119
PENGARUH KOMUNIKASI VERBAL ANTARA GURU DAN MURID TERHADAP KEBERHASILAN BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISAUK TANGERANG Oleh AMIN NIM: 104011000086 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2008

Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

PENGARUH KOMUNIKASI VERBAL

ANTARA GURU DAN MURID TERHADAP KEBERHASILAN

BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISAUK TANGERANG

Oleh

AMIN

NIM: 104011000086

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2008

Page 2: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

PENGARUH KOMUNIKASI VERBAL

ANTARA GURU DAN MURID TERHADAP KEBERHASILAN

BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISAUK TANGERANG

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)

Oleh

AMIN

NIM: 104011000086

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2008

Page 3: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

PENGARUH KOMUNIKASI VERBAL ANTARA GURU DAN MURID

TERHADAP KEBERHASILAN BELAJAR SISWA

DI SMP NEGERI 2 CISAUK TANGERANG

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)

Oleh

Amin

NIM: 104011000086

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Bahrissalim, M.Ag Tanenji, M.A

NIP. 150289253 NIP.150285599

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Page 4: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

2008

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul: “Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap

Keberhasilan Belajar Siswa di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang” diajukan kepada

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatulah Jakarta,

dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada, 07 Juli 2008 di

hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1

(S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.

Jakarta, 07 Juli 2008

Panitia Ujian Munaqosyah

Ketua Sekretaris

Jurusan Pendidikan Agama Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam

Dr. H. Abdul Fatah Wibisono, MA Drs. Sapiuddin Shidiq, M.Ag

NIP. : 150236009 NIP.: 150299477

Penguji I Penguji II

Dra. Hj. Eri Rosatria, M. Ag Drs. Sapiuddin Shidiq, M.Ag

NIP.:150007315 NIP.: 150299477

Mengetahui:

Dekan FITK,

Prof. Dr. Dede Rosyada, MA

NIP.: 150231356

Page 5: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakam hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 pada Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil plagiat dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 Juni 2008

Penulis

Amin

NIM. 104011000086

Page 6: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

ABSTRAK

Amin

Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap Keberhasilan

Belajar Siswa di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang

Pendidikan merupakan proses komunikasi antara pendidik dan anak didik

yang diikat dengan minat dan perhatian antara keduanya. Apabila ditinjau dari

segi psikologi sosial, maka pendidik berfungsi sebagai komunikator dan anak

didik sebagai komunikan yang menerima pesan-pesan (message) dari komunikator.

Belajar-mengajar adalah proses kegiatan menerima bahan pengajaran dalam berbagai rupa di pihak murid (anak didik) dan kegiatan pemberian bahan

pengajaran dalam berbagai bentuknya kepada murid oleh guru yang berlangsung secara komunikatif yang bersifat dialogis dalam jangka dan waktu serta tempat

tertentu. Proses belajar-mengajar baru dapat berlangsung secara efektif dan efisien, jika telah terbentuk komunikasi antara pendidik dan anak didik.

Komunikasi itu berlangsung dalam kegiatan psikologis secara timbal balik antara

pendidik dan anak didik, yang saling memberi dan menerima pesan.

Keberhasilan belajar siswa mengandung pengertian yang luas dan banyak

faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi

keberhasilan belajar siswa adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi verbal

dengan siswa. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-

simbol atau kata-kata, baik yang dinyatakan secara oral atau lisan maupun tulisan.

Agar dapat berkomunikasi verbal dengan baik, guru perlu memiliki kemampuan

berbahasa yang baik, guru perlu memiliki kekayaan bahasa dan kosakata yang

cukup banyak, sebab dengan menggunakan kata-kata tertentu saja siswa belum

dapat memahami maknanya, mereka membutuhkan kata-kata atau istilah lain.

Penelitian ini ingin mengetahui bagaimanakah pelaksanaan komunikasi

verbal guru, bagaimanakah keberhasilan belajar siswa, apakah ada pengaruh antara komunikasi verbal guru dengan keberhasilan belajar siswa dan

bagaimanakah pengaruh komunikasi verbal guru terhadap keberhasilan belajar siswa di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang.

Oleh karena yang diteliti bersifat hubungan atau terdiri dari dua variabel, yaitu antara komunikasi verbal (variabel X) dan keberhasilan belajar siswa

(variabel Y), maka dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kuantitatif dengan tipe penelitian korelasional, yaitu Product Moment yang diberi lambang

“r”. Penggunaan metode tersebut untuk meneliti sejauh mana variasi pada satu

faktor berkaitan dengan variasi faktor lain.

Page 7: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Setelah dianalisa dengan menggunakan rumus Product Moment, diperoleh rxy sebesar 0,624, keberhasilan belajar siswa (variabel Y) dipengaruhi oleh

variansi komunikasi verbal (variabel X) dan hasil pengujian hipotesis

menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif antara

komunikasi verbal dengan keberhasilan belajar siswa di SMP Negeri 2 Cisauk

Tangerang. Artinya komunikasi verbal guru memberikan pengaruh yang cukup

terhadap keberhasilan belajar siswa di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang.

Page 8: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, penulis mengucapkan puji dan syukur

yang tak terhingga kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat serta

Inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat serta salam senantiasa penulis curahkan kepada manusia pilihan,

penyeru kebenaran, pembawa Risalah Ilahiyah Nabi Muhammad SAW, beserta

keluarga, sahabat, dan umatnya yang istiqomah sampai hari kiamat.

Suka cita, senang, gembira menyelimuti hati penulis, seiring dengan

selesainya penyusunan skripsi ini. Selanjutnya, dalam penyusunan skripsi ini

banyak kendala yang harus penulis hadapi, namun dengan rahmat Allah dan kerja

keras serta bantuan yang berharga dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu dengan niat suci dan kerendahan hati,

maka penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bahrissalim, M.Ag. dan Tanenji, MA, dosen pembimbing, yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini

4. Seluruh dosen serta staf perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan terutama Dra. Manerah, Abdurrahman Ghazali M.Ag, Bpk.

Bafadhal, Dra. Hj. Eri Rosatria, M.Ag, serta seluruh civitas akademik yang

telah memberikan sumbangsih wawasan keilmuan dan bimbingan selama

penulis berada dalam perkuliahan

5. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang, dan

Hindun, S.Ag, guru bidang studi Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 2

Page 9: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Cisauk Tangerang dan seluruh staff SMP Negeri 2 Cisauk yang telah

membantu penulis dalam pengumpulan data sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

6. Ucapan terima kasih tak terhingga, penulis haturkan rasa hormat dan kasih

sayang kepada orang tua yang sangat penulis cintai yaitu ayahanda H.

Saedi dan ibunda Yati, yang telah membesarkan dan memberikan

dukungan baik moril maupun materil serta tak henti-hentinya mendoakan

penulis sehingga tak akan cukup kata untuk melukiskan jasa dan kasih

sayang yang telah diberikan kepada penulis, semoga Allah SWT

senantiasa membalas dan memberkahi kehidupannya. Tak lupa seluruh

kakak penulis, terutama Aisyah, M. Nuryani, yang telah memabantu, baik

moril maupun materil.

7. Guru-guru penulis: KH. Muhasyar dan keluarga, Ust. Anizar Munawar,

Ust. H. Syarif Muawan, Ust. Suhandi, Ust. Romli, ibu Hj. Arif (Hj.

Ujiyanah), ibu Tuti dan semua guru yang telah mendidik penulis sampai

sekarang.

8. Sahabat-sahabat penulis: Humaidi, Hepi Hilmawan, M. Al-Habsyi, Abdul

Gofur, Maulana Ibrahim, Sutisna, Nuradha, Aep Saepullah, Hidup Yadi

dan seluruh teman-teman PAI Angkatan 2004. Khusus untuk orang yang

penulis sayangi: “Wulandari” yang telah memberikan semangat sampai

terselesaikannya skripsi ini

Penulis berdoa semoga Allah SWT membalas amal baik mereka dan selalu

melimpahkan Rahmat dan Inayah-Nya atas kebaikan yang mereka lakukan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena

itu penulis menerima kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan di

kemudian hari.

Jakarta, 07 Juli 2008

Penulis,

Amin

Page 10: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK

KATA PENGANTAR............................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................ iii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.......................................................... 1

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah......................... 6

D. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian .................................... 7

BAB II ACUAN TEORITIK, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

A. Komunikasi ........................................................................... 8

1. Pengertian Komunikasi ...................................................... 8

2. Komponen-komponen Komunikasi.................................... 9

3. Proses Komunikasi ............................................................ 10

4. Tujuan Komunikasi............................................................ 11

5. Jenis-jenis Komunikasi ...................................................... 11

6. Faktor-faktor Penghambat Komunikasi ............................. 15

7. Komunikasi Efektif............................................................ 16

B. Komunikasi Verbal ............................................................... 17

1. Pengertian Komunikasi Verbal........................................... 17

2. Karakteristik Komunikasi Verbal ....................................... 18

Page 11: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

3. Macam-macam Komunikasi Verbal ................................... 18

C. Keberhsilan Belajar .............................................................. 19

1. Pengertian Keberhasilan Belajar ........................................ 19

2. Indikator Keberhasilan Belajar ........................................... 20

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar.... 20

4. Kriteria Keberhasilan Belajar ............................................. 21

5. Tingkat Keberhasilan Belajar ............................................. 22

6. Bentuk-bentuk Keberhasilan Belajar .................................. 23

D. Kerangka Berfikir................................................................. 23

E. Hipotesis Penelitian ............................................................... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 25

B. Metode Penelitian .................................................................. 25

C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................. 25

D. Variabel Penelitian ................................................................ 26

E. Instrumen Penelitian .............................................................. 27

F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 29

G. Teknik Pengolahan, Analisa dan Interpretasi Data ................. 30

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang .......... 35

1. Sejarah Berdirinya ............................................................. 35

2. Visi dan Misi ..................................................................... 37

3. Keadaan Guru .................................................................... 37

4. Keadaan Siswa................................................................... 37

5. Keadaan Sarana dan Prasarana ........................................... 38

6. Faktor Pendukung dan Penghambat ................................... 39

B. Pengolahan Data ................................................................... 39

C. Deskripsi Data ....................................................................... 40

Page 12: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

1. Deskripsi Data Keberhasilan Belajar (Variabel Y) ............. 40

2. Deskripsi Data Komunikasi Verbal (Variabel X)................ 44

a. Uji Validitas ................................................................... 44

b. Uji Reliabilitas................................................................ 45

c. Distribusi Frekuensi Angket Komunikasi Verbal............. 46

D. Analisa dan Interpretasi Data .............................................. 61

1. Analisa Data dengan Rumus Product Moment ................... 61

2. Interpretasi Data................................................................. 62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................. 66

B. Saran-saran ............................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 67

LAMPIRAN

Page 13: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Berita Wawancara dengan Kepala Sekolah SMPN 2 Cisauk

Lampiran 2 Berita Wawancara dengan Guru Bidang Studi PAI

Lampiran 3 Angket Uji Coba

Lampiran 4 Angket Hasil Uji Coba

Lampiran 5 Bagan Strutur Organisasi SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang

Lampiran 6 Daftar Nama-nama Guru SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang

Lampiran 7 Perhitungan Nilai Raport Responden

Lampiran 8 Data Validitas Angket variabel X

Lampiran 9 Data Reliabilitas Angket Variabel X

Lampiran 10 Data Variabel X yang sudah Valid

Lampiran 11 Peta Korelasi (Scatter Diagram)

Lampiran 12 Tabel Nilai Kritik “r” Product Moment

Lampiran 13 Tabel Nilai Kritik “t” untuk Berbagai df

Page 14: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Angket Komunikasi Verbal ......................... 28

Tabel 2. Skor Pernyataan Positif dan Negatif ........................................... 29

Tabel 3. Indeks Korelasi Product Moment................................................ 33

Tabel 4. Jumlah Siswa SMP Negeri 2 Cisauk 3 Tahun Terakhir ............... 37

Tabel 5. Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 2 Cisauk ................ 38

Tabel 6. Daftar Nilai Raport Responden .................................................. 40

Tabel 7. Hasil Belajar Rata-rata Tiap Kelas ............................................. 42

Tabel 8. Daftar Standar Nilai ................................................................... 43

Tabel 9. Data Skor Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................... 44

Tabel 10. Penyampaian informasi dengan bahasa yang dapat dipahami ..... 47

Tabel 11. Ketidakjelasan pengucapan kata kata ......................................... 47

Tabel 12. Kejelasan dalam mengungkapkan kata-kata ............................... 48

Tabel 13. Penggunaan kata-kata yang tidak baku ...................................... 48

Tabel 14. Penyingkatan tulisan dalam menjelaskan materi ......................... 49

Tabel 15. Informasi disampaikan dengan bermacam-macam bahasa .......... 49

Tabel 16. Tidak memberikan ulasan (penjelasan ulang) ............................. 50

Tabel 17. Pembacaan buku materi pelajaran tanpa diberikan penjelasan..... 51

Tabel 18. Menulis dengan tulisan yang rapi ............................................... 51

Tabel 19. Siswa dapat membaca tulisan-tulisan guru.................................. 52

Tabel 20. Tidak merangkai kalimat secara teratur ...................................... 52

Tabel 21. Segera merespon setiap tanggapan dari siswa ............................. 53

Tabel 22. Tidak segera berkonsultasi kepada guru ..................................... 53

Tabel 23. Kesaman pandangan penting dalam berkomunikasi .................... 54

Tabel 24. Tidak mengadakan kegiatan tanya jawab .................................... 54

Tabel 25. Penggunaan berbagai model tulisan dalam menulis .................... 55

Tabel 26. Berbicara (berkomunikasi) dengan sebagian siswa ..................... 55

Page 15: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Tabel 27. Marah bila siswa berkomentar .................................................... 56

Tabel 28. Pemberikan nasihat kepada siswa .............................................. 56

Tabel 29. Bebas mengemukakan pendapat ................................................ 57

Tabel 30. Saran dan kritik .......................................................................... 57

Tabel 31. Penjelasan materi diringi dengan sedikit humor .......................... 58

Tabel 32. Bimbingan untuk berkata dengan kalimat yang benar ................. 58

Tabel 33. Mendengarkan pembicaraan siswa dengan seksama ................... 59

Tabel 34. Menerima pendapat siswa yang sesuai dengan pendapatnya ....... 59

Tabel 35. Komentar disampaikan melalui tulisannya.................................. 60

Tabel 36. Pemberian petunjuk penyelesaian tugas secara terperinci............ 60

Tabel 37. Indeks Korelasi “r” Product Moment.......................................... 63

Page 16: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia tidak akan dapat berenang di dalam air tanpa bantuan persediaan

udara buatan, manusia tidak dapat melayang di udara tanpa bantuan suatu alat

supaya manusia tetap melayang di udara dan manusia tidak dapat bertahan di

berbagai wilayah di dunia tanpa bantuan pakaian menurut syarat tertentu.

Meskipun semua kendala yang nyata ini ada, manusia telah menjadi spesies yang

dominan di muka bumi ini, karena manusia dapat berkomunikasi antara

sesamanya.

Manusia yang normal dalam kehidupannya sehari-hari berada dalam

proses komunikasi dengan sesama manusia di lingkungan masyarakat sekitar

secara timbal balik, bahkan juga berkomunikasi dengan alam sekitarnya. Proses

komunikasi tersebut mengandung nilai kependidikan, oleh karena manusia

sebagai makhluk individual dan sosial mempunyai naluri yang berwatak untuk

hidup bermasyarakat dan saling tolong menolong dalam rangka mengembangkan

sistem kehidupannya ke arah kesejahteraan bersama.

Komunikasi ada di mana-mana, di rumah, ketika anggota-anggota

keluarga berbincang di meja makan; di sekolah, ketika siswa-siswi sedang

mendiskusikan hasil tentamen atau ketika guru sedang memberikan materi

pelajaran; di kantor, ketika seksi membagi-bagi tugas; di masjid, ketika mubaligh

berkhotbah. Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan dan menentukan

kualitas hidup manusia. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 70% waktu

bangun (sadar) manusia digunakan untuk berkomunikasi.1

Proses komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian pikiran

atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan).

Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari

1Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), Cet.

XV, h. vii

Page 17: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan,

kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan dan sebagainya yang timbul

dari lubuk hati.2

Komunikasi adalah sendi dasar terjadinya proses interaksi sosial, karena

tanpa komunikasi, kehidupan manusia tidak akan berkembang dan tidak akan

menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Bidang pendidikan, misalnya, tidak bisa

berjalan tanpa dukungan komunikasi, bahkan pendidikan hanya bisa berjalan

melalui komunikasi. Dengan kata lain tidak ada perilaku pendidikan yang tidak

dilahirkan oleh komunikasi. Bagaimana mungkin mendidik manusia tanpa

berkomunikasi, mengajar orang tanpa berkomunikasi, atau memberi kuliah tanpa

bicara. Semuanya membutuhkan komunikasi, komunikasi yang sesuai dengan

bidang daerah yang disentuhnya.

Pendidikan adalah suatu proses komunikasi antara pendidik dan anak didik

yang diikat dengan minat dan perhatian antara keduanya. Pada dasarnya proses

komunikasi merupakan kegiatan alamiah manusia dalam masyarakat yang

dinamis di mana hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang

lainnya saling berinteraksi. Dalam proses kependidikan hubungan timbal balik

antara pendidik dan anak didik berkelanjutan ke arah tujuan yang hendak

diwujudkan bersama yaitu tujuan pendidikan atau tujuan proses belajar mengajar.

Dalam proses kependidikan jika ditinjau dari segi psikologi sosial, pendidik

berfungsi sebagai komunikator dan anak didik sebagai komunikan yang menerima

pesan-pesan (message) dari komunikator.

Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dengan terdidik atau antara

guru dengan siswa. Interaksi pendidikan ini hampir seluruhnya menggunakan

media bahasa, entah bahasa lisan, tulis ataupun gerak dan isyarat. Interaksi yang

menggunakan media bahasa disebut komunikasi. Dengan demikian komunikasi

memegang peranan yang menentukan dalam interaksi pendidikan.

2Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007), Cet. ke-21, h. 11

Page 18: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Pandangan modern dalam teori-teori pendidikan akhir-akhir ini tidak lagi

memandang anak didik sebagai objek (sasaran) garapan pekerjaan pendidik, akan

tetapi juga dipandang sebagai subjek didik yang melaksanakan proses pendidikan

terhadap dirinya sendiri sesuai dengan bakat, minat dan perhatiannya. Atas dasar

pandangan baru ini, proses kependidikan berjalan secara dialogis, khususnya

dalam proses kependidikan agama. Seorang pendidik tidak hanya mentransfer

ilmu pengetahuan (agama) semata, akan tetapi ia harus menginternalisasikan dan

mentransformasikan tata nilai keagamaan (keimanan dan ketakwaan), maka

komunikasi antara pendidik dan anak didik harus didasarkan atas prinsip-prinsip

pendekatan integralistik (meliputi seluruh aspek kebutuhan anak didik), dan lebih

menekankan pada pengembangan kemampuan individualisatif, sosialisatif, dan

moralisatif, oleh karena anak didik adalah makhluk individual, sosial, dan moral.

Belajar-mengajar adalah proses kegiatan menerima bahan pengajaran

dalam berbagai rupa di pihak murid (anak didik) dan kegiatan pemberian bahan

pengajaran dalam berbagai bentuknya kepada murid oleh guru yang berlangsung

secara komunikatif yang bersifat dialogis dalam jangka dan waktu dan tempat

tertentu. Proses belajar-mengajar baru dapat berlangsung secara efektif dan

efisien, jika telah terbentuk komunikasi antara pendidik dan anak didik.

