Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, BEBAN KERJA
DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN (Studi kasus pada PT. Mitra Mahkota Buana
Ungaran)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
NIRWAN SUCAHYA
B100160231
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
i
ii
iii
1
PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, BEBAN KERJA DAN
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. MITRA
MAHKOTA BUANA UNGARAN
(Studi kasus pada PT. Mitra Mahkota Buana Ungaran)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh karaktersitik individu
terhadap kinerja karyawan pada PT. Mitra Mahkota Buana Ungaran, (2) pengaruh
beban kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Mitra Mahkota Buana Ungaran, (3)
pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Mitra Mahkota Buana
Ungaran. Dalam peneltitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi dari
penelitian ini adalah semua karyawan yang berjumlah 55 orang. Teknik yang
digunakan dalam pengambilan sampel adalah Sampling Jenuh. Data dikumpulkan
dengan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda
dan pembuktian hipotesis menggunakan uji t, uji f dan koefisien determinasi (R2).
Hasil penelitian Uji t pada variabel karakteristik individu dengan. Yang artinya
karakteristik individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Pada variabel beban kerja berpengaruh positif tetapi tidak signifikan dan variabel
lingkungan berpengaruh positif da signifikan terhadap kinerja karyawan dan hasil Uji
F-nya yang artinya variabel X1, X2 dan X3 berpengaruh secara simultan terhadap
kinerja karyawan.
Kata kunci: karakteristik individu, beban kerja, lingkungan kerja, kinerja karyawan
Abstract
This study aims to find out: (1) the effect of individual characteristics on employee
performance at PT. Mitra Mahkota Buana Ungaran, (2) the effect of workload on
employee performance at PT. Mitra Mahkota Buana Ungaran, (3) the influence of the
work environment on employee performance at PT. Mitra Mahkota Buana Ungaran.
In this study using quantitative methods. The population of this study were all
employees, amounting to 55 people. The technique used in sampling is Saturated
Sampling. Data collected by questionnaire. Data analysis techniques used are
multiple linear regression and proof of hypothesis using the t test, f test and the
coefficient of determination (R2). Research results T test on individual characteristic
variables have a positive and significant effect on employee performance. On the
workload variable has a positive but not significant effect and the work environment
variable has a positive and significant effect on The employee's performance and the
results of the F Test that variables X1, X2 and X3 simultaneously influence the
employee's performance.
Keywords: individual characteristics, workload, work environment, employee
performance
1. PENDAHULUAN
Persaingan di dunia bisnis saat ini sangat ketat, perusahaan harus memiliki
kemampuan bersaing yang efktif dan efisien agar dapat bertahan di situasi ini. Tak
2
lepas dari peran pemimpin perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia
(SDM), pemimpin harus tepat untuk menempatkan posisi karyawan pada posisi yang
tepat. Karena posisi yang tepat dapat meningkatkan hasil produksi dan meningkatkan
pendapatan di perusahaan tersebut. Dengan mengenal karakteristik tiap individunya
pemimpin dapat lebih mudah menepatkan posisi tenaga kerja sesuai dengan
karakteristiknya itu sendiri.
Karakteristik individu menurut Dalimunthe (2002:42) adalah ciri khas
yangmenunjukkan perbedaan seseorang tentanginisiatif, kemampuan untuk tetap
tegar menghadapi tugas sampai tuntas atau memecahkan masalah atau bagaimana
menyesuaikan perubahan yang terkait erat dengan lingkungan yang mempengaruhi
kinerja individu. James (2012 : 87) karakteristik individu adalah minat, sikap dan
kebutuhan yang dibawa seseorang didalam situasi kerja. Karakteristik individu adalah
minat, sikap terhadap diri sendiri, pekerjaan, dan situasi pekerjaan, kebutuhan
individual, kemampuan atau kompentensi, pengetahuan tentang pekerjaan dan emosi,
suasana hati, perasaan keyakinan dan nilai-nilai (Ardana dkk., 2012: 31). Salah satu
yang membuat perubahan karakter atau munculnya karakter aslinya yaitu beban kerja.
Beban kerja menurut Tarwaka (2011:106) adalah suatu kondisi dari pekerjaan dengan
uraian tugas yang harus diselesaikan pada batas waktu tertentu. Menpan (dalam
Dhania, 2010:2) mendefinisikan beban kerja sebagai sekumpulan atau sejumlah
kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan
dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan pendapat lain yang menyatakan pendapat
beban kerja yang menekankan kepada tuntutan tugas yang harus dikerjakan pegawai
adalah menurut Hart dan Staveland (dalam Tarwaka, 2011).
