Upload
dinhthu
View
236
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KESENANGAN KONSUMEN (CUSTOMER DELIGHT)
TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA SURYA SWALAYAN
GEDUNG MENENG BANDAR LAMPUNG
(SKRIPSI)
OLEH
LILIK SEPTYANINGRUM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
ABSTRAK
PENGARUH KESENANGAN KONSUMEN (CUSTOMER DELIGHT)
TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA SURYA SWALAYAN
GEDUNG MENENG BANDAR LAMPUNG
Oleh
Lilik Septyaningrum
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
Surya Swalayan adalah perusahaan retail lokal yang berada di Bandar Lampung
dan salah satu cabangnya berada di Gedung Meneng. Masalah yang dihadapi oleh
Surya Swalayan Gedung Meneng yaitu tingginya tingkat persaingan antar
perusahan retail yang semakin kompetitif. Cara memenangkan persaingan tersebut
adalah perusahaan harus berusaha untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan
dan kebutuhan konsumen serta memberikan pelayanan istimewa, sehingga
konsumen dapat benar-benar terpuaskan bahkan lebih dari sekedar merasa puas.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel customer
delight yang terdiri dari justice, esteem dan finishing touch terhadap loyalitas
pelanggan pada Surya Swalayan Gedung Meneng Bandar Lampung. Metode
pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan teknik purposive
sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 204 responden diambil
dari konsumen Surya Swalayan Gedung Meneng Bandar Lampung yang memiliki
kartu member Surya lebih dari tiga tahun dan masih aktif. Penelitian ini
menggunakan metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linear
berganda, uji normalitas, pengujian signifikan simultan (uji F), pengujian
signifikan parsial (uji t) dan analisis determinasi. Hasil penelitian menunjukan
bahwa variabel customer delight yang terdiri dari justice, esteem, finishing touch
berpengaruh signifikan dengan sumbangan sebesar 30,7% terhadap loyalitas
pelanggan. Berdasarkan nilai koefesien regresi variabel yang memiliki pengaruh
paling besar yaitu vaiabel justice (X1) sedangkan variabel yang memiliki
pengaruh terkecil adalah variabel finishing touch (X3).
Kata kunci: Customer Delight, Justice, Esteem, Finishing touch, Loyalitas
Pelanggan.
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF CUSTOMER DELIGHT TO CUSTOMER LOYALTY
AT SURYA MINIMARKET IN GEDUNG MENENG BANDAR LAMPUNG
By
Lilik Septyaningrum
Management, Economics and Business Faculty University of Lampung
Surya minimarket is local retail company which is located in Bandar Lampung
and one of the parts of this store is on Gedung Meneng. The problem that is faced
of Surya minimarket in Gedung Meneng is high competition between the other
retail companies. To solve the problem, the company should know what the
consumer need and want and exclusive service to make them statisfied. The
purpose of this research is to find out the influence of customer delight variable
which consisted of justice, esteem, finishing touch on customer loyalty at Surya
minimarket in Gedung Meneng Bandar Lampung. The researcher took the sample
using probability sampling with purposive sampling technique. The amount of
samples in this research is 204 responden from the Surya minimarket in Gedung
Meneng Bandar Lampung customers who have member card of this store more
than 3 years that are still active. The method of this research used statistic
analysis which consisted of multiple linear regression analysis, normality test,
simultaneous significant test, partial significant test, and determination analysis.
The result of this research shows that customer delight variable which consisted
of justice, esteem, finishing touch has significant effect which valued positively as
much as 30,7% on customer loyalty. Based on the value of the regression
coefficient that has the most influence is justice variable (X1), while variable that
has the least influence is finishing touch variable (X3).
Keywords: Customer Delight, Justice, Esteem, Finishing touch, Customer
Loyality.
PENGARUH KESENANGAN KONSUMEN (CUSTOMER DELIGHT)
TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA SURYA SWALAYAN
GEDUNG MENENG BANDAR LAMPUNG
Oleh
Lilik Septyaningrum
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
RIWAYAT HIDUP
Peneliti dilahirkan di Srimenanti pada tanggal 25 September 1995, anak ketiga
dari pasangan Bapak Suyatno dan Ibu Saminah. Peneliti mengawali pendidikan
formal di Taman Kanak-Kanak (TK) Xaverius Santo Thomas Srimenanti tahun
2000 yang diselesaikan pada tahun 2001. Peneliti melanjutkan pendidikan
Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 1 Bandar Sribhawono tahun 2001 yang
diselesaikan pada tahun 2007. Tahun 2007 diterima di SMP Negeri 1 Bandar
Sribhawono yang diselesaikan pada tahun 2010. Tahun 2010 diterima di SMA
Negeri 1 Bandar Sribhawono yang diselesaikan tahun 2013. Tahun 2013 peneliti
diterima di Universitas Lampung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan
Manajemen melalui jalur SNMPTN.
Selama menjadi mahasiswa peneliti memiliki pengalaman berorganisasi sebagai
Brigadir Muda BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Fakultas Ekonomi dan Bisnis
pada tahun 2013 dan aktif sebagai anggota Rois Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Pada tahun 2016, peneliti mengikuti program KKN (Kuliah Kerja Nyata) tematik
Universitas Lampung selama 60 hari di Desa Negeri Kelumbayan, Kecamatan
Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus. Akhir kata peneliti mengucapkan rasa
syukur yang sebesar-besarnya atas terselesaikannya skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi positif bagi banyak pihak.
MOTTO
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah,
niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
(QS. Muhammad: 7)
“Pendidikan merupakan perlengkapan yang baik untuk hari tua.”
(Aristoteles)
“Berdoa dan berharap hanya kepada Allah, karena bersama Allah hal
yang tidak mungkin menjadi mungkin.”
( Lilik Septyaningrum)
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmaanirrahiim..
Alhamdulillahirobbil’alamin puji syukur kepada Allah SWT. karena atas izin-Nya terselesaikan karya tulis ilmiah ini.
Karya kecilku ini kupersembahkan untuk :
Orang tuaku tercinta :
Bapak Suyatno dan Ibu Saminah yang telah merawat dan membesarkan
ananda dengan penuh kasih sayang, kecintaan dan kesabaran, mengajarkan
banyak hal untuk menjadi orang yang kuat. Terimakasih atas segala
pengorbanan, dukungan dan doa yang tiada henti-hentinya untuk ananda. Jasa
kalian takkan mungkin dapat ananda balas walau sampai akhir hayat. Mudah-
mudahan kelak dapat membahagiakan dan membuat orangtua bangga telah
memiliki putri seperti ananda.
Kakak dan Adikku tercinta :
Lia Agustina, Herna Rahmawati, Reni Wulandari dan Rizky Fadillah
Terimakasih untuk semangat dan doanya...
Para pendidik dan dosen yang terhormat...
Semua Keluarga, Sahabat dan Orang yang menyanyangiku...
Almamater tercinta, Universitas Lampung
SANWACANA
Bismillahirrahmanirrahiim..
Alhamdulillah, puji syukur peneliti ucapkan atas kehadirat Allah SWT, dengan
ridho-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Pengaruh
Kesenangan Konsumen (Customer Delight) terhadap Loyalitas Pelanggan
pada Surya Swalayan Gedung Meneng Bandar Lampung”.
Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan Sarjana dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Proses
penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir, peneliti banyak sekali mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak baik dukungan moril ataupun materil. Oleh sebab itu,
pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. R.R. Erlina, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Bapak Muslimin, S.E.,M.Sc., selaku dosen Pembimbing Akademik.
5. Ibu Aida Sari, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing 1, yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengetahuan,
kritik dan saran dalam proses penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Mudji Rachmat Ramelan, S.E., M.B.A., selaku Dosen Pembimbing
2, yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,
pengetahuan, kritik dan saran dalam proses penyelesaian skripsi ini.
7. Ibu Yuniarti S.E.,M.Si selaku dosen penguji utama, Ibu Roslina
S.E.,M.Si., dan Afri Arifin S.E.,M.S.M., selaku dosen pembahas.
8. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
9. Ibu Lina selaku Pihak Manajemen Surya Swalayan, yang telah
memberikan izin dan banyak memberikan informasi kepada peneliti
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
10. Keluarga besarku tercinta terutama Ayah dan Ibu yang senantiasa
memberikan cinta, kasih sayang, nasihat, doa dan dukungan material.
Kakakku Lia Agustina dan Herna Rahmawati, adikku Reni Wulandari dan
Rizky Fadillah yang selalu memberikan doa dan semangat.
11. Sahabat-sahabat terbaikku Astri Farida, Eli Agustin S.E., Ika Putriana
Lestari, Triya Septiani Amd.Kep., Tri Noviyanti, terimakasih atas bantuan
dan doa yang diberikan. Semoga persahabatan kita tetap terjaga hingga ke
syurga.
12. Keluarga baruku di Asrama Safitri Siti Hafidoh S.E., Dewi Meilana S.E.,
Ismawati S.P., Novita Dewi S.Pd., Desi Sutantri S.Pd. Terimakasih atas
bantuan dan kasih sayang yang diberikan.
13. Sahabat di Konsentrasi Manajemen Pemasaran, Fitria Handayani S.E.,
Rizka Meliyani, Tia Fatmasari, dan Keluarga Besar Manajemen Genap
2013, Ayu Lestari S.E., Devi Setiawati S.E., Dhea Amanda, Eka
Ramadhani S.E., Hani Aulia S.E., Rani Sinaga, Rika Andriana, Rosalia
Yulim S.E. Septiana Wati, Sheila Melanie S.E, Shinta Seftiana S.E., Tri
Yuniati S.E. dan teman-teman semua yang tidak bisa disebutkan namanya
satu persatu. Terimakasih atas kebersamaan kita selama ini dan saling
mendukung satu sama lain. Bangga bisa berada ditengah-tengah kalian dan
semoga kekeluargaan kita tetap terjaga.
14. Keluarga besar Rois FEB yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu-
persatu. Terimakasih banyak atas doa, semangat, dan pengalaman terbaik
dalam hidup yang banyak memberikan saya pelajaran.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, serta
berkenan membalas semua budi baik yang diberikan kepada peneliti. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin YaaRabbal’alamin.
Bandar Lampung, 15 Juli 2017
Peneliti,
Lilik Septyaningrum
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ........................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ............................................................... 14
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ........................................... 15
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 16
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoristis
1. Definisi Pemasaran ........................................................................ 17
2. Kajian tentang Retailing ................................................................. 17
3. Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction) ............................... 18
4. Kesenangan Konsumen (Customer Delight) ................................. 19
5. Loyalitas Pelanggan ....................................................................... 23
B. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 25
C. Rerangka Pemikiran ........................................................................... 27
D. Hipotesis ............................................................................................. 29
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 30
B. Objek Penelitian .................................................................................. 30
C. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 30
D. Sumber Data........................................................................................ 31
E. Populasi dan Sampel ........................................................................... 31
1. Populasi .......................................................................................... 31
2. Sampel ............................................................................................ 32
F. Definisi Operasional Variabel ............................................................ 33
G. Skala Pengukuran Variabel ................................................................ 35
H. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ........................................................ 36
1. Uji Validitas ................................................................................... 36
2. Uji Reliabilitas ............................................................................... 37
I. Jenis Analisis Data ................................................................................ 38
1. Analisis Kualitatif ............................................................................. 38
2. Analisis Kuantitatif ........................................................................... 38
1. Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 38
a. Uji Normalitas .............................................................................. 38
2. Analisis Regresi Linear Berganda ................................................ 39
J. Uji Hipotesis ......................................................................................... 40
1. Uji Signifikan Simultan (Uji F) ......................................................... 40
2. Uji Signifikan Parsial (Uji t) ............................................................. 40
3. Uji Koefisien Determinasi disesuaikan (Adjusted R2) ...................... 41
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Uji Validitas Dan Reliabilitas .............................................................. 42
1.Uji Validitas ...................................................................................... 42
2. Uji Reliabilitas ................................................................................. 43
B. Analisis Kualitatif ................................................................................ 45
1. Hasil Analisis Variabel Demografi .................................................. 45
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 45
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ..................................... 46
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................ 47
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengelaran Perbulan ........... 48
C. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden ............................................. 49
1. Tanggapan tentang justice (X1) ....................................................... 49
2. Tanggapan tentang estem (X2) ........................................................ 51
3. Tanggapan tentang finishing touch (X3) .......................................... 53
4. Tanggapan tentang loyalitas (Y) ...................................................... 55
D. Analisis Kuantitatif .............................................................................. 58
1. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 58
a. Uji Normalitas ............................................................................. 58
2. Uji Regresi Linear Berganda ............................................................ 60
3. Uji Nilai Determinasi (R2) ................................................................ 61
E. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 62
1. Uji Hipotesis secara Parsial (Uji t) ................................................... 62
2. Uji Hipotesis secara Simultan (Uji F) .............................................. 64
F. Pembahasan .......................................................................................... 65
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan .............................................................................................. 67
B. Saran .................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Tabel Perbandingan Harga ........................................................................ .. 7
2. Tabel Jumlah Pengunjung yang Memiliki Kartu Member Surya ............. 10
3. Daftar Minimarket di Bandar Lampung ...................................................... 11
4. Daftar Minimarket Gedung Meneng Bandar Lampung ............................... 12
5. Respon Pelanggan dan Kognisi Emosi ....................................................... 19
6. Penelitian Terdahulu ................................................................................... 26
7. Definisi Operasional Variabel ..................................................................... 34
8. Hasil Uji Validitas ....................................................................................... 42
9. Hasil Uji Reliabilitas ................................................................................... 44
10. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 45
11. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................................ 46
12. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ...................................... 47
13. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pengeluaran Perbulan....... 48
14. Hasil Jawaban Responden Tentang Justice (X1) ........................................ 49
15. Hasil Jawaban Responden Tentang Esteem (X2) ...................................... 51
16. Hasil Jawaban Responden Tentang Finishing Touch (X3) ......................... 53
17. Hasil Jawaban Responden Tentang Loyalitas (Y) ...................................... 55
18. Hasil Uji Normalitas ................................................................................... 58
19. Hasil Uji Regresi Linear Berganda ............................................................. 60
20. Analisis Determinasi (R2) ........................................................................... 61
21. Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji T) .................................................. 62
22. Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ............................................... 65
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Rerangka Pemikiran .................................................................................. .. 28
2. Grafik Histogram ...................................................................................... .. 59
3. Grafik Normal Probability Plot ................................................................ .. 59
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner
Lampiran 2 : Hasil Jawaban 30 Responden
Lampiran 3 : Karakteristik Responden
Lampiran 4 : Uji Validitas
Lampiran 5 : Uji Reliabilitas
Lampiran 6 : Distribusi Jawaban 200 Responden
Lampiran 7 : Frekuensi Jawaban Responden
Lampiran 8 : Uji Normalitas
Lampiran 9 : Regresi Linear Berganda
Lampiran 10 : Tabel Distribusi t
Lampiran 11 : Tabel Distribusi f
1
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Era globalisasi saat ini berpengaruh terhadap perkembangan yang sangat
pesat pada dunia perdagangan bebas, hal ini menyebabkan persaingan dalam
dunia perdagangan bebas semakin hari bertambah ketat. Semakin tumbuh dan
berkembangnya perusahaan dengan industri sejenis juga mengakibatkan
persaingan dalam dunia perdagangan semakin ketat. Salah satu industri yang
sangat berkembang saat ini adalah industri ritel yang semakin hari persaingannya
semakin kompetitif. Menjamurnya industri ritel saat ini membuat masyarakat
memiliki banyak alternatif pilihan sarana perbelanjaan guna memenuhi kebutuhan
mereka. Seperti yang diungkapkan Berman dan Evans (2001), retailling
merupakan suatu usaha bisnis yang berusaha memasarkan barang dan jasa kepada
konsumen akhir yang menggunakannya untuk keperluan pribadi dan rumah
tangga.
Berbagai macam kebutuhan rumah tangga hampir semuanya tersedia pada
setiap gerai ritel khususnya di kota Bandar Lampung, mulai dari kebutuhan pokok
seperti pakaian, makanan, minuman, peralatan rumah tangga maupun barang
elektronik. Kesamaan akan jenis produk yang ditawarkan membuat masing-
masing perusahaan ritel melakukan upaya tambahan dalam rangka
mempertahankan pelanggannya agar mampu bersaing di pasar yang semakin
kompetitif. Setiap perusahaan dituntut berupaya menciptakan keunggulan
2
kompetitif yang berkesinambungan dalam menghadapi pesaing. Selain itu,
perusahaan dituntut bukan hanya menciptakan kepuasan pelanggan tetapi juga
harus dapat menciptakan sistem manajemen yang mampu mempertahankan
pelanggannya. Jones dan Sanser (dalam Chrisna, 2005) yang mempelajari
persiapan penerapan berbagai kesempatan perdagangan di era globalisasi yakin
bahwa di era perdagangan bebas yang tidak terproteksi sama sekali, tumpuan
perusahaan agar tetap mampu bertahan hidup adalah pelanggan-pelanggan yang
loyal.
Persaingan yang ketat dalam industri ritel disebabkan oleh pelanggan yang
semakin cerdas dan teliti dalam memilih produk atau jasa yang muncul dari
banyaknya industri ritel. Oleh karena itu, untuk mempertahankan kinerja
bisnisnya agar tetap berkembang, banyak perusahaan yang berupaya memberikan
kepuasan untuk pelanggannya. Akan tetapi, kepuasan pelanggan saja tidak cukup
karena pelanggan yang puas tidak menjamin bahwa pelanggan tersebut loyal. Hal
tersebut menyebabkan pelanggan harus didorong ke zona delight yaitu suatu
wilayah dimana pelanggan merasa senang atau gembira, yang akan mengarah
pada komitmen dan loyalitas, karena hanya pelanggan yang benar-benar senang
(delight) yang akan loyal kepada perusahaan (Raharso, 2005).
Memiliki pelanggan yang loyal adalah impian dan tujuan strategis yang
paling penting bagi setiap perusahaan. Loyalitas pelanggan tidak terbentuk dalam
waktu singkat tetapi melalui proses belajar dan berdasarkan hasil dari pengalaman
konsumen itu sendiri melalui proses pembelian yang dilakukan sepanjang waktu.
Apabila produk atau jasa yang didapat sudah sesuai dengan harapan, maka proses
pembelian ini akan terus berulang. Hal ini dapat dikatakan bahwa telah timbul
3
adanya loyalitas pelanggan yang dapat membangun kesetiaan pelanggan terhadap
suatu produk atau jasa yang ada pada perusahaan. Seperti yang diungkapkan
Kotler (2009), bahwa loyalitas tinggi adalah pelanggan yang melakukan
pembelian dengan presentasi makin meningkat pada perusahaan tertentu daripada
perusahaan lain.
Berdasarkan Peraturan Presiden no. 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan
Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, secara umum
bisnis ritel modern terbagi ke dalam tiga bagian yaitu minimarket, supermarket,
dan hypermarket. Ketiganya mempunyai karakteristik yang sama dalam model
penjualan, yaitu dilakukan secara eceran langsung pada konsumen akhir dengan
cara swalayan, artinya pembeli mengambil sendiri barang dari rak-rak dagangan
dan membayar di kasir. Kesamaan lain, barang yang diperdagangkan adalah
berbagai macam kebutuhan rumah tangga termasuk kebutuhan sehari-hari.
Perbedaan diantara ketiganya, terletak pada jumlah item dan jenis produk yang
diperdagangkan, luas lantai usaha dan lahan parkir, dan modal usaha yang
dibutuhkan.
Salah satu dari sekian banyak ritel modern yang terdapat di kota Bandar
Lampung adalah Surya Swalayan Gedung Meneng yang masuk dalam kategori
minimarket. Surya Swalayan Gedung Meneng yang ada di jl. Zaenal Abidin
Pagar Alam No 50, Gedung Meneng, Rajabasa, Bandar Lampung bergerak di
industri ritel yang menyediakan berbagai macam produk, mulai dari kebutuhan
pokok seperti, makanan, minuman, sembako, pakaian, sepatu, perlengkapan
kecantikan, perlengkapan bayi hingga perlengkapan rumah tangga. Surya
Swalayan Gedung Meneng saat ini telah memiliki 6 gerai yang tersebar di Bandar
4
Lampung. Peneliti memilih Surya sebagai objek penelitian dikarenakan sebagai
minimarket lokal, Surya Swalayan Gedung Meneng dapat bersaing dengan
minimarket lain yang luas jaringannya sudah seluruh Indonesia. Selain itu Surya
Swalayan menyediakan kebutuhan pokok seperti sayuran yang tidak disediakan
oleh minimarket pesaingnya. Surya Swalayan Gedung Meneng berusaha untuk
mengikat pelanggan agar tetap setia, dengan menjaga kualitas dan melayani
pelanggan dengan pelayanan terbaik. Surya Swalayan Gedung Meneng juga
senantiasa berusaha memberikan nilai tambah dan menyenangkan pelanggannya
dengan memberikan banyak keistimewaan melalui program-program agar
pelanggannya loyal, salah satunya dengan memberikan surya card dan pemberian
poin pada setiap berbelanja dengan jumlah nominal tertentu. Hal tersebut dapat
menjadikan konsumen merasa benar-benar puas dan kemudian dapat mendorong
konsumen melakukan pembelian secara berulang.
Kepuasan (customer satisfaction) ternyata tidak mampu membuat
pembelian berulang (Raharso, 2005). Kepuasan konsumen tidak secara langsung
mempunyai pengaruh yang kuat dalam mendorong loyalitas, karena konsumen
yang puas ternyata tidak selalu loyal. Konsumen yang puas saja tidak cukup,
tetapi perlu ada nilai surprise yang dikenal dengan istilah delight (senang).
Kesenangan pelanggan (customer delight) adalah kondisi dimana pelanggan
merasa senang. Customer delight merupakan respon emosional konsumen berupa
ekspresi konsumen terhadap pelayanan. Delight terjadi ketika konsumen
menerima kepuasan atau pelayanan yang tidak terduga (surprising levels of
satisfaction or performance), sehingga memperjelas perbedaan dari konteks
kepuasan (satisfaction) dan delight (Kwong dan Yau, 2002). Menurut Raharso
5
(2005), kesenangan pelanggan (customer delight) akan dapat diraih bila
perusahaan bersikap justice (adil), esteem (menghargai), dan memberikan
finishing touch (sentuhan akhir).
Raharso (2005), mereplika variabel delight yang diusulkan Kwong dan Yau
(2002) menggunakan analisis faktor dan menghasilkan tiga variabel utama dari
customer delight yaitu justice (keadilan), esteem (menghargai) merupakan
gabungan antara esteem (menghargai) dan security (keamanan), dan finishing
touch (sentuhan akhir) merupakan gabungan antara trust (keamanan) dan variety
(keanekaragaman). Pada penelitian ini menggunakan ketiga variabel diatas,
penjelasan oleh Raharso (2005), sebagai berikut :
1. Justice (X1) adalah kejujuran atau keterbukaan perusahaan dalam
bertransaksi dengan pelanggan, yaitu dengan memberikan apa yang menjadi
hak pelanggan, sehingga pelanggan merasa diperlakukan dengan adil.
2. Esteem (X2) adalah perlakuan khusus yang diberikan perusahaan kepada
pelanggan, sehingga pelanggan merasa dihargai atau diperdulikan.
3. Finishing touch (X3) adalah merupakan pemulihan jasa (service recovery)
sebagai ungkapan terimakasih dan tanggung jawab yang diberikan
perusahaan kepada pelanggannya pada akhir transaksi.
Penelitian ini mencoba meneliti pengaruh kesenangan konsumen (customer
delight) terhadap loyalitas pelanggan pada Surya Swalayan Gedung Meneng
Bandar Lampung. Untuk menciptakan kesenangan konsumen (customer delight),
yang dilakukan Surya Swalayan Gedung Meneng Bandar Lampung adalah
sebagai berikut:
6
1. Justice (Keadilan)
Sikap justice yang diberikan oleh Surya Swalayan Gedung Meneng kepada
pelanggan adalah dengan memberikan transaksi yang adil, seperti :
a) Surya Swalayan Gedung Meneng memberikan informasi yang jelas dan benar
tentang produk-produk tertentu seperti produk makanan yang tidak tahan
lama, kue basah dan sayur-sayuran. Surya Swalayan Gedung Meneng
memberikan informasi mengenai nama barang, ukuran dan tanggal
kadaluwarsa.
b) Surya Swalayan Gedung Meneng dituntut untuk menjaga kebersihan dengan
memenuhi peraturan yang dibuat perusahaan yaitu karyawan harus menyapu
bagian dalam toko dan halaman toko sebanyak dua kali dalam satu hari,
mengepel lantai sebanyak dua kali dalam satu hari dan membersihkan seluruh
bagian ruangan beserta produk-produk dilakukan satu kali dalam satu
minggu.
c) Kualitas barang di Surya Swalayan Gedung Meneng yang terjamin secara
keseluruhan. Hal tersebut dapat dilihat dari produk-produk yang disediakan
oleh Surya Swalayan Gedung Meneng seperti yang dikatakan oleh Yoo
(dalam Utami, 2010) kualitas produk ditentukan oleh sekumpulan kegunaan
dan fungsinya, termasuk di dalamnya daya tahan, ketergantungan dengan
produk lain, kesesuaian, kenyamanan wujud (warna, bentuk pembungkus dsb)
dan harga yang ditentukan oleh biaya produk. Jadi bila suatu produk telah
dapat menjalankan fungsi-fungsi-nya dapat dikatakan sebagai produk yang
memiliki kualitas yang baik dan terjamin.
7
d) Surya Swalayan Gedung Meneng selalu memberikan harga yang terjangkau
kepada pelanggan, dengan menerapkan strategi penetapan harga rendah
(every day low pricing- EDLP), menurut Yoo (dalam Utami, 2010) strategi
penerapan harga rendah setiap hari memiliki keunggulan relatif terhadap
strategi penetapan harga tinggi atau rendah (high-low pricing) seperti
berkurangnya perang harga, berkurangnya iklan, dan berkurangnya kelebihan
persediaan. Penetapan harga rendah yang diberikan oleh Surya Swalayan
Gedung Meneng kepada pelanggannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini,
yang menyajikan beberapa contoh barang kebutuhan pokok yang memiliki
kesamaan merek dengan pesaingnya:
TABEL 1.1 TABEL PERBANDINGAN HARGA BULAN JUNI 2017
NAMA
BARANG
HARGA (Rp)
INDOMARET ALFAMART FITRINOF
ANE SURYA
TOSERB
A GM
Beras Dua
Delima
Special 10 kg
110.000 108.000 106.500 105.000 108.500
Minyak
Bimoli Clasic
Ref 2ltr
28.100 27.850 27.150 26.100 27.450
Minyak
Tropical ref 1
ltr
14.100 13.900 13.500 13.200 13.650
Gulaku 1 kg 15.950 16.100 15.450 15.000 15.600
Skm Frisian
Flag Gold
370g
14.500 14.250 13.500 13.400 13.800
Skm Indomilk
coklat 385g 9.100 9.150 8.600 8.500 8.800
Sumber : Minimarket Gedung Meneng (Indomaret, Alfamart, Fitrinofane, Surya,
Toserba GM) 2017
8
e) Surya Swalayan Gedung Meneng memberikan sejumlah besar pilihan produk
atau keanekaragaman produk kepada pelanggan sesuai kebutuhan pelanggan.
Menurut Yoo (dalam Utami, 2010) keanekaragaman produk dapat berupa :
1) Ketersediaan berbagai macam merek dan produk untuk dipilih. Surya
Swalayan Gedung Meneng menyediakan berbagai pilihan produk dari
berbagai merek, contohnya pasta gigi (Pepsodent, Ciptadent, Formula,
Sensodent), shampo (Clear, Pantene, Tresemme, Sunsilk, dan lain-lain).
2) Berbagai macam desain produk, ukuran dan warna. Surya Swalayan
Gedung Meneng menyediakan berbagai macam desain produk (sachet,
revil, botol), memberikan berbagai ukuran (kecil, sedang, besar) dan
berbagai macam pilihan warna sesuai kebutuhan pelanggan.
2. Esteem (Menghargai)
a) Karyawan Surya Swalayan Gedung Meneng dituntut untuk selalu ramah
kepada para pelanggan dengan menerapkan budaya senyum, sapa, salam,
sopan dan santun tanpa adanya peraturan tertulis. Hal tersebut belum
dilakukan disemua outlet Surya Swalayan Gedung Meneng, sehingga menjadi
kelemahan bagi Surya Swalayan Gedung Meneng apalagi dibandingkan
dengan pesainnya.
b) Karyawan Surya Swalayan Gedung Meneng selalu peduli kepada pelanggan
terutama dalam menanggapi keluhan pelanggan. Akan tetapi, dalam masalah
penyampaian keluhan, pelanggan hanya dapat menyampaikan keluhannya
secara langsung kepada karyawan dikarenakan belum tersedianya kotak saran
di Surya Swalayan Gedung Meneng.
9
c) Suasana toko Surya Swalayan Gedung Meneng yang nyaman bagi pelanggan
sehingga memberikan kenyamanan pula saat berbelanja.
Menurut Utami (2010) tiga hal berikut dapat menciptakan kenyamanan bagi
pelanggan:
1) Suasana Toko
Suasana toko yang santai.
Dekorasi dan presentasi produk yang bagus.
Pencahayaan, warna dan fasilitas baik.
2) Kenyamanan berbelanja
Keleluasaan bergerak didalam toko.
Kemudahan menemukan barang-barang yang diinginkan.
Kenyamanan belanja secara menyeluruh.
3) Letak yang strategis
Kemudahan jalan masuk dan keluar tempat parkir.
Terdapat jalur penghubung dengan transportasi publik.
Penyediaan lahan parkir gratis.
Surya Swalayan Gedung Meneng telah memenuhi ketiga kriteria diatas
sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi pelanggan.
d) Karyawan Surya Swalayan Gedung Meneng dituntut untuk melakukan
transaksi pembayaran kepada pelanggan secara akurat dengan bantuan
komputer, sehingga pelanggan dapat melakukan pembayaran pada kasir
dengan cepat dan teliti.
10
3. Finishing touch (Sentuhan Akhir)
a) Ungkapan terimakasih dan tanggung jawab kepada pelanggan, Surya
Swalayan Gedung Meneng memberikan poin belanja kepada pelanggan yang
memiliki kartu member Surya. Kartu member Surya Swalayan sudah
dikeluarkan oleh Surya Swalayan Gedung Meneng dari tahun 2009 hingga
sekarang.
Berikut adalah tabel jumlah pengunjung yang memiliki kartu member Surya :
TABEL 1. 2 JUMLAH PELANGGAN YANG MEMILIKI KARTU
MEMBER SURYA
Jumlah Pelanggan Jumlah
Jumlah Pelanggan Yang Memiliki Kartu Member Surya
Lebih Dari 3 Tahun Dan Masih Aktif 417
Jumlah Pelanggan Yang Memiliki Kartu Member Surya
Kurang Dari 3 Tahun Dan Masih Aktif 441
Jumlah Pelanggan Yang Memiliki Kartu Member Surya
tetapi Sudah Tidak Aktif 671
Total 1529
Sumber: Surya Swalayan Gedung Meneng 2017
Tabel 1.2 menunjukan bahwa jumlah pelanggan yang memiliki kartu member
Surya lebih dari 3 tahun dan masih aktif sebanyak 417 pelanggan, jumlah
pelanggan yang memiliki kartu member Surya kurang dari 3 tahun dan masih
aktif sebanyak 441 pelanggan, jumlah pelanggan yang memiliki kartu
member Surya tetapi sudah tidak aktif sebanyak 271 pelanggan.
Bentuk pelayanan yang dilakukan oleh Surya adalah menyapa pelanggan
dengan menanyakan kartu member Surya kepada setiap pengunjung yang
akan melakukan pembayaran dan memberikan poin. Surya Swalayan Gedung
11
Meneng memberikan poin belanja hanya kepada pelanggan yang memiliki
kartu member Surya dan ditunjukan setiap berbelanja. Setiap berbelanja Rp
25.000 mendapatkan satu poin dan berlaku kelipatan.
Jumlah poin 14 sampai 567 poin dapat ditukar dengan gelas, piring, payung,
dompet wanita, tempat makan dan minum, jam beker, dompet pesta, untuk
jumlah poin 600 sampai 6000 poin dapat ditukar dengan berbagai macam
barang elektronik seperti setrika, magiccom, dispenser, kipas angin, mesin
cuci, kulkas dan LED TV.
b) Surya Swalayan Gedung Meneng memberikan penawaran spesial bagi
pelanggan pada saat special promotion yaitu menjelang dan saat bulan
Ramadhan, Idul fitri, Natal, Tahun Baru.
c) Surya Swalayan Gedung Meneng memberikan keistimewaan kepada
pelanggan agar pelanggan semakin loyal, salah satunya dengan selalu
berusaha memberikan discount atau potongan harga kepada pelanggan.
Berikut adalah daftar minimarket di Bandar Lampung :
TABEL 1.3 DAFTAR MINIMARKET DI BANDAR LAMPUNG
NAMA JENIS RITEL JUMLAH GERAI
Indomaret Mini market 90
Alfamart Mini market 72
Chamart Mini market 16
Surya Swalayan Mini market 6
Fitrinofane Mini market 3
Toserba Gedung Meneng Mini market 1
Sumber: Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kota Bandar
Lampung 2017
12
Berdasarkan tabel 1.3 data yang diperoleh dari Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kota Bandar Lampung, jaringan minimarket
terbesar di Bandar Lampung dikuasai oleh Indomaret dan Alfamart , diikuti oleh
Chamart, Surya, Fitrinofane, Toserba Gedung Meneng. Dari keenam minimarket
yang disebutkan diatas, salah satu cabang dari kelima minimarket berada di
Kelurahan Gedung Meneng. Berikut adalah daftar minimarket di Gedung Meneng
Bandar Lampung :
TABEL 1.4 DAFTAR MINIMARKET GEDUNG MENENG BANDAR
LAMPUNG
NAMA MINIMARKET LOKASI
Indomaret Jalan ZA. Pagar Alam Gedung Meneng
Alfamart Jalan ZA. Pagar Alam No 166 Gedung Meneng
Fitrinofane Jalan ZA. Pagar Alam No.103 Gedung Meneng
Surya Swalayan Jalan ZA. Pagar Alam No. 50 Gedung Meneng
Toserba Gedung Meneng Jalan ZA. Pagar Alam Gedung Meneng
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung 2017
Berdasarkan tabel 1.4 data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota
Bandar Lampung, jaringan minimarket di Gedung Meneng Bandar Lampung
dikuasai oleh Indomaret dan Alfamart ,diikuti oleh minimarket lokal, Fitrinofane,
Surya Swalayan, Toserba Gedung Meneng. Hal tersebut diurutkan berdasarkan
asumsi peneliti bahwa dilihat dari jumlah gerai, maka minimarket dengan jumlah
gerai paling banyak adalah minimarket yang menguasai persaingan. Banyaknya
minimarket yang didirikan di Gedung Meneng, persaingan yang terjadi tentunya
semakin ketat. Persaingan yang terjadi menuntut perusahaan agar dapat
menciptakan berbagai strategi dan keunggulan bersaing dari masing-masing
minimarket untuk bertahan agar perusahaan tetap tumbuh. Salah satu cara agar
13
perusahaan tetap tumbuh adalah dengan mempertahankan pelanggan, untuk itu
pelanggan harus diberikan rasa nyaman dan senang (delight) agar pelanggan dapat
tetap bertahan dan menjadi pelanggan yang loyal.
Pelanggan loyal bukan hanya pelanggan yang merasa puas tetapi pelanggan
yang merasa senang (delight) atas apa yang telah diberikan oleh perusahaan.
Persaingan yang semakin ketat saat ini, menuntut Surya Swalayan Gedung
Meneng harus mampu menciptakan dan mempertahankan pelanggan loyal untuk
dapat bersaing. Dari ketiga variabel justice, esteem, finishing touch yang
merupakan variabel customer delight yang telah diterapkan oleh Surya Swalayan
Gedung Meneng demi menciptakan kenyamanan dan rasa senang (delight) ,
diharapkan dapat benar-benar membuat pelanggannya merasa senang (delight)
sehingga berdampak pada pelangan loyal yang menjadikan Surya Swalayan
Gedung Meneng sebagai satu-satnya minimarket pilihan.
Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Raharso (2005) yang
berjudul “Pengaruh Customer delight terhadap Behavioral-Intention Battery”,
hasil penelitian menunjukan semua variabel customer delight berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas pelanggan dan faktor utama yang mempengaruhi
loyalitas adalah esteem, sedangkan menurut hasil penelitian Chrisna (2009) yang
berjudul “Pengaruh Kesenangan Konsumen (Customer Delight) terhadap
Loyalitas Pelanggan pada Hipermarket Carrefour Plaza Medan Fair”, variabel
customer delight yaitu justice dan finishing Touch berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas pelanggan, variabel esteem berpengaruh negatif dan
signifikan dan faktor yang paling dominan pengaruhnya terhadap loyalitas
pelanggan adalah finishing touch. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut,
14
peneliti terarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kesenangan
Konsumen (Customer delight) terhadap Loyalitas Pelanggan pada Surya
Swalayan Gedung Meneng Bandar Lampung”.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Masalah pada tabel 1.4 menunjukan bahwa pesaing yang berada di
lingkungan sekitar Surya Swalayan Gedung Meneng semakin banyak, hal ini akan
membuat persaingan semakin ketat. Persaingan minimarket di Gedung Meneng
dikuasai oleh minimarket Indomaret dan Alfamart, sedangkan Surya Swalayan
Gedung Meneng sebagai minimarket lokal berada di urutan keempat dari kelima
pesaingnya. Minimarket tersebut diurutkan berdasarkan asumsi peneliti bahwa
dilihat dari jumlah gerai, maka minimarket dengan jumlah gerai paling banyak
adalah minimarket yang menguasai persaingan. Hal tersebut membuat Surya
Swalayan Gedung Meneng harus mampu menentukan strategi yang lebih unggul
untuk dapat mempertahankan pelanggannya dengan memberikan pelayanan
terbaik, kenyamanan berbelanja dan membuat program-program yang lebih
menarik, bukan hanya poin belanja melalui kartu member Surya, karena program-
program yang menarik diharapkan dapat memberikan kepuasan dan kesenangan
pelanggan sehingga berdampak pada loyalitas pelanggan. Menurut hasil
penelitian Raharso (2005) semua variabel customer delight berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas pelanggan dan faktor utama yang mempengaruhi
loyalitas adalah esteem, sedangkan menurut hasil penelitian Chrisna (2009)
variabel customer delight yaitu justice dan finishing Touch berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan, variabel esteem berpengaruh negatif
15
dan signifikan dan faktor yang paling dominan pengaruhnya terhadap loyalitas
pelanggan adalah finishing touch.
Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Apakah variabel justice berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
pelanggan pada Surya Swalayan Gedung Meneng Bandar Lampung?
2. Apakah variabel esteem berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
pelanggan pada Surya Swalayan Gedung Meneng Bandar Lampung?
3. Apakah variabel finishing touch berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas pelanggan pada Surya Swalayan Gedung Meneng Bandar Lampung?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini untuk
mengetahui:
1. Untuk mengetahui pengaruh variabel justice terhadap loyalitas pelanggan
pada Surya Swalayan Gedung Meneng Bandar Lampung?
2. Untuk mengetahui pengaruh variabel esteem terhadap loyalitas pelanggan
pada Surya Swalayan Gedung Meneng Bandar Lampung?
3. Untuk mengetahui pengaruh variabel finishing touch terhadap loyalitas
pelanggan pada Surya Swalayan Gedung Meneng Bandar Lampung?
16
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian “Pengaruh Kesenangan Konsumen (Customer delight)
terhadap Loyalitas Pelanggan pada Surya Swalayan Gedung Meneng Bandar
Lampung” sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan masukan bagi Surya
Swalayan Gedung Meneng untuk dijadikan landasan dalam menentukan
kebijakan selanjutnya, sebagai upaya untuk mempertahankan dan
mengembangkan usahanya.
2. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan dan memperdalam pengetahuan
dan wawasan peneliti dalam bidang pemasaran khususnya marketing strategy,
terutama mengenai kesenangan pelanggan (customer delight) yang
mempengaruhi loyalitas pelanggan.
3. Bagi pihak lain
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca dan dapat
menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya dengan topik yang sama.
17
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Definisi Pemasaran
American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009),
mengemukakan “Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian
proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai kepada
pelanggan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingan. Kotler dan Keller (2009)
mengemukakan inti dari pemasaran adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Sasaran dari bisnis adalah meraih, mempertahankan, dan
menumbuhkan pelanggan melalui penciptaan, penghantaran, dan
pengkomunikasian nilai pelanggan yang unggul.
2. Kajian Tentang Retailing
Ritel adalah suatu penjualan dari sejumlah kecil komoditas kepada konsumen.
Meningkatnya tingkat konsumsi dan hasrat berbelanja masyarakat membuat
industri ini semakin dilirik oleh para pelaku bisnis. Berikut adalah definisi
retailing menurut para ahli:
1. Menurut Levy dan Weitz (2001) “Retailing adalah satu rangkaian aktivitas
bisnis untuk menambah nilai guna barang dan jasa yang dijual kepada konsumen
untuk konsumsi pribadi atau rumah tangga”. Jadi konsumen yang menjadi
18
sasaran dari retailing adalah konsumen akhir yang membeli produk untuk
dikonsumsi sendiri.
2. Menurut Berman dan Evans (2001) “Retailing merupakan suatu usaha bisnis
yang berusaha memasarkan barang dan jasa kepada konsumen akhir yang
menggunakannya untuk keperluan pribadi dan rumah tangga”. Produk yang dijual
dalam usaha retailing adalah barang, jasa maupun gabungan dari keduanya.
3. Menurut Utami (2010) retailing yaitu: “Semua aktivitas yang terlibat dalam
penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk
penggunaan pribadi, bukan bisnis”.
Berdasarkan definisi-definisi retailing di atas dapat disimpulkan pengertian
retailing adalah semua kegiatan bisnis yang melibatkan penjualan barang dan jasa
kepada konsumen akhir untuk dipergunakan sebagai keperluan pribadi dan rumah
tangga, bukan bisnis.
3. Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction)
Pengukuran kepuasan konsumen tidaklah mudah, karena relatif kompleks dan
beraneka ragam, sehingga pelanggan yang begitu heterogennya atau tidak tunggal,
tetapi banyak pihak dengan kriteria kepuasan yang berbeda, akan berbeda pula.
Kepuasan untuk perusahaan jasa berbeda dengan perusahaan non jasa, dalam hal
ini kepuasan pelanggan, merupakan sejauh mana kinerja yang diberikan oleh
sebuah produk sepadan dengan harapan pembeli (Kotler, 2009). Jika kinerja
produk lebih baik dari pada yang diharapkan pelangan maka pelanggan akan
merasa sangat puas atau benar benar merasa puas (customer delight), sebaliknya
19
bila kinerja produk kurang dari yang diharapkan oleh pelanggan, maka pelanggan
akan kecewa. Dengan demikian kepuasan pelanggan sebagai perasaan senang
atau kecewa seseorang yang berasal dari membandingan antara kesannya terhadap
kinerja suatu produk atau jasa dan harapannya.
4. Kesenangan Konsumen (Customer delight)
Menurut Schlossberg (dalam Putri, 2015), customer delight adalah suatu
kepuasan yang diperoleh konsumen dan benar-benar terpuaskan bahkan lebih dari
sekedar merasa puas. Jadi customer delight juga dapat diartikan suatu value
added atau nilai tambah yang diterima oleh konsumen lebih dari harapannya,
misalnya kualitas layanan yang tinggi. Customer delight merupakan respon
emosional konsumen berupa ekspresi konsumen terhadap pelayanan (service).
Delight terjadi ketika konsumen menerima kepuasan atau pelayanan yang tidak
terduga (surprising levels of satisfaction or performance), sehingga memperjelas
perbedaan dari konteks kepuasan (satisfaction) dan delight.
Menurut plutchik (dalam Kwong dan Yau, 2002) kesenangan (delight)
merupakan sebuah emosi yang kompleks yang merupakan kombinasi antara joy
dan surprise.
TABEL 2.1 RESPON PELANGGAN DAN KOGNISI EMOSI
EMOSI
KOGNISI
NEGATIF POSITIF
Tinggi Outrage- dissatisfaction Delight
Rendah Calm- dissatisfaction Boring- satisfaction
Sumber: Kwong dan Yau (2002)
20
Pelanggan dalam kondisi delight mempunyai keterikatan emosi yang tinggi
dan kognisi yang positif. Sebaliknya outrage- dissatisfaction merupakan
kombinasi antara surprise dengan angry. Pelanggan memiliki kognisi negatif dan
situasi emosional yang tinggi. Pelanggan marah karena tidak mendapatkan
produk seperti yang mereka harapkan. Kemungkinan lain dari kombinasi kognisi
dan emosi adalah pelanggan golongan calm-dissatisfaction dan boring-
satisfaction. Calm-dissatisfaction adalah pelanggan yang memiliki kognisi negatif
dan keterlibatan emosi yang rendah. Walaupun mereka menerima produk yang
mengecewakan mereka tidak marah sedangkan boring-satisfaction adalah
pelanggan yang cepet bosan karena mereka memiliki keterikatan emosional yang
rendah.
Kwong dan Yau (2002) menyatakan, delight terdiri dari lima variabel yaitu
justice, esteem, security, trust, dan variety. Penjelasan dari kelima variabel
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Justice (Keadilan). Delight lahir karena faktor justice yaitu konsumen
mendapatkan informasi atas produk dan jasa yang lengkap dan benar.
Konsumen merasa mendapat perlakuan yang fair atau adil dan konsumen
tidak merasa tertipu. Dengan justice ini perusahaan akan mampu
memenangkan hati konsumennya.
2. Esteem (Menghargai). Delight lahir karena faktor esteem yaitu
memperlakukan konsumen suatu hal yang sangat istimewa dan selalu
memperdulikan ego dari konsumen. Terbentuk suatu identitas nyata dari
konsumen tersebut dan suatu hal yang positif untuk perusahaan.
21
3. Security (Keamanan). Delight lahir karena faktor security yaitu saat terjadi
transaksi atau saat konsumen berbelanja mereka merasa tenang, santai, aman
dan adanya garansi sehingga bisa menghasilkan keputusan pembelian yang
tepat. Konsumen juga merasa dilindungi semua kebutuhan dan keinginannya
dari hal-hal yang tidak dia inginkan.
4. Trust (Kepercayaan). Delight lahir karena faktor trust yaitu kepercayaan
konsumen pada suatu sebab akibat timbul karena saat konsumen merasa tidak
mendapat manfaat yang optimal dari produk atau jasa, maka langsung
mendapat solusi yang tepat. Akhirnya di benak konsumen akan tertanam
suatu kepercayaan yang tinggi pada suatu perusahaan.
5. Variety (Keanekaragaman). Delight lahir karena faktor variety yaitu saat
semua kebutuhan dan keinginan konsumen telah diraih dan nilainya melebihi
dari harapannya. Sehingga ketika konsumen merasa mendapat sesuatu atau
yang jauh melebihi apa yang ada dalam benaknya, maka delight akan
terwujud.
Dari kelima variabel diatas, Raharso (2005) mereplika variabel delight yang
diusulkan Kwong dan Yau (2002) menggunakan analisis faktor dan melakukan uji
validitas dan reliabilitas terhadap kelima variabel tersebut karena belum ada
purifikasi terhadap domain delight yang kemudian menghasilkan tiga variabel
utama dari customer delight yaitu justice, esteem merupakan gabungan antara
esteem dan security, dan finishing touch merupakan gabungan antara trust dan
variety. Penjelasan ketiga variabel customer delight menurut Raharso (2005),
adalah sebagai berikut:
22
1. Justice (Keadilan)
Keadilan secara umum berarti meletakkan sesuatu pada tempatnya. Konsep
ini sangat luas dan dapat digunakan dalam banyak hal. Dalam perdagangan,
keadilan berarti memberikan kepada seseorang apa yang menjadi haknya.
Jadi perusahaan harus senantiasa berupaya untuk harapan pelanggan. Dengan
terjadinya transaksi yang adil, maka akan menumbuhkan kepercayaan yang
mengarah pada loyalitas pelanggan terhadap perusahaan.
Adapun indikator justice adalah sebagai berikut (Raharso, 2005):
a. Informasi produk yang jelas dan benar.
b. Kebersihan outlet yang terjaga.
c. Kualitas barang yang terjamin.
d. Harga yang terjangkau oleh pelanggan.
e. Harga yang sesuai dengan fasilitas dan pelayanan.
f. Memberikan sejumlah besar pilihan produk bagi pelanggan.
2. Esteem (Menghargai)
Setiap pelanggan adalah pribadi yang memiliki identitas. Indentitas tersebut
juga dibawa dalam melakukan transaksi. Pelanggan akan senantiasa
mengingat saat dimana mereka mendapatkan perlakuan yang khusus.
Perlakuan khusus ini umumnya berupa pelayanan istimewa yang diberikan
perusahaan pada mereka. Oleh karena itu, perusahaan dapat meningkatkan
delight apabila pelanggan diperdulikan dan dihargai.
Adapun indikator esteem adalah sebagai berikut (Raharso, 2005):
a. Karyawan yang ramah dan cekatan dalam melayani pelanggan.
23
b. Staf yang peduli pada pelanggan.
c. Selalu mencari tahu opini pelanggan.
d. Suasana outlet yang nyaman bagi pelanggan.
e. Transaksi pembayaran yang cepat dan teliti.
f. Fasilitas yang lengkap dan memadai.
3. Finishing Touch (Sentuhan Akhir)
Finishing Touch merupakan service recovery (pemulihan jasa) sebagai
ungkapan rasa terimakasih dan tanggung jawab yang dilakukan oleh
perusahaan diakhir transaksi. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan
pelanggan pada perusahaan. Dengan adanya finishing touch ini, pelanggan
merasa senang (delight) karena mampu mengirimkan secara paripurna
terhadap proses pengadopsian produk.
Adapun indikator finishing touch adalah sebagai berikut (Raharso, 2005):
a. Program reward atau undian berhadiah bagi pelanggan.
b. Menindaklanjuti keluhan pelanggan.
c. Memberikan kejutan (surprise) kepada pelanggan.
d. Memberikan penawaran spesial pada saat special promotion.
e. Memberikan discount atau potongan harga kepada pelanggan.
5. Loyalitas Pelanggan
Kotler (2009) menyatakan bahwa, loyalitas tinggi adalah pelanggan yang
melakukan pembelian dengan presentasi makin meningkat pada perusahaan
tertentu daripada perusahaan lain. Dalam upaya mempertahankan pelanggan
24
harus mendapatkan prioritas yang lebih besar dibandingkan untuk mendapatkan
pelanggan baru. Oleh karena itu, loyalitas pelanggan berdasarkan aset terbesar
yang mungkin didapat oleh perusahaan.
Menurut Griffin (2005) bahwa loyalitas dinilai sebagai tulang punggung
perusahaan dalam berhubungan dengan konsumen. Perusahaan yang mempunyai
pelanggan yang loyal berarti sudah mencapai satu langkah lebih maju dalam hal
pemuasan pelanggan. Konsumen yang loyal juga merupakan keuntungan
tersendiri dan bila ditambah dengan hubungan yang terus-menerus, biaya
melayani konsumen akan berkurang. Mempertahankan pelanggan lama akan
lebih sulit daripada mencari pelanggan baru. Bahkan seiring berjalannya waktu
konsumen yang loyal menjadi pembangunan bisnis, membeli lebih banyak dan
membawa konsumen baru.
Pelanggan yang loyal merupakan aset yang penting bagi suatu perusahaan, hal
ini dapat dilihat dari beberapa karakteristik yang dikemukakan oleh Griffin
(2005), yaitu:
1. Melakukan pembelian ulang
2. Membeli antar lini produk dan jasa
3. Mereferensikan poduk kepada orang lain
4. Menunjukan kekebalan terhadap tarikan pesaing
Dick, et al. (dalam Putri, 2015) mengemukakan bahwa kepuasan pelanggan
tidak mampu membentuk loyalitas yang tinggi dan pola pembelian berulang.
Loyalitas dapat dibedakan menjadi 4 situasi, yaitu no loyalty, spurious loyalty,
latent loyalty, dan premium loyalty. Pelanggan yang merasa puas termasuk dalam
latent loyalty. Loyalitas merupakan situasi ideal yang paling diharapkan pemasar,
25
dimana konsumen bersikap positif dan senang (delight) terhadap produk atau jasa
maupun penyedia produk/jasa dan disertai pola pembelian ulang yang konsisiten.
Menurut Verma (2003), dalam lingkungan bisnis yang semakin ketat
persaingannya semua pelaku bisnis berusaha memuaskan konsumennya.
Akibatnya, kepuasan pelanggan merupakan norma umum. Oleh karenanya,
pelanggan harus didorong ke zona delight. Konsumen yang menerima nilai tinggi
(justice) dan memiliki tingkat kepuasan yang tidak hanya sekedar puas (delight),
akan menunjukkan sikap yang positif. Semakin tinggi sikap positif konsumen,
maka customer loyalty juga semakin tinggi.
Adapun indikator loyalitas pelanggan adalah sebagai berikut (Raharso, 2005):
a. Pelanggan selalu setia dengan perusahaan.
b. Pelanggan tidak ingin pindah ke perusahaan lain.
c. Pelanggan merekomendasikan kepada keluarga.
d. Pelanggan merekomendasikan ke orang lain.
e. Menjadi pelanggan pada perusahaan yang dipilih adalah pilihan yang tepat.
B. Penelitian Terdahulu
Bab ini banyak menguraikan tentang teori-teori yang ada kaitannya dengan
pokok permasalahan dalam penelitian. Adapun titik berat pada penelitian ini
adalah pada teori kesenangan konsumen (customer delight) terhadap loyalitas
pelanggan. Untuk penelitian kali ini peneliti mencoba menggali dan menguji
pengaruh kesenangan konsumen (customer delight) terhadap loyalitas pelanggan
pada Surya Swalayan Gedung Meneng Gedung Meneng Bandar Lampung.
Dengan variabel kesenangan konsumen (customer delight) yang meliputi justice,
26
esteem, dan finishing touch yang ada pada Surya Swalayan Gedung Meneng,
apakah benar penerapannya mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pelanggan
Surya Swalayan Gedung Meneng. Beberapa hasil penelitian terdahulu yang
diperoleh peneliti dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL 2.2. PENELITIAN TERDAHULU
NO. NAMA DAN
JUDUL
PENELITIAN
METODE
PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
1. Kenneth K. Kwong
dan Oliver H.M.Yau
(2002)
The
Conceptualization of
Customer delight: A
Research Framework
Asia Pasific
Management Review
Vol. 7 No. 2
-Focus Group
Discussion.
Hasil penelitian lima variabel
customer delight, yaitu:
Justice (keadilan), Esteem
(menghargai), Security
(keamanan), Trust (kepercayaan),
Variety (variasi).
2. Sri Raharso (2005)
Pengaruh Customer
delight terhadap
Behavioral-Intention
Battery
Jurnal Usahawan
Vol. 34 No.5
-Regresi linier
berganda
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel customer delight
berpengaruh signifikan terhadap
behavioral-intentions battery,
pada loyalitas pelanggan terdapat
pengaruh signifikan antara
customer delight terhadap
loyalitas pelanggan, dimana faktor
utama yang mempengaruhi
loyalitas pelanggan adalah esteem.
3. Putri Anindita A
(2015)
Pengaruh Customer
delight: Justice,
Esteem dan
Finishing Touch
terhadap Active dan
Passive Loyalty
(Studi pada Mitra
Kerja UPT-PK
Singosari- Malang)
Jurnal Aplikasi
Manajemen (JAM)
Vol. 13 No. 2
-Analisis data
dengan Structural
Equation
Modeling (SEM)
software AMOS
- Random
Sampling
Hasil analisis menunjukan
variabel Justice berpengaruh
positif terhadap active dan
passive loyalty, variabel Esteem
berpengaru postitif terhadap
active dan passive loyalty dan
variabel Finishing Touch
berpengaruh positif terhadap
active dan passive loyalty pada
Mitra Kerja UPT-PK Singosari-
Malang.
27
NO. NAMA DAN
JUDUL
PENELITIAN
METODE
PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
4. Eva Nila Chrisna
(2009)
Pengaruh
Kesenangan
Konsumen
(Customer Delight)
terhadap Loyalitas
Pelanggan pada
Hypermarket
Carrefour Plaza
Medan Fair.
-Analisis Regresi
Linear Berganda
-Simple Random
Sampling
Hasil penelitian menunjukan
bahwa variabel Customer Delight
(Justice dan Finishing Touch)
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Loyalitas Pelanggan,
variabel Esteem berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap
loyalitas pelanggan Hypermarket
Carrefour Plaza Medan Fair,
dimana faktor yang pengaruhnya
paling dominan terhadap loyalitas
pelanggan adalah Finishing
Touch.
Peneltian ini menggunakan beberapa penelitian terdahulu sebagai landasan
penelitian seperti yang terdapat pada Tabel 2.2. Peneliti menggunakan konsep
teori customer delight dari Kenneth K. Kwong dan Oliver H.M.Yau (2002) yang
kemudian direplika oleh Sri Raharso (2005) menjadi tiga variabel (justice, esteem,
finishing touch) yang digunakan oleh Putri Anindita A (2015). Peneliti
mengadopsi indikator customer delight dan loyalitas pelanggan dari Sri Raharso
(2005) yang juga digunakan oleh Eva Nila Chrisna (2009). Alat analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda seperti yang
digunakan oleh peneliti terdahulu Sri Raharso (2005) dan Eva Nila Chrisna (2009)
C. Rerangka Pemikiran
Retailing merupakan seua aktivitas yang terlibat dalam penjualan barang atau
jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan
bisnis (Utami, 2010). Untuk meraih loyalitas pelanggan, perusahaan tidak hanya
dituntut untuk berusaha memenuhi harapan pelanggan, tetapi juga harus
memberikan lebih dari yang diharapkan pelanggan. Dengan demikian, pelanggan
28
akan merasa senang (delight), karena hanya pelanggan yang merasa delight yang
akan loyal pada perusahaan. Customer delight adalah kondisi dimana persepsi
pelanggan lebih besar dari harapan pelanggan, sehingga pelanggan merasa senang.
Menurut Raharso (2005), customer delight dapat dicapai jika perusahaan
bersikap adil (justice), menghargai (esteem), dan memberikan sentuhan akhir
(finishing touch) pada pelanggannya. Justice adalah kejujuran atau keterbukaan
perusahaan dalam bertransaksi dengan pelanggan, yaitu dengan memberikan apa
yang menjadi hak pelanggan, sehingga pelanggan merasa diperlakukan secara
adil. Esteem adalah perlakuan khusus yang diberikan perusahaan pada pelanggan,
sehingga pelanggan merasa dihargai atau diperdulikan. Finishing touch adalah
service recovery (pemulihan jasa) yang diberikan perusahaan kepada pelanggan
pada akhir proses transaksi.
Berdasarkan pada uraian tersebut, maka dapat dibuat secara skematis
rerangka pemikiran sebagai berikut:
Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran
Sumber: Raharso (2005)
Justice (X1)
Esteem (X2)
Finishing Touch (X3)
Loyalitas Pelanggan (Y)
29
D. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
H1 : Variabel justice berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
pelanggan.
H2 : Variabel esteem berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
pelanggan.
H3 : Variabel finishing touch berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas pelanggan.
30
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif.
Menurut Sugiyono (2012) statistik deskriptif adalah “statistik yang digunakan
untuk menganalisis data dengan cara mendeskripskan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanda yang bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku secara umum”.
B. Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Surya Swalayan Gedung Meneng yang ada di jalan.
Zaenal Abidin Pagar Alam No 50, Gedung Meneng, Bandar Lampung. Adapun
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Pengaruh Kesenangan Konsumen
(Customer delight) terhadap Loyalitas Pelanggan pada Surya Swalayan Gedung
Meneng Gedung Meneng Bandar Lampung.
C. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui cara sebagai berikut:
1. Kuesioner
Kuesioner yaitu suatu cara pengumpulan data dengan memberikan data
atau menyebarkan daftar pertanyan yang berkaitan dengan variabel
31
penelitian kepada masing-masing responden yang diharapkan dapat
membantu dalam penelitian ini.
2. Dokumentasi
Pengumpulan data dengan membaca beberapa buku literatur,
mengumpulkan dokumen-dokumen dan sumber data lain yang berasal
dari media elektronik seperti internet yang mempunyai hubungan dalam
penulisan penelitian ini.
D. Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang didapat dari sumber asli atau pertama.
Dalam penelitian ini data dikumpulkan dari hasil penyebaran kuesioner
kepada pelanggan Surya Swalayan Gedung Meneng yang terpilih sebagai
sampel.
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data pendukung yang melengkapi data primer. Data
sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari penelitian terdahulu, literatur-
literatur dan media elektronik (internet) yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
32
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2012). Populasi dalam
penelitian ini adalah pelanggan yang mengunjungi Surya Swalayan Gedung
Meneng Bandar Lampung yang memilki kartu member Surya.
2. Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2011) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode probability sampling yaitu yaitu teknik
pengambilan sampel yang memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi
setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono,
2011). Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan metode
probability sampling dengan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono
(2013) puposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Kriteria responden yang diambil pada penelitian ini
adalah:
1. Konsumen yang telah melakukan pembelian di Surya Swalayan Gedung
Meneng minimal 3 kali dalam 6 bulan terakhir
2. Konsumen yang memiliki kartu member Surya Swalayan Gedung Meneng
lebih dari tiga tahun dan masih aktif.
3. Bersedia menjadi responden.
Jumlah populasi dalam penelitian ini diketahui adalah 417 orang. Jika
populasi diketahui jumlahnya maka penenentuan sampel dapat menggunakan
rumus Slovin (Sugiyono, 2013) dengan rumus sebagai berikut:
33
n=
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
e2 = Batas ketelitian yang di inginkan
Jika tingkat kepercayaan 95%, artinya peneliti meyakini kesalahan duga
sampel hanya sebesar 5% (α=5%) serta batas eror sebesar 5% yang berarti
peneliti hanya mentolerir kesalahan responden dalam proses pencarian data
tidak boleh melebihi jumlah 5% dari keseluruhan responden maka besarnya
sampel minimum adalah:
n=
n = 204,16 = 204 responden
Maka jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 204 sampel,
sudah cukup untuk mewakili populasi.
F. Definisi Operasional Variabel
Sanusi (2014) mendefinisikan variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam
penelitian ini ada dua variabel yang akan dianalisa:
a. Variabel bebas (X), Merupakan variabel yang mempengaruhi variabel
terikat.
34
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X yaitu kesenangan konsumen
(customer delight). Terdiri dari 3 variabel, yaitu; Justice (X1), Esteem
(X2), Finishing Touch (X3).
b. Variabel terikat (Y), Merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel
bebas (variabel X). dalam penelitian ini, yang menjadi variabel Y yaitu
loyalitas pelanggan.
TABEL 3.1 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
VARIABEL SUB
VARIABEL
DEFINISI
OPERASIONAL INDIKATOR SKALA
Kesenangan
konsumen
(costumer
delight) (X)
Justice
(X1)
Perusahaan
memberikan apa yang
menjadi hak
pelanggan, sehingga
pelanggan merasa
diperlakukan adil
(Raharso, 2005).
Informasi produk
yang jelas dan
benar.
Kebersihan outlet
yang terjaga.
Kualitas barang
terjamin.
Harga yang
terjangkau oleh
pelanggan.
Memberikan
sejumlah besar
pilihan produk
kepada pelanggan.
Likert
Esteem
(X2)
Pelayanan istimewa
yang diberikan Surya
kepada pelanggan,
sehingga pelanggan
merasa dihargai atau
diperdulikan (Raharso,
2005)
Karyawan yang
ramah dan cekatan.
Karyawan yang
peduli pada
pelanggan.
Suasana otlet yang
nyaman bagi
pelanggan
Transaksi
pembayaran yang
cepat dan teliti.
Likert
35
VARIABEL
SUB
VARIABEL
DEFINISI
OPERASIONAL
INDIKATOR
SKALA
Finishing
Touch (X3)
Ungkapan rasa terima
kasih dan tanggung
jawab Surya pada
pelanggannya yang
diberikan pada akhir
proses transaksi.
(Raharso, 2005)
Poin belanja.
Memberikan
penawaran spesial
bagi pelanggan
pada saat special
promotion.
Memberikan
discount atau
potongan harga
kepada pelanggan.
Likert
Loyalitas
Pelanggan
(Y)
Kebutuhan, keinginan
dan harapan konsumen
yang telah terpenuhi,
sehingga konsumen
melakukan kunjungan
berikutnya dan
merekomendasikan
tempat tersebut kepada
orang lain (Kotler,
2009).
Pelanggan selalu
setia dengan surya.
Pelanggan tidak
ingin pindah ke
ritel lain.
Pelanggan
merekomendasikan
surya kepada
keluarga.
Pelanggan
merekomendasikan
ke orang lain.
Menjadi pelanggan
surya adalah
pilihan yang tepat.
Likert
G. Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan untuk mengkuantitatifkan kuisioner adalah
skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.
Pengisian kuesioner diukur dengan menggunakan skala likert yang terdiri atas
lima alternatif. Kelima alternatif tersebut diberi bobot sebagai berikut:
36
Jawaban Sangat Setuju (SS) = 5
Jawaban Setuju(S) = 4
Jawaban Netral (N) = 3
Jawaban Tidak Setuju (TS) = 2
Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
Alternatif jawaban menggunakan skala likert untuk variabel X (Customer delight)
dan variabel Y (Loyalitas Pelanggan) dan selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan distribusi frekuensi.
H. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
1. Uji Validitas
Sugiyono (2013) mendefinisikan validitas sebagai suatu ukuran yang
menunjukan tingkat keabsahan atau kesahihan suatu instrumen. Uji validitas
digunakan untuk memilih di antara item-item pernyataan yang relevan untuk
dianalisis dengan cara menguji korelasi antara skor item pernyataan dan skor total
dari pernyataan tersebut. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat kevalidan atau kelayakan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
atau layak mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah. Dalam penelitian ini adalah skala likert yang
digunakan dan juga memiliki ketajaman lebih dibandingkan dengan alat ukur
lainnya.
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan uji coba
terhadap 30 responden. Selanjutnya, mempersiapkan tabel tabulasi jawaban,
37
kemudian menghitung nilai korelasi antara masing-masing skor butir jawaban
dengan skor total dari butir jawaban. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan
dengan bantuan SPSS 20,0. Menurut Sekaran (2011), apabila hasil model analisis
faktor menunjukan bahwa dengan signifikansi dibawah 0,05 dan Kaiser-Mayer-
Olkin (KMO), anti image, dan factor loading ≥ 0,5 maka dinyatakan valid dan
sampel bisa diteliti lebih lanjut.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukan sejauh mana alat pengukur yang
digunakan dapat di percaya atau dilakukan untuk mengetahui konsistensi dan
ketepatan pengukuran. Reliabilitas sebenarnya adalah alat ukur untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Suatu kuesioner
dapat dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Sugiyono, 2012). Uji
reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien Croancbach’s Alpa
dengan bantuan program SPSS. Apabila ada pernyataan yang memiliki nilai
Croancbach’s Alpa if item deleted lebih besar dari pada Croancbach’s Alpa maka
pernyataan tersebut tidak reliabel dan harus dilakukan pengujian selanjutnya.
Hasil pengujian dikatakan reliabel jika nilai Croancbach’s Alpa > 0,6 dan nilai
Croancbach’s Alpa hitung lebih besar daripada Croancbach’s Alpa if item deleted
(Sekaran, 2011).
38
I. Jenis Analisis Data
1. Analisis kualitatif
Analisis dilakukan dengan cara pendekatan deskriptif yang digunakan untuk
pemecahan masalah adalah dengan menguraikan data yang berbentuk kata,
kalimat, skema, dan gambar seperti literatur serta teori-teori yang berkaitan
dengan penelitian yang dilakukan peneliti.
2. Analisis kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah analisis dengan menggunakan pendekatan atau rumus
statistik. Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui dan mengukur pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini analisis kuantitatif
yang digunakan regresi berganda.
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Menurut Imam Ghozali (2013), uji normalitas bertujuan untuk mengetahui
apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas
diperlukan karena untuk melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya dengan
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini
dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak
dapat digunakan.”
Dasar pengambilan untuk uji normalitas data adalah:
39
1. Jika data menyebar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal atau grafik
histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2. Analisis regresi linear berganda
Analisis regresi linear berganda (Multiple Regression) digunakan untuk
menjawab permasalahan dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2013) analisis
regresi linier berganda bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik
turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai
faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Analisis regresi yang
variabel bebasnya terdiri atas dua atau lebih, regresinya disebut juga regresi
berganda. Variabel bebas dalam penelitian ini mempunyai tiga variabel, maka
regresi dalam penelitian ini disebut regresi berganda. Menurut Sugiyono (2013)
persamaan regresi linier berganda yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
Y = a + + + + e (2)
Keterangan :
Y = Variabel Loyalitas Pelanggan
a = Konstanta
40
, = Koefisien Regresi
= Justice
= Esteem
= Finishing Touch
e = Standard Error
Dengan rumus diatas maka akan diketahui seberapa besar pengaruh dari ketiga
variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama.
J. Uji Hipotesis
Uji hipotesis sama artinya dengan menguji signifikan koefisien regresi linear
berganda secara parsial yang terkatit dengan pernyataan hipotesis penelitian
(Sanusi, 2014).
1. Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Menurut Sanusi (2014) uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independent (X) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependent (Y) pada tingkat kepercayaan 95% atau α= 5%. Kriteria
pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
H0 diterima dan Ha ditolak jika F hitung ≤ F tabel pada α= 5%
H0 ditolak dan Ha diterima bila F hitung ≥ F table pada α= 5%
2. Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Menurut Sanusi (2014) uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi variabel independent (X) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
41
variabel dependent (Y) pada tingkat kepercayaan 95%. Kriteria pengambilan
keputusannya adalah sebagai berikut:
H0 diterima dan Ha ditolak jika t hitung ≤ t tabel pada α= 5%
H0 ditolak dan Ha diterima bila t hitung ≥ t table pada α= 5%
3. Uji Koefisien Determinasi disesuaikan (Adjusted R2)
Fungsi dari koefisien determinasi (R2) adalah untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependent. Nilai
koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2
yang kecil menunjukan
kemampuan variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel dependent
yang sangat terbatas (Sanusi, 2014). Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan.
67
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka
didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis faktor demografi pada pelanggan Surya Swalayan
Gedung Meneng Bandar Lampung, maka dapat disimpulkan bahwa
pelanggan yang datang ke Surya Swalayan Gedung Meneng paling banyak
adalah wanita, yang memiliki usia 17-25 tahun, mayoritas pelajar atau
mahasiswa dan sebagian besar tingkat pengeluaran perbulan sebesar >Rp.
2000.000.
2. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis d alam penelitian ini dapat diterima, dimana hipotesis
tersebut adalah justice (X1), esteem (X2), finishing touch (X3) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada Surya Swalayan
Gedung Meneng Bandar Lampung.
3. Berdasarkan pada uji t dapat diketahui bahwa variabel justice (X1), esteem
(X2), finishing touch (X3) memiliki pengaruh secara parsial dan signifikan
terhadap loyalitas pelanggan (Y). Variabel yang paling besar tingkat
signifikannya terhadap loyalitas pelanggan adalah justice (X3).
68
4. Berdasarkan pada uji f dapat diketahui bahwa f hitung > f tabel, maka H0
ditolak dan Ha diterima, secara simultan variabel bebas yaitu justice (X1),
esteem (X2), finishing touch (X3) berpengaruh secara simultan dan signifikan
terhadap loyalitas pelanggan (Y) pada Surya Swalayan Gedung Meneng
Bandar Lampung.
5. Berdasarkan nilai koefisien regresi, variabel yang berpengaruh positif
terhadap loyalitas pelanggan pada Surya Swalayan Gedung Meneng Bandar
Lampung, dengan nilai tertinggi adalah variabel justice (β = 0,352),
sedangkan untuk nilai terendah adalah variabel finishing touch (β = 0,133).
6. Berdasarkan pada analisis determinasi (R2) justice (X1), esteem (X2),
finishing touch (X3) memiliki kontribusi sebesar 30,7% terhadap loyalitas
pelanggan (Y), sedangkan sisanya 69,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak diteliti pada penelitian ini.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka ada beberapa saran yang
bisa dilakukan oleh Surya Swalayan Gedung Meneng Bandar Lampung, antara
lain:
1. Sebaiknya pihak manajemen Surya Meneng Gedung Meneng Bandar
Lampung tetap mempertahankan dan meningkatkan sikap justice yang sudah
ada. Hal tersebut harus ditingkatkan agar penerapan justice lebih baik lagi
misalnya lebih meningkatkan kebersihan toko dengan membersihkan seluruh
bagian ruangan bisa ditingkatkan menjadi 2 kali dalam satu minggu agar
69
kebersihan toko dan produk lebih terjaga, sehingga pelanggan dapat lebih
merasa senang saat berbelanja di Surya Swalayan Gedung Meneng Bandar
Lampung.
2. Pihak manajemen Surya Swalayan Gedung Meneng Bandar Lampung harus
memperhatikan kebijakan esteem terutama pada keramahan dan kepedulian
karyawan kepada pelanggan, pihak manajemen sebaiknya lebih bisa
mengarahkkan para karyawan agar lebih ramah dan cekatan dalam
menghadapi setiap pelanggan. Hal yang dapat dilakukan pihak manajemen
Surya Swalayan Gedung Meneng misalnya dengan membuat salam khusus
untuk menyapa pelanggan diawal kedatangan pelanggan dan diakhir
transaksi. Selain itu hal yang perlu diperhatikan dari esteem adalah tentang
keluhan pelanggan, Surya Swalayan Gedung Meneng sebaiknya menyediakan
kotak saran bagi pelanggan agar keluhan pelanggan dapat tersampaikan
dengan baik.
3. Surya Swalayan Gedung Meneng Bandar Lampung harus memperhatikan
finishing touch, pihak manajemen Surya Swalayan Gedung Meneng
sebaiknya lebih meningkatkan poin belanja dan potongan harga bagi
pelanggan. Selain itu, pihak manajemen sebaiknya menciptakan program-
program baru seperti undian berhadiah atau reward dan kejutan (surprise)
bagi pelanggan.
4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan variabel-variabel
lain di luar variabel kesenangan konsumen (customer delight) yang telah
diteliti, agar memperoleh hasil yang lebih bervariatif yang dapat berpengaruh
terhadap loyalitas pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
Anindita A, Putri. 2015. “Pengaruh Customer Delight: Justice, Esteem dan
Finishing Touch terhadap Active dan Passive Loyalty (Studi pada Mitra
Kerja UPT-PK Singosari-Malang)”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol.
13(2). pp. 237-246.
Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung 2017. Jumlah Minimarket Kecamatan
Rajabasa Bandar Lampung. Bandar Lampung.[Internet].[diakses 2017
juni 04]. Tersedia di: http//lampung.bps.go.id/
Berman, B. Dan Evans, J.R. 2001. Retail Management a Stategic Approach, 8th
Edition, Prentice Hall, United States of America.
Chrisna, Eva Nila. 2009. Pengaruh Kesenangan Konsumen (Customer Delight)
terhadap Loyalitas Pelanggan pada Hypermarket Carrefour Plaza Medan
Fair, Bandung: Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kota Bandar Lampung. Jumlah
Minimarket Kota Bandar Lampung 2017.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS
21. Edisi 7. Universitas Diponegoro. Semarang.
Griffin, Jill. 2005. Customer Loyalty, Menumbuhkan dan Mempertahankan
Kesetiaan Pelanggan. Erlangga. Jakarta.
Kotler, P dan Kevin L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1 (Edisi 13).
Erlangga. Jakarta.
Kwong, Kenneth K, dan Oliver H. M. Yau. 2002. “The Conceptualization of
Customer Delight: A Research Framework:”. Asia Pasific Manajemen
Review. 7(2). pp. 225-266.
Levy and Weitz. 2001. Retailing Management. McGraw-Hill. Boston.
Raharso, S. 2005. “Pengaruh Customer Delight terhadap Behavioral-Intention
Battery”. Jurnal Usahawan, Vol. 34 (5). pp. 45-53.
Sanusi. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Salemba Empat. Jakarta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.
. 2013. Metode Penelitian Kombinasi. Alfabeta. Bandung.
Sekaran, Uma. 2011. Metode Penelitian untuk Bisnis. Salemba Empat. Jakarta.
Utami, Christina Whidya. 2010. Manajemen Ritel (Edisi 2). Salemba Empat.
Jakarta.
Verma, Harsh, V. 2003. “Customer Outrage and Delight”. Journal of Service
Research. Vol.3 (1). pp. 119-133.