124
PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH TERHADAP KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada: Bank Umum Syariah, Periode 2011-2016) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S. E.) Disusun Oleh: Sufi Aisyah Utami NIM: 1113046000092 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438H/2017M

PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

  • Upload
    lybao

  • View
    235

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH TERHADAP

KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

(Studi Pada: Bank Umum Syariah, Periode 2011-2016)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi (S. E.)

Disusun Oleh:

Sufi Aisyah Utami

NIM: 1113046000092

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438H/2017M

Page 2: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

ii

Page 3: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

iii

Page 4: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

iv

Page 5: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

v

ABSTRACT

Sufi Aisyah Utami. 1113046000092. The influence of The Sharia Principles

Compliance toward The Financial Health Islamic Banking in Indonesian (Studi

On: Sharia Commercial Banks, Period 2011-2016). Sharia Economics Studies

Program, Faculty of Economics and Business. Syarif Hidayatullah State Islamic

University Jakarta. 2017.

Tihs research aims to investigate the influence of compliance of sharia

principles to the financial health of sharia banks in the period 2011-2016. Object

in this research is 11 Sharia Commercial Banks registered in the Financial Services

Authority (OJK).

The data used in this research is secondary data in the form of annual

financial statements of sharia commercial banks that have been published through

the official website of each sharia comercial banks in the period 2011 to 106.

Variable used in this research is the financial health as measured by profitability

factors proxied by CAR, the asset quality factor proxied by NPF, the rentability

factor proxied by REO, and liquidity factor proxied by STM as the dependent

variable and the compliance of sharia principles proxied by the profit and loss

shariang funding, trade financing, qardh financing, Islamic income, and zakah

ratios as an independent variable the method used in this research is Data Panel

Regression that is processed using Eviews 9 software aplication.

The reseach showed that sharia principles compliance simultaneously

effected on financial health of Islamic banks period 2011-2016. On partial, profit

and loss sharing funding, trading financing, and qardh financing significanly

effected on financial health of Islamic banks period 2011-2016. While Islamic

income and zakat ratio haven’t significant effect on financial health of Islamic

banks period 2011-2016.

Keywords : Sharia Principles Compliance, Financial Health, Profit and Loss

Sharing Funding, Trading Financing, Qardh Financing, Islamic Income, and

Zakat Ratio.

Advisor : Edi Setiadi, S.E., M.M

References : 1997-2017

Page 6: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

vi

ABSTRAK

Sufi Aisyah Utami. 1113046000092. Pengaruh Kepatuhan Prinsip-Prinsip

Syariah terhadap Kesehatan Finansial Perbankan Syariah di Indonesia (Studi

Pada: Bank Umum Syariah, Periode 2011-2016). Program Studi Ekonomi Syariah,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,

Jakarta, 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh kepatuhan prinsip-

prinsip syariah terhadap kesehatan finansial yang bank umum syariah pada periode

2011-2016. Ojek penelitian ini adalah 11 Bank Umum Syariah yang terdaftar di

Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan

tahunan bank umum syariah yang telah dipublikasi melalui website resmi masing-

masing bank umum syariah pada periode 2011 sampai dengan 2016. Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kesehatan finansial yang diukur dengan

faktor profitabilitas yang diproksikan dengan CAR, faktor kualitas aset diproksikan

dengan NPF, faktor rentabilitas diproksikan dengan REO, dan likuiditas yang

diproksikan oleh STM sebagai variabel dependen dan kepatuhan prinsip-prinsip

syariah yang diproksikan dengan penghimpunan dana bagi hasil, pembiayaan jual

beli, pembiayaan qardh, pendapatan islam, dan rasio zakat sebagai variabel

independen. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah Regresi Data Panel

yang diolah menggunakan software aplikasi Eviews 9.

Hasil penelitian ini menunjukkan kepatuhan prinsip-prinsip syariah

berpengaruh secara bersama-sama terhadap kesehatan finansial bank umum syariah

periode 2011-2016. Secara parsial, penghimpunan dana bagi hasil, pembiayaan jual

beli, dan pembiayaan qardh berpengaruh signifikan terhadap kesehatan finansial

bank umum syariah periode 2011-2016. Sedangkan pendapatan islam dan rasio

zakat tidak berpengaruh signifikan terhadap kesehatan finansial bank umum syariah

periode 2011-2016.

Kata Kunci : Kepatuhan Prinsip-Prinsip Syariah, Kesehatan

Finansial, Penghimpunan Dana Bagi Hasil, Pembiayaan Jual Beli,

Pembiayaan Qardh, Pendapatan Islam, Rasio Zakat.

Pembimbing : Edi Setiadi, SE, MM

Daftar Pustaka : 1997 - 2017

Page 7: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

vii

Jl. Peninggaran Barat II No. 98, RT. 10/RW. 11,

Kel. Kebayoran Lama Utara, Kec. Kebayoran

Lama, Jakarta Selatan.

Jl. Peninggaran Barat II No. 98, RT. 10/RW. 11,

Kel. Kebayoran Lama Utara, Kec. Kebayoran

Lama, Jakarta Selatan.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Sufi Aisyah Utami

Tempat, tanggal Lahir : Jakarta, 24 Desember 1995

Alamat :

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

MI AL-Ittihadiyyah (2001-2007)

MTs. Al-Khariyah (2007-2010)

SMK Negeri 47 Jakarta Jurusan Akuntansi (2010-2013)

S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Ekonomi Syariah (2013-2017)

LATAR BELAKANG KELUARGA

Nama Ayah : Ahmad Sukri

Nama Ibu : Arfiah

Alamat :

Anak ke/dari : satu dari dua bersaudara

Page 8: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah wa Syukurillah. Segala puji bagi Allah SWT, yang telah

senantiasa memberikan segala rahmat, karunia, serta hidayah-Nya kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Taklupa shalawat

serta salam penulis haturkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta

keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan dan mungkin perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan

tema yang sama. Dan juga skripsi ini tidak mungkin dapat berjalan sejauh ini tanpa

adanya dukungan, bimbingan, bantuan, serta do’a yang senantiasa datang dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA, selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak DR. M. Arief Mufraini, Lc, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak AM. Hasan Ali, MA, dan Bapak Abdurrouf, Lc, MA, selaku Ketua dan

Sekretaris Program studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Yogi Citra Pratama, M.Si, dan Ibu RR. Tini Anggraeni, ST, M.Si, selaku

Ketua dan Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Edi Setiadi, SE, MM, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberikan pengarahan,

bimbingan, maupun saran selama proses penyelesaian skripsi dan terimakasih

Page 9: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

ix

banyak atas nasihat yang bapak berikan selama bimbingan maupun saat

mengajar di kelas. Tabarakallah pak sehat selalu.

6. Ibu Nurul Handayani, M.Pd, selaku dosen pembimbing dan penasihat

akademik yang telah memberikan arahan, nasihat, serta saran selama penulis

menjalani masa perkuliahan.

7. Ibu Yuke Rahmawati MA dan Ibu RR Tini Anggraeni, ST, M.Si, selaku dosen

yang telah banyak memberikan bantuan dan masukan dalam banyak hal.

8. Seluruh Dosen dan Karyawan Akademik Fakultas Syariah dan Hukum dan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu, pengetahuan, dan

bantuannya kepada penulis.

9. My beloved parents, Ayahanda Ahmad Sukri dan Ibunda Arfiah yang telah

mencurahkan segalanya untuk penulis baik kasih sayang, semangat,

pengorbanan, dan telah sabar menunggu penulis menyelesaikan skripsi ini

dengan do’a kalian yang selalu menyertai penulis. Terima kasih banyak untuk

kalian dan semoga kalian selalu dalam lindungan dan kasih sayang Allah SWT.

10. Adikku satu-satunya Qosim Nur Muhammad, terima kasih untuk selalu

memberikan semangat baik moril maupun materil kepada penulis sampai

skripsi ini terselesaikan. Tetap semangat sekolahnya dan jadilah kebanggaan

keluarga.

11. Keluarga besar Satiman Tjitro Atmodjo dan H. Abdul Hay Ali yang terus

mendukung dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan studi ini.

12. Sahabat-sahabatku Lail, Maudy, Iin, Fika, dan Fanni terimakasih telah

memberikan semangat dan do’a untuk penulis. Semoga kita selalu baik-baik

yaa.

13. Sahabat-sahabat seperjuangan Cipaw, Lita, Piya, Tara dan Sipa terimakasih

atas semangat, do’a, waktu diskusi, dan juga telah membuat masa perkuliahan

penulis menjadi bewarna.

14. Teman-teman Muamalat 2013 telah menemani penulis dari semester awal

hingga akhir. Terkhusus Asri Maulidiawati dengan segala kebaikan hatinya

berkenan mengajarkan penulis untuk mengolah data, terimakasih Ciii semoga

Allah membalas kebaikan Aci dengan berlipat. Dan Muamalat C, terimakasih

Page 10: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

x

untuk semua pembelajaran, kenangan dan tetap dijaga terus silaturrahminya

yaaa.

15. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namun tidak

mengurangi rasa terimakasih penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan

dan jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan

yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapakn segala bentuk saran

maupun kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini mudah

dipahami dan dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Oktober 2017

Penulis,

Sufi Aisyah Utami

Page 11: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

xi

DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ......................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA PENGUJI ...................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... iv

ABSTRACT .....................................................................................................v

ABSTRAK .................................................................................................... vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................1

B. Identifikasi Masalah ...........................................................................8

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................9

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................10

E. Sistematika Penulisan ......................................................................11

BAB II TINAJAUAN TEORITIS ...............................................................13

A. Grand Theory ...................................................................................13

1. Stewardship Theory ...................................................................13

2. Sharia Enterprise Theory ...........................................................14

B. Shariah Compliance (Kepatuhan Syariah) ......................................16

1. Penghimpunan Dana Bagi Hasil ................................................18

2. Pembiayaan Jual Beli .................................................................21

3. Pembiayaan Qardh .....................................................................23

4. Pendapatan Islam .......................................................................23

Page 12: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

xii

5. Rasio Zakat ................................................................................24

C. Kesehatan Finansial Bank Syariah ...................................................25

1. Bank Syariah ..............................................................................25

2. Kesehatan Finansial Bank Syariah .............................................27

a. Pengertian Kesehatan Finansial ...........................................27

b. Penilaian Kesehatan Finansial .............................................31

D. Review Studi Terdahulu ..................................................................34

E. Alur Kerja Penelitian .......................................................................40

F. Hipotesis ..........................................................................................41

G. Pengembangan Hipotesis .................................................................42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................50

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................50

B. Metode Penentuan Sampel ...............................................................50

C. Metode Pengumpulan Data ..............................................................52

1. Jenis Data ...................................................................................52

2. Sumber Data ...............................................................................53

D. Metode Analisis Data .......................................................................53

1. Analisis Statistik Deskriptif .......................................................53

2. Uji Stasioneritas .........................................................................54

3. Regresi Data Panel .....................................................................55

a. Estimasi Model Data Panel .................................................56

b. Tahap Pemilihan Model Regresi Data Panel .......................58

4. Uji Signifikansi Model Regresi Terpilih ....................................59

a. Koefiisien Determinasi (R2) .................................................59

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .........................................60

c. Uji Sigifikansi Parsial (Uji t) ...............................................60

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ...................61

1. Variabel Penelitian .....................................................................61

2. Definisi Operasional Variabel ....................................................61

Page 13: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

xiii

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...............................................64

A. Analisis Statistik Deskriptif .............................................................64

1. Kesehatan Finansial ...................................................................64

2. Penghimpunan Dana Bagi Hasil .................................................67

3. Pembiayaan Jual Beli .................................................................68

4. Pembiayaan Qardh .....................................................................69

5. Pendapatan Islam .......................................................................70

6. Rasio Zakat ................................................................................71

B. Uji Stasioneritas ...............................................................................72

C. Regresi Data Panel ...........................................................................73

D. Uji Signifikansi Model Regresi Terpilih ..........................................78

1. Koefisien Determinasi (R2) ........................................................78

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ...............................................79

3. Uji Sigifikansi Parsial (Uji t) .....................................................79

4. Analisis Regresi .........................................................................81

E. Pembahasan Hasil Penelitian ...........................................................82

1. Pengimpunan Dana Bagi Hasil ..................................................82

2. Pembiayaan Jual Beli .................................................................83

3. Pembiayaan Qardh .....................................................................85

4. Pendapatan Islam .......................................................................86

5. Rasio Zakat ................................................................................87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................89

A. Kesimpulan ......................................................................................89

B. Saran ................................................................................................90

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................91

LAMPIRAN ..................................................................................................97

Page 14: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan Perbankan Syariah 2012-2016 .................................... 4

Tabel 1.2 Kesehatan Finansial BUS 2010-2014 ............................................... 5

Tabel 2.1 Peringkat Faktor Kesehatan Finansial Bank ................................... 32

Tabel 2.2 Peringkat Berdasarkan Angka Kredit ............................................. 32

Tabel 2.3 Bobot Penilaian Komponen Kesehatan Bank menurut BI .............. 32

Tabel 2.4 Bobot Penilaian Komponen Kesehatan Finansial Penelitian .......... 33

Tabel 2.5 Predikat Kesehatan Bank ................................................................ 33

Tabel 3.1 Daftar Populasi BUS di Indonesia .................................................. 51

Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian ................................................................ 52

Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel ......................................................... 62

Tabel 4.1 Descriptive Statistics Kesehatan Finansial ..................................... 64

Tabel 4.2 Descriptive Statistics Penghimpunan Dana Bagi Hasil .................. 67

Tabel 4.3 Descriptive Statistics Pembiayaan Jual Beli ................................... 68

Tabel 4.4 Descriptive Statistics Pembiayaan Qardh ....................................... 69

Tabel 4.5 Descriptive Statistics Pendapatan Islam ......................................... 70

Tabel 4.6 Descriptive Statistics Rasio Zakat................................................... 71

Tabel 4.7 Hasil Uji Akar Unit (in Level) ........................................................ 72

Tabel 4.8 Hasil Uji Derajat Integrasi (first difference) .................................. 73

Tabel 4.9 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Common Effect ... 74

Tabel 4.10 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Fixed Effect ......... 75

Tabel 4.11 Hasil Uji Chow................................................................................ 76

Tabel 4.12 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Random Effect..... 77

Tabel 4.13 Hasil Uji Hausman ......................................................................... 78

Page 15: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Kerja Penelitian ................................................................40

Gambar 4.1 Pergerakan Kesehatan Finansial BUS .......................................65

Gambar 4.2 Pergerakan CAR BUS ...............................................................65

Gambar 4.3 Pergerakan NPF BUS ................................................................66

Gambar 4.4 Pergerakan REO BUS ...............................................................66

Gambar 4.5 Pergerakan STM BUS ...............................................................67

Gambar 4.6 Pergerakan Penghimpunan Dana Bagi Hasil BUS ....................68

Gambar 4.7 Pergerakan Pembiayaan Jual Beli BUS ....................................69

Gambar 4.8 Pergerakan Pembiayaan Qardh BUS ........................................70

Gambar 4.9 Pergerakan Pendapatan Islam BUS ...........................................71

Gambar 4.10 Pergerakan Rasio Zakat BUS ....................................................72

Page 16: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perhitungan Kesehatan Finansial.............................................97

Lampiran 2 Data Mentah ..........................................................................100

Lampiran 3 Data yang akan diolah setelah Uji Stasioneritas ...................103

Lampiran 4 Uji Statistik Deskiptif ............................................................105

Lampiran 5 Uji Akar Unit pada Level ......................................................106

Lampiran 6 Uji Akar Unit pada first difference ........................................107

Page 17: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aktivitas ekonomi adalah salah satu bagian terbesar dari kehidupan

manusia. Jika seorang Muslim diharuskan memandang kehidupannya

sebagai ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka segenap aktifitas

ekonominya pun harus dilakukan dalam rangka ibadah kepada Allah.1

Seorang Muslim yang memiliki padangan hidup Islam (Islamic

Wordview) akan melihat sistem ekonomi tidak hanya dari sisi material saja,

melainkan juga dari sisi kebutuhan spiritualnya. Maka, konsep ekonomi

yang dikembangkan bukanlah berkonsep individualistik, profit oriented dan

materialisme semata. Konsep kesejahteraannya akan berorientasi selain

pada terpenuhinya kebutuhan material-duniawi, juga berorientasi pada

terpenuhinya kesejahteraan. Sederhananya ekonomi syariah adalah sistem

kaffah, yang tidak terpisah dengan sistem-sistem lain dalam kehidupan

seorang Muslim.2

Dewasa ini, kita dapat melihat pertumbuhan ekonomi syariah di

Indonesia yang cukup menggembirakan. Perkembangan awal ekonomi

syariah dimulai dengan perkembangan pada sektor perbankannya.3

Bank syariah merupakan bank yang secara operasional berbeda

dengan bank konvensional. Salah satu ciri khas bank syariah yaitu tidak

menerima atau membebani bunga kepada nasabah, akan tetapi menerima

atau membebankan bagi hasil serta imbalan lain sesuai dengan akad-akad

yang diperjanjikan. Konsep dasar perbankan syariah didasarkan pada

1 Bayu Taufiq Possumah, Ph.D, “Ekonomi Islam Bukan Hanya Soal Bank”, Artikel diakses

pada 25 Februari 2017 dari

http://www.academia.edu/17381453/Ekonomi_Islam_bukan_hanya_Soal_Bank. 2 Bayu Taufiq Possumah, Ph.D, “Ekonomi Islam Bukan Hanya Soal Bank”, Artikel diakses

pada 25 Februari 2017 dari

http://www.academia.edu/17381453/Ekonomi_Islam_bukan_hanya_Soal_Bank. 3 K. H. Ma’ruf Amin, Prospek Cerah Perbankan Islam, (Jakarta: LeKAS, 2007), h. 127.

Page 18: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

2

Al-Qur’an dan hadis. Semua produk dan jasa yang ditawarkan tidak boleh

bertentangan dengan isi al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW.4

Tujuan dari perbankan syariah identik dengan sistem ekonomi

syariah, sistem ekonomi syariah merupakan sistem yang adil dan seksama

serta berupaya menjamin kekayaan tidak terkumpul hanya pada satu

kelompok saja, akan tetapi tersebar keseluruh masyarakat.5

Keberadaan perbankan syariah di Indonesia sendiri merupakan

refleksi kebutuhan atas sistem perbankan yang dapat memberikan

kontribusi stabilitas kepada sistem keuangan nasional. Industri perbankan

syariah juga mencerminkan permintaan masyarakat yang membutuhkan

suatu sistem perbankan alternatif yang menyediakan jasa perbankan yang

memenuhi prinsip-prinsip syariah. Sebagai negara dengan mayoritas

penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki prospek bagi

pengembangan perbankan syariah di masa yang akan datang. Hal ini

didukung oleh keyakinan sebagian masyarakat kita akan adanya keberkahan

rizki yang diberikan Allah SWT bila melakukan transaksi di perbankan

syariah.6

Kepatuhan syariah (shariah compliance) merupakan salah satu pilar

penting dalam pengembangan bank syariah, pilar inilah yang menjadi

pembeda utama antara bank syariah dengan bank konvensional.7 Kepatuhan

pada prinsip syariah menjadi sangat fundamental karena hal inilah yang

menjadi alasan dasar eksistensi bank syariah. Selain itu, kepatuhan pada

prinsip syariah dipandang sebagai sisi kekuatan bank syariah. Dengan

konsisten pada norma dasar dan prinsip syariah maka kemaslahatan berupa

4 Ismail, Perbankan syariah, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 29. 5 Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2012), h. 33. 6 Amir Machmud dan Rukmana, BANK SYARIAH Teori, Kebijakan dan Studi Empiris di

Indonesia, (Jakarta: PENERBIT ERLANGGA, 2010), h. 59. 7 Siti Maria Wardayari, “Implikasi Syariah Governance terhadap Reputasi dan

Kepercayaan Bank Syariah”, Universitas Jember, Jurnal Walisongo, Volume 19 Nomor 1, Mei

2011, h. 5.

Page 19: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

3

kestabilan sistem, keadilan dalam berkontrak, dan tata kelola yang baik

dapat terwujud.8

Sistem dan mekanisme untuk menjamin pemenuhan kepatuhan

syariah yang menjadi isu penting dalam pengaturan bank syariah. Dalam

kaitan ini lembaga yang memiliki peran penting adalah Dewan Pengawas

Syariah Nasional (DSN) MUI. Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan syariah memberikan kewenangan kepada MUI yang fungsinya

dijalankan oleh organ khususnya yaitu DSN-MUI untuk menerbitkan fatwa

kesesuaian syariah suatu produk bank. Kemudian peraturan Bank Indonesia

(sekarang OJK) menegaskan bahwa seluruh produk perbankan syariah

hanya boleh ditawarkan kepada masyarakat setelah bank mendapat fatwa

dari DSN-MUI dan memperoleh ijin dari OJK. Pada tataran operasional

setiap bank syariah juga diwajibkan memiliki Dewan Pengawas Syariah

(DPS) yang fungsinya ada dua, pertama fungsi pengawasan syariah dan

kedua fungsi advisory (penasehat) ketika bank dihadapkan kepada

pertanyaan mengenai apakah suatu aktivitasnya sesuai syariah apa tidak,

serta dalam proses melakukan pengembangan produk yang akan

disampaikan kepada DSN untuk memperoleh fatwa.9

Perkembangan bank syariah di Indonesia sampai Desember tahun

2016 berdasarkan statistik perbankan syariah, tercatat setidaknya terdapat

tiga belas (13) Bank Umum Syariah, dua puluh satu (21) Unit Usaha

Syariah, dan seratus enam puluh empat (164) Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah dengan kantor yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.

Dapat dilihat perkembangan perbankan syariah pada tabel 1.1:

8Otoritas Jasa Keuagan (OJK), “Perbankan Syariah dan Kelembagaannya”, Artikel

diakses pada 04 September 2017 dari http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-

syariah/Pages/PBS-dan-Kelembagaan.aspx. 9 Otoritas Jasa Keuagan (OJK), “Perbankan Syariah dan Kelembagaannya”, Artikel

diakses pada 04 September 2017 dari http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-

syariah/Pages/PBS-dan-Kelembagaan.aspx.

Page 20: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

4

Tabel 1.1

Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2012 – 2016

Indikator Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

Bank Umum Syariah

Jumlah Bank 11 11 12 12 13

Jumlah Kantor 1745 1998 2151 1990 1869

Unit Usaha Syariah

Jumlah Bank Umum Konvensional yang

memiliki UUS 24 23 22 22 21

Jumlah Kantor 517 590 320 311 332

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Jumlah Bank 158 163 163 163 164

Jumlah Kantor 401 402 439 283 287

Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2016

Perkembangan perbankan syariah tentu saja diikuti dengan

pertumbuhan pangsa pasar (market share) perbankan syariah. Pangsa pasar

perbankan syariah terhadap industri perbankan nasional menunjukkan

kenaikan dibanding tahun sebelumnya, yaitu 4,60% di Juli 2015 menjadi

4,81% di Juli 2016.10 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meyakini pasar

perbankan syariah akan mencapai 5,16%-5,30% terhadap perbankan

nasional per 2016. Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan OJK Mulya

E. Siregar mengatakan hal tersebut tercapai setelah PT Bank Aceh resmi

berkonversi menjadi bank syariah per 19 September 2016.11

Di samping petumbuhan jumlah BUS dan meningkatnya pangsa

pasar (market share) perbankan syariah, seharusnya juga diikuti dengan

meningkatnya kinerja bank syariah, yang dapat dilihat dari tingkat

kesehatannya. Kesehatan bank adalah adalah kemampuan suatu bank untuk

melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu

memenuhi kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan

10 Yudi Suharso, “Market Share Perbankan Syariah Mulai Meningkat Terhadap

Konvesional”, artikel diakses pada 25 Februari 2017 dari

http://keuangansyariah.mysharing.co/market-share-perbankan-syariah-mulai-meningkat-terhadap-

konvensional/. 11 Ihda Fadila, “September 2016, Pangsa Pasar Bank Syariah Tembus 5,3%”, artikel

diakses pada 21 Januari 2017 dari http://finansial.bisnis.com/read/20160927/90/587449/september-

2016-pangsa-pasar-bank-syariah-tembus-53.

Page 21: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

5

peraturan yang berlaku.12 Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/1/PBI/2007

menyatakan bahwa kesehatan suatu bank yang berdasarkan prinsip syariah

merupakan kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik dan pengelola

bank, masyarakat pengguna jasa perbankan dan Bank Indonesia selaku

otoritas pengawasan bank (sekarang Otoritas Jasa Keuangan (OJK)).

Penilaian tingkat kesehatan bank penting dilakukan karena bank

memiliki peranan yang penting dalam kegiatan perekonomian setiap

harinya. Jika sebuah bank mengalami kerugian karena tidak ada perhatian

atas kinerjanya yang makin memburuk, maka bisa jadi bank tersebut

mengalami kebangkrutan dan jika bank tersebut adalah bank besar maka

besar kemungkinan akan membawa kerugian perekonomian bagi negerinya

atau biasa disebut bank gagal berdampak sistemik. Lebih lanjut jika bank

tersebut adalah bank syariah, hal ini dapat membawa dampat negatif atas

kepercayaan masyarakat terhadap kredibilitas bank-bank syariah lainnya.13

Kesehatan finansial dari bank umum syariah selama periode 2010-2014

dapat dilihat pada tabel 1.2:

Tabel 1.2

Kesehatan Finansial Bank Umum Syariah Periode 2010-2014

Bank Umum Syariah 2010 2011 2012 2013 2014

Bank Mega Syariah 78 76 87 86 82

Bank Muamalat 84 86 83 96 72

BCA Syariah 100 100 96 100 100

BJB Syariah 86 98 82 96 72

BNI Syariah 84 86 94 94 98

BRI Syariah 82 79 78 79 92

Bank Syariah Mandiri 83 90 90 100 86

Bank Syariah Bukopin 77 92 82 77 82

Maybank Syariah 100 91 84 90 80

Bank Panin Syariah 92 100 100 100 100

Bank Victoria Syariah 98 88 84 73 72

Rata-Rata 87,95

Sumber: Aristy (2016)

12 Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: Salemba Empat, 2011),

h. 51. 13 Edy Setiadi, Manajemen Treasury Bank Syariah, Buku Materi Perkuliahan, 2013, h. 201.

Page 22: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

6

Dari tabel 1.2 dapat dilihat, bahwa Bank Umum Syariah yang

menjadi sampel pada periode 2010-2014 selalu mengalami tingkat

kesehatan finansial yang fluktuatif berturut-turut pada setiap periodenya dan

hanya Bank Panin Syariah saja yang konsisten selama periode 2011-2014

berada dalam kondisi kesehatan finansial yang optimal atau dengan niai 100.

Nilai rata-rata kesehatan finansial 11 BUS pada periode 2010-2014 sebesar

87,95 yang berarti BUS dalam kondisi yang sehat walaupun belum

mencapai nilai kesehatan finansial yang optimal atau 100.

Kesehatan finansial belum bisa mencapai nilai optimal, inilah yang

dapat menjadi permasalahan, dari periode 2010 sampai dengan 2014 hanya

empat bank umum syariah yang pernah mencapai tingkat kesehatan

finansial yang optimal. Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kesehatan

finansial bank umum syariah dan juga rekomendasi yang tepat agar bank

syariah dapat mencapai kesehatan finansial yang optimal. Dari fenomena

tersebut, secara teoritis penilaian tingkat kesehatan bank umum syariah yang

diatur dalam PBI No.9/1/PBI/2007 menyatakan bahwa, tingkat kesehatan

bank adalah hasil penilaian kualitatif maupun kuantitatif atas berbagai faktor

yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank.

Berdasarkan kasus di atas, Falikhatun dan Assegaf (2012)

melakukan studi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan

finansial, dan hasil studi mereka menyatakan faktor-faktor tersebut yaitu

rasio investasi islam, rasio pembiayaan bagi hasil, pendapatan islam, dan

kesejahteraan direksi dan karyawan.14 Menurut Pramanto (2014) faktor-

faktor yang mempengaruhi kesehatan finansial yaitu rasio investasi islam,

rasio pembiayaan bagi hasil, dan penghimpunan dana bagi hasil.15

14 Falikhatun dan Yasmin Umar Assegaf, “Bank Syariah di Indonesia: Ketaatan Pada

Prinsip-Prinsip Syariah dan Kesehatan Finansial”, Jurnal CBAM (Conference In Business,

Accounting, and Management)-Fakultas Ekonomi UNISSULA. Vol. 1. No. 1 Desember 2012, Page

245-254, h. 252. 15 Dinastian Hari Pramanto, “Pengaruh Kepatuhan Prinsip-Prinsip Syariah Terhadap

Kesehatan Finansial Entitas Perbankan Syariah di Indonesia”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret, 2014), h. 69-70.

Page 23: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

7

Sedangkan menurut Prasetiawan (2016) faktor-faktor yang mempengaruhi

kesehatan keuangan yaitu pendapatan islam dan financing to deposit ratio

(FDR).16

Dari beberapa faktor di atas, maka penelitian ini akan meneliti faktor

kepatuhan syariah sebagai faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan

finansial bank syariah. Karena dalam pokok-pokok hasil penelitian Bank

Indonesia menyatakan bahwa nasabah yang menggunakan jasa bank

syariah, sebagian memiliki kecenderungan untuk berhenti menjadi nasabah

antara lain karena keraguan akan konsistensi penerapan prinsip syariah.

Kepatuhan dan kesesuaian bank syariah terhadap prinsip syariah sering

dipertanyakan oleh para nasabah.17 Hal tersebut tentunya cukup

mengkhawatirkan untuk perkembangan dan kelangsungan usaha perbankan

syariah sehingga para pengelola bank syariah harus lebih memperhatikan

kepatuhan terhadap prinsip syariah dan harus benar-benar menerapkan

prinsip-prinsip syariah yang dikeluarkan Bank Indonesia maupun lembaga

yang berwenang tanpa adanya keresahan terhadap resiko kelangsungan

usaha dan kesehatan finansialnya.

Dalam penelitian ini indikator kepatuhan prinsip-prinsip syariah

yang digunakan yaitu rasio penghimpunan dana bagi hasil, rasio

pembiayaan jual beli, rasio pembiayaan qardh, rasio pendapatan islam, dan

rasio zakat. Sedangkan untuk kesehatan finansial yang digunakan dalam

penelitian ini merujuk pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/1/PBI/2007

tentang Sistem Penialian Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip

Syariah.

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis tertarik untuk meneliti

sejauh mana pengaruh kepatuhan prinsip-prinsip syariah terhadap kesehatan

16 Andry Prasetiawan, “Pengaruh Kepatuhan Prinsip-Prinsip Syariah Terhadap

Kesehatan Financial Dengan Metode Risk-Based Bank Rating (RBBR) Pada Bank Umum Syariah

Di Indonesia”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar, 2016), h. ix. 17 Siti Maria Wardayari, “Implikasi Syariah Governance terhadap Reputasi dan

Kepercayaan Bank Syariah”, Universitas Jember, Jurnal Walisongo, Volume 19 Nomor 1, Mei

2011, h. 5.

Page 24: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

8

finansial perbankan syariah yang ada di Indonesia dengan judul “Pengaruh

Kepatuhan Prinsip-Prinsip Syariah terhadap Kesehatan Finansial

Perbankan Syariah di Indonesia (Studi pada: Bank Umum Syariah,

Periode: 2011-2016)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas

maka masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Shariah compliance (kepatuhan syariah) merupakan salah satu pilar

penting dalam pengembangan bank syariah.18 Pokok-pokok hasil

penelitian Bank Indonesia menyatakan bahwa nasabah yang

menggunakan jasa bank syariah, sebagian memiliki kecenderungan

untuk berhenti menjadi nasabah antara lain karena keraguan akan

konsistensi penerapan prinsip syariah. Kepatuhan dan kesesuaian bank

syariah terhadap prinsip syariah sering dipertanyakan oleh para

nasabah.19

2. Kesehatan finansial BUS belum bisa mencapai nilai optimal, dari

periode 2010 sampai dengan 2014 hanya empat bank umum syariah

yang pernah mencapai tingkat kesehatan finansial optimal (nilai 100).

3. Kesehatan finansial dan kepatuhan pada prinsip-prinsip syariah

merupakan dua hal penting yang harus diperhatikan perbankan syariah.

Perbankan syariah merupakan lembaga keuangan yang operasionalnya

beradasarkan pada prinsip-prinsip syariah karenanya kesehatan

finansial bank syariah sedikit banyak dipengaruhi oleh kepatuhan bank

syariah tersebut pada prinsip-prinsip syariah.

4. PBI No. 9/1/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan

Bank Umum berdasarkan Prinsip Syariah menyatakan bahwa Bank

18 Siti Maria Wardayari, “Implikasi Syariah Governance terhadap Reputasi dan

Kepercayaan Bank Syariah”, Universitas Jember, Jurnal Walisongo, Volume 19 Nomor 1, Mei

2011, h. 5. 19 Siti Maria Wardayari, “Implikasi Syariah Governance terhadap Reputasi dan

Kepercayaan Bank Syariah”, Universitas Jember, Jurnal Walisongo, Volume 19 Nomor 1, Mei

2011, h. 5.

Page 25: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

9

wajib melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip kehati-hatian

dan prinsip syariah dalam rangka menjaga atau meningkatkan Tingkat

Kesehatan Bank.

5. Sangat penting diketahui pengaruh kepatuhan prinsip-prinsip syariah

terhadap kesehatan finansial, agar bank dapat mengetahui seberapa

penting indikator-indikator pada kepatuhan prinsip-prinsip syariah

berpengaruh terhadap kesehatan finansial bank syariah tersebut.

C. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Setelah diuraikan latar belakang masalah dan identifikasi

masalah di atas, tentu saja dalam pembahasan skripsi ini harus

dilakukan pembatasan masalah agar penulisan skripsi ini lebih terarah.

Penelitian ini dibatasi pada upaya mengkaji:

a. Kepatuhan prinsip-prinsip syariah dan pengaruhnya terhadap

kesehatan finansial di 11 Bank Umum Syariah.

b. Penelitian ini menggunakan data dari laporan tahunan pada

masing-masing bank umum syariah yang dipublikasikan di

masing-masing website resmi bank umum syariah tersebut pada

periode 2011 sampai dengan 2016.

c. Indikator variabel kepatuhan syariah dibatasi pada Penghimpunan

Dana Bagi Hasil, Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Qardh,

Pendapatan Islam, Dan Rasio Zakat.

d. Indikator variabel kesehatan finansial yang mengacu pada PBI No.

9/1/PBI/2007 dibatasi pada aspek yang dapat diukur secara

kuantitatif yaitu faktor profitabilitas yang diproksikan dengan

Capital Adequacy Ratio (CAR), faktor kualitas aset diwakili

dengan proksi Non Performing Financing (NPF), faktor

rentabilitas diwakili dengan proksi Rasio Efsiensi Kegiatan

Operasional (REO), dan likuiditas yang diwakili oleh proksi Short

Term Mismacht (STM).

Page 26: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

10

2. Perumusan Masalah

Dari pembahasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

a. Apakah variabel Penghimpunan Dana Bagi Hasil, Pembiayaan Jual

Beli, Pembiayaan Qardh, Pendapatan Islam, dan Rasio Zakat

berpengaruh secara parsial terhadap tingkat kesehatan finansial

bank umum syariah?

b. Apakah variabel Penghimpunan Dana Bagi Hasil, Pembiayaan Jual

Beli, Pembiayaan Qardh, Pendapatan Islam, dan Rasio Zakat

berpengaruh secara simultan terhadap tingkat kesehatan finansial

bank umum syariah?

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian,

maka tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk menganalisis pengaruh masing-masing variabel

Penghimpunan Dana Bagi Hasil, Pembiayaan Jual Beli,

Pembiayaan Qardh, Pendapatan Islam, dan Rasio Zakat terhadap

tingkat kesehatan finansial bank umum syariah.

b. Untuk menganalisis pengaruh variabel Penghimpunan Dana Bagi

Hasil, Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Qardh, Pendapatan

Islam, dan Rasio Zakat terhadap tingkat kesehatan finansial bank

umum syariah secara simultan.

2. Manfaat Penelitian

Secara terperinci, manfaat penelitian ini dapat dijabarkan

sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi khasanah ilmu

pengetahuan khususnya tentang perbankan syariah mengenai

pengaruh kepatuhan syariah terhadap kesehatan finansial bank

umum syariah serta sebagai wahana tambahan referensi serta bahan

Page 27: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

11

kajian bagi peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan

penelitian sejenis.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi penulis, penelitian ini merupakan kesempatan untuk

menerapkan teori-teori yang diperoleh ke dalam praktek yang

sesungguhnya, juga memperkaya wawasan dan pengetahuan

mengenai kepatuhan syariah dan kesehatan finansial bank

umum syariah.

2) Bagi akademisi, penelitian ini dapat memberikan bukti empiris

mengenai pengaruh kepatuhan prinsip-prinsip syariah

terhadap kesehatan finansial bank umum syariah di Indonesia.

3) Bagi praktisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi dan masukan untuk selalu menjaga konsistensi bank

syariah terhadap prinsip-prinsip syariah dalam menjalankan

kegiatan operasional perbankannya.

4) Bagi masyarakat umum, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi penting mengenai prinsip-prinsip

syariah yang dijadikan sebagai landasam bank syariah dalam

menjalankan operasionalnya sehingga masyarakat dapat

mengetahui bahwa dalam menjalankan operasionalnya bank

syariah tidaklah sama dengan bank konvensional karena

adanya prinsip-prinsip syariah yang telah diatur dalam Fatwa

DSN-MUI maupun lembaga yang berwenang yang harus

dipatuhi oleh bank syariah.

E. Sistematika Penulisan

Teknik penulisan skripsi ini mengikuti Pedoman Penulisan Skripsi

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2017. Sistematika penulisan menggambarkan secara garis

besar tentang apa yang dibahas dalam skripsi ini. Skripsi ini terdiri dari lima

bab. Berikut ini sistematika penulisannya secara lengkap dan jelas.

Page 28: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

12

BAB I : PENDAHULUAN

Merupakan pendahuluan yang mengantarkan kepada pokok-pokok

permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini. Dalam bab ini diuraikan

mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan

masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN TEORITIS

Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan isi

dari skripsi ini, yaitu meliputi teori tentang Stewardship theory, Sharia

Enterprise Theory, Kepatuhan Prinsip-Prinsip Syariah, dan Kesehatan

Finansial Bank Umum Syariah, serta memuat Penelitian Terdahulu, Alur

Kerja Penelitian, Hipotesis Penelitian, dan Pegembangan Hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisi tentang ruang lingkup penelitian, metode

penentuan sampel, metode pengambilan data, metode analisis data, dan

variabel penelitian dan definisi operasional variabel.

BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Bab ini berisi mengenai hasil dari penelitian dan hasil dari analisis

data yang diperoleh yaitu, analisis deskriptif variabel penelitian, uji

stasionertitas, regresi data panel, dan interpretasi/pembahasan hasil

penelitian.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini, berisi kesimpulan dari keseluruhan pembahasan yang

telah dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya serta saran-saran yang dapat

penulis sampaikan.

Page 29: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

13

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Grand Theory

1. Stewardship Theory

Teori stewardship mempunyai akar psikologi dan sosiologi

yang didesain untuk menjelaskan situasi dimana manajer sebagai

steward dan bertindak sesuai kepentingan pemilik (Donaldson & Davis,

1989, 1991). Dalam teori stewardship, manajer akan berprilaku sesuai

kepentingan bersama. Ketika kepentingan steward dan pemilik tidak

sama, steward akan berusaha bekerjasama daripada menentangnya,

karena steward merasa kepentingan bersama dan berperilaku sesuai

dengan perilaku pemilik merupakan pertimbangan yang rasional

karena steward lebih melihat pada usaha untuk mencapai tujuan

organisasi.20

Teori stewardship mengasumsikan hubungan yang kiat antara

kesusksesan organisasi dengan kepuasan pemilik. Steward akan

melindungi dan memaksimalkan kekayaan organisasi dengan kinerja

perusahaan, sehingga dengan demikian fungsi utilitas akan maksimal.

Asumsi penting dari stewardship adalah manajer meluruskan tujuan

sesuai dengan tujuan organisasi dan bukan pada tujuan individu.21

Teori stewardship dalam penelitian ini digunakan untuk

menjelaskan pengaruh variabel penghimpunan dana bagi hasil,

pembiayaan jual beli, pembiayaan qardh, dan pendapatan islam sebagai

variabel independen terhadap kesehatan finansial sebagai variabel

dependen.

Implikasi stewardship dalam penelitian ini, ketika bank umum

syariah menjalankan operasionalnya sesuai dengan prinsip syariah,

20 Eko Raharjo, “Teori Agensi dan Teori Stewardship dalam Perspektif Akuntansi”, Fokus

Ekonomi Vol. 2 No. 1 Juni 2007: 37-46. ISSN: 1907-6304, h. 39-40. 21 Eko Raharjo, “Teori Agensi dan Teori Stewardship dalam Perspektif Akuntansi”, Fokus

Ekonomi Vol. 2 No. 1 Juni 2007: 37-46. ISSN: 1907-6304, h. 40.

Page 30: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

14

sejalan dengan tujuan bank syariah yaitu mengarahkan kegiatan

ekonomi umat untuk bermuamalat secara Islam dan terhindar dari

praktik riba, gharar, dan maysir. Hal tersebut dapat dilihat ketika bank

syariah dalam operasionalnya menerapkan penghimpunan dana bagi

hasil, menyalurkan pembiayaan prinsip jual beli dan pembiayaan

qardh, serta memperoleh pendapatan yang halal, dengan demikian bank

syariah dapat mencapai kesuksesan organisasinya yang dapat dilihat

dari peningkatan kesehatan finansial bank syariah tersebut. Kepatuhan

prinsip syariah akan menghilangkan keraguan masyarakat akan

kehilangan keistimewaan yang mereka cari dalam layanan perbankan

syariah sehingga akan mempengaruhi keputusan mereka untuk memilih

pemanfaatan jasa perbankan lain atau terus melanjutkan pemanfaatan

jasa yang diberikan oleh bank syariah.

2. Sharia Enterprise Theory

Shariah enterprise theory dapat dikatakan sebagai suatu social

integration yang berawal dari adanya kepentingan emansipatoris untuk

membebaskan knowledge yang selalu terperangkap dalam dunia

materiil menjadi suatu knowledge yang juga mempertimbangkan aspek

non materiil. Aspek non materiil yang dimaksud adalah aspek spiritual

atau nilai-nilai ilahi.22

Knowledge, dalam hal ini shariah enterprise theory, merupakan

suatu hasil refleksi diri yang berusaha memahami bahwa selain

tindakan rasional bertujuan, yang merupakan tindakan dasar dalam

hubungan manusia dengan alam, serta tindakan komunikasi dalam

hubungan dengan sesama sebagai objek terdapat tindakan dasar lain

yang terkait dengan hubungan manusia dengan Penciptanya. Hubungan

ini disebut “abduh” (obey, obeddient, penghambaan). Maka yang

berlaku dalam shariah enterprise theory adalah Allah sebagai sumber

22 Fadilla Purwitasari, “Analisis Pelaporan Corporate Social Responsibiity Perbankan

Syariah dalam Perspektif Shariah Enterprise Theory: Studi Pada Laporan Tahunan Bank Mandiri

dan Bank Muamalat Indonesia”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas

Diponegoro, 2011), h. 30.

Page 31: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

15

utama, karena Dia adalah pemilik tunggal dan mutlak. Sumber daya

yang dimiliki oleh para stakeholders pada dasarnya adalah amanah dari

Allah yang di dalamnya melekat sebuah tanggung jawab untuk

menggunakannya dengan cara dan tujuan yang telah ditetapkan oleh

Sang Pemberi Amanah. Sehingga tujuan penggunaan sumber daya ini

tidak lain adalah untuk mendapatkan mardhatilah (Ridha Allah).

Tujuan ini dicapai jika si hamba menggunakan sumber daya dengan

cara yang dapat membuatnya menjadi rahmatan lil alamin (membawa

rahmat bagi seluruh isi alam).23

Nilai-nilai spiritual seperti yang diuraikan di atas, yaitu abduh,

mardhatillah, dan rahmmatan lil alamin, merupakan nilai-niilai yang

telah melekat dalam shariah enterprise theory.

Syariah Enterprise Theory (SET) tidak hanya peduli pada

kepentingan individu (dalam hal ini pemegang saham), tetapi juga

pihak-pihak lainnya. Oleh karena itu, SET memiliki kepedulian yang

besar pada stakeholders yang luas. Menurut SET, stakeholders meliputi

Allah, manusia, dan alam.24

Allah merupakan pihak paling tinggi dan menjadi satu-satunya

tujuan hidup manusia. Stakeholder kedua dari SET adalah manusia. Di

sini dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu direct-stakeholders dan

indirect–stakeholders. Direct-stakeholders adalah pihak-pihak yang

secara langsung memberikan kontribusi pada perusahaan, baik dalam

bentuk kontribusi keuangan (financial contribution) maupun non-

keuangan (nonfinancial contribution). Karena mereka telah

memberikan kontribusi kepada perusahaan, maka mereka mempunyai

hak untuk mendapatkan kesejahteraan dari perusahaan. Sementara,

23 Fadilla Purwitasari, “Analisis Pelaporan Corporate Social Responsibiity Perbankan

Syariah dalam Perspektif Shariah Enterprise Theory: Studi Pada Laporan Tahunan Bank Mandiri

dan Bank Muamalat Indonesia”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas

Diponegoro, 2011), h, 31. 24 Iwan Triyuwono, “Mengangkat “Sing Liyan” untuk Formulasi Nilai Tambah Syari’ah”,

Jurnal Akuntansi Multiparadigma JAMAL, Volume 2 Nomor 2 Halaman 186-368, Malang, Agustus

2011, ISSN 2086-7603, h. 188-189.

Page 32: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

16

yang dimaksud dengan indirect-stakeholders adalah pihak-pihak yang

sama sekali tidak memberikan kontribusi kepada perusahaan (baik

secara keuangan maupun non-keuangan), tetapi secara syari’ah mereka

adalah pihak yang memiliki hak untuk mendapatkan kesejahteraan dari

perusahaan. Golongan stakeholder terakhir dari SET adalah alam. Alam

adalah pihak yang memberikan kontribusi bagi mati-hidupnya

perusahaan sebagaimana pihak Allah dan manusia. Perusahaan eksis

secara fisik karena didirikan di atas bumi, menggunakan energi yang

tersebar di alam, memproduksi dengan menggunakan bahan baku dari

alam, memberikan jasa kepada pihak lain dengan menggunakan energi

yang tersedia di alam, dan lain-lainnya. Namun demikian, alam tidak

menghendaki distribusi kesejahteraan dari perusahaan dalam bentuk

uang sebagaimana yang diinginkan manusia. Wujud distribusi

kesejahteraan berupa kepedulian perusahaan terhadap kelestarian alam,

pencegahan pencemaran, dan lain-lainnya.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, shariah enterprise theory

pada penelitian ini digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel

rasio zakat terhadap kesehatan finansial bank syariah. Implikasinya,

yaitu dimana bank umum syariah dalam menjalankan operasionalnya

ada pemenuhan aspek spriritual yaitu rasio zakat sebagai wujud

penghambaan untuk memperoleh ridha Allah dan untuk membawa

rahmat bagi seluruh isi alam.

B. Syariah Compliance (Kepatuhan Syariah)

Shariah Compliance adalah ketaatan bank syariah terhadap prinsip-

prinsip syariah. Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang

beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, artinya bank dalam

beroperasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam khususnya

menyangkut tata cara bermuamalat secara Islam.25 Menurut Veithzal,

kepatuhan syariah adalah kesesuaian antara kegiatan operasi bank Islam

25 Siti Maria Wardayati, “Implikasi Shariah Governance terhadap Reputasi dan

Kepercayaan Bank Syariah”, Journal Walisongo, Vol. 19, 1 Mei 2011, h.8.

Page 33: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

17

dengan prinsip Islam melalui beberapa langkah yaitu dengan mendapatkan

pengakuan formal dari Dewan Syariah tentang kesesuaian semua produk-

produk bank tersebut dengan syariah, kemudian dengan memastikan bahwa

semua produknya berjalan sesuai dengan fatwa-fatwa Dewan Syariah.26

Prinsip syariah itu sendiri merupakan prinsip hukum Islam dalam

kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang

memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah.27

Kepatuhan terhadap prinsip syariah merupakan syarat mutlak yang

harus dilaksanakan oleh lembaga keuangan yang melaksanakan prinsip

syariah. Dengan tegas bahwa menjalankan kepatuhan syariah adalah raison

detre bagi institusi tersebut. Kepatuhan terhadap prinsip syariah adalah

pemenuhan seluruh prinsip syariah dalam semua kegiatan yang dilakukan

sebagai wujud dari karakteristik lembaga itu sendiri, termasuk dalam hal ini

bank syariah. Keberadaan bank syariah ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat Islam akan pelaksanaan ajaran Islam secara

menyeluruh (Kaffah). Sehingga jika melihat dari sudut pandang masyarakat

pengguna jasa bank syariah, kepatuhan syariah merupakan inti dari

integritas dan kredibilitas bank syariah.28

Keyakinan dan kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah

didasarkan dan dipertahankan melalui pelaksanaan prinsip hukum Islam

yang diadaptasi dalam aturan operasional institusi tersebut (UU No.

21/2008). Jika tanpa adanya kepatuhan terhadap prinsip syariah, maka

masyarakat akan kehilangan keistimewaan yang mereka cari sehingga akan

berpengaruh pada keputusan mereka untuk memilih ataupun terus

melanjutkan pemanfaatan jasa yang diberikan oleh bank syariah.

26,Veithzal Rivai dan Rizki Ismail, Islamic Financial Management: Teori, Konsep, dan

Aplikasi Panduan Praktis untuk Lembaga Keuangan, Praktisi dan Mahasiswa, (Jakarta: PT.

RajaGrafindoPersada, 2013), h. 225. 27 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

pasal 1 ayat 13. 28 Ana Zainul Anwar dan Mohammad Yunies Edward, “Analisis Syariah Compliance

Pembiayaan Murabahah pada Gabungan Koperas BMT Mitra Se-Kabupaten Jepara”, Jurnal

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNISNU Jepara, The 3rd University Research Colloquium 2016,

ISSN 2407-9189., h. 257.

Page 34: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

18

Ketidakpatuhan terhadap prinsip syariah akan berdampak negatif terhadap

citra bank syariah dan berpotensi untuk ditinggalkan oleh nasabah potensial

ataupun nasabah yang telah menggunakan jasa bank syariah sebelumnya.29

Pelaksanaan prinsip syariah dalam bank syariah adalah pelarangan

riba dalam transaksi, investasi bisnis yang halal, bebas dari unsur gharar

(spekulasi atau ketidakpastian yang tidak masuk akal), pembayaran zakat

oleh bank untuk masyarakat dan semua aktivitas harus sejalan dengan

prinsip-prinsip syariah, dengan dewan pengawas syariah khusus bertindak

sebagai penyelia dan memberikan nasihat kepada bank mengenai kepatuhan

transaksi.30

Indikator syariah compliance (kepatuhan syariah) yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Penghimpunan Dana Bagi Hasil, Pembiayaan

Jual Beli, Pembiayaan Qardh, Pendapatan Islam, dan Rasio Zakat.

1. Penghimpunan Dana Bagi Hasil

Penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro,

tabungan, dan deposito. Prinsip operasional bank yariah yang

diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip

wadiah dan prinsip mudharabah.

Pengimpunan dana bagi hasil yang menggunakan akad

mudharabah dan pada aplikasinya diterapkan pada produk tabungan

mudharabah dan deposito mudharabah.

a. Tabungan Mudharabah

Tabungan merupakan jenis simpanan yang dilakukan oleh

pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat

tertentu sesuai perjanjian antara bank dan pihak nasabah. dalam

perkembangannya, penarikan tabungan dapat dilakukan setiap saat

29 Ana Zainul Anwar dan Mohammad Yunies Edward, “Analisis Syariah Compliance

Pembiayaan Murabahah pada Gabungan Koperas BMT Mitra Se-Kabupaten Jepara”, Jurnal

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNISNU Jepara, The 3rd University Research Colloquium 2016,

ISSN 2407-9189, h. 257. 30 M. Suyanto, “Pengaruh Pelaksanaan Prinsip Syariah terhadap Kinerja dan

Kesejahteraan Masyarakat dalam Lingkungan Kegiatan Bank Syariah di Indonesia”, STIE IEU

Yogyakarta: OPTIMAL. Vol. 4, Nomor 1, Oktober 2006. ISSN: 1693-5888. Page: 23-49, h. 27.

Page 35: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

19

dengan menggunakan sarana penarikan berupa slip penarikan,

ATM, surat kuasa, dan sarana lainnya yang dipersamakan dengan

itu.31 Menurut Fatwa DSN No. 02/DSN-MUI/IV/2000, tabungan

adalah simpanan dana yang penarikannya hanya dapat dilakukan

menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak

dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang

dipersamakan dengan itu. Tabungan dalam bank syariah menjadi 2

kelompok akad yaitu wadiah dan mudharabah.

Tabungan mudharabah merupakan tabungan dengan akad

mudharabah dimana pemilik dana (shahibul maal)

mempercayakan dananya untuk dikelola bank (mudharib) dengan

nisbah bagi hasil yang disepakati di awal. Tabungan ini tidak dapat

diambil sewaktu-waktu sesuai dengan prinsip yang digunakan

yaitu investasi yang diharapkan akan menghasilkan keuntungan,

oleh karena itu modal yang diserahkan kepada mudharib tidak

boleh ditarik sebelum akad tersebut berakhir. Di lain pihak,

tabungan yang dapat ditarik setiap saat akan mengakibatkan risiko

likuiditas yang tinggi bagi bank syariah, karena jika jangka waktu

setoran dan penarikan sangat pendek, bank syariah tidak dapat

menginvestasikan dana tersebut yang pada akhirnya tidak dapat

memperoleh pendapatan atau hasil usaha.32

Pembagian keuntungan (bagi hasil) didasarkan pada nisbah

yang disepatkati di awal kontrak antara mudharib dan shahibul

maal dan harus dituangkan pada perjanjian tertulis.

b. Deposito Mudharabah

Deposito merupakan simpanan dana berjangka yang

penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu

berdasarkan perjanjian penyimpan dengan bank berdasarkan

31 Ismail, Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi, Cet. 1, (Jakarta: KENCANA

PRENADA MEDIA GROUP, 2010), h. 44. 32 Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah, (Jakarta: PT

Grasindo, 2005), h. 27.

