Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KOMUNIKASI VERBAL
ANTARA GURU DAN MURID TERHADAP KEBERHASILAN
BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISAUK TANGERANG
Oleh
AMIN
NIM: 104011000086
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2008
PENGARUH KOMUNIKASI VERBAL
ANTARA GURU DAN MURID TERHADAP KEBERHASILAN
BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 CISAUK TANGERANG
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)
Oleh
AMIN
NIM: 104011000086
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2008
PENGARUH KOMUNIKASI VERBAL ANTARA GURU DAN MURID
TERHADAP KEBERHASILAN BELAJAR SISWA
DI SMP NEGERI 2 CISAUK TANGERANG
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)
Oleh
Amin
NIM: 104011000086
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Bahrissalim, M.Ag Tanenji, M.A
NIP. 150289253 NIP.150285599
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2008
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul: “Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap
Keberhasilan Belajar Siswa di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang” diajukan kepada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatulah Jakarta,
dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada, 07 Juli 2008 di
hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1
(S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, 07 Juli 2008
Panitia Ujian Munaqosyah
Ketua Sekretaris
Jurusan Pendidikan Agama Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam
Dr. H. Abdul Fatah Wibisono, MA Drs. Sapiuddin Shidiq, M.Ag
NIP. : 150236009 NIP.: 150299477
Penguji I Penguji II
Dra. Hj. Eri Rosatria, M. Ag Drs. Sapiuddin Shidiq, M.Ag
NIP.:150007315 NIP.: 150299477
Mengetahui:
Dekan FITK,
Prof. Dr. Dede Rosyada, MA
NIP.: 150231356
LEMBAR PERNYATAAN
KEASLIAN KARYA
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakam hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 pada Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil plagiat dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 27 Juni 2008
Penulis
Amin
NIM. 104011000086
ABSTRAK
Amin
Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid terhadap Keberhasilan
Belajar Siswa di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang
Pendidikan merupakan proses komunikasi antara pendidik dan anak didik
yang diikat dengan minat dan perhatian antara keduanya. Apabila ditinjau dari
segi psikologi sosial, maka pendidik berfungsi sebagai komunikator dan anak
didik sebagai komunikan yang menerima pesan-pesan (message) dari komunikator.
Belajar-mengajar adalah proses kegiatan menerima bahan pengajaran dalam berbagai rupa di pihak murid (anak didik) dan kegiatan pemberian bahan
pengajaran dalam berbagai bentuknya kepada murid oleh guru yang berlangsung secara komunikatif yang bersifat dialogis dalam jangka dan waktu serta tempat
tertentu. Proses belajar-mengajar baru dapat berlangsung secara efektif dan efisien, jika telah terbentuk komunikasi antara pendidik dan anak didik.
Komunikasi itu berlangsung dalam kegiatan psikologis secara timbal balik antara
pendidik dan anak didik, yang saling memberi dan menerima pesan.
Keberhasilan belajar siswa mengandung pengertian yang luas dan banyak
faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi
keberhasilan belajar siswa adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi verbal
dengan siswa. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-
simbol atau kata-kata, baik yang dinyatakan secara oral atau lisan maupun tulisan.
Agar dapat berkomunikasi verbal dengan baik, guru perlu memiliki kemampuan
berbahasa yang baik, guru perlu memiliki kekayaan bahasa dan kosakata yang
cukup banyak, sebab dengan menggunakan kata-kata tertentu saja siswa belum
dapat memahami maknanya, mereka membutuhkan kata-kata atau istilah lain.
Penelitian ini ingin mengetahui bagaimanakah pelaksanaan komunikasi
verbal guru, bagaimanakah keberhasilan belajar siswa, apakah ada pengaruh antara komunikasi verbal guru dengan keberhasilan belajar siswa dan
bagaimanakah pengaruh komunikasi verbal guru terhadap keberhasilan belajar siswa di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang.
Oleh karena yang diteliti bersifat hubungan atau terdiri dari dua variabel, yaitu antara komunikasi verbal (variabel X) dan keberhasilan belajar siswa
(variabel Y), maka dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kuantitatif dengan tipe penelitian korelasional, yaitu Product Moment yang diberi lambang
“r”. Penggunaan metode tersebut untuk meneliti sejauh mana variasi pada satu
faktor berkaitan dengan variasi faktor lain.
Setelah dianalisa dengan menggunakan rumus Product Moment, diperoleh rxy sebesar 0,624, keberhasilan belajar siswa (variabel Y) dipengaruhi oleh
variansi komunikasi verbal (variabel X) dan hasil pengujian hipotesis
menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif antara
komunikasi verbal dengan keberhasilan belajar siswa di SMP Negeri 2 Cisauk
Tangerang. Artinya komunikasi verbal guru memberikan pengaruh yang cukup
terhadap keberhasilan belajar siswa di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, penulis mengucapkan puji dan syukur
yang tak terhingga kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat serta
Inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam senantiasa penulis curahkan kepada manusia pilihan,
penyeru kebenaran, pembawa Risalah Ilahiyah Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarga, sahabat, dan umatnya yang istiqomah sampai hari kiamat.
Suka cita, senang, gembira menyelimuti hati penulis, seiring dengan
selesainya penyusunan skripsi ini. Selanjutnya, dalam penyusunan skripsi ini
banyak kendala yang harus penulis hadapi, namun dengan rahmat Allah dan kerja
keras serta bantuan yang berharga dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu dengan niat suci dan kerendahan hati,
maka penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bahrissalim, M.Ag. dan Tanenji, MA, dosen pembimbing, yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini
4. Seluruh dosen serta staf perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan terutama Dra. Manerah, Abdurrahman Ghazali M.Ag, Bpk.
Bafadhal, Dra. Hj. Eri Rosatria, M.Ag, serta seluruh civitas akademik yang
telah memberikan sumbangsih wawasan keilmuan dan bimbingan selama
penulis berada dalam perkuliahan
5. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang, dan
Hindun, S.Ag, guru bidang studi Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 2
Cisauk Tangerang dan seluruh staff SMP Negeri 2 Cisauk yang telah
membantu penulis dalam pengumpulan data sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
6. Ucapan terima kasih tak terhingga, penulis haturkan rasa hormat dan kasih
sayang kepada orang tua yang sangat penulis cintai yaitu ayahanda H.
Saedi dan ibunda Yati, yang telah membesarkan dan memberikan
dukungan baik moril maupun materil serta tak henti-hentinya mendoakan
penulis sehingga tak akan cukup kata untuk melukiskan jasa dan kasih
sayang yang telah diberikan kepada penulis, semoga Allah SWT
senantiasa membalas dan memberkahi kehidupannya. Tak lupa seluruh
kakak penulis, terutama Aisyah, M. Nuryani, yang telah memabantu, baik
moril maupun materil.
7. Guru-guru penulis: KH. Muhasyar dan keluarga, Ust. Anizar Munawar,
Ust. H. Syarif Muawan, Ust. Suhandi, Ust. Romli, ibu Hj. Arif (Hj.
Ujiyanah), ibu Tuti dan semua guru yang telah mendidik penulis sampai
sekarang.
8. Sahabat-sahabat penulis: Humaidi, Hepi Hilmawan, M. Al-Habsyi, Abdul
Gofur, Maulana Ibrahim, Sutisna, Nuradha, Aep Saepullah, Hidup Yadi
dan seluruh teman-teman PAI Angkatan 2004. Khusus untuk orang yang
penulis sayangi: “Wulandari” yang telah memberikan semangat sampai
terselesaikannya skripsi ini
Penulis berdoa semoga Allah SWT membalas amal baik mereka dan selalu
melimpahkan Rahmat dan Inayah-Nya atas kebaikan yang mereka lakukan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu penulis menerima kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan di
kemudian hari.
Jakarta, 07 Juli 2008
Penulis,
Amin
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................... 1
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah......................... 6
D. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian .................................... 7
BAB II ACUAN TEORITIK, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A. Komunikasi ........................................................................... 8
1. Pengertian Komunikasi ...................................................... 8
2. Komponen-komponen Komunikasi.................................... 9
3. Proses Komunikasi ............................................................ 10
4. Tujuan Komunikasi............................................................ 11
5. Jenis-jenis Komunikasi ...................................................... 11
6. Faktor-faktor Penghambat Komunikasi ............................. 15
7. Komunikasi Efektif............................................................ 16
B. Komunikasi Verbal ............................................................... 17
1. Pengertian Komunikasi Verbal........................................... 17
2. Karakteristik Komunikasi Verbal ....................................... 18
3. Macam-macam Komunikasi Verbal ................................... 18
C. Keberhsilan Belajar .............................................................. 19
1. Pengertian Keberhasilan Belajar ........................................ 19
2. Indikator Keberhasilan Belajar ........................................... 20
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar.... 20
4. Kriteria Keberhasilan Belajar ............................................. 21
5. Tingkat Keberhasilan Belajar ............................................. 22
6. Bentuk-bentuk Keberhasilan Belajar .................................. 23
D. Kerangka Berfikir................................................................. 23
E. Hipotesis Penelitian ............................................................... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 25
B. Metode Penelitian .................................................................. 25
C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................. 25
D. Variabel Penelitian ................................................................ 26
E. Instrumen Penelitian .............................................................. 27
F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 29
G. Teknik Pengolahan, Analisa dan Interpretasi Data ................. 30
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang .......... 35
1. Sejarah Berdirinya ............................................................. 35
2. Visi dan Misi ..................................................................... 37
3. Keadaan Guru .................................................................... 37
4. Keadaan Siswa................................................................... 37
5. Keadaan Sarana dan Prasarana ........................................... 38
6. Faktor Pendukung dan Penghambat ................................... 39
B. Pengolahan Data ................................................................... 39
C. Deskripsi Data ....................................................................... 40
1. Deskripsi Data Keberhasilan Belajar (Variabel Y) ............. 40
2. Deskripsi Data Komunikasi Verbal (Variabel X)................ 44
a. Uji Validitas ................................................................... 44
b. Uji Reliabilitas................................................................ 45
c. Distribusi Frekuensi Angket Komunikasi Verbal............. 46
D. Analisa dan Interpretasi Data .............................................. 61
1. Analisa Data dengan Rumus Product Moment ................... 61
2. Interpretasi Data................................................................. 62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................. 66
B. Saran-saran ............................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 67
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Berita Wawancara dengan Kepala Sekolah SMPN 2 Cisauk
Lampiran 2 Berita Wawancara dengan Guru Bidang Studi PAI
Lampiran 3 Angket Uji Coba
Lampiran 4 Angket Hasil Uji Coba
Lampiran 5 Bagan Strutur Organisasi SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang
Lampiran 6 Daftar Nama-nama Guru SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang
Lampiran 7 Perhitungan Nilai Raport Responden
Lampiran 8 Data Validitas Angket variabel X
Lampiran 9 Data Reliabilitas Angket Variabel X
Lampiran 10 Data Variabel X yang sudah Valid
Lampiran 11 Peta Korelasi (Scatter Diagram)
Lampiran 12 Tabel Nilai Kritik “r” Product Moment
Lampiran 13 Tabel Nilai Kritik “t” untuk Berbagai df
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Angket Komunikasi Verbal ......................... 28
Tabel 2. Skor Pernyataan Positif dan Negatif ........................................... 29
Tabel 3. Indeks Korelasi Product Moment................................................ 33
Tabel 4. Jumlah Siswa SMP Negeri 2 Cisauk 3 Tahun Terakhir ............... 37
Tabel 5. Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 2 Cisauk ................ 38
Tabel 6. Daftar Nilai Raport Responden .................................................. 40
Tabel 7. Hasil Belajar Rata-rata Tiap Kelas ............................................. 42
Tabel 8. Daftar Standar Nilai ................................................................... 43
Tabel 9. Data Skor Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................... 44
Tabel 10. Penyampaian informasi dengan bahasa yang dapat dipahami ..... 47
Tabel 11. Ketidakjelasan pengucapan kata kata ......................................... 47
Tabel 12. Kejelasan dalam mengungkapkan kata-kata ............................... 48
Tabel 13. Penggunaan kata-kata yang tidak baku ...................................... 48
Tabel 14. Penyingkatan tulisan dalam menjelaskan materi ......................... 49
Tabel 15. Informasi disampaikan dengan bermacam-macam bahasa .......... 49
Tabel 16. Tidak memberikan ulasan (penjelasan ulang) ............................. 50
Tabel 17. Pembacaan buku materi pelajaran tanpa diberikan penjelasan..... 51
Tabel 18. Menulis dengan tulisan yang rapi ............................................... 51
Tabel 19. Siswa dapat membaca tulisan-tulisan guru.................................. 52
Tabel 20. Tidak merangkai kalimat secara teratur ...................................... 52
Tabel 21. Segera merespon setiap tanggapan dari siswa ............................. 53
Tabel 22. Tidak segera berkonsultasi kepada guru ..................................... 53
Tabel 23. Kesaman pandangan penting dalam berkomunikasi .................... 54
Tabel 24. Tidak mengadakan kegiatan tanya jawab .................................... 54
Tabel 25. Penggunaan berbagai model tulisan dalam menulis .................... 55
Tabel 26. Berbicara (berkomunikasi) dengan sebagian siswa ..................... 55
Tabel 27. Marah bila siswa berkomentar .................................................... 56
Tabel 28. Pemberikan nasihat kepada siswa .............................................. 56
Tabel 29. Bebas mengemukakan pendapat ................................................ 57
Tabel 30. Saran dan kritik .......................................................................... 57
Tabel 31. Penjelasan materi diringi dengan sedikit humor .......................... 58
Tabel 32. Bimbingan untuk berkata dengan kalimat yang benar ................. 58
Tabel 33. Mendengarkan pembicaraan siswa dengan seksama ................... 59
Tabel 34. Menerima pendapat siswa yang sesuai dengan pendapatnya ....... 59
Tabel 35. Komentar disampaikan melalui tulisannya.................................. 60
Tabel 36. Pemberian petunjuk penyelesaian tugas secara terperinci............ 60
Tabel 37. Indeks Korelasi “r” Product Moment.......................................... 63
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia tidak akan dapat berenang di dalam air tanpa bantuan persediaan
udara buatan, manusia tidak dapat melayang di udara tanpa bantuan suatu alat
supaya manusia tetap melayang di udara dan manusia tidak dapat bertahan di
berbagai wilayah di dunia tanpa bantuan pakaian menurut syarat tertentu.
Meskipun semua kendala yang nyata ini ada, manusia telah menjadi spesies yang
dominan di muka bumi ini, karena manusia dapat berkomunikasi antara
sesamanya.
Manusia yang normal dalam kehidupannya sehari-hari berada dalam
proses komunikasi dengan sesama manusia di lingkungan masyarakat sekitar
secara timbal balik, bahkan juga berkomunikasi dengan alam sekitarnya. Proses
komunikasi tersebut mengandung nilai kependidikan, oleh karena manusia
sebagai makhluk individual dan sosial mempunyai naluri yang berwatak untuk
hidup bermasyarakat dan saling tolong menolong dalam rangka mengembangkan
sistem kehidupannya ke arah kesejahteraan bersama.
Komunikasi ada di mana-mana, di rumah, ketika anggota-anggota
keluarga berbincang di meja makan; di sekolah, ketika siswa-siswi sedang
mendiskusikan hasil tentamen atau ketika guru sedang memberikan materi
pelajaran; di kantor, ketika seksi membagi-bagi tugas; di masjid, ketika mubaligh
berkhotbah. Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan dan menentukan
kualitas hidup manusia. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 70% waktu
bangun (sadar) manusia digunakan untuk berkomunikasi.1
Proses komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian pikiran
atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan).
Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari
1Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), Cet.
XV, h. vii
benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan,
kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan dan sebagainya yang timbul
dari lubuk hati.2
Komunikasi adalah sendi dasar terjadinya proses interaksi sosial, karena
tanpa komunikasi, kehidupan manusia tidak akan berkembang dan tidak akan
menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Bidang pendidikan, misalnya, tidak bisa
berjalan tanpa dukungan komunikasi, bahkan pendidikan hanya bisa berjalan
melalui komunikasi. Dengan kata lain tidak ada perilaku pendidikan yang tidak
dilahirkan oleh komunikasi. Bagaimana mungkin mendidik manusia tanpa
berkomunikasi, mengajar orang tanpa berkomunikasi, atau memberi kuliah tanpa
bicara. Semuanya membutuhkan komunikasi, komunikasi yang sesuai dengan
bidang daerah yang disentuhnya.
Pendidikan adalah suatu proses komunikasi antara pendidik dan anak didik
yang diikat dengan minat dan perhatian antara keduanya. Pada dasarnya proses
komunikasi merupakan kegiatan alamiah manusia dalam masyarakat yang
dinamis di mana hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang
lainnya saling berinteraksi. Dalam proses kependidikan hubungan timbal balik
antara pendidik dan anak didik berkelanjutan ke arah tujuan yang hendak
diwujudkan bersama yaitu tujuan pendidikan atau tujuan proses belajar mengajar.
Dalam proses kependidikan jika ditinjau dari segi psikologi sosial, pendidik
berfungsi sebagai komunikator dan anak didik sebagai komunikan yang menerima
pesan-pesan (message) dari komunikator.
Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dengan terdidik atau antara
guru dengan siswa. Interaksi pendidikan ini hampir seluruhnya menggunakan
media bahasa, entah bahasa lisan, tulis ataupun gerak dan isyarat. Interaksi yang
menggunakan media bahasa disebut komunikasi. Dengan demikian komunikasi
memegang peranan yang menentukan dalam interaksi pendidikan.
2Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007), Cet. ke-21, h. 11
Pandangan modern dalam teori-teori pendidikan akhir-akhir ini tidak lagi
memandang anak didik sebagai objek (sasaran) garapan pekerjaan pendidik, akan
tetapi juga dipandang sebagai subjek didik yang melaksanakan proses pendidikan
terhadap dirinya sendiri sesuai dengan bakat, minat dan perhatiannya. Atas dasar
pandangan baru ini, proses kependidikan berjalan secara dialogis, khususnya
dalam proses kependidikan agama. Seorang pendidik tidak hanya mentransfer
ilmu pengetahuan (agama) semata, akan tetapi ia harus menginternalisasikan dan
mentransformasikan tata nilai keagamaan (keimanan dan ketakwaan), maka
komunikasi antara pendidik dan anak didik harus didasarkan atas prinsip-prinsip
pendekatan integralistik (meliputi seluruh aspek kebutuhan anak didik), dan lebih
menekankan pada pengembangan kemampuan individualisatif, sosialisatif, dan
moralisatif, oleh karena anak didik adalah makhluk individual, sosial, dan moral.
Belajar-mengajar adalah proses kegiatan menerima bahan pengajaran
dalam berbagai rupa di pihak murid (anak didik) dan kegiatan pemberian bahan
pengajaran dalam berbagai bentuknya kepada murid oleh guru yang berlangsung
secara komunikatif yang bersifat dialogis dalam jangka dan waktu dan tempat
tertentu. Proses belajar-mengajar baru dapat berlangsung secara efektif dan
efisien, jika telah terbentuk komunikasi antara pendidik dan anak didik.
Guru sebagai agen pembelajaran (learning agent) di sekolah, harus
memiliki empat kompetensi, yaitu :
a. Kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
b. Kompetensi kepribadian, yaitu kemampuan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik,
dan berakhlak mulia.
c. Kompetensi profesional, yaitu kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya
membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Pendidikan.
d. Kompetensi sosial, yaitu kemampuan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta
didik memenuhi Standar Kompetensi yang ditetapkan dalam Standar
Nasional Pendidikan.3
Berdasarkan kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
guru tersebut, maka kemampuan berkomunikasi dengan baik dan efektif adalah
satu hal yang mutlak bagi seorang pendidik. Salah satu cara agar guru dapat
berkomunikasi dengan efektif adalah dengan mempelajari cara-cara
berkomunikasi antarpribadi dan terus berlatih menggunakan cara-cara
berkomunikasi tersebut.
Guru adalah seorang komunikator, karena dia akan menyampaikan
rencana-rencana pembelajaran pada siswa, kemudian dia juga akan mengatur
siswa dalam kelasnya dari awal dia masuk kelas sampai mengakhiri kelas, dan dia
juga akan menjelaskan bahan-bahan ajar pada siswanya, bahkan harus
menjelaskan berbagai bahan ajar yang belum dipahami siswa dengan baik. Guru
juga akan menjelaskan berbagai perbaikan dan tugas-tugas siswa, menjelaskan
berbagai aktivitas belajar besok dan yang akan datang. Semua aktivitas guru
terkait dengan komunikasi. Berikut gambaran komunikasi antara guru dan siswa
dalam proses belajar-mengajar:
Gambar 1.
Alur Komunikasi Kelas
→
3Badan Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru,
(Jakarta: BSNP, 2007), h.8
Guru sebagai
sumber komunikasi
Siswa bereaksi, dan mengirim
pesan ulang pada guru
Pesan diterima guru, dan guru
menyusun ulang pesan tersebut
Pesan terpilih
untuk disampaikan
Siswa sebagai
sasaran komunikasi
Dalam konteks apa pun tugas guru membutuhkan kemampuan komunikasi
dengan baik, termasuk mengkomunikasikan program-program kelasnya terhadap
komite sekolah, atau orang tua siswa. Oleh sebab itu, guru mampu mengetahui
teori-teori komunikasi efektif, karena tidak akan terlalu bermanfat ilmu yang
dikuasai guru dengan baik, kalau dia tidak mampu mengkomunikasikannya pada
siswa secara baik, yakni enak untuk diikuti dan mudah untuk dipahami. Demikian
juga tidak bermanfaat kreatifitas guru dalam meningkatkan proses pembelajaran
siswa, kalau tidak bisa dipahami oleh orang tua siswa.
Agar dapat berkomunikasi dengan baik, guru perlu memiliki kemampuan
berbahasa yang baik. Guru perlu memiliki kekayaan bahasa dan kosakata yang
cukup banyak sebab dengan menggunakan kata-kata tertentu saja siswa belum
dapat memahami maknanya, mereka membutuhkan kata-kata atau istilah lain.
Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh banyak aspek atau bidang
lainnya yang mendukung kegiatan belajar siswa tersebut, dan seorang siswa akan
berhasil dalam belajarnya jika semua faktor yang mendukung tersebut ada. Salah
satu faktor pendukung yang penting adalah tenaga pengajar yang berkualitas
yakni yang mampu berkomunikasi verbal dengan baik dan mempunyai wawasan
keilmuan yang luas.
Untuk mencapai keberhasilan belajar di sekolah siswa perlu memahami
komunikasi yang dilakukan oleh guru.. Makin baik komunikasi yang dilakukan
guru, makin baik pula keberhasilan belajar anak, begitu juga sebaliknya. Dan
komunikasi yang dapat mendukung keberhasilan belajar anak berupa komunikasi
lisan dan tulisan.
Namun dalam kenyataannya, banyak guru yang tidak mau tahu dan tidak
acuh terhadap komunikasi verbal yang dilakukan pada saat proses belajar
mengajar dan di tambah kenyataan yang didapatkan di lapangan, mengenai
komunikasi verbal yang dilakukan guru belum maksimal. hal ini terungkap dari
hasil survey bahwa banyak siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Cisauk
Tangerang yang tidak menghiraukan pembicaraan dan tulisan guru dalam proses
belajar mengajar.
Hal tersebutlah yang melatarbelakangi penulis untuk membahas skripsi
dengan judul: “Pengaruh Komunikasi Verbal antara Guru dan Murid
terhadap Keberhasilan Belajar Siswa di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Keberhasilan belajar siswa mengandung pengertian luas dan banyak faktor
yang mempengaruhinya. Mengingat keterbatasan penulis dalam hal waktu, biaya,
dan tenaga, maka pada penelitan mengenai “Pengaruh Komunikasi Verbal antara
Guru dan Murid terhadap Keberhasilan Belajar Siswa di SMP Negeri 2 Cisauk
Tangerang”, penulis membatasi masalah pada :
1. Mengenai pengaruh komunikasi verbal, penulis membatasi pada
pelaksanaan komunikasi verbal yang dilakukan guru terhadap murid
dalam proses belajar mengajar di dalam kelas pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang.
2. Mengenai keberhasilan belajar siswa, penulis membatasi pada hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam berupa nilai
raport Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2007/2008.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah, sebagai berikut:
1. Bagaimanakah komunikasi verbal yang dilakukan guru terhadap siswa
dalam proses belajar mengajar bidang studi Pendidikan Agama Islam di
SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang?
2. Bagaimanakah keberhasilan siswa SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Semester Ganjil Tahun
Pelajaran 2007/2008?
3. Apakah ada pengaruh/hubungan antara komunikasi verbal guru dengan
keberhasilan belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang?
4. Bagaimanakah pengaruh komunikasi verbal guru terhadap keberhasilan
belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP
Negeri 2 Cisauk Tangerang?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pembatasan dan perumusan masalah di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah :
1) Untuk mengetahui pelaksanaan komunikasi verbal yang dilakukan
guru bidang studi Pendidikan Agama Islam terhadap siswa dalam
proses belajar mengajar di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang.
2) Untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa SMP Negeri 2 Cisauk
Tangerang pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Semester
Ganjil Tahun Pelajaran 2007/2008.
3) Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara
komunikasi verbal guru terhadap keberhasilan belajar siswa pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Cisauk
Tangerang.
4) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi verbal guru
terhadap keberhasilan belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang.
2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari hasil penelitian ini adalah:
1) Hasil penelitian diharapkan dapat memberi informasi yang positif bagi
guru dalam melakukan komunikasi verbal, sehingga keberhasilan
belajar siswa dapat ditingkatkan dan mencapai tujuan yang maksimal
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan lembaga.
2) Dapat memberikan sumbangan dalam Ilmu Pendidikan Islam,
khususnya sebagai bahan acuan untuk mengadakan penelitian yang
relevan.
3) Penelitian ini menjadi bekal bagi penulis sebagai calon guru dalam
melakukan komunikasi verbal dengan siswa.
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Pengertian mengenai komunikasi sangat bersifat universal, karena
komunikasi berlaku dan terdapat pada pelbagai bidang kegiatan hidup manusia.
Komunikasi menurut kamus bahasa Indonesia berarti pengiriman dan penerimaan
pesan atau berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat, sehingga
pesan pesan yang dimaksud dapat dipahami.4
Secara etimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa latin
communicatio, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Perkataan
communis tersebut dalam pembahasan ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan
partai komunis yang sering dijumpai dalam politik. Arti communis di sini adalah
sama, dalam arti kata sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal.
Sedangkan secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.5
Everett M. Rogers, seorang pakar sosiologi pedesaan Amerika, yang telah
banyak memberi perhatian pada studi riset komunikasi, khususnya dalam hal
penyebaran inovasi mendefinisikan bahwa komunikasi adalah proses di mana
suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud
untuk mengubah tingkah laku mereka.6
4Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet. I, h. 454 5Onong Uchjana Effendi, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000),
Cet. IV, h. 3-4 6Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2003), Cet. ke-4, h. 19 .
Colin Cherry mendefinisikan komunikasi sebagai usaha untuk membuat
satuan social dari individu dengan menggunakan bahasa atau tanda, memiliki
bersama serangkaian peraturan untuk berbagai kegiatan mencapai tujuan.7
Berelson dan Steiner menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses
melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam
bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk prilaku orang lainnya
(khalayak).8
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan, bahwa komunikasi
adalah penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain
melalui lambang tertentu.
2. Komponen-komponen Komunikasi
Terdapat beberapa macam pandangan tentang banyaknya komponen yang
mendukung terjadinya komunikasi, di antaranya:
Aristoteles, ahli filsafat Yunani Kuno dalam bukunya Rhetorica menyebut
bahwa suatu proses komunikasi memerlukan tiga unsur yang mendukungnya,
yakni siapa yang berbicara (komunikator), apa yang dibicarakan (pesan), dan
siapa yang mendengarkan (komunikan).9
a. Komunikator
Komunikator adalah pelaku/orang yang menyampaikan pesan
kepada orang lain. Pelaku ini dapat berupa perorangan atau kelompok.
Bagi komunikator harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Memiliki kredibilitas yang tinggi berkomunikasinya
2) Keterampilan berkomunikasi
3) Mempunyai pengetahuan yang luas
4) Sikap
7Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), Cet.
XV, h. 7-8 8Dani Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT. Indeks
Kelompok Gramedia, 2005), h. 25 9Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2003), Cet. ke-4, h. 22
5) Memiliki daya tarik, maksudnya ia memiliki kemampuan untuk
perubahan sikap/penambahan pengetahuan bagi/pada diri
komunikan.
b. Pesan
Pesan adalah suatu gagasan/ide, informasi, pengalaman yang telah
dituangkan dalam lambang untuk disebarkan kepada pihak lain. Pesan dapat
disampaikan melalui lisan, tatap muka langsung, atau menggunakan media
atau saluran. Pesan yang disampaikan harus tepat, dimengerti oleh
komunikan. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh komunikator sebelum
menyampaikan pesan, yaitu:
1) Pesan harus direncanakan (dipersiapkan) secara baik, sesuai dengan
kebutuhan kita.
2) Pesan itu dapat menggunakan bahasa yang dapat dimengerti kedua
belah pihak.
3) Pesan itu harus menarik minat dan kebutuhan pribadi penerima serta
menimbulkan kepuasan.
c. Komunikan
Komunikan adalah orang yang menerima pesan dari komunikator.
d. Media, yaitu sarana atau saluran yang mendukung pesan bila
komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya.10
e. Pengaruh (Effect), yaitu perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima
pesan.11
Komunikasi akan berjalan lancar jika unsur-unsur komunkasi
terpenuhi, yaitu: komunikator, pesan (message, penerima (komunikan), media,
dan pengaruh (effect).
3. Proses Komunikasi
10
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), Cet. I, h. 45
11
Hafied Cangara, Pengantar llmu Komunikasi,…….., h. 26
Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian
pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain
(komunikan ). Maka proses komunikasi terbagi dua tahap, sebagai berikut :
a. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media
primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar,
warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu
“menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada
komunikan. Apakah itu berbentuk idea, informasi atau opini yang terjadi
pada saat sekarang dan masa yang akan datang.
b. Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian
pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau
sarana dengan media kedua setelah memakai lambang sebagai media
pertama.
Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam
melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya. Benda ditempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak, yang sering
digunakan adalah surat, televisi, film, surat kabar, majalah, radio dan lain-lain. 12
4. Tujuan Komunikasi
a. Perubahan sikap (Attitude change), seseorang berkomunikasi ingin
mengadakan perubahan sikap.
b. Perubahan pendapat (Opinion change), seseorang dalam
berkomunikasi mempunyai harapan untuk mengadakan perubahan
pendapat.
c. Perubahan prilaku (Behavior change), seseorang berkomunikasi juga
ingin mengadakan perubahan prilaku.
d. Perubahan sosial (Social change), seseorang mengadakan komunikasi
dengan orang lain, diharapkan adanya perubahan sosial dalam kehidupannya.
