172
PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS TERHADAP KREATIVITAS SISWA DI SMP ISLAM AL SYUKRO UNIVERSAL KOTA TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun oleh: Niken Latiefa Maharani NIM 11150182000033 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN

OSIS TERHADAP KREATIVITAS SISWA DI SMP

ISLAM AL SYUKRO UNIVERSAL KOTA

TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Guna

Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd)

Disusun oleh:

Niken Latiefa Maharani

NIM 11150182000033

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan
Page 3: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan
Page 4: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan
Page 5: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan
Page 6: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan
Page 7: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

i

ABSTRAK

Niken Latiefa Maharani (NIM 11150182000033), Pengaruh Intensitas

mengikuti Kegiatan OSIS terhadap Kreativitas Siswa di SMP Islam Al Syukro

Universal Kota Tangerang Selatan. Skripsi Program Strata Satu (S-1),

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2019.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas mengikuti

kegiatan OSIS terhadap kreativitas siswa di SMP Islam Al Syukro Universal Kota

Tangerang Selatan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat

kuantitatif dengan pendekatan analisis regresi linear sederhana. Populasi dalam

penelitian ini adalah semua siswa di SMP Islam Al Syukro Universal Kota

Tangerang Selatan yang berjumlah 94 orang. Sampel dalam penelitian ini sebesar

48 orang. Teknik pengumpulan data utama menggunakan angket, dan studi

dokumen sebagai teknik pelengkap dalam mencari data.

Hasil dari penelitian menyebutkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

dari intensitas mengikuti kegiatan OSIS terhadap kreativitas siswa di SMP Islam

Al Syukro Universal Kota Tangerang Selatan. Hal tersebut dapat dilihat pada

pengujian statistik (uji T), hasil nilai Thitung sebesar 5,963 dan Ttabel sebesar 2,013

dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dengan kriteria pengujian jika Thitung >

Ttabel dan jika Signifikansi < 0,05 maka H₀ ditolak. Sehingga hasilnya yaitu

terdapat pengaruh yang signifikan antara intensitas mengikuti kegiatan OSIS

terhadap kreativitas siswa di SMP Islam Al Syukro Universal Kota Tangerang

Selatan. Kemudian pada pengujian statistik melalui uji regresi linear sederhana

yaitu a = angka konstan dari Unstandardized Coefficients nilainya sebesar 25,796,

dan b = angka koefisien regresi nilainya sebesar 0,300. Angka ini mengandung arti

bahwa setiap penambahan 1% tingkat Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS (X),

maka Kreativitas Siswa (Y) akan meningkat sebesar 0,686. Serta nilai R Square

sebesar 0,436 yang artinya sebesar 43,6% kreativitas siswa di SMP Islam Al Syukro

Universal Kota Tangerang Selatan dipengaruhi oleh intensitas mengikuti kegiatan

OSIS, dan sebesar 56,4% dipengaruhi faktor lain.

Kata kunci: OSIS, Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS, Kreativitas Siswa

Page 8: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

ii

ABSTRACT

Niken Latiefa Maharani (NIM 11150182000033), An effectiveness of Intensity

in Participating Student Organization Activities on Students’ Creativity at Al

Syukro Universal Islamic Junior High School, South Tangerang. Undergraduate

Thesis (S-1), Faculty of Teacher Training Science, Islamic State University

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019

This study aims to determine the effect of the intensity in participating OSIS

activities on students’ creativity at Al Syukro Islamic Junior high School, South

Tangerang. Quantitative paradigm with a simple linear regression analysis

approach was used in this research method. All students of 94 students at Al Syukro

Universal Islamic Junior High School, South Tangerang, were employed as the

population in this study. Then, 48 students were employed as the sample in this

study. A questionnaire was used in the main data collection technique, and study

document as complementary technique in finding data.

The results of the study revealed that there was a significant effect of the

intensity in participating OSIS activities on the students’ creativity at Al Syukro

Universal Islamic Junior High School, South Tangerang. It can be seen in the

statistical testing (T test), the results of 𝑇𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 was 5.963 and 𝑇𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 was 2.013 with

a significance value of 0,000. By testing criteria if 𝑇𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 > 𝑇𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 and if

Significance <0.05 then H₀ was rejected. So, the result showed that there was a

significant effect between the intensity in participating OSIS activities on students’

creativity at Al Syukro Universal Islamic Junior High School, South Tangerang.

Then, statistical testing through the simple linear regression test that a = a constant

number of Unstandardized Coefficients value of 25.796, and b = regression

coefficient value of 0.300. This figure implied that every 1% increased of the

intensity level in participating OSIS activities (X), so the Students’ Creativity (Y)

would be increased by 0.686 and R Square value of 0.436 which was mean that

43.6% of the creativity student at Al Syukro Universal Islamic Junior High School

in South Tangerang was influenced by the intensity in participating OSIS activities,

and by 56.4% influenced by other factors.

Keywords: OSIS, Intensity of participating OSIS Activities, Students’ Creativity

Page 9: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis diberi kesempatan dan

kemudahan untuk menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis curahkan

kepada Nabi Muhammad SAW, kelurga dan para pengikutnya yang setia

menjalankan ajaran-ajarannya hingga akhir zaman.

Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak

sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami. Namun berkat kerja keras, do’a,

perjuangan, kesungguhan hati, bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis sampaikan rasa

terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan terhdapa penulis

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati

penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Amany Lubis, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan sekaligus

Dosen Pembimbing I dan juga sebagai Dosen Pembimbing Akademik, yang

telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membantu, mengarahkan

dan memotivasi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, serta

membimbing penulis selama menjalani perkuliahan.

4. Tri Harjawati, M.Si, Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu,

tenaga dan pikirannya dalam membantu, mengarahkan dan memotivasi penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan staf Program Studi Manajemen Pendidikan yang telah

mendidik, membimbing dan memotivasi serta memberikan pelayanan yang baik

kepada penulis selama menjalani perkuliahan.

Page 10: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

iv

6. Pimpinan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, serta perpustakaan lainnya yang telah

membantu penulis dalam menyediakan referensi guna terselesaikannya skripsi.

7. Siti Umroh S.Ag selaku Kepala SMP Islam Al Syukro Universal Kota

Tangerang Selatan, Hildawati, S.Pd selaku Waka Kesiswaan sekolah, para guru,

staf, dan karyawan lainnya, serta siswa-siswi SMP Islam Al Syukro Universal

Kota Tangerang Selatan yang telah membantu penulis dalam mengerjakan

skripsi hingga terselesaikan dengan baik.

8. Untuk kedua orang tuaku tersayang, Ayahanda Setijo Harsono dan Ibunda Sri

Purwati, dengan setulusnya penulis ucapkan banyak terima kasih atas do’a,

cinta, kasih sayang, perhatian, pengertian, dan segala dukungan moril serta

materil yang kalian berikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Sungguh tak

mudah menggambarkan seberapa besar perjuangan serta pengorbanan yang telah

kalian berikan, semoga kelak anakmu dapat membalasnya.

9. Sahabat-sahabatku tercinta, Alifah Nur Rochmah, S.Pi, Dilla Priskayanti, S.Pd,

Firda Rif’atu Amaly, Indah Putri Divia, Khalfia Khairin, Liza Angelika, Lulu

Fatihatul Uyun, S.Pd, Meisya Aznes Al-Hakim, Nur Afifah, Nur Indah Fitriana,

Rizqah Nur Azizah, S.Pd, Uswatun Khasanah terima kasih karena selalu

membuat penulis merasa riang gembira, serta ketulusan kalian dalam

menampung segala kesenangan dan kesedihan dalam masa sulit pembuatan

skripsi. Sungguh kalian adalah keluarga.

10. Karibku, Atika Fitri Ana, S.Pd, dan Siti Chairuwidha, S.Pd terima kasih banyak

atas dukungan yang kalian berikan kepada penulis dalam kelancaran pembuatan

skripsi ini. Salam hangat dariku.

11. Kakak tingkatku tersayang, Sutiawati, S.Pd terima kasih karena telah

mengingatkan dan memberikan saran yang amat penulis butuhkan dalam

pembuatan skripsi ini.

12. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan 2015 Fitra Oktafia, S.Pd,

Hamidah, Arafah Rianti dan khususnya kelas A yang telah membuat hari-hari

perkuliahan menjadi penuh kenangan.

Page 11: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

v

13. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi sederhana ini sebagai karya tulis yang jauh

dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun. Namun dengan kerendahan hati penulis sangat berharap

agar skripsi ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan

khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca sekalian.

Jakarta, 4 Oktober 2019

Penulis

Niken Latiefa Maharani

Page 12: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT ............................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 7

D. Perumusan Masalah ........................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7

F. Kegunaan Penelitian .......................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ......................... 9

A. Deskripsi Teoritik .............................................................................. 9

1. Kreativitas Siswa ........................................................................... 9

2. Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS ........................................... 30

B. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................... 39

C. Kerangka Berpikir ............................................................................ 42

D. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 47

A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 47

B. Metode Penelitian ............................................................................ 47

C. Populasi dan Sampel ........................................................................ 48

D. Variabel Penelitian ........................................................................... 51

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 52

F. Instrumen Penelitian ........................................................................ 54

G. Teknik Analisis Data ....................................................................... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 76

A. Gambaran Umum SMP Islam Al Syukro Universal ........................ 76

1. Sejarah Singkat Perguruan Islam Al Syukro Universal .............. 76

2. Profil SMP Islam Al Syukro Universal ....................................... 77

3. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ................................................... 78

4. Sarana dan Prasarana Sekolah ..................................................... 80

5. OSIS SMP Islam Al Syukro Universal ....................................... 80

6. Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah............................................... 82

7. Personil Sekolah .......................................................................... 82

Page 13: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

vii

B. Deskripsi Data .................................................................................. 87

1. Deskripsi Data Variabel X dan Hasil Analisisnya ...................... 87

2. Deskripsi Data Variabel Y dan Hasil Analisisnya ...................... 91

C. Uji Prasyarat .................................................................................... 94

1. Uji Normalitas ............................................................................. 94

2. Uji Linearitas ............................................................................... 96

3. Uji Homogenitas ......................................................................... 97

D. Hasil Pengujian Statistik .................................................................. 98

1. Uji Regresi Linear ....................................................................... 98

2. Hasil Uji Hipotesis .................................................................... 100

3. Koefisien Determinasi ............................................................... 101

E. Interpretasi Data ............................................................................. 102

F. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 104

G. Keterbatasn Penelitian ................................................................... 107

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 108

A. Kesimpulan .................................................................................... 108

B. Saran-Saran .................................................................................... 108

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 110

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 114

BIODATA PENULIS ........................................................................................ 156

Page 14: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 47

Tabel 3. 2 Penentuan Jumlah Sampel ................................................................... 50

Tabel 3. 3 Bobot Nilai pada Skala Likert untuk Variabel X ................................. 53

Tabel 3. 4 Bobot Nilai pada Skala Likert untuk Variabel Y ................................. 53

Tabel 3. 5 Kriteria Penilaian Hasil Angket ........................................................... 54

Tabel 3. 6 Kisi-kisi Instrumen Angket Penelitian Variabel X .............................. 55

Tabel 3. 7 Kisi-kisi Instrumen Angket PenelitianVariabel Y ............................... 56

Tabel 3. 8 Daftar Dokumen ................................................................................... 59

Tabel 3. 9 Uji Validitas Instrumen ........................................................................ 62

Tabel 3. 10 Hasil Uji Validitas .............................................................................. 65

Tabel 3. 11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X ....................................................... 71

Tabel 3. 12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ....................................................... 71

Tabel 4. 1 Profil SMP Islam Al Syukro Universal.................................................77

Tabel 4. 2 Daftar Guru SMP Islam Al Syukro Universal ..................................... 82

Tabel 4. 3 Jenjang Pendidikan dan Status Guru .................................................... 83

Tabel 4. 4 Data Jumlah Guru dan Statusnya ......................................................... 84

Tabel 4. 5 Peserta Didik SMP Islam Al Syukro Universal ................................... 85

Tabel 4. 6 Data Variabel X ................................................................................... 87

Tabel 4. 7 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X ................................................ 90

Tabel 4. 8 Data Variabel Y ................................................................................... 91

Tabel 4. 9 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y ................................................ 93

Tabel 4. 10 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ....................................... 95

Tabel 4. 11 Hasil Uji Linearitas ............................................................................ 96

Tabel 4. 12 Hasil Uji Homogenitas ....................................................................... 97

Tabel 4. 13 Metode Uji Regresi Linear Sederhana ............................................... 98

Tabel 4. 14 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana ..................................... 99

Tabel 4. 15 Hasil R Square ................................................................................. 101

Page 15: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir ............................................................................ 45

Gambar 3. 1 Variabel Penelitian ........................................................................... 52

Gambar 4. 1 Struktur OSIS SMP Islam Al Syukro Universal................................81

Gambar 4. 2 Struktur Organisasi SMP Islam Al Syukro Universal ...................... 86

Gambar 4. 3 Diagram Plot Kreativitas Siswa ....................................................... 96

Page 16: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Uji Instrumen Variabel X ................................................. 115

Lampiran 2 Angket Uji Coba Variabel X ........................................................... 116

Lampiran 3 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Angket Variabel X ............................. 120

Lampiran 4 Kisi-kisi Uji Instrumen Variabel Y ................................................. 121

Lampiran 5 Angket Uji Coba Variabel Y ........................................................... 124

Lampiran 6 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Angket Variabel Y ............................. 133

Lampiran 7 Instrumen Angket Penelitian ........................................................... 134

Lampiran 8 Rekapitulasi Hasil Angket Variabel X ............................................ 140

Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Angket Variabel Y ............................................ 141

Lampiran 10 Statistik Deskriptif ......................................................................... 142

Lampiran 11 Tabel Distribusi F .......................................................................... 143

Lampiran 12 Tabel Distribusi T .......................................................................... 144

Lampiran 13 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi .......................................... 145

Lampiran 14 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................. 146

Lampiran 15 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................. 147

Lampiran 16 Tabel Uji Referensi ........................................................................ 148

Page 17: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era revolusi industri generasi keempat (industry 4.0) yang ditandai dengan

munculnya superkomputer, robot pintar, dan lain sebagainya, menuntut adanya

kesiapan SDM yang mampu menyesuaikan kebutuhan zaman. Dengan itu, untuk

memajukan bangsa dan memenangkan persaingan global dibutuhkan

pendidikan, sebagaimana Presiden RI dalam sambutannya pada Rembuk

Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2018, pada tanggal 5-8 Februari

2018 di Pusdiklat Kemendikbud, Sawangan, Depok mengatakan bahwa

Hal terpenting untuk memajukan suatu bangsa adalah dengan membangun

SDM. Kekayaan sumber daya alam tidak bisa menjamin kesejahteraan dan

kesuksesan sebuah bangsa dan sumber daya alam yang melimpah justru

memanjakan dan melemahkan daya juang karena tidak mendorong untuk

selalu berinovasi dan berkreativitas. Pendidikan yang mengajarkan daya

juang, pendidikan yang membangun watak pembelajar, pendidikan yang

selalu memberikan pengajaran belajar tanpa menunggu diajari. Itulah

modal kita sebagai bangsa besar yang mampu memecahkan masalah-

masalah di masyarakat di daerah dan masalah-masalah kita semuanya.1

Pada dasarnya pendidikan di sekolah maupun madrasah bertujuan untuk

mengembangkan aspek-aspek kemanusiaan peserta didik secara utuh, yang

meliputi aspek kedalaman spiritual, aspek perilaku, aspek ilmu pengetahuan dan

intelektual, dan aspek keterampilan. Sebagaimana tercantum dalam UU RI No.

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB I Pasal 1 Ayat 1

bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

1 Akhmad Nirwan, dkk (ed), Mulia Karena Guru Sosialisasi Regulasi tentang GTK 2018

Memperkuat Posisi GTK Menuju Abad 21 (Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018), Edisi 9 Tahun IV, h. 33

Page 18: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

2

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.2

Sekolah merupakan sarana untuk terlaksananya pendidikan dan juga

sebagai satuan pendidikan formal, yang memiliki tujuan dasar untuk

menyiapkan manusia-manusia yang berkualitas baik secara intelektual,

integritas, maupun perannya dalam kehidupan bermasyarakat. Hal tersebut dapat

terwujud dengan memberikan bimbingan, bantuan, dan juga memberdayakan

para siswa, karena sejatinya sekolah tak hanya sekedar bertanggung jawab

memberikan berbagai ilmu pengetahuan saja akan tetapi lebih dari itu. Sehingga

mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi

yang dimilikinya. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan yang tercantum di

dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB I

Pasal 1 Ayat 2 bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.3

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan itu maka dibutuhkan siswa-siswa

yang kreatif. Siswa yang kreatif adalah siswa yang memiliki kemampuan dalam

menciptakan atau mengembangkan sesuatu yang baru dan berbeda dari

sebelumnya. Menurut Mendikbud pada Puncak Hari Pendidikan Nasional Tahun

2018 bahwa

Kreativitas inilah yang akan membuat manusia terus unggul dibandingkan

dengan kecerdasan buatan. Oleh karena itu, untuk menyonsong revolusi

industri 4.0 tidak ada pilihan lain selain menyiapkan generasi era digital.

‘kita harus membangun kemampuan anak didik Indonesia agar berpikir

kreatif. Kemampuan berpikir kreatif membuat anak-anak mampu dengan

2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional

3 Ibid

Page 19: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

3

mudah beradaptasi. Karena ciri kreatif adalah membayangkan adanya

situasi baru.4

Akan tetapi faktanya, tingkat kreativitas di Indonesia sangat rendah.

Berdasarkan data Global Creativity Index (GCI) 2015 Indonesia berada pada

peringkat 115 dari 139 negara. Negara Asia Tenggara seperti Singapura berada

pada peringkat 9, Malaysia berada pada peringkat 63, Vietnam peringkat 80, dan

Thailand peringkat 82.5 Rendahnya indeks GCI mengisyaratkan ada yang keliru

dengan pendidikan di Indonesia. Pendidikan idealnya tidak sekedar transfer

pengetahuan dari guru ke anak didik akan tetapi lebih dari itu. Pendidikan

mestinya menginspirasi sehingga memunculkan kreativitas dan inovasi anak

didik. Sayangnya, pendidikan kita malah menyumbat adanya kreativitas karena

bukan menjadi sesuatu yang penting. Jantung pendidikan kita adalah kurikulum,

akan tetapi kurikulum Indonesia sibuk mengurusi capaian portofolio dan lebih

mementingkan pengetahuan (kognitif) daripada membentuk kreativitas

siswanya.

Oleh karena itu, perlu adanya media dalam membentuk kreativitas.

Lembaga pendidikan formal menyediakan kegiatan baik yang bersifat

intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler

merupakan kegiatan pembelajaran yang di dasari dengan adanya kurikulum.

Kegiatan kokurikuler merupakan kegiatan yang menunjang kegiatan

intrakurikuler seperti kunjungan museum atau tempat edukasi lainnya. Dan juga

kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang menjurus pada minat siswa

dan pengembangan diri seperti olahraga, seni, dan lain sebagainya. Selain dari

tiga kegiatan di atas terdapat pula kegiatan yang ada dalam organisasi sekolah,

organisasi itu adalah OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah).

Dalam upaya pembinaan dan pengembangan potensi peserta didik di

sekolah terdapatlah OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) yang secara resmi

4 Akhmad Nirwan, dkk (ed), Op.Cit, h. 21

5 Sabila Andira Putra, Kreativitas di Indonesia, Kompasiana, 19 Maret 2019,

(https://www.kompasiana.com/sabil/5c831f60bde57542426e2832/kreativitas-di-indonesia),

diakses tanggal 18 Agustus 2019 jam 20.20 WIB

Page 20: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

4

ada di setiap jenjang sekolah menengah di Indoneisa. Melalui OSIS lah sebuah

pembinaan dan pengembangan generasi muda dapat terwujudkan dan terlaksana

di sekolah. Perwujudan dan pelaksanaan pembinaan tersebut direalisasikan

dalam beberapa bentuk kegiatan OSIS, dengan tujuan agar peserta didik dapat

memfokuskan potensi yang dimilikinya dalam salah satu kegiatan ataupun lebih,

dan pastinya kegiatan itu sudah disepakati bersama dalam forum OSIS. Pada

hakikatnya, semua kegiatan dalam organisasi siswa diarahkan untuk membina

watak, kesehatan, kecerdasan, keterampilan, dan kecakapan peserta didik,

sehingga mereka dapat memaksimalkan kreativitas yang ada dalam diri mereka,

mampu memimpin diri dan teman di sekitarnya dengan aktifitas yang lebih

kreatif, inovatif, dan edukatif serta penuh rasa tanggung jawab.6 Seperti yang

diungkapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir

Effendy ‘Para siswa belajarlah dan gali pengalaman sebanyak-banyaknya

dengan berbagai kegiatan di sekolah dan organisasi OSIS, serta kegiatan

ekstrakulikuler lainnya. Pramuka, kegiatan sanggar seni, olahraga, dan

sebagainya’.7

Guru pun memiliki peran yang sangat penting dalam proses pendidikan,

yaitu sebagai planner (perencana), organisator, motivator, informan dan

fasilitator, evaluator, dan konservartor. Jadi, dalam proses pendidikan

merupakan sebuah proses pembentukan pribadi seorang siswa dengan

kemampuan yang berbeda yang dibentuk dari usaha siswa itu sendiri dan dari

beberapa penunjang lain salah satunya adalah guru. Contoh dalam jurnal

penelitian yang dilakukan oleh Kenedi, guru lebih banyak kurang peduli pada

upaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendorong siswa melakukan

6 Ali Umar, Pembinaan Sikap Kepemimpinan Siswa Melalui Kegiatan OSIS SMP Bakti Mulya

400 Jakarta, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2014, h. 4-5

7 Fransiska Ninditya, Mendikbud: Siswa Gali Pengalaman melalui OSIS, Antara News, 3 Mei

2018, (https://m.antaranews.com/berita/706896/mendikbud-siswa-gali-pengalaman-melalui-osis).

diakses tanggal 15 April 2019 jam 23.07 WIB

Page 21: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

5

beberapa kegiatan pembelajaran (learning activity), baik berupa intrakulikuler

maupun ekstrakulikuler, dan kegiatan ko-kulikuler.8

SMP Islam Al Syukro Universal merupakan sekolah yang berada di Kota

Tangerang Selatan dan merupakan sekolah yang dihibahkan kepada Dompet

Dhuafa. Berdasarkan hasil observasi awal pada hari Kamis tanggal 11 April

2019 pukul 10.48 WIB yang bertempat di SMP Islam Al Syukro Universal Kota

Tangerang Selatan diperoleh informasi dari Hildawati selaku pembina OSIS,

menuturkan bahwa sekolah ini memiliki OSIS sebagai wadah untuk

memfasilitasi kegiatan-kegiatan siswa seperti Infaq yang diadakan rutin setiap

hari Jum’at, peringatan hari-hari nasional dan keagamaan, LDKS (Latihan Dasar

Kepemimpinan Siswa), diskusi, dan kegiatan MPLS (Masa Pengenalan

Lingkungan Sekolah).

Namun, dari beberapa kegiatan OSIS tadi, masih kurangnya kegiatan yang

dapat mengembangkan kreativitas siswa di SMP Islam Al Syukro Universal

Kota Tangerang Selatan. Dikatakan kurang karena dari hasil wawancara yang

saya dapatkan dengan beberapa siswa pada hari Kamis tanggal 11 April 2019

pukul 11.15 WIB yang bertempat di SMP Islam Al Syukro Universal Kota

Tangerang Selatan diperoleh informasi dari beberapa siswa menuturkan bahwa

mereka kurang tertarik dengan beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh

OSIS, hal ini pun di benarkan oleh ketua dan sekretaris OSIS SMP Islam Al

Syukro Universal Kota Tangerang Selatan saat wawancara yang dilakukan oleh

peneliti, mereka menuturkan bahwa memang ada beberapa siswa yang

menunjukkan ketidaktertarikannya pada kegiatan yang diselenggarakan OSIS

dengan kurang aktifnya kontribusi yang mereka lakukan saat mengikuti

kegiatan. Berawal dari sebuah ketertarikan akan menimbulkan intensnya

seseorang dalam melakukan sesuatu, semakin intens maka akan semakin besar

pula hasil yang akan didapatkan.

8 Kenedi, Pengembangan Kreativitas Siswa dalam Proses Pembelajaran di Kelas II SMP

Negeri 3 Rokan IV Koto, Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, Sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 2, 2017,

h.338

Page 22: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

6

Selain untuk mengembangkan kreativitas OSIS sebagai organisasi

dibentuk karena adanya satu kesatuan dalam meraih tujuan. Sesuai dengan arti

organisasi yang merupakan sekumpulan orang yang terdiri dari dua orang atau

lebih yang memiliki satu tujuan yang sama untuk diraih bersama-sama. Untuk

meraih tujuan itu pastilah perlu sebuah penggerakan organisasi.

Inti sebuah penggerakan organisasi adalah komunikasi. Interaksi antar

anggota organisasi pun terjalin dari sebuah komunikasi. Apabila komunikasi

tidak terbangun secara baik, bagaimana mau bertukar pikiran atau pendapat antar

sesama anggota komunikasi yang terjalan pun tidak baik. Maka akan timbullah

suatu masalah. Masalah yang sering terjadi itu adalah miskomunikasi antar

pengurus atau anggota organisasi. Berdasarkan observasi awal di atas, Hildawati

selaku pembina OSIS menuturkan bahwa hubungan yang terjalin antar pengurus

OSIS di SMP Islam Al Syukro Universal Kota Tangerang Selatan masih kurang

terstruktur karena memang pengurus OSIS itu sendiri berada pada jenjang kelas

yang berbeda yakni kelas VII dan VIII, sehingga sering terjadinya

miskomunikasi. Selain itu, kecanggungan juga sering terjadi antar pengurus

OSIS terlebih lagi saat rapat pengurus OSIS dilaksanakan. Jadi, saat rapat tidak

semua pengurus OSIS mengeluarkan pendapat maupun ide yang dimilikinya,

hanya beberapa orang saja yang berani mengutarakan dan dominannya dari

pengurus OSIS yang jenjang kelasnya lebih tua. Hal ini didasari dari pandangan

kakak kelas dan adik kelas, yang dimana adik kelas memiliki rasa segan terhadap

kakak kelasnya sehingga ia masih kurang berani dalam komunikasi.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin melakukan penelitian dengan

mengenai “Pengaruh Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS terhadap

Kreativitas Siswa di SMP Islam Al Syukro Universal Kota Tangerang

Selatan”.

Page 23: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat teridentifikasi

permasalahan sebagai berikut:

1. Tingkat kreativitas di Indonesia sangat rendah

2. Kurangnya intensitas dalam mengikuti kegiatan OSIS yang dapat

mengembangkan kreativitas siswa

3. Komunikasi belum terbangun secara terstruktur sehingga mengakibatkan

miskomunikasi antara pengurus OSIS

4. Tidak semua pengurus OSIS dapat mengungkapkan ide maupun gagasan

yang dimilikinya saat mengadakan rapat karena adanya rasa canggung antara

pengurus OSIS yang berada pada kelas VII dengan pengurus OSIS kelas VIII

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi

permasalahan tentang kurangnya intensitas dalam mengikuti kegiatan OSIS

yang dapat mengembangkan kreativitas siswa di SMP Islam Al Syukro

Universal Kota Tangerang Selatan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka masalah yang dikaji dalam

penelitian ini dapat berdasarkan pada uraian di atas, maka permasalahan yang

dapat diajukan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pengaruh Intensitas

mengikuti Kegiatan OSIS terhadap Kreativitas Siswa di SMP Islam Al Syukro

Universal Kota Tangerang Selatan?”

E. Tujuan Penelitian

Untuk memperjelas sasaran yang akan dicari melalui penelitian ini adalah

sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk menjelaskan Bagaimana Pengaruh Intensitas

mengikuti Kegiatan OSIS terhadap Kreativitas Siswa di SMP Islam Al Syukro

Universal Kota Tangerang Selatan.

Page 24: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

8

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan dalam dunia pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan judul

penelitian ini, diantaranya:

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Manajemen Pendidikan

untuk penelitian terkait atau sebagai contoh penelitian di masa yang akan

datang, terutama yang berkaitan dengan pengaruh intensitas mengikuti

kegiatan OSIS terhadap kreativitas siswa

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

khususnya mengenai pengaruh intensitas mengikuti kegiatan OSIS

terhadap kreativitas siswa di SMP Islam Al Syukro Universal Kota

Tangerang Selatan

b. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk

penelitian lebih lanjut

Page 25: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

9

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Kreativitas Siswa

a. Pengertian Kreativitas Siswa

Dalam proses pendidikan, peserta didik merupakan salah satu

komponen manusiawi yang menempati posisi sentral. Peserta didik

menjadi pokok persoalan dan tumpuan perhatian dalam semua proses

transformasi yang disebut pendidikan.9 Sedangkan dalam prespektif UU

RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB I Pasal 1

Ayat 4 bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha

mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia

pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.10 Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa peserta didik atau biasa disebut siswa adalah

orang yang sedang berkembang, dalam perkembangannya itu ia

memerlukan pengetahuan, ilmu, bimbingan serta arahan dalam melakukan

proses pendidikan. Pada proses pendidikan itulah diharapkan siswa dapat

menampilkan kreativitasnya.

Kreativitas dari kata create-creative-creativity, abda’a-yubdi’u-

ibda’-ibda’iayah berarti kemampuan mencipta atau menemukan.

Kreativitas adalah kekhususan manusia yang tercipta dalam diri,

terkadang mengejewantah dalam kemampuan menganalasis dan

mensintesa, mengkombinasikan ide-gagasan untuk menghasilkan

ide-gagasan atau hal baru dan bermakna. Jadi, kreativitas pada

dasarnya berkenaan dengan upaya memfungsikan potensi mental

9 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017),

h. 39

10 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional

Page 26: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

10

produktif dalam menemukan sesuatu atau memecahkan masalah

dengan beragam pendekatan.11

Sedangkan, kreativitas dalam Bahasa Arab setara dengan kata al-

mushawwir sebagaimana tertera dalam Surah Al-Hasyr Ayat 24. Pada

surah tersebut, kata al-mushawwir merupakan salah satu nama dari nama-

nama yang dimiliki oleh Allah SWT. (asmaul husna) dengan makna yakni

orang yang menciptakan sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada. Ia adalah

seorang yang inovatif, kreatif, imajinatif, dan progresif. Hal ini sejalan

dengan firman Allah SWT. sebagai berikut:

هوالعزيزالحكيم ركم فى الرحام كيف يشآء لاله ال هوالذى يصو Artinya: “Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana

yang diehendaki-Nya. Tak ada Tuhan (yang berhak disembah)

melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS Ali

‘Imran, 3:6)

Kreativitas yang dimaksud pada ayat di atas adalah manusia, alam

jagat raya, langit, dan bumi yang menjadi objek dari sang kreator yakni

Allah SWT. Kreativitas di atas berkaitan dengan hal-hal yang besar dan

canggih yang di dalamnya memiliki berbagai keistimewaan dan

keunggulan. Maka dengan adanya kreativitas, seseorang patut untuk

dihargai.

Berikut definisi-definisi tentang kreativitas menurut para ahli dalam

buku Rachmawati dan Kurniati:

1) Gallagher mengatakan bahwa “Creativity is a mental process by which

and individual creates new ideas or product, or recombines existing

ideas adn product, in fashion that is novel to him or her” (kreativitas

merupakan suatu proses mental yang dilakukan individu berupa

gagasan ataupun produk baru, atau mengombinasikan antara keduanya

yang pada akhirnya akan melekat pada dirinya)

2) Sementara itu, Chaplin mengutarakan bahwa kreativitas adalah

kemampuan menghasilkan bentuk baru dalam seni, atau dalam

11 M. Taufik, Kreativitas Jalan Baru Pendidikan Islam (Mataram: Lembaga Pengkajian-

Publikasi Islam dan Masyarakat (LEPPIM) IAIN Mataram, 2012), h. 163-164

Page 27: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

11

permesinan, atau dalam memecahkan masalah-masalah dengan

metode-metode baru

3) Definisi berikutnya diutarakan oleh Csikzentmihalyi, beliau

memaparkan kreativitas sebagai produk berkaitan dengan penemuan

sesuatu, memproduksi sesuatu yang baru, daripada akumulasi

keterampilan atau berlatih pengetahuan dan mempelajari buku.12

Sund dalam Slameto menyatakan bahwa individu dengan potensi

kreatif dapat dikenal melalui pengamatan ciri-ciri sebagai berikut:

1) Hasrat keingintahuan yang cukup besar

2) Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru

3) Panjang akal

4) Keinginan untuk menemukan dan meneliti

5) Cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit

6) Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan

7) Memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas

8) Berpikir fleksibel

9) Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi

jawaban lebih banyak

10) Kemampuan membuat analisis dan sitesis

11) Memiliki semangat bertanya serta meneliti

12) Memiliki daya abstraksi yang cukup baik

13) Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas.13

Pada hakikatnya, pengertian kreatif berhubungan dengan penemuan

sesuatu sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru.

Sesungguhnya yang diciptakan itu tidak perlu hal-hal yang baru sama

sekali, tetapi dapat berupa gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang sudah

ada sebelumnya. Dengan adanya pengalaman memungkinkan seseorang

dapat menggabung-gabungkan unsur-unsurnya menjadi sesuatu yang

baru. Misalnya, orang yang pertama kali menemukan smartwatch (jam

tangan hp) sebagai gabungan dari jam tangan dan handphone juga

termasuk orang yang kreatif. Jadi di sini kreativitas adalah kemampuan

untuk menggabungkan hal-hal yang tidak diketahui menjadi ada, atau

menemukan sesuatu yang belum diketahui seperti mendatangkan sesuatu

12 Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia

Taman Kanak-Kanak (Jakarta: Kencana, 2017), h. 13-14

13 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.

147-148

Page 28: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

12

hal yang luar biasa dan tidak begitu dikenal di kalangan banyak orang

dalam bidang tersebut pada saat itu.

Terdapat banyak arti kreativitas yang populer di antaranya

pengertian yang mendefinisikan kreativitas dalam empat dimensi yang

dikenal sebagai Four P’s of Creativity, yakni dimensi Person, Process,

Press dan Product. Sebagian besar definisi kreativitas berfokus pada salah

satu dari empat P ini. Keempat P ini saling berkaitan: Pribadi kreatif yang

melibatkan diri dalam Proses kreatif, dan dengan dukungan dan dorongan

(Press) dari lingkungan, menghasilkan Produk kreatif. Berikut

penjabaran dari masing-masing dimensi definisi kreativitas:

1) Kreativitas dari segi “pribadi” (person)

Menurut Hulbeck dikutip Munandar “Creative action is an

imposing of one’s own whole personality on the environment in a

unique and characteristic way” Tindakan kreatif muncul dari

keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan

lingkungannya. Definisi (teori) mutakhir tentang kreativitas yang

juga menekankan pentingnya aspek pribadi diberikan Sternberg

dalam “Three facet model of creativity”, yaitu “kreativitas

merupakan titik pertemuan yang khas antara tiga atribut

psikologis: intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian/motivasi.

Secara bersamaan ketiga segi dalam alam pikiran ini membantu

memahami apa yang melatarbelakangi individu yang kreatif”.14

Jadi. seseorang yang kreatif dapat dilihat dari keberadaan tiga

atribut psikologis tadi. Masing-masing tiga atribut psikologis itu adalah,

pertama intelegensi yang meliputi pengetahuan, pemikiran,

perencanaan, perumusan masalah, penyusunan strategi, keterampilan

dalam mengambil keputusan, serta keseimbangan. Kedua, gaya kognitif

yang meliputi kebebasan dalam menciptakan aturan sendiri, melakukan

hal-hal dengan caranya sendiri. Dan ketiga, kepribadian/motivasi yang

meliputi dorongan untuk berprestasi dan mendapatkan pengakuan, serta

keuletan dalam menghadapi rintangan.

14 S.C Utami Munandar (b), Kreativitas dan Keberbakatan: Strategi Mewujudkan Potensi

Kreatif dan Bakat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2014), h. 26

Page 29: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

13

2) Kreativitas sebagai suatu “proses” (process) dapat dirumuskan sebagai

suatu bentuk pemikiran dimana individu berusaha menemukan

hubungan-hubungan yang baru, mendapatkan jawaban, metode atau

cara-cara baru dalam menghadapi suatu masalah.15 Proses kreativitas

dapat dibagi dalam beberapa tahap yakni persiapan, inkubasi, iluminasi,

dan implementasi,16 dengan penjelasan sebagai berikut:

a) Tahap persiapan

Adalah tahap pengumpulan berbagai macam informasi atau

data sebagai bahan pemecahanan masalah dan juga sebagai tahap

mendalami masalah dengan cara belajar berpikir, mencari jawaban,

bertanya kepada orang lain dan sebagainya. Maka akan terjadi

beberapa percobaan dari timbulnya kemungkinan-kemungkinan

dalam pemecahan masalah

b) Tahap inkubasi

Adalah tahap meditasi, untuk merileksasikan, merenungkan

pikiran dengan mengesampingkan dahulu masalah. Tahap ini terjadi

dalam kurun waktu yang tak menentu bisa terjadi lama maupun

sebentar dan ada kemungkinan terjadi proses pelupaan terhadap

konteks masalah dan akan ingat kembali ketika tahap berikutnya

mulai muncul

c) Tahap iluminasi

Adalah tahap munculnya sebuah gagasan atau inspirasi untuk

memecahkan masalah, penyelesaian, dan jawaban baru. Hal tersebut

biasanya muncul secara spontan disaat tahap meditasi di atas sedang

berlangsung, seperti saat keluarnya kata nah, ini dia! atau oh ya!

d) Tahap implementasi

Adalah tahap menyelesaikan masalah. Tahap dimana ide atau

kreasi baru tersebut harus diuji terhadap realitas. Di sini diperlukan

15 Monty P. Satiadarma dan Fidelis E. Waruwu, Mendidik Kecerdasan. Pedoman bagi Orang

Tua dan Guru dalam Mendidik Anak Cerdas (Jakarta: Pustaka Populer Obor, 2003), h. 108

16 Amal Abdus-Salam Al-Khalili, Mengembangkan Kreativitas Anak, Terj dari تنمية قدرات الإبتكار

oleh Umma Farida (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005), h. 245 لدى الأطفال

Page 30: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

14

pemikiran kreatif yang harus diikuti oleh pemikiran kritis. Maka

akan muncul aktivitas evaluasi yang dimaksudkan untuk perbaikan

dengan sebaik mungkin sebelum memunculkan hasilnya

3) Kreativitas sebagai “pendorong” (press) yang datang dari diri sendiri

(internal) berupa hasrat dan motivasi yang kuat untuk berkreasi.17

Menurut Robert Franken dalam buku Momon Sudarma, ada tiga

dorongan yang menyebabkan orang bisa kreatif, yaitu:

a) Kebutuhan untuk memiliki sesuatu yang baru, bervariasi dan lebih

baik

b) Dorongan untuk mengomunikasikan nilai dan ide

c) Keinginan untuk memecahkan masalah.

Ketiga dorongan itulah, yang kemudian menyebabkan

seseorang untuk berkreasi. Dengan kata lain, masalah kretaivitas ini

dapat dimaknai sebagai sebuah energi atau dorongan dalam diri yang

menyebabkan seseorang melakukan tindakan tertentu.18

4) Definisi kreativitas dari “hasil” (product) seperti dikemukakan oleh

Baron dalam buku Satiadarma dan Waruwu: Creativity is the ability to

bring something new into existence. Ringkasannya, segala sesuatu yang

diciptakan oleh seseorang sebagai hasil dari keunikan pribadinya dalam

interaksi dengan lingkungannya.19 Maksud dari produk ini, bisa dalam

pengertian produk pemikiran (ide), karya tulis, atau produk dalam

pengertian barang.20

Jadi, simpulannya bahwa kreativitas dalam pengembangannya

sangat terikat dengan empat aspek, yaitu aspek Pribadi, Pendorong, Proses,

dan Produk. Kreativitas muncul dari interaksi pribadi yang unik dengan

lingkungannya. Kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati

adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini,

menilai dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan

mengujinya lagi, dan akhirnya menyampaikan hasilnya. Definisi

17 Monty P. Satiadarma dan Fidelis E. Waruwu, Loc.Cit, h. 108

18 Momon Sudarma, Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif (Jakarta: Rajawali Pers,

2013), h. 18

19 Monty P. Satiadarma dan Fidelis E. Waruwu, Loc.Cit, h. 108

20 Momon Sudarma, Op.Cit, h. 19

Page 31: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

15

mengenai produk (hasil) kreativitas menekankan bahwa apa yang

dihasilkan dari proses kreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinal, dan

bermakna. Selain itu, pada saat terjadinya pengubahan dan pengujian

kembali, itulah makna kreativitas sebagai pendorong (press) karena

berdasarkan kata ‘kembali’ membuktikan bahwa seseorang memiliki

hasrat dan motivasi untuk berkreasi terus menerus dan tak dapat dipungkiri

bahwa memang kreativitas dalam perwujudannya memerlukan dorongan

internal (motivasi intrinsik) maupun dorongan eksternal dari lingkungan.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Siswa

Menurut Hurlock dalam buku Satiadarma dan Waruwu

mengemukakan beberapa kondisi yang perlu diperhatikan karena kondisi

tersebut dapat meningkatkan kreativitas anak:21

1) Waktu

Untuk menjadi kreatif, anak membutuhkan banyak waktu tanpa

adanya pembatasan, seperti pengaturan waktu sedemikian rupa tanpa

memikirkan waktu kebebasan anak sehingga waktu bermain anak untuk

mengeksplorasi serta mencoba gagasan dan konsep baru tidak bebas

2) Kesempatan menyendiri

Kesempatan ini ditujukan agar anak dapat mengembangkan

imajinasinya dengan cara memberi kesempatan menemukan kepuasan

bagi pengekspresian perasaan dan ide-idenya dengan cara-cara yang

baru dan berbeda, dengan begitu ia dapat mengenal, merasakan, dan

menilai keunikan yang dimilikinya seperti pepatah yang dilontarkan

oleh Albert Einstein bahwa “Imajinasi lebih penting daripada

pengetahuan. Pengetahuan itu terbatas, sedangkan imajinasi seluas

langit dan bumi”

21 Monty P. Satiadarma dan Fidelis E. Waruwu, Op.Cit, h. 117-118

Page 32: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

16

3) Dorongan

Dorongan yang dimaksud ini adalah motivasi. Motivasi

merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk melakukan

usaha karena ingin mencapai tujuan yang dicapainya. Seseorang yang

berprestasi tak terlepas dari dorongan orang-orang yang ada di

sekitarnya untuk menjadi kreatif dan bebas dari ejekan dan kritik yang

dilontarkan padanya

4) Sarana

Sarana adalah segala sesuatu dalam bentuk alat yang dapat

menunjang tercapainya sebuah maksud ataupun tujuan. Tujuan yang

dituju ini yakni kreativitas, sarana ini harus disediakan untuk

merangsang dorongan eksplorasi dan eksperimentasi sebagai unsur

penting dalam kreativitas

5) Lingkungan yang merangsang

Lingkungan yang dapat merangsang kreativitas anak adalah

lingkungan rumah dan sekolah, peran dari kedua lingkungan tersebut

yakni sebagai pemberi bimbingan dan dorongan kepada anak untuk

menggunakan sarana yang akan mendorong kreativitasnya. Peran ini

harus dilakukan sedini mungkin agar anak dapat mengeksplorasi

kreativitasnya dalam jangka panjang sampai dilanjutkan kembali saat

masa sekolah, dengan menjadikan kreativitas sebuah pengalaman yang

menyenangkan dan dihargai secara sosial

6) Hubungan orang tua-anak yang tidak posesif

Orang tua posesif adalah orang tua yang menuntut lebih dari

kemampuan anak, salah sedikitpun akan menjadi masalah baginya.

Dampak dari orang tua yang posesif ini yakni akan membentuk pribadi

anak yang tidak mandiri dan tidak memiliki kepercayaan pada dirinya,

karena kesalahan kecil tadi anak akan selalu merasa kekurangan dan

selalu disalahkan. Padahal, pribadi anak yang mandiri dan percaya diri

sebagai dua kualitas yang sangat mendukung kreativitasnya

Page 33: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

17

7) Cara mendidik anak

Mendidik anak secara demokratis dapat menjadi pilihan yang

tepat dalam mendidik anak dibandingkan mendidik secara otoriter.

Dalam prosesnya, orang tua akan lebih sering mendengarkan dan

menghargai pendapat serta alasan yang dilontarkan anak dan juga anak

diberi kesempatan dalam membuat keputusan yang sesuai dengan

keinginannya. Mendidik anak secara toriter dapat memadamkan

kreativitas anak karena kreativitas yang ingin diekspresikannya tidak

dapat tersalurkan dengan baik dan juga kurangnya bantuan bimbingan

maupun dorongan dari orang tua maupun sekolah

8) Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan

Semakin banyak pengetahuan yang didapatkan maka akan

semakin baik dasar untuk mencapai hasil yang kreatif. Sebagaimana

keterkaitannya dengan arti kreativitas yakni dapat menggabungkan

(kombinasi) dari unsur-unsur yang sudah ada menjadi kesatuan yang

belum pernah ada dan dapat diterima juga diakui oleh kalangan luas

Selain kondisi yang dapat meningkatkan kreativitas, di bawah ini

akan diutarakan beberapa faktor penting yang dapat menghambat potensi

kreatif anak, sebagai berikut:22

1) Hambatan diri sendiri

Hambatan dapat tersumber dari dua faktor, yakni hambatan

internal dan hambatan eksternal. Hambatan internal ini adalah

hambatan yang bersumber dari diri sendiri yang dapat menjadi

penyebab utama terhambatnya kreativitas. Sedangkan hambatan

eksternal adalah kebalikan dari hambatan internal yang bersumber dari

luar yakni lingkungan. Di bawah ini akan diutarakan beberapa faktor

penting yang dapat menghambat potensi kreatif anak, sebagai berikut:

22 Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati, Op.Cit, h. 7-10

Page 34: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

18

a) Psikologis

Beberapa perilaku berikut merupakan contoh perilaku individu

yang dapat menghambat perilaku kreatif sebagaimana yang

diutarakan Munandar dalam buku Yeni Rachmawati dan Euis

Kurniati, di antaranya seperti:

(1) Pengaruh dari kebiasaan atau pembiasaan

(2) Perkiraan harapan orang lain

(3) Kurangnya usaha dan kemalasan mental

(4) Menentukan sendiri batasan yang tidak perlu

(5) Kekakuan dan ketidaklenturan dalam berpikir

(6) Ketakutan untuk mengambil risiko

(7) Ketidakberanian untuk berbeda atau menyimpang dari yang

lazim dilakukan

(8) Takut dikritik, diejek

(9) Ketergantungan terhadap otoritas

(10) Kecenderungan untuk mengambil pola perilaku orang lain

(11) Rutinitas

(12) Kenyamanan

(13) Keakraban

(14) Kebutuhan akan keteraturan

(15) Ketakhayulan

(16) Merasa ditentukan oleh nasib

(17) Hereditas atau kedudukan seseorang dalam hidup.23

b) Biologis

Dari sudut biologis, beberapa pakar menekankan bahwa

kemampuan kreatif merupakan ciri herediter. Sementara pakar

lainnya percaya bahwa lingkunganlah yang menjadi faktor penentu

utama. Harus diakui bahwa gen yang diwarisi berperan dalam

menentukan batas-batas intelegensi dan kreativitas

c) Fisiologis

Seseorang dapat mengalami kendala faali karena terjadi

kerusakan otak yang disebabkan oleh penyakit atau kecelakaan.

Kemungkinan lain seseorang menyandang salah satu kelainan fisik

yang menghambatnya untuk mengungkapkan kreativitasnya

23 Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati, Loc.Cit, h. 7

Page 35: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

19

d) Sosiologis

Lingkungan sosial merupakan faktor utama yang menentukan

kemampuan kita untuk menggunakan potensi kreatif dan

mengungkapkan keunikan kita. Ungkapan kreatif melibatkan risiko

pribadi, sering seseorang mundur dari pernyataan pikiran atau

pendapat agar merasa diterima.24

2) Pola asuh

Setiap orang tua memiliki cara yang berbeda dalam pola

pengasuhnya terhadap anak. Pola asuh orang tua menjadi faktor penting

dalam berkembangnya kreativitas anak dan sekaligus dapat menjadi

penghambat tumbuh kembangnya kreativitas. Kehidupan keluarga

merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak. Oleh karena itu,

pola pengasuhan orang tua sangat penting karena akan berdampak bagi

anak hingga ia dewasa. Keluarga yang memiliki suasana terbuka, saling

mengharga, saling mendengarkan dan menerima pendapat satu sama

lain antar anggota keluarga akan membentuk anak yang menjadi

generasi terbuka, fleksibel, penuh inisiatif, dan produktif, suka

tantangan, dan memiliki kepercayaan diri yang kuat. Perilaku kreatif

dapat tumbuh dan berkembang secara baik. Akan berbeda halnya

dengan anak yang dibesarkan pada keluarga dengan pola asuh yang

mengutamakan kedisiplinan tanpa dibarengi dengan toleransi, wajib

menaati peraturan, memaksakan kehendak, tidak memberikan peluang

anak untuk berinisiatif akan membentuk anak yang menjadi generasi

yang tidak memiliki visi masa depan, tidak memiliki keinginan maju

dan berkembang, dan terbiasa berpikir satu arah (linear).

3) Sistem pendidikan

Berkenaan dengan sistem pendidikan di Indonesia, Supriadi

dalam Rachmawati dan Kurniati berpendapat bahwa salah satu

kemungkinan penyebab rendahnya kreativitas anak Indonesia adalah

24 Ibid, h. 8

Page 36: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

20

lingkungan yang kurang menunjang anak-anak kita untuk

mengekspresikan kreativitasnya, khususnya lingkungan keluarga dan

sekolah. Saat ini orientasi sistem pendidikan kita lebih mengarah pada

pendidikan “akademik” dan “industri tenaga kerja”. artinya sistem

persekolahan kita lebih mengarah pada upaya membentuk manusia

menjadi ‘pintar di sekolah saja’ dan menjadi “pekerja” bukan menjadi

“manusia Indonesia yang seutuhnya”.25 Berikut kondisi di sekolah yang

dapat menjadi kendala bagi pertumbuhan kreativitas siswa, sebagai

berikut:

a) Sikap guru

Sangatlah penting bahwa orang tua atau pendidik menyadari

ciri-ciri anak didik manakah yang perlu dipupuk untuk

menumbuhkan pribadi-pribadi yang kreatif. Biasanya pendidik atau

orang tua kurang menyadari dampak dari sikap mereka terhadap

perkembangan kepribadian anak. Beberapa contoh sikap pendidik

yang kurang menunjang kreativitas anak adalah:

(1) Sikap terlalu khawatir atau takut-takut, sehingga anak terlalu

dibatasi dalam kegiatan-kegiatannya

(2) Sikap terlalu mengawasi anak

(3) Sikap yang menekankan pada kebersihan dan keteraturan yang

berlebihan

(4) Sikap menuntut kepatuhan mutlak dari anak tampa memandang

perlu mempertimbangkan alasan-alasan anak

(5) Sikap saya lebih tahu dan sikap saya yang lebih benar

(6) Sikap yang menganggap bahwa berkhayal itu tidak baik, tidak

berguna karena hanya membuang-buang waktu

(7) Sikap mengkritik perilaku atau pekerjaan anak

(8) Sikap yang jarang memberi pujian atau penghargaan terhadap

usaha atau karya anak.26

25 Ibid, h. 9 26 Monty P. Satiadarma dan Fidelis E. Waruwu, Op.Cit, h. 116

Page 37: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

21

Ada beberapa hal yang penting dilakukan oleh guru agar

peserta didik memiliki karakter kreatif. Di antaranya yaitu:27

(1) Belajar melebihi fakta

Belajar melebihi fakta adalah belajar mengasah

kemampuan anak mendalami fakta yang ada, tetapi tidak

disebutkan secara terpirinci di dalam fakta tersebut melainkan

makna yang tersirat dan masih berkaitan. Maka dari itu, guru

harus dapat mengajak dan membiasakan peserta didiknya untuk

belajar melebihi fakta. Supaya dapat menerapkan langkah ini,

tentu membutuhkan kreativitas guru yang mampu

mengemukakan terlebih dahulu makna yang tersirat dari fakta

yang tertulis dalam mata pelajaran, sehingga kebiasaan tersebut

dapat diteladani oleh peserta didik

(2) Mempelajari cara berpikir yang benar

Peserta didik yang kreatif pasti memiliki cara berpikir

tersendiri. Dan yang dibutuhkan di sini adalah kemampuan guru

untuk membimbing peserta didiknya berpikir secara tepat dan

efektif. Akan tetapi kebanyakan mata pelajaran tidak

menyediakan peluang bagi peserta didiknya dalam mempelajari

cara berpikir, dapat dilihat dari segi soal yang ada kebanyakan

dalam bentuk pilihan daripada essai. Untuk mengatasinya, maka

guru dapat memberikan tugas yang dapat meragsang kreativitas

peserta didik, sehingga membentuk karakter yang berkebiasaan

menjadi kreatif

(3) Belajar mengontruksi fakta baru

Pada proses ini peserta didik diajak bereksplorasi

berbagai macam fakta masalah, kemudian dilatih pula dalam

pencarian solusi kreatif dengan mewujudkannya dalam sebuah

ide atau karya yang kreatif dan produktif. Penunjang

27 Nurla Isna Aunillah, Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah (Jogjakarta:

Laksana, 2011), h. 88-91

Page 38: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

22

terbentuknya solusi kreatif ialah informasi baru yang dapat

dihubungkan dengan fakta yang sedang dicari dan disampaikan

oleh guru kepada peserta didiknya. Dengan demikian, peserta

didik merasa tidak ketinggalan berita karena merasa up to date

b) Belajar dengan hafalan mekanis

Maksud dari belajar dengan hafalan mekanis yakni menghafal

fakta tanpa memahami hubungan antara fakta tersebut. Hafalan itu

banyak menjadi modal utama bagi anak saat musim ujian telah tiba.

Sebagian anak memang dapat belajar memahami fakta ketika ia

mencoba menghafalnya akan tetapi adapula yang hanya menghafal

tanpa memahaminya dan cara seperti itu akan berdampak pada

ingatan yang tidak akan menetap lama karena tidak diasah

sedemikian rupa untuk selalu mengingatnya

c) Kegagalan

Kegagalan mempunyai dampak yang nyata terhadap motivasi

intrinsik dan kreativitas. Kita tidak dapat menghindari sepenuhnya

suatu kegagalan. Yang paling penting adalah cara guru dalam

membantu siswa memahami dan menafsirkan kegagalannya

d) Tekanan akan konformitas

Tekanan yang berlebihan terhadap konformitas tradisi, di

rumah, di sekolah, ataupun lngkungan dapat menghambat

pengembangan kreativitas. Sebaiknya seorang anak diberi

kebebasan untuk menjadi dirinya sendiri.

Dari semua faktor di atas, maka untuk memunculkan kreativitas pada

anak, ia membutuhkan kebebasan dalam bereksplorasi yang masih tetap

dalam ruang lingkup pengawasan orang tua maupun guru. Pengawasan

yang dimaksud ini seperti sebuah arahan yang pasti mereka butuhkan saat

proses pendahuluan, proses kejadian, maupun akhir proses menuju suatu

kreativitas. Arahan itupun dapat berupa sebuah dorongan/motivasi, dapat

juga dengan menyediakan sarana yang dibutuhkan. Dalam hal ini peran

Page 39: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

23

serta orang tua dan guru sangatlah penting. Jika diposisikan mereka dapat

berada di posisi terdepan dan juga bisa berada di posisi akhir. Saat di posisi

terdepan peran mereka sebagai ‘pengajak’ agar anak menjadi lebih maju

dan baik, seperti memberikan pengetahuan sebagai bekal menuju

kesuksesan, dan saat diposisi akhir mereka dapat menjadi penolong bagi

anak seperti saat membantu anak yang sedang dalam kesusahan

memecahkan masalah ataupun hambatan-hambatan lain yang dapat lebih

mudah diselesaikan secara bersama.

c. Pengembangan Kreativitas Siswa

Mengembangkan sesuatu berarti mendiskusikan kemudian

mengarahkannya kepada apa yang lebih baik dan lebih utama daripada

sebelumnya, dapat diartikan pula bahwa pengembangan adalah sebuah

bentuk peningkatan dan pembaharuan terhadap sesuatu. Adapun yang

dimaksud ‘sesuatu’ di sini adalah segala macam produk yang telah

diciptakan oleh orang lain, baik berupa karya seni, sastra, ilmu, filsafat,

atau yang semisalnya.

Pada hakikatnya, kreativitas dapat ditemukan dimana saja dan oleh

siapa saja, tidak bergantung pada usia, jenis kelamin, tingkat sosial-

ekonomi, maupun tingkat pendidikan. Ditinjau dari segi pendidikan,

bahwa bakat kreatif itu dapat ditingkatkan, dengan itu perlu adanya

pemupukan sejak dini dan pengembangan lebih lanjut. Tidak terbantahkan

lagi bahwa memang setiap manusia memiliki potensi kreatif. Akan tetapi,

setiap manusia memiliki perjalanan hidup yang berbeda-beda, ada yang

mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan potensinya dan aja juga

yang tidak memilikinya karena tidak menemukan lingkungan yang dapat

memfasilitasi berkembangnya potensi tersebut dan tidak dapat mengenali

potensi itu dengan sendirinya. Walaupun setiap orang memang memiliki

potensi kreatif, kalau tidak dipupuk dan dikembangkan maka potensi

tersebut lambat laun akan terpendam dan tidak dapat diwujudkan. Dengan

itu, kreativitas penting dipupuk dan dikembangkan dalam diri anak karena:

Page 40: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

24

1) Dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya, dan perwujudan

diri termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia

2) Kreativitas atau berpikir kreatif, sebagai kemampuan untuk melihat

bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah

3) Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat, tapi juga

memberikan kepuasan kepada individu

4) Kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas

hidupnya.28

Sebelum melanjut pada cara mengembangkan kreativitas anak didik,

perlu diketahui pula beberapa segi pengembangan yang sesuai untuk

mengembangkan kreativitas anak didik, yakni meliputi segi kognitif,

afektif, dan psikomotorik.

1) Pengembangan kognitif, antara lain dilakukan dengan merangsang

kelancaran, kelenturan, dan keaslian dalam berpikir

2) Pengembangan afektif, dilakukan dengan memupuk sikap dan minat

untuk bersibuk diri secara afektif

3) Pengembangan psikomotorik, dilakukan dengan menyediakan sarana

dan prasarana pendidikan yang memungkinkan siswa mengembangkan

keterampilannya dalam membuat karya-karya yang produktif-

inovatif.29

Empat hal yang dapat diperhitungkan dalam pengembangan

kreativitas yaitu: Pertama, memberikan rangsangan mental baik

pada aspek kognitif maupun kepribadiannya serta suasana psikologis

(Psychological Athmosphere). Kedua, menciptakan lingkungan

kondusif yang akan memudahkan anak untuk mengakses apapun

yang dilihatnya, dipegang, didengar, dan dimainkan untuk

pengembangan kreativitasnya. Perangsangan mental dan lingkungan

kondusif dapat berjalan beriringan seperti halnya kerja simultan otak

kiri dan kanan. Ketiga, peran serta guru dalam mengembangkan

kreativitas, artinya ketika kita ingin anak menjadi kreatif, maka akan

dibutuhkan juga guru yang kreatif pula dan mampu memberikan

stimulasi yang tepat pada anak. Keempat, peran serta orang tua

dalam mengembangkan kreativitas anak.30

28 S.C Utami Munandar (a), Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah Penuntun

bagi Guru dan Orang Tua (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1999), h. 45-46

29 Conny Semiawan, dkk, Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah Petunjuk

bagi Guru dan Orang Tua (Jakarta: PT Gramedia, 1987), h. 10 30 Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati, Op.Cit, h. 27

Page 41: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

25

Bagaimana “suasana sekolah” yang dapat memacu perkembangan

kreativitas anak untuk tumbuh dan berkembang dalam kegiatan

belajarnya? Dengan kata lain, apa yang harus dilakukan oleh guru agar

tercipta “kondisi kegiatan pembelajaran” yang mengembangkan

kreativitas anak? Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian: 31

1) Pengaturan kelas

Pengaturan kelas yang dimaksud adalah pengaturan fisik seperti

pengaturan tempat duduk, dan pengaturan ruang kelas. Dengan adanya

pengaturan kelas ini anak dapat terlibat dalam diskusi kelas, dan juga

pengaturan ruang kelas dapat menjadikan ruang sumber yang

mendukung siswa untuk membaca, menjajaki, dan meneliti. Seperti

memasang gambar-gambar, alat-alat laboratorium, perpustakaan mini,

dan alat-alat yang memungkinkan siswa untuk melakukan kegiatan

konstruktif

2) Suasana pengajaran yang menyenangkan

Suasana pengajaran yang terjamin keamanan dan kebebasannya

akan membuat para siswa mengembangkan pikiran-pikiran kreatifnya,

sehingga ia berani dalam bereksplorasi dengan sesuatu yang baru

3) Persiapan guru

Guru adalah orang tua saat di sekolah, beliau sebagai sosok

fasilitator yang bertugas mendorong siswanya untuk dapat

mengembangkan ide, inisiatif dalam menjajaki tugas-tugas baru. Maka

dengan itu, saat pengajaranya guru memberi waktu pada siswa untuk

memikirkan dan mengembangkan ide atau gagasan kreatif

4) Sikap guru

Sikap guru yang diperlukan adalah sikap terbuka, sikap yang mau

menerima dan memahami gagasan-gagasan berbeda dari siswanya,

menerima perilaku siswa, tidak cepat memberikan kritik, celaan, dan

hukuman. Dapat memperlakukan siswa dengan adil dan obyektif, tanpa

31 Monty P. Satiadarma dan Fidelis E. Waruwu, Op.Cit, h. 119

Page 42: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

26

memilih-milih kasih. Berupaya untuk bersikap positif terhadap

kegagalan yang dihadapi siswa dan berusaha membantunya menyadari

kesalahan dan sebab kegagalannya

5) Metode pengajaran.

Metode pengajaran yang baik digunakan yakni metode belajar

kreatif yang berorientasi pada pengembangan potensi berpikir siswa,

dengan mengaktifkan berpikir divergen melalui teknik-teknik seperti

sumbang saran, daftar penulisan gagasan, teknik pemecahan masalah

yang dapat merangsang siswa untuk berpikir tetang berbagi

kemungkinan yang dapat dilakukan. Dalam setiap kegiatan belajar

mengajar, siswa dilibatkan dalam masalah yang nyata dan juga

menantang

Ada beberapa pendapat yang mengemukakan mengenai cara

mengembangkan kreativitas yakni dalam buku Harahap cara yang

dimaksud adalah:

1) Kreativitas memerlukan informasi pengetahuan sebagai bahan untuk

berpikir. Informasi, maksudnya segala macam informasi, khusus atau

umum. Informasi yang khusus tentang sesuatu akan memberikan

peluang yang terbatas dan sejenis, sedangkan informasi yang luas dan

beragam akan memberikan peluang yang bervariasi

2) Produktivitas yang diperoleh dengan menggarap kreativitas tak

langsung membawa atau menghasilkan produk akhir, justru dapat

menghasilkan atau mencetuskan ide dan resep baru untuk bekerja

3) Kreasi yang memberi peluang bervariasi juga menawarkan pilihan yang

bervariasi, sehingga kelak terdapat lebih banyak pilihan.32

Dapat disimpulkan bahwa cara mengembangkan kreativitas yang

dimaksudkan di atas adalah dengan menyediakan informasi yang seluas-

luasnya dan beragam sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan siswa,

serta memberikan kebebasan pada siswa dalam mengeksplorasi informasi,

jadi guru tidak langsung memberikan semua informasi (ilmu) yang

32 E.I Lantang Harahap, Mari Mempertinggi Kreativitas (Jakarta: PT Gunung Agung, 1987), h.

162

Page 43: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

27

dimilikinya kepada siswa secara langsung semuanya dalam satu waktu

agar siswanya dapat mengembangkan informasi yang sudah di dapat dari

guru dengan informasi yang di dapat dari sumber lain sehingga informasi

yang didapatkan bervariasi dengan tujuan untuk memperkaya informasi.

d. Pengukuran Kreativitas

Beberapa jenis tes untuk mengukur kreativitas telah dikembangkan

oleh beberapa ahli kreativitas, seperti berikut:

1) E. Paul Torrance

Torrance mengukur kemampuan melalui penampilan beberapa

tugas majemuk yang dirancang untuk memicu ungkapan beberapa

kemampuan pada saat yang sama.33 Tes yang telah dikembangkan oleh

Torrance bernama

Torrance Tests of Creative Thinking Verbal (Form A) yang terdiri

atas aspek-aspek Fluency, Flexibility, Originality, Average, dan

Creativity Index. Beliau juga mengembangkan Figural (Form A)

Fluency, Originality, Elaboration, Abstractness of Titles, dan

Resistence to Closure.34

Tes Torrance ini terdiri dari bentuk verbal dan bentuk figural,

keduanya berkaitan dengan proses kreatif dan meliputi jenis berpikir

yang berbeda-beda karena tes ini di susun untuk membuat aktivitasnya

terlihat lebih menarik dan menantang untuk siswa mulai dari

pendidikan prasekolah dan tamat sekolah. Selain itu tes ini dapat

diberikan secara individual maupun dalam kelompok.

Bentuk verbal terdiri dari tujuh subtes: mengajukan pertanyaan,

menerka sebab, menerka akibat, memperbaiki produk,

penggunaan tidak lazim, pertanyaan tidak lazim, dan aktivitas

yang diandaikan. Bentuk figural terdiri dari tiga subtes: tes

bentuk, gambar yang tidak lengkap, dan tes lingkaran.

33 S.C Utami Munandar (b), Op. Cit, h. 89

34 Ratu Amilia Avianti, Pengembangan Tes Kreativitas (Universita Negeri Jakarta), h. 93

Page 44: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

28

Skor yang dihasilkan dari bentuk verbal untuk melihat

kelancaran, kelenturan, dan orisinalitas, sementara tes figural untuk

melihat elaborasi. Tes ini memiliki batas waktu atas dasar pertimbangan

bahwa sampai derajat tertentu harus ada press (pendorong, tekanan)

untuk memicu fungsi mental kreatif dengan tetap memberikan

dorongan untuk merangsang berpikir kreatif.

2) J.P. Guilford

Pada umumnya alat tes yang digunakan oleh Torrance dan

Guilford mengutamakan kemampuan berpikir seperti kelancaran,

kelenturan, orisinalitas, dan elaborasi, namun pendekatan mereka

berbeda. Pendekatan yang digunakan oleh Guilford yakni dengan

mengukur berpikir divergen dengan menggunakan format tes yang pada

umumnya menuntut subjek untuk berespons terhadap banyak stimulus

(rangsangan), yang masing-masing mengukur komponen khusus dari

struktur intelek.35 Berikut penjelasan alat tes kemampuan berpikir:

a) Fluency (Kelancaran)

Merupakan kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang

keluar dari pemikiran seseorang secara cepat. Dalam kelancaran

berpikir, yang ditekankan adalah kuantitas dan bukan kualitas

b) Flexibility (Kelenturan)

Merupakan kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide,

jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat

melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda,

mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu

menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran.

Orang yang kreatif adalah orang yang luwes dalam berpikir. Mereka

dengan mudah dapat meninggalkan cara berpikir lama dan

menggantikannya dengan cara berpikir yang baru

c) Originality (Keaslian)

Merupakan kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau

kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli

35 S.C Utami Munandar (b), Op.Cit, h. 89-90

Page 45: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

29

d) Elaboration (Penguraian)

Merupakan kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan

menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek,

gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih baik menarik.36

Adapun ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif antara lain meliputi:

a) Kelancaran (Fluency)

(1) Mengajukan banyak pertanyaan

(2) Menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan

(3) Bekerja lebih cepat dari teman lain

(4) Melakukan lebih banyak daripada teman lain

(5) Dengan cepat melihat kesalahan dan kelemahan dari suatu objek

atau situasi

b) Keluwesan (Flexibility)

(1) Memberikan macam-macam penafsiran terhadap suatu gambar,

cerita atau masalah

(2) Menerapkan suatu konsep atau asas dengan cara yang berbeda

beda

(3) Memberikan pertimbangan atau mendiskusikan sesuatu selalu

memiliki posisi yang berbeda atau bertentangan dengan

mayoritas kelompok

(4) Jika diberi suatu masalah biasanya memikirkan macam-macam

cara yang berbeda-beda untuk menyelesaikannya

c) Keaslian (Originality)

(1) Memikirkan masalah-masalah atau hal yang tak pernah

terpikirkan orang lain

(2) Memberikan gagasan yang baru dalam menyelesaikan masalah

(3) Melahirkan ungkapan yang baru dan unik

(4) Memberikan contoh-contoh konsep yang berbeda dari yang

sudah ada

d) Penguraian (Elaboration)

(1) Mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban atau

pemecahan masalah dengan melakukan langkah-langkah yang

terperinci

(2) Mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain

(3) Cenderung memberikan jawaban yang luas dan memusakan

(4) Mampu membangun keterkaitan antara konsep.37

36 Agustina Hariani Panjaitan dan Edy Surya, Creative Thinking (Berpikir Kreatif) dalam

Pembelajaran Matematika, Desember 2017

(https://www.researchgate.net/publication/321849189_CREATIVE_THINKING_BERPIKIR_KR

EATIF_DALAM_PEMBELAJARAN_MATEMATIKA), diakses tanggal 20 Agustus 2019 jam

19.27 WIB

37 Benny Sumarno, Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa menggunakan

Model Metaphorming pada Materi Gerak Lurus X Mia 7 SMA Negeri 1 Kota Jambi, Skripsi pada

Universitas Jambi, Jambi, 2016, h. 8-9

Page 46: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

30

2. Intensitas mengikuti Kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

a. Pengertian Intensitas

Kata intensitas merupakan pengadopsian kata dari Bahasa Inggris

yaitu “Intensity” yang berarti kuat, keras, atau hebat. Kata intensive

selanjutnya dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan kata intensif atau

intensitas, yang mempunyai arti sungguh-sungguh, giat, atau hebat dalam

melakukan suatu hal.38 Menurut Poerwadarminta ialah suatu kegiatan yang

sungguh-sungguh mendalam dan hal tersebut dapat bertambah dan

kadang-kadang berkurang atau melemah. Indikator dari intensitas adalah

keseringan (kontinuitas), kesungguhan atau kebulatan tekad (semangat)

dan tenaga yang dikerahkan untuk melakukan suatu usaha (perhatian).39

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa intensitas adalah

seberapa sering tingkat kesungguhan dan kekuatan yang dilakukan oleh

seseorang dalam melakukan suatu kegiatan serta menggunakan semua

kemampuan yang dimiliki seseorang secara terus menerus untuk

mendapatkan hasil yang maksimal.

b. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi OSIS

1) Pengertian OSIS

Setiap sekolah di Indonesia yang berada di tingkat sekolah

menengah yaitu SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan SMA (Sekolah

Menengah Akhir) wajib membentuk sebuah organisasi yang diberi

nama Organisasi Siswa Intra Sekolah atau disingkat OSIS. Hal ini

sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan BAB

III, Pasal 4, Ayat (1) bahwa “Organisasi kesiswaan di sekolah

berbentuk organisasi siswa intra sekolah” dan pada Ayat (3) bahwa

38 Hasan Alwi, dkk, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2008), h. 384

39 Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), h. 384

Page 47: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

31

“Organisasi siswa intra sekolah pada SMP, SMPLB, SMA, SMALB

dan SMK adalah OSIS”.40

OSIS adalah satu-satunya wadah untuk menampung aspirasi-

aspirasi siswa dan wadah untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan di luar

kurikulum.41 Di dalam organisasi, siswa akan mendapatkan berbagai

pengetahuan yang berbeda di luar jam kegiatan belajar mengajar di

kelas. Dalam berorganisasi, siswa dapat dengan bebas mengeluarkan

ide-ide yang dapat mengembangkan dan meningkatkan bakat serta

kreativitas yang dimilikinya, dengan melalui OSIS lah semua itu dapat

tertampung dan dapat terealisasikan dalam sebuah bentuk kegiatan.

Maka dari itu, OSIS sebagai suatu organisasi memiliki ciri-ciri sebagai

berikut:

(1) Menumbuhkan dan mengembangkan berbagai macam

kemampuan, seperti: managerial, leadership, komunikasi,

kematangan berpikir, dan nilai-nilai kepribadian

(2) Menumbuhkan dan mengembangkan karier siswa

(3) Mengembangkan berbagai disiplin ilmu

(4) Menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai sosial

budaya

(5) Tempat untuk saling bertukar pengalaman dan pengetahuan

(6) Wadah/sarana untuk mencapai tujuan pembinaan siswa.42

Selain pengertian OSIS di atas terdapat beberapa pengertian lain

sebagai berikut:

a) Secara fungsional

OSIS merupakan organisasi yang dibentuk dalam rangka

pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan, khususnya di bidang

pembinaan kesiswaan. Jalur pembinaan kesiswaan secara nasional

terkenal dengan nama “empat jalur pembinaan kesiswaan”, yaitu

40 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang

Pembinaan Kesiswaan

41 Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,

2008), h. 191

42 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999), h. 249

Page 48: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

32

jalur organisasi kesiswaan, latihan kepemimpinan, kegiatan

ekstrakulikuler, dan kegiatan wawasan wiyatamandala.

b) Secara sistem

OSIS sebagai tempat kehidupan berkelompok peserta didik

yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu terdapat

sekumpulan peserta yang mengadakan koordinasi dalam upaya

menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapa tujuan.43 Oleh

karena OSIS sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok,

yaitu:

(1) Berorientasi pada tujuan

(2) Memiliki susunan kehidupan berkelompok

(3) Memiliki sejumlah peranan

(4) Terkoordinasi

(5) Berkelanjutan dalam waktu tertentu.44

Dari berbagai penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa OSIS

merupakan organisasi resmi yang menjadi organisasi satu-satunya

untuk siswa yang berada di dalam dan di lingkungan sekolah tempat

OSIS itu berada. Anggota yang tergabung dalam OSIS ini adalah

seluruh siswa yang ada pada sekolah tersebut dan beberapa siswa yang

terpilih merupakan pengurus yang dipilih melalui kesepakatan bersama

antar anggota dan guru pembina. OSIS sebagai salah satu jalur

tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan yang memiliki sasaran

pembentukan pengetahuan, pembentukan keterampilan, dan

pembentukan sikap (knowledge, skill, and attitude).

43 Wildan Zulkarnain, Manajemen Layanan Khusus di Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2018),

h. 106

44 Wikipedia, Organisasi Siswa Intra Sekolah, diakses pada Minggu, 10 Maret 2019, 20.59 WIB

Page 49: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

33

2) Tujuan OSIS

Terbentuknya sebuah organisasi adalah untuk mencapai tujuan

yang telah disepakati dan ingin diwujudkan bersama. Dengan adanya

tujuan, akan mudah untuk mempersatukan beberapa orang dengan

perbedaan yang berbeda di setiap orangnya menjadi kesatuan bersama

dalam satu titik yakni tujuan dan juga para anggota organisasi akan

saling bahu membahu dalam melakukan usaha untuk mencapai tujuan.

Adapun tujuan OSIS menurut Wildan Zulkarnain sebagai berikut:

a) Meningkatkan generasi penerus bangsa yang beriman dan bertakwa

b) Memahami serta menghargai lingkungan hidup dan nilai moral

dalam menumbuhkan rasa indah dan halus sebagai dasar

pembentukan karakter budi pekerti luhur

c) Membangun landasan kepribadian yang kuat, hormat terhadap

orangtua dan guru, serta menghargai HAM dalam konteks kemajuan

budaya bangsa

d) Membangun, mengembangkan wawasan kebangsaan, rasa cinta

tanah air, dan tetap menjunjung tinggi budaya nasional dalam era

globalisasi

e) Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan

kerja sama secara mandiri, berpikir logis, dan demokratis untuk

pengembangan kepemimpinan

f) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, namun senantiasa

menghargai karya artistik, budaya, intelektual yang tidak

bertentangan dengan agama

g) Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani serta daya kreasi seni

dalam rangka memantapkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara.45

Sedangkan menurut Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan

FIP IKIP dalam buku Mulyono bahwasannya secara umum, tujuan

OSIS dapat dirumuskan sebagai berikut:

a) Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang memiliki jiwa

Pancasila, kepribadian luhur, moral yang tinggi, berkecakapan serta

memiliki pengetahuan yang siap untuk diamalkan

b) Mempersiapkan siswa agar menjadi warga negara yang mengabdi

kepada Tuhan Yang Maha Esa, tanah air dan bangsanya

c) Menggalang persatuan dan kesatuan siswa yang kokoh dan akrab di

sekolah dalam satu wadah OSIS

45 Wildan Zulkarnain, Op.Cit, h. 107-108

Page 50: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

34

d) Menghindarkan siswa dari pengaruh-pengaruh yang tidak sehat dan

mencegah siswa dijadikan sasaran perebutan pengaruh serta

kepentingan suatu golongan (dalam usaha peningkatan ketahanan

sekolah).46

Hal di atas selaras dengan tujuan pembinaan kesiswaan yang

tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan pada

Bab I Pasal 1 sebagai berikut:

a) Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang

meliputi bakat, minat, dan kreativitas

b) Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan

sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari

usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan

pendidikan

c) Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi

unggulan sesuai bakat dan minat

d) Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak

mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam

rangka mewujudkan masyarakat madani (civil society).47

Dapat disimpulkan bahwa, OSIS sebagai satu-satunya organisasi

bagi siswa yang menampung aspirasi dan dapat menyalurkannya secara

langsung dalam beberapa bentuk kegiatan yang dimilikinya dengan

tujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki setiap siswa

berlandaskan kepribadian yang kuat menjunjung tinggi nilai Pancasila

sebagai penerus bangsa, serta untuk melatih siswa dalam berorganisasi

dengan baik dan menjalankan kegiatan sekolah yang berhubungan

dengan siswa.

46 Mulyono, Op.Cit, h. 192

47 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang

Pembinaan Kesiswaan

Page 51: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

35

3) Fungsi OSIS

Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai

macam fungsi. Demikian pula OSIS sebagai suatu organisasi memiliki

beberapa fungsi dalam mencapai tujuan. Sebagai jalur pembinaan

kesiswaan, fungsi OSIS adalah:48

a) Sebagai wadah

Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan wadah bagi siswa

melakukan kegiatan di luar kurikulum kegiatan belajar mengajar di

kelas yang ada di sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain

untuk mendukung tercapainya tujuan penbinaan kesiswaan

b) Sebagai motivator

Motivator adalah penggerak atau pendorong lahirnya

keinginan dan semangat para siswa dalam usaha melakukan suatu

tindakan untuk menggapai tujuan yang dituju. Dengan itu, OSIS

sebagai motivator berperan penting dalam mengembangkan serta

meningkatkan bakat dan keterampilan yang dimiliki setiap siswa

melalui kegiatan-kegiatan OSIS dan ekstrakulikuler

c) Sebagai preventif

Preventif merupakan sebuah tindakan pencegahan untuk

mengurangi atau bahkan menghilangkan terhadap suatu gangguan

yang tidak diinginkan dan juga dapat mengancam pribadi atau

kelompok di masa mendatang. Dengan demikian secara preventif

OSIS ikut serta mengamankan sekolah dari segala macam ancaman

yang datang dari dalam maupun luar lingkungan sekolah. Fungsi

preventif OSIS akan terwujud apabila fungsi OSIS sebagai motivator

lebih dahulu harus dapat diwujudkan, maka akan mudah untuk

menggerakkan sumberdaya yang ada dan mampu mengadaptasi

dengan lingkungan, seperti menyelesaikan persoalan perilaku

menyimpang siswa dan sebagainya.

48 Wikipedia, Organisasi Siswa Intra Sekolah, diakses pada Minggu, 10 Maret 2019, 20.59 WIB

Page 52: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

36

Jadi, fungsi pembinaan peserta didik merupakan fungsi pokok

dari OSIS. Pembinaan peserta didik bertujuan agar peserta didik kelak

dapat menjadi warga negara yang baik dan berguna. Sasaran pembinaan

peserta didik ini meliputi pembentukan sikap (attitude), pembentukan

pengetahuan (knowledge), dan pembentukan keterampilan (skill).49

Warga negara yang baik dan berguna itu yang bagaimana? Sesuai

dengan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Garis-

garis Besar Haluan Negara, warga negara yang baik dan berguna

itu ialah warga negara yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, cerdas dan terampil, berbudi pekerti luhur, berkepribadian

dan bersemangat kebangsaan, menjadi manusia-manusia

pembangun yang mampu membangun dirinya sendiri dan

bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa.50

Arti sebuah fungsi adalah sekelompok aktivitas yang tergolong

pada jenis yang sama berdasarkan sifat atau pelaksanaannya. Maksud

dari aktivitas yang tergolong dalam jenis yang sama ini yakni

pembinaan kesiswaan dengan titik fokusnya pada pembentukan sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang bermaksud untuk mempersiapkan

siswa menjadi warga negara yang baik dan berguna seperti yang

tercantum dalam Garis-garis Besar haluan Negara

c. Kegiatan OSIS

Ilmu yang sudah didapatkan siswa saat di kelas membutuhkan

praktek langsung dalam kehidupan sehari-hari, melalui kegiatan OSIS

dapat membantu siswa untuk mengaplikasikan materi ataupun teori-teori

dalam proses pembelajaran di kelas. Selain itu, melalui kegiatan OSIS

siswa mendapatkan berbagai keterampilan yang menjadi modal untuk

terjun di kehidupan masyarakat. Dengan demikian melalui kegiatan-

kegiatan OSIS, potensi siswa dapat dikembangkan dan dapat membentuk

49 Wildan Zulkarnain, Op.Cit, h. 108

50 Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan, FIP IKIP Malang, Administrasi Pendidikan

(Malang: IKIP Malang, 1989), h. 128

Page 53: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

37

kreativitas siswa, karena dalam melaksanakan suatu kegiatan menuntut

siswa untuk berkreasi sesuai dengan hobi dan minat masing-masing.

Sesuatu yang dikerjakan berdasarkan hobi dan minat akan membuat

berjalannya proses menyenangkan. Kreasi dalam kegiatan OSIS dapat

ditemukan seperti saat mengadakan event tertentu yang pastinya

membutuhkan pengkonsepan suatu gagasan untuk berjalannya acara

sesuai dengan yang diinginkan, maka dari kegiatan tersebut siswa dapat

melatih dengan natural bakat kreativitasnya. Hal ini sejalan dengan

ungkapan Mulyono yang menyatakan bahwa melalui OSIS dapat

disalurkan berbagai inisiatif, kreativitas, dan kemampuan memimpin dapat

dikembangkan. Di samping itu, organisasi tersebut dapat pula

dimanfaatkan untuk mengembangkan proses belajar-mengajar.51

Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan melalui OSIS adalah

sebagai berikut:

1) Kegiatan pengembangan pengetahuan dan kemampuan penalaran

a) Diskusi, temu karya, seminar, dan lain-lain

b) Penelitian

c) Karya wisata

d) Penulisan karangan untuk berbagai media

e) Percobaan-percobaan akademis di luar kelas

2) Kegiatan pengembangan keterampilan berdasarkan hobi

a) Latihan kepemimpinan

b) Palang Merah Remaja

c) Usaha Kesehatan Sekolah

d) Pramuka

e) Lintas alam

f) Olahraga

g) Kesenian

h) Pengatur lalu lintas

i) Pengumpulan benda-benda bekas (perangko, binatang, dan lain-lain)

3) Kegiatan-kegiatan pengembangan sikap

a) Pengumpulan dana sosial

b) Peringatan hari-hari besar nasional, keagamaan

c) Membantu masyarakat yang mendapatkan musibah.52

51 Mulyono, Op. Cit, h. 190

52 Yusak Burhanuddin, Administrasi Pendidikan (Bandung: CV Pustaka Setia, 1998), h. 84-85

Page 54: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

38

Tugas dan kewajiban utama OSIS ialah membantu mengusahakan

kelancaran pelaksanaan program pengajaran dan pembinaan generasi

muda di sekolah. Hampir keseluruhan usaha ini dilaksanakan lewat

berbagai kegiatan ekstrakulikuler. Segi-segi pembinaan generasi muda ini

meliputi beberapa hal berikut:

1) Mempertinggi moral dan etik

Misalnya, dengan menyelenggarakan ceramah agama, upacara

keagamaan, atau ceramah tentang bahaya narkotika

2) Memperdalam kesadaran rasa kebangsaan

Misalnya, dengan adanya peringatan hari pahlawan dan nasional, ziarah

ke makan pahlawan, wisata ke tempat bersejarah

3) Memperdalam rasa cinta tanah air dan lingkungan

Misalnya, dengan berkemah, mendaki gunung, serta ikut memelihara

kelestarian dan keindahan alam sekitar

4) Memajukan kesenian

Misalnya, dengan mengadakan latihan, pembinaan, dan lomba dalam

berbagai cabang seni, seperti: tari, suara, drama, dan lukis

5) Memajukan olahraga

Misalnya, dengan mengadakan latihan, pembinaan, dan lomba dalam

berbagai cabang olahraga, seperti: senam, atletik, permainan, dan bela

diri

6) Mengobarkan semangat belajar dan bekerja keras

Misalnya, dengan membentuk kelompok-kelompok belajar, diskusi,

ataupun tugas kerja

7) Menggiatkan pengabdian pada masyarakat

Misalnya, dengan kerja bakti atau ikut serta dalam usaha kebersihan

dan pemberantasan penyakit menular

8) Menggiatkan usaha-usaha sosial

Misalnya, dengan kegiatan bakti sosial, panitia zakat fitrah,

pengumpulan dana korban bencana alam, atau donor darah

Page 55: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

39

Bertitik tolak dari segi-segi pembinaan tersebut, maka dapat tercipta

berbagai macam bidang kegiatan OSIS yang di antaranya sebagai berikut:

1) Kegiatan bidang ilmiah, seperti ceramah, jurnalistik, dan diskusi-

diskusi

2) Kegiatan bidang olahraga, seperti senam, permainan, atletik, dan bela

diri

3) Kegiatan bidang kesenian, seperti tari, drama, band, seni suara, dan seni

rupa

4) Kegiatan bidang kesehatan, seperti masalah gizi, kesehatan lingkungan,

dan UKS

5) Kegiatan pencinta alam, seperti mendaki gunung, panjat tebing, dan

kemah

6) Kegiatan bidang sosial, seperti bakti sosial, kerja bakti, dan donor darah

7) Kegiatan bidang keagamaan, seperti panitia kurban, zakat, dan

santunan anak yatim

8) Kegiatan bidang koperasi sekolah, seperti kafetaria dan perpustakaan

sekolah.53

OSIS memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pembinaan

kesiswaan di suatu sekolah karena kegiatan-kegiatan yang diprogramkan

dalam OSIS meliputi seluruh bidang pembinaan siswa sejalan dengan

tujuan pendidikan. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam OSIS

dapat menjadi penguat bahkan pelengkap program kurikuler yang

diselenggarakan oleh sekolah sehingga hasil pendidikan menjadi optimal.

Bahkan apabila kegiatan di OSIS dikelola dengan sebaik-baiknya dengan

sentuhan cerdas dari para guru yang mendapat tugas sebagai pembina

organisasi akan terbangun pula keadaan harmonis tatanan kehidupan siswa

yang menimbulkan kecintaan siswa pada sekolah.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian terdahulu yang secara umum memberikan

gambaran mengenai Intensitas Siswa Mengikuti Kegiatan OSIS dan Kreativitas

Siswa, sehingga peneliti menemukan judul “Pengaruh Intensitas Mengikuti

Kegiatan OSIS terhadap Kreativitas Siswa di SMP Islam Al Syukro Universal

53 Wildan Zulkarnain, Op.Cit, h. 109-110

Page 56: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

40

Kota Tangerang Selatan”, berdasarkan hasil telisik literatur ada beberapa hasil

penelitian yang sudah banyak diteliti, diantaranya sebagai berikut:

1. Rendy Ferdian Anggriawan, 2014, skripsi, “Pengaruh Partisipasi Kegiatan

Organisasi Siswa Intra Sekolah terhadap Berpikir Kreatif dalam

Memecahkan Masalah Organisasi pada Pengurus OSIS di SMP Negeri I

Gedangan”. Program studi Psikologi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh

antara kedua variabel, serta untuk mengetahui apakah variabel partisipasi

kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah dapat memprediksi variabel berpikir

kreatif dalam memecahkan masalah organisasi pada pengurus OSIS di SMP

Negeri I Gedangan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian

kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear

sederhana yang berfungsi untuk membuktikan hipotesis penelitian. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa partisipasi kegiatan OSIS memiliki pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap berfikir kreatif dalam memecahkan

masalah pada pengurus OSIS di SMP Negeri I Gedangan. Perbedaan dengan

penelitian yang diteliti oleh peneliti yakni membahas tentang intensitas

mengikuti kegiatan OSIS terhadap kreativitas siswa.

2. Rudi Hartono, 2014, skripsi, “Pengembangan Bakat Kepemimpinan Siswa

melalui Kegiatan OSIS di Pondok Pesantren Darunnajah”. Program studi

Manajemen Pendidikan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyelenggaraan

OSIS serta berbagai kegiatannya yang menunjang pengembangan bakat

kepemimpinan siswa di Pondok Pesantren Darunnajah. Penelitian ini

menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan:

Pertama, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di Pondok Pesantren

Darunnajah disebut dengan Organisasi Santri Darunnajah (OSDN), pada

dasarnya OSDN tidaklah jauh berbeda dengan OSIS pada umumnya namun

memiliki fungsi yang lebih luas dibandingkan OSIS. Kedua, OSDN

merupakan motor penggerak seluruh kegiatan yang ada di Pondok Pesantren

Darunnajah, dimana OSDN merupakan perwakilan pimpinan pondok

Page 57: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

41

pesantren dan asatidz di dalam mendidik santri dari mulai bangun tidur

sampai tidur kembali. Ketiga, OSDN merupakan sarana santri dalam

mengembangkan bakat kepemimpinannya melalui berbagai kegiatan yang

ada di OSDN, di antaranya yang paling menonjol adalah: muhadoroh,

pramuka, kepanitiaan berbagai acara, serta kepengurusan di asrama.

Keempat, Pondok Pesantren Darunnajah di dalam menjalankan proses

pendidikannya berlandaskan pada panca jiwa pondok pesantren, yaitu: jiwa

keikhlasan, jiwa kesederhanaan, jiwa kesanggupan mandiri, jiwa ukhuwah

islamiyah, dan jiwa bebas. Perbedaan dengan penelitian yang diteliti oleh

peneliti yakni membahas tentang kreativitas siswa apabila mengikuti kegiatan

OSIS secara intens.

3. Wiwit Muhammad Husni, 2016, jurnal, “Hubungan Intensitas Belajar Terlalu

Tinggi dan Sikap Otoriter Orang Tua dengan Stress Siswa Kelas V”. Program

studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Universitas Negeri

Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas

belajar terlalu tinggi dan sikap otoriter orang tua dengan stres siswa kelas V

SD se-gugus III Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, tidak terdapat hubungan yang

positif dan signifikan antara intensitas belajar terlalu tinggi dengan stres.

Kedua, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara sikap otoriter

orang tua dengan stres. Ketiga, terdapat hubungan yang positif dan signifikan

antara intensitas belajar terlalu tinggi dan sikap otoriter orang tua terhadap

stres. Perbedaan dengan penelitian yang diteliti oleh peneliti yakni membahas

tentang intensitas mengikuti kegiatan OSIS untuk mengetahui kreativitas

siswa.

4. Sofi Roziqoh, 2015, skripsi, “Upaya Madrasah dalam Mengembangkan

Kreativitas Siswa melalui Kegiatan Ekstrakulikuler (Penelitian di MAN 4

Jakarta)”. Program studi Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya

madrasah, faktor pendukung dan penghambat kegiatan, serta keberhasilan

Page 58: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

42

yang diraih MAN 4 Jakarta dalam mengembangkan kreativitas siswanya

melalui kegiatan ekstrakulikuler. Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam upaya

mengembangkan kreativitas melalui kegiatan ekstrakulikuler di MAN 4

Jakarta terlihat cukup efektif dalam hal perencanaan, pelaksanaan,

pengawasan, dan evaluasi kegiatannya. Mengenai faktor pendukung kegiatan

ditandai dengan besarnya minat siswa dalam mengikuti kegiatan, sedangkan

faktor penghambat kegiatan yaitu perlu pengembangan untuk sarana dan

prasarananya serta terbatasnya dana untuk kegiatan. Untuk keberhasilan yang

diraih MAN 4 Jakarta yaitu terbukti dengan banyaknya prestasi yang diraih

dari setiap kegiatan ekstrakulikuler. Perbedaan dengan penelitian yang diteliti

oleh peneliti yakni membahas tentang intensitas mengikuti kegiatan OSIS.

5. Eko Susanto, 2012, jurnal Guidena Vol. 2 No. 1 yang berjudul: “Penggunaan

Media dalam Proses Bimbingan Kelompok untuk Mengembangkan

Kreativitas (pada Siswa SMA Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Ajaran

2007-2008)”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

kreativitas siswa dengan menggunakan media dalam proses bimbingan

kelompok. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental semu

(Quasi Exsperimental) dengan design One Group Pretest-Posttes. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media dalam proses bimbingan

kelompok dapat meningkatkan kemampuan kreativitas siswa. Perbedaan

dengan penelitian yang diteliti oleh peneliti yakni membahas tentang

intensitas mengikuti kegiatan OSIS untuk mengetahui kreativitas siswa.

C. Kerangka Berpikir

OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) merupakan satu-satunya organisasi

resmi yang ada di tingkat sekolah menengah (SMP maupun SMA) seluruh

Indonesia. Sebagai organisasi di sekolah, OSIS menjadi wadah yang

menampung aspirasi-aspirasi siswa dan menyalurkannya dalam sebuah bentuk

kegiatan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki setiap

siswa. Menurut Yusak Burhanuddin dalam buku Administrasi Pendidikan

Page 59: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

43

kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan melalui OSIS yaitu kegiatan

pengembangan pengetahuan dan kemampuan penalaran, kegiatan

pengembangan keterampilan berdasarkan hobi, dan kegiatan pengembangan

sikap.

Kegiatan pengembangan pengetahuan dan kemampuan penalaran terbagi

menjadi beberapa kegiatan yaitu: 1) dikusi, temu karya, seminar, dan lain-lain,

2) penelitian, 3) karya wisata, 4) penulisan karangan untuk berbagai media, 5)

percobaan-percobaan akademis di luar kelas. Untuk kegiatan pengembangan

keterampilan berdasarkan hobi terbagi menjadi beberapa kegiatan yaitu: 1)

latihan kepemimpinan, 2) Palang Merah Remaja, 3) Usaha Kesehatan Sekolah,

4) pramuka, 5) lintas alam, 6) olahraga, 7) kesenian, 8) pengatur lalu lintas, 9)

pengumpulan benda-benda bekas (perangko, binatang, dan lain-lain), dan juga

kegiatan pengembangan sikap terbagai menjadi beberapa kegiatan yaitu: 1)

pengumpulan dana sosial, 2) peringatan hari-hari nasional, keagamaan, 3)

membantu masyarakat yang dapat musibah. Dari berbagai macam kegiatan di

atas perlu adanya intensitas dalam mengikutinya karena dengan adanya

intensitas menandakan seseorang memiliki tekad atau semangat serta

kesungguhan yang kuat dalam mengikuti kegiatan tersebut agar mendapatkan

hasil yang lebih maksimal, jadi semakin intens seseorang mengikuti kegiatan

tersebut maka akan semakin maksimal pula hasil yang didapatkannya.

Mulyono dalam buku Manajemen Administrasi dan Organisasi

Pendidikan menyatakan bahwa melalui OSIS dapat disalurkan berbagai inisiatif,

kreativitas, dan kemampuan memimpin dapat dikembangkan. Di samping itu,

organisasi tersebut dapat pula dimanfaatkan untuk mengembangkan proses

belajar-mengajar. Jadi dengan melalui OSIS, kreativitas merupakan salah satu

yang dapat dikembangkan di dalamnya. Makna kreativitas itu sendiri adalah

kemampuan seseorang dalam melakukan hal yang tidak biasa dilakukan pada

jalan yang biasanya dilakukan oleh umum. Untuk melihat seberapa kreatifnya

seseorang dapat digunakan alat ukur kreativitas menurut J.P Guilford. Pada

umumnya alat tes yang digunakan oleh J.P. Guilford mengutamakan

kemampuan berpikir seperti fluency (kelancaran), flexibility (kelenturan),

Page 60: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

44

originality (orisinalitas), dan elaboration (elaborasi), namun pendekatan mereka

berbeda. Pendekatan yang digunakan oleh Guilford yakni dengan mengukur

berpikir divergen dengan menggunakan format tes yang pada umumnya

menuntut subjek untuk berespons terhadap banyak stimulus (rangsangan).

Dengan demikian dalam riset ini penulis akan meneliti tentang bagaimana

pengaruh intensitas mengikuti kegiatan OSIS terhadap kreativitas siswa yang

diukur melalui indikator kegiatan OSIS menurut Yusak Burhanuddin yang

dimana kegiatan tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu: kegiatan pengembangan

pengetahuan dan kemampuan penalaran (diskusi dan penulisan karangan untuk

berbagai media), kegiatan pengembangan keterampilan berdasarkan hobi

(latihan kepemimpinan, Usaha Kesehatan Sekolah, pramuka, dan kesenian), dan

juga kegiatan pengembangan sikap (pengumpulan dana sosial dan peringatan

hari-hari nasional, keagamaan). Diukur pula melalui indikator kreativitas siswa

menurut Guilford yaitu fluency (kelancaran), flexibility (kelenturan), originality

(keaslian), dan elaboration (penguraian).

Page 61: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

45

Gambar 2. 1

Kerangka Berpikir

OSIS

Kegiatan OSIS

(Yusak Burhanuddin)

Kegiatan

Pengembangan

Pengetahuan dan

Kemampuan

Penalaran

Kegiatan

Pengembangan

Keterampilan

Berdasarkan Hobi

Kegiatan

Pengembangan

Sikap

1. Diskusi, temu

karya, seminar,

dan lain-lain

2. Penelitian

3. Karya wisata

4. Penulisan

karangan

untuk

berbagai

media

5. Percobaan-

percobaan

akademis di

luar kelas

1. Latihan

kepemimpinan

2. Palang Merah

Remaja

3. Usaha

Kesehatan

Sekolah

4. Pramuka

5. Lintas alam

6. Olahraga

7. Kesenian

8. Pengatur lalu

lintas

9. Pengumpulan

benda-benda

bekas

(perangko,

binatang, dan

lain-lain)

1. Pengumpulan

dana sosial

2. Peringatan

hari-hari

nasional,

keagamaan

3. Membantu

masyarakat

yang dapat

musibah

Kreativitas

(J.P Guilford)

1. Fluency

(Kelancaran)

2. Flexibility

(Kelenturan)

3. Originality

(Keaslian)

4. Elaboration

(Penguraian)

Intensitas mengikuti

Kegiatan OSIS Kreativitas Siswa

Page 62: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

46

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pada kerangka berpikir di atas, maka hipotesis yang

digunakan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

H₀ : Tidak terdapat pengaruh intensitas mengikuti kegiatan OSIS terhadap

kreativitas siswa di SMP Islam Al Syukro Universal Kota Tangerang

Selatan

H₁ : Terdapat pengaruh intensitas mengikuti kegiatan OSIS terhadap kreativitas

Siswa di SMP Islam Al Syukro Universal Kota Tangerang Selatan

Page 63: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

47

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Al Syukro Universal yang

beralamat di Jl. Otista Raya Gg. H. Ma’ung No. 30, RT 9/RW 9, Ciputat 154,

Kota Tangerang Selatan, Banten.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan dalam waktu 3 bulan, yaitu dari bulan

Agustus sampai bulan Oktober. Dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3. 1

Waktu Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Jan Agst Sept Okt Nov

1. Revisi Proposal Skripsi

2. Penyusunan Instrumen Penelitian

3. Uji Coba Instrumen Penelitian

4. Pengambilan Data Populasi

5. Pengolahan Data Populasi

6. Penyusunan BAB IV dan V

7. Kelengkapan Laporan

8. Sidang Munaqosah

9. Revisi Skripsi

10. Wisuda

B. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.54 Metode penelitian yang digunakan

54 Sugiyono (b), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D (Bandung: Alfabeta,

2016), h. 2

Page 64: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

48

dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif

adalah metode untuk menguji teori-teori dengan cara meneliti hubungan antar

variabel.55 Sedangkan penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang

tugasnya menganalisis data berupa angka dari hasil gambaran mengenai suatu

gejala atau peristiwa dalam penelitian sehingga dapat ditarik pengertian dan

maknanya.56

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Cooper dalam buku Metodologi Penelitian yang dikutip Sudaryono

mengatakan bahwa populasi berkaitan dengan seluruh kelompok orang,

peristiwa, atau benda yang menjadi pusat perhatian penelitian untuk diteliti.57

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Islam Al Syukro

Universal Kota Tangerang Selatan sebanyak 94 orang (Kelas VII A: 21 Orang

dan VII B: 21 Orang, Kelas VIII A: 18 Orang dan VIII B: 17 Orang. Kelas

IX: 17 Orang).

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diambil untuk diteliti

dan hasil penelitiannya digunakan sebagai representasi dari populasi secara

keseluruhan.58 Dalam penelitian ini tidak seluruh anggota populasi diambil,

melainkan hanya sebagian dari populasi dikarenakan keterbatasan peneliti

dalam melakukan penelitian baik dari segi waktu, tenaga, dan jumlah populasi

yang sangat banyak. Oleh karena itu, sampel yang diambil harus betul-betul

representatif (benar-benar mewakili). Sampel tersebut diambil dari populasi

55 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah (Jakarta:

Kencana, 2012), h. 38

56 Novta Nisa Laila, Pengaruh Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) terhadap

Motivasi Belajar Mahasiswa FITK UIN Jakarta, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2019, h. 55

57 Sudaryono, Metodologi Penelitian (Depok: Rajawali Pers, 2018), h. 165

58 Suryani dan Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi pada Penelitian Bidang

Manajemen dan Ekonomi Islam (Jakarta: Kencana, 2015), h. 192

Page 65: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

49

dengan menggunakan presentase tingkat kesalahan yang dapat ditolerir

sebesar 10%. Penentuan ukuran sampel responden menggunakan rumus

Slovin, yang ditunjukkan sebagai berikut:59

n = N

1 + (N (e)2)

Keterangan:

n = Jumlah elemen/anggota sampel

N= Jumlah elemen/anggota populasi

e = Error level (tingkat kesalahan)

Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai berikut:

Nilai e = 0,01 (1%)

Nilai e = 0,05 (5%)

Nilai e = 0,1 (10%)

Jadi, rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Slovin adalah antara 1-

10% dari populasi penelitian.

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 94 orang,

sehingga presentase kelonggaran yang digunakan adalah 10% dan hasil

perhitungan dapat dibulatkan untuk mencapai kesesuaian. Maka untuk

mengetahui sampel penelitian, dengan perhitungan sebagai berikut:

n = 94

1 + (94 (10%)2)

n = 94

1 + (94 (0,1)2)

n = 94

1 + (94 (0,01)

n = 94

1 + 0,94

n = 94

1,94

n = 48,45 dibulatkan menjadi 48

59 Juliansyah Noor, Op. Cit, h. 158

Page 66: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

50

Berdasarkan perhitungan di atas sampel yang menjadi responden dalam

penelitian ini disesuaikan menjadi sebanyak 48 orang dengan rincian sebagai

berikut:

Tabel 3. 2

Penentuan Jumlah Sampel

Kelas Jumlah Siswa Jumlah Sampel

VII VII A: 21 Siswa

VII B: 21 Siswa

Jumlah Siswa Kelas VII:

42 Siswa

42

94 x 48 = 21,44

Dibulatkan menjadi 21

21

2= 10,5

Jadi, VII A: 11 Siswa dan

VII B: 10 Siswa

VIII VIII A: 18 Siswa

VIII B: 17 Siswa

Jumlah Siswa Kelas VIII:

35 Siswa

35

94 x 48 = 17,87

Dibulatkan menjadi 18

18

2= 9

Jadi, VIII A: 9 Siswa dan

VIII B: 9 Siswa

IX 17 Siswa 17

94 x 48 = 8,68

Dibulatkan menjadi 9

Jadi, IX: 9 Siswa

Jumlah 94 Siswa 48 Siswa

Teknik sampling atau teknik sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah teknik probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk

dipilih menjadi anggota sampel.60 Teknik probability yang digunakan yaitu

dengan stratified random sampling. Stratified random sampling adalah teknik

60 Sugiyono (b), Op. Cit, h. 82

Page 67: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

51

pengambilan sampel secara acak berstrata yang berdasarkan pada tingkatan

tertentu.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan kegiatan menguji hipotesis, yaitu menguji

kecocokan antara teori dan fakta empiris di dunia nyata.61 Lain hal dengan

Sugiyono menjelaskan bahwa variabel penelitian adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.62

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu intensitas mengikuti

kegiatan OSIS sebagai variabel bebas (independent variabel) serta kreativitas

siswa sebagai variabel terikat (dependent variabel).

1. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,

antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.

Variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).63 Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah intensitas mengikuti kegiatan OSIS.

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.

Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel

terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena

adanya variabel bebas.64 Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah

kreativitas siswa.

61 Juliansyah Noor, Op. Cit, h. 47

62 Sugiyono (b), Op. Cit, h. 142

63 Sudaryono, Op. Cit, h.154

64 Sugiyono (b), Op. Cit, h. 39

Page 68: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

52

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka

peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Kuisioner (Angket)

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberikan

atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan

memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut.65 Tujuan penyebaran

angket ialah untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah

dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban

yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.66

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan angket tertutup (angket

berstruktur), karena angket ini merupakan pertanyaan yang mengharapkan

jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu

alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia.67

Skala pengukuran pada penelitian ini, peneliti menggunakan skala

Likert sebagai skala pengukurannya. Skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekolompok orang tentang

fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan

sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pertanyaan atau pernyataan. Adapun bobot yang digunakan, yaitu:

65 Juliansyah Noor, Op. Cit, h. 139

66 Sudaryono, Op. Cit, h. 207

67 Sugiyono (a), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods)

(Bandung: Alfabeta, 2011), h. 194

Intensitas Mengikuti

Kegiatan OSIS

(X)

Kreativitas Siswa

(Y)

Gambar 3. 1

Variabel Penelitian

Page 69: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

53

Tabel 3. 3

Bobot Nilai pada Skala Likert untuk Variabel X (Intensitas mengikuti

Kegiatan OSIS)

Alternatif Jawaban Bobot Nilai

Pernyataan (+) Pernyataan (-)

Selalu 4 1

Sering 3 2

Kadang-kadang 2 3

Tidak Pernah 1 4

Tabel 3. 4

Bobot Nilai pada Skala Likert untuk Variabel Y (Kreativitas Siswa)

Alternatif Jawaban Bobot Nilai

Pernyataan (+) Pernyataan (-)

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

Data yang didapat kemudian dihitung dan diberikan skor. Kemudian

langkah selanjutnya adalah menghitung presentase skor jawaban dari setiap

item atau butir soal dengan rumus sebagai berikut:

Jawaban = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙x 100%

Sesuai dengan jumlah butir soal yang valid, maka skor ideal untuk

variabel X dalam presentase diberi bobot 120, dan untuk variabel Y diberi

bobot 100. Untuk mengetahui intensitas mengikuti kegiatan OSIS dan

kreativitas siswa yang diukur, maka penilaian hasil angket dikelompokkan

seperti table di bawah ini

Page 70: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

54

Tabel 3. 5

Kriteria Penilaian Hasil Angket

2. Studi Dokumen

Studi Dokumen adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturanperaturan,

laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan.68 Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan studi dokumen untuk mengumpulkan

data profil sekolah, jumlah guru, jumlah siswa, dan biodata siswa.

F. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap

fenomena sosial maupun alam, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur

dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen

penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun

sosial yang diamati.69 Untuk menghindari kekeliruan dalam menyusun

instrumen, maka peneliti membedakan instrumen tersebut sebagaimana yang

akan dipaparkan di bawah ini:

68 Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 25-

31

69 Sugiyono (b), Op. Cit, h. 102

Presentase Jawaban Kriteria Hasil Penelitian

81 – 100 Sangat Tinggi

61 – 80 Tinggi

41 – 60 Cukup

21 – 40 Kurang

00 – 20 Buruk

Page 71: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

55

1. Angket

a. Intensitas Mengikuti Kegiatan OSIS

1) Definisi Konseptual

Intensitas mengikuti kegiatan OSIS adalah kesungguhan

seseorang dalam mengikuti kegiatan yang ada pada OSIS sehingga

hasil yang didapatkan maksimal

2) Definisi Operasional

Intensitas mengikuti kegiatan OSIS adalah aktivitas siswa yang

diukur melalui kegiatan pengembangan pengetahuan dan kemampuan

penalaran, kegiatan pengembangan sikap, dan kegiatan pengembangan

keterampilan berdasarkan hobi

3) Kisi-kisi Instrumen

Tabel 3. 6

Kisi-kisi Instrumen Angket Penelitian Variabel X (Intensitas mengikuti

Kegiatan OSIS)

Variabel Sub Variabel Indikator No Butir Jumlah

Butir

Intensitas

Mengikuti

Kegiatan

OSIS (X)

- Kegiatan

Pengembangan

Pengetahuan

dan

Kemampuan

Penalaran

- Mengikuti

diskusi

1, 2, 5, 9, 13, 17,

21, 25, 29, 33,

37, 41, 45, 49, 53

15

- Penulisan

karangan

untuk berbagai

media

6, 10, 14, 18, 22 5

- Kegiatan

Pengembangan

Sikap

- Latihan

kepemimpinan

26, 30, 34, 38, 42 5

- Usaha

Kesehatan

Sekolah

3, 7, 46, 50, 54 5

Page 72: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

56

- Pramuka 11, 15, 19, 23, 27 5

- Kesenian 31, 35, 39, 43, 47 5

- Kegiatan

Pengembangan

Keterampilan

Berdasarkan

Hobi

- Pengumpulan

dana sosial

4, 8, 12, 51, 55 5

- Peringatan

hari-hari besar

nasional,

keagamaan

16, 20, 24, 28,

32, 36, 40, 44,

48, 52

10

Total Jumlah Butir 55

b. Kreativitas Siswa

1) Definisi Konseptual

Kreativitas siswa adalah kemampuan siswa dalam melakukan hal

yang tidak biasa dilakukan pada jalan yang biasanya dilakukan oleh

umum

2) Definisi Operasional

Kreativitas siswa adalah kemampuan siswa yang meliputi fluency

(kelancaran), flexibility (kelenturan), originality (keaslian), elaboration

(penguraian)

3) Kisi-kisi Instrumen

Tabel 3. 7

Kisi-kisi Instrumen Angket PenelitianVariabel Y (Kreativitas Siswa)

Variabel Sub Variabel Indikator No Butir Jumlah

Butir

Kreativitas

Siswa (Y)

- Fluency

(Kelancaran)

- Mengajukan banyak

pertanyaan

1, 5, 9, 13,

17, 21

6

- Menjawab dengan

sejumlah jawaban

jika ada pertanyaan

2, 6 2

Page 73: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

57

- Bekerja lebih cepat

dari teman lain

3, 7, 11 3

- Melakukan lebih

banyak daripada

teman lain

4, 8, 12 3

- Dengan cepat

melihat kesalahan

dan kelemahan dari

suatu objek atau

situasi

10, 14, 18 3

- Flexibility

(Kelenturan)

- Memberikan

macam-macam

penafsiran terhadap

suatu gambar, cerita,

atau masalah

15, 20, 25,

30

4

- Menerapkan suatu

konsep atau asas

dengan cara yang

berbeda-beda

16, 22, 26,

31

4

- Memberikan

pertimbangan atau

mendiskusikan

sesuatu selalu

memiliki posisi yang

berbeda atau

bertentangan dengan

mayoritas kelompok

19, 24, 29,

34

4

- Jika diberi suatu

masalah biasanya

memikirkan macam-

23, 28, 33,

39, 45

5

Page 74: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

58

macam cara yang

berbeda-beda untuk

menyelesaikannya

- Originality

(Keaslian)

- Memikirkan

masalah-masalah

atau hal yang tak

pernah terpikirkan

orang lain

27, 32 2

- Memberikan

gagasan yang baru

dalam

menyelesaikan

masalah

35, 40 2

- Melahirkan

ungkapan yang baru

dan unik

36, 41 2

- Memberikan

contoh-contoh

konsep yang

berbeda dengan

yang sudah ada

37, 42, 46 3

- Elaboration

(Penguraian)

- Mencari arti yang

lebih mendalam

terhadap jawaban

atau pemecahan

masalah dengan

melakukan langkah-

langkah terperinci

38, 44, 47,

50, 56

5

Page 75: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

59

- Mengembangkan

atau memperkaya

gagasan orang lain

43, 48, 53 3

- Cenderung memberi

jawaban yang luas

dan memuaskan

49, 52, 55 3

- Mampu membangun

keterkaitan antar

konsep

51, 54 2

Total Jumlah Butir 56

2. Studi Dokumen

Tabel 3. 8

Daftar Dokumen

No Dimensi Dokumen yang Dibutuhkan

Keterangan

Ada Tidak

Ada

1. Organisasi Profil Sekolah SMP Islam Al Syukro

Universal Kota Tangerang Selatan

Visi, Misi, dan Tujuan SMP Islam

Al Syukro Universal Kota

Tangerang Selatan

Struktur Organisasi SMP Islam Al

Syukro Universal Kota Tangerang

Selatan

2. Personil

Sekolah

Data Guru

Data Siswa

Page 76: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

60

G. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data

dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis

data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,

mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data

tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang

telah diajukan.70 Kegiatan pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini

dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

1. Tahap Menyiapkan Data

Untuk mendapatkan data penelitian ini, peneliti akan melakukan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Editing, yaitu meneliti semua angket satu persatu mengenai kelengkapan

pengisian dan kejelasannya

b. Skoring, yaitu memberi skor pada tiap angket yang ada

c. Tabulating, yaitu mentabulasi data yang telah diberikan kedalam bentuk

tabel selanjutnya dalam bentuk frekuensi

2. Uji Intrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah skala intensitas mengikuti

kegiatan OSIS dan kreativitas siswa dengan bentuk soal checklist. Sebelum

tes dilakukan, soal tersebut harus memenuhi uji validitas dan reliabilitas.

Menurut Sugioyono dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel

dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi

valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat

mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.71

a. Uji Validitas

1) Penjabaran Uji Validitas

Uji validitas item merupakan uji instrumen data untuk

mengetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur apa yang ingin

70 Sugiyono (b), Op. Cit, h. 147

71 Ibid, h. 122

Page 77: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

61

diukur. Item dapat dikatakan valid jika adanya korelasi yang signifikan

dengan skor totalnya, hal ini menunjukkan adanya dukungan item

tersebut dalam mengungkap suatu yang ingin diungkap. Item biasanya

berupa pertanyaan atau pernyataan yang ditunjukkan kepada responden

dengan menggunakan bentuk kuisioner dengan tujuan untuk

mengungkap sesuatu.72

Teknik uji validitas dengan korelasi Pearson, yaitu dengan cara

mengkorelasikan skor item dengan skor totalnya. Skor total adalah

penjumlahan seluruh item pada satu variable. Kemudian pengujian

signifikasi dilakukan dengan kriteria menggunakan r table pada tingkat

signifikasi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika nilai positif dan r hitung ≥ r table

maka item dapat dinyatakan valid, jika r hitung < r table maka item

dinyatakan tidak valid.73

Sebelumnya, mencari standar deviasi dari variable X dan variable

Y. dengan rumus:

SD x=√∑𝑥2

𝑁

SD y=√∑𝑦2

𝑁

Kemudian menghitung korelasinya, dengam rumus:

r. xy =∑𝑥𝑦

𝑁.𝑆𝐷𝑥.𝑆𝐷𝑦

Keterangan:

r.xy = angka indeks korelasi antara variable X dan variable Y

72 Duwi Priyatno (b), Panduan Praktis Olah Data Menggunakan SPSS (Yogyakarta: ANDI,

2017), h. 63

73 Ibid (b), h. 63-64

Page 78: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

62

Σxy = Jumlah hasil perkalian antara deviasi skor-skor variable X dari

deviasi skor-skor variable Y

SDx = Standar Deviasi variable X

SDy = Standar Deviasi variable Y

N = Number of Cases74

2) Hasil Uji Validitas

Uji coba instrumen dilakukan kepada 20 orang siswa sebagai

responden (penelitian populasi). Kemudian dibandingkan dengan r

tabel. Nilai r tabel, didapat dari N = 20 = 0,443, tingkat signifikansi 5%,

maka didapat r tabel= 0,443. Jika r hitung < r tabel, maka butir tidak

valid, dan jika r hitung > r tabel maka butir valid. Dengan hasil uji

validitas sebagai berikut:

Tabel 3. 9

Uji Validitas Instrumen

No

Soal

Nilai Validitas

Variabel X

Valid/Tidak

(Variabel X)

No

Soal

Nilai Validitas

Variabel Y

Valid/Tidak

(Variabel Y)

1 0,494 Valid 1 0,559 Valid

2 0,548 Valid 2 0,472 Valid

3 0,500 Valid 3 0,699 Valid

4 0,141 Tidak Valid 4 0,537 Valid

5 0,547 Valid 5 0,434 Tidak Valid

6 0,463 Valid 6 -0,356 Tidak Valid

7 0,100 Tidak Valid 7 0,297 Tidak Valid

8 0,490 Valid 8 0,460 Valid

9 0,512 Valid 9 0,556 Valid

10 0,452 Valid 10 0,169 Tidak Valid

11 0,648 Valid 11 0,429 Tidak Valid

12 -0,052 Tidak Valid 12 0,333 Tidak Valid

74 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2014) h. 196

Page 79: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

63

13 0,739 Valid 13 0,597 Valid

14 0,291 Tidak Valid 14 0,425 Tidak Valid

15 0,188 Tidak Valid 15 0,656 Valid

16 0,438 Tidak Valid 16 0,687 Valid

17 0,516 Valid 17 0,440 Tidak Valid

18 0,183 Tidak Valid 18 0,547 Valid

19 -0,109 Tidak Valid 19 0,674 Valid

20 0,502 Valid 20 0,315 Tidak Valid

21 0,732 Valid 21 0,258 Tidak Valid

22 0,701 Valid 22 0,546 Valid

23 0,027 Tidak Valid 23 0,820 Valid

24 0,207 Tidak Valid 24 0,330 Tidak Valid

25 0,648 Valid 25 0,808 Valid

26 0,329 Tidak Valid 26 0,295 Tidak Valid

27 0,087 Tidak Valid 27 0,663 Valid

28 0,211 Tidak Valid 28 0,443 Valid

29 0,662 Valid 29 0,776 Valid

30 0,416 Tidak Valid 30 0,760 Valid

31 0,634 Valid 31 0,318 Tidak Valid

32 0,307 Tidak Valid 32 0,262 Tidak Valid

33 0,681 Valid 33 -0,062 Tidak Valid

34 0,517 Valid 34 0,903 Valid

35 0,619 Valid 35 0,631 Valid

36 0,347 Tidak Valid 36 0,375 Tidak Valid

37 0,695 Valid 37 0,573 Valid

38 0,507 Valid 38 -0,129 Tidak Valid

39 -0,012 Tidak Valid 39 0,732 Valid

40 0,217 Tidak Valid 40 0,756 Valid

41 0,502 Valid 41 0,454 Valid

42 0,471 Valid 42 0,655 Valid

Page 80: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

64

43 0,150 Tidak Valid 43 0,689 Valid

44 0,435 Valid 44 0,263 Tidak Valid

45 0,559 Valid 45 0,551 Valid

46 0,488 Valid 46 0,335 Tidak Valid

47 0,289 Tidak Valid 47 0,538 Valid

48 0,153 Tidak Valid 48 0,514 Valid

49 0,570 Valid 49 0,185 Tidak Valid

50 0,296 Tidak Valid 50 0,477 Valid

51 0,538 Valid 51 0,731 Valid

52 0,233 Tidak Valid 52 0,533 Valid

53 0,474 Valid 53 0,290 Tidak Valid

54 -0,111 Tidak Valid 54 0,531 Valid

55 -0,090 Tidak Valid 55 0,286 Tidak Valid

56 -0,016 Tidak Valid

Sumber: Hasil Olah Data Penelitian

Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir dengan

menggunakan SPSS versi 23, untuk variabel X terdapat 30 butir soal

yang valid, sedangkan 25 butir tidak valid. Sedangkan untuk variabel

Y, terdapat 33 butir soal valid dan 23 butir soal tidak valid.

Maka dari itu, peneliti mengambil semua butir soal yang valid

untuk dijadikan bahan penelitian dalam bentuk angket sehingga

seluruhnya berjumlah 63 butir soal.

Page 81: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

65

Tabel 3. 10

Hasil Uji Validitas

Variabel Sub Variabel Indikator No

Soal

No

Soal

Valid

Jumlah

Intensitas

Mengikuti

Kegiatan

OSIS (X)

- Kegiatan

Pengembangan

Pengetahuan

dan

Kemampuan

Penalaran

- Mengikuti

diskusi

1, 2, 5,

9, 13,

17, 21,

25, 29,

33, 37,

41, 45,

49, 53

1, 2, 5,

9, 13,

17, 21,

25, 29,

33, 37,

41, 45,

49, 53

15

- Penulisan

karangan

untuk

berbagai

media

6, 10,

14, 18,

22

6, 10,

22

3

- Kegiatan

Pengembangan

Sikap

- Latihan

kepemimpina

n

26, 30,

34, 38,

42

34, 38,

42

3

- Usaha

Kesehatan

Sekolah

3, 7,

46, 50,

54

3, 46 2

- Pramuka 11, 15,

19, 23,

27

11 1

- Kesenian 31, 35,

39, 43,

47

31. 35 2

Page 82: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

66

- Kegiatan

Pengembangan

Keterampilan

Berdasarkan

Hobi

- Pengumpula

n dana sosial

4, 8,

12, 51,

55

8, 51 2

- Peringatan

hari-hari

besar

nasional,

keagamaan

16, 20,

24, 28,

32, 36,

40, 44,

48, 52

20, 44 2

Jumlah 30

Kreativitas

Siswa (Y)

- Fluency

(Kelancaran)

- Mengajukan

banyak

pertanyaan

1, 5, 9,

13, 17,

21

1, 9, 13 3

- Menjawab

dengan

sejumlah

jawaban jika

ada

pertanyaan

2, 6 2 1

- Bekerja lebih

cepat dari

teman lain

3, 7, 11 3 1

- Melakukan

lebih banyak

daripada

teman lain

4, 8, 12 4, 8 2

- Dengan

cepat melihat

kesalahan

dan

kelemahan

10, 14,

18

18 1

Page 83: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

67

dari suatu

objek atau

situasi

- Flexibility

(Kelenturan)

- Memberikan

macam-

macam

penafsiran

terhadap

suatu

gambar,

cerita, atau

masalah

15, 20,

25, 30

15, 25,

30

3

- Menerapkan

suatu konsep

atau asas

dengan cara

yang

berbeda-beda

16, 22,

26, 31

16, 22 2

- Memberikan

pertimbanga

n atau

mendiskusik

an sesuatu

selalu

memiliki

posisi yang

berbeda atau

bertentangan

dengan

19, 24,

29, 34

19, 29,

34

3

Page 84: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

68

mayoritas

kelompok

- Jika diberi

suatu

masalah

biasanya

memikirkan

macam-

macam cara

yang

berbeda-beda

untuk

menyelesaika

nnya

23, 28,

33, 39,

45

23, 28,

39, 45

4

- Originality

(Keaslian)

- Memikirkan

masalah-

masalah atau

hal yang tak

pernah

terpikirkan

orang lain

27, 32 27 1

- Memberikan

gagasan yang

baru dalam

menyelesaika

n masalah

35, 40 35, 40 2

- Melahirkan

ungkapan

yang baru

dan unik

36, 41 41 1

Page 85: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

69

- Memberikan

contoh-

contoh

konsep yang

berbeda

dengan yang

sudah ada

37, 42,

46

37, 42 2

- Elaboration

(Penguraian)

- Mencari arti

yang lebih

mendalam

terhadap

jawaban atau

pemecahan

masalah

dengan

melakukan

langkah-

langkah

terperinci

38, 44,

47, 50,

56

47, 50 2

- Mengemban

gkan atau

memperkaya

gagasan

orang lain

43, 48,

53

43, 48 2

- Cenderung

memberi

jawaban

yang luas

dan

memuaskan

49, 52,

55

52 1

Page 86: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

70

- Mampu

membangun

keterkaitan

antar konsep

51, 54 51, 54 2

Jumlah 33

Sumber: Hasil Olah Data Penelitian

b. Uji Reliabilitas

1) Penjabaran Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur

pada kuisioner, maksudnya apakah alat ukur tersebut akan

mendapatkan pengukuran yang tetap konsisten jika pengukuran diulang

kembali. Metode yang sering digunakan dalam penelitian untuk

mengukur skala rentangan (seperti skala Likert 1-5) adalah Cronbach

Alpha. Uji reliabilitas merupakan kelanjutan dari uji validitas, dimana

item yang masuk pengujian adalah item yang valid saja. Untuk

menentukan instrumen reliabel atau tidak menggunakan batasan 0,6.

Menurut Sekaran (1992), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang

baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan 0,8 adalah baik.75

r 11=[𝑘

𝑘−1] [1 −

∑s12

𝑠𝑡2] dengan s =

∑x2−(∑𝑥

𝑛)

2

𝑛

Keterangan:

r = Reliabilitas instrumen

S1 2 = Jumlah varians skor tiap-tiap butir angket

St 2 = Varians angket

K = Banyaknya butir angket yang valid

Σx = Jumlah skor seluruh siswa pada tiap butir angket

Σx2 = Jumlah kuadrat skor seluruh siswa pada tiap butir angket

N = Number of Cases.

75 Duwi Priyatno (b), Op. Cit, h. 79

Page 87: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

71

2) Hasil Uji Reliabilitas

Perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

bantuan program SPSS for Windows ver. 23. Berikut merupakan hasil

reliabilitas:

Tabel 3. 11

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,939 30

Sumber: Hasil Olah Data Penelitian

Untuk variabel X, dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha

adalah 0,939, maka dapat disimpulkan bahwa data reliabel. Karena,

reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, 0,7 dapat diterima, dan

0,8 adalah baik. Karena nilai Cronbach Alpha > 0,8, maka dapat

dinyatakan bahwa instrumen reliabel.

Tabel 3. 12

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Kreativitas Siswa)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,952 33

Sumber: Hasil Olah Data Penelitian

Untuk variabel Y, dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha

adalah 0,952, maka dapat disimpulkan bahwa data reliabel. Karena,

reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, 0,7 dapat diterima, dan

0,8 adalah baik. Karena nilai Cronbach Alpha > 0,8, maka dapat

dinyatakan bahwa instrumen reliabel.

Page 88: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

72

3. Uji Prasyarat Analisis Data

Uji prasyarat analisis data digunakan untuk menentukan jenis statistik

yang digunakan apakah menggunakan statistik parametik ataupun

nonparametik. Uji prasyarat yang digunakan meliputi uji normalitas, uji

linearitas, dan uji homogenitas. Dalam penelitian ini perhitungan uji prasyarat

analisis data menggunakan bantuan program SPSS.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

diambil berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak.76 Dalam

penelitian ini menggunakan perhitungan dengan aplikasi SPSS versi 23.

Pengujian uji normalitas ini menggunakan tabel Tests of Normality dengan

uji Kolmogorov-Smirnov dan Normal P-P Plot of Regression Standardized

Residual untuk mengetahui apakah distribusi data pada tiap-tiap variabel

normal atau tidak dengan menggunakan kriteria pengambilan keputusan

yaitu sebagai berikut:

1) Tests of Normality dengan uji Kolmogorov-Smirnov

a) Jika data pada variabel X dan variabel Y lebih dari 0,05 maka data

dinyatakan berdistribusi normal

b) Jika data pada variabel X dan variabel Y kurang dari 0,05 maka data

dinyatakan tidak berdistribusi normal.77

2) Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas

b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti

arah diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.78

76 Ibid (b), h. 85

77 Duwi Priyatno (a), Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS (Yogyakarta:

Gava Media, 2013), h. 58

78 Ibid (a), h. 59

Page 89: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

73

b. Uji Linearitas

Uji linearitas yaitu suatu analisis guna menguji atau mengetahui

apakah hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya memiliki

kecenderungan mengikuti garis lurus (linear) atau tidak. Apabila hubungan

tersebut memiliki kecenderungan mengikuti garis lurus, maka adanya

peningkatan atau penurunan kuantitas pada satu variabel, akan diikuti

secara linear oleh peningkatan atau penurunan pada variabel lainnya.79 Uji

ini berkaitan dengan penggunaan regresi linear. Dasar pengambilan

keputusan uji linearitas dapat dilakukan dengan dua cara yakni:

1) Berdasarkan nilai signifikansi

a) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka terdapat hubungan linear antara

variabel X dengan variabel Y.

b) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka tidak terdapat hubungan linear

antara variabel X dengan variabel Y.

2) Berdasarkan nilai F

a) Jika Fhitung < Ftabel maka terdapat hubungan linear antara variabel X

dengan variabel Y.

b) Jika Fhitung > Ftabel maka tidak terdapat hubungan linear antara

variabel X dengan variabel Y.80

c. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah objek (dua

sampel atau lebih) yang diteliti memiliki varian yang sama.81 Pengambilan

keputusan dalam uji homogenitas ini adalah jika nilai signifikan > 0,05,

maka dapat dikatakan bahwa varian dari beberapa populasi itu adalah

79 Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM SPSS

Statistic 19 (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h. 193

80 Sahid Raharjo, Cara Melakukan Uji Linearitas dengan Program SPSS,

(https://www.spssindonesia.com/2014/02/uji-heteroskedastisitas-dengan-program-spss.html)

diakses pada tanggal 01 April 2019, pukul 16:25 WIB

81 Misbahudin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik (Jakarta: Bumi

Aksara, 2013), h. 292

Page 90: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

74

sama, sebaliknya jika nilai signifikan < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

varian dari beberapa populasi adalah tidak sama.

4. Uji Hipotesis

a. Uji Parsial (Uji T)

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji t. Uji t

atau dikenal dengan uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, apakah

pengaruhnya signifikan atau tidak.82 Dasar pengambilan keputusan adalah

sebagai berikut:

1) Dengan membandingkan nilai Thitung dengan Ttabel

a) Apabila t hitung ≤ t tabel maka H0 diterima

b) Apabila t hitung > t tabel maka H0 ditolak.83

2) Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi

a) Apabila Sig. > (0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak

b) Apabila Sig. < (0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima

b. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan kuadrat dari korelasi persamaan

regresi.84 Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel independen memberikan pengaruh yang

cukup besar terhadap variabel dependen. Sedangkan nilai yang mendekati

0 berarti variabel independen tidak memberikan informasi yang pengaruh

terhadap variabel dependen.

Dalam penelitian ini, yang digunakan untuk mengukur kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen yaitu nilai adjusted

R square.

82 Duwi Priyatno (a), Op. Cit, h. 50

83 Ibid (a), h. 51

84 Bambang Suharjo, Statistik Terapan: Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2013), h. 93

Page 91: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

75

5. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui

pengaruh atau hubungan secara linear antara satu variabel independen dengan

satu variabel dependen.85 Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi

linier sederhana karena hanya terdapat satu variabel bebas (independent)

yaitu intensitas mengikuti kegiatan OSIS dan satu variabel tak bebas

(dependent) yaitu kreativitas siswa. Analisis regresi linier (garis lurus)

sederhana pada sampel digunakan persamaan sebagai berikut:

Ŷ = a + b X

Keterangan:

Ŷ = linearitas regresi

X = nilai variabel X

a = nilai linearitas regresi apabila nilai X di manipulasi

b = nilai koefisien regresi.86

6. Hipotesis Statistik

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini:

a. H₀ diterima jika thitung ˂ ttabel

b. H₁ diterima jika thitung > ttabel

85 Duwi Priyatno (b), Op. Cit, h. 151

86 Budi Susetyo, Statistika untuk Analisis Data Penelitian dilengkapi Cara Perhitungan dengan

SPSS dan MS Office Excel (Bandung: PT Rafika Aditama, 2010), h. 126

Page 92: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

76

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMP Islam Al Syukro Universal Kota Tangerang

Selatan

1. Sejarah Singkat Perguruan Islam Al Syukro Universal

“Belanjakanlah sebagian hartamu di jalan Allah”, amanah yang

disampaikan oleh Rasulullah SAW ini telah membangun kesadaran keluarga

almarhum Oskar Surjaatmadja untuk mewakafkan sebagian harta titipan

Allah SWT guna memfasilitasi pembangunan mental spiritual generasi muda

islam dan ummat islam pada umumnya. Diawali dengan mengadakan

pengajian bulanan yang diselenggarakan di Jalan Puri Mutiara 1/9 Cipete

Jakarta Selatan, timbul niat untuk melaksanakan dan mengembangkan

pendidikan berwawasan islami. Pada tahun 1996 niat ini diwujudkan dengan

mendirikan Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) dan Taman Bermain

(Kelompok Bermain-KB) untuk anak-anak prasekolah, di Jalan Puri Mutiara

1/9 Cipete Jakarta Selatan. Pendidikan anak-anak preasekolah ini

berkembang dengan baik, di bawah bimbingan Nibras O. Salim, banyak

orang tua yang memercayakan putra putrinya untuk mengikuti pendidikan

prasekolah di tempat ini. Untuk mewadahi kegiatan pendidikan ini

didirikanlah sebuah yayasan yang diberi nama: “Yayasan Wakaf Daar Askaril

‘Ibaad” yang disingkat menjadi YAWADA’I.

Berdasarkan tingkat kepercayaan yang tinggi dan atas desakan dari

orang tua siswa untuk kelanjutan pendidikan putra putrinya, maka setahun

kemudian YAWADA’I mengembangkan sayapnya dengan mendirikan

Taman Kanak-kanak Islam (TK), Sekolah Dasar Islam (SD), dan Sekolah

Menengah Pertama Islam (SMP) di atas tanah seluas 2,8 Ha yang berlokasi

di Gang H. Ma’ung Jalan Otto Iskandardinata Ciputat, dengan nama Al

Syukro TK-SD dan SMP Islam Al Syukro. TK, SD, dan SMP Islam Al

Syukro di Ciputat terus berkembang menjadi lembaga pendidikan islam yang

menjadi pilihan masyarakat di sekitar Ciputat. Dalam setiap penilain

Page 93: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

77

akreditasi yang dilaksanakan Dinas Pendidikan setempat, Sekolah Islam Al

Syukro Universal selalu mendapatkan akreditasi “A”.

Seiring dengan tujuan untuk menyelenggarakan pendidikan islam dari

jenjang TK hingga perguruan tinggi tersebut, keluarga wakif memandang

perlu untuk menunjuk lembaga lain yang memiliki jaringan luas dalam

pengelolaan kegiatan-kegiatan sosial dan kemanusiaan. Untuk selanjutnya

pendiri YAWADA’I dan Buli Oskar Surjaatmadja mengikrarkan wakafnya,

agar area Al Syukro di Ciputat dan segala aset serta penyelenggaraan

sekolahnya diserahkan kepada ummat, dengan menunjuk Yayasan Dompet

Dhuafa Republika sebagai nadzir (pihak penerus amanah). Sejak akad wakaf

tanggal 2 November 2010, Sekolah Islam Al Syukro Universal diberi istilah

baru yakni Perguruan Islam Al Syukro Universal di bawah naungan Yayasan

Dompet Dhuafa Republika, Yayasan Wakaf Daar Asykaril Ibaad tetap

mengelola TK dan TPA Islam Al Syukro di Cipete Jakarta Selatan.

Pewakafan ini dilakukan dengan tujuan agar “Harta Benda Wakaf” sebagai

Perguruan Islam Al Syukro Universal dapat dilanjutkan dengan

pembangunan, pengembangan, dan pengelolaannya oleh nazhir, dalam

rangka mendidik dan membina ummat terutama anak didik Indonesia.

2. Profil SMP Islam Al Syukro Universal Kota Tangerang Selatan

Tabel 4.1

Profil SMP Islam Al Syukro Universal Kota Tangerang Selatan

No Identitas Sekolah

1 Nama Sekolah SMP Islam Al Syukro Universal

2 Jenjang Pendidikan SMP

3 Status Kepemilikan Yayasan Dompet Dhuafa Republika

4 Status Sekolah Swasta

5 No. Statistik Sekolah 204020417303

6 Tanggal Operasi Sekolah Juli Tahun 2000

Page 94: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

78

7 Alamat Sekolah Jl. Otista Raya Gg. H. Ma’ung No. 30

Ciputat 154 Kota Tangerang Selatan

Kode Pos 15441

Kelurahan Ciputat

Kecamatan Ciputat

Kabupaten/Kota Kota Tangerang Selatan

Provinsi Banten

Negara Indonesia

8 Luas Lahan/Tanah 2.800 m2

9 No. Telepon/Fax 021-7443322

10 Email [email protected]

[email protected]

Sumber: SMP Islam Al Syukro Universal Kota Tangerang Selatan

3. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

a. Visi

Visi SMP Islam Al Syukro Universal Kota Tangerang Selatan, yaitu:

Menjadikan SMP Islam Al Syukro Universal sebagai lembaga

pendidikan terkemuka, yang bernafaskan Islam, bertaraf internasional dan

berwawasan lingkungan

b. Misi

Adapun yang menjadi misi dari SMP Islam Al Syukro Universal

Kota Tangerang Selatan, yaitu:

1) Membentuk warga sekolah yang beriman, bertakwa dan berakhlakul

karimah sesuai dengan nilai-nilai Islam

2) Mewujudkan proses pendidikan yang bermutu, yang mampu bersaing

dengan lembaga pendidikan lokal, nasional maupun internasional

3) Membimbing siswa agar dapat menggali sumber-sumber dan

kemampuan diri pribadi agar dapat berkompetisi di era globalisasi

Page 95: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

79

4) Meningkatkan kualitas proses pendidikan dalam rangka pembentukan

kepribadian berkarakter dan memiliki kemanfaatan bagi lingkungan

sekitar

5) Membangun kesadaran untuk peduli pada lingkungan hidup

c. Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dari SMP Islam Al Syukro Universal

Kota Tangerang Selatan, yaitu:

1) Membimbing warga sekolah untuk menjunjung tinggi nilai-nilai

agama, moral, etika, estetika, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa

2) Membimbing pengembangan akhlakul karimah pada diri siswa dan

semua komponen sekolah

3) Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan keimanan dan ketakwaan

kepada Tuhan Yang Maha Esa

4) Menumbuhkan dan mengintensifkan penghayatan dan pengalaman

ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari

5) Menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme siswa

6) Terwujudnya proses pembelajaran efektif yang berstandar kompetensi

serta terintegrasinya life skill dalam proses pembelajaran

7) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif melalui

kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler

8) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam

pembelajaran dan administrasi sekolah

9) Meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa asing

10) Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan teknologi

informasi dan komunikasi serta mampu mengembangkan diri secara

mandiri

11) Menyertakan warga sekolah untuk menjaga lingkungan hidup

Page 96: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

80

4. Sarana dan Prasarana Sekolah

SMP Islam Al Syukro Universal Kota Tangerang Selatan memiliki

sarana dan prasarana sebagai berikut:

a. Ruang kelas ber AC

b. Laboratorium Komputer dan Bahasa

c. Laboratorium Science

d. Pusat Sumber Belajar

e. Ruang Audio Visual

f. Pembelajaran Outdoor

g. Pembelajaran Indoor

h. Klinik Kesehatan UKS

i. Mushola

j. Lingkungan Sekolah

k. Sarana Outbond

l. Sarana Olahraga

m. Internet

n. Perpustakaan

o. Jemputan

p. Catering

q. Kantin

5. OSIS SMP Islam Al Syukro Universal Kota Tangerang Selatan

Berikut kegiatan yang diselenggarakan oleh OSIS SMP Islam Al

Syukro Universal Kota Tangerang Selatan, yaitu:

a. Diskusi (Kelompok Belajar, Kelompok Tugas Kerja)

b. Penulisan Karangan (Mading)

c. Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS)

d. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

e. Pramuka

f. Kesenian (Seni Tari, Seni Suara, Seni Musik)

g. Pengumpulan Dana Sosial

Page 97: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

81

h. Peringatan Hari-hari Besar Nasional atau Keagamaan

Kepala Sekolah

Siti Umrah, S.Ag

Pembina OSIS

Hildawati, S.Pd

Ketua OSIS

Ridwan Firmansyah

Wakil Ketua OSIS

Rizky Roseline Assyfa

Sekretaris

Muhammad Shakti

Dhiya Haidar

Bendahara

Rajwa Asykira Putra

Herdiansyah

SekBid. Kerohanian

Haifa Kemaila

Abid Irsyad

Rafif Rabbani

Cahaya Maharani

Chayara Alimamaysun

Tia Setia Dewi

SekBid. Kesehatan

Jasmine Kirana

Zahwa Nailatus Syafaah

Ananda Krishna Putri

Audrey Syakira Anjani

Keisha Nabila Akmal

Tia Setia Dewi

SekBid. Perlengkapan

Arvin Darian Nasya

Aurelio Yose Rizal

Alharits Mumtaz

Rifqi Rakha

Muhammad Shafi Dhihar

Tia Setia Dewi

SekBid. HUMAS

Tsanya Ratu Illiya

Kyoshi Irisawa

Riandu Aditya Bhirowo

Radja Rechwan Arief S

Ananda Putri Humairah

SekBid. Kesenian

Syifa Saffanah

Fyrhan Gunawan

Vimarsya Tiani Adline

Raisa Ayumi

Zhaskia Nabil Aspari

SekBid. Olahraga

Rayhan Andika Putra

Muhammad Naufal Iffat

Aryananda Kayleen

Dkartiko Nugroho

Machtavish Nur Sofyan

Gambar 4. 1

Struktur OSIS SMP Islam Al Syukro Universal

Kota Tangerang Selatan

Page 98: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

82

6. Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah

Kegiatan ekstrakurikuler yang menjadi rutinitas siswa/siswi SMP Islam

Al Syukro Universal Kota Tangerang Selatan yaitu:

a. Pramuka

b. Bina Vokalia

c. Futsal

d. Basket

e. Science Club

f. Tari Saman

g. Bulu Tangkis

7. Personil Sekolah

a. Guru

Tabel 4. 2

Daftar Guru SMP Islam Al Syukro Universal Kota Tangerang Selatan

No Nama Guru Jabatan Struktural Bidang Studi

1 Siti Umroh, S.Ag Kepala Sekolah -

2 Kosaman, S.E Waka Kurikulum IPS

Bendahara

3 Hildawati, S.Pd Waka Kesiswaan B.Indonesia

Koord. Pengembangan

Karakter

SBK

BK

4 Humaidi, S.Ag Kep. Perpustakaan B.Indonesia

5 Akhmad Ferdiansyah, S.Pd Wali Kelas 8 B Matematika

6 Cahya Dima Anugrah Kep. Lab. IPA IPA

Wali Kelas 9

7 Rizky Kurniawan, S.Pd Koord. Peningkatan

Bakat dan Prestasi

PJOK

Kep. Lab. Komputer Prakarya

Wali Kelas 7 B TIK

Page 99: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

83

8 Fadly Rizaldi, S.Pd Koord. Pembiasaan dan

Kegiatan Siswa

PAI

Wali Kelas 7 A PKn

9 Narini, S.Pd Wali Kelas 8 A B.Inggris

Koord. Pengembangan

Literasi

SBK

English Camb

10 Zaimul Haq, M.Ag Guru Bidang Studi Tahfiz

Prakarya

B.Arab

11 Noorjannah TU -

Sumber: SMP Islam Al Syukro Universal Kota Tangerang Selatan

1) Jenjang pendidikan dan status guru

Tabel 4. 3

Jenjang Pendidikan dan Status Guru

No Tingkat

Pendidikan

Status Guru Jenis Kelamin

Jumlah Ket. GT GTT

Laki-

laki Perempuan

1 S3 / S2 1 - 1 - 1

2 S1 9 - 6 3 9

3 D-4 - - - - -

4 D3/Sarmud - - - - -

5 D2 - - - - -

6 D1 - - - - -

7 SMA - - - - -

Total 10 - 7 3 10

Sumber: SMP Islam Al Syukro Universal Kota Tangerang Selatan

Page 100: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

84

Keterangan:

GT : Guru Tetap

GTT : Guru Tidak Tetap

2) Data jumlah guru dan statusnya

Tabel 4. 4

Data Jumlah Guru dan Statusnya

No Mata Pelajaran Jumlah

Guru

Status Guru

GT GTT Bantu Honor

1 Pendidikan Agama 1 1

2 Pendidikan

Kewarganegaraan

1 1

3 Matematika 1 1

4 Bahasa Indonesia 1 1

5 Bahasa Inggris 1 1

6 Ilmu Pengetahuan Alam 1 1

7 Ilmu Pengetahuan Sosial 1 1

8 Penjaskes 1 1

9 Pendidikan Seni Budaya 1 1

10 Tikom

11 Muatan Lokal 1 1

Total 10 10

Sumber: SMP Islam Al Syukro Universal Kota Tangerang Selatan

Keterangan:

GT : Guru Tetap

GTT : Guru Tidak Tetap

Page 101: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

85

b. Peserta Didik

Tabel 4. 5

Peserta Didik SMP Islam Al Syukro Universal Kota Tangerang Selatan

No Kelas Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

1 Kelas 7 (A dan B) 20 22 42

2 Kelas 8 (A dan B) 14 21 35

3 Kelas 9 7 10 17

Jumlah 94

Sumber: SMP Islam Al Syukro Universal Kota Tangerang Selatan

Page 102: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

86

c. Struktur Organisasi SMP Islam Al Syukro Universal Kota

Tangerang Selatan

d.

