103
PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT TUNAS DWIPA MATRA CABANG RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh Anggit Artha Pradistya FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI

KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

PADA PT TUNAS DWIPA MATRA CABANG

RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

Anggit Artha Pradistya

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

ii

ABSTRAK

PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI

KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

PADA PT TUNAS DWIPA MATRA CABANG

RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG

Oleh

ANGGIT ARTHA PRADISTYA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh insentif, lingkungan kerja dan

kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja.. Populasi dalam penelitian ini yaitu

seluruh karyawan PT Tunas Dwipa Matra Cabang Raden Intan Bandar Lampung

yang berjumlah 52 orang dan sampel 47 responden yang ditentukan dengan teknik

probablilitas sampling dengan menggunakan simple random. Pengumpulan data

dilakukan dengan menggunakan kuesioner unit analisis dengan menggunakan

Regresi Linier dan Path Analysis. Subjek penelitian yaitu karyawan PT Tunas

Dwipa Matra Cabang Raden Intan Bandar Lampung. Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan

pendekatan ex post facto dan survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada

pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

kerja karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kata kunci : insentif, lingkungan kerja, kepuasan kerja dan produktivitas kerja

karyawan.

Page 3: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

iii

PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI

KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

PADA PT TUNAS DWIPA MATRA CABANG

RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG

Oleh :

ANGGIT ARTHA PRADISTYA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 4: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

iv

Page 5: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

v

Page 6: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

vi

Page 7: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis di lahirkan di Bandar Lampung, Provinsi Lampung

pada tanggal 15 Juli 1995 dengan nama lengkap Anggit

Artha Pradistya . Penulis merupakan anak pertama dari dua

bersaudara, Pasangan Bapak Sardiyanto. dan Ibu Sumiyati,

S.Pd.

Pendidikan formal yang diselesaikan penulis.

1. SD Negeri 1 Marga Agung diselesaikan pada tahun 2007.

2. SMP Negeri 29 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2011.

3. SMA Negeri 5 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2013.

Pada tahun 2013, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan

Ekonomi Jurusan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas

Lampung melalui jalur tes tertulis SBMPTN. Pada tahun 2016, penulis mengikuti

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Solo, Bali, Malang, Jogjakarta, Bandung . Serta

pada bulan Juli-Agustus mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pekon Tanjung

Baru, Kecamatan Ulubelu, Kabupaten Taggamus dan Program Pengalaman

Lapangan (PPL) di SMA Negeri 2 Ulubelu.

Page 8: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

viii

Persembahan

Alhamdulillahirobbil alamin, segala puji untuk Mu Allah SWT atas segala kemudahan, limpahan rahmat dan karunia yang Engkau berikan selama

ini.

Dengan Bangga Kupersembahkan Karya Ini sebagai tanda bakti dan cinta

tulus kepada

Bapakku (Sardiyanto) Dengan Penuh Keikhlasan, Kesabaran Membimbing Serta Mendidikku Agar

Menjadi Manusia yang Lebih Baik di Dunia dan Akhirat. Selalu Berdoa, Memberi

Nasehat dan Semangat untuk Masa

Depan yang Lebih Baik.

Ibuku Tercinta (Sumiyati,S.Pd) Terima kasih atas doa, nasehat, pengorbanan, kesabaran,sayang serta didikanmu

selalu mendampingiku dalam keseharianku sampai saat ini.

Para Pendidik yang Ku Hormati Terima kasih Telah Berbagi Ilmu dan Pengalaman untuk Bekal Menghadapi

Kehidupan.

Adikku Tercinta (Diah Oktya) Kamu telah membuatku termotivasi untuk segera menyelesaikanya.

Sahabat–sahabatku Terima kasih Telah Memberikan Warna dalam Hidup.

Almamater Tercinta Universitas Lampung

Page 9: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

ix

Motto

“Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan sholat sebagai

penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”

(Q.S. Al-Baqarah : 153)

“Cukuplah Allah menjadi penolong bagi kami dan dia sebaik-baik

pelindung”

(Q.S. Ali ‘Imran : 173)

“Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah

dilaksanakan/diperbuatnya”

(Ali Bin Abi Thalib)

“Di dunia ini insyaAllah selalu ada orang yang baik jika kamu tidak

menemukannya, maka jadilah kamu salah satu orang yang baik itu”

(Nurdin Marsaid)

“Rich Forever Happy Forever”

(Nurdin Marsaid)

“Selalu istighfar untuk masa lalu selalu bersyukur untuk hari ini dan

selalu berdoa untuk hari esok”

(Anggit Artha Pradistya)

Page 10: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

x

SANWACANA

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirobbil’alamin, dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat

Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, petunjuk dan kemudahan,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh

Insentif dan Lingkungan Kerja Melalui Kepuasan Kerja Terhadap

Produktivitas Kerja Pada PT Tunas Dwipa Matra Cabang Raden Intan

Bandar Lampung”. Shalawat beserta salam tetap tersanjung agungkan kepada

Nabi kita Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam. Skripsi ini

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

Selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi,

bimbingan dan saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Wakil Dekan I Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Wakil Dekan II Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Page 11: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

xi

4. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd., selaku Wakil Dekan III Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

6. Bapak Drs. Tedi Rusman, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

7. Bapak Drs. H.Nurdin, M.Si., selaku pembimbing I dan pembimbing

akademik yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta

memberikan motivasi, arahan dan nasehat dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak Drs. Tedi Rusman, M.Si., selaku pembimbing II dan pembimbing

akademik yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta

memberikan motivasi, arahan dan nasehat dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., selaku penguji skripsi penulis yang telah

membantu mengarahkan dan memotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung. terima kasih untuk ilmu dan

pengalamannya yang telah diberikan kepada penulis.

11. Kedua orang tuaku, Bapakku Sardiyanto, beribu kata terima kasih karena

telah mendoakanku dalam pengharapan-pengharapan yang pasti.

Kesabaran, senyuman, air mata, tenaga dan pikiran tercurah untuk anak

anakmu dan Ibuku Sumiyati yang selalu sabar mendidikku dan sangat

Page 12: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

xii

menyayangiku dan doa ibu bapak menjadi kunci kesuksesanku di

kemudian hari.

12. Adikku tercinta, Dyah Oktya Anggraini terimakasih sudah menjadi adik

yang baik semoga engkau sukses selalu.

13. Ayah dan Bunda, Ayah Nurdin dan bunda Fatmah , beribu kata terima

kasih karena telah mendoakanku dan memberikanku semangat dan

insyaallah doamu menjadi kunci kesuksesanku di kemudian hari .

14. Seluruh dewan guru yang telah mendidiku dari ketika aku menempuh

jenjang pendidikan di TK hingga saat ini, terimakasih atas segala ilmu

yang diberikan dan semoga menjadi bekalku kini dan kemudian hari untuk

menjadi sosok yang lebih baik lagi.

15. Branch Manajer PT Tunas Dwipa Matra Cabang Raden Intan Bandar

Lampung, Bapak Suryanto yang telah memberikan izin serta membantu

penulis dalam melaksanakan penelitian.

16. Keluarga besarku Darmo Wiyono yang ikut mendukung dan mendoakan

untuk keberhasilanku. Lek Sri, Yuk Reni, Om Ipung, Mas Tri,

Hendarawan, Mujib Hendri aji, Zaki, Fara, Bude, Pakde.

17. Untuk Suci Mardela yang selalu bersedia memberikan bantuan dan

dukunganya serta seluruh waktunya yang tidak bisa dibayar oleh apapun.

18. Sahabat-sahabatku sejak kecil Kiki Dwi Okvidiantoro, Regi Ramaswami

Prayogi, Yudi Romadhoni, Farid Hambali, Puguh Prio Pambudi, Arif

Munandar, dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu.

Page 13: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

xiii

19. Teman-temanku di bengkel bos besar Mas Tri, bos Obi, bos Klata, bos

Regi, Andi Kumpul, Muhtada, Ponco, Jendol, Wawan, Dani kiting, Cici,

dan masih banyak lagi terimakasih untuk kebersamaannya dalam hobi kita

ini.

20. Panji Ari Wibowo, Sandy Setia Makruf, Yahya Hidayat, Rifqi Rismadi,

Hening Ramadani, Risky Hadi Pramono, Irvan Geovani, Rudi Saputra,

Adil Prianto, Sukur Pambudi, Hamzah Syah, Arif Riski, Erick Sinaga.

Terimakasih atas kenang-kenangan indah yang kita lakukan bersama

selama kuliah.

21. Intan Komala Sari, Arin Galih Prawesti, Dwi Ayu Ulfa, Desi Wulandari,

Siti Nur Fadilah, Devita Anggraeni. Terimakasih untuk dukungan dan

kenang-kenangan indah yang kita lakukan bersama selama kuliah.

22. Dewi Justina, Abelia Marthadini, Nanik Rustiana, Vaulia Nabila Artra,

Dayu R. Tantia, Anisa Martiah, Vera Septiara. Terimakasih untuk

dukungan dan kenang-kenangan indah yang kita lakukan bersama selama

kuliah.

23. Teman-teman sekaligus keluarga Pendidikan Ekonomi angkatan 2013,

terimakasih atas kebersamaan dan kenangan indah selama ini.

24. Teman-teman KKN-KT di Pekon Tanjung Baru, Ulubelu, Tanggamus :

Ferdiyanto, Dicky Rakasiwi, Rian Affandi, Abdul Rahman Asyakir,

Helidatasa Utami, Uswatun Khasanah, Erlita Fidiana, Shela Pratiwi,

Amalia Fauziah. Terimakasih untuk kebersamaannya.

25. Pakde Wiwid dan Mas Tarto yang telah menerima saya dengan sangat

positif di tempat KKN-KT Tanggamus. Keluarga Besar SMA Negeri 2

Page 14: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

xiv

Ulubelu serta seluruh warga pekon Tanjung Baru. Terimaksih untuk 40

hari pengalaman yang sangat mengesankan.

26. Kak Wardani dan Om Herdi terimakasih karena telah membatu dalam

penyelesaian skripsi ini.

27. Seluruh kakak tingkat serta adik tingkat 11, 12, 14, 15, 16 yang sudah

berkarya maupun yang masih berusaha berkarya semoga sukses.

28. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan di atas kertas ini namun

penuis berterimakasih atas semuanya.

Semoga segala bantuan, bimbingan, dorongan dan doa yang diberikan kepada

penulis mendapat ridho dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak. Aamiin.

Bandar Lampung, 5 April 2017

Penulis,

Anggit Artha Pradistya

NPM 1313031005

Page 15: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................... i

DAFTAR TABEL........................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vii

I. PENDAHULUAN.................................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 10

C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 10

D. Rumusan Masalah .............................................................................. 11

E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 12

F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 13

G. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 13

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS ............................................................................................. 15 A. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) .................................. 15

1. Pengertian MSDM ...................................................................... 15

2. Fungsi-Fungsi MSDM ................................................................ 17

B. Insentif ............................................................................................... 18

1. Pengertian Insentif ...................................................................... 18

2. Bentuk-bentuk Insentif ............................................................... 20

3. Tujuan Pemberian insentif .......................................................... 20

4. Cakupan insentif ......................................................................... 22

5. Pay for performance .................................................................... 22

C. Lingkungan Kerja .............................................................................. 23

1. Pengertian Lingkungan Kerja ..................................................... 23

2. Jenis-Jenis Lingkungan Kerja ..................................................... 24

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja .............. 26

4. Indikator-indikator Lingkungan Kerja ........................................ 32

D. Kepuasan Kerja Karyawan ................................................................ 32

1. Pengertian Kepuasan Kerja ......................................................... 32

2. Teori Kepuasan Kerja ................................................................. 33

3. Faktor-faktor Penyebab Kepuasan Kerja .................................... 34

4. Korelasi Kepuasan Kerja ............................................................ 35

5. Pengukuran Kepuasan Kerja ....................................................... 38

E. Produktivitas Kerja Karyawan ........................................................... 38

1. Pengertian Produktivitas Kerja ................................................... 38

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja ............. 40

3. Pengukuran Produktivitas .......................................................... 41

Page 16: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

ii

4. Manfaat dai Penilaian Produktivitas Kerja ................................. 43

F. Penelitian yang Relevan .................................................................. 43

G. Kerangka Pikir ................................................................................... 44

H. Hipotesis ............................................................................................ 46

III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 48

A. Metode Penelitian .............................................................................. 48

B. Sumber dan Metode Pengumpulan Data............................................ 49

C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 51

D. Variabel Penelitian .......................................................................... 53

E. Definisi Konseptual Variabel ............................................................. 54

F. Definisi Operasioanal Variabel .......................................................... 55

G. Uji Persyaratan Instrumen .................................................................. 57

1. Uji Validitas Angket ................................................................. 57

2. Uji Reliabilitas Angket ............................................................... 59

H. Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ................................. 61

1. Uji Persyaratan Statistik Parametrik .......................................... 62

a. Uji Normalitas ................................................................... 62

b. Uji Homogenitas .................................................................. 64

2. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda (Uji Asumsi Klasik) ....... 64

a. Uji Kelinieran Regresi ....................................................... 64

b. Uji Multikolinearitas ............................................................ 65

c. Uji Autokorelasi ................................................................... 66

d. Uji Heteroskedasitas ............................................................ 68

3. Pengujian Hipotesis .................................................................... 69

a. Uji F (Pengujian secara Keseluruhan/Simultan) .................. 73

b. Uji t (Pengujian secara Tunggal/Parsial) ............................. 74

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 75

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................. 75

1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Tunas Dwipa Matra .................. 75

2. Visi dan Misi PT Tunas Dwipa Matra ........................................ 76

3. Struktur Organisasi PT Tunas Dwipa Matra ............................... 76

4. Deskripsi Jabatan PT Tunas Dwipa Matra ................................. 78

B. Gambaran Umum Responden ............................................................ 80

C. Deskripsi Data .................................................................................... 81

1. Data Insentif (X1) ........................................................................ 81

2. Data Lingkungan Kerja (X2 ) ...................................................... 84

3. Data Kepuasan Kerja (X3) .......................................................... 87

4. Data Produktivitas Kerja Karyawan (X4) ................................... 90

D. Uji Persyaratan Statistik Parametrik .................................................. 92

1. Uji Normalitas Data .................................................................... 92

2. Uji Homogenitas Sampel ............................................................ 94

E. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 95

1. Uji Linearitas Garis Regresi ....................................................... 95

2. Uji Muktikolinearitas .................................................................. 97

3. Uji Autokorelasi .......................................................................... 98

4. Uji Heterokedastisitas ................................................................. 100

Page 17: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

iii

F. Analisis Data ...................................................................................... 102

1. Persamaan Struktural .................................................................. 105

2. Besarnya Pengaruh Variabel Eksoden Terhadap Variabel

Endogen Secara Proporsional dapat dihitung ............................. 106

a. Sub Struktur 1 ...................................................................... 106

b. Sub Struktur 2 ...................................................................... 108

G. Pengujian Hipotesis/Menguji Kebermaknaan Koefisien Jalur .......... 111

1. Uji t Untuk Pengujian Hipotesis Secara Sendiri-Sendiri/

Parsial .......................................................................................... 111

a. Pengaruh Insentif (X1) Terhadap Kepuasan Kerja (Y)

Karyawan PT. Tunas Dwipa Matra ..................................... 111

b. Pengaruh Lingkungan Kerja (X2) Terhadap Kepuasan Kerja

(Y) Karyawan PT. Tunas Dwipa Matra ............................... 112

c. Hubungan Insentif (X1) Dengan Lingkungan Kerja (X2)

Karyawan PT. Tunas Dwipa Matra ..................................... 113

d. Pengaruh Insentif (X1) Terhadap Produktivitas Kerja

Karyawan (Z) PT. Tunas Dwipa Matra ............................... 113

e. Pengaruh Langsung Lingkungan Kerja (X2) Terhadap

Produktivitas Kerja (Z) PT.Tunas Dwipa Matra ................. 114

f. Pengaruh Insentif (X1) Terhadap Produktivitas Kerja (Z)

Melalui Kepuasan Kerja (Y) Karyawan PT. Tunas

Dwipa Matra ........................................................................ 115

g. Pengaruh Lingkungan Kerja (X2) Terhadap Produktivitas

Kerja (Z) melalui Kepuasan Kerja (Y) karyawan

PT. Tunas Dwipa Matra ....................................................... 116

h. Pengaruh Kepuasan Kerja (Y) Terhadap Produktivitas

Kerja (Z) Karyawan PT. Tunas Dwipa Matra .................... 117

2. Uji f Untuk Pengujian Hipotesis Secara Simultan/Gabungan .... 117

a. Pengaruh Insentif (X1) dan Lingkungan Kerja (X2)

secarabersama-sama terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y)

PT. Tunas Dwipa Matra ....................................................... 117

b. Pengaruh Insentif (X1) Lingkungan Kerja (X2) dan

Kepuasan Kerja (Y) secara bersama-sama terhadap

Produktivitas Kerja (Z) Karyawan PT. Tunas

Dwipa Matra ........................................................................ 119

