Upload
hoangkhue
View
235
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL, KOMITMEN
PROFESIONAL, MOTIVASI KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP
KEPUASAN KERJA AUDITOR
(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di DKI Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memenuhi Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
FEBRIAN KURNIA AKBAR
NIM 107082003732
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2013/1434H
ii
iii
iv
v
LEMBAR PERNYATAAN
KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Febrian Kurnia Akbar
No. Induk Mahasiswa : 107082003732
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa
izin pemilik karya
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini
Jika dikemudian hari ada tuntutan dari pihak luar atas karya saya dan telah melalui
pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti
bahwa saya melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenakan sanksi
berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Febrian Kurnia Akbar
2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 24 Februari 1989
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jl. H. Dilun Rt.005/07 No.72
Kel. Ulujami, Kec. Pesanggrahan, Jaksel.
6. No. Telpon : 08568650704
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. TK (1993-1995) : TK.Husni Thamrin
2. SD(1995-2001) : SDN Ulujami 01 Pagi
3. SMP (2001-2004) : SMPN 161 Jakarta
4. SMA (2004-2007) : SMAN 86 Jakarta
5. S1 (2007-2013) : Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Ketua ROHIS SMAN 86 Jakarta (2005-2006)
2. Staff forkat BEM-J Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah (2008-2009)
3. Sekretaris Umum LDK Syahid UIN Syarif Hidayatullah (2010-2011)
4. Sekjen GANN UIN Syarif Hidayatullah (2012-2013)
vii
IV. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Sutrisno
2. Tempat & Tgl. Lahir : Jakarta, 18 Juni 1960
3. Alamat : Jl. H. Dilun Rt.005/07 No.72
Kel. Ulujami, Kec. Pesanggrahan, Jaksel
4. Telepon : 08159556460
5. Ibu : Nurhayati
6. Tempat & Tgl. Lahir : Jakarta, 20 Februari 1961
7. Alamat : Jl. H. Dilun Rt.005/07 No.72
Kel. Ulujami, Kec. Pesanggrahan, Jaksel
8. Telepon : 08129855862
9. Anak ke : 1
10. Kakak : -
11. Adik : Ahmad Yanuar Dwitama
Ahmad Fauzan
viii
The Influence of Organizational Commitment, Profesional Commitment, Work
Motivation and Role Conflict on Auditor’s Job Satisfaction
(Empirical Study at Public Accountant Firm in DKI Jakarta)
Abstract
The objective of this research is examining the influence of Organizational
Commitment, Profesional Commitment, Work Motivation and Role Conflict on
auditor’s job satisfaction.
The population of this research is auditors that currently work in public
accountant firm located at DKI Jakarta, The sample was taking from 120 auditors
from 16 public accountant firm at DKI Jakarta. Method of data collection in this
research is use questionnaire. Method of data analysis is reliability and validity
analysis, classic assumption analysis and hypotheses analysis is used multiple linear
regression.
The result are all variables reliable, valid and fulfil classic assumption. The
result of hypotheses analysis are Organization’s Commitment has significantly
influence on job satisfaction, Profesional Commitment, Work Motivation and Role
Conflict has not significantly influence on auditor’s job satisfaction
Keyword: Organizational Commitment, Profesional Commitment, Work Motivation
and Role Conflict on auditor’s job satisfaction
ix
Pengaruh Komitmen Organisasional, Komitmen Profesional, Motivasi Kerja dan
Konflik Peran terhadap Kepuasan Kerja Auditor
(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Komitmen
Organisasional, Komitmen Profesional, Motivasi Kerja dan Konflik Peran terhadap
kepuasan kerja.
Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di kantor akuntan
publik di DKI Jakarta, Sampel dalam penelitian ini adalah 120 auditor dari 16 Kantor
Akuntan Publik di DKI Jakarta. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner. Metode analisis data menggunakan uji reliabilitas dan validitas, uji asumsi
klasik dan hipotesis diuji dengan menggunakan regresi lnear berganda. Hipotesis
yang diajukan adalah Komitmen Organisasional, Komitmen Profesional, Motivasi
Kerja dan Konflik Peran berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja.
Hasilnya adalah semua variabel reliabel, valid, dan memenuhi asumsi klasik.
Hasil uji hipotesisnya adalah komitmen organisasional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja, komitmen professional berpengaruh positif
namun tidak signifikan terhadap kepuasan kerja, motivasi kerja berpengaruh positif
namun tidak signifikan terhadap kepuasan kerja dan konflik peran berpengaruh
negatif namun tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja.
Kata kunci: komitmen organisasional, komitmen profesional, motivasi kerja, konflik
peran, kepuasan kerja auditor
.
x
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
berkah dan ridho-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Shalawat serta salam tidak lupa penulis panjatkan pada Nabi Muhammad Saw.
Terdapat banyak hambatan dan kesulitan selama proses penulisan skripsi.
Alhamdulillah, atas restu Allah SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selain
itu juga bimbingan, dorongan dan semangat dari berbagai pihak tidak lupa penulis
ucapkan terima kasih, diantaranya:
1. Kedua orang tua, Bapak Sutrisno dan Ibu Nurhayati dan adikku Ahmad Yanuar
Dwitama dan Ahmad Fauzan, serta sayangku Siti Nuryanti Maesaroh yang
selalu memberikan kasih sayang, do’a dan perhatian yang tidak dapat
tergantikan dengan apapun. Mudah-mudahan dengan skripsi ini dapat
memberikan suatu kebahagiaan untuk mereka.
2. Dekan Fakultas Ekonomi, Bapak Prof., Dr. Abdul Hamid, MS.
3. Ketua Jurusan Akuntansi, Ibu DR. Rini, SE, Ak, M.Si.
4. Sekretaris Jurusan Akuntansi, Bapak Hepi Prayudiawan, SE, Ak, MM.
5. Pembimbing I, Ibu DR. Rini, SE, Ak, M.Si terima kasih atas waktu, bimbingan
dan nasihat yang telah diberikan, serta segala kebaikan dan ketulusan yang telah
Bapak berikan kepada penulis.
6. Pembimbing II, Bapak Hepi Prayudiawan, SE, Ak, MM terima kasih atas
motivasi, semangat, saran, dan nasihat, serta bimbingan yang telah Bapak
berikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Untuk Dosen Jurusan Akuntansi, Kak Yayu, Kak Vera, Kak Wulan, Kak Yusar,
dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu,terima kasih atas ilmu
yang telah diberikan selama masa kuliah.
8. Untuk keluarga besarku di Jakarta dan Garut terima kasih atas dukungan,
motivasi dan semangat yang telah kalian berikan kepada penulis.
xi
9. Untuk para sahabatku Saepullah Mansur, Ahmad Fauzi H, Hafiz, Rhino, Beri,
yang telah bersedia menjadi tempat sharingku.
10. Untuk teman kelas akuntansi 2007, Teguh, Zainul, Novant, Budi, Soleh, Udin,
dan teman-teman lainnya yang tidk dapat disebutkan satu per satu terima kasih
atas dukungan, semangat motivasi dan bantuannya.
11. Untuk teman-teman di BEM-J Akuntansi, Alfi, Ginanjar, Rahay, Lyta, Dio,
Nurhay, Tami, Rahma, Kak Lutfi, Kak Tomi dan lainnya.
12. Untuk teman-teman Komda FEB, Aan Sukma, Eko Setiaji, Agi Ginanjar,
Rahmat Hidayat, Nur Amin, M. Sarudi, dan LDK Syahid, Indra Widut,
Sulaiman Rasyid, Ida Fatimah Azzahra, Lina Budiasih, Nur Habibah, Iqbal, Dita
Fatwa, Tyas, Isneni Fitri, Mustafa, Kurnia, beserta jajarannya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun memberikan manfaat
dan dapat diandalkan bagi pihak-pihak yang membutuhkannya. Akhir kata, penulis
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penyelesaian
skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Jakarta, 19 September 2013
Penulis
xii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Skripsi ............................................................................. ii
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ........................................................ iii
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah .................................................... iv
Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................... v
Abstract ............................................................................................................ vii
Abstrak ............................................................................................................. viii
Kata Pengantar ................................................................................................. ix
Daftar Isi........................................................................................................... xi
Daftar Tabel ..................................................................................................... xv
Daftar Gambar .................................................................................................. xvii
Daftar Lampiran ............................................................................................... xviii
BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 6
1. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6
2. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 8
A. Tinjauan Literatur .................................................................................. 8
1. Definisi Auditing ............................................................................ 8
2. Jenis-jenis Audit ............................................................................. 9
3. Standar Audit .................................................................................. 13
4. Kepuasan Kerja Auditor ................................................................. 15
5. Komitmen Organisasional .............................................................. 16
xiii
6. Komitmen Profesional .................................................................... 17
7. Motivasi Kerja ................................................................................ 17
8. Konflik Peran ................................................................................. 19
B. Keterkaitan antar variabel dan perumusan hipotesis ............................. 20
1. Pengaruh Komitmen Organisasional Terhadap Kepuasan Kerja
Auditor .......................................................................................... 20
2. Pengaruh Komitmen Profesional Terhadap Kepuasan Kerja
Auditor .......................................................................................... 21
3. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Auditor .......................................................................................... 22
4. Pengaruh Konflik Peran Terhadap Kepuasan Kerja
Auditor .......................................................................................... 22
5. Pengaruh Komitmen Organisasional, Komitmen Profesional,
Motivasi Keja dan Konflik Peran terhadap Kepuasan Kerja…….. 23
C. Hasil-Hasil Penelitian Sebelumnya…………………………………… 25
D. Kerangka Penelitian………………………………………………….. 33
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 34
A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................... 34
B. Metode Penentuan Sampel .................................................................... 34
C. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 35
D. Metode Analisis Data ............................................................................ 35
E. Statistik Deskriptif ................................................................................. 36
F. Uji Kualitas Data ................................................................................... 36
1. Uji Validitas……………………………………………………… 36
2. Uji Reliabilitas……………………………………………………. 37
G. Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 37
1. Uji Normalitas……………………………………………………. 37
2. Uji Multikolinearitas……………………………………………… 38
xiv
3. Uji Heteroskedastisitas…………………………………………… 39
H. Uji Hipotesis .......................................................................................... 39
1. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)……………………….. 40
2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)………………………. 41
3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)…………... 41
I. Operasionalisasi Variabel Penelitian ..................................................... 42
1. Variabel Independen ...................................................................... 42
2. Variabel Dependen ......................................................................... 42
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 46
A. Gambaran Objek Penelitian ................................................................... 46
1. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 46
2. Karakteristik Profil Responden ...................................................... 48
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian .............................................................. 52
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif .......................................................... 52
2. Hasil Uji Kualitas Data .................................................................. 53
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................. 57
4. Hasil Uji Hipotesis ......................................................................... 62
BAB V : PENUTUP ........................................................................................ 70
A. Kesimpulan ............................................................................................ 70
B. Implikasi ................................................................................................ 71
C. Saran ...................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 73
xv
DAFTAR TABEL
No Keterangan Hal
1.1
1.2
Akuntan Publik yang Dikenakan Sanksi Pembekuan Izin
Akuntan Publik yang Dikenakan Sanksi Pencabutan Izin
2
2
2.1 Hasil-hasil Penelitian Sebelumnya 26
3.1
3.2
Persebaran KAP di DKI Jakarta
Operasionalisasi Variabel
34
44
4.1 Data Sampel Penelitian 47
4.2 Data Distribusi Sampel Penelitian 47
4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 48
4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia 49
4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir 50
4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir
51
4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja 51
4.8
4.9
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Hasil Uji Reliabilitas
52
54
4.10 Hasil Uji Validitas Komitmen Organisasional 55
4.11 Hasil Uji Validitas Komitmen Profesional 55
4.12 Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja 56
4.13 Hasil Uji Validitas Konflik peran 56
4.14 Hasil Uji Validitas Kepuasan Kerja 57
4.15 Hasil Uji Multikolinearitas 58
4.16 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov 60
4.17 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Gletsjer 67 62
4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R-Square) 63
4.19 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) 64
4.20 Hasil Uji Signifikansi Individual (Uji Statistik t)
65
xvi
DAFTAR GAMBAR
No Keterangan Hal
2.1 Skema Kerangka Penelitian 33
4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot 59
4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas 61
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
No Keterangan Hal
1 Surat Penelitian Skripsi 76
2 Surat Penelitian (Kuesioner) 80
3 Kuesioner Penelitian 83
4 Surat Keterangan dari KAP 89
5 Daftar Jawaban Responden 93
6 Output Hasil Pengolahan Data 124
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Kantor Akuntan Publik
(KAP) di Indonesia saat ini adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas
sumber daya manusia. Sumber daya manusia apabila dapat didayagunakan
secara efektif dan efisien akan bermanfaat untuk menunjang gerak lajunya
going concern KAP. Agar di masyarakat tersedia sumber daya manusia yang
handal diperlukan pendidikan yang berkualitas, penyediaan berbagai fasilitas
sosial, lapangan pekerjaan yang memadai. Kelemahan dalam penyediaan
berbagai fasilitas tersebut akan menyebabkan keresahan sosial yang akan
berdampak kepada keamanan masyarakat. Saat ini kemampuan sumber daya
manusia masih rendah baik dari kemampuan intelektualnya maupun
keterampilan teknis yang dimilikinya (Koesmono, 2005:2).
Tata kelola sumber daya manusia yang baik sangat dibutuhkan dalam
mewujudkan iklim tata kelola perusahaan yang baik pada KAP, terutama pada
aspek pengembangan sumber daya manusia hendaknya dirancang dengan
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan riil dari tata kelola perusahaan yang
baik. Pengembangan sumber daya manusia yang relevan diantaranya
mencakup menciptakan lingkungan kerja kondusif dan menjaga komitmen
yang selaras dengan tujuan organisasi sehingga memberikan kepuasan kerja
kepada auditor (Fathonah dan Utami, 2008:2).
2
Banyaknya kasus pengunduran diri yang dilakukan oleh akuntan
publik (table 1.1 dan table 1.2) mengindikasikan bahwa kepuasan kerja
akuntan publik masih sangat rendah.
Tabel 1.1
Akuntan Publik yang Dikenakan Sanksi Pembekuan Izin pada Tahun
2010
No Akuntan
Publik
No.Sanksi Tanggal
Sanksi
Alasan Beku
1 Drs.Laudin
Purba
126/KM.1/1996 22 Feb
2010
Belum memenuhi
SA-SPAP
Sumber: Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Tabel 1.2
Akuntan Publik yang Dikenakan Sanksi Pencabutan Izin pada Tahun
2010
No Akuntan Publik No.Sanksi Tanggal
Sanksi
Alasan Cabut
1 Sutrisno 2/KM.1/2010 5 Jan 2010 6 bulan tanpa KAP
2 Dr. Hanniel H.
Hadikusumo
23/KM.1/2010 15 Jan 2010 6 bulan tanpa KAP
3 Drs. Budi Sunasto 57/KM.1/2010 28 Jan 2010 atas permintaan ybs
4 Drs. Paul Capelle 55/KM.1/2010 25-Jan-10 atas permintaan ybs
5 Drs. Kusnanto 124/KM.1/2010 19-Feb-10 atas permintaan ybs
6 Datusi Kustiman,
Ak., M.M.
170/KM.1/2010 10-Mar-10 atas permintaan ybs
7 Drs. H. R.
Wahono Soemitro
139/KM.1/2010 01-Mar-10 atas permintaan ybs
8 Dra. Lies
Ganidiputra
382/KM.1/2010 24-Mei-10 atas permintaan ybs
9 Drs. Jusuf Halim 818/KM.1/2010 16-Agust-10 atas permintaan ybs
10 Drs. Soejono
Prawirodarmodjo
848/KM.1/2010 23-Agust-10 atas permintaan ybs
11 Drs. Achmad
Wahjudi
807/KM.1/2010 05-Agust-10 atas permintaan ybs
12 Drs. Achmad
Ma'mun Jogasara
870/KM.1/2010 27-Agust-10 atas permintaan ybs
13 Drs. Ma'mun
Dawud
965/KM.1/2010 12-Okt-10 atas permintaan ybs
14 Drs. Kuswandi 901/KM.1/2010 07-Sep-10 atas permintaan ybs
Sumber: Kementerian Keuangan Republik Indonesia
3
Kepuasan kerja yang dirasakan oleh auditor terhadap pekerjaannya dapat
dipengaruhi oleh 2 dimensi komitmen yaitu komitmen organisasional dan
komitmen profesional, apabila komitmen organisasional auditor ditingkatkan,
maka akan menyebabkan naiknya motivasi auditor. Dengan adanya komitmen
organisasi pada diri auditor, akan menimbulkan suatu dorongan dari dalam
dirinya untuk bekerja sebaik-baiknya pada KAP dimana dia bernaung
sehingga diharapkan tujuan organisasi dapat tercapai (Tranggono dan Kartika,
2008:88).
Lebih lanjut, Tranggono dan Kartika (2008:88) menyatakan bahwa jika
komitmen profesional auditor ditingkatkan, maka akan meningkatkan
kepuasan kerja auditor. Apabila seorang auditor mempunyai kepercayaan dan
penerimaan terhadap nilai-nilai profesi auditor, berusaha secara sungguh-
sungguh demi kepentingan profesinya dan memelihara keanggotaan sebagai
seorang auditor, maka akan berpengaruh pada semakin besarnya kepuasan
kerja auditor tersebut.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja auditor adalah
motivasi kerja. Motivasi kerja yang tinggi dari seorang auditor dapat
membangkitkan semangat kerja auditor untuk melaksanakan seluruh
kewajibannya dengan lebih baik dan akan mebuat auditor tersebut berusaha
sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil kerja yang lebih baik sehingga
seorang auditor yang memiliki motivasi yang tinggi akan memiliki kepuasan
kerja lebih tinggi (Sarita dan Agustia, 2010: 15).
4
Faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap kepuasan kerja auditor
adalah konflik peran, Konflik peran merupakan suatu gejala psikologis yang
dialami oleh anggota organisasi yang dapat menimbulkan potensial dapat
menurunkan motivasi kerja. Pengaruh konflik peran tidak hanya dapat
menimbulkan konsekuensi emosional individu tetapi juga dapat menurunkan
kepuasan kerja, hal tesebut terlihat dari adanya perintah yang berbeda yang
diterima secara bersama-sama dan pelaksanaan salah satu dari perintah saja
akan mengakibatkan terabaikannya perintah yang lain.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti termotivasi untuk melakukan
penelitian ini karena hasil kerja auditor masih menjadi sorotan karena
banyaknya skandal akuntansi dan pelanggaran SA/SPAP oleh akuntan publik.
Berbagai penelitian sebelumnya juga belum menunjukkan hasil yang
konsisten mengenai komitmen organisasional, komitmen professional dan
motivasi kerja terhadap kepuasan kerja auditor.Selain itu, masih sedikit
penelitian yang mengaitkan antara konflik peran dengan kepuasan kerja
auditor. Maka skripsi ini diberi judul: “Pengaruh Komitmen Organisasional,
Komitmen Profesional, Motivasi Kerja dan Konflik Peran terhadap
Kepuasan Kerja Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di
daerah DKI JAKARTA)”.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya, yaitu
yang dilakukan oleh Pardi dan Nulayli (2007). Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya adalah:
5
1. Adanya penambahan satu variabel independen berupa variabel konflik
peran.
2. Sampel dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor
Akuntan Publik di wilayah Jakarta. Sedangkan penelitian sebelumnya
menggunakan sampel auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di
wilayah Surakarta dan Semarang.
3. Periode penelitian ini dilakukan pada tahun 2013, sedangkan penelitian
sebelumnya dilakukan pada tahun 2007.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah komitmen organisasional mempunyai pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja auditor?
2. Apakah komitmen profesional mempunyai pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja auditor?
3. Apakah motivasi kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja auditor?
4. Apakah konflik peran mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja auditor?
5. Apakah komitmen organisasional, komitmen profesional, motivasi kerja
dan konflik peran mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan
terhadap kepuasan kerja auditor?
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a) Untuk mengetahui apakah komitmen organisasional mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja auditor?
b) Untuk mengetahui apakah komitmen profesional mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja auditor?
c) Untuk mengetahui apakah motivasi kerja mempunyai pengaruh yang
signifikan positif dan terhadap kepuasan kerja auditor?
d) Untuk mengetahui apakah konflik peran mempunyai pengaruh negatif
dan signifikan terhadap kepuasan kerja auditor?
e) Untuk mengetahui apakah komitmen organisasional, komitmen
profesional, motivasi kerja dan konflik peran berpengaruh signifikan
secara simultan terhadap kepuasan kerja auditor?
2. Manfaat Penelitian
a. Kontribusi teoritis
1. Mahasiswa jurusan akuntansi, penelitian ini bermanfaat sebagai
bahan referensi penelitian selanjutnya dan pembanding untuk
menambah ilmu pengetahuan.
2. Masyarakat, sebagai sarana informasi tentang perilaku auditor serta
menambah pengetahuan akuntansi khususnya auditing dan
akuntansi keprilakuan dengan memberikan bukti empiris tentang
pengaruh komitmen organisasional, komitmen profesional,
motivasi kerja dan konflik peran terhadap kepuasan kerja auditor.
7
b. Kontribusi Praktis
1. Auditor dan Kantor Akuntan Publik, sebagai tinjauan yang
diharapkan dapat dijadikan informasi untuk meningkatkan
kepuasan kerja auditor
2. Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), sebagai tambahan
informasi mengenai kepuasan kerja auditor, serta factor-faktor
yang mempengaruhinya.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Definisi Auditing
Auditing menurut Arens, Elder dan Beasley (2010:4) adalah sebagai
berikut :
“Auditing is the accumulation an evaluation of evidence about
information to determine and report on the degree of correspondence
between the information and established criteria. Auditing should be done
by a competent, independent person”.
Artinya auditing adalah akumulasi suatu evaluasi bukti mengenai
informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara
informasi dengan kriteria yang telah ditetapkan.Auditing harus dilakukan
oleh orang yang kompeten dan independen.
Menurut Gondodiyoto (2007:35), definisi audit adalah:
“Suatu proses pemeriksaan oleh orang-orang yang mampu (kompeten) dan
independen, dengan menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti dan
keterangan yang terukur suatu kesatuan ekonomi, dengan tujuan untuk
mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuaian dari keterangan
terukur yang diperoleh dari pemeriksaannya tersebut dengan kriteria yang
telah ditetapkan”.
Agoes (2008:3) mendefinisikan auditing sebagai berikut:
“Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak
yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disesuaikan oleh
manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”.
9
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian
audit adalah suatu proses untuk melakukan pengumpulan dan
pengevaluasian mengenai informasi, bukti, dan catatan dengan tujuan
untuk menetapkan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi yang
diperoleh dari proses pemeriksaan tersebut dengan kriteria atau standar
yang telah ditetapkan, yang harus dilakukan oleh orang-orang yang
mampu dan independen. Laporan yang berisi informasi pemeriksaan
tersebut kemudian dibuat dalam bentuk laporan pemerikasaan yang
kemudian akan digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Jenis-jenis Audit
Arens, et al. (2010:13-14) menyatakan bahwa dalam pelaksanaan
audit, akuntan publik melakukan tiga jenis utama, yaitu:
a) Audit operasional, yaitu audit yang dilakukan untuk mengevaluasi
efektivitas dan efesiensi setiap bagian prosedur dan metode operasi
organisasi. Hasil akhir audit operasional adalah rekomendasi untuk
memperbaiki operasi manajemen.
b) Audit ketaatan, yaitu audit yang dilaksanakan untuk menentukan
apakah pihak yang diaudit mengikuti prosedur, aturan, atau ketentuan
tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi.
c) Audit laporan keuangan, yaitu audit yang dilakukan untuk menentukan
apakah laporan keuangan telah dinyatakan sesuai dengan kriteria
tertentu yaitu General Accounting Accepted Principle (GAAP).
10
Menurut Rahayu dan Suhayati (2010:4-13) jenis audit terdiri dari
tiga jenis, yaitu:
a) Financial Statement Audit (audit laporan keuangan), yaitu audit yang
bertujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan
secara wajar, sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu. Kriteria tertentu
tersebut adalah prinsip akuntansi yang berlaku umum. Prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dimuat dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Asersi dari audit Laporan
Keuangan ini merupakan informasi yang terdapat dalam Laporan
Keuangan. Bukti audit yang tersedia dapat berupa dokumen, catatan,
dan bukti yang berasal dari sumber-sumber diluar perusahaan. Hasil
akhir audit ini dalam bentuk opini auditor yang dihasilkan oleh
akuntan publik sebagai auditor independen.
b) Operational audit (audit operasional), merupakan audit operasional
dilakukan untuk membantu klien dalam melakukan pengendalian
operasional perusahaan, audit ini bertujuan untuk memberikan
informasi kepada manajemen mengenai efektivitas suatu unit atau
fungsi serta mengukur efektivitas yang didasarkan pada bukti-bukti
dan standar-standar.
c) Compliance audit (audit kepatuhan), audit kepatuhan dapat
didefinisikan sebagai audit yang bertujuan untuk menentukan apakah
auditee telah mengikuti kebijakan, prosedur, dan peraturan yang telah
ditentukan otoritasnya lebih tinggi.
11
Sedangkan Agoes (2008: 9-12) membagi audit menjadi dua bagian.
Bagian pertama jenis audit berdasarkan luas pemeriksaan dibagi menjadi
dua, yaitu general audit (pemeriksaan umum) dan special audit
(pemeriksaan khusus). Sedangkan berdasarkan jenis pemeriksaannya audit
dibedakan menjadi empat, yaitu management audit (audit operasional),
complience audit (pemeriksaan ketaatan), internal audit (pemeriksaan
internal), dan computer audit (audit komputer).
Ditinjau dari luasnya pemeriksaan audit dibagi menjadi dua, yaitu:
a) General audit (pemeriksaan umum), yaitu suatu pemeriksaan umum
atas laporan keuangan yang dilakukan oleh KAP dengan tujuan
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara
keseluruhan.
b) Special audit (pemeriksaan khusus), yaitu suatu pemeriksaan terbatas
sesuai dengan permintaan auditee yang dilakukan oleh KAP yang
independen, dan pendapat yang diberikan terbatas pada pos atau
masalah tertentu, karena prosedur audit yang dilakukan juga terbatas.
Ditinjau dari jenis pemeriksaannya, audit bisa dibedakan menjadi
empat, yaitu:
a) Management audit (audit operasional), yaitu suatu pemeriksaan
terhadap operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan
kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk
mengetahui kegiatan operasi tersebut dilakukan secara efektif, efesien,
dan ekonomis.
12
b) Complience audit (pemeriksaan ketaatan), yaitu pemeriksaan yang
dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah menaati
peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan
oleh pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan.
c) Intern audit (pemeriksaan internal), pemeriksaan yang dilakukan oleh
bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan
dancatatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan
manajemen yang telah ditentukan.
d) Computer audit, pemeriksaan oleh KAP terhadap perusahaan yang
memproses data akuntansinya dengan menggunakan sistem EDP
(Electronic Data Processing).
Dari berbagai penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa jenis audit
dikelompokkan menjadi dua bagian umum, yaitu general audit
(pemeriksaan umum) dan special audit (pemeriksaan khusus). Bagian-
bagian ini kemudian dikelompokkan lagi kedalam beberapa jenis yang
lebih spesifik. Pemeriksaan umum terdiri dari audit atas laporan keuangan,
dimana dalam pemeriksaan ini menghasilkan opini dari auditor.
Sedangkan pemeriksaan khusus terdiri dari audit operasional, internal
audit, audit kepatuhan dan juga komputer audit.
13
3. Standar Audit
Standar audit merupakan panduan untuk membantu auditor
memenuhi tanggung jawab profesionalnya dalam audit atas laporan
keuangan. Standar audit terdiri dari sepuluh standar yang dikelompokkan
menjadi tiga kelompok besar, yaitu: standar umum, standar pekerjaan
lapangan, dan standar prlaporan (Arens, Elder, Beasley 2010:34-35).
a) Standar Umum
1. Audit harus dilakukan oleh orang yang sudah mengikuti pelatihan
dan telah memiliki kecakapan teknis yang memadai sebagai
seorang auditor
2. Audit harus mempertahankan sikap mental independen dalam
semua hal yang berhubungan dengan audit.
3. Auditor harus menerapkan kemahiran profesional dalam
pelaksanaan audit dan penyusunan laporan.
b) Standar Pekerjaan Lapangan
1. Auditor harus merencanakan pekerjaan secara memadai dan
mengawasi semua asisten sebagaimana mestinya.
2. Auditor harus memperoleh pemahaman yang memadai mengenai
entitas serta lingkungannya, termasuk pengendalian internal, untuk
menilai resiko salah saji yang material dalam laporan keuangan
karena kesalahan atau kecurangan, dan untuk merancang sifat,
waktu, serta luas prosedur audit selanjutnya.
14
3. Auditor harus memperoleh cukup bukti audit yang tepat dengan
melakukan prosedur audit agar memiliki dasar untuk memberikan
pendapat berkaitan dengan laporan keuangan yang diaudit.
c) Standar Pelaporan
1. Auditor harus menyatakan dalam laporan audit apakah laporan
keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum.
2. Auditor harus mengidentifikasi mengenai keadaan dimana prinsip
tersebut tidak konsisten diikuti selama periode berjalan jika
dihubungkan dengan periode sebelumnya dalam laporan audit.
3. Jika auditor menetapkan bahwa pengungkapan yang informatif
belum memadai, auditor harus menyatakannya dalam laporan
audit.
4. Auditor harus menyatakan pendapat mengenai laporan keuangan,
secara keseluruhan, atau menyatakan bahwa suatu pendapat tidak
bisa diberikan dalam laporan auditor. Jika tidak dapat menyatakan
suatu pendapat secara keseluruhan, auditor harus menyatakan
alasan yang mendasarinya. Dalam semua kasus jika nama seorang
auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, auditor itu harus
dengan jelas menunjukkan sifat pekerjaan auditor jika ada, serta
tingkat tanggung jawab yang dipikul auditor dalam laporan audit.
15
4. Kepuasan Kerja Auditor
Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal yang bersifat
individual, setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-
beda dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Hal ini disebabkan
karena adanya perbedaan masing-masing individu. Semakin banyak aspek-
aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut,
semakin tinggi kepuasan yang dirasakan, sebaliknya bila semakin sedikit
aspek- aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu,
maka makin rendah tingkat kepuasannya (As’ad, 2005:103),
Sedangkan menurut Hasibuan (2007: 202) kepuasan kerja adalah
sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap
ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja.
Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan dan kombinasi
dalam dan luar pekerjaan.
Fungsi kepuasan kerja adalah: (a) untuk meningkatkan disiplin
karyawan dalam menjalankan tugasnya. Karyawan akan datang tepat
waktu dan akan menyelesaikan tugasnya sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan dan (b) untuk meningkatkan semangat kerja karyawan dan
loyalitas karyawan terhadap perusahaan (Chasanah, 2008:29).
16
Kepuasan kerja didefinisikan sebagai sikap umum individu terhadap
pekerjaannya (Robbins, 2006). Dalam hal ini adalah auditor. Auditor dapat
menilai seberapa puas atau tidak puas dirinya dengan pekerjaannya.
Menurut Kartono (2007: 249) kepuasan kerja adalah penilaian dari
pekerjaan tentang seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan
memuaskan kebutuhan.
5. Komitmen Organisasional
Komitmen organisasional adalah tingkat sampai dimana seorang
auditor memihak pada organisasi tertentu dan tujuannya serta berniat
memelihara keanggotaannya dalam organisasi tersebut (Robbins dan
Judge, 2009:100). Komitmen organisasional juga merupakan sikap
loyalitas auditor pada organisasi dan proses berkelanjutan dimana anggota
organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi (Witasari,
2009:29).
Auditor yang memiliki komitmen tinggi akan menunjukkan perilaku
positif terhadap lembaganya, auditor akan memiliki jiwa membela
organisasinya, berusaha meningkatkan prestasi, dan memiliki keyakinan
mewujudkan tujuan organisasi. Komitmen organisasional juga merupakan
kesetiaan auditor terhadap organisasinya dan akan menumbuhkan loyalitas
serta mendorong keterlibatan auditor dalam pengambilan keputusan. Oleh
karena itu, komitmen akan menimbulkan rasa ikut memiliki terhadap
organisasinya (Trisnaningsih 2007:10-11).
17
Komitmen organisasional dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
komitmen organisasional affective yaitu komitmen organisasional yang
berhubungan dengan satu pandangan profesionalisme yaitu pengabdian
pada profesi, sedangkan komitmen organisasional continuance adalah
komitmen organisasional yang berhubungan positif dengan pengalaman
dan berhubungan negatif dengan pandangan profesionalisme kewajiban
sosial (Trisnaningsih 2007:10).
6. Komitmen Profesional
Komitmen professional adalah tingkat loyalitas individu pada
profesinya seperti yang dipersepsikan oleh individu tersebut (Larkin,
1990). Komitmen professional yang didasari oleh, pemahaman perilaku,
sikap dan orientasi professional dalam melaksanakan tugas-tugas
merupakan cerminan dari norma-norma, aturan dankode etik profesinya.
Norma, aturan dan perilaku berfungsi sebagai suatu mekanisme
pengendalian yang akan menentukan kualitas hasil pekerjaannya. Tingkat
keinginan untuk mempertahankan sikap profesionalnya tersebut antara
satu auditor dengan auditor lainnya, tergantung persepsi individu masing-
masing. Hal ini tentunya akan menentukan nuansa komitmen professional
yang berbeda-beda (Trisnaningsih, 2001: 23).
7. Motivasi Kerja
Amstrong dalam Badjuri, (2009:2) mengemukakan motivasi
merupakan sesuatu atau kekuatan yang mendorong seseorang untuk
melakukan tindakan atau perilaku tertentu dalam cara-cara tertentu.
18
Reksohadipraja (dalam Badjuri, 2009:2-3) mendefinisikan motivasi
sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu dalam rangka
mencapai suatu tujuan.
Gouzaly (2000:257) mengelompokkan faktor-faktor motivasi menjadi
dua kelompok yaitu faktor eksternal (karakteristik organisasi) dan faktor
internal (karakteristik pribadi). Faktor eksternal (karakteristik organisasi)
yaitu: ligkungan kerja yang menyenangkan, tingkat kompensasi, supervisi
yang baik, adanya penghargaan atas prestasi, status dan tanggung jawab.
Faktor internal (karakteristik pribadi) yaitu: tingkat kematangan pribadi,
tingkat pendidikan, keinginan dan harapan pribadi, kebutuhan, kelelahan
dan kebosanan.
Robbins & Judge (2008:12) mendefinisikan motivasi (motivation)
sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang
individu untuk mencapai tujuannya. Dengan adanya motivasi dalam
bekerja, maka para auditor diharapkan lebih memiliki intensitas, arah dan
ketekunan sehingga tujuan organisasi serta kepuasan kerja auditor pun
lebih mudah tercapai.
Menurut Abraham Maslow dalam artikelnya : “A Theory of Human
Motivation“, Psychological Review, (1943), menjelaskan bahwa manusia
mempunyai lima tingkat kebutuhan (hierarchy of needs). Kebutuhan
yamg lebih tinggi akan mendorong seseorang untuk mendapatkan
19
kepuasan atas kebutuhan tersebut. Secara singkat kelima hirarki kebutuhan
manusia adalah sebagai berikut :
a) Kebutuhan fisiologis (psychological needs) adalah kebutuhan fisik
seperti rasa lapar, haus, perumahan, pakaian, dan sebagainya.
b) Kebutuhan keamanan (safety needs) adalah kebutuhan akan
keselamatan dan perlindungan dari bahaya, ancaman, dan pemecatan.
c) Kebutuhan sosial (social needs) adalah kebutuhan akan rasa cinta dan
kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kepuasan, dan
perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok, rasa
kekeluargaan, persahabatan, dan kasih sayang.
d) Kebutuhan penghargaan (esteem needs) adalah kebutuhan akan status
atau kedudukan, kehormatan diri, reputasi, dan prestasi.
e) Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs) adalah kebutuhan
pemenuhan diri untuk menggunakan potensi diri, untuk
mengembangkan diri semaksimal mungkin, ekspresi diri, dan
melakukan apa yang paling cocok dengan dirinya.
Kelima kebutuhan tersebut sangant penting dan terkait dalam bentuk
tingkatan yang teratur. Satu tingkat kebutuhan menjadi kuat setelah tingkat
kebutuhan yang lebih rendah tepenuhi kepuasannya,
8. Konflik Peran
Menurut Robbins (Petronilla dkk 2009:2) mendefinisikan konflik
peran sebagai suatu di mana individu dihadapkan pada pengharapan peran
yang berlainan. Konflik peran muncul karena adanya ketidaksesuaian
20
antara harapan yang disampaikan pada individual di dalam organisasi
dengan orang lain di dalam dan di luar organisasi (Tsai dan Shis, 2005
dalam Fanani et al, 2008).
Konflik peran adalah suatu gejala psikologis yang dialami oleh
anggota organisasi yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dalam
bekerja dan secara potensial bisa menurunkan motivasi kerja, sehingga
bisa menurunkan kinerja secara keseluruhan (Tsai dan Shis, 2005 dalam
Fanani et al, 2008). Konflik peran menyebabkan tuntutan pekerjaan yang
melebihi kapasitas sehingga berakibat pada sumber kesadaran atau
pengertian individu yang dapat berkurang (Maulana, 2012:4).
B. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh Komitmen Organisasional terhadap Kepuasan Kerja
Audiitor
Hasil penelitian Trisnaningsih (2001), Pardi dan Nurlayli (2007),
Tranggono dan Kartika (2008) dan Fathonah dan Utami (2008)
menunjukkan bahwa komitmen organisasional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja auditor. Apabila komitmen
organisasi auditor ditingkatkan, maka akan menyebabkan naiknya
kepuasan kerja auditor. Suatu kepercayaan dan penerimaan terhadap
tujuan dan nilai dari Kantor Akuntan Publik, suatu tekad auditor untuk
berusaha sungguh-sungguh demi kepentingan Kantor Akuntan Publik,
dan juga keinginan untuk memelihara keanggotaan dalam Kantor
21
Akuntan tersebut dapat mempengaruhi kepuasan kerja seorang auditor
di dalam menjalankan profesinya (Tranggono dan Kartika, 2008:9)
Berdasarkan hasil-hasil penelitian tersebut dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
Ha1: Komitmen organisasional berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja audiitor
2. Pengaruh Komitmen Profesional terhadap Kepuasan Kerja
Auditor
Penelitian yang dilakukan oleh Trisnaningsih (2001), Pardi dan
Nurlayli (2007) dan Tranggono dan Kartika (2008) menunjukkan
bahwa komitmen professional berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja auditor. Seorang profesional akan lebih
senang (comfortable) mengasosiasikan diri mereka dengan organisasi
profesi mereka dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan mereka lebih
ingin menaati norma, aturan dan kode etik profesi dalam memecahkan
masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas-tugasnya dan hal ini
tidak ada pengecualian antara auditor wanita maupun auditor pria pada
Kantor Akuntan Publik. Norma, aturan dan kode etik ini berfungsi
sebagai suatu mekanisme pengendalian yang akan menentukan kualitas
hasil kinerja auditor. Sementara itu komitmen professional yang
senantiasa terjaga secara konsisten tentunya akan membanggakan dan
akan meningkatkan kepuasan kerja pada diri seorang auditor
(Trisnaningsih, 2001, 21).
22
Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ha2: Komitmen profesional berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja audiitor
3. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja Audiitor
Hasil Penelitian Trisnaningsih (2001), Pardi dan Nurlayli (2007)
dan Sarita dan Agustia (2008) motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja auditor. Kepuasan kerja tidak
dapat dipisahkan oleh motivasi kerja yang seringkali merupakan
harapan kerja karyawan. Seseorang yang tidak termotivasi dalam
bekerja tidak dapat menjalani pekerjaannya dengan sepenuh hati. Hal
inilah yang sering menjadikan seseorang tidak berhasil dalam
kariernya. Gambaran yang akurat tentang hubungan ini adalah bahwa
motivasi kerja menyumbang timbulnya kepuasan kerja yang tinggi.
Kepuasan kerja akan tinggi apabila keinginan dan kebutuhan karyawan
akan menjadi motivasi kerja terpenuhi. Sebaliknya, jika motivasi kerja
karyawan tidak terpenuhi karyawan tidak merasa puas akan hasil
kerjanya (Tranggono dan Kartika 2008:4). Dengan demikian,
perumusan hipotesis untuk variabel ini adalah sebagai berikut:
Ha3: Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja auditor
4. Pengaruh Konflik Peran terhadap Kepuasan Kerja Audiitor
Penelitian yang dilakukan Agustina (2009) dan Churiyah (2011)
menunjukkan bahwa konflik peran berpengaruh negatif dan signifikan
23
terhadap kepuasan kerja auditor. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
auditor yang mengalami konflik peran yang rendah cenderung akan
merasakan kepuasan kerja yang lebih tinggi (Agustina, 2009:50).
. Maka perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut:
Ha4: Konflik peran berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja auditor.
5. Pengaruh Komitmen Organisasional, Komitmen Profesional,
Motivasi Kerja dan Konflik Peran terhadap Kepuasan Kerja
Auditor.
Hasil penelitian Trisnaningsih (2001), Pardi dan Nurlayli (2007),
Tranggono dan Kartika (2008) dan Fathonah dan Utami (2008)
menunjukkan bahwa komitmen organisasional berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja auditor. Apabila komitmen organisasi auditor
ditingkatkan, maka akan menyebabkan naiknya kepuasan kerja auditor.
Suatu kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan dan nilai dari
Kantor Akuntan Publik, suatu tekad auditor untuk berusaha sungguh-
sungguh demi kepentingan Kantor Akuntan Publik, dan juga keinginan
untuk memelihara keanggotaan dalam Kantor Akuntan tersebut dapat
mempengaruhi kepuasan kerja seorang auditor di dalam menjalankan
profesinya (Tranggono dan Kartika, 2008:9)
Penelitian yang dilakukan oleh Trisnaningsih (2001), Pardi dan
Nurlayli (2007) dan Tranggono dan Kartika (2008) menunjukkan
bahwa komitmen professional berpengaruh signifikan terhadap
24
kepuasan kerja auditor. Seorang professional akan lebih senang
(comfortable) mengasosiasikan diri mereka dengan organisasi profesi
mereka dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan mereka lebih ingin
menaati norma, aturan dan kode etik profesi dalam memecahkan
masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas-tugasnya dan hal ini
tidak ada pengecualian antara auditor wanita maupun auditor pria pada
Kantor Akuntan Publik. Norma, aturan dan kode etik ini berfungsi
sebagai suatu mekanisme pengendalian yang akan menentukan kualitas
hasil kinerja auditor. Sementara itu komitmen profesional yang
senantiasa terjaga secara konsisten tentunya akan membanggakan dan
akan meningkatkan kepuasan kerja pada diri seorang auditor
(Trisnaningsih, 2001, 21).
Hasil Penelitian Trisnaningsih (2001), Pardi dan Nurlayli (2007)
dan Sarita dan Agustia (2008). Kepuasan kerja tidak dapat dipisahkan
oleh motivasi kerja yang seringkali merupakan harapan kerja
karyawan. Seseorang yang tidak termotivasi dalam bekerja tidak dapat
menjalani pekerjaannya dengan sepenuh hati. Hal inilah yang sering
menjadikan seseorang tidak berhasil dalam kariernya. Gambaran yang
akurat tentang hubungan ini adalah bahwa motivasi kerja menyumbang
timbulnya kepuasan kerja yang tinggi. Kepuasan kerja akan tinggi
apabila keinginan dan kebutuhan karyawan akan menjadi motivasi
kerja terpenuhi. Sebaliknya, jika motivasi kerja karyawan tidak
25
terpenuhi karyawan tidak merasa puas akan hasil kerjanya (Tranggono
dan Kartika 2008:4).
Penelitian yang dilakukan Agustina (2009) dan Churiyah (2011)
menunjukkan bahwa konflik peran berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja auditor. Hasil tersebut menunjukkan bahwa auditor
yang mengalami konflik peran yang rendah cenderung akan merasakan
kepuasan kerja yang lebih tinggi (Agustina, 2009:50).
Ha5: Pengaruh Komitmen Organisasional, Komitmen Profesional,
Motivasi Kerja dan Konflik Peran berpengaruh signifikan secara
simultan terhadap Kepuasan Kerja Auditor.
C. Hasil Penelitian Sebelumnya
Berikut ini adalah hasil penelitian sebelumnya mengenai kepuasan
kerja.
26
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Sebelumnya
No Peneliti
(tahun)
Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil Penelitian X1
(KO)
X2
(KP)
X3
(MK)
X4
(KfP)
Y
(KKA)
1 Pardi
dan
Nurlayli
(2007)
Pengaruh
Komitmen
Organisasional,
Komitmen
Profesional dan
Motivasi terhadap
Kepuasan Kerja
Auditor
Jenis Data Primer
(kuesioner): 36
Responden di Surakarta
dan Semarang.
Metode Purposive
Sampling.
Analisis Regresi
Berganda.
Variabel: Komitmen
Organisasional,
Komitmen Profesional,
Motivasi, Kepuasan
Kerja Auditor
Komitmen
Organisasional,
Komitmen
Profesional, Motivasi
Kerja berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap Kepuasan
Kerja Auditor
√
√
√
-
√
Bersambung ke halaman berikutnya
27
Tabel 2.1 (lanjutan)
No Peneliti
(tahun)
Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil Penelitian XI
(KO)
X2
(KP)
X3
(MK)
X4
(KfP)
Y
(KKA)
2 Trisnanin
gsih
(2001)
Pengaruh
Komitmen
Terhadap
Kepuasan Kerja
Auditor:
Motivasi sebagai
variabel
intervening
Jenis data Primer
(kuesioner): 112
Responden Kantor
Akuntan Publik di Jawa
Timur sampai dengan
tahun 2001 dan memiliki
pengalaman kerja
minimal 3 tahun .
Metode Purposive
Sampling.
Analisis Regresi
Berganda.
Variabel: Komitmen,
Kepuasan Kerja,
Motivasi (intervening).
Komitmen
Organisasional dan
Komitmen Profesional
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap Kepuasan
Kerja Auditor
√ √ - - √
Bersambung ke halaman berikutnya
28
Tabel 2.1 (lanjutan)
No Peneliti
(tahun)
Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil Penelitian XI
(KO)
X2
(KP)
X3
(MK)
X4
(KfP)
Y
(KKA)
3 Sarita
dan
Agustia
(2009)
Pengaruh Gaya
Kepemimpinan
Situasional,
Motivasi Kerja,
Locus of Control
terhadap
Kepuasan Kerja
dan Prestasi
Kerja Auditor
Jenis data Primer
(kuesioner): 172
Responden. Populasi
penelitian terdiri dari
auditor senior dan auditor
yunior pada 43 Kantor
Akuntan Publik
Surabaya.
Sampling: Area
Probability Sampling.
Analisis Regresi
Berganda.
Varibel: Gaya
Kepemimpinan
Situasional, Motivasi
Kerja, Locus of Control,
Kepuasan Kerja, Prestasi
Kerja Auditor
Gaya Kepemimpinan
Situasional dan
Motivasi Kerja
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap Kepuasan
Kerja dan Prestasi
Kerja Auditor
- - √ - √
Bersambung ke halaman berikutnya
29
Tabel 2.1 (lanjutan)
No Peneliti
(tahun)
Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil Penelitian XI
(KO)
X2
(KP)
X3
(MK)
X4
(KfP)
Y
(KKA)
4 Tranggon
o dan
Kartika
(2008)
Pengaruh
Komitmen
Organisasional
dan Profesional
terhadap
Kepuasan Kerja
Auditor dengan
Motivasi sebagai
variabel
intervening
Jenis Data Primer
(kuesioner): auditor
yang bekerja pada KAP
di Semarang.
Sampling: Metode
Purposive Sampling
dengan kriteria minimal
telah bekerja selama 1
tahun di KAP.
Analisis Regresi
Berganda.
Variabel: Komitmen
Organisasional,
Komitmen, Kepuasan
Kerja Auditor, Motivasi
(intervening).
Komitmen
Organisasional dan
Profesional
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap Kepuasan
Kerja Auditor.
√ √ - - √
Bersambung ke halaman berikutnya
30
Tabel 2.1 (lanjutan)
No Peneliti
(tahun)
Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil Penelitian XI
(KO)
X2
(KP)
X3
(MK)
X4
(KfP)
Y
(KKA)
5 Agustina
(2009)
Pengaruh
Konflik Peran,
Ketidakjelasan
Peran dan
Kelebihan Peran
terhadap
Kepuasan Kerja
dan Kinerja
Auditor
Jenis data primer
(wawancara).
Metode survey dengan
sampel auditor junior
berpengalaman 1-3 tahun
pada KAP big four di
Jakara. Analisis regresi
berganda.
Variabel: Konflik Peran,
Ketidakjelasan Peran dan
Kelebihan Peran,
Kepuasan Kerja, Kinerja
Auditor
Konflik Peran,
Ketidakjelasan Peran
dan Kelebihan Peran
berpengaruh negatif
dan signifikan
terhadap Kepuasan
Kerja dan Kinerja
Auditor.
- - - √ √
6 Churiyah
(2011)
Pengaruh
Konflik Peran,
Kelelahan
Emosional
terhadap
Kepuasan Kerja
dan Komitmen
Organisasional
Jenis data Primer dan
Sekunder.
Primer: wawancara .
Sekunder: dokumentasi.
Variabel: Konflik Peran,
Kelelahan Emosional,
Kepuasan Kerja,
Komitmen
Organisasional.
Konflik Peran,
Kelelahan Emosional
berpengaruh negative
dan signifikan
terhadap Kepuasan
Kerja
-
-
-
√
√
Bersambung ke halaman berikutnya
31
Tabel 2.1 (lanjutan)
No Peneliti
(tahun)
Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil Penelitian X1
(KO)
X2
(KP)
X3
(MK)
X4
(KfP)
Y
(KKA)
7 Chatzogl
ou,
Vraimaki
dan
Komsiou,
dkk
(2011)
Faktor yang
mempengaruhi
Kepuasan Kerja
Akuntan dan
Keinginan
Berpindah Kerja:
dengan Metode
SEM
Jenis data Primer
(kuesioner): 213 akuntan
yang bekerja pada
organisasi berbeda yang
berlokasi di Macedonia
Timur, Yunani. Metode
SEM.
Variabel: Motivasi Kerja
Internal, Komitmen
Organisasional,
Komitmen Profesional,
Karakteristik Kerja,
Kepuasan Kerja Auditor
Motivasi Kerja
Internal berpengaruh
signifikan terhadap
kepuasan kerja
auditor. Komitmen
Organisasional
berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan
kerja. Komitmen
Profesional
berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan
kerja.
Karakteristik Kerja
berpengaruh tidak
signifikan terhadap
Kepuasan Kerja
Auditor.
√
√
-
-
√
Bersambung ke halaman berikutnya
32
Tabel 2.1 (lanjutan)
No Peneliti
(tahun)
Judul
Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil Penelitian X1 X2 X3 X4 Y
8 Susanto
dan
Hastono
(2012)
Komitmen
Organisasional
dan
Profesional
terhadap
Kepuasan
Kerja Akuntan
Publik:
Motivasi
sebagai
variabel
pemoderasi
Jenis Data Primer
(kuesioner): 112 responden
KAP di wilayah Jakarta.
Variabel: Komitmen
Organisasional dan
Profesional, Kepuasan
Kerja Akuntan Publik,
Motivasi (pemoderasi)
Komitmen Organisasi
dan Profesional
berpengaruh
signifikan terhadap
Kepuasan Kerja
dengan Motivasi
sebagai variabel
moderating
√
√
-
-
√
Sumber: Diolah dari berbagai sumber
33
D. Kerangka Penelitian
Adanya Pengunduran Diri oleh Akuntan Publik
Faktor-Faktor Penyebab Pengunduran Diri Akuntan Publik
Basis Teori: Teori-Teori Auditing dan Teori Perilaku Organisasi
Variabel Independen Variabel Dependen
Komitmen
Organisasional
Komitmen
Profesional
Kepuasan Kerja
Auditor
Motivasi Kerja
Konflik Peran
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan, Implikasi dan Saran
Metode Analisis Regresi
Regresi Berganda
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris yang dapat
diuji hipotesisnya dengan metode kausalitas. Selain itu, penelitian ini juga
bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (X1, X2, X3 dan
X4) terhadap variabel dependen (Y).
Penelitian ini mengambil sampel auditor yang bekerja di Kantor Akuntan
Publik (KAP) berdasarkan pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia
(IAPI) 2012 di wilayah Jakarta sebagai objek penelitian. Pada tabel 3.1
menunjukkan persebaran KAP di DKI Jakarta.
Tabel 3.1
Persebaran KAP di DKI Jakarta
No Wilayah Jumlah KAP
1. Jakarta Selatan 90
2. Jakarta Pusat 65
3. Jakarta Barat 33
4. Jakarta Timur 26
5. Jakarta Utara 23
Sumber: Directory IAPI 2012
B. Metode Penentuan Sampel
Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
Convenience sampling. Metode ini memilih sampel dari populasi berdasarkan
kemudahan untuk memperoleh data penelitian (Hamid, 2011: 58).
35
C. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini
menggunakan dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
1. Penelitian Pustaka (Library Research)
Data terkait dengan masalah yang penelitian diperoleh oleh peneliti
melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, desertasi, internet, dan perangkat lain
yang memiliki keterkaitan dengan judul penelitian.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Dalam penelitian ini, data primer dikumpulkan melalui kuesioner
yang disebarkan kepada pihak yang terkait dengan masalah penelitian
untuk memperoleh data yang sebenarnya, kuesioner dibagikan kepada
responden dengan mendatangi responden secara langsung maupun
melalui perantara (Indriantoro dan Supomo, 2002:146-147).
D. Metode Analisis Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini
menggunakan dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
1. Penelitian Pustaka (Library Research)
Data terkait dengan masalah yang penelitian diperoleh oleh peneliti
melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, desertasi, internet, dan perangkat lain
yang memiliki keterkaitan dengan judul penelitian.
36
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Dalam penelitian ini, data primer dikumpulkan melalui kuesioner
yang disebarkan kepada pihak yang terkait dengan masalah penelitian
untuk memperoleh data yang sebenarnya, kuesioner dibagikan kepada
responden dengan mendatangi responden secara langsung maupun
melalui perantara. Responden mengembalikan kuesioner yang telah diisi
untuk kemudian dijadikan sampel penelitian.Untuk itu, kuesioner tersebut
diseleksi telebih dahulu untuk mendapatkan kuesioner yang diisi lengkap
dan sesuai dengan kriteria (Indriantoro dan Supomo, 2002:146-147).
E. Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi mengenai
karakteristik variabel penelitian dengan demografi responden. Statistik
deskriptif menjelaskan skala jawaban responden pada setiap variabel yang
diukur dari minimum, maksimum rata-rata dan standar deviasi, juga untuk
mengetahui demografi responden yang terdiri dari kategori, jenis kelamin,
pendidikan, umur, posisi, dan lama bekerja (Ghozali, 2009:19).
F. Uji Kualitas Data
1. Uji validitas
Uji ini ditujukan untuk mengukur sejauh mana butir pertanyaan yang
digunakan dalam suatu penelitian benar-benar mengukur apa yang
seharusnya diukur. Pengujian validitas dengan menggunakan Pearson
37
Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antar skor masing-
masing butir pertanyaan dengan total skor. Kriteria yang digunakan valid
atau tidak valid adalah jika korelasi antar skor masing-masing butir
pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi dibawah
0,05 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid, apabila butir
pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi diatas 0,05
maka butir pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali, 2009:49).
2. Uji Reliabilitas
Suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila terdapat
kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk
mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari
kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji
berkali-kali. Jika hasil dari Cronbach Alpha di atas 0.60, maka data
tersebut mempunyai keandalan yang tinggi (Ghozali, 2006).
G. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak mempunyai distribusi
normal.Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
38
normal atau tidak yaitu dengan analisi grafik dan uji statistik (Ghozali,
2011:160).
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah
dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data
observasi dengan data distribusi yang mendekati distribusi normal.
Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat
menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.Metode yang
lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan plotting data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data
residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya
akan mengikuti garis diagonalnya.
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-
hati secara visual kelihatan normal, secara statistik bisa sebaliknya.Oleh
sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik
seperti uji Kolmogorov Smirnov.
2. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen.Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai Tolerance
(TOL) dan metode VIF (Variance Inflation Factor).Nilai TOL
39
berkebalikan dengan VIF.TOL adalah besarnya variasi dari satu variabel
independen yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya.Sedangkan VIF menjelaskan derajat suatu variabel independen
yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai TOL yang
rendah adalah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/TOL).
Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai TOL <0,10 atau sama dengan nilai
VIF>10 (Ghozali, 2011:105-106).
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda
disebut heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala
heteroskedastisas dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplot,
dengan analisis (Ghozali,2011:139).
H. Uji Hipotesis
Pengujian data dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan model
regresi berganda. Model regresi berganda pada umumnya digunakan untuk
menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel
dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatupersamaan
40
linier (Indriantoro dan Supomo, 2002: 211). Variabel independen terdiri dari
X1, X2, X3 dan X4 sedangkan variabel dependennya adalah Y.
Untuk menguji hipotesis tersebut, maka dirumuskan persamaan regresi yang
digunakan adalah sebagai berikut:
Y = a + B1X1 + B2X2 + B3X3 + B4X4 + e
Keterangan:
Y : Kepuasan Kerja Auditor
X1 : Komitmen Organisasional
X2 : Komitmen Profesional
X3 : Motivasi Kerja
X4 : Konflik Peran
a : Konstanta
B: Koefisien Regresi
e : standar error
1. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Uji Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan
model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai
koefisien determinasi antara nol dan satu.Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi-variasi dependen (Ghozali, 2009:87). Untuk
41
mengetahui besar atau kecilnya pengaruh variabel independen (X)
terhadap variabel dependen (Y) dipergunakan koefisien determinasi
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
KD= r2 x 100%
Dimana:
KD= Koefisien Determinasi
r = Koefisien korelasi
2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model regresi memiliki
pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen
atau terikat (Ghozali, 2009:88).
3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya digunakan untuk mengetahui seberapa
jauh pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel independen. Untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh setiap variabel independen secara individual terhadap variabel
dependen digunakan tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai probabilitas lebih
besar dari 0,05 maka tidak terdapat pengaruh dari variabel independen
terhadap variabel dependen, sedangkan jika nilai probabilitas lebih kecil
dari 0,05 maka terdapat pengaruh dari variabel independen terhadap
variabel dependen. (Ghozali, 2009:88).
42
I. Operasionalisasi Variabel Penelitian
1. Kepuasan Kerja Auditor
Kepuasan kerja didefinisikan sebagai sikap umum individu terhadap
pekerjaannya (Robbins, 2006).Dalam hal ini adalah auditor.Auditor dapat
menilai seberapa puas atau tidak puas dirinya dengan pekerjaannya.
Menurut Kartono (2007: 249) kepuasan kerja adalah penilaian dari
pekerjaan tentang seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan
memuaskan kebutuhan.
Pengukuran variabel ini dilakukan dengan menggunakan 5 item
pertanyaan berdasarkan instrumen yang dikembangkan oleh Melia (2008)
dengan menggunakan skala interval (likert) 5 poin mulai dari sangat tidak
setuju (1), tidak setuju (2), ragu-ragu (3), setuju (4) sampai sangat setuju
(5).
2. Komitmen Organisasional
Komitmen merupakan sebuah sikap dan perilaku yang saling
mendorong (reinforce) satu dengan yang lain. Auditor yang komitmen
terhadap organisasi akan menimbulkan sikap yang positif terhadap
lembaganya, auditor akan memiliki jiwa untuk tetap membela
organisasinya, berusaha meningkatkan prestasi dan memiliki keyakinan
yang pasti untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi (Trisnaningsih,
2001:22).
Pengukuran variabel ini dilakukan dengan menggunakan 12 item
pertanyaan berdasarkan instrumen yang dikembangkan oleh Trisnaningsih
43
(2007) dengan menggunakan skala interval (likert) 5 poin mulai dari
sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), ragu-ragu (3), setuju (4) sampai
sangat setuju (5).
3. Komitmen Profesional
Komitmen profesional adalah tingkat loyalitas individu pada
profesinya seperti yang dipersepsikan oleh individu tersebut (Larkin,
1990). Komitmen professional yang didasari oleh, pemahaman perilaku,
sikap dan orientasi professional dalam melaksanakan tugas-tugas
merupakan cerminan dari norma-norma, aturan dan kode etik profesinya.
Pengukuran variabel ini dilakukan dengan menggunakan 5 item
pertanyaan berdasarkan instrumen yang dikembangkan oleh Irawati (2012)
dengan menggunakan skala interval (likert) 5 poin mulai dari sangat tidak
setuju (1), tidak setuju (2), ragu-ragu (3), setuju (4) sampai sangat setuju
(5).
4. Motivasi Kerja
Robbins (2008:222) mendefinisikan motivasi (motivation) sebagai
proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu
untuk mencapai tujuannya. Dengan adanya motivasi dalam bekerja, maka
para auditor diharapkan lebih memiliki intensitas, arah dan ketekunan
sehingga tujuan organisasi serta kepuasan kerja auditor pun lebih mudah
tercapai.
Pengukuran variabel ini dilakukan dengan menggunakan 8 item
pertanyaan berdasarkan instrumen yang dikembangkan oleh Trianggono
44
dan Kartika (2008) dengan menggunakan skala interval (likert) 5 poin
mulai dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), ragu-ragu (3), setuju (4)
sampai sangat setuju (5).
5. Konflik Peran
Konflik peran adalah suatu gejala psikologis yang dialami oleh
anggota organisasi yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dalam
bekerja dan secara potensial bisa menurunkan motivasi kerja, sehingga
bisa menurunkan kinerja secara keseluruhan (Tsai dan Shis, 2005 dalam
Fanani et al, 2008).
Pengukuran variabel ini dilakukan dengan menggunakan 7 item
pertanyaan berdasarkan instrumen yang dikembangkan oleh Fanani (2008)
menggunakan skala interval (likert) 5 poin mulai dari sangat tidak setuju
(1), tidak setuju (2), ragu-ragu (3), setuju (4) sampai sangat setuju (5).
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Indikator No. Butir
Pertanyaan
Skala
Ukur
Komitmen
Organisasional
Trisnaningsih
(2007)
1. Komimen Organisasional
Affective
2. Komimen Organisasional
Kontinuance
1, 2, 3, 4,
5, 6, 7
8, 9, 10, 11,
12
Interval
Komitmen
Profesional
Irawati (2012)
1. Keberhasilan profesi
2. Bangga terhadap profesi
3. Bekerja dengan sebaik-
baiknya
4. Peduli dengan
perkembangan profesi
5. Profesi auditor adalah
profesi terbaik
dibandingkan profesi lain.
13
14
15
16
17
Interval
45
Tabel 3.1 (Lanjutan)
Variabel Indikator No. Butir
Pertanyaan
Skala
Ukur
Motivasi Kerja
Efendy (2010)
1. Ketekunan
2. Ketepatan waktu
3. Komunikasi efektif
4. Menerima saran
5. Motivasi
6. Evaluasi kerja
7. Penghargaan
8. Hubungan baik dengan
auditee
18
19
20
21
22
23
24
25
Interval
Konflik Peran
Fanani (2008)
1. Bekerja pada dua
kelompok atau lebih
2. Melanggar peraturan
penugasan
3. Menerima beberapa
permintaan untuk
melakukan suatu pekerjaan
4. Melakukan hal yang tidak
dapat diterima oleh orang
lain
5. Melaksanakan hal yang
tidak harus dilakukan
seperti biasanya
6. Menerima penugasan
dengan material dan
sumber daya yang tidak
cukup untuk
melaksanakannya
7. Menerima penugasan
dengan tenaga kerja yang
tidak cukup untuk
melakukannya
26
27
28
29
30
31
32
Interval
Kepuasan
Kerja
Melia (2012)
1. Tingkat gaji
2. Menyukai Pekerjaan
3. Keinginan berpindah kerja
4. Menyukai pekerjaan
5. Tingkat promosi
33
34
35
36
37
Interval
46
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada beberapa Kantor Akuntan Publik
(KAP) yang berada di DKI Jakarta, sesuai dengan directory KAP yang
dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2012.
Pada penelitian ini peneliti mencoba untuk mengukur pengaruh
komitmen organisasional, komitmen professional, motivasi kerja dan
konflik peran terhadap kepuasan kerja auditor.
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui metode
penyebaran kuesioner penelitian yang diberikan secara langsung
kepada auditor yang bekerja di KAP. Penyebaran kuesioner dilakukan
dari tanggal 28 Mei 2013 hingga bulan 21 Agustus 2013.
Peneliti mengambil sampel sebanyak 150 auditor yang bekerja di
KAP yang berada di wilayah DKI Jakarta. Kuesioner yang disebarkan
berjumlah 150 buah dan jumlah kuesioner yang kembali adalah
sebanyak 128 kuesioner atau 85,3%.
Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 22 buah atau 14,67%, hal
ini mungkin dikarenakan kesibukan para auditor. Kuesioner yang
dapat diolah berjumlah 120 buah atau 80%, sedangkan kuesioner yang
tidak dapat diolah karena tidak memenuhi kriteria sebagai sampel dan
47
tidak diisi secara lengkap oleh responden sebanyak 8 buah atau 5,33%.
Gambaran mengenai data sampel disajikan pada tabel 4.1
Tabel 4.1
Data Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah Persentase
1 Jumlah kuesioner yang disebar 150 100%
2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 22 14,67%
3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat
diolah
8 5,33%
4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 120 80%
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.2
Data Distribusi Sampel Penelitian
No Keterangan Kuesioner
dikirim
Kuesioner
dikembalikan
1. KAP Razikun Tarko Sunaryo 10 10
2. KAP Sriyadi dan Elly 4 4
3. KAP Tjiendrajaya dan Handoko
Tomo (Mazars)
9 9
4. KAP Usman dan Rekan 15 15
5. KAP Ishak Saleh Soewondo 5 5
6. KAP Achmad, Rasyid,
Hisbullah dan Jerry
10 10
7. KAP Herman, Dody,
Tanumihardjo dan rekan
10 10
8. KAP Krisnawan, Busroni,
Achsin dan Alamsyah
15 15
9. KAP Hertanto, Sidik dan Rekan 11 11
10. KAP Gatot Permadi Joewono 6 0
11. KAP Armanda dan Enita 7 6
12. KAP Drs. A . Salam Rauf dan
Rekan
3 3
13. KAP Mulyawati, Rini dan
Rekan
10 10
14. KAP Noor salim, Nersehan dan
Sinarahardja
10 10
15. KAP Basyiruddin dan Wildan 10 10
16 KAP Rama Wendra 15 0
Total 150 128
Sumber: Data primer yang diolah.
48
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada
KAP di DKI Jakarta sesuai dengan Directory Kantor Akuntan Publik
2012 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian
yang terdiri dari jenis kelamin, umur, posisi terakhir, pendidikan
terakhir, dan pengalaman kerja responden.
a. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Valid Laki - Laki 67 55.8 55.8 55.8
Perempuan 53 44.2 44.2 100.0
Total 120 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sekitar 67 orang atau
55,8% responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki, dan
sisanya sebesar 53 orang atau 44,2% responden berjenis kelamin
perempuan, hal ini dikarenakan karakteristik profesi auditor yang
memerlukan curahan waktu yang lebih banyak dalam pekerjaannya
sehingga responden dalam penelitian ini mayoritas laki-laki.
49
b. Karakteristik Responden berdasarkan Umur
Tabel 4.4
Hasil Uji Data Responden Berdasarkan Usia
Umur
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 20 Tahun 1 .8 .8 .8
22 Tahun 14 11.7 11.7 12.5
23 Tahun 27 22.5 22.5 35.0
24 Tahun 32 26.7 26.7 61.7
25 Tahun 18 15.0 15.0 76.7
26 Tahun 7 5.8 5.8 82.5
27 Tahun 6 5.0 5.0 87.5
28 Tahun 5 4.2 4.2 91.7
29 Tahun 4 3.3 3.3 95.0
30 Tahun 2 1.7 1.7 96.7
32 Tahun 1 .8 .8 97.5
37 Tahun 1 .8 .8 98.3
42 Tahun 1 .8 .8 99.2
50 Tahun 1 .8 .8 100.0
Total 120 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.4 menunjukkan responden yang bekerja pada kantor
akuntan publik sebesar 0,8% berusia 20 tahun, 11,7% berusia 22
tahun, sedangkan yang berusia 23 tahun sebanyak 22,5%.
Responden yang berusia 24 tahun sebanyak 26,7%, yang berusia
25 tahun sebanyak 15%, yang berusia 26 tahun sebanyak 5,8%, 27
tahun sebanyak 5%, 28 tahun sebanyak 4,2%, 29 tahun sebanyak
3,3%, 30 tahun 1,7% dan berusia 32, 37, 42, 50 tahun 0,8%.
Mayoritas responden yang bekerja pada kantor akuntan publik
berusia 24 tahun sebanyak 26,7%, 23 tahun sebanyak 22,5%, dan
50
25 tahun sebanyak 15%. Hal ini dikarenakan responden penelitian
ini yang didominasi oleh auditor junior dan senior, sehingga usia
responden dalam penelitian ini mayoritas berusia relatif muda.
c. Karakteristik Responden berdasarkan Posisi Terakhir
Berdasarkan tabel 4.5 berikut ini, diperoleh informasi bahwa
mayoritas responden sebanyak 89 orang atau sebesar 74,2%
menduduki posisi sebagai auditor junior. Responden yang
menduduki jabatan sebagai auditor senior sebanyak 26 orang atau
21,7%, sedangkan sisanya yaitu supervisor sebesar 5 orang atau
sekitar 4,2%. Hal tersebut mungkin dikarenakan semakin tinggi
jabatan auditor di kantor akuntan publik, semakin tinggi pula
tingkat kesibukannya, sehingga responden dalam penelitian ini
didominasi oleh auditor junior.
Tabel 4.5
Hasil Uji Data Responden Berdasarkan Posisi Terakhir
Posisi Terakhir
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Auditor Junior 89 74.2 74.2 74.2
Auditor Senior 26 21.7 21.7 95.8
Supervisor 5 4.2 4.2 100.0
Total 120 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah
d. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.6 menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan pendidikan terakhir.
51
Tabel 4.6
Hasil Uji Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid D3 12 10.0 10.0 10.0
S1 106 88.3 88.3 98.3
S2 2 1.7 1.7 100.0
Total 120 100.0 100.0
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah
106 responden atau 88,3%. Sisanya sebesar 10% atau sebanyak 12
orang berpendidikan terakhir Diploma III (D3) dan sebesar 8,6%
atau sebanyak 9 orang berpendidikan terakhir Strata Dua (S2). Hal
ini diduga karena di Indonesia umumnya standar pendidikan
untuk direkrut menjadi akuntan publik minimal Strata Satu (S1).
e. Karakteristik Responden berdasarkan Pengalaman Kerja
Berikut ini hasil uji responden berdasarkan pengalaman kerja
Tabel 4.7
Hasil Uji Data Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Pengalaman Kerja
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid < 1 Tahun 24 20.0 20.0 20.0
> 5 Tahun 4 3.3 3.3 23.3
1 - 3 Tahun 75 62.5 62.5 85.8
3 - 5 Tahun 17 14.2 14.2 100.0
Total 120 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah
52
Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas
responden (sebanyak 62,5%) atau sekitar 75 auditor memiliki
pengalaman bekerja 1-3 tahun, 20% atau sekitar 24 auditor
memiliki pengalaman di bawah 1 tahun, 14,2% atau sekitar 17
auditor memiliki pengalaman 3 – 5 tahun dan sisanya 3,3% atau
sekitar 4 auditor memiliki pengalaman di atas 5 tahun.
B. Hasil Uji Insrumen Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi komitmen
organisasional, komitmen professional, motivasi kerja, konflik peran
dan kepuasan kerja akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang
terlihat dalam tabel 4.8
Tabel 4.8
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
TKO 120 18 55 38.43 7.185
TKP 120 11 25 18.64 2.576
TMK 120 11 35 26.67 4.521
TKfP 120 13 32 24.92 2.978
TKKA 120 8 23 16.37 3.068
Valid N
(listwise)
120
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.8 menjelaskan bahwa pada variabel komitmen
organisasional jawaban minimum responden sebesar 18 dan
maksimum sebesar 22, dengan rata-rata total jawaban 38,43 dan
standar deviasi sebesar 7,185. Variabel komitmen profesional jawaban
53
minimum responden sebesar 11 dan maksimum sebesar 25, dengan
rata-rata total jawaban 18,64 dan standar deviasi sebesar 2,576.
Variabel motivasi kerja jawaban minimum responden sebesar 11 dan
maksimum sebesar 35, dengan rata-rata total jawaban 26,67 dan
standar deviasi sebesar 4,521. Variabel konflik peran jawaban
minimum sebesar 13 dan maksimum sebesar 32, dengan rata-rata total
jawaban 24,92 dan standar deviasi sebesar 2,978. Sedangkan, pada
variabel kepuasan kerja auditor jawaban minimum responden sebesar 8
dan maksimum sebesar 23, dengan rata-rata total jawaban 16,37 dan
standar deviasi sebesar 3,068. Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif
di atas dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata jawaban responden
untuk variabel komitmen organisasional adalah setuju, komitmen
professional, konflik peran dan kepuasan kerja auditor adalah tidak
setuju, sedangkan untuk motivasi kerja adalah ragu-ragu.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari
instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan
reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha berada diatas 0,6. Tabel 4.09
menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk delapan variabel penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini.
54
Tabel 4.09
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’ Alpha Keterangan
Komitmen Organisasional 0,906 Reliabel
Komitmen Profesional 0,723 Reliabel
Motivasi Kerja 0,769 Reliabel
Konflik Peran 0,664 Reliabel
Kepuasan Kerja Auditor 0,738 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.09 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel
komitmen organisasional sebesar 0,906, komitmen professional
sebesar 0,723, motivasi kerja sebesar 0,769, konflik peran sebesar
0,664 dan kepuasan kerja auditor sebesar 0,738. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel
karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6. Hal
ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan
akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila
pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang
relative sama dengan jawaban sebelumnya.
b. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika
tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan
tersebut dapat dikatakan valid. Tabel berikut menunjukkan hasil uji
validitas dari tiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini,
yaitu komitmen organisasional (KO), komitmen profesional (KP),
55
motivasi kerja (MK), konflik peran (KfP) dan kepuasan kerja
auditor (KKA), dengan 120 sampel responden.
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Komitmen Organisasional
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Corelation
Sig (2-
Tailed)
Keterangan
1 (KO1) 0,623 0,000 Valid
2 (KO2) 0,729 0,000 Valid
3 (KO3) 0,651 0,000 Valid
4 (KO4) 0,596 0,000 Valid
5 (KO5) 0,695 0,000 Valid
6 (KO6) 0,614 0,000 Valid
7 (KO7) 0,663 0,000 Valid
8 (KO8) 0,808 0,000 Valid
9 (KO9) 0,759 0,000 Valid
10 (KO10) 0,825 0,000 Valid
11 (KO11) 0,682 0,000 Valid
12 (KO12) 0,747 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.10 menunjukkan variabel komitmen organisasional
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Komitmen Profesional
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Corelation
Sig (2-
Tailed)
Keterangan
13 (KP1) 0,685 0,000 Valid
14 (KP2) 0,636 0,000 Valid
15 (KP3) 0,762 0,000 Valid
16 (KP4) 0,782 0,000 Valid
17 (KP5) 0,676 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
56
Tabel 4.11 menunjukkan variabel komitmen profesional
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Corelation
Sig (2-
Tailed)
Keterangan
18 (MK1) 0,682 0,000 Valid
19 (MK2) 0,752 0,000 Valid
20 (MK3) 0,519 0,000 Valid
21 (MK4) 0,702 0,000 Valid
22 (MK5) 0,620 0,000 Valid
23 (MK6) 0,611 0,000 Valid
24 (MK7) 0,345 0,000 Valid
25 (MK8) 0,673 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.12 menunjukkan variabel motivasi kerja mempunyai
kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05.
