PENGARUH DOUBLE SKIN FASADE PADA KUALITAS …repository.unika.ac.id/21124/1/16.A2.0012 ARISTARKUS EDI MANUB… · ii ii pengaruh double skin fasade pada kualitas penerangan alami

i

i

T E S I S

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Magister Arsitektur

Fakultas Arsitektur Dan Desain

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Diajukan oleh:

NAMA : Aristarkus Edi Manubawa

NIM : 16.A2.0012

PROGRAM MAGISTER ARSITEKTUR

FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

2019

PENGARUH DOUBLE SKIN FASADE

PADA KUALITAS PENERANGAN ALAMI

DALAM BANGUNAN GEDUNG

STUDI KASUS PADA DOUBLE SKIN FASADE

GEDUNG A HENRICUS CONSTANT

ii

ii

PENGARUH DOUBLE SKIN FASADE PADA KUALITAS PENERANGAN ALAMI DALAM BANGUNAN STUDI KASUS PADA DOUBLE SKIN FASADE GEDUNG A HENRICUS CONSTANT

T E S I S PROGRAM MAGISTER ARSITEKTUR FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN – UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG

Mengetahui

Kepala Program Magister Profesi Arsitektur

Dr. Ir. A. Ardiyanto, MT

NPP : 058 1 1991 085 IAI

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Tesis : PENGARUH DOUBLE SKIN FASADE PADA

KUALITAS PENERANGAN ALAMI DALAM

BANGUNAN GEDUNG



Nama : Aristarkus Edi Manubawa, ST

NIM : 16.A2.0012 Program Studi : Program Magister Arsitektur Fakultas Arsitektur

Dan Desain

Konsentrasi : Profesi Arsitektur

Telah diterima dan diuji dalam ujian tesis pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 3 Juli 2019

Pembimbing I

Prof. Dr-Ing LMF Purwanto

NPP : 058 1 1997 210

Penguji I

Pembimbing II


NPP : 058 1 1991 085

Penguji II


NPP : 058 1 1997 210

Penguji III


NPP : 058 1 1991 085

Dr. Ir. Rudyanto Soesilo, MSA

NPP : 1954 0620 1983 031003

iii



HALAMAN PERSETUJUAN



BANGUNAN GEDUNG

STUDI KASUS PADA DOUBLE SKIN

FASADE GEDUNG A HENRICUS CONSTANT


NIM : 16.A2.0012

Program Studi : Program Magister Arsitektur Fakultas Arsitektur

Dan Desain


Pembimbing I


NPP : 058 1 1997 210

Pembimbing II


NPP : 058 1 1991 085

iv



PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


NIM : 16.A2.0012

Program Studi : Program Magister Arsitektur Fakultas Arsitektur

Dan Desain




BANGUNAN GEDUNG



Menyatakan bahwa keseluruhan tesis ini adalah karya saya sendiri, dan apabila

dikemudian hari ditemukan bukti tindak plagiasi, manipulasi, dan atau pemalsuan

data maupun bentuk-bentuk kecurangan yang lain, saya bersedia untuk menerima

sanksi.

Semarang, 3 Juli 2019

Aristarkus Edi Manubawa, ST

v



ABSTRAK

Akhir – akhir ini fasade bangunan dengan double skin fasade semakin populer digunakan

sebagai daya tarik estetika maupun sebagai sistem fasade bangunan. Gedung A Henricus Constant

adalah salah satu bangunan yang memiliki double skin fasade di kota Semarang. Upaya efisiensi

pemakaian penerangan dari lampu listrik pada siang hari, dan digantikan dengan penerangan alami

penting dilakukan pada saat ini dengan membuat desain fasade dengan sistem double skin fasade

yang dapat bekerja mengalirkan cahaya alami kedalam bangunan tanpa merasakan silau dan panas.