Guru sebagai agen pembelajaran (learning agent) di sekolah, harus

memiliki empat kompetensi, yaitu :

a. Kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta

didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan

pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

b. Kompetensi kepribadian, yaitu kemampuan kepribadian yang mantap,

stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik,

dan berakhlak mulia.

c. Kompetensi profesional, yaitu kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya

Page 19: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan

dalam Standar Nasional Pendidikan.

d. Kompetensi sosial, yaitu kemampuan penguasaan materi pembelajaran

secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta

didik memenuhi Standar Kompetensi yang ditetapkan dalam Standar

Nasional Pendidikan.3

Berdasarkan kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang

guru tersebut, maka kemampuan berkomunikasi dengan baik dan efektif adalah

satu hal yang mutlak bagi seorang pendidik. Salah satu cara agar guru dapat

berkomunikasi dengan efektif adalah dengan mempelajari cara-cara

berkomunikasi antarpribadi dan terus berlatih menggunakan cara-cara

berkomunikasi tersebut.

Guru adalah seorang komunikator, karena dia akan menyampaikan

rencana-rencana pembelajaran pada siswa, kemudian dia juga akan mengatur

siswa dalam kelasnya dari awal dia masuk kelas sampai mengakhiri kelas, dan dia

juga akan menjelaskan bahan-bahan ajar pada siswanya, bahkan harus

menjelaskan berbagai bahan ajar yang belum dipahami siswa dengan baik. Guru

juga akan menjelaskan berbagai perbaikan dan tugas-tugas siswa, menjelaskan

berbagai aktivitas belajar besok dan yang akan datang. Semua aktivitas guru

terkait dengan komunikasi. Berikut gambaran komunikasi antara guru dan siswa

dalam proses belajar-mengajar:

Gambar 1.

Alur Komunikasi Kelas

3Badan Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru,

(Jakarta: BSNP, 2007), h.8

Guru sebagai

sumber komunikasi

Siswa bereaksi, dan mengirim

pesan ulang pada guru

Pesan diterima guru, dan guru

menyusun ulang pesan tersebut

Pesan terpilih

untuk disampaikan

Siswa sebagai

sasaran komunikasi

Page 20: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Dalam konteks apa pun tugas guru membutuhkan kemampuan komunikasi

dengan baik, termasuk mengkomunikasikan program-program kelasnya terhadap

komite sekolah, atau orang tua siswa. Oleh sebab itu, guru mampu mengetahui

teori-teori komunikasi efektif, karena tidak akan terlalu bermanfat ilmu yang

dikuasai guru dengan baik, kalau dia tidak mampu mengkomunikasikannya pada

siswa secara baik, yakni enak untuk diikuti dan mudah untuk dipahami. Demikian

juga tidak bermanfaat kreatifitas guru dalam meningkatkan proses pembelajaran

siswa, kalau tidak bisa dipahami oleh orang tua siswa.

Agar dapat berkomunikasi dengan baik, guru perlu memiliki kemampuan

berbahasa yang baik. Guru perlu memiliki kekayaan bahasa dan kosakata yang

cukup banyak sebab dengan menggunakan kata-kata tertentu saja siswa belum

dapat memahami maknanya, mereka membutuhkan kata-kata atau istilah lain.

Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh banyak aspek atau bidang

lainnya yang mendukung kegiatan belajar siswa tersebut, dan seorang siswa akan

berhasil dalam belajarnya jika semua faktor yang mendukung tersebut ada. Salah

satu faktor pendukung yang penting adalah tenaga pengajar yang berkualitas

yakni yang mampu berkomunikasi verbal dengan baik dan mempunyai wawasan

keilmuan yang luas.

Untuk mencapai keberhasilan belajar di sekolah siswa perlu memahami

komunikasi yang dilakukan oleh guru.. Makin baik komunikasi yang dilakukan

guru, makin baik pula keberhasilan belajar anak, begitu juga sebaliknya. Dan

komunikasi yang dapat mendukung keberhasilan belajar anak berupa komunikasi

lisan dan tulisan.

Namun dalam kenyataannya, banyak guru yang tidak mau tahu dan tidak

acuh terhadap komunikasi verbal yang dilakukan pada saat proses belajar

mengajar dan di tambah kenyataan yang didapatkan di lapangan, mengenai

komunikasi verbal yang dilakukan guru belum maksimal. hal ini terungkap dari

hasil survey bahwa banyak siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Cisauk

Page 21: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Tangerang yang tidak menghiraukan pembicaraan dan tulisan guru dalam proses

belajar mengajar.

Hal tersebutlah yang melatarbelakangi penulis untuk membahas skripsi

dengan judul: “Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid

terhadap Keberhasilan Belajar Siswa di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Keberhasilan belajar siswa mengandung pengertian luas dan banyak faktor

yang mempengaruhinya. Mengingat keterbatasan penulis dalam hal waktu, biaya,

dan tenaga, maka pada penelitan mengenai “Pengaruh Komunikasi Verbal antara

Guru dan Murid terhadap Keberhasilan Belajar Siswa di SMP Negeri 2 Cisauk

Tangerang”, penulis membatasi masalah pada :

1. Mengenai pengaruh komunikasi verbal, penulis membatasi pada

pelaksanaan komunikasi verbal yang dilakukan guru terhadap murid

dalam proses belajar mengajar di dalam kelas pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang.

2. Mengenai keberhasilan belajar siswa, penulis membatasi pada hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam berupa nilai

raport Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2007/2008.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan

masalah, sebagai berikut:

1. Bagaimanakah komunikasi verbal yang dilakukan guru terhadap siswa

dalam proses belajar mengajar bidang studi Pendidikan Agama Islam di

SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang?

2. Bagaimanakah keberhasilan siswa SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang

pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Semester Ganjil Tahun

Pelajaran 2007/2008?

Page 22: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

3. Apakah ada pengaruh/hubungan antara komunikasi verbal guru dengan

keberhasilan belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang?

4. Bagaimanakah pengaruh komunikasi verbal guru terhadap keberhasilan

belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP

Negeri 2 Cisauk Tangerang?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pembatasan dan perumusan masalah di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah :

1) Untuk mengetahui pelaksanaan komunikasi verbal yang dilakukan

guru bidang studi Pendidikan Agama Islam terhadap siswa dalam

proses belajar mengajar di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang.

2) Untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa SMP Negeri 2 Cisauk

Tangerang pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Semester

Ganjil Tahun Pelajaran 2007/2008.

3) Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara

komunikasi verbal guru terhadap keberhasilan belajar siswa pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Cisauk

Tangerang.

4) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi verbal guru

terhadap keberhasilan belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang.

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari hasil penelitian ini adalah:

1) Hasil penelitian diharapkan dapat memberi informasi yang positif bagi

guru dalam melakukan komunikasi verbal, sehingga keberhasilan

Page 23: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

belajar siswa dapat ditingkatkan dan mencapai tujuan yang maksimal

sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan lembaga.

2) Dapat memberikan sumbangan dalam Ilmu Pendidikan Islam,

khususnya sebagai bahan acuan untuk mengadakan penelitian yang

relevan.

3) Penelitian ini menjadi bekal bagi penulis sebagai calon guru dalam

melakukan komunikasi verbal dengan siswa.

Page 24: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR

DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Pengertian mengenai komunikasi sangat bersifat universal, karena

komunikasi berlaku dan terdapat pada pelbagai bidang kegiatan hidup manusia.

Komunikasi menurut kamus bahasa Indonesia berarti pengiriman dan penerimaan

pesan atau berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat, sehingga

pesan pesan yang dimaksud dapat dipahami.4

Secara etimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa latin

communicatio, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Perkataan

communis tersebut dalam pembahasan ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan

partai komunis yang sering dijumpai dalam politik. Arti communis di sini adalah

sama, dalam arti kata sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal.

Sedangkan secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu

pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.5

Everett M. Rogers, seorang pakar sosiologi pedesaan Amerika, yang telah

banyak memberi perhatian pada studi riset komunikasi, khususnya dalam hal

penyebaran inovasi mendefinisikan bahwa komunikasi adalah proses di mana

suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud

untuk mengubah tingkah laku mereka.6

4Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet. I, h. 454 5Onong Uchjana Effendi, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000),

Cet. IV, h. 3-4 6Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2003), Cet. ke-4, h. 19 .

Page 25: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Colin Cherry mendefinisikan komunikasi sebagai usaha untuk membuat

satuan social dari individu dengan menggunakan bahasa atau tanda, memiliki

bersama serangkaian peraturan untuk berbagai kegiatan mencapai tujuan.7

Berelson dan Steiner menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses

melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam

bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk prilaku orang lainnya

(khalayak).8

Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan, bahwa komunikasi

adalah penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain

melalui lambang tertentu.

2. Komponen-komponen Komunikasi

Terdapat beberapa macam pandangan tentang banyaknya komponen yang

mendukung terjadinya komunikasi, di antaranya:

Aristoteles, ahli filsafat Yunani Kuno dalam bukunya Rhetorica menyebut

bahwa suatu proses komunikasi memerlukan tiga unsur yang mendukungnya,

yakni siapa yang berbicara (komunikator), apa yang dibicarakan (pesan), dan

siapa yang mendengarkan (komunikan).9

a. Komunikator

Komunikator adalah pelaku/orang yang menyampaikan pesan

kepada orang lain. Pelaku ini dapat berupa perorangan atau kelompok.

Bagi komunikator harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Memiliki kredibilitas yang tinggi berkomunikasinya

2) Keterampilan berkomunikasi

3) Mempunyai pengetahuan yang luas

4) Sikap

7Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), Cet.

XV, h. 7-8 8Dani Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT. Indeks

Kelompok Gramedia, 2005), h. 25 9Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2003), Cet. ke-4, h. 22

Page 26: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

5) Memiliki daya tarik, maksudnya ia memiliki kemampuan untuk

perubahan sikap/penambahan pengetahuan bagi/pada diri

komunikan.

b. Pesan

Pesan adalah suatu gagasan/ide, informasi, pengalaman yang telah

dituangkan dalam lambang untuk disebarkan kepada pihak lain. Pesan dapat

disampaikan melalui lisan, tatap muka langsung, atau menggunakan media

atau saluran. Pesan yang disampaikan harus tepat, dimengerti oleh

komunikan. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh komunikator sebelum

menyampaikan pesan, yaitu:

1) Pesan harus direncanakan (dipersiapkan) secara baik, sesuai dengan

kebutuhan kita.

2) Pesan itu dapat menggunakan bahasa yang dapat dimengerti kedua

belah pihak.

3) Pesan itu harus menarik minat dan kebutuhan pribadi penerima serta

menimbulkan kepuasan.

c. Komunikan

Komunikan adalah orang yang menerima pesan dari komunikator.

d. Media, yaitu sarana atau saluran yang mendukung pesan bila

komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya.10

e. Pengaruh (Effect), yaitu perbedaan antara apa yang dipikirkan,

dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima

pesan.11

Komunikasi akan berjalan lancar jika unsur-unsur komunkasi

terpenuhi, yaitu: komunikator, pesan (message, penerima (komunikan), media,

dan pengaruh (effect).

3. Proses Komunikasi

10

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), Cet. I, h. 45

11

Hafied Cangara, Pengantar llmu Komunikasi,…….., h. 26

Page 27: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian

pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

(komunikan ). Maka proses komunikasi terbagi dua tahap, sebagai berikut :

a. Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan

menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media

primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar,

warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu

“menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada

komunikan. Apakah itu berbentuk idea, informasi atau opini yang terjadi

pada saat sekarang dan masa yang akan datang.

b. Proses komunikasi secara sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian

pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau

sarana dengan media kedua setelah memakai lambang sebagai media

pertama.

Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam

melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya. Benda ditempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak, yang sering

digunakan adalah surat, televisi, film, surat kabar, majalah, radio dan lain-lain. 12

4. Tujuan Komunikasi

a. Perubahan sikap (Attitude change), seseorang berkomunikasi ingin

mengadakan perubahan sikap.

b. Perubahan pendapat (Opinion change), seseorang dalam

berkomunikasi mempunyai harapan untuk mengadakan perubahan

pendapat.

c. Perubahan prilaku (Behavior change), seseorang berkomunikasi juga

ingin mengadakan perubahan prilaku.

d. Perubahan sosial (Social change), seseorang mengadakan komunikasi

dengan orang lain, diharapkan adanya perubahan sosial dalam kehidupannya.

13

Menurut penulis, tujuan komunikasi adalah menyampaikan informasi dari

komunikator kepada komunikan dengan sejelas-jelasnya, agar informasinya dapat

dimengerti dan dipahami oleh komunikan, sehingga komunikasi dapat berjalan

dengan lancar.

12

Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,……..,h. 11-16 13

Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,…….,h. 8

Page 28: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

5. Jenis-jenis Komunikasi

a. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)

Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang berlangsung

antara dua orang, di mana terjadi kontak langsung dalam bentuk

percakapan. Komunikasi jenis ini bisa berlangsung secara berhadapan

muka (face to face), bisa juga melalui sebuah medium.14

b. Komunikasi Kelompok (Group Communication)

Komunikasi kelompok adalah komunikasi dengan sejumlah

komunikan. Karena jumlah komunikan itu menimbulkan konsekuensi,

jenis ini diklasifikasikan menjadi komunikasi kelompok kecil dan

komunikasi kelompok besar.

1). Komunikasi kelompok kecil (Small group communication)

Adalah proses komunikasi yang berlangsung antara tiga orang

atau lebih secara tatap muka, dimana anggota-anggotanya

saling berinteraksi satu sama lain.

2). Komunikasi kelompok besar (Large group communication)

Adalah suatu proses komunikasi di mana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di

depan khalayak yang lebih besar.15

c. Komunikasi Massa (Mass Comunication) Komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan media

yang ditujukan kepada massa atau orang banyak.16

Dalam komunikasi

massa ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

1) Adanya kejujuran atau objektivitas atau dalam istilah lain

adalah informasi yang teruji kebenarannya dan orangnya

terpercaya atau dapat diakui integritas dan kreadibilitasnya.

Dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 116, Allah SWT

mengingatkan:

���������������� ���������������������������� ��������☺☺☺☺���� ���������������� �������������������������������������������� ���� !!!!""""����####������������ ����⌧⌧⌧⌧""""%%%%����&&&& ''''((((%%%%))))****����++++ ����⌧⌧⌧⌧""""%%%%����&&&&�������� '''',,,,����----....����++++

14

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, …….., h. 106 15

Onong Uchjana Effendi, Dinamika Komunikasi,…………, h. 33 16

Mafri Amir, Etika Komunikasi Massa dalam Pandangan Islam, (Jakarta: Logos, 1999),

Cet. ke-2, h. 25

Page 29: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

����������������0000----1111����2222----��������3333 4444)))) ---- 55556666�������� ���� !!!!""""����####������������ 7777 88889999::::���� ----;;;;<<<<����====>>>>6666�������� ----9999��������0000----1111����2222----???? 4444)))) ---- 55556666�������� ���� !!!!""""����####������������ �������� ----9999��������::::****����2222???? @AA�B

Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-

sebut oleh lidahmu secara dusta “inilah halal dan inilah haram”,

untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah SWT.

Sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap

Allah tidaklah beruntung ( Q.S. An-Nahl: 116).

2) Adanya sikap tidak memihak (adil)

Kata al-‘adl dalam istilah Islam berarti memberikan sesuatu

yang menjadi hak seseorang, atau mengambil sesuatu dari

seseorang yang menjadi kewajibannya. Dalam surat al-An’am

ayat 152, Allah SWT berfirman:

��������CCCC::::������������ DDDDEEEE����FFFFGGGG****HHHH==== ��������������������IIIIJJJJ������������GGGG KKKK���������������� ----9999====����LLLL ��������CCCC 77774444))))MMMMKKKK....HHHH==== ���� ����IIIIJJJJNNNN����HHHH::::OOOO�������� 55556666�������� ������������HHHHGGGG������������ 7777 KKKK������������QQQQ����CCCC ��������####RRRRSSSSTTTT�������� UUUU����++++::::OOOO OOOO����####VVVV****����HHHH���� WWWWXXXX����....>>>>YYYY⌧⌧⌧⌧""""���� @@@@AAAA::::ZZZZBBBB

Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil,

meskipun dia adalah kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah. Yang

demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat

(Q.S. Al-An’am: 152).

3). Dalam menyampaikan informasi harus sesuai dengan fakta yang terjadi. Dalam Al-Qur’an surat al-Ahzab ayat 70 Allah

SWT berfirman:

�[\WI�]^%-? -;<�=>6��

���_-`��� ����a ��

>6�� �����H=�� _�K��=

��I?�I�b @c!B

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada

Allah dan Katakanlah perkataan yang benar (Q.S. Al-Ahzab: 70)

Page 30: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Dalam al-Qur’an banyak ditemui tuntunan yan baik dalam berkomunikasi.

Beberapa istilah yang ditemui adalah qawlan ma’rufan, qawlan sadidan,

qawlan balighan, qawlan kriman, qawlan misuran, dan qawlan laynan.

a. Qawlan Ma’rufan, jalaludin Rakhmat menjelaskan bahwa kalimat

tersebut berarti perkataan yang baik. Dalam surat al-Baqarah ayat 263

Allah berfirman:

d 'eK��= f��.H8` g�-.�2�D-`��

'0K.�� h�i` j[�=�IkT

6��NH-jl-? mnC�� # V6����

opr⌧g sEt:*�+ @Z�uB

Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang

diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah

Maha Kaya lagi Maha Penyantun.

b. Qawlan Kariman, ungkapan qawlan kariman dalam al-Qur’an tersebut

satu kali pada ayat 23 surat al-Isra’:

d 7pkp�=�� �jvO�w x���

��2�I�jH� y�:� �)�z?:�

B;�<-�:6Q�����:O��

�_%k�J+:� 7 �8`:� |h-DH*Kj-?

⌧R�I�� �0������

6��☺H&I-)�� ��� ��☺H&�⌧�Y

�⌧�G (�� 6��☺�}~o j���� ����

��☺H&K.[\n� (H=�� ��☺N>

_�K��= ��☺?u.�L @ZuB

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia

dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika

salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya samapai berumur lanjut

dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali jangaanlah kamu mengatakan kepada

Page 31: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan

ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (Q.S. al-Isra’:23)

c. Qawlan Maysuran, dalam al-Qur’an ditemukan kalimat qaulan

maysuran yang merupakan tuntunan untuk melakukan komunikasi yang

mudah dimengerti dan melegakan perasaan. Allah SWT berfirman dalam

surat al-Isra’ ayat 28:

�8`:��� |hkAu.HH ��\n-

��6�-D��KO�� j[�y��w h�i`

�j:iOSw ��&�rK.� (��G K��}~o

_�K��= ��w����t8` .

Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari

Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan

yang pantas. (Q.S. al-Isra’:28).

e. Qawlan Balighan, ungkapan tersebut berarti perkataan yang mengena.

Dalam al-Qur’an surat an-Nisa ayat 63 Allah berfirman:

�j�^%�]��� W�<!">��

�)*H-? V6�� �-` 4:;

DE:�:O�H*H= D�u.J�]�G

K��\n- K�NJ��� (H=��

K��}~o �r:; K�:���2��� l�K��=

�_Dt:*-O @�uB

Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam

hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah

Mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas

pada jiwa mereka. Q.S. an-Nisa: 63)

e. Qawlan Layyinan, secara harfiyah berarti komunikasi yang lemah

lembut. Dalam ayat 44 surat Thaha Allah berfirman:

Page 32: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

�����G ��+� _�K��= ����">

��>��H> .>Y⌧"-F-? ���

7p���?�� @B

Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah

lembu, mudah-mudahan ia ingt atau takut”. (Q.S. Thaha: 44)

6. Faktor-faktor Penghambat Komunikasi

Hambatan komunikasi tidak menyebabkan komunikasi berhenti, tetapi ia

menahan (menimbulkan kesulitan) pada aliran pesan itu. Hambatan komunikasi di

antaranya:

a. Hambatan teknis, hal ini terjadi jika salah satu alat yang digunakan

dalam berkomunikasi mengalami gangguan, sehingga informasi yang ditransmisi melalui saluran mengalami kerusakan (channel noise).

b. Hambatan semantik, ialah gangguan komunikasi yang disebabkan kesalahan pada bahasa yang digunakan.

c. Hambatan psikologis, terjadi karena adanya gangguan yang disebabkan oleh persoalan-persoalan dalam diri individu. Misalnya

rasa curiga penerima kepada sumber, situasi berduka atau karena gangguan kejiwaan sehingga dalam penerimaan dan pemberian

informasi tidak sempurna

d. Hambatan fisik, ialah rintangan yang disebabkan karena kondisi

geografis. Misalnya jarak yang jauh sehingga sulit untuk dicapai, tidak

adanya sarana kantor pos, kantor telepon, jalur transportasi, dan lain

sebagainya.

e. Hambatan status, ialah rintangan yang disebabkan karena jarak sosial

di antara peserta komunikasi. Misalnya perbedaan status antara senior

dan yunior atau status atasan dan bawahan.

f. Hambatan kerangka berpikir, ialah rintangan yang disebabkan adanya

perbedaan persepsi antara komunikator dan khalayak terhadap pesan

yang digunakan dalam berkomunikasi. Misalnya latarbelakang

pengalaman dan pendidikan yang berbeda.

g. Hambatan budaya, ialah hambatan yang disebabkan adanya perbedaan norma, kebiasaan, dan nilai-nilai yang dianut oleh pihak-pihak yang

terlibat dalam komunikasi.17

7. Komunikasi Efektif

Seluruh proses komunikasi pada akhirnya menggantungkan

keberhasilan pada tingkat ketercapaian tujuan komunikasi, yakni sejauh mana

17

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, ………., h. 153-156

Page 33: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

para partisipan memberikan makna yang sama atas pesan yang dipertukarkan.

Secara sederhana komunikasi dikatakan efektif, bila orang berhasil

menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Secara umum komunikasi dinilai

efektif, bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh

pengirim atau sumber berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan

dipahami oleh penerima. Ukuran bagi komunikasi yang efektif antara lain:

a. Pemahaman

Arti pokok pemahaman adalah penerimaan yang cermat atas kandungan

rangsangan seperti yang dimaksudkan oleh pengirim pesan. Dalam hal

ini komunikator dikatakan efektif, bila penerima memperoleh

pemahaman yang cermat atas pesan yang disampaikannya.

b. Kesenangan Artinya komunikasi dimaksudkan untuk menjadikan hubungan hangat,

akrab, dan menyenangkan. c. Mempengaruhi sikap

Manusia paling sering melakukan komunikasi untuk mempengaruhi orang lain, misalnya guru ingin mengajak muridnya lebih mencintai

ilmu pengetahuan. Politisi ingin menciptakan citra yang baik pada pemilihnya, bukan untuk masuk surga, tetapi untuk masuk DPR dan

menghindari masuk kotak.18

d. Memperbaiki hubungan

Sudah menjadi keyakinan umum bahwa, bila seseorang dapat memilih

kata yang tepat, mempersiapkannya jauh sebelumnya dan

mengemukakannya dengan tepat pula, maka hasil komunikasi yang

sempurna dapat dipastikan. Namun keefektifan komunikasi secara

keseluruhan masih memerlukan suasana psikologis yang positif dan

penuh kepercayaan. Apabila hubungan manusia dibayang-bayangi oleh

ketidakpercayaan, maka pesan yang disampaikan oleh komunikator

yang paling kompeten pun bisa saja berubah makna atau diskreditkan.

e. Tindakan

Banyak orang berpendapat bahwa komunikasi apa pun tidak ada

gunanya, bila tidak memberi hasil sesuai yang diinginkan. Mendorong orang lain untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan yang

diinginkan, merupakan hasil yang paling sulit dicapai dalam berkomunikasi.19

Menurut Billie J. Walstroom, efektivitas komunikasi antarpersonal ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:

1). Menghormati pribadi orang lain 2). Mendengarkan dengan senang hati

18

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi,…............., h. 13-14 19

Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss, Human Communication Prinsip-prinsip Dasar,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), Cet. III, h. 22-27

Page 34: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

3). Mendengarkan tanpa menilai 4). Keterbukaan terhadap keragaman

5). Empati

6). Bersikap tegas, dan

7). Kompetensi komunikasi.20

B. Komunikasi Verbal

1. Pengertian Komunikasi Verbal

Kata verbal digunakan untuk menunjukkan pesan-pesan (message)

yang dikirimkan atau yang diterima dalam bentuk kata-kata, baik lisan

(oral,vocal) maupun tulisan (written, visual). Secara etimologis, kata verbal

berasal dari “verb” (bahasa latin) yang berarti word (kata). Word merupakan

terjemahan dari bahasa yunani, rhema, yang berarti sesuatu yang digunakan untuk menggambarkan tindakan, eksistensi, kejadian, atau peristiwa, atau

sesuatu yang digunakan sebagai pembantu atau penghubung sebuah predikat. Kata verbal sendiri berasal dari bahasa latin, verbalis, verbum

yang sering pula dimaksudkan dengan ”berarti” atau “bermakna melalui kata”, atau yang berkaitan dengan “kata” yang digunakan untuk

menerangkan fakta, ide, atau tindakkan yang lebih sering berbentuk percakapan lisan daripada tulisan.21

Arni Muhammad dalam bukunya Komunikasi Organisasi

mengatakan bahwa, komunikasi verbal adalah komunikasi yang

menggunakan simbol-simbol atau kata-kata, baik yang dinyatakan secara

oral atau lisan maupun tulisan. Komunikasi verbal merupakan karakteristik

khusus dari manusia, tidak ada makhluk lain yang dapat menyampaikan

bermacam-macam arti melalui kata-kata. Kata dapat dimanipulasi untuk

menyampaikan secara eksplisit sejumlah arti. Kata-kata dapat menjadikan

individu dapat menyatakan ide yang lengkap secara komprehensif dan tepat.

Kata-kata memungkinkan menyatakan perasaan dan pikiran yang

memungkinkan dapat dibaca orang untuk beberapa menit atau untuk

beberapa abad sesudahnya.22

Menurut penulis komunikasi verbal adalah proses interaksi yang

menggunakan simbol-simbol atau kata-kata secara lisan ataupun tulisan, dan

penggunaan bahasa sering digunakan dalam berinteraksi karena mendayagunakan

20

Alo Liliweri, Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya, (Yogyakarta: LKiS

Yogyakarta, 2003), Cet. III, h. 229 21

Alo Liliweri, Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya,……,h. 135 22

Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), Cet. VII, h.

95

Page 35: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

informasi yang bersumber dari persepsi manusia, dan medium untuk

berkomunikasi secara santun dengan diri sendiri maupun dengan orang lain.

2. Karakteristik Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal mempunyai karakteristik tersendiri,

karakteristik komunikasi verbal tersebut antara lain :

a. Pesan dalam komunikasi verbal dikirimkan oleh sumber dengan

sengaja dan diterima oleh penerima pesan secara sengaja pula.

b. Komunikasi verbal bersifat intensional dan harus dibagi diatara

orang-orang yang terlibat dalam tindak komunikasi.

c. Komunikasi verbal lebih eksplisit, artinya isyarat-isyarat verbal dapat

didefinisikan melalui sebuah kamus yang eksplisit dan lewat aturan-aturan sintaksis (kalimat).

d. Bahasa dalam komunkasi verbal lebih spesifik, artinya komunikasi verbal dapat dipakai untuk membedakan hal-hal yang sama dalam

sebuah cara yang berubah-ubah sesuai dengan kebudayaan tertentu. e. Komunikasi verbal dapat mengekspresikan peristiwa komunikasi di

masa lalu atau di masa mendatang, serta dapat menciptakan pemahaman mengenai konteks di mana interaksi tersebut terjadi.

f. Komunikasi verbal sangat terstruktur dan mempunyai, prinsip-prinsip,

hukum atau aturan-aturan tata bahasa yang dibuat oleh manusia.

g. Bahasa dalam komunikasi verbal sudah diatur pemberian maknanya.

h. Kata-kata dan simbol dalam komunikasi verbal mempunyai titik awal

dan akhir yang pasti.23

3. Macam-macam Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal dapat dibedakan atas komunikasi lisan dan

tulisan. Komunikasi lisan dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana

seseorang berbicara berinteraksi secara lisan dengan pendengar untuk

mempengaruhi tingkah laku penerima. Misalnya seorang guru

menyampaikan penjelasan suatu materi kepada para muridnya dengan

menyandikan penjelasan itu dalam bentuk kata-kata yang diucapkan secara

langsung kepada para muridnya. Para murid yang mendengar kata-kata

tersebut, menginterpretasikan artinya atau maksudnya serta berespon

terhadap penjelasan yang disampaikan tersebut. Komunikasi lisan dapat

dalam bentuk percakapan interpersonal secara tatap muka, atau melaui

televise, radio. Agar komunikasi lisan ini berhasil dengan baik perlu

dipersiapkan terlebih dahulu. Diantara beberapa langkah persiapannya adalah pemilihan subjek, menentukan tujuan, menganalisis pendengar,

23

S. Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2004), Cet. VIII, h. 5-8

Page 36: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

mengumpulkan materi, menyusun garis-garis besar apa yang akan dikomunikasikan, dan praktik berbicara dengan tenang.

Sedangkan komunikasi tulisan adalah penjelasan yang disampaikan

oleh guru tersebut disandikan dalam simbol-simbol yang dituliskan pada

papan tulis, kertas atau pada tempat lain yang bisa dibaca, kemudian

dikirimkan pada murid yang dimaksudkan.24

C. Keberhasilan Belajar

1. Pengertian Keberhasilan Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar artinya berusaha

memperoleh kepandaian atau ilmu.25

Menurut teori ilmu jiwa daya, belajar ialah usaha melatih daya-daya agar

berkembang sehingga dapat berfikir, mengingat, dan sebagainya. Menurut teori

ini jiwa manusia terdiri dari berbagai daya seperti; daya berfikir, mengingat, perasaan, mengenal, kemauan, dan sebagainya. Daya-daya tersebut berkembang

dan berfungsi bila dilatih dengan bahan-bahan dan cara-cara tertentu. Menurut teori ilmu jiwa asosiasi, belajar berarti membentuk hubungan-

hubungan stimulus respon dan melatih hubungan-hubungan tersebut agar bertalian dengan erat. Pandangan teori ini dilatar belakangi oleh pendapat bahwa jiwa

manusia terdiri dari asosiasi berbagai tanggapan yang masuk ke dalam jiwa. Asosiasi tersebut dapat terbentuk karena adanya hubungan antara stimulus dan

respon.

Menurut teori ilmu jiwa Gestalt, belajar adalah mengalami, berbuat,

bereaksi dan berfikir secara kritis. Pandangan ini dilatarbelakangi oleh anggapan

bahwa jiwa manusia bukan terdiri dari elemen-elemen tetapi merupakan satu

sistem yang bulat dan berstruktur.

Jiwa manusia hidup dan di dalamnya terdapat prinsip aktif di mana

individu selalu cenderung untuk beraktifitas dan berinteraksi dengan

lingkungannya. 26

Belajar sebagai suatu kegiatan mempunyai empat pilar sebagaimana yang

telah dirumuskan oleh Unesco, yaitu :

b. Belajar untuk mengetahui (learning to know)

c. Belajar untuk berkarya (learning to do)

d. Belajar untuk hidup bersama (learning to live together), dan e. Belajar untuk berkembang secara utuh (learning to be)

27

Dari beberapa pendapat tersebut, nampaknya terdapat beberapa perbedaan

istilah tentang belajar, namun pada hakikatnya ada kesamaan pandangan tentang

24

Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi,………, h. 95-96 25Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia,…………, h.13 26

Muhammad Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Islam, (Jakarta: Ciputat

Pers, 2002), h. 21-22 27

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT..

Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. IV, h. 201

Page 37: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

bagaimana usaha mengaktifkan berfikir, bereaksi, dan berbuat terhadap suatu

objek yang dipelajari sehingga timbul suatu pengalaman dalam diri seseorang.

Keberhasilan pembelajaran adalah keberhasilan peserta didik dalam

membentuk kompetensi dan mencapai tujuan, serta keberhasilan guru dalam

membimbing peserta didik dalam pembelajaran.28

Nana Sudjana dalam bukunya Proses Belajar Mengajar mengatakan

bahwa, hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya.29

2. Indikator Keberhasilan Belajar

Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar

dianggap berhasil adalah:

a. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi

tinggi, baik secara individual maupun kelompok.

b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran khusus (TIK) telah

dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.30

3. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar ada yang

berasal dari diri siswa dan ada yang datang dari luar diri siswa. Berikut ini

penjelasan terperinci dari faktor - faktor tersebut:

a. Faktor yang berasal dari diri siswa (internal), ada dua macam, yaitu :

a. Kondisi fisiologis siswa, meliputi kondisi umum jasmani dan tonus

(tegangan otot), kondisi organ-organ khusus siswa, seperti kesehatan

indra pendengar dan indra pelihat.

b. Kondisi psikologis siswa, meliputi intelegensi siswa, sikap siswa,

bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa

b. Faktor yang berasal dari luar siswa (eksternal), terdiri atas:

a. Faktor lingkungan yang dibagi dua, pertama faktor lingkungan alam

(non sosial) meliputi keadaan suhu, kelembaban udara, waktu dan

letak gedung sekolah. Kedua faktor lingkungan sosial,

meliputi manusia dan representasinya.

28

Enco Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006),

Cet. IV, h. 121 29

Nana Sudjana, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Rajawali Press, 1998), Cet. III, h.64 30

Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002),

Cet. II, h. 119

Page 38: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

b. Faktor instrumental, terdiri atas gedung (sarana fisik), sarana pengajaran, media pengajaran, guru, kurikulum, strategi belajar

mengajar dan hasil belajar.

c. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang

meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk

melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.31

4. Kriteria Keberhasilan Belajar

Kriteria di sini dimaksudkan sebagai ukuran atau patokan dalam

menetukan tingkat keberhasilan suatu pengajaran. Dengan adanya kriteria,

maka pengajaran dapat diukur dari kriteria tersebut. Pengajaran merupakan

suatu proses yang dinamis untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan,

maka dapat dinentukan dua kriteria yang bersifat umum, yakni :

a. Kriteria ditinjau dari sudut proses (by process)

b. Kriteria yang ditinjau dari sudut hasil yang dicapai (by product)

Kriteria dari sudut proses menekankan kepada pengajaran sebagai

suatu proses haruslah merupakan interaksi dinamis, sehingga siswa dapat

belajar dan mampu mangembangkan potensinya melalui belajar sendiri, dan

tujuan yang telah ditetapkan tercapai secara efektif. Sedangkan kriteria dari

sudut hasil menekankan pada tingkat penguasaan tujuan oleh siswa baik dari

segi kualitas maupun kuantitas.

Menurut Nana Sudjana beberapa persoalan yang dapat

dipertimbangkan dalam menentukan keberhasilan pengajaran ditinjau dari

segi hasil atau produk yang dicapai siswa adalah:

a. Apakah hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses pengajaran

nampak dalam bentuk perubahan tingkah laku secara menyeluruh

(komprehensif) yang terdiri atas unsur kognitif, afektif, dan

psikomotorik secara terpadu pada diri siswa, ataukah hasil belajar yang

bersifat tunggal (single facts) dan terlepas satu sama lain, sehingga tidak

membentuk satu integritas pribadi?. Pertanyaan atau kriteria ini

memberikan satu implikasi bahwa hasil pengajaran yang baik haruslah

bersifat menyeluruh, artinya bukan sekedar penguasaan pengetahuan semata-mata tetapi juga nampak dalam perubahan sikap dan tingkah

laku secara terpadu. Perubahan ini sudah barang tentu harus dapat

31

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1997), Cet. III, h. 132

Page 39: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

dilihat dan diamati, bersifat khusus dan operasional dalam arti mudah diukur.

b. Apakah hasil belajar yang dicapai siswa dari proses pengajaran

mcmpunyai daya guna dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa,

terutama dalam pemecahan masalah yang dihadapinya, ataukah suatu

hasil yang sifatnya samar-samar sehingga tak banyak dan tak dapat

diterapkan?. Kegunaan memecahkan dan kepraktisan dari hasil

pengajaran penting artinya, agar siswa dapat memecahkan persoalan

yang dihadapinya baik dalam kehidupan disekolah maupun dalam

kehidupan sehari-hari di masyarakat dan keluarganya.

c. Apakah hasil belajar yang diperoleh siswa tahan lama diingat dan

mengendap dalam pikirannya serta cukup mempengaruhi prilaku

dirinya, ataukah bersifat insidental masuk dari telinga kiri keluar dari

telinga kanan?. Keberhasilan pengajaran dilihat dari segi hasil yang

dicapai siswa, tentunya mengharapkan bahwa semua hasil yang diperoleh itu membentuk satu sistem nilai (value system) yang dapat

membentuk kepribadian siswa, sehingga memberi warna dan arah dalam semua perbuatannya.

d. Apakah yakin bahwa perubahan yang ditunjukkan oleh siswa merupakan akibat dari proses pengajaran, ataukah perubahan itu sebagai

akibat lain di luar proses pengajaran?.32

5. Tingkat Keberhasilan Belajar

Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar.

Masalah yang dihadapi adalah sampai di tingkat mana prestasi (hasil)

belajar yang telah dicapai. Sehubungan dengan hal ini, keberhasilan proses

mengajar dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf. Tingkat keberhasilan

tersebut adalah:

a. Istimewa/maksimal : Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu

dapat dikuasai oleh siswa.

b. Baik sekali/optimal : Apabila sebagian besar (76 % s.d. 99%) bahan

pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh

siswa.

c. Baik/minimal : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya

60% s.d. 75% saja dikuasai oleh siswa.

d. Kurang : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang

dari 60% dikuasai oleh siswa.33

32

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar……….., h. 38 33

Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar,…………, h. 121-122

Page 40: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Berdasarkan data yang terdapat dalam format daya serap siswa

dalam pelajaran dan persentase keberhasilan siswa dalam mencapai T1K

tersebut, dapatlah diketahui keberhasilan proses belajar mengajar yang telah

dilakukan siswa dan guru.

6. Bentuk-bentuk Keberhasilan Belajar

Keberhasilan belajar biasanya dilambangkan dalam bentuk prestasi

kongkrit, yakni keberhasilan belajar dapat diketahui setelah dilaksanakan tes

evaluasi belajar. Pada umumnya keberhasilan belajar di sekolah dinyatakan

dalam bentuk angka. Angka tersebut biasanya dicantumkan dalam deretan

nilai berupa raport atau ijazah yang diberikan oleh guru. Hasil belajar

tersebut diukur dan dicatat mula-mula pada buku nilai, kemudian pada buku

pencatatan nilai kelompok atau kelas. Pada sekolah biasanya hanya hasil

program studi itu dicatat dalam buku laporan kemajuan belajar siswa yang

lazim disebut raport. Seorang siswa dikatakan berhasil dalam evaluasi

belajar, bila siswa yang bersangkutan mencapai tingkat penguasaan,

misalnya 75 % ke atas..34

D. Kerangka Berfikir

Efektif tidaknya proses belajar mengajar sangat tergantung pada

bagaimana kualitas komunikasi verbal yang dilakukan guru. Karena seorang guru

mempunyai andil yang sangat besar terhadap hasil belajar siswa, maka seorang

guru harus meningkatkan kualitas komunikasi verbalnya.

Sebagai pendidik, seorang guru harus mengerti betul tentang keadaan

siswa, baik secara fisik maupun psikologis sehingga seorang guru akan dengan

mudah mentransfer pelajaran kepada siswa dan siswa pun akan dengan mudah

menyerap pelajaran yang disampaikan, dengan sendirinya komunikasi berjalan

dengan efektif, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh lembaga.

Dengan demikian diduga terdapat korelasi positif antara komunikasi

verbal yang dilakukan oleh seorang guru dengan keberhasilan belajar siswa.

Semakin baik komunikasi verbal yang dilakukan oleh guru semakin baik pula

keberhasilan yang akan dicapai siswa. Sebaliknya semakin buruk komunikasi

verbal atau semakin tidak jelasnya komunikasi verbal yang dilakukan oleh guru

34

Piet A. Sahertian, Dimensi Administrasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional,

1994), Cet. ke-l, h. 98

Page 41: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

terhadap siswa, maka semakin kecil pula keberhasilan yang akan dicapai oleh

siswa.

E. Hipotesis Penelitian

Ha: “Ada korelasi positif yang signifikan antara variabel X (komunikasi

verbal guru) dengan variabel Y (keberhasilan belajar siswa)”

Ho: “Tidak ada korelasi positif antara variabel Y (komunikasi verbal guru)

dengan variabel Y (keberhasilan belajar siswa)”.

Dugaan sementara penulis adalah terdapat korelasi positif yang signifikan

antara komunikasi verbal guru dengan keberhasilan belajar siswa pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang.

Page 42: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang. Adapun

waktu pelaksanaan penelitian dari bulan April 2008 sampai bulan Mei 2008

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam

pengumpulan data dan menganalisis data yang diperlukan guna menjawab

permasalahan yang dihadapi, penggunaan metode ini dimaksudkan untuk

menemukan dan mengumpulkan data yang valid, akurat, serta signifikan dengan

masalah yang diangkat. Sehingga dapat dipergunakan sebagai pengungkapan

masalah yang dihadapi.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif-

kuantitatif dengan tipe penelitian korelasional yaitu Product Moment. Penelitian

dengan tipe korelasional bertujuan untuk mengukur hubungan di antara berbagai

variabel dan meramalkan variabel tak bebas tentang variabel bebas.35

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia,

benda, hewan atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik

tertentu dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i SMP

35

Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remaja Karya, 1989),

Cet. XII. h. 43

Page 43: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Negeri 2 Cisauk Tangerang yang jumlahnya 702 orang, terdiri dari kelas VII

sebanyak 233 orang, kelas VIII sebanyak 229 orang, kelas IX 240 orang.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian

ini subyeknya lebih dari 100 orang, maka penulis mengambil sampelnya sebanyak

10% dari jumlah populasi.

Berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto; untuk sekedar ancer-ancer,

apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar

(lebih dari 100), dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.36

Dengan

perhitungan 10% x 702 = 70,2/digenapkan menjadi 70, maka jumlah sampelnya

adalah 70 orang. Adapun pengambilan sampelnya penulis menggunakan teknik

Startified Proportional Random Sampling, yaitu pengambilan sampel dari siswa

kelas VII sebanyak 23 dari 233 orang dilakukan dengan acak, siswa kelas VIII

sebanyak 23 dari 229 orang dilakukan dengan acak, dan siswa kelas IX sebanyak

24 dari 240 orang siswa dilakukan dengan acak (undian).

D. Variabel Penelitian

Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi

misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi: laki-laki –

perempuan, berat badan, karena ada berat 40 kg, dan sebagainya. Gejala adalah

36

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), Cet. XII, h. 134

Page 44: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian yang bervariasi yang

menjadi objek penelitian.37

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu :

1. Variabel komunikasi verbal guru sebagai bebas (Independent Variable)

yang dilambangkan dengan X.

2. Variabel keberhasilan belajar siswa sebagai tak bebas/terikat (Dependent

Variable) yang dilambangkan dengan Y.

Komunikasi Verbal Guru Keberhasilan Belajar Siswa

1. Variabel X (Komunikasi Verbal)

a. Definisi Konseptual

Komunikasi Verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-

simbol atau kata-kata, baik yang dinyatakan secara oral atau lisan maupun

secara tulisan.

b. Definisi Operasional

Berdasarkan definisi konseptual diatas, maka secara operasional

komunikasi verbal yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah proses

interaksi tatap muka antara guru dan para muridnya dalam berkomunikasi

verbal selama satu semeter pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

2. Variabel Y (Keberhasilan Belajar Siswa)

a. Definisi konseptual

Hasil belajar adalah apa yang dapat dilakukan atau dikuasai siswa

sebagai hasil dari pelajaran itu. Adapun untuk mengukur tingkat keberhasilan

belajar tersebut dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar berupa tes

formatif, subsumatif dan tes sumatif.38

b. Definisi operasional

37

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,......, h. 116 38

Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Asdi Mahasatya, 2002), Cet. II.

h.120

Variabel X Variabel Y

Page 45: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa/i SMP

Negeri 2 Cisauk Tangerang diperoleh dari data primer berupa laporan hasil

Ujian Akhir Semester (raport) siswa/i SMP Negeri 2 Cisauk pada Semester

Ganjil Tahun Pelajaran 2007/2008.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan satu instrumen, yaitu instrumen untuk

mengukur komunikasi verbal berupa skala model likert. Kemudian untuk

mengukur keberhasilan belajar diambil dari nilai raport. Untuk mengungkapkan

seberapa besar pengaruh komunikasi verbal guru terhadap keberhasilan belajar

siswa digunakan pengukuran dengan bentuk skala likert dengan 4 pilihan yaitu :

sangat setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju.

Untuk mengukur pengaruh komunikasi verbal, penulis menyusun skala

komunikasi verbal sebanyak 27 item pernyataan. Agar setiap butir pernyataan

dari angket yang diajukan memberikan kontribusi demi tercapainya tujuan

penelitian, maka penulis membuat indikator pernyataan mengenai komunikasi

verbal dan satu hal yang perlu penulis tandaskan disini, komunikasi verbal yang

dimaksud dalam penelitiaan ini adalah suatu proses komunikasi dengan

menggunakan sistem interpersonal, yaitu hubungan dua arah antara guru dan

murid.

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan pada bab II, maka indikator

yang diungkapkan pada komunikasi verbal adalah:

Tabel 1.

Kisi-kisi Instrumen Angket

Variabel X (Komunikasi Verbal)

Variabel Indikator No. Butir Jumlah

Komunikasi Verbal � Kejelasan informasi

dan Kesamaan

1, 2, 3, 4,5,6,7

8,9,10,11,

16

Page 46: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Pengertian

� Umpan balik dan

Keterbukaan

12,13,14,15,16,

17,18,19,20,21,22,

23, 24, 25, 26, 27

11

Untuk mengisi skala likert dan instrumen penelitian telah disediakan

alternatiif jawaban dari setiap butir pernyataan. Setiap pernyataan dari setiap butir

jawaban dinilai 1 (satu) sampai 4 (empat) sesuai dengan tingkat jawabannya,

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tablel 2 di bawah ini.

Tabel 2.

Skor Pernyataan Positif dan Negatif

Pernyataan Positif Negatif

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Tidak Setuju

d. Sangat Tidak Setuju

4

3

2

1

1

2

3

4

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan untuk mendapatkan

informasi dan data yang valid adalah:

1. Wawancara (Interview) adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.

Wawancara ini digunakan untuk memperoleh gambaran umum tentang

profil lembaga yang akan diteliti, dalam hal ini adalah SMP Negeri 2

Page 47: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Cisauk Tangerang dan untuk memperoleh gambaran umum tentang hasil

belajar siswa. Sebagai tahap awal untuk mengetahui lebih lanjut tentang

pengaruh komunikasi verbal guru terhadap keberhasilan belajar siswa di

SMP Negeri 2 Cisauk, penulis mewawancarai kepala sekolah, dan guru

bidang studi Pendidikan Agama Islam.

2. Dokumentasi adalah penyelidikan benda-benda tertulis seperti buku-buku,

majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan

sebagainya. Adapun dokumentasi dalam hal ini dilakukan untuk

mendapatkan data tentang keadaan siswa, keadaan guru, keadaan sarana

dan prasarana serta data tentang keberhasilan belajar siswa SMP Negeri 2

Cisauk berupa nilai raport mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2007/2008.

3. Angket (Questionnaires) adalah sejumlah pernyataan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Adapun angket

yang penulis gunakan adalah bentuk angket tertutup, yaitu angket yang

sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih

jawaban yang sudah ada.39

Pada penelitian ini penulis menyebarkan dua

kali angket. Angket pertama adalah uji coba dan angket kedua adalah hasil

uji coba. Penulis memakai angket hasil uji coba untuk penelitian, karena

sudah diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya.

G. Teknik Pengolahan, Analisa, dan Interpretasi Data

1. Teknik Pengolahan Data

Langkah-langkah penulis dalam mengolah data adalah sebagai berikut :

a. Editing yaitu memperbaiki/mengedit data yang telah diperoleh dari

angket dan mendata ulang, jika ada pernyataan yang belum diisi.

b. Coding yaitu mengelompokkan data sesuai dengan kategori

39

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,......, h. 151

Page 48: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

c. Scoring yaitu pemberian skor terhadap data angket tentang komunikasi

verbal.

d. Tabulating yaitu memasukkan data yang sudah diberi skor ke dalam

tabel untuk memudahkan dalam membaca data.

2. Teknik Analisa Data

1. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas instrumen dilakukan dengan cara analisis. Untuk

mengatahui indek korelasi digunakan rumus product moment yaitu :

Keterangan :

rxy = Angka indek korelasi “r” Product Moment

N = Number of Cases

∑XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y ∑X = Jumlah seluruh skor X

∑Y = Jumlah seluruh skor Y

Nilai yang diperoleh kemudian dikonsultasikan pada tabel korelasi

product moment dengan kriteria sebagai berikut: ditolak, jika rhitung < r tabel

dan diterima, jika rhitung > r tabel.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas variabel X menggunakan rumus Alpha Cronbach

(∞) Rumus alpha yang digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen

yaitu :

Keterangan :

r11 = Reliablitas Instrumen

K = Banyaknya Butir Pertanyaan

Σσb² = Jumlah Varian Butir

σ = Varian Total

Page 49: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Untuk mencari varian butir, maka digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

Σσb² = Jumlah varian butir

X = Jumlah skor

n = Jumlah responden

Nilai yang diperoleh dari uji validitas dan reliabilitas kemudian

dikonsultasikan pada tabel interpretasi Product Moment. Setelah dilakukan

uji reliabilitas dan validitas instrumen, kemudian instrumen yang sudah

valid diolah. Pengolahan data awal, yaitu menentukan pengaruh komunikasi

verbal guru (variabel X) terhadap keberhasilan belajar siswa (variabel Y).

Sebelum dianalisi penulis mendeskipsikan hasil angket dengan

rumusan persentase :

Rumusan persentase

P = Ν

f x 100%

Keterangan:

P = Angka persentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah frekuensi (banyak individu)

100% = Bilangan tetap

Teknik analisis yang digunakan untuk menafsirkan kedua variabel

tersebut dilakukan langkah sebagai berikut: setelah dianalisis secara

terpisah kemudian menganalisis hubungan antara variabel X, yaitu

pengaruh komunikasi verbal guru, dan variabel Y yaitu keberhasilan

belajar siswa, rumus yang digunakan dalam hal ini adalah rumus Product

Moment. Karena respondennya berjumlah 70 atau lebih dari 30, maka

rumusan korelasi Product Moment dari Karl Pearson yang penulis

gunakan adalah:

Page 50: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

rxy = ∑x’y’ – (Cx’)(Cy’) N

(SDx’)(SDy’)

Keterangan :

∑x’y’ = Jumlah hasil perkalian silang (Product of the moment) antara

:frekuensi sel (f) dengan x’ dan y’

Cx’ = Nilai koreksi pada variabel X, yang dapat dicari dengan rumus :

Cx’ = ∑fx’

N

Cy’ = Nilai koreksi pada variabel Y, yang dapat dicari/diperoleh

dengan rumus :

Cy’ = ∑fy’

N

SDx’ = Deviasi Standar skor X dalam arti tiap skor sebagai 1 unit

(dimana i = 1)

SDy’ = Deviasi Standar skor Y dalam arti tiap skor sebagai 1 unit

(di mana i = 1).

N = Number of Cases

Rumusan kolerasi tersebut untuk menguji hipotesa sebagai berikut :

a. Ho (hipotesis nol)

“Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi verbal

guru dengan keberhasilan belajar siswa di SMP Negeri 2 Cisauk”

b. Ha (hipotesis alternatif)

“Terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi verbal guru

dengan keberhasilan belajar siswa di SMP Negeri 2 Cisauk”

3. Teknik Interpretasi Data

Memberikan interpretasi data terhadap “rxy” yaitu mencocokan hasil

perhitungan dengan angka indek korelasi “r” Product Moment, kemudian

memberikan interpretasi dengan:

Page 51: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

a. Interpretasi kasar/sederhana yaitu mengkonsultasikan nilai rxy pada

tabel indeks korelasi Product Moment.

Tabel 3.

Indeks Korelasi “r” (Product Moment)

Besarnya “r” Product Moment Interpretasi Data

0,00 – 0,20

Antara variabel X dan Y memang

terdapat korelasi, akan tetapi korelasi

itu sangat lemah atau sangat rendah,

sehingga korelasi itu diabaikan

(dianggap tidak ada korelasi antara

variabel X dan variabel Y)

0,20 – 0,40

Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang lemah atau

rendah

0,40 – 0,60 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang agak rendah

0,60 - 0,80 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang cukup

0,80 – 1,00 Antara variabel X dan Y terdapat

korelasi yang tinggi

b. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “r” dengan cara :

r: df = N – nr

Keterangan :

df = Degrees of freedom

N = Number of cases

nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan

Setelah itu hasilnya dicocokan dengan tabel nilai koefesien korelasi

"r" Product Moment, baik pada taraf signifikasi 5% ataupun pada taraf

signifikasi 1%, kemudian dibuat kesimpulan apakah terdapat korelasi

Page 52: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

positif yang signifikan atau tidak.40

Untuk pengujian hipotesa dilakukan

uji signifikan kosfisien korelasi product moment (Uji t) dengan rumus :

t = r √ n – 2

√ 1 – r2

Untuk mengetahui berapa persen (%) variabel X memberikan

kontribusi terhadap variabel Y, maka dicari koefisien determinasi dengan

menentukan derajat hubungan antara variabel X dan variabel Y digunakan

rumus koefisien determinasi sebagai berikut:

KD = rxy² x 100%.

Keterangan:

KD : Kontribusi variabel X terhadap variabel Y

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y

Dalam penulisan skripsi ini penulis berpedoman pada buku “Pedoman

Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta terbitan tahun 2007.”

40

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994),

Cet. V, h. 207-211

Page 53: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang

1. Sejarah Berdirinya

Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Cisauk merupakan salah

satu Sekolah Menengah Pertama berstandar Nasional yang terletak di komplek

perumahan Puspitek desa Setu kecamatan Setu kabupaten Tangerang provinsi

Banten. Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Cisauk berdiri sejak tahun 1986

dengan Kepala Sekolah pertama bernama bapak Safei. Pada awal berdirinya

sekolah ini bernama Filial SMP 1, kemudian pada tahun 1991 berubah menjadi

SMP 3. Selanjutnya pada tahun 1992 berubah nama menjadi SLTP Negeri 4

Serpong dengan Surat Keputusan Penegerian Nomor. 0216/O/5Mei/1992, dan

berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Tangerang pada tanggal 8 September 2004 Nomor 420/Kep.258 –

HUK/2004 tentang “Perubahan Nama dan Penataan Nomenklatur SMP Negeri,

SMA Negeri dan SMK Negeri Kabupaten Tangerang”, SLTP Negeri 4 Serpong

berubah nama menjadi SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang.

Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Cisauk Tangerang letaknya

sangat strategis dan cukup nyaman, sangat memungkinkan terjadinya proses

belajar mengajar dengan baik dan lancar. Apalagi didukung oleh tenaga pengajar

yang berpendidikan sarjana.

Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Cisauk Tangerang setiap

tahunnya mengalami peningkatan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Hal

tersebut berkat kegigihan dan keuletan dari para pengelola, Kepala Sekolah dan

adanya koordinasi kerja yang baik serta teratur di antara para guru dan staf tata

Page 54: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

usaha yang ada. Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Cisauk Tangerang

mempunyai motto “To Day Must Be Better Than Yesterday” (hari ini harus lebih

baik dari hari kemarin). Tujuan didirikannya SMP Negeri 2 Cisauk secara

institusional mengacu pada tujuan Sekolah Menengah Pertama yang

diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional, yaitu dalam rangka ikut

serta mencerdaskan anak bangsa.

Sebagai sekolah formal, SMP Negeri 2 Cisauk sejak berdiri sampai

sekarang telah mengalami 6 (enam) kali pergantian kepemimpinan (Kepala

Sekolah), yaitu:

1. Tahun 1986- 1992 dipimpin oleh Bapak Syafei

2. Tahun 1992- 1996 dipimpin oleh Dra. Tuti Sumartuti

3. Tahun 1996- 1998 dipimpin oleh Drs. Munadjat Indria

4. Tahun 1998- 2003 dipimpin oleh Drs. M. Ramlis

5. Tahun 2003- 2008 dipimpin oleh Dra. Siti Nurhayati, MPd

6. Tahun 2008- 2013 dipimpin oleh Dra. Hj. Endang Koeswarini, MM

Adapun struktur organisai SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang pada Tahun

Pelajaran 2007/2008 sebagai berikut:

• Ketua Komite Sekolah : Amil Mardha, M.Eng

• Kepala Sekolah : Dra. Hj. Endang Koeswarini, MM.

• KP. Tata Usaha : Siti Suparmi

• Wakil Kepala Sekolah I : Rimbawaningsih, S.Pd

• Wakil Kepala Sekolah II : M. Nawawi, S.Ag

• PKS. Kurikulum : Dra. Yati rusminayati

• PKS Sarana/Prasarana : Chililah, S.Pd

• PKS Kesiswaan : Suwarni, S.Pd

• PKS Humas : Dyah Siti Suhartini

• Koordinator Perpustakaan : Ratmi Kasihati, S.Pd

• Koordinator Lab. IPA : Dra. Tuti Wuryan

• Koordinator Lab. Bahasa : Dyah Siti Suhartini, S.Pd

• Koordinator Lab. Komputer : Widiana

Page 55: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

• Koordinator Lingkungan H. : Hasnah Yuniwarti

• Koordinator BK/BP : Naniek Sri Yuliani, B.A

Bagan struktur organisasi SMP Negeri 2 Cisauk dapat dilihat pada

lampiran 5.

2. Visi Misi SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang

a. Visi

To be supperior in science and technology achievement based on Iman

and taqwa that have an international conception

b. Misi

1. Improving and creating the quality in academic

2. Improving exschool for competition

3. In creasing the graduates of National final test

4. Creating the student who have intelegent in intelektual, intelligent, in

emotional and intelligent spiritual

5. Improving the student to communicate in international language

3. Keadaan Guru SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang

Jumlah guru yang mengajar di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang sebanyak

36 orang. lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 6.

4. Keadaan Siswa SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang

Siswa-siswi SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang rata-rata berasal dari daerah

sekitar komplek perumahan puspitek desa Setu kecamatan Setu kabupaten

Tangerang dan daerah luar komplek perumahan puspitek.

Sedangkan latarbelakang sosial ekonomi siswa/i SMP Negeri 2 Cisauk

Tangerang beranekaragam, yaitu ada siswa yang berasal dari keluarga pedagang,

pegawai negeri, buruh dan lain-lain. Mengenai keadaan siswa SMP Negeri 2

Cisauk Tangerang selama 3 tahun terakhir dapat dilihat pada di bawah ini.

Tabel 4.

Jumlah Siswa SMP Negeri 2 Cisauk 3 Tahun Terakhir

Page 56: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Tahun

L P Jml Rmbl L P Jml Rmbl L P Jml Rmbl

Total

Jumlah

2005/2006 96 144 240 18 112 108 220 18 115 111 226 18 686

2006/2007 118 111 229 18 96 144 240 18 112 108 220 18 689

2007/2008 110 123 233 18 118 111 229 18 96 144 240 18 702

Tabel tersebut menunjukkan bahwa jumlah siswa/i di SMP Negeri 2

Cisauk Tangerang setiap tahunnya makin meningkat. Ini membuktikan bahwa

masyarakat lingkungan SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang dan sekitarnya semakin

percaya untuk menyekolahkan putra putrinya di sekolah ini.

5. Keadaan Sarana dan Prasarana

Peran sarana dan prasarana dalam suatu lembaga pendidikan sangat di

butuhkan demi menunjang tercapainya proses belajar mengajar yang efektif.

Adapun keadaan sarana dan prasarana SMP Negeri 2 Cisauk dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 5.