Ada faktor lain yang mempengaruhi beban kerja yaitu lingkungan kerja,
lingkungan kerja itu sendiri akan membuat tingkat kenyamanan dalam berkerja bisa
naik maupun turun sehingga mempengaruhi kinerja karyawan. Rivai (2008:309)
mendefinisikan kinerja karyawan adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang
sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam
perusahaan. Luthans (2005:165) mendefinisikan kinerja adalah kuantitas atau kualitas
sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan
pekerjaan. Kinerja karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja karyawan selama
3
periode tertentu.. Mengenai pengertian dari kinerja ini, Hani Handoko mengistilahkan
kinerja (performance) dengan prestasi kerja yaitu proses melalui mana organisasi
mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. (Hani Handoko, 2002). Faktor
lain yang menjadi pengaruh terhadap kinerja karyawan yaitu linkungan kerja.
Menurut Nitisemito “Lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para
pekerja dan yang mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang
dibebankan”(Alex S Nitisemito, 2002). Dengan memperhatikan lingkungan kerja
yang baik atau menciptakan kondisi kerja yang mampu memberikan motivasi
untuk bekerja (Sunyoto, 2012:43). Menurut Musanef (2000: 29) Lingkungan kerja
adalah suatu kondisi dimana menyenangkan, memberikan rasa ketenangan,
keindahan, nuasa hiburan, penyegaran dan hal-hal lain yanh memberikan nilai
tersendiri bagi pegawai.
2. METODE
Penelitian ini termasuk jenis penelitian studi kausal menggunakan pendekatan
kuantitatif. Menurut Sekaran & Bougi, (2013) studi kausal merupakan studi untuk
menuji apakah suatu variable menyebabkan variable yang lain berubah atau tidak.
Pendekatan kuantitatif diunakan untuk menanganalisis penaruh antar variable
dinyatakan dengan angka. Penelitian studi kausal akan melakukan studi terhadap
variable agar mampu menyatakan bawha variable X menyebabkan variable Y.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data primer.
Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data (Sugiyono, 2015:223). Cara untuk mendapatkan data bersifat primer
yang penulis lakukan yaitu survei dengan menyebarkan kuesioner melalui google
form kepada sampel, responden yang berada di PT. Mitra Mahkota Buana. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab
(Sugiyono, 2015:199).
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,2002). Dengan demikian
populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.
4
Mitra Mahkota Buana Ungaran yang berjumlah 55 orang. Sampel adalah sebagian
dari karakteristik yang menjadi Sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian
(Sugiyono:2002). Dengan demikian penulis melakukan pengumpulan data PT. Mitra
Mahkota Buana Ungaran dengan menggunakan sampel sebanyak 55 responden
Teknik yang digunakan dalam penentuan sampel adalah non probability sampling
yaitu pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik yang digunakan
yaitu sampling jenuh teknik penentuan sampel dimana semua anggota populasi
dijadikan sampel.
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara untuk memperoleh data dan
keterangan-keterangan yang mendukung penelitian ini (Sugiyono, 2014:401). Teknik
pengumpulan data yang digunakan penelitian ini dengan metode penyebaran
kuesioner atau angket melalui google form. Kuisioner (angket) yaitu pengumpulan
data dengan cara memberikan sekumpulan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Untuk mengetahui pengaruh karakteristik individu,
beban kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan, digunakan skala likert.
Teknik skala likert memberikan suatu nilai skala untuk tiap alernatif jawaban yang
berjumlah lima kategori.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Uji Asumsi Klasik
Hasil pengujian statistik dengan menggunakan SPSS ternyata residual model
pengaruh kompensasi dan pelatihan kerja terhadap produktivitas karyawan
berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan nilai statistic Kolmogorev-Smirnov dengan
Sig (2-tailed) sebesar 0,200 yang lebih besar dari 0,05. Oleh karena residual model
berdistribusi normal, maka model layak digunakan untuk analisis lebih lanjut.
Cara mendeteksi ada atau tidaknya korelasi antar sesama variabel bebas dapat
dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF). Hasil pengujian
dapat dilihat sebagai berikut.
