145
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2010-2013) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) EKO SUNARWAN NIM 1111046100047 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H./2015 M.

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

  • Upload
    hangoc

  • View
    218

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP

KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH

(Studi Kasus pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia

Periode 2010-2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

EKO SUNARWAN

NIM 1111046100047

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H./2015 M.

Page 2: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada
Page 3: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada
Page 4: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada
Page 5: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

v

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Good Corporate Governance yang diukur dengan Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Dewan

Komisaris Independen, Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah terhadap kinerja keuangan perbankan syariah yang diukur dengan Return On Asset (ROA).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan syariah yaitu Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) berdasarkan statistik perbankan syariah yang dipublikasikan Bank Indonesia per-

Desember 2013. Periode pengamatan dalam penelitian ini adalah dari tahun 2010 sampai tahun 2013. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan

metode purposive sampling. Total sebanyak 30 bank, yaitu 10 Bank Umum Syariah dan 20 Unit Usaha Syariah yang ditentukan sebagai sampel. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah berpengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan yang diukur dengan Return on Asset (ROA). Sedangkan variabel independen Dewan Direksi, Dewan Komisaris Independen dan Komite Audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan Return on

Asset (ROA).

Kata kunci: Good Corporate Governance, Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Dewan Komisaris Independen, Komite Audit, Dewan Pengawas

Syariah, Kinerja Keuangan , Return On Asset (ROA).

Page 6: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala

rahmat, karunia dan hidayah-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap

terurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW sebagai uswatun

khasanah dalam hidup ini yang telah menuntun umatnya dari alam kegelapan menuju

ke alam yang terang benderang.

Alhamdulillah, penelitian yang berjudul “PENGARUH GOOD CORPORATE

GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

SYARIAH (STUDI KASUS PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT

USAHA SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2010-2013)” telah dapat penulis

selesaikan. Penulisan karya ilmiah dalam bentuk skripsi ini merupakan salah satu

syarat untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) guna memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Merupakan suatu kehormatan bagi penulis untuk mempersembahkan yang

terbaik kepada kedua orang tua, seluruh keluarga penulis, almamater dan pihak-pihak

yang telah ikut andil dalam penyelesaian skripsi ini. Sebagai bentuk penghargaan,

penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA, selaku Dekan Fakultas Syar iah dan

Hukum Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH, selaku Ketua Program Studi

Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Abdurrauf, Lc, MA, selaku Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

vii

4. Bapak Ali Rama, SE, M.Ec, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktu serta memberikan arahan dan masukan yang sangat bermanfaat demi

terselesaikannya skripsi ini dengan baik.

5. Bapak Dr. Alimin, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

banyak membantu penulis dalam hal akademik terkait penyelesaian studi.

6. Segenap dosen dan staff akademik Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta atas ilmu pengetahuan yang sangat

bermanfaat bagi penulis.

7. Kedua orang tua tercinta, Bapak dan Ibu atas limpahan kasih sayang, doa dan

air mata serta dukungan yang tiada pernah berakhir untuk penulis walaupun

jarak memisahkan. Segala perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan

demi pendidikan penulis. Tercurah doa selalu untukmu Bapak dan Ibu.

8. Nenek dan kak Hendri atas doa dan dukungan yang selalu diberikan kepada

penulis serta adik-adik tercinta adik Riyan, Adik Diana dan Adik Edi atas

keceriaan dan kebahagiaan yang tiada habisnya, rajin belajar dan gapailah cita-

cita kalian.

9. Teman-teman seperjuangan dari Luwu Timur Sulawesi Selatan yang tergabung

dalam HIPMAJA LUTIM atas dukungan dan hiburannya ditengah-tengah

kesibukan kuliah. Andhiny atas dukungan dan motivasinya yang sangat

membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

10. Teman-teman seperjuangan perbankan syariah 2011, untuk kebersamaannya

selama ini. Semoga perjuangan kita selama ini akan berbuah manis dan suk ses

untuk kita semua.

11. Serta seluruh pihak yang telah berjasa namun belum mampu penulis sebutkan

satu persatu.

Semoga Allah SWT dengan ridho-Nya membalas segala kebaikan dengan

pahala yang berlipat ganda. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha

dengan semaksimal mungkin memberikan yang terbaik. Penulis menyadari skripsi ini

Page 8: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

viii

masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap adanya saran dan

kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk menyempurnakan skripsi ini.

Demikian skripsi ini penulis susun, semoga bermanfaat untuk masyarakat luas dan

menambah ilmu pengetahuan. Amin.

Jakarta, 16 April 2015

Penulis

Page 9: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. iv

ABSTRAK.............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL.................................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.......................................................... 9

1. Pembatasan Masalah ............................................................................. 9

2. Perumusan Masalah............................................................................... 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 11

1. Tujuan Penelitian................................................................................... 11

2. Manfaat Penelitian................................................................................. 12

a. Bagi Perusahaan .............................................................................. 12

Page 10: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

x

b. Bagi Institusi ................................................................................... 12

c. Bagi Peneliti .................................................................................... 13

d. Bagi Calon Investor......................................................................... 13

D. Sistematika Penulisan.................................................................................. 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 15

A. Agency Theory (Teori Keagenan) ............................................................... 15

B. Good Corporate Governance...................................................................... 17

1. Pengertian Good Corporate Governance.............................................. 17

2. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance ....................................... 21

3. Tujuan Good Corporate Governance ................................................... 25

4. Manfaat Good Corporate Governance ................................................. 26

C. Corporate Governance pada Perbankan Syariah ........................................ 28

D. Peraturan Bank Indonesia tentang Good Corporate Governance pada

Perbankan Syariah ....................................................................................... 33

E. Kinerja Keuangan........................................................................................ 35

F. Dewan Komisaris ........................................................................................ 38

G. Dewan Komisaris Independen .................................................................... 39

H. Dewan Direksi ............................................................................................. 41

I. Komite Audit ............................................................................................... 43

J. Dewan Pengawas Syariah ........................................................................... 47

K. Penelitian Terdahulu ................................................................................... 50

L. Kerangka Pemikiran .................................................................................... 56

Page 11: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

xi

M. Hipotesis ...................................................................................................... 57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 58

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 58

B. Metode Penentuan Sampel .......................................................................... 58

C. Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 59

D. Definisi Operasional Variabel ..................................................................... 60

1. Variabel Bebas (Independent Variable) ................................................ 61

a. Aktivitas Dewan Komisaris ............................................................ 61

b. Dewan Direksi ................................................................................. 62

c. Dewan Komisaris Independen ........................................................ 63

d. Komite Audit ................................................................................... 64

e. Dewan Pengawas Syariah ............................................................... 65

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)................................................. 66

a. Kinerja Keuangan............................................................................ 66

E. Metode Analisis Data .................................................................................. 67

1. Estimasi Model Data Panel ................................................................... 69

a. Metode Common Effect atau Pooled Least Square (PLS) .............. 69

b. Metode Fixed Effect Model (FEM) ................................................. 70

c. Metode Random Effect Model (REM) ............................................ 70

2. Tahap Analisis Data .............................................................................. 72

a. Uji Chow ......................................................................................... 72

b. Uji Hausman.................................................................................... 73

Page 12: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

xii

3. Uji Hipotesis.......................................................................................... 74

a. Koefisien Determinasi (R2) ............................................................. 74

b. Uji F (Uji Simultan) ........................................................................ 75

c. Uji t (Uji Parsial) ............................................................................. 76

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 77

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian................................................ 77

1. Deskripsi Objek Penelitian .................................................................... 77

2. Deskripsi Sampel Penelitian.................................................................. 78

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian............................................................... 81

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................. 81

a. Variabel Independen ....................................................................... 83

b. Variabel Dependen .......................................................................... 86

C. Uji Pemilihan Model Regresi Panel ............................................................ 86

1. Uji Chow ......................................................................................... 86

2. Uji Hausman.................................................................................... 89

D. Hasil Uji Hipotesis ...................................................................................... 92

1. Uji Model Regresi Data Panel Terpilih ........................................... 92

a. Koefisien Determinasi (R2) ....................................................... 93

b. Uji F (Uji Simultan)................................................................... 95

c. Uji t (Uji Parsial) ....................................................................... 96

E. Analisis Regresi Berganda .......................................................................... 104

Page 13: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

xiii

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 106

A. Kesimpulan.................................................................................................. 106

B. Implikasi ...................................................................................................... 107

C. Saran ............................................................................................................ 109

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 110

LAMPIRAN ........................................................................................................... 115

Page 14: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Corporate Governance Konvensional dan Syariah............... 32

Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu ............................................................. 53

Tabel 4.1 Proses Seleksi Sampel............................................................................. 80

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif .................................................................................. 82

Tabel 4.3 Hasil Uji Metode Common Efect ............................................................ 87

Tabel 4.4 Hasil Uji Metode Fixed Effect................................................................. 88

Tabel 4.5 Hasil Uji Chow........................................................................................ 89

Tabel 4.6 Hasil Uji Metode Fixed Effect................................................................. 90

Tabel 4.7 Hasil Uji Metode Random Effect ............................................................ 91

Tabel 4.8 Hasil Uji Hausman .................................................................................. 92

Tabel 4.9 Hasil Uji Terpilih Metode Random Effect .............................................. 93

Tabel 4.10 Koefisien Determinasi (R2) ................................................................... 94

Tabel 4.11 Hasil Uji F (Uji Simultan)..................................................................... 95

Tabel 4.12 Hasil Uji t (Uji Parsial) ......................................................................... 97

Page 15: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur/Organ Good Corporate Governance pada

Perbankan Syariah............................................................................. 33

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran ................................................................ 56

Page 16: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

xvi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Perkembangan Return On Asset (ROA) Perbankan Syariah ................. 78

Page 17: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Sampel Bank Umum Syariah (BUS) ........................................ 115

Lampiran 2 Daftar Sampel Unit Usaha Syariah (UUS) .......................................... 115

Lampiran 3 Data Sampel Penelitian Bank Umum Syariah (BUS).......................... 117

Lampiran 4 Data Sampel Penelitian Unit Usaha Syariah (UUS)............................ 119

Lampiran 5 Statistik Deskriptif ............................................................................... 123

Lampiran 6 Hasil Uji Pemilihan Model Regresi Panel ........................................... 124

Lampiran 7 Hasil Uji Hipotesis............................................................................... 127

Page 18: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan perbankan syariah dalam kurun waktu satu tahun terakhir

tergolong pesat, khususnya pada Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah

(UUS) yang mendominasi aset perbankan syariah. Dari data Bank Indonesia (BI),

tercatat aset perbankan syariah per Oktober 2013 meningkat menjadi Rp229,5 trilyun

. Bila ditotal dengan aset Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah, maka aset

perbankan syariah mencapai Rp235,1 trilyun. Dengan peningkatan market share yang

juga mencapai 4,8% dan jumlah rekening 12 juta rekening atau 9,2% dari total

rekening perbankan nasional serta jumlah kantor mencapai 2.925 kantor. 1

Indonesia pernah mengalami krisis keuangan hebat pada tahun 1997 yang telah

merusak tatanan dan sendi-sendi perekonomian Indonesia khususnya dunia

perbankan. Hal ini mengakibatkan terjadi krisis perbankan terparah dalam sejarah

perbankan nasional yang menyebabkan penurunan kinerja perbankan nasional.

Berbagai penelitian menyebutkan bahwa krisis ekonomi hebat yang melanda

indonesia terjadi karena buruknya penerapan Good Corporate Governance di

Indonesia. Sebagaimana dikemukakan oleh Baird bahwa salah satu akar penyebab

timbulnya krisis ekonomi di Indonesia dan juga di berbagai negara Asia lainnya

adalah buruknya pelaksanaan Corporate Governance (tata kelola perusahaan) di

hampir semua perusahaan yang ada, baik perusahaan yang dimiliki pemerintah

1 Bank Indonesia,”Outlook Perbankan Syariah”,2013. h. 1.

Page 19: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

2

(BUMN) maupun yang dimiliki pihak swasta.1 Dengan buruknya pelaksanaan

corporate governance, maka tingkat kepercayaan para pemilik modal menjadi turun

karena investasi yang mereka lakukan menjadi tidak aman. Hal ini tentu akan diikuti

dengan tindakan penarikan atas investasi yang sudah ditanamkan, sementara investor

baru juga enggan untuk melakukan investasi.2

Melihat hal tersebut, mendorong Bank Indonesia sebagai Bank Sentral mulai

berbenah diri karena tidak ingin kejadian yang sama terulang lagi di kemudian hari.

Oleh sebab itu, sejak awal januari 2004 Bank Indonesia telah memiliki sebuah

blueprint mengenai tatanan industri perbankan kedepan yang dinamakan Arsitektur

Perbankan Indonesia (API).3

Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep-117/M-

MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate

Governance pada Badan Usaha Milik Negara, dan telah disempurnakan

dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01

/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate

Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara menekankan kewajiban bagi Badan

Usaha Milik Negara untuk menerapkan Good Corporate Governance secara

1 Baird, M., The Proper Governance of Companies Will Become as Crucial to the World

Economy as the Proper Governing of Countries, Paper. 2000. 2 Azhar Maksum, “Tinjauan atas Good Corporate Governance di Indonesia”, Gelanggang

Mahasiswa, (Medan: Kampus Universitas Su matra Utara, 17 Desember 2005), h. 2. 3 Arsitektur Perbankan Indonesia (API) merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan

Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk dan tatanan industri perbankan

untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Arah kebijakan pengembangan industri

perbankan di masa datang yang dirumuskan dalam API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem

perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka

membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Page 20: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

3

konsisten dan atau menjadikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance sebagai

landasan operasionalnya, yang pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan

keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang

saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepenti-

ngan stakeholders lainnya, dan berlandaskan peraturan perundang-undangan serta

nilai-nilai etika.

Bukti keseriusan pemerintah untuk meningkatkan penerapan Good Corporate

Governance dalam dunia perbankan juga dilakukan dengan menetapkan kebijakan

melalui Bank Indonesia yang tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.

8/4/PBI/2006 dan disempurnakan dalam Peraturan Bank Indonesia No.

8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.

Didalam Undang-Undang No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, ditentukan

bahwa dalam melaksanakan usahanya, Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah wajib

memenuhi tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), prinsip

kehati-hatian dan pengelolaan risiko. Selain itu Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah

diwajibkan pula untuk menerapkan prinsip mengenal nasabah dan perlindungan

nasabah termasuk kewajiban untuk menjelaskan kepada Nasabah mengenai

kemungkinan timbulnya risiko kerugian sehubungan dengan transaksi nasabah yang

dilakukan melalui Bank Syariah. Penerapan Good Corporate Governance dalam

perbankan syariah diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bagi semua pihak

yang berkepentingan (stakeholders).

Page 21: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

4

Penilaian kinerja suatu entitas bisnis maupun manajemen bisnis dewasa ini

tidak hanya diukur dari aspek keuangan. Tanggung jawab keuangan yang

ditampakkan dengan ukuran moneter, akuntansi maupun rasio-rasio tertentu juga

harus dilengkapi dengan kinerja non-keuangan seperti penerapan good corporate

governance, pelaksanaan corporate social renponsibility dan sosially responsible

invesment yang memadai.4

Penerapan prinsip Good Corporate Governance dalam dunia usaha di Indonesia

merupakan tuntutan zaman agar perusahaan-perusahaan yang ada tidak terlindas oleh

persaingan global yang semakin keras. Prinsip-prinsip dasar dari Good Corporate

Governance pada dasarnya memiliki tujuan untuk memberikan kemajuan terhadap

kinerja suatu perusahaan.5 Peran dan tuntutan investor serta kreditor asing mengenai

penerapan prinsip Good Corporate Governance merupakan salah satu faktor dalam

pengambilan keputusan berinvestasi pada suatu perusahaan.

Salah satu kasus masih lemahnya penerapan Corporate Governance di

Indonesia yaitu munculnya berbagai skandal akuntansi yang terjadi pada perusahaan-

perusahaan telah mengakibatkan turunnya kepercayaan publik terutama investor

terhadap pelaporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) menemukan beberapa pelanggaran kepatuhan PT Jamsostek atas

laporan keuangan 2011 dengan nilai di atas Rp 7 triliun, Hal tersebut terungkap

4 Dhaniel Syam dan Taufik Najda, “Analisis Kualitas Penerapan Good Corporate Governance

pada Bank Umum Syariah di Indonesia Serta Pengaruhnya terhadap Tingkat Pengembalian dan

Risiko Pembiayaan”. Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan Vol.2 No. 1, April 2012, h. 195. 5 Tri Purwani,” Pengaruh Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan”, Majalah

Ilmiah Informat ika vo l. 1 No. 2 Universitas AKI, Mei 2010, h. 54.

Page 22: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

5

dalam makalah presentasi Bahrullah Akbar, anggota VII Badan Pemeriksa Keuangan.

Bahrullah mengatakan ada empat temuan BPK atas laporan keuangan 2011

Jamsostek yang menyimpang dari aturan. Pertama, Jamsostek membentuk Dana

Pengembangan Progran Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar Rp7,24 triliun yang tidak

sesuai dengan Peraturan Pemerintah 22/2004. Kedua, Jamsostek kehilangan potensi

iuran karena terdapat penerapan tarif program yang tidak sesuai dengan ketentuan.

Ketiga, BPK menemukan Jamsostek belum menyelesaikan aset eks investasi

bermasalah, yakni jaminan medium term notes. Adapun temuan keempat dari BPK

adalah masih terdapat beberapa kelemahan dalam pemantauan piutang hasil 5

investasi. Pengendalian dan monitoring PT Jamsostek atas piutang jatuh tempo dan

bunga deposito belum sepenuhnya memadai.6

Dengan melihat contoh kasus tersebut, sangat releven bila ditarik suatu

pertanyaan tentang efektifitas penerapan Corporate Governance. Good Corporate

Governance merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan efesiensi

ekonomis yang dapat membantu terciptanya hubungan yang kondusif dan dapat

dipertanggungjawabkan diantara elemen dalam perusahaan (Dewan komisaris,

Dewan Direksi dan para pemegang saham) dalam rangka meningkatkan kinerja

perusahaan. Dalam paradigma ini, Dewan Komisaris berada pada posisi untuk

memastikan bahwa manajemen telah bekerja dengan benar demi kepentingan

perusahaan sesuai strategi yang telah ditetapkan serta menjaga kepentingan para

6 Rustia Anastasya, diakses tanggal 10 februari 2015 dari http://investasi.kontan.co.id/news/bpk

- temukan – potensi penyimpangan-gcg-di-atas-rp7-triliun. 2012

Page 23: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

6

pemegang saham yaitu untuk meningkatkan nilai ekonomis perusahaan. Demikian

juga komite audit mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam hal

memelihara kredibilitas proses penyusunan laporan keuangan seperti halnya menjaga

terciptanya sistem pengawasan perusahaan yang memadai serta dilaksanakannya

Good Corporate Governance.7 Ini menunjukan bahwa penerapan Good Corporate

Governance tidak hanya berakibat positif bagi pemegang saham, tetapi juga kepada

masyarakat.

Penerapan Good Corporate Governance pada bank syariah menjadi sangat

penting. Ini dikarenakan bank syariah memiliki perbedaan yang mendasar dengan

bank konvensional, salah satunya adalah penerapan shariah compliance. Penerapan

shariah compliance inilah yang menjadi pilar penting keberlangsungan entitas bank

syariah. Salah satu turunan dari penerapan shariah compliance ini adalah adanya

Dewan Pengawas Syariah (DPS).8 Keberadaan Dewan Pengawas Syariah dalam

struktur perbankan syariah mempunyai tugas utama untuk mengawasi jalannya

operasional bank syariah sehari-hari agar sesuai dengan petunjuk dan ketentuan-

ketentuan syariat islam. Atau dengan kata lain DPS bertindak sebagai penyaring

pertama atas produk yang telah di fatwakan oleh Dewan Syariah Nasional.9 Oleh

karena itu, perbankan syariah sebagai salah satu lembaga keuangan yang

7 Ekowati Dyah Lestari, “Pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja Keuangan

(Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-

2009)”, (Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang. 2011), h. 2. 8 Agustin Takarini, “Pengaruh Intelectual Capital, Kualitas Penerapan Good Corporate

Governance dan Struktur Modal terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Periode 2010-2012”,

(Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. UIN Syarif Hidayatullah jakarta. 2014), h. 3. 9 Antonio, M.S,“Bank Syariah dari Teori ke Praktik”, (Jakarta: Gema Insani Press. 2001), h.

25.

Page 24: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

7

berlandaskan syariat islam diharapkan menjadi uswah hasanah dalam penerapan

Good Corporate Governance. Bank-bank syariah harus berada di garis terdepan

dalam implementasi Good Corporate Governance.10

Penerapan Good Corporate Governance dalam perbankan syariah dapat

membantu bank syariah meminimalisasi kualitas pembiayaan yang tidak baik,

meningkatkan akurasi penilaian bank, meningkatkan kualitas pengambilan keputusan

bisnis, dan mempunyai sistem deteksi dini terhadap high risk business area, product,

dan services.11 Sehingga dengan menerapkan Good Corporate Governance secara

tepat dapat mendorong bank syariah untuk lebih maju dan dapat bersaing dengan

perusahaan lain di era global ini.

Ukuran yang dicapai dalam menilai kinerja perusahaan sangatlah bermacam-

macam dan berbeda-beda dari satu industri ke industri lainnya tergantung pada

aktivitas pokok perusahaan seperti produksi, keuangan, pemasaran, sumber daya

manusia, dan banyak lagi kegiatan lainnya. Kinerja keuangan adalah salah satu tolak

ukur dalam menilai suatu perusahaan, kondisi keuangan yang bagus cenderung

menarik perhatian investor, Dalam hubungannya dengan kinerja, laporan keuangan

sering dijadikan dasar untuk penilaian kinerja perusahaan. 12 Laporan keuangan

menunjukkan posisi keuangan dan juga indikator kinerja perusahaan. Namun tidak

10

Ari Wibowo,”Membangun Perbankan Syariah Menuju Good Corporate Governance ,”

diakses pada tanggal 4 november 2014 dari http//www.pesantren.uii.ac.id, h. 7. 11

Iman Sjahputra Tunggal dan Amin Widjaja Tunggal, Memahami Konsep Corporate

Governance, dalam Hesel Nogi S Tangkilisan, Manajemen Keuangan Bagi Analisis Kredit Perbankan

Mengelola Kredit Berbasis Good Corporate Governance, (Yogyakarta: Balairung & Co., 2003), h.

112. 12

Kieso E. Donald, dan Weygandt J Jerry . Akuntansi Intermediate. Jilid Satu, Edisi Ketujuh,

(T.tp., Binarupa Aksara. 1995).

Page 25: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

8

semua informasi dalam laporan keuangan perusahaan benar. Dalam perusahaan yang

tata kelolanya kurang baik, bisa terjadi kondisi dimana informasi dalam laporan

keuangan tidak sesuai dengan fakta dilapangan.

Penelitian mengenai pengaruh mekanisme Good Corporate Governance

terhadap kinerja perusahaan telah banyak dilakukan, diantaranya penelitian Bukhori

(2012). Kinerja perusahaan diukur menggunakan Cash Flow Return On Asset

(CFROA), dengan sampel sebanyak 160 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2010. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketiga variabel

independen, yaitu Dewan Direksi, Dewan Komisaris, serta Ukuran Perusahaan tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Danang (2013) melakukan penelitian mengenai analisis penerapan Good

Corporate Governance (GCG) terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan

indikator dewan komisaris independen, jumlah dewan direksi, kepemilikan

institusional dan kepemilikan manajerial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua

variabel independen berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan yang diukur

dengan Tobin’s Q. Penelitian ini mengambil populasi laporan keuangan tahunan

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 sampai 2012.

Sementara Widagdo (2014) melakukan penelitian yang serupa untuk menguji

pengaruh mekanisme corporate governance terhadap kinerja perusahaan yang diukur

dengan Earning Per Share. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

non-financial yang terdaftar di BEI pada tahun 2012. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa independensi komite audit, independensi dewan komisaris,

Page 26: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

9

kepemilikan manajerial, jumlah rapat dewan komisaris, dan jumlah rapat komite audit

tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Dari penelitian ini hanya ukuran

dewan komisaris yang berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan tersebut dapat disimpulkan

bahwa pengaruh dari masing-masing dewan sebagai struktur atau organ dalam

mewujudkan Good Corporate Governance terhadap kinerja suatu perusahaan masih

beragam. Sehingga penelitian ini dimaksudkan untuk mendukung penelitian yang

sudah ada. Penelitian ini memfokuskan pada penerapan Good Corporate Governance

di perbankan syariah sehingga menambahkan Dewan Pengawas Syariah sebagai salah

satu indikator Good Corporate Governance.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, menarik untuk diteliti sejauh mana

tingkat keberhasilan perbankan syariah dalam menerapkan Good Corporate

Governance serta pengaruhnya terhadap kinerja perbankan syariah. Penulis merasa

tertarik untuk menulis skripsi dengan judul: Pengaruh Good Corporate Governance

(GCG) terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2010-2013).

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka peneliti

akan membatasi permasalahan yang akan diteliti pada Pengaruh Good

Corporate Governance (GCG) terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah

Page 27: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

10

(Studi Kasus pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia

Tahun 2010-2013), diantaranya adalah:

a. Data Good Corporate Governance (GCG) yang digunakan

merupakan data dari laporan Good Corporate Governance (GCG)

seluruh Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah pada tahun

2010 sampai dengan 2013. Yang mana indikatornya adalah jumlah

rapat dewan komisaris, jumlah dewan direksi, persentase jumlah

dewan komisaris independen, jumlah komite audit dan jumlah rapat

dewan pengawas syariah.

b. Data kinerja keuangan yang digunakan merupakan data dari laporan

tahunan seeluruh Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

pada tahun 2010 sampai dengan 2013. Yang mana indikatornya

adalah Return on Asset (ROA).

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka diidentifikasikan

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Dewan Komisaris terhadap kinerja keuangan

perbankan syariah di Indonesia?

2. Bagaimana pengaruh Dewan Direksi terhadap kinerja keuangan

perbankan syariah di Indonesia?

3. Bagaimana pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap

kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia?

Page 28: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

11

4. Bagaimana pengaruh Komite Audit terhadap kinerja keuangan

perbankan syariah di Indonesia?

5. Bagaimana pengaruh Dewan Pengawas Syariah terhadap kinerja

keuangan perbankan syariah di Indonesia?

6. Bagaimana pengaruh Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Dewan

Komisaris Independen, Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah

secara bersama-sama (simultan) terhadap kinerja keuangan

perbankan syariah di Indonesia?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui

secara empiris pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja

keuangan perbankan syariah:

1. Untuk menganalisis pengaruh aktivitas Dewan Komisaris terhadap

kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia.

2. Untuk menganalisis pengaruh Dewan Direksi terhadap kinerja

keuangan perbankan syariah di Indonesia.

3. Untuk menganalisis pengaruh Dewan Komisaris Independen

terhadap kinerja keuangan perbankan syariah di indonesia.

4. Untuk menganalisis pengaruh Komite Audit terhadap kinerja

keuangan perbankan syariah di Indonesia.

Page 29: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

12

5. Untuk menganalisis pengaruh Dewan Pengawas Syariah terhadap

kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia

6. Untuk menganalisis pengaruh Dewan Komisaris, Dewan Direksi,

Dewan Komisaris Independen, Komite Audit dan Dewan Pengawas

Syariah secara bersama-sama (simultan) terhadap kinerja keuangan

perbankan syariah di Indonesia.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Perusahaan

Sebagai acuan perusahaan untuk lebih meningkatkan fungsi dan

kemandirian dari masing-masing organ corporate perusahaan yaitu

Dewan Komisaris, Direksi, Komite-Komite dan Dewan Pengawas

Syariah sehingga dapat meningkatkan kualitas Good Corporate

Governance demi meningkatkan kinerja keuangan khususnya perusahaan

yang bergerak di sektor perbankan berbasis syariah.

b. Bagi Institusi

Menambah referensi penelitian di Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan diharapkan

dapat menambah bukti empiris dari penelitian-penelitian sebelumnya

mengenai praktik Good Corporate Governance berkaitan dengan kinerja

perusahaan serta dapat dijadikan referensi dalam mengadakan penelitian

lebih lanjut tentang masalah yang sama dan dapat diterapkan di masa

yang akan datang.

Page 30: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

13

c. Bagi Peneliti

Dengan melakukan Penelitian ini, penulis memperoleh pengalaman

dan menambah wawasan serta pengetahuan mengenai pengaruh

penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance terhadap kinerja

keuangan perbankan khususnya perbankan syariah.

d. Bagi Calon Investor

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran

dan tambahan informasi kepada investor mengenai kinerja keuangan

perusahaan dengan melihat penerapan Good Corporate Governance

sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi investor untuk

melakukan keputusan investasi pada perusahaan secara tepat dan

menguntungkan di masa yang akan datang.

D. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, batasan dan rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan disajikan teori terkait Good Corporate Governance (GCG)

dan kinerja keuangan perbankan syariah.

Page 31: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

14

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai ruang lingkup penelitian, metode

pengumpulan data, metode analisis data, penjelasan mengenai operasional

variabel, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi data penelitian mengenai pengaruh Good Corporate

Governance (GCG) terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah pada tahun 2010 sampai dengan 2013.

BAB V : PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan

permasalahan yang telah dibahas sebelumnya dan saran.

Page 32: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Agency Theory (Teori Keagenan)

Sebenarnya konsep Corporate Governance bukanlah sesuatu yang baru, karena

konsep ini telah ada dan berkembang sejak konsep korporasi mulai diperkenalkan di

Inggris di sekitar pertengahan abad XIX.1 Teori korporasi pertama yang dikatakan

sebagai teori induk dari berbagai teori mengenai korporasi adalah Equity Theory.

Teori ini kemudian menurunkan berbagai teori lainnya, antara lain Entity Theory

yang kemudian menurunkan pula Agency Theory yang menjelaskan bagaimana

hubungan kontraktual antara pihak pemilik perusahaan (principal) yang

mendelegasikan pengambilan keputusan tertentu guna meningkatkan

kesejahteraannya dengan pihak manajemen/pengelola (agent) yang menerima

pendelegasian tersebut. Agency Theory inilah yang kemudian memberikan landasan

model teoritis yang sangat berpengaruh terhadap konsep Good Corporate

Governance di berbagai perusahaan di seluruh dunia. Kemudian konsep ini menjadi

sangat populer dan bahkan dapat dikatakan telah menjadi isu sentral bagi kalangan

pelaku usaha, pemerintah dan juga pihak-pihak lainnya.2

Meskipun konsep Corporate Governance telah muncul bersamaan dengan

konsep korporasi, namun kesadaran terhadap pentingnya konsep ini baru berkembang

1 Solomon, J., and Solomon, A. “Corporate Governance and Accountability”, John Wiley &

Sons, Ltd, 2004. 2 Azhar Maksum, “Tinjauan atas Good Corporate Governance di Indonesia”. Gelanggang

Mahasiswa, (Medan: Kampus USU, 17 Desember 2005), h. 6.

Page 33: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

16

secara cepat dalam tahun-tahun belakangan ini. Di awal tahun 1990an di Amerika

Serikat mulai muncul berbagai inisiatif guna merealisasikan dan mengembangkan

konsep ini yang ditandai dengan dipublikasikannya berbagai prinsip good corporate

governance oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)

dan diikuti pula penyebarannya bekerjasama dengan Bank Dunia.

Perspektif hubungan keagenan merupakan dasar yang digunakan untuk

memahami corporate governance. Jensen dan Meckling menyatakan bahwa

hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor

(principal). Konflik kepentingan antara pemilik dan agen terjadi karena kemungkinan

agen tidak selalu berbuat sesuai dengan kepentingan principal, sehingga memicu

biaya keagenan (agency cost). Timbulnya manajemen laba dapat dijelaskan dengan

teori agensi. Sebagai agen, manajer secara moral bertanggung jawab untuk

mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal) dan sebagai imbalannya akan

memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak. 1Dengan demikian terdapat dua

kepentingan yang berbeda didalam perusahaan dimana masing-masing pihak

berusaha untuk mencapai atau mempertahankan tingkat kemakmuran yang

dikehendaki.2 Eisenhardt (1989) menyatakan bahwa teori agensi menggunakan tiga

asumsi sifat manusia yaitu: (1) manusia pada umumya mementingkan diri sendiri

(self interest), (2) manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa

1 Jensen, Michael C. dan W.H. Meckling . “Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency

Cost and Ownership Structure”. Journal of Financial Economics. 3. 1976, h. 305-360. 2 Ali Irfan.”Pelaporan Keuangan dan Asimetri Informasi dalam Hubungan Agensi”. (Lintasan

Ekonomi Vol. XIX. No.2. Ju li 2002).

Page 34: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

17

mendatang (bounded rationality), dan (3) manusia selalu menghindari resiko (risk

averse). Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut manajer sebagai manusia

akan bertindak opportunistic, yaitu mengutamakan kepentingan pribadinya.3

Corporate governance yang merupakan konsep yang didasarkan pada teori

keagenan, diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk memberikan keyakinan

kepada para investor bahwa mereka akan menerima return atas dana yang telah

mereka investasikan. Corporate Governance berkaitan dengan bagaimana para

investor yakin bahwa manajer akan memberikan keuntungan bagi mereka, yakin

bahwa manajer tidak akan mencuri/menggelapkan atau menginvestasikan ke dalam

proyek-proyek yang tidak menguntungkan berkaitan dengan dana/kapital yang telah

ditanamkan oleh investor, dan berkaitan dengan bagaimana para investor mengontrol

para manajer.4 Dengan kata lain Corporate Gover-nance diharapkan dapat berfungsi

untuk menekan atau menurunkan biaya keagenan (agency cost).

B. Good Corporate Governance

1. Pengertian Good Corporate Governance

Istilah “Corporate Governance” pertama kali diperkenalkan oleh

Cadbury Committee tahun 1992 dalam laporan yang dikenal dengan Cadbury

Report. Laporan ini menandakan pula sebagai titik balik yang menentukan bagi

praktik Corporate Governance di seluruh dunia. Dalam Cadbury Report yang

3 Haris Wibisono, Pengaruh Earnings Management Terhadap Kinerja Di Seputar SEO. Tesis

S2. Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro. 2004. 4 Shleifer, A. dan R.W. Vishny. A Survey of Corporate Governance. Journal of Finance, Vol.52.

No.2. Juni1997, h.737-783.

Page 35: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

18

dimaksud dengan Corporate Governance adalah suatu sistem yang berfungsi

untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi. Corporate governance

merupakan seperangkat aturan yang merumuskan hubungan antara para

pemegang saham, manager, kreditor, pemerintah, karyawan dan pihak-pihak

yang berkepentingan lainnya baik internal maupun eksternal sehubungan

dengan hak-hak dan tanggungjawab mereka.5

Di Indonesia, konsep good corporate governance mulai diperkenalkan

pada tahun 1999 setelah pemerintah membentuk Komite Nasional Kebijakan

Governance (KNKG). KNKG mengeluarkan Pedoman Umum Good Corporate

Governance Indonesia pada tahun 2000 yang kemudian direvisi pada tahun

2006. Isi dari pedoman tersebut adalah setiap perusahaan harus membuat

pernyataan tentang kesesuaian penerapan good corporate governance dengan

pedoman yang telah dikeluarkan oleh KNKG dalam laporan tahunannya. Hal

ini berarti setiap perusahaan telah menerapkan prinsip good corporate

governance.

Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI),

mendefinisikan corporate governance sebagai seperangkat peraturan yang

mengatur hubungan antara pemegang, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak

kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan

eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau

5 Sudarmayanti,”Good Governance (Kepemerintahan yang Baik) dan Good Corporate

Governance (Tata Kelola Perusahaan yang Baik)”, (Bandung: CV. Mandar Maju, bagian ketiga,

2007), h. 53.

Page 36: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

19

dengan kata lain suatu sistem yang mengendalikan perusahaan. Tujuan

Corporate Governance adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua

pihak yang berkepentingan (stakeholders).6

Sementara Corporate Governance menurut Organization for Economic

Cooperation and Development (OECD) adalah struktur yang mengatur para

pemegang saham, komisaris dan manager dalam menyusun tujuan-tujuan

perusahaan dan sarana untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut serta mengawasi

kinerja.

Good Corporate Governance merupakan sebuah sistem tata kelola

perusahaan yang berisi seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara

pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah,

karyawan, serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya dalam

kaitannya dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain, suatu

sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan, dengan tujuan untuk

meninngkatkan nilai tambah (value added) bagi semua pihak yang

berkepentingan (stakeholders). Jika pelaksanaan Good Corporate Governance

tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efisien, maka seluruh proses aktivitas

perusahaan akan berjalan dengan baik, sehingga hal-hal yang berkaitan dengan

6 Sony Devano, dan Sit i Kurni Rahayu, “Perpajakan: Konsep,Teori, dan Isu”, (Jakarta:

Cetakan Pertama, 2006), h. 34.

Page 37: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

20

kinerja perusahaan baik yang sifatnya kinerja finansial maupun non finansial

akan juga turut membaik.7

Berdasarkan pengertian diatas, Corporate Governance didefinisikan

sebagai suatu sistem pengendalian internal perusahaan yang memiliki tujuan

utama mengelola risiko yang signifikan guna memenuhi tujuan bisnisnya

melalui pengamanan aset perusahaan dan meningkatkan investasi pemegang

saham dalam jangka panjang.8

Good Corporate Governance terdiri dari dua unsur, yaitu unsur yang

berasal dari dalam perusahaan (Corporate Governance internal perusahaan) dan

unsur yang berasal dari luar perusahaan (Corporate Governance eksternal

perusahaan).

Corporate Governance internal perusahaan adalah unsur yang selalu

diperlukan dalam perusahaan dan sangat berperan dalam mengelola perusahaan.

Jika kinerja Corporate Governance internal perusahaan baik maka kinerja

perusahaan pun baik dan sebaliknya. Unsur-unsur Corporate Governance

internal perusahaan menurut Kresnohadi adalah Pemegang Saham, Direksi,

Dewan Komisaris, Manajer, Karyawan, Sistem dan Komite Audit. 9

7 Brown, Lawrence, and J., Caylor, ”Corporate Governance and Firm Performance”, Boston

Accounting Research Colloquium 15th, Desember, 2004 8 Muh. Arief Effendi, ”The Power of Good Corporate Governance: Teori dan Implementasi”,

(Jakarta: Salemba Empat, 2009), h. 1. 9 Ariyoto Kresnohadi,”Good Corporate Governance dan Konsep Penegakannya di BUMN dan

Lingkungan Usaha”, (Majalah Usahawan No. 10 Tahun XXIX, 2000), h. 9.

Page 38: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

21

Corporate Governance eksternal perusahaan adalah unsur yang selalu

dibutuhkan atau diperlukan diluar perusahaan dan mempunyai pengaruh

terhadap kinerja keuangan perusahaan. Adapun unsur-unsur Corporate

Governance eksternal perusahaan menurut Kresnohadi adalah kecukupan

undang-undang dan perangkat hukum, Investor, institusi penyedia informasi,

akuntan publik, institusi yang memihak kepentingan publik bukan golongan,

pemberi pinjaman dan pengesah legalitas.10

2. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance

Konsep Good Corporate Governance baru populer di Asia. Konsep ini

relatif berkembang sejak tahun 1990-an. Konsep Good Corporate Governance

baru dikenal di Inggris pada tahun 1992. Negara-negara maju yang tergabung

dalam kelompok OECD (kelompok Negara-negara maju di Eropa Barat dan

Amerika Utara) mempraktikkan pada tahun 1999.

Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)

menawarkan prinsip-prinsip yang menjadi indikator utama dari good corporate

governance. Prinsip-prinsip tersebut antara lain: Fairness, Transparency,

Accountability, dan Responsibility. Keempat prinsip tersebut penting karena

penerapan prinsip good corporate governance secara konsisten terbukti dapat

meningkatkan kualitas laporan keuangan dan juga dapat menjadi penghambat

10

Ariyoto Kresnohadi,”Good Corporate Governance dan Konsep Penegakannya di BUMN dan

Lingkungan Usaha”, (Majalah Usahawan No. 10 Tahun XXIX, 2000), h. 10.

Page 39: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

22

aktivitas rekayasa kinerja yang mengakibatkan laporan keuangan tidak

menggambarkan nilai fundamental perusahaan.11

a. Fairness (Keadilan)

Prinsip keadilan merupakan kesetaraan yang harus menjamin

adanya perlakuan adil di dalam memenuhi hak dan kewajibannya

terhadap stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Perlakuan yang sama terhadap

pemegang saham, terutama pemegang saham yang hanya memiliki

sejumlah kecil saham di dalam perusahaan (pemegang saham minoritas)

dan pemegang saham asing yang secara otomatis memiliki akses dan

kekuatan yang lebih kecil dibandingkan dengan kelompok yang

mayoritas. Dengan perlakuan yang adil tersebut diharapkan semua

peraturan yang ada ditaati guna melindungi semua pihak yang

mempunyai kepentingan terhadap keberlangsungan bisnis.

b. Disclosure/Transparency (Transparasi)

Keputusan Menteri Negara BUMN tahun 2002 mengartikan

transparansi merupakan keterbukaan dalam melaksanakan proses

pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi

materiil dan relevan mengenai perusahaan. Jadi dalam prinsip ini, para

pemegang saham haruslah diberi kesempatan untuk berperan dalam

11

Thomas S. Khaihatu, “Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia”,

(Surabaya: Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, vol. 8, no. 1: 1-9. 2006), h. 2.

Page 40: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

23

pengambilan keputusan atas perubahan-perubahan mendasar dalam

perusahaan dan dapat memperoleh informasi yang benar, akurat, dan tepat

waktu mengenai perusahaan.

c. Accountability (Akuntabilitas)

Yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban

dalam perusahaan, sehingga pengelolaan perusahaan dapat terlaksana

secara efektif dan efisien. Manajemen harus membuat job description

yang jelas kepada semua karyawan dan menegaskan fungsi- fungsi dasar

setiap bagian. Dari sini perusahaan akan menjadi jelas hak dan

kewajibannya, fungsi dan tanggungjawabnya serta kewenangannya dalam

setiap kebijakan perusahaan. Corporate Governance harus menjamin

perlindungan kepada pemegang saham khususnya pemegang saham

minoritas dan asing serta pembatasan kekuasaan yang jelas di jajaran

direksi.

Jika accountability ini diterapkan secara efektif, maka ada kejelasan

fungsi, hak, kewajiban, wewenang dan tanggungjawab antara pemegang

saham, dewan komisaris serta direksi. Dengan adanya kejelasan maka

perusahaan akan terhindar dari kondisi agency problem (benturaan

kepentingan peran).12

d. Responsibility (Responsibilitas)

12

Mas Ahmad Dariri, “Good Corporate Governance Konsep dan Penerapannya dalam Konteks

Indonesia”, (Jakarta : Ray Indonesia, 2005), h. 10.

Page 41: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

24

Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)

menyatakan bahwa prinsip tanggung jawab ini menekankan pada adanya

sistem yang jelas untuk mengatur mekanisme pertanggungjawaban

perusahaan kepada shareholder dan stakeholder. Hal ini dimaksudkan

agar tujuan yang hendak dicapai dalam good corporate governance dapat

direalisasikan, yaitu untuk mengakomodasikan kepentingan dari berbagai

pihak yang berkaitan dengan perusahaan seperti masyarakat, pemerintah,

asosiasi bisnis, dan sebagainya.

Prinsip tanggung jawab ini juga berhubungan dengan kewajiban

perusahaan untuk mematuhi semua peraturan dan hukum yang berlaku,

termasuk juga prinsip-prinsip yang mengatur tentang penyusunan dan

penyampaian laporan keuangan perusahaan. Setiap peraturan dan

ketentuan hukum yang berlaku tentu akan diikuti dengan sanksi yang

jelas dan tegas. Oleh karena itu kepatuhan terhadap ketentuan yang

berlaku akan dapat menghindarkan perusahaan dari sanksi hukum

sebagaimana diatur dalam peraturan terkait, dan juga sanksi moral dari

masyarakat.13

Menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-

117/M-MBU/2002 bahwa di samping keempat prinsip di atas, masih ada satu

prinsip tambahan lagi, yaitu prinsip Kemandirian (Independence). Prinsip ini

13

Azhar Maksum, “Tinjauan atas Good Corporate Governance di Indonesia”.( Medan:

Gelanggang Mahasiswa, Kampus USU, 17 Desember 2005) h. 13.

Page 42: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

25

diartikan sebagai suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional

tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang

tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-

prinsip korporasi yang sehat.

3. Tujuan Good Corporate Governance

Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Good

Corporate Governance mempunyai enam macam tujuan utama. Keenam tujuan

utama tersebut adalah sebagai berikut:

a. Mendorong tercapainya kesinambungan perusahaan melalui

pengelolaan yang berdasarkan pada asas transparansi, akuntabilitas,

responsibilitas serta kewajaran dan kesetaraan.

b. Mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-masing

organ perusahaan yaitu dewan komisaris, direksi dan rapat umum

pemegang saham (RUPS).

c. Mendorong pemegang saham, anggota dewan komisaris dan

anggota direksi agar dapat membuat keputusan dan menjalankan

tindakannya dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan

terhadap peraturan perundang-undangan.

d. Mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosia l

perusahaan terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan

terutama disekitar perusahaan.

Page 43: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

26

e. Mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dengan

memperhatikan pemangku kepentingan lainnya.

f. Meningkatkan daya saing perusahaan secara nasional maupun

internasional sehingga meningkatkan kepercayaan pasar yang dapat

mendorong arus investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional dan

berkesinambungan.

4. Manfaat Good Corporate Governance

Dengan penerapan Corporate Governance, tidak hanya kepentingan para

investor saja yang dilindungi melainkan juga akan dapat mendatangkan banyak

manfaat dan keuntungan bagi perusahaan terkait dan juga pihak-pihak lain yang

mempunyai hubungan langsung maupun hubungan tidak langsung dengan

perusahaan.

Berbagai manfaat yang diperoleh dengan penerapan Corporate

Governance dapat disebut antara lain:14

a. Dengan Good Corporate Governance proses pengambilan

keputusan akan berlangsung secara lebih baik sehingga akan

menghasilkan keputusan yang optimal, dapat meningkatkan

efisiensi setra terciptanya budaya kerja yang lebih sehat. Ketiga ha l

ini jelas akan sangat berpengaruh positif terhadap kinerja

14

Azhar Maksum, “Tinjauan atas Good Corporate Governance di Indonesia”. (Medan:

Gelanggang Mahasiswa, Kampus USU, 17 Desember 2005), h. 8.

Page 44: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

27

perusahaan, sehingga kinerja perusahaan akan mengalami

peningkatan.

b. Good Corporate Governance akan memungkinkan dihindarinya

atau sekurang-kurangnya dapat meminimalkan tindakan

penyalagunaan wewenang oleh pihak direksi dalam mengelola

perusahaan. Hal ini tentu akan menekan kemungkinan kerugian

bagi perusahaan maupun pihak berkepentingan lainnya sebaga i

akibat dari tindakan tersebut.

c. Nilai perusahaan di mata investor akan meningkat sebagai akibat

dari meningkatnya kepercayaan mereka kepada pengelola

perusahaan tempat mereka berinvestasi. Peningkatan kepercayaan

investor kepada perusahaan akan dapat memudahkan perusahaan

mengakses tambahan dana yang diperlukan untuk berbaga i

keperluan perusahaan terutama untuk tujuan ekspansi.

d. Bagi para pemegang saham, dengan peningkatan kinerja perusahaan

dengan sendirinya juga akan menaikkan nilai saham mereka dan

juga nilai deviden yang akan mereka terima. Bagi negara, hal ini

juga akan menaikkan jumlah pajak yang akan dibayarkan oleh

perusahaan yang berarti meningkatkan pendapatan negara dar i

sektor pajak.

e. Karena dalam praktik Good Corporate Governance, karyawan

ditempatkan sebagai salah satu stakeholder yang seharusnya

Page 45: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

28

dikelola dengan baik oleh perusahaan, maka motivasi dan kepuasan

kerja karyawan juga diperkirakan akan meningkat. Peningkatan ini

dalam tahapan selanjutnya tentu akan dapat pula meningkatkan

produktivitas dan rasa memiliki (sense of belonging) terhadap

perusahaan.

f. Penerapan Corporate Governance yang konsisten juga akan

meningkatkan kualitas laporan keuangan perusahaan. Manajemen

akan cenderung untuk tidak melakukan rekayasa terhadap laporan

keuangan, karena adanya kewajiban untuk mematuhi aturan dan

prinsip akuntansi yang berlaku dan penyajian informasi secara

transparan.

C. Corporate Governance pada Perbankan Syariah

Seiring dengan perkembangan industri perbankan syariah khususnya di

Indonesia antara lain di tandai dengan semakin beragamnya produk perbankan

syariah dan bertambahnya sekmen pasar pelayanan perbankan syariah, maka

penerapan Good Corporate Governance di lembaga perbankan syariah menjadi

sebuah keharusan yang tak terbantahkan. Bahkan bank-bank syariah harus tampil

sebagai pionir terdepan dalam mengimplementasikan Good Corporate Governance

tersebut.

Dalam kerangka itulah IFSB (Islamic Financial Service Board), sebuah Badan

Penetapan Standar Internasional untuk regulasi lembaga keuangan Islam yang

berpusat di Kuala Lumpur, pada tahun 2009 mengekspose draft Good Corporate

Page 46: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

29

Governance untuk Lembaga Keuangan Syariah yang merupakan pedoman

pelaksanaan tata kelola perusahaan lembaga keuangan syariah di semua negara atau

yang lebih dikenal dengan istilah Sharia Governance.

Keharusan tampilnya bank syariah sebagai pionir penegakan Good Corporate

Governance dibanding konvensional, menurut Algaoud dan Lewis15 karena

permasalahan governance dalam perbankan syariah ternyata sangat berbeda dengan

bank konvensional, yaitu:

a. Bank syariah memiliki kewajiban untuk mematuhi prinsip-prinsip syariah

(shariah compliance) dalam menjalankan bisnisnya. Karenanya, Dewan

Pengawas Syariah (DPS) memainkan peran yang penting dalam

governance structure perbankan syariah.

b. Karena potensi terjadinya information asymmetry sangat tinggi bagi

perbankan syariah maka permasalahan agency theory menjadi sangat

relevan. Hal ini terkait dengan permasalahan tingkat akuntabilitas dan

transparansi penggunaan dana nasabah dan pemegang saham. Karenanya,

permasalahan keterwakilan investment account holders dalam mekanisme

Good Corporate Governance menjadi masalah strategis yang harus pula

mendapat perhatian bank syariah.

15 Lewis, Mervin K. dan Latifa M. Algaud. “Perbankan Syariah Prinsip Praktek Prospek ”.

(Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2001), h. 100.

Page 47: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

30

c. Dari perspektif budaya korporasi, perbankan syariah semestinya

melakukan transformasi budaya di mana nilai-nilai etika bisnis Islami

menjadi karakter yang inheren dalam praktik bisnis perbankan syariah.

Konsep Good Corporate Governance yang dikeluarkan oleh IFSB (Islamic

Financial Service Board) yang sering disebut dengan Shari’ah Governance sebagian

besar memiliki prinsip-prinsip yang sama dengan Good Corporate Governance

konvensional. Perbedaan yang ada dalam Good Corporate Governance syariah dan

konvensional hanya terletak pada syariah compliance yaitu kepatuhan pada syariah.

Sedangkan prinsip-prinsip transparansi, kejujuran, kehati-hatian, kedisiplinan

merupakan prinsip universal yang juga terdapat dalam aturan Good Corporate

Governance konvensional.16

IFSB menjelaskan tentang definisi Sharia Governance sebagai berikut:17

Sistem Shari’ah Governance merupakan seperangkat pengaturan kelembagaan

dan organisasi dimana lembaga keuangan syariah dapat memastikan bahwa terdapat

pandangan independen tentang kepatuhan syariah melalui proses penerbitan fatwa

syariah yang releven, penyebaran informasi fatwa dan review internal kepatuhan

syariah.

16

Siti Maria Wardayati,”Implikasi Shariah Governance terhadap Reputasi dan Kepercayaan

Bank Syariah”, (Jurnal Universitas Jember, Walisongo, Volume 19, Nomor 1, Mei 2011), h. 4. 17

Islamic Financial Services Board,”Guiding Principles on Shari’ah Governance Systems for

Institutions Offering Islamic Financial Services”, December 2009, h. 1.

Page 48: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

31

Struktur dan proses yang harus dilakukan agar pemenuhan syariah dalam sistem

Shari’ah Governance terlaksana dengan baik dalam sebuah institusi menurut IFSB

adalah sebagai berikut:18

a. Pengeluaran pernyataan atau resolusi (fatwa) yang releven

Pernyataan atau resolusi syariah mengacu pada opini yang

berkenaan dengan hukum yang menyinggung isu- isu mengenai keuangan

islam yang diberikan oleh dewan syariah yang telah diberikan mandat.

Dewan syariah juga memastikan pelaksanaan pernyataan atau resolusi

syariah tersebut kepada indutri jasa keuangan syariah.

b. Penyebaran informasi mengenai pernyataan atau resolusi (fatwa) yang

telah diterbitkan kepada personil operasi Lembaga Keuangan Syariah

untuk memantau kesesuaian terhadap fatwa pada setiap tngkat

operasional dan transaksi sehari-hari.

c. Adanya review/audit kepatuhan syariah internal, dimana berfungsi untuk

memverifikasi kepatuhan syariah telah dilaksanakan secara maksimal,

serta segala bentuk kejadian atas ketidakpatuhan akan dicata t dan

dilaporkan sejauh dapat diatasi dan diperbaiki.

d. Melakukan review/audit terhadap kepatuhan syariah setiap tahun yang

berfungsi untuk verifikasi bahwa kepatuhan syariah internal telah

dilakukan secara tepat dan dan temuan yang didapat sepatutnya dicatat

oleh Dewan Pengawas Syariah.

18

Islamic Financial Serv ices Board, h. 2.

Page 49: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

32

Ilustrasi mengenai sistem shari’ah Governance di lembaga keuangan syariah

dan perbedaannya dengan lembaga keuangan konvensional dilihat dari pihak yang

menjalankan tata kelola, kontrol dan kepatuhannya adalah sebagai berikut:19

Tabel 2.1 Perbedaan Corporate Governance Konvensional dan Syariah

Fungsi Konvensional Syariah

Tata Kelola Dewan Direksi Dewan Syariah

Kontrol Auditor internal

Auditor eksternal

Unit Review Syariah Internal

Unit Review Syariah Eksternal

Kepatuhan Unit Aturan dan

Kepatuhan Keuangan

Unit Kepatuhan Syariah Internal

Sumber: Islamic Financial Services Board 2010.

Konsep shari’ah governance merupakan sistem tata kelola yang unik dan

ekslusif pada lembaga keuangan syariah yang berfungsi untuk memastikan kepatuhan

syariah dalam keseluruhan aktivitas dan operasi perusahaan. Elemen penting yang

membedakannya dari tata kelola perusahan pada umumnya adalah sejumlah

pengaturan kelembagaan dan keorganisasian dalam bentuk Dewan Syariah, Unit

Review Syariah Internal atau Eksternal dan Unit Kepatuhan Syariah Internal untuk

memenuhi aspek kepatuhan syariah pada seluruh aspek transaksi bisnis dan operasi

lembaga keuangan syariah.20

19

Islamic Financial Serv ices Board, h. 4. 20

Ali Rama,”Analisis Komparatif Model Syariah Governance Lembaga Keuangan Syariah:

Studi Kasus Negara ASEAN”, (Laporan Penelit ian Publikasi Nasional, Pusat Penelitian dan Penerbitan

Lembaga Penelit ian dan Pengabdian Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), h. 4.

Page 50: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

33

Gambar 2.1

Struktur/Organ Good Corporate Governance pada Perbankan Syariah

D.

Sumber: PT. Bank Syariah Mandiri Tahun 2013

D. Peraturan Bank Indonesia tentang Good Corporate Governance

Dalam konteks bisnis syariah, pelaksanaan Good Corporate Governance

merupakan salah satu upaya untuk melindungi kepentingan stakeholders dan

meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta

nilai-nilai etika yang berlaku secara umum pada industri perbankan syariah. Dengan

menimbang kepentingan tersebut, maka konsep Good Corporate Governance syariah

sebagaimana dimuat dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tentang

Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah pasal 1 ayat 10 menyebutkan bahwa Good Corporate Governance yang

selanjutnya disebut GCG adalah suatu tata kelola bank yang menerapkan prinsip-

Struktur/ Organ RUPS

Dewan Pengawas

Syariah Direksi Dewan Komisaris

Komite

Struktur/ Organ

Pendukung

Hubungan Investor

CSR

Corporate Value

Communication

Corporate Secretary

SKAI

Manajemen Risiko

Compliance

Komite Remunerasi &

Nominasi

Komite Pemantau

Risiko

Komite Audit

Page 51: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

34

prinsip keterbukaan (transparancy), akuntabilitas (accuntability), pertanggung-

jawaban (responsibility), profesional (professional) dan kewajaran (fairness)

Kemudian dalam penjelasannya, dijelaskan bahwa dalam rangka menerapkan

kelima prinsip dasar tersebut, bank wajib berpedoman pada berbagai ketentuan dan

persyaratan yang terkait dengan pelaksanaan Good Corporate Governance. Selain itu

dalam pelaksanaan Good Corporate Governance, perbankan syariah juga harus

memenuhi prinsip syariah (sharia compliance).

Dalam pelaksanaan Good Corporate Governance sebagaimana dijelaskan

dalam pasal 2 ayat (1) disebutkan bahwa bank wajib melaksanakan Good Corporate

Governance dalam setiap kegiatan usahanya pada seluruh tingkatan atau jenjang

organisasi.

Pelaksanaan Good Corporate Governance pada Bank Umum Syariah paling

kurang harus diwujudkan dalam:

a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan komisaris dan direksi,

b. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan fungsi yang

menjalankan pengendalian intern BUS,

c. Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab dewan pengawas syariah,

d. Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern dan audit ekstern,

e. Batas maksimum penyaluran dana, dan

f. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan BUS.

Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Unit Usaha Syariah paling

kurang harus diwujudkan dalam:

Page 52: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

35

a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab direktur Unit Usaha Syariah,

b. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah,

c. Penyaluran dana kepada nasabah pembiayaan inti dan penyimpanan dana

oleh deposan inti, dan

d. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Unit Usaha Syariah.

E. Kinerja Keuangan

Dalam hubungannya dengan kinerja, laporan keuangan sering dijadikan dasar

untuk penilaian kinerja perusahaan. Salah satu jenis laporan keuangan yang

mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode tertentu adalah

laporan laba rugi. Akan tetapi angka laba yang dihasilkan dalam laporan laba rugi

seringkali dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan,21 sehingga laba yang

tinggi belum tentu mencerminkan kas yang besar. Dalam hal ini arus kas mempunyai

nilai lebih untuk menjamin kinerja perusahaan di masa mendatang. Arus kas (Cash

Flow) menunjukkan hasil operasi yang dananya telah diterima tunai oleh perusahaan

serta dibebani dengan beban yang bersifat tunai dan benar-benar sudah dikeluarkan

oleh perusahaan.22 Cash flow return on assets (CFROA) merupakan salah satu

pengukuran kinerja perusahaan yang menunjukkan kemampuan aktiva perusahaan

untuk menghasilkan laba operasi. CFROA lebih memfokuskan pada pengukuran

21

Kieso E. Donald, dan Weygandt J Jerry. Akuntansi Intermediate. Jilid Satu, Edisi Ketujuh,

(Binarupa Aksara. 1995). 22

Pradhono dan Yulius Jogi Cristiawan . Pengaruh Economic Value Added, Residual Income,

Earnings dan Arus Kas Operasi terhadap Return yang diterima oleh Pemegang Saham (Studi pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 6,

No. 2, November. 2004.

Page 53: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

36

kinerja perusahaan saat ini dan CFROA tidak terikat dengan harga saham. 23 Laporan

keuangan sebagai produk informasi yang dihasilkan perusahaan, tidak terlepas dari

proses penyusunannya. Kebijakan dan keputusan yang diambil dalam rangka proses

penyusunan laporan keuangan akan mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan.

Menurut Theresia24 manajemen laba merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi kinerja perusahaan. Manajemen akan memilih metode tertentu untuk

mendapatkan laba yang sesuai dengan motivasinya.

Bryshaw dan Eldin (1989) menemukan bukti bahwa alasan manajemen

melakukan manajemen laba adalah: (1) skema kompensasi manajemen yang

dihubungkan dengan kinerja perusahaan yang disajikan dalam laba akuntansi yang

dilaporkan; serta (2) fluktuasi dalam kinerja manajemen dapat mengakibatkan

intervensi pemilik untuk mengganti manajemen dengan pengambilalihan secara

langsung.25 Cornett et al., menemukan adanya pengaruh mekanisme Corporate

Governance terhadap penurunan discretionary accru-als sebagai ukuran dari

manajemen laba dan berhubungan positif dengan CFROA. Hasil ini diinterpretasikan

sebagai indikasi bahwa CFROA merupakan fungsi positif dari indikator mekanisme

corporate governance. Mekanisme corporate governance dapat mengurangi

23

Cornett M. M, J. Marcuss, Saunders dan Tehranian H. ”Earnings Management, Corporate

Governance, and True Financial Performance”. http://papers.ssrn.com/. 2006 24

Theresia Dwi Hastuti. “Hubungan antara Good Corporate Governance dan Struktur

Kepemilikan dengan Kinerja Keuangan (Studi Kasus pada Perusahaan yangLlisting di Bursa Efek

Jakarta)”. (Simposium Nasional Akuntansi VIII, IAI, 2005), h. 242. 25

Ekowat i Dyah Lestari, “Pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja Keuangan

(Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-

2009)”. (Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang. 2011), h. 15.

Page 54: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

37

dorongan manajer melakukan earnings management, sehingga CFROA yang

dilaporkan merefleksikan keadaan yang sebenarnya. 26

Manajemen laba dilakukan oleh manajer pada faktor- faktor fundamental

perusahaan, yaitu dengan intervensi pada penyusunan laporan keuangan berdasarkan

akuntansi akrual. Padahal kinerja fundamental perusahaan tersebut digunakan oleh

pemodal untuk menilai prospek perusahaan, yang tercermin pada kinerja saham.

Manajemen laba yang dilakukan manajer pada laporan keuangan tersebut akan

mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan, yang selanjutnya akan mempengaruhi

kinerja saham.27

Dalam penelitian ini menggunakan alat ukur rasio Return On Assets (ROA)

sebagai dasar pengukuran kinerja finansial keuangan. Return On Assets adalah rasio

laba setelah pajak dalam satu tahun terakhir terhadap rata-rata volume usaha dalam

periode yang sama. Return On Assets menggambarkan perputaran aktiva yang diukur

dengan rasio perbandingan antara laba setelah pajak dengan total aset. Rasio ini

digunakan untuk mengukur kemampuan bank memperoleh keuntungan secara

keseluruhan.28 Rasio ini dirumuskan dengan:

Return On Assets (ROA) = Laba Setelah Pajak

Total Aktiva x 100%

26

Cornett M. M, J. Marcuss, Saunders dan Tehranian H. ”Earnings Management, Corporate

Governance, and True Financial Performance”. http://papers.ssrn.com/. 2006 27

Haris Wibisono, Pengaruh Earnings Management Terhadap Kinerja Di Seputar SEO. (Tesis

S2. Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro, Semarang, 2004). 28

Brigham dan Houston,”Fundamental Of Financial Management: Dasar-Dasar Manaje-men

Keuangan”, Edisi Sepuluh Jilid I, (Jakarta: Salemba Empat, 2010), h.115.

Page 55: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

38

F. Dewan Komisaris

Sesuai Undang-undang No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan

Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Dewan Komisaris senantiasa melaksanakan

tugas dan tanggungjawabnya secara profesional dan independen dengan berpedoman

pada tata kelola perusahaan yang baik.

Dewan komisaris sebagai puncak dari sistem pengelolaan internal perusahaan,

memiliki peranan terhadap aktivitas pengawasan. Vafeas mengatakan bahwa selain

kepemilikan manajerial, peranan dewan komisaris juga diharapkan dapat

meningkatkan kualitas laba dengan membatasi tingkat manajemen laba melalui fungsi

monitoring atas pelaporan keuangan. Fungsi monitoring yang dilakukan oleh dewan

komisaris dipengaruhi oleh jumlah atau ukuran dewan komisaris. 29

Dalam rangka menjalankan tugasnya, dewan komisaris mengadakan rapat-rapat

rutin untuk mengevaluasi kebijakan-kebijakan yang diambil oleh dewan direksi.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PB1/2009 pasal 14, rapat Dewan

Komisaris wajib diselenggarakan paling kurang satu kali dalam dua bulan dan

dihadiri paling kurang dua pertiga dari jumlah anggota Dewan Komisaris.

Rapat Dewan Komisaris merupakan media komunikasi dan koordinasi antar

anggota dewan komisaris dalam menjalankan tugasnya sebagai pengawas

manajemen. Dalam rapat tersebut akan dibahas masalah mengenai arah dan strategi

29

Vafeas, N. and Afxentiou, Z. “The Association Between the SEC’s 1992 Compensation

Disclosure Rule and Executive Compensation Policy Changes”. (Journal of Accounting and Public

Policy 17(1), 1998), h. 27-54.

Page 56: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

39

perusahaan, evaluasi kebijakan yang telah diambil atau dilakukan oleh manajemen,

dan mengatasi masalah benturan kepentingan.30 Oleh karena itu semakin sering

dewan komisaris mengadakan rapat, diharapkan pengawasan yang dilakukan oleh

dewan komisaris semakin baik dan semakin membantu dewan direksi dalam

pengambilan keputusan secara tepat. Dengan demikian, kinerja perusahaan pun

semakin meningkat. Hipotesis yang ditawarkan dalam penelitian ini yaitu:

H1 : Aktivitas (rapat) dewan komisaris berpengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan perbankan syariah.

G. Dewan Komisaris Independen

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Tentang Pelaksanaan Good Corporate

Governance Bagi Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah yang dimaksud

Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki:31

1. hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau

hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali, anggota Dewan

Komisaris dan/atau anggota Direksi; atau

2. hubungan keuangan dan/atau hubungan kepemilikan saham dengan Bank,

sehingga dapat mendukung kemampuannya untuk bertindak independen.

30

Forum for Corporate governance in Indonesia (FCGI). Tata Kelola Perusahaan (Corporate

governance). The Essence of Good Corporate governance: Konsep dan Implementasi Perusahaan

Publik dan Korporasi Indonesia . Yayasan Pendidikan Pasar Modal Indonesia dan Sinergy

Communicat ion. Jakarta, 2002. 31

PBI Nomor 11/ 33 /PBI/2009 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank

Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah, pasal 1 ayat (9).

Page 57: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

40

Fama dan Jensen menyatakan bahwa non-executive director (komisaris

independen) dapat bertindak sebagai penengah dalam perselisihan yang terjadi

diantara para manajer internal dan mengawasi kebijakan manajemen serta

memberikan nasihat kepada manajemen. Komisaris independen merupakan posisi

terbaik untuk melaksanakan fungsi monitoring agar tercipta perusahaan yang good

corporate governance.32

Wallace dan Peter memberikan simpulan bahwa perusahaan yang memiliki

proporsi anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan atau outside

director dapat mempengaruhi tindakan manajemen laba. Sehingga, jika anggota

dewan komisaris dari luar meningkatkan tindakan pengawasan, hal ini juga akan

berhubungan dengan makin rendahnya penggunaan discretionary accruals.33

Dewan komisaris independen anggotanya tidak berasal dari dewan direksi

ataupun pemegang saham. Karena dewan komisaris independen berfungsi sebagai

pemisah kepentingan antara pemilik perusahaan dengan manajemen. Proporsi

minimum dewan komisaris independen adalah 30% dari keanggotaan dewan

komisaris. Dewan komisaris independen diangkat melalui Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS).34 Proporsi dewan komisaris dalam suatu perusahaan mempengaruhi

fungsi pengawasan terhadap pengambilan kebijakan perusahaan. Semakin tinggi

32

Fama, E. F. and M. Jensen . 1983. “Separation of Ownership and Control”. Journal of Law

and Economics, 26(2), h. 301-326. 33

Cornett M. M, J. Marcuss, Saunders dan Tehranian H. “Earnings Management, Corporate

Governance, and True Financial Performance”. http://papers.ssrn.com/. 2006 34

Dominukus Oktavianto Kresno Widagdo, “Pengaruh Good Corporate Governance terhadap

Kinerja Perusahaan”,(Diponegoro Juornal of Accounting, volume 3, Semarang, 2014), h. 2.