13
Menurut penulis, tujuan komunikasi adalah menyampaikan informasi dari
komunikator kepada komunikan dengan sejelas-jelasnya, agar informasinya dapat
dimengerti dan dipahami oleh komunikan, sehingga komunikasi dapat berjalan
dengan lancar.
12
Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,……..,h. 11-16 13
Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,…….,h. 8
5. Jenis-jenis Komunikasi
a. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang berlangsung
antara dua orang, di mana terjadi kontak langsung dalam bentuk
percakapan. Komunikasi jenis ini bisa berlangsung secara berhadapan
muka (face to face), bisa juga melalui sebuah medium.14
b. Komunikasi Kelompok (Group Communication)
Komunikasi kelompok adalah komunikasi dengan sejumlah
komunikan. Karena jumlah komunikan itu menimbulkan konsekuensi,
jenis ini diklasifikasikan menjadi komunikasi kelompok kecil dan
komunikasi kelompok besar.
1). Komunikasi kelompok kecil (Small group communication)
Adalah proses komunikasi yang berlangsung antara tiga orang
atau lebih secara tatap muka, dimana anggota-anggotanya
saling berinteraksi satu sama lain.
2). Komunikasi kelompok besar (Large group communication)
Adalah suatu proses komunikasi di mana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di
depan khalayak yang lebih besar.15
c. Komunikasi Massa (Mass Comunication) Komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan media
yang ditujukan kepada massa atau orang banyak.16
Dalam komunikasi
massa ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1) Adanya kejujuran atau objektivitas atau dalam istilah lain
adalah informasi yang teruji kebenarannya dan orangnya
terpercaya atau dapat diakui integritas dan kreadibilitasnya.
Dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 116, Allah SWT
mengingatkan:
���������������� ���������������������������� ��������☺☺☺☺���� ���������������� �������������������������������������������� ���� !!!!""""����####������������ ����⌧⌧⌧⌧""""%%%%����&&&& ''''((((%%%%))))****����++++ ����⌧⌧⌧⌧""""%%%%����&&&&�������� '''',,,,����----....����++++
14
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, …….., h. 106 15
Onong Uchjana Effendi, Dinamika Komunikasi,…………, h. 33 16
Mafri Amir, Etika Komunikasi Massa dalam Pandangan Islam, (Jakarta: Logos, 1999),
Cet. ke-2, h. 25
����������������0000----1111����2222----��������3333 4444)))) ---- 55556666�������� ���� !!!!""""����####������������ 7777 88889999::::���� ----;;;;<<<<����====>>>>6666�������� ----9999��������0000----1111����2222----???? 4444)))) ---- 55556666�������� ���� !!!!""""����####������������ �������� ----9999��������::::****����2222???? @AA�B
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-
sebut oleh lidahmu secara dusta “inilah halal dan inilah haram”,
untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah SWT.
Sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap
Allah tidaklah beruntung ( Q.S. An-Nahl: 116).
2) Adanya sikap tidak memihak (adil)
Kata al-‘adl dalam istilah Islam berarti memberikan sesuatu
yang menjadi hak seseorang, atau mengambil sesuatu dari
seseorang yang menjadi kewajibannya. Dalam surat al-An’am
ayat 152, Allah SWT berfirman:
��������CCCC::::������������ DDDDEEEE����FFFFGGGG****HHHH==== ��������������������IIIIJJJJ������������GGGG KKKK���������������� ----9999====����LLLL ��������CCCC 77774444))))MMMMKKKK....HHHH==== ���� ����IIIIJJJJNNNN����HHHH::::OOOO�������� 55556666�������� ������������HHHHGGGG������������ 7777 KKKK������������QQQQ����CCCC ��������####RRRRSSSSTTTT�������� UUUU����++++::::OOOO OOOO����####VVVV****����HHHH���� WWWWXXXX����....>>>>YYYY⌧⌧⌧⌧""""���� @@@@AAAA::::ZZZZBBBB
Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil,
meskipun dia adalah kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah. Yang
demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat
(Q.S. Al-An’am: 152).
3). Dalam menyampaikan informasi harus sesuai dengan fakta yang terjadi. Dalam Al-Qur’an surat al-Ahzab ayat 70 Allah
SWT berfirman:
�[\WI�]^%-? -;<�=>6��
���_-`��� ����a ��
>6�� �����H=�� _�K��=
��I?�I�b @c!B
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada
Allah dan Katakanlah perkataan yang benar (Q.S. Al-Ahzab: 70)
Dalam al-Qur’an banyak ditemui tuntunan yan baik dalam berkomunikasi.
Beberapa istilah yang ditemui adalah qawlan ma’rufan, qawlan sadidan,
qawlan balighan, qawlan kriman, qawlan misuran, dan qawlan laynan.
a. Qawlan Ma’rufan, jalaludin Rakhmat menjelaskan bahwa kalimat
tersebut berarti perkataan yang baik. Dalam surat al-Baqarah ayat 263
Allah berfirman:
d 'eK��= f��.H8` g�-.�2�D-`��
'0K.�� h�i` j[�=�IkT
6��NH-jl-? mnC�� # V6����
opr⌧g sEt:*�+ @Z�uB
Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang
diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah
Maha Kaya lagi Maha Penyantun.
b. Qawlan Kariman, ungkapan qawlan kariman dalam al-Qur’an tersebut
satu kali pada ayat 23 surat al-Isra’:
d 7pkp�=�� �jvO�w x���
��2�I�jH� y�:� �)�z?:�
B;�<-�:6Q�����:O��
�_%k�J+:� 7 �8`:� |h-DH*Kj-?
⌧R�I�� �0������
6��☺H&I-)�� ��� ��☺H&�⌧�Y
�⌧�G (�� 6��☺�}~o j���� ����
��☺H&K.[\n� (H=�� ��☺N>
_�K��= ��☺?u.�L @ZuB
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika
salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya samapai berumur lanjut
dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali jangaanlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (Q.S. al-Isra’:23)
c. Qawlan Maysuran, dalam al-Qur’an ditemukan kalimat qaulan
maysuran yang merupakan tuntunan untuk melakukan komunikasi yang
mudah dimengerti dan melegakan perasaan. Allah SWT berfirman dalam
surat al-Isra’ ayat 28:
�8`:��� |hkAu.HH ��\n-
��6�-D��KO�� j[�y��w h�i`
�j:iOSw ��&�rK.� (��G K��}~o
_�K��= ��w����t8` .
Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari
Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan
yang pantas. (Q.S. al-Isra’:28).
e. Qawlan Balighan, ungkapan tersebut berarti perkataan yang mengena.
Dalam al-Qur’an surat an-Nisa ayat 63 Allah berfirman:
�j�^%�]��� W�<!">��
�)*H-? V6�� �-` 4:;
DE:�:O�H*H= D�u.J�]�G
K��\n- K�NJ��� (H=��
K��}~o �r:; K�:���2��� l�K��=
�_Dt:*-O @�uB
Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam
hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah
Mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas
pada jiwa mereka. Q.S. an-Nisa: 63)
e. Qawlan Layyinan, secara harfiyah berarti komunikasi yang lemah
lembut. Dalam ayat 44 surat Thaha Allah berfirman:
�����G ��+� _�K��= ����">
��>��H> .>Y⌧"-F-? ���
7p���?�� @B
Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah
lembu, mudah-mudahan ia ingt atau takut”. (Q.S. Thaha: 44)
6. Faktor-faktor Penghambat Komunikasi
Hambatan komunikasi tidak menyebabkan komunikasi berhenti, tetapi ia
menahan (menimbulkan kesulitan) pada aliran pesan itu. Hambatan komunikasi di
antaranya:
a. Hambatan teknis, hal ini terjadi jika salah satu alat yang digunakan
dalam berkomunikasi mengalami gangguan, sehingga informasi yang ditransmisi melalui saluran mengalami kerusakan (channel noise).
b. Hambatan semantik, ialah gangguan komunikasi yang disebabkan kesalahan pada bahasa yang digunakan.
c. Hambatan psikologis, terjadi karena adanya gangguan yang disebabkan oleh persoalan-persoalan dalam diri individu. Misalnya
rasa curiga penerima kepada sumber, situasi berduka atau karena gangguan kejiwaan sehingga dalam penerimaan dan pemberian
informasi tidak sempurna
d. Hambatan fisik, ialah rintangan yang disebabkan karena kondisi
geografis. Misalnya jarak yang jauh sehingga sulit untuk dicapai, tidak
adanya sarana kantor pos, kantor telepon, jalur transportasi, dan lain
sebagainya.
e. Hambatan status, ialah rintangan yang disebabkan karena jarak sosial
di antara peserta komunikasi. Misalnya perbedaan status antara senior
dan yunior atau status atasan dan bawahan.
f. Hambatan kerangka berpikir, ialah rintangan yang disebabkan adanya
perbedaan persepsi antara komunikator dan khalayak terhadap pesan
yang digunakan dalam berkomunikasi. Misalnya latarbelakang
pengalaman dan pendidikan yang berbeda.
g. Hambatan budaya, ialah hambatan yang disebabkan adanya perbedaan norma, kebiasaan, dan nilai-nilai yang dianut oleh pihak-pihak yang
terlibat dalam komunikasi.17
7. Komunikasi Efektif
Seluruh proses komunikasi pada akhirnya menggantungkan
keberhasilan pada tingkat ketercapaian tujuan komunikasi, yakni sejauh mana
17
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, ………., h. 153-156
para partisipan memberikan makna yang sama atas pesan yang dipertukarkan.
Secara sederhana komunikasi dikatakan efektif, bila orang berhasil
menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Secara umum komunikasi dinilai
efektif, bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh
pengirim atau sumber berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan
dipahami oleh penerima. Ukuran bagi komunikasi yang efektif antara lain:
a. Pemahaman
Arti pokok pemahaman adalah penerimaan yang cermat atas kandungan
rangsangan seperti yang dimaksudkan oleh pengirim pesan. Dalam hal
ini komunikator dikatakan efektif, bila penerima memperoleh
pemahaman yang cermat atas pesan yang disampaikannya.
b. Kesenangan Artinya komunikasi dimaksudkan untuk menjadikan hubungan hangat,
akrab, dan menyenangkan. c. Mempengaruhi sikap
Manusia paling sering melakukan komunikasi untuk mempengaruhi orang lain, misalnya guru ingin mengajak muridnya lebih mencintai
ilmu pengetahuan. Politisi ingin menciptakan citra yang baik pada pemilihnya, bukan untuk masuk surga, tetapi untuk masuk DPR dan
menghindari masuk kotak.18
d. Memperbaiki hubungan
Sudah menjadi keyakinan umum bahwa, bila seseorang dapat memilih
kata yang tepat, mempersiapkannya jauh sebelumnya dan
mengemukakannya dengan tepat pula, maka hasil komunikasi yang
sempurna dapat dipastikan. Namun keefektifan komunikasi secara
keseluruhan masih memerlukan suasana psikologis yang positif dan
penuh kepercayaan. Apabila hubungan manusia dibayang-bayangi oleh
ketidakpercayaan, maka pesan yang disampaikan oleh komunikator
yang paling kompeten pun bisa saja berubah makna atau diskreditkan.
e. Tindakan
Banyak orang berpendapat bahwa komunikasi apa pun tidak ada
gunanya, bila tidak memberi hasil sesuai yang diinginkan. Mendorong orang lain untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan yang
diinginkan, merupakan hasil yang paling sulit dicapai dalam berkomunikasi.19
Menurut Billie J. Walstroom, efektivitas komunikasi antarpersonal ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:
1). Menghormati pribadi orang lain 2). Mendengarkan dengan senang hati
18
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi,…............., h. 13-14 19
Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss, Human Communication Prinsip-prinsip Dasar,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), Cet. III, h. 22-27
3). Mendengarkan tanpa menilai 4). Keterbukaan terhadap keragaman
5). Empati
6). Bersikap tegas, dan
7). Kompetensi komunikasi.20
B. Komunikasi Verbal
1. Pengertian Komunikasi Verbal
Kata verbal digunakan untuk menunjukkan pesan-pesan (message)
yang dikirimkan atau yang diterima dalam bentuk kata-kata, baik lisan
(oral,vocal) maupun tulisan (written, visual). Secara etimologis, kata verbal
berasal dari “verb” (bahasa latin) yang berarti word (kata). Word merupakan
terjemahan dari bahasa yunani, rhema, yang berarti sesuatu yang digunakan untuk menggambarkan tindakan, eksistensi, kejadian, atau peristiwa, atau
sesuatu yang digunakan sebagai pembantu atau penghubung sebuah predikat. Kata verbal sendiri berasal dari bahasa latin, verbalis, verbum
yang sering pula dimaksudkan dengan ”berarti” atau “bermakna melalui kata”, atau yang berkaitan dengan “kata” yang digunakan untuk
menerangkan fakta, ide, atau tindakkan yang lebih sering berbentuk percakapan lisan daripada tulisan.21
Arni Muhammad dalam bukunya Komunikasi Organisasi
mengatakan bahwa, komunikasi verbal adalah komunikasi yang
menggunakan simbol-simbol atau kata-kata, baik yang dinyatakan secara
oral atau lisan maupun tulisan. Komunikasi verbal merupakan karakteristik
khusus dari manusia, tidak ada makhluk lain yang dapat menyampaikan
bermacam-macam arti melalui kata-kata. Kata dapat dimanipulasi untuk
menyampaikan secara eksplisit sejumlah arti. Kata-kata dapat menjadikan
individu dapat menyatakan ide yang lengkap secara komprehensif dan tepat.
Kata-kata memungkinkan menyatakan perasaan dan pikiran yang
memungkinkan dapat dibaca orang untuk beberapa menit atau untuk
beberapa abad sesudahnya.22
Menurut penulis komunikasi verbal adalah proses interaksi yang
menggunakan simbol-simbol atau kata-kata secara lisan ataupun tulisan, dan
penggunaan bahasa sering digunakan dalam berinteraksi karena mendayagunakan
20
Alo Liliweri, Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya, (Yogyakarta: LKiS
Yogyakarta, 2003), Cet. III, h. 229 21
Alo Liliweri, Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya,……,h. 135 22
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), Cet. VII, h.
95
informasi yang bersumber dari persepsi manusia, dan medium untuk
berkomunikasi secara santun dengan diri sendiri maupun dengan orang lain.
2. Karakteristik Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal mempunyai karakteristik tersendiri,
karakteristik komunikasi verbal tersebut antara lain :
a. Pesan dalam komunikasi verbal dikirimkan oleh sumber dengan
sengaja dan diterima oleh penerima pesan secara sengaja pula.
b. Komunikasi verbal bersifat intensional dan harus dibagi diatara
orang-orang yang terlibat dalam tindak komunikasi.
c. Komunikasi verbal lebih eksplisit, artinya isyarat-isyarat verbal dapat
didefinisikan melalui sebuah kamus yang eksplisit dan lewat aturan-aturan sintaksis (kalimat).
d. Bahasa dalam komunkasi verbal lebih spesifik, artinya komunikasi verbal dapat dipakai untuk membedakan hal-hal yang sama dalam
sebuah cara yang berubah-ubah sesuai dengan kebudayaan tertentu. e. Komunikasi verbal dapat mengekspresikan peristiwa komunikasi di
masa lalu atau di masa mendatang, serta dapat menciptakan pemahaman mengenai konteks di mana interaksi tersebut terjadi.
f. Komunikasi verbal sangat terstruktur dan mempunyai, prinsip-prinsip,
hukum atau aturan-aturan tata bahasa yang dibuat oleh manusia.
g. Bahasa dalam komunikasi verbal sudah diatur pemberian maknanya.
h. Kata-kata dan simbol dalam komunikasi verbal mempunyai titik awal
dan akhir yang pasti.23
3. Macam-macam Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal dapat dibedakan atas komunikasi lisan dan
tulisan. Komunikasi lisan dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana
seseorang berbicara berinteraksi secara lisan dengan pendengar untuk
mempengaruhi tingkah laku penerima. Misalnya seorang guru
menyampaikan penjelasan suatu materi kepada para muridnya dengan
menyandikan penjelasan itu dalam bentuk kata-kata yang diucapkan secara
langsung kepada para muridnya. Para murid yang mendengar kata-kata
tersebut, menginterpretasikan artinya atau maksudnya serta berespon
terhadap penjelasan yang disampaikan tersebut. Komunikasi lisan dapat
dalam bentuk percakapan interpersonal secara tatap muka, atau melaui
televise, radio. Agar komunikasi lisan ini berhasil dengan baik perlu
dipersiapkan terlebih dahulu. Diantara beberapa langkah persiapannya adalah pemilihan subjek, menentukan tujuan, menganalisis pendengar,
23
S. Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2004), Cet. VIII, h. 5-8
mengumpulkan materi, menyusun garis-garis besar apa yang akan dikomunikasikan, dan praktik berbicara dengan tenang.