H. Kesimpulan Analisis Statistik ............................................................ 120

1. Secara parsial/sendiri-sendiri terdapat pengaruh Insentif

terhadap Kepuasan Kerja karyawan PT. Tunas Dwipa Matra .... 120

2. Secara parsial ada pengaruh Lingkungan Kerja terhadap

Kepuasan Kerja karyawan PT. Tunas Dwipa Matra .................. 120

3. Ada hubungan antara Insentif dan Lingkungan Kerja

PT. Tunas Dwipa Matra .............................................................. 120

4. Ada pengaruh langsung Insentif terhadap Produktivitas Kerja

PT. Tunas Dwipa Matra .............................................................. 120

5. Ada pengaruh langsung Lingkungan Kerja terhadap

Produktivitas Kerja PT. Tunas Dwipa Matra .............................. 121

Page 18: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

iv

6. Ada pengaruh Insentif terhadap Produktivitas Kerja melalui

Kepuasan Kerja karyawan PT. Tunas Dwipa Matra .................. 121

7. Ada pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Produktivitas

Kerja melalui Kepuasan Kerja karyawan PT. Tunas

Dwipa Matra ............................................................................... 121

8. Ada pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas Kerja

karyawan PT. Tunas Dwipa Matra ............................................. 121

9. Ada pengaruh Insentif dan Lingkungan Kerja secara bersama-

sama terhadap Kepuasan Kerja karyawan PT. Tunas

Dwipa Matra ............................................................................... 121

10. Ada pengaruh Insentif, Lingkungan Kerja dan Kepuasan

Kerja secara bersama-sama terhadap Produktivitas Kerja

PT. Tunas Dwipa Matra .............................................................. 121

I. Pembahasan........................................................................................ 123

1. Pengaruh Insentif (X1) terhadap kepuasan kerja karyawan

(Y) PT. Tunas Dwipa Matra ....................................................... 123

2. Pengaruh Lingkungan Kerja (X2) TerhadapKepuasan Kerja

Karyawan (Y) PT. Tunas Dwipa Matra ...................................... 125

3. Hubungan antara Insentif (X1) dan Lingkungan Kerja (X2)

PT. Tunas Dwipa Matra .............................................................. 127

4. Pengaruh langsung Insentif (X1) terhadap Produktivitas Kerja

(Z) PT. Tunas Dwipa Matra ........................................................ 128

5. Pengaruh langsung Lingkungan Kerja (X2) terhadap

Produktivitas Kerja (Z) PT. Tunas Dwipa Matra ....................... 130

6. Pengaruh Insentif (X1) terhadap Produktivitas Kerja (Z)

melalui Kepuasan Kerja (Y) Karyawan

PT. Tunas Dwipa Matra .............................................................. 132

7. Pengaruh Lingkungan Kerja (X2) terhadap Produktivitas Kerja

(Z) melalui Kepuasan Kerja (Y) Karyawan

PT. Tunas Dwipa Matra .............................................................. 133

8. Pengaruh Kepuasan Kerja (Y) terhadap Produktivitas Kerja

(Z) Karyawan PT. Tunas Dwipa Matra ..................................... 134

9. Pengaruh Insentif (X1) dan Lingkungan Kerja (X2) secara

bersama-sama terhadap Kepuasan Kerja (Y) Karyawan

PT. Tunas Dwipa Matra .............................................................. 135

10. Pengaruh Insentif (X1) dan Lingkungan Kerja (X2) secara

bersama-sama terhadap Kepuasan Kerja (Y) Karyawan

PT. Tunas Dwipa Matra .............................................................. 137

V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 139

A. Kesimpulan ....................................................................................... 139

B. Saran ................................................................................................. 141

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 19: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Hubungan Kepuasan kerja dengan Prestasi Kerja ..............37

Gambar 2. Kerangka Berpikir Penelitian .............................................46

Gambar 3. Model diagram jalur berdasarkan paradigma penelitian ....71

Gambar 4. Model persamaan dua jalur ...............................................71

Gambar 5. Substruktur 1 ......................................................................72

Gambar 6. Substruktur 2 ......................................................................72

Gambar 7. Struktur Organisasi PT Tunas Dwipa Matra Raden Intan

Bandar Lampung ................................................................77

Gambar 8. Kurva Durbins-Watson .......................................................99

Gambar 9. Model diagram jalur berdasarkan paradigma penelitian ...102

Gambar 10. Model persamaan dua jalur ...............................................103

Gambar 11. Substruktur 1 .....................................................................104

Gambar 12. Substruktur 2 .....................................................................104

Gambar 13. Substruktur 1 .....................................................................106

Gambar 14. Substruktur 2 .....................................................................108

Gambar 15. Diagram Jalur Lengkap .....................................................110

Gambar 16. Pengaruh tidak langsung X1 Terhadap Z melalui Y ..........115

Gambar 17. Pengaruh tidak langsung X2 Terhadap Z melalui Y ..........116

Page 20: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi-Kisi Angket

Lampiran 2. Angket

Lampiran 3. Uji Validitas Insentif (X1)

Lampiran 4. Uji Validitas Lingkungan Kerja (X2)

Lampiran 5. Uji Validitas Kepuasan Kerja (Y)

Lampiran 6. Uji Validitas Produktivitas Kerja (Z)

Lampiran 7. Rekapitulasi Uji Hasil Analilis Validitas

Lampiran 8. Uji Realibilitas

Lampiran 9. Rekapitulasi Hasil Uji Realibilitas

Lampiran 10. Hasil Uji Validitas Insentif (X1)

Lampiran 11. Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja (X2)

Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Kepuasan Kerja (Y)

Lampiran 13. Hasil Uji Validitas Produktivitas Kerja (Z)

Lampiran 14. Data Penelitian

Lampiran 15. Uji Normalitas

Lampiran 16. Uji Homogenitas

Lampiran 17. Uji Linearitas Dengan Metode Ramsey

Lampiran 18. Uji Multikolinearitas

Lampiran 19. Uji Autokorelasi

Lampiran 20. Uji Heterokedasitas Dengan Metode Glejser

Lampiran 21. Uji Hipotesis

Lampiran 21. Pengaruh Insentif (X1) Dan Lingkungan Kerja (X2) Terhadap

Kepuasan Kerja (Y)

Lampiran 22. Hubungan Insentif (X1) dengan Lingkungan Kerja (X2)

Lampiran 23. Hubungan Insentif (X1) dengan Lingkungan Kerja (X2)

Lampiran 24. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

Page 21: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

2

Page 22: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

menyediakan barang dan jasa agar dapat melayani permintaan konsumen

akan kebutuhan (Trianto, 2010: 86). Perusahaan pada era globalisasi, saat ini

memiliki persaingan yang cukup ketat dengan perusahaan kompetitornya.

Teknologi yang semakin canggih menuntut setiap perusahaan harus dapat

memiliki peralatan yang canggih, perusahaan yang memiliki teknologi

canggih adalah perusahaan yang efektif dalam hal memproduksi produknya.

Pernyataan tersebut membuat perusahaan terfokus pada teknologi saja,

kurang adanya perhatian pada sumber daya manusia.

Setiap perusahaan dalam operasinya membutuhkan sumber daya yaitu sumber

daya manusia dan non-sumber daya manusia. Perusahaan dan sumber daya

manusia merupakan dua pihak yang saling mendukung serta memiliki

keterkaitan antara satu dengan lainnya, oleh karena itu diperlukan suatu

kerjasama yang saling menguntungkan. Sumber daya manusia merupakan

faktor utama yang merupakan peranan penting dalam perusahaan. Hal ini

sesuai dengan pendapat (Gomes, 2003: 140) bahwa sumber daya manusia

Page 23: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

2

merupakan sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan,

kemampuan, ketrampilan, pengetahuan, dorongan daya, dan karsa. Berikut

jumlah sumber daya manusia atau karyawan PT Tunas Dwipa Matra Cabang

Raden Intan Bandar Lampung dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah karyawan PT Tunas Dwipa Matra Cabang Raden Intan

Bandar Lampung tahun 2016.

No. Posisi atau Jabatan Jumlah (orang)

1 Branch Manager 1

2 Supervisor 3

3 Administrasion 4

4 Sales Counter 5

5 Hotline Mechanic 5

6 Mechanic 21

7 Cashier 4

8 Driver 7

9 Courier 2

Jumlah 52

Sumber: PT Tunas Dwipa Matra Cabang Raden Intan Bandar Lampung

tahun 2016.

Perusahaan dalam memperoleh sumber daya yang berkualitas khususnya

karyawan sebagai man power dan sebagai aset perusahaan yang berpengaruh

terhadap maju dan mundurnya perusahaan, atau dengan kata lain manusia

adalah faktor kunci penentu sukses dan kegagalan pencapaian tujuan

organisasi (Handoko, 2003: 54). Perusahaan perlu memperhatikan lebih jauh

tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan karyawan, dimana

karyawan menjadi faktor utama penggerak roda perusahaan yang tidak lepas

dari berbagai permasalahan yang dapat mempengaruhinya baik lingkungan

internal maupun eksternal organisasi yang semakin kompleks.

Page 24: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

3

Salah satu strategi yang dapat diterapkan perusahaan dalam mencapai tujuan

persahaan ialah dengan memperhatikan produktivitas kerja karyawan

perusahaan. Produktivitas kerja karyawan akan meningkat apabila terciptanya

kepuasan kerja karyawan didukung dengan adanya lingkungan kerja baik dan

pemberian insentif yang sesuai kepada karyawan perusahaan. Menurut

(Hasibuan, 2005: 126), Produktivitas adalah perbandingan antara output

(hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas naik ini hanya

dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu-bahan-tenaga) dan

sisitem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari

tenaga kerjanya. Produktivitas kerja karyawan pada PT Tunas Dwipa Matra

dapat dilihat pada data penjualan tahun 2016 berikut.

Tabel 2. Data Penjualan Motor di PT Tunas Dwipa Matra Cabang

Raden Intan Bandar Lampung.

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept

Sales

(Unit) 231 273 204 222 228 324 275 245 228

Kredit

(%) 29% 32% 35% 38% 33% 37% 31% 25% 23%

Sumber: PT Tunas Dwipa Matra Cabang Raden Intan Bandar Lampung tahun 2016.

Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat bahwa total penjualan yang dicapai pada 3

bulan terakhir mengalami penurunan. Hal tersebut dikarenakan tidak

terciptanya kepuasan kerja serta kurangnya dukungan insentif dan

lingkungan kerja yang kurang baik dalam menunjang produktivitas kerja

karyawan untuk mencapai target yang telah ditentukan oleh PT Tunas

Dwipa Matra.

Page 25: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

4

Karyawan merupakan aset perusahaan yang sangat berharga yang harus

dikelola dengan baik oleh perusahaan agar dapat memberikan kontribusi yang

optimal. Salah satu hal yang harus menjadi perhatian utama perusahaan

adalah kepuasan kerja para karyawannya, karena karyawan yang dalam

bekerja tidak merasakan kenyamanan dan kurang dihargai tidak bisa

mengembangkan segala potensi yang mereka miliki, maka secara otomatis

karyawan tidak dapat fokus dan berkonsentrasi secara penuh terhadap

pekerjaannya. Kepuasan kerja pegawai menurut (Hariandja, 2002: 291), dapat

dilihat bahwa “Pekerjaan tidak hanya sekedar melakukan pekerjaan, tetapi

terkait juga dengan aspek lain seperti melakukan interaksi dengan teman

sekerja, atasan, mengikuti aturan-aturan dan lingkungan kerja tertentu yang

sering kali tidak memadai atau kurang disukai”.

Menurut (Handoko, 2003: 192), Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan

hal yang bersifat individual, setiap individual memiliki tingkat kepuasan kerja

yang berbeda–beda sesuai dengan keinginan dan sistem nilai yang dianutnya.

(Kinicki, 2005: 56), Kepuasan kerja adalah kepuasan seseorang pegawai

terhadap pekerjaan nya. Kepuasan kerja dapat dilihat dari suka atau tidaknya

seseorang itu terhadap pekerjaan yang dilakukannya dan dapat dilihat juga

dari berhentinya karyawan (turnover) dan ketidakhadiran atau absensi.

Semakin banyak aspek dalam pekerjaannya yang sesuai dengan keinginan

dan sistem nilai yang dianut individu, semakin tinggi tingkat kepuasan yang

didapat. Demikian pula sebaliknya, semakin banyak aspek dalam pekerjaan-

nya yang tidak sesuai dengan keinginan dan sistem nilai yang dianut individu,

semakin rendah tingkat kepuasan yang didapat. Tingkat kepuasan kerja

Page 26: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

5

karyawan dapat dilihat dari kenyamanan karyawan berada didalam

perusahaan, turnover karyawan perusahaan merupakan salah satu indikator

dalam mengukur tingkat kepuasan karyawan. Tingkat turnover karyawan

perusahaan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Data Turnover PT Tunas Dwipa Matra Cabang Raden Intan

Bandar Lampung tahun 2016.

Bulan Jumlah Karyawan

(orang)

Karyawan Masuk

(orang)

Karyawan Keluar

(orang)

Januari 50 0 0

Februari 50 0 0

Maret 49 0 1

April 50 1 0

Mei 51 1 0

Juni 54 3 0

Juli 54 0 0

Agustus 53 0 1

September 53 0 0

Oktober 52 0 1

November 52 0 0

Jumlah 52 5 3

Sumber: PT Tunas Dwipa Matra Cabang Raden Intan Bandar Lampung tahun 2016.

Pada Tabel 3 dapat dilihat total jumlah karyawan masuk sebanyak 5 orang,

sedangkan karyawan keluar sebanyak 3 orang. Hal ini menunjukkan bahwa

lebih banyak karyawan masuk dari pada karyawan keluar. Dengan adanya

proses keluar masuknya karyawan menunjukan adanya ketidakpuasan

karyawan pada Tunas Dwipa Matra. Tingkat absensi juga merupakan salah

satu indikator dalam mengukur tingkat kepuasan karyawan. Tingkat absensi

karyawan perusahaan dapat dilihat pada tabel 4.

Page 27: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

6

Tabel 4. Tingkat absensi karyawan PT Tunas Dwipa Matra Cabang

Raden Intan Bandar Lampung tahun 2016.

Bulan Jumlah Karyawan

(orang)

Jumlah Hari Kerja

Jumlah Karyawan yang tidak hadir

Izin Sakit Alfa

Januari 50 25 4 3 5

Februari 50 23 4 2 4

Maret 49 25 2 5 3

April 50 26 3 2 4

Mei 51 24 2 3 2

Juni 54 26 1 3 1

Juli 54 21 4 5 2

Agustus 53 26 3 3 4

September 53 25 3 4 3

Oktober 52 25 2 4 3

Sumber: PT Tunas Dwipa Matra Cabang Raden Intan Bandar Lampung tahun 2016.

Selain turnover, kepuasan kerja juga dilihat dari tingkat ketidakhadiran atau

absensi karyawan. Tingkat ketidakhadiran pada PT Tunas Dwipa Matra

masih tinggi dapat dilihat pada Tabel 4. Dengan tingkat ketidakhadiran yang

masih tinggi ini juga menunjukan adanya ketidakpuasan dalam bekerja.

Selain kepuasan kerja, perusahaan juga harus memperhatikan lingkugan kerja

yang baik supaya pegawai dalam bekerja agar selalu fokus pada tujuan

perusahaan. Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan termasuk salah satu

hal yang penting untuk diperhatikan. Meskipun lingkungan kerja tidak

melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan

kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap para karyawan yang

melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan kerja yang memusatkan

bagi karyawannya dapat meningkatkan kinerja. Sebaliknya lingkungan kerja

yang tidak memadai akan dapat menurunkan kinerja dan akhirnya

menurunkan motivasi kerja karyawan.

Page 28: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

7

Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia

dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman.

Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu

yang lama. Lebih jauh lagi lingkungan kerja yang kurang baik dapat membuat

tenaga kerja dan waktu kerja yang lebih banyak dan tidak mendukung

diperolehnya rencangan sistem kerja yang efisien. Menurut (Nitisemito, 2000:

183), mendefinisikan lingkungan kerja sebagai berikut lingkungan kerja

adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat

mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan.

Tabel 5. Data Kondisi Lingkungan Kerja Pada PT Tunas Dwipa Matra

Cabang Raden Intan Bandar Lampung tahun 2016.

No Indikator Kondisi

1 Penerangan/cahaya Baik

2 Temperatur/suhu udara Baik

3 Kelembaban Baik

4 Sirkulasi udara Baik

5 Kebisingan Kurang baik

6 Getaran mekanis Kurang baik

7 Bau tidak sedap Baik

8 Tata warna ruang kerja Baik

9 Dekorasi di ruang kerja Baik

10 Musik Baik

11 Keamanan Baik

12 Ruang gerak yang diperlukan Baik

13 Hubungan karyawan Baik

Sumber: Hasil wawancara kepada karyawan PT Tunas Dwipa Matra

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilaksanakan terhadap

lingkungan kerja pada PT Tunas Dwipa Matra. Dapat dilihat dari hasil

wawancara terhadap karyawaan mengenai beberapa indikator lingkungan

kerja yang menunjukan kurang baiknya lingkungan kerja pada PT Tunas

Dwipa Matra. Dikarenakan lingkungan kerja yang kurang baik masih

Page 29: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

8

banyak karyawan yang melanggar peraturan, Hal ini terlihat pada data

sebagai berikut.

Tabel 6 . Data Jumlah Karyawan Yang Melanggar Peraturan Pada

PT Tunas Dwipa Matra Cabang Raden Intan tahun 2016.

No Bulan Jumlah Karyawan

(orang)

Karyawan Yang Melanggar Peraturan

(orang)

1 Juli 54 9

2 Agustus 53 10

3 September 53 8

4 Oktober 52 9

Sumber: PT Tunas Dwipa Matra Cabang Raden Intan Bandar Lampung

tahun 2016.

Pemberian insentif yang tepat akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja

karyawan, karena dengan adanya insentif diharapkan dapat mendorong,

merangsang, dan menggerakkan semangat dan gairah kerja karyawan

sehingga produktivitas kerja karyawan akan meningkat, dan besarnya

insentif yang akan diperoleh karyawan tergantung pada besarnya prestasi

yang diberikan karyawan tersebut kepada perusahaan.

Menurut Harianja (2009: 85), insentif sebagai bentuk pembayaran langsung

yang didasarkan atau dikaitkan langsung dengan kinerja dan gain sharing

yang juga dikaitkan dengan kinerja dan diartikan sebagai pembagian

keuntungan bagi karyawan akibat peningkatan produktivitas. Berikut ini data

pemberian insentif yang diberikan perusahaan kepada karyawan PT Tunas

Dwipa Matra.

Page 30: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

9

Tabel 7. Data insentif karyawan di PT Tunas Dwipa Matra Cabang

Raden Intan Bandar Lampung.

No

Tahun Insentif (rupiah)

1 2014 50.000.000

2 2015 55.000.000

3 2016 50.000.000

Sumber: PT Tunas Dwipa Matra Cabang Raden Intan Bandar Lampung tahun 2016.

Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa insentif yang diberikan mengalami

penurunan di tahun 2016 yaitu yang sebelumnya sebesar Rp 55.000.000

mengalami penurunan sebesar Rp 5.000.000 menjadi Rp 50.000.000 itu

membuat produktivitas kerja menurun dan karyawan kurang giat bekerja. Hal

tersebut menunjukkan bahwa produktivitas kerja yang meningkat ditentukan

oleh karyawan yang bekerja lebih giat. Sedangkan giat bekerja itu sendiri

timbul karena lingkungan kerja yang baik dengan kebutuhan esteem yang

terpenuhi karena adanya insentif. Maka produktivitas kerja dapat menjadi

umpan balik bagi sistem insentif dan lingkungan kerja yang baik yang

diterapkan oleh perusahaan dengan memperhatikan kepuasan karyawan.

Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah yang ada di atas, maka

penulis mengajukan sebuah penelitian dengan judul. “Pengaruh Insentif

Dan Lingkungan Kerja Melalui Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas

Kerja pada PT Tunas Dwipa Matra Cabang Raden Intan Bandar

Lampung”.

Page 31: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

10

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi permasalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Kurang adanya perhatian terhadap sumber daya manusia, terfokus pada

tekhnologi saja.

2. Kurang dihargai dan tidak bisa mengembangkan segala potensi yang

dimiliki, maka secara otomatis karyawan tidak dapat fokus dan

berkonsentrasi secara penuh terhadap pekerjaannya.

3. Rendahnya tingkat kepuasan yang didapat karena semakin banyak aspek

dalam pekerjaannya yang tidak sesuai dengan keinginan dan sistem nilai

yang dianut individu.

4. Menurunnya produktivitas kerja karyawan karena belum tercapainya

kepuasan kerja.

5. Pemberian insentif yang belum memuaskan karyawan atas hasil yang

dicapai dalam bekerja.

6. Lingkungan kerja yang tercipta didalam perusahaan belum baik sehingga

menyebabkan turunnya semangat karyawan untuk mencapai target yang

ditentukan oleh perusahaan..

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah

dipaparkan. Peneliti ini hanya dibatasi dan berfokus pada variabel insentif

(X1), lingkungan kerja (X2), kepuasan kerja (X3), dan produktivitas kerja

karyawan (X4) PT Tunas Dwipa Matra Cabang Raden Intan.

Page 32: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

11

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Apakah ada pengaruh insentif terhadap kepuasan kerja karyawan PT

Tunas Dwipa Matra?

2. Apakah ada pengaruh lingkungan kerja karyawan terhadap kepuasan

kerja karyawan PT Tunas Dwipa Matra?

3. Apakah ada hubungan insentif dan lingkungan kerja karyawan terhadap

kepuasan kerja karyawan PT Tunas Dwipa Matra?

4. Apakah ada pengaruh insentif terhadap produktivitas kerja karyawan PT

Tunas Dwipa Matra?

5. Apakah ada pengaruh lingkungan kerja karyawan terhadap produktivitas

kerja karyawan PT Tunas Dwipa Matra?

6. Apakah ada pengaruh insentif terhadap produktivitas kerja karyawan

melalui kepuasan kerja karyawan PT Tunas Dwipa Matra?

7. Apakah ada pengaruh lingkungan kerja karyawan terhadap produktivitas

kerja karyawan melalui kepuasan kerja karyawan PT Tunas Dwipa

Matra?

8. Apakah ada pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap produktivitas

kerja karyawan PT Tunas Dwipa Matra?

9. Apakah ada pengaruh insentif dan lingkungan kerja terhadap kepuasan

kerja karyawan PT Tunas Dwipa Matra?

10. Apakah ada pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja

Page 33: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

12

karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan PT Tunas Dwipa

Matra?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui pengaruh insentif terhadap kepuasan kerja karyawan

PT Tunas Dwipa Matra.

2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja karyawan terhadap

kepuasan kerja karyawan PT Tunas Dwipa Matra.

3. Untuk mengetahui hubungan insentif dan lingkungan kerja karyawan

terhadap kepuasan kerja karyawan PT Tunas Dwipa Matra.

4. Untuk mengetahui pengaruh insentif terhadap produktivitas kerja

karyawan PT Tunas Dwipa Matra.

5. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja karyawan terhadap

produktivitas kerja karyawan PT Tunas Dwipa Matra.

6. Untuk mengetahui pengaruh insentif terhadap produktivitas kerja

karyawan melalui kepuasan kerja karyawan PT Tunas Dwipa Matra.

7. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja karyawan terhadap

produktivitas kerja karyawan melalui kepuasan kerja karyawan PT Tunas

Dwipa Matra.

8. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap

produktivitas kerja karyawan PT Tunas Dwipa Matra.

9. Untuk mengetahui pengaruh insentif dan lingkungan kerja terhadap

Page 34: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

13

kepuasan kerja karyawan PT Tunas Dwipa Matra.

10. Untuk mengetahui pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan

kerja karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan PT Tunas Dwipa

Matra.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian tersebut diatas,

maka penelitian ini diharapkan dapat.

1. Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi para peneliti

selanjutnya dan memberi wawasan pengetahuan dalam meningkatkan

ilmu, khususnya ilmu ekonomi.

2. Secara praktis

a. Bagi perusahaan, diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan PT Tunas Dwipa

Matra.

b. Bagi peneliti, dapat memberikan pengalaman dan sebagai referensi

untuk semua pihak yang bermaksud melakukan penelitian lebih lanjut.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Ruang lingkup objek penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi ruang lingkup penelitian adalah insentif

Page 35: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

14

(X1), lingkungan kerja (X2), kepuasan kerja (X3), dan Produktivitas kerja

(X4).

2. Ruang lingkup subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah karyawan PT Tunas Dwipa Matra Cabang

Raden Intan Bandar Lampung.

3. Ruang lingkup tempat penelitian

Tempat penelitian ini adalah kantor cabang Raden Intan Bandar Lampung

PT Tunas Dwipa Matra.

4. Ruang lingkup waktu penelitian

Waktu penelitian ini adalah dilaksanakan pada tahun 2016/2017.

5. Disiplin Ilmu

Manajemen Sumber Daya Manusia.

Page 36: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

15

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

1. Pengertian MSDM

Sumber daya manusia di perusahaan perlu di kelola secara profesional agar

terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai antara tuntutan dan

kemampuan organisasi perusahaan. Keseimbangan tersebut merupakan

kunci utama perusahaan agar dapat berkambang secara produktif dan wajar.

Pengelolaan sumber daya manusia secara profesional, diharapkan pegawai

dapat bekerja secara produktif.

Menurut Terry (2008: 45), manajemen terdiri dari 6 unsur (6 M) yaitu:

man, money, methode, material, machines, market. Unsur man (manusia) ini

berkembang menjadi ilmu pengetahuan manajemen yang disebut

manajemen sumber daya manusia atau yang disingkat MSDM yang

merupakan terjemahan dari man power management. Manusia selalu

berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena

manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan

organisasi. Manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia sangat

penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan

pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk dapat tercapainya

tujuan perusahaan. Berikut penjelasan 6 unsur manajemen sebagai berikut.

a. Man (manusia)

Sumber daya manusia adalah salah satu faktor produksi selain tanah,

modal, dan keterampilan. Pandangan yang menyamakan manusia dengan

faktor-faktor produksi lainnya dianggap tidak tepat baik dilihat dari

konsepsi, filsafat, maupun moral.

Page 37: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

16

b. Money (uang)

Uang selalu dibutuhkan dalam perusahaan, mulai dari pendirian

perusahaan hingga pengurusan perizinan pembangunan gedung kantor,

pabrik, peralatan modal, pembayaran tenaga kerja, pembelian bahan

mentah, dan transportasi. Dengan demikian, uang merupakan salah satu

unsur penting dalam melakukan produksi.

c. Material (Bahan Baku)

Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang

dibutuhkan tersebut, melainkan membeli dari pihak lain. Untuk itu,

manajer perusahaan berusaha untuk mem peroleh bahan mentah dengan

harga yang paling murah, dengan menggunakan cara pengangkutany ang

murah dan aman.

d. Machine (mesin)

Mesin mulai memegang peranan penting dalam proses produksi setelah

terjadinya revolusi industri dengan ditemukannya mesin uap sehingga

banyak pekerjaan manusia yang digantikan oleh mesin. Perkembangan

teknologi yang begitu pesat, menyebabkan penggunaan mesin semakin

menonjol.

e. Metode

Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif

dan efisien. Metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, baik

yang menyangkut proses produksi maupun administrasi tidak terjadi

begitu saja melainkan memerlukan waktu yang lama.

f. Market (pasar)

Pasar merupakan tempat kita memasarkan produk yang telah diproduksi.

Pasar sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan. Pasar itu berupa

masyarakat (pelanggan) itu sendiri. Tanpa adanya pasar suatu perusahaan

akan mengalami kebangkrutan. Jadi perusahaan seharusnya memikirkan

manajemen pasar(pemasaran) dengan baik.

Keenam unsur manajemen tersebut lebih dikenal dengan sebutan 6 M, yaitu

man, money, material,machine, method, dan market. Setiap unsur tersebut

memiliki karakteristik yang berbeda. Menurut Hasibuan (2005: 10)

Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan

dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya

tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Menurut Simamora (2004: 4)

Manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan,

penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu organisasi atau

kelompok karyawan.

Page 38: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

17

Berdasarkan pendapat para ahli di atas menunjukan pentingnya manajemen

sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan

masyarakat. Jadi, Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan

perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan

pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa,

pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenagakerja dalam rangka

mencapai tujuan organisasi.

2. Fungsi-Fungsi MSDM

Berikut fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia menurut Hasibuan

(2003: 77) adalah sebagai berikut.

a. Perencanaan adalah fungsi dimana sumber daya manusia merupakan

kunci dari setiap perencanaan tujuan dan strategi yang ingin dicapai

perusahaan secara efektif dan efisien.

b. Pengorganisasian adalah fungsi dimana sumber daya manusia merupakan

kunci dalam perngorganisasian khususnya dalam hal kegiatan

pengorganisasian seperti pembagian kerja, hubungan kerja delegasi

wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagian organisasi. Organisasi

hanya merupakan alat untuk pencapaian tujuan.

c. Pengarahan adalah fungsi ini dimana peran SDM di dalam kegiatan yang

mengarahkan semua karyawan, agar mau bekerja sama secara efektif

serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan,

dan masyarakat.

d. Pengendalian adalah dimana kegiatan mengendalikan semua karyawan

agar mentaati peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana.

e. Pengadaan adalah suatu proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi

dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan

perusahaan.

f. Pengembangan adalah suatu proses meningkatkan keterampilan teknis,

teoritis, konseptual dan moral karyawan melalui pendidikan dan

pelatihan. Pelatihan unutk karyawan pada level staff sedangkan

pengembangan karyawan pada level middle sampai top.

g. Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung,

uang atau barang terhadap karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan

kepada perusahaan.

Page 39: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

18

h. Pengintegrasian adalah suatu proses kegiatan untuk mempersatukan

kepentingan perusahaan dan kebutuhan keryawan, agar tercipta kerja

sama yang serasi dan saling menguntungkan.

i. Pemeliharaan adalah suatu kegiatan untuk memelihara atau

meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka

tetap mau bekerja sama sampai pensiun.

j. Kedisiplinan merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang

penting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik

sulit terwujud tujuan yang maksimal.

k. Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang

dariperusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan,

keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun dan sebab- sebab

lainnya.

Saat ini sumber daya manusia merupakan faktor terpenting untuk jalannya

sebuah perusahaan, karena sumber daya manusia adalah merupakan asset

terpenting yang harus dimiliki di setiap perusahaan. Jika tidak adanya peran

dari sumber daya manusia, segala aktifitas dalam suatu perusahaan tidak

akan dapat berjalan dengan baik (Hariandja, 2002: 56).

Definisi di atas dapat dilihat bagaimana MSDM mempunyai empat prinsip

dasar yang utama, diantaranya adalah sumberdaya manusia menjadi harta

paling penting dalam sebuah organisasi, harus dikelola dan diatur dengan

baik, sehingga dapat menimbulkan peran aktif dari pegawai sehingga

manajemen organisasi yang efektif serta efisien.

B. Insentif

1. Pengertian Insentif

Setiap orang pada dasarnya ingin bekerja dengan baik, hanya saja harus

diakui tidak semua orang dapat bekerja dengan baik. Diantara pekerja yang

diterima bekerja dalam suatu perusahaan pemerintahan yang pada umumnya

telah diseleksi sebelum diterima akan menunjukkan produktifitas kerja yang

sama, hal ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti: pendidikan dan

Page 40: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

19

pengalaman, tingkat kerajinan atau kurangnya motivasi yang diberikan

adalah merupakan tanggung jawab instansi dengan demikian rendahnya

produktifitas kerja seseorang atau keseluruhan pekerja yang diakibatkan

oleh kurangnya motivasi kerja harus sesegera mungkin diatasi oleh instansi.

Wibowo (2007: 141) insentif menghubungkan penghargaan dan kinerja

dengan memberikan imbalan kinerja tidak berdasarkan senioritas atau jam

bekerja. Meskipun insentif diberikan kepada kelompok, mereka sering

menghargai perilaku individu. Program insentif dirancang untuk

meningkatkan motoivasi kerja karyawan. Program insentif dapat berupa

insentif perorangan, insentif untuk seluruh perusahaan dan program

tunjangan.

Hasibuan (2005: 57) memberikan defenisi sebagai berikut: “Insentif adalah

daya perangsang yang diberikan kepada karyawan tertentu berdasarkan

produktivitas kerjanya agar karyawan terdorong meningkatkan produktivitas

kerjanya. Harianja (2002: 145), menyatakan bahwa insentif adalah

pembayaran langsung yang didasarkan atau dikaitkan langsung dengan

kinerja dan gain sharing yang juga dikaitkan dengan kinerja dan diartikan

sebagai pembagian keuntungan bagi karyawan akibat peningkatan

produktivitas atau peng-hematan biaya.

Pengertian insentif menurut Simamora (2004: 67) adalah pembayaran-

pembayaran dan jasa-jasa yang melindungi dan melengkapi gaji pokok, dan

organisasi dapat membayar semua atau sebagian dari insentif terebut.

Insentif dan pemberian fasilitas itu disebut dengan berbagai macam istilah

seperti benefit and services, program-program kesejahteraan, program-

progam pelayanan, kompensasi pelengkapan, dan lain-lain. Berdasarkan

beberapa pengertian sebelumnya, bahwa insentif merupakan suatu sarana

untuk memberikan dorongan kepada karyawan terhadap tugas yang

Page 41: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

20

diberikan. Jadi pada pengertian ini insentif merupakan suatu cara atau

sarana untuk menggerakkan tenaga kerja agar melakukan tugasnya dengan

baik sehingga tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan dapat dicapai

dengan baik.

2. Bentuk-bentuk Insentif

Menurut Hariandja (2002: 145), bentuk-bentuk insentif adalah.

a. Piece Rate, yaitu insentif yang diberikan berdasarkan jumlah out put

atau barang yang dihasilkan.

b. Production Bonus, yaitu tambahan upah yang di terima akibat hasil

kerja melebihi standar kerja yang di tentukan, dimana pekerja juga

mendapatkan upah pokok.

c. Commission, yaitu diberikan berdasarkan jumlah barang yang terjual.

d. Maturity Curve, yaitu organisasi mengembangkan apa yang disebut

dengan manurity curve, yang merupakan kurva menunjukkan jumlah

tambahan gaji yang dicapai sesuai dengan prestasi kerja dan masa kerja.

e. Merit Raisis, yaitu diartikan dengan sifat terpuji, jasa, atau bakat yang

dimiliki seseorang.

f. Pay for knowledge our pay for skill compensatim, yaitu pemberian

insentif yang didasarkan hukum pada yang dikerjakan oleh seseorang

akan menghasilkan produk nyata, tetapi pada apa yang dapat dilakukan

organisasi melalui pengetahuan yang diperoleh.

g. Nonmonetary Incentive, yaitu berupa fasilitas kerja seperti mobil dinas,

rumah dinas, dan lain sebagainya.

h. Insentif eksekutif, yaitu bonus yang diberikan kepada para manajer atau

eksekutif, yaitu bonus yang diberikan kepada para manajer atau

aksekutif atas peran yang mereka berikan untuk menetapkan dan

mencapai tingkat keuntungan tertentu bagi organisasi.

3. Tujuan Pemberian Insentif

Menurut Simamora (2004: 38) insentif digunakan untuk membantu

organisasi memenuhi satu atau lebih dari tujuan-tujuan berikut.

a. Meningkatkan moral kerja pegawai.

b. Memotivasi pegawai.

c. Meningkatkan kepuasan kerja.

Page 42: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

21

d. Memikatkan pegawai-pegawai baru.

e. Mengurangi putaran pegawai.

f. Menjaga agar serikat pekerja tidak campur tangan.

g. Menggunakan kompensasi secara lebih baik.

h. Meningkatkan keamanan pegawai.

i. Mempertahankan posisi yang menguntungkan.

j. Meningkatakan citra organisasi di kalangan pegawai.

Menurut Simanjuntak (2005: 25) program insentif karyawan haruslah

direncanakan secara cermat dan tujuan-tujuan disusun untuk digunakan

sebagai pedoman guna menyusun program dalam menentukan kombinasi

insentif yang optimal, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

a. Mengumpulkan data biaya dasar dari semua item insentif.

b. Melakukan penelitian seperti seberapa banyak dana yang tersedia guna

mengikuti semua biaya insentif untuk periode mendatang.

c. Menentukan preferensi kepada setiap item insentif menggunakan

beberapa tipe skala numerik tertimbang yang dimasukkan persyaratan-

persyaratan legal preferensi karyawan dan preferesi manajemen.

d. Memutuskan bagaimana kombinasi optimal dari berbagai insentif.

Orang yang yang membuat keputusan secermat mungkin akan

mempetimbangkan berbagai item insentif preferensi relatif yang

diperlihatkan oleh manajemen dan para karyawan, perkiraan biaya-biaya

setiap item dan total jumlah dana yang tersedia untuk setiap paket insentif.

Simanjuntak (2005: 30) berpendapat bahwa insentif dinamakan juga

jaminan sosial. Beberapa perusahaan memberikan secara tetap (insentif

tetap) tanpa memperhatikan kehadiran kerja, terdapat juga beberapa

perusahaan yang memberikan insentif secara tidak tetap atau berdasarkan

kehadiran bekerja (insentif tidak tetap). Perusahaan pada umumnya dapat

memenuhi harapan pekerja mengenai upah serta perbaikan insentif dan

fasilitas bila pekerja dapat memberikan kontribusi lebih besar dan

Page 43: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

22

sebanding. Perusahaan dapat memberikan tambahan upah dan atau insentif

bagi pekerja hanya bila dia yakin bahwa pekerja dapat memberikan

peningkatan kinerja.

4. Cakupan insentif

Menurut Sinungan (2005: 143), insentif dapat diberikan dapat diberikan

pada individu atau diperlakukan pada seluruh organisasi.

a. Individual incentives merupakan insentif yang diberikan secara

perorangan atas prestasi kerjanya dan dapat berupa sistem insentif

berikut ini.

1. Bonus adalah insentif kinerja individual dalam bentuk pembayaran

khusus diatas gaji pekerja.

2. Merit salary system merupakan program insentif berkaitan dengan

kompensasi terhadap kinerja dalam bidang pekerjaan yang bukan

penjualan.

3. Pay for performance atau variable pay merupakan insentif

individual yang memberikan penghargaan kepada manajer, terutama

atas hasil yang produktif.

b. Companywide incentives merupakan insentif yang dapat berlaku untuk

semua pekerja dalam organisasi dapat berupa sistem berikut ini.

1. Profit-sharing plan merupakan program insentif yang memberi

karyawan keuntungan perusahaan di atas tingkat tertentu.

2. Gain-sharing plan adalah program insentif untuk membagikan bonus

kepada karyawan yang kinerjanya dapat memperbaiki produktifitas.

3. Pay for knowledge plan merupakan program insentif untuk

mendorong karyawan untuk belajar keterampilan baru dipekerjaan

berbeda.

5. Pay for performance

“Pay for performance merupakan insentif dalam bentuk uang dikaitkan

dengan hasil atau prestasi seseorang” (Kreitner dan Kinicki, 2001: 288).

Terminologi lain dinyatakan sebagai incentive pay, dan ada pula menyebut

variable pay. Gagasan di belakangnya adalah memberi karyawan insentif

Page 44: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

23

untuk bekerja keras dan lebih baik. Pay for performance merupakan suatu

ekstra kompensasi di atas atau di luar upah dan gaji dasar. Hal ini perlu

karena upah per jam atau gaji tetap hanya memotivasi orang untuk hadir

dipekerjaan dan menempatkannya dalam jumlah jam yang diperlukan.

Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pay for performance sering

mencapai tujuan memperbaiki prestasi kerja. Sementara itu, penelitian lain

menunjukkan terdapat korelasi positif terhadap kuantitas kinerja, namun

tidak mempunyai dampak pada kualitas kinerja. Bentuk pay for

performance antara lain disebut profit sharing dan gain sharing.

C. Lingkungan Kerja

1. Pengertian Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk

diperhatikan manajemen perusahaan. Meskipun lingkungan kerja tidak

melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan

kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap para karyawan yang

melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan kerja yang

memusatkan bagi karyawannya dapat meningkatkan kinerja. Sebaliknya

lingkungan kerja yang tidak memadai akan dapat menurunkan kinerja dan

akhirnya menurunkan motivasi kerja karyawan.

Kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat

melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman. Kesesuaian

Page 45: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

24

lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama.

Lebih jauh lagi lingkungan- lingkungan kerja yang kurang baik dapat

menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan tidak

mendukung diperolehnya rencangan sistem kerja yang efisien.

Beberapa ahli mendefinisikan lingkungan kerja antara lain sebagai berikut.

Menurut Nitisemito (2000: 183), mendefinisikan lingkungan kerja adalah

segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi

dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan. Menurut

Sedarmayati (2001: 1), mendefinisikan lingkungan kerja adalah

keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya

di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya

baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas lingkungan kerja merupakan segala

sesuatu yang ada di sekitar karyawan pada saat bekerja, baik yang berbentuk

fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat

mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya saat bekerja.

2. Jenis-Jenis Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yakni (a) lingkungan kerja fisik, dan (b)

lingkungan kerja non fisik.

Page 46: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

25

a) Lingkungan kerja Fisik

Menurut Sedarmayanti (2001: 21), “Lingkungan kerja fisik adalah semua

keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat

mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak

langsung. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori,

sebagai berikut.

a. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan

(Seperti: pusat kerja, kursi, meja dan sebagainya)

b. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut

lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya :

temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan,

getaran mekanis, bau tidak sedap, warna, dan lain- lain.

Lingkungan fisik berpengaruh terhadap karyawan untuk memperkecil

pengaruhnya, maka langkah pertama adalah harus mempelajari manusia,

baik mengenai fisik dan tingkah lakunya maupun mengenai fisiknya,

kemudian digunakan sebagai dasar memikirkan lingkungan fisik yang

sesuai.

b) Lingkungan Kerja Non Fisik

Lingkungan non fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan kerja

yang tidak bisa diabaikan. Menurut Sedarmayanti (2001: 31)

“Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang

berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun

Page 47: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

26

hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan”.

Menurut Nitisemito (2000: 171-173) “Perusahaan hendaknya dapat

mencerminkan kondisi yang mendukung kerja sama antara tingkat

atasan, bawahan maupun yang memiliki status jabatan yang sama di

perusahaan”. Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana

kekeluargaan, komunikasi yang baik dan pengendalian diri.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja

Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik, sehingga

dicapai suatu hasil yang optimal, apabila diantaranya ditunjang oleh suatu

kondisi lingkungan yang sesuai. Suatu kondisi lingkungan dikatakan baik

atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatannya secara

optimal, sehat, aman, dan nyaman. Ketidaksesuaian lingkungan kerja dapat

dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama. Lebih jauh lagi, Keadaan

lingkungan yang kurang baik dapat menuntut tenaga dan waktu yang lebih

banyak dan tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang

efisien. Banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi

lingkungan kerja.

Berikut ini beberapa faktor yang diuraikan Sedarmayanti (2001: 21) yang

dapat mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja

dikaitkan dengan kemampuan karyawan, diantaranya adalah.

a. Penerangan/cahaya di tempat kerja.

b. Temperatur/suhu udara di tempat kerja.

c. Kelembaban di tempat kerja.

d. Sirkulasi udara di tempat kerja.

Page 48: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

27

e. Kebisingan di tempat kerja.

f. Getaran mekanis di tempat kerja.

g. Bau tidak sedap ditempat kerja.

h. Tata warna di tempat kerja.

i. Dekorasi di tempat kerja.

j. Musik di tempat kerja.

k. Keamanan di tempat kerja.

Berikut ini akan diuraikan masing-masing faktor tersebut dikaitkan dengan

kemampuan manusia sebagai berikut.

1. Penerangan/Cahaya di Tempat Kerja

Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi karyawan guna

mendapat keselamatan dan kelancaran kerja. Oleh sebab itu perlu

diperhatikan adanya penerangan (cahaya) yang terang tetapi tidak

menyilaukan. Cahaya yang kurang jelas, sehingga pekerjaan akan lambat,

banyak mengalami kesalahan, dan pada akhirnya menyebabkan kurang

efisien dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga tujuan organisasi sulit

dicapai.

2. Temperatur di Tempat Kerja

Tiap anggota tubuh manusia mempunyai temperatur berbeda. Tubuh

manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan normal, dengan

suatu sistem tubuh yang sempurna sehingga dapat menyesuaikan diri

dengan perubahan yang terjadi di luar tubuh. Tetapi kemampuan untuk

menyesuaikan diri tersebut ada batasnya, yaitu bahwa tubuh manusia

masih dapat menyesuaikan dirinya dengan temperatur luar jika

perubahan temperatur luar tubuh tidak lebih dari 20% untuk kondisi

Page 49: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

28

panas dan 35% untuk kondisi dingin, dari keadaan normal tubuh.

Menurut hasil penelitian, untuk berbagai tingkat temperatur akan

memberi pengaruh yang berbeda. Keadaan tersebut tidak mutlak berlaku

bagi setiap karyawan karena kemampuan beradaptasi tiap karyawan

berbeda, tergantung di daerah bagaimana karyawan dapat hidup.

3. Kelembaban di Tempat Kerja

Kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara, biasa

dinyatakan dalam persentase. Kelembaban ini berhubungan atau

dipengaruhi oleh temperatur udara, dan secara bersama-sama antara

temperatur, kelembaban, kecepatan udara bergerak dan radiasi panas dari

udara tersebut akan mempengaruhi keadaan tubuh manusia pada saat

menerima atau melepaskan panas dari tubuhnya. Suatu keadaan dengan

temperatur udara sangat panas dan kelembaban tinggi, akan

menimbulkan pengurangan panas dari tubuh secara besar-besaran,

karena sistem penguapan. Pengaruh lain adalah makin cepatnya denyut

jantung karena makin aktifnya peredaran darah untuk memenuhi

kebutuhan oksigen, dan tubuh manusia selalu berusaha untuk mencapai

keseimbangan antar panas tubuh dengan suhu disekitarnya.

4. Sirkulasi Udara di Tempat Kerja

Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk

menjaga kelangsungan hidup, yaitu untuk proses metaboliasme. Udara di

sekitar dikatakan kotor apabila kadar oksigen, dalam udara tersebut telah

Page 50: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

29

berkurang dan telah bercampur dengan gas atau bau-bauan yang

berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman di sekitar

tempat kerja. Tanaman merupakan penghasil oksigen yang dibutuhkan

olah manusia. Dengan sukupnya oksigen di sekitar tempat kerja,

ditambah dengan pengaruh secara psikologis akibat adanya tanaman di

sekitar tempat kerja, keduanya akan memberikan kesejukan dan

kesegaran pada jasmani. Rasa sejuk dan segar selama bekerja akan

membantu mempercepat pemulihan tubuh akibat lelah setelah bekerja.

5. Kebisingan di Tempat Kerja

Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk

mengatasinya adalah kebisingan, yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh

telinga, karena dalam jangka panjang bunyi tersebut dapat mengganggu

ketenangan bekerja, merusak pendengaran, dan menimbulkan kesalahan

komunikasi, bahkan menurut penelitian, kebisingan yang serius bisa

menyebabkan kematian. Karena pekerjaan membutuhkan konsentrasi,

maka suara bising hendaknya dihindarkan agar pelaksanaan pekerjaan

dapat dilakukan dengan efisien sehingga produktivitas kerja meningkat.

Ada tiga aspek yang menentukan kualitas suatu bunyi, yang bisa

menentuikan tingkat gangguan terhadap manusia sebagai berikut.

a. Lamanya kebisingan

b. Intensitas kebisingan

c. Frekwensi kebisingan

Page 51: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

30

Semakin lama telinga mendengar kebisingan, akan semakin buruk

akibatnya, diantaranya pendengaran dapat makin berkurang.

6. Getaran Mekanis di Tempat Kerja

Getaran mekanis artinya getaran yang ditimbulkan oleh alat mekanis,

yang sebagian dari getaran ini sampai ke tubuh karyawan dan dapat

menimbulkan akibat yang tidak diinginkan. Getaran mekanis pada

umumnya sangat menggangu tubuh karena ketidak teraturannya, baik

tidak teratur dalam intensitas maupun frekwensinya. Gangguan terbesar

terhadap suatu alat dalam tubuh terdapat apabila frekwensi alam ini

beresonansi dengan frekwensi dari getaran mekanis. Secara umum

getaran mekanis dapat mengganggu tubuh dalam hal.

a. Kosentrasi bekerja

b. Datangnya kelelahan

c. Timbulnya beberapa penyakit, diantaranya karena gangguan terhadap

mata, syaraf, peredaran darah, otot, tulang, dan lain-lain.

7. Bau-bauan di Tempat Kerja

Adanya bau-bauan di sekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai

pencemaran, karena dapat menganggu konsentrasi bekerja, dan bau-

bauan yang terjadi terus menerus dapat mempengaruhi kepekaan

penciuman. Pemakaian “air condition” yang tepat merupakan salah satu

cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan yang

menganggu di sekitar tempat kerja.

Page 52: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

31

8. Tata Warna di Tempat Kerja

Menata warna di tempat kerja perlu dipelajari dan direncanakan dengan

sebaik-baiknya. Pada kenyataannya tata warna tidak dapat dipisahkan

dengan penataan dekorasi. Hal ini dapat dimaklumi karena warna

mempunyai pengaruh besar terhadap perasaan. Sifat dan pengaruh warna

kadang-kadang menimbulkan rasa senang, sedih, dan lain-lain,

karena dalam sifat warna dapat merangsang perasaan manusia.

9. Dekorasi di Tempat Kerja

Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik, karena itu

dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruang kerja saja tetapi

berkaitan juga dengan cara mengatur tata letak, tata warna, dan lainnya.

10. Musik di Tempat Kerja

Menurut para pakar, musik yang nadanya lembut sesuai dengan suasana,

waktu dan tempat dapat membangkitkan dan merangsang karyawan

untuk bekerja. Oleh karena itu lagu-lagu perlu dipilih dengan selektif

untuk dikumandangkan di tempat kerja. Tidak sesuainya musik yang

diperdengarkan di tempat kerja akan mengganggu konsentrasi kerja.

11. Keamanan di Tempat Kerja

Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam

keadaan aman maka perlu diperhatikan adanya keberadaannya. Salah

satu upaya untuk menjaga keamanan di tempat kerja, dapat

memanfaatkan tenaga Satuan Petugas Keamanan (SATPAM).

Page 53: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

32

4. Indikator-indikator Lingkungan Kerja

Indikator-indikator lingkungan kerja menurut Sedarmayanti (2001: 46)

adalah sebagai berikut.

a. Penerangan

b. Suhu udara

c. Suara bising

d. Penggunaan warna

e. Ruang gerak yang diperlukan

f. Keamanan kerja

g. Hubungan karyawan

D. Kepuasan Kerja

1. Pengertian Kepuasan Kerja

Menurut Robbins (2003: 78). “Kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap

pekerjaan seseorang yang menunjukkan perbendaan antara jumlah

penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini

seharusnya mereka terima”. Greenberg dan Baron (2003: 124)

mendeskripsikan kepuasan kerja sebagai sikap positif atau negatif yang

dilakukan individual terhadap pekerjaan mereka.

Pandangan senada dikemukakan Gibson (2000: 106) yang menyatakan

kepuasan kerja sebagai sikap yang dimiliki pekerja tentang pekerjaan

mereka. Hal tersebut merupakan hasil dari persepsi mereka tentang

pekerjaan. Kepuasan kerja merupakan respons affective atau emosional

terhadap berbagai segi pekerjaan seseorang (Kreitner dan Kinicki, 2001:

224). Definisi ini menunjukkan bahwa job satisfaction bukan merupakan

Page 54: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

33

konsep tunggal. Seseorang dapat relative puas dengan salah satu aspek

pekerjaan dan tidak puas dengan satu atau lebih aspek lainnya. Berdasarkan

pengertian para ahli tersebut kepuasan kerja adalah suatu perasaan positif di

dalam pekerjaan seseorang dalam mencapai hasil dari evaluasi

karakteristiknya.

2. Teori Kepuasan Kerja

Teori kepuasan kerja mencoba mengungkapkan apa yang membuat sebagian

orang lebih puas terhadap pekerjaannya daripada beberapa lainnya. Teori ini

juga mencari landasan tentang proses perasaan orang terhadap kepuasan

kerja. Menurut Sinungan (2005: 183-186) teori kepuasan kerja sebagai

berikut.

a. Two-Factor theory

Teori dua faktor merupakan teori kepuasan kerja yang menganjurkan

bahwa satisfaction (kepuasan) dan dissatisfaction (ketidakpuasan)

merupakan bagian dari kelompok variable yang berbeda , yaitu

motivators dan hygiene factors.Umumnya orang mengharapkan bahwa

faktor tertentu memberikan kepuasan apalagi tersedia dan menimbulkan

ketidakpuasan apabila tidak ada. Pada teori ini, ketidakpuasan

dihubungkan dengan kondisi disekitar pekerjaan (seperti kondisi kerja,

pengupahan, keamanan, kualitas pengawasan dan hubungan dengan

orang lain) dan bukannya dengan pekerjaan itu sendiri. Karena faktor ini

mencegah reaksi negative, dinamakan sebagai hygiene atau maintenance

factors.

Sebaliknya, kepuasan ditarik dari faktor yang terkait dengan pekerjaan

itu sendiri atau hasil langsung daripadanya, seperti sifat pekerjaan,

prestasi dalam pekerjaan, peluang promosi dan kesempatan untuk

pengembangan diri dan pengakuan. Karena faktor ini berkaitan dengan

tingkat kepuasan kerja tinggi, dinamakan motivators.

Page 55: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

34

b. Value Theory

Menurut konsep teori ini kepuasan kerja terjadi pada tingkatan di mana

hasil pekerjaan diterima individu seperti yang diharapkan. Semakin

banyak orang menerima hasil, akan semakin puas. Semakin sedikit

mereka menerima hasil, akan kurang puas. Semakin sedikit mereka

menerima hasil, akan kurang puas. Value theory memfokuskan pada

hasil manapun yang menilai orang tanpa memperhatikan siapa mereka.

Kunci menuju kepuasan dalam pendekatan ini adalah perbedaan antara

aspek pekerjaan yang dimiliki dan diinginkan seseorang. Semakin besar

perbedaan, semakin rendah kepuasan orang.

Implikasi teori ini mengundang perhatian pada aspek pekerjaan yang

perlu diubah untuk mendapatkan kepuasan kerja. Secara khusus toeri ini

menganjurkan bahwa aspek tersebut tidak harus sama berlaku untuk

semua orang tetapi mungkin aspek nilai dari pekerjaan tentang orang-

orang yang merasakan adanya pertentangan serius. Setelah menekankan

pada nilai-nilai, teori ini menganjurkan bahwa kepuasan kerja dapat

diperoleh dari banyak faktor. Oleh karena itu, cara yang efektif untuk

memuaskan pekerja adalah dengan menemukan apa yang mereka

inginkan dan apabila mungkin memberikannya (Sinungan , 2005: 183-

186).

3. Faktor-faktor Penyebab Kepuasan Kerja

Menurut Kreitner dan Kinicki (2001: 225) terdapat lima faktor yang dapat

mempengaruhi timbulnya kepuasan kerja, yaitu sebagai berikut.

a. Need fulfillment (pemenuhan kebutuhan)

Model ini dimaksudkan bahwa kepuasan ditentukan oleh tingkatan

karateristik pekerjaan memberikan kesempatan pada individu untuk

memenuhi kebutuhannya.

b. Discrepancies (perbedaan)

Model ini menyatakan bahwa kepuasan merupakan suatu hasil

memnuhi harapan. Pemenuhan harapan mencerminkan perbedaan

antara apa yang diharapkan dan yang diperoleh individu dari pekerjaan.

Apabila harapan lebih besar daripada apa yang diterima, orang akan

tidak puas. Sebaliknnya diperkirakan individu akan puas apabila

menerima manfaat di atas harapan.

c. Value attainment (pencapaian nilai)

Gagasan value attainment adalah bahwa kepuasan merupakan fungsi

dari persepsi pekerjaan memberikan pemenuhan nilai kerja individual

yang penting.

d. Equity (keadilan)

Dalam model ini demaksudkan bahwa kepuasan kepuasan merupakan

fungsi dari seberapa adil individu diperlakukan ditempat kerja.

Page 56: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

35

Kepuasan merupakan hasil dari persepsi orang bahwa perbandingan

antara hasil kerja dan inputnya relatif lebih menguntungkan

dibandingkan dengan perbandingan antara keluaran dan masukan

pekerjaan lainnya.

e. Dispositional/genetic components (komponen genetic)

Beberapa rekan kerja atau teman tampak puas terhadap variasi

lingkungan kerja, sedangkan lainnya kelihatan tidak puas. Model ini ini

didasarkan pada keyakinan bahwa kepuasan kerja merupakan fungsi

sifat pribadi dan faktor genetik.

f. Produktivitas Kerja

Orang berpendapat produktivitas dapat dinaikan dengan meningkatkan

kepuasan kerja. Mungkin merupakan akibat dari produktifitas atau

sebaliknya. Produktivitas yang tinggi menyebabkan peningkatan dari

kepuasan kerja hanya jika tenaga kerja mempesepsikan bahwa apa yang

telah dicapai perusahaan dengan apa yang mereka terima yaitu adil dan

wajar serta diasosiasikan dengan performa kerja yang unggul. Dengan

kata lain bahwa performansi kerja menunjukan tingkat kepuasan kerja

seseorang pekerja, karena perusahaan dapat mengetahui aspek-aspek

pekerjaan dari tingkat keberhasilan yang diharapkan.

4. Korelasi Kepuasan Kerja

Hubungan antara kepuasan kerja dengan variable lain dapat bersifat positif

atau negatif. Kekuatan hubungan mempunyai rentang dari lemah sampai

kuat. Hubungan yang kuat menunjukkan bahwa manajer dapat

mempengaruhi dapat mempengaruhi dengan signifikan variable lainnya

dengan meningkatkan kepuasan kerja (Kreitner dan Kinicki, 2001: 226).

Beberapa korelasi kepuasan kerja menurut (Kreiner dan Kinicki, 2001: 226)

adalah sebagai berikut.

a. Motivation (motivasi)

Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan

antara motivasi dengan kepuasan kerja. Karena kepuasan dengan

supervise juga mempunyai korelasi signifikan dengan motivasi, manajer

disarankan mempertimbangkan bagaimana perilaku mereka

mempengaruhi kepuasan kerja karyawan.

Page 57: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

36

b. Job involvement (pelibatan kerja)

Pelibatan kerja menunjukkan kenyataan dimana individu secara pribadi

dilibatkan dengan peran kerjanya. Penelitian menunjukkan bahwa

perlibatan kerja mempunyai hubungan moderator dengan kepuasan kerja.

Untuk itu manajer didorong memperkuat lingkungan kerja yang

memuaskan untuk mendorong keterlibatan kerja pekerja.

c. Organizational citizenship behavior

Organizational citizenship behavior merupakan perilaku pekerja di luar

dari apa yang menjadi tugasnya. Sebagai contoh adalah adanya bisik-

bisik sebagai pernyataan konstruktif tentang departemen, ekspresi

tentang perhatian pribadi atas pekerjaan orang lain, saran untuk

perbaikan, melatih orang baru, menghargai semangat, perhatian terhadap

kekayaan organisasi dan kehadiran di atas standar yang ditentukan.

d. Organizational commitment ( komitmen organisasional)

Komitmen organisasional mencerminkan tingkatan dimana individu

mengidentifikasi dengan organisasi dan mempunyai komitmen terhadap

tujuannya. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan sigifikan

dan kuat antara komitmen organisasi dan kepuasan.

e. Absenteeism (kemangkiran)

Kemangkiran merupakan hal mahal dan manajer secara tetap mencari

cara untuk menguranginya. Satu rekomendasi telah meningkatkan

kepuasan kerja. Apabila rekomendasinya sah, akan terdapat korelasi

negatif yang kuat antara kepuasan dan kemangkiran

f. Turnover (perputaran)

Perputaran sangat penting bagi manajer karena mengganggu kontinuitas

organisasi dan sangat mahal. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat

hubungan negatif moderat antara kepuasan dan perputaran.

g. Perceived stress (perasaan stress)

Stress dapat berpengaruh sangat negative terhadap perilaku perusahaan

dan kesehatan individu. Stress secara pesitif berhubungan dengan

kemangkiran.

h. Job performance (prestasi kerja)

Kontroversi terbesar dalam penelitian perusahaan adalah tentang

hubungan antara kepuasan dan prestasi kerja atau kinerja. Ada yang

mengatakan bahwa kepuasan mempengaruhi prestasi kerja lebih tinggi,

sedangkan lainnya berpendapat bahwa prestasi kerja mempengaruhi

kepuasan.

Korelasi antara kepuasan kerja dengan berbagai variable sebagaimana

tersebut di atas dapat digambarkan dalam bentuk matriks seperti tersebut

pada tabel berikut ini.

Page 58: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

37

Tabel 8. Variabel yang Berhubungan dengan Kepuasan kerja

Variables Realted with

Satisfaction

Direction of

Relationship

Strenght of

relationship

Motivation

Job Involvement

Organizational Citizenship

Behavior

Organizational Commitmen

Abbsenteeism

Tardiness/kelambatan

Turnover

Heart Disesase

Perceived Stress

Pro-union Voting

Job performance

Life Statisfaction

Positive

Positive

Positive

Positive

Negative

Negative

Negative

Negative

Negative

Negative

Positive

Positive

Moderate

Moderate

Moderate

Strong

Weak

Weak

Moderate

Moderate

Strong

Moderate

Weak

Moderate

Sumber: Robert Kreiner dan Angelo Kinicki, Organization Behavor,

2001:227

Sementara itu Gibson (2000: 110) secara jelas menggambarkan adanya

hubungan timbal balik antara kinerja dan kepuasan kerja. Di satu sisi

dikatakan kepuasan kerja menyebabkan peningkatan kinerja sehingga

pekerja yang puas akan lebih produktif. Di sisi lain dapat pula terjadi

kepuasan kerja disebabkan oleh adanya kinerja atau prestasi kerja sehingga

pekerja yang lebih produktif akan mendapatkan kepuasan. Gibson

menyatakan bahwa kemungkinan timbul hubungan timbal balik yang

menunjukkan tidak adanya arah atau hubungan yang spesifik antara

kepuasan kerja dengan prestasi kerja.

Hubungan tersebut oleh Gibson digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1. Hubungan Kepuasan kerja dengan Prestasi Kerja

Sumber: James L. Gibson, John M. Ivancevich dan James H. Donnelly,

Organizations, 2000: 110.

Kepuasan kerja

Kepuasan kerja

Kepuasan kerja

Prestasi Kerja

Prestasi Kerja

Prestasi Kerja

Prestasi Kerja

Prestasi Kerja

Prestasi Kerja

Menyebabkan

Disebabkan

Tidak ada arah

Page 59: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

38

5. Pengukuran Kepuasan Kerja

Faktor-faktor yang biasanya digunakan untuk mengukur kepuasan kerja

seorang karyawan menurut Robbins (2008: 110) sebagai berikut.

a. Pekerjaan itu sendiri (work it self), yaitu merupakan sumber utama

kepuasan dimana pekerjaan tersebut memberikan tugas yang menarik,

kesempatan untuk belajar, kesempatan untuk menerima tanggung jawab

dan kemajuan untuk karyawan.

b. Gaji/Upah (pay), yaitu merupakan faktor multidimensi dalam kepuasan

kerja. Sejumlah upah/uang yang diterima karyawan menjadi penilaian

untuk kepuasan, dimana hal ini bisa dipandang sebagai hal yang

dianggap pantas dan layak.

c. Promosi (promotion), yaitu kesempatan untuk berkembang secara

intelektual dan memperluas keahlian menjadi dasar perhatian penting

untuk maju dalam organisasi sehingga menciptakan kepuasan.

d. Pengawasan (supervision), yaitu merupakan kemampuan untuk

memberikan bantuan teknis dan dukungan perilaku. Pertama adalah

berpusat pada karyawan, diukur menurut tingkat dimana penyelia

menggunakan ketertarikan personal dan peduli pada karyawan. Kedua

adalah iklim partisipasi atau pengaruh dalam pengambilan keputusan

yang dapat mempengaruhi pekerjaan karyawan.

e. Rekan kerja (workers), yaitu rekan kerja yang kooperatif merupakan

sumber kepuasan kerja yang paling sederhana. Kelompok kerja,

terutama tim yang kompak bertindak sebagai sumber dukungan,

kenyamanan, nasehat, dan bantuan pada anggota individu.

E. Produktivitas Kerja

1. Pengertian Produktivitas

Produktivitas ialah terdapatnya korelasi “terbalik” antara masukan dan

luaran. Artinya, suatu sistem dapat dikatakan produktif apabila masukan

yang diproses semakin sedikit untuk menghasilkan luaran yang semakin

besar. Tentu banyak cara yang digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya

produktivitas suatu sistem.

Page 60: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

39

Produktivitas sering pula dikaitkan dengan cara dan sistem yang efisien,

sehingga proses produksi berlangsung tepat waktu dan dengan demikian

tidak diperlukan kerja lembur dengan segala implikasinya, terutama

implikasi biaya. Dan kiranya jelas bahwa yang merupakan hal yang logis

dan tepat apabila peningkatan produktivitas dijadikan salah satu sasaran

jangka panjang perusahaan dalam rangka pelaksanaan strateginya.

Perusahaan selalu berusaha agar karyawan bisa berprestasi dalam bentuk

memberikan produktivitas kerja yang maksimal. Produktivitas kerja

karyawan bagi suatu perusahaan sangatlah penting sebagai alat pengukur

keberhasilan dalam menjalankan usaha. Semakin tinggi produktivitas kerja

karyawan dalam perusahaan, berarti laba perusahaan dan produktivitas akan

meningkat.

International Labour Organization (ILO) yang dikutip oleh Hasibuan (2005:

127) mengungkapkan bahwa secara lebih sederhana maksud dari

produktivitas adalah perbandingan secara ilmu hitung antara jumlah yang

dihasilkan dan jumlah setiap sumber yang dipergunakan selama produksi

berlangsung.

Konsep produktivitas pada dasarnya dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu

dimensi individu dan dimensi organisasi. Pengkajian masalah

produktivitas dari dimensi individu tidak lain melihat produktivitas

terutama dalam hubungannya dengan karakteristik- karakteristik

kepribadian individu. Dalam konteks ini esensi pengertian produktivitas

adalah sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu

kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus

lebih baik dari hari ini (Kusnendi, 2003: 4).

Ditinjau dari dimensi keorganisasian, konsep produktivitas secara

keseluruhan merupakan dimensi lain dari pada upaya mencapai kualitas

dan kuantitas suatu proses kegiatan berkenaan dengan bahasan ilmu

ekonomi. Oleh karena itu, selalu berorientasi kepada bagaimana berpikir

Page 61: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

40

dan bertindak untuk mendayagunakan sumber masukan agar mendapat

keluaran yang optimum. Dengan demikian konsep produktivitas dalam

pandangan ini selalu ditempatkan pada kerangka hubungan teknis antara

masukan (input) dan keluaran (output) (Kusnendi, 2003: 4).

2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan di suatu perusahaan

perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja

karyawan tersebut. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas

kerja karyawan baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri

maupun faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan

kebijakan pemerintah secara keseluruhan.

Menurut Anoraga (2005: 56-60) ada sepuluh faktor yang sangt diinginkan

oleh karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan, sebagai

berikut.

a. Pekerjaan itu sendiri, menarik bagi individu atau karyawan

b. Upah atau gaji yang baik

c. Keamanan dan perlindungan dalan melakukan pekerjaan

d. Etos kerja yang baik

e. Lingkungan yang nyaman didukung sarana kerja yang baik

f. Promosi dan adanya kesempatan mengembangkan diri didalam

perusahaan

g. Terlibat atau masuk dalam kegiata – kegiatan organisasi perusahaan

h. Pengertian dan simpati akan masalah pribadi karyawan

i. Kesetiaan pemimpin terhadap para karyawan

j. Adanya kedisplinan yang diterapkan dengan baik

Menurut Muchdarsyah (dalam Yuli Tri Cahyono dan Lestiyana Indira M,

2007: 227) menyebutkan bahwa yang dapat mempengaruhi produktivitas

kerja adalah sebagai berikut.

Page 62: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

41

a. Tenaga kerja

Kenaikan sumbangan tenaga kerja pada produktivitas adalah karena

adanya tenaga kerja yang lebih sehat, lebih terdidik dan lebih giat.

Produktivitas dapat meningkat karena hari kerja yang lebih pendek.

Imbalan dari pengawas dapat mendorong karyawan lebih giat dalam

mencapai prestasi. Dengan demikian jelas bahwa tenaga kerja berperan

penting dalam produktivitas.

b. Seni serta ilmu manajemen

Manajemen adalah faktor produksi dan sumberdaya ekonomi sedangkan

seni adalah pengetahuan manajemen yang memberikan kemungkinan

peningkatan produktivitas. Manajemen termasuk perbaikan melalui

penerapan teknologi dan pemanfaatan pengetahuan yang memerlukan

pendidikan dan penelitian.

c. Modal

Modal merupakan landasan gerak suatu usaha perusahaan, karena dengan

modal perusahaan dapat menyediakan peralatan bagi manusia yaitu

untuk membantu melakukan pekerjaan dalam meningkatkan

produktivitas kerja. Fasilitas yang memadai akan membuat semangat

kerja bertambah secara tidak langsung produktivitas kerja dapat

meningkat.

3. Pengukuran Produktivitas

Pengukuran produktivitas tenaga kerja menurut sistem pemasukan fisik per

orang atau per jam kerja orang ialah diterima secara luas, dengan

menggunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja (jam, hari atau tahun).

Pengukuran diubah ke dalam unit-unit pekerja yang diartikan sebagai

jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam satu jam oleh pekerja yang

bekerja menurut pelaksanakan standar (MSinungan, 2005: 262 dalam jurnal

GD. Wayan Darmadi).

Muchdarsyah (2003: 23), secara umum pengukuran produktivitas berarti

perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda,

yaitu.

a. Perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan

pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukan apakah pelaksanaan

sekarang ini memuaskan namun hanya mengetengahkan apakah

meningkat atau berkurang serta tingkatannya.

b. Perbandingan pelaksanaan antara satu unit (perorangan tugas, seksi,

proses) dengan lainnya. Pengukuran seperti itu menunjukan pencapaian

relatif.

Page 63: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

42

c. Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya dan inilah yang

terbaik sebagai memusatkan perhatian pada sasaran/tujuan. Untuk

menyusun perbandingan-perbandingan ini perlulah mempertimbangkan

tingkatan daftar susunan dan perbandingan pengukuran produktivitas.

Paling sedikit ada dua jenis tingkat perbandingan yang berbeda, yakni

produktivitas total dan produktivitas parsial.

Menurut Simamora (2004: 612) faktor-faktor yang digunakan dalam

pengukuran produktivitas kerja meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja dan

ketepatan waktu.

a. Kuantitas kerja adalah merupakan suatu hasil yang dicapai oleh

karyawan dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standar ada atau

ditetapkan oleh perusahan.

b. Kualitas kerja adalah merupakan suatu standar hasil yang berkaitan

dengan mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal

ini merupakan suatu kemampuan karyawan dalam menyelesaikan

pekerjaan secara teknis dengan perbandingan standar yang ditetapkan

oleh perusahaan.

c. Ketepatan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada

awal waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil

output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas

yang disediakan diawal waktu sampai menjadi output.

Pengukuran produktivitas kerja ini mempunyai peranan penting untuk

mengetahui produktivitas kerja dari para karyawan sehingga dapat diketahui

sejauh mana produktivitas yang dapat dicapai oleh karyawan. Selain itu

pengukuran produktivitas juga dapat digunakan sebagai pedoman bagi para

manajer untuk meningkatkan produktivitas kerja sesuai dengan apa yang

diharapkan oleh perusahaan. Dalam penelitian ini pengukuran produktivitas

yang digunakan adalah pengukuran kuantitas, kuantitas, ketepatan waktu

dan prestasi kerja yang melihat hasil yang dicapai oleh karyawan dalam

jumlah dan waktu tertentu.

Page 64: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

43

4. Manfaat dari Penilaian Produktivitas Kerja

Menurut Muchdarsyah (2005: 126) manfaat dari pengukuran produktivitas

kerja adalah sebagai berikut.

a. Umpan balik pelaksanaan kerja untuk memperbaiki produktivitas kerja

karyawan.

b. Evaluasi produktivitas kerja digunakan untuk penyelesaian misalnya:

pemberian bonus dan bentuk kompensasi lainnya.

c. Untuk keputusan-keputusan penetapan, misalnya: promosi, transfer dan

demosi.

d. Untuk kebutuhan latihan dan pengembangan.

e. Untuk perencanaan dan pengembangan karier.

f. Untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan proses staffing.

g. Untuk mengetahui ketidak akuratan informal.

h. Untuk memberikan kesempatan kerja yang adil.

F. Penelitian yang Relevan

Beberapa ringkasan penelitian terdahulu yang menjadi acuan peneliti dapat

dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Penelitian yang Relevan

No Judul Penelitian Nama Hasil

1. Pengaruh Kompensasi,

Lingkungan Kerja dan

Desain Tugas Terhadap

Kepuasan Kerja Palang

Merah Indonesia (PMI)

Provinsi Aceh.

Oktina Hafanti

Ada pengaruh positif dan signifikan antara kompensasi, lingkungan kerja dan desain tugas secara bersama-sama dengan kepuasan kerja dengan dengan Fhit sebesar 128,67 dengan tingkat kepercayaan sebesar 0,000 yang berarti probabilitas kesalahnya lebih kecil

dari 5%, besarnya

koefisien determinasi

R2sebesar 0,781.

Page 65: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

44

2. Analisis pengaruh

Insentif dan Motivasi

kerja karyawan

terhadap Produtivitas

kerja karyawan dengan

memperhatikan

Kepuasan kerja

karyawan PT

ASKRINDO.

Rocky Sanjaya Ada pengaruh yang

signifikan insentif dan

motivasi kerja terhadap

produktivitas kerja

karyawan dengan

memperhatikan

kepuasan kerja

karyawan secara

simultan. Variablel

insentif dan motivasi

kerja memberikan

pengaruh sebesar

57,8% terhadap

produktivitas

sedangkan sisanya

42,2% dipengaruhi oleh

faktor lain diluarriabel

yang diteliti, misalnya

seperti faktor

kepemimpinan dan

lain-lain.

G. Kerangka Pikir

Produktivitas kerja yang tinggi merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai

oleh perusahaan, tercapai atau tidaknya tujuan perusahaan itu tergantung dari

sumberdaya manusia yang ada pada perusahaan itu. Perusahaan yang produktif

adalah perusahaan yang memiliki produktivitas kerja yang tinggi.

Meningkatkan produktivitas melalui orang berarti menciptakan iklim

kebersamaan dalam perusahaan. Penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas,

satu variabel intervening dan satu variabel terikat.

Dua variabel bebas yaitu insentif (X1) dan lingkungan kerja (X2) diduga

mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Selanjutnya dalam penelitian ini,

kedua variabel bebas diduga berpengaruh terhadap produktivitas dengan

Page 66: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

45

adanya pengaruh langsung atau tidak langsung dari variabel intervening yaitu

kepuasan kerja karyawan. Kepuasan karyawan juga diduga berpengaruh

terhadap produktivitas kerja karyawan.

Pengaruh insentif dan motivasi kerja melalui kepuasan kerja terhadap

produktivitas kerja karyawan ialah karena adanya insentif yang diberikan

kepada karyawan dengan maksud memberikan dorongan pada individu

karyawan agar mau bekerja dengan baik dan produktif agar hasil kerja yang

diperoleh lebih tinggi dan terus mengalami peningkatan.

Membangkitkan semangat kerja karyawan dengan menciptakan lingkungan

kerja yang baik merupakan usaha perusahaan dalam menghasilkan individu

karyawan yang produktif. Pada prinsipnya, pemberian insentif dan penerapan

lingkungan kerja yang baik dalam sebuah perusahaan akan menguntungkan

karyawan maupun perusahaan itu sendiri.

Perusahaan mengharapkan adanya kekuatan atau semangat yang timbul dalam

diri penerima insentif yang mendorong mereka untuk bekerja secara produktif

agar tujuan perusahaan dapat tercapai sedangkan para karyawan mendapatkan

kepuasan dalam bekerja. Lingkungan kerja yang baik dalam perusahaan akan

membuat karyawan untuk menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan

keinginan perusahaan, apabila pemberian insentif dan lingkungan kerja yang

baik terus diberlakukan dengan porsi yang cukup untuk para karyawan maka

kepuasan kerja karyawan akan tercipta, dengan demikian produktivitas kerja

karyawan akan terus meningkat.

Page 67: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

46

Perusahaan dengan karyawan yang cenderung lebih puas dengan pekerjaan

yang dijalaninya akan lebih efektif dan produktif dibandingkan dengan

perusahaan yang keadaan karyawannya tidak mendapatkan kepuasan dalam

bekerja.

Berdasarkan kerangka berpikir, skema dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Gambar 2. Kerangka Berpikir Penelitian

H. Hipotesis

Berdasarkan deskripsi teoritis, kerangka berfikir, dan hasil-hasil penelitian

terdahulu yang relevan diatas, dapat ditarik hipotesis penelitian yang

merupakan jawaban sementara dari masalah penelitian yang telah dirumuskan,

yaitu sebagai berikut.

INSENTIF

(X1)

PRODUKTIVIT

AS KERJA

(Z)

KEPUASAN

KERJA

(Y)

LINGKUNGAN

KERJA

(X2)

Page 68: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

47

11. Ada pengaruh insentif terhadap kepuasan kerja karyawan PT Tunas

Dwipa Matra.

12. Ada pengaruh lingkungan kerja karyawan terhadap kepuasan kerja

karyawan PT Tunas Dwipa Matra.

13. Ada hubungan insentif dan lingkungan kerja karyawan terhadap

kepuasan kerja karyawan PT Tunas Dwipa Matra.

14. Ada pengaruh insentif terhadap produktivitas kerja karyawan PT Tunas

Dwipa Matra

15. Ada pengaruh lingkungan kerja karyawan terhadap produktivitas kerja

karyawan PT Tunas Dwipa Matra.

16. Ada pengaruh insentif terhadap produktivitas kerja karyawan melalui

kepuasan kerja karyawan PT Tunas Dwipa Matra.

17. Ada pengaruh lingkungan kerja karyawan terhadap produktivitas kerja

karyawan melalui kepuasan kerja karyawan PT Tunas Dwipa Matra.

18. Ada pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap produktivitas kerja

karyawan PT Tunas Dwipa Matra.

19. Ada pengaruh insentif dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja

karyawan PT Tunas Dwipa Matra

20. Ada pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja karyawan

terhadap produktivitas kerja karyawan PT Tunas Dwipa Matra.

Page 69: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

48

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan

pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian deskriptif adalah penelitian

yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan objek atau

subjek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat

sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

Tujuan penelitian ini merupakan verifikatif yaitu sebagai penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variable atau lebih (Nazir

dalam Sujarwo, 2009: 96).

Pendekatan ex post facto adalah salah satu pendekatan yang digunakan

untuk mengumpulkan data dengan cara mengambil data secara langsung di

area penelitian yang dapat menggambarkan data-data masa lalu dan kondisi

lapangan sebelum dilaksanakannya penelitian lebih lanjut. Sedangkan

pendekatan survey adalah pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan

data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti

melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan

mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur, dan sebagainya

(Sugiyono, 2010: 12).

Secara khusus penelitian ini hanya mendeskripsikan pengaruh Insentif dan

Lingkungan kerja terhadap Produktivitas kerja melalui Kepuasan kerja

karyawan PT Tunas Dwipa Matra Cabang Raden Intan.

Page 70: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

49

B. Sumber dan Metode Pengumpulan Data

Data merupakan suatu sumber yang sangat dibutuhkan oleh peneliti untuk

memperoleh data yang akurat dari sebuah penelitian. Sumber data terdiri

dari 2 (dua) macam penelitian yang meliputi.

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya,

diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Menurut Sekaran (2006: 27)

berdasarkan sifatnya terdiri dari dua macam meliputi.

a. Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang bersifat tidak terstruktur sehingga

hasil data yang dikumpulkan bervariasi. Data yang diambil bersumber

dari karyawan PT Tunas Dwipa Matra Cabang Raden Intan yang

menjadi objek penelitian diberi kebebasan dalam mengutarakan

pendapatnya, seperti gambaran umum perusahaan, hasil-hasil

kuisioner, dan informasi-informasi penunjang penelitian.

b. Data Kuantitatif

Data kuantitatif, bertolak belakang dengan data kualitatif. Data

kuantitatif bersifat terstruktur. Ragam data yang diperoleh cenderung

berpola lebih terstruktur, sehingga mudah dipahami.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang bersumber dari penelitian yang sudah

ada seperti penelitian terdahulu, web, internet, profil perusahaan dan studi

perpustakaan terkait penunjang penelitian. Data sekunder dibagi lagi

menjadi 2 (dua) meliputi.

a. Data internal

Data internal yaitu data yang sifatnya intern atau dari dalam

perusahaan yang bersangkutan.

Page 71: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

50

b. Data eksternal

Data eksternal yaitu data yang sifatnya eksternal atau data yang telah

disediakan oleh pihak tertentu diluar perusahaan.

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder yang diberikan

mengenai PT Tunas Dwipa Matra Cabang Raden Intan. Metode pengumpulan

data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data. Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti sebagai

berikut.

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati gejala-gejala yang ada di lapangan

pada saat mengadakan penelitian pendahuluan. Metode ini digunakan

untuk memperoleh data primer dan sekunder karyawan yang akan

dijadikan populasi dan sampel dalam penelitian

2. Wawancara

Metode wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara

memberikan pertanyaan-pertanyaan secara lisan kepada responden. Hal

ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dan gambaran dari

permasalahan yang biasanya terjadi karena sebab-sebab khusus yang tidak

dapat dijelaskan dengan kuesioner.

3. Kuesioner

Metode kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

membuat sejumlah pertanyaan untuk dijawab responden. Dalam penelitian

ini kuisioner yang disajikan berupa kuisioner tertutup, yakni bentuk

Page 72: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

51

pertanyaan yang sudah disertai alternatif jawaban sebelumnya, sehingga

responden dapat memilih salah satu dari alternatif jawaban. Diharapkan

responden dapat memberikan respon berupa jawaban atas pertanyaan yang

diajukan oleh peneliti. Penyebaran kuisioner ini merupakan cara yang

sangat efisen, karena dapat dibagikan secara langsung oleh responden.

Kuisioner yang akan disebarkan harus diuji dengan menggunakan uji

validitas dan uji reliabilitas.

4. Dokumentasi

Pengumpulan data dokumenter biasanya dipakai dengan tujuan

melengkapi catatan atau lampiran-lampiran yang diperlukan untuk

memperkuat data yang ada.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2010: 118-127) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peniliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Prasetyo dan Miftahul (2011:

115), populasi bukan hanya orang tetapi juga objek dan benda alam yang

lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subyek

yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karateristik atau sifat yang dimiliki

oleh subjek atau obyek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Page 73: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

52

karyawan PT Tunas Dwipa Matra Cabang Raden Intan yang berjumlah 52

orang.

Tabel 10. Jumlah karyawan PT Tunas Dwipa Matra Cabang Raden

Intan Bandar Lampung tahun 2016.

No. Posisi atau Jabatan Jumlah (orang)

1 Branch Manager 1

2 Supervisor 3

3 Administrasion 4

4 Sales Counter 5

5 Hotline Mechanic 5

6 Mechanic 21

7 Cashier 4

8 Driver 7

9 Courier 2

Jumlah 52

Sumber: PT Tunas Dwipa Matra Cabang Raden Intan Bandar Lampung

tahun 2016.

2. Sampel

Sampel digunakan ketika meneliti hanya sebagian dari populasi atau tidak

seluruhnya dari populasi. Sampel merupakan sebagian atau hanya wakil

dari jumlah populasi. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010: 118). Untuk

menentukan besarnya sampel dari populasi digunakan rumus Taro

Yamane, yaitu.

n =

Keterangan:

n = Jumlah sampel minimal

Page 74: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

53

N = Ukuran Populasi

d = Tingkat Signifikan (0,05)

(dalam Ridwan, 2005 : 65)

Berdasarkan rumus diatas besarnya sampel dalam penelitian ini yaitu.

n =

n =

n = 47,01 = 47 orang

Berdasarkan perhitungan di atas maka jumlah sampel yang digunakan

adalah 47 orang karyawan. Teknik pengumpulan sampel adalah

Probabilitas Sampling dengan menggunakan simple random yaitu

pengambilan sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan

strata yang ada dalam populasi ini. Teknik ini merupakan teknik

pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap

unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel

(Sugiyono,2010: 120).

D. Variabel Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2013: 61), variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Variabel yang terdapat dalam penelitian ini sebagai berikut.

Page 75: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

54

1. Variabel Eksogen (Exogenous Variable)

Variabel exogenous dalam suatu model jalur adalah semua variabel yang

tidak ada penyebab-penyebab eksplisitnya atau dalam diagram tidak ada

anak-anak panah yang menuju ke arahnya, selain pada bagian kesalahan

pengukuran. Jika antara variabel exogenous dikorelasikan maka korelasi

tersebut ditunjukkan dengan anak panah berkepala dua yang

menghubungkan variabel-variabel tersebut. Dua variabel eksogen yaitu

insentif (X1) dan lingkungan kerja (X2).

2. Variabel Endogen (Endogenous Variable)

Variabel endogenous yaitu variabel yang mempunyai anak panah menuju

kea rah variabel tersebut. Variabel yang termasuk di dalamnya adalah

mencakup semua variabel perantara dan tergantung, variabel pertama

endogenous mempunyai anak panah yang menuju ke arahnya dari arah

variabel tersebut dalam suatu model diagram jalur. Sedangkan variabel

tergantung hanya mempunyai anak panah menuju kearahnya. Variabel

endogen dalam penelitian ini produktivitas kerja (Z) dan kepuasan kerja

(Y). namun untuk kepuasan kerja dapat juga menjadi variabel eksogen

saat kepuasan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja.

E. Definisi Konseptual Variabel

Definisi Konseptual Variabel ini merupakan penjelasan dari variabel masing-

masing yang digunakan dalam penelitian. Definisi Konseptual dari variabel-

variabel penelitian adalah sebagai berikut.

Page 76: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

55

1. Insentif (X1)

Insentif adalah penghargaan terhadap kinerja dengan memberikan imbalan

kinerja tidak berdasarkan senioritas atau jam bekerja.

2. Lingkungan Kerja (X2)

Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja

yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang

diembankan.

3. Kepuasan Kerja Karyawan (X3)

Kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang

menunjukkan perbendaan antara jumlah penghargaan yang diterima

pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima.

4. Produktivitas Kerja Karyawan (X4)

Produktivitas adalah perbandingan secara ilmu hitung antara jumlah yang

dihasilkan dan jumlah setiap sumber yang dipergunakan selama produksi

berlangsung.

F. Definisi Operasional Variabel

Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah insentif dan lingkungan kerja.

Indikator dalam variabel insentif antara lain gaji, upah lembur, dana

transportasi, THR, pemberian cuti, dan asuransi karyawan, sedangkan

indikator yang mempengaruhi lingkungan kerja ialah kebutuhan penerangan,

suhu udara, suara bising, penggunaan warna, keamanan kerja dan hubungan

karyawan. Variabel lainnya adalah variabel intervening, varibel intervening

dalam penelitian ini yaitu kepuasan kerja karyawan. Indikator variabel

Page 77: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

56

kepuasan kerja antara lain pekerjaan itu sendiri, gaji/upah, promosi,

pengawasan dan rekan kerja. Variabel yang terakhir yang menjadi variabel

terikat atau variabel endogen dalam penelitian ini adalah produktivitas kerja

karyawan. Indikator variabel produktivitas kerja adalah perbandingan antara

antara input dan output.

Definisi operasional dan pengukuran vaiabel penelitian disajikan pada Tabel

berikut ini.

Tabel 11. Definisi operasional dan pengukuran Variabel.

No. Variabel Indikator Skala

1 Insentif 1. Gaji 2. Upah lembur 3. Dana transportasi 4. THR 5. Pemberian cuti 6. Asuransi karyawan

Interval

2 Lingkungan kerja 1. Penerangan

2. Suhu udara

3. Suara bising

4. Penggunaan warna

5. Keamanan kerja

6. Hubungan karyawan

3 Kepuasan kerja 1. Pekerjaan itu sendiri

2. Gaji/ upah 3. Promosi 4. Pengawasan 5. Rekan kerja

4 Produktivitas Kerja

1. Input 2. Output

Page 78: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

57

G. Uji Persyaratan Instrumen

Alat ukur atau instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk

mendapatkan data penelitian, dapat berbentuk test atau nontest (kuesioner,

pedoman observasi dan wawancara). Sedangkan pengumpulan data yang baik

akan dapat dipergunakan untuk pengumpulan data yang obyektif dan mampu

menguji hipotesis penelitian. Ada dua syarat pokok untuk dapat dikatakan

sebagai alat pengumpulan data yang baik, yaitu uji validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas Angket

Uji validitas instrumen ini digunakan untuk mengukur sejauh mana alat

ukur yang digunakan dapat mengukur apa yang diinginkan dan dapat

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Metode uji

validitas angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi

Product Moment dengan rumus sebagai berikut.

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

n = jumlah sampel yang diteliti X = jumlah skor X Y = jumlah skor Y XY = jumlah product gejala X dan Y (Riduwan dan Sunarto, 2009:80)

Kriteria pengujian apabila rhitung > rtabel , maka item soal tersebut valid dan

sebaliknya jika rhitung < rtabel , maka angket pengukuran atau angket tersebut

tidak valid (Arikunto, 2007: 146).

Page 79: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

58

Dengan kriteria pengujian apabila r hitung> r table dengan α = 0,05 maka alat

ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka

alat ukur tersebut adalah tidak valid. Berdasarkan hasil analisis diperoleh

hasil.

1. Insentif (X1)

Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung >rtabel maka alat

pengukuran atau angket tersebut adalah valid dan sebaliknya jika

rhitung < rtabel maka alat pengukuran atau angket tersebut tidak valid.

Berdasarkan hasil pengolahan data, dari 13 soal untuk variabel X1 semua

item soal valid, sehingga angket yang digunakan untuk variabel X1

dalam penelitian ini berjumlah 13 soal.

2. Lingkungan Kerja (X2)

Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung >rtabel maka alat

pengukuran atau angket tersebut adalah valid dan sebaliknya jika rhitung

< rtabel maka alat pengukuran atau angket tersebut tidak valid.

Berdasarkan hasil pengolahan data, dari 10 soal untuk variabel X2 semua

item soal valid, sehingga angket yang digunakan untuk variabel X2

dalam penelitian ini berjumlah 10 soal.

3. Kepuasan Kerja (X3)

Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung >rtabel maka alat

pengukuran atau angket tersebut adalah valid dan sebaliknya jika

Page 80: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

59

rhitung < rtabel maka alat pengukuran atau angket tersebut tidak valid.

Berdasarkan hasil pengolahan data, dari 9 soal untuk variabel X3 semua

item soal valid, sehingga angket yang digunakan untuk variabel X3

dalam penelitian ini berjumlah 9 soal.

4. Produktivitas Kerja (X4)

Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung >rtabel maka alat

pengukuran atau angket tersebut adalah valid dan sebaliknya jika rhitung

< rtabel maka alat pengukuran atau angket tersebut tidak valid.

Berdasarkan hasil pengolahan data, dari 2 soal untuk variabel X4 semua

item soal valid, sehingga angket yang digunakan untuk variabel X4

dalam penelitian ini berjumlah 2 soal.

2. Uji Reliabilitas Angket

Reliabilitas menunjukkan kepada suatu pengertian bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data

karena instrumen tersebut sudah baik.Untuk mengetahui tingkat reliabilitas

kuesioner maka digunakan rumus Alpha Cronbach, sebagai berikut.

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

= skor tiap-tiap item

n = banyaknya butir soal

= varians total

Page 81: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

60

Kriteria pengujian apabila rhitung> rtabel dengan taraf kesalahan 0,05 dan

dk = n maka angket memenuhi syarat reliabel,jika rhitung< rtabel maka

tidak reliabel. Kemudian hasilnya dibandingkan dengan interprestasi nilai

besarnya.

1. Antara 0,800 sampai dengan 1,000 = sangat tinggi

2. Antara 0,600 sampai dengan 0,799 = tinggi

3. Antara 0,400 sampai dengan 0,6999 = cukup

4. Antara 0,200 sampai dengan 0, 3999 = rendah

5. Antara 0,000 sampai dengan 0,1999 = sangat rendah

(Arikunto, 2007: 276).

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil.

1. Insentif (X1)

Alat ukur atau angket dinyatakan reliabel apabila rhitung > rtabel

dengan taraf signifikansi 0.05, dan sebaliknya apabila rhitung < rtabel,

maka alat ukur atau angket tersebut dinyatakan tidak reliabel.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, dari 13 soal untuk

variabel X1 alat ukur atau angket tersebut dinyatakan reliabel dengan

koefisien 0.899 sehingga tingkat reliabilitas sangat tinggi.

2. Lingkungan Kerja (X2)

Alat ukur atau angket dinyatakan reliabel apabila rhitung > rtabel

dengan taraf signifikansi 0.05, dan sebaliknya apabila rhitung < rtabel,

maka alat ukur atau angket tersebut dinyatakan tidak reliabel.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, dari 10 soal untuk

variabel X2 sebesar 0.848 alat ukur atau angket tersebut dinyatakan

reliabel dengan tingkat reliabilitas sangat tinggi.

Page 82: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

61

3. Kepuasan Kerja (X3)

Alat ukur atau angket dinyatakan reliabel apabila rhitung > rtabel

dengan taraf signifikansi 0.05, dan sebaliknya apabila rhitung < rtabel,

maka alat ukur atau angket tersebut dinyatakan tidak reliabel.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, dari 9 soal untuk

variabel X3 dengan koefisien 0.845 angket tersebut dinyatakan reliabel

dengan tingkat reliabilitas sangat tinggi.

4. Produktivitas Kerja (X4)

Alat ukur atau angket dinyatakan reliabel apabila rhitung > rtabel

dengan taraf signifikansi 0.05, dan sebaliknya apabila rhitung < rtabel,

maka alat ukur atau angket tersebut dinyatakan tidak reliabel.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, dari 2 soal untuk

variabel X4 0.456 alat ukur atau angket tersebut dinyatakan reliabel

dengan tingkat reliabilitas sedang/cukup.

H. Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis

deskriptif dan analisis verifikatif. Menurut Wirartha (2006: 34) analisis

deskriptif merupakan analisis yang menggunakan pemikiran logis, analisis

dengan logika, induksi, deduksi, analogi, komparasi dan sejenisnya. Analisis

deskriptif dapat menjelaskan, mendeskripsikan dan menggambarkan data

yang telah ada. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

Penelitian ini lebih mementingkan segi hasil daripada proses. Penelitian ini

Page 83: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

62

untuk memberikan gambaran yang secermat mungkin mengenai suatu

individu, keadaan gejala atau kelompok tertentu secara statistik. Analisis

verifikatif dengan analisis jalur digunakan untuk mengetahui pengaruh

insentif dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan baik

secara langsung dan tidak langsung melalui kepuasan kerja serta mengetahui

pengaruh kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT Tunas

Dwipa Matra.

1. Uji Persyaratan Statistik Parametrik

Untuk menggunakan alat analisis statistik parametrik selain diperlukan

data yang interval dan rasio juga harus diperlukan persyaratan uji

normalitas dan homogenitas.

a. Uji Normalitas

Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan

statistik parametrik yaitu uji normalitas data populasi. Uji normalitas

digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan sebagai

alat pengumpul data berdistribusi normal atau tidak.

Pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan

menggunakan ststistik Kolmogorov-Smirnov.

Alat uji ini biasa disebut dengan uji K-S.

Page 84: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

63

Syarat hipotesis yang digunakan:

H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Statistik Uji yang digunakan.

D = max | fo(xi)- Sn(xi) | ; i = 1,2,3 ...

Dimana :

Fo (Xi) = fungsi distribusi frekuensi kumulatif relatif dari distribusi

teoritis dalam kondisi Ho

Sn (Xi) = Distribusi frekuensi kumulatif dari pengamatan sebanyak n

Kriteria pengujian:

Tolak Ho apabila nilai Asymp. Sig.(2-tailed) < 0.025 berarti

distribusi sampel tidak normal.

Terima Ho apabila nilai Asymp. Sig.(2-tailed) > 0.025 berarti

distribusi sampel adalah normal.

Berdasarkan hasil perhitungan didapat angka Asymp. Sig.(2-tailed)

Untuk semua variabel pada Kolmogorov-smirnov semuanya lebih besar

dari 0.025 maka Ho diterima dengan kata lain distribusi data semua

variabel adalah normal. (Sugiono, 2011:156-159)

Page 85: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

64

b. Uji Homogenitas

Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan

statistik parametrik yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas

dimaksudkan untuk mengetahui apakah data sampel yang diperoleh

berasal dari populasi yang bervarians homogen atau tidak.

Pengujian uji homogenitas dapat dilakukan dengan metode uji Bartlett

dengan rumus.

Rumusan Hipotesis:

Ho : Varians populasi adalah homogen

Ha : Varians populasi adalah tidak homogen

Kriteria Pengujian:

Jika χ2 hitung > χ

2 tabel dengan dk = k-1 dan α yang dipilih maka H0

ditolak dan

Jika χ2 hitung ≤ χ

2 tabel dengan dk = k-1 dan α yang dipilih maka H0

diterima

Jika probabilitas (Sig.) > 0.05 maka Ho diterima

Jika probabilitas (Sig.) < 0.05 maka Ho ditolak

2. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda (Uji Asumsi Klasik)

a. Uji Kelinieran Regresi

Uji keliniaritasan garis regresi (persyaratan analisis) dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang akan digunakan

Page 86: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

65

dalam penelitian ini linier atau non linier, pengujian menggunakan

Metode Ramsey ,dengan rumus sebagai berikut :

Untuk melakukan uji linieritas diperlukan adanya rumusan hipotesis

sbb:

H 0 : Model regresi berbentuk linier

H 1 : Model regresi berbentuk non linier

Kriteria pengujian hipotesis yaitu:

Apabila Fhitung > Ftabel dengan α = 0,05 dan dk pembilang = m dan dk

penyebut = n – k maka H 0 diterima berarti linear. Sebaliknya H0 tidak

diterima atau tidak linear”.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Sudarmanto (2005: 136-138), uji asumsi tentang

multikolinearitas dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada

tidaknya hubungan yang linier antara variabel bebas yang satu dengan

variabel bebas lainnya. Ada atau tidaknya korelasi antar variabel

independen dapat diketahui dengan memanfaatkan statistik korelasi

product moment dari Pearson.

rxy =

Page 87: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

66

Untuk melakukan uji multikolinearitas diperlukan adanya rumusan

hipotesis sbb:

H 0 : Tidak terdapat hubungan antar variabel independen

H 1 : Terdapat hubungan antar variabel independen

Kriteria pengambilan keputusan:

Apabila koefisien signifikan (sig. 2-tailed) > = 0,025 maka dapat

dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas diantara variabel independen

(exogen), sebaliknya apabila koefisien signifikan < 0,025 maka

dinyatakan terjadi multikolinearitas diantara variabel exogennya.

c. Uji Autokorelasi

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi

diantara data pengamatan atau tidak. Adanya autokorelasi dapat

mengakibatkan penaksir mempunyai varians minimum (Sudarmanto.

2005 :142 - 143). Metode uji autokorelasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah statistik Durbin- Waston.

Tahap-tahap pengujian dengan uji Durbin- Waston sebagai berikut:

1. Carilah nilai-nilai residu dengan OLS (Ordinary Least Square) dari

persamaan yang akan diuji dan hitung statistik d dengan

menggunakan persamaan

d = (ut ut – 1 )

2 /

Page 88: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

67

2. Menentukan ukuran sampel dan jumlah variabel independen

kemudian lihat Tabel Statistik Durbin-Waston untuk mendapatkan

nilai-nilai kritis d yaitu nilai Durbin-Waston Upper, du dan nilai

Durbin-Waston, d1

3. Dengan menggunakan terlebih dahulu Hipotesis Nol bahwa tidak ada

otokorelasi positif dan Hipotesis Alternatif:

H0 : (tidak ada autokorelasi positif)

H1 : (ada autokorelasi positif)

Dalam keadaan tertentu, terutama untuk menguji persamaan beda

pertama, uji d dua sisi akan lebih tepat. Langkah-langkah 1 dan 2 persis

sama di atas sedangkan langkah 3 adalah menyusun hipotesis nol bahwa

tidak ada otokorelasi.

H0 : ρ = 0

H1 : ρ = 0

Rumus hipotesis yaitu :

H0: tidak terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan.

H1 : terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan

Kriteria pengujian:

Apabila nilai statistik Durbin-Waston berada diantara angka 2 atau

mendekati angka 2 dapat dinyatakan data pengamatan tersebut tidak

memiliki otokorelasi (Rietveld dan Sunarianto dalam Sudarmanto, 2005

: 141).

Page 89: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

68

d. Uji Heteroskedasitas

Uji asumsi Heterokedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah

varians residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan,

dalam penelitian ini menguj heteroskedastisitas menggunakan metode

Glejser dilakukan dengan meregresikan semua variabel bebas terhadap

nilai mutlak residualnya. Persamaan yang digunakan untuk uji Glejser

adalah sebagai berikut:

| ui | = α + β + ʋi (Suliyanto, 2011 : 98)

Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

H 0 : Tidak ada hubungan yang sistematik antara variabel yang

menjelaskan dan nilai mutlak dari residualnya (tidak terjadi

heteroskedastisitas)

H 1 : Ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan

dan nilai mutlak dari residualnya ( terjadi heteroskedastisitas)

Kriteria pengujian:

1) Apabila t hitung > t tabel maka regresi mengandung gejala

heteroskedastisitas, sebaliknya tidak terjadi heteroskedastisitas.

2) Apabila nilai alpha (Sig. < α ) maka dapat dipastikan model

regresi mengandung gejala heteroskedastisitas, sebaliknya tidak

terjadi heteroskedastisitas.

Page 90: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

69

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah menggunakan regresi linier

dengan analisis jalur. Analisis jalur (Path Analysis) merupakan

pengembangan analisis multi regresi, sehingga analisis regresi dapat

dikatakan sebagai bentuk khusus dari analisis jalur. Analisis jalur

digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel

yang berbentuk sebab akibat (bukan bentuk hubungan interaktif/

reciprocal). Model hubungan antar variabel tersebut, terdapat variabel

independen yang dalam hal ini disebut variabel eksogen, dan variabel

dependen yang disebut variabel endogen (Sugiyono 2009: 297).

Analisis ini menggunakan diagram jalur untuk membantu konseptualisasi

masalah atau menguji hipotesis yang kompleks. Dengan menggunakan

diagram tersebut, kita dapat menghitung pengaruh langsung dan tidak

langsung dari variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengaruh-

pengaruh tersebut tercermin dalam koefisien jalur. Analisis jalur

merupakan suatu bentuk pengembangan dari model regresi dan korelasi,

yang digunakan untuk menguji kecocokan tentang matriks korelasi

terhadap dua atau lebih model sebab akibat yang diperbandingkan oleh

peneliti. Pada umumnya model tersebut dilukiskan dalam bentuk lingkaran

dan garis dimana anak panah tunggal menandai adanya hubungan sebab

akibat (Sugiyono 2009: 297).

Page 91: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

70

a. Menentukan model dan persamaan

Pada penelitian ini terdapat variabel bebas, variabel intervening dan

variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu insentif (X1)

dan motivasi kerja (X2),variabel intervening pada penelitian ini yaitu

kepuasan kerja (X3) dan variabel terikatnya adalah produktivitas kerja

karyawan (X4). Persamaan pada penelitian ini sebagai berikut.

Y = ρYX1 + ρYX2 + €1

Z = ρZX1 + ρZX2 + ρZY + €2

Keterangan :

X1 = Insentif

X2 = Lingkungan Kerja

Y = Kepuasan Kerja

Z = Produktivitas Kerja

ρY X1 = Koefisien Jalur X1 terhadap Y

ρY X2 = Koefisien Jalur X2 terhadap Y

ρX1X2 = Koefisien Korelasi X1 dengan X2

ρZX1 = Koefisien Jalur X1 terhadap Z

ρZX2 = Koefisien Jalur X2 terhadap Z

ρZY = Koefisien Jalur Y terhadap Z

ρY €1 = Koefisien Jalur variabel lain terhadap Y di luar variabel

X1 dan X2

ρZ €2 = Koefisien Jalur variabel lain terhadap Z di luar variabel

X1, X2 dan Y

Page 92: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

71

b. Membuat diagram jalurnya

Diagram alur lengkap pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Model diagram jalur berdasarkan paradigma penelitian

ρY €1 ρZ€2 €1 €2

ρZX1

ρYX1

ρX2X1 ρZY

ρYX2

ρZX2

Gambar 4. Model persamaan dua jalur

INSENTIF

(X1)

PRODUKTIVIT

AS KERJA

(Z)

KEPUASAN

KERJA

(Y)

LINGKUNGAN

KERJA

(X2)

X1

Y Z

X2

Page 93: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

72

Diagram jalur di atas terdiri atas dua persamaan structural, dimana

X1 dan X2 adalah variabel eksogen dan Y serta Z adalah varibael

endogen. Persamaan Strukturalnya adalah :

Y = ρYX1 + ρYX2 + €1 (Persamaan struktur 1)

Z = ρZX1 + ρZX2 + ρZY + €2 (Persamaan Struktur 2)

Substruktur 1

ρY€1

€1

ρYX1

ρX2X1

ρYX2

Gambar 5. Substruktur 1

Substruktur 2

ρZ€2 €2

ρZX1

ρYX1

ρX2X1 ρZY

ρYX2

ρZX2

Gambar 6. Substruktur 2

X1

Y

X2

X1

Z Y

X2

Page 94: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

73

c. Membuat desain variabel, memasukkan data dan menganalisisnya

Pada penelitian ini proses membuat desain variabel, memasukkan data,

serta menganalisisnya dilakukan menggunakan program SPSS.

d. Penafsiran hasil perhitungan SPSS

Setelah hasil output SPSS didapatkan, hasil tersebut harus

diinterpretasikan agar dapat dimengerti. Penafsiran ini juga bertujuan

untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel yang ada

di dalam penelitian.

Analisis regresi bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel

penelitian baik secara simultan maupun secara parsial. Berikut uji analisis

regresi yang dilakukan adalah sebagi berikut.

1) Uji F (Pengujian secara Keseluruhan/Simultan)

Uji F dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel-variabel

bebas terhadap variabel terikat secara simultan. Pengujian dapat dilihat

dengan membandingkan besarnya angka taraf signifikansi α penelitian

dengan taraf signifikansi 0,1 dengan kriteria sebagai berikut.

Apabila α < 0,1, maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya ada pengaruh

antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat secara simultan.

Apabila α > 0,1, maka Ho diterima dan H1 ditolak, artinya tidak ada

pengaruh antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat secara

simultan.

Page 95: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

74

2) Uji t (Pengujian secara Tunggal/Parsial)

Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat secara parsial. Untuk melihat pengaruh masing-

masing variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat taraf sig

penelitian dan dibandingkan dengan taraf α 0,1 dengan kriteria sebagai

berikut.

Apabila α < 0,1, maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya variabel bebas

berpengaruh terhadap variabel terikat.

Apabila α > 0,1, maka Ho diterima dan H1 ditolak, artinya variabel bebas

tidak berpengaruh terhadap variabel terikat

Page 96: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

75

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang dilakukan

mengenai pengaruh insentif dan lingkungan kerja melalui kepuasan kerja

karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Tunas Dwipa Matra

Raden Intan Bandar Lampung Dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Ada pengaruh insentif terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Tunas

Dwipa Matra Raden Intan Bandar Lampung. Jika insentif yang diberikan

sesuai dengan harapan karyawan, maka akan meningkatkan kepuasan

kerja karyawan.

2. Ada pengaruh lingkungan kerja karyawan terhadap kepuasan kerja

karyawan PT. Tunas Dwipa Matra Raden Intan Bandar Lampung. Jika

lingkungan kerja karyawan baik, maka kepuasan kerja karyawan tingi.

3. Ada hubungan antara insentif dan lingkungan kerja karyawan PT. Tunas

Dwipa Matra Raden Intan Bandar Lampung. Jika insentif yang diberikan

perusahaan sesuai dengan harapan karyawan, maka akan tercipta

lingkungan kerja karyawan yang baik.

Page 97: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

76

4. Ada pengaruh langsung insentif terhadap produktivitas kerja karyawan PT.

Tunas Dwipa Matra Raden Intan Bandar Lampung. Jika insentif yang

diberikan perusahaan sesuai dengan harapan karyawan, maka

produktivitas kerja karyawan akan meningkat.

5. Ada pengaruh langsung lingkungan kerja karyawan terhadap produktivitas

kerja karyawan PT. Tunas Dwipa Matra Raden Intan Bandar Lampung.

Jika lingkungan kerja karyawan baik, maka produktivitas kerja karyawan

akan meningkat.

6. Ada pengaruh insentif terhadap produktivitas kerja melalui kepuasan kerja

karyawan PT. Tunas Dwipa Matra Raden Intan Bandar Lampung. Jika

insentif yang diberikan perusahaan sesuai dengan harapan karyawan maka

kepuasan kerja karyawan akan meningkat dan menghasilkan produktivitas

kerja karyawan yang tinggi.

7. Ada pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja melalui

kepuasan kerja karyawan PT. Tunas Dwipa Matra Raden Intan Bandar

Lampung. Jika lingkungan kerja karyawan baik maka kepuasan kerja

karyawan akan meningkat dan menghasilkan produktivitas kerja karyawan

yang tinggi.

8. Ada pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap produktivitas kerja

karyawan PT. Tunas Dwipa Matra Raden Intan Bandar Lampung. Jika

kepuasan kerja karyawan tinggi, maka produktivitas kerja karyawan akan

tinggi.

9. Ada pengaruh insentif dan lingkungan kerja secara bersama- sama

terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Tunas Dwipa Matra Raden Intan

Page 98: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

77

Bandar Lampung. Jika insentif yang diberikan perusahaan sesuai dengan

harapan karyawan dan lingkungan kerja karyawan yang tercipta baik,

maka kepuasan kerja karyawan akan tinggi.

10. Ada pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja karyawan

secara bersama- sama terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Tunas

Dwipa Matra Raden Intan Bandar Lampung. Jika insentif, lingkungan

kerja dan kepuasan kerja karyawan tinggi/baik maka produktivitas kerja

karyawan juga akan tinggi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang dilakukan

mengenai pengaruh insentif dan lingkungan kerja melalui kepuasan kerja

karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Tunas Dwipa Matra

Raden Intan Bandar Lampung maka penulis menyarankan hal-hal berikut:

1. Kepada perusahan diharapkan dapat memberikan insentif sesuai dengan

harapan dan hasil pekerja dari karyawan agar dapat meningkatkan

kepuasan kerja karyawan, salah satunya dengan pemberian bonus kepada

karyawan yang telah bekerja dengan giat.

2. Kepada perusahan diharapkan dapat memperhatikan lingkungan kerja

karyawan agar dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan, salah

satunya dengan memuji atau memberikan reward kepada karyawan yang

berprestasi.

3. Kepada perusahan diharapkan dapat memberikan insentif sesuai dengan

harapan dan hasil pekerjaan dari karyawan agar dapat menciptakan

Page 99: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

78

lingkungan kerja yang baik supaya karyawan bekerja lebih giat lagi, salah

satunya dengan mempererat hubungan antar karyawan dan atasan

4. Kepada perusahan diharapkan dapat memberikan insentif sesuai dengan

harapan dan hasil pekerjaan dari karyawan agar dapat meningkatkan

produktivitas kerja karyawan, salah satunya dengan pemberian bonus

kepada karyawan dengan produktivitas kerja yang terus meningkat.

5. Kepada perusahaan diharapkan bisa menciptakan lingkungan kerja yang

baik agar dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan, salah

satunya dengan lebih memperhatikan lingkungan fisik perusahaan seperti

kebersihan dan dekorasi ruang kerja.

6. Perusahaan diharapkan memberikan bonus dan tunjangan-tunjangan

lainnya agar dapat membuat karyawan semakin puas akan pekerjaannya

dan karyawan bekerja lebih maksimal untuk meningkatkan

produktivitasnya.

7. Pimpinan perusahaan diharapkan dapat melakukan pendekatan kepada

karyawan dengan baik dan juga diharapkan memberikan pelatihan

keterampilan kepada karyawan agar karyawan bekerja lebih maksimal

untuk meningkatkan produktivitasnya.

8. Perusahaan sebaiknya menempatkan karyawan sesuai dengan

keahliannya atau bidangnya agar karyawan dapat bekerja lebih maksimal

dan dapat meningkatkan produktivitasnya menjadi semakin tinggi.

9. Perusahaan sebaiknya memberikan tunjangan-tunjangan serta

menciptakan lingkungan yang baik, aman dan nyaman agar karyawan

merasa puas akan pekerjaannya.

Page 100: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

79

10. Produktivitas kerja karyawan tidak hanya dipengaruhi oleh insentif,

lingkungan kerja dan kepuasan kerja karyawan. Tetapi produktivitas

kerja karyawan juga diduga dapat dipengaruhi oleh faktor lain. Oleh

karena itu, penelitian selanjutnya dapat meneliti faktor-faktor lain yang

dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Page 101: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

80

DAFTAR PUSTAKA

Akdon, dan Ridwan, 2006. Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk

Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruci.

Alex S. Nitisemito.2000. Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya

Manusia, Ed. 3, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Anoraga, Panji 2005. Manajemen Bisnis, Cetakan Ketiga, Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Gibson, James,L. 2000. Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses. Edisi ke-5.

Cetakan ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Gomes, Faustino C. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:

Andy Offset Yogyakarta.

Greenberg, Jerald dan Robert A. Baron. 2003. Behaviour in Organizations,

Understanding and Managing The Human Side of Work. Third Edition.

Allin and Bacon. A Division of Schuster. Massachuscets.

Gujarati, Damodar, 2003. Ekonometrika Dasar. Alih Bahasa Sumarno Zain.

Erlangga: Jakarta

Gunawan Sudarmanto. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS.

Yogyakarta : Graha Ilmu.

Handoko, Hani, T. 2003. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Edisi 2, BPFE, Yogyakarta

Handoko.T.Hani, 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi

II.BPFE Yogyakarta : Yogyakarta

Hariandja, Marihot T.E. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Grasindo.

Page 102: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

81

Hariandja, Marihot T.E. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Pengadaan,

Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas

Pegawai. Jakarta:PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Hasibuan, Malayu S. P. 2005.Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara .

Hasibuan, Malayu S.P, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,

Bumi Aksara, Jakarta.

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

I Made Wirartha. 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta : C.V

Andi Offset.

Jonathan Sarwono. 2007. Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS.

Yogyakarta : ANDI.

Kinicki, Angelo. 2005. Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga.

Kreitner,R. & Kicki K. 2001. Organizational Behavior. Sixth Edition. New York:

Mc.Graw Hill.

Kusnendi, 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia dan Alam. Jakarta : Universitas

Terbuka.

Muchdarsyah, Yuli Tri. Indra M, Lestiyana. 2007. Pengaruh Perencanaan dan

Pengawasan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Perusahaan

Manufaktur Di Surakarta. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.

Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Riduwan dan Sunarto. 2009. Pengantar Statistik untuk Penelitian Pendidikan,

Sosial, Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Rietveld dan Sunaryanto. 2004. Masalah Pokok dalam Regresi Berganda.

Yogyakarta: Andi Offset.

Robbins, Stephen .P dan Timothy A. Judge. 2003. Orgaavnizational Behavior.

Jakarta: Salemba Empat

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi ke-

12, Jakarta: Salemba empat.

Sedarmayanti 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar

Maju, Bandung.

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. STIE

YKPN.

Page 103: PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA MELALUI …digilib.unila.ac.id/26215/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh insentif, lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

82

Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: FE UI.

Sinungan Muchdarsyah 2003. Produktivitas : Apa dan Bagaimana. Bandung :

Mandar Maju.

Sinungan, Muchdarsyah. 2005. Produktivitas : Apa dan Bagaimana. Edisi Kedua.

Bumi Aksara.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono, 2011. Metode penelitian kuntitatif kualitatif dan R&D. Alfabeta

Sugiyono. 2010.. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.

Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS.

Yogyakarta: ANDI.

Terry, George R. 2008. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Trianto, Ary & Sugiharto. 2010. Pengaruh Kompensasi, Disiplin, dan Motivasi

Kerja Karyawan PT Kukdong Internasional. Skripsi: Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Wibowo, 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.