32
PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PT. DINAMIKA MEGATAMA CITRA Ade Freegian Iryanata (1) Prof. Dr. Margono, SE., SU (2) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas BrawijayaMalang (1) Ade Freegian Iryanata: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang, email: [email protected] (2) Prof. Dr. Margono, SE., SU: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang, email: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan (K3) dan lingkungan kerja secara simultan dan parsial terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT. Dinamika Megatama Citra. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian explanatory, karena penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 orang yang merupakan karyawan bagian produksi pada PT. Dinamika Megatama Citra dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling Alat analisis yang digunakan adalah uji instrument dan regresi linier berganda. Hasil penelitian diketahui bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3 serta lingkungan kerja baik secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT. Dinamika Megatama Citra. Adanya pengaruh signifikan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3 terhadap produktivitas kerja mengindikasikan jika Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3 merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam upayanya untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Dengan menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3 yang baik maka pekerja merasa aman serta terjaga kesehatannya sehingga mampu menampilkan kinerja yang prima dan meningkat. Adanya pengaruh signifikan dari lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT. Dinamika Megatama Citra menunjukkan jika lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam menunjang hasil kerja yang maksimal dalam setiap pekerjaan. Kata kunci: Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3, lingkungan kerja, produktivitas kerja.

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN

LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN

PT. DINAMIKA MEGATAMA CITRA

Ade Freegian Iryanata (1)

Prof. Dr. Margono, SE., SU (2)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas BrawijayaMalang

(1) Ade Freegian Iryanata: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Brawijaya Malang, email: [email protected]

(2) Prof. Dr. Margono, SE., SU: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Brawijaya Malang, email: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Karyawan (K3) dan lingkungan kerja secara simultan dan parsial

terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT. Dinamika

Megatama Citra. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian explanatory,

karena penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh hubungan kausal antara

variabel-variabel penelitian melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini

menggunakan sampel sebanyak 100 orang yang merupakan karyawan bagian

produksi pada PT. Dinamika Megatama Citra dengan teknik pengambilan sampel

simple random sampling Alat analisis yang digunakan adalah uji instrument dan

regresi linier berganda. Hasil penelitian diketahui bahwa Keselamatan dan

Kesehatan Kerja/K3 serta lingkungan kerja baik secara simultan maupun parsial

berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi

pada PT. Dinamika Megatama Citra. Adanya pengaruh signifikan dari

Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3 terhadap produktivitas kerja

mengindikasikan jika Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3 merupakan hal

penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam upayanya untuk

meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Dengan menerapkan Keselamatan

dan Kesehatan Kerja/K3 yang baik maka pekerja merasa aman serta terjaga

kesehatannya sehingga mampu menampilkan kinerja yang prima dan meningkat.

Adanya pengaruh signifikan dari lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja

karyawan bagian produksi pada PT. Dinamika Megatama Citra menunjukkan jika

lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam

menunjang hasil kerja yang maksimal dalam setiap pekerjaan.

Kata kunci: Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3, lingkungan kerja,

produktivitas kerja.

Page 2: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

Effect of occupational health and safety and work environment to employee

productivity of PT. Dinamika megatama citra

Ade Freegian Iryanata

Faculty of Economics and Business Universitas Brawijaya

Lecture :

Prof. Dr. Margono, SE., SU

This study aims to determine the effect of Occupational Safety and Health

(K3) and work environment simultaneously and partially to the productivity of work

on production at PT. Dinamika Megatama Citra. The research is explanatory

research, because this research is to explain the influence of causal relationship

between research variables. This study uses a sample of 100 people who are

employees of production at PT. Dinamika Megatama Citra Image with simple

sampling technique random sampling Analyzer used is instrument instrument and

multiple linear regression. Result of research known safety and health / K3 and

work environment either simultant or partially significant to work productivity of

production part at PT. Dinamika Megatama Citra. The existence of significant

effect of Occupational Safety and Health / K3 on work productivity if Occupational

Safety and Health / K3 is an important thing to be considered by the company in

improving the quality of work. By implementing a good Occupational Safety and

Health / K3, workers feel safe and well maintained so they can perform excellent

performance and improve. The existence of significant influence of work

environment to work productivity of production part at PT. Dinamika Megatama

Citra shows if the work environment is one of the most energetic factors in supporting the maximum work in every job.

Keywords: Occupational Safety and Health / OSH, work environment,

work productivity

PENDAHULUAN

Dalam era persaingan bebas

sekarang ini, isu mengenai K3 menjadi

sangat penting. Perusahaanperusahaan

yang ada di Indonesia

“dipaksa” untuk bisa

mengimplementasikan K3 secara

menyeluruh di setiap proses bisnisnya.

Implementasi K3 tersebut dimulai dari

perencanaan, proses produksi,

pengangkutan, dan pada akhirnya pada

tahap perdangangan dan pemasaran.

Implementasi K3 merupakan salah aspek

yang mendukung produktivitas dari sebuah

perusahaan. Seperti telah dijelaskan di

atas, kerugian akibat kecelakaan kerja dan

penyakit kerja mempunyai korelasi yang

kuat dengan menurunnya produktivitas

pekerja yang pada akhirnya berakibat

secara langsung terhadap kinerja

perusahaan. Menurut survei yang

Page 3: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

dilakukan oleh ILO, Indonesia menduduki

posisi ke-2 dari bawah dari segi

competitiveness dengan faktor

implementasi K3. Survei tersebut

membebankan pekerjaan rumah yang

cukup besar tidak hanya bagi perusahaan

tetapi juga pemerintah yang dalam hal ini

bertindak sebagai pihak yang bertanggung

jawab dalam mengeluarkan regulasi terkait

K3. Pekerjaan rumah tersebut harus cepat

diselesaikan jika Indonesia mau bersaing

dalam era perdangan global mendatang.

Sumber daya manusia merupakan faktor

sentral dalam suatu organisasi dapat

dikatakan jika sumber daya manusia

merupakan kunci sukses dari keberhasilan

perusahaan, terutama pada lingkungan

usaha yang cepat berubah dan sangat

kompetitif. Sumber daya manusia dengan

produktivitas kerja yang tinggi sangat

dibutuhkan untuk pencapaian tujuan yang

telah ditetapkan oleh perusahaan.

Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

tergantung pada peralatan modern, sarana

dan prasarana yang lengkap, tetapi justru

lebih tergantung pada manusia yang

melaksanakan pekerjaan tersebut. Jadi

manusia merupakan faktor strategis dalam

semua kegiatan perusahaan ataupun

organisasi, sehingga pengelolaan sumber

daya manusia harus mendapat perhatian

untuk pemilik perusahaan. Produktivitas

kerja menunjukkan kemampuan seseorang

untuk menghasilkan barang atau jasa.

Tujuan utama dari peningkatan

produktivitas kerja karyawan adalah agar

karyawan mampu bekerja dengan efisien

dan efektif. Hal ini seperti yang

dikemukakan oleh Sumarjaya (2013)

bahwa seorang karyawan yang produktif

adalah pegawai yang cekatan dan mampu

menghasilkan barang atau jasa sesuai mutu

yang ditetapkan dan waktu yang lebih

singkat, sehingga akhirnya dapat tercapai

tingkat produktivitas kerja karyawan yang

tinggi. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Karyawan (K3) mempunyai hubungan

yang erat dengan upaya perusahaan dalam

meningkatkan produktivitas kerja

karyawan. Dengan adanya sistem

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

karyawan yang baik akan menciptakan

iklim kerja yang kondusif sehingga

karyawan dapat melaksanakan

pekerjaannya dengan baik dan membuat

produktivitas kerja karyawan meningkat.

Hal ini seperti yang dikemukakan Shikdar

&

Sawaqed, (2004:224) bahwa

program K3 dapat

menghasilkan sumber daya

manusia yang lebih produktif

yang dapat mendorong

karyawan untuk bekerja lebih

maksimal dalam menyelesaikan

pekerjaannya sehingga dapat

meningkatkan produktivitas

kerja. Keberhasilan karyawan

dalam melaksanakan

pekerjaannya juga dapat

dipengaruhi oleh lingkungan

kerja. Lingkungan kerja

merupakan segala sesuatu yang

ada di sekitar karyawan dalam

bekerja yang dapat

mempengaruhi dirinya dalam

bekerja. Lingkungan kerja dapat

dibedakan menjadi dua yaitu

lingkungan kerja fisik dan

lingkungan kerja non fisik.

Lingkungan kerja fisik adalah

lingkungan kerja yang

berbentuk kondisi fisik yang ada

di sekitar tempat kerja dapat

berupa sarana dan prasarana

yang digunakan dalam aktivitas

bekerja (Rinawati dan Ingsih,

2013). Sedangkan lingkungan

kerja non fisik adalah

lingkungan kerja yang tidak

dapat ditangkap dengan panca

indera manusia, akan tetapi

Page 4: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

lingkungan kerja non fisik ini

dapat dirasakan oleh para

pekerja melalui hubungan-

hubungan sesame pekerja

maupun dengan atasan

(Ningrum, 2014).

Lingkungan kerja yang baik akan

mendukung pelaksanaan dan penyelesaian

pekerjaan oleh karyawan. Kondisi kerja

yang buruk berpotensi menjadi penyebab

karyawan mudah jatuh sakit, mudah stress,

sulit berkonsentrasi dan menurunnya

produktivitas kerja (Septianto, 2010).

Dengan demikian dapat dikemukakan jika

lingkungan kerja dapat mempengaruhi

karyawan dalam menyelesaikan

pekerjaannya sehingga berpengaruh

terhadap produktivitas kerja karyawan.

Oleh karena itu, pihak perushaan harus

dapat menyediakan lingkungan kerja yang

baik bagi karyawannya sehingga dapat

mendukung karyawan dalam bekerja

sesuai dengan keinginan perusahaan.

Rumusan Masalah

1. Apakah Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Karyawan (K3) dan

lingkungan kerja secara simultan

berpengaruh terhadap produktivitas

kerja karyawan bagian produksi pada

PT.

Dinamika Megatama Citra ?

2. Apakah Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Karyawan (K3) dan

lingkungan kerja secara parsial

berpengaruh terhadap produktivitas

kerja karyawan bagian produksi pada

PT.

Dinamika Megatama Citra ?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Karyawan (K3) terhadap produktivitas

kerja karyawan bagian produksi pada

PT.

Dinamika Megatama Citra.

2. Untuk mengetahui pengaruh

Lingkungan kerja terhadap

produktivitas kerja karyawan

bagian produksi pada PT.

Dinamika Megatama Citra.

Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini

diharapkan dapat

memberikan gambaran

mengenai pengaruh

Keselamatan dan Kesehatan

Kerja Karyawan (K3) dan

lingkungan kerja terhadap

produktivitas kerja karyawan

bagian produksi pada PT.

Dinamika Megatama Citra.

2. Hasil penelitian ini

diharapkan dapat

memberikan masukan dan

pertimbangan bagi pihak

manajemen perusahaan

dalam upayanya

meningkatkan produktivitas

kerja karyawan bagian

produksi melalui

Keselamatan dan Kesehatan

Kerja Karyawan (K3) dan

lingkungan kerja.

3. Hasil penelitian ini

diharapkan dapat menjadi

salah satu sumber referensi

bagi kepentingan kelimuan

dalam mengatasi masalah

yang sama di masa yang akan

datang.

TINJAUAN PUSTAKA

Pendapat lain

dikemukakan Summarjaya

(2013) bahwa produktivitas

adalah perbandingan antara

Page 5: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

hasil yang dicapai dengan

peran serta tenaga kerja per

satuan waktu. Peran serta

tenaga kerja di sini adalah

penggunaan sumber daya

serta efisien dan efektif.

Menurut Senata dkk (2014)

bahwa produktivitas kerja

pada dasarnya merupakan

perbandingan antara output

dengan input per satuan

waktu dimana output harus

mempunyai nilai tambah dan

teknik pengerjaannya yang

lebih baik sehingga memiliki

tingkat keunggulan yang

diharapkan. Menurut Mondy

(2008), kesehatan mengacu

pada kebebasan dari penyakit

fisik maupun emosional.

Kesehatan karyawan adalah

sumber utama produktivitas

tinggi. berbagai penyakit

baik fisik maupun psikologis

dapat ditimbulkan oleh

lingkungan dan keadaan

kerja. Lingkungan harus

terbuka, dan udara bersih

bebas bersirkulasi

(Silalahi,1995). Kesehatan

kerja merupakan suatu

kondisi fisik, mental, sosial

dan bukan hanya ketiadaan

penyakit atau kelemahan

pada waktu melaksanakan

suatu pekerjaan. Lingkungan

kerja bagi karyawan yaitu

suatu tempat dimana

karyawan itu berada, dalam

melaksanakan tugasnya serta

tempat untuk saling

berinteraksi dalam

melaksankan tugas yang

dibebankan. Lingkungan

kerja menurut Sutrisno

(2014:118) adalah

keseluruhan sarana dan

prasarana kerja yang ada di

sekitar karyawan yang

sedang melakukan pekerjaan

yang dapat mempengaruhi

pelaksanaan kerja. Pendapat

lain dikemukakan oleh

Sedarmayanti (2012:1)

bahwa lingkungan kerja

merupakan keseluruhan alat

perkakas dan bahan yang

dihadapi, lingkungan

sekitarnya dimana seseorang

bekerja, metode kerja serta

pengaturan kerjanya baik

sebagai perseorangan

maupun sebagai kelompok.

Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah dugaan sementara

yang akan dibuktikan kebenarannya

melalui serangkaian analisis. Hipotesis

dari penelitian ini adalah:

H1 : Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) dan Lingkungan

Kerja secara simultan

berpengaruh signifikan

terhadap produktivitas kerja

karyawan pada PT.

Dinamika Megatama Citra.

H2 : Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) dan Lingkungan

Kerja secara parsial

berpengaruh signifikan

terhadap produktivitas kerja

karyawan pada PT.

Dinamika Megatama Citra.

Jenis Penelitian

Penelitian yang

dilakukan merupakan penelitian

explanatory, karena penelitian

ini adalah untuk menjelaskan

pengaruh hubungan kausal

antara variabel-variabel

penelitian melalui pengujian

Page 6: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

hipotesis. Menurut Arikunto

(2013:56) explanatory research

adalah penelitian yang

dilakukan guna menjelaskan

hubungan kausal antara

variabel-variabel melalui

pengujian hipotesis.

Eksplanatory research dalam

penelitian ini digunakan untuk

menguji tentang ada tidaknya

pengaruh keselamatan dan

kesehatan kerja serta

lingkungan kerja terhadap

produktivitas kerja karyawan.

Sifat penelitian

Penelitian ini merupakan

penelitian replikasi. Penelitian

replikasi merupakan penelitian

yang dilakukan dengan

mengadopsi variabel dan

indikator yang sama dengan

penelitian sebelumnya. Variabel

Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) dapat dilihat dari

lima dimensi hasil penelitian

Sari (2012) yang menjadi

indikator dalam penelitian ini

meliputi mengukur dan

mengawasi, pencegahan

kecelakaan, pencegahan

penyakit, manajemen tekanan

dan program kesehatan.

Sedangkan indikator

lingkungan kerja yang

mempengaruhi produktivitas

kerja karyawan menurut Juwita

(2017) meliputi penerangan

cahaya, suku udara, suara

bising, keamanan kerja serta

hubungan karyawan.

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT.

Dinamika Megatama Citra yang berlokasi

di Jalan Raya Mojosari Ngoro KM

3 Desa Pungging, Kecamatan

Pungging, Kabupaten Mojokerto.

Populasi

Populasi menurut Sugiyono

(2014:80): “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Sehingga populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh karyawan

bagian produksi pada PT.

Dinamika Megatama Citra.

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui

jika jumlah karyawan bagian produksi

pada PT. Dinamika Megatama Citra pada

tahun 2016 adalah sebanyak 215 orang

(PT.

Dinamika Megatama Citra, 2016).

Sampel

Sampel menurut Sugiyono

(2014:81) adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang

ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu,

maka peneliti dapat menggunakan sampel

yang diambil dari populasi itu. Apa yang

dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya

akan dapat diberlakukan untuk populasi.

Untuk itu sampel yang diambil dari

populasi harus betul-betul representative

(mewakili).

Perhitungan jumlah sampel

menggunakan rumus Slovin. Menurut

Umar (2005:38) untuk menentukan

berapa minimal sampel

yang dibutuhkan jika ukuran populasi

diketahui, dapat digunakan rumus

Slovin. seperti berikut:

N =

99.53 Keterangan : n =

Ukuran sampel N =

Page 7: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

Ukuran Populasi e =

Tingkat kelonggaran

ketidaktelitian karena

kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat

ditolelir (10%)

Berdasarkan perhitungan

sampel dengan menggunakan rumus

Slovin maka sampel minimal yang

ditentukan dalam penelitian

ini adalah 100 responden.

Teknik Sampel

Teknik sampel atau teknik

pengambilan sampel dalam

penelitian ini menggunakan teknik

simple random sampling.

Pengambilan sampel acak

sederhana (Simple Random

Sampling) adalah suatu cara

pengambilan sampel dimana

tiap unsur yang membentuk

populasi diberi kesempatan

yang sama untuk terpilih

menjadi sampel. Hal ini seperti

yang dikemukakan Sugiyono

(2014:118) bahwa

“dikatakan simple (sederhana)

karena pengambilan anggota

sampel dari populasi dilakukan

secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada

dalam populasi itu”

Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini

adalah data primer. Data primer adalah

data yang diperoleh secara langsung dari

sumber penelitian dalam hal ini diperoleh

peneliti secara langsung melalui

kuesioner. Data dikumpulkan sendiri oleh

peneliti langsung dari sumber pertama

atau tempat objek penelitian dilakukan.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah Kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. “Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang

cocok digunakan jika jumlah responden

cukup besar dan tersebar di wilayah yang

luas” (Sugiyono, 2014:199). Pengumpulan

data melalui kuesioner dilaksanakan

dengan membuat daftar pertanyaan yang

diajukan kepada responden untuk

memperoleh persepsi responden mengenai

keselamatan dan kesehatan kerja,

lingkungan kerja serta produktivitas kerja

karyawan.

Metode Analisis Pengujian

Instrument

Uji Validitas

Sebuah instrumen dikatakan

valid bila mampu mengukur

apa yang ingin diukur secara tepat.

Menurut Arikunto (2013:170)

validitas adalah: “Suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu

instrument”. Teknik yang digunakan

untuk mengukur validitas adalah

dengan cara mengkorelasikan setiap

skor item dengan total skor item dari

setiap peubah yang diuji validitasnya.

Kemudian dilihat besar nilai hasil

korelasi (corrected item total

correlation) jika lebih besar dari nilai r

table pada taraf α = 0.05 maka

item-item dalam setiap variabel yang

digunakan dalam penelitian ini dapat

dinyatakan valid. Begitu juga

sebaliknya.

Uji Reliabilitas

Reliabilitas

merupakan indeks yang

menunjukkan sejauh mana

Page 8: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

alat ukur dapat dipercaya

atau diandalkan. Suatu alat

ukur dikatakan reliabel bila

memberikan hasil yang

konsisten apabila digunakan

berkali-kali pada waktu yang

berbeda. Menurut Arikunto

(2013:178) bahwa:

“Reliabilitas merujuk pada

suatu pengertian bahwa

semua instrumen dapat

dipercaya untuk

dipergunakan sebagai alat

pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah

baik”. Pengujian reliabilitas

instrumen dalam penelitian

ini dilakukan dengan

membandingkan koefesien

Alpha Cronbach yang akan

dihitung dengan

menggunakan bantuan

program komputer SPSS for

Windows. Instrumen

dikatakan reliable bilamana

koefisien reliabilitasnya

mencapai 0,60.

Regresi Linier Berganda

Alat analisis regresi

berganda adalah alat analisis

yang digunakan untuk

menganalisis pengaruh dua atau

lebih variabel bebas terhadap

satu variabel terikat. Rumus

yang digunakan dalam analisis

regresi berganda sebagai

berikut: Jadi analisis regresi

ganda akan dilakukan bila

jumlah variabel independent

atau variabel bebasnya minimal

2. Dalam penelitian ini

persamaan regresinya adalah:

Y= b1X1+ b2X2+ e Dimana :

Y = Variabel terikat

(produktivitas kerja karyawan)

X1 = Variabel bebas 1

(keselamatan dan kesehatan kerja)

X2 = Variabel bebas 2

(lingkungan kerja) b =

koefisien regresi

e = error (variabel

pengganggu)

Dalam regresi ada beberapa

asumsi yang harus dipenuhi

diantaranya adalah tidak ada

heterokedastisitas, tidak ada

multikolinieritas, dan berdistribusi normal

(normalitas). Berikut ini akan

dikemukakan mengenai asumsi tersebut:

1. Uji Heteroskedastisitas

(heteroscedasticity)

Heteroskedastisitas bertentangan

dengan salah satu asumsi dasar regresi

linier, yaitu variasi residual sama untuk

semua pengamatan atau

disebut homoskedastisitas.

Menurut

Ghozali (2016:105) heteroskedastisitas

dilakukan dengan melihat ada tidaknya

pola tertentu pada grafik sumbu X

terhadap Y yang telah diprediksi, dan

sumbu X adalah residual (Y prediksi –

Y sesungguhnya) yang telah

distudentized. Dasar pengambilan

keputusannya adalah:

a. Jika ada pola tertentu seperti

titik-titik (poin – poin) yang

membentuk satu pola tertentu

yang teratur (bergelombang,

melebar kemudian menyempit)

maka telah terjadi

heterokedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas,

serta tititk titik menyebar diatas

dan dibawah angka 0 pada

sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

2. Uji Multikolinieritas

Page 9: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

(multicolinierity)

Multikolinieritas

adalah suatu keadaan yang

menggambarkan adanya

hubungan linier yang

sempurna diantara variabel

bebas yang diteliti. Asumsi

multikolinearitas berarti

variabel bebas harus terbebas

dari gejala multikolinearitas.

Gejala multikolinearitas

yang cukup tinggi dapat

menyebabkan

koefisien regresi tak tertentu,

dan kesalahan standar dari

masingmasing variabel

bebas menjadi sangat tinggi.

Metode yang digunakan

untuk mendekteksi

multikolonieritas pada

penelitian ini adalah dengan

menggunakan nilai

Tolerance dan VIF (Value

Inflation Factor). Jika nilai

toleransi = 1, berarti tidak

ada korelasi antar variabel

independent atau jika VIF

lebih dari 10 dikatakan

terjadi kolenieritas yang

tinggi (Ghozali, 2016:92).

3. Uji Normalitas (Normality Test)

Uji normalitas bertujuan

untuk mengetahui apakah sebuah

model regresi, variabel dependent

(terikat), variabel

independent

(bebas) atau keduanya

mempunyai distribusi

normal atau tidak. Model

regresi yang baik adalah

distribusi data normal atau

mendekati normal. Untuk

mendeteksi normalitas dapat

diketahui dengan melihat

penyebaran data (titik) pada

sumbu diagonal dari grafik

normalitas. Dasar

pengambilan keputusannya

adalah sebagai berikut:

a. Jika data menyebar di sekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis

diagonal dan/atau tidak mengikuti

arah garis diagonal, maka model

regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

Pengujian Hipotesis

Guna menguji kebenaran hipotesis

yang telah dirumuskan dalam penelitian

yaitu untuk mengetahui pengaruh

secara simultan dan parsial maka

dilakukan uji F dan uji t, sebagai

berikut:

Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk

mengetahui apakah variabelvariabel

bebas secara bersamasama mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap

variabel terikat. Uji F dalam penelitian

ini digunakan untuk mengetahui apakah

variabel keselamatan dan kesehatan

kerja (K3) serta lingkungan kerja secara

bersamasama mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap produktivitas

kerja karyawan. Kriteria pengambilan

keputusan dari uji F ini adalah sebagai

berikut:

- Jika nilai Sig F hasil analisis

lebih besar dari nilai signifikan

5% (0,05) maka Ho ditolak dan

Ha diterima

- Jika nilai Sig F hasil analisis

kurang dari atau sama dengan

nilai signifikan 5% (0,05) maka

Ho diterima dan Ha ditolak.

Page 10: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

Uji Parsial (Uji t)

Menurut Sugiyono

(2014:223), uji t digunakan

untuk mengetahui masing-

masing sumbangan variabel

bebas secara parsial terhadap

variabel terikat. Kriteria

pengambilan keputusan dari uji

t adalah sebagai berikut:

- Jika nilai Sig t hasil analisis

suatu variable bebas lebih

besar dari nilai signifikan

5% (0,05) maka Ho

ditolak dan Ha diterima

Jika nilai Sig t hasil

analisis suatu variable

bebas kurang dari atau

sama dengan nilai

signifikan 5% (0,05)

maka Ho diterima dan Ha

ditolak.

\

IV. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN Sejarah Perusahaan

PT. Dinamika

Megatama Citra merupakan

perusahaan yang bergerak

dalam bidang produksi pakan

ternak. Perusahaan terhitung

perusahaan berkembang, akan

tetapi perusahaan ini memulai

ekspansi produknya ke berbagai

daerah di Indonesia.

Perusahaan menyediakan

produk yang berkualitas tinggi

serta memenuhi kebutuhan

pelanggan melalui program

layanan yang terbaik serta

menciptakan manfaat jangka

panjang dalam antara

perusahaan dengan seluruh

mitra usahanya, agar menjadi

perusahaan Agriculture yang

terbesar di

Indonesia.

Visi Dan Misi PT. Dinamika

Megatama Citra Visi

PT. Dinamika Megatama Citra menjadi

perusahaan Agriculture yang terbesar di

Indonesia dengan memberikan kualitas

yang terbaik dan dampak yang positif pada

setiap orang.

Misi

1. Secara berkesinambungan

menyediakan produk dan jasa yang

berkualitas tinggi serta

memenuhi kebutuhan pelanggan

melalui program layanan yang terbaik.

2. Membentuk komunitas karyawan untuk

tumbuh bersama, ikut memiliki dan

mengembangkan kualitas hidup,

lingkungan kerja serta kinerja

karyawan.

3. Menciptakan manfaat jangka panjang

yang berkesinambungan dalam

hubungan antara perusahaan dengan

seluruh mitra usahanya.

4. Mengembangkan perusahaan yang

sehat dalam segala aspek, seperti

pemenuhan peraturan, lingkungan dan

lain-lain.

Bentuk Badan Hukum PT. Dinamika

Megatama Citra berdiri menjadi berbentuk

badan Hukum Perseroan Terbatas.

Lokasi

PT. Dinamika Megatama Citra berlokasi di

Jalan Raya Mojosari Ngoro KM 3 Desa

Pungging, Kecamatan Pungging,

Kabupaten Mojokerto.

Bidang Usaha

Perusahaan ini bergerak dalam bidang

produksi dan perdagangan pakan ternak,

terutama pakan untuk ayam broiler

(pedaging), ayam layer (petelur).

Page 11: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

Struktur Organisasi dan Deskripsi

tugas

1. Plant bertugas

merencanakan,

mengkoordinasikan,

melaksanakan, mengawasi

dan melakukan supervisi

seluruh aktivitas proses

produksi dan aktivitas

pergudangan agar dapat

berjalan efekrtif, efisien serta

sesuai dengan planning dan

target yang ditetapkan serta

menjamin produksi berjalan

secara berkelanjutan.

2. Nutrisionis bertugas

membuat formula untuk

pembuatan pakan,

menentukan spec & jenis

semua bahan baku,feed

additive & obat yang akan

digunakan untuk produksi

pakan dan

menginformasikan rencana

& pelaksanaan rotasi obat

dalam pakan. Menentukan

kebijakan yang diterapkan di

laboratorium serta Reject

Raw material yang out spec.

3. Sales & Marketing bertugas

Membuat rencana kerja dan

memonitor pelaksanaannya

sesuai dengan strategi

penjualan yang telah

ditetapkan serta sesuai

dengan situasi dan potensi

pasar dengan memanfaatkan

kemampuan sumber daya

perusahaan untuk mencapai

keuntungan penjualan

menurut target yang telah

ditentukan, mencapai

pertumbuhan pangsa pasar di

atas rata-rata pertumbuhan

pasar di area Ka.Sub Dept

yang bersangkutan.

Melakukan

koordinasi/supervisi dengan

tim penjualan dan

departemen lain yang terkait.

4. HRD bertugas bertanggung

jawab di dalam pengelolaan

dan pengembangan Sumber

Daya Manusia, yaitu dalam

hal perencanaan,

pelaksanaan dan pengawasan

kegiatan sumber daya

manusia, termasuk

pengembangan kualitasnya

dengan berpedoman pada

kebijaksanaan dan prosedur

yang berlaku di perusahaan

dan bertanggung jawab

terhadap halhal yang

berkaitan dengan kegiatan-

kegiatan pembinaan

government & industrial

serta mempunyai kewajiban

memelihara dan menjaga

citra perusahaan.

5. Purchasing bertugas

mengkoordinasikan dan

memantau pelaksanaan

pembelian yang

berhubungan dengan

perencanaan penerimaan,

harga, prosedur, kualitas,

kuantitas sehingga produk

dapat bersaing dipasaran.

6. IT bertugas

mengkoordinasikan IT baik

secara internal atau dengan

unit dan derpartemen lain,

membuat system & flow

Page 12: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

chart, integrasi system,

telephone & data. Sebagai

sistem analyst dan

mengkoordinasikan semua

program yang ada, hardware

dan networking.

7. Accounting bertugas

merencanakan,

mengkoordinasikan,

mengawasi, melaksanakan,

dan melakukan supervisi

seluruh aktivitas keuangan

dan akutansi, penyusunan

budget (anggaran

pendapatan dan belanja),

transaksi keuangan dan

mempersiapkan cashflow

agar dapat mendukung

ketersediaan dan

pengendalian keuangan

perusahaan.

8. Finance bertugas membuat,

memeriksa, mengatur serta

memonitoring segala hal

yang berhubungan dengan

keuangan perusahaan yang

meliputi kelengkapan

kas/bank bon serta kewajaran

setiap transaksi yang terjadi,

saldo kas & bank,

pengalokasian dan arus kas.

9. Tax bertugas memastikan

bahwa perusahaan telah

melaksanakan kewajiban

perpajakan perusahaan

sesuai dengan peraturan dan

perundang-undangan

perpajakan yang berlaku.

Membuat perencanaan pajak,

dengan tujuan akhir efisiensi

dan efektifitas pembayaran

pajak perusahaan.

Karakteristik Responden

Dalam penyajian data

berkenaan dengan responden

memperoleh hal-hal yang

berkaitan dengan karakteristik

responden. Sampel reponden

yang diambil adalah sebanyak

100 orang karyawan bagian

produksi pada PT. Dinamika

Megatama Citra. Berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan

di PT. Dinamika Megatama

Citra, maka dapat diketahui

karakteristik responden di

bawah ini :

Karakteristik Responden

Berdasarkan Usia

Pengelompokan responden

berdasarkan usia dapat dilihat pada

tabel 4.1 dibawah ini.

Tabel 4.1

Karakteristik Responden

Berdasarkan Usia

Usia Orang Prosentase

< 30 tahun 53 53.0%

30 – 40

tahun

33 33.3%

> 40 tahun 14 14.0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data Diolah, 2017

Dilihat dari Tabel 4.1 tersebut dapat

diketahui bahwa sebanyak 53 responden

atau 53.0% dari jumlah responden berusia

kurang dari 30 tahun, sebanyak 33

responden atau 33.0% dari jumlah

responden berusia 30 tahun sampai 40

tahun dan sebanyak 14 responden atau

14.0% dari jumlah responden berusia lebih

dari 40 tahun. Berdasarkan hasil tersebut

dapat diketahui jika dari kategori usia

maka sebagian besar karyawan bagian

produksi di PT. Dinamika Megatama Citra

berusia kurang dari 30 yang termasuk

dalam usia produktif. Hal ini sesuai

dengan bidang kerja yang dilakukan

Page 13: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

responden di PT. Dinamika Megatama

Citra sebagai karyawan bagian produksi

yang memang membutuhkan tenaga kerja

produktif.

Karakteristik Responden Berdasarkan

Pendidikan Terakhir

Tingkat pendidikan yang

dimaksudkan disini adalah tingkat

pendidikan terakhir responden pada saat

bekerja di PT. Dinamika Megatama Citra.

Pengelompokan responden berdasarkan

tingkat pendidikan dapat dilihat dari Tabel

4.2 dibawah ini.

Tabel 4.2.

Karakteristik Responden

Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Masa Kerja Orang Persentase

SMA/sederajat 63 63.0%

Diploma

(D1,D3) 16 16.0%

Sarjana (SI) 21 21.0%

Jumlah 100 100%

Sumber: data diolah, 2017

Dilihat dari Tabel 4.2

tersebut, dapat diketahui bahwa

mayoritas responden

mempunyai berpendidikan

terakhir SMA/sederajat yaitu

sebanyak 63 responden atau

63.0% dari jumlah responden,

sebanyak 16 orang atau 16.0%

dari jumlah responden

mempunyai pendidikan terakhir

Diploma (D1,D3) dan sebanyak

21 responden atau 21.0% dari

jumlah responden mempunyai

pendidikan terakhir Sarjana.

Berdasarkan hasil tersebut

diketahui jika mayoritas

pendidikan karyawan bagian

produksi di PT. Dinamika

Megatama Citra adalah

SMA/sederajat menunjukkan

jika kebutuhan tenaga kerja di

perusahaan memang lebih

banyak pada tingkat pendidikan

SMA, karena dirasa sudah

cukup mampu untuk

melaksanakan pekerjaan yang

ada di perusahaan.

Status Responden

Berdasarkan status

responden maka responden

yang merupakan karyawan

bagian produksi pada PT.

Dinamika Megatama Citra

dapat dikategorikan sebagai

berikut:

Tabel 4.3

Deskripsi Responden Berdasarkan

Status

Status Jumlah

Responden Persentase

Menikah 58 58.0%

Belum

menikah 42 42.0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data Diolah, 2017

Dari Tabel di atas dapat

diketahui jika mayoritas

responden yang merupakan

karyawan bagian di PT.

Dinamika Megatama Citra

berstatus sudah menikah yaitu

sebanyak 58 responden atau

58.0% dari total responden.

Sebanyak 42 responden atau

42.0% dari total responden

berstatus belum menikah.

Deskripsi Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti dalam

penelitian sebanyak 3 variabel yang terdiri

dari 2 variabel bebas yaitu Keselamatan

Page 14: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

dan Kesehatan Kerja (X1) dan Lingkungan

Kerja (X2) serta 1 variabel

terikat yaitu produktivitas kerja (Y).

Berikut ini gambaran jawaban responden

atas variable-variabel yang diteliti:

Variabel Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (X1) Keselamatan

dan Kesehatan Kerja merupakan

pengawasan terhadap orang, mesin,

material dan metode yang mencangkup

lingkungan kerja agar pekerja tidak

mengalami cidera. Dari hasil

penyebaran kuesioner kepada

responden diketahui pendapat

responden tentang item-item yang

terdapat pada variable Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (X1) sebagai

berikut:

Dari table di atas, dapat diketahui

pendapat responden mengenai item-

item yang terdapat pada variable

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(X1). Hasil perhitungan dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Untuk item X1.1.1 mengenai

mengukur keselamatan dan

kesehatan kerja, dari 100

responden diketahui tidak

ada responden yang

menyatakan sangat tidak

setuju, 4.0% menyatakan

tidak setuju, 1.0%

menyatakan netral,

sebanyak

22.0% menyatakan setuju

dan 73.0% menyatakan

sangat setuju. Nilai rata-rata

untuk item X1.1.1 sebesar 4.67

dapat diartikan jika

mayoritas responden merasa

perusahaan selalu mendata

semua kecelakaan yang

terjadi.

2. Untuk item X1.1.2 mengenai

mengawasi keselamatan

dan kesehatan kerja, dari

100 responden diketahui

2.0% menyatakan sangat

tidak setuju, 1.0%

menyatakan tidak setuju,

3.0% menyatakan netral,

sebanyak 15.0%

menyatakan setuju dan

79.0% menyatakan sangat

setuju. Nilai rata-rata untuk

item X1.1.2 sebesar 4.68

dapat diartikan jika

mayoritas responden

merasa perusahaan

melakukan pengawasan

dengan ketat terhadap

aktivitas produksi di

perusahaan.

3. Untuk item X1.2.1 mengenai

penentuan prosedur kerja,

dari 100 responden

diketahui 2.0% menyatakan

sangat tidak setuju,

2.0% menyatakan tidak

setuju, 7.0% menyatakan

netral, sebanyak 28.0%

menyatakan setuju dan

61.0% menyatakan sangat

setuju. Nilai rata-rata untuk

item X1.2.1 sebesar 4.44 dapat

diartikan jika mayoritas

responden merasa prosedur

kerja yang ditentukan

perusahaan mampu

memberikan jaminan

Page 15: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

keamanan bagi karyawan

dalam melakukan

pekerjaannya.

4. Untuk item X1.2.2

mengenai peralatan kerja,

dari 100 responden

diketahui tidak ada

responden yang

menyatakan sangat tidak

setuju, 3.0% menyatakan

tidak setuju, 5.0%

menyatakan netral,

sebanyak

31.0% menyatakan setuju dan 61.0%

menyatakan sangat setuju.

Nilai rata-rata untuk item X1.2.2 sebesar

4.50 dapat diartikan jika mayoritas

responden merasa peralatan yang

digunakan dalam aktivitas produksi

sesuai dengan jenis pekerjaan.

5. Untuk item X1.3.1

mengenai sarana kesehatan,

dari 100 responden

diketahui tidak ada

responden yang

menyatakan sangat tidak

setuju, 1.0% menyatakan

tidak setuju, 7.0%

menyatakan netral,

sebanyak

32.0% menyatakan setuju dan 60.0%

menyatakan sangat setuju.

Nilai rata-rata untuk item X1.3.1 sebesar

4.51 dapat diartikan jika mayoritas

responden merasa jika terdapat sarana

kesehatan yang memadai.

6. Untuk item X1.3.2 mengenai

sarana yang memadai untuk

pencegahan penyakit, dari

100 responden diketahui

3% responden yang

menyatakan sangat tidak

setuju, 1.0% menyatakan

tidak setuju, 6.05%

menyatakan netral,

sebanyak

22.0% menyatakan setuju dan 69.0%

menyatakan sangat setuju.

Nilai rata-rata untuk item X1.3.2 sebesar

4.35 dapat diartikan jika mayoritas

responden merasa perusahaan

melengkapi karyawan dengan sarana

yang memadai dalam bekerja untuk

mencegah karyawan terjangkit

penyakit.

7. Untuk item X1.4.1 mengenai

mengawasi pelatihan

keselamatan kerja, dari 100

responden diketahui tidak

ada responden yang

menyatakan sangat tidak

setuju, 5.0% menyatakan

tidak setuju, 8.0%

menyatakan netral,

sebanyak 34.0%

menyatakan setuju dan

53.0% menyatakan sangat

setuju. Nilai rata-rata untuk

item X1.4.1 sebesar 4.55

dapat diartikan jika

mayoritas responden

merasa perusahaan

mengadakan pelatihan

keselamatan kerja untuk

setiap karyawan.

8. Untuk item X1.4.2 mengenai

program gathering untuk

mengatasai kejenuhan

karyawan, dari 100

responden diketahui 5.0%

menyatakan sangat tidak

setuju, 8.0% menyatakan

tidak setuju, 23.0%

menyatakan netral,

sebanyak 27.0%

menyatakan setuju dan

37.0% menyatakan sangat

setuju. Nilai rata-rata untuk

item X1.4.2 sebesar 4.35

dapat diartikan jika

mayoritas responden

merasa perusahaan

Page 16: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

melakukan acara gathering

untuk seluruh karyawan

sebagai sarana untuk

mengatasi kejenuhan kerja.

9. Untuk item X1.5.1 mengenai

asuransi kesehatan, dari

100 responden diketahui

5.0% menyatakan sangat

tidak setuju,

8.0% menyatakan tidak

setuju, 23.0% menyatakan

netral, sebanyak 27.0%

menyatakan setuju dan

37.0% menyatakan sangat

setuju. Nilai rata-rata untuk

item X1.5.1 sebesar 3.83

dapat diartikan jika

mayoritas responden

merasa perusahaan

menyediakan asuransi

kesehatan bagi karyawan.

10. Untuk item X1.5.2 mengenai

medical check up bagi

karyawan, dari 100

responden diketahui 10.0%

menyatakan sangat tidak

setuju, 9.0% menyatakan

tidak setuju, 12.0%

menyatakan netral,

sebanyak 40.0%

menyatakan setuju dan

29.0% menyatakan sangat

setuju. Nilai rata-rata untuk

item X1.5.2 sebesar 3.69

dapat diartikan jika

mayoritas responden

merasa perusahaan

menyediakan medical

check up untuk karyawan.

Variabel Lingkungan Kerja (X2)

Lingkungan kerja merupakan

segala sesuatu yang ada di sekitar para

pekerja dan dapat mempengaruhi

pekerja dalam menjalankan

tugas-tugas yang dibebankan padanya.

Dari hasil penyebaran kuesioner

kepada responden diketahui

pendapat responden tentang item-item

yang terdapat pada variable Lingkungan

Kerja (X2) sebagai berikut:

Dari table di atas, dapat diketahui

pendapat responden mengenai item-

item yang terdapat pada variable

Lingkungan Kerja (X2). Hasil

perhitungan dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Untuk item X2.1 mengenai

penerangan cahaya, dari 100

responden diketahui 4.0%

menyatakan sangat tidak

setuju,

3.0% menyatakan tidak setuju,

19.0% menyatakan netral, sebanyak

41.0% menyatakan setuju dan

33.0% menyatakan sangat setuju.

Nilai rata-rata untuk item X2.1

sebesar 3.96 dapat diartikan jika

mayoritas responden merasa

Kondisi penerangan cahaya di

tempat kerja sudah baik.

2. Untuk item X2.2 mengenai

suhu udara, dari 100

responden diketahui 8.0%

menyatakan sangat tidak

setuju, 10.0% menyatakan

tidak setuju, 33.0%

menyatakan netral, sebanyak

36.0% menyatakan setuju dan

13.0% menyatakan sangat setuju.

Nilai rata-rata untuk item

X2.2 sebesar 3.36dapat

diartikan jika mayoritas

responden merasa suhu

Page 17: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

udara di tempat kerja yang

cenderung panas terkadang

dapat membuat tidak

nyaman dalam bekerja.

3. Untuk item X2.3 mengenai

suara bising, dari 100

responden diketahui 14.0%

menyatakan sangat tidak

setuju, 21.0% menyatakan

tidak setuju, 22.0%

menyatakan netral, sebanyak

33.0% menyatakan setuju

dan 10.0% menyatakan

sangat setuju. Nilai rata-rata

untuk item X2.3 sebesar 3.04

dapat diartikan jika

mayoritas responden merasa

suara bising di tempat

produksi terkadang membuat

karyawan tidak nyaman

dalam bekerja

4. Untuk item X2.4 mengenai

keamanan kerja, dari 100

responden diketahui 12.0%

menyatakan sangat tidak

setuju, 8.0% menyatakan

tidak setuju, 32.0%

menyatakan netral, sebanyak

33.0% menyatakan setuju

dan 33.0% menyatakan

sangat setuju. Nilai rata-rata

untuk item X2.4 sebesar 3.31

dapat diartikan jika

mayoritas responden merasa

dari segi keamanan,

perusahaan telah

menyediakan lingkungan

kerja yang aman bagi

karyawan untuk bekerja.

5. Untuk item X2.5 mengenai

hubungan karyawan, dari

100 responden diketahui

1.0% menyatakan sangat

tidak setuju, 8.0%

menyatakan tidak setuju,

21.0% menyatakan netral,

sebanyak 42.0% menyatakan

setuju dan 28.0%

menyatakan sangat setuju.

Nilai rata-rata untuk item

X2.5 sebesar 3.88 dapat

diartikan jika mayoritas

responden merasa hubungan

antara karyawan terjalin

dengan baik sehingga

mampu bekerjasama dengan

baik.

Variabel Produktivitas Kerja (Y)

Dari hasil penyebaran

kuesioner kepada responden

diketahui pendapat responden

tentang item-item yang terdapat pada

variable Produktivitas Kerja (Y) sebagai

berikut:

Dari table di atas, dapat diketahui

pendapat responden mengenai item-

item yang terdapat pada variable

Produktivitas Kerja (Y). Hasil

perhitungan dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Untuk item Y1 mengenai

kemampuan, dari 100 responden

diketahui tidak ada responden

yang menyatakan sangat tidak

setuju, 3.0% menyatakan tidak

setuju, 35.0% menyatakan

netral, sebanyak 41.0%

menyatakan setuju dan 21.0%

menyatakan sangat setuju. Nilai

rata-rata untuk item Y1 sebesar

3.80 dapat diartikan jika

Page 18: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

mayoritas responden merasa

jarang melakukan kesalahan

dalam menyelesaikan pekerjaan.

2. Untuk item Y2 mengenai

meningkatkan hasil yang

dicapai, dari 100 responden

diketahui tidak ada responden

yang menyatakan sangat tidak

setuju,

2.0% menyatakan tidak

setuju, 13.0% menyatakan

netral, sebanyak 33.0%

menyatakan setuju dan

52.0% menyatakan sangat

setuju. Nilai rata-rata untuk

item Y2 sebesar 4.35 dapat

diartikan jika mayoritas

responden merasa dapat

meningkatkan hasil yang

dicapai sesuai dengan waktu

(pencapaian) yang

ditentukan

3. Untuk item Y3 mengenai

semangat kerja, dari 100

responden diketahui tidak ada

responden yang menyatakan

sangat tidak setuju, 2.0%

menyatakan tidak setuju, 25.0%

menyatakan netral, sebanyak

47.0% menyatakan setuju dan

263.0% menyatakan sangat

setuju. Nilai rata-rata untuk item

Y3 sebesar 3.97 dapat diartikan

jika mayoritas responden merasa

selalu semangat dalam bekerja

4. Untuk item Y4 mengenai

pengembangan diri, dari 100

responden diketahui tidak ada

responden yang menyatakan

sangat tidak setuju, 2.0%

menyatakan tidak setuju, 12.0%

menyatakan netral, sebanyak

33.0% menyatakan setuju

dan 53.0% menyatakan

sangat setuju. Nilai rata-rata

untuk item Y4 sebesar

4.37dapat diartikan jika

mayoritas responden merasa

perusahaan memberi

kesempatan bagi karyawan

untuk

mengembangkan kemampuan

diri

5. Untuk item Y5 mengenai mutu,

dari 100 responden diketahui

tidak ada responden yang

menyatakan sangat tidak setuju,

3.0% menyatakan tidak setuju,

26.0% menyatakan netral,

sebanyak 49.0% menyatakan

setuju dan 22.0% menyatakan

sangat setuju. Nilai rata-rata

untuk item Y5 sebesar 3.90 dapat

diartikan jika mayoritas

responden merasa dapat

menyelesaikan pekerjaan sesuai

dengan standar mutu yang

ditentukan

6. Untuk item Y6 mengenai

efisiensi, dari 100 responden

diketahui tidak ada responden

yang menyatakan sangat tidak

setuju, 1.0% menyatakan tidak

setuju, 28.0% menyatakan

netral, sebanyak 49.0%

menyatakan setuju dan 22.0%

menyatakan sangat setuju. Nilai

rata-rata untuk item Y6 sebesar

3.96 dapat diartikan jika

mayoritas responden merasa

mampu menyelesaikan

pekerjaan dengan tepat waktu.

Hasil Uji Instrumen Penelitian

Guna memiliki instrument

penelitian yang dapat diandalkan

kemampuannya maka harus

dilakukan uji validitas dan reliabilitas

terhadap alat ukur penelitian

sehingga diperoleh data yang

representatif.

Page 19: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

Hasil Uji Validitas

Validitas menunjukkan

sejauh mana alat pengukur untuk

mengukur apa yang diukur. Suatu

instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas yang tinggi.. Uji

validitas dalam penelitian ini

menggunakan uji korelasi product moment

yang dilakukan dengan bantuan

program SPSS for windows versi 22.0.

Adapun hasil uji validitas untuk masing-

masing item variabel dalam penelitian ini

dapat dilihat pada tabel berikut

ini :

Hasil penelitian yang valid

bila nilai r hitung atau nilai nilai r

hasil korelasi lebih besar dari nilai r

tabel yang ditentukan

(n=100, =0,05). Berdasarkan

hasil uji validitas seperti yang

tercantum pada tabel di atas dapat

diketahui bahwa semua item

pertanyaan memiliki nilai r hitung

lebih besar dari nilai r

table yang telah ditentukan

pada taraf signifikan 0,05. Hasil

analisis ini menunjukkan jika

semua item pertanyaan telah valid.

Hasil Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indek

yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya

atau dapat diandalkan. Instrumen

dapat dikatakan handal (reliabel)

bila memiliki koefisien

keandalan reliabilitas sebesar 0,6

atau lebih. Uji reliabilitas yang

digunakan adalah dengan Alpha

Cronbach. Hasil pengujian

reliabilitas terhadap semua variabel

ditunjukkan tabel di bawah ini:

Berdasarkan tabel di atas dapat

diketahui bahwa semua variabel

tersebut memiliki nilai

koefisien Alpha Cronbach lebih

besar dari 0,6. Hasil tersebut

menunjukkan jika instrumen

pertanyaan yang digunakan dalam

penelitian ini sudah reliabel atau dapat

dihandalkan.

Hasil Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi

model regresi dalam data berikut meliputi

uji asumsi heteroskedastisitas,

multikolinieritas, dan normalitas.

Uraian dari perhitungan pengujian asumsi

model regresi dapat dijelaskan sebagai

berikut :

Pengujian Asumsi

Heterokedastisitas

Deteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik scatterplot, dimana

sumbu Y adalah nilai Y yang telah

diprediksi, dan sumbu X adalah

Page 20: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

residual (Y prediksi – Y

sesungguhnya). Jika ada pola tertentu

yang teratur, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola yang teratur

(bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka mengindikasikan

telah terjadi heteroskedastisitas. Jika

tidak ada pola yang jelas, serta titiktitik

menyebar di atas atau di bawah angka 0

pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas. Hasil pengujian

heteroskedastisitas dapat

dilihat pada grafik scatterplot berikut

:

Berdasarkan gambar 4.2

yang berupa scatter plot tersebut

terlihat bahwa titik-titik

menyebar secara acak serta

tersebar baik di atas maupun di

bawah angka 0 pada sumbu Y.

Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model

regresi.

Pengujian Asumsi Multikolinieritas

Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikolinieritas

dapat dilihat dari Variance Inflation

Factor (VIF). Apabila nilai VIF >10

maka menunjukkan adanya

multikolinieritas. Dan apabila

sebaliknya VIF < 10 maka tidak

terjadi multikolinieritas.

Dari hasil perhitungan yang

ada di Tabel 2 tersebut bahwa

masing-masing variabel

bebas menunjukkan nilai VIF yang

tidak lebih dari nilai 10, maka

asumsi tidak terjadi

multikolinieritas telah

terpenuhi.

Pengujian Asumsi Normalitas

Model regresi dapat

dikatakan memenuhi asumsi

normalitas jika residual atau residual

yang disebabkan oleh model regresi

berdistribusi normal. Untuk menguji

asumsi ini, dapat digunakan metode

grafik Normal P-Plot. Jika nilai

Dan jika nilai residual

dalam sebuah

Tabel 4. 10

Rekapitulasi Hasil Regresi

Page 21: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

standardized residual atau nilai

residual dituangkan dalam sebuah

grafik P-P Plot, maka terlihat bahwa

plot dari residual tersebut

membentuk suatu pola yang

mendekati garis lurus seperti pada

gambar 1. Pola seperti pada gambar

1 tersebut mengindikasikan bahwa

residual memiliki distribusi normal

karena plot dari residual tersebut

membentuk pola garis lurus.

dikelompokkan histogram, maka

residual-residual tersebut akan

membentuk suatu pola kurva

distribusi normal, yakni residual

tersebut mengelompok pada bagian

tengah dengan titik puncaknya

berada pada rata-rata sama dengan

0,000 seperti pada gambar 4.4

berikut :

Hasil Analisis Regresi Berganda

Proses pengolahan data dengan

menggunakan analisis regresi linier

berganda, dilakukan dengan melalui

beberapa tahapan untuk

mengetahui pengaruh antara

variabel-variabel bebas terhadap

variable terikat. Berdasarkan hasil

pengolahan data dengan

menggunakan software SPSS

didapatkan ringkasan seperti pada Tabel

4. Variabel terikat pada analisis

regresi ini adalah Y sedangkan

variabel independennya adalah X1 dan. X2.

Model regresi yang didapatkan

berdasarkan Tabel 4.10 adalah

sebagai berikut :

Y = b1X1 + b2X2 + e Y =

0,289 X1 + 0,252X2 dimana :

Y : Produktivitas kerja X1 :

keselamatan dan kesehatan

kerja (K3)

X2 : lingkungan kerja

Interpretasi model regresi pada Tabel

4.10 adalah sebagai berikut :

1. β1 = 0,289

Koefisien regresi pada variabel

Keselamatan dan

Kesehatan Kerja/K3 (X1)

sebesar memiliki tanda positif

menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh yang positif antara

variabel Keselamatan dan

Kesehatan Kerja/K3 (X1) dengan

variabel Produktivitas Kerja (Y),

yakni apabila penerapan

Keselamatan dan Kesehatan

Kerja/K3 yang ada di perusahaan

baik maka produktivitas kerja juga

akan semakin meningkat.

2. β2 = 0,252

Koefisien regresi pada variabel

Lingkungan Kerja (X2) sebesar

memiliki tanda positif menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh yang positif

antara variabel Lingkungan Kerja (X2) dengan variabel Produktivitas Kerja

(Y), yakni apabila lingkungan kerja di

perusahaan baik maka produktivitas

kerja juga akan semakin meningkat.

3. Nilai koefisien determinasi ( Adj R

Square) sebesar 0,511

Koefisien determinasi (R2) mengukur

seberapa besar persentase pengaruh

variabel independen secara langsung

terhadap variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi sebesar 0,511

berarti bahwa semua variabel bebas

Page 22: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

yaitu Keselamatan dan Kesehatan

Kerja/K3 (X1) dan Lingkungan Kerja

(X2) secara simultan mempengaruhi

variabel terikat (produktivitas kerja)

sebesar 51,1% dan sisanya sebesar

48,9% menunjukkan bahwa variabel

terikat dijelaskan oleh variabel bebas

lain yang tidak diamati pada penelitian

ini.

Hasil Pengujian Hipotesis

Hasil Pengujian Hipotesis I

(Simultan)

Guna membuktikan kebenaran

hipotesis I dalam penelitian ini

digunakan uji F. Uji F atau pengujian

secara simultan dilakukan untuk

menunjukkan apakah semua variabel-

variabel bebas yang diteliti secara simultan

memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variable terikat (Y).Dengan kata

lain dengan uji F akan diketahui apakah

variable Keselamatan dan Kesehatan

Kerja/K3 (X1) dan Lingkungan Kerja (X2)

secara simultan mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap Produktivitas

Kerja (Y).

Ho : Keselamatan dan

Kesehatan Kerja/K3 (X1) dan

Lingkungan Kerja (X2) secara

simultan tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan

terhadap Produktivitas Kerja

(Y)

H1 : Keselamatan dan

Kesehatan Kerja/K3 (X1) dan

Lingkungan Kerja (X2) secara

simultan mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap

Produktivitas Kerja (Y)

Hasil uji F diperoleh

nilai F hitung sebesar 52.642

lebih besar dari nilai F tabel

(2.680) selain itu nilai signifikan

yang dihsailkan sebesar 0,000.

Jika signifikan dibandingkan

dengan α = 0,05 maka signifikan

lebih kecil dari α = 0,05. Dari

hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh

simultan yang signifikan antara

variabel bebas yang terdiri dari

Keselamatan dan Kesehatan

Kerja/K3 (X1) dan Lingkungan

Kerja (X2) terhadap variabel Y

yaitu Produktivitas Kerja (Y).

Dengan demikian hipotesis I

dapat dibuktikan kebenarannya.

Hasil Pengujian Hipotesis II

(Parsial)

Guna membuktikan

kebenaran hipotesis II

yang dirumuskan dalam penelitian

ini digunakan uji t. Uji t digunakan

untuk mengetahui apakah

masingmasing variabel bebas

yaitu Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) dan

Lingkungan Kerja secara parsial memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap

variable terikat atau tidak.

Untuk menguji hal tersebut, dilakukan

dengan membandingkan nilai signifikan

pada taraf 5% (0.05). Apabila nilai

signifikan yang dihasilkan < α = 0,05

maka Ho ditolak dan H1 diterima begitu

juga sebaliknya. Pengujian pengaruh dari

masing-masing variable bebas dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) terhadap Produktivitas

Kerja Karyawan

Pengujian pengaruh variable

bebas Keselamatan dan Kesehatan

Kerja/K3 (X1) terhadap Produktivitas

Kerja Karyawan secara parsial

dapat dijelaskan sebagai berikut :

Ho : Keselamatan dan Kesehatan

Kerja/K3 (X1) tidak mempunyai

Page 23: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

pengaruh yang signifikan terhadap

Produktivitas Kerja (Y)

H1 : Keselamatan dan Kesehatan

Kerja/K3 (X1) mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap Produktivitas

Kerja (Y).

Pengujian terhadap variabel

Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3

(X1) dapat diketahui bahwa nilai t

hitung yang dihasilkan sebesar 6.152

lebih besar dari nilai t tabel (1.980)

selain itu nilai signifikan yang

dihasilkan sebesar 0,000 kurang dari

0,05 (5%). Hal ini menunjukkan jika

keputusan yang diambil adalah

menolak H0 dan menerima H, yang

berarti variabel Keselamatan dan

Kesehatan Kerja/K3 (X1) berpengaruh

signifikan terhadap produktivitas kerja

(Y). Dengan demikian hipotesis II dapat

dibuktikan kebenarannya.

Pengaruh Lingkungan Kerja

terhadap Produktivitas Kerja

Karyawan

Pengujian pengaruh

variable bebas Lingkungan Kerja

(X2) secara parsial

dapat dijelaskan sebagai

berikut :

Ho : Lingkungan Kerja (X2)

tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap

Produktivitas Kerja (Y)

H1 : Lingkungan Kerja (X2)

mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap

Produktivitas Kerja (Y).

Pengujian terhadap

variabel Keselamatan dan

Kesehatan Kerja/K3 (X1)

dapat diketahui bahwa nilai t

hitung yang dihasilkan

sebesar 3.947 lebih besar dari

nilai t tabel (1.980) selain itu

nilai signifikan yang

dihasilkan sebesar 0,001

kurang dari 0,05 (5%). Hal

ini menunjukkan jika

keputusan yang diambil

adalah menolak H0 dan

menerima H, . yang berarti

variabel Lingkungan Kerja

(X2) berpengaruh signifikan

terhadap produktivitas kerja

(Y).

Berdasarkan hasil analisis

yang telah dilakukan untuk

mengetahui pengaruh dari

variabelvariabel bebas

Keselamatan dan Kesehatan

Kerja/K3 (X1) dan

Lingkungan Kerja (X2) secara parsial

terhadap variabel Y yaitu

Produktivitas Kerja (Y) seperti

yang telah dijelaskan di atas

maka dapat dikemukakan jika

Keselamatan dan Kesehatan

Kerja/K3 (X1) dan

Lingkungan Kerja (X2) secara

parsial mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap yaitu

Produktivitas Kerja (Y).

Dengan demikian hipotesis II

dapat dibuktikan kebenarannya.

Pembahasan Hasil Penelitian

PT. Dinamika Megatama Citra

merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang pembuatan pakan ternak.

Pabrik ini harus terus meningkatkan

produksinya. Dengan itu perusahaan

sangat memperhatikan faktor yang

mempengaruhi produktivitas kerja

karyawan terutama karyawan bagian

produksi untuk mencapai tujuan dari

perusahaan.

Dari hasil penelitian yang telah di

analisis sudah memenuhi uji analisis

regresi berganda. Data yang diambil

melalui kuesioner yang diberikan kepada

responden yaitu karyawan bagian produksi

Page 24: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

di PT. Dinamika Megatama Citra telah

diuji validitas dan reliabilitas sehingga

dapat dilakukan pengujian asumsi klasik.

Setelah pengujian asumsi klasik dilakukan

akan dilakukan pengujian analisis regresi

linier berganda yaitu untuk mengetahui

pengaruh antara variabel independen dan

variabel dependen yang kemudian dapat

dilanjutkan untuk menguji hipotesis dari

penelitian yang dilakukan yaitu uji F dan

uji t dari kedua variabel yang berpengaruh

terhadap variabel (Y) produktivitas kerja.

Berdasarkan hasil uji F

diketahui jika Keselamatan dan

Kesehatan Kerja/K3 (X1) dan

Lingkungan Kerja (X2) secara

simultan mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan (Y). Lebih

lanjut diketahui jika besarnya pengaruh

Keselamatan dan Kesehatan

Kerja/K3 (X1) dan Lingkungan Kerja (X2)

terhadap Produktivitas Kerja (Y) adalah

sebesar 51.1% dan sisanya sebesar 48.9%

produktivitas kerja karyawan dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

Dengan demikian, beberapa

cara yang dapat dilakukan

perusahaan untuk meningkatkan

produktivitas kerja sebagai variabel

yang dipengaruhi maka didapatkan

hasil penelitian sebagai berikut:

Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan

Kerja/K3 terhadap Produktivitas Kerja

Hasil penelitian

menunjukkan jika Keselamatan

dan Kesehatan Kerja/K3

mempunyai pengaruh positif

dan signifikan terhadap

produktivitas kerja. Hal ini

menunjukkan jika makin baik

program Keselamatan dan

Kesehatan Kerja/K3 yang

diselenggarakan perusahaan

maka produktivitas kerja

karyawan akan semakin

meningkat. Hasil penelitian ini

mendukung pendapat Busyairi,

dkk (2014) yang menyatakan

bahwa Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) memang

merupakan salah satu

persyaratan untuk

meningkatkan produktivitas

kerja karyawan yang erat

kaitannya dengan hasil

produksi. Pada dasarnya

K3 adalah upaya mencegah/

menghindari/mengurangi

kecelakaan dengan cara

menghentikan/ meniadakan/

menghilangkan resiko (unsur

bahaya) guna mencapai target

kerja (produksi).

Berdasarkan hasil

analisis deskriptif diketahui jika

secara keseluruhan program

Keselamatan dan Kesehatan

Kerja/K3 yang ada di PT.

Dinamika Megatama Citra

dapat dikatakan baik. Hal ini

dapat dilihat dari hasil rata-rata

jawaban yang diberikan oleh

responden terhadap kuesioner

mengenai Keselamatan dan

Kesehatan Kerja/K3. Hal ini

mengindikasikan jika PT.

Dinamika Megatama Citra

sudah berupaya untuk

memberikan jaminan

Keselamatan dan

Kesehatan

Kerja/K3 pada karyawan.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) adalah suatu sistem program yang

dibuat bagi pekerja maupun pengusaha

sebagai upaya pencegahan (preventif)

timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit

akibat hubungan kerja dalam lingkungan

kerja dengan cara mengenali hal-hal yang

Page 25: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

berpotensi menimbulkan kecelakaan

kerja dan penyakit akibat hubungan kerja

serta tindakan antisipatif bila terjadi hal

demikian.

Bagi karyawan PT. Dinamika Megatama

Citra, program Keselamatan dan

Kesehatan

Kerja/K3 yang diberikan perusahaan sudah

baik sehingga karyawan merasa aman

dalam melaksanakan tugas dan

pekerjaannya. PT. Dinamika Megatama

Citra adalah perusahaan yang bergerak di

bidang pakan ternak, sehingga dalam

aktivitas produksinya menggunakan alat

yang berpotensi menimbulkan kecelakaan

kerja dan juga penyakit pada karyawan.

Maka dari itu semenjak awal perusahaan

sudah menetapkan program Keselamatan

dan Kesehatan Kerja/K3 bagi karyawan.

Perusahaan yang baik adalah

perusahaan yang benar-benar menjaga

keselamatan dan kesehatan karyawannya

dengan membuat aturan tentang

keselamatan dan kesehatan kerja yang

dilaksanakan oleh seluruh karyawan dan

pimpinan perusahaan. Perlindungan tenaga

kerja dari bahaya dan penyakit akibat kerja

atau akibat dari lingkungan kerja sangat

dibutuhkan oleh karyawan agar karyawan

merasa aman dan nyaman dalam

menyelesaikan pekerjaannya. Tenaga kerja

yang sehat akan bekerja produktif,

sehingga diharapkan produktivitas kerja

karyawan meningkat. Hal ini seperti yang

dikemukakan Ridley (2008) bahwa tenaga

kerja yang sehat akan bekerja produktif

sehingga diharapkan produktivitas kerja

karyawan meningkat yang dapat

mendukung keberhasilan bisnis

perusahaan dalam membangun dan

membesarkan usahanya.

Hasil penelitian ini

yang menunjukkan jika

Keselamatan dan Kesehatan

Kerja/K3 berpengaruh positif

signifikan terhadap

produktivitas kerja karyawan

mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Litta Puspita

Dewi (2014) dan Muhammad

Busyairi, La Ode Ahmad Safar

Tosungku dan Ayu Oktaviani

(2014) yang menemukan jika

program kesehatan dan

keselamatan kerja (K3)

berpengaruh positif terhadap

produktivitas kerja karyawan.

Hal ini mengindikasikan jika

keselamatan kerja dan

kesehatan kerja member

kontribusi positif terhadap

produktivitas kerja karyawan.

Pengaruh Lingkungan Kerja

terhadap Produktivitas Kerja

Hasil penelitian

menunjukkan jika lingkungan kerja

mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap

produktivitas kerja. Hal ini

menunjukkan jika makin baik

program Lingkungan Kerja yang

diselenggarakan perusahaan maka

produktivitas kerja karyawan akan

semakin meningkat.

Berdasarkan hasil analisis

deskriptif diketahui jika

secara keseluruhan lingkungan

kerja yang ada di PT. Dinamika

Megatama Citra dapat dikatakan

baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil

rata-rata jawaban yang

diberikan oleh responden

terhadap kuesioner

mengenai lingkungan kerja. Hal ini

mengindikasikan jika lingkungan

kerja yang ada di PT. Dinamika

Megatama Citra sudah baik menutu

penilaian karyawan.

Lingkungan kerja adalah

keseluruhan sarana dan prasarana kerja

yang ada di sekitar karyawan yang sedang

melakukan pekerjaan yang dapat

Page 26: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan.

Lingkungan kerja ini meliputi penerangan

cahaya, suhu udara, suara bising,

keamanan kerja dan hubungan karyawan.

Untuk meningkatkan produktivitasnya

maka lingkungan kerja sangat

mempengaruhi kinerja karena lingkungan

kerja yang baik akan menciptakan

kemudahan pelaksanaan tugas.

Lingkungan kerja ini sendiri terdiri dari

lingkungan kerja fisik dan non fisik yang

melekat dengan karyawan sehingga tidak

dapat dipisahkan dari usaha peningkatan

produktivitas kerja karyawan. Hasil

penelitian ini mendukung pendapat

Nurmalinda (2008) bahwa tinggi

rendahnya produktivitas tenaga kerja

dipengaruhi oleh semangat dan faktor

kenyamanan kerja yang mana hal itu juga

dipengaruhi oleh faktor lingkungan kerja.

Ketidaknyamanan saat bekerja merupakan

kondisi yang sangat tidak baik bagi tenaga

kerja dalam beraktivitas, karena pekerja

akan melakukan aktivitasnya yang kurang

optimal dan akan menyebabkan

lingkungan kerja yang tidak bersemangat

dan membosankan, sebaliknya apabila

kenyamanan kerja tercipta saat melakukan

aktivitasnya maka pekerja akan melakukan

aktivitasnya dengan optimal, dikarenakan

kondisi lingkungan pekerjaan yang sangat

baik dan mendukung.

Bagi perusahaan yang

diteliti yaitu PT. Dinamika

Megatama Citra maka kondisi

lingkungan kerja akan sangat

mempengaruhi produktivitas

kerja karyawan karena

keberhasilan kerja karyawan

akan sangat tergantung pada

kondisi alat dan kelengkapan

peralatan yang digunakan.

Sehingga perusahaaan harus

dapat mengkondisikan

lingkungan kerja sedemikian

rupa agar memberikan pengaruh

positif terhadap produktivitas

kerja karyawan. Hal ini pula di

dukung dengan teori yang di

kemukakan oleh Nitisemito

(2002) perusahaan hendaknya

mencerminkan kondisi

lingkungan kerja yang dapat

mendukung kinerja karyawan

dan kerjasama antar tingkat

atasan, bawahan maupun yang

memiliki status jabatan yang

sama diperusahaan. Kondisi

yang hendaknya diciptakan

adalah suasana kekeluargaan,

komunikasi yang baik, dan

pengendalian diri. Dengan

demikian maka dapat di

simpulkan bahwa hipotesis,

yang menyatakan bahwa

lingkungan kerja berpengaruh

signifikan terhadap

produktivitas kerja karyawan

dapat dibuktikan kebenarannya.

Hasil penelitian ini

yang menunjukkan jika

lingkungan kerja berpengaruh

positif signifikan terhadap

produktivitas kerja karyawan

mendukung penelitian terdahulu

yang telah dilakukan oleh

Yunanda (2012) dan Sofyan

(2013) yang menemukan jika

lingkungan kerja akan

mempengaruhi kelancaran

pelaksanaan pekerjaan oleh

karyawan sehingga akan

berpengaruh terhadap hasil

kerja karyawan. Hal ini

mengindikasikan jika

lingkungan kerja yang

merupakan segala sesuatu yang

ada di sekitar karyawan akan

berpengaruh terhadap

produktivitas kerja karyawan.

Page 27: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

Implikasi Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan

berkaitan dengan Keselamatan dan

Kesehatan kerja, lingkungan kerja serta

produktivitas kerja karyawan dapat

digunakan sebagai referensi dan masukan

bagi pihak perusahaan yaitu PT. Dinamika

Megatama Citra dalam merancang

kebijakan pengelolaan sumber daya

manusia berkaitan dengan Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (K3) serta lingkungan

kerja agar dapat meningkatkan

produktivitas kerja karyawan secara

maksimal.

Dalam melaksanakan program

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

maka hendaknya pihak perusahaan

memperhatikan program kesehatan yang

diberikan pada karyawan, diantaranya

dengan mengikutsertakan karyawan dalam

program asuransi kesehatan yang pada saat

ini dapat dilakukan melalui kerjasama

dengan pemerintah yaitu BPJS kesehatan,

sehingga karyawan merasa terjamin

kesehatannya.Hal ini juga dapat membuat

karyawan merasa dihargai sebagai bagian

dari perusahaan sehingga dapat

mendorongnya untuk memberikan

kontribusi terbaik pada perusahaan. Pada

dasarnya Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) bermaksud melindungi atau

menjaga pekerja dari kejadian atau

kedaaan di tempat kerja yang merugikan

keselamatan dan kesehatan pekerja dalam

melakukan pekerjaan, karena karyawan

yang melaksanakan pekerjaannya dengan

baik secara otomatis akan emningkatkan

produktivitasnya kerjanya. Berkaitan

dengan lingkungan kerja maka selama ini

perusahaan sudah berupaya untuk

menyediakan lingkungan kerja yang sehat

dan aman bagi karyawan untuk membuat

karyawan merasa aman dan nyaman dalam

bekerja dengan menyediakan berbagai alat

dan fasilitas kerja yang sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan. Namun

begitu, suara mesin dan peralatan produksi

di tempat kerja ternyata cukup menganggu

sebagian karyawan dalam bekerja.

Kondisi ini menyebabkan terganggungnya

kelancaran komunikasi karyawan di

tempat produksi. Untuk mengantisipasi hal

tersebut maka hendaknya pihak

perusahaan perlu memperhatikan faktor

gangguan suara bising yang ditimbulkan

oleh mesin dan peralatan produksi di

tempat kerja, diantaranya dengan

meminimalisir suara bising yang

ditimbulkan oleh mesin atau peralatan

produksi. Atau perusahaan dapat

memberikan penutup telinga bagi

karyawan di tempat produksi dan

memberikan karyawan alat komunikasi

yang memungkinkan karyawan dapat

melakukan komunikasi dengan baik dan

lancar. Lingkungan kerja yang cukup

memuaskan para karyawan akan

mendorong karyawan untuk bekerja

sebaik-baiknya, sehingga pelaksanaan

proses produksi di dalam perusahaan akan

dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat

meningkatkan produktivitas kerja

karyawan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penelitian ini dimaksudkan

untuk menjelaskan pengaruh antara

Keselamatan dan Kesehatan

Kerja/K3 dan lingkungan

kerja terhadap produktivitas kerja

karyawan bagian produksi pada PT.

Dinamika Megatama Citra. Berdasarkan

hasil analisis dan pembahasan, maka

penelitian ini dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

berpengaruh secara bersama-sama

(Simultan) terhadap Produktivitas

karyawan PT. Dinamika

Megatama Citra. Hal ini semakin

Page 28: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

meningkatnya Keselamatan dan

Kesehatan

Kerja maka dapat meningkatkan

Produktivitas karyawan.

2. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa Keselamatan dan

Kesehatan Kerja

berpengaruh secara Parsial

terhadap Produktivitas karyawan

PT. Dinamika

Megatama Citra.

Meningkatnya Keselamatan dan

Kesehatan Kerja dapat

meningkatkan Produktivitas

karyawan PT. Dinamika

Megatama Citra.

3. Lingkungan kerja memiliki

pengaruh secara parsial terhadap

Produktivitas karyawan PT.

Dinamika Megatama Citra.

Semakin baik Lingkungan Kerja

akan meningkatkan Produktivitas

karyawan PT. Dinamika

Megatama Citra

4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Berpengaruh Dominan terhadap

Produktivitas kerja. Hal ini dilihat

dari semakin meningkatnya

Produktivitas karyawan PT.

Dinamika

Megatama Citra.

Saran-saran

1. Diharapkan pihak

perusahaan dapat

meningkatkan Keselamatan

dan Kesehatan Kerja,

karena variabel Kesehatan

Kerja mempunyai pengaruh

dalam meningkatkan Kinerja

Karyawan, diantaranya yaitu

dengan menyediakan

peralatan keselamatan

berupa helm safety, masker,

sarung tangan, kacamata

safety dan fasilitas kesehatan

bagi karyawan, serta

mengadakan pemeriksaan

kesehatan secara berkala

pada karyawan bagian

produksi agar kesehatan pada

karyawan khususnya

karyawan produksi selalu

terjaga saat melakukan

proses produksi dan apabila

hal tersebut terpenuhi maka

Kinerja Karyawan akan

meningkat serta tujuan

perusahaan akan tercapai.

2. PT. Dinamika Megatama

Citra hendaknya

memperhatikan lingkungan

kerja dalam upayanya untuk

meningkatkan produktivitas

kerja karyawan diantaranya

dengan mempertahankan

indikator-indikator dalam

lingkungan kerja dan lebih

memperhatikan faktor suara

bising yang terbukti

mempunyai nilai mean

terendah diantara faktor

lingkungan kerja yang lain,

diantaranya dengan

memberikan penutup telinga

yang nyaman pada karyawan

untuk meredam suara bising

yang dapat ditimbulkan oleh

peralatan kerja yang dapat

menggangu pelaksanaan

pekerjaan oleh karyawan.

DAFTAR PUSTAKA

Ardana, I K. 2012. Manajemen

Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arikunto S. 2013. Prosedur

Penelitian: Suatu

Pendekatan Praktik. Jakarta:

Page 29: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

PT. Rineka Cipta

Bulannurdin R.N dan Sugiharto. 2013.

Analisis Pengaruh

Keselataman dan Kesehatan Kerja

(K3) terhadap Kinerja Pekerja

Konstruksi (Studi Kasus Proyek

Pembangunan The Park Solo

Baru). Jurnal Matriks Teknik

Sipil. Juni

2013. No.54

BusyairiM, La Ode A. T dan Oktaviani

A. 2014. Pengaruh

Keselamatan Kerja dan

Kesehatan Kerja terhadap

produktivitas Kerja Karyawan.

Jurnal Ilmiah Teknik

Industri. Vol. 13.

No.2. Des. 2014

Dewi L.P. 2014. Pengaruh Program

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) terhadap

Produktivitas Kerja

Karyawan BBagian

Produksi di PT. Gamatex Cimahi.

Universitas

Pendidikan Indonesia

Ghozali I. 2016. Aplikasi Analisis

Multivariate dengan Program

SPSS. Semarang: Badam Penerbit

Universitas

Diponegoro

Gomes C.F 2003. Manajemen

Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: Andi Offset

Gravel S, Jaxques R dan Gabrielle L.

2011. Strategies to develop

Maintain Occupational

Health and Safety in Small

Business Employing Immigrant

Workers in Metropolitan

Montreal. Journal International of

Workplace Health

Management. Vol 4.No.2

Hameed A dan Amjad S. 2009. Impact

of Design on

Employees Productivity: A

Case Study of Banking

Organization of

Abbottabad. Pakistan.

Journal of Public

Affairs,

Administration and

Management Vol.3. Issue 1

Hanggraeni, D. 2012. Manajemen

Sumber Daya Manusia.

Jakarta; Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas

Indonesia

Hasibuan, Malayu S.P. 2012.

Manajemen Sumber Daya

Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara.

Ismed S. 2013. Teknik Efektif dalam

Membudidayakan

Keselamatan& Kesehatan

Kerja. Jakarta: Dian Rakyat

Jackson, Randall S.S dan Steve W.

2011. Pengelolaan Sumber

Daya Manusia. Edisi

Kesepuluh. Jakarta:

Salemba Empat

Juwita K. 2017. Kepuasan kerja

Memediasi Keselamatan

dan Kesehatan Kerja dan

Lingkungan Kerja terhadap

Kinerja Karyawan. Jurnal

Akademika. Vol. 15. No.1

Februari 2017

Kaligis. R.S.V, Somphie B.F, Tjakra.J

dan Walangitan

Page 30: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

D.R.O. 2013. Pengaruh

Implementasi Program

Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) terhadap

Produktivitas Kerja. Jurnal Sipil

Statik. Vol.1. No.3.

Februari 2013. hal 219-225

Kalsum U dan Ibrahim M. 2014. Pengaruh

Pengawasan Mandor

terhadap produktivitas

Kerja Karyawan Bagian

Proses Produksi pada PT.

Surisenia Plasmataruna

Kabupaten Rokan Hulu.

Jurnal Fisip

Volume 1. No 2. Oktober

2014

Lamm F, Claire M dan Martin P. 2006. Is

There a Link Between Workplace

Health & Safety, Firm

Performance

& Productivity. New Zealand

Journal of

Employment Relations, Vol.

32. No.1 (75-90)

Malinasari.N. 2012. Pengaruh Program

Keselamatan, Kesehatan

Kerja (K3) dan Jaminan

Sosial terhadap

Produktivitas Kerja

Karyawan (Studi pada PT. PJB

UP Brantas

Karangkates-Kab.

Malang).Skripsi. Fakultas

Ekonomi dan Bisnis. Universitas

Brawijaya

Malang

Marwanto. 2010. Pengaruh

Pengawasan Kerja dan Disiplin

Kerja terhadap

Produktivitas Kerja

Karyawan Bagian Produksi

Perusahaan “Manufaktur”.

Jurnal Eksis. Vol 6 No.1,

Maret 2010: 1100-1266

Mondy R.W. 2008. Manajemen

Sumber Daya Manusia.

Edisi Kesepuluh.

Jakarta:

Erlangga

Ningrum T.D. 2014. Pengaruh

Stress Kerja dan

Lingkungan Kerja

terhadap Kinerja

Karyawan di PT.

Makmur

Alam

Lestari. Artikel Ilmiah.

Universitas Dian

Nuswantoro

Nitisemito, A.S. 2012. Manajemen

Personalia.Jakarta:Ghalia

Indonesia

Nurmalinda Y. 2008. Analisis

Pengaruh Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) serta

Lingkungan Kerja terhadap

Produktivitas Kerja

Karyawan PT. Sinar Sosro

Tanjung Morawa Medan.

Tesis. Pascasarjana.

Universitas Sumatera Utara.

Medan

Ridley. J. 2008. Kesehatan dan

Keselamatan Kerja

(Ikhtisar). Edisi Ketiga.

Jakarta: Erlangga

Rinawati S.I dan Ingsih K. 2013.

Pengaruh Lingkungan

Kerja dan Kompetensi

terhadap Kinerja

Page 31: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

Karyawan dengan

Motivasi sebagai

Variabel Intervening

pada Satuan Kerja Non

Vertikal Tertentu

(SNVT) Kementrian Pekerjaan

Umum di

Semarang. Artikel Ilmiah.

Universitas Dian

Nuswantoro

Rivai V. 2011. Manajemen Sumber Daya

Manusia untuk

Perusahaan: dari Teori ke

Praktik. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada

Sari A.P. 2012. Pengaruh

Pelaksanaan Program

Keselamatan dan Kesehatan

Kerja terhadap Produktivitas

Kerja pada Karyawan

Engineering BP. Tangguh Teluk

Bintuni Papua. Skripsi.

Universitas

Indonesia

Sedarmayanti. 2012. Sumber Daya

Manusia dam Prtoduktivitas

Kerja. Bandung:

Mandar

Maju

Senata I.W, Nuridja I.M dan Suwena

K.R. 2014. Pengaruh

Lingkungan Kerja terhadap

produktivitas Kerja Karyawan

UD. Kembang Sari Kabupaten

Badung Tahun 2012. Jurnal

Ganesa

Vol 4. No. 1 Tahun 2014

Sofyan. D.K. 2013. Pengaruh

Lingkungan Kerja terhadap

Kinerja Kerja Pegawai

Bappeda. MEIJ Journal.

Vol.2. No.1 (2013). 18-23

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta

Sumarjaya Socha. 2013. Pengaruh

Pengawasan terhadap

Produktivitas Kerja Pegawai

Kantor Camat Menyuke

Kabupaten Landak. Jurnal

Publika. Prodi Ilmu Pemerintahan

Fisip Untan.

Volume 1, Nomor 01,

Tahun 1, Januari 2013

Sutarto A. 2008. Peranan Sistem

Manajemen

Keselamatan Kerja

dalam Peningkatan

Kinerja Proyek

Konstruksi. Jurnal

Teknil Sipil &

Perencanaan. Nomor 2.

Volume10-Juli 2008.

hal

115-126

Sutrisno E. 2014. Manajemen

Sumber Daya Manusia.

Edisi 1. Cetakan

Keenam. Jakarta:

Prenada Media

Group

Umar H. 2011. Metode Penelitian

untuk Skripsi dan Tesis

Bisnis. Edisi Kedua.

Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada

Yunanda M.A. 2012.

Pengaruh Lingkungan

Kerja terhadap Kepuasan

Kerja dan Kinerja Karyawan.

Artikel Ilmiah. Fakultas

Page 32: PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN …

Ekonomi dan

Bisnis. Universitas

Brawijaya Malang

Yunarsih, Tjuju & Suwatno.

(2011). Manajemen

Sumber Daya Manusia,

Teori, Aplikasi, dan Isu

Penelitian. Bandung:

Alfabeta

3.

-