Sedangkan komunikasi tulisan adalah penjelasan yang disampaikan
oleh guru tersebut disandikan dalam simbol-simbol yang dituliskan pada
papan tulis, kertas atau pada tempat lain yang bisa dibaca, kemudian
dikirimkan pada murid yang dimaksudkan.24
C. Keberhasilan Belajar
1. Pengertian Keberhasilan Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar artinya berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu.25
Menurut teori ilmu jiwa daya, belajar ialah usaha melatih daya-daya agar
berkembang sehingga dapat berfikir, mengingat, dan sebagainya. Menurut teori
ini jiwa manusia terdiri dari berbagai daya seperti; daya berfikir, mengingat, perasaan, mengenal, kemauan, dan sebagainya. Daya-daya tersebut berkembang
dan berfungsi bila dilatih dengan bahan-bahan dan cara-cara tertentu. Menurut teori ilmu jiwa asosiasi, belajar berarti membentuk hubungan-
hubungan stimulus respon dan melatih hubungan-hubungan tersebut agar bertalian dengan erat. Pandangan teori ini dilatar belakangi oleh pendapat bahwa jiwa
manusia terdiri dari asosiasi berbagai tanggapan yang masuk ke dalam jiwa. Asosiasi tersebut dapat terbentuk karena adanya hubungan antara stimulus dan
respon.
Menurut teori ilmu jiwa Gestalt, belajar adalah mengalami, berbuat,
bereaksi dan berfikir secara kritis. Pandangan ini dilatarbelakangi oleh anggapan
bahwa jiwa manusia bukan terdiri dari elemen-elemen tetapi merupakan satu
sistem yang bulat dan berstruktur.
Jiwa manusia hidup dan di dalamnya terdapat prinsip aktif di mana
individu selalu cenderung untuk beraktifitas dan berinteraksi dengan
lingkungannya. 26
Belajar sebagai suatu kegiatan mempunyai empat pilar sebagaimana yang
telah dirumuskan oleh Unesco, yaitu :
b. Belajar untuk mengetahui (learning to know)
c. Belajar untuk berkarya (learning to do)
d. Belajar untuk hidup bersama (learning to live together), dan e. Belajar untuk berkembang secara utuh (learning to be)
27
Dari beberapa pendapat tersebut, nampaknya terdapat beberapa perbedaan
istilah tentang belajar, namun pada hakikatnya ada kesamaan pandangan tentang
24
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi,………, h. 95-96 25Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia,…………, h.13 26
Muhammad Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Islam, (Jakarta: Ciputat
Pers, 2002), h. 21-22 27
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT..
Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. IV, h. 201
bagaimana usaha mengaktifkan berfikir, bereaksi, dan berbuat terhadap suatu
objek yang dipelajari sehingga timbul suatu pengalaman dalam diri seseorang.
Keberhasilan pembelajaran adalah keberhasilan peserta didik dalam
membentuk kompetensi dan mencapai tujuan, serta keberhasilan guru dalam
membimbing peserta didik dalam pembelajaran.28
Nana Sudjana dalam bukunya Proses Belajar Mengajar mengatakan
bahwa, hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya.29
2. Indikator Keberhasilan Belajar
Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar
dianggap berhasil adalah:
a. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi
tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran khusus (TIK) telah
dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.30
3. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar ada yang
berasal dari diri siswa dan ada yang datang dari luar diri siswa. Berikut ini
penjelasan terperinci dari faktor - faktor tersebut:
a. Faktor yang berasal dari diri siswa (internal), ada dua macam, yaitu :
a. Kondisi fisiologis siswa, meliputi kondisi umum jasmani dan tonus
(tegangan otot), kondisi organ-organ khusus siswa, seperti kesehatan
indra pendengar dan indra pelihat.
b. Kondisi psikologis siswa, meliputi intelegensi siswa, sikap siswa,
bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa
b. Faktor yang berasal dari luar siswa (eksternal), terdiri atas:
a. Faktor lingkungan yang dibagi dua, pertama faktor lingkungan alam
(non sosial) meliputi keadaan suhu, kelembaban udara, waktu dan
letak gedung sekolah. Kedua faktor lingkungan sosial,
meliputi manusia dan representasinya.
28
Enco Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006),
Cet. IV, h. 121 29
Nana Sudjana, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Rajawali Press, 1998), Cet. III, h.64 30
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002),
Cet. II, h. 119
b. Faktor instrumental, terdiri atas gedung (sarana fisik), sarana pengajaran, media pengajaran, guru, kurikulum, strategi belajar
mengajar dan hasil belajar.
c. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.31
4. Kriteria Keberhasilan Belajar
Kriteria di sini dimaksudkan sebagai ukuran atau patokan dalam
menetukan tingkat keberhasilan suatu pengajaran. Dengan adanya kriteria,
maka pengajaran dapat diukur dari kriteria tersebut. Pengajaran merupakan
suatu proses yang dinamis untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan,
maka dapat dinentukan dua kriteria yang bersifat umum, yakni :
a. Kriteria ditinjau dari sudut proses (by process)
b. Kriteria yang ditinjau dari sudut hasil yang dicapai (by product)
Kriteria dari sudut proses menekankan kepada pengajaran sebagai
suatu proses haruslah merupakan interaksi dinamis, sehingga siswa dapat
belajar dan mampu mangembangkan potensinya melalui belajar sendiri, dan
tujuan yang telah ditetapkan tercapai secara efektif. Sedangkan kriteria dari
sudut hasil menekankan pada tingkat penguasaan tujuan oleh siswa baik dari
segi kualitas maupun kuantitas.
Menurut Nana Sudjana beberapa persoalan yang dapat
dipertimbangkan dalam menentukan keberhasilan pengajaran ditinjau dari
segi hasil atau produk yang dicapai siswa adalah:
a. Apakah hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses pengajaran
nampak dalam bentuk perubahan tingkah laku secara menyeluruh
(komprehensif) yang terdiri atas unsur kognitif, afektif, dan
psikomotorik secara terpadu pada diri siswa, ataukah hasil belajar yang
bersifat tunggal (single facts) dan terlepas satu sama lain, sehingga tidak
membentuk satu integritas pribadi?. Pertanyaan atau kriteria ini
memberikan satu implikasi bahwa hasil pengajaran yang baik haruslah
bersifat menyeluruh, artinya bukan sekedar penguasaan pengetahuan semata-mata tetapi juga nampak dalam perubahan sikap dan tingkah
laku secara terpadu. Perubahan ini sudah barang tentu harus dapat
31
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1997), Cet. III, h. 132
dilihat dan diamati, bersifat khusus dan operasional dalam arti mudah diukur.
b. Apakah hasil belajar yang dicapai siswa dari proses pengajaran
mcmpunyai daya guna dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa,
terutama dalam pemecahan masalah yang dihadapinya, ataukah suatu
hasil yang sifatnya samar-samar sehingga tak banyak dan tak dapat
diterapkan?. Kegunaan memecahkan dan kepraktisan dari hasil
pengajaran penting artinya, agar siswa dapat memecahkan persoalan
yang dihadapinya baik dalam kehidupan disekolah maupun dalam
kehidupan sehari-hari di masyarakat dan keluarganya.
c. Apakah hasil belajar yang diperoleh siswa tahan lama diingat dan
mengendap dalam pikirannya serta cukup mempengaruhi prilaku
dirinya, ataukah bersifat insidental masuk dari telinga kiri keluar dari
telinga kanan?. Keberhasilan pengajaran dilihat dari segi hasil yang
dicapai siswa, tentunya mengharapkan bahwa semua hasil yang diperoleh itu membentuk satu sistem nilai (value system) yang dapat
membentuk kepribadian siswa, sehingga memberi warna dan arah dalam semua perbuatannya.
d. Apakah yakin bahwa perubahan yang ditunjukkan oleh siswa merupakan akibat dari proses pengajaran, ataukah perubahan itu sebagai
akibat lain di luar proses pengajaran?.32
5. Tingkat Keberhasilan Belajar
Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar.
Masalah yang dihadapi adalah sampai di tingkat mana prestasi (hasil)
belajar yang telah dicapai. Sehubungan dengan hal ini, keberhasilan proses
mengajar dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf. Tingkat keberhasilan
tersebut adalah:
a. Istimewa/maksimal : Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu
dapat dikuasai oleh siswa.
b. Baik sekali/optimal : Apabila sebagian besar (76 % s.d. 99%) bahan
pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh
siswa.
c. Baik/minimal : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya
60% s.d. 75% saja dikuasai oleh siswa.
d. Kurang : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang
dari 60% dikuasai oleh siswa.33
32
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar……….., h. 38 33
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar,…………, h. 121-122
Berdasarkan data yang terdapat dalam format daya serap siswa
dalam pelajaran dan persentase keberhasilan siswa dalam mencapai T1K
tersebut, dapatlah diketahui keberhasilan proses belajar mengajar yang telah
dilakukan siswa dan guru.
6. Bentuk-bentuk Keberhasilan Belajar
Keberhasilan belajar biasanya dilambangkan dalam bentuk prestasi
kongkrit, yakni keberhasilan belajar dapat diketahui setelah dilaksanakan tes
evaluasi belajar. Pada umumnya keberhasilan belajar di sekolah dinyatakan
dalam bentuk angka. Angka tersebut biasanya dicantumkan dalam deretan
nilai berupa raport atau ijazah yang diberikan oleh guru. Hasil belajar
tersebut diukur dan dicatat mula-mula pada buku nilai, kemudian pada buku
pencatatan nilai kelompok atau kelas. Pada sekolah biasanya hanya hasil
program studi itu dicatat dalam buku laporan kemajuan belajar siswa yang
lazim disebut raport. Seorang siswa dikatakan berhasil dalam evaluasi
belajar, bila siswa yang bersangkutan mencapai tingkat penguasaan,
misalnya 75 % ke atas..34
D. Kerangka Berfikir
Efektif tidaknya proses belajar mengajar sangat tergantung pada
bagaimana kualitas komunikasi verbal yang dilakukan guru. Karena seorang guru
mempunyai andil yang sangat besar terhadap hasil belajar siswa, maka seorang
guru harus meningkatkan kualitas komunikasi verbalnya.
Sebagai pendidik, seorang guru harus mengerti betul tentang keadaan
siswa, baik secara fisik maupun psikologis sehingga seorang guru akan dengan
mudah mentransfer pelajaran kepada siswa dan siswa pun akan dengan mudah
menyerap pelajaran yang disampaikan, dengan sendirinya komunikasi berjalan
dengan efektif, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh lembaga.
Dengan demikian diduga terdapat korelasi positif antara komunikasi
verbal yang dilakukan oleh seorang guru dengan keberhasilan belajar siswa.
Semakin baik komunikasi verbal yang dilakukan oleh guru semakin baik pula
keberhasilan yang akan dicapai siswa. Sebaliknya semakin buruk komunikasi
verbal atau semakin tidak jelasnya komunikasi verbal yang dilakukan oleh guru
34
Piet A. Sahertian, Dimensi Administrasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional,
1994), Cet. ke-l, h. 98
terhadap siswa, maka semakin kecil pula keberhasilan yang akan dicapai oleh
siswa.
E. Hipotesis Penelitian
Ha: “Ada korelasi positif yang signifikan antara variabel X (komunikasi
verbal guru) dengan variabel Y (keberhasilan belajar siswa)”
Ho: “Tidak ada korelasi positif antara variabel Y (komunikasi verbal guru)
dengan variabel Y (keberhasilan belajar siswa)”.
Dugaan sementara penulis adalah terdapat korelasi positif yang signifikan
antara komunikasi verbal guru dengan keberhasilan belajar siswa pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang. Adapun
waktu pelaksanaan penelitian dari bulan April 2008 sampai bulan Mei 2008
B. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam
pengumpulan data dan menganalisis data yang diperlukan guna menjawab
permasalahan yang dihadapi, penggunaan metode ini dimaksudkan untuk
menemukan dan mengumpulkan data yang valid, akurat, serta signifikan dengan
masalah yang diangkat. Sehingga dapat dipergunakan sebagai pengungkapan
masalah yang dihadapi.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif-
kuantitatif dengan tipe penelitian korelasional yaitu Product Moment. Penelitian
dengan tipe korelasional bertujuan untuk mengukur hubungan di antara berbagai
variabel dan meramalkan variabel tak bebas tentang variabel bebas.35
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia,
benda, hewan atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik
tertentu dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i SMP
35
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remaja Karya, 1989),
Cet. XII. h. 43
Negeri 2 Cisauk Tangerang yang jumlahnya 702 orang, terdiri dari kelas VII
sebanyak 233 orang, kelas VIII sebanyak 229 orang, kelas IX 240 orang.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian
ini subyeknya lebih dari 100 orang, maka penulis mengambil sampelnya sebanyak
10% dari jumlah populasi.
Berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto; untuk sekedar ancer-ancer,
apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar
(lebih dari 100), dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.36
Dengan
perhitungan 10% x 702 = 70,2/digenapkan menjadi 70, maka jumlah sampelnya
adalah 70 orang. Adapun pengambilan sampelnya penulis menggunakan teknik
Startified Proportional Random Sampling, yaitu pengambilan sampel dari siswa
kelas VII sebanyak 23 dari 233 orang dilakukan dengan acak, siswa kelas VIII
sebanyak 23 dari 229 orang dilakukan dengan acak, dan siswa kelas IX sebanyak
24 dari 240 orang siswa dilakukan dengan acak (undian).
D. Variabel Penelitian
Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi
misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi: laki-laki –
perempuan, berat badan, karena ada berat 40 kg, dan sebagainya. Gejala adalah
36
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), Cet. XII, h. 134
objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian yang bervariasi yang
menjadi objek penelitian.37
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu :
1. Variabel komunikasi verbal guru sebagai bebas (Independent Variable)
yang dilambangkan dengan X.
2. Variabel keberhasilan belajar siswa sebagai tak bebas/terikat (Dependent
Variable) yang dilambangkan dengan Y.