Page 36: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

20

prinsip mudharabah. Pemilik deposito tersebut disebut deposan.

Keuntungan bank dengan menghimpun dana deposito adalah uang

yang tersimpat relatif lebih lama, mengingat deposito memiliki

jangka waktu yang relatif panjang dan frekuensi penarikan juga

jarang. Dengan demikian, bank dapat leluasa untuk menggunakan

dananya kembali untuk penyaluran pembiayaan.33 Menurut

Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah,

deposito adalah investasi dana berdasarkan akad musharabah atau

akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang

penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu

berdasarkan akad antara nasabah penyimpan dan Bank Syariah

dan/atau UUS.

Mudrajat Kuncoro dan Suharjo, Deposito adalah simpanan

berjangka yang dikeluarkan oleh bank yang penarikannya hanya

dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jangka

waktu yang telah diperjuangkan sebelumnya. Deposito dibedakan

menjadi 3 jenis yaitu:34

1) Deposito berjangka, merupakan simpanan berjangka yang

dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang disepakati.

Pemegang deposito berjangka akan mendapat bilyet deposito

sebagai bukti hak kepemlikannya. Deposito berjangka tidak

dapat diperjualbelikan dan pembayaran bagi hasil dilakukan

setiap tanggal valuta, tanggal dimana deposito tersebut dibuka.

2) Sertifikat deposito, merupakan simpanan berjangka yang

diterbitkan oleh pemegang haknya. Sertifikat deposito dapat

dicairkan oleh siapapun yang membawa dan menunjukkan

kepada bank yang menerbitkan dan dapat diperjualbelikan.

33 Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, Cet. 1, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2001), h.

93. 34 Ismail, Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi, Cet. 1, (Jakarta: KENCANA

PRENADA MEDIA GROUP, 2010), h. 45-46.

Page 37: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

21

Pembayaran bagi hasil dilakukan pada saat pembelian atau

dibayar dimuka.

3) Deposit On Call, merupakan jenis simpanan berjangka yang

penarikannya perlu memberitahukannya terlebih dahulu

kepada bank penerbit deposit on call. Deposit ini tidak dapat

diperjualbelikan dan diterbitkan atas nama serta bagi hasil

dibayarkan pada saat pencairan.

2. Pembiayaan Jual Beli

Pembiayaan dengan prinsip jual beli ditujukan untuk nasabah

yang ingin memiliki barang, dimana keuntungan bank telah ditentukan

di depan dan menjadi bagian harga atas barang atau jasa yang dijual.

Barang yang diperjual belikan dapat berupa barang konsumtif maupun

barang produktif. Akad yang dipergunakan dalam pembiayaan dengan

prinsip jual beli ini ialah akad murabahah, salam, dan istishna.35

a. Murabahah

Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan

tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam bai’ al-murabahah,

penjual (dalam hal ini bank) harus memberitahu harga produk yang

dibeli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai

tambahannya. Pada saat ini, produk pembiayaan inilah yang paling

banyak digunakan oleh bank syariah karena inilah praktik yang

paling mudah dibandingkan dengan produk pembiayaan yang

lainnya.36 Pembiayaan murabahah, praktiknya di lembaga

keuangan syariah diatur dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

Nomor 04/DSN-MUI/2000.

b. Salam

Dalam pengertian sederhana, bai’ as-salam berarti

pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari, sedangkan

35 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia,

2011), h. 337. 36 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia,

2011), h. 337.

Page 38: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

22

pembayaran dilakukan pada saat awal transaksi dilakukan.37 Dalam

transaksi ini harus jelas spesifikasinya seperti kuantitas, kualitas,

harga dan waktu penyerahan barang.

Dalam praktik perbankan, ketika barang telah diserahkan

kepada bank, maka bank akan menjualnya kepada rekanan nasabah

atau kepada nasabah itu sendiri secara tunai atau secara cicilan.

Harga jual yang ditetapkan oleh bank adalah harga beli bank dari

nasabah ditambah keuntungan. Dalam hal ini bank menjualnya

secara tunai biasanya disebut pembiayaan talangan. Sedangkan

dalam hal bank menjualnya secara cicilan, kedua pihak harus

menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran.38

Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah

disepakati tidak dapat berubah selama berlakunya akad. Umumnya

transaksi ini diterapkan dalam pembiayaan barang yang belum

aada seperti pembelian komoditi pertanian oleh bank untuk

kemudian dijual kembali secara tunai atau secara cicilan.39

Pembiayaan salam, praktiknya di lembaga keuangan syariah diatur

dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 05/DSN-MUI/2000.

c. Istishna

Istishna merupakan kontrak penjualan atara pembeli dan

pembuat barang. Dalam kontrak ini, pembuat barang menerima

pesanan dari pembeli. Pembuat barang lalu berusaha melalui orang

lain untuk membuat atau membeli barang menurut spesifikasi yang

telah disepakati dan menjualnya kepada pembeli akhir.40

Pembiayaan istishna, praktiknya di lembaga keuangan syariah

37 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia,

2011), h. 339. 38 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan Edisi Kelima, (Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 99. 39 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan Edisi Kelima, (Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 99. 40 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia,

2011), h. 339.

Page 39: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

23

diatur dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 06/DSN-

MUI/2000.

3. Pembiayaan Qardh

Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat

ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa

mengharapkan imbalan. Qardh merupakan akad tolong-menolong dan

bukan transaksi komersial.41

Dalam Fatwa DSN Nomor 19/DSN-MUI/IV/2001 tentang Al-

Qardh, dijelaskan bahwa:

a. Al-Qardh adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah

(muqtaridh) yang memerlukan.

b. Nasabah al-qardh wajib mengembalikan jumlah pokok yang

diterima pada waktu yang telah disepakati bersama.

c. Biaya administrasi dibebankan kepada nasabah.

d. LKS dapat meminta jaminan kepada nasabah bilamana dipandang

perlu.

e. Nasabah al-Qardh dapat memberikan tambahan (sumbangan)

dengan sukarela kepada LKS selama tidak diperjanjikan dalam

akad.

f. Jika nasabah tidak dapat mengembalikan sebagian atau seluruh

kewajibannya pada saat yang telah disepakati dan LKS telah

memastikan ketidakmampuannya, LKS dapat memperpanjang

jangka waktu pengembalian, atau menghapus (write off) sebagian

atau seluruh kewajibannya.

4. Pendapatan Islam

Menurut PSAK 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan

Syariah, sumber pendapatan bank syariah adalah pendapatan

operasional utama dan pendapatan operasional lainnya. Pendapatan

operasional utama terdiri dari pendapatan dari jual beli (margin),

41 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan Edisi Kelima, (Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 348.

Page 40: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

24

pendapatan dari sewa, pendapatan dari bagi hasil, dan pendapatan

operasional utama lainnya.42 Dapat disimpulkan, pendapatan Islam

merupakan pendapatan halal yang diperoleh bank dalam menjalankan

operasionalnya yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Menurut Hameed et al (2004) prinsip-prinsip syariah melarang

transaksi yang melibatkan riba, gharar dan perjudian tetapi mendorong

transaksi yang halal dan jika bank syariah memiliki pendapatan yang

bersumber dari transaksi yang dilarang, bank syariah harus

mengungkapkan informasi tersebut, dari mana sumbernya, bagaimana

dana tersebut digunakan, dan yang lebih penting lagi adalah prosedur

yang dapat dilakukan untuk menghindari transaksi yang dilarang oleh

syariat Islam tersebut. Oleh karena itu, merupakan sebuah kewajiban

bagi bank syariah untuk memilimalisir atau menghilangkan pendapatan

non halal sebagai bentuk pemenuhan terhadap prinsip-prinsip syariah.43

Dengan demikian, bank syariah hanya menerima pendapatan dari

sumber yang halal. Kalaupun ada pendapatan non-halal, pada

praktiknya bank syariah menempatkan pendapatan non-halal tersebut

sebagai sumber dana kebajikan yang nantinya akan disalurkan kepada

masyarakat, biasanya tersalurkan melalui pembiayaan qardh.

5. Rasio Zakat

Zakat merupakan sarana paling penting untuk menghimpun dan

mendistribusikan kekayaan. Zakat merupakan pajak wajib dan,

sebagaimana telah kita ketahui, zakat merupakan salah satu dari kelima

rukun Islam. Jumlah zakat yang disepakati secara umum sebesar 2,5

42 Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), “PSAK No. 101 Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, (Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Ikatan Akuntansi Indonesia, cetakan kedua, 2009), h. 101.33. 43 Indriatun, “Analisis Perbandingan Kinerja Sosial dan Islamic Social Reporting pada

Bank Syariah di Indonesia”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Depok, 2013), h.

30.

Page 41: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

25

persen dari taksiran aset yang dijual selama setahun penuh (setelah

dikurangi pengeluaran atau nishab).44

Peran zakat sangat penting dalam kehidupan masyarakat

muslim, zakat merupakan upaya untuk menolong orang yang lemah

agar mampu melaksanakan apa yang diwajibkan Allah SWT dalam segi

tauhid dan ibadah. Demikian itu karena seseorang tidak akan mampu

beribadah dengan khusyuk dan hikmat apabila kebutuhan pokoknya

tidak terpenuhi. Kefakiran akan mendorong orang kepada kekafiran.

Bantuan yang diberikan melalui instrumen zakat dapat menolong

mereka dari kekafiran. Fenomena kefakiran dapat mengarah kepada

kekafiran dapat terlihat saat ini di mana banyak orang yang rela

menukar akidahnya demi sebungkus mie instan. Instrumen zakat

diharapkan mampu mencegah fenomena ini di maysarakat.45 Selain itu

zakat juga dapat diartikan sebagai pertumbuhan, karena dengan

diberikannya hak fakir miskin dan lain-lain itu maka terjadilah sirkulasi

uang yang sehat dalam masyarakat dan mendorong berkembangnya

fungsi uang itu dalam kehidupan perekonomian.46

C. Kesehatan Finansial Bank Syariah

1. Bank Syariah

Undang-undang Perbankan Syariah No. 21 tahun 2008 pasal 1

ayat 2 menyatakan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya

kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Sedangkan pengertian bank

syariah dalam pasal 1 ayat 7 adalah bank yang menjalankan kegiatan

usahanya berdasakan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas

44 Gjawahir Hejazziey, Perbankan Syariah Dalam Teori dan Praktik, (Yogyakarta:

Depublish, 2014), h. 28. 45 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia,

2011), h. 250-251. 46 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia,

2011), h. 249.

Page 42: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

26

bank umum syariah (BUS), unit usaha syariah (UUS), dan bank

pembiayaan rakyat syariah (BPRS).47

Karnaen A. Permataatmaja dan Syafi’i Antonio memberikan

dua defnisi terhadap bank syariah, yaitu: bank yang beroperasi sesuai

dengan prinsip-prisnip syariah Islam dan bank yang tata cara

beroperasinya mengacacu pada ketentuan Al-Qur’an dan Hadist.

Mereka menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan bank yang

beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam adalah bank

yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam

khususnya yang menyangkut tata cara bermamalat secara Islam.

Sedangkan yang dimaksud dengan bank yang tata cara beroperasinya

mengacu pada ketentuan-ketentuan al-Qur’an dan Hadist adalah bank

yang tata cara beroperasinya mengikuti perintah dan larangan yang

tercantum dalam al-Qur’an dan Hadis.48

Dan menurut Al-Arif, bank syariah ialah lembaga keuangan

yang menjalankan fungsi perantara (intermediary) dalam

penghimpunan dana masyarakat serta menyalurkan pembiayaan kepada

masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.49

Perbankan syariah merupakkan lembaga keuangan yang

menerapkan nilai-nilai syariah, dimana termasuk di dalamnya ialah

larangan unsur riba, seperti dijelaskan dalam ayat Al Qur’an sebagai

berikut: Al-Baqarah ayat 275

47 UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. 48 Karnaen Perwataatmaja dan Muhammad Syafi’i Antonio, Apa dan Bagaimana Bank

Islam, (Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf, 1997), h. 1. 49 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia,

2011), h. 296.

Page 43: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

27

طه ب خ ت ي ي ذ وم ال ق ا ي م ل ك ون إ وم ق ا ل ي ب ون الر ل ك أ ين ي ذ ال

ا ب ل الر ث ع م ي ب ا ال م ن وا إ ال هم ق ن أ ك ب ل ذ مس ن ال ان م ط ي الش

ل ح أ ه و ب ن ر م ة ظ ع و م ه اء ن ج م ا ف ب م الر ر ح ع و ي ب ال للا

ئك ول أ اد ف ن ع م و لى للا إ ه ر م أ ف و ل ا س م ه ل هى ف ت ان ف

ون د ال ا خ يه ار هم ف اب الن صح أ

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kerasukan syaitan lantaran

(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah

disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli tiu

sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya

larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka

baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan);

dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali

(mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;

mereka kekal di dalamnya.”

2. Kesehatan Finansial Bank Syariah

a. Pengertian Kesehatan Bank

Kesehatan bank diartikan sebagai kemampuan suatu bank

untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal

dan mampu memebuhi semua kewajibannya dengan baik dengan

cara-cara yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.50 PBI No.

9/1/PBI/2007 menyatakan bahwa kesehatan suatu bank yang

berdasarkan prinsip syariah merupakan kepentingan semua pihak

terkait, baik pemilik dan pengelola bank, masyarakat pengguna

jasa perbankan dan Bank Indonesia selaku otoritas pengawasan

bank sekarang (Otoritas Jasa Keuangan (OJK)).

Bank wajib melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip kehati-hatian dan prinsip syariah dalam rangka menjaga

atau meningkatkan Tingkat Kesehatan Bank.51

50 Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Jakarta: Salemba Empat, 2011), h. 51. 51 Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/1/PBI/2007 pasal 2 ayat 1.

Page 44: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

28

Bank Indonesia sebagai bank sentral memiliki kewenangan

untuk mengatur standar penilaian kesehatan bank umum syariah

dengan menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.

9/1/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. Sehubungan dengan

diterbitkannya PBI tersebut, Bank Indonesia juga menerbitkan

Surat Edaran No. 9/24/DPbS tanggal 30 Oktober 2007 yang

ditujukan kepada semua bank umum yang melaksanakan kegiatan

usaha berdasarkan prinsip-prinsip syarah di Indonesia perihal

Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan

Prinsip Syariah.

Tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian atas berbagai

aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu Bank

atau UUS melalui:52

1) Penilaian Kuantitatif dan Penilaian Kualitatif terhadap faktor-

faktor permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas,

sensitivitas terhadap risiko pasar, dan

2) Penilaian Kualitatif terhadap faktor Manajemen.

Penilaian tingkat kesehatan bank mencakup penilaian

terhadap faktor-faktor yang terdiri dari:53

1) Permodalan (capital)

Penilaian permodalan dimaksudkan untuk menilai

kecukupan modal bank dalam mengamankan eksposur risiko

posisi dan mengantisipasi eksposur risiko yang akan muncul.

Penilaian permodalan mencakup:

a) Rasio Utama: Kecukupan pemenuhan kewajiban

Penyediaan Modal Minimum (KPMM).

b) Rasio Penunjang: Penyisihan Penghapusan Aktiva

Produktif (PPAP); Kemampuan modal inti untuk

52 Peraturan Bank Indonesia Nomo9 9/1/PBI/2007 pasal 1 ayat 6. 53 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/24/DPbS tanggal 30 Oktober 2007.

Page 45: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

29

menutupi kerugian pada saat likuidasi;

Trend/pertumbuhan KPMM; Kemampuan internal bank

untuk menambah modal.

c) Rasio Pengamatan: Intensitas fungsi keagenan bank

syariah; Modal inti dibandingkan dengan dana

mudharabah; Deviden Pay Out Ratio; Akses kepada

sumber permodalan.

2) Kualitas Aset (asset quality)

Penilaian kualitas aset dimaksudkan untuk menilai

kondisi aset bank, termasuk antisipasi atas risiko gagal bayar

dari pembiayaan (credit risk) yang akan muncul. Penilaian

kualitas aset mencakup:

a) Rasio Utama: Kualitas aktiva produktif bank.

b) Rasio Penunjang: Pembiayaan Non Performing; Risiko

konsentrasi penyaluran dana kepada debitur inti; Kualitas

penyaluran dana kepada debitur inti; Kemampuan bank

dalam menangani/mengembalikan aset yang telah

dihapusbuku.

c) Rasio Pengamatan: Tingkat kecukupan agunan;

Proyeksi/Perkembangan kualitas aset produktif;

Perkembangan/trend aktiva produktif bermasalah yang

direstrukturisasi.

3) Manajemen (management)

Penilaian manajemen dimaksudkan untuk menilai

kemampuan manajerial pengurus bank dalam menjalankan

usaha sesuai dengan prinsip manajemen umum, kecukupan

manajemen risiko dan kepatuhan bank terhadap ketentuan baik

yang terkait dengan prinsip kehati-hatian maupun kepatuhan

terhadap prinsip syariah dan komitmen bank kepada Bank

Indonesia. Penilaian menajemen mencakup:

Page 46: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

30

a) Kualitas manajemen umum terkait dengan penerapan

good corporate governance;

b) Kualitas penerapa manajemen risiko;

c) Kepatuhan terhadap ketentuan baik yang terkait dengan

prinsip kehati-hatian maupun kepatuhan prinsip syariah

serta komitmen kepada Bank Indonesia.

4) Rentabilitas (earnings)

Penilaian rentabilitas dimaksudkan untuk menilai

kemampuan bank dalam menghasilkan laba. Penilaian

rentabilitas mencakup:

a) Rasio Utama: Net Operating Margin (NOM)

b) Rasio Penunjang: Rasio efisiensi kegiatan operasional

(REO); Return On Assets (ROA); Rasio aktiva yang dapat

menghasilkan pendapatan; Diversifikasi pendapatan.

c) Rasio Pengamatan: Net Structural Operating Margin;

Return On Equity (ROE); Komposisi penempatan dana

pada surat berharga/pasar keuangan; Disparitas imbal jasa

tertinggi dengan terendah; Pelaksanaan fungsi edukasi;

Pelaksanaan fungsi sosial; Korelasi antara tingkat suku

bunga di pasar dengan return/bagi hasil yang diberikan

oleh bank syariah; Rasio bagi hasil dana investasi;

penyaluran dana yang di write-off dibandingkan dengan

biaya operasional.

5) Likuiditas (liquidity)

Penilaian likuiditas dimaksudkan untuk menilai

kemampuan bank dalam memelihara tingkat likuiditas yang

memadai termasuk antisipasi atas risiko likuiditas yang akan

muncul. Penilaian likuiditas mencakup:

a) Rasio Utama: Short Term Mistmach (STM)

b) Rasio Penunjang: Kemampuan aset jangka pedek, kas,

secondary reserve dalam memenuhi kewajiban jangka

Page 47: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

31

pendek; Ketergantugan kepada dana deposan inti;

Pertumbuhan dana deposan inti terhadap total dana pihak

ketiga.

c) Rasio Pengamatan: Kemampuan bank dalam memperoleh

dana dari pihak lain apabila terjadi mistmach;

Ketergantungan pada dana antar bank.

6) Sensitivitas atau risiko pasar (sensitivity to market)

Penilaian sensitivitas atas risiko dimaksudkan untuk

menilai kemampuan keuangan bank dalam mengantisipasi

perubahan risiko pasar yang disebabkan oleh pergerakan nilai

tukar. Penilaian sensitivitas atas risiko pasar dilakukan dengan

menilai beasrnya kelebihan modal yang digunakan untuk

menutup risiko bank dibandingkan dengan besarnya risiko

kerugian yang timbul dari pengaruh perubahan risiko pasar.

b. Penilaian Kesehatan Finansial

Faktor finansial merupakan salah satu faktor pembentuk

tingkat kesehatan bank. Faktor finansial tersebut terdiri dari faktor

permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas dan sensitivitas

terhadap risiko pasar yang dihitung menggunakan rasio

keuangan.54 Penelitian ini hanya menggunakan empat faktor

finansial yaitu faktor permodalan yang diproksikan dengan Capital

Adequacy Ratio (CAR), kualitas aset diproksikan dengan Non

Performing Finance (NPF), rentabilitas diproksikan dengan Rasio

Efisiensi Kegiatan Operasional (REO), dan likuiditas yang

diproksikan dengan Short Term Mismacht (STM).

Langkah pertama untuk menilai kesehatan fianansial yaitu

menetapkan peringkat pada masing masing faktor permodalan,

kualitas aset, rentabilitas, dan likuiditas:

54 Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/1/PBI/2007 pasal 1 ayat 11.

Page 48: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

32

Tabel 2.1

Peringkat Faktor Kesehatan Finansial Bank

Peringkat Permodalan Kualitas Aset Rentabilitas Likuiditas

1 CAR ≥ 12% NPF<2% BOPO≤83% STM>25%

2 9%≤CAR<12% 2%≤NPF<5% 83%<BOPO≤85% 20%<STM≤25%

3 8%≤CAR<9% 5%≤NPF<8% 85%<BOPO≤87% 15%<STM≤20%

4 6%≤CAR<8% 8%≤NPF<12% 87%<BOPO≤89% 10%<STM≤15%

5 CAR<6% NPF>12% BOPO>89% STM≤10%

Sumber: Lampiran SE BI Nomor 9/24/DPbS/2007

Selanjutnya menentukan angka kredit, maka dibuat dengan

mengacu pada peringkat dari masing-masing indikator penilaian.

Tabel 2.2

Peringkat Berdasarkan Angka Kredit

Peringkat Angka Kredit

1 100

2 80

3 60

4 40

5 20

Sumber: Setiawan55

Setelah menemukan peringkat angka kredit, selanjutnya

melakukan pembobotan sesuai dengan angka kredit yang telah

diberikan kepada masing-masing faktor keuangan dengan

ketentuan sebagai berikut:

Tabel 2.3

Bobot Penilaian Komponen Kesehatan Finansial Menurut BI

Keterangan Bobot

Permodalan 25%

Kualitas Aset 50%

Rentabilitas 10%

Likuiditas 10%

Sensitivitas atas Risiko Pasar 5%

Sumber: Lampiran SE BI Nomor 9/24/DPbS/2007

55 Aziz Budi Setiawan, “Kesehatan Finansial dan Kinerja Sosial Bank Umum Syariah di

Indonesia”, Seminar Ilmiah: Kerjasama Magister Bisnis Keuangan Islam: Universitas Paramadhina,

Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Pusat, dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), 2009, h. 33.

Page 49: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

33

Dikarenakan pada penelitian ini hanya menggunakan empat

indikator penilaian yaitu permodalan, kualitas aset, rentabilitas,

dan likuiditas, maka diperlukan assessment peneliti yang telah

dimodifikasi dengan mengacu pada model pembobotan di atas,

sebagai berikut:

Tabel 2.4

Bobot Penilaian Komponen Kesehatan Finansial Penelitian

Keterangan Bobot

Permodalan 25%

Kualitas Aset 50%

Rentabilitas 10%

Likuiditas 15%

Langkah terakhir untuk memperoleh nilai kesehatan

finansial yaitu dengan perkalian antara angka kredit dengan

bobotnya. Sedangkan predikat kesehatan finansial berdasarkan

nilai terbobot adalah memiliki kriteria sebagai berikut:

Tabel 2.5

Predikat Kesehatan Finansial Bank

Keterangan Nilai Bobot

Sehat 81 s/d 100

Cukup Sehat 66 s/d < 81

Kurang Sehat 51 s/d < 66

Tidak Sehat 0 s/d < 51

Sumber: Setiawan56

56 Aziz Budi Setiawan, “Kesehatan Finansial dan Kinerja Sosial Bank Umum Syariah di

Indonesia”, Seminar Ilmiah: Kerjasama Magister Bisnis Keuangan Islam: Universitas Paramadhina,

Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Pusat, dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), 2009, h. 33.

Page 50: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

34

D. Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Isi Persamaan/Perbedaan

1. Penulis:

Hameed, dkk

(International Islamic

University Malaysia)

Judul:

“Alternative

Disclousure and

Performance

Measures For Islamic

Banks”

(Penelitian ini telah

diseminarkan pada

2nd International

Conference on

Administrative

Sciences, King Fahd

University of

Petroleum and

Minerals)

Tahun: 2004

Tujuan:

Mengevaluasi kinerja Bank

Islam Malaysia Berhad

(BIMB) dan Islamic Bank

of Bahrain.

Pendekatan Teori:

Hameed, dkk

mengembangkan beberapa

alternatif pengukuran

kinerja dan laporan yang

digunakan dalam bank

Islam sesuai dengan tujuan

pendiriannya, yaitu sosio

ekonomi yaitu dengan

menggunakan Islamicity

Performance Index (IPI).

Pengukuran IPI mengacu

pada tiga indicator utama

yaitu

1. Ketaatan terhadap

prinsip syariah (shariah

compliance)

2. Tata klola perusahaan

(corporate governance)

dan

3. Sosial/lingkungan

(social/environment).

Kinerja bank Islam

berdasarkan IPI diukur

dengan indikator: profit

sharing ratio, zakat

performance ratio,

equitable distribution

ratio, director employee

welfare ratio, islamic vs

non islamic investment,

islamic incom vs non

islamic income, dan

AAOIFI index.

Persamaan:

Meneliti tentang

kepatuhan pada prinsip-

prinsip syariah

Perbedaan:

1. Penelitian ini

mengukur pengaruh

kepatuhan syariah

terhadap kesehatan

finansial dengan

menggunakan metode

penelitian regresi data

panel.

2. Proksi kepatuhan

syariah yang

digunakan dalam

penelitian ini yaitu

Penghimpunan dana

bagi hasil, pembiayaan

dengan

jual beli, pembiayaan

qardh, pendapatan

islam, dan rasio zakat.

Page 51: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

35

Metode Penelitian:

Kuantitatif, menggunakan

analisis rasio pada tujuh

indikator yang telah

disebutkan pada

pendekatan teori di atas.

Hasil:

Kinerja Islamic Bank of

Bahrain lebih baik dari

Bank Islam Malaysia

Berhad (BIMB)

2. Penulis:

Aziz Budi Setiawan

(Peserta Program

Magister Bisnis

Keuangan Islam

Universitas

Paramadina dan Staf

Pengajar SEBI School

of Islamic Economics

(STEI SEBI)).

Judul:

“Kesehatan Finansial

dan Kinerja Sosial

Bank Umum Syariah

di Indonesia”

(Penelitian ini telah

diseminarkan pada

Seminar Ilmiah:

Kerjasama Magister

Bisnis Keuangan

Islam Universitas

Paramadina dengan

Ikatan Ahli Ekonomi

Islam (IAEI) dan

Pusat dan Masyarakat

Ekonomi Syariah

(MES) di Aula

Nurcholis Majid,

Jakarta, 30 Juli 2009).

Tahun: 2009

Tujuan:

Metahui bagaimana

kesehatan finansial dan

kinerja sosial dari Bank

Umum Syariah di

Indonesia studi pada Bank

Muamalat Indonesia (BMI)

dan Bank Syariah Mandiri

(BSM).

Pendekatan Teori:

Untuk menganalisa

kesehatan finansial bank

syariah, variabel

operasional penelitian ini

diturunkan dari metode

perhitungan tingkat

kesehatan untuk bank

syariah merujuk pada PBI

No. 9/1/PBI/2007 dan

SEBI No. 9/24/DPbS/2007.

Sedangkan untuk melihat

kinerja sosial bank syariah,

penulis mengembangkan

pendekatan dari penelitian

Samad dan Hasan (2000)

dan Hameed, dkk (2004).

Metode Penelitian:

Deskriptif Kunatitatif.

Setiawan, melakukan

pembobotan pada masing-

Persamaan:

Meneliti tentang

kesehatan finansial bank

syariah dan mengacu pada

PBI No. 9/1/PBI/2007 dan

SEBI No.

9/24/DPbS/2007.

Perbedaan:

1. Penelitian ini

dilakukan pada 11

BUS periode 2011-

2016.

2. Meneliti pengaruh

kepatuhan prinsip

syariah terhadap

kesehatan finansial.

3. Menggunakan

indikator permodalan

sebagai salah satu

proksi kesehatan

finansial.

Page 52: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

36

masing rasio kesehatan

finansial (Kualitas Aset,

Rentabilitas, dan

Likuiditas) dan rasio

kinerja sosial (Kontribusi

Pembangunan Ekonomi

(KPE), Kontribusi Kepada

Masyarakat (KKM),

Kontribusi Untuk

Stakeholder (KUS),

Peningkatan Kapasitas SDI

dan Riset (PKSR), dan

Distribusi Pembangunan

Ekonomi (DPE) sehingga

menghasilkan sebuah

angka atau nilai yang dapat

menggambarkan kesehatan

finansial dan kinerja sosial

untuk masing-masing bank

syariah yang diteliti pada

setiap periodenya.

Hasil:

Kesehatan finansial, BMI

lebih baik dari BSM

sedangkan Kinerja Sosial,

BSM lebih baik dari BMI.

3. Penulis:

Falikhatun dan

Yasmin Umar Assegaf

(Fakultas Ekonomi

UNS)

Judul:

“Bank Syariah di

Indonesia: Ketaatan

Pada Prinsip-Prinsip

Syariah dan

Kesehatan Finansial”

Tahun: 2012

Tujuan:

Untuk mengetahui apakah

implementasi prinsip-

prinsip syariah

berpengaruh terhadap

kesehatan finansial

perbankan syariah di

Indoonesia (5 BUS dan 8

UUS periode 2007-2010).

Pendekatan Teori:

Kesehatan finansial yang di

proksikan dengan Kualitas

Aktiva Produktif (KAP),

Net Operating Margin

(NOM), Rasio Efisiensi

Kegiatan Operasional

Persamaan:

1. Meneliti pengaruh

kepatuhan prinsip

syariah terhadap

kesehatan finansial.

2. Menggunakan REO

dan STM sebagai salah

satu indikator

penilaian kesehatan

finansial dan mengacu

pada PBI No.

9/1/PBI/2007 dan

SEBI No.

9/24/DPbS/2007.

3. Menggunakan

pendapatan islam

sebagai proksi

Page 53: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

37

(REO), dan Short Term

Mismach (STM) mengacu

pada PBI No. 9/1/PBI/2007

dan SEBI No.

9/24/DPbS/2007.

Ketaatan Pada Prinsip

Syariah yang di proksikan

dengan rasio investasi

islami, rasio pembiayaan

bagi hasil, rasio pendapatan

islami, rasio kesejahteraan

direksi-karyawan mengacu

pada penelitian Hameed,

dkk (2004)

Metode Penelitian:

Regresi Linnier Beganda

Hasil:

Keseluruhan hasil

penelitian ini mengindikasi

bahwa implementasi

prinsip-prinsip syariah

berpengaruh terhadap

kesehatan finansial

perbankan syariah di

Indonesia.

kepatuhan syariah dan

mengacu pada

penelitian Hameed,

dkk.

Perbedaan:

1. Penelitian ini

dilakukan pada 11

BUS pada periode

2011-2016.

2. Pada variabel

dependen kesehatan

finansial

menggunakan proksi

CAR dan NPF tidak

menggunakan KAP

dan NOM.

3. Kepatuhan syariah

diproksikan dengan

penghimpunan dana

bagi hasil, pembiayaan

dengan jual beli,

pembiayaan qardh,

dan rasio zakat tidak

menggunakan proksi

rasio investasi islam

dan rasio

kesejahteraan direksi-

karyawan.

4. Metode penelitian

regresi data panel.

4. Penulis:

Dinastian Hari

Pramanto (Fakultas

Ekonomi Universitas

Sebelas Maret).

Judul:

“Pengaruh Kepatuhan

Prinsip-Prinsip

Syariah Terhadap

Kesehatan Finansial

Entitas Perbankan

Syariah di Indonesia”

Tujuan:

Untuk mengetahui korelasi

antara kepatuhan prinsip

syariah dan kesehatan

finansial Bank Syariah

studi pada 11 BUS periode

2007-2012.

Pendekatan Teori:

Untuk Kesehatan Finansial

mengacu pada penelitian

Setiawan dan untuk

kepatuhan prinsip syariah

Persamaan:

1. Meneliti tentang

kesehatan finansial

dan kepatuha prinsip

syariah.

2. Menggunakan NPF,

REO, dan STM

sebagai indikator

penilaian kesehatan

finansial.

3. Menggunakan

pendapatan islam dan

penghimpunan dana

Page 54: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

38

Tahun: 2014

dengan proksi pembiayaan

bagi hasil dan pendapatan

islam mengacu pada

penelitian Hameed, dkk

(2004) serta penhimpunan

dana bagi hasil mengacu

pada Suyanto (2006).

Metode Penelitian:

Regresi Linier Berganda.

Hasil:

Kepatuhan prinsip syariah

berpengaruh positif

terhadap kesehatan

finansial.

bagi hasil sebagai

proksi dari kepatuhan

prinsip syariah.

Perbedaan:

1. Periode penelitian,

penelitian ini

dilakukan pada

periode 2011-2016.

2. Menggunakan CAR

sebagai salah satu

indikator penilaian

kesehatan finansial

dan rasio pembiayaan

dengan jual beli,

pembiayaan qardh

serta rasio zakat

sebagai proksi

kepatuhan prinsip

syariah.

3. Metode penelitian ini

regresi data panel.

5. Penulis:

Iin Afriani Risda

(Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas

Hasanuddin

Makassar)

Judul:

“Analisis Kinerja

Keuangan Bank

Syariah dengan Model

Risk Based Bank

Rating dan Sharia

Conformity and

Profitability (SCnP)

Model di Indonesia

(Periode 2013-2015)

Tahun: 2016

Tujuan:

Mengetahui hubungan

tingkat kinerja keuangan

perbankan syariah dengan

menggunakan model

RBBR dan tingkat ketaatan

syariah dengan

menggunakan SCnP

Pendekatan Teori:

Risk Based Bank Rating

(RBBR) mengacu pada

PBI No. 13/1/PBI/2011

sedangkan Sharia

Conformity and

Profitability (SCnP)

mengacu pada penelitian

Kuppusamy dkk tahun

2010.

Metode Penelitian:

Deskriptif Kuantitatif

Persamaan:

Meneliti tentang

kepatuhan prinsip syariah

dan rasio keuangan

perbankan syariah.

Perbedaan:

1. Penelitian ini meneliti

pengaruh kepatuhan

prisnsip syariah

terhadap kesehatan

finansial bank umum

syariah pada periode

2011-2016.

2. Proksi kepatuhan

syariah dalam

penelitian ini tidak

menggunakan rasio

pembiayaan bagi hasil

dan rasio ivestasi

islam.

Page 55: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

39

Hasil:

Perbankan syariah yang

memiliki kinerja keuangan

yang baik belum tentu

memiliki ketaatan yang

baik begitu pula sebaliknya

kinerja keuangan yang

rendah belum tentu

memiliki ketaatan syariah

yang rendah.

3. Metode penelitian ini

Regresi Data Panel.

6. Penulis:

Rama Primanita

Aristy

Judul:

Pengaruh Pembiayaan

Bagi Hasil,

Pendapatan Islam,

Investasi Islam, dan

Rasio Zakat terhadap

Tingkat Kesehatan

Bank Umum Syariah

Tahun: 2016

Tujuan:

Mengetahui pengaruh

Pembiayaan Bagi Hasil,

Pendapatan Islam,

Investasi Islam, dan Rasio

Zakat terhadap Tingkat

Kesehatan BUS.

Pendekatan Teori:

Untuk Kesehatan Finansial

mengacu pada penelitian

Setiawan dan untuk

kepatuhan prinsip syariah

dengan proksi pembiayaan

bagi hasil dan pendapatan

islam mengacu pada

penelitian Hameed, dkk

(2004)

Metode Penelitian:

Regresi data panel

Hasil:

Pembiayaan bagi hasil,

pendapatan islam, dan

investasi islam

berpengaruh positif

terhadap tingkat kesehatan

bank umum syariah.

Sedangkan rasio zakat

tidak berpengaruh terhadap

kesehatan bank umum

syariah.

Persamaan:

Menggunakan variabel

pendapatan islam dan

rasio zakat serta metode

analisis menggunakan

regresi data panel.

Perbedaan:

1. Penelitian ini

dilakukan pada

periode 2011-2016

2. Menggunakan variabel

rasio pembiayaan jual

beli, pembiayaan

qardh sebagai variabel

independen.

Page 56: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

40

E. Alur Kerja Penelitian

Gambar 2.1 Alur Kerja Penelitian

X

Kepatuhan Prinsip-Prinsip Syariah

Bank Umum Syariah di Indonesia 2011-2016

Kepatuhan Prinsip-Prinsip Syariah

X1 Penghimpunan Dana Bagi Hasil

X2 Pembiayaan Jual Beli

X3 Pembiayaan Qardh

X4 Pendapatan Islam

X5 Rasio Zakat

Y

Kesehatan Finansial

Kesehatan Finansial

1. Profitabilitas (CAR)

2. Kualitas Aset Produktif (NPF)

3. Rentabilitas (REO)

4. Likuiditas (STM)

Uji Stasioneritas

Uji Common Effect

Uji Fixed Effect

Uji Random Effect

Penentuan Metode dan Model Data Panel

Interpretasi/Analisis

Pengaruh Kepatuhan Prinsip-Prinsip Syariah terhadap Kesehatan

Finansial Bank Umum Syariah di Indonesia

Regresi Data Panel

Uji Chow

Uji Hausman

Kesimpulan dan Saran

Model Terpilih

Page 57: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

41

F. Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan dugaan (conjectural) tentang

hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap masalah penelitian yang telah dirumuskan. Hipotesis

selalu mengambil bentuk pernyataan (declarative) dan menghubungkan

variabel yang satu dengan variabel yang lain.57 Penelitian ini akan

membangun hipotesis dalam menguji hubungan bagaimana masing-masing

variabel independen berpengaruh dengan variabel dependen. Berdasarkan

teori di atas, maka dapat dirumuskan beberapa hipotesis sebagai berikut:

1. Uji Statistik F (Uji Simultan)

H0 = Penghimpunan Dana Bagi Hasil, Pembiayaan dengan Jual Beli,

Pembiayaan Qardh, Pendapatan Islam, dan Rasio Zakat tidak

berpengaruh secara simultan terhadap tingkat kesehatan finansial bank.

Ha = Penghimpunan Dana Bagi Hasil, Pembiayaan Jual Beli,

Pembiayaan Qardh, Pendapatan Islam, dan Rasio Zakat berpengaruh

secara simultan terhadap tingkat kesehatan finansial bank.

2. Penghimpunan Dana Bagi Hasil, Pembiayaan dengan Jual Beli,

Pembiayaan Qardh, Pendapatan Islam, dan Rasio Zakat terhadap

tingkat kesehatan finansial bank secara parsial. Hipotesisnya sebagai

berikut:

a. H0 = Penghimpunan Dana Bagi Hasil tidak berpengaruh signifikan

secara parsial terhadap tingkat kesehatan bank.

H1 = Penghimpunan Dana Bagi Hasil berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap tingkat kesehatan bank.

b. H0 = Pembiayaan dengan Jual Beli tidak berpengaruh signifikan

secara parsial terhadap tingkat kesehatan bank.

H2 = Pembiayaan dengan Jual Beli berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap tingkat kesehatan bank.

57 Toto Syatori Nasehudin dan Nanang Gozali, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung:

CV Pustaka Setia, 2012), h. 88.

Page 58: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

42

c. H0 = Pembiayaan Qardh tidak berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap tingkat kesehatan bank.

H3 = Pmbiayaan Qardh berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap tingkat kesehatan bank.

d. H0 = Pendapatan Islam tidak berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap tingkat kesehatan bank.

H4 = Pendapatan Islam berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap tingkat kesehatan bank

e. H0 = Rasio Zakat tidak berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap tingkat kesehatan bank.

H5 = Rasio Zakat berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

tingkat kesehatan bank.

G. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Penghimpunan Dana Bagi Hasil terhadap Kesehatan

Finansial

Dana Pihak Ketiga adalah dana yang berasal dari masyarakat,

baik perorangan maupun badan usaha, yang diperoleh bank dengan

berbagai instrument produk simpanan yang dimiliki bank.58

Penghimpunan dana bagi hasil merupakan dana pihak ketiga yang

dihimpun dengan sistem bagi hasil menggunakan akad mudharabah dan

dalam praktiknya di bank syariah, diterapkan pada produk tabungan dan

deposito.

Tabungan mudharabah tidak dapat diambil sewaktu-waktu

sesuai dengan prinsip yang digunakan yaitu investasi yang diharapkan

akan menghasilkan keuntungan, oleh karena itu modal yang diserahkan

kepada mudharib tidak boleh ditarik sebelum akad tersebut berakhir. Di

lain pihak, tabungan yang dapat ditarik setiap saat akan mengakibatkan

risiko likuiditas yang tinggi bagi bank syariah, karena jika jangka waktu

58 M. Hasanudin dan Prihatiningsih, “Analisis Pengaruh Dana PIhak Ketiga, Tingkat Suku

Bunga, Non Performing Loan, dan Inflasi terhadap Penyaluran Kredit Bank Pengkreditan Rakyat

(BPR) di Jawa Tengah”, Jurnal Teknis. 5 (1): 25-31, h. 26.

Page 59: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

43

setoran dan penarikan sangat pendek, bank syariah tidak dapat

menginvestasikan dana tersebut yang pada akhirnya tidak dapat

memperoleh pendapatan atau hasil usaha.59 Begitu pula dengan deposito

memiliki jangka waktu yang relatif panjang dan frekuensi penarikan

juga jarang. Dengan demikian, bank dapat leluasa untuk menggunakan

dananya kembali untuk penyaluran pembiayaan.60 Dapat disimpulkan

bahwa semakin banyak bank syariah menghimpun dana dengan sistem

bagi hasil maka bank tersebut akan memiliki likuiditas yang baik

sehingga dapat meningkatkan kesehatan finansialnya, dengan catatan

penyaluran pembiayaan berjalan lancar dan bank dapat meminimalisir

risiko pembiayaan bermasalahnya.

Didukung oleh penelitian Falikhatun dan Assegaf (2012)61,

yang menyatakan bahwa perbankan syariah yang telah

mengimplementasikan prinsip-prinsip syariah dalam operasionalnya

dapat meningkatkan kesehatan finansialnya dan tidak menyebabkan

sistem keuangan menghawatirkan atau bahkan bangkrut (taflis),

sehingga perbankan syariah akan memiliki citra positif di masyarakat.

Dan penelitian Pramanto (2014)62 menyatakan bahwa bank syariah yang

taat dengan prinsip penghimpunan dana dengan pola mudharabah akan

berkinerja baik dan akan meningkatkan kesehatan finansialnya.

2. Pengaruh Pembiayaan Jual Beli terhadap Kesehatan Finansial

Dalam praktiknya pembiayaan dengan prinsip jual beli ini

dilakukan dengan akad murabahah, salam, dan istishna.

59 Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah, (Jakarta: PT

Grasindo, 2005), h. 27. 60 Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, Cet. 1, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2001), h.

93. 61 Falikhatun dan Yasmin Umar Assegaf, “Bank Syariah di Indonesia: Ketaatan Pada

Prinsip-Prinsip Syariah dan Kesehatan Finansial”, Jurnal CBAM (Conference In Business,

Accounting, and Management)-Fakultas Ekonomi UNISSULA. Vol. 1. No. 1 Desember 2012, Page

245-254, h. 252. 62 Dinastian Hari Pramanto, “Pengaruh Kepatuhan Prinsip-Prinsip Syariah Terhadap

Kesehatan Finansial Entitas Perbankan Syariah di Indonesia”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret, 2014), h. 68.

Page 60: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

44

Berdasarkan statistik perbankan syariah bulan Desember tahun

2016, pembiayaan yang paling banyak disalurkan bank syariah yaitu

pembiayaan dengan prinsip jual beli sebesar 140.453 Milyar Rupiah

dengan kompisisi pembiayaan akad murabahah sebesar 139.575 Milyar

Rupiah dan sisanya pembiayaan dengan akad istishna sebesar 878

Milyar Rupiah.63 Muhammad mengatakan bahwa produk pembiayaan

murabahah merupakan produk pembiayaan paling populer di industri

perbankan syariah. Hal tersebut dikarenakan beberapa alasan antara lain

murabahah adalah suatu mekanisme investasi jangka pendek dan cukup

memudahkan dibandingkan dengan sistem profit and loss sharing

(PLS); margin dalam murabahah dapat ditetapkan sedemikian rupa

sehingga memastikan bahwa bank dapat memperoleh keuntungan yang

sebanding dengan keuntungan bank-bank berbasis bunga yang menjadi

saingan bank-bank Islam; murabahah menjauhkan ketidakpastian yang

ada pada pendapatan dari bisnis-bisnis (PLS); dan murabahah tidak

memungkinkan bank-bank Islam untuk mencampuri manajemen bisnis

karena bank bukanlah mitra bisnis nasabah, sebab hubungan mereka

dalam murabahah adalah hubungan antara kreditur dan debitur.64 Karim

menyatakan bahwa risiko pembiayaan salam dan istishna yaitu risiko

gagal-serah barang yang dapat diantisipasi dengan menetapkan rasio

kolateral 220%, yaitu 200% lebih tinggi daripada rasio standar 120%

dan risiko jatuhnya harga barang yang dapat diantisipasi dengan

menetapkan bahwa jenis pembiayaan ini hanya dilakukan atas dasar

kontrak (pesanan) yang telah ditentukan harganya.65

Risiko yang rendah dari pembiayaan jual beli memungkinkan

bank syariah lebih mudah mengelola pembiayaan dengan prinsip jual

63 Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Statistik Perbankan Syariah Sharia Banking Statistic

2016”, (Jakarta: Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan OJK, 2016), h. 9. 64 Aulia Fuad Rahman dan Ridha Rochanika, “Pengaruh Pembiayaan Jual Beli,

Pembiayaan Bagi Hasil, Non Performing Fnancing terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di

Indonesia”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, h. 4. 65 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan Edisi Kelima, (Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 265.

Page 61: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

45

beli. Pengelolaan yang mudah ini, memungkinkan bank syariah untuk

meningkatkan kemampuannya dalam meningkatkan laba melalui

pendapatan margin diikuti minimnya risiko pembiayaan bermasalah

yang akan diterima bank dari pembiayaan jual beli yang disalurkannya

kepada masyarakat.66 Sehingga peningkatan penyaluran pembiayaan

jual beli yang sesuai dengan prinsip syariah dapat meningkatkan

kesehatan finansial bank syariah.

Didukung oleh penelitian Falikhatun dan Assegaf (2012)67 yang

menyatakan bahwa perbankan syariah yang telah mengimplementasikan

prinsip-prinsip syariah dapat meningkatkan kesehatan finansialnya dan

tidak menyebabkan sistem keuangan menghawatirkan atau bahkan

bangkrut (taflis), sehingga perbankan syariah akan memiliki citra positif

di masyarakat. Dan penelitian Rahman dan Rochmanika68 yang

menyatakan bahwa semakin tinggi pembiayaan jual beli maka kinerja

keuangan bank syariah pun semakin meningkat.

3. Pengaruh Pembiayaan Qardh terhadap Kesehatan Finansial

Qardh merupakan pinjaman uang yang diberikan bank syariah

tanpa mensyaratkan apa pun, selain mengembalikan pinjaman tersebut

setelah jangka waktu tertentu.69 Qardh merupakan salah satu akad

tabarru’. Akad tabarru’ merupakan segala macam perjanjian yang

menyangkut not-profit transaction (transaksi nirlaba). Transaksi ini

pada hakikatnya bukan transaksi bisnis untuk mencari keuntungan

komersil. Akad tabarru’ dilakukan dengan tujuan tolong-menolong

66 Aulia Fuad Rahman dan Ridha Rochanika, “Pengaruh Pembiayaan Jual Beli,

Pembiayaan Bagi Hasil, Non Performing Fnancing terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di

Indonesia”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, h. 11. 67 Falikhatun dan Yasmin Umar Assegaf, “Bank Syariah di Indonesia: Ketaatan Pada

Prinsip-Prinsip Syariah dan Kesehatan Finansial”, Jurnal CBAM (Conference In Business,

Accounting, and Management)-Fakultas Ekonomi UNISSULA. Vol. 1. No. 1 Desember 2012, Page

245-254, h. 252. 68 Aulia Fuad Rahman dan Ridha Rochanika, “Pengaruh Pembiayaan Jual Beli,

Pembiayaan Bagi Hasil, Non Performing Fnancing terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di

Indonesia”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, h 69 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan Edisi Kelima, (Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 68.

Page 62: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

46

dalam rangka berbuat kebaikan. Dalam akad tabarru’, pihak yang

berbuat kebaikan tersebut tidak berhak mensyaratkan imbalan apapun

kepada pihak lainnya. Imbalan dari akad tabarru’ adalah dari Allah

SWT, bukan dari manusia. Namun demikian, pihak yang berbuat

kebaikan tersebut boleh meminta kepada counter-part-nya untuk

sekedar menutupi biaya (cover the cost) yang dikeluarkannya untuk

dapat melakukan akad tabarru’ tersebut. Namun ia tidak boleh

mengambil laba dari akad tabarru’.70

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan qardh

merupakan pinjaman kebajikan yang merupakan salah satu kelebihan

bank syariah dibanding bank konvensional. Pembiayaan qardh dapat

meningkatkan kesehatan finansial bank syariah. Sejalan dengan teori

stewardship, bahwa pembiayaan qardh yang diterapkan dalam

operasional bank syariah dan sesuai dengan prinsip syariah dapat

menjaga bahkan meningkatkan kepercayaan masyarakat serta

menghilangkan kekhawatiran masyarakat akan kehilangan

keistimewaan yang mereka cari dari jasa perbankan syariah sehingga

mempengaruhi keputusan mereka untuk memilih dan melanjutkan

memanfaatkan jasa yang ditawarkan oleh bank syariah.

Teori di atas dibuktikan oleh penelitian Falikhatun dan Assegaf

(2012)71 yang menyatakan bahwa perbankan syariah yang telah

mengimplementasikan prinsip-prinsip syariah dapat meningkatkan

kesehatan finansialnya dan tidak menyebabkan sistem keuangan

menghawatirkan atau bahkan bangkrut (taflis), sehingga perbankan

syariah akan memiliki citra positif di masyarakat.

70 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan Edisi Kelima, (Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 66. 71 Falikhatun dan Yasmin Umar Assegaf, “Bank Syariah di Indonesia: Ketaatan Pada

Prinsip-Prinsip Syariah dan Kesehatan Finansial”, Jurnal CBAM (Conference In Business,

Accounting, and Management)-Fakultas Ekonomi UNISSULA. Vol. 1. No. 1 Desember 2012, Page

245-254, h. 252.

Page 63: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

47

4. Pengaruh Pendapatan Islam terhadap Kesehatan Finansial

Menurut PSAK 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan

Syariah, sumber pendapatan bank syariah adalah pendapatan

operasional utama dan pendapatan operasional lainnya. Pendapatan

operasional utama terdiri dari pendapatan dari jual beli (margin),

pendapatan dari sewa, pendapatan dari bagi hasil, dan pendapatan

operasional utama lainnya.72 Pendapatan bank syariah ditentukan oleh

produktivitas masing-masing bank syariah dalam mengelola aktiva

produktifnya dan harus tetap sesuai dengan prinsip syariah.

Meningkatnya pendapatan Islam (pendapatan) yang diperoleh

bank syariah dapat meningkatkan kesehatan finansial bank syariah

tersebut. Karena ketika pendapatan Islam meningkat menunjukkan

produktivitas bank syariah dalam mengelola aktiva produktifnya baik.

Didukung oleh penelitian Falikhatun dan Assegaf (2012)73,

Pramanto (2014)74, Aristy (2014)75, dan Prasetiawan (2016)76 yang

menyatakan pendapatan islam berpengaruh signifikan terhadap

kesehatan finansial bank umum syariah.

5. Pengaruh Rasio Zakat terhadap Kesehatan Finansial

Zakat merupakan sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan

oleh wajib zakat (muzakki) untuk diserahkan kepada penerima zakat

72 Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), “PSAK No. 101 Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, (Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Ikatan Akuntansi Indonesia, cetakan kedua, 2009), h. 101.33. 73 Falikhatun dan Yasmin Umar Assegaf, “Bank Syariah di Indonesia: Ketaatan Pada

Prinsip-Prinsip Syariah dan Kesehatan Finansial”, Jurnal CBAM (Conference In Business,

Accounting, and Management)-Fakultas Ekonomi UNISSULA. Vol. 1. No. 1 Desember 2012, Page

245-254, h. 252. 74 Dinastian Hari Pramanto, “Pengaruh Kepatuhan Prinsip-Prinsip Syariah Terhadap

Kesehatan Finansial Entitas Perbankan Syariah di Indonesia”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret, 2014), h. 65. 75 Rama Primanita Aristy, “Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Pendapatan Islam,

Investasi Islam, dan Rasio Zakat terhadap Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah”, (Skripsi S1

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016), h. 104. 76 Andry Prasetiawan, “Pengaruh Kepatuhan Prinsip-Prinsip Syariah Terhadap Kesehatan

Financial Dengan Metode Risk-Based Bank Rating (RBBR) Pada Bank Umum Syariah Di

Indonesia”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar, 2016), h. 58.

Page 64: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

48

(mustahiq). Pembayaran zakat dilakukan apabila nisab dan haulnya

terpenuhi dari harta yang memenuhi kriteria wajib zakat.77

Peran zakat sangat penting dalam kehidupan masyarakat

muslim, zakat merupakan upaya untuk menolong orang yang lemah

agar mampu melaksanakan apa yang diwajibkan Allah SWT dalam segi

tauhid dan ibadah. Demikian itu karena seseorang tidak akan mampu

beribadah dengan khusyuk dan hikmat apabila kebutuhan pokoknya

tidak terpenuhi. Kefakiran akan mendorong orang kepada kekafiran.

Bantuan yang diberikan melalui instrumen zakat dapat menolong

mereka dari kekafiran. Fenomena kefakiran dapat mengarah kepada

kekafiran dapat terlihat saat ini di mana banyak orang yang rela

menukar akidahnya demi sebungkus mie instan. Instrumen zakat

diharapkan mampu mencegah fenomena ini di maysarakat.78 Selain itu

zakat juga dapat diartikan sebagai pertumbuhan, karena dengan

diberikannya hak fakir miskin dan lain-lain itu maka terjadilah sirkulasi

uang yang sehat dalam masyarakat dan mendorong berkembangnya

fungsi uang itu dalam kehidupan perekonomian.79

Sejalan dengan shariah enterprise theory pemenuhan zakat oleh

bank syariah dapat meningkatkan kesehatan finansialnya. Implikasinya,

yaitu dimana bank umum syariah dalam menjalankan operasionalnya

ada pemenuhan aspek spriritual yaitu mengeluarkan zakat sebagai

wujud penghambaan untuk memperoleh ridha Allah dan untuk

membawa rahmat bagi seluruh isi alam karena pengelolaan zakat yang

baik, kehidupan perekonomian dapat tumbuh secara merata. Zakat juga

sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban bank syariah terhadap

masyarakat yang membutuhkan.

77 Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), “PSAK No. 101 Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, (Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Ikatan Akuntansi Indonesia, cetakan kedua, 2009), h. 101.22. 78 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia,

2011), h. 250-251. 79 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia,

2011), h. 249.

Page 65: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

49

Teori di atas didukung oleh penelitian Falikhatun dan Assegaf

(2012)80 yang menyatakan bahwa perbankan syariah yang telah

mengimplementasikan prinsip-prinsip syariah dapat meningkatkan

kesehatan finansialnya dan tidak menyebabkan sistem keuangan

menghawatirkan atau bahkan bangkrut (taflis), sehingga perbankan

syariah akan memiliki citra positif di masyarakat.

80 Falikhatun dan Yasmin Umar Assegaf, “Bank Syariah di Indonesia: Ketaatan Pada

Prinsip-Prinsip Syariah dan Kesehatan Finansial”, Jurnal CBAM (Conference In Business,

Accounting, and Management)-Fakultas Ekonomi UNISSULA. Vol. 1. No. 1 Desember 2012, Page

245-254, h. 252.

Page 66: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

50

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan tinjauan permasalahan yang ada, penelitian ini

termasuk ke dalam penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif

dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan 81

Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel yang diolah

menggunakan Eviews 9 dan bertujuan untuk mengungkapkan seberapa

besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Penghimpunan dana bagi hasil, pembiayaan jual beli, pembiayaan qardh,

pendapatan islam, dan rasio zakat sebagai variabel independen (bebas) dan

kesehatan finansial bank yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio

(CAR), Non Performing Finance (NPF), Rasio Kegiatan Efisiensi

Operasional (REO), Short Term Mismacht (STM) sebagai variabel

dependen (terikat).

Penelitian dilakukan pada periode 2011 sampai 2016 pada 11 Bank

Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia. Data dalam penelitian ini

mencakup komponen-komponen yang ada dalam laporan keuangan tahunan

bank umum syariah yang telah dipublikasikan oleh masing-masing bank

umum syariah melalui website nya.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik

81 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: ALFABETA,

2014), h. 13.

Page 67: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

51

kesimpulan.82 Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok Bank Umum

Syariah sebanyak 13 BUS yang berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa

Keuangan. Daftar populasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Daftar Populasi Bank Umum Syariah di Indonesia

No Nama Bank

1 PT Bank Muamalat Indonesia

2 PT Bank Syariah Mandiri

3 PT Bank Syariah Mega Indonesia

4 PT Bank Syariah BRI

5 PT Bank Syariah Bukopin

6 PT Bank Panin Syariah

7 PT Bank Victoria Syariah

8 PT Bank BCA Syariah

9 PT Bank Jabar Banten Syariah

10 PT Bank Syariah BNI

11 PT Maybank Syariah

12 PT Bank Tabungan Negara Nasional Indonesia Syariah

13 PT Bank Aceh Syariah

Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2016

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang

dianggap dapat menggambarkan populasinya.83 Seperti pemahaman ini,

maka sampel dalam penelitian ini adalah sebagian atau wakil yang sudah

ditentukan oleh peneliti.

Teknik pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling untuk menentukan jumlah sampel amatan yang

sebenarnya. Menurut Margono, pemilihan sekelompok subjek dengan

purposive sampling didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang

mempunyai sangkut paut yang erat denngan ciri-ciri populasi yang sudah

diketahui sebelumnya, dengan kata lain unit sampel yang dihubungi sesuai

dengan krteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan

82 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: AFABETA, 2014), h. 117. 83 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),

h. 57.

Page 68: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

52

penelitian.84 Dalam penelitian ini, kriteria yang digunakan dalam

menentukan sampel tersebut, antara lain:

a. Bank syariah yang terdaftar di Bank Indonesia.

Pada kriteria ini, semua bank syariah memenuhi syarat.

b. Mempublikasikan Annual Report periode 2011-2016.

Pada kriteria ini, hanya 11 Bank Umum Syariah yang memenuhi

syarat.

Berdasarkan kriteria di atas, berikut daftar sampel yang akan diteliti:

Tabel 3.2

Daftar Sampel Penelitian

No Bank Umum Syariah Website Resmi

1 PT Bank Muamalat Indonesia www.bankmuamalat.co.id

2 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id

3 PT Bank Syariah Mega Indonesia www.megasyariah.co.id

4 PT Bank Syariah BRI www.brisyariah.co.id

5 PT Bank Syariah Bukopin www.syariahbukopin.co.id

6 PT Bank Panin Syariah www.paninbanksyariah.co.id

7 PT Bank Victoria Syariah www.bankvictoriasyariah.co.id

8 PT Bank BCA Syariah www.bcasyariah.co.id

9 PT Bank Jabar Banten Syariah www.bjbsyariah.co.id

10 PT Bank Syariah BNI www.bnisyariah.co.id

11 PT Maybank Indonesia www.maybanksyariah.co.id

Sumber: Bank Indoensia, data diolah.

C. Metode Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber yang menerbitkan dan

bersifat siap pakai. Data sekunder mampu memberikan informasi dalam

pengambilan keputusan meskipun dapat diolah lebih lanjut.85

84 Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 128. 85 Toni Wijaya, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan Praktik,

(Yoogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 19.

Page 69: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

53

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan

keuangan tahunan (annual report) Bank Umum Syariah periode 2011,

2012, 2013, 2014, 2015, dan 2016.

2. Sumber Data

Sesuai dengan permasalahan yang diangkat oleh penulis, maka

dalam pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara:

a. Penelitian kepustakaan (literatur research)

Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data

yang bersumber dari buku-buku, jurnal, majalah, surat kabar yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti kemudian mempelajari

berbagai literatur tersebut untuk memperoleh landasan teori yang

digunakan dalam penelitian.

b. Dokumentasi

Metode dokumenter dibutuhkan untuk penelitian ini karena

data yang dibutuhkan merupakan data sekunder berupa laporan

tahunan (annual report) yang telah dipublikasikan oleh masing-

masing Bank Umum Syariah (BUS). Metode ini dilakukan dengan

cara pengambilan data yang diperoleh dari laporan keuangan

tahunan Bank Umum Syariah (BUS) pada tahun 2011, 2012, 2013,

2014, 2015, dan 2016 yang diperoleh sari website resmi masing-

masing BUS.

D. Metode Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dipergunakan untuk memberikan gambaran

data yang kita punyai secara deskriptif. Nilai-nilai umum dalam statistik

deskriptif di antaranya ialah rata-rata, simpangan baku, nilai minimal,

nilaii maksimal, dan jumlah (sum). Nilai-nilai ini bermanfaat

memberikan gambaran umum mengenai variabel-variabel yang akan

Page 70: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

54

kita teliti sehingga kita dapat menjelaskan karakteristik data yang ada

dengan menjelaskan besaran nilai-nilai tersebut.86

2. Uji Stasioner Data

Sebelum melakukan regresi dengan menggunakan data time

series, terlebih dahulu akan dilakukan uji stasioneritas. Uji stasioneritas

dilakukan untuk mengetahui apakah data time series yang digunakan

sudah stasioner atau belum.

Sekumpulan data dinyatakan stasioner jika nilai rata-rata dan

varians dari data time series tersebut tidak mengalami perubahan secara

sistematik sepanjang waktu atau dengan kata lain rata-rata dan

variansnya konstan. Kestasioneran data ini berkaitan dengan metode

estimasi yang digunakan. Tidak stasionernya data akan mengakibatkan

kurang baiknya model yang diestimasi. Selain itu apabila data yang

digunakan dalam model ada yang tidak stasioner, maka data tersebut

dipertimbangkan kembali validitas dan kestabilannya.87

Literatur terkini menyarankan bahwa pengolahan data panel

berdasarkan uji akar unit memiliki kekuatan yang besar bila

dibandingkan dengan uji akar unit berdasarkan time series individu.88

Pengujian stasioner dalam penelitian ini menggunakan uji

Augmented Dickey-Fuller (ADF) dengan pengujian hipotesis:

H0 = data tidak stasioner

H1 = data stasioner

Dasar pengambilan keputusan dilakukan dengan melihat nilai

probabilitasnya, sebagai berikut:

Bila probabilitas > 0,05 maka H0 diterima

Bila probablitas < 0,05 maka H0 ditolak

86 Jonathan Sarwono, Prosedur-Prosedur Analisis Populer Aplikasi Riset dan Tesis dengan

Eviews, (Yogyakarta: PENERBIT GAVA MEDIA, 2016), h. 53. 87 __________, “Bab II: Tinjauan Pustaka”, diakses tanggal 21 Agustus 2017 dari

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/41227/;jsessionid=9A241E19CEF03767D

302FDE8E151F869?sequence=4. 88 Yerimias Manuhutu, “Determinan Pertumbuhan Ekonomi Regional di Provinsi Maluku

Tahun 2005-2010”, Eko-Regional, Vol.6, No.1, Maret 2011, h.39.

Page 71: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

55

Jika data tidak stasioner pada level normal, pengujian akar root

dapat dinaikkan ke diferensiasi tingkat satu.89

3. Regresi Data Panel

Penelitian ini menggunaan alat analisis regresi data panel. Data

panel adalah data yang memiliki jumlah crossection dan jumlah time

series. Data dikumpulkan dalam rentang waktu terhadap banyak

individu.90

Beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan

data panel jika dibandingkan dengan data time series atau cross section.

Pertama, data panel yang merupakan gabungan dua data yaitu data time

series dan cross section mampu menyediakan data lebih banyak

sehingga menghasilkan derajat kebebasan (degree of freedom) yang

lebih besar. Kedua, menggabungkan informasi dari data time series dan

cross section dapat mengatasi masalah yang timbul ketika ada masalah

penghilangan variabel (ommited-variable).91 Keunggulan-keunggulan

tersebut memiliki implikasi pada tidak harusnya dilakukan pengujian

asumsi klasik dalam model data panel, karena penelitian yang

menggunakan data panel memperbolehkan identifikasi parameter

tertentu tanpa perlu membuat asumsi yang ketat atau tidak

mengharuskan terpenuhinya semua asumsi klasik regresi linier seperti

pada Ordinary Least Square (OLS).92

Model regresi data panel dalam penelitian ini dapat

diformulasikan sebagai berikut:

89 Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews,

(Yogyakarta : UPP STIM YKPN, 2015), h.11.5. 90 Alfian Annida, “Analisis Pengaruh Kinerja Perusahaan terhadap Imbal Bagi Hasil

Saham-Saham LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2005-2007”, (Skripsi S1 Fakultas

Ekonomi Universitas Indoensia), h.14. 91 Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinyya: Disertai Panduan Eviews,

Edisi Keempat, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013), h. 353. 92 Shochul R. Ajija, dkk, Cara Cerdas Menguasai Eviews, (Jakarta: Salemba Empat, 2011),

h. 52.

KFit = α + β1PDBHit + β2PJBit + β3PQit + β4PIit + β5RZit +εit

Page 72: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

56

Dimana :

KF = Kesehatan Finansial

α = Konstanta

β = Koefisien Regresi untuk Variabel Independen

PDBH = Penghimpunan Dana Bagi Hasil

PJB = Pembiayaan Jual Beli

PQ = Pembiayaan Qardh

PI = Pendapatan Islam

RZ = Rasio Zakat

ε = Error atau standar kesalahan

i = Jenis Perusahaan

t = Waktu

Langkah untuk menganalisis regresi data panel dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Estimasi Model Data Panel

Metode estimasi model regresi dengan menggunakan data

panel dapat dilakukan dengan tiga pendekatan berikut:

1) Metode Common Effect atau Pooled Least Square (PLS)

Pooled Least Square merupakan metode estimasi mode

regresi data panel paling sederhana yang mengasumsikan

intercept dan koefisien slope yang konstan antar waktu dan

cross section (common effect). Pendekatan ini tidak

memperhatikan dimensi individu maupun waktu dan

menganggap bahwa perilaku antar perusahaan sama dalam

berbagai kurun waktu.93 Persamaan pada estimasi dengan

menggunakan model Common Effect dapat ditulis dalam

bentuk sebagai berikut:

93 Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinyya: Disertai Panduan Eviews,

Edisi Keempat, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013), h. 355.

Yit = β0 + β1X1it + β2X2it + εit

Page 73: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

57

Dimana:

i = 1, 2, ..., n

t = 1, 2, ..., t

2) Metode Fixed Effect Model (FEM) atau Least Square Dummy

(LSDV)

Fixed Effect Model merupakan teknik mengestimasi

data panel dengan menggunakan variabel dummy untuk

menangkap adanya perbedaan intersep. Pengertian Fixed

Effect ini didasarkan adanya perbedaan intersep antara

perusahaan namun intersep antar waktunya sama (time

innvariant). Di samping itu model ini juga mengasumsikan

bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar perusahaan dan

antar waktu. Model estimasi ini seringkali disebut Least

Square Dummy Variabels (LSDV).94 Persamaan pada estimasi

dengan menggunakan Fixed Effect Model dapat ditulis dalam

bentuk sebagai berikut:

Dimana:

i = 1, 2, ..., n

t = 1, 2, ..., t

D = Dummy

3) Metode Random Effect

Random Effect Model merupakan metode estimasi

model regresi data panel dengan asumsi koefisien slope

dengan intersep berbeda antar individu dan antar waktu

(random effect). Model ini akan mengestimasi data panel

dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar

94 Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinyya: Disertai Panduan Eviews,

Edisi Keempat, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013), h. 357.

Yit = β + β1X1it + β2X2it + β3X3it + β4X4it + β5D1it + β6D2it + ... +εit

Page 74: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

58

waktu dan antar individu.95 Persamaan pada estimasi dengan

menggunakan model Random Effect dapat ditulis dalam

bentuk sebagai berikut:

Dimana:

ui ~ N (0,σu2) = Komponen cross section error

vt ~ N (0,σu2) = Komponen time series error

wit ~ N (0,σu2) = Komponen error kombinasi

b. Tahap Pemilihan Model Regresi Data Panel

Untuk memilih model mana yang paling tepat digunakan

untuk pengolahan data panel, maka terdapat beberapa pengujian

yang dapat dilakukan, antara lain:

1) Uji Chow

Uji Chow adalah pengujian untuk memilih apakah

model yang digunakan Common Effect Model atau Fixed

Effect Model. Pengujian ini dilakukan dengan hipotesis:

H0 = Common Effect Model (CEM)

H1 = Fixed Effect Model (FEM)

Dasar penolakan hipotesis di atas adalah dengan

membandingkan F hitung dengan F tabel.96

Apabila F hitung lebih besar (>) dari F tabel, maka H0 ditolak.

Berarti model yang lebih tepat digunakan adalah Fixed Effect

Model.

Apabila F hitung lebih kecil (<) dari F tabel, maka H0 diterima.

Berarti model yang lebih tepat digunakan adalah Common

Effect Model atau Pooled Effect Model.

Atau kita dapat melihat nilai probabilitas cross section

F dan Chi-Square, dengan ketentuan:

95 Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinyya: Disertai Panduan Eviews,

Edisi Keempat, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013), h. 359. 96 Bambang Juanda dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu:Teori dan Aplikasi, (Bogor:

IPB Pers, 2012), h. 195.

Yit = ɑ1 + βjXjit + εit dengan εit = ui + vt + wit

Page 75: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

59

Jika probabilitas < 0,05 berarti H0 ditolak

Jika probabilitas > 0,05 berati H0 diterima

2) Uji Hausman

Uji Hausman merupakan pengujian statistik untuk

memilih apakah Fixed Effect Model atau Random Effect Model

yang lebih tepat untuk digunakan dalam regresi data panel.

Pengujian ini dilakukan dengan hipotesis:

H0 = Random Effect Model

H1 = Fixed Effect Model

Dasar penolakan hipotesis di atas adalah dengan

membandingkan chi-square hitung dengan chi-square tabel.

Apabila chi-square hitung > chi square tabel, maka H0 ditolak.

Berarti model yang digunakan adalah Fixed Effect Model.

Apabila chi-square hitung < chi square tabel, maka H0 diterima.

Berarti model yang digunakan adalah Random Effect Model.

Atau dapat melihat kepada nilai probablitas cross

section random, dengan ketentuan:97

Jika probabilitas < 0,05 berarti H0 ditolak

Jika probabilitas > 0,05 berati H0 diterima

4. Uji Signifikansi Regresi Data Panel Terpilih

a. Koefisien Determinasi (R2)98

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model menerangkan variasi variabel independen.

Nilai R2 yang lebih kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat

terbatas, sebaliknya jika nilai R2 yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependen.

97 Bambang Juanda dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu:Teori dan Aplikasi, (Bogor:

IPB Pers, 2012), h. 197. 98 Imam Gozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progran SPSS 19, edisi kelima,

(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h. 97.

Page 76: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

60

Nilai koefisien determinasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah nilai adjusted R2 karena variabel independen

yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari dua variabel. Selain

itu nilai adjusted R2 dainggap lebih baik dari nilai R2, karena nilai

adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen

ditambahkan ke dalam model regresi.

b. Uji Signifikan Simultan (Uji F)99

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji

F-test. Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen (terikat).

Uji F dilakukan dengan membandingkan signifikansi F

hitung dengan F tabel dengan ketentuan:

1) H0 diterima dan Ha ditolak jika signifikansi Fhitung < Ftabel untuk

α = 0,05.

2) H0 ditolak dan Ha diterima jika signifikansi Fhitung > Ftabel untuk

α = 0,05.

c. Uji Signifikan Parsial (Uji t)100

Secara parsial, pegujian hipotesis dilakukan dengan uji t-

test. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa pengaruh

satu variabel penjelas/independen secara individual dalam

menerangkan variabel dependen.

Uji t dilakukan dengan membandingkan signifikansi t hitung

dengan F tabel dengan ketentuan:

1) H0 diterima dan Ha ditolak jika signifikansi t hitung < t tabel untuk

α = 0,05.

2) H0 ditolak dan Ha diterima jika signifikansi t hitung > t tabel untuk

α = 0,05.

99 Imam Gozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progran SPSS 19, edisi kelima,

(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h. 98. 100 Imam Gozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progran SPSS 19, edisi kelima,

(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h. 98-99.

Page 77: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

61

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.101 Variabel dalam penelitian ini dapat dibedakan

menjadi dua yaitu variabel independen (bebas) dan Variabel dependen

(terikat).

a. Variabel Independen

Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

terikat. Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini yaitu

variabel kepatuhan prinsip-prinsip syariah yang diproksikan

dengan Penghimpunan Dana Bagi Hasil (PDBH), Pembiayaan Jual

Beli (PJB), Pembiayaan Qardh (PQ), Pendapatan Islam (PI), dan

Rasio Zakat (RZ)

b. Variabel Dependen

Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini menggunakan

kesehatan finansial yang diukur secara kuantitatif yaitu faktor

profitabilitas yang diproksikan dengan CAR, faktor kualitas aset

diproksikan dengan Non Performing Financing (NPF), faktor

rentabilitas diproksikan dengan Rasio Efsiensi Kegiatan

Operasional (REO), dan likuiditas yang diproksikan dengan Short

Term Mismacht (STM).

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel menjelaskan cara tertentu yang

digunakan untuk mengoperasionalkan konstruk sehingga

101 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: AFABETA, 2014), h. 61.

Page 78: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

62

memungkinkan bagi peneliti lain untuk melakukan replikasi

pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara

pengukuran konstruk yang lebih baik. Definisi operasional berkaitan

dengan penyusunan alat ukur atau skala penelitian.102

TABEL 3.3

Definisi Operasional Variabel

Variabel Konsep Rumus Skala

Variabel Independen (Bebas)

Penghimpunan

Dana Bagi

Hasil (PDBH)

Menunjukkan

besarnya

pengimpunan

dana yang

dilakukan bank

syariah dengan

sistem bagi hasil.

Penghimpunan Dana Bagi Hasil

Total Penghimpunan Dana Rasio

Pembiayaan

dengan Jual

Beli (PJB)

Menunjukkan

seberapa besar

fungsi

intermediasi bank

syariah melalui

penyaluran dana

dengan prinsip

jual beli.

Pemb. Murabahah + Salam + Istishna

Total Pembiayaan Rasio

Pembiayaan

Qardh (PQ)

Menunjukkan

seberapa besar

dana kebajikan

yang disalurkan

bank syariah

melalui

pembiayaan

qardh.

Pembiayaan Qardh

Total Pembiayaan Rasio

Pendapatan

Islam (PI)

Menunjukkan

presentase dari

seberapa banyak

pendapatan halal

yang diperoleh

bank

dibankdingkan

dengan total

pendapatan.

Pendapatan Islami

Total Pendapatan Rasio

102 Toni Wijaya, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan Praktik,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 14.

Page 79: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

63

Rasio Zakat

(RZ)

Untuk mengukur

besarnya

kontribusi zakat

perusahaan bank

syariah

Zakat

Net Asset Rasio

Variabel Dependen (terikat)

Capital

Adequacy

Ratio (CAR)

Mengukur

kecukupan modal

guna menutupi

kemungkinan

kegagalan dalam

pemberian

pembiayaan.

Modal Bank

Total Aktv Tertimbang Menurut Risiko Rasio

Net

Performing

Finance (NPF)

Menunjukkan

seberapa besar

risiko pembiayaan

yang akan

ditanggung oleh

pihak bank.

Pembiayaan (KL, D, M)

Total Pembiayaan Rasio

Rasio Efisiensi

Kegiatan

Operasional

(REO)

Mengukur

kemampuan

manajemen bank

dalam

mengendalikan

biaya operasional

terhadap

pendapatan

operasional.

Biaya Operasional

Pendapatan Operasional Rasio

Short Term

Mismacht

(STM)

Mengukur

kemampuan bank

dalam memenuhi

kebutuhan

likuiditas jangka

pendek

Aktiva Jangka Pendek

Kewajiban Jangka Pendek Rasio

Page 80: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

64

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Statistik Deskriptif

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel

dependen yaitu Kesehatan Finansial (KF) dan variabel independen yaitu

Penghimpunan Dana Bagi Hasil (PDBH), Pembiayaan Jual Beli (PJB),

Pembiayaan Qardh (PQ), Pendapatan Islam (PI), dan Rasio Zakat (RZ).

Objek penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah (BUS) yang telah

memenuhi kriteria yang telah ditetapkan seperti yang telah dijabarkan pada

bab sebelumnya. Berikut merupakan analisis statistik deskriptif dari

masing-masing variabel penelitian:

1. Analisis Deskritif Kesehatan Finansial Bank Umum Syariah

Periode 2011-2016

Tabel 4.1

Descriptive Statistics Kesehatan Finansial

Variabel Obs Mean Maximum Minimum Std. Dev

KF 66 83.37879 100.0000 52.00000 10.73136

Sumber: Hasil Output Eviews 9, diolah

Pada tabel 4.1 menunjukkan nilai kesehatan finansial 11 BUS

pada periode 2011-2016 berkisar antara 52 sampai 100, dengan nilai

rata-rata (mean) 83.37879. Nilai kesehatan finansial minimum berada

pada periode 2015 dan 2016 yang diperoleh oleh bank Maybank

Syariah dan pada periode 2016 oleh BJB Syariah, hal ini dikarenakan

pada periode tersebut kinerja (Non Performing Financing) NPF dan

Rasio Efisiensi Operasional (REO) Maybank Syariah dan BJB Syariah

memburuk hingga berada pada peringkat komposit 5 yang

mengindikasi dalam kondisi yang tidak sehat. Sedangkan untuk nilai

maksimum kesehatan finansial bank syariah diperoleh oleh Bank Panin

Syariah pada periode 2011 sampai dengan 2014, BCA Syariah dan

Maybank Syariah pada periode 2011. Untuk pergerakan variabel

Page 81: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

65

kesehatan finansial masing-masing Bank Umum Syariah pada periode

2011-2016 dapat dilihat pada gambar 4.1. Sedangkan untuk pergerakan

masing-masing proksi variabel kesehatan finansial dalam penelitian ini

yaitu: CAR dapat dilihat pada gambar 4.2, NPF dapat dilihat pada

gambar 4.3, REO dapat dilihat pada gambar 4.4, dan STM dapat dilihat

pada gambar 4.5:

Gambar 4.1

Pergerakan Kesehatan Finansial Bank Umum Syariah Periode

2011-2016

Gambar 4.2

Pergerakan CAR Bank Umum Syariah Periode 2011-2016

50

55

60

65

70

75

80

85

90

95

100

2011 2012 2013 2014 2015 2016

_BMI

_BSM

_BSMI

_BRIS

_BSB

_BPS

_BVS

_BCAS

_BJBS

_BNIS

_MbS

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

_BMI

_BSM

_BSMI

_BRIS

_BSB

_BPS

_BVS

_BCAS

_BJBS

_BNIS

_MbS

Page 82: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

66

Gambar 4.3

Pergerakan NPF Bank Umum Syariah Periode 2011-2016

Gambar 4.4

Pergerakan REO Bank Umum Syariah Periode 2011-2016

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

45,00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

_BMI

_BSM

_BSMI

_BRIS

_BSB

_BPS

_BVS

_BCAS

_BJBS

_BNIS

_MbS

45,00

60,00

75,00

90,00

105,00

120,00

135,00

150,00

165,00

180,00

195,00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

_BMI

_BSM

_BSMI

_BRIS

_BSB

_BPS

_BVS

_BCAS

_BJBS

_BNIS

_MbS

Page 83: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

67

Gambar 4.5

Pergerakan STM Bank Umum Syariah Periode 2011-2016

2. Analisis Deskritif Pengimpunan Dana Bagi Hasil Bank Umum

Syariah Periode 2011-2016

Tabel 4.2

Descriptive Statistics Penghimpunan Dana Bagi Hasil

Variabel Obs Mean Maximum Minimum Std. Dev

PDBH 66 0.828326 0.983795 0.225679 0.115744

Sumber: Hasil Output Eviews 9, diolah

Pada tabel 4.2 menunjukkan rasio penghimpunan dana bagi

hasil 11 BUS pada periode 2011-2016 berkisar antara 0.225679 atau

22,57% sampai dengan 0.983795 atau 98,38%, dengan nilai rata-rata

(mean) sebesar 0.828326 atau 82,36%. Nilai minimum rasio

penghimpunan bagi hasil tersebut terdapat pada Maybank syariah pada

periode 2011 yang masih rendah dalam menghimpun dana sistem bagi

hasilnya hanya sebesar 22,57%. Sedangkan Bank Umum Syariah yang

melakukan penghimpunan dana dengan sistem bagi hasil terbesar yaitu

Bank Muamalat Indonesia pada periode 2016 mencapai 98,38%.

Pergerakan variabel rasio penghimpunan dana bagi hasil masing-

masing Bank Umum Syariah pada periode 2011-2016 dapat dilihat pada

gambar 4.6:

0,00

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

300,00

350,00

400,00

450,00

500,00

550,00

600,00

650,00

700,00

750,00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

_BMI

_BSM

_BSMI

_BRIS

_BSB

_BPS

_BVS

_BCAS

_BJBS

_BNIS

_MbS

Page 84: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

68

Gambar 4.6

Pergerakan Variabel Penghimpunan Dana Bagi Hasil Bank

Umum Syariah Periode 2011-2016

3. Analisis Deskritif Pembiayaan Jual Beli Umum Syariah Periode

2011-2016

Tabel 4.3

Descriptive Statistics Pembiayaan Jual Beli

Variabel Obs Mean Maximum Minimum Std. Dev

PJB 66 0.635598 0.999999 0.093743 0.211326

Sumber: Hasil Output Eviews 9, diolah

Pada tabel 4.3 menunjukkan rasio pembiayaan dengan akad jual

beli yang disalurkan 11 BUS pada periode 2011-2016 yaitu berkisar

antara 0.093743 atau 9,37% sampai 0.999999 atau 99,99%, dengan

nilai rata-rata (mean) sebesar 0.635598 atau 63,56%. Nilai minimum

rasio pembiayaan dengan akad jual beli tersebut terdapat pada Bank

Panin Syariah pada tahun 2015. Sedangkan pada tahun 2011 sampai

dengan 2013 Maybank Syariah terindikasi menyalurkan pembiayaan

dengan akad jual beli tertinggi hingga 99,99%. Pergerakan variabel

rasio pembiayaan dengan akad jual beli masing-masing Bank Umum

Syariah pada periode 2011-2016 dapat dilihat pada gambar 4.7:

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

_BMI

_BSM

_BSMI

_BRIS

_BSB

_BPS

_BVS

_BCAS

_BJBS

_BNIS

_MbS

Page 85: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

69

Gambar 4.7

Pergerakan Variabel Pembiayaan dengan akad Jual Beli Bank

Umum Syariah Periode 2011-2016

4. Analisis Deskritif Pembiayaan Qardh Bank Umum Syariah Periode

2011-2016

Tabel 4.4

Descriptive Statistics Pembiayaan Qardh

Variabel Obs Mean Maximum Minimum Std. Dev

PQ 66 0.038872 0.233484 0.000000 0.060004

Sumber: Hasil Output Eviews 9, diolah

Pada tabel 4.4 menunjukkan rasio pembiayaan qardh yang

disalurkan 11 BUS pada periode 2011-2016 berkisar antara 0% sampai

0.233484 atau 23,35%, dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 0.038872

atau 3,89%. Nilai minimum rasio pembiayaan qardh tersebut terdapat

pada Bank Victoria Syariah dan Maybank Syariah yang belum

menyalurkan pembiayaan dengan akad qardh pada periode 2011-2016,

selain itu juga ada Bank Panin Syariah pada periode 2011-2013.

Sedangkan Bank Umum Syariah yang menyalurkan pembiayaan

dengan akad qardh yaitu BJB Syariah pada periode 2011 mencapai

23,35%. Pergerakan variabel rasio pembiayaan dengan akad qardh

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

_BMI

_BSM

_BSMI

_BRIS

_BSB

_BPS

_BVS

_BCAS

_BJBS

_BNIS

_MbS

Page 86: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

70

masing-masing Bank Umum Syariah pada periode 2011-2016 dapat

dilihat pada gambar 4.8:

Gambar 4.8

Pergerakan Variabel Pembiayaan Qardh Bank Umum Syariah

Periode 2011-2016

5. Analisis Deskritif Pendapatan Islam Bank Umum Syariah Periode

2011-2016

Tabel 4.5

Descriptive Statistics Pendapatan Islam

Variabel Obs Mean Maximum Minimum Std. Dev

PI 66 0.999618 1.000000 0.996804 0.000639

Sumber: Hasil Output Eviews 9, diolah

Pada tabel 4.5 menunjukkan pendapatan Islam yang diperoleh

11 BUS pada periode 2011-2016 berkisar antara 0.996804 atau 99,68%

sampai dengan 100%, dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 0.999618

atau 99,96%. Nilai minimum rasio pendapatan islam tersebut

didapatkan oleh Maybank syariah periode 2011. Ada beberapa Bank

Umum Syariah dalam periode tertentu yang telah mencapai 100%

dalam penerimaan pendapatan islamnya yang berarti mereka tidak

menerima pendapatan non halal pada periode tersebut yaitu Bank

Muamalat Indonesia pada periode 2011-2012, Bank Panin Syariah

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

_BMI

_BSM

_BSMI

_BRIS

_BSB

_BPS

_BVS

_BCAS

_BJBS

_BNIS

_MbS

Page 87: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

71

periode 2011 dan 2013, Bank Victoria Syariah periode 2012, BCA

Syariah periode 2011-2014, BJB Syariah periode 2011-2013, BNI

Syariah 2011 dan 2014. Pergerakan variabel rasio pendapatan islam

masing-masing Bank Umum Syariah pada periode 2011-2016 dapat

dilihat pada gambar 4.9:

Gambar 4.9

Pergerakan Variabel Pendapatan Islam Bank Umum Syariah

Periode 2011-2016

6. Analisis Deskritif Rasio Zakat Bank Umum Syariah Periode 2011-

2016

Tabel 4.6

Descriptive Statistics Rasio Zakat

Variabel Obs Mean Maximum Minimum Std. Dev

RZ 66 0.000164 0.096500 0.000000 0.000223

Sumber: Hasil Output Eviews 9, diolah

Pada tabel 4.6 menunjukkan rasio zakat yang dikeluarkan oleh

11 BUS pada periode 2011-2016 yaitu berkisar antara 0% sampai

dengan 0.096500 atau 0,097%, dengan nilai rata-rata (mean)

sebesar 0.000164 atau 0,02%. Pergerakan variabel rasio zakat masing-

masing Bank Umum Syariah pada periode 2011-2016 dapat dilihat pada

gambar 4.10:

99,65

99,70

99,75

99,80

99,85

99,90

99,95

100,00

100,05

2011 2012 2013 2014 2015 2016

_BMI

_BSM

_BSMI

_BRIS

_BSB

_BPS

_BVS

_BCAS

_BJBS

_BNIS

_MbS

Page 88: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

72

Gambar 4.10

Pergerakan Variabel Rasio Zakat Bank Umum Syariah Periode

2011-2016

B. Uji Stasioneritas

Pada penelitian ini, tahap pertama dalam estimasi data adalah uji

stasioner data menggunakan uji akar unit (unit root test).

Tabel 4.7

Hasil Uji Akar Unit (in Level)

Variabel

Penelitian

t-statistik

ADF

Nilai Kritis

MacKinon

5%

Probabilitas Keterangan

KF -3.886509 -3.480463 0.0181 Stasioner

PDBH -4.258205 -3.480463 0.0065 Stasioner

PJB -2.932885 -3.480463 0.1593 Tidak Stasioner

PQ -4.558985 -3.480463 0.0027 Stasioner

PI -6.338605 -3.480463 0.0000 Stasioner

RZ -4.418471 -3.480463 0.0041 Stasioner Sumber: Hasil Output Eviews 9, diolah

Tabel 4.8 dapat dilihat perilaku data dari masing-masing variabel.

Berdasarkan hasil pengujian Auggented Dickey-Fuller (ADF) pada tingkat

level yang mencakup tren and intercept, dapat dilihat bahwa variabel KF,

PDBH, PQ, PI, dan RZ telah berada pada kondisi data yang stasioner dengan

nilai kritis McKinnon derajat keyakinan 5% lebih kecil dari nilai t-statistic

ADF. Variabel PJB tingkat nilai t-statistic ADF nya lebih kecil dari nilai

0,00

0,01

0,02

0,03

0,04

0,05

0,06

0,07

0,08

0,09

0,10

0,11

2011 2012 2013 2014 2015 2016

_BMI

_BSM

_BSMI

_BRIS

_BSB

_BPS

_BVS

_BCAS

_BJBS

_BNIS

_MbS

Page 89: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

73

kritis McKinnon dengan derajat keyakinan 5% serta nilai probabilitasnya

lebih besar dari nilai kriris 5% (0,05), yang berarti data tersebut tidak

stasioner. Pada tahap ini, variabel PJB belum dapat dikatakan stasioner pada

derajat yang sama dengan KF, PDBH, PQ, PI dan RZ yaitu pada tingkat

level. Sehingga, perlu dilakukan uji derajat integrasi atau uji stasioneritas

pada derajat difference sampai variabel yang diamati stasioner pada derajat

yang sama.

Tabel 4.8

Hasil Uji Derajat Integrasi (First Difference)

Variabel

Penelitian

t-statistik

ADF

Nilai Kritis

MacKinon

5%

Probabilitas Keterangan

KF -9.689325 -3.481595 0.0000 Stasioner

PDBH -10.85476 -3.481595 0.0000 Stasioner

PJB -7.362257 -3.483970 0.0000 Stasioner

PQ -7.184205 -3.486509 0.0000 Stasioner

PI -7.056128 -3.485218 0.0000 Stasioner

RZ -8.458801 -3.482763 0.0000 Stasioner Sumber: Hasil Output Eviews 9, diolah

Tabel 4.8 di atas, merupakan hasil uji Auggented Dickey-Fuller

(ADF) pada first difference yang menunjukkan bahwa variabel Kesehatan

Finansial (KF), Penghimpunan Dana Bagi Hasil (PDBH), Pembiayaan Jual

Beli (PJB), Pembiayaan Qardh (PQ), Pendapatan Islam (PI), dan Rasio

Zakat (RZ) telah stasioner setelah diturunkan satu kali data yaitu pada

tingkat firts difference atau derajat integrasi satu. Dengan nilai t-statistic

ADF lebih besar dari nilai kritis McKinnon pada tingkat keyakinan 5% dan

nilai probabilitas dibawah nilai kritis 5% atau (0,05). Yang berarti dapat

disimpulkan bahwa hipotesis null dapat ditolak.

C. Regresi Data Panel

Pemilihan Model Regresi Data Panel

Estimasi regresi data panel dapat dilakukan dengan menggunakan

tiga model yaitu common effect, fixed effect, dan random effect. Pemilihan

model berdasarkan pada asumsi yang dipakai oleh peneliti dan tentunya

Page 90: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

74

memenuhi syarat-syarat pengolahan data statistik yang benar, sehingga

dapat dipertanggungjawabkan secara statistik.

Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu uji regresi pada ketiga

model yang tersedia, kemudian memilih satu model yang tepat untuk dapat

digunakan dalam penelitian ini. Hasil regresi untuk model common effect

dapat dilihat pada tabel 4.9. Sedangkan untuk hasil regresi model fixed effect

dapat dilihat pada tabel 4.10:

Tabel 4.9

Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Common Effect Model

Dependent Variable: DLN_KF?

Method: Pooled Least Squares

Date: 08/29/17 Time: 16:39

Sample (adjusted): 2 6

Included observations: 5 after adjustments

Cross-sections included: 11

Total pool (balanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

DPDBH? -0.196802 0.164346 -1.197486 0.2368

DPJB? -0.104473 0.095741 -1.091208 0.2804

DPQ? 0.073962 0.303042 0.244064 0.8082

DPI? 4.653074 0.175284 26.54597 0.0000

DRZ? 42.11765 87.36647 0.482080 0.6319

R-squared 0.039039 Mean dependent var 4.431640

Adjusted R-squared -0.037837 S.D. dependent var 0.123563

S.E. of regression 0.125879 Akaike info criterion -1.220479

Sum squared resid 0.792279 Schwarz criterion -1.037995

Log likelihood 38.56318 Hannan-Quinn criter. -1.149911

Durbin-Watson stat 0.863364

Sumber: Hasil Output Eviews 9 (data diolah)

Page 91: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

75

Tabel 4.10

Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Fixed Effect Model

Dependent Variable: DLN_KF?

Method: Pooled Least Squares

Date: 08/29/17 Time: 16:37

Sample (adjusted): 2 6

Included observations: 5 after adjustments

Cross-sections included: 11

Total pool (balanced) observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 9.812613 27.08808 0.362248 0.7191

DPDBH? -0.608648 0.242914 -2.505617 0.0165

DPJB? 0.423899 0.127084 3.335574 0.0019

DPQ? 0.816579 0.309844 2.635452 0.0120

DPI? -5.208473 27.21423 -0.191388 0.8492

DRZ? 104.7431 97.54825 1.073757 0.2895

Fixed Effects

(Cross)

_BCAS--C 0.235899

_BJBS--C 0.034450

_BMI--C 0.047710

_BNIS--C -0.063246

_BPS--C 0.332780

_BRIS--C -0.118075

_BSB--C 0.065627

_BSM--C -0.085842

_BSMI--C -0.182983

_BVS--C 0.032590

_MBS--C -0.298911

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.582008 Mean dependent var 4.431640

Adjusted R-squared 0.421241 S.D. dependent var 0.123563

S.E. of regression 0.094002 Akaike info criterion -1.652950

Sum squared resid 0.344620 Schwarz criterion -1.068998

Log likelihood 61.45612 Hannan-Quinn criter. -1.427131

F-statistic 3.620210 Durbin-Watson stat 1.661346

Prob(F-statistic) 0.000619

Sumber: Hasil Output Eviews 9 (data diolah)

Page 92: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

76

Langkah kedua, setelah mendapatkan hasil regresi model common

effect dan fixed effect, yaitu melakukan Uji Chow. Uji Chow dilakukan

untuk memilih model untuk digunakan dalam penelitian ini antara model

common effect dan model fixed effect. Pengujian ini dilakukan dengan

hipotesis sebagai berikut: H0 = Common Effect Model; H1 = Fixed Effect

Model

Dengan ketentuan jika nilai probabilitas Cross-section F > 0.05 maka

H0 diterima, H1 ditolak. Dan jika nilai probabilitas Cross-section F < 0.05

maka H0 ditolak, H1 dterima. Hasil Uji Chow dapat dilihat pada tabel 4.11:

Tabel 4.11

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: NAMA_BANK

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 4.899263 (10,39) 0.0001

Cross-section Chi-square 44.753030 10 0.0000

Sumber: Hasil Output Eviews 9 (data diolah)

Hasil Uji Chow menunjukkan bahwa nilai probabilitas Cross-section

F adalah 0.0001 yang nilainya < 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H1

diterima dan model yang tepat yaitu fixed effect model.

Langkah berikutnya yaitu melakukan regresi pada model random

effect yang kemudian dilakukan pengujian kembali dengan menggunakan

Uji Hausman untuk mengetahui model mana yang paling tepat digunakan

antara model terpilih (fixed effect model) atau random effect model.

Pengujian ini dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut: H0 = Random

Effect Model; H1 = Fixed Effect Model

Dengan ketentuan jika nilai probabilitas Cross-section random >

0.05 maka H0 diterima, H1 ditolak. Dan jika nilai probabilitas Cross-section

random < 0.05 maka H0 ditolak, H1 dterima. Hasil regersi model random

effect dapat dilihat pada tabel 4.12 . Dan untuk hasil Uji Hausman dapat

dilihat pada tabel 4.13:

Page 93: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

77

Tabel 4.12

Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Random Effect

Dependent Variable: DLN_KF?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 08/29/17 Time: 16:39

Sample (adjusted): 2 6

Included observations: 5 after adjustments

Cross-sections included: 11

Total pool (balanced) observations: 55

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 30.23375 24.94851 1.211846 0.2314

DPDBH? -0.232950 0.185405 -1.256444 0.2149

DPJB? 0.098518 0.098268 1.002541 0.3210

DPQ? 0.461955 0.278617 1.658032 0.1037

DPI? -25.70960 25.04723 -1.026445 0.3097

DRZ? 34.34685 82.29998 0.417337 0.6783

Random Effects (Cross)

_BCAS--C 0.117817

_BJBS--C 0.000674

_BMI--C -0.021772

_BNIS--C 0.000937

_BPS--C 0.136735

_BRIS--C -0.047050

_BSB--C 0.015588

_BSM--C -0.038676

_BSMI--C -0.034240

_BVS--C -0.031720

_MBS--C -0.098293

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 0.069303 0.3521

Idiosyncratic random 0.094002 0.6479

Weighted Statistics

R-squared 0.137130 Mean dependent var 2.298421

Adjusted R-squared 0.049082 S.D. dependent var 0.109569

S.E. of regression 0.106846 Sum squared resid 0.559386

F-statistic 1.557447 Durbin-Watson stat 1.122305

Prob(F-statistic) 0.189720

Unweighted Statistics

R-squared -0.083705 Mean dependent var 4.431640

Sum squared resid 0.893478 Durbin-Watson stat 0.702649

Sumber: Hasil Output Eviews 9 (data diolah)

Page 94: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

78

Tabel 4.13

Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: NAMA_BANK

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 19.304547 5 0.0017

Sumber: Hasil Output Eviews 9 (data diolah)

Hasil Uji Hausman menunjukkan bahwa nilai probabilitas Cross-

section random adalah 0.0017 yang nilainya < 0.05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa H1 diterima dan model yang paling tepat digunakan

dalam penelitian ini adalah fixed effect model.

D. Uji Signifikansi Regresi Data Panel Terpilih

Berdasarkan hasil pemilihan model regresi data panel dengan

melakukan Uji Chow dan Uji Hausman, model regresi yang terpilih dan

teppat digunakan pada penelitian ini yaitu fixed effect model. Dan pengujian

hipotesis yang dilakukan pada fixed effect model, sebagai berikut:

1. Koefisien Determinasi (R2)

Nilai koefisien determinasi atau Adjusted R-Squared (R2)

mempunyai interval antara 0 sampai 1 (0<R2<1). Semakin besar nilai

R2 (mendekati 1), maka semakin baik hasil untuk model regresi

tersebut, dan semakin mendekati 0, maka variabel independen secara

keseluruhan tidak dapat mendelaskan varabel dependen.103

Hasil output pada tabel 4.10, nilai Adjusted R Square adalah

0.421241, hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan variabel

independen (penghimpunan dana bagi hasil, pembiayaan jual beli,

pembiayaan qardh, pendapatan islam, dan rasio zakat) dalam

menjelaskan variabel dependen (kesehatan finansial) adalah sebesar

103 Gurajati, N Damodor dan Dawn C Porter, Basic Econometrics, Fifth Edition (Mc Graw

Hill International Edition, Singapore) 2009, h. 76.

Page 95: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

79

42.1241% sedangkan sisanya sebesar 57.8759% dijelaskan variabel

lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

2. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui apakah varabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen.104 Dasar pengambilan keputusannya, apabila nilai F hitung

> F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti variabel

indeoenden secara simultan berpengaruh signifkan terhadap variabel

dependen, dan apabila F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1

ditolak, yang berarti variabel independen tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen. Uji signifikan simultan, dapat dilihat pada

tabel 4.10 nilai F hitung sebesar 3.620210 dan nilai F tabel didapatkan

dengan perhitungan sebagai berikut:

t tabel (t kritis) = α ; df = (k-1), (n-k)

= 5% ; df = (5-1), (55-6)

= 5% ; df = (5), (49)

= 2.40

Didapatkan nilai F tabel sebesar 2.40, yang berarti nilai F hitung

> F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima dan dapat disimpulkan

bahwa variabel independen (Penghimpunan Dana Bagi Hasil,

Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Qardh, Pendapatan Islam dan Rasio

Zakat) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen (Kesehatan Finansial).

3. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk meguji adanya pengaruh terhadap

variabel independen dengan variabel dependen secara individu dengan

anggapan variabel lain bersifat konstan. Nilai t hitung digunakan untuk

menguji apakah variabel tersebut signifikan terhadap variabel

tergantung atau tidang. Suatu variabel akan memiliki pengaruh yang

104 Imam Gozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progran SPSS 19, edisi kelima,

(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h. 98.

Page 96: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

80

berarti jika nilai t hitung > t tabel.105 Selain itu juga dapat dengan

melihat indikator lain yaitu apabila probabilitas lebih kecil dari nilai

kritis 0.05 maka hasilnya signifikan yang berarti variabel independen

secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji

signifikansi secara parsial menggunakan uji t, dapat diliat pada tabel

4.10. dengan perhitungan t tabel sebagai berikut:

t tabel (t kritis) = α ; df = (n-k)

= 5% ; df (55-6)

= 0.05 ; df = (49)

= 1.67655

Berikut ini adalah uji t dari masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependen:

a. Uji t variabel Penghimpunan Dana Bagi Hasil terhadap Kesehatan

Finansial

Melihat tabel 4.10, nilai t hitung pada PDBH didapat nilai

sebesar -2.505617, yang berarti t hitung -2.505617 > t tabel

1.67655. Dengan nilai probabilitas sebesar 0.0165 < nilai kritis

0.05. Dapat disimpulkan variabel PDBH secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap kesehatan finansial.

b. Uji t variabel Pembiayaan Jual Beli terhadap Kesehatan Finansial

Melihat tabel 4.10, nilai t hitung pada PJB didapat nilai

sebesar 3.335574, yang berarti t hitung 3.335574 > t tabel 1.67655.

Dengan nilai probabilitas sebesar 0.0019 < nilai kritis 0.05. Dapat

disimpulkan variabel PJB secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap kesehatan finansial.

c. Uji t variabel Pembiayaan Qardh terhadap Kesehatan Finansial

Melihat tabel 4.10, nilai t hitung pada PQ didapat nilai

sebesar 2.635452, yang berarti t hitung 2.635452 > t tabel 1.67655.

Dengan nilai probabilitas sebesar 0.0120 < dari nilai kritis 0.05.

105 Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta: CV.

Andi Offset, 2011), h. 61-62.

Page 97: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

81

Dapat disimpulkan variabel PQ secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap kesehatan finansial.

d. Uji t variabel Pendapatan Islam terhadap Kesehatan Finansial

Melihat tabel 4.10, nilai t hitung pada PI didapat nilai

sebesar -0.191388, yang berarti t hitung -0.191388 < t tabel

1.67655. Dengan nilai probabilitas sebesar 0.8492 > nilai kritis

0.05. Dapat disimpulkan variabel PI secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap kesehatan finansial.

e. Uji t variabel Rasio Zakat terhadap Kesehatan Finansial

Melihat tabel 4.10, nilai t hitung pada RZ didapat nilai

sebesar 1.073757, yang berarti t hitung 1.073757 < t tabel 1.67655.

Dengan nilai probabilitas sebesar 0.2895 > nilai kritis 0.05. Dapat

disimpulkan variabel RZ secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap kesehatan finansial.

4. Analisis Regresi

Dari hasil output pada tabel 4.10 didapatkan model persamaan

regresi:

Dari model persamaan regresi di atas, dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Konstanta sebesar 9.812613 menyatakan bahwa jika PDBH, PJB,

PQ, PI, dan RZ bernilai 0, maka nilai KF sebesar 9.812613.

b. Koefisien regresi penghimpunan dana bagi hasil sebesar -0.608648

menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan dari faktor

penghimpunan dana bagi hasil, maka nilai kesehatan finansial akan

menurun sebesar 0.608648 dengan asumsi bahwa variabel

independen lain dari model regresi konstan.

c. Koefisien regresi pembiayaan jual beli sebesar 0.423899

menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan dari faktor

pembiayaan jual beli, maka nilai kesehatan finansial akan

KFit = 9.812613 - 0.608648PDBHit + 0.423899PJBit +

0.816579PQit - 5.208473PIit + 104.7431RZit + εit

Page 98: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

82

meningkat sebesar 0.423899 dengan asumsi bahwa variabel

independen lain dari model regresi konstan.

d. Koefisien regresi pembiayaan qardh sebesar 0.816579 menyatakan

bahwa setiap penambahan 1 satuan dari faktor pembiayaan qardh,

maka nilai kesehatan finansial akan meningkat sebesar 0.816579

dengan asumsi bahwa variabel independen lain dari model regresi

konstan.

e. Koefisien regresi pendapatan islam sebesar -5.208473 menyatakan

bahwa setiap penambahan 1 satuan dari faktor pendapatan islam,

maka nilai kesehatan finansial akan menurun sebesar 5.208473

dengan asumsi bahwa variabel independen lain dari model regresi

konstan.

f. Koefisien regresi rasio zakat sebesar 104.7431 menyatakan bahwa

setiap penambahan 1 satuan dari faktor rasio zakat, maka nilai

kesehatan finansial akan meningkat sebesar 104.7431 dengan

asumsi bahwa variabel independen lain dari model regresi konstan

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Analisis regesi data panel yang dilakukan bertujuan untuk

menginvestigasi pengaruah dari Penghimpunan Dana Bagi Hasil,

Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Qardh, Pendapatan Islam, dan Rasio

Zakat terhadap Kesehatan Finansial Bank Umum Syariah. Berdasarkan

hasil Uji Hausman yang merupakan uji terakhir yang dilakukan untuk

menentukan model regresi mana yang tepat untuk penelitian ini, model

regresi terpilih yaitu model fixed effect. Berikut adalah pembahasan hasil

penelitian berdasarkan model fixed effect:

1. Penghimpunan Dana Bagi Hasil

Dari hasil penelitian menunjukkan Penghimpunan Dana Bagi

Hasil memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap kesehatan

finansial.

Penghimpunan dana bagi hasil dalam aplikasinya, penyimpan

dana atau deposan bertindak sebagai shohibul maal (pemilik modal) dan

Page 99: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

83

bank sebagai mudharib (pengelola). Bank kemudian melakukan

penyaluran pembiayaan kepada nasabah peminjam yang membutuhkan

dengan menggunakan dana yang diperoleh tersebut baik dalam bentuk

murabahah, ijarah, mudharabah, musyarakah, atau bentuk lainnya.

Hasil usaha ini selanjutnya akan dibagikan hasil kepada nasabah

penabung berdasarkan nisbah yang disepakati.106

Deposito merupakan penghimpunan dana bagi hasil yang paling

banyak dihimpun oleh bank syariah. AM. Hasan Ali mengatakan bahwa

Deposito merupakan dana mahal di bank syariah. Pada praktiknya di

bank syariah, deposito banyak terhimpun dari korporasi (perusahaan),

dimana saat perusahaan menyimpan dananya di bank syariah dalam

bentuk investasi, ada imbal hasil yang akan diterima oleh perusahaan

tersebut. Imbal hasil yang akan diterima perusahaan lebih besar

persentasenya daripada imbal hasil yang diterima oleh ritel (peroangan).

Dan untuk menutup atau mengcover imbal hasil tersebut bank syariah

menyalurkan dananya kepada masyarakat dengan biaya yang mahal.

Hasil penelitian ini didukung oleh Risda (2016)107 yang

mengatakan perbankan syariah yang memiliki kinerja keuangan yang

baik belum tentu memiliki kepatuhan prinsip syariah yang baik begitu

pula sebaliknya perbankan syariah yang memiliki kinerja keuangan yang

buruk belum tentu memiliki kepatuhan syariah yang buruk.

2. Pembiayaan Jual Beli

Dari hasil penelitian menunjukkan Pembiayaan Jual Beli

memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kesehatan finansial.

Muhammad mengatakan bahwa produk pembiayaan murabahah

merupakan produk pembiayaan paling populer di industri perbankan

syariah. Hal tersebut dikarenakan beberapa alasan antara lain murabahah

106 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia,

2011), h. 332. 107 Iin Afriani Risda, “Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah dengan Risk Based Bank

Rating dan Sharia Conformity and Profitability (SCnP) Model di Indonesia Periode 2013-2015”,

(Skripsi S1 Universitas Hasanuddin Makassar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016).

Page 100: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

84

adalah suatu mekanisme investasi jangka pendek dan cukup

memudahkan dibandingkan dengan sistem profit and loss sharing (PLS);

margin dalam murabahah dapat ditetapkan sedemikian rupa sehingga

memastikan bahwa bank dapat memperoleh keuntungan yang sebanding

dengan keuntungan bank-bank berbasis bunga yang menjadi saingan

bank-bank Islam; murabahah menjauhkan ketidakpastian yang ada pada

pendapatan dari bisnis-bisnis (PLS); dan murabahah tidak

memungkinkan bank-bank Islam untuk mencampuri manajemen bisnis

karena bank bukanlah mitra bisnis nasabah, sebab hubungan mereka

dalam murabahah adalah hubungan antara kreditur dan debitur.108 Karim

menyatakan bahwa risiko pembiayaan salam dan istishna yaitu risiko

gagal-serah barang yang dapat diantisipasi dengan menetapkan rasio

kolateral 220%, yaitu 200% lebih tinggi daripada rasio standar 120% dan

risiko jatuhnya harga barang yang dapat diantisipasi dengan menetapkan

bahwa jenis pembiayaan ini hanya dilakukan atas dasar kontrak

(pesanan) yang telah ditentukan harganya.109

Risiko yang rendah dari pembiayaan jual beli memungkinkan

bank syariah lebih mudah mengelola pembiayaan dengan prinsip jual

beli. Pengelolaan yang mudah ini, memungkinkan bank syariah untuk

meningkatkan kemampuannya dalam meningkatkan laba melalui

pendapatan margin110 dengan risiko pembiayaan bermasalah yang akan

diterima bank minim. Sehingga peningkatan penyaluran pembiayaan jual

beli yang sesuai dengan prinsip syariah dapat meningkatkan kesehatan

finansial bank syariah.

108 Aulia Fuad Rahman dan Ridha Rochanika, “Pengaruh Pembiayaan Jual Beli,

Pembiayaan Bagi Hasil, Non Performing Fnancing terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di

Indonesia”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, h. 4. 109 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan Edisi Kelima, (Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 265. 110 Aulia Fuad Rahman dan Ridha Rochanika, “Pengaruh Pembiayaan Jual Beli,

Pembiayaan Bagi Hasil, Non Performing Fnancing terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di

Indonesia”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, h. 11.

Page 101: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

85

Didukung oleh penelitian Falikhatun dan Assegaf (2012)111 yang

menyatakan bahwa perbankan syariah yang telah mengimplementasikan

prinsip-prinsip syariah dapat meningkatkan kesehatan finansialnya dan

tidak menyebabkan sistem keuangan menghawatirkan atau bahkan

bangkrut (taflis), sehingga perbankan syariah akan memiliki citra positif

di masyarakat. Dan penelitian Rahman dan Rochmanika112 yang

menyatakan bahwa semakin tinggi pembiayaan jual beli maka kinerja

keuangan bank syariah pun semakin meningkat.

3. Pembiayaan Qardh

Dari hasil penelitian menunjukkan Pembiayaan Qardh memiliki

pengaruh positif yang signifikan terhadap kesehatan finansial.

Qardh merupakan pinjaman uang yang diberikan bank syariah

tanpa mensyaratkan apa pun, selain mengembalikan pinjaman tersebut

setelah jangka waktu tertentu.113 Qardh merupakan salah satu akad

tabarru’. Akad tabarru’ merupakan segala macam perjanjian yang

menyangkut not-profit transaction (transaksi nirlaba). Transaksi ini pada

hakikatnya bukan transaksi bisnis untuk mencari keuntungan komersil.

Akad tabarru’ dilakukan dengan tujuan tolong-menolong dalam rangka

berbuat kebaikan. Dalam akad tabarru’, pihak yang berbuat kebaikan

tersebut tidak berhak mensyaratkan imbalan apapun kepada pihak

lainnya. Imbalan dari akad tabarru’ adalah dari Allah SWT, bukan dari

manusia. Namun demikian, pihak yang berbuat kebaikan tersebut boleh

meminta kepada counter-part-nya untuk sekedar menutupi biaya (cover

111 Falikhatun dan Yasmin Umar Assegaf, “Bank Syariah di Indonesia: Ketaatan Pada

Prinsip-Prinsip Syariah dan Kesehatan Finansial”, Jurnal CBAM (Conference In Business,

Accounting, and Management)-Fakultas Ekonomi UNISSULA. Vol. 1. No. 1 Desember 2012, Page

245-254, h. 252. 112 Aulia Fuad Rahman dan Ridha Rochanika, “Pengaruh Pembiayaan Jual Beli,

Pembiayaan Bagi Hasil, Non Performing Fnancing terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di

Indonesia”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, h 113 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan Edisi Kelima, (Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 68.

Page 102: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

86

the cost) yang dikeluarkannya untuk dapat melakukan akad tabarru’

tersebut. Namun ia tidak boleh mengambil laba dari akad tabarru’.114

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan qardh

merupakan pinjaman kebajikan yang merupakan salah satu kelebihan

bank syariah dibanding bank konvensional. Sejalan dengan teori

stewardship, bahwa pembiayaan qardh yang diterapkan dalam

operasional bank syariah dan sesuai dengan prinsip syariah dapat

menjaga bahkan meningkatkan kepercayaan masyarakat serta

menghilangkan kekhawatiran masyarakat akan kehilangan keistimewaan

yang mereka cari dari jasa perbankan syariah sehingga mempengaruhi

keputusan mereka untuk memilih dan melanjutkan memanfaatkan jasa

yang ditawarkan oleh bank syariah.

Teori tersebut dibuktikan oleh penelitian Falikhatun dan Assegaf

(2012)115 menyatakan bahwa perbankan syariah yang telah

mengimplementasikan prinsip-prinsip syariah dapat meningkatkan

kesehatan finansialnya dan tidak menyebabkan sistem keuangan

menghawatirkan atau bahkan bangkrut (taflis), sehingga perbankan

syariah akan memiliki citra positif di masyarakat.

4. Pendapatan Islam

Dari hasil penelitian menunjukkan Pendapatan Islam tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan finansial.

Pendapatan Islam merupakan pendapatan halal yang diperoleh

bank syariah dari operasionalnya. Menurut Hameed, dkk (2004) prinsip-

prinsip syariah melarang transaksi yang melibatkan riba, gharar, dan

perjudian tetapi mendorong transaksi yang halal. Dengan demikian, bank

syariah hanya menerima pendapatan dari sumber yang halal. Rata-rata

pendapatan islam yang diperoleh bank syariah sebesar 99,96% yang

114 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan Edisi Kelima, (Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 66. 115 Falikhatun dan Yasmin Umar Assegaf, “Bank Syariah di Indonesia: Ketaatan Pada

Prinsip-Prinsip Syariah dan Kesehatan Finansial”, Jurnal CBAM (Conference In Business,

Accounting, and Management)-Fakultas Ekonomi UNISSULA. Vol. 1. No. 1 Desember 2012, Page

245-254, h. 252.

Page 103: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

87

berarti bank syariah mampu meminimalisir pendapatan non halal yang

diterimanya dan mampu memenuhi kepatuhan prinsip syariah dalam

operasionalnya.

Hasil penelitian ini menunjukkan pendapatan islam tidak

berpengaruh terhadap kesehatan finansial bank umum syariah. Hal ini

dapat disebabkan biaya operasional yang dikeluarkan bank syariah

terhadap pendapatan operasional yang diperolehnya masih tinggi. Rata-

rata rasio BOPO periode 2011-2016 dari 11 bank umum syariah yang

dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut116 Bank

Muamalat 92,67%, Bank Syariah Mandiri 87,57%, Bank Syariah Mega

89,91%, BRI Syariah 93,58%, Bukopin Syariah 93,04%, Panin Syariah

77,71%, Victoria Syariah 110,02%, BCA Syariah 89,60%, BJB Syariah

98,79%, BNI Syariah 89,14%, dan Maybank Syariah 99,87%.

Hasil penelitian ini didukung oleh Risda (2016)117 yang

mengatakan perbankan syariah yang memiliki kinerja keuangan yang

baik belum tentu memiliki kepatuhan prinsip syariah yang baik begitu

pula sebaliknya perbankan syariah yang memiliki kinerja keuangan yang

buruk belum tentu memiliki kepatuhan syariah yang buruk.

5. Rasio Zakat

Hasil dari penelitian ini menunjukkan rasio zakat tidak

berpengaruh signifikan terhadap tingkat kesehatan finansial bank umum

syariah pada periode 2011-2016. Sehingga peningkatan maupun

penurunan rasio zakat tidak mempengaruhi tingkat kesehatan finansial

bank umum syariah. Hal ini dapat disebabkan karena zakat yang

dikeluarkan bank syariah masih relatif kecil bahkan ada beberapa bank

syariah yang tidak mengeluarkan zakatnya, dana zakat yang disalurkan

bank syariah sebagian besar didominasi oleh zakat dari zakat dari luar

bank syariah dan dana sosial lainnya.

116 Annual Report Masing-Masing Bank Umum Syariah tahun 2011-2016 (data diolah). 117 Iin Afriani Risda, “Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah dengan Risk Based Bank

Rating dan Sharia Conformity and Profitability (SCnP) Model di Indonesia Periode 2013-2015”,

(Skripsi S1 Universitas Hasanuddin Makassar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016).

Page 104: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

88

Hasil penelitian ini mengindikasi bahwa bank syariah harus

mengevaluasi kinerjanya dalam menunaikan zakat pada setiap

periodenya. Mengingat peran zakat sangat penting dalam kehidupan

masyarakat muslim, zakat merupakan upaya untuk menolong orang yang

lemah agar mamapu melaksanakan apa yang diwajibkan Allah SWT

dalam segi tauhid dan ibadah. Demikian itu karena seseorang tidak akan

mampu beribadah dengan khusyuk dan hikmat apabila kebutuhan

pokoknya tidak terpenuhi. Kefakiran akan mendorong orang kepada

kekafiran. Bantuan yang diberikan melalui instrumen zakat dapat

menolong mereka dari kekafiran. Fenomena kefakiran dapat mengarah

kepada kekafiran dapat terlihat saat ini di mana banyak orang yang rela

menukar akidahnya demi sebungkus mie instan. Instrumen zakat

diharapkan mampu mencegah fenomena ini di maysarakat.118 Selain itu

zakat juga dapat diartikan sebagai pertumbuhan, karena dengan

diberikannya hak fakir miskin dan lain-lain itu maka terjadilah sirkulasi

uang yang sehat dalam masyarakat dan mendorong berkembangnya

fungsi uang itu dalam kehidupan perekonomian.119

Hasil penelitian ini didukung Rama Primanita Aristy (2016) yang

menyatakan bahwa rasio zakat tidak berpengaruh signifikan terhadap

kesehatan finansial bank umum syariah.

118 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia,

2011), h. 250-251. 119 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: Era Adicitra Intermedia,

2011), h. 249.

Page 105: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

89

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan tujuan untuk

menguji pengaruh penghimpunan dana bagi hasil, pembiayaan jual beli,

pembiayaan qardh, pendapatan islam, dan pengaruh zakat terhadap

kesehatan finansial bank umum syariah dengan metode analisis regresi data

panel dengan model terpilih fixed effect menggunakan Eviews 9 maka dapat

diambil kesimpulan:

1. Berdasarkan hasil pengujian statistik uji R2 nilai koefisien determinasi

(Adjusted R-Square) sebesar 0.421241 atau 42.1241%, hal tersebut

menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen (PDBH, PJB, PQ,

PI, dan RZ) sebesar 42.1241% terhadap variabel dependen (kesehatan

finansial) sedangkan sisanya sebesar 57.8759% dipengaruhi variabel

lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

2. Berdasarkan pengujian statistik secara simultan, variabel independen

(PDBH, PJB, PQ, PI, dan RZ) secara signifikan berpengaruh terhadap

kesehatan finansial bank umum syariah.

3. Berdasarkan hasil pengujian statistik secara parsial (uji t) adalah:

a. Variabel Penghimpunan Dana Bagi Hasil memiliki pengaruh

negatif signifikan terhadap Kesehatan Finansial Bank Umum

Syariah.

b. Variabel Pembiayaan Jual Beli memiliki pengaruh positif

signifikan terhadap Kesehatan Finansial Bank Umum Syariah.

c. Variabel Pembiayaan Qardh memiliki pengaruh positif signifikan

terhadap Kesehatan Finansial Bank Umum Syariah.

d. Variabel Pendapatan Islam tidak memiliki pengaruh terhadap

Kesehatan Finansial Bank Umum Syariah.

e. Variabel Rasio Zakat tidak memiliki pengaruh terhadap Kesehatan

Finansial Bank Umum Syariah.

Page 106: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

90

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, maka saran yang

dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut:

1. Untuk Bank Syariah, diharapkan dapat mempertahankan dan

meningkatkan penghimpunan dana bagi hasil dengan catatan lancar

dalam penyaluran pembiayaan lancar dan dapat mengatasi risiko yang

ditimbulkan, meningkatkan pembiayaan jual beli dan pembiayaan

qardh, meningkatkan pendapatan islam dengan catatan mampu

mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasionalnya,

serta meningkatkan penyaluran zakatnya.

2. Penilaian tentang kesehatan finansial bank umum syariah dengan

menghubungkan kepatuhan syariah sebagai pengaruhnya merupakan

penelitian baru, maka dari itu dibutuhkan penelitian selanjutnya agar

dapat mendukung hasil penelitian sebelumnya.

3. Variabel independen dalam penelitian ini masih belum dapat

memberikan kontribusi yang berarti terhadap vaiabel dependen. Hal

tersebut terlihat dari nilai adjusted R2 yang hanya mampu mencapai

42%. Sehingga, disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk

menambahkan variabel-variabel independen yang secara teoritis dapat

berpengaruh terhadap kesehatan finansial bank umum syariah di

Indonesia.

4. Penelitian selanjutnya, diharapkan tidak hanya menggunakan rasio

penghimpunan dana bagi hasil, pembiayaan jual beli, pembiayaan

qardh, pendapatan islam, dan rasio zakat tetapi dapat menambahkan

rasio kepatuhan syariah lainnya seperti Equitable Distribution Ratio

(EDR).

5. Penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya menggunakan Bank

Umum Syariah (BUS) sebagai objek yang diteliti akan tetapi dapat

menggunakan lembaga perbankan syariah lainnya seperti Unit Usaha

Syariah (UUS) atau Bank Penkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Juga

diharapkan menggunakan rentang waktu yang berbeda dan lebih lama

agar hasil yang diperoleh lebih akurat.

Page 107: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

91

DAFTAR PUSTAKA

Ajija, Shochul R., dkk. Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta: Salemba Empat,

2011.

Al-Arif, M. Nur Rianto. Dasar-Dasar Ekonomi Islam. Solo: Era Adicitra

Intermedia, 2011.

Amin, Ma’ruf. Prospek Cerah Perbankan Islam. Jakarta: LeKAS, 2007

Annida, Alfian. “Analisis Pengaruh Kinerja Perusahaan terhadap Imbal Bagi

Hasil Saham-Saham LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2005-2007”. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Anwar, Ana Zainul. dan Edward, Mohammad Yunies. “Analisis Syariah

Compliance Pembiayaan Murabahah pada Gabungan Koperas BMT

Mitra Se-Kabupaten Jepara”. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UNISNU Jepara. The 3rd University Research Colloquium 2016. ISSN

2407-9189.

Aristy, Rama Primanita. “Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Pendapatan Islam,

Investasi Islam, dan Rasio Zakat terhadap Tingkat Kesehatan Bank

Umum Syariah”. Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2016.

Bank Indonesia. “Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Kelembagaan Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank”. Pusat Riset dann Edukasi Bank Sentral

(PRES) Bank Indonesia. 2012.

Budisantoso. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Salemba Empat,

2011.

Fadila, Ihda. “September 2016, Pangsa Pasar Bank Syariah Tembus 5,3%”. Artikel

diakses pada 21 Januari 2017 dari

http://finansial.bisnis.com/read/20160927/90/587449/september-2016-

pangsa-pasar-bank-syariah-tembus-53.

Falikhatun dan Assegaf, Yasmin Umar. “Bank Syariah di Indonesia: Ketaatan

Pada Prinsip-Prinsip Syariah dan Kesehatan Finansial”. Jurnal Jurnal

CBAM (Conference In Business, Accounting, and Management)-

Fakultas Ekonomi UNISSULA. Vol. 1. No. 1 Desember 2012. Page 245-

254.

Gozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progran SPSS 19, edisi

kelima. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011.

Page 108: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

92

Gurajati, N Damodor dan Dawn C Porter, Basic Econometrics, Fifth Edition. Mc

Graw Hill International Edition, Singapore, 2009.

Hameed, Shalul, dkk. “Alternative Disclousure and Performance Measures for

Islamic Banks”. Journal International Islamic University Malaysia. 2004.

Hasanudin, M. dan Prihatiningsih. “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat

Suku Bunga, Non Performing Loan, dan Inflasi terhadap Penyaluran

Kredit Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) di Jawa Tengah”. Jurnal

Teknis. 5 (1): 25-31.

Hejazziey, Gjawahir. Perbankan Syariah Dalam Teori dan Praktik. Yogyakarta:

Depublish, 2014.

Ismail. Perbankan syariah. Jakarta: Kencana, 2011.

Ismail. Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi, Cet. 1. Jakarta: PT

PRENADA MEDIA GROUP, 2010.

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). “PSAK No. 101 Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan Penyajian Laporan Keuangan Syariah”. Jakarta: Dewan

Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia, cetakan

kedua, 2009.

Indriatun. “Analisis Perbandingan Kinerja Sosial dan Islamic Social Reporting

pada Bank Syariah di Indonesia”. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia Depok. 2013.

Juanda, Bambang dan Junaidi. Ekonometrika Deret Waktu:Teori dan Aplikasi.

Bogor: IPB Pers, 2012.

Juniwati, Endang Hatma S.E., M.Si. dan Handiani, Fatmi S.E., M.E., “Pengaruh

Indeks Pembangunan Manusia, PDRB per Kapita, Jumlah

Pengangguran, dan Investasi terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Jawa

Barat”. Laporan Penelitian Pemula Politeknik Negeri Bandung Jurusan

Akuntansi, November 2013.

Karim, Adiwarman A Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan Edisi Kelima.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013.

Kasmir. Dasar-Dasar Perbankan. Cet. 1. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2001.

Machmud, Amir. dan Rukmana. BANK SYARIAH Teori, Kebijakan dan Studi

Empiris di Indonesia. Jakarta: PENERBIT ERLANGGA, 2010.

Manuhutu, Yerimias. “Determinan Pertumbuhan Ekonomi Regional di Provinsi

Maluku Tahun 2005-2010”. Eko-Regional, Vol.6, No.1, Maret 2011.

Page 109: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

93

Margono. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Nasehudin, Toto Syatori dan Gozali, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif.

Bandung: CV Pustaka Setia, 2012.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK).“Perbankan Syariah dan Kelembagaannya”.

Artikel diakses pada 04 September 2017 dari

http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/Pages/PBS-dan-

Kelembagaan.aspx.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK), “Statistik Perbankan Syariah Sharia Banking

Statistic 2016”. Jakarta: Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan

OJK, 2016.

Perwataatmaja, Karnaen dan Antonio, Muhammad Syafi’i. Apa dan Bagaimana

Bank Islam. Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf, 1997.

Possumah, Bayu Taufiq, “Ekonomi Islam Bukan Hanya Soal Bank”, Artikel

diakses pada 25 Februari 2017 dari

http://www.academia.edu/17381453/Ekonomi_Islam_bukan_hanya_So

al_Bank.

Pramanto, Dinastian Hari. “Pengaruh Kepatuhan Prinsip-Prinsip Syariah

Terhadap Kesehatan Finansial Entitas Perbankan Syariah di

Indonesia”. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

2014.

Prasetiawan, Andry. “Pengaruh Kepatuhan Prinsip-Prinsip Syariah Terhadap

Kesehatan Financial Dengan Metode Risk-Based Bank Rating (RBBR)

Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia”. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. 2016.

Purwitasari, Fadilla. “Analisis Pelaporan Corporate Social Responsibiity

Perbankan Syariah dalam Perspektif Shariah Enterprise Theory: Studi

Pada Laporan Tahunan Bank Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia”.

Skripsi S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

2011.

Raharjo, Eko. “Teori Agensi dan Teori Stewardship dalam Perspektif Akuntansi”.

Fokus Ekonomi Vol. 2 No. 1 Juni 2007: 37-46. ISSN: 1907-6304.

Rahman, Aulia Fuad dan Rochmanika, Ridha. “Pengaruh Pembiayaan Jual Beli,

Pembiayaan Bagi Hasil, dan Rasio Non Performing Financing terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia”. Jurnal Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Risda, Iin Afriani. “Analisis Kinerja Keuangan dengan Model Risk Based Bank

Rating dan Sharia Conformity and Profitability (SCnP) Model di

Page 110: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

94

Indonesia (Priode 2013-2015)”. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin Makassar. 2016.

Rivai, Veithzal dan Ismail, Rizki. Islamic Financial Management: Teori, Konsep,

dan Aplikasi Panduan Praktis untuk Lembaga Keuangan, Praktisi dan

Mahasiswa. Jakarta: PT. RajaGrafindoPersada, 2013.

Sarwono, Jonathan. Prosedur-Prosedur Analisis Populer Aplikasi Riset dan Tesis

dengan Eviews. Yogyakarta: PENERBIT GAVA MEDIA, 2016.

Setiadi, Edy. Manajemen Treasury Bank Syariah. Buku Materi Perkuliahan, 2013.

Setiawan, Aziz Budi. “Kesehatan Finansial dan Kinerja Sosial Bank Umum

Syariah di Indonesia”. Seminar Ilmiah: Kerjasama Magister Bisnis

Keuangan Islam: Universitas Paramadhina, Ikatan Ahli Ekonomi Islam

(IAEI) Pusat, dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), 2009.

Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2004.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatid, dan R&D. Bandung:

ALFABETA, 2014.

Suharso, Yudi. “Market Share Perbankan Syariah Mulai Meningkat Terhadap

Konvesional”. Artikel diakses pada 25 Februari 2017 dari

http://keuangansyariah.mysharing.co/market-share-perbankan-syariah-

mulai-meningkat-terhadap-konvensional/.

Suliyanto. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta:

CV. Andi Offset, 2011.

Suyanto, M. “Pengaruh Pelaksanaan Prinsip Syariah terhadap Kinerja dan

Kesejahteraan Masyarakat dalam Lingkungan Kegiatan Bank Syariah di

Indonesia”. STIE IEU Yogyakarta: OPTIMAL. Vol. 4 Nomor 1,

Oktober 2006. ISSN: 1693-5888. Page: 23-49.

Triyuwono, Iwan. “Mengangkat “Sing Liyan” untuk Formulasi Nilai Tambah

Syari’ah”. Jurnal Akuntansi Multiparadigma JAMAL, Volume 2 Nomor

2 Halaman 186-368. Malang, Agustus 2011. ISSN 2086-7603.

Waluyo, Agus. “Kepatuhan Bank Syariah terhadap Fatwa Dewan Syariah

Nasional Pasca Transformasi ke Dalam Hukum Positif”. Inferensi Jurnal

Penelitian Sosial Keagamaan, Vol. 10 Nomor 2, Desember 2016.

Wangsawidjaja. Pembiayaan Bank syariah. Jakarta: Gramedia Pustaka, 2012.

Page 111: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

95

Wardayari, Siti Maria. “Implikasi Syariah Governance terhadap Reputasi dan

Kepercayaan Bank Syariah”. Universitas Jember. Jurnal Walisongo.

Volume 19 Nomor 1. Mei 2011.

Widarjono, Agus. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinyya: Disertai Panduan

Eviews, Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013.

Wijaya, Toni. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan Praktik.

Yoogyakarta: Graha Ilmu, 2013.

Winarno, Wing Wahyu. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews.

Yogyakarta : UPP STIM YKPN, 2015.

Wiroso. Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah. Jakarta:

PT Grasindo, 2005..

______________. Bab II. “Tinjauan Pustaka”, diakses tanggal 21 Agustus 2017

dari

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/41227/;jsessioni

d=9A241E19CEF03767D302FDE8E151F869?sequence=4

www.bankmuamalat.co.id

www.syariahmandiri.co.id

www.megasyariah.co.id

www.brisyariah.co.id

www.syariahbukopin.co.id

www.paninbanksyariah.co.id

www.bankvictoriasyariah.co.id

www.bcasyariah.co.id

www.bjbsyariah.co.id

www.bnisyariah.co.id

www.maybanksyariah.co.id

LAIN-LAIN

Fatwa DSN-MUI No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang Tabungan

Fatwa DSN-MUI No. 03/DSN-MUI/IV/2000 tentang Deposito

Page 112: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

96

Fatwa DSN-MUI No. 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahah

Fatwa DSN-MUI No. 05/DSN-MUI/IV/2000 tentang Salam

Fatwa DSN-MUI No. 06/DSN-MUI/IV/2000 tentang Istishna

Fatwa DSN-MUI No. 19/DSN-MUI/IV/2001 tentang al-Qardh

Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/1/PBI/2007 tentzng Sistem Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum berdasarkan Prinsip Syariah

Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/2/PBI/2011 Tentang Pelaksanaan Fungsi

Kepatuhan Bank Umum.

Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/24/DPbS tanggal 30 Oktober 2007

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah.

Page 113: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

97

Lampiran-Lampiran

Lampiran 1: Perhitungan Kesehatan Finansial

Bank Muamalat Indonesia

Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot

CAR 12,01% 1 100 0,25 25 11,57% 2 80 0,25 20 14,05% 1 100 0,25 25 13,91% 1 100 0,25 25 12,00% 1 100 0,25 25 12,74% 1 100 0,25 25

NPF 2,60% 2 80 0,50 40 2,09% 2 80 0,50 40 4,69% 2 80 0,50 40 6,55% 3 60 0,50 30 7,11% 3 60 0,50 30 3,83% 2 80 0,50 40

REO 85,25% 3 60 0,10 6 84,47% 2 80 0,10 8 93,86% 5 20 0,10 2 97,33% 5 20 0,10 2 97,36% 5 20 0,10 2 97,76% 5 20 0,10 2

STM 254,26% 1 100 0,15 15 139,85% 1 100 0,15 15 152,76% 1 100 0,15 15 183,31% 1 100 0,15 15 158,58% 1 100 0,15 15 198,16% 1 100 0,15 15

86 83 82 72 72 82

Bank Syariah Mandiri

Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot

CAR 14,57% 1 100 0,25 25 13,82% 1 100 0,25 25 14,10% 1 100 0,25 25 14,12% 1 100 0,25 25 12,85% 1 100 0,25 25 14,01% 1 100 0,25 25

NPF 2,42% 2 80 0,50 40 2,82% 2 80 0,50 40 4,32% 2 80 0,50 40 6,84% 3 60 0,50 30 6,06% 3 60 0,50 30 4,92% 2 80 0,50 40

REO 76,44% 1 100 0,10 10 73,00% 1 100 0,10 10 86,46% 3 60 0,10 6 100,60% 5 20 0,10 2 94,78% 5 20 0,10 2 94,12% 5 20 0,10 2

STM 262,62% 1 100 0,15 15 155,26% 1 100 0,15 15 178,65% 1 100 0,15 15 267,77% 1 100 0,15 15 202,69% 1 100 0,15 15 188,56% 1 100 0,15 15

90 90 86 72 72 82

Bank Syariah Mega Indonesia

Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot

CAR 12,03% 1 100 0,25 25 13,51% 1 100 0,25 25 12,99% 1 100 0,25 25 19,26% 1 100 0,25 25 18,74% 1 100 0,25 25 23,53% 1 100 0,25 25

NPF 3,03% 2 80 0,50 40 2,67% 2 80 0,50 40 2,98% 2 80 0,50 40 3,98% 2 80 0,50 40 4,26% 2 80 0,50 40 3,30% 2 80 0,50 40

REO 90,80% 5 20 0,10 2 77,28% 1 100 0,10 10 86,09% 3 60 0,10 6 97,61% 5 20 0,10 2 99,51% 5 20 0,10 2 88,16% 4 40 0,10 4

STM 58,90% 1 100 0,15 15 115,49% 1 100 0,15 15 68,56% 1 100 0,15 15 74,46% 1 100 0,15 15 98,87% 1 100 0,15 15 72,27% 1 100 0,15 15

82 90 86 82 82 84

Indikator

Indikator

Indikator20162011 2012 2013 2014 2015

2016

2011 2012 2013 2014 2015 2016

2011 2012 2013 2014 2015

Page 114: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

98

BRI Syariah

Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot

CAR 14,74% 1 100 0,25 25 11,35% 2 80 0,25 20 14,49% 1 100 0,25 25 12,89% 1 100 0,25 25 13,94% 1 100 0,25 25 20,63% 1 100 0,25 25

NPF 2,77% 2 80 0,50 40 3,00% 2 80 0,50 40 4,06% 2 80 0,50 40 4,60% 2 80 0,50 40 4,86% 2 80 0,50 40 4,57% 2 80 0,50 40

REO 99,56% 5 20 0,10 2 86,63% 3 60 0,10 6 90,42% 5 20 0,10 2 99,77% 5 20 0,10 2 93,79% 5 20 0,10 2 91,33% 5 20 0,10 2

STM 139,53% 1 100 0,15 15 91,17% 1 100 0,15 15 74,06% 1 100 0,15 15 72,66% 1 100 0,15 15 88,25% 1 100 0,15 15 77,54% 1 100 0,15 15

82 81 82 82 82 82

Bank Syariah Bukopin

Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot

CAR 15,29% 1 100 0,25 25 12,78% 1 100 0,25 25 11,10% 2 80 0,25 20 14,80% 1 100 0,25 25 16,31% 1 100 0,25 25 17,00% 1 100 0,25 25

NPF 1,74% 1 100 0,50 50 4,59% 2 80 0,50 40 4,27% 2 80 0,50 40 4,07% 2 80 0,50 40 2,99% 1 100 0,50 50 3,17% 2 80 0,50 40

REO 93,86% 5 20 0,10 2 91,59% 5 20 0,10 2 92,29% 5 20 0,10 2 96,77% 5 20 0,10 2 91,99% 5 20 0,10 2 91,76% 5 20 0,10 2

STM 92,41% 1 100 0,15 15 99,45% 1 100 0,15 15 650,44% 1 100 0,15 15 190,39% 1 100 0,15 15 172,26% 1 100 0,15 15 186,41% 1 100 0,15 15

92 82 77 82 92 82

Bank Panin Syariah

Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot

CAR 61,98% 1 100 0,25 25 32,20% 1 100 0,25 25 20,83% 1 100 0,25 25 25,69% 1 100 0,25 25 20,30% 1 100 0,25 25 18,17% 1 100 0,25 25

NPF 0,82% 1 100 0,50 50 0,20% 1 100 0,50 50 1,02% 1 100 0,50 50 0,53% 1 100 0,50 50 2,63% 2 80 0,50 40 2,26% 2 80 0,50 40

REO 69,30% 1 100 0,10 10 47,60% 1 100 0,10 10 81,31% 1 100 0,10 10 82,58% 1 100 0,10 10 89,29% 5 20 0,10 2 96,17% 5 20 0,10 2

STM 712,03% 1 100 0,15 15 251,93% 1 100 0,15 15 336,86% 1 100 0,15 15 234,37% 1 100 0,15 15 219,13% 1 100 0,15 15 147,03% 1 100 0,15 15

100 100 100 100 82 82

Bank Victoria Syariah

Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot

CAR 45,20% 1 100 0,25 25 28,08% 1 100 0,25 25 18,40% 1 100 0,25 25 15,27% 1 100 0,25 25 16,14% 1 100 0,25 25 15,98% 1 100 0,25 25

NPF 2,43% 2 80 0,50 40 3,19% 2 80 0,50 40 3,71% 2 80 0,50 40 7,10% 3 60 0,50 30 9,80% 4 40 0,50 20 7,31% 3 60 0,50 30

REO 86,40% 3 60 0,10 6 87,90% 4 40 0,10 4 91,95% 5 20 0,10 2 143,31% 5 20 0,10 2 119,19% 5 20 0,10 2 131,34% 5 20 0,10 2

STM 67,10% 1 100 0,15 15 43,00% 1 100 0,15 15 75,09% 1 100 0,15 15 45,59% 1 100 0,15 15 101,13% 1 100 0,15 15 50,21% 1 100 0,15 15

86 84 82 72 62 72

Indikator

Indikator

Indikator

Indikator

20162011 2012 2013 2014 2015

2016

2011 2012 2013 2014 2015 2016

2011 2012 2013 2014 2015

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Page 115: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

99

BCA Syariah

Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot

CAR 45,94% 1 100 0,25 25 31,50% 1 100 0,25 25 22,40% 1 100 0,25 25 29,60% 1 100 0,25 25 34,30% 1 100 0,25 25 36,70% 1 100 0,25 25

NPF 0,20% 1 100 0,50 50 0,10% 1 100 0,50 50 0,10% 1 100 0,50 50 0,10% 1 100 0,50 50 0,70% 1 100 0,50 50 0,50% 1 100 0,50 50

REO 78,40% 1 100 0,10 10 91,40% 5 20 0,10 2 90,20% 5 20 0,10 2 92,90% 5 20 0,10 2 92,50% 5 20 0,10 2 92,20% 5 20 0,10 2

STM 44,53% 1 100 0,15 15 32,96% 1 100 0,15 15 33,25% 1 100 0,15 15 38,98% 1 100 0,15 15 50,26% 1 100 0,15 15 35,88% 1 100 0,15 15

100 92 92 92 92 92

BJB Syariah

Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot

CAR 30,29% 1 100 0,25 25 21,09% 1 100 0,25 25 17,99% 1 100 0,25 25 15,83% 1 100 0,25 25 22,53% 1 100 0,25 25 18,25% 1 100 0,25 25

NPF 1,36% 1 100 0,50 50 4,46% 2 80 0,50 40 1,86% 1 100 0,50 50 5,84% 3 60 0,50 30 6,93% 3 60 0,50 30 17,91% 5 20 0,50 10

REO 84,07% 2 80 0,10 8 110,34% 5 20 0,10 2 85,76% 3 60 0,10 6 91,01% 5 20 0,10 2 98,78% 5 20 0,10 2 122,77% 5 20 0,10 2

STM 68,26% 1 100 0,15 15 63,04% 1 100 0,15 15 45,82% 1 100 0,15 15 42,23% 1 100 0,15 15 38,56% 1 100 0,15 15 44,13% 1 100 0,15 15

98 82 96 72 72 52

BNI Syariah

Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot

CAR 20,67% 1 100 0,25 25 19,07% 1 100 0,25 25 16,23% 1 100 0,25 25 18,43% 1 100 0,25 25 18,11% 1 100 0,25 25 17,81% 1 100 0,25 25

NPF 3,62% 2 80 0,50 40 2,02% 2 80 0,50 40 1,86% 1 100 0,50 50 1,86% 1 100 0,50 50 2,53% 2 80 0,50 40 2,94% 2 80 0,50 40

REO 90,89% 5 20 0,10 2 88,79% 4 40 0,10 4 88,11% 4 40 0,10 4 89,80% 5 20 0,10 2 89,63% 5 20 0,10 2 87,67% 4 40 0,10 4

STM 291,04% 1 100 0,15 15 146,28% 1 100 0,15 15 49,69% 1 100 0,15 15 106,61% 1 100 0,15 15 124,35% 1 100 0,15 15 113,40% 1 100 0,15 15

82 84 94 92 82 84

Maybank Syariah

Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot Rasio P AK Bobot

CAR 73,44% 1 100 0,25 25 63,89% 1 100 0,25 25 59,41% 1 100 0,25 25 52,13% 1 100 0,25 25 38,40% 1 100 0,25 25 55,06% 1 100 0,25 25

NPF 0,00% 1 100 0,50 50 2,49% 2 80 0,50 40 2,69% 2 80 0,50 40 5,04% 3 60 0,50 30 35,15% 5 20 0,50 10 43,99% 5 20 0,50 10

REO 55,18% 1 100 0,10 10 53,77% 1 100 0,10 10 67,79% 1 100 0,10 10 69,60% 1 100 0,10 10 192,60% 5 20 0,10 2 160,28% 5 20 0,10 2

STM 69,46% 1 100 0,15 15 180,58% 3 60 0,15 9 279,31% 1 100 0,15 15 155,52% 1 100 0,15 15 224,32% 1 100 0,15 15 190,54% 1 100 0,15 15

100 84 90 80 52 52

Indikator

Indikator

Indikator

Indikator

20162011 2012 2013 2014 2015

2016

2011 2012 2013 2014 2015 2016

2011 2012 2013 2014 2015

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Page 116: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

100

Lampiran 2: Data Mentah

Nama Bank Tahun KF LN_KF PDBH PJB PQ PI RZ

_BMI 2011 86 4,4543473 0,8829019 0,4656741 0,0889944 1,0000000 0,0001518

_BMI 2012 83 4,4188406 0,8418646 0,5069265 0,0403788 1,0000000 0,0001895

_BMI 2013 82 4,4067192 0,8631574 0,4865410 0,0105557 0,9995894 0,0002220

_BMI 2014 72 4,2766661 0,8887901 0,4850988 0,0030628 0,9992477 0,0002252

_BMI 2015 72 4,2766661 0,8867854 0,4461742 0,0059388 0,9993932 0,0000297

_BMI 2016 82 4,4067192 0,8832783 0,4396906 0,0143122 0,9993099 0,0000402

_BSM 2011 90 4,4998097 0,8797485 0,5579837 0,1824631 0,9998014 0,0004607

_BSM 2012 90 4,4998097 0,8456474 0,6377909 0,1416500 0,9998840 0,0006243

_BSM 2013 86 4,4543473 0,8387873 0,6834958 0,1141321 0,9999580 0,0004297

_BSM 2014 72 4,2766661 0,8847141 0,7246007 0,0769781 0,9998906 0,0000483

_BSM 2015 72 4,2766661 0,8703106 0,7181061 0,0398395 0,9999042 0,0001586

_BSM 2016 82 4,4067192 0,9837953 0,6852030 0,0371578 0,9999142 0,0001649

_BSMI 2011 82 4,4067192 0,6708654 0,8324209 0,1505931 0,9999065 0,0004933

_BSMI 2012 90 4,4998097 0,7632989 0,8611935 0,1333313 0,9999529 0,0009808

_BSMI 2013 86 4,4543473 0,8332438 0,9567423 0,0372863 0,9999039 0,0007108

_BSMI 2014 82 4,4067192 0,8438440 0,9778033 0,0145656 0,9998285 0,0001041

_BSMI 2015 82 4,4067192 0,8614006 0,9779888 0,0079211 0,9996755 0,0000927

_BSMI 2016 84 4,4308168 0,8886692 0,9208767 0,0062733 0,9998269 0,0006888

_BRIS 2011 82 4,4067192 0,7954910 0,5905434 0,2175075 0,9999603 0,0001838

_BRIS 2012 81 4,3944492 0,7668104 0,6341839 0,1299457 0,9999520 0,0002782

_BRIS 2013 82 4,4067192 0,7344715 0,6432803 0,0686524 0,9996967 0,0004292

_BRIS 2014 82 4,4067192 0,7271761 0,6440106 0,0374062 0,9998594 0,0004704

Page 117: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

101

_BRIS 2015 82 4,4067192 0,7361056 0,6025344 0,0238571 0,9998913 0,0002247

_BRIS 2016 82 4,4067192 0,7589789 0,6088209 0,0169857 0,9999253 0,0003760

_BSB 2011 92 4,5217886 0,8647878 0,7490668 0,0001412 0,9973940 0,0000000

_BSB 2012 82 4,4067192 0,8559881 0,7561865 0,0000615 0,9995013 0,0000000

_BSB 2013 77 4,3438054 0,7952453 0,6667621 0,0001568 0,9996847 0,0000000

_BSB 2014 82 4,4067192 0,8496846 0,6069867 0,0002006 0,9992402 0,0000000

_BSB 2015 92 4,5217886 0,8626005 0,5188029 0,0001910 0,9989984 0,0000000

_BSB 2016 82 4,4067192 0,8151901 0,4729947 0,0001350 0,9985757 0,0000000

_BPS 2011 100 4,6051702 0,9641481 0,5465097 0,0000000 1,0000000 0,0000000

_BPS 2012 100 4,6051702 0,8847633 0,5074842 0,0000000 0,9997488 0,0000000

_BPS 2013 100 4,6051702 0,8938732 0,4771073 0,0000000 0,9999855 0,0000000

_BPS 2014 100 4,6051702 0,8357580 0,1303412 0,0025020 0,9984603 0,0004614

_BPS 2015 82 4,4067192 0,8664778 0,0937427 0,0001834 0,9976692 0,0003071

_BPS 2016 82 4,4067192 0,8711059 0,1629263 0,0000575 0,9985945 0,0000919

_BVS 2011 86 4,4543473 0,9354179 0,9138709 0,0000000 0,9986496 0,0000520

_BVS 2012 84 4,4308168 0,9673012 0,8329873 0,0000000 1,0000000 0,0000000

_BVS 2013 82 4,4067192 0,9075949 0,6757721 0,0000000 0,9991760 0,0000000

_BVS 2014 72 4,2766661 0,9471902 0,4380605 0,0000000 0,9995430 0,0000000

_BVS 2015 62 4,1271344 0,9203605 0,3002006 0,0000000 0,9999699 0,0000000

_BVS 2016 72 4,2766661 0,8478481 0,2039206 0,0000000 0,9999796 0,0000000

_BCAS 2011 100 4,6051702 0,8311760 0,6196218 0,0000484 1,0000000 0,0000000

_BCAS 2012 92 4,5217886 0,8118787 0,4836727 0,0000503 0,9999824 0,0000000

_BCAS 2013 92 4,5217886 0,8529634 0,4484958 0,0001701 0,9999908 0,0000000

_BCAS 2014 92 4,5217886 0,8727552 0,4866527 0,0003910 0,9999899 0,0000000

_BCAS 2015 92 4,5217886 0,8917876 0,5175761 0,0000554 0,9997998 0,0000000

Page 118: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

102

_BCAS 2016 92 4,5217886 0,9041366 0,4782115 0,0003372 0,9999601 0,0000000

_BJBS 2011 98 4,5849675 0,8886972 0,4743496 0,2334842 0,9999938 0,0000000

_BJBS 2012 82 4,4067192 0,9123606 0,4534828 0,1668697 0,9999819 0,0000000

_BJBS 2013 96 4,5643482 0,9057439 0,6014851 0,0447357 1,0000000 0,0000000

_BJBS 2014 72 4,2766661 0,9292709 0,6818875 0,0224754 0,9994411 0,0000000

_BJBS 2015 72 4,2766661 0,8717777 0,7666801 0,0151706 0,9998927 0,0000000

_BJBS 2016 52 3,9512437 0,9230266 0,7973871 0,0148394 0,9998638 0,0000000

_BNIS 2011 82 4,4067192 0,8413825 0,6353568 0,1708329 1,0000000 0,0003375

_BNIS 2012 84 4,4308168 0,7911185 0,7042822 0,1092330 0,9996518 0,0003392

_BNIS 2013 94 4,5432948 0,7335267 0,7688374 0,0605624 0,9998861 0,0003624

_BNIS 2014 92 4,5217886 0,8460496 0,7867886 0,0444774 0,9999993 0,0003367

_BNIS 2015 82 4,4067192 0,8605805 0,7713620 0,0326328 0,9998390 0,0003908

_BNIS 2016 84 4,4308168 0,8372312 0,7479058 0,0457515 0,9999850 0,0003948

_MbS 2011 100 4,6051702 0,2256785 0,9999990 0,0000000 0,9968037 0,0000000

_MbS 2012 84 4,4308168 0,5285142 0,9999971 0,0000000 0,9999095 0,0000000

_MbS 2013 90 4,4998097 0,6108435 0,9999986 0,0000000 0,9997915 0,0000000

_MbS 2014 80 4,3820266 0,6492217 0,8432443 0,0000000 0,9998159 0,0000000

_MbS 2015 52 3,9512437 0,7440974 0,8794771 0,0000000 0,9998704 0,0000000

_MbS 2016 52 3,9512437 0,5901972 0,8613335 0,0000000 0,9998673 0,0000000

Page 119: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

103

Lampiran 3: Data Setelah Uji Stasioner

Nama

Bank Tahun DLN_KF DPDBH DPJB DPQ DPI DRZ

_BMI 2011

_BMI 2012 4,4543473 0,8829019 0,4656741 0,0889944 1,0000000 0,0001518

_BMI 2013 4,4188406 0,8418646 0,5069265 0,0403788 1,0000000 0,0001895

_BMI 2014 4,4067192 0,8631574 0,4865410 0,0105557 0,9995894 0,0002220

_BMI 2015 4,2766661 0,8887901 0,4850988 0,0030628 0,9992477 0,0002252

_BMI 2016 4,2766661 0,8867854 0,4461742 0,0059388 0,9993932 0,0000297

_BSM 2011

_BSM 2012 4,4998097 0,8797485 0,5579837 0,1824631 0,9998014 0,0004607

_BSM 2013 4,4998097 0,8456474 0,6377909 0,1416500 0,9998840 0,0006243

_BSM 2014 4,4543473 0,8387873 0,6834958 0,1141321 0,9999580 0,0004297

_BSM 2015 4,2766661 0,8847141 0,7246007 0,0769781 0,9998906 0,0000483

_BSM 2016 4,2766661 0,8703106 0,7181061 0,0398395 0,9999042 0,0001586

_BSMI 2011

_BSMI 2012 4,4067192 0,6708654 0,8324209 0,1505931 0,9999065 0,0004933

_BSMI 2013 4,4998097 0,7632989 0,8611935 0,1333313 0,9999529 0,0009808

_BSMI 2014 4,4543473 0,8332438 0,9567423 0,0372863 0,9999039 0,0007108

_BSMI 2015 4,4067192 0,8438440 0,9778033 0,0145656 0,9998285 0,0001041

_BSMI 2016 4,4067192 0,8614006 0,9779888 0,0079211 0,9996755 0,0000927

_BRIS 2011

_BRIS 2012 4,4067192 0,7954910 0,5905434 0,2175075 0,9999603 0,0001838

_BRIS 2013 4,3944492 0,7668104 0,6341839 0,1299457 0,9999520 0,0002782

_BRIS 2014 4,4067192 0,7344715 0,6432803 0,0686524 0,9996967 0,0004292

_BRIS 2015 4,4067192 0,7271761 0,6440106 0,0374062 0,9998594 0,0004704

_BRIS 2016 4,4067192 0,7361056 0,6025344 0,0238571 0,9998913 0,0002247

_BSB 2011

_BSB 2012 4,5217886 0,8647878 0,7490668 0,0001412 0,9973940 0,0000000

_BSB 2013 4,4067192 0,8559881 0,7561865 0,0000615 0,9995013 0,0000000

_BSB 2014 4,3438054 0,7952453 0,6667621 0,0001568 0,9996847 0,0000000

_BSB 2015 4,4067192 0,8496846 0,6069867 0,0002006 0,9992402 0,0000000

_BSB 2016 4,5217886 0,8626005 0,5188029 0,0001910 0,9989984 0,0000000

_BPS 2011

_BPS 2012 4,6051702 0,9641481 0,5465097 0,0000000 1,0000000 0,0000000

_BPS 2013 4,6051702 0,8847633 0,5074842 0,0000000 0,9997488 0,0000000

_BPS 2014 4,6051702 0,8938732 0,4771073 0,0000000 0,9999855 0,0000000

_BPS 2015 4,6051702 0,8357580 0,1303412 0,0025020 0,9984603 0,0004614

_BPS 2016 4,4067192 0,8664778 0,0937427 0,0001834 0,9976692 0,0003071

_BVS 2011

_BVS 2012 4,4543473 0,9354179 0,9138709 0,0000000 0,9986496 0,0000520

Page 120: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

104

_BVS 2013 4,4308168 0,9673012 0,8329873 0,0000000 1,0000000 0,0000000

_BVS 2014 4,4067192 0,9075949 0,6757721 0,0000000 0,9991760 0,0000000

_BVS 2015 4,2766661 0,9471902 0,4380605 0,0000000 0,9995430 0,0000000

_BVS 2016 4,1271344 0,9203605 0,3002006 0,0000000 0,9999699 0,0000000

_BCAS 2011

_BCAS 2012 4,6051702 0,8311760 0,6196218 0,0000484 1,0000000 0,0000000

_BCAS 2013 4,5217886 0,8118787 0,4836727 0,0000503 0,9999824 0,0000000

_BCAS 2014 4,5217886 0,8529634 0,4484958 0,0001701 0,9999908 0,0000000

_BCAS 2015 4,5217886 0,8727552 0,4866527 0,0003910 0,9999899 0,0000000

_BCAS 2016 4,5217886 0,8917876 0,5175761 0,0000554 0,9997998 0,0000000

_BJBS 2011

_BJBS 2012 4,5849675 0,8886972 0,4743496 0,2334842 0,9999938 0,0000000

_BJBS 2013 4,4067192 0,9123606 0,4534828 0,1668697 0,9999819 0,0000000

_BJBS 2014 4,5643482 0,9057439 0,6014851 0,0447357 1,0000000 0,0000000

_BJBS 2015 4,2766661 0,9292709 0,6818875 0,0224754 0,9994411 0,0000000

_BJBS 2016 4,2766661 0,8717777 0,7666801 0,0151706 0,9998927 0,0000000

_BNIS 2011

_BNIS 2012 4,4067192 0,8413825 0,6353568 0,1708329 1,0000000 0,0003375

_BNIS 2013 4,4308168 0,7911185 0,7042822 0,1092330 0,9996518 0,0003392

_BNIS 2014 4,5432948 0,7335267 0,7688374 0,0605624 0,9998861 0,0003624

_BNIS 2015 4,5217886 0,8460496 0,7867886 0,0444774 0,9999993 0,0003367

_BNIS 2016 4,4067192 0,8605805 0,7713620 0,0326328 0,9998390 0,0003908

_MbS 2011

_MbS 2012 4,6051702 0,2256785 0,9999990 0,0000000 0,9968037 0,0000000

_MbS 2013 4,4308168 0,5285142 0,9999971 0,0000000 0,9999095 0,0000000

_MbS 2014 4,4998097 0,6108435 0,9999986 0,0000000 0,9997915 0,0000000

_MbS 2015 4,3820266 0,6492217 0,8432443 0,0000000 0,9998159 0,0000000

_MbS 2016 3,9512437 0,7440974 0,8794771 0,0000000 0,9998704 0,0000000

Page 121: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

105

Lampiran 4: Uji Satistik Deskriptif

Lampiran 5: Uji Akar Unit pada Level

Null Hypothesis: LN_KF has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.716665 0.0281

Test critical values: 1% level -4.105534

5% level -3.480463

10% level -3.168039

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: PDBH has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.258205 0.0065

Test critical values: 1% level -4.105534

5% level -3.480463

10% level -3.168039

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

KF PDBH PJB PQ PI RZ

Mean 83.37879 0.828326 0.635598 0.038872 0.999618 0.000164

Median 82.00000 0.858284 0.636574 0.007097 0.999877 3.50E-05

Maximum 100.0000 0.983795 0.999999 0.233484 1.000000 0.000981

Minimum 52.00000 0.225679 0.093743 0.000000 0.996804 0.000000

Std. Dev. 10.73136 0.115744 0.211326 0.060004 0.000639 0.000223

Skewness -0.932837 -2.648891 -0.334534 1.687230 -2.639265 1.416982

Kurtosis 4.531502 13.03192 2.990893 4.827352 10.06891 4.650815

Jarque-Bera 16.02216 353.9415 1.231270 40.49703 214.0390 29.58051

Probability 0.000332 0.000000 0.540298 0.000000 0.000000 0.000000

Sum 5503.000 54.66949 41.94949 2.565535 65.97476 0.010852

Sum Sq. Dev. 7485.530 0.870786 2.902814 0.234031 2.65E-05 3.23E-06

Observations 66 66 66 66 66 66

Page 122: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

106

Null Hypothesis: PJB has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.932885 0.1593

Test critical values: 1% level -4.105534

5% level -3.480463

10% level -3.168039

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: PQ has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.558985 0.0027

Test critical values: 1% level -4.105534

5% level -3.480463

10% level -3.168039

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: PI has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.338605 0.0000

Test critical values: 1% level -4.105534

5% level -3.480463

10% level -3.168039

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: RZ has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.418471 0.0041

Test critical values: 1% level -4.105534

5% level -3.480463

10% level -3.168039

*MacKinnon (1996) one-sided p-values

Page 123: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

107

Lampiran 6: Uji Derajat Integrasi (first difference)

Null Hypothesis: D(LN_KF) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -9.535749 0.0000

Test critical values: 1% level -4.107947

5% level -3.481595

10% level -3.168695

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(PDBH) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -10.85476 0.0000

Test critical values: 1% level -4.107947

5% level -3.481595

10% level -3.168695

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(PJB) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 2 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.362257 0.0000

Test critical values: 1% level -4.113017

5% level -3.483970

10% level -3.170071

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 124: PENGARUH KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36913/1/SUFI... · KESEHATAN FINANSIAL PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (Studi Pada:

108

Null Hypothesis: D(PQ) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 4 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.184205 0.0000

Test critical values: 1% level -4.118444

5% level -3.486509

10% level -3.171541

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(PI) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 3 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.056128 0.0000

Test critical values: 1% level -4.115684

5% level -3.485218

10% level -3.170793

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(RZ) has a unit root

Exogenous: Constant, Linear Trend

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.458801 0.0000

Test critical values: 1% level -4.110440

5% level -3.482763

10% level -3.169372

*MacKinnon (1996) one-sided p-values