12
PENGARUH EKSTRAK DAUN Cyperus rotundus TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI CABAI MERAH KERITING (Capsicum annuum L.) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: RIZKI ALFIA RAHMAN A420160200 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

PENGARUH EKSTRAK DAUN Cyperus rotundus TERHADAP

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH EKSTRAK DAUN Cyperus rotundus TERHADAP

PENGARUH EKSTRAK DAUN Cyperus rotundus TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI CABAI MERAH KERITING (Capsicum

annuum L.)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh: RIZKI ALFIA RAHMAN

A420160200

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020

Page 2: PENGARUH EKSTRAK DAUN Cyperus rotundus TERHADAP

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH EKSTRAK DAUN Cyperus rotundus TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI CABAI MERAH KERITING (Capsicum annum L.)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

Rizki Alfia Rahman A420160200

Telah diperiksa dan disetujui untuk disetujui oleh :

Dosen Pembimbing

Triastuti Rahayu, S. Si., M. Si. NIDN. 0615027401

Page 3: PENGARUH EKSTRAK DAUN Cyperus rotundus TERHADAP

ii

Page 4: PENGARUH EKSTRAK DAUN Cyperus rotundus TERHADAP

iii

Page 5: PENGARUH EKSTRAK DAUN Cyperus rotundus TERHADAP

1

PENGARUH EKSTRAK DAUN Cyperus rotundus TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI CABAI MERAH KERITING (Capsicum annuum L.)

Abstrak

Rumput teki memiliki kemampuan reproduksi cepat. Dalam ekstraknya mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, saponin, flavonoid, tannin, glikosida, minyak astiri, furochromonees, dan seskueterpenoid, serta IAA (Indole Acetic Acid) dan mampu melarutkan fosfat. Senyawa-senyawa tersebut berperan untuk memacu pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun teki terhadap pertumbuhan biji cabai merah keriting. Metode penelitian adalah metode eksperimen dengan desain RAL pola faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor I: Jenis larutan perendaman (P): ekstrak daun teki (P1) dan kontrol/ ringer (P2) faktor II: Lama perendaman (L): perendaman 30 menit (L1), perendaman 45 menit (L2) dan perendaman 60 menit (L3). Daun rumput teki disterilisasi permukaannya kemudian dihaluskan dengan penambahan larutan ringer 1:1. Selanjutnya ekstrak daun teki tersebut digunakan untuk merendam biji cabai sesuai perlakuan. Parameter penelitian adalah prosentase perkecambahan, tinggi tanaman, jumlah daun, dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosentase perkecambahan perlakuan ekstrak 100% sedangkan kontrol 88%, perlakuan jenis larutan perendaman pada prosentase perkecambahan terdapat perbedaan yang signifikan antara ekstrak dengan kontrol, dan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar tidak ada perbedaan yang signifikan. Dari uji statistic menunjukkan jenis larutan terdapat perbedaan yang signifikan sedangkan pada perlakuan lama perendaman seluruh parameter tidak ada perbedaan yang signifikan antara ekstrak maupun kontrol.

Kata Kunci: rumput teki, ekstrak, pertumbuhan tanaman, cabai merah keriting.

Abstract

Cyperus rotundus has fast reproductive. The extract contains secondary metabolites, namely alkaloids, saponins, flavonoids, tannins, glycosides, essential oils, furochromonees, and sesqueterpenoids, as well as IAA (Indole Acetic Acid) and is able to dissolve phosphate. These compounds play a role in spurring plant growth. This study aims to determine the effect of Cyperus rotundus leaf extract on the growth of curly red chilies seeds. The research method is an experimental method with a factorial RAL design consisting of two factors. Factor I: Type of immersion solution (P): leaf extract (P1) and control / ringer (P2) factor II: Soaking time (L): immersion 30 minutes (L1), immersion 45 minutes (L2) and soaking 60 minutes ( L3). The surface of the nut grass leaves is sterilized and then mashed with the addition of 1: 1 ringer solution. Furthermore, the leaf extract is used to soak the chili seeds according to the treatment. The research parameters were germination percentage, plant height, number of leaves, and root length. The results showed that the germination percentage of the extract treatment was 100% while the control was 88%, the treatment of soaking solution types in the

Page 6: PENGARUH EKSTRAK DAUN Cyperus rotundus TERHADAP

2

germination percentage had a significant difference between the extract and the control, and plant height, number of leaves, number of roots, root length had no significant difference. From the statistical test, it shows that the type of solution has a significant difference, while in the treatment of soaking time all parameters there is no significant difference between the extract and control.

Keywords:Cyperus rotundus, extract, plant growth, curly red chilies. 1. PENDAHULUAN Rumput tekimerupakan tanaman gulma tahunan, tumbuh di dataran rendah sampai

dengan ketinggian 1000 m di atas permukaan laut, merupakan golongan tumbuhan

herba yang banyak ditemukan di tempat beriklim tropis, sub tropis, dan sedang.

Rumput teki termasuk tumbuhan yang memiliki distribusi yang luas, memiliki

kemampuan adaptasi yang tinggi, reproduksi cepat, jumlah berlimpah, dan sulit

dikendalikan pertumbuhannya (Dewi, 2009). Ekstrak rumput tekimemiliki

kandungan senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, saponin, flavonoid, tannin,

glikosida, minyak astiri, furochromones, dan seskueterpenoid (Lawal dan

Adebola, 2009), serta alelokimia yang digunakan untuk biohebrisida alami

(Robinson, 2015).

Secara umum hormon atau zat pengatur tumbuh dapat dibagi dalam tiga

kelompok yaitu auksin, sitokinin, dan giberelin (Dwijoseputro, 2014).Menurut

penelitian Nemoto, (2016) pada rumput teki terdapat kandungan zat pengatur

tumbuh yaitu IAA yang sudah diisolasi yang besimbiosis dengan mikroorganisme

endofit. Mikroorganisme endofit pada jaringan rumput teki juga memiliki

kemampuan dalam melarutkan fosfat yang mampu meningkatkan pertumbuhan

tanaman (Wicaksono,2019).

Siklus kebutuhan cabai di Indonesia meningkat,Untuk mengatasi produksi

cabai yang menurun, dapat dilakukan menggunakan agen hayati. Tindakan

budidaya yang tepat dibutuhkan untuk menjaga produksi hasil cabai tetap stabil

bahkan meningkat yaitu dengan membuat ekstrak tanaman yang dapat menjadi

alternatif sumber ZPT alami dan ramah lingkungan (Warohmah, 2018).

Pada penelitian ini daun rumput teki dibuat dalam bentuk ekstrak dari

daun rumput teki yang sudah disterilisasi permukaannya, kemudian digunakan

Page 7: PENGARUH EKSTRAK DAUN Cyperus rotundus TERHADAP

3

sebagai perlakuan perendaman biji dengan waktu perendaman yang berbeda.

Harapannya kandungan metabolik sekunder yang terdapat pada ekstrak daun teki

dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman biji cabai merah keriting. Berdasarkan

uraian di atas, maka penulis tertarik ingin melakukan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Ekstrak DaunCyperus rotundus terhadap Pertumbuhan Biji Cabai

Merah Keriting (Capsicum annuumL.)”

2. METODE

Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode eksperimental dan

desain rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu

jenis larutan perendaman terdiri dari ekstrak daun teki (P1) dan kontrol (P2).

Faktor kedua yaitu lama perendaman terdiri dari 30 menit (L1), 45 menit (L2), dan

60 menit (L3) dengan 5 kaliulangan.

Prosedur pelaksanaan penelitian diawali dengan tahap persiapan alat,

bahan dan pembuatan ekstrak daun teki, kemudian tahap pelaksanaan perendaman

biji cabai merah keriting, penanaman biji cabai merah keriting pada media kapas,

dan pemeliharaan selama 1 bulan serta pengamatan dengan parameter pengukuran

tinggi tanaman dan jumlah daun setiap minggu. Selanjutnya dilakukan

pengukuran parameter presentase perkecambahan tinggi tanaman, jumlah daun,

panjang akar dan jumlah akar. Untuk mengetahui hasil penelitian pengaruh

mikroorganisme endofitik dari daun teki maka analisis data yang digunakan

peneliti adalah deskriptif kuantitatif. Data yang diperoleh akan dianalisis

menggunakan uji Normalitas dan Homogenitas terlebih dahulu kemudian

dilakukan analisis uji ANOVAduajalan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil penelitian tentang pengaruh ekstrak daun teki ditampilkan pada Tabel 1.

Tabel 1 Rerata Pertumbuhan Cabai Merah Keriting dengan Perlakuan Ekstrak dari Daun Teki

Perlakuan Rerata Pertumbuhan CabaiKeriting

Prosentase perkecambahan (%)

Tinggi tananam (cm)

Jumlah Daun (helai)

Jumlah akar (buah)

Panjang akar (cm)

Page 8: PENGARUH EKSTRAK DAUN Cyperus rotundus TERHADAP

4

Ekstrak 30 100 2,62 2 2 1,48

Ekstrak 45 100 4,3 3 3 4,14

Ekstrak 60 100 3,88 2 2 2,02

Kontrol 30 80 2,26 2 2 1.32

Kontrol 45 86 3,1 2 2 2

Kontrol 60 100 3,7 4 2 1.9

Hasil prosentase menunjukkan data uji statistik pada perlakuan jenis

larutan untuk presentase perkecambahan signifikansinya yaitu 0,00<0,05 maka

H0 ditolak, berarti bahwa terdapat pengaruh jenis larutan ekstrak rumput teki

terhadap pertumbuhan biji cabai merah keriting. Pada penelitian ini hasil

prosentase

perkecambahan pada perlakuan ekstrak pertumbuhan 100%, sedangkan pada

perlakuan kontrol 88% hal ini dipengaruhi adanya faktor biokimia dan fisiologi.

