Upload
lynhu
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
1
Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan
Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta
2012-2014
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial
pada Konsentrasi Jurnalistik Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh
Sarah Hutagaol
6662111062
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG - BANTEN
2015
2
2
3
3
4
4
5
5
ABSTRAK
Sarah Hutagaol, NIM 6662111062. Skripsi. Pengaruh Isi Pesan Tweet
@Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu
Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2012-2014. Pembimbing I
Mia Dwianna W, S.Sos, M.Ikom, dan Pembimbing II Puspita Asri Praceka,
S.Sos, M.Ikom.
Twitter @Metro_TV merupakan salah satu akun berita online yang dibuat dan
aktif sejak July 2009. Akun @Metro_TV berisikan tweet yang memiliki pesan
mengenai informasi dan sumber pesan diperoleh dari web metrotvnews.com.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh isi pesan tweet
@Metro_TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu
Komunikasi Untirta 2012-2014. Penelitian ini menggunakan teori Uses and
Effect, yaitu kebutuhan informasi menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya
penggunaan media. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif,
dengan menggunakan teknik proportionate stratified random sampling dan
menyebarkan kuesioner kepada 75 responden, yaitu mahasiswa Ilmu Komunikasi
Untirta 2012-2014. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat korelasi yang kuat
antara variabel isi pesan tweet @Metro_TV dengan variabel pemenuhan
kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014, yaitu
sebesar 0.627. Hipotesis dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh antara
isi pesan tweet @Metro_TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa
Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014. Hasil koefisien determinasi sebesar 39.31%
yang berarti pemenuhan kebutuhan informasi Ilmu Komunikasi Untirta 2012-
2014 dipengaruhi oleh isi pesan tweet @Metro_TV, sementara sisanya 60.69%
dipengaruhi oleh faktor lain.
Kata kunci: Isi Pesan, Tweet @Metro_TV, Uses and Effect.
v
6
6
ABSTRACT
Sarah Hutagaol, NIM 6662111062. Thesis. The Effect of @Metro_TV’s
Tweets to Fulfillment of 2012-2014 Communication Science Students
Tirtayasa University Information Needs. Adviser I Mia Dwianna W, S.Sos,
M.Ikom, and Adviser II PuspitaAsriPraceka, S.Sos, M.Ikom.
@Metro_TV Twitter account is an online news account created and active since
July 2009. @Metro_TV mainly tweeting about information and messages from
metrotvnews.com web. The research is intended to know how big the influence of
@Metro_TV tweets to fulfillment of 2012-2014 Communication Science Students
Tirtayasa University Information needs. The research is using Uses and Effect
theory, the theory told about the craving of information becomes the factor that
causes media usage. The research method used is quantitative method, with
proportionate stratified random sampling technique and distributed questionnaires
to 75 respondents, who are the 2012-2014 Communication Science Students in
Tirtayasa University. According to the research result, there‟s a strong
correlations between the @Metro_TV tweets variable and the fulfillment of 2012-
2014 Communication Science Students Tirtayasa University Information needs,
as big as 0.627. The hypothesis from this research showed there‟s an effect
between @Metro_TV news to the fulfillment of 2012-2014 Communication
Science Students Tirtayasa University Information Needs. The determination
coefficient result is 39.31% means the fulfillment 2012-2014 Communication
Science Students Tirtayasa University Information Needs was affected by
@Metro_TV Tweets, while the rest 60.69% was affected by other factors.
Keywords: Message, @Metro_TV Tweet, Uses and Effect
vi
7
7
MOTTO
“It does not matter how slowly you go as long as
you do not stop.”
Saya persembahkan skripsi ini
Dengan segala hormat dan cinta kasih
kepada keluargaku dan teman-teman
yang telah melimpahkan begitu banyak kasih sayang
dan luar biasa hebat menjadi sumber motivasi dan inspirasi.
vii
8
8
KATA PENGANTAR
Shalom.
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa penulis panjatkan atas limpahan
berkat dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
guna memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar kesarjanaan strata (S1) pada
program studi ilmu komunikasi konsentrasi jurnalistik di Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Skripsi ini berjudul “Pengaruh
Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012-2014”
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
kritik dan saran sangat penulis harapkan. Pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih atas segala doa, dukungan, motivasi,
bimbingan, dan bantuan yang tak terhingga dalam proses penelitian serta
penyusunan skripsi ini kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Soleh Hidayat, M.PD. Selaku Rektor Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos, M.Si. Selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
viii
9
9
4. Ibu Puspita Asri Praceka, S.Sos, M.I.Kom. selaku Wakil Prodi Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa, juga selaku dosen pembimbing akademik dan dosen
pembimbing II skripsi yang telah memberikan arahan dan masukan untuk
menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Mia Dwianna W, S.Sos, M.Ikom selaku dosen pembimbing I skripsi
yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan
skripsi ini.
6. Ibu Rd. Nia Kania K.,M.Si yang telah menguji skripsi peneliti dan
memberi banyak masukan yang sangat berguna.
7. Ibu Naniek Afrilla F.,M.Si yang telah menguji skripsi peneliti dan
memberi banyak masukan yang sangat berguna.
8. Kedua Orang tua ku Bapak Alm. Marhuraja Hutagaol dan Ibu Dameria
Situmeang terima kasih telah memberikan doa dan dukungan sehingga
saya bisa menyelesaikan skripsi ini.
9. Seluruh kakak-kakak Siska, Dita, Edo serta sanak saudara yang telah
memberikan dukungan.
10. Bapak Glenn Jolodoro selaku Head Of Marketing di Metro TV yang mau
memberikan data untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Untuk teman terkasih Intan dan Abet yang telah memberi semangat dalam
mengerjakan skripsi ini hingga selesai.
ix
10
10
12. Istiqoma Ridloti dan Choirismi Pratami yang mau menemaniku kemana
pun dan kapan pun saat bimbingan skripsi, dan mau juga diribetin mondar-
mandir. Terima Kasih, semoga cepat selesai juga skripsinya.
13. Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2012-2014 yang telah membantu membantu
menjawab setiap pertanyaan dalam kuesioner yang disebarkan untuk
menyelesaikan skripsi ini.
14. Untuk “Geng Kuncup” yang sekarang berubah nama menjadi “Geng
Trendy” dan juga bertambah satu personil, yaitu Agnes, Elsa dan Sylvia
yang meminta untuk namanya ditulis pada skripsi ini. Terima kasih atas
dukungan dan motivasinya.
15. Teman-teman satu tempat magang di Metro TV, yaitu Didi, Kenung,
Dhenim, Topik yang memberikan dukungan saat magang dan
menyelesaikan skripsi ini.
16. Seluruh teman-teman Ilmu Komunikasi kelas B yang telah memberikan
hari-hari yang berwarna dan tak berwarna dari semester satu. Terima
kasih.
17. Seluruh teman-teman kelas Jurnalistik yang telah memberikan canda tawa
saat di kelas dan dukungan selama ini.
18. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini.
x
11
11
Kiranya tidak ada balasan yang lebih baik kecuali yang datang dari Tuhan, terima
kasih untuk segalanya. Kesempurnaan hanya milik-Nya dan kebenaran datang dari-Nya.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua, khususnya bagi peneliti dan pihak yang
berkepentingan.
Serang, Desember 2015
Sarah Hutagaol
xi
12
12
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ORISINALITAS ......................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iv
ABSTRAK .............................................................................................................. v
ABSTRACT ........................................................................................................... vi
MOTTO................................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 10
1.3 Identifikasi Masalah .......................................................................... 10
1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................. 11
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................ 11
1.6 Manfaat Akademis ............................................................................ 11
1.7 Manfaat Praktis ................................................................................. 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Massa ............................................................................ 12
2.2 Unsur Komunikasi Massa ................................................................. 14
2.3 Media Online .................................................................................... 18
2.4 Media Sosial ..................................................................................... 21
2.4.1 Karakteristik Media Sosial ..................................................... 21
2.4.2 Jenis Media Sosial ................................................................... 22
2.5 Twitter ............................................................................................... 24
2.6 Kebutuhan Informasi ........................................................................ 27
2.7 Teori Uses and Effect ........................................................................ 31
xii
13
13
2.8 Kerangka Berpikir ............................................................................. 34
2.9 Hipotesa Penelitian ........................................................................... 35
2.10 Operasionalisasi Variabel ................................................................. 36
2.11 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian ............................................................................. 41
3.2 Populasi dan Sampel ......................................................................... 42
3.2.1 Pengertian Populasi ............................................................... 42
3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 44
3.3.1 Kuesioner .............................................................................. 44
3.4 Teknik Analisis Data ........................................................................ 45
3.4.1 Analisis Data Deskriptif ........................................................ 46
3.4.2 Uji Normalitas Data .............................................................. 47
3.4.3 Analisis Regresi Linear Sederhana ....................................... 47
3.4.4 Pengukuran Korelasi Product Moment ................................. 48
3.4.5 Uji Hipotesis ......................................................................... 49
3.5 Instrumen Penelitian ......................................................................... 50
3.5.1 Uji Validitas .......................................................................... 51
3.5.2 Uji Reliabilitas ..........................................................................
3.6 Pengujian Instrumen Penelitian ........................................................ 53
3.6.1 Hasil Uji Validitas ................................................................ 53
3.6.2 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................. 55
3.7 Jadwal Penelitian .............................................................................. 56
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian .............................................................. 57
4.1.1 Twitter @Metro_TV ............................................................. 57
4.1.2 Sejarah Singkat Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
4.2 Deskripsi Data ................................................................................... 65
4.2.1 Karakteristik Responden ....................................................... 65
xiii
14
14
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................. 67
4.4 Pengujian Data Statistik .................................................................. 100
4.4.1 Analisis Data Deskriptif ...................................................... 100
4.4.2 Uji Normalitas Data ............................................................ 102
4.4.3 Uji Koefisien Korelasi ........................................................ 103
4.4.4 Uji Regresi .......................................................................... 104
4.4.5 Koefisien Determinasi ....................................................... 105
4.5 Pengujian Hipotesis ........................................................................ 106
4.6 Interpretasi Hasil Penelitian ............................................................ 108
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 109
4.7.1 Isi Pesan Tweet @Metro_TV ............................................. 109
4.7.2 Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu
Komunikasi Untirta 2012-2014 .......................................... 110
4.7.3 Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap
Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu
Komunkasi Untirta 2012-2014 ........................................... 112
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 115
5.2 Saran ............................................................................................... 117
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 119
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 122
xiv
15
15
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Variabel ............................................................................... 36
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 39
Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Fisip ....................................................................... 4
Tabel 3.2 Kriteria Interpretasi Skor ..................................................................... 46
Tabel 3.3 Nilai Koefisien Korelasi Product Moment .......................................... 49
Tabel 3.4 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha .................................... 53
Tabel 3.5 Uji Validitas Isi Pesan Tweet @Metro_TV ........................................ 54
Tabel 3.6 Uji Validitas Pemenuhan Kebutuhan Informasi .................................. 54
Tabel 3.7 Reliability Statistics............................................................................. 55
Tabel 3.8 Reliability Statistics............................................................................. 55
Tabel 3.9 Jadwal Penelitian ................................................................................. 56
Tabel 4.1 Umur Responden ................................................................................. 66
Tabel 4.2 Mempunyai Akun dan Follow @Metro_TV ....................................... 67
Tabel 4.3 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Memberikan Informasi68
Tabel 4.4 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Bersifat Membujuk /
Menghimbau Mengenai Sesuatu Hal ........................................................... 71
Tabel 4.5 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Perintah-Perintah atau
Instruksi ............................................................................................... 73
Tabel 4.6 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Tulisan .................................... 75
Tabel 4.7 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Gambar.............................................. 77
Tabel 4.8 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Tulisan dan Gambar................ 78
Tabel 4.9 Twitter @Metro_TV Cepat Dalam Merespon Pertanyaan dari
Follower ..................................................................................................... 80
Tabel 4.10 Twitter @Metro_TV Cepat dalam Merespon Setiap
Komplain dari Followers .................................................................... 83
Tabel 4.11 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa
Mengenai Informasi atau Hal-hal Terbaru .......................................... 85
Tabel 4.12 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa akan
Informasi Tentang Peristiwa yang Sedang Terjadi ....................................... 87
xv
16
16
Tabel 4.13 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Informasi yang
Jelas Tentang Dunia Pendidikan Mahasiswa ...................................... 89
Tabel 4.14 Tweet @Metro_TV dengan Cepat Memenuhi Kebutuhan
Mahasiswa91
Tabel 4.15 Tweet @Metro_TV Secara Akurat Memenuhi Kebutuhan
Mahasiswa ........................................................................................... 94
Tabel 4.16 Tweet @Metro_TV Secara Lengkap Memenuhi Kebutuhan
Mahasiswa .................................................................................................. 96
Tabel 4.17 Tweet @Metro_TV Secara Singkat Memenuhi Kebutuhan
Mahasiswa ........................................................................................... 98
Tabel 4.18 Kriteria Interpretasi Skor ................................................................... 100
Tabel 4.19 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test .......................................... 102
Tabel 4.20 Correlations ....................................................................................... 103
Tabel 4.21 Coefficients ....................................................................................... 104
Tabel 4.22 Model Summary ........................................................................................ 105
xvi
17
17
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Jumlah Persentase Pengguna Internet (Usia) .................................. 3
Gambar 1.2 Fungsi Internet .................................................................................. 4
Gambar 1.3 Pengguna Media Sosial di Indonesia ................................................ 6
Gambar 2.1 Model Teori Uses and Effect .......................................................... 33
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir .......................................................................... 34
Gambar 4.1 Umur Responden ............................................................................ 66
Gambar 4.2 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Memberikan Informasi ................... 69
Gambar 4.3 Contoh Tweet @Metro_TV ............................................................ 70
Gambar 4.4 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Bersifat Membujuk /
Menghimbau Mengenai Sesuatu Hal .............................................. 71
Gambar 4.5 Contoh Tweet @Metro_TV ............................................................ 72
Gambar 4.6 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Perintah atau
Instruksi .......................................................................................... 73
Gambar 4.7 Contoh Tweet @Metro_TV ............................................................ 74
Gambar 4.8 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Tulisan ............................... 75
Gambar 4.9 Contoh Tweet @Metro_TV ............................................................ 76
Gambar 4.10 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Gambar .................................. ……77
Gambar 4.11 Contoh Tweet @Metro_TV ............................................................ 78
Gambar 4.12 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Tulisan dan Gambar ........... 79
Gambar 4.13 Contoh Tweet @Metro_TV ............................................................ 80
Gambar 4.14 Twitter @Metro_TV Cepat Dalam Merespon Pertanyaan dari
Followers ................................................................................................ 81
Gambar 4.15 Schedule and Composition @Metro_TV ................................................. 82
Gambar 4.16 Twitter @Metro_TV Cepat dalam Merespon Setiap Komplain
dari Followers ......................................................................................... 83
Gambar 4.17 Schedule and Composition @Metro_TV ................................................. 84
Gambar 4.18 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa
Mengenai Informasi atau Hal-hal Terbaru.............................................. 85
Gambar 4.19 Contoh Tweet @Metro_TV ............................................................ 86
xvii
18
18
Gambar 4.20 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa akan
Informasi Tentang Peristiwa yang Sedang Terjadi .................................. 87
Gambar 4.21 Contoh Tweet @Metro_TV ............................................................ 88
Gambar 4.22 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Informasi yang Jelas
Tentang Dunia Pendidikan Mahasiswa .................................................. 89
Gambar 4.23 Contoh Tweet @Metro_TV ............................................................ 91
Gambar 4.24 Tweet @Metro_TV dengan Cepat Memenuhi Kebutuhan
Mahasiswa92
Gambar 4.25 Contoh Tweet @Metro_TV ............................................................ 93
Gambar 4.26 Tweet @Metro_TV Secara Akurat Memenuhi Kebutuhan
Mahasiswa ...................................................................................... 94
Gambar 4.27 Contoh Tweet @Metro_TV ............................................................ 95
Gambar 4.28 Tweet @Metro_TV Secara Lengkap Memenuhi Kebutuhan
Mahasiswa ............................................................................................. 96
Gambar 4.29 Contoh Tweet @Metro_TV ............................................................ 98
Gambar 4.30 Tweet @Metro_TV Secara Singkat Memenuhi Kebutuhan
\ Mahasiswa ...................................................................................... 99
Gambar 4.31 Contoh Tweet @Metro_TV ................................................................... 100
xviii
19
19
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner ...................................................................................... 123
Lampiran 2. Data dan Jawaban Responden ...................................................... 125
Lampiran 3. Schedule and Composition Twitter @Metro_TV ......................... 129
Lampiran 4. Tabel Statistik ............................................................................... 130
Lampiran 5. Dokumentasi ................................................................................. 131
Lampiran 6. Biodata Penulis ...........................................................................................
xix
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Informasi menjadi hal yang sangat dibutuhkan di zaman modern seperti
saat ini dan internet menjadi bagian yang penting dalam penyebaran
informasi tersebut. Menjadi bagian yang penting, media konvensional seperti
koran, radio, majalah tergeser dengan adanya media online. Penggunaan
Internet pada masyarakat Indonesia begitu tinggi. Kementerian Komunikasi
dan Informatika (Kemkominfo) menyebutkan bahwa pengguna internet di
Indonesia hingga tahun 2014 telah mencapai 82 juta orang. Dengan
pencapaian yang tinggi tersebut, maka Indonesia berada pada peringkat ke -8
di dunia. Dari jumlah pengguna internet tersebut, Kemkominfo juga
menjelaskan bahwa 80 persen diantaranya adalah remaja berusia 15-19
tahun.1
Perkembangan internet yang dijelaskan oleh Kemkominfo berbanding
lurus dengan kesadaran oleh kelompok masyarakat yang “melek media”.
Mereka yang mempunyai gadget smartphone mememudahkan untuk
mengakses dan memperoleh informasi kapan dan dimana saja.
Keberadaan ponsel pintar atau yang sering disebut smartphone menjadi
sesuatu barang yang mahal dan menguras kocek cukup dalam jika ingin
1 http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/kemkominfo%3A+Pengguna+Internet+di+
Indonesia+capai+82+Juta/0/berita_satker
2
2
memiliki, oleh karena itu masyarakat kelompok “melek media” dan
membutuhkan informasi banyak saja yang memilikinya. Tetapi dari tahun
ketahun harga dari gadget smartphone tersebut ada yang sudah bisa dijangkau
oleh kalangan yang biasa saja.
Saat ini ada sekitar 266 juta pengguna smartphone di Indonesia
(Pyramid Research, 2011 dalam Accenture, 2014). Hal ini disebabkan karena
harga smartphone semakin kompetitif. Pada tahun 2014 terdapat 7.3 juta unit
smartphone yang dijual di Indonesia. Hal tersebur menjadikan Indonesia
menjadi pasar penjualan smartphone terbesar di Asia Tenggara. Dengan
harga bersaing, konsumen dapat memiliki smartphone baru baik dari merk
global maupun lokal.2
Pengguna internet yang mencapai 82 juta dan kepemilikkan
smartphone yang digunakan oleh masyarakat Indonesia sebesar 266 juta itu
lah yang membuktikan media konvensional telah tergeser dan digantikan oleh
media online. Kini masyarakat modern tidak hanya membutuhkan suatu
pemberitaan yang aktual, akurat, dan menarik saja akan tetapi juga kecepatan
pemberitaan.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan
bahwa usia pengguna internet di Indonesia berusia 18-25 tahun, yaitu sebesar
hampir setengah dari total jumlah pengguna internet di Indonesia (49%).
Maka dari itu, peneliti menjadikan mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta
2 http://www.slideshare.net/internetsehat/profil-pengguna-internet-indonesia-2014-riset-oleh-apjii-
dan-puskakom-ui diakses pada tanggal 8 September 2015, pukul 20.00 WIB
3
3
angkatan 2012-2014 sebagai responden, karena berusia 20 tahun dan masuk
ke dalam kategori usia yang paling banyak menggunakan internet.3
Gambar 1.1 Jumlah Persentase Pengguna Internet (Usia)
Internet dan smartphone menjadi satu kesatuan yang mendukung
masyarakat untuk mendapatkan informasi apapun yang mereka butuhkan.
Selain informasi, masyarakat bisa mendapatkan dan melakukan apapun
dengan adanya internet dan smartphone yang akan dijelaskan dalam chart
berikut ini:4
Gambar 1.2 Fungsi Internet
3 http://www.slideshare.net/internetsehat/profil-pengguna-internet-indonesia-2014-riset-oleh-apjii-
dan-puskakom-ui diakses pada tanggal 8 September 2015, pukul 20.00 WIB 4 ibid
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
56-65tahun
46-55tahun
36-46tahun
26-35tahun
18-25tahun
87.6
68.7 59.9
59.7
27.3 11
Fungsi Internet (%)
Menggunakan MediaSosial
Mencari Informasi /Browsing
Instant Messaging
Mencari Berita Terkini
Download
Jual Beli Online
4
4
Chart fungsi internet diatas dapat dilakukan dengan menggunakan
media online sebagai alat yang mempermudah untuk mendapatkan informasi-
informasi yang dibutuhkan. Media online merupakan salah satu media massa
popular dan bersifat khas. Kekhasan media online terletak pada keharusan
memiliki jaringan teknologi informasi dengan menggunakan perangkat
komputer. Berikut adalah keunggulan media online diantaranya:
1) Informasinya bersifat up to date (senantiasa terbaru); media online dapat
melakukan upgrade informasi dari waktu ke waktu. Hal ini terjadi karena
media online memiliki proses penyajian informasi dan berita yang lebih
mudah dan sederhana dibanding jenis media massa lainnya.
2) Informasinya bersifat real time; media online dapat menyajikan informasi
dan berita saat peristiwa sedang berlangsung.
3) Informasinya bersifat praktis; media online dapat diakses di mana dan
kapan saja, sejauh didukung oleh fasilitas teknologi internet. 5
Kehadiran dan kemajuan media online tersebut juga sejalan dengan
perkembangan media sosial. Hampir sama dengan media online, media sosial
menjadi bagian dari media online yang juga memerlukan internet sebagai
pendukung untuk diakses. Media sosial adalah konten online yang dibuat
menggunakan teknologi penerbitan yang sangat mudah diakses dan terukur.
Paling penting dari teknologi ini adalah terjadinya cara mengetahui orang,
membaca dan berbagi berita, serta mencari informasi dan konten. Adapun
5 Syarifudin Yunus, Jurnalistik Terapan, 2004, Hal. 32
5
5
ratusan media sosial yang beroperasi di seluruh dunia saat ini, dengan tiga
besar yaitu Facebook, LinkedIn, dan Twitter. 6
Media sosial pun memiliki karakteristik, menurut Hadi Purnama
(2011:116) ada lima karakterstik khusus dari media sosial, diantaranya
adalah:
1. Jangkauan (reach) daya jangkauan media sosial dari skala kecil hingga
khalayak global.
2. Aksesibilitas (accessibility) sosial media lebih mudah diakses oleh
publik dengan biaya terkangkau.
3. Penggunaan (usability) media sosial relatif mudah digunakan karena
tidak memerlukan keterampilan dan pelatihan khusus.
4. Aktualitas (immediacy) media sosial dapat memancing respon
khalayak lebih cepat.
5. Tetap (permanence) media sosial dapat menggantikan komentar secara
instan atau mudah melakukan proses pengeditan.7
Gambar 1.3 Pengguna Media Sosial di Indonesia
Sumber: http://wearesocial.net/tag/indonesia
6 Dailey, Patrick R, Social Media: Finding Its Way Into YourBusiness Strategy and Culture, 2009,
Hal. 3 7 Hadi Purnama, Media Sosial di Era Pemasaran 3.0. Corporate and Maketing Communication,
Jakarta: Pusat Studi Komunikasi dan Bisnis Program Pasca Sarjana Universitas Mercu Buana.
2011
6
6
Gambar diatas menjelaskan bahwa pada Januari 2014 menyebutkan
bahwa pengguna media sosial di Indonesia yang memiliki dan menggunakan
akun media sosial Facebook sebanyak 93%, Twitter 80%, Google Plus 74%,
Linkedin 39% dan Instagram sebanyak 32%. Dari data tersebut media sosial
Twitter masuk ke dalam jajaran media sosial kedua terbanyak yang
digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Berkembangnya internet membuat media konvensional juga
mengalami perkembangan, yaitu dengan konvergensi media. Hal ini terlihat
dari media konvensional, seperti media cetak seperti Koran dan media
elektronik seperti televisi. Contohnya ada koran Kompas yang berkembang
menjadi kompas.com dan @kompascom, Koran Tempo dengan
@tempodotco, Trans TV dengan detik.com dan @detikcom, begitu juga
Metro Tv dengan metrotvnews.com dan @Metro_TV, dan masih banyak lagi.
Konvergensi media dilakukan tidak semata-mata hanya untuk
mengikuti perkembangan teknologi saja. Saling berintegrasinya media massa
konvensional dengan media online, memungkinkan terjadinya perluasan
cakupan dalam skala apapun. Baik perluasan jaringan, perluasan khalayak
hingga perluasan interaksi yang muncul.
Kemudian muncul beberapa situs jejaring sosial lainnya seperti
Twitter. Twitter yang digawangi oleh Jack Dorsey pada Juli 2006 merupakan
jejaring sosial berupa mikroblog, sehingga memungkinkan penggunanya
untuk mengirim dan membaca pesan, yang disebut kicauan (tweet). Dibatasi
hanya 140 karakter, pengguna harus dapat memaksimalkan isi pesan yang
7
7
akan dikirimkan. User dapat melihat tweet pengguna lainnya yang disebut
follower dan mem-follow akun tersebut.
Pengguna Twitter saat ini bisa dalam jangkauan usia berapa saja,
orangtua, dewasa, remaja, hingga anak-anak. Mahasiswa termasuk aktif
menggunakan Twitter, selain untuk mencurahkan apa yang ada dipikiran
mereka pada saat itu, dan Twitter juga dijadikan sebagai pemenuhan
kebutuhan infomasi. Twitter @Metro_TV merupakan salah satu akun berita
online yang aktif sejak Juli 2009, dan mahasiswa memanfaatkan media sosial
seperti Twitter untuk tetap mengetahui berita apa yang sedang hangat terjadi.
Maka, mereka akan mem-follow akun twitter berita, seperti @Metro_TV, dan
masih juga akun berita online yang lain misalnya @detik.com,
@kompas.com, @tvonenews dan masih banyak lagi yang lainnya.
Melihat dari followers dari setiap akun twitter berita, maka akun
twitter @Metro_TV mempunyai jumlah followers 7.7 M yang diupdate pada
tanggal 9 September 2015 pukul 21.00 WIB.8 Akun Twitter @Metro_TV
masuk dalam urutan kedua jumlah followers terbanyak jika dibandingkan
dengan akun twitter berita yang lain, seperti berikut ini:
1. Jumlah followers Twitter @detikcom sebanyak 10.9M9
2. Jumlah followers Twitter @tempodotco sebanyak 988K10
3. Jumlah followers Twitter @tvOneNews sebanyak 6.6M11
4. Jumlah followers Twitter @kompascom sebanyak 4.3M12
8 www.twitter.com/metro_tv 9 www.twitter.com/detikcom 10 www.twitter.com/tempodotco 11 www.twitter.com/tvOneNews
8
8
5. Dan terakhir adalah jumlah followers Twitter @antaranews sebanyak
706K13
Berdasarkan keterangan di atas tersebut akun Twitter @Metro_TV
urutan kedua dengan jumlah followers terbanyak dibawah peringkat pertama
yaitu @detikcom dengan jumlah followers 10.9M, lalu disusul oleh urutan
ketiga akun Twitter @tvOneNews dengan jumlah 6.6M, @kompascom
dengan jumlah 4.3M, @tempodotco dengan jumlah 988K, dan yang terakhir
adalah akun Twitter @antaranews dengan jumlah followers 706K.
Jumlah followers menjadi salah satu faktor bahwa masyarakat
memilih akun twitter berita tersebut menjadi bahan konsumsi pada timeline
akun twitter masyarakat, dan dari konsumsi yang mereka baca diyakini dapat
memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan.
Selain faktor jumlah followers, isi pesan yang disampaikan dalam
Twitter @Metro_TV menjadi bagian yang penting juga. Jumlah 140 karakter
setiap sekali tweet dalam twitter membuat isi pesan yang disampaikan
terbatas, hanya judul dari pesan atau berita itu saja yang dibagikan untuk
menyampaikan informasi dengan cepat mengenai berita yang sedang terjadi,
informasi terbaru, informasi terdalam dan disampaikan dengan singkat tetapi
bisa memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa.
Keterbatasan jumlah karakter dalam media sosial twitter dan
kebutuhan infomasi yang terbaru, rutin, mendalam dan sekilas yang
12 www.twitter.com/kompascom 13 www.twitter.com/antaranews
9
9
dibutuhkan oleh pengikut (followers) @Metro_TV apakah dapat terpenuhi
atau tidak. Hal tersebutlah yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini.
Penelitian ini mengaitkan teori Uses and Effect dengan persoalan
penggunaan media dan efek apa yang dihasilkan dari menggunakan media
tersebut. Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Sven Windhal (1979) ini
merupakan sintesis antara pendekatan uses and gratification dan teori
tradisional mengenai efek. Konsep ”use” (penggunaan) merupakan bagian
yang sangat penting atau pokok pemikiran ini. Karena pengetahuan mengenai
penggunaan media dan penyebabnya, akan memberikan jalan bagi
pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa.
Penggunaan media massa dapat memiliki banyak arti. Ini dapat berarti
”exposure” yang semata-mata menunjuk pada tindakan mempersepsi. Dalam
konteks lain, pengertian tersebut dapat menjadi suatu proses yang lebih
kompleks, dimana isi tertentu dikonsumsi dalam kondisi tertentu, untuk
memenuhi fungsi tertentu dan terkait harapan-harapan tertentu untuk dapat
dipenuhi. Fokus dari teori ini lebih kepada pengertian yang kedua.14
Dalam uses and gratification, penggunaan media pada dasarnya
ditentukan oleh kebutuhan dasar individu. Sementara pada uses and effect,
kebutuhan hanya salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
penggunaan media. Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap
14
Sendjaja, S. Djuarsa. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2014.
Hal. 41
10
10
media, dan tingkat akses terhadap media, akan membawa individu kepada
keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan isi media massa. 15
Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa teori uses and effect merupakan
teori bawaan dari teori uses and gratification, yaitu sama-sama membahas
mengenai penggunaan media yang digunakan secara aktif oleh audience.
Teori uses and gratification atau uses and effect dapat digunakan sebagai
acuan untuk menguji penelitian ini. Sebagaimana yang telah dituliskan dalam
jurnal tentang riset penggunaan media dan perkembangannya kini, yang
ditulis oleh Karman dari BPPKI (Badan Penelitian dan Pengembangan SDM
Kementrian Komunikasi dan Informatika Indonesia) pada tahun 2013,
menjelaskan bahwa teori uses and gratification layak dipakai pada penelitian
tentang penggunaan media (media usage). Uses and Gratification acapkali
diistilahkan dengan sebutan pendekatan (approach) atau perspektif.
Perkembangan teori Uses and Gratification tersebut disebabkan oleh beberapa
hal: 1) kemunculan dan perkembangan internet sebagai media baru dalam
aktivitas komunikasi, 2) versalitas atau semakin beragamnya kebutuhan sosial
dan psikologis manusia seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kondisi ini memicu dan mamacu khalayak untuk terus aktif dalam
memenuhi kebutuhan mereka. Ini wujud nyata bahwa manusia memang homo
luden.16
15
Sendjaja, S. Djuarsa. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2014.
Hal. 42 16
Karman. 2013. Riset Penggunaan Media dan Perkembangannya Kini. Jakarta: Badan Penelitian
dan Pengembangan SDM Kementrian Komunikasi dan Informatika Indonesia
11
11
Setiap mahasiswa memilih media apa saja yang diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan berita yang mereka butuhkan. Keputusan dalam
menggunakan sebuah media dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti isi
media, hubungan dengan isi yang digunakan, dan bagaimana cara
mengkonsumsinya. Faktor-faktor media tersebut diharapkan dapat
menimbulkan efek yang disebabkan oleh menggunakan media tersebut dan
efek tersebut dapat memenuhi kebutuhan informasi dari setiap mahasiswa
yang menggunakannya.
Dalam teori Uses and Effect, bahwa setiap orang mengetahui terlebih
dahulu kebutuhan apa yang yang mereka butuhkan, lalu baru memilih media
mana yang sesuai dengan karakteristiknya. oleh sebab itu mahasiswa mampu
menggunakan media tersebut sebagai alat untuk mendapatkan kepuasan pada
isi berita untuk kebutuhannya.
Dari masalah yang telah peneliti jelaskan, peneliti akan memilih
media sosial twitter dari @Metro_TV untuk diteliti isi pesan setiap tweetnya.
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta akan menjadi responden dari penelitian
ini, karena mahasiswa adalah populasi yang sangat aktif menggunakan akun
Twitternya. Maka dari itu, peneliti memilih judul “Pengaruh Isi Pesan
Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta Angkatan 2012-2014” dengan
menggunakan teori Uses and Effect.
12
12
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan, maka rumusan
masalah dari penelitian ini bagaimana pengaruh isi pesan twitter @Metro_TV
terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi
Untirta 2012-2014?
1.3 Identifikasi Masalah
1. Seberapa besar isi pesan pada akun Twitter @Metro_TV dapat
memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta
2012-2014?
2. Seberapa besar pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu
Komunikasi Untirta 2012-2014 terhadap isi pesan pada akun Twitter
@Metro_TV?
3. Seberapa besar pengaruh isi pesan dari tweet @Metro_TV terhadap
pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta
2012-2014?
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran isi pesan pada akun Twitter
@Metro_TV dapat memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu
Komunikasi Untirta 2012-2014.
2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran pemenuhan kebutuhan informasi
mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014 terhadap isi pesan pada
akun Twitter @Metro_TV
13
13
3. Untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar pengaruh isi pesan tweet
dari @Metro_TV terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa
Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Segi Akademis
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan ilmu
pengetahuan mengenai komunikasi, komunikasi massa, media online, dan
teori Uses and Effect yang meneliti mengenai pengaruh media online dan
keunggulannya terhadap pemenuhan kebutuhan informasi
1.5.2 Segi Praktis
Memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai pengaruh
keunggulan media online yang dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
informasi yang terjadi pada mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-
2014.
14
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 New Media
Abad ke-20 dapat digambarkan sebagai „zaman pertama media
massa. Abad ini juga ditandai dengan berubahnya ketakjuban maupun
ketakutan atas pengaruh media massa. Walaupun terjadi perubahan yang
besar dalam lembaga dan teknologi media serta dalam masyarakat sendiri dan
juga munculnya „ilmu komunikasi‟, perdebatan publik mengenai signifikasi
sosial yang potensial dari „media‟ sepertinya tidak terlalu berubah.
Penggambaran isu yang muncul selama dua atau tiga dekade awal pada abad
ke-20 lebih dari sekedar kepentingan sejarah dan pemikiran awal
memberikan poin rujukan untuk memahami masa kini. (McQuail, 2011:56)
Media massa perkembang begitu cepat. Seiring dengan
perkembangan teknologi komunikasi, komunikasi massa pun semakin
canggih dan kompleks, serta memiliki kekuatan yang lebih dari masa-masa
sebelumnya. Hal ini ditandai dengan munculnya media baru. Istilah „media
baru‟ telah digunakan sejak tahun 1960-an dan telah mencakup seperangkat
teknologi komunikasi terapan yang semakin berkembang dan beragam.
Menurut Denis McQuail dalam bukunya Teori Komunikasi Massa
(2011:43) ciri utama media baru adalah adanya saling keterhubungan,
aksesnya terhadap khalayak individu sebagai penerima maupun pengirim
15
15
pesan, interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai karakter yang
terbuka, dan sifatnya yang ada di mana-mana.
Adapun perbedaan media baru dari media lama, yakni media baru
mengabaikan batasan percetakan dan model penyiaran dengan
memungkinakan terjadinya percakapan antar banyak pihak, memungkinkan
penerimaan secara simultan, perubahan dan penyebaran kembali objek-objek
budaya, mengganngu tindakan komunikasi dari posisi pentingnya dari
hubungan kewilayahn dan modernitas, menyediakan kontak global secara
instan, dan memasukkan subjek modern/akhir modern ke dalam mesin aparat
yang berjaringan. (Poster, dalam McQuail, 2011:151).
Perubahan utama yang berkaitan dengan munculnya media baru yakni
digitalisasi dan konvergensi atas segala aspek media, interaksi dan
konektivitas jaringan yang makin meningkat, mobilitas dan deklokasi untuk
mengirim dan menerima, adaptasi terhadap peranan publikasi khalayak,
munculnya beragam bentuk baru „pintu‟ (gateway) media, dan pemisahan
dan pengaburan dari „lembaga media‟.
Klaim status paling utama sebagai media baru dan mungkin juga
sebagai media massa adalah internet. Meskipun demikian, ciri-ciri massal
bukanlah karasteristik utamanya. Pada awalnya, internet dimulai sebagai alat
komunikasi nonkomersial dan pertukaran data antara profesioanal, tetapi
perkembangan selanjutnya adalah internet sebagai alat komunikasi pribadi
dan antarpribadi (Castells), Media ini belum matang maupun memiliki
definisi yang jelas sejalan dengan penilaian Lievrouw yang menyatakan
16
16
bahwa „belum terdapat bentuk aplikasi yang sangat hebat (killer application)
dari interaksi dalam jaringan (daring)‟. Walaupun demikian, kita juga dapat
melihat aplikasi mesin pencari dan situs jaringan sosial sebagai aplikasi yang
unik dan dominan. (Denis McQuail, 2011:44).
Denis McQuail memberikan beberapa ciri mengenai internet, yaitu
teknologi berbasis computer, karakternya hibrida, tidak berdedikasi, fleksibel,
potensi interaktif, fungsi publik dan privat, peraturan yang tidak ketat,
kesalingterhubungan, ada di mana-mana/tidak tergantung lokasi, dapat
diakses individu sebagai komunikator, dan media komunikasi massa dan
pribadi.
Kemunculan media baru turut memberikan andil akan perubahan pola
komunikasi masyarakat. Media baru, dalam hal ini internet sedikit banyak
mempengaruhi cara individu bekomunikasi dengan individu lainnya. Internet
di kehidupan sekarang hadir untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam
berkomunikasi dan memperoleh informasi. Internet berfungsi sebagai
jaringan global untuk komunikasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya di belahan
dunia. Internet juga berfungsi sebagai aspek penyedia informasi yang tidak
ada batasan. Mengakses internet saat ini sudah menjadi rutinitas kebanyakan
masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja
tetapi kini dapat mengaksesnya melalui handphone dengan berbagai
kemudahan yang ditawarkan oleh sejumlah provider telpon seluler.
17
17
2.2 Unsur Komunikasi
2.2.1 Pesan
Dalam komunikasi, pesan menjadi salah satu unsur penentu
efektivitas tidaknya suatu tindak komunikasi. Pesan atau informasi
adalah bahan yang disampaikan oleh komunikator dan ditangkap oleh
komunikan. Pesan atau informasi dapat berupa data, fakta, pertanyaan –
pertanyaan, ajakan, perintah, dan lain – lain. Pesan dapat meliputi
berbagai aspek kehidupan misalnya, masalah ekonomi, sosial,
kebudayaan, politik, agama, dan lain – lain yang disampaikan dengan
lambang verbal maupun nonverbal (Sanityastuti,1997:4)17
.
Pesan disini didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
disampaikan oleh komunikator kepada komunikannya. Pada dasarnya
pesan bersifat abstrak, hal ini dikarenakan komunikan tidak tahu apa
yang ada di benak komunikator sampai pada saat pesannya tersebut
tersampaikan dalam bentuk lambang komunikasi (Vardiansyah, 2004:
23)18
. Karena itu, lambang komunikasi disebut juga bentuk pesan, yakni
wujud konkret dari pesan, berfungsi mewujudkan pesan yang abstrak
menjadi pesan yang konkret.
Suara, mimik, dan gerak lazim di golongkan dalam pesan
nonverbal, sedangkan bahasa lisan dan bahasa tulisan dikelompokkan
dalam pesan verbal Pesan disampaikan oleh komunikator kepada
17
Saniyastuti, Marfu‟ah Sri. 1997. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandar Lampung:
Gunung Pesagi 18
Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi: Pendekatan Taksonomi
Konseptual. Bogor: Ghalia Indonesia
18
18
komunikan untuk mewujudkan motif komunikasi. Karena itu pesan kita
definisikan sebagai segala sesuatu, verbal maupun nonverbal, yang
disampaikan komunikator kepada komunikan untuk mewujudkan motif
komunikasinya. Bentuk pesan yang disampaikan kepada komunikannya
memiliki sifat-sifat tersendiri sesuai dengan tujuan pengiriman pesan
tersebut, antara lain:
1. Informasi : sifat informasi ini dimana pesan yang disampaikan oleh
komunikator kepada komunikannya dapat memberi keterangan-
keterangan dan kemudian komunikan dapat mengambil kesimpulan
sendiri.
2. Persuasif : Pesan yang mengandung sifat persuasif ini mampu
membangkitkan pengertian dan kesadaran seseorang bahwa apa yang
disampaikan akan memberikan perubahan sikap. Perubahan sikap ini
melalui mengajak, membujuk/merayu dan menghimbau
3. Koersif : pesan yang terdapat unsur memaksa dengan menggunakan
sanksi-sanksi apabila tidak dilaksanakan. Pesan ini dapat berupa
perintah-perintah, instruksi, dan sebagainya.19
Bentuk berita pada penjelasan ini mempunyai maksud yang sama dengan
teknik dalam komunikasi. Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy, istilah
teknik berasal dari bahasa Yunani “technikos” yang berarti keterampilan
19 AR.Bulaeng. 2002. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
19
19
atau keperigelan. Berdasarkan keterampilan berkomunikasi yang
dilakukan komunikator, teknik komunikasi diklasifikasikan menjadi:20
1. Komunikasi informative (Informative communication)
2. Komunikasi persuasive (Persuasive communication)
3. Komunikasi pervasive (Pervasive communication)
4. Komunikasi koersif (Coersive communication)
5. Komunikasi instruktif (Instructive communication)
6. Hubungan Manusiawi (Human Relations)
2.2.2 Saluran Komukasi dan Media Komunikasi
Agar pesan yang disampaikan komunikator sampai kepada
komunikan, dibutuhkan saluran komunikasi dan media komunikasi.
Disini saluran komunikasi lebih identik pada proses berjalannya pesan,
sedangkan media komunikasi lebih kepada alat (benda) yang digunakan
untuk menyampaikan pesannya.
Media (channel) merupakan saluran atau jalan yang dilalui oleh
isi pernyataan komunikator kepada komunikan. Atau jalan yang dilalui
feedback komunikan kepada komunikator yang digunakan untuk
mengirim pesan. Pemilihan media (channel) dalam proses komunikasi
tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan. Terdapat tiga
macam bentuk berita (pesan) :
20 Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Hal. 55
20
20
1) Berita yang bersifat Audible, yaitu berita yang dapat didengar, baik
secara langsung maupun tidak langsung (melalui sarana telepon,
radio, lonceng dan sirene).
2) Berita yang bersifat Visual, yaitu berita yang dapat dilihat berbentuk
tulisan, gambar, poster, serta tanda-tanda seperti sinar lampu,
bendera. Dalam hal ini tulisan merupakan hasil kegiatan
menuangkan ide atau gagasan dengan menggunakan bahasa tulis
sebagai media penyampaian.
3) Berita yang bersifat Audio-Visual, yaitu berita yang dapat didengar
dan dilihat, baik melalui televisi, film, pameran, maupun kesenian
(Lestari, 2003: 8-9)21
2.2.3 Efek Komunikasi
Efek komunikasi disini diartikan sebagai pengaruh yang
ditimbulkan pesan komunikatornya dalam diri komunikannya.
2.2.4 Feedback
Feedback (respon) yakni apa yang telah diputuskan oleh
penerima untuk dijadikan sebagai sebuah tanggapan terhadap pesan.
Respon (feedback) dapat bersifat positif, netral maupun negatif.
Respon positif apabila sesuai dengan yang dikehendaki komunikator.
Netral bearti respon itu tidak menerima ataupun menolak keinginan
komunikator, dikatakan respon negatif apabila tanggapan yang
21
Lestari, Endang dan Maliki. 2003. Komunikasi Yang Efektif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
21
21
diberikan bertentangan dengan yang diinginkan oleh komunikator.
Pada hakikatnya respon merupakan informasi bagi sumber sehingga
ia dapat menilai efektivitas komunikasi untuk selanjutnya
menyesuaikan diri dengan situasi yang ada.22
2.3 Media online
Media online (online media) atau sering juga disebut cybermedia
(media siber), internet media (media internet) dan new media (media baru)
secara sederhana dapat diartikan sebagai media yang tersaji secara online di
situs web (website) internet. Media online bisa dikatakan sebagai media
generasi ketiga setelah media cetak (printed media), yaitu koran, tabloid,
majalah, buku dan media elektronik (electronic media), yaitu radio, televise,
dan film/video. Media Online didefinisikan sebagai produk dari komunikasi
yang termediasi teknologi yang terdapat bersama dengan komputer digital
(Romli, 2012:78-80).
Definisi lain media online adalah media yang di dalamnya terdiri dari
gabungan berbagai elemen. Itu artinya terdapat konvergensi media di
dalamnya, dimana beberapa media dijadikan satu. Media online merupakan
media yang menggunakan internet, media online berbasis tekhnologi,
berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif, dan dapat berfungsi secara privat
maupun secara publik.
Media online memiliki jangkauan yang luas yaitu menjangkau seluruh
dunia yang memiliki akses internet. Hal ini memiliki arti bahwa konten-
22
Aw,Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu
22
22
konten yang terdapat dalam Media Online dapat dengan mudah disebarkan
dan dipertukarkan antar pengguna melalui jaringan internet yang tersedia.
Karakteristik ini dapat kita sebut sebagai kelebihan, karena media online
membuat setiap orang dapat terkoneksi dan memberi solusi terhadap kendala
jarak dan waktu antar pengguna. selain itu Media online menyajikan aspek
kecepatan, karena begitu diposting atau di unggah maka langsung dapat
diakses oleh semua orang.
Karakteristik media online menurut buku Asep Syamsul M. Romli
yang berjudul Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online tahun
2012 dan menjadi keunggulan media online dibandingkan media
konvensional (cetak) :
1. Unlimited Space. Jurnalistik Online memungkinkan halaman (page) tak
terbatas. Ruang bukan masalah. Artikel dan berita bisa sepanjang dan
selengkap mungkin, tanpa batas.
2. Audience Control. Jurnalistik Online memungkinkan audiens (reader, user,
visitor) lebih leluasa memilih berita/informasi.
3. Nonlienarity. Dalam Jurnalistik Online tiap berita berdiri sendiri sehingga
audiens tidak harus membaca secara berurutan.
4. Storage and retrieval. Jurnalistik Online memungkinkan berita “abadi”,
tersimpan (terarsipkan) dan bisa diakses kembali dengan mudah kapan dan
di mana saja.
5. Immediacy. Jurnalistik Online menjadikan informasi bisa disampaikan
secara sangat cepat dan langsung.
23
23
6. Multimedia Capability. Jurnalistik Online memungkinkan sajian berita
berupa teks, suara, gambar, video, dan komponen lainnya sekaligus.
7. Interactivity. Jurnalistik Online memungkinkan interaksi langsung antara
redaksi (wartawan) dengan audiens, seperti melalui kolom komentar dan
social media sharing23
Hubungan penjelasan media online di atas dengan penelitian ini
adalah media online memiliki karakteristik sebagai media yang banyak
digunakan banyak orang, dan melupakan media konvensional. Sehingga
Metro Tv memanfaatkan keberadaan media online untuk menyebarkan
informasinya.
2.4 Media Sosial
Menurut Chris Brogan (2010:11) dalam bukunya yang berjudul Social
Media 101 Tactic and Tips to Develop Your Business Online mendefinisikan
Social media sebagai berikut:
“Social media is a new set of communication and collaboration tools
that enable many types of interactions that were previously not available to
the common person”. (Sosial media adalah satu set baru komunikasi dan alat
kolaborasi yang memungkinkan banyak jenis interaksi yang sebelumnya tidak
tersedia untuk orang biasa).
Media Sosial menurut Dailey (2009:3) adalah konten online yang
dibuat menggunakan teknologi penerbitan yang sangat mudah diakses dan
23
Romli, Asep Syamsul M. 2012. Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online.
Bandung: Nuansa Cendekia
24
24
terukur. Paling penting dari teknologi ini adalah terjadinya pergeseran cara
mengetahui orang, membaca dan berbagi berita, serta mencari informasi dan
konten. Ada ratusan saluran social media yang beroperasi di seluruh dunia
saat ini, dengan tiga besar facebook, LinkedIn, dan twitter.24
2.4.1 Karakteristik Media Sosial
Menurut Hadi Purnama (2011:116) social media mempunyai
beberapa karakteristik khusus diantaranya :
1. Jangkauan (reach): Daya jangkauan sosial media dari skala kecil
hingga khalayak global.
2. Aksesibilitas (accessibility): Sosial media lebih mudah diakses oleh
publik dengan biaya yang terjangkau.
3. Penggunaan (usability): Sosial media relatif mudah digunakan
karena tidak memerlukan keterampilan dan pelatihan khusus.
4. Aktualitas (immediacy): Sosial media dapat memancing respon
khalayak lebih cepat.
5. Tetap (permanence): Sosial media dapat menggantikan komentar
secara instan atau mudah melakukan proses pengeditan.25
2.4.2 Jenis Media Sosial
Menurut Mayfield yang di kutip oleh Muhammad Badri
(2011:133) menyebutkan saat ini ada tujuh jenis social media, namun
inovasi dan perubahan terus terjadi. Social media yang ada saat ini :
24
Dailey, Patrick R, Social Media: Finding Its Way Into YourBusiness Strategy and Culture, 2009,
Hal. 3 25
Hadi Purnama. 2011. Media Sosial di Era Pemasaran 3.0. Corporate and Maketing
Communication, Jakarta: Pusat Studi Komunikasi dan Bisnis Program Pasca Sarjana Universitas
Mercu Buana.
25
25
1. Jejaring sosial seperti facebook, myspace dan bebo. Situs ini
memungkinkan orang untuk membantu halaman web pribadi dan
terhubung dengan teman-temannya untuk bebagi konten
komunikasi.
2. Blog, merupakan bentuk terbaik dari media sosial, berupa jurnal
online dengan pemuatan tulian terbaik, yaitu tulisan terbaru ada di
halaman terdepan.
3. Wikis seperti Wikipedia dan ensiklopedia online website. Wikis
memperoleh siapa saja utuk mengisi atau mengedit informasi
didalamnya, bertindak sebagai sebuah dokumen atau database
komunal.
4. Podcasts, menyediakan file-file audio dan video dengan
berlangganan melalui layanan seperti Itunes dari Apple.
5. Forum, area untuk diskusi online, seputar topik dan minat tertentu.
Forum sudah ada sebelum media sosial dan menjadi komunitas
online yang kuat dan populer.
6. Komunitas konten seperti flickr (untuk berbagi foto), del.icio.us
(link bookmarked) dan youtube (video). Komunitas ini mengatur
dan berbagi jenis konten tertentu.
7. Microblogging, situs jejaring sosial dikombinasikan blog, dimana
sejumlah kecil konten (update) didistribusikan secara online dan
26
26
melalui jaringan mobile phone, twitter adalah pemimpin layanan
ini.26
Dari definisi di atas peneliti menarik kesimpulan bahwa media
sosial mempunyai jenis-jenis yang beraneka ragam dan mempunyai
fungsi serta cara penggunaan yang berbeda-beda. Tetapi masih dengan
tujuan yang sama untuk bertukar informasi dan mudah untuk diakses.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan twitter sebagai bahan
penelitian.
2.5 Twitter
Ide twitter muncul dari sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh
anggota dewan dari podcasting perusahaan odeo. Dalam pertemuan tersebut,
jack dorsey memperkenalkan ide twitter di mana individu bisa menggunakan
sms layanan untuk berkomunikasi dengan sebuah kelompok kecil. Proyek ini
mulai pada tanggal 21 secara tebuka pada tanggal 15 Juli 2006. Twitter
menjadi perusahaan sendiri pada bulan April 2007.
Menurut Chris Brogan (2010:99) dalam bukunya yang berjudul Social
Media 101 Tactic and Tips to Develop Your Business Online mendefinisikan
twitter sebagai berikut:
“Twitter is a great place to share ideas, an idea bank, a place to gather
information, to inspire thoughts, or to see what your friends are doing”.
(Twitter adalah tempat yang tepat untuk berbagi ide, bank gagasan, tempat
26
Badri, Muhammad. 2011. Corporate and Marketing Communication. Jakarta: Universitas Mercu
Buana. Hal. 133
27
27
untuk mengumpulkan informasi, untuk menginspirasi pikiran, atau untuk
melihat apa yang teman anda lakukan)27
Pengguna media dapat menggunakan twitter sebsgai sarana untuk
menciptakan konten media sengan memanfaatkan fitur – fitur yang berada
didalamnya. Menurut Brian J. Dixion fitur yang terdapat dalam twitter
sebagai berikut :
a. Followers dan Following
Followers (pengikut) merupakan akun atau orang yang
mengikuti akun yang lain, sedangkan following (mengikuti)
merupakan akun atau orang yang diikuti akun yang lain. Cara lain
untuk menggunakan twitter adalah untuk berbagi informasi dengan
pengikut akun sendiri. Pengguna twitter yang mengikuti akun itu akan
menerima update dari akun tersebut, yang diposting di halaman utama
mereka di twitter.
b. Direct Message
Twitter juga memungkinkan untuk mengirim pesan pribadi
kepengguna yang mengikuti akun tersbut. Ini pada dasarnya adalah
program e-mail yang diterapkan ke twitter. Jika pengguna twitter tidak
mengikuti akun tersebut, mereka tetap dapat saling mengirim pesan
lewat pesan pribadi.
27
Brogan, Chris. 2010. Social Media 101: Tactics and Tips to Develop Your Business Online.
John Wiley & Sons. Hal. 99
28
28
c. Twitter Search
Salah satu fitur yang paling kuat dari twitter adalah member
kemudahan pengguna untuk mencari untuk orang-orang tertentu, kata
kunci, subjek, dan tempat-tempat.
d. Trending Topics
Salah satu bagian yang paling menarik dari twitter adalah
trending topics. Trending topics ini adalah terdiri sepuluh topik yang
sering disebut atau dibicarakan di twitter pada waktu tertentu.
Trending topics akan berkisar dari berita, olahraga, dan barang-barang
hiburan yang menghibur.
e. Latest News
Twitter memungkinkan penggunanya dengan cepat mengejar
ketinggalan berita terbaru. Begitu seseorang tahu tentang berita
terbaru, dia dapat memposting informasi tersebut di twitter, dan dalam
beberapa detik konten yang dibagi muncul di internet. (Dixion, 2012:
43 – 45).
Sedangkan untuk kekuatan twitter sendiri adalah:
a. Following: Twitter dapat mengidentifikasikan jumlah akun yang
diikuti
b. Followers: Twitter dapat mengidentifikasikan jumlah akun yang
mengikuti
c. Updates: Twitter menditeksi seberapa sering orang melakukan posting
(menulis konten)
29
29
d. Men- tag nama (Mention): beberapa orang akan terlibat dalam
pembicaraan apabila mencantumkan akun pada setiap status yang
ditulis
e. Retweet: dengan me-retweet status followers lain menunjukkan tweet
tersebut menarik untuk dibahas. Tweet tersebut dapat dibaca oleh
seluruh followers
f. Keterlibatan: brand harus mampu untuk meningkatkan keterlibatan
para konsumen dalam berbagai percakapan
g. Kecepatan: konsistensi dan frekuensi diperlukan untuk mengimbangi
kecepatan perubahan informasi yang beredar di twitter. 28
Keterkaitan penjelasan di atas berhubungan dengan penelitian yang
akan dilakukan, yaitu menggunakan media sosial twitter sebagai alat yang
digunakan oleh Metro TV dalam memperluas penyebaran beritanya melalu
tweet yang disertakan link agar mahasiswa dapat terpenuhi kebutuhan
informasi kapan dan dimana saja mereka berada.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendektatan Uses and
Effect yang mana dari menggunakan media sosial twitter dapat memberikan
hasil yang disebut sebagai efek. Efek tersebut akan menjawab apakah salah
satu factor kebutuhan informasi tersebut terpenuhi atau tidak.
28
Desi Kurnia Widiastuti. 2014. “Twitter Sebagai Media Alternatif Informasi Publik. Skripsi.
Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga
30
30
2.6 Kebutuhan Informasi
Apa yang dimaksud dengan informasi? Sasa Djuarsa Senjaya dalam
Pengantar Komunikasi (1999), mengutip pemahaman Fisher (1986) yang
mengelompokkan berbagai pandangan mengenai konsep informasi ke dalam
tiga buah variasi.29
1. Informasi mengacu ke fakta atau data
Istilah informasi menunjukkan fakta atau data yang diperoleh
selama tindakan komunikasi berlangsung. Dalam pandangan ini,
informasi dikonseptualisasi sebagai kuantitas fisik yang dapat
dipindahkan dari satu titik ke titik yang lain, dari satu medium ke
medium yang lain, dari satu orang ke orang yang lain
2. Informasi mengacu ke makna data
Istilah informasi menunjukkan makna data. Jadi, menurut
pandangan ini informasi berbeda dari data. Informasi adalah arti,
maksud, atau makna yang dikandung data. Konsep informasi ini
berkaitan dengan soal penafsiran. Makna suatu data dapat berbeda
antara yang satu orang dengan orang lain. Umumnya masalah
penafsiran erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan seseorang
terhadap objek yang hendak ditafsirkannya.
29
Helena Olii. Berita dan Informasi. Indeks. 2007. Hal. 22
31
31
3. Informasi mengacu ke jumlah data
Istilah informasi menunjukkan jumlah data mengenai
ketidakpastian yang dapat diukur dengan cara mereduksikan atau
mengurangi sejumlah alternative atau pilihan yang tersedia. Jumlah
informasi berkaitan dengan seberapa besar situasi tertentu tidak pasti.
Semakin tidak pasti situasi tertentu, semakin banyak pula alternative
atau pilihan (informasi) yang dapat digunakan secara berturut-turut dan
bertumph tindih untuik mengurangi ketidakpastian tersebut. Untuk
mengurangi ketidakpastian, diperlukan paling sedikit dua
alternative/pilihan, sebab jika hanya satu yang diperlukan itu namanya
sudah pasti. Karena itu menurut konsep ini, informasi bersifat memilih
(selektif)
Ada lagi definisi informasi, Kamus Komunikasi oleh Prof.Onong
Uchyana Effendy MA menyebutkan pengertian informasi ialah30
:
1. Pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang yang
baginya merupakan hal yang baru diketahui.
2. Data yang telah diolah untuk disampaikan kepada yang memerlukan atau
untuk mengambil keputusan mengenai suatu hal.
3. Kegiatan menyebarluaskan pesan yang disertai penjelasan,baik secara
langsung maupun melalui media komunikasi, kepada khalayak yang
baginya merupakan hal atau peristiwa baru.
30
Helena Olii. Berita dan Informasi. Indeks. 2007. Hal. 24
32
32
Jadi informasi adalah pesan atau data yang baru dan perlu disampaikan
kepada khalayak melalui media komunikasi, informan ialah seseorang yang
memberikan informasi kepada orang lain yang belum mengetahuinya.
Dalam Kamus Komunikasi itu, Onong Effendy juga menyebutkan teori
informasi ialah teori berdasarkan proses komunikasi yang berlangusng secara
runtut31
:
1. Sumber
2. Penyandi (encoder) yang menerjemahkan unsure-unsur pesan menjadi
isyarat-isyarat (kata-kata, gambar, dan sebagainya) yang pada gilirannya
menjadi getaran-getaran elektronik
3. Saluran
4. Pengurai sandi (decoder)
5. Kepada penerima
Informasi menjadi “sesuatu” yang dicari dan bermanfaat bagi
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Guha (1978, 40)
kebutuhan informasi pengguna dapat dilihat melalui beberapa pendekatan,
yaitu:
1. Pendekatan Kebutuhan Informasi Mutakhir (Terbaru)
Pendekatan kebutuhan yang mutakhir ini merupakan kebutuhan
akan informasi terbaru yang mendorong setiap pengguna informasi selalu
aktif untuk mendapatkan informasi terbaru. Dengan pendekatan
informasi mutakhir ini harus berinteraksi dengan system informasi untuk
31
Helena Olii. Berita dan Informasi. Indeks. 2007. Hal. 24
33
33
mendapatkan informasi terbaru yang aktual setiap harinya, agar
kebutuhan informasinya terpenuhi.
2. Pendekatan Kebutuhan Informasi Rutin
Kebutuhan informasi rutin ini bersifat spesifik dan cepat, dimana
kebutuhan ini menuntut adanya jawaban yang tepat dari pengolahan
informasi dalam memenuhi kebutuhan pengguna informasi.
3. Pendekatan Kebutuhan Informasi Mendalam
Kebutuhan informasi mendalam mengisyaratkan adanya suatu
kebutuhan ini membuat pengguna informasi membutuhkan informasi
yang akurat, spesifik, dan lengkap.
4. Pendekatan Kebutuhan Informasi Sekilas
Kebutuhan informasi yang bersifat sekilas ini berarti seseorang
membutuhkan informasi yang sekilas saja, tetapi memberikan gambaran
lengkap tentang suatu topik. Pendekatan kebutuhan ini membuat
pengguna informasi juga membutuhkan informasi yang ringkas dan
singkat, namun jelas informasi yang dibutuhkannya.32
2.7 Teori Uses and Effect
Pemikiran ini pertama kali dikemukakan oleh Sven Windhal (1979) ini
merupakan sintesis antara pendekatan uses and gratification dan teori
tradisional mengenai efek. Konsep ”use” (penggunaan) merupakan bagian
yang sangat penting atau pokok pemikiran ini. Karena pengetahuan mengenai
32
Guha. Documentation and Information. Calcutta: The World Press Private Limited. Hal. 40
34
34
penggunaan media dan penyebabnya, akan memberikan jalan bagi
pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa
(Sendjaja, 2004: 41).
Penggunaan media massa dapat memiliki banyak arti. Ini dapat berarti
”exposure” yang semata-mata menunjuk pada tindakan mempersepsi. Dalam
konteks lain, pengertian tersebut dapat menjadi suatu proses yang lebih
kompleks, dimana isi tertentu dikonsumsi dalam kondisi tertentu, untuk
memenuhi fungsi tertentu dan terkait harapan-harapan tertentu untuk dapat
dipenuhi. Fokus dari teori ini lebih kepada pengertian yang kedua.33
Dalam uses and gratification, penggunaan media pada dasarnya
ditentukan oleh kebutuhan dasar individu. Sementara pada uses and effect,
kebutuhan hanya salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
penggunaan media. Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap
media, dan tingkat akses terhadap media, akan membawa individu kepada
keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan isi media massa. 34
Hubungan antara penggunaan dan hasil dari proses komunikasi massa,
dengan memperhitungkan pula isi media memiliki beberapa bentuk yang
berbeda, diantaranya :
1. Pada kebanyakan efek tradisional, karakterisrik isi media menentukan
seberapa besar dari hasil. Penggunaan media hanya dianggap sebagai
factor perantara, dan hasil dari proses tersebut dinamakan efek.
33
Sendjaja Djuarsa. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2014. Hal.
41 34
Ibid, hal. 42
35
35
2. Dalam berbagai proses, hasil lebih merupakan akibat dari penggunaan
daripada karakteristik isi media. Penggunaan media dapat
mengembalikan, mencegah, atau mengurangi aktivitas lainnya. Jika
penggunaan merupakan penyebab utama dari hasil, maka ia disebut
konsekuensi.
3. Ada anggapan bahwa hasil ditentukan sebagian oleh isi media (melalui
perantaraan penggunanya) dan sebagian oleh penggunaan media itu
sendiri. Oleh karenanya ada dua proses yang bekerja secara serempak
yang bersamasama menyebabkan terjadinya suatu hasil yang disebut
”conseffects” (gabungan antara konsekuensi dan efek).
Illustrasi mengenai hubungan-hubungan tersebut dapat dilihat pada
gambar berikut:
Gambar 2.1 Model Teori Uses and Effect
36
36
2.7.1 Jurnal Pendukung Penelitian
Peneliti menggunakan jurnal pendukung dalam penelitian ini
untuk mendukung teori yang peneliti gunakan agar sesuai atau layak
dipakai pada penelitian ini. Jurnal yang berjudul Riset Penggunaan
Media dan Perkembangannya Kini, yang ditulis oleh Karman dari
BPPKI (Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementrian
Komunikasi dan Informatika Indonesia) pada tahun 2013, menjelaskan
bahwa teori Uses and Effect atau Uses and Gratification layak
digunakan dalam penelitian ini, karena dalam isi jurnal tersebut
menjelaskan bahwa teori uses and gratification layak dipakai pada
penelitian tentang penggunaan media (media usage).
Uses and Gratification acapkali diistilahkan dengan sebutan
pendekatan (approach) atau perspektif. Perkembangan teori Uses and
Gratification tersebut disebabkan oleh beberapa hal: 1) kemunculan
dan perkembangan internet sebagai media baru dalam aktivitas
komunikasi, 2) versalitas atau semakin beragamnya kebutuhan sosial
dan psikologis manusia seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Kondisi ini memicu dan mamacu khalayak
untuk terus aktif dalam memenuhi kebutuhan mereka. Ini wujud nyata
bahwa manusia memang homo luden. Hal tersebut juga dibuktikan
oleh beberapa penelitian sebagai berikut:
1. Blythesuez Annharrell (2000) mempublikasikan hasil
penelitiannya dengan judul “Uses and Gratifications of the
37
37
Internet”. Tulisannya difokuskan pada pencarian informasi
oleh pengguna internet, data demografis, profil, serta tujuan
mereka menggunakan internet. Variabel yang dikaji adalah
motivasi (motivation), penggunaan (uses), dan gratifikasi
(gratification).
2. Tahun 2001, Andrew Flanagin dan Miriam Z Metzger
memublikasikan hasil penelitian tentang penggunaan internet
pada lingkungan media kontemporer dalam artikelnya yang
berjudul “Internet Use in the Contemporary Media
Environment”
3. Eun Jung Choi dkk (2003) melakukan kajian dan menulis
dalam jurnal ilmiah dengan judul “A Cross-Cultural
Comparison of Internet Usage: Media Habits, Gratifications,
and Addictions in Korea and The US”. Penelitian ini mengkaji
faktor-faktor atau determinan yang memengaruhi penggunaan
internet di Amerika (US) dan di Korea.
4. James C. Tsao dan Stanley D Sibley (2004) menulis artikel
yang berjudul “Readership of free Community Papers as a
Source of Advertising Information: a Uses and Gratifications
Perspective”. Mereka membahas keterkaitan antara jumlah
total pembaca iklan dengan karakteristik demografis, perilaku
mengisi waktu luang (leisure behaviors), informasi produk, dan
sikap.
38
38
5. Wayne Buente dan Alice Robbin (2008) lebih lanjut telah
mengklasifikasi aktivitas-aktivitas penggunaan internet menjadi
empat dimensi kepentingan. Dimensi-dimensi yang dimaksud
adalah informasi (information utility), kesenangan (leisure/fun
activities), komunikasi (communication), dan transaksi
(transaction).
6. Gwenn Schurgin O‟Keeffe dan Kathleen Clarke Pearson (2010)
melakukan penelitian yang hasilnya dapat diutarakan sebagai
berikut. Pertama terkait dengan media sosial yang digunakan.
Responden secara umum menggunakan jejaring sosial seperti
Facebook, My Space, dan Twitter. Situs games online yang
sering dikunjungi antara lain Club Penguin, Second Life, dan
The Sims
7. Carolyn Giordano dan Christine Giordano (2011)
memublikasikan hasil penelitiannya tentang “Health
Professions Students’ Use of Social Media”. Tulisan ini
memokuskan pada kajian tentang penggunaan sosial media.
8. Pada tahun 2011 ditemukan hasil penelitian mengenai dampak
internet khususnya sosial media pada remaja pernah dilakukan
oleh O‟Keeffe dan Pearson. Dalam penelitian ini disampaikan
bahwa penggunaan situs media sosial bagi remaja memiliki
dampak positif dan negatif.
39
39
9. Tahun 2012 juga banyak dilakukan penelitian tentang
penggunaan media (media usage). Satu di antara penelitian
tersebut dilakukan oleh Bradley S. Greenberg. Ia
memublikasikan hasil penelitiannya dalam artikel dengan judul
“Media Use and Believability: Media Use & Believability:
Some Multiple Correlates”. Masalah yang diteliti adalah
kredibilitas media.35
2.8 Kerangka Berpikir
Kerangka berfikir dalam Sugiyono (2009:92) merupakan suatu hal
yang penting untuk memberikan arah bagi peneliti dalam proses
penelitiannya. Maksud dari kerangka berpikir adalah upaya terbentuknya
suatu alur penelitian yang jelas dan diterima secara akal. Dalam penelitian ini
terdapat dua variabel yaitu isi pesan twitter @Metro_TV dan pemenuhan
kebutuhan informasi.
Variabel independent (X) dalam penelitian ini adalah isi pesan twitter
@Metro_T, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependent, dengan menguraikan indikator yaitu bentuk
pesan, bentuk berita, feedback (respon). Sedangkan variabel dependent (Y)
dalam penelitian ini adalah pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu
Komunikasi Untirta 2012-2014. Dengan menggunakan indikator kebutuhan
informasi terbaru, kebutuhan informasi rutin, kebutuhan informasi mendalam,
dan kebutuhan informasi sekilas.
35 Jurnal.kominfo.go.id/index.php/jskm/article/view/129 diakses tanggal 22 Desember 2015, Pukul 19.00 WIB
40
40
Untuk mengukur pengaruh isi pesan twitter @Metro_TV terhadap
pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-
2014, maka penelitian ini didasarkan pada landasan teori Uses and Effect,
dimana teori ini menelaah bagaimana audiens menggunakan sebuah media,
dan salah satu efek yang ditimbulkan dari menggunakan media tersebut
adalah kebutuhan informasi terpenuhi.
Dalam penelitian ini twitter @Metro_TV sebagai media yang
digunakan audiens untuk memenuhi kebutuhan informasinya melalui isi
pesan yang dibagikan oleh twitter @Metro_TV. Isi pesan yang diharapkan
dapat memberikan pengaruh sehingga memenuhi kebutuhan informasi dari
pengguna media tersebut.
Seperti gambar model pada teori Uses and Effect menjelaskan bahwa
karakteristik individu, harapan, persepsi, dan keputusan dalam isi pesan
twitter @Metro_TV akan membuat seseorang akan menggunakan media
tersebut atau tidak. Lalu, jumlah isi, jenis isi, hubungan isi dan cara
menggunakan media tersebut akan menimbulkan efek dan akan menghasilkan
tataran baru, yaitu terdapat pengaruh dari isi pesan twitter @Metro_TV
terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi
Untirta 2012-2014.
Dibawah ini merupakan kerangka berfikir peneliti dalam
melaksanakan penelitian mengenai Pengaruh Isi Pesan Twitter @Metro_TV
Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Untirta 2012-2014:
41
41
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
2.9 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian yang saya lakukan dalam penelitian ini adalah
menggunakan hipotesis regresi. Hipotesis regresi adalah dilakukan jika
korelasi antara dua variable yang mempunyai hubungan kausal. Meskipun
korelasi dan regresi mempunyai hubungan yang erat. Setiap regresi dipastikan
terdapat korelasinya, tetapi belum tentu korelasi dilanjutkan dengan regresi.
42
42
Contoh variable yang mempunyai hubungan kausal atau fungsional:
1. Hubungan antara panas dengan tingkat muai panjang (hubungan kausal).
2. Hubungan antara kepemimpinan dengan kepuasan kerja (hubungan
fungsional).
Analisis regresi digunakan bila:
3. Kita ingin mengetahui bagaimana variable dependen dapat diprediksi
melalui variable independen (predictor), secara individual.
4. Kita ingin memutuskan apakah naik dan menurunnya variable dependen
dapat dilakukan melalui menaikkan dan menurunkan keadaan variable
independen.
5. Terdapat hubungan kausal atau fungsional antara dua variable yang
diteliti.36
Berikut adalah hipotesis dalam penelitian ini:
1. Ho1 : Tidak ada pengaruh antara isi pesan tweet @Metro_TV terhadap
pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta
2012-2014
2. Ha1 : Ada pengaruh antara isi pesan tweet @Metro_TV terhadap
pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta
2012-2014
2.10 Operasionalisasi Variabel
36
Rachmat Kriyanto. 2012. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media
Grup. Hal. 183
43
43
Tabel 2.1 Indikator Variabel
Variabel Indikator Alat Ukur Skala
Variabel X:
Isi Pesan Tweet
@Metro_TV
Sumber:
(AR.Bulaeng. 2002,
36)
1. Bentuk Pesan
- Informatif
- Persuasif
- Koersif
Likert
2. Bentuk Berita
- Tulisan
- Gambar
- Tulisan dan Gambar
Likert
3. Feedback
(Respon)
- Pertanyaan
- Komplain Likert
Variabel Y:
Pemenuhan
Kebutuhan Informasi
Mahasiswa Ilmu
Komunikasi Untirta
2012-2014
Guha (1978, 40)
1. Kebutuhan
Informasi
Terbaru
- Waktu
- Informasi Likert
2. Kebutuhan
Informasi Rutin
- Spesifik
- Cepat Likert
3. Kebutuhan
Informasi
Mendalam
- Akurat
- Lengkap Likert
4. Kebutuhan
Informasi
Sekilas
- Singkat
Likert
2.11 Penelitian Terdahulu
Untuk menghindari kesamaan dengan penelitian yang telah ada
sebelumnya, maka peneliti melakukan peninjauan terhadap penelitian yang
telah ada sebelumnya, sebagai berikut:
1. Skripsi berjudul “Pengaruh Tweet Dalam Timeline Akun Twitter
@INDOBARCA_BNTN Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Anggota Indobarca Chapter Banten” yang disusun oleh Mondy Sunarta
Gegas Kirana pada tahun 2014, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Penelitian ini menggunakan teori The Mathematical Theory Of Shannon
Weaver, dengan metodologi kuantitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah
44
44
Untuk mengetahui besarnya pengaruh tweet dalam timeline akun Twitter
@INDOBARCA_BNTN terhadap pemenuhan kebutuhan informasi
anggota indobarca chapter Banten, dan hasil yang diperoleh dari
penelitian ini adalah hubungan antara variable x terhadap variable y
sangat kuat dengan hasi sebesar 0.979 yang sesuai dengan pedoman pada
tabel koefisien korelasi. Berdasarkan perhitungan nilai t, maka dapat
diketahui bahwa nilai t hitung adalah 10.1 sedangkan niali t tabel adalah
0.195. Nilai 10.1 > 0.195, maka Ho ditolak, dan Ha diterma, artinya
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tweet dalam
timeline akun Twitter @INDOBARCA_BNTN dengan pemenuhan
kebutuhan informasi anggota indobarca chapter Banten.
2. Skripsi berjudul “Pengaruh Terpaan Tayangan Talk Show Dr. Oz
Indonesia di Trans Tv Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Kesehatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.” yang disusun oleh Indra Handayani pada tahun 2015,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penelitian ini menggunakan teori
Uses and Gratification, dengan metodologi kuantitatif. Tujuan dari
penelitian ini adalah Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan
tayangan talk show Dr. Oz Indonesia di Trans Tv terhadap pemenuhan
kebutuhan informasi kesehatan mahasiswa ilmu komunikasi Untirta
2014., dan hasil dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh antara variable terpaan tayangan talk show Dr.Oz Indonesia
terhadap pemenuhan kebutuhan informasi kesehatan mahasiswa ilmu
45
45
komunikasi Untirta 2014 sebesar 0.318 yang berarti hubungan antara
kedua variable rendah. Dengan hasl koefisien determinasi sebesar 9.79%
menandakan bahwa pemenuhan kebutuhan informasi kesehatan
mahasiswa ilmu komunikasi Untirta 2014 dipengaruhi oleh terpaan
tayangan talk show Dr. Oz Indonesia, sementara sisanya sebesar 90.21%
dipengaruhi oleh faktor lain.
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
No Item Mondy Sunarta
Gegas Kirana Indra Handayani Sarah Hutagaol
1 Judul Pengaruh Tweet
Dalam Timeline
Akun Twitter
@INDOBARCA_
BNTN Terhadap
Pemenuhan
Kebutuhan
Informasi Anggota
Indobarca Chapter
Banten
Pengaruh Terpaan
Tayangan Talk
Show Dr. Oz
Indonesia di Trans
Tv Terhadap
Pemenuhan
Kebutuhan Informasi
Kesehatan
Mahasiswa Ilmu
Komunikasi
Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
Pengaruh Isi
Pesan Twitter
@Metro_TV
Terhadap
Pemenuhan
Kebutuhan
Informasi
Mahasiswa Ilmu
Komunikasi
Untirta
2 Tahun 2014 2015 2015
3 Penerbit Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa
Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa
Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa
4 Teori The Mathematical
Theory Of
Shannon Weaver
Uses and
Gratification
Uses and Effect
5 Metodologi Kuantitatif Kuantitatif Kuantitatif
6 Tujuan Untuk mengetahui
besarnya pengaruh
tweet dalam
timeline akun
@INDOBARCA_
BNTN terhadap
pemenuhan
kebutuhan
informasi anggota
Untuk mengetahui
seberapa besar
pengaruh terpaan
tayangan talk show
Dr. Oz Indonesia di
Trans Tv terhadap
pemenuhan
kebutuhan informasi
kesehatan
mahasiswa ilmu
Untuk
mengetahui
pengaruh isi
pesan dari akun
@Metro_TV
terhadap
pemenuhan
kebutuhan
informasi
46
46
indobarca chapter
Banten.
komunikasi Untirta
2014.
Mahasiswa Ilmu
Komunikasi
Untirta
7 Hasil Hasil menunjukkan
bahwa hubungan
antara variable x
terhadap variable y
sangat kuat dengan
hasi sebesar 0.979
yang sesuai dengan
pedoman pada
tabel koefisien
korelasi.
Berdasarkan
perhitungan nilai t,
maka dapat
diketahui bahwa
nilai t hitung
adalah 10.1
sedangkan niali t
tabel adalah 0.195.
Nilai 10.1 > 0.195,
maka Ho ditolak,
dan Ha diterma,
artinya terdapat
hubungan yang
positif dan
signifikan antara
tweet dalam
timeline akun
@INDOBARCA_
BNTN dengan
pemenuhan
kebutuhan
informasi anggota
indobarca chapter
Banten.
Hasil menunjukkan
bahwa terdapat
pengaruh antara
variable terpaan
tayangan talk show
Dr.Oz Indonesia
terhadap pemenuhan
kebutuhan informasi
kesehatan
mahasiswa ilmu
komunikasi Untirta
2014 sebesar 0.318
yang berarti
hubungan antara
kedua variable
rendah. Dengan hasl
koefisien
determinasi sebesar
9.79% menandakan
bahwa pemenuhan
kebutuhan informasi
kesehatan
mahasiswa ilmu
komunikasi Untirta
2014 dipengaruhi
oleh terpaan
tayangan talk show
Dr. Oz Indonesia,
sementara sisanya
sebesar 90.21%
dipengaruhi oleh
faktor lain.
47
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis metode penelitian yang akan digunakan
adalah metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode yang
menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya bisa
digeneralisasikan, dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman
data atau analisis. Peneliti lebih mementingkan aspek keluasan data, sehingga
data atau hasil penelitian dianggap representasi dari seluruh populasi. Peneliti
dituntut untuk bersikap objektif terhadap analisis data, karena itu digunakan
uji statistic untuk menganalisis data.37
Penelitian mengenai pengaruh isi pesan twitter @Metro_TV terhadap
pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-
2014 menggunakan pendekatan kuantitatif, dan juga menggunakan analisis
regresi sebagai sifat penelitiannya. Analisis regresi dan korelasi mempunyai
hubungan yang erat. Setiap regresi dipastikan terdapat korelasinya. Tetapi,
belum tentu setiap korelasi dilanjutkan dengan regresi. Menurut Mustikoweni
(2002: 1) regresi ditujukan untuk mencari bentuk hubungan dua variable atau
lebih dalam bentuk fungsi atau persamaan, sedangkan analisis korelasi
bertujuan untuk mencari derajat keeratan hubungan dua variable atau lebih. 38
37 Rachmat Kriyanto. 2012. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Hal. 55 38 Ibid, Hal. 183
48
48
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Pengertian Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.39
Berdasarkan pengertian diatas, maka populasi yang ditetapkan
pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta
yang aktif pada semester genap tahun akademik 2014/2015.
Tabel 3.1
Jumlah Mahasiswa FISIP semester genap
tahun akademik 2014/2015
No Angkatan Program Studi Jumlah
1 2012 Ilmu Komunikasi 107
2 2013 Ilmu Komunikasi 136
3 2014 Ilmu Komunikasi 78
Jumlah 321
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi, meskipun jumlah sampel relatif kecil tetapi
harus dapat mewakili cirri-ciri dan sifat-sifat keseluruhan populasi.40
Penelitian ini dengan menggunakan teknik random sampling
berstrata proposional.Teknik ini mengelompokan ke dalam kelompok
atau kategori yang disebut strata. Teknik ini digunakan jika populasi
mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata.41
39 Sugiono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung; Alfabeta. Hal. 61 40
Prof.DR.Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Hal. 73 41
Rachmat Kriyantono. Op.Cit. Hal: 152
49
49
Dari jumlah proporsi populasi yang telah didapatkan sebelumnya,
maka jumlah sampel yang diperoleh dengan menggunakan rumus
Yamane adalah sebagai berikut:
Rumus Yamane :
Keterangan :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
d = Presisi
Sumber : Kriyantono, 2006 : 160
Kemudian, pembagian sampel secara proposional diperoleh
dengan menggunakan rumus:
x n
Hasil perhitungan
Ukuran sampel dengan
d = 10% = 0,1
N = 321
=
=
= 76.24 = 76
Dari perhitungan tersebut maka jumlah penarikan populasi yang
djadikan responden (sampel) penelitian ini yakni berjumlah 76
mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta yang aktif pada semester ganjil
tahun akademik 2014/2015.
50
50
1. Sampel angkatan 2012
Sampel =
x n =
x76 = 25.33 = 25
2. Sampel angkatan 2013
Sampel =
x n =
x76 = 32.19 = 32
3. Sampel angkatan 2014
Sampel =
x n =
x76 = 18.46 = 18
No Angkatan Hasil Pembulatan
1 2012 25.33 25
2 2013 32.19 32
3 2014 18.46 18
Jumlah 75
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan priset untuk mengumpulkan data. Ada beberapa teknik yang
biasanya digunakan, dalam riset kualitatif dikenal dengan metode
pengumpulan data observasi, focus group discussion, wawancra mendalam
(depth interview). Sedangkan untuk riset kuantitatif dikenal dengan metode
pengumpulan data kuesioner (angket), wawancara (biasanya berstruktur) dan
dokumentasi. (Sugiyono, 2012: 95)42
3.3.1 Kuesioner
Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan
data. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh
42 Sugiono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung; Alfabeta
51
51
responden. Tujuan dari penyebaran kuesioner adalah mencari
informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa
merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak
sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.
Jenis angket tertutup digunakan untuk mengumpulkan data
dengan kuesioner, dimana responden hanya tinggal jawab dengan cara
menceklis setiap pertanyaan yang ada dalam kuesioner sesuai dengan
realitas yang dialami.
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik.
Terdapat dua macam statistic yang digunakan untuk analisis data dalam
penelitian, yaitu statistik inferensial yakni teknik statistik yang digunakan
untuk menganilisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi
yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi tersebut dilakukan
secara random sampling berstrata proposional. Statistik inferensial meliputi
statistik parametris dan statistik nonparametris. Statistik parametris digunakan
untuk menguji parameter populasi melalui statistik atau menguji ukuran
populasi melalui data sampel. Penggunaan statistik parametris memerlukan
banyak asumsi. Asumsi utama adalah data harus berdistribusi normal,
selanjutnya penggunaan salah satu tes mengharuskan data dua kelompok atau
lebih yang diuji harus homogen, dalam regresi harus dipenuhi asumsi
52
52
linearitas. Statistik parametris digunakan untuk menganilisis data interval dan
rasio. 43
3.4.1 Analisis Data Deskriptif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil angket. Setelah data
angket diperoleh kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan
rumus sebagai berikut: Adapun rumus analisis data kuantitatif yang
penulis gunakan yakni: 44
P =:∑
x 100 %
Keterangan
P = Persentasi Jawaban
∑ = Jumlah skor di tiap pertanyaan
n= Banyak responden
Skor Ideal= 5 (lima)
Adapun kriteria interpretasi hasil angket:
Tabel 3.2 Kriteria Interpretasi Skor
Presentasi Skor Interpretasi
Angka 0% - 20% Sangat Rendah
Angka 21% - 40% Rendah
Angka 41% - 60% Sedang
Angka60% - 80% Tinggi
Angka80% - 100% Sangat Tinggi
Sumber : Riduwan, 2011:15
43
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. 2012. Hal.164 44
Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Varabel-Variabel Penelitian, Bandung : Alfabeta. Hal 40-41
53
53
3.4.2 Uji Normalitas Data
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
diteliti berdistribusi normal atau tidak. Karena menurut Sugiyono
2012, statistic parametris mensyaratkan bahwa setiap variabel yang
akan dianalisis harus berdistribusi normal. Oleh karena itu sebelum
pengujian hipotesis dilakukan maka terleih dahulu akan dlakukan
pengujian normalistas data.
Peneliti menggunakan SPSS 22 dalam penghitungan dengan
One Sample Kolmogorov Sminov Test, dasar pengambilan keputusan
pada uji ini adalah sebagai berikut : Jika hasil uji memiliki nilai
probabilitas > 0,05 maka data dinyatakan terdistribusi normal. Jika
hasil uji memiliki nilai probabilitas < 0,05 maka data dinyatakan tidak
terdistribusi normal
3.4.3 Analisis Regresi Linear Sederhana
Jika terdapat data dari dua variable riset yang sudah diketahui
mana variable bebas X dan variable terikat Y, sedangkan nilai-nilai Y
lainnya dapat dihitung atau dipredikasi berdasarkan suatu nilai X
tertentu.45
Rumus:
Y= a + bX
Keterangan :
Y: Variabel tidak bebas (subjek dalam variable tak
bebas/dependen yang diprediksi)
45 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. 2012. Hal. 188
54
54
X: Variabel bebas (subjek pada variable independen yang
mempunyai niali tertentu)
a : Nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0
b : Koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan
variable dependen yang didasarkan pada variable independen.
Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.
Nilai a dihitung dengan rumus:
Nilai b dihitung dengan rumus:
3.4.4 Pengukuran Korelasi Product Moment
Analisis korelasi adalah untuk menyatakan derajat keeratan
hubungan antar variable. Dalam uji kali ini peneliti menggunakan
koefisien korelasi product-moment.person (r), yang digunakan untuk
menemukan kekuatan, hubungan antar dua variabel yang telah diukur
pada skala interval dan ratio. Rumus dari uji koefisien korelasi
product moment adalah:46
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑
46 Sugiono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung; Alfabeta. Hal 228-231
55
55
Tabel 3.3 Nilai Koefisien Korelasi Product Moment
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40- 0,599 Cukup kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
3.4.5 Uji Hipotesis
Untuk menguji signifikasi koefisien korelasi yaiu hubungan
yang ditemukan berlaku untuk keseluruhan populasi maka perlu diuji
signifikansi dengan uji signifikasi korelasi uji t dan uji F, sebagai
berikut:47
1. Adapun Kriteria pengambilan keputusan atau pengujian
signifikasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
√
Keterangan:
r2 = Koefisien Korelasi
n-2 = Derajat Keabsahan
t = Nilai Uji t
Sementara untuk mencari ttabel naja terlebih dahulu
tentukan taraf signifikansi, misalna (a = 0,05), kemudian di cari
ttabel dengan derajat keabsahan dk = n- 1. Kemudian mengacu
pada ketentuan sebagai berikut:
47 Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta. Hal 38
56
56
1) Jika thitung < t tabel, maka Ho diterima Ha ditolak artinya
tidak signifikan
2) Jika thitung>ttabel,maka Ho ditolak Ha diterima artinya
signifikan
Untuk lebih memudahkan maka peneliti memasukan rumus
diatas kedalam program SPP versi 22. Sedaangkan untuk
menganalisa pengaruh koefisien determinasi (KD) atau Variabel X
dan Variabel Y digunkan rumus :
Kd =
Keterangan:
Kd = Koefisien Determinasi
r = Besarnya korelasi
Dengan batas koefisien determinasi 0 < kd < 1
Untuk mempermudah dalam proses perhitungan dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan program SPSS versi 22
dengan menggunakan program tersebut hasilnya dapat dilihat pada
tabel model summary berdasarkan nilai dari tabel yang berjudul R-
square atau melihat angka R.48
3.5 Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka dalam
penelitian harus ada dan menggunakan alat ukur yang baik. Alat ukur dalam
penelitian dinamakan instrument penelitian. Jadi instrument penelitian adalah
48 Sugiono. Op.cit. 2010. Hal 249
57
57
suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial
yang diamati, jumlah instrument penelitian tergantung pada jumlah variabel
penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti.49
Alat pengukuran yang utama dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Karena menggunakan kuesioner sebagai alat penelitian, maka alat tersebut
harus diuji melalui :
3.5.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir
dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu
variable. Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Tim
Penyusun, Modul Praktikum Metode Riset Bisnis & Manajemen,
2007: 20)
Ada tiga macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya,
yaitu sebagai berikut:
1. Pengujian validitas konstruk:
Untuk menguji validitas konstruk maka dapat digunakan
pendapat para ahli. Para ahli dimintai pendapatnya tentang
instrument yang telah disusun, dari pendapat para ahli
instrument dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan,
dan mungkin dapat dirombak total.
49 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.2012. Hal.114-115
58
58
2. Pengujian validitas Isi
Untuk instrument yang berbentuk test, mka pengujian validitas
isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi
instrument dengan materi pelajaran yang diajarkan.
3. Pengujian validitas eksternal
Validitas eksternal instrument diuji dengan cara
membandingkan antara criteria yang ada pada instrument
dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. (Sugiyono,
2012: 352-353)
Kriteria pengujian tes validitas menurut (Tim Penyusun,
Modul Praktikum Metode Riset Bisnis & Manajemen, 2007: 20) :
a. Jika koefisien korelasi product moment melebihi o.3
b. Jika koefisien korelasi product moment > r tabel
c. Nilai sig α
3.5.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas atau konsistensi internal yang bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana pengukuran yang telah dilakukan dalam
penelitian ini. Konsistensi hasil pengkuran mengindikasikan bahwa
instrument tersebut dapat bekerja dengan baik pada waktu dan situasi
yang berbeda.
Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap
seluruh butir pertanyaan untuk satu atau lebih variable, namun
sebaiknya uji reliabilitas dilakukan pada masing-masing variable pda
59
59
lembar kerja berbeda sehingga dpaat diketahui konstruk variable mana
yang tidak reliable (Tim Penyusun, Modul Praktikum Metode Riset
Bisnis & Manajemen, 2007:64)
Kriteria uji reliabilitas:
Reliabilitas suatu konstruk variable dapat dikatakan baik jika
memiliki Cronbach‟s Alpha > 0.60
Tabel 3.4 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
Alpha Tingkat Reliabel
0.0 – 0.20 Kurang reliabel
>0.20 – 0.40 Agak reliable
>0.40 - 0.60 Cukup reliable
>0.60 – 0.80 Reliabel
>0.80 – 1.00 Sangat reliabel
3.6 Pengujian Instrumen Penelitian
3.6.1 Hasil Uji Validitas
Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner terhadap sampel
penelitian. Peneliti terlebih dahulu menguji validitas dan reliabilitas
instrumen dengan menyebarkan kuesioner pada 30 orang secara acak.
Responden diminta untuk menyatakan jawaban pada pilihan jawaban
yang telah disediakan. Maka didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Uji Validitas Variabel X (Isi Pesan Tweet @Metro_TV)
Nilai r tabel dengan responden berjumlah 30 orang dan taraf
signifikans 5% = 0,361 . hasil uji validitas Isi Pesan Tweet
@Metro_TV dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini:
60
60
Tabel 3.5 Uji Validitas Isi Pesan Tweet @Metro_TV
No Item Soal Nilai R Nilai R Tabel Keterangan
1 0.403 0.361 Valid
2 0.529 0.361 Valid
3 0.527 0.361 Valid
4 0.566 0.361 Valid
5 0.758 0.361 Valid
6 0.409 0.361 Valid
7 0.503 0.361 Valid
8 0.378 0.361 Valid
Analisis dari hasil uji validitas adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui validitas butir pertanyaan tersebut harus
dibandingkan dengan rtabel. Dengan taraf kesalahan 5%, dan N=30
maka rtabel sebesar 0,361. Jika r hitung > rtabel maka butir
pertanyaan tersebut valid . r hitung dapat dilihat pada kolom
Pearson Correlation. Kemudian dapat disimpulkan bahwa butir
pertanyaan pada variabel X atau Isi Pesan Tweet @Metro_TV
adalah valid karena nilainya lebih dari 0,361.
2. Uji Validitas Variabel Y (Pemenuhan Kebutuhan Informasi)
Tabel 3.6 Uji Validitas Pemenuhan Kebutuhan Informasi
No Item Soal Nilai R Nilai R
Tabel
Keterangan
1 0.496 0.361 Valid
2 0.425 0.361 Valid
3 0.395 0.361 Valid
4 0.408 0.361 Valid
5 0.718 0.361 Valid
6 0.622 0.361 Valid
7 0.560 0.361 Valid
8 0.733 0.361 Valid
9 0.635 0.361 Valid
Analisis dari hasil uji validitas adalah sebagai berikut:
61
61
Untuk mengetahui validitas butir pertanyaan tersebut harus
dibandingkan dengan rtabel. Dengan taraf kesalahan 5%, dan
N=30 maka rtabel sebesar 0,361. Jika r hitung > rtabel maka
butir pertanyaan tersebut valid . r hitung dapat dilihat pada
kolom Pearson Correlation. Kemudian dapat disimpulkan
bahwa butir pertanyaan pada variabel X atau Pemenuhan
Kebutuhan Informasi adalah valid karena nilainya lebih dari
0,361.
3.6.2 Hasil Uji Reliabilitas
1. Uji Reliabilitas Variabel X (Isi Pesan Tweet @Metro_TV)
Tabel 3.7
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.504 8
Dari tabel diatas juga didapatkan bahwa nilai pada kolom
Cronbah‟s Alpha dari variabel Isi Pesan Tweet @Metro_TV (X)
adalah sebesar 0,504. Berdasarkan kriteria ketentuan Alpha
Cronbach pada tabel 3.3 dapat dikatakan bahwa butir pertanyaan
variabel X (Isi Pesan Tweet @Metro_TV) Cukup reliable
2. Uji Reliabilitas Variabel Y (Pemenuhan Kebutuhan Informasi)
Tabel 3.8
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.727 .720 9
62
62
Dari tabel diatas juga didapatkan bahwa nilai pada kolom
Cronbah‟s Alpha dari variabel Pemenuhan Kebutuhan Informasi
(Y) adalah sebesar 0,727. Berdasarkan kriteria ketentuan Alpha
Cronbach pada tabel 3.3 dapat dikatakan bahwa butir pertanyaan
variabel Y (Pemenuhan Kebutuhan Informasi) Reliable.
3.7 Jadwal Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dikampus Universitas Sultan Ageng
Tirtyasa yang bertempat di jalan raya Jakarta kilometer 4 Kota Serang
Provinsi Banten. Dengan jadwal Penelitian yang direncanakan sebagai berikut:
Tabel 3.9 Jadwal Penelitian
Kegiatan Bulan
Maret April Mei Juni Juli Agustus September
Pra-Riset dan
Penyusunan Bab 1-3
Sidang Outline
Penyebaran Kuesioner
atau Angket
Penyusunan Bab 4-5
Sidang Skripsi
63
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1 Twitter @Metro_TV
Karakteristik akun @Metro_TV digunakan user atau tim dari
divisi media sosial sebagai alat dari salah satu akun media sosial yang
ada di Metro TV untuk membagikan perkembangan berita terkini, dan
isi tweet @Metro_TV bersumber dari website www.metrotvnews.com
yang berguna juga untuk meningkatkan aktifitas website yang kuat,
cepat dan praktis. Hal yang layak untuk dibagikan dalam isi tweet
@Metro_TV adalah berupa hashtags (Tanda pagar # dalam Twitter
yang memudahkan untuk mencari dengan menggunakan hashtag) ,
number ( isi tweet dari @Metro_TV yang berisikan angka-angka) dan
contohnya biasanya berupa live score sebuah pertandingan sepak bola,
data inflasi, dll), quotes (tweet yang berisikan pernyataan-pernyataan
dari narasumber), images (Foto) yang ikut disertakan dalam setiap
tweet @Metro_TV, video yang berdurasi 6 detik.
Selain karakteristik dan hal apa saja yang layak untuk dibagikan,
isi tweet @Metro_TV juga memiliki SOP (Standar Operasional
Prosedur) berupa materi, iklan, retweet, dan review yang tabelnya
terdapat pada halaman lampiran. Materi dalam twitter @Metro_TV
adalah berisikan sesuatu yang akan menjadi bahan untuk dibagikan.
64
64
Materi yang ada dalam twitter @Metro_TV pertama dapat berupa
quotes yang berisikan pernyataan dari seseorang yang ada dalam isi
wawancara, dan hanya bisa dikutip dari badan berita
metrotvnews.com. Kedua, info traffic atau info lalu lintas, dan twiiter
@Metro_TV akan me-retweet dari akun twitter @TMCPoldaMetro
atau partner dengan perjanjian khusus. Ketiga adalah hot issue yang
merupakan persoalan atau berita yang sedang ramai dibicarakan oleh
masyrakat. Materi hot issue yang akan dibagikan harus dari
kesepakatan kecil dengan redaksi.
Keempat, most popular yang hampir sama dengan hot issue. Jika
hot issue harus dengan kesepakatan, berbeda dengan most popular
adalah tweet yang sudah dibagikan sebelumnya, dan mendapatkan
respon retweet banyak dari followers. Lalu akan dibagikan ulang pada
waktu yang berbeda, dan akan dibagikan ulang menggunakan robot.
Robot merupakan program komputer yang secara otomatis akan
membagikan ulang tweet popular tersebut, dan dalam tweet yang
popular, pengulangannya akan disertai kata [Populer] di depan, dan
selanjutnya baru diikuti oleh judul berita.
Kelima, kultwitt dalam twitte @Metro_TV merupakan materi
untuk mengupas suatu isu yang artikelnya sudah tayang atas
persetujuan redaksi pelaksana terkait. Pengupasan isu dalam kultwitt
akan dibagikan secara berturut-turut dalam waktu bersamaan, dan akan
disertai dengan tanda pagar atau hashtag (#). Keenam, materi yang ada
65
65
dalam twitter @Metro_TV terdapat gambar dan video dan harus
bersumber dari metrotvnews.com. Terakhir adalah URL (Uniform
Resource Locator) merupakan rangkaian format standar tertentu yang
digunakan untuk menunjukkan alamat suatu sumber yang ada di
internet, atau yang sering kita sebut dengan link. URL harus selalu
ditampilkan disetiap konten tweet yang dibagikan, dan URL atau link
tersebut akan menuju ke metrotvnews.com untuk mengetahui isi berita
secara lengkap.
Selain materi yang ada dalam standar operasional prosedur
twitter @Metro_TV, terdapat juga iklan. Iklan yang akan dibagikan
dalam satu hari maksimal harus berjumlah empat, dan diledakkan
dalam rentan waktu 3 jam. Merek atau brand yang terdapat dalam iklan
maksimal berjumlah dua dalam satu hari, dan untuk menandakan itu
adalah tweet yang berisikan iklan, maka akan ditambahkan hashtag
(#adv). Permintaan untuk menayangkan iklan dalam twitter
@Metro_TV maksimal 24 jam sebelum tayang atau di-tweet, dan jika
ada tweet tidak berbayar harus melalui persetujuan dari wakil
pemimpin redaksi.
Selanjutnya ada retweet yang dilakukan twitter @Metro_TV,
tetapi hanya diperkenankan dari akun @matanajwa,
@TMCPoldaMetro, dan @KickAndy. Terakhir ada review yang
dilakukan oleh supervisor mengenai data dan strategi setiap hari senin.
66
66
Dalam materi setiap tweet @Metro_TV terdapat quotes, traffic,
hot issue, most popular, kultwitt, gambar, video, dan URL (link). Ada
bebeerapa dari materi tersebut yang bisa menjadi type of blast untuk
tweet @Metro_TV, yang dimaksud dari type of blast berarti macam-
macam materi tweet yang memiliki kekuatan atau ledakan jika
dibagikan kepada followers agar kebutuhan informasi semakin
terpenuhi. Daily quotes, info traffic, live score, kultwitt. Berikut adalah
contoh-contohnya:
1. Daily Quotes:
“Semakin Jokowi ditarik oleh partai maka semakin tipis gerakan
fundamental dr Jokowi” – Ray Rangkuti http://goo.gl/RXY1Wo
Jokokwi merancang kabinet, publlik pun ingin melihat realisasi
janji itu - Bambang Soesattyo http://goo.gl/B7Fwzo
2. Info Traffic:
RT 20.54 Jl Tendean arah Pancoran via Tol arah Cawang & Jl
Arteri lalin masih Padat tetap bersabar imbas volume kendaraan
RT 20.32 Kondisi lalin Ruas Tol Dalkot Cawang arah Tomang
ramai lancar tersendat menjelang layang Tomang sebaliknya padat
3. Live Score:
Premier L sementara: Liv3– 3Tot, Asv2-4Sou, Che2-1MU, Mci0-
1Swa Http://bola.metrotvnews.com
Champion sementara: Acm2-0Por, Rmd0-0Bym, Ars0-2Rom,
Juv1-0Bor Http://bola.metrotvnews.com
67
67
4. Kultwitt:
MuliamanHadad (OJK):kepercayaan investor asing masih sangat
kuat thdp Indonesia #investasing http://metrotvn.ws/A293037
Ini disebabkan derasnya aliran masuk modal&investasi langsung dr
investor asing #investasing http://metrotvn.ws/A293037
Indikator lain, pasar modal IHSG naik 20,37% dr pembukaan
transaksi awal 2014 #investasing http://metrotvn.ws/A293037
Per 15/09/14 lalu kepemilikan saham pasar modal indonesia tetap
ddominasi asing #investasing http://metrotvn.ws/A293037
64,37% kepemilikan saham pasar modal indonesia ddominasi asing
#investasing http://metrotvn.ws/A293037
MuliamanHadad optimistis perekonomian mendatang masih positif
#investasing http://metrotvn.ws/A293037
Tingkat inflasi Agustus turun di angka 0,47 #investasing
http://metrotvn.ws/A293037
Secara umum hingga agustus 2014 inflasi tahunan sebesar 3,99%
(yoy) #investasing http://metrotvn.ws/A293037
68
68
Secara umum hingga 08/14 inflasi tahunan msh dibawah
target,sebesar 3,99%(yoy) #investasing
http://metrotvn.ws/A293037 50
4.1.2 Sejarah Singkat Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dimulai dengan berdirinya
Yayasan Pendidikan Tirtayasa pada tanggal 1 Oktober 1980 berdasarkan
Akte Notaris No: 1 Tahun 1980, kemudian dilakukan penyempurnaan dan
dikukuhkan kembali dengan akte Notaris Ny.R.Arie Soetardjo, Nomor 1,
Tanggal 3 Maret 1986.
Kata Tirtayasa (Bahasa Sansekerta yang Berarti Air Mengalir) diambil
dari nama Pahlawan Nasional yang berasal dari Banten, yaitu Sultan Ageng
Tirtayasa (Kepres RI Nomor: 045/TK/1070). Nama asli Sultan Ageng
Tirtayasa adalah Abul Fatih Abul Fatah, pewaris ke-IV tahta Kesultanan
Banten. Sultan Ageng Tirtayasa dianugerahi tanda jasa Pahlawan Nasional
karena dengan gigih menentang penjajahan Belanda dan berhasil membawa
kejayaan dan keemasan Kesultanan Banten.
Langkah awal Yayasan Pendidikan Tirtayasa mendirikan Sekolah
Tinggi Ilmu Hukum (STIH) pada tahun 1981 disusul dengan pendirian
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) pada tahun 1982.
Bersamaan dengan pendirian STKIP, Yayasan Krakatau Steel Cilegon
mendirikan Sekolah Tinggi Teknik (STT) yang selanjutnya STT bergabung
50 Dokumen Glenn Jolodoro (Head Of Marketing Metro TV)
69
69
dengan Yayasan Pendidikan Tirtayasa untuk persiapan berdirinya
Universitas Tirtayasa Serang-Banten.
Universitas Tirtayasa Serang Banten merupakan penggabungan dari
STIH, STKIP dan STT berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor,
0596/0/1984, tanggal 28 November 1984, maka berubahlah status masing-
masing sekolah tinggi menjadi Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ilmu
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dan Fakultas Teknik (FT).
Seiring dengan harapan masyarakat Banten, dari tahun ke tahun
Universitas Tirtayasa mengembangkan pendirian fakultas dan program studi
baru ditandai dengan berdirinya Fakultas Pertanian berdasarkan Surat
Keputusan Mendikbud RI Nomor: 0123/0/1989, tanggal 8 Maret 1989, dan
Fakultas Ekonomi dengan Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor:
0331/0/1989, tanggal 30 Mei 1989.
Perubahan sosial politik yang terjadi di Indonesia telah ikut
mempengaruhi perubahan yang terjadi pada Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa. Didasari oleh perkembangan Untirta sebagai Perguruan Tinggi
Swasta yang kurang signifikan dan spirit era reformasi telah mendorong
Pimpinan Universitas dan para Pimpinan Fakultas di lingkungan Universitas
Tirtayasa serta Pengurus Yayasan Pendidikan Tirtayasa dan dukungan para
tokoh Banten mengusulkan penegrian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
kepada pemerintah pusat melalui Departemen Pendidikan Nasional.
Selanjutnya pada tanggal 13 Oktober 1999 keluarlah Keppres RI Nomor:
130/1999 tentang Persiapan Perguruan Tinggi Negeri Universitas Sultan
70
70
Ageng Tirtaysa. Atas kerja keras dan kesungguhan pimpinan Untirta dan
pengurus Yayasan maka pada tahun 2001 berdasarkan Keputusan Presiden
RI Nomor: 32 tanggal 19 Maret 2001 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
secara resmi ditetapkan menjadi Perguruan Tinggi Negeri definitif.
Seiring dengan perbuhan status Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
menjadi perguruan tinggi negeri. Untirta semakin memperbaiki kualitasnya
dengan menambah berbagai program studi yang menjadi kebutuhan
masyarakat. Maka pada tanggal 10 Juni 2003 dikeluarkan Surat Keputusan
dari DIRJEN DIKTI DEPDIKNAS dengan nomor 1179/D/T/2003 tentang
izin operasional program studi Ilmu Komunikasi dan Administrasi Negara,
seiring dengan operasional program studi maka Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik didirikan pada tahun akademik 2002/2003 yang mendapat
legitimasi menjadi bagian Unitirta dengan surat keputusan nomor
124/0/2004 sesuai dengan SOTK.
Perubahan mendasar dibidang organisasi dan tata kerja adalah dengan
ditetapkannya Keputusan Mendiknas Nomor 023/J43/d.1/SK/IV/2003 dan
Statuta Universitas Sultan Ageng Tirtayasa berdasarkan Keputusan
Mendiknas Nomor 10 tahun 2007. Demikian pula perubahan dan perbaikan
dibidang akademik khususnya pendidikan fakultas dan jurusan –jurusan
baru, pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, pengembangan dan
peningkatan kualitas dosen dan tenaga pendidikan lainnya, pengembangan
ICT untuk menunjang pendidikan dan pelayanan akademik prima,
pengembangan dan peningkatan sarana perpustakaan menuju e-library dan
71
71
e-jurnal penguatan atmosfer akademik di kampus, serta peningkatan kualitas
pendidikan melalui sistem penjaminan mutu dan evaluasi diri ( Quality
Assurance and Self Evaluation ).
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa saat ini menyelenggarakan
program pendidikan akademik dan program pendidikan vokasi. Program
Pendidikan Akademik terdiri atas Program Pendidikan Sarjana (S1)
sebanyak 6 fakultas dan 1 Program Pendidikan Magister (Pascasarjana),
yaitu (1) Fakultas Hukum, (2) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, (3)
Fakultas Teknik, (4) Fakultas Pertanian, (5) Fakultas Ekonomi, (6) Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan (7) Pascasarjana Jurusan/Program Studi
yang dimiliki saat ini sebanyak 21 Prodi untuk Program Sarjana dan 3 Prodi
untuk Program Magister dan Program Diploma III Ekonomi.51
4.2 Deskripsi Data
4.2.1 Karakteristik Responden
Survei ini mengambil data melalui kuisoner yang disebar kepada 75
mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta tahun 2012 – 2014, yang diharapkan
mampu memberikan jawaban yang benar-benar representatif terhadap setiap
pertanyaan mengenai variabel-variebel dalam penelitian ini. Karakteristik
responden ini dapat dilihat dari data umur, semester, memiliki akun Twitter
iya atau tidak, serta mem-follow akun twitter @Metro_TV iya ata tidak,
yang disajikan dalam bentuk tabel dan diagram sebagai berikut:
51 http://www.untirta.ac.id diakses pada 15 Oktober 2015, 21:35 WIB
72
72
Tabel 4.1 Umur (Semester) Responden
Umur_Semester
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 19th_Semester3 18 24.0 24.0 24.0
20th_Semester5 32 42.7 42.7 66.7
21th_Semester7 25 33.3 33.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
Dari tabel 4.2 dan diagram 4.1 diatas dapat dilihat bahwa dari 75
responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini, jumlah responden yang
berumur 20 tahun (Semester 3) sebanyak 43% paling banyak diantara umur
responden 19 tahun (Semester 5) sebanyak 24% dan 21 tahun (Semester 7)
sebanyak 33%.
Hasil dari penjelasan di atas adalah persentase responden berumur 20
tahun atau semester 3 (tiga) yang paling besar,yaitu 43%. Hal tersebut
disebabkan oleh penarikan jumlah sampling dengan menggunakan random
sampling dan menggunakan rumus Yamane untuk menghitung berapa
24%
43%
33%
Gambar 4.1
Umur / Semester Responden
19th_Semester3 20th_Semester5 21th_Semester7
73
73
banyak responden dari setiap angkatan atau semester, seperti yang sudah
dijelaskan dalam metodologi penelitian ini.
Tabel 4.2 Mempunyai Akun Twitter
dan Follow Akun @Metro_TV
MEMILIKI_AKUN_TWITTER
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid YA 75 100.0 100.0 100.0
FOLLOW_TWITTER_METRO_TV
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid YA 75 100.0 100.0 100.0
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah responden dalam penelitian
ini mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2012-2014 yang memiliki akun
Twitter dan mem-follow akun twitter @Metro_TV sebanyak 100%. Hasil
tabel mendapatkan persentase 100% karena peneliti menyebarkan kuesioner
lebih dari jumlah yang sudah ditentukan yaitu lebih dari 75 kuesioner untuk
menghindari pertanyaan saringan yang terdapat di dalam kuesioner agar
dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner penelitian ini.
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian
Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai deskripsi data hasil penelitian
yang diperoleh, data tersebut kemudian dianalsis berdasarkan perhitungan
frekuensi dan persentase yang disajikan dalam bentuk tabel oleh penulis. Penulis
melakukan pembahasan berdasarkan indikator pada operasional variabel.
74
74
Dalam penelitian ini terdapat variable isi pesan tweet @Metro_TV (X), dan
variable pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta
2012-2014 (Y). Variabel X memiliki 3 indikator yaitu sifat pesan, bentuk berita,
dan respon (feedback). Lalu ketiga indicator tersebut dikembangkan lagi menjadi
8 (delapan) pertanyaan. Sedangkan variable Y memiliki 4 (empat) indikator yaitu
kebutuhan informasi terbaru, kebutuhan informasi rutin, kebutuhan informasi
mendalam, dan kebutuhan informasi sekilas. Lalu dari keempat indikator tersebut
dikembangkan lagi menjadi 7 (tujuh) pertanyaan.
4.3.1 Tanggapan Responden Atas Pertanyaan Isi Pesan Tweet
@Metro_TV Memberikan Informasi
Indikator isi pesan memiliki distribusi pertanyaan “Isi pesan tweet
@Metro_TV memberikan informasi”. Maka tanggapan responden dapat
dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini:
Tabel 4.3 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Memberikan Informasi
Soal_X1
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3
Ragu-Ragu 9 12.0 12.0 13.3
Setuju 52 69.3 69.3 82.7
Sangat
Setuju 13 17.3 17.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
75
75
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan
rincian jawaban sangat setuju sebesar 17%, setuju sebesar 69%, ragu-ragu
sebesar 12%, dan tidak setuju sebesar 2%. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75
responden adalah menjawab setuju.
Jadi informasi adalah pesan atau data yang baru dan perlu disampaikan
kepada khalayak melalui media komunikasi, informan ialah seseorang yang
memberikan informasi kepada orang lain yang belum mengetahuinya.52
Informasi dapat meliputi berbagai aspek kehidupan misalnya, masalah
ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, dan lain – lain yang
disampaikan dengan lambang verbal maupun nonverbal.53
Sebagian responden menjawab setuju pada pertanyaan ini dikarenakan
beberapa aspek yang sudah disebutkan di atas merupakan aspek-aspek
52 Helena Olii. Berita dan Informasi. Indeks. 2007. Hal. 22 53 Saniyastuti, Marfu‟ah Sri. 1997. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandar Lampung: Gunung Pesagi
17%
69%
12%
2%
Gambar 4.2 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Memberikan
Informasi
SS S RG TS
76
76
informasi yang disampaikan dalam pesan tweet @Metro_TV sehingga
responden menjawab setuju, seperti contoh tweet yang mengandung aspek
ekonomi berikut ini:
Gambar 4.3 Contoh Tweet @Metro
4.3.2 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Bersifat Membujuk / Menghimbau
Mengenai Sesuatu Hal
Indikator isi pesan memiliki distribusi pertanyaan “Isi Pesan Tweet
@Metro_TV Bersifat Membujuk / Menghimbau Mengenai Sesuatu Hal”.
Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini
77
77
Tabel 4.4 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Bersifat Membujuk / Menghimbau
Mengenai Sesuatu Hal
Soal_X2
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 5 6.7 6.7 6.7
Ragu-Ragu 25 33.3 33.3 40.0
Setuju 39 52.0 52.0 92.0
Sangat
Setuju 6 8.0 8.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan
rincian jawaban sangat setuju sebesar 8%, setuju sebesar 52%, ragu-ragu
sebesar 33%, dan tidak setuju sebesar 7%. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75
responden adalah menjawab setuju.
Isi pesan merupakan bahan untuk atau materi yang dipilih yang
ditentukan oleh komunikator untuk mengomunikasikan maksudnya. Pesan
harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang
8%
52%
33%
7%
Gambar 4.4 Isi Pesan Tweet @Metro_TV
Bersifat Membujuk / Menghimbau Mengenai
Sesuatu Hal
SS S RG TS
78
78
layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia
digerakan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.54
Sebesar 52% responden menjawab setuju pada pertanyaan ini karena
dalam isi pesan tweet @Metro_TV menjadi komunikator dan komunikannya
adalah followers-nya. Setiap pesan yang disampaikan oleh tweet
@Metro_TV diharapkan dapat menyampaikan maksudnya untuk
menyarankan atau menghimbau followers-nya mengenai suatu hal agar
memahami apa yang disampaikan.
Dalam contoh gambar 4.5 tweet @Metro_TV menyarankan atau
menghimbau dan mengingatkan untuk mendaftarkan dirinya pada
@OSC_MTVN dalam program kuliah gratis:
Gambar 4.5 Contoh Tweet @Metro_TV
54Effendy Onong Uchjana.1993.Ilmu Teori & Filsafat Komunikasi .Bandung :PT. Citra Aditya Bakti.Hal.41
79
79
4.3.3 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Perintah-Perintah atau
Instruksi
Indikator isi pesan memiliki distribusi pertanyaan “Isi Pesan Tweet
@Metro_TV Berupa Perintah-Perintah atau Instruksi”. Maka tanggapan
responden dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini:
Tabel 4.5 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Perintah-Perintah atau
Instruksi
Soal_X3
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 15 20.0 20.0 20.0
Ragu-Ragu 40 53.3 53.3 73.3
Setuju 12 16.0 16.0 89.3
Sangat Setuju 8 10.7 10.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan
rincian jawaban sangat setuju sebesar 11%, setuju sebesar 16%, ragu-ragu
sebesar 53%, dan tidak setuju sebesar 20%. Dari data tersebut dapat
80
80
disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75
responden adalah menjawab ragu-ragu.
Pesan disampaikan oleh komunikator kepada komunikan untuk
mewujudkan motif komunikasi. Berdasarkan motifnya, bentuk pesan yang
disampaikan komunikator kepada komunikannya memiliki sifat-sifat
tersendiri sesuai dengan tujuan pengiriman pesan tersebut, misalnya sifat
pesan koersif yaitu pesan yang berisikan instruksi atau perintah-perintah.
Tapi sebagian besar responden menjawab ragu-ragu pada pertanyaan
ini, hal tersebut tweet @Metro_TV yang sebagai komunikator memang
jarang menggunakan sifat koersif dalam setiap pesan yang disampaikan.
Kebanyakan dari pesannya adalah bersifat informasi dan persuasif.
Inilah contoh tweet @Metro_TV yang bersifat perintah atau instruksi
untuk mendaftarkan dirinya mengikuti kuliah gratis demi mewujudkan
impian, dan pesan dalam tweet ini disertakan juga gambar atau foto untuk
membuat pembacanya semakin mengerti akan perintah yang disampaikan.
Gambar 4.7 Contoh Tweet @Metro_TV
81
81
4.3.4 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Tulisan
Indikator bentuk pesan memiliki distribusi pertanyaan “Isi Pesan
Tweet @Metro_TV Berupa Tulisan”. Maka tanggapan responden dapat
dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini:
Tabel 4.6 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Tulisan
Soal_X4
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 4.0 4.0 4.0
Ragu-Ragu 4 5.3 5.3 9.3
Setuju 44 58.7 58.7 68.0
Sangat Setuju 24 32.0 32.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan
rincian jawaban sangat setuju sebesar 32%, setuju sebesar 59%, ragu-ragu
sebesar 5%, dan tidak setuju sebesar 4%. Dari data tersebut dapat
82
82
disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75
responden adalah menjawab setuju.
Berdasarkan bentuknya, sebuah pesan ada yang berbentuk dalam
tulisan saja, gambar, dan ada juga yang gambar serta tulisan secara
bersamaan. Sebagian besar responden menjawab setuju pada pertanyaan ini,
karena memang pesan yang disampaikan oleh @Metro_TV banyak yang
menggunakan tulisan saja. Dan inilah contoh dari pesan tweet @Metro_TV
berupa tulisan:
Gambar 4.9 Contoh Tweet @Metro_TV
4.3.5 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Gambar
Indikator bentuk pesan memiliki distribusi pertanyaan “Isi Pesan
Tweet @Metro_TV Berupa Gambar”. Maka tanggapan responden dapat
dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini:
83
83
Tabel 4.7 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Gambar
Soal_X5
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 4 5.3 5.3 5.3
Ragu-Ragu 11 14.7 14.7 20.0
Setuju 42 56.0 56.0 76.0
Sangat Setuju 18 24.0 24.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan
rincian jawaban sangat setuju sebesar 24%, setuju sebesar 56%, ragu-ragu
sebesar 15%, dan tidak setuju sebesar 5%. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75
responden adalah menjawab setuju.
Berdasarkan bentuknya, sebuah pesan ada yang berbentuk dalam
tulisan saja, gambar, dan ada juga yang gambar serta tulisan secara
bersamaan. Sebagian besar responden menjawab setuju pada pertanyaan ini,
84
84
karena memang pesan yang disampaikan oleh @Metro_TV ada yang
menggunakan gambar. Dan inilah contoh dari pesan tweet @Metro_TV
berupa gambar:
Gambar 4.11 Contoh Tweet @Metro_TV
4.3.6 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Tulisan dan Gambar
Indikator bentuk pesan memiliki distribusi pertanyaan “Isi Pesan
Tweet @Metro_TV Berupa Tulisan dan Gambar”. Maka tanggapan
responden dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini:
Tabel 4.8 Isi Pesan Tweet @Metro_TV Berupa Tulisan dan Gambar
Soal_X6
Frequenc
y
Percen
t
Valid
Percent
Cumulative
Percent
V
a
l
i
d
Tidak
Setuju 2 2.7 2.7 2.7
Ragu-Ragu 6 8.0 8.0 10.7
Setuju 39 52.0 52.0 62.7
Sangat
Setuju 28 37.3 37.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
85
85
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan
rincian jawaban sangat setuju sebesar 37%, setuju sebesar 52%, ragu-ragu
sebesar 8%, dan tidak setuju sebesar 3%. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75
responden adalah menjawab setuju.
Berdasarkan bentuknya, sebuah pesan ada yang berbentuk dalam
tulisan saja, gambar, dan ada juga yang gambar serta tulisan secara
bersamaan. Sebagian besar responden menjawab setuju pada pertanyaan ini,
karena memang pesan yang disampaikan oleh @Metro_TV ada yang
menggunakan tulisan dan gambar. Dan inilah contoh dari pesan tweet
@Metro_TV berupa tulisan dan gambar:
86
86
Gambar 4.13 Contoh Tweet @Metro_TV
4.3.7 Twitter @Metro_TV Cepat Dalam Merespon Pertanyaan dari
Followers
Indikator respon (feedback) memiliki distribusi pertanyaan “Twitter
@Metro_TV Cepat Dalam Merespon Pertanyaan dari Followers”. Maka
tanggapan responden dapat dilihat pada tabel 4.10 dibawah ini:
Tabel 4.9 Twitter @Metro_TV Cepat Dalam Merespon Pertanyaan dari
Followers
Soal_X7
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Vali
d
Sangat Tidak Setuju 2 2.7 2.7 2.7
Tidak Setuju 14 18.7 18.7 21.3
Ragu-Ragu 37 49.3 49.3 70.7
Setuju 19 25.3 25.3 96.0
Sangat Setuju 3 4.0 4.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
87
87
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan
rincian jawaban sangat setuju sebesar 4%, setuju sebesar 25%, ragu-ragu
sebesar 49%, tidak setuju sebesar 19%, dan sangat tidak setuju sebesar 3%.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban
paling banyak dari 75 responden adalah menjawab ragu-ragu.
Dalam unsur-unsur komunikasi massa terdapat salah satu unsur, yaitu
respon atau feedback. Feedback (respon) yakni apa yang telah diputuskan
oleh penerima untuk dijadikan sebagai sebuah tanggapan terhadap pesan.55
Hasil analisis pertanyaan twitter @Metro_TV cepat dalam merespon setiap
pertanyaan dari followers atau responden kebanyakan menjawab ragu-ragu.
Itu dikarenakan memang akun twitter @Metro_tv tidak pernah merespon
setiap pertanyaan apapun dari followersnya. Ini dibuktikan juga oleh
schedule dan composition yang dimiliki oleh @Metro_TV sebagai berikut:
55 Aw,Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu
88
88
Gambar 4.15 Schedule and Composition @Metro_TV
(Sumber: Dokumen Pribadi Glenn Jolodoro 2014 – Head Of
Marketing Metro TV)
4.3.8 Twitter @Metro_TV Cepat dalam Merespon Setiap Komplain
dari Followers
Indikator respon (feedback) memiliki distribusi pertanyaan “Twitter
@Metro_TV Cepat dalam Merespon Setiap Komplain dari Followers”.
Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel 4.11 dibawah ini:
89
89
Tabel 4.10 Twitter @Metro_TV Cepat dalam Merespon Setiap
Komplain dari Followers
Soal_X8
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Setuju 1 1.3 1.3 1.3
Tidak Setuju 17 22.7 22.7 24.0
Ragu-Ragu 45 60.0 60.0 84.0
Setuju 12 16.0 16.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan
rincian jawaban setuju sebesar 16%, ragu-ragu sebesar 60%, tidak setuju
sebesar 23%, dan sangat tidak setuju sebesar 1%. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75
responden adalah menjawab ragu-ragu.
Dalam unsur-unsur komunikasi massa terdapat salah satu unsur, yaitu
respon atau feedback. Feedback (respon) yakni apa yang telah diputuskan
16%
60%
23%
1%
Gambar 4.16 Twitter @Metro_TV Cepat dalam
Merespon Setiap Komplain dari Followers
S RG TS STS
90
90
oleh penerima untuk dijadikan sebagai sebuah tanggapan terhadap pesan.56
Hasil analisis pertanyaan twitter @Metro_TV cepat dalam merespon setiap
komplain dari followers kepada responden kebanyakan menjawab ragu-ragu.
Itu dikarenakan memang tidak pernah merespon setiap komplain apapun
dari followersnya. Ini dibuktikan juga oleh schedule dan composition yang
dimiliki oleh @Metro_TV sebagai berikut:
Gambar 4.17 Schedule and Composition @Metro_TV
(Sumber: Dokumen Pribadi Glenn Jolodoro 2014 – Head Of
Marketing Metro TV)
4.3.9 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa Mengenai
Informasi atau Hal-hal Terbaru
Indikator kebutuhan informasi terbaru memiliki distribusi pertanyaan
“Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa Mengenai Informasi
56 Aw,Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu
91
91
atau Hal-hal Terbaru”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel
4.12 dibawah ini:
Tabel 4.11 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa
Mengenai Informasi atau Hal-hal Terbaru
Soal_Y1
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 10 13.3 13.3 13.3
Ragu-Ragu 15 20.0 20.0 33.3
Setuju 42 56.0 56.0 89.3
Sangat
Setuju 8 10.7 10.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan
rincian jawaban sangat setuju sebesar 11%, setuju sebesar 56%, ragu-ragu
sebesar 20%, dan tidak setuju sebesar 13%. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75
responden adalah menjawab setuju.
11%
56%
20%
13%
Gambar 4.18 Tweet @Metro_TV Memenuhi
Kebutuhan Mahasiswa Mengenai Informasi atau
Hal-hal Terbaru
SS S RG TS
92
92
Secara alamiah manusia memiliki hasrat ingin tahu (memperoleh
pengetahuan, atau pemahaman tentang sesuatu). Menurut Maslow, rasa
ingin tahu ini merupakan ciri mental yang sehat. Kebutuhan kognitif ini
diekspresikan sebagai kebutuhan untuk memaha,menganalisis,
mengevaluasi, menjelaskan, mencari sesuatu atau suasana baru dan
meneliti.57
Seperti yang dijelaskan, bahwa mahasiswa pun memerlukan informasi-
informasi terbaru untuk memenuhi kebutuhannya. Melalui media sosial
seperti Twitter, yaitu tweet dari @Metro_TV. Inilah contoh tweet
@Metro_TV yang memenuhi kebutuhan informasi terbaru untuk
mahasiswa:
Gambar 4. 19 Contoh Tweet @Metro_TV
57 Yusuf LN & Nuruhisan. Teori Kepribadian. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2007. Hal. 159-160
93
93
4.3.10 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa akan
Informasi Tentang Peristiwa yang Sedang Terjadi
Indikator kebutuhan informasi terbaru memiliki distribusi pertanyaan
“Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa akan Informasi
Tentang Peristiwa yang Sedang Terjadi”. Maka tanggapan responden dapat
dilihat pada tabel 4.13 dibawah ini:
Tabel 4.12 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa
akan Informasi Tentang Peristiwa yang Sedang Terjadi
Soal_Y2
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 5 6.7 6.7 6.7
Ragu-Ragu 9 12.0 12.0 18.7
Setuju 47 62.7 62.7 81.3
Sangat
Setuju 14 18.7 18.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan
rincian jawaban sangat setuju sebesar 19%, setuju sebesar 62%, ragu-ragu
sebesar 12%, dan tidak setuju sebesar 7%. Dari data tersebut dapat
94
94
disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75
responden adalah menjawab setuju.
Definisi informasi, menurut Prof.Onong Uchyana Effendy MA
menyebutkan pengertian informasi ialah58
:
1. Pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang yang
baginya merupakan hal yang baru diketahui.
2. Data yang telah diolah untuk disampaikan kepada yang memerlukan
atau untuk mengambil keputusan mengenai suatu hal.
3. Kegiatan menyebarluaskan pesan yang disertai penjelasan,baik
secara langsung maupun melalui media komunikasi, kepada
khalayak yang baginya merupakan hal atau peristiwa baru.
Pengertian informasi dengan menyebarluaskan pesan kepada
khalayak mengenai sesuatu hal atau peristiwa baru. Hal tersebut
menjadi alasan mengapa sebagian besar responden menjawab setuju
pada pertanyaan ini. Inilah contoh tweet @Metro_TV mengenai hal
atau peristiwa baru:
Gambar 4.21 Contoh Tweet @Metro_TV
58 Ibid, Hal. 24
95
95
4.3.11 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Informasi yang Jelas
Tentang Dunia Pendidikan Mahasiswa
Indikator kebutuhan informasi rutin memiliki distribusi pertanyaan
“Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Informasi yang Jelas Tentang
Dunia Pendidikan Mahasiswa”. Maka tanggapan responden dapat dilihat
pada tabel 4.14 dibawah ini:
Tabel 4.13 Tweet @Metro_TV Memenuhi Kebutuhan Informasi
yang Jelas Tentang Dunia Pendidikan Mahasiswa
Soal_Y3
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 10 13.3 13.3 13.3
Ragu-Ragu 30 40.0 40.0 53.3
Setuju 29 38.7 38.7 92.0
Sangat
Setuju 6 8.0 8.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
96
96
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan
rincian jawaban sangat setuju sebesar 8%, setuju sebesar 39%, ragu-ragu
sebesar 40%, dan tidak setuju sebesar 13%. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75
responden adalah menjawab ragu-ragu
Informasi yang dibutuhkan orang banyak biasanya informasi yang
informatif dimana selain memenuhi kebutuhan masyarakat, juga
memberikan informasi bagi penikmatnya. Untuk itu perlu diperhatikan sifat-
sifat informasi yang informatif, yaitu yang relevan, informasi yang berguna,
informasi yang tepat waktu, dan informasi yang valid.59
Kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh penikmat seperti
mahasiswa, maka mereka akan mencari informasi yang memenuhi
kebutuhannya mengenai dunia pendidikan mahasiswa. Hasil dari tabel 4.13
menunjukkan bahwa kebanyakan responden menjawan ragu-ragu, karena
memang tweet yang disampaikan oleh @Metro_TV tidak banyak pesan
yang berisikan informasi untuk dunia pendidikan mahasiswa. Inilah salah
satu contoh tweet @Metro_TV yang berisikan tentang sejumlah mahasiswa
yang dikirim ke Rusia untuk belajar nuklir:
59 A. W. Widjaja. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Bina Aksara: Jakarta. 1991. Hal. 20
97
97
Gambar 4.23 Contoh Tweet @Metro_TV
4.3.12 Tweet @Metro_TV dengan Cepat Memenuhi Kebutuhan
Mahasiswa
Indikator kebutuhan informasi rutin memiliki distribusi pertanyaan
“Tweet @Metro_TV dengan Cepat Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa”.
Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel 4.15 dibawah ini:
Tabel 4.14 Tweet @Metro_TV dengan Cepat Memenuhi Kebutuhan
Mahasiswa
Soal_Y4
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 11 14.7 14.7 14.7
Ragu-Ragu 31 41.3 41.3 56.0
Setuju 27 36.0 36.0 92.0
Sangat
Setuju 6 8.0 8.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
98
98
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan
rincian jawaban sangat setuju sebesar 8%, setuju sebesar 36%, ragu-ragu
sebesar 41%, dan tidak setuju sebesar 15%. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75
responden adalah menjawab ragu-ragu.
Seperti yang sudah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, bahwa
Informasi yang dibutuhkan orang banyak biasanya informasi yang informatif
dimana selain memenuhi kebutuhan masyarakat, juga memberikan informasi
bagi penikmatnya. Karena penikmat pesan pada penelitian ini adalah
mahasiswa, dan pada pertanyaan ni menanyakan cepat atau tidaknya
informasi tweet @Metro_TV, hasilnya adalah ragu-ragu.
Hal tersebut disebabkan oleh pesan dari @Metro_TV tidak hanya
berfokus pada aspek kebutuhan yang dibutuhkan mahasiswa, tapi dari
beberapa aspek yang lain. Oleh karena itu jawaban responden ragu-ragu
adalah tepat, dan ini salah satu contoh tweet @Metro_TV secara cepat yang
99
99
di dalamnya ada kebutuhan mahasiswa tentang pengalihan anak dari gadget,
dan dilanjutkan oleh tweet-tweet dari berbagai macam aspek.
Gambar 4.25 Contoh Tweet @Metro_TV
4.3.13 Tweet @Metro_TV Secara Akurat Memenuhi Kebutuhan
Mahasiswa
Indikator kebutuhan informasi mendalam memiliki distribusi
pertanyaan “Tweet @Metro_TV dengan Cepat Memenuhi Kebutuhan
Mahasiswa”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel 4.16
dibawah ini:
100
100
Tabel 4.15 Tweet @Metro_TV Secara Akurat Memenuhi Kebutuhan
Mahasiswa
Soal_Y5
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 12 16.0 16.0 16.0
Ragu-Ragu 34 45.3 45.3 61.3
Setuju 16 21.3 21.3 82.7
Sangat
Setuju 13 17.3 17.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan
rincian jawaban sangat setuju sebesar 17%, setuju sebesar 21%, ragu-ragu
sebesar 46%, dan tidak setuju sebesar 16%. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban paling banyak dari 75
responden adalah menjawab ragu-ragu.
101
101
Setiap informasi biasanya tidak langsung memberikan pengaruh
kepada sikap kerena sikap terdiri atas sejumlah kepercayaan yang dapat
menolak informasi baru. Suatu proses untuk mengetahui, memahami, dan
mempelajari sesuatu merupakan suatu sistem yang mana informasi memiliki
potensi mempengaruhi kepercayaan dan sikap individu60
Dari penjelasan di atas, bahwa mahasiswa tidak dapat mempercayai
begitu saja apakah pesan yang disampaikan oleh tweet @Metro_TV akurat,
dan hal ini membuktikan bahwa mengapa jawaban dari 46% responden
adalah ragu-ragu. Inilah salah satu contoh tweet @Metro_TV yang dinilai
belum akurat
Gambar 4.27 Contoh Tweet @Metro_TV
60 Morissan, M.A. Teori Komunikasi. Ghalia Indonesia: Jakarta. 2009. Hal. 62
102
102
4.3.14 Tweet @Metro_TV Secara Lengkap Memenuhi Kebutuhan
Mahasiswa
Indikator kebutuhan informasi mendalam memiliki distribusi
pertanyaan “Tweet @Metro_TV dengan Cepat Memenuhi Kebutuhan
Mahasiswa”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel 4.17
dibawah ini:
Tabel 4.16 Tweet @Metro_TV Secara Lengkap Memenuhi Kebutuhan
Mahasiswa
Soal_Y6
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Setuju 1 1.3 1.3 1.3
Tidak Setuju 18 24.0 24.0 25.3
Ragu-Ragu 25 33.3 33.3 58.7
Setuju 21 28.0 28.0 86.7
Sangat Setuju 10 13.3 13.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
103
103
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan
rincian jawaban sangat setuju sebesar 13%, setuju sebesar 28%, ragu-ragu
sebesar 34%, tidak setuju sebesar 24%, dan sangat tidak setuju sebesar 1%.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban
paling banyak dari 75 responden adalah menjawab ragu-ragu.
Informasi yang dibutuhkan orang banyak biasanya informasi yang
informatif dimana selain memenuhi kebutuhan masyarakat, juga
memberikan informasi bagi penikmatnya. Untuk itu perlu diperhatikan sifat-
sifat informasi yang informatif, yaitu yang relevan, informasi yang berguna,
informasi yang tepat waktu, dan informasi yang valid.61
Sifat-sifat informasi di atas merupakan isi dari kelengkapan yang
harusnya ada di dalam setiap pesan yang disampaikan pada media sosial
Twitter. Namun,pada kenyataannya kelengkapan isi pesan dikesampingkan,
karena hanya mengejar kecepatan dalam menyampaikan pesan oleh akun
twitter berita, seperti @Metro_TV.
Ini adalah salah satu informasi lengkap yang bisa memenuhi
kebutuhan informasi mahasiswa karena di dalam tweet-tweet ini secara
lengkap menyampaikan isi pesan,dan disertai oleh video jika kita klik link
yang ada dalam tweet-tweet tersebut:
61 A. W. Widjaja. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Bina Aksara: Jakarta. 1991. Hal. 20
104
104
Gambar 4.29 Contoh Tweet @Metro_TV
4.3.15 Tweet @Metro_TV Secara Singkat Memenuhi Kebutuhan
Mahasiswa
Indikator kebutuhan informasi sekilas memiliki distribusi pertanyaan
“Tweet @Metro_TV Secara Singkat Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa”.
Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel 4.18 dibawah ini:
Tabel 4.17 Tweet @Metro_TV Secara Singkat Memenuhi Kebutuhan
Mahasiswa
Soal_Y7
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Setuju 1 1.3 1.3 1.3
Tidak Setuju 13 17.3 17.3 18.7
Ragu-Ragu 21 28.0 28.0 46.7
Setuju 30 40.0 40.0 86.7
Sangat Setuju 10 13.3 13.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
105
105
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh tanggapan responden dengan
rincian jawaban sangat setuju sebesar 14%, setuju sebesar 40%, ragu-ragu
sebesar 28%, tidak setuju sebesar 17%, dan sangat tidak setuju sebesar 1%.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan ini jawaban
paling banyak dari 75 responden adalah menjawab setuju.
Semakin mudah dan ringkas sebuah kemasan informasi dikirimkan,
semakin laku jugalah informasi tersebut.62
Penjelasan ini menjadi bukti
mengapa 40% responden menjawab setuju pada pertanyaan ini. Inilah
contoh tweet @Metro_TV yang singkat:
62 Drs. Anwar Hidayat. Dinamika Informasi Dalam Era Global. Remaja Rosdakarya: Bandung. 1998. Hal. 121
14%
40% 28%
17%
1%
Gambar 4.30 Tweet @Metro_TV Secara Singkat
Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa
SS S RG TS STS
106
106
Gambar 4.31 Contoh Tweet @Metro_TV
4.4 Pengujian Data Statistik
4.4.1 Analisis Data Deskriptif
Setelah mendeskripsikan masing-masing pernyataan pada setiap
variabel X dan Y, maka peneliti mengukur seberapa besar persentase
masing-masing variabel dalam penelitian ini dan membandingkannya
dengan tabel kriteria interpretasi skor, sebagai berikut:
Tabel 4.18 Kriteria Interpretasi Skor63
Presentasi Skor Interpretasi
Angka 0% - 20% SangatRendah
Angka 21% - 40% Rendah
Angka 41% - 60% Sedang
Angka60% - 80% Tinggi
Angka80% - 100% Sangat Tinggi
63 Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Varabel-Variabel Penelitian, Bandung : Alfabeta. Hal 40-41
107
107
1. Analisis Deskriptif Variabel X (Isi Pesan Twitter @Metro_TV)
P =:∑
x 100 %
P =:
x 100 % = 63 %
Berdasarkan tabel 4.18 dan hasil penghitungan sebesar 63%
menunjukkan bahwa persentasi jawaban responden terhadap pertanyaan-
pertanyaan yang ada dalam variable X dikategorikan tinggi.
R T ST
63%
2. Analisis Deskriptif Variabel Y ( Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014)
P =:∑
x 100 %
P =:
x 100 % = 70% %
Berdasarkan tabel 3.4 dan hasil penghitungan sebesar 70%
menunjukkan bahwa persentasi jawaban responden terhadap pertanyaan-
pertanyaan yang ada dalam variable Y dikategorikan tinggi.
R T ST
70%
108
108
4.4.2 Uji Normalitas Data
Analisis One-Sample Kolgomorov membandingkan fungsi distribus
kumulatif pengamatan suatu variabel dengan distribusi tertentu secara
teoritis. Menurut Wahyu Agung kriteria pengujian uji normalitas antara lain
sebagai berikut :64
a. Jika sign pada kolom Asymp Sig (2-tailed) < 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal.
b. Jika sign pada kolom Asymp Sig (2-tailed) > 0,05 maka data
berdistribusi normal.
Adapun hasil pengujian normalitas data pada variabel Isi Pesan Twitter
@Metro_TV (X) dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu
Komunikasi Untirta 2012-2014 (Y) dapat dilihat pada tabel Kolmogorov-
Sminov dibawah ini :
Tabel 4.19
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 75
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 3.58341939
Most Extreme
Differences
Absolute .081
Positive .081
Negative -.062
Kolmogorov-Smirnov Z .700
Asymp. Sig. (2-tailed) .711
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
64
Nifsu Maryana. 2011. Pengaruh Penyajian Media Internal terhadap Pemenuhan Kebutuhan
Pegawai Pemerintah Kota Cilegon. Untirta: Serang. Hal.116
109
109
Berdasarkan hasil uji normalitas data terlihat bahwa nilai sign pada tabel
4.20 Di kolom Asymp.Sig (2-tailed) melebihi angka 0,05 yaitu 0.711
sehingga ditarik kesimpulan bahwa data sampel berdistribusi normal dan
dihitung menggunakan statistik parametrik.
4.4.3 Uji Koefisien Korelasi
Pengujiann koefisien korelasi adalah untuk melihat ada tidaknya
hubungan antara variabel Isi Pesan Twitter @Metro_TV (X) dan
Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta
2012-2014 (Y). Untuk memudahkan hal tersebut, peneliti menggunakan
perhitungan Pearson Correlation sebagai berikut:
Tabel 4.20
Correlations
isi_pesan pemenuhan_
kebutuhan_in
formasi_mah
asiswa
isi_pesan
Pearson
Correlation
1 .627**
Sig. (2-tailed) .000
N 75 75
pemenuhan_kebutuhan
_informasi_mahasiswa
Pearson
Correlation
.627**
1
Sig. (2-tailed) .000
N 75 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan tabel 4.21 di atas dapat dilihat bahwa korelasi atau
hubungan antara variable Isi Pesan Twitter @Metro_TV (X) dan
Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta
110
110
2012-2014 (Y) menunjukkan hasil sebesar 0.627, yang artinya ada
hubungan yang kuat antara variable Isi Pesan Twitter @Metro_TV (X)
dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Untirta 2012-2014 (Y).
4.4.4 Uji Regresi
Uji regresi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kelinieran
antara variabel bebas dengan variabel terikat. Peneliti menggunakan SPSS
22, dan hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.21
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.847 3.324 .555 .580
isi pesan .899 .131 .627 6.871 .000
a. Dependent Variable: pemenuhan kebutuhan informasi
Dari tabel di atas dapat diketahui persamaan regresi sederhana yang
diperoleh sebagai berikut:
Y = a + Bx
X = Pengaruh isi pesan tweet @Metro_TV
Y = Pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa
Pada persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa :
111
111
Nilai konstanta (A) sebesar 1.847 dan (B) sebesar 0.899. Dari hasil
tersebut didapat persamaan regresi Y = 1.847 + 0.899X. ini berarti jika X naik
nilainya sebesar satu satuan, maka Y akan bertambah nilainya sebesar 0.899.
4.4.5 Koefisien Determinasi
Setelah diketahui bahwa terdapat hubungan yang kuat, positif dan
signifikan antara variabel independen yaitu Pengaruh Isi Pesan Tweet
@Metro_TV dan variabel dependennya adalah Pemenuhan Kebutuhan
Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTIRTA 2012-2014, selanjutnya
peneliti ingin melihat seberapa besar variabel independen dapat
mempengaruhi variabel dependennya. Kedua variabel tersebut diolah
menggunakan SPSS 22.
Tabel 4.22
Model Summaryb
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .627a .393 .384 3.608
a. Predictors: (Constant), isi pesan
b. Dependent Variable: pemenuhan kebutuhan informasi
Untuk menghitung besarnya isi pesan tweet @Metro_TV dengan
pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-
2014, kita menggunakan angka R square (angka korelasi yang dikuadratkan)
pada tabel Atau juga bisa dihitung secara manual dengan melihat angka R
dan menggunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:
112
112
KD = x 100%
KD = x 100%
KD = 0.3931
KD = 39.31%
Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh positif dari isi pesan tweet
@Metro_TV dengan pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu
Komunikasi Untirta 2012-2014 sebesar 39.31% sementara sisanya sebesar
60.69% (100% - 39.31%) merupakan pengaruh dari faktor lain diluar
penelitian ini.
4.5 Pengujian Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis penelitian ini, penulis menggunakan uji T, uji T
dilakukan untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada atau tidaknya pengaruh
dua variabel yang berpasangan. Yaitu variabel independent adalah isi pesan tweet
@Metro_TV (Variabel X) dan variabel dependennya adalah pemenuhan
kebutuhan informasi mahasiswa (Variabel Y).
Langkah-langkah dalam menguji hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis dalam penelitian ini, yaitu:
Ho: Tidak Terdapat Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap
Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-
2014.
113
113
Ha: Terdapat Pengaruh Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap
Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-
2014.
Untuk menguji hipotesis dihitung dengan rumus sebagai berikut:
t = √
t = √
t = 6.88
b. Menentukan t tabel dengan ketentuan uji 2 pihak menggunakan taraf
signifikasi 5% dengan ketentuan derajat kebebasan (df) = 73, derajat kebebasan
didapat dari jumlah sampel responden dalam penelitian yaitu 75 responden,
dikurangi jumlah variabel dalam penelitian ini yaitu 2 variabel. Maka nilai t tabel
yang didapat adalah sebesar 2,000
c. Membandingkan t hitung dengan t tabel dengan memperhatikan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :
1. Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima
2. Apabila thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
Dengan hasil yang dijabarkan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
nilai thitung (6.88) > ttabel (2,000). Angka tersebut menunjukkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima. Artinya Terdapat Pengaruh Isi Pesan Tweet
@Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu
114
114
Komunikasi Untirta 2012-2014 dan pengaruh yang ada bersifat positif dan
signifikan.
4.6 Interpretasi Hasil Penelitian
Setelah dilakukan uji Regresi Linier Sederhana dan pengujian hipotesis
dengan menggunakan uji T pada variabel “Pengaruh Isi Pesan Tweet
@Metro_TV” terhadap “Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu
Komunikasi Untirta 2012-2014” didapat persentase pengaruh pada kedua variabel
tersebut adalah sebesar 39.31% sementara sisanya sebesar 60.69% (100% -
39.31%) dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Dari uji regresi linier sederhana
didapat persamaan linier sebagai berikut:
Y = 1.847 + 0.899X
Maka apabila frekuensi “Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV” (Variabel
X) bertambah satu satuan, maka “Pemenuhan Kebutuhan Informasi Kesehatan
Mahasiswa UNTIRTA Serang” (Variabel Y) akan bertambah sebesar 0,899.
Selain itu, Hasil uji T menunjukkan bahwa nilai Thitung (6.88) > ttabel
(2,000). Angka tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya terdapat Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan
Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014. Pengaruh
yang ada bersifat positif dan signifikan.
115
115
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian
4.7.1 Isi Pesan Tweet @Metro_TV
Dengan menganalisis setiap pertanyaan yang telah dilakukan oleh
peneliti pada sub bab sebelumnya, maka hasil jawaban dari data mengenai
pertanyaan-pertanyaan indikator isi pesan tweet @Metro_TV, dapat
diketahui bahwa isi pesan tweet @Metro_TV memiliki nilai akumulasi
persentase sebesar 63%. Artinya dilihat dari tabel analisis deskriptif
persentase angka tersebut tergolong kedalam persentase yang Tinggi.
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa isi pesan tweet
@Metro_TV sudah dikatakan sebagai isi pesan yang ideal untuk memenuhi
kebutuhan akan informasi. Bisa dilihat bahwa isi pesan tweet @Metro_TV
terdapat informasi yang berupa data, fakta, pertanyaan-pertanyaan, ajakan,
perintah, dan pesan-pesan juga bisa meliputi beberapa aspek-aspek
kehidupan, seperti ekonomi, sosial, budaya, , politik, agama, dan lain – lain
yang disampaikan dengan lambang verbal maupun nonverbal
(Sanityastuti,1997:4)65
.
Dalam penelitian variabel isi pesan tweet @Metro_TV (X), indikator
yang paling berkontribusi adalah indikator dengan pernyataan bahwa isi
pesan tweet @Metro_TV memberikan informasi. Persentase 69% yang
didapat dari 75 responden menjawab setuju pada pernyataan tersebut, hal itu
dikarenakan oleh isi pesan tweet @Metro_TV dapat memberikan informasi
dari berbagai aspek, seperti tweet yang mengandung aspek ekonomi tentang
65 Saniyastuti, Marfu‟ah Sri. 1997. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandar Lampung:
Gunung Pesagi
116
116
bagaimana pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang sudah diberikan contoh
tweet pada sub bab sebelumnya.
Tetapi tidak semua indikator yang peneliti keluarkan pada kuesioner
mempunyai hasil atau jawaban yang setuju akan setiap pernyataannya.
Contohnya pada indikator merespon atau feedback, responden merasa ragu-
ragu yang dibuktikan jumlah persentase 60% pada pernyataan twitter
@Metro_TV cepat dalam merespon setiap komplain dari followers. Hal itu
disebabkan karena memang dalam schedule dan composition twitter
@Metro_TV yang bisa dilihat dalam lampiran tidak ada jadwal seorang
admin untuk merespon setiap komplain yang muncul dari followes terhadap
isi pesna yang disampaikan.
4.7.2 Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Untirta 2012-2014
Dengan hasil jawaban dari data yang telah peneliti kelola mengenai
pertanyaan-pertanyaan indikator dari pemenuhan kebutuhan informasi
mahasiswa Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014, dapat
diketahui bahwa pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu
Komunikasi Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014 memiliki nilai akumulasi
persentase sebesar 70%. Artinya Dilihat dari tabel analisis deskriptif
persentase angka tersebut tergolong kedalam persentase yang Tinggi.
Informasi menjadi “sesuatu” yang dicari dan bermanfaat bagi
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan persentase yang
tergolong tinggi atau baik dapat dibuktikan oleh pendekatan-pendekatan
117
117
kebutuhan informasi yang dikemukakan Guha (1978, 40), yaitu pendekatan
kebutuhan informasi mutakhir (terbaru), pendekatan kebutuhan informasi
rutin, pendekatan kebutuhan informasi mendalam, dan pendekatan
kebutuhan informasi sekilas.
Dalam penelitian variabel pemenuhan kebutuhan informasi (Y),
indikator yang paling berkontribusi adalah indikator dengan pernyataan
tweet @Metro_TV memenuhi kebutuhan mahasiswa akan informasi tentang
peristiwa yang sedang terjadi. Persentase pada pernyataan itu sebesar 62%
didapat dari 75 responden yang setuju, hal itu dikarenakan oleh tweet
@Metro_TV yang dapat memenuhi kebutuhan informasi kepada mahasiswa
mengenai sesuatu peristiwa yang baru terjadi. Misalnya tweet mengenai
informasi kejadian gempa yang dialami salah satu wilayah di Indonesia
seperti yang sudah diberikan contohnya pada sub bab sebelumnya. Melalui
pesan yang disampaikan mengenai peristiwa yang sedang terjadi dapat
memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa.
Selain itu, salah satu pendekatan informasi yaitu pemenuhan
kebutuhan informasi mendalam dengan pernyataan tweet @Metro_TV
secara akurat memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa memiliki nilai
persentase rendah. Sebesar 45% dari 75 responden merasa ragu-ragu dengan
pernyataan tersebut, dan hal itu disebabkan oleh sikap dari pengguna media
atas kepercayaan yang didapat dari informasi baru. Suatu proses untuk
118
118
mengetahui, memahami, dan mempelajari sesuatu merupakan sistem yang
mana informasi memiliki potensi mempengaruhi dan sikap individu.66
Dari penjelasan di atas, bahwa mahasiswa tidak dapat mempercayai
begitu saja terhadap informasi yang baru diterima dari tweet yang
dibagikan oleh twitter @Metro_TV.
4.7.3 Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap Pemenuhan
Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunkasi Untirta 2012-
2014
Dari perhitungan hipotesis di atas nilai t tabel pada α 0,05 adalah
didasarkan dengan derajat bebas (df) = jumlah kasus – 2. Jumlah kasus pada
penelitian ini adalah 75 responden, jadi df adalah 75 – 2 = 73, sehingga
didapat t tabel = 2,000. Dari penghitungan di atas hasil yang keluar sebesar
6.88, maka rhitung > rtabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Itu artinya
bahwa Terdapat Pengaruh Isi Pesan Tweet @Metro_TV Terhadap
Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta
2012-2014 dan pengaruh yang ada bersifat positif dan signifikan.
Selain untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel isi
pesan tweet @Metro_TV (X) dengan variabel pemenuhan kebutuhan
informasi mahasiswa (Y), tujuan lainnya juga untuk mengetahui ada atau
tidaknya hubungan atau korelasi antara kedua variabel tersebut. Dan dari
hasil pengujian korelasi, menghasilkan nilai sebesar 0.627, itu artinya bahwa
66 Morissan, M. A. Teori Komunikasi. Ghalia Indonesia: Jakarta. 2009. Hal. 62
119
119
hubungan atau korelasi antara kedua variabel menunjukkan hubungan yang
kuat.
Dari nilai korelasi antara kedua variabel tersebut sebesar 0.627,
dihasilkan nilai koefisien determinasi sebesar 39.31%. Hal ini berarti
39.31% variabel isi pesan tweet @Metro_TV dapat mempengaruhi variabel
pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-
2014. Sedangkan sisanya sebesar 60.69% (100% - 39.31%) dapat
disebabkan oleh faktor lain, seperti faktor internal dan eksternal. Faktor
eksternal yang mempengaruhi adalah bisa dikarenakan oleh teman-teman,
keluarga, lingkungan yang ada di sekitar responden. Sedangkan faktor
internal yang mempengaruhi adalah dari dalam diri responden itu sendiri.
Diri sendiri menjadi penentu apakah dirinya layak untuk memilih media
tersebut, seperti apa yang didalam teori Uses and Effect.
Hal yang sudah dijelaskan di atas sangat relevan dengan teori yang
dipakai dalam penelitian ini, yaitu teori Uses and Effect. Teori Uses and
Effect yang dikemukakan oleh Sven Windhal (1979) menjelaskan bahwa
penggunaan merupakan bagian yang sangat penting atau pokok pemikiran
ini. Karena pengetahuan mengenai penggunaan media dan penyebabnya,
akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari
suatu proses komunikasi massa. Pada uses and ffect, kebutuhan hanya salah
satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan media.
Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap media, dan tingkat
120
120
akses terhadap media, akan membawa individu kepada keputusan untuk
menggunakan atau tidak menggunakan isi media massa. 67
Dalam penelitian ini penggunaan media yang digunakan oleh
mahasiswa menjadi bagian yang sangat penting untuk menghasilkan efek
apa yang terjadi setelah menggunakan media tersebut. Efek pemenuhan
kebutuhan oleh isi media yang dalam penelitian ini adalah tweet
@Metro_TV didapatkan oleh mahasiswa yang menggunakannya merupakan
hanya salah satu efek yang ditimbulkan oleh media itu sendiri. Karakterstik
isi media lah yang menentukan hubungan apa yang terjalin antara
penggunaan media dengan hasil yang ditimbulkan, yaitu efek, konsekuensi
dan disebut conseffects (gabungan antara konsekuensi dan efek).
Efek tersebut merupakan bagaimana mahasiswa menggunakan isi
pesan tweet @Metro_TV sebagai pemenuhan kebutuhan informasi mereka.
Konsekuensi dalam penelitian ini adalah jika mahasiswa sebagai pengguna
lebih sudah kecanduan dalam menggunakan tweet @Metro_TV sebagai
pemenuhan kebutuhan informasinya, dan hal tersebut mengakibatkan bahwa
mahasiswa dapat mengembalikan, mencegah, atau mengurangi aktivitas
lainnya. Terakhir adalah conseffects (gabungan antara konsekuensi dan efek)
yaitu bahwa hasil ditentukan sebagian oleh tweet @Metro_TV (melalui
perantaraan penggunanya) dan sebagian oleh penggunaan media itu sendiri.
Oleh karenanya ada dua proses yang bekerja secara serempak yang bersama-
sama.
67 Sendjaja Djuarsa. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2014. Hal. 41
121
121
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dikemukakan
peneliti pada bab-bab sebelumnya mengenai “Pengaruh Isi Pesan Tweet
@Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Mahasiswa Ilmu Komunikasi
2012-2014”. Maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Isi pesan tweet @Metro_TV memiliki nilai akumulasi dengan persentase
sebesar 63%, artinya bahwa setiap pertanyaan-pertanyaan pada variabel
isi pesan tweet @Metro_TV tergolong dalam persentase tinggi. Dengan
persentase yang tergolong tinggi, ini menjadi gambaran bahwa isi pesan
yang ada dalam tweet @Metro_TV tergolong isi pesan baik. Dalam
penelitian ini gambaran yang paling tinggi memberikan pengaruh adalah
pernyataan isi pesan tweet @Metro_TV memberikan informasi dengan
nilai persentase sebesar 69% yang menjawab setuju pada pernyataan
tersebut.
Sedangkan nilai terendah dalam memberikan pengaruh adalah
pernyataan bahwa twitter @Metro_TV cepat dalam merespon setiap
komplain dari followers
2. Pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta
2012-2014 memiliki nilai akumulasi dengan persentase sebesar 70%,
artinya bahwa setiap pertanyaan-pertanyaan pada variabel pemenuhan
122
122
kebutuhan informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014
tergolong dalam persentase tinggi. Dengan persentase yang tergolong
tinggi, maka menjadi gambaran bagaimana pemenuhan kebutuhan
informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014 dipengaruhi
oleh isi pesan tweet @Metro_TV adalah pernyataan bahwa tweet
@Metro_TV memenuhi kebutuhan informasi kepada mahasiswa
mengenai sesuatu peristiwa yang baru terjadi dengan nilai persentase
sebesar 62% menjawab setuju. Sedangkan nilai persentase terendah yang
berpengaruh adalah pada pernyataan bahwa tweet @Metro_TV secara
akurat memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa sebesar 45%
menjawab ragu-ragu.
3. Korelasi atau hubungan antara dua variabel dalam penelitian ini
memiliki hubunngan yang kuat. Hal tersebut dibuktikan dengan
menghitung nilai korelasi yang sudah dilakukan pada bab sebelumnya,
dan hasilnya yaitu sebesar 0.627. Dari hubungan yang kuat sebesar 0.627
tersebut, dihasilkan nilai koefisien determinasi sebesar 39.31%. Hal ini
berarti 39.31% variabel isi pesan tweet @Metro_TV dapat
mempengaruhi variabel pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa
Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014. Sedangkan sisanya sebesar 60.69%
(100% - 39.31%) dapat disebabkan oleh faktor lain, seperti faktor
internal dan eksternal yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya.
Kedua variabel pun saling memiliki pengaruh antara variabel X dan
123
123
variabel Y, dengan hipotesis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya
memiliki nilai t hitung > t tabel sebesar 6.88 > 2.000, maka Ho ditolak
dan Ha diterima, itu artinya bahwa terdapat ”Pengaruh Isi Pesan Tweet
@Metro_TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa
Ilmu Komunikasi Untirta 2012-2014.
5.2 Saran
Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti setidaknya dapat sesuatu yang
bermanfaat dan berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan, instansi atau
lembaga serta berbagai pihak yang terkait dalam penelitian ini. Adapun saran-
saran yang penulis berikan setelah meneliti masalah dalam penelitian ini antara
lain:
1. Isi pesan tweet @Metro_TV memang sudah cukup baik kemasannya
untuk media sosial seperti twitter, mahasiswa pun bisa memperoleh
informasi dari isi pesan yang dibagikan oleh tweet @Metro_TV. Tapi,
sebaiknya akun twitter @Metro_TV dapat merespon pertanyaan dan
komplain yang muncul dari followers jika memang pertanyaan dan
komplain itu patut ditanggapi atau direspon, sehingga pemenuhan
kebutuhan informasi mahasiswa bisa bertambah.
124
124
2. Sebaiknya pesan tweet @Metro_TV dapat mencakup aspek-aspek
informasi dunia pendidikan mahasiswa. Karena setelah dilakukan
dalam penelitian ini, informasi mengenai dunia pendidikan mahasiswa
dinilai sangatlah kurang. Padahal followers akun twitter @Metro_TV
banyak yang masih berstatus mahasiswa. Alangkah baiknya jika tweet
@Metro_TV menambah lagi informasi tentang dunia pendidikan
mahasiswa, sehingga pemenuhan kebutuhan yang menyangkut dunia
mahasiswa bisa bertambah.
125
125
DAFTAR PUSTAKA
A W, Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu
A. W. Widjaja. 1991. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Bina
Aksara: Jakarta.
Badri, Muhammad. 2011. Corporate and Marketing Communication. Jakarta:
Universitas Mercu Buana
Brogan, Chris. 2010. Social Media 101: Tactics and Tips to Develop Your
Business Online. John Wiley & Sons.
Bulaeng, A R. 2002. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka
Dailey, Patrick R. 2009. Social Media: Finding Its Way Into Your Business
Strategy and Culture.
Effendy, Onong Uchjana. 2004. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
Guha. Documentation and Information. Calcutta: The World Press Private
Limited
Kriyanto, Rachmat. 2012. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup
Lestari, Endang dan Maliki. 2003. Komunikasi Yang Efektif. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
L N, Yusuf & Nuruhisan. 2007. Teori Kepribadian. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Maryana, Nifsu. 2011. Pengaruh Penyajian Media Internal terhadap Pemenuhan
Kebutuhan Pegawai Pemerintah Kota Cilegon. Untirta: Serang
Morissan, M.A. 2009. Teori Komunikasi. Ghalia Indonesia: Jakarta.
Nurudin. 2007. Komunikasi Massa. Malang: Penerbit Cespur.
Olii, Helena. 2007. Berita dan Informasi. Indeks.
126
126
Purnama, Hadi. 2011. Media Sosial di Era Pemasaran 3.0. Corporate and
Maketing Communication, Jakarta: Pusat Studi Komunikasi dan Bisnis
Program Pasca Sarjana Universitas Mercu Buana.
Rakhmat, Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Romli, Asep Syamsul M. 2012. Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media
Online. Bandung: Nuansa Cendekia
Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Varabel-Variabel Penelitian, Bandung :
Alfabeta
Saniyastuti, Marfu‟ah Sri. 1997. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandar Lampung:
Gunung Pesagi
Sendjaja, S. Djuarsa. 2014. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta
______. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
______. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung; Alfabeta
Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi: Pendekatan Taksonomi
Konseptual. Bogor: Ghalia Indonesia
Wiryanto. 2003. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Yunus, Syarifudin. 2004. Jurnalistik Terapan. Bogor: Ghalia Indonesia
127
127
Internet dan Sumber Lain:
http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/kemkominfo%3A+Penggu
na+Internet+di+Indonesia+capai+82+Juta/0/berita_satker diakses
tanggal 31 Maret pukul 09.00 WIB
http://www.slideshare.net/internetsehat/profil-pengguna-internet-indonesia-
2014-riset-oleh-apjii-dan-puskakom-ui diakses pada tanggal 8
September 2015, pukul 20.00 WIB
http://wearesocial.net/tag/indonesia pada 10 September 20.00 WIB
http://www.untirta.ac.id pada 15 Oktober 2015, 21:35 WIB
www.academia.edu/5201485/BAB_III_METODE_PENELITIAN
Dokumen Glenn Jolodoro (Head Of Marketing Metro TV)
Desi Kurnia Widiastuti. 2014. “Twitter Sebagai Media Alternatif Informasi
Publik”. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora,
Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga
128
128
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner
KUESIONER
Identitas Responden:
1. Nama :
2. Umur :
3. Semester :
Coretlah jawaban yang tidak sesuai dengan pilihan Anda pada pertanyaan di
bawah ini:
1. Apakah Anda mempunyai akun Twitter? (YA / TIDAK)
2. Apakah Anda mem-follow akun Twitter @Metro_TV? (YA / TIDAK)
Petunjuk Penelitian:
Jawablah pertanyaan di bawah ini yang sesuai dengan pilihan Anda dengan
memberikan tanda silang (x) di kolom dengan ketentuan sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju, bernilai lima (5)
S : Setuju, bernilai empat (4)
RG : Ragu-Ragu, bernilai tiga (3)
TS : Tidak Setuju, bernilai dua (2)
STS : Sangat Tidak Setuju, bernilai satu (1)
Variabel X (Isi Pesan Tweet @Metro_TV)
No.
Pertanyaan
Jawaban
SS S RG TS STS
1. Isi pesan tweet @Metro_TV memberikan
informasi
2. Isi pesan tweet @Metro_TV bersifat
membujuk/menghimbau yang akan membuat
129
129
anda sadar/memahami mengenai sesuatu hal
3. Isi pesan tweet @Metro_TV berupa perintah-
perintah atau instruksi
4. Isi pesan tweet @Metro_TV ada yang berupa
tulisan
5. Isi pesan tweet @Metro_TV ada yang berupa
gambar
6. Isi pesan tweet @Metro_TV ada yang berupa
tulisan dan gambar
7. Twitter @Metro_TV cepat dalam merespon
pertanyaan dari followers
8. Twitter @Metro_TV cepat dalam merespon
setiap complain dari followers
Variabel Y (Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta 2012-
2014)
No.
Pertanyaan
Jawaban
SS S RG TS STS
1. Tweet @Metro_TV memenuhi kebutuhan
mahasiswa mengenai informasi atau hal-hal
terbaru
2. Tweet @Metro_TV memenuhi kebutuhan
mahasiswa akan informasi tentang peristiwa
yang sedang terjadi
3. Tweet @Metro_TV memenuhi kebutuhan
informasi yang jelas tentang dunia
pendidikan mahasiswa
4. Tweet @Metro_TV dengan cepat memenuhi
kebutuhan mahasiswa
5. Tweet @Metro_TV secara akurat memenuhi
kebutuhan mahasiswa
6. Tweet @Metro_TV secara lengkap
memenuhi kebutuhan mahasiswa
7. Tweet @Metro_TV secara singkat
memenuhi kebutuhan mahasiswa
130
130
Lampiran 2. Data dan Jawaban Responden
Data jawaban responden variabel X:
No X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X Total
1 4 4 3 5 5 5 4 4 30
2 4 4 3 4 4 4 2 3 24
3 3 2 3 4 3 4 4 3 23
4 4 3 4 4 4 4 2 2 23
5 4 4 3 4 4 4 4 3 26
6 4 3 3 4 4 4 3 3 24
7 4 3 3 4 4 4 3 3 24
8 4 3 3 4 3 4 3 3 23
9 5 4 2 4 4 4 3 3 24
10 4 4 5 4 4 5 3 3 28
11 4 3 2 4 4 5 3 3 24
12 4 3 2 4 4 4 3 3 23
13 4 3 3 4 4 3 3 3 23
14 5 4 2 5 5 5 1 2 24
15 4 3 3 4 4 4 3 3 24
16 4 4 2 4 4 4 2 2 22
17 4 4 3 4 4 4 3 3 25
18 4 4 2 3 4 4 2 1 20
19 5 4 3 4 5 5 4 3 28
20 4 4 2 5 3 3 2 2 21
21 3 3 3 4 3 3 3 2 21
22 4 4 3 2 2 2 4 4 21
23 4 4 4 5 4 4 5 4 30
24 3 3 3 5 5 5 3 3 27
25 4 2 3 4 3 4 2 2 20
26 4 3 2 3 3 4 3 3 21
27 2 2 2 2 2 2 2 2 14
28 4 4 3 4 4 5 3 3 26
29 4 4 4 5 4 5 4 4 30
30 3 4 3 4 4 4 3 3 25
31 4 4 4 4 3 4 3 3 25
32 4 4 2 4 4 4 4 4 26
33 5 3 3 4 5 5 4 3 27
34 3 3 3 4 4 4 2 2 22
35 4 2 3 3 3 3 3 3 20
36 4 4 2 5 5 5 3 3 27
37 4 3 3 4 4 4 3 3 24
38 5 4 3 2 2 4 3 3 21
131
131
39 3 3 2 4 4 4 4 2 23
40 4 5 4 4 4 4 5 4 30
41 4 4 3 5 4 5 3 2 26
42 4 4 4 5 4 5 4 4 30
43 4 4 2 4 4 4 4 4 26
44 4 4 3 4 4 4 2 3 24
45 3 3 3 4 3 3 3 3 22
46 4 3 3 5 3 3 3 3 23
47 4 4 4 5 4 5 3 3 28
48 5 4 3 4 4 4 3 3 25
49 4 4 3 4 4 4 3 3 25
50 4 3 3 5 5 5 3 3 27
51 4 4 3 4 4 4 3 3 25
52 4 3 3 5 5 5 4 3 28
53 5 5 4 5 3 5 4 3 29
54 3 4 3 4 2 5 3 3 24
55 4 3 3 4 4 4 3 2 23
56 4 4 2 4 4 4 3 3 24
57 4 4 3 5 5 5 2 2 26
58 5 4 3 4 4 4 4 3 26
59 4 2 2 4 4 4 3 3 22
60 4 4 5 5 5 5 4 3 31
61 3 3 3 4 4 4 2 2 22
62 4 4 5 5 4 4 2 2 26
63 4 3 4 5 5 4 3 3 27
64 4 4 5 5 5 5 3 3 30
65 4 4 5 4 4 4 4 3 28
66 5 5 5 5 5 5 3 3 31
67 5 5 4 4 4 4 5 4 30
68 4 3 3 5 5 5 4 4 29
69 4 4 3 5 5 4 2 2 25
70 4 3 3 5 5 5 3 4 28
71 5 5 4 3 4 5 3 3 27
72 5 5 5 4 5 5 1 2 27
73 5 4 5 4 4 5 2 2 26
74 4 3 4 5 5 5 4 4 30
75 4 4 3 4 4 5 4 3 27
X TOTAL
=1890
132
132
Data jawaban responden variabel Y:
No Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y Total
1 4 4 3 4 4 5 4 28
2 2 2 2 2 3 2 2 15
3 3 4 2 2 2 2 3 18
4 2 4 3 3 2 3 2 19
5 5 5 3 3 3 3 4 26
6 4 4 3 3 4 4 4 26
7 2 3 2 3 3 2 4 19
8 4 5 4 3 4 4 4 28
9 4 4 3 4 3 2 3 23
10 3 4 3 3 4 3 4 24
11 4 4 4 4 4 4 4 28
12 5 5 2 3 3 4 4 26
13 3 3 2 2 3 2 4 19
14 4 5 4 4 4 4 4 29
15 4 5 3 4 3 3 4 26
16 4 4 4 3 3 3 3 24
17 4 4 3 4 3 3 4 25
18 3 3 2 2 3 2 1 16
19 4 4 4 5 5 3 3 28
20 2 2 4 3 2 2 2 17
21 3 4 4 2 2 2 3 20
22 2 4 4 4 2 5 5 26
23 4 5 4 4 4 4 5 30
24 4 4 3 3 3 4 4 25
25 2 2 2 2 2 2 2 14
26 3 3 3 3 3 3 3 21
27 2 2 2 2 2 2 2 14
28 4 5 3 3 3 3 3 24
29 3 4 3 4 5 4 3 26
30 3 4 3 4 5 4 3 26
31 4 4 3 3 3 3 3 23
32 4 4 4 4 4 2 2 24
33 4 4 3 3 3 3 4 24
34 3 3 3 3 3 3 3 21
35 4 4 3 2 2 2 2 19
36 3 4 3 3 3 2 2 20
37 4 4 3 3 3 3 3 23
38 4 4 4 3 3 4 4 26
39 2 4 3 2 2 2 3 18
40 3 4 4 4 3 4 4 26
133
133
41 5 5 4 4 3 3 4 28
42 3 4 3 4 5 4 3 26
43 4 4 2 3 4 3 4 24
44 4 5 4 4 3 4 4 28
45 3 4 3 3 3 3 4 23
46 3 5 4 3 3 3 4 25
47 4 4 4 3 3 3 3 24
48 5 4 4 3 3 3 3 25
49 5 5 4 4 4 4 4 30
50 4 4 3 3 3 3 5 25
51 4 4 3 3 3 3 3 23
52 4 4 3 3 3 3 4 24
53 4 4 5 3 3 4 4 27
54 3 2 3 4 5 5 3 25
55 4 3 4 3 3 2 2 21
56 4 4 3 3 3 3 3 23
57 4 4 4 4 2 1 2 21
58 4 5 5 4 4 4 4 30
59 2 4 3 2 2 2 2 17
60 2 4 3 3 3 2 2 19
61 4 4 2 2 2 2 2 18
62 5 4 4 4 4 4 4 29
63 4 4 4 4 5 5 5 31
64 5 4 4 5 5 5 5 33
65 4 3 4 3 4 4 4 26
66 4 4 5 5 5 4 4 31
67 4 3 4 5 5 5 5 31
68 4 4 4 4 5 5 5 31
69 4 4 5 4 5 5 5 32
70 4 4 4 4 3 3 4 26
71 4 5 5 5 5 3 3 30
72 5 4 5 4 4 4 3 29
73 4 3 4 4 4 4 4 27
74 4 5 4 5 5 5 5 33
75 4 4 3 4 4 5 5 29
Y TOTAL =
1838
134
134
Lampiran 3. Schedule and Composition Twitter @Metro_TV
TIME QUOTES TRAFFIC HOTISSUE POPULAR KULTWIT SCORE MEETING 12:00
1:00
2:00
3:00
4:00
5:00
6:00 score
7:00 quotes traffic
8:00 quotes traffic
9:00 traffic
10:00 hot issue meeting 11:00 hot issue
12:00 hot issue
13:00
14:00 hot issue
15:00 hot issue
16:00 meeting 17:00 traffic mpopular
18:00 traffic hot issue
19:00
20:00 kultwit
21:00 kultwit
22:00 score
23:00 score
135
135
Lampiran 4. Tabel Statistik
136
136
Lampiran 5. Dokumentasi
137
137
Lampiran 6. Biodata Penulis
BIODATA PENULIS
Nama : Sarah Hutagaol
Tempat Tanggal Lahir : Medan, 05 Mei 1993
Agama : Kristen Protestan
Jenis Kelamin : Perempuan
Email : [email protected]
No. Hp : 085945804285
Alamat : KP. Cibogo Wetan RT.04 RW.03, Kelapa Dua
Tangerang
Riwayat Pendidikan:
2010 - 2014 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2007 - 2010 SMAN 5 Tangerang
2004 - 2007 SMP PGRI 400 Tangerang
1998 - 2004 SDN Kelapa Dua III Tangerang
Pengalaman Organisasi:
1. Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI)