126
i PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU MTs SE-KECAMATAN BOLO TAHUN PELAJARAN 2019/2020 (Studi Multisitus di MTs Sila, MTs Nurul Mukhtar, dan MTs Darul Hamid) Oleh FAKHRURRAZI RIZKI 180403006 Tesis ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapat gelar Magister MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM 2020

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

i

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU MTs SE-KECAMATAN BOLO

TAHUN PELAJARAN 2019/2020 (Studi Multisitus di MTs Sila, MTs Nurul Mukhtar, dan MTs Darul Hamid)

Oleh FAKHRURRAZI RIZKI

180403006

Tesis ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapat gelar Magister

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2020

Page 2: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

ii

Page 3: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

iii

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU MTs SE-KECAMATAN BOLO

TAHUN PELAJARAN 2019/2020 (Studi Multisitus di MTs Sila, MTs Nurul Mukhtar, dan MTs Darul Hamid)

Pembimbing: Dr. Drs. Wildan, M.Pd

Dr. H. Maimun, S.Ag, M.Pd

Oleh FAKHRURRAZI RIZKI

180403006

Tesis ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapat gelar Magister

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2020

Page 4: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

iv

Pembimbing I

Dr. Drs. Wildan, M.Pd

NIP. 19681231998031014

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tesis oleh FAKHRURRAZI RIZKI, NIM : 180403006 dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru MTs se-Kecamatan Bolo Tahun Pelajaran 2019/2020 (Studi Multisitus di MTs Sila, MTs Nurul Mukhtar, dan MTs Darul Hamid)

telah memenuhi syarat dan disetujui untuk di uji

Disetujui pada tanggal 9 maret 2020

Pembimbing II

Dr. H. Maimun, S.Ag, M.Pd

NIP. 1968100551998031002

Page 5: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

v

Page 6: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

vii

Page 7: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

viii

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU MTs SE KECEMATAN BOLO

TAHUN PELAJARAN 2019/2020 (Studi Multisitus di MTs Sila, MTs Nurul Mukhtar, dan MTs Darul Hamid)

Oleh : Fakhrurrazi rizki Nim : 180403006

[email protected]

Abstrak

Tesis dengan Judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru MTs se Kecematan Bolo Tahun Pelajaran 2019/2020(Studi Multisitus di MTs Sila, MTs Nurul Mukhtar, dan MTs Darul Hamid), yang bertujuan untuk mengatahui apakah ada atau tidak adanya Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru MTs Se Kecematan Bolo Tahun Pelajaran 2019/2020 (Studi Multisitus di MTs Sila, MTs Nurul Mukhtar, dan MTs Darul Hamid. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan mengumpulkan data dengan menggunakan angket, dokumentasi, observasi. Tehnik pengumpulan data menggunakan rumus regresi linier sederhana dengan menggunakan aplikasi SPSS 16.0. hasil penelitian (1) Ada Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di MTs Sila, di lihat dari nilai nilai Fhitung = 2.887> 0.444. Ada hubungan yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah dan kinerja guru dengan tingkat signifiknsi sebesar 0,010 < 0,05. (2) Ada Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di MTs Nurul Mukhtar, di lihat dari nilai nilai Fhitung = 1,956> 0.444. Ada hubungan yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah dan kinerja guru dengan tingkat signifiknsi sebesar 0,065 < 0,05. (3) Ada Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di MTs Darul Hamid, di lihat dari nilai nilai Fhitung = 1,744> 0.444. Ada hubungan yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah dan kinerja guru dengan tingkat signifiknsi sebesar 0,098 < 0,05.

Kata kunci: Gaya Kepemimpinan Demokratis Kinerja Guru

Page 8: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

ix

Page 9: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

x

Page 10: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

xi

Motto

{ ة بالحكمة رب ك سبيل إلى اد الموع م الحسنة جادل { أحسن هي بالتي

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. (QS. An – Nahl : 125)1

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’anTerjemahanPer-kata, (Bandung : Sygma, 2007),

681.

Page 11: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

xii

Lembar Persembahan

Tesis ini kupesembahkan untuk kedua orang tua saya

Page 12: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

xiii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam semoga

selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad, juga kepada keluarga, sahabat, dan

semua pengikutnya. Amin.

Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian tesis ini tidak akan sukses

tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terimakasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu, yaitu mereka antara lain:

1. Dr. Drs. Wildan, M.Pd Sebagai pembimbing I dan Dr. H. Maimun, M.Ag,

M.Pd sebagai pembimbing II yang meberikan bimbingan, motivasi dan

koreksi mendetail, terus menerus, dan tanpa bosan di tengah kesibukannya

dalam suasana keakraban menjadikan tesis ini lebih matang dan selesai.

2. Penguji

3. Dr. Muhammad Iwan Fitriani, M.Pd. sebagai ketua prodi MPI Program

Magister pascasarjana UIN Mataram.

4. Prof. Dr. Suprapto, M.Ag. Selaku Direktur Pascasarjana UIN Mataram

5. Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram yang telah

member tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan member bimbingan

dan peringatan untuk tidak berlama-lama di kampus tanpa pernah selesai

6. Dan untuk kedua orang tua terimakasih banyak telah mendukung pendidikan

anaknya, memberikan motivasi dan materi sampai mendapatkan gelar

Magister.

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang

berlipat ganda dari Allah swt. Dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi

semesta Alam. Amin.

Mataram, 9 maret 2020

FAKHRURRAZI RIZKI

Page 13: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

xiv

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

1. Konsonan

Konsonan Nama Alih aksara Nama

Akhir Tengah Awal Tunggal

Alif Tidak ا ـاdilambangkan

Tidak dilambangkan

ب ب ـ ـبـ ـب Ba B/b Be

ت ت ـ ـتـ ـ Ta T/t Te

/ a ث ـ ـثـ ـ Es (dengan titik di atas)

Jim J/j Je ج ـ ـج ـ ـ

/ a ح ـ ـح ـ ـ Ha (dengan titik di bawah)

Kha Kh/kh Ka dan ha خ ـ ـخ ـ ـ

Dal D/d De ـ

/ al ـ Zet (dengan titik di atas)

Ra R/r Er ـ

Zai Z/z Zet ـ

Sin S/s Es سـ ـس ـ ـ

Syin Sy/sy Es dan ye شـ ـش ـ ـ

/ ad صـ ـصـ ـ Es (dengan titik di bawah)

/ ad ضـ ـضـ ـ De (dengan titik di bawah)

Page 14: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

xv

/ a طـ ـطـ ـ Te (dengan titik di bawah)

/ a ظـ ـظـ ـ Zet (dengan titik di bawah)

Ain ‘__ Apostrof terbalik‘ عـ ـع ـ ـ

Gain G/g Ge غـ ـغ ـ ـغ

Fa F/f Ef ف ف ـ ـف ـ ـ

Qof Q/q Qi ق ـ ـق ـ ـ

Kaf K/k Ka كـ ـك ـ ـ

Lam L/l El ل ـ ـل ـ ـل

Mim M/m Em م مـ ـمـ ـ

Nun N/n En ن ـ ـنـ ـ

Wau W/w We ـو

Ha H/h Ha هـ ـهـ ـ

Hamzah __’ Apostrof ء

Ya Y/y Ye ي ي ـ ـيـ ـي

Hamzah ( ء ) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa

diberi tanda apa pun. Jika terletak di tengah atau di akhir, ia ditulis dengan

tandaapostrofẒ’ẓ.

2. Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal

tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Alih aksara vokal

Page 15: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

xvi

tunggal bahasa Arab yang berupa tanda diakritikatau harakat adalah sebagai

berikut:

terletak di tengah atau di akhir, ia ditulis dengantandaapostrofẒ’ẓ.

Vokal Nama Alih aksara Nama

Fat ah A/a A

Kasrah I/i I

ammah U/u U

Alih aksara vokal rangkap bahasa Arab yang berupa gabungan antara

harakat dan huruf adalah gabungan huruf, yaitu:

Vokal rangkap Nama Alih aksara Nama

Fat ـ ي ah dan ya’ Ai/ai A dan I

fat ـ ah dan wau Au/au A dan u

Contoh Kaifa ك يف

aula ح

3. Maddah

Alih aksara maddah atau vokal panjang yang berupa harakat dan

huruf adalah huruf dan tanda, yaitu:

Vokal panjang

Nama Alih aksara Nama

ا Fat ah dan alif a dan garis di atas

Fat ah dan alif maqṣ rah

Kasrah dan ya i dan garis di atas

Page 16: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

xvii

و ammah dan wau u dan garis di atas

Contoh ا M م ta

م Ram ر

Q ق يل la

Yam ي tu

4. Ta marbūṭah

Alih aksara untuk tamarbū ah ( atau ـẓadadua,yaitu:tamarbū ah

yang hidup atau mendapat harakat fat ah, kasrah, dan ammah

dengan t sedangkan ta marbū ah yang mati atau mendapat harkat sukun

dengan h.

Kalaupadakatayangberakhirdengantamarbū ahdiikutiolehkata

yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, ta

marbū ahitudialihaksarakandengan h. Contoh:

اأ طف ا وض ر Rau ah al-aṭf l

ل الف اض ين د Al-mad ال nah al-f ilah

-Al الح ikmah

5. Syaddah

Huruf konsonan yang memiliki tanda syaddah atau tasydid, yang

dalam abjad Arab dilambangkan dengan sebuah tanda tasydid ( ا ),

dilambangkan dengan perulangan huruf (konsonan ganda). Contoh:

بن ا Rabban ر

Najjain ن جين ا

Page 17: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

xviii

ق -Al الح aqq

ج -Al الح ajj

Nu‘‘ima ن ع م

Aduww‘ ع د و

Jika huruf bertasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf

kasrah ( ـ ي ), ia dialihaksarakan seperti huruf maddah . Contoh:

Al‘ ع ل ي

ب ي Arab‘ ع ر

6. Kata sandang

Kata sandang dalam abjad Arab dilambangkan dengan huruf ا (alif

lam ma‘arifahẓ.Dalampedomanalihaksaraini,katasandangdialihaksarakan

seperti biasa, al-, baik ketika ia diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf

qamariah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung yang

mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan

dihubungkan dengan garis mendatar (-). Contoh:

س Al-Syamsu (bukan asy-syamsu) الش

ل Al-Zalzalah (bukan az-zalzalah) الزلز

Al-Falsafah الف لس ف

د Al-Bil ال d

7. Hamzah

AturanalihaksarahurufhamzahmenjadiapostrofẒ’ẓhanyaberlaku

bagi hamzah yang terletak di tengahdan akhir kata. Namun, bila hamzah

terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan karena ia berupa alif dalam tulisan

Arab. Contoh:

Page 18: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

xix

و ر Ta’mur ت أم na

ء ’An-Nau الن

Syai’un ش يء

ر Umirtu أ م

8. Penulisan kata Arab yang lazim digunakan dalam bahasa Indonesia

Kata, istilah, atau kalimat Arab yang dialihaksarakan adalah kata,

istilah, atau kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata,

istilah, atau kalimat yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan

bahasa Indonesia atau sudah sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia

tidak lagi ditulis menurut cara alih aksara di atas. Misalnya kata 'Alquran' (dari

al-Qur’ānẓ, 'Sunnah,' 'khusus,' dan 'umum'. Namun, bila kata-kata tersebut

menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, mereka harus dialihaksarakan

secara utuh, contoh:

a. Żī ilālal-Qur’ān,

b. Al-Sunnah qabl al-tadwīn,dan

c. Al-‘Ibārātbi‘umūmal-laf lābikhu ū al-sabab.

➢ Lafẓ al-Jalālah

Lafẓ al-jal lah Ẓlafalkemuliaanẓ“Allah”Ẓه) yang didahului

partikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya atau berkedudukan

sebagai mu f ilaih (frasa nominal), dialihaksarakan tanpa huruf

hamzah (hamzah wasal). Contoh:

ه ين D د null h ب ال Bill h

Page 19: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

xx

Adapun ta marbutah di akhir kata yang disandarkan kepada lafẓ al-

jal lah dialihaksarakan dengan huruf t. Contoh:

ح ه ه مف ي ر Hum f rahmatill h

➢ Huruf capital

Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital,

dalam alih aksaranya, huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang

penggunaan huruf kapital berdasarkan pedoman Ejaan yang

Disempurnakan (EyD). Huruf kapital, misalnya, digunakan untuk

menuliskan huruf awal nama diri (orang, tempat, bulan) dan huruf

pertama pada permulaan kalimat. Bila nama diri didahului oleh kata

sandang (al-), yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama

diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak pada

awal kalimat, huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf

kapital (Al-). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari

judul referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia

ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan (catatan kaki, daftar

pustaka, catatan dalam kurung, dan daftar referensi). Contoh:

d. Wa m Mu ammadun ill ras l

e. Inna awwala baitin wu i‘a linn si lallaż bi Bakkata mub rakan

f. Syahru Rama n al-laż unzila f h al-Qur’ n

g. Na īral-Dīnal- ūsī

h. AbūNa ral-Żarābī

Page 20: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

xxi

i. Al-żazālī

j. Al-Munqi minal- alāl

DAFTAR ISI

COVER LUAR ............................................................................................................. i LEMBAR LOGO ......................................................................................................... ii COVER DALAM ......................................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................................. iv PENGESAHAN PENGUJI ......................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... vi LEMBAR PENGECAKAN PLAGIRISME .............................................................. vii ABSTRAK (Indonesia, Arab, dan Inggris ................................................................. viii MOTTO ........................................................................................................................ xi PERSEMBAHAN ......................................................................................................... xii KATA PENGANTAR .................................................................................................. xiii PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ....................................................... xiv DAFTAR ISI ................................................................................................................. xxi DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xxiv DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xxv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xxvi BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1 B. Batasan, dan Rumusan Masalah ................................................................ 10

1. Batasan Masalah.................................................................................. 10 2. Rumusan Masalah ............................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 11 D. Signifikansi dan Manfaat Penelitian ......................................................... 11

1. Signifikansi Penelitian ........................................................................ 11 2. Manfaat Penelitian .............................................................................. 11

E. Penelitian Terdahulu yang Relevan .......................................................... 11 BAB II KERANGKA TEORI ................................................................................... 16

1. Kepemimpinan kepala Sekolah ................................................................. 16 1. Pengertian Kepemimpinan .................................................................. 16

Page 21: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

xxii

2. Gaya dan Tipe Kepemimpinan............................................................ 19 3. Gaya Kepemimpinan Demokratis ....................................................... 21 4. Kepemimpinan yang Efektif ............................................................... 25 5. Syarat-Syarat Kepemimpinan ............................................................. 26 6. Fungsi Kepemiminan Kepala Sekolah ................................................ 28

B. Kinerja Guru ............................................................................................. 33 1, Pengertian kinerja Guru ..................................................................... 33 2. Indikator Kinerja Guru ...................................................................... 37 3. Manajemen Kinerja Guru dalam Sistem Organisasi Kepala

Sekolah .............................................................................................. 39 4. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru ........................................ 40 5. Penilaian Kinerja Guru ...................................................................... 42

C. Kerangka Berpikir .................................................................................... 45 D. Hipotesis .................................................................................................. 48

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................. 49

A. Desain dan Pendekatan Penelitian ............................................................ 50 B. Variabel Penelitian .................................................................................... 50 C. Populasi dan sampel .................................................................................. 50 D. Tekhnik Pengumpulan data ....................................................................... 51

1. Koesioner/Angket ............................................................................... 51 2. Dokumentasi ....................................................................................... 53 3. Obserfasi ............................................................................................. 53

E. Tekhnik Analisi Data ................................................................................ 54 1. Uji keabsahan Instrumen ...................................................................... 54

a. Validasi Ahli ................................................................................ 54 b. Validasi Butir ............................................................................... 54 c. Uji Reliabilitas .............................................................................. 55

F. Uji Hipotesis ............................................................................................. 56

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................................. 58 i. Uji Prasyarat Instrumen. ........................................................................... 58

1. Uji Prasyarat Instrumen....................................................................... 58 a. Validasi Butir ................................................................................ 58 b. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 60

2. Deskripsi Data hasil Penelitian ........................................................... 60 a. Interpretasi data Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah(X) .......... 60 b. Interpretasi data Kinerja Guru (Y) ................................................ 63

3. Uji Hipotesis ....................................................................................... 65

Page 22: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

xxiii

BAB V PEMBAHASAN .............................................................................................. 71 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru MTs se Kecematan Bolo Tahun Pelajaran 2019/2020......................................................................................... 71

BAB VI PENUTUP ...................................................................................................... 76

A. Kesimpulan ................................................................................................. 76

B. Saran ........................................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 23: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

xxiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Penelitian Terdahu yang Relevan, 12.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1), 52.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Kinerja Guru (X2), 51.

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Angket Gaya Kepemimpinana Demokratis 58.

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Angket Kinerja Guru 59.

Tabel 4.8 Tabel uji Reliabilitas, 60.

Tabel 4.9 Distribusi Nilai Gaya kepemimpinana Demokratis (X), 60.

Tabel 4.10 Hasil Prosentase Gaya Kepemimpinan Demokratis (X), 61.

Tabel 4.11 Distribusi Nilai Kinerja Guru (Y), 63.

Tabel 4.12 Hasil Prosentase Variabel kinerja Guru (Y), 63

Tabel 4.27 Variables Entered/Removed, 66

Tabel 4.28 Koefisien Regresi Linier X, Y Terhadap Y, 67.

Tabel 4.29 Anova X terhadap Y. 68

Page 24: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

xxv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Prosentase Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah (X), 63.

Gambar 4.2 Diagram Prosentase Kinerja Guru (Y) 64.

Page 25: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

xxvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Validasi Instrumen

Lampiran 2 Hasil Validasi Butir

Lampiran 3 Hasil Validasi Butir dan Reliabilitas

Lampiran 4 Hasil SebaranAngket

Lampiran 5 Angket responden

Lampiran 6 Inteter Pretasi Data Gaya Kepemimpinan Demokratis dan Kinerja Guru

Lampiran 7 Rumus SPSS atal Langka-Langkah Kerja SPSS

Lampiran 8 Validasi Ahli

Lampiran 9 Tabel Hitung

Lampiran 10 Surat-surat Penelitian

Page 26: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

xxvii

Page 27: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan yang bermutu menurut E. Mulyasa merupakan syarat

untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju, modern dan sejahtera.

Sebagaimana diketahui bahwa banyak Negara yang tidak memiliki sumber

daya alam yang melimpah namun dapat mewujudkan kemakmuran dan

kesejahteraan rakyatnya. Hal tersebut dapat terjadi akibat dari pendidikan

yang mereka miliki mempunyai kualitas yang baik, sehingga menghasilkan

sumber daya manusia yang berkualitas. Agar pendidikan dapat berkualitas

salah satu faktor penting yang harus dipenuhi adalah pada keberadaan guru,

kepala sekolah yang bermutu, yang professional, sejahtera dan bermartabat2.

Sekolah adalah organisasi yang terdiri dari beberapa manusia dalam

rangka mencapai visi dan misi, sehingga memerlukan tingkat koordinasi

yang tinggi. Faktor sumber daya manusia (SDM) merupakan factor yang

paling besar peranannya dalam mencapai tujuan organisasi. Faktor SDM

merupakan faktor yang dapat menggerakkan tercapainya tujuan organisasi

secara efektif dan efisien, namun SDM juga dapat sebagai factor

penghambat menuju tercapainya tujuan organisasi. Hal ini dikarenakan faktor

manusia sebagai penentu arah kebijaksanaan dan pelaksana langsung

pencapaian tujuan organisasi. Melihat betapa pentingnya peranan manusia

dalam organisasi, maka kepala sekolah sebagai penentu kebijakan harus

2 E. Mulyasa , Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian

Guru Dan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 4-6.

Page 28: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

2

memberi perhatian yang lebih terhadap lingkungan sekolah dan orang-orang

yang berada di dalamnya. Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh

keberhasilan proses pembelajaran di lembaga pendidikan. Sekolah sebagai

lembaga pendidikan membutuhkan kepala sekolah yang mampu memimpin

dan mengelola sekolah dengan professional.3 Mengingat pentingnya

pemimpin, dapat diketahui bahwa fungsi utama pimpinan pada satuan

pendidikan, seperti kepala madrasah adalah menciptakan situasi belajar

mengajar sehingga guru-guru dapat mengajar dan murid-murid dapat belajar

dengan baik.4

Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan, dilihat dari status dan

cara pengangkatan tergolong pemimpin resmi, formal leader, atau status

leader. Status leader bisa meningkat menjadi functional leader, tergantung

dari prestasi dan kemampuan didalam memainkan perannya sebagai

pemimpin pendidikan di sekolah dan telah diserahkan pertanggung jawaban

kepadanya5.

Menurut Aan Komarian pimpinan di sekolah mempunyai

kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar ia mau mengikuti tujuan

sekolah atau organisasi.6 Kepala sekolah memiliki gaya kepemimpinan yang

berbeda-beda. Gaya kepemimpinan kepala sekolah merupakan gaya

3 Nasib Tua Lumban żaol, “Teori dan Implementasi Gaya Kepemimpinan Kepala

Sekolah” Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 4, No. 2, Juli-Desember 2017, 214. 4 HasanBaharun,“Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Sistem Kepemimpinan Kepala

Madrasah”,At-Tajdid : Jurnal Ilmu Tarbiyah, Vol. 6 No. 1, Januari 2017,2. 5 Andi Hardianti, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Guru, Skripsi,

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar, 5. 6 YULIAN HEROSITA, “Implementasi Model Kepemimpinan Demokratis Kepala

SekolahDalamMeningkatkanDisiplinżuruMengajar”,56.

Page 29: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

3

kemampuan dari seorang kepala sekolah dalam mempengaruhi dan

menggerakkan bawahan pada suatu organisasi atau lembaga sekolah guna

tercapainnya tujuan sekolah.

Pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat akan memberikan

motivasi kerja kepada bawahan , sehingga bawahan akan merasa puas.

Sebaliknya tidak jarang kesalahan dalam memilih gaya kepemimpinan

berakibat kegagalan kepemimpinan seseorang dalam sekolah dan berdampak

pada mutu pendidikan sekolah tersebut. Kepala sekolah sebagai pimpinan

harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan

kemauan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan

mendelegasikan tugas.7

Di satu sisi, kepala sekolah berperan sebagai pemimpin (leader)

yang memiliki visi ke masa depan yang jelas dan dapat diwujudkan serta

mampu mendorong proses transparansi di sekolah. Di sisi lain, kepala

sekolah berperan sebagai manajer, yang memiliki strategi-strategi yang

efektif dan efisien untuk mengimplementasikan berbagai kebijakan dan

keputusan yang telah ditetapkan.

Dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah secara efektif dan

efisien, maka memerlukan kepala sekolah yang memiliki kemampuan

kepemimpinan, perencanaan, dan pandangan yang luas tentang sekolah dan

pendidikan. Wibawa kepala sekolah harus ditumbuh kembangkan dengan

meningkatkan sikap kepedulian, semangat belajar, disiplin kerja,

7 Muhammad Nadir , “Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Dan Pegawai Pada Smp Negeri 3 Pamboang” Jurnal Pendidikan PEPATUDZUMediaPendidikan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 13, No. 2, Nopember 201, 152.

Page 30: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

4

keteladanan dan hubungan manusiawi sebagai modal perwujudan iklim kerja

yang konduktif. Keberhasilan organisasi mencapai tujuan yang telah

ditetapkan akan sangat tergantung pada peran kepemimpinan. Demikian

halnya kepemimpinan memegang peranan sangat sentral dalam dinamika

kehidupan organisasi. Sebagai pemimpin, kepala sekolah merupakan salah

satu faktor penentu yang dapat mendorong sekolah mewujudkan visi, misi,

tujuan dan sasaran melalui berbagai program yang dilaksanakan secara

terencana. Oleh karena itu kepala sekolah harus memiliki kemampuan

manajemen dan kepemimpinan yang tangguh sehingga diharapkan dapat

mengambil keputusan secara tepat, disamping memiliki sikap prakarsa yang

tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Tanpa kemampuan-kemampuan utama seperti kepemimpinan yang

baik, kinerja yang baik, komunikasi yang baik, kemampuan dalam

memecahkan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam proses kegiatan

belajar mengajar, kepala sekolah akan sulit dalam mensosialisasikan ide,

usulan, saran, atau pikiran-pikiran yang dimilikinya kepada guru dan

karyawan. Oleh karena itu, kepala sekolah yang merupakan pemimpin harus

bisa menjadi contoh serta mampu mengayomi bawahan dan mampu

mengendalikan fungsi kepemimpinannya. Untuk kepentingan tersebut

Wahjosumidjo8 menyatakan bahwa kepala sekolah selayaknya mampu

memobilitasi atau memberdayakan semua potensi dan sumber daya yang

dimiliki, terkait dengan berbagai program, proses, evaluasi, pengembangan,

8 Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, ( Jakarta: Galia Indonesia, 2003), 109.

Page 31: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

5

kurikulum, pembelajaran di sekolah, pengelolaan tenaga kependidikan,

sarana prasarana, pelayanan terhadap siswa, hubungan masyarakat, sampai

pada penciptaan iklim sekolah yang kondusif. Semua ini akan terlaksana

manakala kepala sekolah memiliki kemampuan untuk mempengaruhi semua

pihak yang terlibat dalam kegiatan pendidikan di sekolah, yaitu untuk bekerja

dalam mewujudkan tujuan sekolah.

Guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya

proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu upaya perbaikan

apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan

memberikan sumbangan yang signifikan tanpa di dukung oleh guru yang

profesional dan berkualitas9. Guru sebagai makhluk sosial juga memerlukan

kebutuhan yang lain untuk dapat bekerja dengan baik. Untuk dapat berpikir

serta bekerja secara maksimal dalam kerjanya, guru sangat dipengaruhi

oleh lingkungan kerja dimana mereka berada serta kepala sekolah yang

profesional. Mungkin dengan guru berada dalam lingkungan kerja yang

baik dimana didalamnya terdapat suatu kondisi yang memacu bekerja

dengan baik, mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi, serta gotong

royong yang baik, maka akan dapat menciptakan suatu kondisi kerja yang

baik sehingga akan dapat lebih meningkatkan kinerja yang dimiliki seorang

guru. Selain itu, guru juga akan dapat melaksanakan kegiatan PBM,

membangkitkan potensi siswa dalam melaksanakan tugas-tugasnya dengan

penuh tanggung jawab apabila didukung oleh kondisi tubuh, suasana

9 Manik,KamalBustom,“PengaruhKepemimpinanKepalaSekolah,BudayaOrganisasi

Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Pada Smp Negeri 3 Rancaekek” Ester Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship Vol. 5, No. 2, Oktober 2011, 99.

Page 32: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

6

kejiwaan, sarana prasarana serta proses pengelolaan organisasi sekolah

yang ada mendukung bagi timbulnya semangat kerja yang tinggi dan guru

mampu melaksanakan tugas guru dengan baik dan disiplin.

Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar

mengajar, ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia di

bidang pembangunan, sehingga guru merupakan salah satu unsur di bidang

kependidikan yang harus berperan serta secara aktif, menempatkan

kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai tuntutan masyarakat yang

semakin berkembang.10 Guru yang profesional akan bekerja dan

melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah khususnya dan tujuan pendidikan

umumnya, untuk itu ada ciri-ciri khusus yang harus dimiliki oleh guru.

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan seorang guru mempunyai

peranan yang sangat penting dalam merealisasikan tujuan pendidikan

nasional. Guru sebagai ujung tombak dalam kegiatan belajar mengajar di

sekolah yang langsung berhadapan dengan siswa. Tanpa adanya peranan

guru, maka kegiatan belajar mengajar tidak akan berjalan dengan

semestinya.11

Dalam proses interaksi belajar mengajar guru adalah orang yang

memberikan pembelajaran dan siswa adalah orang yang menerima pelajaran.

Dalam proses mentransfer pengetahuan kepada siswa diperlukan pengetahuan

10 As’adutTabi’in,“Kompetensiżurudalam Meningkatkan Motivasi Belajar pada MTsn

PekanaHeranIndragriHulu”,JurnalAL- Thariqah 1, no 2 (Desember 2016): 160. 11 SriKoriatyDKK,“PengaruhKompetensiżuruTerhadapMotivasiBelajarSiswaSMK

Negeri Jurusan TKJ Sekota Pontianak”, Jurnal pendidikan informatika dan sains 6, no 1 (Juni 2017). 103.

Page 33: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

7

atau kecakapan atau keterampilan sebagai guru. Tanpa itu semua tidak

mungkin proses interaksi belajar mengajar dapat berjalan secara kondusif.

Dalam UU Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang Standar

Pendidik dan Tenaga Kependidikan pasal 28 (1) dijelaskan bahwa: Pendidik

harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen

pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional.12

Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif akan mempengaruhi

partisipasi bawahan untuk melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya

dengan perasaan puas dan dapat bekerja sesuai dengan konteknya, yaitu

mampu memberikan visi, menciptakan gambaran besar, menetapkan tujuan

yang jelas dan disetujui bersama, memonitor dan menganalisis prestasi, serta

mampu mengembangkan prestasi para pengikutnya, yaitu dengan memberikan

pengarahan dan panduan, melatih dan membimbing serta memberikan umpan

balik. Terciptanya kualitas kinerja guru yang baik di sekolah membutuhkan

dukungan peran kepala sekolah yang kompeten sebagai leader dan manager.

Setelah melihat uraian di atas, tampak bahwa mutu proses pendidikan

di sekolah dipengaruhi oleh sinergisnya proses interaksi antara faktor-faktor

dari gaya kepemimpinan kepala sekolah peran kepala sekolah sebagai

pemimpin dan manager sekolah, kompetensi kepala sekolah, lingkungan

sekolah terhadap factor kinerja guru. Lemahnya manajemen atas faktor-faktor

12 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 25.

Page 34: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

8

tersebut akan mempengaruhi pencapaian tingkat mutu pendidikan pada

sekolah menjadi kurang optimal.

Seperti sekolah lain MTs di Kec. Bolo juga menghadapi tantangan

untuk meningkatkan kualitas dan mutu sekolah. Hal ini dimaksud untuk

mencapai salah satu misi yang sekolah canangkan, sehingga mampu bersaing

dengan sekolah-sekolah lainnya. MTs di Kec. Bolo mempunyai tujuan

meningkatkan kualitas sekolah. Oleh karena itu kepala sekolah mempunyai

upaya atau cara-cara yang baik dalam meningkatkan mutu sekolah. Upaya

yang diterapkan kepala sekolah yaitu dengan meningkatkan kedisiplinan,

memotivasi guru, mengawasi guru dalam proses pembelajaran, tegas,

berwibawa, ramah terhadap bawahan. Dengan demikian, kedisiplinan menjadi

salah satu jalan keluar atau cara meningkatkan kemajuan sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru di MTs Sila salah satu

MTs di Kec. Bolo13, Bahwa kepala sekolah atas nama Ibrahim MT, S.Pd,

sangat disiplin dan tegas dalam menjalankan tugas disekolah terbukti dengan

ada salah seorang guru honorer di sekolah tersebut yang lalai dan malas dalam

menjalankan tugas sebagai guru kemudian dikeluarkan dan di seleksi kembali

guru yang lain untuk mengganti guru yang sudah dikeluarkan. Kepala sekolah

MTs Sila sangat disiplin selalu datang ke sekolah tepat waktu dan jarang sekali

bolos untuk datang sekolah. Ketegasan dan kedisiplinan membawa sekolah

MTs Sila menjadi sekolah favorit dilihat dari banyak peminat yang ingin

masuk sekolah tersebut.

13 Wawancara, Aisah, S.PdI. Guru Aqidah Akhlak, 20 Juli 2019.

Page 35: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

9

Wawancara kedua, bahwa kepala sekolah MTs Nurul Mukhtar sangat

ramah, karena kepala sekolah selalu menyapa dan menegur guru-guru dengan

menggunakan bahasa yang sopan, bijaksana dalam mengambil keputusan dan

jika terdapat masalah yang ada dalam sekolah tersebut kepala sekolah selalu

bermusyawarah dengan bawahan untuk menyelesaikannya.14

Wawancara ke tiga guru SKI MTs Darul Hamid bahwa mereka

mampu memahami perbedaan yang dimiliki peserta didik, menyiapkan materi

pembelajaran sebelum mengajar, dan selalu mengevaluasi peserta didik

sebelum berakhirnya proses pembelajaran dikelas, juga terbukti siswa MTs

Darul Hamid dapat meraih juara 1 lomba cerdas cermat pendidikan Agama Islam

sekabupaten Bima, dan mendapatkan juara 2 provinsi, kemudian mendapatkan juara 3

sains tingkat Nasional15.

Sesuai dengan observasi yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti

melihat bahwa pada proses pembelajaran guru mampu menguasai bahan yang

akan diajarkan, guru mampu mengelola program belajar mengajar, guru

mengelola kelas. pada saat proses belajar mengajar menggunakan

media/sumber pelajaran, guru mampu menguasai landasan-landasan

kependidikan, guru mengelola interaksi belajar mengajar, dan guru menilai

prestasi siswa..16

Dari paparan hasil wawancara dan observasi di atas peneliti tertarik

untuk meneliti apakah gaya kepemimpinan kepala sekolah dapat

14 Wawancara, ma’rifat.żuruQur’anHadist,23Juli,2019 15 Wawancara, Guru SKI Muhammad Fadiran, 24 Juli 2019. 16 Observasi, tanggal 24 Juli 2019.

Page 36: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

10

mempengaruhi kinerja guru sehingga dalam mengasah kemapuan yang

dimiliki oleh siswa dengan pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa.

Berdasarkan pemaparan tersebut, maka peneliti ingin melakukan

penelitian dengan fokus pengaruh gaya kepemimpinan demokratis kepala

sekolah terhadap kinerja guru MTs se Kecamatan Bolo Kabupaten Bima tahun

pelajaran 2019/2020.

B. Batasan, dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Batasan masalah merupakan batasan dari pemahaman untuk

menghindari pembahasan yang melebar luas, maka penulis menetapkan

batasan masalah yang akan menjadi objek penelitian. Adapun batasan

masalahnya sebagai berikut:

a. Pembatasan tema, Penelitian ini mencakup pada dua variabel yaitu

gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah dan kinerja guru.

b. Pembatas tempat, lokasi penelitian ini di MTs sila, MTs Nurul Muhtar

dan MTs darul hamid dan fokus isi penelitian seputar kepemimpinan

demokratis kepala sekolah dan kinerja guru.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian signifikansi dan batasan masalah diatas maka

peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah ada Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah

Terhadap Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Sila Kecamatan Bolo Tahun

Pelajaran 2019/2020?

Page 37: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

11

2. Apakah ada Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah

Terhadap Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Nurul Mukhtar Kecamatan Bolo

Tahun Pelajaran 2019/2020?

3. Apakah ada Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah

Terhadap Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Darul Hamid Kecamatan Bolo

Tahun Pelajaran 2019/2020?

C. Tujuan Penelitian

Untuk membuktikan pengaruh gaya kepemimpinan demokratis kepala

sekolah terhadap kinerja guru MTs se kecematan bolo Tahun pelajaran

2019/2020.

D. Signifikasi dan Manfaat Penelitian

1. Signifikansi Penelitian

Dalam penelitian ini, setidaknya akan dapat memberikan kontribusi

pemikiran pengaruh gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah

terhadap kinerja guru.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang akan dihasilkan dari penelitian ini adalah :

a. Bagi penulis, dengan melakukan penelitian ini penulis dapat

melakukan realisasi disiplin ilmu yang diperoleh untuk menjadi suatu

karya ilmiah.

b. Bagi kepala sekolah, penelitian ini sebagai masukan untuk kepala

sekolah tentang pentingnya kepemimpinan demokratis terhadap

kemampuan kinerja guru.

Page 38: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

12

c. Bagi guru, sebagai masukan bagi guru untuk meningkatkan kinerja

yang akan berdampak pada peningkatan kinerja dalam rangka

pendayagunaan sunmber daya manusia secara optimal.

E. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Peneliti menemukan ada beberapa penelitian terdahulu yang

relevan dengan penelitian ini. Meskipun terdapat keterkaitan dalam

pembahasan, penelitian ini masih memiliki perbedaan dengan penelitian

terdahulu. Adapun beberapa penelitian terdahulu tersebut yaitu :

Daftar penelitian terdahulu yang relevan 1 Nama

Peneliti/Tahun Nyayu Khodijah, 2013.

Judul Kinerja guru madrasah dan guru pendidikan agama islam pasca sertifikasi di sumatera selatan

Tempat Penelitian

Sumatera Selatan (Palembang dan Banyasi)

Pendekatan Dan Analisis

Penelitian ini bertujuan mengetahui kinerja guru setelah memperoleh tunjangan profesional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-komparatif. Sampel adalah guru-guru madrasah dan Pendidikan Agama Islam di Palembang dan Banyuasin. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, wawancara, dan dokumen, dan kemudian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif

Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan dalam kinerja guru setelah menerima tunjanganprofessional (1) dalam aspek rencana pembelajaran, pelaksanaan, dan asesmen; (2) antara merekayang tinggal di daerah pedesaan dan di daerah perkotaan; dan (3) antara mereka yang lulus melaluiportofolio dan melalui PLPG.

Persamaan Kinerja Guru Perbedaan Guru Pendidikan Agama Islam

2. Nama

Peneliti/Tahun Hasan Sodiqin, Diding Nurdin, 2016.

Judul Kemampuan manajerial kepala madrasah dan

Page 39: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

13

kinerja mengajar guru dalam mutu pendidikan

Tempat Penelitian

seluruh madrasah aliyah swasta di Kabupaten Bandung Barat

Pendekatan Dan Analisis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kemampuan manajerialkepala madrasah dan kinerja mengajar guru terhadap mutu Madrasah Aliyah swasta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalahpendekatan kuantitatif dengan metode survey

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengolahan dananalisis data, ditemukan bahwa kemampuan manajerial kepala madrasah, kinerja mengajar guru, dan mutu madrasah aliyah swasta di Kabupaten Bandung Barat berada pada katagori tinggi. Kemampuan manajerial kepala madrasah berkontribusi secara signifikan terhadap mutu madrasah dan berada pada katagori kuat, kinerja mengajar guru berkontribusi secara signfikanterhadap mutu madrasah dan berada pada katagori cukup kuat, dan secara bersama-sama kemampuan manajerial kepala madrasah dan kinerja mengajar. Guru berkontribusi secara signifikan terhadap mutu madrasah dan berada pada katagori kuat.

