Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAPKUALITAS AUDIT (STUDI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BANDUNG)
Rahmadani Putri Erdiyanti Manurung¹, Cahyaningsih²
¹Akuntansi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom
AbstrakABSTRAK Kantor Akuntan Publik merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang jasa.Berkembangnya suatu profesi akuntan publik adalah sejalan dengan perkembangan suatuperusahaan. Pada saat perusahaan masih kecil, laporan keuangan hanya digunakan oleh pemilikperusahaan untuk mengetahui hasil usaha dan posisi keuangannya. Tetapi pada saat perusahaanmenjadi besar, maka laporan keuangan menjadi kebutuhan pihak eksternal seperti kreditur,pemerintah, dan lain sebagainya dalam pengambilan keputusan ekonomi. Oleh karena itu,laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen memerlukan pihak yang independen (KAP) untukmeningkatkan kepercayaan para penggunanya dengan mendapatkan hasil audit yang berkualitasdari KAP yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis karakteristikauditor pada kantor akuntan publik di Bandung, (2) Menganalisis kompetensi auditor,independensi auditor, dan kualitas audit pada kantor akuntan publik di Bandung, (3)Menganalisis pengaruh kompetensi dan independensi auditor secara simultan terhadap kualitasaudit, dan (4) Menganalisis pengaruh secara parsial: (a) Menganalisis pengaruh kompetensiauditor terhadap kualitas audit, dan (b) Menganalisis pengaruh independensi auditor terhadapkualitas audit. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian deskriptif verikatif bersifat kausalitas.Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat penelitian. Responden pada penelitian iniadalah auditor yang ada di kantor akuntan publik di Bandung. Populasi pada penelitian ini adalah22 kantor akuntan publik di Bandung dengan 33 auditor sebagai sempel. Metode analisis daripenelitian ini menggunakan analisis regresi berganda yang sudah memenuhi syarat pengujianasumsi klasik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan kompetensi danindependensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Secara parsial, kompetensitidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, sedangkan independensi berpengaruhsecara signifikan terhadap kualitas audit. Kata Kunci: Kompetensi Auditor, Independensi Auditor,Kualitas Audit
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Kantor akuntan publik merupakan sebuah organisasi yang bergerak di
bidang jasa. Jasa yang diberikan berupa jasa audit operasional, audit
kepatuhan (compliance audit) dan audit laporan keuangan. Akuntan
publik dalam menjalankan profesinya diatur oleh kode etik profesi di
dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Berkembangnya
suatu profesi akuntan publik adalah sejalan dengan perkembangan suatu
perusahaan. Pada saat perusahaan masih kecil, laporan keuangan hanya
digunakan oleh pemilik perusahaan untuk mengetahui hasil usaha dan
posisi keuangannya. Dengan kata lain, laporan keuangan hanya untuk
kepentingan intern. Pada kondisi seperti ini kebutuhan akan profesi
akuntan publik masih sangat rendah, karena para pemimpin perusahaan
dan pihak luar belum banyak memerlukan informasi keuangan yang
dihasilkan perusahaan. Tetapi untuk perusahaan besar, yang berbentuk
perseroan yang bersifat terbuka, kebutuhan akan profesi akuntan dirasa
makin meningkat. Hal ini dikarenakan pengelolaan dan pemilik sudah
sangat terpisah. Pemilik perusahaan hanya sebagai penanam modal.
Sebagai penanam modal mereka berhak untuk mendapatkan laporan -
laporan yang akurat dan benar berdasarkan prinsip – prinsip akuntansi
yang lazim.
