61
PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP KONSUMSI OBAT BEBAS DI GAMPONG UJONG KALAK KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI SRI DARMALIANTI NIM : 09C10104096 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH ACEH BARAT 2014

PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT

TERHADAP KONSUMSI OBAT BEBAS DI GAMPONG

UJONG KALAK KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN

KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

SRI DARMALIANTI

NIM : 09C10104096

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH – ACEH BARAT

2014

Page 2: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT

TERHADAP KONSUMSI OBAT BEBAS DI GAMPONG

UJONG KALAK KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN

KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

SRI DARMALIANTI

NIM : 09C10104096

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH – ACEH BARAT

2014

Page 3: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

ii

ABSTRAK

Sri Darmalianti. Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap

Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak Kacamatan Johan Pahlawan

Kabupaten Aceh Barat Tahun 2014 . Di bawah bimbingan Sariaman Sitanggang,

S.Si.Apt.MARS dan Hj. Nurhafni, S.Si.Apt.

Upaya masyarakat untuk mengobati dirinya sendiri tersebut dikenal

dengan istilah self medication atau swamedikasi. Self medication biasanya

dilakukan untuk penanggulangan secara cepat dan efektif keluhan yang tidak

memerlukan konsultasi medis, mengurangi beban pelayanan kesehatan pada

keterbatasan sumber daya dan tenaga, serta meningkatkan keterjangkauan

pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang jauh dari puskesmas. Keluhan-

keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami masyarakat, seperti

demam, nyeri, pusing, batuk, influenza, sakit maag, kecacingan, diare,

penyakit kulit, dan lain-lain, Tujuan penelitian ini untuk untuk menganalisis

pengaruh karakteristik dan iklan obat terhadap konsumsi obat secara bebas di

Gampong Ujung Kalak Kecamatan Kabupaten Aceh Barat Tahun 2014.

Jenis Penelitian ini menggunakan desain penelitian Analitik dengan

pendekatan crosssectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kepala

keluarga yang berusia dewasa tua ≥ 60 tahun dan usia dewasa muda < 60 tahun di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan yang berjumlah 1010 kepala

keluarga. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara proposinate

random sampling. berjumlah 90 responden. Dianalisis dengan univariat dan

bivariat dengan uji chi square.

Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang

bermakna antara umur dengan konsumsi obat bebas (P= 0,022 jadi p < 0,05)

dengan OR = 6,916. Sedangkan Pendidikan didapat bahwa ada pengaruh yang

bermakna antara pendidikan dengan konsumsi obat dengan nilai (P. Value 0,030

< 0,05) dengan OR = 1,387. Pekerjaan yaitu terdapat pengaruh yang bermakna

antara pekerjaan dengan konsumsi obat bebas (P. Value 0,025 < 0,05) dengan OR

= 4,489. Pengetahuan yaitu terdapat pengaruh yang bermakna antara pengetahuan

dengan konsumsi obat bebas (P. Value 0,042 < 0,05) dengan OR = 2,227.

Sedangkan iklan obat yaitu terdapat pengaruh iklan obat terhadap konsumsi obat

bebas (P. Value 0,024< 0,05) dengan nilai OR = 4,202.

Disarankan kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan pengobatan

dengan mengkonsultasi dengan dokter dan petugas kesehatan, masyarakat juga

lebih memperhatikan pengobatan dengan tidak membeli obat di warung.

Kata Kunci : Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Iklan Obat, Konsumsi Obat

Bebas

Page 4: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran

masyarakat dalam berperilaku hidup sehat dan bersih, dan pemerataan

pelayanan kesehatan, namun ternyata kesehatan tetap menjadi masalah di

Indonesia. Salah satu alasannya karena kemajuan teknologi dan perubahan

pola hidup masyarakat yang cenderung kurang memperhatikan kesehatan. Hal

ini menyebabkan berkembangnya penyakit yang mendorong masyarakat untuk

mencari alternatif pengobatan yang efektif secara terapi tetapi juga efisien

dalam hal biaya (Hilman, 2010).

Berkenaan dengan hal tersebut pengobatan sendiri menjadi alternatif

yang diambil oleh masyarakat. Masyarakat awam seringkali tidak memiliki

pengetahuan yang memadai tentang berbagai jenis obat dan aturan

penggunaannya, sehingga banyak ditemui kesalahan penggunaan. Hal ini dapat

didasari berbagai faktor, salah satunya adalah akibat semakin banyaknya nama

dagang dari berbagai jenis obat yang dapat diperoleh secara bebas (Supardi,

2009).

Upaya masyarakat untuk mengobati dirinya sendiri tersebut dikenal

dengan istilah self medication atau swamedikasi. Self medication biasanya

dilakukan untuk penanggulangan secara cepat dan efektif keluhan yang tidak

memerlukan konsultasi medis, mengurangi beban pelayanan kesehatan pada

Page 5: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

2

keterbatasan sumber daya dan tenaga, serta meningkatkan keterjangkauan

pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang jauh dari puskesmas. Keluhan-

keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami masyarakat, seperti

demam, nyeri, pusing, batuk, influenza, sakit maag, kecacingan, diare,

penyakit kulit, dan lain-lain (Hilman, 2010).

Dari beberapa penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi kecenderungan masyarakat untuk menggunakan obat secara bebas,

yaitu pada penelitian di Surakarta mengenai hubungan karakteristik masyarakat

dengan penggunaan antibiotik secara bebas, didapatkan bahwa tidak ada

hubungan antara karakteristik masyarakat yang diteliti (jenis kelamin, pendidikan,

dan penghasilan) dengan penggunaan antibiotik yang diperoleh secara bebas di

kalangan masyarakat di Surakarta (Saputro, 2011).

Penelitian yang dilakukan Nuranti (2005) dalam Ariani (2011) diperoleh

informasi bahwa adanya peningkatan pengetahuan masyarakat setelah diberikan

informasi secara lisan tentang bagaimana sebaiknya penggunaan obat bebas.

Di Indonesia berdasarkan hasil Survai Sosial Ekonomi Nasional

(SUSENAS) tahun 2010 menunjukkan bahwa penduduk Kota Semarang yang

mengeluh sakit selama sebulan sebelum survai dilakukan sebesar 27,72%.

Pemilihan sumber pengobatan yang dilakukan oleh penduduk Kota Semarang

yang mengeluh sakit, persentase terbesar 70,42% adalah pengobatan sendiri,

sedangkan berobat jalan 39,28%. Penduduk Kota Semarang yang berobat jalan

persentase terbesar memilih praktek dokter/poliklinik 51,44%, puskesmas/pustu

29,78%, praktek nakes 6,45%, rumah sakit pemerintah 5,53%, rumah sakit

Page 6: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

3

swasta 5,13%, praktek tradisional 0,78%, dukun bersalin 0,00 % dan lainnya

0,88% (BPS, 2011).

Sementara itu di Provinsi Aceh Berdasarkan hasil penelitian Ruhana

(2007) dampak iklan obat dibagi dalam kelompok tidak terpengaruh dan

terpengaruh. Berdasarkan data didapatkan 23 ibu rumah tangga (57,5%) yang

terpengaruh dengan iklan obat, sedangkan ibu rumah tangga yang tidak

terpengaruh iklan obat ada 17 orang (42,5%).

Di Kabupaten Aceh Barat berdasarkan hasil penelitian Sukatmi (2009)

tentang prilaku masyarakat dalam melakukan pengobatan sendiri di Kota

Meulaboh yaitu penelitian upaya penanggulangan sakit dengan menggunakan

obat, obat tradisional atau cara tradisional lain tanpa petunjuk tenaga medis

atau dokter. Hasil penelitian diketahui pengobatan sendiri antara lain 69,7%

menggunakan obat dan 23,2% menggunakan obat tradisional.

Perilaku pengobatan sendiri menggunakan obat bebas dan bebas terbatas

merupakan salah satu perilaku kesehatan. Banyak faktor yang berhubungan

dengan perilaku penggunaan obat dalam pengobatan sendiri. Saputro (2011)

menyatakan bahwa belum diketahui faktor yang paling berpengaruh dalam

perilaku pengobatan sendiri.

Namun demikian berdasarkan penelitian Kristina dalam Hermansyah

(2011) dikatakan bahwa faktor yang paling berpengaruh dalam perilaku

pengobatan sendiri adalah tingkat pendidikan. Semakin tinggi pendidikan,

pengobatan yang dilakukan juga semakin rasional. Kekuatan hubungan jika

diurutkan mulai dari yang terkuat kemudian semakin lemah adalah variabel

Page 7: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

4

pendidikan, sikap, status pekerjaan, jenis kelamin dan yang terakhir pengetahuan

tentang pengobatan sendiri.

Menurut Worku dan Abebe dalam Supardi (2009), berdasarkan

faktor sosiodemografi seperti umur, jenis kelamin, dan pendapatan, yang paling

banyak melakukan pengobatan sendiri adalah kelompok usia di bawah 30

tahun 59,5%, jenis kelamin perempuan 61,9%, dan kelompok berpenghasilan

tinggi 40,5%.

Selain faktor tersebut di atas yang mempengaruhi masyarakat untuk

melakukan self medication dengan penggunaan obat bebas, terdapat pengaruh

iklan obat-obatan. Iklan merupakan suatu media untuk menyampaikan informasi

kepada masyarakat terhadap suatu produk. Iklan memiliki fungsi menyampaikan

informasi, membujuk atau untuk mengingatkan masyarakat terhadap produk obat.

Salah satu cara untuk merebut perhatian masyarakat bukan saja iklan sebagai

sarana informasi melainkan sebagai sebuah hiburan, yaitu menumbuhkan

perasaan gembira bagi siapapun yang melihatnya, sehingga konsumen tertarik

untuk membeli (Ariani, 2011).

Dari penelitian-penelitian tersebut terlihat tingkat pengetahuan masyarakat

tentang penggunaan obat masih belum cukup memadai. Hal ini menjadi masalah

yang menarik untuk diteliti, apakah tingkat pengetahuan yang rendah juga

mendasari perilaku penggunaan obat secara bebas, disamping faktor-faktor lain

seperti umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan status ekonomi.

Page 8: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

5

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas,maka penelitian mencoba untuk

mengidentifikasi masalah yang diteliti yaitu pengaruh karakteristik dan iklan obat

terhadap konsumsi obat bebas di Gampong Ujung Kalak Kecamatan Johan

Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun 2014 ?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh

karakteristik dan iklan obat terhadap konsumsi obat secara bebas di Gampong

Ujung Kalak Kecamatan Kabupaten Aceh Barat Tahun 2014.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk menganalisis pengaruh karakteristik (umur, pendidikan,

pekerjaan pendapatan keluarga) masyarakat terhadap konsumsi obat

bebas di Gampong Ujung Kalak Kecamatan Kabupaten Aceh Barat

Tahun 2014.

2. Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan masyarakat terhadap

konsumsi obat bebas di Gampong Ujung Kalak Kecamatan Kabupaten

Aceh Barat Tahun 2014.

3. Untuk menganalisis pengaruh iklan obat terhadap konsumsi obat bebas

di Gampong Ujung Kalak Kecamatan Kabupaten Aceh Barat Tahun

2014.

Page 9: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

6

1.4. Hipotesa Penelitian

1. Ha : Ada hubungan Umur terhadap konsumsi obat bebas di Gampong Ujong

Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

Ho : Tidak ada hubungan umur terhadap konsumsi obat bebas di Gampong

Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat

2. Ha : Ada hubungan tingkat pendidikan terhadap konsumsi obat bebas di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat.

Ho : Tidak ada hubungan tingkat pendidikan terhadap konsumsi obat bebas

di Gampong Ujong Kalak KecamatanJohan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat.

3. Ha : Ada hubungan perkerjaan terhadap konsumsi obat bebas di Gampong

Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

Ho : Tidak ada hubungan perkerjaan terhadap konsumsi obat bebas di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat.

4. Ha : Ada hubungan pengetahuan terhadap konsumsi obat bebas di Gampong

Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

Ho : Tidak ada hubungan pengetahuan terhadap konsumsi obat bebas di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat.

5. Ha : Ada hubungan pengaruh iklan terhadap konsumsi obat bebas di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Page 10: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

7

Barat.

Ho : Tidak ada hubungan pengaruh iklan terhadap konsumsi obat bebas di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Manfaat Teoritis

1. Hasil penelitian dapat dijadikan pertimbangan dalam manajemen

perilaku konsumsi obat pada masyarakat.

2. Hasil penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan

dibidang prilaku masyarakat dalam mengkonsumsi obat secara bebas.

1.5.2. Manfaat Praktis

1. Sebagai bahan informasi dan menambah pengetahuan masyarakat

mengenai keuntungan dan kerugian jika penggunaan obat secara bebas.

2. Memberi informasi dan data yang dapat digunakan untuk membantu

upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat akan penggunaan obat

secara bebas.

3. Dan diharapkan dapat menjadi masukan informasi penelitian yang lebih

lanjut.

Page 11: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

8

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1. Karakteristik

Mathiue dan Zajac (1990) dalam Prayitno (2009) menyatakan bahwa

karakteristik personal (individu) mencakup usia ,jenis kelamin, kasa kerja, tingkat

pendidikan, suku bangsa dan kepribadian. Sedangkan menurut Robbins (2008)

menyatakan bahwa karakteristik individu meliputi usia,jenis kelamin,status

perkawinan,dan banyak tanggungan.

Siagian (2008) menyatakan ,karakteristik biografikal (individu) dilihat dari

umur,jenis kelamin,status perkawinan,jumlah tanggungan dan masa kerja.

Menurut Morrow menyatakan bahwa,komitmen organisasi dipengaruhi oleh

karakter personal (individu) yang Mencakup usia,masa kerja,pendidikan dan jenis

kelamin Hasibuan (2005)

2.1.1.Umur

Umur adalah indeks yang menepati individu-individu dalam urutan

perkembangan umur usia dewasa muda (> 60 tahun) merupakan usia karir, usia

dewasa (< 60 tahun) tinggal menerima dari dan atau menikmati hasil (Hurlok,

2003).

Page 12: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

8

2.1.2. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu jenjang pendidikan formal yang ditempuh

seseorang sampai mendapatkan sertifikat kelulusan/ijazah, baik itu pendidikan

dasar, menengah maupun pendidikan tinggi (Irawati, 2010).

Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki

seseorang, maka semakin besar pula kegiatan rekreasi yang bersifat intelek

dilakukan, seperti membaca karena hanya perlu sedikit tenaga, maka kegiatan

semacam inilah yang dapat dinikmati oleh orang usia lanjut, bagi mereka yang

tingkat pendidikan terbatas (Hurlok, 2003).

Pendidikan juga mempengaruhi pengetahuan, secara umum tingkat

pendidikan sudah dapat menggambarkan tingkat pengetahuan individu. Beberapa

peneliti berkesimpulan bahwa, status pendidikan seorang sangat menentukan

kualitas pelayanannya.

Perlu dipertimbangkan bahwa tingkat pendidikan turut pula menentukan

seseorang mudah tidaknya seseorang menyerap dan memehami pengetahuan yang

diperoleh. Pendidikan formal akan mempengaruhi tingkat pengetahuan. Semakin

tinggi pendidikan semakin tinggi kemampuan untuk menyerap pengetahuan

praktis dan pendidikan formal terutama melalui media cetak maupun elektronik.

Faktor pendidikan juga berpengaruh dalam meningkatkan kedisiplinan

seseorang dan penting pada kehidupan seseorang, hal ini disebabkan bahwa

semakin tinggi daya analisanya sehingga ada akhirnya akan mampu memecahakan

masalah yang dihadapinya. Dengan kata lain pendidikan merupakan prasarat bagi

Page 13: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

9

kemampuan seorang karyawan untuk memperbaiki kualitasnya yaitu kualitas

untuk menjalankan tugasnya (Sudjiono, 2001).

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendali diri

kepribadian, kecerdasan ahklak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya

dan masyarakat (Ranupanjoyo dan Husnan, 2005).

Pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan

seseorang termasuk peningkatan penguasaan teori dan keterampilan memutuskan

terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan untuk mencapai tujuan

(Ranupanjoyo dan Husnan, 2005). Dari hasil studi Yayasan Dana Sejahtera

Mandiri (2005), menyatakan tingkat pendidikan seorang berpengaruh terhadap

kemampuan dan keterampilannya.

2.1.3. Pekerjaan

Pekerjaan adalah kegiatan atau aktivitas utama yang dilakukan secara rutin

sebagai upaya untuk mendapatkan penghasilan untuk membiayai keluarga serta

menunjang kebutuhan rumah tangga. Dari beberapa studi, diketahui sebaiknya

seorang kader tidak mempunyai pekerjaan tetap selain kader, karena kader

posyandu yang mempunyai pekerjaan tetap kemungkinan pekerjaan dan

tanggungjawabnya sebagai kader akan terabaikan karena kesibukan dengan

pekerjaannya (Irawati, 2010).

Page 14: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

10

2.1.4. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil ”tahu” dan ini terjadi setelah seorang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengideraan melalui panca indera

manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan

seseorang (Wawan dkk, 2010).

Penelitian Rogers dalam Notoatmodjo (2005) mengungkapkan bahwa,

sebelum orang mengadopsi baru didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan, yakni :

a. Awarnes (kesadaran), dimana seseorang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu stimulus (objek).

b. Interest (merasa tertarik), terhadap syimulus atau abjek tersebut.

c. Evalution (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus

tersebut bagi dirinya.

d. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan

apa yang dikehendaki oleh stimulus.

e. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yang dicakup dalam

domain kognitif yang mempunyai 6 tingkatan, yaitu :

Page 15: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

11

a. Tahu (know).

Tahu diartikan sebagai pengingat atau materi yang dipelajari sebelum

misalnya, dapat menyebutkan tanda-tanda kekurangan kalori dan

protein pada balita.

b. Memahami (comprehension).

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi (aplication).

Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya,

misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan hasil

penelitian.

d. Analisis (analysis)

Analisis diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu

struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannyasatu sama lain,

misalnya dalam menggambarkan (membuat bagian).

e. Sintesis

Sintesis diartikan sebagai suatu kemampuan meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu keseluruhan yang baru

misalnya, dapat menyusun rumus yang telah ada.

Page 16: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

12

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi diartikan sebagai kemampuan melekukan justifikasi atau

penilaian suatu materi objek, misalnya dapat membandingkan anak

yang kurang gizi dengan anak yang cukup gizi (Notoatmodjo, 2005).

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket

yang menyatakan tentang isi materi yakni diukur dari subjek penelitian atau

responden. Pengetahuan mencakup ingatan yang pernah dipelajari dan disimpan

dalam ingatan, dapat digali pada saat dibutuhkan melalui bentuk mengingat

(recall) atau mengenal kembali/recognition.

2.2. Iklan

Iklan berasal dari kata latin, ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan

gagasan kepada pihak lain. Iklan merupakan bentuk penyampaian pesan

sebagaimana dalam komunikasi tentang produk atau jasa yang disampaikan lewat

media dan ditunjukkan kepada sebagian atau seluruh masyarakat, serta

menekankan iklan sebagai alat pemasaran sehingga pesan iklan harus

persuasif. Iklan juga merupakan salah satu kegiatan manusia untuk

memperkenalkan suatu produk dengan tujuan publisitas. Iklan yang baik

adalah iklan yang dapat mengungkapkan perhatian pembaca (Supardi, 2009).

Terdapat 6 prinsip dasar iklan, yaitu adanya pesan tertentu, dilakukan oleh

komunikator, dilakukan dengan cara non personal, disampaikan untuk

khalayak tertentu, dalam penyampaian pesan tertentu, dilakukan dengan cara

membayar, dan penyampaian pesan tersebut dan mengharapkan dampak tertentu.

Page 17: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

13

Adanya pesan tertentu, sebuah iklan tidak akan ada tanpa adanya pesan.

Tanpa pesan, iklan tidak akan terwujud, ciri sebuah iklan, adalah pesan dibuat dan

disampaikan oleh komunikator atau sponsor tertentu secara jelas. Penyampaian

pesan dapat disebut iklan bila dilakukan melalui media. Disampaikan untuk

khalayak tertentu, pesan yang disampaikan tidak dimaksudkan untuk diberikan

kepada semua orang, melainkan kelompok target konsumen tertentu, karena

setiap kelompok khusus konsumen memiliki kesukaan, kebutuhan, karakteristik,

dan keyakinan yang khusus.

Dalam penyampaian pesan, dilakukan dengan cara membayar, dalam

kegiatan periklanan, istilah membayar sekarang dimaknai luas. Sebab, kata

membayar tidak saja dilakukan dengan alat tukar uang, melainkan dengan cara

barter berupa ruang, waktu, dan kesempatan.

Penyampaian pesan tersebut dan mengharapkan dampak tertentu, dalam

sebuah visualisasi iklan, seluruh pesan dalam iklan semestinya merupakan pesan

yang efektif. Artinya, pesan yang mampu menggerakkkan khalayak agar

mereka mengikuti pesan iklan. Iklan yang dibuat oleh pengiklan dapat dipastikan

memiliki tujuan tertentu, yaitu memiliki tujuan tertentu, yaitu memiliki dampak

tertentu pada konsumen (Casson et all, 2002).

Iklan obat merupakan salah satu penyebab orang melakukan pengobatan

sendiri (Susi, 2008). Iklan obat dapat melalui media televisi, radio, media cetak,

sarana penjualan, reklame, dan kegiatan promosi. Komunikasi dalam iklan

memiliki banyak persimpangan nilai. Bila meninjau fungsi utama media untuk

komunikasi massa persuasif, komunikasi iklan berada didua sisi. Disatu sisi

Page 18: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

14

sebuah pesan harus menyampaikan hal-hal yang berdasarkan fakta, apa

adanya dan tidak menimbulkan penafsiran ganda. Sisi lain yang diembannya

adalah sebagai pembawa pesan titipan produsen, sebagai pihak yang memiliki

kepentingan terhadap pencitraan produknya. Di situasi seperti ini banyak

produsen tidak memperhatikan prinsip komunikasi persuasif bermedia.

Orientasi pesan sering hanya berpihak pada otoritas produsen, masyarakat

hanya sekedar menerima, padahal perencanaan komunikasi dan mengenal

pihak yang nantinya menerima pesan adalah hal yang penting bagi suatu

komunikasi massa (Rahmatsyam, 2011).

Menurut Supardi dan Notosiswoyo, pengetahuan pengobatan sendiri

umumnya masih rendah dan kesadaran masyarakat untuk membaca label pada

kemasan obat juga masih kecil. Sumber informasi utama untuk melakukan

pengobatan sendiri umumnya berasal dari media massa. Menurut Suryawati,

informasi dari pabrik obat ada yang kurang mendidik masyarakat, bahkan ada

yang kurang benar. Namun Supardi menyatakan bahwa belum diketahui faktor

yang paling berpengaruh dalam perilaku pengobatan sendiri (Susi, 2008).

2.3. Perilaku

Dari aspek biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas

organisme atau makhluk hidup yang bersangkutan. Perilaku itu bergantung pada

lingkungan dan organisme yang bersangkutan sehingga terjadi hubungan antar

organisme dan lingkungan (Notoadmodjo, 2010)

Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau tindakan

Page 19: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

15

yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan yang

baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Perilaku merupakan kumpulan

berbagai faktor yang saling berinteraksi, sehingga menimbulkan interaksi

yang kompleks yang membuat manusia tidak sempat memikirkan penyebab

dalam penerapan perilaku tertentu (Wawan, 2010).

Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam pengalaman

serta interaksi manusia dengan lingkungan yang terwujud dalam bentuk

pengetahuan, sikap, dan tindakan (Sugiyono, 2010). Dengan kata lain, perilaku

merupakan respon atau reaksi individu terhadap stimulus yang berasal dari luar

maupun dari dalam dirinya.

Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas, baik yang dapat diamati

langsung, maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar (Sarwono, 2004).Perilaku

dibedakan menjadi perilaku alami dan perilaku operant. Perilaku alami yaitu

perilaku yang dibawa sejak organisme dilahirkan, yaitu berupa reflek dan insting,

sedangkan perilaku operant yaitu perilaku yang dibentuk melalui proses belajar

(Notoadmodjo, 2010).

Cara pembentukan perilaku ada 3 yaitu cara pembentukan perilaku dengan

kebiasaan, pembentukan perilaku dengan pengertian, pembentukan perilaku

dengan menggunakan model. Pembentukan perilaku dengan kebiasaan dengan

cara membiasakan diri berperilaku seperti yang diharapkan, sehingga

terbentuk perilaku tersebut. Kemudian pembentukan perilaku dengan

pengertian (Notoadmodjo, 2010).

Perilaku juga dapat diartikan suatu respons organisme atau seseorang

Page 20: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

16

terhadap rangsangan (stimulus) dari luar subjek. Respons ini berbentuk dua

macam, yaitu bentuk pasif dan bentuk aktif. Bentuk pasif (covert behaviour)

adalah respon internal yaitu yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak

secara langsung dapat terlihat oleh orang lain. Bentuk aktif (overt behaviour)

yaitu apabila perilaku ini jelas dapat diobservasikan secara langsung

(Ariani, 2011).

Pengetahuan dan sikap merupakan respon seseorang terhadap stimulus

atau rangsangan yang masih bersifat terselubung (covert behaviour).

Tindakan nyata seseorang sebagai respon seseorang terhadap stimulus (practice)

merupakan overt behaviour (Wawan, 2010).

Faktor-faktor perilaku yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan, yaitu bersifat bawaan,

misalnya tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan

sebagainya. Faktor eksternal yaitu lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial,

budaya, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini merupakan faktor yang

dominan yang mempengaruhi perilaku seseorang (Sarwono, 2004).

Teori Lawrence Green mengatakan kesehatan seseorang atau masyarakat

dipengaruhi oleh dua faktor pokok yaitu faktor perilaku dan di luar perilaku.

Selanjutnya perilaku itu sendiri dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu faktor

predisposisi, faktor pendukung, dan faktor pendorong. Faktor predisposisi

mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan lain

sebagainya. Faktor pendukung adalah sarana pelayanan kesehatan dan

kemudahan untuk mencapainya, keterampilan adanya referensi. Sedangkan

Page 21: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

17

faktor pendorong terwujud dalam bentuk dukungan keluarga, tetangga, dan tokoh

masyarakat (Notoatmodjo, 2010).

Pendidikan kesehatan mempunyai peranan penting dalam mengubah dan

menguatkan ketiga kelompok faktor tersebut agar searah dengan tujuan

kegiatan sehingga menimbulkan perilaku positif dari masyarakat terhadap

program tersebut dan terhadap kesehatan pada umumnya (Sugiyono,

2010).

Perubahan perilaku adalah suatu proses yang kompleks dan memerlukan

waktu yang relatif lama. Perubahan perilaku melalui 3 tahapan, yaitu

pengetahuan, sikap, dan tindakan (Notoadmodjo, 2010). Pengetahuan merupakan

hasil dari perlakuan penginderaan terhadap suatu objek tertentu dalam bentuk

tindakan seseorang. Perilaku didasari oleh pengetahuan akan baik daripada

perilaku yang tidak disadari oleh pengetahuan (Notoadmodjo, 2010).

Tingkatan perilaku yaitu awarness, interest, evaluation, trial, dan

adoption. Awarness atau kesadaran yakni seseorang menyadari dalam arti

mengetahui stimulus (objek) terdahulu. Interest yakni seseorang mulai tertarik

kepada stimulus. Evaluation atau menimbang-nimbang baik dan tidaknya

stimulus terhadap dirinya tersebut. Trial yakni orang tersebut mulai mencoba

perilaku baru, dan adoption yaitu subjek tersebut telah berperilaku sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus (Notoadmodjo, 2010).

Tingkat pengetahuan terdapat enam tingkatan, yaitu tahu (know) diartikan

sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, memahami

(comprehension) yaitu memahami suatu kemampuan untuk menjelaskan

Page 22: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

18

secara benar objek yang diketahui dan dapat mengintepretasikan materi

tersebut secara benar; aplikasi (aplication) diartikan sebagai kemampuan

untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi; analisis

(analysis) adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek; sintesis

(synthesis) menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru; dan

evaluasi (evaluation) berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

penilaian terhadap suatu materi atau objek (Notoadmodjo, 2010).

Perubahan perilaku dipengaruhi oleh yaitu persepsi, motivasi, dan emosi.

Persepsi adalah pengamatan yang merupakan kombinasi dari penglihatan,

pendengaran, penciuman, pengalaman masa lalu. Motivasi adalah dorongan

bertindak untuk memuaskan suatu kebutuhan. Dorongan dapat diwujudkan dalam

bentuk tindakan atau perilaku. Motivasi timbul karena adanya kebutuhan

atau keinginan yang harus dipenuhi. Keinginan itu akan mendorong individu

untuk melakukan suatu tindakan agar tujuannya tercapai. Namun setelah satu

tujuan tercapai, maka timbul keinginan atau kebutuhan lain sehingga

menimbulkan motivasi baru. Selain itu, perilaku dipengaruhi oleh emosi atau

perasaan indivisu. Emosi berkaitan dengan kepribadian individu (Sarwono,

2004).

2.4. Perilaku Pengobatan Sendiri

Pengobatan sendiri dalam pengertian umum adalah upaya yang dilakukan

untuk mengobati diri sendiri menggunakan obat, obat tradisional, atau cara

Page 23: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

19

lain tanpa nasihat tenaga kesehatan. Pengobatan sendiri juga merupakan salah

satu upaya untuk mencapai kesehatan bagi semua (Health for all by the year

2000) yang memungkinkan masyarakat dapat hidup produktif secara sosial

dan ekonomi (Supardi, 2009). Menurut Shankar dkk., pengobatan sendiri adalah

penggunaan obat oleh masyarakat untuk tujuan pengobatan sakit ringan (minor

illnesses), tanpa resep, atau intervensi dokter (Susi, 2008).

Perilaku pengobatan sendiri menggunakan obat bebas dan bebas terbatas

merupakan salah satu perilaku kesehatan (Saputro, 2009). Banyak faktor yang

berhubungan dengan perilaku penggunaan obat dalam pengobatan sendiri.

Supardi menyatakan bahwa belum diketahui faktor yang paling berpengaruh

dalam perilaku pengobatan sendiri. Namun demikian berdasarkan penelitian

Kristina dkk., faktor yang paling berpengaruh dalam perilaku pengobatan

sendiri adalah tingkat pendidikan. Semakin tinggi pendidikan, pengobatan yang

dilakukan juga semakin rasional. Kekuatan hubungan jika diurutkan mulai

dari yang terkuat kemudian semakin lemah adalah variabel pendidikan, sikap,

status pekerjaan, jenis kelamin dan yang terakhir pengetahuan tentang pengobatan

sendiri. Menurut Worku dan Abebe, berdasarkan faktor sosiodemografi

seperti umur, jenis kelamin, dan pendapatan, yang paling banyak melakukan

pengobatan sendiri adalah kelompok usia di bawah 30 tahun 59,5%, jenis

kelamin perempuan 61,9%, dan kelompok berpenghasilan tinggi 40,5% (Susi,

2008).

Tujuan pengobatan sendiri adalah untuk pengobatan sakit ringan, dan

pengobatan rutin penyakit kronis setelah perawatan dokter. Sementara itu, peran

Page 24: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

20

pengobatan sendiri adalah untuk menanggulangi secara cepat dan efektif

keluhan yang tidak memerlukan konsultasi medis, mengurangi beban

pelayanan kesehatan pada keterbatasan sumber daya dan tenaga, serta

meningkatkan keterjangkauan masyarakat yang jauh dari pelayanan

kesehatan (Supardi, 2009).

Keuntungan pengobatan sendiri adalah aman apabila digunakan sesuai

dengan petunjuk (efek samping dapat diperkirakan), efektif untuk menghilangkan

keluhan karena 80 % sakit bersifat self-limiting, yaitu sembuh sendiri tanpa

intervensi tenaga kesehatan, biaya pembelian obat relatif murah, hemat waktu

karena tidak perlu mengunjungi fasilitas/profesi kesehatan, kepuasan karena

berperan aktif dalam pengambilan keputusan terapi, berperan serta dalam sistem

pelayanan kesehatan, menghindari rasa malu atau stress apabila harus

menampakkan bagian tubuh tertentu dihadapan tenaga kesehatan, dan membantu

pemerintah untuk mengatasi keterbatasan jumlah tenaga kesehatan pada

masyarakat (Supardi, 2009).

Sedangkan kekurangan pengobatan sendiri adalah obat dapat

membahayakan kesehatan apabila tidak digunakan sesuai dengan aturan,

pemborosan biaya dan waktu apabila salah menggunakan obat, kemungkinan kecil

dapat reaksi obat yang tidak diinginkan, misalnya sensitivitas, efek samping atau

resistensi, penggunaan obat yang salah akibat informasi yang kurang lengkap dari

iklan obat, tidak efektif akibat salah diagnosis dan pemilihan obat, dan sulit

bertindak objektif karena pemilihan obat dipengaruhi oleh pengalaman

menggunakan obat di masa lalu dan lingkungan sosialnya (Supardi, 2009).

Page 25: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

21

2.5. Obat

Dalam pengertian umum, obat adalah substansi apapun yang efek

kimianya dapat mengubah fungsi biologis. Pada umumnya, molekul obat

berinteraksi dengan molekul khusus dalam sistem biologik, yang berperan

sebagai regulator, disebut reseptor. Dalam beberapa kasus tertentu obat yang

dikenal sebagai antagonis kimia dapat berinteraksi langsung dengan obat-obat

lain, sedangkan beberapa obat hampir selalu berinteraksi dengan molekul air.

Obat dapat disintesis dalam tubuh (misalnya, hormon) atau sebagai zat kimia

yang tidak disintesis dalam tubuh, disebut xenobiotik. Racun pun termasuk obat

namun mempunyai efek yang berbahaya. Paracelsus membuat pernyataan yang

terkenal yaitu “dosislah yang membuat racun”, artinya semua zat dapat menjadi

berbahaya, bila diberikan dengan dosis yang salah (Katzung, 2010).

Berkaitan dengan pengobatan sendiri, telah dikeluarkan berbagai peraturan

perundangan. Pengobatan sendiri hanya boleh menggunakan obat yang termasuk

golongan obat bebas dan obat bebas terbatas ( SK Permenkes RI No.

949/Menkes/Per/VI/2000). Obat bebas adalah obat yang bebas dijual di

pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus untuk obat bebas

adalah berupa lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam.

Sedangkan obat bebas terbatas adalah obat yang dijual bebas dan dapat dibeli

tanpa dengan resep dokter, tetapi disertai dengan tanda peringatan. Tanda khusus

untuk obat ini adalah lingkaran berwarna biru dengan garis tepi hitam. Semua

obat yang termasuk golongan obat bebas dan obat bebas terbatas wajib

mencantumkan keterangan pada setiap kemasannya tentang kandungan zat

Page 26: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

22

berkhasiat, kegunaan, aturan pakai, dan pernyataan lain yang diperlukan (SK

Menkes No.917/1993). Semua kemasan obat bebas terbatas wajib mencatumkan

tanda peringatan “apabila sakit berlanjut segera hubungi dokter” (SK

Menkes No.386 /1994) (Supardi, 2009).

Bila digunakan secara benar, obat bebas dan obat bebas terbatas

seharusnya bisa sangat membantu masyarakat dalam pengobatan sendiri

secara aman dan efektif. Namun sayangnya, seringkali dijumpai bahwa

pengobatan sendiri menjadi sangat boros karena mengkonsumsi obat-obat

yang sebenarnya tidak dibutuhkan, atau malah bisa berbahaya misalnya karena

penggunaan yang tidak sesuai dengan aturan pakai. Bagaimanapun, obat bebas

dan bebas terbatas bukan berarti bebas efek samping, sehingga pemakaiannyapun

harus sesuai dengan indikasi, lama pemakaian yang benar, disetrai dengan

pengetahuan pengguna tentang resiko efek samping dan kontraindikasinya (Susi,

2008).

Penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas yang sesuai dengan aturan

dan kondisi penderita akan mendukung upaya penggunaan obat yang rasional.

Kerasionalan penggunaan obat menurut Cipolle dkk., terdiri dari beberapa aspek,

di antaranya: ketepatan indikasi, kesesuaian dosis, ada tidaknya efek samping dan

interaksi dengan obat dan makanan, serta ada tidaknya polifarmasi (penggunaan

lebih dari dua obat untuk indikasi penyakit yang sama) (Susi, 2008).

Pemakaian obat yang tidak rasional merupakan masalah serius dalam

pelayanan kesehatan oleh karena kemungkinan dampak negatif yang terjadi. Di

banyak negara, pada berbagai tingkat pelayanan kesehatan, berbagai studi dan

Page 27: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

23

temuan telah menunjukkan bahwa pemakaian obat jauh dari keadaan optimal dan

rasional (Hermansyah, 2012).

Tujuan pengobatan secara umum adalah untuk mengobati tanpa

meninggalkan efek samping atau dengan efek samping seminimal mungkin, juga

dengan harga obat yang terjangkau dan mudah didapat masyarakat. Dalam

praktik sehari-hari yang dipengaruhi oleh banyak faktor, tujuan pengobatan

tersebut sering tidak tercapai (Hermansyah, 2012).

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemberian obat kurang rasional

antara lain, kurangnya pengetahuan dari tenaga kesehatan dalam ilmu obat-

obatan; adanya kebiasaan dokter meresepkan jenis atau merk obat tertentu;

kepercayaan masyarakat terhadap jenis atau merk obat tertentu; keinginan

pasien yang cenderung ingin menggunakan obat tertentu, dengan sugesti

menjadi lebih cepat sembuh; adanya sponsor dari industri farmasi tertentu;

pemberian obat berdasarkan adanya hubungan baik perorangan dengan pihak dari

industri farmasi; adanya keharusan dari atasan dalam suatu instansi atau lembaga

kesehatan untuk meresepkan jenis obat tertentu; informasi yang tidak tepat atau

bias, sehingga pemakaian obat menjadi tidak tepat; beban pekerjaan yang terlalu

berat sehingga tenaga kesehatan menjadi tidak sempat untuk berpikir

mengenai rasionalitas pemakaian obat; dan adanya keterbatasan penyediaan

jenis obat di suatu instansi atau lembaga kesehatan tertentu, sehingga jenis obat

yang diperlukan untuk suatu penyakit justru tidak tersedia, sehingga memakai

obat yang lain (Hermansyah, 2012).

Adanya berbagai efek dari tiap jenis obat dapat menimbulkan efek

Page 28: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

24

interaksi obat di dalam tubuh yang dapat merugikan ataupun membahayakan

apabila pemakaian obat diberikan dalam jumlah jenis yang melebihi batas

(Hermansyah, 2012).

Adanya berbagai media informasi (media cetak, televisi, radio, internet,

dst) juga memberikan efek kurang baik yang menyebabkan masyarakat

menggampangkan memakai obat seperti obat pengurang nyeri atau penurun panas

yang tidak tepat indikasi pemakaiannya. Seperti karena adanya beban pekerjaan,

maka seseorang dengan gampang menggunakan obat pengurang nyeri karena

merasa sedikit nyeri kepala. Begitupun bagi para ibu rumah tangga yang cepat

merasa khawatir apabila ada anaknya yang demam, maka dengan cepat mereka

diberikan obat penurun panas (Hermansyah, 2012).

Banyak dokter praktik swasta sekarang yang merangkap menjadi pemasar

dari perusahaan farmasi tertentu atau mengikuti keanggotaan Multi Level

Marketing (MLM) kesehatan. Umumnya, produk yang dijual adalah

suplemen makanan (food supplement) atau multivitamin. Pemakaian

suplemen makanan ataupun multivitamin ini menjadi tidak rasional ketika

pemberian tidak berdasarkan indikasi, atau karena harga yang dikenakan

cukup mahal, kadangkala malah jauh lebih mahal daripada obat yang justru

penting diberikan untuk penyakitnya (Hermansyah, 2012).

Pada beberapa kasus, perusahaan farmasi yang menjadi sponsor

penyelenggaraan kegiatan ilmiah, kadang dianggap berhubungan dengan

kebijakan pelayanan kesehatan yang menjadi terikat pada „hubungan‟ tenaga

kesehatan dengan perusahaan farmasi tersebut. Keengganan menuliskan resep

Page 29: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

25

obat generik oleh kebanyakan dokter karena intervensi perusahaan farmasi seperti

inilah yang membuat masyarakat kelas menengah ke bawah kadang harus

membayar lebih mahal untuk obat yang seharus dapat dibeli dengan murah

(Hermansyah, 2012).

Di puskesmas daerah yang sangat terpencil & sangat sulit dijangkau

karena medan yang sulit ditempuh oleh pegawai dinas kesehatan, kadang pasokan

obat-obatan tidak terjamin dengan lancar, karenanya pegawai puskesmas hanya

memberikan obat-obatan yang hanya tersedia kepada pasien yang berobat,

walaupun indikasi pemakaiannya tidak tepat (Hermansyah, 2012).

2.5.1. Obat Bebas

Menurut Sartono (2009) obat bebas adalah obat yang dapat dijual dan

dibeli secara bebas di apotik, toko obat, warung tanpa menggunakan resep dokter.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 949/Menkes/Per/VI/2000, obat

yang dapat diserahkan tanpa resep harus memenuhi kriteria sebagai berikut ;

1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak usia

dibawah 2 tahun dan orang tua diatas usia 65 tahun.

2. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan resiko pada

kelanjutan penyakit.

3. Penggunaan tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan

oleh tenaga ahli.

4. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di

Indonesia.

5. Obat dimaksud memiliki rasio keamanan yang dapat dipertanggung

Page 30: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

26

jawabkan untuk pengobatan sendiri.

Berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan RI No.

949/Menkes/Per/VI/2000 tanggal 5 Juni 2000 obat bebas dibedakan atas 2

golongan, yaitu

1. Obat Bebas, ditandai dengan lingkaran bewarna hijau dengan garis

tepi bewarna hitam dan diameter 1,5 atau disesuaikan dengan

kemasannya.

Tanda Khusus

Obat Bebas

Obat jenis ini bebas diperoleh di warung kecil selain juga tersedia di

apotik dan toko obat. Contoh golongan obat ini diantaranya;

vitacimin, Counterpain, Diapet, Bodrex.

2. Obat Bebas Terbatas, pada zaman Belanda golongan obat ini di sebut

daftar “W” (waasrhuing) yang artinya peringatan. Obat bebas

terbatas dapat diperjual belikan secara bebas dengan bersyarat

dengan jumlah yang telah ditentukan dan disertai dengan tanda

peringatan berupa lingkaran bewarna biru dengan garis tepi bewarna

hitam.

Tanda khusus diletakkan pada bungkus luar dan harus dicetak pada

sisi utamanya agarjelas terlihat dan mudah dikenali. Obat bebas

Page 31: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

27

terbatas ini diantaranya adalah; tablet Antimo, Decolgen, Mixagrip,

Konidin, Daktarin, Insto, Panadol, Tempra, Paramex, Konimex.

Tanda Khusus

Obat Bebas Terbatas

2.5.2. Persyaratan Obat Bebas

Dalam Surat Keputusan Kesehatan RI No. 949/Menkes/Per/VI/2000,

tanggal 5 Juni 2000, obat bebas dan obat bebas terbatas diharapkan mempunyai

keamanan yang baik dengan indeks terapi yang lebar atau memiliki resiko dan

manfaat klinis yang menguntungkan konsumen, tidak boleh mengandung

kecanduan, penggunaannya harus mudah (tidak disuntik), tidak mendorong

penyalah gunaan obat, penggunaannya tidak membutuhkan pemantauan dan tidak

menimbulkan efek samping yang membahayakan (relatif aman), dan sangat

diperlukan untuk menanggulangi kesakitan yang banyak dijumpai di masyarakat

(Murniati, 2007).

2.5.3. Efek Samping Obat Bebas

Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992, definisi dari efek

samping adalah suatu efek ikutan yang tidak diinginkan yang muncul setelah

pemakaian obat, sehingga menimbulkan rasa sakit lain yang berbeda dari sakit

Page 32: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

28

awal.

Setiap obat bebas memiliki efek samping yang berbeda-beda dan tingkat

bahanya tergantung dari golongan dan khasiat obat terhadap tubuh dan cara

penggynaannya yang benar. Berikut ini terdapat beberapa klasifikasi/golongan

obat dengan efek samping :

1. Analgetik Antiperik, efek samping dari obat analgeti antiperik seperti

asetosal antara lain yaitu; mangiritasi selaput mukosa dan

menghentikan ekresi asam lambung sehingga mengakibatkan

gangguan lambung.

2. Obat Antihistamin, efek samping harus diperhatikan dari obat

antihistamin seperti klorfeniramin maleat, yaitu mengantuk.

3. Obat Dekongestan, efek samping dari obat dekongestan (melegakan

saluran pernafasan) seperti efidrin dan pseudoefedrin adalah rasa

khawatir, sukar bernafas, denyut jantung yang lambat tapi kuat, neri

kepala selintas, gelisah, gugup, perut terasa tidak enak, dan sukar

tidur.

4. Obat Ekspektoran, efek samping dari obat ekspektoran seperti gliserin

guaiakolat berupa rasa kantuk, mual dan muntah.

2.6. Landasan Teori

Disebutkan dalam Teori Green, kesehatan individu atau masyarakat yang

dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor perilaku dan faktor-faktor non

perilaku. Selanjutnya, faktor perilaku ditentukan oleh 3 faktor yaitu faktor

Page 33: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

29

predisposisi atau pemungkin, faktor enabling atau pendukung, dan reiforcing atau

faktor pendorong.

Faktor predisposisi mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan,

keyakinan, nilai-nilai dan lain sebagainya. Faktor pendukung adalah sarana

pelayanan kesehatan dan kemudahan untuk mencapainya, keterampilan adanya

referensi. Sedangkan faktor pendorong terwujud dalam bentuk dukungan

keluarga, tetangga, dan tokoh masyarakat.

Gambar 2.1. Kerangka Teoritis Green dalam Notoatmodjo (2010).

Faktor Predisposisi

- Pengetahuan

- Sikap

- Umur

- Jenis kelamin

- Tingkat pendidikan

- Status pekerjaan

- Tingkat Pendapatan

Faktor Pendukung :

- Iklan

- Terdesianya Sarana

Kesehatan

Faktor Pendorong :

- Keluarga

- Lingkungan

Prilaku Konsumsi

Obat Bebas

Page 34: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

30

2.7. Kerangka Konsep

Berdasarkan teori Green tersebut di atas, maka kerangka konsep dalam

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian

Karakteristik :

- Usia

- Tingkat

Pendidikan

- Status Pekerjaan

- pengetahuan

Iklan Obat

Konsumsi Obat

Bebas

Page 35: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian Analitik dengan pendekatan

crosssectional dengan tujuan utama untuk menganalisis hubungan kausal antara

variabel independen dengan variabel dependen, yaitu menganalisis pengaruh

Karakteristik dan iklan obat terhadap konsumsi obat bebas di Gampong Ujong

Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun 2014.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Gampong Ujong Kalak Kecamatan

Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. (Alasan peneliti mengambil lokasi ini

adalah karena mudah terjangkau dan masih banyak kepala keluarga yang membeli

obat secara bebas).

3.2.2. Waktu Penelitiaan

Penelitian ini telah dilaksanakan tanggal 28 April sampai dengan 02 Mei

2014.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau o bjek yang diteliti

Page 36: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

33

(Notoatmodjo, 2005). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga

yang berusia dewasa tua ≥ 60 tahun dan usia dewasa muda < 60 tahun di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan yang berjumlah 1010 kepala

keluarga.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti

dan dianggap mewakili seluruh populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian

ini adalah secara proposinate random sampling. Untuk populasi kurang dari 90

orang, maka besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus Slovin dalam

Notoatmodjo (2010), yaitu :

n = N

1 + N (d)²

Dimana : n = Besar Sampel

N = Besar Populasi

d = Tingkat kepercayaan/ketetapan yang diinginkan (0,1)

n = 1010

= 1010

= 90 1 + 1010 (0,1)² 1 + 10,1

Berdasarkan perhitungan di atas, maka sampel dalam penelitian ini adalah

sebanyak 90 kepala keluarga. Sementara itu gampong Ujong Kalak terdiri dari 5

Lingkungan, maka untuk terwakili sampel dari masing-masing jurong

menggunakan rumus proportionate (Notoatmodjo, 2010) :

Jumlah Kepala Keluarga

PopulasiX Total Sampel

Page 37: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

34

Tabel 3.1. Proporsi Sampel Menurut Lingkungan di Gampong Ujong Kalak

Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat

No Lingkungan Jumlah

KK Rumus Total Sampel

Sampel

Responden

1 Manjang 138 138 / 1010 x 90 13

2 Samudra I 157 157/ 1010 x 90 14

3 Jeumpa 321 321/ 1010 x 90 29

4 Kuta Hasan 197 197 / 1010 x 90 17

5 Blang Pulo 197 197 / 1010 x 90 17

Total 1010 90

3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Data Primer

Penelitian ini menggunakan data primer yang diambil dengan

menggunakan kuesioner yaitu pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan

variabel-variabel penelitian.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder berupa data hasil penelitian terdahulu diperoleh dari jurnal

penelitian dan data jumlah Kepala Keluarga di peroleh dari data Gampong Ujong

Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

Page 38: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

35

3.5. Definisi Operasional

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Independen

Variabel Definisi

Operasional

Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Ukur

Umur

Usia

responden

sejak lahir

hingga sampai

sekarang

Kuesioner Wawancara

1. Tua

≥ 60 Tahun

2. Muda

< 60 Tahun

Ordinal

Pendidikan

Jenjang

sekolah formal

yang ditempuh

seseorang

sampai

mendapat

ijazah

Kuesioner Wawancara

1. Tinggi

2. Rendah

Ordinal

Pekerjaan

Kegiatan yang

dilakukan

untuk

mendapatkan

penghasilan

Kuesioner Wawan

cara

1. Bekerja

2. Tidak

Bekerja

Ordinal

Pengetahuan

Hasil

pengetahuan

responden

tentang

penggunaan

obat bebas

untuk

menyembuh

kan penyakit

anggota

keluarganya

Kuesioner Wawan

cara

1. Baik

(≥ 50%)

2. Kurang

baik

(< 50%)

Ordinal

Iklan Obat

Penyampaian

pesan tentang

produk obat

yang

disampaikan

lewat

media,sehinga

responden

terpengaruh

untuk membeli

dan

mengkonsumsi

Kuesioner Wawan

cara

1.Baik (≥50%)

2.Kurang baik

(< 50%)

Ordinal

Page 39: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

36

Variabel Dependen

3.6. Aspek Pengukuran Variabel

3.6.1. Aspek Pengukuran Variabel Bebas (Independen)

Aspek pengukuran variabel bebas yaitu umur, tingkat pendidikan, status

pekerjaan, pengetahuan dan iklan obat adalah sebagai berikut :

1. Umur :

a. Kategori usia dewasa tua ≥ 60 tahun.

b. Kategori usia dewasa muda < 60 tahun

2. Tingkat Pendidikan :

a. Kategori pendidikan tinggi (PT).

b. Kategori pendidikan rendah ( Tidak sekolah, SD, SMP dan SMA)

3. Status pekerjaan :

a. Kategori bekerja (PNS/TNI/POLRI, Karyawan, Nelayan, Pedagang,

Buruh, dll)

b. Kategori tidak bekerja (IRT, Pelajar, dll).

4. Pengetahuan :

a. Kategori baik,bila skor atau nilai 51%-100% ( 6 – 10 Pertanyaan )

b. Kategori kurang baik,bila skor atau nilai <50% ( 0 – 5 pertanyaan)

Variabel Definisi

Operasional

Alat

Ukur

Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Konsumsi

Obat Bebas

Kemampuan

responden dalam

mengkonsumsi obat

bebas untuk anggota

keluarganya jika

sakit

Kuesioner Wawancara

1. Ya

2. Tidak

Ordinal

Page 40: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

37

5. Iklan Obat

a. Kategori Ya,bila skor atau nilai 51% - 100% ( 6- 10 pertanyaan)

b. Kategoei Tidak, bila skor atau nilai < 50% (0-5 Pertanyaan )

3.6.2. Aspek Pengukuran Variabel Terikat (Dependen)

Pengukuran variabel dependen yaitu prilaku konsumsi obat bebas adalah

sebagai berikut :

a. Kategori Ya,bila skor atau nilai 51% - 100% ( 6- 10 pertanyaan)

b. Kategoei Tidak, bila skor atau nilai < 50% (0-5 Pertanyaan )

3.7 Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian ini data yang telah di kumpulkan akan di olah melalui

beberapa tahap (Notoatmodjo, 2010) yaitu:

1. Editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir

atau kuesioner.

2. Coding adalah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data

angka atau bilangan.

3. Processing adalah memasukkan kedalam program computer.

4. Cleaning adalah mengecek kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan

kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

5. Tabulasi adalah membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian

atau yang diinginkan oleh peneliti.

Page 41: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

38

3.8. Teknik Analisis Data

3.8.1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan untuk satu variabel atau

per variabel. Tujuannya adalah untuk melihat seberapa besar proporsi variabel

yang diteliti dan disajikan dalam bentuk tabel. Analisis univariat dilakukan untuk

menggambarkan atau menjelaskan masing-masing variabel yang diteliti dalam

bentuk distribusi frekuensi dari setiap veriabel penelitian.

3.8.2. Analisis Bivariat

Analisis Bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel

independen dengan dependen, dengan menggunakan uji Chi-Square, dengan

derajat kepercayaan/CI 90% dan α=0,05. Persamaan rumus Chi-Square adalah

sebagai berikut :

k

j j

jj

HE

EO

1

2

2

Keterangan :

jO = frekuensi teramati pada klasifikasi ke-j

jE = frekuensi harapan (expected value) pada klasifikasi ke-j, yaitu

jumlah frekuensi ideal yang diharapkan terjadi pada masing-

masing klasifikasi.

j = 1,2,…..k, dimana k adalah banyaknya klasifikasi

Dasar pengambilan hipotesis penelitian berdasarkan tingkat signifikan

(nilai p), yaitu :

a. Ho ditolak jika nilai P. Value < 0,05 (Alfa) artinya ada hubungan antara

variebel-variebel yang diteliti

Page 42: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

39

b. Ha diterima jika nilai P.Value > 0,05 (Alfa) artinya tidak ada hubungan

antara variebel-variabel yang diteliti.

c. Confidence interval 95% dengan µ=0,05

Analisis bivariat adalah analisis yang melibatkan sebuah variabel

independen dan sebuah variabel dependent. Karena data berbentuk katagorik

maka untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel independen dan

dependen digunakan analisis statistik Uji Chi-square dengan memakai nilai alpha

0,05. Jika ada sel yang memiliki harapan kurang sama dengan 5, maka digunakan

Continuity Correction (Notoatmodjo. 2010).

Untuk memperoleh hubungan yang bermakna pada variabel penelitian ini

digunakan perangkat komputer dalam menganalisis Uji Chi-square.

Aturan yang berlaku pada Uji Chi-square :

1. Bila tabel 2x2 dijumpai nilai ecpected (harapan) kurang dari 5, maka yang

digunakan adalah fisher’s exact test.

2. Bila tabel 2x2 dan tidak ada nilai ecpected (harapan) lebih besar dari 5,

maka uji yang dipakai sebaliknya adalah contiuty correction.

3. Bila tabel lebih dari 2x2 misalnya 2x3, 3x3 dan seterusnya, maka

digunakan uji pearson Chi-square.

Page 43: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Gampong Ujong Kalak terletak di wilayah Kecamatan Johan Pahlawan

Kabupaten Aceh Barat dengan luas wilayah 95 Ha. Wilayah Johan Pahlawan

berada di pinggir pantai barat Kabupaten Aceh Barat yang berhadapan lansung

dengan laut lepas Samudra Hindia dengan Perbatasan wilayahnya adalah sebagai

berikut :

1. Sebelah Utara : Kuta Padang

2. Sebelah Selatan : Kampung Belakang

3. Sebelah Barat : Samudra Hindia

4. Sebelah Timur : Ujong Baroh

Setelah peneliti melakukan pengumpulan data selama 5 hari terhitung

mulai tanggal 28 April sampai dengan 02 Mei tahun 2014 peneliti mendapatkan

90 orang responden. Adapun hasil penelitian terhadap responden adalah sebagai

berikut :

4.1.2. Analisa Univariat

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Di Gampong

Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat

Tahun 2014.

No Umur Frekuensi Persentase (%)

1. Tua 56 62,22

2. Muda 34 37,78

Total 90 100

Sumber : Data primer (diolah, 2014)

Page 44: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dari 90 responden, responden

yang berumur tua sebanyak 56 orang (62,22%), sedangkan yang berumur muda

sebanyak 34 orang (37,78%).

Tabel 4.2.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten

Aceh Barat Tahun 2014.

No Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

1. Tinggi 24 26,67

2. Rendah 66 73,33

Total 90 100

Sumber : Data primer (diolah, 2014)

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa maayoritas dari responden

berpendidikan rendah sebanyak 66 orang (73,33%), selebihnya berkategori

pendidikan tinggi sebanyak 24orang (26,67%).

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten

Aceh Barat Tahun 2014.

No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

1. Bekerja 36 40,0

2. Tidak Bekerja 54 60,0

Total 90 100

Sumber : Data primer (diolah, 2014)

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa mayoritas dari responden tidak

berkerja sebanyak 54 orang (60,0%), selebihnya berkategori bekerja sebanyak 36

orang (40,0%).

Tabel 4.4.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten

Aceh Barat Tahun 2014.

No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

1. Baik 26 28,89

2. Kurang 64 71,11

Total 90 100

Sumber : Data primer (diolah, 2014)

Page 45: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa mayoritas dari responden

berpengetahuan kurang sebanyak 64 orang (71,11%), selebihnya berkategori

pengetahuan baik sebanyak 26 orang (28,89%).

Tabel 4.5.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Iklan Obat Di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten

Aceh Barat Tahun 2014.

No Iklan Obat Frekuensi Persentase (%)

1. Ya 51 56,67

2. Tidak 39 43,33

Total 90 100

Sumber : Data primer (diolah, 2014)

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa mayoritas dari responden

mengetahui iklan obat sebanyak 51 orang (56,67%), selebihnya berkategori tidak

mengetahui iklan obat sebanyak 39 orang ( 43,33%).

Tabel 4.6.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Konsumsi Obat

Bebas Di Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan

Kabupaten Aceh Barat Tahun 2014.

No Konsumsi Obat Frekuensi Persentase (%)

Bebas

1. Ya 54 60,0

2. Tidak 36 40,0

Total 90 100

Sumber : Data primer (diolah, 2014)

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa mayoritas dari responden

mengkonsumsi obat bebas sebanyak 54 orang (60,0%), selebihnya berkategori

tidak mengkonsumsi obat bebas sebanyak 36 orang ( 40,0%).

Page 46: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

4.1.3. Analisa Bivariat

Tabel 4.7. Pengaruh Umur Terhadap Konsusmi Obat Bebas Di Gampong

Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat Tahun 2014

Konsumsi Obat Bebas

Umur Ya Tidak Total P OR

Value

n % n % n %

Tua 43 76,79 13 23,21 56 100

Muda 11 32,35 23 67,65 34 100 (0,022) (6,916)

Total 54 60,0 36 40,0 90 100 Sumber : Data primer (diolah, 2014)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 56 responden yang

berumur tua dengan kategori konsumsi obat bebas sebanyak 43 orang (76,79%)

sedangkan dari 34 responden yang berumur muda dengan kategori tidak

konsumsi obat bebas sebanyak 23 orang (67,65%).

Dari hasil uji Chi-Square didapat nilai P. Value 0,022 < 0,05 hingga dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh umur terhadap konsumsi obat bebas di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun

2014.

Keeratan pengaruh dapat dilihat dari nilai odds ratio (OR) yaitu 6,916

artinya bahwa seseorang berumur tua mempunyai peluang akan konsumsi obat

bebas 6,916 kali lebih besar di bandingkan dengan seseorang berumur muda.

Page 47: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

Tabel 4.8. Pengaruh Pendidikan Terhadap Konsusmi Obat Bebas Di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten

Aceh Barat Tahun 2014

Konsumsi Obat Bebas

Pendidikan Ya Tidak Total P OR

Value

n % n % n %

Rendah 41 62,12 25 37,88 66 100

Tinggi 13 54,17 11 45,83 24 100 (0,030) (1,387)

Total 54 60,0 36 40,0 90 100 Sumber : Data primer (diolah, 2014)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 66 responden yang

berpendidikan rendah dengan kategori konsumsi obat bebas sebanyak 41 orang

(62,12%) sedangkan dari 24 responden yang berpendidikan tinggi dengan kategori

tidak konsumsi obat bebas sebanyak 11 orang (45,83%).

Dari hasil uji Chi-Square didapat nilai P. Value 0,030< 0,05 hingga dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan terhadap konsumsi obat bebas di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun

2014.

Keeratan pengaruh dapat dilihat dari nilai odds ratio (OR) yaitu 1,387

artinya bahwa seseorang berpendidikan rendah mempunyai peluang akan

konsumsi obat bebas 1,387 kali lebih besar di bandingkan dengan seseorang

berpendidikan tinggi.

Page 48: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

Tabel 4.9. Pengaruh Pekerjaan Terhadap Konsusmi Obat Bebas Di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten

Aceh Barat Tahun 2014

Konsumsi Obat Bebas

Pekerjaan Ya Tidak Total P OR

Value

n % n % n %

Tidak Bekerja 40 74,07 14 25,93 54 100

Bekerja 14 38,89 22 61,11 36 100 (0,025) (4,489)

Total 54 60,0 36 40,0 90 100 Sumber : Data primer (diolah, 2014)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 54 responden yang

tidak bekerja dengan kategori konsumsi obat bebas sebanyak 40 orang (74,07%)

sedangkan dari 36 responden yang bekerja dengan kategori tidak konsumsi obat

bebas sebanyak 22 orang (61,11%).

Dari hasil uji Chi-Square didapat nilai P. Value 0,025 < 0,05 hingga dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh perkerjaan terhadap konsumsi obat bebas di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun

2014.

Keeratan pengaruh dapat dilihat dari nilai odds ratio (OR) yaitu 4,489

artinya bahwa seseorang yang tidak bekerja mempunyai peluang akan konsumsi

obat bebas 4,489 kali lebih besar di bandingkan dengan seseorang berkerja.

Tabel 4.10. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Konsusmi Obat Bebas Di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten

Aceh Barat Tahun 2014

Konsumsi Obat Bebas

Pengetahuan Ya Tidak Total P OR

Value

n % n % n %

Kurang 42 65,63 22 34,37 64 100

Baik 12 46,15 14 53,85 26 100 (0,042) (2,227)

Total 54 60,0 36 40,0 90 100 Sumber : Data primer (diolah, 2014)

Page 49: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 64 responden yang

berpengetahuan kurang dengan kategori konsumsi obat bebas sebanyak 42 orang

(65,63%) sedangkan dari 26 responden yang berpengetahuan baik dengan kategori

tidak konsumsi obat bebas sebanyak 14 orang (53,85%).

Dari hasil uji Chi-Square didapat nilai P. Value 0,042 < 0,05 hingga dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh pengetahuan terhadap konsumsi obat bebas di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun

2014.

Keeratan pengaruh dapat dilihat dari nilai odds ratio (OR) yaitu 2,227

artinya bahwa seseorang berpengetahuan kurang mempunyai peluang akan

konsumsi obat bebas 2,227 kali lebih besar di bandingkan dengan seseorang

berpengetahuan baik.

Tabel 4.11. Pengaruh Iklan Obat Terhadap Konsusmi Obat Bebas Di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten

Aceh Barat Tahun 2014

Konsumsi Obat Bebas

Iklan Obat Ya Tidak Total P OR

Value

n % n % n %

Ya 38 74,51 13 25,49 51 100

Tidak 16 41,03 23 58,97 39 100 (0,024) (4,202)

Total 54 60,0 36 40,0 90 100 Sumber : Data primer (diolah, 2014)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 51 responden yang

mengetahui iklan obat dengan kategori konsumsi obat bebas sebanyak 38 orang

(74,51%) sedangkan dari 39 responden yang tidak mengetahui iklan obat dengan

kategori tidak konsumsi obat bebas sebanyak 23 orang (58,97%).

Page 50: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

Dari hasil uji Chi-Square didapat nilai P. Value 0,024 < 0,05 hingga dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh iklan obat terhadap konsumsi obat bebas di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun

2014.

Keeratan pengaruh dapat dilihat dari nilai odds ratio (OR) yaitu 4,202

artinya bahwa seseorang melihat iklan obat mempunyai peluang akan konsumsi

obat bebas 4,202 kali lebih besar di bandingkan dengan seseorang tidak melihat

iklan obat.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Pengaruh Umur terhadap Konsumsi Obat Bebas

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh umur

terhadap konsumsi obat bebas di Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan

Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun 2014. Dimana dari hasi diatas

menunjukkan bahwa dari 56 responden yang berumur tua dengan kategori

konsumsi obat bebas sebanyak 43 orang (76,79%) sedangkan dari 34 responden

yang berumur muda dengan kategori tidak konsumsi obat bebas sebanyak 23

orang (67,65%). Dengan nilai P. Value 0,022< 0,05. Dari hasil tersebut juga

terdapat nilai odds ratio (OR) yaitu 6,916 artinya bahwa seseorang berumur tua

mempunyai peluang akan konsumsi obat bebas 6,916 kali lebih besar di

bandingkan dengan seseorang berumur muda.

Menurut Potter dan Perry (2007) umur sangat memepengaruhi pola pikir

dan tingkah laku, yaitu seseorang akan berubah seiring dengan perubahan

Page 51: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

(kematangan) kehidupan. Perkembangan emosional akan sangat mempengaruhi

keyakinan dan tindakan seseorang terhadap status kehidupan dan pelayanan

kesehatan.

Sebuah peninjauan baru menyebutkan bahwa tingkat usia seseorang

berpengaruh terhadap respon depresi dan psikologis. Rata-rata orang tua akan

lebih banyak mengalami depresi dan tekanan psikologis dibandingkan dengan

yang muda. Namun pada usia tua gangguan ini lebih cepat pulih dibandingkan

dengan usia muda (Oakley, 2008).

4.2.2. Pengaruh Pendidikan terhadap Konsumsi Obat Bebas

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

pendidikan terhadap konsumsi obat bebas di Gampong Ujong Kalak Kecamatan

Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun 2014. Dimana dari hasi diatas

menunjukkan bahwa dari 66 responden yang berpendidikan rendah dengan

kategori konsumsi obat bebas sebanyak 41 orang (62,12%) sedangkan dari 24

responden yang berpendidikan tinggi dengan kategori tidak konsumsi obat bebas

sebanyak 11 orang (45,83%). Dengan nilai P. Value 0,030< 0,05. Dari hasil

tersebut juga terdapat nilai odds ratio (OR) yaitu 1,387 artinya bahwa seseorang

berpendidikan rendah mempunyai peluang akan konsumsi obat bebas 1,387 kali

lebih besar di bandingkan dengan seseorang berpendidikan tinggi.

Menurut pendapat Potter Perry (2007), seseorang yang memiliki

pendidikan relatif tinggi cenderung memperhatikan kesehatan dibandingkan

dengan seseorang yang berpendidikan rendah. Perkembangan emosional akan

sangat memperhatikan keyakinan dan tindakan seeorang terhadap status kesehatan

Page 52: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

dan pelayanan kesehatan. Sementara Green (2004) menyatakan bahwa semakin

tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin tinggi pula kesadaran terhadap

kesehatan, baik untuk dirinya maupun orang lain untuk dirinya maupun orang lain

dan keluarga. Latar belakang pendidkan mempengaruhi seseorang dalam berfikir

dan bertindak. Semakin tinggi tingkat pendidkan seseorang maka semakin tinggi

pula motivasi untuk pemamfaatan fasilitas kesehatan karena telah memiliki

pengetahuan dan wawasan yang lebih luas dibandingkan dengan orang yang

berpendidikan rendah.

Dalam sebuah penelitian Oakley (2008) menunjukkan bahwa tinggkat

pendidikan sangat berpengaruh terhadap kondisi psikologis seseorang. Semkin

tinggi pendidikan maka semakin tinggi realita dan koping tang digunakan untuk

mnegatsi masalah.

Sementara menurut Notoadmodjo (2007) mengatakan bahwa melalui

pendidikan seseorang dapat meningkatkan kematangan intelektual sehingga dapat

membuat keputusan yang lebih baik dalam bertindak. Tingkat pendidikan

dipercaya mempengaruhi pemintaan akan pelayanan kesehatan. Pendidkan yang

tinggi akan memungkinan seseorang untuk mengetahui atau mengenal gejala awal

dari suatu penyakit, sehingga berkeinginan segera mendapatkan pelayanan.

Menurut Badan Pusat Statistik (2009) pendidikan merupakan salah satu

kebutuhan dasar manusia yang sangat diperlukan untuk pengembangan diri.

Semakin tinggi pendidikan semakin mudah menerima dan mengembangkan

pengetahuan dan teknologi. Pendidikan tinggi mempunyai kecenderungan lebih

teratur berobat dibandingkan denga yang pendidikan rendah.

Page 53: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

Orang dengan tingkat pendidikan formal lebih tinggi cenderung akan

mempunyai pengetahuan yang lebih dibanding orang dengan tindakan pendidikan

formal yang lebih rendah, karena akan lebih mampu dan mudah memahami arti

dab pentingnya pelayanan kesehatan. Tingkat pendidikan mempengaruhi

kesadaran akan pentingnya arti kesehatan bagi diridan lingkungan yang dapat

mendorong kebutuhan akan pelayanan kesehatan (Moehji, 2006).

4.2.3. Pengaruh Pekerjaan terhadap Konsumsi Obat Bebas

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

perkerjaan terhadap konsumsi obat bebas di Gampong Ujong Kalak Kecamatan

Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun 2014. Dimana dari hasi diatas

menunjukkan bahwa dari 54 responden yang tidak bekerja dengan kategori

konsumsi obat bebas sebanyak 40 orang (74,07%) sedangkan dari 36 responden

yang bekerja dengan kategori tidak konsumsi obat bebas sebanyak 22 orang

(61,11%). Dengan nilai P. Value 0,025 < 0,05. Dari hasil tersebut juga terdapat

nilai odds ratio (OR) yaitu 4,489 artinya bahwa seseorang yang tidak bekerja

mempunyai peluang akan konsumsi obat bebas 4,489 kali lebih besar di

bandingkan dengan seseorang berkerja.

Menurut Depkes RI (2009) menyatakan bahwa seseorang yang memiliki

pekerjaan akan mendapatkan penghasilan sehingga dapat memenuhi pelayanan

kesehatan yang lebih baik. Sama halnya dengan penelitian Edward (2007)

terdapat hubungan antara pekerjaan dengan konsumsi obat dari resep dokter pada

penduduk Suharjdo Jawa Barat Tahun 2007.

Page 54: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

Menurut teori, pekerjaan adalah kegiatan yang direncanakan. Jadi

pekerjaan itu memerlukan pemikiran yang khusus, yang dilaksanakan tidak hanya

karena pelaksanaan kegiatan itu sendiri menyenangkan, melainkan karena kita

mau dengan sungguh mencapai suatu hasil yang kemudian berdiri sendiri atau

sebagai benda karya, tenaga tersebut atau sebagai pelayanan terhadap masyarakat,

termasuk dirinya sendiri. Kegiatan itu tidak dapat berupa pemakaian tenaga

jasmani maupun rohani (Moehji, 2006).

Pekerjaan dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan seseorang

untuk mendapatkan penghasilan atau pendapatan sehingga dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya. Kecenderungan menunjukan bahwa orang yang mempunyai

penghasilan atau pendapatan yang lebih layak banyak menuntut pelayanan yang

lebih dibandingkan dengan orang yang berpenghasilan rendah (Car, 2002).

4.2.4. Pengaruh Pengetahuan terhadap Konsumsi Obat Bebas

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

pengetahuan terhadap konsumsi obat bebas di Gampong Ujong Kalak Kecamatan

Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun 2014. Dimana dari hasi diatas

menunjukkan bahwa dari 64 responden yang berpengetahuan kurang dengan

kategori konsumsi obat bebas sebanyak 42 orang (65,63%) sedangkan dari 26

responden yang berpengetahuan baik dengan kategori tidak konsumsi obat bebas

sebanyak 14 orang (53,85%). Dengan nilai P. Value 0,042 < 0,05. Dari hasil

tersebut juga terdapat nilai odds ratio (OR) yaitu 2,227 artinya bahwa seseorang

berpengetahuan kurang mempunyai peluang akan konsumsi obat bebas 2,227 kali

lebih besar di bandingkan dengan seseorang berpengetahuan baik.

Page 55: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

Sama halnya dalam penelitian Erna (2006) terdapat hubungan antara

pengetahuan dengan perilaku konsumsi obat di warung Antasari Jawa Barat

Tahun 2006.

Menurut Notoatmodjo (2007) Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan

ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Pengetahuan merupakan hal yang sangat mempengaruhi terbentuknya perilaku

seseorang.

4.2.5. Pengaruh Iklan Obat terhadap Konsumsi Obat Bebas

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh iklan

obat terhadap konsumsi obat bebas di Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan

Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun 2014. Dimana dari hasi diatas

menunjukkan bahwa dari 51 responden yang mengetahui iklan obat dengan

kategori konsumsi obat bebas sebanyak 38 orang (74,51%) sedangkan dari 39

responden yang tidak mengetahui iklan obat dengan kategori tidak konsumsi obat

bebas sebanyak 23 orang (58,97%). Dengan nilai P. Value 0,024 < 0,05. Dari

hasil tersebut juga terdapat nilai odds ratio (OR) yaitu 4,202 artinya bahwa

seseorang melihat iklan obat mempunyai peluang akan konsumsi obat bebas

4,202 kali lebih besar di bandingkan dengan seseorang tidak melihat iklan obat.

Sama halnya menurut Depkes RI (2011) dalam Erna (2006) menyatakan

bahwa iklan merupakan faktor pendukung seseorang untuk menentukan pemilihan

atau suatu perilaku dalam memutuskan keputusan.

Iklan merupakan bentuk penyampaian pesan sebagaimana dalam

komunikasi tentang produk atau jasa yang disampaikan lewat media dan

Page 56: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

ditunjukkan kepada sebagian atau seluruh masyarakat, serta menekankan iklan

sebagai alat pemasaran sehingga pesan iklan harus persuasif. Iklan juga

merupakan salah satu kegiatan manusia untuk memperkenalkan suatu

produk dengan tujuan publisitas. Iklan yang baik adalah iklan yang dapat

mengungkapkan perhatian pembaca (Supardi, 2009).

Sejalan dengan penelitian Antonius (2004) mendapatkan hasil ada

hubungan antara produk iklan dengan perilaku masyarakat dalam pembelian obat

di Desa Semedang Jawa Timur Tahun 2004.

Iklan obat merupakan salah satu penyebab orang melakukan pengobatan

sendiri (Susi, 2008). Iklan obat dapat melalui media televisi, radio, media cetak,

sarana penjualan, reklame, dan kegiatan promosi. Komunikasi dalam iklan

memiliki banyak persimpangan nilai. Bila meninjau fungsi utama media untuk

komunikasi massa persuasif, komunikasi iklan berada didua sisi. Disatu sisi

sebuah pesan harus menyampaikan hal-hal yang berdasarkan fakta, apa

adanya dan tidak menimbulkan penafsiran ganda. Sisi lain yang diembannya

adalah sebagai pembawa pesan titipan produsen, sebagai pihak yang memiliki

kepentingan terhadap pencitraan produknya.

Page 57: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang telah dijelaskan dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Terdapat terdapat pengaruh umur terhadap konsumsi obat bebas di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat Tahun 2014.(P. Value 0,022< 0,05).

2. Terdapat terdapat pengaruh pendidikan terhadap konsumsi obat bebas di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat Tahun 2014.(P. Value 0,030< 0,05).

3. Terdapat terdapat pengaruh pekerjaan terhadap konsumsi obat bebas di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat Tahun 2014.(P. Value 0,025< 0,05).

4. Terdapat terdapat pengaruh pengetahuan terhadap konsumsi obat bebas di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat Tahun 2014.(P. Value 0,042< 0,05).

5. Terdapat terdapat pengaruh iklan obat terhadap konsumsi obat bebas di

Gampong Ujong Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat Tahun 2014.(P. Value 0,024 < 0,05).

Page 58: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

5.2. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian maka penulis ingin memberikan saran antara

lain :

1. Bagi Tempat Penelitian yaitu Gampong Ujong Kalak

Diharapkan bagi penjual warung yang menjual obat bebas untuk lebih

memperhatikan efek samping dan dosis obat, guna untuk memperhatikan

kesehatan bagi setiap orang.

2. Bagi Masyarakat

Diharapkan kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan pengobatan

dengan mengkonsultasi dengan dokter dan petugas kesehatan, masyarakat juga

lebih memperhatikan pengobatan dengan tidak membeli obat di warung.

3. Bagi Instansi Kesehatan

Diharapkan kepada Instansi untuk memberikan informasi dan penyuluhan

kepada masyarakat tentang obat-obat bebas, supaya masyarakat lebih waspada

dalam pemilihan atau mengkonsumsi obat

4. Bagi Peneliti selanjutnya

Disarankan kepada penelitian selanjutnya untuk meneliti mengenai

pengaruh karakteristik dengan meneliti karakteristik lain selain kalakteristik yang

sudah ditelliti oleh peneliti.

Page 59: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, R.D. 2011, Hubungan antara Iklan Rokok dengan Sikap dan

Perilaku Merokok pada Remaja. Thesis. Universitas Diponegoro,

Semarang.

Badan Pusat Statistik. 2009. Pengertian Pendidikan. Depertemen Kesehatan RI.

Jakarta.

_________________, 2011, Statistik Sosial dan Kependudukan Jawa Tengah

Hasil Susenas 2010. Provinsi Jawa Tengah. Semarang.

Casson, Herbert N. Bisnis Sukses Management. Jakarta: PT. Pustaka

Pembangunan Swadaya; 1992.

Depkes RI. 2009. Tingkat Pendapatan . Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Harlock, E.B,. 2003. Psikologi Pembangunan Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Erlangga. Jakarta.

Green, Laurence. 2004. Health Education Planning Approach. Firsh Edition.

Katzung BG. 2010. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi 10. EGC Jakarta.

Moehji, A. 2006. Pendidikan dan Pekerjaan dan Perilaku Kesehatan. Bhatara.

Jakarta.

Notoatmodjo, S., 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta.Jakarta

___________, S. 2007. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku

Kesehatan. Penerbit Andi Offset : Yogyakarta.

____________. S. 2010. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.

Jakarta.

Oakley, L. D. 2008. Social Cultural, Context Of Psiciatric Nursing Care. Sixth

Edition, Philadelphia : Mosby Year Book Inc.

Pactricia A. Potter. Anne Griffin Perry. 2009. Fundamental Of Nursing, Concepts

Process and Practice. Addison, Wesley Company.

Sudjiono. A., 2001. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Raja Grafido Persada.

Yakarta. Rentang Kehidupan. Erlangga. Jakarta.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&B. Bandung:

Alfabeta; 2010.

Page 60: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

Sarwono S. 2004. Sosiologi Kesehatan. Yogyakarta: Gadjahmada University

Press;

Wawan. Dewi. 2010, Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan

Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medica.

Yayasan Sejahtera Mandiri, 2005, Revitalisasi Posyandu dan Pengembangan

Posyandu Mandiri, Jakarta.

Antonius, AD. 2004. Hubungan produk Iklan dengan Perilaku Masyarakat

dalam Pembelian Obat di Desa Semedang Jawa Timur Tahun 2004.

Jakarta : Fakultas Kedoteran Universitas Indonesia Jakarta. Diunduh

tanggal 29 April 2014 dari :

http://www.etd.eprints.ui.ac.id/7003/K450508939.pdf.

BPOM R.I, 2011, Pengobatan Sendiri. Volume 5. Edisi November 2011.

Di unduh (15 Januari 2014) dari : http://perpustakaan.pom.

go.id/KoleksiLainnya/Buletin%20Info%20POM/0604.pdf.

Car. 2002. The Measurement Of Patient Satisfation Survey. Journal Publich

Health. London .

Edward, HM. 2007. Hubungan Karekteristik Masyarakat dengan Konsumsi Obat

dari Resep Dokter pada penduduk Suharjdo Jawa Barat Tahun 2007.

Surakarta: Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Diunduh tanggal 29 April 2014 dari :

http://www.etd.eprints.ums.ac.id/7665/3/K1765778939.pdf

Erna, WR. 2006. Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Konsumsi Obat di

Warung Antasari Jawa Barat Tahun 2006. Jakarta : Fakultas Kedoteran

Universitas Indonesia Jakarta. Diunduh tanggal 29 April 2014 dari :

http://www.etd.eprints.ui.ac.id/7683/K45000008939.pdf.

Hermansyah H. RamadhyAS. 2012. Perawat dan Pemakaian Obat secara

Rasional. Diunduh (12 Januari 2014) dari : http://www.stikku.ac.id/wp-

content/uploads/2011/02/PERAWAT-DAN- PEMAKAIAN-OBAT-

SECARA-RASIONAL.pdf

Hilman, R, 2010. Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas.

Diunduh (15 Januari 2014) dari : http://rian.hilman.web.id/wp-

content/uploads/2011/10/PEDOMAN-OBAT- BEBAS-DAN-BEBAS-

TERBATAS.pdf

Page 61: PENGARUH KARAKTERISTIK DAN IKLAN OBAT TERHADAP …repository.utu.ac.id/665/1/BAB I_V.pdf · Pengaruh Karakteristik dan Iklan Obat Terhadap Konsumsi Obat Bebas Di Gampong Ujong Kalak

Irawati, 2010, Kajian Pelaksanaan Revitalisasi Posyandu pada Masyarakat

Nelayan dan Petani di Provinsi Jawa Barat, Center of Reasearch and

Development of Nutrition and Food, Jakarta.

Rahmatsyam L. 2011, Industri Periklanan dan Fungsi Media yang

Terlupakan. diunduh dari http://www.its.ac.id/personal/files/pub/710-

ramok-Iklan%20dan%20Fungsi% 20Media%20yang%20Terlupakan.pdf

tanggal 12 Januari 2014.

Ranupanjoyo, Husnan, 2005, Pendidikan, hhtp://Humanmedia.net. diunduh 6

Januari 2014.

Ruhana, P. 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Dalam

Konsumsi Obat Bebas di Banda Aceh. Skripsi FKM USU. Medan.

Sukatmi, R. 2009. Upaya Penanggulangan Sakit dengan Menggunakan Obat,

Obat Tradisional di Kabupaten Aceh Barat, Skripsi FKM USU.

Medan.

Susi AK. Yayi SP. Riswaka S. 2010. Perilaku Pengobatan Sendiri yang

Rasional pada Masyarakat Kecamatan Depok dan Cangkringan

Kabupaten Sleman. Majalah Farmasi Indonesia. Di unduh dari

http://mfi.farmasi.ugm.ac.id/files/news/5._bu_susi.pdf tanggal 21

Januari 2014.

Supardi S. Notosiswoyo M. 2009, Pengobatan Sendiri Sakit Kepala, Demam,

Batuk dan Pilek pada Masyarakat di Desa Ciwalen Kecamatan

Warungkondang Kabupaten Ciajur Jawa Barat, Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Depkes RI. Diunduh (6 Januari 2014)

dari

http://jurnal.farmasi.ui.ac.id/pdf/2005/vo2n03/sudibyo0203%5B1%5D.p

df

Saputro S. 2009, Pola Pemilihan Obat Sakit Maag pada Konsumen yang

Datang di Apotek di Kecamatan Delanggu. Surakarta: Fakultas Farmasi

Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diunduh tanggal 12 Januari

2014 dari : http://www.etd.eprints.ums.ac.id/7692/2/K100050039.pdf