Komunikasi Verbal Guru Keberhasilan Belajar Siswa
1. Variabel X (Komunikasi Verbal)
a. Definisi Konseptual
Komunikasi Verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-
simbol atau kata-kata, baik yang dinyatakan secara oral atau lisan maupun
secara tulisan.
b. Definisi Operasional
Berdasarkan definisi konseptual diatas, maka secara operasional
komunikasi verbal yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah proses
interaksi tatap muka antara guru dan para muridnya dalam berkomunikasi
verbal selama satu semeter pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
2. Variabel Y (Keberhasilan Belajar Siswa)
a. Definisi konseptual
Hasil belajar adalah apa yang dapat dilakukan atau dikuasai siswa
sebagai hasil dari pelajaran itu. Adapun untuk mengukur tingkat keberhasilan
belajar tersebut dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar berupa tes
formatif, subsumatif dan tes sumatif.38
b. Definisi operasional
37
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,......, h. 116 38
Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Asdi Mahasatya, 2002), Cet. II.
h.120
Variabel X Variabel Y
Hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa/i SMP
Negeri 2 Cisauk Tangerang diperoleh dari data primer berupa laporan hasil
Ujian Akhir Semester (raport) siswa/i SMP Negeri 2 Cisauk pada Semester
Ganjil Tahun Pelajaran 2007/2008.
E. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan satu instrumen, yaitu instrumen untuk
mengukur komunikasi verbal berupa skala model likert. Kemudian untuk
mengukur keberhasilan belajar diambil dari nilai raport. Untuk mengungkapkan
seberapa besar pengaruh komunikasi verbal guru terhadap keberhasilan belajar
siswa digunakan pengukuran dengan bentuk skala likert dengan 4 pilihan yaitu :
sangat setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju.
Untuk mengukur pengaruh komunikasi verbal, penulis menyusun skala
komunikasi verbal sebanyak 27 item pernyataan. Agar setiap butir pernyataan
dari angket yang diajukan memberikan kontribusi demi tercapainya tujuan
penelitian, maka penulis membuat indikator pernyataan mengenai komunikasi
verbal dan satu hal yang perlu penulis tandaskan disini, komunikasi verbal yang
dimaksud dalam penelitiaan ini adalah suatu proses komunikasi dengan
menggunakan sistem interpersonal, yaitu hubungan dua arah antara guru dan
murid.
Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan pada bab II, maka indikator
yang diungkapkan pada komunikasi verbal adalah:
Tabel 1.
Kisi-kisi Instrumen Angket
Variabel X (Komunikasi Verbal)
Variabel Indikator No. Butir Jumlah
Komunikasi Verbal � Kejelasan informasi
dan Kesamaan
1, 2, 3, 4,5,6,7
8,9,10,11,
16
Pengertian
� Umpan balik dan
Keterbukaan
12,13,14,15,16,
17,18,19,20,21,22,
23, 24, 25, 26, 27
11
Untuk mengisi skala likert dan instrumen penelitian telah disediakan
alternatiif jawaban dari setiap butir pernyataan. Setiap pernyataan dari setiap butir
jawaban dinilai 1 (satu) sampai 4 (empat) sesuai dengan tingkat jawabannya,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tablel 2 di bawah ini.
Tabel 2.
Skor Pernyataan Positif dan Negatif
Pernyataan Positif Negatif
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Tidak Setuju
d. Sangat Tidak Setuju
4
3
2
1
1
2
3
4
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan untuk mendapatkan
informasi dan data yang valid adalah:
1. Wawancara (Interview) adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.
Wawancara ini digunakan untuk memperoleh gambaran umum tentang
profil lembaga yang akan diteliti, dalam hal ini adalah SMP Negeri 2
Cisauk Tangerang dan untuk memperoleh gambaran umum tentang hasil
belajar siswa. Sebagai tahap awal untuk mengetahui lebih lanjut tentang
pengaruh komunikasi verbal guru terhadap keberhasilan belajar siswa di
SMP Negeri 2 Cisauk, penulis mewawancarai kepala sekolah, dan guru
bidang studi Pendidikan Agama Islam.
2. Dokumentasi adalah penyelidikan benda-benda tertulis seperti buku-buku,
majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan
sebagainya. Adapun dokumentasi dalam hal ini dilakukan untuk
mendapatkan data tentang keadaan siswa, keadaan guru, keadaan sarana
dan prasarana serta data tentang keberhasilan belajar siswa SMP Negeri 2
Cisauk berupa nilai raport mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2007/2008.
3. Angket (Questionnaires) adalah sejumlah pernyataan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Adapun angket
yang penulis gunakan adalah bentuk angket tertutup, yaitu angket yang
sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih
jawaban yang sudah ada.39
Pada penelitian ini penulis menyebarkan dua
kali angket. Angket pertama adalah uji coba dan angket kedua adalah hasil
uji coba. Penulis memakai angket hasil uji coba untuk penelitian, karena
sudah diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya.
G. Teknik Pengolahan, Analisa, dan Interpretasi Data
1. Teknik Pengolahan Data
Langkah-langkah penulis dalam mengolah data adalah sebagai berikut :
a. Editing yaitu memperbaiki/mengedit data yang telah diperoleh dari
angket dan mendata ulang, jika ada pernyataan yang belum diisi.
b. Coding yaitu mengelompokkan data sesuai dengan kategori
39
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,......, h. 151
c. Scoring yaitu pemberian skor terhadap data angket tentang komunikasi
verbal.
d. Tabulating yaitu memasukkan data yang sudah diberi skor ke dalam
tabel untuk memudahkan dalam membaca data.
2. Teknik Analisa Data
1. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas instrumen dilakukan dengan cara analisis. Untuk
mengatahui indek korelasi digunakan rumus product moment yaitu :
Keterangan :
rxy = Angka indek korelasi “r” Product Moment
N = Number of Cases
∑XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y ∑X = Jumlah seluruh skor X
∑Y = Jumlah seluruh skor Y
Nilai yang diperoleh kemudian dikonsultasikan pada tabel korelasi
product moment dengan kriteria sebagai berikut: ditolak, jika rhitung < r tabel
dan diterima, jika rhitung > r tabel.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas variabel X menggunakan rumus Alpha Cronbach
(∞) Rumus alpha yang digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen
yaitu :
Keterangan :
r11 = Reliablitas Instrumen
K = Banyaknya Butir Pertanyaan
Σσb² = Jumlah Varian Butir
σ = Varian Total
Untuk mencari varian butir, maka digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
Σσb² = Jumlah varian butir
X = Jumlah skor
n = Jumlah responden
Nilai yang diperoleh dari uji validitas dan reliabilitas kemudian
dikonsultasikan pada tabel interpretasi Product Moment. Setelah dilakukan
uji reliabilitas dan validitas instrumen, kemudian instrumen yang sudah
valid diolah. Pengolahan data awal, yaitu menentukan pengaruh komunikasi
verbal guru (variabel X) terhadap keberhasilan belajar siswa (variabel Y).
Sebelum dianalisi penulis mendeskipsikan hasil angket dengan
rumusan persentase :
Rumusan persentase
P = Ν
f x 100%
Keterangan:
P = Angka persentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah frekuensi (banyak individu)
100% = Bilangan tetap
Teknik analisis yang digunakan untuk menafsirkan kedua variabel
tersebut dilakukan langkah sebagai berikut: setelah dianalisis secara
terpisah kemudian menganalisis hubungan antara variabel X, yaitu
pengaruh komunikasi verbal guru, dan variabel Y yaitu keberhasilan
belajar siswa, rumus yang digunakan dalam hal ini adalah rumus Product
Moment. Karena respondennya berjumlah 70 atau lebih dari 30, maka
rumusan korelasi Product Moment dari Karl Pearson yang penulis
gunakan adalah:
rxy = ∑x’y’ – (Cx’)(Cy’) N
(SDx’)(SDy’)
Keterangan :
∑x’y’ = Jumlah hasil perkalian silang (Product of the moment) antara
:frekuensi sel (f) dengan x’ dan y’
Cx’ = Nilai koreksi pada variabel X, yang dapat dicari dengan rumus :
Cx’ = ∑fx’
N
Cy’ = Nilai koreksi pada variabel Y, yang dapat dicari/diperoleh
dengan rumus :
Cy’ = ∑fy’
N
SDx’ = Deviasi Standar skor X dalam arti tiap skor sebagai 1 unit
(dimana i = 1)
SDy’ = Deviasi Standar skor Y dalam arti tiap skor sebagai 1 unit
(di mana i = 1).
N = Number of Cases
Rumusan kolerasi tersebut untuk menguji hipotesa sebagai berikut :
a. Ho (hipotesis nol)
“Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi verbal
guru dengan keberhasilan belajar siswa di SMP Negeri 2 Cisauk”
b. Ha (hipotesis alternatif)
“Terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi verbal guru
dengan keberhasilan belajar siswa di SMP Negeri 2 Cisauk”
3. Teknik Interpretasi Data
Memberikan interpretasi data terhadap “rxy” yaitu mencocokan hasil
perhitungan dengan angka indek korelasi “r” Product Moment, kemudian
memberikan interpretasi dengan:
a. Interpretasi kasar/sederhana yaitu mengkonsultasikan nilai rxy pada
tabel indeks korelasi Product Moment.
Tabel 3.
Indeks Korelasi “r” (Product Moment)
Besarnya “r” Product Moment Interpretasi Data
0,00 – 0,20
Antara variabel X dan Y memang
terdapat korelasi, akan tetapi korelasi
itu sangat lemah atau sangat rendah,
sehingga korelasi itu diabaikan
(dianggap tidak ada korelasi antara
variabel X dan variabel Y)
0,20 – 0,40
Antara variabel X dan variabel Y
terdapat korelasi yang lemah atau
rendah
0,40 – 0,60 Antara variabel X dan variabel Y
terdapat korelasi yang agak rendah
0,60 - 0,80 Antara variabel X dan variabel Y
terdapat korelasi yang cukup
0,80 – 1,00 Antara variabel X dan Y terdapat
korelasi yang tinggi
b. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “r” dengan cara :
r: df = N – nr
Keterangan :
df = Degrees of freedom
N = Number of cases
nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan
Setelah itu hasilnya dicocokan dengan tabel nilai koefesien korelasi
"r" Product Moment, baik pada taraf signifikasi 5% ataupun pada taraf
signifikasi 1%, kemudian dibuat kesimpulan apakah terdapat korelasi
positif yang signifikan atau tidak.40
Untuk pengujian hipotesa dilakukan
uji signifikan kosfisien korelasi product moment (Uji t) dengan rumus :
t = r √ n – 2
√ 1 – r2
Untuk mengetahui berapa persen (%) variabel X memberikan
kontribusi terhadap variabel Y, maka dicari koefisien determinasi dengan
menentukan derajat hubungan antara variabel X dan variabel Y digunakan
rumus koefisien determinasi sebagai berikut:
KD = rxy² x 100%.
Keterangan:
KD : Kontribusi variabel X terhadap variabel Y
rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y
Dalam penulisan skripsi ini penulis berpedoman pada buku “Pedoman
Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta terbitan tahun 2007.”
40
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994),
Cet. V, h. 207-211
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang
1. Sejarah Berdirinya
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Cisauk merupakan salah
satu Sekolah Menengah Pertama berstandar Nasional yang terletak di komplek
perumahan Puspitek desa Setu kecamatan Setu kabupaten Tangerang provinsi
Banten. Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Cisauk berdiri sejak tahun 1986
dengan Kepala Sekolah pertama bernama bapak Safei. Pada awal berdirinya
sekolah ini bernama Filial SMP 1, kemudian pada tahun 1991 berubah menjadi
SMP 3. Selanjutnya pada tahun 1992 berubah nama menjadi SLTP Negeri 4
Serpong dengan Surat Keputusan Penegerian Nomor. 0216/O/5Mei/1992, dan
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Tangerang pada tanggal 8 September 2004 Nomor 420/Kep.258 –
HUK/2004 tentang “Perubahan Nama dan Penataan Nomenklatur SMP Negeri,
SMA Negeri dan SMK Negeri Kabupaten Tangerang”, SLTP Negeri 4 Serpong
berubah nama menjadi SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang.
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Cisauk Tangerang letaknya
sangat strategis dan cukup nyaman, sangat memungkinkan terjadinya proses
belajar mengajar dengan baik dan lancar. Apalagi didukung oleh tenaga pengajar
yang berpendidikan sarjana.
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Cisauk Tangerang setiap
tahunnya mengalami peningkatan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Hal
tersebut berkat kegigihan dan keuletan dari para pengelola, Kepala Sekolah dan
adanya koordinasi kerja yang baik serta teratur di antara para guru dan staf tata
usaha yang ada. Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Cisauk Tangerang
mempunyai motto “To Day Must Be Better Than Yesterday” (hari ini harus lebih
baik dari hari kemarin). Tujuan didirikannya SMP Negeri 2 Cisauk secara
institusional mengacu pada tujuan Sekolah Menengah Pertama yang
diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional, yaitu dalam rangka ikut
serta mencerdaskan anak bangsa.
Sebagai sekolah formal, SMP Negeri 2 Cisauk sejak berdiri sampai
sekarang telah mengalami 6 (enam) kali pergantian kepemimpinan (Kepala
Sekolah), yaitu:
1. Tahun 1986- 1992 dipimpin oleh Bapak Syafei
2. Tahun 1992- 1996 dipimpin oleh Dra. Tuti Sumartuti
3. Tahun 1996- 1998 dipimpin oleh Drs. Munadjat Indria
4. Tahun 1998- 2003 dipimpin oleh Drs. M. Ramlis
5. Tahun 2003- 2008 dipimpin oleh Dra. Siti Nurhayati, MPd
6. Tahun 2008- 2013 dipimpin oleh Dra. Hj. Endang Koeswarini, MM
Adapun struktur organisai SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang pada Tahun
Pelajaran 2007/2008 sebagai berikut:
• Ketua Komite Sekolah : Amil Mardha, M.Eng
• Kepala Sekolah : Dra. Hj. Endang Koeswarini, MM.
• KP. Tata Usaha : Siti Suparmi
• Wakil Kepala Sekolah I : Rimbawaningsih, S.Pd
• Wakil Kepala Sekolah II : M. Nawawi, S.Ag
• PKS. Kurikulum : Dra. Yati rusminayati
• PKS Sarana/Prasarana : Chililah, S.Pd
• PKS Kesiswaan : Suwarni, S.Pd
• PKS Humas : Dyah Siti Suhartini
• Koordinator Perpustakaan : Ratmi Kasihati, S.Pd
• Koordinator Lab. IPA : Dra. Tuti Wuryan
• Koordinator Lab. Bahasa : Dyah Siti Suhartini, S.Pd
• Koordinator Lab. Komputer : Widiana
• Koordinator Lingkungan H. : Hasnah Yuniwarti
• Koordinator BK/BP : Naniek Sri Yuliani, B.A
Bagan struktur organisasi SMP Negeri 2 Cisauk dapat dilihat pada
lampiran 5.
2. Visi Misi SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang
a. Visi
To be supperior in science and technology achievement based on Iman
and taqwa that have an international conception
b. Misi
1. Improving and creating the quality in academic
2. Improving exschool for competition
3. In creasing the graduates of National final test
4. Creating the student who have intelegent in intelektual, intelligent, in
emotional and intelligent spiritual
5. Improving the student to communicate in international language
3. Keadaan Guru SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang
Jumlah guru yang mengajar di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang sebanyak
36 orang. lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 6.
4. Keadaan Siswa SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang
Siswa-siswi SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang rata-rata berasal dari daerah
sekitar komplek perumahan puspitek desa Setu kecamatan Setu kabupaten
Tangerang dan daerah luar komplek perumahan puspitek.
Sedangkan latarbelakang sosial ekonomi siswa/i SMP Negeri 2 Cisauk
Tangerang beranekaragam, yaitu ada siswa yang berasal dari keluarga pedagang,
pegawai negeri, buruh dan lain-lain. Mengenai keadaan siswa SMP Negeri 2
Cisauk Tangerang selama 3 tahun terakhir dapat dilihat pada di bawah ini.