Keadaan selanjutnya adalah bahwa pihak luar seperti kreditur,
pemerintah, dan lain sebagainya memerlukan laporan – laporan yang
akurat dan benar dalam pengambilan keputusan ekonomi. Oleh karena
itu, laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen memerlukan pihak
yang independen (KAP) untuk meningkatkan kepercayaan para
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
2
penggunanya (SFAC N0.1). Namun dalam hal ini, KAP hanya
bertanggungjawab dalam memberikan pernyataan atas kewajaran laporan
keuangan. Sedangkan laporan keuangan tersebut menjadi tanggungjawab
dari pihak manajemen. Terkadang terjadinya benturan antara manajemen
dan auditor menyebabkan laporan hasil audit tersebut tidak dapat
dipercaya. Sehingga dalam pelaksanaan audit tersebut, Standar auditing
menjadi acuan bagi auditor independen dalam pelaksanaan penugasan
audit secara individual dan dalam paraktiknya audit kantor akuntan
publik secara keseluruhan. Standar auditing sebagai pertimbangan bagi
auditor independen dalam pelaksanaan audit dan dalam laporannya.
Pada standar umum auditing juga dinyatakan bahwa dalam
pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
Jika seorang auditor tidak melaksanakan sesuai dengan standar audit yang
ada maka ia dapat dinyatakan melakukan pelanggaran hukum. Didukung
dengan dikeluarkannya UU No. 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik
dan Kantor Akuntan Publik yang menyatakan bahwa siapa saja yang
melakukan usaha seperti profesi akuntan publik akan dijerat pasal pidana.
Selain harus bertanggungjawab terhadap hukum, auditor juga harus
bertanggungjawab terhadap profesinya karena telah melanggar kode etik
profesi akuntan publik yang telah ditetapkan.
Beberapa akibat dari pelanggaran tersebut, beberapa akuntan publik
dibekukan izin usahanya oleh Menteri Keuangan. Seperti kasus yang
terjadi pada salah satu auditor dan kantor akuntan publik yang ada di kota
Bandung, yaitu Drs. Hans Burhanuddin Makarao dan KAP Dadi
Muchidin. Namun selain dari contoh auditor dan kantor akuntan publik
yang terlibat dalam kasus audit, terdapat juga kantor akuntan publik yang
masih dapat menunjukkan kemampuan dan eksistensinya dalam
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
3
memberikan jasa auditnya yaitu KAP Prof.Dr.H.Tb. Hasanuddin Msc dan
Rekan. Hal ini karena didukungnya sumberdaya manusia terbaik dan
berpengalaman dengan mengikuti Standar Profesioanl Akuntan Publik
(SPAP) yang telah teruji. Oleh karena itu, peneliti ingin mengambil objek
peneliti yang berada di Bandung untuk mengetahui kualitas audit pada
kantor akuntan publik di Bandung. Kantor Akuntan Publik yang ada di
Bandung sebanyak 22 KAP (lampiran 1). Namun yang dijadikan sampel
pada penelitian ini hanya KAP yang mengembalikan kuesioner yang telah
di distribusikan pada masing–masing KAP.
1.2. Latar Belakang Penelitian
Menurut PSA No 01 dan SA Seksi 110 dalam SPAP (2011), tujuan
audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya
adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus
kas sesuai standar akuntansi keuangan di Indonesia. Serta auditor hanya
bertanggungjawab dalam menyatakan pendapat atas laporan keuangan.
Sebelum melakukan audit, auditor harus memperoleh pengetahuan
tentang bisnis entitas yang memungkinkannya untuk merencanakan dan
melaksanakan auditnya berdasarkan standar auditing yang ditetapkan
Institut Akuntan Publik Indonesia.
Standar auditing digunakan oleh auditor sebagai pertimbangan dalam
pelaksanaan audit dan laporan auditnya. Pada standar pelaporannya,
auditor diharuskan untuk menyatakan suatu pendapat mengenai apakah
laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi. Dari
hasil laporan audit tersebut, para pemegang saham, kreditur, pemerintah
dapat mengambil sebuah keputusan ekonomi. Tetapi untuk menjadikan
sebuah laporan audit tersebut berkualitas banyak faktor–faktor yang
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
4
mempengaruhinya, antara lain menurut SFAC (2000) bahwa kualitas
audit ditentukan oleh kompetensi dan independensi sedangkan
pengukuran kualitas audit memerlukan kombinasi antara proses dan hasil
(Sutton, 1993). Kualitas proses audit dimulai dari tahap perencanaan
penugasan, tahap pekerjaan lapangan dan pada tahap administrasi akhir.