Page 58: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

41

proporsi dewan komisaris independen, maka semakin baik pula fungsi pengawasan

dalam perusahaan. Oleh karenanya, komposisi dewan komisaris independen

berpengaruh terhadap pelaksanaan Corporate Governance dalam perusahaan. Dalam

penelitian ini rumusan hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H2: ukuran dewan komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap

kinerja keuangan perbankan syariah.

H. Dewan Direksi

Dewan direksi dalam suatu perusahaan akan menentukan kebijakan yang akan

diambil atau starategi perusahaan tersebut secara jangka pendek maupun jangka

panjang. Jumlah dewan yang besar menguntungkan perusahaan dari sudut pandang

resources dependence (Goodstein, Gautarn, Boeker, 1994).35 Maksud dari pandangan

resources dependence adalah bahwa perusahaan akan tergantung dengan dewannya

untuk dapat mengelola sumber dayanya secara lebih baik.

Agar tercipta corporate governance yang efektif pada perbankan syariah maka,

angota Dewan Direksi harus memiliki reputasi moral yang baik dan kompetensi

teknis yang mendukung. Selain itu mereka juga harus memiliki kesadaran yang penuh

terhadap segala risiko, memiliki kemampuan untuk mengelo la resiko seiring dengan

kompleksitas bisnis perbankan. Dewan Direksi bertanggung jawab atas beberapa

fungsi manajemen tanpa harus terlibat secara langsung dalam operasionalisasi

manajemen bank, sehingga ia harus memiliki agenda pertemuan rutin dengan seluruh

35

Ekowat i Dyah Lestari, “Pengaruh good corporate governance terhadap kinerja keuangan

(studi kasus pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2007-2009)”.

(Skripsi Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro Semarang. 2011), h. 19.

Page 59: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

42

komponen perusahaan, serta memiliki fungsi kontrol yang efektif. Dewan Direksi

memiliki fungsi utama dalam manajemen, yakni menetapkan tujuan strategik dan

prinsip-prinsip yang akan dijadikan sebagai acuan operasional bank. Selain itu ia juga

berperan dalam menetapkan kode etik bagi senior manajemen dan standar operasional

yang akan menjadi budaya kerja perusahaan.36

Kerugian dari jumlah dewan yang besar berkaitan dengan dua hal, yaitu:

meningkatnya permasalahan dalam hal komunikasi dan koordinasi dengan semakin

meningkatnya jumlah dewan dan turunnya kemampuan dewan untuk mengendalikan

manajemen, sehingga menimbulkan permasalahan agensi yang muncul dari

pemisahan antara manajemen dan kontrol (Yenmack, 1996). 37

Dalton et al. (1999) menyatakan adanya hubungan positif antara ukuran dewan

dengan kinerja perusahaan, sedangkan Eisenberg et al. (1998) menyatakan bahwa ada

hubungan negatif antara ukuran dewan dengan kinerja perusahaan, dengan

menggunakan sampel perusahaan di Finlandia. Jadi, dewan merupakan salah satu

mekanisme yang sangat penting dalam Corporate Governance, dimana

keberadaannya menentukan kinerja perusahaan. 38 Bukti yang menyatakan efektifitas

ukuran dewan masih berbaur. Dari hasil yang masih belum konklusif tersebut dapat

dikatakan bahwa pengaruh ukuran direksi terhadap kinerja perusahaan akan

36 M.Umer Chapra Dan Habib Ahmed, “Corporate Governance; Lembaga Keuangan Syariah”,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h. 42. 37

Ekowat i Dyah Lestari, h. 20. 38

Alina Addiyah, “Pengaruh Penerapan Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan (Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-

2012),” (Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang, 2014), h.57.

Page 60: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

43

tergantung dari karakteristik dari masing-masing perusahaan terkait. Kaitan tersebut

terutama dengan karakteristik perusahaan secara keuangan. Efektifitas direksi dalam

mengahasilkan kinerja akan berbeda bagi perusahaan yang sehat secara keuangan

dibandingkan dengan perusahaan yang sedang dalam masalah keuangan.

Mengingat fungsi dewan direksi, maka penelitian ini merumuskan hipotesis

yang diajukan sebagai berikut:

H3 : ukuran jumlah Dewan Direksi berpengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan perbankan syariah.

I. Komite Audit

Komite Audit harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan

Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan

Good Corporate Governance bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah

berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan

diubah terakhir berdasarkan Peraturan Bank Indonesia nomor 11/33/PBI/2009 tanggal

7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Persyaratan tersebut adalah anggota Komite

Audit paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang pihak

independen yang memiliki keahlian di bidang akuntansi keuangan dan seorang dari

pihak independen yang memiliki keahlian di bidang perbankan syariah.

Komite audit bertugas membantu dewan komisaris untuk memonitor proses

pelaporan keuangan oleh manajemen untuk meningkatkan kredibilitas laporan

keuangan. Tugas komite audit meliputi menelaah kebijakan akuntansi yang

Page 61: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

44

diterapkan oleh perusahaan, menilai pengendalian internal, menelaah sistem

pelaporan eksternal dan kepatuhan terhadap peraturan. Di dalam pelaksanaan

tugasnya komite menyediakan komunikasi formal antara dewan, manajemen, auditor

eksternal, dan auditor internal.39 Adanya komunikasi formal antara komite audit,

auditor internal, dan auditor eksternal akan menjamin proses audit internal dan

eksternal dilakukan dengan baik. Proses audit internal dan eksternal yang baik akan

meningkatkan akurasi laporan keuangan dan kemudian meningkatkan kepercayaan

terhadap laporan keuangan.40

Tugas komite berhubungan dengan kualitas laporan keuangan, karena komite

audit diharapkan dapat membantu dewan komisaris dalam pelaksanaan tugas yaitu

mengawasi proses pelaporan keuangan oleh manajemen. Peran komite audit sangat

penting karena mempengaruhi kualitas laba perusahaan yang merupakan salah satu

informasi penting yang tersedia untuk publik dan dapat digunakan investor untuk

menilai perusahaan. Investor sebagai pihak luar perusahaan tidak dapat mengamati

secara langsung kualitas sistem informasi perusahaan. 41 Oleh karena itu, persepsi

mengenai kinerja komite audit akan mempengaruhi penilaian investor terhadap

kualitas laba perusahaan.

39

Bradbury, M. E., Mak, Y. T. dan Tan, S. M. “Board Characteristics, Audit Committee

Characteristics and Abnormal Accruals”. Working Paper. Unitec New Zealand dan National

University of Singapore. 2004. 40

Anderson, K.L., Deli, D.N., dan Gillan, S.T. Board of Directors, Audit Committees, and the

Information Content of Earnings. Working Papers, September 2003. 41

Teoh, S. H. dan Wong, T. J., “Perceived Auditor Quality and the Earnings Responses

Coefficient”. (Journal Accounting Review. Vol. 66, No.2, 1993), h. 346-366.

Page 62: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

45

Pada umumnya, komite audit mempunyai tanggung jawab pada tiga bidang,

yaitu:42

1. laporan keuangan (financial reporting), yaitu untuk memastikan bahwa

laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen telah memberikan

gambaran yang sebenarnya tentang kpondisi keuangan, hasil usahanya

serta rencana dan komitmen jangka panjang.

2. Tata kelola perusahaan (corporate governance), adalah untuk memastikan

bahwa perusahaan telah dijalankan sesuai dengan undang-undang dan

peraturan yang berlaku, melaksanakan tugasnya dengan beretika,

melaksanakan pengawasannya secara efektif terhadap benturan

kepentingan dan kesurangan yang dilakukan oleh karyawan perusahaan.

3. Pengawasan perusahaan (corporate control). Tanggung jawab komite

audit untuk pengawasan perusahaan termasuk didalamnya pemahaman

tentang masalah serta hal-hal yang berpotensi mengandung risiko dan

sistem pengendalian intern serta memonitor proses pengawasan yang

dilakukan oleh auditor internal. Ruang lingkup audit internal harus

meliputi pemerikasaan dan penilaian tentang kecukupan dan efektifitas

sistem pengawasan intern.

Komite audit yang bertanggung jawab untuk mengawasi laporan keuangan,

mengawasi audit eksternal, dan mengamati sistem pengendalian internal (termasuk

42

Indra Surya dan Ivan Yustiavanda, “Penerapan Good Corporate Governance

(Mengesampingkan Hak-hak Istimewa demi Kelangsungan Usaha)”, (Jakarta: Kencana, 2008), h, 148.

Page 63: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

46

audit internal) dapat mengurangi sifat opportunistic manajemen yang melakukan

manajemen laba (earnings management) dengan cara mengawasi laporan keuangan

dan melakukan pengawasan pada audit eksternal.43

Penelitian yang meneliti pengaruh karakteristik komite audit, yaitu

independensi dan keahlian yang dimiliki anggota komite audit. Klien44 menguji

apakah komite audit dan karakteristik dewan komisaris berhubungan dengan

manajemen laba. Temuan membuktikan bahwa terdapat hubungan negatif antara

komite audit independen dan akrual tidak normal. Hasil ini menunjukkan bahwa

struktur dewan yang independen terhadap CEO efektif dalam memonitor proses

pelaporan akuntansi keuangan perusahaan. Klien menjelaskan bahwa komite audit

bertugas sebagai penengah dua pihak untuk menimbang dan sebagai penghubung

pandangan yang berbeda antara manjamen dan auditor untuk mencapai keseimbangan

akhir sehingga laporan lebih akurat.

Semakin banyak jumlah komite audit independen dalam perusahaan, maka

semakin baik fungsi pengawasan yang dilakukan. Termasuk pengawasan pelaksanaan

Corporate Governance dalam perusahaan. Maka, independensi komite audit masuk

kedalam faktor penting yang mempengaruhi pelaksanaan Corporate Governance

dalam suatu perusahaan. Dalam penelitian ini rumusan hipotesis yang diajukan

sebagai berikut:

43

Hamonangan Siallagan dan Mas’ud Machfoedz. “Mekanisme Corporate Governance,

Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan”, (Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang, 2006), h. 7. 44

Klien, A. Audit Committee, Board of Director Caracteristics and Earnings Management.

(Journal Accounting and Economics (33), 2002), h. 375-400.

Page 64: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

47

H4: ukuran jumlah komite audit berpengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan perbankan syariah.

J. Dewan Pengawas Syariah

Dewan Pengawas Syariah (DPS) merupakan istilah umum yang digunakan di

Indonesia untuk menyebut institusi pengawasan internal syariah di bank syariah.

Beberapa negara menyebut DPS sebagai Shari’a Supersory Board (SSB), atau

Shari’a Committee, atau Shari’a Council.

Penerapan Good Corporate Governance pada bank syariah menjadi sangat

penting. Ini dikarenakan bank syariah memiliki perbedaan yang mendasar dengan

bank konvensional, salah satunya adalah penerapan shariah compliance. Penerapan

shariah compliance inilah yang menjadi pilar penting keberlangsungan entitas bank

syariah. Salah satu turunan dari penerapan shariah compliance ini adalah adanya

Dewan Pengawas Syariah (DPS).45

Dewan Pengawas Syariah adalah lembaga independen atau hakim khusus

dalam fiqh muamalat (Fiqh al-Muamalat). Namun, DPS bisa juga anggota diluar ahli

fiqh tetapi ahli juga dalam bidang lembaga keuangan islam dan fiqh muamalat.

Dewan Pengawas Syariah lembaga yang berkewajiban mengarahkan, meriview dan

45

Agustin Takarini, “Pengaruh Intelectual Capital, Kualitas Penerapan Good Corporate

Governance dan Struktur Modal terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Periode 2010-2012”,

(Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. UIN Syarif Hidayatullah jakarta. 2014), h. 3.

Page 65: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

48

mengawasi aktivitas lembaga keuangan agar dapat diyakinkan bahwa mereka

mematuhi aturan dan prinsip syariat islam.46

Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah (DPS) mengacu pada

Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab DPS

diwujudkan dalam bentuk pengawasan terhadap pemenuhan prinsip syariah Bank

Umum Syariah.

Didalam pelaksanaan GCG pada bank syariah terdapat Dewan Pengawas

Syariah yang memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Dewan Pengawas Syariah wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab

sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.

2. memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan

Bank agar sesuai dengan Prinsip Syariah.

3. Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman

operasional dan produk yang dikeluarkan Bank;

4. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan Prinsip Syariah

terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta

pelayanan jasa Bank;

5. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan

kerja Bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.

46

Sofyan Syafri Harahap,”Auditing dalam Perspektif Islam”, (Jakarta: Pustaka Quantum,

2002), h. 207.

Page 66: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

49

6. Mengawasi proses pengembangan produk baru Bank agar sesuai dengan

fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia;

Sebagaimana diatur dalam PBI No. 6/24/PBI/2004, mekanisme kerja Dewan

Pengawas Syariah dijelaskan sebagai berikut:

1. Melakukan pengawasan secara periodik pada lembaga keuangan syariah

yang berada dibawah pengawasannya.

2. Berkewajiban mengajukan usul-usul pengembangan lembaga keuangan

syarriah kepada pimpinan lembaga yang bersangkutan kepada Dewan

Syariah Nasional.

3. Melaporkan perkembangan produk dan operasional lembaga keuangan

syariah yang diawasi kepada Dewan Syariah Nasional sekurang-

kurangnya dua kali dalam satu tahun anggaran.

4. Merumuskan permasalahan-permasalahan yang memerlukan pemba-

hasan Dewan Syariah Nasional.

Dalam perbankan syariah, kedudukan Dewan Pengawas Syariah sejajar dengan

Dewan Komisaris. Tujuan dari peletakan sejajar dengan Dewan Komisaris adalah

dengan maksud untuk menjamin efektifitas dari setiap opini yang diberikan oleh

Dewan Pengawas Syariah kepada bank yang bersangkutan. Dewan Komisaris

bertugas untuk melakukan pengawasan internal bank agar Dewan Direksi tetap

mengikuti kebijakan perseroan dan ketentuan yang berlaku. Sedangkan Dewan

Page 67: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

50

Pengawas Syariah bertugas melakukan pengawasan internal bank agar operasional

bank syariah yang berasangkutan sesuai dengan nilai-nilai syariah.47

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PB1/2009 pasal 49 tentang

pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah, rapat Dewan Pengawas Syariah wajib diselenggarakan paling kurang satu

kali dalam satu bulan dan pengambilan keputusan rapat Dewan Pengawas Syariah

dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat.

Dalam penelitian ini rumusan hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

H5 : Aktivitas (rapat) Dewan Pengawas Syariah berpengaruh signifikan

terhadap kinerja keuangan perbankan.

K. Penelitian Terdahulu

Dalam rangka penentuan fokus penelitian, peneliti telah membandingkan

dengan peneliti terdahulu guna mendukung materi yang akan dibahas. Terdapat

beberapa penelitian yang telah membahas pengaruh Good Corporate Governance

(GCG) terhadap kinerja keuangan. Diantaranya sebagai berikut:

1. Devi Nurbayani meneliti pengaruh penerapan Good Corporate

Governance dan Earning Management terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun

2010. Dengan indikator Earning management, dewan komisaris, dewan

direksi, komite audit, tobin’s Q. Disimpulkan bahwa earning

47

Siti Nurhasanah,”Kinerja pengawasan DPS dalam implementasi GCG di Bank Syariah”,

(Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), h. 24.

Page 68: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

51

management, dewan komisaris dan dewan direksi berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan tobin’s q, sementara

kepemilikan saham dan komite audit tidak berpengaruh signifikan

terhadap tingkat nilai perusahaan.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Dini Ratnasari dengan judul Pengaruh

Penerapan Peran Internal Auditor dan Dewan Pengawas Syariah dalam

Mewujudkan Good Corporate Governance (GCG) terhadap Kualitas

Pelaporan Keuangan Bank Syariah (Studi Empiris Pada Bank Umum

Syariah di Jakarta). Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

tahun 2011. Dengan indikator Internal Auditor, Dewan Pengawas Syariah

(DPS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel internal auditor dan

DPS berpengaruh signifikan positif terhadap GCG dan variabel GCG

berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas pelaporan keuangan bank

syariah, sedangkan variabel internal auditor dan DPS tidak berpengaruh

signifikan terhadap kualitas pelaporan keuangan bank syariah.

3. Widagdo meneliti pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja

perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Non-Financial yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro Semarang tahun 2014. Dengan indikator Dewan Komisaris,

Kepemilikan Manajerial, Komite Audit dan kinerja keuangan diukur

dengan Earning Per Share (EPS). Dengan metode analisis yang

digunakan adalah regresi linear berganda disimpulkan bahwa variabel

Page 69: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

52

independensi komite audit, independensi dewan komisaris, kepemilikan

manajerial, jumlah rapat dewan komisaris, dan jumlah rapat komite audit

tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Dari penelitian ini hanya

ukuran dewan komisaris yang berpengaruh positif signifikan terhadap

kinerja perusahaan.

4. Siti Nurlaila meneliti pengaruh Good Corporate Governance dan

Intellectual Capital terhadap kinerja perusahaan. Skripsi Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012.

Dengan indikator Dewan Direksi, Dewan Komisaris Independen, Komite

Audit, ukuran perusahaan,kualitas audit dan Intellectu-al Capital. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa dewan direksi dan pengungkapan

Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan dan

ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan.

Sementara dewan komisaris independen, komite audit dan kualitas audit

tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

5. Gabriel dan Fidelis meneliti pengaruh penerapan corporate governance

terhadap kinerja keuangan perusahaan hasil survei The Indonesian

Institute Perception Governance (IICG) periode 2008-2011, Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Universitas Surabaya tahun 2013. Dengan indikator

Corporate Governance Perception Index (CGPI), Return on Asset

(ROA), Return on Equity (ROE) dan Tobin’s Q. Metode analisis yang

digunakan adalah Regresi linear berganda. Penerapan Corporate

Page 70: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

53

Governance diukur dengan skor CGPI. Kinerja keuangan diukur dengan

ROA, ROE dan Tobin’s Q. Regresi menunjukkan tidak ada pengeruh

signifikan antara variabel independen GCG terhadap kinerja keuangan

yang diukur dengan ROA dan Tobin’s Q, sedangkan jika diukur dengan

ROE memiliki pengaruh signifikan.

Tabel 2.2

Ringkasan penelitian terdahulu

No.

Nama penulis /

Judul Skripsi,

jurnal / Tahun

Variabel

Penelitian

Metode

Penelitian Hasil Analisis

Perbedaan

dengan Penulis

1. Din i Ratnasari /

Pengaruh

Penerapan Peran

Internal Auditor

dan Dewan

Pengawas

Syariah dalam

Mewujudk an

Good Corporate

Governance

(GCG) terhadap

Kualitas

Pelaporan

Keuangan Bank

Syariah (Studi

Empiris Pada

Bank Umum

Syariah di

Jakarta). Skripsi

Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN

Jakarta / 2011

Good

Corporate

Governan-

ce, Internal

Auditor,

Dewan

Pengawas

Syariah

(DPS)

Metode

analisis

yang

digunakan

adalah

analisis

jalur (path

Analysis)

variabel internal auditor

dan DPS berpengaruh

signifikan positif

terhadap GCG dan

variabel GCG

berpengaruh signifikan

positif terhadap kualitas

pelaporan keuangan

bank syariah, sedangkan

variabel internal auditor

dan DPS t idak

berpengaruh signifikan

terhadap kualitas

pelaporan keuangan

bank syariah

Penulis meneliti

tentang

pengaruh GCG

terhadap kinerja

keuangan

perbankan

syariah. Metode

analisis yang

digunakan yaitu

regresi linear

berganda

2. Devi Nurbayani /

Analisis

Pengaruh

Penerapan Good

Corporate

Governance dan

Earning

manageme

nt, dewan

komisaris,

dewan

direksi,

Metode

analisis

yang

digunakan

adalah

regresi

Hasil penelitian

menunjukkan earning

management, dewan

komisaris dan dewan

direksi berpengaruh

signifikan terhadap nilai

Penulis meneliti

tentang

pengaruh GCG

terhadap kinerja

keuangan

perbankan

Page 71: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

54

Earning

Management

terhadap Nilai

Perusahaan.

Skripsi Fakultas

Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah

Jakarta / 2010

komite

audit,

tobin’s q

linear

berganda

perusahaan yang

diproksikan dengan

tobin’s q, sementara

kepemilikan saham dan

komite audit t idak

berpengaruh signifikan

terhadap tingkat nilai

perusahaan.

syariah dengan

memasukkan

Dewan

Pengawas

Syariah sebagai

salah satu

proksi GCG.

Kinerja

keuangan

perbankan di

ukur dengan

menggunakan

ROA.

3. Sit i Nurlaila /

Pengaruh Good

Corporate

Governance dan

Intellectual

Capital terhadap

Kinerja

Perusahaan.

Skripsi Fakultas

Ekonomi Dan

Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah

Jakarta / 2012

Dewan

Direksi,

Dewan

Komisaris

Indepen-

den,

Komite

Audit,

ukuran

perusahaan

,kualitas

audit dan

Intellectu-

al Capital

Metode

analisis

yang

digunakan

adalah

Regresi

linear

berganda

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

dewan direksi dan

pengungkapan

Intellectual Capital

berpengaruh positif

terhadap kinerja

perusahaan dan ukuran

perusahaan berpengaruh

negatif terhadap kinerja

perusahaan. Sementara

dewan komisaris

independen, komite

audit dan kualitas audit

tidak berpengaruh

terhadap kinerja

perusahaan

Penulis meneliti

tentang

pengaruh GCG

terhadap kinerja

keuangan

perbankan

syariah dengan

memasukkan

Dewan

Pengawas

Syariah sebagai

salah satu

proksi GCG.

Metode analisis

yang digunakan

yaitu regresi

linear berganda

4. Gabriel dan

Fidelis/

Pengaruh

Penerapan

Corporate

Governance

terhadap Kinerja

Keuangan

Perusahaan

Hasil Survei The

Indonesian

Institute

Perception

Corporate

Governanc

e

Perception

Index

(CGPI),

Return on

Asset

(ROA),

Return on

Equity

(ROE),

Tobin’s Q

Metode

analisis

yang

digunakan

adalah

Regresi

linear

berganda

Penerapan Corporate

Governance diukur

dengan skor CGPI.

Kinerja keuangan diukur

dengan ROA, ROE dan

Tobin’s Q. Regresi

menunjukkan tidak ada

pengeruh signifikan

antara variabel

independen GCG

terhadap kinerja

keuangan yang diukur

dengan ROA dan

Penulis

menggunakan

objek penelitian

berupa Bank

Umum Syariah

dan Unit Usaha

Syariah yang

ada di

Indonesia

periode 2010-

2013 dan

hanya

menggunakan

Page 72: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

55

Governance

(IICG) periode

2008-2011, Jurnal

Ilmiah Mahasiswa

Universitas

Surabaya/ 2013

Tobin’s Q, sedangkan

jika d iukur dengan ROE

memiliki pengaruh

signifikan

ROA sebagai

ukuran kinerja

perusahaan

5. Widagdo /

Pengaruh Good

Corporate

Governance

terhadap Kinerja

Perusahaan

(Studi Empiris

pada Perusahaan

Non-Financial

yang Terdaftar

di Bursa Efek

Indonesia /

Skripsi Fakultas

Ekonomi

Universitas

Diponegoro

Semarang / 2014

Dewan

Komisaris,

Kepemilik

an

Manajerial

,Komite

Audit,

Earning

Per Share

(EPS)

Metode

analisis

yang

digunakan

adalah

Regresi

linear

berganda

Hasil dari penelit ian in i

menunjukkan bahwa

independensi komite

audit, independensi

dewan komisaris,

kepemilikan manajerial,

jumlah rapat dewan

komisaris, dan jumlah

rapat komite audit t idak

berpengaruh terhadap

kinerja perusahaan. Dari

penelitian ini hanya

ukuran dewan komisaris

yang berpengaruh

positif signifikan

terhadap kinerja

perusahaan

Penulis

menggunakan

objek penelitian

berupa Bank

Umum Syariah

dan Unit Usaha

Syariah yang

ada di

Indonesia

periode 2010-

2013 dan

memasukkan

Dewan

Pengawas

Syariah sebagai

salah satu

proksi GCG

serta

menggunakan

ROA sebagai

ukuran kinerja

perusahaan

Page 73: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

56

L. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.2

Skema Kerangka Pemikiran

Laporan Good Corporate

Governance (GCG)

Dewan

Komisaris

Dewan

Direksi

Komite

Audit

Dewan

Pengawas Syariah

Dewan Komisaris

Independen

Jumlah

Rapat

Jumlah

Anggota

Jumlah

Anggota

Jumlah

Rapat

Persentase Jumlah Anggota

dari keseluruhan komisaris

Statistik Perbankan Syariah

per Desember 2013

11 Bank Umum Syariah 23 Unit Usaha Syariah

Laporan Tahunan

Laporan Keuangan

Tahunan

Return on Asset (ROA)

Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah

Regresi Linear Berganda

Uji Hipotesis

Uji F R2 Uji t

Ha Ditolak Ha Diterima

Penarikan Kesimpulan

BUS & UUS di Indonesia

Page 74: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

57

M. Hipotesis

Ha1 : Aktivitas (rapat) dewan komisaris berpangaruh signifikan terhadap

kinerja keuangan perbankan syariah.

Ha2 : Ukuran jumlah dewan direksi berpengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan perbankan syariah.

Ha3 : Ukuran dewan komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap

kinerja keuangan perbankan syariah.

Ha4 : Ukuran jumlah komite audit berpengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan perbankan syariah.

Ha5 : Aktivitas (rapat) Dewan Pengawas Syariah berpengaruh

signifikanterhadap kinerja keuangan perbankan syariah.

Ha6 : Aktivitas (rapat) Dewan Komisaris, ukuran Dewan Komisaris

Independen, ukuran Dewan Direksi, keberadaan Komite Audit dan

aktivitas (rapat) Dewan Pengawas Syariah secara bersama-sama

(simultan) berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan

syariah.

Page 75: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

58

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang bertujuan

untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau lebih. Penelitian

ini bertujuan untuk menguji pengaruh Good Corporate Governance yang diproksikan

melalui Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Dewan Komisaris Independen, Komite

Audit dan Dewan Pengawas Syariah terhadap kinerja keuangan perbankan syariah.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan

bank dan laporan Good Corporate Governance yang dipublikasikan untuk umum

periode 2010 sampai 2013.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data time

series dan cross section dari tahun 2010 sampai tahun 2013. Data penelitian yang

mencakup data periode 2010 sampai 2013 dipandang cukup mewakili kondisi

perbankan syariah di Indonesia pada saat itu dan indikator-indikator keuangan

perbankan syariah pada periode itu.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah di Indonesia yang terdaftar di Bank Indonesia. Berdasarkan statistik

perbankan syariah yang dipublikasikan Bank Indonesia per-Desember 2013 jumlah

Bank Umum Syariah ada 11 bank dan Unit Usaha Syariah ada 23 bank. sehingga

Page 76: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

59

total keseluruhan adalah 34 bank yang merupakan besarnya populasi dalam penelitian

ini. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah dan

Unit Usaha Syariah yang memiliki kriteria tertentu.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode purposive sampling. purposive sampling adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Tujuannya adalah untuk

mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

Adapun kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan merupakan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

berdasarkan statistik perbankan syariah yang dipublikasikan Bank

Indonesia per-Desember 2013.

2. Mempublikasikan laporan keuangan dan laporan Good Corporate

Governance selama periode 2010-2013.

3. Data tersedia lengkap (data mengenai Corporate Governance perusahaan

maupun data untuk kinerja keuangan perbankan syariah)

C. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung melalui media perantara yang dicatat oleh pihak lain. Data sekunder

umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam data

Page 77: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

60

dokumenter yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. 1 Peneliti

memperoleh data-data penelitian yang bersumber dari:

1. Penelitian pustaka (library research)

Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang

sedang diteliti melalui buku, artikel, jurnal, laporan penelitian, tesis,

internet dan perangkat lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Penelitian lapangan (field research)

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan

dari laporan keuangan dan laporan Good Corporate Governanace dari

masing-masing Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah selama

periode tahun 2010-2013 yang bisa dilihat dari situs masing-masing

perusahaan sampel.

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah penjelasan dari variabel-variabel yang digunakan

dalam penelitian ini menunjukkan cara pengukuran dari masing-masing variabel

tersebut. Pengertian dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini

dapat dijabarkan sebagai berikut:

1 Nur Indriantoro dan Babang Suporno, “Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan

Manajemen”, (Yogyakarta: Edisi pertama, Lembaga Penerbit BPFE, 2002), h. 147.

Page 78: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

61

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat,

baik secara positif maupun secara negatif. Variabel bebas dalam penelitian ini

berupa:

a. Aktifitas Dewan Komisaris

Aktifitas dewan komisaris merupakan jumlah rapat dewan

komisaris perusahaan.2 Dewan komisaris sebagai puncak dari sistem

pengelolaan internal perusahaan, memiliki peranan terhadap aktivitas

pengawasan yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas laba dengan

membatasi tingkat manajemen laba melalui fungsi monitoring atas

pelaporan keuangan. Rapat Dewan Komisaris merupakan media

komunikasi dan koordinasi antar anggota dewan komisaris dalam

menjalankan tugasnya sebagai pengawas manajemen. Dalam rapat tersebut

akan dibahas masalah mengenai arah dan strategi perusahaan, evaluasi

kebijakan yang telah diambil atau dilakukan oleh manajemen, dan mengatasi

masalah benturan kepentingan. Semakin sering dewan komisaris

mengadakan rapat, diharapkan pengawasan yang dilakukan oleh dewan

komisaris semakin baik dan semakin membantu dewan direksi dalam

pengambilan keputusan secara tepat. Dengan demikian, kinerja

perusahaan pun semakin meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh Devi

2 Beiner, S., dkk, “ Is Board Size an Independent Corporate Governance Mechanism?”.

http://www.wwz.unibas.ch/cofi/publications/papers/2003.

Page 79: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

62

(2010) dan Widagdo (2014) menyimpulkan bahwa Dewan Komisaris

berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Dewan komisaris diukur

dengan menggunakan indikator jumlah rapat dewan komisaris suatu

perusahaan dalam satu tahun.

b. Dewan Direksi

Direksi sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggungjawab

secara kolegial dalam mengelola perusahaan. Board size atau ukuran

dewan direksi adalah jumlah dewan direksi dalam perusahaan, semakin

banyak dewan dalam perusahaan akan memberikan suatu bentuk

pengawasan terhadap kinerja perusahaan yang semakin lebih baik,

dengan kinerja perusahaan yang baik dan terkontrol, maka akan

menghasilkan profitabilitas yang baik dan nantinya akan dapat

meningkatkan harga saham perusahaan dan kinerja perusahaan pun juga

akan ikut meningkat.3

Penelitian yang dilakukan oleh Suranta dan Machfoedz (2003)

merupakan penelitian yang menguji pengaruh ukuran dewan direksi

terhadap kinerja perusahaan, dimana pada penelitian ini disimpullkan

bahwa ukuran dewan direksi menunjukkan pengaruh positif terhadap

kinerja perusahaan. Jumlah anggota direksi disesuaikan dengan

kompleksitas perusahaan dengan tetap memperhatikan efektifitas dalam

3 Dwi Novi Kusumawati dan Bambang Riyanto LS.” Corporate Governance dan Kinerja:

Analisis Compliance Reporting dan Struktur Dewan terhadap Kinerja”, (Simposium Nasional

Akuntansi (SNA) VIII Solo. 2005).

Page 80: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

63

pengambilan keputusan secara efektif, tepat dan cepat serta bertindak

independen. Dewan direksi diukur dengan jumlah anggota dewan direksi

dalam suatu perusahaan.

c. Dewan Komisaris Independen

Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak

terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan

pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau

hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk

bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan

perusahaan.

Proporsi dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan atau

komisaris independen juga mempengaruhi kinerja perusahaan yang

bertindak sebagai penengah dalam perselisihan yang terjadi diantara para

manajer internal dan mengawasi kebijakan manajemen serta memberikan

nasihat kepada manajemen. Komisaris independen merupakan posisi

terbaik untuk melaksanakan fungsi monitoring agar tercipta perusahaan

yang Good Corporate Governance. Semakin tinggi perwakilan dari

outsider director (komisaris independen), maka semakin tinggi

independensi dan efektivitas corporate board sehingga dapat

meningkatkan kinerja perusahaan.4

4 Nuswandari Cahyani, “Pengaruh Corporate Governance Perception Index terhadap Kinerja

Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur”, Vol. 16. No. 2, September, 2009, hal: 70-84.

Page 81: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

64

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh Siallagan dan

Machfoedz (2006) dan Rafriny Amyulianty (2012) menyatakan bahwa

proporsi komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap kinerja

perusahaan. Proporsi dewan komisaris independen diukur dengan

menggunakan indikator persentase anggota dewan komisaris yang berasal

dari luar perusahaan dari seluruh ukuran anggota dewan komisaris

perusahaan.

Komisaris Independen=

jumlah anggota dewan komisaris

dari luar perusahaan

seluruh anggota dewan komisaris perusahaan

d. Komite Audit

Komite audit adalah komite yang bertanggung jawab untuk

mengawasi laporan keuangan, mengawasi audit eksternal, dan mengamati

sistem pengendalian internal (termasuk audit internal) dapat mengurangi

sifat opportunistic manajemen yang melakukan manajemen laba

(earnings management) dengan cara mengawasi laporan keuangan dan

melakukan pengawasan pada audit eksternal. Komite audit memiliki tugas

melakukan pengawasan terhadap pelaporan kinerja manajemen.

Penelitian Dyah Lestari (2011) menunjukan bahwa independensi

komite audit berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Dengan

semakin banyaknya anggota independen dalam komite audit, maka

penilaian komite audit terhadap pelaporan kinerja manajemen akan

semakin objektif dan andal, juga mencegah timbulnya moral hazard dan

Page 82: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

65

menengahi agency problem yang muncul sehingga nantinya principal dan

agent akan memiliki keselarasan tujuan yang berimbas pula pada

meningkatnya kinerja perusahaan Komite audit diukur dengan jumlah

anggota komite audit dalam suatu perusahaan.

e. Dewan Pengawas Syariah

Penerapan Good Corporate Governance pada bank syariah menjadi

sangat penting. Ini dikarenakan bank syariah memiliki perbedaan yang

mendasar dengan bank konvensional, salah satunya adalah penerapan

shariah compliance. Penerapan shariah compliance inilah yang menjadi

pilar penting keberlangsungan entitas bank syariah. Salah satu turunan

dari penerapan shariah compliance ini adalah adanya Dewan Pengawas

Syariah (DPS).

Penerapan Good Corporate Governance di bank syariah tidak saja

meningkatkan kepercayaan publik kepada bank syariah, tetapi juga

merupakan bagian dari upaya meningkatkan kepercayaan masyarakat

kepada perbankan syariah. Dalam perbankan syariah, kedudukan Dewan

Pengawas Syariah sejajar dengan Dewan Komisaris. Dewan Pengawas

syariah diukur dengan jumlah rapat anggota Dewan Pengawas Syariah

dalam suatu perusahaan selama satu tahun.

Page 83: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

66

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi perhatian utama

peneliti. Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau

dipengaruhi variabel independen.5 Variabel terikat dalam penelitian ini berupa:

a. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan merefleksikan kinerja fundamental perusahaan.

Dalam hubungannya dengan kinerja, laporan keuangan sering dijadikan

dasar untuk penilaian kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan

dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Return on Asset (ROA).

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam

memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA,

semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan

tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi

penggunaan aset.6

Menurut Lestari dan Sugiharto, ROA adalah rasio yang digunakan

untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan

aktiva. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik

produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini

selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor.

Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut

5 Nur Indriantoro dan Babang Suporno, “Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan

Manajemen,” (Yogyakarta: Edisi pertama, Lembaga Penerbit BPFE, 2002), h. 63 6 Lukman Dendawijaya, “Manajemen Perbankan”, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), h. 120.

Page 84: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

67

makin diminati investor, karena tingkat pengembalian akan semakin

besar.7

Return On Assets (ROA) = Laba Setelah pajak

Total Aktiva x 100%

E. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adala analisis regresi data

panel. Data panel merupakan gabungan dari data cross section dan deret waktu (time

series) yakni sejumlah variabel diobservasi atas sejumlah kategori dan dikumpulkan

dalam suatu jangka waktu tertentu.8

Uji regresi panel ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel

independen Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Dewan Komisaris Independen,

Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah terhadap variabel dependen kinerja

keuangan perbankan syariah yang diukur dengan Return On Asset (ROA)..Untuk

membantu penelitian, peneliti akan menggunakan software Microsoft Excel 2007 dan

pengolah data statistik Eviews 7.0.

Penggunaan data panel dalam sebuah observasi mempunyai beberapa

keuntungan yang diperoleh. Pertama, data panel merupakan gabungan dua data time

series dan cross section mampu menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan

7 Maharani Ika Lestari dan Toto Sugiharto, “Kinerja Bank Devisa dan Bank Non Devisa dan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,” Proceeding PESAT (Psiko logi, Ekonomi, Sastra, Arsitek &

Sip il). 21-22 Agustus, Vol.2. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2007, h.196. 8 Dedi Rosadi, “ Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews”, Ed isi

Pertama (Yogyakarta:C.V ANDI OFFSET ANDI, 2012), h.271.

Page 85: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

68

menghasilkan degree of random yang lebih besar. Kedua, menggabungkan informasi

dari data time series dan cross section dapat mengatasi masalah yang timbul ketika

ada masalah penghilangan variabel (omitted-variabel).9

Adapun variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari Good Corporate

Governance yang diproksikan melalui Dewan Direksi, Dewan Komisaris, Dewan

Komisaris Independen, Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah. Sedangkan

variabel dependennya adalah kinerja keuangan yang diproksikan melalui Return on

Asset (ROA). Untuk menguji hipotesis dari variabel-variabel tersebut, maka

persamaan regresi pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

logY = a + b1logDK + b2logDD + b3logDKI + b4logKA + b5logDPS + e

Dimana:

Y = ROA (Return On Assets)

a = Konstanta

DK = Dewan Komisaris

DD = Dewan Direksi

DKI = Dewan Komisaris Independen

KA = Komite Audit

DPS = Dewan Pengawas Syariah

b1,...,b4 = Koefisien regresi

e = error term

9 Agus Widarjono, “Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya: Disertai Panduan Eviews”,

Ed isi Keempat (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013), h. 353.

Page 86: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

69

1. Estimasi Model Data Panel

Metode estimasi model regresi dengan menggunakan data panel dapat

dilakukan melalui tiga pendekatan anatara lain:10

a. Metode Common Effect atau Pooled Least Square (PLS)

Pooled Least Square model merupakan metode estimasi model

regresi data panel yang paling sederhana dengan asumsi intercept dan

koefisien slope yang konstan antar waktu dan cross section (common

effect). Dalam pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi individu

maupun waktu. Diasumsikan bahwa perilaku data antar perusahaan sama

dalam berbagai kurun waktu.

Dalam pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi individu

maupun waktu sehingga perilaku data antar perusahaan diasumsikan sama

dalam berbagai kurun waktu. Pada dasarnya model common effect sama

seperti OLS dengan meminimumkan jumlah kuadrat, tetapi data yang

digunakan bukan data time series atau data cross section saja melainkan

data panel yang diterapkan dalam bentuk pooled. Bentuk untuk model

ordinary least square adalah:

untuk i = 1,2,……,n dan t=1,2,….,t

10

Agus Widarjono, h.355.

Yit = β0 + β1X1it + β2X2it + Ɛit

Page 87: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

70

b. Metode Fixed Effect Model (FEM)

Teknik model Fixed Effect adalah teknik mengestimasi data panel

dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya

perbedaan intersep. Pengertian Fixed Effect ini didasarkan adanya

perbedaan intersep antara perusahaan namun intersepnya sama antar

waktu (time in variant). Disamping itu, model ini juga mengasumsikan

bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar perusahaan dan antar waktu.

Salah satu cara paling sederhana untuk mengetahui perbedaan adalah

dengan mengasusmsikan bahwa intersept adalah berbeda antar

perusahaan sedangkan slopenya tetap sama antar perusahaan.

Pendekatan dengan variabel dummy ini dikenal dengan sebutan

fixed Effect Model atau least square dummy (LSDV) atau disebut juga

covariance model. Persamaan pada estimasi dengan menggunakan Fixed

Effect Model dapat ditulis dalam bentuk sebagai berikut:

Dimana: i = 1,2,….,n t =1,2,…..,tD = dummy

c. Metode Random Effect Model (REM)

Random effect model merupakan metode estimasi model regresi

data panel dengan asumsi koefisien slope dan intercept berbeda antar

individu dan antar waktu (random effect). Dimasukannya variabel dummy

di dalam fixed effect model bertujuan untuk mewakili ketidaktahuan

Yit = β0 + β1X1it + β2X2it + β3X3it + β4D1i + β5D2i +…..+ Ɛit

Page 88: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

71

tentang model yang sebenarnya. Namun, ini juga membawa konsekuensi

berkurangnya derajat kebebasan (degree of freedom) yang pada akhirnya

mengurangi efisiensi parameter. Masalah ini bisa diatasi dengan

menggunakan variabel gangguan (error term) yang dikenal dengan

metode Random Effect.. Model ini akan mengestimasi data panel dimana

variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar

individu. Model yang tepat digunakan untuk mengestimasi Random Effect

adalah Generalized Least Square (GLS) sebagai estimatornya, karena

dapat meningkatkan efisiensi dari least square.

Bentuk umum untuk Random Effect adalah:

Dimana :

ui~ N (0, σu2) = komponen cross section error

vt~ N (0, σv2) = komponen time series error

wit~ N (0, σw2) = komponen error kombinasi

Yit= α1 + bjXj it + Ɛit dengan Ɛit = ui + vt + wit

Page 89: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

72

2. Tahap Analisis Data

Untuk memilih model mana yang paling tepat digunakan untuk

pengolahan data panel, maka terdapat beberapa pengujian yang dapat

dilakukan, antara lain sebagai berikut:11

a. Uji Chow

Uji Chow adalah pengujian untuk memilih apakah model digunakan

pooled least square model atau fixed effect model. Dalam pengujian ini

dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut:

H0 = Pooled least Square model (PLS)

H1 = Fixed effeck model (FEM)

Dasar penolakan terhadap hipotesis di atas adalah dengan

membandingkan perhitungan F statistic dengan Ftabel. Perbandingan

dipakai apabila hasil Fhitung lebih besar (>) dari Ftabel, maka H0 ditolak

yang berarti model yang lebih tepat digunakan adalah fixed effexk model.

Begitupun sebaliknya, jika Fhitung lebih kecil (<) dari Ftabel, maka H0

diterima dan model yang lebih tepat digunakan adalah common effect

model.12

Perhitungan F statistic untuk Uji Chow dapat dilakukan dengan

rumus:

11

Agus Widarjono, h. 362. 12

Gujarati, N Damodor dan Dawn C Porter, “ Basic Econometrics”, Fifth Edition (Mc Graw

Hill International edition, Singapore) 2009, h. 278.

F0 = 𝑅𝑅𝑆𝑆 − 𝑈𝑅𝑆𝑆 /(N − 1)

𝑈𝑅𝑆𝑆/(𝑁. 𝑇 − 𝑁− 𝐾)

Page 90: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

73

Dimana:

RRSS = Restricted residual sums of square error dari

model common effect

URSS = Unrestricted residual sums of squares dari model

fixed effect

N = Jumlah individual (cross section)

T = Jumlah series waktu (time series)

k = Jumlah variabel independen dan dependen

Sedangkan Ftabel didapat dari:

b. Uji Hausman

Hausman test adalah pengujian statistik untuk memilih apakah

model fixed effect atau random effect lebih tepat digunakan dalam regresi

data panel. Uji ini dikembangkan oleh Hausman dengan didasarkan pada

ide bahwa LSDV di dalam model fixed effect dan GLS adalah efisien

sedangkan model OLS adalah tidak efisien, di lain pihak alternatifnya

metode OLS efisien dan GLS tidak efisien. Karena itu uji hipotesis

nolnya adalah hasil estimasi keduanya tidak berbeda sehingga uji

Ftabel α : |df (n-1, nt-n-k)|

Page 91: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

74

hausman bisa dilakukan berdasarkan perbedaan estimasi tersebut.

Pengujian dilakukan dengan hipotesis berikut:13

H0 : Random Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Jika chi-squarehitung > chi-squaretabel berarti H0 ditolak, artinya

model yang digunakan adalah fixed effect model. Jika chi-square hitung <

chi square tabel berarti H1 ditolak, artinya model yang digunakan adalah

Random Effect Model.14

3. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (Goodness of fit) yang dinotasikan dengan R2

merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat

menginformasikan baik atau tidaknya model regresi yang terestimasi.

Nilai koefisien determinasi mencerminkan seberapa besar variasi dari

variabel terikat dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebasnya.

Nilai R2 mempunyai interval antara 0 samapai 1 (0 < R2 < 1).

Semakin besar R2 (mendekati 1), semakin baik hasil untuk model regresi

tersebut dan semakin mendekati 0, maka variabel independen secara

keseluruhan tidak dapat menjelaskan varaibel dependen. Koefisien

13

Agus Widarjono, “Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya: Disertai Panduan Eviews”,

Ed isi Keempat (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013), h. 364. 14

Gujarati, N Damodor dan Dawn C Porter, “ Basic Econometrics”, Fifth Edit ion (Mc Graw

Hill International edition, Singapore) 2009, h. 605.

Page 92: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

75

determinasi (R2) memiliki kesalahan, yaitu bias terhadap jumlah varaibel

bebas yang dimasukkan dalam model regresi dimana setiap penambahan

satu variabel bebas dan jumlah pengamatan dalam model akan

meningkatkan nilai R2 meskipun variabel yang dimasukkan tersebut tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel tergantungnya.

Untuk mengurangi kesalahan kelemahan tersebut maka digunakan

koefisien determinasi yang telah disesuaikan, adjusted R2. Koefisien

determinasi yang telah disesuaikan berarti bahwa koefisien tersebut telah

dikoreksi dengan memasukan jumlah variabel dan ukuran sampel yang

digunakan. Dengan mengunakan koefisien determinasi yang disesuaikan

maka nilai koefisien determinasi yang disesuaikan itu dapat naik atau

turun oleh adanya penambahan variabel baru dalam model. 15

Dalam penelitian ini, penulis memilih menggunakan Adjusted R2

untuk mengukur koefisien determinasi karena nilainya lebih tepat.

semakin tinggi nilai Adjusted R2 menunjukkan bahwa model regresi yang

digunakan semakin baik menjelaskan keadaan yang sebenarnya.

b. Uji F (Uji Simultan)

Uji F dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas

mempengaruhi variabel terikat secara bersama-sama (simultan).

15

Gujarat i, N Damodor dan Dawn C Porter, “ Basic Econometrics”, Fifth Edit ion (Mc Graw

Hill International edition, Singapore) 2009, h. 76.

Page 93: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

76

Untuk menentukan nilai Ftabel, tingkat signifikansi yang digunakan

adalah 5% dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df = (n-k) dan

(k-1) dimana n adalah jumlah observasi, k adalah variabel termasuk

intersep dengan kriteria uji yang digunakan adalah:

Jika Fhitung > Ftabel (α ; n-k ; k-1), maka H0 ditolak

Jika Fhitung < Ftabel (α ; n-k; k-1), maka H0 diterima

c. Uji t (Uji Parsial)

Uji t digunakan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel

bebas secara individual terhadap variabel terikat, dengan asumsi variabel

bebas yang lain konstan. Tanda positif (+) dan negatif (-) menunjukkan

arah hubungan yang terjadi, apakah perubahan variabel terikat searah

(positif) dengan perubahan variabel bebas atau berlawanan arah (negatif).

Hipotesis yang digunakan adalah:

Nilai thitung > ttabel maka H0 ditolak atau menerima H1

Nilai thitung < ttabel maka H0 diterima atau menolak H1

Jika menolak H0 dan menerima H1 berarti secara statistik variabel

independen signifikan mempengaruhi variabel dependen. Namun, jika

menerima H0 dan menolak H1 berarti secara statistik variabel independen

tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.16

16

Agus Widarjono, “Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya: Disertai Panduan Eviews”,

Ed isi Keempat (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013).

Page 94: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

77

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

Pupolasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

perbankan syariah yaitu Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

berdasarkan statistik perbankan syariah yang dipublikasikan Bank Indonesia

per-Desember 2013 yaitu terdiri dari Bank Umum Syariah ada 11 bank dan

Unit Usaha Syariah ada 23 bank. sehingga total keseluruhan adalah 34 bank

yang merupakan besarnya populasi dalam penelitian ini.

Periode pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu tahun

2010, 2011, 2012 dan 2013. Pemilihan periode pengamatan yang dimulai dari

tahun 2010 didasari oleh penerapan Good Corporate Governance pada

perbankan syariah yang baru dihimbau oleh Bank Indonesia dengan

dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/33/PBI/2009 tentang

Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah, sehingga pelaporan Good Corporate Governance pada Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah mulai intensif dipublikasikan pada

tahun 2010.

Berdasarkan statistik perbankan syariah yang publikasi Bank Indonesia

per-Desember 2013 dapat dilihat bahwa perkembangan Return On Asset (ROA)

Page 95: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

78

Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dari tahun ketahun cenderung

mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik 4.1 Perkembangan Return On Asset (ROA) Perbankan Syariah

Sumber: Statistik Perbankan Syariah Publikasi Bank Indonesia 2013

Dari grafik 4.1 diatas dapat dideskripsikan bahwa nilai Return On Asset

(ROA) perbankan syariah yang meliputi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah dari tahun 2008 sampai tahun 2013 konsisten mengalami kenaikan,

yang berarti bahwa kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia

mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Sementara untuk standar pelaksanaan Good Corporate Governance pada

Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah mengacu pada Surat Edaran Bank

Indonesia No. 12/13/DPbS Tanggal 30 April 2010.

2. Deskripsi Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel dalam penelitian

dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. purposive

sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan

2008 2009 2010 2011 2012 2013

1,42% 1,48% 1,67% 1,79%2,14% 2,14%

Tahun

ROA

Page 96: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

79

kriteria yang ditentukan. Sampel yang dipilih oleh peneliti adalah perusahaan

perbankan syariah baik itu Bank Umum Syariah maupun Unit Usaha Syariah

yang menyajikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu data

mengenai pelaporan Good Corporate Governance dan data mengenai laporan

keuangan perusahaan.

Pertimbangan dalam pemilihan sampel pada umumnya disesuaikan

dengan tujuan atau masalah penelitian. Adapun kriteria yang digunakan dalam

pemilihan sampel adalah sebagai berikut:

4. Perusahaan merupakan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah berdasarkan statistik perbankan syariah yang

dipublikasikan Bank Indonesia per-Desember 2013.

5. Menerbitkan serta mempublikasikan laporan keuangan dan laporan

Good Corporate Governance selama periode 2010-2013.

6. Data tersedia lengkap (data mengenai Corporate Governance

perusahaan maupun data untuk kinerja keuangan perbankan

syariah).

Tabel di bawah ini menyajikan proses seleksi sampel berdasarkan kriteria

yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. Berdasarkan tabel 4.1 dapat

diketahui bahwa statistik perbankan syariah yang dipublikasikan Bank

Indonesia per-Desember 2013 terlihat bahwa jumlah Bank Umum Syariah ada

11 bank dan Unit Usaha Syariah ada 23 bank. sehingga total keseluruhan adalah

34 bank. Namun, berdasarkan hasil seleksi sampel diperoleh sampel sebanyak

Page 97: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

80

30 bank, yaitu 10 Bank Umum Syariah dan 20 Unit Usaha Syariah. Periode

pengamatan yang diambil oleh peneliti adalah selama 4 (empat) tahun, yaitu

tahun 2010, 2011, 2012 dan 2013. Jadi, total sampel yang diteliti sebanyak 120

data laporan tahunan dan laporan Good Corporate Governance Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Berikut tabel yang menyajikan proses seleksi sampel berdasarkan kriteria

yang telah ditetapkan dalam penelitian

Tabel 4.1 Proses Seleksi Sampel

No. Kriteria Melanggar

Kriteria

Jumlah

Sampel Total

Sampel BUS UUS

1. Perusahaan merupakan Bank

Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah berdasarkan

statistik perbankan syariah

yang dipublikasikan Bank

Indonesia per-Desember 2013

11 23 34

2 Menerbitkan serta

mempublikasikan laporan

keuangan dan laporan Good

Corporate Governance selama

periode 2010-2013

11 23 34

3 Data tersedia lengkap (data

mengenai Corporate

Governance perusahaan

maupun data untuk kinerja

keuangan perbankan syariah).

4 10 20 30

Page 98: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

81

Jumlah sampel yang memenuhi

kriteria 30

Tahun Pengamatan 4

Jumlah Total Sampel 120

Sumber: Data Sekunder Diolah.

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskripsi

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,

range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi). Statistik deskriptif

mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah

dipahami. Statistik deskriptif digunakan untuk mengembangkan profil perusahaan

yang menjadi sampel. Pada penelitian ini statistik deskriptif akan menggambarkan

deskripsi dari masing-masing variabel.

Tabel 4.2 menggambarkan statistik deskripsi seluruh variabel dalam

penelitian ini yang meliputi minimum, maksmum, mean (rata-rata) dan standar

deviasi. Nilai minimum menggambarkan nilai paling kecil yang diperoleh dari

hasil pengolahan dan analisis data yang telah dila kukan terhadap bank sampel.

Nilai maksimum menggambarkan nilai paling besar yang diperoleh dari hasil

pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan. Sedangkan mean (rata-rata)

menunjukkan nilai rata-rata dari masing-masing variabel.

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Dewan

Komisaris, Dewan Direksi, Dewan Komisaris Independen, Komite Audit,

Page 99: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

82

Dewan Pengawas Syariah dan Return On Asset (ROA). Variabel-variabel

tersebut akan diuji secara statistik dekriptif seperti yang terlihat dalam tabel 4.2

dibawah ini:

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif

Date: 06/08/15 Time: 07:43

Sample: 2010 2013

ROA DK DD DKI KA DPS

Mean 2.61316

7 18.0000

0 5.22500

0 66.0712

5 3.60833

3 14.2083

3

Median 2.56000

0 13.5000

0 4.00000

0 66.6700

0 3.00000

0 13.0000

0

Maximum 6.93000

0 58.0000

0 11.0000

0 100.000

0 6.00000

0 36.0000

0

Minimum 0.00000

0 4.00000

0 3.00000

0 33.3300

0 2.00000

0 4.00000

0

Std. Dev. 1.39249

7 12.5061

3 2.23216

6 17.8343

7 0.91022

1 4.72414

8

Skewness 0.65145

4 1.22043

8 1.28636

9 0.74395

8 0.91819

7 1.72083

4

Kurtosis 3.18703

5 3.92753

0 3.58290

7 2.80849

2 3.20957

1 8.43781

1

Jarque-Bera 8.66276

6 34.0909

2 34.7937

8 11.2528

4 17.0813

3 207.074

3

Probability 0.01314

9 0.00000

0 0.00000

0 0.00360

1 0.00019

5 0.00000

0

Sum 313.580

0 2160.00

0 627.000

0 7928.55

0 433.000

0 1705.00

0

Sum Sq. Dev. 230.746

8 18612.0

0 592.925

0 37849.6

9 98.5916

7 2655.79

2

Observations 120 120 120 120 120 120

Sumber: Data sekunder diolah (output Eviews 7.0)

Page 100: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

83

a. Variabel Independen

1) Dewan Komisaris

Dewan Komisaris diukur dengan indikator jumlah rapat

Dewan Komisaris selama satu tahun. Hasil uji statistik pada tabel

4.2 menunjukkan bahwa rapat Dewan Komisaris minimum

sebanyak 4 kali dan rapat Dewan Komisaris maksimum sebanyak

58 kali dengan rata-rata rapat Dewan Komisaris sebanyak 18 kali,

sementara standar deviasi Dewan Komisaris sebesar 12,5061.

Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/33/PBI/2009 tentang

Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah pasal 14 ayat (1) menyebutkan

bahwa rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan paling kurang

1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan. Jadi selama setahun Dewan

Komisaris wajib melaksanakan rapat sebanyak 6 kali. Nilai

minimum rapat Dewan Komisaris adalah 4 kali, menandakan bahwa

masih ada perbankan syariah yang belum menerapkan batas wajib

jumlah rapat Dewan Komisaris selama satu tahun. Namun secara

keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa rapat yang dilakukan Dewan

Komisaris sudah sesuai dengan regulasi yang ada. Hal ini dapat

dilihat dari nilai rata-rata rapat Dewan Komisaris sebanyak 18 kali

dalam satu tahun.

Page 101: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

84

2) Dewan Direksi

Dewan Direksi diukur dengan indikator jumlah Dewan

Direksi dalam suatu perusahaan perbankan syariah. Hasil uji

statistik pada tabel 4.2, menunjukkan bahwa jumlah Dewan Direksi

minimum sebanyak 3 orang dan jumlah Dewan Direksi maksimum

sebanyak 11 orang dengan rata-rata jumlah Dewan Direksi adalah

5,225 orang. Sementara standar deviasi jumlah Dewan Direksi

adalah 2,232.

Berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas pasal 92 ayat (4) menyebutkan bahwa perseroan

yang bergerak dibidang menghimpun dan/atau mengelola dana

masyarakat wajib mempunyai paling sedikit 2 (dua) orang anggota

Direksi. Nilai minimum dan mean (rata-rata) jumlah Dewan Direksi

diatas 2 orang, yang berarti bahwa jumlah Dewan Direksi dalam

perbankan syariah sudah sesuai dengan regulasi yang ada.

3) Dewan Komisaris Independen

Hasil uji statistik pada tabel 4.2, menunjukkan bahwa proporsi

Dewan Komisaris Independen minimum sebanyak 33,33% dan

proporsi Dewan Komisaris Independen maksimum sebanyak 1,0000

atau 100% dengan rata-rata proporsi Dewan Komisaris Independen

adalah 66,07125%. Sementara standar deviasi Dewan Komisaris

Independen adalah 17,83437.

Page 102: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

85

4) Komite Audit

Hasil uji statistik pada tabel 4.2, menunjukkan bahwa jumlah

Komite Audit minimum sebanyak 2 orang dan jumlah Komite

Audit maksimum sebanyak 6 orang dengan rata-rata jumlah Komite

Audit adalah 3,6083. Sementara standar deviasi Komite Audit

adalah 0,910221.

5) Dewan Pengawas Syariah

Hasil uji statistik pada tabel 4.2, menunjukkan bahwa rapat

Dewan Pengawas Syariah minimum sebanyak 4 kali dan rapat

Dewan Pengawas Syariah maksimum sebanyak 36 kali dengan rata-

rata rapat Dewan Pengawas Syariah adalah 14,20833 kali.

Sementara standar deviasi rapat Dewan Pengawas Syariah adalah

4,724.

Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/33/PBI/2009 tentang

Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah pasal 49 ayat (1) menyebutkan

bahwa rapat Dewan Pengawas Syariah wajib diselenggarakan

paling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan. Artinya Dewan

Pengawas Syariah wajib melaksanakan rapat minimal 12 kali dalam

satu tahun. Nilai minimum rapat Dewan Pengawas Syariah adalah 4

kali, menandakan bahwa masih ada perbankan syariah yang belum

menerapkan batas wajib jumlah rapat Dewan Pengawas Syariah

Page 103: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

86

selama satu tahun. Namun secara keseluruhan, dapat disimpulkan

bahwa rapat yang dilakukan Dewan Pengawas Syariah sudah sesuai

dengan regulasi yang ada. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata

rapat Dewan Pengawas Syariah sebanyak 14,25 kali dalam satu

tahun.

b. Variabel Dependen

1) Return on Asset (ROA)

Hasil uji statistik pada tabel 4.2, menunjukkan bahwa Return

on Asset (ROA) minimum sebesar 0 % dan Return on Asset (ROA)

maksimum sebesar 6,93 % dengan rata-rata Return on Asset (ROA)

2,613167%. Sementara standar deviasi Return on Asset (ROA)

adalah 1,392497

C. Uji Pemilihan Model Regresi Panel

1. Uji Chow

Menurut Widarjono uji Chow ialah pengujian untuk menentukan model

fixed effect atau common effect yang lebih tepat digunakan dalam mengestimasi

data panel. Hipotesis dalam uji chow adalah penelitian ini adalah:

H0 : Common Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Dasar penolakan terhadap hipotesis diatas adalah dengan membandingkan

perhitungan F-statistik dengan Ftabel. Perbandingan dipakai apabila hasil Fhitung

lebih besar (>) dari Ftabel, maka H0 ditolak yang berarti model yang lebih tepat

Page 104: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

87

digunakan adalah fixed effect model. Begitupun sebaliknya, jika Fhitung lebih

kecil (<) dari Ftabel, maka H0 diterima dan model yang digunakan adalah

common effect model1. Berikut adalah hasil uji Chow yang dilakukan dalam

penelitian ini..

Tabel 4.3

Hasil Uji Metode Common Effect

Dependent Variable: LOGROA Method: Panel Least Squares Date: 06/08/15 Time: 08:53 Sample: 2010 2013 Periods included: 4 Cross-sections included: 30 Total panel (unbalanced) observations: 119

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOGDK -0.280877 0.081530 -3.445085 0.0008

LOGDD -0.251678 0.185018 -1.360285 0.1764

LOGDKI 0.031102 0.217010 0.143321 0.8863

LOGKA 0.359549 0.274804 1.308385 0.1934

LOGDPS -0.487367 0.168611 -2.890486 0.0046

C 2.646289 1.146009 2.309135 0.0228

R-squared 0.177627 Mean dependent var 0.809456

Adjusted R-squared 0.141239 S.D. dependent var 0.617329

S.E. of regression 0.572075 Akaike info criterion 1.770011

Sum squared resid 36.98146 Schwarz criterion 1.910134

Log likelihood -99.31563 Hannan-Quinn criter. 1.826910

F-statistic 4.881461 Durbin-Watson stat 0.597626

Prob(F-statistic) 0.000442

Sumber: Data sekunder diolah (output Eviews 7.0)

1 Gujarat i, N Damodor dan Dawn C Porter, “ Basic Econometrics”, Fifth Edit ion (Mc

Graw Hill International edition, Singapore) 2009, h. 257.

Page 105: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

88

Tabel 4.4

Hasil Uji Metode Fixed Effect

Dependent Variable: LOGROA Method: Panel Least Squares Date: 06/08/15 Time: 08:54 Sample: 2010 2013 Periods included: 4 Cross-sections included: 30 Total panel (unbalanced) observations: 119

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOGDK -0.133580 0.098737 -1.352886 0.1797

LOGDD 0.372537 0.249641 1.492290 0.1394

LOGDKI -0.061570 0.187990 -0.327515 0.7441

LOGKA 0.538309 0.242946 2.215750 0.0294

LOGDPS -0.126936 0.129276 -0.981897 0.3290

C 0.488634 0.981494 0.497848 0.6199

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.821737 Mean dependent var 0.809456

Adjusted R-squared 0.749582 S.D. dependent var 0.617329

S.E. of regression 0.308922 Akaike info criterion 0.728474

Sum squared resid 8.016363 Schwarz criterion 1.545863

Log likelihood -8.344187 Hannan-Quinn criter. 1.060390

F-statistic 11.38862 Durbin-Watson stat 2.369964

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Data sekunder diolah (output Eviews 7.0)

Page 106: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

89

Tabel 4.5

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 10.465954 (29,84) 0.0000

Cross-section Chi-square 181.942877 29 0.0000

Sumber: Data sekunder diolah (output Eviews 7.0)

Hasil output diatas menunjukkan nilai Prob = 0.0000 untuk Cross section

F, yang berarti nilainya kurang dari 0.05. Sehingga dapat disimpulkan model

fixed effect lebih tepat digunakan daripada model common effect.

2. Uji Hausman

Selanjutnya dilakukan uji Hausman untuk membandingkan model mana

yang terbaik antara model fixed effect dan random effect. Dalam melakukan uji

Hausman, dibuat pula hipotesis sebagai berikut:

H0: Menggunakan model random effect

H1: Menggunakan model fixed effect

Berikut ini adalah hasil uji signifikansi dengan metode fixed effect dan

random effect:

Page 107: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

90

Tabel 4.6

Hasil Uji Metode Fixed Effect

Dependent Variable: LOGROA Method: Panel Least Squares Date: 06/08/15 Time: 08:54 Sample: 2010 2013 Periods included: 4 Cross-sections included: 30 Total panel (unbalanced) observations: 119

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOGDK -0.133580 0.098737 -1.352886 0.1797

LOGDD 0.372537 0.249641 1.492290 0.1394

LOGDKI -0.061570 0.187990 -0.327515 0.7441

LOGKA 0.538309 0.242946 2.215750 0.0294

LOGDPS -0.126936 0.129276 -0.981897 0.3290

C 0.488634 0.981494 0.497848 0.6199

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.821737 Mean dependent var 0.809456

Adjusted R-squared 0.749582 S.D. dependent var 0.617329

S.E. of regression 0.308922 Akaike info criterion 0.728474

Sum squared resid 8.016363 Schwarz criterion 1.545863

Log likelihood -8.344187 Hannan-Quinn criter. 1.060390

F-statistic 11.38862 Durbin-Watson stat 2.369964

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Data sekunder diolah (output Eviews 7.0)

Page 108: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

91

Tabel 4.7

Hasil Uji Metode Random Effect

Dependent Variable: LOGROA Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 06/08/15 Time: 08:55 Sample: 2010 2013 Periods included: 4 Cross-sections included: 30 Total panel (unbalanced) observations: 119 Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOGDK -0.168075 0.082801 -2.029858 0.0447

LOGDD 0.085564 0.188007 0.455112 0.6499

LOGDKI 0.017923 0.173458 0.103329 0.9179

LOGKA 0.378365 0.220162 1.718579 0.0884

LOGDPS -0.217581 0.121950 -1.984180 0.0471

C 1.139766 0.915798 1.244561 0.2159

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 0.503527 0.7265

Idiosyncratic random 0.308922 0.2735

Weighted Statistics

R-squared 0.97719 Mean dependent var 0.238072

Adjusted R-squared 0.57795 S.D. dependent var 0.321398

S.E. of regression 0.312052 Sum squared resid 11.00351

F-statistic 2.447636 Durbin-Watson stat 1.756067

Prob(F-statistic) 0.038051

Unweighted Statistics

R-squared 0.103882 Mean dependent var 0.809456

Sum squared resid 40.29774 Durbin-Watson stat 0.479503

Sumber: Data sekunder diolah (output Eviews 7.0)

Pedoman yang digunakan dalam pengambilan kesimpulan uji Hausman

adalah sebagai berikut:

Page 109: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

92

1. Jika nilai probability Chi Square ≥ 0.05 artinya H0 diterima, yang berarti

model yang paling tepat digunakan adalah model random effect.

2. Jika nilai probability Chi Square < 0.05 artinya H0 ditolak, yang berarti

model yang paling tepat digunakan adalah model fixed effect.

Tabel 4.8 Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 7.481840 5 0.1872

Sumber: Data sekunder diolah (output Eviews 7.0)

Hasil output diatas menunjukkan nilai Prob= 0.1872 untuk Cross section

random, yang berarti nilainya lebih besar dari 0.05. Sehingga dapat

disimpulkan model random effect lebih tepat digunakan daripada model

fixed effect,

D. Hasil Uji Hipotesis

1. Uji Model Regresi Data Panel Terpilih

Berdasarkan uji yang dilakukan yaitu uji Chow dan uji Hausman, model

estimasi data yang terpilih adalah model Random Effect. Maka selanjutnya

dilakukan uji signifikansi dari model yang terpilih.

Page 110: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

93

Tabel 4.9

Hasil Terpilih Uji Metode Random Effect

Dependent Variable: LOGROA Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 06/08/15 Time: 08:55 Sample: 2010 2013 Periods included: 4 Cross-sections included: 30 Total panel (unbalanced) observations: 119 Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOGDK -0.168075 0.082801 -2.029858 0.0447

LOGDD 0.085564 0.188007 0.455112 0.6499

LOGDKI 0.017923 0.173458 0.103329 0.9179

LOGKA 0.378365 0.220162 1.718579 0.0884

LOGDPS -0.217581 0.121950 -1.984180 0.0471

C 1.139766 0.915798 1.244561 0.2159

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 0.503527 0.7265

Idiosyncratic random 0.308922 0.2735

Weighted Statistics

R-squared 0.97719 Mean dependent var 0.238072

Adjusted R-squared 0.57795 S.D. dependent var 0.321398

S.E. of regression 0.312052 Sum squared resid 11.00351

F-statistic 2.447636 Durbin-Watson stat 1.756067

Prob(F-statistic) 0.038051

Sumber: Data sekunder diolah (output Eviews 7.0)

a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dapat menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai Koefisien

Page 111: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

94

determinasi yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen. Penelitian ini menggunakan Koefisien determinasi dengan

menggunakan nilai adjusted R-square untuk mengevaluasi model regresi.

Nilai adjusted R-square dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel di

bawah ini.

Tabel 4.10 Koefisien Determinasi (R2)

R-squared 0.97719 Mean dependent var 0.238072

Adjusted R-squared 0.57795 S.D. dependent var 0.321398

S.E. of regression 0.312052 Sum squared resid 11.00351

F-statistic 2.447636 Durbin-Watson stat 1.756067

Prob(F-statistic) 0.038051

Sumber: Data sekunder diolah (output Eviews 7.0)

Dari tampilan tabel dapat dilihat bahwa besarnya adjusted R-square

adalah 0,57795 atau 57,79%. Hal ini berarti 57,79% variabel dependen

kinerja keuangan (ROA) dapat dijelaskan secara signifikan oleh variasi

variabel independen. Variabel independen tersebut adalah Dewan

Komisaris, Dewan Direksi, Dewan Komisaris Independen, Komite Audit

dan Dewan Pengawas Syariah. Sedangkan sisanya sebesar 42,21% (100%

– 57,79%) dijelaskan oleh variabel lain diluar model regresi dalam

Page 112: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

95

penelitian ini. Variabel lain tersebut antara lain ukuran perusahaan dan

lama perusahaan (Siregar dan Utama, 2005), kepemilikan institusional

dan kepemilikan manajerial (Danang, 2013).

b. Uji F (Uji Simultan)

Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh secara bersama-sama

(simultan) Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Dewan Komisaris

Independen, Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah terhadap

kinerja keuangan perbankan syariah yang diukur dengan Return On Asset

(ROA). Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung dengan

Ftabel.

Untuk menentukan nilai Ftabel, tingkat signifikansi yang digunakan

adalah 5% dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df = (n-k) dan

(k-1) dimana n adalah jumlah observasi, k adalah variabel termasuk

intersep dengan kriteria uji yang digunakan adalah:

Jika Fhitung > Ftabel (α ; n-k ; k-1), maka H0 ditolak

Jika Fhitung < Ftabel (α ; n-k; k-1), maka H0 diterima

Tabel 4.11

Hasil uji F (Uji Simultan)

R-squared 0.97719 Mean dependent var 0.238072

Adjusted R-squared 0.57795 S.D. dependent var 0.321398

S.E. of regression 0.312052 Sum squared resid 11.00351

F-statistic 2.447636 Durbin-Watson stat 1.756067

Prob(F-statistic) 0.038051

Sumber: Data sekunder diolah (output Eviews 7.0)

Page 113: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

96

Dari tabel diatas, maka didapat Fhitung sebesar 2,447636. Sedangkan

nilai dengan Ftabel dengan df: α, (k-1), (n-k) atau 0.05, (6-1), (120-6)

adalah 2,293911 yang berarti nilai Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan H1

diterima. Hasil menunjukkan bahwa variable independen Dewan

Komisaris, Dewan Direksi, Dewan Komisaris Independen, Komite Audit

dan Dewan Pengawas Syariah secara bersama- sama (simultan)

berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan syariah

yang diukur dengan Return On Asset (ROA)

c. Uji t (Uji Parsial)

Uji t digunakan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel

bebas secara individual terhadap variabel terikat, dengan asumsi variabel

bebas yang lain konstan. Tanda positif (+) dan negatif (-) menunjukkan

arah hubungan yang terjadi, apakah perubahan variabel terikat searah

(positif) dengan perubahan variabel bebas atau berlawanan arah (negatif).

Hipotesis yang digunakan adalah:

Nilai thitung > ttabel maka H0 ditolak atau menerima H1

Nilai thitung < ttabel maka H0 diterima atau menolak H1

Jika menolak H0 dan menerima H1 berarti secara statistik variabel

independen signifikan mempengaruhi variabel dependen. Namun, jika

Page 114: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

97

menerima H0 dan menolak H1 berarti secara statistik variabel independen

tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.2

ttabel = |α ; df= (n-k)|

= 5% ; df = (120- 6)

= 0.05 ; df = 114

= 1,980992

Berikut ini adalah tabel hasil uji t dari masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen:

Tabel 4.12 Hasil Uji t (Uji Parsial)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOGDK -0.168075 0.082801 -2.029858 0.0447

LOGDD 0.085564 0.188007 0.455112 0.6499

LOGDKI 0.017923 0.173458 0.103329 0.9179

LOGKA 0.378365 0.220162 1.718579 0.0884

LOGDPS -0.217581 0.121950 -1.984180 0.0471

C 1.139766 0.915798 1.244561 0.2159

Sumber: Data sekunder diolah (output Eviews 7.0)

1) Pengaruh Dewan Komisaris terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah

Hipotesis pertama (H1) adalah aktivitas (rapat) Dewan

Komisaris berpangaruh signifikan terhadap kinerja keuangan

2 Agus Widarjono, “Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya: Disertai Panduan

Eviews”, Edisi Keempat (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013).

Page 115: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

98

perbankan syariah. Berdasarkan hasil uji t, untuk vaiabel Dewan

Komisaris (DK) didapat nilai sebesar -2,029858, yang berarti nilai

thitung (2,029858) > ttabel (1,980992), maka H0 ditolak dan H1

diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel Dewan Komisaris

(DK) secara parsial dan signifikan serta berpengaruh nyata terhadap

Return On Asset (ROA).

Hasil pengujian menunjukkan bahwa rapat Dewan Komisaris

berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan

syariah. Rapat Dewan Komisaris yang merupakan media

komunikasi dan koordinasi antar anggota Dewan Komisaris dalam

menjalankan tugasnya sebagai pengawas manajemen dirasa mampu

membantu tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi

pengawasan manajemen dengan baik dan membantu Dewan Direksi

dalam pengambilan keputusan secara tepat. Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan Nurbayani (2010) dan

Lestari (2011) yang menyatakan bahwa Dewan Komisaris

berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Namun

bertentangan dengan Suryani (2010) dan hasanah (2013) yang

menyatakan bahwa Dewan Komisaris tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja keuangan.

Page 116: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

99

2) Pengaruh Dewan Direksi terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah

Hipotesis kedua (H2) adalah ukuran jumlah Dewan Direksi

berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan

syariah. Berdasarkan hasil uji t, untuk vaiabel Dewan Direksi (DK)

didapat nilai sebesar 0,455112, yang berarti nilai thitung (0,455112)

< ttabel (1,980992), maka H0 diterima dan H2 ditolak. Dapat

disimpulkan bahwa variabel Dewan Direksi (DD) tidak

berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

Hasil pengujian menunjukkan bahwa jumlah Dewan Direksi

tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan

syariah. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan Wulandari (2006), Dewayanto (2010) dan Zuhairia

(2012) yang menyatakan bahwa Dewan Direksi tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja perusahaan. hal ini kemungkinan

disebabkan oleh adanya Dewan Direksi dalam perusahaan hanya

didasari pada sebatas pemenuhan regulasi semata. Dimana menurut

Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

pasal 92 ayat (4) menyebutkan bahwa perseroan yang bergerak

dibidang menghimpun dan/atau mengelola dana masyarakat wajib

mempunyai paling sedikit 2 (dua) orang anggota Direksi. Sehingga

mengakibatkan kurang efektifnya peran Dewan Direksi dalam

Page 117: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

100

fungsi manajemen. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Nurbayani (2010), Nurlaila (2012)

dan Hasanah (2013) yang menyatakan bahwa Dewan Direksi

berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

3) Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap

Kinerja Keuangan Perbankan Syariah

Hipotesis ketiga (H3) adalah Ukuran Dewan Komisaris

Independen berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan

perbankan syariah. Berdasarkan hasil uji t, untuk vaiabel Dewan

Komisaris Independen (DKI) didapat nilai sebesar 0,103329, yang

berarti nilai thitung (0,103329) < ttabel (1,980992), maka H0 diterima

dan H3 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa variabel Dewan

Komisaris Independen (DKI) tidak berpengaruh signifikan terhadap

Return On Asset (ROA).

Hasil pengujian menunjukan bahwa proporsi Dewan

Komisaris Independen tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja keuangan perbankan syariah. Kehadiran Dewan Komisaris

yang berasal dari luar perusahaan atau Komisaris Independen dapat

bertindak sebagai penengah dalam perselisihan yang terjadi diantara

para manajer internal dan mengawasi kebijakan manajemen serta

memberikan nasihat kepada manajemen. Komisaris Independen

merupakan posisi terbaik untuk melaksanakan fungsi monitoring

Page 118: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

101

agar tercipta perusahaan yang good corporate governance. Namun

dalam implementasinya, kehadiran Dewan Komisaris yang berasal

dari luar perusahaan berdampak pada kurangnya pengetahuan yang

cukup mengenai perusahaan. hal ini juga dapat disebabkan Dewan

Komisaris Independen tidak memiliki monitoring yang efektif,

kondisi tersebut dapat disebabkan oleh kuatnya posisi Dewan

Direksi dan Komisaris lainnya yang dipilih oleh pemegang saham

mayoritas dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hasil

penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Wulandari

(2006) dan Nurlaila (2012) yang menyatakan bahwa Dewan

Komisaris Independen tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja perusahaan. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Siallagan dan Machfoedz (2006) dan

Dewayanto (2010) menyatakan bahwa Proporsi Komisaris

Independen berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

4) Pengaruh Komite Audit terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah

Hipotesis keempat (H4) adalah ukuran jumlah Komite Audit

berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan

syariah. Berdasarkan hasil uji t, untuk vaiabel Komite Audit didapat

nilai sebesar 1,718579, yang berarti nilai thitung (1,718579) < ttabel

(1,980992), maka H0 diterima dan H4 ditolak. Dapat disimpulkan

Page 119: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

102

bahwa variabel Komite Audit (KA) tidak berpengaruh signifikan

terhadap Return On Asset (ROA).

Hasil pengujian penunjukkan bahwa jumlah Komite Audit

tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan

syariah. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan Siregar dan Utama (2005) dan Hidayah (2008) yang

menyatakan tidak ada pengaruh signifikan antara Komite Audit

Dengan kinerja perusahaan. hal ini disebabkan karena lemahnya

akuntabilitas dari struktur perusahaan untuk menegakkan prinsip

good corporate governance. Faktor tersebut diantaranya Komite

Audit kurang mengawasi laporan keuangan dan audit eksternal serta

belum dapat membantu dalam mengamati sistem pengendalian

internal (termasuk audit internal) perusahaan. Sehingga dapat

disimpulkan peran Komite Audit belum optimal dan efektif dalam

melaksanakan fungsi audit internal. Namun hasil penelitian ini

bertentangan dengan penelitian Nasution dan Setiawan (2007),

Lestari (2011) dan Farah (2012) yang menyatakan Komite Audit

berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

5) Pengaruh Dewan Pengawas Syariah terhadap Kinerja

Keuangan Perbankan Syariah

Hipotesis kelima (H5) adalah aktivitas (rapat) Dewan

Pengawas Syariah berpengaruh signifikan terhadap kinerja

Page 120: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

103

keuangan perbankan syariah. Berdasarkan hasil uji t, untuk vaiabel

Dewan Pengawas Syariah didapat nilai sebesar -1,984180, yang

berarti nilai thitung (1,984180) > ttabel (1,980992), maka H0 ditolak

dan H5 diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel Dewan

Pengawas Syariah (DPS) secara parsial dan signifikan serta

berpengaruh nyata terhadap Return On Asset (ROA).

Hasil pengujian menunjukkan bahwa rapat Dewan Pengawas

Syariah berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan

perbankan syariah. Salah satu hal yang membedakan corporate

governance konvensional dan syariah (sharia governance) adalah

adanya sharia compliance. Rapat yang dilakukan oleh Dewan

Pengawas Syariah dirasa mampu membantu tugas Dewan Pengawas

Syariah dalam hal pengawasan terhadap seluruh aktivitas bank demi

memastikan kepatuhan terhadap aturan dan prinsip syariah. Hasil

penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Oktarina

(2015) dengan menggunakan sampel Bank Syariah Mandiri di

Pekanbaru, menunjukkan bahwa Dewan Pengawas Syariah

berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja perbankan

syariah. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Prasetyoningrum (2009) dan Megasari (2010)

yang menyatakan bahwa Dewan Pengawas Syariah tidak

berpengaruh terhadap kinerja perbankan syariah.

Page 121: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

104

2. Analisis Regresi Berganda

Hasil analisis regresi berganda dapat dilihat dari tabel 4.10 dengan

persamaan regresi sebagai berikut:

logY = 1,139766 – 0,168075logDK + 0,085564logDD + 0,017923logDKI

+ 0,378365logKA - 0,217581logDPS + e

Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Koefisien konstanta sebesar 1,139766 dengan nilai positif, ini dapat

diartikan bahwa Y (ROA) akan bernilai 0,139766% jika, Dewan

Komisaris, Dewan Direksi, Dewan Komisaris Independen, Komite

Audit dan Dewan Pengawas Syariah masing-masing bernilai 0.

b. Variabel Dewan Komisaris (DK) memiliki nilai koefisien regresi

(-0,168075) menyatakan bahwa setiap penambahan rapat Dewan

Komisaris sebesar 1 dengan asumsi variabel lain tetap, maka terjadi

penurunan pada kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan

Return On Asset dengan nilai 0,168075%.

c. Variabel Dewan Direksi (DD) memiliki nilai koefisien regresi

sebesar 0,085564 menyatakan bahwa setiap penambahan Dewan

Direksi sebesar 1 dengan asumsi variabel lain tetap maka, akan

meningkatkan kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan

Return On Asset sebesar 0,085564 %.

d. Variabel Dewan Komisaris Independen (DKI) memiliki nilai

koefisien regresi positif sebesar 0,017923 menyatakan bahwa setiap

Page 122: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

105

penambahan Dewan Komisaris Independen sebesar 1 dengan

asumsi variabel lain tetap, maka akan meningkatkan kinerja

keuangan perusahaan yang diukur dengan Return On Asset sebesar

0,017923%.

e. Variabel Komite Audit (KA) memiliki nilai koefisien regresi

sebesar 0,378365. Menyatakan bahwa setiap penambahan Komite

Audit sebesar 1 dengan asumsi variabel lain tetap, maka akan

meningkatkan kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan

Return On Asset sebesar 0,378365%.

f. Variabel Dewan Pengawas Syariah (DPS) memiliki nilai koefisien

regresi sebesar (-0,217581). Menyatakan bahwa setiap penambahan

Dewan Pengawas Syariah sebesar 1 dengan asumsi variabel lain

tetap, maka akan menurunkan kinerja keuangan perusahaan yang

diukur dengan Return On Asset sebesar 0,217581%.

Page 123: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

106

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Good Corporate

Governance yang diukur melalui Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Dewan

Komisaris Independen, Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah terhadap kinerja

keuangan perbankan syariah yang diukur dengan Return On Asset (ROA). Penelitian

ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan bank dan

laporan Good Corporate Governance Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

yang dipublikasikan untuk umum periode tahun 2010 sampai tahun 2013.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Berdasarkan hasil uji analisis regresi berganda menunjukkan bahwa

pengaruh corporate governanve dalam hal aktifitas (rapat) Dewan

Komisaris berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan

syariah yang diukur dengan Return On Asset (ROA).

2. Berdasarkan hasil uji analisis regresi berganda menunjukkan bahwa

pengaruh corporate governanve dalam hal jumlah Dewan Direksi tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan syariah

yang diukur dengan Return On Asset (ROA).

Page 124: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

107

3. Berdasarkan hasil uji analisis regresi berganda menunjukkan bahwa

pengaruh corporate governanve dalam hal proporsi Dewan Komisaris

Independen tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan

perbankan syariah yang diukur dengan Return On Asset (ROA).

4. Berdasarkan hasil uji analisis regresi berganda menunjukkan bahwa

pengaruh corporate governanve dalam hal jumlah Komite Audit tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan syariah

yang diukur dengan Return On Asset (ROA).

5. Berdasarkan hasil uji analisis regresi berganda menunjukkan bahwa

pengaruh corporate governanve dalam hal rapat Dewan Pengawas

Syariah berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan

syariah yang diukur dengan Return On Asset (ROA).

B. Implikasi

Model teoritis yang diuji dan dikembangkan dalam penelitian ini diharapkan

mampu memberikan konstribusi bagi pemahaman kita mengenai faktor- faktor yang

dapat memengaruhi kinerja keuangan perbankan syariah dilihat dari segi penerapan

mekanisme Good Corporate Governance. Hasil implikasi ini memiliki beberapa

pengetahuan penting bagi perusahaan, investor, peneliti selanjutnya dan bagi peneliti

sendiri.

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, menunjukkan bahwa variabel

Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah berpengaruh terhadap kinerja

keuangan perbankan syariah. Tetapi, variabel Dewan Direksi, Dewan Komisaris

Page 125: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

108

Independen dan Komite Audit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

perbankan syariah.

Implikasi yang dapat diberikan penulis terkait dengan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Perusahaan, khususnya perusahaan yang bergerak di sektor perbankan

berbasis syariah dapat dijadikan sebagai acuan perusahaan untuk lebih

meningkatkan fungsi, tugas dan kemandirian dari masing-masing organ

corporate perusahaan yaitu Dewan Komisaris, Direksi, Komite-Komite

dan Dewan Pengawas Syariah sehingga dapat meningkatkan kualitas

Good Corporate Governance demi meningkatkan kinerja keuangan.

2. Peneliti, dapat digunakan sebagai sarana untuk menambah wawasan dan

pengalaman serta pengetahuan mengenai praktik Good Corporate

Governance pada lembaga keuangan syariah.

3. Praktisi, dapat digunaan oleh para praktisi seperti otoritas jasa keuangan

dan para analis keuangan syariah mengenai relevansi kinerja keuangan

perbankan syariah yang dipengaruhi oleh penerapan Good Corporate

Governance. Sementara implikasi untuk investor, dari penelitian ini

diharapkan dapat memberikan gambaran dan tambahan informasi kepada

investor mengenai kinerja keuangan lembaga keuangan syariah dengan

melihat penerapan Good Corporate Governance sehingga dapat dijadikan

bahan pertimbangan bagi investor untuk melakukan keputusan investasi

Page 126: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

109

pada lembaga keuangan syariah secara tepat dan menguntungkan di masa

mendatang.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis menyampaikan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan sampel atau jenis

perusahaan yang berbeda sebagai pembanding, seperti memasukkan atau

menambahkan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) sebagai salah

satu sampel dalam penelitian.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menggunakan indikator lain

dalam hal pengukuran corporate governance dan kinerja keuangan

perbankan syariah.

3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan indikator lain

dalam hal ukuran variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Dewan Komisaris Independen,

Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah. Seperti remunerasi yang

diterima, umur, latar belakang pendidikan dan lain- lain.

4. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memasukkan atau menambah

variabel-variabel baru yang diidentifikasi sebagai variabel Good

Corporate Governance dan kinerja keuangan perbankan syariah.

Page 127: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

110

DAFTAR PUSTAKA

Addiyah, Alina. “Pengaruh Penerapan Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012),” Skripsi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang: 2014.

Anastasya, Rustia. Artikel diakses tanggal 10 februari 2015 dari http://investasi.kontan.co.id/news/bpk - temukan – potensi penyimpangan-gcg-di-atas-rp7-triliun. 2012.

Anderson, K.L., Deli, D.N., dan Gillan, S.T. Board of Directors, Audit Committees, and the Information Content of Earnings. Working Papers, September 2003.

Antonio, M.S,“Bank Syariah dari Teori ke Praktik”, Jakarta: Gema Insani Press,

2001.

Baird, M., The Proper Governance of Companies Will Become as Crucial to the

World Economy as the Proper Governing of Countries, Paper, 2000. Bank Indonesia,”Outlook Perbankan Syariah”, Jakarta: BI, 2013.

Beiner, S., dkk, “Is Board Size an Independent Corporate Governance Mechanism?”.

http://www.wwz.unibas.ch/cofi/publications/papers/2003. Bradbury, M. E., Mak, Y. T. dan Tan, S. M. “Board Characteristics, Audit

Committee Characteristics and Abnormal Accruals”. Working Paper. Unitec New Zealand dan National University of Singapore. 2004.

Brigham dan Houston, ”Fundamental Of Financial Management: Dasar-Dasar

Manaje-men Keuangan”, Edisi Sepuluh Jilid I, Jakarta: Salemba Empat, 2010.

Brown, Lawrence, and J., Caylor, ”Corporate Governance and Firm Performance”,

Boston Accounting Research Colloquium 15th, Desember 2004. Cahyani, Nuswandari. “Pengaruh Corporate Governance Perception Index terhadap

Kinerja Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur”, Vol. 16. No. 2, September 2009.

Chapra, M.Umer Dan Habib Ahmed. “Corporate Governance; Lembaga Keuangan

Syariah”, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008.

Page 128: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

111

Cornett M. M, J. Marcuss, Saunders dan Tehranian H. ”Earnings Management,

Corporate Governance, and True Financial Performance”. http://papers.ssrn.com/. 2006.

Dariri, Mas Ahmad. “Good Corporate Governance Konsep dan Penerapannya dalam Konteks Indonesia”, Jakarta: Ray Indonesia, 2005.

Dendawijaya, Lukman. “Manajemen Perbankan”, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003.

Devano, Sony dan Siti Kurni Rahayu. “Perpajakan: Konsep,Teori, dan Isu”, Cetakan Pertama, Jakarta: 2006.

Effendi, Muh. Arief. ”The Power of Good Corporate Governance: Teori dan

Implementasi”, Jakarta: Salemba Empat, 2009.

Fama, E. F. and M. Jensen . “Separation of Ownership and Control”. Journal of Law

and Economics, 26(2), 1983. Gujarati, dkk,“ Basic Econometrics”, Singapore: Fifth Edition, Mc Graw Hill International

edition, 2009.

Harahap, Sofyan Syafri. ”Auditing dalam Perspektif Islam”, Jakarta: Pustaka Quantum, 2002.

Hastuti, Theresia Dwi. “Hubungan antara Good Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan dengan Kinerja Keuangan (Studi Kasus pada Perusahaan yangLlisting di Bursa Efek Jakarta)”. Simposium Nasional Akuntansi VIII,

IAI, 2005.

Irfan, Ali.”Pelaporan Keuangan dan Asimetri Informasi dalam Hubungan Agensi”. Lintasan Ekonomi Vol. XIX. No.2. Juli 2002.

Islamic Financial Services Board, ”Guiding Principles on Shari’ah Governance Systems for Institutions Offering Islamic Financial Services”, December 2009.

Jensen, Michael C. dan W.H. Meckling. “Theory of The Firm: Managerial Behavior,

Agency Cost and Ownership Structure”, Journal of Financial Economics. 3.

1976.

Khaihatu, Thomas S. “Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, vol. 8, no. 1: 1-9. Surabaya: 2006.

Page 129: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

112

Kieso E. Donald, dan Weygandt J Jerry. “Akuntansi Intermediate. Jilid Satu, Edisi

Ketujuh”, Binarupa Aksara, 1995. Klien, A. “Audit Committee, Board of Director Caracteristics and Earnings

Management”. Journal Accounting and Economics (33), 2002.

Kresnohadi, Ariyoto. “Good Corporate Governance dan Konsep Penegakannya di BUMN dan Lingkungan Usaha”, Majalah Usahawan No. 10 Tahun XXIX, 2000.

Kusumawati, Dwi Novi dan Bambang Riyanto LS.” Corporate Governance dan

Kinerja: Analisis Compliance Reporting dan Struktur Dewan terhadap Kinerja”, Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VIII Solo: 2005.

Lestari, Ekowati Dyah. ”Pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja Keuangan (Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2007-2009)”, Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang: 2011.

Lestari, Maharani Ika dan Toto Sugiharto. “Kinerja Bank Devisa dan Bank Non Devisa dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”, Proceeding PESAT

(Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil). 21-22 Agustus, Vol.2. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2007.

Lewis, Mervin K. dan Latifa M. Algaud. “Perbankan Syariah Prinsip Praktek Prospek”. Jakarta : PT. Serambi Ilmu Semesta, 2001.

Maksum, Azhar. “Tinjauan atas Good Corporate Governance di Indonesia”,

Gelanggang Mahasiswa, Kampus Universitas Sumatra Utara, Medan: 17

Desember 2005.

Nurhasanah, Siti. “ Kinerja pengawasan DPS dalam implementasi GCG di Bank Syariah”, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 Tentang Pelaksanaan Good

Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Pradhono dan Yulius Jogi Cristiawan. ”Pengaruh Economic Value Added, Residual

Income, Earnings dan Arus Kas Operasi terhadap Return yang diterima oleh Pemegang Saham (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Jakarta)”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 6, No. 2, November 2004.

Page 130: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

113

Purwani, Tri.” Pengaruh Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan,.

Majalah Ilmiah Informatika vol. 1 No. 2 Universitas AKI, Mei 2010. Rama, Ali. ”Analisis Komparatif Model Syariah Governance Lembaga Keuangan

Syariah: Studi Kasus Negara ASEAN”, Laporan Penelitian Publikasi Nasional, Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian

Masyarakat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. Rosadi, Dedi. “ Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews”,

Yogyakarta: Edisi Pertama C.V Andi Offset Andi, 2012.

Shleifer, A. dan R.W. Vishny. “ A Survey of Corporate Governance. Journal of Finance”, Vol.52. No.2. Juni1997

Siallagan, Hamonangan dan Mas’ud Machfoedz. “Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan”, Padang: Simposium

Nasional Akuntansi 9, 2006. Solomon, J., and Solomon, A. “Corporate Governance and Accountability”, John

Wiley & Sons, Ltd, 2004.

Sudarmayanti,”Good Governance (Kepemerintahan yang Baik) dan Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan yang Baik)”, Bandung: CV. Mandar Maju, bagian ketiga, 2007.

Surya, Indra dan Ivan Yustiavanda, “Penerapan Good Corporate Governance

(Mengesampingkan Hak-hak Istimewa demi Kelangsungan Usaha)”, Jakarta: Kencana, 2008.

Syam, Dhaniel dan Taufik Najda. “Analisis Kualitas Penerapan Good Corporate Governance pada Bank Umum Syariah di Indonesia Serta Pengaruhnya

terhadap Tingkat Pengembalian dan Risiko Pembiayaan”, Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan Vol.2 No. 1, April 2012.

Takarini, Agustin. ”Pengaruh Intelectual Capital, Kualitas Penerapan Good Corporate Governance dan Struktur Modal terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah Periode 2010-2012”, Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Teoh, S. H. dan Wong, T. J., “Perceived Auditor Quality and the Earnings Responses Coefficient”. Journal Accounting Review. Vol. 66, No.2, 1993.

Page 131: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

114

Tunggal, Iman Sjahputra dan Amin Widjaja Tunggal, Memahami Konsep Corporate

Governance, dalam Hesel Nogi S Tangkilisan, Manajemen Keuangan Bagi Analisis Kredit Perbankan Mengelola Kredit Berbasis Good Corporate Governance, Yogyakarta, Balairung & Co., 2003.

Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Undang-Undang No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Vafeas, N. and Afxentiou, Z. “The Association Between the SEC’s 1992 Compensation Disclosure Rule and Executive Compensation Policy Changes”.

Journal of Accounting and Public Policy 17(1), 1998. Wardayati, Siti Maria. “Implikasi Shariah Governance terhadap Reputasi dan

Kepercayaan Bank Syariah”, Jurnal Universitas Jember, Walisongo, Volume 19, Nomor 1, Mei 2011.

Widagdo, Dominukus Oktavianto Kresno. “Pengaruh Good Corporate Governance

terhadap Kinerja Perusahaan”, Diponegoro Juornal of Accounting, volume 3,

Semarang: 2014.

Wibowo, Ari. ”Membangun Perbankan Syariah Menuju Good Corporate Governance”, diakses pada tanggal 4 november 2014 dari http//www.pesantren.uii.ac.id.

Wibisono, Haris. “ Pengaruh Earnings Management Terhadap Kinerja Di Seputar

SEO”, Tesis S2, Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro, Semarang: 2004.

Widarjono, Agus, “Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya: Disertai Panduan Eviews”, Yogyakarta: Edisi Keempat, UPP STIM YKPN, 2013.

Page 132: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

115

LAMPIRAN

Lampiran 1: Daftar Sampel Bank Umum Syariah (BUS)

No. Bank Umum Syariah

1. Bank Muamalat Indonesia

2. Bank Syariah Mandiri

3. Bank Mega Mas Syariah

4. Bank BRI Syariah

5. Bank Bukopin Syariah

6. Bank Panin Syariah

7. Bank Victoria Syariah

8. Bank BCA Syariah

9. Bank BNI Syariah

10. Maybank Indonesia Syariah

Lampiran 2: Daftar Sampel Unit Usaha Syariah (UUS)

No. Unit Usaha Syariah

1. Bank Permata

2. Bank Internasional Indonesia

3. Bank DKI

4. BPD DI Yogyakarta

Page 133: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

116

5. BPD Jawa Tengah

6. BPD Jawa Timur

7. BPD Sumatra Utara

8. BPD Sumatra Barat

9. BPD Riau

10. BPD Sumatra Selatan

11. BPD Kalimantan Selatan

12. BPD Kalimantan Barat

13. BPD Sulawasi Selatan

14. BPD Nusa Tenggara Barat

15. Bank Tabungan Negara

16. Bank Tabungan Pensiunan Negara

17. OCBC NISP

18. Bank Sinarmas

19 BPD Jambi

20 Bank Danamon

Page 134: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

117

Lampiran 3: Data Sampel Penelitian Bank Umum Syariah (BUS)

Data Sampel Penelitian Bank Umum Syariah Tahun 2010.

No. Bank Umum Syariah Rapat

DK

jml

DD

DKI

(%)

jml

KA

Rapat

DPS

ROA

(%)

1 Bank Muamalat Indonesia 13 6 50 3 12 1,36

2 Bank Syariah Mandiri 34 7 60 4 16 2,21

3 Bank Syariah Mega Mas 45 5 100 3 9 1,9

4 Bank Syariah BRI 25 4 75 4 20 0,35

5 Bank Syariah Bukopin 27 4 66,67 3 17 0,74

6 Bank Panin Syariah 7 4 66,67 3 11 0

7 Bank Victoria Syariah 13 3 66,67 3 9 1,09

8 Bank BCA Syariah 13 3 66,67 5 12 1

9 Bank Syariah BNI 36 3 66,67 3 22 0,61

10 Maybank Indonesia Syariah

6 3 66,67 3 11 4,48

Data Sampel Penelitian Bank Umum Syariah Tahun 2011

No. Bank Umum Syariah Rapat

DK

jml

DD

DKI

(%)

jml

KA

Rapat

DPS

ROA

(%)

1 Bank Muamalat Indonesia 10 5 50 3 12 1,52

2 Bank Syariah Mandiri 36 6 60 4 18 1,95

3 Bank Syariah Mega Mas 26 5 100 3 12 1,58

4 Bank Syariah BRI 36 4 75 4 24 0,2

5 Bank Syariah Bukopin 10 4 66,67 3 11 0,52

6 Bank Panin Syariah 9 4 100 3 10 2,06

7 Bank Victoria Syariah 16 3 66,67 3 12 6,93

8 Bank BCA Syariah 11 3 66,67 3 18 0,9

9 Bank Syariah BNI 58 3 66,67 3 17 1,29

10 Maybank Indonesia

Syariah 6 3 66,67 3 12 3,67

Page 135: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

118

Data Sampel Penelitian Bank Umum Syariah Tahun 2012

No. Bank Umum Syariah Rapat

DK

jml

DD

DKI

(%)

jml

KA

Rapat

DPS

ROA

(%)

1 Bank Muamalat Indonesia 8 5 50 3 12 1,54

2 Bank Syariah Mandiri 35 6 60 4 7 2,25

3 Bank Syariah Mega Mas 7 5 100 3 12 3,81

4 Bank Syariah BRI 36 5 60 5 18 1,19

5 Bank Syariah Bukopin 12 4 66,67 2 14 0,55

6 Bank Panin Syariah 9 4 66,67 3 13 3,48

7 Bank Victoria Syariah 19 3 66,67 3 12 3,11

8 Bank BCA Syariah 18 3 66,67 2 19 0,8

9 Bank Syariah BNI 43 3 66,67 4 20 1,48

10 Maybank Indonesia Syariah

6 3 100 3 11 2,88

Data Sampel Penelitian Bank Umum Syariah Tahun 2013

No. Bank Umum Syariah Rapat

DK

jml

DD

DKI

(%)

jml

KA

Rapat

DPS

ROA

(%)

1 Bank Muamalat Indonesia 13 5 50 3 12 1,37

2 Bank Syariah Mandiri 33 6 60 4 17 1,53

3 Bank Syariah Mega Mas 15 5 100 3 12 2,33

4 Bank Syariah BRI 30 5 60 4 13 1,15

5 Bank Syariah Bukopin 10 4 66,67 2 13 0,69

6 Bank Panin Syariah 20 4 66,67 3 17 1,03

7 Bank Victoria Syariah 20 4 100 3 21 3,08

8 Bank BCA Syariah 18 3 66,67 3 17 1

9 Bank Syariah BNI 28 4 75 6 17 3,06

10 Maybank Indonesia Syariah

6 3 66,67 3 12 2,5

Page 136: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

119

Lampiran 4: Data Sampel Penelitian Unit Usaha Syariah (UUS)

Data Sampel Penelitian Unit Usaha Syariah Tahun 2010

No. Unit Usaha Syariah Rapat

DK

jml

DD

DKI

(%)

jml

KA

Rapat

DPS

ROA

(%)

1 Bank Danamon 5 11 57 6 14 2,95

2 Bank Permata 10 9 55,56 3 9 2

3 Bank Internasional Indonesia

12 9 57,14 4 12 1,14

4 Bank DKI 23 7 66,67 4 4 2,14

5 BPD DIY 8 4 33,33 4 13 2,79

6 BPD Jateng 7 5 75 3 13 2,83

7 BPD Jatim 16 4 50 3 10 5,57

8 BPD Sumut 24 4 66,67 3 14 4,55

9 BPD Sumbar 29 4 50 3 11 3,51

10 BPD Riau 11 5 80 4 10 3,83

11 BPD Sumsel 28 5 66,67 3 8 2,71

12 BPD Kalsel 30 3 100 3 15 3,39

13 BPD Kalbar 14 3 50 3 5 4,17

14 BPD Sulsel 12 4 50 3 12 5,58

15 BPD NTB 20 4 100 3 13 6,27

16 BTN 22 6 60 5 19 2,06

17 Bank Tabungan Pensiunan Nasional

4 10 50 5 12 4

18 OCBC NISP 8 8 50 4 14 1,29

19 Bank Sinarmas 53 6 66,67 4 11 1,44

20 BPD Jambi 6 4 66,67 3 15 5,73

Page 137: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

120

Data Sampel Penelitian Unit Usaha Syariah Tahun 2011

No. Unit Usaha Syariah Rapat

DK

jml

DD

DKI

(%)

jml

KA

Rapat

DPS

ROA

(%)

1 Bank Danamon 5 11 50 6 14 3

2 Bank Permata 10 9 55,56 4 10 1,66

3 Bank Internasional Indonesia

11 7 57,14 5 34 1,13

4 Bank DKI 4 4 66,67 4 13 2,32

5 BPD DIY 14 4 50 4 19 2,55

6 BPD Jateng 5 5 50 3 12 2,67

7 BPD Jatim 15 5 50 5 4 4,97

8 BPD Sumut 16 4 66,67 3 14 3,26

9 BPD Sumbar 35 4 66,67 3 14 2,66

10 BPD Riau 16 5 100 3 12 2,62

11 BPD Sumsel 17 5 66,67 3 14 2,56

12 BPD Kalsel 42 4 100 3 14 2,81

13 BPD Kalbar 11 4 75 3 12 3,45

14 BPD Sulsel 9 4 50 3 12 3,34

15 BPD NTB 6 4 66,67 3 15 5,71

16 BTN 57 6 50 5 26 2,03

17 Bank Tabungan

Pensiunan Nasional 5 9 50 5 12 4,4

18 OCBC NISP 8 10 50 4 14 1,91

19 Bank Sinarmas 46 6 50 4 12 1,07

20 BPD Jambi 9 4 100 3 13 3,28

Data Sampel Penelitian Unit Usaha Syariah Tahun 2012

No. Unit Usaha Syariah Rapat

DK

jml

DD

DKI

(%)

jml

KA

Rapat

DPS

ROA

(%)

1 Bank Danamon 6 11 50 6 15 3,5

Page 138: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

121

2 Bank Permata 10 9 55,56 4 12 1,7

3 Bank Internasional Indonesia

11 9 57,14 5 26 1,62

4 Bank DKI 9 4 66,67 4 14 1,87

5 BPD DIY 19 4 66,67 4 15 2,56

6 BPD Jateng 4 5 50 3 13 2,73

7 BPD Jatim 15 5 50 3 12 3,34

8 BPD Sumut 9 3 66,67 3 14 2,99

9 BPD Sumbar 24 4 66,67 3 11 2,6

10 BPD Riau 16 3 100 4 12 2,95

11 BPD Sumsel 22 5 50 3 15 1,9

12 BPD Kalsel 38 4 100 3 13 1,27

13 BPD Kalbar 10 4 75 3 13 3,33

14 BPD Sulsel 15 4 75 3 12 3,99

15 BPD NTB 19 4 50 3 19 5,62

16 BTN 51 7 50 4 24 1,94

17 Bank Tabungan

Pensiunan Nasional 4 10 50 5 12 4,7

18 OCBC NISP 9 9 50 4 15 1,79

19 Bank Sinarmas 25 7 66,67 5 12 1,74

20 BPD Jambi 5 4 100 3 18 3,58

Data Sampel Penelitian Unit Usaha Syariah Tahun 2013

No. Unit Usaha Syariah Rapat

DK

jml

DD

DKI

(%)

jml

KA

Rapat

DPS

ROA

(%)

1 Bank Danamon 6 11 50 6 16 3

2 Bank Permata 11 10 50 4 12 1,55

3 Bank Internasional

Indonesia 12 9 50 4 36 1,71

4 Bank DKI 16 5 100 4 13 3,15

5 BPD DIY 13 4 33,33 4 15 2,71

Page 139: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

122

6 BPD Jateng 7 4 66,67 3 14 3,01

7 BPD Jatim 16 7 50 3 12 3,82

8 BPD Sumut 12 3 66,67 3 12 3,97

9 BPD Sumbar 21 4 66,67 3 16 2,64

10 BPD Riau 23 5 100 5 13 3

11 BPD Sumsel 30 5 33,33 2 16 1,76

12 BPD Kalsel 36 4 100 3 16 2,33

13 BPD Kalbar 11 4 100 3 14 3,42

14 BPD Sulsel 12 4 75 3 12 4,2

15 BPD NTB 22 4 33,33 4 20 5,1

16 BTN 36 3 50 5 24 1,79

17 Bank Tabungan

Pensiunan Nasional 4 10 50 5 12 4,5

18 OCBC NISP 8 11 50 5 14 1,81

19 Bank Sinarmas 26 6 66,67 5 11 1,71

20 BPD Jambi 11 4 100 3 12 4,14

Keterangan:

DK : Dewan Komisaris

DD : Dewan Direksi

DKI : Dewan Komisaris Independen

KA : Komite Audit

DPS : Dewan Pengawas Syariah

ROA : Return On Asset

Page 140: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

123

Lampiran 5: Statistik Deskriptif

Date: 06/08/15 Time: 07:43

Sample: 2010 2013

ROA DK DD DKI KA DPS

Mean 2.613167 18.00000 5.225000 66.07125 3.608333 14.20833

Median 2.560000 13.50000 4.000000 66.67000 3.000000 13.00000

Maximum 6.930000 58.00000 11.00000 100.0000 6.000000 36.00000

Minimum 0.000000 4.000000 3.000000 33.33000 2.000000 4.000000

Std. Dev. 1.392497 12.50613 2.232166 17.83437 0.910221 4.724148

Skewness 0.651454 1.220438 1.286369 0.743958 0.918197 1.720834

Kurtosis 3.187035 3.927530 3.582907 2.808492 3.209571 8.437811

Jarque-Bera 8.662766 34.09092 34.79378 11.25284 17.08133 207.0743

Probability 0.013149 0.000000 0.000000 0.003601 0.000195 0.000000

Sum 313.5800 2160.000 627.0000 7928.550 433.0000 1705.000

Sum Sq. Dev. 230.7468 18612.00 592.9250 37849.69 98.59167 2655.792

Observations 120 120 120 120 120 120

Page 141: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

124

Lampiran 6: Hasil Uji Pemilihan Model Regresi Panel

Hasil Uji Metode Common Effect

Dependent Variable: LOGROA Method: Panel Least Squares Date: 06/08/15 Time: 08:53 Sample: 2010 2013 Periods included: 4 Cross-sections included: 30 Total panel (unbalanced) observations: 119

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOGDK -0.280877 0.081530 -3.445085 0.0008

LOGDD -0.251678 0.185018 -1.360285 0.1764

LOGDKI 0.031102 0.217010 0.143321 0.8863

LOGKA 0.359549 0.274804 1.308385 0.1934

LOGDPS -0.487367 0.168611 -2.890486 0.0046

C 2.646289 1.146009 2.309135 0.0228

R-squared 0.177627 Mean dependent var 0.809456

Adjusted R-squared 0.141239 S.D. dependent var 0.617329

S.E. of regression 0.572075 Akaike info criterion 1.770011

Sum squared resid 36.98146 Schwarz criterion 1.910134

Log likelihood -99.31563 Hannan-Quinn criter. 1.826910

F-statistic 4.881461 Durbin-Watson stat 0.597626

Prob(F-statistic) 0.000442

Page 142: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

125

Hasil Uji Metode Fixed Effect

Dependent Variable: LOGROA Method: Panel Least Squares Date: 06/08/15 Time: 08:54 Sample: 2010 2013 Periods included: 4 Cross-sections included: 30 Total panel (unbalanced) observations: 119

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOGDK -0.133580 0.098737 -1.352886 0.1797

LOGDD 0.372537 0.249641 1.492290 0.1394

LOGDKI -0.061570 0.187990 -0.327515 0.7441

LOGKA 0.538309 0.242946 2.215750 0.0294

LOGDPS -0.126936 0.129276 -0.981897 0.3290

C 0.488634 0.981494 0.497848 0.6199

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.821737 Mean dependent var 0.809456

Adjusted R-squared 0.749582 S.D. dependent var 0.617329

S.E. of regression 0.308922 Akaike info criterion 0.728474

Sum squared resid 8.016363 Schwarz criterion 1.545863

Log likelihood -8.344187 Hannan-Quinn criter. 1.060390

F-statistic 11.38862 Durbin-Watson stat 2.369964

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 143: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

126

Hasil Uji Metode Random Effect

Dependent Variable: LOGROA Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 06/08/15 Time: 08:55 Sample: 2010 2013 Periods included: 4 Cross-sections included: 30 Total panel (unbalanced) observations: 119 Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOGDK -0.168075 0.082801 -2.029858 0.0447

LOGDD 0.085564 0.188007 0.455112 0.6499

LOGDKI 0.017923 0.173458 0.103329 0.9179

LOGKA 0.378365 0.220162 1.718579 0.0884

LOGDPS -0.217581 0.121950 -1.984180 0.0471

C 1.139766 0.915798 1.244561 0.2159

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 0.503527 0.7265

Idiosyncratic random 0.308922 0.2735

Weighted Statistics

R-squared 0.97719 Mean dependent var 0.238072

Adjusted R-squared 0.57795 S.D. dependent var 0.321398

S.E. of regression 0.312052 Sum squared resid 11.00351

F-statistic 2.447636 Durbin-Watson stat 1.756067

Prob(F-statistic) 0.038051

Unweighted Statistics

R-squared 0.103882 Mean dependent var 0.809456

Sum squared resid 40.29774 Durbin-Watson stat 0.479503

Page 144: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

127

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 10.465954 (29,84) 0.0000

Cross-section Chi-square 181.942877 29 0.0000

Hasil Uji Hausman Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 7.481840 5 0.1872

Lampiran 7: Hasil Uji Hipotesis

Hasil Uji Model Data Penel Terpilih (Model Random Effect)

Dependent Variable: LOGROA Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 06/08/15 Time: 08:55 Sample: 2010 2013 Periods included: 4 Cross-sections included: 30 Total panel (unbalanced) observations: 119 Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOGDK -0.168075 0.082801 -2.029858 0.0447

LOGDD 0.085564 0.188007 0.455112 0.6499

LOGDKI 0.017923 0.173458 0.103329 0.9179

LOGKA 0.378365 0.220162 1.718579 0.0884

LOGDPS -0.217581 0.121950 -1.984180 0.0471

C 1.139766 0.915798 1.244561 0.2159

Effects Specification

S.D. Rho

Page 145: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30425/1/EKO... · KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada

128

Cross-section random 0.503527 0.7265

Idiosyncratic random 0.308922 0.2735

Weighted Statistics

R-squared 0.97719 Mean dependent var 0.238072

Adjusted R-squared 0.57795 S.D. dependent var 0.321398

S.E. of regression 0.312052 Sum squared resid 11.00351

F-statistic 2.447636 Durbin-Watson stat 1.756067

Prob(F-statistic) 0.038051

Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

R-squared 0.97719 Mean dependent var 0.238072

Adjusted R-squared 0.57795 S.D. dependent var 0.321398

S.E. of regression 0.312052 Sum squared resid 11.00351

F-statistic 2.447636 Durbin-Watson stat 1.756067

Prob(F-statistic) 0.038051

Hasil Uji F (Uji Simultan)

R-squared 0.97719 Mean dependent var 0.238072

Adjusted R-squared 0.57795 S.D. dependent var 0.321398

S.E. of regression 0.312052 Sum squared resid 11.00351

F-statistic 2.447636 Durbin-Watson stat 1.756067

Prob(F-statistic) 0.038051

Hasil Uji t (Uji Parsial)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOGDK -0.168075 0.082801 -2.029858 0.0447

LOGDD 0.085564 0.188007 0.455112 0.6499

LOGDKI 0.017923 0.173458 0.103329 0.9179

LOGKA 0.378365 0.220162 1.718579 0.0884

LOGDPS -0.217581 0.121950 -1.984180 0.0471

C 1.139766 0.915798 1.244561 0.2159