Keadaan Sarana dan Prasarana

SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang Tahun 2008

No Nama/ Jenis Jumlah/Luas

1 Luas Tanah 1340 m2

2 Luas Gedung 4500 m2

3 Luas Halaman 3160 m2

4 Keliling Pagar 270 m2

5 Tinggi Pagar 145 m2

6 Ruang Kepala Sekolah 1 / 20 m2

7 Ruang Guru 1 / 40 m2

8 Ruang Tata Usaha 1 / 32 m2

9 Ruang Lab. Komputer 1 / 64 m2

Page 57: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

10 Ruang Lab. IPA 1 / 64 m2

11 Ruang Tamu 1

12 Ruang Perpustakaan 1 / 20 m2

13 Ruang Serba Guna 1

14 Ruang WC 9 / 58 m2

15 Ruang Dapur 1 / 12 m2

16 Ruang Gudang 1 / 64 m2

17 Mushala 1 / 20 m2

18 Ruang Kelas 12 / 2.220 m2

19 Lapangan Sepak Bola 1

20 Gor 1

Berdasarkan data saran dan prasarana tersebut diketahui bahwa sarana dan

prasana yang dimiliki SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang sudah dapat dikatakan

baik guna menunjang jalannya proses belajar mengajar.

6. Faktor Pendukung dan Penghambat

a. Faktor Pendukung

1) Adanya tenaga pendidik yang kompeten di bidangnya.

2) Tersedianya sarana dan prasarana untuk melakukan praktek dalam

proses belajar seperti, Mushala, laboratorium komputer, laboratorium

IPA, lapangan olah raga, perpustakaan dll.

3) Lokasi yang strategis, aman, nyaman dan mudah dijangkau.

4) Terciptanya suasana yang disiplin baik guru maupun siswa.

5) Terciptanya hubungan baik antara pihak sekolah dan orang tua murid

serta masyarakat sekitar.

b. Faktor Penghambat

1) Masih adanya siswa yang kurang disiplin.

2) Kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya (siswa).

3) Masih adanya siswa yang malas-malasan dalam belajar.

Page 58: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

4) Kurangnya alat-alat/sumber belajar yang dimiliki siswa.

B. Pengolahan Data

1. Editing yaitu memperbaiki/mengedit data yang telah diperoleh dari angket

dan mendata ulang, jika ada pernyataan yang belum diisi.

2. Coding yaitu mengelompokkan data sesuai dengan kategori

3. Scoring yaitu pemberian skor terhadap data angket tentang komunikasi

verbal.

4. Tabulating yaitu memasukkan data yang sudah diberi skor ke dalam tabel

untuk memudahkan membaca data. Tabel tersebut dapat dilihat pada

(lampiran 10).

C. Deskripsi Data

1. Deskripsi Data Variabel Y (Keberhasilan Belajar Siswa)

Data Variabel Y (keberhasilan belajar siswa) diperoleh dari data primer

berupa laporan hasil Ujian Akhir Semester (Nilai Raport) bidang studi Pendidikan

Agama Islam siswa/i SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang pada Semester Ganjil

Tahun Pelajaran 2007/2008 yang mencerminkan hasil belajar, kecakapan

komunikasi, prakarsa atau inisiatif, bertanya dan disiplin. Nilai raport siswa/i

SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

NR = NH + NT + 2NU

4

Keterangan :

NR = Nilai Raport

NH = Nilai Harian

NT = Nilai Tugas

NU = Nilai Ulangan

Tabel 6.

Daftar Nilai Raport Responden Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2007/2008 (Variabel Y)

Page 59: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Responden L/P Kelas Nilai Raport

1 L VII.1 84

2 L VII.1 79

3 L VII.1 76

4 P VII.1 87

5 P VII.2 91

6 P VII.2 80

7 L VII.2 84

8 L VII.2 88

9 P VII.3 83

10 P VII.3 78

11 P VII.3 80

12 L VII.3 75

13 P VII.4 71

14 L VII.4 80

15 L VII.4 70

16 L VII.4 72

17 P VII.5 82

18 P VII.5 76

19 L VII.5 81

20 L VII.5 79

21 L VII.6 83

22 P VII.6 88

23 L VII.6 85

24 L VIII.1 87

25 L VIII.1 79

26 L VIII.1 76

27 P VIII.1 87

28 P VIII.2 90

29 P VIII.2 80

30 L VIII.2 84

31 L VIII.2 79

32 P VIII.3 87

33 P VIII.3 92

34 P VIII.3 80

35 L VIII.3 84

36 P VIII.4 78

37 L VIII.4 80

38 L VIII.4 75

39 L VIII.4 71

40 P VIII.5 80

41 P VIII.5 70

42 L VIII.5 72

Page 60: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

43 L VIII.5 87

44 L VIII.6 79

45 L VIII.6 76

46 L VIII.6 87

47 P IX.1 90

48 P IX.1 80

49 L IX.1 84

50 L IX.1 87

51 L IX.2 91

52 P IX.2 78

53 L IX.2 84

54 L IX.2 77

55 L IX.3 81

56 L IX.3 79

57 P IX.3 83

58 P IX.3 87

59 P IX.4 85

60 L IX.4 72

61 L IX.4 82

62 P IX.4 87

63 P IX.5 80

64 P IX.5 84

65 L IX.5 88

66 P IX.5 83

67 L IX.6 78

68 L IX.6 80

69 L IX.6 80

70 P IX.6 84

Jumlah 5696

Rata-Rata 81,37

Contoh perhitungan nilai raport responden 1

NR = 80 + 86 + 2 x 85

4

= 336 = 84

4

Nama responden dan perhitungan nilai raportnya terdapat pada lampiran 7.

Tabel 7.

Page 61: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Hasil Belajar Rata-rata tiap Kelas yang Diambil dari Nilai Raport

KELAS

VII

Nilai

Raport

KELAS

VIII

Nilai

Raport

KELAS

IX

Nilai

Raport

1 87 1 84 1 90

2 79 2 79 2 80

3 76 3 76 3 84

4 87 4 87 4 87

5 90 5 91 5 91

6 80 6 80 6 78

7 84 7 84 7 84

8 79 8 88 8 77

9 87 9 83 9 81

10 92 10 78 10 79

11 80 11 80 11 83

12 84 12 75 12 87

13 78 13 71 13 85

14 80 14 80 14 72

15 75 15 70 15 82

16 71 16 72 16 87

17 80 17 82 17 80

18 70 18 76 18 84

19 72 19 81 19 88

20 87 20 79 20 83

21 79 21 83 21 78

22 76 22 88 22 80

23 87 23 85 23 80

24 84 Rata-rata 80.87 Rata-rata 80.52

Rata-rata 82.67

Tabel 8.

Daftar Standar Nilai

Nilai Kategori

81 - 100 Sangat Baik

66 - 80 Baik

Page 62: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

56 - 65 Cukup

41 - 55 Kurang

20 - 40 Buruk

Berdasarkan tabel di atas, nampaklah bahwa nilai rata-rata hasil belajar

siswa SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam secara keseluruhan adalah: (80,87 + 80,52 + 82, 67) = 244,06 = 81, 35

Jadi, jika dikonsultasikan pada standar nilai di atas, maka hasil belajar siswa SMP

Negeri 2 Cisauk Tangerang pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2007/2008, termasuk ke dalam kategori hasil

yang baik.

2

.

Des

krip

si

Data

Vari

abel

X

(Ko

mun

ikasi

Verbal)

a. Uji Validitas Instrumen

Instrumen yang telah disusun kemudian diuji cobakan kepada 20

orang siswa. Contoh perhitungan validitas item no 1 sebagai berikut:

Tabel 9.

Data Skor Uji Validitas dan Reliabilitas Angket

Responden X Y X2 Y

2 XY

Page 63: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

= 20 X 10010 – 73 X 2707

√ (20 X 273 – (73)2) ( 20 X 370289 – (2707)2

= 200200 – 197611

√ (5460 – 5329) (7405780 – 7327849)

= 2589

√ (131) (77931)

= 2589

√ 10208961

= 2589 = 0,810

3195,15

1 4 143 16 20449 572

2 4 139 16 19321 556

3 3 140 9 19600 420

4 4 133 16 17689 532

5 4 140 16 19600 560

6 4 155 16 24025 620

7 2 87 4 7569 174

8 4 142 16 20164 568

9 4 136 16 18496 544

10 4 143 16 20449 572

11 4 140 16 19600 560

12 3 133 9 17689 399

13 4 153 16 23409 612

14 4 132 16 17424 528

15 4 139 16 19321 556

16 4 137 16 18769 548

17 3 131 9 17161 393

18 3 123 9 15129 369

19 4 144 16 20736 576

20 3 117 9 13689 351

Jumlah 73 2707 273 370289 10010

Page 64: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Hasil uji coba instrumen yang terdiri dari 40 item, setelah dihitung dengan

menggunakan rumus product moment diperoleh hasil sebanyak 13 item yang tidak

valid dan 27 item yang valid dengan ketentuan: rhitung > rtabel , di mana rtabel = 0,441.

Data validitas item dapat di lihat (lampiran 8).

b. Uji Reliabilitas Item

Setelah diketahui validitas item, selanjutnya penulis mengadakan uji

reliabilitas item. Contoh perhitungan reliabilitas item sebagai berikut:

1. Mencari varian setiap butir dengan rumus :

Untuk mencari varian butir, maka digunakan rumus sebagai berikut:

= 273 – (73/20)2

20

= 273 – 13,3

20

= 259,7

20

= 12,98

Dengan cara perhitungan yang sama dari no. 2 s.d. 27 diperoleh hasil

sebagai berikut :

= 12.98+10.25+12.32+10.39+12.29+10.29+11.95+10.62+12.98+

12.65+10.96+12.32+11.99+12.32+11.99+12.32+10.52+11.09+

11.32+10.62+11.65+10.39+11.09+12.65+10.49+11.65+9.7

= 309,825

2. Mencari Varians Total

Untuk mencari varians total digunakan rumus:

∑ t2 = ∑y2 – (∑y/n)2

n

Page 65: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

= 171537 – (1835/20)

2 = 8155,947

20

3. Perhitungan Reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach

= (27/27-1)(1 – 309,825/8155,947)

= (1,04) (1-0,0380)

= 0,999

Data reliabilitas item dapat dilihat pada (lampiran 9).

Hasil uji coba reliabilitas instrumen X diperoleh r11 = 0,999. bila

dikonsultasikan terhadap rtabel = 0,441, maka instrumen X dapat dinyatakan reliabel.

Dari hasil uji coba validitas dan reliabilitas untuk variabel X (Komunikasi Verbal)

ternyata hasilnya banyak yang valid dan reliabel dengan demikian instrumen

tersebut setelah direvisi dan dipilih yang valid dapat digunakan sebagai alat untuk

mengumpulkan data penelitian dan data yang terkumpul dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

c. Distribusi Frekuensi Komunikasi Verbal

Persentase frekuensi jawaban reponden dari data hasil angket dapat dilihat

pada tabel-tabel di bawah ini:

Komunikasi Verbal

Tabel 10.

Penyampaian informasi dengan bahasa yang dapat dipahami oleh siswa

Kategori f %

Sangat Setuju 49 70

Setuju 20 29

Page 66: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Tidak Setuju 1 1

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 70 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa, sebagian besar (70%) siswa

menyatakan sangat setuju, sebagian kecil (29%) siswa menyatakan setuju, hanya

(1%) siswa menyatakan tidak setuju, dan tidak seorang pun (0%) siswa

menyatakan sangat tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa, siswa SMP

Negeri 2 Cisauk Tangerang dapat memahami bahasa yang digunakan guru dalam

menyampaikan informasi.

Tabel 11.

Ketidakjelasan pengucapan kata kata menyebabkan

siswa kesulitan dalam menerima informasi

Kategori f %

Sangat Setuju 11 16

Setuju 57 81

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 70 100

Dengan adanya bantuan tabel di atas dapat dilihat, sebagian kecil siswa

(16%) menyatakan sangat setuju, sebagian besar siswa (81%) menyatakan tidak

setuju, sedikit siswa (3%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada siswa (0%)

menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

ketidakjelasan guru dalam mengucapkan kata-kata menyebabkan siswa Negeri 2

Cisauk Tangerang kesulitan dalam menerima informasi.

Tabel 12.

Kejelasan guru dalam mengungkapkan kata-kata tidak mengurangi

kesalahan siswa dalam menyelesaikan tugas

Kategori f %

Sangat Setuju 0 0

Page 67: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Setuju 1 1

Tidak Setuju 50 72

Sangat Tidak Setuju 19 27

Jumlah 70 100

Tabel 12 tersebut menunjukkan bahwa, tidak ada (0%) siswa menyatakan

sangat setuju, hampir tidak ada atau hanya (1%) siswa menyatakan setuju,

sebagian besar (72%) siswa menyatakan tidak setuju, dan sebagian kecil (27%)

siswa menyatakan sangat tidak setuju kejelasan guru dalam mengungkapkan kata-

kata tidak mengurangi kesalahan siswa dalam menyelesaikan tugas. Jadi, analisa

data pada tabel 12 adalah kejelasan guru dalam mengungkapkan kata-kata

mengurangi kesalahan siswa SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang dalam

menyelesaikan tugas

Tabel 13.

Guru menggunakan kata-kata yang tidak baku

dalam menjelaskan materi pelajaran

Kategori f %

Sangat Setuju 1 1

Setuju 9 13

Tidak Setuju 17 24

Sangat Tidak Setuju 43 61

Jumlah 70 100

Dengan jalan melihat tabel tersebut, maka dapat diketahui hanya (1%)

siswa menyatakan sangat setuju, guru menggunakan kata-kata yang tidak baku

dalam menjelaskan materi pelajaran, sedikit (13%) siswa menyatakan setuju guru

menggunakan kata-kata yang tidak baku dalam menjelaskan materi pelajaran,

sebagian kecil (24%) siswa yang menyatakan tidak setuju guru menggunakan

kata-kata yang tidak baku dalam menjelaskan materi pelajaran, dan sebagian besar

(61%) siswa menyatakan sangat tidak setuju guru menggunakan kata-kata yang

Page 68: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

tidak baku dalam menjelaskan materi pelajaran. Hal ini membuktikan bahwa, guru

SMP Negeri 2 Cisauk menggunakan kata-kata yang baku dalam menjelaskan

materi pelajaran.

Tabel 14.

Guru menyingkat tulisan dalam menjelaskan materi

Kategori f %

Sangat Setuju 0 0

Setuju 3 4

Tidak Setuju 49 70

Sangat Tidak Setuju 18 26

Jumlah 70 100

Berdasarkan tabel 14, tidak ada (0%) siswa yang menyatakan sangat

setuju, sedikit (4%) siswa menyatakan setuju, sebagian besar (70%) siswa

menyatakan tidak setuju, dan sebagian kecil (26%) siswa menyatakan sangat tidak

setuju. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa guru SMP Negeri 2

Cisauk Tangerang tidak menyingkat tulisannya dalam menjelaskan materi secara

tertulis.

Tabel 15.

Informasi disampaikan dengan bermacam-macam bahasa

Kategori f %

Sangat Setuju 25 36

Setuju 40 57

Tidak Setuju 5 7

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 70 100

Dari tabel di atas, nampaklah bahwa sebagian kecil (36%) siswa

menyatakan sangat setuju, sebagian besar (57%) siswa menyatakan setuju, sedikit

(7%) siswa yang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada (0%) siswa menyatakan

Page 69: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

sangat tidak setuju. Maka kesimpulannya adalah guru SMP Negeri 2 Cisauk

Tangerang menggunakan bermacam-macam bahasa dalam menyampaikan

informasi.

Tabel 16.

Guru tidak memberikan ulasan (penjelasan ulang)

terhadap tugas yang dikerjakan siswa

Kategori f %

Sangat Setuju 1 1

Setuju 11 16

Tidak Setuju 14 20

Sangat Tidak Setuju 44 63

Jumlah 70 100

Tabel 16 menjelaskan bahwa, hampir tidak ada atau hanya (1%) siswa

menyatakan sangat setuju guru tidak memberikan ulasan (penjelasan ulang)

terhadap tugas yang dikerjakan siswa, sedikit (16%) siswa menyatakan setuju

guru tidak memberikan ulasan (penjelasan ulang) terhadap tugas yang dikerjakan

siswa, sebagian kecil (20%) siswa menyatakan tidak setuju guru tidak

memberikan ulasan (penjelasan ulang) terhadap tugas yang dikerjakan siswa, dan

sebagian besar (63%) siswa menyatakan sangat tidak setuju guru tidak

memberikan ulasan (penjelasan ulang) terhadap tugas yang dikerjakan siswa.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, guru SMP Negeri 2 Cisauk

Tangerang memberikan ulasan (penjelasan ulang) terhadap tugas yang diberikan

kepada siswa

Tabel 17.

Pembacaan buku materi pelajaran

Page 70: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

tanpa diberikan penjelasan

Kategori f %

Sangat Setuju 0 0

Setuju 2 3

Tidak Setuju 49 70

Sangat Tidak Setuju 19 27

Jumlah 70 100

Dari data di atas dapat diketahui bahwa dari 70 orang responden, tidak ada

(0%) siswa yang menyatakan sangat setuju, sedikit (3%) siswa menyatakan setuju,

sebagian besar (70%) menyatakan tidak setuju, dan sebagian kecil (27%) siswa

menyatakan sangat tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa guru SMP

Negeri 2 Cisauk Tangerang tidak hanya membacakan buku materi pelajaran tetapi

ia juga memberikan penjelasan.

Tabel 18.

Guru menulis dengan tulisan yang rapi

Kategori f %

Sangat Setuju 42 60

Setuju 25 36

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 1

Jumlah 70 100

Tabel 18 di atas memperlihatkan bahwa, sebagian besar (60%) siswa

menyatakan sangat setuju, sebagian kecil (36%) siswa menyatakan setuju, sedikit

(3%) siswa menyatakan tidak setuju, dan hampir tidak ada atau hanya (1%) siswa

menyatakan sangat tidak setuju. Jadi, analisa data pada tabel tersebut adalah guru

SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang menulis dengan tulisan yang rapi.

Tabel 19.

Page 71: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Siswa dapat membaca tulisan-tulisan guru

Kategori f %

Sangat Setuju 12 18

Setuju 54 77

Tidak Setuju 3 4

Sangat Tidak Setuju 1 1

Jumlah 70 100

Dari data tersebut nampaklah, sebagian kecil (18%) siswa menyatakan

sangat setuju, sebagian besar (77%) siswa menyatakan setuju, sedikit (4%)

siswa menyatakan tidak setuju, dan hanya 1% siswa menyatakan sangat tidak

setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMP Negeri 2 Cisauk

Tangerang dapat membaca tulisan-tulisan yang ditulis oleh guru.

Tabel 20.

Guru tidak merangkai kalimat secara teratur dalam menjelaskan materi

Kategori f %

Sangat Setuju 0 0

Setuju 3 4

Tidak Setuju 51 73

Sangat Tidak Setuju 16 23

Jumlah 70 100

Pada tabel 20 terlihat bahwa, tidak ada (0%) siswa yang menyatakan

sangat setuju guru tidak merangkai kalimat secara teratur dalam menjelaskan

materi, sedikit (4%) siswa yang menyatakan setuju guru tidak merangkai kalimat

secara teratur dalam menjelaskan materi, sebagian besar (73%) siswa yang

menyatakan tidak setuju guru tidak merangkai kalimat secara teratur dalam

menjelaskan materi, dan sebagian kecil (23%) siswa yang menyatakan sangat

tidak setuju guru tidak merangkai kalimat secara teratur dalam menjelaskan

materi. Maka analisa data pada tabel tersebut adalah guru SMP Negeri 2 Cisauk

Tangerang merangkai kalimat secara teratur dalam menjelaskan materi pelajaran.

Page 72: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Tabel 21.

Guru segera merespon setiap tanggapan dari siswa

Kategori f %

Sangat Setuju 42 60

Setuju 23 33

Tidak Setuju 5 7

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 70 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa, sebagian besar (60%) siswa

menyatakan sangat setuju, sebagian kecil (33%) siswa menyatakan setuju, sedikit

(7%) siswa yang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada (0%) siswa yang

menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa guru SMP Negeri 2

Cisauk Tangerang segera merespon setiap tanggapan dari siswa.

Tabel 22.

Siswa tidak segera berkonsultasi kepada guru

bila mengalami kesulitan dalam belajar

Kategori f %

Sangat Setuju 0 0

Setuju 9 13

Tidak Setuju 16 23

Sangat Tidak Setuju 45 64

Jumlah 70 100

Dari tabel 22, tidak ada atau (0%) siswa yang sangat setuju, sedikit (13%)

siswa menyatakan setuju, sebagian kecil (23%) siswa menyatakan tidak setuju,

dan sebagian besar (64%) siswa yang menyatakan sangat tidak setuju. Data tabel

tersebut membuktikan bahwa siswa SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang segera

berkonsultasi kepada guru bila mengalami kesulitan dalam belajar.

Page 73: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Tabel 23.

Kesaman pandangan penting dalam berkomunikasi

Kategori f %

Sangat Setuju 45 65

Setuju 24 34

Tidak Setuju 1 1

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 70 100

Berdasarkan tabel 23 di atas nampak sebagian besar (65%) siswa

menyatakan sangat setuju, sebagian kecil (34%) siswa menyatakan setuju, hampir

tidak ada atau hanya (1%) siswa menyatakan tidak setuju, dan tidak ada (0%)

siswa menyatakan sangat tidak setuju. Dari data tersebut dapat disimpulkan

bahwa dalam kegiatan komunikasi perlu adanya kesamaan pandangan

Tabel 24.

Guru tidak mengadakan kegiatan tanya jawab setelah

memberikan penjelasan materi

Kategori f %

Sangat Setuju 1 1

Setuju 9 13

Tidak Setuju 18 26

Sangat Tidak Setuju 42 60

Jumlah 70 100

Pada tabel 24 dapat diketahui bahwa, hampir tidak ada atau hanya (1%)

siswa yang menyatakan sangat setuju, sedikit (13%) siswa yang menyatakan

setuju, sebagian kecil (26%) siswa menyatakan tidak setuju, dan sebagian besar

(60%) siswa menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa guru SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang selalu mengadakan kegiatan tanya

jawab setelah memberikan penjelasan materi pelajaran.

Page 74: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Tabel 25.

Guru menggunakan berbagai model tulisan dalam menulis

Kategori f %

Sangat Setuju 33 47

Setuju 28 40

Tidak Setuju 7 10

Sangat Tidak Setuju 2 3

Jumlah 70 100

Tabel 25 menunjukkan bahwa, hampir sebagian (47%) siswa menyatakan

sangat setuju, sebagian kecil (40%) siswa yang menyatakan setuju, (10%) siswa

yang menyatakan tidak setuju, dan sedikit (3%) siswa yang menyatakan sangat

tidak setuju. Kesimpulannya adalah guru SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang

terkadang menggunakan berbagai model tulisan dalam menulis.

Tabel 26.

Guru hanya berbicara (berkomunikasi) dengan sebagian siswa

Kategori f %

Sangat Setuju 0 0

Setuju 2 3

Tidak Setuju 47 67

Sangat Tidak Setuju 21 30

Jumlah 70 100

Pada tabel 26 diketahui, tidak ada (0%) siswa menyatakan sangat setuju,

sedikit (3%) siswa yang menyatakan setuju, sebagian besar (67%) siswa

menyatakan tidak setuju, dan sebagian kecil (30%) siswa menyatakan sangat tidak

setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa guru SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang

berbicara (berkomunikasi) dengan seluruh siswa.

Page 75: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Tabel 27.

Guru marah bila siswa berkomentar

Kategori F %

Sangat Setuju 1 1

Setuju 6 9

Tidak Setuju 19 27

Sangat Tidak Setuju 44 63

Jumlah 70 100

Dari tabel di atas, hapir tidaka ada atau hanya (1%) siswa yang

menyatakan sangat setuju, sedikit (9%) siswa yang menyatakan setuju, sebagian

kecil (27%) siswa menyatakan tidak setuju, dan sebagian besar (63%) siswa yang

menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru

SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang tidak marah bila siswanya berkomentar.

Tabel 28.

Guru memberikan nasihat

siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar

Kategori f %

Sangat Setuju 44 63

Setuju 22 31

Tidak Setuju 4 6

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 70 100

Data tersebut menunjukkan bahwa, sebagian besar (63%) siswa

menyatakan sangat setuju, sebagian kecil (31%) siswa menyatakan setuju, sedikit

(6%) siswa yang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada siswa yang menyatakan

Page 76: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

sangat tidak setuju (0%). Maka dapat disimpulkan bahwa guru SMP Negeri 2

Cisauk Tangerang memberikan nasihat, jika siswa mengalami kesulitan belajar.

Tabel 29.

Siswa bebas mengemukakan pendapat kepada gurunya

Kategori F %

Sangat Setuju 43 61

Setuju 24 34

Tidak Setuju 3 4

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 70 100

Pada data tersebut terlihat, sebagin besar (61%) siswa menyatakan sangat

setuju, sebagian kecil (34%) siswa menyatakan setuju, sedikit (4%) siswa yang

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada atau hanya (0%) siswa yang menyatakan

sangat tidak setuju. Jadi, analisa data tabel tersebut adalah siswa SMP Negeri 2

Cisauk Tangerang diberikan kebebasan untuk mengemukakan pendapat kepada

gurunya.

Tabel 30.

Saran dan kritik dari siswa

ditanggapi dengan kata-kata yang menyinggung siswa

Kategori f %

Sangat Setuju 0 0

Setuju 10 14

Tidak Setuju 17 25

Sangat Tidak Setuju 43 61

Jumlah 70 100

Page 77: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Data tersebut menunnjukkan bahwa, tidak ada siswa yang menyatakan

sangat setuju (0%), sedikit siswa yang menyatakan setuju (14%), sebagian kecil

siswa yang menyatakan tidak setuju (25%), dan sebagian besar siswa menyatakan

sangat tidak setuju (61%). Dengan demikian kesimpulannya adalah saran dan

kritik siswa SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang tidak ditanggapi dengan kata-kata

yang menyingung perasaannya.

Tabel 31.

Penjelasan materi diringi dengan sedikit humor

Kategori f %

Sangat Setuju 42 60

Setuju 23 33

Tidak Setuju 4 6

Sangat Tidak Setuju 1 1

Jumlah 70 100

Tabel tersebut menjelaskan bahwa guru perlu mengiringi penjelasan

materi dengan sedikit humor, hal ini terbutkti dengan sebagian besar (60%) siswa

menyatakan sangat setuju jika guru mengiringi penjelasan materi dengan sedikit

humor, sebagian kecil (33%) siswa menyatakan setuju jika guru mengiringi

penjelasan materi dengan sedikit humor, sedikit (6%) siswa yang menyatakan

tidak setuju jika guru mengiringi penjelasan materi dengan sedikit humor, dan

hampir tidak ada atau hanya (1%) siswa yang menyatakan sangat tidak setuju jika

guru mengiringi penjelasan materi dengan sedikit humor.

Tabel 32.

Guru membimbing siswa untuk berkata dengan kalimat yang benar

Kategori f %

Sangat Setuju 28 40

Setuju 42 60

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 70 100

Page 78: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Tabel 32 menujukkan bahwa guru SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang

membimbing siswa untuk berkata dengan kalimat yang benar terbukti dengan

sebagian kecil (40%) siswa menyatakan sangat setuju, sebagian besar (60%) siswa

menyatakan setuju, dan tidak ada siswa yang menyatakan tidak setuju serta sangat

tidak setuju.

Tabel 33.

Guru mendengarkan pembicaraan siswa dengan seksama

Kategori f %

Sangat Setuju 42 60

Setuju 23 33

Tidak Setuju 5 7

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 70 100

Berdasarkat tabel di atas, sebagian besar (60%) siswa menyatakan sangat

setuju, sebagian kecil (33%) siswa yang menyatakan setuju, sedikit (7%) siswa

yang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada (0%) siswa yang menyatakan sangat

tidak setuju. Jadi kesimpulannya adalah pembicaraan siswa SMP Negeri 2 Cisauk

Tangerang didengarkan oleh guru dengan seksama.

Tabel 34.

Guru hanya menerima pendapat siswa yang sesuai dengan pendapatnya

Kategori f %

Sangat Setuju 1 1

Setuju 7 10

Tidak Setuju 24 34

Sangat Tidak Setuju 38 54

Jumlah 70 100

Page 79: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Pada tabel di atas, hampir tidak ada atau hanya (1%) siswa yang

menyatakan sangat setuju, sedikit (10%) siswa menyatakan setuju, sebagian kecil

(34%) siswa menyatakan tidak setuju, dan sebagian besar (54%) siswa

menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian guru SMP Negeri 2 Cisauk

Tangerang menerima pendapat siswa walaupun tidak sesuai dengan pendapatnya.

Tabel 35.

Komentar guru terhadap siswa disampaikan melalui tulisannya

Kategori f %

Sangat Setuju 44 63

Setuju 22 31

Tidak Setuju 4 6

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 70 100

Tabel 35 menunjukkan, sebagian besar (63%) siswa yang menyatakan

sangat setuju, sebagian kecil (31%) siswa yang menyatakan setuju, sedikit (6%)

siswa yang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada siswa yang menyatakan sangat

tidak setuju (0%). Jadi, analisa data tersebut adalah guru SMP Negeri 2 Cisauk

Tangerang menyampaikan komentar terhadap siswa melalui tulisannya.

Tabel 36.

Guru memberikan petunjuk penyelesaian tugas secara terperinci

Kategori f %

Sangat Setuju 13 19

Setuju 44 63

Tidak Setuju 10 14

Sangat Tidak Setuju 3 4

Jumlah 70 100

Page 80: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Dari tabel di atas terlihat, sebagian kecil (19%) siswa menyatakan setuju

guru memberikan petunjuk penyelesaian tugas secara terperinci, sebagian besar

(63%) siswa menyatakan setuju guru memberikan petunjuk penyelesaian tugas

secara terperinci, sedikit (14%) siswa menyatakan tidak setuju, dan hanya (4%)

siswa yang menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa siswa SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang menginginkan agar guru

memberikan petunjuk penyelasaian secara terperinci terhadap tugas yang

dberikan.

Tabel-tabel di atas menunjukkan bahwa, (47,99%) siswa menyatakan

Sangat Setuju, (44%) siswa menyatakan Setuju, (6,77%) siswa menyatakan Tidak

Setuju, dan (0,69%) siswa menyatakan Tidak Setuju dengan komunikasi verbal

yang dilakukan guru.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru bidang studi

pendidikan agama islam menyatakan bahwa, pelaksanaan komunikasi verbal

dalam proses belajar mengajar pada mata Pendidikan Agama Islam di SMP

Negeri 2 Cisauk sudah maksimal meskipun belum banyak menhasilkan hasil

belajar. Begitu pula dengan hasil angket yang telah peneliti sebarkan kepada

sebagian siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini menyatakan bahwa, bila

frekuensi siswa yang menyatakan Sangat Setuju dengan Setuju ditambahkan,

maka hasilnya 92,54% dan bila frekuensi siswa yang menyatakan Kurang Setuju

dan Tidak Setuju ditambahkan, maka hasilnya 7,46%. Berarti, komunikasi verbal

yang dilakukan guru sudah maksimal atau baik.

D. Analisa dan Interpretasi Data

Untuk dapat mengetahui ada tidaknya pengaruh komunikasi verbal

terhadap keberhasilan belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2007/2008 di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang,

selanjutnya peneliti melakukan analisa dan interpretasi data.

1. Analisa Data dengan Rumus Product Moment

Setelah mendapat data yang dinginkan, yaitu dari variabel X berupa skor

jawaban pernyataan angket yang disebarkan ke 70 responden dan dari varibel Y

Page 81: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

berupa data primer laporan hasil Ujian Akhir bidang studi Pendidikan Agama

Islam Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2007/2008, kemudian langkah selanjunya

penulis memasukan kedua data atau variabel tersebut ke dalam diagram korelasi

atau Scatter Diagram, diagram korelasi dapat dilihat (lampiran 11).

Untuk menganalisa data yang sudah terkumpul penulis menggunakan

metode korelasi produk moment yaitu untuk mengetahui apakah ada korelasi

positif yang signifikan antara variabel X dan varibel Y, atau bahkan sebaliknya

tidak ada korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.

Melalui peta korelasi atau Scatter Diagram yang telah dibuat, maka dapat

diketahui: N = 70; ∑fx’ = -16; ∑fy’ = 20; ∑fx’2

= 1105; ∑fy’2

= 1458;

∑x’y’=784. Langkah selanjutya adalah:

- Mencari Cx’ dengan rumus : Cx’ = ∑fx’/N = -16/70 = -0,23

- Mencari Cy’ dengan rumus : Cy’ =∑fy’/N = 20/70 = 0,29

- Mencari SDx’ dengan rumus : SDx’ = 1 √ ∑fx’2 /N – (fx’/N)2

= 1√ 1105 / 70 – (-16/70)2

= 1 √ 15,79 – (-0,23)

2

= √ 15,74 = 3, 967

- Mencari SDy’ dengan rumus : SDy’ = 1 √ ∑fy’2

/N – (fy’/N)2

=

1√ 1458 / 70 – (20/70)

2

= 1 √ 20,83 – (0,29)

2

= √ 20,75 = 4, 555

- Mencari rxy dengan rumus : rxy = ∑x’y’ – (Cx’)(Cy’)

N

(SDx’)(SDy’)

Page 82: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

= 784/70 – (-0,23)(0,29) (3,967) (4,555)

= 11,2 +0,067 = 11,267 =

0,624

(3,967) (4,555) 18,069

2. Interpretasi Data

a. Interpretasi secara kasar/sederhana

Setelah diadakan analisa data dengan rumus product moment,

ternyata angka korelasi antara variabel X (Komunikasi Verbal) dan variabel

Y (Keberhasilan Belajar Siswa) tidak bertanda negatif, berarti di antara

kedua variabel tersebut terdapat korelasi positif yang signifikan.

Tabel 37.

Indeks Korelasi “r” Product Moment

Besarnya “r” Product Moment Interpretasi Data

0,00 – 0,20

Antara variabel X dan Y memang

terdapat korelasi, akan tetapi korelasi

itu sangat lemah atau sangat rendah,

sehingga korelasi itu diabaikan

(dianggap tidak ada korelasi antara

variabel X dan variabel Y)

0,20 – 0,40

Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang lemah atau

rendah

0,40 – 0,60 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang agak rendah

0,60 - 0,80 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang cukup

0,80 – 1,00 Antara variabel X dan Y terdapat

Page 83: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

korelasi yang tinggi

Dengan memperhatikan besarnya angka perhitungan, yaitu (0,624),

yang berkisar antara 0,600 – 0,800, berarti korelasi positif antara variabel X

(Komunikasi Verbal) dan variabel Y (Keberhasilan Belajar Siswa) adalah

korelasi positif yang cukup.

b. Interpretasi dengan menggunakan Tabel Nilai “r”

Untuk mengkonsultasikan nilai rxy terhadap nilai “rtabel”, maka dicari

Degrees of Freedom dengan rumus : df = N-nr = 70 – 2 = 68

Setelah memeriksa tabel Nilai “r” Product Moment dan df 68 tidak

terdapat dalam tabel, maka penulis pakai angka terdekat dari 68 dengan

nilai yang ada pada tabel yaitu df 70. Dengan df sebesar 70 diperoleh r tabel

pada taraf signifikansi 5% sebesar 0, 232; sedangkan pada taraf signifikansi

1% diperoleh rtabel sebesar 0,302. Ternyata rxy atau ro (yang nilainya = 0,624)

nilainya jauh lebih besar dari r tabel (yang nilainya 0, 232 dan 0, 302). Karena

ro lebih besar dari rtabel , maka hipotesis nol ditolak. Berarti terdapat korelasi

positif yang signifikan antara variabel X dan Variabel Y

c. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Product Moment (Uji t)

t = r √ n – 2

√ 1 – r2

= 0,624 √ 70-2 = 0,624 x 8,26

√ 1- 0,6242

0,78

= 5,15 = 6,60

0,78

Hasil perhitungan tersebut, jika dikonsultasikan terhadap t tabel pada

taraf signifikansi 5% = 2,00 dan pada taraf signifikansi 1% = 2,65, maka t

Page 84: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

hitung > t tabel, korelasi signifikan. Dengan demikian terdapat hubungan

positif antara variabel X dengan variabel Y.

d. Uji Koefisien Determinasi

Rumus Koefisien Determinasi:

KD = (rxy)² x 100%.

= (0,624)2 x 100%

= 0,389376 x 100%

= 38,94%

Dari perhitungan di atas diperoleh KD sebesar 3894% yang berarti

bahwa variabel X (komunikasi verbal) memiliki korelasi terhadap variabel

Y (keberhasilan belajar siswa) sebesar 38,94%, ini membuktikan bahwa

61,06% dari keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor lain.

e. Hasil Uji Hipotesis

Dari hasil perhitungan diperoleh rxy sebesar 0,624, ini

menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif antara

komunikasi verbal dengan keberhasilan belajar siswa, terbukti thitung> ttabel.

Dengan demikian penulis menarik kesimpulan dari hasil penelitian ini

adalah keberhasilan belajar siswa dipengaruhi juga oleh komunikasi verbal

dengan pengaruh yang cukup berarti.

Page 85: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Komunikasi Verbal

antara Guru dan Murid terhadap Keberhasilan Belajar Siswa di SMP Negeri 2

Cisauk Tangerang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Komunikasi verbal yang dilakukan guru bidang studi Pendidikan Agama

Islam SMP Negeri 2 Cisauk termasuk dalam kategori baik.

2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2007/2008 sangat baik, karena nilai rata-

rata secara keseluruhannya adalah 81,35.

3. Terdapat hubungan yang positif antara komunikasi verbal guru dengan

keberhasilan belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang, karena nilai rhitung > rtabel.

4. Komunikasi verbal guru memberikan pengaruh terhadap keberhasilan

belajar siswa dengan intensitas cukup. Dengan demikian komunikasi

verbal cukup menunjang optimalisasi keberhasilan belajar siswa di SMP

Negeri 2 Cisauk Tangerang.

B. Saran

1. Untuk mencapai tujuan pendidikan dengan optimal maka SMP Negeri 2

Cisauk Tangerang harus lebih meningkatkan kemampuan komunikasi

verbal antara komponen-komponen yang ada di sekolah.

2. Kepala sekolah, guru, dan administrator sekolah lainnya perlu

memperlihatkan keterbukaan dan kesediaan untuk menerima saran,

masukan dari siswa sehingga komunikasi dapat berlangsung dengan

efektif.

Page 86: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

3. Harus diupayakan situasi kondusif di sekolah, agar efektivitas komunikasi

verbal dapat tercipta dan memungkinkan keberhasilan belajar siswa secara

optimal.

Page 87: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

DAFTAR PUSTAKA

Aly, Noer, Hery, dan S, Munzier., Watak Pendidikan Islam, Jakarta: Friska Agung

Insani, Cet. II, 2003.

Anwar, Desi., Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Amelia, 2005.

Amir, Mafri., Etika Komunikasi Massa dalam Pandangan Islam, Jakarta: Logos, Cet. II, 1999.

Arikunto, Suharsimi., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta, 2006.

Cangara, Hafied., Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

Cet. IV, 2003.

Dajan, Anto., Pengantar Metode Statistik, Jakarta: LP3ES, Cet. 11, 1986.

Daradjat, Zakiyah, dkk., Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi

Aksara, Cet. I, 1995a.

, Ilmu Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. I, 1995b.

Djamarah, Bahri, Syaiful., Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, Cet.

II, 2002a.

, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta,

Cet I, 2000b.

Effendi, Uchjana, Onong., Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya,

Cet. IV, 2000a.

, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet.

XXI, 2007b.

Ekomadyo, Junita, Ike., 22 Prinsip Komunikasi Efektif untuk Meningkatkan Minat

Belajar Anak, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, Cet. I, 2005.

Page 88: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Faisal, Sanapiah., Format-format Penelitian Sosial Dasar-dasar dan Aplikasi,

Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. VI, 2003.

Hardjana, M, Agus., Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal, Yogyakarta: Kanisius, Cet. I, 2003.

Liliweri, Alo., Komunikasi Antarpribadi, Bandung: Citra Aditya Bakti, Cet. I,

1991a.

, Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya, Yogyakarta: LKiS

Yogyakarta, Cet. III, 2003b.

Muhammad, Arni., Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. VII,

2005.

Mulyasa, Enco., Menjadi Guru Profesional,, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet.

IV, 2006.

Nata, Abudin., Paradigma Pendidikan Islam, Jakarta: Grasindo, 2001a.

, Perspektif Islam tentang Pola Hubungan Guru/Murid, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. I, 2001b.

Rakhmat, Jalaluddin., Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Remajda Karya, Cet. XII, 1989a.

, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. XV, 2000b.

Roudhonah., Ilmu Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, Cet. I, 2007.

Rohadi, R., Reformasi Pendidikan Sebuah Rekomendasi, Yogyakarta: Kasinius,

Cet. VI, 2006.

Rosyada, Dede, Paradigma Pendidikan Demokrasi, Jakarta: Kencana, Cet. I, 2004.

Sukmadinata, Syaodih, Nana., Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. IV, 2007.

Sudjana, Nana., Proses Belajar Mengajar Jakarta: Rajawali Press, Cet. III, 1998.

, Penilian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya,

Cet. XII, 2006.

Page 89: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Sudijono, Anas., Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. V, 1994.

Subana, dkk., Statistik Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, Cet X, 2006.

Syah, Muhibbin., Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung:

Remaja Rosdakarya, Cet. III, 1997.

Sahertian, A, Piet., Dimensi Administrasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional,

Cet. I, 1994.

Sendjaja, Djuarsa, S., Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal, Jakarta:

Universitas Terbuka, Cet. VIII, 2004.

Suijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2006.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus

Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Cet. I,1988.

Tubbs, L, Stewart. dan Moss, Sylvia., “Human Communication” Prinsip-prinsip

Dasar, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. III, 2001.

Usman, Basyiruddin, Muhammad., Metodologi Pembelajaran Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002

Usman, Uzer., Muhammad, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. XIV, 2002.

Vardiansyah, Dani., Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia, 2005.

Zain, Aswan., Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Asdi Mahasatya, Cet. II, 2002.

Page 90: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

BERITA WAWANCARA

(Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah)

Hari/Tanggal : Selasa, 08 April 2008

Inteviewer : Amin

Interviewee : M. Nawawi, S.Ag

Jabatan : Wakil Kepala Sekolah

Tempat : Ruang Tamu

A. Pokok-pokok Pertanyaan

1. Kapan SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang bediri? 2. Apakah Tujuan didirikannya SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang ini?

3. Apakah Visi-Misi SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang? 4. Berapa kalikah terjadi pergantian kepala SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang

sejak SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang berdiri sampai sekarang? 5. Berapakah jumlah guru yang ada di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang?

6. Berapakah jumlah siswa/i SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang dari 3 tahun terakhir?

7. Bagaimanakah upaya yang dilakukan pengelola SMP Negeri 2 Cisauk

Tangerang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran?

8. Bagaimanakah kelulusan (keberhasilan siswa) di SMP Negeri 2 Cisauk?

9. Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam

perkemabangan SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang?

10. Apakah prestasi/penghargaan yang telah diraih oleh siswa/i SMP Negeri 2

Cisauk dari sejak berdiri sampai sekarang?

B. Hasil Wawancara

1. SMP Negeri 2 Cisauk berdiri sejak tahun 1986 dengan kepala sekolah pertama

bernama bapak Safei. Pada saat awal berdiri sekolah ini bernama Filial SMP 1,

kemudian pada tahun 1991 menjadi SMP 3. Selanjutnya pada tahun 1992 SMP

3 berubah nama menjadi SLTP Negeri 4 Serpong dengan SK Penegrian Nomor. 0216/O/5Mei/1992, dan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan Kabupaten Tangerang pada tanggal 8 September 2004 Nomor 420/Kep.258 – HUK/2004 tentang Perubahan Nama dan Penataan Nomenklatur

SMP Negeri, SMA Negeri dan SMK Negeri Kabupaten Tangerang. SLTP Negeri 4 Serpong berubah nama menjadi SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang.

2. Sebagaimana tujuan sekolah yang lain, yaitu ikut mencerdaskan anak bangsa

3. Visi Misi SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang

a. Visi

Page 91: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

To be Supperior in science and technology achievement based on Iman

and taqwa that have an international conception

b. Misi

6. Improving and creating the quality in academic

7. Improving Exschool for competition

8. In creasing the graduates of National final test

9. Creating the student who have intelegent in intelektual, intelligent, in

emotional and intelligent spiritual

10. Improving the student to communicate in international language

4. Sekolah ini sejak awal berdiri sampai sekarang telah mengalami 6 (enam) kali

pergantian kepemimpinan (kepala sekolah), yaitu:

7. Tahun 1986- 1992 dipimpin oleh Bapak Syafei

8. Tahun 1992- 1996 dipimpin oleh Dra. Tuti Sumartuti 9. Tahun 1996- 1998 dipimpin oleh Drs. Munadjat Indria

10. Tahun 1998- 2003 dipimpin oleh Drs. M. Ramlis

11. Tahun 2003- 2008 dipimpin oleh Dra. Siti Nurhayati, MPd

12. Tahun 2008- 2013 dipimpin oleh Dra. Hj. Endang Koeswarini, MM

5. Jumlah guru di SMP Negeri 2 Cisauk ini adalah 37 orang

6. Jumlah siswa tahun pelajaran 2005/2006 adalah 686 orang, jumlah siswa tahun

pelajaran 2006/2007 adalah 689, dan jumlah siswa tahun pelajaran 2007/2008

adalah 702 orang.

7. Upaya tersebut diwujudkan dalam bentuk pelatihan-pelatihan, penataran-

penataran, dan pembinaan kepada para guru secara berkala dengan tujuan agar

guru mempunyai wawasan yang luas.

8. Alhamdullillah berkat adanya kerjasama yang baik di antara guru-guru yang

berkompetensi di bidangnya dan dukungan dari sarana dan prasarana yang ada, setiap tahun siswa-siswi kami tidak ada yang tidak lulus (lulus 100%)

9. Faktor Pendukung dan Penghambat

a. Faktor Pendukung 6) Adanya tenaga pendidik yang kompeten di bidangnya.

7) Tersedianya sarana dan prasarana untuk melakukan praktek dalam proses belajar seperti, Mushala, laboratorium komputer, laboratorium IPA,

lapangan olah raga, perpustakaan dll.

8) Lokasi yang strategis, aman, nyaman dan mudah dijangkau.

9) Terciptanya suasana yang disiplin baik guru maupun siswa.

Page 92: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

10) Terciptanya hubungan baik antara pihak sekolah dan orang tua murid serta masyarakat sekitar.

b. Faktor Penghambat

5) Masih adanya siswa yang kurang disiplin.

6) Kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya (siswa).

7) Masih adanya siswa yang malas-malasan dalam belajar.

8) Kurangnya alat-alat / sumber belajar yang dimiliki siswa.

10. Banyak sekali prestasi/penghargaan yang telah didapatkan oleh siswa/i kami,

diantaranya adalah:

a. Penghargaan sebagai peserta EGP di TVRI yang bekerjasama dengan

Prime TV dan disponsori oleh Top One Oil, pada tanggal 27-08-2003

b. Penghargaan sebagai peserta Festival Bintang Pelajar Paradigma 2000

budaya.

c. Penghargaan sebagai peserta NBC CUP 2007 Pasangan Mini Bridge Tingkat SMP se Indonesia, pada tanggal 13-14 Juni 2007

Setu, 08 April 2008

Interviewer Interviewee

Amin M. Nawawi, S.Ag

Page 93: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

BERITA WAWANCARA (Guru Pendidikan Agama Islam)

Hari/Tanggal : Senin, 08 April 2008

Interviewer : Amin

Inteviewee : Hindun, S.Ag

Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam

Tempat : Ruang Tamu

A. Pokok-pokok Pertanyaan

1. Metode Komunikasi apa yang Bapak/ibu pakai dalam proses belajar

mengajar?

2. Apakah komunikasi verbal yang bapak/Ibu lakukan sudah Maksimal?

3. Bagaimana komunikasi verbal yang bapak/ibu lakukan?

4. Apa sajakan yang mendukung dan menghambat pelaksanaan komunikasi

verbal bapak/ibu?

5. Apa yang dimasud dengan keberhasilan belajar siswa?

6. Bagaimana cara Bapak mengukur keberhasilan belajar siswa?

7. Bagaimanakah Desain Pembelajaran PAI yang Bapak tetapkan?

8. Bagaimana perhitungan nilai raport pada mata perlajaran bapak/ibu?

B. Jawaban Pokok-pokok Pertanyaan

1. Komunikasi Verbal dan Non Verbal

2. Komunikasi verbal yang saya lakukan/saya pakai belum banyak

menghasilkan hasil belajar anak dalam PBM, jika tidak didukung dengan

metode-metode lain dan kemauan siswa dalam belajar

3. Saya melakukannya dengan cara ceramah dan tanya jawab

Page 94: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

4. Sarana yang ada di dalam kelas dan buku-buku pelajaran yang

mendukungnya baik untuk siswa maupun untuk guru. Sedangkan faktor

penghambatnya, adalah jika siswa tidak mempunyai buku pelajaran dan

tidak adanya motivasi siswa untuk belajar serta tidak adanya sarana

pendukung.

5. Siswa dikatakan berhasil dalam belajar, jika dapat mencapai keberhasilan

dalam pemahaman materi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

6. Adapun untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar tersebut kami

lakukan melalui tes prestasi, baik tes lisan maupun tulisan.

7. –Siswa membaca buku pelajaran yang berkaitan dengan materi

-Guru menjelaskan dengan tanya jawab langsung

-Tes tertulis dan praktek

8. Perhitungan untuk nilai raport kami adakan penjumlahan dengan rumus :

NR = NH + NT+ 2NU

4

Keterangan

NR = Nilai Raport

NH = Nilai Harian

NT = Nilai Tugas

NU = Nilai Ulangan

Setu, 08 April 2008

Interviewer Interviewee

(Amin) (Hindun, S.Ag)

Page 95: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

ANGKET UJI COBA

VARIABEL X (KOMUNIKASI VERBAL)

A. Petunjuk Pengisian

1. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang Anda anggap sesuai

keadaan dan pendapat Anda atas pernyataan di bawah ini

2. Angket ini dilakukan dalam rangka penelitian ilmiah, oleh karena itu

mohon angket ini diisi secara obyektif dan jujur agar dapat diperoleh data

benar

3. Jawaban anda pada angket ini tidak mempengaruhi nilai Anda

4. Untuk setiap pernyataan berikan satu jawaban

5. Jawaban Anda pada angket merupakan hal yang berharga, atas

kesediannya saya ucapkan banyak terima kasih

B. Identitas Responden

1. Nama :

2. Kelas :

3. Jenis kelamin :

4. Umur :

C. Pernyataan

Pengaruh Komunikasi Verbal Antara Guru Dan Murid Terhadap Keberhasilan

Belajar Siswa

Pilihan Jawaban :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Page 96: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

No Pernyataan SS S TS STS

1

Dalam menjelaskan materi, guru menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh siswa

2

Ketidakjelasan guru dalam mengucapan kata-kata menyebabkan siswa kesulitan dalam menerima informasi

3

Kejelasan guru dalam berbicara tidak mengurangi kesalahan siswa dalam menyelesaikan tugas

4

Guru mengunakan kata-kata yang tidak baku dalam menjelaskan

materi pelajaran

5

Dalam memeberikan penjelasan materi secara tertulis guru

menyingkat kata-katanya

6

Guru menyampaikan informasi dengan bermacam-macam

bahasa

7

Guru tidak memberikan ulasan (penjelasan ulang) terhadap

tugas yang dikerjakan siswa

8

Guru hanya membacakan buku materi pelajaran tanpa

memberikan penjelasan terhadap materi tersebut

9 Guru menulis materi pelajaran dengan rapi

10 Hubungan antara guru dan siswa bukan hal yang penting

11 Siswa dapat membaca tulisan-tulisan yang ditulis oleh guru

12

Dalam memberikan penjelasan materi, guru tidak merangkai kalimat dengan teratur

13 Guru harus merespon setiap tanggapan siswa

14

Kesalahan penafsiran terhadap tugas disebabkan kesalahan

berbicara

15

Siswa tidak segera beronsultasi kepada guru, jika mendapatkan

kesulitan dalam belajar

16

Dalam menyampaikan informasi guru harus menggunakan kata-

kata baku

17 Siswa tidak perlu mengerti bahasa yang diperbincangkan guru

18 Kesamaan pandangan sangat penting dalam berkomunikasi

19

Setelah selesai penjelasan materi, guru tidak mengadakan

kegiatan tanya jawab

20 Guru menjawab pertanyaan siswa dengan sabar

21

Dalam menulis materi, guru menggunakan model tulisan yang

berbeda

22 Guru hanya mau menjawab pertanyaan siswa tertentu saja

23 Guru terburu-buru dalam berbicara kepada siswa

Page 97: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

24

Siswa tidak perlu menyelesaikan tugas yang tidak ada penjelasan penyelesaiannya dari guru

25 Tidak semua isi materi pelajaran dapat diterima siswa

26 Guru hanya berbicara dengan sebagian siswa

27 Guru mempunyai persepsi yang berbeda dengan siswa

28 Guru tidak harus mengunakan satu dialek bahasa

29

Keperibadian guru tidak mempengaruhi siswa dalam

memberikan materi pelajaran

30

Apabila siswa memberikan komentar terhadap penjelasan yang

diberikan, guru menjadi marah

31

Jika siswa mengalami kesulitan belajar, guru selalu memberikan

nasihat

32 Siswa bebas mengemukakan pendapat kepada gurunya

33

Jika, siswa memberikan saran dan kritik guru mengeluarkan

kata-kata yang menyinggung perasaan siswa

34 Guru mengiringi penjelasan materi dengan sedikit humor

35

Guru membimbing siswa untuk berbicara dengan kalimat yang

benar

36 Guru mendengarkan pembicaraan siswa dengan seksama

37

Guru hanya menerima pendapat siswa yang sesuai dengan

pendapatnya

38 Komentar guru terhadap siswa disampaikan melalui tulisannya

39

Guru sebaiknya memberikan petunjuk penyelesaian tugas secara

terperinci

40 Guru mengomentari seorang siswa di depan siswa lainnya

Page 98: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

ANGKET HASIL UJI COBA

VARIABEL X (KOMUNIKASI VERBAL)

A. Petunjuk Pengisian

6. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang Anda anggap sesuai

keadaan dan pendapat Anda atas pernyataan di bawah ini

7. Angket ini dilakukan dalam rangka penelitian ilmiah, oleh karena itu

mohon angket ini diisi secara obyektif dan jujur agar dapat diperoleh data

benar

8. Jawaban anda pada angket ini tidak mempengaruhi nilai Anda

9. Untuk setiap pernyataan berikan satu jawaban 10. Jawaban Anda pada angket merupakan hal yang berharga, atas

kesediannya saya ucapkan banyak terima kasih

B. Identitas Responden

5. Nama :

6. Kelas :

7. Jenis kelamin :

8. Umur :

C. Pernyataan

Pengaruh Komunikasi Verbal Antara Guru Dan Murid Terhadap Keberhasilan Belajar Siswa

Pilihan Jawaban : SS = Sangat Setuju

S = Setuju TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Page 99: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

No Pernyataan SS S TS STS

1 Dalam menjelaskan materi, guru mengggunakan bahasa yang

dapat dipahami oleh siswa

2 Ketidakjelasan guru dalam mengucapan kata-kata menyebabkan

siswa kesulitan dalam menerima informasi

3 Kejelasan guru dalam berbicara tidak mengurangi kesalahan

siswa dalam menyelesaikan tugas

4 Guru mengunakan kata-kata yang tidak baku dalam menjelaskan

materi pelajaran

5 Dalam memberikan penjelasan materi secara tertulis guru

menyingkat kata-katanya

6 Guru menyampaikan informasi dengan bermacam-macam

bahasa

7 Guru tidak memberikan ulasan (penjelasan ulang) terhadap

tugas yang dikerjakan siswa

8 Guru hanya membacakan buku materi pelajaran tanpa

memberikan penjelasan terhadap materi tersebut

9 Guru menulis materi pelajaran dengan rapi

10 Siswa dapat membaca tulisan-tulisan yang ditulis oleh guru

11 Dalam memberikan penjelasan materi, guru tidak merangkai kalimat dengan teratur

12 Guru harus merespon setiap tanggapan siswa

13 Siswa tidak segera beronsultasi kepada guru, jika mengalami

kesulitan dalam belajar

14 Kesamaan pandangan sangat penting dalam berkomunikasi

15 Setelah selesai penjelasan materi, guru tidak mengadakan

kegiatan tanya jawab

16 Dalam menulis materi, guru menggunakan model tulisan yang

berbeda

17 Guru hanya berbicara dengan sebagian siswa

18 Apabila siswa memberikan komentar terhadap penjelasan yang

diberikan, guru menjadi marah

19 Jika siswa mengalami kesulitan belajar, guru selalu memberikan

nasihat

20 Siswa bebas mengemukakan pendapat kepada gurunya

21 Jika siswa memberikan saran dan kritik guru mengeluarkan

kata-kata yang menyinggung perasaan siswa

22 Guru mengiringi penjelasan materi dengan sedikit humor

23 Guru membimbing siswa untuk berbicara dengan kalimat yang

benar

24 Guru mendengarkan pembicaraan siswa dengan seksama

25 Guru hanya menerima pendapat siswa yang sesuai dengan

pendapatnya

Page 100: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

26 Komentar guru terhadap siswa disampaikan melalui tulisannya

27 Guru sebaiknya memberikan petunjuk penyelesaian tugas secara

terperinci

Page 101: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Bagan Struktur Organisasi

SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang

Tahun Pelajaran 2007/2008

--------------------

Garis Konsultasi : -----------------

Komite

Sekolah

WakaSek I

Anggota Anggota

Koor. Pel.

Tata Usaha

Kepala

Sekolah

WakaSek II

PKS. Kurikulum PKS.

Sarana/Prasarana

PKS. Kesiswaan PKS. Humas

Koor.

Perpustakaan

Koor.

Ektrakurikule

Koor. Lab

IPA

Koor.

Lab. Bahasa

Koor. Lab.

Komputer

Koor. Lab.

Lingkungan

Guru

Mata Pelajaran

Koor. BK/BP

SISWA/I

Page 102: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Perhitungan Nilai Raport Responden

No Nama Siswa L/P Kelas NH NT NU NU Pembagi Jumlah

1 Danar Ghazian Qadumi L VII.1 80 85 86 85 4 84

2 Hanif Ibrahim Arkan L VII.1 71 82 81 82 4 79

3 Sulthon Maulana Arrasyid L VII.1 71 78 77 78 4 76

4 Rahma Nurbaiti P VII.1 84 89 86 89 4 87

5 Nabilah Aini P VII.2 89 92 91 92 4 91

6 Nita Puspita Sari P VII.2 80 81 78 81 4 80

7 Ilham M. Arif L VII.2 80 86 84 86 4 84

8 Muhammad Riski Ardianto L VII.2 87 88 89 88 4 88

9 Dewi Suci Rafianti P VII.3 79 84 85 84 4 83

10 Dini Hanifa P VII.3 74 80 78 80 4 78

11 Wahyuni Fajarwati P VII.3 78 81 80 81 4 80

12 Rahmat Firdaus L VII.3 72 77 74 77 4 75

13 Lina Nurjanah P VII.4 72 71 70 71 4 71

14 Faris Salman Hakim L VII.4 78 81 80 81 4 80

15 Rasyid Sidiq L VII.4 70 70 70 70 4 70

16 Rizki Kautsar L VII.4 70 72 74 72 4 72

17 Nabila Qistina Adzhani P VII.5 80 84 80 84 4 82

18 Nadia Aulia Putri P VII.5 77 78 71 78 4 76

19 Faisal Ridho Prawenda L VII.5 77 83 81 83 4 81

20 Firdaus Akbar L VII.5 75 82 77 82 4 79

21 Ganjar Abdillah L VII.6 79 84 85 84 4 83

22 Azizah Desiwari P VII.6 87 90 85 90 4 88

23 Muhammad Abdullah Assiddiq L VII.6 83 86 85 86 4 85

24 Mohamad Adrian Fathoni L VIII.1 89 87 85 87 4 87

25 Muhammad Hamzah Syahrir L VIII.1 81 82 71 82 4 79

26 Muhammad Izharuddin Sofyan L VIII.1 72 78 76 78 4 76

27 Dina Ikrama Putri P VIII.1 86 87 88 87 4 87

28 Fitri Dwi Lestari P VIII.2 88 91 90 91 4 90

29 Latifah Mutmainah P VIII.2 81 80 79 80 4 80

30 Muhammad Adam L VIII.2 80 85 86 85 4 84

31 Muhammad Fakhri Rahman L VIII.2 72 82 80 82 4 79

32 Ayu Nopita P VIII.3 86 89 84 89 4 87

33 Azizah Dwi Kurniawati P VIII.3 90 93 92 93 4 92

34 Denanir Fadila P VIII.3 78 81 80 81 4 80

35 Ekky Ilham Hamidi L VIII.3 86 85 80 85 4 84

36 Dwi Ima Nurcahya P VIII.4 75 80 77 80 4 78

37 Fadhil Syafiq L VIII.4 80 81 78 81 4 80

38 Ilham Rimsky Yahya L VIII.4 70 77 76 77 4 75

39 Luthfi Surya Ramadan L VIII.4 70 71 72 71 4 71

40 Dias Restugustias P VIII.5 78 81 80 81 4 80

41 Dita Rodiatul Jannah P VIII.5 70 70 70 70 4 70

Page 103: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

42 Fadel Muhammad Ridwan L VIII.5 74 72 70 72 4 72

43 Firzy Reza Gema Ramadhan L VIII.5 84 89 86 89 4 87

44 Muhammad Reza Rusman L VIII.6 77 82 75 82 4 79

45 Muhammad Riyadiprakosa L VIII.6 71 78 77 78 4 76

46 Narahadi Muhammad L VIII.6 85 87 89 87 4 87

47 Leily Badrya P IX.1 90 91 88 91 4 90

48 Mesiwisani P IX.1 79 80 81 80 4 80

49 Mochamad Fadly L IX.1 86 85 80 85 4 84

50 Mohammad Ridho Artha L IX.1 86 89 84 89 4 87

51 Muhammad Iqbal Azlinsyah L IX.2 91 92 89 92 4 91

52 Nindya Hana Amira P IX.2 78 80 74 80 4 78

53 Fadilah Akbar L IX.2 86 85 80 85 4 84

54 Fadli Hilman Muhammad L IX.2 74 79 76 79 4 77

55 Senik Entropi Barakallah L IX.3 81 83 77 83 4 81

56 Syaiful Rahman Al Huda L IX.3 75 82 77 82 4 79

57 Tiara Puspitasari P IX.3 79 84 85 84 4 83

58 Uning Sabiqah Sumarsono P IX.3 84 89 86 89 4 87

59 Monik Anastasia P IX.4 84 87 82 87 4 85

60 Muhammad Faishal Farras L IX.4 70 72 74 72 4 72

61 Muhammad Ikhsan Majid L IX.4 84 80 84 80 4 82

62 Nahdya Saufika Nnissa P IX.4 86 89 84 89 4 87

63 Fatma Yulisa Hasan P IX.5 81 80 79 80 4 80

64 Febriyanti P IX.5 80 85 86 85 4 84

65 Mustaftih Irsal Ul-Haq L IX.5 85 90 87 90 4 88

66 Nani Suryani P IX.5 78 84 86 84 4 83

67 Bani Aulia Rahman L IX.6 74 80 78 80 4 78

68 Bayu Arya Susena L IX.6 78 81 80 81 4 80

69 Fadhil Ramadhan Santoso L IX.6 79 80 81 80 4 80

70 Fadhila Ika Sani P IX.6 85 85 81 85 4 84

Page 104: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Contoh Perhitungan Validitas Item No 1

Responden X Y X2 Y2 XY

1 4 143 16 20449 572

2 4 139 16 19321 556

3 3 140 9 19600 420

4 4 133 16 17689 532

5 4 140 16 19600 560

6 4 155 16 24025 620

7 2 87 4 7569 174

8 4 142 16 20164 568

9 4 136 16 18496 544

10 4 143 16 20449 572

11 4 140 16 19600 560

12 3 133 9 17689 399

13 4 153 16 23409 612

14 4 132 16 17424 528

15 4 139 16 19321 556

16 4 137 16 18769 548

17 3 131 9 17161 393

18 3 123 9 15129 369

19 4 144 16 20736 576

Page 105: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

= 20 X 10010 – 73 X 2707

√ (20 X 273 – (73)2) ( 20 X 370289 – (2707)2

= 200200 – 197611

√ (5460 – 5329) (7405780 – 7327849)

= 2589

√ (131) (77931)

= 2589

√ 10208961

= 2589

3195,14647551

= 0,810

20 3 117 9 13689 351

Jumlah 73 2707 273 370289 10010

Page 106: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

DATA VALIDITAS ANGKET VARIABEL X Skor Butir

RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3

2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4

4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

5 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

7 2 1 2 1 2 1 2 1 2 3

8 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

9 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4

10 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

11 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

12 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4

13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

14 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3

15 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

16 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

17 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4

18 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2

19 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

20 3 1 3 2 3 3 3 4 3 1

Jumlah 73 63 71 64 70 64 69 65 73 64

Nilai r hitung 0.810 0.760 0.760 0.770 0.566 0.711 0.551 0.609 0.810 0.424

Nilai Kritik r 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441

Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak

Skor Butir

RES

PONDE

N

18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

1 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4

2 4 4 3 4 2 4 3 4 3 4 3

3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4

Page 107: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3

5 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3

6 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4

7 2 2 3 2 1 4 2 3 2 4 3

8 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3

9 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4

10 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 3

11 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3

12 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4

13 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4

14 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3

15 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4

16 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 3

17 4 3 1 3 4 4 3 4 4 3 4

18 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 2

19 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3

20 4 3 4 3 4 3 3 2 2 2 3

Jumlah 71 70 69 71 65 69 67 70 65 69 67

Nilai

rhitung 0.657 0.693 0.144 0.742 0.356 -0.037 0.348 0.339 0.648 -0.204 0.373

Nilai

Kritik 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441

Ket Valid Valid Tidak Valid Tidak Tidak Tidak Tidak Valid Tidak Tidak

SKOR BUTIR

RESPONDEN 36 37 38 39 40 ∑∑∑∑Y ∑∑∑∑Y2

1 4 3 4 4 4 143 20449

2 4 4 4 2 3 139 19321

3 3 3 3 3 4 140 19600

4 3 3 3 3 4 133 17689

5 4 4 4 2 2 140 19600

6 4 4 4 4 4 155 24025

7 2 2 2 2 3 87 7569

8 4 4 4 4 4 142 20164

9 3 3 3 3 3 136 18496

10 4 4 4 4 4 143 20449

11 4 4 4 2 2 140 19600

12 4 3 3 3 4 133 17689

Page 108: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

13 4 4 4 4 3 153 23409

14 4 2 3 3 4 132 17424

15 3 3 3 3 2 139 19321

16 3 4 4 4 4 137 18769

17 4 2 3 3 3 131 17161

18 3 3 3 3 2 123 15129

19 4 4 4 4 4 144 20736

20 4 1 3 2 4 117 13689

Jumlah 72 64 69 62 67 2707 370289

Nilai rhitung 0.619 0.689 0.795 0.575 0.134

Nilia Kritik 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441

Ket Valid Valid Valid Valid Tidak

Contoh langkah-langkah perhitungan Reliabilitas item no. 1

1. Mencari varian setiap butir dengan rumus :

Untuk mencari varian butir, maka digunakan rumus sebagai berikut:

Page 109: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

= 273 – (73/20)2

20

= 273 – 13,3

20

= 259,7

20

= 12,98

Dengan cara perhitungan yang sama dari no. 2 s.d. 27 diperoleh hasil

sebagai berikut :

= 12.98+10.25+12.32+10.39+12.29+10.29+11.95+10.62+12.98+

12.65+10.96+12.32+11.99+12.32+11.99+12.32+10.52+11.09+

11.32+10.62+11.65+10.39+11.09+12.65+10.49+11.65+9.7

= 309.825

2. Mencari Varians Total

Untuk mencari varians Total digunakan rumus:

∑ t2 = ∑y2 – (∑y/n)2

n

= 171537 – (1835/20)2

20

= 8155,947

3. Perhitungan Reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach

= (27/27-1)(1 – 309,825/8155,947)

= (1,04) (1-0,0380)

Page 110: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

= 0,999

Data Reliabilitas Angket Variabel X

Skor Butir

REPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Y Y

2

1 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 100 10000

2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 97 9409

3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 90 8100

4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 88 7744

5 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 98 9604

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 107 11449

7 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 49 2401

8 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 99 9801

9 4 4 4 4 1 4 1 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 89 7921

10 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 98 9604

11 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 97 9409

12 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3 3 3 90 8100

13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 108 11664

14 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 87 7569

15 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 96 9216

16 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 98 9604

17 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 91 8281

18 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4 2 4 3 3 4 4 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 78 6084

19 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 99 9801

20 3 1 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 1 3 2 3 4 1 3 2 76 5776

∑∑∑∑X 73 63 71 64 70 64 69 65 73 72 66 71 70 71 70 71 65 67 68 65 69 64 67 72 64 69 62 1835 171537

Page 111: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

X Kuadrat

Skor Butir Responde

n X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9

X1

0 X1

1 X1

2 X1

3 X1

4 X1

5 X1

6 X1

7 X1

8 X1

9 X2

0 X2

1 X2

2 X2

3 X2

4 X2

5 X2

6 X2

7

1 16 16 9 16 16 9 16 9 16 16 16 16 16 16 9 16 16 16 9 16 16 9 9 16 9 16 16

2 16 9 16 9 16 9 16 9 16 16 9 16 16 16 16 16 9 9 16 9 16 9 16 16 16 16 4

3 9 16 9 16 9 16 9 16 9 9 16 9 9 9 9 9 16 16 9 16 9 16 9 9 9 9 9

4 16 9 16 9 16 9 16 9 16 16 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 16 9 9 9 9 9

5 16 9 16 9 16 9 16 9 16 16 9 16 16 16 16 16 9 9 16 9 16 16 16 16 16 16 4

6 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 9 16 16 16 16 16

7 4 1 4 1 4 1 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 9 4 1 4 4 4 4 4

8 16 9 16 9 16 9 16 9 16 16 9 16 16 16 16 16 9 9 16 9 16 9 16 16 16 16 16

9 16 16 16 16 1 16 1 16 16 9 16 9 9 9 9 9 16 16 9 16 9 16 9 9 9 9 9

10 16 9 16 9 16 9 16 9 16 16 9 16 16 16 16 16 9 9 16 9 16 4 16 16 16 16 16

11 16 9 16 9 16 9 16 9 16 16 9 16 16 16 16 16 9 9 16 9 16 9 16 16 16 16 4

12 9 16 9 16 9 16 9 16 9 9 16 16 9 9 9 9 16 16 9 16 9 9 4 16 9 9 9

13 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

14 16 9 9 9 16 9 16 9 16 16 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 16 9 16 4 9 9

15 16 16 16 16 16 16 9 16 16 9 16 9 16 9 16 16 16 16 9 16 9 9 9 9 9 9 9

16 16 9 16 9 16 9 16 9 16 16 9 16 16 16 16 16 9 9 16 9 16 9 16 9 16 16 16

17 9 16 9 16 9 16 9 16 9 9 16 9 9 16 9 9 16 16 9 16 9 16 9 16 4 9 9

18 9 4 9 4 9 4 9 4 9 16 4 16 9 9 16 16 4 4 9 4 9 16 9 9 9 9 9

Page 112: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

19 16 9 16 9 16 9 16 9 16 16 9 16 16 16 16 16 9 9 16 9 16 9 16 16 16 16 16

20 9 1 9 4 9 9 9 16 9 9 16 9 9 16 9 9 4 16 9 1 9 4 9 16 1 9 4

∑∑∑∑X2 273

215

259

218

258

216

251

223

273

266

230

259

252

259

252

259

221

233

238

223

245

218

233

266

220

245

204

Page 113: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

DATA VARIABEL X YANG SUDAH VALID

NOMOR BUTIR RESPONDEN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 SKOR

1 4 3 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 93

2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 90

3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 83

4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 99

5 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 99

6 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 94

7 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 93

8 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 99

9 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 90

10 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 83

11 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4 2 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 92

12 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 86

13 4 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 4 2 3 2 3 88

14 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 94

15 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 1 4 2 3 3 3 3 3 3 4 83

16 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 86

17 4 3 4 2 4 3 2 4 3 4 4 3 2 4 2 4 4 2 4 4 2 4 3 4 2 4 3 88

18 3 2 3 4 3 2 4 3 1 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 86

19 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 96

20 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 90

Page 114: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

21 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 97

22 3 4 4 2 4 4 2 4 4 3 4 3 2 3 2 3 4 2 3 3 2 2 4 3 2 3 4 83

23 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 98

24 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 87

25 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 2 4 3 4 3 2 86

26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 83

27 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 98

28 3 4 4 2 4 4 2 4 4 3 4 3 2 3 2 4 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 4 86

29 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 97

30 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 99

31 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 93

32 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 99

33 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 98

34 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 93

35 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 95

36 3 3 2 4 2 3 4 2 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 86

37 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 90

38 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 88

39 3 2 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 86

40 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 95

41 3 4 3 2 3 4 2 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 4 2 3 3 1 4 3 3 3 4 83

42 2 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 2 4 2 4 4 3 4 2 2 4 2 4 2 4 2 4 87

43 4 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 2 4 1 4 4 2 4 4 3 4 3 4 1 4 2 88

44 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 96

45 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 97

46 4 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 2 4 2 3 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 3 90

47 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 99

48 4 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 96

49 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 94

Page 115: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

50 4 3 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 99

51 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 95

52 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 90

53 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 95

54 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 87

55 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 96

56 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 90

57 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 98

58 4 3 4 2 4 3 2 4 3 4 4 4 2 4 2 3 4 2 4 4 2 4 3 4 2 4 3 88

59 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 99

60 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 2 2 4 3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 2 4 2 2 83

61 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 97

62 4 3 4 3 3 3 1 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 93

63 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 1 4 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 92

64 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 96

65 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 98

66 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 1 97

67 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 86

68 4 3 3 2 3 4 2 3 3 4 3 4 2 4 2 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 87

69 4 3 4 3 2 3 3 2 3 4 2 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 87

70 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 92

eta Korelasi (Scatter Diagram) untuk Mencari (Menghitung) Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment, di mana N = lebih

dari 30

Y\X 83 86 87 88 90 92 93 94 95 96 97 98 99 f(y) y’ fy’ fy’2 xy

Page 116: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

92 +45 1 1 9 9 81 45

91 +16 1 +48

1 2 8 16 128 64

90 -35 1 +42

1 2 7 14 98 7

88 -36 1 +30

1 +36

1 3 6 18 108 30

87 -20 1 -30

2 -10 1 0

1 +25 1 +90

3 9 5 45 225 55

85 +20 1 +24

1 2 4 8 32 44

84 -3 1 0

2 +3 1 +12

1 +9 1 +18

1 8 3 24 72 39

83 -4 1 +16

1 +10

1 4 2 8 16 22

82 -3 1 +4

1 2 1 2 2 1

81 0 0 2 2 0 0 0 0

80 +8 2 +2

1 +2

2 0

1 -2

2 -2

1 -3

1 -4

1 11 -1 -11 11 1

79 +10 1 +12

3 0 1 -6

1 6 -2 -12 24 16

78 +18 1 +30

2 +6

1 4 -3 -12 36 54

77 +16 1 1 -4 -4 16 16

76 +60 2 +25

1 -20

1 4 -5 -20 100 65

75 +30 1 +18

1 2 -6 -12 72 48

72 +42 1 +35

1 +28

1 3 -7 -21 147 105

71 +40 1 +24

1 2 -8 -16 128 64

70 +108 2 2 -9 -18 162 108

f(x) 7 8 5 5 7 3 5 3 4 5 5 5 8 N=70 20 1458 784

x’ -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

fx’ -42 -40 -20 -15 -14 -3 0 3 8 15 20 25 48 -16

fx’2 252 200 80 45 28 3 0 3 16 45 20 125 288 1105

x’y’ 192 135 32 9 6 -1 0 1 26 0 -4 130 258 784

Page 117: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

Melalui tabel tersebut dapat diketahui:

N = 70; ∑∑∑∑fx’ = -16; ∑∑∑∑fy’ = 20; ∑∑∑∑fx’2 = 1105; ∑∑∑∑fy’2 = 1458; ∑∑∑∑x’y’=784

Daftar Nama-nama Guru SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang

Tahun Pelajaran 2007/2008

No Nama Guru Pendidikan

Terakhir

Mata

Pelajaran Jabatan

1 Dra. Hj. Endang Koeswarini S2 ----- Kepala Sekolah

2 Ria Lembana, S.Pd S1 Ket. Pemb Guru

3 H. Muchtar, S.Ag S1 PAI Guru

4 Dra. Tuti Wuryan S1 Ket. Pemb Guru

5 Ratmi Kasihati S1 Bhs. Indonesia Guru

6 Suwarni, S.Pd S1 Bhs. Indonesia Guru

7 Rimbawaningsih, S.Pd S1 IPS Wakasek /Guru

8 Ismayawati, S.Pd S1 IPS Guru

9 Dra. Yati Rusminayati S1 IPS Guru

10 Syamsudin, S.H S1 PKn Guru

11 Dyah Siti Suhartini, S.Pd S1 Bhs. Inggris Guru

12 Cholillah, S.Pd S1 PKn Guru

13 Y Setyo Dwi Warsono, S.Pd S1 Matematika Guru

14 Eka Dwi Karyati, S.Pd S1 IPA Guru

15 Rita Gusrita, S.Pd S1 IPA Guru

16 M. Nawawi, S.Ag S1 PAI Wakasek/Guru

17 Hasnah Yuniwati, S.Pd S1 Matematika Guru

18 Nurfauziah, S.Pd S1 IPA Guru

19 Sri Pujiningsih S1 Matematika Guru

20 Deslina Cahya laita, S.Pd S1 IPS Guru

21 Dra. Nirza Lolianti S1 PKn Guru

22 Satyani Wahyuningsih, S.Pd S1 Bhs. Inggris Guru

23 Esti Widayani, S.Pd S1 Bhs. Inggris Guru

24 Naniek sri Yuliani, BA S1 Seni Budaya Guru

25 Dra. Sri Widiarti S1 Ket. Pemb Guru

26 Mardiana, s.Pd S1 Bhs. Indonesia Guru

27 Ir. Bidari Setiati Asih S1 Budi Pekerti Guru

28 Sapar Sugana - Penjaskes Guru

29 Dryah Nuryamwati, S.Pd S1 Seni Budaya Guru

30 Imam Mashuri, S.Ag S1 Bhs. Inggris Guru

31 Widiana, S.Si S1 TIK Guru

32 Esti Kurniawati, S.Si S1 TIK Guru

33 Neng Siti sadiah, S.Pd S1 Penjaskes Guru

34 Endang Sunandar - Penjaskes Guru

Page 118: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan

35 Drs. Marfudin S1 Bhs. Indonesia Guru

36 Hindun, S.Ag S1 PAI Guru

37 Jumantoro, BA S1 TIK Guru

Page 119: Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46941/... · 2019-08-28 · Belajar-mengajar adalah proses kegiatan