Kompetensi dan independensi auditor dipandang berkaitan dengan
kualitas audit baik dengan proses maupun hasil audit. Kompetensi auditor
dipengaruhi oleh pendidikan formal, pelaksanaan dan pelatihan teknis.
Auditor berpengalaman memiliki keunggulan, diantaranya dalam hal
mendeteksi kesalahan, memahami kesalahan secara akurat, dan mencari
penyebab terjadinya kesalahan (Tubbs, 1992). Sedangkan independensi
merupakan faktor penting bagi auditor untuk menjalankan profesinya.
Namun dalam prakteknya terjadi beberapa penyimpangan dalam
pelaksanaan audit. Salah satu yang sering terjadi adalah auditor tidak
mampu mendeteksi kesalahan laporan keuangan berarti Kantor Akuntan
Publik belum menerapkan prinsip etika profesi akuntan karena ada hal
yang tertinggal dalam pemeriksaan dan menyebabkan hasil audit yang
tidak berkualitas. Akhir–akhir ini terdapat fenomena menurunnya kualitas
audit. Pada beberapa kasus, auditor tidak dapat menemukan kecurangan
dalam laporan keuangan atau kecurangan tersebut ditemukan oleh auditor
tetapi tidak dilaporkan, misalnya kasus PT Kimia Farma dan PT Great
River.
Pada kasus PT Kimia Farma, auditor tidak dapat mendeteksi
kecurangan yang terjadi di PT Kimia Farma akibat kesalahan sampling
yang dilakukan. Sampling tersebut tidak dapat mendeteksi adanya
penggelembungan daftar harga persediaan (double master price) yang
sudah di mark up oleh PT Kimia Farma melalui direktur produksinya
serta overstatement pada data penjualan. Akibat dari kecurangan tersebut,
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
5
PT Kimia Farma dikenakan sanksi administratif berupa denda yaitu
sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) dan direksi PT Kimia
Farma diwajibkan membayar sejumlah Rp.1.000.000.000,- (satu miliar
rupiah) untuk disetor ke kas Negara. Sedangkan KAP Hans Tuanakotta
dan Mustofa selaku auditor PT Kimia Farma, diwajibkan membayar
sejumlah Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) untuk disetor ke kas
negara atas resiko audit yang tidak berhasil dideteksi. Pada kasus ini,
auditor dianggap tidak berkompeten karena auditor dianggap tidak
memiliki pengetahuan atau kemampuan dalam pengumpulan dan
penilaian bukti audit.
Sedangkan pada kasus PT Great River pada tahun 2005, auditor tidak
mengungkapkan keadaan laporan keuangan Konsolidasi PT Great River
yang sebenarnya sehingga dianggap tidak independen dalam membuat
laporan auditnya. KAP yang melakukan audit pada saat itu adalah KAP
Johan, Molanda dan Rekan. Berdasarkan hasil penyidikan oleh Bapepam
bahwa adanya penggelembungan nilai penjualan dan piutang, serta tidak
adanya bukti penambahan aktiva tetap dari hasil penjualan obligasi.
Akuntan publik yang melakukan audit pada saat itu juga mengakui bahwa
PT Great River menggunakan metode pencatatan akuntansi yang berbeda
dengan ketentuan yang ada. Akuntan publik tersebut menduga bahwa
pencatatan tersebut hanya digunakan untuk menghindari dugaan dumping
dan sanksi pajak. Namun dalam laporan auditnya, auditor memberikan
opini wajar tanpa pengecualian tanpa menyatakan perbedaan pernyataan
tersebut didalam laporan auditnya. Oleh karena itu, Menteri Keuangan
Republik Indonesia membekukan izin akuntan publik tersebut selam dua
tahun. (sumber: Majalah Tempo, 5 Januari 2005)
Kasus–kasus tersebut menunjukkan kurangnya kualitas audit yaitu
sesuai dengan SFAC (2000) dalam Castellani (2008) bahwa kualitas audit
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
6
ditentukan oleh kompetensi dan independensi auditor. Adapun
kompetensi diukur melalui pendidikan formal, pengalaman serta
pelatihan teknis secara signifikan mempengaruhi kualitas audit baik dari
segi proses maupun hasil audit. Dan Independensi auditor memiliki
pengaruh yang dominan terhadap kualitas audit.
Pada penelitian Pamudji (2009) menyatakan bahwa kualitas audit
berhubungan dengan kepuasan klien dan berdasarkan hasil penelitian
dinyatakan bahwa kualitas audit dperlukan untuk menciptakan kepuasan
klien.Sedangkan pada penelitian Bawono dan Singgih (2009), kualitas
audit berhubungan dengan independensi auditor, pengalaman auditor, due
professional care dan akuntabilitas. Berdasarkan hasil penelitian bahwa
independensi auditor, pengalaman auditor, due professional care dan
akuntabilitas secara simultan berpengaruh terhadap kualitas audit.
Independensi auditor, due professional care dan akuntabilitas secara
parsial tidak mempengaruhi kualitas audit. Sedangkan Pengalaman tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit.
Penelitian ini mengkombinasikan penelitaan yang dilakukan oleh
Castellani (2008), Pamudji (2009) dan Bawono dan Singgih (2009).
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada
variabel yang digunakan yaitu kompetensi dan independensi auditor, serta
objek penelitiannya yaitu auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik
di Bandung. KAP yang ada di Bandung rata-rata telah lebih dari 5 tahun
sampai saat ini tetap eksis dalam memberikan jasanya kepada klien. Oleh
karena itu, peneliti mengambil objek penelitan di kota Bandung untuk
mencoba membuktikan sejauh mana kompetensi dan independensi
auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk menulis
skripsi dengan judul : “Pengaruh Kompetensi dan Independensi
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
7
Auditor Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik di
Bandung”
1.3. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas,
penulis merumuskan masalah–masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah karakteritik auditor (responden) pada kantor akuntan
publik di Bandung?
2. Bagaimanakah kompetensi auditor, independensi auditor, dan
kualitas audit pada kantor akuntan publik di Bandung?
3. Apakah kompetensi dan independensi auditor berpengaruh secara
simultan terhadap kualitas audit?
4. Apakah terdapat pengaruh secara simultan:
a. Apakah kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit?
b. Apakah independensi berpengaruh terhadap kualitas audit?
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menganalisis karakteristik auditor pada kantor akuntan publik di
Bandung.
2. Menganalisis kompetensi auditor, independensi auditor, dan kualitas
audit pada kantor akuntan publik di Bandung.
3. Menganalisis pengaruh kompetensi dan independensi auditor secara
simultan terhadap kualitas audit.
4. Menganalisis pengaruh secara parsial:
a. Menganalisis pengaruh kompetensi auditor terhadap kualitas audit.
b.Menganalisis pengaruh independensi auditor terhadap kualitas
audit.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
8
1.5. Kegunaan Penelitian
1.5.1 Aspek Teoritis
a. Bagi para akademis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu
akuntansi khususnya dalam bidang audit.
b. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai tambahan referensi dalam penelitian
berikutnya.
1.5.2 Aspek Praktis
a. Bagi Kantor Akuntan Publik (KAP), hasil penelitian ini dapat
digunakan oleh pimpinan Kantor Akuntan Publik dalam rangka
menjaga dan meningkatkan kualitas kerjanya.
b. Bagi Auditor, hasil dari penelitian ini sebagai bahan evaluasi
dalam praktek Auditor Akuntan Publik sehingga dapat
meningkatkan kualitas auditnya.
c. Bagi Audiee (badan usaha / organisasi), hasil penelitian ini dapat
digunakan auditee dalam memilih KAP yang dapat
menghasilkan kualitas audit yang tinggi.
1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi lima bab. Bab
pertama adalah pendahuluan yang berisi gambaran umum objek
penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan
penelitian dan kegunaan penelitian. Bab kedua adalah tinjauan pustaka
dan lingkup penelitian yang mengemukakan dengan jelas, ringkas, dan
padat tentang hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan topik dan
variabel penelitian untuk dijadikan dasar bagi penyusunan kerangka
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
9
pemikiran dan perumusan hipotesis. Bab ketiga adalah metode penelitian
yang menegaskan pendekatan, metode dan teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau
menjelaskan msalah penelitian. Pada penelitian ini, alat pengukuran data
menggunakan kuesioner.
Pada bab empat adalah hasil penelitian dan pembahasan yang
menjelaskan hasil penelitian dan uraiannya secara kronologis dan
sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitaan. Dan
bab lima adalah kesimpulan dan saran yang memberikan hasil analisis
temuan penelitian dan saran.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
87
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Karakteristik Auditor (Responden) pada Kantor Akuntan Publik
(KAP) di Bandung
Penelitan ini menggunakan responden auditor di 10 kantor akuntan publik
yang ada di Bandung dengan mencakup 33 auditor sebagai sampel penelitian.
Berdasarkan hasil analisis, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Usia Auditor yang bekerja pada KAP di Bandung lebih banyak yang
berusia antara 22 tahun sampai dengan 36 tahun.
2. Jenis kelamin auditor yang bekerja pada KAP di Bandung lebih banyak
berjenis kelamin laki–laki dari pada jenis kelamin perempuan.
3. Lebih banyak auditor yang menjabat sebagai auditor junior pada KAP di
Bandung dari pada yang menjabat sebagai auditor senior, supervisor,
manajer KAP, maupun menjabat sebagai partner.
4. Lebih banyak auditor yang menempuh pendidikan pada tingkat S1 dari
pada yang menempuh pendidikan pada tingkat D3, S2 dan S3.
5. Lebih banyak auditor yang bekerja pada KAP di Bandung selama masa
kerja 1 hingga 3 tahun.
5.1.2 Kompetensi Auditor, Independensi Auditor dan Kualitas Audit
pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Bandung
Berdasarkan hasil analisis Kompetensi Auditor, Independensi Auditor dan
Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Bandung, diperoleh
beberapa kesimpulan:
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
88
A. Kompetensi Auditor
1) Pada indikator lama bekerja, lebih banyak yang telah bekerja di
bidang audit selama 2 sampai 5 tahun.
2) Pada indikator jenis perusahaan
a) Lebih banyak auditor setuju bahwa auditor melakukan audit
pada jenis perusahaan tertentu.
b) lebih banyak auditor yang setuju bahwa KAP tempat auditor
bekerja telah menetapkan auditor yang sama untuk melakukan
audit pada perusahaan sejenis.
3) Pada indikator pendidikan formal, lebih banyak auditor yang setuju
bahwa auditor masuk ke KAP tempatnya bekerja menggunakan
ijazah sarjana ekonomi, auditor setuju.
4) Pada indikator pendidikan profesional,
a) Lebih banyak audior yang setuju telah menempuh ujian
sertifikasi akuntan publik.
b) Hanya sedikit auditor telah menempuh pendidikan profesi
akuntansi.
c) Lebih banyak auditor yang seuju telah menempuh pendidikan
Brevet A, B dan C untuk dapat memberikan jasa non audit atas
jasa perpajakan.
5) Pada Indikator pelatihan teknis,
a) lebih banyak auditor yang setuju bahwa bahwa auditor sering
mengikuti pelatihan teknis yang diselenggarakan oleh IAPI.
b) lebih banyak auditor yang setuju bahwa auditor telah mengikuti
pelatihan basic audit techniques and tool for the new auditors
untuk memahami secara mendasar praktek audit.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
89
B. Independensi Auditor
1) Pada indikator peer review
a) Lebih banyak auditor yang setuju bahwa auditor membutuhkan
telaah dari auditor dalam melakukan audit
b) Lebih banyak yang auditor yang setuju bahwa KAP tempat
auditor bekerja melakukan peer review secara rutin.
2) Pada indikator jumlah fee
a) Lebih banyak auditor yang tidak setuju bahwa fee ditentukan
oleh manajemen.
b) Lebih banyak auditor tidak setuju bahwa auditor menerima fee
secara langsung dari klien untuk penggunaan pekerjaan spesialis
dalam melaksanakan audit.
c) Lebih banyak auditor yang tidak setuju bahwa auditor mendapat
tambahan fee dari klien
3) Pada indikator hubungan dengan klien
a) Lebih banyak auditor yang tidak setuju bahwa anggota tim pada
KAP pernah menjadi direktur, pejabat atau karyawan
diperusahaan klien.
b) Lebih banyak auditor yang sangat tidak setuju bahwa anggota
perusahaan klien pernah menjadi auditor di KAP tempat auditor
bekerja.
c) Lebih banyak auditor yang tidak setuju bahwa auditor memiliki
hubungan baik dengan klien.
4) Pada indikator jasa non audit, lebih banyak auditor yang tidak
setuju bahwa auditor pernah memberikan jasa non audit kepada
perusahaan klien.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
90
C. Kualitas Audit
1) Pada indikator perencanaan
a) Lebih banyak auditor yang setuju bahwa auditor bebas dari
intervensi manajerial pada saat penyusunan program audit.
b) Lebih banyak auditor yang setuju bahwa auditor selalu
mendikusikan dengan pihak klien tentang tujuan audit yang
dilaksanakan.
2) Pada indikator verifikasi bukti
a) Lebih banyak auditor yang setuju bahwa auditor diberikan
kebebasan dalam mengakses dokumen yang relevan dengan
audit yang dilaksanakan.
b) Lebih banyak auditor yang setuju bahwa karyawan manajemen
klien memberikan kerjasama yang baik selama pengumpulan
bukti.
3) Pada indikator pelaporan audit
a) Lebih banyak auditor yang setuju bahwa auditor melaporkan
hasil audit sesuai dengan prosedur audit yang dilakukan.
b) Lebih banyak auditor yang setuju bahwa auditor selalu berhati–
hati dalam pengambilan keputusan dengan pertimbangan
profesional.
4) Pada indikator kemampuan mendeteksi kesalahan
a) Lebih banyak auditor yang setuju bahwa bukti-bukti yang
diperoleh auditor dapat mendeteksi kesalahan yang ada pada
laporan keuangan klien.
b) lebih banyak auditor yang setuju bahwa auditor menggunakan
prosedur audit untuk mendeteksi ada tidaknya kesalahan dalam
laporan keuangan klien
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
91
5) Pada indikator kemampuan mengungkapkan kesalahan, lebih
banyak auditor yang setuju bahwa auditor selalu mengungkapkan
perbedaan pencatatan akuntansi klien dengan ketentuan yang
seharusnya.
5.1.3 Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor secara Simultan
terhadap Kualitas Audit
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis menggunakan regresi linear
berganda, kompetensi dan independensi auditor memiliki pengaruh secara
simultan terhadap kualitas audit. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji F dengan
taraf signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dibandingkan α = 5%, sehingga Ha
penelitian diterima yang berarti kompetensi dan independensi auditor
bersama–sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hal
tersebut juga didukung dengan hasil analisis determinasi yang menunjukkan
bahwa kemampuan kedua variabel independen dalam menjelaskan kualitas
audit sebesar 70,4%, sedangkan 29,6% dipengaruhi oleh faktor–faktor lain di
luar penelitian ini.
