17
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN INSTITUSI, LEVERAGE DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: DANNY SETYA ADITAMA B 200 090 252 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/27117/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal)

  • Upload
    vonhi

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/27117/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal)

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN INSTITUSI,

LEVERAGE DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh:

DANNY SETYA ADITAMA

B 200 090 252

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/27117/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal)

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN INSTITUSI,

LEVERAGE DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

DANNY SETYA ADITAMA

B 200 090 252

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

ABSTRAKSI

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh kepemilikan

manajemen, kepemilikan institusi, leverage, pengungkapan corporate social

responsibility terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek

Indonesia.

Populasi penelitian ini semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2011 yang tercantum dalam Indonesian

Capital Market Directory (2009-2011), berjumlah 405 perusahaan. Perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI digunakan sebagai populasi, karena perusahaan

manufaktur berkewajiban untuk menyampaikan laporan tahunan (annual report)

kepada pihak luar perusahaan. Sampel yang diambil menggunakan teknik purposive

sampling, berdasarkan kriteria yang ditetapkan diperoleh sampel sebanyak 39

perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda, dengan

bantuan program SPSS for Windows Release 19.0.

Hasil penelitian ini menunjukkan variabel leverage berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan, sedangkan kepemilikan manajemen dan kepemilikan

institusi, pengungkapan corporate social responsibility tidak berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan. Nilai adjusted R2 sebesar 48%, sisanya

sebesar 52% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang diteliti.

Kata kunci: kepemilikan manajemen, kepemilikan institusi, leverage,

pengungkapan corporate social responsibility, nilai perusahaan.

Page 3: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/27117/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal)

1.

Page 4: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/27117/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal)
Page 5: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/27117/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal)

1. PENDAHULUAAN

Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas dan terdapat

beberapa hal yang mengemukakan tentang tujuan pendirian suatu perusahaan.

Tujuan perusahaan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan maksimal

atau laba yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan yang kedua adalah ingin

memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham. Sedangkan tujuan

perusahaan yang ketiga adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin

pada harga sahamnya. Ketiga tujuan perusahaan tersebut sebenarnya secara

substansial tidak banyak berbeda. Hanya saja penekanan yang ingin dicapai oleh

masing-masing perusahaan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.

Tujuan jangka panjang perusahaan adalah untuk mengoptimalkan nilai

perusahaan. Tingginya nilai perusahaan dapat menggambarkan kesejahteraan

pemilik perusahaan. Nilai perusahaan akan terlihat dari harga pasar sahamnya.

Peningkatan nilai perusahaan dapat tercapai apabila ada kerjasama antara

manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi shareholder maupun

stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan keuangan dengan tujuan

memaksimumkan modal kerja yang dimiliki.

Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu

perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan

setelah memalui suatu proses kegitan selama beberapa tahun, yaitu sejak

perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Masyarakat menilai dengan

bersedia dengan membeli saham perusahaan dengan harga tertentu sesuai dengan

persepsi dan keyakinannya. Meningkatnya nilai peusahaan adalah sebuah prestasi,

yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai

perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat, dan ini adalah

tugas dari manager sebagai agen yang telah diberi kepercayaan oleh para pemilik

perusahaan untuk menjalankan perusahaannya. (Bambang (2010) dalam Sukirni

(2012)).

Page 6: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/27117/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal)

2. TINJAUAN PUSTAKA

a. Teori Keagenan (Agency Theory)

Jensen dan Meckling (1976) dalam Isnanta (2008), menyatakan bahwa

hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan

investor (principal). Principal adalah pemegang saham, sedangkan yang

dimaksud dengan agent adalah manajemen yang mengelola perusahaan. Inti

dari hubungan keagenan adalah adanya pemisahan antara kepemilikan

(principal/investor) dan pengendalian (agent/manajer).

b. Signalling Theory

Signalling Theory menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik

dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian pasar

diharap dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan buruk

(Hartono, 2005). Signalling Theory berakar dari teori akuntansi pragmatik

yang memusatkan perhatiannya kepada pengaruh informasi terhadap

perubahan perilaku pemakai informasi. Salah satu informasi yang dapat

dijadikan sinyal adalah pengumuman yang dilakukan oleh suatu emiten.

Pengumuman ini nantinya dapat mempengaruhi naik turunnya harga sekuritas

perusahaan emiten yang melakukan pengumuman (Suwardjono, 2005).

c. Teori Struktur Modal (Capital Structure Theory)

Teori struktur modal yang digunakan Dalam penelitian ini adalah trade off

theory. Menurut trade off theory yang diungkapkan oleh Myers (2001) dalam

Viklund (2009), perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat hutang

tertentu, dimana penghematan pajak (tax shields) dari tambahan hutang sama

dengan biaya kesulitan keuangan (financial distress). Trade off Theory dalam

menentukan struktur modal yang optimal memasukkan beberapa faktor antara

lain pajak, biaya keagenan (agency costs) dan biaya kesulitan keuangan tetapi

tetap mempertahankan asumsi efisiensi pasar dan symetric information

sebagai imbangan dan manfaat penggunaan hutang.

Page 7: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/27117/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal)

3. PENGEMBANGAN HIPOTESIS

a. Pengaruh Kepemilikan Manajemen terhadap Nilai Perusahaan

Kepemilikan manajemen dalam sebuah perusahaan akan menimbulkan

dugaan yang menarik bahwa nilai perusahaan meningkat sebagai akibat

kepemilikan manajemen yang meningkat. Kepemilikan oleh manajemen yang

besar akan efektif memonitoring aktivitas perusahaan (Permanasari, 2010).

Berkaitan dengan kepemilikan manajemen penelitian Dwi Sukirni (2012),

berhasil membuktikan bahwa adanya pengaruh kepemilikan manajemen

terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik

hipotesis sebagai berikut:

= Kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

b. Pengaruh Kepemilikan Insitusi terhadap Nilai Perusahaan

Kepemilikan institusi dapat meningkatkan nilai perusahaan, dengan

memanfaatkan informasi. Kepemilikan institusi dapat mengatasi konflik

keagenan karena dengan meningkatnya kepemilikan institusi maka segala

aktivitas perusahaan akan diawasi oleh pihak institusi. Investor institusi

dianggap dapat menjadi mekanisme monitoring yang efektif dalam setiap

keputusan yang diambil oleh manajer. (Permanasari, 2010).

Berkaitan dengan kepemilikan institusi dan nilai perusahaan penelitian Dwi

Sukirni (2012), berhasil membuktikan bahwa adanya pengaruh kepemilikan

institusi terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian diatas maka dapat

ditarik hipotesis sebagai berikut:

= Kepemilikan institusi berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

c. Pengaruh Leverage Terhadap Nilai Perusahaan

Leverage adalah merupakan suatu rasio atau ukuran yang digunakan

untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu mempergunakan uang yang

dipinjamnya (Van Horne dan Wachowicz, 2005). Sedangkan Agus (2001),

mendefinisikan leverage adalah Penggunaan sumber dana yang memiliki

beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan

Page 8: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/27117/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal)

yang lebih besar bagi perusahaan dari pada beban tetapnya sehingga akan

meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham.

Berkaitan dengan laverage dan nilai perusahaan Penelitian Sujoko dan Ugy

Soebiantoro (2007) dan Siti Nurchanifia (2012) berhasil membuktikan adanya

pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian diatas maka

dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

= Leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

d. Pengaruh Corporate Social Responcibility terhadap Nilai Perusahaan

Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia

bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang

berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan

menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek

ekonomis, sosial, dan lingkungan (Hendrik Budi Untung, 2008).

Berkaitan dengan Corporate Social Responsibility dan nilai perusahaan

Penelitian Achmad Arif Rachman (2012) dan Penelitian Babara Gunawan dan

Suharti Sri Utami (2008) menemukan adanya pengaruh Corporate Social

Responsibility terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian diatas maka dapat

ditarik hipotesis sebagai berikut:

= Pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh

terhadap nilai perusahaan.

4. METODE PENELITIAN

a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal, yaitu penelitian yang

bertujuan untuk menganalisis hubungan antar satu variabel dengan variabel

lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainya.

b. Populasi, Sampel dan Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 sampai 2011.

Page 9: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/27117/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal)

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2010). Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini

dilakukan dengan pendekatan purposive sampling. Purposive sampling

adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria

pemilihan sampel adalah sebagai berikut:

1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang mempublikasikan

laporan tahunan yang berakhir tanggal 31 Desember 2009-2011.

2) Perusahaan sampel tidak mengalami delisting selama periode pengamatan.

3) Tersedia laporan keuangan perusahaan secara lengkap yang dapat

digunakan untuk memperoleh data-data penelitian selama tahun 2009

sampai 2011 secara berturut-turut dan dipublikasikan melalui website

www.idx.co.id atau pada website masing-masing perusahaan.

c. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya

i. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan di

setiap perusahaan.

Perhitungan menggunakan rumus :

Dimana :

Q = Nilai perusahaan.

MVE (Kapitalisasi Pasar) = closing price x q share (saham beredar)

DEBT = total hutang perusahaan.

TA = total aktiva.

Page 10: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/27117/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal)

ii. Variabel Independen

Kepemilikan Manajemen

Kepemilikan Manajemen adalah prosentase suara yang berkaitan

dengan saham dan option yang dimiliki oleh manajer dan direksi suatu

perusahaan.

Kepemilikan Institusi

Kepemilikan institusi menunjukkan jumlah persentase saham yang

dimiliki oleh pihak institusi/lembaga atau masyarakat umum yang

kepemilikan sahamnya diatas 5%.

Leverage

Leverage adalah rasio yang menggambarkan hubungan antara

hutang perusahaan terhadap total aktiva, rasio ini dapat melihat

seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang atau pihak luar

dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh total aktiva.

Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Kebijakan tanggung jawab sosial perusahaan adalah proses

pengkomunikasian dampak sosial dari kegiatan ekonomi perusahaan

terhadap pemegang saham, kreditor, karyawan, dan terhadap masyarakat

secara keseluruhan.

Page 11: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/27117/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal)

5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

a. Uji Asumsi Klasik

i. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov (K-S).

Dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov diketahui bahwa nilai

signifikansi atau probabilitas lebih besar dari α (0,818 > 0,05), maka

dapat dinyatakan bahwa variabel dependen dan variabel independen

dalam model regresi memiliki distribusi normal.

ii. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinieritas dalam penelitian ini dilakukan dengan

melihat besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF).

Dari hasil uji multikolinearitas diketahui seluruh variabel

independen memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan nilai tolerance kurang

dari 0,10 sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi yang

digunakan tidak mengandung multikolinearitas atau tidak ditemukan

korelasi antar variabel bebas.

iii. Uji Heterokedastisitas

Pengujian heterokedastisitas dalam pengujian ini menggunakan uji

Glejser.

Dari hasil uji Glejser diketahui nilai signifikan masing-masing

variabel lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi

masalah heteroskedastisitas dalam model regresi.

iv. Uji Autokorelasi

Dalam penelitian ini autokorelasi diuji dengan uji Durbin Watson.

Dari hasil uji durbin watson menunjukkan bahwa nilai D-W berada di

daerah bebas autokorelasi, yaitu du < D-W < 4-dU yaitu 1,722 < 2,392 <

2,727 sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak ada gangguan autokorelasi

dalam kedua model regresi.

Page 12: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/27117/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal)

b. Uji Hipotesis

i. Uji signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Pada penelitian ini teknik yang digunakan untuk uji F adalah dengan

membandingkan nilai signifikansi F dengan taraf signifikansi 0,05 ( =

5%). Jika signifikansi F < 0,05 maka model regresi fit, namun jika nilai

signifikansi F > 0,05 berarti maka model regresi tidak fit. Dari hasil

pengujian diperoleh nilai signifikansi F sebesar 0,000, hal ini

menunjukkan nilai signifikansi F < 0,05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa model yang digunakan untuk penelitian ini adalah model yang

fit.

ii. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan

model menjelaskan variasi variabel dependen, pada penelitian ini

koefisien determinasi menggunakan nilai adjusted R2. Dari hasil analisis

data diperoleh nilai adjusted R2 sebesar 0,480 atau 48%. Hal ini dapat

diinterpretasikan bahwa 48% variasi pengaruh nilai perusahaan dapat

dijelaskan oleh variabel kepemilikan manajemen, kepemilikan institusi,

leverage, CSR, sedangkan sisanya sebesar 52% dijelaskan oleh faktor-

faktor lain di luar model yang diteliti.

iii. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Untuk melihat hipotesis diterima atau ditolak dalam penelitian ini

adalah dengan membandingkan nilai signifikansi t dengan taraf

signifikansi yang digunakan. Pengujian dalam penelitian ini

menggunakan taraf signifikansi 0,05 ( = 5%).

Nilai signifikansi t untuk variabel kepemilikan manajemen sebesar

0,232 lebih besar dari 0,05 sehingga H1 ditolak. Nilai signifikansi t

untuk variabel kepemilikan institusi sebesar 0,589 lebih besar dari 0,05

sehingga H2 ditolak. Nilai signifikansi t untuk variabel leverage sebesar

0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga H3 diterima. Nilai signifikansi t

untuk variabel pengungkapan CSR sebesar 0,079 lebih besar dari 0,05

sehingga H4 ditolak.

Page 13: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/27117/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal)

c. Pembahasan

i. Pengaruh Kepemilikan Manajemen terhadap Nilai

Perusahaan

Dalam penelitian ini kepemilikan manjemen diukur dengan

persentase saham yang dimiliki pengelola perusahaan atau manajemen,

dari hasil pengujian diketahui kepemilikan manajemen mempunyai arah

koefisien negatif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Ini

dikarenakan kepemilikan saham yang dimiliki manajemen pada

perusahaan manufaktur sangat rendah dapat dilihat dari statistik

deskriptif yaitu rata-rata kepemilikan manajemen sebesar 0,0238. Hal ini

berarti, jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen perusahaan tidak

mempengaruhi nilai perusahaan.

ii. Pengaruh Kepemilikan Institusi terhadap Nilai Perusahaan

Kepemilikan institusi diukur dengan prosentase kepemilikan saham

yang dimiliki oleh pihak institusi dari seluruh jumlah modal saham yang

beredar, dari hasil pengujian diketahui kepemilikan institusi mempunyai

arah koefisien positif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Ini terjadi karena kepemilikan institusi lebih dominan memiliki saham

mayoritas dapat dilihat pada statistik deskriptif dengan rata-rata 0,5992

atau 60% dan lebih mengesampingkan pemegang saham minoritas

karena dianggap lebih menguntungkan pribadi. Hal ini berarti, jumlah

saham yang dimiliki oleh institusi perusahaan tidak mempengaruhi nilai

perusahaan.

iii. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan

Dalam penelitian ini variabel leverage diukur dengan Debt Ratio,

dari hasil pengujian diketahui leverage mempunyai arah koefisien

negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Dikarenakan semakin

tinggi leverage yang dimiliki perusahaan akan menjadikan perusahaan

itu semakin rendah nilai perusahaannya atau sebaliknya dalam

penggunaan hutang atau leverage. Hal ini berarti, tinggi rendahnya

leverage mempengaruhi nilai perusahaan.

Page 14: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/27117/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal)

iv. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai

Perusahaan

Dalam penelitian ini variabel pengungkapan Corporate Social

Responsibility dapat diukur dengan jumlah item yang diungkapkan oleh

perusahaan dibagi dengan jumlah item untuk perusahaan (sesuai dengan

GRI), dari hasil pengujian ini diketahui pengungkapan Corporate

Social Responsibility mempunyai arah koefisien positif tetapi tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan. Ini terjadi karena perusahaan

manufaktur tidak banyak mengungkapkan tanggung jawab sosial

perusahaannya kepada umum dan para investor lain, dapat dilihat dari

nilai statistik deskriptif yaitu 65% atau 78 sampai 79 item tanggung

jawab sosial tidak dilaporkan dalam laporan tahunan. Hal ini berarti,

tinggi rendahnya pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan tidak

mempengaruhi nilai perusahaan.

6. PENUTUP

a. Berdasarkan data yang diperoleh dan dari hasil analisis yang dilakukan

maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kepemilikan manajemen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan perusahaan, ditunjukkan dengan nilai signifikan sebesar 0,232

dengan arah koefisien negatif. Jadi hipotesis pertama (H1) ditolak. Hal ini

menunjukkan bahwa banyak sedikitnya kepemilikan saham oleh manajemen

tidak mempengaruhi nilai perusahaan.

2. Kepemilikan institusi tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan, ditunjukkan dengan nilai signifikan sebesar 0,589 dengan arah

koefisien positif. Jadi hipotesis ke dua (H2) ditolak. Hal ini menunjukkan

bahwa banyak sedikitnya kepemilikan saham oleh institusi tidak

mempengaruhi nilai perusahaan.

Page 15: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/27117/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal)

3. Leverage berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, ditunjukkan

dengan nilai signifikan 0,000 dengan arah koefisien negatif. Jadi di hipotesis

ke tiga (H3) diterima. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi leverage

semakin rendah nilai perusahaan, semakin rendah leverage semakin tinggi

nilai perusahaan.

4. Pengungkapan Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap

nilai perusahaan, ditunjukkan dengan nilai signifikan 0,079 dengan arah

koefisien positif. Jadi hipotesis ke empat (H4) ditolak. Hal ini menunjukkan

bahwa banyak sedikitnya pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan

tidak mempengaruhi nilai perusahaan.

b. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan juga keterbatasan dalam penelitian ini, ada

beberapa saran yang dipakai untuk peneltian selanjutnya, yaitu sebagai berikut:

1. Dilakukan penelitian yang menggabungkan seluruh manufaktur dan non

manifaktur, sehingga didapat sampel penelitian yang lebih besar dengan

harapan hasil penelitian dapat digeneralisasi.

2. Perluasan tahun pengamatan, agar hasil penelitian lebih dapat menjelaskan

hubungan pengaruh dan keakuratan hasil penelitian.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel lain untuk

menjelaskan jumlah informasi yang diungkapkan oleh perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Sartono. 2001. Manajemen keuangan teori, dan aplikasi. Yogyakarta : BPFE

Yogyakarta.

Christiawan, Y. J. dan Tarigan, J. 2007. Kepemilikan Manajeral: Kebijakan

Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.

Vol. 9, No. I.

Faizal. 2004. Analisis Agency Costs, Struktur Kepemilikan dan Mekanisme

Corporate Governance. Simposium Nasional Akuntansi VII Denpasar Bali.

Hal 197-207.

Page 16: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/27117/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal)

Febrina dan I G N Agungn Suryana. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kebijakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Disajikan pada Simposium Nasional

Akuntansi XIV. Aceh

Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit

UNDIP.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS..

Edisi 4. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

19. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Gunawan, Barbara dan Suharti Sri Utami. 2008. Peranan Corporate Social

Responsibility dalam Nilai Perusahaan. Disajikan dalam jurnal akuntansi

dan keuangan. Vol.7. No. 2. Hlm 174-185.

Harjito, A. dan Martono. 2005. Manajemen Keuangan .Yogyakarta.

Hartono, J,. 2005. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE

UGM.

Isnanta, Rudi. 2008. Pengaruh Corporate Governance dan Struktur Kepemi-likan

terhadap Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Skripsi Tidak

Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia

Mathiesen, H.2004. Empirical studies on ownership structure and

performance. http://www.encycogov.com

Ni Wayan Rustiarini 2010. Pengaruh Corporate Governance pada Hubungan

Corporate Social Responsibility dan Nilai Perusahaan. Simposium

Nasional Akuntansi XIII Purwokerto. 2010

Nurchanifia, siti. 2012. Analisis Pengaruh Financial Laverage terhadap Nilai

Perusahaan pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI). Disajikan dalam Artikel Ilmiah.

Nurlela, Rika dan Ishlahuddin. 2008. Pengaruh Corporate Social

Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase

Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating. Simposium

Nasioanal Akuntansi XI. Pontianak.

Rachman, Achmad Arif. 2012. Pengaruh Corporate Social Responsibility,

Kepemilikan Manajenem, Kepemilikan Institusi terhadap Nilai Perusahaan

pada perusahaan manfaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010.

Disajikan dalam artikel ilmiah

Rawi dan Munawar Muchlish. 2010. Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan

Institusi, Leverage dan Corporate Social Responsibility. Simposium

Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.

Rimba, Kusumadilaga 2010. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap

Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia). Skripsi Universitas Diponegoro,

Page 17: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN …eprints.ums.ac.id/27117/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal)

(online).(http://eprints.undip.ac.id/22572/1/SKRIPSI_Rimba_Kusumadilaga

. PDF, diakses 22 September 2011)

Sekaran, Uma. 2009. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Buku 1 Edisi 4. Jakarta:

Penerbit Salemba Empat.

Sekaran, Uma. 2009. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Buku 2 Edisi 4. Jakarta:

Penerbit Salemba Empat.

Sujoko dan Ugy Soebiantoro. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham,

Leverage, Faktor Intern dan Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal

Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 9. No 1. Hlm. 41-48

Sukamulja, Sukmawati. 2004. Good Corporate Governance di Sektor Keuangan:

Dampak GCG Terhadap Kinerja Perusahaan (Kasus di Bursa Efek

Jakarta). BENEFIT, Vol.8, No. 1, hlm. 1-25.

Sukarta, M. 2007. Pengaruh Manajemen Laba, Kepemilikan Manajerial, Ukuran

Perusa-haan pada Kesejahteraan Pemegang Saham Perusahaan Target

Akuisisi. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 10, No. 3: 243-267

Sukirni, Dwi. 2012. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan

Deviden dan Kebijakan Hutang Analisi Terhadap Nilai Perusahaan.

Accounting Analysis Journal . Semarang

Suranta, Edi dan Puspita, Pratama Merdistuti. 2004 Income Smoothing, Tobin’s

Q, Agency Problem dan Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional

Akuntansi VII. Denpasar Bali, 2-3 Desember

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi

Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Untung, Hendrik Budi. 2009. Corporate Social Responsibility. Jakarta: Sinar

Grafika

Viklund, Andreas. 2009. Teori Struktur Modal : Pengertian dan Komponen

Struktur Modal. http://jurnal-sdm.blogspot.com. (5 Mei. 2012)

Wien Ika Permanasari, 2010. Pengaruh kepemilikan manajemen, kepemilikan

institusional, dan corporate social responsibility terhadap nilai

perusahaan. Skripsi Universitas Diponegoro, (online).

(http://eprints.undip.ac.id/22816/1/WIEN_IKA_PERMANASARI.PDF,

diakses 29 September 2011).