131
PENGARUH DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), RETURN ON EQUITY (ROE), INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia yang Terdaftar pada Jakarta Islamic Index Periode 2009-2013) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Agista Nuraini NIM: 108082000056 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2015 M

PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

  • Upload
    vantram

  • View
    218

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

PENGARUH DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR), DEBT TO EQUITY RATIO (DER),

RETURN ON EQUITY (ROE), INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS)

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Empiris Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia yang Terdaftar pada

Jakarta Islamic Index Periode 2009-2013)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Agista Nuraini

NIM: 108082000056

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2015 M

Page 2: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian
Page 3: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian
Page 4: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian
Page 5: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian
Page 6: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Agista Nuraini

NIM : 108082000056

Jurusan : Akuntansi

Judul Skripsi : Pengaruh Dividen Payout Ratio (DPR), Debt to Equity Ratio (DER), Return

On Equity (ROE), dan Investment Opportunity Set (IOS), terhadap Nilai

Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia yang

Terdaftar pada Jakarta Islamic Index)

Menyatakan bahwa hasil penulisan skripsi yang telah saya buat ini merupakan hasil karya

sendiri dan benar keasliaanya. Apabila ternyata kemudian hari, penulisan skripsi ini merupakan

hasil plagiat atau penjiplakan terhadap hasil karya orang lain, maka saya bersedia

mempertanggungjawabkan sekaligus menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak ada unsur paksaan.

Jakarta, 20 Oktober 2015

Agista Nuraini

108082000056

v

Page 7: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Agista Nuraini

2. Tempat tanggal lahir : Tangerang, 16 Agustus 1990

3. Alamat : Jalan Merpati Raya Gg.Waru Rt 007/001 Sawah Baru

Ciputat – Tangerang Selatan 15413

4. Telepon : 0856-1684-409

5. E-mail : [email protected]

[email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SDN Jombang 2 Tahun 1996-2002

2. SMPN 3 Ciputat Tahun 2002-2005

3. SMK Dua Mei Ciputat Tahun 2005-2008

4. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2008-2015

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : A. Sanwani

2. Ibu : Nurmainah

3. Adik : Ifah Pebrianti Isnaini

Andika Rahmat Firmansyah

4. Alamat : Jalan Merpati Raya Gg.Waru RT 007/001 Sawah Baru-Ciputat,

Tangerang Selatan 15413

IV. PENGALAMAN MAGANG

1. Agustus 2012-Sampai Sekarang: Asistensi BMN di Kementerian Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Jakarta

vi

Page 8: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

INFLUENCE OF DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN

ON EQUITY, AND INVESTMENT OPPORTUNITY SET TO VALUE OF THE

COMPANY

ABSTRACT

The purpose of the research is to test the effect of dividend payout ratio (DPR), debt to equity

ratio (DER), return on equity (ROE), and investment opportunity set (IOS) to value of the

company. Populations of this research are all of company listed on Indonesian Stock Exchange

during the period 2009-2013 and include on Jakarta Islamic Index. The sampling technique is

purposive, so the sample unit is 12 companies. This research uses multiple regression analysis.

The result of the research show that simultaneously dividend payout ratio (DPR), debt to

equity ratio (DER), return on equity (ROE), and investment opportunity set (IOS) have a

significant effect to dividend policy. But partially only dividend payout ratio (DPR) and

investment opportunity set (IOS) have a significant effect to value of the company. Adjusted R

square value (R2) that is equal to 54,2% while the remaining 45,8% is influenced by other factors

not included in the research model.

Keyword : dividend payout ratio, debt to equity ratio, return on equity, investment opportunity

set, and value of the company

vii

Page 9: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

PENGARUH DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO,

RETURN ON EQUITY, DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SETTERHADAP NILAI

PERUSAHAAN

ABSTRAK

equity ratio (DER), return on equity (ROE), dan investment opportunity set (IOS) terhadap nilai

perusahaan. Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek

Indonesia periode 2009-2013 dan termasuk ke dalam Jakarta Islamic Index. Metode pengambilan

sampel yang digunakan adalah purposive sampling, perusahaan yang menjadi sampel berjumlah

12 perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan dividend payout ratio (DPR), debt

to equity ratio (DER), return on equity (ROE), dan investment opportunity set (IOS) berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun, secara parsial hanya dividend payout ratio (DPR),

dan investment opportunity set (IOS) yang memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan. Nilai Adjusted R square (R2) sebesar 54,2% sedangkan sisanya sebesar 45,8%

dipengaruhi faktor lain yang tidak dimasukkan kedalam model penelitian.

Keyword : dividend payout ratio, debt to equity ratio, return on equity, investment opportunity

set, dan nilai perusahaan.

viii

Tu

juan dari penelitian ini adalah menguji pengaruh dividend payout ratio (DPR), debt to

Page 10: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan hidayah-Nya yang tak terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW yang

telah menjadi suri tauladan bagi semua umat manusia (khususnya umat muslim) di dunia.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan dari

berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua penulis, Bapak A. Sanwani dan Mama Nurmainah yang telah

memberikan dukungan baik moril maupun materiil serta doa yang tiada henti kepada

penulis.

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Amilin, SE., M. Si., Ak., selaku wakil dekan bidang akademik Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag. MH. selaku wakil dekan bidang administrasi

umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Dr. Desmadi Saharuddin, Lc., MA, selaku wakil dekan bidang kemahasiswaan

dan alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Ibu Dr. Rini, SE., Ak, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang telah berkenan

memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

7. Ibu Yusro SE., Ak, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan

tambahan ilmu dan solusi pada setiap permasalahan atas kesulitan dalam penulisan

skripsi ini.

8. Ibu Yessi Fitri SE., M.Si., Ak, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Pak Heppi Prayudiawan SE., Ak, MM. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

ix

Page 11: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

10. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan

pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.

11. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

12. Kedua adik penulis, Ifah dan Diko yang telah memberikan doa, perhatian, pengertian,

semangat dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Teman-teman AKUNTANSI B 2008, Dita, Nabil, Syawal, Ikrimah, Ririz, Nurul, Sifa,

Aba, Helmy, Asri, serta teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu

persatu, terima kasih atas informasi, bantuan, semangat, dan doa yang telah diberikan.

14. Teman-teman AKUNTANSI 2008, Siti Nurohmah, Fatma Khaizan, Mutmainah

terima kasih atas doa, dukungan, informasi dan kerja samanya.

15. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini selalu

terbuka. Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya dalam

bidang akuntansi dan manajemen.

Agista Nuraini

x

Page 12: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................................... i

Lembar Pengesahan Skripsi.................................................................................ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ........................................................... iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ........................................................................ iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah .......................................................... v

Daftar Riwayat Hidup ........................................................................................... vi

Abstract ................................................................................................................. vii

Abstrak ............................................................................................................... .viii

Kata Pengantar ..................................................................................................... ix

Daftar Isi .............................................................................................................. xi

Daftar Tabel ......................................................................................................... xv

Daftar Gambar ..................................................................................................... xvi

Daftar Lampiran .................................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian ...................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 9

1. Tujuan Penelitian ................................................................................ 9

2. Manfaat Penelitian .............................................................................. 9

A. Kontribusi Teoritis ......................................................................... 10

B. Kontribusi Praktis .......................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 12

A. Tinjauan Literatur ................................................................................... 12

xi

Page 13: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

1. Kinerja Keuangan .............................................................................. 12

A. Kebajikan Dividen ....................................................................... 13

B. Kebijakan Utang .......................................................................... 16

C. Profitabilitas ................................................................................. 18

D. Investment Opportunity Set (IOS) ................................................ 20

E. Nilai Perusahaan ........................................................................... 24

F. Pasar Modal Syariah ..................................................................... 27

1) Prinsip Syariah dalam Pasar Modal .......................................... 28

2) Fungsi Pasar Modal Syariah ..................................................... 31

2. Teori-teori yang Berhubungan dengan Penelitian ............................. 32

A. Teori Agensi (Agent Theory) ....................................................... 32

B. Signaling Theory ........................................................................... 34

3. Penelitian-penelitian Terdahulu ......................................................... 35

4. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 43

5. Hipotesis ............................................................................................. 44

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 49

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 49

B. Metode Penentuan Sampel ..................................................................... 49

C. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 50

xii

Page 14: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

D. Metode Analisis ..................................................................................... 51

1. Statistik Deskriptif .............................................................................. 52

2. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 52

a. Uji Multikolinearitas ....................................................................... 52

b. Uji Autokorelasi ............................................................................. 52

c. Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 54

d. Uji Normalitas ................................................................................. 55

3. Uji Hipotesis ....................................................................................... 55

a. Koefisien Determinasi (AdjustedR2) ............................................... 56

b. Uji Statistik F ................................................................................. 57

c. Uji Statistik t ................................................................................... 58

E. Operasional Variabel Penelitian .............................................................. 59

1. Variabel Independen ........................................................................... 59

2. Variabel Dependen ............................................................................. 61

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 64

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................... 64

B. Analisis dan Pembahasan ....................................................................... 70

1. Hasil Uji Instrumen Penelitian ......................................................... 70

a. Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................ 70

b. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................ 71

xiii

Page 15: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

1. Hasil Uji Multikolonieritas ...................................................... 72

2. Hasil Uji Autokorelasi ............................................................. 73

3. Hasil Uji Heterokedastisitas .................................................... 75

4. Hasil Uji Normalitas ............................................................... 76

c. Hasil Uji Hipotesis ....................................................................... 78

1. Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................... 78

2. Hasil Uji Statistik F ............................................................... 79

3. Hasil Uji Statistik t ................................................................ 80

2. Analisis dan Interpretasi ............................................................. 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 88

A. Kesimpulan ............................................................................................. 88

B. Implikasi ................................................................................................. 89

C. Saran ....................................................................................................... 89

Daftar Pustaka

Lampiran – Lampiran

xiv

Page 16: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Penelitian Sebelumnya ............................................................................... 36

3.1 Operasional Variabel .................................................................................. 63

4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian ......................................................... 68

4.2 Sampel Perusahaan ..................................................................................... 69

4.3 Statistik Deskriptif ....................................................................................... 70

4.4 Hasil Uji Multikolonieritas ......................................................................... 73

4.5 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................................ 74

4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................................. 78

4.7 Hasil Uji Statistik F .................................................................................... 79

4.8 Hasil Uji Statistik t ...................................................................................... 80

xv

Page 17: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................................... 43

4.1 Grafik Scatterplot ........................................................................................ 75

4.2 Grafik Histogram ......................................................................................... 77

4.3 Grafik Normal P-Plot ................................................................................. 77

xvi

Page 18: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Nama Perusahaan ...........................................................................................95

2 Daftar Perusahaan Jakarta Islamic Index .......................................................96

3 Daftar Dividend Payout Ratio ......................................................................99

4 Daftar Debt to Equity Rato .............................................................................101

5 Daftar Return On Equity ..................................................................................103

6 Daftar Investment Opportunity Set ..................................................................105

7 Daftar Nilai Perusahaan ..................................................................................107

8 Hasil Uji Regresi SPSS .................................................................................108

xvii

Page 19: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

vi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perusahaan-perusahaan dalam industri, menciptakan suatu persaingan

yang ketat antar perusahaan, perkembangan teknologi yang makin cepat,

tumbuhnya perhatian perusahaan terhadap faktor lingkungan, krisis energi, dan

tanggung jawab sosial menjadikan para manajer keuangan untuk bertindak

sebagai general manager (Ningsih, 2011:2). Semua manajer dituntut

fleksibilitasnya dalam menghadapi cepatnya perubahan di masa datang untuk

mengambil keputusan secara cepat dan akurat.

Persaingan dalam industri membuat setiap perusahaan semakin

meningkatkan kinerja agar tujuannya dapat tercapai. Setiap perusahaan

memiliki tujuan yang bermacam-macam, ada perusahaan yang tujuannya hanya

berfokus pada keuntungan maksimal atau laba yang sebesar-besarnya, ada juga

yang bertujuan untuk memakmurkan kepentingan pemiliknya, dan ada pula

yang berpendapat bahwa perusahaan harus dapat mencapai kesejahteraan

masyarakat sebagai tanggung jawab sosialnya (Wongso, 2012:1). Dari semua

pendapat, dapat disimpulkan bahwa tujuan perusahaan secara substansial tidak

berbeda, hanya saja penekanan yang ingin dicapai oleh masing-masing

perusahaan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.

Page 20: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

vii

Menurut Jensen (2001) dalam Wahyudi (2006) dalam Sukrini (2012),

bahwa untuk memaksimumkan nilai perusahaan tidak hanya nilai ekuitas saja

yang harus diperhatikan, tetapi juga semua klaim keuangan seperti hutang,

waran, maupun saham preferen.

Nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja perusahaan

yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. Bagi para

investor, nilai perusahaan merupakan konsep penting karena nilai perusahaan

merupakan indikator bagaimana pasar menilai perusahaan secara keseluruhan

(Wongso, 2012:2). Nilai perusahaan yang tinggi, menjadi harapan bagi para

pemegang saham, karena semakin tinggi nilai perusahaan, maka semakin besar

kemakmuran yang akan di terima oleh pemegang saham (Rakhimsyah,

2011:32).

Nilai perusahaan menggambarkan seberapa baik atau buruk manajemen

mengelola kekayaannya, hal ini juga bisa dilihat dari pengukuran kinerja

keuangan yang diperoleh. Suatu perusahaan akan berusaha untuk

memaksimalkan nilai perusahaannya. Peningkatan nilai perusahaan dapat

terjadi apabila ada kerja sama antara manajemen perusahaan dengan pihak lain

yang meliputi shareholder maupun stakeholder dalam membuat keputusan

keuangan, dengan memaksimumkan modal kerja yang dimiliki. Peningkatan

nilai perusahaan biasanya ditandai dengan naiknya harga saham di pasar.

Harga pasar saham adalah harga yang bersedia dibayarkan oleh calon

investor apabila ia ingin memiliki saham perusahaan, sehingga harga saham

Page 21: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

viii

merupakan harga yang dapat dijadikan sebagai proksi nilai perusahaan

(Hasnawati, 2005) dalam Gany dan Surya Raharja, (2012:2).

Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai

perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja

perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa depan (Sari,

2013:2). Dalam hal ini, nilai saham dapat merefleksikan investasi keuangan

perusahaan dan kebijakan dividen.

Dividen merupakan bagian dari laba yang tersedia bagi para pemegang

saham biasa dalam bentuk tunai. Laba ditahan (retained earning) adalah bagian

dari laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa yang ditahan oleh

perusahaan untuk diinvestasikan kembali (reinvestment) dengan tujuan untuk

mengejar pertumbuhan perusahaan (Putri, 2013:2).

Dividen memiliki arti penting bagi perusahaan karena berkaitan dengan

pengalokasian laba yang tepat sehingga pertumbuhan perusahaan dan

kesejahteraan para pemegang saham dapat terjamin. Dalam keputusan

pembagian dividen, perusahaan harus mempertimbangkan kelangsungan hidup

dan pertumbuhan perusahaannya. Pembagian dividen dalam bentuk tunai lebih

banyak diinginkan investor dari pada dalam bentuk lain, karena pembayaran

dividen tunai membantu mengurangi ketidakpastian investor dalam

menanamkan dananya kedalam perusahaan. Total pengembalian (return)

kepada pemegang saham selama waktu tertentu terdiri dari peningkatan harga

saham ditambah dividen yang diterima. Jika perusahaan menetepakan dividen

Page 22: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

ix

yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya, maka return yang diperoleh investor

akan semakin tinggi (Umi dkk, 2012:2).

Kebijakan dividen merupakan keputusan yang ditetapkan oleh perusahaan

apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang

saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba guna pembiayaan

di masa yang akan datang (Wongso, 2012:2). Perusahaan dalam menetapkan

kebijakan harus memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

kebijakan dividen, karena berkaitan dengan kesejahteraan pemegang saham

(Sukirni, 2012:4).

Kebijakan hutang juga dapat dihubungkan dengan nilai perusahaan.

Penggunaan hutang sangat sensitif pengaruhnya terhadap perubahan naik atau

turunnya nilai perusahaan. Penggunaan hutang yang tinggi akan meningkatkan

nilai perusahaan karena penggunaan hutang dapat menghemat pajak.

Penggunaan hutang yang tinggi juga dapat menurunkan nilai perusahaan

karena adanya kemungkinan timbulnya biaya kepailitan dan biaya keagenan

(Weston dan Copeland, 1996:53) dalam Herawati (2012:2). Besarnya hutang

yang ditetapkan oleh perusahaan akan mempengaruhi nilai perusahaan itu

sendiri.

Menurut Yuli (2008), kebijakan hutang merupakan bagian dari

perimbangan jumlah hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, saham

preferen dan saham biasa dan perusahaan akan berusaha mencapai tingkat

struktur modal yang optimal. Kebijakan hutang sangat penting bagi perusahaan

Page 23: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

x

dan pemegang saham. Perusahaan umumnya menyukai tingkat hutang yang

lebih tinggi karena dengan tingginya tingkat hutang maka perusahaan akan

memperoleh bunga yang tinggi. Tingginya tingkat bunga akan mengurangi

pajak perusahaan. Peningkatan hutang akan mempengaruhi besar kecilnya laba

bersih yang tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividen yang akan

diterima karena kewajiban tersebut lebih diprioritaskan daripada pembayaran

dividen. Jika beban hutang semakin tinggi maka kemampuan perusahaan untuk

membagi dividen akan semakin rendah. Penggunaan hutang yang terlalu tinggi

akan berdampak pada pembayaran dividen. Sehingga pembayaran bunga pada

kreditor atas modal yang dipinjam perusahaan haruslah didahulukan sebelum

laba dibagikan kepada para pemegang saham. Dan penggunaan hutang yang

terlalu tinggi akan menghadapi biaya kebangkrutan dan biaya agensi yang

tinggi. Dengan demikian peningkatan hutang akan meningkatkan nilai

perusahaan, namun pada titik tertentu akan menurunkan nilai perusahaan.

Menurut Kartika (2005) yang menyatakan bahwa penggunaan hutang yang

terlalu tinggi akan menyebabkan penurunan dividen karena sebagian besar

keuntungan dialokasikan sebagai cadangan pelunasan hutang. Sebaliknya, pada

tingkat penggunaan hutang yang rendah perusahaan mengalokasikan dividen

yang tinggi sehingga sebagian besar keuntungan digunakan untuk

kesejahteraan pemegang saham.

Nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh besar kecilnya profitabilitas

yang dihasilkan oleh perusahaan. Profitabilitas merupakan tingkat keuntungan

Page 24: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xi

bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya.

Keuntungannya yang bisa dibagikan kepada pemegang saham adalah

keuntungan setelah bunga dan pajak. Semakin besar keuntungan yang

diperoleh semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayarkan

devidennya. Menurut Sujoko dan Subiantoro (2007) dalam Ayuningtyas

(2013:2), menjelaskan bahwa profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek

perusahaan yang baik, terutama dalam memberikan dividen kepada pemegang

saham.

Dari sudut pandang investor, salah satu indikator penting untuk melihat

prospek perusahaan dimasa yang akan datang yaitu dengan melihat sejauh

mana pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Indikator ini sangat penting

diperhatikan untuk mengetahui seberapa besar return yang dapat diterima oleh

investor atas investasi yang dilakukannya. Weston and Copeland, (1996:2)

dalam Herawati (2012:2), mengemukakan bahwa profitabilitas adalah

efektifitas manajemen yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari

penjualan atau investasi perusahaan. Peningkatan profitabilitas perusahaan

dapat mempengaruhi nilai perusahaan dan itu tergantung dari bagaimana

persepsi investor terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan. Persepsi

investor dalam menanggapi profitabilitas akan mempengaruhi harga saham

sekaligus nilai dari perusahaan tersebut.

Investment Opportunity Set (IOS) merupakan pilihan kesempatan investasi

masa depan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan aktiva perusahaan atau

Page 25: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xii

proyek yang memiliki net present value positif. Menurut Myers (1997) dalam

Hasnawati (2005), memperkenalkan set peluang investasi (Investment

Opportunity Set) dalam kaitannya untuk mencapai tujuan perusahaan.

Menurutnya Investment Opportunity Set (IOS) memberikan petunjuk yang

lebih luas dimana nilai perusahaan sebagai tujuan utama tergantung pada

pengeluaran perusahaan di masa yang akan datang. Keputusan investasi yang

dibuat oleh manajemen akan mempengaruhi cara pandang investor dan pemilik

perusahaan sehingga mempengaruhi nilai perusahaan. Hubungan antara

Investment Opportunity Set (IOS) dan nilai perusahaan merupakan signaling,

dimana investor akan memberikan sinyal positif terhadap perusahaan yang

memiliki IOS tinggi, karena lebih menjanjikan return di masa yang akan

datang.

Pengukuran Investment Opportunity Set (IOS) beragam, baik yang

menggunakan faktor tunggal maupun menggunakan kombinasi beberapa

faktor, sebagian besar menggunakan ukuran data-data pasar modal dalam

menghitung Investment Opportunity Set (IOS) karena lebih banyak

menggunakan ukuran harga saham dan market value of equity sebagai proksi

dari Investment Opportunity Set (IOS). Investment Opportunity Set (IOS)

dapat diamati dari pertumbuhan nilai buku perusahaan di masa mendatang.

Nilai perusahaan di masa mendatang akan tercermin dari harga saham, karena

harga saham mencerminkan present value dari arus kas di masa mendatang

yang akan diterima investor.

Page 26: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xiii

Pengaruh DPR, DER, ROE, IOS terhadap nilai perusahaan telah di uji oleh

Sri Hasnawati, Oktaviana, Gany Ibrahim, Dwi Ayuningtyas, Dwi Sukirni,

Dewi Kusuma, Amanda Wongso, Nani Martikarini dan Umi Mardiyati,

penelitian-penelitian yang telah di lakukan dengan variabel-variabel yang

berbeda, dan menunjukan hasil yang berbeda, serta sampel penelitian yang

berbeda juga. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali

bagaimana pengaruh masing-masing variabel DPR, DER, ROE, IOS terhadap

nilai perusahaan. Dengan menggunakan objek penelitian ini adalah

perusahaan-perusahaan yang masuk kedalam daftar JII ( Jakarta Islamic Index)

selama periode 2009-2013. Dimana perusahaan-perusahaan yang masuk dalam

daftar JII telah melalui proses seleksi sehingga dianggap memiliki prospek

yang bagus.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Apakah Dividend Payout Ratio (DPR), Debt to Equity Ratio (DER),

Return on Equity (ROE), Investment Opportunity Set (IOS) secara parsial

berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan go public yang

terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2009-2013?

2) Apakah Dividend Payout Ratio (DPR), Debt to Equity Ratio (DER),

Return on Equity (ROE), Investment Opportunity Set (IOS) secara

Page 27: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xiv

simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan go

public yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2009-2013?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris

mengenai hal-hal berikut:

1) Menganalisa pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR), Debt to

Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), Investment

Opportunity Set (IOS) secara parsial berpengaruh terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan go public yang terdaftar di Jakarta

Islamic Index tahun 2009-2013.

2) Menganalisa pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR), Debt to

Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), Investment

Opportunity Set (IOS) secara simultan berpengaruh terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan go public yang terdaftar di Jakarta

Islamic Index tahun 2009-2013.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut:

A. Kontribusi Teoritis

Page 28: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xv

1) Bagi investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu

masukan dalam penilaian terhadap perusahaan dengan melihat nilai perusahaan

berdasarkan harga saham di pasar saham.

2) Bagi manajemen

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang dapat

membantu manajemen dalam memberikan masukan dan pertimbangan untuk

pengambilan keputusan yang tepat sehingga perusahaan dapat memperoleh

keuntungan yang lebih maksimal.

3) Bagi akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pada literatur-

literatur terdahulu mengenai kebijakan investasi, profitabilitas, kebijakan

dividen, kebijakan hutang dan nilai perusahaan dalam memberi tambahan

wawasan dan ilmu pengetahuan.

4) Bagi peneliti

Diharapkan dapat menjadi sarana mengembangkan ilmu pengetahuan yang

telah di peroleh selama masa kuliah, meningkatkan pengetahuan, dan

menambah wawasan yang lebih tentang kebijakan dividen, kebijakan hutang,

kebijakan investasi, profitabilitas, dan nilai perusahaan serta mempertajam

kemampuan dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Page 29: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xvi

B. Kontribusi Praktis

1) Bagi investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar penilaian

perkembangan perusahaan berdasarkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi

nilai perusahaan.

2) Bagi manajemen

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi penilaian yang membantu

manajemen dalam menyajikan laporan keuangan perusahaan agar tidak terjadi

asimetri informasi antara agen dan principal.

3) Bagi akademisi

Hasil penelitian ini dapat menjadi sarana penilaian kemampuan mahasiswa

dalam memahami teori yang diterima selama masa kuliah.

4) Bagi peneliti

Diharapkan dapat menjadi sarana latihan pengembangan kemampuan

dalam bidang penelitian dan penerapan teori yang diperoleh selama kuliah,

meningkatkan pengetahuan, dan menambah wawasan yang lebih tentang

kebijakan dividen, kebijakan hutang, kebijakan investasi, profitabilitas, dan

nilai perusahaan serta mempertajam kemampuan dalam menganalisis faktor-

faktor yang mempengaruhinya.

Page 30: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xvii

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Kinerja Keuangan

Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi atau indikator suatu

pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. Sedangkan kinerja keuangan

adalah suatu tampilan tentang kondisi keuangan lain yang bersifat penunjang.

Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam

menghasilkan arus kas dari sumber dana yang ada. (Wirawan : 2009) dalam

Fahrizal (2012:12).

Tujuan manajemen adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Untuk

mencapai tujuan ini, perusahaan secara konsisten memperbaiki kelemahan-

kelemahan perusahaan dan memanfaatkan keunggulan perusahaan.

Agar tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham

dapat tercapai, maka perlu di ambil berbagai keputusan keuangan (financial

decision) yang relevan dan mempunyai pengaruh bagi peningkatan nilai

perusahaan.

Page 31: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xviii

A. Kebijakan Deviden

Dividen adalah bagian dari laba bersih (retained earning) atau laba setelah

pajak (earning after tax) yang dibagikan kepada para pemegang saham. Pada

dasarnya laba tersebut bisa di bagi sebagai dividen atau laba yang di tahan

untuk diinvestasikan kembali. Perusahaan bisa membagi dividen dalam bentuk

uang tunai atau dalam bentuk saham (stock dividend).

Kebijakan dividen sering dianggap sebagai signal bagi investor dalam

menilai baik atau buruknya suatu perusahaan, hal ini disebabkan karena

kebijakan dividen dapat membawa pengaruh terhadap harga saham perusahaan

(Umi dkk, 2012;3).

Jika perusahaan mampu meningkatkan pembayaran dividen karena

peningkatan laba, maka harga saham akan naik. Jadi, kenaikan harga saham

tersebut pada dasarnya merupakan akibat dari kenaikan laba. Pemberian

dividen dimungkinkan hanya apabila perusahaan memperoleh keuntungan,

namun tidak menutup kemungkinan perusahaan tetap membagi dividen

meskipun perusahaan menderita kerugian. Semakin banyak dividen yang ingin

dibayarkan oleh perusahaan, semakin besar kemungkinan berkurangnya laba di

tahan.

Setiap perusahaan di satu pihak menginginkan adanya pertumbuhan bagi

perusahaan, dan di lain pihak juga ingin membayarkan dividen kepada para

pemegang saham. Sehingga perusahaan akan berupaya mempertahankan

Page 32: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xix

dividend payout ratio meskipun terjadi penurunan jumlah laba yang diperoleh.

Oleh karena itu, Dividend Payout Ratio (DPR) sering kali dikaitkan dengan

Signaling theory (Jogiyanto Hartono : 1998 dalam Hardiyanti : 2012). Dividen

payout ratio yang berkurang dapat mencerminkan laba perusahaan yang makin

berkurang. Akibatnya sinyal buruk akan muncul karena mengindikasikan

bahwa perusahaan kekurangan dana. Kondisi ini menyebabkan preferensi

investor akan suatu saham berkurang karena investor memiliki prefensi yang

sangat kuat atas dividen. Dividen tunai merupakan keuntungan finansial yang

diharapkan pemegang saham dalam menginvestasikan modal pada perusahaan.

Adanya pemberian dividen tunai maka tujuan pemegang saham untuk

mendapatkan keuntungan tercapai dan masalah dengan agent (manajemen)

dapat dikurangi. Karena agent kecenderungan untuk menginvestasikan kembali

laba yang diperoleh, daripada membagikan dividen tunai dengan tujuan agar

perusahaan terus mengalami pertumbuhan.

Besarnya dividend tergantung kebijakan dividen masing-masing

perusahaan. Menurut (Naveli, 1989 dalam Suharli dan Oktorina 2005), secara

umum kebijakan dividen yang di tempuh perusahaan adalah salah satu dari 3

(tiga) kebijakan ini, yaitu:

1) Constant Dividend Payout Ratio

Terdapat beberapa cara mengatur dividend payout ratio yang dibagikan

secara tetap dalam persentase atau rasio tertentu, yaitu:

Page 33: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xx

a) Membayar dengan jumlah persentase yang tetap dari pendapatan

tahunan.

b) Menentukan dividen yang akan diberikan dalam setahun sama dengan

jumlah persentase tetap dari keuntungan tahun sebelumnya.

c) Menentukan proyeksi payout ratio untuk jangka waktu panjang.

2) Stable Per Share Dividend

Kebijakan yang menetapkan besaran dividen dalam jumlah yang tetap.

Kebijakan ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan laba

yang tinggi.

3) Regular Dividend Plus Extra

Dalam kebijakan ini perusahaan akan memberikan suatu tingkat dividen yang

relatif rendah tetapi dalam jumlah yang pasti, dan memberikan tambahan apabila

perusahaan membukukan laba yang cukup tinggi.

Kebijakan dividen dalam penelitian ini, diproksikan oleh dividend payout

ratio (DPR). Dividend Payout Ratio (DPR) dipakai sebagai alat ukur kebijakan

dividen karena kualitas saham suatu perusahaan tidak bisa dijamin dari tiap

lembar saham yang di bagikan jika menggunakan dividend per shared (DPS).

Moeljadi (2006) merumuskan DPR sebagai berikut :

Page 34: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xxi

B. Kebijakan Utang

Pengertian utang menurut FASB dalam SFAC NO. 6 utang adalah

pengorbanan manfaat ekonomi masa mendatang yang mungkin timbul karena

kewajiban sekarang suatu entitas untuk menyerahkan aktiva atau memberikan

jasa kepada entitas lain di masa mendatang sebagai akibat transaksi masa lalu.

Pengertian utang (kewajiban) menurut PSAK No. 57. Utang (kewajiban)

merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,

yang penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan arus kas keluar dari sumber

daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.

Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya memerlukan dana yang cukup

agar operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Perusahaan yang

kekurangan dana akan mencari dana untuk menutupi kekurangannya akan dana

tersebut. Dana tersebut bisa diperoleh dengan cara memasukan modal baru dari

pemilik perusahaan atau dengan cara melakukan pinjaman ke pihak di luar

perusahaan. Apabila perusahaan melakukan pinjaman kepada pihak di luar

perusahaan maka akan timbul utang sebagai konsekuensi dari pinjamannya

tersebut.

Penggunaan utang merupakan keputusan yang bersifat strategik, karena

membawa konsekuensi finansial jangka panjang yang berdampak pada resiko

dan nilai perusahaan. Setiap perusahaan akan menetapkan proporsi utang

sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial yang dihadapi. Terkait dengan

Page 35: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xxii

proporsi utang, menurut Myers : 1977 (dalam Herry Subagyo:2011-60) dalam

Balancing theory menjelaskan bahwa proporsi penggunaan utang dapat

meningkatkan nilai perusahaan pada tingkat tertentu, akan tetapi setelah

melewati batas optimal penggunaan hutang dapat menurunkan nilai

perusahaan.

Kebijakan utang merupakan kebijakan perusahaan tentang seberapa besar

kebutuhan dana perusahaan dibiayai oleh utang. Semakin tinggi penggunaan

utang, maka kemungkinan resiko keuangan dan kegagalan perusahaan juga

semakin tinggi. Jadi seharusnya keberadaan utang jika dikelola secara efektif

maka akan meningkatkan harga saham. Namun apabila keberadaan utang

tersebut dikelola secara tidak efektif maka akan menurunkan harga saham.

Kebijakan utang dalam penelitian ini, diproksikan oleh Debt to equity

ratio (DER). Debt to Equity Ratio (DER) di pakai sebagai alat ukur kebijakan

utang karena menyangkut tentang bagaimana membiayai perusahaan dalam

melunasi utang dan ekuitas apa yang harus digunakan, atau jenis sekuritas

utang serta ekuitas khusus apa yang harus diterbitkan pada perusahaan. Debt

to equity ratio dapat juga menggambarkan sumber pendanaan perusahaan yang

akan berakibat pada reaksi pasar saham, volume perdagangan saham sehingga

secara otomatis berpengaruh pada harga saham.

Brigham dan Houston (2001) merumuskan DER sebagai berikut :

Page 36: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xxiii

C. Profitabilitas

Menurut Hermuningsih (2013) profitabilitas adalah rasio dari efektifitas

manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari penjualan

investasi. Profitabilitas penting bagi perusahaan dalam usaha mempertahankan

kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas

menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik

dimasa yang akan datang.

Menurut Wirajaya dan Dewi (2013), para investor menanamkan saham pada

perusahaan adalah untuk mendapatkan return. Semakin tinggi kemampuan

perusahaan dalam memperoleh laba, maka semakin besar return yang

diharapkan investor.

Menurut Sujoko dan Soebiantoro (2007), dalam Ayuningtias (2013),

menyatakan bahwa profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan

yang baik dan kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin, sehingga

investor akan merespon sinyal positif tersebut dan nilai perusahaan akan

meningkat. Hal ini, dapat dipahami karena perusahaan yang berhasil

membukukan laba yang meningkat, akan mengindikasikan bahwa perusahaan

tersebut mempunyai kinerja yang baik, sehingga dapat menciptakan penilaian

yang positif dari investor dan dapat membuat harga saham perusahaan

meningkat. Dengan begitu, meningkatnya harga saham akan meningkatkan

nilai perusahaan juga.

Page 37: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xxiv

Proksi yang digunakan dalam penelitian ini, adalah Return on Equity.

Menurut Brigham dan Houston (2001) ROE merupakan rasio laba bersih

setelah pajak terhadap modal sendiri. Sedangkan menurut Sutrisno (2001:267),

ROE merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan

dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang menyebut

sebagai rentabilitas modal sendiri. Berdasarkan definisi ROE diatas maka

dapat disimpulkan bahwa ROE merupakan alat analisis keuangan untuk

mengukur profitabilitas. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan keuntungan berdasarkan modal tertentu. Rasio ini merupakan

ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham (Hanafi dan Halim,

1996:85).

Salah satu alasan utama perusahaan beroperasi adalah menghasilkan laba

yang bermanfaat bagi para pemegang saham, ukuran dari keberhasilan

pencapaian alasan ini adalah angka Return on Equity berhasil dicapai. Semakin

besar Return on Equity mencerminkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham.

Adanya pertumbuhan ROE menunjukkan prospek perusahaan yang

semakin baik karena berarti adanya potensi peningkatan keuntungan yang

diperoleh perusahaan, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor

serta akan mempermudah manajemen perusahaan untuk menarik modal dalam

bentuk saham.

Rasio ini berguna untuk mengetahui efisiensi manajemen dalam

menjalankan modalnya, semakin tinggi ROE berarti semakin efisien dan

Page 38: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xxv

efektif perusahaan menggunakan ekuitasnya, dan akhirnya kepercayaan

investor atas modal yang diinvestasikannya terhadap perusahaan lebih baik

serta dapat memberi pengaruh positif bagi harga sahamnya di pasar.

Return on Equity enunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba bersih. Semakin tinggi ROE perusahaan dianggap sebagai sinyal yang

baik, karena ROE yang besar berarti semakin besar peluang para investor

untuk memperoleh laba bersih dari setiap modal yang diinvestasikan (Prabowo,

2015:15).

D. Investment Opportunitty Asset (IOS)

Investasi menurut Martono dan Agus (2005) merupakan penanaman dana

yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalam suatu asset (aktiva) dengan

harapan memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang. Fama (1978) dalam

Hasnawati (2005:118) mengatakan bahwa nilai perusahaan semata-mata

ditentukan oleh keputusan investasi. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa

keputusan investasi itu penting, karena untuk mencapai tujuan perusahaan

hanya akan dihasilkan melalui kegiatan investasi perusahaan.

Keputusan investasi tidak dapat diamati secara langsung oleh pihak luar.

Beberapa studi yang dilakukan dalam hubungannya dengan keputusan investasi

antara lain Myers (1977) dalam Hasnawati (2005:118) yang memperkenalkan

Investment Opportunities Set (IOS). IOS memberi petunjuk yang lebih luas

Page 39: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xxvi

dimana nilai perusahaan tergantung pada pengeluaran perusahaan dimasa yang

akan datang. Jadi prospek perusahaan dapat ditaksir dari investment

opportunity set (IOS), yang didefinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang

dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi dimasa akan datang dengan net

present value positif. Menurut Gaver dan Gaver (1993) dalam Hasnawati

(2005:118) Investment Opportunity Set (IOS) merupakan nilai perusahaan yang

besarnya tergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan

manajemen dimasa yang akan datang, dimana pada saat ini merupakan

pilihan-pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan return yang

besar. Secara umum dapat dikatakan bahwa IOS menggambarkan tentang

luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun

sangat tergantung pada pilihan expenditure perusahaan untuk kepentingan di

masa yang akan datang. Dengan demikian, IOS bersifat tidak dapat observasi,

sehingga perlu dipilih suatu proksi yang dapat dihubungkan dengan variabel

lain dalam perusahaan misalnya variabel pertumbuhan, variabel kebijakan, dan

lain-lain. Berbagai macam proksi pertumbuhan perusahaan yang dinyatakan

dalam satu set kesempatan investasi atau Investment Opportunitty Asset (IOS)

yang telah digunakan oleh peneliti.

Kallapur dan Tombley (1999) dalam Hasnawati (2005:117) menjelaskan

proksi IOS yang digunakan dalam bidang akuntansi dan keuangan digolongkan

menjadi 3 jenis, yaitu:

Page 40: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xxvii

1. Proksi IOS berbasis pada harga

Proksi IOS berbasis pada harga merupakan proksi yang menyatakan

bahwa prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga

pasar. Proksi berdasarkan anggapan yang menyatakan bahwa prospek

pertumbuhan perusahaan secara parsial dinyatakan dalam harga-harga

saham, dan perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai pasar yang lebih

tinggi secara relatif untuk aktiva-aktiva yang dimiliki (asset in place)

dibandingkan perusahaan yang tidak tumbuh. IOS yang didasari pada

harga akan berbentuk suatu rasio sebagai suatu ukuran aktiva yang

dimiliki dan nilai pasar perusahaan.

Proksi IOS yang merupakan proksi berbasis harga adalah: market

value of equity plus book value of debt, ratio of book to market value of

asset, ratio of book to market value of equity, ratio of book value of

property, plant, and equipment to firm value, ratio of replacement value of

assets to market value, ratio of depreciation expense to value dan earning

price ratio.

2. Proksi IOS berbasis pada investasi

Proksi IOS berbasis pada investasi merupakan proksi yang percaya

pada gagasan bahwa suatu level kegiatan investasi yang tinggi berkaitan

secara positif dengan nilai IOS suatu perusahaan.

Proksi IOS yang merupakan proksi IOS berbasis investasi adalah: ratio

R&D expense to firm value, ratio of R&D expense to total assets, ratio of

Page 41: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xxviii

R&D expense to sales, ratio of capital addition to firm value, dan ratio of

capital addition to asset book value.

3. Proksi IOS berbasis pada varian

Proksi IOS berbasis pada varian (variance measurement) merupakan

proksi yang mengungkapkan bahwa suatu opsi akan menjadi lebih bernilai

jika menggunakan variabilitas ukuran untuk memperkirakan besarnya opsi

yang tumbuh, seperti variabilitas return yang mendasari peningkatan

aktiva. Proksi IOS yang berbasis varian adalah : VARRET (variance of

total return), dan Market model Beta.

IOS berdasar harga merupakan proksi yang menyatakan bahwa prospek

pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga saham. Proksi yang

didasari pada suatu ide yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan

perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga pasar. Proksi yang didasari pada

suatu ide yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan secara

parsial dinyatakan dalam harga-harga saham dan perusahaan yang tumbuh

akan memiliki nilai pasar yang lebih tinggi secara relatif untuk aktiva-aktiva

yang dimiliki. IOS yang didasari pada harga akan berbentuk suatu rasio

sebagai suatu ukuran aktiva yang dimiliki dan nilai pasar perusahaan.

Menurut Nurcahyo dan Putriani (2009:7) menyebutkan bahwa investment

opportunity set dapat diukur melalui rasio nilai buku ekuitas (market to book

value of equity). Maksud pemilihan proksi ini karena dapat mencerminkan

besarnya return dari aktiva yang ada dan investasi yang diharapkan di masa

yang akan datang akan melebihi return dari ekuitas yang diinginkan. Apabila

Page 42: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xxix

suatu perusahaan dapat memanfaatkan modalnya dengan baik dalam

menjalankan usaha, maka semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut

diperkirakan akan meningkat dan pada akhirnya semakin meningkat pula nilai

suatu perusahaan. Secara sistematis variabel investment opportunity

diformulasikan sebagai berikut:

( )

E. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat

keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham (Sujoko

dan Soebintoro, 2007 dalam Hardiyanti:2012) Harga saham yang tinggi

membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi membuat

pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini, namun juga pada

proyek perusahaan di masa depan.

Menurut Christiawan dan Tarigan (2007), ada beberapa konsep yang

menjelaskan nilai perusahaan yaitu nilai nominal, nilai intristik, nilai likuidasi,

nilai buku, nilai pasar, dan nilai intristik. Nilai nominal adalah nilai yang

tercantum secara formal dalam anggaran dasar perseroan. Nilai likuidasi adalah

nilai jual seluruh asset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban yang

harus dipenuhi. Nilai buku adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar

konsep akuntansi. Nilai pasar adalah harga yang terjadi dari proses tawar

menawar di pasar saham sedangkan konsep yang paling representatif untuk

menentukan nilai suatu perusahaan adalah konsep intrinstik. Nilai perusahaan

Page 43: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xxx

dalam nilai konsep nilai instristik ini bukan sekedar harga dari sekumpulan

nilai asset, melainkan nilai perusahaan sebagai entitas bisnis yang memiliki

kemampuan menghasilkan keuntungan di kemudian hari.

Memaksimumkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu

perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga

memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan

perusahaan. Penilaian perusahaan mengandung unsur proyeksi, asuransi, dan

judgement. Ada beberapa konsep dasar penelitian, meliputi :

1) Nilai ditentukan untuk waktu atau periode tertentu,

2) Nilai harus ditentukan pada harga yang wajar,

3) Penilaian tidak di pengaruhi oleh sekelompok pembeli tertentu,

Secara umum banyak metode dan teknik yang di kembangkan dalam

penilaian perusahaan diantaranya adalah :

a) Pendekatan laba antara lain metode rasio tingkat laba atau price

earning ratio, metode kapitalisasi proyek laba,

b) Pendekatan arus kas antara lain metode diskonto arus kas,

c) Pendekatan dividen antara lain metode pertumbuhan dividen,

d) Pendekatan aktiva antara lain metode penilaian aktiva,

e) Pendekatan harga saham,

f) Pendekatan economic value added (EVA)

Weston dan Copeland (1997) dalam Herawati (2012:2) menyatakan bahwa

ukuran yang paling tepat digunakan dalam mengukur nilai perusahaan adalah

Page 44: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xxxi

rasio penilaian (valuation), karena rasio mencerminkan rasio (resiko) dengan

rasio hasil pengembalian. Rasio penilaian sangat penting karena rasio berkaitan

langsung dengan tujuan memaksimalkan nilai perusahaan dan kekayaan para

pemegang saham.

Rasio penilaian tersebut adalah market value ratio yang terdiri dari 3

macam ratio yaitu price earning ratio, price/cash flow ratio, price to book

value ratio.Price earning ratio adalahrasio harga per lembar saham terhadap

laba per lembar saham. Rasio ini menunjukan berapa banyak jumlah rupiah

yang harus dibayarkan oleh para investor untuk membayar setiap rupiah laba

yang di laporkan. Price/cash flow ratio adalah harga per lembar saham dengan

dibagi oleh arus kas per lembar saham. Sedangkan price to book value ratio

adalah suatu rasio yang menunjukkan hubungan antara harga pasar saham

perusahaan dengan nilai buku perusahaan.

Menurut John J Hampton, rasio keuangan dapat dikategorikan menjadi 3

yaitu:

a) Rasio likuiditas, bertujuan menguji kecukupan dana, solvency

perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban–kewajiban

yang harus dipenuhi. Rasio likuiditas antara lain rasio lancar (current

ratio), rasio tunai (quick ratio), perputaran piutang (receivable turn

over), dan perputaran persediaan (inventory turn over).

b) Rasio profitabilitas, bertujuan mengukur efisiensi aktivitas perusahaan

dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Rasio

Page 45: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xxxii

profitabilitas antara lain margin keuntungan (profit margin), margin

laba kotor (gross profit margin), perputaran aktiva (operating assets

turn over), imbal hasil dari investasi (return on investment), dan

rentabilitas modal sendiri (return on equity).

c) Rasio kepemilikan, berkaitan langsung ataupun tidak langsung dengan

keuntungan dan likuiditas. Rasio ini membantu pemilik saham dalam

mengevaluasi aktivitas dan kebijaksanaan perusahaan yang

berpengaruh terhadap harga saham di pasaran. Rasio kepemilikan

antara lain keuntungan per lembar saham (earning per share), nilai

buku per lembar saham (book value per share), serta rasio utang dan

modal sendiri (capital structure ratio).

F. Pasar Modal Syariah

Definisi pasar modal sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995

tentang Pasar Modal (UUPM) adalah kegiatan yang bersangkutan dengan

penawaran umum dan perdagangan Efek, perusahaan publik yang berkaitan

dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan

dengan efek.

Sedangkan Pasar Modal Syariah merupakan tempat atau sarana

bertemunya penjual dan pembeli instrumen keuangan syariah, dalam

bertransaksi yang berpedoman pada ajaran Islam dan menjauhi hal-hal yang

dilarang, seperti penipuan dan penggelapan (Rodoni, 2009:62). Pasar modal

syariah (Islamic Stock Exchange) adalah kegiatan yang berhubungan dengan

Page 46: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xxxiii

perdagangan efek syariah perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkannya, serta lembaga profesi yang berkaitan dengannya, dimana semua

produk dan mekanisme operasionalnya berjalan tidak bertentangan dengan

hukum muamalat Islamiyah (Rodoni, 2009:62).

Pasar modal syariah dibuka secara resmi oleh Menkeu Boediono pada

tanggal 14 Maret 2003 yang didampingi oleh Ketua Bapeppam Herwidayatmo,

dan perwakilan-perwakilan lainnya, seperti MUI, DSN (direksi SRO), direksi

perusahaan efek, pengurus organisasi pelaku dan asosiasi profesi di pasar

modal Indonesia. Sebenarnya, sesuai rencana pasar modal syariah harusnya

diresmikan pada awal November 2012, namun Bapeppam dan Dewan Syariah

Nasional belum siap. Sebelumnya Bapeppam telah mengkaji cukup lama dan

telah mengirim delegasi untuk studi banding dan melihat mekanisme

beroperasinya pasar modal syariah di berbagai pasar modal syariah dunia

(Sholahuddin, 2006:155 dalam Akhmad Faozan 2009:3).

Sistem pasar modal konvensional yang mengandung riba, maysir dan

gharar selama ini telah menimbulkan keraguan di kalangan umat Islam. Di

Indonesia, Pasar modal menerapkan sistem syariah islam dalam

operasionalnya, sementara ini masih dalam bentuk indeks yaitu Jakarta

Islamic Index (JII) pada PT. Bursa Efek Jakarta (Rodoni, 2009:62).

1) Prinsip Syariah dalam Pasar Modal

Saat dibukanya penawaran umum pada pasar perdana terdapat berbagai hal

yang harus diperhatikan baik oleh investor maupun oleh emiten, yaitu:

Page 47: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xxxiv

a. Instrumen atau efek yang diperjualbelikan harus sejalan dengan prinsip

syariah, seperti saham syariah dan sukuk (obligasi syariah) yang

terbebas dari unsur riba (interest) dan gharar (ketidakpastian atau

ketidaklengkapan informasi yang tidak dapat di manage dan potensial

menimbulkan penyesalan dan pertengkaran).

b. Emiten yang mengeluarkan efek syariah, baik berupa saham ataupun

sukuk, harus mentaati semua aturan syariah, maka produk barang dan

jasa harus sejalan etika ajaran islam. Seperti usaha kasino, perusahaan

rokok, minuman keras, dan bisnis asusila akan membuat emiten tidak

boleh masuk dalam bursa saham dan obligasi Islam.

c. Semua efek harus berbasis pada harta (berbasis aset) atau transaksi yang

riil („ain), bukan mengharapkan keuntungan dari kontrak hutang

piutang. Oleh karena itu, hasil investasi yang akan diterima pemodal

merupakan fungsi dari manfaat yang diterima perusahaan dari dana atau

harta hasil penjualan efek (al-aid).

d. Semua transaksi tidak mengandung ketidakjelasan yang berlebihan

(gharar) atau spekulasi murni. Atau semua transaksi tidak mengandung

unsur judi atau pertukaran yang didasari oleh spekulasi tinggi (qimar)

yang lebih tepat disebut dengan permainan asumsi kosong.

e. Mematuhi semua aturan Islam yang berhubungan dengan hutang

piutang seperti tidak dibenarkan jual-beli hutang dengan cara diskon;

emiten tidak boleh menerbitkan efek untuk membayar kemballi hutang

(bai‟ad-dain bi ad-dain), maka dana harta hasil penjualan efek diterima

Page 48: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xxxv

perusahaan emiten untuk diinvestasikan pada usaha riil; tidak boleh ada

kompensasi yang berdasarkan pada pembaharuan

(restructuring/rescheduling) dari utang; dan tidak dibenarkan

melakukan jual beli masa datang (forward) untuk transaksi valuta asing.

Prinsip-prinsip dan petunjuk fundamental Al-Quran yang dapat dibangun

dalam tatanan muamalah, khususnya dalam pembiayaan dan investasi

keuangan, antara lain:

a) Pembiayaan atau investasi hanya dapat dilakukan pada aset atau

kegiatan yang halal, spesifik, dan bermanfaat.

b) Uang merupakan alat bantu pertukaran nilai, dimana pemilik harta akan

memperoleh bagi hasil dari kegiatan usaha tersebut, maka pembiayaan

atau investasi harus pada mata uang yang sama dengan pembukuan

kegiatan usaha.

c) Akad yang terjadi antara pemilik harta dan emiten harus jelas. Tindakan

maupun informasinya harus transparan dan tidak boleh menimbulkan

keraguan yang dapat merugikan salah satu pihak, sebagaimana sabda

Rasulullah SAW; “Tidak halal bagi seorang muslim menjual dari

saudaranya suatu jual-beli di dalamnya ada aib, cacat, kecuali ia

menjelaskannya”. (HR. Bukhari).

d) Baik pemilik harta maupun emiten tidak boleh mengambil resiko yang

melebihi kemampuannya dan dapat menimbulkan kerugian. Dalam sebuah

hadis shahih, Rasulullah SAW bersabda: “sebaik-baik orang beriman

Page 49: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xxxvi

adalah orang yang toleran dalam menjual, toleran dalam membeli, toleran

dalam membayar dan toleran dalam mencari keadilan”.

e) Penekanan pada mekanisme yang wajar dan prinsip kehatian baik pada

investor maupun emiten.

Konsekuensi dari prinsip-prinsip tersebut, dalam tataran operasional pasar

modal syariah harus memenuhi kriteria berikut:

a) Efek yang diperjualbelikan harus merupakan representasi dari barang

dan jasa yang halal.

b) Informasi harus terbuka tidak boleh menyesatkan, dan tidak ada

manipulasi fakta.

c) Tidak boleh memprtukarkan efek sejenis dengan nilai nominal yang

berbeda.

d) Larangan terhadap rekayasa penawaran untuk mendapatkan keuntungan

diatas laba normal, dengan cara mengurangi supply agar harga jual naik.

e) Larangan untuk merekayasa permintaan untuk mendapatkan

keuntungan diatas laba normal dengan cara menciptakan false demand.

f) Boleh melakukan dua transaksi dalam satu akad, dengan syarat; objek,

pelaku, dan periodenya sama.

2) Fungsi Pasar Modal Syariah

Menurut M. Metwally sebagaimana dikemukakan oleh Heri Sudarsono,

menyebutkan ada lima fungsi dari pasar modal syariah. Kelima fungsi pasar

modal syariah tersebut adalah sebagai berikut (Sudarsono 2007: 186):

Page 50: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xxxvii

a) Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan bisnis

dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan resikonya.

b) Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna

mendapatkan likuiditas.

c) Memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan modal dari luar untuk

membangun dan mengembangkan lini produksinya.

d) Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada

harga saham yang merupakan ciri umum pasar modal konvensional.

e) Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja

kegiatan bisnis sebagaiman tercermin pada harga saham.

2. Teori-teori yang Berhubungan dengan Penelitian

A. Teori Agensi (Agent Theory)

Jansen dan Mackling (1976) dalam Paramitha (2012) menyatakan bahwa

hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan

pemegang saham (principal). Dalam hubungan keagenan tersebut, teori

keagenan (agency theory) telah menjadi penelitian yang kuat dalam disiplin

keuangan dan akuntansi (Abdullah, 2001).

Dalam teori agensi, hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih

(principal) mempekerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu jasa,

dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada

agent tersebut. Adanya perbedaan kepentingan antara pemegang saham

Page 51: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xxxviii

(principal) dengan manajer (agent), akan berpotensi menimbulkan konflik

(agency conflict).

Pihak pemegang saham (principal) bertujuan untuk memaksimumkan

kekayaan dengan melihat nilai sekarang dari arus kas yang dihasilkan oleh

investasi perusahaan, sedangkan manajer (agent) memiliki tujuan pada

peningkatan pertumbuhan dan ukuran perusahaan. Principal dapat memberikan

penilaian terhadap kinerja agent melalui laporan keuangan yang telah dibuat

oleh agent selama perusahaan berlangsung. Principal selalu mengharapkan

agar agent bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan, namun terkadang

terjadi suatu konflik kepentingan diantara principal dan agent.

Konflik kepentingan antara principal dan agent terjadi karena

kemungkinan agent tidak selalu melakukan yang sesuai dengan kepentingan

principal, sehingga memicu biaya keagenan (agency cost). Dalam teori agensi

konflik tersebut dapat dikurangi dengan melakukan pengawasan sehingga

dapat menyelaraskan atau menyamakan berbagai kepentingan yang ada antara

principal dan agent di dalam perusahaan. Menurut Jensen dan Mecking (1976)

mengindentifikasikan biaya keagenan menjadi tiga kelompok, yaitu: 1) the

monitoring expenditure by the principal adalah biaya pengawasan yang harus

dikeluarkan oleh pemilik; 2) the bonding cost adalah biaya yang harus

dikeluarkan akibat pemonitoran yang harus dikeluarkan principal kepada

agent; 3) the residual loss yaitu pengorbanan akibat berkurangnya

kemakmuran principal karena perbedaan keputusan antara principal dan agent.

Page 52: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xxxix

Salah satu cara untuk mengurangi biaya keagenan adalah dengan

meningkatkan dividen perusahaan. Membayar dividen lebih besar menurunkan

arus kas internal yang berkaitan dengan kebijakan manajemen dan memaksa

perusahaan untuk mencari lebih banyak pendanaan internal (Apriani, 2005:77

dalam Andini, 2012:25). Menurut Suharli (2007) kebijakan dividen kas dapat

menjadi salah satu bentuk mekanisme pengawasan pemegang saham terhadap

pihak manajemen. Pemegang saham berusaha menjaga agar pihak manajemen

tidak terlalu banyak memegang kas karena kas yang banyak akan menstimulus

pihak manajemen untuk menikmati kas tersebut bagi kepentingannya sendiri.

B. Signaling Theory

Signaling Theory menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik

dengan sengaja akan memberikan sinyal kepada pasar, sehingga pasar dapat

membedakan perusahaan yang baik dan tidak (Sukirni, 2:2012). Dividen

mengandung informasi atau sebagai syarat (signal) akan prospek perusahaan.

Kebijakan dividen mengkomunikasikan informasi mengenai prospek masa

depan perusahaan bagi investor. Berdasarkan kandungan informasi dari dividen

atau penjelasan signaling, pengumuman dividen kas menyampaikan informasi

yang bernilai mengenai penilaian manajemen terhadap profitabilitas masa

datang perusahaan.

Page 53: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

xl

3. Penelitian-penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan rasio pertumbuhan laba, telah

banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Penelitian-penelitian

tersebut juga memberikan informasi pada penelitian ini dalam menguji

hubungan antara rasio keuangan dengan pertumbuhan laba. Adapun hasil-hasil

penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam

tabel 2.1.

Page 54: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

41

Tabel 2

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian/Tahun Variabel dan Metode Penelitian Sebelumnya

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1 Sri Hasnawati

(2005)

“Dampak Set Peluang

Investasi Terhadap Nilai

Perusahaan Publik di Bursa

Efek Jakarta"

Menggunakan

variabel investment

opportunity set Mengganti variabel price book value,

dengan dividend payout ratio, debt to

equity ratio dan return on equity.

Keputusan investasi

berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan

JAAI, Volume 9, Nomor 2,

Tahun 2005.

-

Tidak menggunakan perusahaan publik

selain Bank dan lembaga keuangan yang

terdaftar di BEI, tetapi menggunakan

perusahaan yang masuk ke dalam Jakarta

Islamic Index (JII)

- -

Model penelitian menggunakan structural

equation modelling tetapi menggunakan

regresi linear berganda

- -

Metode Sampling : measurment model

dan permodelan structural tetapi penelitian

ini menggunakan purposive sampling.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 55: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

42

Tabel 2.1 (lanjutan)

No Peneliti Judul Penelitian/Tahun Variabel dan Metode Penelitian Sebelumnya

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

2

Arie Afzal dan

Abdul Rohman

(2012)

“Pengaruh Keputusan

Investasi, Keputusan

Pendanaan, dan

Kebijakan Dividen

Terhadap Nilai

Perusahaan"

Menggunakan

variabel dividend

payout ratio, dan debt

to equity ratio

Mengganti variabel price

earnings ratio, price

book value, dan earnings

per share dengan return

on equity dan investment

opportunity set

keputusan investasi

dan keputusan

pendanaan

berpengaruh positif

dan signifikan terhadap

nilai perusahaan

Diponegoro Journal of

Accounting, Hal. 9,

Volume 1, Nomor 2,

Tahun 2012. -

Tidak menggunakan

perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI,

tetapi menggunakan

perusahaan yang masuk

ke dalam Jakarta Islamic

Index (JII)

Kebijakan deviden

berpengaruh negatif

dan tidak signifikan

terhadap nilai

perusahaan.

- Analisis : regresi

linear berganda - -

- Metode Sampling :

purposive sampling - -

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 56: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

43

Tabel 2.1 (lanjutan)

No Peneliti Judul Penelitian/Tahun Variabel dan Metode Penelitian Sebelumnya

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

3 Dwi Sukirni

(2012)

“Kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional,

kebijakan dividen dan

kebijakan hutang analisis

terhadap nilai

perusahaan.”

Menggunakan variabel

dividend payout ratio,

dan debt to equity

ratio

Mengganti variabel

kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional,

dengan return on equity

dan investment

opportunity set

kepemilikan manajerial

berpengaruh negatif

secara signifikan

terhadap nilai

perusahaan,

Accounting Analysis

Journal, 2012

-

Tidak menggunakan

semua perusahaan yang

terdaftar di BEI, tetapi

menggunakan perusahaan

yang masuk ke dalam

Jakarta Islamic Index

(JII)

kepemilikan

institusional dan

kebijakan hutang

berpengaruh postif dan

signifikan terhadap

nilai perusahaan,

-

Analisis : regresi

berganda

-

serta kebijakan deviden

berpengaruh positif dan

tidak signifikan

terhadap nilai

perusahaan.

- Metode Sampling :

purposive sampling - -

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 57: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

44

Tabel 2.1 (lanjutan)

Bersambung pada halaman selanjutnya

No Peneliti Judul Penelitian/Tahun Variabel dan Metode Penelitian Sebelumnya

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

4

Gani Ibrahim Fenandar

dan Surya Raharja

(2012)

“Pengaruh Keputusan

Investasi, Keputusan

Pendanaan, dan

Kebijakan Dividen

Terhadap Nilai

Perusahaan"

Menggunakan

variabel dividend

payout ratio, dan debt

to equity ratio

Mengganti variabel price

book value, dan

CPA/BVAdengan return

on equity dan investment

opportunity set

Keputusan

pendanaan

berpengaruh tidak

signifikan

terhadap nilai

perusahaan

Diponegoro Journal of

Accounting, Hal. 1-10,

Volume 1, Nomor 2,

Tahun 2012. -

Tidak menggunakan

perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI,

tetapi menggunakan

perusahaan yang masuk

ke dalam Jakarta Islamic

Index (JII)

Kebijakan deviden

dan kebijakan

investasi

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap nilai

perusahaan.

- Analisis : regresi

berganda - -

- Metode Sampling :

purposive sampling - -

Page 58: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

45

Tabel 2.1 (lanjutan)

No Peneliti Judul Penelitian/Tahun Variabel dan Metode Penelitian Sebelumnya

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

5

Umi Mardiyati, Gatot

Nadzir, dan Ria Putri

(2012)

“Pengaruh Kebijakan

Dividen, Kebijakan Hutang,

dan Profitabilitas Terhadap

Nilai Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia

(BEI) Periode 2005-2010"

Menggunakan variabel

dividend payout ratio,

debt to equity ratio, dan

return on equity.

Mengganti variabel price

book value, dan good

corporate governance

dengan investment

opportunity set.

Kebijakan deviden

berpengaruh dan tidak

signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Jurnal Riset Manajemen

Sains Indonesia, Volume 3,

Nomor 1, Tahun 2012. -

Tidak menggunakan

perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI, tetapi

menggunakan perusahaan

yang masuk ke dalam

Jakarta Islamic Index (JII)

Kebijakan hutang

berpengaruh positif dan

tidak signifikan terhadap

nilai perusahaan.

- -

Metode Sampling yang di

gunakan kausal koperatif.

Dalam penelitian ini,

metode sampling

menggunakan purposive

sampling.

Profitabilitas

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai

perusahaan

- - Analisis : regresi linear

berganda -

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 59: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

46

Tabel 2.1 (lanjutan)

No Peneliti Judul Penelitian/Tahun Variabel dan Metode Penelitian Sebelumnya

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

6 Dwi Ayuningtyas, dan

Kurnia (2013)

“Pengaruh Profitabilitas

Terhadap Nilai Perusahaan :

Kebijakan Dividen dan

Kesempatan Investasi

sebagai Variabel Antara"

Menggunakan variabel

dividend payout ratio.

Mengganti variabel return

on investment dan price

book value, dengan debt to

equity ratio, return on

equity, dan investment

opportunity set.

Profitabilitas

berpengaruh positif

signifikan terhadap

kebijakan dividen

perusahaan

Jurnal Ilmu dan Riset

Akuntansi, Volume 1,

Nomor 1, Januari 2013. -

Tidak menggunakan

perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI, tetapi

menggunakan perusahaan

yang masuk ke dalam

Jakarta Islamic Index (JII)

Profitabilitas

berpengaruh positif

signifikan terhadap

kesempatan

investasi

- Metode Sampling :

purposive sampling -

Profitabilitas

berpengaruh positif

signifikan terhadap

nilai perusahaan

- Analisis : regresi linear

berganda - -

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 60: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

47

Tabel 2.1 (lanjutan)

No Peneliti Judul Penelitian/Tahun Variabel dan Metode Penelitian Sebelumnya

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

7 Oktavina Tiara Sari (2013)

“Pengaruh Keputusan

Investasi, Keputusan

Pendanaan dan Kebijakan

Dividen Terhadap Nilai

Perusahaan"

Menggunakan variabel

dividend payout ratio

dan debt to equity ratio.

Mengganti variabel price

earnings ratio dan price

book value, dengan return

on equity, dan investment

opportunity set.

Keputusan investasi

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap nilai

perusahaan.

Management Analysis

Journal,, 2013

-

Tidak menggunakan

perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI, tetapi

menggunakan perusahaan

yang masuk ke dalam

Jakarta Islamic Index (JII)

Keputusan

pendanaan

berpengaruh negatif

dan tidak signifikan

terhadap nilai

perusahaan.

- Metode Sampling :

purposive sampling -

Kebijakan dividen

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap nilai

perusahaan.

- Analisis : regresi linear

berganda - -

Page 61: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

48

4. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini terlihat dalam gambar 2.1

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Equity

(ROE), Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Nilai Perusahaan

Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia yang Terdaftar pada Jakarta Islamic Index

Periode 2009-2013

Variabel Independen :

DPR

DER

ROE

IO

Variabel Dependen :

Nilai Perusahaan

Uji Model regresi

Uji Asumsi Klasik :

1. Normalitas

2. Multikolonieritas

3. Autokorelasi

4. Heterokedastisitas

Regresi Berganda

Uji Hipotesis

1. Uji R2

2. Uji F

3. Uji t

Kesimpulan dan Saran

Page 62: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

49

5. Hipotesis

a. Dividend Payout Ratio (DPR) dengan Nilai Perusahaan

Pada dasarnya, laba bersih perusahaan bisa dibagikan kepada pemegang

saham sebagai dividen atau ditahan dalam bentuk laba yang ditahan untuk

membiayai investasi perusahaan. Menurut Wijaya dan Wibawa (2010) dalam Arie

Afzal (2012), terdapat sejumlah perdebatan mengenai bagaimana kebijakan

dividen mempengaruhi nilai perusahaan. Pendapat pertama menyatakan bahwa

kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan, yang disebut dengann

teori irrelevansi dividen. Pendapat kedua menyatakan bahwa dividen yang tinggi

akan meningkatkan nilai perusahaan yang di sebut dengna Bird In The Hand

Theory. Pendapat ketiga menyatakan bahwa semakin tinggi dividen payout ratio

(DPR) suatu perusahaan, maka nilai suatu perusahaan akan semakin rendah.

Penelitian Wijaya dan Wibawa (2010) dapat membuktikan bahwa kebijakan

dividen mempengaruhi nilai perusahaan secara positif.

Dengan demikian, keterkaitan antara Dividend Payout Ratio (DPR) dengan

nilai perusahaan dapat dirumuskan melalui hipotesis berikut:

H1: Dividend Payout Ratio (DPR) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

Page 63: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

50

b. Debt To Equity Ratio (DER) dengan Nilai Perusahaan

Peningkatan hutang dapat diartikan oleh pihak luar perusahaan sebagai

kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya dimasa depan atau

perusahaan memiliki resiko bisnis yang rendah. Peningkatan pendanaan melalui

hutang juga merupakan salah satu cara mengurangi biaya keagenan. Hutang dapat

mengendalikan manager untuk mengurangi tindakan yang tidak efisien dan

kinerja perusahaan menjadi lebih efektif sehingga penilaian investor terhadap

perusahaan akan meningkat (Wongso, 2012:3).

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukirni (2012) yang

menyatakan bahwa kebijakan hutang berpengaruh positif secara signifikan

terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitiannya didukung dengan Trade Off Theory

dimana tingkat hutang yang optimal tercapai ketika penghematan pajak mencapai

jumlah yang maksimal terhadap biaya kesulitan keuangan. Teori ini

memperbandingkan manfaat dan biaya atau keseimbangan antara keuntungan dari

kerugian atas penggunaan hutang.

Dengan demikian, keterkaitan antara Debt to Equity Ratio (DER) dengan

nilai perusahaan dapat dirumuskan melalui hipotesis berikut:

H2: Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

Page 64: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

51

c. Return On Equity Ratio (ROE) dengan Nilai Perusahaan

ROE merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham.

Profitabilitas perusahaan yang diwakili oleh rasio Return On Equity (ROE), secara

langsung dapat mempengaruhi return pemegang saham. Dengan asumsi bahwa

Return On Equity (ROE) dalam hal ini menunjukkan kinerja perusahaan bagus

sehingga perusahaan memiliki tingkat efisiensi yang baik pula, maka harga saham

akan mengalami kenaikan pula, dan akan mempengaruhi nilai perusahaan.

Menurut Martikarini (2012:12) menyatakan bahwa Return On Equity (ROE)

berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan yang disebabkan oleh

keuntungan yang tinggi akan memberikan suatu prospek perusahaan yang baik

sehingga dapat merespon investor untuk meningkatkan permintaan saham.

Permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan

meningkat. Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Umi

dkk (2012:4) yang menyatakan bahwa Return On Equity (ROE) memiliki nilai

yang positif signifikan dimana semakin tinggi nilai profit yang didapat maka akan

semakin tinggi nilai perusahaan. Karena profit yang tinggi akan memberikan

indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut

meningkatkan permintaan saham. Permintaan saham yang meningkat akan

menyebabkan nilai perusahaan yang meningkat.

Page 65: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

52

Dengan demikian, keterkaitan antara Return On Equity (ROE) dengan nilai

perusahaan dapat dirumuskan melalui hipotesis berikut:

H3: Return On Equity (ROE) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

d. Investment Opportunity Set (IOS) dengan Nilai Perusahaan

Investment Opportunity Set (IOS) merupakan bentuk investasi yang dilakukan

oleh perusahaan sehingga menghasilkan nilai bagi perusahaan di masa mendatang

dan dinilai tinggi oleh investor. Efek langsung keputusan investasi terhadap nilai

perusahaan merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi itu sendiri

melalui pemilihan proyek atau kebijakan lainnya seperti menciptakan produk,

penggantian mesin, pembelian aktiva, pengembangan research dan development

(Myers, 1977 dalam Hasnawati:2005).

Pengeluaran modal perusahaan (capital ependiture) sangat penting untuk

meningkatkan nilai perusahan karena jenis investasi ini memberikan sinyal tentang

pertumbuhan pendapatan perusahaan yang diharapkan di masa yang akan datang

dan mampu meningkatkan nilai pasar perusahaan yang di proksi melalui return

saham (Fama dan French, 1998 dalam Gany dkk, 2012:6).

Dengan demikian, keterkaitan antara Investment Opportunity Set (IOS)

dengan nilai perusahaan dapat dirumuskan melalui hipotesis berikut:

Page 66: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

53

H4 : Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

e. Dividend Payout Ratio (DPR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On

Equity Ratio (ROE), Investment Opportunity Set (IOS) dengan Nilai

Perusahaan

Menurut Wongso (2012:5), Dividend Payout Ratio (DPR) berpengaruh secara

simultan terhadap nilai perusahaan. Begitupun dengan peneilitan yang dilakukan

oleh Gani (2012:2-3) yang menyatakan Dividend Payout Ratio (DPR) dan Debt to

Equity Ratio (DER) berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan.

Adapun Arie Afzal (2012:6) juga menyatakan bahwa pengaruh investasi, Dividend

Payout Ratio (DPR), dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh secara simultan

terhadap nilai perusahaan. Sedangkan menurut Nani (2012: 12) menyatakan bahwa

Dividend Payout Ratio (DPR) dan Return On Equity (ROE) berpengaruh secara

simultan dan signifikan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wongso (2012), Gani

(2012), Arie Afzal (2012) dan Nani (2012) dapat disimpulan bahwa secara

simultan Dividend Payout Ratio (DPR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On

Equity Ratio (ROE), Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh terhadap

Nilai Perusahaan. Dengan demikian keterkaitan antara faktor-faktor yang

mempengaruhi nilai perusahaan dapat dirumuskan dengan hipotesis berikut :

Page 67: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

54

H5 : Dividend Payout Ratio (DPR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Equity

Ratio (ROE), Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh simultan dan

signifikan terhadap Nilai Perusahaan

Page 68: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

55

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel independen yaitu

Rasio Keuangan yang meliputi Dividend Payout Ratio (DPR), Debt to Equity

Ratio (DER), Return on Equity (ROE) dan Investment Opportunity Set (IOS)

terhadap variabel dependen, yaitu kebijakan dividen yang diproksikan dengan

Nilai Perusahaan.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi (population) mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian

atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006:121). Populasi pada

penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013 dan termasuk dalam Jakarta

Islamic Index (JII). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan

dengan menggunakan teknik purposive sampling, teknik penentuan sampel dalam

hal ini terbatas pada jenis orang tertentu yang dapat memberikan informasi yang

diinginkan, karena mereka adalah satu-satunya yang memilikinya, atau memenuhi

beberapa kriteria yang ditentukan oleh peneliti (Sekaran, 2006:136). Beberapa

kriteria yang ditentukan oleh penulis adalah sebagai berikut:

Page 69: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

56

1. Perusahaan terdaftar di BEI pada tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013

dan tidak delisting pada tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013 serta

termasuk ke dalam Jakarta Islamic Index (JII).

2. Perusahaan membagikan dividen berturut-turut pada periode pengamatan

yaitu pada tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013.

3. Perusahaan memiliki laporan keuangan tahunan dan berakhir pada 31

Desember tiap tahunnya. Perusahaan yang tidak memiliki kriteria ini

dikeluarkan dari sampel untuk menghindari pengaruh waktu parsial dalam

pengukuran variabel.

4. Perusahaan harus tidak menunjukkan saldo ekuitas dan laba yang negatif

selama tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013, sebab laba dan ekuitas yang

negatif sebagai penyebut dalam perhitungan rasio menjadi tidak bermakna.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua

cara yaitu penelitian lapangan dan penelitian pustaka.

1) Penelitian Lapangan (Field Research)

Dengan cara mengumpulkan data-data berupa laporan keuangan setiap

sampel perusahaan sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2013, dengan

bersumber dari company profile, annual report, dan fact book yang

Page 70: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

57

dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan diklasifikasian kedalam

Jakarta Islamic Index (JII). Penelitian ini diambil selama periode 5 tahun

(series) yaitu tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.

2) Penelitian Pustaka (Library Research)

Selain itu, peneliti juga melakukan penelitian kepustakaan dengan

memperoleh data yang berkaitan dengan pembahasan yang sedang di teliti

melalui berbagai literatur seperti buku, jurnal artikel di situs internet, skripsi

maupun thesis.

D. Metode Analisis

Analisis yang digunakan dalam peneltitian ini adalah analisis berganda

(multiple regression). Secara umum, analisis regresi pada dasarnya adalah studi

mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih

variabel independen (bebas) dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau

memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan

nilai variabel independen yang diketahui (Gujarati, 2003 dalam Ghozali 2006:85).

Metode ini menghubungkan satu variabel dependen dengan beberapa variabel

independen melalui Program Statistical Package For Social Scienses (SPSS).

Setelah data-data yang diperlukan dalam penelitian ini terkumpul, maka

selanjutnya dilakukan analisis data yang terdiri dari metode statistik deskriptif, uji

asumsi klasik dan uji hipotesis. Adapun penjelasan mengenaimetode analisis data

tersebut adalah sebagai berikut:

Page 71: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

58

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,

range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi). (Ghozali, 2006: 19).

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data sekunder ini, maka peneliti

melakukan uji multikoliniearitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan

uji normalitas.

a) Uji Multikoliniearitas

Pengujian multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah pada

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di

antara variabel independen (Ghozali, 2011:95).

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model

regresi dapat dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai

tolerance. Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen

manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jika nilai

tolerance < 0.10 atau sama dengan VIF > 10, nilai tersebut menunjukkan

adanya multikolonieritas (Ghozali, 2011:105-106).

b) Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi

liniar terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

Page 72: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

59

kesalahan pengganggu pada t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena

observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu dengan lainnya.

Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas

dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data

runtut waktu (time series) karena “gangguan” pada seseorang

individu/kelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada

individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang

baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Salah satu cara yang dapat

digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dilakukan

dengan uji Durbin-Watson. (Ghozali, 2006:99-100). Hipotesis yang akan

diuji adalah:

H0 : tidak ada autokorelasi

HA : ada autokorelasi

Pengambilan keputusan mengenai ada atau tidaknya autokorelasi

adalah sebagai berikut:

1) 0 < d < dL : Tolak Ho, menyatakan ada autokorelasi positif

2) 4-dL < d < 4 : Tolak Ho, menyatakan ada autokorelasi

3) dU < d < 4-dU : Terima Ho, meyatakan tidak ada autokorelasi

Page 73: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

60

4) dL ≤ d ≤ dU : Tidak dapat disimpulkan

5) 4-dU ≤ d ≤ 4-dL : Tidak dapat disimpulkan

c) Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamaan yang

lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali, 2011:139).

Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat

(ZPRED) dengan residualnya (SRESID).

Deteksi ada atau tidaknya dapat dilakukan dengan melihat ada

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED

dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah

residual (Y prediksi - Y sesungguhnya) yang telah studentized. (Ghozali,

2011: 139). Dasar pengambilan keputusan adalah jika terdapat pola tertentu

seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan

terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas serta

Page 74: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

61

titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y,

maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali, 2011:139).

d) Uji Normalitas

Pengujian normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam

model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal (Ghozali, 2011:147).

Untuk mendeteksi uji normalitas yaitu menggunakan grafik. Analisis

grafik yang dilakukan dengan melihat grafik histogram yang

membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati

distribusi normal. Dan metode lainnya, dengan melihat grafik Normal

Probablitiy Plot (P-Plot) yang membandingkan distribusi kumulatif dari

disrtribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus

diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis

diagonal. Jika distirbusi data residual normal, maka garis yang

menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

(Ghozali, 2011:160-161).

3. Uji Hipotesis

Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel

dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah

diketahui besarnya. Adapun variabel independen dalam penelitian ini terdiri

dari Dividend Payout Ratio (DPR), Debt Equity Ratio (DER), Return On

Page 75: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

62

Equity (ROE) dan Investment Opportunity Set (IOS). Sedangkan variabel

dependennya adalah nilai perusahaan yang diproksikan oleh mbe/pve.

Persamaan regresi berganda yang digunakan sebagai berikut:

NP = a+b1DPR+b2DER+ b3ROE+ b4IOS+e

Keterangan:

NP : Nilai Perusahaan

a : Konstanta

b1 2 34 5 : Koefisien regresi

DPR : Dividend Payout Ratio

DER : Debt to Equity Ratio

ROE : Return On Equity

IOS : Investment Opportunity Set

e : Kesalahan Regresi (regression error)

Dalam pengujian hipotesis peneliti menggunakan alat analisis yaitu berupa

koefisien determinasi, uji statistik F dan uji t.

a) Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi (Adjusted R2) bertujuan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dapat menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu).

Nilai Adjusted R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.

Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel independen

Page 76: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

63

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel dependen.

Secara umum, koefisien determinasi untuk data silang (crosssection)

relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing

pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya

memiliki nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2011:97).

b) Uji Statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama

terhadap variabel dependen yang di uji pada tingkat signifikan 0.05.

(Ghozali, 2011:98)

Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter

dalam model sama dengan nol. Artinya, semua variable independen bukan

merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis

alternatifnya (HA), tidak semua parameter secara simultan sama dengan

nol. Artinya, semua variabel independensecara simultan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan

keputusan dalam uji statistik F ini adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas di bawah 0,05 maka semua variabel

independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen sehingga hipotesis alternatifnya (Ha) diterima.

Page 77: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

64

2) Jika nilai probabilitas di atas 0,05 maka semua variabel independen

tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen sehingga hipotesis alternatifnya (Ha) ditolak.

c) Uji Statistik t

Uji statistik menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen (Ghozali, 2011:98).

Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter

dalam model sama dengan nol. Artinya, suatu variabel independen bukan

merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis

alternatifnya (HA), parameter suatu variabel tidak sama dengan nol.

Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap

variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan dalam uji statistik t ini

adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas signifikansi di bawah 0,05 maka variabel

independen secara individual berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen sehingga hipotesis alternatifnya (Ha) diterima.

2) Jika nilai probabilitas signifikansi di atas 0,05 maka variabel

independen secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen sehingga hipotesis alternatifnya (Ha) ditolak.

Page 78: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

65

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada

nilai. Dalam operasionalisasi penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa

variabel pengujian yang dikelompokkan menjadi:

1. Variabel independen (bebas atau terikat)

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel lain. Variabel independen yang digunakan dalam bab

ini meliputi dividend payout ratio (DPR), debt to equity ratio (DER), return

on equity (ROE), investment opportunity set (IOS).

a) Dividend Payout Ratio (DPR)

Dividend Payout Ratio (DPR), rasio yang digunakan untuk

perbandingan antara dividen per saham dengan pendapatan per saham

(Fahmi, 2012:84).

b) Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang menunjukkan

persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi

pinjaman (Fahmi, 2012:73).

Page 79: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

66

c) Return On Equity (ROE)

Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang menunjukkan

efisiensi penggunaan modal sendiri pada perusahaan tersebut. Rasio ini

sangat diminati oleh para investor, karena ROE merupakan indikator

mengenai laba bagi para pemegang saham, karena semakin tinggi ROE

maka semakin baik produktivitas aset dalam memperoleh laba, dan

tingkat pengembalian akan semakin besar. Sehingga akan berdampak

pada harga saham perusahaan tersebut. (Kusumawardani, 2010:6)

d) Investment Opportunity Set (IOS)

Investment Opportunity Set (IOS) merupakan kombinasi antara

aktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi di masa yang

akan datang (Andini, 2012:55). Dalam penelitian yang dilakukan oleh

Hasnawati (2005), Investment Opportunity Set (IOS) dapat diukur

meliputi :

1) Total Assets Growth

2) Market to book value of equity

3) Earning to price ratio

4) Ratio capital expenditure to BVA

5) Current assets to total assets

Page 80: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

67

Dalam pengukuran Investment Opportunity Set (IOS), peneliti

menggunakan market to book value of equity karena merupakan proksi

berdasarkan harga. Dimana proksi ini menggambarkan permodaln suatu

perusahaan, sehingga dengan proksi ini dapat mencerminkan besarnya

return dari aktiva yang ada dan investasi yang diharapkan di masa yang

akan datang akan melebihi return dari ekuitas yang diinginkan. Rasio ini

dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah lembar saham beredar dengan

harga penutupan saham terhadap total ekuitas (Nurcahyo dan Putriani,

2009:9 dalam Fahrizal, 2013:42).

( )

2. Variabel dependen (tidak bebas atau terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.

Tujuan peneliti adalah memahami dan membuat variabel terikat, menjelaskan

variabilitasnya, atau memprediksinya (Sekaran, 2009:116).

Variabel yang digunakan untuk penelitian ini adalah nilai perusahaan.

Dalam penelitian ini, nilai perusahaan di ukur oleh Tobin’s Q yang

dikembangkan oleh James Tobin (1967) yang merupakan ukuran yang lebih

teliti tentang seberapa efektif manajemen memanfaatkan sumber-sumber daya

ekonomis dalam kekuasaannya (Vinola, 2008:100 dalam Fahrizal, 2013:43 ).

Page 81: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

68

Tobin’s Q adalah rasio yang menunjukkan estimasi pasar keuntungan

saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap dollar investasi. Rasio ini

diukur dengan rumus :

Keterangan :

Tobin’s Q : nilai perusahaan

MVE : nilai ekuitas pasar (market value of equity)

D : nilai buku dari total hutang

BVE : nilai buku dari ekuitas (book value of equity)

Untuk menghitung nilai MVE (market value of equity) diperoleh dari

hasil perkalian harga saham penutupan (closing price) akhir tahun dengan

jumlah saham yang beredar di akhir tahun. Sedangkan BVE (book value of

equity) diperoleh dari hasil selisih total aset dengan total kewajiban. (Vinola,

2008:103 dalam Fahrizal, 2013:43).

Jika Q > 1 maka investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang

memberikan nilai yang lebih tinggi daripada pengeluaran investasi. Namun

jika Q < 1 maka investasi dalam aktiva memberikan nilai yang lebih rendah

daripada pengeluaran investasi.

Selengkapnya untuk definisi operasional variabel penelitian ini dapat

dilihat pada tabel 3.1 berikut ini :

Page 82: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

Tabel 3.1

Operasional Variabel

Nama Variabel Indikator Variabel Skala Pengukuran

Variabel

Independen

Dividend Payout

Ratio (Fahmi,

2012:48)

Rasio

Variabel

Independen

Debt to Equity

Ratio (Fahmi,

2012:73)

Rasio

Variabel

Independen

Return On Equity

(Kusumawardani,

2010:6)

Rasio

Variabel

Independen

Investment

Opportunity Set

(Fahrizal, 2013:42)

Rasio

Variabel Dependen Nilai Perusahaan

(Fahrizal, 2013:43) Rasio

Sumber : diolah dari beberapa peneliti sebelumnya

DPR 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒

DER 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

ROE 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑋 100

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖

MBVE (𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 𝑋 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑡𝑢𝑝𝑎𝑛 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

Tobin's Q 𝑀𝑉𝐸+𝐷

𝐵𝑉𝐸+𝐷

Page 83: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdapat di Bursa

Efek Indonesia (BEI) dan termasuk ke dalam indeks saham JII (Jakarta Islamic

Index) pada periode 2009-2013. Dengan berkembangnya sistem syariah, dan

tingginya permintaan akan investasi yang islami terutama di pasar modal

menyebabkan semakin banyak institusi-institusi maupun instrumen investasi

yang ditawarkan (Rodoni, 2009:42).

Sistem mekanisme pasar modal konvensional yang mengandung riba,

maysir dan gharar selama ini telah menimbulkan keraguan di kalangan umat

Islam. Pasar modal syariah di kembangkan dalam rangka mengakomodir

kebutuhan umat Islam di Indonesia yang mau melakukan investasi di

pasar modal sesuai prinsip syariah (Rodoni, 2009:62). Jakarta Islamic Index

(JII) merupakan indeks yang di kembangkan oleh BEI yang bekerja sama

dengan Danareksa Investment Management untuk merespon kebutuhan

informasi yang berkaitan dengan investasi syariah.

Jakarta Islamic Index (JII) adalah salah satu index saham yang ada di

Indonesia, yang menghitung index harga rata-rata saham untuk jenis saham-

saham yang memenuhi kriteria syariah. Jakarta Islamic Index (JII)

dikembangkan sejak tanggal 3 Juli 2000. (website : www.idx.co.id)

Page 84: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

Pembentukan instrumen syariah ini dilakukan untuk mendukung

pembentukan Pasar Modal Syariah yang kemudian diluncurkan di Jakarta pada

tanggal 14 Maret 2003. Setiap periodenya, saham yang masuk Jakarta Islamic

Index (JII) berjumlah 30 (tiga puluh) saham yang memenuhi kriteria syariah

yang dilakukan per 6 (enam) bulan sekali. Jakarta Islamic Index (JII)

melakukan penyaringan (filter) terhadap saham yang listing.

Dasar penyaringan adalah fatwa syariah yang di keluarkan oleh Dewan

Syariah Nasional (DSN). Berdasarkan fatwa inilah BEI memilih emiten yang

unit usahanya sesuai dengan syariah (Rodoni, 2009:72).

Tujuan pembentukan Jakarta Islamic Index (JII) adalah untuk

meningkatkan kepercayaan investor untuk melakukan investasi pada saham

berbasis syariah dan memberikan manfaat bagi pemodal dalam menjalankan

syariah Islam untuk melakukan investasi di bursa efek. Jakarta Islamic Index

(JII) juga diharapkan dapat mendukung proses transparansi dan akuntabilitas

saham berbasis syariah di Indonesia. Jakarta Islamic Index (JII) menjadi

jawaban atas keinginan investor yang ingin berinvestasi sesuai syariah. Dengan

kata lain, Jakarta Islamic Index (JII) menjadi pemandu bagi investor yang

ingin menanamkan dananya secara syariah tanpa takut tercampur dengan dana

ribawi. Selain itu, Jakarta Islamic Index (JII) menjadi tolak ukur kinerja

(benchmarks) dalam memilih portofolio saham yang halal.

Perbedaan mendasar antara indeks islam dan indeks konvensional adalah

indeks konvensional memasukkan seluruh saham yang tercatat di bursa

Page 85: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

dengan mengabaikan aspek halal haram, yang penting saham emiten yang

terdaftar (listing) sudah sesuai aturan yang berlaku. Adapun syarat suatu

saham yang di keluarkan oleh perusahaan dapat dikatakan syariah adalah

sebagai berikut :

1) Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara

pengolahan perusahaan yang mengeluarkan saham (emiten) atau

perusahaan publik yang menerbitkan saham syariah tidak boleh

bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Jenis kegiatan usaha yang

bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah antara lain:

a) Usaha perjudian atau permainan yang tergolong judi atau

perdagangan yang di larang,

b) Lembaga keuangan ribawi, termasuk bank dan asuransi konvensional,

c) Memproduksi, mendistribusikan serta memperdagangkan makanan

dan minuman yang haram,

d) Memproduksi, mendistribusikan dan atau menyediakan barang-barang

atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

e) Melakukan investasi pada perusahaan yang pada saat transaksi tingkat

(nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih

dominan dari modalnya.

2) Emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan saham syariah wajib

untuk menandatangani dan memenuhi ketentuan akad yang sesuai dengan

syariah atas saham syariah yang dikeluarkan.

Page 86: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

3) Emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan saham syariah wajib

menjamin bahwa kegiatan usahanya memenuhi prinsip-prinsip syariah dan

memiliki Syariah Compliance Officer (fatwa DSN No. 40.2003).

Selain filter syariah, saham yang masuk ke dalam Jakarta Islamic Index

(JII) harus melalui beberapa proses penyaringan (filter) terhadap saham yang

lsiting :

1) Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercata lebih 3 (tiga) bulan,

kecuali termasuk dalam 10 kapitalisasi besar,

2) Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahun

berakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimal sebesar

90%,

3) Memilih 60 saham dari susunan saham di atas berdasarkan urutan rata-rata

kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama 1 (satu) tahun

terakhir.

4) Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata

nilai perdagangan reguler selama 1 (satu) tahun terakhir.

Saham-saham yang masuk dalam Jakarta Islamic Index (JII) harus

memenuhi persyaratan tertentu yaitu emiten yang kegiatan usahanya tidak

bertentangan dengan syariah. Selain itu, juga dipertimbangkan aspek likuiditas

dan kondisi keuangan emiten, salah satunya rasio leverage perusahaan

maksimal 90% hal ini menunjukkan bahwa saham-saham yang masuk dalam

Page 87: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

JII memiliki rasio yang lebih terbatas dan kualitas yang lebih baik karena

adanya pembatasan tingkat leverage emiten yang masuk dalam JII. Setiap 6

(enam) bulan sekali emiten yang sahamnya masuk dalam JII dipantau dan

dievaluasi melalui laporan keuangan yang diterbitkan emiten dan data publik

lainnya. (Sinarti dan Nai’im, 2010:2-3) dalam (Andini, 2013:58-59).

Berdasarkan populasi perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic

Index (JII) periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 tersebut, penelitian

ini menggunakan beberapa sampel yang ditentukan berdasarkan metode

purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria-kriteria

tertentu. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari company

profile tahun 2009, 2010, 2011, 2012, 2013 dan fact book tahun 2009, 2010,

2011, 2012, 2013 melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia pada alamat

website www.idx.co.id. Berikut adalah rincian perolehan sampel perusahaan

yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII) dengan kriteria-kriteria yang

di tentukan sesuai dengan kebutuhan analisis.

Tabel 4.1

Rincian Perolehan Sampel Penelitian

No. Kriteria Jumlah

1

Perusahaan terdaftar di BEI pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 dan tidak delisting pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 serta termasuk dalam Jakarta Islamic Index

30

2 Perusahaan yang tidak membagikan dividen secara berturut-turut selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013

5

Page 88: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

No. Kriteria Jumlah

3

Perusahaan yang tidak berhasil di peroleh dan tidak menerbitkan laporan keuangan lengkap selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013

7

4 Perusahaan yang menjadi outlier 6

5 Jumlah perusahaan go public dalam daftar Jakarta Islamic Index yang menjadi sample

12

Sumber : Data sekunder yang di olah

Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat dilihat bahwa sampel yang

digunakan dalam penelitian ini berjumlah 12 perusahaan, dengan pengamatan 5

tahun berturut-turut. Maka tahun observasi 5 tahun x 12 sampel = 60 observasi.

Sampel tersebut dipilih karena memenuhi semua kriteria yang ditentukan

sesuai dengan kebutuhan analisis penelitian. Berikut ini adalah tabel sampel

perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index yang digunakan dalam

penelitian ini.

Tabel 4.2

Sampel Perusahaan Go Public yang Terdaftar

pada Jakarta Islamic Index

No Kode Emiten

1 AALI Astra Argo Lestari

2 ADRO Adaro Energy

3 ASII Astra Internasional

4 KLBF Kalbe Farma

5 LPKR Lippo Karawaci

6 LSIP PP London Sumatra Indonesia

7 PGAS Perusahaan Gas Negara

8 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam

9 SMGR Semen Indonesia

10 UNTR United Tractors

11 UNVR Uniliver Indonesia

Page 89: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

12 WIKA Wijaya Karya Sumber : Data sekunder

B. Analisis dan Pembahasan

1. Hasil Uji Instrumen Penelitian

a) Hasil Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dapat memberikan gambaran tentang suatu data

yang di lihat dari nilai manimum, maksimum, rata-rata (mean) dan

standar deviasi yang dihasilkan dari variable penelitian. Nilai minimum

menggambarkan nilai paling kecil yang diperoleh dari hasil pengolahan

dan analisis data yang telah di lakukan terhadap perusahaan sampel.

Nilai maksimum menggambarkan nilai paling besar yang diperoleh dari

hasil pengolahan dan analisis data yang telah di lakukan, sedangkan

mean (rata-rata) menunjukkan nilai rata-rata dari masing-masing

variabel. Variabel-variabel yang di gunakan dalam penelitian ini

meliputi dividend payout ratio (DPR), debt to equity ratio (DER),

return on equity (ROE), dan investment opportunity set (IOS) sebagai

variabel independen, serta nilai perusahaan sebagai variabel dependen.

Variabel-variabel tersebut akan di uji secara statistik deskriptif dengan

menggunakan program SPSS seperti yang di lihat dalam tabel 4.3 di

bawah ini :

Tabel 4.3

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

DPR 60 0,13 1,09 0,4805 0,2381

DER 60 0,01 2,14 0,4545 0,55005

ROE 60 0,04 1,00 0,2772 0,18636

Page 90: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

IOS 60 0,01 0,65 0,1383 0,16577

NP 60 0,01 0,20 0,056 0,0527

Valid N

(listwise) 60

Sumber : data sekunder yang di olah

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada tabel 4.3 di atas

menunjukkan bahwa nilai minimum variabel dividend payout ratio

(DPR) setelah di logaritma adalah sebesar 0,13 dan nilai maksimum

sebesar 1,09 dengan nilai rata-rata sebesar 0,4805 dan standar deviasi

sebesar 0,2381.

Nilai minimum variabel debt to equity ratio (DER) setelah di

logaritma adalah sebesar 0,01 dan nilai maksimum sebesar 2,14 dengan

nilai rata-rata sebesar 0,4545 dan standar deviasi sebesar 0,55005.

Nilai minimum variabel return on equity (ROE) adalah sebesar

0,04 dan nilai maksimum sebesar 1 dengan nilai rata-rata sebesar

0,2772 dan standar deviasi sebesar 0,18636.

Nilai minimum variabel investment opportunity set (IOS) adalah

sebesar 0,01 dan nilai maksimum sebesar 0,65 dengan nilai rata-rata

sebesar 0,1383 dan standar deviasi sebesar 0,16577.

Untuk variabel investment opportunity set (IOS) nilai minimum

adalah sebesar 0,01 dan nilai maksimum sebesar 0,65 dengan nilai rata-

rata sebesar 0,1383 dan standar deviasi sebesar 0,16577.

b) Hasil Uji Asumsi Klasik

Page 91: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

Uji asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan analisis regresi

terhadap variabel independen dan variabel dependen. Adapun dalam

penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah dividend

payout ratio (DPR), debt to equity ratio (DER), return on equity (ROE),

dan investment opportunity set (IOS) sedangkan variabel dependen yang

digunakan adalah nilai perusahaan. Agar model regresi yang dipakai

menghasilkan nilai yang sesuai, terlebih dahulu data harus memenuhi

empat uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang telah dilakukan dan

hasilnya adalah sebagai berikut:

1) Hasil Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.

Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan

dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)

serta besaran korelasi antar variabel independen.

Menurut Ghozali (2006) syarat yang digunakan untuk uji

multikoliniearitas adalah:

a) Nilai tolerance > 10% (0,1) dan nilai VIF < 10 maka tidak ada

multikoliniearitas.

b) Nilai tolerance < 10% (0,1) dan nilai VIF > 10 maka terdapat

multikoliniearitas.

Page 92: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

DER 0,652 1,534

IOS 0,646 1,548

ROE 0,567 1,765

LN_DPR 0,735 1,360

a. Dependent Variable : LN_Nilai Perusahaan

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji

multikolonieritas menunjukkan tidak ada variabel independen yang

memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada

korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan nilai

Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hasil yang

sama, tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF

lebih dari 10.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar

variabel independen dalam model regresi.

2) Hasil Uji Autokorelasi

Page 93: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu

model regresi ditemukan adanya autokorelasi dalam analisis

regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka

digunakan uji Durbin Watson Test.

Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan

membandingkan nilai Durbin Watson Test (d) dengan tabel uji

Durbin Watson (dU dan dL). Dengan formulasi sebagai berikut:

0 < d < dL : Tolak Ho, menyatakan ada autokorelasi positif

4-dL< d < 4 : Tolak Ho, menyatakan ada autokorelasi

dU< d < 4-dU : Terima Ho, meyatakan tidak ada autokorelasi

dL ≤ d ≤ dU : Tidak dapat disimpulkan

4-dU ≤ d ≤ 4-dL: Tidak dapat disimpulkan

Level of significant (α) yang digunakan adalah 5% jumlah

sampel 60 (n) dan jumlah variabel bebas4 (k = 4) maka dalam tabel

Durbin Watson didapatkan nilai dL sebesar 1,4443 dan dU sebesar

1,7272. Nilai Durbin Watson dari uji autokorelasi dapat dilihat

dalam tabel 4.5:

Tabel 4.5

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-Watson

1 ,757a 0,573 0,542 0,62621 1,357

a. Predictors: (Constant), LN_DPR, IOS, DER, ROE

b. Dependent Variable: LN_NP

Page 94: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji

autokorelasi pada nilai Durbin-Watson adalah 1,357. Nilai yang

dihasilkan tersebut berada diantara angka -2 dan +2 sehingga dapat

disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini bebas

dari autokorelasi.

3) Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada atau

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID atau

ZPRED. Jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang ada

membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.

Sebaliknya jika terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar di

atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas. Adapun hasil uji heteroskedastisitas dalam

penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1

Grafik Scatterplot

Page 95: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

Sumber : Data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada gambar 4.1 di

atas dapat dilihat bahwa grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik

menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah

angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga

model regresi layak di pakai untuk memprediksi nilai perusahaan

berdasarkan masukan variabel independen dividend payout ratio

(DPR), debt to equity ratio (DER), return on equity (ROE), dan

investment opportunity set (IOS).

4) Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik

adalah distribusi data normal atau mendeteksi normal. Untuk

mendeteksi normalitas data, penelitian ini menggunakan analisis

grafik, yaitu dengan melihat grafik histogram dan dengan melihat

Normal Probability Plot (P-P Plot).

Page 96: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

Gambar 4.2

Grafik Histogram

Sumber : Data sekunder yang diolah

Gambar 4.3

Grafik Normal P-P Plot

Page 97: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

Sumber : Data sekunder yang diolah

Dengan melihat tampilan grafik histogram (Gambar 4.2)

maupun grafik normal plot (gambar 4.3) dapat disimpulkan bahwa

kedua grafik ini menunjukkan model regresi memenuhi asumsi

normalitas. Karena pada grafik histogram (Gambar 4.2) data

menunjukkan distribusi normal dan pada grafik normal plot

(Gambar 4.3) data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal.

c) Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan model analisis regresi berganda (multiple regression

analysis), yaitu dilakukan melalui uji koefisien determinasi, uji

statistik t, dan uji statistik f.

1) Hasil Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel

dependen. Adapun hasil uji koefisien determinasi dapat diihat

dalam tabel 4.6.

Tabel 4.6

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Page 98: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

a. Predictors : (constant), LN_DPR, IOS,DER, ROE

b. Dependent Variable : LN_NP

Sumber : Data sekunder yang diolah

Hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.6 menunjukkan

nilai Adjusted R Square (Adjusted R2) sebesar 0.542 atau 54.2%,

nilai ini menunjukkan variabel nilai perusahaan dapat dijelaskan

sebesar 54,2% oleh variabel dividend payout ratio (DPR), debt to

equity ratio (DER), return on equity (ROE), dan investment

opprtunity set (IOS), sedangkan sisanya 45.8% (100% - 54.2%)

dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam

model penelitian ini meliputi kepemilikan manajerial, kepemilikian

institusional, price book value, price earnings ratio, return on

investment, earnings per share, good corporate governance.

2) Hasil Uji Statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua

variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen.

Berikut ini adalah tabel 4.7 yang menunjukkan hasil uji statistik F.

Tabel 4.7

Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .757a .573 .542 .62624

Page 99: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

Model Sum of Squares

Df Mean

Square F Sig.

1

Regression 28.980 4 7.244 18.476 .000b

Residual 21.570 55 .392

Total 50.548 59

a. Dependent Variabel : LN_NP

b. Predictors : (Constant), DER, IOS, LN_DPR, ROE

Sumber : Data sekunder yang diolah.

Tabel 4.7 diatas menunjukkan hasil uji statistik F dengan nilai

Fhitungsebesar 18.476 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000.

Tingkat signifikasi tersebut lebih kecil dari 0.05 yang dapat

disimpulkan bahwa variabel devidend payout ratio (DPR), debt to

equity ratio (DER), return on equity (ROE), dan investment

opportunity set (IOS) berpengaruh secara simultan dan signifikan

terhadap nilai perusahaan.

3) Hasil Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual

terhadap variabel dependen yang di uji pada tingkat signifikansi

(0.05). Hasil uji t dalam penelitian ini ditunjukkan dalam tabel 4.8

dibawah ini.

Tabel 4.8

Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Page 100: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

a. Dependent variabel : nilai perusahaan

Sumber : data sekunder yang di olah

Dari tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa koefisien model regresi

memiliki nilai konstanta sebesar -2.756 dengan nilai t hitung -8.189

dengan nilai signifikansi sebesar 0.000. Konstanta sebesar -2.756

menandakan bahwa jika variabel independen konstan maka rata-rata

nilai perusahaan adalah sebesar -2.756.

DPR mempunyai t hitung sebesar 2.918 dengan probabilitas

signifikansi adalah 0.006 dan nilai beta yang dihasilkan adalah positif

sebesar 0.373. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas

signifikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa DPR

mempengaruhi nilai perusahaan secara signifikan. Hal ini berarti Ha1

diterima.

DER mempunyai t hitung sebesar -0.714 dengan probabilitas

signifikansi adalah 0.478 dan nilai beta yang dihasilkan adalah negatif

B Std. Error

Beta

1

(Constant) -2.756 0.337 -8.189 .000

LN_DPR .656 .225 .373 2.918 .006

DER -.140 .196 -.083 -0.714 .478

LN_ROE .190 .221 .128 0.861 .393

IOS 2.547 .656 .456 3.880 .000

Page 101: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

sebesar -0.830. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas

signifikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa DER

mempengaruhi nilai perusahaan secara tidak signifikan. Hal ini

berarti Ha2 ditolak.

ROE mempunyai t hitung sebesar 0.861 dengan probabilitas

signifikansi adalah 0.393 dan nilai beta yang dihasilkan adalah positif

sebesar 0.128. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas

signifikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ROE

mempengaruhi nilai perusahaan secara tidak signifikan. Hal ini berarti

Ha3 ditolak.

IOS mempunyai t hitung sebesar 3.880 dengan probabilitas

signifikansi adalah 0.000 dan nilai beta yang dihasilkan adalah positif

sebesar 0.456. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas

signifikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa IOS

mempengaruhi nilai perusahaan secara signifikan. Hal ini berarti Ha4

diterima.

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, maka dapat diperoleh model

persamaan regresi sebagai berikut:

NP : -2,756+0,656DPR-(-0,140DER)+0,190ROE+2,547IOS+0,337

Dimana:

NP = Nilai Perusahaan

Page 102: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

DPR = Dividend Payout Ratio

DER = Debt To Equity Ratio

ROE = Return On Equity

IOS = Investment Opportunity Set

2. Analisis dan Interpretasi

A. Dividend Payout Ratio (DPR) dengan Nilai Perusahaan

DPR mempunyai t hitung sebesar 2.918 dengan probabilitas

signifikansi adalah 0.006 dan nilai beta yang dihasilkan adalah positif

sebesar 0.373. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas

signifikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa DPR

mempengaruhi nilai perusahaan secara signifikan. Hal ini berarti Ha1

diterima.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah di lakukan

oleh Oktavina Tiara (2013) dan Gani Ibrahim (2012), menjelaskan

bahwa kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan. Ini menunjukan bahwa perusahaan yang sudah

merencanakan untuk membagikan labanya kepada pemegang saham

dalam bentuk tunai dan tidak menahan labanya dalam bentuk capital

Page 103: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

gain dapat meningkatkan nilai perusahaan. Semakin besar dividen

yang dibagikan kepada pemegang saham, maka kinerja perusahaan

atau emiten akan dianggap semakin baik, dan perusahaan yang

memiliki kinerja baik dianggap menguntungkan dan tentunya

penilaian terhadap perusahaan akan semakin baik, yang umumnya

dapat dilihat dari tingkat harga saham perusahaan.

Dan sesuai dengan teori signaling yang menyatakan adanya

pembayaran dividen akan ditangkap sebagai sinyal positif oleh pasar

yang pada hasilnya akan menaikkan nilai perusahaan.

B. Debt To Equity Ratio (DER) dengan Nilai Perusahaan

DER mempunyai t hitung sebesar -0.714 dengan probabilitas

signifikansi adalah 0.478 dan nilai beta yang dihasilkan adalah positif

sebesar 0.830. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas

signifikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa DER

mempengaruhi nilai perusahaan secara tidak signifikan. Hal ini

berarti Ha2 ditolak.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah di lakukan

oleh Oktavina Tiara (2013), bahwa debt to equity ratio (DER) tidak

berpengaruh signifikan dengan asumsi ada juga perusahaan yang

memiliki hutang yang tinggi tapi memiliki nilai perusahaan yang

rendah. Dan debt to equity ratio (DER) bernilai negatif, karena hutang

yang terlalu tinggi akan berdampak pada kurangnya kepercayaan

Page 104: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

investor atau publik terhadap perusahaan. Dengan asumsi, apabila

perusahaan menghasilkan laba, maka prioritas utama perusahaan

untuk membayar hutang dari pada membagikan dividen untuk para

pemegang saham, sehingga nilai perusahaan menurun.

C. Return On Equity Ratio (ROE) dengan Nilai Perusahaan

ROE mempunyai t hitung sebesar 0.861 dengan probabilitas

signifikansi adalah 0.393 dan nilai beta yang dihasilkan adalah negatif

sebesar 0.128. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas

signifikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ROE

mempengaruhi nilai perusahaan secara tidak signifikan. Hal ini berarti

Ha3 ditolak.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah di lakukan

Kusumawardani (2010), dimana nilai Return On Equity (ROE)

bernilai tidak signifikan. Hal ini dapat diartikan bahwa dalam

melakukan investasi tidak hanya melihat kondisi lingkungan investasi.

Apabila tingkat pengembalian tinggi tetapi iklim investasi tidak baik

maka investor mempertimbangkan suatu investasi. Dan hasil

penelitian ini mengindikasikan bahwa perubahan yang ditunjukkan

oleh return on equity (ROE) tidak diikuti oleh peningkatan atau

penurunan nilai perusahaan (Anzlina, 2013:73).

Page 105: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

Akan tetapi hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang

telah dilakukan oleh Martikarini (2012), dan Umi dkk (2012) dimana

nilai return on equity (ROE) bernilai signifikan. Hal ini disebabkan

keuntungan yang tinggi juga akan memberikan suatu prospek

perusahaan yang baik sehingga dapat merespon investor untuk

meningkatkan permintaan saham. Permintaan saham yang meningkat

akan menyebabkan nilai perusahaan meningkat (Martikarini,

2012:12).

D. Investment Opportunity Set (IOS) dengan Nilai Perusahaan

IOS mempunyai t hitung sebesar 53.880 dengan probabilitas

signifikansi adalah 0.000 dan nilai beta yang dihasilkan adalah positif

sebesar 0,456. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas

signifikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa IOS

mempengaruhi nilai perusahaan secara signifikan. Hal ini berarti Ha4

diterima.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah di lakukan

Hasnawati (2005), menunjukan hubungan berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan. Bahwa nilai perusahaan yang dibentuk

melalui indikator nilai pasar saham, sangat dipengaruhi oleh peluang-

peluang investasi dan pengeluaran di masa depan. Pengeluaran

investasi tersebut, memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan di

masa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai

Page 106: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

indikator nilai perusahaan, dan penelitian ini juga mendukung teori

signaling.

E. Dividend Payout Ratio (DPR), Debt To Equity Ratio (DER), Return

On Equity Ratio (ROE), Investment Opportunity Set (IOS) dengan

Nilai Perusahaan

Dari hasil perhitungan uji statistik F dengan nilai Fhitung sebesar

18.476 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Tingkat

signifikansi tersebut lebih kecil dari 0.05 yang dapat disimpulkan

bahwa variabel devidend payout ratio (DPR), debt to equity ratio

(DER), return onequity (ROE), dan investment opportunity set (IOS)

berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Page 107: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

87

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dividend payout ratio

(DPR), debt to equity ratio (DER), return on equity (ROE), investment

opportunity set (IOS) terhadap nilai perusahaan pada perusahaan go public dan

termasuk ke dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia tahun

2009 sampai dengan tahun 2013.

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah

dilakukan terhadap 12 sampel perusahaan dengan menggunakan model regresi

berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dividend payout ratio (DPR) berpengaruh signifikan. Hasil ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Oktavina Tiara (2013), Wongso (2012) dan

Gani Ibrahim (2012). Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh tidak

signifikan. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Oktavina

Tiara (2013). Return On Equity (ROE) berpengaruh tidak signifikan. Hasil

ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Kusumawardani (2010).

Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh signifikan. Hasil ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hasnawati (2005).

Page 108: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

88

2. Dividend payout ratio (DPR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On

Equity (ROE), Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh secara

simultan dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, implikasi dari

penelitian ini mencakup dua hal yakni implikasi teoritis dan implikasi praktis.

Implikasi teoritis berhubungan dengan kontribusi hasil penelitian bagi

perkembangan teori-teori yang membahas mengenai pengaruh dividend payout

ratio (DPR), debt to equity ratio (DER), return on equity (ROE), investment

opportunity set (IOS) terhadap nilai perusahaan. Sedangkan implikasi praktis

berkaitan dengan kontribusi temuan penelitian terhadap keputusan investasi

dari pihak-pihak yang berkepentingan atau investor, terutama investor yang

lebih berorientasi untuk berinvestasi di pasar modal syariah yang berpatokan

pada Nilai Perusahaan sebagai ukuran atas kinerja keuangan perusahaan yang

terdaftar sebagai anggota Jakarta Islamic Index (JII).

C. Saran

1. Untuk penelitian selanjutnya, interval periode penelitian agar ditambah

sehingga memberikan sampel yang lebih banyak serta hasil yang lebih

akurat.

2. Objek penelitian agar ditambah menjadi seluruh perusahaan yang listing

di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga hasil penelitian dapat

digeneralisasi dan lebih dijelaskan variabilitas data yang sesungguhnya.

Page 109: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

89

3. Untuk penelitian selanjutnya, indikator penelitian dapat diganti dengan

proxy yang lain ataupun ditambah dengan variabel yang lain seperti

mekanisme tanggung jawab sosial, tingkat likuiditas, pertumbuhan

ataupun resiko perusahaan, dan lain sebagainya. Penggunaan model

untuk mendeteksi nilai perusahaan dengan baik dan juga rentan

mengalami kekeliruan pengolahan data. Untuk penelitian selanjutnya,

dapat menggunakan model lain yang lebih sederhana dan akurat.

Page 110: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

90

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hamid, “Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah:Jakarta, 2010.

Afzal, Arie dan Abdul Rahman “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan

Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan”.

Diponegoro Journal of Accounting, Volume 1 No.2, 2012.

Andini, Rizki Gusti “Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) dan

Rasio Keuangan Terhadap Kebijakan Dividen”, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah:Jakarta, 2012.

Anzlina, Corry Winda dan Ruztam “Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas,

Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan

Real Estate dan Property di BEI Tahun 2006-2008”, Jurnal Ekonom,

Volume 16, Nomor 2, April 2013.

Ayuningtias, Dwi dan Kurnia “Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai

Perusahaan, Kebijakan Dividen, dan Kesempatan Investasi Sebagai

Variabel Antara”, Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Volume 1, Nomor 1,

Januari 2013.

Belkaoui, Ahmed Riahi, “Teori Akuntansi”, Buku 1, Edisi5, Salemba

Empat:Jakarta, 2006.

Bringham, Eugene F. dan Joel F Houston “Dasar-dasar Manajemen Keuangan”,

Salemba Empat:Jakarta, 2001.

Christiawan, Jogi Julias dan Tarigan Josua. “Kepemilikan Manajerial, Kebijakan

Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan”, Jurnal Akuntansi Keuangan,

Volume 9, Nomor 1, 2007.

Dewi, Rosiyana R dan Tia Tarnia “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap nilai

Perusahaan Dengan Good Corporate Goveernance Sebagai Variabel

Moderasi”, Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi dan Keuangan Publik,

Volume 6, Nomor 2, Halaman 115-132, Juli 2011.

Fahmi, Irham “Analisis Kinerja Keuangan”, Edisi 1, Alfabeta:Bandung, 2011.

Fahmi, Irham “Manajemen Keuangan, Teori dan Soal Jawab”,

Alfabeta:Bandung, 2011.

Fahrizal, Helmi “Pengaruh Return On Assete (ROA), Return On Equity (ROE),

dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Nilai Perusahaan”,

Universitas Islam Negeri Hidayatullah:Jakarta, 2013.

Page 111: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

91

Fenandar, Gany Ibrahim dan Surya Raharja “Pengaruh Keputusan Investasi,

Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai

Perusahaan”, Diponegoro Journal of Accounting, Volume 1, Nomor 2,

Halaman 1-10, 2012.

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan

Penerbit Universitas Diponegoro:Semarang, 2006.

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19

edisi 5”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro:Semarang, 2011.

Hamid, Abdul “Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah:Jakarta, 2010.

Hasnawati, Sri “Dampak Set Peluang Investasi terhadap Nilai Perusahaan di

Bursa Efek Jakarta”, JAAI, Volume 9, Nomor 2, Halaman : 117-126,

Fakultas Ekonomi, Universitas Lampung:Lampung, 2005.

Herawati, Titin “Pengaruh Kebiijakan Dividen, Kebijakan Hutang, dan

Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan”, Universitas Negeri

Padang:Padang, 2012.

Hermuningsih, Sri dan Dewi KW “Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap

Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan dan Kebijakan Hutang

Sebagai Variabel Intervening”, Siasat Bisnis, Volume 25, Nomor 1,

Halaman 27-38, Januari 2011.

Indonesian Capital Market Directory (ICMD), 2009-2013, “Institute for

Economic and Financial Research (ECFIN)”, PT Bursa Efek

Jakarta:Jakarta, 2013.

Jensen, M dan Meckling, W. “Theory of The Firm : Managerial Behaviour

Agency Cost and Ownership Structure, Journal of Finance Economics 3, pp.

305-360.

Kusumawardani, Angrawit “Analisis Pengaruh EPS, PER, ROE, FL,DER, CR,

ROA pada Harga Saham dan Dampaknya terhadap Kinerja Perusahaan

LQ45 yang Terdaftar di BEI Periode 2005-2009”, Universitas

Gunadarma:Depok, 2010.

Mardiyati, Umi dkk. “Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, dan

Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI)Periode 2005-2010”, Jurnal Riset Manajemen

Sains Indonesia (JRMSI), Volume 3, Nomor 1, Halaman 1-17, 2012.

Page 112: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

92

Martikarini, Nani “Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang, dan Dividen

Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2009-2011”, Fakultas Ekonomi, Universitas

Gundarma:Depok, 2012.

Martono dan D. Agus Harjito “Manajemen Keuangan”, Ekonisia:Yogyakarta,

2005.

Ningsih, Putri Prihatin dan Iin Indarti “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan

Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan”,Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala:Semarang, 2011.

Paramitha, Anggia Puteri “Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS),

dan MekanismeCorporate Governance Terhadap Kualitas Laba dan Nilai

Perusahaan”, Universitas Diponegoro:Semarang, 2012.

Nurcahyo, Bagus dan A.D Putriani Anugrah “Analysis Of The Effect of

Investment Opportunity Set (IOS) on Return Stock Company Manufacturing

Sector”, Universitas Gunadarma : Depok, 2009.

Prabowo, Kinanti N “Pengaruh Return On Assets, Return On Equity, Net Profit

Margin, dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan”,

Universitas Islam Negeri Hidayatullah:Jakarta, 2015.

Putri, Dithi Amanda “Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS), Kebijakan

Hutang, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Pada

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI)”,Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang:Padang, 2013.

Rakhimsyah, Leli Amnah dan Barbara Gunawan “Pengaruh Keputusan Investasi,

Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Tingkat Suku Bunga

Terhadap Nilai Perusahaan”, Jurnal Investasi, Volume 7, Nomor 1,

Halaman 31-45, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta:Yogyakarta, 2011.

Rustendi, Tedi dan Farid Jimmi, “Pengaruh Hutang dan Kepemilikian Manajerial

terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur” Jurnal Akuntansi,

Volume 3, Nomor. 1, Fakultas Ekonomi : Universitas Siliwangi, 2008.

Rodoni, Ahmad. “Investasi Syariah”, Cetakan Pertama, Lembaga Penelitian UIN

Jakarta:Jakarta, 2009.

Sari, Oktavina Tiara “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan,

Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan”,Management Analysis

Journal 2, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang:Semarang,

2013.

Page 113: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

93

Sartono, Agus “Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi”, Edisi Ke-4, Cetakan

Ke-4, BPFE Yogyakarta:Yogyakarta, 2010.

Sekaran, Uma “Research Methods for Business”, Buku 1, Edisi 4, Salemba

Empat:Jakarta, 2009.

Sekaran, Uma “Research Methods for Business”, Buku 2, Edisi 4, Salemba

Empat:Jakarta, 2009.

Subagyo, Herry “Efektifitas Kebijakan Struktur Modal dalam Meningkatkan Nilai

Perusahaan”, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Volume 18, Nomor 1, Halaman

59-68, Universitas Stikubank Semarang:Semarang, 2011.

Suharli, Michell dan Megawati Oktorina, “Hubungan Profitabilitas dan

Kebijakan Dividen Tunai dengan Kecukupan Kas dan Likuiditas Sebagai

Moderating Variabel”, Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi,

Volume 7, Nomor 2, 2007

Sukirni, Dwi “Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan

Dividen dan Kebijakan Hutang Analisis Terhadap Nilai Perusahaan”,

Accounting Analysis Journal, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri

Semarang:Semarang, 2012.

Sutrisno, “Manajemen Keuangan”, Ekonesia:Yogyakarta, 2001.

Vinola, Herawaty “Peran PrakterCorporate Governance sebagai Moderating

Variabel dari Pengaruh Earnings Management terhadap Nilai

Perusahaan”, Simposium Nasional Akuntansi XI 23-24 Juli, Pontianak,

2008.

Wijaya, Lihan Rini dan Bandi Anas Wibawa “Pengaruh Keputusan Investasi,

Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen Terhadap Nilai

Perusahaan”,Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto, 2010.

Wongso, Amanda “Pengaruh Kebijakan Dividen, Struktur Kepemilikan, dan

Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan dalam Perspektif Teori

Agensi dan Teori Signaling”,(email: [email protected]).

Page 114: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

94

LAMPIRAN 1

NAMA PERUSAHAAN

No Kode Emiten

1 AALI Astra Argo Lestari

2 ADRO Adaro Energy

3 ASII Astra Internasional

4 KLBF Kalbe Farma

5 LPKR Lippo Karawaci

6 LSIP PP London Sumatra Indonesia

7 PGAS Perusahaan Gas Negara

8 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam

9 SMGR Semen Indonesia

10 UNTR United Tractors

11 UNVR Uniliver Indonesia

12 WIKA Wijaya Karya

Page 115: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

95

Page 116: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

96

Page 117: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

97

Page 118: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

98

LAMPIRAN 2:

Daftar Dividend Payout Ratio (DPR) Perusahaan Tahun 2009-2013

No Kode Nama Tahun DPR

1 AALI Astra Argo Lestari 2009 0,65

2 AALI Astra Argo Lestari 2010 0,65

3 AALI Astra Argo Lestari 2011 0,65

4 AALI Astra Argo Lestari 2012 0,45

5 AALI Astra Argo Lestari 2013 0,68

6 ADRO Adaro Energy 2009 0,21

7 ADRO Adaro Energy 2010 0,44

8 ADRO Adaro Energy 2011 0,47

9 ADRO Adaro Energy 2012 0,30

10 ADRO Adaro Energy 2013 0,32

11 ASII Astra Internasional 2009 0,45

12 ASII Astra Internasional 2010 0,45

13 ASII Astra Internasional 2011 0,45

14 ASII Astra Internasional 2012 0,45

15 ASII Astra Internasional 2013 0,22

16 KLBF Kalbe Farma 2009 0,26

17 KLBF Kalbe Farma 2010 0,51

18 KLBF Kalbe Farma 2011 0,60

19 KLBF Kalbe Farma 2012 0,51

20 KLBF Kalbe Farma 2013 0,17

21 LPKR Lippo Karawaci 2009 0,13

22 LPKR Lippo Karawaci 2010 0,29

23 LPKR Lippo Karawaci 2011 0,25

24 LPKR Lippo Karawaci 2012 0,25

25 LPKR Lippo Karawaci 2013 0,20

26 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2009 0,56

27 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2010 0,61

28 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2011 1,00

29 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2012 0,66

30 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2013 0,46

31 PGAS Perusahaan Gas Negara 2009 0,99

32 PGAS Perusahaan Gas Negara 2010 0,60

33 PGAS Perusahaan Gas Negara 2011 0,55

34 PGAS Perusahaan Gas Negara 2012 0,59

35 PGAS Perusahaan Gas Negara 2013 0,21

36 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2009 0,31

37 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2010 0,34

Page 119: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

99

No Kode Nama Tahun DPR

38 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2011 0,67

39 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2012 0,88

40 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2013 0,46

41 SMGR Semen Indonesia 2009 0,55

42 SMGR Semen Indonesia 2010 0,50

43 SMGR Semen Indonesia 2011 0,50

44 SMGR Semen Indonesia 2012 0,45

45 SMGR Semen Indonesia 2013 0,41

46 UNTR United Tractors 2009 0,40

47 UNTR United Tractors 2010 0,37

48 UNTR United Tractors 2011 0,38

49 UNTR United Tractors 2012 0,40

50 UNTR United Tractors 2013 0,14

51 UNVR Uniliver Indonesia 2009 0,80

52 UNVR Uniliver Indonesia 2010 0,90

53 UNVR Uniliver Indonesia 2011 1,09

54 UNVR Uniliver Indonesia 2012 0,94

55 UNVR Uniliver Indonesia 2013 0,95

56 WIKA Wijaya Karya 2009 0,31

57 WIKA Wijaya Karya 2010 0,17

58 WIKA Wijaya Karya 2011 0,17

59 WIKA Wijaya Karya 2012 0,22

60 WIKA Wijaya Karya 2013 0,28

Page 120: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

100

LAMPIRAN 3:

Daftar Debt to Equiry Ratio (EPR) Perusahaan Tahun 2009-2013

No Kode Nama Tahun DER

1 AALI Astra Argo Lestari 2009 0,18

2 AALI Astra Argo Lestari 2010 0,19

3 AALI Astra Argo Lestari 2011 0,21

4 AALI Astra Argo Lestari 2012 0,33

5 AALI Astra Argo Lestari 2013 0,46

6 ADRO Adaro Energy 2009 1,42

7 ADRO Adaro Energy 2010 1,18

8 ADRO Adaro Energy 2011 1,32

9 ADRO Adaro Energy 2012 1,23

10 ADRO Adaro Energy 2013 1,11

11 ASII Astra Internasional 2009 0,02

12 ASII Astra Internasional 2010 0,06

13 ASII Astra Internasional 2011 0,01

14 ASII Astra Internasional 2012 0,10

15 ASII Astra Internasional 2013 0,04

16 KLBF Kalbe Farma 2009 0,07

17 KLBF Kalbe Farma 2010 0,44

18 KLBF Kalbe Farma 2011 0,02

19 KLBF Kalbe Farma 2012 0,03

20 KLBF Kalbe Farma 2013 0,07

21 LPKR Lippo Karawaci 2009 0,30

22 LPKR Lippo Karawaci 2010 0,02

23 LPKR Lippo Karawaci 2011 0,02

24 LPKR Lippo Karawaci 2012 0,30

25 LPKR Lippo Karawaci 2013 0,50

26 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2009 0,27

27 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2010 0,22

28 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2011 0,16

29 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2012 0,20

30 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2013 0,21

31 PGAS Perusahaan Gas Negara 2009 1,25

32 PGAS Perusahaan Gas Negara 2010 1,73

33 PGAS Perusahaan Gas Negara 2011 0,58

34 PGAS Perusahaan Gas Negara 2012 0,40

35 PGAS Perusahaan Gas Negara 2013 0,38

36 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2009 0,40

37 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2010 0,36

Page 121: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

101

No Kode Nama Tahun DER

38 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2011 0,41

39 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2012 0,50

40 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2013 0,55

41 SMGR Semen Indonesia 2009 0,01

42 SMGR Semen Indonesia 2010 0,06

43 SMGR Semen Indonesia 2011 0,13

44 SMGR Semen Indonesia 2012 0,22

45 SMGR Semen Indonesia 2013 0,20

46 UNTR United Tractors 2009 0,27

47 UNTR United Tractors 2010 0,35

48 UNTR United Tractors 2011 0,17

49 UNTR United Tractors 2012 0,18

50 UNTR United Tractors 2013 0,11

51 UNVR Uniliver Indonesia 2009 1,02

52 UNVR Uniliver Indonesia 2010 1,15

53 UNVR Uniliver Indonesia 2011 1,85

54 UNVR Uniliver Indonesia 2012 2,02

55 UNVR Uniliver Indonesia 2013 2,14

56 WIKA Wijaya Karya 2009 0,03

57 WIKA Wijaya Karya 2010 0,02

58 WIKA Wijaya Karya 2011 0,03

59 WIKA Wijaya Karya 2012 0,03

60 WIKA Wijaya Karya 2013 0,03

Page 122: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

102

LAMPIRAN 4:

Daftar Return On Equity (ROE) Perusahaan Tahun 2009-2013

No Kode Nama Tahun ROE

1 AALI Astra Argo Lestari 2009 0,19

2 AALI Astra Argo Lestari 2010 0,28

3 AALI Astra Argo Lestari 2011 0,30

4 AALI Astra Argo Lestari 2012 0,27

5 AALI Astra Argo Lestari 2013 0,19

6 ADRO Adaro Energy 2009 0,25

7 ADRO Adaro Energy 2010 0,13

8 ADRO Adaro Energy 2011 0,25

9 ADRO Adaro Energy 2012 0,14

10 ADRO Adaro Energy 2013 0,07

11 ASII Astra Internasional 2009 0,25

12 ASII Astra Internasional 2010 0,29

13 ASII Astra Internasional 2011 0,28

14 ASII Astra Internasional 2012 0,25

15 ASII Astra Internasional 2013 0,21

16 KLBF Kalbe Farma 2009 0,19

17 KLBF Kalbe Farma 2010 0,22

18 KLBF Kalbe Farma 2011 0,23

19 KLBF Kalbe Farma 2012 0,24

20 KLBF Kalbe Farma 2013 0,23

21 LPKR Lippo Karawaci 2009 0,08

22 LPKR Lippo Karawaci 2010 0,07

23 LPKR Lippo Karawaci 2011 0,08

24 LPKR Lippo Karawaci 2012 0,10

25 LPKR Lippo Karawaci 2013 0,10

26 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2009 0,19

27 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2010 0,23

28 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2011 0,33

29 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2012 0,18

30 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2013 0,12

31 PGAS Perusahaan Gas Negara 2009 1,00

32 PGAS Perusahaan Gas Negara 2010 0,92

33 PGAS Perusahaan Gas Negara 2011 0,57

34 PGAS Perusahaan Gas Negara 2012 0,61

35 PGAS Perusahaan Gas Negara 2013 0,46

36 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2009 0,47

37 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2010 0,31

Page 123: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

103

No Kode Nama Tahun ROE

38 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2011 0,38

39 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2012 0,34

40 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2013 0,25

41 SMGR Semen Indonesia 2009 0,33

42 SMGR Semen Indonesia 2010 0,30

43 SMGR Semen Indonesia 2011 0,27

44 SMGR Semen Indonesia 2012 0,28

45 SMGR Semen Indonesia 2013 0,26

46 UNTR United Tractors 2009 0,27

47 UNTR United Tractors 2010 0,26

48 UNTR United Tractors 2011 0,27

49 UNTR United Tractors 2012 0,19

50 UNTR United Tractors 2013 0,14

51 UNVR Uniliver Indonesia 2009 0,04

52 UNVR Uniliver Indonesia 2010 0,16

53 UNVR Uniliver Indonesia 2011 0,56

54 UNVR Uniliver Indonesia 2012 0,63

55 UNVR Uniliver Indonesia 2013 0,60

56 WIKA Wijaya Karya 2009 0,12

57 WIKA Wijaya Karya 2010 0,16

58 WIKA Wijaya Karya 2011 0,17

59 WIKA Wijaya Karya 2012 0,18

60 WIKA Wijaya Karya 2013 0,19

Page 124: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

104

LAMPIRAN 5:

Daftar Investment Opportunity Set (IOS) Perusahaan Tahun 2009-2013

No Kode Nama Tahun IOS

1 AALI Astra Argo Lestari 2009 0,06

2 AALI Astra Argo Lestari 2010 0,06

3 AALI Astra Argo Lestari 2011 0,04

4 AALI Astra Argo Lestari 2012 0,03

5 AALI Astra Argo Lestari 2013 0,04

6 ADRO Adaro Energy 2009 0,22

7 ADRO Adaro Energy 2010 0,04

8 ADRO Adaro Energy 2011 0,23

9 ADRO Adaro Energy 2012 0,17

10 ADRO Adaro Energy 2013 0,11

11 ASII Astra Internasional 2009 0,35

12 ASII Astra Internasional 2010 0,45

13 ASII Astra Internasional 2011 0,50

14 ASII Astra Internasional 2012 0,42

15 ASII Astra Internasional 2013 0,33

16 KLBF Kalbe Farma 2009 0,03

17 KLBF Kalbe Farma 2010 0,06

18 KLBF Kalbe Farma 2011 0,05

19 KLBF Kalbe Farma 2012 0,07

20 KLBF Kalbe Farma 2013 0,07

21 LPKR Lippo Karawaci 2009 0,02

22 LPKR Lippo Karawaci 2010 0,02

23 LPKR Lippo Karawaci 2011 0,02

24 LPKR Lippo Karawaci 2012 0,02

25 LPKR Lippo Karawaci 2013 0,02

26 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2009 0,15

27 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2010 0,04

28 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2011 0,03

29 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2012 0,02

30 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2013 0,02

31 PGAS Perusahaan Gas Negara 2009 0,07

32 PGAS Perusahaan Gas Negara 2010 0,65

33 PGAS Perusahaan Gas Negara 2011 0,50

34 PGAS Perusahaan Gas Negara 2012 0,39

35 PGAS Perusahaan Gas Negara 2013 0,40

36 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2009 0,07

37 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2010 0,08

Page 125: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

105

No Kode Nama Tahun IOS

38 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2011 0,05

39 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2012 0,04

40 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2013 0,03

41 SMGR Semen Indonesia 2009 0,05

42 SMGR Semen Indonesia 2010 0,05

43 SMGR Semen Indonesia 2011 0,05

44 SMGR Semen Indonesia 2012 0,05

45 SMGR Semen Indonesia 2013 0,04

46 UNTR United Tractors 2009 0,04

47 UNTR United Tractors 2010 0,05

48 UNTR United Tractors 2011 0,04

49 UNTR United Tractors 2012 0,02

50 UNTR United Tractors 2013 0,02

51 UNVR Uniliver Indonesia 2009 0,23

52 UNVR Uniliver Indonesia 2010 0,31

53 UNVR Uniliver Indonesia 2011 0,39

54 UNVR Uniliver Indonesia 2012 0,40

55 UNVR Uniliver Indonesia 2013 0,47

56 WIKA Wijaya Karya 2009 0,01

57 WIKA Wijaya Karya 2010 0,02

58 WIKA Wijaya Karya 2011 0,02

59 WIKA Wijaya Karya 2012 0,04

60 WIKA Wijaya Karya 2013 0,03

Page 126: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

106

LAMPIRAN 6:

Daftar Nilai Perusahaan (NP) Perusahaan Tahun 2009-2013

No Kode Nama Tahun NP

1 AALI Astra Argo Lestari 2009 0,10

2 AALI Astra Argo Lestari 2010 0,10

3 AALI Astra Argo Lestari 2011 0,08

4 AALI Astra Argo Lestari 2012 0,03

5 AALI Astra Argo Lestari 2013 0,03

6 ADRO Adaro Energy 2009 0,02

7 ADRO Adaro Energy 2010 0,03

8 ADRO Adaro Energy 2011 0,11

9 ADRO Adaro Energy 2012 0,08

10 ADRO Adaro Energy 2013 0,06

11 ASII Astra Internasional 2009 0,16

12 ASII Astra Internasional 2010 0,20

13 ASII Astra Internasional 2011 0,20

14 ASII Astra Internasional 2012 0,17

15 ASII Astra Internasional 2013 0,13

16 KLBF Kalbe Farma 2009 0,02

17 KLBF Kalbe Farma 2010 0,05

18 KLBF Kalbe Farma 2011 0,04

19 KLBF Kalbe Farma 2012 0,05

20 KLBF Kalbe Farma 2013 0,05

21 LPKR Lippo Karawaci 2009 0,01

22 LPKR Lippo Karawaci 2010 0,01

23 LPKR Lippo Karawaci 2011 0,01

24 LPKR Lippo Karawaci 2012 0,01

25 LPKR Lippo Karawaci 2013 0,01

26 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2009 0,12

27 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2010 0,03

28 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2011 0,02

29 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2012 0,02

30 LSIP PP London Sumatra Indonesia 2013 0,02

31 PGAS Perusahaan Gas Negara 2009 0,04

32 PGAS Perusahaan Gas Negara 2010 0,04

33 PGAS Perusahaan Gas Negara 2011 0,03

34 PGAS Perusahaan Gas Negara 2012 0,02

35 PGAS Perusahaan Gas Negara 2013 0,02

36 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2009 0,05

37 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2010 0,06

Page 127: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

107

No Kode Nama Tahun NP

38 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2011 0,04

39 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2012 0,03

40 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam 2013 0,02

41 SMGR Semen Indonesia 2009 0,04

42 SMGR Semen Indonesia 2010 0,04

43 SMGR Semen Indonesia 2011 0,04

44 SMGR Semen Indonesia 2012 0,04

45 SMGR Semen Indonesia 2013 0,03

46 UNTR United Tractors 2009 0,02

47 UNTR United Tractors 2010 0,03

48 UNTR United Tractors 2011 0,02

49 UNTR United Tractors 2012 0,02

50 UNTR United Tractors 2013 0,01

51 UNVR Uniliver Indonesia 2009 0,12

52 UNVR Uniliver Indonesia 2010 0,15

53 UNVR Uniliver Indonesia 2011 0,14

54 UNVR Uniliver Indonesia 2012 0,14

55 UNVR Uniliver Indonesia 2013 0,15

56 WIKA Wijaya Karya 2009 0,01

57 WIKA Wijaya Karya 2010 0,01

58 WIKA Wijaya Karya 2011 0,01

59 WIKA Wijaya Karya 2012 0,01

60 WIKA Wijaya Karya 2013 0,01

Page 128: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

108

LAMPIRAN 6:

HASIL OUTPUT SPSS

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

DPR 60 0,13 1,09 0,4805 0,2381

DER 60 0,01 2,14 0,4545 0,55005

ROE 60 0,04 1,00 0,2772 0,18636

IOS 60 0,01 0,65 0,1383 0,16577

NP 60 0,01 0,20 0,056 0,0527

Valid N

(listwise) 60

Sumber : data sekunder yang di olah

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

DER 0,652 1,534

IOS 0,646 1,548

ROE 0,567 1,765

LN_DPR 0,735 1,360

b. Dependent Variable : LN_Nilai Perusahaan

Sumber: Data sekunder yang diolah

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-Watson

1 ,757a 0,573 0,542 0,62621 1,357

a. Predictors: (Constant), LN_DPR, IOS, DER, ROE

b. Dependent Variable: LN_NP

Page 129: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

109

Grafik Scatterplot

Sumber : Data sekunder yang diolah

Grafik Histogram

Sumber : Data sekunder yang diolah

Page 130: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

110

Grafik Normal P-P Plot

Sumber : Data sekunder yang diolah

Hasil Uji Koefisien Determinasi

a. Predictors : (constant), DER, IOS, LN_DPR, ROE

b. Dependent Variable : LN_NP

Sumber : Data sekunder yang diolah

Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model Sum of Squares

Df Mean

Square F Sig.

1

Regression 28.980 4 7.244 18.476 .000b

Residual 21.570 55 .392

Total 50.548 59

a. Dependent Variabel : LN_NP

b. Predictors : (Constant), DER, IOS, LN_DPR, ROE

Sumber : Data sekunder yang diolah.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .757a .573 .542 .62624

Page 131: PENGARUH (DIVIDEND PAYOUT RATIO DPR), DEBT TO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33483/1/Agista... · LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Asistensi BMN di Kementerian

111

Hasil Uji Statistik t

a. Dependent variabel : nilai perusahaan

Sumber : data sekunder yang di olah

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error

Beta

1

(Constant) -2.756 0.337 -8.189 .000

LN_DPR .656 .225 .373 2.918 .006

DER -.140 .196 -.083 -0.714 .478

LN_ROE .190 .221 .128 0.861 .393

IOS 2.547 .656 .456 3.880 .000