Direktur

Eko Fajar Santoso, S.E

GM Pendidikan

Cicih Kurniasih, S.S

Kepala Sekolah

Siti Umroh, S.Ag

Dinas Pendidikan

H. Taryono, M.Pd

Komite Sekolah

Aslamawati, S.E

Tata Usaha

Noorjanah

Bendahara

Kosaman, S.E

Wk. Kurikulum

Kosaman, S.E

Wk. Kesiswaan

Hildawati, S.Pd

Koord. Pengembangan Literasi

Nasrini, S.Pd

Koord. Pembiasaan dan Keg.

Siswa

Fadly Rizaldi, S.Pd Koord. Peningkatan Bakat dan

Prestasi

Rizky Kurniawan, S.Pd

Koord. Pengembangan Karakter

Hildawati, S.Pd

Wali Kelas 7 A

Fadly Rizaldi, S.Pd

Wali Kelas 7 B

Rizky Kurniawan, S.Pd

Wali Kelas 8 A

Nasrini, S.Pd

Wali Kelas 8 B

A.Ferdiansyah, S.Pd

Wali Kelas 9

Cahya Dima A, S.Pd

Guru Mata Pelajaran

Peserta Didik

Gambar 4. 2

Struktur Organisasi SMP Islam Al Syukro Universal Kota Tangerang Selatan

Page 103: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

87

B. Deskripsi Data

Penelitian yang dilakukan di SMP Islam Al Syukro Universal Kota

Tangerang Selatan menggunakan teknik pengumpulan data pengolahan data

intensitas mengikuti kegiatan OSIS dan kreativitas siswa yakni melalui angket.

Dalam hal ini, peneliti menggunakan kuisioner yang terdiri dari 30 butir soal

untuk variabel X (Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS) dan 33 butir soal untuk

variabel Y (Kreativitas Siswa) dengan 4 alternatif jawaban yaitu: (1) Selalu, (2)

Sering, (3) Kadang-kadang, (4) Tidak Pernah untuk variabel X (Intensitas

mengikuti Kegiatan OSIS) dan (1) SS (Sangat Setuju), (2) S (Setuju), (3) TS

(Tidak Setuju), (4) STS (Sangat Tidak Setuju) untuk variabel Y (Kreativitas

Siswa).

Berikut ini akan dideskripsikan secara rinci mengenai hasil perhitungan

statistik dengan menggunakan uji regresi linear sederhana dengan menggunakan

SPSS versi 23

1. Deskripsi Data Variabel X dan Hasil Analisisnya

a. Data Variabel X (Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS)

Data intensitas mengikuti kegiatan OSIS diperoleh dari hasil angket.

Sampel diambil sebanyak 48 responden yang terdiri dari siswa-siswa di

SMP Islam Al Syukro Universal Kota Tangerang Selatan. Dari jumlah

sampel itu, peneliti kemudian mengumpulkan data dan melakukan

pengelompokkan data tentang intensitas mengikuti kegiatan OSIS. Data

intensitas mengikuti kegiatan OSIS dapat dilihat secara rinci pada tabel

berikut ini:

Tabel 4. 6

Data Variabel X (Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS)

No Responden Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS

1 Responden 1 98

2 Responden 2 73

3 Responden 3 71

4 Responden 4 77

Page 104: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

88

5 Responden 5 86

6 Responden 6 76

7 Responden 7 85

8 Responden 8 96

9 Responden 9 99

10 Responden 10 102

11 Responden 11 73

12 Responden 12 93

13 Responden 13 105

14 Responden 14 92

15 Responden 15 99

16 Responden 16 68

17 Responden 17 68

18 Responden 18 92

19 Responden 19 96

20 Responden 20 102

21 Responden 21 95

22 Responden 22 116

23 Responden 23 94

24 Responden 24 97

25 Responden 25 113

26 Responden 26 107

27 Responden 27 104

28 Responden 28 113

29 Responden 29 108

30 Responden 30 99

31 Responden 31 105

32 Responden 32 86

33 Responden 33 96

34 Responden 34 100

Page 105: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

89

35 Responden 35 95

36 Responden 36 113

37 Responden 37 104

38 Responden 38 102

39 Responden 39 63

40 Responden 40 84

41 Responden 41 75

42 Responden 42 103

43 Responden 43 94

44 Responden 44 105

45 Responden 45 107

46 Responden 46 96

47 Responden 47 86

48 Responden 48 109

Ʃ 4520

Sumber: Hasil Olah Data Penelitian

b. Hasil Analisis Variabel X (Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS)

1) Rentang Nilai (r)

r = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

= 116 – 63

= 53

2) Jumlah Kelas (k)

k = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 48

= 1 + 5,55

= 6,55 ≈ 7

3) Panjang Interval (i)

i = Jumlah Rentang Nilai (r) : Jumlah Kelas (k)

= 53 : 7

= 7,57 ≈ 8

Page 106: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

90

4) Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X (Intensitas mengikuti Kegiatan

OSIS)

Tabel 4. 7

Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS

Kelas Interval Fi Xi FiXi

63 – 70 3 66,5 199,5

71 – 78 6 74,5 447

79 – 86 5 82,5 412,5

87 – 94 5 90,5 452,5

95 – 102 15 98,5 1.477,5

103 – 110 10 106,5 1.065

111-116 4 113,5 454

∑ 48 633 4.508

Sumber: Hasil Olah Data Penelitian

5) Mean (Rata-rata)

Mean = Σ 𝐹𝑖𝑋𝑖

Σ 𝐹𝑖

Mean = 4,508

48

Mean = 94,17

Dari hasil intensitas mengikuti kegiatan OSIS pada siswa-siswa

di SMP Islam Al Syukro Universal Kota Tangerang Selatan diperoleh

nilai rata-rata sebesar 94,17. Dari hasil nilai rata-rata intensitas

mengikuti kegiatan OSIS tersebut, kemudian nilai yang diperoleh

dikonversi dengan skala penilaian rentang 81 - 100. Rentang nilai ini

menunjukkan bahwa intensitas mengikuti kegiatan OSIS di SMP Islam

Al Syukro Universal Kota Tangerang Selatan diinterpretasikan sangat

tinggi.

Page 107: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

91

2. Deskripsi Data Variabel Y dan Hasil Analisisnya

a. Data Variabel Y (Kreativitas Siswa)

Data kreativitas siswa diperoleh dari hasil angket. Sampel diambil

dari 48 responden yang terdiri dari siswa-siswa di SMP Islam Al Syukro

Universal Kota Tangerang Selatan. Dari jumlah sampel itu, peneliti

kemudian mengumpulkan data dan melakukan pengelompokkan data

tentang kreativitas siswa. Data penelitian kreativitas siswa dapat dilihat

secara rinci pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 8

Data Variabel Y (Kreativitas Siswa)

No Responden Kreativitas Siswa

1 Responden 1 89

2 Responden 2 70

3 Responden 3 68

4 Responden 4 77

5 Responden 5 81

6 Responden 6 77

7 Responden 7 81

8 Responden 8 79

9 Responden 9 96

10 Responden 10 103

11 Responden 11 73

12 Responden 12 94

13 Responden 13 103

14 Responden 14 92

15 Responden 15 95

16 Responden 16 69

17 Responden 17 68

18 Responden 18 91

Page 108: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

92

19 Responden 19 98

20 Responden 20 100

21 Responden 21 90

22 Responden 22 110

23 Responden 23 98

24 Responden 24 114

25 Responden 25 108

26 Responden 26 95

27 Responden 27 103

28 Responden 28 87

29 Responden 29 106

30 Responden 30 94

31 Responden 31 100

32 Responden 32 81

33 Responden 33 85

34 Responden 34 95

35 Responden 35 106

36 Responden 36 94

37 Responden 37 63

38 Responden 38 105

39 Responden 39 101

40 Responden 40 64

41 Responden 41 73

42 Responden 42 103

43 Responden 43 72

44 Responden 44 93

45 Responden 45 107

46 Responden 46 92

47 Responden 47 83

48 Responden 48 115

Page 109: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

93

Ʃ 4338

Sumber: Hasil Olah Data Penelitian

c. Hasil Analisis Variabel Y (Kreativitas Siswa)

1) Rentang Nilai (r)

r = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

= 115 – 63

= 52

2) Jumlah Kelas (k)

k = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 48

= 1 + 5,55

= 6,55 ≈ 7

3) Panjang Interval (i)

i = Jumlah Rentang Nilai (r) : Jumlah Kelas (k)

= 52 : 7

= 7,42 ≈ 7

4) Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y (Kreativitas Siswa)

Tabel 4. 9

Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Kreativitas Siswa

Kelas Interval Fi Xi FiXi

63 – 69 5 66 330

70 – 76 4 73 292

77 – 83 6 80 480

84 – 90 5 87 435

91 – 97 11 94 1.034

98 – 104 10 101 1.010

105 – 115 7 110 770

∑ 48 611 4.351

Sumber: Hasil Olah Data Penelitian

Page 110: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

94

1) Mean (Rata-rata)

Mean = Σ 𝐹𝑖𝑋𝑖

Σ 𝐹𝑖

Mean = 4.351

48

Mean = 90,38

Dari hasil kreativitas siswa pada siswa-siswa di SMP Islam Al

Syukro Universal Kota Tangerang Selatan diperoleh nilai rata-rata

sebesar 90,38. Dari hasil nilai rata-rata intensitas mengikuti kegiatan

OSIS tersebut, kemudian nilai yang diperoleh dikonversi dengan skala

penilaian rentang 81 - 100. Rentang nilai ini menunjukkan bahwa

kreativitas siswa di SMP Islam Al Syukro Universal Kota Tangerang

Selatan diinterpretasikan sangat tinggi.

C. Uji Prasyarat

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas Residual digunakan untuk menguji apakah nilai residual

yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model

regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara

normal. Metode yang digunakan adalah metode grafik, yaitu dengan melihat

penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of

Regresstion Standardized. Sebagai dasar pengambilan keputusannya, jika

titik-titik menyebar sekitar garis mengikuti garis diagonal, maka nilai residual

tersebut adalah normal. Berikut ini adalah hasil pengujian normalitas data

dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan SPSS versi 23 seperti

tabel berikut ini:

Page 111: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

95

Tabel 4. 10

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

Intensitas mengikuti

Kegiatan OSIS ,144 48 ,114 ,941 48 ,097

Kreativitas Siswa ,109 48 ,200* ,960 48 ,103

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Sumber: Hasil Olah Data Penelitian

Hipotesis:

H₀ : data berasal dari distribusi yang normal

H₁ : data berasal dari distribusi yang tidak normal

Dari hasil uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov di atas

maka dapat ditarik kesimpulan, data pada variabel X (Intensitas mengikuti

Kegiatan OSIS) dan variabel Y (Kreativitas Siswa) memiliki nilai signifikansi

Kolmogorov-Smirnov masing-masing sebesar 0,114 dan 0,200. Karena nilai

signifikansi Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 maka data

berdistribusi normal. Dari hasil analisis juga terlihat nilai statistik untuk

Kolmogorov-Smirnov variabel X (Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS)

sebesar 0,144 > 0,05 dan variabel Y (Kreativitas Siswa) memperoleh nilai

sebesar 0,109 > 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data

berdistribusi normal.

Sedangkan hasil pengujiam dengan menggunakan grafik Normal P-P

Plot of Regression Standardized Residual pada SPSS versi 23, yaitu:

Page 112: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

96

Gambar 4. 3

Diagram Plot Kreativitas Siswa

Dari hasil diagram di atas, tergambar jelas bahwa titik-titik yang

menyebar mengikuti garis diagonal. Maka dari itu, dapat ditarik kesimpulan

bahwa data berdistribusi normal.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak.

Tabel 4. 11

Hasil Uji Linearitas

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Kreativitas

Siswa *

Intensitas

mengikuti

Kegiatan

OSIS

Between Groups (Combined) 7239,583 27 268,133 2,954 ,008

Linearity 3948,108 1 3948,108 43,489 ,000

Deviation

from

Linearity

3291,476 26 126,595 1,394 ,225

Within Groups 1815,667 20 90,783

Total 9055,250 47

Sumber: Hasil Olah Data Penelitian

Page 113: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

97

Berdasarkan hasil output di atas, maka dasar pengambilan

keputusannya adalah:

a. Berdasarkan nilai signifikansi

Diperoleh nilai signifikansi = 0,225. Yang artinya 0,225 > 0,05 maka

terdapat hubungan linear antara variabel X (Intensitas mengikuti Kegiatan

OSIS) dan variabel Y (Kreativitas Siswa)

b. Berdasarkan nilai F

Diperoleh nilai Fhitung = 1,394 sedangkan Ftabel dicari berdasarkan hasil

output di atas yaitu:

df 1 = k – 1 = 2 – 1 = 1

df 2 = n – k = 48 – 2 = 46

Maka diperoleh nilai df 1 = 1 dan df 2 = 46, kemudian cari pada tabel

distribusi F 0,05 maka ditemukan nilai Ftabel = 4,052 yang artinya Fhitung

(1,394) < Ftabel (4,052) maka terdapat hubungan linear antara variabel X

(Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS) dan variabel Y (Kreativitas Siswa).

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah objek (dua sampel

atau lebih) yang diteliti memiliki varian yang sama. Pengambilan keputusan

dalam uji homogenitas ini adalah jika nilai signifikan > 0,05, maka dapat

dikatakan bahwa varian dari beberapa populasi itu adalah sama, sebaliknya

jika nilai signifikan < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa varian dari beberapa

populasi adalah tidak sama.

Tabel 4. 12

Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS dan Kreativitas Siswa

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,407 1 94 ,525

Sumber: Hasil Olah Data Penelitian

Page 114: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

98

Berdasarkan hasil output SPSS dari uji homogenitas diketahui bahwa

nilai signifikansi dari kedua variabel 0,525 > 0,05. Artinya bahwa populasi

tersebut bervariasi homogen.

D. Hasil Pengujian Statistik

1. Uji Regresi Linear

Uji regresi linear dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS versi

23. Dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4. 13

Metode Uji Regresi Linear Sederhana

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Intensitas mengikuti

Kegiatan OSIS (X)b . Enter

a. Dependent Variable: Kreativitas Siswa (Y)

b. All requested variables entered.

Sumber: Hasil Olah Data Penelitian

Dari output di atas dapat dilihat bahwa variabel independen yang

dimasukan ke dalam model adalah variabel intensitas mengikuti kegiatan

OSIS dan variabel dependennya adalah kreativitas siswa. Sedangkan metode

regresi menggunakan Enter. Persamaan regresi linear sederhana dirumuskan

sebagai berikut:

Ŷ = a + b X

Dimana:

Ŷ = (dibaca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan

X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan

a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai

peningkatan (+) atau nilai (-) variabel Y

Page 115: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

99

Tabel 4. 14

Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 25,796 10,936 2,359 ,023

Intensitas mengikuti

Kegiatan OSIS ,686 ,115 ,660 5,963 ,000

a. Dependent Variable: Kreativitas Siswa

Sumber: Hasil Olah Data Penelitian

Pengujian regresi linear dapat dilihat dari hasil output Coefficients.

Nilai-nilai output kemudian dimasukkan kedalam persamaan regresi sebagai

berikut:

Ŷ = 25,796 + 0,686X

Arti dari angka-angka tersebut antara lain:

1) Nilai konstanta (a) adalah 25,796 ini dapat diartikan jika intensitas

mengikuti kegiatan OSIS nya adalah 25,796 maka kreativitas siswa

bernilai 25,796.

2) Nilai koefisien regresi variabel harga (b) bernilai positif yaitu 0,686 maka

dapat diartikan bahwa setiap peningkatan intensitas mengikuti kegiatan

OSIS sebesar 0,686 maka kreativitas siswa juga meningkat sebesar 0,686.

Kemudian, penjelasan kolom dari tabel di atas yaitu:

1) Unstandarized Coefficent adalah nilai koefisien yang tidak terstandarisasi

atau tidak ada patokan. Nilai ini menggunakan satuan yang digunakan

pada data variabel dependen. Koefisien B terdiri dari nilai konstan (harga

Y jika X = 0) dan koefisien regresi (nilai yang menunjukkan peringkat atau

penurunan variabel Y yang didasarkan pada variabel X). Nilai-nilai inilah

yang masuk dalam persamaan regresi linear.

Page 116: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

100

2) Standard Error adalah nilai maksimum kesalahan yang dapat terjadi dalam

memperkirakan rata-rata populasi berdasarkan sampel.

3) Standard Coefficient (nilai koefisien yang telah terstandarisasi), nilai

koefisien Beta semakin mendekati 0 maka hubungan antara variabel X

dengan Y tidak kuat. Sedangkan hasil nilai Beta yang didapatkan adalah

sebesar 0,660, maka hal ini berarti terjadi hubungan yang cukup erat

karena mendekati 1.

4) Thitung adalah pengujian signifikansi untuk mengetahui pengaruh variabel

X terhadap Y, apakah berpengaruh signifikan atau tidak. Uji t

membandingkan antara Thitung dengan Ttabel.

5) Signifikansi adalah besarnya probabilitas untuk memperoleh persalahan

dalam mengambil keputusan.

2. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji T

Uji T pada kasus ini digunakan untuk mengetahui apakah intensitas

mengikuti kegiatan OSIS berpengaruh secara signifikan atau tidak

terhadap kreativitas siswa. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi

0,05 dan 2 sisi. Hasil uji T bisa dilihat dari output Coefficients (Tabel 4.18).

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

1) Perumusan Hipotesis

H₀ : tidak terdapat pengaruh intensitas mengikuti kegiatan OSIS

terhadap kreativitas siswa di SMP Islam Al Syukro Universal Kota

Tangerang Selatan

H₁ : terdapat pengaruh intensitas mengikuti kegiatan OSIS terhadap

kreativitas siswa di SMP Islam Al Syukro Universal Kota

Tangerang Selatan

2) Penentuan Thitung

Dari output didapat nilai Thitung (equal variance assumed) yang

dilihat pada kolom ke 5 (Tabel 4.18) adalah 5,963 dengan signifikansi

0,000

Page 117: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

101

3) Penentuan Ttabel

Ttabel dapat dilihat pada tabel statistik dengan nilai signifikansi

0,05 : 2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df = n – 2) yaitu

df = 48 – 2 = 46, hasil diperoleh untuk Ttabel sebesar 2,013

4) Kriteria Pengujian

a) Jika Thitung < Ttabel maka H₀ diterima

b) Jika Thitung > Ttabelmaka H₀ ditolak

Berdasarkan Signifikansi

a) Jika signifikansi > 0,05 maka H₀ diterima

b) Jika signifikansi < 0,05 maka H₀ ditolak.

5) Membuat Kesimpulan Nilai Thitung> Ttabel (5,963 > 2,013) dan

signifikansi (0,000 < 0,05) maka H₀ ditolak. Jadi dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh antara intensitas mengikuti kegiatan OSIS

terhadap kreativitas siswa

3. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya pengaruh Intensitas mengikuti Kegiatan

OSIS (X) terhadap Kreativitas Siswa (Y) dalam analisis regresi linear

sederhana, bisa dilihat pada nilai R Square atau R2 yang terdapat pada output

SPSS versi 23 yaitu:

Tabel 4. 15

Hasil R Square

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 ,660a ,436 ,424 10,537 2,052

a. Predictors: (Constant), Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS

b. Dependent Variable: Kreativitas Siswa

Sumber: Hasil Olah Data Penelitian

Hasil dari tabel di atas, pada bagian ini ditampilkan nilai R = 0,660 dan

koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,436. Nilai ini menunjukkan

Page 118: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

102

pengertian bahwa Kreativitas Siswa (Y) dipengaruhi sebesar 43,6%

sedangkan 56,4% dipengaruhi oleh variabel lain.

E. Interpretasi Data

Berdasarkan hasil analisis statistik yang telah dilakukan terhadap kedua

variabel, variabel intensitas mengikuti kegiatan OSIS memperoleh skor tertinggi

116, skor terendah 63 dan rata-rata 94,17. Jika dikonversikan dengan skala

penilaian rentang 81 - 100, maka nilai rata-rata variabel intensitas mengikuti

kegiatan OSIS berada pada kategori sangat tinggi.

Sementara hasil analisis statistik untuk variabel kreativitas siswa diperoleh

skor tertinggi 115, skor terendah 63 dan nilai rata-rata 90,38. Jika dikonversikan

dengan skala penilaian rentang 81 – 100, maka nilai rata-rata variabel kreativitas

siswa berada pada kategori sangat tinggi.

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan terhadap kedua

variabel dengan melalui empat uji yaitu untuk hasil uji normalitas dengan

melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal PP Plot of

Regression Standardized Residual (Gambar 4.2) dan uji One Sample

Kolmogorov-Smirnov (Tabel 4.14) disimpulkan bahwa data pada variabel X

(Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS) dan variabel Y (Kreativitas Siswa)

memiliki nilai signifikansi 0,114 dan 0,200, karena signifikansi lebih dari 0,05

maka data tersebut dinyatakan berdistribusi normal. Dari hasil analisis juga

terlihat nilai statistik untuk Kolmogorov-Smirnov variabel X (Intensitas

mengikuti Kegiatan OSIS) sebesar 0,144 > 0,05 dan variabel Y (Kreativitas

Siswa) memperoleh nilai sebesar 0,109 > 0,05 maka data tersebut dinyatakan

berdistribusi normal. Sedangkan dari hasil uji normalitas menggunakan grafik

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual (Gambar 4.2) dapat

disimpulkan bahwa grafik tersebut menghasilkan data y menyebar di sekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka data tersebut

berdistribusi normal.

Kemudian hasil uji linearitas bisa dilihat pada hasil SPSS versi 23 yaitu

ANOVA Tabel (Tabel 4.15) sehingga dapat disimpulkan bahwa berdasarkan nilai

Page 119: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

103

signifikansi, diperoleh nilai signifikansi = 0,225. Yang artinya 0,225 > 0,05

maka terdapat hubungan linear antara variabel X (Intensitas mengikuti Kegiatan

OSIS) dan variabel Y (Kreativitas Siswa). Sedangkan, berdasarkan nilai F

diperoleh nilai Fhitung = 1,394 kemudian nilai Ftabel dicari berdasarkan hasil

output SPSS yaitu df 1.46 kemudian cari pada tabel distribusi F 0,05 maka

ditemukan nilai Ftabel = 4,052. Yang artinya Fhitung (1,394) < Ftabel (4,052)

maka terdapat hubungan linear antara variabel X (Intensitan mengikuti Kegiatan

OSIS) dan variabel Y (Kreativitas Siswa).

Untuk hasil uji homogenitas bisa dilihat pada output diagram Homogenity

(Gambar 4.16), yaitu apabila nilai signifikan > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

varian dari beberapa populasi itu bersifat homogen, sebaliknya jika nilai

signifikan < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa varian dari beberapa populasi

tidak bersifat homogen. Berdasarkan hasil output SPSS dari uji homogenitas

diketahui bahwa nilai signifikansi dari kedua variabel 0,525 > 0,05. Artinya

bahwa populasi tersebut bervariasi homogen.

Hasil pengujian statistik melalui uji regresi linear sederhana dapat dilihat

hasilnya pada (Tabel 4.18) yaitu a = angka konstan dari Unstandardized

Coefficients nilainya sebesar 25,796 dan b = angka koefisien regresi nilainya

sebesar 0,686. Angka ini mengandung arti bahwa setiap penambahan 1% tingkat

Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS (X), maka Kreativitas Sisswa (Y) akan

meningkat sebesar 0,686. Karena nilai koefisien regresi bernilai positif (+), maka

dengan demikian dapat dikatakan bahwa Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS

(X) berpengaruh positif terhadap Kreativitas Siswa (Y) sehingga persamaan

regresinya adalah Ŷ = 25,796 + 0,686X.

Berdasarkan hasil besarnya persamaan Ŷ, maka untuk mengetahui apakah

terdapat pengaruh atau tidak antara variabel X (Intensitas mengikuti Kegiatan

OSIS) dan variabel Y (Kreativitas Siswa), maka perlu dilakukan Uji T yaitu

dengan melakukan perbandingan antara Thitung dengan Ttabel. Namun, sebelum

dilakukan perbandingan, terlebih dahulu dicari derajat kebebasan atau df (degree

of freedom), yaitu : df = n – k = 48 – 2 = 46. Diketahui nilai df adalah 46, maka

dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 : 2 = 0,025 (uji 2 sisi), maka di

Page 120: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

104

dapat nilai Ttabel. sebesar 2,013. Sedangkan, nilai Thitung didapatkan dari hasil

output SPSS versi 23 pada Tabel 4.18 sebesar 5,963.

Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan, maka jika Thitung < Ttabel

maka H₀ diterima dan jika Thitung > Ttabel maka H₀ ditolak. Sesuai dengan hasil

yang telah didapatkan maka hasilnya Thitungl (5,963) > Ttabel (2,013) maka H₀

ditolak. Berdasarkan hasil tersebut berarti terdapat pengaruh antara intensitas

mengikuti kegiatan OSIS terhadap kreativitas siswa di SMP Islam Al Syukro

Universal Kota Tangerang Selatan.

Kemudian untuk melihat hasil persentase besarnya pengaruh variabel X

(Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS) dengan variabel Y (Kreativitas Siswa)

yaitu dengan menggunakan koefisien determinasi atau R Square. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R Square yang mendekati nol

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Dari hasil yang didapat pada Tabel 4.19 Diperoleh nilai R Square sebesar

0,436 dan apabila dipersentasekan hasilnya adalah 43,6%. Hal ini menunjukkan

pengertian bahwa variabel Y (Kreativitas Siswa) dipengaruhi sebesar 43,6%

oleh variabel X (Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS) sedangkan sisanya sebesar

56,4% dipengaruhi oleh variabel lain seperti sarana dan prasarana pendidikan

serta kualitas para tenaga pendidik.

F. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian menyebutkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan dari intensitas mengikuti kegiatan OSIS terhadap kreativitas siswa di

SMP Islam Al Syukro Universal Kota Tangerang Selatan.

Hal tersebut dapat dilihat pada pengujian statistik (uji T), hasil nilai Thitung

sebesar 5,963 dan Ttabel sebesar 2,013 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.

Dengan kriteria pengujian jika Thitung > Ttabel dan jika Signifikansi < 0,05 maka

Page 121: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

105

H₀ ditolak. Sehingga hasilnya yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara

intensitas mengikuti kegiatan OSIS terhadap kreativitas siswa di SMP Islam Al

Syukro Universal Kota Tangerang Selatan.

Kemudian pada pengujian statistik melalui uji regresi linear sederhana

yaitu a = angka konstan dari Unstandardized Coefficients nilainya sebesar

25,796 dan b = angka koefisien regresi nilainya sebesar 0,686. Angka ini

mengandung arti bahwa setiap penambahan 1% tingkat Intensitas mengikuti

Kegiatan OSIS (X), maka Kreativitas Siswa (Y) akan meningkat sebesar 0,686.

Serta nilai R Square sebesar 0,436 yang artinya sebesar 43,6% kualitas

pendidikan SMP Islam Al Syukro Universal Kota Tangerang Selatan

dipengaruhi oleh intensitas mengikuti kegiatan OSIS, dan sebesar 56,4%

dipengaruhi faktor lain seperti sarana dan prasarana pendidikan serta kualitas

para tenaga pendidik.

Menurut Yusak Burhanuddin dalam buku Administrasi Pendidikan

kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan melalui OSIS yaitu kegiatan

pengembangan pengetahuan dan kemampuan penalaran, kegiatan

pengembangan keterampilan berdasarkan hobi, dan kegiatan pengembangan

sikap. Kegiatan pengembangan pengetahuan dan kemampuan penalaran terbagi

menjadi beberapa kegiatan yaitu: 1) dikusi, temu karya, seminar, dan lain-lain,

2) penelitian, 3) karya wisata, 4) penulisan karangan untuk berbagai media, 5)

percobaan-percobaan akademis di luar kelas. Untuk kegiatan pengembangan

keterampilan berdasarkan hobi terbagi menjadi beberapa kegiatan yaitu: 1)

latihan kepemimpinan, 2) Palang Merah Remaja, 3) Usaha Kesehatan Sekolah,

4) pramuka, 5) lintas alam, 6) olahraga, 7) kesenian, 8) pengatur lalu lintas, 9)

pengumpulan benda-benda bekas (perangko, binatang, dan lain-lain), dan juga

kegiatan pengembangan sikap terbagai menjadi beberapa kegiatan yaitu: 1)

pengumpulan dana sosial, 2) peringatan hari-hari nasional, keagamaan, 3)

membantu masyarakat yang dapat musibah. Dari berbagai macam kegiatan di

atas perlu adanya intensitas dalam mengikutinya karena dengan adanya

intensitas menandakan seseorang memiliki tekad atau semangat serta

kesungguhan yang kuat dalam mengikuti kegiatan tersebut agar mendapatkan

Page 122: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

106

hasil yang lebih maksimal, jadi semakin intens seseorang mengikuti kegiatan

tersebut maka akan semakin maksimal pula hasil yang didapatkannya.

Mulyono dalam buku Manajemen Administrasi dan Organisasi

Pendidikan menyatakan bahwa melalui OSIS dapat disalurkan berbagai inisiatif,

kreativitas, dan kemampuan memimpin dapat dikembangkan. Di samping itu,

organisasi tersebut dapat pula dimanfaatkan untuk mengembangkan proses

belajar-mengajar. Jadi dengan melalui OSIS, kreativitas merupakan salah satu

yang dapat dikembangkan di dalamnya. Makna kreativitas itu sendiri adalah

kemampuan seseorang dalam melakukan hal yang tidak biasa dilakukan pada

jalan yang biasanya dilakukan oleh umum.

Hasil wawancara wakil kepala sekolah bidang kesiswaan SMP Islam Al

Syukro Universal Kota Tangerang Selatan pun menyatakan bahwa memang

terdapat pengaruh intensitas mengikuti kegiatan OSIS terhadap kreativitas

siswa, semakin intensnya siswa dalam mengikuti kegiatan OSIS maka akan

semakin besar pula kreativitas yang dapat dikembangkan. Maka dari itu,

perlunya membentuk kegiatan yang dapat menarik kemauan siswa untuk

mengikutinya, apabila siswa sudah tertaik maka akan timbullah kesungguhan

atau perilaku giat dalam mengikuti kegiatan tersebut.

Secara umum, hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian Rendy

Ferdian Anggriawan pada tahun 2014 mengenai judul “Pengaruh Partisipasi

Kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah terhadap Berpikir Kreatif dalam

Memecahkan Masalah Organisasi pada Pengurus OSIS di SMP Negeri I

Gedangan” bahwa terdapat pengaruh partisipasi kegiatan Organisasi Siswa Intra

Sekolah terhadap berpikir kreatif dalam memecahkan masalah organisasi

sebesar 3,97%.

Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

peneliti terdapat pengaruh yang positif antara variabel intensitas mengikuti

kegiatan OSIS terhadap kreativitas siswa di SMP Islam Al Syukro Universal

Kota Tangerang Selatan.

Page 123: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

107

G. Keterbatasn Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti merasa memiliki keterbatasan

pada hal-hal sebagai berikut:

1. Penyusunan instrumen dan penyebaran angket menguras waktu yang cukup

lama karena banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh siswa-siswa setiap

harinya

2. Peneliti hanya menggunakan angket untuk mendapatkan informasi yang

diperlukan dari sekolah sehingga dirasakan kurang mendalam

3. Kurang kondusifnya para siswa yang menjadi responden penelitian saat

penyebaran instrumen karena butir pernyataan yang cukup banyak bagi siswa

Page 124: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

108

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh antara

intensitas mengikuti kegiatan OSIS terhadap kreativitas siswa di SMP Islam Al

Syukro Universal Kota Tangerang Selatan. Hal ini dibuktikan dari perhitungan

uji regresi linear sederhana yang menunjukkan pengaruh yang positif dengan

hasil signifikan sebesar 0,000 < 0,05 dan Thitung (5,963) > Ttabel (2,013), dan nilai

signifikan < 0,05, maka keputusan dalam penelitian ini H1 diterima dan H0

ditolak. Maka dapat diinterpretasikan bahwa terdapat pengaruh antara intensitas

mengikuti kegiatan OSIS terhadap kreativitas siswa di SMP Islam Al Syukro

Universal Kota Tangerang Selatan. Sedangkan untuk analisis regresi linear

sederhana diperoleh dari perhitungan untuk komponen a = 25,796 dan b = 0,686,

sehingga persamaan regresi Ŷ = 25,796 + 0,686 X. Dari persamaan regresi linear

tersebut dapat disimpulkan nilai konstanta sebesar 25,796 menyatakan bahwa

jika tidak ada nilai trust maka nilai partisipasi sebesar 25,796. Nilai signifikan

diperoleh dari nilai p value sig sebesar 0,000 < 0,05. Serta nilai R Square sebesar

0,436 yang artinya, sebesar 43,6% kreativitas siswa SMP Islam Al Syukro

Universal Kota Tangerang Selatan dipengaruhi oleh intensitas mengikuti

kegiatan OSISnya, dan sebesar 56,4% dipengaruhi oleh faktor lain.

B. Saran-Saran

Penelitian ini di masa yang akan datang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan

mengenai beberapa hal diantaranya:

1. Pihak Sekolah

a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas mengikuti kegiatan OSIS

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kreativitas siswa. Oleh

Page 125: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

109

sebab itu, pihak sekolah disarankan untuk tetap mendukung kondisi anak

didiknya terutama dalam perkembangan kreativitasnya

b. Dalam rangka membentuk sumber daya manusia yang memiliki kualitas

pendidikan tinggi, disarankan kepada pihak sekolah untuk menciptakan

kegiatan yang memicu siswa untuk mengembangkan kreativitas yang ada

pada dirinya, terutama pada kegiatan OSIS. Jika siswa kreatif, maka akan

memudahkan siswa untuk memperoleh hasil yang diinginkan

c. Pihak sekolah disarankan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam

kegiatan yang diadakan oleh OSIS baik di dalam sekolah maupun di luar

sekolah, agar kemampuan kreativitas keseluruhan siswa bisa berkembang

d. Menjalin relasi dengan pihak luar sekolah dalam mengembangkan

kreativitas siswa di kegiatan OSIS

2. Pengurus dan Anggota OSIS

a. Tetap termotivasi untuk mengembangkan kreativitas yang dimilikinya

dengan mengikuti kegiatan-kegiatan dalam OSIS

b. Berkontribusi aktif dalam setiap kegiatan OSIS

3. Peneliti Lain

a. Melakukan penelitian secara teliti dan sesuai teknis, karena penyusunan

butir instrumen dalam penelitian kuantitatif cukup lama

b. Harus mencari waktu yang tepat dengan responden, agar tidak terhambat

dalam pengambilan data

c. Diharapkan menambahkan variabel dependen pengaruh intensitas

mengikuti kegiatan OSIS dengan variabel lain yang lebih berpengaruh

terhadap kreativitas siswa seperti pengaruh sarana dan prasarana

pendidikan atau kualitas tenaga pembina OSIS

Page 126: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

110

DAFTAR PUSTAKA

Al-Khalili, Amal Abdus-Salam, Mengembangkan Kreativitas Anak, Terj dari تنمية

oleh Umma Farida, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005 قدرات الإبتكار لدى الأطفال

Alwi, Hasan, dkk, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,

2008

Aunillah, Nurla Isna, Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah,

Jogjakarta: Laksana, 2011

Avianti, Ratu Amilia, Pengembangan Tes Kreativitas, Universita Negeri Jakarta

Burhanuddin, Yusak, Administrasi Pendidikan, Bandung: CV Pustaka Setia, 1998

Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2017

Harahap, E.I Lantang, Mari Mempertinggi Kreativitas, Jakarta: PT Gunung Agung,

1987

Kenedi, Pengembangan Kreativitas Siswa dalam Proses Pembelajaran di Kelas II

SMP Negeri 3 Rokan IV Koto, Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, Sains, dan

Humaniora Vol. 3 No. 2, 2017

Laila, Novta Nisa, Pengaruh Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA)

terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa FITK UIN Jakarta, Skripsi pada

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: 2019

Misbahudin dan Hasan, Iqbal, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Jakarta:

Bumi Aksara, 2013

Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media, 2008

Munandar, S.C Utami, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah

Penuntun bagi Guru dan Orang Tua, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

Indonesia, 1999a

-----, Kreativitas dan Keberbakatan: Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan

Bakat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2014b

Page 127: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

111

Ninditya, Fransiska, Mendikbud: Siswa Gali Pengalaman melalui OSIS, Antara

News, 3 Mei 2018, (https://m.antaranews.com/berita/706896/mendikbud-

siswa-gali-pengalaman-melalui-osis), 15 April 2019

Nirwan, Akhmad, dkk (ed), Mulia Karena Guru Sosialisasi Regulasi tentang GTK

2018 Memperkuat Posisi GTK Menuju Abad 21, Jakarta: Direktorat Jenderal

Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

2018, Ed. 9 Tahun IV

Noor, Juliansyah, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya

Ilmiah, Jakarta: Kencana, 2012

Panjaitan, Agustina Hariani dan Surya, Edy, Creative Thinking (Berpikir Kreatif)

dalam Pembelajaran Matematika, Desember 2017

(https://www.researchgate.net/publication/321849189_CREATIVE_THINK

ING_BERPIKIR_KREATIF_DALAM_PEMBELAJARAN_MATEMATI

KA), 20 Agustus 2019

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008

tentang Pembinaan Kesiswaan

Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003

Priyatno, Duwi, Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS,

Yogyakarta: Gava Media, 2013

Priyatno, Duwi, Panduan Praktis Olah Data Menggunakan SPSS, Yogyakarta:

ANDI, 2017

Putra, Sabila Andira, Kreativitas di Indonesia, Kompasiana, 19 Maret 2019,

(https://www.kompasiana.com/sabil/5c831f60bde57542426e2832/kreativita

s-di-indonesia), 18 Agustus 2019

Rachmawati, Yeni dan Kurniati, Euis, Strategi Pengembangan Kreativitas pada

Anak Usia Taman Kanak-Kanak, Jakarta: Kencana, 2017

Raharjo, Sahid, Cara Melakukan Uji Linearitas dengan Program SPSS,

(https://www.spssindonesia.com/2014/02/uji-heteroskedastisitas-dengan-

program-spss.html), 01 April 2019

Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta,

2007

Page 128: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

112

Satiadarma, Monty P. Dan Waruwu, Fidelis E., Mendidik Kecerdasan. Pedoman

bagi Orang Tua dan Guru dalam Mendidik Anak Cerdas, Jakarta: Pustaka

Populer Obor, 2003

Semiawan, Conny, dkk, Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah

Petunjuk bagi Guru dan Orang Tua, Jakarta: PT Gramedia, 1987

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta,

2010

Sudarma, Momon, Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif, Jakarta:

Rajawali Pers, 2013

Sudarmanto, Gunawan, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program

IBM SPSS Statistic 19, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013

Sudaryono, Metodologi Penelitian, Depok: Rajawali Pers, 2018

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2014

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed

Methods), Bandung: Alfabeta, 2011

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D, Bandung:

Alfabeta, 2016

Suharjo, Bambang, Statistik Terapan: Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS,

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013

Sumarno, Benny, Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

menggunakan Model Metaphorming pada Materi Gerak Lurus X Mia 7 SMA

Negeri 1 Kota Jambi, Skripsi pada Universitas Jambi, Jambi: 2016

Suryani dan Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi pada

Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam, Jakarta: Kencana, 2015

Suryosubroto, B., Manajemen Pendidikan di Sekolah, Jakarta: PT Rineka Cipta,

2004

Susetyo, Budi, Statistika untuk Analisis Data Penelitian dilengkapi Cara

Perhitungan dengan SPSS dan MS Office Excel, Bandung: PT Rafika

Aditama, 2010

Page 129: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

113

Taufik, M., Kreativitas Jalan Baru Pendidikan Islam, Mataram: Lembaga

Pengkajian-Publikasi Islam dan Masyarakat (LEPPIM) IAIN Mataram, 2012

Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan, FIP IKIP Malang, Administrasi

Pendidikan, Malang: IKIP Malang, 1989

Umar, Ali, Pembinaan Sikap Kepemimpinan Siswa Melalui Kegiatan OSIS SMP

Bakti Mulya 400 Jakarta, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Jakarta: 2014

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional

Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan

Permasalahannya, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999

Wikipedia, Organisasi Siswa Intra Sekolah, diakses pada Minggu, 10 Maret 2019

Zulkarnain, Wildan, Manajemen Layanan Khusus di Sekolah, Jakarta: Bumi

Aksara, 2018

Page 130: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

114

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 131: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

115

Lampiran 1

Kisi-kisi Uji Instrumen Variabel Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS

Variabel Sub Variabel Indikator No Butir Jumlah

Butir

Intensitas

Mengikuti

Kegiatan

OSIS (X)

- Kegiatan

Pengembangan

Pengetahuan

dan

Kemampuan

Penalaran

- Mengikuti

diskusi

1, 2, 5, 9, 13, 17,

21, 25, 29, 33,

37, 41, 45, 49, 53

15

- Penulisan

karangan

untuk berbagai

media

6, 10, 14, 18, 22 5

- Kegiatan

Pengembangan

Sikap

- Latihan

kepemimpinan

26, 30, 34, 38, 42 5

- Usaha

Kesehatan

Sekolah

3, 7, 46, 50, 54 5

- Pramuka 11, 15, 19, 23, 27 5

- Kesenian 31, 35, 39, 43, 47 5

- Kegiatan

Pengembangan

Keterampilan

Berdasarkan

Hobi

- Pengumpulan

dana sosial

4, 8, 12, 51, 55 5

- Peringatan

hari-hari besar

nasional,

keagamaan

16, 20, 24, 28,

32, 36, 40, 44,

48, 52

10

Total Jumlah Butir 55

Page 132: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

116

Lampiran 2

Angket Uji Coba Variabel Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS

ANGKET INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS

1. Identitas Responden

a. Nama :

b. Jenis Kelamin :

c. Umur :

d. Kelas :

2. Petunjuk Pengisian

a. Bacalah dengan seksama pernyataan di bawah ini

b. Setiap pernyataan pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan

keadaan anda, lalu bubuhkan tanda “cek” (√) pada kotak yang tersedia

3. Keterangan

a. SL : Selalu

b. SR : Sering

c. KD : Kadang-kadang

d. TP : Tidak Pernah

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SL SR KD TP

1. Saya mengikuti setiap pertemuan OSIS

2. Saya lebih memilih untuk aktif saat

berdiskusi dalam rapat OSIS

3. Saya tidak tertarik mengikuti kegiatan-

kegiatan yang diselenggarakan Usaha

Kesehatan Sekolah

4. Saya senang aktif dalam kegiatan

pengumpulan infaq di sekolah

5. Saya aktif mengemukakan pendapat dalam

kegiatan rapat OSIS

6. Saya ikut berkontribusi dalam pembuatan

mading/majalah sekolah

7. Saya senang mengikuti kegiatan-kegiatan

yang diselenggarakan Usaha Kesehatan

Sekolah

Page 133: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

117

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SL SR KD TP

8. Saya tertarik dalam kegiatan pengumpulan

infaq di sekolah

9. Saya senang mengikuti setiap pertemuan

OSIS

10. Saya tertarik ikut berkontribusi dalam

pembuatan mading/majalah sekolah

11. Saya mengikuti kegiatan pramuka di sekolah

12. Saya tidak tertarik dalam kegiatan

pengumpulan infaq di sekolah

13. Saya senang bisa aktif dalam mengemukakan

pendapat dalam kegiatan rapat OSIS

14. Saya senang ikut berkontribusi dalam

pembuatan mading/majalah sekolah

15. Saya tidak mengikuti kegiatan pramuka di

sekolah

16. Saya berpartisipasi dalam perayaan Hari

Besar Nasional di sekolah

17. Saya mengikuti kegiatan OSIS

18. Saya tidak tertarik ikut berkontribusi dalam

pembuatan mading/majalah sekolah

19. Saya tertarik mengikuti kegiatan pramuka di

sekolah

20. Saya ikut serta dalam perayaan Hari Besar

Keagamaan yang diselenggarakan di sekolah

21. Saya tertarik mengikuti kegiatan OSIS

22. Saya tidak berkontribusi dalam penulisan

mading/majalah sekolah

23. Saya tidak tertarik mengikuti kegiatan

pramuka di sekolah

24. Saya tidak berpartisipasi dalam perayaan

Hari Besar Nasional di sekolah

25. Saya senang bisa mengikuti kegiatan OSIS

26. Saya hadir dalam LDKS (Latihan Dasar

Kepemimpinan Siswa) yang diselenggarakan

oleh OSIS

27. Saya senang mengikuti kegiatan pramuka di

sekolah

Page 134: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

118

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SL SR KD TP

28. Saya tidak ikut serta dalam perayaan Hari

Besar Keagamaan yang diselenggarakan di

sekolah

29. Saya tertarik mengikuti setiap pertemuan

OSIS

30. Saya tidak hadir dalam LDKS (Latihan Dasar

Kepemimpinan Siswa) yang diselenggarakan

oleh OSIS

31. Saya mengikuti kegiatan kesenian di sekolah

32. Saya tertarik ikut serta dalam perayaan Hari

Besar Keagamaan yang diselenggarakan di

sekolah

33. Saya tidak tertarik mengikuti kegiatan OSIS

34. Saya tertarik mengikuti LDKS (Latihan

Dasar Kepemimpinan Siswa) yang

diselenggarakan oleh OSIS

35. Saya tidak mengikuti kegiatan kesenian di

sekolah

36. Saya tertarik berpartisipasi dalam perayaan

Hari Besar Nasional di sekolah

37. Saya tidak tertarik mengikuti setiap

pertemuan OSIS

38. Saya tidak tertarik mengikuti LDKS (Latihan

Dasar Kepemimpinan Siswa) yang

diselenggarakan oleh OSIS

39. Saya tertarik mengikuti kegiatan kesenian di

sekolah

40. Saya tidak tertarik ikut serta dalam perayaan

Hari Besar Keagamaan yang diselenggarakan

di sekolah

41. Saya izin tidak mengikuti kegiatan OSIS

42. Saya senang mengikuti LDKS (Latihan

Dasar Kepemimpinan Siswa) yang

diselenggarakan oleh OSIS

43. Saya tidak tertarik mengikuti kegiatan

kesenian di sekolah

Page 135: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

119

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SL SR KD TP

44. Saya tidak tertarik berpartisipasi dalam

perayaan Hari Besar Nasional di sekolah

45. Saya tidak tertarik aktif dalam

mengemukakan pendapat dalam kegiatan

rapat OSIS

46. Saya mengikuti kegiatan-kegiatan yang

diselenggarakan Usaha Kesehatan Sekolah

47. Saya senang mengikuti kegiatan kesenian di

sekolah

48. Saya senang ikut serta dalam perayaan Hari

Besar Keagamaan yang diselenggarakan di

sekolah

49. Saya tidak mengikuti setiap pertemuan OSIS

50. Saya tidak mengikuti kegiatan-kegiatan yang

diselenggarakan Usaha Kesehatan Sekolah

51. Saya selalu menyumbangkan sebagian uang

saku saya ketika ada kegiatan pengumpulan

infaq di sekolah

52. Saya senang berpartisipasi dalam perayaan

Hari Besar Nasional di sekolah

53. Saya tidak memilih aktif saat berdiskusi

dalam rapat OSIS

54. Saya tertarik mengikuti kegiatan-kegiatan

yang diselenggarakan Usaha Kesehatan

Sekolah

55. Saya aktif dalam kegiatan pengumpulan

infaq di sekolah

Page 136: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

120

Lampiran 3

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Angket Variabel X (Intensitas mengikuti Kegiatan

OSIS)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55

1 4 4 3 2 2 4 2 4 4 1 4 3 3 1 4 4 4 1 1 3 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 1 2 3 4 4 3 3 4 3 2 2 4 4 4 2 4 4 4 172

2 2 2 4 2 3 4 2 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 3 2 4 4 3 4 3 4 4 2 2 183

3 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 2 3 1 1 3 3 1 3 2 2 1 1 3 3 1 1 2 3 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 1 3 2 2 4 3 4 102

4 3 3 2 3 1 1 2 4 3 2 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 3 2 4 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 166

5 3 2 3 2 2 1 4 3 2 1 3 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 2 4 3 4 3 4 3 2 2 3 1 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 163

6 4 2 3 3 1 1 1 4 4 1 4 3 1 1 4 4 4 2 2 4 4 2 3 1 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 3 4 4 2 4 3 3 1 3 165

7 4 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 186

8 4 1 1 3 1 1 1 4 2 1 3 4 1 1 4 3 3 2 2 3 2 1 2 3 2 4 1 4 2 4 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 1 3 2 4 1 3 3 1 1 2 127

9 4 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 4 4 2 1 2 3 3 4 4 4 2 4 2 4 1 3 3 1 1 2 3 3 2 4 3 2 2 2 1 2 1 2 4 2 2 3 2 1 2 143

10 1 1 4 3 2 2 3 3 1 2 4 4 2 2 4 4 1 3 4 4 1 3 4 4 1 1 4 4 1 4 2 3 3 1 3 4 4 4 2 4 4 1 3 4 4 2 2 4 4 4 3 3 4 2 2 157

11 1 1 2 3 1 1 2 2 1 2 4 4 1 2 4 3 1 3 3 3 2 3 4 4 1 1 4 4 1 2 3 3 4 2 3 4 1 3 3 3 1 2 4 4 3 3 4 3 1 2 2 2 1 3 3 137

12 1 1 3 3 1 1 2 4 1 2 4 4 1 2 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 1 1 4 4 1 4 2 3 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 165

13 1 1 3 3 1 2 2 3 1 3 4 4 1 3 4 4 1 3 4 3 1 3 4 4 1 2 2 4 1 2 3 3 1 2 3 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 3 1 2 4 136

14 1 1 3 3 1 1 2 3 1 2 4 4 1 2 4 3 1 4 2 3 3 3 3 4 2 1 2 4 1 4 4 3 4 1 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 3 3 4 4 2 3 4 3 2 155

15 4 4 2 4 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 4 1 4 3 4 4 4 3 4 3 2 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 1 2 180

16 4 4 4 2 4 1 1 3 4 1 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 1 4 4 3 2 4 3 3 3 2 4 4 2 4 4 4 2 3 2 4 3 2 2 4 2 2 173

17 4 2 4 3 2 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 2 4 3 3 4 4 2 3 3 4 2 3 2 4 188

18 3 4 3 2 4 1 1 3 3 3 4 2 2 3 4 2 3 3 4 4 3 2 4 3 4 2 4 1 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 4 4 1 3 3 2 2 2 3 2 4 2 2 3 3 2 155

19 1 1 2 4 1 2 4 3 1 2 4 4 1 2 4 4 1 4 4 4 1 3 4 4 1 1 4 4 1 1 3 4 1 1 4 4 1 1 3 4 1 1 4 4 1 2 3 4 1 4 3 4 1 4 4 144

20 1 1 3 4 1 2 4 4 1 2 4 4 1 2 4 4 1 4 4 4 1 3 4 4 1 1 4 4 1 1 3 4 1 1 4 4 1 1 3 4 1 1 4 4 1 1 3 4 1 4 2 4 1 4 3 143

RSP Skor Soal Nomor

Hasil Uji Validitas Variabel X (Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS)

Total Skor

Page 137: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

121

Lampiran 4

Kisi-kisi Uji Instrumen Variabel Kreativitas Siswa

Variabel Sub Variabel Indikator No Butir Jumlah

Butir

Kreativitas

Siswa (Y)

- Fluency

(Kelancaran)

- Mengajukan banyak

pertanyaan

1, 5, 9, 13,

17, 21

6

- Menjawab dengan

sejumlah jawaban

jika ada pertanyaan

2, 6 2

- Bekerja lebih cepat

dari teman lain

3, 7, 11 3

- Melakukan lebih

banyak daripada

teman lain

4, 8, 12 3

- Dengan cepat

melihat kesalahan

dan kelemahan dari

suatu objek atau

situasi

10, 14, 18 3

- Flexibility

(Kelenturan)

- Memberikan

macam-macam

penafsiran terhadap

suatu gambar, cerita,

atau masalah

15, 20, 25,

30

4

- Menerapkan suatu

konsep atau asas

dengan cara yang

berbeda-beda

16, 22, 26,

31

4

Page 138: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

122

- Memberikan

pertimbangan atau

mendiskusikan

sesuatu selalu

memiliki posisi yang

berbeda atau

bertentangan dengan

mayoritas kelompok

19, 24, 29,

34

4

- Jika diberi suatu

masalah biasanya

memikirkan macam-

macam cara yang

berbeda-beda untuk

menyelesaikannya

23, 28, 33,

39, 45

5

- Originality

(Keaslian)

- Memikirkan

masalah-masalah

atau hal yang tak

pernah terpikirkan

orang lain

27, 32 2

- Memberikan

gagasan yang baru

dalam

menyelesaikan

masalah

35, 40 2

- Melahirkan

ungkapan yang baru

dan unik

36, 41 2

Page 139: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

123

- Memberikan

contoh-contoh

konsep yang

berbeda dengan

yang sudah ada

37, 42, 46 3

- Elaboration

(Penguraian)

- Mencari arti yang

lebih mendalam

terhadap jawaban

atau pemecahan

masalah dengan

melakukan langkah-

langkah terperinci

38, 44, 47,

50, 56

5

- Mengembangkan

atau memperkaya

gagasan orang lain

43, 48, 53 3

- Cenderung memberi

jawaban yang luas

dan memuaskan

49, 52, 55 3

- Mampu membangun

keterkaitan antar

konsep

51, 54 2

Total Jumlah Butir 56

Page 140: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

124

Lampiran 5

Angket Uji Coba Variabel Kreativitas Siswa

ANGKET KREATIVITAS SISWA

1. Identitas Responden

a. Nama :

b. Jenis Kelamin :

c. Umur :

d. Kelas :

2. Petunjuk Pengisian

a. Bacalah dengan seksama pernyataan di bawah ini

b. Setiap pernyataan pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan

keadaan anda, lalu bubuhkan tanda “cek” (√) pada kotak yang tersedia

3. Keterangan

a. SS : Sangat Setuju

b. S : Setuju

c. TS : Tidak Setuju

d. STS : Sangat Tidak Setuju

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S TS STS

1. Saya biasanya mampu menghasilkan banyak

pertanyaan tentang suatu materi

2. Saya biasanya memberikan banyak jawaban

dari sebuah pertanyaan karena saya merasa

jawaban-jawaban itu sama benarnya

3. Apabila guru memberikan soal, saya dapat

mengerjakan soal yang diberikan lebih cepat

dari teman-teman saya

4. Berusaha menyelesaikan tugas-tugas dengan

hasil yang baik meskipun saya

mengorbankan waktu dan tenaga yang

banyak

5. Saya tidak mampu menghasilkan pertanyaan

terkait suatu materi

Page 141: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

125

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S TS STS

6. Saya biasanya hanya mengemukakan satu

jawaban dari sebuah pertanyaan karena saya

merasa jawaban lain sama saja

7. Apabila guru memberikan soal, saya tidak

dapat mengerjakan soal yang diberikan lebih

cepat dari teman-teman saya

8. Meskipun guru tidak memerintahkan untuk

mengerjakan soal-soal lain, saya tetap

mengerjakannya

9. Saya sering mengajukan pertanyaan kepada

guru walaupun siswa lain menganggapnya

lucu atau tidak perlu

10. Jika alat yang dibutuhkan tidak ada, saya

menggunakan alat yang bukan fungsinya,

(misalnya kartu pelajar digunakan sebagai

penggaris)

11. Saya berlomba-lomba dengan teman yang

lain untuk selesai lebih awal dalam

menjawab soal

12. Saya tidak merasa bosan mengerjakan tugas

latihan, walaupun tugas itu berulang-ulang

diberikan

13. Saya biasanya mengajukan banyak

pertanyaan karena saya merasa penasaran

dengan materi yang disampaikan oleh guru

14. Saya berani menegur kesalahan yang

diperbuat teman saya

15. Saya biasanya memberikan banyak pendapat

untuk menyelesaikan suatu masalah

16. Saya biasanya memikirkan cara baru untuk

menyelesaikan suatu permasalahan

17. Saya malas mengajukan pertanyaan karena

teman-teman juga tidak ada yang bertanya

18. Saya senang membantu teman saya yang

kesulitan saat mengerjakan soal

Page 142: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

126

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S TS STS

19. Dalam membahas atau mendiskusikan suatu

masalah, saya mempunyai pendapat yang

bertentangan dengan mayoritas kelompok

20. Saya malas memberikan pendapat untuk

menyelesaikan permasalahan karena teman-

teman sering tidak memperhatikan

21. Jika ada penjelasan yang kurang jelas, saya

langsung menanyakannya

22. Saya malas untuk memikirkan cara-cara baru

dalam menyelesaikan suatu masalah karena

menurut saya memakai cara lama sudah

cukup

23. Jika diberi suatu masalah, saya biasanya

memikirkan macam-macam cara yang

berbeda-beda untuk menyelesaikannya

24. Saya biasanya mengutarakan pendapat yang

berbeda dari yang lainnya

25. Saya biasanya mengajukan banyak cara

untuk menyelesaikan suatu masalah

26. Saya lebih senang memakai cara lama

daripada memikirkan cara baru untuk

menyelesaikan masalah karena hasilnya pasti

sama saja

27. Saya mampu memikirkan cara untuk

menyelesaikan tugas atau masalah yang tidak

pernah terpikirkan oleh orang lain

28. Jika diberi suatu masalah, saya tidak dapat

memikirkan macam-macam cara yang

berbeda untuk memecahkan masalah tersebut

29. Saya biasanya menyelesaikan masalah

dengan cara saya sendiri

30. Saya biasanya memikirkan banyak cara

untuk menyelesaikan masalah

31. Saya tidak berusaha menemukan

penyelesaian yang baru setelah membaca

atau mendengar gagasan-gagasan

Page 143: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

127

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S TS STS

32. Saya tidak mampu memikirkan cara untuk

menyelesaikan tugas atau masalah yang tidak

pernah terpikirkan oleh orang lain

33. Jika diberikan suatu masalah, maka saya

tidak mempunyai gagasan mengenai masalah

tersebut

34. Saya memiliki cara berpikir yang lain

daripada yang lain

35. Dalam menyikapi suatu masalah, saya

biasanya memunculkan hal-hal yang baru

atau hal-hal unik

36. Saya mengemukakan jawaban-jawaban yang

tidak lazim yang belum pernah digunakan

oleh teman atau guru saya sebelumnya

37. Saya dapat memberikan contoh yang berbeda

dengan contoh yang sudah ada

38. Dalam memperjelas pendapat yang saya

kemukakan, saya menambahkan detil-detil

dari masalah tersebut

39. Saya tidak meniru cara teman saya dalam

menyelesaikan suatu tugas

40. Saya senang mencari solusi baru dalam

menyelesaikan masalah

41. Dalam diskusi kelompok, saya lebih suka

ditunjuk daripada mengajukan diri

42. Saya tidak dapat memberikan contoh yang

berbeda dengan contoh yang sudah ada

43. Saya dapat mengembangkan ide atau

gagasan yang dikemukakan oleh teman saya

dalam memecahkan soal-soal

44. Dalam menyelesaikan suatu masalah, saya

tidak mengalami kesulitan dalam

menguraikan jawaban dengan jelas dan

terperinci

45. Saya meniru cara teman saya dalam

menyelesaikan suatu tugas

Page 144: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

128

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S TS STS

46. Walaupun saya sudah menjawab dengan

benar tugas yang ada, tetapi penyelesaiannya

panjang, maka saya mencari cara

menyelesaikannya yang lebih praktis

47. Saya merasa puas dengan langkah kerja saya

dan tidak perlu memeriksa pekerjaan saya

setelah selesai dikerjakan

48. Saya tidak dapat mengembangkan ide atau

gagasan yang dikemukakan oleh teman saya

dalam memecahkan soal-soal

49. Dalam memperkuat gagasan, saya

menggunakan buku sebagai referensi

50. Saya mengecek kembali hasil pekerjaan saya

karena tidak yakin kebenarannya

51. Dari dua kejadian yang berbeda, saya

berusaha mencari kesamaan konsepnya

52. Dalam menjawab pertanyaan, saya berusaha

memberikan jawaban beserta alasannya

53. Saya biasanya berusaha mengembangkan

gagasan-gagasan orang lain dengan bahasa

saya sendiri karena saya akan lebih mudah

memahaminya

54. Saya selalu mencari kesamaan antara dua

kejadian yang berbeda

55. Saya biasanya mengemukakan pendapat

beserta alasannya

56. Saya memeriksa hasil pekerjaan dengan

kritis

Page 145: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

129

6. Saya biasanya hanya mengemukakan satu

jawaban dari sebuah pertanyaan karena saya

merasa jawaban lain sama saja

7. Apabila guru memberikan soal, saya tidak

dapat mengerjakan soal yang diberikan lebih

cepat dari teman-teman saya

8. Meskipun guru tidak memerintahkan untuk

mengerjakan soal-soal lain, saya tetap

mengerjakannya

9. Saya sering mengajukan pertanyaan kepada

guru walaupun siswa lain menganggapnya

lucu atau tidak perlu

10. Jika alat yang dibutuhkan tidak ada, saya

menggunakan alat yang bukan fungsinya,

(misalnya kartu pelajar digunakan sebagai

penggaris)

11. Saya berlomba-lomba dengan teman yang

lain untuk selesai lebih awal dalam

menjawab soal

12. Saya tidak merasa bosan mengerjakan tugas

latihan, walaupun tugas itu berulang-ulang

diberikan

13. Saya biasanya mengajukan banyak

pertanyaan karena saya merasa penasaran

dengan materi yang disampaikan oleh guru

14. Saya berani menegur kesalahan yang

diperbuat teman saya

15. Saya biasanya memberikan banyak pendapat

untuk menyelesaikan suatu masalah

16. Saya biasanya memikirkan cara baru untuk

menyelesaikan suatu permasalahan

17. Saya malas mengajukan pertanyaan karena

teman-teman juga tidak ada yang bertanya

18. Saya senang membantu teman saya yang

kesulitan saat mengerjakan soal

19. Dalam membahas atau mendiskusikan suatu

masalah, saya mempunyai pendapat yang

bertentangan dengan mayoritas kelompok

Page 146: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

130

20. Saya malas memberikan pendapat untuk

menyelesaikan permasalahan karena teman-

teman sering tidak memperhatikan

21. Jika ada penjelasan yang kurang jelas, saya

langsung menanyakannya

22. Saya malas untuk memikirkan cara-cara baru

dalam menyelesaikan suatu masalah karena

menurut saya memakai cara lama sudah

cukup

23. Jika diberi suatu masalah, saya biasanya

memikirkan macam-macam cara yang

berbeda-beda untuk menyelesaikannya

24. Saya biasanya mengutarakan pendapat yang

berbeda dari yang lainnya

25. Saya biasanya mengajukan banyak cara

untuk menyelesaikan suatu masalah

26. Saya lebih senang memakai cara lama

daripada memikirkan cara baru untuk

menyelesaikan masalah karena hasilnya pasti

sama saja

27. Saya mampu memikirkan cara untuk

menyelesaikan tugas atau masalah yang tidak

pernah terpikirkan oleh orang lain

28. Jika diberi suatu masalah, saya tidak dapat

memikirkan macam-macam cara yang

berbeda untuk memecahkan masalah tersebut

29. Saya biasanya menyelesaikan masalah

dengan cara saya sendiri

30. Saya biasanya memikirkan banyak cara

untuk menyelesaikan masalah

31. Saya tidak berusaha menemukan

penyelesaian yang baru setelah membaca

atau mendengar gagasan-gagasan

32. Saya tidak mampu memikirkan cara untuk

menyelesaikan tugas atau masalah yang tidak

pernah terpikirkan oleh orang lain

33. Jika diberikan suatu masalah, maka saya

tidak mempunyai gagasan mengenai masalah

tersebut

Page 147: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

131

34. Saya memiliki cara berpikir yang lain

daripada yang lain

35. Dalam menyikapi suatu masalah, saya

biasanya memunculkan hal-hal yang baru

atau hal-hal unik

36. Saya mengemukakan jawaban-jawaban yang

tidak lazim yang belum pernah digunakan

oleh teman atau guru saya sebelumnya

37. Saya dapat memberikan contoh yang berbeda

dengan contoh yang sudah ada

38. Dalam memperjelas pendapat yang saya

kemukakan, saya menambahkan detil-detil

dari masalah tersebut

39. Saya tidak meniru cara teman saya dalam

menyelesaikan suatu tugas

40. Saya senang mencari solusi baru dalam

menyelesaikan masalah

41. Dalam diskusi kelompok, saya lebih suka

ditunjuk daripada mengajukan diri

42. Saya tidak dapat memberikan contoh yang

berbeda dengan contoh yang sudah ada

43. Saya dapat mengembangkan ide atau

gagasan yang dikemukakan oleh teman saya

dalam memecahkan soal-soal

44. Dalam menyelesaikan suatu masalah, saya

tidak mengalami kesulitan dalam

menguraikan jawaban dengan jelas dan

terperinci

45. Saya meniru cara teman saya dalam

menyelesaikan suatu tugas

46. Walaupun saya sudah menjawab dengan

benar tugas yang ada, tetapi penyelesaiannya

panjang, maka saya mencari cara

menyelesaikannya yang lebih praktis

47. Saya merasa puas dengan langkah kerja saya

dan tidak perlu memeriksa pekerjaan saya

setelah selesai dikerjakan

48. Saya tidak dapat mengembangkan ide atau

gagasan yang dikemukakan oleh teman saya

dalam memecahkan soal-soal

Page 148: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

132

49. Dalam memperkuat gagasan, saya

menggunakan buku sebagai referensi

50. Saya mengecek kembali hasil pekerjaan saya

karena tidak yakin kebenarannya

51. Dari dua kejadian yang berbeda, saya

berusaha mencari kesamaan konsepnya

52. Dalam menjawab pertanyaan, saya berusaha

memberikan jawaban beserta alasannya

53. Saya biasanya berusaha mengembangkan

gagasan-gagasan orang lain dengan bahasa

saya sendiri karena saya akan lebih mudah

memahaminya

54. Saya selalu mencari kesamaan antara dua

kejadian yang berbeda

55. Saya biasanya mengemukakan pendapat

beserta alasannya

56. Saya memeriksa hasil pekerjaan dengan

kritis

Page 149: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

133

Lampiran 6

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Angket Variabel Y (Kreativitas Siswa)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

1 3 4 3 4 4 3 2 2 2 4 2 4 2 3 3 3 2 4 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 187

2 4 4 2 4 2 1 3 4 1 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 1 2 2 4 3 3 4 3 4 2 1 169

3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 148

4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 4 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 4 4 3 4 4 4 4 3 154

5 3 4 3 4 3 3 1 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 185

6 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 137

7 3 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 2 4 3 2 2 4 2 3 3 3 3 3 1 2 2 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 167

8 2 2 2 3 3 3 2 1 1 4 1 2 2 2 2 2 2 3 1 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 4 2 3 2 4 2 4 2 2 2 3 132

9 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 4 3 2 2 2 3 1 3 3 3 2 2 3 2 2 3 141

10 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 155

11 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 145

12 3 3 2 3 3 2 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 167

13 3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 134

14 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 156

15 4 3 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 2 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 2 190

16 3 3 4 4 3 3 4 3 4 1 2 1 4 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 1 4 3 4 1 2 4 4 1 4 3 3 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 1 4 177

17 4 3 4 3 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 1 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 1 190

18 4 1 2 4 3 2 2 2 2 4 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 156

19 3 2 2 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 157

20 3 2 2 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 2 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 164

RSP Total Skor

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kreativitas Siswa)

Skor Soal Nomor

Page 150: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

134

Lampiran 7

Instrumen Angket Penelitian

ANGKET PENELITIAN

(Variabel Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS)

1. Identitas Responden

a. Nama :

b. Jenis Kelamin :

c. Umur :

d. Kelas :

2. Petunjuk Pengisian

a. Bacalah dengan seksama pernyataan di bawah ini

b. Setiap pernyataan pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan

keadaan anda, lalu bubuhkan tanda “cek” (√) pada kotak yang tersedia

3. Keterangan

a. SL : Selalu

b. SR : Sering

c. KD : Kadang-kadang

d. TP : Tidak Pernah

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SL SR KD TP

1. Saya mengikuti setiap pertemuan OSIS

2. Saya lebih memilih untuk aktif saat

berdiskusi dalam rapat OSIS

3. Saya tidak tertarik mengikuti kegiatan-

kegiatan yang diselenggarakan Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS)

4. Saya aktif mengemukakan pendapat dalam

kegiatan rapat OSIS

5. Saya ikut berkontribusi dalam pembuatan

mading/majalah sekolah

6. Saya tertarik dalam kegiatan pengumpulan

infaq di sekolah

7. Saya senang mengikuti setiap pertemuan

OSIS

Page 151: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

135

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SL SR KD TP

8. Saya tertarik ikut berkontribusi dalam

pembuatan mading/majalah sekolah

9. Saya mengikuti kegiatan pramuka di sekolah

10. Saya senang bisa aktif dalam mengemukakan

pendapat dalam kegiatan rapat OSIS

11. Saya mengikuti kegiatan OSIS

12. Saya ikut serta dalam perayaan Hari Besar

Keagamaan yang diselenggarakan di sekolah

13. Saya tertarik mengikuti kegiatan OSIS

14. Saya tidak berkontribusi dalam penulisan

mading/majalah sekolah

15. Saya senang bisa mengikuti kegiatan OSIS

16. Saya tertarik mengikuti setiap pertemuan

OSIS

17. Saya mengikuti kegiatan kesenian di sekolah

18. Saya tidak tertarik mengikuti kegiatan OSIS

19. Saya tertarik mengikuti LDKS (Latihan

Dasar Kepemimpinan Siswa) yang

diselenggarakan oleh OSIS

20. Saya tidak mengikuti kegiatan kesenian di

sekolah

21. Saya tidak tertarik mengikuti setiap

pertemuan OSIS

22. Saya tidak tertarik mengikuti LDKS (Latihan

Dasar Kepemimpinan Siswa) yang

diselenggarakan oleh OSIS

23. Saya izin tidak mengikuti kegiatan OSIS

24. Saya senang mengikuti LDKS (Latihan

Dasar Kepemimpinan Siswa) yang

diselenggarakan oleh OSIS

25. Saya tidak tertarik berpartisipasi dalam

perayaan Hari Besar Nasional di sekolah

26. Saya tidak tertarik aktif dalam

mengemukakan pendapat dalam kegiatan

rapat OSIS

Page 152: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

136

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SL SR KD TP

27. Saya mengikuti kegiatan-kegiatan yang

diselenggarakan Usaha Kesehatan Sekolah

(UKS)

28. Saya tidak mengikuti setiap pertemuan OSIS

29. Saya menyumbangkan sebagian uang saku

saya ketika ada kegiatan pengumpulan infaq

di sekolah

30. Saya tidak memilih aktif saat berdiskusi

dalam rapat OSIS

Page 153: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

137

ANGKET PENELITIAN

(Variabel Kreativitas Siswa)

1. Identitas Responden

a. Nama :

b. Jenis Kelamin :

c. Umur :

d. Kelas :

2. Petunjuk Pengisian

a. Bacalah dengan seksama pernyataan di bawah ini

b. Setiap pernyataan pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan

keadaan anda, lalu bubuhkan tanda “cek” (√) pada kotak yang tersedia

3. Keterangan

a. SS : Sangat Setuju

b. S : Setuju

c. TS : Tidak Setuju

d. STS : Sangat Tidak Setuju

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S TS STS

1. Saya biasanya mampu menghasilkan banyak

pertanyaan tentang suatu materi

2. Saya biasanya memberikan banyak jawaban

dari sebuah pertanyaan karena saya merasa

jawaban-jawaban itu sama benarnya

3. Apabila guru memberikan soal, saya dapat

mengerjakan soal yang diberikan lebih cepat

dari teman-teman saya

4. Berusaha menyelesaikan tugas-tugas dengan

hasil yang baik meskipun saya

mengorbankan waktu dan tenaga yang

banyak

5. Meskipun guru tidak memerintahkan untuk

mengerjakan soal-soal lain, saya tetap

mengerjakannya

6. Saya sering mengajukan pertanyaan kepada

guru walaupun siswa lain menganggapnya

lucu atau tidak perlu

Page 154: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

138

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S TS STS

7. Saya biasanya mengajukan banyak

pertanyaan karena saya merasa penasaran

dengan materi yang disampaikan oleh guru

8. Saya biasanya memberikan banyak pendapat

untuk menyelesaikan suatu masalah

9. Saya biasanya memikirkan cara baru untuk

menyelesaikan suatu permasalahan

10. Saya senang membantu teman saya yang

kesulitan saat mengerjakan soal

11. Dalam membahas atau mendiskusikan suatu

masalah, saya mempunyai pendapat yang

bertentangan dengan mayoritas kelompok

12. Saya malas untuk memikirkan cara-cara baru

dalam menyelesaikan suatu masalah karena

menurut saya memakai cara lama sudah

cukup

13. Jika diberi suatu masalah, saya biasanya

memikirkan macam-macam cara yang

berbeda-beda untuk menyelesaikannya

14. Saya biasanya mengajukan banyak cara

untuk menyelesaikan suatu masalah

15. Saya mampu memikirkan cara untuk

menyelesaikan tugas atau masalah yang tidak

pernah terpikirkan oleh orang lain

16. Jika diberi suatu masalah, saya tidak dapat

memikirkan macam-macam cara yang

berbeda untuk memecahkan masalah tersebut

17. Saya biasanya menyelesaikan masalah

dengan cara saya sendiri

18. Saya biasanya memikirkan banyak cara

untuk menyelesaikan masalah

19. Saya memiliki cara berpikir yang lain

daripada yang lain

20. Dalam menyikapi suatu masalah, saya

biasanya memunculkan hal-hal yang baru

atau hal-hal unik

Page 155: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

139

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S TS STS

21. Saya dapat memberikan contoh yang berbeda

dengan contoh yang sudah ada

22. Saya tidak meniru cara teman saya dalam

menyelesaikan suatu tugas

23. Saya senang mencari solusi baru dalam

menyelesaikan masalah

24. Dalam diskusi kelompok, saya lebih suka

mengajukan diri daripada ditunjuk

25. Saya tidak dapat memberikan contoh yang

berbeda dengan contoh yang sudah ada

26. Saya dapat mengembangkan ide atau

gagasan yang dikemukakan oleh teman saya

dalam memecahkan soal-soal

27. Saya meniru cara teman saya dalam

menyelesaikan suatu tugas

28. Saya merasa puas dengan langkah kerja saya

dan tidak perlu memeriksa pekerjaan saya

setelah selesai dikerjakan

29. Saya tidak dapat mengembangkan ide atau

gagasan yang dikemukakan oleh teman saya

dalam memecahkan soal-soal

30. Saya mengecek kembali hasil pekerjaan saya

karena tidak yakin kebenarannya

31. Dari dua kejadian yang berbeda, saya

berusaha mencari kesamaan konsepnya

32. Dalam menjawab pertanyaan, saya berusaha

memberikan jawaban beserta alasannya

33. Saya selalu mencari kesamaan antara dua

kejadian yang berbeda

Page 156: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

140

Lampiran 8

Rekapitulasi Hasil Angket Variabel X (Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 3 2 4 2 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 2 1 3 3 98

2 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 73

3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 71

4 3 3 3 3 2 2 2 2 4 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 77

5 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 86

6 2 2 3 2 2 3 2 2 4 2 2 4 2 3 2 2 2 2 2 4 3 3 2 2 4 2 3 3 3 2 76

7 3 2 4 2 3 2 2 2 4 2 2 3 2 4 2 2 2 4 2 4 3 4 4 2 4 4 2 4 2 3 85

8 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 1 3 2 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 96

9 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 99

10 4 4 3 3 2 2 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 3 3 4 102

11 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 1 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 73

12 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 93

13 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 105

14 3 3 4 3 2 2 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 2 4 92

15 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 99

16 1 1 4 1 2 2 1 1 3 1 1 2 1 4 1 1 2 4 1 4 4 4 4 1 2 4 1 4 2 4 68

17 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 68

18 3 2 4 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 92

19 4 2 4 3 3 4 3 4 3 2 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 96

20 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 1 3 4 4 3 1 1 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 102

21 4 4 1 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 1 4 4 3 4 1 2 4 4 3 1 1 4 2 4 3 4 95

22 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 116

23 2 2 4 3 3 2 4 3 2 2 4 4 4 3 4 4 2 2 3 4 4 2 2 4 4 3 2 4 4 4 94

24 4 4 4 3 3 4 4 3 2 2 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 2 2 3 2 4 97

25 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 113

26 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 3 3 4 3 4 107

27 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 4 104

28 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 113

29 3 2 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 108

30 4 4 3 4 4 4 1 1 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 3 2 2 3 4 2 99

31 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 1 1 2 4 4 4 4 105

32 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 4 3 2 4 4 3 2 4 4 2 4 1 2 2 4 1 3 3 1 3 86

33 3 3 3 3 2 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 1 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 96

34 4 4 4 3 1 2 4 2 4 3 4 3 4 1 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 100

35 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 1 2 2 1 2 3 95

36 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 113

37 4 2 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 1 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 104

38 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 1 4 3 4 4 2 2 2 3 3 102

39 4 2 2 2 2 3 2 1 3 2 4 2 1 3 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 3 3 3 63

40 4 3 3 1 1 1 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 3 84

41 1 1 3 3 3 2 2 3 2 3 1 2 2 2 1 1 3 4 3 2 4 2 4 4 2 4 3 2 4 2 75

42 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 3 1 4 4 4 3 4 103

43 4 3 3 3 2 2 3 4 4 3 4 3 4 2 4 3 2 4 2 3 4 3 1 2 4 4 3 3 4 4 94

44 3 2 4 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 105

45 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 107

46 3 4 4 2 2 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 1 4 2 1 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 96

47 1 2 3 2 3 4 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 2 1 3 3 2 3 2 3 4 2 3 3 3 86

48 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 109

JML 154 137 157 131 138 152 151 141 166 144 153 163 149 152 151 149 132 167 132 158 171 158 149 138 161 159 131 167 144 165 4520

RSP

Hasil Angket Intensitas mengikuti Kegiatan OSIS

JMLSkor Soal Nomor

Page 157: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

141

Lampiran 9

Rekapitulasi Hasil Angket Variabel Y (Kreativitas Siswa)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

1 4 3 2 4 3 4 3 4 3 2 3 4 2 3 4 2 2 3 2 4 3 1 4 2 3 4 2 3 4 2 3 3 4 89

2 2 3 2 1 3 3 1 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 1 3 3 2 2 2 1 2 3 4 70

3 1 2 1 3 2 3 3 3 3 1 3 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 3 2 2 3 1 3 3 2 3 1 3 3 68

4 3 2 3 1 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 2 3 3 3 77

5 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 2 4 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 81

6 3 1 2 2 4 3 2 2 3 4 1 3 3 3 4 2 2 1 2 4 3 4 3 1 3 3 4 2 1 2 2 4 3 77

7 2 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 2 1 3 1 3 2 1 3 2 3 1 1 4 1 4 3 81

8 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 3 3 2 79

9 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 96

10 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 2 4 3 1 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 103

11 1 3 2 2 1 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 1 3 2 2 2 3 3 3 3 73

12 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 2 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 4 3 4 94

13 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 103

14 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 92

15 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 95

16 2 1 2 1 2 2 1 4 1 2 1 3 2 1 4 4 4 1 4 1 2 1 4 2 4 2 1 4 3 3 1 3 1 69

17 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 2 2 1 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 3 3 68

18 4 3 2 3 4 2 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 2 2 3 4 2 4 3 3 2 4 2 3 4 3 3 4 3 91

19 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 98

20 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 100

21 3 2 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 2 4 3 3 4 2 4 2 2 4 2 2 3 3 4 2 4 90

22 4 2 2 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 110

23 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 2 3 4 3 4 3 3 4 2 2 4 2 2 4 2 3 4 3 4 2 3 4 98

24 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 114

25 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 108

26 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 2 3 4 2 4 4 3 4 4 2 3 3 2 4 3 2 2 2 4 3 4 2 95

27 4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 103

28 2 2 3 4 2 2 4 2 2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3 4 2 2 4 2 2 3 2 2 3 87

29 2 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 2 2 2 106

30 3 2 3 4 2 2 4 3 2 2 3 2 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 94

31 3 4 4 4 2 3 4 3 4 2 4 4 3 4 2 4 3 3 2 4 2 4 2 3 3 4 4 4 4 4 1 1 1 100

32 2 4 4 2 2 3 3 2 2 3 4 4 2 3 2 2 2 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 4 4 3 81

33 3 2 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 85

34 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 95

35 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 106

36 4 2 3 4 3 1 3 4 3 4 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 94

37 1 2 1 2 3 2 2 3 3 3 1 3 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 3 1 1 2 2 3 2 3 2 2 63

38 4 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 105

39 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 2 4 2 101

40 2 1 1 3 2 1 1 2 3 3 2 3 1 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 1 3 3 1 2 1 2 2 1 2 64

41 1 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 73

42 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 4 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 103

43 3 1 3 2 1 2 1 2 3 3 4 2 2 2 3 4 3 3 1 2 3 3 2 2 4 3 1 2 4 1 4 2 2 72

44 4 3 2 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2 93

45 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 104

46 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 92

47 3 2 2 2 4 2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 2 3 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 83

48 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 115

JML 143 142 134 148 146 145 146 148 148 145 147 144 143 146 148 145 150 143 136 146 137 143 151 136 147 151 142 142 147 149 146 153 149 4338

RSP

Hasil Angket Kreativitas Siswa

JMLSkor Soal Nomor

Page 158: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

142

Lampiran 10

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Range Min Max Sum Mean

Std.

Deviation

Intensitas mengikuti

Kegiatan OSIS 48 53 63 116 4520 94,17 13,365

Kreativitas Siswa 48 52 63 115 4338 90,38 13,880

Valid N (listwise) 48

Page 159: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

143

Lampiran 11

Tabel Distribusi F

Page 160: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

144

Lampiran 12

Tabel Distribusi T

Page 161: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

145

Lampiran 13

Surat Permohonan Bimbingan Skripsi

Page 162: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

146

Lampiran 14

Surat Permohonan Izin Penelitian

Page 163: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

147

Lampiran 15

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Page 164: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

148

Lampiran 16

Tabel Uji Referensi

Page 165: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

149

Page 166: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

150

Page 167: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

151

Page 168: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

152

Page 169: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

153

Page 170: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

154

Page 171: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

155

Page 172: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN OSIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49575/1/Niken... · dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan

156

BIODATA PENULIS

Nama saya Niken Latiefa Maharani,

saya lahir di Tangerang, 19 Juni 1997.

Saya adalah anak pertama dari 2

bersaudara pasangan Ayahanda Setijo

Harsono dan Ibunda Sri Purwati. Saat

ini saya tinggal di Perumahan Talaga

Bestari Blok A6 No 19 RT 07 RW 01

Jalan Alfa Edison Desa Wanakerta Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang.

Saya telah menempuh pendidikan di SDN Balaraja 1 Tahun 2003-2009, SMP La

Tansa Lebak-Banten Tahun 2009-2012, SMA La Tansa Lebak-Banten Jurusan IPA

Tahun 2012-2015 dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015-2019.

Organisasi yang pernah saya ikuti adalah KOPMA UIN Jakarta (Koperasi

Mahasiswa), HIQMA (Himpunan Qari’ dan Qari’ah Mahasiswa). Alamat email

saya [email protected]