Berdasarkan permasalahan tersebut tujuannya adalah untuk mengkaji kinerja double skin

fasade pada bangunan dan diketahui tingkat penerangan alami di dalam bangunan yang seharusnya

dapat memenuhi standart kenyamanan visual sesuai fungsi ruang didalam bangunan gedung A

Henricus Constant sebagai ruang kuliah. Metodanya adalah diskriptif kuantitatif dan eksperimental,

dengan mengkaji tingkat penerangan alami didalam bangunan dari analisis data hasil pengukuran

lapangan dengan luxmeter dan simulasi model mengenai bayangan dan tingkat penerangan alami

dari gedung A Henricus Constant.

Hasil dari kajian ini bahwa double skin fasade pada gedung A Henricus Constant

mengurangi cahaya yang masuk kedalam ruang pada bangunan, tetapi tingkat pencahayaan alaminya

yang masuk 30 lux, sehingga masih kurang dari standart tingkat penerangan ruang kuliah sebesar

250 lux. Sedangkan bila tanpa double skin fasade rata – rata intensitas cahayanya sebesar 310 lux,

mengakibatkan silau dan menjadi tidak nyaman secara visual. Sarannya double skin fasade yang

direncanakan dengan perhitungan antara rasio bukaan dan pola double skin fasade yang baik akan

bermanfaat bagi upaya menciptakan kenyamanan visual di dalam bangunan.

Kata kunci : Double skin fasade, gedung A Henricust Constant, tingkat penerangan alami, ruang

kuliah.

ABSTRACT

Lately building facades with double skin facades are increasingly being used as aesthetic

appeal as well as building facade systems. Building A Henricus Constant is one of the buildings that

has a double skin facade in the city of Semarang. Efforts to efficiently use lighting from electric

lights during the day, and replaced with natural lighting is important at this time by making a facade

design with a double skin facade system that can work to flow natural light into the building without

feeling glare and heat.

Based on these problems the aim is to examine the performance of the double skin facade in

the building and the known level of natural lighting in the building which should be able to meet the

visual comfort standards according to the function of the space in the building of A Henricus

Constant building as a lecture hall. The method is descriptive quantitative and experimental, by

examining the level of natural lighting in buildings from the analysis of data from field

measurements with luxmeter and model simulation of shadows and the level of natural lighting from

building A Henricus Constant.

The results of this study show that the double skin facade in building A Henricus Constant

reduces the light entering the space in the building, but the natural lighting level that enters 30 lux, so

it is still less than the standard lecture lighting level of 250 lux. Whereas if without a double skin

facade the average light intensity is 310 lux, resulting in glare and being visually uncomfortable. The

advice is a planned double skin facade with a calculation between the ratio of openings and a good

double skin facade pattern will be beneficial for efforts to create visual comfort in the building.

Keywords: Double skin facade, Building A Henricust Constant, level of natural lighting, lecture hall.

vi



PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-Nya

sehingga dapat diselesaikannya tesis dengan judul " PENGARUH DOUBLE SKIN

FASADE PADA KUALITAS PENERANGAN ALAMI DALAM BANGUNAN

GEDUNG STUDI KASUS PADA DOUBLE SKIN FASADE GEDUNG A

HENRICUS CONSTANT ". Penyelesaian tesis ini merupakan salah satu syarat

guna memperoleh gelar Magister Arsitektur di Universitas Katolik Soegijapranata

Semarang.

Penulisan tesis ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak,

sehingga pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih sebesar- besarnya kepada:

1 Ibu Dra. B Tyas Susanti, MA, PhD, selaku Dekan Fakultas Arsitektur dan Desain

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Terima kasih atas bimbingan dalam

mata kuliah metodologi penelitian yang sangat bermanfaat serta dorongan

semangat yang diberikan.

2 Bapak Dr. Ir. A. Ardiyanto, MT, IAI. selaku Ketua Program Studi Magister

Teknik Arsitektur Fakultas Arsitektur dan Desain Universitas Katolik

Soegijapranata Semarang dan sekaligus selaku dosen pembimbing. Terima kasih karena

telah banyak membimbing dari awal perkuliahan hingga akhir masa perkuliahan, dan juga

terima kasih atas bimbingan serta masukan-masukan yang telah menghantarkan penulis

menyelesaikan penulisan tesis ini.

3 Bapak Prof. Dr-Ing LMF Purwanto, selaku dosen pembimbing. Terima kasih karena

telah banyak membimbing dari awal perkuliahan khususnya saat memberikan kuliah

metodologi penelitian hingga tesis, dan juga terima kasih atas bimbingan serta masukan-

vii



masukan yang telah menghantarkan penulis menyelesaikan penulisan tesis ini.

4 Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak

membantu dalam melaksanakan penelitian tesis hingga dapat diselesaikannya

proses penulisan tesis ini.

Dengan segala kerendahan hati kiranya penulisan tesis ini dapat berguna bagi

pembaca dan pihak-pihak yang membutuhkan.

Semarang, 26 Juli 2019

Aristarkus Edi Manubawa

viii



Daftar Isi

Halaman Judul ............................................................................................................... i

Halaman Pengesahan.................................................................................................... ii

Halaman Persetujuan ................................................................................................... iii

Pernyataan Keaslian Tesis ........................................................................................... iv

Abstrak ......................................................................................................................... v

Prakata ......................................................................................................................... vi

Daftar Isi .................................................................................................................... viii

Daftar Tabel................................................................................................................ xii

Daftar Gambar ........................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

I.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

I.2 Pernyataan masalah ................................................................................. 6

I.3 Batasan Masalah ...................................................................................... 6

I.4 Tujuan ..................................................................................................... 7

I.5 Sasaran .................................................................................................... 7

I.6 Sistematika Pembahasan ......................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 9

2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................... 9

2.2 Landasan Teori ....................................................................................... 15

2.2.1. Double Skin Fasade ..................................................................... 16

1 Double Skin Fasade Sebagai Shading Device .......................... 16

2 Ventilasi Alami Dalam Double Skin Fasade ( DSF ) ............... 17

3 Double Skin Fasade Sebagai Elemen Estetik Bangunan .......... 23

2.2.2. Hubungan Double Skin Fasade Dan Arsitektur Tropis Lembab .. 28

1 Definisi Arsitektur Tropis Lembab ......................................... 29

ix



2 Double Skin Fasade Dalam Arsitektur Tropis Lembab Teknologis

................................................................................................... 31

3 Double Skin Fasade Dalam Konsep Green Arsitektur Tropis

Lembab .................................................................................... 33

2.2.3. Hubungan Double Skin Fasade Dengan Fasade Bangunan .............. 35

1 Definisi Fasade Bangunan .......................................................... 35

2 Elemen – Elemen Pembentuk Fasade ......................................... 35

3 Komposisi Fasade ....................................................................... 37

4 Ekspresi Secondary Skin Dalam Fasade ..................................... 38

5 Jenis - Jenis Fasade ..................................................................... 39

6 Bukaan Pada Fasade ................................................................... 39

2.2.4. Hubungan Double Skin Fasade Dengan Kenyamanan Dalam Bangunan

................................................................................................................ 40

1. Kenyamanan Ruang Gerak Dan Hubungan Antar Ruang ........ 41

2. Kondisi Udara Dalam Ruang .................................................... 41

3. Kenyamanan Pandangan ........................................................... 42

4. Kenyamanan Tingkat Getaran Dan Tingkat Bunyi ................... 43

2.2.5. Hubungan Double Skin Fasade Dengan Pencahayaan Alami ................ 44

1. Definisi Pencahayaan Alami ..................................................... 44

2. Terang Cahaya Siang ................................................................. 44

3. Faktor Cahaya Siang ................................................................. 45

4. Langit Perencanaan .................................................................. 47

5. Faktor Langit ............................................................................ 47

6. Titik Ukur .................................................................................. 47

x



7. Silau ........................................................................................... 48

2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................... 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 52

3.1. Lokus Dan Subyek Penelitian .............................................................. 52

2.2.1. Lokus Penelitian ....................................................................... 52

2.2.2. Subyek Penelitian ..................................................................... 52

3.2. Jenis Penelitian...................................................................................... 52

3.3.Variabel, Sampel, Dan Alat Penelitian ................................................. 53

Variabel Penelitian ................................................................................ 53

Sampel ................................................................................................... 53

Alat ........................................................................................................ 54

3.4. Pendekatan Penelitian ........................................................................... 61

3.5. Desain Penelitian ................................................................................. 61

3.6. Data ....................................................................................................... 64

3.7. Analisis ................................................................................................. 66

BAB IV. DESKRIPSI OBYEK KAJIAN ............................................................ 67

4.1. Kondisi Umum Gedung Henricus Constant .................................... 67

4.2. Data Fisik Gedung Henricus Constant ............................................ 70

4.2.1. Double Skin Fasade ........................................................... 73

4.2.2. Bukaan Pada Bangunan ...................................................... 75

4.2.3. Fungsi Ruang ...................................................................... 77

4.2.4. Sumber Cahaya Alami ....................................................... 77

4.2.5. Warna Dan Material Bangunan .......................................... 79

xi



4.2.6. Kualitas Penerangan Alami ............................................... 80

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 92

5.1. Simulasi Pembayangan Pada Double Skin Fasade Gedung Henricus

Constant Dengan Sketchup ....................................................................... 94

5.2. Hasil Pengukuran Lapangan Dan Simulasi Dialux Pada Tingkat

Penerangan Alami Gedung A Henricus Constant ........................ 100

5.2.1. Hasil Pengukuran Tingkat Penerangan Alami ...................... 101

1 Pengukuran Di Ruang A.3.6 Dan Ruang A.3.3 Lantai 3 101

2 Pengukuran Di Ruang A.4.2 Lantai 4 ............................. 108

3 Pengukuran Di Ruang A.5.1, Ruang S2, Dan Toilet Putra

Lantai 5 ............................................................................... 112

4 Perbedaan Pengukuran Di Ruang A.5.1 Lantai 5 Antara

Jendela Terbuka Dengan Jendela Tertutup ...................... 119

5.2.2. Simulasi Dialux Pada Tingkat Penerangan Alami Gedung A

Henricus Constant ............................................................... 120

5.2.3. Simulasi Dialux Pada Hubungan Rasio Bukaan Terhadap

Tingkat Penerangan Alami ................................................ 136

5.2.4. Simulasi Dialux Dengan Membandingkan Gedung HC

Dengan Secondary Skin Dan Tanpa Secondary Skin ......... 138

1 Dengan Secondary Skin ........................................................... 138

2 Dengan Secondary Skin ........................................................... 140

5.2.5. Simulasi Dengan Berbagai Macam Variasi Secondary Skin

..................................................................................................... 142

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 146

GLOSARIUM .................................................................................................... 149

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 150

xii



Daftar Tabel

Tabel II.1. Tabel Tingkat pencahayaan minimum dan renderasi warna yang

direkomendasikan ....................................................................................... 43

Tabel II.2. Tabel Indeks Tingkat Kesilauan .................................................................... 49

Tabel IV.1. Sudut Jatuh Cahaya Matahari Ke Gedung A HC ......................................... 78

Tabel IV.2. Warna Dan Material Gedung A HC ............................................................ 79

Tabel IV.3. Hasil Pengukuran Tingkat Penerangan Alami di Ruang A.3.6, Lt 3 ....... 81






Tabel IV.9. Hasil Pengukuran Tingkat Penerangan Alami Ruang A.5.1 di Lt 5 ......... 88

Tabel IV.10. Hasil Pengukuran Tingkat Penerangan Alami Ruang A.5.1 di Lt 5 ........ 89

Tabel IV.11. Hasil Pengukuran Tingkat Penerangan Alami di ruang S2 di Lt 5 .......... 90

Tabel IV.12. Hasil Pengukuran Tingkat Penerangan Alami di ruang S2 di Lt 5 ........... 90

Tabel V.1. Analisis Pembayangan Pada Gedung A HC .................................................. 95

Tabel V.2. Hasil Pengukuran Tingkat Penerangan Alami Di Ruang A.3.6, Di Lt 3 ............. 104

Tabel V.3. Hasil Pengukuran Tingkat Penerangan Alami di Ruang A.3.6, Lt 3 ........ 105





Tabel V.8. Hasil Pengukuran Tingkat Penerangan Alami Ruang A.5.1 di Lt 5 .......... 114

Tabel V.9. Hasil Pengukuran Tingkat Penerangan Alami Ruang A.5.1 di Lt 5 ........... 115

Tabel V.10. Hasil Pengukuran Tingkat Penerangan Alami di ruang S2 di Lt 5 ........... 116

Tabel V.11. Hasil Pengukuran Tingkat Penerangan Alami di ruang S2 di Lt 5 ............ 117

Tabel V.12. Hasil Pengukuran Tingkat Penerangan Alami Di Toilet Putra Lt 5 ......... 118

Tabel V.12a. Hasil Pengukuran Tingkat Penerangan Alami Dengan Jendela Tertutup

xiii



Dan Terbuka ................................................................................................................................. 120

Tabel V.13. Hasil Simulasi Model Gedung A Henricus Constant Pada Pk 09.00

...................................................................................................................................... 122

Tabel V.14. Hasil Simulasi Model Gedung A Henricus Constant Pada Pk 09.00 ....... 123





Tabel V.19. Hasil Simulasi Model Bangunan Lantai 3 Gedung A Henricus

Constant ................................................................................................... 131


Constant ..................................................................................................... 132


Constant ..................................................................................................... 133

Tabel V.22. Tabel Hasil Simulasi Model Bangunan Di Ruang 48 Lantai 8 Gedung

A Henricus Constant ................................................................................ 134

Tabel V.23. Hasil Simulasi Model Bangunan Lantai 3 Dengan Variasi Lebar

Bukaan Gedung A Henricus Constant ......................................................... 137

Tabel V.24. Hasil Analisis Pada Model Dengan Berbagai Bentuk Secondary Skin

Pada Gedung A Henricus Constant ............................................................ 143

xiv



Daftar Gambar

Gambar I.1. Ragam Secondary Skin Pada Bangunan .................................................. 1

Gambar I.2. Bangunan Al Bahar Tower Di Abudabi Dubai ........................................ 2

Gambar I.3. Rumah Botol Karya Ridwan Kamil ......................................................... 3

Gambar I.4. Perpustakaan Dari Kotak Es Krim ........................................................... 4

Gambar I.5. Bangunan Dengan Double Skin Fasade .................................................. 4

Gambar I.6. Gedung Henricus Constant Unika Soegijopranata Semarang ................. 5

Gambar II.1.Skema Secondary Skin Dan Secondary Skin Pada Gedung Henricus

Constant ..................................................................................................................... 17

Gambar II.2. Diagram mekanisme ventilasi di dalam Double Skin Fasade. ............. 18

Gambar II.3. Double skin fasade pada bangunan gedung .......................................... 19

Gambar II.4. Double skin fasade tipe shaft box ventilated .......................................... 20

Gambar II.5. Double skin fasade tipe ventilasi berbentuk koridor ( corridor type

ventilated ) ............................................................................................. 21

Gambar II.6. Double skin fasade tipe Multi - storey ventilated .................................. 21

Gambar II.7. Double skin fasade tipe Multi - storey louver ventilated ....................... 22

Gambar II.8. Berbagai sistem ventilasi Duble Skin Fasade ........................................ 23

Gambar II.9. Pola secondary skin bangunan sebagai daya tarik estetika..................... 24

Gambar II.10. Pola secondary skin bangunan dari bambu .......................................... 25

Gambar II.11. Pola secondary skin bangunan dari panel kayu .................................... 26

Gambar II.12. Pola secondary skin bangunan dari GRC dan ACP ............................. 26

Gambar II.13. Pola secondary skin bangunan dari Besi Hollow dan Kayu ................. 27

Gambar II.14. Pola secondary skin bangunan dari Rooster dan Batu Bata ................. 27

xv



Gambar II.15. Skema sirkulasi udara di dalam bangunan tropis ............................... 31

Gambar II.16. Skema Secondary Skin ....................................................................... 31

Gambar II.17. Gedung Mesiniaga di Malaysia .......................................................... 33

Gambar II.18. Gedung Kementerian PUPR Di Jakarta .............................................. 35

Gambar II.19. Komponen Faktor Cahaya Siang Hari ................................................. 47

Gambar II.20. Diagram Konstruksi Pencahayaan Alami Ke Dalam Ruang ................ 48

Gambar II.21. Bagan Alur Pikir Penelitian ................................................................. 51

Gambar III.1. Alat Ukur Intensitas Penerangan Luxmeter ........................................ 56

Gambar III.2. Penempatan Alat Ukur Intensitas Penerangan Luxmeter .................... 56

Gambar III.3. Tampilan Layar Aplikasi Dialux ......................................................... 57

Gambar III.3a. Tampilan Layar Fasilitas Constraction Aplikasi Dialux ................... 58

Gambar III.3b. Tampilan Layar Fasilitas Penentuan Tanggal Dan Waktu Perhitungan

Daylight Pada Aplikasi Dialux .......................................................... 58

Gambar III.3c. Tampilan Layar Hasil Kalkulasi Pada Aplikasi Dialux .................... 59

Gambar III.4. Tampilan Layar Aplikasi Sketchup ..................................................... 60

Gambar III.4a. Tampilan Layar Fasilitas Shadows Pada Aplikasi Sketchup ............ 60

Gambar III.4b. Tampilan Layar Hasil Simulasi Pembayangan Pada Aplikasi Sketchup

.................................................................................................................................... 60

Gambar III.5. Contoh Penentuan Titik Ukur Intensitas Penerangan Dengan

Luas Denah Antara 10 m² s/d 100 m² ................................................. 62

Gambar III.6. Penomoran Titik – Titik Pengukuran Pada Ruang Kuliah Gedung A

Henricus Constant ............................................................................... 62

Gambar III.7. Skema Desain Penelitian ..................................................................... 64

Gambar IV.1. Situasi Gedung Henricus Constant ....................................................... 68

Gambar IV.2.Tampak Depan Gedung A Henricus Constant ..................................... 68

xvi



Gambar IV.3. Tampak Bagian Belakang Gedung Henricus Constant ....................... 69

Gambar IV.4. Tampak Depan Gedung B Henricust Constant ................................... 69

Gambar IV.5. Gedung Sport Centre ........................................................................... 70

Gambar IV.6. Denah Lantai 3 Gedung A Henricus Constant .................................... 70



Gambar IV.9. Denah Lantai 6 dan 7 Gedung A Henricus Constant .......................... 71

Gambar IV.10. Denah Lantai 8 Gedung A Henricus Constant .................................. 72

Gambar IV.11. Tampak Depan Dan Model Gedung A Henricus Constant ............... 72

Gambar IV.12. Foto Secondary Skin Gedung A Henricus Constant ......................... 73

Gambar IV.13. Gambar Potongan Gedung A Henricus Constant.............................. 74

Gambar IV.14. Detail Potongan Dinding Dan Secondary Skin Gedung A Henricus

Constant ............................................................................................ 74

Gambar IV.15. Detail Tampak Secondary Skin Gedung A Henricus Constant ........ 75

Gambar IV.16. Detail Unit Jendela Gedung A Henricus Constant ........................... 76

Gambar IV.17. Lay Out Ruang Kuliah Gedung A Henricus Constant ..................... 77

Gambar IV.18. Diagram Stereographic...................................................................... 78

Gambar IV.19. Diagram Sudut Jatuh Cahaya Matahari Pada Gedung A HC ............ 79

Gambar IV.20. Posisi Titik Ukur Tingkat Pencahayaan Alami Lt 3 ......................... 80

Gambar IV.21. Grafik Hasil Pengukuran Tingkat Pencahayaan Alami Lt 3 ( Lux )

.................................................................................................................................... 81


.................................................................................................................................... 82


.................................................................................................................................... 83

xvi

i




.................................................................................................................................... 83

Gambar IV.25. Foto Ruang A.3.6. dan Ruang A.3.3 ................................................. 84

Gambar IV.26. Posisi Titik Ukur Tingkat Pencahayaan Alami Lt 4 ................................ 85

Gambar IV.27. Grafik Hasil Ukur Tingkat Pencahayaan Alami Lt 4 ........................ 85

Gambar IV.28. Grafik Hasil Ukur Tingkat Pencahayaan Alami Lt 4. ....................... 86

Gambar IV.29. Foto Ruang A.4.2. dan Hall lt 4 ........................................................ 87

Gambar IV.30. Posisi Titik Ukur Tingkat Pencahayaan Alami Lt 5 ......................... 88

Gambar IV.31. Grafik Hasil Ukur Tingkat Pencahayaan Alami Lt 5 ............................... 88

Gambar IV.32. Grafik Hasil Pengukuran Tingkat Penerangan Alami Lt 5 ....................... 89



Gambar IV.35. Foto Ruang A.5.1., Ruang S2 , Hall lt 5 dan Toilet Putra Lt 5 ......... 91

Gambar V.1. Posisi Titik Ukur Tingkat Pencahayaan Alami Lt 3 ........................... 102

Gambar V.2. Foto Ruang A.3.6. dan Ruang A.3.3. ................................................. 103

Gambar V.3. Grafik Hasil Pengukuran Tingkat Pencahayaan Alami Di Ruang A.3.6, Di Lt 3

( Lux ) ................................................................................................... 105

Gambar V.4. Grafik Hasil Pengukuran Tingkat Pencahayaan Alami Di Ruang A.3.6

Lt 3 ( Lux ) .......................................................................................... 106


Lt 3 ( Lux ) ......................................................................................... 107


Lt 3 ( Lux ) .......................................................................................... 108

Gambar V.7. Posisi Titik Ukur Tingkat Pencahayaan Alami Lt 4 ........................... 109

Gambar V.8. Grafik Hasil Ukur Tingkat Pencahayaan Alami Lt 4 ......................... 110

Gambar V.9. Grafik Hasil Ukur Tingkat Pencahayaan Alami Lt 4 ........................ 111

xvi

ii



Gambar V.10. Foto Ruang A.4.2. dan Hall lt 4........................................................ 112

Gambar V.11. Posisi Titik Ukur Tingkat Pencahayaan Alami Lt 5 ......................... 113

Gambar V.12. Grafik Hasil Pengukuran Tingkat Penerangan Alami Di Ruang A.5.1,

Lt 5 ...................................................................................................... 114

Gambar V.13. Grafik Hasil Pengukuran Tingkat Penerangan Alami Di Ruang A.5.1,

Lt 5 ...................................................................................................... 115

Gambar V.14. Grafik Hasil Pengukuran Tingkat Penerangan Alami Di Ruang S2Lt 5

.................................................................................................................................. 116

Gambar V.15. Grafik Hasil Pengukuran Tingkat Penerangan Alami Di Ruang S2Lt 5

.................................................................................................................................. 117

Gambar V.16. Grafik Hasil Pengukuran Tingkat Penerangan Alami Di Toilet Putra

Lt 5 ...................................................................................................... 118

Gambar V.17. Foto Ruang A.5.1., Ruang S2 , Hall lt 5 dan Toilet Putra Lt 5 ........ 119

Gambar V.17a. Foto Ruang A.5.1., Ruang S2 , Hall lt 5 dan Toilet Putra Lt 5....... 120

Gambar V.18. Grafik Hasil Simulasi Dengan Dialux Lantai 3 s/d 8 Model Gedung

HC, Pk 09.00. ...................................................................................... 121


HC, Pk 09.00 ....................................................................................... 123

Gambar V.20. Hasil Simulasi Dengan Dialux Pada Lt 4 Gedung A HC Pada Pk 12.00

.......................................................................................................... 124

Gambar V.21 Hasil Simulasi Dengan Dialux Lantai 3 s/d 8 Model Gedung HC,

Pk.12.00 ............................................................................................ 125


HC, Pk.12.00 ..................................................................................... 126


HC, Pk.12.00 ..................................................................................... 127

Gambar V.24. Hasil Simulasi Dengan Dialux Lantai 3 s/d 8 Model Gedung HC,

Pk.15.00 ............................................................................................ 128


HC, Pk.15.00 ..................................................................................... 130

xix




HC, Pk.15.00. .................................................................................... 131


HC, Pk.15.00 ..................................................................................... 132

Gambar V.28. Grafik Hasil Simulasi Dengan Dialux Lantai 5 Model Gedung HC, Pk.

09.00, Pk. 12.00, dan Pk.15.00 ......................................................... 133


09.00, Pk. 12.00, dan Pk.15.00 ......................................................... 134


09.00, Pk. 12.00, dan Pk.15.00 ......................................................... 135

Gambar V.30a. Potongan Hasil Simulasi Dialux Pada Ruang Kuliah. Pk 09.00, pk

12.00 dan pk 15.00 ............................................................................ 135

Gambar V.31. Hasil Simulasi Dengan Dialux Lantai 5 Kaca Lebar Gedung HC

........................................................................................................ 136

Gambar V.32. Hasil Simulasi Dengan Dialux Lantai 5 Existing Gedung HC

.......................................................................................................... 137

Gambar V.33. Grafik Hasil Simulasi Dengan Dialux Lantai 5 Gedung HC ................... 138

Gambar V.34. Hasil Simulasi Dengan Dialux Lantai 5 Existing Gedung HC

.......................................................................................................... 139

Gambar V.35. Hasil Simulasi Dialux Pada Ruang Kuliah Pk 12.00 Dengan Secondary

Skin .................................................................................................. 139

Gambar V.36. Hasil Simulasi Dialux Dengan Profil Intensitas Penerangan Pada Ruang

Kuliah. Pk 12.00 Dengan Secondary Skin ........................................ 140

Gambar V.37. Hasil Simulasi Dialux Pada Ruang Kuliah. Pk 12.00 Tanpa Secondary Skin

.......................................................................................................... 141

Gambar V.38. Hasil Simulasi Dialux Pada Ruang Kuliah. Pk 12.00 Tanpa Secondary Skin

.......................................................................................................... 142

Gambar VI.1. Hasil Simulasi Dengan Dialux Lantai 5 Gedung HC, Antara Existing

Dan Kaca Lebar ................................................................................ 146

Documents

PENGARUH DOUBLE SKIN FASADE PADA KUALITAS …repository.unika.ac.id/21124/1/16.A2.0012 ARISTARKUS EDI MANUB… · ii ii pengaruh double skin fasade pada kualitas penerangan alami