71
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : LEVANA DHIA PRAWATI NIM : S4307023 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

TESIS

Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

LEVANA DHIA PRAWATI NIM : S4307023

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

Disusun oleh :

LEVANA DHIA PRAWATI

NIM : S4307023

Telah disetujui Pembimbing

Pada tanggal : 2010

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak. Dra. Evi Gantyowati, M.Si., Ak. NIP. 19520610 198803 1 002 NIP. 19651001 199412 2 001

Mengetahui:

Ketua Program Studi Magister Akuntansi

Dr. Bandi, M. Si., Ak. NIP. 19641120 199103 1 002

Page 3: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

Disusun oleh :

LEVANA DHIA PRAWATI

NIM : S4307023

Telah disetujui Tim penguji

Pada tanggal,

Ketua : Prof. Dr. Hartono, MS. .................................

Sekretaris : Dra. Y Anni Aryani, M. Prof.Acc., Ph.D., Ak. .................................

Anggota : Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak. .................................

Dra. Evi Gantyowati, M.Si, Ak. .................................

Mengetahui :

Direktur PPs UNS Ketua Program Studi Magister Akuntansi

Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D. Dr. Bandi, M. Si, Ak. NIP. 19570820 198503 1 004 NIP. 19641120 199103 1 002

Page 4: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

PERNYATAAN

Nama : Levana Dhia Prawati

NIM : S4307023

Program Studi : Magister Akuntansi

Konsentrasi : Akuntansi Keuangan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Kepemilikan

Manajerial dan Risiko Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Lingkungan Sebagai

Variabel Pemoderasi “ adalah betul – betul karya sendiri. Hal – hal yang bukan

karya saya, dalam tesis ini diberi citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya ini tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh atas tesis tersebut.

Surakarta, 2010

Yang menyatakan,

Levana Dhia Prawati

Page 5: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah Bapa Yang Maha Baik atas segala kasih dan

anugrahNya dengan diselesaikannya tesis yang berjudul : PENGARUH

KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA

PERUSAHAAN DENGAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL

PEMODERASI. Tesis ini diselesaikan guna memenuhi sebagian persyaratan

dalam memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Sains

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tesis ini dapat diselesaikan berkat bimbingan dan arahan dari pembimbing

dan juga dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi – tingginya

kepada:

1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret sekaligus selaku pembimbing I atas segala saran,

motivasi dan tantangan untuk mengembangkan penelitian ini menjadi lebih

baik.

2. Dr. Bandi, M.Si., Ak, selaku Ketua Program Studi Magister Akuntansi

Universitas Sebelas Maret.

3. Dra. Evi Gantyowati, M.Si., Ak selaku pembimbing II yang telah memberikan

waktu, segala kemudahan, saran dan pengarahan dalam penyusunan tesis ini.

Page 6: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

4. Bapak dan Ibu Dosen beserta staf di Program Magister Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan didikan

keilmuan di bidang akuntansi.

5. Suamiku tercinta, Mas Hanung, pribadi yang telah dijanjikanNya untuk

menemani seumur hidupku, terima kasih atas cinta dan kesetiaanya. Terima

kasih atas segala waktu dan pemikiran untuk membantu penyelesaian tesis ini.

6. Si gantheng junior dan Si cantik junior yang akan kami tunggu hingga

waktunya Tuhan berikan, kami tetap setia menunggu kehadiran kalian.

7. Bapak dan Ibu di Kartasura dan di Karanganyar, yang saya hormati dan sangat

saya sayangi. Terima kasih untuk doa, dorongan dan dana yang sudah

diberikan. Tuhan Allah sungguh sangat baik telah memberikan orang tua yang

terbaik untuk mengasuh saya.

8. Mbak Nina, Mas Untoro, Mas Agung, Mbak Ita, Sandhu, kakak – kakak dan

adikku yang sangat saya sayangi. Untuk keponakanku Chayu imut dan Adril

yang gantheng nyempluk

9. Mbak Yussy, yang selalu mendoakan dan mendorong studi saya. Puji syukur

kepada Allah, yang membuat waktu di mana Mbak Yussy memperkenalkan

Tuhan Yesus Kristus kepada saya untuk menjadi Tuhan dan Juru Selamat

saya dan menjalani hidup dalam kehendakNya

10. Temen – temen seperjuangan untuk menyampaikan kabar kasih karuniaNya :

Sintho, Hana, Rina, Adit, Kandhi, Aji, Dewi, Iswahyu, Makarina, Unik, Wida,

Ike, Wahyuni, Ajeng, Andriaz, Lusi, Dedi dan ratusan temen – temen lainnya

yang memperjuangkan hidup untuk menyampaikan kabar keselamatan

Page 7: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

melalui Kristus kepada banyak orang. Terpujilah Allah kekal selama –

lamanya..

Tuhan Yesus Kristus Juru Selamat Sejati yang akan memberkati sesuai

dengan kemurahan kasih dan kuasaNya. Semoga tesis ini akan bermanfaat bagi

pembaca yang budiman.

Surakarta, 2010

Penulis

Page 8: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………………. i

HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………….. iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ………………………. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………… v

HALAMAN MOTTO ……………………………………………… vi

KATA PENGANTAR ……………………………………………… vii

DAFTAR ISI ………………………………………………………. . x

DAFTAR TABEL ………………………………………………….. xiii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………. xiv

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………….. xv

ABSTRAK …………………………………………………………. xvi

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………... 1

A. Latar Belakang Masalah ………………………………. 1

B. Perumusan Masalah …………………………………… 10

Page 9: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

C. Tujuan Penelitian ……………………………………… 10

D. Manfaat Penelitian …………………………………….. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN

HIPOTESIS ……………………………………………….. 12

A. Teori Keagenan ……………………………………….. 12

B. Manajemen Strategik …………………………………. 15

C. Lingkungan Perusahaan ……………………………….. 16

D. Kinerja Perusahaan ……………………………………. 20

E. Pengembangan Hipotesis ……………………………… 20

F. Kerangka Berpikir ……………………………………… 25

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………. 26

A. Jenis Penelitian ………………………………………… 26

B. Populasi dan Penentuan Sampel ……………………….. 26

C. Jenis dan Sumber Data …………………………………. 27

D. Definisi dan Ukuran Variabel Penelitian ………………. 27

1. Variabel Independen …………………………… 27

2. Variabel Dependen …………………………….. 28

3. Variabel Pemoderasi …………………………… 28

E. Teknik Analisis Data …………………………………… 29

1. Uji Asumsi Klasik ……………………………… 29

1.1 Uji Normalitas ……………………………… 30

1.2 Uji Multikolinieritas ……………………….. 30

Page 10: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

1.3 Uji Autokolerasi ……………………………. 30

1.4 Uji Heteroskesdastisitas …………………….. 31

2. Uji Hipotesis ……………………………………. 32

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN…………………………. 35

A. Statistik Deskriptif ………………………………………. 35

1. Sampel ……………………………………………… 35

2. Variabel …………………………………………….. 36

B. Uji Asumsi Klasik ………………………………………… 37

1. Uji Normalitas ........................................................... 37

2. Uji Multikolinearitas ................................................. 37

3. Uji Autokorelasi ........................................................ 38

4. Uji Heteroskedastisitas ............................................... 39

C. Hasil Pengujian Hipotesis ………………………………. 40

D. Pembahasan……………………………………………… 46

BAB V PENUTUP …………………………………………………. 53

A. Kesimpulan ……………………………………………… 54

B. Implikasi ………………………………………………… 56

C. Keterbatasan ……………………………………………… 57

D. Saran ……………………………………………………… 58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ……………………… 36

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas…………………………………….. 37

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolineritas ………….…………................ 38

Tabel 4.4 Hasil Uji Autokolerasi ………………………………...... 38

Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskesdastisitas …………………………… 39

Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Berganda ……………………….. .40

Table 4.7 Hasil Analisis Regresi Polinomial Pada Perusahaan

Prospector ……………………………………………….. 41

Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Polinomial Pada Perusahaan

Defender…………………………………………………. 43

Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Polinomial Pada Perusahaan

Defender…………………………………………………. 44

Table 4.10 Hasil Analisis Regresi Polinomial Pada Perusahaan

Prospector ………………………………………………..45

Page 12: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil jumlah sampel perusahaan

Lampiran 2 Hasil pengelompokan perusahaan berdasar analisis Cluster

Lampiran 3 Statistik Deskriptif

Lampiran 4 Hasil Uji Normalitas

Lampiran 5 Hasil Uji Multikolinearitas

Lampiran 6 Hasil Uji Durbin – Watson

Lampiran 7 Hasil Uji Glesjer

Lampiran 8 Hasil analisis regresi berganda semilog

Lampiran 9 Hasil regresi polinomial pada perusahaan prospector

Lampiran 10 Hasil regresi polinomial pada perusahaan defender

Lampiran 11 Hasil regresi polinomial pada perusahaan defender

Lampiran 12 Hasil regresi polinomial pada perusahaan prospector

Page 13: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Kerangka berpikir pengujian hipotesis ..................….. 25

Page 14: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

ABSTRAK

Levana Dhia Prawati

NIM : S 4307023

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

Teori keagenan menyatakan bahwa di dalam perusahaan terdapat pemisahan fungsi antara pemilik dan pengelola yang mempunyai kepentingan berbeda. Pemisahan fungsi ini mengakibatkan muncul biaya keagenan yang berpengaruh pada penurunan kinerja perusahaan. Terdapat mekanisme untuk mengurangi biaya keagenan yaitu dengan kepemilikan manajerial dan kebijakan hutang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial dan risiko terhadap kinerja perusahaan dengan lingkungan sebagai variabel pemoderasi. Kepemilikan manajerial dan risiko sebagai variabel independen, kinerja perusahaan sebagai variabel dependen sedangkan lingkungan sebagai variabel moderasi. Variabel lingkungan dikelompokan menjadi 2 yaitu lingkungan stabil (defender) dan tidak stabil (prospector) melalui analisis cluster dengan metode hirarkhi.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2006-2008. Setelah dilakukan seleksi diperoleh 25 perusahaan dengan 75 observasi. Hasil analisis cluster diperoleh 11 perusahaan defender dan 14 perusahaan prospector. Untuk menguji pengaruh lingkungan memoderasi kepemilikan manajerial dan risiko terhadap kinerja dilakukan teknik regresi berganda dengan pooled analysis sedangkan pengujian hipotesis untuk melihat pengaruh kepemilikan manajerial dan risiko terhadap kinerja perusahaan di lingkungan stabil dan tidak stabil menggunakan regresi polynomial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan memoderasi kepemilikan manajerial dan risiko terhadap kinerja perusahaan. Pada lingkungan yang tidak stabil (prospector), kepemilikan manajerial signifikan mempengaruhi kinerja. Sedangkan pada lingkungan stabil (defender) kepemilikan manajerial tidak signifikan mempengaruhi kinerja. Tingkat leverage secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan baik di lingkungan stabil (defender) dan tidak stabil (prospector), dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor eksternal yaitu lingkungan secara empiris perlu dipertimbangkan dalam keputusan struktur modal perusahaan.

Kata kunci : kepemilikan manajerial, leverage, kinerja perusahaan, lingkungan perusahaan.

Page 15: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

ABSTRACT

Levana Dhia Prawati

NIM : S 4307023

THE EFFECT OF MANAGERIAL OWNERSHIP AND RISK TOWARD COMPANY PERFORMANCE WITH COMPANY ENVIRONMENTS AS MODERATING VARIABLE

Agency theory states that principal and agent (manager) have difference of function which have different interest. Separate of owner (shareholder) and manager causes agency cost that decreases financial performance. There are some mechanism to reduce agency cost, such as managerial ownership and debt creation.

The aims of the research is to know the effect of managerial ownership and risk toward company performance with company environments as moderating variable. Managerial ownership and risk as independent variable, financial performance as dependent variable while company environment as moderating variable. The company environment variable is divided to be 2 group; there are certainty and uncertainty environment by cluster analysis with hierarkhi method.

The sample used in this research is taken from manufacturing companies listed in Bursa Efek Indonesia (BEI) during 2006 until 2008. After selecting the sample, we got 25 companies with 75 observations. The cluster analysis results is got 11 defender companies and 14 prospector companies. To test whether the effect of environment moderate the managerial ownership and risk toward company performance, we used multiple regression technique with polled analysis, meanwhile to test the effect managerial ownership and risk toward company performance on certainty and uncertainty environment used polynomial regression.

The regression result show that environment moderates the influence of managerial ownership and risk toward company performance. Managerial ownership significantly influent company performance at the uncertainty environment (prospector). While managerial ownership was not significantly influent company performance at the certainty environment (defender). Leverage significantly influent company performance on certainty and uncertainty environment, the implication on this research show that external factors, that is environment empirically should became a factor to be considered in making capital structure decision.

Keyword : managerial ownership, leverage, financial performance, company environments.

Page 16: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut teori keagenan di dalam perusahaan terdapat pemisahan fungsi antara pemilik

(principal) dan pengelola (agent). Akibat dari pemisahan fungsi ini adalah munculnya beberapa

persoalan seperti adanya konflik kepentingan (conflict of interest) karena setiap pihak berusaha

mengalihkan perolehan atau kesejahteraan yang diperoleh perusahaan bagi mereka sendiri.

Persoalan yang kedua adalah adanya ketidakseimbangan informasi yang diterima oleh pengelola

dan pemilik atau pihak lain yang artinya pemilik atau pihak lain tersebut tidak dapat mengakses

informasi-informasi tertentu dari perusahaan, hal ini disebut dengan asymmetry information

(Richardson 1998; DuCharme 2000 dalam Hastuti 2005: 238). Konflik kepentingan dan informasi

asimetri tersebut akhirnya dapat menyebabkan munculnya biaya keagenan yang akhirnya

ditanggung oleh pemilik dan mengurangi profit perusahaan. Bentuk biaya keagenan tersebut

adalah biaya pemonitoran dan kontrol terhadap pengelola atau menajemen yang sering dalam

bentuk biaya pengauditan eksternal.

Terdapat beberapa mekanisme yang oleh beberapa penelitian terdahulu dikemukakan

dapat mengurangi persoalan keagenan tersebut, salah satunya adalah dengan mekanisme

kepemilikan manajerial (managerial ownership) dan kebijakan hutang (Agrawal dan Knoeber

1996). Mekanisme tersebut juga didukung oleh Fuad (2005) yang memberikan bukti empiris

bahwa simultanitas pengambilan keputusan finansial (hutang dan struktur kepemilikan) dapat

digunakan untuk mengurangi konflik agensi. Ide peneliti untuk melakukan penelitian yang

didasari dari penelitian Jahmani dan Ansari (2006) yang menguji mekanisme kepemilikan

Page 17: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

manajerial (managerial ownership), penerimaan risiko (risk taking) dan kinerja perusahaan.

Dalam kesimpulan penelitiannya menyatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan dalam

variabel penelitian di seluruh sampel perusahaan – perusahaan di Amerika Serikat.

Pemahaman teori keagenan mengenai mekanisme kepemilikan manajerial dan hasil

penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang berbeda-beda dan belum dapat

disimpulkan, tetapi pada umumnya terkonsentrasi pada dua ekstrim hasil yang berbeda. Dasar

pemikiran pertama menjelaskan bahwa dengan mekanisme kepemilikan manajerial dapat

mengurangi permasalahan keagenan dengan menyelaraskan kepentingan pemilik dengan

pengelola. Pengelola diberi hak ikut memiliki perusahaan dengan harapan akan dapat

meningkatkan kinerja perusahaan.

Dasar pemikiran kedua menunjukkan bahwa mekanisme manajerial dapat menimbulkan

biaya. Pengelola atau manajer yang memiliki wewenang keputusan yang penuh dapat menolak

beberapa proyek yang menguntungkan akan, karena mereka dievaluasi lebih berdasar total

risiko. Hal ini menunjukkan pemikiran bahwa pengelola atau manajer yang memiliki kontrol yang

besar terhadap perusahaan, mereka dapat memindahkan dana perusahaan untuk kepentingan

dan keuntungan mereka sendiri.

Perusahaan dapat dimiliki baik oleh banyak investor maupun oleh individual investor.

Setiap investor memiliki suara untuk ikut menentukan berbagai keputusan strategi bisnis suatu

perusahaan. Beberapa penelitian yang menunjukkan hasil yang berbeda-beda tersebut akan

diuraikan selanjutnya.

Schiliefer dan Vishny (1986) berargumen bahwa pihak yang memiliki proporsi

kepemilikan saham yang besar memiliki kemampuan pemonitoran dan kontrol terhadap aktifitas

manajerial perusahaan. Hal ini kemudian dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Pendapat ini

akhirnya mendukung bahwa dengan mekanisme kepemilikan manajerial, kekuatan pemonitoran

dan kontrol dari outsider ownership (minority shareholders) juga rendah, sehingga dorongan

Page 18: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

terhadap manajer untuk bekerja lebih keras juga rendah sehingga mengakibatkan kinerja

perusahaan menurun.

Menurut Jensen et al. (1992) menyatakan peningkatan kepemilikan manajerial dapat

digunakan sebagai cara untuk mengurangi konflik manajerial. Perusahaan meningkatkan

kepemilikan manajerial untuk mensejahterakan kedudukan manajer dengan pemegang saham

sehingga bertindak sesuai dengan keinginan pemegang saham. Dengan meningkatkan persentase

kepemilikan, manajer termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan bertanggungjawab

meningkatkan kemakmuran pemegang saham. Hal ini didukung oleh penelitian Short and

Keasey (1999) dalam Journal of Corporate Finance melakukan penelitian terhadap 225

perusahaan di Inggris tepatnya di London Stock Exchange

periode 1988-1992. Variabel kepemilikan yang digunakan adalah persentase saham yang dimiliki

direktur, persentase saham yang dimiliki lembaga yang lebih dari 5% kepemilikan dan persentase

kepemilikan eksternal. Variabel performansi menggunakan adalah ROE dan Tobin’s Q. Model

yang digunakan dalam penelitian tersebut ialah Heteroskedasticity corrected OLS regression.

Performansi diregresikan terhadap kepemilikan direktur dengan derajat polinomial tingkat tiga.

Kesimpulan dari penelitian ini ialah bahwa kepemilikan direktur signifikan dan positif

mempengaruhi kinerja perusahaan.

Demsetz dan Villalonga (2001) dalam Jahmani dan Ansari (2006) membuat model

kepemilikan sebagai suatu variabel multi dimensional yang secara terpisah merefleksikan

persentase kepemilikan manajerial dan outsiders dan kinerja. Hasil regresi OLS menunjukkan

bahwa kinerja perusahaan selalu tergantung pada struktur kepemilikan.

Beberapa penelitian menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Demsetz dan Lehn (1985)

dengan sampel sebesar 511 perusahaan di Amerika tahun 1980 sampai tahun 1981 dari

Corporate Data Exchange (CDE) Stock Ownership Directory (1980); Banking and Finance (1980);

dan Fortune 500 (1981) melakukan penelitian untuk melihat pengaruh dari adanya concentrate

Page 19: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

ownership. Hasil pengujian dengan regresi OLS menunjukkan bukti bahwa tidak ada hubungan

yang signifikan antara concentrate ownership dengan profit yang diterima perusahaan. Hal ini

berarti kepemilikan saham yang terkonsentrasi hanya berorientasi untuk meningkatkan

kesejahteraan manajer bukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Hastuti (2005) meneliti hubungan antara Good Corporate Governance dan Struktur

Kepemilikan dengan Kinerja Keuangan yang menggunakan sampel perusahaan yang termasuk

dalam daftar LQ 45 berturut – turut tahun 2001 dan 2002. Dalam penelitiannya menyimpulkan

bahwa tidak berdapat hubungan antara kepemilikan perusahaan dengan kinerja perusahaan.

Perspektif teori keagenan menjelaskan bahwa antara pemilik dan pengelola memiliki

preferensi risiko yang berbeda. Sesuai teori keagenan, pengelola (agent) akan bertindak untuk

menghindari risiko karena pengelola takut kepada hukuman karena kegagalan kinerja.

Sebaliknya, sesuai dengan teori keagenan pemilik (principal) lebih menyukai risiko yang tinggi,

karena dari risiko yang tinggi berharap mendapat return yang tinggi pula.

Mehran (1992) melakukan penelitian untuk menguji adanya hubungan antara struktur

modal dengan executive insentive plans, managerial equity investment, dan pemonitoran oleh

dewan direksi dan pemegang saham terbesar. Sampel akhir yang digunakan adalah 124

perusahaan manufaktur yang diambil secara random tahun 1973 sampai tahun 1983 pada

COMPUSTAT Annual Industrial File. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa perusahaan

yang sebagian besar persentasenya dimiliki oleh manajer cenderung memiliki rasio leverage yang

tinggi atau melakukan investasi dengan menggunakan utang yang tinggi, sesuai dengan teori

struktur modal menunjukkan perusahaan memiliki value yang tinggi atau kinerja yang baik.

Agrawal dan Knoeber (1996) melakukan penelitian untuk menguji mekanisme-

mekanisme yang dapat mengendalikan permasalahan keagenan di dalam perusahaan yang

akhirnya akan meningkatkan kinerja perusahaan. Ada 7 mekanisme yang diuji dan diharapkan

dapat mengendalikan permasalahan keagenan, mekanisme tersebut adalah; pemilikan saham

Page 20: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

oleh insider (insider ownership), oleh institusi, oleh blockholder, menggunakan direksi dari luar,

kebijakan utang, pengelolaan pasar tenaga kerja dan pasar untuk mengendalikan perusahaan. Di

dalam penelitian ini, kinerja perusahaan diukur dengan Tobins Q. Penelitian ini menggunakan

sampel 800 perusahaan besar di Amerika Serikat yang tercatat di Forbes tahun 1987 dan

pengujiannya menggunakan regresi Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian tersebut

membuktikan hanya 4 mekanisme yang berhubungan dengan kinerja perusahaan. Empat

mekanisme tersebut adalah pemilikan saham oleh insider (insider ownership), direksi outsider,

utang, dan aktifitas pengendalian perusahaan. Secara khusus hasil penelitian tersebut

membuktikan secara signifikan bahwa kebijakan hutang berhubungan dengan kinerja

perusahaan.

Beberapa penelitian terdahulu melihat pula hubungan antara kepemilikan manajerial

dengan risiko, tetapi juga menunjukkan hasil berbeda - beda. Beaty dan Zajac (1994) melakukan

penelitian untuk melihat hubungan kompensasi manajer, kepemilikan perusahaan oleh manajer

dan risiko yang dihadapi oleh perusahaan. Sampel yang digunakan di dalam penelitian ini

sebanyak 500 perusahaan dari Forbes. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa perusahaan yang

memiliki risiko tinggi akan memberikan insentif kepada manajemen dalam bentuk stock options.

Hasil selanjutnya menunjukkan bahwa perusahaan yang berada pada level risiko yang tinggi

adalah perusahaan yang persentase kepemilikan perusahaan oleh manajernya rendah.

Gadhoum dan Ayadi (2003) berusaha melihat hubungan struktur kepemilikan

(ownership structure) dengan tingkat risiko pada perusahaan-perusahaan Kanada dan berusaha

membuktikan bahwa hubungan yang ada tersebut kompleks dan bersifat nonlinear. Mereka

menggunakan 3 indikator pengukuran struktur kepemilikan dan 7 indikator pengukuran risiko.

Tiga indikator pengukuran struktur kepemilikan tersebut diperoleh dengan persentase hak voting

dari lima terbesar pemegang saham, persentase hak voting saham biasa yang beredar umum dari

pemegang saham terbesar, persentase hak voting saham biasa yang beredar umum tetapi

dimiliki oleh insider (manajemen). Risiko diukur dengan 7 variabel untuk menggambarkan

Page 21: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

dimensi-dimensi risiko mengacu kepada Markowitz. Tujuh variabel tersebut; variansi return

bulanan pada periode penelitian, rasio deviasi standar terhadap return rata-rata, skewness,

kurtosis, rata-rata absolute deviations antara return perusahaan dengan return rata-rata, beta,

residual variance. Penelitian tersebut menggunakan ukuran perusahaan dan jumlah analis

perusahaan sebagai variabel kontrol karena dari penelitian sebelumnya membuktikan bahwa

kedua variabel ini memberi pengaruh variasi di dalam variabel struktur kepemilikan dan risiko.

Pengujian dengan Cross Sectional dilakukan secara Univariate dan Multivariate pada sampel yang

berjumlah 569 perusahaan-perusahaan Kanada yang telah terdaftar kecuali perusahaan-

perusahaan keuangan. Penelitian mereka membuktikan bahwa variabel-variabel struktur

kepemilikan dapat menjelaskan tingkat-tingkat risko perusahaan secara cross sectional.

Penelitian tersebut selanjutnya menunjukkan bahwa hubungan antara struktur kepemilikan

dengan total risiko dan risiko sistematik adalah hubungan nonlinear. Secara khusus hasil regresi

menunjukkan bahwa insider ownership secara negatif berpengaruh terhadap risiko sistematik.

Dari seluruh uraian dan penjelasan logis diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh

kepemilikan manajerial dan risiko terhadap kinerja perusahaan masih belum concluvise. Peneliti

menduga ada faktor lain yang memoderasi hubungan antara kepemilikan manajerial dan risiko

terhadap kinerja perusahaan. Argumen tersebut selaras dengan penelitian Syafruddin (2006)

yang menyimpulkan bahwa faktor kepemilikan saja ternyata tidak cukup berpengaruh terhadap

kinerja perusahaan, dengan kondisi lingkungan yang relatif tidak pasti kepemilikan oleh pihak

dalam akan mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Faktor lingkungan juga memoderasi

hubungan risiko hutang terhadap kinerja. Seperti yang dikemukakan oleh Simerly dan Li (2000)

yang menunjukkan bahwa leverage memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan pada

lingkungan stabil dan berpengaruh negatif pada kinerja perusahaan pada lingkungan yang tidak

stabil. Dalam penelitian Setyawan (2006) membuktikan secara empiris bahwa tingkat leverage

dapat memberikan pengaruh terhadap lingkungan perusahaan tergantung lingkungan yang

dihadapi perusahaan. Oleh karena itu, memunculkan motivasi baru untuk melakukan penelitian

Page 22: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

dan menyimpulkan hasil penelitian-penelitian sebelumnya dengan sampel perusahaan-

perusahaan di Indonesia. Beberapa hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian

Jahmani dan Ansari (2006) sebagai berikut :

1. Penelitian sebelumnya menggunakan sampel semua industri di Amerika Serikat,

sedangkan penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI). Alasannya; a) perusahaan dengan jenis industri di luar manufaktur di

Indonesia masih sedikit dan kurang dari 30, sehingga hal ini dapat memberi power of the test

yang kecil dan kemungkinan data yang tidak memenuhi asumsi normality; b) menghindari bias

dari perbedaan jenis industri.

2. Penelitian ini memasukkan faktor lingkungan sebagai variabel moderasi dengan tiga

rasio lingkungan sebagai variabel lingkungan seperti penelitian Veliyath et al. (1994).

Pemakaian tiga rasio ini berbeda dengan penelitian Syafruddin (2006) yang menggunakan

industri persaingan tinggi dan persaingan rendah untuk menentukan lingkungan yang stabil

dan tidak stabil. Dan berbeda pula dengan penelitian Simerly dan Li (2000) yang memproksikan

faktor lingkungan dengan mengelompokkan industri yang banyak diregulasi oleh pemerintah

dengan industri yang tidak banyak diregulasi oleh pemerintah.

3. Penelitian ini menggunakan variabel lingkungan perusahaan yang dikelompokkan

dengan teknik analisis cluster dengan mengelompokkan menjadi perusahaan prospector dan

defender. Veliyath et al. (1994) mengelompokkan perusahaan perusahaan menjadi tiga yaitu

perusahaan prospector, defender, dan analyzer untuk menunjukkan tipe strategi yang diambil

perusahaan dalam menghadapi lingkungan yang berbeda – beda. Penelitian ini mengacu

kepada penelitian mereka, tetapi hanya mengelompokkan menjadi dua untuk meneliti

lingkungan dengan dua ekstrim yaitu lingkungan perusahaan yang tidak stabil dan stabil, yang

digambarkan dengan prospector dan defender.

B. Perumusan Masalah

Page 23: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut diatas, permasalahan dalam

penelitian ini adalah apakah perbedaan lingkungan memoderasi pengaruh kepemilikan

manajerial dan tingkat risiko terhadap kinerja perusahaan? Kemudian permasalahan selanjutnya

dalam penelitian ini adalah apakah pada lingkungan yang berbeda, kepemilikan perusahaan dan

risiko memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap kinerja perusahaan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah menguji dan memberikan bukti empiris bahwa lingkungan

perusahaan memoderasi pengaruh kepemilikan manajerial dan risiko terhadap kinerja

perusahaan. Kemudian penelitian ini juga menguji dan membuktikan secara empiris bahwa

pada lingkungan yang berbeda, kepemilikan manajerial dan risiko memberikan pengaruh yang

berbeda pula terhadap kinerja perusahaan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dan kontribusi yang diharapkan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi dalam penguatan

dan penyimpulan teori bahwa lingkungan yang dihadapi perusahaan

merupakan variabel yang memberikan pengaruh moderasi terhadap

hubungan antara kepemilikan manajerial dan risiko terhadap kinerja

perusahaan.

2. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan pertimbangan kepada pihak

ketiga atau kreditor dan investor untuk memperhatikan situasi lingkungan

Page 24: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

perusahaan dalam melakukan analisis yang lebih dalam dan

memperhatikan lingkungan yang dihadapi perusahaan pemberian pinjaman

dan melakukan investasi.

Page 25: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Teori Keagenan

Hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara principal dan agent. Inti dari

hubungan keagenan adalah adanya pemisahan antara kepemilikan (di pihak principal atau

investor) dan pengendalian (di pihak agent atau manajer). Investor memiliki harapan bahwa

manajer akan menghasilkan return dari uang yang mereka investasikan. Oleh karena itu, kontrak

yang baik antara investor dan manajer adalah kontrak yang mampu menjelaskan spesifikasi-

spesifikasi apa sajakah yang harus dilakukan manajer dalam mengelola dana para investor, dan

spesifikasi tentang pembagian return antara manajer dengan investor.

Teori keagenan berusaha untuk menjawab masalah keagenan yang terjadi jika pihak-

pihak yang saling bekerja sama memiliki tujuan dan pembagian kerja yang berbeda. Eisenhardt

(1989) menyatakan bahwa teori keagenan berfokus pada penyelesaian pada dua buah masalah

yang terjadi pada hubungan keagenan, yaitu:

Page 26: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

a. Masalah akan meningkat pada saat:

1. Adanya konflik keinginan dan tujuan antara principal dan agent.

2. Sangat sulit dan mahal bagi principal untuk memverifikasi pekerjaan atau perilaku

yang sebenarnya dilakukan oleh agent dengan tepat.

b. Masalah risk sharing yang berbeda dalam menghadapi risiko. Principal dan agent mungkin

memilih tindakan yang berbeda karena perbedaan risk preference.

Saat ini isu dari teori keagenan adalah menyelesaikan konflik antara owner dan manajer

dalam mengontrol sumber daya perusahaan (Jensen 1986, 1989). Selanjutnya pemakaian kontrak

akan memperlihatkan alokasi keputusan dan insentif. Manajer mempunyai sejumlah insentif

untuk mengejar pertumbuhan yang berorientasi pada pilihan strategi. Secara umum dapat

dikatakan bahwa pertumbuhan akan mengakibatkan peningkatan kesejahteraan shareholder.

Dari perspektif ekonomi industri, kompetisi pasar berfungsi mendorong harga produk ke

arah biaya rata-rata minimum. Hal ini menyebabkan manajer memperoleh insentif untuk

meningkatkan keefisienan organisasi dalam rangka meningkatkan aliran kas. Sesuai dengan

Jensen (1986) masalahnya di sini adalah bagaimana mengawasi manajer supaya mereka dapat

menghasilkan aliran kas yang lebih kepada investor daripada menginvestasikannya ke proyek-

proyek dengan return di bawah cost of capital. Aliran kas yang lebih tersebut dapat digunakan

untuk pendanaan proyek-proyek dengan positif discounted net present value pada cost of capital

perusahaan.

Kontrak yang disarankan oleh teori keagenan untuk menyelesaikan transfer

kesejahteraan dari organisasi kepada investor adalah debt creation (Jensen 1989). Utang dapat

mengikat manajer dengan janji untuk membayar aliran kas di masa mendatang. Pencapaian

sejumlah aliran kas dari investasi yang dilakukan manajer akan menciptakan insentif sebesar

perjanjian yang telah dilakukan antara pemilik dan manajer. Hal ini akan mendorong manajer

Page 27: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

meningkatkan efektifitas organisasi untuk meningkatkan insentif. Utang juga mempunyai arti

sebagai alat kontrol terhadap perilaku oportunistik manajer mengurangi aliran kas yang ada

untuk pengeluaran diskresionari. Ketika debtholder meminjamkan sejumlah dana kepada

perusahaan, debtholder akan memonitor setiap keputusan perusahaan apakah mengambil

keputusan investasi yang menguntungkan atau tidak. Hal ini akan mendorong perusahaan

mengambil keputusan investasi yang dapat menguntungkan pihak debtholder untuk mengurangi

cost of debt.

Teori keagenan juga mempunyai implikasi yang penting terhadap hubungan antara

shareholders dan debtholders. Shareholder tertarik pada return yang melebihi jumlah

pembayaran kembali, sedangkan debtholder hanya tertarik pada pembayaran utang yang sesuai

dengan perjanjian. Shareholder kadang-kadang lebih tertarik mengejar aktivitas bisnis yang

berisiko daripada debtholder. Pada saat hal ini terjadi, debtholder mungkin mengubah harga debt

capital menjadi lebih tinggi dan mengadakan kontrol pengukuran yang lebih besar untuk

mencegah manajer top dari investasi kapital yang berisiko (Simerly dan Li 2000). Ketika hal ini

tidak dapat mengeliminasi biaya keagenan, debtholder tidak akan melakukan investasi pada

perusahaan yang aktivitas bisnisnya berisiko.

Dari perspektif perusahaan, semakin tinggi cost of debt capital dapat menurunkan

ketertarikan shareholders, dan semakin tinggi kontrol eksternal oleh debtholders dapat

mengganggu kemampuan perusahaan menggerakkan bisnisnya secara efektif pada lingkungan

yang kompetitif. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan ingin melakukan bisnis berisiko, baik

karena perilaku oportunistik agent atau karena sesungguhnya perusahaan harus merespon

tekanan perubahan kompetitif, pemakaian debt financing akan menghalangi sasaran manajer

tersebut (Simerly dan Li 2000). Hal ini menunjukkan bahwa teori keagenan tidak

mempertimbangkan faktor lingkungan kompetitif yang dihadapi perusahaan.

Page 28: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

B. Manajemen Strategik

Penelitian tentang manajemen strategik banyak dilakukan dengan menghubungkan

antara strategi dengan manajemen keuangan atau strategi dengan spesifikasi diversifikasi

perusahaan sehingga ada integrasi antara strategi dengan keuangan. Bromiley (1990)

menyatakan bahwa perspektif strategi diperlukan dalam penelitian yang menguji elemen-elemen

keuangan dan manajemen strategik. Manajemen keuangan berasumsi bahwa perusahaan

bertindak secara efisien dan berorientasi pada tujuan memaksimalkan kesejahteraan

shareholders. Manajemen strategik mengungkapkan bahwa perusahaan mempunyai banyak

pilihan dan tujuan. Dalam hal ini tidak mungkin untuk memaksimalkan return pada semua pilihan

atau mencapai semua tujuan tersebut. Manajemen strategik menekankan bagaimana organisasi

dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama pada lingkungan yang dihadapinya. Manajemen

strategik menerima pendapat bahwa manajer mempunyai kemampuan terbatas untuk

memperoleh dan memproses informasi. Jadi sebenarnya fokus manajemen strategik adalah

kepada ketidakpastian dan pengambilan keputusan dengan informasi yang terbatas.

Perusahaan dapat memilih dan menguji beberapa pilihan strategi tergantung kepada

lingkungan eksternal dan posisi sumber daya yang mereka miliki. Bagi perusahaan dengan

resource advantage yang terbatas manajer top kemungkinan dapat melakukan tindakan inovasi

atau tindakan enterpreneurial seperti pengenalan produk baru, pengembangan produk, dan

transfer segmen. Tindakan-tindakan perusahaan tersebut pasti menciptakan ketidakpastian

lingkungan dan memanfaatkan blindspots atau risiko menengah lainnya dari kompetitor yang

lebih kuat. Bagi perusahaan yang mempunyai pangsa pasar, reputasi yang kuat, dan pengalaman,

penting untuk menerapkan strategi seperti mengembangkan produk, inovasi agresif, dan

manipulasi informasi untuk menjaga posisi advantage (Grimm dan Smith dalam Smirley dan Li

2000).

Untuk perusahaan yang mengadopsi strategi tradisional, pengembangan teknologi ke

tingkat yang lebih maju merupakan cara awal yang cukup efektif dalam pendekatan tradisional.

Page 29: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

Computer-aided manufacturing, mass customization, dan pengembangan produk secara cepat

(Brown dan Eisenhardt dalam Simerly dan Li, 2000) dapat membuat perusahaan berkompetisi

secara efektif dengan mengkombinasikan biaya dan keuntungan tanpa mengorbankan perhatian

konsumen. Hal ini berarti pada perusahaan dengan strategi tradisional cenderung berfokus

kepada peningkatan teknologi untuk mengembangkan produk yang sudah ada tanpa membuat

suatu produk yang baru sama sekali.

C. Lingkungan Perusahaan

Ketidakpastian lingkungan mencakup peningkatan ukuran dan jumlah organisasi dalam

suatu industri, dan peningkatan perubahan tingkat teknologi serta penyebarannya pada industri.

Perusahaan harus menetapkan strategi baru untuk menghadapi tantangan tersebut dengan

menemukan kecocokan antara apa yang diinginkan oleh persaingan lingkungan dan sistem

manajemen internal.

Duncan (1972), Giffford et. al. (1979), Gerloff et. al. (1991) dalam Imron (2004)

mendefinisikan ketidakpastian lingkungan sebagai (1) ketidaktersediaan informasi tentang faktor-

faktor lingkungan yang berhubungan dengan situasi pengambilan keputusan, (2) tidak

diketahuinya hasil (outcome) dari keputusan tertentu tentang seberapa besar perusahaan akan

mengalami kerugian jika keputusan yang diambil ternyata salah, dan (3) ketidakmampuan untuk

menilai kemungkinan, pada berbagai tingkat keyakinan tentang bagaimana faktor-faktor

lingkungan dapat mempengaruhi berhasil atau tidaknya suatu keputusan.

Beberapa pengamat berpendapat bahwa ketidakpastian lingkungan banyak meningkat

karena faktor-faktor seperti fluktuasi harga bahan baku seperti beberapa waktu terakhir ketika

terjadi kenaikan harga BBM diikuti harga-harga bahan baku industri yang naik, gejolak pasar

modal dan pasar uang, gejolak politik, deregulasi, revolusi elektronik, dan meningkatnya

persaingan internasional.

Page 30: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

Simerly dan Li (2000) menyatakan bahwa tingkat ketidakpastian lingkungan merupakan

determinan yang signifikan terhadap hubungan antara manajemen struktur modal perusahaan

dan kinerja perusahaan. Perusahaan yang beroperasi pada lingkungan yang cukup stabil harus

mempertimbangkan pemakaian pendanaan melalui utang melebihi pendanaan melalui ekuitas.

Karena dengan penggunaan utang, biaya pendanaan utang akan lebih rendah, debtholders

memiliki kemampuan memonitor pergerakan kompetitif oleh manager top dan biaya keagenan

dapat dikontrol. Semakin perusahaan beroperasi pada lingkungan yang tidak stabil, pendanaan

melalui ekuitas seharusnya digunakan untuk mengurangi biaya transaksi yang meningkat karena

peningkatan risiko. Pemakaian pendanaan melalui ekuitas juga mempunyai keuntungan

menggerakkan kembali keterbatasan pasar modal yang dihubungkan dengan ketidakmampuan

manajer menyampaikan informasi lengkap sehubungan dengan pergerakan kompetitif. Hal ini

menyebabkan manajer untuk melakukan berbagai strategi yang dianggap penting untuk bertahan

hidup dan sukses pada lingkungan yang tidak pasti. Kemampuan perusahaan mengadaptasi

perubahan lingkungan merupakan jawaban tantangan sinyal pasar atau perubahan struktur

governance untuk menghasilkan efisiensi organisasi yang dapat meningkatkan kinerja

perusahaan (Williamson 1996).

Veliyath et al. (1994) melakukan penelitian dengan membagi perusahaan menjadi tiga

kelompok, yaitu perusahaan prospector, defender, dan analyzer untuk menunjukkan tingkat

ketidakstabilan lingkungan yang dihadapi perusahaan. Dalam Miles dan Snow (1978) menjelaskan

3 tipe perusahaan dalam menghadapi lingkungan. Perusahaan defender mempunyai karakteristik

sebagai berikut:

a. Mempunyai permintaan untuk barang atau jasa yang stabil dan terprediksi.

b. Di dalam lingkungan bisnisnya memiliki kompetitor dalam jumlah dan tekanan

kompetitif yang stabil juga.

c. Inovasi teknologi dan pengembangan produk baru berlangsung secara evolusi bukan

revolusi, serta pengembangannya dapat diprediksi dengan baik.

Page 31: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

Perusahaan analyzer mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. Permintaan untuk barang atau jasa cukup berfluktuasi tetapi masih dapat diprediksi

dengan akurat untuk beberapa tahun.

b. Kompetitor masuk dan pergi di dalam lingkungan industri, meskipun dapat

mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa perusahaan tersebut, tetapi

efeknya tidak drastis.

c. Inovasi teknologi dan pengembangan produk baru maju dengan teratur (tahap demi

tahap), runtut dan dapat dipahami tahun demi tahun.

Perusahaan prospector mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. Permintaan untuk barang atau jasa yang sering mengalami perubahan secara drastis.

b. Muncul para kompetitor dalam lingkungan bisnis yang secara radikal mengembangkan

dan mengenalkan produk-produk baru sehingga mempengaruhi permintaan barang atau

jasa perusahaan.

c. Terjadi perubahan inovasi teknologi dan pengembangan produk baru secara ekstrim.

Organisasi dalam lingkungan yang sangat kompetitif ini biasanya bertahan hidup dengan

mendasarkan pada aktifitas penelitian dan pengembangan.

Penelitian ini hanya akan memakai tipologi perusahaan prospector dan defender

sebagai ukuran lingkungan perusahaan yang dihadapi perusahaan untuk menguji moderasi

lingkungan dengan memisahkan antara lingkungan stabil dan tidak stabil dengan mengacu

penelitian Setyawan (2006).

D. Kinerja Perusahaan

Page 32: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

Kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari banyak keputusan individual yang

dibuat secara terus menerus oJeh manajemen. Pengertian kinerja menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (1997, 503) adalah merupakan kata benda (n) yang artinya: 1. Sesuatu yang dicapai, 2.

Prestasi yang diperlihatkan, 3. Kemampuan kerja. Jadi kinerja perusahaan dapat diartikan sebagai

sesuatu yang telah dicapai berkaitan dengan kemampuan kerja suatu perusahaan.

Menurut Jahmani dan Ansari (2006) kinerja perusahaan dapat diukur dengan 2 cara

yaitu dengan accounting measure (pengukuran akuntansi) dan market based indicator (indikator

berbasis pasar modal). Pengukuran kinerja berdasar indikator akuntansi dengan menggunakan

rasio keuangan, sedangkan indikator pasar modal menggunakan perhitungan dan informasi dari

pasar modal. Dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa accounting measure menunjukkan

keadaan perusahaan yang sesungguhnya sedangkan market indicator hanya menunjukkan

keadaan yang masih expected.

Oleh karena itu untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan, perlu dilibatkan

analisa dampak keuangan kumulatif dan ekonomi dari keputusan dan mempertimbangkannya

dengan menggunakan ukuran komparatif.

E. Pengembangan Hipotesis

Salah satu tujuan perusahaan adalah adanya peningkatan kinerja. Seperti yang

dijelaskan di atas beberapa hasil penelitian membuktikan secara signifikan bahwa semakin besar

persentase kepemilikan manajerial, kinerja perusahaan semakin meningkat. Tetapi ada beberapa

penelitian menujukkan hasil berbeda. Menurut Syafruddin (2006) yang menyimpulkan bahwa

faktor kepemilikan oleh pihak dalam (manager ownership) saja, ternyata tidak cukup

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Dengan kombinasi atau kondisi lingkungan yang

relatif tidak pasti kepemilikan oleh pihak dalam akan mampu meningkatkan kinerja perusahaan.

Mengacu pada teori yang telah diuraikan di atas maka hipotesis pertama yang diajukan adalah

sebagai berikut:

Page 33: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

H1 : Lingkungan perusahaan memoderasi pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kinerja

perusahaan.

Perspektif keagenan menjelaskan bahwa antara pemilik dan pengelola memiliki

preferensi risiko yang berbeda, dalam hal ini risiko keputusan hutang. Keputusan hutang

merupakan keputusan penting di dalam perusahaan, karena keputusan ini akan sangat

berpengaruh kepada kinerja perusahaan. Menurut Simerly dan Li (2000) faktor eksternal seperti

lingkungan perusahaan merupakan faktor yang signifikan memoderasi hubungan antara leverage

dan kinerja perusahaan. Perusahaan yang beroperasi pada lingkungan yang cukup stabil harus

mempertimbangkan pemakaian pendanaan melalui utang melebihi pendanaan melalui ekuitas.

Semakin perusahaan beroperasi pada lingkungan yang tidak stabil, pendanaan melalui ekuitas

seharusnya digunakan untuk mengurangi biaya transaksi yang meningkat karena peningkatan

risiko.

Sesuai dengan pendapat teori keagenan, perusahaan lebih menyukai bisnis yang berisiko

tinggi, yang berarti menghadapi lingkungan yang dinamis atau tidak stabil baik untuk tujuan

perilaku oportunistik oleh manajer ataupun untuk bertahan dalam lingkungan yang kompetitif

guna memperoleh aliran kas di masa yang akan datang. Oleh karena itu, perusahaan akan

menemukan kesulitan dan tidak tertarik untuk menggunakan utang dalam jumlah besar. Utang

mungkin lebih mahal karena mencerminkan peningkatan risiko dari ketidakpastian outcomes.

Debtholders akan melakukan kontrol yang lebih ketat untuk membatasi kemampuan top

manager untuk melakukan managerial discretion di dalam perusahaan di masa yang akan datang

pada ketidakpastian lingkungan. Selanjutnya, debtholder akan menolak berinvestasi pada

perusahaan-perusahaan pada bisnis pada risiko yang tinggi selama persoalan biaya keagenan

tidak dapat dihilangkan secara efektif (Jensen dan Meckling 1976). Mengacu pada teori yang

telah diuraikan di atas maka hipotesis kedua yang diajukan adalah sebagai berikut:

Page 34: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

H2 : Lingkungan perusahaan memoderasi pengaruh tingkat leverage terhadap kinerja

perusahaan.

Manajemen strategik menganggap lingkungan sebagai faktor yang penting dalam

mempengaruhi arah strategi perusahaan (Child dalam Simerly dan Li 2000). Menurut Allen

(1993) tipe keputusan sistem keuangan yang cocok bagi industri tradisional dengan lingkungan

yang cenderung stabil berbeda dengan industri yang dinamis atau industri dengan lingkungan

yang tidak stabil.

Teori menunjukkan bahwa pada tingkat ketidakpastian lingkungan yang tinggi, principal

akan kesulitan memperoleh informasi dan memonitor agent. Hal ini memberikan peluang untuk

agent untuk lebih leluasa bertindak untuk kepentingannya sendiri. Oleh karena hal itu maka cost

of agency akan semakin besar oleh karena principal akan berusaha memonitor dan memperoleh

informasi yang sesungguhnya, sehingga kinerja perusahaan akan menurun. Oleh karena itu pada

tingkat ketidakpastian lingkungan yang tinggi, kepemilikan manajerial diperlukan untuk

mengurangi terjadinya asimetri informasi. Perusahaan pada lingkungan yang pasti dengan

monitoring yang rendah akan menurunkan tingkat cost of agency sehingga kinerja perusahaan

dapat meningkat. Maka hipotesis 3 dan 4 diajukan sebagai berikut :

H3 : Pada lingkungan yang tidak stabil (prospector), kepemilikan manajerial yang tinggi akan

meningkatkan kinerja perusahaan pada tingkat yang semakin menurun dan menuju

pengaruh yang negatif

H4 : Pada perusahaan dengan lingkungan yang stabil (defender), kepemilikan manajerial yang

rendah akan meningkatkan kinerja perusahaan pada tingkat yang semakin menurun dan

menuju pengaruh yang positif

Teori menunjukkan bahwa tingkat ketidakpastian lingkungan merupakan determinan

yang signifikan terhadap hubungan antara risiko dan kinerja perusahaan. Perusahaan yang

Page 35: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

beroperasi pada lingkungan yang stabil (perusahaan defender) perlu mempertimbangkan

pemakaian pendanaan melalui utang melebihi pendanaan melalui ekuitas. Karena dengan

penggunaan utang biaya pendanaan utang akan lebih rendah, debtholders memiliki kemampuan

memonitor pergerakan kompetitif oleh manager top dan biaya keagenan dapat dikontrol.

Semakin perusahaan beroperasi pada lingkungan yang tidak stabil (perusahaan prospector),

pendanaan melalui ekuitas seharusnya digunakan untuk mengurangi biaya transaksi yang

meningkat karena peningkatan risiko. Pemakaian pendanaan melalui ekuitas juga mempunyai

keuntungan menggerakkan kembali keterbatasan pasar modal yang dihubungkan dengan

ketidakmampuan manajer menyampaikan informasi lengkap sehubungan dengan pergerakan

kompetitif. Hal ini menyebabkan manajer untuk melakukan berbagai strategi yang dianggap

penting untuk bertahan hidup dan sukses pada lingkungan yang tidak pasti. Kemudian untuk

melihat lebih lanjut pengaruh lingkungan perusahaan sebagai variabel yang memoderasi

kepemilikan manajerial dan risiko terhadap kinerja perusahaan pada tiap level lingkungan, maka

hipotesis yang diajukan selanjutnya adalah sebagai berikut:

H5 : Pada lingkungan yang stabil (perusahaan defender), tingkat leverage yang tinggi akan

meningkatkan kinerja perusahaan pada tingkat yang semakin menurun dan menuju

pengaruh yang negatif

H6 : Pada lingkungan yang tidak stabil (perusahaan prospector), tingkat leverage yang rendah

akan meningkatkan kinerja perusahaan pada tingkat yang semakin menurun dan menuju

pengaruh yang positif.

Page 36: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

F. Kerangka berpikir

Adapun kerangka berpikir di dalam penelitian ini yang menghubungkan antara variabel

independen, dependen, dan moderasi adalah sebagai berikut :

KEPEMILIKAN MANAJERIAL

Kinerja Perusahaan

Lingkungan Perusahaan:

- Prospector - Defender

Variabel Independen Variabel Dependen

Variabel Pemoderasi

RISIKO

Page 37: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

Gambar 1

Kerangka berpikir pengujian hipotesis

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Penelitian ini termasuk dalam kategori hypothesis testing. Dalam penelitian ini, penulis

akan menguji apakah lingkungan perusahaan memoderasi pengaruh kepemilikan manajerial

dan risiko terhadap kinerja perusahaan.

B. Populasi dan penentuan sampel

Penelitian ini menggunakan sampel dari populasi perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah

Page 38: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

metode purposive sampling atau berdasarkan pada suatu tujuan dan kriteria tertentu. Kriteria

pemilihan sampel penelitian ini sebagai berikut,

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2006 sampai 2008.

Alasan pemilihan perusahaan manufaktur dalam penelitian ini karena berkaitan

dengan karakteristik jenis industri yang sama.

2. Menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit dengan tanggal 31 Desember

3. Memiliki data persentase kepemilikan manajerial, total utang, total ekuitas, laba

setelah pajak, total penjualan, biaya administrasi dan umum, dan total aset.

C. Jenis dan sumber data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa

laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdapat di Pusat

Pengembangan Akuntansi (PPA) Universitas Gadjah Mada dan Indonesian Capital Market

Directory (ICMD). Data tersebut meliputi persentase kepemilikan manajerial, total utang,

total ekuitas, laba setelah pajak, total penjualan, biaya administrasi dan umum, dan total

aset.

D. Definisi dan ukuran variabel penelitian

1. Variabel Independen.

a. Variabel independen yang pertama di dalam penelitian ini adalah kepemilikan

manajerial. Variabel ini diperoleh dari persentase kepemilikan perusahaan oleh

manajer atau board of directors (Jahmani dan Ansari 2006; Short and Keasey 1999;

Fuad 2005).

Page 39: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

b. Variabel independen yang lain adalah risiko. Risiko disini diukur dari leverage, yang

didefinisikan sebagai debt of equity ratio (Jahmani dan Ansari 2006; Simerly dan Li

2000). Leverage diperoleh dari rasio antara total utang terhadap total ekuitas. Rasio

ini menunjukkan besarnya keputusan pendanaan perusahaan yang berasal dari utang

atau menggunakan penjualan saham. Semakin besar rasio ini semakin besar

perusahaan memperoleh dana berasal dari utang (Setyawan 2006).

2. Variabel Dependen.

Variabel dependen di dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan. Variabel

kinerja diukur dengan Return On Investment (ROI) yang diperoleh dengan membagi laba

setelah pajak (profit after tax) dengan total aset. ROI dipakai untuk mengukur

pengembalian seluruh investasi yang dilakukan perusahaan, semakin besar rasio ini

menunjukkan perusahaan memiliki kinerja yang baik. ROI dipakai dalam ukuran kinerja,

karena cukup untuk menunjukkan kontribusi perusahaan terhadap seluruh investasinya

walaupun dalam jangka pendek. Simerly dan Li (2006) menyatakan ROI lebih memadai

untuk mengukur kinerja perusahaan.

3. Variabel Pemoderasi.

Variabel pemoderasi dalam penelitian ini adalah lingkungan perusahaan. Variabel

ini diukur menggunakan tiga rasio seperti penelitian Veliyath et al. (1994) untuk

menggambarkan lingkungan yang dihadapi oleh perusahaan. Ketiga rasio tersebut

kemudian dikelompokkan menjadi dua grup, perusahaan prospector dan defender

dengan tujuan untuk menguji sesuai hipotesis perusahaan yang menghadapi

lingkungan yang stabil dan tidak stabil. Tiga rasio tersebut adalah sebagai berikut:

Page 40: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

a. Total Penjualan/Total Aset. Rasio ini mengukur keefisienan penggunaan aset oleh

perusahaan. Perusahaan prospector, akan cenderung memiliki rasio yang terendah

karena inovasi produk yang tinggi, tingkat persaingan yang sangat ketat akan

mempengaruhi jumlah permintaan barang atau jasa, sedangkan untuk perusahaan

defender akan memiliki rasio yang lebih tinggi.

b. Biaya Administrasi Umum dan Penjualan/Total Penjualan. Rasio ini mengukur

keefisienan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam usaha menciptakan,

mengembangkan, dan mengenalkan produk yang dijual oleh perusahaan. Perusahaan

prospector akan memiliki rasio yang tertinggi, karena aktivitas-aktivitas inovasi,

penelitian dan pengembangan, pemasaran produk yang giat dilakukan sehingga

menghasilkan biaya yang tinggi, sedangkan perusahaan defender akan memiliki rasio

yang terendah.

c. Biaya Aministrasi Umum dan Penjualan/Total Aset. Rasio ini juga mengukur

keefisienan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam menggunakan aset

perusahaan. Perusahaan prospector akan memiliki rasio yang tertinggi, karena

aktivitas-aktivitas inovasi, penelitian dan pengembangan, pemasaran produk dalam

memanfaatkan aset yang dimiliki perusahaan, sedangkan perusahaan defender akan

memiliki rasio yang terendah.

E. Teknik analisis

1. Uji Asumsi Klasik

Pengujian dengan analisis regresi harus didahului dengan pengujian asumsi

untuk memperoleh hasil yang tidak bias dari model regresi tersebut. Pengujian

Page 41: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

asumsi klasik pada penelitian ini dilakukan dengan Uji normalitas, Uji

multikolinearitas, Uji autokorelasi, dan Uji heteroskedastis (Gujarati 2006).

Langkah-langkah pengujian asumsi tersebut antara lain:

1.1. Uji Normalitas

Uji ini perlu dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis untuk mengetahui

distribusi data apakah nilai data observasi paling banyak memusat di sekitar nilai

tengah atau tidak, dan untuk mengetahui apakah ada data observasi yang

mempunyai nilai sangat jauh. Uji normalitas ini dilakukan dengan model Kolmogorov

Smirnow, jika data memiliki nilai signifikansi Kolmogorov Smirnov Z > 0,05, data

tersebut dikatakan berdistribusi normal.

1.2. Uji multikolinieritas.

Uji ini dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan linear antara variabel

independen. Pengujian multikolinearitas dalam penelitian dilakukan dengan

melakukan regresi antara variabel independen untuk melihat nilai Variance Inflation

Factor (VIF) dari masing-masing variabel independen. Jika nilai VIF tidak melebihi

angka 10 berarti tidak terdapat multikolinieritas.

1. 3. Uji autokorelasi.

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada

korelasi antara data yang diurutkan menurut waktu tertentu. Dalam penelitian ini

untuk mendeteksi autokorelasi dengan melihat nilai Durbin Watson (DW). Ketentuan

untuk mendeteksi adanya autokorelasi menurut Gujarati (2003) adalah sebagai

berikut:

- jika nilai DW terletak antara dU – 4-dU berarti tidak terjadi autokorelasi.

Page 42: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

- jika nilai DW terletak antara dL – dU atau 4-dU ─ 4-dL berarti nilai DW terletak di

daerah keragu-raguan autokorelasi.

- jika nilai DW < dL berarti terjadi autokorelasi positif.

- jika nilai DW > 4 – dL berarti terjadi autokorelasi negatif.

1. 4. Uji heteroskedastisitas.

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

terjadi kesamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan, maka hal ini

disebut homoskedastisitas. Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan

dengan uji Glesjer, dengan cara meregresi nilai absolut residual dari model yang

diestimasi terhadap variabel independen. Jika t statistik signifikan atau t hitung lebih

besar dari t tabel berarti ada gejala heterokedastisitas, sebaliknya jika hasil analisis

menunjukkan t statistik tidak signifikan atau t hitung lebih kecil dari t tabel berarti

tidak terdapat gejala heteroskedastisitas (Gujarati 2003).

2. Uji Hipotesis

Teknik analisis yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

2. 1. Mengelompokkan perusahaan-perusahaan ke dalam kelompok perusahaan prospector

dan defender. Teknik pengelompokkan tersebut dilakukan dengan menggunakan analisis

Page 43: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

cluster seperti yang dilakukan oleh Veliyath et al. (1994). Analisis cluster adalah teknik

multivariat untuk mengelompokkan data atau obyek ke dalam cluster-cluster tertentu yang

memiliki kesamaan data atau obyek satu dengan yang lain dalam satu cluster dibandingkan

dengan kesamaan data atau obyek dalam cluster yang lain (Hair et. al. 1998). Kelompok

perusahaan prospector menghadapi lingkungan yang tidak stabil sedangkan perusahaan

defender menghadapi lingkungan yang stabil. Dasar pengelompokkan tersebut adalah tiga

rasio, yaitu: total penjualan/total aset, biaya administrasi umum dan penjualan/total

penjualan, dan biaya administrasi umum dan penjualan/total aset.

2.2. Untuk menguji pengaruh moderasi lingkungan pada hipotesis pertama dan kedua,

penelitian ini menggunakan persamaan regresi berganda dengan data panel (pooled

anlysis). Persamaan tersebut adalah sebagai berikut:

ROI = a + b1 MO + b2 LEV + b3 LINGK + b4 LINGK*MO + b5 LINGK*LEV + ε

Keterangan :

ROI : adalah variabel dependen yaitu kinerja perusahaan yang diukur dengan ROI.

MO : adalah variabel independen yaitu managerial ownership / kepemilikan

managerial.

LEV : adalah variabel independen yaitu tingkat leverage.

LINGK : adalah variabel pemoderasi, yaitu lingkungan perusahaan dalam bentuk

variabel dummy. Dummy 0 untuk perusahaan defender, dan dummy 1 untuk

perusahaan prospector.

LINGK*MO : adalah interaksi antara variabel lingkungan dengan kepemilikan managerial.

LINGK*LEV : adalah interaksi antara variabel lingkungan dengan leverage.

Page 44: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

ε : adalah error dari persamaan regresi tersebut.

2.3. Untuk menunjukkan pengaruh moderasi lingkungan terhadap pengaruh kepemilikan kepada

kinerja perusahaan pada kedua tingkat level lingkungan, dilakukan dengan analisis regresi

polinomial (polynomial regression analysis). Analisis regresi polinomial digunakan untuk

menaksir bahwa pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen pada suatu saat

apakah mengami perbedaan arah. Hal ini berbeda dengan yang dilakukan Syafruddin (2006)

yang melakukan pengujian dengan analisis regresi sederhana. Analisis regresi polinomial ini

digunakan untuk menguji hipotesis arah pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kinerja

pada setiap kelompok lingkungan untuk hipotesis ketiga dan keempat. Persamaan regresi

baik untuk perusahaan defender dan perusahaan prospector adalah sebagai berikut:

ROI = a + b1 MO + b2 MO2 + ε

Keterangan :

ROI : adalah variabel dependen yaitu kinerja perusahaan yang diukur dengan ROI.

MO : adalah variabel independen yaitu managerial ownership / kepemilikan managerial.

MO2 : adalah variabel MO tingkat dua yang menunjukkan fungsi polinomial.

ε : adalah error dari persamaan regresi tersebut.

2. 4. Untuk menunjukkan pengaruh moderasi lingkungan terhadap pengaruh leverage kepada

kinerja perusahaan pada kedua tingkat level lingkungan, digunakan juga analisis regresi

polinomial (polynomial regression analysis). Pengujian ini berbeda dengan pengujian yang

dilakukan Simerly dan Li (2000). Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis arah pengaruh

leverage terhadap kinerja pada setiap kelompok lingkungan untuk hipotesis kelima dan

Page 45: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

keenam. Persamaan regresi baik untuk perusahaan defender dan perusahaan prospector

adalah sebagai berikut:

ROI = a + b1 LEV + b2 LEV2 + ε

Keterangan :

ROI : adalah variabel dependen yaitu kinerja perusahaan yang diukur dengan ROI.

LEV : adalah variabel independen yaitu tingkat leverage.

LEV2 : adalah variabel LEV tingkat dua yang menunjukkan fungsi polinomial.

ε : adalah error dari persamaan regresi tersebut.

BAB IV

ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

Bab ini menjelaskan hasil pengujian statistik deskriptif, pengujian asumsi klasik dan

pengujian hipotesis. Hasil penelitian secara lengkap dapat dilihat dalam halaman lampiran, dari

lampiran 1 sampai dengan lampiran 12. Lampiran 1 menunjukkan jumlah sampel perusahaan

yang digunakan dalam penelitian. Lampiran 2 menunjukkan hasil analisis kluster perusahaan.

Lampiran 3 menunjukkan hasil statistik deskriptif. Lampiran 4 sampai dengan lampiran 7

menunjukkan hasil pengujian asumsi klasik. Lampiran 8 sampai dengan lampiran 12

menunjukkan hasil pengujian regresi dan hipotesis.

A. Stastistik Deskriptif

Page 46: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

1. Sampel

Berdasarkan periode yang telah ditentukan yaitu antara 1 Januari 2006 sampai 31

Desember 2008 diporoleh data awal 33 perusahaan. Dari data tersebut diperoleh 25

perusahaan yang memenuhi kriteria pemilihan sampel dengan N observasi sebanyak 75.

Hasil pengelompokkan diperoleh 14 perusahaan di lingkungan tidak stabil (prospector)

dan 11 perusahaan di lingkungan stabil (defender) dengan analisis cluster menggunakan

metode hirarkhi. Observasi terhadap 2 kelompok perusahaan tersebut menunjukkan

kelompok perusahaan di lingkungan tidak stabil terkonsentrasi pada industri rokok

(tobacco manufactures), industri makanan dan minuman (food and beverage products),

industri tekstil (textile mill products) dan industri keramik (stone and clay products).

Sedangkan kelompok perusahaan di lingkungan stabil terkonsentrasi pada industri kimia

(chemical and allied products), industri besi dan baja (metal and allied products), industri

kabel (cable) dan industri kosmetik (cosmetic products).

2. Variabel

Stastistik deskriptif memberikan gambaran mengenai karakteristik variabel

penelitian. Hasil analisis statistik deskriptif adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1

Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Variabel Minimum Maksimum Mean Deviasi Standar

LNROI -3.51 3.81 1.0424 1.43931

LEV 0.05 2.1 0.4926667 0.36185085

Page 47: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

MO 0.0001 0.7 0.0560213 0.13927886

LINGK 0 1 0.44 0.5

LINGK*MO 0 0.7 0.0421 0.13915

LINGK*LEV 0 0.7 0.1897 0.25668

Sumber : Lampiran 3

Analisis statistik deskriptif seperti pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa variabel LNROI

nilai mean 1.0424, deviasi standar 1.43931, dan berada pada range minimum -3.51 sampai 3.81.

Variabel LEV dengan nilai mean 0.4926667, deviasi standar 0.36185085, dan terletak pada range

minimum 0.05 sampai 12.1. Variabel MO dengan nilai mean 0.0560213, deviasi standar

0.13927886, dan berada pada range minimum 0.0001 hingga 0.7. Variabel LINGK*MO dengan

nilai mean 0.13915, deviasi standar 0.13915, dan berada pada range 0 sampai 0.7. Variabel

LINGK*LEV dengan nilai mean 0.1897, deviasi standar 0.25668, dan berada pada range minimum

0 hingga 0.7.

B. Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai Kolmogorov

Smirnov Z pada tiap variabel penelitian. Hasil pengujian normalitas dengan model Kolmogorov

Smirnov adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2

Hasil Uji Normalitas

Page 48: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

Variabel Signifikansi Distribusi Normal

LNROI 0,800 Normal

LEV 0,242 Normal

MO 0,205 Normal

Sumber : Lampiran 4

Hasil pengujian Normalitas menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov Smirnov Z untuk

semua variabel berada di atas nilai alpha 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa semua variabel yang

diuji berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinearitas pada penelitian ini dilakukan dengan

melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dari hasil regresi antar variabel independen,

dependen, serta variabel kontrol. Nilai VIF adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Variation Inflation Factor Keterangan

LEV 1,355 Tidak terjadi Multikolinearitas

MO 8,488 Tidak terjadi Multikolinearitas

LINGKUNGAN 4,403 Tidak terjadi Multikolinearitas

LINGK*MO 9,317 Tidak terjadi Multikolinearitas

Page 49: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

LINGK*LEV 3,921 Tidak terjadi Multikolinearitas

Sumber : Lampiran 5

Hasil pengujian regresi pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai VIF seluruh variabel berada di

bawah 10, hal ini berarti bahwa tidak terdapat adanya multikolinearitas (Gujarati 2006).

3. Uji Autokorelasi

Pengujian asumsi klasik yang ketiga adalah melihat adanya gejala autokorelasi.

Pengujian autokorelasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar disturbance

term. Hal ini dilakukan dengan melihat hasil uji Durbin Watson pada analisis regresi. Hasilnya

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil Uji Autokorelasi

Nilai Durbin Watson Keterangan

1.298 Tidak ada autokorelasi

Sumber : Lampiran 6

Nilai Durbin Watson pada analisis regresi di dalam tabel 4.4 menunjukkan nilai sebesar 1.298.

Sesuai dengan tabel Durbin Watson, nilai Durbin Watson sebesar 1.298 terletak di daerah antara

dU – 4-dU, sesuai dengan Gujarati (2006) berarti nilai Durbin Watson tersebut menunjukkan tidak

terdapat gejala autokorelasi.

4. Uji Heteroskedastisitas

Page 50: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

Pengujian asumsi klasik yang keempat adalah melihat adanya heteroskedastisitas pada

model regresi. Untuk melihat adanya heteroskedastisitas pada model regresi di dalam penelitian

ini dilakukan Uji Glesjer dengan melakukan regresi nilai absolut residual model regresi tersebut

terhadap variabel bebas (Gujarati 2006).

Tabel 4.5

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Signifikansi Keterangan

LEV 0.172 Tidak terjadi Heteroskedastisitas

MO 0.170 Tidak terjadi Heteroskedastisitas

LINGK 0.702 Tidak terjadi Heteroskedastisitas

LINGK*MO 0.195 Tidak terjadi Heteroskedastisitas

LINGK*LEV 0.054 Tidak terjadi Heteroskedastisitas

Sumber : Lampiran 7

Dari hasil Uji Glesjer pada tabel 4.5 terlihat variabel LEV, MO, LINGK, LINGK*MO, dan variabel

LINGK*LEV secara statistik tidak signifikan terhadap variabel dependen pada α = 0.05, hal ini

menunjukkan pada model persamaan regresi tidak terdapat adanya gejala heteroskedastisitas.

C. Hasil Pengujian Hipotesis

Hasil analisis regresi berganda semilog untuk menguji hipotesis pertama dan hipotesis

kedua adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Hasil Analisis Regresi Berganda (Multiple Regression Analysis)

Page 51: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

LNROI = a + b1 MO + b2 LEV + b3 LINGK + b4 LINGK*MO + b5 LINGK*LEV + ε

Koefisien t Sig.

MO 6,868 1,918 ,060***

LEV 1,523 2,141 ,037**

LINGK 3,091 4,768 ,000*

LINGK*MO -7,440 -1,969 ,054***

LINGK*LEV -2,995 -2,573 ,013**

Sumber : Lampiran 8

Keterangan:

* Signifikan pada α 1%

** Signifikan pada α 5%

*** Signifikan pada α 10 %

Tabel 4.6 menunjukkan hasil regresi berganda seluruh variabel regresi. Dari tabel

tersebut dapat dilihat variabel MO memiliki koefisien regresi 6,868 dan t = 1,918 dengan tingkat

signifikansi ,060. Hasil ini menunjukkan bahwa MO secara statistik signifikan memiliki pengaruh

positif terhadap LNROI pada alpha 10%.

Variabel LEV memiliki koefisien regresi 1,523 dan t = 2,141 dengan tingkat signifikansi

,037. Hasil ini menunjukkan bahwa LEV secara statistik signifikan memiliki pengaruh terhadap

LNROI pada alpha 5%.

Variabel LINGK memiliki koefisien regresi 3,091 dan t = 4,768 dengan tingkat signifikansi

,000. Hasil ini menunjukkan bahwa LINGK secara statistik signifikan memiliki pengaruh terhadap

LNROI pada alpha 5% dan 1%.

Variabel LINGK*MO memiliki koefisien regresi -7,440 dan t = -1,969 dengan tingkat

signifikansi ,054. Hasil ini menunjukkan bahwa pada alpha 10% LINGKUNGAN secara statistik

Page 52: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

signifikan memoderasi pengaruh MO terhadap LNROI. Koefisien interaksi lingkungan dan MO

yang negatif menunjukkan bahwa kehadiran variabel lingkungan perusahaan memperlemah

pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kinerja perusahaan.

Variabel LINGK*LEV memiliki koefisien regresi -2,995 dan t = -2,573 dengan tingkat

signifikansi ,013. Hasil ini menunjukkan bahwa pada alpha 5% dan LINGKUNGAN secara statistik

signifikan memoderasi pengaruh LEV terhadap LNROI. Koefisien interaksi lingkungan dan LEV

yang negatif menunjukkan bahwa kehadiran variabel lingkungan perusahaan memperlemah

pengaruh leverage terhadap kinerja perusahaan.

Selanjutnya, pengujian hipotesis ketiga sampai keenam untuk melihat pengaruh

moderasi lingkungan pada kedua level lingkungan dilakukan analisis regresi polinomial. Pengujian

ini berbeda seperti yang telah dilakukan oleh Simerly dan Li (2000), Syafruddin (2006) dan

Setyawan (2006). Level lingkungan perusahaan telah dikelompokkan menjadi dua, lingkungan

stabil (defender) dan tidak stabil (prospector) menggunakan analisis cluster.

Hasil analisis regresi polinomial untuk menguji hipotesis ketiga adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Analisis Regresi Polinomial

Pada Perusahaan Prospector

LnROI = α + β1 MO + β2 MO2 + ε

Page 53: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

Koefisien t Sig.

MO 4,878 1,867 ,071***

MO2 -9,849 -3,811 ,001*

R Square 0,322

Sumber : Lampiran 9

Keterangan:

* Signifikan pada α 1%

*** Signifikan pada α 10 %

- Angka R Square adalah 0.322. Gambaran tersebut menunjukkan bahwa hanya 32,2% LNROI

dapat dijelaskan oleh variabel prediktor yaitu MO dan MO2. Sedangkan sisanya sebesar

67,8% dipengaruhi oleh sebab-sebab yang lain. Meskipun R Square tersebut cukup rendah

namun tidak menunjukkan tanda negatif sehingga variabel independen dapat menjelaskan

variabel dependen.

- Pengujian untuk sampel perusahaan prospector menunjukkan bahwa MO memiliki nilai

koefisien positif 4,878, t hitung sebesar 1,867 dan signifikan sebesar ,071 pada alpha 10 %.

Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap kinerja

perusahaan pada perusahaan prospector.

- Variabel MO2 memiliki koefisien -9,849, t hitung sebesar -3,811 dan signifikan sebesar ,001

pada alpha 1 %. Dengan koefisien MO yang positif dan koefisien MO2 memiliki koefisien

negatif menunjukkan bahwa pada perusahaan prospector, kepemilikan manajerial

berpengaruh positif terhadap kinerja, namun pengaruh positif tersebut bergerak pada

tingkat yang semakin menurun dan menuju ke arah yang negatif, sehingga hipotesis 3 tidak

dapat ditolak dan terdukung secara statistik.

Page 54: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

Hasil analisis regresi polinomial untuk menguji hipotesis keempat adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Analisis Regresi Polinomial

Pada Perusahaan Defender

LnROI = α + β1 MO + β2 MO2 + ε

Koefisien t Sig.

MO -4,549 -,779 ,442

MO2 5,121 ,621 ,540

R Square 0,207

Sumber : Lampiran 10

- Angka R Square adalah 0.043 Gambaran tersebut menunjukkan bahwa hanya 4,3% LNROI

dapat dijelaskan oleh variabel prediktor yaitu MO dan MO2. Sedangkan sisanya sebesar

95,7% dipengaruhi oleh sebab-sebab yang lain. Meskipun R Square tersebut sangat rendah

namun tidak menunjukkan tanda negatif sehingga variabel independen dapat menjelaskan

variabel dependen.

- Pengujian untuk sampel perusahaan defender menunjukkan bahwa MO memiliki nilai

koefisien negatif -4,549, t hitung sebesar -0,779 dan signifikansi sebesar 0,442. Hal ini

menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan pada perusahaan defender.

- Variabel MO2 memiliki koefisien 5,121, t hitung sebesar 0,621 dan signifikansi sebesar 0,540.

Hal ini menunjukkan kepemilikan manajerial yang diuji pada derajat kedua tidak bepengaruh

Page 55: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

pada kinerja perusahaan defender, sehingga hipotesis 4 ditolak dan tidak terdukung secara

statistik.

Hasil analisis regresi polinomial untuk menguji hipotesis kelima adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9

Hasil Analisis Regresi Polinomial

Pada Perusahaan Defender

LnROI = α + β1 LEV + β2 LEV2 + ε

Koefisien t Sig.

LEV 7,406 2,297 ,029**

LEV2 -10,855 -2,676 ,012**

R Square 0,240

Sumber : Lampiran 11

Keterangan:

** Signifikan pada α 5%

- Angka R Square adalah 0.240. Gambaran tersebut menunjukkan bahwa hanya 24% LNROI

dapat dijelaskan oleh variabel prediktor yaitu LEV dan LEV2. Sedangkan sisanya sebesar 76%

dipengaruhi oleh sebab-sebab yang lain. Meskipun R Square tersebut cukup rendah namun

tidak menunjukkan tanda negatif sehingga variabel independen dapat menjelaskan variabel

dependen.

- Pengujian untuk sampel perusahaan defender menunjukkan bahwa LEV memiliki nilai

koefisien positif 7.406, t hitung sebesar 2.297 dan signifikan sebesar 0.029 pada alpha 5 %.

Hal ini menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan pada

perusahaan defender.

Page 56: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

- Variabel LEV2 memiliki koefisien -10.855, t hitung sebesar -2.676 dan signifikan sebesar 0.012

pada alpha 5 %. Dengan koefisien LEV dengan koefisien yang positif dan koefisien LEV2

memiliki koefisien negatif. Hal ini menunjukkan bahwa pada perusahaan defender, leverage

berpengaruh positif terhadap kinerja, namun pengaruh positif tersebut bergerak pada

tingkat yang semakin menurun dan menuju ke arah yang negatif, sehingga hipotesis 5 tidak

dapat ditolak dan terdukung secara statistik.

Hasil analisis regresi polinomial untuk menguji hipotesis keenam adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi Polinomial

Pada Perusahaan Prospector

LnROI = α + β1 LEV + β2 LEV2 + ε

Koefisien t Sig.

LEV -5,463 -2,078 ,046**

LEV2 4,026 2,615 ,014**

R Square 0.209

Sumber : Lampiran 12

Keterangan:

** Signifikan pada α 5%

- Angka R Square adalah 0.209. Gambaran tersebut menunjukkan bahwa hanya 20.9% LNROI

dapat dijelaskan oleh variabel prediktor yaitu LEV dan LEV2. Sedangkan sisanya sebesar 79.1%

dipengaruhi oleh sebab-sebab yang lain. Meskipun R Square tersebut cukup rendah namun

tidak menunjukkan tanda negatif sehingga variabel independen dapat menjelaskan variabel

dependen.

Page 57: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

- Pengujian untuk sampel perusahaan prospector menunjukkan bahwa LEV memilki nilai

koefisien negatif -5.463, t hitung sebesar -2.708 dan signifikan sebesar 0.046 pada alpha 5 %.

Hal ini menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan pada

perusahaan prospector.

- Variabel LEV2 memiliki koefisien 4.026, t hitung sebesar 2.615 dan signifikan sebesar 0.014

pada alpha 5 %. Dengan koefisien LEV negatif dan koefisien LEV2 memiliki koefisien positif.

Hal ini menunjukkan bahwa pada perusahaan prospector, leverage berpengaruh negatif

terhadap kinerja, namun pengaruh negatif tersebut bergerak pada tingkat yang semakin

menurun dan menuju ke arah pengaruh yang positif, sehingga hipotesis 6 tidak dapat ditolak

dan terdukung secara statistik.

D. Pembahasan

Hipotesis pertama menyatakan bahwa lingkungan perusahaan memoderasi pengaruh

struktur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan. Sesuai dengan hasil analisis regresi berganda

pada Tabel 4.6, terbukti bahwa stuktur kepemilikan berpengaruh terhadap kinerja dengan

koefisien regresi 6.868, t = -1.918, dan tingkat signifikansi 0.060. Hasil menunjukkan bahwa

hipotesis pertama dalam penelitian ini terdukung secara statistik. Penemuan ini berhasil

mendukung penelitian oleh Syafruddin (2006). Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh besar atau

kecilnya proporsi kepemilikan managerial mempengaruhi kinerja perusahaan ketika dimoderasi

oleh lingkungan perusahaan.

Teori keagenan berpendapat bahwa untuk menyelesaikan transfer kesejahteraan dari

organisasi kepada shareholder adalah dengan penciptaan utang atau debt creation (Jensen 1989).

Utang dapat mengikat manajer dengan janji untuk membayar aliran kas di masa mendatang.

Pencapaian sejumlah aliran kas dari investasi yang dilakukan manajer akan menciptakan insentif

sebesar perjanjian yang telah dilakukan antara pemilik dan manajer. Hal ini akan mendorong

Page 58: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

manajer meningkatkan kinerja efektifitas organisasi untuk meningkatkan insentif. Utang juga

mempunyai arti sebagai alat memonitor kinerja perusahaan oleh debtholder. Debtholder akan

memonitor setiap keputusan perusahaan apakah mengambil keputusan investasi yang

menguntungkan atau tidak. Debtholder cenderung tidak mau berinvestasi kepada perusahaan

yang melakukan investasi dengan risiko yang tinggi, selama biaya keagenan tidak dapat diatasi.

Oleh karena itu perusahaan yang bergerak di lingkungan yang cukup stabil dapat memperoleh

pendanaan melalui utang oleh debtholder, dan dengan tingkat monitor oleh debtholder dapat

meningkatkan kinerja perusahaan.

Sesuai dengan biaya transaksi ekonomi, tujuan utama organisasi ekonomi adalah

meningkatkan governance structure yang dapat meminimalisasi bounded rationality. Ketika

ketidakstabilan lingkungan meningkat, pengetahuan yang tersedia untuk pengambilan keputusan

juga akan berkurang (Milliken 1987). Perusahaan akan cenderung menggunakan strategi yang

kreatif dan juga menciptakan aktifitas-aktifitas yang competitive uncertainty dalam rangka untuk

menghambat peniruan. Untuk perusahaan di dalam lingkungan yang tidak stabil, pasar akan lebih

sulit untuk menilai aset yang diproses secara akurat dan untuk grup stakeholder akan kesulitan

mengevaluasi sesuai atau tidak keputusan managerial secara akurat. Hal ini menunjukkan

perlunya pendanaan ekuitas dalam lingkungan yang dinamis atau tidak stabil untuk mengurangi

biaya transaksi.

Untuk Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa lingkungan perusahaan memoderasi

pengaruh leverage terhadap kinerja perusahaan. Hasil analisis regresi berganda pada Tabel 4.6

terbukti bahwa leverage berpengaruh terhadap kinerja dengan koefisien regresi 1.523, t = 2.141,

dan tingkat signifikansi 0.037. Hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis kedua dalam

penelitian ini terbukti secara statistik. Penemuan ini berhasil mendukung penelitian Simerly dan

Li (2000) dan Setyawan (2006). Di dalam pengambilan keputusan kritis seperti keputusan struktur

modal, ternyata faktor lingkungan merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan oleh

Page 59: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Faktor eksternal ini berkaitan dengan

apakah perusahaan menghadapi lingkungan yang stabil atau lingkungan yang tidak stabil.

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa analisis regresi polinomial yang menguji pengaruh

kepemilikan manajerial terhadap kinerja pada perusahaan prospector (lingkungan tidak stabil)

memiliki koefisien regresi 4,878, t = 1,867 dan tingkat signifikansi 0.071. Variabel MO2 yang

menunjukkan fungsi polinomial memiliki koefisien -9,849, t hitung sebesar -3,811 dan signifikansi

sebesar 0.001. Hasil ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial secara statistik signifikan

mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja. Artinya adalah pada perusahaan prospector atau

perusahaan yang tidak stabil tingkat kepemilikan yang tinggi akan meningkatkan kinerja

perusahaan tetapi pengaruh positif tersebut bergerak pada tingkat yang semakin menurun dan

menuju ke pengaruh yang negatif. Hasil ini berhasil mendukung hipotesis ketiga yang

menyatakan tingkat kepemilikan yang tinggi akan meningkatkan kinerja perusahaan pada

lingkungan yang tidak stabil (perusahaan prospector). Penelitian ini berhasil mendukung hasil

penelitian oleh Syafruddin (2006), yang menyatakan bahwa pada perusahaan yang tidak stabil

dengan kepemilikan manajerial yang tinggi akan meningkatkan kinerja perusahaan. Hal ini

menunjukkan pada perusahaan yang tidak stabil peningkatan kepemilikan manajerial akan

meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi pada suatu saat semakin tinggi tingkat kepemilikan

manajerial tidak efektif lagi meningkatkan kinerja perusahaan.

Analisis regresi polinomial yang menguji pengaruh kepemilikan manajerial terhadap

kinerja perusahaan defender (lingkungan stabil) pada tabel 4.8 menunjukkan koefisien regresi –

4,549, t hitung sebesar -0,779 dan signifikasi sebesar 0,442. Variabel LEV2 yang menunjukkan

fungsi polinomial memiliki koefisien 5,121, t hitung sebesar 0,641 dan signifikansi sebesar 0.540.

Hasil ini menunjukkan pada lingkungan stabil tinggi rendahnya tingkat kepemilikan manajerial

tidak signifikan berpengaruh pada kinerja perusahaan.

Page 60: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa analisis regresi polinomial yang menguji pengaruh

leverage terhadap kinerja pada perusahaan defender (lingkungan stabil) memiliki koefisien

regresi 7.406, t = 2.297 dan tingkat signifikansi 0.029. Variabel LEV2 yang menunjukkan fungsi

polinomial memiliki koefisien -10.855, t hitung sebesar -2.676 dan signifikansi sebesar 0.012.

Hasil ini menunjukkan bahwa leverage secara statistik signifikan mempunyai pengaruh positif

terhadap kinerja. Artinya adalah pada perusahaan defender atau perusahaan yang stabil tingkat

leverage yang tinggi akan meningkatkan kinerja perusahaan tetapi pengaruh positif tersebut

bergerak pada tingkat yang semakin menurun dan menuju ke pengaruh yang negatif. Hasil ini

berhasil mendukung hipotesis kelima yang menyatakan tingkat leverage yang tinggi akan

meningkatkan kinerja perusahaan pada lingkungan yang stabil (perusahaan defender). Penelitian

ini berhasil mendukung hasil penelitian oleh Simirley dan Li (2000), yang menyatakan bahwa

pada perusahaan yang stabil lebih baik menggunakan pendanaan melalui utang untuk

meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi tidak mendukung penelitian Setyawan (2006).

Hipotesis kelima yang terdukung tersebut menunjukkan bahwa pemakaian pendanaan

melalui utang oleh perusahaan defender (lingkungan stabil) berhasil meningkatkan kinerja

perusahaan. Hal ini mencerminkan bahwa monitor dan kontrol yang dilakukan debtholder atas

keputusan-keputusan manajer tersebut terbukti efektif. Perusahaan defender yang cenderung

mudah diprediksi, konsisten dalam penjualan, tren biaya dan penjualan yang mudah dinilai,

membuat kontrol oleh debtholder lebih cermat dan efektif sehingga perusahaan mencapai

optimalisasi dalam mencapai kinerja yang tinggi. Tetapi tidak serta merta cara memperoleh

pendanaan oleh utang akan selalu menghasilkan kinerja yang baik. Jika perusahaan defender

hanya mendasarkan pendanaan dengan utang, dan meningkatkan utang terus-menerus. Dengan

utang yang terus meningkat, kinerja perusahaan akan menurun, karena akan menunjukkan

perusahaan mengalami kesulitan keuangan ataupun agresif di dalam investasi sehingga

mengorbankan kinerja. Hal tersebut terlihat pada variabel LEV2 dengan koefisien regresi negatif

dan secara statistik signifikan yang menunjukkan fungsi polinomial.

Page 61: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

Analisis regresi polinomial yang menguji pengaruh leverage terhadap kinerja perusahaan

prospector (lingkungan tidak stabil) pada tabel 4.10 menunjukkan koefisien regresi negatif -5.463,

t hitung sebesar -2.708 dan signifikasi sebesar 0.046. Variabel LEV2 yang menunjukkan fungsi

polinomial memiliki koefisien 4.026, t hitung sebesar 2.615 dan signifikansi sebesar 0.014. Hasil

ini menunjukkan bahwa leverage secara statistik signifikan mempunyai pengaruh yang negatif

terhadap kinerja tetapi pengaruh negatif tersebut bergerak pada tingkat yang semakin menurun

dan menuju ke arah pengaruh yang positif. Artinya pada perusahaan prospector atau perusahaan

dengan lingkungan yang tidak stabil, secara statistik signifikan bahwa tingkat leverage yang

rendah akan meningkatkan kinerja perusahaan. Dari hasil tersebut, hipotesis keenam yang

menyatakan bahwa tingkat leverage yang rendah akan meningkatkan kinerja perusahaan pada

lingkungan yang tidak stabil tidak dapat ditolak. Penelitian ini berhasil mendukung hipotesis

ketiga serta temuan Simerly dan Li (2000) dan Setyawan (2006) yang menyatakan bahwa tingkat

leverage yang rendah akan meningkatkan kinerja pada perusahaan yang tidak stabil. Namun,

pengujian tersebut juga menunjukkan bahwa tidak selalu perusahaan prospector tidak

menggunakan utang sama sekali di dalam pendanaannya untuk mencapai kinerja yang

meningkat. Hal itu dibuktikan variabel LEV2 yang memiliki koefisien positif dan secara statistik

signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan pada suatu waktu akan memerlukan

dana yang lebih cepat prosesnya dengan utang. Dan dengan utang tersebut, kontrol dan monitor

oleh debtholder juga berpengaruh untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Teori keagenan menunjukkan bahwa perusahaan pada lingkungan yang tidak stabil,

pemakaian pendanaan dengan utang tidak sesuai, karena menyebabkan cost of debt yang tinggi

oleh debtholder dan juga kontrol yang cukup besar dari debtholder terhadap perusahaan yang

dapat menurunkan keefektifan perusahaan dalam bersaing di dalam lingkungan yang kompetitif

sehingga dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Sesuai juga dengan biaya transaksi ekonomi,

perusahaan pada lingkungan yang tidak stabil, pendanaan dengan utang dapat meningkatkan

biaya transaksi yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan

Page 62: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

dengan lingkungan yang tidak stabil lebih baik menggunakan pendanaan melalui ekuitas di dalam

beroperasi di dalam lingkungan yang kompetitif. Penelitian di atas juga sepenuhnya mendukung

pendapat Allen (1993) yang menyatakan bahwa untuk perusahaan dengan lingkungan yang

stabil, bank sebaiknya menjadi sumber pendanaan untuk proyek yang berisiko dan pasar modal

sebaiknya menjadi sumber pendanaan untuk perusahaan dalam lingkungan yang tidak stabil.

Page 63: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

BAB V

PENUTUP

Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh struktur kepemilikan dan risiko terhadap

kinerja perusahaan yang dimoderasi oleh lingkungan. Ada sekitar 25 perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEJ berturut-turut selama tiga tahun dari tahun 2006-2008 yang diuji dalam

penelitian ini. Dengan teknik pooled analysis, total observasi yang diperoleh adalah 75 observasi.

Data dari tiap-tiap perusahaan diperoleh berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang

dipublikasikan di Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan Pusat Pengembangan

Akuntansi (PPA) Universitas Gadjah Mada.

Analisis di dalam penelitian ini dilakukan dengan empat tahapan, yaitu; pertama,

melakukan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran terhadap data dari

perusahaan sampel berkaitan dengan informasi nilai rata-rata dan deviasi standar dari data.

Kedua, melakukan analisis kluster untuk menentukan perusahaan termasuk dalam kelompok

lingkungan stabil (perusahaan defender) atau perusahaan termasuk dalam kelompok lingkungan

tidak stabil (perusahaan prospector). Ketiga, dilakukan analisis regresi berganda semilog untuk

membuktikan apakah lingkungan memoderasi pengaruh struktur kepemilikan dan leverage

terhadap kinerja perusahaan. keempat, melakukan analisis regresi polinomial untuk melihat

pengaruh moderasi tersebut seperti apa, pada hubungan struktur kepemilikan dan leverage

terhadap kinerja pada kedua level lingkungan.

Page 64: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

A. Kesimpulan

Di dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan yang diproksikan

dengan tiga rasio, yaitu: total penjualan/total aset, biaya administrasi umum dan penjualan/total

penjualan, biaya administrasi umum dan penjualan/total aset seperti dalam penelitian Veliyath et

al. (1994).

Kesimpulan dari pengujian hipotesis di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama menyatakan bahwa lingkungan perusahaan memoderasi pengaruh

struktur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan berhasil terdukung secara statistik. Hasil

ini mendukung penelitian Syafruddin (2006) yang menyatakan bahwa faktor eksternal,

yaitu lingkungan perusahaan merupakan variabel yang signifikan memoderasi pengaruh

struktur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan.

2. Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa lingkungan perusahaan memoderasi pengaruh

leverage terhadap kinerja perusahaan berhasil terdukung secara statistik. Hasil ini berhasil

mendukung studi yang dilakukan oleh Simerly dan Li (2000) dan Allen (1993) yang

menyatakan bahwa variabel lingkungan merupakan variabel yang signifikan dan perlu

dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pendanaan untuk meningkatkan kinerja

perusahaan.

3. Hipotesis ketiga secara statistik diterima yang berarti pada perusahaan prospector atau

perusahaan yang tidak stabil tingkat kepemilikan yang tinggi akan meningkatkan kinerja

perusahaan tetapi pengaruh positif tersebut bergerak pada tingkat yang semakin menurun

dan menuju ke pengaruh yang negatif. Penelitian ini berhasil mendukung hasil penelitian

Page 65: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

oleh Syafruddin (2006), yang menyatakan bahwa pada perusahaan yang tidak stabil

dengan kepemilikan manajerial yang tinggi akan meningkatkan kinerja perusahaan. Hal ini

menunjukkan pada perusahaan yang tidak stabil peningkatan kepemilikan manajerial akan

meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi pada suatu saat semakin tinggi tingkat

kepemilikan manajerial tidak efektif lagi meningkatkan kinerja perusahaan.

4. Hipotesis keempat secara statistik ditolak yang berarti pada lingkungan stabil tinggi

rendahnya tingkat kepemilikan manajerial tidak signifikan berpengaruh pada kinerja

perusahaan.

5. Hipotesis kelima menyatakan bahwa tingkat leverage yang tinggi akan meningkatkan kinerja

perusahaan pada lingkungan yang stabil (perusahaan defender) berhasil terdukung secara

statistik. Penelitian ini berhasil mendukung hasil penelitian oleh Simerley dan Li (2000),

tetapi tidak mendukung penelitian Setyawan (2006). Hasil uji hipotesis 5 menunjukkan

bahwa pemakaian pendanaan melalui utang oleh perusahaan defender (lingkungan stabil)

akan meningkatkan kinerja perusahaan, oleh karena debtholder melakukan monitor atas

keputusan-keputusan manajer. Perusahaan defender yang cenderung tren biaya dan

penjualan yang mudah diprediksi, membuat kontrol oleh debtholder lebih cermat, tepat

dan efektif sehingga perusahaan mencapai optimalisasi dalam mencapai kinerja yang tinggi.

Namun fungsi polinomial pada regresi tersebut menunjukkan bahwa tidak serta merta cara

memperoleh pendanaan oleh utang akan selalu menghasilkan kinerja yang baik. Jika

perusahaan defender hanya mendasarkan pendanaan dengan utang, dan meningkatkan

utang terus-menerus, kinerja perusahaan akan menurun, karena akan menunjukkan

perusahaan mengalami kesulitan keuangan ataupun menunjukkan agresif di dalam investasi

sehingga mengorbankan kinerja untuk beberapa waktu.

6. Hipotesis keenam menyatakan bahwa tingkat leverage yang rendah akan meningkatkan

kinerja perusahaan pada lingkungan yang tidak stabil (perusahaan prospector) tidak dapat

ditolak atau terdukung secara statistik. Penelitian ini berhasil mendukung hasil penelitian

Page 66: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

oleh Simerly dan Li (2000) dan Setyawan (2006), yang menyatakan bahwa tingkat leverage

yang rendah akan meningkatkan kinerja pada perusahaan yang tidak stabil. Namun,

pengujian tersebut juga menunjukkan bahwa tidak selalu perusahaan prospector yang tidak

menggunakan utang sama sekali ataupun menggunakan utang dengan tingkat yang

semakin rendah di dalam pendanaannya akan terus-menerus mencapai kinerja yang

meningkat. Hal itu dibuktikan fungsi polinomial yang menunjukkan bahwa perusahaan

pada suatu waktu akan memerlukan dana yang lebih cepat prosesnya dengan utang. Dan

dengan utang tersebut, kontrol dan monitor oleh debtholder juga berpengaruh untuk

meningkatkan kinerja perusahaan. Teori keagenan menunjukkan bahwa perusahaan

prospector (lingkungan yang tidak stabil), pemakaian pendanaan dengan utang tidak sesuai,

karena menyebabkan cost of debt yang tinggi oleh debtholder dan juga kontrol yang cukup

besar dari debtholder terhadap perusahaan yang dapat menurunkan kefektifan perusahaan

dalam bersaing di dalam lingkungan yang kompetitif sehingga dapat mempengaruhi kinerja

perusahaan.

B. Implikasi

Dari kesimpulan keseluruhan penelitian ini, memberikan implikasi bahwa pihak

manajemen yang merencanakan mekanisme kepemilikan manajerial perlu memperhatikan hal

khusus seperti faktor lingkungan. Faktor lingkungan juga secara empiris perlu dipertimbangkan

dalam mengambil keputusan struktur modal perusahaan. Bukti ini dapat menjadi pertimbangan

manajemen perusahaan dalam menentukan pemilihan strategi perusahaan dalam keputusan-

keputusan kritis seperti keputusan struktur modal yang dapat memberikan pengaruh terhadap

kinerja perusahaan. Disamping itu shareholder dan debtholder perlu memperhatikan lebih dalam

proporsi yang tepat tingkat kebijakan modal agar kinerja perusahaan semakin meningkat baik di

lingkungan stabil dan tidak stabil, juga masukan terhadap perbankan di Indonesia untuk

meningkatkan kinerja pemonitoran dalam memberikan jasa pendanaan terhadap perusahaan

Page 67: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

untuk mengurangi perilaku oportunistik manajer perusahaan, sehingga dapat meningkatkan

kinerja perusahaan dan bank dapat memperoleh keuntungan dari pembayaran utang yang sesuai

perjanjian.

C. Keterbatasan

Pada penelitian ini tidak tertutup kemungkinan keterbatasan yang menyebabkan penelitian

ini tidak dapat digeneralisasi. Adapun keterbatasan-keterbatasannya antara lain adalah:

1. Sampel penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ

sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasi pada perusahaan-perusahaan selain

perusahaan manufaktur.

2. Jangka waktu penelitian hanya tiga tahun yang kemungkinannya kurang dapat melihat

keadaan lingkungan yang sesungguhnya dihadapi oleh perusahaan.

3. Penelitian ini tidak bisa menunjukkan kepada suatu titik atau tingkat mana pengaruh

leverage mempengaruhi peningkatan kinerja ataupun penurunan kinerja dengan regesi

polinomial pada perusahaan defender dan prospector.

D. Saran

Saran penelitian mendatang dari beberapa keterbatasan di atas adalah sebagai berikut :

1. Melakukan penelitian kembali dengan mempertimbangkan faktor confounding effect dari

industri perusahaan. Misalnya melakukan perbandingan analisis antar berbagai industri.

2. Menambah jangka waktu penelitian untuk dapat menyimpulkan keadaan lingkungan yang

sesungguhnya dihadapi oleh perusahaan.

Page 68: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

3. Melakukan metode pengelompokan dengan metode yang lain sehingga jumlah sampel yang

diperbadingkan seimbang, misalnya teknik in balance method

4. Melakukan penelitian menggunakan proksi lingkungan yang berbeda untuk melihat apakah

faktor lingkungan yang berbeda tersebut juga memoderasi pengaruh tingkat leverage

terhadap kinerja perusahaan dan juga mendukung hasil penelitian di atas atau sebaliknya.

Misalnya mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal perusahaan seperti lingkungan

ekonomi makro, contohnya; inflasi, kurs mata uang, dan sebagainya.

5. Melakukan metode pengujian yang mampu membuktikan tingkat atau titik mana

keputusan pendanaan dapat meningkatkan atau menurunkan kinerja perusahaan.

Page 69: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

DAFTAR PUSTAKA

Agrawal, A. dan C. R. Knoeber. 1996. Firm Performance and Mechanism to Control Avency Problem Between Managers and Shareholders. Journal of Financial and Quantitative Analysis 31: 377-397.

Allen, F. 1993. Strategic Management and Financial Markets. Strategic Management Journal (Winter Special Issue) 14: 11-22.

Beaty, R. P., dan E. J. Zajac. 1994. Managerial Incentives, Monitoring, and Risk Bearing: A Study of Executive’s Compensation, Ownership, and Board Structure inInitial Offerings. Administrative Science Quarterly 39 : 313-316.

Bromiley, P. 1990. On The Use of Finance Theory in Strategic Management, In R. Lamb and P.Shrivastava (eds). Advances in Instrategic Management 6: 71-98.

Demsetz, H., dan K. Lehn. 1985. The Structure of Corporate Ownership: Cases and Consequences. Journal of Political Economy 93 : 1155-1177.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Edisi kedua. Jakarta: Penerbit Balai Pustaka.

Eisenhardt, K. M. 1989. Agency Theory: An Assessment and Review. Academy of Management Review14 (1): 57-74.

Fuad. 2005. Simultanitas dan “Tradeoff “ Pengambilan Keputusan Finansial dalam Mengurangi Agensi Konflik Agensi : Peran dari Corporate Ownership. Simposium Nasional Akuntansi 8: 262- 276.

Gadhoum, Y., dan M. Ayadi. 2003. Ownership Structure and Risk: A Canadian Empirical Analysis. Quarterly Journal Business and Economics 42: 19-39.

Gujarati, D.N. 2003. Basic Econometrics. Fourth Edition. New York: Mc Graw Hills.

Hastuti, Theresia Dewi. 2005. Hubungan antara Good Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan dengan Kinerja Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi 8: 238-247.

Imron, Moch. 2004. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Strategi Bisnis Terhadap Hubungan Antara Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Broadscope Dengan Kinerja Unit Bisnis Strategis. Simposium Nasional Akuntansi 7: 496-514.

Jahmani, Yousef., dan Mohammed Ansari. 2006. Managerial Ownership, Risk, and Corporate Performance. International Journal of Commerce and Management 16 : 212-221.

Page 70: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

Jensen, M. C. dan W. Meckling. 1976. Theory of the Firm : Managerial Behavior, Agency Costs, and Ownership Structure. Journal of Financial Economic 3: 305-360.

_______. 1986. Agency Cost of Free Cash Flow, Corporate Finance and Takeovers. American Economic Review Papers and Proceedings 76: 323-329.

_______. 1989. Eclipse of The Public Corporation. Harvard Business Review 67 (5): 61-74.

_______ ., D. Solberg dan T. Zorn. 1992. Simultaneous Determination of Insider Ownership, Debt, and Dividend Policies. Journal of Financial and Quantitative Analysis 27: 247-263.

Mehran, Hamid. 1992. Executive Incentive Plans, Corporate Control, and Capital Structure. Journal of Financial and Quantitative Analysis 27 : 539-560.

Miles, R. E. And C.C. Snow. 1978. Organizational Strategy, Structure and Process. New York: Mc Graw Hills.

Milliken, F.J. 1987. Three Types of Perseived Uncententy About Environment : State Effect and Response Uncertenty. Academy of Management Review 12: 133 – 143.

Setyawan, Martinus Hanung. 2006. Pengaruh Leverage Terhadap Kinerja dengan Lingkungan sebagai Variabel Pemoderasi. Tesis Magister Akuntansi UGM.

Shiliefer, A. dan Vishny R. W. 1986. Large Shareholders and Corporate Control. Journal of Political Economy 95(3) : 461- 480

Simerly Roy. L., and Li, M. 2000. Environmental Dynamism, Capital Structure and Performance : A Theoretical Integration and Empirical Test. Strategic Management Journal 21: 31-49.

Short, H. dan Keasey, K. 1999. Managerial Ownership and the Performance of Firms:

Evidence from the UK. Journal of Corporate Finance 5: 79-101.

Syafruddin, Muchammad. 2006. Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan pada Kinerja : Faktor Ketidakpastian Lingkungan sebagai Pemoderasi. JAAI 10 : 85 – 99.

Veliyath, R., S. P. Ferris, and K. I. Ramaswamy. 1994. Business Strategy and Top Management Compensations : The Mediating Effects of Employment Risk, Firm Performance and Size. Journal of Busssines Research 31: 140 – 159.

Williamson, O. E. 1996. Economic Organization : The Case for Condor. Academy of Management Review 21 : 48 – 57.

Page 71: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO …eprints.uns.ac.id/3813/1/169332009201009131.pdf · PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN RISIKO TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN