23
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi (JPENSI) http://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpensi e-ISSN 2621-3168 p-ISSN 2502 3764 Volume 6 No.3, Oktober 2021 278 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016 2019 The Effect Of Financial Performance On Stock Price In Various Industrial Sector Manufacturing Companies Listed On The Indonesian Stock Exchange In 2016 -2019 Sri Noor Khasanah 1 , Nanik Ermawati 2 , Diah Ayu Susanti 3 1 Program Studi Akuntansi Universitas Muria Kudus, [email protected] 2 Program Studi Akuntansi Universitas Muria Kudus, [email protected] 3 Program Studi Akuntansi Universitas Muria Kudus, [email protected] Info Artikel Abstrak Diterima 1 September 2021 Pengolahan berikut memiliki tujuan dalam memeriksa hubungan Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Total Assets TurnOver (TATO), dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham. Pengolahan berikut adalah pengolahan kuantitatif dengan memakai data perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 2019. Dengan mengurangi sampel memakai teknik purposive sampling serta mendapatkan sampel sebanyak 48 perusahaan. Pola urutan yang dipakai adalah regresi linear berganda. Pengolahan data memakai aplikasi SPSS Statistik 23. Hasil pengolahan berikut menyatakan bahwa Return On Equity (ROE) dan Return On Assets (ROA) memiliki pengaruh pasti terhadap Harga Saham, sedangkan Debt To Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Total Assets TurnOver (TATO) dan Net Profit Margin (NPM) memiliki pengaruh tidak pasti terhadap Harga Saham. Direvisi 6 Oktober 2021 Dipubikasi 8 Oktober 2021 Kata Kunci: Harga Saham, dan Kinerja Keuangan Keywords : Harga Saham, and Financial Performance Abstract This study aims to examine the relationship between Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Total Assets TurnOver (TATO), and Net Profit Margin (NPM) to Price Stock. This research is a quantitative study using data from various industrial sector manufacturing campanies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2016 to 2019. By reduce sample wear purposive sampling technique and produce a sample of 48 companies. The sequence pattern used is multiple linear regression. Data process uses the SPSS Statistics 23 application. The results in this study indicate the Return On Equity (ROE) and Return On Assets (ROA) has a definite influence on stock price, while the Debt To Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Total Assets TurnOver (TATO) and Net Profit Margin (NPM) has an uncertain effect on stock price.

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi (JPENSI)

http://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpensi

e-ISSN 2621-3168

p-ISSN 2502 – 3764

Volume 6 No.3, Oktober 2021 278

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan

Manufaktur Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2016 – 2019

The Effect Of Financial Performance On Stock Price In Various

Industrial Sector Manufacturing Companies Listed On The Indonesian

Stock Exchange In 2016 -2019

Sri Noor Khasanah1, Nanik Ermawati2, Diah Ayu Susanti3 1Program Studi Akuntansi Universitas Muria Kudus, [email protected]

2 Program Studi Akuntansi Universitas Muria Kudus, [email protected] 3 Program Studi Akuntansi Universitas Muria Kudus, [email protected]

Info Artikel Abstrak

Diterima 1 September 2021 Pengolahan berikut memiliki tujuan dalam memeriksa hubungan

Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA), Debt To

Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Total Assets TurnOver

(TATO), dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham.

Pengolahan berikut adalah pengolahan kuantitatif dengan

memakai data perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 – 2019. Dengan

mengurangi sampel memakai teknik purposive sampling serta

mendapatkan sampel sebanyak 48 perusahaan. Pola urutan yang

dipakai adalah regresi linear berganda. Pengolahan data

memakai aplikasi SPSS Statistik 23. Hasil pengolahan berikut

menyatakan bahwa Return On Equity (ROE) dan Return On

Assets (ROA) memiliki pengaruh pasti terhadap Harga Saham,

sedangkan Debt To Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR),

Total Assets TurnOver (TATO) dan Net Profit Margin (NPM)

memiliki pengaruh tidak pasti terhadap Harga Saham.

Direvisi 6 Oktober 2021

Dipubikasi 8 Oktober 2021

Kata Kunci:

Harga Saham, dan Kinerja

Keuangan

Keywords : Harga Saham,

and Financial Performance

Abstract

This study aims to examine the relationship between Return On

Equity (ROE), Return On Assets (ROA), Debt To Equity Ratio

(DER), Current Ratio (CR), Total Assets TurnOver (TATO), and

Net Profit Margin (NPM) to Price Stock. This research is a

quantitative study using data from various industrial sector

manufacturing campanies listed on the Indonesia Stock

Exchange from 2016 to 2019. By reduce sample wear purposive

sampling technique and produce a sample of 48 companies. The

sequence pattern used is multiple linear regression. Data

process uses the SPSS Statistics 23 application. The results in

this study indicate the Return On Equity (ROE) and Return On

Assets (ROA) has a definite influence on stock price, while the

Debt To Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Total Assets

TurnOver (TATO) and Net Profit Margin (NPM) has an

uncertain effect on stock price.

Page 2: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

S. N Khasanah, N Ermawati, D.A Susanti Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi (JPENSI)

http://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpensi

e-ISSN 2621-3168

p-ISSN 2502 – 3764

279 Volume 6 No.3, Oktober 2021

PENDAHULUAN

Dimasa kini dimana berkembangnya informasi dalam bentuk digital yang semakin

bergaya intelektual serta berdaya saing yang semakin ketat. Sehingga banyak perusahaan

yang memperlihatkan keunggulan masing - masing antar perusahaan lainnya dengan

bermacam – macam bidang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menjadi semakin

ketat. Persaingan antar perusahaan dikatakan menjadi semakin ketat karena Indonesia

banyak mendatangkan produk impor yang masuk di pasar Indonesia dengan sangat

mudah, hal ini dapat menjadi alternatif bagi para konsumen di Indonesia untuk

membelinya karena produk impor yang didatangkan memiliki harga yang lebih

terjangkau dibandingkan produk dalam negeri. Oleh karena itu, setiap perusahaan pasti

membutuhkan aset untuk mendanai semua kegiatan operasionalnya. Salah satu

pendekatan yang harus dilakukan dalam dunia bisnis, perusahaan membutuhkan

perusahaan berkualitas yang layak untuk terus berkembang di pasar dunia.

Menurut Martalena, dkk (2019) yang menyatakan bahwa pasar modal (capital

market) dikatakan sebagai instrumen moneter yang ditarik yang dapat dipertukarkan, baik

obligasi perlindungan (surat berharga), ekuitas (saham), aset bersama, dan instrumen

anak perusahaan sama seperti instrumen yang berbeda.

Harga saham merupakan indikator dalam suatu pencapaian yang telah diraih oleh

perusahaan tertentu dimana harga saham yang sedang berlangsung di Bursa Efek

Indonesia menunjukkan adanya persetujuan jual beli saham di pasar modal. Peningkatan

kemampuan kerja keuangan disuatu perusahaan bisa di analisis dalam laporan keuangan

yang dikeluarkan oleh perusahaan selama kurun waktu yang sudah pasti.

Rasio profitabilitas pertama yang mempengaruhi harga saham adalah return on

equity mempunyai peran dalam membantu manajer keuangan perusahaan untuk

mengevaluasi kondisi keuangan suatu perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

jika perusahaan mempunyai hasil return on equity cenderung naik maka akan

memberikan pengaruh terhadap harga saham perusahaan yang sudah disebutkan. Untuk

itu, banyak penanam modal yang ingin menanamkan modalnya ke perusahaan tersebut.

Menurut pengolahan yang sudah dilaksanakan oleh Wulandari et al (2020) menjelaskan

bahwa return on equity memiliki pengaruh tidak pasti terhadap harga saham. Berlainan

atas pengolahan akan dilaksanakan oleh Wicaksono dan Sari (2019) yang menjelaskan

bahwa return on equity memiliki pengaruh pasti terhadap harga saham.

Rasio profitabilitas kedua yang mempengaruhi harga saham adalah return on

Page 3: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

S. N Khasanah, N Ermawati, D.A Susanti Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi (JPENSI)

http://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpensi

e-ISSN 2621-3168

p-ISSN 2502 – 3764

Volume 6 No.3, Oktober 2021 280

assets yang dipakai dalam memutuskan apakah perusahaan dapat menciptakan manfaat

sambil memberikan manfaat sumber daya akan diklaim oleh perusahaan. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa apabila perusahaan mempunyai nilai return on assets mengalami

kenaikan maka investor yang menanamkan modalnya di perusahaan tersebut mampu

memperoleh deviden yang tinggi. Menurut pengolahan yang sudah dilaksanakan oleh

Junaeni (2017) menjelaskan bahwa return on assets memiliki pengaruh tidak pasti

terhadap harga saham. Berlainan atas pengolahan akan dilaksanakan oleh W idjiarti

(2018) yang menjelaskan bahwa return on assets memiliki pengaruh pasti terhadap harga

saham.

Rasio solvabilitas/leverage yaitu debt to equity ratio. Debt to equity ratio dipakai

usaha hingga benar - benar mengetahui apakah mampu dalam mencukupi keharusan

jangka pendek maupun keharusan jangka panjangnya. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa apabila perusahaan semakin menambah hutang perusahaan, maka beban yang

akan ditanggung perusahaan tersebut akan meningkat. Begitupun sebaliknya, jika

perusahaan memakai lebih banyak hutang, maka akan memperbesar tingkat

pengembalian yang diharapkan oleh perusahaan tersebut. Menurut pengolahan yang

sudah dilaksanakan oleh Lombogia et al (2020) menjelaskan bahwa debt to equity ratio

memiliki pengaruh pasti terhadap harga saham. Berlainan atas pengolahan akan

dilaksanakan oleh Pratama et al (2019) yang menjelaskan bahwa deb to equity ratio

memiliki pengaruh tidak pasti terhadap harga saham.

Rasio likuiditas yaitu current ratio. Current ratio memakai dalam menunjukkan

apakah perusahaan tersebut dapat memenuhi keharusan keuangannya pada saat akan

ditagih. Sehingga bisa menyimpulkan jika nilai current ratio yang terdapat penurunan

maupun mengalami kenaikan hingga dapat menyebabkan persoalan bagi perusahaan

tersebut. Menurut pengolahan yang sudah dilaksanakan oleh Wangdra (2019)

menjelaskan bahwa current ratio memiliki pengaruh tidak pasti terhadap harga saham.

Berlainan atas pengolahan akan dilaksanakan oleh Pratiwi (2019) yang menjelaskan

bahwa current ratio memiliki pengaruh pasti terhadap harga saham.

Rasio aktivitas adalah total assets turnover. Total assets turnover dipakai dalam

menghitung apakah perusahaan tersebut mampu dalam menciptakan penjualan dari aset

yang dimilikinya. Dalam hal ini total assets turnover memberikan peranan penting bagi

para penagih maupun seseorang yang memiliki kepemilikan atas perusahaan tersebut,

namun dapat dikatakan bahwa hal itu mempunyai peranan terlalu pokok bagi manajemen

Page 4: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

S. N Khasanah, N Ermawati, D.A Susanti Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi (JPENSI)

http://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpensi

e-ISSN 2621-3168

p-ISSN 2502 – 3764

281 Volume 6 No.3, Oktober 2021

perusahaan tersebut, oleh karena itu perusahaan dapat menunjukkan penggunaan

aktivanya sudah sesuai atau belum. Menurut pengolahan yang sudah dilaksanakan oleh

Junaeni (2017) menjelaskan bahwa total assets turnover memiliki pengaruh tidak pasti

terhadap harga saham. Berlainan atas pengolahan akan dilaksanakan oleh Widjiarti

(2018) yang menjelaskan bahwa total assets turnover memiliki pengaruh pasti terhadap

harga saham.

Rasio profitabilitas ketiga adalah net profit margin. Net profit margin dipakai

dalam menghitung berapa banyak keuntungan neto yang didapat suatu perusahaan dalam

setiap transaksi bersihnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa apabila nilai net profit

margin mampu menghasilkan keuntungan tinggi, maka para penanam modal dapat

tertarik dalam menanamkan modalnya ke perusahaan yang sudah disebutkan, akan dapat

mengakibatkan peningkatan harga saham perusahaan. Menurut pengolahan yang sudah

dilaksanakan oleh Wangdra (2019) menjelaskan bahwa net profit margin memiliki

pengaruh tidak pasti terhadap harga saham. Berlainan atas pengolahan akan dilaksanakan

oleh Lombogia et al (2020) yang menjelaskan bahwa net profit margin memiliki

pengaruh pasti terhadap harga saham.

METODE PENELITIAN

Obyek pengumpulan data dengan menggunakan perusahaan manufaktur sektor

aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia kurun waktu 2016 – 2019 dengan

memakai annual report yang sudah disebarluaskan untuk publik. Jenis pengumpulan data

memakai data kuantitatif atau data yang berdasarkan banyaknya dengan acuan data

sekunder dengan memakai purposive sampling serta dapat dianalisis memakai analisis

regresi linear berganda.

Populasi dan Sampel

Sekumpulan obyek dalam pengumpulan data menggunakan perusahaan manufaktur

pada sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia kurun waktu 2016 –

2019 yang sudah mempublikasikan annual report nya.

Pengolahan ini mengambil sampelnya memakai metode purposive sampling akan

dipakai oleh peneliti untuk memutuskan bagian kecil yang mewakili sekumpulan data

berdasarkan penetapan yang telah ditentukan sampel yang cocok memakai kriteria yang

sudah ditentukan.

Pengumpulan data menggunakan beberapa kriteria dalam pengambilan sampel,

Page 5: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

S. N Khasanah, N Ermawati, D.A Susanti Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi (JPENSI)

http://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpensi

e-ISSN 2621-3168

p-ISSN 2502 – 3764

Volume 6 No.3, Oktober 2021 282

berikut beberapa kriteria yang telah ditentukan :

1. Perusahaan manufaktur pada sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2016 – 2019.

2. Perusahaan manufaktur pada sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia yang mempublikasikan laporan keuangan (financial report) dan laporan

tahunan (annual report) tidak berturut – turut pada tahun 2016 – 2019.

3. Perusahaan manufaktur pada sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia yang memakai satuan rupiah pada laporan tahunannya atau annual

report.

4. Perusahaan manufaktur pada sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia yang mengalami kerugian kurun waktu 2016 – 2019.

Definisi Operasional dan Variabel

Variabel dependen memakai Harga Saham, sedangkan variabel independen

memakai Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA), Debt to Equity Ratio

(DER), Current Ratio (CR), Total Assets TurnOver (TATO), dan Net Profit Margin

(NPM).

Tabel 1. Pengukuran variabel

Variabel Indikator Sumber

Harga

Saham

Earnings Per Share x Price to Earnings Ratio Widjiarti (2018)

ROE 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

Adriyanto et al

(2020)

ROA 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

Widjiarti (2018)

DER 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

Ademi et al

(2019)

CR 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

Wulandari et al

(2020)

TATO 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

Wulandari et al

(2020)

NPM 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

Wulandari et al

(2020)

Teknik Analisis Data

Berdasarkan pengolahan berikut memakai metode analisis data regresi linear

berganda (multiple linear regression). Meski cara pengolahan data menggunakan analisis

Page 6: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

S. N Khasanah, N Ermawati, D.A Susanti Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi (JPENSI)

http://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpensi

e-ISSN 2621-3168

p-ISSN 2502 – 3764

283 Volume 6 No.3, Oktober 2021

statistik atas program Statistical Package For Social Sciences (SPSS) tipe 23.

Selanjutnya, pengumpulan data yang dipakai memakai uji asumsi klasik. Sedangkan

teknik adapun menggunakan sampai benar - benar pengujian hipotesis identik

mengggunakan percobaan t dan uji f.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dipakai dalam menyajikan proses atau memberikan penjelasan

menggunakan data untuk dijadikan sebagai pemberitahuan yang sesuai serta dapat

dimengerti dengan baik.

Tabel 2. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

ROE 48 -0,187 0,318 0,080 0,105

ROA 48 -8,181 -1,481 -3,527 1,603

DER 48 -2,214 2,823 0,541 0,924

CR 48 0,649 6,453 2,137 1,409

TATO 48 0,135 1,870 0,987 0,458

NPM 48 0,001 0,174 0,054 0,046

HARGA SAHAM 48 3,912 9,124 6,710 1,600

Valid N

(Listwise) 48

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 23 (2021)

Bersumber pada tabel 2 didapat hasil bahwa banyaknya data tiap variabel

pengolahan (N) yaitu 48, yang bersumber dari perusahaan manufaktur pada sektor aneka

industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 – 2019. Variabel pertama

yaitu ROE mempunyai hasil hampir sama sebanyak 0,080 sedangkan hasil standar

penyimpangan sebanyak 0,105. Variabel kedua yaitu ROA mempunyai hasil hampir

sama sebanyak -3,527 sedangkan hasil standar penyimpangan sebanyak 1,603. Variabel

ketiga yaitu DER mempunyai hasil hampir sama sebanyak 0,541 sedangkan hasil standar

penyimpangan sebanyak 0,924. Variabel keempat yaitu CR mempunyai hasil hampir

sama sebanyak 2,137 sedangkan hasil standar penyimpangan sebanyak 1,409. Variabel

kelima yaitu TATO menaruh hasil hampir sama sebanyak 0,987 sedangkan hasil standar

penyimpangan sebanyak 0,458. Variabel keenam yaitu NPM menaruh hasil hampir sama

sebanyak 0,054 sedangkan hasil standar penyimpangan sebanyak 0,046. Variabel

Page 7: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

S. N Khasanah, N Ermawati, D.A Susanti Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi (JPENSI)

http://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpensi

e-ISSN 2621-3168

p-ISSN 2502 – 3764

Volume 6 No.3, Oktober 2021 284

HARGA SAHAM menaruh hasil hampir sama sebanyak 6,710 sedangkan hasil standar

penyimpangan sebanyak 1,600.

Uji Normalitas

Berdasarkan pengolahan berikut memakai uji normalitas dipakai dalam menyadari

apa pola urutan atau model regresi yang telah diuji oleh penguji tersebut telah

berdistribusi normal atau tidak. Untuk itu, pengolahan yang digunakan oleh penguji

menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov. Dalam hal ini pola urutan bisa

dikatakan berdistribusi normal jika hasil signifikansinya lebih dari 0,05.

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas

One Sample Kolmogorov – Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 48

Asymp. Sig. (2 – tailed) 0,200

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 23 (2021)

Menurut tabel 3 dapat dilihat bahwa hasil signifikansi sejumlah 0,200. Hingga

mampu dikatakan bahwa hasil yang disebutkan lebih besar atau sudah mencapai batas

yang telah ditentukan berdasarkan nilai signifikansi sejumlah 0,05. Hingga pola urutan

atau model regresi dalam pengumpulan data menggunakan uji normalitas yang sudah

mencukupi asumsi normalitas atau berdistribusi normal.

Uji Multikolonieritas

Berdasarkan pengolahan berikut menggunakan uji multikolonieritas yang memiliki

maksud dalam memeriksa apakah dalam pola urutan tersebut telah ditemukan adanya

hubungan antar variabel independennya ataukah tidak. Sehinggga hasil Variance

Inflation Factor (VIF) hasil tolerance dapat dipakai dalam menyadari apa pola urutan

atau model regresi yang telah dikatakan terjadi multikolonieritas ataukah tidak. Sehingga

hal ini menjelaskan bahwa pola urutan tersebut dapat dikatakan tidak terjadi

multikolonieritas jika makin sedikit 10 hasil VIF serta makin banyak 0,1 hasil tolerance.

Tabel 4. Hasil Uji Multikolonieritas

Variabel

Collinearity

Statistic

Keterangan

Tolerance VIF

ROE (X1) 0,231 4,333 Tidak Terjadi Multikolonieritas

ROA (X2) 0,141 7,078 Tidak Terjadi Multikolonieritas

DER (X3) 0,319 3,134 Tidak Terjadi Multikolonieritas

CR (X4) 0,775 1,291 Tidak Terjadi Multikolonieritas

Page 8: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

S. N Khasanah, N Ermawati, D.A Susanti Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi (JPENSI)

http://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpensi

e-ISSN 2621-3168

p-ISSN 2502 – 3764

285 Volume 6 No.3, Oktober 2021

Variabel

Collinearity

Statistic

Keterangan

Tolerance VIF

TATO (X5) 0,242 4,128 Tidak Terjadi Multikolonieritas

NPM (X6) 0,184 5,440 Tidak Terjadi Multikolonieritas

HARGA SAHAM (Y)

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 23 (2021)

Bersumber pada tabel 4 diperoleh hasil bahwa variabel bebas mempunyai hasil VIF

makin sedikit mengenai 10 serta hasil tolerance makin banyak mengenai 0,1. Sehingga

pola urutan atau model regresi tersebut dapat disebut tidak terjadi multikolonieritas antar

variabel independennya.

Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan pengolahan berikut memakai uji heteroskedastisitas yang mempunyai

maksud dalam mengetahui apa pola urutan atau model regresi yang dilakukan dalam

pengumpulan data ini diadakan perbedaan variance mulai residual satu pengawasan

menuju pengawasan yang lain. Dengan melakukan pengujian menggunakan uji

Spearman’s rho. Dalam hal ini pola urutan dapat dikatakan tidak terjadi

heteroskedastisitas jika hasil signifikansi atau sig (2 – tailed) lebih dari 0,05.

Tabel 5. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Signifikan Keterangan

ROE (X1) 0,647 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas

ROA (X2) 0,516 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas

DER (X3) 0,822 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas

CR (X4) 0,745 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas

TATO (X5) 0,456 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas

NPM (X6) 0,500 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 23 (2021)

Menurut tabel 5 diperoleh hasil bahwa pola urutan atau model regresi tersebut tidak

terjadi persoalan heteroskedastisitas, dikarenakan hasil dari variabel bebas lebih banyak

dari hasil signifikansi atau sig. (2 – tailed) yaitu 0,05.

Uji Autokorelasi

Berdasarkan pengolahan berikut memakai uji autokorelasi yang dapat digunakan

untuk menyadari apakah terjadi residual tidak terikat mulai awal peninjauan ke

peninjauan yang berbeda. Serta melakukan pengujian memakai uji Run Test. Dalam hal

ini pola urutan atau model regresi mampu dikatakan tidak terikat dengan autokorelasi

jika hasil Asymp.Sig. (2 – tailed) makin banyak melewati 0,05.

Page 9: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

S. N Khasanah, N Ermawati, D.A Susanti Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi (JPENSI)

http://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpensi

e-ISSN 2621-3168

p-ISSN 2502 – 3764

Volume 6 No.3, Oktober 2021 286

Tabel 6. Hasil Uji Autokorelasi

Unstandardized Residual

Asymp. Sig. (2 – tailed) 0,109

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 23 (2021)

Menurut tabel 6 diperoleh hasil dari pola urutan atau model regresi tersebut dapat

dikatakan tidak terikat autokorelasi, dikarenakan nilai uji Run Test memiliki hasil

Asymp.Sig. (2 – tailed) sejumlah 0,109 adapun berarti bahwa mempunyai hasil makin

banyak dari 0,05.

Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 7. Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Variabel

Unstandardized

Coefficient

Standardized

Coefficients

Beta

T

Sig.

B Std Error

(Constan) 13,029 1,983 6,569 0,000

ROE (X1) 6,824 3,224 0,446 2,116 0,040

ROA (X2) 1,109 0,269 1,111 4,124 0,000

DER (X3) 0,070 0,311 0,040 0,224 0,824

CR (X4) -0,110 0,132 -0,096 -0,832 0,410

TATO (X5) -1,997 0,718 -0,572 -2,780 0,008

NPM (X6) -14,446 8,269 -0,413 -1,747 0,088

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 23 (2021)

Menurut tabel 7 bisa diperoleh bahwa hasil pengujian regresi linear berganda bisa

dibentuk perbandingan seperti :

Harga Saham = 13,029 + 6,824ROE + 1,109ROA + 0,070DER – 0,110CR – 1,997TATO

– 14,446NPM + e

Pengujian Hipotesis

Uji Koefisiensi Determinasi (R2)

Berdasarkan pengolahan berikut uji koefisiensi determinasi (R2) dipakai dalam

menentukan kekuatan variabel independennya atau biasa disebut dengan variabel

bebasnya seperti Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA), Debt to Equity

Ratio (DER), Current Ratio (CR), Total Assets TurnOver (TATO), Net Profit Margin

(NPM) dalam mempengaruhi variabel dependennya atau biasa dinamakan dengan

variabel terikatnya Harga Saham.

Page 10: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

S. N Khasanah, N Ermawati, D.A Susanti Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi (JPENSI)

http://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpensi

e-ISSN 2621-3168

p-ISSN 2502 – 3764

287 Volume 6 No.3, Oktober 2021

Tabel 8. Hasil Uji Koefisiensi Determinasi (R2)

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 0,761 0,579 0,518 1,11116870

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 23 (2021)

Menurut tabel 8 dapat diperoleh bahwa nilai dari uji koefisiensi determinasi (R2)

menyatakan bahwa Adjusted R Square memiliki nilai sejumlah 0,518 dengan

memberikan gambaran variasi dari perubahan asimetri informasi sebesar 51,8% dapat

dijelaskan oleh Harga Saham, sedangkan 48,2% dijelaskan oleh variabel lain yang

bertujuan untuk melengkapi hasil yang dibutuhkan.

Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Berdasarkan pengolahan berikut uji statistik f digunakan dalam menyadari apa

variabel independen seperti Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA), Debt to

Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Total Assets TurnOver (TATO), dan Net Profit

Margin (NPM) sudah digolongkan ke bagian model regresi atau pola urutan berhasil

mendapatkan pengaruh dengan cara bersama – sama atau simultan terhadap variabel

dependen yaitu Harga Saham.

Tabel 9. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Model F Sig

Regression 9,411 0,000

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 23 (2021)

Bersumber pada tabel 9 bisa diperoleh hasil bahwa uji statistik f memiliki nilai

Fhitung sebesar 9,411 > Ftabel sebesar 2, 209 serta kemungkinan pentingnya sebanyak

0,000. Sehingga hal berikut menyatakan bahwa secara bersama – sama atau simultan

Harga Saham dipengaruhi oleh Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA), Debt

to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Total Assets TurnOver (TATO), dan Net

Profit Margin (NPM).

Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Berdasarkan pengolahan beserta uji statistik t dipakai dengan tujuan memeriksa apa

variabel dependen memberikan pengaruh terhadap variabel bebas dalam model regresi

secara individu. Selanjutnya memakai batas signifikansi sejumlah 0,05. Maka nilai uji

statistik t seperti :

1. Return On Equity (ROE) memiliki nilai THitung (2,116) > TTabel (2,019) beserta batas

kemungkinan pentingnya sebanyak 0,040 adapun menaruh arti makin sedikit

mengenai 0,05. Sehingga teori pertama mengatakan bahwa Return On Equity (ROE)

Page 11: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

S. N Khasanah, N Ermawati, D.A Susanti Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi (JPENSI)

http://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpensi

e-ISSN 2621-3168

p-ISSN 2502 – 3764

Volume 6 No.3, Oktober 2021 288

memiliki pengaruh pasti terhadap Harga Saham diterima.

2. Return On Assets (ROA) memiliki nilai THitung (4,124) > TTabel (2,019) beserta batas

kemungkinan pentingnya sebanyak 0,000 adapun menaruh arti makin sedikit

mengenai 0,05. Sehingga teori kedua mengatakan bahwa Return On Assets (ROA)

memiliki pengaruh pasti terhadap Harga Saham diterima.

3. Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai THitung (0,224) < TTabel (2,019) beserta

batas kemungkinan pentingnya sebanyak 0,824 adapun menaruh arti makin banyak

mengenai 0,05. Sehingga teori ketiga mengatakan bahwa Debt to Equity Ratio (DER)

memiliki pengaruh tidak pasti terhadap Harga Saham ditolak.

4. Current Ratio (CR) memiliki nilai THitung (-0,832) < TTabel (2,019) beserta batas

kemungkinan pentingnya sebanyak 0,410 adapun menaruh arti makin banyak

mengenai 0,05. Sehingga teori keempat mengatakan bahwa Current Ratio (CR)

memiliki pengaruh pasti terhadap Harga Saham ditolak.

5. Total Assets TurnOver (TATO) memiliki nilai THitung (-2,780) > TTabel (2,019) beserta

batas kemungkinan pentingnya sebanyak 0,008 adapun menaruh arti makin sedikit

mengenai 0,05. Sehingga teori kelima mengatakan bahwa Total Assets TurnOver

(TATO) memiliki pengaruh tidak pasti terhadap Harga Saham diterima.

6. Net Profit Margin (NPM) memiliki nilai THitung (-1,747) < TTabel (2,019) beserta batas

kemungkinan pentingnya sebanyak 0,088 adapun menaruh arti makin banyak

mengenai 0,05. Sehingga teori keenam mengatakan bahwa Net Profit Margin (NPM)

memiliki pengaruh pasti terhadap Harga Saham ditolak.

Pembahasan

1. Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham

Sesuai pengujian hipotesis akan sudah dijalankan menjelaskan bahwa Return

On Equity (ROE) memiliki pengaruh pasti terhadap Harga saham pada perusahaan

manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 –

2019. Mengenai yang disebutkan sudah didasari atas memakai uji signifikansi

parameter individual (Uji Statistik t), pada variabel Return On Equity (ROE) yang

mempunyai hasil THitung (2,116) > TTabel (2,019) atas proses kemungkinan pentingnya

sejumlah 0,040 akan berarti makin kecil dari 0,05. Hingga mampu menyimpulkan

bahwa H1 yang menunjukkan bahwa Return On Equity (ROE) memiliki pengaruh

pasti terhadap Harga Saham diterima.

Page 12: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

S. N Khasanah, N Ermawati, D.A Susanti Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi (JPENSI)

http://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpensi

e-ISSN 2621-3168

p-ISSN 2502 – 3764

289 Volume 6 No.3, Oktober 2021

Sedangkan untuk nilai dari analisis deskriptif data Return On Equity (ROE)

terdapat nilai terendah dan tertingginya. Sesudah itu nilai yang sudah disebutkan

dapat dibandingkan dengan data Harga Saham. Dalam hal ini untuk nilai terendah

Return On Equity (ROE) sejumlah -0,187 yang mempunyai Harga Saham sejumlah

4,234 yang sudah berlaku menurut perusahaan PT. Primarindo Asia Infrastructure

Tbk (BIMA) pada tahun 2017, padahal hasil tertinggi dari Return On Equity (ROE)

sejumlah 0,318 yang mempunyai Harga Saham sejumlah 6,887 yang sudah berlaku

pada perusahaan PT. Selamat Sempurna Tbk (SMSM) pada tahun 2016. Dari data

diatas mampu disimpulkan bahwa perusahaan akan mempunyai hasil Return On

Equity (ROE) naik ataupun rendah berarti memiliki pengaruh pasti terhadap Harga

Saham di suatu perusahaan. Untuk itu, jika nilai Return On Equity (ROE) di suatu

perusahaan tinggi, hingga dapat dikatakan berpengaruh pada Harga Saham di

perusahaan yang sudah disebutkan dapat mempengaruhi kenaikan, hingga berikut

dapat memberikan dampak kepada prospek dari kinerja perusahaan yang mengalami

peningkatan keuntungan yang diperoleh perusahaan yang dapat menjadikan para

investor mempunyai kepercayaan kepada perusahaan untuk menanamkan modalnya

ke perusahaan tersebut.

Dari hasil pengolahan yang sudah disebutkan cocok dengan teori yang telah

dijelaskan pada bab kedua, yakni sesuai dengan teori sinyal. Dalam hal ini teori sinyal

menurut Houston et al (2010) yang menunjukkan bahwa kemungkinan kemampuan

kerja perusahaan mampu dilihat berdasarkan laporan keuangan yang mampu

dijadikan sebagai good news (sinyal positif) bagi para pemegang saham untuk

digunakan sebagai bahan rujukan bagaimana kemungkinan perusahaan di masa

depan. Berdasarkan hal berikut harga saham di suatu perusahaan mampu dianggap

sebagai unsur dari laporan keuangan yang mampu dijadikan sebagai good news

(sinyal positif) untuk para pemegang saham, hingga perusahaan berarti menggunakan

harga saham perusahaan yang sudah disebutkan dalam mencukupi kewajiban jangka

panjang maupun jangka pendek perusahaan.

Berdasarkan hal berikut sejalan dengan pengolahan yang sudah dijalankan oleh

Wulandari et al (2020) yang menjelaskan bahwa Return On Equity (ROE) memiliki

pengaruh tidak pasti terhadap Harga Saham. Akan tetapi hal berikut tidak sejalan atas

pengolahan akan dijalankan oleh Wicaksono dan Sari (2019) yang menyatakan bahwa

Return On Equity (ROE) memiliki pengaruh pasti terhadap Harga Saham.

Page 13: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

S. N Khasanah, N Ermawati, D.A Susanti Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi (JPENSI)

http://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpensi

e-ISSN 2621-3168

p-ISSN 2502 – 3764

Volume 6 No.3, Oktober 2021 290

2. Pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap Harga Saham

Menurut pengujian hipotesis yang sudah dijalankan menjelaskan bahwa Return

On Assets (ROA) memiliki pengaruh pasti terhadap Harga Saham pada perusahaan

manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 –

2019. Hal tersebut sudah didasari dengan memakai uji signifkansi parameter

individual (Uji Statistik t), pada variabel Return On Assets (ROA) yang mempunyai

nilai THitung (4,124) > TTabel (2,019) dengan tingkat kemungkinan pentingnya sejumlah

0,000 akan berarti lebih kecil dari 0,05. Hingga mampu menyimpulkan bahwa H2

yang menunjukkan bahwa Return On Assets (ROA) memiliki pengaruh pasti terhadap

Harga Saham diterima.

Sedangkan dalam nilai dari analisis deskriptif data Return On Assets (ROA)

terdapat nilai terendah dan tertingginya. Sesudah itu hasil yang sudah disebutkan

dapat dibandingkan dengan data Harga Saham. Berdasarkan hal berikut untuk nilai

terendah Return On Assets (ROA) sejumlah -8,181 yang mempunyai Harga Saham

sejumlah 4,454 yang sudah berlaku pada perusahaan PT. Buana Artha Anugerah Tbk

(STAR) pada tahun 2018, sedangkan nilai tertinggi dari Return On Assets (ROA)

sejumlah -1,481 yang mempunyai Harga Saham sejumlah 7,134 yang sudah berlaku

pada perusahaan PT. Selamat Sempurna Tbk (SMSM) pada tahun 2017. Dari data

diatas mampu disimpulkan bahwa perusahaan akan mempunyai nilai Return On

Assets (ROA) akan naik ataupun rendah berarti mempunyai pengaruh pasti terhadap

Harga Saham. Dalam hal berikut jika hasil Return On Assets (ROA) di suatu

perusahaan tinggi, maka akan makin tinggi pula laba atau keuntungannya dan makin

tinggi pula deviden yang akan diterima para pemegang saham. Untuk itu, Return On

Assets (ROA) bisa dijadikan sebagai bahan acuan dalam menyadari seberapa besar

perusahaan mampu dalam membagikan deviden kepada para pemegang saham.

Dari hasil pengolahan yang sudah disebutkan cocok dengan teori yang sudah

dijelaskan pada bab kedua, yakni sesuai dengan teori sinyal. Dalam hal ini teori sinyal

menurut Houston et al (2010) yang menunjukkan bahwa kemungkinan kemampuan

kerja perusahaan bisa dilihat dalam laporan keuangan yang dapat dijadikan sebagai

good news (sinyal positif) bagi para pemegang saham untuk digunakan sebagai bahan

rujukan bagaimana kemungkinan perusahaan di masa depan. Berdasarkan hal berikut

jika nilai Return On Assets (ROA) dalam suatu perusahaan tersebut tinggi maka hal

tersebut bisa memberikan good news (sinyal positif) bagi para investor disebabkan

Page 14: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

S. N Khasanah, N Ermawati, D.A Susanti Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi (JPENSI)

http://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpensi

e-ISSN 2621-3168

p-ISSN 2502 – 3764

291 Volume 6 No.3, Oktober 2021

oleh apabila hasil Return On Assets (ROA) yang naik maka akan menyatakan

seberapa bagus kemungkinan kinerja perusahaan. Dalam hal ini jika kemungkinan

kinerja perusahaan yang sudah disebutkan baik maka para investor akan tertarik

untuk menanamkan modalnya ke perusahaan tersebut berupa saham. Untuk itu, dapat

memberikan dampak pada peningkatan Harga Saham di suatu perusahaan yang dapat

memberikan good news (sinyal positif) pada para pemegang saham karena para

pemegang saham mempunyai kepercayaan bahwa perusahaan tersebut mampu untuk

membayar deviden.

Dalam hal berikut sesuai dengan pengolahan yang sudah dijalankan oleh

Junaeni (2017) yang menunjukkan bahwa Return On Assets (ROA) memiliki

pengaruh tidak pasti terhadap Harga Saham. Akan tetapi hal berikut tidak sejalan atas

pengolahan akan dijalankan oleh Widjiarti (2018) yang menunjukkan bahwa Return

On Assets (ROA) memiliki pengaruh pasti terhadap Harga Saham.

3. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham

Menurut pengujian hipotesis akan dijalankan menjelaskan bahwa Debt to Equity

Ratio (DER) memiliki pengaruh tidak pasti terhadap Harga Saham pada perusahaan

manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 –

2019. Hal tersebut sudah didasari dengan memakai uji signifikansi parameter

individual (Uji Statistik t), pada variabel Debt to Equity Ratio (DER) yang

mempunyai nilai THitung (0,224) < TTabel (2,019) dengan tingkat kemungkinan

pentingnya sejumlah 0,824 akan berarti lebih besar dari 0,05. Hingga mampu

menyimpulkan bahwa H3 yang menjelaskan bahwa Debt to Equity Ratio (DER)

memiliki pengaruh tidak pasti terhadap Harga Saham ditolak.

Sedangkan untuk hasil dari analisis deskriptif data Debt to Equity Ratio (DER)

terdapat nilai terendah dan tertingginya. Sesudah itu nilai yang sudah disebutkan

dapat dibandingkan dengan data Harga Saham. Berdasarkan hal berikut untuk nilai

terendah Debt to Equity Ratio (DER) sejumlah -2,214 yang mempunyai Harga

Saham sejumlah 4,025 yang sudah berlaku pada perusahaan PT. Primarindo Asia

Infrastructure Tbk (BIMA) pada tahun 2018, sedangkan nilai tertinggi dari Debt to

Equity Ratio (DER) sejumlah 2,823 yang mempunyai Harga Saham sejumlah 3,912

yang sudah berlaku pada perusahaan PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk (BIMA)

pada tahun 2019. Dari data diatas mampu menyimpulkan bahwa perusahaan

akanmempunyai hasil Debt to Equity Ratio (DER) akan naik ataupun rendah berarti

Page 15: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

S. N Khasanah, N Ermawati, D.A Susanti Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi (JPENSI)

http://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpensi

e-ISSN 2621-3168

p-ISSN 2502 – 3764

Volume 6 No.3, Oktober 2021 292

memiliki pengaruh tidak pasti terhadap Harga Saham. Untuk itu, apabila hasil Debt

to Equity Ratio (DER) yang naik, maka semakin besar pula perusahaan akan

bergantung pada pihak luar yang dipakai dalam membiayai seluruh aktivitas operasi

perusahaan, hal itu akan berpengaruh terhadap beban yang ditanggung perusahaan

tersebut akan terus meningkat. Dalam hal ini perusahaan akan memiliki tingkat

hutang tinggi, hal tersebut akan berdampak pada prospek kinerja perusahaan, karena

apabila perusahaan memiliki hutang tinggi maka akan semakin tinggi pula beban

yang akan ditanggung oleh perusahaan.

Dari hasil pengolahan sudah disebutkan cocok dengan teori yang telah

dijelaskan pada bab kedua, yakni sejalan dengan teori sinyal. Dalam hal ini teori

sinyal menurut Houston et al (2010) yang menunjukkan bahwa kemungkinan

kemampuan kerja perusahaan dapat dilihat dalam laporan keuangan yang mampu

dijadikan sebagai good news (sinyal positif) bagi para pemegang saham untuk

digunakan sebagai bahan rujukan bagaimana kemungkinan perusahaan di masa

depan. Berdasarkan hal berikut Debt to Equity (DER) memberikan bad news (sinyal

negatif) dalam pelaksanaan pengambilan keputusan yang sangat dibutuhkan oleh para

investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan yang sudah disebutkan,

disebabkan oleh para investor mengganggap bahwa perusahaan tersebut tidak

sanggup untuk mencukupi kewajiban jangka panjang maupun kewajiban jangka

pendeknya. Sehingga hal ini akan berdampak pada penurunan permintaan dan harga

saham di perusahaan tersebut.

Dalam hal berikut sejalan dengan pengolahan yang sudah dijalankan oleh

Lombogia et al (2020) yang menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER)

memiliki pengaruh pasti terhadap Harga Saham. Akan tetapi hal ini tidak sejalan atas

pengolahan akan dijalankan oleh Pratama et al (2019) yang menunjukkan bahwa Debt

to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh tidak pasti terhadap Harga Saham.

4. Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham

Menurut pengujian hipotesis sudah dijalankan menjelaskan bahwa Current

Ratio (CR) memiliki pengaruh tidak pasti terhadap Harga Saham pada perusahaan

manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 –

2019. Hal tersebut sudah didasari dengan memakai uji signifikansi parameter

individual (Uji Statistik t), pada variabel Current Ratio (CR) yang mempunyai hasil

THitung (- 0,832) < TTabel (2,019) dengan tingkat kemungkinan pentingnya sejumlah

Page 16: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

S. N Khasanah, N Ermawati, D.A Susanti Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi (JPENSI)

http://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpensi

e-ISSN 2621-3168

p-ISSN 2502 – 3764

293 Volume 6 No.3, Oktober 2021

0,410 akan berarti lebih besar dari 0,05. Hingga mampu menyimpulkan bahwa H4

yang menjelaskan bahwa Current Ratio (CR) memiliki pengaruh pasti terhadap

Harga Saham ditolak.

Sedangkan untuk hasil dari analisis deskriptif data Current Ratio (CR) terdapat

hasil terendah dan tertingginya. Sesudah itu nilai yang sudah disebutkan dapat

dibandingkan dengan data Harga Saham. Dalam hal ini untuk nilai terendah Current

Ratio (CR) sejumlah 0,649 yang mempunyai Harga Saham sejumlah 5,886 yang

sudah berlaku pada perusahaan PT. Nusantara Inti Corpora Tbk (UNIT) pada tahun

2016, padahal hasil tertinggi dari Current Ratio (CR) sejumlah 6,453 yang

mempunyai Harga Saham sejumlah 5,030 yang sudah berlaku pada perusahaan PT.

Buana Artha Anugerah Tbk (STAR) pada tahun 2019. Dari data diatas mampu

disimpulkan bahwa perusahaan yang memiliki hasil Current Ratio (CR) yang naik

ataupun rendah memiliki pengaruh tidak pasti terhadap Harga Saham. Untuk itu,

apabila hasil Current Ratio (CR) makin naik, maka makin naik pula perusahaan untuk

membayar kewajiban jangka panjang maupun kewajiban jangka pendeknya. Hal itu

bisa memberikan dampak pada semakin menurunnya Harga Saham perusahaan

tersebut.

Dari hasil pengolahan yang sudah disebutkan cocok dengan teori yang telah

dijelaskan pada bab kedua, yakni sejalan dengan teori sinyal. Dalam hal ini teori

sinyal menurut Houston et al (2010) yang menjelaskan bahwa kemungkinan

kemampuan kerja perusahaan bisa dilihat dari laporan keuangan yang mampu

dijadikan sebagai good news (sinyal positif) bagi para pemegang saham untuk

digunakan sebagai bahan rujukan bagaimana kemungkinan perusahaan di masa

depan. Akan tetapi, Current Ratio (CR) dapat memberikan bad news (sinyal negatif)

kepada para pemegang saham, karena jika nilai Current Ratio (CR) di suatu

perusahaan makin tinggi, maka dapat memberikan dampak pada keuntungan yang

dapat dibagikan pada para pemegang saham. Hingga para pemegang saham menjadi

ragu untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan tersebut yang bisa berdampak

pada menurunnya Harga Saham di perusahaan tersebut.

Dalam hal berikut cocok dengan pengolahan dijalankan oleh Wangdra (2019)

yang menunjukkan bahwa Current Ratio (CR) memiliki pengaruh tidak pasti terhadap

Harga Saham. Akan tetapi hal berikut tidak sesuai akan pengolahan yang dijalankan

Page 17: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

S. N Khasanah, N Ermawati, D.A Susanti Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi (JPENSI)

http://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpensi

e-ISSN 2621-3168

p-ISSN 2502 – 3764

Volume 6 No.3, Oktober 2021 294

oleh Pratiwi (2019) yang menunjukkan bahwa Current Ratio (CR) memiliki pengaruh

pasti terhadap Harga Saham.

5. Pengaruh Total Assets TurnOver (TATO) terhadap Harga Saham

Menurut pengujian hipotesis yang sudah dijalankan menjelaskan bahwa Total

Assets TurnOver (TATO) memiliki pengaruh tidak pasti terhadap Harga Saham pada

perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2016 – 2019. Hal tersebut sudah didasari dengan memakai uji signifikansi

parameter individual (Uji Statistik t), pada variabel Total Assets TurnOver (TATO)

yang mempunyai nilai THitung (-2,780) < TTabel (2,019) dengan tingkat kemungkinan

pentingnya sejumlah 0,008 akan berarti lebih kecil dari 0,05. Hingga mampu

menyimpulkan bahwa H5 yang menyatakan bahwa Total Assets TurnOver (TATO)

memiliki pengaruh tidak pasti terhadap Harga Saham diterima.

Sedangkan untuk hasil dari analisis deskriptif data Total Assets TurnOver

(TATO) terdapat nilai terendah dan tertingginya. Sesudah itu nilai yang sudah

disebutkan dapat dibandingkan dengan data Harga Saham. Dalam hal berikut untuk

hasil terendah Total Assets TurnOver (TATO) sejumlah 0,135 yang mempunyai

Harga Saham sejumlah 5,030 yang sudah berlaku pada perusahaan PT. Buana Artha

Anugerah Tbk (STAR) pada tahun 2019, sedangkan nilai tertinggi dari Total Assets

TurnOver (TATO) sejumlah 1,870 yang mempunyai Harga Saham sejumlah 5,273

yang sudah berlaku pada perusahaan PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk (BIMA)

pada tahun 2016. Dari data diatas mampu disimpulkan bahwa perusahaan yang

mempunyai hasil Total Assets TurnOver (TATO) yang tinggi ataupun rendah

memiliki pengaruh tidak pasti terhadap Harga Saham. Dalam hal berikut apabila hasil

Total Assets TurnOver (TATO) di suatu perusahaan diperoleh hasil mengenai

penjualan yang dilaksanakan makin tinggi maka prospek kinerja perusahaan akan

makin rendah karena para investor mengganggap bahwa perusahaan tersebut tidak

mampu melakukan perputaran aset dengan baik. Sehingga hal berikut bisa

memberikan dampak pada menurunnya harga saham di perusahaan tersebut.

Dari hasil pengolahan yang sudah disebutkan cocok dengan teori yang sudah

dijelaskan pada bab kedua, yakni sejalan dengan teori keagenan. Dalam hal ini teori

keagenan menurut Mecking et al (1976) yang menyatakan bahwa setiap perusahaan

mempunyai ikatan yang terikat kontrak yaitu antara pihak manajemen dengan pemilik

perusahaan. Dalam hal ini Total Assets TurnOver (TATO) mampu dikatakan sangat

Page 18: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

S. N Khasanah, N Ermawati, D.A Susanti Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi (JPENSI)

http://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpensi

e-ISSN 2621-3168

p-ISSN 2502 – 3764

295 Volume 6 No.3, Oktober 2021

pokok bagi para kreditur dan pemilik perusahaan, namun lebih pokok bagi

manajemen perusahaan karena hal berikut dapat menyatakan apakah perusahaan

tersebut sudah efisien atau belum dalam penggunaan aktiva perusahaan. Berdasarkan

hal berikut akan menunjukkan prospek kemampuan kerja perusahaan bagi para

investor dalam menanamkan modalnya ke perusahaan yang sudah disebutkan serta

hal itu bisa memberikan dampak pada meningkatnya Harga Saham perusahaan.

Dalam hal berikut cocok dengan pengolahan yang sudah dijalankan oleh

Junaeni (2017) yang menunjukkan bahwa Total Assets TurnOver (TATO) memiliki

pengaruh tidak pasti terhadap Harga Saham. Akan tetapi hal berikut tidak cocok atas

pengolahan akan dijalankan oleh Widjiarti (2018) yang menyatakan bahwa Total

Assets TurnOver (TATO) memiliki pengaruh pasti terhadap Harga Saham.

6. Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham

Menurut pengujian hipotesis yang sudah dijalankan menjelaskan bahwa Net

Profit Margin (NPM) memiliki pengaruh tidak pasti terhadap Harga Saham pada

perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2016 – 2019. Hal tersebut sudah didasari dengan memakai uji signifikansi

parameter individual (Uji Statistik t), pada variabel Net Profit Margin (NPM) yang

mempunyai hasil THitung (-1,747) < TTabel (2,019) dengan tingkat kemungkinan

pentingnya sejumlah 0,088 akan berarti lebih besar dari 0,05. Hingga mampu

menyimpulkan bahwa H6 yang menunjukkan bahwa Net profit Margin (NPM)

memiliki pengaruh pasti terhadap Harga Saham ditolak.

Sedangkan untuk nilai dari analisis deskriptif data Net Profit Margin (NPM)

terdapat nilai terendah dan tertingginya. Sesudah itu nilai yang sudah disebutkan

dapat dibandingkan dengan Harga Saham. Dalam hal ini untuk nilai terendah Net

Profit Margin (NPM) sejumlah 0,001 yang mempunyai Harga Saham sejumlah 4,454

yang sudah berlaku pada perusahaan PT. Buana Artha Anugerah Tbk (STAR) pada

tahun 2018, sedangkan nilai tertinggi dari Net Profit Margin (NPM) sejumlah 0,174

yang mempunyai Harga Saham sejumlah 6,887 yang sudah berlaku pada perusahaan

PT. Selamat Sempurna Tbk (SMSM) pada tahun 2016. Dari data diatas mampu

disimpulkan bahwa perusahaan yang mempunyai hasil Net Profit Margin (NPM)

yang naik ataupun rendah mempunyai pengaruh tidak pasti terhadap Harga Saham.

Dalam hal ini jika hasil Net Profit Margin (NPM) di suatu perusahaan semakin turun,

maka bisa mengakibatkan para investor memiliki keraguan dalam menanamkan

Page 19: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

S. N Khasanah, N Ermawati, D.A Susanti Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi (JPENSI)

http://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpensi

e-ISSN 2621-3168

p-ISSN 2502 – 3764

Volume 6 No.3, Oktober 2021 296

modalnya ke perusahaan tersebut. Disebabkan oleh para investor mengganggap

bahwa perusahaan tersebut tidak mampu membayar deviden tinggi yang dapat dilihat

dari kinerja perusahaan yang semakin mengalami penurunan. Sehingga hal yang

sudah disebutkan bisa memberikan dampak pada menurunnya Harga Saham di

perusahaan tersebut.

Dari hasil pengolahan yang sudah disebutkan cocok dengan teori yang telah

dijelaskan pada bab kedua, yakni sejalan dengan teori sinyal. Dalam hal ini teori

sinyal menurut Houston et al (2010) yang menjelaskan bahwa kemungkinan

kemampuan kerja perusahaan mampu dilihat dari laporan keuangan yang mampu

dijadikan sebagai good news (sinyal positif) bagi para pemegang saham untuk

digunakan sebagai bahan rujukan bagaimana kemungkinan perusahaan di masa

depan. Akan tetapi, Net Profit Margin (NPM) mampu memberikan bad news (sinyal

negatif) kepada para investor jika kemungkinan kinerja perusahaan yang sudah

disebutkan mengalami penurunan maka para investor dapat mempunyai keraguan

dalam menanamkan modalnya ke perusahaan tersebut berupa saham. Dalam hal

berikut dapat memberikan dampak pada menurunnya Harga Saham di perusahaan

tersebut.

Dalam hal berikut cocok atas pengolahan dijalankan oleh Wangdra (2019) yang

menjelaskan bahwa Net Profit Margin (NPM) memiliki pengaruh pasti terhadap

Harga Saham. Akan tetapi hal berikut tidak cocok atas pengolahan akan dijalankan

oleh Lombogia et al (2020) akan menjelaskan bahwa Net Profit Margin (NPM)

memiliki pengaruh tidak pasti terhadap Harga Saham.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dengan berikut sejalan dengan hasil pengolahan yang sudah diuji menggunakan

pengaruh Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA), Debt to Equity Ratio

(DER), Current Ratio (CR), Total Assets TurnOver (TATO), dan Net Profit Margin

(NPM) terhadap Harga Saham pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 – 2019, maka bisa disimpulkan seperti :

1. Return On Equity (ROE) memiliki pengaruh pasti terhadap Harga Saham.

2. Return On Assets (ROA) memiliki pengaruh pasti terhadap Harga Saham.

Page 20: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

S. N Khasanah, N Ermawati, D.A Susanti Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi (JPENSI)

http://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpensi

e-ISSN 2621-3168

p-ISSN 2502 – 3764

297 Volume 6 No.3, Oktober 2021

3. Debt to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh tidak pasti terhadap Harga Saham.

4. Current Ratio (CR) memiliki pengaruh tidak pasti terhadap Harga Saham.

5. Total Assets TurnOver (TATO) memiliki pengaruh tidak pasti terhadap Harga

Saham.

6. Net Profit Margin (NPM) memiliki pengaruh tidak pasti terhadap Harga Saham.

Saran

Mengenai simpulan yang sudah dijabarkan diatas, hingga penulis dapat

memberikan saran untuk peneliti yang hendak melaksanakan pengolahan berikutnya.

seperti perlu memperbanyak variabel – variabel diantaranya dividend payout ratio (dpr)

yang mampu memberikan pengaruh harga saham, objek pengolahan dilaksanakan pada

perusahaan kecuali sektor yang terdapat pada perusahaan manufaktur, selanjutnya

memperpanjang tahun pengolahan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Akan tetapi, penulis menyatakan terimakasih yang tak terhingga kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa Allah Swt.

2. Ibu Dr. Dra. Sulistyowati, S.H., C.N. selaku Plt. Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muria Kudus.

3. Ibu Sri Mulyani, SEI, M.Si selaku ketua kaprodi Program Studi Akuntansi,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muria Kudus.

4. Ibu Nanik Ermawati, SE., M.Si selaku dosen pembimbing I dan Ibu Diah

Ayu Susanti, SE., M.Acc., Ak selaku dosen pembimbing II yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan dan

bimbingan selama ini.

5. Segenap dosen Program Studi Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muria Kudus yang sudah bersedia membagikan ilmu kepada

penulis selama masa kuliah.

DAFTAR PUSTAKA

Ademi, Fadhil dan Dr. Leny Suzan, S.E., M.Si. 2019. Pengaruh Return On Equity, Debt

To Equity Ratio, Dan Current Ratio Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada

Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2013 – 2016). E – Proceeding Of Management. Prodi

Page 21: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

S. N Khasanah, N Ermawati, D.A Susanti Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi (JPENSI)

http://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpensi

e-ISSN 2621-3168

p-ISSN 2502 – 3764

Volume 6 No.3, Oktober 2021 298

Akuntansi. Universitas Telkom.

Adriyanto, A., Wahdi, N., dan Santoso, A. 2020. Pengaruh Return On Assets, Return On

Equity, Earning Per Share Dan Price To Book Value Terhadap Harga Saham.

Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya, 5(1), 33-49.

Beny, B., dan P., K. W. 2019. Pengaruh Return On Assets, Return On Sales, Earning Per

Share, Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Assets Turnover, Price Earning

Ratio, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Indeks

LQ45 Periode 2009-2017. Jurnal Pasar Modal Dan Bisnis, 1(2), 117-126.

Hantono et al. 2019. Pengaruh Debt To Equity Ratio, Current Ratio, Business Risk, Firm

Size, Book Value Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Sektor Industry Dasar

Dan Kimia). Jurnal Ilmiah ESAI. Prodi Akuntansi Keuangan. Universitas Prima

Indonesia (UNPRI).

Indriantoro, Dr. Nur M. Sc., Akuntan dan Drs. Bambang Supomo, M. Si., Akuntan. 2011.

Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Dan Manajemen. Edisi Pertama.

BPPE – Yogyakarta. Yogyakarta.

Junaeni, I. (2017). Pengaruh Economic Value Added, Return On Assets, Debt To Equity

Ratio Dan Total Assets Turnover Terhadap Perusahaan Makanan Dan Minuman

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014. Riset & Jurnal

Akuntansi, 2(1), 32-47.

Lombogia, A. J. G., Vista, C., dan Dini, S. 2020. Pengaruh Current Ratio, Debt To

Equity Ratio, Net Profit Margin, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham

Pada Perusahaan Otomotif Dan Komponen Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013-

2017. Jesya (Jurnal Ekonomi & Ekonomii Syariah), 3(1), 158-173.

Martalena, dan Maya Malinda, Ph.D,CFP. 2019. Pengantar Pasar Modal. Edisi Revisi.

Yogyakarta: ANDI.

Moleong, Prof. Dr. Lexy J. M.A. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi.

PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Pratama, C. A., Devi Farah Azizah, & Nurlaily, F. 2019. Pengaruh Return On Equity

(ROE), Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR) Dan Debt To Equity Ratio

(DER) Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Jakarta Islamic Index

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 – 2017). Jurnal Administrasi

Bisnis (JAB). Prodi Ilmu Administrasi. Universitas Brawijaya.

Page 22: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

S. N Khasanah, N Ermawati, D.A Susanti Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi (JPENSI)

http://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpensi

e-ISSN 2621-3168

p-ISSN 2502 – 3764

299 Volume 6 No.3, Oktober 2021

Pratiwi, Arianti. 2019. Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio Dan Return On

Assets Terhadap Harga Saham Perusahaan Perkebunan. Science of Management

and Student Research Journal. Prodi Manajemen Keuangan. Universitas Batanghari

jambi.

Prima, Benedicta et al. 2019. Harga Saham Astra International (ASII) Turun 5,65% Pada

Agustus, Ini Kata Analis. Lengkapnya : https://investasi.kontan.co.id/news/harga-

saham-astra-internasional-asii-turun-565-pada-agustus-ini-kata-analis

Ristiani, R, dan Irianti, T.E. 2019. Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio

Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur

Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011-2015. BISECER

(Business Economic Entrepreneurship), 2 (2), 58-72.

Rosmiati. 2019. Pengaruh Return On Assets (ROA), Long Term Debt To Equity Ratio

(LDER), Current Ratio (CR), Total Assets Turnover (TATO), Dan Suku Bunga

(SBI) Terhadap Harga Saham Pada Grup Perusahaan Minyak Dan Gas Bumi Yang

Terdaftar Di BEI Periode 2010-2014. Jurnal Ilmiah Ekbank. Prodi Manajemen.

Universitas Pancasila Jakarta.

Samosir, H., Simorangkir, E. N., Stephanus, A., Ginting, K. E. M., Banjarnahor, Y. S.,

dan Br Sitepu, M. P. 2019. Pengaruh Current Ratio (CR), Net Profit Margin

(NPM), Dan Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan

Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Periode

2013-2017. Owner, 3(2), 15.

Sulistiawan, Dedhy dan Liliani. 09 – 08 . Analisis Teknikal Modern Pada Perdagangan

Sekuritas. Ed. 1. Andi. Yogyakarta.

Sumantoro, Dr. 1990. Pengantar Tentang Pasar Modal di Indonesia. Ghalia Indonesia.

Jaakarta.

Suryabrata, Sumadi B.A., M.A., Ed.S., Ph.D. 2013 . Metodologi Penelitian. Ed. 2, - 24.

Rajawali Pers. Jakarta.

Wangdra, S. 2019. Analisis Current Ratio, Debt To Total Asset Ratio, Debt To Equity

Ratio, Dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Food And

Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Barelang,

3(2), 75.

Wicaksono, D. H., dan Sari, S. P. 2019. Pengaruh Return on Aseets , Return on Equity ,

Page 23: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

S. N Khasanah, N Ermawati, D.A Susanti Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi (JPENSI)

http://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpensi

e-ISSN 2621-3168

p-ISSN 2502 – 3764

Volume 6 No.3, Oktober 2021 300

Economic Value Added , Market Value Added Terhadap Harga Saham Di Jakarta

Islamic Index 30 Periode 2016 – 2018. Indonusa Conference on Technology and

Social Science, 30 (November), 231-240.

Widjiarti, K. U. 2018. Pengaruh Debt To Asset Ratio ( Dar ), Total Asset Turnover (Tato

), Return On Asset ( Roa ), Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham

Pada Perusahaan Indeks Lq 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

2013-2017. Effect of Debt To Asset Ra. 2, 1-16. Adriyanto, A., Wahdi, N., &

Santoso, A.. (2020). Pengaruh Return on Assets, Return on Equity, Earning Per

Share Dan Price To Book Value Terhadap Harga Saham. Jurnal Bisnis Dan

Akuntansi Unsurya ,5(1), 33-49.

Wulandari, B., Daeli, I. J., Br Bukit, I. K., & Sibarani, W. N. S. (2020). Pengaruh ROE,

CR, TATO, NPM Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sub

Customer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Owner, 4(1), 114.

https://doi.org/10.33395/owner.v4il.187