168
PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Afif Bustami NIM: 107082001362 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M

PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

i

PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN

PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Afif Bustami

NIM: 107082001362

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

Page 2: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

ii

PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN

PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Afif Bustami

NIM: 107082001362

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Wilda Farah, M.Si

NIP. 195706171985031002 NIP. 198303262009122005

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013

Page 3: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

iii

Page 4: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

iv

Page 5: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

v

Page 6: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Afif Bustami

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 11 Februari 1989

3. Alamat : Puri Teluk Jambe Blok C11 No. 15

RT 011/04 Kel. Sirnabaya

Kec. Teluk Jambe Timur Karawang 41361

4. Telepon : 085717548411

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SDN Joglo 10 Pagi Tahun 1995-1997

2. SDN Sirnabaya 3 Tahun 1997-2001

3. SMP Negeri 1 Karawang Tahun 2001-2004

4. SMA Negeri 3 Karawang Tahun 2004-2007

5. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007-2013

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Sanudin

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 15 April 1959

3.Pendidikan Terakhir : SLTA

4. Ibu : Ita Fatahillah

Page 7: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

vii

5. Tempat,Tanggal Lahir : Jakarta, 6 Juni 1963

6. Pendidikan Terakhir : SLTA

7. Alamat : SDA

Page 8: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

viii

INFLUENCE OF AUDITOR’S INDEPENDENCE, ACCOUNTABILITY, AND

PROFESIONALISM TO AUDIT QUALITY

ABSTRACT

This study examines influence of independence, accountability, and

profesionalism to audit quality. Respondents in this study are auditors who worked

for Public Accounting Firm in Jakarta. The number of auditor that were visited in

this study were 80 auditors from 30 Public Accounting Firms. The method of

determining the sample is using purposive sampling method, auditors who have

been experienced in auditing more than 1 year while the data processing method

used in this research were four methods, method of analysis used in hypothesis

testing is multiple regression which will declare link between independent variable

to dependent variable.

The result shows independence, accountability, and profesionalism

simultanously and significantly influence to audit quality. This significant link is

positive that means if the independent variable increased then same goes to the

dependent variable and in reverse.

Keyword : independence, accountability, professionalism, audit quality

Page 9: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

ix

PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS, DAN

PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

ABSTRAK

Penelitian ini menguji pengaruh independensi, akuntabilitas, dan

profesionalisme terhadap kuallitas audit. Responden dalam penelitian ini adalah

para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di wilayah Jakarta. Jumlah

auditor yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 80 auditor dari 30 Kantor

Akuntan Publik yang berada di wilayah Jakarta. Metode penentuan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu auditor yang

memiliki pengalaman kerja lebih dari 1 tahun sedangkan metode pengolahan data

yang digunakan dalam penelitian ini ada empat metode, metode analisis yang

digunakan dalam uji hipotesis adalah regresi berganda yang menyatakan hubungan

diantara variabel independen terhadap dependen.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa independensi, akuntabilitas dan

profesionalisme secara simultan dan signifikan berpengaruh terhadap kualitas

audit. Hubungan signifikan ini bernilai positif yang berarti jika variabel

independen meningkat maka variabel dependen juga meningkat begitu pula

sebaliknya.

Kata kunci: independensi, akuntabilitas, profesionalisme, kualitas audit

Page 10: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Pengaruh Independensi, Akuntabilitas, Dan Profesionalisme Auditor

Terhadap Kualitas Audit”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk

memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama

kepada:

1. Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis

selama pembuatan skripsi ini.

2. Kedua orang tua yang telah memberikan kebutuhan jasmani dan rohani

kepada penulis.

3. Rahmawati, SE, MM selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Yessi Fitri, SE, Ak, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah

bersedia memberikan waktunya untuk membimbing penulis selama menyusun

skripsi.

6. Wilda Farah, M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah

meluangkan waktu dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

7. Seluruh staf pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri yang telah

memberikan bantuan kepada penulis.

8. Teguh Dermawan yang membantu menyebarkan kuesioner.

9. Teman-teman semua yang telah memberikan saran dan menceritakan

pengalamannya untuk membuat skripsi ini.

Page 11: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

xi

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, Februari 2013

(Afif Bustami)

Page 12: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

xii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi .............................................................................. ii

Lembar Pengesahan Uji Komprehensif ........................................................... iii

Lembar Pengesahan Uji Skripsi ....................................................................... iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ................................................... v

Daftar Riwayat Hidup ....................................................................................... vi

Abstract .............................................................................................................. viii

Abstrak ................................................................................................................ ix

Kata Pengantar .................................................................................................. x

Daftar Isi ........................................................................................................... xii

Daftar Tabel ...................................................................................................... xv

Daftar Gambar ................................................................................................. xvii

Daftar Lampiran ........................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 10

1. Tujuan Penelitian ............................................................ 10

2. Manfaat Penelitian .......................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 12

A. Tinjauan Literatur ................................................................... 12

1. Auditing .......................................................................... 12

Page 13: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

xiii

2. Kualitas Audit ................................................................ 14

3. Independensi ................................................................. 19

4. Akuntabilitas .................................................................. 26

5. Profesionalisme .............................................................. 29

B. Keterkaitan antara Variabel dan Perumusan Hipotesis .......... 41

1. Independensi dengan Kualitas Audit .............................. 41

2. Akuntabilitas dengan Kualitas Audit .............................. 44

3. Profesionalisme dengan Kualitas Audit ......................... 46

4. Independensi, akuntabilitas, dan profesionalisme terhadap

Kualitas Audit ................................................................... 47

C. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ............................................ 49

D. Kerangka Pemikiran ................................................................ 53

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 55

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 55

B. Metode Penentuan Sampel ..................................................... 55

C. Metode Pengumpulan Data .................................................... 56

D. Metode Analisis Data ............................................................. 57

1. Statistik Deskriptif .......................................................... 57

2. Uji Kualitas Data ............................................................ 57

3. Uji Asumsi Klasik .......................................................... 59

4. Uji Hipotesis ................................................................... 61

E. Operasionalisasi Variabel ....................................................... 63

1. Independensi ................................................................... 63

Page 14: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

xiv

2. Akuntabilitas .................................................................. 64

3. Profesionalisme .............................................................. 64

4. Kualitas Audit ................................................................ 65

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 67

Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitan ................................... 67

Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 67

Karakteristik Profil Responden ..................................................... 69

Hasil Uji Instrumen penelitian ...................................................... 73

Hasil Uji Statistik Deskriptif ......................................................... 73

Hasil Uji Kualitas Data ................................................................. 74

Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................... 78

Hasil Uji Hipotesis ........................................................................ 81

BAB V PENUTUP ................................................................................... 89

Kesimpulan .................................................................................... 89

Implikasi ......................................................................................... 90

Saran ............................................................................................... 92

Daftar Pustaka ……………………………………………………………………94

Lampiran-lampiran ………………………………………………………......…..99

Page 15: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

xv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ..................................................49

3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian .............................................66

4.1 Data Sampel Penelitian ...............................................................…68

4.2 Data Distribusi Sampel Penelitian ………………………………...68

4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin .............................................................................…70

4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan

Posisi Terakhir ............................................................................…71

4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan

Pendidikan Terakhir ......................................................................71

4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan

Usia ...............................................................................................72

4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan

Pengalaman Kerja .......................................................................…73

4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif ......................................................…74

4.9 Hasil Uji Validitas Independensi ................................................…75

4.10 Hasil Uji Validitas Akuntabilitas ................................................…75

4.11 Hasil Uji Validitas Profesionalisme ...........................................…76

4.12 Hasil Uji Validitas Kualitas audit ...............................................…76

4.13 Hasil Uji Reliabilitas ..................................................................…77

Page 16: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

xvi

No. Keterangan Halaman

4.14 Hasil Uji Multikolonieritas .........................................................…78

4.15 Hasil Uji Koefisien Adjusted R Square ......................................…82

4.16 Hasil Uji Statistik t ....................................................................…83

4.17 Hasil Uji Statistik F ....................................................................…87

Page 17: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

xvii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Skema Kerangka Pemikiran......................................................53

4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot ……………....79

4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram …………..80

4.3 Grafik Scatterplot ...................................................................81

Page 18: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Surat Penelitian Skripsi …………………………………………100

2 Surat Penelitian ………………………………………………….102

3 Surat Keterangan dari KAP ……………………………………..105

4 Kuesioner Penelitian …………………………………………….110

5 Daftar Jawaban Responden ……………………………………..117

6 Output Hasil Pengujian Data ……………………………………128

Page 19: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya

adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal material,

posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan auditor merupakan sarana

bagi auditor untuk menyatakan pendapatnya, atau apabila keadaan mengharuskan,

untuk menyatakan tidak memberikan pendapat. Baik dalam hal auditor

menyatakan pendapat maupun menyatakan tidak memberikan pendapat, ia harus

menyatakan apakah auditnya telah dilaksanakan berdasarkan standar auditing

yang telah ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar auditing yang

telah ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia mengharuskan auditor

menyatakan apakah, menurut pendapatnya, laporan keuangan disajikan sesuai

dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan jika ada, menunjukkan

adanya ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan

laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip

akuntansi tersebut dalam periode berikutnya (Institut Akuntan Publik Indonesia,

2011:110.1).

Laporan keuangan yang telah diaudit dapat digunakan oleh para pengambil

keputusan dengan keyakinan bahwa informasi yang terkandung di dalamnya

relevance dan reliable, lebih lanjut Boynton (2006:20-21) menekankan kebutuhan

Page 20: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

2

atas pentingnya profesi auditor dalam melaksanakan jasa audit karena hal-hal

sebagai berikut:

a. Conflict of interest, karena terdapat perbedaan kepentingan antara pengelola

dan pemilik perusahaan,

b. Consequence, publikasi laporan keuangan merupakan informasi yang dapat

diandalkan bagi para pengguna laporan keuangan seperti investor dan kreditor

untuk melakukan pengambilan keputusan investasi modal,

c. Complexity, proses akuntansi (accounting process) dan standar pelaporan

akuntansi sangat kompleks, sehingga diperlukan fungsi audit untuk melakukan

evaluasi,

d. Remoteness, jarak dan waktu (distance and time): dengan berlalunya waktu dari

jarak terjadinya transaksi sampai dengan tanggal pelaporan maka diperlukan audit

atas laporan keuangan.

Kepercayaan yang besar dari masyarakat khususnya pihak-pihak pemakai

laporan keuangan yang telah diaudit terhadap jasa yang diberikan akuntan publik

mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas hasil kerja yang

dilakukannya. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang merupakan

standar sekaligus menjadi pedoman dan aturan yang wajib ditaati oleh para

auditor dalam standar umum pada butir 1, 2 dan 3 yang berbunyi: “(1) Audit harus

dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis

yang cukup sebagai auditor, (2) dalam semua hal yang berhubungan dengan

perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor, (3)

dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan

Page 21: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

3

kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.” (Institut Akuntan Publik

Indonesia, 2011:210.1). Di samping itu, Standar Pengendalian Mutu Kantor

Akuntan Publik (KAP) telah memberikan panduan bagi kantor akuntan publik di

dalam melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh kantornya

dengan mematuhi berbagai standar yang diterbitkan oleh Dewan Standar

Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI).

Unsur-unsur pengendalian mutu yang harus diterapkan oleh setiap KAP pada

semua jenis jasa audit, atestasi dan konsultasi salah satunya adalah independensi

yang berarti meyakinkan semua personel pada setiap tingkat organisasi harus

mempertahankan independensi. Standar profesi dan standar pengendalian mutu

tersebut harus diterapkan oleh akuntan publik dan KAP demi menjaga kualitas

dari pekerjaan yang dilakukannya.

Mengingat betapa pentingnya menjaga kualitas audit agar terciptanya

kepercayaan publik terhadap keakuratan dan validitas laporan keuangan auditan

yang diterbitkan oleh auditor, tentu sudah menjadi kewajiban bagi para akuntan

publik menjaga dan meningkatkan kualitas auditnya. Namun, profesi auditor telah

menjadi sorotan masyarakat dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari kasus

Enron di Amerika serikat, hingga kasus-kasus kecurangan pelaporan keuangan

yang terjadi di dalam negeri, seperti kasus laporan keuangan ganda Bank Lippo,

dan kasus mark-up laporan keuangan oleh manajemen PT. Kimia Farma Tbk yang

membuat kredibilitas dan kualitas auditor semakin dipertanyakan, serta kasus-

kasus lainnya. Kasus-kasus skandal akuntansi keuangan tersebut telah

Page 22: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

4

memberikan bukti bahwa pengabaian kualitas hasil kerja audit membawa akibat

serius bagi masyarakat bisnis (David Parsaoran’s blog, 2012).

Selain fenomena-fenomena skandal akuntansi keuangan tersebut, kualitas

audit yang dihasilkan oleh akuntan publik juga tengah menjadi sorotan dari

masyarakat umum, seperti kasus yang menimpa Akuntan Publik (AP) Justinus

Aditya Sidharta pada tahun 2006 yang diindikasikan melakukan kesalahan dalam

mengaudit laporan keuangan PT. Great River International, Tbk. Pada kasus

tersebut AP Justinus Aditya Sidharta melakukan konspirasi dengan kliennya

untuk menggelembungkan account penjualan, piutang, dan asset lainnya hingga

ratusan milyar rupiah. Oleh karenanya Menteri Keuangan Republik Indonesia

terhitung sejak tanggal 28 Nopember 2006 telah membekukan izin praktik bagi

Akuntan Publik Justinus Aditya Sidaharta selama dua tahun karena telah

melanggar Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP). Fenomena ini hanya satu dari

beberapa Akuntan Publik yang terbukti telah melanggar SPAP, masih banyak lagi

kasus pelanggaran pada akhir-akhir ini yang dilakukan oleh akuntan publik.

Maka dari itu kualitas audit sangat penting karena dengan kualitas audit

yang tinggi maka akan dihasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai

dasar pengambilan keputusan. Selain itu adanya kekhawatiran akan merebaknya

skandal keuangan dapat mengikis kepercayaan publik terhadap laporan keuangan

auditan dan profesi akuntan publik (Hukum Online, 2007).

Kualitas audit ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah

profesionalisme yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung

terhadap kualitas audit (Baotham, 2007:1). Selain itu kualitas dari pekerjaan

Page 23: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

5

auditor dapat dipengaruhi oleh rasa kebertanggungjawaban (akuntabilitas) yang

dimiliki auditor dalam menyelesaikan pekerjaan audit (Mardisar et al., 2007:2).

De Angelo (1981) telah mendefinisikan kualitas audit sebagai probabilitas bahwa

auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran pada sistem akuntansi

klien. Deis dan Groux (1992) dalam Alim et al. (2007:2) menjelaskan bahwa

probabilitas untuk menemukan pelanggaran tergantung pada kemampuan teknis

auditor dan probabilitas melaporkan pelanggaran tergantung pada independensi

auditor.

Studi yang pernah dilakukan oleh para peneliti terdahulu menjelaskan bahwa

betapa pentingnya bagi auditor untuk senantiasa memelihara dan meningkatkan

kualitas pekerjaannya. Hogan (1997) menjelaskan bahwa kantor auditor besar

dapat memberikan kualitas audit yang baik dimana dapat mengurangi terjadinya

underpricing pada saat perusahaan melakukan Initial public offering (IPO).

Penelitian Teoh dan Wong (1993) juga memberikan bukti bahwa ERC (Earning

Response Coefficient) perusahaan yang menjadi klien pada kantor audit besar,

secara statistik signifikan lebih besar dibandingkan perusahaan yang menjadi klien

pada kantor audit kecil. Kantor auditor yang besar menunjukan kredibilitas auditor

yang semakin baik, yang berarti kualitas audit semakin baik pula. Sejalan dengan

penelitian tersebut, penelitian yang dilakukan oleh Wibowo et al. (2009:11) yang

meneliti tentang faktor-faktor penentu kualitas audit juga menyatakan KAP yang

besar akan menghasilkan kualitas audit yang tinggi jika dibandingkan dengan

KAP yang kecil. Hal ini berdasarkan argumen bahwa KAP yang besar memiliki

kelebihan dalam empat hal, yaitu: (1) besarnya jumlah dan ragam klien yang

Page 24: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

6

ditangani, (2) banyaknya ragam dan jasa yang ditawarkan, (3) luasnya cakupan

geografis, termasuk adanya afiliasi internasional, dan (4) banyaknya jumlah staf

audit dalam KAP.

Demi mewujudkan kualitas audit yang baik tentunya seorang auditor harus

memperhatikan beberapa aspek penting untuk menunjang kualitas hasil kerjanya,

seperti independensi, rasa tanggung jawab dan profesionalisme.

Penelitian mengenai independensi telah banyak dilakukan, diantaranya oleh

Abu Bakar et al. (2005:14) yang melakukan penelitian tentang faktor-faktor

penentu independensi auditor. Yaitu: (1) ukuran KAP, (2) tingkat persaingan

dalam pasar jasa audit, (3) lama waktu audit yang diberikan KAP kepada

kliennya, (4) besarnya audit fee yang diterima oleh KAP, (5) adanya jasa non

audit yang diberikan oleh KAP kepada kliennya, dan (6) keberadaan komite audit.

Kemudian Lavin (1976) dalam Alim et al. (2007:3) pada penelitiannya

menjelaskan lebih mendalam konsep independensi dalam hal hubungan antara

klien dan auditor melalui pengamatan pihak ketiga. Banyaknya penelitian

mengenai independensi menunjukkan bahwa faktor independensi merupakan

faktor penting bagi auditor untuk menjalankan profesinya. Tanpa memperhatikan

aspek independensi bagi auditor, maka kepercayaan masyarakat terhadap profesi

akuntan publik akan menghilang.

Beberapa penelitian psikologi sosial yang membuktikan adanya hubungan

dan pengaruh akuntabilitas terhadap kualitas pekerjaan. Seseorang yang sadar dan

memahami keadaan disekitarnya dalam menghadapi suatu masalah, maka

permasalahan tersebut akan diolah melalui empat tahap, yaitu : (1)

Page 25: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

7

mengidentifikasi informasi yang masuk, (2) membandingkan informasi yang

masuk tersebut dengan kompetensi, pengalaman dan referensi yang dimiliki, (3)

menganalisis informasi yang masuk untuk menjadi bahan pertimbangan dalam

membuat keputusan, (4) membuat keputusan atau tindakan dari hasil analisis

tersebut dengan memperhatikan berbagai akibat dan risiko yang mungkin akan

terjadi dari pengambilan keputusan tersebut (Gunawan, (2012:36-37). Dalam

Mardisar et al. (2007:3) melakukan penelitian tentang akuntabilitas seseorang

yang dikaitkan dengan sesuatu yang mereka senangi dan tidak disenangi. Dari

hasil penelitian tersebut terbukti bahwa untuk subjek yang memiliki akuntabilitas

tinggi, setiap mengambil tindakan lebih berdasarkan alasan-alasan yang rasional

tidak hanya semata-mata berdasarkan sesuatu itu mereka senangi atau tidak.

Profesionalisme juga menjadi syarat utama bagi seseorang yang ingin

menjadi seorang auditor eksternal. Sebab dengan profesionalisme yang tinggi

kebebasan auditor akan semakin terjamin (Herawaty et al., 2008:2). Kemudian

menurut Wahyudi (2006:2), untuk menjalankan perannya yang menuntut

tanggung jawab yang semakin luas, auditor eksternal harus memiliki wawasan

yang luas tentang kompleksitas organisasi modern. Hal tersebut dikarenakan

semakin berkembangnya jaringan dunia usaha pada saat ini menyebabkan alur

mobilisasi perekonomian semakin meningkat dan kompleks, untuk itu diperlukan

wawasan yang luas dalam menghadapi perkembangan pengetahuan tersebut.

Penelitian mengenai kualitas audit penting bagi KAP dan auditor agar

mereka dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi

kualitas audit dan selanjutnya dapat meningkatkan kualitas audit yang

Page 26: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

8

dihasilkannya. Bagi pemakai jasa audit, penelitian ini penting untuk menilai

sejauh mana akuntan publik dapat konsisten dalam menjaga kualitas jasa audit

yang diberikannya.

Berdasarkan penjelasan berbagai variabel dari hasil penelitian terdahulu

yang telah dikemukakan di atas, dapat dikatakan bahwa kemungkinan kasus-kasus

kecurangan pelaporan keuangan yang terjadi pada perusahaan-perusahaan bisnis

yang menyeret nama baik dan kualitas auditor disebabkan oleh faktor

independensi, akuntabilitas, dan profesionalisme. Peneliti menduga bahwa

skandal keuangan perusahaan tersebut disebabkan oleh kurangnya sikap

profesionalisme serta rasa bebas dari pengaruh luar yang dimiliki auditor dalam

melaksanakan pekerjaanya, sehingga mengakibatkan telah hilangnya kepercayaan

publik dan pemerintah terhadap mandat yang dibebankan kepada akuntan publik

untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan secara obyektif dan dapat

menyatakan opininya secara leluasa tanpa adanya kepentingan dari pihak tertentu.

Dari uraian di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan pengujian empiris

dengan alasan: pertama, dalam menjalankan tugasnya akuntan publik rentan

menghadapi berbagai tekanan kepentingan dan ekonomi yang dapat berakibat

menurunnya sikap independensi yang dimilikinya. Kedua, berbagai penelitian

sebelumnya mengenai independensi dan akuntabilitas maupun profesionalisme

masih menunjukkan hasil yang tidak konsisten.

Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini mengangkat judul “Pengaruh

Independensi, Akuntabilitas, dan Profesionalisme Auditor Terhadap

Kualitas Audit”.

Page 27: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

9

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya, yaitu

penelitian yang dilakukan oleh Alim et al. (2007) dan Ussahawanitchakit (2008).

Adapun perbedaan-perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

sebagai berikut:

1. Variabel yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh Alim et al.

(2007) adalah kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit dengan

etika auditor sebagai variabel moderasi, kemudian untuk Ussahawanitchakit

(2008) hanyalah meneliti hubungan antara profesionalisme dan kualitas audit.

Sedangkan dalam penelitian ini, menambahkan satu variabel independen yaitu

akuntabilitas sebagaimana telah disarankan dalam penelitian terdahulu untuk

menambahkan variabel tertentu yang dapat menjadi aspek lain yang perlu

untuk diteliti yang dapat mempengaruhi kualitas audit.

2. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor pada Kantor Akuntan Publik yang

ada di wilayah DKI Jakarta sesuai dengan data Directory Kantor Akuntan

Publik 2011 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

Sedangkan, populasi penelitian sebelumnya adalah seluruh auditor pada

Kantor Akuntan Publik yang ada di wilayah Jawa Timur khususnya Surabaya

dan Malang sesuai dengan data Directory Kantor Akuntan Publik yang

dikeluarkan oleh IAPI pada tahun 2006.

B. Perumusan Masalah

Sebagai seorang auditor, dalam pekerjaannya melakukan pemeriksaan

keuangan pada sebuah perusahaan harus taat pada standar profesional akuntan

Page 28: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

10

publik (SPAP), maka dalam hal ini auditor juga harus memenuhi profesionalisme,

independensi, dan akuntabilitas agar dapat memberikan kepuasan informasi

kinerja perusahaan kepada pemilik entitas atau share holder.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan

permasalahan yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah faktor independensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas

audit?

2. Apakah faktor akuntabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas

audit?

3. Apakah faktor profesionalisme berpengaruh secara signifikan terhadap

kualitas audit?

4. Apakah independensi, akuntabilitas, dan profesionalisme berpengaruh secara

signifikan terhadap kualitas audit?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menemukan

bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

a. Menentukan pengaruh independensi terhadap kualitas audit.

b. Menentukan pengaruh akuntabilitas terhadap kualitas audit.

c. Menentukan pengaruh profesionalisme terhadap kualitas audit.

d. Menentukan pengaruh independensi, akuntabilitas dan profesionalisme

terhadap kualitas audit.

Page 29: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

11

2. Manfaat penelitian

a. Kontribusi Teoritis

1) Mahasiswa Jurusan Akuntansi, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan

referensi bagi penelitian selanjutnya dan sebagai literatur penambah

ilmu pengetahuan.

2) Masyarakat, sebagai sarana informasi tentang kinerja auditor serta dapat

menambah pengetahuan akuntansi khusunya auditing dengan

memberikan bukti empiris tentang pengaruh profesionalisme,

independensi, dan akuntabilitas auditor terhadap kualitas auditnya.

3) Penelitian berikutnya, sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang

akan melakukan penelitian tentang topik kualitas audit.

b. Kontribusi Praktis

1) Auditor dan Kantor Akuntan Publik (KAP), sebagai tinjauan literatur

yang diharapkan dapat dijadikan informasi untuk meningkatkan kinerja

para auditornya.

2) Perusahaan atau user dari jasa KAP, diharapkan dapat bermanfaat

dalam menilai kualitas pekerjaan audit yang dihasilkan oleh auditor

eksternal.

3) Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI), hasil penelitian ini diharapkan

menjadi panduan dalam menilai dan mengevaluasi kinerja auditor

eksternal, serta usaha-usaha yang dilakukan untuk terus

mengembangkan profesi akuntan publik.

Page 30: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Auditing

Kata audit berasal dari bahasa latin Audire yang dalam Bahasa Inggris

berarti to hear. Maksudnya adalah “hearing about the account’s balances”

yaitu mendengarkan kesesuaian akun. Menurut sejarahnya, pada zaman

dahulu apabila seorang pemilik organisasi usaha merasa ada suatu

kesalahan/penyalahgunaan, maka ia mendengarkan kesaksian orang tertentu.

Kemudian apabila pemilik organisasi usaha mencurigai adanya kecurangan,

maka ia akan menunjuk orang tertentu untuk memeriksa rekening/akun

perusahaan. Auditor yang ditunjuk tersebut “mendengar” kemudian

“didengar” pernyataan pendapatnya (opininya) mengenai kebenaran catatan

akun perusahaan oleh pihak-pihak yang berkepentingan (Gondodiyoto,

2007:28).

Auditing adalah jasa yang diberikan oleh auditor dalam memeriksa dan

mengevaluasi laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan klien.

Pemeriksaan ini tidak dimaksudkan untuk mencari-cari kesalahan atau

menemukan kecurangan, walaupun dalam pelaksanaannya sangat

memungkinkan ditemukannya kesalahan atau kecurangan. Pemeriksaan atas

laporan keuangan dimaksudkan untuk menilai kewajaran laporan keuangan,

berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku sacara umum di Indonesia

(Agoes, 2007:1-3).

Page 31: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

13

Sementara itu Arens, Elder, Beasley dan Jusuf (2010:4) mendefinisikan

auditing sebagai berikut:

“Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information

to determine and report on the degree of correspondence between the

information and established criteria. Auditing should be done by a

competent, independent person”.

Artinya auditing adalah pengumpulan dan pengevaluasian bukti

mengenai berbagai kejadian ekonomi (informasi) guna menentukan dan

melaporkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi (informasi) dengan

kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilaksanakan oleh

orang yang kompeten dan independen.

Sedangkan definisi auditing menurut Boynton dan Johnson (2006:6)

yang berasal dari The report of the Committee on Basic Auditing Concepts of

the American Accounting Association (Accounting Review, Vol 47) adalah

sebagai berikut:

“A Systematic process of objectively obtaining and evaluating regarding

assertions about economic actions and events to ascertain the degree of

correspondence between those assertions and established criteria and

communicating the results to interested users”.

Artinya Auditing adalah suatu proses sistematis untuk menghimpun dan

mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang

berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat

kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan

dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan.

Berdasarkan definisi-definisi yang dikemukakan oleh ahlinya dalam

bidang auditing, maka pengertian auditing adalah suatu proses sistematis dan

Page 32: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

14

kritis yang dilakukan oleh pihak yang independen untuk menghimpun dan

mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai

kejadian ekonomi (informasi) dengan tujuan untuk menetapkan dan

melaporkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria

yang ditetapkan, serta menyampaikan hasilnya kepada para pemakai laporan

keuangan auditan yang berkepentingan.

2. Kualitas Audit

Ada empat kelompok definisi kualitas audit yang diidentifikasi oleh

Watkins et al. (2004) dalam Erna Widiastuti dan Rahmat Febrianto (2010:4)

antara lain:

a) De Angelo (1981) mendefinisikan kualitas audit sebagai kemungkinan

bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran dalam

sistem akuntansi klien. Temuan pelanggaran mengukur kualitas audit

berkaitan dengan pengetahuan dan keahlian auditor. Sedangkan pelaporan

pelanggaran tergantung kepada dorongan auditor untuk mengungkapkan

pelanggaran tersebut. Dorongan ini akan tergantung pada independensi

yang dimiliki auditor tersebut.

b) Lee, Liu, dan Wang (1999) mendefinisikan kualitas audit menurut

mereka adalah probabilitas bahwa auditor tidak akan melaporkan laporan

audit dengan opini wajar tanpa pengecualian untuk laporan keuangan

yang mengandung kekeliruan material.

Page 33: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

15

c) Titman dan Trueman (1986), Beaty (1986), Krinsky dan Rotenberg

(1989), dan Davidson dan Neu (1993). Menurut mereka, kualitas audit

diukur dari akurasi informasi yang dilaporkan oleh auditor.

d) Wallace (1980) mendefinisikan kualitas audit ditentukan dari

kemampuan audit untuk mengurangi noise dan bias dan meningkatkan

kemurnian (fineness) pada data akuntansi.

Dalam literatur lain dijelaskan juga bahwa kinerja auditor merupakan

tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh

auditor dalam kurun waktu tertentu. Pengertian kinerja auditor menurut

Mulyadi (1998) dalam Sri Trisnaningsih (2007:8-9) adalah akuntan publik

yang melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif

atas laporan keuangan suatu perusahaaan atau organisasi lain dengan tujuan

untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara

wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, dalam semua hal

yang material, posisi keuangan, dan hasil usaha perusahaan.

Kinerja merupakan suatu bentuk kesuksesan seseorang untuk mencapai

peran atau target tertentu yang berasal dari perbutannya sendiri. Kinerja

seseorang dikatakan baik apabila hasil kerja individu tersebut dapat

melampaui peran atau target yang ditentukan sebelumnya (Reza Surya,

2004:35).

American Accounting Association (AAA) menyatakan bahwa:

“Good quality audits require both competence (expertise) and independence.

These qualities have direct effects on actual audit quality, as well as potential

interactive effects. In addition, financial statement users’ perception of audit

Page 34: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

16

quality are a function of their perceptions of both auditor independence and

expertise (AAA Financial Accounting Standard Committee, 2000)

Inti dari pernyataan tersebut adalah kualitas audit yang baik ditentukan

oleh dua hal, yaitu kompetensi dan independensi. Menurut

Ussahawanitchakit (2008:1) kualitas audit merupakan nilai yang signifikan

bagi para investor di pasar modal karena investor sering menggunakan

laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor sebagai dasar untuk

membuat keputusan investasi.

Ada banyak penelitian yang membahas tentang kualitas audit,

diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Wibowo et al. (2009:18) yang

meneliti tentang faktor-faktor yang menentukan kualitas audit, hasil

penelitiannya menunjukkan sebagai berikut:

a. Lamanya masa penugasan audit

Dengan semakin panjangnya jangka waktu dan kesinambungan

penugasan audit, konsumen jasa audit (seperti pemegang saham,

pemegang obligasi, manajer, karyawan, agen-agen pemerintah, bank dan

pengguna lainnya) mendapatkan manfaat karena mereka dapat

menghemat biaya yang berkaitan dengan evaluasi kualitas audit, berbagai

manfaat yang diterima pengguna jasa audit akan hilang jika masa

penugasan auditor dalam waktu yang relatif singkat (De Angelo, 1981).

Berbeda dengan pendapat peneliti lainnya yang menyatakan bahwa

adanya hubungan negatif antara lamanya masa penugasan audit dengan

kualitas audit dengan alasan:

Page 35: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

17

1) Erosi independensi

Hal ini mungkin muncul akibat tumbuhnya hubungan pribadi antara

auditor dengan kliennya. Auditor harus menyadari berbagai tekanan

yang bermaksud mempengaruhi perilakunya dan sedikit demi sedikit

akan mengurangi independensinya (Mautz dan sharaf, 1993)

2) Berkurangnya sikap kritis

Dengan semakin lamanya masa penugasan audit, kapabilitas auditor

untuk bersikap kritis akan berkurang karena auditor sudah terlalu

familiar. Hal ini dapat menyebabkan semakin terbatasnya pendekatan

pengujian audit kreatif seperti yang sering terjadi pada saat awal

perikatan audit.

Perbedaan argumen tersebut telah dijawab dalam penelitian Wibowo et al.

(2009) dengan hasil masa penugasan audit tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap kualitas audit.

b. Ukuran KAP

Kualitas audit seringkali diukur dari ukuran besar atau kecilnya KAP. De

Angelo (1981) dan juga Watts dan Zimmerman (1986) berpendapat bahwa

ukuran KAP akan berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Dengan

demikian, diperkirakan bahwa dibandingkan dengan KAP kecil, KAP

besar mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam melakukan audit,

sehingga mampu menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi dengan

argumen sebagai berikut:

1) Besarnya jumlah dan ragam klien yang ditangani KAP.

Page 36: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

18

2) Banyaknya ragam jasa yang ditawarkan.

3) Luasnya cakupan geografis, termasuk adanya afiliasi internasional.

4) Banyaknya jumlah staf audit dalam suatu KAP.

Berdasarkan hasil penelitian Wibowo et al. (2009), terdapat bukti empiris

bahwa ukuran KAP mempunyai hubungan positif terhadap kualitas audit,

hal ini konsisten dengan penelitian sebelumnya De Angelo (1981).

c. Regulasi audit

Di Indonesia, melalui PPAJP-Kementrian Keuangan, pemerintah

melaksanakan regulasi yang bertujuan untuk melakukan pembinaan dan

pengawasan terhadap akuntan publik. Hal ini dilakukan sejalan dengan

regulasi yang dilakukan oleh asosiasi profesi Akuntan Publik (IAPI)

terhadap anggotanya. Dalam regulasi tersebut diatur mengenai rotasi audit,

pembinaan dan pengawasan, serta sanksi disiplin berat dan denda

administratif bagi akuntan publik yang melanggar Standar Profesional

Akuntan Publik, selain itu ditambahkan pula sanksi pidana bagi akuntan

publik palsu (atau orang yang mengaku sebagai akuntan publik palsu).

Hasil penelitian Arie dan Hilda (2009:19) membuktikan bahwa regulasi

audit secara efektif dapat meningkatkan kualitas audit.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan dan hasil penelitian yang ada, dapat

disimpulkan kualitas audit adalah kemungkinan seorang auditor dapat

melihat kesalahan dan kecurangan yang terjadi dalam sistem akuntansi

kliennya dan kualitas audit bisa diukur dengan tingkat kepatuhan auditor

terhadap standar atau kriteria yang berlaku. Berbagai hal yang dapat

Page 37: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

19

menunjang kualitas audit adalah profesionalisme, independensi, adanya

regulasi, ukuran KAP, serta faktor psikologis lainnya yang dapat memotivasi

auditor untuk melakukan pekerjaannya dengan baik seperti akuntabilitas.

3. Independensi

Beberapa definisi tentang independensi telah banyak dikemukakan oleh

para ahli, diantaranya oleh Arens et al. (1999) dalam Abu Bakar et al.

(2005:2) yang mendefinisikan independensi dalam auditing sebagai berikut:

“Independence in auditing is taking an unbiased viewpoint in the

performance of audit test, the evaluation of the results and issuance of the

audit reports”.

Artinya “Independensi dalam auditing adalah penggunaan sudut

pandang tanpa bias dalam mengerjakan pengujian audit, evaluasi terhadap

hasil dan dalam penerbitan laporan audit. Pengertian bias disini adalah

melakukan penilaian terhadap sesuatu berdasarkan kondisi dari obyek yang

sesungguhnya tanpa merasa adanya tekanan atau kepentingan tertentu, atau

dengan kata lain bersifat obyektif. Independensi adalah sikap yang

diharapkan dari seorang akuntan publik untuk tidak mempunyai kepentingan

pribadi dalam pelaksanaan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip

integritas dan obyektivitas.

Dalam buku Standar Profesi Akuntan Publik 2011 seksi 220 PSA No.

04 Alinea 2, dijelaskan bahwa:

“Standar ini mengharuskan auditor bersikap independen, artinya tidak

mudah dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk

kepentingan umum (dibedakan dalam hal berpraktik sebagai auditor intern).

Dengan demikian ia tidak dibenarkan memihak kepada kepentingan siapa

Page 38: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

20

pun, sebab bagaimana pun sempurnanya keahlian teknis yang ia miliki, ia

akan kehilangan sikap tidak tidak memihak, yang justru sangat penting untuk

mempertahankan kebebasan pendapatnya. Namun, independensi dalam hal

ini tidak berarti seperti sikap seorang penuntut dalam perkara pengadilan,

namun dalam hal ini disamakan dengan sikap tidak memihaknya seorang

hakim. Auditor mengakui kewajiban untuk jujur tidak hanya kepada

manajemen dan pemilik perusahaan, namun juga kepada kreditur dan pihak

lain yang meletakkan kepercayaan (paling tidak sebagian) atas laporan

auditor independen, seperti calon-calon pemilik dan kreditur. Independensi

itu berarti tidak mudah dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaannya

untuk kepentingan umum (dibedakan dalam hal berpraktik sebagai auditor

intern). Dengan demikian ia tidak dibenarkan memihak kepada kepentingan

siapapun, sebab bilamana tidak demikian halnya, bagaimanapun

sempurnanya keahlian teknis yang ia miliki, ia akan kehilangan sikap tidak

memihak yang justru paling penting untuk mempertahankan kebebasan

pendapatnya.”

Independensi berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak

dikendalikan oleh pihak lain, dan tidak tergantung pada orang lain.

Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalam

mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang obyektif tidak

memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan

pendapatnya. Independensi akuntan publik merupakan dasar utama

kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan publik dan merupakan

salah satu faktor yang sangat penting untuk menilai mutu jasa audit.

Terdapat dua aspek independensi yang dimiliki auditor, yaitu

independensi dalam sikap mental (independence in mind) dan independensi

dalam penampilan (independence in appearance) (Trisnaningsih, 2006:6),

masing-masing akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Independensi dalam sikap mental (independence in mind)

Independensi dalam sikap mental berarti adanya kejujuran di dalam diri

akuntan untuk mempertimbangkan fakta-fakta dan adanya pertimbangan

Page 39: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

21

yang obyektif tidak memihak di dalam diri akuntan dalam menyatakan

pendapatnya.

b. Independensi dalam penampilan (independence in appearance)

Independensi dalam penampilan berarti adanya kesan dari masyarakat

bahwa akuntan publik bertindak independen, sehingga akuntan publik

harus menghindari faktor-faktor yang dapat mengakibatkan masyarakat

meragukan kebebasannya. Independensi dalam penampilan berhubungan

dengan persepsi masyarakat terhadap independensi akuntan publik, untuk

memperjelas pengertian ini akan diberikan contoh seperti seorang akuntan

yang kompeten dan independen akan melakukan audit pada sebuah

perusahaan yang dewan direksi dan para manajernya adalah saudara atau

kerabat dekatnya. Walaupun auditor tersebut benar-benar bersikap

independen dalam sikap mentalnya. Namun, menurut persepsi masyarakat

auditor tersebut tidak akan bersikap independen dikarenakan adanya

hubungan darah atau kekerabatan yang dapat mengakibatkan rusaknya

independensi.

Selain independensi sikap mental dan independensi penampilan. Mautz

(1961) dalam Trisnaningsih (2006:7) mengungkapkan ada dua aspek

independensi lainnya, yaitu independensi praktisi (practitioner independence)

dan independensi profesi (profession independence). Adapun penjelasannya

sebagai berikut:

a. Independensi praktisi (practitioner independence)

Page 40: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

22

Independensi praktisi berarti independensi yang berhubungan dengan

kemampuan praktisi secara individual untuk mempertahankan sikap yang

wajar atau tidak memihak dalam merencanakan program, pelaksanaan

pekerjaan, verifikasi, dan penyusunan hasil pemeriksaan. Independensi

ini mencakup tiga dimensi, yaitu independensi penyusunan program,

independensi investigatif, dan independensi pelaporan.

b. Independensi profesi (profession independence)

Independensi profesi berarti kesan masyarakat terhadap profesi akuntan

publik. Berbeda sedikit dengan independensi dalam penampilan,

independensi profesi lebih bersifat menyeluruh terhadap profesi akuntan

publik. Jika profesi akuntan publik sedang buruk di mata masyarakat

seperti adanya kasus enron, maka nama baik seluruh akuntan publik akan

ikut tercemar.

Sebagian besar literatur yang membahas tentang independensi auditor

menegaskan bahwa kredibilitas laporan keuangan tergantung pada persepsi

para pengguna laporan keuangan tentang independensi auditor eksternal. Jika

auditor tidak terlihat independen oleh para pengguna laporan keuangan, maka

para pengguna tidak akan mempunyai kepercayaan terhadap laporan

keuangan dan opini auditor pada suatu laporan keuangan perusahaan tidak

akan bernilai. Dengan demikian, kredibilitas auditor tidak hanya tergantung

dari sikap independensi yang dimilikinya, tetapi juga tergantung pada

persepsi independensi dari para pengguna laporan keuangan. Bagaimanapun

juga, independensi dalam sikap mental maupun independensi dalam

Page 41: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

23

penampilan merupakan dua hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara

kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan publik (Abu Bakar et al.,

2005:3)

Shockley (1981) dalam Carey dan Simnett, R. (2006:5) melakukan

penelitian tentang empat faktor yang berpengaruh terhadap independensi

akuntan publik dimana responden penelitiannya adalah kantor akuntan

publik, bank dan analis keuangan. Faktor yang diteliti adalah pemberian jasa

konsultasi kepada klien, persaingan antar KAP, ukuran KAP dan lama

hubungan audit dengan klien. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa KAP

yang memberikan jasa konsultasi manajemen kepada klien yang diaudit dapat

meningkatkan risiko rusaknya independensi yang lebih besar dibandingkan

yang tidak memberikan jasa tersebut. Tingkat persaingan antar KAP juga

dapat meningkatkan risiko rusaknya independensi akuntan publik. KAP yang

lebih kecil mempunyai risiko kehilangan independensi yang lebih besar

dibandingkan KAP yang lebih besar. Sedangkan faktor lama ikatan hubungan

dengan klien tertentu tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap

independensi akuntan publik.

Abu Bakar et al. (2005) telah melakukan penelitian tentang faktor-

faktor yang mempengaruhi independensi auditor, dalam penelitiannya

terdapat enam hal yang dapat mempengaruhi independensi auditor, yaitu

ukuran KAP, tingkat persaingan antar KAP, lamanya waktu audit, besarnya

audit fee yang diterima KAP, pemberian jasa konsultasi manajemen oleh

Page 42: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

24

KAP, dan keberadaan komite audit. Keenam hasil penelitian tersebut akan

dijelaskan di bawah ini:

a. Ukuran KAP

Dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa ada hubungan positif antara

ukuran KAP dengan independensi auditor. Hubungan yang positif berarti

ukuran KAP yang lebih besar membuat independensi auditor yang lebih

besar, hal ini berdasarkan alasan bahwa ukuran KAP yang lebih besar

dapat menolak berbagai tekanan dari kliennya, dengan demikian KAP

yang lebih besar dapat memelihara independensi auditornya. Selain itu,

KAP yang lebih besar lebih mampu dan memotivasi untuk memberikan

jasa audit yang lebih baik.

b. Tingkat persaingan antar KAP

Beberapa studi empiris terdahulu telah membuktikan bahwa tingkat

persaingan yang tinggi antar KAP dapat menghasilkan independensi

auditor yang rendah.

c. Lama waktu audit

Hasil penelitian membuktikan bahwa semakin lama auditor mengaudit

suatu perusahaan, maka auditor tersebut dapat mengalami penurunan

independensi karena mulai timbul rasa loyalitas terhadap kliennya.

d. Besarnya audit fee yang diterima KAP

Semakin besar audit fee yang diterima, maka dapat meningkatkan risiko

yang besar kehilangan independensi auditor. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Pany dan Reckers (1980).

Page 43: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

25

e. Pemberian jasa konsultasi manajemen sekaligus kepada klien

Pemberian jasa selain jasa audit mempunyai hubungan negatif terhadap

independensi auditor. Jika jasa non audit diberikan sekaligus kepada

kliennya, maka dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan diri bagi

auditor. selain itu, dengan adanya jasa non audit sekaligus dapat

menciptakan hubungan kerjasama antar auditor dan kliennya, tentunya hal

ini dapat menggangu independensi auditor.

f. Keberadaan komite audit

Keberadaan komite audit dapat meningkatkan independensi auditor. hal ini

karena dengan adanya komite audit auditor dapat megalami peningkatan

kepercayaan dirinya (Knap, 1985) dalam Abu Bakar et al. (2005: 6).

Penelitian Pany dan Reckers (1980) menunjukkan bahwa hadiah

meskipun jumlahnya sedikit berpengaruh signifikan terhadap independensi

auditor, sedangkan ukuran klien tidak berpengaruh secara signifikan.

Penelitian yang dilakukan oleh Knapp (1985) menunjukkan bahwa

subyektivitas terbesar dalam teknik standar mengurangi kemampuan auditor

untuk bertahan dalam tekanan klien dan posisi keuangan yang sehat

mempunyai kemampuan untuk menghasilkan konflik audit. Mayangsari

(2003) menemukan bahwa hasil pengujian hipotesis pertama dengan

menggunakan alat analisis ANNOVA diperoleh hasil bahwa auditor yang

memiliki keahlian dan independensi memberikan pendapat tentang

kelangsungan hidup perusahaan yang cenderung benar dibandingkan auditor

yang hanya memiliki salah satu karakteristik atau sama sekali tidak memiliki

Page 44: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

26

keduanya. Hasil pengujian hipotesis yang kedua dengan menggunakan uji

Simple Factorial Analysis of Variance diperoleh hasil bahwa auditor yang

ahli lebih banyak mengingat informasi yang atypical sedangkan auditor yang

tidak ahli lebih banyak mengingat informasi yang typical.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disinpulkan bahwa independensi

adalah sikap yang terdapat pada diri seseorang untuk mengambil keputusan

yang tanpa bias dan obyektif serta kebebasan dari berbagai pengaruh dan

tekanan dari dalam maupun dari luar diri. Independensi terbagi menjadi dua

hal yaitu independensi dalam sikap mental dan independensi dalam

penampilan. Sedangkan ada pula peneliti lain yang menjelaskan tentang

aspek independensi lainnya, yaitu independensi praktisi dan independensi

profesi.

4. Akuntabilitas

Tetclock (1984) mendefinisikan akuntabilitas sebagai bentuk dorongan

psikologi yang membuat seseorang berusaha mempertanggungjawabkan

semua tindakan dan keputusan yang diambil kepada lingkungannya.

Lingkungan disini maksudnya adalah lingkungan atau tempat dimana

seseorang melakukan aktivitas atau pekerjaannya yang dapat mempengaruhi

keadaan di sekitarnya.

Libby dan Luft (1993), Cloyd (1997) dan Tan dan Alison (1999)

melihat ada tiga indikator yang dapat digunakan untuk mengukur

akuntabilitas individu. Pertama, seberapa besar motivasi mereka untuk

meyelesaikan pekerjaan tesebut. Kedua, seberapa besar usaha atau daya pikir

Page 45: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

27

yang diberikan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Ketiga, seberapa

besar keyakinan mereka bahwa pekerjaan mereka akan diperiksa oleh atasan.

Dibawah ini akan dijelaskan masing-masing ketiga hal tersebut

a. Seberapa besar motivasi untuk menyelesaikan pekerjaan

Motivasi secara umum adalah keadaan dalam diri seseorang yang

mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan

tertentu untuk mencapai tujuan. Dalam kaitannya dengan akuntabilitas

seseorang, orang dengan akuntabilitas tinggi juga memiliki motivasi

tinggi dalam mengerjakan sesuatu.

b. Seberapa besar usaha atau daya pikir untuk menyelesaikan pekerjaan

Orang dengan akuntabilitas tinggi mencurahkan usaha (daya pikir) yang

lebih besar dibanding orang dengan akuntabilitas rendah ketika

menyelesaikan pekerjaan. Dengan rasa akuntabilitasnya yang tinggi itu,

seseorang akan menggunakan kemampuannya secara maksimal agar

dapat memperoleh hasil yang baik pula dari pekerjaanya tersebut. Jika

dikaitkan dengan kualitas audit, auditor yang memiliki akuntabilitas

tinggi dapat menyelesaikan pekerjaanya dengan baik, dan dapat

menyelesaikannya secara tepat waktu.

c. Seberapa yakin pekerjaan mereka akan diperiksa oleh atasan

Keyakinan bahwa sebuah pekerjaan akan diperiksa atau dinilai orang lain

dapat meningkatkan keinginan dan usaha seseorang untuk menghasilkan

pekerjaan yang lebih berkualitas. Seseorang dengan akuntabilitas tinggi

memiliki keyakinan yang lebih tinggi bahwa pekerjaan mereka akan

Page 46: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

28

diperiksa oleh supervisor/manajer/pimpinan dibandingkan dengan

seseorang yang memiliki akuntabilitas rendah.

Teclock dan Kim (1987) meneliti pengaruh akuntabilitas terhadap

proses kognitif seseorang. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa subjek

yang diberikan instruksi diawal (post exposure accountability) bahwa

pekerjaan mereka akan diperiksa oleh atasan, melakukan proses kognitif yang

lebih lengkap, memberikan respon yang lebih tepat dan melaporkan

keputusan yang lebih realistis.

Cloyd (1997) dalam Mardisar et al. (2007:4) meneliti pengaruh

akuntabilitas terhadap kualitas hasil kerja auditor. Hasil penelitian Cloyd

(1997) membuktikan akuntabilitas dapat meningkatkan kualitas hasil kerja

auditor jika pengetahuan audit yang dimiliki tinggi. Asumsi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah bahwa kompleksitas pekerjaan yang dihadapi

tinggi. Penelitian Cloyd (1997) ini dikembangkan oleh Tan dan Alison (1999)

dengan menilai kualitas hasil kerja berdasarkan kompleksitas kerja yang

dihadapi. Hasil penelitian Tan dan Alison (1999) ini tidak konsisten dengan

Cloyd (1997). Tan dan Alison (1999) membuktikan bahwa akuntabilitas

(secara langsung) tidak mempengaruhi kualitas hasil kerja baik untuk

pekerjaan dengan kompleksitas kerja rendah, menengah ataupun tinggi.

Dari pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas

adalah dorongan kejiwaan atau psikologi yang bisa mempengaruhi seseorang

untuk mempetanggungjawabkan tindakannya dan akibat yang

ditimbulkannya kepada lingkungan dimana tempat seseorang tersebut

Page 47: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

29

melakukan aktivitasnya. Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk

mengukur akuntabilitas seseorang adalah motivasi seseorang untuk

menyelesaikan pekerjaan, seberapa besar usaha dan daya pikir yang

dicurahkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, dan terakhir keyakinan

bahwa pekerjaannya akan diperiksa oleh atasannya.

5. Profesionalisme

Menurut Yendrawati (2008:76) profesionalisme adalah konsep untuk

mengukur bagaimana para profesional memandang profesi mereka yang

tercermin dalam sikap dan perilaku mereka. Untuk mengukur tingkat

profesionalisme bukan hanya dibutuhkan suatu indikator yang menyebutkan

bahwa seorang dikatakan profesional. Tetapi juga dibutuhkan faktor-faktor

eksternal seperti bagaimana seseorang berperilaku dalam menjalankan

tugasnya. Sehingga ada sebuah gambaran yang menyebutkan bahwa perilaku

profesional adalah cerminan sikap profesionalisme.

Dalam kaitannya dengan proses pelaksanaan tugas audit, setiap auditor

dibekali dengan aturan-aturan serta kode etik yang mengikat. Untuk itu,

dibutuhkan namanya sikap auditor yang dapat dijadikan pedoman bagi

auditor junior lainnya. Karena sebagai seseorang yang memiliki pekerjaan

berat yang bertanggung jawab penuh terhadap hasil opininya. Auditor

dituntut untuk bersikap profesional. Maka dari itu, segala bentuk tekanan

dan intervensi dari klien hendaknya dijadikan sebagai sebuah tantangan

dalam kaitannya dengan pekerjaan sebagai akuntan publik. Dalam

pengertian umum, seseorang dapat dikatakan profesional jika memenuhi tiga

Page 48: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

30

kriteria, yaitu mempunyai keahlian untuk melaksanakan tugas sesuai dengan

bidangnya, melaksanakan suatu tugas atau profesi dengan menetapkan

standar baku di bidang profesi yang bersangkutan dan menjalankan tugas

profesinya dengan mematuhi etika profesi yang telah ditetapkan (Herawaty

et al., 2008:3).

Menurut Wahyudi (2006:5), seorang auditor bisa dikatakan profesional

apabila telah memenuhi dan mematuhi standar-standar kode etik yang telah

ditetapkan oleh IAPI, antara lain: a). prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh

IAPI yaitu standar ideal dari perilaku etis yang telah ditetapkan oleh IAPI

seperti dalam terminologi filosofi, b). peraturan perilaku seperti standar

minimum perilaku etis yang ditetapkan sebagai peraturan khusus yang

merupakan suatu keharusan, c). interpretasi peraturan perilaku tidak

merupakan keharusan, tetapi para praktisi harus memahaminya, dan d).

ketetapan etika seperti seorang akuntan publik wajib untuk harus tetap

memegang teguh prinsip kebebasan dalam menjalankan proses auditnya,

walaupun auditor dibayar oleh kliennya.

Jadi ada semacam pedoman yang digambarkan oleh Institut Akuntan

Publik Indonesia (IAPI) bagi seorang auditor untuk dikatakan bahwa auditor

tersebut profesional. empat poin di atas menjadi acuan untuk meningkatkan

kinerja para auditor sehingga tingkat profesionalisme auditor tersebut tidak

perlu diragukan lagi. Untuk itu, pemahaman yang tinggi dan tingkat

kedisiplinan atas peraturan yang ditetapkan harus betul-betul diperhatikan

agar penghargaan publik yang diberikan bukan hanya sekedar pujian

Page 49: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

31

ataupun lencana penghargaan, tetapi juga penghormatan dan pengakuan

profesi yang tentunya sangat berguna bagi auditor itu sendiri.

Profesionalisme menjadi syarat utama bagi orang yang bekerja sebagai

akuntan publik. Gambaran seseorang yang profesional dalam profesi

dicerminkan dalam lima dimensi profesionalisme yaitu pertama, pengabdian

pada profesi dicerminkan dari dedikasi dengan menggunakan pengetahuan

dan kecakapan yang dimiliki serta keteguhan untuk tetap melaksanakan

pekerjaan meskipun imbalan ekstrinsik kurang. Sikap ini adalah ekspresi

dari pencurahan diri yang total terhadap pekerjaan. Kedua, kewajiban sosial

adalah suatu pandangan tentang pentingnya peranan profesi serta manfaat

yang diperoleh baik masyarakat maupun kalangan profesional lainnya

karena adanya pekerjaan tersebut. Ketiga, kemandirian dimaksudkan sebagai

suatu pandangan bahwa seorang yang profesional harus mampu membuat

keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain (pemerintah, klien dan

mereka yang bukan anggota profesi). Setiap ada campur tangan dari luar

dianggap sebagai hambatan kemandirian secara profesional. Keempat,

keyakinan terhadap profesi adalah suatu keyakinan bahwa yang paling

berwenang menilai apakah suatu pekerjaan yang dilakukan profesional atau

tidak adalah rekan sesama profesi, bukan pihak luar yang tidak mempunyai

kompetensi dalam bidang ilmu dan pekerjaan tersebut. Kelima, hubungan

dengan sesama profesi adalah dengan menggunakan ikatan profesi sebagai

acuan, termasuk di dalamnya organisasi formal dan kelompok kolega

Page 50: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

32

informal sebagai ide utama dalam melaksanakan pekerjaan (Herawaty et al,

2008:4).

Hall R (1968) dalam Yendrawati (2008:2) mengembangkan konsep

profesionalisme dari level individual yang digunakan untuk profesionalisme

eksternal auditor meliputi lima dimensi yaitu pengabdian pada profesi

(dedication), kewajiban sosial (social obligation), kemandirian (autonomy

demands), keyakinan terhadap peraturan profesi (belief in self-regulation),

dan hubungan dengan sesama profesi (professional community affiliation).

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Pengabdian pada profesi (dedication), yang tercermin dalam dedikasi

professional melalui penggunaan pengetahuan dan kecakapan yang

dimiliki. Sikap ini adalah ekspresi dari penyerahan diri secara total

terhadap pekerjaan. Pekerjaan didefinisiskan sebagai tujuan hidup dan

bukan sekedar sebagai alat untuk mencapai tujuan.penyerahan diri secara

total merupakan komitmen pribadi, dan sebagai kompensasi utama yang

diharapkan adalah kepuasan rohaniah dan kemudian kepuasan material.

b. Kewajiban sosial (social obligation) yaitu pandangan tentang pentingnya

peran profesi serta manfaat yang diperoleh baik oleh masyarakat maupun

oleh profesional karena adanya pekerjaan tersebut.

c. Kemandirian (autonomy demands) yaitu suatu pandangan bahwa seorang

profesional harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa adanya

tekanan dari pihak lain.

Page 51: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

33

d. Keyakinan terhadap peraturan profesi (belief in self-regulation) yaitu

suatu keyakinan bahwa yang berwenang untuk menilai pekerjaan

profesional adalah rekan sesama profesi, dan bukan pihak luar yang

tidak mempunyai kompetensi dalam ilmu dan pekerjaan mereka.

e. Hubungan dengan sesama profesi (professional community affiliation)

yaitu menggunakan ikatan profesi sebagai acuan, termasuk organisasi

formal dan kelompok-kelompok kolega informal sebagai sumber utama

pekerjaan.melalui ikatan profesi ini, para professional membangun

kesadaran profesinya.

Kelima dimensi diatas tentunya menjadi sebuah tolok ukur yang dapat

digunakan oleh auditor untuk menguji apakah selama ini dirinya telah

bersikap profesional. Selain itu juga menjadi sebuah acuan baru dalam

bersikap selain dari aturan yang diberikan oleh IAPI. Karena pengabdian,

kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap peraturan profesi, dan

hubungan dengan sesama profesi merupakan hal-hal yang harus menjadi

perhatian auditor. Contohnya bagaimana bentuk pengabdian seorang auditor

dilihat, misalnya dengan totalitas kerja yang dilakukan dan ia merasa puas

dengan kinerjanya. Kemudian bagaimana auditor juga merasa bahwa dirinya

juga merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain,

misalnya dengan pekerjaannya auditor yakin bahwa ada perasaan saling

membutuhkan antara auditor dan klien. Selanjutnya kemandirian yang

pastinya harus dimiliki oleh seorang auditor sebagai pembuat keputusan

mengenai opini audit, dan memiliki keyakinan bahwa yang berhak menilai

Page 52: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

34

kinerjanya adalah rekan seprofesi serta adanya kerjasama dengan rekan-

rekan seprofesi. Untuk itu, keterkaitan antara kelima dimensi tersebut harus

menjadi bahan pemikiran bagi para auditor sebagai pihak yang terlibat

langsung dalam dunia profesional.

Menurut Code of Ethics for Professional Accountants (2005:14):

”The principle of professional behavior imposes an obligation on

professional accountants to comply with relevant laws and regulations and

avoid any action that may bring discredit to the profession. This includes

actions which a reasonable and informed third party, having knowledge of

all relevant information, would conclude negatively affects the good

reputation of the profession”.

Menurut penjelasan di atas, seorang auditor yang profesional harus

mematuhi peraturan hukum yang berlaku. Hal tersebut kembali kepada etika

profesi yang menyebutkan perlu adanya sikap kehati-hatian dalam

pelaksanaan tugas, jangan sampai ada kelalaian yang menyebabkan

terjadinya pelanggaran terhadap hukum, yang dalam hal ini mungkin

peraturan yang telah ditetapkan. Kemudian diharapkan auditor tidak

melakukan kegiatan yang dapat mendiskreditkan profesinya. Karena pada

saat ini banyak ditemukan kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh

auditor, misalnya dengan menerima suap, dan kecurangan lainnya. Tentunya

hal tersebut membuat profesi auditor dipertanyakan, termasuk semua

kegiatan yang dapat menimbulkann kesan negatif. Jadi intinya, seorang

auditor yang memiliki jiwa profesionalisme pasti memiliki sikap kehati-

hatian, cermat, serta teliti dalam melaksanakan tugasnya, dan selalu menjaga

nama baik profesinya.

Page 53: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

35

Menurut Ikhsan (2007:204), seorang yang profesional di dalam

melakukan suatu profesi biasanya akan memiliki motivasi yang tinggi. Hal

tersebut berkaitan dengan semangat seorang profesional, dimana setiap

pekerjaan yang dilakukan didasarkan atas rasa ikhlas atau tanpa paksaan.

Mereka merasa dengan sikap positif yang diberikan akan mendapatkan hasil

yang baik. Sehingga akan mendapatkan keuntungan psikologis berupa

kepuasan akan pekerjaan yang dilakukan.

Profesionalisme telah menjadi isu yang kritis untuk profesi akuntan

karena dapat menggambarkan kinerja akuntan (Herawaty et al., 2008:2).

Sejalan dengan hal tersebut, isu yang muncul adalah kinerja akuntan sering

dikaitkan dengan tindak kecurangan yang terjadi pada beberapa perusahaan.

Bagi seorang auditor yang profesional tentunya hal tersebut menjadi sebuah

tantangan dalam menjalankan tugasnya, sehingga pandangan miring tentang

kinerja auditor tidak ada lagi. Intinya selama kinerja yang dihasilkan auditor

memenuhi standar kode etik yang ditetapkan, maka tidak akan ada keraguan

dalam laporan yang dibuat.

IAPI sebagai organisasi yang berwenang menetapkan standar (yang

merupakan pedoman) dan aturan yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota

termasuk setiap kantor akuntan publik lain yang beroperasi sebagai auditor

independen. Persyaratan-persyaratan ini dirumuskan oleh komite-komite

yang dibentuk oleh IAPI. Ada tiga bidang utama dimana IAPI berwenang

menetapkan standar dan memuat aturan yang bisa meningkatkan perilaku

profesional seorang auditor.

Page 54: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

36

a. Standar Auditing. Komite Standar Profesional Akuntan Publik (Komite

SPAP) IAPI bertanggung jawab untuk menerbitkan standar auditing.

Standar ini disebut sebagai Pernyataan Standar Auditing atau PSA

(sebelumnya disebut sebagai NPA dan PNPA). Di Amerika Serikat

pernyataan ini disebut sebagai SAS (Statement on Auditing Standard)

yang dikeluarkan oleh ASB (Auditing Standard Boards). Pada tanggal

10 November 1993 dan 1 Agustus 1994 pengurus pusat IAPI telah

mensahkan sejumlah pernyataan standar auditing. Penyempurnaan ini

terutama sekali bersumber pada SAS dengan penyesuaian terhadap

kondisi Indonesia dan standar auditing internasional.

b. Standar kompilasi dan penelaahan laporan keuangan. Komite SPAP

IAPI dan Compilation and Review Standards Committee bertanggung

jawab untuk mengeluarkan pernyataan mengenai pertanggungjawaban

akuntan publik sehubungan dengan laporan keuangan suatu perusahaan

yang tidak diaudit. Pernyataan ini di Amerika Serikat disebut

Statements on Standards for Accounting and Review Services (SSARS)

dan di Indonesia disebut Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan

Review (PSAR). PSAR 1 disahkan pada 1 Agustus 1994 menggantikan

pernyataan NPA sebelumnya mengenai hal yang sama. Bidang ini

mencakup dua jenis jasa, pertama, untuk situasi dimana akuntan

membantu kliennya menyusun laporan keuangan tanpa memberikan

jaminan mengenai isinya (jasa kompilasi). Kedua, untuk situasi dimana

akuntan melakukan prosedur-prosedur pengajuan pernyataan dan

Page 55: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

37

analitis tertentu, sehingga dapat memberikan suatu keyakinan terbatas

bahwa tidak diperlukan perubahan apapun terhadap laporan keuangan

bersangkutan (jasa review).

c. Standar atestasi lainnya. Tahun 1986, AICPA menerbitkan Statement on

Standards for Atestation Engagements. IAPI sendiri mengeluarkan

beberapa pernyataan standar atestasi pada 1 Agustus 1994. Pernyataan

ini mempunyai fungsi ganda, pertama sebagai kerangka yang harus

diikuti oleh badan penetapan standar yang ada dalam IAPI untuk

mengembangkan standar yang terinci mengenai jenis jasa atestasi yang

spesifik. Kedua, sebagai kerangka pedoman bagi para praktisi bila tidak

terdapat atau belum ada standar spesifik seperti itu. Komite Kode Etik

IAPI di Indonesia dan Committee on Professional Ethics di Amerika

Serikat menetapkan ketentuan perilaku yang harus dipenuhi oleh

seorang akuntan publik yang meliputi standar teknis. Standar auditing,

standar atestasi, serta standar jasa akuntansi dan review dijadikan satu

menjadi Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).

Pernyataan tersebut tentunya mendeskripsikan bahwa sikap

profesionalisme yang ditunjukkan seorang auditor tentunya memiliki suatu

acuan atau dasar yang patut dipahami oleh auditor. IAPI sebagai lembaga

tertinggi profesi akuntan di Indonesia harus menaungi dan mengawasi

kinerja akuntan-akuntan yang ada, khususnya auditor. Salah satu bentuk

apresiasi yang ditunjukkan oleh IAPI antara lain melalui 3 (tiga) poin

Page 56: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

38

standar di atas yang harus ditaati oleh auditor, serta menjadi standar yang

berlaku saat ini dan berharap dapat meningkatkan profesionalisme auditor.

Berdasarkan Standar Profesi Akuntan Publik (2011:001.2) disebutkan

bahwa ada enam tipe standar profesional yang dikodifikasi, yaitu standar

auditing, standar atestasi, standar jasa akuntansi dan review, standar jasa

konsultasi, standar pengendalian mutu, dan kode etik profesi akuntan publik.

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Standar Audit

Merupakan panduan audit atas laporan keuangan historis. Standar

Auditing terdiri dari 10 standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan

Standar Auditing (PSA). Dengan demikian PSA merupakan penjabaran

lebih lanjut masing-masing standar yang tercantum dalam standar

auditing. PSA berisi ketentuan-ketentuan dan panduan utama yang

harus diikuti oleh akuntan publik dalam melaksanakan perikatan audit.

Kepatuhan terhadap PSA yang dikeluarkan oleh DSP IAPI bersifat

wajib bagi praktisi. Termasuk didalam PSA adalah Interpretasi

Pernyataan Standar Auditing (“IPSA”), yang merupakan interpretasi

resmi yang dikeluarkan oleh DSP IAPI terhadap ketentuan-ketentuan

yang diterbitkan oleh DSP IAPI dalam IPSA. Dengan demikian IPSA

memberikan jawaban atas pertanyaan atas keraguan dalam penafsiran

ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam PSA, sehingga merupakan

perluasan lebih lanjut berbagai ketentuan dalam PSA. Tafsiran resmi ini

bersifat mengikat bagi praktisi, sehingga pelaksaannya bersifat wajib.

Page 57: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

39

b. Standar Atestasi

Standar atestasi memberikan kerangka untuk fungsi atestasi bagi jasa

akuntan publik yang mencakup tingkat keyakinan tertinggi yang

diberikan dalam jasa audit atas laporan keuangan historis, pemeriksaan

atas laporan keuangan prospektif, serta tipe perikatan atestasi lain yang

memberikan keyakinan yang lebih rendah (review, pemeriksaan, dan

prosedur yang disepakati). Standar atestasi terdiri dari 11 standar dan

dirinci dalam bentuk PSAT. PSAT merupakan penjabaran lebih lanjut

masing-masing standar yang terdapat dalam standar atestasi. Termasuk

di dalam PSAT adalah Interpretasi Pernyataan Standar Atestasi

(“IPSAT”), yang merupakan interpretasi resmi yang dikeluarkan oleh

DSP IAPI terhadap ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh DSP

IAPI dalam PSAT. Dengan demikian IPSAT memberikan jawaban atas

pertanyaan atau keraguan dalam penafsiran ketentuan-ketentuan yang

dimuat dalam PSAT sehingga merupakan perluasan lebih lanjut dalam

PSAT. Tafsiran resmi ini bersifat mengikat bagi praktisi, sehingga

pelaksaannya bersifat wajib

c. Standar Jasa Akuntansi dan Review

Standar jasa akuntansi dan review memberikan kerangka untuk fungsi

nonatestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup jasa akuntansi dan

review. Standar jasa akuntansi dan review dirinci dalam bentuk

Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR). Termasuk

dalam PSAR adalah Interpretasi Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan

Page 58: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

40

Review (IPSAR), yang merupakan interpretasi resmi yang dikeluarkan

oleh dewan terhadap ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh dewan

dalam PSAR. IPSAR memberikan jawaban atas pertanyaan atau

keraguan dalam penafsiran ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam

PSAR sehingga merupakan perluasan lebih lanjut berbagai ketentuan

dalam PSAR. Tafsiran resmi ini bersifat mengikat bagi praktisi,

sehingga pelaksanaannya bersifat wajib.

d. Standar Jasa Konsultasi

Standar jasa konsultasi memberikan panduan bagi praktisi yang

menyediakan jasa konsultasi bagi kliennya melalui kantor akuntan

publik. Jasa konsultasi konsultasi pada hakikatnya berbeda dari jasa

atestasi akuntan publik terhadap asersi pihak ketiga. Dalam jasa

atestasi, para praktisi suatu kesimpulan mengenai keandalan suatu

asersi tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain, yaitu pembuat

asersi (asserter). Dalam jasa konsultasi, para praktisi menyajikan

temuan, kesimpulan, dan rekomendasi. Sikap dan lingkup pekerjaan

jasa konsultasi ditentukan oleh perjanjian antara praktisi dengan

kliennya. Umumnya, pekerjaan jasa konsultasi dilaksanakan untuk

kepentingan klien.

e. Standar Pengendalian Mutu

Standar pengendalian mutu memberikan panduan bagi kantor akuntan

publik di dalam melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang

dihasilkan oleh kantornya dengan mematuhi berbagai standar profesi

Page 59: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

41

yang ditetapkan oleh DSP IAPI (termasuk Kode Etik Profesi Akuntan

Publik). Dalam perikatan jasa profesional, kantor akuntan publik

bertanggung jawab untuk mematuhi berbagai standar profesi yang

relevan. Dalam pemenuhan tanggung jawab, kantor akuntan publik

wajib mempertimbangkan integritas stafnya dalam menetukan

hubungan profesionalnya, bahwa kantor akuntan publik dan para

stafnya akan independen terhadap kliennya sebagaimana diatur dalam

Kode Etik Profesi Akuntan Publik dan bahwa staf kantor akuntan

publik kompeten, profesional dan objektif serta akan menggunakan

kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama (due profesional

care). Oleh karena itu, kantor akuntan publik harus memiliki sistem

pengendalian mutu memberikan keyakinan memadai keserasian

perikatan profesional dengan berbagai standar profesi yang berlaku.

Ada satu standar yang tidak dijabarkan yaitu mengenai Kode Etik

Profesi Akuntan Publik. Hal tersebut dikarenakan berada langsung di bawah

Standar Pengendalian Mutu. Kemudian kelima standar tersebut merupakan

standar-standar professional yang dikerjakan oleh akuntan publik, dalam hal

ini auditor eksternal. Standar tersebut sudah seharusnya ditaati oleh auditor

dalam setiap penugasan auditnya, agar tidak melenceng dari batas-batas yang

berlaku, sehingga tindak kecurangan dapat dihindari. Disini tuntutan auditor

untuk bersikap profesional benar-benar dipacu sebagai pembuktian bahwa

kredibilitas auditor tidak perlu diragukan lagi.

Page 60: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

42

B. Keterkaitan Antara Variabel dan Perumusan Hipotesis

1. Independensi dengan Kualitas Audit

Independensi berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak

dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada pihak lain.

Independensi juga berarti adanya kejujuran pada diri auditor dalam

mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif, tidak

memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan

pendapatnya Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa independensi

seorang auditor sangat penting dalam menyatakan opini dan kualitas atas

hasil audit laporan keuangan. Pernyataan ini didukung oleh penelitian

yang dilakukan oleh Alim et al. (2007), yang menyimpulkan bahwa

independensi auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas

audit.

Penelitian yang dilakukan oleh Christiawan (2005) menyatakan

bahwa salah satu faktor yang dapat mendukung kualitas audit adalah

adanya independensi dalam diri auditor, dalam penelitiannya yang

berjudul aktivitas pengendalian mutu jasa audit disimpulkan bahwa jika

auditor tidak independen maka tidak ada perbedaan antara laporan

keuangan auditan dengan laporan keuangan yang belum diaudit. Maka

dari itu, demi menjaga kualitas auditnya auditor harus menghindari

berbagai hal-hal yang dapat mendiskreditkan profesinya.

Dalam menentukan kualitas audit, terdapat penelitian yang

dilakukan oleh Wibowo et al. (2009) yang menguji tentang faktor-faktor

Page 61: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

43

penentu kualitas audit mengajukan hipotesis tentang faktor-faktor yang

dapat menentukan kualitas audit, yaitu: masa penugasan audit, ukuran

KAP, regulasi audit. Dalam hasil penelitiannya, disimpulkan bahwa

ukuran KAP dan regulasi audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas

audit. Namun, belum ditemukan adanya bukti empiris bahwa masa

penugasan audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

De Angelo (1981) melakukan penelitian terkait dengan kualitas

audit berdasarkan teori permintaan dan penawaran kualitas jasa audit.

Argumen utamanya adalah permintaan dan penawaran kualitas jasa audit

dapat terpenuhi dengan semakin panjangnya masa penugasan audit,

karena auditor dapat terus menggunakan tekhnologi dan pengetahuan

audit yang telah diperoleh selama menjalankan audit pada periode

sebelumnya dan memberikan jasa secara konsisten. Menurut ia, dengan

semakin lamanya masa penugasan auditor, maka para pengguna jasa

auditor (seperti: pemegang saham, kreditur, manajer, karyawan, agen-

agen pemerintah dan sebagainya) akan mendapat manfaat karena dapat

menghemat biaya yang berkaitan dengan evaluasi kualitas audit. Maka

dari itu ia menyimpulkan semakin lamanya masa penugasan auditor maka

kualitas audit semakin baik. Berlawanan dengan pendapat Mautz dan

Sharaf (1961) yang menyatakan semakin lama masa penugasan auditor

maka dapat mengikis sifat independensinya, jika auditor tidak independen

maka laporan auditan yang dihasilkan tidak akan bernilai.

Page 62: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

44

Berdasarkan hasil penelitian oleh Christiawan (2005), Wibowo et

al. (2009), DeAngelo (1981), dan Alim et al. (2007), dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut:

Ha1: Independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

2. Akuntabilitas dengan Kualitas Audit

Akuntabilitas adalah rasa kebertanggungjawaban yang dimiliki

oleh auditor dalam menyelesaikan pekerjaan audit. Akuntabilitas

merupakan dorongan psikologi sosial yang dimiliki seseorang untuk

menyelesaikan kewajibannya yang akan dipertanggungjawabkan kepada

lingkungannya.

Penelitian psikologi sosial yang membuktikan adanya hubungan dan

pengaruh akuntabilitas seseorang terhadap kualitas pekerjaan adalah

Tetlock dan Kim (1987) yang mengkaji tentang permasalahan

akuntabilitas auditor dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan. Penelitian

ini dilakukan dengan membagi subjek penelitian menjadi tiga kelompok:

pertama, kelompok yang diberikan instruksi bahwa pekerjaan mereka

tidak akan diperiksa oleh atasan (no accountability); kedua, kelompok

yang diberikan instruksi awal (sebelum melaksanakan pekerjaan) bahwa

pekerjaan mereka akan diperiksa oleh atasan (preexposure

accountability); ketiga, kelompok yang diberikan instruksi bahwa

pekerjaan mereka akan diperiksa oleh atasan, tetapi instruksi ini baru

disampaikan setelah mereka menyelesaikan pekerjaan (postexposure

accountability). Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa subyek penelitian

Page 63: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

45

dalam kelompok preexposure accountability menghasilkan pekerjaan

yang lebih berkualitas dibandingkan dengan kelompok lainnya.

Kelompok ini melakukan proses kognitif yang lebih lengkap, respon yang

lebih cepat dan tepat serta melaporkan keputusan yang lebih dapat

dipercaya dan realistis.

Penelitian yang dilakukan oleh Mardisar et al. (2007) yang

melakukan penelitian tentang pengaruh akuntabilitas dan pengetahuan

terhadap kualitas hasil kerja auditor menyimpulkan bahwa untuk

kompleksitas pekerjaan tinggi interaksi antara akuntabilitas dengan

pengetahuan berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas hasil kerja

auditor jika didukung dengan pengetahuan audit yang tinggi.

Cloyd (1997) meneliti interaksi akuntabilitas dengan pengetahuan

untuk menentukan kualitas hasil kerja pada auditor yang menangani

masalah perpajakan. Dari penelitian tersebut terbukti bahwa akuntabilitas

dapat meningkatkan hasil kerja untuk subyek yang memiliki pengetahuan

perpajakan yang tinggi.

Penelitian Cloyd (1997) ini dikembangkan oleh Tan dan Alison

(1999), yang membagi kualitas hasil pekerjaan berdasarkan tingkat

kompleksitasnya, yaitu kualitas hasil pekerjaan dengan kompleksitas

rendah, sedang dan tinggi serta manambahkan variabel kemampuan

pemecahan masalah sebagai salah satu variabel yang juga mempengaruhi

interaksi akuntabilitas individu dengan kualitas hasil pekerjaannya.

Subyek penelitian tersebut aalah akuntan publik. Dari penelitian tersebut

Page 64: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

46

diperoleh hasil bahwa untuk kompleksitas pekerjaan rendah, akuntabilitas

tidak mempengaruhi kualitas pekerjaannya, untuk tingkat kompleksitas

menengah, akuntabilitas dapat meningkatkan kualitas hasil pekerjaan jika

didukung dengan pengetahuan yang tinggi. Sedangkan kompleksitas

pekerjaan yang tinggi, akuntabilitas dapat meningkatkan kualitas hasil

pekerjaan jika didukung dengan pengetahuan dan kemampuan

memecahkan masalah yang tinggi.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Tetlock dan Kim (1987),

Cloyd (1997), Tan dan Alison (1999), Mardisar et al. (2007), dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ha2: akuntabilitas auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

3. Profesionalisme dengan Kualitas Audit

Penelitian yang dilakukan oleh Lavin (1976) dalam Alim et al.

(2007:2) menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara

profesionalisme, dalam hal ini independensi auditor dan kualitas audit.

Ini menjadi sangat penting bagi seorang auditor mengingat bahwa tingkat

profesionalisme auditor sangat dibutuhkan untuk melakukan sebuah

pekerjaan. Untuk itu diperlukan sikap dan prinsip yang kuat untuk

mempertahankan sikap profesional tersebut. Karena bagaimana pun sikap

profesional dapat menjadi sesuatu yang sangat berharga. Pandangan

publik terhadap kinerja auditor pada saat ini sudah menjadi sesuatu yang

ditunggu, dan diharapkan menjadi acuan dalam melakukan suatu

kegiatan bisnis, seperti investasi, dan yang hanya sekedar ingin

Page 65: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

47

mengetahui kinerja suatu perusahaan. Menurut Ussahawanitchakit (2008)

perilaku profesional berhubungan positif mempengaruhi kualitas audit.

Selain itu, dalam penelitian yang lain yang dilakukan olehnya,

profesionalisme juga memiliki hubungan positif terhadap kualitas audit.

Selanjutnya menurut Baotham (2007) menunjukkan bahwa

profesionalisme berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.

Kemudian Deis dan Groux (1992) mengatakan bahwa klien dapat

menekan auditor untuk melawan standar profesional dan dalam ukuran

yang besar, kondisi keuangan klien yang sehat dapat digunakan sebagai

alat untuk menekan auditor dengan cara melakukan pergantian auditor.

Hal ini dapat membuat auditor tidak akan dapat bertahan dengan tekanan

klien tersebut sehingga menyebabkan independensi mereka melemah.

Pada kondisi saat ini, maka profesionalisme yang diproksikan oleh

independensi auditor berpengaruh negatif terhadap kualitas audit.

Berdasarkan bukti-bukti empiris dan kajian teoritis yang dilakukan oleh

Ussahawanitchakit (2008), Baotham (2007) dan Deis dan Groux (1992)

dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

Ha3: Profesionalisme berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas

audit.

4. Independensi, Akuntabilitas dan Profesionalisme Terhadap Kualitas

Audit

Hasil penelitian Ussahawanitchakit (2008) menunjukkan perilaku

profesional berhubungan positif mempengaruhi kualitas audit. Hasil

Page 66: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

48

penelitian yang dilakukan oleh Alim et al. (2007) menyatakan bahwa

independensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mardisar et al. (2007) menyatakan

bahwa akuntabilitas akan mempengaruhi kualitas hasil pekerjaan auditor.

Dalam penelitiannya akuntabilitas dibagi menjadi menjadi dua bagian

yaitu akuntabilitas dengan kompleksitas pekerjaan rendah dan

akuntabilitas dengan kompleksitas pekerjaan tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Alim et al. (2007),

Ussahawanitchakit (2008) dan Mardisar et al. (2007). Dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut:

Ha4: independensi, akuntabilitas, dan profesionalisme auditor

berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit

5. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang

berhubungan dengan kualitas audit. Penelitian terdahulu ini menjadi penguat

atau sebagai referensi pada penelitian ini, diantaranya adalah:

Page 67: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

49

Tabel 2.1

Hasil-Hasil penelitian terdahulu

No Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1 Abu Bakar et

al. (2005)

Factors Influencing

Auditor

Independence:

Malaysian Loan

Officers’

Perceptions

Variabel Independensi,

data diperoleh secara

langsung dengan

mengirimkan kuesioner

kepada responden.

Tidak ada variabel

profesionalisme dan

akuntabilitas, obyek

penelitian.

6 faktor independensi:

size KAP, audit tenure,

persaingan KAP,

komite audit, jasa

nonaudit, dan besarnya

fee audit

2 Alim et al.

(2007)

Pengaruh

Kompetensi dan

Independensi

Terhadap Kualitas

Audit dengan Etika

Auditor sebagai

Variabel Moderasi

Variabel kompetensi dan

independensi, serta

kualitas audit, pengukuran

variabel dengan

menggunakan skala likert

obyek penelitian adalah

auditor di wilayah Jawa

timur, tidak

menambahkan variabel

akuntabilitas, tetapi

menggunakan variabel

moderasi etika auditor.

Terdapat pengaruh

yang signifikan antara

kompetensi dan

independensi terhadap

kualitas audit.

Kompetensi disini

dibagi menjadi menjadi

dua dimensi yaitu

pengalaman dan

pengetahuan.

3 Knechel et al.

(2007)

The Relationship

Between Auditor

Tenure and Audit

Quality Implied by

Going Concern

Opinion

Variabel kualitas audit

dan audit tenure sebagai

bagian komponen

independensi.

Obyek penelitiannya

seluruh perusahaan

privat di Belgia,

menggunakan alat

analisis regresi logistik

Jangka waktu auditor

atau lama mengaudit

kliennya tidak

mempunyai pengaruh

negative terhadap

kualitas audit

Page 68: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

50

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

4 Mardisar et al.

(2007)

Pengaruh Akuntabilitas

dan Pengetahuan Auditor

terhadap Kualitas Hasil

Kerja Auditor

Variabel akuntabilitas

dan kualitas hasil

kerja auditor,

menggunakan metode

purposive sampling,

Tidak ada variabel

profesionalisme

dan independensi,

obyek penelitian

auditor yang berada

di Pekanbaru dan

Padang,

menggunakan

variabel moderasi

pengetahuan

auditor.