Hal ini sejalan dengan penelitian (Tatipata,2014) menyatakan bahwa secara

biokimia terdapat kandungan aktivitas penghambatan bakteri pathogen dari

ekstrak rumput teki. Aktivitas penghambatan pada umbi rumput teki dipengaruhi

oleh adanya metabolit sekunder, yaitu minyak atsiri (Uthari, 2017). Kualitas

benih juga dipengaruhi secara fisiologis, menurut penelitian Aswort (2015)

adanya faktor imbibisi juga mempengaruhi kualitas benih, menurut penelitian

(Ruliansyah,2017).

Pada hasil perlakuan ekstrak lebih baik dari pada perlakuan kontrol

adalah pada parameter tinggi tanaman, jumlah akar dan panjang akar. Akan

tetapi tidak begitu signifikan. Pada tinggi tanaman tertinggi adalah P1L2

sedangkan terendah pada perlakuan P2L1. Hal ini sejalan dengan penelitian

(Wicaksono, 2019) menyatakan bahwa fungi endofit hasil isolasi dari rumput

teki (Cyperus rotundus L.) memiliki kemampuan dalam menghasilkan IAA.

Kemampuan mikroorganisme endofit disebabkan karena adanya produksi

fitohormon.

Kemudian untuk jumlah akar dan panjang akar yang paling baik pada

perlakuan P1L2, hal ini tidak terlepas dari peran mikroorganisme endofit sebagai

Plant Growth Promoting. Menurut penelitian (Rahmawati, 2012) fungsi hormon

Page 9: PENGARUH EKSTRAK DAUN Cyperus rotundus TERHADAP

5

IAA bagi tanaman antara lain meningkatkan perkembangan sel, merangsang

pembentukan akar baru, memacu pertumbuhan dan meningkatkan aktivitas

enzim. Terdapat faktor lain seperti pada saat panen akar putus, dikarenakan

penanaman biji menggunakan media kapas sedangkan pada akar tanaman cabai

sangat tipis sehingga menyebabkan akar mudah putusPada Gambar 1 dapat

dilihat hasil pertumbuhan tanaman biji cabai merah keriting dengan perlakuan

kontrol (ringer) dan ekstrak daun teki.

A

B Gambar 1. Hasil Pertumbuhan Tanaman Cabai Merah Keriting A Perlakuan

Perlakuan Kontrol Dan B Perlakuan Ekstrak Daun Teki

Jumlah daun pada perlakuan ekstrak dan kontrol memiliki berkisar 3-4

helai daun menunjukkan pengamatan jumlah daun bahwa perlakuan jenis larutan

dan lama perendaman tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan daun

cabai merah keriting. Jumlah daun terbanyak pada perlakuan P2L3. Faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan daun seperti intensitas cahaya, Intensitas cahaya

yang terlalu rendah akan menghasilkan produk fotosintesis yang tidak maksimal,

sedangkan intensitas cahaya yang terlalu tinggi akan berpengaruh terhadap

aktivitas sel-sel stomata daun dalam mengurangi transpirasi sehingga

mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman (Kurniyati, 2010). Unsur

nitrogen sendiri merupakan salah satu unsur pembentuk klorofil dalam tanaman,

dan juga merupakan sumber protein bagi tanaman (GunawanBudiyanto,2009).

Page 10: PENGARUH EKSTRAK DAUN Cyperus rotundus TERHADAP

6

Secara fisik dapat dilihat pada batang dan akar perlakuan ekstrak daun

teki lebih kokoh berwarna kecoklatan sedangkan pada perlakuan kontrol (ringer)

akar dan batang tipis mudah putus. Menurut penelitian (Eliza, 2014) bahwa

bakteri endofitdapat merangsang pertumbuhan akar lateral, akar adventif, akar

primer, dan menghasilkan hormone pertumbuhan perpanjangan akar akan

mendorong berat basah dan kering akar meningkat, yang mengakibatkan

pertumbuhan tanaman lebihbaik.

Kemudian dilakukan uji lanjut hipotesis Pos Hoc Test untuk mengetahui

secara perlakuan mana yang lebih efektif, perlakuan jenis larutan ekstrak daun

teki berpengaruh terhadap semua parameter pertumbuhan cabai dibandingkan

dengan perlakuan kontrol. Sedangkan untuk perlakuan lama perendaman secara

umum tidak berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan biji cabai merah

keriting.

