124
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI TERHADAP KINERJA PERBANKAN DENGAN JENIS PENGGUNAAN KREDIT SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK PERSERO DI INDONESIA SELAMA TAHUN 2002-2014 Oleh: Ajeng Raafi’udiyah Na’imah 1112081000056 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437H/2016M

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI

TERHADAP KINERJA PERBANKAN DENGAN JENIS PENGGUNAAN

KREDIT SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK PERSERO

DI INDONESIA SELAMA TAHUN 2002-2014

Oleh:

Ajeng Raafi’udiyah Na’imah

1112081000056

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437H/2016M

Page 2: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

i

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI

TERHADAP KINERJA PERBANKAN DENGAN JENIS PENGGUNAAN

KREDIT SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK PERSERO

DI INDONESIA SELAMA TAHUN 2002-2014

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Ajeng Raafi’udiyah Na’imah

NIM: 1112081000056

Di Bawah Bimbingan

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437H/2016M

Page 3: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa, 21 Juni 2016 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Ajeng Raafi’udiyah Na’imah

2. NIM : 1112081000056

3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)

4. Judul Skripsi : “Pengaruh Faktor Fundamental Makroekonomi terhadap

Kinerja Perbankan dengan Jenis Penggunaan Kredit Sebagai Variabel

Intervening pada Bank Persero di Indonesia Selama Tahun 2002-2014”

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 4: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis, 14 April 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Ajeng Raafi’udiyah Na’imah

2. NIM : 1112081000056

3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)

4. Judul Skripsi : “Pengaruh Faktor Fundamental Makroekonomi terhadap

Kinerja Perbankan dengan Jenis Penggunaan Kredit Sebagai Variabel

Intervening pada Bank Persero di Indonesia Selama Tahun 2002-2014”

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 14 April 2016

Page 5: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

iv

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Page 6: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Ajeng Raafi’udiyah Na’imah

2. Tempat & Tgl.

Lahir

: Depok, 8 Mei 1994

3. Agama : Islam

4. Alamat : Jl. PGRI I NO. 2 RT 04/13 Kemiri Muka,

Beji, Depok, Jawa Barat 16423

5. Telp/HP : 085695646504

6. E-mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

2000-2006 : SDN Depok Baru I

2006-2009 : MTs Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta

2009-2012 : MA Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta

2012-2016 : S1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

2011-2012 : Anggota Bidang Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kota

Yogyakarta

2013-2014 : Anggota Bidang Keagamaan Himpunan Mahasiswa

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

2014-2015 : Anggota Bidang Ekonomi Kreatif Dewan Eksekutif

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Page 7: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

vi

Abstract

This study aimed to analyze the influence of macroeconomic fundamentals

on bank performance with the type of use of credit as an intervening variable.

This study used a sample of state banks with the monthly data for 13 years ie from

2002 to 2014. The statistical methods used in this research isthe Structural

Equation Modelling (SEM). The results showed that the fundamental

macroeconomic factors significantly influence the type of credit use; types of

credit use significant effect on the performance of banks, the fundamental

macroeconomic factors have a significant effect on bank performance; and types

of credit use to become an intervening variable positively reinforcing.

Keywords: macroeconomic fundamentals, types of credit use, bank’s

performance

Page 8: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

vii

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor fundamental

makroekonomi terhadap kinerja perbankan dengan jenis penggunaan kredit

sebagai variabel intervening. Penelitian ini menggunakan sampel bank persero

dengan data bulanan selama 13 tahun yaitu dari tahun 2002 sampai dengan 2014.

Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation

Modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor fundamental

makroekonomi berpengaruh signifikan terhadap jenis penggunaan kredit; jenis

penggunaan kredit berpengaruh signifikan terhadap kinerja perbankan, faktor

fundamental makroekonomi berpengaruh signifikan terhadap kinerja perbankan;

dan jenis penggunaan kredit mampu menjadi variabel intervening yang

menguatkan secara positif.

Kata kunci: faktor fundamental makroekonomi, jenis penggunaan kredit,

kinerja perbankan

Page 9: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya, yang telah

memberikan nikmat, iman, sehat, serta Islam. Cukup bagiku Allah sebagai

penolong dan pelindung. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada

Rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Hanya dengan segala kebesaran-Nya dan atas kehendak-Nya pula sehingga

peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Pengaruh Faktor

Fundamental Makroekonomi terhadap Kinerja Perbankan dengan Jenis

Penggunaan Kredit sebagai Variabel Intervening pada Bank Persero di Indonesia

Selama Tahun 2002-2014”.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan

tanpa dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orangtua dan semua kakakku atas dukungan, motivasi, doa dan kasih

sayang yang telah diberikan.

2. Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Titi Dewi Warninda, M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah membantu

kelancaran studi penulis dan memberikan izin penelitian.

4. Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah

bersedia membimbing, memberikan banyak ilmu dan solusi pada setiap

permasalahan dan kesulitan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Faizul Mubarok, MM., selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah

bersedia membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Page 10: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

ix

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan pengetahuan dan ilmu yang sangat bermanfaat selama masa

perkuliahan.

7. Sahabat pemberi semangat yang selalu mengingatkan dan berlomba dalam

melakukan kebaikan. Terimakasih untuk semua dukungan dan bantuannya.

8. Sahabat–sahabat saya, Anggita, Devi, Kiki, Laily, Mahda, Nisa, Oby, Syifa

dan Wilda. Terima kasih telah menemani, saling memberikan semangat dan

dukungan selama kuliah bersama.

9. Seluruh teman saya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis terutama di Jurusan

Manajemen dan teman–teman di kelas keuangan angkatan 2012. Terima

kasih untuk kebersamaan selama ini.

10. Kepada semua pihak yang telah membantu dari awal penulisan hingga

skripsi ini selesai, yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Saya ucapkan

terima kasih. Semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki peneliti.

Oleh karena itu, peneliti mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang

membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang manajemen pemasaran.

Jakarta, 25 Mei 2016

Peneliti

Page 11: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................................... iv

KEASLIAN KARYA ILMIAH ......................................................................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................................ v

Abstract .............................................................................................................................. vi

Abstrak .............................................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xv

BAB I .................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 13

C. Pembatasan Masalah ............................................................................................. 14

D. Rumusan Masalah ................................................................................................. 15

E. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 15

F. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 16

BAB II ............................................................................................................................... 17

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................... 17

A. Bank ...................................................................................................................... 17

1. Pengertian Bank ................................................................................................ 17

Page 12: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

xi

2. Fungsi Bank ...................................................................................................... 18

3. Jenis-jenis Bank ................................................................................................ 20

4. Kinerja Perbankan ............................................................................................. 23

B. Kredit .................................................................................................................... 34

1. Pengertian Kredit .............................................................................................. 34

2. Unsur-unsur Kredit ........................................................................................... 35

3. Jenis Penggunaan Kredit ................................................................................... 36

C. Faktor Fundamental Makroekonomi ..................................................................... 37

1. Inflasi ................................................................................................................ 37

2. Tingkat Suku Bunga ......................................................................................... 40

3. Nilai Tukar/Kurs ............................................................................................... 42

D. Hubungan Faktor Fundamental Makroekonomi terhadap Jenis Penggunaan Kredit

……………………………………………………………………………………44

E. Hubungan Jenis Penggunaan Kredit terhadap Kinerja Perbankan ........................ 45

F. Hubungan Faktor Fundamental Makroekonomi terhadap Kinerja Perbankan ...... 46

G. Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................................ 47

H. Kerangka Berfikir ............................................................................................. 52

I. Hipotesis Penelitian .............................................................................................. 53

BAB III ............................................................................................................................. 54

METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................................ 54

A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................................... 54

B. Metode Penentuan Sampel .................................................................................... 54

C. Metode Pengumpulan Data ................................................................................... 55

D. Metode Analisis Data ............................................................................................ 55

1. Menentukan Degree of Freedom ...................................................................... 55

2. Melakukan Estimasi .......................................................................................... 56

3. Uji Kecocokan .................................................................................................. 57

Page 13: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

xii

4. Analisis Structural Equation Modelling (SEM) ............................................... 59

E. Operasional Variabel Penelitian ............................................................................ 59

BAB IV ............................................................................................................................. 61

ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................................................. 61

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................................... 61

B. Analisis dan Pembahasan ...................................................................................... 72

1. Analisis Kecocokan Keseluruhan Model .......................................................... 73

2. Analisis Model Pengukuran .............................................................................. 75

3. Pengujian Hipotesis .......................................................................................... 83

BAB V .............................................................................................................................. 88

PENUTUP ........................................................................................................................ 88

A. Simpulan ............................................................................................................... 88

B. Implikasi ............................................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 91

LAMPIRAN ...................................................................................................................... 95

Page 14: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matriks Peringkat Komposit ................................................................. 33

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 47

Tabel 3.1 Rasio Kinerja Perbankan ....................................................................... 60

Tabel 4.1 Uji Kecocokan Model 74

Tabel 4.2 Pengujian Hipotesis .............................................................................. 83

Page 15: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Jenis Penggunaan Kredit Bank Persero Tahun 2002-2014 ................. 2

Gambar 1.2 Kinerja Keuangan Bank Persero Tahun 2002-2014 ............................ 4

Gambar 1.3 Pergerakan Inflasi Indonesia Tahun 2002-2014 .................................. 6

Gambar 1.4 Pergerakan Nilai Kurs Tahun 2002-2014............................................ 7

Gambar 1.5 Pergerakan BI Rate Tahun 2002-2014 ................................................ 8

Gambar 1.6 Jumlah Laba Bersih Perbankan Menurut Kelompok Bank (dalam

Milyar Rupiah) ...................................................................................................... 12

Gambar 4.1 Uji t 76

Gambar 4.2 Estimate (Loading Factor) ................................................................ 78

Page 16: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Output LISREL (Sebelum Modifikasi) ............................................. 95

Lampiran 2 Output LISREL (Setelah Modifikasi).............................................. 101

Page 17: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank merupakan lembaga keuangan yang tidak asing lagi di

masyarakat, karena bank menyediakan berbagai jasa pelayanan keuangan

yang dibutuhkan oleh masyarakat. Bank merupakan lembaga keuangan

yang memegang peranan penting dalam sistem perekonomian. Hal ini

karena dalam aktifitasnya, bank memiliki tiga kegiatan utama bank yaitu

menghimpun dana dalam bentuk tabungan, menyalurkan dana dalam bentuk

kredit dan memberikan jasa bank lainnya.

Kasmir (2012:13), kegiatan pokok perbankan adalah menghimpun dan

menyalurkan dana. Maksud dari menyalurkan dana adalah perbankan akan

melemparkan kembali dana yang diperoleh lewat simpanan giro, tabungan

dan deposito ke masyarakat dalam bentuk pinjaman (kredit). Kegiatan

penyaluran dana ini dikenal juga dengan istilah Lending. Bentuk kredit yang

diberikan adalah kredit investasi, kredit modal kerja dan kredit konsumsi.

Berdasarkan Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia yang dikeluarkan

oleh Bank Indonesia (BI) memperlihatkan suku bunga pinjaman bank

persero dari jenis penggunaannya selama 15 tahun menunjukkan pergerakan

pertumbuhan yang berbeda di setiap tahunnya (gambar 1.1).Pada tahun

2014 pertumbuhan kedit investasi (KI) naik sebesar 11,24% lebih tinggi

dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 10,39%, kredit konsumsi (KK)

Page 18: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

2

naik sebesar 12,16% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar

11,92% dan kredit modal kerja (KMK) naik sebesar 12,32% lebih tinggi

dibandingkan tahun 2013 sebesar 11,79%. (sumber: bi.go.id)

Gambar 1.1

Jenis Penggunaan Kredit Bank Persero Tahun 2002-2014

Sumber: Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (www.bi.go.id)

Keuntungan utama perbankan diperoleh dari selisih bunga simpanan

yang diberikan kepada penyimpan dengan bunga pinjaman atau kredit yang

di salurkan. Keuntungan selisih bunga ini dikenal dengan istilah spread

based. Dimana keuntungan tersebut dipengaruhi oleh besar kecilnya kondisi

perkembangan berbagai jenis tingkat suku bunga yang ditawarkan yang

pada akhirnya akan berdampak pada kinerja perbankan.

Tinggi rendahnya tingkat suku bunga akan berdampak pada kinerja

keuangan perbankan. Jika bank meningkatkan tingkat suku bunga dalam

penyaluran kredit dan apabila dalam penyalurannya tidak efisien maka hal

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Jenis Penggunaan Kredit

KMK

KI

KK

Page 19: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

3

ini bisa menimbulkan kredit macet atau non performing loan (NPL).

Tingginya NPL menyebabkan tingginya biaya operasional bank yang

kemudian berpotensi menurunkan laba bank yang dapat diukur dengan

return on asset (ROA) dan net interest margin (NIM). Hal ini tentu akan

berdampak pada kurangnya kemampuan bank untuk meningkatkan

modalnya yang dicerminkan melalui capital adequacy ratio (CAR). Tinggi

rendahnya tingkat suku bunga juga akan berpengaruh terhadap komposisi

jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat

dan modal sendiri yang digunakan yang diukur dengan Loan to Deposit

Ratio (LDR).

Berdasarkan Laporan Perekonomian Indonesia tahun 2014 yang

dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) memperlihatkan kredit perbankan

tumbuh melambat menjadi 11,6% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar

21,6% sejalan dengan perlambatan ekonomi domestik. Sedangkan

berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia tahun 2014, profitabilitas dan

efisiensi perbankan pada bank persero meningkat yang tercermin pada rasio

Return On Asset (ROA) tahun 2014 sebesar 3,69% lebih tinggi

dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 3,67%. Akan tetapi, rasio Net

Interest Margin (NIM) turun sebesar 5,13% lebih rendah dibandingkan

dengan tahun 2013 sebesar 5,77%. Di tengah kondisi seperti ini, ketahanan

perbankan nasional tetap meningkat. Hal ini tercermin dari modal bank

persero pada tahun 2014 yang meningkat menjadiRp. 226.675

milyardibandingkan dengan tahun 2013 sebesarRp. 192.073 milyar. Adapun

Page 20: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

4

dari sisi rasio kecukupan modal (CAR) meningkat menjadi 17,44%

dibandingkan tahun 2013 sebesar 17,05%. Artinya, CAR bank persero

memenuhi CAR profil risiko karena berdasarkan hasil stress test risiko

pasar menunjukkan bahwa CAR industri bank persero masih berada di atas

14%. Selain itu, hasil stress test risiko kredit juga menunjukkan bahwa

secara industri NPL gross masih di bawah batas aman 5% setelah tahun

2000 hingga 2007 selalu diatas 5%. (sumber: bi.go.id)

Gambar 1.2

Kinerja Keuangan Bank Persero tahun 2002-2014

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (www.bi.go.id)

Setiap bank dalam periode tertentu pasti akan melaporkan seluruh

kegiatan keuangannya. Laporan keuangan bertujuan memberikan informasi

keuangan perusahaan untuk pihak-pihak yang berkepentingan dalam

perbankan tersebut karena laporan keuangan adalah kondisi bank yang

sesungguhnya, termasuk kelemahan dan kekuatan. Selain itu laporan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Kinerja Bank Persero

NPL

LDR

ROA

NIM

CAR

Page 21: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

5

keuangan juga bertujuan menilai kinerja manajemen bank yang

bersangkutan.

Oleh karena itu, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia nomor

13/1/PBI/2011 mengenai penilaian tingkat kesehatan bank umum, bank

diminta untuk menjaga tingkat kesehatan perbankan mereka. Karena kinerja

perbankan akan tercermin dalam rasio kesehatannya. Hal tersebut dapat

diukur melalui metode RGEC yaitu Risk, Good Corporate Governance,

Earnings, dan Capital.

Suku bunga jenis penggunaan kredit diantaranya suku bunga kredit

modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi yang ditawarkan ke

masyarakat ditentukan oleh besar kecilnya tingkat suku bunga Bank

Indonesia. Oleh karena itu, suku bunga jenis penggunaan kredit tersebut

akan berpengaruh terhadap kinerja operasional bank yang dapat

direfleksikan melalui profil risiko, profil laba dan profil permodalan.

Faktor fundamental makro merupakan faktor fundamental negara

yang disebut juga faktor eksternal perusahaan. Faktor ini sangat luas

cakupannya seperti faktor ekonomi, lingkungan, pendidikan, sosial, budaya

dan lain-lain. Menurut Bambang (2010:83), faktor-faktor tersebut tidak

dapat dikendalikan oleh perusahaan namun pengaruhnya sangat besar jika

terjadi perubahan. Kondisi makroekonomi diantaranya inflasi, tingkat bunga

dan nilai kurs akan memengaruhi kinerja perbankan. Hal ini disebabkan

karena ukuran baik atau tidaknya kinerja perbankan tergantung dari kondisi

makroekonomi pada saat itu. Kondisi tersebut adalah apabila terlalu banyak

Page 22: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

6

uang yang masuk ke masyarakat maka akan menimbulkan keinginan

masyarakat untuk membelanjakan uangnya, namun jumlah barang yang

tidak seimbang dengan permintaan pasar menyebabkan harga barang naik

sehingga terjadi inflasi serta apabila hal ini terjadi terus menerus dan dalam

jangka waktu yang cukup lama, maka dapat memengaruhi kondisi

perekonomian dengan semakin merosotnya nilai riil (intrinsik mata uang

suatu negara).

Gambar 1.3

Perkembangan Inflasi Indonesia Tahun 2002-2014

Sumber: www.bi.go.id

Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa tingkat inflasi selama tiga

belas tahun cukup fluktuatif dengan besaran rata-rata 7,56%.Tingkat paling

rendah adalah sebesar 4,28% pada tahun 2012 dan tingkat paling tinggi

adalah sebesar 13,33% pada tahun 2006.

0

2

4

6

8

10

12

14

INFLASI

INF

Page 23: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

7

Gambar 1.4

Pergerakan Nilai Kurs Tahun 2002-2014

Sumber: Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (www.bi.go.id)

Pada gambar diatas dapat terlihat bahwa setiap tahunnya selama tiga

belas tahun, nilai rupiah terhadap dolar mengalami apresiasi dan depresiasi

yang berbeda setiap tahunnya. Apresiasi rupiah tertinggi berada pada tahun

2003 sebesar Rp. 8.571 dan depresiasi rupiah tertinggi berada pada tahun

2014 sebesar Rp. 11.885.

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

NILAI KURS

KURS

Page 24: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

8

Gambar 1.5

Pergerakan BI rate Tahun 2002-2014

Sumber: www.bi.go.id

Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa tingkat BI rate selama tiga

belas tahun cukup fluktuatif dengan besaran rata-rata 8,5%.Tingkat paling

rendah adalah sebesar 6,5% pada tahun 2010 dan tingkat paling tinggi

adalah sebesar 14,95% pada tahun 2002.

Menurut Tuckman (1988) dalam Sugiyono (2011:39), variabel

intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan

yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini

merupakan variabel penyela antara variabel independen dengan variabel

dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi

berubahnya atau timbulnya variabel dependen.

Dalam penelitian ini, jenis peggunaan kredit digunakan sebagai

variabel intervening dimana jenis penggunaan kredit mampu mempengaruhi

0

2

4

6

8

10

12

14

16

BI RATE

BI RATE

Page 25: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

9

hubungan faktor fundamental makroekonomi dengan kinerja perbankan.

Jadi berdasarkan penjelasan tersebut, maka suku bunga jenis penggunaan

kredit merupakan variabel intervening yang berpengaruh dan berperan

dalam faktor-faktor makroekonomi (inflasi, tingkat bunga dan nilai kurs)

memengaruhi kinerja perbankan (NPL, LDR, ROA, NIM, CAR).

Harmono (2012), dalam penelitiannya memperlihatkan inter-

korelasional antar dimensi keuangan, yang mampu menjelaskan fenomena

masalah yang terjadi dipraktik. Dalam hal ini, faktor fundamental makro

yang dindikasi melalui nilai kurs, BI rate, dan tingkat inflasi, berpengaruh

terhadap kinerja bank. Namun peran variabel skim bunga kredit yang

dindikasi melalui skim bunga kredit modal kerja, bunga kredit investasi, dan

bunga kredit konsumsi mampu memediasi yang menguatkan namun bersifat

negatif terhadap kinerja bank, dalam hal ini kinerja bank menggunakan

indikator CAMEL (Capital, Asset, Management, Earning, dan Liquidity)

yang sering digunakan Bank Indonesia dalam menilai tingkat kesehatan

bank, ternyata yang signifikan berkontribusi terhadap kinerja bank hanya

variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Return on Assets (ROA).

Marcello dan Tiziano (2011), dalam penelitiannya menguji pengaruh

makroekonomi terhadap kualitas kredit selama tahun 1990-2010 (kuartal)

pada Bank Italia. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa: i) kualitas

pinjaman untuk rumah tangga dan perusahaan dapat dijelaskan oleh

sejumlah kecil variabel makroekonomi terutama yang berkaitan dengan

keadaan umum perekonomian, biaya pinjaman dan beban utang; ii)

Page 26: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

10

perubahan kondisi makroekonomi secara umum mempengaruhi kualitas

kredit dengan lag; dan iii) out-of-sampel akurasi prediksi dari model ini

cukup memuaskan dan terbukti menjadi kuat untuk krisis keuangan baru-

baru ini.

Guglielmo et al (2013), dalam penelitiannya juga menguji pengaruh

makroekonomi terhadap kualitas kredit selama krisis 2008-2012 pada Bank

Italia. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa efek dari guncangan

permanen untuk kredit macet dari kelebihan jumlah kredit adalah signifikan

dan tetap untuk kredit macet perusahaan, tetapi tidak untuk kredit macet

rumah tangga pinjaman yang lebih efisien.

Dimitrios et al (2010), dalam penelitiannya menguji pengaruh

makroekonomi terhadap NPL dengan membandingkan tiga jenis pinjaman

yaitu KPR, bisnis dan konsumen dalam sistem perbankan Yunani. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa NPL dalam sistem perbankan Yunani

dapat dijelaskan terutama oleh fundamental makro (GDP, pengangguran,

suku bunga) dan kualitas manajemen. Perbedaan dampak kuantitatif faktor

makroekonomi antara jenis pinjaman yang jelas dengan hipotek non-

performing menjadi sedikit responsif terhadap perubahan kondisi

makroekonomi.

Lucas dan Anne (2010), dalam penelitiannya menguji pengaruh

perkembangan ekonomi makro pada kinerja, kualitas kredit dan perilaku

pinjaman bank di Kenya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa perilaku

bank sangat dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi makro.

Page 27: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

11

Fadzlan dan Muzafar (2010), dalam penelitiannya menguji dampak

krisis keuangan terhadap kinerja bank di Indonesia dimana peneliti akan

melihat faktor-faktor penentu profitabilitas perbankan Indonesia. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa krisis Asia berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap profitabilitas perbankan Indonesia, bank-bank Indonesia

relatif menguntungkan selama pra-krisis dibanding pasca dan periode krisis.

Claudiu (2015), dalam penelitiannya menguji pengaruh tingkat

kesehatan keuangan terhadap profitabilitas bank. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa kapitalisasi bank, likuiditas dan suku bunga margin

positif mempengaruhi profitabilitas bank, sedangkan kredit macet dan non-

interest expense memiliki dampak negatif.

Berdasarkan hal diatas penelitian ini dimaksudkan untuk menguji

pengaruh dari faktor fundamental makroekonomi yang diproksi dengan

inflasi, tingkat bunga dan nilai kurs dalam memengaruhi kinerja perbankan

yang diproksi dengan metode RGEC (Risk, Good Corporate Governace,

Earning, dan Capital) sesuai peraturan Bank Indonesia nomor

13/1/PBI/2011 mengenai penilaian tingkat kesehatan bank umum dengan

variabel intervening jenis penggunaan kredit. Konsep pengaruh antar

variabel dalam penelitian ini adalah pengaruh berjenjang, dengan

menempatkan jenis penggunaan kredit sebagai intervening.

Dalam penelitian ini peneliti memilih bank persero sebagai sebagai

sampel. Yang termasuk dalam bank persero adalah Bank Mandiri, Bank

Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Tabungan

Page 28: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

12

Negara (BTN). Alasan pemilihan sampel ini adalah karena bank persero

adalah bank umum yang memiliki laba bersih paling besar dibanding

dengan bank lainnya pada tahun 2010-2014 (gambar 1.6).

Gambar 1.6

Jumlah Laba Bersih Perbankan Menurut Kelompok Bank (dalam

Milyar Rupiah)

Sumber: www.bi.go.id

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Harmono

(2012), penelitian ini dilakukan dalam tahun yang lebih lama, yaitu tiga

belas tahun karena sebuah metode Structural Equation Modelling (SEM)

akan efektif pada jumlah sampel antara 150 data sampai 400 data (Singgih,

2015:72). Selain itu, indikator penilaian kinerja perbankan yang digunakan

adalah indikator RGEC (Risk, Good Corporate Governance, Earning, dan

Capital) sesuai peraturan Bank Indonesia nomor 13/1/PBI/2011. Akan

tetapi pemusatan penelitian adalah kepada bank persero sebagai sampel

penelitian.

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

2010 2011 2012 2013 2014

Laba Bersih Perbankan

Bank Persero

BUSN Devisa

BUSN Non Devisa

BPD

Bank Campuran

Bank Asing

Page 29: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

13

Oleh karena itu, maka penulis mengambil judul skripsi: “Pengaruh

Faktor Fundamental Makroekonomi terhadap Kinerja Perbankan

dengan Jenis Penggunaan Kredit sebagai Variabel Intervening pada

Bank Persero di Indonesia Selama Tahun 2002-2014.”

B. Identifikasi Masalah

1. Dalam membeli saham suatu perusahaan, investor akan melakukan

berbagai pertimbangan. Salah satu pertimbangannya adalah laporan

keuangan perusahaan dan faktor fundamental makro ekonomi. Jika

laporan keuangan perusahaan bagus dan keadaan fundamental makro

ekonomi stabil, investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut.

2. Tingkat bunga kredit yang ditawarkan oleh bank merupakan salah satu

pertimbangan konsumen yang akan melakukan pinjaman. Artinya,

tingkat bunga kredit akan menjadi acuan konsumen dimana tingkat

bunga kredit ini menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan.

Besarnya tingkat bunga kredit yang ditawarkan bank akan menjadi

pertimbangan dalam memutuskan apakah konsumen akan melakukan

kontrak utang dengan bank atau tidak. Hal ini akan berpengaruh

terhadap kinerja bank yang bersangkutan. Selain itu, dalam transaksi

pemberian kredit baik masyarakat maupun bank tentunya akan

mempertimbangkan kondisi faktor fundamental makro ekonomi yaitu

inflasi, kurs dan BI rate.

3. Dalam memberikan jaminan kepada para nasabah, bank juga akan

memikirkan risiko kredit yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Hal ini

Page 30: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

14

dikarenakan seluruh rangkaian kredit baik penjualan maupun

pengembalian kredit akan berpengaruh terhadap kinerja perbankan.

4. Bank Indonesia sebagai bank sentral memiliki wewenang untuk

menentukan tingkat suku bunga di Indonesia serta mengendalikan

inflasi melalui kebijakan moneter. Hal ini akan menjadi acuan oleh

perbankan dalam menentukan tingkat bunga kredit yang akan

ditawarkan kepada nasabah. Tingkat bunga kredit yang ditawarkan

akan berpengaruh terhadap kegiatan perbankan, dimana selanjutnya

akan berpengaruh juga terhadap kinerja perbankan.

5. Jika ada keseimbangan antara banyaknya kredit yang disalurkan

kepada nasabah dengan pengembalian kredit yang tepat waktu maka

akan menghasilkan NPL, LDR, ROA, NIM, dan CAR yang baik pada

perbankan.

C. Pembatasan Masalah

1. Penelitian hanya dilakukan pada bank persero

2. Penelitian dilakukan pada tahun 2002-2014

3. Faktor fundamental makroekonomi yang digunakan adalah inflasi,

nilai kurs dan BI rate

4. Kinerja perbankan diukur menggunakan indikator RGEC (Risk, Good

Corporate Governance, Earning dan Capital), akan tetapi peneliti

hanya menggunakan beberapa rasio. Selain itu peneliti tidak

mengambil Good Corporate Governance untuk menilai kinerja

perbankan.

Page 31: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

15

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruhfaktor fundamental makroekonomi terhadap jenis

penggunaan kredit

2. Bagaimana pengaruh jenis penggunaan kredit terhadap kinerja

perbankan

3. Bagaimana pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap

kinerja perbankan

4. Bagaimana jenis penggunaan kredit berperan sebagai variabel

intervening terhadap faktor fundamental makroekonomi dalam

memengaruhi kinerja perbankan

E. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis pengaruhfaktor fundamental makroekonomi terhadap

jenis penggunaan kredit

2. Menganalisis pengaruh jenis penggunaan kredit terhadap kinerja

perbankan

3. Menganalisis pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap

kinerja perbankan

4. Menganalisisperan jenis penggunaan kredit sebagai variabel

intervening dalam faktor fundamental makroekonomi memengaruhi

kinerja perbankan

Page 32: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

16

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi pemerintah, sebagai masukan dan bahan pertimbangan untuk

pengambilan kebijakan ekonomi makro yang mendukung industri

perbankan

2. Bagi perbankan, sebagai acuan untuk menjalankan perusahaan di

masa yang akan datang

3. Bagi masyarakat, sebagai bahan bacaan dan tambahan ilmu

pengetahuan

4. Bagi penulis, sebagai sarana belajar untuk mengetahui sejauh mana

teori yang dapat diterapkan dalam praktik juga menambah

pengetahuan penulis

Page 33: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Bank

1. Pengertian Bank

Dalam keseharian, kita mengetahui bahwa bank merupakan

lembaga keuangan yang memediasi pembayaran, memberikan

pinjaman dan mengambil simpanan dari masyarakat. Akan tetapi,

pengertian bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998

tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan adalah “Badan usaha

yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak”.

Menurut Mishkin (2010:7), bank adalah lembaga keuangan yang

menerima deposito dan memberikan pinjaman. Termasuk di bawah

bank jangka yang perusahaan seperti bank komersial, asosiasi simpan

pinjam, bank tabungan bersama, dan serikat kredit.

Dari definisi tersebut dapat terlihat bahwa kegiatan utama bank

yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa

lainnya. Menghimpun dana, yaitu bank mencari dana dengan cara

membeli dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan. Menyalurkan

dana, yaitu melemparkan kembali dana yang diperoleh dari simpanan

Page 34: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

18

ke masyarakat dalam bentuk pinjaman (kredit). Memberikan jasa

lainnya, yaitu jasa yang diberikan untuk mendukung kelancaran

kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. (Kasmir, 2012:13-15)

2. Fungsi Bank

Secara spesifik fungsi bank seperti yang dikemukakan oleh

Budisantoso dan Triandaru (2006:9) sebagai berikut:

a. Agent of Trust (Jasa dengan Kepercayaan)

Dasar utama perbankan adalah trust atau kepercayaan,

baik dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran dana.

Masyarakat mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi

unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak

akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan

baik oleh bank. Pihak bank sendiri akan mau menempatkan atau

menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat dengan

dilandasi unsur kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa debitur

tidak akan menyalahgunakan pinjaman, debitur akan

mempunyai kemampuan untuk membayar pada saat jatuh

tempo, dan juga bank percaya bahwa debitur mempunyai niat

baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya

pada saat jatuh tempo.

b. Agent of Development (Jasa untuk Pembangunan)

Sektor dalam kegiatan perekonomian masyarakat yaitu

sektor moneter dan sektor riil. Kedua sektor tersebut tidak dapat

Page 35: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

19

dipisahkan, karena keduanya saling berinteraksi dan saling

mempengaruhi satu dengan yang lain. Sektor riil tidak akan

bekinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja

dengan baik. Tugas bank sebagai penghimpun dan penyaluran

dana sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian

di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat

melakukan investasi, distribusi, dan juga konsumsi barang dan

jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi, distribusi dan

konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang.

Kelancaran kegiatan investasi, distribusi dan konsumsi ini tidak

lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu

masyarakat.

c. Agent of Service (Jasa Pelayanan)

Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan

penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa

perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa-jasa yang

ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan

perekonomian masyarakat secara umum. Jasa-jasa bank ini

antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, jasa penitipan

barang berharga, jasa pemberian jaminan bank, dan jasa

penyelesaian tagihan.

Page 36: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

20

3. Jenis-jenis Bank

Kasmir (2012:22) membagi jenis-jenis bank dalam beberapa

segi, yaitu:

a. Dilihat dari Segi Fungsinya

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998,

maka jenis perbankan terdiri dari dua jenis bank, yaitu:

1) Bank Umum

Pengertian bank umum sesuai dengan Undang-

Undang Nomor 10 Tahun 1998 adalah “bank yang

melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau

berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.”

Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti

dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada dan

operasi dapat dilakukan di semua wilayah.

2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Pengertian bank umum sesuai dengan Undang-

Undang Nomor 10 Tahun 1998 adalah “bank yang

melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau

berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.”

Kegiatan BPR jauh lebih sempit dibandingkan

kegiatan bank umum. Kegiatan BPR hanya meliputi

Page 37: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

21

kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana saja, bahkan

dalam menghimpun dana BPR dilarang untuk menerima

simpanan giro. Begitu pula dalam jangkauan wilayah

operasi, BPR dibatasi dalam wilayah-wilayah tertentu saja.

b. Dilihat dari Segi Kepemilikannya

1) Bank milik pemerintah

Di mana baik akta pendirian maupun modalnya

dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan

bank ini dimiliki oleh pemerintah pula. Bank yang termasuk

dalam milik pemerintah adalah BNI, BRI, BTN dan Bank

Mandiri.

2) Bank milik swasta nasional

Bank milik swasta nasional merupakan bank yang

seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta

nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta,

begitu pula pembagian keuntungannya diambil oleh swasta

pula.

3) Bank milik asing

Bank milik asing merupakan cabang dari bank yang

ada di luar negeri, baik milik swasta asing maupun

pemerintah asing suatu negara.

Page 38: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

22

4) Bank milik campuran

Bank milik campuran merupakan bank yang

kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak

swasta nasional. Di mana kepemilikan sahamnya secara

mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia.

c. Dilihat dari Segi Status

1) Bank devisa

Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi

ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang

asing secara keseluruhan.

2) Bank non devisa

Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk

melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak

dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa.

d. Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga

1) Bank Konvensional

Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga

kepada nasabahnya, bank konvensional menggunakan dua

metode, yaitu menetapkan bunga sebagai harga jual dan

untuk jasa-jasa lainnya menerapkan berbagai biaya dalam

nominal atau persentase tertentu.

Page 39: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

23

2) Bank Syariah

Bank syariah menerapkan aturan perjanjian

berdasarkan hukum Islam. Penentuan harga atau mencari

keuntungan bagi bank syariah adalah dengan cara

pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah),

pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal

(musharakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh

keuntungan (murabahah), pembiayaan barang modal

berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan

adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang

disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).

4. Kinerja Perbankan

a. Pengertian Laporan Keuangan Bank

Laporan keuangan bank menunjukkan kondisi bank secara

keseluruhan. Dari laporan ini akan terbaca bagaimana kondisi

bank sesungguhnya, termasuk kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki. Laporan ini juga menunjukkan kinerja manajemen

bank selama satu periode. Dalam laporan keuangan termuat

informasi mengenai jumlah kekayaan (assets) dan jenis-jenis

kekayaan yang dimiliki (di sisi aktiva). Kemudian juga akan

tergambar kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang

serta ekuitas (modal sendiri) yang dimilikinya. (Kasmir,

2012:280)

Page 40: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

24

b. Pihak-pihak yang Berkepentingan

Menurut Kasmir (2012:282), pembuatan laporan keuangan

bank tidak hanya ditujukan untuk manajemen dan pemilik

perusahaan itu sendiri melainkan juga berbagai pihak seperti:

1) Pemegang Saham

Bagi pemegang saham, kepentingan terhadap laporan

keuangan bank adalah untuk melihat kemajuan bank yang

dipimpin oleh manajemen dalam suatu periode.

2) Pemerintah

Bagi pemerintahm laporan keuangan baik bagi bank-

bank pemerintah maupun bank swasta adalah untuk

mengetahui kemajuan bank yang bersangkutan.

c. Analisis RGEC

Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011

tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, Bank

Indonesia telah menetapkan sistem penilaian Tingkat Kesehatan

Bank dengan model manajemen risiko menggantikan penilaian

CAMELS yang dulunya diatur dalam PBI No.6/10/PBI/2004.

Jika dahulu kesehatan bank diukur dengan CAMELS yaitu

Capital, Asset Quality, Management, Earning, Liquidity &

Sensitivity to Market Risk, maka berdasarkan peraturan Bank

Indonesia No.13/1/PBI/2011 penilaian kesehatan bank diukur

Page 41: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

25

dengan RGEC yaitu Risk Profile, Good Corporate Governance,

Earnings&Capital. Berikut ini adalah penjelasan dari RGEC:

1) Risk Profile

Penilaian kesehatan bank yang pertama adalah profil

risiko. Faktor profil risiko merupakan penilaian terhadap

risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko

dalam aktivitas operasional bank.

Penilaian risiko inheren merupakan penilaian atas

risiko yang melekat pada kegiatan bisnis bank, baik yang

dapat dikuantifikasikan maupun yang tidak, yang berpotensi

mempengaruhi posisi keuangan bank. Karakteristik risiko

inheren bank ditentukan oleh faktor internal maupun

eksternal, antara lain strategi bisnis, karakteristik bisnis,

kompleksitas produk dan aktivitas bank, industri dimana

bank melakukan kegiatan usaha, serta kondisi makro

ekonomi. Penilaian atas risiko inheren dilakukan dengan

memperhatikan parameter/indikator yang bersifat kuantitatif

maupun kualitatif. Penetapan tingkat risiko inheren atas

masing-masing jenis risiko mengacu pada prinsip-prinsip

umum penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.

Risiko yang wajib dinilai terdiri atas delapan jenis

risiko.Risiko tersebut diantaranya risiko kredit, risiko pasar,

Page 42: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

26

risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko

stratejik, risiko kepatuhan, dan risiko reputasi.

(a) Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan

debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban

kepada bank. Risiko kredit pada umumnya terdapat

pada seluruh aktivitas bank yang kinerjanya bergantung

pada kinerja pihak lawan (counterparty), penerbit

(issuer), atau kinerja peminjam dana (borrower). Risiko

kredit juga dapat diakibatkan oleh terkonsentrasinya

penyediaan dana pada debitur, wilayah geografis,

produk, jenis pembiayaan, atau lapangan usaha tertentu.

Risiko ini lazim disebut Risiko Konsentrasi Kredit dan

wajib diperhitungkan pula dalam penilaian risiko

inheren.

Risiko kredit dapat diukur melalui Rasio Net

Performing Loan (NPL). Rasio NPL menunjukkan

kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit

bermasalah yang diberikan oleh pihak bank.

𝑁𝑃𝐿 =𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡𝑏𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡

(b) Risiko Pasar

Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan

rekening administratif termasuk transaksi derivatif,

Page 43: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

27

akibat perubahan dari kondisi pasar, termasuk risiko

perubahan harga option. Risiko pasar meliputi antara

lain risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko ekuitas,

dan risiko komoditas.

(c) Risiko Operasional

Risiko operasional adalah risiko akibat

ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses

internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau

adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi

operasional bank. Sumber risiko operasional dapat

disebabkan antara lain oleh sumber daya manusia,

proses, sistem, dan kejadian eksternal.

(d) Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko akibat

ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang

jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas, dan/atau

dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan,

tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank.

Risiko ini disebut juga Risiko likuiditas pendanaan

(funding liquidity risk). Risiko likuiditas juga dapat

disebabkan oleh ketidakmampuan bank melikuidasi aset

tanpa terkena diskon yang material karena tidak adanya

pasar aktif atau adanya gangguan pasar (market

Page 44: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

28

disruption) yang parah. Risiko ini disebut sebagai risiko

likuiditas pasar (market liquidity risk).

Menurut Kasmir (2012: 319), risiko likuiditas bisa

diukur melalui Loan to Deposit Ratio (LDR). Rasio ini

digunakan untuk mengukur jumlah kredit yang

diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat

dan modal sendiri yang digunakan.

𝐿𝐷𝑅 =𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡

𝑑𝑎𝑛𝑎𝑝𝑖ℎ𝑎𝑘𝑘𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎

(e) Risiko Hukum

Risiko hukum adalah risiko yang timbul akibat

tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.

Risiko ini juga dapat timbul antara lain karena ketiadaan

peraturan perundang-undangan yang mendasari atau

kelemahan perikatan, seperti tidak dipenuhinya syarat

sahnya kontrak atau agunan yang tidak memadai.

(f) Risiko Stratejik

Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan

bank dalam mengambil keputusan dan/atau pelaksanaan

suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam

mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Sumber

risiko stratejik antara lain ditimbulkan dari kelemahan

dalam proses formulasi strategi dan ketidaktepatan

dalam perumusan strategi, ketidaktepatan dalam

Page 45: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

29

implementasi strategi, dan kegagalan mengantisipasi

perubahan lingkungan bisnis.

(g) Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan adalah risiko yang timbul akibat

bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan

peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang

berlaku. Sumber risiko kepatuhan antara lain timbul

karena kurangnya pemahaman atau kesadaran hukum

terhadap ketentuan maupun standar bisnis yang berlaku

umum.

(h) Risiko reputasi

Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya

tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari

persepsi negatif terhadap bank. Salah satu pendekatan

yang digunakan dalam mengkategorikan sumber risiko

reputasi bersifat tidak langsung (below the line) dan

bersifat langsung (above the line).

2) Good Corporate Governance (GCG)

Dalam metode RGEC, penilaian terhadap faktor GCG

didasarkan dalam tiga aspek utama yaitu governance

structure, governance process, dan governance

output.Berdasarkan ketetapan Bank Indonesia yang

disajikan dalam Laporan Pengawasan Bank: “governance

Page 46: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

30

structure mencakup pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

Dewan Komisaris dan Dewan Direksi serta kelengkapan

dan pelaksanaan tugas komite.Governance process

mencakup fungsi kepatuhan bank, penanganan benturan

kepentingan, penerapan fungsi audit intern dan ekstern,

penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian

intern, penyediaan dana kepada pihak terkait dan dana

besar, serta rencana strategis bank. Governance output

mencakup transaparansi kondisi keuangan dan non

keuangan, laporan pelaksanaan GCG yang memenuhi

prinsip Transparancy, Accountability, Responsibility,

Indepedency, dan Fairness (TARIF)”.

Akan tetapi pada penilitian kali ini, peneliti tidak

menggunakan Good Corporate Governance sebagai alat

ukur penelitian.

3) Earnings

Penilaian faktor rentabilitas meliputi evaluasi

terhadap kinerja rentabilitas, sumber-sumber rentabilitas,

kesinambungan (sustainability) rentabilitas, dan manajemen

rentabilitas. Penilaian dilakukan dengan

mempertimbangkan tingkat, tren, struktur, stabilitas

rentabilitas bank, dan perbandingan kinerja bank dengan

kinerja peer group¸ baik melalui analisis aspek kuantitatif

Page 47: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

31

maupun kualitatif. Dalam menentukan peer group, bank

perlu memperhatikan skala bisnis, karakteristik, dan/atau

kompleksitas usaha bank serta ketersediaan data dan

informasi yang dimiliki.

Return on Asset (ROA)

Rasio ini adalah rasio keuntungan bersih setelah

pajak terhadap jumlah aset secara keseluruhan. Rasio

ini merupakan suatu ukuran untuk menilai seberapa

besar tingkat pengembalian (%) dari aset yang dimiliki.

Apabila rasio ini tinggi berarti menujukkan adanya

efisiensi yang dilakukan oleh pihak manejemen.

𝑅𝑂𝐴 =𝑛𝑒𝑡𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡𝑎𝑓𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎𝑥𝑒𝑠

𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

Sumber: (Mishkin, 2010:232)

Net Interest Margin (NIM)

Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio yang

digunakan untuk menilai kemampuan manajemen bank

dalam mengelola aktiva produktifnya untuk

menghasilkan pendapatan bunga bersih.

𝑁𝐼𝑀 =𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑎𝑠𝑒𝑡𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓

Page 48: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

32

4) Capital

Penilaian atas faktor permodalan meliputi evaluasi

terhadap kecukupan permodalan dan kecukupan

pengelolaan permodalan. Dalam melakukan perhitungan

permodalan, bank wajib mengacu pada ketentuan Bank

Indonesia yang mengatur mengenai kewajiban penyediaan

modal minimum bagi Bank Umum. Selain itu, dalam

melakukan penilaian kecukupan permodalan, bank juga

harus mengaitkan kecukupan modal dengan profil risiko

bank. Semakin tinggi risiko bank, semakin besar modal

yang harus disediakan untuk mengantisipasi risiko tersebut.

Untuk mengukur penilaian permodalan dibutuhkan rasio

Capital Adequacy Ratio (CAR). CAR menggambarkan

rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko

kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank.

𝐶𝐴𝑅 =𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙

𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑚𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑡𝑟𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜

Penilaian kesehatan bank dapat dikategorikan dengan

5 komposit. Berikut matriks peringkat komposit tingkat

kesehatan bank:

Page 49: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

33

Tabel 2.1

Matriks Peringkat Komposit

Peringkat Penjelasan

PK 1 Mencerminkan kondisi Bank yang secara

umum sangat sehat sehingga dinilai sangat

mampu menghadapi pengaruh negatif yang

signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan

faktor eksternal lainnya tercermin dari

peringkat faktor-faktor penilaian, antara lain

profil risiko, penerapan GCG, rentabilitas,

dan permodalan yang secara umum sangat

baik. Apabila terdapat kelemahan maka

secara umum kelemahan tersebut tidak

signifikan.

PK 2 Mencerminkan kondisi Bank yang secara

umum sehat, sehingga dinilai mampu

menghadapi pengaruh negatif yang

signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan

faktor eksternal lainnya tercermin dari

peringkat faktor-faktor penilaian, antara lain

profil risiko, penerapan GCG, rentabilitas

dan permodalan yang secara umum baik.

Apabila terdapat kelemahan maka secara

umum kelemahan tersebut kurang

signifikan.

PK 3 Mencerminkan kondisi bank yang secara

umum cukup sehat sehingga dinilai cukup

mampu menghadapi pengaruh negatif yang

signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan

faktor eksternal lainnya tercermin dari

peringkat faktor-faktor penilaian, antara lain

profil risiko, penerapan GCG, rentabilitas,

dan permodalan yang secara umum cukup

baik. Apabila terdapat kelemahan maka

secara umum kelemahan tersebut cukup

signifikan dan apabila tidak berhasil diatasi

dengan baik oleh manajemen dapat

mengganggu kelangsungan usaha Bank.

PK 4 Mencerminkan kondisi Bank yang secara

umum kurang sehat, sehingga dinilai

kurang mampu menghadapi pengaruh

negatif yang signifikan dari perubahan

kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya

tercermin dari peringkat faktor-faktor

penilaian, antara lain profil risiko,

penerapan GCG, rentabilitas, dan

Page 50: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

34

permodalan yang secara umum kurang baik.

Terdapat kelemahan yang secara umum

signifikan dan tidak dapat diatasi dengan

baik oleh manajemen serta mengganggu

kelangsungan usaha Bank.

PK 5 Mencerminkan kondisi Bank yang secara

umum tidak sehat, sehingga dinilai tidak

mampu menghadapi pengaruh negatif yang

signifikan dari perubahan kondisi bisnis dari

faktor eksternal lainnya tercermin dari

peringkat faktor-faktor penilaian, antara lain

profil risiko, penerapan GCG, rentabilitas,

dan permodalan yang secara umum kurang

baik. Terdapat kelemahan secara umum

sangat signifikan sehingga untuk

mengatasinya dibutuhkan dukungan dana

dari pemegang saham atau sumber dana dari

pihak lain untuk memperkuat kondisi

keuangan Bank.

(Sumber: Lampiran SE BI No.13/24/DPNP tanggal 25

Oktober 2011)

B. Kredit

1. Pengertian Kredit

Kata kredit erat kaitannya sebagai pinjaman yang dibayar

dengan angsuran.Menurut Kasmir (2012:80), dalam bahasa sehari-hari

kata kredit sering diartikan memperoleh barang dengan membayar

dengan cicilan atau angsuran di kemudian hari atau memperoleh

pinjaman uang yang pembayarannya dilakukan di kemudian hari

dengan cicilan atau angsuran sesuai dengan perjanjian.

Pengertian kredit menurut Undang-undang Perbankan Nomor 10

Tahun 1998 adalah “Penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan

Page 51: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

35

pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu

dengan pemberian bunga.” Dapat diambil simpulan bahwa kredit

berhubungan dengan unsur pinjam meminjam, kesepakatan, jangka

waktu dan bunga.

2. Unsur-unsur Kredit

Menurut Kasmir (2012:84), unsur-unsur yang terkandung dalam

pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut:

a. Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit (bank) bahwa kredit

yang diberikan baik berupa uang, barang, atau jasa akan benar-

benar diterima kembali di masa tertentu di masa datang.

b. Kesepakatan

Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian di mana

masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya

masing-masing.

c. Jangka waktu

Jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit

yang telah disepakati.

d. Risiko

Faktor risiko kerugian dapat dilibatkan dua hal, yaitu risiko

kerugian yang diakibatkan nasabah sengaja atau tidak mau

membayar kreditnya padahal mampu dan risiko kerugian yang

diakibatkan karena nasabah tidak sengaja, yaitu terjadinya

Page 52: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

36

musibah seperti bencana alam. Semakin panjang jangka waktu

suatu kredit semakin besar risiko tidak tertagih, demikian

sebaliknya.

e. Balas jasa

Balas jasa dalam bentuk bunga, biaya provisi dan komisi,

serta biaya administrasi kredit merupakan keuntungan utama

bank, sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah

balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.

3. Jenis Penggunaan Kredit

Menurut Kasmir (2012:85), tiga jenis penggunaan kredit antara lain:

a. Kredit Investasi

Kredit investasi yaitu kredit yang biasanya digunakan

untuk keperluan perluasan usaha atau membangun

proyek/pabrik baru dimana masa pemakaiannya untuk suatu

periode yang relatif lebih lama dan biasanya kegunaan kredit ini

adalah untuk kegiatan utama suatu perusahaan. Contoh kredit

investasi adalah pinjaman untuk membangun pabrik atau

membeli mesin.

b. Kredit Modal Kerja

Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan

untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

Contoh, kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan

baku, membayar gaji pegawai, atau biaya-biaya lainnya yang

Page 53: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

37

berkaitan dengan proses produksi perusahaan. Kredit modal

kerja merupakan kredit yang dicarikan untuk mendukung kredit

investasi yang sudah ada.

c. Kredit Konsumsi

Kredit konsumsi merupakan kredit yang digunakan untuk

dikonsumsi atau dipakai secara pribadi. Dalam kredit ini tidak

ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan karena

memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau

badan usaha.