Akuntabilitas

memiliki pengaruh

yang positif

terhadap kualitas

hasil kerja auditor

dengan

kompleksitas

pekerjaan rendah,

begitu pula dengan

komlpleksitas

pekerjaan tinggi jika

didukung oleh

pengetahuan audit

yang tinggi.

5 Phapruke

Ussahawannitchakit.

(2008)

Relationship quality,

profesionalism, audit

quality : an empirical

study of auditors on

thailand

Variabel

profesionalisme dan

kualitas audit

tidak terdapat

variabel

akuntabilitas dan

independensi

objek penelitian

pada auditor

Thailand

Penelitian

menunjukkan

bahwa

profesionalisme

berpengaruh

signifikan terhadap

kualitas audit

Page 69: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

51

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

6 Setyarno

Herawati dan Yulius

Kurnia Susanto

(2008)

Profesionalisme,Pengetahuan

Akuntan Publik dalam

Mendeteksi Kekeliruan, dan

Pertimbangan Tingkat

Materialitas.

Variabel

profesionalisme, dan

kualitas audit.

Pemilihan sampel

berdasarkan metode

purposive sampling

Tidak ada variabel

independensi,

akuntabilitas dan

kualitas audit.

Penelitian

menunjukkan

bahwa

profesionalisme,

pengetahuan

akuntan publik

berpengaruh

signifikan dalam

mendeteksi

kekeliruan, dan

pertimbangan

tingkat materialitas.

7 Sumintorn Baotham

(2007)

Effect of profesionalism on

audit quality and self image

of CPA’s in thailand

Variabel

profesionalism dan

kualitas audit

Obyek penelitian

auditor di

Thailand, tidak

ada variabel

independensi dan

akuntabilitas

profesionalisme

berpengaruh

signifikan terhadap

kualitas audit

Page 70: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

52

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

8 Wibowo et al.

(2009)

Faktor-faktor determinasi

Kualitas Audit-Suatu studi

dengan pendekatan

Earnings Surprise

Benchmark

Variabel kualitas

audit, di dalam

penelitian ini terdapat

sub variabel

independensi auditor.

Tidak ada variabel

profesionalisme

dan akuntabilitas,

menggunakan data

sekunder yang

diambil dari

database OSIRIS,

Indonesian Capital

Market Directory

(ICMD) TAHUN

2000-2007. Dan

laporan keuangan

tahunan perusahaan

pada pusat riset

pasar modal.

Terdapat dua faktor

yang mempunyai

pengaruh positif

terhadap kualitas

audit, yaitu ukuran

KAP, dan Regulasi

audit

Page 71: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

53

6. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1:

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Basis Teori: Teori Independensi, Teori Akuntabilitas, Teori Profesionalisme,

dan Teori-teori Auditing.

Independensi (X1)

Akuntabilitas (X2)

Profesionalisme (X3)

Kualitas Audit

(Y)

Variabel Independen Variabel Dependen

Judul

Pengaruh Independensi, Akuntabilitas, dan Profesionalisme

Auditor Terhadap Kualitas Audit

Page 72: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

54

Gambar 2.1 (lanjutan)

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan, Implikasi dan Saran

Metode Analisis:

Regresi Linier Berganda

Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji Statistik t Uji Statistik F

Uji Asumsi Klasik Uji Kualitas Data Uji Statistik Deskriptif

Metode Analisa Data

Uji Hipotesis

Page 73: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

55

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan sebab akibat

yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu

independensi, akuntabilitas, dan profesionalisme terhadap variabel dependen,

yaitu kualitas audit. Populasi penelitian ini adalah akuntan publik yang bekerja

pada kantor akuntan publik (KAP) yang berada di wilayah Jakarta.

B. Metode Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel yang digunakan adalah pemilihan sampel

bertujuan (purposive sampling), dengan teknik berdasarkan pertimbangan

(judgement sampling) yang merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak

yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu

(umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian) (Indriantoro dan

Supomo, 2002:131) dengan kriteria sebagai berikut:

1. Sampel merupakan auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik yang

ada di wilayah Jakarta sesuai dengan Directory Kantor Akuntan Publik

2011 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

Page 74: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

56

2. Auditor yang bekerja di KAP dan pernah melaksanakan pekerjaan di bidang

auditing.

3. Auditor yang memiliki pengalaman kerja minimal satu tahun, hal ini

dilakukan karena auditor tersebut telah mampu mengenal dan beradaptasi

dengan lingkungan kerjanya.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Penelitian Lapangan (Field Research). Data utama dalam penelitian ini diperoleh

melalui penelitian lapangan, peneliti memperoleh data secara langsung dari

pihak pertama (data primer). Pada penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian

adalah auditor eksternal yang bekerja pada KAP. Peneliti memperoleh data

dengan mengirimkan kuesioner kepada kantor akuntan publik secara langsung

ataupun melalui perantara. Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar

pertanyaan yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi

dari auditor yang bekerja pada KAP sebagai responden dalam penelitian. Sumber

data dalam penelitian ini adalah skor masing-masing indikator variabel yang

diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada auditor yang

bekerja di KAP sebagai responden.

Page 75: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

57

D. Metode Analisa Data

Metode analisis data menggunakan uji statistik deskriptif, uji kualitas data,

uji asumsi klasik dan uji hipotesis.

1. Uji Statistik Deskriptif

Uji statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata- rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

dan minimum (Ghozali, 2009:19).

Gambaran umum mengenai karakteristik responden dijelaskan dengan

tabel statistik deskriptif responden yang diukur dengan skala ukur interval

yang menjelaskan besarnya frekuensi absolute dan persentase jenis kelamin,

umur, pendidikan terakhir, lama bekerja dan posisi terakhir, sedangkan untuk

memberikan deskriptif mengenai variabel independen penelitian yaitu

profesionalisme, independensi dan akuntabilitas auditor. Dan variabel

dependen penelitian yaitu kualitas audit, dijelaskan dengan tabel statistik

deskriptif variabel yang menunjukkan kisaran teoritis, kisaran aktual, rata-

rata (mean) dan standar deviasi.

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjukkan konsistensi dari data yang dikumpulkan, suatu

kuesioner dikatakan reliable (handal) jika jawaban pertanyaan seseorang

adalah konsisten dari waktu ke waktu (Ghozali, 2009:19), uji reliabilitas

Page 76: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

58

hanya dapat dilakukan setelah suatu instrumen telah dipastikan

validitasnya.

Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan One Shot

atau pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan

kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur

korelasi antar jawaban pertanyaan. Kriteria pengujian dilakukan dengan

menggunakan pengujian Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan

reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnaly, 1960

dalam Ghozali, 2009:46).

b. Uji Validitas

Uji validitas yaitu untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner, suatu

kuesioner dikatakan valid jika pertanyaannya pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut

(Ghozali, 2009: 49) Dalam penelitian ini pengujian validitas dilakukan

dengan menggunakan Pearson correlation yaitu dengan cara menghitung

korelasi antar nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan, apabila

Sig.(2-tailed) yang didapat memiliki nilai dibawah 0,05 berarti data yang

diperoleh adalah valid (Ghozali, 2009:49).

Page 77: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

59

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka dalam

penelitian ini dilakukan uji normalitas, uji multikolonieritas, dan uji

heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel independen dan dependen keduannya memiliki distribusi normal

atau mendekati normal. Untuk mendeteksi apakah keduanya berdistribusi

normal atau tidak yaitu dengan melihat normal probability plot (P Plot).

Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik

data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik

data searah mengikuti garis diagonal. Normal tidaknya suatu data dapat

dideteksi juga lewat grafik histogram, suatu data dikatakan normal jika

kemencengan grafiknya membentuk pola seperti lonceng. Hanya gambar

grafik kadang-kadang dapat menyesatkan karena kelihatan distribusinya

normal tetapi secara statistik sebenarnya tidak normal (Ghozali, 2005:110-

112).

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan

atau korelasi diantara variabel independen. Multikolonieritas menyatakan

hubungan antar sesama variabel independen. Model regresi yang baik

Page 78: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

60

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali,

2009:95). Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model

regresi dapat dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan

tolerance. Regresi bebas dari multikolonieritas jika besar nilai VIF < 10

dan nilai tolerance > 0,10 (Ghozali, 2009:96).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu

model regresi terdapat persamaan atau perbedaan varians dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model

regresi yang baik adalah homokedastisitas (Ghozali, 2009:125). Deteksi

ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat dengan ada tidaknya

pola tertentu pada grafik scaterplot. Jika ada pola tertentu maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika tidak ada

pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0

pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2009:125-

126).

Page 79: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

61

4. Uji Hipotesis

Pada penelitian ini digunakan tiga variabel independen dan satu

variabel dependen. Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis

adalah regresi berganda (multiple regression), yaitu regresi yang digunakan

untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen. Regresi berganda digunakan untuk menguji H1, H2, H3

dengan pendekatan interaksi yang bertujuan untuk memenuhi ekspektasi

peneliti mengenai pengaruh independensi akuntabilitas dan profesionalisme

auditor terhadap kualitas audit. Persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e

Dimana : Y : Kualitas audit

a : Konstanta

β1 ,β2, dan β3 : Koefisien regresi

X1 : Independensi

X2 : Akuntabilitas

X3 : Profesionalisme

e : Error

Page 80: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

62

a. Koefisien Determinasi ( R2

)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen, nilai R2

yang

mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel independen

(Ghozali, 2005:83).

b. Uji Statistik F (Simultan)

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan

untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan

dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen

yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali, 2005:84).

c. Uji Statistik t (Parsial)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui hubungan masing-masing

variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel bebas secara

individual terhadap variabel terikat digunakan tingkat signifikan 0,05 jika

nilai t terhitung lebih kecil dari nilai t tabel pada taraf signifikan 0,05

maka Ha ditolak, sedangkan jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel

maka Ha diterima (Ghozali, 2005:85).

Page 81: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

63

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang

digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.

1. Independensi (X1)

Independensi dalam auditing adalah penggunaan sudut pandang yang tanpa

bias dalam mengerjakan pengujian audit, evaluasi terhadap hasil dan dalam

penerbitan laporan audit. Pengertian bias disini adalah melakukan penilaian

terhadap sesuatu berdasarkan kondisi dari obyek yang sesungguhnya tanpa

merasa adanya tekanan atau kepentingan tertentu, atau dengan kata lain

bersifat obyektif. Independensi adalah sikap yang diharapkan dari seorang

akuntan publik untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam

pelaksanaan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip integritas dan

obyektivitas (Abu Bakar et al., 2005:2). Variabel ini juga diukur dengan

mengadopsi instrumen yang digunakan oleh Alim et al. (2007). Semua item

pertanyaan diukur dengan menggunakan skala Interval (likert), 1 sampai 5.

Jawaban yang didapat akan dibuat skor yaitu: nilai (1) sangat tidak setuju, (2)

tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju. Untuk pertanyaan

yang negatif, maka skor dibalik menjadi: (5) sangat tidak setuju, (4) tidak

setuju, (3) netral, (2) setuju, (1) sangat setuju.

Page 82: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

64

2. Akuntabilitas (X2)

Akuntabilitas adalah dorongan psikologi yang membuat seseorang berusaha

mempertanggungjawabkan semua tindakan dan keputusan yang diambil

kepada lingkungannya. Pengertian lingkungan disini adalah tempat dimana ia

melakukan aktivitas atau pekerjaannya (Tetlock, 1984) dalam Mardisar et al.

(2007:6). ada tiga indikator yang dapat digunakan untuk mengukur

akuntabilitas individu. Pertama, seberapa besar motivasi mereka untuk

meyelesaikan pekerjaan tesebut. Kedua, seberapa besar usaha atau daya pikir

yang diberikan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Ketiga, seberapa

besar keyakinan mereka bahwa pekerjaan mereka akan diperiksa oleh atasan.

Dalam penelitian ini akuntabilitas diukur dengan menggunakan instrumen

yang dikembangkan oleh Mardisar et al. (2007). Semua item pertanyaan

diukur dengan menggunakan skala Interval (likert), 1 sampai 5. Jawaban

yang didapat akan dibuat skor yaitu: (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju,

(3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

3. Profesionalisme (X3)

Profesionalisme adalah suatu atribut individual yang melakukan kegiatan-

kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat berbekal keahlian tinggi dan

berdasarkan rasa keterpanggilan dengan semangat pengabdian untuk

menjalankan tugasnya. Variabel ini menggunakan 10 instrumen pertanyaan

yang diadopsi dari Ussahawanitchakit (2008) Respon dari responden

Page 83: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

65

direkam dengan skala interval (likert) 5 poin dari mulai (1) sangat tidak

setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, sampai dengan (5) sangat

setuju.

4. Kualitas audit (Y)

Kualitas audit didefinisikan sebagai probabilitas dimana seorang auditor

menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam

sistem akuntansi kliennya (Alim et al., 2007:4). Variabel kualitas audit

dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen yang

dikembangkan oleh Alim et al. (2007). Variabel ini diukur dengan

menggunakan skala interval (likert) 5 poin, dari (1) sangat tidak setuju, (2)

tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, hingga (5) sangat setuju.

Page 84: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

66

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Indikator No. Butir

Pertanyaan

Skala

Pengukuran

Independensi

(X1) (Abu Bakar

et al., 2005)

1. Pengungkapan kecurangan klien 1,2 Interval

2. Besarnya fee audit 3,4

3. pemberian fasilitas dari klien 5,6,7

4. penggantian (rotasi) auditor 8,9

5. penggunaan jasa non audit 10

Akuntabilitas

(X2) (Libby dan

Luft, 1993),

(Cloyd, 1997),

dan (Tan dan

Alison, 1999)

1. Besarnya motivasi menyelesaikan

pekerjaan

11,12,13 Interval

2. Keyakinan bahwa pekerjaan akan

diperiksa oleh atasan

14,15,16

3. Usaha atau daya pikir untuk

menyelesaikan pekerjaan

17,18,19,20

Profesionalisme

(X3) (Wahyudi,

2006) dan (Hall

R, 1968)

1. Menggunakan pengetahuan 21 Interval

2. Teguh pada profesi 22

3. Penarikan diri dari penugasan 23

4. Profesi yang penting 24

5. Pendapat atas laporan keuangan 25

6. Ketepatan tingkat materialitas 26

7. Audit oleh eksternal auditor 27

8. Menilai auditor eksternal 28

9. Tukar pendapat 29

10. Mendukung organisasi 30

Kualitas Audit

(Y) (Alim et al.,

2007)

1. Deteksi salah saji 31,32 Interval

2. Kesesuaian dengan SPAP 33,34

3. Kepatuhan terhadap SOP 35,36

4. Risiko audit 37

5. Prinsip kehati-hatian 38

6. Pengendalian oleh supervisor 39

7. Perhatian yang diberikan oleh

manajer atau partner

40

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Page 85: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

67

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap akuntan publik (auditor) yang

bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah DKI

Jakarta baik KAP kelas kecil maupun menengah. Auditor yang

berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi supervisor, auditor senior dan

auditor junior yang melaksanakan pekerjaan di bidang auditing.

Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner

penelitian secara langsung seperti dengan cara mendatangi responden dan

secara tidak langsung melalui perantara kepada responden yang bekerja

pada KAP di wilayah DKI Jakarta dan terdaftar dalam Directory Kantor

Akuntan Publik 2011 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik

Indonesia (IAPI). Penyebaran dan pengambilan kuesioner dilaksanakan

mulai tanggal 10 Oktober 2011 hingga 23 November 2011.

Peneliti mengambil sampel sebanyak 30 KAP dari keseluruhan KAP

yang berada di wilayah DKI Jakarta. Kuesioner yang disebarkan berjumlah

120 buah dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 93

kuesioner atau 77,5%. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 27 buah

atau 22,5% dan yang tidak berlaku atau tidak dapat diolah 13 buah atau

10,83%, hal ini mungkin disebabkan waktu penyebaran kuesioner yang

Page 86: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

68

kurang tepat karena para auditor sedang sibuk mendatangi kliennya, dan

ada juga auditor yang mengisi kuesioner yang tidak sesuai kriteria dalam

penelitian ini. Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 80 buah atau

66,67%. Gambaran mengenai data sampel disajikan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Data Sampel Penelitian

No. Keterangan Jumlah Persentase

1. Jumlah kuesioner yang disebar 120 100%

2. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 27 22,5%

3. Jumlah kuesioner yang tidak dapat

diolah

13 10,83%

4. Jumlah kuesioner dapat diolah 80 66,67%

Sumber: Data primer yang diolah

Data distribusi penyebaran kuesioner penelitian ini dapat dilihat dalam

tabel 4.2.

Tabel 4.2

Data Distribusi Sampel Penelitian

No. Nama Kantor Akuntan Publik Kuesioner

Dikirim

Kuesioner

dikembali

kan

1 Drs. Irwanto 4 0

2 Abdul Aziz 4 4

3 Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry

(Cabang) 5 5

4 Agus Ubaidillah 2 2

5 Arman Dhani & Rekan 4 0

6 Armen, Budiman &Rekan 1 1

7 Bambang, Sutjipto Ngumar & Rekan

(Pusat)

4 4

8 Basyiruddin & Wildan (Pusat) 5 5

9 Benny,Tony,Frans & Daniel (Cab) 3 3

10 Chatim, Atjeng, Jusuf & Rekan

(Pusat)

5 5

11 DRS. Danny Sughanda 4 4

Page 87: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

69

Tabel 4.2 (Lanjutan)

No. Nama Kantor Akuntan Publik Kuesioner

Dikirim

Kuesioner

dikembalikan

12 Darmawan, Hendang & Yogi (Pusat) 5 5

13 Dedy Zeinirwan Santosa 3 3

15 Dolly Bambang Sudarmadji & Rekan

(Cabang)

2 2

16 Eddy Siddharta & Rekan 5 5

17 Euneke Winarjo 5 5

18 Hadori Sugiarto Adi & Rekan (Pusat) 5 0

19 Herman, Dody, Tanumihardja &

Rekan (Cab)

5 5

20 Hertanto, Sidik & Rekan (Pusat) 3 3

21 DRS. Heryanto Subrata Gani 4 0

22 Ghazali, Sahat dan Rekan 4 0

23 Jack & Young 5 5

24 Jimmy Budhi & Rekan 3 0

25 Junaedi, Chairul, Labib, Subyakto &

Rekan (Cab)

5 5

26 Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo &

Rekan (Cab)

4 4

27 Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono,

Ade Fatma & Rekan

3 3

28 Pieter, Uuways & Rekan 3 0

29 Salaki & Salaki 5 5

30 Drs. Tasnim Ali Widjanarko & Rekan

(Pusat)

5 5

Total 120 93

Sumber: Data Primer

2. Karakteristik Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada

KAP di Jakarta sesuai dengan Directory Kantor Akuntan Publik 2011 yang

diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), responden yang

menjadi objek penelitian ini adalah auditor yang menduduki posisi sebagai

auditor junior, auditor senior, maupun supervisor, serta pernah

melaksanakan pekerjaan di bidang auditing atau pernah melakukan

Page 88: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

70

praktek langsung mengaudit laporan keuangan kliennya dan telah memiliki

pengalaman kerja minimal satu tahun. Responden penelitian ini berasal

dari beberapa kotamadya yang tersebar di wilayah DKI Jakarta, meliputi

Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Barat. Hanya

saja dalam penelitian ini tidak terdapat responden dari wilayah Jakarta

Utara dikarenakan tidak ada kuesioner yang kembali dari wilayah tersebut.

Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian yang

terdiri dari jenis kelamin, posisi terakhir, pendidikan terakhir, usia, dan

pengalaman kerja responden.

a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.3

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sekitar 45 orang atau

56,25% responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki, dan sisanya

sebesar 35 orang atau 43,75% responden berjenis kelamin perempuan.

b. Deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir

Hasil uji deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir disajikan pada

tabel berkut ini:

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 45 56,25%

Perempuan 35 43,75%

Total 80 100%

Page 89: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

71

Tabel 4.4

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir

Jabatan Terakhir Frekuensi Persentase

Partner 0 0%

Manajer 0 0%

Supervisor 2 2,5%

Auditor Senior 22 27,5%

Auditor Junior 56 70%

Total 80 100%

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.4 diatas diperoleh informasi bahwa mayoritas

responden sebanyak 56 orang atau sebesar 70% menduduki posisi

sebagai auditor junior. Responden yang menduduki jabatan sebagai

auditor senior sebanyak 22 orang atau 27,5%, sedangkan supervisor

sebanyak 2 orang atau 2,5%. Responden yang menduduki jabatan

sebagai partner dan manajer tidak ikut serta dalam mengisi kuesioner

ini.

c. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir

Tabel 4.5 menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan

pendidikan terakhir.

Tabel 4.5

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Frekuensi Persentase

D3 11 13,75%

S1 67 83,75%

S2 2 2,5%

Total 80 100%

Sumber: Data primer yang diolah

Page 90: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

72

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 67

responden atau 83,75%. Sisanya sebesar 2,5% atau sebanyak 2 orang

berpendidikan terakhir Strata Dua (S2) dan sebesar 13,75% atau

sebanyak 11 orang berpendidikan terakhir Diploma III (D3).

d. Deskripsi responden berdasarkan usia

Tabel 4.6 berikut ini disajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan usia.

Tabel 4.6

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase

21-30 72 90%

31-40 5 6,25%

41-50 3 3,75%

Total 80 100%

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.6 menunjukkan responden yang bekerja pada kantor

akuntan publik auditor yang berusia 41-50 tahun sebanyak 3,75%,

responden yang berusia 31-40 tahun sebanyak 6,25%, yang berusia

21-30 tahun sebanyak 90%.

e. Karakteristik responden berdasarkan pengalaman kerja

Berikut ini adalah hasil uji responden berdasarkan pengalaman kerja

Page 91: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

73

Tabel 4.7

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas

responden (sebanyak 63,75%) atau sekitar 51 auditor memiliki

pengalaman bekerja 1-3 tahun, dan 33,75% atau sebanyak 27 auditor

memiliki pengalaman bekerja >1 tahun, sebesar 2,5% atau sebanyak 2

auditor memiliki pengalaman bekerja >3 tahun.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi independensi,

akuntabilitas, profesionalisme dan kualitas audit akan diuji secara statistik

deskriptif seperti yang terlihat dalam tabel 4.8

Pengalaman Kerja Frekuensi Persentase

<1 tahun 27 33,75%

1-3 tahun 51 63,75%

>3 tahun 2 2,5%

Total 80 100%

Page 92: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

74

Tabel 4.8

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic

TI 80 32 48 39.78 .419 3.748

TA 80 31 50 40.55 .444 3.968

TP 80 28 50 38.20 .494 4.416

TKA 80 35 49 41.01 .317 2.835

Valid N (listwise) 80

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.8 menjelaskan bahwa pada variabel independensi jawaban

minimum responden sebesar 32 dan maksimum sebesar 48, dengan rata-

rata total jawaban 39,78 dan standar deviasi sebesar 3,748. Variabel

akuntabilitas jawaban minimum responden sebesar 31 dan maksimum

sebesar 50, dengan rata-rata total jawaban 40,55 dan standar deviasi

sebesar 3,968. Pada profesionalisme minimum jawaban responden sebesar

28 dan maksimum sebesar 50, dengan rata-rata total jawaban 38,20 dan

standar deviasi sebesar 4,416. Sedangkan, pada variabel kualitas audit

jawaban minimum responden sebesar 35 dan maksimum sebesar 49,

dengan rata-rata total jawaban 41,01 dan standar deviasi sebesar 2,835.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya

suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan

Page 93: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

75

Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat

signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat

dikatakan valid. Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari

empat variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

independensi (I), akuntabilitas (A), profesionalisme (P), dan kualitas

audit (KA), dengan 80 sampel responden.

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Independensi

Nomor

Butir Pertanyaan

Pearson

Correlation

Sig

(2-Tailed) Keterangan

1 (I1) 0,457** 0,004 Valid

2 (I2) 0,500** 0,000 Valid

3 (I3) 0,624** 0,000 Valid

4 (I4) 0,549** 0,000 Valid

5 (I5) 0,482** 0,000 Valid

6 (I6) 0,716** 0,000 Valid

7 (I7) 0,707** 0,000 Valid

8 (I8) 0,542** 0,000 Valid

9 (I9) 0,487** 0,000 Valid

10 (I10) 0,526** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.9 menunjukkan variabel independensi mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Akuntabilitas

Nomor

Butir Pertanyaan

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed) Keterangan

11 (A1) 0,419** 0,004 Valid

12 (A2) 0,452** 0,000 Valid

13 (A3) 0,737** 0,000 Valid

14 (A4) 0,761** 0,000 Valid

15 (A5) 0,808** 0,000 Valid

Page 94: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

76

Tabel 4.10 (Lanjutan)

Nomor

Butir Pertanyaan

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed) Keterangan

16 (A6) 0,680** 0,000 Valid

17 (A7) 0,731** 0,000 Valid

18 (A8) 0,620** 0,000 Valid

19 (A9) 0,420** 0,000 Valid

20 (A10) 0,450** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.10 menunjukkan variabel akuntabilitas mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas Profesionalisme

Nomor

Butir Pertanyaan

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed) Keterangan

21 (P1) 0,578** 0,000 Valid

22 (P2) 0,652** 0,000 Valid

23 (P3) 0,647** 0,000 Valid

24 (P4) 0,675** 0,000 Valid

25 (P5) 0,612** 0,000 Valid

26 (P6) 0,550** 0,000 Valid

27 (P7) 0,545** 0,000 Valid

28 (P8) 0,378** 0,001 Valid

29 (P9) 0,423** 0,000 Valid

30 (P10) 0,467** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.11 menunjukkan variabel profesionalisme mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05.

Page 95: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

77

Tabel 4.12

Hasil Uji Validitas Kualitas Audit

Nomor

Butir Pertanyaan

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed) Keterangan

31 (KA1) 0,570** 0,000 Valid

32 (KA2) 0,464** 0,000 Valid

33 (KA3) 0,644** 0,000 Valid

34 (KA4) 0,677** 0,000 Valid

35 (KA5) 0,585** 0,000 Valid

36 (KA6) 0,644** 0,000 Valid

37 (KA7) 0,495** 0,000 Valid

38 (KA8) 0,448** 0,000 Valid

39 (KA9) 0,343** 0,002 Valid

40 (KA10) 0,343** 0,002 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.12 menunjukkan variabel kualitas audit mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari

instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan

reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,6. Tabel 4.13

menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk empat variabel penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.13

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s

Alpha Keterangan

Independensi 0,759 Reliabel

Akuntabilitas 0,814 Reliabel

Profesionalisme 0,761 Reliabel

Kualitas Audit 0,712 Reliabel

Page 96: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

78

Tabel 4.13 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel

Independensi sebesar 0,759, akuntabilitas sebesar 0,814,

profesionalisme sebesar 0,761, dan kualitas audit sebesar 0,712.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam

kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih

besar dari 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan

yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang

berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban

yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolonieritas

Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat

dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation

Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen.

Tabel 4.14

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 16.176 2.493 6.490 .000

TI .252 .084 .333 2.996 .004 .458 2.183

TA .180 .083 .253 2.173 .033 .419 2.387

TP .196 .058 .306 3.400 .001 .699 1.432

a. Dependent Variable: TKA

Sumber: Data primer yang diolah

Page 97: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

79

Berdasarkan tabel 4.14 diatas terlihat bahwa nilai tolerance

mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) disekitar

angka 1 untuk setiap variabel, nilai tolerance dan VIF untuk

independensi sebesar 0,458 dan 2,183, lalu nilai tolerance dan VIF

untuk akuntabilitas sebesar 0,419 dan 1,168, nilai tolerance dan VIF

untuk profesionalisme sebesar 0,699 dan 1,432. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat

problem multiko dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

b. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang

baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot

Page 98: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

80

Hasil uji normalitas berdasarkan output histogram disajikan

pada gambar berikut ini.

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.1 dan 4.2 memperlihatkan penyebaran data yang

berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini

menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi

normalitas.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari

residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians

dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,

maka disebut homoskedastisitas.

Page 99: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

81

Gambar 4.3

Grafik Scatterplot

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan gambar 4.3, grafik scatterplot menunjukkan

bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y

dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data

tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk

memprediksi kualitas audit berdasarkan variabel yang

mempengaruhinya, yaitu independensi, akuntabilitas dan

profesionalisme.

4. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis

regresi berganda (multiple regression analysis), yaitu:

Page 100: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

82

a. Uji Koefisien Adjusted R Square

Uji koefisien adjusted R Square dilakukan untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan

variabel dependen.

Tabel 4.15

Hasil Uji Koefisien Adjusted R Square

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .755a .570 .553 1.896

a. Predictors: (Constant), TP, TI, TA

b. Dependent Variable: TKA

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.15 menunjukkan nilai R sebesar 0,755 atau 75,5%. Hal

ini berarti bahwa hubungan atau korelasi antara faktor-faktor yang

mempengaruhi kualitas audit adalah kuat karena > 0,50 Nilai Adjusted

R Square sebesar 0,553 atau 55,3%, ini menunjukkan bahwa variabel

kualitas audit yang dapat dijelaskan oleh variabel independensi,

akuntabilitas dan profesionalisme adalah sebesar 55,3%, sedangkan

sisanya sebesar 0,447 atau 44,7% (1-0,553) dijelaskan oleh faktor-

faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini. Standar

Error of Estimation (SEE) sebesar 1,896. Makin kecil nilai SEE akan

membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel

dependen.

Page 101: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

83

b. Hasil Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual

terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05.

Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.16, jika nilai probability t

lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima, sedangkan jika nilai probability

t lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak..

Tabel 4.16

Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 16.176 2.493 6.490 .000

TI .252 .084 .333 2.996 .004

TA .180 .083 .253 2.173 .033

TP .196 .058 .306 3.400 .001

a. Dependent Variable: TKA

Sumber: Data primer yang diolah

Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.16, variabel

independensi mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,004. Hal ini

berarti menerima Ha1 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel

independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit karena

tingkat signifikansi yang dimiliki variabel independensi lebih kecil dari

0,05. Hal ini telah sesuai dengan penelitian Deis dan Giroux (1992)

yang menyatakan bahwa lama waktu auditor melakukan kerjasama

dengan klien (tenure) berpengaruh negatif terhadap kualitas audit,

Page 102: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

84

dimana tenure merupakan hal yang terkait dengan independensi.

Pendapat De Angelo (1981) yang menyatakan bahwa independensi

merupakan hal yang penting selain kemampuan teknik auditor juga

sesuai dengan hasil penelitian ini. Auditor harus memiliki kemampuan

dalam mengumpulkan setiap informasi yang dibutuhkan dalam

pengambilan keputusan audit dimana hal tersebut harus didukung

dengan sikap independen. Tidak dapat dipungkiri bahwa sikap

independen merupakan hal yang melekat pada diri auditor, sehingga

independen seperti telah menjadi syarat mutlak yang harus dimiliki.

Tidak mudah menjaga tingkat independensi agar sesuai dengan jalur

yang seharusnya. Kerjasama dengan klien yang terlalu lama bisa

menimbulkan kerawanan atas independensi yang dimiliki auditor.

Belum lagi berbagai fasilitas yang disediakan klien selama penugasan

audit untuk auditor. Bukan tidak mungkin auditor menjadi “mudah

dikendalikan” klien karena auditor berada dalam posisi yang dilematis.

Shockley (1981) dalam Carey dan Simnett, R. (2006:5)

melakukan penelitian tentang empat faktor yang berpengaruh terhadap

independensi akuntan publik dimana responden penelitiannya adalah

kantor akuntan publik, bank dan analis keuangan. Faktor yang diteliti

adalah pemberian jasa konsultasi kepada klien, persaingan antar KAP,

ukuran KAP dan lama hubungan audit dengan klien. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa KAP yang memberikan jasa konsultasi

manajemen kepada klien yang diaudit dapat meningkatkan risiko

Page 103: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

85

rusaknya independensi yang lebih besar dibandingkan yang tidak

memberikan jasa tersebut. Tingkat persaingan antar KAP juga dapat

meningkatkan risiko rusaknya independensi akuntan publik. KAP yang

lebih kecil mempunyai risiko kehilangan independensi yang lebih

besar dibandingkan KAP yang lebih besar. Sedangkan faktor lama

ikatan hubungan dengan klien tertentu tidak mempengaruhi secara

signifikan terhadap independensi akuntan publik.

Abu Bakar et al. (2005) telah melakukan penelitian tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi independensi auditor, dalam

penelitiannya terdapat enam hal yang dapat mempengaruhi

independensi auditor, yaitu ukuran KAP, tingkat persaingan antar

KAP, lamanya waktu audit, besarnya audit fee yang diterima KAP,

pemberian jasa konsultasi manajemen oleh KAP, dan keberadaan

komite audit.

Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.16, variabel

akuntabilitas mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,033. menerima

Ha2 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel akuntabilitas berpengaruh

signifikan terhadap kualitas audit karena tingkat signifikansi yang

dimiliki variabel akuntabilitas lebih kecil dari 0,05. Jika auditor

memiliki motivasi atau dorongan dalam menyelesaikan suatu

pekerjaan maka pekerjaan tersebut akan dikerjakan sungguh-sungguh,

sehingga auditor akan mencurahkan seluruh usaha dan daya pikirnya,

dengan begitu pekerjaan selesai tepat pada waktunya. Penelitian ini

Page 104: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

86

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Mardisar et al. (2007), Dan

Cloyd (1997).

Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.16, variabel

profesionalisme mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,001. Hal ini

berarti menerima Ha3 sehingga dapat dikatakan bahwa variabel

profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit karena

tingkat signifikansi yang dimiliki variabel profesionalisme lebih kecil

dari 0,05. Hubungan antara profesionalisme dan kualitas audit bersifat

positif. Profesionalisme pada hakikatnya merupakan suatu sikap yang

dimiliki oleh seseorang yang melaksanakan pekerjaan sesuai dengan

profesinya, sikap tersebut meliputi: kemampuan dalam menyelesaikan

pekerjaan sesuai dengan keahlian dan kompetensi yang dimiliki pada

bidangnya, kemampuan menyelesaikan pekerjaan tepat pada

waktunya, kemampuan dalam hal memecahkan masalah dan

kemampuan meminimalisir kesalahan. Dalam hal ini seorang auditor

yang bekerja memberikan jasa kepada klien harus betul-betul bersikap

profesional agar pekerjaan yang dilaksanakan memberikan hasil yang

maksimal. Tentunya dengan profesi tersebut, auditor menemukan

banyak tantangan, seperti intimidasi dari klien ataupun dari sesama

rekan seprofesi. Dalam hal ini tingkat profesionalisme auditor dapat

terlihat, terlebih lagi ketika pekerjaan yang dilakukan menyangkut

kualitas audit yang dihasilkan. Semakin profesional seorang auditor,

maka semakin baik kualitas audit yang dihasilkan. Jadi, ada semacam

Page 105: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

87

sikap yang mendorong auditor untuk bekerja sesuai dengan

keahliannya. Penelitian ini mendukung penelitian Lavin (1976) dalam

alim (2007), Ussahawanichakit (2008) dan Baotham (2007) yang

menyatakan bahwa profesionalisme berpengaruh secara signifikan

terhadap kualitas audit.

c. Hasil Uji Statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara

bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat

signifikan 0,05. Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.17, jika

nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak

H0, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0

diterima dan menolak Ha.

Tabel 4.17

Hasil Uji Statistik F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 361.885 3 120.628 33.569 .000a

Residual 273.103 76 3.593

Total 634.987 79

a. Predictors: (Constant), TP, TI, TA

b. Dependent Variable: TKA

Sumber: Data primer yang diolah

Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.17 nilai F

diperoleh sebesar 33,569 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena

tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha4 diterima, sehingga

Page 106: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

88

dapat dikatakan bahwa independensi, akuntabilitas serta

profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Meningkatnya tekanan dari klien dan adanya konflik kepentingan

membuat auditor dapat kehilangan independensinya, sehingga

menyebabkan perilaku disfungsional auditor yang menjadi indikasi

menurunnya kualitas audit. Adanya motivasi dalam diri akan membuat

pekerjaan diselesaikan dengan baik dan tepat waktu yang tentunya

dapat meningkatkan kinerja. Seorang auditor yang bekerja dengan

sikap profesionalisme yang tinggi dan perilaku yang baik dalam

melaksanakan audit akan menghasilkan suatu laporan audit yang

berkualitas. Untuk itu diharapkan dalam penerapannya auditor harus

melaksanakan seluruh prosedur audit yang telah dibuat dan mematuhi

kode etik profesi akuntan publik sehingga laporan audit yang dibuat

betul-betul menggambarkan kondisi perusahaan sebenarnya tanpa ada

rekayasa dan segala bentuk kecurangan. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Alim et al. (2007),

Mardisar et al. (2007), Abu Bakar (2005), Ussahawanichakit (2008),

dan Christiawan (2005).

Page 107: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

89

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh independensi,

akuntabilitas, dan profesionalisme terhadap kualitas audit. Responden

penelitian ini berjumlah 80 auditor yang bekerja di 30 Kantor Akuntan Publik

(KAP) yang berada di Jakarta dan berdasarkan Directory KAP yang

diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) pada tahun 2011.

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang

telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi

berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hasil

penelitian ini dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikansi variabel

independensi sebesar 0,004 < 0,05. Hasil penelitian ini konsisten dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Alim et al. (2007), Sukriah et al.

(2009), dan Christiawan (2005) yang menyatakan bahwa independensi

berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, dimana kompetensi

tersebut terdiri menjadi dua dimensi, yaitu pengalaman dan pengetahuan.

2. Variabel akuntabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kualitas audit. Hasil penelitian ini dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat

signifikansi variabel akuntabilitas sebesar 0,033 < 0,05. Hasil penelitian

ini telah berhasil mendukung penelitian yang dilakukan oleh Mardisar et

al. (2007), Cloyd (1997), serta Tetlock dan Kim (1987).

Page 108: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

90

3. Profesionalisme memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas

audit. Hal ini dapat dijelaskan dengan besarnya tingkat signifikansi

variabel profesionalisme sebesar 0,001 < 0,05. Hasil penelitian ini telah

berhasil mendukung penelitian yang dilakukan oleh Phapruke

Ussahawannitchakit (2008) dan Sumintorn Baotham (2007).

4. Independensi, akuntabilitas, dan profesionalisme berpengaruh secara

signifikan terhadap kualitas audit. Sebagaimana yang dapat dilihat pada

hasil uji statistik F pada tabel 4.17 yang menunjukkan bahwa tingkat

signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian yang dilakukan oleh Alim et al. (2007), Mardisar et al. (2007),

Sukriah et al. (2009), Cloyd (1997), Christiawan (2005), Wibowo et al.

(2009), Phapruke Ussahawannitchakit (2008) dan Sumintorn Baotham

(2007).

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, menunjukkan bahwa variabel

independensi, akuntabilitas, dan profesionalisme berpengaruh secara

signifikan terhadap kualitas audit. Dalam menjalankan tugasnya, seorang

auditor sangat ditekankan untuk memiliki berbagai pengetahuan dan

pengalaman dalam melakukan audit, dengan adanya suatu keharusan yang

mutlak tersebut membuat para auditor agar senantiasa secara terus-menerus

melakukan proses belajar dan mencari pengalaman yang sebanyak-

banyaknya. Sebab tidak dapat diragukan lagi bahwa pengetahuan tidak hanya

Page 109: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

91

diperoleh dari dunia akademik atau pendidikan formal, tetapi juga dapat terus

ditingkatkan dan dikembangkan melalui pengalaman audit. Seorang auditor

yang memiliki rasa tanggung jawab (akuntabilitas) akan mengalami suatu

dorongan psikologis dalam dirinya sehingga dalam melakukan sesuatu penuh

dengan sikap tanggung jawab, mencurahkan seluruh kemampuan dan daya

pikir serta perhatian penuh. Jika seseorang memiliki rasa akuntabilitas, maka

ia yakin bahwa pekerjaan tersebut akan dilihat dan dinilai oleh atasannya.

Jika dikaitkan dengan berbagai kasus dan skandal akuntansi yang terjadi,

maka diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi panduan bagi seluruh

auditor didalam melaksanakan pekerjaannya agar menjadi berkualitas.

Diharapkan dengan terus meningkatkan kompetensinya, menanamkan

independensi dalam diri auditor serta melakukan pekerjaan secara profesional

akan dapat mengendalikan kemungkinan terjadinya berbagai skandal

akuntansi keuangan seperti yang pernah terjadi.

Kekecewaan masyarakat yang pernah timbul akibat terjadinya berbagai

skandal akuntansi disebabkan oleh kurangnya sikap independen para auditor

yang menjadi tumpuan masyarakat dalam menjembatani perbedaan

kepentingan antara manajemen dengan para pengguna laporan keuangan,

diharapkan dengan memahami pentingnya auditor yang kompeten dan

independen, maka masyarakat dapat lebih berwawasan dalam membuat

keputusan atas laporan keuangan auditan.

Sikap independensi dapat membuat auditor lebih leluasa dalam

mengungkapkan apa yang seharusnya diungkapkan, dengan demikian Ia

Page 110: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

92

dapat menilai suatu fakta secara objektif. Akuntabilitas akan dapat

mendorong auditor untuk melaksanakan audit secara maksimal karena adanya

supervisi dari atasan, profesionalisme yang melekat pada diri seorang auditor

akan menimbulkan kewibawaan dan kecakapan dalam melakukan audit. Dari

pemaparan diatas tentunya kualitas pekerjaan audit akan lebih baik dan

meningkat. Mengingat betapa pentingnya unsur-unsur yang menunjang

kualitas audit tersebut maka kualitas audit dapat terjaga jika unsur-unsur

tersebut menjadi perhatian bagi para auditor.

C. Saran

Penelitian ini di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan

mengenai beberapa hal, diantaranya:

1. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menambah variabel-variabel yang

berpengaruh terhadap kualitas audit. Dimana kualitas audit dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal.

Faktor internal, misalnya: struktur audit, sistem pengendalian, dan perilaku

setiap individu. Faktor eksternal misalnya tingginya tingkat persaingan.

2. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memperluas daerah survei,

sehingga hasil penelitian lebih mungkin untuk disimpulkan secara umum.

3. Peneliti lebih lanjut sebaiknya mendatangi responden secara langsung

dalam menyebar kuesioner dibandingkan melalui pos, hal ini dimaksudkan

untuk mengurangi jumlah kuesioner yang tidak kembali.

Page 111: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

93

4. Hendaknya penelitian selanjutnya mempersiapkan lebih banyak biaya dan

waktu dalam melakukan penelitian empiris guna lebih meningkatkan

perolehan data dari responden.

5. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mendapatkan data berupa

wawancara dari beberapa auditor yang menjadi responden penelitian agar

bisa mendapatkan data yang lebih nyata dan bisa keluar dari pertanyaan-

pertanyaan kuesioner yang mungkin terlalu sempit atau kurang

menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.

Page 112: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

94

DAFTAR PUSTAKA

Abu Bakar, Nur Barizah. Abdul Rahman, Abdul Rahim. and Abdul Rashid, Hafiz

Majdi.”Factors Influencing Auditor Independence: Malaysian Loan Officers’

Perceptions”, Managerial Auditing Journal, Department of Accounting Faculty of

Economics and Management Sciences International Islamic University Malaysia,

Kuala Lumpur, 2005.

Agoes, Sukrisno. “Auditing Jilid I & II (Pemeriksaan Akuntansi) Oleh Kantor Akuntan

Publik” Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2007.

Alim, M. Nizarul et al., “Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas

Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi”, SNA X Makassar,

Makassar, 2007.

Anonim, “Tugas Etika Profesi Akuntansi”. http://wartawargagunadarma.ac.id/,

Didownload pada 14 Juli 2012.

Baotham, Sumintorn, “Effects of Professionalism on Audit Quality and Self-image of

CPAs in Thailand”, International Journal of Bussiness Strategy, 2007.

Boynton, William C. and Raymond N. Johnson. “Modern Auditing: Assurance

Services and The Integrity of Financial Reporting”, 8th

edition, John Wiley &

Sons Inc., United States of America, 2006.

Boynton, William C. and Raymond N. Johnson, Walter G. Kell. “Modern Auditing”,

Edisi Ketujuh, John Willey & Sons Inc., New York, 2002.

Christiawan, Yulius Jogi. “Aktivitas Pengendalian Mutu Jasa Audit Laporan

Keuangan Historis”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 7 No.1, Universitas

Kristen Petra, Jakarta, 2005.

Cloyd. C. Bryan. “Performance in Research Task: The Join Effect of Knowledge and

Accountability”, Journal of Accounting Review, 1997.

De Angelo, L.E. “Auditor Independence, Low Balling, and Disclosure Regulation”.

Journal of Accounting and Economics 3, 1981.

Page 113: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

95

Deis, D.R. dan G.A. Groux. “Determinants of Audit Quality in The Public Sector”.

The Accounting Review, 1992.

Elder, Randal J., Mark S. Beasley and Alvin A. Arens. “Auditing and Assurance

Services, An Integrated Approach”, Thirteenth Edition, Pearson Education Inc.,

New Jersey, 2010.

Erna Widiastuti dan Rahmat Febrianto, “Pengukuran Kualitas Audit: Sebuah Esai”

2010.

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2009.

Gunawan, Adi W., “Manage Your Mind For Success”, Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta, 2012.

Gondodiyoto, Sanyoto, “Audit Sistem Informasi + Pendekatan CobIT”, Penerbit Mitra

Wacana Media, Jakarta, 2007.

Hamid, Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, FEIS, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2007.

Herawaty, Arleen Dkk., “Profesionalisme, Pengetahuan Akuntan Publik dalam

Mendeteksi Kekeliruan, Etika Profesi dan Pertimbangan Tingkat Materialitas”.

The 2nd

National Conference UKWMS Surabaya, 2008

Hogan, C.E., “Cost and Benefits of Audit Quality in the IPO Market:A Self Selection

Analysis”, The Accounting Review, 1997.

Institut Akuntan Publik Indonesia, “Standar Profesional Akuntan Publik”, Salemba

Empat, Jakarta 2011.

Ikhsan, Arfan, “Profesionalisme Auditor Pada Kantor Akuntan Publik dilihat dari

Perbedaan Gender, Kantor Akuntan Publik dan Hirarki Jabatannya”. Jurnal

Bisnis dan Akuntansi Vol. 9 No. 3 Desember 2007, 199 - 222, Universitas Medan,

2007.

Indriantoro, Nur. Supomo, Bambang, “Metodologi Penelitian Untuk Akuntansi Dan

Manajemen”, Edisi ke-1, BPFE,Yogyakarta, 2002.

Page 114: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

96

Knapp, M. C., “Audit Conflict: An Empirical Study of the Perceived Ability of Auditor

to Resist Management Pressure”, The Accounting Review Vol. LX No. 2, 1985.

Knechel, W. Robert and Vanstraelen, Ann. “The Relationship Between Auditor Tenure

and Audit Quality Implied by Going Concern Opinions”, A Journal of Practise &

Theory Vol. 26, No. 21, 2007.

Libby, R. dan Luft, J. “Determinants of Judgment Performance in Accounting

Settings: Ability, Knowledge, Motivation and Environment”, Accounting

Organization and Society, 1993.

Mardisar, Diani. Sari, Ria Nelly. “Pengaruh Akuntabilitas Dan Pengetahuan Terhadap

Kualitas Hasil Kerja Auditor”, Simposium Nasional Akuntansi Universitas

Hasanuddin, Makassar, 2007.

Mautz, R.K and Sharaf, Hussein A. ”The Philosophy of Auditing”, American

Accounting Association, Sarasota, 1993.

Mayangsari, S. “Pengaruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat

Audit: Sebuah Kuasi eksperiman”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 6, No.

1, 2003.

Pany, K dan Reckers, M.J. “The Effect of Gifts, Discount, and Client Size on Perceived

Auditor Independence”, The Accounting Review, 1980.

Parsaoran, David. “Skandal Manipulasi Laporan Keuangan PT. Kimia Farma Tbk”.

http://davidparsaoran.wordpress.com/2009/11/04, didownload pada 14 Juli 2012.

Reza Surya. “Pengaruh Emotional quotient Auditor Terhadap Kinerja Auditor di

Kantor Akuntan Publik”, Perspektif: Jurnal Ekonomi Pembangunan, Manajemen,

dan Akuntansi, Vol 9 No.1 Juni Hal 33-40, 2004.

Shockley, R.A. “Perception’s of Auditor independence: An Empirical Analysis”, The

Accounting Review, 1981. Dalam Carey dan Simnett, R. “Audit Partner Tenure

and Audit Quality”, The Accounting Review, 2006.

Sri Trisnaningsih. “Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi Sebagai Mediasi

Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan, da Budaya

Organisasi Terhadap Kinerja Auditor”, Simposium Nasional Akuntansi X,

Makasar, 2007.

Page 115: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

97

Susiana dan Arleen Herawaty, “Analisis Pengaruh Independensi, Mekanisme

Corporate Governance, dan Kualitas Audit terhadap Integritas Laporan

Keuangan”. SNA X Makassar, 2007

Tan, Tong Han dan Alison, Kao. “Accountability Effect on Auditor’s Performance:

The Influence of Knowledge, Problem Solving Abiility and Task Complexity”,

Journal of Accounting Research, 1999.

Teoh, S.H., dan T.J.Wong. ”Perceived Audit Quality and The Earnings Response

Coefficient”, The Accounting Review, 1993.

Tetlock, P.E dan J.L Kim. “Accountability and Judgment Process in a Personality

Prediction Task”, Journal of Personality and Social Psychology, 1987.

Trisnaningsih, Sri. “Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi Sebagai Mediasi

Pengaruh Pemahaman Good Corporate Governance, Gaya Kepemimpinan dan

Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor”, Universitas Pembangunan

Nasional (UPN) Veteran, Jawa Timur, 2006.

Ussahawanitchakit, Phapruke, “Relationship Quality, Profesionalism, and Audit

Quality: Empirical Study of Auditors in Thailand”. International Journal of

Bussiness Strategy, Thailand, 2008.

Wahyudi, Hendro dan Aida Ainul Mardiyah, “Pengaruh Profesionalisme Auditor

terhadap Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan”. SNA IX

Padang, 2006.

Watts, R. dan Zimmerman, J. “Positive Accounting Theory”, Prentice Hall, New York,

1986.

Wibowo, Arie. Rossieta, Hilda. “Faktor-Faktor Determinasi Kualitas Audit: Suatu

Studi Deskriptif”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan , Universitas Indonesia,

Depok, 2009.

Widagdo, R,S. Lesmana, dan Irwandi, S. A. “Analisis Pengaruh Atribut-atribut

Kualitas Audit Terhadap Kepuasan Klien (Studi Empiris pada Perusahaan yang

Terdaftar di Bursa Efek Jakarta), SNA 5, Semarang, 2002.

Page 116: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

98

Yendrawati, Reni, “Analisis Hubungan Antara Profesionalisme Auditor dengan

Pertimbangan Tingkat Materialitas dalam Proses Pengauditan Laporan

Keuangan”. Dalam Jurnal Fenomena : Vol. 6 No.1, 2008.

Page 117: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

99

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 118: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

100

Lampiran 1 Surat Penelitian Skripsi

Page 119: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

101

Page 120: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

102

Lampiran 2 Surat Penelitian

Page 121: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

103

Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, 19 November 2010

Kepada Yth.

Bapak/Ibu/Sdr/i Responden

Di Tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi Program

Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:

Nama : Rahmawati

NIM : 107082003473

Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Ilmu Sosial/Akuntansi/VII

bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul

“Pengaruh Role Stress Terhadap Kinerja Auditor Dengan Emotional

Quotient Sebagai Variabel Moderating”.

Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk

menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan

sebelumnya saya mohon maaf telah menggangu waktu bekerja Bapak/Ibu/Sdr/i.

Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan

tidak digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat Bapak/Ibu/Sdr/i bekerja,

sehingga kerahasiaannya akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.

Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu/Sdr/i merupakan faktor

kunci untuk mengetahui pengaruh role stress terhadap kinerja auditor dengan

emotional quotient sebagai pemoderasi.

Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan

menjawab dengan lengkap semua pertanyaan, karena apabila terdapat

salah satu nomor yang tidak diisi maka kuesioner dianggap tidak berlaku.

Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang

penting memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.

Page 122: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

104

Page 123: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

105

Lampiran 3 Surat Keterangan

Dari KAP

Page 124: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

106

Page 125: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

107

Page 126: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

108

Page 127: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

109

Page 128: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

110

Lampiran 4 Kuesioner penelitian

Page 129: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

111

Page 130: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

112

Page 131: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

113

Page 132: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

114

Page 133: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

115

Page 134: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

116

Page 135: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

117

Lampiran 5 Daftar Jawaban

Responden

Page 136: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

118

IDENTITAS RESPONDEN

NO. JK Usia PosTer PendTer PengKer

1 2 27 5 2 2

2 1 37 4 2 2

3 2 22 5 2 2

4 1 25 5 2 2

5 2 30 4 2 2

6 2 26 4 2 2

7 2 25 5 2 2

8 2 21 5 2 2

9 1 27 5 2 2

10 2 27 5 2 2

11 1 23 5 2 2

12 1 24 5 2 1

13 1 25 5 2 1

14 1 23 5 2 1

15 2 27 4 2 3

16 1 40 4 2 2

17 2 24 5 2 1

18 2 25 5 2 1

19 1 26 5 2 1

20 1 25 5 2 1

21 1 33 4 2 2

22 1 26 5 2 2

23 2 29 5 2 1

24 1 27 5 2 3

25 2 26 5 2 1

26 1 25 5 2 1

27 2 26 5 2 1

28 2 26 5 2 1

29 2 25 5 2 1

30 1 24 5 2 1

31 1 32 4 2 2

32 1 34 4 2 2

33 1 42 4 2 2

34 2 30 5 2 2

35 1 26 5 2 1

36 1 47 3 3 2

37 1 29 5 2 2

38 2 26 5 2 2

39 2 25 5 2 1

40 1 46 3 3 3

41 1 26 5 1 1

42 1 23 5 1 1

43 2 24 5 1 1

44 1 24 5 2 1

45 1 30 5 2 1

Page 137: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

119

IDENTITAS RESPONDEN (Lanjutan)

NO. JK Usia PosTer PendTer PengKer

46 2 22 5 1 2

47 2 22 5 2 1

48 1 24 5 2 1

49 2 22 5 2 1

50 2 22 5 2 1

51 2 24 5 2 2

52 1 24 5 2 2

53 1 25 5 1 2

54 1 25 5 2 1

55 2 22 5 1 1

56 2 28 4 2 2

57 1 26 5 1 2

58 1 26 4 2 2

59 1 25 5 2 2

60 1 24 5 2 2

61 1 24 5 1 2

62 2 30 5 2 2

63 1 30 5 2 2

64 2 25 4 2 2

65 2 23 4 1 2

66 1 29 4 2 2

67 2 24 5 2 2

68 2 25 4 2 2

69 2 24 4 2 2

70 1 23 5 2 2

71 2 27 4 2 2

72 2 25 4 2 2

73 1 23 5 2 2

74 1 23 5 1 2

75 1 26 4 2 2

76 2 29 4 3 2

77 2 22 5 1 2

78 1 23 5 2 2

79 1 26 4 2 2

80 1 27 4 2 2

Page 138: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

120

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL INDEPENDENSI

NO I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 I8 I9 I10 TI

1 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41

2 5 4 3 3 4 5 5 5 4 4 42

3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 38

4 4 5 2 4 4 4 2 4 4 3 36

5 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 36

6 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 44

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

8 5 5 4 5 5 5 5 3 4 3 44

9 5 4 3 3 5 4 4 4 4 3 39

10 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 37

11 3 4 3 4 4 4 2 4 4 2 34

12 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 34

13 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 36

14 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 36

15 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 36

16 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 36

17 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 37

18 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 32

19 4 3 4 5 5 5 4 5 4 4 43

20 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 37

21 3 5 4 3 4 4 4 4 4 3 38

22 4 5 4 4 5 4 4 4 4 1 39

23 3 4 5 4 5 5 5 5 4 3 43

24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41

25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41

26 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38

27 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 46

28 4 4 4 3 3 4 4 3 3 5 37

29 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 42

30 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 41

31 4 5 5 3 4 4 4 5 5 5 44

32 3 5 4 4 4 5 4 3 3 4 39

33 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 41

34 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 42

35 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 47

36 4 5 4 5 5 5 5 3 3 5 44

37 3 4 4 3 5 3 2 3 3 4 34

38 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 43

39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

40 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 36

Page 139: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

121

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL INDEPENDENSI (Lanjutan)

NO I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 I8 I9 I10 TI

41 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 45

42 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 45

43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

44 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 45

45 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 40

46 3 4 5 3 3 4 4 5 5 3 39

47 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 47

48 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 47

49 5 4 4 4 4 4 4 2 2 4 37

50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 48

51 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 36

52 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38

53 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 47

54 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 37

55 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 36

56 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 37

57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

58 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 36

59 3 4 4 4 5 4 3 3 3 3 36

60 3 3 5 1 5 5 5 5 5 3 40

61 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 40

62 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 42

63 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 42

64 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 36

65 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 38

66 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 38

67 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 33

68 4 4 3 5 4 5 5 4 4 3 41

69 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 47

70 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 39

71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

72 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39

73 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 37

74 3 4 4 4 4 4 5 5 3 4 40

75 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 47

76 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 39

77 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38

78 3 5 5 5 2 4 4 4 4 4 40

79 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 38

80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41

Page 140: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

122

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL AKUNTABILITAS

NO A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 TA

1 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 38

2 4 4 4 3 3 1 3 3 4 4 33

3 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 44

4 4 4 2 4 2 3 4 3 4 4 34

5 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 35

6 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 47

7 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 39

8 5 4 5 5 5 2 3 3 5 4 41

9 5 5 3 3 4 3 4 3 4 5 39

10 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 36

11 4 4 2 4 2 3 4 3 4 4 34

12 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 34

13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

17 4 3 4 3 3 2 1 3 4 4 31

18 4 4 4 3 3 2 2 3 4 4 33

19 5 4 3 4 3 4 3 3 4 4 37

20 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 35

21 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39

22 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 41

23 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 47

24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

26 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39

27 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 47

28 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 40

29 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 43

30 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 43

31 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 44

32 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 43

33 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 43

34 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 41

35 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 46

36 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 44

37 5 5 3 3 2 4 4 3 4 4 37

38 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 42

39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

40 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 36

Page 141: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

123

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL AKUNTABILITAS (Lanjutan)

NO A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 TA

41 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41

42 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 44

43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

44 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 42

45 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39

46 5 3 4 4 4 4 5 3 4 4 40

47 4 3 5 5 5 4 5 4 4 4 43

48 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 47

49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

51 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 36

52 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39

53 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 48

54 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 37

55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

56 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 40

57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

58 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 42

59 5 5 4 3 3 4 4 4 5 5 42

60 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 46

61 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 43

62 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 45

63 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 43

64 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 44

65 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 36

66 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 40

67 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 36

68 4 5 5 5 5 5 3 3 4 4 43

69 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 48

70 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 40

71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

72 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41

73 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 35

74 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 42

75 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49

76 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39

77 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 40

78 5 4 4 4 4 5 5 2 3 3 39

79 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38

80 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 42

Page 142: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

124

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL PROFESIONALISME

NO P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 TP

1 2 2 2 3 3 2 4 4 3 4 29

2 5 1 3 3 3 2 4 4 4 4 33

3 2 2 5 5 2 2 4 4 4 4 34

4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 38

5 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 33

6 5 2 2 2 2 3 4 4 4 4 32

7 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 37

8 4 5 4 3 4 2 5 5 4 4 40

9 5 3 4 4 3 5 5 4 5 5 43

10 3 3 3 3 3 4 5 4 4 4 36

11 2 2 2 3 3 3 4 4 5 5 33

12 4 2 3 4 3 3 3 4 5 3 34

13 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 38

14 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 38

15 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 38

16 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 37

17 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 33

18 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 36

19 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 31

20 2 2 2 4 4 3 3 4 4 3 31

21 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 37

22 2 4 5 3 3 3 4 4 4 4 36

23 4 5 5 4 5 2 4 4 4 4 41

24 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 28

25 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 38

26 2 4 4 4 2 3 4 4 4 3 34

27 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 47

28 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 38

29 3 2 2 3 3 4 5 4 5 3 34

30 2 4 5 4 2 2 5 5 5 5 39

31 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 48

32 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 43

33 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 43

34 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 42

35 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 41

36 5 4 5 5 5 3 4 4 4 4 43

37 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 28

38 5 4 5 5 3 3 4 4 4 4 41

39 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 38

40 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 38

Page 143: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

125

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL PROFESIONALISME (Lanjutan)

NO P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 TP

41 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 42

42 2 4 5 4 2 4 5 5 5 5 41

43 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 45

44 4 4 5 5 5 2 4 4 4 3 40

45 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39

46 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 36

47 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 45

48 5 3 3 5 5 5 5 3 5 5 44

49 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

50 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 44

51 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 35

52 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39

53 3 5 5 4 4 4 5 4 4 4 42

54 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 37

55 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 36

56 3 4 4 2 2 3 3 2 3 3 29

57 3 4 4 4 3 2 5 5 5 5 40

58 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38

59 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 36

60 4 4 3 4 3 5 5 5 5 5 43

61 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39

62 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42

63 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 39

64 2 4 4 4 3 3 4 4 5 4 37

65 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 36

66 4 5 5 4 5 3 4 4 4 4 42

67 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 36

68 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42

69 3 3 5 4 4 3 5 4 4 4 39

70 2 4 4 4 2 4 5 5 5 4 39

71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

72 2 4 4 4 2 3 4 3 4 4 34

73 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 36

74 2 4 5 4 4 5 5 4 4 4 41

75 5 4 5 5 5 3 4 4 4 4 43

76 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 36

77 3 5 4 5 1 3 5 4 4 4 38

78 2 4 5 5 5 4 4 3 4 4 40

79 2 1 4 4 3 4 5 5 5 4 37

80 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 38

Page 144: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

126

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KUALITAS AUDIT

NO KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KA10 TKA

1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38

2 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 39

3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 42

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 38

6 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 42

7 2 4 4 4 4 4 4 5 4 5 40

8 2 5 5 4 4 4 4 5 5 5 43

9 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49

10 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5 40

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

12 3 3 4 4 4 3 4 5 4 4 38

13 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38

14 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38

15 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38

16 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38

17 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 38

18 4 5 5 3 3 4 4 4 3 4 39

19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

20 1 4 4 4 5 5 4 3 4 4 38

21 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 38

22 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 43

23 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 46

24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

25 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 42

26 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39

27 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 46

28 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 40

29 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 43

30 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 43

31 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 42

32 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 42

33 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 42

34 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 42

35 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 47

36 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 46

37 3 5 3 3 3 4 4 3 4 3 35

38 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41

39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

40 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 38

Page 145: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

127

JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KUALITAS AUDIT (Lanjutan)

NO KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KA10 TKA

41 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44

42 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 42

43 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 43

44 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 43

45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

46 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 40

47 3 3 5 5 4 4 4 5 4 4 41

48 3 3 5 5 4 4 4 5 4 5 42

49 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 45

50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

51 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38

52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

53 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 47

54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

55 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39

56 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38

57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

59 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 40

60 1 5 5 5 5 3 5 4 4 4 41

61 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 40

62 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 46

63 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41

64 2 4 5 4 4 4 4 4 5 4 40

65 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 38

66 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41

67 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 37

68 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 45

69 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 47

70 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41

71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

72 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 43

73 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 36

74 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 42

75 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 47

76 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39

77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41

78 2 4 4 4 4 5 5 4 4 4 40

79 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 40

80 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 43

Page 146: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

128

Lampiran 6 Output Hasil

Pengujian Data

Page 147: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

129

HASIL UJI VALIDITAS INDEPENDENSI

Correlations

I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 I8 I9 I10 TI

I1 Pearson Correlation 1 .108 .011 .230* .206 .232

* .251

* .088 .099 .156 .457

**

Sig. (2-tailed) .339 .920 .040 .067 .038 .025 .439 .382 .168 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

I2 Pearson Correlation .108 1 .340** .393

** .245

* .324

** .259

* .076 .081 .142 .500

**

Sig. (2-tailed) .339 .002 .000 .028 .003 .020 .504 .475 .209 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

I3 Pearson Correlation .011 .340** 1 .215 .186 .261

* .520

** .388

** .325

** .322

** .624

**

Sig. (2-tailed) .920 .002 .056 .099 .019 .000 .000 .003 .004 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

I4 Pearson Correlation .230* .393

** .215 1 .179 .333

** .325

** .045 -.038 .239

* .549

**

Sig. (2-tailed) .040 .000 .056 .112 .003 .003 .692 .739 .033 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

I5 Pearson Correlation .206 .245* .186 .179 1 .440

** .311

** .128 .130 .049 .482

**

Sig. (2-tailed) .067 .028 .099 .112 .000 .005 .259 .249 .665 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

I6 Pearson Correlation .232* .324

** .261

* .333

** .440

** 1 .560

** .395

** .333

** .260

* .716

**

Sig. (2-tailed) .038 .003 .019 .003 .000 .000 .000 .003 .020 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Page 148: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

130

I7 Pearson Correlation .251* .259

* .520

** .325

** .311

** .560

** 1 .284

* .208 .279

* .707

**

Sig. (2-tailed) .025 .020 .000 .003 .005 .000 .011 .064 .012 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

I8 Pearson Correlation .088 .076 .388** .045 .128 .395

** .284

* 1 .698

** .073 .542

**

Sig. (2-tailed) .439 .504 .000 .692 .259 .000 .011 .000 .522 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

I9 Pearson Correlation .099 .081 .325** -.038 .130 .333

** .208 .698

** 1 .076 .487

**

Sig. (2-tailed) .382 .475 .003 .739 .249 .003 .064 .000 .502 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

I10 Pearson Correlation .156 .142 .322** .239

* .049 .260

* .279

* .073 .076 1 .526

**

Sig. (2-tailed) .168 .209 .004 .033 .665 .020 .012 .522 .502 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

TI Pearson Correlation .457** .500

** .624

** .549

** .482

** .716

** .707

** .542

** .487

** .526

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 149: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

131

HASIL UJI VALIDITAS AKUNTABILITAS

Correlations

A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 TA

A1 Pearson Correlation 1 .275* .199 .132 .201 .208 .402

** .102 .131 .166 .419

**

Sig. (2-tailed) .014 .077 .242 .073 .064 .000 .369 .248 .141 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

A2 Pearson Correlation .275* 1 .209 .249

* .219 .314

** .260

* .093 .101 .241

* .452

**

Sig. (2-tailed) .014 .063 .026 .051 .005 .020 .411 .372 .031 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

A3 Pearson Correlation .199 .209 1 .680** .737

** .354

** .371

** .429

** .226

* .195 .737

**

Sig. (2-tailed) .077 .063 .000 .000 .001 .001 .000 .044 .084 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

A4 Pearson Correlation .132 .249* .680

** 1 .651

** .489

** .521

** .394

** .239

* .158 .761

**

Sig. (2-tailed) .242 .026 .000 .000 .000 .000 .000 .033 .162 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

A5 Pearson Correlation .201 .219 .737** .651

** 1 .517

** .523

** .396

** .288

** .234

* .808

**

Sig. (2-tailed) .073 .051 .000 .000 .000 .000 .000 .010 .037 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

A6 Pearson Correlation .208 .314** .354

** .489

** .517

** 1 .601

** .345

** -.036 .053 .680

**

Sig. (2-tailed) .064 .005 .001 .000 .000 .000 .002 .749 .638 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Page 150: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

132

A7 Pearson Correlation .402** .260

* .371

** .521

** .523

** .601

** 1 .405

** .065 .138 .731

**

Sig. (2-tailed) .000 .020 .001 .000 .000 .000 .000 .567 .223 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

A8 Pearson Correlation .102 .093 .429** .394

** .396

** .345

** .405

** 1 .251

* .291

** .620

**

Sig. (2-tailed) .369 .411 .000 .000 .000 .002 .000 .025 .009 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

A9 Pearson Correlation .131 .101 .226* .239

* .288

** -.036 .065 .251

* 1 .659

** .420

**

Sig. (2-tailed) .248 .372 .044 .033 .010 .749 .567 .025 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

A10 Pearson Correlation .166 .241* .195 .158 .234

* .053 .138 .291

** .659

** 1 .450

**

Sig. (2-tailed) .141 .031 .084 .162 .037 .638 .223 .009 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

TA Pearson Correlation .419** .452

** .737

** .761

** .808

** .680

** .731

** .620

** .420

** .450

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 151: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

133

HASIL UJI VALIDITAS PROFESIONALISME

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 TP

P1 Pearson Correlation 1 .255* .211 .274

* .451

** .240

* .113 .008 .085 .193 .578

**

Sig. (2-tailed) .022 .061 .014 .000 .032 .320 .943 .456 .086 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

P2 Pearson Correlation .255* 1 .646

** .408

** .386

** .175 .212 .108 -.032 .114 .652

**

Sig. (2-tailed) .022 .000 .000 .000 .120 .059 .340 .778 .313 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

P3 Pearson Correlation .211 .646** 1 .586

** .381

** .122 .203 .074 .017 .079 .647

**

Sig. (2-tailed) .061 .000 .000 .000 .279 .071 .515 .883 .486 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

P4 Pearson Correlation .274* .408

** .586

** 1 .476

** .275

* .172 .129 .239

* .103 .675

**

Sig. (2-tailed) .014 .000 .000 .000 .014 .128 .256 .033 .365 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

P5 Pearson Correlation .451** .386

** .381

** .476

** 1 .246

* .017 -.032 -.031 .005 .612

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .028 .878 .776 .786 .968 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

P6 Pearson Correlation .240* .175 .122 .275

* .246

* 1 .340

** .031 .270

* .287

** .550

**

Sig. (2-tailed) .032 .120 .279 .014 .028 .002 .784 .015 .010 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Page 152: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

134

P7 Pearson Correlation .113 .212 .203 .172 .017 .340** 1 .533

** .511

** .511

** .545

**

Sig. (2-tailed) .320 .059 .071 .128 .878 .002 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

P8 Pearson Correlation .008 .108 .074 .129 -.032 .031 .533** 1 .585

** .403

** .378

**

Sig. (2-tailed) .943 .340 .515 .256 .776 .784 .000 .000 .000 .001

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

P9 Pearson Correlation .085 -.032 .017 .239* -.031 .270

* .511

** .585

** 1 .471

** .423

**

Sig. (2-tailed) .456 .778 .883 .033 .786 .015 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

P10 Pearson Correlation .193 .114 .079 .103 .005 .287** .511

** .403

** .471

** 1 .467

**

Sig. (2-tailed) .086 .313 .486 .365 .968 .010 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

TP Pearson Correlation .578** .652

** .647

** .675

** .612

** .550

** .545

** .378

** .423

** .467

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 153: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

135

HASIL UJI VALIDITAS KUALITAS AUDIT

Correlations

KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KA10 TKA

KA1 Pearson Correlation 1 .297** .245

* .268

* .084 .347

** .034 .080 -.050 -.022 .570

**

Sig. (2-tailed) .008 .028 .016 .458 .002 .762 .480 .659 .845 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

KA2 Pearson Correlation .297** 1 .291

** .043 .126 .400

** .189 -.041 -.060 -.032 .464

**

Sig. (2-tailed) .008 .009 .704 .264 .000 .094 .719 .600 .776 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

KA3 Pearson Correlation .245* .291

** 1 .578

** .344

** .337

** .267

* .278

* .017 .051 .644

**

Sig. (2-tailed) .028 .009 .000 .002 .002 .017 .012 .884 .651 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

KA4 Pearson Correlation .268* .043 .578

** 1 .655

** .353

** .317

** .226

* .058 .026 .667

**

Sig. (2-tailed) .016 .704 .000 .000 .001 .004 .044 .608 .820 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

KA5 Pearson Correlation .084 .126 .344** .655

** 1 .421

** .335

** .047 .180 .073 .585

**

Sig. (2-tailed) .458 .264 .002 .000 .000 .002 .678 .110 .520 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

KA6 Pearson Correlation .347** .400

** .337

** .353

** .421

** 1 .353

** .099 .050 -.022 .644

**

Sig. (2-tailed) .002 .000 .002 .001 .000 .001 .380 .662 .846 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Page 154: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

136

KA7 Pearson Correlation .034 .189 .267* .317

** .335

** .353

** 1 .106 .201 .082 .495

**

Sig. (2-tailed) .762 .094 .017 .004 .002 .001 .349 .073 .472 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

KA8 Pearson Correlation .080 -.041 .278* .226

* .047 .099 .106 1 .291

** .441

** .448

**

Sig. (2-tailed) .480 .719 .012 .044 .678 .380 .349 .009 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

KA9 Pearson Correlation -.050 -.060 .017 .058 .180 .050 .201 .291** 1 .566

** .343

**

Sig. (2-tailed) .659 .600 .884 .608 .110 .662 .073 .009 .000 .002

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

KA10 Pearson Correlation -.022 -.032 .051 .026 .073 -.022 .082 .441** .566

** 1 .343

**

Sig. (2-tailed) .845 .776 .651 .820 .520 .846 .472 .000 .000 .002

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

TKA Pearson Correlation .570** .464

** .644

** .667

** .585

** .644

** .495

** .448

** .343

** .343

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .002

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 155: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

137

HASIL UJI REALIBILITAS INDEPENDENSI

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.740 .759 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

I1 3.71 .783 80

I2 4.20 .537 80

I3 4.06 .623 80

I4 3.93 .792 80

I5 4.11 .595 80

I6 4.14 .568 80

I7 4.05 .654 80

I8 3.99 .684 80

I9 3.94 .581 80

I10 3.65 .929 80

Page 156: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

138

Inter-Item Correlation Matrix

I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 I8 I9 I10

I1 1.000 .108 .011 .230 .206 .232 .251 .088 .099 .156

I2 .108 1.000 .340 .393 .245 .324 .259 .076 .081 .142

I3 .011 .340 1.000 .215 .186 .261 .520 .388 .325 .322

I4 .230 .393 .215 1.000 .179 .333 .325 .045 -.038 .239

I5 .206 .245 .186 .179 1.000 .440 .311 .128 .130 .049

I6 .232 .324 .261 .333 .440 1.000 .560 .395 .333 .260

I7 .251 .259 .520 .325 .311 .560 1.000 .284 .208 .279

I8 .088 .076 .388 .045 .128 .395 .284 1.000 .698 .073

I9 .099 .081 .325 -.038 .130 .333 .208 .698 1.000 .076

I10 .156 .142 .322 .239 .049 .260 .279 .073 .076 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

I1 36.06 11.983 .268 .148 .742

I2 35.57 12.323 .381 .274 .723

I3 35.71 11.524 .505 .474 .705

I4 35.85 11.420 .374 .274 .725

I5 35.66 12.252 .347 .237 .727

I6 35.64 11.323 .629 .527 .691

I7 35.73 11.012 .601 .499 .689

I8 35.79 11.739 .393 .553 .720

I9 35.84 12.264 .356 .511 .726

I10 36.13 11.250 .311 .191 .742

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

39.78 14.050 3.748 10

Page 157: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

139

HASIL UJI REALIBILITAS AKUNTABILITAS

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.823 .814 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

A1 4.25 .464 80

A2 4.14 .522 80

A3 4.10 .686 80

A4 4.15 .618 80

A5 4.03 .746 80

A6 4.04 .818 80

A7 4.00 .746 80

A8 3.68 .671 80

A9 4.08 .522 80

A10 4.10 .493 80

Page 158: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

140

Inter-Item Correlation Matrix

A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10

A1 1.000 .275 .199 .132 .201 .208 .402 .102 .131 .166

A2 .275 1.000 .209 .249 .219 .314 .260 .093 .101 .241

A3 .199 .209 1.000 .680 .737 .354 .371 .429 .226 .195

A4 .132 .249 .680 1.000 .651 .489 .521 .394 .239 .158

A5 .201 .219 .737 .651 1.000 .517 .523 .396 .288 .234

A6 .208 .314 .354 .489 .517 1.000 .601 .345 -.036 .053

A7 .402 .260 .371 .521 .523 .601 1.000 .405 .065 .138

A8 .102 .093 .429 .394 .396 .345 .405 1.000 .251 .291

A9 .131 .101 .226 .239 .288 -.036 .065 .251 1.000 .659

A10 .166 .241 .195 .158 .234 .053 .138 .291 .659 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

A1 36.30 14.415 .316 .248 .823

A2 36.41 14.144 .339 .206 .821

A3 36.45 12.200 .641 .658 .791

A4 36.40 12.395 .682 .601 .789

A5 36.53 11.518 .725 .669 .780

A6 36.51 12.000 .542 .492 .804

A7 36.55 11.972 .623 .555 .793

A8 36.88 12.896 .498 .326 .808

A9 36.48 14.278 .302 .510 .824

A10 36.45 14.225 .343 .489 .821

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

40.55 15.744 3.968 10

Page 159: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

141

HASIL UJI REALIBILITAS PROFESIONALISME

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.746 .761 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

P1 3.38 1.036 80

P2 3.69 .976 80

P3 3.95 .899 80

P4 3.95 .692 80

P5 3.60 .976 80

P6 3.31 .949 80

P7 4.15 .597 80

P8 3.99 .562 80

P9 4.15 .506 80

P10 4.04 .561 80

Page 160: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

142

Inter-Item Correlation Matrix

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10

P1 1.000 .255 .211 .274 .451 .240 .113 .008 .085 .193

P2 .255 1.000 .646 .408 .386 .175 .212 .108 -.032 .114

P3 .211 .646 1.000 .586 .381 .122 .203 .074 .017 .079

P4 .274 .408 .586 1.000 .476 .275 .172 .129 .239 .103

P5 .451 .386 .381 .476 1.000 .246 .017 -.032 -.031 .005

P6 .240 .175 .122 .275 .246 1.000 .340 .031 .270 .287

P7 .113 .212 .203 .172 .017 .340 1.000 .533 .511 .511

P8 .008 .108 .074 .129 -.032 .031 .533 1.000 .585 .403

P9 .085 -.032 .017 .239 -.031 .270 .511 .585 1.000 .471

P10 .193 .114 .079 .103 .005 .287 .511 .403 .471 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

P1 34.83 15.285 .388 .256 .732

P2 34.51 14.835 .495 .474 .711

P3 34.25 15.177 .503 .561 .710

P4 34.25 15.861 .574 .493 .704

P5 34.60 15.180 .444 .397 .721

P6 34.89 15.797 .372 .285 .733

P7 34.05 16.985 .439 .485 .724

P8 34.21 17.942 .261 .476 .743

P9 34.05 17.871 .322 .517 .738

P10 34.16 17.505 .359 .359 .733

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

38.20 19.504 4.416 10

Page 161: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

143

HASIL UJI REALIBILITAS KUALITAS AUDIT

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.684 .712 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

KA1 3.65 .943 80

KA2 4.11 .595 80

KA3 4.28 .477 80

KA4 4.10 .542 80

KA5 4.11 .503 80

KA6 4.23 .477 80

KA7 4.11 .450 80

KA8 4.11 .528 80

KA9 4.13 .402 80

KA10 4.19 .453 80

Page 162: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

144

Inter-Item Correlation Matrix

KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KA10

KA1 1.000 .297 .245 .268 .084 .347 .034 .080 -.050 -.022

KA2 .297 1.000 .291 .043 .126 .400 .189 -.041 -.060 -.032

KA3 .245 .291 1.000 .578 .344 .337 .267 .278 .017 .051

KA4 .268 .043 .578 1.000 .655 .353 .317 .226 .058 .026

KA5 .084 .126 .344 .655 1.000 .421 .335 .047 .180 .073

KA6 .347 .400 .337 .353 .421 1.000 .353 .099 .050 -.022

KA7 .034 .189 .267 .317 .335 .353 1.000 .106 .201 .082

KA8 .080 -.041 .278 .226 .047 .099 .106 1.000 .291 .441

KA9 -.050 -.060 .017 .058 .180 .050 .201 .291 1.000 .566

KA10 -.022 -.032 .051 .026 .073 -.022 .082 .441 .566 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

KA1 37.36 5.880 .278 .239 .704

KA2 36.90 6.825 .276 .296 .674

KA3 36.74 6.525 .528 .441 .631

KA4 36.91 6.283 .538 .637 .624

KA5 36.90 6.623 .449 .540 .643

KA6 36.79 6.524 .528 .392 .631

KA7 36.90 6.977 .361 .229 .659

KA8 36.90 6.977 .281 .308 .671

KA9 36.89 7.418 .210 .372 .681

KA10 36.83 7.361 .192 .415 .684

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

41.01 8.038 2.835 10

Page 163: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

145

HASIL UJI ASUMSI KLASIK

1. HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 16.176 2.493 6.490 .000

TI .252 .084 .333 2.996 .004 .458 2.183

TA .180 .083 .253 2.173 .033 .419 2.387

TP .196 .058 .306 3.400 .001 .699 1.432

a. Dependent Variable: TKA

Coefficient Correlationsa

Model TP TI TA

1 Correlations TP 1.000 -.137 -.320

TI -.137 1.000 -.641

TA -.320 -.641 1.000

Covariances TP .003 .000 -.002

TI .000 .007 -.004

TA -.002 -.004 .007

a. Dependent Variable: TKA

Page 164: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

146

2. HASIL UJI NORMALITAS

Page 165: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

147

3. HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS

HASIL UJI REGRESI BERGANDA

Regression

Variables Entered/Removed

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 TP, TI, TAa . Enter

a. All requested variables entered.

Page 166: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

148

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .755a .570 .553 1.896

a. Predictors: (Constant), TP, TI, TA

b. Dependent Variable: TKA

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 361.885 3 120.628 33.569 .000a

Residual 273.103 76 3.593

Total 634.987 79

a. Predictors: (Constant), TP, TI, TA

b. Dependent Variable: TKA

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 16.176 2.493 6.490 .000

TI .252 .084 .333 2.996 .004 .458 2.183

TA .180 .083 .253 2.173 .033 .419 2.387

TP .196 .058 .306 3.400 .001 .699 1.432

a. Dependent Variable: TKA

Page 167: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

149

Coefficient Correlationsa

Model TP TI TA

1 Correlations TP 1.000 -.137 -.320

TI -.137 1.000 -.641

TA -.320 -.641 1.000

Covariances TP .003 .000 -.002

TI .000 .007 -.004

TA -.002 -.004 .007

a. Dependent Variable: TKA

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensi

on Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) TI TA TP

1 1 3.985 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .007 23.897 .15 .05 .02 .95

3 .005 27.674 .83 .13 .17 .02

4 .002 40.835 .02 .82 .81 .02

a. Dependent Variable: TKA

Page 168: PENGARUH INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN …

150

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 36.91 45.93 41.01 2.140 80

Std. Predicted Value -1.915 2.297 .000 1.000 80

Standard Error of Predicted

Value

.217 .785 .402 .137 80

Adjusted Predicted Value 37.11 46.51 41.01 2.153 80

Residual -5.928 7.519 .000 1.859 80

Std. Residual -3.127 3.967 .000 .981 80

Stud. Residual -3.278 4.058 .001 1.010 80

Deleted Residual -6.514 7.869 .002 1.974 80

Stud. Deleted Residual -3.514 4.555 .004 1.050 80

Mahal. Distance .046 12.556 2.962 2.771 80

Cook's Distance .000 .266 .016 .040 80

Centered Leverage Value .001 .159 .037 .035 80

a. Dependent Variable: TKA