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Konflik Peran
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Corelation
Sig (2-
Tailed)
Keterangan
26 (KfP1) 0,638 0,000 Valid
27 (KfP2) 0,735 0,000 Valid
28 (KfP3) 0,608 0,000 Valid
29 (KfP4) 0,571 0,000 Valid
30 (KfP5) 0,629 0,000 Valid
31 (KfP6) 0,303 0,003 Valid
32 (KfP7) 0,609 0,004 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
57
Tabel 4.13 menunjukkan variabel konflik peran mempunyai
kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05.
Tabel 4.14
Hasil Uji Validitas Kepuasan Kerja Auditor
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Corelation
Sig (2-
Tailed)
Keterangan
33 (KKA1) 0,633 0,000 Valid
34 (KKA2) 0,698 0,000 Valid
35 (KKA3) 0,829 0,000 Valid
36 (KKA4) 0,758 0,000 Valid
37 (KKA5) 0,589 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.12 menunjukkan variabel kepuasan kerja auditor
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolinearitas
Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat
dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation
Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen.
58
Tabel 4.15
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (C) 3.935 2.806 1.402 .164
TKO .220 .038 .516 5.765 .000 .655 1.528
TKP .189 .106 .158 1.783 .077 .664 1.506
TMK .045 .050 .066 .889 .376 .962 1.040
TKfP -.029 .076 -.029 -.388 .699 .969 1.033
a. Dependent Variable: TKKA
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.15 diatas terlihat bahwa nilai tolerance
mendekati angka 1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF)
disekitar angka 1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan
nilai tolerance untuk komitmen organisasional sebesar 0,655 serta
1,528, komitmen profesional sebesar 0,664 serta VIF 1,506,
motivasi kerja sebesar 0,962 serta 1,040 dan konflik peran sebesar
0,969 serta 1,033. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
model persamaan regresi tidak terdapat problem multiko dan dapat
digunakan dalam penelitian ini.
b. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi
yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
59
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Gambar 4.1 memperlihatkan data yang berada di sekitar garis
diagonal dan cenderung mengikuti arah garis diagonal, sehingga
dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal dan memenuhi
asumsi normalitas.
Untuk lebih meyakinkan hasil uji grafik maka pada uji
normalitas ini juga dilengkapi dengan uji statistic, yaitu dengan
menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Analisis ini
merupakan suatu pengujian normalitas secara univariate untuk
menguji keselarasan data masing-masing variabel penelitian,
dimana suatu sampel dikatakan berdistribusi normal atau tidak.
Data yang berdistribusi normal ditunjukan dengan nilai signifikansi
di atas 0.05 atau 5% (Ghozali, 2009:164)
60
Tabel 4.16
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 120
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std.
Deviation
2.38088543
Most Extreme Differences Absolute .054
Positive .048
Negative -.054
Kolmogorov-Smirnov Z .592
Asymp. Sig. (2-tailed) .875
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data primer yang diolah
Hasil pengujian normalias pada pengujian Kolmogorov-
Smirnov dapat dari table 4.16 di atas menunjukkan tingkat
signifikan di atas 0.05 dengan nilai Kolmogorov-Smirnov Z
sebesar 0.592 dan nilai probabilitas sebesar 0.875. Hal ini
mengindikasikan data residual terdistribusi secara normal, karena
memiliki nilai signifikansi di atas 0.05
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah
dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari
residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang
lain tetap, maka disebut homoskedastisitas.
61
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.2
Grafik Scatterplot
Berdasarkan gambar 4.2, grafik scatterplot menunjukkan
bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu
Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data
tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk
memprediksi kepuasan kerja auditor berdasarkan variabel yang
mempengaruhinya, yaitu komitmen organisasional, komitmen
professional, motivasi kerja dan konflik peran.
Gambar 4.2 menunjukkan titik-titik yang menyebar secara
acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu serta tersebar diatas
dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa
tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi layak
digunakan. Untuk menguatkan uji grafik, maka dilakukan uji
statistik gletsjer
62
Tabel 4.17
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Gletsjer
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (C) 4.316 1.705 2.531 .013
TKO -.041 .023 -.197 -1.767 .080 .655 1.528
TKP .034 .064 .059 -.535 .594 .664 1.506
TMK -.051 .030 -.155 -1.675 .097 .962 1.040
TKfP -.007 .046 -.014 -.151 .880 .969 1.032
a. Dependent Variable: abs_res
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil uji gletsjer pada tabel diatas dapat diketahui
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi ini,
hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi yang lebih besar
daripada 0,05 untuk setiap variabel yaitu komitmen organisasional
memiliki nilai signifikansi 0,080, variabel komitmen profesional
memiliki nilai signifikansi 0,594, motivasi kerja memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,097 dan konflik peran memiliki nilai
signifikansi 0,880.
4. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Berikut ini disajikan hasil uji koefisien determinasi yang bisa
dilihat pada Tabel 4.18
63
Tabel 4.18
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Sumber: Data Primer diolah
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada Tabel 4.15
menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,377 atau 37,7%,
ini menunjukkan bahwa variabel komitmen organisasional,
komitmen professional, motivasi kerja dan konflik peran terhadap
kepuasan kerja auditor adalah sebesar 37,7%, sedangkan sisanya
sebesar 0,623 atau 62,3% dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar
penelitian in seperti gaya kepemimpinan situasional, locus of
control (Sarita dan Agustia, 2009), ketidakjelasan peran, kelebihan
peran (Agustina, 2009), kelelahan emosional (Churiyah, 2011) dan
karakteristik kerja (Cahrzoglou, Vraimaki, Komsiou dkk, 2011)
(lihat tabel penelitan sebelumnya 2.1).
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Hasil uji signifikansi simultan dapat dilihat pada Tabel 4.16:
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .631a .398 .377 2.422
a. Predictors: (Constant), TKfP, TKO, TMK, TKP
b. Dependent Variable: TKKA
64
Tabel 4.19
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 445.301 4 111.325 18.979 .000a
Residual 674.565 115 5.866
Total 1119.867 119
a. Predictors: (Constant), TKfP, TKO, TMK, TKP
b. Dependent Variable: TKKA
Sumber: Data primer yang diolah
Ha5: Komitmen organisasional, komitmen professional,
motivasi kerja dan konflik peran berpengaruh signifikan
secara simultan terhadap kepuasan kerja auditor.
Berdasarkan hasil uji statistik F pada tabel 4.16 didapat nilai F
hitung sebesar 18,979 dengan signifikansi 0,00. Karena tingkat
signifikansi lebih kecil daripada 0,05 maka model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi kepuasan kerja auditor atau dapat
dikatakan bahwa komitmen organisasional, komitmen profesional,
motivasi kerja dan konflik peran berpengaruh signifikan secara
simultan terhadap kepuasan kerja auditor.
Hasil pengujian Ha5 menunjukkan bahwa komitmen
organisasional, komitmen profesional, motivasi kerja dan konflik
peran berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan kerja
auditor.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Pardi dan Nurlayli (2007), Trisnaningsih (2001) dan
65
Tranggono dan Kartika (2008).
c. Uji Signifikansi Individual (Uji Statistik t)
Tabel 4.20
Hasil Uji Signifikansi Individual (Uji Statistik t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (C) 3.935 2.806 1.402 .164
TKO .220 .038 .516 5.768 .000
TKP .189 .106 .158 1.783 .077
TMK .045 .050 .066 .889 .376
TKfP -.029 .076 -.029 -.388 .699
a. Dependent Variable: TKKA
Sumber: Data primer yang diolah
Ha1: Komitmen Organisasional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja auditor.
Hasil uji Ha1 dapat dilihat pada Tabel 4,20, variabel
komitmen organisasional mempunyai tingkat signifikansi sebesar
0,000 dengan koefisien regresi sebesar 0,220. Hal ini menunjukkan
Ha1 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa komitmen
organisasional berpengaruh positif dan signifikan secara parsial
terhadap kepuasan kerja auditor.
Hasil pengujian Ha1 menunjukkan bahwa komitmen
organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja auditor. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
meningkatnya komitmen organisasional dari auditor maka maka
66
akan meningkatkan kepuasan kerja auditor tersebut (Pardi dan
Nurlayli, 2007:14).
Apabila komitmen organisasi auditor ditingkatkan, maka akan
menyebabkan naiknya kepuasan kerja auditor. Suatu kepercayaan
dan penerimaan terhadap tujuan dan nilai dari Kantor Akuntan
Publik, suatu tekad auditor untuk berusaha sungguh-sungguh demi
kepentingan Kantor Akuntan Publik, dan juga keinginan untuk
memelihara keanggotaan dalam Kantor Akuntan tersebut dapat
mempengaruhi kepuasan kerja seorang auditor di dalam
menjalankan profesinya (Tranggono dan Kartika, 2008:9)
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Trisnaningsih (2001), Pardi dan Nurlayli (2007), Tranggono
dan Kartika (2008), dan Fathonah dan Utami (2008). Penelitian ini
juga bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Handayani (2012).
Ha2: Komitmen Profesional berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja auditor.
Hasil uji Ha2 variabel komitmen profesional mempunyai
tingkat signifikansi sebesar 0,077 dengan koefisien regresi sebesar
0,189. Hal ini menunjukkan Ha2 ditolak sehingga dapat dikatakan
bahwa komitmen profesional berpengaruh positif namun tidak
signifikan secara parsial terhadap kepuasan kerja auditor.
67
Hasil pengujian Ha2 menunjukkan bahwa komitmen
profesional berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap
kepuasan kerja auditor. Hal ini menunjukkan bahwa seorang
akuntan yang mempunyai loyalitas yang tinggi pada profesinya
maka akuntan tersebut akan bertindak atau bekerja sesuai aturan
yang ditetapkan oleh IAI kompartemen akuntan publik, sudah lebih
seperti kewajiban sehingga berpengaruh positif namun tidak
signifikan terhadap kepuasan kerja auditor (Handayani, 2012: 235-
236).
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Handayani (2012). Penelitian ini juga bertentangan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Pardi dan Nurlayli (2007),
Trisnaningsih (2001) dan Sarita dan Agustia (2008).
Ha3: Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja auditor
Hasil uji Ha3 variabel motivasi kerja mempunyai tingkat
signifikansi sebesar 0,376 dengan koefisien regresi sebesar 0,45.
Hal ini menunjukkan Ha3 ditolak sehingga motivasi kerja
berpengaruh positif namun tidak signifikan secara parsial terhadap
kepuasan kerja auditor.
Hasil Pengujian Ha3 menunjukkan bahwa motivasi kerja
berpengaruh positif namun signifikan terhadap kepuasan kerja
auditor. Secara teoretis, kepuasan kerja tidak dapat dipisahkan oleh
68
motivasi kerja yang merupakan harapan kerja auditor. Namun dari
hasil pengolahan data mengindikasikan pengaruh motivasi bagi
auditor masih kecil bila dibandingkan komitmen organisasional.
Sehingga dalam hal ini motivasi belum mampu memberikan suatu
kepuasan kerja (job satisfaction) kepada auditor (Tranggono dan
Kartika 2008:9).
Kepuasan kerja tidak dapat dipisahkan oleh motivasi kerja
yang seringkali merupakan harapan kerja karyawan. Seseorang
yang tidak termotivasi dalam bekerja tidak dapat menjalani
pekerjaannya dengan sepenuh hati. Hal inilah yang sering
menjadikan seseorang tidak berhasil dalam kariernya. Gambaran
yang akurat tentang hubungan ini adalah bahwa motivasi kerja
menyumbang timbulnya kepuasan kerja yang tinggi. Kepuasan
kerja akan tinggi apabila keinginan dan kebutuhan karyawan akan
menjadi motivasi kerja terpenuhi. Sebaliknya, jika motivasi kerja
karyawan tidak terpenuhi karyawan tidak merasa puas akan hasil
kerjanya (Tranggono dan Kartika 2008:4). Mayoritas responden
dalam penelitian ini memiliki motivasi kerja yang tidak terlalu
tinggi, hal ini bisa dilihat dari rata-rata jawaban jika dibagi dengan
jumlah pertanyaan berada pada posisi ragu-ragu sehingga
berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kepuasan
kerja auditor.
69
Hasil Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Tranggono dan Kartika (2008), Ari Murti (2009), Handayani
(2012). Penelitian ini juga bertentangan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Pardi dan Nurlayli (2007), Trisnaningsih (2001)
dan Sarita dan Agustia (2008).
Ha4: Konflik Peran berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja auditor
Hasil uji Ha4 variabel motivasi kerja mempunyai tingkat
signifikansi sebesar 0,699 dengan koefisien regresi sebesar -0,29.
Hal ini menunjukkan Ha4 ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa
konflik peran berpengaruh negatif namun tidak signifikan secara
parsial terhadap kepuasan kerja auditor
Artinya seorang akuntan yang mengalami konflik peran
sebagai akuntan yang bekerja di KAP maka akan tetap melakukan
pekerjaan sesuai dengan aturan di KAP (Handayani, 2012: 236).
Hal ini dibuktikan dengan mayoritas responden dalam penelitian
ini mempunyai pengalaman kerja di atas 1 tahun sehingga sudah
terbiasa mengalami konflik peran.
Hasil penelitian ini didukung penelitian yang dilakukan
Handayani (2012). Penelitian ini juga bertentangan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Petronilla, Tjendra dan Hartiningsih
(2009), Agustina (2009) dan Wahyuningsih (2012).
70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komitmen
organisasional, komitmen professional, motivasi kerja dan konflik peran
terhadap kepuasan kerja auditor. Responden penelitian ini berjumlah 120
auditor yang bekerja di 16 Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di
Jakarta dan berdasarkan Directory KAP yang diterbitkan oleh Institut
Akuntan Publik Indonesia (IAPI) pada tahun 2012. Berdasarkan pada data
yang dikumpulkan dan hasil pengujian yang dilakukan terhadap
permasalahan dengan menggunakan model regresi linear berganda, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Komitmen organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja auditor. Hal ini dapat dilihat dari signifikansi variabel
komitmen organisasional yaitu 0,000 dengan beta 0,220. Hasil ini
didukung dengan penelitian Trisnaningsih (2001), Pardi dan Nurlayli
(2007), Tranggono dan Kartika (2008), dan Fathonah dan Utami
(2008).
2. Komitmen professional berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap kepuasan kerja auditor. Hal ini dapat dilihat dari signifikansi
variabel komitmen profesional yaitu 0,077 dengan beta 0,189. Hasil ini
didukung dengan penelitian Handayani (2012).
71
3. Motivasi Kerja berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap
kepuasan kerja auditor. Hal ini dapat dilihat dari signifikansi variabel
motivasi kerja yaitu 0,376 dengan beta 0,45. Hasil ini didukung
dengan penelitian Tranggono dan Kartika (2008), Ari Murti (2009),
Handayani (2012).
4. Konflik peran berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap
kepuasan kerja auditor. Hal ini dapat dilihat dari signifikansi variabel
konflik peran yaitu 0,699 dengan beta -0,29. Hasil ini didukung
dengan penelitian Handayani (2012).
5. Komitmen organisasional, komitmen profesional, motivasi kerja dan
konflik peran berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja auditor.
Hal ini dapat dilihat dari signifikansi yaitu 0,000. Hasil penelitian ini
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Pardi dan Nurlayli
(2007), Trisnaningsih (2001) dan Tranggono dan Kartika (2008).
B. Implikasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara
komitmen organisasional terhadap kepuasan kerja. Oleh karena itu Kantor
Akuntan Publik perlu meningkatkan komitmen organisasional yang dapat
dilakukan dengan cara-cara berikut:
a) Memberikan bonus ataupun kompensasi yang sebanding dengan beban
kerja.
72
b) Memberikan pelatihan yang dapat meningkatkan potensi yang dimiliki
auditornya.
c) Melibatkan para auditor yang merupakan karyawan dalam kantor
akuntan publik tersebut untuk ikut turut berperan dalam pengambilan
keputusan
C. Saran
Peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan wawancara kepada
beberapa orang auditor untuk mendapatkan hasil yang lebih
menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
73
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. “Auditing (Pemeriksaan Akuntansi) oleh KAP”, Edisi Ketiga,
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), Jakarta, 2008.
Agustina, Lidya. “Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran dan Kelebihan
Peran terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Auditor (Penelitian pada
Kantor Akuntan Publik yang Bermitra Dengan Kantor Akuntan Publik Big
Four di Wilayah DKI Jakarta)”. Jurnal Akuntansi Vol.1 No.1. Bandung.
2009.
Arens, Alvin A., Randal K. Elder dan Mark S. Beasley “Auditing and Assurance
Services An Integrated Approach: An Indonesian Adaptation”.
14th
edition, Salemba Empat, Jakarta, 2010.
Chasanah, Nur. “Analisis Pengaruh Empowerment, Self Efficacy dan Budaya
Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dalam Meningkatkan Kinerja
Karyawan (Studi Empiris Pada Karyawan PT. Mayora Tbk Regional
Jateng Dan DIY)”. Tesis Universitas Diponegoro, Semarang, 2009.
Churiyah, Madziatul. “Pengaruh Konflik Peran, Kelelahan Emosional terhadap
Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi”. Jurnal Ekonomi Bisnis TH
16 No. 2. 2011.
Fanani, Zaenal. “Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran dan Ketidakjelasan
Peran terhadap Kinerja Auditor”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Indonesia vol.2 no.5. Surabaya. 2008
Fatonah, Siti dan Utami, Ida. “Pengaruh Kompensasi, Pengembangan Karira,
Lingkungan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Kepuasan Kerja
Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar dengan Keyakinan
Diri (Self Eficacy) sebagai Variabel Pemoderasi”. Jurnal STIE AUB
Surakarta. 2008.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Edisi
Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.
Gondodiyoto, Santoyo. “Audit Sistem Informasi: Pendekatan CobIT”, Mitra
Wacana Media, Jakarta, 2007.
Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”, Cetakan 1, FEIS UIN Press,
Jakarta, 2007.
74
Handayani. Pengaruh Komitmen, Motivasi dan Role Stress terhadap Kepuasan
Kerja Akuntan Publik. (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di
Jawa Timur). Widyawarta. Madiun: 2012.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Kompartemen Akuntan Publik. “Standar
Profesional Akuntan Publik”, Salemba Empat, Jakarta, 2011.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen”, BPFE, Yogyakarta, 2002.
Koesmono, Teman. "Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi dan
Kepuasan Kerja serta Kinerja Karyawan pada Sub Sektor Industri
Pengolahan Kayu Skala Menengah di Jawa Timur". Jurnal Manajemen
dan Kewirausahaan Vol.7 No.2, 2008.
Koroy, Tri kamaraya. ”Pendeteksian Kecurangan (Fraud) Laporan Keuangan
oleh Auditor Eksternal”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.10 No.1,
2008.
Maslow, Abraham. “A Theory of Human Motivation“, Psychological Review,
1943.
Maulana, Ichwan. ”Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran, Ketidakjelasan
Peran dan Locus of Control terhadap Kinerja Auditor” (Studi Empiris
Pada Kantor Akuntan Publik di Pekanbaru dan Batam). 2013.
Pardi dan Nurlayli, Fajar. ”Pengaruh Komitmen Organisasi, Komitmen Profesi
dan Motivasi terhadap Kepuasan Kerja Auditor (Studi Empiris Pada
Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Semarang)”. Jurnal STIE AUB
Surakarta. 2008.
Petronila, Thio Anastasia dan Yuke Irawati. “Hubungan Karakteristik Personal
Auditor terhadap Tingkat Penerimaan Penyimpangan Perilaku Dalam
Audit”, Akuntabilitas, Vol.6 No.1 Hal.1-13, 2006.
Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa penilai, ”Daftar Sanksi AP dan KAP 2010”,
Diakses melalui http://www.ppajp.depkeu.go.id/remository/
downloads /sanksi2010.pdf, Pada tanggal: 20 April 2012.
Rahayu, Siti Kurnia dan Ely Suhayati. “Auditing: Konsep Dasar dan Pedoman
Pemeriksaan Akuntan Publik”, Cetakan Pertama, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2010.
Robbins, Stephen P. dan Thimothy A. Judge “Perilaku Organisasi”, Edisi
Kesepuluh, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta, 2009.
75
Sarita, Jena dan Dian Agustia. ”Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional,
Motivasi Kerja, Locus of Control terhadap Kepuasan Kerja dan Prestasi
Kerja Auditor”. 2008.
Tranggono, Rahadyan Probo dan Kartika, Andi. ”Pengaruh Komitmen
Organisasional dan Profesional terhadap Kepuasan Kerja dengan
Motivasi sebagai Variabel Intervening” (Studi Empiris pada Kantor
Akuntan Publik di Semarang)”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE) vol.15
no.1, 2008.
Trisnaningsih, Sri. ”Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi sebagai
Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan
dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Auditor”. Simposium Nasional
Akuntansi 10 Makasar, 2007.
Witasari, Lia. ”Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional
terhadap Turnover Intention (Studi Empiris pada Novotel Semarang)”.
Tesis Universitas Diponegoro. 2009.
76
SURAT PENELITIAN SKRIPSI
77
78
79
80
SURAT PENELITIAN (KUESIONER)
81
Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, Mei 2013
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/i Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa
Program Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, saya:
Nama : Febrian Kurnia Akbar
Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi/XII
bermaksud melakukan penelitian untuk penyusunan skripsi dengan
judul “Pengaruh Komitmen Organisasional, Komitmen
Profesional, Motivasi Kerja dan Konflik Peran terhadap
Kepuasan Kerja Auditor (Sudi Empiris pada Kantor Akuntan
Publik di DKI Jakarta)”
Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i
untuk menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara
lengkap dan sebelumnya saya mohon maaf telah menggangu waktu
bekerja Bapak/Ibu/Sdr/i. Data yang diperoleh hanya akan digunakan
untuk penelitian dan tidak digunakan sebagai penilaian kinerja di
tempat Bapak/Ibu/Sdr/i bekerja, sehingga kerahasiaannya akan dijaga
sesuai dengan etika penelitian.
Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu/Sdr/i
merupakan factor kunci untuk mengetahui pengaruh komitmen
organisasional, komitmen profesional, motivasi kerja dan konflik
peran terhadap kepuasan kerja auditor.
82
Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati
dan menjawab dengan lengkap semua pertanyaan, karena jika
terdapat salah satu nomor yang tidak diisi maka kuesioner dianggap
tidak berlaku.
Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda,
yang terpenting adalah memilih jawaban yang sesuai dengan
pendapat anda.
Apabila diantara Bapak/Ibu/Sdr/i ada yang membutuhkan hasil
penelitian ini, maka Bapak/Ibu/Sdr/i dapat menghubungi saya (telpon
dan e-mail tertera di bawah). Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i
meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua pertanyaan
dalam eksperimen ini, saya sampaikan terima kasih.
Hormat saya
Dosen Pembimbing Peneliti
(Dr. Rini M.Si, Ak) (Febrian Kurnia Akbar)
83
KUESIONER PENELITIAN
84
Nomor : ……… (diisi
oleh peneliti)
IDENTITAS RESPONDEN
Nama : …………………….
(boleh tidak diisi)
Nama KAP : …………………….
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Umur : ………… tahun
Posisi Terakhir : Partner Manager
Supervisor Auditor Senior
Auditor Junior
Pendidikan Terakhir : D3 S1
S2 S3
Pengalaman Kerja : <1 tahun 1-3 tahun
3-5 tahun >5 tahun
85
KUESIONER
Mohon Bapak/Ibu/Saudara/I menjawab pertanyaan dibawah ini dengan
memberikan tanda (√) pada salah satu jawaban paling sesuai dengan diri
Bapak/Ibu/Saudara/I.
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 2= Tidak Setuju (TS) 3=Ragu-ragu
4= Setuju (S) 5= Sangat Setuju (SS)
1. Komitmen Organisasional (X1)
Auditor yang komitmen terhadap organisasi akan menimbulkan sikap yang
positif terhadap lembaganya. komitmen akan menimbulkan rasa ikut memiliki
bagi auditor terhadap organisasi. (Triasnaningsih, 2001:22).
No Pernyataan Jawaban
STS TS RR S SS
1 Saya ikut merasa ikut memiliki
organisasi tempat saya bekerja
2 Saya merasa terikat secara
emosional dengan organisasi tempat
saya bekerja
3 Organisasi tempat saya bekerja
sangat berarti bagi saya
4 Saya merasa menjadi bagian dari
organisasi tempat saya bekerja
5 Saya merasa masalah organisasi
tempat saya bekerja juga seeperti
masalah saya
6 Saya sulit terikat dengan organisasi
lain seperti organisasi tempat saya
bekerja
7 Saya mau berusaha di atas batas
normal untuk mensukseskan di
tempat saya bekerja
8 Saat ini saya tetap tinggal di
perusahaan karena komitmen
terhadap organisasi
9 Alasan utama saya tetap bekerja di
perusahaan ini adalah karena
loyalitas terhadap perusahaan
10 Saya merasa tidak komitmen jika
meninggalkan organisasi tempat
saya bekerja
86
Lanjutan
No Pernyataan Jawaban
STS TS R S SS
11 Saya merasa tidak professional jika
meninggalkan perusahaan di tempat
saya bekerja
12 Saya merasa tidak loyalitas terhadap
organisasi jika saya memutuskan untuk
keluar dari pekerjaan saya
2. Komitmen Profesional
Komitmen profesional adalah tingkat loyalitas individu pada profesinya
seperti yang dipersepsikan oleh individu tersebut (Larkin, 1990).
No Pernyataan Jawaban
STS TS R S SS
13 Saya ingin melakukan usaha yang luar
biasa melebihi yang diharapkan demi
kesuksesan/keberhasilan profesi
auditor
14 Saya bangga memberitahu orang lain
bahwa saya adalah bagian dari bagian
dari profesi auditor
15 Menjadi anggota profesi auditor
sangat menginspirasi saya untuk
bekerja dengan sebaik-baiknya
16 Saya sangat peduli dengan
perkembangan profesi auditor di
Indonesia
17 Bagi saya, menjadi anggota profesi
auditor adalah profesi terbaik
dibandingkan profesi lainnya
87
3. Motivasi Kerja
Robbins & Judge (2008:12) mendefinisikan motivasi (motivation) sebagai
proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu
untuk mencapai tujuannya.
No Pernyataan Jawaban
STS TS R S SS
18 Saya selalu berusaha semaksimal
mungkin agar mendapatkan hasil
terbaik
19 Saya selalu menyelesaikan pekerjaan
yang diberikan atasan tepat waktu
20 Saya berusaha lebih dekat dengan
atasan agar komunikasi berjalan baik
21 Saya mendapatkan saran yang
membangun untuk mendapatkan hasil
kerja maksimal
22 Saya selalu berusaha untuk menjadi
lebih baik daripada rekan kerja saya
23 Hasil evaluasi kerja saya selalu
memuaskan
24 Pencapaian kerja saya di tempat
saya bekerja membuat orang respek
kepada saya
25 Saya selalu berusaha menjaga
hubungan baik dengan auditee
4. Konflik Peran
Menurut Robbins (dalam Petronilla dkk, 2009:2) mendefinisikan konflik
peran sebagai suatu di mana individu dihadapkan pada pengharapan peran
yang berlainan.
No Pernyataan Jawaban
STS TS R S SS
26 Saya bekerja dengan dua kelompok
atau lebih yang cara melakukan
pekerjaannya tidak sama
88
Lanjutan
No
Pernyataan Jawaban
STS TS R S SS
27 Saya tidak pernah melanggar peraturan
atau kebijakan untuk menyelesaikan
suatu penugasan
28 Saya menerima beberapa permintaan
untuk melakukan suatu pekerjaan yang
saling bersesuaian satu sama lain.
29 Saya melakukan hal-hal yang dapat
diterima oleh seseorang ataupun orang
lain
30 Saya melaksanakan hal-hal yang tidak
harus dilakukan seperti biasanya
31 Saya menerima penugasan didukung
material dan sumber daya yang cukup
untuk melaksanakannya
32 Saya menerima penugasan didukung
dengan tenaga kerja (sumber daya
manusia) yang cukup untuk
melakukannya
5. Kepuasan Kerja
Hasibuan (2007: 202) kepuasan kerja adalah sikap emosional yang
menyenangkan dan mencintai pekerjaannya
No Pernyataan Jawaban
STS TS R S SS
33 Saya merasa puas dengan gaji/upah
saya saat ini
34 Saya sangat menyukai pekerjaan
saya saat ini
35 Saya merasa tidak ingin pindah dari
pekerjaan saya saat ini
36 Saya lebih menyukai pekerjaan saya
daripada teman lainnya
37 Saya merasa yakin akan segera
dipromosikan
89
SURAT KETERANGAN DARI KAP
90
91
92
93
DAFTAR JAWABAN DARI RESPONDEN
94
DAFTAR JAWABAN IDENTITAS DARI RESPONDEN
Resp Jenis
Kelamin Umur Posisi Terakhir
Pendidikan
Terakhir
Pengalaman
Kerja
1 Perempuan 25 Tahun Auditor Senior S1 1 - 3 Tahun
2 Laki - Laki 23 Tahun Auditor Junior D3 < 1 Tahun
3 Laki - Laki 23 Tahun Auditor Junior D3 < 1 Tahun
4 Perempuan 25 Tahun Auditor Senior S1 1 - 3 Tahun
5 Laki - Laki 24 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
6 Perempuan 24 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
7 Laki - Laki 23 Tahun Auditor Junior D3 < 1 Tahun
8 Laki - Laki 23 Tahun Auditor Junior D3 < 1 Tahun
9 Laki - Laki 23 Tahun Auditor Junior S1 < 1 Tahun
10 Laki - Laki 23 Tahun Auditor Junior D3 < 1 Tahun
11 Laki - Laki 23 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
12 Perempuan 23 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
13 Laki - Laki 23 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
14 Perempuan 23 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
15 Laki - Laki 23 Tahun Auditor Junior S2 1 - 3 Tahun
16 Perempuan 23 Tahun Auditor Senior S1 1 - 3 Tahun
17 Laki - Laki 24 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
18 Perempuan 23 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
19 Perempuan 24 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
20 Laki - Laki 28 Tahun Auditor Senior S2 3 - 5 Tahun
21 Perempuan 23 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
22 Perempuan 23 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
23 Laki - Laki 24 Tahun Auditor Junior S1 < 1 Tahun
24 Laki - Laki 24 Tahun Auditor Junior S1 < 1 Tahun
25 Perempuan 24 Tahun Auditor Junior S1 < 1 Tahun
26 Perempuan 24 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
27 Laki - Laki 25 Tahun Auditor Junior S1 < 1 Tahun
28 Laki - Laki 24 Tahun Auditor Junior S1 < 1 Tahun
29 Laki - Laki 25 Tahun Supervisor S1 1 - 3 Tahun
30 Laki - Laki 25 Tahun Auditor Junior S1 < 1 Tahun
31 Laki - Laki 25 Tahun Auditor Junior S1 < 1 Tahun
32 Laki - Laki 24 Tahun Supervisor S1 1 - 3 Tahun
33 Laki - Laki 24 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
34 Laki - Laki 29 Tahun Auditor Senior S1 3 - 5 Tahun
35 Perempuan 24 Tahun Auditor Junior S1 < 1 Tahun
95
DAFTAR JAWABAN IDENTITAS RESPONDEN (LANJUTAN)
Resp Jenis
Kelamin Umur Posisi Terakhir Pendidikan
Terakhir Pengalaman
Kerja
36 Perempuan 26 Tahun Auditor Senior S1 1 - 3 Tahun
37 Laki - Laki 50 Tahun Supervisor S1 3 - 5 Tahun
38 Laki - Laki 29 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
39 Laki - Laki 29 Tahun Auditor Junior D3 < 1 Tahun
40 Laki - Laki 27 Tahun Auditor Junior D3 < 1 Tahun
41 Laki - Laki 28 Tahun Auditor Senior S1 3 - 5 Tahun
42 Perempuan 22 Tahun Auditor Junior S1 < 1 Tahun
43 Laki - Laki 42 Tahun Auditor Senior S1 > 5 Tahun
44 Perempuan 24 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
45 Perempuan 22 Tahun Auditor Junior S1 < 1 Tahun
46 Perempuan 22 Tahun Auditor Junior D3 1 - 3 Tahun
47 Perempuan 23 Tahun Auditor Senior S1 3 - 5 Tahun
48 Laki - Laki 25 Tahun Auditor Senior S1 3 - 5 Tahun
49 Perempuan 27 Tahun Auditor Senior S1 > 5 Tahun
50 Laki - Laki 24 Tahun Auditor Senior S1 3 - 5 Tahun
51 Perempuan 22 Tahun Auditor Junior D3 1 - 3 Tahun
52 Laki - Laki 24 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
53 Laki - Laki 25 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
54 Laki - Laki 24 Tahun Auditor Senior S1 1 - 3 Tahun
55 Laki - Laki 25 Tahun Auditor Senior S1 1 - 3 Tahun
56 Laki - Laki 25 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
57 Laki - Laki 24 Tahun Auditor Senior S1 1 - 3 Tahun
58 Perempuan 22 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
59 Laki - Laki 26 Tahun Supervisor S1 3 - 5 Tahun
60 Perempuan 22 Tahun Auditor Junior S1 < 1 Tahun
61 Perempuan 23 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
62 Perempuan 22 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
63 Perempuan 22 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
64 Laki - Laki 25 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
65 Perempuan 24 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
66 Laki - Laki 24 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
67 Perempuan 23 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
68 Laki - Laki 25 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
69 Perempuan 24 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
70 Perempuan 23 Tahun Auditor Junior S1 < 1 Tahun
96
DAFTAR JAWABAN IDENTITAS RESPONDEN (LANJUTAN)
Resp
Jenis
Kelamin Umur Posisi Terakhir
Pendidikan
Terakhir
Pengalaman
Kerja
71 Laki - Laki 28 Tahun Auditor Senior S1 1 - 3 Tahun
72 Laki - Laki 24 Tahun Auditor Junior S1 < 1 Tahun
73 Laki - Laki 29 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
74 Laki - Laki 24 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
75 Perempuan 24 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
76 Perempuan 25 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
77 Perempuan 30 Tahun Auditor Junior S1 < 1 Tahun
78 Laki - Laki 26 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
79 Perempuan 25 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
80 Perempuan 24 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
81 Laki - Laki 27 Tahun Auditor Junior S1 3 - 5 Tahun
82 Perempuan 26 Tahun Auditor Junior S1 3 - 5 Tahun
83 Perempuan 25 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
84 Perempuan 23 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
85 Perempuan 27 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
86 Laki - Laki 23 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
87 Laki - Laki 23 Tahun Auditor Senior S1 1 - 3 Tahun
88 Perempuan 22 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
89 Perempuan 22 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
90 Laki - Laki 23 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
91 Perempuan 23 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
92 Laki - Laki 23 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
93 Perempuan 22 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
94 Perempuan 25 Tahun Auditor Senior S1 3 - 5 Tahun
95 Perempuan 24 Tahun Auditor Senior S1 3 - 5 Tahun
96 Laki - Laki 23 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
97 Perempuan 28 Tahun Auditor Senior S1 > 5 Tahun
98 Laki - Laki 24 Tahun Auditor Senior S1 3 - 5 Tahun
99 Laki - Laki 24 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
100 Perempuan 22 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
101 Laki - Laki 23 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
102 Perempuan 22 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
103 Laki - Laki 24 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
104 Laki - Laki 24 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
105 Laki - Laki 24 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
97
DAFTAR JAWABAN IDENTITAS RESPONDEN (LANJUTAN)
Resp Jenis
Kelamin Umur Posisi Terakhir Pendidikan
Terakhir Pengalaman
Kerja
106 Laki - Laki 30 Tahun Auditor Senior S1 3 - 5 Tahun
107 Laki - Laki 28 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
108 Laki - Laki 20 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
109 Laki - Laki 26 Tahun Auditor Senior S1 1 - 3 Tahun
110 Perempuan 22 Tahun Auditor Junior D3 < 1 Tahun
111 Laki - Laki 25 Tahun Auditor Junior D3 < 1 Tahun
112 Perempuan 24 Tahun Auditor Junior D3 1 - 3 Tahun
113 Laki - Laki 32 Tahun Auditor Senior S1 3 - 5 Tahun
114 Laki - Laki 27 Tahun Auditor Senior S1 3 - 5 Tahun
115 Perempuan 25 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
116 Laki - Laki 26 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
117 Perempuan 26 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
118 Laki - Laki 37 Tahun Supervisor S1 > 5 Tahun
119 Laki - Laki 27 Tahun Auditor Senior S1 3 - 5 Tahun
120 Perempuan 24 Tahun Auditor Junior S1 1 - 3 Tahun
98
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KOMITMEN ORGANISASIONAL
Responden KO1 KO2 KO3 KO4 KO5 KO6 KO7 KO8 KO9 KO10 KO11 KO12 TKO
1 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 3 29
2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 41
3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 41
4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 22
5 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 3 38
6 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 2 3 36
7 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 2 37
8 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 39
9 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 35
10 2 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 30
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
12 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 48
13 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 47
14 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 39
15 4 2 2 5 1 2 2 2 3 2 3 3 26
16 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 18
17 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 23
18 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2 34
19 2 2 2 4 2 3 4 4 2 2 2 3 28
20 4 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 31
99
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KOMITMEN ORGANISASIONAL (LANJUTAN)
Responden KO1 KO2 KO3 KO4 KO5 KO6 KO7 KO8 KO9 KO10 KO11 KO12 TKO
21 2 4 4 4 4 2 3 3 3 2 2 2 31
22 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 21
23 4 3 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 23
24 4 4 3 4 2 2 4 4 3 3 2 2 33
25 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 42
26 3 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 39
27 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 28
28 3 3 3 3 1 3 2 3 4 4 4 5 35
29 4 3 3 5 4 2 4 3 3 3 3 3 35
30 5 5 4 4 5 3 3 5 5 5 5 5 50
31 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 3 39
32 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 36
33 5 4 5 4 5 4 5 4 4 2 2 2 42
34 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 38
35 4 2 4 4 3 3 4 3 4 2 2 2 33
36 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 42
37 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 32
38 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 5 46
39 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 49
40 5 5 4 4 5 5 4 5 2 5 5 4 49
100
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KOMITMEN ORGANISASIONAL (LANJUTAN)
Responden KO1 KO2 KO3 KO4 KO5 KO6 KO7 KO8 KO9 KO10 KO11 KO12 TKO
41 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 41
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
45 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 4 4 25
46 4 4 4 4 4 2 2 3 2 3 2 2 32
47 5 4 5 5 4 2 2 3 2 3 2 2 34
48 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 36
49 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 41
50 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 41
51 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 40
52 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 2 5 49
53 4 4 4 3 2 2 3 2 3 2 4 3 33
54 5 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 37
55 5 5 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 41
56 4 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 26
57 5 4 5 3 5 1 3 3 4 4 5 4 43
58 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 39
59 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 39
60 4 4 3 5 3 2 5 4 4 5 4 3 41
101
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KOMITMEN ORGANISASIONAL (LANJUTAN)
Responden KO1 KO2 KO3 KO4 KO5 KO6 KO7 KO8 KO9 KO10 KO11 KO12 TKO
61 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 41
62 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 42
63 4 4 3 5 4 2 5 4 4 5 4 3 42
64 4 4 3 5 3 2 5 4 4 5 4 3 41
65 4 4 3 5 3 2 5 4 4 5 4 3 41
66 4 4 5 3 2 4 5 4 4 5 4 3 44
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
68 5 4 4 5 4 3 3 5 5 5 4 4 46
69 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 53
70 5 4 4 5 4 3 3 5 5 5 4 4 46
71 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 47
72 5 4 4 5 4 3 3 4 2 3 2 2 36
73 4 4 5 4 4 3 4 3 2 3 2 1 35
74 5 4 4 5 4 3 3 5 5 5 4 4 46
75 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 41
76 4 4 4 5 4 3 3 4 4 3 2 2 37
77 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 40
78 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43
79 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 2 33
80 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 2 4 46
102
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KOMITMEN ORGANISASIONAL (LANJUTAN)
Responden KO1 KO2 KO3 KO4 KO5 KO6 KO7 KO8 KO9 KO10 KO11 KO12 TKO
81 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 54
82 5 5 4 5 2 2 4 4 5 3 2 2 38
83 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 42
84 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 45
85 4 4 4 4 3 3 5 3 4 3 3 4 40
86 4 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 4 42
87 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 48
88 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
89 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
91 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 2 37
92 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 18
93 4 4 4 4 4 2 2 3 4 3 2 2 34
94 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 36
95 5 4 5 5 4 3 2 3 2 3 2 2 35
96 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 40
97 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 41
98 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 41
99 4 4 5 3 3 4 5 4 4 5 4 3 45
100 4 4 3 5 3 2 5 4 4 3 4 3 39
103
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KOMITMEN ORGANISASIONAL (LANJUTAN)
Responden KO1 KO2 KO3 KO4 KO5 KO6 KO7 KO8 KO9 KO10 KO11 KO12 TKO
101 4 4 3 5 3 2 5 4 4 5 3 4 41
102 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 42
103 4 4 3 5 3 2 5 4 4 5 4 3 41
104 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 2 5 49
105 4 4 4 3 2 2 3 2 3 2 4 3 33
106 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 36
107 4 2 5 4 2 2 2 4 3 3 4 3 34
108 4 4 5 4 2 3 4 4 5 3 4 2 40
109 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 2 34
110 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 2 34
111 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 2 34
112 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 34
113 4 2 4 4 4 3 2 3 4 5 4 4 39
114 4 2 3 4 4 3 2 3 4 4 4 3 36
115 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32
116 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 43
117 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
118 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
119 4 2 4 3 2 2 4 2 3 2 3 2 30
120 2 4 4 4 2 2 4 4 2 2 2 2 30
104
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KOMITMEN
PROFESIONAL
RESP KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 TKP
1 3 3 3 3 3 15
2 4 3 4 4 3 18
3 4 3 4 4 3 18
4 4 4 4 4 4 20
5 4 3 4 4 4 19
6 4 4 4 3 4 19
7 4 4 4 4 2 18
8 4 3 4 4 3 18
9 4 4 4 4 3 19
10 4 4 4 3 3 18
11 4 4 4 4 4 20
12 4 4 4 4 4 20
13 4 4 4 4 4 20
14 4 4 4 4 4 20
15 4 4 5 5 5 23
16 3 3 3 3 2 14
17 4 4 4 3 3 18
18 2 3 3 2 1 11
19 3 2 4 3 3 15
20 2 4 4 3 3 16
21 4 3 4 4 2 17
22 2 2 2 3 3 12
23 5 5 2 2 1 15
24 4 4 3 3 3 17
25 4 4 4 4 4 20
26 4 3 4 4 3 18
27 4 4 4 4 4 20
28 3 2 3 2 1 11
29 4 4 4 4 4 20
30 4 5 4 4 4 21
31 5 4 4 4 3 20
32 4 4 4 4 2 18
33 5 5 5 5 4 24
34 3 4 4 3 3 17
35 3 4 4 4 2 17
105
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KOMITMEN
PROFESIONAL (LANJUTAN)
RESP KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 TKP
36 4 4 4 4 4 20
37 3 3 4 4 3 17
38 5 4 4 4 4 21
39 4 4 5 4 5 22
40 4 4 5 4 5 22
41 4 4 4 4 4 20
42 4 4 4 4 4 20
43 4 4 4 4 4 20
44 5 3 4 4 4 20
45 2 4 2 2 2 12
46 4 4 4 4 4 20
47 5 5 4 4 4 22
48 4 4 4 4 4 20
49 4 4 4 4 4 20
50 4 4 5 4 5 22
51 4 3 3 3 4 17
52 5 5 5 5 2 22
53 4 4 4 3 4 19
54 3 4 4 4 4 19
55 2 3 3 3 2 13
56 3 3 3 3 3 15
57 4 4 5 4 4 21
58 4 4 3 4 4 19
59 4 4 3 4 4 19
60 4 2 4 4 4 18
61 4 3 3 4 4 18
62 4 3 4 3 4 18
63 4 2 4 4 4 18
64 4 2 4 4 4 18
65 4 2 4 4 4 18
66 3 2 4 4 4 17
67 4 4 4 4 4 20
68 4 3 5 4 4 20
69 5 5 5 5 5 25
70 4 3 5 4 4 20
106
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KOMITMEN
PROFESIONAL (LANJUTAN)
RESP KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6
71 5 4 4 3 3 19
72 4 3 5 4 4 20
73 4 5 4 5 5 23
74 4 4 4 4 4 20
75 4 4 4 4 4 20
76 4 3 4 4 3 18
77 4 4 4 4 3 19
78 4 4 4 4 4 20
79 4 3 3 3 4 17
80 4 5 4 4 1 18
81 4 5 5 5 2 21
82 4 3 4 4 3 18
83 4 4 4 4 3 19
84 5 4 4 4 3 20
85 5 4 4 4 4 21
86 4 4 4 4 4 20
87 4 4 4 5 4 21
88 4 4 4 4 4 20
89 4 4 5 5 5 23
90 4 4 4 4 4 20
91 4 4 4 4 2 18
92 3 3 3 3 2 14
93 4 4 4 4 4 20
94 4 4 4 4 4 20
95 5 5 4 4 4 22
96 4 4 3 3 4 18
97 4 4 4 4 4 20
98 4 5 5 4 5 23
99 3 3 4 4 4 18
100 4 3 4 4 4 19
101 4 2 4 4 4 18
102 4 3 4 3 4 18
103 4 2 4 4 4 18
104 5 5 5 5 2 22
105 4 4 4 3 4 19
107
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KOMITMEN
PROFESIONAL (LANJUTAN)
RESP KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6
106 4 1 3 3 3 14
107 4 3 4 3 3 17
108 3 4 5 4 3 19
109 4 2 4 4 2 16
110 4 2 3 4 2 15
111 4 2 4 4 2 16
112 4 4 3 3 3 17
113 4 2 4 4 4 18
114 3 3 3 3 3 15
115 4 2 4 3 3 16
116 4 4 4 4 4 20
117 4 4 4 4 4 20
118 4 4 4 4 4 20
119 3 2 3 3 3 14
120 4 4 4 4 2 18
108
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL MOTIVASI KERJA
RESP MK1 MK2 MK3 MK4 MK5 MK6 MK7 MK8 TMK 1 4 4 3 2 4 4 4 2 27 2 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 2 3 4 4 4 25 4 3 3 4 3 3 3 3 3 25 5 4 4 4 4 2 3 4 2 27 6 2 3 2 2 3 4 4 3 23 7 3 4 4 2 2 2 4 2 23 8 2 2 4 2 2 4 4 2 22 9 4 4 4 4 4 4 4 4 32
10 4 4 2 4 2 2 2 2 22 11 4 4 4 4 4 4 4 4 32 12 4 3 3 3 4 4 4 4 29 13 3 3 4 3 4 4 4 4 29 14 3 4 4 2 2 4 4 4 27 15 2 3 2 1 4 4 3 3 22 16 4 1 5 1 1 1 5 3 21 17 3 2 4 3 4 2 4 2 24 18 2 2 2 2 2 2 2 2 16 19 3 3 4 3 4 3 4 3 27 20 2 2 4 2 4 4 4 4 26
109
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL MOTIVASI KERJA (LANJUTAN)
RESP MK1 MK2 MK3 MK4 MK5 MK6 MK7 MK8 TMK 21 4 4 4 3 4 4 4 3 30 22 3 3 4 2 3 3 4 3 25 23 4 4 4 4 3 3 4 3 29 24 1 1 1 1 1 1 3 2 11 25 4 4 3 4 2 3 4 3 27 26 4 4 3 4 4 3 4 4 30 27 3 3 3 3 3 3 4 3 25 28 4 4 4 4 4 3 4 4 31 29 2 3 4 4 3 3 3 3 25 30 4 4 4 5 3 4 5 4 33 31 4 4 4 4 3 3 3 3 28 32 5 5 4 4 4 4 4 5 35 33 4 4 4 5 5 2 4 4 32 34 4 3 3 4 3 4 3 4 28 35 4 4 4 4 4 3 3 4 30 36 4 4 4 4 4 4 4 4 32 37 4 4 3 4 3 3 3 4 28 38 4 5 4 4 4 3 4 4 32 39 4 4 4 4 2 3 3 3 27 40 4 4 4 4 3 3 4 4 30
110
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL MOTIVASI KERJA (LANJUTAN)
RESP MK1 MK2 MK3 MK4 MK5 MK6 MK7 MK8 TMK 41 2 2 4 2 2 4 4 2 22 42 4 4 4 4 4 4 4 4 32 43 4 4 2 4 2 2 2 2 22 44 4 4 4 4 4 4 4 4 32 45 4 3 3 3 4 4 4 4 29 46 3 3 4 3 4 4 4 4 29 47 3 4 4 2 2 4 4 4 27 48 2 3 2 1 4 4 3 3 22 49 4 1 5 1 1 1 5 3 21 50 3 2 4 3 4 2 4 2 24 51 3 4 4 2 2 4 4 4 27 52 4 3 3 3 4 4 4 4 29 53 4 3 3 3 4 4 4 4 29 54 2 3 2 1 4 4 3 3 22 55 2 3 2 1 4 4 3 3 22 56 3 4 4 2 2 4 4 4 27 57 4 1 5 1 1 1 5 3 21 58 2 4 2 4 4 4 4 4 28 59 3 3 2 2 4 3 3 4 24 60 4 4 4 4 4 4 4 4 32
111
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL MOTIVASI KERJA (LANJUTAN)
RESP MK1 MK2 MK3 MK4 MK5 MK6 MK7 MK8 TMK 61 3 2 4 3 4 2 4 2 24 62 4 1 5 1 1 1 5 3 21 63 5 5 5 2 3 4 5 2 31 64 3 2 4 3 4 2 4 2 24 65 4 4 3 4 2 3 4 3 27 66 2 2 4 2 4 4 4 4 26 67 2 2 4 2 2 4 4 2 22 68 1 1 1 1 1 1 3 2 11 69 4 4 4 4 3 3 4 3 29 70 4 4 4 4 4 4 4 4 32 71 4 4 4 3 4 4 4 3 30 72 4 4 2 4 2 2 2 2 22 73 3 3 4 3 4 3 4 3 27 74 2 2 4 2 4 4 4 4 26 75 4 4 4 3 4 4 4 3 30 76 4 4 4 4 4 4 4 4 32 77 1 1 1 1 1 1 3 2 11 78 4 4 4 4 2 2 4 2 26 79 4 4 4 4 4 4 4 4 32 80 2 2 3 4 4 4 3 2 24
112
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL MOTIVASI KERJA (LANJUTAN)
RESP MK1 MK2 MK3 MK4 MK5 MK6 MK7 MK8 TMK 81 3 3 4 2 3 3 4 3 25 82 3 3 4 3 4 3 4 3 27 83 3 4 4 2 2 4 4 4 27 84 4 4 4 4 4 4 4 4 32 85 4 3 4 2 2 2 2 4 23 86 4 3 3 3 4 4 4 4 29 87 4 4 4 4 3 3 4 3 29 88 3 3 4 3 4 4 4 4 29 89 4 4 4 4 4 4 4 4 32 90 3 2 4 3 4 2 4 2 24 91 3 3 3 5 3 3 5 5 30 92 4 4 4 4 4 4 4 4 32 93 3 3 4 3 4 4 2 4 27 94 2 2 2 2 2 2 2 2 16 95 3 3 3 3 3 3 3 3 24 96 3 3 3 5 3 3 5 5 30 97 2 3 2 1 4 4 3 3 22 98 4 1 5 1 1 1 5 3 21 99 3 3 4 2 3 3 4 3 25
100 3 3 4 3 4 3 4 3 27
113
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL MOTIVASI KERJA (LANJUTAN)
RESP MK1 MK2 MK3 MK4 MK5 MK6 MK7 MK8 TMK 101 4 4 4 4 4 4 4 4 32 102 2 3 3 4 3 3 3 3 24 103 3 3 3 3 3 3 2 3 23 104 2 3 3 4 4 3 5 5 29 105 3 3 3 3 4 4 5 2 27 106 4 3 4 3 3 3 3 4 27 107 4 3 4 4 3 4 3 4 29 108 5 4 5 4 3 4 3 5 33 109 4 2 4 4 2 3 2 4 25 110 4 4 4 4 4 4 3 4 31 111 4 3 4 4 2 3 3 4 27 112 3 3 3 4 3 3 3 4 26 113 5 4 5 4 3 3 3 4 31 114 3 3 2 4 3 3 3 4 25 115 4 4 4 4 3 3 3 4 29 116 4 4 4 4 4 4 4 4 32 117 4 4 4 4 4 4 4 4 32 118 4 4 4 4 4 3 4 5 32 119 4 3 2 3 4 4 3 4 27 120 4 4 4 4 4 2 3 4 29
114
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KONFLIK PERAN
RESP KfP1 KfP2 KfP3 KfP4 KfP5 KfP6 KfP7 TKfP 1 4 4 3 4 4 3 4 26 2 3 3 3 3 3 3 4 22 3 4 4 4 4 4 3 4 27 4 2 3 4 4 3 3 3 22 5 4 4 4 5 3 4 5 29 6 4 4 4 4 3 3 3 25 7 5 5 4 4 4 4 4 30 8 4 4 4 5 5 2 4 28 9 4 3 3 4 3 4 3 24
10 4 4 4 4 4 3 3 26 11 4 4 4 4 4 4 4 28 12 4 4 3 4 3 3 3 24 13 4 5 4 4 4 3 4 28 14 4 4 4 4 2 3 3 24 15 4 4 4 4 3 3 4 26 16 3 4 4 4 4 3 3 25 17 4 4 4 4 3 3 3 25 18 4 4 4 4 3 3 4 26 19 4 4 4 4 3 3 4 26 20 4 2 4 4 1 3 4 22
115
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KONFLIK PERAN (LANJUTAN)
RESP KfP1 KfP2 KfP3 KfP4 KfP5 KfP6 KfP7 TKfP 21 4 4 4 4 3 3 4 26 22 4 4 4 4 3 3 2 24 23 4 4 5 4 2 2 4 25 24 5 4 4 4 5 1 4 27 25 4 4 4 2 3 4 4 25 26 4 4 3 2 4 4 4 25 27 3 3 3 3 3 3 3 21 28 2 3 3 2 3 4 4 21 29 3 3 4 3 3 3 3 22 30 4 4 4 4 2 3 4 25 31 2 3 2 2 3 4 4 20 32 3 4 4 2 2 2 4 21 33 2 2 4 2 2 4 4 20 34 4 4 4 4 4 4 4 28 35 4 4 2 4 2 2 2 20 36 4 4 4 4 4 4 4 28 37 4 3 3 3 4 4 4 25 38 3 3 4 3 4 4 4 25 39 3 4 4 2 2 4 4 23 40 2 3 2 1 4 4 3 19
116
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KONFLIK PERAN (LANJUTAN)
RESP KfP1 KfP2 KfP3 KfP4 KfP5 KfP6 KfP7 TKfP
41 4 4 4 5 5 2 4 28 42 4 3 3 4 3 4 3 24 43 4 4 4 4 4 3 3 26 44 4 4 4 4 4 4 4 28 45 4 4 3 4 3 3 3 24 46 4 5 4 4 4 3 4 28 47 4 4 4 4 2 3 3 24 48 4 4 4 4 3 3 4 26 49 3 4 4 4 4 3 3 25 50 4 4 4 4 3 3 3 25 51 4 4 4 4 2 3 3 24 52 4 4 3 4 3 3 3 24 53 4 4 3 4 3 3 3 24 54 4 4 4 4 3 3 4 26 55 4 4 4 4 3 3 4 26 56 4 4 4 4 2 3 3 24 57 3 4 4 4 4 3 3 25 58 4 4 4 4 4 4 4 28 59 3 3 3 3 3 3 2 20 60 4 4 4 4 4 4 4 28
117
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KONFLIK PERAN (LANJUTAN)
RESP KfP1 KfP2 KfP3 KfP4 KfP5 KfP6 KfP7 TKfP
61 4 4 4 4 3 3 3 25 62 3 4 4 4 4 3 3 25 63 4 5 4 5 5 5 4 32 64 4 4 4 4 3 3 3 25 65 4 4 4 2 3 4 4 25 66 4 2 4 4 1 3 4 22 67 4 4 4 5 5 2 4 28 68 5 4 4 4 5 1 4 27 69 4 4 5 4 2 2 4 25 70 4 3 3 4 3 4 3 24 71 4 4 4 4 3 3 4 26 72 4 4 4 4 4 3 3 26 73 4 4 4 4 3 3 4 26 74 4 2 4 4 1 3 4 22 75 4 4 4 4 3 3 4 26 76 4 4 4 4 4 4 4 28 77 5 4 4 4 5 1 4 27 78 4 4 4 4 2 2 2 22 79 2 2 2 2 2 2 1 13 80 4 2 3 4 1 2 3 19
118
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KONFLIK PERAN (LANJUTAN)
RESP KP1 KP2 KP3 KfP4 KfP5 KfP6 KfP7 TKfP 81 4 4 4 4 3 3 2 24 82 4 4 4 4 3 3 4 26 83 4 4 4 4 2 3 3 24 84 4 4 4 4 4 3 4 27 85 4 3 4 4 3 2 3 23 86 4 4 3 4 3 3 3 24 87 4 4 5 4 2 2 4 25 88 4 5 4 4 4 3 4 28 89 4 4 4 4 4 2 4 26 90 4 4 4 4 3 3 3 25 91 5 5 4 3 4 4 3 28 92 4 4 4 4 4 4 4 28 93 4 3 3 3 4 3 3 23 94 4 4 4 4 3 3 4 26 95 5 5 4 4 4 4 4 30 96 5 5 4 3 4 4 3 28 97 4 4 4 4 3 3 4 26 98 3 4 4 4 4 3 3 25 99 4 4 4 4 3 3 2 24
100 4 4 4 4 3 3 4 26
119
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KONFLIK PERAN (LANJUTAN)
RESP KfP1 KfP2 KfP3 KfP4 KfP5 KfP6 KfP7 TKfP 101 2 2 2 2 2 2 1 13 102 4 4 4 3 5 4 4 28 103 4 4 4 4 5 4 4 29 104 4 4 4 4 4 4 4 28 105 4 4 3 4 4 4 4 27 106 3 3 3 3 3 3 3 21 107 2 3 3 4 3 3 4 22 108 2 5 4 4 2 5 4 26 109 4 4 4 4 2 2 2 22 110 4 4 4 4 3 3 3 25 111 4 4 4 4 2 4 4 26 112 2 4 3 3 3 4 4 23 113 1 3 3 3 2 4 4 20 114 3 3 4 4 4 4 5 27 115 3 3 3 4 3 3 3 22 116 4 4 4 4 4 4 4 28 117 4 4 4 4 4 4 4 28 118 5 4 4 4 3 4 5 29 119 4 4 3 4 2 4 4 25 120 4 4 4 4 2 2 2 22
120
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KEPUASAN KERJA
RESP KKA1 KKA2 KKA3 KKA4 KKA5 TKKA
1 3 3 3 3 3 15
2 2 3 2 2 4 13
3 2 3 2 2 3 12
4 4 4 2 2 3 15
5 2 4 4 3 3 16
6 3 4 4 4 4 19
7 3 3 2 2 3 13
8 3 4 3 3 3 16
9 4 4 3 3 3 17
10 3 4 3 3 2 15
11 4 4 4 4 4 20
12 4 4 4 4 4 20
13 4 4 4 4 4 20
14 4 4 4 4 4 20
15 4 5 2 4 5 20
16 2 2 1 2 5 12
17 3 3 2 2 4 14
18 3 4 3 3 3 16
19 1 3 1 2 1 8
20 2 2 2 2 2 10
21 3 4 2 2 3 14
22 3 3 3 3 5 17
23 3 3 1 1 5 13
24 1 2 1 2 2 8
25 4 4 4 4 4 20
26 4 4 3 3 4 18
27 3 3 2 2 3 13
28 3 3 3 1 3 13
29 1 3 1 3 5 13
30 4 4 3 3 4 18
31 2 4 3 3 4 16
32 2 4 5 4 3 18
33 4 5 4 4 5 22
34 3 4 3 3 3 16
35 2 3 2 2 2 11
121
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KEPUASAN KERJA
(LANJUTAN)
RESP KKA1 KKA2 KKA3 KKA4 KKA5 TKKA
36 2 4 2 4 4 16
37 2 4 4 3 3 16
38 4 5 4 4 5 22
39 5 4 4 4 3 20
40 5 5 4 4 5 23
41 4 4 3 3 3 17
42 4 4 4 4 4 20
43 4 4 4 4 4 20
44 4 4 4 3 3 18
45 2 2 3 3 3 13
46 2 5 2 2 3 14
47 2 4 2 2 3 13
48 2 4 3 3 2 14
49 1 4 4 4 4 17
50 1 4 4 4 4 17
51 2 4 4 4 4 18
52 4 4 5 2 4 19
53 2 3 2 3 2 12
54 1 2 1 1 3 8
55 3 4 4 1 3 15
56 3 3 3 3 3 15
57 2 4 4 4 4 18
58 3 3 3 3 3 15
59 3 3 3 3 3 15
60 4 4 4 3 4 19
61 4 4 4 3 4 19
62 4 4 4 4 4 20
63 4 4 4 4 4 20
64 4 4 4 4 4 20
65 3 3 3 3 3 15
66 3 3 3 3 3 15
67 4 4 4 4 4 20
68 3 5 4 3 3 18
69 2 5 5 3 5 20
70 3 5 4 3 3 18
122
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KEPUASAN KERJA
(LANJUTAN)
RESP KKA1 KKA2 KKA3 KKA4 KKA5 TKKA
71 3 4 4 3 3 17
72 3 5 4 4 3 19
73 3 5 3 5 2 18
74 3 5 4 3 3 18
75 2 3 3 2 2 12
76 1 4 3 3 2 13
77 4 4 4 4 4 20
78 3 3 3 3 3 15
79 4 4 3 3 3 17
80 2 4 3 4 3 16
81 5 5 5 5 3 23
82 4 3 3 3 3 16
83 3 4 3 4 4 18
84 4 4 4 3 4 19
85 4 3 3 4 3 17
86 2 4 3 4 4 17
87 3 4 4 4 4 19
88 2 4 4 4 4 18
89 4 4 4 4 4 20
90 2 4 4 4 4 18
91 3 3 2 2 3 13
92 2 2 2 2 5 13
93 2 5 2 2 3 14
94 2 4 3 3 3 15
95 2 4 2 2 3 13
96 2 4 4 4 4 18
97 1 4 4 4 4 17
98 1 4 4 4 4 17
99 3 3 3 3 3 15
100 3 3 3 3 3 15
101 4 4 4 3 4 19
102 4 4 4 4 4 20
103 3 4 4 4 4 19
104 4 4 5 2 4 19
105 2 3 2 3 2 12
123
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KEPUASAN KERJA
(LANJUTAN)
RESP KKA1 KKA2 KKA3 KKA4 KKA5 TKKA
106 3 4 4 3 3 17
107 3 3 3 3 4 16
108 2 3 3 3 3 14
109 4 4 2 2 2 14
110 4 4 2 2 2 14
111 4 4 2 2 2 14
112 3 3 3 3 2 14
113 3 4 4 3 3 17
114 3 3 3 3 3 15
115 3 3 3 3 3 15
116 3 4 4 4 4 19
117 4 4 4 4 4 20
118 4 4 4 3 3 18
119 3 3 3 3 3 15
120 3 4 2 2 2 13
124
OUTPUT HASIL PENGOLAHAN DATA
125
HASIL OUTPUT SPSS STATISTIK DESKTIPTIF
Statistics
Jenis Kelamin
N Valid 120
Missing 0
Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki - Laki 67 55.8 55.8 55.8
Perempuan 53 44.2 44.2 100.0
Total 120 100.0 100.0
Umur
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 20 Tahun 1 .8 .8 .8
22 Tahun 14 11.7 11.7 12.5
23 Tahun 27 22.5 22.5 35.0
24 Tahun 32 26.7 26.7 61.7
25 Tahun 18 15.0 15.0 76.7
26 Tahun 7 5.8 5.8 82.5
27 Tahun 6 5.0 5.0 87.5
28 Tahun 5 4.2 4.2 91.7
29 Tahun 4 3.3 3.3 95.0
30 Tahun 2 1.7 1.7 96.7
32 Tahun 1 .8 .8 97.5
37 Tahun 1 .8 .8 98.3
42 Tahun 1 .8 .8 99.2
50 Tahun 1 .8 .8 100.0
Total 120 100.0 100.0
126
HASIL OUTPUT SPSS STATISTIK DESKTIPTIF (LANJUTAN)
Posisi Terakhir
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Auditor Junior 89 74.2 74.2 74.2
Auditor Senior 26 21.7 21.7 95.8
Supervisor 5 4.2 4.2 100.0
Total 120 100.0 100.0
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid D3 12 10.0 10.0 10.0
S1 106 88.3 88.3 98.3
S2 2 1.7 1.7 100.0
Total 120 100.0 100.0
Pengalaman Kerja
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid < 1 Tahun 24 20.0 20.0 20.0
> 5 Tahun 4 3.3 3.3 23.3
1 - 3 Tahun 75 62.5 62.5 85.8
3 - 5 Tahun 17 14.2 14.2 100.0
Total 120 100.0 100.0
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
TKO 120 18 55 38.43 7.185
TKP 120 11 25 18.64 2.576
TMK 120 11 35 26.67 4.521
TKfP 120 13 32 24.92 2.978
TKKA 120 8 23 16.37 3.068
Valid N (listwise) 120
127
HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS KOMITMEN ORGANISASIONAL
Correlations
KO1 KO2 KO3 KO4 KO5 KO6 KO7 KO8 KO9 KO10 KO11 KO12 TKO
KO1 Pearson Correlation
1 .592** .550
** .597
** .527
** .204
* .336
** .419
** .490
** .451
** .240
** .251
** .623
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .026 .000 .000 .000 .000 .008 .006 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
KO2 Pearson Correlation
.592** 1 .575
** .520
** .540
** .293
** .504
** .627
** .497
** .460
** .341
** .383
** .729
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
KO3 Pearson Correlation
.550** .575
** 1 .393
** .532
** .415
** .369
** .457
** .439
** .381
** .250
** .288
** .651
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .006 .001 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
KO4 Pearson Correlation
.597** .520
** .393
** 1 .460
** .180
* .470
** .569
** .491
** .519
** .230
* .286
** .596
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .049 .000 .000 .000 .000 .012 .002 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
KO5 Pearson Correlation
.527** .540
** .532
** .460
** 1 .454
** .295
** .519
** .404
** .496
** .315
** .420
** .695
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
KO6 Pearson Correlation
.204* .293
** .415
** .180
* .454
** 1 .346
** .423
** .304
** .428
** .418
** .479
** .614
**
Sig. (2-tailed) .026 .001 .000 .049 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
128
HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS KOMITMEN ORGANISASIONAL (LANJUTAN)
KO1 KO2 KO3 KO4 KO5 KO6 KO7 KO8 KO9 KO10 KO11 KO12 TKO
KO7 Pearson Correlation
.336** .504
** .369
** .470
** .295
** .346
** 1 .533
** .499
** .529
** .326
** .361
** .663
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
KO8 Pearson Correlation
.419** .627
** .457
** .569
** .519
** .423
** .533
** 1 .649
** .641
** .464
** .567
** .808
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
KO9 Pearson Correlation
.490** .497
** .439
** .491
** .404
** .304
** .499
** .649
** 1 .623
** .479
** .527
** .759
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
KO10 Pearson Correlation
.451** .460
** .381
** .519
** .496
** .428
** .529
** .641
** .623
** 1 .625
** .697
** .825
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
KO11 Pearson Correlation
.240** .341
** .250
** .230
* .315
** .418
** .326
** .464
** .479
** .625
** 1 .720
** .682
**
Sig. (2-tailed) .008 .000 .006 .012 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
KO12 Pearson Correlation
.251** .383
** .288
** .286
** .420
** .479
** .361
** .567
** .527
** .697
** .720
** 1 .747
**
Sig. (2-tailed) .006 .000 .001 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
129
HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS KOMITMEN ORGANISASIONAL (LANJUTAN)
KO1 KO2 KO3 KO4 KO5 KO6 KO7 KO8 KO9 KO10 KO11 KO12 TKO
TKO Pearson Correlation
.623** .729
** .651
** .596
** .695
** .614
** .663
** .808
** .759
** .825
** .682
** .747
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
130
HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS KOMITMEN PROFESIONAL
Correlations
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 TKP
KP1 Pearson Correlation 1 .366** .410
** .481
** .283
** .685
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .000
N 120 120 120 120 120 120
KP2 Pearson Correlation .366** 1 .310
** .322
** .149 .636
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .104 .000
N 120 120 120 120 120 120
KP3 Pearson Correlation .410** .310
** 1 .692
** .410
** .762
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120
KP4 Pearson Correlation .481** .322
** .692
** 1 .406
** .782
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120
KP5 Pearson Correlation .283** .149 .410
** .406
** 1 .676
**
Sig. (2-tailed) .002 .104 .000 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120
TKP Pearson Correlation .685** .636
** .762
** .782
** .676
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
131
HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS MOTIVASI KERJA
Correlations
MK1 MK2 MK3 MK4 MK5 MK6 MK7 MK8 TMK
MK1 Pearson Correlation
1 .566** .544
** .527
** .126 .082 .157 .349
** .682
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .169 .371 .087 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120
MK2 Pearson Correlation
.566** 1 .159 .608
** .388
** .507
** -.009 .382
** .752
**
Sig. (2-tailed)
.000
.083 .000 .000 .000 .920 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120
MK3 Pearson Correlation
.544** .159 1 .178 .042 .059 .469
** .225
* .519
**
Sig. (2-tailed)
.000 .083
.051 .646 .519 .000 .013 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120
MK4 Pearson Correlation
.527** .608
** .178 1 .373
** .219
* -.029 .410
** .702
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .051
.000 .016 .750 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120
MK5 Pearson Correlation
.126 .388** .042 .373
** 1 .580
** .096 .369
** .620
**
Sig. (2-tailed)
.169 .000 .646 .000
.000 .296 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120
MK6 Pearson Correlation
.082 .507** .059 .219
* .580
** 1 .090 .448
** .611
**
Sig. (2-tailed)
.371 .000 .519 .016 .000
.329 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120
MK7 Pearson Correlation
.157 -.009 .469** -.029 .096 .090 1 .149 .345
**
Sig. (2-tailed)
.087 .920 .000 .750 .296 .329
.104 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120
MK8 Pearson Correlation
.349** .382
** .225
* .410
** .369
** .448
** .149 1 .673
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .013 .000 .000 .000 .104
.000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120
TMK Pearson Correlation
.682** .752
** .519
** .702
** .620
** .611
** .345
** .673
** 1
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
132
HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS KONFLIK PERAN
Correlations
KfP1 KfP2 KfP3 KfP4 KfP5 KfP6 KfP7 TKfP
KfP1 Pearson Correlation
1 .497** .444
** .507
** .245
** -.163 .163 .638
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .007 .075 .074 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120
KfP2 Pearson Correlation
.497** 1 .457
** .372
** .422
** .118 .207
* .735
**
Sig. (2-tailed)
.000
.000 .000 .000 .198 .023 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120
KfP3 Pearson Correlation
.444** .457
** 1 .459
** .101 -.092 .361
** .608
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000
.000 .274 .317 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120
KfP4 Pearson Correlation
.507** .372
** .459
** 1 .170 -.199
* .147 .571
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000
.063 .030 .110 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120
KfP5 Pearson Correlation
.245** .422
** .101 .170 1 .125 .268
** .629
**
Sig. (2-tailed)
.007 .000 .274 .063
.173 .003 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120
KfP6 Pearson Correlation
-.163 .118 -.092 -.199* .125 1 .337
** .303
**
Sig. (2-tailed)
.075 .198 .317 .030 .173
.000 .001
N 120 120 120 120 120 120 120 120
KfP7 Pearson Correlation
.163 .207* .361
** .147 .268
** .337
** 1 .609
**
Sig. (2-tailed)
.074 .023 .000 .110 .003 .000
.000
N 120 120 120 120 120 120 120 120
TKfP Pearson Correlation
.638** .735
** .608
** .571
** .629
** .303
** .609
** 1
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .001 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
133
HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS KEPUASAN KERJA
Correlations
KKA1 KKA2 KKA3 KKA4 KKA5 TKKA
KKA1 Pearson Correlation
1 .331** .372
** .233
* .192
* .633
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .010 .035 .000
N 120 120 120 120 120 120
KKA2 Pearson Correlation
.331** 1 .547
** .462
** .207
* .698
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .023 .000
N 120 120 120 120 120 120
KKA3 Pearson Correlation
.372** .547
** 1 .627
** .333
** .829
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120
KKA4 Pearson Correlation
.233* .462
** .627
** 1 .357
** .758
**
Sig. (2-tailed) .010 .000 .000 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120
KKA5 Pearson Correlation
.192* .207
* .333
** .357
** 1 .589
**
Sig. (2-tailed) .035 .023 .000 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120
TKKA Pearson Correlation
.633** .698
** .829
** .758
** .589
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 120 120 120 120 120 120
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
134
HASIL OUTPUT UJI RELIABILITAS
Reliability Statistics KO
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items
.906 .907 12
Reliability Statistics KP
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items
.723 .756 5
Reliability Statistics MK
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items
.769 .764 8
Reliability Statistics KfP
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items
.664 .683 7
Reliability Statistics KKA
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items
.738 .743 5
135
HASIL OUTPUT SPSS UJI ASUMSI KLASIK DAN REGRESI
BERGANDA
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 TKfP, TKO, TMK, TKP . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: TKKA
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .631a .398 .377 2.422
a. Predictors: (Constant), TKfP, TKO, TMK, TKP b. Dependent Variable: TKKA
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean
Square F Sig.
1 Regression 445.301 4 111.325 18.979 .000a
Residual 674.565 115 5.866
Total 1119.867 119
a. Predictors: (Constant), TKfP, TKO, TMK, TKP b. Dependent Variable: TKKA
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.935 2.806 1.402 .164
TKO .220 .038 .516 5.765 .000 .655 1.528
TKP .189 .106 .158 1.783 .077 .664 1.506
TMK .045 .050 .066 .889 .376 .962 1.040
TKfP -.029 .076 -.029 -.388 .699 .969 1.032
a. Dependent Variable: TKKA
136
HASIL OUTPUT SPSS UJI ASUMSI KLASIK DAN REGRESI
BERGANDA (LANJUTAN)
137
HASIL OUTPUT SPSS UJI ASUMSI KLASIK DAN REGRESI
BERGANDA (LANJUTAN)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 120
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.38088543
Most Extreme Differences Absolute .054
Positive .048
Negative -.054
Kolmogorov-Smirnov Z .592
Asymp. Sig. (2-tailed) .875
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4.316 1.705 2.531 .013
TKO -.041 .023 -.197 -1.767 .080 .655 1.528
TKP .034 .064 .059 .535 .594 .664 1.506
TMK -.051 .030 -.155 -1.675 .097 .962 1.040
TKfP -.007 .046 -.014 -.151 .880 .969 1.032
a. Dependent Variable: ABS_RES