kuesioner penelitian ini.

Demikian permohonan ini penulis ajukan, atas partisipasi Bapak/Ibu penulis

ucapkan banyak terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hormat saya

Peneliti,

Anasusia

Page 94: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

KUESIONER

A. Identitas Responden

Nama Responden :

Jenis Kelamin :

Pendidikan Terakhir :

Umur Responden :

Lama Bekerja :

B. Petunjuk Pengisian

Mohon dibaca setiap pernyataan dengan teliti. Bapak/Ibu dan

Saudara/i cukup memberi tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang

tersedia (rentang angka dari 1 sampai dengan 5). Setiap pernyataan

mengharapkan hanya satu jawaban dan setiap angka akan mewakili

tingkat kesesuaian dengan pendapat yang diberikan.

1 = Sangat Tidak Setuju

2 = Tidak Setuju

3 = Netral

4 = Setuju

5 = Sangat Setuju

C. Pernyataan Desentralisasi Fiskal (X1)

PERNYATAAN

PILIHAN

STS TS N S SS

1 2 3 4 5

1. Mempunyai hak untuk memutuskan

mengenai pengangkatan dan pemutusan

hubungan kerja karyawan diinstansi yang

terkait

2. Mempunyai hak dalam menentukan belanja

daerah

3. Mempunyai hak untuk menentukan tingkat

pertumbuhan ekonomi

Page 95: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

D. Pernyataan Variabel Transparansi (X2)

PERNYATAAN

PILIHAN

STS TS N S SS

1 2 3 4 5

1. Pengelolaan keuangan dilakukan secara

efisien mencapai tujuan pemerintah

2. Pengelolaan keuangan dilakukan secara

efektif agar semua program tercapai sesuai

tujuan

3. Pengelolaan keuangan dilakukan secara

ekonomis agar terhindar dari pemborosan

dan tidak produktif

4. Menyampaikan informasi tentang

keberhasilan pencapaian SKPD dalam

laporan keuangan

5. Masyarakat atau publik tau mengenai

APBD

6. Masyarakat mudah untuk mendapatkan

informasi keuangan pemerintah daerah

7. Laporan keuangan dibuat sesuai dengan

SAP yaitu LRA, Neraca, dan Catatan atas

Laporan Keuangan.

8. Laporan Keuangan diserahkan oleh kepala

daerah kepada BPK untuk dilakukan

pemeriksaan

9. Laporan keuangan SKPD dikaji oleh

inspektorat sebelum diserahkan kepada

BPK

10. Laporan keuangan dan laporan hasil audit

BPK dipublikasikan disitus resmi

pemerintah daerah

E. Pernyataan Variabel Kinerja (X3)

PERNYATAAN

PILIHAN

STS TS STS S SS

1 2 3 4 5

1. Program kerja dilaksanakan dengan

memanfaatkan uang sebaik mungkin

2. Setiap Program kerja yang dilaksanakan

dan dikelola secara ekonomis agar

terhindar dari pemborosan anggaran

Page 96: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

3. Setiap program kerja dilaksanakan dan

dikelola dengan anggaran secara efisien

4. Setiap program kerja yang dilaksanakan

dan dikelola secara efektif sesuai tujuan

yang direncanakan

5. Adanya pemerataan anggaran pada setiap

program yang disesuaikan dengan

kebutuhan program tersebut

6. Alokasi belanja daerah untuk kepentingan

umum

7. Menerapkan prinsip ekonomi, efisien dan

efektif dam penggunaan anggaran

8. Sumber daya yang dimiliki telah

dimanfaatkan secara maksimal

9. Program kerja yang dibuat sesuai

kebutuhan dan kepentingan publik

10. Masyarakat merasakan langsung manfaat

dari program kerja yang dilaksanakan oleh

pemerintah daerah

11. Mencapai tujuan pemerintah yang

dijelaskan dalam program kerja, kegiatan

dan kebijakan mencapai lebih dari 80%

F. Pernyataan Variabel Akuntabilitas Laporan Keuangan (Y)

PERNYATAAN

PILIHAN

STS TS N S SS

1 2 3 4 5

1. Pelaksanaan kebijakan dipertanggung

jawabkan pemerintah daerah

2. Anggaran yang dirancang dan ditetapkan

oleh pemerintah daerah bersama DPRD

sesuai dengan realisasi serta mempunyai

kepentingan publik

3. Sebuah program dirancang dengan

mempertimbangkan prinsip efisien bahwa

dana masyarakat menghasilkan output

maksimal

4. Sebuah program dirancang

mempertimbangkan prinsip efektif bahwa

penggunaan anggaran mencapai target

atau tujuan kepentingan publik

Page 97: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

5. Penggunaan dana anggaran didasarkan

atas hukum dan peraturan yang berlaku

6. Pelaksanaan program-program dirasakan

manfaatnya oleh masyarakat

7. Melakukan analisis keuangan setiap

kegiatan atau program seleksi

dilaksanakan

8. Pimpinan dan karyawan

mempertanggungjawabkan (accountable)

hasil dari suatu program / kegiatan / proyek

yang telah dilakukan

9. Pimpinan dan karyawan selalu terlibat

bersama-sama dalam mengevaluasi hasil

dari program / kegiatan proyek

G. Pernyataan Variabel Sistem Pengendalian Internal (M)

PERNYATAAN

PILIHAN

STS TS N S SS

1 2 3 4 5

1. Instansi membuat standar perilaku dan

kebijakan yang harus dipatuhi karyawan

2. Terdapat dewan komisaris atau komite

audit yang independen

3. Adanya struktur organisasi dan job

deskripsi yang jelas

4. Auditor mengetahui proses penilaian resiko

yang dilakukan manajemen

5. Adanya pemisahan tugas sesuai dengan

tanggung jawabnya

6. Adanya otoritas yang jelas atas transaksi

dan aktivitas

7. Dokumen bernomor urut tercetak

8. Transaksi dikelola dengan komputerisasi

dan dicatat di buku besar

9. Informasi diproses dengan cepat dan tepat

waktu

10. Menentukan identifikasi kelas-kelas

transaksi

11. Melakukan penilaian secara berkala

12. Audit internal melakukan pengawasan

yang efektif

Page 98: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

Lampiran 3: Jawaban Kuesioner

No

Desentralisasi Fiskal

X1.1 X1.2 X1.3 Total

1 3 3 3 9

2 2 2 2 6

3 2 2 1 5

4 2 2 2 6

5 4 4 4 12

6 4 4 3 11

7 5 3 5 13

8 4 4 5 13

9 3 2 3 8

10 2 3 3 8

11 2 2 2 6

12 4 3 3 10

13 3 3 3 9

14 3 3 2 8

15 1 1 1 3

16 1 1 1 3

17 1 1 1 3

18 1 1 1 3

19 4 4 2 10

20 1 1 1 3

21 3 2 2 7

22 2 2 1 5

23 3 2 2 7

24 4 4 3 11

25 3 3 3 9

26 2 2 1 5

27 2 1 1 4

28 3 1 1 5

29 2 2 2 6

30 3 3 2 8

31 3 3 3 9

32 2 3 2 7

33 2 2 2 6

34 2 3 3 8

35 1 2 1 4

36 2 2 2 6

37 2 1 1 4

38 2 1 2 5

39 1 2 2 5

Page 99: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

40 3 2 2 7

41 2 1 1 4

42 3 4 3 10

43 4 4 4 12

44 3 3 2 8

45 4 3 3 10

46 3 3 3 9

47 4 4 4 12

No Transparansi

Total X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10

1 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 35

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

3 1 4 4 4 3 2 4 4 3 4 33

4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 46

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

6 4 3 5 4 4 4 5 4 4 3 40

7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

8 4 4 5 5 4 3 4 5 4 3 41

9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

11 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 40

12 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 40

13 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 39

14 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 40

15 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 47

16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

18 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 47

19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

21 3 4 4 4 4 3 3 4 4 5 38

22 4 4 5 5 5 5 3 4 4 5 44

23 5 5 4 4 4 3 4 5 5 5 44

24 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 43

25 3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 41

26 3 3 4 4 5 5 5 5 5 4 43

27 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 44

28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

29 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 45

30 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 37

31 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 41

Page 100: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

32 3 3 3 4 4 4 5 4 4 4 38

33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41

34 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 44

35 3 3 3 4 4 4 5 4 4 4 38

36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

37 3 3 4 3 4 4 4 5 4 4 38

38 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 37

39 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 47

40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

41 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 44

42 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 35

43 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 37

44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

46 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 26

47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

No Kinerja Total

X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10 X3.11

1 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 3 38

2 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 38

3 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 43

4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 38

5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 46

6 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 44

7 5 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 39

8 4 4 4 4 2 3 4 3 2 5 2 37

9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

12 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 44

13 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 4 42

14 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 46

15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

17 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 52

18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

19 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 42

20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

21 4 3 4 4 3 5 5 4 4 4 4 44

22 5 5 4 4 5 5 5 5 3 5 5 51

23 4 4 3 5 5 5 5 4 5 4 4 48

Page 101: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

24 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 45

25 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 4 44

26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

27 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 52

28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

30 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 52

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

32 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 43

33 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 46

34 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 45

35 5 5 4 3 3 4 4 4 4 5 4 45

36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

37 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 48

38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

39 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 50

40 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 46

41 4 5 4 3 5 5 4 4 4 4 5 47

42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

43 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 38

44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

45 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 54

46 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 51

47 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 29

No Akuntabilitas Laporan Keuangan

Jumlah Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

2 5 4 3 4 5 4 4 4 4 37

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 37

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

6 4 4 5 4 4 3 4 4 4 36

7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

8 3 4 4 3 3 3 4 3 4 31

9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

10 4 4 5 3 4 5 4 4 3 36

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

13 4 5 5 4 3 4 4 4 4 37

14 4 3 3 4 5 4 4 4 4 35

15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

Page 102: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

21 4 5 3 4 4 4 4 3 5 36

22 3 5 5 5 4 4 5 5 5 41

23 4 4 5 4 4 4 5 5 5 40

24 5 5 3 4 4 4 4 4 3 36

25 5 5 5 4 4 4 4 3 5 39

26 4 5 5 5 5 5 4 4 4 41

27 4 5 4 4 4 5 5 5 5 41

28 4 4 5 4 4 4 4 4 3 36

29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

30 4 3 4 3 4 4 4 5 4 35

31 4 5 5 4 5 5 5 5 5 43

32 5 5 5 4 4 4 4 3 3 37

33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

34 4 4 5 5 3 3 4 4 4 36

35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

36 4 4 3 4 4 4 3 4 4 34

37 4 4 5 5 5 4 5 4 4 40

38 5 5 5 5 4 5 5 4 5 43

39 4 4 4 3 4 4 5 4 4 36

40 5 5 5 5 4 4 5 5 5 43

41 4 4 5 2 3 4 4 4 3 33

42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

43 3 3 3 3 3 3 3 4 4 29

44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

45 4 4 4 4 4 4 2 2 4 32

45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

47 5 5 5 4 4 4 4 4 5 40

No. Sistem Pengendalian Internal

M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12

4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 46

3 2 5 4 4 3 3 5 3 4 4 4 44

4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 50

5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 56

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 47

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 52

Page 103: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36

3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 48

5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 51

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 45

5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 48

4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 49

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 59

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 50

4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 55

4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 53

5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 55

5 5 4 4 3 5 5 4 4 4 5 5 53

4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 55

5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 57

4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 4 5 52

4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 57

4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 49

5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 54

4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 52

4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 46

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 50

5 5 5 5 5 4 3 3 4 3 4 4 50

4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 50

5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 56

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 58

5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 54

5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 52

3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 40

2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 31

4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 42

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 39

4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 53

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46

Page 104: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

Lampiran 4: Analisis Deskriptif Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

X1.1 47 1 5 124 2,64 1,031 1,062

X1.2 47 1 4 116 2,47 1,018 1,037

X1.3 47 1 5 108 2,30 1,082 1,170

Valid N (listwise) 47

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

X2.1 47 1 5 175 3,72 ,902 ,813

X2.2 47 1 5 181 3,85 ,751 ,564

X2.3 47 1 5 192 4,09 ,775 ,601

X2.4 47 1 5 189 4,02 ,821 ,673

X2.5 47 1 5 193 4,11 ,759 ,575

X2.6 47 1 5 186 3,96 ,884 ,781

X2.7 47 1 5 194 4,13 ,797 ,636

X2.8 47 1 5 195 4,15 ,780 ,608

X2.9 47 1 5 192 4,09 ,803 ,645

X2.10 47 1 5 196 4,17 ,789 ,623

Valid N (listwise) 47

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

X3.1 47 3 5 204 4,34 ,600 ,360

X3.2 47 3 5 204 4,34 ,600 ,360

X3.3 47 3 5 197 4,19 ,613 ,376

X3.4 47 3 5 193 4,11 ,634 ,401

X3.5 47 2 5 192 4,09 ,803 ,645

X3.6 47 2 5 197 4,19 ,798 ,636

X3.7 47 2 5 196 4,17 ,670 ,449

X3.8 47 2 5 195 4,15 ,751 ,564

X3.9 47 2 5 189 4,02 ,821 ,673

X3.10 47 2 5 201 4,28 ,682 ,465

X3.11 47 2 5 196 4,17 ,732 ,536

Valid N (listwise) 47

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

Y1 47 1 5 195 4,15 ,780 ,608

Page 105: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

Y2 47 1 5 199 4,23 ,813 ,661

Y3 47 1 5 199 4,23 ,914 ,835

Y4 47 1 5 189 4,02 ,847 ,717

Y5 47 1 5 191 4,06 ,791 ,626

Y6 47 1 5 191 4,06 ,763 ,583

Y7 47 1 5 194 4,13 ,824 ,679

Y8 47 1 5 190 4,04 ,833 ,694

Y9 47 1 5 194 4,13 ,824 ,679

Valid N (listwise) 47

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

M1 47 2 5 199 4,23 ,786 ,618

M2 47 2 5 197 4,19 ,798 ,636

M3 47 3 5 193 4,11 ,634 ,401

M4 47 3 5 197 4,19 ,647 ,419

M5 47 2 5 197 4,19 ,741 ,549

M6 47 2 5 195 4,15 ,780 ,608

M7 47 2 5 199 4,23 ,813 ,661

M8 47 3 5 203 4,32 ,663 ,439

M9 47 3 5 202 4,30 ,657 ,431

M10 47 3 5 197 4,19 ,613 ,376

M11 47 2 5 201 4,28 ,713 ,509

M12 47 2 5 205 4,36 ,705 ,497

Sistem Pengendalian

Internal

47 31 60 2385 50,74 6,459 41,716

Valid N (listwise) 47

Lampiran 5: Uji Kualitas Data

1. Uji Validasi

Page 106: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

Correlations

X1 X2 X1.3 Desentralisasi Fiskal

X1

Pearson Correlation 1 ,766** ,781** ,904**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47

X2

Pearson Correlation ,766** 1 ,798** ,901**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47

X1.3

Pearson Correlation ,781** ,798** 1 ,906**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47

Desentralisasi Fiskal

Pearson Correlation ,904** ,901** ,906** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 Transparansi

X2.1

Pearson Correlation 1 ,804** ,687** ,596** ,648** ,612** ,474** ,524** ,634** ,618** ,801**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

X2.2 Pearson Correlation ,804** 1 ,731** ,640** ,601** ,449** ,432** ,596** ,598** ,741** ,794**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000

Page 107: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

X2.3

Pearson Correlation ,687** ,731** 1 ,749** ,723** ,545** ,510** ,626** ,617** ,651** ,824**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

X2.4

Pearson Correlation ,596** ,640** ,749** 1 ,765** ,721** ,561** ,675** ,657** ,699** ,853**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

X2.5

Pearson Correlation ,648** ,601** ,723** ,765** 1 ,850** ,588** ,671** ,770** ,732** ,888**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

X2.6

Pearson Correlation ,612** ,449** ,545** ,721** ,850** 1 ,625** ,609** ,741** ,634** ,825**

Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

X2.7

Pearson Correlation ,474** ,432** ,510** ,561** ,588** ,625** 1 ,703** ,764** ,483** ,742**

Sig. (2-tailed) ,001 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

X2.8

Pearson Correlation ,524** ,596** ,626** ,675** ,671** ,609** ,703** 1 ,847** ,629** ,828**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

X2.9

Pearson Correlation ,634** ,598** ,617** ,657** ,770** ,741** ,764** ,847** 1 ,731** ,889**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

X2.10 Pearson Correlation ,618** ,741** ,651** ,699** ,732** ,634** ,483** ,629** ,731** 1 ,834**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000

Page 108: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

Transparansi

Pearson Correlation ,801** ,794** ,824** ,853** ,888** ,825** ,742** ,828** ,889** ,834** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10 X3.11 Kinerja

X3.1

Pearson Correlation 1 ,698** ,528** ,360* ,480** ,497** ,556** ,416** ,427** ,402** ,558** ,692**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,013 ,001 ,000 ,000 ,004 ,003 ,005 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

X3.2

Pearson Correlation ,698** 1 ,588** ,417** ,525** ,497** ,556** ,464** ,427** ,349* ,608** ,717**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,004 ,000 ,000 ,000 ,001 ,003 ,016 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

X3.3

Pearson Correlation ,528** ,588** 1 ,730** ,452** ,368* ,501** ,456** ,424** ,495** ,604** ,716**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,011 ,000 ,001 ,003 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

X3.4

Pearson Correlation ,360* ,417** ,730** 1 ,580** ,432** ,622** ,514** ,497** ,433** ,523** ,722**

Sig. (2-tailed) ,013 ,004 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

X3.5

Pearson Correlation ,480** ,525** ,452** ,580** 1 ,653** ,619** ,663** ,624** ,274 ,752** ,805**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,063 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

Page 109: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

X3.6

Pearson Correlation ,497** ,497** ,368* ,432** ,653** 1 ,751** ,459** ,558** ,220 ,650** ,740**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,011 ,002 ,000 ,000 ,001 ,000 ,137 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

X3.7

Pearson Correlation ,556** ,556** ,501** ,622** ,619** ,751** 1 ,640** ,626** ,513** ,694** ,848**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

X3.8

Pearson Correlation ,416** ,464** ,456** ,514** ,663** ,459** ,640** 1 ,700** ,597** ,704** ,801**

Sig. (2-tailed) ,004 ,001 ,001 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

X3.9

Pearson Correlation ,427** ,427** ,424** ,497** ,624** ,558** ,626** ,700** 1 ,494** ,754** ,797**

Sig. (2-tailed) ,003 ,003 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

X3.10

Pearson Correlation ,402** ,349* ,495** ,433** ,274 ,220 ,513** ,597** ,494** 1 ,513** ,626**

Sig. (2-tailed) ,005 ,016 ,000 ,002 ,063 ,137 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

X3.11

Pearson Correlation ,558** ,608** ,604** ,523** ,752** ,650** ,694** ,704** ,754** ,513** 1 ,888**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

Kinerja

Pearson Correlation ,692** ,717** ,716** ,722** ,805** ,740** ,848** ,801** ,797** ,626** ,888** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 110: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

Correlations

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Akuntabilitas Laporan Keuangan

Y1

Pearson Correlation 1 ,767** ,560** ,687** ,759** ,751** ,647** ,559** ,613** ,829**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

Y2

Pearson Correlation ,767** 1 ,714** ,750** ,618** ,781** ,733** ,563** ,733** ,875**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

Y3

Pearson Correlation ,560** ,714** 1 ,611** ,460** ,632** ,710** ,586** ,566** ,775**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

Y4

Pearson Correlation ,687** ,750** ,611** 1 ,744** ,670** ,681** ,615** ,744** ,855**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

Y5

Pearson Correlation ,759** ,618** ,460** ,744** 1 ,821** ,687** ,655** ,654** ,835**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

Y6

Pearson Correlation ,751** ,781** ,632** ,670** ,821** 1 ,747** ,714** ,678** ,889**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

Y7

Pearson Correlation ,647** ,733** ,710** ,681** ,687** ,747** 1 ,847** ,744** ,894**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

Y8 Pearson Correlation ,559** ,563** ,586** ,615** ,655** ,714** ,847** 1 ,689** ,819**

Page 111: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

Y9

Pearson Correlation ,613** ,733** ,566** ,744** ,654** ,678** ,744** ,689** 1 ,844**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

Akuntabilita

s Laporan

Keuangan

Pearson Correlation ,829** ,875** ,775** ,855** ,835** ,889** ,894** ,819** ,844** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 Sistem

Pengendalian

Internal

M1

Pearson Correlation 1 ,759** ,604** ,551** ,593** ,545** ,491** ,396** ,452** ,401** ,464** ,432** ,748**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,006 ,001 ,005 ,001 ,002 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

M2

Pearson Correlation ,759*

*

1 ,561** ,559** ,598** ,547** ,600** ,375** ,553** ,501** ,440** ,454** ,778**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,009 ,000 ,000 ,002 ,001 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

M3 Pearson Correlation

,604*

*

,561** 1 ,638** ,650** ,495** ,499** ,539** ,445** ,450** ,511** ,447** ,750**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,001 ,000 ,002 ,000

Page 112: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

M4

Pearson Correlation ,551*

*

,559** ,638** 1 ,737** ,502** ,409** ,462** ,426** ,399** ,354* ,321* ,698**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,004 ,001 ,003 ,006 ,015 ,028 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

M5

Pearson Correlation ,593*

*

,598** ,650** ,737** 1 ,589** ,501** ,492** ,416** ,587** ,350* ,322* ,755**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,004 ,000 ,016 ,027 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

M6

Pearson Correlation ,545*

*

,547** ,495** ,502** ,589** 1 ,664** ,621** ,506** ,485** ,393** ,454** ,759**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,006 ,001 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

M7

Pearson Correlation ,491*

*

,600** ,499** ,409** ,501** ,664** 1 ,705** ,640** ,650** ,523** ,646** ,815**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

M8

Pearson Correlation ,396*

*

,375** ,539** ,462** ,492** ,621** ,705** 1 ,626** ,649** ,453** ,585** ,756**

Sig. (2-tailed) ,006 ,009 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

M9 Pearson Correlation

,452*

*

,553** ,445** ,426** ,416** ,506** ,640** ,626** 1 ,720** ,563** ,749** ,777**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,002 ,003 ,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

Page 113: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

M10

Pearson Correlation ,401*

*

,501** ,450** ,399** ,587** ,485** ,650** ,649** ,720** 1 ,622** ,641** ,776**

Sig. (2-tailed) ,005 ,000 ,001 ,006 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

M11

Pearson Correlation ,464*

*

,440** ,511** ,354* ,350* ,393** ,523** ,453** ,563** ,622** 1 ,705** ,700**

Sig. (2-tailed) ,001 ,002 ,000 ,015 ,016 ,006 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

M12

Pearson Correlation ,432*

*

,454** ,447** ,321* ,322* ,454** ,646** ,585** ,749** ,641** ,705** 1 ,742**

Sig. (2-tailed) ,002 ,001 ,002 ,028 ,027 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

Sistem

Pengendalian

Internal

Pearson Correlation ,748*

*

,778** ,750** ,698** ,755** ,759** ,815** ,756** ,777** ,776** ,700** ,742** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 114: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

2. Uji Realibilitas

Desentralisasi Fiskal

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,915 3

Transparansi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,948 10

Kinerja

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,926 11

Akuntabilitas Laporan Keuangan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,949 9

Sistem Pengendalian Internal

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,930 12

Lampiran 6: Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 47

Normal Parametersa.b Mean ,0000000

Std. Deviation 5,27851047

Most Extreme Differences

Absolute ,169

Positive ,155

Negative -,169

Kolmogorov-Smirnov Z 1,159

Asymp. Sig. (2-tailed) ,136

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Page 115: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

2. Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 9,643 12,588

Desentralisasi Fiskal -,166 ,382 -,077 ,532 1,880

Transparansi ,287 ,131 ,306 ,855 1,170

Kinerja ,371 ,177 ,349 ,597 1,674

a. Dependent Variable: Akuntabilitas Laporan Keuangan

3. Uji heteroskedastisitas

Page 116: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

Uji Glejser

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 17,576 9,473 1,855 ,070

Desentralisasi Fiskal -,162 ,288 -,113 -,563 ,576

Transparansi -,150 ,098 -,242 -1,530 ,133

Kinerja -,154 ,133 -,219 -1,156 ,254

a. Dependent Variable: Abs_RES

Lampiran 7: Analisis Regresi Linear Berganda

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,534a ,285 ,235 5,460

a. Predictors: (Constant), Kinerja, Transparansi, Desentralisasi fiscal

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 511,126 3 170,375 5,716 ,002b

Residual 1281,683 43 29,807

Total 1792,809 46

a. Dependent Variable: Akuntabilitas Laporan Keuangan

b. Predictors: (Constant), Kinerja, Transparansi, Desentralisasi Fiskal

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 9,643 12,588 ,766 ,448

Desentralisasi Fiskal ,166 ,382 ,077 ,434 ,667

Transparansi ,287 ,131 ,306 2,195 ,034

Kinerja ,371 ,177 ,349 2,095 ,042

a. Dependent Variable: Akuntabilitas Laporan Keuangan

Lampiran 8: Uji Analisis Regresi Moderasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

Page 117: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

1 ,999a ,998 ,997 ,317

a. Predictors: (Constant), X3_M, X1_M, Transparansi, Kinerja, Desentralisasi Fiskal, X2_M

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 1788,901 7 255,557 2550,556 ,000b

Residual 3,908 39 ,100

Total 1792,809 46

a. Dependent Variable: Akuntabiltas Laporan Keuangan b. Predictors: (Constant), X3_M, X1_M, Transparansi, Sistem Pengendalian Internal, Kinerja, Desentralisasi Fiskal, X2_M

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 37,378 ,940 39,768 ,000

Desentralisasi Fiskal -,934 ,102 -,432 -9,173 ,000

Transparansi -,115 ,036 -,122 -3,155 ,003

Kinerja -,568 ,040 -,535 -14,116 ,000

Sistem Pengendalian Internal -,015 ,015 -,016 -1,039 ,305

X1_M ,027 ,003 ,422 9,442 ,000

X2_M ,003 ,001 ,207 3,192 ,003

X3_M ,015 ,001 1,058 16,084 ,000

a. Dependent Variable: Akuntabiltas Laporan Keuangan

Page 118: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …
Page 119: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …
Page 120: PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, TRANSPARANSI DAN …

BIOGRAFI

Anasusia panggilan Ana, lahir di Bantaeng pada tanggal 20

Februari 1999 dari pasangan suami istri Bapak Darfin dan Ibu

Hartati. Peneliti adalah anak ke-satu dari 3 bersaudara.

Peneliti sekarang bertempat tinggal di jln. Talasalapang 1,

Kelurahan Gunung Sari, Kecematan Rappocini, Kota

Makassar.

Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu pendidikan Sekolah Dasar di

SDN 31 Morowa lulus tahun 2010, melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah

Pertama di Mts Muhammadiyah Panaikang lulus tahun 2013, kemudian

melanjutkan Sekolah Menengah Atas di MA Muhammadiyah Panaikang lulus pada

tahun 2016. Pada tahun 2016 peneliti melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi

swasta, tepatnya di Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) Fakultas

Ekonomi dan Bisnis pada Program Studi Akuntansi. Dan akhirnya peneliti

menyelesaikan pendidikan strata 1 (satu) di jurusan Akuntansi pada tahun 2021.