5
Tabel 1. Hasil Uji Multikolonieritas
Variabel Tolerance VIF A Keterangan
Karakteristik 0,978 1,022 10 Tidak terjadi
Individu Multikolonieritas
Beban Kerja 0.973 1,028 10 Tidak terjadi
Multikolonieritas
Lingkungan Tidak Terjadi
Kerja 0.986 1,014 10 Multikolonieritas
Hal ini berarti bahwa model regresi pengaruh karakteristik individu, beban
kerja, lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan yang dibuat tidak terdapat gejala
multikolonier, sehingga model tersebut layak digunakan untuk memprediksi.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menguji `heroskedastisitas
adalah uji spearman. Semua variabel Karakteristik individu memiliki nilai
probabilitas 0,989, beban kerja memiliki nilai probabilitas 0,956 dan lingkungan kerja
memiliki nilai probabilitas 0,853 >5. Jadi semua variabel tidak terjadi gejala
hesterokedasitisitas karena nilai probabilitasnya lebih dari 0,05.
3.2 Analisis Regrsi Linear Berganda
Dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda. Analisis regresi berganda dipilih
untuk menganalisis pengajuan hipotesis dalam penelitian ini. Berikut ini hasil analisis
regresi berganda yang dilakukan dengan progam IBM Statistics 22.
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8,703 4,182 2,081 0,042
karakter 0,306 0,104 0,358 2,933 0,005
beban 0,014 0,100 0,017 0,140 0,889
lingkungan 0,328 0,121 0,329 2,708 0,009
Berdasarkan hasil anilisis regresi linear berganda pada tabel 4.8 diatas, maka
dapat diperoleh persamaan.
6
Y= 8,703 + 0,306X1 + 0,014X2 + 0,328X3 (1)
Artinya jika karakteristik individu, beban kerja dan lingkungan kerja nilainya
0, maka nilai kinerja karyawan nilainya 8,703 Nilai koefisien karakteristik individu
sebesar 0,306 artinya jika nilai beban kerja tetap dan nilai karakteristik individu
mengalami kenaikan 1 poin, maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,306
dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Koefisien bernilai positif
artinya Terdapat hubungan positif antara karaktereristik individu dengan kinerja
karyawan, artinya karakteristik seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi yang ada, dapat bekerja sama dengan baik, mampu
memotivasi karyawan yang lain, memiliki kemampuan menuangkan gagasan
pekerjaan, dan lain – lain.
Nilai koefisien beban kerja sebesar 0,014 artinya jika karakteristik individu
nilainya tetap dan beban kerja nilainya ditingkatkan sebesar 1 poin, maka kinerja
karyawan akan meningkat sebesar 0,014 dengan asumsi variabel independen lain
nilainya tetap. Koefisien bernilai positif artinya terdapat hubungan positif antara
beban kerja dengan kinerja karyawan, semakin banyak beban kerja maka akan
semakin rendah kinerja karyawannya, dan sebaliknya jika semakin kecil beban kerja
semakin meningkat kinerjanya.
Nilai koefisien lingkungan kerja sebesar 0,328 artinya jika beban kerja
nilainya tetap dan lingkungan kerja nilainya ditingkatkan sebesar 1 poin, maka
kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,328 dengan asumsi variabel independen
lain nilainya tetap. Koefisien bernilai positif artinya terdapat hubungan antara
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan, semakin meningkat lingkungan kerjanya
maka semakin tinggi kinerja karyawannya.
3.3 Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui hasil uji parsial dapat dilihat pada perbandingan antara besarnya
thitung dengan ttabel apabila thitung > ttabel atau thitung < -ttabel dan dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.
7
Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis t
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8,703 4,182 2,081 0,042
Karakteristik Individu 0,306 0,104 0,358 2,933 0,005
beban kerja 0,014 0,100 0,017 0,140 0,889
Lingkungan kerja 0,328 0,121 0,329 2,708 0,009
Sumber : diolah SPSS versi 22
Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai thitung yang diperoleh dari tabel
diatas, dengan ttabel dengan taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (df) = n – k – 1
= 55 – 3 – 1 = 51. Dengan ketentuan tersebut dapat diperoleh tabel sebesar 2,007.
3.4 Pembahasan
Berdasarkan analisis regresi lenear berganda diatas maka dapat diperoleh persamaan
regresi sebagai berikut. Y= 8,703 + 0,306X1 + 0,014X2 + 0,328X3 Koefisien X1
bernilai positif artinya terdapat hubungan positif antara karakteristik individu, artinya
karakteristik seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi yang ada, dapat bekerja sama dengan baik, mampu memotivasi karyawan
yang lain, memiliki kemampuan menuangkan gagasan pekerjaan, dan lain – lain.
Koefisien X2 bernilai positif artinya terdapat hubungan positif antara beban kerja
dengan kinerja karyawan, semakin banyak beban kerja maka akan semakin tinggi
kinerja karyawannya. Koefisien X3 bernilai positif artinya terdapat hubungan antara
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan, semakin meningkat lingkungan kerjanya
maka semakin tinggi kinerja karyawannya.
Berdasarkan hasil analisis penelitian ini menunjukan bahwa karakteristik
individu berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan yang dibuktikan dengan
thitung sebesar 2,933 lebih besar dari tabel 2,007. Karakteristik terdiri dari kemampuan,
sikap, nilai dan pendidikan. Hasil tersebut selaras dengan penelitian yang di lakukan
oleh Peoni (2014) dan Petera (2012) yang menyatakan bahwa karakteristik individu
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Artinya karakteristik karyawan
di PT. Mitra Mahkota Buana dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi –fungsi
perusahaan sudah sesuai dan dapat bekerja sama dengan baik antar karyawan.
8
Berdasarkan hasil analisis penelitian ini menunjukan bahwa beban kerja tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan yang dibuktikan
dengan thitung sebesar 0,140 lebih kecil dari pada ttabel sebesar 2,007. Beban kerja
terdiri dari kondisi pekerjaan, penggunaan waktu, target yang harus dicapai. Hasil
penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Soesatyo dan Kusuma
(2014) yang menyatakan bahwa beban kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa beban kerja pada PT. Mitra
Mahkota Buana tidak berpengaruh terhadap tingkat kinerja karyawannya.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa lingkungan kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan yang dibuktikan dengan nilai thitung
sebesar 2,708 lebih besar dari nilai tabel sebesar 2,007. Lingkungan kerja terdiri dari
sarana dan prasarana, suasana, keamanan dan lain – lain. Hasil penelitian ini selaras
dengan penelitian dari (2014) dan muzammil ( 2014) yang menyatakan lingkungan
kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini
menunjukan bahwa lingkungan di PT. Mitra Mahkota Buana sangat mendukung.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian ini menunjukan bahwa karakteristik individu
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan yang dibuktikan dengan thitung
sebesar 2,933 lebih besar dari kemampuan, sikap, nilai dan pendidikan. Hasil tersebut
selaras dengan penelitian yang di lakukan oleh Peoni (2014) dan Petera (2012) yang
menyatakan bahwa karakteristik individu berpengaruh signifikan terhadap kinerja
perusahaan. Artinya karakteristik karyawan di PT. Mitra Mahkota Buana dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi –fungsi perusahaan sudah sesuai dan dapat
bekerja sama dengan baik antar karyawan.
Berdasarkan hasil analisis penelitian ini menunjukan bahwa beban kerja tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan yang dibuktikan
dengan thitung sebesar 0,140 lebih kecil dari pada ttabel sebesar 2,007. Beban kerja
terdiri dari kondisi pekerjaan, penggunaan waktu, target yang harus dicapai. Hasil
penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Soesatyo dan Kusuma
(2014) yang menyatakan bahwa beban kerja berpengaruh positif dan signifikan
9
terhadap kinerja perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa beban kerja pada PT. Mitra
Mahkota Buana tidak berpengaruh terhadap tingkat kinerja karyawannya.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa lingkungan kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan yang dibuktikan dengan nilai thitung
sebesar 2,708 lebih besar dari nilai tabel sebesar 2,007. Lingkungan kerja terdiri dari
sarana dan prasarana, suasana, keamanan dan lain – lain. Hasil penelitian ini selaras
dengan penelitian dari (2014) muzammil yang menyatakan lingkungan kerja
berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukan
bahwa lingkunga PT. Mitra Mahkota Buana Mendukung.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian yang didapat pada penelitian ini,
maka dapat diajukan saran serta implikasi manajerial yang dapat ditetapkan atau
diterapkan guna pengembangan kebijakan perusahaan yaitu: Dengan adanya
penelitian ini perusahaan mendapat gambaran mengenai kinerja karyawan dan cara
mengimplementasikan upaya- upaya untuk meningkatkan dan mempertahankan
kinerja karyawannya di PT. Mitra Mahkota Buana. Perusahaan harus lebih
mempertimbangkan pemberian beban kerja untuk para karyawan agar dapat
meningkatkan dan mempertahankan kinerja karyawannya. Perusahaan harus
mengadakan tes kejujuran MMPI agar berprilaku jujur dalam bekerja dan menjawab
kuesioner bagi mahasiswa yang sedang penelitian.
Bagi peneliti selanjutnya obyek penelitian dapat dilakukan dengan
memperbanyak jumlah responden dan memperluas wilayah penelitian tidak hanya
cabang Ungaran melaikan pusat perusahaan. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan
variabel lain seperti Kompensasi, Gaya Kepemimpinan, Fasilitas Kerja guna
mengembangkan penelitian yang mungkin mempunyai pengaruh lebih terhadap
kinerja karyawan di PT. Mitra Mahkota Buana. Peneliti Selanjutnya dapat
menggunakan metode yang lebih bervariasi dalam pengumpulan data agar hasilnya
dapat merepresentasikan jawaban responden secara lebih komprehensif.
PERSANTUNAN
Terimakasih kepada Allah subhanallahu wa ta’ala atas segala anugrah, rahmat dan
nikmat yang telah diberikan, ibu Dra. Chuzaimah, M.M, seluruh Dosen dan
10
Karyawan khususnya Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Ibu dan Bapak, Kakak-kakak serta Adik-adik
penulis, serta seluruh teman-teman.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, P., & Awan, G. (2015). Impact of working environment on employee ’ s
productivity : A case study of Banks and Insurance Companies in Pakistan.
7(1), 329–346
Akuntansi, J., Bisnis, M., Fajriani, A., & Septiari, D. (2015). Pengaruh Beban
Pekerjaan terhadap Kinerja Karyawan : Efek Mediasi Burnout. 3(1), 74–79.
Amir, Syafar, K. (2016). Pengaruh Karakteristik Individu, Motivasi Dan Beban Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Dirumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi
Tengah ( Studi Perbandingan antara Instalasi Kesehatan Jiwa dan Umum ).
Untad, 4, 44–50.
Arianto, D., & Puspita, A. (2019). Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kinerja Melalui
Variabel Kelelahan dan Beban Kerja Sebagai Variabel Intervening di PT.
M.I. Journal Of Industrial And Systems Optimization, 2(1), 23–28.
Arianto, D., & Puspita, A. D. (2019). Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kinerja Melalui
Variabel Kelelahan dan Beban Kerja Sebagai Variabel Intervening di PT M
. I. 2, 23–28.
Astuti, R., Prima, O., & Lesmana, A. (2018). Pengaruh Motivasi dan Beban Kerja
terhadap Kinerja Perawat pada Rumah Sakit Umum Mitra Medika Medan.
6(2), 42–50.
Borella, E., Carbone, E., Pastore, M., & Beni, R. De. (2017). Working Memory
Training for Healthy Older Adults : The Role of Individual Characteristics in
Explaining Short- and Long-Term Gains. 11(March).
Handayati, R. (2016). Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Kinerja Karyawan
Di Bank Jatim Cabang Lamongan ( Suatu Studi Pada Bank Jatim Cabang
Lamongan ). I(2), 127–140.
Individu, P. K. (2017). 1 . Untuk mengetahui apakah karakteristik individu dan
lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara . 5(2), 2015–2022.
Iskandar. (2017). Pengaruh Karakteristik Individu, Beban Kerja Dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Inspektorat Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah. Management, 5(1), 67–79.
11
January, V. N., Karyawan, K., Pt, P., Nusantara, P., & Pagar, I. I. (2018). Pengaruh
Karakteristik Individu Dan Lingkungan Kerja Terhadap Journal of
Management Science ( JMAS ). 1(1), 1–6.
Kridharta, D., & Rusdianti, E. (2017). Analisis Pengaruh Karakteristik Individu,
Komitmen Organisasi, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Riset Ekonomi Dan
Bisnis, 10(3), 232.
Larasati, Sri, (2018), Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan I, Deepublish
Publisher, Yogyakarta.