5.1.4 Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor secara Parsial
terhadap Kualitas Audit
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis menggunakan regresi linear
berganda, kompetensi dan independensi auditor tidak memiliki pengaruh
secara parsial terhadap kualitas audit. Hal tersebut berdasarkan hasil uji t
sebagai berikut:
a. Kompetensi terhadap kualitas audit menghasilkan uji sinifikan t sebesar
0,059 > 0,05. Dengan demikian H1a penelitian ditolak, yang berarti
kompetensi tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit dan
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
92
dengan arah positif, yang berarti semakin tinggi nilai maka
mengakibatkan meningkatnya kualitas audit.
b. Independensi terhadap kualitas audit menghasilkan nilai signifikansi uji t
sebesar 0,048 < 0,05. Dengan demikian H2a penelitian diterima, yang
berarti independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit
dengan arah hubungan positif, yang berarti semakin tinggi independensi
maka mengakibatkan meningkatnya kualitas audit.
5.2 Saran
5.2.1Aspek Teoritis
A. Saran Bagi Akademisi
Penelitian ini dapat digunakan untuk memperkaya wawasan bagi para
akademisi yang akan melakukan penelitian selanjutnya dengan memberikan
berbagai literatur dan sumber yang sangat dibutuhkan dalam penelitian,
sehingga penelitian selanjutnya akan menjadi lebih berkembang dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari–hari.
B. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mencoba memberikan saran
untuk penelitian sejenis berikutnya yaitu:
1. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel independen lain yang
dapat mempengaruhi kualitas audit, seperti ukuran kantor akuntan publik
(KAP Big Four dan Non Big Four), manajemen laba dan sebagainya.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan memperluas responden penelitian,
seperti pengambilan sempel pada wilayah yang berbeda dari penelitian ini,
mengikutsertakan auditor internal auditee sebagai responden, dan
sebagainya.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
93
5.2.2 Aspek Praktisi
A. Bagi Kantor Akuntan Publik (KAP)
Berdasarkan hasil statistik deskriptif penelitian ini menunjukkan bahwa
nilai kompetensi yang dimiliki oleh auditor (responden) lebih banyak yang
berada di bawah nilai mean dan berdasarkan arah hubungan positif
kompetensi, menunjukkan bahwa semakin tinggi kompetensi auditor maka
semakin tinggi juga kualitas audit, sehingga pimpinan KAP diharapkan dapat
melakukan pengawasan dan memberikan pelatihan–pelatihan yang dapat
meningkatkan kinerja auditor. Salah satu yang harus di perhatikan adalah pada
pendidikan profesional. Pada pendidikan profesional, banyak auditor yang
belum menempuh pendidikan profesional. Pimpinan KAP sebaiknya
menyarankan kepada auditor untuk melanjutkan atau menempuh pendidikan
profesional lebih lanjut lagi karena kompetensi memiliki arah hubungan yang
positif yang berarti semakin tinggi kompetensi auditor maka semakin tinggi
juga kualitas audit yang dihasilkan.
Selain kompetensi, independensi auditor memiliki arah model regresi yang
positif yang berarti semakin tinggi independensi auditor maka semakin tinggi
kualitas audit. Apabila pimpinan KAP auditor memperhatikan kompetensi
para auditor yang bekerja di KAP tersebut, bukan hanya kualitas audit tinggi
yang akan dihasilkan, tetapi juga akan meningkatkan nama baik KAP di mata
para auditee sehingga banyak auditee yang akan meminta untuk dilakukan
audit oleh KAP dan KAP dapat terus mempertahankan kelangsungan hidup
usahanya.