4. PENUTUP Ada pengaruh ekstrak daun teki terhadap pertumbuhan biji cabai merah keriting,

perlakuan paling efektif P1L2 yaitu ekstrak dengan perendaman 45 menit. Untuk

lama perendaman tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan biji cabai

merah keriting. Kemudian pada hasil uji Pos Hoc Test perlakuan P1 (Ekstrak ) lebih

efektif dibandingkan dengan perlakuan P2 (Kontrol), dan pada perlakuan lama

perendaman secara umum tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan biji cabai merah

keriting.

DAFTAR PUSTAKA Anjum, N.and Chandra, R. 2015. “Endophytic Bacteria: Optimizaton of

Isolation Procedure from Various Medicinal Plants and Their Preliminary Characterization”. Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research 8(4):233-238.

Asworth, Suze. 2012Seed to Seed:Seed Saving and GrowingTechniques for Vegetable Gardeners.Seed Savers Exchange, Decorah, IA.

Dewi R (2009)Metode dan karakterseleksi toleransi genotipejagung terhadap cekaman kekeringan. Tesis.FMIPA,Bogor

Page 11: PENGARUH EKSTRAK DAUN Cyperus rotundus TERHADAP

7

Eliza. 2004. Pengendalian Layu Fusarium pada Pisang dengan Bakteri

Perakaran Graminae.[Tesis]. Institut Pertanian Bogor.

Juwita. (2010). Potensi Bakteri Endofit dalam Meningkatkan Ketahanan

Tanaman Kentang (Solanum tuberosum) terhadap Serangan Nematoda Sista Kuning (Globodera rostochiensis). Malang: Universitas Islam NegeriMalang.

Lawal, O.A dan adebola, O. 2009. Chemical composition of the essential oils

ofCyperus Rotundus L. from sout Africa, journal molecules.

Kumiyati,R.2016. Fisiologi Tumbuhan: Metabolit Sekunder dan

PertahananTumbuhan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. UniversitasBrawijaya. 18 hlm.

Priharta. 2008. “Isolasi, Karakterisasi dan Uji Aktifitas Antibiotik Bakteri Endofit dari Tumbuhan Eceng Gondok (Eichornia crassipes) di Danau Maninjau, Sumatera Barat”. Jurnal Farmasi. 4(2): 41-50.

Rahmawati, Ningsih., Nasir, Moh., dan Ariyansyah. 2019. "Pengaruh Pemberian Eceng Gondok (Eichorniacrassipes Solm) Terhadap Laju Pertumbuhan Tanaman Cabai (Capsicumfrutescens L.)". OryzaJurnalPenelitianBiologi. 8(1):21-25.

Ramadhan, Aria Rizki., Oedjijiono., dan Hastuti, Ratih Dewi. 2017. “Efektifitas Bakteri Endofit dan Penambahan Indole Acetic Acid (IAA) dalam Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Padi Oryza sativa L.“. Scripta Biologica. 4(3): 177-181.

Radji, M 2005. “Peranan bioteknologi dan mikroba endofit dalam pengebangan Obat herbal”. Ilmu kefarmasian 113:126.

Rubio A., Hallman, J., Sikora, R.A. 2013. Isolasi Bakteri Endofit pada Tanaman.Jakarta: AgromediaPustaka.

Page 12: PENGARUH EKSTRAK DAUN Cyperus rotundus TERHADAP

8

Ruliansyah, Agus. 2011. Peningkatan Performansi Benih Kacangan Dengan Perlakuan Invigorasi. Jurnal Perkebunan dan Lahan Tropika, 1(2),13-18.

Setyaningsih, D. (2018). Pengaruh Lama Perendaman terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Tanaman Palem Raja. Jurnal Ilmu Pertanian, Kehutanan dan Agroteknologi , 19 (2), 70-75

Tatipata, A. Yudoyono, P., Purwantoro,A., dan W. Mangoendidjojo. 2004.Kajian Aspek Fisiologi dan BiokomiDeteriorasi Benih Kedelai dalamPenyimpanan. Jurnal Ilmu Pertanian.11(2): 76-87. Uthari, F. 2017. Kiat Sukses Bertanam Cabai. Jakarta: Penebar Swadaya.

Wicaksono, Andriana., dan Gusmaini. 2019. “ Potensi Bakteri Endofit yang Diisolasi dari Tanaman Jahe Merah untuk Memacu Pertumbuhan Benih Lada”.BuletinPenelitian Tanaman Rempah dan Obat. 29(1): 37-48.

Widodo. (2019). Peranan Mikroorganisme Endofit dalam Dunia Kesehatan: Kajian Pustaka. Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. 16(1). 21-32.

Zhao. (2012). Efek Fitohormon PGPR terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays). J Agribisnis dan Pengembangan Wilayah , 3 (2),27-35