Tabel 4.
Jumlah Siswa SMP Negeri 2 Cisauk 3 Tahun Terakhir
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Tahun
L P Jml Rmbl L P Jml Rmbl L P Jml Rmbl
Total
Jumlah
2005/2006 96 144 240 18 112 108 220 18 115 111 226 18 686
2006/2007 118 111 229 18 96 144 240 18 112 108 220 18 689
2007/2008 110 123 233 18 118 111 229 18 96 144 240 18 702
Tabel tersebut menunjukkan bahwa jumlah siswa/i di SMP Negeri 2
Cisauk Tangerang setiap tahunnya makin meningkat. Ini membuktikan bahwa
masyarakat lingkungan SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang dan sekitarnya semakin
percaya untuk menyekolahkan putra putrinya di sekolah ini.
5. Keadaan Sarana dan Prasarana
Peran sarana dan prasarana dalam suatu lembaga pendidikan sangat di
butuhkan demi menunjang tercapainya proses belajar mengajar yang efektif.
Adapun keadaan sarana dan prasarana SMP Negeri 2 Cisauk dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 5.
Keadaan Sarana dan Prasarana
SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang Tahun 2008
No Nama/ Jenis Jumlah/Luas
1 Luas Tanah 1340 m2
2 Luas Gedung 4500 m2
3 Luas Halaman 3160 m2
4 Keliling Pagar 270 m2
5 Tinggi Pagar 145 m2
6 Ruang Kepala Sekolah 1 / 20 m2
7 Ruang Guru 1 / 40 m2
8 Ruang Tata Usaha 1 / 32 m2
9 Ruang Lab. Komputer 1 / 64 m2
10 Ruang Lab. IPA 1 / 64 m2
11 Ruang Tamu 1
12 Ruang Perpustakaan 1 / 20 m2
13 Ruang Serba Guna 1
14 Ruang WC 9 / 58 m2
15 Ruang Dapur 1 / 12 m2
16 Ruang Gudang 1 / 64 m2
17 Mushala 1 / 20 m2
18 Ruang Kelas 12 / 2.220 m2
19 Lapangan Sepak Bola 1
20 Gor 1
Berdasarkan data saran dan prasarana tersebut diketahui bahwa sarana dan
prasana yang dimiliki SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang sudah dapat dikatakan
baik guna menunjang jalannya proses belajar mengajar.
6. Faktor Pendukung dan Penghambat
a. Faktor Pendukung
1) Adanya tenaga pendidik yang kompeten di bidangnya.
2) Tersedianya sarana dan prasarana untuk melakukan praktek dalam
proses belajar seperti, Mushala, laboratorium komputer, laboratorium
IPA, lapangan olah raga, perpustakaan dll.
3) Lokasi yang strategis, aman, nyaman dan mudah dijangkau.
4) Terciptanya suasana yang disiplin baik guru maupun siswa.
5) Terciptanya hubungan baik antara pihak sekolah dan orang tua murid
serta masyarakat sekitar.
b. Faktor Penghambat
1) Masih adanya siswa yang kurang disiplin.
2) Kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya (siswa).
3) Masih adanya siswa yang malas-malasan dalam belajar.
4) Kurangnya alat-alat/sumber belajar yang dimiliki siswa.
B. Pengolahan Data
1. Editing yaitu memperbaiki/mengedit data yang telah diperoleh dari angket
dan mendata ulang, jika ada pernyataan yang belum diisi.
2. Coding yaitu mengelompokkan data sesuai dengan kategori
3. Scoring yaitu pemberian skor terhadap data angket tentang komunikasi
verbal.
4. Tabulating yaitu memasukkan data yang sudah diberi skor ke dalam tabel
untuk memudahkan membaca data. Tabel tersebut dapat dilihat pada
(lampiran 10).
C. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Variabel Y (Keberhasilan Belajar Siswa)
Data Variabel Y (keberhasilan belajar siswa) diperoleh dari data primer
berupa laporan hasil Ujian Akhir Semester (Nilai Raport) bidang studi Pendidikan
Agama Islam siswa/i SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang pada Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2007/2008 yang mencerminkan hasil belajar, kecakapan
komunikasi, prakarsa atau inisiatif, bertanya dan disiplin. Nilai raport siswa/i
SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
diperoleh dengan rumus sebagai berikut:
NR = NH + NT + 2NU
4
Keterangan :
NR = Nilai Raport
NH = Nilai Harian
NT = Nilai Tugas
NU = Nilai Ulangan
Tabel 6.
Daftar Nilai Raport Responden Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2007/2008 (Variabel Y)
Responden L/P Kelas Nilai Raport
1 L VII.1 84
2 L VII.1 79
3 L VII.1 76
4 P VII.1 87
5 P VII.2 91
6 P VII.2 80
7 L VII.2 84
8 L VII.2 88
9 P VII.3 83
10 P VII.3 78
11 P VII.3 80
12 L VII.3 75
13 P VII.4 71
14 L VII.4 80
15 L VII.4 70
16 L VII.4 72
17 P VII.5 82
18 P VII.5 76
19 L VII.5 81
20 L VII.5 79
21 L VII.6 83
22 P VII.6 88
23 L VII.6 85
24 L VIII.1 87
25 L VIII.1 79
26 L VIII.1 76
27 P VIII.1 87
28 P VIII.2 90
29 P VIII.2 80
30 L VIII.2 84
31 L VIII.2 79
32 P VIII.3 87
33 P VIII.3 92
34 P VIII.3 80
35 L VIII.3 84
36 P VIII.4 78
37 L VIII.4 80
38 L VIII.4 75
39 L VIII.4 71
40 P VIII.5 80
41 P VIII.5 70
42 L VIII.5 72
43 L VIII.5 87
44 L VIII.6 79
45 L VIII.6 76
46 L VIII.6 87
47 P IX.1 90
48 P IX.1 80
49 L IX.1 84
50 L IX.1 87
51 L IX.2 91
52 P IX.2 78
53 L IX.2 84
54 L IX.2 77
55 L IX.3 81
56 L IX.3 79
57 P IX.3 83
58 P IX.3 87
59 P IX.4 85
60 L IX.4 72
61 L IX.4 82
62 P IX.4 87
63 P IX.5 80
64 P IX.5 84
65 L IX.5 88
66 P IX.5 83
67 L IX.6 78
68 L IX.6 80
69 L IX.6 80
70 P IX.6 84
Jumlah 5696
Rata-Rata 81,37
Contoh perhitungan nilai raport responden 1
NR = 80 + 86 + 2 x 85
4
= 336 = 84
4
Nama responden dan perhitungan nilai raportnya terdapat pada lampiran 7.
Tabel 7.
Hasil Belajar Rata-rata tiap Kelas yang Diambil dari Nilai Raport
KELAS
VII
Nilai
Raport
KELAS
VIII
Nilai
Raport
KELAS
IX
Nilai
Raport
1 87 1 84 1 90
2 79 2 79 2 80
3 76 3 76 3 84
4 87 4 87 4 87
5 90 5 91 5 91
6 80 6 80 6 78
7 84 7 84 7 84
8 79 8 88 8 77
9 87 9 83 9 81
10 92 10 78 10 79
11 80 11 80 11 83
12 84 12 75 12 87
13 78 13 71 13 85
14 80 14 80 14 72
15 75 15 70 15 82
16 71 16 72 16 87
17 80 17 82 17 80
18 70 18 76 18 84
19 72 19 81 19 88
20 87 20 79 20 83
21 79 21 83 21 78
22 76 22 88 22 80
23 87 23 85 23 80
24 84 Rata-rata 80.87 Rata-rata 80.52
Rata-rata 82.67
Tabel 8.
Daftar Standar Nilai
Nilai Kategori
81 - 100 Sangat Baik
66 - 80 Baik
56 - 65 Cukup
41 - 55 Kurang
20 - 40 Buruk
Berdasarkan tabel di atas, nampaklah bahwa nilai rata-rata hasil belajar
siswa SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam secara keseluruhan adalah: (80,87 + 80,52 + 82, 67) = 244,06 = 81, 35
Jadi, jika dikonsultasikan pada standar nilai di atas, maka hasil belajar siswa SMP
Negeri 2 Cisauk Tangerang pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2007/2008, termasuk ke dalam kategori hasil
yang baik.
2
.
Des
krip
si
Data
Vari
abel
X
(Ko
mun
ikasi
Verbal)
a. Uji Validitas Instrumen
Instrumen yang telah disusun kemudian diuji cobakan kepada 20
orang siswa. Contoh perhitungan validitas item no 1 sebagai berikut:
Tabel 9.
Data Skor Uji Validitas dan Reliabilitas Angket
Responden X Y X2 Y
2 XY
= 20 X 10010 – 73 X 2707
√ (20 X 273 – (73)2) ( 20 X 370289 – (2707)2
= 200200 – 197611
√ (5460 – 5329) (7405780 – 7327849)
= 2589
√ (131) (77931)
= 2589
√ 10208961
= 2589 = 0,810
3195,15
1 4 143 16 20449 572
2 4 139 16 19321 556
3 3 140 9 19600 420
4 4 133 16 17689 532
5 4 140 16 19600 560
6 4 155 16 24025 620
7 2 87 4 7569 174
8 4 142 16 20164 568
9 4 136 16 18496 544
10 4 143 16 20449 572
11 4 140 16 19600 560
12 3 133 9 17689 399
13 4 153 16 23409 612
14 4 132 16 17424 528
15 4 139 16 19321 556
16 4 137 16 18769 548
17 3 131 9 17161 393
18 3 123 9 15129 369
19 4 144 16 20736 576
20 3 117 9 13689 351
Jumlah 73 2707 273 370289 10010
Hasil uji coba instrumen yang terdiri dari 40 item, setelah dihitung dengan
menggunakan rumus product moment diperoleh hasil sebanyak 13 item yang tidak
valid dan 27 item yang valid dengan ketentuan: rhitung > rtabel , di mana rtabel = 0,441.
Data validitas item dapat di lihat (lampiran 8).
b. Uji Reliabilitas Item
Setelah diketahui validitas item, selanjutnya penulis mengadakan uji
reliabilitas item. Contoh perhitungan reliabilitas item sebagai berikut:
1. Mencari varian setiap butir dengan rumus :
Untuk mencari varian butir, maka digunakan rumus sebagai berikut:
= 273 – (73/20)2
20
= 273 – 13,3
20
= 259,7
20
= 12,98
Dengan cara perhitungan yang sama dari no. 2 s.d. 27 diperoleh hasil
sebagai berikut :
= 12.98+10.25+12.32+10.39+12.29+10.29+11.95+10.62+12.98+
12.65+10.96+12.32+11.99+12.32+11.99+12.32+10.52+11.09+
11.32+10.62+11.65+10.39+11.09+12.65+10.49+11.65+9.7
= 309,825
2. Mencari Varians Total
Untuk mencari varians total digunakan rumus:
∑ t2 = ∑y2 – (∑y/n)2
n
= 171537 – (1835/20)
2 = 8155,947
20
3. Perhitungan Reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach
= (27/27-1)(1 – 309,825/8155,947)
= (1,04) (1-0,0380)
= 0,999
Data reliabilitas item dapat dilihat pada (lampiran 9).
Hasil uji coba reliabilitas instrumen X diperoleh r11 = 0,999. bila
dikonsultasikan terhadap rtabel = 0,441, maka instrumen X dapat dinyatakan reliabel.
Dari hasil uji coba validitas dan reliabilitas untuk variabel X (Komunikasi Verbal)
ternyata hasilnya banyak yang valid dan reliabel dengan demikian instrumen
tersebut setelah direvisi dan dipilih yang valid dapat digunakan sebagai alat untuk
mengumpulkan data penelitian dan data yang terkumpul dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
c. Distribusi Frekuensi Komunikasi Verbal
Persentase frekuensi jawaban reponden dari data hasil angket dapat dilihat
pada tabel-tabel di bawah ini:
Komunikasi Verbal
Tabel 10.
Penyampaian informasi dengan bahasa yang dapat dipahami oleh siswa
Kategori f %
Sangat Setuju 49 70
Setuju 20 29
Tidak Setuju 1 1
Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 70 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa, sebagian besar (70%) siswa
menyatakan sangat setuju, sebagian kecil (29%) siswa menyatakan setuju, hanya
(1%) siswa menyatakan tidak setuju, dan tidak seorang pun (0%) siswa
menyatakan sangat tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa, siswa SMP
Negeri 2 Cisauk Tangerang dapat memahami bahasa yang digunakan guru dalam
menyampaikan informasi.
Tabel 11.
Ketidakjelasan pengucapan kata kata menyebabkan
siswa kesulitan dalam menerima informasi
Kategori f %
Sangat Setuju 11 16
Setuju 57 81
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 70 100
Dengan adanya bantuan tabel di atas dapat dilihat, sebagian kecil siswa
(16%) menyatakan sangat setuju, sebagian besar siswa (81%) menyatakan tidak
setuju, sedikit siswa (3%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada siswa (0%)
menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
ketidakjelasan guru dalam mengucapkan kata-kata menyebabkan siswa Negeri 2
Cisauk Tangerang kesulitan dalam menerima informasi.
Tabel 12.
Kejelasan guru dalam mengungkapkan kata-kata tidak mengurangi
kesalahan siswa dalam menyelesaikan tugas
Kategori f %
Sangat Setuju 0 0
Setuju 1 1
Tidak Setuju 50 72
Sangat Tidak Setuju 19 27
Jumlah 70 100
Tabel 12 tersebut menunjukkan bahwa, tidak ada (0%) siswa menyatakan
sangat setuju, hampir tidak ada atau hanya (1%) siswa menyatakan setuju,
sebagian besar (72%) siswa menyatakan tidak setuju, dan sebagian kecil (27%)
siswa menyatakan sangat tidak setuju kejelasan guru dalam mengungkapkan kata-
kata tidak mengurangi kesalahan siswa dalam menyelesaikan tugas. Jadi, analisa
data pada tabel 12 adalah kejelasan guru dalam mengungkapkan kata-kata
mengurangi kesalahan siswa SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang dalam
menyelesaikan tugas
Tabel 13.
Guru menggunakan kata-kata yang tidak baku
dalam menjelaskan materi pelajaran
Kategori f %
Sangat Setuju 1 1
Setuju 9 13
Tidak Setuju 17 24
Sangat Tidak Setuju 43 61
Jumlah 70 100
Dengan jalan melihat tabel tersebut, maka dapat diketahui hanya (1%)
siswa menyatakan sangat setuju, guru menggunakan kata-kata yang tidak baku
dalam menjelaskan materi pelajaran, sedikit (13%) siswa menyatakan setuju guru
menggunakan kata-kata yang tidak baku dalam menjelaskan materi pelajaran,
sebagian kecil (24%) siswa yang menyatakan tidak setuju guru menggunakan
kata-kata yang tidak baku dalam menjelaskan materi pelajaran, dan sebagian besar
(61%) siswa menyatakan sangat tidak setuju guru menggunakan kata-kata yang
tidak baku dalam menjelaskan materi pelajaran. Hal ini membuktikan bahwa, guru
SMP Negeri 2 Cisauk menggunakan kata-kata yang baku dalam menjelaskan
materi pelajaran.
Tabel 14.
Guru menyingkat tulisan dalam menjelaskan materi
Kategori f %
Sangat Setuju 0 0
Setuju 3 4
Tidak Setuju 49 70
Sangat Tidak Setuju 18 26
Jumlah 70 100
Berdasarkan tabel 14, tidak ada (0%) siswa yang menyatakan sangat
setuju, sedikit (4%) siswa menyatakan setuju, sebagian besar (70%) siswa
menyatakan tidak setuju, dan sebagian kecil (26%) siswa menyatakan sangat tidak
setuju. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa guru SMP Negeri 2
Cisauk Tangerang tidak menyingkat tulisannya dalam menjelaskan materi secara
tertulis.
Tabel 15.
Informasi disampaikan dengan bermacam-macam bahasa
Kategori f %
Sangat Setuju 25 36
Setuju 40 57
Tidak Setuju 5 7
Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 70 100
Dari tabel di atas, nampaklah bahwa sebagian kecil (36%) siswa
menyatakan sangat setuju, sebagian besar (57%) siswa menyatakan setuju, sedikit
(7%) siswa yang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada (0%) siswa menyatakan
sangat tidak setuju. Maka kesimpulannya adalah guru SMP Negeri 2 Cisauk
Tangerang menggunakan bermacam-macam bahasa dalam menyampaikan
informasi.
Tabel 16.
Guru tidak memberikan ulasan (penjelasan ulang)
terhadap tugas yang dikerjakan siswa
Kategori f %
Sangat Setuju 1 1
Setuju 11 16
Tidak Setuju 14 20
Sangat Tidak Setuju 44 63
Jumlah 70 100
Tabel 16 menjelaskan bahwa, hampir tidak ada atau hanya (1%) siswa
menyatakan sangat setuju guru tidak memberikan ulasan (penjelasan ulang)
terhadap tugas yang dikerjakan siswa, sedikit (16%) siswa menyatakan setuju
guru tidak memberikan ulasan (penjelasan ulang) terhadap tugas yang dikerjakan
siswa, sebagian kecil (20%) siswa menyatakan tidak setuju guru tidak
memberikan ulasan (penjelasan ulang) terhadap tugas yang dikerjakan siswa, dan
sebagian besar (63%) siswa menyatakan sangat tidak setuju guru tidak
memberikan ulasan (penjelasan ulang) terhadap tugas yang dikerjakan siswa.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, guru SMP Negeri 2 Cisauk
Tangerang memberikan ulasan (penjelasan ulang) terhadap tugas yang diberikan
kepada siswa
Tabel 17.
Pembacaan buku materi pelajaran
tanpa diberikan penjelasan
Kategori f %
Sangat Setuju 0 0
Setuju 2 3
Tidak Setuju 49 70
Sangat Tidak Setuju 19 27
Jumlah 70 100
Dari data di atas dapat diketahui bahwa dari 70 orang responden, tidak ada
(0%) siswa yang menyatakan sangat setuju, sedikit (3%) siswa menyatakan setuju,
sebagian besar (70%) menyatakan tidak setuju, dan sebagian kecil (27%) siswa
menyatakan sangat tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa guru SMP
Negeri 2 Cisauk Tangerang tidak hanya membacakan buku materi pelajaran tetapi
ia juga memberikan penjelasan.
Tabel 18.
Guru menulis dengan tulisan yang rapi
Kategori f %
Sangat Setuju 42 60
Setuju 25 36
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 1
Jumlah 70 100
Tabel 18 di atas memperlihatkan bahwa, sebagian besar (60%) siswa
menyatakan sangat setuju, sebagian kecil (36%) siswa menyatakan setuju, sedikit
(3%) siswa menyatakan tidak setuju, dan hampir tidak ada atau hanya (1%) siswa
menyatakan sangat tidak setuju. Jadi, analisa data pada tabel tersebut adalah guru
SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang menulis dengan tulisan yang rapi.
Tabel 19.
Siswa dapat membaca tulisan-tulisan guru
Kategori f %
Sangat Setuju 12 18
Setuju 54 77
Tidak Setuju 3 4
Sangat Tidak Setuju 1 1
Jumlah 70 100
Dari data tersebut nampaklah, sebagian kecil (18%) siswa menyatakan
sangat setuju, sebagian besar (77%) siswa menyatakan setuju, sedikit (4%)
siswa menyatakan tidak setuju, dan hanya 1% siswa menyatakan sangat tidak
setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMP Negeri 2 Cisauk
Tangerang dapat membaca tulisan-tulisan yang ditulis oleh guru.
Tabel 20.
Guru tidak merangkai kalimat secara teratur dalam menjelaskan materi
Kategori f %
Sangat Setuju 0 0
Setuju 3 4
Tidak Setuju 51 73
Sangat Tidak Setuju 16 23
Jumlah 70 100
Pada tabel 20 terlihat bahwa, tidak ada (0%) siswa yang menyatakan
sangat setuju guru tidak merangkai kalimat secara teratur dalam menjelaskan
materi, sedikit (4%) siswa yang menyatakan setuju guru tidak merangkai kalimat
secara teratur dalam menjelaskan materi, sebagian besar (73%) siswa yang
menyatakan tidak setuju guru tidak merangkai kalimat secara teratur dalam
menjelaskan materi, dan sebagian kecil (23%) siswa yang menyatakan sangat
tidak setuju guru tidak merangkai kalimat secara teratur dalam menjelaskan
materi. Maka analisa data pada tabel tersebut adalah guru SMP Negeri 2 Cisauk
Tangerang merangkai kalimat secara teratur dalam menjelaskan materi pelajaran.
Tabel 21.
Guru segera merespon setiap tanggapan dari siswa
Kategori f %
Sangat Setuju 42 60
Setuju 23 33
Tidak Setuju 5 7
Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 70 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa, sebagian besar (60%) siswa
menyatakan sangat setuju, sebagian kecil (33%) siswa menyatakan setuju, sedikit
(7%) siswa yang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada (0%) siswa yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa guru SMP Negeri 2
Cisauk Tangerang segera merespon setiap tanggapan dari siswa.
Tabel 22.
Siswa tidak segera berkonsultasi kepada guru
bila mengalami kesulitan dalam belajar
Kategori f %
Sangat Setuju 0 0
Setuju 9 13
Tidak Setuju 16 23
Sangat Tidak Setuju 45 64
Jumlah 70 100
Dari tabel 22, tidak ada atau (0%) siswa yang sangat setuju, sedikit (13%)
siswa menyatakan setuju, sebagian kecil (23%) siswa menyatakan tidak setuju,
dan sebagian besar (64%) siswa yang menyatakan sangat tidak setuju. Data tabel
tersebut membuktikan bahwa siswa SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang segera
berkonsultasi kepada guru bila mengalami kesulitan dalam belajar.
Tabel 23.
Kesaman pandangan penting dalam berkomunikasi
Kategori f %
Sangat Setuju 45 65
Setuju 24 34
Tidak Setuju 1 1
Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 70 100
Berdasarkan tabel 23 di atas nampak sebagian besar (65%) siswa
menyatakan sangat setuju, sebagian kecil (34%) siswa menyatakan setuju, hampir
tidak ada atau hanya (1%) siswa menyatakan tidak setuju, dan tidak ada (0%)
siswa menyatakan sangat tidak setuju. Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa dalam kegiatan komunikasi perlu adanya kesamaan pandangan
Tabel 24.
Guru tidak mengadakan kegiatan tanya jawab setelah
memberikan penjelasan materi
Kategori f %
Sangat Setuju 1 1
Setuju 9 13
Tidak Setuju 18 26
Sangat Tidak Setuju 42 60
Jumlah 70 100
Pada tabel 24 dapat diketahui bahwa, hampir tidak ada atau hanya (1%)
siswa yang menyatakan sangat setuju, sedikit (13%) siswa yang menyatakan
setuju, sebagian kecil (26%) siswa menyatakan tidak setuju, dan sebagian besar
(60%) siswa menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa guru SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang selalu mengadakan kegiatan tanya
jawab setelah memberikan penjelasan materi pelajaran.
Tabel 25.
Guru menggunakan berbagai model tulisan dalam menulis
Kategori f %
Sangat Setuju 33 47
Setuju 28 40
Tidak Setuju 7 10
Sangat Tidak Setuju 2 3
Jumlah 70 100
Tabel 25 menunjukkan bahwa, hampir sebagian (47%) siswa menyatakan
sangat setuju, sebagian kecil (40%) siswa yang menyatakan setuju, (10%) siswa
yang menyatakan tidak setuju, dan sedikit (3%) siswa yang menyatakan sangat
tidak setuju. Kesimpulannya adalah guru SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang
terkadang menggunakan berbagai model tulisan dalam menulis.
Tabel 26.
Guru hanya berbicara (berkomunikasi) dengan sebagian siswa
Kategori f %
Sangat Setuju 0 0
Setuju 2 3
Tidak Setuju 47 67
Sangat Tidak Setuju 21 30
Jumlah 70 100
Pada tabel 26 diketahui, tidak ada (0%) siswa menyatakan sangat setuju,
sedikit (3%) siswa yang menyatakan setuju, sebagian besar (67%) siswa
menyatakan tidak setuju, dan sebagian kecil (30%) siswa menyatakan sangat tidak
setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa guru SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang
berbicara (berkomunikasi) dengan seluruh siswa.
Tabel 27.
Guru marah bila siswa berkomentar
Kategori F %
Sangat Setuju 1 1
Setuju 6 9
Tidak Setuju 19 27
Sangat Tidak Setuju 44 63
Jumlah 70 100
Dari tabel di atas, hapir tidaka ada atau hanya (1%) siswa yang
menyatakan sangat setuju, sedikit (9%) siswa yang menyatakan setuju, sebagian
kecil (27%) siswa menyatakan tidak setuju, dan sebagian besar (63%) siswa yang
menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru
SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang tidak marah bila siswanya berkomentar.
Tabel 28.
Guru memberikan nasihat
siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar
Kategori f %
Sangat Setuju 44 63
Setuju 22 31
Tidak Setuju 4 6
Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 70 100
Data tersebut menunjukkan bahwa, sebagian besar (63%) siswa
menyatakan sangat setuju, sebagian kecil (31%) siswa menyatakan setuju, sedikit
(6%) siswa yang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada siswa yang menyatakan
sangat tidak setuju (0%). Maka dapat disimpulkan bahwa guru SMP Negeri 2
Cisauk Tangerang memberikan nasihat, jika siswa mengalami kesulitan belajar.
Tabel 29.
Siswa bebas mengemukakan pendapat kepada gurunya
Kategori F %
Sangat Setuju 43 61
Setuju 24 34
Tidak Setuju 3 4
Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 70 100
Pada data tersebut terlihat, sebagin besar (61%) siswa menyatakan sangat
setuju, sebagian kecil (34%) siswa menyatakan setuju, sedikit (4%) siswa yang
menyatakan tidak setuju, dan tidak ada atau hanya (0%) siswa yang menyatakan
sangat tidak setuju. Jadi, analisa data tabel tersebut adalah siswa SMP Negeri 2
Cisauk Tangerang diberikan kebebasan untuk mengemukakan pendapat kepada
gurunya.
Tabel 30.
Saran dan kritik dari siswa
ditanggapi dengan kata-kata yang menyinggung siswa
Kategori f %
Sangat Setuju 0 0
Setuju 10 14
Tidak Setuju 17 25
Sangat Tidak Setuju 43 61
Jumlah 70 100
Data tersebut menunnjukkan bahwa, tidak ada siswa yang menyatakan
sangat setuju (0%), sedikit siswa yang menyatakan setuju (14%), sebagian kecil
siswa yang menyatakan tidak setuju (25%), dan sebagian besar siswa menyatakan
sangat tidak setuju (61%). Dengan demikian kesimpulannya adalah saran dan
kritik siswa SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang tidak ditanggapi dengan kata-kata
yang menyingung perasaannya.
Tabel 31.
Penjelasan materi diringi dengan sedikit humor
Kategori f %
Sangat Setuju 42 60
Setuju 23 33
Tidak Setuju 4 6
Sangat Tidak Setuju 1 1
Jumlah 70 100
Tabel tersebut menjelaskan bahwa guru perlu mengiringi penjelasan
materi dengan sedikit humor, hal ini terbutkti dengan sebagian besar (60%) siswa
menyatakan sangat setuju jika guru mengiringi penjelasan materi dengan sedikit
humor, sebagian kecil (33%) siswa menyatakan setuju jika guru mengiringi
penjelasan materi dengan sedikit humor, sedikit (6%) siswa yang menyatakan
tidak setuju jika guru mengiringi penjelasan materi dengan sedikit humor, dan
hampir tidak ada atau hanya (1%) siswa yang menyatakan sangat tidak setuju jika
guru mengiringi penjelasan materi dengan sedikit humor.
Tabel 32.
Guru membimbing siswa untuk berkata dengan kalimat yang benar
Kategori f %
Sangat Setuju 28 40
Setuju 42 60
Tidak Setuju 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 70 100
Tabel 32 menujukkan bahwa guru SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang
membimbing siswa untuk berkata dengan kalimat yang benar terbukti dengan
sebagian kecil (40%) siswa menyatakan sangat setuju, sebagian besar (60%) siswa
menyatakan setuju, dan tidak ada siswa yang menyatakan tidak setuju serta sangat
tidak setuju.
Tabel 33.
Guru mendengarkan pembicaraan siswa dengan seksama
Kategori f %
Sangat Setuju 42 60
Setuju 23 33
Tidak Setuju 5 7
Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 70 100
Berdasarkat tabel di atas, sebagian besar (60%) siswa menyatakan sangat
setuju, sebagian kecil (33%) siswa yang menyatakan setuju, sedikit (7%) siswa
yang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada (0%) siswa yang menyatakan sangat
tidak setuju. Jadi kesimpulannya adalah pembicaraan siswa SMP Negeri 2 Cisauk
Tangerang didengarkan oleh guru dengan seksama.
Tabel 34.
Guru hanya menerima pendapat siswa yang sesuai dengan pendapatnya
Kategori f %
Sangat Setuju 1 1
Setuju 7 10
Tidak Setuju 24 34
Sangat Tidak Setuju 38 54
Jumlah 70 100
Pada tabel di atas, hampir tidak ada atau hanya (1%) siswa yang
menyatakan sangat setuju, sedikit (10%) siswa menyatakan setuju, sebagian kecil
(34%) siswa menyatakan tidak setuju, dan sebagian besar (54%) siswa
menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian guru SMP Negeri 2 Cisauk
Tangerang menerima pendapat siswa walaupun tidak sesuai dengan pendapatnya.
Tabel 35.
Komentar guru terhadap siswa disampaikan melalui tulisannya
Kategori f %
Sangat Setuju 44 63
Setuju 22 31
Tidak Setuju 4 6
Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 70 100
Tabel 35 menunjukkan, sebagian besar (63%) siswa yang menyatakan
sangat setuju, sebagian kecil (31%) siswa yang menyatakan setuju, sedikit (6%)
siswa yang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada siswa yang menyatakan sangat
tidak setuju (0%). Jadi, analisa data tersebut adalah guru SMP Negeri 2 Cisauk
Tangerang menyampaikan komentar terhadap siswa melalui tulisannya.
Tabel 36.
Guru memberikan petunjuk penyelesaian tugas secara terperinci
Kategori f %
Sangat Setuju 13 19
Setuju 44 63
Tidak Setuju 10 14
Sangat Tidak Setuju 3 4
Jumlah 70 100
Dari tabel di atas terlihat, sebagian kecil (19%) siswa menyatakan setuju
guru memberikan petunjuk penyelesaian tugas secara terperinci, sebagian besar
(63%) siswa menyatakan setuju guru memberikan petunjuk penyelesaian tugas
secara terperinci, sedikit (14%) siswa menyatakan tidak setuju, dan hanya (4%)
siswa yang menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa siswa SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang menginginkan agar guru
memberikan petunjuk penyelasaian secara terperinci terhadap tugas yang
dberikan.