B. Bagi Auditor
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif pada penelitian ini, nilai
variabel kompetensi lebih banyak yang berada di bawah nilai mean.
Berdasarkan hasil analisis penelitian ini juga, kompetensi tidak berpengaruh
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
94
secara signifikan. Hal ini dapat terjadi karena salah satu indikator variabel
kompetensi, yaitu pendidikan profesional, menunjukkan bahwa lebih banyak
auditor yang belum menempuh pendidikan profesional khususnya pendidikan
profesi akuntan. Dihubungkan dengan arah hubungan kompetensi yang
positif, artinya semakin tinggi kompetensi maka semakin tinggi juga kualitas
audit yang dihasilkan, sehingga auditor sebaiknya menempuh pendidikan
profesi akuntan untuk menambah pengetahuannya yang dapat membantu
auditor dalam melaksanakan audit.
Pada variabel independensi, independensi berpengaruh signifikan terhadap
kualitas audit dan arah hubungan independensi yang positif, berarti semakin
tinggi independensi auditor maka semakin tinggi juga kualitas audit yang
dihasilkan. Independensi berhubungan dengan opini yang akan diberikan oleh
auditor kantor akuntan publik atas kewajaran laporan keuangan auditee. Jika
auditor terpengaruh oleh pihak–pihak tertentu dalam menyatakan opini, maka
auditor dianggap tidak memiliki independensi sehingga akan mempengaruhi
kualitas audit yang dihasilkan, serta akan merugikan pihak–pihak yang
berkepentingan atas laporan keuangan tersebut karena telah keliru dalam
pengambilan keputusan, dan dapat menghilangkan kepercayaan publik
terhadap kredibilitas auditor dan kelangsungan usaha kantor kuntan publik
tersebut. Sebaiknya audior tetap mempertahankan independensinya dalam
melakukan audit.
C. Bagi Auditee (Badan Usaha / Organisasi)
Berdasarkan hasil penelitian, apabila auditee ingin memilih KAP untuk
melakukan audit atas laporan keuangan, sebaiknya auditee memilih KAP
yang memiliki tingkat kompetensi dan independensi yang tinggi. Kompetensi
yang dimiliki KAP dapat dilihat dari pengalaman dan pengetahuan yang
dimiliki oleh auditor pada KAP tersebut. Pengalaman dapat dilihat dari
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
95
lamanya seorang auditor bekerja dibidang audit dan jenis perusahaan yang
sering diaudit oleh auditor atau KAP tersebut, serta pengetahuan yang dapat
dilihat dari pendidikan formal dan pendidikan profesional yang telah
ditempuh oleh auditor. Pada pengetahuan auditor, auditee sebaiknya
memperhatikan pendidikan profesional yang dimiliki auditor karena pada
hasil analisis statistik deskriptif, banyak auditor yang belum menempuh
pendidikan profesional. Auditee juga sebaiknya tidak mengabaikan indikator
kompetensi lainnya dalam memilih KAP, karena hasil analisis menunjukkan
bahwa kompetensi memiliki arah hubungan yang positif yang berarti semakin
tinggi kompetensi maka semakin tinggi kualitas audit yang dihasilkan.
Independensi dapat dilihat dari peer review yang sering dilakukan oleh
KAP, kemudian auditee mempertimbangkan apakah jumlah fee yang diminta
oleh auditor sesuai dengan lingkup audit atau tingkat kesulitan audit, dan
apakah salah satu anggota di KAP memiliki hubungan dengan auditee, serta
apakah auditor pada KAP tersebut memberikan jasa non audit kepada
perusahaan auditee. Hal ini karena berdasarkan hasil penelitian, independensi
berpengaruh secara signifikan dan memiliki hubungan yang positif yang
berarti semakin tinggi independensi maka semakin tinggi juga kualitas audit.
Oleh karena itu, auditee sebaiknya memperhatikan independensi yang dimiliki
oleh auditor agar menghasilkan kualitas audit yang tinggi.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi