Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KESEGARAN, TAMPILAN, RASA, DAN INOVASI
PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DI CAFE KOTA
JAMBI
S K R I P S I
Oleh :
INDAH MAULINDA
NIM: EES150686
Pembimbing :
Dr. RAFIDAH, SE.,M.E.I
KHAIRIYANI, SE.,M.S.Ak
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
J A M B I
2019 M/1440
v
MOTTO
اث بعا خط ل تت ا في الرض حللا طيباا ا الاص كلا هو يا أي
هبيي لكن عد الشيطاى إ
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat
dibumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan: karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”(QS. Al-
Baqarah:168)
vi
PERSEMBAHAN
حيم حمن الر الر بسم الله
Puji syukur atas karunia-Mu Yaa Allah. Dengan penuh kerendahan hati
kupersembahkan skripsi ini untuk , Ayahku Mukram dan Ibuku Cahayawati.
Engkau bagaikan selembut sutera, begitu sabar dalam mendidik, Engkau ibarat
seputih melati, yang selalu memberikan kesejukan hati, Terimakasih saya
haturkan dengan penuh cinta atas do’a dan kasih sayang yang telah engkau
berikan kepada puteri engkau ini, Karena Ridho orang tua adalah Ridho illahi.
Saudaraku Rico Purnama Aji, Anjur Kemala Raja, Muhammad Raafi
Abdillah. Saudariku Siti Mariani dan Fetri Riska Dona. Keponakanku Aqilla
Syalwa Azzahra dan Pradipta Raja Hamzari. Jagoan dan penyemangat, yang
selalu memberikan motivasi untuk terus berjuang dan tidak boleh menyerah.
Dosen Pembimbing I Ibu Dr. Rafidah, M.E.I dan Pembimbing II Ibu
Khairiyani,M.S.Ak, yang senantiasa sabar membimbing saya dalam
menyelesaikan skripsi ini. Semoga kebaikan Ibu Dosen Pembimbing dibalas oleh
Allah SWT dan selalu dalam lindungan-Nya. Bapak Najmuddin, S.P Selaku
Owner Camp Coffe Jambi yang telah memberikan pengarahan serta memberikan
masukan guna menyempurnakan skripsi ini. Keluarga besar Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Kota Jambi Yang senantiasa memberikan
do’a dan dukungan.
vii
ABSTRAK
Tulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kesegaran, tampilan,
Rasa, dan Inovasi Produk Terhadap loyalitas konsumen di Cafe Kota Jambi.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif-
deskriptif, yaitu penelitian yang menekankan pada fenomena-fenomena objektif
dan dikaji kuesioner, wawancara, observasi, dan dokumen-dokumenyang
berkenan dengan pokok permasalahan ini.
Sementara hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara silmutan nilai
Signifikan Kesegaran (X1), Tampilan (X2), Rasa (X3), Inovasi (X4) yaitu 0,000
artinya <0,05 maka secara simultan berpengaruh terhadap nilai Loyalitas
Konsumen (Y). sedangkan secara parsial Nilai Signifian pada Kesegaran (X1)
yaitu 0,127 artinya >0,05 maka nilai Kesegaran (X1) tidak berpengaruh terhadap
nilai Loyalitas Konsumen (Y), Nilai Signifikan pada Tampilan (X2) yaitu 0,030
artinya <0,05 maka nilai Tampilan (X2) berpengaruh terhadap nilai Loyalitas
Konsumen (Y), Nilai Signifikan pada Rasa (X3) yaitu 0,000 artinya <0,05 maka
nilai Rasa(X3) berpengaruh terhadap nilai Loyalitas Konsumen (Y), dan Nilai
Signifikan pada Inovasi (X4) yaitu 0,144 artinya <0,05 maka nilai X4 tidak
berpengaruh terhadap nilai Loyalitas Konsumen (Y).
Kata kunci: Kesegaran, Tampilan, Rasa, Inovasi, Loyalitas Konsumen
ABSTRACT
The writing of this paper aims to determine the effect of freshness,
appearance, taste, and product innovation on consumer loyalty in Jambi City Cafe.
The research method used in this study is quantitative-descriptive, namely
research that emphasizes objective phenomena and examines questionnaires,
interviews, observations, and documents that are pleasing to this subject matter.
While the results of this study indicate that the significance of Significance of
Freshness (X1), Presentation (X2), Taste (X3), Innovation (X4) is 0,000 means
<0.05, then it has an effect on the value of Consumer Loyalty (Y). while partially
Significant Value at Freshness (X1) which is 0.127 means> 0.05 then the value of
Freshness (X1) does not affect the value of Consumer Loyalty (Y), Significant
Value on Presentation (X2) which is 0.030 means <0.05 then presentation value
(X2) influences the value of Consumer Loyalty (Y), Significant Value on Taste
(X3) that is 0,000 means <0.05, the value of Taste (X3) affects the value of
Consumer Loyalty (Y), and Significant Value on Innovation (X4) 0.144 means
<0.05 then the value of X4 does not affect the value of Consumer Loyalty (Y).
Keywords: Freshness, Presentation, Taste, Innovation, Consumer Loyalty
viii
KATA PENGANTAR
حيم حمن الر الر بسم الله
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu
Wata’ala yang mana dalam penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan
kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di
samping itu, tidak lupa pula iringkan shalawat serta salam penulis sampaikan
kepada junjungan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Skripsi ini dengan judul:Pengaruh Kesegaran, Tampilan, Rasa, dan
Inovasi Produk Terhadap Loyalitas Konsumen di Cafe Kota Jambi. Skripsi
ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
(S.1) Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Pada kesempatan ini dengan setulus hati penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Prof.Dr.H.Suaidi Asy’ari,MA,. Ph.D selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
2. Dr. Subhan, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
3. Dr. Rafidah, S.E.,M.E.I selaku Wakil Dekan I, Dr. Novi Mubyarto, S.E.,M.E
selaku Wakil Dekan II, dan Dr. Halimah Dja’far, S.Ag., M.Fil.I selaku Wakil
Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
4. Dr. Sucipto, S.Ag.,MA dan G.W.I. Awal Habibah, M.E.Sy selaku Ketua dan
sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
5. Dr. Rafidah, S.E.,M.E.I selaku Pembimbing I dan Kairiyani.M.S.Ak selaku
Pembimbing II, Terimakasih atas arahan dan bimbingannya semoga Allah
senantiasa membalas kebaikannya,
ix
6. Bapak dan Ibu dosen serta Asisten Dosen yang telah memberikan materi
pendidikan yang berharga selama proses perkulihan di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
7. Seluruh karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah
memberikan pelayanan dalam masa perkuliahan sampai selesai,
8. Bapak Najmuddin, S.P. Selaku Owner Camp Coffe Jambi beserta Karyawan
yang telah memberikan pengarahan serta memberikan masukan guna
menyempurnakan skripsi ini.
9. Kedua Orangtua yang telah memberikan dorongan, semangat,dan limpahan
kasih sayang sehingga skripsi ini diselesaikan dengan baik.
10. Keluarga Besar Alm. Cik Dris yang telah mendo’akan serta memberikan
motivasi untuk menyelesaikan tugas akhir.
11. Sahabatku Fanda Ogi, yang telah memberikan motivasi untuk selalu
bersemangat menyelesaikan tugas akhir.
12. Sahabat seperjuanganku Indah Permata Sari, Novi Yanti, Indah Permata Sari
S, Aina Wulmurtiah, dan Siska Elvandary
13. Sahabat-sahabat Aqidatul Izza, Lili Yunsari, Dian Ariyanti, Regita, dan
Avrianingsih yang selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan tugas
akhir.
14. Seluruh Senior Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Kota Jambi.
15. Seluruh Adek-adek, Kader dan Anggota Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia Rayon Ekonomi dan Bisnis Islam, Komisariat Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Sukma Dewi Herlina, Yauchy Apsa,
Feli Parsih, Annisatry Lubis, Martina Ninggis, Rizqy Dinna Salsabillah,
Adinda Oktaviani, Faira Dewi Karysa, Ayu Minarsi, Dinda Arynomi,
Lusiana, Rianti, Romadhon, Zulkifli, Nurul Kurniawan, Alfan, Azharuddin,
Ricky Rizkilah S, Dhafi Ammar, Khatami Asshidiqqi, Muhammad Thohir,
Nofi Praditio, Gefriansyah, Muhammad Riyadi, Ridho Putra, Agung, dan
Dirham.
x
16. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan semangat, pengetahuan, dan bantuan dari awal sampai akhir
penyusunan skripsi ini.
Terimakasih sepenuhnya atas jasa yang telah kalian berikan sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar dan semoga amal
kebajikan kalian semua dinilai oleh Allah Subhanahu Wata’ala.
Di samping itu, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, apabila terdapat kesalahan, mohon dimaafkan.
Sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun supaya bisa menjadi catatan
perbaikan untuk kedepan yang lebih layak secara akademisi dan ilmiah. Semoga
penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan penelitian selanjutnya.
Jambi, Agustus 2019
Penulis
Indah Maulinda
NIM : EES 150686
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................... ii
NOTA DINAS ........................................................................................... iii
MOTTO .................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ..................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR .............................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7
D. Batasan Masalah ........................................................................ 8
E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8
F. Kerangka Teori .......................................................................... 9
1. Freshness (Kesegaran) .......................................................... 9
2. Presentation (Tampilan) ....................................................... 9
3. Taste (Rasa) .......................................................................... 11
4. Inovasi Produk ...................................................................... 12
5. Loyalitas Konsumen ............................................................. 16
G. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 20
H. Kerangka Berfikir ...................................................................... 27
I. Model Penelitian ........................................................................ 30
J. Hipotesis .................................................................................... 30
BAB II METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .......................................................................... 31
B. Pendekatan Penelitian ................................................................ 31
C. Jenis dan Sumber Data .............................................................. 31
xii
1. Data Primer .......................................................................... 32
2. Data Sekunder...................................................................... 32
D. Instrumen Pengumpulan Data ................................................... 32
1. Angket (Questionnaire) ....................................................... 32
2. Wawancara (Interview) ........................................................ 33
3. Dokumentasi ........................................................................ 33
E. Populasi dan Sampel ................................................................. 33
1. Populasi ............................................................................... 33
2. Sampel ................................................................................. 33
F. Variabel Penelitian dan Pengukuran.......................................... 34
1. Variabel Bebas atau X (independent variable).................... 35
2. Variabel Terikat atau Y (Dependent Variable) ................... 35
G. Tekhnik Analisis Data .............................................................. 37
H. Uji Kualitas Data ...................................................................... 38
1. Uji Validitas ......................................................................... 38
2. Uji Reliabilitas ..................................................................... 38
I. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 39
1. Uji Normalitas ..................................................................... 39
2. Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 40
3. Uji Multikolinearitas............................................................ 41
J. Uji Hipotesis ............................................................................ 41
1. Koefisien Determinasi (R2) ................................................. 41
2. Uji Silmutan (Uji F) ............................................................. 42
3. Uji Parsial ............................................................................ 43
K. Sistematika Penulisan .............................................................. 44
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Camp Coffe Jambi ........................................... 46
B. Peraturan Logo Camp Coffe Jambi ........................................... 47
C. Produk Camp Coffe Jambi ........................................................ 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ......................................................................................... 48
xiii
1. Karakteristik Responden ...................................................... 48
2. Uji Validitas ......................................................................... 50
3. Uji Reliabilitas ..................................................................... 53
4. Uji Asumsi Klasik ............................................................... 55
5. Uji Hipotesis ........................................................................ 58
B. Pembahasan .............................................................................. 61
C. Analisis Hasil Penelitian .......................................................... 76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 64
B. Saran ....................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA
CURICULUM VITAE
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Penjualan Kopi di Camp Coffee Jambi ....................... 4
Tabel 1.2 Perbandingan antara total customer value (TVC) dengan
total customer cost (TCC) ........................................................ 18
Tabel 1.3 Tinjauan Pustaka ...................................................................... 20
Tabel 2.1 Operasional Variabel Penelitian ............................................... 35
Tabel 2.2 Skala Likert .............................................................................. 37
Tabel 3.1 Produk Camp Coffee Jambi ..................................................... 47
Tabel 4.1 Karakteristik Konsumen berdasarkan Jenis Kelamin .............. 48
Tabel 4.2 Karakteristik Konsumen berdasarkan Umur ............................ 48
Tabel 4.3 Karakteristik Konsumen berdasarkan Pendidikan ................... 49
Tabel 4.1 Karakteristik Konsumen berdasarkan Pekerjaan ..................... 50
Tabel 4.1 Karakteristik Konsumen berdasarkan banyaknya membeli
kopi ........................................................................................... 51
Tabel 4.1 Karakteristik Konsumen berdasarkan partner berkunjung ....... 51
Tabel 4.1 Karakteristik Konsumen berdasarkan rekomendasi
berkunjung ............................................................................... 52
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas variabel kesegaran (X1) ............................ 52
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas variabel tampilan (X2) .............................. 53
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas variabel rasa (X3) ...................................... 54
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas variabel inovasi (X4) ................................. 56
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas variabel loyalitas konsumen (Y) ............... 56
Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas variabel kesegaran (X1) ........................ 57
Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas variabel tampilan (X2) .......................... 58
Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas variabel rasa (X3) .................................. 58
Tabel 4.16 Hasil Uji Reliabilitas variabel inovasi (X4) ............................ 59
Tabel 4.17 Hasil Uji Reliabilitas variabel loyalitas konsumen (Y) ........... 60
Tabel 4.18 Hasil UJi Normalitas ................................................................ 61
Tabel 4.19 Hasil Uji Multikolonieritas ...................................................... 62
Tabel 4.20 Hasil Regresi Linier Berganda ................................................. 64
Tabel 4.21 Hasil Uji f ................................................................................. 66
Tabel 4.22 Hasil Uji t ................................................................................. 66
Tabel 4.23 Hasil Rekapitulasi Penguji Hipotesis ....................................... 68
Tabel 4.24 Hasil Uji Koefisien Determinasi .............................................. 69
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Berfikir Penelitian .................................................... 42
Gambar 2 Struktur Organisasi di PT. Pegadaian Syariah Cabang Jelutung 57
Gambar 3 Struktur Organisasi Bagian Mikro ............................................ 59
Gambar 4 Proses Produk Ar-rum BPKB .................................................... 67
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akibat perkembangan jaman dan krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia,
membuat gaya hidup seseorang untuk mencari suatu hiburan menjadi berubah.
Waktu mereka habis hanya untuk bekerja dan bekerja sehingga waktu untuk
mencari hiburan sudah hampir tidak ada. Hadirnya fenomena ini membuat para
pengusaha mencium peluang bisnis yang menjanjikan, sehingga muncullah
banyak cafe yang menawarkan konsep one step shopping pengunjung dapat
memperoleh keinginan sekaligus dalam satu tempat misalnya pengunjung dapat
menikmati hiburan sekaligus sambil mengerjakan tugas ataupun bekerja dengan
memanfaatkan fasilitas hotspot atau wifi yang kini banyak ditawarkan di cafe-cafe
wilayah industri atau kota-kota dimana banyak kelas menengah berada dalam hal
ini termasuk pelajar dan mahasiswa.
Dalam membuka usaha cafe haruslah dengan produk atau komoditi,
manajemen, proses produksi hingga proses sirkulasi atau distribusi haruslah dalam
kerangka halal. Terutama pada Zat makanan yang diberikan kepada konsumen
haruslah yang dihalalkan oleh agama. Al-Qur’an telah menegaskan dan
memberikan petunjuk gizi suatu produk makanan atau minuman secara baik untuk
manusia. Sebagaimana dengan firman Allah dalam Q.S Al-Maidah Ayat 88 :
ٱلذي أتن بۦ هؤهى . ٱتقا ٱلل ا لا طيبا حل ا رسقكن ٱلل هو
Artinya : “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik, dari apa yang Allah
telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu telah
beriman kepadanya.”1
1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan ( Q.S Al-Maidah Ayat 88)
2
Fenomena warung kopi telah lama mewarnai kehidupan masyarakat kita
terutama disebagian wilayah Indonesia seperti Tanjung Pinang, Bengkulu,
Palembang, dan Jambi. Menurut Adi W. Taroepratjeka salah satu konsultan kopi
di Indonesia, hampir semua sudut kota dapat dipastikan ada warung kopi.
Biasanya pengunjung akan berlama-lama berasa di warung kopi untuk menikmati
secangkir kopi, kue-kue, serta berbincang-bincang atau mengobrol.
Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat kota pada saat ini
mengalami perubahan gaya hidup (lifestyle). Salah satu manifestasi gaya hidip
modern saat ini adalah kebiasaan kelompok masyarakat tertentu yang nongkrong
di cafe atau coffe shop. Hal ini didukung oleh pendapat Renald Kasali, seorang
pakar dibidang pemasaran berkata, “ngopi kini bukan lagi sekedar untuk
menghilangkan kantuk, tapi sebagai bagian gaya hidup, dimana coffe shop
menjadi tempat kongkow yang amat diminati”. Gaya hidup ini sesuai dengan
karakter orang Indonesia yang suka berkumpul.2
Menurut Frans M. Royan, munculnya cafe diberbagai kota besar rupanya
tidak hanya menguntungkan pemilik cafe dan pencari kerja, hadirnya kafe juga
melahirkan fenomena sosial dan budaya baru. Cafe bukan lagi sekerdar tempat
minum teh, kopi, menyantap makanan ringan sembari melepas kejenuhan dan
melewatkan waktu, para pecinta cafe yang rutin berkunjung ke cafe-cafe. Melihat
ada banyak peluang dan manfaat yang dapat mereka dapatkan saat berkunjung ke
cafe mereka mejadikan cafe sebagai tempat berkumpul bersosialisasi, bertukar
pikiran, memperluas jaringan, berbisnis, dan lain-lain. Ini dibuktikan dengan
beberapa cafe yang ada di Kota Jambi cafe-cafe ini bersaing untuk menawarkan
2 Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi Targeting Posittioning. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007. Hlm. 27
3
berbagai macam menu-menu makanan serta kualitas cafe yang selalu diperbaiki
untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya agar lebih unggul dari cafe
yang lain dan juga meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga pelanggan
menjadi loyal.
Salah satu cafe yang ada dikota Jambi yaitu Camp Coffee Jambi yang
terletak di Jl. Arif Rahman Hakim No.58, Simpang IV Sipin, Telanaipura Kota
Jambi. Di Camp Coffe Jambi terdapat banyak menu makanan dan minuman salah
satunya adalah kopi yang menjadi menu andalan, kopi yang disediakan ada tiga
jenis yaitu Kopi Liberika, Robusta, dan Arabika. Meski dibilang sama-sama kopi
masing-masing varietas memiliki kekhasan sendir-sendiri.
Hasil wawancara peneliti dengan owner Camp Coffee Jambi adalah Kopi
Robusta memiliki bentuk biji kopi yang berbentuk bulat dan serinkali lebih besar.
Ciri khasnya adalah tingkat kafein lebih tinggi, antara 1,8 sampai 4 % sehingga
lebih pahit, dan keasaman yang rendah. Racikan kopi robusta cenderung memiliki
aroma cokelat, kacang-kacangan dan tanah. Harga kopi Arabica di Camp Coffee
Jambi bervariasi mulai dari Rp.14.000 – Rp.16.000 Tergantug dengan
penyajiannya. 3
Kopi Arabika memiliki bentuk biji kopi lebih panjang,Kandungan kafein
kopi Arabika juga lebih rendah, yakni 0,9 – 1,4%, sehingga tidak terlalu pahit
namun memiliki tingkat keasaman yang lebih tinggi. Kopi Arabika memiliki
aroma yang wangi seperti buah-buahan atau bunga-bungaan. Beberapa disertai
aroma kacang-kacangan, rasanya pun lebih halus dan penuh. Harga kopi Arabica
3 Hasil wawancara peneliti dengan owner camp coffe jambi, Pada 25 Maret 2019
4
di Camp Coffee Jambi bervariasi mulai dari Rp.15.000 – Rp. 18.000 Tergantug
dengan penyajiannya.4
Kopi Liberika memiliki bentuk biji kopi yang besar, hamper 2 kali lipat
dari biji kopi robusta dan arabika. Cirri khasnya adalah tingkat kafein mulai dari
0,7 – 1,2 % sehingga kopi ini terasa lebih pahit dengan aroma tajam menyerupai
nangka. Harga kopi Liberika di Camp Coffe Jambi bervariasi mulai dari Rp.
16.000 – Rp.20.000 tergantung dengan penyajiannya. Produksi dan budidaya kopi
ini terbilang rendah sehingga sedikit sekali berada dipasaran sehingga harganya
lebih sedikit mahal.
Penyajian Kopi di Camp Coffe Jambi ada empat jenis yaitu Espresso,
Tubruk, V-60/Saring, dan Vietnam-drip. Penyajian ekspreso lebih mahal karena
menggunakan mesin bertekanan tinggi sehingga menghasilkan saripati kopi yang
terekstraksi dengan kuat, Rasanya pun lebih pahit dan berat. Penyajian Tubruk,
kata tubruk diambil dari bahasa jawa yang berarti bertabrakan, hal ini
menggambarkan proses menyeduh kopi yang menabrakan bubuk kopi, air panas,
dan gula dalam sebuah cangkir, proses tubruk ini diyakini akan menghasilkan cita
rasa dan karakter kopi yang khas. Penyajian Saring sama halnya dengan espresso
tetapi yang menjadi bedanya adalah penyajian saring menggunakan saringan V60
dan penyaring kopi. Serta penyajian Vietnam Drip menggunakan saringan
berbahan metal cup. Sebelum kopi disaring terlebih dahulu setelah itu diletakan
metal cupnya di atas cangkir.5
Berikut data penjualan kopi di Camp Coffe Jambi pada Bulan Februari
2018 – Januari 2019 :
4 Hasil wawancara peneliti dengan owner camp coffe jambi, Pada 25 Maret 2019
5 Hasil wawancara peneliti dengan owner camp coffe jambi, Pada 25 Maret 2019
5
Tabel 1.1
Jumlah Penjualan Kopi di Camp Coffe Jambi
NO TANGGAL JUMLAH PENJUALAN KOPI
LIBERIKA ROBUSTA ARABICA
1 Februari 2018 79 92 113
2 Maret 2018 72 105 125
3 April 2018 86 115 128
4 Mei 2018 79 126 115
5 Juni 2018 78 98 103
6 Juli 2018 56 105 118
7 Agustus 2018 95 110 127
8 September 2018 88 108 119
9 Oktober 2018 83 112 135
10 November 2018 92 117 127
11 Desember 2018 110 135 150
12 Januari 2019 95 124 137
Jumlah 1.013 1.347 1.497
Sumber : Camp Coffe Jambi
Tabel 1.1 Diatas menunjukan bahwa jumlah penjualan Kopi di Camp Coffe
Jambi ini berfluktuatif tetapi cenderung mengalami penurunan pada Kopi
Liberika, yaitu pada bulan Juli 2018, pada bulan Desember 2018 mengalami
peningkatan.
Penelitian terdahulu Oleh Willy Wijaya dengan judul Analisa Pengaruh
Kualitas makanan terhadap kepuasan konsumen di Yoshinoya Galaxy Mall
Surabaya Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis ( Uji f dan Uji t )
dapat dikatakan bahwa variable kualitas makanan yang terdiri dari freshness,
presentation, well cooked, dan variety of food Secara silmutan dan parsial terbukti
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen di
Yoshinoya Galaxy Mall Suarabaya. Hasil menunjukan bahwa semakin baik
6
kualitas makanan yang disajikan oleh restoran Yoshinoya galaxy Mall Surabaya,
maka akan semakin tinggi kepuasan yang dirasakan konsmen.6
Sedangkan hasil penelitian Olivia Nathali Wibisono, Deborah C. Widjaja,
S.S., M.S.M dengan judul Analisa Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas
Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan di Pisa Kafe
Surabaya, berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas Produk
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan di Pisa
Kafe Surabaya. Kepuasan Pelanggan berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap loyalitas pelanggan di Pisa Kafe Surabaya. Kualitas layanan lebih
dominan berpengaruh pada kepuasan pelanggan Pisa Kafe Surabaya dibandingkan
kualitas produk.7 Kemudian menurut penelitian Hendra Winarjo, dkk dengan
judul Pengaruh Food Quality dan Atmosphere terhadap Customer Loyalty
denganCustomer Satisfaction Sebagai Variabel Intervening Pada Café Intro
Surabaya, bedsarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa food Quality (X1)
dengan indikator presentation, menu variety, health, options, taste, freshness,
temperature, atmosphere (X2) dengan indikator style, layout, colours, lighting,
furnishing, ambience, variabel customer satisfaction as pleasure, satisfaction as
ambivalence, sedangkan customer loyalty memiliki indikator say positive thing,
recommend friends, continue purchasing. Hasil penelitian ini menunjukan (1)
Food Quality berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction dengan nilai
uji-t 3.137 > 1.96 (2) Atmosphere berpengaruh signifikan terhadap customer
6 Willy wijaya, Analisa pengaruh kualitas makanan terhadap kepuasan pelanggan di
yoshinoya galaxy mall Surabaya, Fakultas Ekonomi, UKP, 2017. 7 Olivia Nathali Wibisono, Deborah C. Widjaja, S.S., M.S.M, Analisa Pengaruh Kualitas
Produk dan Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan di Pisa
Kafe Surabaya, Program Manajemen Perhotelan, Fakultas Ekonomi, UKP, 2018.
7
satisfaction dengan nilai uji-t 3.572 > 1.96 (3) Customer satisfaction berpengaruh
signifikan terhadap customer loyalty dengan nilai Uji T 19.024 > 1.96.8
Maka berdasarkan latar belakang diatas, maka saya tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “PENGARUH KESEGARAN, TAMPILAN, RASA, DAN
INOVASI PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DI CAFE
KOTA JAMBI”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis menarik pokok
permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah pengaruh kesegaran produk terhadap loyalitas konsumen di Cafe
Kota Jambi?
2. Apakah pengaruh tampilan produk terhadap loyalitas konsumen di Cafe Kota
Jambi ?
3. Apakah pengaruh rasa produk terhadap loyalitas konsumen di Cafe Kota
Jambi ?
4. Apakah pengaruh inovasi produk terhadap loyalitas konsumen di Cafe Kota
Jambi ?
5. Apakah pengaruh kesegaran, tampilan, rasa, dan inovasi produk terhadap
loyalitas konsumen di Cafe Kota Jambi ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini dengan melihat latar
belakang masalah dan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut :
8 Hendra Winarjo, Dkk, Pengaruh Food Quality dan Atmosphere terhadap Customer
Loyalty dengan Customer Satisfaction sebagai Variabel Intervening Pada Cafe Intro di Surabaya,
Program Studi Manajemen Pemasaran, UKP, 2017.
8
1. Untuk mengetahui pengaruh kesegaran produk terhadap loyalitas konsumen
di Cafe Kota Jambi
2. Untuk mengetahui pengaruh tampilan produk terhadap loyalitas konsumen di
Cafe Kota jambi
3. Untuk mengetahui pengaruh rasa produk terhadap loyalitas konsumen di Cafe
Kota Jambi
4. Untuk mengetahui pengaruh inovasi produk terhadap loyalitas konsumen di
Cafe Kota jambi
5. Untuk mengetahui pengaruh kesegaran, tampilan, rasa, dan inovasi produk
terhadap loyalitas konsumen di Cafe Kota Jambi
D. Manfaat Penelitian
1. Bersifat Teoritis
a) Sebagai Tugas akhir
b) Sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya
c) Dapat memberikan sumbangan dalam rangka ilmu sesuai dengan bidang
keahliannya
2. Bersifat Praktis
a) Tersedia informasi mengenai adanya pengaruh Kesegaran, Tampilan, Rasa
dan Inovasi Produk terhadap loyalitas konsumen.
b) Diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan
dimasa yang akan datang dan memperhatikan Kesegaran, Tampilan, Rasa dan
Inovasi Produk.
9
c) Bagi Perusahaan, dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan
pemikiran dalam mengambil keputusan dalam Kesegaran, Tampilan, Rasa
dan Inovasi Produk
E. Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan kemampuan peneliti, waktu yang tersedia, biaya dan
lain-lain. Serta agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dan sasaran
yang diharapkan, maka penulis memberikan batasan masalah yaitu yang diteliti
hanya di Camp Coffe Jambi Produk Kopi Robusta, Liberika, dan Arabika.
F. Kerangka Teori
1. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang baik yang bersifat fisik maupun non fisik
yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhannya. Yang termasuk dalam pengertian produk yaitu :9
a. Goods : Barang-barang baik
b. Services : Jasa atau pelayanan yang bersifat non fisik, yang menyertai atau
tidak menyertai produk barang fisik.
c. Experiences : Pengalaman kegiatan atau seseorang yang dapat dinikmati oleh
orang lain
d. Event : Kegiatan atau peristiwa yang dibutuhkan oleh orang banyak
e. Persons : Keahlian atau ketenaran seseorang
f. Places : Tempat atau kota yang memiliki keunggulan, keunikan (sejarah) atau
keindahan
9 Fajar Laksana, Manajemen Pemasaran, Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu, 2008.
Hlm.68
10
g. Properties : Hak kepemilikan bisa berupa benda nyata (real estate) atau
financial (Saham dan obligasi)
h. Organization : Lembaga atau wadah yang dapat memberikan citra atau nilai
jual dari suatu produk
i. Ideas : gagasan yang menghasilkan produk yang diminati oleh konsumen.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
mendapat perhatian,dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang mungkin dapat
memuaskan harapan atau kebutuhan. Produk dibagi menjadi dua kelas
berdasarkan tipe pelanggan yang mengkonsumsi yaitu sebagai berikut :10
a. Produk yang dikonsumsi oleh pelanggan (consumer products)
Produk yang dibeli oleh konsumen akhir sebagai konsumsi pribadi. Produk
bagi konsumen ini dibagi menjadi empat bagian yaitu :
1) Produk kebutuhan sehari-hari (Convenience products).
Produk yang biasanya dibeli oleh konsumen secara rutin, segera, dan dengan
perbandingan serta usaha yang minimum dalam pembeliannya. Contoh:
Garam, Sabun, dan lain-lain.
2) Produk belanjaan (Shopping products)
Produk yang dalam proses memilih dan membelinya mengharuskan konsumen
membanding-bandingkan kesesuaian mutu, harga dan modelnya. Cotoh :
Pakaian, perabotan rumah tangga, sepatu dan lain-lain.
10
Kotler, Philip, dan Gary Armstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran edisi ke VII Jilid 8.
Jakarta: Penerbit erlangga, 2001. Hlm.56
11
3) Produk Khusus (specialty products)
Produk yang memiliki ciri unik dan atau merek khas dimana sekelompok
pelanggan bersedia berusaha lebih keras dalam proses pembeliannya. Contoh :
Telepon genggam, mobil, motor.
4) Produk yang tidak dicari (unsought products)
Produk yang sudah diketahui atau tidak diketahui pelanggan, tetapi pada
umunya tidak terpikir untuk membeli. Contoh : Asuransi, donor darah.
b. Produk bagi industry (industrial products)
Produk yang dibeli oleh individu organisasi untuk diproses lebih lanjut atau
untuk digunakan sehubungan dengan bisnis . contoh : bahan mentah, komponen
material.
Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi yang berwujud barang.
Variabel pertama pemasaran dan cukup penting dan mempengaruhi kepuasan
konsumen dan loyalitas konsumen adalah produk, karena produk merupakan suatu
yang ditawarkan dipasar untuk memenuhi kebutuhan dengan keinginan. Produk
merupakan elemen yang paling penting, sebab dengan produk inilah perusahaan
atau pemilik usaha pertama-tama dan terutama memenuhi segala sesuatu yang
diberikan kepada seseorang guna memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan
konsumen.
Dalam pengelolahaan produk termasuk pula perencanaan dan pengembangan
produk dan atau jasa baik untuk dipasarkanoleh perusahaan. Perlu adanya suatu
pedoman untuk mengubah produk yang ada, menambah produk baru, atau
mengambil tindakan lain yang dapat mempengaruhi kebijaksanaan dalam
penentuan produk. Selain itu, keputusan-keputusan juga perlu diambil
12
menyangkut masalah pemberian merk, pembungkusan, warna, dan bentuk produk
lainnya.
Pengertian produk dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah barang atau
jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan
menjadi hasil akhir dari proses produksi itu.11 Dalam marketing, produk adalah
apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah
keinginan atau kebutuhan. Dalam tingkat pengecer, produk sering disebut sebagai
merchandise. Dalam manufaktur, produk dibeli dalam bentuk barang mentah dan
dijual sebagai barang jadi. Produk yang berupa barang mentah seperti metal atau
hasil pertanian sering pula disebut sebagai komoditas.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu
kebutuhan dan keinginan. Pelanggan memuaskan kebutuhan dan keinginannya
lewat produk. Istilah lain dari produk adalah penawaran atau pemecahan. Produk
dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu barang fisik, jasa dan gagasan. Produk
juga mempunyai arti kata barang-barang fisik maupun jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan konsumen.12
Strategi produk menggambarkan tindakan yang digunakan oleh komponen
produk dari bauran pemasaran untuk mencapai tujuan sebuah perusahaan. Sebuah
item produk adalah sebuah pemasaran yang paling rendah/ dasar dalam bauran
produk ini adalah item tersendiri. Sebuah lini produk adalah jumlah item produk
tersendiri yang terkait. Hubungan ini biasanya secara umum. Sebuah bauran
produk adalah kumpulan dari lini produk dalam kekuasaan dan kepemilikan
perusahaan. Konsistensi bauran produk menunjuk pada kedekatan atau kemiripan
11 DendySugono dkk, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta : Pusat Bahasa, 2008, h. 1215 12
Jeff Madura, Pengantar Bisnis Buku 1, Jakarta : Salemba Empat, 2001, h. 393.
13
lini produk. Dalam bisnis besar komitmen atau seluruh departemen diciptakan
untuk tujuan tersebut. Bahkan dalam perusahaan kecil bagaimanapun
pengembangan sebuah produk baru memerlukan sebuah proses yang sudah
tersusun.13
Berikut ini langkah-langkah penting untuk mengembangkan produk baru:14
a. Mengembangkan ide baru, Langkah pertama dalam menciptakan produk baru
adalah mengembangkan sebuah ide. Ketika berfokus pada peningkatan produk
yang ada, idenya sudah ada dan perusahaan hanya perlu berusaha untuk
membuatnya lebih baik. Ketika mengembangkan produk yang sama sekali
baru, metode yang umum adalah mengidentifikasikan kebutuhan atau pilihan
konsumen yang tidak terpenuhi oleh produk yang ada. Tujuan terpenting
adalah mengembangkan produk yang lebih baik dari produk-produk yang ada
untuk memuaskan konsumen.
b. Menilai kelayakan ide produk, Setiap ide untuk produk baru atau
pengembangan produk-produk harus dinilai dengan memperkirakan biaya dan
keuntungan. Ide tersebut harus dilaksanakan hanya jika keuntungannya
melebihi biayanya.
c. Merancang dan menguji produk, Jika perusahaan yakin jika produk baru layak
untuk dilaksanakan, maka harus ditentukan rancangan dan karakteristik lain
dari produk tersebut. Produk baru tersebut harus diuji sebelum
diimplementasikan secara penuh.
d. Mendistribusikan dan mempromosikan produk, Ketika perusahaan
memperkenalkan produk-produk baru atau mengembangkan produk yang ada,
13
Justin G.L, et al, Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil, Jakarta : Salemba Empat,
2001 h. 353-354. 14
Jeff Madura, Pengantar Bisnis Buku 2, Op.Cit, h. 95-98.
14
mereka menginformasikan kepada konsumen. Produk yang baru atau yang
telah diperbaiki kemudian dikenalkan kepada konsumen melalui berbagai
tehnik pemasaran.
e. Pengawasan pasca produksi, Setelah produk baru diperkenalkan kepada pasar,
maka biaya dan keuntungan aktual harus diukur dan dibandingkan dengan
biaya dan keuntungan yang telah diramalkan sebelumnya.
Semua manusia memiliki kebutuhan yang beraneka macam, dan kebutuhan ini
harus dipenuhi, misalnya aneka kebutuhan akan makanan, pakaian, dan perumahan,
dalam istilah populernya kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan, mulai dari
bentuk sederhana, sampai bentuk yang mewah, canggih, dan sangat mahal dengan
segala perlengkapannya. Sesungguhnya Allah telah melapangkan bumi dan
menyediakan banyak fasilitas agar manusia dapat berusaha mencari sebagian dari
rezeki yang disediakan-NYA bagi keperluan manusia. Firman Allah Q.S Al-A’raf
ayat 10 : 15
Artinya : “Sesungguhnya kami Telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan
kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. amat sedikitlah kamu
bersyukur”(QS. Al-A’raf : 10)
2. Kualitas Produk
Kualitas produk (product quality) adalah karakteristik produk atau jasa yang
bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang
dinyatakan atau diimplikasikan.16 Menurut Crosby dalam buku M.N Nasution,
15 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan ( Q.S Al-A’raf :10) 16
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Op. Cit, Hlm 272
15
kualitas adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang
diisyaratkan atau distandarkan. Suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai
dengan standar kualitas yang telah ditentukan. Standar kualitas meliputi bahan
baku, proses produksi, dan produk jadi.17
Menurut Prawirosentono dalam bukunya
Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu, kualitas atau mutu suatu
produk adalah keadaan fisik, fungsi, dan sifat suatu produk bersangkutan yang
dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan sesuai nilai
uang yang telah dikeluarkan.18
Produk pada Al-Qur’an dinyatakan dalam dua istilah, yaitu Al- tayyibat dan
Al-Rizq. Al-Tayyibat merujuk pada suatu yang baik, suatu yang murni dan baik,
sesuatu yang bersih dan murni, sesuatu yang baik dan menyeluruh serta makanan
yang terbaik. Al-Rizq merujuk pada makanan yang diberkahi tuhan, pemberian
yang menyenangkan dan ketetapan Tuhan. Menurut Islam produk konsumen
adalah berdaya guna, materi yang dapat dikonsumsi yang bermanfaat yang
bernilai guna, yang menghasilkan perbaikan material, moral, spiritual bagi
konsumen. Sesuatu yang tidak berdaya guna dan dilarang dalam Islam bukan
merupakan produk dalam pengertian Islam. Barang dalam ekonomi konvensional
adalah barang yang dapat dipertukarkan. Tetapi barang dalam Islam adalah barang
yang dapat dipertukarkan dan berdaya guna secara moral.19
Firman Allah swt dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 168 sebagai
berikut:
17
M.N Nasution, Manajemen Mutu Terpadu : Total Quality Management, Edisi Kedua,
Ghalia Indonesia, Bogor, 2005. Hlm 3 18
Suyadi Prawirosentono, Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu Abad 21 :
Bumi Aksara, 2002 .Hlm 6 19
Veithzal Rivai Zainal, Muhammad Syafei Antoniu, Muliaman Darmansyah Hadad, Op
Cit, Hlm. 380
16
Artinya : “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkahlangkah syaitan; karena
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”20
Menurut Syaikh Imam Al-Qurthubi, dalam bukunya yang berjudul Tafsir Al
Qurthubi/Syeikh Imam Al-Qurthubi, makna kata halal itu sendiri adalah melepaskan
atau membebaskan. Dan kata ini disebut halal karena ikatan larangan yang
mengikat sesuatu itu telah dilepaskan. Sahal bin Abdillah mengatakan : ada tiga
hal yang harus dilakukan jika seseorang ingin terbebas dari neraka, yaitu
memakan makanan yang halal, melaksanakan kewajiban, dan mengikuti jejak
Rasulullah SAW.
Kemudian janganlah kamu mengikuti langkah dan perbuatan syetan. Dan
setiap perbuatan yang tidak ada dalam syariat maka perbuatan itu nisbatnya
kepada syetan. Allah SWT juga memberitahukan bahwa syetan adalah musuh dan
tentu saja pemberitahuan dari Allah SWT adalah benar dan terpercaya. Oleh
karena itu bagi setiap makhluk yang memiliki akal semestinya berhati-hati dalam
menghadapi musuh ini yang telah jelas sekali permusuhannya dari zaman nabi
Adam AS. Syetan telah berusaha sekuat tenaga, mengorbankan jiwa dan sisa
hidupnya untuk merusak keadaan anak cucu Adam AS.21
Kehalalan adalah sesuatu yang sangat penting bagi setiap muslim, sesuatu
yang halal bisa menjadi berkah untuk manusia. Kehalalan merupakan pokok
utama bagi umat muslim untuk beribadah agar senantiasa manusia selalu dijalan
yang benar. Islam mengajarkan kita agar senantiasa untuk mengkonsumsi segala
kebutuhan dimuka bumi dengan memilih yang serba halal dan baik, baik makanan
20
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan ( Q.S Al-Baqarah Ayat 168) 21 Syeikh Imam Al-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi/Syeikh Imam Al-Qurthubi, (Jakarta :
Pustaka Azzam, 2007), Hlm. 481-483
17
dan minuman atau kebutuhan lainnya. Disebut halal apabila bahan-bahan yang
terkandung dalam keduanya harus dari bahan baku pilihan yang sesuai syariat
islam dan memliki sertifikas Halal yang resmi dikeluarkan oleh Majelis Ulama
Indonesia (MUI) . Konsep halal dalam kehidupan masyarakat Indonesia telah
banyak dan diterapkan khususnya oleh umat islam. Halal diperuntutkan bagi
segala sesuatu yang baik dan bersih.
Kualitas produk mendapat perhatian para produsen dalam ekonomi Islam
dan ekonomi konvensional. Akan tetapi terdapat perbedaan signifikan diantara
pandangan ekonomi ini dalam penyebab adanya perhatian masingmasing terhadap
kualitas, tujuan dan caranya. Sebab dalam ekonomi konvensional, produsen
berupaya menekankan kualitas produknya hanya semata-mata untuk
merealisasikan tujuan materi. Boleh jadi tujuan tersebut merealisasikan produk
yang bisa dicapai dengan biaya serendah mungkin, dan boleh jadi mampu
bersaing dan bertahan dengan produk serupa yang diproduksi orang lain. Karena
itu sering kali produk tersebut menjadi tidak berkualitas, jika beberapa motivasi
tersebut tidak ada padanya seperti produk tertentu yang ditimbun karena tidak
dikhawatirkan adanya persaingan. Bahkan seringkali mengarah pada penipuan,
dengan menampakkan barang yang buruk dalam bentuk yang nampaknya bagus
untuk mendapatkan keuntungan setinggi mungkin.
Firman Allah swt dalam Al-Quran surat Al-Mulk ayat 2 sebagai berikut:
كن أيكن أحسي عولا الحياة ليبل ث العشيش الرالذي خلق الو
18
Artinya : “ yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di
antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun,”22
Ayat diatas menjelaskan bahwa ujian Allah adalah untuk mengetahuim siapa
di antara hamba-hamba-Nya yang terbaik amalnya, lalu dibalas-Nya mereka pada
tingkatan yang berbeda sesuai kualitas amal mereka tidak sekedar banyaknya
amal tanpa menekankan kualitasnya.
Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas produksi
adalah satu-satunya cara yang mubah yang mungkin diikuti produsen muslim
dalam memproses produknya dan meraih keuntungan setinggi mungkin dengan
biaya serendah mungkin. Motivasi kualitas produk mendapat perhatian besar
dalam ilmu fiqih Umar Radhiyallahu Anhu, yang dapat ditunjukkan dari beberapa
bukti sebagai berikut diantaranya:
a. Umar menyerukan untuk memperbagus pembuatan makanan, seraya
mengatakan, “ Perbaguslah adonan roti ; karena dia salah satu cara
mengembangkannya,” Artinya, perbaguslah adonan roti dan perhaluslah ;
karena demikian itu menambah berkembangnya roti dengan air yang
dikandungnya.
b. Umar Rhadiyallahu Anhu memberikan pengajaran secara rinci kepada kaum
perempuan tentang pembuatan makanan yang berkualitas, seraya mengatakan,
“janganlah seseorang diantara kamu membiarkan tepung hingga airnya panas,
kemudian meninggalkannya sedikit demi sedikit, dan mengaduknya dengan
22
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan ( Q.S Al-Mulk Ayat 2)
19
centongnya, sebab demikian itu akan lebih bagus baginya dan lebih
membantunya untuk tidak mengeriting.23
Kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan atau pengguna barang maupun jasa. Untuk mengukur
kualitas produk makanan terdapat empat indikator, yang antara lain :
1) Freshness (Kesegaran)
Freshness yang merupakan unsur dari kesegaran makanan. Kesegaran produk
dari makanan adalah salah satu faktor kualitas yang perlu difokuskan oleh tim
manajemen dalam industri makanan dalam rangka untuk melayani pelanggan
mereka pada standar yang tepat.24
Kesegaran produk biasanya diartikan sebagai
pernyataan segar dari suatu produk yang dihubungkan dengan tekstur, rasa, warna
dan aroma dari suatu produk makanan.25
a. Aroma dari makanan yang disajikan sedap, dapat menggugah selera makanan
konsumen.
b. Warna pada makanan yang disajikan terasa terlihat segar/tidak pucat, serasi,
dan menarik perhatian konsumen.
c. Rasa dari makanan yang disajikan terasa juicy, tidak kering dan penuh cita
rasa atau lezat.
d. Tekstur dari makanan yang disajikan terasa crispy/ renyah, dan terasa
empuk/lunak.
23
Jaribah bin Ahmad Al-Haritsi, Fiqih Ekonomi Umar bin Al-Khathab, (Jakarta : Khalifa,
2006), Cet 1, Hlm. 78 24
Achmad Safrizal Yafie, dkk. Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Jasa terhadap
kepuasan pelanggan (Studi pada Pelanggan Food and Beverage 8 Oz Coffe Studio Malang),
Universitas Brawijaya, Malang. 25
Willy wijaya, Analisa pengaruh kualitas makanan terhadap kepuasan pelanggan di
yoshinoya galaxy mall Surabaya, Fakultas Ekonomi, UKP.
20
2) Presentation (Tampilan)
a. Pengertian Presentation
Presentation yang merupakan tampilan atau bentuk penyajian makanan. Hal
ini adalah bagian dari isyarat nyata dan berhasil dengan menyajikan makanan dan
dihias dengan baik dapat merangsang timbulnya persepsi kualitas dari para
pelanggan.26
Tampilan produk merupakan suatu cara untuk menyuguhkan
makanan kepada konsumen untuk disantap secara keseluruhan yang berisikan
komposisi yang telah teratur dan disesuaikan dengan permainan warna yang
disusun secara menarik agar dapat menambah nafsu makan dan konsumen
tertarik.
Melihat indra penglihat sangat peka dalam menangkap dan menilai suatu
objek yang mencolok secara visual. Lewat penyajian unik dan menarik dapat
mempercantik tampilan produk tanpa mengurangi kualitas produk itu sendiri.
Penyajian yang sempurna akan menghipnotis konsumen untuk makin tertarik
terhadap produk yang disodorkan. Dalam menyajikan suatu produk, tidak
salahnya jika menambah sentuhan emosional konsumen. Disadari atau tidak,
perpaduan yang bagus antara pengemasan dan penyajian produk akan membuat
konsumen makin tergila-gila dan tertarik untuk membeli produk. Dengan
demikian produk dapat dengan mudah dilihat dan dikenali, sehingga konsumen
akan tertarik dan membeli produk tersebut.
b. Tujuan Presetation
Adapun yang menjadi tujuan dari tampilan atau penyajian produk adalah
sebagai berikut:
26
Achmad Safrizal Yafie, dkk. Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Jasa terhadap
kepuasan pelanggan (Studi pada Pelanggan Food and Beverage 8 Oz Coffe Studio Malang),
Universitas Brawijaya, Malang.
21
1) Menampilkan atribut unik pada sebuah produk
2) Memperkuat penampilan estetika dan nilai (value) produk
3) Memperkuat perbedaan antara variasi produk dan lini produk
4) Mengembangkan bentuk penyajian berbeda yang sesuai dengan kategori
5) Menetapkan nilai produk dengan cara positioning dalam benak konsumen
6) Mencapai kesesuaian citra produk
c. Indikator Presetation
Indikator tampilan atau penyajian produk yang menjadi ukuran suatu
keunikan produk adalah sebagai berikut :27
1) Adanya ciri khas dari produk
2) Garnish pada makanan yang disajikan sesuai/padu dengan rasa hidangan
yang disajikan dan terlihat menarik
3) Porsi makanan yang disajikan sesuai dengan standar porsi seperti yang
dipresentasikan dimenu
4) Bentuk dari makanan yang disajikan terlihat unik dan menarik
3) Taste (Rasa)28
Taste yang merupakan rasa dari makanan itu sendiri. Rasa adalah sensasi
yang diterima oleh alat pengecap kita yang berada dirongga mulut. Rasa
ditimbulkan oleh senyawa yang larut dalam air yang berinteraksi dengan reseptor
pada lidah dan indera perasa (treigeminal) pada rongga mulut. Sampai saat ini ada
5 rasa dasar yang dikenali oleh lidah manusia yaitu manis, pahit, asam, asin, dan
27
Willy wijaya, Analisa pengaruh kualitas makanan terhadap kepuasan pelanggan di
yoshinoya galaxy mall Surabaya, Fakultas Ekonomi, UKP, 2017. 28
Rini Dwi Martha Lubis, Pengaruh keunikan produk terhadap terciptanya word of
mouth pada produk burger (Studi Kasus Pada usaha rumah burger Jln. Medan Area Selatan,
Medan), Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Sumatra Utara, 2014
22
umami yang terbaru, yang pada umunya terdapat pada penyedap rasa makanan-
makanan khas asia. Ummami adirasakan sebagai sesansi kelegaan yang
ditimbulkan oleh asam glutamate, suatu asam animo yang dalam bentuk garamnya
dengan natrium dikenal sebagai monosodium glutamate. Rasa produk merupakan
senyawa yang terdapat suatu produk yang menyebabkan produk tersebut memiliki
cita rasa.
Rasa produk jelas sangatlah penting dalam suatu produk. Adapun tujuan dari
rasa pada produk adalah :29
1) Agar dapat mengetahui rasa enak atau tidak
2) Untuk mengetahui perbedaan rasa antara produk yang satu dengan produk
yang lain.
Indikator rasa produk yang terdapat pada sutu produk untuk mengukur
keunikannya adalah sebagai berikut :
1) Cita rasa yang berbeda
2) Adanya rasa nikmat
3) Harapan dapat terpenuhi
4) Menarik
5) Saling melengkapi
6) Berkualitas
29
Malcom Gladwell, Blink: The Power Of Thinking Without Thinking. Little Brown:
2007, Hlm.198
23
4) Inovasi Produk30
a. Pengertian Inovasi Produk
Inovasi adalah produk atau jasa yang dipresepsikan oleh konsumen sebagai
produk atau jasa baru. Secara sederhana, dapat diartikan sebagai terobosan yang
berkaitan dengan produk-produk baru. Menurut Kotler menambahkan inovasi
tidak hanya terbatas pada pengembangan produk-produk atau jasa-jasa baru.
Inovasi juga termasuk pada pemikiran bisnis baru atau proses baru. Menurut
Buchari inovasi berarti mengamati konsumen untuk menemukan dan memuaskan
konsumennya dengan memberikan produk baru. inovasi sangat penting karena
terdapat alasan berikut:31
1) Tekhnologi berubah sangat cepat seiring adanya produk baru, proses dan
layanan baru dari pesaing, dan ini mendorong usaha entrepreneurial untuk
bersaing dan sukses.
2) Efek perubahan lingkungan terhadap siklus hidup produk semakin pendek.
3) Konsumen saat ini lebih pintar dan menuntut pemenuhan kebutuhan. Harapan
dalam pemenuhan kebutuhan mengharap lebih dalam hal kualitas,
pembaharuan, dan harga.
4) Dengan pasar dan tekhnologi yang berubah sangat cepat, ide yang bagus
dapat semakin mudah ditiru, dan ini membutuhkan metode penggunaan
produk, proses yang baru dan lebih baik, dan layanan yang lebih cepat.
5) Inovasi bisa menghasilkan pertumbuhan lebih cepat, meningkatkan segmen
pasar, dan menciptakan posisi korporat yang lebih baik.
30
Rika Deri Kurniasari , Pengaruh inovasi produk, kreativitas produk dan kualitas
produk terhadap keunggulan bersaing (Studi Kasus pada produk kerajinan eceng gondok (Akar)),
Universitas Negeri Yogtakarta, 2018. 31
Keeh, et.al , The Effect of Entrepreneurial Orientation and Marketing Informationon
the Performance of SMEs. Journal of Bussines Venturing,Juli Vol.22, Issue 4, P.592-611, 2007
24
Tanpa adanya inovasi perusahaan tidak akan dapat bertahan lama atau
bersaing dipasar. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan, keinginan, dan permintaan
pelanggan selalu berubah-ubah. Pelanggan tidak selamanya akan mengkonsumsi
produk yang sama. Pelanggan akan mencari produk lain dari perusahaan lain yang
dirasakan dapat memuaskan kebutuhan mereka, sesuatu yang berkenaan dengan
barang, jasa atau ide yang dirasakan baru oleh seseorang. Oleh karena itu
diperlukan adanya inovasi yang dilakukan terus menerus untuk menarik perhatian
pelanggan agar perusahaan tetap berdiri untuk melangsukan usahanya.
b. Indikator Inovasi Produk
Inovasi produk seharusnya mampu memberikan nilai tambah dibandingkan
produk sejenis (keunggulan produk) sehingga dapat menjadikan perusahaan
memiliki keunggulan dibandingkan dengan pesaingnya. Ada beberapa indikator
dari inovasi produk, yaitu :32
1) Perluasan lini (line extensions) yaitu produk yang dihasilkan perusahaan
tidaklah benar-benar baru tetapi relative baru untuk sebuah pasar.
2) Produk baru (me too – product) yaitu produk baru bagi perusahaan tetapi
tidak baru bagi pasar.
3) Produk benar-benar baru (new-to-the-word-product) adalah produk yang
termasuk baru baik bagi perusahaan maupun pasar.
c. Ciri-ciri inovasi
Inovasi memiliki 4 (empat) ciri-ciri yaitu :
32
Lukas dan Farrell , The Effect of Market Orientation on product Inovnovation, Journal
of The Academy Marketing Science. No.2 Vol 28, 2000. Hlm.240
25
1) Memiliki kekhasan/ khusus artinya suatu inovasi memiliki cirri yang khas
dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang
diharapkan.
2) Memiliki cirri atau unsure kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki
karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki kadar
orisinalitas dan kebaruan.
3) Program inovasi dilakukan melalui program yang terencana, dalam arti
bahwa suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yang tidak tergesa-gesa,
namun keinovasian dipersiapkan secara matang denga program yang jelas dan
direncanakan terlebih dahulu.
4) Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan
harus memiliki arah yang inigin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk
mencapai tujuan tersebut.
d. Atribut Inovasi
Inovasi mempunyai atribut sebagai berikut :
1) Keuntungan Relatif
Sebuah inovasi harus mempunyai keunggulan dan nilai lebih dibandingkan
dengan inovasi sebelumnya. Selalu ada sebuah nilai kebaruan yang melekat dalam
inovasi yang menjadi ciri yang membedakannya dengan yang lain.
2) Kesesuaian
Inovasi juga sebaiknya mempunyai sifat kompatibel atau keseuaian dengan
inovasi yang digantikannya. Hal ini dimaksudkan agar inovasi yang lama tidak
serta merta dibuang begitu saja, selain karena alasan factor biaya yang sedikit,
namun juga inovasi yang lama menjadi bagian dari proses transisi ke inovasi
26
terbaru. Selain itu juga dapat memudahkan proses adaptasi dan proses
pembelajaran terhadap inovasi itu secara lebih cepat.
3) Kerumitan
Dengan sifatnya yang baru, maka inovasi mempunyai tingkat kerumitan yang
boleh jadi lebih tinggi dibandingkan dengan inovasi sebelumnya. Namun
demikian, karena sebuah inovasi menawarkan cara yang lebih baru dan lebih baik,
maka tingkat kerumitan ini pada umunya tidak menjadi masalah penting.
4) Kemungkinan Dicoba
Inovasi hanya bisa diterima apabila telah teruji dan terbukti mempunyai
keuntungan atau nilai dibandingkan dengan inovasi yang lama. Sehingga sebuah
produk inovbasi harus melewati fase “uji public”, dimana setiap orang atau pihak
mempunyai kesempatan untuk menguji kualitas dari sebuah inovasi.
5) Kemudahan diamati
Sebuah inovasi harus juga dapat diamati, dari segi bagaimana sebiah inovasi
bekerja dan menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
e. Strategi Inovasi
Strategi inovasi merupakan suatu strategi yang berusaha mengembangkan
produk dan jasa yang berbeda dari pesaingnya. Fokus utamanya terletak pada
usaha menawarkan sesuatu yang baru dan berbeda.33
33
Porter, Michael, E. Strategi Bersaing (Competitive stategy). Tanggerang: Karisma
Publishing Group, 2008
27
3. Loyalitas Konsumen34
a. Pengertian Loyalitas Konsumen
Loyalitas konsumen adalah pembentukan sikap dan pola perilaku seorang
konsumen terhadap pembelian dan penggunaan produk hasil dari pengalaman
mereka sebelumnya. Ciri-ciri konsumen yang loyal pada sebuah usaha yaitu: 35
1) Kemantapan pada sebuah produk
Dalam melakukan pembelian, konsumen akan memilih salah satu dari
beberapa alternatif yang ada. Pilihan tersebut didasarkan pada kualitas, mutu,
harga yang terjangkau, dan faktor-faktor lain yang dapatmemantapkan
keinginan konsumen untuk membeli produk apakah produk tersebut benar-
benar ingin digunakan atau dibutuhkan.
2) Kebiasaan dalam membeli produk
Kebiasaan konsumen dalam membeli produk juga berpengaruh terhadap
keputusan pembelian. Konsumen merasa produk tersebut sudah terlalu melekat di
benak mereka karena mereka sudah merasakan manfaat dari produk tersebut.
Oleh karena itu,konsumen akan merasa tidak nyaman jika mencoba produk
baru dan harus menyesuaikan diri lagi. Mereka cenderung memilih produk
yang sudah biasa digunakan.
3) Memberikan rekomendasi kepada orang lain
Dalam melakukan pembelian, jika konsumen mendapatkan manfaat yang
sesuai dengan sebuah produk, mereka pasti akan merekomendasikan produk.
4) Melakukan pembelian ulang
34
Mochamad Yunus, Pengaruh Etika Bisnis Islam dan Kualitas Produk Terhadap
Loyalitas Konsumen (Studi Kasus Pada UKM Bandeng Tandu Kendal), Prodi Ekonomi Syariah
UIN Walisongo, Semarang 2015 35
Philip Kotler, Manajemen pemasaraan, Edisi Milennium, Jakarta: Prenhallindo, 2000,
hlm. 212.
28
Kepuasan konsumen dalam menggunakan sebuah produk akan
menyebabkan konsumen melakukan pembelian ulang produk tersebut. Mereka
merasa produk tersebut sudah cocok dan sesuai dengan apa yang mereka
inginkan dan harapkan.
Seorang pelanggan yang puas adalah pelanggan yang merasa
mendapatkan value dari pemasok, produsen atau penyedia jasa. Value ini
bisa berasal dari produk,pelayanan, sistem atau sesuatu yang bersifat emosi.
Nilai yang diterima oleh pelanggan (customer delivered value) adalah perbedaan
antara nilai total pelanggan (total customer value) dengan total biaya
pelanggan (total customer cost). Total nilai pelanggan adalah sejumlah manfaat
yang diharap pelanggan dari barang atau jasa yang dibeli. Sedangkan total
biaya pelanggan adalah sejumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh pelanggan
untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.36
Tabel 1.2
Perbandingan antara total customer value (TCV)
dengan total customer cost (TCC)
Total Nilai Pelanggan (Total
Customer value)
Total Biaya Pelanggan (Total
Customer Cost )
Product Value (Nilai Produk) Biaya Keuangan (Monetary Cost
Service Value (Nilai Pelayanan) Biaya Waktu (Time Cost )
Personal Value (Nilai Citra) Biaya Energi (Energy Cost)
Image Value (Nilai Karyawan)
Biaya Batin/ pikiran (Psychic
Value)
Perbandingan antara total customer value (TCV) dengan total customer
cost (TCC), merupakan customer delivered value (CDV). Apabila CTV lebih
besar dibanding TCC, maka pelanggan merasadiuntungkan atau puas.
Sebaliknya apabila TCC lebih besar dibanding TCV, maka pelanggan merasa
36
Hadi Irawan, 10 Prinsip Kepuasan Konsumen, PT Elex Media Komputindo, Jakarta,
2007. Hlm.47
29
dirugikan atau tidak puas. TCV > TCC = Pelanggan merasa puas sedangkan
jika TCV < TCC = Pelanggan merasa tidak puas.
b. Indikator Loyalitas Konsumen
Sikap loyalitas konsumen terbentuk setelah kepuasan konsumen terpenuhi.
Loyalitas disini dapat diukur dengan 3 indikator, yaitu:37
1) Repeat yaitu apabila konsumen atau pelanggan membutuhkan barang atau
jasa yang disediakan oleh penyedia barang atau jasa yang bersangkutan.
2) Retention yakni ia tidak terpengaruh barang atau jasa yang ditawarkan
oleh pihak lain.
3) Referral apabila barang atau jasa yang diterima memuaskan, maka
konsumen akan memberitahukan kepada pihak lain, dan sebaliknya
apabila ada ketidakpuasan atas produk yang diterima ia tidak akan bicara
pada pihak lain, tapi justru akan memberitahukan layanan yang kurang
memuaskan tersebut pada pihak penyedia barang.
Dengan mengkonsumsi sesuatu barang maka seseorang (konsumen) akan
mendapatkan manfaat (utility) dari barang tersebut. Manfaat itu sering
diartikan sebagai kepuasan yang diperoleh konsumen dalam memenuhi
kebutuhannya. Kalau konsumen mengkonsumsi lebih dari satu barang untuk
memenuhi kebutuhannya maka manfaat (kepuasan) yang diperoleh dari barang
atau jasa yang dikonsumsi disebut manfaat total.
Apabila konsumsi suatu barang dilakukan terus menerus maka kepuasan
total akan yang diperoleh dari barang tersebut mula-mula akan naik dan sampai
pada titik tertentu. Kepuasan total tersebut akan menurun dan akhirnya
37
Tuti Supriyatmini, Pengaruh kualitas Terhadap Loyalitas nasabah Pada Baitul Mal
Wattamwil (BMT) KAFAH Semarang, Semarang: Unnes, 2005, hlm 41.
30
sampai pada titik jenuh dimana kepuasan total tersebut sama dengan nol.
Hukum yang menyatakan bahwa kepuasan total menurun disebut hukum
Gossen. Hal itu mengandung arti bahwa kepuasan batas yang diperoleh pada
setiap unit barang yang dikonsumsi mula-mula akan naik tetapi pada suatu
titik tertentu akan mulai menurun. Oleh karena itu, bagi para pelaku usaha untuk
selalu melakukan inovasi dan kreasi pada produk yang dihasilkan. Kita
mengetahui bahwa setiap orang memiliki selera yang berbeda dan selera yang
berubah-ubah. Konsumen dalam membeli suatu barang atau jasa tidak hanya
untuk memenuhi kebutuhan tetapi juga merupakan gaya hidup (life style)
yang sesuai dengan perkembangan zaman. Hal itu sangat penting untuk
menjaga loyalitas konsumen.
G. Tinjauan Pustaka
Tabel 1.3
Tinjauan Pustaka
No Nama/Tahun Penelitian Variabel Hasil Penelitian
1. Abdul Basith,
Srikandi
Kumadji,
Kadarisman
Hidayat,
Fakultas Ilmu
Administrasi
Universitas
Brawijaya
Malang / 2014
Pengaruh
Kualitas Produk
dan Kualitas
Pelayanan
terhadap
kepuasan
pelanggan dan
loyalitas
pelanggan
(Survei Pada
pelanggan
De’Pans
Pancake and
waffle di Kota
Malang)
Variabel
Independen:
Kualitas Produk
dan Kualitas
Pelayanan
Variabel
dependen :
Kepuasan
pelanggan dan
loyalitas
pelanggan
Berdasarkan hasil
penelitian yang
menunjukkan
pengaruh antar
variabel, yaitu
variabel kualitas
produk(X1),
kualitas
pelayanan (X2),
Kepuasan
pelanggan (Y1)
dan Loyalitas
pelanggan (Y2).
Hasil pengujian
hipotesis dalam
penelitian adalah
adanya pengaruh
yang signifikan
antara kualitas
produk terhadap
31
kepuasan
pelanggan,
pengaruh yang
signifikan antara
kualitas
pelayanan
terhadap
kepuasan
pelanggan,
adanya pengaruh
yang tidak
signifikan antara
kualitas produk
terhadap loyalitas
pelanggan.
Adanya pengaruh
yang tidak
signifikan antra
kualitas
pelayanan
terhadap loyalitas
pelanggan karena
terdapat dua
jenis pengaruh
yaitu pengaruh
lansung dan
pengaruh tidak
langsung
diperoleh setelah
melalui kepuasan
pelanggan, dan
adanya pengaruh
yang signifikan
antara kepuasan
pelanggan
terhadap loyalitas
pelanggan.38
2. Rini Dwi Martha
Lubis, Program
Studi Ilmu
Administrasi
Niaga/Bisnis
Fakultas Ilmu
Sosial Dan Ilmu
Politik
Pengaruh
Keunikan
Produk
Terhadap
Terciptanya
Word Of Mouth
Pada Produk
Burger (Studi
Variabel
Independen:
Keunikan
Peoduk
Variabel
Dependen:
Terciptanya
Word Of Mouth
Hasil penelitian
menunjukan
bahwa adanya
pengaruh positif
antara ketiga
variabel keunikan
produk terhadap
terciptanya word
38
Abdul Basith, dkk, Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas pelayanan terhadap
kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.1 No.1 Juni 2014
32
Universitas
Sumatra Utara/
2014
Pada Usaha
“Rumah
Burger” Jln.
Medan Area
Selatan-Medan)
of mouth pada
produk burger di
Rumah Burger.
Untuk hasil uji
secara simultan
diperoleh
variabel bebas
tersebut secara
bersama-sama
berpengaruh
terhadap
terciptanya word
of mouth.
Sedangkan uji
secara parsial
diperoleh rasa
produk (x2) dan
penyajian produk
(x3) berpengaruh
signifikan
sedangkan bentuk
produk (x1) tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
terciptanya word
of mouth pada
produk burger di
Rumah Burger.39
3. Mochamad
Yunus,
Prodi Ekonomi
Syariah UIN
Walisongo
Semarang / 2015
Pengaruh Etika
Bisnis Islam
Dan Kualitas
Produk
Terhadap
Loyalitas
Konsumen
(Studi Kasus
Pada Ukm
Bandeng Tandu
Kendal)
Variabel
Independen:
Etika bisnis dan
Kualitas produk
Variabel
dependen :
Loyalitas
konsumen
Berdasarkan hasil
pengujian model
(Uji F) dapat
disimpulkan
bahwa
variabel etika
bisnis Islam dan
kualitas produk
secara simultan
berpengaruh
signifikan
terhadap loyalitas
konsumen pada
39
Rini Dwi Martha Lubis, Pengaruh keunikan produk terhadap terciptanya word of
mouth pada produk burger (Studi Kasus Pada usaha rumah burger Jln. Medan Area Selatan,
Medan), Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Sumatra Utara, 2014
33
UKM Bandeng
Tandu Kendal.40
4. Achmad Safrizal
Yafie,
Suharyono,
Yusri Abdillah.
Fakultas Ilmu
Administrasi
Universitas
Brawijaya
Malang/ 2016
Pengaruh
kualitas produk
dan kualitas Jasa
terhadap
Kepuasan
Pelanggan
(Studi pada
pelanggan Food
and Beverage 8
Oz Coffe Studio
Malang)
Variabel
Independen:
Kualitas Produk
dan Kualitas
Jasa
Variabel
Dependen:
Kepuasan
Pelanggan
Analisis data
yang digunakan
dalam penelitian
ini adalah statistic
deskriptif dan
analisis regresi
linier berganda.
Berdasarkan hasil
analisis data dari
penelitian ini
maka Kualitas
produk dan
kualitas jasa
berpengaruh
secara bersama-
sama terhadap
kepuasan
pelanggan,
kualitas produk
berpengaruh
terhadap
kepuasan
pelanggan, dan
kualitas jasa
berpengaruh
terhadap
kepuasan
pelanggan.41
5. Intan Firdausi,
Program studi
Manajemen
Jurusan
manajemen
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Negeri
Yogyakarta/
2016
Pengaruh
Inovasi produk,
Daya Tarik
Iklan dan
Persepsi Harga
terhadap
Keputusan
Pembelian pada
cafe dengan
menu unik
(Studi Kasus
Pada Cafe
Variabel
Dependen:
Inovasi Produk,
Daya Tarik
Iklan, dan
Persepsi Harga
Variabel
Independen:
Keputusan
Pembelian
Hasil penelitian
ini menunjukkan
bahwa inovasi
produk
berpengaruh
positif dan
signifgikan
terhadap
keputusan
pembelian,
dibuktikan daei
nilai t hitung
40
Mochamad Yunus, Pengaruh Etika Bisnis Islam dan Kualitas Produk Terhadap
Loyalitas Konsumen (Studi Kasus Pada UKM Bandeng Tandu Kendal), Prodi Ekonomi Syariah
UIN Walisongo, Semarang 2015 41
Ahmad Safrizal Yafie, Suharyono, dan Yusri Abdillah, Pengaruh Kualitas Produk dan
Kualitas Jasa terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Pada Pelanggan Food and Bavarage 8 Oz
Coffe Studio Malang), Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang.
34
Tombo Ngelak
Yogyakarta)
sebesar 3,035
dengan nilai
signifikan sebesar
0,003<0,05 dan
koefisien regresi
sebesar 0,179.
Daya tarik iklan
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhdap
keputusan
pembelian
dibuktikan
dengan nilai t
hitung sebesar
3,563 dengan
nilai signifikan
sebesar 0,000 <
0,05 dan
koefisien regresi
sebesar 0,306.
Persepsi harga
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
keputusan
keputusan
pembelian.
dibuktikan daei
nilai t hitung
sebesar7,776
dengan nilai
signifikansebesar
0,000<0,05 dan
koefisen regeresi
sebesar 0,935.
Inovasi produk,
daya tarik iklan
dan persepsi
harga
berpengaruh
secara silmutan
terhadap
keputusan
pembelian,
dibuktikan
35
dengan pengujian
diperoleh nilai F
hitung sebesar
53,433 dengan
signifikan sebesar
0,000 < 0,005.42
6. Willy Wijaya
(Program
Manajemen
Perhotelan
Program Studi
Manajemen
Fakultas
Ekonomi UKP)/
2017
Analisa
Pengaruh
Kualitas
makanan
terhadap
kepuasan
konsumen di
Yoshinoya
Galaxy Mall
Surabaya
Variabel
Independen:
Kualitas
Makanan
Variable
Dependen :
Kepuasan
konsumen
Berdasarkan hasil
analisis dan
pengujian
hipotesis ( Uji f
dan Uji t ) dapat
dikatakan bahwa
variable kualitas
makanan yang
terdiri dari
freshness,
presentayion, well
cooked, dan
variety of food
Secara silmutan
dan parsial
terbukti memiliki
pengaruh yang
positif dan
signifikan
terhadap kepuasan
konsumen di
Yoshinoya Galaxy
Mall Suarabaya.
Hasil menunjukan
bahwa semakin
baik kualitas
makanan yang
disajikan oleh
restoran
Yoshinoya galaxy
Mall Surabaya,
maka akan
semakin tinggi
kepuasan yang
dirasakan
konsmen.43
42
Intan Firdausi, Pengaruh Inovasi Produk, Daya Tarik Iklan dan Persepsi Harga
terhadap keputusan pembelian pada Cafe dengan menu unik (Studi Kasus Pada Cafe Tombo
Ngelak Yogyakarta), Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Yogyakarta, 2016 43
Willy wijaya, Analisa pengaruh kualitas makanan terhadap kepuasan pelanggan di
yoshinoya galaxy mall Surabaya, Fakultas Ekonomi, UKP, 2017.
36
7 Hendra Winarjo,
dkk. (
Manajemen
Pemasaran/UKP)
/ 2017
Pengaruh Food
Quality dan
Atmosphere
terhadap
Customer
Loyalty
denganCustomer
Satisfaction
Sebagai
Variabel
Intervening
Pada Café Intro
Surabaya
Variabel
Independen:
Food Quality
dan Atmosphere
Variable
Dependen :
Customer
Loyalty
denganCustomer
Satisfaction
Sebagai
Variabel
Intervening
Pengukuran yang
dilakukan dari
food Quality (X1)
dengan indikator
presentation,
menu variety,
health, options,
taste, freshness,
temperature,
atmosphere (X2)
dengan indikator
style, layout,
colours, lighting,
furnishing,
ambience,
variabel customer
satisfaction as
pleasure,
satisfaction as
ambivalence,
sedangkan
customer loyalty
memiliki indikator
say positive thing,
recommend
friends, continue
purchasing. Hasil
penelitian
menunjukan (1)
Food Quality
berpengaruh
signifikan
terhadap customer
satisfaction
dengan nilai uji-t
3.137 > 1.96 (2)
Atmosphere
berpengaruh
signifikan
terhadap customer
satisfaction
dengan nilai uji-t
3.572 > 1.96 (3)
Customer
satisfaction
berpengaruh
signifikan
terhadap customer
37
loyalty dengan
nilai Uji T 19.024
> 1.96.44
8. Olivia Nathali
Wibisono,
Deborah C.
Widjaja, S.S.,
M.S.M (
Program
Manajemen
Perhotelan,
Fakultas
Ekonomi/UKP) /
2018
Analisa
Pengaruh
Kualitas Produk
dan Kualitas
Layanan
Terhadap
Kepuasan
Pelanggan dan
Loyalitas
Pelanggan di
Pisa Kafe
Surabaya
Variabel
Independen:
Kualitas Produk
dan Kualitas
Layanan
Variable
Dependen :
Kepuasan
Pelanggan dan
Loyalitas
Pelanggan
Berdasarkan hasil
penelitian
Kualitas Produk
berpengaruh
secara positif dan
signifikan
terhadap kepuasan
pelanggan di Pisa
Kafe Surabaya.
Kepuasan
Pelanggan
berpengaruh
secara positif dan
signifikan
terhadap loyalitas
pelanggan di Pisa
Kafe Surabaya.
Kualitas layanan
lebih dominan
berpengaruh pada
kepuasan
pelanggan Pisa
Kafe Surabaya
dibandingkan
kualitas produk. 45
Sumber : Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu, Penelitian ini
tentang Kualitas Produk yang difokuskan pada indikator Kesegaran, Tampilan,
Rasa, dan Inovasi Produk terhadap Loyalitas Konsumen di Cafe Kota Jambi.
Penelitian ini meneliti tentang Kesegaran, Tampilan, Rasa, dan Inovasi Produk
Kopi Liberika, Robusta, dan Arabika.
44
Hendra Winarjo, Dkk, Pengaruh Food Quality dan Atmosphere terhadap Customer
Loyalty dengan Customer Satisfaction sebagai Variabel Intervening Pada Cafe Intro di Surabaya,
Program Studi Manajemen Pemasaran, UKP. 45
Olivia Nathali Wibisono, Deborah C. Widjaja, S.S., M.S.M, Analisa Pengaruh Kualitas
Produk dan Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan di Pisa
Kafe Surabaya, Program Manajemen Perhotelan, Fakultas Ekonomi, UKP.
38
H. Kerangka Pikir
Sejalan dengan tujuan penelitian dan kajian teori yang sudah dibahas diatas
selanjutnya akan diuraikan kerangka berfikir mengenai Pengaruh Kesegaran,
tampilkan, rasa, dan inovasi produk Terhadap Loyalitas Konsumen di Cafe Kota
Jambi. Dalam penelitian ini, diketahui ada empat variabel independen dan
satu variabel dependen. Empat variabel independen adalah Kesegaran,
Tampilan, rasa, dan inovasi sedangkan variabel dependen adalah loyalitas
konsumen.
1. Kesegaran (X1) terhadap Loyalitas Konsumen (Y)
Kesegaran produk merupakan unsur kesegaran dari makanan. Kesegaran
merupakan salah satu faktor kualitas makanan dan sangat erat kaitannya dengan
loyalitas konsumen, yang perlu difokuskan oleh tim manajemen dalam industri
makanan dalam rangka untuk melayani pelanggan mereka pada standar yang
tepat.46
. Didalam Penelitian terdahulu Kesegaran secara simultan dan parsial
terbukti memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Loyalitas
konsumen melalui Kepuasan Konsumen. Hal ini menunjukan semakin baik
kesegaran dari makanan maka semakin besar loyalitas konsumen untuk
mengkonsumsi makanan tersebut.47
2. Tampilan (X2) terhadap Loyalitas Konsumen (Y)
Tampilan merupakan bentuk penyajian dari makanan. Hal ini adalah bagian
dari isyarat nyata dan berhasil menyajikan makanan dan dihias dengan baik dan
juga dapat merangsang timbulnya persepsi loyalitas dari pelanggan tersebut.
46
Ahmad Safrizal Yafie, Suharyono, dan Yusri Abdillah, Pengaruh Kualitas Produk dan
Kualitas Jasa terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Pada Pelanggan Food and Bavarage 8 Oz
Coffe Studio Malang), Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang. 47
Willy wijaya, Analisa pengaruh kualitas makanan terhadap kepuasan pelanggan di
yoshinoya galaxy mall Surabaya, Fakultas Ekonomi, UKP. Hlm.591
39
Didalam Penelitian terdahulu Tampilan secara simultan dan parsial terbukti
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Loyalitas konsumen
melalui Kepuasan Konsumen Hal ini menunjukan semakin baik tampilan dari
makanan maka semakin besar loyalitas konsumen untuk mengkonsumsi makanan
tersebut.48
3. Rasa (X2) terhadap Loyalitas Konsumen (Y)
Rasa merupakan tanggapan indra pengecap terhadap rangsangan saraf seperti
rasa manis, pahit, masam, asin, panas ataupun dingin. Rasa yang unik harus
mampu memberikan kepuasan saat dikonsumsi pertama kali dan memberikan
sesuatu yang lebih dari harapan. Ketika konsumen merasakan manfaat dari suatu
produk pada saat mengkonsumsi produk tersebut untuk pertama kalinya otomatis
memberikan kepuasan dan konsumen pasti akan melakukan pembelian
selanjutnya karena konsumen merasa terpuaskan pada saat mengkonsumsi produk
tersebut. Didalam Penelitian terdahulu Rasa secara simultan dan parsial terbukti
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Loyalitas konsumen
melalui Kepuasan Konsumen Hal ini menunjukan semakin tinggi tingkat rasa
pada makanan maka semakin besar loyalitas konsumen untuk mengkonsumsi
makanan atau produk tersebut.49
4. Inovasi Produk (X4) terhadap Loyalitas Konsumen (Y)
Inovasi merupakan suatu alat utama untuk mencapai posisi produk tertentu
dalam melaksanakan fungsi yang diharapkan. Inovasi produk sangat erat
48
Hendra Winarjo, Dkk, Pengaruh Food Quality dan Atmosphere terhadap Customer
Loyalty dengan Customer Satisfaction sebagai Variabel Intervening Pada Cafe Intro di Surabaya,
Program Studi Manajemen Pemasaran, UKP. Hlm. 4 49
Abdul Basith, dkk, Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas pelayanan terhadap
kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.1 No.1 Juni 2014,
Hlm .4
40
kaitannya dengan Loyalitas Konsumen karena inovasi mampu membuat produk
berbeda di mata konsumen sehingga konsumen lebih menarik membeli produk
tersebut dibandingkan produk pesaing.50
Didalam Penelitian terdahulu Inovasi
secara simultan dan parsial terbukti memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap Loyalitas konsumen melalui Kepuasan Konsumen Hal ini menunjukan
semakin tinggi inovasi dari makanan maka semakin besar loyalitas konsumen
untuk mengkonsumsi makanan tersebut.
I. Model Penelitian
Model konseptual penelitian dapat dijelaskan melalui kerangka
pemikiran teoritis pada gambar dibawah ini :
H5
H1
H2
H3
H4
Gambar 1.1 Model Konseptual Penelitian
J. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara yang kebenarannya harus dilakukan
pengujinya. Hipotesis ini dimaksudkan untuk member arah bagi analisis peneliti
50
Intan Firdausi, Pengaruh Inovasi Produk, Daya Tarik Iklam dan Persepsi harga
Terhadap keputusan Pembelian Pada Cafe dengan Menu Unik (Studi Kasus Pada Cafe Tombo
Ngelak Yogyakarta) Program Studi Manajemen, Jurusan Manjemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Yogyakarta Tahun 2016. Hlm.30
Loyalitas Konsumen
(Y)
Kesegaran Produk
(X1)
Tampilan Produk
(X2)
Rasa Produk
(X3)
Inovasi Produk
(X4)
41
dari perumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori, dan telah dituangkan
dikerangka pikir, model konseptual penelitian, maka ditarik hipotesis sebagai
berikut :
H1 = Ada Pengaruh yang Signifikan antara Kesegaran dan Loyalitas Konsumen.
H2 = Ada Pengaruh Signifikan antara Tampilan dan Loyalitas Konsumen
H3 = Ada Pengaruh Signifikan antara Rasa dan Loyalitas Konsumen
H4 = Ada Pengaruh Signifikan antara Inovasi dan Loyalitas Konsumen
H5 = Ada Pengaruh Yang Signifikan Antara Kesegaran, Tampilan, Rasa, Dan
Inovasi Produk Terhadap Loyalitas Konsumen
42
BAB II
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research) karena
penulis melakukan pengamatan langsung pada objek yaitu Cafe di Kota Jambi.
Penelitian lapangan (field research) adalah penelitian yang dilakukan di lapangan,
yang berarti bahwa datanya diambil dari lapangan atau konsumen.51
B. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian lapangan (field research)
merupakan metode untuk menemukan secara spesifik dan realis tentang apa yang
sedang terjadi pada suatu saat ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif-deskriptif, karena untuk mengungkapkan
dan memperjelas antara konsep dan realita maka diperlukan dideskriptifkan.
Pendekatan ini guna memperjelas Pengaruh Kesegaran, Tampilan, Rasa dan
Inovasi Produk terhadap Loyalitas Konsumen di Cafe Kota Jambi. Penelitian ini
bersifat deskriptif, mencatat, menganalisa, dan menginterpretasikan kondisi-
kondisi sekarang.
C. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penulisan ini terdiri dari :
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik individu
atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil dari pengisian kuisioner
51
Yusuf Soewadji, Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta: Mitra Wacana Media,
2012. Hlm.14
43
yang biasa dilakukan peneliti.52
Yang menjadi data primer dalam penelitian ini
adalah data kuisoner, data-data yang bersumber dari pengamatan langsung
kelapangan, yaitu mengadakan wawancara dengan karyawan cafe dan konsumen
Camp Coffe Jambi.
2. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan baik dari pihak pengumpul data atau pihak lain. Yang menjadi data
sekunder dalam penelitian ini adalah data-data yang bersumber dari dokumen-
dokumen atau literature-literatur pustaka lainnya.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data informasi yang akurat dan mengarah kepada
kebenaran diperlukan pembuktian penelitian, maka metode pengumpulan data
yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Angket (Questionnaire)
Angket/questionnaire adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya.53
Penyebaran angket dilakukan dalam
bentuk pernyataan tertutup dan langsung untuk mendapatkan variabel Kesegaran,
Tampilan, rasa dan Inovasi produk dan Loyalitas konsumen di Cafe Kota Jambi.
2. Wawancara (Interview)
Interview atau wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara
52
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, ( Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2007), Hlm.42 53
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Cet-14, (Jakarta:
Rineka Cipta,2010), Hlm. 194
44
(interviewer).54
Dengan cara melakukan Tanya jawab secara langsung dengan
Pemilik (owner), Karyawan, dan Konsumen Camp Coffe Jambi dengan
mempersiapkan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
3. Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis.
Didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda
tertulis seperti buku, majalah, dokumen, catatan harian, dan sebagainya. Melalui
dokumentasi tersebut, maka metode pengumpulan data verbal mengenai loyalitas
konsumen serta yang berbentuk tulisan yang ada di cafe Kota Jambi yang
berkaitan dengan historis dan geografis, visi dan misi cafe, struktur organisasi,
keadaan dan produk-produk cafe tersebut.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adala wilayah generalisasin yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.55
Berdasarkan penelitian ini yang
menjadi populasinya adalah konsumen Camp Coffee Jambi.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilili oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga dan waktu,
maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.56
Untuk
54
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Cet-14, (Jakarta:
Rineka Cipta,2010), Hlm. 198 55
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, cet-5, (Bandung:Alfabeta, 2016), hlm.148 56 Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, cet-5, (Bandung:Alfabeta, 2016), hlm.149
45
menentukan besaran sampel, peneliti menggunakan rumus solvin, oleh karena
waktu, tenaga, dana kemungkinan adanya hambatan-hambatan, maka penulis
mengambil sampel dengan besaran 10%. Jumlah sampel yang diambil dengan
menggunakan rumus solvin adalah sebagai berikut :
N
n =
1+Ne2
keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidakm
telitian karena kesalahan pengambilan sampel populasi).
Dengan menggunakan nilai e sebesar 10% atau 0,1, maka hasil yang didapat
adalah:
3.857
n =
1+ (3.857)(0,1)2
n = 97,47 dibulatkan menjadi 97 responden.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian ini sebanyak 97 responden.
F. Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik dalam pengambilan sampel, namun secara garis besar
dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Probability Sampling atau Random Sampling
a. Sampel Random Sampling, pengambilan sampel secara acak sederhana, ialah
sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau
46
elemen dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi
sampel. Metode yang digunakan yaitu dengan cara:
1. Undian (digoncang seperti arisan)
2. Ordinal (angka kelipatan)
3. Tabel bilangan random
b. Proportionate Stratified Random, misal dengan siswa sebagai sampelnya, maka
perlu ada klasifikasi siswa berdasarkan strata (misal kelas I, II, dan III)
c. Disproportional Stratified Random Sampling
d. Area Sampling, teknik pengambilan sampel berdasarkan wilayah
e. Kluster Sampling, teknik pengambilan sampel berdasarkan gugus atau clusters.
2. Non-Probability Sampling
a. Sampling Sistematis, yaitu memilih sampel dari suatu urutan daftar menurut
urutan tertentu.
b. Sampling Kuota, yaitu teknik sampling yang didasarkan pada terpenuhinya
jumlah sampel yang diinginkan (ditentukan)
c. Sampling Aksidental, sampel yang diambil dari siapa saja yang kebetulan ada.
d. Purposive Sampling, teknik pengambilan sampel didasarkan atas tujuan
tertentu
e. Sampling jenuh, yaitu dengan teknik sensus
f. Snowball Sampling, dimulai dari kelompok kecil yang diminta untuk
menunjukkan kawan masing-masing kemudian kawan tersebut diminta untuk
menunjukkan kawannya lagi dan seterusnya sampai secukupnya.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
Probability Sampling atau Random Sampling yang mana sampel diambil
47
sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau elemen dari populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel dengan
menggunakan metode undian.
G. Variabel Penelitian dan Pengukuran
Kata variabel berasal dari bahasa inggris “Vary” Yang berarti berubah-ubah
dan “able” yang berarti dapat. Variabel berarti suatu yang sifatnya dapat berubah-
ubah. Berdasarkan objek penelitian dan metode penelitian yang digunakan, maka
akan dijelaskan operasionalisasi variabel penelitian sebagai berikut:
1. Variabel bebas atau X (Independent Variable)
Variabel bebas atau x yaitu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain
(dependet variabel atau terikat). Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah kesegaran (X1) , tampilan (X2), rasa (X3) dan inovasi produk (X4).
2. Variabel terikat atau Y (Dependent variable)
Variabel terikat atau y yaitu variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel
lain (Independent variable atau variabel bebas).57
Variabel terikat yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah loyalitas konsumen (Y) di Camp Coffe Jambi.
Dari penjelasan diatas maka variabel penelitian dapat dioperasionalkan
sebagai berikut :
Tabel 2.1
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Definisi Indikator Pengukuran
Kesegaran
Produk (X1)
kesegaran makanan. Kesegaran
produk dari makanan adalah
salah satu faktor kualitas yang
perlu difokuskan oleh tim
manajemen dalam industri
makanan dan minuman dalam
rangka untuk melayani
Rasa
Skala Likert
1-5
Warna
Tekstur
Aroma
57
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, cet-5, (Bandung:Alfabeta, 2016), hlm.115
48
pelanggan mereka pada standar
yang tepat.58
Tampilan
Produk (X2)
Tampilan produk merupakan
suatu cara untuk menyuguhkan
makanan kepada konsumen
untuk disantap secara
keseluruhan yang berisikan
komposisi yang telah teratur dan
disesuaikan dengan permainan
warna yang disusun secara
menarik agar dapat menambah
nafsu makan dan konsumen
tertarik.59
Garnish/
Hiasan
Skala Likert
1-5
Porsi
makanan
Bentuk
makanan
Ciri Khas
Rasa Produk
(X3)
Rasa adalah sensasi yang
diterima oleh alat pengecap kita
yang berada dirongga mulut.
Rasa ditimbulkan oleh senyawa
yang larut dalam air yang
berinteraksi dengan reseptor
pada lidah dan indera perasa
(treigeminal) pada rongga
mulut.60
Cita rasa
Skala Likert
1-5
Nikmat
Harapan
dapat
terpenuhi
Menarik
Saling
melengkapi
Berkualitas
Inovasi Produk
(X4)
Inovasi adalah produk atau jasa
yang dipresepsikan oleh
konsumen sebagai produk atau
jasa baru. Secara sederhana,
dapat diartikan sebagai
terobosan yang berkaitan dengan
produk-produk baru.61
Perluasana
Lini
Skala Likert
1-5
Produk
Baru
Produk
benar-benar
baru
Loyalitas
Konsumen (Y)
Loyalitas konsumen adalah
pembentukan sikap dan pola
perilaku seorang konsumen
terhadap pembelian dan
penggunaan produk hasil dari
Repeat
Skala Likert
1-5
Retention
Referral
58
Ahmad Safrizal Yafie, Suharyono, dan Yusri Abdillah, Pengaruh Kualitas Produk dan
Kualitas Jasa terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Pada Pelanggan Food and Bavarage 8 Oz
Coffe Studio Malang), Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang. Hlm.13 59
Willy wijaya, Analisa pengaruh kualitas makanan terhadap kepuasan pelanggan di
yoshinoya galaxy mall Surabaya, Fakultas Ekonomi, UKP. Hlm.583 60
Rini Dwi Martha Lubis, Pengaruh keunikan produk terhadap terciptanya word of
mouth pada produk burger (Studi Kasus Pada usaha rumah burger Jln. Medan Area Selatan,
Medan), Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Sumatra Utara, 2014. Hlm.15 61
Intan Firdausi, Pengaruh Inovasi Produk, Daya Tarik Iklan dan Persepsi Harga
terhadap keputusan pembelian pada Cafe dengan menu unik (Studi Kasus Pada Cafe Tombo
Ngelak Yogyakarta), Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Yogyakarta,
2016. Hlm.30
49
pengalaman mereka
sebelumnya.62
Dari pengembangan instrument penelitian tersebut, kemudian disusun
beberapa item pertanyaan kuesioner. Pengukuran sikap, pendapat, persepsi
responden diukur dengan menggunakan skala likert. Dengan skala likert, variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel yang dijadikan titik tolak
menyusun item-item pertanyaan.
Tabel 2.2
Skala Likert
Alternatif Jawaban Skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
H. Teknik Analisis Data
Analisis Kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui
pengukuran variabel-variabel dalam penelitian dengan angka dan melakukan
analisis data dengan prosedur statistik. Analisis Kuantitatif terdiri dari Uji
Kualitas Data dan Uji Asumsi Klasik.
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji Validitas adalah ketepatan antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Dalam penelitian ini dihitung
62
Mochamad Yunus, Pengaruh Etika Bisnis Islam dan Kualitas Produk Terhadap
Loyalitas Konsumen (Studi Kasus Pada UKM Bandeng Tandu Kendal), Prodi Ekonomi Syariah
UIN Walisongo, Semarang 2015. Hlm.27
50
dengan menggunakan bantuan program softwere komputer SPSS Versi 16.
Apabila validitas yang di dapat semakin tinggi, maka tes tersebut akan mengenai
sasaran dan semakin menunjukkan apa yang seharusnya ditunjukkan. Pengujian
validitas ini dilakukan dengan internal validity, dimana kriteria yang dipakai
berasal dari dalam alat tes itu sendiri dan masing-masing item tiap variabel
dikorelasi dengan nilai total yang diperoleh dari koefisien korelasi product
moment. Apabila koefisien korelasi lebih rendah dan tidak signifikan, maka item
yang bersangkutan gugur. Adapun taraf signifikan yang digunakan adalah 5%.
nilai corrected item-total correlation yang kurang dari rtabel menunjukkan bahwa
pertanyaan tidak mampu mengukur variabel yang ingin diukur, dan apabila r
hitung> r tabel maka pertanyaan tersebut valid.
b. Uji Reliabilitas
Setelah pengujian validitas, maka tahap selanjutnya adalah pengujian
reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kekonsistenan jawaban
responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mengukur variabel
Karakteristik individu. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
perangkat lunak SPSS 16 for Windows, yang memberi fasilitas untuk mengukur
reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha Coefficient (α). Suatu konstruk
atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk memenuhi asumsi regresi linear berganda
yang digunakan untuk menjawab hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini .
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi: uji normalitas, uji
multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Adapun uji autokorelasi tidak
51
dilakukan dalam penelitian ini, karena data yang akan diikumpulkan dan diolah
merupakan data cross section (data lintas individu) bukan data time series (data
lintas waktu).
a. Uji Normalitas
Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai
residual yang dihasilkan dari regresi berdistribusi secara normal atau tidak. Model
regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang berdistribusi secara
normal. Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data
pada sumber diagonal pada grafik Normal Probability Plot of Regression
standardized residual atau Skewness & Kurtosis. Uji normalitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan grafik Normal Probability Plot
of Regression standardized residual. Distribusi normal akan membentuk garis
lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis
diagonalnya. Menurut Ghozali, bahwa dasar pengambilan keputusan untuk uji
normalitas dengan Probability Plot yaitu sebagai berikut:63
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal atau
grafik histrogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah diagonal
atau grafik histrogramnya tidak menunjukkan distribusi normal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
63
Imam Ghozali, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang.
Badan penerbit Universitas Diponegoro.
52
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antra variabel independen. Untuk mendeteksinya
dengan cara menganalisis nilai toleransi dan Variance Inflation Factor (VIF).
Menurut Ghozali, Indetifikasi keberadaan multikolonieritas dapat dilihat dari nilai
tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF).
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap independen manakah yang dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel
independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregresikan terhadap
independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas independen yang tidak dapat
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah
sama dengan Nilai VIF tinggi karena VIF = 1/Tolerance.
Nilai Cotoff yang umumnya dipakai untuk menunjukan adanya
multikolonieritas adalah nilai tolerance , 0.10 atau sama dengan nilai VIF . 10. Uji
multikolinieritas juga dapat dilakukan dengan memperhatikan nilai Condition
Index. Jika : Condition Index > 30, dapat disimpulkan bahwa terdapat gejala
multikolinieritas. Condition Index < 30, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
gejala multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Menurut
Ghozali, bahwa jika varian data residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.
53
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas
dengan cara melihat grafik Scatter Plot. Adapun dasar pengambilan keputusan
yaitu sebagai berikut:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Analisis Regresi Berganda
Analisis data yang dimaksud adalah analisis untuk melakukan pengajuan
hipotesis dan menjawab rumusan masalah yang telah diajukan. Data-data yang
telah diperoleh akan diolah menggunakan teknik kuantitatif deskriptif. Tekhnik
analisa dalam penelitian ini menggunakan rumus statistic, yakni program sofwere.
Adapun model statistik yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Analisis
regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara
bersama mempengaruhi variabel terikat.
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +b4X4+e…
Keterangan:
Y = Loyalitas konsumen
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi kesegaran produk
b2 = Koefisien regresi tampilan produk
b3 = Koefisien regresi rasa produk
54
b4 = Koefisien regresi inovasi produk
X1 = kesegaran produk
X2 = tampilan produk
X3 = rasa produk
X4 = Inovasi produk
e = Varians pengganggu.
I. Uji Hipotesis
1. Uji Silmutan (Uji F)
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variable independen secara
simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap variable dependen. Merumuskan
hipotesis statistik :
H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = 0, Artinya Kesegaran (X1), Tampilan (X2), Rasa (X3),
Inovasi Produk (X4) tidak berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Konsumen
(Y).
Ha5 : β1 = β2 = β3 = β4 ≠ 0, Artinya Kesegaran (X1), Tampilan (X2), Rasa (X3),
Inovasi Produk (X4) berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Konsumen (Y).
Kaidah pengambilan keputusan :
a. Jika nilai F hitung > F tabel maka H0 ditolak.
b. Jika nilai F hitung < F tabel maka H0 diterima.
Kaidah pengambilan keputusan dalam Uji-F dengan menggunakan SPSS
adalah :
a. Jika Probabilitas > 0,05, maka H0 diterima, Ha ditolak.
b. Jika Probalitas < 0,05 maka H0 ditolak, Ha diterima.
55
Uji F digunakan untuk menguji semua variabel independen dalam model
berpengaruh terhadap variabel dependen, yaitu membandingkan antra Fhitung
dengan Ftabel pada derajat kebesaran dan tingkat kepercayaan tertentu.
2. Uji Parsial
Uji t parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel
independen secara individual. Merumuskan hipotesis statistik :
H0 : β1 = 0, Kesegaran (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas
Konsumen (Y).
Ha1: β1 ≠ 0, Kesegaran (X1) berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Konsumen
(Y).
H0 : β2 = 0, Tampilan (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas
Konsumen (Y).
Ha2: β2 ≠ 0, Tampilan (X2) berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Konsumen
(Y).
H0 : β3 = 0, Rasa (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Konsumen
(Y).
Ha3: β3 ≠ 0, Rasa (X3) berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Konsumen (Y)
H0 : β4 = 0, Inovasi Produk (X4) tidak berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas
Konsumen (Y).
Ha4: β4 ≠ 0, Inovasi Produk (X4) berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas
Konsumen (Y).
56
Kaidah pengambilan keputusan :
a. Jika nilai T hitung > T tabel maka H0 ditolak.
b. Jika nilai T hitung < T tabel maka H0 diterima.
Kaidah pengambilan keputusan dalam uji T dengan menggunakan SPSS
adalah :
a. Jika Probabilitas > 0,05, maka H0 diterima, Ha ditolak.
c. Jika Probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak, Ha diterima.
3. Koefisien Determinasi (R2)
Uji ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen, jika R2 = 100% berarti variabel independen
berpengaruh sempurna terhadap variabel dependen, demikian sebaliknya jika R2 =
0 berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Nilai
R2 yang semakin tinggi menjelaskan bahwa semakin cocok variabel independen
menjelaskan variabel dependen. Semakin kecil nilai R2 berarti semakin sedikit
kemampuan variabel-variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen.
Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai koefisien determinasi adalah sebagai
berikut:
a. Nilai R2 harus berkisar 0 sampai 1 ( 0 < R
2 < 1)
b. Blia R2 = 1 berarti terjadi kecocokan sempurna dari variabel independen
menjelaskan variabel dependen.
c. Bila R2 = 0 berarti tidak ada hubungan sama sekali antara variabel
independen terhadap variable dependen.
Oleh karena dalam analisis regresi berganda menggunakan lebih dari satu
variabel independen, maka nilai yang diambil adalah nilai Adjusted R-Square.
57
J. Sistematika Penulisan
Untuk kejelasan dan ketetapan arah pembahasan dalam skripsi penulis
menyusun sistematika sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
Menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan,
kegunaan, manfaat, batasan masalah, kerangka teori, tinjauan
pustaka, kerangka pikir, dan hipotesis.
BAB II : Metode Penelitian
Menguraikan tentang variabel penelitian, tempat dan waktu
penelitian, pendekatan penelitian, jenis dan sumber data,
pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, instrumen
pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel penelitian dan
pengukuran, tekmik analisis data, uji kualitas data, uji statistik
penelitian, dan uji hipotesis.
BAB III : Gambaran umum lokasi penelitian
Menguraikan tentang deskriptif objek penelitian yang
menjelaskan secara umum objek penelitian dan hal-hal yang
berkaitan dengan penelitian ini, tentang sejarah dan latar
belakang dari tempat penelitian dilakukan.
BAB IV : Hasil dan Analisis
Menguraikan tentang proses penginterpretasian data yang
diperoleh untuk mencari makna dan implikasi dari analisis.
58
BAB V : Penutup
Mencakup uraian yang berisi kesimpulan yang diperoleh dari
hasil penelitian serta saran-saran.
59
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Camp Coffee Jambi
Camp Coffee Jambi merupakan salah satu coffe shop yang terletak di Jl. Arif
Rahman Hakim No.58, Simpang IV Sipin, Telanaipura Kota Jambi tepatnya di
sebelah SMA N 5 Kota Jambi. Camp Coffe Jambi berdiri sejak 30 Juni 2016.
Letaknya yang sangat strategis dekat perkantoran, sekolah dan kampus
menjadikan Camp Coffe Jambi sebagai tempat berdiskusi mahasiswa, selain itu
banyak masyarakat umum dan lainnya yang berkunjung di Camp Coffe Jambi.
Camp Coffe Jambi mempunyai karyawan sebanyak 6 orang. Karyawan
tersebut terdiri dari 1 orang manajer, 1 orang barista, 1 orang koki, 1 orang kasir,
dan 2 waiters. Berikut Struktur di Camp Coffe Jambi dijelaskan di Gambar 3.1
Sumber : Camp Coffe Jambi
Pemilik Camp Coffe Jambi
Najmuddin, SP
Manajer
Muhammad Saini
Kasir
Johana Tasya
Waiters Koki Barista
Wina dan Fitri Hanifah Muslihin Abdillah
60
B. Peraturan Logo Camp Coffe
Logo sebagai identitas perusahaan atau usaha memiliki peranan besar dalam
menentukan pencitraan perusahaan atau usaha serta memiliki makna filosofi
tersendiri. Pemakaian logo harus mengikuti peraturan yang dibuat perusahaan dan
harus seizing dari pemilik usaha atau perusahaan. Demikian juga dengan Camp
Coffe jambi juga memiliki aturan yang baku dan sudah terdaftar di HKI (Hak
Kekayaan Intelektual) yang dikeluarkan oleh Kementrian Hukum dan HAM.
C. Produk dan Tampilan Kopi Camp Coffee Jambi
1) Produk Kopi Camp Coffee Jambi64
a. Kopi Liberika
Nama kopi ini diambil dari wilayah dimana kopi ini berasal yaitu Negara
Liberika dibagian Afrika. Pohon kopi ini tumbuh di dataran rendah dan bahkan
bisa tumbuh dilahan gambut. Tinggi pohonnya bisa mencapai 9 meter tumbuh
tegak dan bij kopinya lebih besar jika dibandingkan dengan jenis kopi lainnya.
Kopi liberika akan sangat mudah dibedakan dari jenis kopi lainnya, aroma
kopi ini menyengat tajam menyerupai aroma nangka dan ada juga yang
mengatakan aromanya seperti sayur-sayuran. Cita rasa kopinya pahit dan
cenderung kental. Untuk menutupi aroma kopinya yang tajam, biasanya kopi ini
akan dicampurkan dengan susu.
Tingkat kesusahan dalam mengelola biji kopi untuk menghasilkan kopi
dengan kualitas yang baik itu susah, sehingga harga kopinya jauh lebih mahal.
Meskipun ukuran biji kopi liberika ini lebih besar dibandingkan kopi lainnya,
tetapi bobot kering yang diperoleh dari kopi akan berbeda jauh dari bobot
64
http:www.cofebrick.co.id/kopi-arabika-robusta-liberika/. Diakses pada Kamis, 7
Agustus 2019. Pada pukul 19.25 WIB
61
basahnya, sehingga jenis kopi ini kurang diminati oleh petani kopi untuk di
budidaya.
b. Kopi Robusta
Tanaman kopi robusta tumbuh didataran rendah di 400-700 mdp dengan suhu
lingkungan 21-24oC. Kopi jenis ini ditemukan pertama kali di Kango Tahun 1898.
Dan sampai saat ini Indonesia termasuk sebagai penghasil robusta terbesar
didunia. Pohon kopi jenis ini lebih kuat dari serangan hama dan penyakit karena
mengandung lebih banyak kafein.
Pohon kopi robusta dapat diketahui dengan bentuknya yang menyerupai
paying, tinggi pohon bisa mencapai 4-6 meter. Berdaun tipis dan bergerigi dengan
buah bergerombol. Bentuk biji kopi robusta cenderung berbentuk bulat dan
ukurannya yang lebih kecil dibandingkan dengan jenis kopi yang lainnya. Karena
kadar kafein yang ada didalam kopi ini lebih tinggi sekitar 2,2%, membuat rasa
kopi robusta jadi lebih pahit. Kopi robusta berkadar gula rendah sehingga
kelarutan kopi akan sangat terpengaruhi. Kopi jenis ini akan terasa lebih kental
jika dilarutkan, karakter khas yang pahit dan kental inilah menjadi kopi robusta
memiliki penggemar tersendiri.
Aroma kopi robusta cenderung manis bahkan hamper seperti aroma coklat,
dengan rasa yang pahit namun lembut. Tekstur kopi yang lebih kasar jika
dibandingkan kopi arabika. Kopi jenis ini biasa disebut kopi kelas 2, karena
mampu tumbuh didaerah lebih luas dan perawatannya yang tidak terlalu sulit
maka harga kopi ini juga relativ murah.
62
c. Kopi Arabika
Jenis kopi arabika biasa tumbuh pada ketinggian lebih dari 600-2000 mdp
dengan suhu lingkungan 16-20oC. dan merupakan tanaman yang berasal dari
wilayah beriklim tropis sehingga biasa tumbuh di Indonesia. Akan tetapi pohon
tanaman kopi arabika lebih muda terserang penyakit dan hama.
Ciri-ciri pohon kopi arabaika yaitu tinggi pohonnya mencapai 2-4 meter.
Cabangnya akan berlawanan arah dan saling berpasangan. memiliki daunnya
berwarna hijau tua dan aroma yang harum, dengan pertumbuhan cabangnya akan
berlawanan arah dan saling berpasangan. Memiliki bentuk buah yang lonjong,
ukuran biji kopi yang besar, dan biasa disebut dengan kopi tradisional.
Kadar kafein dalam kopinya lebih rendah dibandingkan dengan jenis kopi
lainnya, sehingga menimbulkan aroma khas kopi yang sangat lembut, seperti
kombinasi aroma buah dan bunga. Tingkat keasaman kopi arabika ini lebih tinggi
sehingga rasa pahit dalam kopi akan tersamarkan dan menciptakan rasa kopi yang
halus dan kental didalam mulut. Karena butuh perawatan yang lebih untuk
menghasilkan kopi terbaik arabika, maka harga kopi arabika akan sedikit lebih
mahal.
2) Penyajian Kopi Camp Cofee Jambi
a. Esspresso
Esspresso adalah salah satu varian kopi terpopuler didunia. Espresso adalah
kopi yang diekstraksi menggunakan mesin. Gampangnya, cara kerja mesin
tersebut adalah memberikan tekanan kepada kopi yang sudah digiling
menggunakan air panas. Tekanan yang diberikan terhadap kopi tersebut sekitar 9
bar. Melalui kopi espresso, setiap penikmat kopi sejati bisa menikmati rasa asli
63
biji kopi. Pasalnya, kopi espresso dibuat tanpa tambahan apapun seperti gula dan
susu. Dan ada juga yang suka kopi espresso ditambahkan dengan susu,
Tergantung permintaan konsumen.65
b. Tubruk
Kopi tubruk adalah cara membuat kopi yang paling awam. Di rumah-rumah,
kopi tubruklah yang paling sering dihidangkan. Dikantor dan di tempat kerja. Di
Indonesia kopi tubruk sering diidentikan dengan kopi hitam manis karena kopi ini
seringkali disajikan langsung dicampurkan dengan gula. Namun di cafe-cafe kopi
tubruk biasanya disajikan tanpa gula. Tergantung permintaan konsumen, di Camp
Coffee Jambi seringkali gulanya di pisah.66
c. V60 / Saring
V60 adalah alat manual brew kopi. Arti V adalah melambangkan alat kopi
manual tersebut yang seperti huruf V dan 60 adalah tingkat kemiringan dari alat
ini yang dihitung memiliki kemiringan 600. Sistem pembuatan kopi menggunakan
metode ini yaitu dripting, dimana air kopi yang kita seduh akan menetes kepada
gelas yang dibawah.67
d. Vietnam-Drip
Vietnam drip adalah kopi yang diseduhkan dengan dripper Vietnam dan
disajikan bersama susu/krimmer kental manis karena kopi yang dihasilkan dari
Vietnam drip ini memiliki rasa yang asam dan pekat. Kombinasi rasa kopi alami
65
http://www.gordi.id/blogs/updates/espresso-picainilah-macam-macam-cara-penyajian-
kopi. Diakses pada Kamis,7 Agustus 2019. Pada pukul 19.45 WIB 66
http://kopikopi.com/4menit-cara-membuat-kopi-tubruk-enak/. Di akses pada Kamis,7
Agustus 2019, Pada Pukul 20.00 WIB 67
http://ahlikopilampung.com/2015/09/03/nyeduh-kopi-bergaya-the-v60. Diakses pada
Kamis, 7 Agustus 2019. Pada Pukul 20.15 WIB
64
yang sedikit asam berpadu dengan susu kental manis, sehingga menghasilkan cita
rasa kopi yang luar biasa nikmat.68
Tabel 3.1
Produk Kopi Camp Coffee Jambi
No Produk dan Penyajian Harga
Minuman Special Coffe
1. Liberika
- Esspresso
- Esspresso + Susu
- Tubruk
- V60/ Saring
- V60/Saring + Susu
- Vietnam-Drip
Rp. 18.000
Rp. 20.000
Rp. 16.000
Rp. 16.000
Rp. 17.000
Rp. 17.000
2. Arabika
- Esspresso
- Esspresso + Susu
- Tubruk
- V60/ Saring
- V60/Saring + Susu
- Vietnam-Drip
Rp. 16.000
Rp. 18.000
Rp. 15.000
Rp. 15.000
Rp. 16.000
Rp. 16.000
3. Robusta
- Esspresso
- Esspresso + Susu
- Tubruk
- V60/ Saring
- V60/Saring + Susu
- Vietnam-Drip
Rp. 14.000
Rp. 16.000
Rp. 14.000
Rp. 14.000
Rp. 15.000
Rp. 15.000
68
http://www.google.com/amp/bacaterus.com/cara-minum-kopi-vietnam/amp/ Diakses
Pada Kamis 03 Agustus 2019, Pada 20.45 WIB
65
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Hasil
1. Karakteristik Responden
Pada pembahasan penelitian berikut disajikan deskripsi data yang telah
diperoleh dalam penelitian. Data hasil penelitian diperoleh secara langsung dari
responden, yaitu angket penelitian dengan mengajukan pernyataan yang telah
disiapkan peneliti. Dalam penelitian ini berjumlah 97 responden konsumen Camp
Coffee Jambi.
Pada penelitian ini menyajikan informasi mengenai keadaan umum responden
berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, banyaknaya membeli
kopi, partner berkunjung, dan rekomendasi berkunjung.
a. Karakteristik Konsumen berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Karakteristik Konsumen berdasarkan Jenis Kelamin
NO Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentasi
1. Laki-laki 66 68.04%
2. Perempuan 31 31.96%
Jumlah 97 100%
Sumber : (Data Primer)
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa berdasarkan karakteristik konsumen
berdasarkan jenis kelamin terdapat 68.04% konsumen laki-laki dan 31.96%
konsumen perempuan.
b. Karakteristik Konsumen berdasarkan umur
Tabel 4.2
Karakteristik Konsumen berdasarkan umur
NO Umur (Tahun) Jumlah (orang) Persentasi
1. <17 15 15.46%
66
2. 17-30 45 46.39%
3. 31-40 17 17.53%
4. 41- 50 15 15.46%
5. > 50 5 5.16 %
Jumlah 97 100%
Sumber : (Data Primer)
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa karakteristik konsumen
berdasarkan umur terdapat 15.46% konsumen yang berumur <17 Tahun, 46.39%
konsumen yang berumur 17-30 Tahun, 17.53% konsumen yang berumur 31-40
Tahun , 15.46% konsumen yang berumur 41-50 Tahun, 5.16% konsumen yang
berumur >50 Tahun.
c. Karakteristik Konsumen berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.3
Karakteristik Konsumen berdasarkan Pendidikan
NO Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentasi
1. SD 0 0%
2. SMP 0 0%
3. SMA 60 61.86%
4. Diploma 9 9.27%
5. S1 22 22.69%%
6. S2/S3 6 6.18%
Jumlah 97 100%
Sumber : (Data Primer)
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa karakteristik konsumen berdasarkan
pendidikan terakhir, terdapat 61.86% konsumen tamatan SMA , 9.27% konsumen
tamatan Diploma, 22.69% konsumen tamatan S1, 6.18% konsumen tamatan
S2/S3.
67
d. Karakteristik Konsumen berdasarkan pekerjaan
Tabel 4.4
Karakteristik Konsumen berdasarkan Pekerjaan
NO Pekerjaan Jumlah (orang) Persentasi
1. PNS 4 4,12%
2. Pegawai Swasta 10 10,30%
3. Mahasiswa 58 59,80%
4. TNI/Polri 0 0%
5. Wiraswasta 18 18,56%
6. Lainnya 7 7,22%
Jumlah 97 100%
Sumber : (Data Primer)
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa karakteristik konsumen berdasarkan
pekerjaan, terdapat 4.12% konsumen bekerja sebagai PNS, 10.30% konsumen
bekerja sebagai Pegawai Swasta, 59.80% konsumen yang masih Mahasiswa, 0%
konsumen yang bekerja sebagai TNI/Polri, 18.56% konsumen yang bekerja
sebagai wiraswasta, dan terdapat 7,22% konsumen yang bekerja lainnya.
e. Karakteristik Konsumen berdasarkan banyaknya membeli kopi
Tabel 4.5
Karakteristik Konsumen berdasarkan banyaknya membeli kopi
NO Jumlah (Kopi) Jumlah (orang) Persentasi
1. 2 10 10.30%
2. 3 24 24.74%
3. 4 26 26.81%
4. >5 37 38.15%
Jumlah 97 100%
Sumber : (Data Primer)
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa karakteristik konsumen berdasarkan
banyaknya membeli kopi satu bulan terakhir , terdapat 10.30% konsumen yang
membeli 2 kali, 24.74% konsumen yang membeli 3 kali, 26.81% konsumen yang
membeli 4 kali, dan 38,15% konsumen yang membeli lebih dari 5 kali.
68
f. Karakteristik Konsumen berdasarkan Partner berkunjung
Tabel 4.6
Karakteristik Konsumen berdasarkan Partner berkunjung
NO Partner Jumlah (orang) Persentasi
1. Teman Diskusi 32 33%
2. Relasi Organisasi 30 30.93%
3. Rekan Bisnis 26 26.80%
4. Lain-lain 9 9.27%
Jumlah 97 100%
Sumber : (Data Primer)
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa karakteristik konsumen berdasarkan
partner berkunjung, terdapat 33% konsumen yang berkunjung bersama teman
diskusi, 30.93% konsumen yang berkunjung bersama relasi organisasi, 26.80%
konsumen yang berkunjung bersama rekan bisnis, dan 9.27% konsumen yang
berkunjung bersama lain-lainnya.
g. Karakteristik konsumen berdasarkan rekomendasi berkunjung
Tabel 4.7
Karakteristik Konsumen berdasarkan rekomendasi berkunjung
NO Rekomendasi Jumlah (orang) Persentasi
1. Media Sosial 57 58.76%
2. Teman/kerabat 32 33%
3. Lain-lain 8 8.24%
Jumlah 97 100%
Sumber : (Data Primer)
Berdasarkan table diatas, diketahui bahwa karakteristik konsumen berdasarkan
rekomendasi berkunjung, terdapat 58.76% konsumen yang berkunjung
berdasarkan rekomendasi Media Sosial, 33% konsumen yang berkunjung
berdasarkan rekomendasi Teman/Kerabat, dan 8.24% konsumen yang berkunjung
berdasarkan rekomendasi lainnya.
69
2. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuisiner,
kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan/ pernyataan pada suatu kuisioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut.
Pengujian untuk menentukan valid atau tidaknya dengan membantungkan Rhitung
dengan Rtabel ; Jika Rhitung lebih besar dari Rtabel maka butir pernyataan/ pertanyaan
tersebut dikatakan valid.
a. Kesegaran (X1)
Tabel 4.8
Hasil Validitas Variabel Kesegaran (X1)
Pertanyaan Rhitung Rtabel Keterangan
1 0,480 0,196 Valid
2 0,520 0,196 Valid
3 0,481 0,196 Valid
4 0,418 0,196 Valid
5 0,474 0,196 Valid
6 0,478 0,196 Valid
7 0,625 0,196 Valid
8 0,669 0,196 Valid
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS 16
Berdasarkan hasil pengujian pada table setiap pertanyaan menghasilkan Rhitung
lebih besar dari Rhitung. Dengan kata lain, instrument penelitian yang berjumlah 8
pertanyaan untuk variabel kesegaran (X1) dinilai butir pertanyaannya adalah
valid.
b. Tampilan (X2)
Tabel 4.9
Hasil Validitas Variabel Tampilan (X2)
Pertanyaan Rhitung Rtabel Keterangan
1 0,396 0,196 Valid
2 0,552 0,196 Valid
3 0,536 0,196 Valid
70
4 0,544 0,196 Valid
5 0,589 0,196 Valid
6 0,614 0,196 Valid
7 0,627 0,196 Valid
8 0,641 0,196 Valid
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS 16
Berdasarkan hasil pengujian pada table setiap pertanyaan menghasilkan Rhitung
lebih besar dari Rhitung. Dengan kata lain, instrument penelitian yang berjumlah 8
pertanyaan untuk variabel tampilan (X2) dinilai butir pertanyaannya adalah valid.
c. Rasa (X3)
Tabel 4.10
Hasil Validitas Variabel Rasa (X3)
Item Pertanyaan Rhitung Rtabel Keterangan
1 0,616 0,196 Valid
2 0,559 0,196 Valid
3 0,654 0,196 Valid
4 0,520 0,196 Valid
5 0,683 0,196 Valid
6 0,545 0,196 Valid
7 0,639 0,196 Valid
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS 16
Berdasarkan hasil pengujian pada table setiap pertanyaan menghasilkan Rhitung
lebih besar dari Rhitung. Dengan kata lain, instrument penelitian yang berjumlah 7
pertanyaan untuk variabel rasa (X3) dinilai butir pertanyaannya adalah valid.
d. Inovasi (X4)
Tabel 4.11
Hasil Validitas Variabel Inovasi (X4)
Item Pertanyaan Rhitung Rtabel Keterangan
1 0,721 0,196 Valid
2 0,660 0,196 Valid
3 0,865 0,196 Valid
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS 16
71
Berdasarkan hasil pengujian pada table setiap pertanyaan menghasilkan Rhitung
lebih besar dari Rhitung. Dengan kata lain, instrument penelitian yang berjumlah
83pertanyaan untuk variabel Inovasi (X4) dinilai butir pertanyaannya adalah
valid.
e. Loyalitas Konsumen (Y)
Tabel 4.12
Hasil Validitas Variabel Loyalitas Konsumen (Y)
Item Pertanyaan Rhitung Rtabel Keterangan
1 0,532 0,196 Valid
2 0,549 0,196 Valid
3 0,576 0,196 Valid
4 0,675 0,196 Valid
5 0,564 0,196 Valid
6 0,629 0,196 Valid
7 0,573 0,196 Valid
8 0,658 0,196 Valid
9 0,355 0,196 Valid
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS 16
Berdasarkan hasil pengujian pada table setiap pertanyaan menghasilkan Rhitung
lebih besar dari Rhitung. Dengan kata lain, instrument penelitian yang berjumlah 9
pertanyaan untuk variabel Loyalitas Konsumen (Y) dinilai butir pertanyaannya
adalah valid.
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan
indicator dari variable atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan reliable atau
handal apabila jawbaan seseorang terhadap pertanyaan/ peryataan adalah
konsisten. Suatu konstruk atau variable dikatan reable jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,60.
72
a. Kesegaran (X1)
Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kesegaran (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.611 8
Sumber : Hasil Olahan SPSS 16
Berdasarkan hasil pengujian yang terlibat pada tabel terhadap reliabilitas
kuisioner menghasilkan angka Cronbach’s Alpha sebesar 0,611 hal ini dapat
dinyatakan bahwa semua pernyataan dari variabel Kesegaran (X1) teruji
reliabilitasnya karena angka cronbach’s alpha >0,60.
b. Tampilan (X2)
Tabel 4.14
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Tampilan (X2)
Sumber : Hasil Olahan SPSS 16
Berdasarkan hasil pengujian yang terlibat pada tabel terhadap reliabilitas
kuisioner menghasilkan angka Cronbach’s Alpha sebesar 0,697 hal ini dapat
dinyatakan bahwa semua pernyataan dari variabel Tampilan (X2) teruji
reliabilitasnya karena angka cronbach’s alpha >0,60.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.697 8
73
c. Rasa (X3)
Tabel 4.15
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Rasa (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.708 7
Sumber : Hasil Olahan SPSS 16
Berdasarkan hasil pengujian yang terlibat pada tabel terhadap reliabilitas
kuisioner menghasilkan angka Cronbach’s Alpha sebesar 0,708 hal ini dapat
dinyatakan bahwa semua pernyataan dari variabel Rasa (X4) teruji reliabilitasnya
karena angka cronbach’s alpha >0,60.
d. Inovasi (X4)
Tabel 4.16
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Inovasi (X4)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.611 3
Sumber : Hasil Olahan SPSS 16
Berdasarkan hasil pengujian yang terlibat pada tabel terhadap reliabilitas
kuisioner menghasilkan angka Cronbach’s Alpha sebesar 0,611 hal ini dapat
dinyatakan bahwa semua pernyataan dari variabel Rasa (X4) teruji reliabilitasnya
karena angka cronbach’s alpha >0,60.
74
e. Loyalitas Konsumen (Y)
Tabel 4.17
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Loyalitas Konsumen (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.754 9
Sumber : Hasil Olahan SPSS 16
Berdasarkan hasil pengujian yang terlibat pada tabel terhadap reliabilitas
kuisioner menghasilkan angka Cronbach’s Alpha sebesar 0,754 hal ini dapat
dinyatakan bahwa semua pernyataan dari variabel Loyalitas Konsumen (Y) teruji
reliabilitasnya karena angka cronbach’s alpha >0,60.
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan
berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Uji Normalitas digunakan
untuk menguji apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Data
yang baik adalah data yang berdistribusi normal. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan kurva normal Propability Plot, dengan ketentuan jika titik-titik
pada grafik menyebar dan berhimpit mengikuti sekitar garis diagonal maka data
yang digunakan berdistribusi secara normal. Berikut hasil Uji Normalitas :
75
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas
Sumber : Hasil Olahan SPSS 16
Berdasarkan gambar grafik Normal Probability Plot dapat diketahui bahwa
sebaran titik-titik disekitar garis diagonal, yang berarti data tersebut berdistribusi
normal sehingga model regresi dapat dipakai untuk prediksi probability
berdasarkan masukan variabel independen. Uji normalitas tidak cukup hanya di
uji P-Plot saja, tetapi juga diuji menggunakan K-S (Kolmogrov-Smirnov) yang
dapat membuktikan bahwa distribusi yang di uji terlihat normal dan nilainnya
>0,05. Berikut adalah hasil uji menggunakan K-S (Kolmogrov-Smirnov):
76
Tabel 4.18
Uji Normalitas K-S (Kolmogrov-Smirnov)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 97
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.07440098
Most Extreme
Differences
Absolute .121
Positive .121
Negative -.102
Kolmogorov-Smirnov Z 1.188
Asymp. Sig. (2-tailed) .119
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Olahan SPSS 16
Hasil uji pada tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai dengan data yang sudah
diolah menggunakan Kolmogrov-Smirnov memberikan nilai Asymp.Sig dengan
signifikan sebesar 0,119 atau 0,119 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
data yang dihasilkan berdistribusi normal
b. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel
independen yang memiliki kemiripan antara variabel independen akan
mengakibatkan korelasi yang sangat kuat. Untuk mengetahui apakah terjadi
Multikolinieritas dalam suatu model regresi dapat dilihat dari niai VIF (Variance
Residual Factor), apabila nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF tidak > 10 (Variance
Inflation Factor) mengindikasikan terjadi Multikolinieritas. Hasil uji
Multikolinieritas dapat dilihat hasilnya sebagai berikut :
77
Tabel 4.19
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.792 3.839 .727 .469
Kesegaran .125 .081 .107 1.541 .127 .944 1.060
Tampilan .292 .133 .233 2.200 .030 .408 2.451
Rasa .858 .096 .688 8.963 .000 .776 1.288
Inovasi -.357 .242 -.143 -1.473 .144 .484 2.067
a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
Sumber : Hasil Olahan data SPSS 16
Hasil dari tabel 4.19 diketahui bahwa Pada X1 nilai Tolerance 0,944 berarti
>0,1, sedangkan nilai VIF 1,060 berarti <10 . Pada X2 nilai Tolerance 0,408
berarti >0,1, sedangkan nilai VIF 2,451 berarti <10,00. Pada X3 nilai Tolerance
0,776 berarti >0,1 , sedangkan nilai VIF 1,288 berarti <10. Pada X4 nilai
Tolerance 0,484 berarti >0,1 , sedangkan nilai VIF 2,067 berarti <10. Maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada gejala Multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu
periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Dan adanya ketidaksamaan
varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Cara
memprediksi ada tidaknya Heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat
dengan pola gambar Scatterplot, regresi yang tidak terjadi Heteroskedastisitas
jika:
1) Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar angka 0.
2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.
78
3) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar
kemudian menyempit dan melebar kembali. Penyebaran titik-titik data tidak
berpola.
Hasil Uji Heteroskedastisitas dapat dilihat sebagai berikut :
Gambar 4.2
Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Hasil Olahan SPSS 16
Dari gambar grafik Scatterplot diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa titik-
titik menyebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, yang artinya tidak
terjadi Heteroskedastisitas atau disebut juga Homokedastisitas karena variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap.
d. Regresi Linier Berganda
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
Regresi Linier Berganda. Tujuannya untuk menguji hubungan sekaligus pengaruh
dari variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent
variable) yang dipilih oleh penelitian. Untuk mengetahui apakah hubungan itu
positif atau negatif ditentukan oleh koefisien arah regresi yang berlambangkan
79
huruf b jika b positif maka hubungannya positif pula. Artinya, semakin naik
(tinggi) nilai X, maka semakin tinggi pula nilai Y. Demikian pula sebaliknya.
Tabel 4.20
Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.792 3.839 .727 .469
Kesegaran .125 .081 .107 1.541 .127
Tampilan .292 .133 .233 2.200 .030
Rasa .858 .096 .688 8.963 .000
Inovasi -.357 .242 -.143 -1.473 .144
a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
Sumber : Hasil olahan data SPSS 16
Y= + 1X1 + 2X2 +3X3+e
Y= 2.792 + 0.125(X1) + 0.292(X2)+ 0.858(X3)+ (-0.357) (X4) + 3.839
Persamaan regresi linier tersebut dapat di interpresikan sebagai berikut :
1) Nilai konstanta () sebesar 2.792 menunjukkan bahwa jika variabel
Kesegaran, Tampilan, Rasa, dan Inovasi dianggap konstan atau sama dengan
nol (0) adalah sebesar 2.792.
2) Koefisien regresi Kesegaran (X1) sebesar 0.125 menyatakan bahwa variabel
kesegaran terdapat hubungan positif dengan loyalitas konsumen. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap kenaikan nilai kesegaran sebesar satu satuan akan
menyebabkan kenaikan nilai Loyalitas konsumen sebesar 0,125.
3) Koefisien regresi Tampilan (X2) sebesar 0.292 menyatakan bahwa variabel
Tampilan terdapat hubungan positif dengan Loyalitas Konsumen. Hal ini
80
menunjukkan bahwa setiap kenaikan nilai tampilan sebesar satu satuan akan
menyebabkan kenaikan nilai Loyalitas konsumen sebesar 0.292.
4) Koefisien regresi Rasa (X3) sebesar 0.858 menyatakan bahwa variabel Rasa
terdapat hubungan positif dengan Loyalitas Konsumen. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap kenaikan nilai rasa sebesar satu satuan akan menyebabkan
kenaikan nilai Loyalitas konsumen sebesar 0.858.
5) Koefisien regresi Inovasi (X4) sebesar -0.357 menyatakan bahwa variabel
Rasa terdapat hubungan negatif dengan Loyalitas Konsumen. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap penurunan nilai Inovasi sebesar satu satuan akan
menyebabkan penurunan nilai Loyalitas konsumen sebesar 0.357.
5. Uji Hipotesis
a. Uji Silmutan (Uji F)
Uji F dimaksud untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen
(Kesegaran, Tampilan, Rasa, dan Inovasi). Secara simultan atau bersama-sama
terhadap variabel dependen (Loyalitas Konsumen). Pengujian ini dilakukan
dengan membantingkan Fhitung dengan Ftabel atau dapat juga menggunakan
pengamatan nilai signifikansi F pada tingkat α yang digunakan yaitu 5%. Hasil
perhitungan uji F dapat dilihat pada table sebagai berikut :
81
Tabel 4.21
Hasil Uji F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 568.651 4 142.163 31.660 .000a
Residual 413.101 92 4.490
Total 981.753 96
a. Predictors: (Constant), Inovasi, Kesegaran, Rasa, Tampilan
b. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
Sumber : Hasil olahan data SPSS 16
Menurut Imam Ghozali (2011: 101), jika nilai Sig <0,05 maka artinya variabel
independent (X) secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependent (Y).
Jadi, Nilai Signifikan Kesegaran (X1), Tampilan (X2), Rasa (X3), Inovasi (X4)
yaitu 0,000 artinya <0,05 maka secara simultan berpengaruh terhadap nilai
Loyalitas Konsumen (Y).
b. Uji Parsial (Uji t)
Hasil uji t dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel secara individu
(parsial) variabel-variabel independen (Kesegaran, tampilan, rasa, dan inovasi)
terhadap variabel dependen (loyalitas konsumen) atau menguji signifikansi
konstanta dan variabel dependen. Hasil pengujian T dapat dikemukakan pada
table berikut.
82
Tabel 4.22
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.792 3.839 .727 .469
Kesegaran .125 .081 .107 1.541 .127
Tampilan .292 .133 .233 2.200 .030
Rasa .858 .096 .688 8.963 .000
Inovasi -.357 .242 -.143 -1.473 .144
a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
Sumber : hasil olahan data SPSS 16
Dengan nilai ttabel
α = 5% dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 97-4-1 =
92 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen). Maka ttabel
(α
= 0.05; df= 92) diperoleh sebesar ttabel
loyalitas konsumen sebesar 1.661. Untuk
mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen (Kesegaran,
Tampilan, Rasa, dan Inovasi) terhadap variabel dependen (Loyalitas Konsumen)
dapat dilihat dari nilai signifikan setiap variabel.
1) Dari hasil perhitungan tabel 4.22 Kesegaran tidak berpengaruh terhadap
Loyalitas Konsumen karena nilai thitung
< ttabel
atau 0.727 < 1.661 dan nilai
signifikan yang dihasilkan 0.127 > 0.05. Maka hal ini berarti bahwa variabel
kesegaran tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen.
2) Dari hasil perhitungan tabel 4.22 Tampilan berpengaruh terhadap loyalitas
konsumen karena nilai thitung
> ttabel
atau 2.200 > 1,661 dan nilai signifikan
yang dihasilkan 0.030 < 0,05. Maka hal ini berarti bahwa Tampilan
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen.
83
3) Dari hasil perhitungan tabel 4.22 Rasa berpengaruh terhadap loyalitas
konsumen karena nilai thitung
> ttabel
atau 8.963 > 1,661 dan nilai signifikan
yang dihasilkan 0.000 < 0,05. Maka hal ini berarti bahwa Rasa berpengaruh
signifikan terhadap Loyalitas Konsumen.
4) Dari hasil perhitungan tabel 4.22 inovasi tidak berpengaruh terhadap
Loyalitas Konsumen karena nilai thitung
< ttabel
atau -1.473 < 1.661 dan nilai
signifikan yang dihasilkan 0.144 > 0.05. Maka hal ini berarti bahwa variabel
inovasi tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen.
Tabel 4.23
Hasil rekapitulasi pengujian hipotesis
Hipotesis Pernyataan Hasil
H1
Kesegaran (X1) tidak berpengaruh
signifikan terhadap Loyalitas
konsumen
Hipotesis Ditolak
H2
Tampilan (X2) tidak berpengaruh
signifikan terhadap Loyalitas
konsumen
Hipotesis Diterima
H3 Rasa (X3) berpengaruh signifikan
terhadap Loyalitas konsumen Hipotesis Diterima
H4 Inovasi (X4) berpengaruh signifikan
terhadap Loyalitas konsumen Hipotesis Ditolak
c. Koefisien Determinasi (R2)
Secara statistic untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen
terhadap variabel dependen dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasi ganda
atau R2. Apabila koefisien determinasi sama dengan nol ( R
2=0) artinya variabel
Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila ( R2=1), artinya
variabel Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X. nilai koefisien
determinasi dapat diukur oleg Adjusted R-Squere. Berikut hasil uji R2.
84
Tabel 4.24
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R-Square)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .761a .579 .561 2.119
a. Predictors: (Constant), Inovasi, Kesegaran, Rasa, Tampilan
b. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
Sumber : Hasil Olahan SPSS 16
Berdasarkan tabel diatas diperoleh besarnya R Square (R2) adalah 0.579.
Hasil ini menunjukkan bahwa 57.9% menunjukkan bahwa variabel kesegaran
(X1), tampilan (X2), rasa (X3), dan inovasi (X4) terhadap variabel loyalitas
konsumen (Y) sebesar 5.79%. Sedangkan sisanya 42.1% dipengaruhi atau
dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
B. Pembahasan
Peneliti melakukan penelitian di Camp Coffe Jambi yang berada di Jl. Arif
Rahman Hakim No.58 Simpang IV Sipin, Telanaipura, Kota Jambi. Dari data
responden dikelompokkan berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan
terakhir, jumlah berkunjung ke Camp Coffe Jambi serta dengan siapa responden
berkunjung dan dari mana responden mengetahui Camp Coffee jambi. Pada
karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, mayoritas pelanggan Camp
Coffee Jambi adalah laki-laki dengan jumlah 66 orang (68.04%), berdasarkan usia
ditemukan bahwa usia pelanggan terbanyak yang berusia 17-30 Tahun sebanyak
45 orang (46.39%), berdasarkan pendidikan terakhir terbanyak adalah SMA
sebanyak 60 orang (61.86%), Berdasarkan pekerjaan pelanggan Camp Coffe
Jambi paling banyak adalah seorang mahasiswa sebanyak 58 (59,80%).
Berdasarkan frekuensi banyaknya membeli kopi 37 (38.15%) di Camp Coffe
85
Jambi sebanyak >5 kali dalam satu bulan terakhir. Berdasarkan partner
berkunjung yang datang ke Camp Coffee Jambi dengan teman diskusi sebanyak
32 orang (33%). Selain itu semua pelanggan Camp Coffee Jambi mengetahui
Camp Coffe Jambi dari rekomendasi media sosial karena Camp Coffee Jambi
sangat update di media sosial seperti instagram dan juga seringkali masuk ke
media seperti koran.
1. Kesegaran (X1) terhadap Loyalitas Konsumen (Y) di Cafe Kota Jambi
Kesegaran produk merupakan unsur kesegaran dari makanan. Kesegaran
merupakan salah satu faktor kualitas produk makanan dan sangat erat kaitannya
dengan loyalitas konsumen, yang perlu difokuskan oleh tim manajemen dalam
industri makanan dalam rangka untuk melayani pelanggan mereka pada standar
yang tepat. Penelitian yang dilakukan Olivia Nathali Wibisono, dkk menunjukan
Kualitas Produk terdiri dari Kesegaran Produk berpengaruh secara signifikan
terhadap Loyalitas Konsumen. Hal ini berarti kualitas produk yang terdiri dari
kesegaran produk sangat berpengaruh karena semakin tinggi kualitas dan
kesegaran dari produk tersebut, maka kepuasan yang akan dirasakan oleh
pelanggam semakin tinggi sehingga konsumen menjadi loyal dan terus
berkunjung. Hal ini dapat memberikan keuntungan bagi usaha.
Meskipun terdapat penelitian yang menunjukkan kesegaran produk
berpengaruh secara signifikan terhadap Loyalitas Konsumen, namun berdasarkan
penelitian ini kesegaran produk tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
loyalitas konsumen. Dilihat dari Indikator Kesegaran Produk ada Rasa Produk
yang memberikan tentang rasa kopi di Camp Coffee Jambi sesuai dengan
keinginan, rasa kopi penuh cita rasa yang istimewah, dan kopi di Camp Coffee
86
Jambi memiliki rasa yang sangat berbeda dengan kopi lainnya. Indikator Warna
Produk yang memberikan tentang warna kopi yang disajikan terlihat segar atau
tidak pucat dan warna kopi yang disajikan menarik perhatian. Indikator dari
Tekstur Produk yang memberikan Kopi di Camp Coffee Jambi sangat pas dan
sesuai dengan keinginan. Indikator dari Aroma Produk tentang aroma kopi sangat
menggugah selera dan kopi di Camp Coffee Jambi sangat sedap.
Dari indikator Kesegaran Produk menunjukkan bahwa konsumen Camp
Cofffee Jambi tidak merasakan kesegaran produk di Camp Coffee Jambi. Untuk
itu Camp Coffee Jambi memperhatikan Kesegaran dari Produk , Agar konsumen
di Camp Coffe Jambi semakin loyalitas dan dapat memberikan keuntungan bagi
pemilik usaha.
2. Tampilan (X2) terhadap Loyalitas Konsumen (Y) di Cafe Kota Jambi
Tampilan merupakan bentuk penyajian dari makanan. Hal ini adalah bagian
dari isyarat nyata dan berhasil menyajikan makanan dan dihias dengan baik dan
juga dapat merangsang timbulnya persepsi loyalitas dari pelanggan tersebut.
Didalam Penelitian ini Tampilan secara simultan dan parsial terbukti memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Loyalitas konsumen melalui
Kepuasan Konsumen Hal ini menunjukan semakin baik tampilan dari makanan
maka semakin besar loyalitas konsumen untuk mengkonsumsi makanan tersebut.
Hal ini membuktikan bahwa konsumen Camp Coffee Jambi merasa puas terhadap
tampilan produk, ketika konsumen sudah puas maka konsumen akan menjadi
loyalitas terhdap Camp Coffee Jambi. Loyalitas Konsumen tidak lepas dari upaya
Pemilik Camp Coffee Jambi dalam menjaga tampilan yang sesuai dengan
tampilan produk dari Kopi yang disajikan di Camp Coffe Jambi yang memiliki
87
ciri khas, beda dari kopi-kopi ditempat lainnya, penyajiannya yang sangat
menarik, penyajiannya sesuai dengan padu dan rasa kopi, porsinya sesuai dengan
harga kopi, serta bentuk kopi yang disajikan sangat menarik hati konsumen
sehingga konsumen di Camp Coffe menjadi Loyal dan terus kembali menikmati
kopi di camp coffe jambi dan sesuai dengan indikator dari penelitian ini.
Penelitian ini sama dengan yang dilakukan Willy Wijaya, variabel tampilan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen, tampilan pada
makanan yang disajikan memiliki penampilan yang unik dan menarik perhatian
konsumen. Karena tampilan sebagi faktor kualitas makanan yang memiliki
pengaruh yang paling dominan terhadap loyalitas konsumen, makanan yang
didekorasi dengan menarik agar mendapatkan perjatian konsumen dalam
memenuhi persepsi konsumen tentang kualitas.
3. Rasa (X2) terhadap Loyalitas Konsumen (Y) di Cafe Kota Jambi
Rasa merupakan tanggapan indra pengecap terhadap rangsangan saraf seperti
rasa manis, pahit, masam, asin, panas ataupun dingin. Rasa yang unik harus
mampu memberikan kepuasan saat dikonsumsi pertama kali dan memberikan
sesuatu yang lebih dari harapan. Ketika konsumen merasakan manfaat dari suatu
produk pada saat mengkonsumsi produk tersebut untuk pertama kalinya otomatis
memberikan kepuasan dan konsumen pasti akan melakukan pembelian
selanjutnya karena konsumen merasa terpuaskan pada saat mengkonsumsi produk
tersebut.
Didalam Penelitian ini Rasa secara simultan dan parsial terbukti memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Loyalitas konsumen melalui
Kepuasan Konsumen Hal ini menunjukan semakin tinggi tingkat rasa pada
88
makanan maka semakin besar loyalitas konsumen untuk mengkonsumsi makanan
atau produk tersebut. Rasa dari produk kopi di Camp Coffee Jambi memiliki cita
rasa yang berbeda dari tempat lain, rasanya sangat nikmat, rasa kopi di camp coffe
sesuai dengan harapan konsumen, bahkan bahan-bahan untuk pembuatan kopi
juga sesuai dengan standar, sehingga konsumen jatuh cinta dan tetap bertahan
serta berulang ulang kali berkunjung ke camp coffe jambi. Sesuai dengan
Indikator dari Rasa Produk yang terdapat di Penelitian ini.
Loyalitas konsumen tidak lepas dari upaya Pemilik Camp Coffee Jambi yang
mempertahankan rasa keaslian kopinya dan menjaga rasa dari kopi . Banyak
persaingan rasa antar usaha memicu pihak pengusaha untuk mengoptimalkan dan
menjaga kualitas produk yang diberikan serta dapat diterima oleh konsumen dan
demi menjaga loyalitas konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Yuniasari,
Rasa berpengaruh secara signifikan karena rasa adalah bagian penting dalam
meraih keunggulan. Rasa makanan dijadikan sebagai upaya untuk member
kepuasan pada pelanggan agar kelak pelanggan selalu berminat pada produk yang
dihasilkan usaha.
4. Inovasi Produk (X4) terhadap Loyalitas Konsumen (Y) di Cafe Kota
Jambi
Inovasi merupakan suatu alat utama untuk mencapai posisi produk tertentu
dalam melaksanakan fungsi yang diharapkan. Inovasi produk sangat erat
kaitannya dengan Loyalitas Konsumen karena inovasi mampu membuat produk
berbeda di mata konsumen sehingga konsumen lebih menarik membeli produk
tersebut dibandingkan produk pesaing.
89
Faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen adalah inovasi produk.
Inovasi merupakan bagian dari kerangka kerja yang menghubungkan aspek
budaya perusahaan dengan kemampuan berinovasi serta meningkatkan kinerja
perusahaan melaui keputusan pembelian menjadikan konsumen puas sehingga
loyal. Dalam persainagan, pengusaha harus dapat memodifikasi produknya untuk
menambah nilai dari produk yang dihasilkannya dan harus dapat memenuhi
kebutuhan dan selera konsumen. Nilai tambah dari produk yang dihasilkan dapat
berupa desain atau model dari produk yang dilakukan pengusaha, diharapkan
dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Hal tersebut juga didukung oleh Kotabe
dalam Tamamudin (2012) yang menunjukan bahwa semakin tinggi inovasi
produk yang dilakukan pengusaha maka meningkatkan kinerja perusahaan melalui
peningkatan kepuasan konsumen.
Meskipun terdapat penelitian yang menunjukkan inovasi produk berpengaruh
secara signifikan terhadap Loyalitas Konsumen, namun berdasarkan penelitian ini
inovasi produk tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen.
Dilihat dari Indikator Inovasi Produk Perluasan Lini yaitu produk yang dihasilkan
tidaklah benar-benar baru tetapi relative baru untuk sebuah pasar, Produk Baru
yaitu produk terbaru bagi perusahaan tetapi tidak baru lagi bagi pasar, dan Produk
benar-benar baru yaitu produk yang baru baik bagi perussahaan maupun pasar.
Dari Indikator itu Camp Coffe Jambi sudah menginovasikan sesuai dengan
indikator yang terdapat didalam penelitian ini tetapi tidak mengoptimalkannya.
Konsumen di Camp Coffee Jambi adalah Konsumen pecinta kopi yang
menjaga keoriginalan kopi serta konsumen tidak memperhatikan dan
menghiraukan dari inovasi suatu produk kopi, kalau diinovasi keoriginalan atau
90
keaslian rasa kopi akan hilang. Tanpa adanya inovasi produk konsumen pun sudah
sering berkunjung dan loyalitas. Karena sudah dikalahkan dari faktor rasa dan
tampilan sehingga konsumen decamp coffe tidak memperhatikan inovasi serta
macam-macam kopi yang disajikan decamp sudah cukup puas dirasakan oleh
konsumen sehingga inovasi produk kopi sudah puas dan dirasa tidak
mempengaruhi loyalitas konsumen.
C. Analisis Hasil Penelitian
Dari hasil dan pembahasan penelitian diatas bahwa variabel kesegaran
(freshness) yang merupakan unsur kesegaran dari suatu produk, tampilan
(Presentation) yang merupakan tampilan atau bentuk penyajian dari produk, rasa
(taste) merupakan rasa dari produk itu sendiri dan inovasi (Innovation) merupakan
keahlian dalam melakukan inovasi seperti variasi rasa, pencampuran bahan satu
dengan bahan produk lainnya. Keempat variabel itu adalah indikator dari Kualitas
Produk.
Salah satu keunggulan dalam persaingan terutama kualitas produk yang
dapat memenuhi keinginan konsumen sehingga konsumen bisa menjadi puas serta
loyalitas. Bila tidak sesuai dengan spesifikasi maka produk akan ditolak.
Sekalipun produk tersebut sebaiknya perlu menjadi catatan untuk menghindari
terjadinya kesalahan yang lebih besar diwaktu yang akan datang. Demikian juga
dalam memenuhi suatu produk konsumen selalu berharap agar barang yang
dibelinya dapat memusakan segala keinginan dan kebutuhannya. Untuk itu
perusahaan harus dapat memahami keinginan konsumen, sehingga Camp Coffe
Jambi dapat memahami keinginan konsumen, sehingga Camp Coffe Jambi dapat
menciptakan produk yang sesuai dengan harapan konsumen yang dapat dipenuhi
91
oleh Camp Coffee Jambi, karena kualitas produk yang baik merupakan kunci
perkembangan produktivitas perusahaan.
Suatu produk sudah menjadi keharusan yang harus dipenuhi oleh
perusahaan, kalau tidak menginginkan konsumen yang telah memiliki beralih
kepada produk-produk pesaing lainnya yang dianggap memiliki kualitas produk
yang lebih baik. Konsumen menginginkan produk yang dibelinya sesuai dengan
keinginannya atau produk tersebut berkualitas. Semakin tinggi kualitas produk,
maka semakin tinggi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian dan
konsumen akan menjadi loyal.
Kualitas produk mendapat perhatian para konsumen dalam ekonomi islam
dan ekonomi konvensional. Akan tetapi terdapat perbedaan signifikan diantara
pandangan ekonomi dalam penyebab adanya perhatian masing-masing terhadap
kualitas, tujuan dan caranya. Sebab dalam ekonomi konvensional, produsen
berupaya menekan kualitas produknya hanya semata-mata untuk merealisasikan
tujuan materi. Boleh jadi tujuan tersebut merealisasikan produk yang bisa dicapai
dengan biaya serendah mungkin, dan boleh jadi mampu bersaing dan bertahan
dengan produk serupa yang diproduksi orang lain. Karena itu seringkali produk
tersebut menjadi tidak berkualitas, jika beberapa motivasi tersebut tidak ada
padanya seperti produk tertentu ditimbun karena tidak dikhawatirkan adanya
persaingan. Bahkan seringkali mengarah pada penipuan, dengan menampakkan
barang yang buruk dalam bentuk yang nampaknya bagus untuk keuntungan
setinggi mungkin.
92
Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf ayat 32 yang berbunyi :
ي للذيي آها سق قل الطيباث هي الز التي أخزج لعباد م سيت الل م قل هي حز يا خالصتا ي في الحياة الد
م يعلوى ل الياث لق لك ص القياهت كذ
Artinya : “Katakanlah : “ Siapakaj yang mengharamkan pershiasan dari allah
yang telah dikeluarkannya untuk hamba-hambanya dan (siapa pulakah yang
mengharamkannya) rezeki yang baik?” Katakanlah: “Semua itu (disediakan)
bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka
saja) dihari kiamat.” Demikianlah kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-
orang yang mengetahui”.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa kualitas produk tidak dinilai dari kuantitas
dan kehalalnya saja namun juga perlu adanya manfaat yang dapat dirasakan oleh
masyarakan/konsumen.
Secara keseluruhan Kesegaran, Tampilan, Rasa, dan Inovasi produk yang
telah diterapkan oleh Camp Coffee Jambi persepsi konsumen sudah cukup baik
atau sesuai dengan konsep ekonomi islam, terutama dari kesegaran produk tidak
menimbun atau tidak mengendapkan kopi, tampilan, rasa produk tidak
mencampurkan kopi dengan zat-zat yang berbahaya, dan inovasi produk sesuai
dengan manfaat yang dirasakan konsumen, dan juga kualitas produk yang baik
dan dapat dipercaya, juga memiliki manfaat yang baik, namun hanya saja perlu
ditingkatkan lagi agar konsumen semakin percaya. Di Camp Coffee Jambi juga
terdapat tulisan peringatan yang berisikan “Tidak melayani Konsumen 5 Menit
sebelum waktu Sholat” sudah jelas bahwa di Camp Coffee Jambi sudah memulai
melakukan bisnisnya dengan menggunakan syariat-syariat islam.
Selain melihat dari adanya kualitas produk, konsumen juga
mempertimbangkan adanya label halal dari produk yang akan mereka beli.
Konsumen sekarang mulai pintar dalam memilih produk yang menyebabkan
93
mereka akan mencari kesesuaian antara kesegaran, tampilan, rasa, dan inovasi
produk yang mereka terima. Untuk sebuah produk, sertifikasi halal dari MUI
(Majelis Ulama Indonesia) dan kualitas dari produk menjadi sebuah keunggulan
tersendiri bagi pemilik usaha.
Di Camp Coffee Jambi adalah cafe yang banyak dikunjungi para pecinta
kopi. Camp Coffee Jambi menghadirkan kopi yang memiliki kualitas yang baik.
Camp Coffee Jambi menjamin produk yang dihasilkannya aman, baik, bersih dan
murni. Tetapi, di Camp Coffee Jambi belum memiliki Sertifikasi Halal dari MUI.
Padahal, Sertifikasi halal ini adalah wujud tanggung jawab pengusaha untuk
melindungi konsumen, selain itu sertifikasi halal salah satu upaya pemenuhan dari
Undang-undang No 33 Tahun 2014 Perihal Jaminan Produk Halal. Camp Coffee
Jambi haruslah memberikan kepastian dan perlindungan terhadap konsumen agar
mengkonsumsi kopi dari Camp Coffee Jambi yang terverifikasi kehalalannya,
dalam hal ini proses pembuatannya.
Penggunaan label halal memiliki tujuan untuk memberikan kepastian status
kehalalan pada produk di Camp Coffee Jambi dan untuk menentramkan batin
konsumen muslim akan prosesdur, bahan baku, dan pengelolahan dari produk itu
sendiri, sehingga konsumen tidak ragu dan memutuskan untuk melakukan
pembelian. Penggunaan label halal ini juga merupakan salah satu strategi bisnis
untuk merespon minat konsumen muslim yang semakin sadar akan pentingnya
label halal, sehingga diharapkan dengan adanya label halal akan menarik minat
konsumen untuk terus membeli, mengunjungi, dan mengkonsumsi kopi di Camp
Coffee Jambi sehingga konsumen lebih Loyalitas.
94
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan
pada pengujian pengaruh Kesegaran, Tampilan, Rasa, dan Inovasi secara parsial
maupun simultan terhadap Loyalitas Konsumen, dan variabel yang paling
dominan mempengaruhi keputusan menjadi wirausaha muslim sebagai berikut :
1. Variabel Kesegaran (X1), Tampilan (X2), Rasa (X3), dan Inovasi Produk (X4)
secara silmutan memiliki berpengaruh secara Signifikan Terhadap Loyalitas
Konsumen di Cafe Kota Jambi dengan nilai signifikan 0,000 < α (0,05).
2. Variabel Kesegaran (X1) secara parsial tidak pengaruh secara signifikan
terhadap Loyalitas konsumen (Y) dengan Nilai Signifikan Kesegaran (X!)
yaitu 0,127 artinya > α (0,05) .
3. Variabel Tampilan (X2) secara parsial Berpengaruh secara signifikan terhadap
Loyalitas konsumen (Y) dengan Nilai Signifikan pada Tampilan (X2) yaitu
0,030 artinya < α (0,05).
4. Variabel Rasa (X3) secara parsial Berpengaruh secara signifikan terhadap
Loyalitas konsumen (Y) dengan Nilai Signifikan pada Rasa (X3) yaitu 0,000
artinya < α (0,05).
5. Variabel Inovasi (X4) secara parsial tidak pengaruh secara signifikan terhadap
Loyalitas konsumen (Y) Nilai Signifikan pada Inovasi (X4) yaitu 0,144
artinya < α (0,05).
95
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran-saran sebagai
berikut :
1. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan melakukan pengamatan dan
observasi dengan jumlah sampel yang lebih banyak dari penelitian ini
sehingga memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk memperoleh
kondisi yang sebenarnya dan memberikan hasil yang lebih akurat.
b. Bagi penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian terhadap faktor
lain yang dapat memberikan loyalitas konsumen Camp Coffe Jambi,
seperti dari segi harga dan brand image.
2. Saran Bagi Camp Coffe Jambi
a. Camp Coffe Jambi sebaiknya mempertahankan dan meningkatkan kualitas
produk dengan upaya memberikan pelatihan kepada setiap karyawan
mengenai Kopi yang disajikan agar tetap stabil (konsisten), mulai dari
kesegaran, tampilan, rasa, dan inovasi produk khususnya produk kopi.
Dengan harapan mampu membuat pelanggan menjadi loyalitas terhadap
produk kopi dari Camp Coffe Jambi
b. Dari hasil penelitian ini diharapkan Camp Coffe Jambi lebih
meningkatkan kualitas produk dengan memperbaiki kesegaran, tampilan,
rasa dan inovasi produk agar lebih mudah mencapai pada target yang
diharapkan.
96
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-buku
Al-Qur’an dan Terjemahannya
DendySugono dkk, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta : Pusat Bahasa, 2008
Fandy Tjipto, Strategi Pemasaran, Andi Yogyakarta: Edisi Tiga, 2008
Fajar Laksana, Manajemen Pemasaran, Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu, 2008
Handi Irawan, 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, Jakarta: Elex Media Komputindo,
2009
H. Mulyani Nitisusastro, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, Bandung:
Alfabeta, 2009
Husein Umar, Metodologi Penelitian untuk skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2007
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang.
Badan penerbit Universitas Diponegoro, 2011.
Jaribah bin Ahmad Al-Haritsi, Fiqih Ekonomi Umar bin Al-Khathab, Jakarta:
Khalifa, 2006
Jeff Madura, Pengantar Bisnis Buku 1, Jakarta : Salemba Empat, 2001
Justin G.L, et al, Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil, Jakarta : Salemba
Empat, 2001
Keeh, et.al , The Effect of Entrepreneurial Orientation and Marketing
Informationon the Performance of SMEs. Journal of Bussines Venturing,Juli
Vol.22, Issue 4, P.592 611, 2007
Kotler dan Amstrong, Prinsip-prinsip pemasaran (Principles of marketing), Edisi
Bahasa Indonesia, Jilid I. Jakarta: Penerbit Erlangga,2001
Lupioyadi, Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktek, Salemba
Empat,Jakarta, 2001
Lukas dan Farrel, The Effect of Market Orientation on product Inovation, Journal
of The Academy Marketing Science. No.2 Vol 28, 2000
M.N Nasution, Manajemen Mutu Terpadu : Total Quality Management, Edisi
Kedua, Ghalia Indonesia, Bogor, 2005
97
Oliver dan Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen,
Bandung:Alfabeta, 2005
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jakarta: Prenhallindo,
2000
Philip,Kotler dan Gary Armstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran edisi ke VII Jilid 8.
Jakarta: Penerbit erlangga, 2001
Porter, Michael, E. Strategi Bersaing (Competitive stategy). Tanggerang:
Karisma Publishing Group, 2008
Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi Targeting Posittioning.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Cet-14,
Jakarta: Rineka Cipta, 2010
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, cet-5, (Bandung:Alfabeta, 2016)
Suyadi Prawirosentono, Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu Abad
21 : Bumi Aksara, 2002
Syeikh Imam Al-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi, Jakarta: Pustaka Azzam, 2007
Tuti Supriyatmini, Pengaruh Kualitas Terhadap Loyalitas Nasabah Pada Baitul
Mal Wattamwil (BMT) Semarang, Semarang: Unnes, 2005.
Veithzal Rivai Zainal, Muhammad Syafei Antoniu, Muliaman Darmansyah
Hadad, Op Cit.
Wyckof dan Tjiptono, Manajemen Jasa. Edisi Pertama,2005
Yusuf Soewadji, Pengantar Metodologi penelitian, Jakarta: Mitra Wacana Media,
2012
B. Jurnal-jurnal
Abdul Basith, dkk, Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas pelayanan terhadap
kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan, Jurnal Administrasi Bisnis,
Vol.1 No.1 Juni 2014
Ahmad Safrizal Yafie, Suharyono, dan Yusri Abdillah, Pengaruh Kualitas Produk
dan Kualitas Jasa terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Pada Pelanggan
Food and Bavarage 8 Oz Coffe Studio Malang), Fakultas Ilmu Administrasi,
Universitas Brawijaya, Malang.
Hendra Winarjo, Dkk, Pengaruh Food Quality dan Atmosphere terhadap
Customer Loyalty dengan Customer Satisfaction sebagai Variabel
98
Intervening Pada Cafe Intro di Surabaya, Program Studi Manajemen
Pemasaran, UKP, 2018.
Intan Firdausi, Pengaruh Inovasi Produk, Daya Tarik Iklan dan Persepsi Harga
terhadap keputusan pembelian pada Cafe dengan menu unik (Studi Kasus
Pada Cafe Tombo Ngelak Yogyakarta), Program Studi Manajemen, Fakultas
Ekonomi, Universitas Yogyakarta, 2016
Lukas dan Farrell, The Effect of Market Orientation on product Inovnovation,
Journal of The Academy Marketing Science. No.2 Vol 28, 2000
Mochamad Yunus, Pengaruh Etika Bisnis Islam dan Kualitas Produk Terhadap
Loyalitas Konsumen (Studi Kasus Pada UKM Bandeng Tandu Kendal), Prodi
Ekonomi Syariah UIN Walisongo, Semarang 2015
Rini Dwi Martha Lubis, Pengaruh keunikan produk terhadap terciptanya word of
mouth pada produk burger (Studi Kasus Pada usaha rumah burger Jln. Medan
Area Selatan, Medan), Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatra Utara, 2014
Willy wijaya, Analisa pengaruh kualitas makanan terhadap kepuasan pelanggan
di yoshinoya galaxy mall Surabaya, Fakultas Ekonomi, UKP, 2017.
C. Undang-Undang
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014
D. Website
http:www.cofebrick.co.id/kopi-arabika-robusta-liberika/. Diakses pada Kamis, 7
Agustus 2019. Pada pukul 19.25 WIB
http://www.gordi.id/blogs/updates/espresso-picalio -inilah-macam-macam-cara-
penyajian-kopi. Diakses pada Kamis,7 Agustus 2019. Pada pukul 19.45 WIB
http://kopikopi.com/4menit-cara-membuat-kopi-tubruk-enak/. Di akses pada
Kamis,7 Agustus 2019, Pada Pukul 20.00 WIB
http://ahlikopilampung.com/2015/09/03/nyeduh-kopi-bergaya-the-v60. Diakses
pada Kamis, 7 Agustus 2019. Pada Pukul 20.15
99
100
LAMPIRAN I
LEMBAR KUESIONER
Kueisioner Penelitian
PENGARUH KESEGARAN, TAMPILAN, RASA, DAN INOVASI
PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DI CAFE KOTA
JAMBI
Sehubung dengan penyusunan skripsi dengan judul yang disebutkan
diatas, maka dengan hormat, saya :
Nama : Indah Maulinda
NIM : EES150686
Memohon kesediaan saudara/I untuk mengisi kueisioner (daftar
pertanyaan) yang saya ajukan ini secara jujur dan terbuka. Daftar pertanyaan ini
saya ajukan semata-mata untuk keperluan penelitian sebagai salah satu syarat
dalam menyelesaikan jenjang Strata satu (S1), Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi. Karenanya, kebenaran dan kelengkapan jawaban yang saudara/I berikan
akan sangat membantu, untuk selanjutnya akan menjadi masukan yang
bermanfaat bagi hasil penelitian yang penulis lakukan.
Atas partisipasi saudara/I dalam mengisi daftar pertanyaan/ kueisioner ini,
saya ucapkan terimakasih.
Peneliti,
Indah Maulinda
EES150686
Petunjuk pengisian :
Pada pertanyaan dibawah ini, Anda dimohon untuk mengisi pertanyaan-
pertanyaan tersebut dengan keadaan dan kondisi yang sebenarnya.
Identitas Responden
1. Jenis Kelamin
a. Laki-Laki b. Perempuan
2. Usia saat ini (pilih salah satu dibawah ini)
a. <17 Tahun d. 41- 50 Tahun
b. 17 – 30 Tahun e. >50 Tahun
c. 31 – 40 Tahun
3. Pendidikan Terakhir (pilih salah satu dibawah ini)
a. SD d. Diploma
b. SMP e. S1
c. SMA f. S2/S3
4. Pekerjaan saat ini (pilih salah satu dibawah ini)
a. PNS d. TNI/Polri
b. Pegawai Swasta e. Wiraswasta
c. Mahasiswa f. Lain-lain: ………………..
5. Sudah berapa kali membeli produk kopi di Camp Coffe Jambi 3 Bulan
Terakhir (pilih salah satu dibawah ini)
a. 1 d. 4
b. 2 e. >5
c. 3
6. Partner berkunjung ke Camp Coffe Jambi
a. Teman Diskusi d. lain-lain:……………….
b. Relasi Organisasi
c. Rekan Bisnis
7. Dari rekomendasi siapa berkunjung ke Camp Coffe Jambi
a. Media Sosial
b. Teman/Kerabat
c. Lain-lain:………………...
Petunjuk Pengisian
Silahkan anda pilih jawaban yang menurut anda paling benar sesuai dengan
kondisi yang anda alami atau rasakan, dengan memberikan () pada pilihan
jawaban yang tersedia dari mulai skala 1 (Sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat
setuju sekali). Masing-masing pilihan jawaban memiliki makna sebagai berikut :
SSS : Sangat Setuju Sekali Nilainya 5
SS : Sangat Setuju Nilainya 4
S : Setuju Nilainya 3
TS : Tidak Setuju Nilainya 2
STS : Sangat tidak setuju Nilainya 1
NO Pertanyaan SSS SS S TS STS
Variabel Kesegaran Produk
Rasa Produk
1. Rasa kopi di Camp Coffe Jambi sesuai dengan
keinginan
2. Rasa kopi penuh cita rasa yang istimewa
3. Kopidi Camp Coffe Jambi memiliki rasa yang
sangat berbeda dengan kopi lainnya
Warna Produk
4. Warna kopi yang disajikan terlihat segar/ tidak
pucat
5. Warna kopi yang disajikan menarik perhatian
Tekstur Produk
6. Tekstur kopi di Camp coffe sangat pas dan
sesuai dengan keinginan
Aroma Produk
7. Aroma kopi sangat menggugah selera
8. Kopi di Camp Coffe Jambi sangat sedap
Variabel Tampilan Produk
Ciri Khas
9. Kopi di Camp Coffe Jambi memiliki cirri khas
tersendiri
10. Memiliki pembeda dari kopi-kopi di tempat
lainnya
Garnish
11. Penyajian kopi sangat menarik
12. Penyajian sesuai dengan padu dan rasa kopi
Porsi Produk
13. Porsi yang disajikan sesuai dengan harga
14. Porsi yang disajikan sesuai dengan yang dimenu
Bentuk
15. Bentuk dari kopi yang disajikan sangat menarik
16. Bentuk dari kopi yang disajikan unik
Variabel Rasa Produk
Cita Rasa
17. Cita rasa yang disajikan sangat berbeda dengan
kopi tempat lainnya
Rasa Nikmat
18. Rasa kopi di Camp Coffe Jambi sangat nikmat
saat di minum
Harapan dapat Terpenuhi
19. Saat meminum kopi di Camp Coffe Jambi
sangat sesuai dengan yang diharapkan
20. Bahan yang digunakan sesui dengan standard
harapan
Menarik
21. Rasa kopi sangat menarik hati sehingga jatuh
cinta dengan kopi di Camp Coffe Jambi
Saling Melengkapi dan Berkualitas
22. Kualitas kopi yang ditawarkan sesuai dengan
yang diharapkan
23. Perpaduan kopi dengan gulanya saling
melengkapi
Variabel Inovasi Produk
Perluasan lini (line extensions)
24. Kopi yang dihasilkan perusahaan tidaklah
benar-benar baru tetapi relative baru untuk
sebuah pasar
Produk baru (me too – product)
25. Konsumen mengaharapkan varians kopi di
Camp Coffe Jambi
Produk benar-benar baru (new-to-the-word-product)
26. Konsumen mengharapkan menambah menu dan
varians kopi yang berbeda dengan tempat-
tempat lain
Variabel Loyalitas Konsumen
Reapet
27. Saya akan kembali konsisten menikmati kopi di
Camp Coffe Jambi
28. Saya membeli kopi di Camp Coffe Jambi secara
berulang
29. Saya akan kembali mengunjungi Camp Coffe
Jambi dalam waktu dekat
Retention
30. Saya tidak berpengaruh terhadap kopi lain selain
di Camp Coffe Jambi
Referral
31. Saya merasa sangat puas dengan kopi di Camp
Coffe Jambi
32. Sangat senang meminum kopi di Camp Coffe
Jambi
33. Saya akan merekomendasikan kepada orang
lain/ keluarga saya untuk membeli Kopi di
Camp Coffe Jambi
34. Saya akan mengajak orang lain/ keluarga saya
untuk membeli kopi di Camp Coffe Jambi
34. Saya akan melakukan complain apabila tidak
puas dengan kopi di Camp Coffe Jambi
35. Camp Coffe akan memberikan garansi terhadap
kopi kepada konsumen yang komplain
LAMPIRAN II
DATA VARIABEL RESPONDEN
1. Kesegaran (X1)
No
Responden
Kesegaran (X1) Jumlah
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
1 4 3 4 4 3 3 3 3 27
2 5 3 4 3 4 3 4 4 30
3 3 3 3 3 4 4 3 3 26
4 4 4 3 4 3 3 3 4 28
5 3 4 5 4 4 3 3 4 30
6 3 4 4 3 3 4 3 3 27
7 4 5 4 4 4 5 4 4 34
8 3 3 4 4 3 4 3 3 27
9 3 3 3 3 3 3 3 3 24
10 4 4 4 4 4 4 4 4 32
11 3 3 4 4 5 3 4 4 30
12 3 3 3 4 4 4 5 5 31
13 4 4 4 4 4 3 3 3 29
14 4 4 4 4 5 5 5 5 36
15 4 3 4 4 4 3 3 3 28
16 5 4 5 4 5 4 4 4 35
17 3 4 3 4 4 3 4 3 28
18 4 5 5 4 4 3 3 3 31
19 5 5 5 5 5 5 5 5 40
20 3 3 3 3 4 4 4 4 28
21 4 5 4 3 3 4 4 5 32
22 4 4 5 5 4 4 4 5 35
23 5 3 3 4 4 3 4 3 29
24 3 4 4 4 3 4 4 4 30
25 3 3 4 4 4 4 3 4 29
26 3 4 5 3 5 4 4 5 33
27 4 3 4 4 4 3 4 3 29
28 3 4 3 3 3 4 5 3 28
29 4 3 4 4 4 3 3 4 29
30 3 4 3 4 4 4 3 4 29
31 3 3 4 4 3 4 3 3 27
32 3 5 3 3 4 5 4 4 31
33 3 4 3 3 4 4 3 4 28
34 4 3 4 4 3 3 3 3 27
35 4 4 4 4 3 4 3 4 30
36 4 3 4 3 3 4 4 3 28
37 3 4 3 3 4 3 3 4 27
38 4 3 3 4 3 3 4 4 28
39 5 4 4 4 4 4 3 3 31
40 4 3 3 4 4 3 3 3 27
41 4 4 4 4 4 4 4 4 32
42 4 4 4 4 4 3 3 3 29
43 4 5 4 3 3 4 4 5 32
44 3 4 3 4 4 3 4 3 28
45 5 5 3 3 3 4 4 4 31
46 4 4 4 4 3 3 3 3 28
47 3 3 3 3 3 3 3 3 24
48 4 4 5 4 3 3 4 3 30
49 5 3 4 3 4 4 4 5 32
50 4 4 4 4 3 4 3 3 29
51 3 5 3 3 4 5 4 5 32
52 4 4 5 5 3 4 3 3 31
53 5 5 5 4 4 4 4 4 35
54 4 4 3 3 5 4 4 4 31
55 3 5 4 4 5 4 4 4 33
56 4 4 3 3 4 5 3 4 30
57 4 3 3 4 5 4 4 4 31
58 4 4 4 3 3 4 3 3 28
59 5 3 3 4 4 4 4 4 31
60 5 4 3 3 3 4 4 3 29
61 5 5 3 4 4 3 4 4 32
62 4 4 4 4 4 4 4 4 32
63 3 3 3 3 3 3 3 3 24
64 4 4 4 4 4 4 4 4 32
65 5 5 5 5 3 3 3 3 32
66 4 3 4 4 4 5 4 4 32
67 4 4 3 3 3 5 3 3 28
68 5 4 4 4 4 4 5 5 35
69 4 3 3 3 3 4 4 4 28
70 3 4 4 4 4 3 3 3 28
71 4 5 4 4 3 4 4 4 32
72 3 4 3 3 4 3 3 3 26
73 4 3 4 3 3 4 4 3 28
74 3 4 5 4 4 3 5 3 31
75 5 5 4 3 3 4 3 3 30
76 3 3 5 4 4 4 4 4 31
77 4 5 4 3 4 3 3 3 29
78 3 4 5 4 3 3 4 4 30
79 4 5 4 3 4 4 3 3 30
80 3 4 5 4 3 3 4 3 29
81 4 5 4 3 4 4 4 4 32
82 3 4 5 3 3 4 3 3 28
83 5 5 4 4 3 4 5 5 35
84 4 4 3 4 4 3 4 4 30
85 5 5 4 3 4 4 3 3 31
86 4 4 3 3 4 3 4 4 29
87 3 3 4 4 4 3 4 4 29
88 4 4 5 3 3 4 3 3 29
89 3 4 4 4 4 3 4 4 30
90 4 3 3 4 3 4 3 3 27
91 4 4 4 4 4 3 4 4 31
92 4 4 5 5 5 4 5 5 37
93 3 4 3 4 4 3 3 4 28
94 4 3 4 5 3 4 3 3 29
95 3 3 4 4 4 3 4 4 29
96 5 4 4 5 3 4 3 4 32
97 3 3 3 3 4 3 3 4 26
Jumlah 370 375 372 360 360 357 353 358
2905
2. Tampilan
No
Responden
Tampilan (X2) Jumlah
P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16
1 4 3 3 4 4 3 3 2 26
2 3 4 3 3 3 4 2 2 24
3 3 3 4 4 3 3 3 3 26
4 3 4 4 4 4 4 4 3 30
5 4 4 3 3 3 3 3 3 26
6 3 3 3 3 3 4 3 3 25
7 3 3 3 4 4 4 4 4 29
8 4 4 3 3 4 4 3 3 28
9 4 3 4 3 4 3 3 3 27
10 3 4 3 4 3 4 3 3 27
11 3 4 4 3 3 4 3 3 27
12 4 3 3 4 4 3 3 3 27
13 3 4 3 4 3 4 3 3 27
14 4 4 4 4 4 4 4 4 32
15 3 3 3 3 3 3 3 3 24
16 3 3 4 4 3 3 3 3 26
17 4 4 3 3 4 4 4 4 30
18 3 4 3 3 3 4 4 4 28
19 3 3 3 3 3 4 4 4 27
20 4 4 4 4 5 5 5 3 34
21 3 3 2 3 3 3 2 2 21
22 3 3 3 3 3 3 2 2 22
23 4 4 3 3 3 3 2 2 24
24 3 4 5 4 4 4 4 5 33
25 3 3 4 4 4 3 4 4 29
26 3 4 3 3 3 4 4 4 28
27 4 4 3 3 3 3 4 4 28
28 3 4 3 3 3 4 4 4 28
29 3 4 3 3 3 3 4 4 27
30 3 3 3 3 4 4 4 4 28
31 3 3 4 4 3 3 4 4 28
32 4 3 3 4 5 4 4 3 30
33 3 3 4 4 3 3 3 3 26
34 4 4 4 4 4 4 4 4 32
35 3 3 3 3 3 3 3 3 24
36 4 3 3 3 3 3 3 3 25
37 4 4 4 4 4 4 4 4 32
38 3 3 3 3 3 3 3 3 24
39 3 3 3 3 3 3 3 3 24
40 4 4 4 4 4 4 4 4 32
41 3 3 3 3 3 3 3 3 24
42
3 3 3 3 3 3 3 21
43 3 3 3 3 3 3 3 3 24
44 3 3 3 3 3 3 3 3 24
45 4 4 4 4 4 4 4 4 32
46 3 3 3 3 3 3 3 3 24
47 4 4 4 4 4 4 4 4 32
48 3 3 3 3 3 3 3 3 24
49 3 3 3 3 3 3 3 3 24
50 3 4 4 4 4 4 4 4 31
51 3 3 3 3 3 3 3 3 24
52 4 4 4 4 4 4 4 4 32
53 3 3 3 3 3 3 3 3 24
54 3 4 3 4 3 3 4 4 28
55 3 4 3 4 3 4 3 3 27
56 4 3 4 3 4 3 4 3 28
57 3 4 4 3 4 4 3 4 29
58 4 4 4 3 3 3 3 4 28
59 3 4 3 4 4 4 3 4 29
60 3 4 3 3 4 3 4 3 27
61 4 3 4 3 3 3 3 4 27
62 3 3 4 3 4 3 4 3 27
63 3 4 3 4 3 4 3 4 28
64 3 3 4 3 4 3 4 3 27
65 3 4 3 4 3 4 3 4 28
66 3 3 3 4 3 3 4 3 26
67 3 4 3 4 3 3 4 3 27
68 3 3 3 3 3 3 3
21
69 3 4 3 3 3 3 4 3 26
70 3 4 3 4 3 4 3 4 28
71 3 4 4 3 4 3 3 4 28
72 3 3 4 4 3 3 4 3 27
73 3 3 4 3 3 3 4 3 26
74 3 3 4 3 4 3 3 3 26
75 3 4 4 4 3 4 3 4 29
76 3 4 3 3 3 4 3 4 27
77 3 3 3 3 4 3 4 3 26
78 3 4 4 3 4 3 4 3 28
79 3 4 3 4 3 4 3 4 28
80 3 4 3 4 3 4 3 4 28
81 3 3 4 3 4 3 4 3 27
82 4 3 4 3 4 3 4 3 28
83 3 3 3 4 3 4 3 4 27
84 3 4 3 4 3 4 3 4 28
85 3 4 3 4 3 4 3 4 28
86 3 4 3 4 3 4 3 4 28
87 4 3 3 4 4 3 4 3 28
88 3 4 3 4 3 4 3 4 28
89 3 4 3 4 3 4 3 4 28
90 4 3 4 3 4 3 4 3 28
91 3 4 3 4 3 4 3 4 28
92 3 4 4 3 4 3 4 3 28
93 3 3 3 4 3 4 3 4 27
94 3 3 4 3 4 3 3 4 27
95 3 4 3 4 3 4 3 4 28
96 4 3 3 3 4 3 4 3 27
97 3 3 3 4 3 4 3 4 27
Jumlah 313 340 326 336 330 337 329 328
2639
3. Rasa
No
Responden
Rasa (X3) Jumlah
P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23
1 3 4 4 4 5 5 5 30
2 5 4 3 3 4 5 4 28
3 4 3 4 4 5 3 3 26
4 3 4 5 5 4 3 4 28
5 5 4 5 4 5 4 4 31
6 4 4 4 4 4 4 4 28
7 4 3 3 4 3 3 3 23
8 5 5 5 3 4 3 4 29
9 4 4 4 4 4 4 3 27
10 3 3 4 3 3 3 4 23
11 3 3 3 4 4 4 5 26
12 4 4 4 3 3 4 4 26
13 3 3 3 3 4 5 5 26
14 4 4 4 5 5 5 4 31
15 4 4 4 4 5 5 5 31
16 3 3 3 4 4 4 5 26
17 4 4 4 4 5 4 4 29
18 4 4 4 4 3 3 3 25
19 5 5 5 5 4 4 4 32
20 4 4 3 4 3 4 3 25
21 4 4 4 4 3 3 3 25
22 3 3 3 3 3 3 3 21
23 3 3 3 3 4 4 4 24
24 5 4 5 4 3 3 4 28
25 3 4 4 4 3 3 3 24
26 3 3 3 4 4 4 3 24
27 5 3 3 4 4 3 3 25
28 4 4 4 4 3 4 3 26
29 4 3 3 3 4 3 3 23
30 3 3 4 3 4 3 3 23
31 3 3 4 4 3 3 4 24
32 3 4 3 4 3 3 3 23
33 4 4 3 3 4 3 3 24
34 4 4 4 4 4 4 4 28
35 3 3 3 3 3 3 3 21
36 3 3 3 3 3 3 3 21
37 4 4 4 4 4 4 4 28
38 3 3 3 3 3 3 3 21
39 3 3 3 3 3 3 3 21
40 4 4 4 4 4 4 4 28
41 3 3 3 3 3 3 3 21
42 3 3 3 3 3 3 3 21
43 3 3 3 3 3 3 3 21
44 3 3 3 3 3 3 3 21
45 4 4 4 4 4 4 4 28
46 3 3 3 3 3 3 3 21
47 4 4 4 4 4 4 4 28
48 3 3 3 3
3 3 18
49 3 3 3 3 3 3 3 21
50 4 4 4 4 4 4 4 28
51 3 3 3 3 3 3 3 21
52 4 4 4 4 4 4 4 28
53 3 3 3 3 3 3 3 21
54 3 3 4 3 4 4 4 25
55 4 3 4 3 4 3 4 25
56 4 3 3 4 3 4 3 24
57 3 4 3 4 3 4 3 24
58 3 4 3 4 3 3 3 23
59 3 4 3 4 3 4 3 24
60 4 3 4 3 4 3 3 24
61 3 3 4 4 4 3 4 25
62 4 3 4 3 4 3 4 25
63 3 4 3 4 3 4 4 25
64 4 3 4 3 4 3 4 25
65 3 4 3 4 3 4 3 24
66 4 3 4 3 4 3 4 25
67 4 4 3 4 3 4 3 25
68 4 3 4 3 4 3 4 25
69 4 3 4 3 4 3 4 25
70 3 4 3 4 3 4 3 24
71 3 3 4 3 4 3 3 23
72 4 3 4 3 4 3 4 25
73 4 3 4 3 4 4 3 25
74 4 3 3 4 3 4 3 24
75 4 3 4 3 4 3 4 25
76 3 4 3 4 3 4 3 24
77 4 3 4 3 4 3 4 25
78 4 3 4 3 3 4 3 24
79 3 4 3 4 3 4 3 24
80 3 4 3 4 3 4 3 24
81 4 3 4 3 4 3 4 25
82 4 3 4 3 4 3 4 25
83 3 4 3 4 3 3 4 24
84 3 4 3 4 3 4 3 24
85 3 4 3 4 3 4 3 24
86 3 4 3 4 3 4 3 24
87 4 3 4 3 4 3 4 25
88 3 4 3 4 3 4 3 24
89 3 4 3 4 3 4 3 24
90 4 3 4 3 4 3 4 25
91 3 4 3 4 4 3 4 25
92 4 3 4 3 4 3 4 25
93 3 4 3 4 3 4 3 24
94 3 4 3 4 3 4 3 24
95 3 4 3 4 3 4 3 24
96 4 3 4 3 4 3 3 24
97 3 3 4 3 4 3 4 24
Jumlah 345 340 345 347 344 342 341
2404
4. Inovasi
No
Responden
Inovasi (X4) Jumlah
P24 P25 P26
1 3 3 2 8
2 4 2 2 8
3 3 3 3 9
4 4 4 3 11
5 3 3 3 9
6 4 3 3 10
7 4 4 4 12
8 4 3 3 10
9 3 3 3 9
10 4 3 3 10
11 4 3 3 10
12 3 3 3 9
13 4 3 3 10
14 4 4 4 12
15 3 3 3 9
16 3 3 3 9
17 4 4 4 12
18 4 4 4 12
19 4 4 4 12
20 2 2 3 7
21 3 2 2 7
22 3 2 2 7
23 3 2 2 7
24 4 4 5 13
25 3 4 4 11
26 4 4 4 12
27 3 4 4 11
28 4 4 4 12
29 3 4 4 11
30 4 4 4 12
31 3 4 4 11
32 4 4 3 11
33 3 3 3 9
34 4 4 4 12
35 3 3 3 9
36 3 3 3 9
37 4 4 4 12
38 3 3 3 9
39 3 3 3 9
40 4 4 4 12
41 3 3 3 9
42 3 3 3 9
43 3 3 3 9
44 3 3 3 9
45 4 4 4 12
46 3 3 3 9
47 4 4 4 12
48 3 3 3 9
49 3 3 3 9
50 4 4 4 12
51 3 3 3 9
52 4 4 4 12
53 3 3 3 9
54 3 4 4 11
55 4 3 3 10
56 3 4 3 10
57 4 3 4 11
58 3 3 4 10
59 4 3 4 11
60 3 4 3 10
61 3 3 4 10
62 3 4 3 10
63 4 3 4 11
64 3 4 3 10
65 4 3 4 11
66 3 4 3 10
67 3 3 3 9
68 3 3 3 9
69 3 4 3 10
70 4 3 4 11
71 3 3 4 10
72 3 4 3 10
73 3 4 3 10
74 3 3 3 9
75 4 3 4 11
76 4 3 4 11
77 3 4 3 10
78 3 4 3 10
79 4 3 4 11
80 4 3 4 11
81 3 4 3 10
82 3 4 3 10
83 4 3 4 11
84 4 3 4 11
85 4 3 4 11
86 4 3 4 11
87 3 4 3 10
88 4 3 4 11
89 4 3 4 11
90 3 4 3 10
91 4 3 4 11
92 3 4 3 10
93 4 3 4 11
94 3 3 4 10
95 4 3 4 11
96 3 4 3 10
97 4 3 4 11
Jumlah 334 325 331
990
5. Loyalitas Konsumen
No
Responden
Loyalitas Konsumen (Y)
Jumlah P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33 P34 P35
1 3 4 3 4 3 5 3 4 3 32
2 4 5 4 4 4 4 3 3 4 35
3 3 4 3 3 3 5 4 3 3 31
4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 35
5 3 4 5 4 4 5 4 3 3 35
6 4 5 4 5 4 4 4 4 3 37
7 3 3 3 4 5 5 5 4 4 36
8 5 4 4 3 4 4 5 3 4 36
9 4 3 4 3 5 3 4 5 5 36
10 3 4 3 3 4 4 3 4 4 32
11 4 5 5 5 5 5 4 5 3 41
12 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35
13 5 3 3 5 5 5 5 5 3 39
14 4 4 4 5 4 4 3 4 4 36
15 3 4 5 4 5 5 4 5 3 38
16 5 5 4 5 3 4 5 4 5 40
17 4 5 3 4 4 5 4 5 3 37
18 3 4 4 4 3 4 5 4 4 35
19 4 4 5 5 3 4 4 5 3 37
20 3 5 4 4 3 3 4 5 5 36
21 2 4 3 3 4 4 4 4 4 32
22 3 3 4 4 3 5 5 4 3 34
23 4 3 4 3 4 4 3 4 4 33
24 3 4 4 4 3 3 4 4 3 32
25 3 3 4 4 3 3 3 3 4 30
26 3 3 3 4 4 4 5 3 3 32
27 3 3 5 4 4 4 3 5 4 35
28 3 3 3 3 3 4 4 4 4 31
29 3 3 4 3 3 3 4 4 3 30
30 3 4 3 4 3 3 4 4 4 32
31 4 4 3 3 3 3 3 3 4 30
32 3 3 4 4 4 4 3 3 3 31
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
45 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
50 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
55 3 4 4 3 4 3 3 4 3 31
56 3 4 3 4 3 4 3 4 4 32
57 3 4 3 3 4 3 3 4 3 30
58 3 4 3 4 4 3 4 3 4 32
59 3 4 3 4 3 4 3 4 3 31
60 4 3 3 4 3 4 3 4 3 31
61 3 4 4 4 3 4 3 4 4 33
62 4 3 4 4 4 3 3 3 4 32
63 3 3 4 3 4 3 4 3 4 31
64 4 4 3 4 3 4 3 4 4 33
65 3 4
3 4 3 4 3 4 28
66 4 3 4 3 4 3 4 3 4 32
67 3 4 3 4 3 4 3 4 3 31
68 4 3 4 3 4 3 4 3 3 31
69 4 3 4 3 3 4 3 3 4 31
70 3 4 3 4 3 4 3 4 3 31
71 4 3 3 4 4 3 3 3 4 31
72 4 3 4 3 4 3 4 3 4 32
73 4 3 4
3 3 4 4 4 29
74 4 4 3 4 4 4 4 4 3 34
75 4 3 4 3 4 3 4 3 3 31
76 3 4 3 4 3 4 3 4 4 32
77 4 3 4 3 4 3 4 3 4 32
78 3 4 4 3 4 3 4 3 4 32
79 3 4 3 3 4 3 4 3 4 31
80 3 4 3 4 3 4 3 3 4 31
81 4 3 4 4 3 3 3 3 4 31
82 4 3 3 3 3 4 4 4 3 31
83 4 3 4 3 4 3 4 3 4 32
84 3 4 3 4 3 3 3 3 4 30
85 3 4 3 4 3 4 3 4 3 31
86 3 4 3 4 3 4 3 4 3 31
87 4 3 4 3 4 3 3 4 3 31
88 3 4 3 4 3 4 3 4 3 31
89 4 3 4 3 4 3 4 3 4 32
90 4 3 4 3 4 3 4 3 3 31
91 4 3 4 3 4 3 4 3 4 32
92 4 3 4 3 4 3 4 3 4 32
93 3 4 3 4 3 4 3 4 3 31
94 4 3 4 3 4 3 4 4 4 33
95 3 4 3 4 3 4 4 4 3 32
96 4 3 4 3 4 3 4 4 3 32
97 4 3 4 3 4 3 4 3 4 32
Jumlah 338 347 344 345 346 350 350 352 343
3115
LAMPIRAN III
UJI INSTRUMENT DATA
1. Uji Validitas
a. Kesegaran (X1)
Correlations
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 total_p
p1 Pearson Correlation 1 .257* .126 .167 -.028 .171 .127 .095 .480
**
Sig. (2-tailed)
.011 .220 .101 .787 .095 .214 .355 .000
N 97 97 97 97 97 97 97 97 97
p2 Pearson Correlation .257* 1 .225
* -.043 .052 .254
* .122 .191 .520
**
Sig. (2-tailed) .011
.027 .677 .613 .012 .233 .060 .000
N 97 97 97 97 97 97 97 97 97
p3 Pearson Correlation .126 .225* 1 .409
** .033 .021 .099 .045 .481
**
Sig. (2-tailed) .220 .027
.000 .751 .837 .334 .665 .000
N 97 97 97 97 97 97 97 97 97
p4 Pearson Correlation .167 -.043 .409**
1 .137 -.111 .136 .111 .418**
Sig. (2-tailed) .101 .677 .000
.180 .278 .185 .277 .000
N 97 97 97 97 97 97 97 97 97
p5 Pearson Correlation -.028 .052 .033 .137 1 .081 .338**
.421**
.474**
Sig. (2-tailed) .787 .613 .751 .180
.428 .001 .000 .000
N 97 97 97 97 97 97 97 97 97
p6 Pearson Correlation .171 .254* .021 -.111 .081 1 .234
* .354
** .478
**
Sig. (2-tailed) .095 .012 .837 .278 .428
.021 .000 .000
N 97 97 97 97 97 97 97 97 97
p7 Pearson Correlation .127 .122 .099 .136 .338**
.234* 1 .584
** .625
**
Sig. (2-tailed) .214 .233 .334 .185 .001 .021
.000 .000
N 97 97 97 97 97 97 97 97 97
p8 Pearson Correlation .095 .191 .045 .111 .421**
.354**
.584**
1 .669**
Sig. (2-tailed) .355 .060 .665 .277 .000 .000 .000
.000
N 97 97 97 97 97 97 97 97 97
total_
p
Pearson Correlation .480**
.520**
.481**
.418**
.474**
.478**
.625**
.669**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 97 97 97 97 97 97 97 97 97
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
b. Tampilan (X2)
Correlations
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 total_p
p1 Pearson Correlation 1 .059 .222* .013 .484
** .001 .247
* -.060 .396
**
Sig. (2-tailed)
.569 .030 .897 .000 .993 .015 .564 .000
N 96 96 96 96 96 96 96 95 96
p2 Pearson Correlation .059 1 .052 .301**
.012 .586**
.099 .432**
.552**
Sig. (2-tailed) .569
.612 .003 .910 .000 .335 .000 .000
N 96 97 97 97 97 97 97 96 97
p3 Pearson Correlation .222* .052 1 .110 .482
** -.023 .416
** .211
* .536
**
Sig. (2-tailed) .030 .612
.285 .000 .825 .000 .039 .000
N 96 97 97 97 97 97 97 96 97
p4 Pearson Correlation .013 .301**
.110 1 .074 .504**
.119 .387**
.544**
Sig. (2-tailed) .897 .003 .285
.470 .000 .245 .000 .000
N 96 97 97 97 97 97 97 96 97
p5 Pearson Correlation .484**
.012 .482**
.074 1 .131 .556**
.024 .589**
Sig. (2-tailed) .000 .910 .000 .470
.201 .000 .815 .000
N 96 97 97 97 97 97 97 96 97
p6 Pearson Correlation .001 .586**
-.023 .504**
.131 1 .101 .523**
.614**
Sig. (2-tailed) .993 .000 .825 .000 .201
.324 .000 .000
N 96 97 97 97 97 97 97 96 97
p7 Pearson Correlation .247* .099 .416
** .119 .556
** .101 1 .298
** .627
**
Sig. (2-tailed) .015 .335 .000 .245 .000 .324
.003 .000
N 96 97 97 97 97 97 97 96 97
p8 Pearson Correlation -.060 .432**
.211* .387
** .024 .523
** .298
** 1 .641
**
Sig. (2-tailed) .564 .000 .039 .000 .815 .000 .003
.000
N 95 96 96 96 96 96 96 96 96
total_p Pearson Correlation .396**
.552**
.536**
.544**
.589**
.614**
.627**
.641**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 96 97 97 97 97 97 97 96 97
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
c. Rasa (X3)
Correlations
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 total_p
p1 Pearson Correlation 1 .180 .600**
.025 .465**
.046 .261**
.616**
Sig. (2-tailed)
.078 .000 .806 .000 .655 .010 .000
N 97 97 97 97 96 97 97 97
p2 Pearson Correlation .180 1 .152 .681**
-.050 .490**
.024 .559**
Sig. (2-tailed) .078
.136 .000 .626 .000 .816 .000
N 97 97 97 97 96 97 97 97
p3 Pearson Correlation .600**
.152 1 .058 .566**
-.100 .474**
.654**
Sig. (2-tailed) .000 .136
.576 .000 .332 .000 .000
N 97 97 97 97 96 97 97 97
p4 Pearson Correlation .025 .681**
.058 1 .010 .488**
.036 .520**
Sig. (2-tailed) .806 .000 .576
.920 .000 .729 .000
N 97 97 97 97 96 97 97 97
p5 Pearson Correlation .465**
-.050 .566**
.010 1 .181 .630**
.683**
Sig. (2-tailed) .000 .626 .000 .920
.078 .000 .000
N 96 96 96 96 96
p6 Pearson Correlation .046 .490**
-.100 .488**
.181 1 .255* .545
**
Sig. (2-tailed) .655 .000 .332 .000 .078
.012 .000
N 97 97 97 97 96 97 97 96
p7 Pearson Correlation .261**
.024 .474**
.036 .630**
.255* 1 .639
**
Sig. (2-tailed) .010 .816 .000 .729 .000 .012
.000
N 97 97 97 97 96 97 97 97
total_
p
Pearson Correlation .616**
.559**
.654**
.520**
.683**
.545**
.639**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 97 97 97 97 96 97 97 97
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
d. Inovasi (X4)
Correlations
p1 p2 p3 total_p
p1 Pearson Correlation 1 .101 .569**
.721**
Sig. (2-tailed)
.323 .000 .000
N 97 97 97 97
p2 Pearson Correlation .101 1 .355**
.660**
Sig. (2-tailed) .323
.000 .000
N 97 97 97 97
p3 Pearson Correlation .569**
.355**
1 .865**
Sig. (2-tailed) .000 .000
.000
N 97 97 97 97
total_p Pearson Correlation .721**
.660**
.865**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 97 97 97 97
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
e. Loyalitas Konsumen (Y)
Correlations
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 total_p
p1 Pearson Correlation 1 .025 .416**
.200 .404**
.066 .359**
.126 .283**
.532**
Sig. (2-tailed)
.809 .000 .051 .000 .519 .000 .219 .005 .000
N 97 97 96 96 97 97 97 97 97 97
p2 Pearson Correlation .025 1 .083 .573**
.007 .456**
.079 .440**
.148 .549**
Sig. (2-tailed) .809
.424 .000 .946 .000 .444 .000 .148 .000
N 97 97 96 96 97 97 97 97 97 97
p3 Pearson Correlation .416**
.083 1 .206* .463
** .097 .347
** .236
* .261
* .576
**
Sig. (2-tailed) .000 .424
.045 .000 .346 .001 .021 .010 .000
N 96 96 96 95 96 96 96 96 96 96
p4 Pearson Correlation .200 .573**
.206* 1 .068 .607
** .154 .554
** .053 .675
**
Sig. (2-tailed) .051 .000 .045
.508 .000 .133 .000 .608 .000
N 96 96 95 96 96 96 96 96 96 96
p5 Pearson Correlation .404**
.007 .463**
.068 1 .176 .467**
.205* .204
* .564
**
Sig. (2-tailed) .000 .946 .000 .508
.085 .000 .044 .045 .000
N 97 97 96 96 97 97 97 97 97 97
p6 Pearson Correlation .066 .456**
.097 .607**
.176 1 .259* .549
** -.132 .629
**
Sig. (2-tailed) .519 .000 .346 .000 .085
.010 .000 .199 .000
N 97 97 96 96 97 97 97 97 97 97
p7 Pearson Correlation .359**
.079 .347**
.154 .467**
.259* 1 .209
* .220
* .573
**
Sig. (2-tailed) .000 .444 .001 .133 .000 .010
.040 .030 .000
N 97 97 96 96 97 97 97 97 97 97
p8 Pearson Correlation .126 .440**
.236* .554
** .205
* .549
** .209
* 1 .038 .658
**
Sig. (2-tailed) .219 .000 .021 .000 .044 .000 .040
.711 .000
N 97 97 96 96 97 97 97 97 97 97
p9 Pearson Correlation .283**
.148 .261* .053 .204
* -.132 .220
* .038 1 .355
**
Sig. (2-tailed) .005 .148 .010 .608 .045 .199 .030 .711
.000
N 97 97 96 96 97 97 97 97 97 97
total_p Pearson Correlation .532**
.549**
.576**
.675**
.564**
.629**
.573**
.658**
.355**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 97 97 96 96 97 97 97 97 97 97
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
2. Uji Reliabilitas
a. Kesegaran (X1)
b. Tampilan (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.697 8
c. Rasa (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.708 7
d. Inovasi (X4)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.611 3
e. Loyalitas Konsumen (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.754 9
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.611 8
LAMPIRAN IV
UJI ASUMSI KLASIK
1. Uji Normaliatas
2. Uji Heteroskedastisitas
3. Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.792 3.839 .727 .469
Kesegaran .125 .081 .107 1.541 .127 .944 1.060
Tampilan .292 .133 .233 2.200 .030 .408 2.451
Rasa .858 .096 .688 8.963 .000 .776 1.288
Inovasi -.357 .242 -.143 -1.473 .144 .484 2.067
a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
LAMPIRAN IV
UJI HIPOTESIS
1. Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .761a .579 .561 2.119
a. Predictors: (Constant), Inovasi, Kesegaran, Rasa, Tampilan
b. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
2. Uji Silmutan (Uji F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 568.651 4 142.163 31.660 .000a
Residual 413.101 92 4.490
Total 981.753 96
a. Predictors: (Constant), Inovasi, Kesegaran, Rasa, Tampilan
b. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
3. Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.792 3.839 .727 .469
Kesegaran .125 .081 .107 1.541 .127
Tampilan .292 .133 .233 2.200 .030
Rasa .858 .096 .688 8.963 .000
Inovasi -.357 .242 -.143 -1.473 .144
a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
LAMPIRAN V
DOKUMENTASI
A. Tampilan Kopi
1. Esspresso
2. V60/Saring
3. Vietnam-Drip
B. Biji Kopi
C. Hak Kekayaan Intelektual Camp Coffee Jambi
D. Logo Camp Coffee Jambi