Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KEGIATAN LABORATORIUM TERHADAP HASIL
BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI SISTEM EKSKRESI
DI KELAS VIII SMPN 4 LEIHITU
SKRIPSI
Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S. Pd) Pada Jurusan Pendidikan Biologi
DITULIS OLEH:
ARIJA WALLY
NIM. 0120402022
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON
2018
ii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu yang menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhan-mulah yang
Maha Pemurah. Yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.”
–QS Al ‘Alaq (Segumpal Darah) 96:1-5.
PERSEMBAHAN
Dengan segenap rasa cinta dan sayangku persembahkan skripsi ini kepada:
1. Ayah Lapolo Wally Dan Ibunda jahara Wally yang telah banyak
mencurahkan segenap kasih sayang serta dukungan dan dan do'a dalam
setiap kehidupanku.
2. Kakakku tercinta hastiana wally, adik tersayang hasmia wally, afdal wally,
sariwa wally yang juga banyak memberikan moril maupun materil
sehingga aku dapat melewati hari-hariku dengan penuh kebahagian dan
kedamain.
3. Almamaterku tercinta, IAIN ambon yang memberikan kesempatan kepada
penulis untuk menyelesaikan studi.
4. Dengan setulus hati ku ucapkan terima kasih kepada seluruh sahabat-
sahabatku yang telah memberikan tali persaudaraan dengan dukunganya
selama ini
v
ABSTRAK
ARIJA WALLY, NIM.0120402022, Pengaruh Kegiatan Laboratorium
Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sistem Eksresi di Kelas VIII SMPN 4
Leihitu, Skripsi. Dosen Pembimbing I Nur Alim Natsir, M.Si, Pembimbing II Wa
Atima, M.Pd. Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Ambon 2017.
Dalam era persaingan global yang semakin pesat. Kenyataan tersebut
menjadi tantangan dalam dunia pendidikan yang mampu mendukung potensi
siswa. Pengembangan potensi siswa tidak terlepas dari proses pembelajaran yang
dapat mengembangkan ketrampilan atau kemampuan belajar siswa. Sehingga
pengaruh kegiatan pembelajaran biologi adalah salah satu pembelajaran yang
tepat digunakan guru untuk siswa agar dapat merangsang kemampuan berpikir
dan mengunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan
oleh siswa.
Jenis penelitian ini adalah deskritif kuantitatif yakni metode penelitian
yang memberikan penyajian data secara sistematis. Dengan populasi adalah
peserta didik kelas VIII sebanyak 21 orang. Sedangkan teknik pengumpulan data
di lakukan denngan cara (1) observasi (2) rubrik unjuk kerja dan (3) tes. Adapun
teknis pengumpulan data menggunakan rumus korelasi product moment untuk
mengetahui pengaruh terhadap hasil belajar biologi pada materi sistem ekskresi
dikelas VIII SMP Negeri 4 leihitu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh kegiatan
laboratori terhadap hasil belajar biologi pada materi sistem eksresi di kelas VIII
SMP Negeri 4 Leihitu. Hal ini di buktikan dengan nilai rhitung 0,411 pengaruh
dengan kategori sedang atau rendah. Sedangkan besarnya pengaruh yang
diberikan oleh kegiatan laboratorium terhadap hasil belajar biologi pada materi
sistem ekskresi dikelas VIII SMP Negeri 4 Leihitu sebesar 16;89%.Selebihnya
dipengaruhi faktor internal dan eksternal yang tidak di amati dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Kegiatan Laboratorium, hasil belajar biologi
vi
KATA PENGANTAR
É
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
Penulisan skripsi ini dimaksud untuk melengkapi persyaratan akademik
guna mencapai gelar sarjana pendidikan pada jurusan Pendidikan Biologi,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Ambon.
Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak
mendapat tantangan namun dengan ketabahan dan semangat disertai bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak sehingga penulisan ini dapat terselesaikan dengan
baik. Oleh karena itu penulis merasa tiada ungkapan yang lebih berharga selain
ucapan terima kasih yang mendalam dan tulus penulis sampaikan kepada yang
terhormat:
1. Dr. Hasbollah Toisuta, M.Ag selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Ambon, Wakil Rektor I Dr. Mohdar Yanlua MH, Wakil Rektor II Dr.
Ismail DP, M.Pd, dan Wakil Rektor III Dr. Abdullah Latuapo, M.Pd.I, yang
telah memberikan andilnya dalam pengembangan Institut Agama Islam
Negeri IAIN Ambon.
2. Dr. Samad Umarella, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Ambon dan Wakil Dekan I Fatma Sopamena, M.Pd, Wakil
Dekan II Ummu Sa’idah, M.Pd.I dan Wakil Dekan III Dr. Ridhwan Latuapo,
M.Pd.I.
vii
3. Janaba renngiwur, M.Pd. selaku ketua Jurusan Pendidikan Biologi IAIN
Ambon dan surati, M.pd selaku sekertaris jurusan Pendidikan Biologi IAIN
Ambon.
4. Nur Alim Natsir, M.Si selaku pembimbing I dan Wa Atima, M.Pd selaku
pembimbing II yang dengan tulus telah meluangkan waktu dan tenaga untuk
membimbing penulis dengan kesabaran sekaligus membuka pikiran penulis
dalam menyelesaikan penelitian ini.
5. Para dosen dan asisten dosen yang telah membimbing dan memberikan
ilmunya yang tak ternilai harganya selama dalam proses perkuliahan.
6. Rivalna Rivai, M.Hum selaku Kepala Perpustakaan dan staf IAIN Ambon.
7. Kepala SMP Negeri 4 Leihitu yang telah memberikan kesempatan dan
menfasilitasi selama melakukan penelitian.
8. Para sahabat dan teman-temanku Jurusan Pendidikan Biologi terutama pada
teman-temanku tercinta yang telah memberikan bantuan pikiran dan motivasi
demi terselesainya penulisan skripsi ini.
Semoga segala pengorbanan yang diberikan dengan tulus dan ikhlas dari
berbagai pihak penulis tidak dapat membalasnya, hanya dengan iringan doa
semoga semua mendapat ganjaran yang setimpal di sisi Allah Swt dan
semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.
Ambon, Mei 2018
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
ASBTRAK................................ .............................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
C. Batasan Masalah........................................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
F. Penjelasan Istilah .......................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Hakikat Pembelajaran Biologi ................................................................... 10
B. Laboratorium .............................................................................................. 12
C. Kegiatan Laboratorium .............................................................................. 21
D. Materi Sistem Ekskresi .............................................................................. 24
E. Hasil Belajar ............................................................................................... 28
F. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian ........................................................................................... 36
B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 36
C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 36
ix
D. Variabel Penelitian ..................................................................................... 37
E. Instrumen Penelitian................................................................................... 37
F. Prosedur Penelitian..................................................................................... 38
G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 39
H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 42
B. Pembahasan ................................................................................................ 44
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 47
B. Saran ........................................................................................................ 47
DAFTAR PUSTAKA
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Interpretasi pedoman nilai r ....................................................................41
Tabel 2. Uji pengaruh ...........................................................................................43
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Struktur organisasi lanoratorium SMP/MTS ....................................19
Gabmar 2. Bagan prosedur penelitian .................................................................38
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus .............................................................................................. 50
Lampiran 2 RPP ....................................................................................................51
Penuntun 3 Praktikum...........................................................................................54
Lampiran 4 Rubrik unjuk kerja ............................................................................. 55
Lampiran 5 Kisi-kisi soal ....................................................................................... 56
Lampiran 6 Soal tes ................................................................................................ 58
Lampiran 7 Pemerkasan soal tes ........................................................................... 61
Lampiran 8.Distribusi nilai rubrik kerja................................................................. 63
Lampiran 9. Data hasil belajar .............................................................................64
Lampiran 10.Analisis variabel x terhadap y .......................................................... 65
Lampiran 11. Tabel nilai koefisyen korelasi .......................................................... 66
Lampiran 12. perhitungan korelasi produc moment .............................................. 68
Lampiran 13. Dokumentasi penelitian...................................................................79
Lampiran 14. Surat izin penelitian...........................................................................
Lampiran 15 Surat selesai penelitian.......................................................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan pembelajaran biologi bukan sekedar pemaparan pengetahuan
saja, melainkan harus direncanakan suatu proses yang melibatkan siswa untuk
aktif menemukan pengetahuan.1 Dilihat dari karakteristik ini, dalam pembelajaran
biologi dituntut untuk belajar dengan pengalaman langsung, dengan melibatkan
seluruh indera yang dimiliki manusia. Proses sains ini bisa dijadikan rujukan
sebagai metode pembelajaran sains melalui kegiatan praktikum.
Kegiatan praktikum merupakan bagian integral dari kegiatan belajar
mengajar, khususnya pada pembelajaran biologi.2Sejalan dengan itu, bahwa
kegiatan laboratorium memiliki peran sentral dalam pembelajaran sains, hal ini
menunjukan betapa pentingnya peranan kegiatan laboratorium (praktikum) untuk
mencapai tujuan pendidikan sains.
Sedikitnya terdapat empat alasan tentang pentingnya kegiatan praktikum
dalam belajar sains. Pertama, praktikum dapat meningkatkan motivasi untuk
mempelajari sains. Kedua, praktikum dapat meningkatkan keterampilan-
keterampilan dasar bereskperimen. Ketiga, praktikum dapat menjadi sarana
belajar ilmiah. Keempat, praktikum menunjang pemahaman materi pelajaran.
Terungkap bahwa siswa lebih mudah memahami konsep yang dipelajari dikelas
1Supriatno, B., Profil Kegiatan Biologi Siswa Sekolah Menengah”. (Proseding Seminar
Nasional Biologi: Inovasi dan Pendidikan Biologi untuk Menunjang Profesionalisme, (Bandung:
Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, 2007), h.115. 2Rustaman, N., Strategi Belajar Mengajar Biologi,(Malang: Universitas Negeri Malang,
2005), h. 25.
2
melalui kegiatan praktikum konsep-konsep yang dipelajari menjadi lebih
bermakna, sehingga lebih mudah diingat. Selain dari itu, kegiatan praktikum dapat
meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam mempelajari sains.
Dalam proses pembelajaran melalui kegiatan praktikum, tentu dibutuhkan
sebuah perencanaan kegiatan laboratorium. Menurut Supriatno, kegiatan
laboratorium ini dapat menuntun siswa untuk melakukan kegiatan praktek sains
dalam proses belajar. Namun, sering terjadi dimana setelah siswa selesai
melakukan kegiatan praktikum, namun mereka tidak mengerti dengan apa yang
mereka kerjakan. Padahal, pencapaian yang diinginkan dari pembelajaran melalui
kegiatan praktikum ini adalah siswa memperoleh pemahaman biologi yang utuh.
Oleh karena itu diperlukan peran guru sebagai pengontrol siswa dalam menjalani
proses pembelajaran melalui kegiatan praktikum, bahkan saat mempersiapkan
kegiatan laboratorium.
Guru harus mencoba terlebih dahulu kegiatan yang harus dilakukan. Guru
pun harus meneliti terlebih dahulu potensi keterlaksanaan dan ketercapaian dari
sebuah kegiatan laboratorium. Hal ini dianggap perlu karena tak jarang guru
menggunakan sebuah kegiatan laboratorium seperti halnya sebuah resep. Padahal,
analisis desain kegiatan laboratorium juga harus dilaksanakan guru sebelum
desain kegiatan laboratorium tersebut harus di lakukan oleh siswa. Hal ini dinilai
penting untuk dilakukan agar menghindari kegagalan praktikum karena guru
masih mungkin memperbaiki prosedur, bahan, dan peralatan yang kurang sesuai.3
3Rustaman, A. & Wulan, A., Kegiatan Laboratorium dalam Pembelajaran Biologi
Strategi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), h. 12.
1
3
Seorang guru haruslah memiliki pengetahuan tentang bagaimana
mengajarkan bahan ajar pada siswanya. Guru yang ingin mengajarkan sains secara
efektif harus lebih sekedar mengetahui tentang isi (konten) yang akan diajarkan
dan beberapa cara mengajarnya, lebih dari itu guru harus memahami dan mampu
mengintegrasikan pengetahuan konten ke dalam pengetahuan tentang kurikulum,
pembelajaran, mengajar, dan siswa, sehingga guru pun dapat menciptakan
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.4
Pada saat ini, sering ditemukan beberapa kegiatan praktikum yang tidak
sesuai dengan kondisi desain kegiatan laboratorium yang ideal. Berdasarkan hasil
penelitian keterlaksanaan langkah kerja desain kegiatan laboratorium, 24% desain
kegiatan laboratorium dapat dikerjakan dengan hasil sesuai prosedur, dan tuntas
dari segi analisis dan penarikan kesimpulan. Sisanya (76 %) bermasalah dalam
hal: (1) Langkah kerja tidak terstruktur, (2) Prosedur sulit dikerjakan, (3) Tabel
data kaku dan hasil menimbulkan miskonsepsi, (4) Tidak tuntas, dan (5)
Memerlukan waktu lama.5 Selain itu, ketidak sesuaian pencapaian desain kegiatan
laboratorium ditemukan pada materi yang disampaikan. Kesamaan materi antara
SMP dan SMA ditemukan pada beberapa desain kegiatan praktikum, padahal
jenjang dan kompetensi dasar yang dituntut jelas-jelas berbeda.6
4Purwaningsih, W., Pengembangan Program Pembekalan Pedagogical Content
Knowledge (PCK) Struktur dan fungsi sel Melalui Perkuliahan Kapita Selekta Biologi SMA.
Desertasi Jurusan Pendidikan Biologi,(Bandung: UPI Bandung, 2011). 5Supriatno, (2009). “Uji Langkah Kerja Laboratorium Sekolah”. Proseding Seminar
Nasional Biologi: Inovasi dan Pendidikan Biologi dalam pengembangan Sumber Daya Manusia, h.
255-261 6Rustaman, A. & Wulan, A., Kegiatan Laboratorium dalam Pembelajaran Biologi
Strategi, h. 31.
4
Pada kegiatan laboratorium hendaknya tercantum jenis kegiatan, alat
bahan, dan langkah presedural yang sesuai kondisi siswa dan daya dukung
laboratorium serta harus menunjang ketercapaian tujuan praktikum. Selain itu,
langkah prosedural yang tercantum dalam desain kegiatan laboratorium akan
menciptakan penemuan fakta-fakta. Penemuan fakta-fakta ini, disebut juga
sebagai penemuan objectdan atau event. Objectdan atau event pada sebuah desain
kegiatan laboratorium hendaknya dicatat dan ditransformasikan agar
mempermudah dalam mengarahkan siswa/praktikan pada pembentukan
pengetahuan baru (knowledge claims) bagi praktikan.7
Tujuan kegiatan pembelajaran melalui kegiatan praktikum, harus sesuai
dengan tuntutan kurikulum. Kurikulum ini disusun untuk jangka panjang dan
memuat komponen-komponen yang menunjang suatu proses pendidikan yang
sebenarnya harus dipelajari. Dengan demikian, dalam suatu desain kegiatan
laboratorium haruslah membentuk konsep-konsep esensial yang mencapai tujuan
dan sejalan dengan tuntutan Kompetensi Dasar (KD).
Mata pelajaran biologi merupakan salah satu mata pelajaran dalam rumpun
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang harus diajarkan dengan mempertimbangkan
ketiga kompetensi yaitu kognitif, psikomotor dana fektif, dimana ketiga unsur
tersebut merupakan penekanan utama dari kurikulum.Salah satu konsep materi
dalam materi biologi yang perlu dipelajari dengan kegiatan laboratorium adalah
sistem eksresi. Sistem ekskresi merupakan materi matapelajaran biologi yang
dipelajari di SMP kelas VIII semester genap. Materi ini berisi mengenai struktur,
7Ibid., h. 32.
5
fungsi, proses, serta kelainan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem
ekskresi manusia dan hewan. Pemahaman yang terpenting dalam sitem ekskresi
adalah pemahaman mengenai proses yang terjadi serta keterkaitannya dengan
fakta-fakta yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari terutama tentang penyakit
yang disebabkannya, terkait dengan fungsi ginjal.
Untuk mempelajari konsep sistem eksresi dibutuhkan bantuan media yang
lain. Pembelajaran melalui kegiatan laboratorium yang melibatkan media lain,
akan memberikan pengalaman yang berbeda dalam pembelajaran sistem eksresi
ini, sehingga akan membentuk sebuah pencapaian pembelajaran yang berbeda
pula. Namun, tentu untuk dapat melakukan kegiatan praktikum haruslah didukung
dengan kegiatan laboratorium penunjang yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
dan memenuhi tuntutan kurikulum. Dengan demikian, materi sistem ekskresi
harusah diajarkan oleh guru dengan melakukan kegiatan laboratorium, sehingga
para siswa dapat terlibat secara langsung dan mengamati secara langsung proses-
proses yang terjadipada sistem ekskresi, serta siswa dapat memahami sistem
ekskresi secara utuh.
SMP Negeri 4 Leihitu adalah salah satu lembaga pendidikan di Kecamatan
Leihitu yang ikut melaksanakan kegiatan pendidikan secara nasional. Adapun
sistem pembelajaran biologi di SMP Negeri 4 leihitu dilaksanakan dengan sistem
pemberian materi di kelas maupun kegiatan praktikum hal ini karena ditunjang
dengan keberadaan laboratorium bagi guru biologi untuk melaksanakan kegiatan
praktikum. Materi-materi yang memerlukan dukungan media lain dalam kegiatan
laboratorium juga telah dilaksanakan oleh guru mata pelajaran, namun sepanjang
6
yang diketahui oleh penulis belum ada analisis terhadap kegiatan laboratorium
yang dilaksanakan oleh guru biologi di SMP Negeri 4 Leihitu. Oleh karena itu,
perlu ada penelitian tentang hal tersebut.
Berdasarkan pada pemikiran di atas, penulis tertarik untuk melaksanakan
penelitian dengan judul “Pengaruh Kegiatan LaboratoriumTerhadap Hasil
Belajar Biologi Pada Materi Sistem Eksresi Di Kelas VIII SMPN 4 Leihitu”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh kegiatan laboratorium terhadap hasil belajar biologi
pada materi sistem eksresi di SMP Negeri 4 Leihitu?
2. Berapa besar pengaruh kegiatan laboratorium terhadap hasil belajar biologi
pada materi sistem eksresi di SMP Negeri 4 Leihitu?
C. Batasan Masalah
Analisis desain kegiatan laboratorium dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Kesesuaian tujuan praktikum dengan kompetensi dasar.
2. Kesesuaian tujuan praktikum dengan langkah prosedural pada desain
kegiatan laboratorium.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh kegiatan laboratorium terhadap hasil
belajar biologi pada materi sistem eksresi di SMP Negeri 4 Leihitu.
7
2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kegiatan laboratorium terhadap hasil
belajar biologi pada materi sistem eksresi di SMP Negeri 4 Leihitu.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi guru
Memberikan gambaran kepada guru untuk mengetahui dan memilih desain
kegiatan laboratorium yang baik untuk digunakan di sekolah serta
memberikan gambaran sejauh mana kecocokan desain kegiatan
laboratorium dengan tuntutan Kompetensi Dasar (KD) yang digunakan di
SMP Negeri dan swasta di Kabupaten Maluku Tengah, sehingga guru dapat
membimbing siswa mengerjakan praktikum dengan desain kegiatan
laboratorium yang tepat. Dengan hal ini guru diharapkan dapat memilih
desain kegiatan laboratorium yang memenuhi tuntutan KD, serta penelitan
ini dapat bermanfaat sebagai bahan masukan untuk memperluas wawasan
mengenai pentingnya penggunaan desain kegiatan praktikum biologi yang
disesuaikan dengan tuntutan KD.
2. Bagi Jurusan Pendidikan Biologi
Sebagai bahan masukan dan kajian dalam pengembangan desain kegiatan
praktikum biologi dalam rangka perbaikan penulisan desain kegiatan
laboratorium. Diharapkan setelah penelitian ini, penyusun desain kegiatan
laboratorium terlebih dahulu melakukan analisis terhadap desain yang
dibuatnya serta melakukan analisis KD yang dituntut oleh kurikulum,
membuat desain yang memiliki komponen lengkap dimana tujuan
8
praktikum harus mengacu pada indikator, pertanyaan fokus dapat
teridentifikasi, langkah prosedural dapat dikerjakan dan sesuai tujuan
praktikum, terdapat kegiatan record dan transformation yang sesuai dengan
pertanyaan fokus, serta mengandung pertanyaan praktikum dapat terjawab
melalui pengamatan yang mengarahkan pada pembentukan knowledge
claims dan sesuai dengan tuntutan KD.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan terutama untuk
penelitian lanjutan mengenai aspek lain dari analisis desain laboratorium
dan penelitian eksperimen mengenai penggunaan atau pengembangan
desain kegiatan laboratorium yang digunakan di sekolah.
F. Penjelasan Istilah
Untuk menghindari adanya kesalahan dalam menafsirkan judul penelitian,
maka dianggap perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan langsung
dengan judul penelitian.
1. Pengaruh
Pengaruh adalah kekuatan yang ada atau timbul dari sesuatu.8
2. Kegiatan laboratorium
Kegiatan laboratorium adalah berupa eksperimen, pengukuran ataupun
pelatihan ilmiah.9
8Desi Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Amelia, 2002), hlm. 347
9http://www.m-edukasi.web.id/2013/02/pengertian-laboratorium.html, diakses tanggal 30
Maret 2016.
9
3. Hasil belajar
Hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan melalui mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai
tes atau angka yang diberikan oleh guru.10
4. Materi sistem ekskresi
Materi sistem eksresi adalah materi tentang sistem pembuangan zat-zat sisa
pada makhluk hidup seperti karbon dioksida, urea, racun dan lainnya.11
Dari definisi beberapa istilah tersebut di atas, dapat dikemukakan maksud
judul penelitian ini secara operasional adalah pengukuran tentang implikasi
kegiatan laboratorium yang berupa kegiatan praktikum (eksperimen, pengukuran
dan pelatihan) terhadap hasil belajar siswa.
10
Sri Arwani, Skripsi Pengaruh Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam Pada
Prestasi Belajar Siswa, (Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Ambon, 2011),
h. 16-17. 11
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_ekskresi diakses 5 Agustus 2016.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
kuantitatif deskritif yakni metode penelitian yang memberikan penyajian data
secara sistematis menurut data kuantitatif, dimana jenis penelitian ini memberikan
gambaran terhadap fenomena, dengan akumulasi data statistik secara sistematis.35
Bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan laboratorium terhadap hasil
belajar biologipada materi sistem ekskresi di kelas VIII SMP Negeri 4 Leihitu.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Januari sampai 23 Februari
2017.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Leihitu Kecamatan Leihitu
Kabupaten Maluku Tengah.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4
Leihitu yang berjumlah 21 orang siswa.
35
Iskandar, Metode Penelitian Pendidikan danSosial, Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta:
Persada Press, 2010), h. 220.36http//ww.konsistsi. com/2013/04/teori-sampel-dan-sampling penelitian-httldiakses
37
2. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto, apabila populasi penelitian berjumlah kurang
dari 100 maka sampel yang akan di ambil semuanya. 36
dengan demikian,
melihat jumlah populasi yang ada pada SMP Negeri 4 leihitu maka penulis
memutuskan untuk menjadikan seluruhya sebagai sampel penelitian, dengan
demikian sampel dalam penelitian ini berjumlah 21 orang siswa.
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Variabel bebas (X) yaitu kegiatan laboratorium dengan indikatornya adalah
Keterampilan dalam menggunakan alat dan bahan.
2. Variabel terikat (Y) yaitu hasil belajar dengan indikatornya adalah nilai tes
belajar.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dilakukan
guna mengetahui kegiatan laboratorium terhadap hasil belajar pada materi sistem
ekskresi di kelas VIII SMP Negeri 4 Leihitu adalah sebagai berikut:
1. Non Tes
Instrumen non tes berupa rubrik unjuk kerja yang berisi pernyataan dengan
pilihan jawaban yang telah disediakan.
2. Tes
Tes berupa soal tes pilihan ganda kepada siswa untuk menjawab
berdasarkan materi yang telah dipelajari.
38
F. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini dimulai dengan menentukan fokus
penelitian, melakukan studi pendahuluan (observasi awal), merumuskan masalah,
menyusun kerangka teori, menyusun kerangka pikir penelitian, hipotesis, memilih
pendekatan dan metode penelitian, menentukan variabel dan indikator,
menentukan sumber data, menyusun instrumen, mengumpulkan data,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan menyusun rekomendasi kebijakan.
Secara bertahap, dapat dilihat pada bagan berikut:
Gambar 2. Bagan Prosedur Penelitian
39
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi yang dilakukan langsung ke subjek yang diteliti guna
memperoleh data yang sebenarnya pada kegiatan praktikium materi sistem
ekskresi di kelas VIII yang dilakukan di laboraturium.
2. Rubrik/Unjuk Kerja
Rubrik/unjuk kerja dengan pedoman penskoran, diisi saat siswa melakukan
kegiatan praktikum. Penskoran untuk jawaban sangat aktif diberi nilai = 4,
aktif = 3, kurang aktif = 2, dan tidak aktif = 1.
3. Nilai Tes
Nilai tes terdiri dari soal pilihan ganda sebanyak 15 butir soal. Jika
jawabannya benar diberi nilai 1 dan jika jawabanya salah di beri nilai 0.
H. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data penulis mengunakan beberapa cara:
1. Statistik deskriptif, yaitu untuk menganalisa gambaran hasil belajar
dengan menggunakan presentase maupun tabel frekuensi:
P = FN � 100%
Dimana: P = Presentase
F = Frekuensi jawaban responden
40
N = Jumlah responden yang menjawab setiap
pertanyaan.36
2. “Statistik korelasi product moment”, yaitu untuk menganalisis pengaruh.
Rumus “Product Moment” yaitu:
�� = ∑ ����∑ ��� ∑ ��
��� ∑ ����∑ ������ ∑ ����∑ ����
Keterangan:
�� = Angka indeks korelasi “r” Product Moment
∑ � = Jumlah seluruh skor X
∑ � = Jumlah seluruh skor Y
∑ � � = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)37
Untuk mengetahui interprestasi, maka hasil perhitungan product moment
tersebut di atas selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r
sebagai berikut:
36
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007),
h. 107. 37
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2011), h. 256.
41
Tabel 3.1. Interpretasi Berdasarkan Pedoman Nilai r
Besarnya r Product Moment
(Rxy)
Interpretasi
0,00-0199 Antara variabel x dan variabel y
memang terdapat korelasi, akan
tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu
di abaikan (di anggap tidak
adakorelasi antara variabel x dan
variabel y),
0,20-0,39 Antara variabel x dan variabel y
terdapat korelasi yang lemah atau
rendah.
0,40-0,699 Antara variabel x dan variabel y
terdapat korelasi sedang atau
cukup.
0,70-0,899 Antara variabel x dan variabel y
terdapat korelasi yang kuat atau
cukup tingi.
0,90-1,00 Antara variabel x dan variabel y
terdapat korelasi yang kuat dan
sangat tingi.
(surabaya:sic 1996), h 18039
Untuk mengetahui besarnya pengaruh kegiatan laboraturium terhadap hasil
belajar digunakan rumus koefisien deternisasi sebagai berikut:
KD = r2 x 100%.
Keterangan: KD = koefisien deternisasi.
R2
= nilai korelasi.
100% = bilagan tetap.
47
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak ada pengaruh kegiatan laboraturium terhadap hasil belajar
biologi padamateri sistem ekskresi di kelas VIII SMP Negeri 4 Leihitu.
Hal ini di peroleh dari nilai rhitung =0,411< rtabel 5% =0,433.
2. Besarnya pengaruh kegitan laboraturium terhadap hasil belajar biologi
pada materi sistem ekskresi dikelas VIII SMP Negeri 4 leihitu sebesar
16,89%selebihnya di pengaruhi oleh faktor eksternal dan internal yang
tidak di amati dalam penelitian ini.
B. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru dapat memanfaatkan
kegiatan laboratorium secara maksimal.
2. Pelaksanaan kegiatan laboratorium senantiasa memperhatikan
karakteristik materi pelajaran.
3. Guru perlu melakukan perencanaan secara matang agar kegiatan
laboratorium dapat dilaksanakan secara maksimal.
48
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
Rineka Cipta, 2011
Dado, Gaspar, Keefektifan Pengelolaan Laboratorium IPA SMP/MTs di
Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tesis Magister,
Yogyakarta: UNY, 2009
Depdikbud, Pengelolaan Laboratorium, Jakarta: Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah Umum, 1995
Depdikbud, Panduan Manajemen Sekolah, Jakarta: Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah Umum, 1999
Fattah,Nanang,Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara, 2010
Hamid, Ahmad Abu, Sistem Manajemen Laboratotium MIPA, Makalah
Pengabdian Kepada Masyarakat, Yogyakarta: UNY, 2011
Iskandar, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial, Kuantitatif dan Kualitatif,
Jakarta: Persada Press, 2010
Kertiasa, Nyoman, Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya, Bandung: Pudak
Scientific, 200
Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah, Jakarta: BSNP, 2006
Purwaningsih, W., Pengembangan Program Pembekalan Pedagogical Content
Knowledge (PCK) Struktur dan fungsi sel Melalui Perkuliahan Kapita
49
Selekta Biologi SMA. Desertasi Jurusan Pendidikan Biologi, Bandung:
UPI Bandung, 2011
Riyanto, Yatim, Metodologi Pendidikan, Surabaya: Sic,1996
Rumilah, Keefektifan Manajemen Laboratorium IPA SMP Negeri di Kabupaten
Bantul, Tesis Magister, Yogyakarta: UNY, 2006
Rustaman, N., Strategi Belajar Mengajar Biologi, Malang: Universitas Negeri
Malang, 2005
Rustaman, N. & Wulan, A., Kegiatan Laboratorium dalam Pembelajaran
Biologirategi, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007
Suhardi, Pengembangan Sumber Belajar Biologi, Yogyakarta: FMIPA UNY,
2007
Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2007
Supriatno, B., Profil Kegiatan Biologi Siswa Sekolah Menengah”. (Proseding
Seminar Nasional Biologi: Inovasi dan Pendidikan Biologi untuk
Menunjang Profesionalisme, Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi
FPMIPA UPI, 2007
Supriatno, (2009). “Uji Langkah Kerja Laboratorium Sekolah”. Proseding
Seminar Nasional Biologi: Inovasi dan Pendidikan Biologi dalam
pengembangan Sumber Daya Manusia
50
Lampiran: 3
Penuntun praktikum
(kulit sebagai alat ekskresi)
Tujuan praktikum
Untuk menunjukan keberadaan aktifitas kelenjer keringat pada kulit:
Kulit adalah suatu organ dengan struktur yang cukup kompleks dan mempuyai
berbagai fungsi, yaitu sebagai pelindung kerusakan fisik, akibat gesekan,
penyinaran, kuman,panas dan ekskresi.kulit berfungsi sebagaiorgan ekskresi
karena mengandung kelenjer keringat. Kegiatan kelenjer tersebut di dalam
keringat di atur oleh pengaturan suhu dari saraf pusat rangsanganya di pindahkan
melalui saraf simpatik. kelenjer kulit terdiri atas tiga bagian : 1.Kulit ari
(epidermis)
2.Kulit jangat (dermis)
3.Jaringan pengikat bawa kulit
Alat dan bahan:1.Selotop 4. Kertas tissu
2.Pipettetes 5. Alkohol. 20%6. Iodine
Cara kerja
1. Membersihkan area 5cm pada lengan dengan mengunakan alkohol,
lalu biarkan mengering.
2. Selanjutnya mengoles bagian tersebut dengan iodine
3. Mengambil potongan tissu yang telah di sediakan, tempelkan pada
bagian yang telah di olesi iodine selama kurang 2 menit, agar tidak
bergeser gunakan selotiP
4. Menggangkat kertas tissu dan menghitung bintik biru yang terbentuk
sbuah titik, satu titik menunjukan 1 muara kelenjer keringat, abila ada
dua titik biru berarti menunjukan 2 muara kelenjer keringat yang aktif.
54
51
Lampiran: 4
Rubrik penilaian praktikum
(Kulit Sebagai Alat Ekskresi)
Nama kelompok :
Mata pelajaran:
Kelas :
Tahun pelajaran :
No
Aktifitas yang di amati
SA
A
KA
TA
1 Membersihkan area 5 cm pada
kening,leher dan bagian lengan dengan
mengunakan alkohol.
2 Oleskan lagi bagian tersebut dengan
mengunakaniodine setelah alkohol kering.
3 Mengambil potongan tissu yang telah di
sediakan, lalu tempelkan pada bagian yang
telah diolesi dengan iodine.
4 Selanjutnya menunggu selama 2 menit.
5 Mengangkat kertas tissu yang telah di
tempelkan pada dahi tersebut.
6 Mencatat titik biru pada kertas tissu
7 Menyimpulkan hasil kegiatan eksperimen
tersebut
Keterangan : obsevator.
SA = Sagat Aktif = 4 Nama :
A = Aktif = 3
KA = Kurang Aktif = 2
TA = Tidak Aktif = 1 ARIJA WALLY
52
Lampiran 5
Nama sekolah : SMP Negeri 4 leihitu
Mata pelajaran : IPA biologi
Kelas : VIII
Kisi kisi Soal
No Soal tes Nomor
soal
Ranah Bentuk
soalal
1 Proses pengeluaran zat sisa
metabolisme pada manusia disebut..?
1 C1 ingatan PG
2 Berikut ini yang bukan alat ekskresi
adalah ..?
2 C1 ingatan PG
3 Salah satu ciri mahluk hidup adalah
melakukan ekskresi yang bertujuan
untuk..?
3 C2 ingatan PG
4 Sistem yang mempertahankan tekanan
osmotik cairan yang terdapat dalam
tubuh hewan yang besarnya berbeda
dari tekanan osmotik medium
lingkunganya adalah..?
4
C2
pemahaman
PG
5 Yang akan terjadi apabila sekresi
ADH yang berlebihan adalah....?
5 C2
pemahan
PG
6 Bagian fungsional terkecil dari ginjal
adalah..?
6 C1 ingatan PG
7 Fungsi paru- paru sebagai organ
ekskresi adalah....?
7 C1 ingatan PG
8 Peran hati dalam memudahkan
pencernaan adalah..?
8 C1 ingatan PG
9 Peran hati dalam memudahkan
pencernaan adalah..?
9 C1 ingatan PG
10 Untaian pembuluh kapiler dindingnya
bertaut menjadi satu dengan dinding
kapsul bowman adalah..?
10
C2
pemahaman
PG
11 Penyakit kencing manis juga di
sebut..?
11 C1 ingatan PG
56
53
12 Di bawah ini yang termaksudpenyakit
paru-paru adalah..?
12 C1 ingatan PG
13 Bisul adalah penyakit kulit di mana
kulit menjadi membengkak hal itu di
sebabkan oleh infeksi dari bakteri...?
13
C2
pemahaman
PG
14 Orang yang akan terkenal penyakit
batuginjal akan merasakan..?
14 C2
pemahaman
PG
15 Penyakit hepatitis A.biasa terjadi
lewatvekal oral hal ini diakibatkan
karena ....?
15 C1 ingatan PG
57
54
Lampiran: 6
Soal Tes
Nama : ......................
kelas : ......................
petunjuk,! pilihlah sala satu jawaban yang benar dan teppat.!!
1. Proses pengeluaran zat sisa metabolisme pada manusia di sebut...?
a. Eskresi
b. Augmentasi
c. Defekasi
d. Dermis
2. Berikut ini yang bukan alat ekskresi adalah ...?
a. Hati
b. Jantung
c. Ginjal
d. Paru-paru
3. Salah satu ciri mahluk hidup adalah melakukan ekskresi yang bertujuan
untuk…?.
a. Mengeluarkan sisa pencernaan
b. Merangsang pengeluaran hormon
c. Menjaga keseimbangan cairan tubuh
d. Menjaga keseimbangan berat badan
4. Sistem yang mempertahankan tekanan osmotik cairan yang terdapat dalam
tubuh hewan yang besarnya berbeda dari tekanan osmotik medium
lingkunganya adalah....?
a. Osmoregulasi
b. Sekresi
c. Nefron
d. hemoglobin
58
55
5. Yang akan terjadi apabila sekresi ADH yang berlebihan adalah.....?
a. Pengeluaran urin yang sangat banyak
b. Ginjal giat menyaring plasma darah
c. Terjadi resorpsi glukosa
d. Warna urin menjadi sagat pekat
6. Bagian fungsional terkecil dari ginjal adalah..?
a. Glomerulus
b. Lengkunghenle
c. Tubulus distal
d. Nefron
7. Fungsi paru- paru sebagai organ ekskresi adalah....?
a. mengeluarkan CO2
b. Membersihkan darah
c. Mensekresikan bilirubi
d. Asamurat
8. Peran hati dalam memudahkan pencernaan adalah.....?
a. Menawarkan racun pada lemak
b. Mengubah lemak menjadi glukosa
c. Menghasilkan cairan empedu
d. Mendeglarasi lemak menjadi asam amino
9. Proses yang terjadi selama pembentukan urine adalah....?
a. filtrasi
b. augmentasi
c. defekasi
d. sekresi
10. untaian pembuluh kapiler yang dindingya bertaut menjadi satu dengan dinding
kapsul bowman adalah...?
a. lengkunghenle
b. tubulus proksimal
c. vena renalis
d. vena kava inferio
11. Penyakit kencing manis di sebutjuga.....?
a. dietesmilitus
b. diabetes insipidu
59
56
c. diaetes albuminus
d. diabetes hematuriaa
12. dibawah ini yang termaksud penyakit paru-paruadalah....?
a. asma dan efusi pleura
b. penyakit hepatitis B. dan hepatitis C.
c. gatal –gatal dan panu
d. hepatitis B. danasma
13. Bisul adalah penyakit kulit dimana kulit menjadi membengkak hal itu di
sebabkan oleh infeksi dari bakteri......?
a. Sarcopte sscaniever hominis
b. Staphy lococcusc.
c. virus
d. Jamur
14. orang yang terkena batu ginjal akan merasakan.....
a. susah buang air besar
b. busa di air kencing
c. susah buang air kecil
d. lutut bengkak
15 penyakit hepatitis A. yang ini biasa terjadi lewat vekal oral hal ini di
akibatkan karena.....
a. malas makan
b. kurang kebersihan
c. kurang tidur
d. sakit tengorokan
60
57
Lampiran 7
Pemerkasan Soal Tes
Jawaban Markah Bobot
1 A.
Ekskresi.
1
1
2 B.
Jantung.
1
1
3 C.
Menjaga keseimbagan tubuh.
1
1
4 A.
Osmoregulasi.
1
1
5 D.
Warna urin menjadi sagat pekat.
1
1
6 D.
Nefron.
1
1
7 A.
Mengeluarkan CO2.
1
1
8 B.
mengubah lemak menjadi
glukosa.
1
1
9 A.
Filtrasi.
1
1
10 D.
Vena kava intro.
1
1
11 C.Diabetes albuminus.
1
1
12 A.
Asma dan defusi plaura.
1
1
13 A.
61
58
Sarcoptes scaniever hominis. 1 1
14 C.
Susah buang air kecil.
1
1
15 A.
Malas makan.
1
1
Jumlah 15 15
62
59
Lampiran: 8
Distribusi Nilai rubrik kerja
(Variabel x)
Klp No Inisial Aktivitas Yang Diamati Jumlah
Nilai
1 2 3 4 5 6 7
I
1 A.H 4 3 3 1 4 1 3 19 67
2 S.N 2 1 4 3 2 4 3 19 67
3 T.A.L 4 4 2 3 3 4 3 22 78
4 A.K.T 3 2 3 1 4 2 4 19 67
5 N.H 3 2 4 4 2 4 3 22 78
II
6 C.W.L 3 1 4 2 3 4 2 19 67
7 W.S 2 4 4 2 4 4 1 21 75
8 N.A.W 4 2 1 3 3 1 3 17 60
9 F.Y 4 2 4 1 4 2 2 19 67
10 L.S.M 4 2 1 2 4 1 2 16 57
III
11 E.W.L 4 2 1 3 1 2 3 16 57
12 W.U 4 3 1 3 2 4 4 21 75
13 I.P 4 2 3 3 4 2 3 21 75
14 N.A.I 2 3 4 3 2 1 2 17 60
15 L.S 4 2 1 3 2 4 4 20 71
IV
16 M.K.L 4 1 4 2 4 2 4 21 75
17 A.S 4 4 4 3 2 1 1 17 60
18 A.H.N 4 3 1 3 4 4 4 23 82
19 I.Y.L 4 4 4 4 4 4 4 28 100
20 N.A.K 3 2 3 3 3 4 4 22 78
21 AL 3 2 4 1 3 4 3 20 71
Jumlah nilai ∑x 1487
63
60
Lampiran 9
Data Hasil Belajar
(Variabel Y)
No Inisialv Skor Nilai Y
1 A. H 8 53
2 S. N 9 60
3 T. A. L 7 46
4 A. K. T 8 53
5 N. H. 11 73
6 C. W. L 8 53
7 W. S 8 53
8 N. A. W 9 60
9 F. Y 10 67
10 L. S. M 9 60
11 E. W. L 9 60
12 W. U 11 73
13 I. P 10 67
14 N. A. I 9 60
15 L. S 8 53
16 M. K. L 8 53
17 A.S 3 20
18 A. H.N 9 60
19 I.Y. L 11 73
20 N. A. W. M 12 80
21 A. L 8 53
Jumlah nila ( ∑Y) 1230
64
61
Lampiran: 10
Data variabel x dan variabel y
No Inisial X Y Xy X2
Y2
1 A,H 67 53 3551 4489 2809
2 S,N 67 60 4020 4489 3600
3 T.A.L 78 46 3588 6084 2116
4 A.K.T 67 53 3551 4489 2809
5 N.H 78 73 5694 6084 5329
6 C.W.L 67 53 3551 4489 2809
7 W.S 75 53 3975 5625 2809
8 N.A.W 60 60 3600 3600 3600
9 F.Y 67 67 4489 4489 4489
10 L.S.M 57 60 3420 3249 3600
11 E.W.L 57 60 3420 3249 3600
12 W.U 75 73 5475 5625 5329
13 I.P 75 67 5025 5625 4489
14 N.A.I 60 60 3600 3600 3600
15 L.S 71 53 3763 5041 2809
16 M.K.L 75 53 3975 5625 2809
17 A.S 60 20 1200 3600 400
18 A.H.N 82 60 4920 6724 3600
19 I.L 100 73 7300 10000 5329
20 N.A.W.M 78 80 6240 6084 6400
21 A.L 71 53 3763 5041 2809
Jumlah ∑x=1487 ∑y=1230 ∑xy=88120 ∑x2=107301 ∑y
2=75144
65
62
Lampiran 11
Tabel Nilai Koefisien korelasi ,,r
,, Product
Moment Person Untuk Berbagai Data
Df (degree of
freedom) atau db
(derajat bebas)
Banyaknya Variabel Yang Dikorelasikan
Harga “r” Pada Taraf Signifikan
5 % 1 %
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
0,878
0,811
0,754
0,707
0,666
0,632
0,602
0,576
0,553
0,532
0,514
0,497
0,482
0,468
0,456
0,444
0,433
0,423
0,413
0,404
0,396
0,388
0,959
0,917
0,874
0,834
0,798
0,765
0,735
0,708
0,684
0,661
0,641
0,623
0,606
0,590
0,575
0,561
0,548
0,537
0,526
0,515
0,505
0,495
67 66
63
25
26
27
28
29
30
35
40
45
50
60
70
80
90
100
200
300
400
500
100
0,381
0,374
0,367
0,361
0,355
0,349
0,325
0,304
0,288
0,273
0,250
0,232
0,217
0,205
0,195
0,138
0,113
0,093
0,088
0,062
0,487
0,478
0,470
0,463
0,456
0,449
0,418
0,393
0,372
0,354
0,325
0,302
0,283
0,267
0,254
0,181
0,148
0,128
0,115
0,081
67
64
Lampiran: 12
Perhitungan Korelasi Product Moment
rxy =� ∑ �� ��∑ ���∑ ��
��� ∑ �� �∑ ������ ∑ �� �∑ ������
= � �!! �"�� #!$�� �%"�
��� � "$%" �� #!$����� �$& ##�� �%"���
= !&"&�"� !�'" "
����&%%� ��� ('�� &$!"�#� & �'""�
= � & "
��#� &�� �(& �#�
= � & "
√�$#& "(!#!
= � & "&�,%'%
= 0,411
KD = (rxy)2 x 100%
= (0,411)2 x 100%
= 16,89%
68
65
Lampiran 13
Foto 1. PROSES MEMBERSIHKAN AREA 5CM PADA KENING, DENGAN
LENGAN
Foto 2. MENEMPELKAN TISSU PADA DAHI DENGAN MENGUNAKAN
PROFIDONE IODIONE
69
66
Foto 3. PENEMPELAN TISSU PADA LENGAN
Foto 4. PROSES PENGAMBILAN ANGKET DI SMP NEGERI 4 LEHITU
70
67
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
Rineka Cipta, 2011
Dado, Gaspar, Keefektifan Pengelolaan Laboratorium IPA SMP/MTs di
Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tesis Magister, Yogyakarta:
UNY, 2009
Depdikbud, Pengelolaan Laboratorium, Jakarta: Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah Umum, 1995
Depdikbud, Panduan Manajemen Sekolah, Jakarta: Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah Umum, 1999
Fattah,Nanang,Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara, 2010
Hamid, Ahmad Abu, Sistem Manajemen Laboratotium MIPA, Makalah
Pengabdian Kepada Masyarakat, Yogyakarta: UNY, 2011
Iskandar, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial, Kuantitatif dan Kualitatif,
Jakarta: Persada Press, 2010
Kertiasa, Nyoman, Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya, Bandung: Pudak
Scientific, 200
Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah, Jakarta: BSNP, 2006
68