Persamaan Kinerja Guru Perbedaan Kemampuan manajerial kepala madrasah

3. Nama Peneliti/Tahun

Husaini Usman dan Nuryadin Eko Raharjo, 2013.

Judul Strategi kepemimpinan pembelajaran menyongsong implementasi kurikulum 2013.

Pendekatan Dan Analisis

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan konsep strategi kepemimpinan pembelajaran. Perbedaan pembelajaran di SMK dengan SMA membawa konsekuensi strategi kepemimpinan pembelajaran yang berbeda pula. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis grounded theory. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi partisipasi, dan dokumentasi

Hasil Penelitian

Konsep strategi kepemimpinan pembela jaran menyongsong implentasi Kurikulum 2013 meliputi

Page 40: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

14

empat kategori yaituketeladanan, pembelajaran dikelas dan luar kelas, kultur sekolah,dan penguatan.Keteladanan adalah ucapan, bahasa tubuh, sikap, dan tindakan positif yang dapat dicontoh oleh orang lain.Pembelajaran adalah kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi untuk mentransformasikan, melestarikan, dan mengkritisi iptek dan kultur yang dilakukan di dalam dan di luar kelas. Kultur sekolah adalah keyakinan-keyakinan, nilai-nilai, norma-norma, tradisi bersama yang mengikat kebersamaan seluruh warga sekolah. Kultur SMK adalah kultur kewirausahaan. Penguatan adalah usaha-usaha profesional yang dilakukan seseorang atau melalui orang lain untuk meningkatkan mutu hasil dan proses pembelajaran di dalam dan diluarkelas. Strategi kepemimpinan pembelajaran saat ini belum sepenuhnya mendukung implementasi Kurikulum 2013.

Persamaan Kepemimpinan Demokratis Perbedaan Strategi kepemimpinan pembelajaran

4. Nama Peneliti/Tahun

Yusni Hastian

Judul

Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Disiplin Kerja dengan Kinerja Guru SMP Negeri se-Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe

Tempat Penelitian

SMP Negeri se-Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe

Pendekatan Dan Analisis

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan instrumen angket.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji regresi linier berganda, dan korelasi Pearson Produc Moment. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda diperoleh persamaan regresiŶ=12,77+0,402X + 0,673X. Uji keberartian persamaan regresi diperoleh Fhitung = 43,626 dengan harga probabilitas sebesar p= 0,000 < 0,05, menunjukkan bahwa secara simultan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan disiplin kerja dengan kinerja guru.

Page 41: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

15

Sedangkan uji koefisien korelasi r = 0,828 dengan koefisien deterrminasi R = 0,670 yang berarti bahwa kinerja guru 66% dijelaskan secara bersama-sama oleh variabel kepemimpinan kepala sekolah dan disiplin kerja, sedangkan sisanya 34% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Sedangkan uji parsial menunjukan bahwa (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru; dan (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin kerja dengan kinerja guru.

Persamaan Kinerja Guru Perbedaan Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah

5 Nama Peneliti/Tahun

Kasidah, Murniati AR, Bahrun, 2017.

Judul Kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru pada Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Banda Aceh.

Tempat Penelitian

Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Banda Aceh

Pendekatan Dan Analisis

Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi

Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Program kebijakan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru diawali dengan musyawarah antara kepala sekolah dengan wakil kepala sekolah dan guru senior dalam menyusun program sekolah pada awal tahun ajaran baru, memperdayakan guru sesuai dengan kemampuan dan kemauan guru, menjalin kerja sama, melengkapi sarana prasarana serta aktif dalam Kelompok Kerja Guru (KKG); (2) Gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam membina, membimbing guru dengan menggunakan gaya instruktif, konsultatif, partisipatif, delegatif dalam mengarahkan dan mempengaruhi guru untuk mencapai tujuan pendidikan; (3) Hambatan yang dihadapi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru, program pelatihan belum mengakomodir semua jenis ketunaan yang ada,

Page 42: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

16

hasil pelatihan belum mengimbas kepada kinerja guru- guru, kekurangan guru berpendidikan khusus luar biasa, masih kurang sarana dan prasarana pendukung pembelajaran..

Persamaan Kinerja Guru. Perbedaan Kepemimpinan kepala sekolah

Page 43: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

17

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Kepemimpinan Kepala Sekolah

1. Pengertian Kepemimpinan

Sebelum membahas mengenai kepemimpinan sebelumnya akan

dibahas terlebih dahulu mengenai pemimpin. Perkataan pemimpin atau

leader mempunyai macam-macam pengertian. Definisi mengenai

pemimpin banyak sekali, yaitu banyak pemimpin yang meminati masalah

pemimpin tersebut. Karena itu kepemimpinan merupakan dampak

interaktif dari faktor individu atau pribadi dengan faktor situasi.

Kepemimpinan kepala sekolah merupakan suatu kemampuan dan kesiapan

kepala sekolah untuk mempengaruhi, membimbing, mengarahkan dan

menggerakkan staf sekolah agar dapat bekerja secara efektif dalam rangka

mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah ditetapkan.17

Beberapa pengertian kepemimpinan yang dikutip Garry A. Yulk

di dalam terjemahan Jusuf Udaya dalam buku Abdul Azis Wahab18 adalah:

a. Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin

aktivitas aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang hendak dicapai

bersama (Hemhill dan Coons).

b. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, yang dijalankan dalam

17 Maulana Akbar Sanjani, “Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah”,Jurnal Serunai

Administrasi Pendidikan Vol.7, No.1, Desember 2018, 79. 18 Abdul Azis Wahab, Anatomi organisasi dan kepemimpinan pendidikan:Telaah

terhadap organisasi dan pengelolaan organisasi pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008), 82-83.

Page 44: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

18

suatu situasi tertentu, yamg diarahkan melalui proses komunikasi

kearah satu atau beberapa tujuan tertentu (Weschler dan Massarik).

c. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah

kelompok yang di organisasikan ke arah pencapaian tujuan (Rauch dan

Behling).

d. Kepemimpina adalah sebuah proses memberi makna (pengaruh yang

bermakna) terhadap suatu kolektif dan mengakibatkan kesediaan untuk

melakukan usaha yang di inginkan dalam mencapai sasaran (Jacobs

dan Jacques).

Kim dan Maubourgne (sebagaimana dikutip oleh Abdullah

Munir19) mendefinisikan kepemimpinan sebagai suatu kemampuan untuk

menginspirasi kepercayaan dan dukungan kepada orang-orang yang

dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan dari lembaga. Beliau

memberikan beberapa pengertian dari kepemimpinan, yaitu:

a. Pengaruh antar individu yang diarahkan melalui komunikasi menuju

tercapainya tujuan-tujuan dari lembaga.

b. Tambahan atau kenaikan gaji akan berpengaruh terhadap kinerja

disamping penambahan peralatan mekanis dan arahan-arahan atau

perintah-perintah.

c. Suatu tindakan yang merupakan suatu ajakan agar komunitas-

komunitas lain beraksi atau merespons untuk melakukan suatu

pekerjaan secara bersama-sama dengan satu arah atau tujuan.

19 Abdullah Munir, Menjadi kepala sekolah efektif, (Yogyakarta :Ar-Ruzz Media, 2008),

32.

Page 45: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

19

d. Seni mempengaruhi orang lain melalui bujukan atau contoh dengan

mengikuti suatu standar atau keharusan dalam mengerjakan pekerjaan

tersebut.

Menurut Hadari Nawawi20 bahwa kepemimpinan adalah

kemampuan menggerakkan, memberikan motivasi dan mempengaruhi

orang-orang agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang terarah pada

pencapaian tujuan.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa untuk dapat

mempengaruhi atau menggerakan orang lain dengan penuh kesadaran dan

senang hati melakukan dan mengikuti kehendak pemimpin maka

pemimpin tersebut harus memiliki kemampuan dan memiliki sifat-sifat

khusus.

Sedangkan menurut Soepardi yang dikutip E Mulyasa21

mendefinisikan kepemimpinan sebagai “kemampuan untuk meggerakan,

mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasehati,

membimbing, menyuruh, memerintah, melarang, dan bahkan menghukum

(kalau perlu), serta membina dengan maksud agar manusia sebagai media

manajemen mau bekerja dalam rangka mencapaia tujuan administrasi

secaraefektifdanefisien”.

Dari beberapa definisi di atas dapat di simpulkan, bahwa pada

kepemimpinan itu terdapat unsur-unsur sebagai berikut: Kemampuan

20 Hadari Nawawi, Metodologi penelitian bidang sosial (Yogyakara: Gadjahmada

Press, 2003), 81. 21 E. Mulyasa, Manajemen berbasis sekolah: Konsep, strategi, dan Implementasi,

(Bandung: Remaja Rosdakarya 2008), 107.

Page 46: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

20

mempengaruhi orang lain, bawahan, dan kelompok, Kemampuan

mengarahkan tingkah laku bawahan atau orang lain, Untuk mencapai

tujuan organisasi atau kelompok.

Kepala sekolah/madrasah sebagai manajer pendidikan adalah

merupakan aplikasi dari fungsi manajemen yang ditangan pemimpin

organisasi. Kutipan ini menjelaskan bahwa tugas kepala sekolah sebagai

seorang manajer dan administrator pendidikan itu sebenarnya mencakup

fungsi-fungsi pokok manajemen, yang terdiri atas perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian.22

2. Gaya dan Tipe Kepemimpinan

Kepemimpinan mempunyai sifat, kebiasaan temperamen, watak

dan kepribadian sendiri yang unik khas sehingga tingkah laku dan gayanya

yang membedakan dirinya dari orang lain. Gaya hidupnya ini pasti akan

mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinan, sehingga muncul beberapa tipe

kepemimpinan misalnya: tipe-tipe karismatik, paternalistic, militeistis,

otokratis, laissez faire, populis, administratif, dan demokratis.

Kepala sekolah berorientasi kepada tugas artinya mengarahkan,

mengawasi secara ketat bawahannya untuk memastikan bahwa tugas yang

dijalankan bawahan memuaskan. Kepala sekolah yang berorientasi kepada

bawahan mencoba memotivasi dan bukan mengendalikan, mendorong

bawahan untuk melaksanakan tugas dengan membiarkan mereka

berpartisipasi dalam keputusan yang mempengaruhi mereka, membentuk

22 Sonedi, Tutut Sholihah. Dihasbi “Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Kinerja Guru”,AnteriorJurnal,Volume18Issue1,December2018,Page13– 22

Page 47: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

21

hubungan persahabatan saling percaya dan saling menghormati antar

anggota organisasi sekolah.

Menurut pendekatan sistem, gaya kepemimpinan memandang

organisasi sebagai suatu sistem yang berguna, terdiri atas bagian-bagian

yang saling berkaitan. Perilaku kepemimpinan kepala sekolah dapat

diwujudkan dalam gaya kepala sekolah dalam memimpin bawahannya.

Gaya kepemimpinan merupakan pola-pola perilaku pemimpin yang

digunakan untuk mempengaruhi aktifitas orang-orang yang dipimpin

untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Aktivitas pemimpin dalam

mencapai tujuan organisasi dapat berupa pengembangan program

sekolah, memperhatikan warga sekolah, bagaimana pemimpin

berkomunikasi dengan bawahan, dan dapat dikatakan sebagai seorang

kepala sekolah dalam mempengaruhi warga sekolah yang dipimpinnya

melalui proses untuk mencapai tujuan sekolah.

Dalam bukunya Kartini Kartono23 “Pemimpin dan Kepemimpinan”

menyebutkan bahwa ada tuju tipe kepemimpinan sebagi berikut:

a. Tipe Karismatis

b. Tipe Paternalistis dan Maternalistis

c. Tipe militeristis

d. Tipe Otokratis atau Otoritatif

e. Tipe laisser Faire

f. Tipe administratif atau eksekutif

23 Kartini Kartono, Pemimpin dan kepemimpinan, (Jakarta: Rajawali, 1990), 56.

Page 48: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

22

g. Tipe Kepemimpinan Demokratis.

3. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Indrawijaya dalam Rivai “gaya kepemimpinan demokratis pada

umumnya berasumsi bahwa pendapat orang banyak lebih baik dari

pendapatnya sendiri dan adanya partisipasi akan menimbulkan

tanggung jawab bagi pelaksanaannya. Asumsi lain bahwa partisipasi

memberikan kesempatan kepada para anggota untuk mengembangkan

diri mereka.24

Menurut Anshory untuk memperoleh suatu kepemimpinan

demokratis yang efektif dalam organisasi kerja yang terdiri dari pimpinan

dan bawahan dalam suatu organisasi, ditentukan oleh penerapan

musyawarah mufakat, mengambil keputusan yang tepat, saling

menghormati dan bertanggungjawab. Dan ini saling memberikan kaitan

satu sama lainnya dalam mencapai tujuan organisasi.25

Dalam melaksanakan tugasnya, seorang pemimpin yang

demokratis mau menerima dan bahkan mengharapkan pendapat dan

masukan dari seluruh anggota organisasi. Akan tetapi dalam setiap

pengambilan keputusan pemimpin harus dapat mengacu pada tujuan

organisasi dengan mengoptimalkan segala potensi sumber daya yang

tersedia. Pemimpin yang demokratis selalu bersikap merakyat dengan

24 Rivai, Veithzal dkk. Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi. (Jakarta:

Rajawali, 2014 ), 267. 25 Nyamin Sucipto, “Pengaruh Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Guru Di Sd Negeri Terapung Kabupaten Kolaka”,JurnalTangible, Volume 3 No 2, Desember 2018, 126.

Page 49: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

23

seluruh anggota organisasi. Hubungannya dengan para anggota

bukan seperti hubungan antara majikan dan bawahannya saja,

melainkan sebagai pemimpin yang selalu bersikap kekeluargaan,

dimana dapat menjadi kakak terhadap saudara-saudaranya.

Setiap tindakan yang dilakukan selalu berpangkal pada

kepentingan dan kebutuhan bersama dengan mempertimbangkan dan

memperhatikan kemampuan setiap anggota organisasi. Setiap

masukan ataupun kritikan dari para anggota organisasi selalu

dijadikan umpan balik dan bahan pertimbangan dalam setiap

pengambilan kebijakan guna mencapai tujuan organisasi. Dengan

demikian pemimpin yang demokratis dapat dikatakan memberikan

kepercayaan penuh kepada bawahannya bahwa mereka mempunyai

kemampuan dalam melaksanakan setiap tugas ataupun pekerjaan yang

diberikan.

Rivai Terdapat beberapa karakteristik yang dimiliki seseorang

dalam kepemimpinan demokratis, diantaranya: dalam proses

penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa

manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia; selalu berusaha

mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan

kepentingan dan tujuan pribadi daripada bawahannnya; senang

menerima saran, pendapat, dan bahkan kritikan dari bawahannya;

selalu berusaha mengutamakan kerja sama dan teamwork dalam

usaha pencapaian tujuan; ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-

Page 50: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

24

luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian

diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama;

tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain; selalu berusaha

untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya; dan

berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.26

Disamping itu, pemimpin yang demokratis selalu berusaha

memupuk rasa kekeluargaan, persatuan dan solidaritas, serta selalu

memberikan dorongan semangat dan motivasi kepada semua anggota

organisasi dalam menjalankan dan mengembangkan daya kerjanya.

Agar setiap anggota organisasi memiliki kecakapan dalam

memimpin, seorang pemimpin yang demokratis selalu

memberikan kesempatan kepada semua anggota organisasi

dengan jalan pendelegasian sebagian kekuasaannya dan sebagian

tanggung jawabnya. Menurut Sudriamunawar dalam Ariani adapun ciri-

ciri seorang pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan

demokratis antara lain:

a. Semua kebijakan dirumuskan melalui musyawarah dan diputuskan

oleh kelompok, sedangkan pemimpin mendorong.

b. Ditetapkan kegiatan secara bersama-sama untuk mencapai

tujuan kelompok. Apabila diperlukan saran teknis, pemimpin

mengajukan beberapa alternatif untuk dipilh.

26 Rivai, Veithzal dkk. Pemimpin dan Kepemimpinan...,. 20.

Page 51: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

25

c. Setiap anggota bebas bekerja sama dengan siapapun dan

pembagian tugas diserahkan kepada kelompok.27

Adapun indikator gaya kepemimpinan demokratis yang telah

disesuaikan dengan ciri-cirinya menurut Pasolong dalam Ariani

diantaranya adalah:

a. Keputusan dibuat bersama

Pemimpin yang demokratis tidak sungkan untuk terlibat

bersama-sama dengan bawahan untuk membuat keputusan serta

melakukan aktivitas kerja demi pencapaian tujuan organisasi.

b. Menghargai potensi setiap bawahannya

Kepemimpinan demokratis menghargai setiap potensi individu

dan bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan

bidangnya masing-masing, mampu memanfaatkan kapasitas setiap

anggota seefektif mungkin pada saat dan kondisi yang tepat.

c. Mendengar kritik, saran/pendapat dari bawahan

Mendapat kritikan, saran/pendapat dari bawahan merupakan

hal yang wajar dalam kehidupan organisasi. Dengan demikian

akan ada kecenderungan untuk lebih meningkatkan potensi diri dan

bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya serta belajar dari kesalahan

yang telah dilakukan.

d. Melakukan kerjasama dengan bawahannya.

27 Rivai, Veithzal dkk. Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi (Jakarta:

Rajawali, 2014), 20.

Page 52: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

26

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu bekerja

sama/ terlibat langsung secara bersama-sama dalam menjalankan

tugas demi pencapaian tujuan organisasi. Pemimpin juga tidak

sungkan untuk terjun langsung kelapangan untuk menjalankan

tugas.

4. Kepemimpinan yang Efektif

Upaya untuk menilai sukses atau gagalnya pemimpin itu antara

lain dilakukan dengan mengamati dan mencatat sifat-sifat dan

kualitas/mutu perilakunya, yang dipakai sebagai kriteria untuk menilai

kepemimpinannya. Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif

memiliki kriteria sebagai berikut:28

1) Mampu memberdayakan guru-guru untuk melakukan proses

pembelajaran dengan baik, lancar, proaktif.

2) Dapat menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan sesuai dengan waktu

yang telah ditetapkan

3) Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat

sehingga dapat melibatkan secara aktif dalam rangka mewujudkan

tujuan sekolah dan pendidikan.

4) Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan

tingkat kedewasaan guru dan pegawai lain di sekolah.

5) Bekerja dengan tim manajemen.

6) Berhasil mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai

28 E. Mulyasa, Menjadi guru professional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), 126.

Page 53: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

27

dengan ketentuan yang ditetapkan

Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif dapat dilihat

berdasarkan kriteria, mampu memberdayakan guru untuk

melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, lancar, dan produktif.

Kepala sekolah dapat menjelaskan tugas dan pekerjaannya sesuai

dengan waktu yang telah ditetapkan, mampu membangun hubungan

yang harmonis dengan guru, masyarakat dalam rangka mewujudkan

tujuan sekolah. Dalam hal ini kepala sekolah jangan sekali-kali

menerapkan konsep conflict management, agar semua komponen dapat

kompak. Prinsip kebersamaan, bekerja dengan tim jangan dilupakan.

Dengan perilaku kepala sekolah yang demikian sangat diyakini akan

berhasil mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai dengan

ketentuan yang telah ditetapkan.

Dari bandingan-bandingan yang diberikan di atas, tampak

betapa tinggi sifat-sifat dan syarat-syarat yang dituntut bagi seorang

pemimpin. Di dalam kenyataan memang tidak mudah bagi seorang

pemimpin untuk memenuhi sifat-sifat tersebut secara sempurna.

Padahal diharapkan seorang kepala sekolah benar- benar telah

memiliki kompetensi yang diperlukan dalam menjalankan tugasnya

sebagai seorang pemimpin.

5. Syarat-syarat Kepemimpinan

Konsepsi mengenai persyaratan kepemimpinan itu harus selalu

dikaitkan dengan tiga hal penting, yaitu sebagai berikut:

Page 54: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

28

a. Kekuasaan ialah kekuatan, otoritas dan legalitas yang memberikan

wewenang kepada pemimpin guna mempengaruhi dan

menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu.

b. Kewibawaan ialah kelebihan, keunggulan, keutamaan sehingga

orang mampu atau mengatur orang lain, sehingga orang tersebut

patuh pada pemimpin, dan bersedia melakukan perbuatan-

perbuatan tertentu.

c. Kemampuan ialah segala daya, kesanggupan, kekuatan dan

kecakapan/keterampilan teknis maupun sosial, yang dianggap

melebihi dari kepemimpinan anggota biasa.

Menurut Ngalim Purwanto29 beberapa sifat yang diperlukan

dalam kepemimpinan pendidikan:

a. Rendah hati dan sederhana

b. Bersifat suka menolong

c. Sabar dan memiliki kestabilan emosi

d. Percaya pada diri sendiri

e. Jujur adil dan dapat dipercaya

f. Keahlian dalam jabatan.

Sedangkan faktor yang mempengaruhi perilaku seorang pemimpin

antara lain:

a. Keahlian dan pengetahuan yang di miliki untuk menjalankan

kepemimpinannya jenis pekerjaan atau lembaga tempat pemimpi itu

29 Ngalim Purwanto, Administrasi dan supervisi pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2005), 55.

Page 55: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

29

melaksanakan tugas jabatannya.

b. sifat-sifat kepribadian pemimpinnya, sifat-sifat kepribadian

pengikut/kelompok yang dipimpinnya.

c. Sanksi-sanksi yang ada dari tangan pemimpin30

Kepemimpinan kepala sekolah menjadi salah satu masukan

satuan yang menjalankan tugas dan fungsi serta berpengaruh terhadap

berlangsungnya proses persekolahan. Kepemimpinan kepala sekolah

berperan sebagai motor penggerak sekaligus penentu arah kebijakan

sekolah yang akan menentukan cara pencapaian tujuan-tujuan sekolah

dan pendidikan.31

Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan dituntut untuk

senantiasa meningkatkan efektifitas kinerjanya sehingga dapat

meningkatkan mutu pendidikan dan mencapai tujuan sekolah. Sehingga

berdasarkan uraian di atas maka pengertian kepemimpinan kepala

sekolah dalam penelitian ini adalah perilaku kepala sekolah dalam

mempengaruhi, membimbing, mengkoordinasi bawahannya agar dapat

bekerja sama melakukan aktivitas pekerjaan untuk mencapai tujuan

yang diharapkan di sekolah.

6. Fungsi Kepemimpinan Kepala Sekolah

Salah satu peran penting yang harus di laksakan oleh seorang

kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah adalah menjalankan fungsi

30 Ngalim Purwanto, Administrasi dan supervisi pendidikan, 57. 31 E.Mulyasa, Menjadi guru professional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), 126.

Page 56: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

30

kepmimpinan (leadership). Menurut Beyer32. Maksud kutipan ini adalah

kepala sekolah memperkembangkan kesuksesan setiap siswa dengan

memantapkan pengelolaan organisasi, pengoperasian, dan sumber-

sumber daya menuju lingkungan belajar yang aman, efisien, dan efektif.

Pada dasarnya fungsi kepemimpinan kepala sekolah yaitu

memberdayakan semua warga sekolah untuk mewujudkan tujuan

pendidikan, baik tujuan kurikuler, tujuan institusional, dan tujuan

pendidikan nasional secara efektif dan efisien. Fungsi kepemimpinan

kepala sekolah memberdayakan semua sumber daya dan kegiatan

sekolah secara aman, efektif, dan efisien menurut visi yang jelas,

mampu melaksanakan perubahan, mampu menciptakan relasi kerja dan

iklim belajar yang kondusif baik secara internal maupun eksternal demi

kesuksesan para siswa dalam belajar.

Menurut Bass dan avolio dalam buku Husaini Usman33, terdapat

4 dimensi pokok dalam fungsi kepemimpinan.

a. Pertama idealized influence, yaitu kepemimpinan kepala sekolah

yang memiliki idealisme yang tinggi, visi yang jelas, dan kesadaran

akan tujuan yang jelas. Kepala sekolah memiliki visi pendidikan

yang memahami tujuan sekolah dan mampu mewujudkannya. Fungsi

ini mendatangkan rasa hormat (respect) dan percaya diri (confidence)

dalam diri para guru, pegawai, dan warga sekolah lainnya.

32 Beyer, Bonnie, An imperative for leadership preparation programs:Preparing

future leader to meet the needs of students, schools, and communities, 2009, 8. 33Husaini Usman, Manajemen, teori, praktik, dan riset pendidikan, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2008), 323.

Page 57: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

31

Karakteristikatau komponen kepemimpinan dalam fungsi ini berupa:

1) melibatkan para staff, guru, dan pegawai serta stakeholder

lainnya dalam penyusunan visi, misi, tujuan, rencana strategis

sekolah, dan program kerja tahunan sekolah,

2) kepemimpinan yang selalu mengutamakan mutu secara

terencana, sistematis, dan berkesinambungan.

b. Kedua, inspirational motivation, yaitu fungsi kepemimpinan kepala

sekolah yang mengilhami dan selalu memberikan semangat kepada

para guru, pengawai, dan semua warga sekolah lainnya untuk

berprestasi

Fungsi kepemimpinan kepala sekolah yang mampu

menempatkan diri sebagai orang yang patut diteladani. Fungsi

kepemimpinan kepala sekolah yang mengunakan prinsip

kebersamaan dalam menangani beban tugas.

Fungsi kepemimpinan kepala sekolah yang mampu

mengekspresikan harapan-harapan yang jelas dan

mendemonstrasikan komitmen terhadap pencapaian tujuan

pendidikan di sekolah. Komponen kepemimpinan dalam fungsi ini

yaitu:

1) Menerapkan gaya kepemimpinan yang demokratis, partisipatif,

dan kolegatif

2) Lebih menekankan pengembangan suasana kerja yang kondusif,

informal, rileks, dan didukung motivasi instrinsik yang kuat

Page 58: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

32

sebagai landasan peningkatan produktivitas kerja,

3) Mengembangkan nilai-nilai kebersamaan, kesadaran kelompok

dan berorganisasi, menghargai consensus, saling percaya,

toleransi, semangat untuk maju, dan kesadaran untuk berbagi

dalam kreativitas dan ide-ide baru serta komitmen kuat untuk

sekolah lebih maju

4) Peduli dan mengembangkan nilai-nilai afiliatif

5) Peduli dan mengembangkan nilai-nilai kreativitas para guru,

pegawai, dan siswa, dan

6) mengembangkan kerja sama tim yang kuat dan kompak.

c. Ketiga, intellectual stimulation, yaitu fungsi kepemimpinan kepala

sekolah yang mengarahkan para guru, pegawai, dan warga sekolah

lainnya dengan selalu menggunakan pertimbangan rational.

Fungsi kepemimpinan kepala sekolah yang selalu mendorong

dan membuka peluang timbulnya kreativitas dan inisiatif baru, ide-

ide baru dan cara-cara baru dalam mengerjakan sesuatu. Dalam

komponen ini, yang terkait berupa:

1) Kepemimpinan yang menekankan pengembangan budaya kerja

yang positif, etos kerja, etika kerja, disiplin, transparan, mandiri,

dan berkeadilan,

2) Lebih bersifat memberdayakan para guru dan staf daripada

memaksakan kehendak kepala sekolah

3) Kepemimpinan yang mendidik

Page 59: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

33

4) Kompeten dalam hal-hal teknis pekerjaan maupun pendekatan

dalam relasi interpersonal Keempat, individualized consideration,

yaitu kepemimpinan kepala sekolah yang memberikan focus

perhatian pada individu dan kebutuhan pribadinya.

Fungsi kepemimpinan kepala sekolah yang mampu

mendengarkan dengan seksama dan membuat pertimbangan

berdasarkan kebutuhan dan potensi untuk mengembangkan kinerja,

prestasi, dan karir para guru, pegawai, dan warga sekolah lainnya.

Dalam komponen ini, yaitu: 1) kepemimpinan yang tanggap dan

peduli dengan kepedulian para anggota, 2) berorientasi pada

pengembangan profesionalisme para guru dan pegawai, 3)

kepemimpinan yang peduli terhadap perasaan dan kebutuhan

pengikutnya.

d. Keempat, charisma yaitu kepemimpinan kepala sekolah yang

mempengaruhi para pengikutnya dengan ikatan-ikatan emosional

yang kuat sehingga menimbulkan rasa kagum dan segan kepada

pribadi pemimpinnya, mampu membangkitkan motivasi yang kuat

untuk selalu bekerja keras, kesadaran akan kehidupan berorganisasi,

menghormati dan merasa memiliki dan merasa bertanggung jawab

terhadap organisasi.

Dalam komponen ini yang terkait dengan fungsi charisma

yaitu: 1) mengembangkan karakter pribadi yang terpuji, jujur, dapat

dipercaya, dan memiliki integritas tinggi, 2) mampu memecahkan

Page 60: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

34

masalah dengan pendekatan yang santun, lembut, dan arif, 3)

memiliki sifat kebapakan (paternalistik) yaitu tegas, arif dalam

mengambil keputusan dan sifat keibuan (maternalistik) yaitu lembut,

rela berkorban, pendamai, tempat mencurahkan perasaan hati.

Berdasarkan pendapat ahli tersebut tampak bahwa fungsi

kepemimpinan yang dijalankan kepala sekolah sangat penting bagi

kehidupan sekolah. Kepala sekolah merupakan penggerak utama semua

proses pendidikan yang berlangsung di sekolah. Karena itu fungsi

kepemimpinan kepala sekolah harus dilaksanakan dengan

mempertimbangkan kelima aspek dalam fungsi kepemimpinan kepala

sekolah yang transformational. Hal ini akan menjadi pendorong utama

pemberdayaan para guru dan pegawai untuk berkinerja tinggi dan

membawa perubahan budaya sekolah menuju kualitas yang lebih baik.

B. Kinerja Guru

1. Pengertian Kinerja Guru

kinerja atau prestasi kerja diartikan sebagai ungkapan

kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap, keterampilan, dan

motivasi dalam menghasilkan sesuatu.34

Muhammad As’ad menyatakan bahwa kinerja adalah kesuksesan

seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Kinerja itu berkenaaan

dengan apa yang dihasilkan seseorang dari tingkah laku kerjanya. Orang

yang tingkat kinerjanya tinggi disebut sebagai orang yang produktif,

34Muliana, “KepemimpinanKepala SekolahDalamMeningkatkanKinerja żuru ẒStudi

KasusSMPNegeri1BandaAcehẓ”JurnalSerambiTarbawai,Vol.9,No.01,Januari2018,4.

Page 61: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

35

begitu juga sebaliknya orang yang tingkat kinerjanya tidak mencapai

standar dikatakan sebagai orang yang tidak produktif atau berkinerja

rendah.35

Selanjutnya Suryadi mengutip dari Seribner (1979) mengatakan

bahwa kinerjaatauperformansiberasaldariakarkata”to performance”

yang mempunyai beberapa arti yang berarti: 1) mengerjakan atau

membawa, 2) menganti atau mengisi seperti sumpah, 3) menghabisi atau

menyelesaikan suatu penanganan, dan 4) mengerjakan apa yang

diharapkan dari seseorang atau mesin. Maka beliau menyimpulkan

bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

kelompok orang dalam suatu lembaga, sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan lembaga

bersangkutan secara legal atau tidak melangggar hukum serta sesuai

dengan moral atau etika36. Rendahnya kinerja guru akan berpengaruh

terhadap pelaksanaan tugas yang pada gilirannya akan berpengaruh juga

terhadappelaksanaan pendidikan.37

Roeky Achmad S kinerja merupakan hasil atau apa yang keluar

dari suatu pekerjaan dan sumbangan mereka pada lembaga. Prestasi

kerja adalah suatu hasil kerja yang dikerjakan atau yang dihasilkan atau

diberikan oleh seseorang atau sekelompok orang. Kinerja adalah hasil

35 MuhammadAs’ad, Psikologi industri (Yogyakarta: Liberty, 2003), 47. 36 Suryadi Prawerosentono, Kebijakan kinerja karyawan: Kiat membangun lembaga

kompetitif menjelang perdagangan bebas dunia, (Yogyakarta:BPFE 1999), 1-2. 37 Karweti, Engkay. "Pengaruh kemampuan manajerial kepala sekolah dan faktor yang

mempengaruhi motivasi kerja terhadap kinerja guru SLB di Kabupaten Subang." Jurnal penelitian pendidikan 11.2 (2010): 77-89.

Page 62: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

36

kerja berdasarkan penilaian tentang tugas dan fungsi jabatan sebagai

pendidik, manajer lembaga pendidikan, administrator, supervisor,

inovator, dan motivator atau apa pun yang penilaiannya dilaksanakan

oleh suatu institusi tertentu, baik lembaga internal maupun eksternal.

Dengan demikian, kinerja dapat dikatakan sebagai suatu pekerjaan suatu

perbuatan, prestasi atau apa yang diperlihatkan seseorang melalui

keterampilan yang nyata, sehingga kinerja dapat pula diartikan sebagai

penampilan kerja.38

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

kinerja merupakan hasil kerja kualitas maupun kuantitas yang dicapai

oleh seseorang atau sekelompok guna melaksanakan tugas kerja sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawab dalam rangka mencapai tujuan

organisasi.

Kinerja dalam arti sebagai penampilan kerja menuntut adanya

pengekspresian potensi seseorang, dan pengekspresian ini menuntut

pengambil alihan tanggung jawab atau kepemilikan menyeluruh

seseorang pekerja terhadap pekerjaaanya. Seseorang yang dapat

mengekspresikan potensinya secara optimal akan menangani suatu

pekerjaan dengan baik dan akan menghasilkan kinerja yang tinggi. Oleh

karena itu, dalam hal ini peran lingkungan pekerjaan seperti suasana

kerja, gaya kepemimpinan, iklim organisasi, dan kerjasama dengan

38 Roeky Achmad S, Sistem manajemen kinerja, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2000), 6.

Page 63: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

37

rekan sejawat sangat penting karena dapat berpengaruh terhadap kinerja

pekerja baik secara individual maupun secara kelembagaan.

David dkk dalam Ahyat Muh mengungkapkan: ”untuk dapat

mengetahui tingkat kualifikasi kinerja guru dan tingkah lakunya harus

melingkupi tiga kategori guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang

dikelolanya, yaitu merencanakan atau mempersiapkan aktifitas ruang

kelas, mengorganisasikan sekaligus melakukan kontrol terhadap sikap

siswa dalam proses belajarnya, dan mengajar dalam arti terfokus pada

penyediaan bimbingan belajar bagi siswa. Belajar mengajar pada

hakikatnya dapat menjadi dua aktifitas, yaitu kegiatan belajar dan

kegiatan mengajar dan masing-masing kegiatan memiliki makna yang

berbeda”.39

Bertolak dari pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan

bahwa yang dimaksud dengan kinerja guru atau prestasi kerja

(performance) guru adalah hasil yang dicapai oleh guru dalam

melaksanakan tugas-tugasnya yang dibebankan kepadanya yang

didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu

dengan output yang dihasilkan tercermin baik kualitas maupun

kuantitasnya.

Untuk melihat kinerja seseorang atau suatu argumentasi harus

mengacu pada aktifitas orang tersebut selama melaksanakan tugas pokok

yang menjadi tanggung jawabnya. Maksudnya adalah tingkat kualifikasi

39 Ahyat Muh, “Kinerja Guru Kontrak Second Junior Secondary Education Project (Proyek JSE II) SLTP Amuntai Tengah Kabupaten Hulu sungaiUtari”. Tesis, (Yogyakarta: UNY, 2002), 13.

Page 64: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

38

kinerja seseorang dihubungkan dengan tugas-tugas rutin yang

dikerjakannya. Dalam kaitannya dengan kinerja guru dalam

kesehariannya tercermin pada peran dan fungsinya tersebut. Maka

kinerja guru dalam kegiatannya seperti merencanakan, melaksanakan,

dan mengevaluasi proses belajar mengajar yang intensitasnya dilandasi

oleh sikap mental dan profesionalisme guru.

Guru sebagai tenaga profesional di bidang pendidikan,

disamping memahami hal-hal yang bersifat filosofis dan konseptual juga

harus mengetahui atau melaksanakan hal-hal yang bersifat teknis. Hal-

hal yang bersifat teknis ini terutama kegiatan mengelola dan

melaksanakan interaksi belajar mengajar yang tercantum dalam sepuluh

kompetensi guru di atas. Apabila guru sudah dapat menguasai dan

memahami ke-sepuluh kompetensi tersebut, maka kinerjanya pun

otomatis akan meningkat.

2. Indikator Kinerja Guru

Jabatan sebagai seorang guru bukan hanya sebagai jabatan

fungsional tetapi lebih bersifat profesional, artinya jabatan yang lebih

erat kaitannya dengan keahlian dan keterampilan yang telah dipersiapkan

melalui proses pendidikan dan pelatihan secara khusus dalam bidangnya.

Karena guru telah dipersiapkan secara khusus untuk berkiprah dalam

bidang pendidikan, maka jabatan fungsional guru bersifat profesional

yang selalu dituntut untuk terus mengembangkan profesinya. A. Tabrani

Rusyan dkk, menyarankan bahwa dalam rangka mengatasi

Page 65: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

39

permasalahan-permasalahan global sekolah perlu menerapkan

budaya Kinerja dalam proses pembelajaran dengan cara sebagai berikut:

a. Meningkatkan mutu pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan

tuntutan para siswa.

b. Menggalakkan penggunaan alat dan media pendidikan dalam proses

pembelajaran.

c. Mendorong lahirnya “Sumber Daya Manusia” yang berkualitas

melalui proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

d. Menata pendayagunaan proses pembelajaran, sehingga proses

pembelajaran berdaya guna dan berhasil guna.

e. Membina peserta didik yang menghargai nilai-nilai unggul dalam

proses pembelajaran.

f. Memotivasi peserta didik, menghargai, dan mengejar kualitas yang

tinggi melalui proses pembelajaran.

g. Meningkatkan proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan

globalisasi.

h. Memberi perhatian kepada peserta didik yang berbakat.

i. Mengubah peserta didik untuk berorientasi kepada kekaryaan bukan

kepada ijazah.

j. Membudayakan sikap kritis dan terbuka sebagai syarat tumbuhnya

pola pikir siswa yang lebih demokratis.

k. Membudayakan nilai-nilai yang mencintai kualitas kepada peserta

didik.

Page 66: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

40

l. Membudayakan sikapn kerja keras, produktif, dan disiplin.40

Indikator Kinerja Guru dapat mengacu pada pendapat Nana

Sudjana dkk, tentang kompetensi Kinerja guru, yaitu:

a. Menguasai bahan yang akan diajarkan.

b. Mengelola program belajar mengajar.

c. Mengelola kelas.

d. Menggunakan media/sumber pelajaran.

e. Menguasai landasan-landasan kependidikan.

f. Mengelola interaksi belajar mengajar.

g. Menilai prestasi siswa.

h. Mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan.

i. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah.

j. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian.41

3. Manajemen Kinerja Guru dalam Sistem Organisasi Sekolah

Menurut Oemar Hamalik manajemen organisasi membutuhkan

suatu pendekatan sistem termasuk organisasi sekolah. Dalam

pendekatan organisasi sekolah dapat dilihat sebagai suatu sistem

kesatuan yang saling berkaitan antara faktor input, proses, output,

dampak, dan lingkungan dalam menjalankan fungsinya termasuk

pengelolaan kinerja guru.42

40 A. tabrani Rusyan, dkk, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar( Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2000), 11. 41 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Pembelajaran (Bandung: Sinar Baru, 2004), 107. 42 Oemar Hamalik, Manajemen pengembangan kurikulum, (Bandung: PPs UPI dan

Remaja Rosdakarya, 2007), 45.

Page 67: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

41

Menurut Roeky Achmad S. manajemen kinerja berkaitan dengan

usaha yang dilakukan pimpinan organisasi untuk merencanakan,

mengarahkan dan mengendalikan prestasi karyawan. Jadi sekolah

sebagai suatu organisasi pendidikan membutuhkan suatu pendekatan

sistem dalam merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan prestasi

sekolah.43

Jadi manajemen kinerja guru pada organisasi sekolah merupakan

usaha sistematis mengelola kinerja para guru dengan tujuan

meningkatkan kinerjanya baik secara individu maupun berkelompok

dan meningkatkan kinerja organisasi sekolah secara keseluruhan

sebagai suatu sistem yang padu. Selain itu, manajemen kinerja

guru di sekolah juga merupakan proses yang mengutamakan

komunikasi yang terbuka dan dalam relasi kemitraan antara

kepala sekolah sebagai pemimpin dan para guru sebagai staff pendidik

profesional. Komunikasi tersebut dilaksanakan melalui kepemimpinan

dalam menetapkan tujuan pendidikan, rencana kerja, memberi umpan

balik, penilaian kinerja dan pengembangan sekolah.

4. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Kinerja guru pada dasarnya merupakan kinerja atau unjuk

kerja yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya

sebagai pendidik. Kualitas kinerja guru akan sangat menentukan pada

kualitas hasil pendidikan, karena guru merupakan pihak yang paling

43 Roeky Achmad S, Sistem manajemen kinerja (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2000), 6.

Page 68: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

42

banyak bersentuhan langsung dengan siswa dalam proses pendidikan

atau pembelajaran di lembaga pendidikan sekolah.

Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja, menurut Suryadi

Prawirosentono faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain:

a. Efektivitas dan efisiensi. Efektivitas suatu orang adalah ukuran yang

ditunjukkan oleh kenyataan bahwa tujuan orang tersebut dapat

dicapai sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan. Efisiensi

berkaitan dengan jumlah yang dikeluarkan dalam upaya mencapai

tujuan.

b. Otoritas dan tanggung jawab. Authority (otoritas) adalah sifat dari

suatu komunikasi atau perintah dalam suatu kegiatan organisasi

formal yang dimiliki (diterima) oleh peserta organisasi kepada para

anggota organisasi lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai

dengan kontribusinya.

c. Disiplin, meliputi disiplin waktu dan disiplin kerja.

d. Inisiatif dan kreatifitas, ialah kemampuan memberdayakan daya

pikir untuk menyelesaikan pekerjaan kantor, kreatifitas dalam bentuk

ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan

organisasi.44

Keberhasilan organisasi dipengaruhi oleh struktur organisasi

yang tepat, pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas dari

para peserta yang berkecipung dalam organisasi tersebut. Tanggung

44 Suryadi Prawerosentono, Kebijakan kinerja karyawan: Kiat membangun lembaga

kompetitif menjelang perdagangan bebas dunia, 29-32.

Page 69: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

43

jawab akan tugasnya atau rasa tanggung jawab berkaitan atau dapat

dikaitkan dengan tingkat disiplin para peserta organisasi. Semakin baik

disiplin para peserta organisasi, diharapkan kinerja organisasi dalam

mencapai tujuan akan bertambah baik. Inisiatif yang merupakan

pencerminan kreatifitas ide yang bernuansa daya dorong dalam

mencapai tujuan organisasi dengan baik. Di samping itu efektivitas dan

efisiensi dapat menjadi tolak ukur kinerja suatu organisasi, kinerja

sebagai hasil kerja yang dicapai dalam lingkup pekerjaan atau jasa yang

bersangkutan di lingkungan sebuah organisasi.

5. Penilaian Kinerja Guru

Tugas manajer (kepala sekolah) terhadap guru salah

satunya adalah melakukan penilaian atas kinerjanya. Penilaian ini

mutlak dilaksanakan untuk mengetahui kinerja yang telah dicapai

oleh guru. Apakah kinerja yang dicapai setiap guru baik, sedang, atau

kurang. Penilaian ini penting bagi setiap guru dan berguna bagi sekolah

dalam menetapkan kegiatannya. Malayu SP Hasibuan mengatakan

bahwa penilaian prestasi adalah kegiatan manajer untuk

mengevaluasi prestasi kerja karyawan serta menetapkan

kebijaksanaan selanjutnya. 45

Sementara itu, Husaini Usman ada lima faktor yang menjadi

kriteria paling populer dalam membuat penilaian kinerja yaitu (1)

kualitas pekerjaan, meliputi: akurasi, ketelitian, penampilan, dan

45 Malayu SP Hasibuan, Manajemen sumber daya manusia Cetakan I (Jakarta: Bumi

Aksara, 2001), 87.

Page 70: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

44

penerimaan keluaran, (2) kuantitas pekerjaan, meliputi: volume keluaran

dan kontribusi, (3) supervisi yang diperlukan, meliputi: saran, arahan,

dan perbaikan, (4) kehadiran, meliputi: regulasi, dapat dipercaya

atau diandalkan dan ketepatan waktu, (5) konservasi, meliputi:

pencegahan pemborosan, kerusakan dan pemeliharaan peralatan.46

Aspek aspek kinerja ini dapat dijadikan landasan ukuran dalam

mengadakan pengkajian tingkat kinerja seseorang. Berdasarkan uraian

tersebut disimpulkan bahwa kinerja secara umum dapat diukur

menurut bermacam-macam aspek kualitas kerja, kuantitas kerja,

ketepatan waktu pelaksanaan, biaya, inisiatif, pengetahuan dan

kemampuan bekerja atau kompetensi, perencanaan kerja, komunikasi,

supervisi, kehadiran dan konservasi. Permendiknas Nomor 41 tahun

2007 mengatur tentang standar formal proses pembelajaran di sekolah.

Standar proses tersebut meliputi perencanaan proses pembelajaran,

pelaksanaan proses pembelajaran, pelaksanaan penilaian

pembelajaran, dan melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian.

Penentuan aspek pengukuran dilakukan dengan melihat relevansi,

signifikansi, dan cakupan yang komprehensif terhadap kinerja guru

tersebut untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif

dan efisien mengenai standar formal proses pembelajaran di

sekolah.

46 Husaini Usman, Manajemen, teori, praktik, dan riset pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 458.

Page 71: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

45

Riggio mengatakan bahwa aspek-aspek yang diukur dalam

penilaian kinerja karyawan atau pegawai pada sebuah organisasi

secara umum mencakup beberapa hal sebagai berikut:

a. Prestasi kerja

Prestasi kerja berkaitan dengan segala sesuatu yang

diperoleh karyawan atau pegawai dengan membudayakan segala

potensi yang dimiliki. Prestasi kerja dapat dilihat dari kecakapan,

keterampilan, kesungguhan kerja, dan hasil kerja. Seorang pegawai

yang memiliki kecakapan, keterampilan, kesungguhan kerja, dan

hasil kerja yang tinggi akan menghasilkan prestasi kerja yang

tinggi. Tinggi rendahnya kecakapan, keterampilan, kesungguhan

kerja, dan hasil kerja seorang pegawai akan mempengaruhi

kinerjanya

b. Tanggung jawab

Tanggung jawab seorang karyawan atau pegawai

berkaitan dengan upaya-upaya yang dilakukan untuk menjalankan

pekerjaannya. Tanggung jawab seorang karyawan dapat diukur

dari pelaksanaan tugas, dedikasi yang dimiliki, serta

kemampuannya untuk bertanggung jawab terkait dengan semua

pekerjaan yang dipercayakan kepadanya selama waktu berlangsung.

Page 72: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

46

c. Ketaatan

Ketaatan karyawan atau pegawai berkaitan dengan

disiplin yang dimilikinya dalam menjalankan pekerjaannya.

Disiplin ini dilihat dari ketepatan waktu kerja, penggunaan jam

kerja, dan kepatuhan terhadap semua aturan yang berlaku dalam

sebuah organisasi. Ketaatan juga berkaitan dengan sikap sopan

santun selama bekerja. Ada kalanya karyawan menunjukkan sikap

yang kurang sopan pada saat bekerja. Hal ini dapat menjadi salah

satu indikator karyawan yang kurang bertanggungjawab.

d. Kejujuran

Dalam bekerja setiap karyawan dituntut untuk bersikap

jujur. Kejujuran dalam hal ini dimaksudkan dengan keikhlasan

dalam melaksanakan pekerjaan yang diserahkan kepadanya.

e. Kerjasama

Kerjasama merupakan salah satu faktor penting yang

harus dimiliki setiap karyawan-karyawan yang tidak mampu

bekerjasama dengan orang lainmerupakan cerminan

ketidakmampuannya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan

kerja.47

C. Kerangka Berpikir

Kegiatan utama pendidikan di sekolah dalam rangka mewujudkan

tujuannya yakni kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas organisasi

47 Riggio, S.E, Instroduction to industrial and organizational psychology 4th. Edition.

New Jersey: Prentice Hall, 2003), 64.

Page 73: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

47

sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektifitas pembelajaran.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka kepemimpinan kepala sekolah

perlu ditingkatkan. Oleh karena itu diperlukan peran dari kepala sekolah itu

sendiri dan personil sekolah lainnya guna mencapai hasil yang diharapkan.

Menurut Gibson yang dikutip oleh Ilyas (1999:57) untuk mencapai

kinerja yang baik ada tiga kelompok variabel yang mempengaruhi perilaku

kerja dan kinerja yaitu: Pertama, variabel individu, yang meliputi:

Kemampuan dan keterampilan; Latar belakang keluarga, tingkat sosial,

pengalaman, umur, etnis, jenis kelamin; Kedua, variabel organisasi, yang

mencakup antara lain: Sumber daya; Kepemimpinan; Imbalan; Struktur;

Desain pekerjaan; Ketiga, variabel psikologis, yang meliputi: Presepsi; Sikap;

Kepribadian; Belajar; Motivasi.48

Salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai pemimpin pendidikan,

yaitu memimpin guru, membina kerjasama yang harmonis antar anggota staf

sehinggga dapat membangkitkan semangat kerja, motivasi kerja bagi guru

yang dipimpin serta menciptakan suasana yang konduktif. Kepemimpinan

yang bagus, kerjasama yang harmonis serta suasana yang konduktif

menjamin guru menjadi senang untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-

baiknya. Disamping itu kepemimpinan kepala sekolah merupakan kunci

proses pemberdayaan kegiatan pendidikan di sekolah. Unsur kepemimpinan

kepala sekolah adalah pengaruh yang dimilikinya dan kemampuan

48 Indrawati, Yuliani. "Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru matematika dalam

pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi (kbk) pada sekolah menengah atas Kota Palembang." Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya 4.7 (2006): 41-58.

Page 74: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

48

menggunakan pengaruh tersebut serta akibat pengaruh itu bagi orang yang

hendak dipengaruhi yaitu para guru. Pengaruh tersebut diwujudkan melalui

fungsi kepemimpina kepala sekolah yaitu charisma, idealized influence,

inspirational motivation, intellectual stimulation, individual consideration.

Pengelolaaan fungsi kepemimpinan kepala sekolah tersebut dapat

memberikan pengaruh terhadap kinerja guru, dengan demikian keberhasilan

tujuan pendidikan akan mudah tercapai.

Dalam mempimpin guru setiap top mamupu middle management

memiliki fungsi kekepimpinan masing-masing. Kepemimpinan yang

digunakan adalah fungsi kepemimpinan adminstratif, idealized influence,

inspirational motivation, intellectual stimulation, dan individual

consideration. Keberhasilan pendidikan di sekolah bukan saja ditentukan

oleh kepemimpinan adminstratif pemimpin, melainkan juga para bawahan

(guru) sebagai pelaksana akan memberikan peranan yang sangat penting

dalam sekolah. Kepemimpinan seorang pemimpin pada umumnya ingin

merefleksikan sifat-sifat dan tujuan dari kelompoknya. Keberhasilan

organisasi atau perubahan juga sangat ditentukan oleh keberhasilan pemimpin

dengan kepemimpinan dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya.

Pelaksanaan suatu kepemimpinan tidak terlepas dari perilaku atau cara-cara

yang diterapkan oleh pemimpin dalam mempengaruhi bawahannya, sehingga

bawahan akan menjalankan tugas atau pekerjaannya secara efektif dan

produktif juga pemimpin menerapkan fungsi kepemimpinan tertentu, maka

Kinerja guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah akan sangat baik.

Page 75: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

49

Tolak ukur dari kinerja guru sendiri meliputi aktivitas yang berkaitan

dengan kemampuan guru mengelola pembelajaran peserta didik yaitu

pemahaman tentang peserta didik, perancangan pelaksanaan pembelajaran,

evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk dapat

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Di samping itu

motivasi kerja guru sebagai perangsang keinginan dan daya gerak yang

menyebabkan seorang guru bersemangat dalam mengajar. Guru yang

bersemangat dalam mengajar terlihat dalam ketekunannya ketika

melaksanakan tugas, ulet, minatnya yang tinggi dalam memecahkan masalah,

penuh kreatif dan sebagainya. Hal ini berdampak pada prestasi kerja, teori

diatas dapat dikemukakan bahwa terdapat pengaruh antara kepemimpinan

kinerja guru.

D. Hipotesis penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

dalam penelitian, di mana rumusan masalah telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan.49 Seorang peneliti memerlukan hipotesis yang akan

mengarahkan rencana dan arah penelitiannya. Tanpa hipotesisi (ide) yang

mengarahkan, peneliti sulit mencari fakta yang ingin dikumpulkan dan sukar

menetukan mana yang relevan dan mana yang tidak.

1. Ha Ada Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah

49 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta,

2013), 64.

KEPALA SEKOLAH

KINERJA GURU

Page 76: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

50

Terhadap Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Sila Kecamatan

Bolo Tahun Pelajaran 2019/2020?

Ho Tidak Ada Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala

Sekolah Terhadap Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Sila

Kecamatan Bolo Tahun Pelajaran 2019/2020?

2. Ha Ada Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah

Terhadap Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Nurul Mukhtar

Kecamatan Bolo Tahun Pelajaran 2019/2020?

Ho Tidak Ada Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala

Sekolah Terhadap Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Nurul

Mukhtar Kecamatan Bolo Tahun Pelajaran 2019/2020?

3. Ha Ada Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah

Terhadap Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Darul Hamid

Kecamatan Bolo Tahun Pelajaran 2019/2020?

Ho Tidak ada Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala

Sekolah Terhadap Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Darul

Hamid Kecamatan Bolo Tahun Pelajaran 2019/2020?

Page 77: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

51

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain dan Pendekatan Penelitian

Sebagai langkah awal dalam melakukan suatu peneli tian adalah

membuat desain suatu peneli tian atau menentukan langkah-langkah

dalam peneli tian. Desain peneli tian merupakan “rencana tentang suatu

cara mengumpulkan dan menganalisis suatu data agar dapat dilaksanakan

secara lebih ekonomis serta sistematis dengan tujuan penelitian itu”50

Desain penelitian yang peneli ti gunakan dalam melakukan

peneli tian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan

rancangan multisitus, karena penelitian ini menggunakan dua subjek, latar

atau tempat penyimpanan data. Subjek penelitian ini lebih dari satu,

karena sesuai dengan pendapat Bogdan, penelitian menggunakan

multisitus berusaha mengkaji beberapa subyek tertentu dan

membandingkan dan mempertentangkan beberapa subyek tersebut.

Aturannya subyek yang diperbandingkan harus sejenis sebanding.

Untukitu peneliti mengambil subyek sekolah yang sama-sama dari

lembaga pendidikan islam swasta yakni MTs Sila, MTs Nurul Mukhtar,

MTs Darul Hamid, “peneli tian kuantitatif bertujuan untuk membuktikan

teori51, menunjukkan pengaruh antar variabel dan membuat prediksi”.

Peneli ti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan

50 Nasution, Metodologi Penelitian (Jakarta : Rineka Cipta, 2004), 23. 51 Setiyati, Sri. "Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, motivasi Kerja, dan budaya

sekolah terhadap kinerja guru." Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan 22.2 (2014): 200-206.

Page 78: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

52

rumus regresi linier sederhana karena sesuai dengan masalah yang akan

diteli ti dan data yang akan dikumpulkan merupakan data yang berupa

angka, selanjutnya ditabulasi dalam bentuk tabel yang disediakan.

Dengan memakai pendekatan kuantitatif dapat memberikan hasil

penelitian yang reabili tas atau valid sehingga kesimpulannya dapat

berlaku untuk semua populasi dalam obyek peneli tian ini.

B. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan dua variabel penelitian yang terdiri

dari:

1. Variabel bebas (independent) yaitu gaya kepemimpinan demokratis

kepala sekolah

2. Variabel terikat (dependent) yaitu tentang kinerja guru

C. Populasi dan sampel

Apabila peneliti ingin meneliti semua elemen yang ada dalam

wilayah peneli tian, maka peneli tiannya tersebut merupakan peneli tian

populasi. Populasi adalah ”semua subjek atau objek sasaran

peneli tian”52. Sedangkan menurut pendapat lain, populasi merupakan

”keseluruhan subjek peneli tian” 53

Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa yang dimaksud

dengan populasi adalah keseluruhan dari subyek yang diteli ti, bisa berupa

individu, sekolah, kelas, organisasi dan lain-lain yang menjadi subyek

52 Supardi, Metodologi Penelitian (Mataram : Yayasan Cerdas, 2006), 27. 53 Suharsimi Arikunto, Metodologi Pebelitian Suatau Pendekatan Praktik ( Jakarta : PT

Aneka Cipta, 2001), 108.

Page 79: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

53

peneli tian. Adapun populasi yang dimaksud dalam pelaksanaan peneli tian

ini adalah kepala sekolah dan guru se Kecematan Bolo.

Suharsimi berpendapat bahwa apabila subjeknya kurang dari 100,

lebih baik diambil semua sehingga peneli tiannya tersebut merupakan

peneli tian populasi, jika subyeknya penelitiannya besar dapat diambil

10-15 % atau 20-25 % atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari

kemampuan peneli ti yang dilihat dari segi waktu, tenaga dan biaya,

sempit luasnya wilayah pengamatan setiap subyek, karena ini

menyangkut banyak sedikitnya data dan besar kecilnya resiko yang

ditanggung oleh peneli ti.54 Dalam penelitian ini ada tiga MTs se

kecematan bolo dengan total guru berjumlah 135 orang, kemudian

peneliti mengambil sampel sebanyak 40% yaitu 54 orang guru.

D. Tekhnik Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ada beberapa cara atau tekhnik

untuk mengumpulkan data yang akan diteliti. Tekhniknya sebagai berikut:

1. Koesioner atau angket

Kuesioner adalah “sejumlah pertanyaan-pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh suatu informasi dari responden”.55

Instrumen angket digunakan untuk mendapatkan suatu data56 tentang

pengaruh gaya kepemimpinan adminstratif kepala sekolah terhadap

kinerja guru.

54 Suharsimi Arikunto, Metodologi Pebelitian, 120. 55 Supardi, Metodologi Penelitian, 29. 56 Rahardja, Alice Tjandralila. "Hubungan Antara Komunikasi antar Pribadi Guru dan

Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru SMUK BPK PENABUR Jakarta." Jurnal Pendidikan Penabur. III (3).[Online]. Tersedia: Www. Bpkpenabur. Or. Id/jurnal.[20 Oktober 2005] (2004).

Page 80: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

54

Kisi-kisi Koesioner Gaya Kepemimpinan Demokratis (X)

NO indikator Soal Jumlah 1 Keputusan dibuat bersama

a. Pemimpin tidak sungkan untuk terlibat bersama-sama dengan bawahan untuk membuat keputusan

b. melakukan aktivitas kerja demi pencapaian tujuan organisasi.

1,2,3, 4, 5 5

2 Menghargai potensi setiap bawahannya a. Kepemimpinan demokratis

menghargai setiap potensi individu b. bersedia mengakui keahlian para

spesialis dengan bidangnya masing-masing,

c. mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat dan kondisi yang tepat.

6,7,8,910 5

3 Mendengar kritik, saran/pendapat dari bawahan

a. Mendapat kritikan, saran/pendapat dari bawahan merupakan hal yang wajar dalam kehidupan organisasi.

b. meningkatkan potensi diri dan bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya serta

c. mampu belajar dari kesalahan yang telah dilakukan.

11,12,13,14,15 5

4 Melakukan kerjasama dengan bawahannya. a. mampu bekerja sama/ terlibat

langsung secara bersama-sama dalam menjalankan tugas demi pencapaian tujuan organisasi.

b. Pemimpin juga tidak sungkan untuk terjun langsung kelapangan untuk menjalankan tugas.

16, 17, 18, 19 4

Page 81: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

55

Kisi- Kisi Koesioner Kinerja Guru

NO indikator Soal Jumlah 1 Menguasai bahan yang akan diajarkan. 1,2,3 3

2 Mengelola kelas 4,5,6,7 4

3 Menggunakan media/sumber pelajaran 8,9,10,11 4

4 Mengelola interaksi belajar mengajar 12, 13, 14, 15 4

5 Menilai prestasi siswa 16, 17, 18, 19 4

Kuesioner ini terdiri dari 38 item pernyataan, 19 item tentang

gaya kepemimpinan demokratis (koesioner 1), 19 item tentang kinerja

guru (koesioner 2), dan akan dibagikan kepada 135 guru, dengan

sample yang di ambil 40% yaitu 54 guru, 4 pil ihan respons yaitu,

pilihan jawaban SL (Selalu) = 4, SR (Sering) = 3, KK (Kadang-kadang)

= 2, TP (Tidak pernah )= 1.

Kuesioner ini dibuat untuk mendapatkan nilai X (Gaya

Kepemimpinan Demokratis), Y (Kinerja Guru) pada rumus tekhnik

analisis data.

2. Dokumentasi

Tehnik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data

yang di perlukan

a. Data Sekolah

b. Surat Pengantar Penelitian Dari Bappeda

c. Surat Penarikan Penelitian

d. Angket yang Dibagikan

3. Observasi

Page 82: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

56

Dalam metode ini, peneli ti mencatat apa yang dilihat dan

didengar di lokasi peneli tian mengenai gaya kepemimpinan demokratis

kepala sekolah dan kinerja guru, dan dengan metode ini, peneli ti

berusaha untuk mengetahui kenyataan sesungguhnya, kesesuaian antara

keterangan yang didapati dari responden dengan kenyataan yang

sebenarnya di lingkungan sekolah.

E. Tekhnik Analisi Data

Berdasarkan masalah, tujuan, dan hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini, maka tekhnik analisis data yang digunakan adalah:

1. Uji keabsahan Instrumen

a. Validasi Ahli

Validasi instumen/angket dilakukan oleh Dr. H. Adi Fadli,

M.Ag. dan Dr. Emawati M.Ag Dosen Program Study Pasca

Sarjana Manajemen Pendidik Islam, Universitas Islam Negeri

Mataram. Validasi dilakukan untuk mendapatkan informasi yang

digunakan untuk merevisi Instrumen/ Angket kompetensi

Pedagogik, kompetensi sosial, dan berpikir kreatif. hasil validasi

dari ahli diperoleh dengan cara penilaian melaui lembar validasi.

b. Validasi Butir

Validitas berarti “ketepatan suatu alat ukur (instrumen)

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.57Validitas adalah

salah satu ciri yang menandai suatu instrument yang baik.

57 Arief Furqan, Pengantar Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: pustaka pelajar, 2007),

293.

Page 83: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

57

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Instrument yang

digunakan dalam pelaksanaan peneli tian ini adalah angket

(kuesioner), maka peneliti harus menguji kevalidan angket sebelum

disebarkan pada saat penelitian dengan begitu, angket yang

digunakan layak untuk dipakai atau dipergunakan. Pada penelitian

ini ada dua angket yang harus diuji kevalidannya yaitu gaya

kepemimpinan demokratis kepala sekolah (X), kinerja guru (Y).

Dimana peneliti mengambil 20 orang guru di MTs sekecamatan

Woha Kabupaten Bima untuk mengisi angket uji validitas.

Menurut Scarvia B. Anderson dan kawan-kawan dalam

SuharsimiArikunto “sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut

dapat mengukur apa yang hendak diukur. Dalam bahasa Indonesia

“valid” biasa disebutdenganistilah“sahih”.58

Rumus yang digunakan oleh peneliti untuk menganalisis

validitas butir angket adalah rumus product moment yang

dikemukakan oleh Pearson, 59 di hitung dengan menggunakan aplikasi

SPSS 16.0

Keterangan: rxy = koofisien korelasi antara variabel X dan variabel Y,

dua variabel yang dikorelasikan.

58 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi (Jakarta: Bumi

Aksara, 2003), 64. 59 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, 72.

Page 84: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

58

∑xy = jumlah perkalian x dengan y X = angka mentah variabel x Y = angka mentah variabel y x2 = kuadrat dari x y2 = kuadrat dari y

c. Uji Reliabilitas

Suatu angket yang baik harus memiliki keterpercayaan yang

kuat. Angket dikatakan mempunyai reliabilitas yang kuat jika angket

tersebut memberikan hasil yang tetap untuk beberapa kali pengukuran

bila mengukur objek yang sama. Jadi reliabilitas angket berhubungan

dengan suatu masalah ketetapan hasil angket.60 Selanjutnya

menggunakan rumus Alpha Cronbach, di hitung dengan menggunakan

aplikasi SPSS 16.0

Dimana: koefisien reliabilitas

= korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua.61

b. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis

diterima atau ditolak dengan syarat bahwa sampel harus berdistribusi

normal.62 Uji Hipotesis menggunakan rumus Regresi Linier

Sederhana.63 Diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS 16.0

Y = a + bX

60 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, 86. 61. Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, 359. 62Sugiyono, Statistik Penelitian, 273 63 Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (bandung : alfabeta, 2015), 275.

Page 85: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

59

Dimana :

Y = Subyek dalah variabel dependen yang diprediksikan

a = Harga Y ketika X = 0 (Harga Konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada

perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka

arah garis turun

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu64

64Sugiono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung: Al fabeta, 2015),261.

Page 86: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

60

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Uji Prasyarat Instrumen

1. Validasi Butir

Pada penelitian ini ada tiga angket yang harus diuji kevalidannya yaitu

angket tentang kepemimpinan demokratis (X), dan kinerja guru (Y). Dimana

peneliti mengambil membagikan koesioner kepada 30 orang guru MTs

sekacamatan woha kabupaten bima untuk mengisi angket uji validitas yang

kemudian dioleh kedalam aplikasi SPSS 16.0 dengan taraf signifikan 5 % dan

diperoleh nilai r tabel dengan N (30) = 0,36165 dan dikatakan Valid apabila r

hitung > r table = Valid.

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Angket Gaya Kepemimpinan Demokratis66

No Item rxy r table (5%) (30) Keterangan 1 0,264 0,361 Tidak Valid 2 0,371 0,361 Valid 3 0,467 0,361 Valid 4 0,363 0,361 Valid 5 0,157 0,361 Tidak Valid 6 0,465 0,361 Valid 7 0,571 0,361 Valid 8 0,349 0,361 Tidak Valid 9 0,548 0,361 Valid 10 0,047 0,361 Tidak Valid 11 0,397 0,361 Valid 12 0,350 0,361 Tidak Valid 13 0,615 0,361 Valid

65 Sugiono, Statistika untuk Peneltian, 373. 66 Lampiran 3

Page 87: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

61

14 0,676 0,361 Valid 15 0,588 0,361 Valid 16 0.607 0,361 Valid

17 0,517 0,361 Valid

18 0,676 0,361 Valid

19 0,467 0,361 Valid (Sumber: Data Primer Diolah Melaui SPSS 16.0 2019)

Berdasarkan uji validasi dengan menggunakan program SPSS 16.0

bahwa angket gaya kepemimpinan demokrasi kepala sekolah yang digunakan

dalam penelitian ada yang tidak valid yaitu item 1, 5, 8, 10, 12 kemudia item

soal tersebut di hapus dan hanya diambil yang valid saja untuk digunakan dan

layak dipakai pada saat penelitian .

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Angket Kinerja Guru67

No Item rxy r table (5%) (30) Keterangan 1 0,591 0,361 Valid 2 0,498 0,361 Valid 3 0,387 0,361 Valid 4 0.512 0,361 Valid 5 0.363 0,361 Valid 6 0,323 0,361 Tidak Valid 7 0,271 0,361 Tidak Valid 8 0,588 0,361 Valid 9 0,315 0,361 Tidak Valid 10 0,462 0,361 Valid 11 0,376 0,361 Valid 12 0,391 0,361 Valid 13 0,440 0,361 Valid 14 0,388 0,361 Valid 15 0,471 0,361 Valid 16 0,413 0,361 Valid

17 0,121 0,361 Tidak Valid

18 0,261 0,361 Tidak Valid

19 0,382 0,361 Valid (Sumber: Data Primer Diolah Melaui SPSS 16.0 2019)

67 Lampiran 3

Page 88: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

62

Berdasarkan uji validasi dengan menggunakan program SPSS 16.0

bahwa angket gaya kepemimpinan demokrasi kepala sekolah yang digunakan

dalam penelitian ada yang tidak valid yaitu item 6, 7, 9, 17, 18 kemudia item

soal tersebut di hapus dan hanya diambil yang valid saja untuk digunakan dan

layak dipakai pada saat penelitian

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dihitung dengan menggunakan rumus alpha dengan

menggunakan aplikasi SPSS 16.0. Dengan taraf signifikansi = 0,05 (5%).

Instrumen dapat dikatakan reliabel jika nilai rhitung > nilai rtabel

Tabel 4.8 Tabel uji Reliabilitas68

Variabel rxy Taraf 5% (30) keterangan X (Gaya Kepemimpinan Demokratis)

0,704 0,361 Reliable

Y (Kinerja Guru) 0,779 0,361 Reliable

(Sumber: Data Primer Diolah Melaui SPSS 16.0 2019)

Hasil uji reliabelitas diperoleh nilai koefisien reliabilitas angket X

sebesar angket 0,704 Y sebesar 0,779, dan angket dengan r table 0,361

berdasarkan nilai koefisien reliabilitas tersebut dapat disimpilkan bahwa r

hitung > r tabel. Jadi semua angket dalam penelitian ini reliabel atau

konsisten, sehingga dapat digunakan sebagai instrument penelitian.

B. Deskripsi Data hasil Penelitian

1. Interpretasi data Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala

Sekolah (X)

Tabel 4.9

68 Lampiran 3

Page 89: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

63

Distribusi Nilai Gaya Kepemimpinan Demokratis (X)69

N Mean Median Mode Std. Dev Variance Range Min Max Sum

54 49.43 50.00 53 5.629 31.683 30 33 63 2669

(Sumber: Data Primer Diolah Melaui SPSS 16.0 2019)

Tampilan tabel output SPSS di atas menunjukkan jumlah

responden (N) ada 54, dari 54 responden ini jumlah angket terkecil

(Minimum) adalah 33 dan jumlah angket terbesar (Maximum) 63, nilai

range merupakan selisih nilai minimum dan maximum yakni sebesar 30

dan nilai sum merupakan penjumlahan nilai gaya kepemimpinan

demokratis kepala sekolah ke-54 guru (responden) yaitu sebesar 4083.

Rata-rata nilai dari 54 responden atau mean sebesar 49.43 dengan standar

deviasi sebesar 5,629.

Analisa Prosentase

Tabel 4.10 Hasil Prosentase Variabel Gaya Kepemimpinan Demokratis (X)70

Variabel Kategori Kriteria F % Kompetensi Pedagogik (X1)

Tinggi ≥55,05 7 13.0 Sedang 43.81 - 55,00 43 79.6 Rendah ≤43.81 4 7,4

Jumlah 54 100% (Sumber: Data Primer Diolah Melaui SPSS 16.0 2019)

Data di atas menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan

Demokratis untuk kategori tinggi dengan frekuensi 7 dan prosentase

sebesar 13.0%. Gaya Kepemimpinan Demokratis untuk kategori

sedang dengan frekuensi 43 dan prosentase sebesar 79.6% dan Gaya

Kepemimpinan Demokratis untuk kategori rendah dengan frekuensi 4

69 Lampiran 7 70 Lampiran 7

Page 90: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

64

dan prosentase sebesar 7.4%, jadi dapat disimpulkan bahwa Gaya

Kepemimpinan Demokratis rata-rata sedang. Karena dari tabel di atas

telah membuktikan bahwa prosentase yang paling banyak

menunjukkan pada kategori sedang sebesar 76.9% dengan jumlah

frekuesi 43.

Gambaran lebih jelas adalah melihat gambar perbandingan

Gaya Kepemimpinan Demokratis dibawah ini :

Gambar 4.1 Diagram Gaya Kepemimpinan Demokratis (X)

(Sumber: Data Primer Diolah Melaui SPSS 16.0 2019)

Pada gambar diagram prosentase Gaya Kepemimpinan

Demokratis di datas dapat dilihat bahwa untuk kategori tertingi

prosentasi sebesar 7,4%, kategori sedang 76.9% dan kategori rendah

13.0%. Dari tabel di atas telah membuktikan bahwa prosentase yang

paling banyak menunjukkan pada kategori sedang sebesar 76.9%.

13.0%

76. 9%

7.4%

Page 91: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

65

Dapat disimpulkan bahwa Gaya Kepemimpinan Demokratis yang

dimiliki oleh Kepala Sekolah MTs Sekecematan Bolo.

2. Interpretasi data Kinerja Guru (Y)

Tabel 4.9 Distribusi Nilai Kinerja Guru (Y)71

N Mean Median Mode Std. Dev Variance Range Min Max Sum

54 47.96 49.00 51 7.201 51.848 35 29 64 2590

(Sumber: Data Primer Diolah Melaui SPSS 16.0 2019)

Tampilan tabel output SPSS di atas menunjukkan jumlah

responden (N) ada 54, dari 54 responden ini jumlah angket terkecil

(Minimum) adalah 29 dan jumlah angket terbesar (Maximum) 64, nilai

range merupakan selisih nilai minimum dan maximum yakni sebesar 35

dan nilai sum merupakan penjumlahan nilai gaya kinerja guru ke-51 guru

(responden) yaitu sebesar 2590. Rata-rata nilai dari 54 responden atau

mean sebesar 47.96 dengan standar deviasi sebesar 7.201.

Analisa Prosentase

Tabel 4.10 Hasil Prosentase Variabel Gaya Kepemimpinan Demokratis (X)72

Variabel Kategori Kriteria F % Kompetensi Pedagogik (X1)

Tinggi ≥55,16 7 13.0 Sedang 40.76 - 55,16 40 74.1 Rendah ≤40.76 7 13.0

Jumlah 54 100% (Sumber: Data Primer Diolah Melaui SPSS 16.0 2019)

Data di atas menunjukkan bahwa Kinerja Guru untuk kategori

tinggi dengan frekuensi 7 dan prosentase sebesar 13.0%. Kinerja Guru

71 Lampiran 7 72 Lampiran 7

Page 92: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

66

untuk kategori sedang dengan frekuensi 40 dan prosentase sebesar

74.1% dan Kinerja Guru untuk kategori rendah dengan frekuensi 7 dan

prosentase sebesar 13.0%, jadi dapat disimpulkan bahwa Kinerja Guru

rata-rata sedang. Karena dari tabel di atas telah membuktikan bahwa

prosentase yang paling banyak menunjukkan pada kategori sedang

sebesar 74.1% dengan jumlah frekuesi 40.

Gambaran lebih jelas adalah melihat gambar perbandingan

Kinerja Guru dibawah ini :

Gambar 4.1 Diagram Kinerja Guru (Y)

(Sumber: Data Primer Diolah Melaui SPSS 16.0 2019)

Pada gambar diagram prosentase Kinerja Guru di datas dapat

dilihat bahwa untuk kategori tertingi prosentasi sebesar 13.0%,

kategori sedang 74.1% dan kategori rendah 13.0%. Dari tabel di atas

telah membuktikan bahwa prosentase yang paling banyak

13.0%

74.1%

13.0%

Page 93: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

67

menunjukkan pada kategori sedang sebesar 74.1%. Dapat disimpulkan

bahwa Kinerja Guru yang dimiliki oleh guru MTs Sekecematan Bolo

sedang.

a. Uji Hipotesis

1. Uji analisis regresi linier sederhana

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk menguji

pengaruh suatu variabel dependen terhadap variabel independen

Dasar pengambilan keputusan : pengambilan keputusan dalam

uji regresi linier sederhana dapat mengacu pada dua hal yakni :

A. Membandingkan nilai signifikansi dengan nilai probabilitas 0,05

1) Jika nilai signifikansi < 0,05, artinya variabel X1/X2

berpengaruh terhadap variabel Y.

2) Jika nilai signifikansi > 0,05, artinya variabel X1/X2 tidak

berpengaruh terhadap variabel Y

B. Membandingkan nilai thitung dengan ttabel

1) Jika nilai FHitung > Ftabel artinya variabel X1/X2 berpengaruh

terhadap Variabel Y

2) Jika nilai FHitung < Ftabel artinya variabel X1/X2 tidak

berpengaruh terhadap variabel Y

Pengujian Hipotesis gaya kepemimpinan demokratis kepala

sekolah terhadap kinerja guru sekecamatan Bolo

(Ho) : Tidak terdapat pengaruh gaya kepemimpinan demokratis

kepala sekolah terhadap kinerja guru sekecamatan Bolo.

Page 94: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

68

(Ha) : Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan demokratis kepala

sekolah terhadap kinerja gurusekecamatan Bolo

Tabel 4.22 Output Coefficiens X terhadap Y73

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1. (Constant)

Gaya Kepemimpinan

Demokratis.

29.365

.376

8.433

.170

.294

3.482

2.219

.001

.031

a. Dependent Variable: berpikir kretaif (Sumber: Data Primer Diolah Melaui SPSS 16.0 2019)

Ouput (Coefficients) : diketahui nilai constant (a) sebesar

29.365, sedang nilai gaya kepemimpinan kepala sekolah (b/Koefisisen

regresi) sebesar 0,376, kemudian masukkan ke dalam persamaan regresi

linier sederhana sebagai berikut :

Y = a + bX

Y = 29.365 + 0,376X

Persamaan tersebut dapat diterjemahkan :

1) Kostanta (a) sebesar 29.365, mengandung arti bahwa nilai konsisten

variabel kemampuan kinerja guru adalah positif yaitu sebesar

29.365

2) Koefisien regresi variabel gaya kepemimpinan demokratis X

sebesar 0,376 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai gaya

73 Lampiran 12

Page 95: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

69

kepemimpinan demokratis, maka nilai kinerja guru siswa bertambah

sebesar 0,376. Koefisien tersebut bernilai positif. Sehingga dapat

dikatan bahwa arah pengaruh variabel X terhadap Y adalah positif

Pengambilan keputusan dalam uji regresi sederhana

1) Berdasarkan nilai signifikansi : dari tabel Coeffisients diperoleh

nilai signifikansi sebesar 0,031 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah (X)

berpengaruh terhadap variabel kinerja guru (Y)

2) Berdasarkan nilai t : diketahui nilai thitung sebesar 2.219> ttabel 2,021

Jadi, dapat disimpulkan bahwa H diterima yang berarti terdapat

pengaruh gaya kepemimpinan demokratis (X) terhadap kemampuan

kinerja guru (Y)

Pengujian Hipotesis Masing-masing Situs Penelitin

C. Situs 1: Madrasah Tsanawiyah Sila

1) (Ho) : Tidak terdapat pengaruh gaya kepemimpinan demokratis

kepala sekolah terhadap kinerja guru MTs Sila

(Ha) :Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan demokratis kepala

sekolah terhadap kinerja guru MTs Sila

Tabel 4.22 Output Coefficiens X terhadap Y74

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

74 Lampiran 12

Page 96: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

70

2. (Constant) Demokratis.

35.596

.261

12.329

.252 .238

2.887

1.038

.010

.313

b. Dependent Variable: Kinerja Guru (Sumber: Data Primer Diolah Melaui SPSS 16.0 2019)

Ouput (Coefficients) : diketahui nilai constant (a) sebesar

35.596, sedang nilai gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah

MTs Sila (b/Koefisisen regresi) sebesar 0,261, kemudian masukkan ke

dalam persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut :

Y = a + bX

Y = 35.596 + 0,261X

Persamaan tersebut dapat diterjemahkan :

1) Kostanta (a) sebesar 35.596, mengandung arti bahwa nilai

konsisten variabel kemampuan kinerja guru MTs Sila adalah

positif yaitu sebesar 35.596

2) Koefisien regresi variabel gaya kepemimpinan demokratis X

sebesar 0,261 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai

gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah MTs Sila, maka

nilai kinerja guru MTs Sila bertambah sebesar 0,261. Koefisien

tersebut bernilai positif. Sehingga dapat dikatan bahwa arah

pengaruh variabel X terhadap Y adalah positif

Pengambilan keputusan dalam uji regresi sederhana

3) Berdasarkan nilai signifikansi : dari tabel Coeffisients diperoleh

nilai signifikansi sebesar 0,010< 0,05, sehingga dapat disimpulkan

Page 97: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

71

bahwa variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah MTs Sila (X)

berpengaruh terhadap variabel kinerja guru MTs Sila (Y)

4) Berdasarkan nilai t : diketahui nilai thitung sebesar 2.887> ttabel 0.444

(T table lihat lampiran 9)

Jadi, dapat disimpulkan bahwa H diterima yang berarti terdapat

pengaruh gaya kepemimpinan demokratis MTs Sila (X) terhadap

kemampuan kinerja guru MTs Sila (Y)

D. Situs 2: Madrasah Tsanawiyah Nurul Mukhtar

3) (Ho) : Tidak terdapat pengaruh gaya kepemimpinan demokratis

kepala sekolah terhadap kinerja guru MTs Nurul Mukhtar

(Ha) :Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan demokratis kepala

sekolah terhadap kinerja guru MTs Nurul Mukhtar

Tabel 4.22 Output Coefficiens X terhadap Y75

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

3. (Constant)

Demokratis.

20.280

.573

10.369

.204

.541

1.956

2.807

.065

0.11

c. Dependent Variable: Kinerja Guru (Sumber: Data Primer Diolah Melaui SPSS 16.0 2019)

Ouput (Coefficients) : diketahui nilai constant (a) sebesar

20.280, sedang nilai gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah

75 Lampiran 12

Page 98: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

72

MTs Nurul Mukhtar (b/Koefisisen regresi) sebesar 0,573, kemudian

masukkan ke dalam persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut :

Y = a + bX

Y = 20.280 + 0,573X

Persamaan tersebut dapat diterjemahkan :

1) Kostanta (a) sebesar 20.280, mengandung arti bahwa nilai

konsisten variabel kemampuan kinerja guru MTs Nurul Mukhtar

adalah positif yaitu sebesar 20.280

2) Koefisien regresi variabel gaya kepemimpinan demokratis X

sebesar 0,573 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai gaya

kepemimpinan demokratis kepala sekolah MTs Nurul Mukhtar,

maka nilai kinerja guru MTs Nurul Mukhtar bertambah sebesar

0,573. Koefisien tersebut bernilai positif. Sehingga dapat dikatan

bahwa arah pengaruh variabel X terhadap Y adalah positif

Pengambilan keputusan dalam uji regresi sederhana

5) Berdasarkan nilai signifikansi : dari tabel Coeffisients diperoleh

nilai signifikansi sebesar 0,065< 0,05, sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah MTs Nurul

Mukhtar (X) berpengaruh terhadap variabel kinerja guru MTs

Nurul Mukhtar (Y)

6) Berdasarkan nilai t : diketahui nilai thitung sebesar 1.956> ttabel 0.444

Page 99: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

73

Jadi, dapat disimpulkan bahwa H diterima yang berarti terdapat

pengaruh gaya kepemimpinan demokratis MTs Nurul Mukhtar (X)

terhadap kemampuan kinerja guru MTs Nurul Mukhtar (Y)

E. Situs 3: Madrasah Tsanawiyah Darul Hamid

3) (Ho) : Tidak terdapat pengaruh gaya kepemimpinan demokratis

kepala sekolah terhadap kinerja guru MTs Darul Hamid

(Ha) :Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan demokratis kepala

sekolah terhadap kinerja guru MTs Darul Hamid

Tabel 4.22 Output Coefficiens X terhadap Y76

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

4. (Constant)

Demokratis.

27.900

.388

15.998

.326

.270

1.744

1.190

.098

.249

d. Dependent Variable: Kinerja Guru (Sumber: Data Primer Diolah Melaui SPSS 16.0 2019)

Ouput (Coefficients) : diketahui nilai constant (a) sebesar

27.900, sedang nilai gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah

MTs Darul Hamid (b/Koefisisen regresi) sebesar 0,388, kemudian

masukkan ke dalam persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut :

Y = a + bX

Y = 27.900 + 0,388X

Persamaan tersebut dapat diterjemahkan :

76 Lampiran 12

Page 100: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

74

a) Kostanta (a) sebesar 27.900, mengandung arti bahwa nilai konsisten

variabel kemampuan kinerja guru MTs Darul Hamid adalah positif

yaitu sebesar 27.900

b) Koefisien regresi variabel gaya kepemimpinan demokratis X sebesar

0,388 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai gaya

kepemimpinan demokratis kepala sekolah MTs Darul Hamid, maka

nilai kinerja guru MTs Darul Hamid bertambah sebesar 0,388.

Koefisien tersebut bernilai positif. Sehingga dapat dikatan bahwa

arah pengaruh variabel X terhadap Y adalah positif

Pengambilan keputusan dalam uji regresi sederhana

7) Berdasarkan nilai signifikansi : dari tabel Coeffisients diperoleh

nilai signifikansi sebesar 0,098< 0,05, sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah MTs Darul

Hamid (X) berpengaruh terhadap variabel kinerja guru MTs Darul

Hamid (Y)

8) Berdasarkan nilai t : diketahui nilai thitung sebesar 1.744> ttabel 0.444

Jadi, dapat disimpulkan bahwa H diterima yang berarti terdapat

pengaruh gaya kepemimpinan demokratis MTs Darul Hamid (X)

terhadap kemampuan kinerja guru MTs Darul Hamid (Y)

Page 101: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

75

BAB V

PEMBAHASAN

Gaya kepemimpinan demokratis menurut Nawawi yaitu gaya

kepemimpinan dimana pemimpin menempatkan manusia dan bawahan sebagai

faktor terpenting dalam organisasi dan berorientasi pada hubungan kemanusiaan.

Kepemimpinan demokratis menganggap sebagai rekan atau pasangan dalam

melaksanakan tugas. Dalam kepemimpinan demokratis kebijaksanaan dan

keputusan dibuat bersama bawahan dan atasan (kepala sekolah dan guru),

Wewenang kepala sekolah tidak mutlak, Kepala sekolah bersedia melimpahkan

sebagia wewenangnya kepada wakil kepala sekolah atau guru, keputusan dibuat

bersama, kebijakan dibuat bersama, komunikasi berlangsung timbal balik,

pengawasan dilakukan secara wajar, pujian dan kritikan seimbang. Sedangkan

menurut Pamudji kepemimpinan demokratis cenderung mengimplementasikan

nilai-nilai demokratis yakni; memberikan hak dan kesempatan yang sama pada

setiap individu untuk mengaktualisasikan diri, mendorong untuk berpartisipasi

aktif dalam pengambilankeputusan, menumbuhkan dan mengembangkan

kehidupan bersama dalam kebersamaan melalui kerja sama yang saling mengakui

dan menghargai, jujur dan sportif.77

“Kinerjaadalahhasilkerjasecarakualitasdankuantitasyangdicapaioleh

seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

yang diberikan kepadanya.Pemberian hadiah untuk merangsang bekerja sungguh-

sungguh, sudah menjadi kebiasaan dan dapat di terima oleh kebanyakan orang,

77Idawati, Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru, Jurnal Eklektika,

Oktober 2013, Volume 1 Nomor 2,155.

Page 102: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

76

karena hadiah berfungsi sebagai motivator kerja.Guru di tuntut memiliki kinerja

yang mampu memberikandan realisasikan harapan dan keinginan semua pihak,

terutama masyarakat umum yang mempercayai sekolah dan guru dalam membina

anak didik.78kinerja merupakaan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengantanggungjawab yang diberikan kepadanya. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa semakin tinggi mutu hasil kerja seseorang dalam melaksanakan

tugas, maka semakin baik pula kinerjanya, yang pada akhirnya akan berkontribusi

bagi peningkatankinerja organisasi secara keseluruhan. 79Indikator efektivitas

dalam pendidikan menurut Uhar dalam buku Barnawi dan Arifin80

mengemukakan “upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan kinerja

pegawai pada dasarnya merupakan suatu kebutuhan organisasi yang tidak pernah

berakhir”.Ada dua strategi penting yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

kinerja guru, yaitu pelatihan dan motivasi kerja.Pelatihan digunakan untuk

menangani rendahnya kemampuan guru, sedangkan motivasi kinerja digunakan

untuk menangani rendahnya semangat dan gairah kerja.

Berdasarkan hasil pengolahan data menerangkan bahwa terdapat pengaruh

pengaruh gaya kepemimpinan demokratis kepela sekolah terhadap kinerja guru di

MTs sekecamatan Bolo Kab. Bima , yang dibuktikan dengan perolehan koefisien

sebesar 0,376. Angka kaoefisien regresi tersebut memberikan interpretasi bahwa

78Ahmad Jakaria, Cut Zahri Harun, Khairuddin, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Kinerja Guru Di Mtsn Rukoh Banda Aceh , Volume 4, No. 4 November 2016, 3. 79Zuryati, Dr. Djailani AR, M. Pd., Dr. Nasir Usman, M. Pd., Gaya Kepemimpinan Kepala

Sekolah DalamMeningkatkan Kinerja Guru Pada Sdn 7, Volume 3, No. 2, Mei 2015, 39. 80 Barnawi dan Arifin, Etika dan Profesi Pendidikan (Jogjakarta: Ar- Nuz Media, 2012),

78-79.

Page 103: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

77

responden yang memiliki gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah akan

berbanding lurus dengan kinerja guru. Dalam artian ,gaya kepemimpinan

demokratis kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru.

Adanya keeratan hubungan antara gaya kepemimpinan demokratis kepala

sekolah dengan kinerja guru di MTs sekecamatan Bolo tahun Pelajaran 2019/2020

dilihat pada tabel correlation di Bab V dengan hasil signifikansi sebesar 0,031

dan koefisien korelasi sebesar 0,294 yang artinya, telah terjadi korelasi antara

gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah terhadap kinerja guru.

1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Guru di MTs Sila

Berdasarkan hasil pengolahan data menerangkan bahwa terdapat

pengaruh gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah terhadap kinerja

guru di MTs sila, yang dibuktikan dengan adanya hubungan yang linier antara

variabel gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah dan kinerja guru di

lihat dari nilai nilai Fhitung = 2.887> 0.444. Ada hubungan yang signifikan

antara variabel gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah dan kinerja

guru dengan tingkat signifiknsi sebesar 0,010 < 0,05.

Kostanta (a) sebesar 35.596 mengandung arti bahwa nilai konsisten

variabel kinerja guru adalah positif yaitu sebesar 35.596, Koefisien regresi

variabel gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah X sebesar 0,261

menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai gaya kepemimpinan

demokratis kepala sekolah, maka nilai kinerja guru bertambah sebesar 0,261.

Koefisien tersebut bernilai positif. Sehingga dapat dikatakan bahwa arah

Page 104: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

78

pengaruh variabel X terhadap Y adalah positif yang artinya perolehan

koefisien sebesar 0,261 tersebut memberikan interpretasi bahwa responden

yang memiliki gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah akan

berbanding lurus dengan kinerja guru. Dalam artian , peningkatan gaya

kepemimpinan demokratis kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru.

2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Guru di MTs Nurul Mukhtar

Berdasarkan hasil pengolahan data menerangkan bahwa terdapat

pengaruh gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah terhadap kinerja

guru di MTs Nurul Mukhtar, yang dibuktikan dengan adanya hubungan yang

linier antara variabel gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah dan

kinerja guru di lihat dari nilai nilai Fhitung = 1,956> 0.444. Ada hubungan yang

signifikan antara variabel gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah dan

kinerja guru dengan tingkat signifiknsi sebesar 0,065 < 0,05.

Kostanta (a) sebesar 20.280 mengandung arti bahwa nilai konsisten

variabel kinerja guru adalah positif yaitu sebesar 20.280, Koefisien regresi

variabel gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah X sebesar 0,573

menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai gaya kepemimpinan

demokratis kepala sekolah, maka nilai kinerja guru bertambah sebesar 0,573.

Koefisien tersebut bernilai positif. Sehingga dapat dikatakan bahwa arah

pengaruh variabel X terhadap Y adalah positif yang artinya perolehan

koefisien sebesar 0,573 tersebut memberikan interpretasi bahwa responden

yang memiliki gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah akan

Page 105: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

79

berbanding lurus dengan kinerja guru. Dalam artian , peningkatan gaya

kepemimpinan demokratis kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru.

3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah Terhadap Kinerja

Guru di MTs Darul Hamid

Berdasarkan hasil pengolahan data menerangkan bahwa terdapat

pengaruh gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah terhadap kinerja

guru di MTs Darul Hamid, yang dibuktikan dengan adanya hubungan yang

linier antara variabel gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah dan

kinerja guru di lihat dari nilai nilai Fhitung = 1,744> 0.444. Ada hubungan yang

signifikan antara variabel gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah dan

kinerja guru dengan tingkat signifiknsi sebesar 0,098 < 0,05.

Kostanta (a) sebesar 27.900 mengandung arti bahwa nilai konsisten

variabel kinerja guru adalah positif yaitu sebesar 27.900, Koefisien regresi

variabel gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah X sebesar 0,388

menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai gaya kepemimpinan

demokratis kepala sekolah, maka nilai kinerja guru bertambah sebesar 0,388.

Koefisien tersebut bernilai positif. Sehingga dapat dikatakan bahwa arah

pengaruh variabel X terhadap Y adalah positif yang artinya perolehan

koefisien sebesar 0,388 tersebut memberikan interpretasi bahwa responden

yang memiliki gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah akan

berbanding lurus dengan kinerja guru. Dalam artian , peningkatan gaya

kepemimpinan demokratis kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru.

Page 106: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

80

Berdasarkan hasil pengolahan data keseluruhan MTs sekecamatan Bola

menerangkan bahwa terdapat pengaruh gaya kepemimpinan demokratis kepala

sekolah terhadap kinerja guru sekecamatan Bolo, yang dibuktikan dengan adanya

hubungan yang linier antara variabel gaya kepemimpinan demokratis kepala

sekolah dan kinerja guru di lihat dari nilai nilai Fhitung = 4,925> 2,021. Ada

hubungan yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan demokratis kepala

sekolah dan kinerja guru dengan tingkat signifiknsi sebesar 0,031< 0,05.

Kostanta (a) sebesar 29,365 mengandung arti bahwa nilai konsisten

variabel kinerja guru adalah positif yaitu sebesar 29,365, Koefisien regresi

variabel gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah X sebesar 0,376

menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai gaya kepemimpinan demokratis

kepala sekolah, maka nilai kinerja guru bertambah sebesar 0,376. Koefisien

tersebut bernilai positif. Sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel

X terhadap Y adalah positif yang artinya perolehan koefisien sebesar 0,376

tersebut memberikan interpretasi bahwa responden yang memiliki gaya

kepemimpinan demokratis kepala sekolah akan berbanding lurus dengan kinerja

guru. Dalam artian , peningkatan gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah

dapat meningkatkan kinerja guru. Kemudian koefisisen determinasi (R Square)

sebesar 0,087, yang mengandung pengertian bahwa pengeruh variabel bebas (gaya

kepemimpinan demokratis kepala sekolah) terhadap variabel terikat (kinerja guru)

adalah sebesar 0.87% .

Penemuan baru (Novelty) dalam penelitian ini adalah interpretasi data

gaya kepemimpinan demokratis untuk kategori tinggi dengan frekuensi 7 dan

Page 107: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

81

prosentase sebesar 13.0%. Gaya Kepemimpinan Demokratisuntuk kategori sedang

dengan frekuensi 43 dan prosentase sebesar 79.6% dan Gaya Kepemimpinan

Demokratisuntuk kategori rendah dengan frekuensi 4 dan prosentase sebesar

7.4%, jadi dapat disimpulkan bahwa Gaya Kepemimpinan Demokratis rata-rata

sedang. Karena dari data di atas telah membuktikan bahwa prosentase yang paling

banyak menunjukkan pada kategori sedang sebesar 76.9% dengan jumlah frekuesi

43. Kemudian Kinerja Guru untuk kategori tinggi dengan frekuensi 7 dan

prosentase sebesar 13.0%. Kinerja Guru untuk kategori sedang dengan frekuensi

40 dan prosentase sebesar 74.1% dan Kinerja Guru untuk kategori rendah dengan

frekuensi 7 dan prosentase sebesar 13.0%, jadi dapat disimpulkan bahwa Kinerja

Guru rata-rata sedang. Karena dari data di atas telah membuktikan bahwa

prosentase yang paling banyak menunjukkan pada kategori sedang sebesar 74.1%

dengan jumlah frekuesi 40.

Berdasarkan hasil hitung ke tiga MTs tersebut semuanya memiliki

pengaruh dengan menggunakan SPSS bahwa arah pengaruh peningkatan gaya

kepemimpinan demokratis kepala sekolah terhadap kinerja guru di ungguli oleh

MTs Nurul Muhtar yaitu pengaruh peningkatannya sebesar 0.573 kemudian di

urutan ke dua MTs Darul Hamid sebesar 0.388 dan yang terahir MTs Sila sebesar

0.261.

Berdasarkan hasil penelitian pembagian koesioner/angket tentang

pengaruh gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah terhadap kinerja gurur

sekecamatan Bolo Kab. Bima Tahun pelajaran 2019/2020 terdapat hubungan yang

linier, signifikan dan koefisien bernilai positif yang artinya hipotesis dugaan

Page 108: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

82

sementara diterima. Jadi gaya kepemimpinan demokratis kepala

sekolahberpengaruh terhadap kinerja guru di MTs sekecamatan Bolo Kab. Bima

tahun pelajaran 2019/2020.

Page 109: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

83

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah Terhadap

Kinerja Guru di MTs Sila

Berdasarkan hasil pengolahan data menerangkan bahwa terdapat

pengaruh gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah terhadap

kinerja guru di MTs sila, yang dibuktikan dengan adanya hubungan yang

linier antara variabel gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah dan

kinerja guru di lihat dari nilai nilai Fhitung = 2.887> 0.444. Ada hubungan

yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan demokratis kepala

sekolah dan kinerja guru dengan tingkat signifiknsi sebesar 0,010 < 0,05.

Berdasarkan hasil penjumlahan item angket variabel gaya

kepemimpinan demokratis kepala sekolah bahwa yang pengaruhnya

sangat tinggi dari lima indikator kinerja guru adalah item ke dua

(Menghargai potensi setiap bawahannya) dan kinerja guru adalah item ke

lima (Menilai prestasi siswa)

2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah Terhadap

Kinerja Guru di MTs Nurul Mukhtar

Berdasarkan hasil pengolahan data menerangkan bahwa terdapat

pengaruh gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah terhadap

kinerja guru di MTs Nurul Mukhtar, yang dibuktikan dengan adanya

hubungan yang linier antara variabel gaya kepemimpinan demokratis

Page 110: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

84

kepala sekolah dan kinerja guru di lihat dari nilai nilai Fhitung = 1,956>

0.444. Ada hubungan yang signifikan antara variabel gaya

kepemimpinan demokratis kepala sekolah dan kinerja guru dengan

tingkat signifiknsi sebesar 0,065 < 0,05.

Berdasarkan hasil penjumlahan item angket variabel gaya

kepemimpinan demokratis kepala sekolah bahwa yang pengaruhnya

sangat tinggi dari lima indikator kinerja guru adalah item ke dua

(Menghargai potensi setiap bawahannya) dan kinerja guru adalah item ke

lima (Menilai prestasi siswa)

3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah Terhadap

Kinerja Guru di MTs Darul Hamid

Berdasarkan hasil pengolahan data menerangkan bahwa terdapat

pengaruh gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah terhadap

kinerja guru di MTs Darul Hamid, yang dibuktikan dengan adanya

hubungan yang linier antara variabel gaya kepemimpinan demokratis

kepala sekolah dan kinerja guru di lihat dari nilai nilai Fhitung = 1,744>

0.444. Ada hubungan yang signifikan antara variabel gaya

kepemimpinan demokratis kepala sekolah dan kinerja guru dengan

tingkat signifiknsi sebesar 0,098 < 0,05.

Berdasarkan hasil penjumlahan item angket variabel gaya

kepemimpinan demokratis kepala sekolah bahwa yang pengaruhnya

sangat tinggi dari lima indikator kinerja guru adalah item ke empat

Page 111: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

85

(Melakukan kerjasama dengan bawahannya) dan kinerja guru adalah

item ke lima (Menilai prestasi siswa)

Berdasarkan hasil hitung ke tiga MTs tersebut semuanya memiliki

pengaruh dengan menggunakan SPSS bahwa arah pengaruh peningkatan gaya

kepemimpinan demokratis kepala sekolah terhadap kinerja guru di ungguli

oleh MTs Nurul Muhtar yaitu pengaruh peningkatannya sebesar 0.573

kemudian di urutan ke dua MTs Darul Hamid sebesar 0.388 dan yang terahir

MTs Sila sebesar 0.261.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada pengujian

hipotesis disimpulkan terdapat pengaruh gaya kepemimpinan demokratis

kepala sekolah terhadap kinerja guru MTs sekecematan Bolo Tahun pelajaran

2019/2020, digunakan rumus regresi linier sederhana dengan menggunakan

aplikasi SPSS 16.0. gaya kepemimpinan demokratis (X) terhadap kemampuan

kinerja guru (Y) diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,031< 0,05 dan nilai

thitung sebesar 4.925> ttabel 2,021, maka kontribusi Ho ditolak dan Ha diterima.

Kemudian koefisisen determinasi (R Square) sebesar 0,087 yang mengandung

pengertian bahwa pengeruh variabel bebas (gaya kepemimpinan demokratis)

terhadap variabel terikat (kinerja guru) adalah sebesar 0.87%.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan tentang pengaruh gaya

kepemimpinan demokratis kepala sekolah terhadap kinerja guru MTs se

kecematanbolo Tahun pelajaran 2019/2020, maka saran-saran yang dapat

diberikan adalah sebagai berikut :

Page 112: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

86

1. Bagi kepala sekolah

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan untuk dapat

mengembangkan kualitas pembelajaran dan pengembangan profesi guru

agar tujuan nasional pendidikan tercapai.

2. Bagi Bapak/Ibu Guru

Diharapkan Bapak/Ibu guru untuk selalu berperan aktif dalam

meningkatkan dan membangun kemampuan profesi keguruan.melalui

pendekatan sintifik dengan berbagai macam metode dan strategi

pembelajaran yang bervariatif serta senantiasa mengupayakan untuk

meningkatkan kinerjanya sebagai guru.

3. Bagi Siswa/Siswi

Siswa diharapkan untuk senantiasa ikut berperan dalam proses

pembelajaran di kelas untuk dapat meningkatkan kemampuan kompetensi

mereka secara mandiri, serta senantiasa melakukan kegiatan reflektif di

akhir pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas proses

pembelajaran.

Page 113: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

87

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Azis Wahab, Anatomi organisasi dan kepemimpinan pendidikan:Telaah terhadap organisasi dan pengelolaan organisasi pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2008.

Abdullah Munir, Menjadi kepala sekolah efektif, Yogyakarta :Ar-Ruzz Media,

2008. Ahyat Muh,“Kinerja Guru Kontrak Second Junior Secondary Education Project

(Proyek JSE II) SLTP Amuntai Tengah Kabupaten Hulu sungaiUtari”.Tesis, Yogyakarta: UNY, 2002.

Alfira Mulya Astuti, Statistika Penelitian , Mataran : Insan Madani Publishing

Mataram, 2016. Anasa Sudijono, Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Grafindo Persada, 2012. Arief Furqan, Pengantar Penelitian Pendidikan, Yogyakarta: pustaka pelajar,

2007. As’adutTabi’in,“KompetensiżurudalamMeningkatkanMotivasiBelajarpada

MTsN Pekana Heran Indragri Hulu”, Jurnal AL- Thariqah 1, no 2 Desember 2016.

Beyer, Bonnie, An imperative for leadership preparation programs:Preparing

future leader to meet the needs of students, schools, and communities, 2009, 8.

E. Mulyasa, Manajemen berbasis sekolah: Konsep, strategi, dan Implementasi,

Bandung: Remaja Rosdakarya 2008. E. Mulyasa , Implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan

kemandirian guru dan sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2009. E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009.

Page 114: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

88

E. Mulyasa, Menjadi guru professional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006. Euis karwati & Donni Juni Priansa, Manajemen Kelas; Guru Profesional Yang

Inspiratif, Kreatif, Menyenangkan, Dan Berprestasi, Bandung: Alfabeta, 2015.

Żaisal Subair, “Karakteristik Perusahaan dan Industri Terhadap Pengungkapan

dalam Laporan Keuangan pada PerusahaanManufakturyangżoPublik”,Jurnal Emba Vo. 1 No.3 Juni 2013.

Żitriani Nur Sholichan, “Pengaruh EQ (Emotional Quotient) dan SQ (Spiritual

Quotient) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Plus Al-Kautsar Blimbing-Malang”,Tesis.

Hadari Nawawi, Metodologi penelitian bidang sosial Yogyakara:

Gadjahmada Press, 2003. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia, Guru dan Dosen. http://cnx.org/content/m19029/1.2/?format=pdf, 10 Juli 2019, 20.23 WIB. Husaini Usman, Manajemen, teori, praktik, dan riset pendidikan, Jakarta: Bumi

Aksara, 2008. Husaini Usman, Manajemen, teori, praktik, dan riset pendidikan, Jakarta:Bumi

Aksara, 2008. Kartini Kartono, Pemimpin dan kepemimpinan, Jakarta: Rajawali, 1990. Lalu mukhtar & Hully, Profesi Keguruan Tutuntan Bagi Para Pendidikan,

Mataram: Alam Tara Institut, 2012. Maimun, Menjadi guru yang dirindukan, pelita yang menerangi jalan hidup

siswa, Yogyakarta: Kurnia Alam Semesta, 2011. Malayu SP Hasibuan, Manajemen sumber daya manusia Cetakan I, Jakarta:

Bumi Aksara, 2001. MuhammadAs’ad, Psikologi industri, Yogyakarta: Liberty, 2003. Nasution, Metodologi Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta, 2004. Ngalim Purwanto, Administrasi dan supervisi pendidikan, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2005.

Page 115: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

89

Noeng Muhadjir, Ilmu pendidikan dan perubahan sosial. Yogyakarta: Rake Sarasin,1999.

Oemar Hamalik, Manajemen pengembangan kurikulum, Bandung: PPs UPI dan

Remaja Rosdakarya, 2007. Republik Indonesia, “Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen”,Jakarta:Sinarżrafika,2008. Riggio, S.E, Instroduction to industrial and organizational psychology 4th.

Edition. New Jersey: Prentice Hall, 2003. Roeky Achmad S, Sistem manajemen kinerja, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2000. Roeky Achmad S, Sistem manajemen kinerja, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2000. Rusdiana, Pengelolaan Pendidikan, Bandung: Pustaka setia, 2015. Sardiman, Interaksi dan motivasi belajar mengajar, Jakarta: Gramedia Persada,

2007. SriKoriatyDKK,“PengaruhKompetensiżuruTerhadapMotivasiBelajarSiswa

SMK Negeri Jurusan TKJ Sekota Pontianak”, Jurnal pendidikan informatika dan sains 6, no 1, Juni 2017.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta,

2013. Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, bandung : alfabeta, 2015. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Jakarta:

Bumi Aksara, 2003. Suharsimi Arikunto, Metodologi Pebelitian Suatau Pendekatan Praktik, Jakarta :

PT Aneka Cipta, 2001. Supardi, Metodologi Penelitian, Mataram : Yayasan Cerdas, 2006. Suryadi Prawerosentono, Kebijakan kinerja karyawan: Kiat membangun

lembaga kompetitif menjelang perdagangan bebas dunia, Yogyakarta:BPFE 1999.

Suryadi Prawerosentono, Kebijakan kinerja karyawan: Kiat membangun

lembaga kompetitif menjelang perdagangan bebas dunia.

Page 116: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

90

Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru Dan Tenaga Kependidikan, Bandung: Alfabeta, 2011.

Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, Jakarta: Galia Indonesia, 2003.

HasanBaharun, “Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Sistem Kepemimpinan Kepala Madrasah”, At-Tajdid : Jurnal Ilmu Tarbiyah, Vol. 6 No. 1, Januari 2017.

Muhammad Nadir , “Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah Terhadap

Kinerja Guru Dan Pegawai Pada Smp Negeri 3 Pamboang” JurnalPendidikan PEPATUDZU Media Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 13, No. 2, Nopember 2016.

YULIANHEROSITA,“ImplementasiModelKepemimpinanDemokratisKepala

Sekolah Dalam Meningkatkan DisiplinżuruMengajar”. Maulana Akbar Sanjani, “Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah”,Jurnal

Serunai Administrasi Pendidikan Vol.7, No.1, Desember 2018. Abdul Azis Wahab, Anatomi organisasi dan kepemimpinan pendidikan:Telaah

terhadap organisasi dan pengelolaan organisasi pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008).

Sonedi, Tutut Sholihah.Dihasbi “Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Kinerja Guru”, Anterior Jurnal, Volume 18 Issue 1,December 2018.

Muliana, “Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja żuru

ẒStudi Kasus SMP Negeri 1 Banda Acehẓ” Jurnal Serambi Tarbawai,Vol.9, No. 01, Januari 2018.

Ahyat Muh,“Kinerja Guru Kontrak Second Junior Secondary Education Project

(Proyek JSE II) SLTP Amuntai Tengah Kabupaten Hulu sungaiUtari”.Tesis, (Yogyakarta: UNY, 2002).

Nyamin Sucipto, “Pengaruh Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap

Kinerja Guru Di Sd Negeri Terapung Kabupaten Kolaka”, JurnalTangible, Volume 3 No 2, Desember 2018.

NasibTuaLumbanżaol,“Teori dan Implementasi Gaya Kepemimpinan Kepala

Sekolah” Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 4, No. 2, Juli-Desember 2017.

Ali, S. N. M., Harun, C. Z., & Djailani, A. R. (2015). Gaya Kepemimpinan

Page 117: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

91

Baihaqi, M. I. (2015). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja żuru di MA Ma’arif SelorejoBlitar. Konstruktivisme: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 7(2), 97-106.

Deviyanti, S. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru Sekolah

Dasar Negeri Di Kecamatan Batam Kota-Kepulauan Riau (Studi Perbandingan Antara Guru PNS Dan non PNS) (Doctoral dissertation, Universitas Terbuka).

Dwijaksara, K. A., Tripalupi, L. E., & Made Artana, M. P. (2015). Studi

Komparasi Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Laki-Laki dengan Perempuan dalam Menciptakan Kepuasan Kerja Guru SLTP Swasta Se-Kecamatan Buleleng. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 5(1).

Indrawati, Yuliani. "Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru matematika

dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi (kbk) pada sekolah menengah atas Kota Palembang." Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya 4.7 (2006): 41-58.

Jaedun, A. (2009). Evaluasi kinerja profesional guru. Makalah. Jaedun@ yahoo.

com. hal1-16. html. Kartowagiran, B. (2011). Kinerja guru profesional (Guru pasca sertifikasi). Jurnal

Cakrawala Pendidikan, 3(3). Karweti, Engkay. "Pengaruh kemampuan manajerial kepala sekolah dan faktor

yang mempengaruhi motivasi kerja terhadap kinerja guru SLB di Kabupaten Subang." Jurnal penelitian pendidikan 11.2 (2010): 77-89.

Khodijah, N. (2013). Kinerja guru madrasah dan guru pendidikan agama Islam

pasca sertifikasi di Sumatera Selatan. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 5(1). Octavia, L. S., & Savira, S. I. (2017). Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam

Upaya Meningkatkan Kinerja Guru dan Tenaga Kependidikan. Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan, 1(1), 7-14.

Rahardja, Alice Tjandralila. "Hubungan Antara Komunikasi antar Pribadi Guru

dan Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru SMUK BPK PENABUR Jakarta." Jurnal Pendidikan Penabur. III (3).[Online]. Tersedia: Www. Bpkpenabur. Or. Id/jurnal.[20 Oktober 2005] (2004).

Setiyati, Sri. "Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, motivasi Kerja, dan

budaya sekolah terhadap kinerja guru." Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan 22.2 (2014): 200-206.

Page 118: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

92

Sudharta, V. A. (2017). Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Perspektif Psikologi. JMSP (Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan), 1(3), 208-217.

SUSANTO, Hary. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru sekolah

menengah kejuruan. Jurnal Pendidikan Vokasi, 2012, 2.2. Zulkifli, M., Darmawan, A., & Sutrisno, E. (2014). Motivasi Kerja, Sertifikasi,

Kesejahteraan dan Kinerja Guru. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 3(02).

Zuryati, Z., Djailani, A. R., & Usman, N. (2015). Gaya Kepemimpinan Kepala

sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru pada SDN 7 Muara Dua Lhoksuemawe. Jurnal Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Unsyiah, 3(2), 74105.

Page 119: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

93

Page 120: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

94

Page 121: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

95

Page 122: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

96

Page 123: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

97

Page 124: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

98

Page 125: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

99

Page 126: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA …

102

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Fakhrurrazi Rizki

Tempat/tanggal Lahir : Bima, 24 November 1995

Alamat Rumah : kabupaten bima, desa rada, kec.bolo

Nama ayah : zulkifli

Nama ibu : hamilah

B. Riwayat Pendidikan

SD : SDN Rada (2007)

SMP : SMPN 3 Bolo (2010)

MA/SMA : MAN 3 Bima (2013)

S1 : STKIP Bima (2017)

Mataram, 16 juni 2020

Penulis

Fakhrurrazi Rizki