C. Faktor Fundamental Makroekonomi

Faktor fundamental makroekonomi merupakan faktor lingkungan

yang berasal dari eksternal perusahaan dimana keberadaannya tidak

berhubungan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan. Meskipun

begitu faktor fundamental makroekonomi mempengaruhi kinerja

perusahaan dan nilai perusahaan. Tiga faktor fundamental makroekonomi

yaitu:

1. Inflasi

Inflasi merupakan salah satu indikator fundamental

makroekonomi. Secara umum inflasi diartikan sebagai gejala

kenaikan harga barang dan jasa di masyarakat yang bersifat umum

dan terus-menerus.

Inflasi adalah peningkatan tingkat harga keseluruhan. Inflasi

terjadi ketika banyak harga naik secara serentak. Kita mengukur

Page 54: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

38

inflasi dengan melihat jumlah barang dan jasa yang besar serta

menghitung peningkatan rata-rata harganya selama beberapa periode

waktu. (Case dan Fair, 2007:57)

Berdasarkan situs Bank Indonesia (www.bi.go.id), inflasi

diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus

menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat

disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan

kenaikan harga) pada barang lainnya.

Tidak hanya dihitung berdasarkan perubahan harga satu atau

dua barang saja, tetapi inflasi juga dihitung melalui perubahan indeks

harga barang dan jasa. Perubahan indeks harga barang dan jasa sering

dipakai dalam sebuah rumah tangga dalam jangka waktu tertentu

dengan Indeks Harga Konsumen (IHK).

a. Penyebab Inflasi

Dua tipe inflasi yang di dapat dari hasil kebijakan stabilisasi

adalah:

1) Tarikan Permintaan (demand pull inflation)

Faktor penyebab terjadi demand pull inflation adalah

tingginya permintaan barang dan jasa relatif terhadap

ketersediaannya. Dalam konteks makroekonomi, kondisi ini

digambarkan oleh output riil yang melebihi output

potensialnya atau permintaan total (agregate demand) lebih

besar dari pada kapasitas perekonomian.

Page 55: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

39

2) Dorongan Biaya (Cost push inflation)

Faktor-faktor terjadinya cost push inflation dapat

disebabkan oleh depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar

negeri terutama negara-negara partner dagang, peningkatan

harga-harga komoditi yang diatur pemerintah (administered

price), dan terjadi negative supply shocks akibat bencana

alam dan terganggunya distribusi.Cost push inflation

disebut fenomena moneter karena tidak dapat terjadi tanpa

otoritas moneter dengan mengejar kebijakan akomodatif

dari tingkat yang lebih tinggi dari pertumbuhan uang

(Mishkin, 2010:646).

Namun pada situs Bank Indonesia (www.bi.go.id),

penyebab inflasi juga dapat terjadi pada ekspektasi inflasi

(Inflation Expectation). Faktor ekspektasi inflasi dipengaruhi

oleh perilaku masyarakat dan pelaku ekonomi dalam

menggunakan ekspektasi angka inflasi dalam keputusan

kegiatan ekonominya. Ekspektasi inflasi tersebut apakah lebih

cenderung bersifat adaptif atau forward looking. Hal ini

tercermin dari perilaku pembentukan harga di tingkat produsen

dan pedagang terutama pada saat menjelang hari-hari besar

keagamaan (lebaran, natal, dan tahun baru) dan penentuan upah

minimum regional (UMR). Meskipun ketersediaan barang

secara umum diperkirakan mencukupi dalam mendukung

Page 56: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

40

kenaikan permintaan, namun harga barang dan jasa pada saat-

saat hari raya keagamaan meningkat lebih tinggi dari kondisi

supply-demand tersebut. Demikian halnya pada saat penentuan

UMR, pedagang ikut pula meningkatkan harga barang meski

kenaikan upah tersebut tidak terlalu signifikan dalam

mendorong peningkatan permintaan.

b. Cara Pengukuran Tingkat Inflasi

𝐿𝐼𝑡 =𝐼𝐻𝐾𝑡 − 𝐼𝐻𝐾𝑡−1

𝐼𝐻𝐾𝑡−1× 100%

Dimana:

𝐿𝐼𝑡 = laju inflasi periode t

𝐼𝐻𝐾𝑡 = IHK periode t

𝐼𝐻𝐾𝑡−1 = IHK periode t-1

2. Tingkat Suku Bunga

Dalam keseharian, tingkat suku bunga sering dikaitkan dengan

jumlah persentase. Dalam pengertiannya sendiri, tingkat suku bunga

adalah pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam bentuk

persentase dari pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang

diterima tiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman (Case dan Fair,

2007:153).

Menurut situs Bank Indonesia (www.bi.go.id), Suku Bunga

Bank Indonesia (BI rate) adalah suku bunga kebijakan yang

mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan

Page 57: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

41

oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. Kebijakan inilah

yang biasanya dijadikan acuan oleh bank-bank di Indonesia dalam

membuat keputusan operasional bank.

Penentuan BI rate biasanya ditetapkan dalam Rapat Dewan

Gubernur (RDG) yang dilakukan secara triwulanan yaitu pada bulan

Januari, April, Juli dan Oktober. Hasil rapat berlaku selama triwulan

berjalan dengan mempertimbangkan rekomendasi BI rate yang

dihasilkan oleh fungsi reaksi kebijaksanaan dalam model ekonomi

untuk pencapaian sasaran inflasi.

Tingkat suku bunga merupakan variabel makroekonomi yang

penting. Hal ini disebabkan karena tingkat suku bunga merupakan

harga yang menghubungkan masa kini dan masa depan.

Tingkat suku bunga dapat dikatakan sebagai penggerak kegiatan

ekonomi, hal ini dapat dilihat dari hubungan antara tingkat suku

bunga, investasi dan pendapatan nasional. Hubungan tersebut

merupakan hubungan yang negatif atau berlawanan, dimana ketika

suku bunga tinggi, maka tingat investasi rendah, dan terjadi

sebaliknya. Sedangkan kenaikan investasi akan meningkatkan agregat

ekonomi dan pendapatan nasional. Tingkat bunga dari sudut pandang

investor merupakan pendapatan dari dana yang investasikan, sehingga

jika tingkat bunga deposito naik, investor lebih memilih dananya

disimpan dalam bentuk deposito, akibatnya kegiatan investasi di

sektor riil menurun. Sedangkan dari sudut pandang perusahaan

Page 58: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

42

merupakan konsep biaya akibat penggunaan dana untuk kegiatan

operasi perusahaan, sehingga jika tingkat suku bunga kredit naik,

maka biaya modal menjadi tinggi, akibatnya kegiatan operasi

perusahaan menurun. (Bambang, 2010:229)

3. Nilai Tukar/Kurs

Nilai tukar atau dikenal pula sebagai kurs dalam keuangan

adalah sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang

terhadap pembayaran saat ini atau di kemudian hari, antara dua mata

uang masing-masing negara atau wilayah.Kurs valuta asing (harga

mata uang satu negara dalam hal ini lain) adalah penting karena

mereka mempengaruhi harga barang produksi dalam negeri yang di

jual di luar negeri dan biaya barang asing yang di beli di dalam negeri

(Mishkin, 2010:522).

Sistem nilai tukar dalam sistem keuangan internasional

diklasifikasikan menjadi dua tipe dasar: tetap dan mengambang.

Dalam sistem nilai tukar perbaikan, nilai mata uang dipatok relatif

terhadap nilai satu mata uang lainnya (disebut mata uang

jangkar/anchor currency) sehingga nilai tukar tetap dalam hal anchor

currency. Dalam sistem nilai tukar mengambang, nilai mata uang ini

dibiarkan berfluktuasi terhadap semua mata uang lainnya. Ketika

negara-negara campur tangan dalam pasar valuta asing dalam upaya

untuk mempengaruhi nilai tukar mereka dengan membeli dan menjual

Page 59: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

43

aset asing, sistem ini disebut sebagai sistem nilai tukar mengambang

(atau dirty float). (Mishkin, 2010:536)

Di Indonesia, sistem nilai tukar mata uang dibolehkan berbeda

terhadap yang lain atau dikenal dengan ‘sistem nilai tukar mata uang

mengambang’. Dalam hal ini mata uang ditentukan berdasarkan

kekuatan-kekuatan pasar atas permintaan dan penawaran.

Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar dari waktu ke waktu

akan berpengaruh pada ketidakstabilan harga saham. Hal ini

disebabkan karena seorang investor akan memiliki keraguan untuk

menanam saham sehingga kinerja bursa efek menjadi menurun.

Fluktuasi nilai tukar juga mempengaruhi inflasi dan output, dan

menjadi perhatian penting bagi para pembuat kebijakan moneter.

Ketika mata uang domestik jatuh di nilai (depresiasi), harga yang

lebih tinggi dari barang impor akan langsung ke tingkat harga yang

lebih tinggi dan inflasi. Pada saat yang sama, mata uang domestik

menurun, yang membuat barang negeri (ekspor) lebih murah untuk

orang asing, meningkatkan permintaan untuk barang-barang domestik

dan menyebabkan produksi dan output yang lebih tinggi. (Mishkin,

2010:499)

Penargetan nilai tukar memiliki keuntungan dan kelemahan

sebagai strategi kebijakan moneter. (Mishkin, 2010:559)

Page 60: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

44

Keuntungan:

a. Langsung membuat inflasi di bawah kendali dengan

mengikat tingkat inflasi untuk barang yang diperdagangkan

secara internasional dengan yang ditemukan di negara

jangkar kepada mata uang yang dituju

b. Memberikan aturan otomatis untuk pelaksanaan kebijakan

moneter yang membantu mengurangi masalah waktu

inkonsistensi

c. Sederhana dan jelas

Kelemahan:

a. Mengakibatkan hilangnya kebijakan moneter yang

independen

b. Meninggalkan negara terbuka untuk serangan spekulatif

c. Dapat melemahkan akuntabilitas kebijakan karena sinyal

nilai tukar hilang

D. Hubungan Faktor Fundamental Makroekonomi terhadap Jenis

Penggunaan Kredit

Perubahan BI Rate mempengaruhi suku bunga deposito dan suku

bunga kredit perbankan. Apabila perekonomian sedang mengalami

kelesuan, Bank Indonesia dapat menggunakan kebijakan moneter yang

ekspansif melalui penurunan suku bunga untuk mendorong aktifitas

ekonomi. Penurunan suku bunga BI Rate menurunkan suku bunga kredit

sehingga permintaan akan kredit dari perusahaan dan rumah tangga akan

Page 61: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

45

meningkat. Penurunan suku bunga kredit juga akan menurunkan biaya

modal perusahaan untuk melakukan investasi. Ini semua akan

meningkatkan aktifitas konsumsi dan investasi sehingga aktifitas

perekonomian semakin bergairah. Sebaliknya, apabila tekanan inflasi

mengalami kenaikan, Bank Indonesia merespon dengan menaikkan suku

bunga BI Rate untuk mengerem aktifitas perekonomian yang terlalu cepat

sehingga mengurangi tekanan inflasi. (www.bi.go.id)

E. Hubungan Jenis Penggunaan Kredit terhadap Kinerja Perbankan

Kenaikan suku bunga dimaksudkan untuk mengerem aktifitas

perekonomian yang terlalu cepat untuk mengurangi inflasi. Kenaikan suku

bunga akan menurunkan harga asset seperti saham dan obligasi sehingga

mengurangi kekayaan individu dan perusahaan yang pada gilirannya

mengurangi kemampuan mereka untuk menaikkan kegiatan ekonomi seperti

konsumsi dan investasi.

Kenaikan suku bunga simpanan akan mendorong masyarakat

menunda kegiatan konsumsi karena memilih menyimpan dana di bank.

Kenaikan suku bunga simpanan akan meningkatkan biaya dana bank.

(Kompas, 13 November 2013)

Suku bunga simpanan yang tinggi akan menyebabkan kenaikan suku

bunga pinjaman. Kenaikan suku bunga pinjaman dimaksudkan agar margin

tidak tertekan. Oleh sebab itu, suku pinjaman dinaikkan agar bank bisa

terhindar dari kerugian karena kenaikan cost of fundyang akan berdampak

pada penurunan kinerja bank.

Page 62: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

46

F. Hubungan Faktor Fundamental Makroekonomi terhadap Kinerja

Perbankan

Menurut Bambang (2010:83), faktor-faktor tersebut tidak dapat

dikendalikan oleh perusahaan namun pengaruhnya sangat besar jika terjadi

perubahan. Kondisi makroekonomi diantaranya inflasi, tingkat bunga dan

nilai kurs akan memengaruhi kinerja perbankan. Hal ini disebabkan karena

ukuran baik atau tidaknya kinerja perbankan tergantung dari kondisi

makroekonomi pada saat itu. Kondisi tersebut adalah apabila terlalu banyak

uang yang masuk ke masyarakat maka akan menimbulkan keinginan

masyarakat untuk membelanjakan uangnya, namun jumlah barang yang

tidak seimbang dengan permintaan pasar menyebabkan harga barang naik

sehingga terjadi inflasi serta apabila hal ini terjadi terus menerus dan dalam

jangka waktu yang cukup lama, maka dapat memengaruhi kondisi

perekonomian dengan semakin merosotnya nilai riil (intrinsik mata uang

suatu negara).

Page 63: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

47

G. Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Variabel Model

Analisis Persamaan Perbedaan

X Y

1.

Angela

Roman

dan Alina

Camelia

Sargu

(2015)

Capital

adequacy,

assets

quality,

manage-

ment

quality and

profitability

Liquidity

risk Regresi

Mengana-

lisis risiko

likuiditas

Mengguna-

kan faktor

eksternal

(makro-

ekonomi)

sebagai

variabel

independen

2.

Claudiu

Tiberiu A

(2015)

Financial

Soundness

Indicators

Banks’

profitability Data Panel

Mengana-

lisis tingkat

kesehatan

bank

Menambah-

kan

penilaian

profitabili-

tas bank

dan faktor

makro-

ekonomi

3.

Fekri Ali,

et al

(2015)

Efficiency

Discretio-

nary

loans/finan-

cial loss

provision

Data Panel

Mengguna-

kan faktor

makro-

ekonomi

pada

variabel

independen

dan

mengana-

lisis faktor

makro-

ekonomi

terhadap

pinjaman

Tidak

memban-

dingkan

antara

perbankan

syariah dan

konven-

sional

4.

Guilher-

me Jonas

dan Livia

Abrao

(2015)

Basic

interest rate

and bank

competition

Banking

spread Data Panel

Mengana-

lisis faktor

makro-

ekonomi

terhadap

personal

credit

Menambah-

kan kredit

investasi

dan kredit

konsumsi

serta tidak

memban-

dingkan

antara

Page 64: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

48

No Peneliti Variabel Model

Analisis Persamaan Perbedaan

X Y

faktor

mikro dan

makro-

ekonomi

5.

Libena

Cerno-

horska

(2015)

Monetary

policy

Bank

stability Regresi

Mengana-

lisis

pengaruh

kebijakan

moneter

terhadap

stabilitas

bank

Tidak

memban-

dingkan

antara dua

bank

6.

Loana-

Raluca

Diaconu

dan

Dumitru-

Cristian

Oanea

(2015)

Bank

manage-

ment policy

and

decision,

Macro-

economic

Profitabity Regresi

Mengana-

lisis

pengaruh

makro-

ekonomi

terhadap

profitabi-

litas bank

Menempat-

kan bank

manage-

ment policy

and

decision

pada

variabel

dependen

7.

Suna

Korkmaz

(2015)

Economic

growth and

inflation

Bank credit Data Panel

Mengana-

lisis

pengaruh

inflasi

terhadap

kredit bank

Tidak

mengguna-

kan

economic

growth,

tetapi

mengguna-

kan BI rate

dan kurs

sebagai

variabel

independen

8.

Syed

Qasim

Shah dan

Rizwan

Jan

(2014)

Bank size,

asset

manage-

ment, and

operational

efficiency

Financial

perfor-

mance

Regresi

Mengana-

lisis kinerja

keuangan

bank

Menam-

bahkan

faktor lain

pada kinerja

keuangan

dan

perbedaan

variabel

independen

Page 65: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

49

No Peneliti Variabel Model

Analisis Persamaan Perbedaan

X Y

9.

Bogdan

Florin

Filip

(2013)

GDP,

Inflation

and

Unemploy-

ment

NPL Regresi

Mengana-

lisis

pengaruh

faktor

makro-

ekonomi

terhadap

NPL

Mengguna-

kan inflasi,

BI rate dan

kurs sebagai

faktor

makro-

ekonomi

10.

Gugliel-

mo Maria

Caporale

et al

(2013)

Macro-

economic

Determi-

nants

Bad Loans Data Panel

Mengana-

lisis faktor

makro-

ekonomi

terhadap

jenis

penggunaan

kredit

Tidak

memban-

dingkan

antar jenis

penggunaan

kredit

11.

Lobna

Abid et

al (2013)

Macro-

economics

and Bank

Specific

Determi-

nants

NPL Data Panel

Mengana-

lisis

pengaruh

faktor

fundamental

makro dan

faktor

spesifik

bank

terhadap

NPL

Menambah-

kan ukuran

kinerja bank

yang lain

selain NPL

serta tidak

memban-

dingkan

antara

faktor

makro-

ekonomi

dan faktor

spesifik

bank

12. Nir Klein

(2013)

Macro-

economic

Conditions

and Bank’s

Specific

Factors

NPL Data Panel

Mengana-

lisis

hubungan

faktor

fundamental

makro-

ekonomi

dengan

NPL

Menambah-

kan ukuran

kinerja bank

yang lain

selain NPL

serta tidak

memban-

dingkan

antara

faktor

makro-

ekonomi

Page 66: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

50

No Peneliti Variabel Model

Analisis Persamaan Perbedaan

X Y

dan faktor

spesifik

bank

13. Harmono

(2012)

Faktor

Fundamen-

tal Makro

Kinerja

Bank

Structural

Equation

Modelling

(SEM)

Mengana-

lisis faktor

fundamental

makro

terhadap

kinerja bank

dengan

jenis

penggunaan

kredit

sebagai

variabel

intervening

Dimensi

yang

digunakan

dalam

kinerja bank

adalah

RGEC dan

mengguna-

kan tahun

penelitian

lebih

banyak

14.

Bambang

Sudiyat-

no (2012)

Faktor

Fundamen-

tal Makro-

ekonomi,

Risiko

Sistematis,

Kebijakan

Perusahaan

Kinerja

Perusahaan

Analisis

Jalur

Mengana-

lisis faktor

fundamental

makro-

ekonomi

terhadap

kinerja

perusahaan

Tidak

mengana-

lisis risiko

sistematis

dan

kebijakan

perusahaan

15.

Marcello

Bofondi

dan

Tiziano

Ropele

(2011)

Macro-

economics

Determi-

nants

Bad Loans Data Panel

Mengana-

lisis faktor

makro-

ekonomi

terhadap

jenis

penggunaan

kredit

Tidak

memban-

dingkan

antar jenis

penggunaan

kredit

16.

Olubayo

Thomas

et al

(2011)

Financial

Sektor

Reforms

Bank

Perfor-

mance

Data Panel

Mengana-

lisis suku

bunga dan

nilai tukar

terhadap

kinerja bank

Tidak

mengana-

lisis

bagaimana

karakteris-

tik dan

industri

bank intern

struktur

mempenga-

ruhi kinerja

Page 67: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

51

No Peneliti Variabel Model

Analisis Persamaan Perbedaan

X Y

bank

17.

Dimi-

trios P.

Louzis et

al (2010)

Macrofun-

damentals

and

manage-

ment

quality

NPL Data Panel

Mengana-

lisis

pengaruh

faktor

fundamental

makro

terhadap

NPL

Menambah-

kan faktor

lain untuk

kinerja bank

dan tidak

memban-

dingkan

antar jenis

pinjaman

18.

Fadzlan

Sufian

dan

Muzafar

Shah

Habi-

bullah

(2010)

Impact of

financial

crisis

Bank

Perfor-

mance

Panel Data

Mengana-

lisis kinerja

bank

Mengguna-

kan faktor

fundamen-

tal makro

sebagai

variabel

independen

19.

İnci

Ötker-

Robe dan

Jiri

Podpiera

(2010)

Fundamen-

tals

Determi-

nants

CAMEL

and Market

Risk

Panel Data

Mengana-

lisis faktor

fundamental

makro-

ekonomi

terhadap

kinerja bank

Tidak

memban-

dingkan

antar

CAMEL

dan market

risk

20.

Lucas

Njoroge

dan Anne

Wangari

Kamau

(2010)

Macro-

economic

develop-

ments

Perfor-

mance,

credit

quality and

lending

behavior of

bank

Panel Data

Mengana-

lisis faktor

fundamental

makro-

ekonomi

terhadap

kinerja bank

Tidak

mengana-

lisis

perilaku

pinjaman

bank

Page 68: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

52

H. Kerangka Berfikir

Pengaruh Faktor Fundamental Makroekonomi terhadapKinerja Perbankan dengan

Jenis Penggunaan Kredit sebagai Variabel Intervening pada Bank Persero di

Indonesia selama tahun 2002-2014

𝜌𝑧𝑥1

𝜀1 𝜀2

Nilai

Perusahaan (Z)

𝜌𝑦𝑥2

𝜌𝑧𝑦

𝜌𝑦𝑥1

Faktor

Fundamental

Makro (X1)

Kinerja

Perbankan (Y)

Metode: Structural Equation Modelling (SEM)

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan, Implementasi dan Saran

Faktor

Fundamental

Makro Kinerja

Perbankan

Jenis

Penggunaan

Kredit

INF BI RATE KURS

KI KMK KK

NPL

LDR

ROA

NIM

CAR

Page 69: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

53

I. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang akan diuji pada penelitian berkaitan dengan ada

tidaknya perbedaan yang signifikan antara variabel-variabel yang dijabarkan

sebelumnya. Hipotesis penelitian ini adalah:

𝐻𝑎1 = faktor fundamental makro berpengaruh terhadap jenis

penggunaan kredit

𝐻𝑎2 = jenis penggunaan kredit berpengaruh terhadap kinerja

perbankan

𝐻𝑎3 = faktor fundamental makro berpengaruh terhadap kinerja

perbankan

𝐻𝑎4 = jenis penggunaan kredit berpengaruh dan berperan sebagai

variabel intervening terhadap variabel faktor fundamental

makro dalam memengaruhi kinerja perbankan

Page 70: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

54

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah data sekunder yang

merupakan data time series. Data yang diperlukan adalah kinerja keuangan

bank pemerintah, tingkat inflasi, BI rate, kurs, tingkat suku bunga kredit

modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi yang diambil dari Statistik

Ekonomi dan Keuangan Indonesia selama tahun 2002 hingga 2014 serta

kinerja bank persero dari Statistik Perbankan Indonesia yang dipublikasikan

oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.

Variabel di dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu

Faktor Fundamental Makroekonomi, variabel intervening yaitu Jenis

Penggunaan Kredit dan variabel dependen yaitu Kinerja Perbankan.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi sampel dalam penelitian ini adalah data bank persero di

Indonesia selama Januari 2002 sampai Desember 2014. Data yang dipilih

untuk dimasukkan dalam perhitungan adalah bank persero yang beroperasi

selama periode penelitian. Adapun bank persero di Indonesia antara lain

Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI)

dan Bank Tabungan Negara (BTN).

Page 71: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

55

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpuluan data dilakukan dengan cara:

1. Studi literatur dan kepustakaan, bertujuan untuk dapat menganalisa

secara teoritis terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan

penulisan dengan membaca skripsi, studi kepustakaan dilakukan dengan

membaca berbagai text book, jurnal-jurnal publikasi, artikel-artikel yang

relevan, dan sumber-sumber lain guna memperoleh data sekunder.

2. Data sekunder, merupakan data yang tidak langsung memberikan data

kepada peneliti. Data ini dapat diperoleh dari kinerja keuangan bank

persero, tingkat inflasi, kurs dan BI rate yang diambil dari Statistik

Perbankan Indonesia selama tahun 2002 hingga 2014 serta kebijakan

moneter Indonesia yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dan

Otoritas Jasa Keuangan.

D. Metode Analisis Data

Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dan pengolahan data

menggunakan software LISREL 8.3.

1. Menentukan Degree of Freedom

Menghitung degree of freedom (df) adalah dengan jumlah data

yang diketahui dikurangi jumlah parameter yang diestimasi (Setyo,

2015:50). Atau secara matematis dapat di jelaskan dengan rumus:

𝑑𝑓 =1

2[(𝑝). (𝑝 + 1) − 𝑘]

Di mana:

Page 72: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

56

P = jumlah variabel manifest pada sebuah model

K = jumlah parameter yang akan diestimasi

(Singgih, 2015:55)

Dengan menghitung degree of freedom (df), dapat diketahui

dalam kategori identifikasi apakah model tersebut. Degree of freedom

(df) negatif dikategorikan model yang under-identified, degree of

freedom (df) nol dikategorikan model yang just-identified dan degree

of freedom (df) positif dikategorikan model yang over-identified.

Menurut Hair et al (1989) dalam Setyo (2015:50) pada SEM,

kita berusaha untuk memperoleh model yang over-identified dan

menghindari model yang under-identified. Meskipun demikian jika

ada indikasi permasalahan yang berkaitan dengan identifikasi, kita

perlu melihat sumber-sumber kesalahan yang sering terjadi.

2. Melakukan Estimasi

Tahap berikutnya adalah melakukan estimasi untuk memperoleh

nilai dari parameter-parameter yang ada di dalam model. Peneliti

harus meminimasi fungsi F yang memenuhi kondisi yang akan

menhasilkan estimator 𝜃 yang konsisten. Beberapa jenis fungsi yang

diminimisasikan F adalah:

a. Maximum Likelihood

𝐹𝑀𝐿(𝜃) = 𝑙𝑜𝑔|∑(θ)| + 𝑡𝑟(𝑆∑−1(𝜃)) − 𝑙𝑜𝑔|𝑆| − (𝑝 + 𝑞)

b. Weighted Least Square (WLS) Estimator

𝐹𝑊𝐿𝑆(𝜃) = (𝑠 − 𝜎)′𝑊−1(𝑠 − 𝜎)

Page 73: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

57

3. Uji Kecocokan

a. Uji Kecocokan Keseluruhan Model

Uji kecocokan keseluruhan model (Goodness of Fit) yang

digunakan adalah ukuran kecocokan absolute di mana alat ukur

nya adalah:

o Chi-square (𝑋2)

𝑋2 = (𝑛 − 1)𝐹[𝑆, ∑(𝜃)]

Peneliti berusaha memperoleh nilai 𝑋2 yang rendah yang

menghasilkan significance level lebih besar atau sama

dengan 0.05 (p ≥ 0.05).

o Non-Centrality Parameter (NCP)

𝑁𝐶𝑃 = 𝑋2 − 𝑑𝑓

NCP juga merupakan ukuran badness of fit dimana semakin

besar perbedaan antara ∑ dengan ∑( 𝜃) semakin besar nilai

NCP.

o Scaled Non-Centrality Parameter (SNCP)

𝑆𝑁𝐶𝑃 = (𝑋2 − 𝑑𝑓)/𝑛

o Goodness-of-Fit Index (GFI)

𝐺𝐹𝐼 = 1 −�̂�

𝐹0

Nilai GFI berkisar antara 0 (poor fit) sampai 1 (perfect fit),

dan nilai GFI ≥ 0.90 merupakan good fit.

o Root Mean Square Residual (RMSR)

Page 74: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

58

Model yang mempunyai kecocokan baik (good fit) aka

mempunyai nilai Standardized RMR lebih kecil dari 0.05.

o Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA)

𝑅𝑀𝑆𝐸𝐴 = √�̂�0

𝑑𝑓

Nilai RMSEA ≤ 0,05 menandakan close fit, sedangkan 0,05

< RMSEA ≤ 0,08 menunjukkan good fit.

o Single Sampe Cross-Validation Index / Expected Cross-

Validation Index (ECVI)

𝐸𝐶𝑉𝐼 = 𝐹 +2𝑞

𝑛 − 1

ECVI digunakan untuk perbandingan model dan semakin

kecil nilai ECVI sebuah model semakin baik tingkat

kecocokannya.

b. Uji Kecocokan Model Pengukuran

Uji kecocokan model pungukuran diukur melalui uji

validitas. Validitas merupakan alat yang menguji apakah sebuah

ukuran berhubungan dengan sebuah konsep. Validitas

berhubungan dengan apakah suatu variabel mengukur apa yang

seharusnya diukur (Setyo, 2015:75).

Menurut Rigdon dan Ferguson (1991) dalam Setyo (2015:76),

suatu variabel dikatakan mempunyai validitas yang baik

terhadap konstruk atau variabel latennya, jika:

Page 75: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

59

Nilai t muatan faktornya (factor loadings) lebih besar dari

nilai kritis (atau ≥ 1,96 atau untuk praktisnya ≥ 2), dan

Muatan faktor standarnya (standardized factor

loadings/SFL) ≥ 0,70.

4. Analisis Structural Equation Modelling (SEM)

Evaluasi atau analisis terhadap model struktural mencakup

pemeriksaan terhadap signifikansi koefisien-koefisien yang

diestimasi. Metode SEM dan LISREL-8.3 tidak saja menyediakan

nilai koefisien-koefisein yang diestimasi tetapi juga nilai-z (z-value)

dan nilai-p (p-value) untuk setiap koefisien. Dengan

menspesifikasikan tingkat signifikan (lazimnya α = 0.05), maka setiap

koefisien yang mewakili hubungan kausal yang dihipotesiskan dapat

diuji signifikansinya secara statistik (apakah berbeda dengan nol).

Nilai-z yang ≥ 1,96 atau nilai-p ≤ 0,05 dari sebuah koefisien,

menunjukkan bahwa koefisien tersebut adalah signifikan. (Setyo,

2015:77)

E. Operasional Variabel Penelitian

Berdasarkan model yang digunakan pada penelitian ini maka variabel

yang digunakan adalah:

1. Variabel Independen

Faktor Fundamental Makroekonomi

Laju inflasi, nilai tukar dan tingkat suku bunga merupakan

dimensi untuk cerminan dari faktor ekonomi makro karena faktor

Page 76: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

60

fundamental makroekonomi merupakan variabel yang tidak dapat

diukur secara langsung. Data laju inflasi, nilai tukar dan tingkat suku

bunga didapat melalui situs resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id).

2. Variabel Intervening

Jenis Penggunaan Kredit

Jenis penggunaan kredit yang terdapat dalam penelitian ini

adalah kredit investasi, kredit modal kerja dan kredit konsumsi. Data

diambil pada laporan Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia

mengenai suku bunga pinjaman rupiah yang diberikan menurut

kelompok bank. Dalam hal ini peneliti hanya mengambil data bank

persero.

3. Variabel Dependen

Kinerja Perbankan

Tabel 3.1

Rasio Kinerja Perbankan

METODE RASIO

Risk Profile

(Profil

Risiko)

a. Risiko Kredit

𝑁𝑃𝐿 =𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡× 100%

b. Risiko Likuiditas

𝐿𝐷𝑅 =𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡

𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑖ℎ𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎× 100%

Earnings a. Return on Asset

𝑅𝑂𝐴 =𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡× 100%

b. Net Interest Margin

𝑁𝐼𝑀 =𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓× 100%

Capital 𝐶𝐴𝑅 =

𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙

𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑡 𝑟𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜× 100%

(sumber: SE BI Nomor 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011)

Page 77: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

61

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Bank Indonesia berawal dari suatu bank milik Belanda dengan nama

“De Javasche Bank” yang didirikan pada tahun 1828 dan diberi tugas

sebagai bank sirkulasi oleh pemerintah Hindia Belanda di samping

berfungsi sebagai bank komersial. Pendirian De Javasche Bank ini

mengikuti pembentukan dan peranan De Nederlansche Bank yang didirikan

pada tahun 1814 sebagai bank sirkulasi dan kemudian menjadi bank sentral

kerajaan belanda.

Pasca kemerdekaan, De Javasche Bank oleh Pemerintah

dinasionalisasi berdasarkan Undang-undang No. 24 Tahun 1951.

Penggunaan nama Bank Indonesia menggantikan De Javasche Bank dimulai

sejak diundangkannya Undang-undang No. 11 Tahun 1953 tentang Undang-

undang Pokok Bank Indonesia, dimana undang-undang ini yang menjadi

dasar hukum pendirian bank sentral di Indonesia dengan nama Bank

Indonesia.

Dalam rangka menciptakan sistem dan pengawasan perbankan yang

sehat serta untuk pengamanan keuangan negara, pemerintah selanjutnya

mengeluarkan berbagai undang-undang antara lain Undang-undang No. 14

Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan. Undang-undang ini menjadi

“mile stone” bagi penataan kembali sistem perbankan Indonesia.

Page 78: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

62

Selanjutnya, setahun kemudian beberapa undang-undang disahkan sehingga

semakin menciptakan sistem perbankan yang sehat dan memperjelas arah

sistem perbankan Indonesia. Undang-undang tersebut adalah:

1. UU No. 13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral menggantikan UU No.

11 Tahun 1953. Undang-undang ini menggantikan fungsi BNI-Unit I

dengan kembali menjadi Bank Indonesia menjadi bank sentral

Indonesia

2. UU No. 27 Tahun 1968 tentang Bank Dagang Negara 1946

menggantikan BNI-Unit III

3. UU No. 18 Tahun 1968 tentang Bank Bumi Daya menggantikan BDN

4. UU No. 19 Tahun 1968 tentang Bank Bumi Daya menggantikan BNI-

Unit IV

5. UU No. 20 Tahun 1968 tentang Bank Tabungan Negara

menggantikan BNI-Unit V

6. UU No. 21 Tahun 1968 tentang Bank Rakyat Indonesia menampung

BNI-Unit II

7. UU No. 22 Tahun 1968 tentang Bank Ekspor Impor menampung BNI-

Unit II (Eksim)

Dengan dikeluarkannya undang-undang pendirian masing-masing

bank tersebut di atas, maka semua bank pemerintah yang sebelumnya

merupakan unit-unit yang dilebur ke dalam Bank Tunggal, yaitu Bank

Negara Indonesia, maka secara otomatis berdasarkan undang-undang

menjadi bank yang masing-masing memiliki badan hukum sendiri.

Page 79: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

63

Pada saat ini bank pemerintah dikenal sebagai Bank Usaha Milik

Negara atau Bank Persero. Dalam pengertiannya, Bank Persero adalah bank

yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik

Indonesia. Terdapat empat bank yang termasuk dalam bank persero, yaitu

Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI)

dan Bank Tabungan Negara (BTN). Berikut penjelasan masing-masing bank

persero:

1. Bank Mandiri

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian

dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh

pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah --

yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor

Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia -- dilebur menjadi Bank

Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut memiliki peran yang

tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai

dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari

140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan

perekonomian Indonesia.

Setelah melalui proses konsolidasi dan integrasi menyeluruh di

segala bidang, Bank Mandiri berhasil membangun organisasi bank

yang solid dan mengimplementasikan core banking system baru yang

terintegrasi menggantikan core banking system dari keempat bank

legacy sebelumnya yang saling terpisah. Sejak didirikan, kinerja Bank

Page 80: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

64

Mandiri senantiasa mengalami perbaikan terlihat dari laba yang terus

meningkat dari Rp1,18 triliun di tahun 2000 hingga mencapai Rp5,3

triliun di tahun 2004. Bank Mandiri melakukan penawaran saham

perdana pada 14 Juli 2003 sebesar 20% atau ekuivalen dengan 4

miliar lembar saham.

Bank Mandiri terus memperkuat peran sebagai lembaga

intermediasi untuk mendorong perekonomian nasional. Hal itu

ditunjukkan dengan pertumbuhan kredit sebesar 12,2% pada akhir

2014 menjadi Rp.530 triliun dari Rp.472,4 triliun pada periode yang

sama tahun sebelumnya, dengan rasio NPL terjaga di level 2,15 %.

Pertumbuhan penyaluran kredit itu mendorong peningkatan aset

menjadi Rp. 855 triliun dari Rp. 733,1 triliun pada Desember 2013.

Sedangkan laba bersih pada 2014 tercatat tumbuh 9,2 % menjadi Rp.

19,9 triliun atau naik Rp1.7 triliun jika dibandingkan akhir 2013

sebesar Rp.18,2 triliun. Selain pertumbuhan kredit, laju kenaikan laba

bersih juga ditopang oleh pertumbuhan fee based income yang

mencapai Rp15.06 triliun pada tahun 2014.

Laju kenaikan laba juga ditopang pertumbuhan bunga bersih

sebesar 15,7% menjadi Rp 39,1 triliun dan kenaikan fee based income

sebesar 3,9% sehingga mencapai Rp.15,06 triliun. Dari capaian laba

tersebut, kontribusi anak perusahaan mencapai 9,1% % atau sebesar

Rp1,81 triliun.

Page 81: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

65

Sebagai implementasi fungsi intermediasi dalam mendukung

perekonomian nasional, Bank Mandiri juga terus memacu pembiayaan

ke sektor produktif. Hasilnya, pada akhir 2014, kredit ke sektor

produktif tumbuh 13,9 % mencapai Rp 410,6 triliun. dimana kredit

investasi tumbuh 9,1 % dan kredit modal kerja tumbuh 16,7%.

Dilihat dari segmentasi, kenaikan penyaluran kredit terjadi di

seluruh bisnis, dengan pertumbuhan tertinggi pada segmen mikro

yang mencapai 33,2% menjadi Rp.36 triliun pada Desember 2014.

Sementara itu, kredit yang tersalurkan untuk segmen usaha mikro,

kecil dan menengah (UMKM) mencatat pertumbuhan sebesar 13,6 %

menjadi Rp 73,4 triliun.

Bank Mandiri juga turut menyalurkan pembiayaan khusus

dengan skema penjaminan pemerintah, yaitu melalui penyaluran

Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hingga akhir 2014, jumlah nasabah

KUR Bank Mandiri meningkat 34 % yoy mencapai 396 ribu nasabah.

Kepercayaan masyarakat kepada Bank Mandiri juga terus

tumbuh yang ditunjukkan dengan naiknya penghimpunan dana pihak

ketiga (DPK) menjadi Rp.636,4 triliun pada akhir 2014 dari Rp.556,4

triliun pada tahun sebelumnya. Dari pencapaian tersebut, total dana

murah (giro dan tabungan) yang berhasil dikumpulkan Bank Mandiri

mencapai Rp380,5 triliun, yang terutama didorong oleh pertumbuhan

tabungan sebesar 6,7% atau Rp15,93 triliun hingga mencapai Rp252,4

triliun.

Page 82: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

66

Capaian tersebut sangat menggembirakan, terutama jika

mempertimbangkan tingkat persaingan likuiditas yang sangat ketat di

industri.

Sebagai upaya untuk meningkatkan pengumpulan dana

masyarakat melalui peningkatan kenyamanan bertransaksi, Bank

Mandiri terus mengembangkan jaringan kantor cabang, jaringan

elektronik, maupun jaringan layanan lainnya. Hingga Desember 2014,

Bank Mandiri telah memiliki 2.312 cabang, 15.344 unit ATM serta

penambahan jaringan bisnis mikro sehingga menjadi 1.833 unit.

Atas kinerja baik tersebut, Bank Mandiri meraih sejumlah

penghargaan antara lain sebagai bank terbaik di Indonesia dari tiga

publikasi terkemuka di sektor keuangan, yaitu Finance Asia,

Asiamoney dan The Banker. Selain itu, Bank Mandiri juga berhasil

mempertahankan predikat Best Bank in Service Excellence dari

Marketing Research Indonesia (MRI) dan Majalah SWA selama tujuh

tahun berturut-turut serta predikat Most Trusted Companies selama

delapan tahun berturut-turut dari International Institute for Corporate

Governance (IICG).

2. Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik

pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat

Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden

Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en

Page 83: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

67

Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan

Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan

yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi).

Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian

dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah

sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa

perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI

sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali

setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama

menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui

PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan

Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani

Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian

berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN

diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia

Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.

Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun

1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara

Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan

Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama

Page 84: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

68

Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM

menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).

Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang

Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun

1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya

mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan

Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor

dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat

Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan

Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas

pokok BRI sebagai bank umum.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan

No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992

status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat

itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun

2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham

bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai

dengan saat ini.

Sampai sekarang Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang

didirikan sejak tahun 1895 tetap konsisten memfokuskan pada

pelayanan kepada masyarakat kecil, diantaranya dengan memberikan

fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain

Page 85: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

69

tercermin pada perkembangan penyaluran KUK (Kredit Usaha Kecil)

pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 miliar yang meningkat menjadi

Rp. 8.231,1 miliar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai

dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 miliar.

Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin

pesat maka sampai saat ini BRI melayani seluruh nasabah melalui

9.808 unit kerja dan jaringan e-channel yang tersebar di seluruh

wilayah Indonesia. BRI mengoperasikan 7 jenjang kantor pelayanan,

terdiri dari Kantor Pusat, 18 Kantor Wilayah, 453 Kantor Cabang

(termasuk 3 Unit Kerja Luar Negeri), 565 Kantor Cabang Pembantu,

950 Kantor Kas, 5.144 BRI Unit, 2.212 Teras BRI, dan 465 Teras BRI

Keliling. Dengan mempertimbangkan kinerja dan potensi bisnisnya

selama tahun 2013, 7 Kantor Cabang Pembantu telah ditingkatkan

skala usahanya menjadi Kantor Cabang, 3 Kantor Kas menjadi Kantor

Cabang Pembantu dan 43 Teras BRI menjadi BRI Unit. Pada 19

Januari 2013, BRI juga meluncurkan sistem e-Tax, yaitu layanan

penerimaan pajak daerah secara online melalui layanan cash

management.

3. Bank Negara Indonesia (BNI)

Didirikan pada tanggal 5 Juli 1946, PT. Bank Negara Indonesia

(persero) Tbk atau BNI menjadi bank pertama milik negara yang lahir

setelah kemerdekaan Republik Indonesia. BNI sempat berfungsi

sebagai bank sentral dan bank umum sebagaimana tertuang dalam

Page 86: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

70

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2/1946,

sebelum akhirya beroperasi sebagai bank komersial sejak tahun 1955.

Oeang Republik Indonesia atau ORI sebagai alat pembayaran resmi

pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia pada tanggal 30

Oktober 1946 dicetak dan diedarkan oleh Bank Negara Indonesia.

Pada 1955, Peran Bank Negara Indonesia beralih menjadi bank

pembangunan dan kemudian mendapat hak untuk bertindak sebagai

bank devisa. Sejalan dengan penambahan modal pada tahun 1955,

status Bank Negara Indonesia beralih menjadi bank umum dengan

penetapan secara yuridis melalui Undang-Undang Darurat nomor 2

tahun 1955.

Dengan inovasi perbankan yang luas, menimbulkan

kepercayaan pemerintah terhadap perusahaan BNI. Maka pada 1968,

status hukum Bank Negara Indonesia ditingkatkan ke Persero dengan

nama PT Bank Negara Indonesia.

Pada 2013, BNI memposisikan layanannya dalam tingkat yang

lebih tinggi. Bank BNI meluncurkan kartu kredit dan kartu ATM/debit

bergambar Tim Sepakbola peserta BPL, Chelsea, dengan logo

MasterCard. Kartu tersebut dapat diterima oleh fans Chelsea. Bank

BNI juga meluncurkan layanan trust bagi industri ekspor, termasuk

untuk industri minyak dan gas.

Saat ini BNI mempunyai 914 kantor cabang di Indonesia dan 5

di luar negeri. BNI juga mempunyai unit perbankan syariah, Namun

Page 87: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

71

sejak 2010 telah spin off (memisahkan diri), yang dinamakan BNI

Syariah.

PT Bank Negara Indonesia Tbk didirikan oleh Margono

Djojohadikusumo, yang merupakan satu dari anggota BPUPKI, lalu

mendirikan bank sirkulasi/sentral yang bertanggung jawab

menerbitkan dan mengelola mata uang RI.

Margono berjasa besar atas perkembangan bisnis atau usaha

perbankan di Indonesia. Karena Margono adalah seorang pionir, maka

dia berhasil menanamkan nilai-nilai dan cara pandang bisnis

perbankan di Indonesia, menggantikan peranan De Javasche Bank

pada era penjajahan.

4. Bank Tabungan Negara (BTN)

Bank Tabungan Negara (BTN) adalah Badan Usaha Milik

NegaraIndonesia yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di

bidang jasa keuanganperbankan.

Cikal bakal BTN dimulai dengan didirikannya Postspaarbank di

Batavia pada tahun 1897. Pada tahun 1942, sejak masa pendudukan

Jepang di Indonesia, bank ini dibekukan dan digantikan dengan

Tyokin Kyoku atau Chokinkyoku. Setelah proklamasi kemerdekaan

Indonesia bank ini diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan diubah

menjadi Kantor Tabungan Pos. Nama dan bentuk perusahaan

selanjutnya berubah beberapa kali hingga akhirnya pada tahun 1963

diubah menjadi nama dan bentuk resmi yang berlaku saat ini.

Page 88: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

72

B. Analisis dan Pembahasan

Penelitian ini menggunakan bank persero sebagai sampel penelitian.

Seperti yang telah dijelaskan pada bab 1, bank persero dipilih sebagai

sampel karena bank persero memiliki laba bersih tertinggi diantara bank-

bank lainnya di Indonesia (BUSN Devisa, BUSN Non Devisa, BPD, Bank

Campuran, dan Bank Asing).

Penelitian ini memiliki terdiri dari tiga variabel laten dan sebelas

variabel manifes. Variabel independen dalam penelitian ini adalah faktor

fundamental makroekonomi dengan manifes inflasi, kurs dan BI rate.

Variabel intervening dalam penelitian ini adalah jenis penggunaan kredit

dengan manifes kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit

konsumsi.Serta variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja

perbankan dengan manifes NPL, LDR, ROA, NIM dan CAR.

Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data

sekunder (time series) yang berbentuk bulanan dari mulai Januari 2002-

Desember 2014. Data inflasi, kurs, BI rate, kredit modal kerja, kredit

investasi dan kredit konsumsi diperoleh dari Bank Indonesia, sedangkan

data kinerja bank persero diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan.

Dalam penelitian ini, data diolah dengan menggunakan alat bantu

software LISREL 8.3 yang mampu menjelaskan model SEM. Penelitian ini

menggunakan analisis SEM yang terdiri dari dua substruktur. Substruktur 1

menganalisis pengaruh faktor fundamental makro terhadap jenis

Page 89: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

73

penggunaan kredit. Substruktur 2 menganalisis pengaruh jenis penggunaan

kredit terhadap kinerja perbankan.

1. Analisis Kecocokan Keseluruhan Model

Uji kecocokan model digunakan untuk mengevaluasi kecocokan

antara kovarian sampel dengan populasi. Hasil yang sesuai

menunjukkan model mendapat dukungan secara empiris sehingga

tidak diperlukan perubahan atau modifikasi dan jika sebaliknya, maka

perlu dilakukan modifikasi. Model hubungan antar variabel yang

sudah disampaikan dalam kerangka berpikir akan diuji kecocokan

modelnya dengan menggunakan SEM (Structural Equation Modeling)

dengan menggunakan software LISREL 8.3 SSI International.

Uji kecocokan dapat dilakukan dengan beberapa ukuran. Salah

satu ukuran yang dapat menunjukkan kecocokan adalah koefisien Chi

Square dengan probabilitas p ≥ 0,05. Peneliti berusaha memperoleh

nilai𝑋2 yang rendah yang menghasilkan significance level lebig besar

atau sama dengan 0,05 (p ≥ 0,05). Hal ini menandakan bahwa

hipotesis nol diterima dan matrik input diprediksi dengan sebenarnya

(actual) tidak berbeda secara statistik. (Setyo, 2015:60)

Pengujian model ini memiliki N=156 yang terdiri dari 3 manifes

Fundamental Makroekonomi/FM, 3 manifes Jenis Penggunaan Kredit/

JPK, dan 5 manifes Kinerja Perbankan/KP. Hasil pengujian model

dengan bantuan program software LISREL 8.3 menunjukkan nilai

Page 90: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

74

Goodness of Fit Index untuk semua variabel fit. Hasil Goodness of fit

pada parameter-parameter ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Uji Kecocokan Model

Goodness of fit Cut-off-Value Hasil Kesimpulan

X² - Chi-square Diharapkan

kecil 59,99

goodness of fit

Significance ≥0,05 P = 0,05454

RMSEA ≤0,08 0,048 goodness of fit

GFI ≥0,90 0,99 goodness of fit

IFI ≥0,90 1,00 goodness of fit

NFI ≥0,90 0,98 goodness of fit

CFI ≥0,90 1,00 goodness of fit

Pada tabel diatas, hasil pengolahan untuk pengujian goodness of

fit menunjukkan semua parameter-parameter yang digunakan dalam

menguji kecocokan model sudah menghasilkan model yang fit.

Berikut penjelasan masing-masing parameter:

Nilai Chi-square adalah 59,99 dengan probabilitas (p) sebesar

0,05454. Hasil ini sesuai dengan yang diinginkan yaitu Chi-

square yang kecil dan p>0,05. Dari hasil tersebutdiperoleh

kesimpulan p-value 0,05454 > 0,05 sehingga Ho diterima dan Ha

ditolak yang artinya model yang dihasilkan goodness of fit.

RMSEA menghasilkan nilai 0,079 ≤ 0,08. Dari hasil ini RMSEA

diartikan menghasilkan model yang sudah goodness of fit. Hal ini

karena letak RMSEA yang sudah berada pada 0,05 < RMSEA ≤

0,08.

Page 91: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

75

GFI menghasilkan nilai 0,99 ≥ 0,90. Dari hasil ini diperoleh

kesimpulan bahwa parameter GFI menghasilkan model yang

sudah goodness of fit.

IFI menghasilkan nilai 1,00 ≥ 0,90. Dari hasil ini diperoleh

kesimpulan bahwa parameter IFI menghasilkan model yang sudah

goodness of fit.

NFI menghasilkan nilai 0,98 ≥ 0,90. Dari hasil ini diperoleh

kesimpulan bahwa parameter NFI menghasilkan model yang

sudah goodness of fit.

CFI menghasilkan nilai 1,00 ≥ 0,90. Dari hasil ini diperoleh

kesimpulan bahwa parameter CFI menghasilkan model yang

sudah goodness of fit.

Berdasarkan hasil diatas, semua indikator telah menunjukkan

model yang fit. Oleh karena itu, maka pengujian hipotesis teori dapat

dilakukan. Secara umum dalam uji model SEM salah satu saja dari

syarat yang ditentukan meliputi Chi-square, CMIN/DF, AGFI, TLI,

CFI dan RMSEA terpenuhi, sudah dapat dikatakan modelnya fit dan

dapat dijadikan untuk analisis tahap berikutnya (Harmono, 2012).

2. Analisis Model Pengukuran

Setelah kecocokan model dan data secara keseluruhan adalah

baik, maka langkah selanjutnya adalah evaluasi atau uji kecocokan

model pegukuran. Evaluasi ini akan kita lakukan terhadap setiap

Page 92: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

76

konstruk atau model pengukuran (hubungan antara sebuah variabel

laten dengan beberapa variabel teramati/indikator) melalui evaluasi

terhadap validitas. (Setyo, 2015:75)

Gambar 4.1

Uji t

Gambar diatas menunjukkan keseluruhan variabel memiliki nilai

t-values ≥ 1,96. Berikut penjelasan masing-masing hasil uji t:

Faktor Fundamental Makroekonomi (FM) terhadap Jenis

Penggunaan Kredit (JPK)

Dari gambar diatas menunjukkan bahwa t-values sebesar

29,06 memiliki nilai lebih besar dari t-table yaitu 1,96.Hal ini

menunjukkan bahwa Ho ditolak sehingga dapat dikatakan

bahwa faktor fundamental makreokonomi (FM) berpengaruh

terhadap jenis penggunaan kredit (JPK).

Page 93: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

77

Jenis Penggunaan Kredit (JPK) terhadap Kinerja Perbankan

(KP)

Dari gambar diatas menunjukkan bahwa t-values sebesar

22,82 memiliki nilai lebih besar dari t-table yaitu 1,96. Hal ini

menunjukkan bahwa Ho ditolak sehingga dapat dikatakan

bahwa jenis penggunaan kredit (JPK) berpengaruh terhadap

kinerja perbankan (KP).

Faktor Fundamental Makroekonomi (FM) terhadap Kinerja

Perbankan (KP)

Dari gambar diatas menunjukkan bahwa t-values sebesar

29,51 memiliki nilai lebih besar dari t-table yaitu 1,96. Hal ini

menunjukkan bahwa Ho ditolak sehingga dapat dikatakan

bahwa faktor fundamental makreokonomi (FM) berpengaruh

terhadap kinerja perbankan (KP).

Selain melalui uji-t, validitas juga dilihat dari muatan faktor

standarnya. Suatu variabel dikatakan mempunyai validitas yang baik

terhadap konstruk atau variabel latennya jika memiliki t-values ≥ 1,96

dan SFL tidak lebih dari satu (Setyo, 2015:76).

Page 94: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

78

Gambar 4.2

Estimate (Loading Factor)

Gambar diatas menunjukkan hasil estimasi dan muatan faktor

standar (standardized factor loading). Dapat terlihat dari gambar

diatas bahwa keseluruhan variabel memiliki standardized factor

loading tidak lebih dari satu.

Inflasi (INF), BI rate dan kurs terhadap faktor fundamental

makroekonomi (FM)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan manifes

inflasi (INF), BI rate dan kurs dapat memberi kontribusi

signifikan terhadap laten faktor fundamental makroekonomi

(FM). Adapun besarnya kontribusi masing-masing manifes

terhadap laten faktor fundamental makroekonomi (FM) adalah

Page 95: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

79

inflasi memiliki factor loading sebesar 0,48; BI rate memiliki

factor loading sebesar 0,84; dan kurs memiliki factor loading

sebesar -0,38. Variabel yang dominan dalam berkontribusi

terhadap laten faktor fundamental makroekonomi (FM) adalah

BI rate. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Harmono

(2012) dimana variabel yang dominan adalah BI rate kemudian

inflasi dan kurs. Hal ini disebabkan karena BI rate menjadi

acuan bagi perbankan dalam menentukan besarnya tingkat suku

bunga maupun masyarakat dalam menentukan pertimbangan

untuk melakukan pinjaman.

Besarnya kontribusi inflasi terhadap faktor fundamental

makroekonomi dapat dilihat dengan inflasi yang mampu

mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Hal ini karena

inflasi mampu memberi semangat kepada para pengusaha untuk

meningkatkan produksinya. Sehingga hal ini akan berdampak

pada iklim investasi dan sector usaha yang membaik.

Dalam penelitian ini, variabel kurs memberikan kontribusi

negatif terhadap laten faktor fundamental makroekonomi (FM).

Artinya,semakin tinggi kurs maka akan menurunkan faktor

fundamental makroekonomi (FM). Besarnya kontribusi kurs

terhadap faktor fundamental makroekonomi (FM) dapat

tercermin pada menurunnya nilai rupiah terhadap mata uang

asing akan mengakibatkan meningkatnya biaya impor bahan-

Page 96: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

80

bahan baku yang akan digunakan untuk produksi dan juga

meningkatnya suku bunga. Selain itu, menurunnya nilai tukar

juga dapat mendorong pengusaha untuk melakukan ekspor.

Kredit modal kerja (KMK), kredit investasi (KI) dan kredit

konsumsi (KK) terhadap jenis penggunaan kredit (JPK)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan manifes

kredit modal kerja (KMK), kredit investasi (KI) dan kredit

konsumsi (KK) dapat memberi kontribusi signifikan terhadap

laten jenis penggunaan kredit (JPK). Adapun besarnya

kontribusi masing-masing manifes terhadap laten jenis

penggunaan kredit (JPK) adalah KMK memiliki factor loading

sebesar 0,97; KI memiliki factor loading sebesar 0,98; dan KK

memiliki factor loading sebesar 0,96. Variabel yang memiliki

kontribusi dominan terhadap laten jenis penggunaan kredit

(JPK) adalah kredit investasi (KI). Hal ini sama dengan

penelitian Harmono (2012) bahwa yang mencerminkan respon

masyarakat terhadap produk perbankan lebih pada kredit

investasi (KI) dibanding kredit modal kerja (KMK) dan kredit

konsumsi (KK). Ini menandakan respon masyarakat terhadap

kredit investasi (KI), kredit modal kerja (KMK), dan kredit

konsumsi (KK) sangat ditentukan oleh kondisi riil bidang usaha

dan konsumsi sehari-hari. Jika terdapat kesempatan yang

Page 97: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

81

menguntungkan, maka masyarakat akan merespon positif

terhadap kredit perbankan.

NPL, LDR, ROA, NIM dan CAR terhadap kinerja perbankan

(KP)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan manifes

NPL, LDR, ROA, NIM dan CAR dapat memberi kontribusi

signifikan terhadap laten kinerja perbankan (KP). Adapun

besarnya kontribusi masing-masing manifes terhadap laten

kinerja perbankan adalah NPL memiliki factor loading sebesar

0,71; LDR memiliki factor loading sebesar -0,94; ROA

memiliki factor loading sebesar -0,80; NIM memiliki factor

loading sebesar -0,60; dan CAR memiliki factor loading sebesar

0,77. Variabel yang memiliki kontribusi dominan terhadap laten

kinerja perbankan (KP) adalah CAR. Hasil penelitian ini sama

dengan penelitian Harmono (2012) dimana variabel yang

dominan adalah CAR. Namun berbeda dengan urutan

selanjutnya, variabel yang dominan terhadap laten kinerja

perbankan (KP) setelah CAR adalah NPL, NIM, ROA dan LDR.

Besarnya kontribusi CAR menandakan bahwa rasio

kecukupan modal yang baik akan mendukung operasional bank.

Hal ini dikarenakan CAR menggambarkan rasio kecukupan

modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang

kemungkinan di hadapi oleh bank.

Page 98: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

82

Besar kecilnya CAR kemudian akan berdampak pada NPL.

Semakin tinggi CAR, maka semakin besar kemampuan bank

dalam meminimalisir risiko kredit yang terjadi sehingga kredit

bermasalah yang terjadi dalam bank akan semakin rendah

dengan besarnya cadangan dana yang diperoleh dari

perbandingan modal dan aktiva tertimbang menurut risiko

(Astrini, 2014). Oleh sebab itu, wajar jika hasil penelitian

menunjukkan bahwa NPL berada setelah CAR dalam

berkontribusi terhadap laten kinerja perbankan (KP).

Namun dalam penelitian ini variabel ROA, NIM dan LDR

memberikan kontribusi negatif terhadap laten kinerja perbankan

(KP). Artinya, semakin tinggi ROA, NIM dan LDR maka akan

menurunkan nilai kinerja perbankan (KP). Hal ini wajar bagi

variabel LDR, karena apabila semakin tinggi LDR maka

menunjukkan bahwa suatu bank telah meminjamkan dana dalam

jumlah besar yang menandakan bahwa kinerja bank turun bank

tersebut dapat dikatakan tidak likuid. Berbeda dengan ROA dan

NIM yang seharusnya memiliki kontribusi positif terhadap

kinerja perbankan (KP). Pada umumnya, dengan tingginya

variabel ROA dan NIM maka akan meningkatkan nilai kinerja

perbankan (KP), oleh karena itu perlu dijadikan kajian lebih

lanjut terkait variabel ini.

Page 99: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

83

3. Pengujian Hipotesis

Tabel 4.2

Pengujian Hipotesis

Estimasi

S.E. |t-hit|

> 1,96 Kesimpulan

Langsung Tidak

Langsung

JPK ← FM 1,00 - 0,03 29,06 Signifikan

KP ← JPK 1,00 - 0,04 22,82 Signifikan

KP ← FM - 1,00 0,03 29,51 Signifikan

a. Pengaruh Faktor Fundamental Makroekonomi (FM)

terhadap Jenis Penggunaan Kredit (JPK)

Hasil penelitian menyatakan faktor fundamental

makroekonomi (FM)berpengaruh positif terhadap jenis

penggunaan kredit (JPK). Dari hasil pengolahan diperoleh

koefisien estimasi sebesar 1,00 yang artinya semakin tinggi FM

akan semakin menaikkan JPK secara langsung dan sebaliknya.

Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis teori yang diajukan

terbukti dengan nilai t-values sebesar 29,06 >t-table 1,96 yang

artinya Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh positif dari FM terhadap JPK secara signifikan.

Kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh peran faktor

fundamental makroekonomi (FM) yang menjadi acuan bank

dalam menentukan besarnya suku bunga kredit yang akan di

berikan kepada masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat juga akan

melihat kondisi fundamental makroekonomi ketika akan

melakukan pinjaman.

Page 100: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

84

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Marcello dan

Tiziano (2011) bahwa kondisi makroekonomi secara umum

mempengaruhi kualitas kredit dengan lag. Selain itu, hasil

penelitian ini juga mendukung penelitian Guglielmo et al (2013)

bahwa faktor makroekonomi berpengaruh signifikan untuk kredit

perusahaan akan tetapi tidak untuk kredit rumah tangga

pinjaman.

b. Pengaruh Jenis Penggunaan Kredit (JPK) terhadap Kinerja

Perbankan (KP)

Hasil penelitian menyatakan jenis penggunaan kredit

(JPK)berpengaruh positif terhadap kinerja perbankan (KP). Dari

hasil pengolahan diperoleh koefisien estimasi sebesar 1,00 yang

artinya semakin tinggi JPK akan semakin menaikkan KP secara

langsung dan sebaliknya. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis

teori yang diajukan terbukti dengan nilai t-values sebesar 22,82

>t-table 1,96 yang artinya Ho ditolak sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dari JPK terhadap

KP secara signifikan.

Kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh besarnya tingkat

bunga kredit yang ditentukan bank akan memengaruhi kinerja

bank itu sendiri. Selain itu, jika ada keseimbangan antara

banyaknya kredit yang disalurkan kepada nasabah dengan

Page 101: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

85

pengembalian kredit yang tepat waktu maka akan menghasilkan

NPL, LDR, ROA, NIM, dan CAR yang baik pada perbankan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian İnci dan Jiri

(2010)bahwa jenis penggunaan kredit berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja perbankan. Namun penelitian ini

berbeda dengan hasil penelitian Harmono (2012) yang

menyatakan bahwa skim bunga kredit berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kinerja bank.

c. Pengaruh Faktor Fundamental Makroekonomi(FM)

terhadap Kinerja Perbankan (KP)

Hasil penelitian menyatakan faktor fundamental

makroekonomi (FM)berpengaruh positif tidak langsung terhadap

kinerja perbankan (KP). Dari hasil pengolahan diperoleh

koefisien estimasi sebesar 1,00 yang artinya semakin tinggi FM

akan semakin menaikkan KP secara tidak langsung dan

sebaliknya. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis teori yang

diajukan terbukti dengan nilai t-values sebesar 29,51 >t-table

1,96 yang artinya Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh tak langsung positif dari FM terhadap KP

secara signifikan.

Kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh keadaan faktor

fundamental makroekonomi yang baik dalam hal ini inflasi, BI

rate dan kurs akan membawa peningkatan pada kinerja

Page 102: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

86

perbankan. Hal ini dikarenakan kebijakan yang dibuat Bank

Indonesia dalam hal inflasi, BI rate dan kurs menjadi acuan bagi

perbankan dalam menjalankan operasional bank.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Olubayo et al

(2011) yang menyatakan bahwa faktor makroekonomi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perbankan.

Selain itu, hasil penelitian ini juga mendukung penelitian

Harmono (2012) yang menyatakan bahwa faktor makroekonomi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perbankan.

Namun penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Fadzlan

dan Muzafar (2010) yang menyatakan bahwa krisis ekonomi

berpengaruh negatif dan signifikan tethadap profitabilitas.

d. Jenis Penggunaan Kredit (JPK) berperan sebagai Variabel

Intervening terhadap Faktor Fundamental Makroekonomi

(FM) dalam Memengaruhi Kinerja Perbankan (KP)

Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa jenis

penggunaan kredit (JPK) berperan sebagai variabel intervening

yang menguatkan dalam memengaruhi kinerja bank (KP). Hal ini

ditunjukkan oleh pengaruh faktor fundamental makroekonomi

(FM) terhadap kinerja perbankan (KP) memiliki pengaruh sama

dengan pengaruh faktor fundamental makroekonomi (FM)

terhadap kinerja perbankan (KP) melalui jenis penggunaan kredit

(JPK).

Page 103: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

87

Besaran pengaruh tersebut dapat dilihat dari penelitian yaitu

pengaruh faktor fundamental makroekonomi (FM) terhadap jenis

penggunaan kredit (JPK) sebesar 1,0; pengaruh jenis penggunaan

kredit (JPK) terhadap kinerja perbankan (KP) sebesar 1,0;

dimana jika dikalikan keduanya diperoleh 1,00 × 1,00 = 1,00.

Hasil ini menunjukkan besar yang sama dengan pengaruh

langsung faktor fundamental makroekonomi (FM) terhadap

kinerja perbankan (KP).

Dengan demikian, peran jenis penggunaan kredit (JPK)

mampu menjadi variabel intervening yang menguatkan secara

positif. Artinya, semakin tinggi jenis penggunaan kredit (JPK)

yang ditentukan bank, akan menaikkan kinerja perbankan (KP)

pada lima rasio (NPL, LDR, ROA, NIM, CAR) dan sebaliknya.

Hal ini sama dengan penelitian Harmono (2012) yang

menyatakan bahwa skim bunga kredit mampu menjadi variabel

intervening. Akan tetapi dalam penelitian Harmono (2012), skim

bunga kredit memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan

terhadap kinerja bank.

Page 104: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

88

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis SEM menggunakan LISREL 8-3

menunjukkan bahwa seluruh hipotesis adalah diterima, atau dengan kata

lain terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dan

variabel dependen. Simpulan yang dapat diambil dari hasil analisis adalah:

1. Hasil penelitian menyatakan faktor fundamental makreokonomi

(FM)berpengaruh positif terhadap jenis penggunaan kredit (JPK). Dari

hasil pengolahan diketahui bahwa semakin tinggi FM akan semakin

menaikkan JPK secara langsung dan sebaliknya. Hasil ini

menunjukkan bahwa Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh positif dari FM terhadap JPK secara signifikan.

2. Hasil penelitian menyatakan jenis penggunaan kredit

(JPK)berpengaruh positif terhadap kinerja perbankan (KP). Dari hasil

pengolahan diketahui bahwa semakin tinggi JPK akan semakin

menaikkan KP secara langsung dan sebaliknya. Hasil ini menunjukkan

bahwa Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh positif dari JPK terhadap KP secara signifikan.

3. Hasil penelitian menyatakan faktor fundamental makroekonomi

(FM)berpengaruh positif tidak langsung terhadap kinerja perbankan

(KP). Dari hasil pengolahan diketahui bahwa semakin tinggi FM akan

Page 105: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

89

semakin menaikkan KP secara tidak langsung dan sebaliknya. Hasil ini

menunjukkan bahwa Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh tak langsung positif dari FM terhadap KP secara

signifikan.

4. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa jenis penggunaan

kredit (JPK) berperan sebagai variabel intervening yang menguatkan

dalam memengaruhi kinerja bank (JPK). Hal ini ditunjukkan oleh

pengaruh faktor fundamental makroekonomi (FM) terhadap kinerja

perbankan (KP) memiliki pengaruh sama dengan pengaruh faktor

fundamental makroekonomi (FM) terhadap kinerja perbankan (JPK)

melalui jenis penggunaan kredit (JPK).

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan diatas maka implikasi pada penelitian ini dapat

dikemukakan sebagai berikut:

1. Bagi Pemerintah

Dalam penentuan kebijakan moneter, hendaknya pemerintah

membuat kebijakan yang mendukung dan mendorong perbankan

dalam meningkatkan kinerjanya.

2. Bagi Perbankan

Dalam penentuan kebijakan pengelolaan bank, para pengelola bank

agar memerhatikan faktor fundamental makroekonomi yang ada dalam

kebijakan Bank Indonesia yaitu pergerakan tingkat inflasi, BI rate dan

kurs yang akan berpengaruh terhadap kinerja perbankan.

Page 106: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

90

Selain ini pengelola bank juga harus berhati-hati dalam

menentukan tingkat bunga kredit. Hal ini disebabkan besarnya tingkat

bunga kredit akan berdampak pada tingkat penjualan kredit ke

masyarakat dan akhirnya hal tersebut akan berpengaruh terhadap

kinerja perbankan.

3. Bagi Investor

Kinerja perbankan sangat berguna untuk menimbang keuntungan

yang akan di dapatoleh investor apabila investor ingin berinvestasi

pada suatu perusahaan perbankan.

Page 107: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

91

DAFTAR PUSTAKA

Abid, Lobna dan Med Nejib Ouertani dan Sonia Zouari-Ghorbel. Macroeconomic

and Bank-Specific Determinants of Household’s Non-Performing Loans in

Tunisia: a Dynamic Panel Data. Procedia Economics and Finance 13

(2013): 58–68

Ali Shawtari, Fekri dan Buerhan Saiti dan Shaikh Hamzah Abdul Razak dan

Mohamed Ariff. The impact of efficiency on discretionary loans/finance loss

provision: A comparative study of Islamic and conventional banks. Borsa

Istanbul Review 15-4 (2015): 272–282

Bank Indonesia. Laporan Perekonomian Indonesia tahun 2014. Diakses pada

Sabtu, 10 Oktober 2015 dari

http://www.bi.go.id/id/lip/laporan/Pages//Laporan-LIP-tahun-2014.aspx

Bank Indonesia. Penjelasan BI Rate sebagai Suku Bunga Acuan. Diakses pada

Jumat, 10 Oktober 2015 dari http://www.bi.go.id/id/moneter/bi-

rate/penjelasan/Contents/Default.aspx

Bank Indonesia. Pengenalan Inflasi. diakses pada Jumat, 10 Oktober 2015 dari

http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/pengenalan/Contents/Pentingnya.asp

x

Bank Indonesia. Sejarah Bank Indonesia. Diakses pada Minggu, 15 Mei 2016 dari

http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/museum/sejarah-bi/pra-bi/Default.aspx

Bank Indonesia. Statistik Perbankan Indonesia. Diakses pada Jumat, 29 Januari

2016 dari http://www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/indonesia/Default.aspx

Bank Indonesia. Surat Edaran No.13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum. Diakses pada Jumat, 10 Oktober 2015 dari

www.bi.go.id/peraturan/perbankan/Document/ae5182e22f2b4575ae1ff6012

973ea19pbi_132611a1.pdf

Bank Indonesia. Surat Edaran No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Diakses pada Sabtu, 24 Oktober

2015 dari

www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Pages/SE%20No.13_24_DPNP_2011

.asp

Bank Indonesia. Suku Bunga Tabungan Rupiah menurut Kelompok Bank. Diakses

pada Jumat, 29 Januari2016 dari

http://www.bi.go.id/id/statistik/seki/terkini/moneter/Contents/Default.aspx

Page 108: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

92

Bank Mandiri. Profil Perusahaan. Diakses pada Minggu, 15 Mei 2016 dari

http://www.bankmandiri.co.id/corporate01/about_profile.asp

Bank Negara Indonesia. Sejarah. Diakses pada Minggu, 15 Mei 2016 dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Rakyat_Indonesia

Bank Rakyat Indonesia. Sejarah BRI. Diakses pada Minggu, 15 Mei 2016 dari

http://www.bri.co.id/articles/9

Bofondi, Marcello dan Tiziano Ropele. Macroeconomic determinants of bad

loans: evidence from Italian banks. Occasional Papers No. 89, 2011.

Budianto, Totok dan Sigit Triandaru. Bank dan Lembaga Keuangan Lain Edisi 2.

Jakarta: Salemba Empat, 2006.

Case, Karl E dan Ray C. Fair. Principles of Economics Eighth Edition. Jakarta:

Penerbit Erlangga, 2007.

Cernohorska, Libena. Impact of Financial Crisis on the Stability Banking Sectors

in the Czech Republic and Great Britain. Procedia Economics and Finance

26 (2015): 234–241

Florin Filip, Bogdan. The quality of bank loans within the framework of

globalization. Procedia Economics and Finance 20(2015): 208–217

Hari Wijanto, Setyo. Metode Penelitian menggunakan Structural Equation

Modelling dengan LISREL 9. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, 2015.

Harmono. Faktor Fundamental Makro dan Skim Bunga Kredit sebagai Variabel

Intervening Pengaruhnya terhadap Kinerja Bank. Jurnal Keuangan dan

Perbankan, Vol 16, No.1 Januari 2012.

Hidayat, Muhammad. Pengaruh Rasio Kesehatan Perbankan terhadap Nilai

Perusahaan (Studi Kasus pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia). Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi (JENIUS), Januari,

Vol 4, No. 1 2014.

https://pena.gunadarma.ac.id/perbandingan-tatacara-penilaian-tingkat-kesehatan-

bank/ diakses pada 16 Oktober 2015

https://furqon95.wordpress.com/category/materi-kampus/ diakses pada Sabtu, 24

Oktober 2015

Jonas, Guilherme dan Livia Abrao. Basic Interest Rate, Bank Competition, and

Bank Spread in Personal Credit Operations in Brazil: A Theoretical and

Empirical Analysis. EconomiA 16(2015) 32-45

Page 109: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

93

Kasmir. Manajemen Perbankan Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2012.

Klein, Nir. Non-Performing Loans in CESEE: Determinants and Macroeconomic

Performance. IMF Working Paper No. 72, 2013.

Korkmaz, Suna. Impact of Bank Credits on Economic Growth and Inflation.

Journal of Applied Finance & Banking, vol. 5, no. 1(2015): 51-63

Maria Caporale, Guglielmo danStefano Di Colli dan Juan Sergio Lopez. Bank

Lending Procyclicality And Credit Quality During Financial Crises.

Economics and Finance Working Paper No. 13-18, 2013.

Njorohe, Lucas dan Anne Wangari Kamau. Macroeconomic Developments and

Banks’ Behaviour in Kenya: A Panel Data Analysis. Saving and

Development, N0. 2, XXXIV, 2010.

Ötker-Robe, İnci dan Jiri Podpiera. The Fundamental Determinants of Credit

Default Risk for European Large Complex Financial Institutions. IMF

Working Paper No. 153, 2010.

P. Louzis, Dimitros dan Angelos T. Vouldis dan Vasilios L. Metaxas.

Macroeconomic and Bank-Specific Determinants of Non-Performing Loans

in Greece: A Comparative Study of Mortgage, Business and Consumer

Loan Portofolios. Economic Research Department – Special Studies

Division Working Paper no 118, 2010.

Qasim, Syed dan Rizwan Jan. Analysis of Financial Performance of Private

Banks in Pakistan. Procedia - Social and Behavioral Sciences 109 (2014)

1021-1025

Raluca Diaconu, Loana dan Dumitru-Cristian Oanea. Determinants of bank’s

stability. Evidence from CreditCoop. Procedia Economics and Finance 32

(2015): 488-495

repository.usu.ac.id>bitstream diakses pada Sabtu, 24 Oktober 2015

Roman, Angela and Alina Camelia Sargu. The impact of bank-specific factors on

the commercial banks liquidity: empirical evidence from CEE countries.

Procedia Economics and Finance 20 (2015): 571–579

S. Mishkin, Frederic. The Economics of Money, Banking and Financial Markets

Business School Edition (2nd edition). United States of America: Pearson

Education, Inc 2010.

Santoso, Singgih. AMOS 22 untuk Structural Equation Modelling. Jakarta: PT.

Elex Media Komputindo, 2015.

Page 110: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

94

Sudiyatno, Bambang. Peran Kinerja Perusahaan dalam Menentukan Pengaruh

Faktor Fundamental Makroekonomi, Risiko Sistematis, dan Kebijakan

Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Disertasi Universitas Diponegoro,

Semarang, 2010.

Sufian, Fadzlan dan Muzafar Shah Habibillah. Assesing the Impact of Financial

Crisis on Bank Performance: Empirical Evidence from Indonesia. ASEAN

Economic Bulletin Vol.27, No. 3, 2010.

Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

CV. Alfabeta, 2011.

Thomas Olajide, Olubayo dan Taiwo Asaolu dan Charles Ayodele Jegede. The

Impact of Financial Sector Reforms on Bank Performance in Nigeria. The

International Journal of Business and Finance Research Vol. 5 No. 1, 2011.

Tiberiu Albulescu, Claudiu. Bank’s Profitability and Financial Soundness

Indicators: A Macro-Level Investigation in Emerging Countries. Procedia -

Economics and Finance 23 (2015): 203-209

Tri Siswanto, Budi. Pengembangan Model Penyelenggaraan Work-Based

Learning pada Pendidikan Vokasi Diploma III Otomatif. Disertasi

Universitas Negeri Yogyakarta, 2011.

Wahyudi, Untung dan Hartini P. Pawestri. Implikasi Struktur Kepemilikan

Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Keputusan Keuangan Sebagai

Variabel Intervening. Padang: Simposium Nasional Akuntansi IX 2006.

Wikipedia. Bank Negara Indonesia. Diakses pada Minggu, 15 Mei 2016 dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Negara_Indonesia

Wikipedia. Bank Rakyat Indonesia. Diakses pada Minggu, 15 Mei 2016 dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Rakyat_Indonesia

Wikipedia. Bank Tabungan Negara. Diakses pada Minggu, 15 Mei 2016 dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Tabungan_Negara

Page 111: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

95

LAMPIRAN

Lampiran 1 Output LISREL (Sebelum Modifikasi)

DATE: 3/27/2016

TIME: 17:53

L I S R E L 8.30

BY

Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom

This program is published exclusively by

Scientific Software International, Inc.

7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100

Chicago, IL 60646-1704, U.S.A.

Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140

Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-99

Use of this program is subject to the terms specified in the

Universal Copyright Convention.

Website: www.ssicentral.com

The following lines were read from file Z:\E\AJENG1\SEM.SPJ:

Observed Variables

INF BIRATE KURS KMK KI KK NPL LDR ROA NIM

CAR

Correlation Matrix From File Z:\E\AJENG1\SEM~~92F.COR

Sample Size = 156

Latent Variables FM JPK KP

Page 112: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

96

Relationships

INF BIRATE KURS = FM

KMK KI KK = JPK

NPL LDR ROA NIM CAR = KP

JPK = FM

KP = JPK

Path Diagram

options ME=UL ADD=OFF IT=500 EF

set error covariance between BIRATE and INF to 0.5

set error covariance between BIRATE and KURS to 0.1

set error covariance between KURS and INF to 0.2

set error covariance between NIM and NPL to 0.2

!set error covariance between KK and KI to 0.01

!set error covariance between CAR and NPL to 0.1

!set error covariance between ROA and NPL to 0.1

!set error covariance between LDR and ROA to 0.001

!set error covariance between LDR and KK to 0.2

set error covariance between INF and NPL to 0.2

!set error covariance between INF and ROA to 0.1

!set error covariance between KI and KMK to 0.01

!set error covariance between KK and KMK to 0.01

!set error covariance between CAR and LDR to 0.001

!set error covariance between NIM and KURS to 0.2

!set error covariance between NIM and KURS to 0.01

set error variance JPK equal to free

set error variance KP equal to free

End of Problem

Page 113: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

97

Sample Size = 15

Correlation Matrix to be Analyzed

KMK KI KK NPL LDR ROA

-------- -------- -------- -------- -------- --------

KMK 1.00

KI 0.97 1.00

KK 0.94 0.96 1.00

NPL 0.58 0.67 0.68 1.00

LDR -0.93 -0.93 -0.95 -0.60 1.00

ROA -0.75 -0.77 -0.74 -0.75 0.72 1.00

NIM -0.70 -0.60 -0.51 -0.10 0.56 0.38

CAR 0.71 0.73 0.71 0.56 -0.80 -0.50

INF 0.46 0.49 0.41 0.62 -0.38 -0.59

BIRATE 0.84 0.81 0.74 0.65 -0.71 -0.74

KURS -0.36 -0.32 -0.53 -0.30 0.50 0.24

Correlation Matrix to be Analyzed

NIM CAR INF BIRATE KURS

-------- -------- -------- -------- --------

NIM 1.00

CAR -0.54 1.00

INF -0.28 0.41 1.00

BIRATE -0.67 0.68 0.77 1.00

Page 114: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

98

KURS -0.03 -0.32 0.07 -0.11 1.00

Number of Iterations = 17

LISREL Estimates (Unweighted Least Squares)

KMK = 0.97*JPK, Errorvar.= 0.056, R² = 0.94

(0.13)

0.43

KI = 0.98*JPK, Errorvar.= 0.049, R² = 0.95

(0.052) (0.13)

18.80 0.39

KK = 0.96*JPK, Errorvar.= 0.087, R² = 0.91

(0.051) (0.13)

18.62 0.69

NPL = 0.71*KP, Errorvar.= 0.50 , R² = 0.50

(0.12)

4.14

LDR = - 0.94*KP, Errorvar.= 0.11 , R² = 0.89

(0.081) (0.13)

-11.68 0.89

ROA = - 0.80*KP, Errorvar.= 0.36 , R² = 0.64

(0.071) (0.12)

Page 115: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

99

-11.35 2.94

NIM = - 0.60*KP, Errorvar.= 0.64 , R² = 0.36

(0.061) (0.12)

-9.79 5.50

CAR = 0.77*KP, Errorvar.= 0.40 , R² = 0.60

(0.070) (0.12)

11.06 3.36

INF = 0.48*FM, Errorvar.= 0.77 , R² = 0.23

(0.031) (0.12)

15.34 6.53

BIRATE = 0.84*FM, Errorvar.= 0.29 , R² = 0.71

(0.033) (0.13)

25.22 2.34

KURS = - 0.38*FM, Errorvar.= 0.86 , R² = 0.14

(0.031) (0.12)

-12.03 7.44

Error Covariance for NIM and NPL = 0.20

Error Covariance for INF and NPL = 0.20

Error Covariance for BIRATE and INF = 0.50

Error Covariance for KURS and INF = 0.20

Page 116: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

100

Error Covariance for KURS and BIRATE = 0.10

JPK = 1.00*FM,, R² = 1.00

(0.034)

29.06

KP = 1.00*JPK,, R² = 1.00

(0.044)

22.82

Correlation Matrix of Independent Variables

FM

--------

1.00

Covariance Matrix of Latent Variables

JPK KP FM

-------- -------- --------

JPK 1.00

KP 1.00 1.00

FM 1.00 1.00 1.00

Page 117: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

101

Lampiran 2 Output LISREL (Setelah Modifikasi)

Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 44

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 59.99 (P = 0.055)

Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 15.99

90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 40.38)

Minimum Fit Function Value = 0.39

Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.10

90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.26)

Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.048

90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.077)

P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.51

Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.67

90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.57 ; 0.83)

ECVI for Saturated Model = 0.85

ECVI for Independence Model = 22.19

Chi-Square for Independence Model with 55 Degrees of Freedom = 3418.06

Independence AIC = 3440.06

Model AIC = 103.99

Saturated AIC = 132.00

Independence CAIC = 3484.61

Model CAIC = 193.09

Page 118: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

102

Saturated CAIC = 399.29

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.077

Standardized RMR = 0.077

Goodness of Fit Index (GFI) = 0.99

Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.98

Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.66

Normed Fit Index (NFI) = 0.98

Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.99

Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.79

Comparative Fit Index (CFI) = 1.00

Incremental Fit Index (IFI) = 1.00

Relative Fit Index (RFI) = 0.98

Critical N (CN) = 178.53

The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance

Between and Decrease in Chi-Square New Estimate

CAR LDR 8.2 -0.71

INF ROA 8.1 -0.26

KURS NIM 11.1 -0.28

Page 119: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

103

Total and Indirect Effects

Total Effects of KSI on ETA

FM

--------

JPK 1.00

(0.03)

29.06

KP 1.00

(0.03)

29.51

Indirect Effects of KSI on ETA

FM

--------

JPK - -

KP 1.00

(0.03)

29.51

Page 120: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

104

Total Effects of ETA on ETA

JPK KP

-------- --------

JPK - - - -

KP 1.00 - -

(0.04)

22.82

Largest Eigenvalue of B*B' (Stability Index) is 1.000

Total Effects of ETA on Y

JPK KP

-------- --------

KMK 0.97 - -

KI 0.98 - -

(0.05)

18.80

KK 0.96 - -

Page 121: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

105

(0.05)

18.62

NPL 0.71 0.71

(0.03)

22.82

LDR -0.94 -0.94

(0.06) (0.08)

-14.75 -11.68

ROA -0.80 -0.80

(0.06) (0.07)

-13.84 -11.35

NIM -0.60 -0.60

(0.05) (0.06)

-11.50 -9.79

CAR 0.77 0.77

(0.06) (0.07)

13.45 11.06

Indirect Effects of ETA on Y

JPK KP

Page 122: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

106

-------- --------

KMK - - - -

KI - - - -

KK - - - -

NPL 0.71 - -

(0.03)

22.82

LDR -0.94 - -

(0.06)

-14.75

ROA -0.80 - -

(0.06)

-13.84

NIM -0.60 - -

(0.05)

-11.50

CAR 0.77 - -

(0.06)

13.45

Page 123: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

107

Total Effects of KSI on Y

FM

--------

KMK 0.97

(0.03)

29.06

KI 0.98

(0.04)

27.80

KK 0.96

(0.04)

27.29

NPL 0.71

(0.02)

29.51

LDR -0.94

(0.06)

-16.05

ROA -0.80

(0.05)

Page 124: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL MAKROEKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35586/1/AJENG RAAFI... · pengaruh faktor fundamental makroekonomi terhadap kinerja

108

-14.90

NIM -0.60

(0.05)

-11.92

CAR 0.77

(0.05)

14.41

The Problem used 19024 Bytes (= 0.0% of Available Workspace)

Time used: 0.172 Seconds