Tabel-tabel di atas menunjukkan bahwa, (47,99%) siswa menyatakan
Sangat Setuju, (44%) siswa menyatakan Setuju, (6,77%) siswa menyatakan Tidak
Setuju, dan (0,69%) siswa menyatakan Tidak Setuju dengan komunikasi verbal
yang dilakukan guru.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru bidang studi
pendidikan agama islam menyatakan bahwa, pelaksanaan komunikasi verbal
dalam proses belajar mengajar pada mata Pendidikan Agama Islam di SMP
Negeri 2 Cisauk sudah maksimal meskipun belum banyak menhasilkan hasil
belajar. Begitu pula dengan hasil angket yang telah peneliti sebarkan kepada
sebagian siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini menyatakan bahwa, bila
frekuensi siswa yang menyatakan Sangat Setuju dengan Setuju ditambahkan,
maka hasilnya 92,54% dan bila frekuensi siswa yang menyatakan Kurang Setuju
dan Tidak Setuju ditambahkan, maka hasilnya 7,46%. Berarti, komunikasi verbal
yang dilakukan guru sudah maksimal atau baik.
D. Analisa dan Interpretasi Data
Untuk dapat mengetahui ada tidaknya pengaruh komunikasi verbal
terhadap keberhasilan belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2007/2008 di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang,
selanjutnya peneliti melakukan analisa dan interpretasi data.
1. Analisa Data dengan Rumus Product Moment
Setelah mendapat data yang dinginkan, yaitu dari variabel X berupa skor
jawaban pernyataan angket yang disebarkan ke 70 responden dan dari varibel Y
berupa data primer laporan hasil Ujian Akhir bidang studi Pendidikan Agama
Islam Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2007/2008, kemudian langkah selanjunya
penulis memasukan kedua data atau variabel tersebut ke dalam diagram korelasi
atau Scatter Diagram, diagram korelasi dapat dilihat (lampiran 11).
Untuk menganalisa data yang sudah terkumpul penulis menggunakan
metode korelasi produk moment yaitu untuk mengetahui apakah ada korelasi
positif yang signifikan antara variabel X dan varibel Y, atau bahkan sebaliknya
tidak ada korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.
Melalui peta korelasi atau Scatter Diagram yang telah dibuat, maka dapat
diketahui: N = 70; ∑fx’ = -16; ∑fy’ = 20; ∑fx’2
= 1105; ∑fy’2
= 1458;
∑x’y’=784. Langkah selanjutya adalah:
- Mencari Cx’ dengan rumus : Cx’ = ∑fx’/N = -16/70 = -0,23
- Mencari Cy’ dengan rumus : Cy’ =∑fy’/N = 20/70 = 0,29
- Mencari SDx’ dengan rumus : SDx’ = 1 √ ∑fx’2 /N – (fx’/N)2
= 1√ 1105 / 70 – (-16/70)2
= 1 √ 15,79 – (-0,23)
2
= √ 15,74 = 3, 967
- Mencari SDy’ dengan rumus : SDy’ = 1 √ ∑fy’2
/N – (fy’/N)2
=
1√ 1458 / 70 – (20/70)
2
= 1 √ 20,83 – (0,29)
2
= √ 20,75 = 4, 555
- Mencari rxy dengan rumus : rxy = ∑x’y’ – (Cx’)(Cy’)
N
(SDx’)(SDy’)
= 784/70 – (-0,23)(0,29) (3,967) (4,555)
= 11,2 +0,067 = 11,267 =
0,624
(3,967) (4,555) 18,069
2. Interpretasi Data
a. Interpretasi secara kasar/sederhana
Setelah diadakan analisa data dengan rumus product moment,
ternyata angka korelasi antara variabel X (Komunikasi Verbal) dan variabel
Y (Keberhasilan Belajar Siswa) tidak bertanda negatif, berarti di antara
kedua variabel tersebut terdapat korelasi positif yang signifikan.
Tabel 37.
Indeks Korelasi “r” Product Moment
Besarnya “r” Product Moment Interpretasi Data
0,00 – 0,20
Antara variabel X dan Y memang
terdapat korelasi, akan tetapi korelasi
itu sangat lemah atau sangat rendah,
sehingga korelasi itu diabaikan
(dianggap tidak ada korelasi antara
variabel X dan variabel Y)
0,20 – 0,40
Antara variabel X dan variabel Y
terdapat korelasi yang lemah atau
rendah
0,40 – 0,60 Antara variabel X dan variabel Y
terdapat korelasi yang agak rendah
0,60 - 0,80 Antara variabel X dan variabel Y
terdapat korelasi yang cukup
0,80 – 1,00 Antara variabel X dan Y terdapat
korelasi yang tinggi
Dengan memperhatikan besarnya angka perhitungan, yaitu (0,624),
yang berkisar antara 0,600 – 0,800, berarti korelasi positif antara variabel X
(Komunikasi Verbal) dan variabel Y (Keberhasilan Belajar Siswa) adalah
korelasi positif yang cukup.
b. Interpretasi dengan menggunakan Tabel Nilai “r”
Untuk mengkonsultasikan nilai rxy terhadap nilai “rtabel”, maka dicari
Degrees of Freedom dengan rumus : df = N-nr = 70 – 2 = 68
Setelah memeriksa tabel Nilai “r” Product Moment dan df 68 tidak
terdapat dalam tabel, maka penulis pakai angka terdekat dari 68 dengan
nilai yang ada pada tabel yaitu df 70. Dengan df sebesar 70 diperoleh r tabel
pada taraf signifikansi 5% sebesar 0, 232; sedangkan pada taraf signifikansi
1% diperoleh rtabel sebesar 0,302. Ternyata rxy atau ro (yang nilainya = 0,624)
nilainya jauh lebih besar dari r tabel (yang nilainya 0, 232 dan 0, 302). Karena
ro lebih besar dari rtabel , maka hipotesis nol ditolak. Berarti terdapat korelasi
positif yang signifikan antara variabel X dan Variabel Y
c. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Product Moment (Uji t)
t = r √ n – 2
√ 1 – r2
= 0,624 √ 70-2 = 0,624 x 8,26
√ 1- 0,6242
0,78
= 5,15 = 6,60
0,78
Hasil perhitungan tersebut, jika dikonsultasikan terhadap t tabel pada
taraf signifikansi 5% = 2,00 dan pada taraf signifikansi 1% = 2,65, maka t
hitung > t tabel, korelasi signifikan. Dengan demikian terdapat hubungan
positif antara variabel X dengan variabel Y.
d. Uji Koefisien Determinasi
Rumus Koefisien Determinasi:
KD = (rxy)² x 100%.
= (0,624)2 x 100%
= 0,389376 x 100%
= 38,94%
Dari perhitungan di atas diperoleh KD sebesar 3894% yang berarti
bahwa variabel X (komunikasi verbal) memiliki korelasi terhadap variabel
Y (keberhasilan belajar siswa) sebesar 38,94%, ini membuktikan bahwa
61,06% dari keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor lain.
e. Hasil Uji Hipotesis
Dari hasil perhitungan diperoleh rxy sebesar 0,624, ini
menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif antara
komunikasi verbal dengan keberhasilan belajar siswa, terbukti thitung> ttabel.
Dengan demikian penulis menarik kesimpulan dari hasil penelitian ini
adalah keberhasilan belajar siswa dipengaruhi juga oleh komunikasi verbal
dengan pengaruh yang cukup berarti.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Komunikasi Verbal
antara Guru dan Murid terhadap Keberhasilan Belajar Siswa di SMP Negeri 2
Cisauk Tangerang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Komunikasi verbal yang dilakukan guru bidang studi Pendidikan Agama
Islam SMP Negeri 2 Cisauk termasuk dalam kategori baik.
2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2007/2008 sangat baik, karena nilai rata-
rata secara keseluruhannya adalah 81,35.
3. Terdapat hubungan yang positif antara komunikasi verbal guru dengan
keberhasilan belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang, karena nilai rhitung > rtabel.
4. Komunikasi verbal guru memberikan pengaruh terhadap keberhasilan
belajar siswa dengan intensitas cukup. Dengan demikian komunikasi
verbal cukup menunjang optimalisasi keberhasilan belajar siswa di SMP
Negeri 2 Cisauk Tangerang.
B. Saran
1. Untuk mencapai tujuan pendidikan dengan optimal maka SMP Negeri 2
Cisauk Tangerang harus lebih meningkatkan kemampuan komunikasi
verbal antara komponen-komponen yang ada di sekolah.
2. Kepala sekolah, guru, dan administrator sekolah lainnya perlu
memperlihatkan keterbukaan dan kesediaan untuk menerima saran,
masukan dari siswa sehingga komunikasi dapat berlangsung dengan
efektif.
3. Harus diupayakan situasi kondusif di sekolah, agar efektivitas komunikasi
verbal dapat tercipta dan memungkinkan keberhasilan belajar siswa secara
optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Aly, Noer, Hery, dan S, Munzier., Watak Pendidikan Islam, Jakarta: Friska Agung
Insani, Cet. II, 2003.
Anwar, Desi., Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Amelia, 2005.
Amir, Mafri., Etika Komunikasi Massa dalam Pandangan Islam, Jakarta: Logos, Cet. II, 1999.
Arikunto, Suharsimi., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
Rineka Cipta, 2006.
Cangara, Hafied., Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
Cet. IV, 2003.
Dajan, Anto., Pengantar Metode Statistik, Jakarta: LP3ES, Cet. 11, 1986.
Daradjat, Zakiyah, dkk., Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi
Aksara, Cet. I, 1995a.
, Ilmu Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. I, 1995b.
Djamarah, Bahri, Syaiful., Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, Cet.
II, 2002a.
, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta,
Cet I, 2000b.
Effendi, Uchjana, Onong., Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya,
Cet. IV, 2000a.
, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet.
XXI, 2007b.
Ekomadyo, Junita, Ike., 22 Prinsip Komunikasi Efektif untuk Meningkatkan Minat
Belajar Anak, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, Cet. I, 2005.
Faisal, Sanapiah., Format-format Penelitian Sosial Dasar-dasar dan Aplikasi,
Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. VI, 2003.
Hardjana, M, Agus., Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal, Yogyakarta: Kanisius, Cet. I, 2003.
Liliweri, Alo., Komunikasi Antarpribadi, Bandung: Citra Aditya Bakti, Cet. I,
1991a.
, Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya, Yogyakarta: LKiS
Yogyakarta, Cet. III, 2003b.
Muhammad, Arni., Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. VII,
2005.
Mulyasa, Enco., Menjadi Guru Profesional,, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet.
IV, 2006.
Nata, Abudin., Paradigma Pendidikan Islam, Jakarta: Grasindo, 2001a.
, Perspektif Islam tentang Pola Hubungan Guru/Murid, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. I, 2001b.
Rakhmat, Jalaluddin., Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Remajda Karya, Cet. XII, 1989a.
, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. XV, 2000b.
Roudhonah., Ilmu Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, Cet. I, 2007.
Rohadi, R., Reformasi Pendidikan Sebuah Rekomendasi, Yogyakarta: Kasinius,
Cet. VI, 2006.
Rosyada, Dede, Paradigma Pendidikan Demokrasi, Jakarta: Kencana, Cet. I, 2004.
Sukmadinata, Syaodih, Nana., Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. IV, 2007.
Sudjana, Nana., Proses Belajar Mengajar Jakarta: Rajawali Press, Cet. III, 1998.
, Penilian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya,
Cet. XII, 2006.
Sudijono, Anas., Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. V, 1994.
Subana, dkk., Statistik Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, Cet X, 2006.
Syah, Muhibbin., Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung:
Remaja Rosdakarya, Cet. III, 1997.
Sahertian, A, Piet., Dimensi Administrasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional,
Cet. I, 1994.
Sendjaja, Djuarsa, S., Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal, Jakarta:
Universitas Terbuka, Cet. VIII, 2004.
Suijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2006.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Cet. I,1988.
Tubbs, L, Stewart. dan Moss, Sylvia., “Human Communication” Prinsip-prinsip
Dasar, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. III, 2001.
Usman, Basyiruddin, Muhammad., Metodologi Pembelajaran Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002
Usman, Uzer., Muhammad, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. XIV, 2002.
Vardiansyah, Dani., Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia, 2005.
Zain, Aswan., Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Asdi Mahasatya, Cet. II, 2002.
BERITA WAWANCARA
(Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah)
Hari/Tanggal : Selasa, 08 April 2008
Inteviewer : Amin
Interviewee : M. Nawawi, S.Ag
Jabatan : Wakil Kepala Sekolah
Tempat : Ruang Tamu
A. Pokok-pokok Pertanyaan
1. Kapan SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang bediri? 2. Apakah Tujuan didirikannya SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang ini?
3. Apakah Visi-Misi SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang? 4. Berapa kalikah terjadi pergantian kepala SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang
sejak SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang berdiri sampai sekarang? 5. Berapakah jumlah guru yang ada di SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang?
6. Berapakah jumlah siswa/i SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang dari 3 tahun terakhir?
7. Bagaimanakah upaya yang dilakukan pengelola SMP Negeri 2 Cisauk
Tangerang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran?
8. Bagaimanakah kelulusan (keberhasilan siswa) di SMP Negeri 2 Cisauk?
9. Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam
perkemabangan SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang?
10. Apakah prestasi/penghargaan yang telah diraih oleh siswa/i SMP Negeri 2
Cisauk dari sejak berdiri sampai sekarang?
B. Hasil Wawancara
1. SMP Negeri 2 Cisauk berdiri sejak tahun 1986 dengan kepala sekolah pertama
bernama bapak Safei. Pada saat awal berdiri sekolah ini bernama Filial SMP 1,
kemudian pada tahun 1991 menjadi SMP 3. Selanjutnya pada tahun 1992 SMP
3 berubah nama menjadi SLTP Negeri 4 Serpong dengan SK Penegrian Nomor. 0216/O/5Mei/1992, dan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten Tangerang pada tanggal 8 September 2004 Nomor 420/Kep.258 – HUK/2004 tentang Perubahan Nama dan Penataan Nomenklatur
SMP Negeri, SMA Negeri dan SMK Negeri Kabupaten Tangerang. SLTP Negeri 4 Serpong berubah nama menjadi SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang.
2. Sebagaimana tujuan sekolah yang lain, yaitu ikut mencerdaskan anak bangsa
3. Visi Misi SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang
a. Visi
To be Supperior in science and technology achievement based on Iman
and taqwa that have an international conception
b. Misi
6. Improving and creating the quality in academic
7. Improving Exschool for competition
8. In creasing the graduates of National final test
9. Creating the student who have intelegent in intelektual, intelligent, in
emotional and intelligent spiritual
10. Improving the student to communicate in international language
4. Sekolah ini sejak awal berdiri sampai sekarang telah mengalami 6 (enam) kali
pergantian kepemimpinan (kepala sekolah), yaitu:
7. Tahun 1986- 1992 dipimpin oleh Bapak Syafei
8. Tahun 1992- 1996 dipimpin oleh Dra. Tuti Sumartuti 9. Tahun 1996- 1998 dipimpin oleh Drs. Munadjat Indria
10. Tahun 1998- 2003 dipimpin oleh Drs. M. Ramlis
11. Tahun 2003- 2008 dipimpin oleh Dra. Siti Nurhayati, MPd
12. Tahun 2008- 2013 dipimpin oleh Dra. Hj. Endang Koeswarini, MM
5. Jumlah guru di SMP Negeri 2 Cisauk ini adalah 37 orang
6. Jumlah siswa tahun pelajaran 2005/2006 adalah 686 orang, jumlah siswa tahun
pelajaran 2006/2007 adalah 689, dan jumlah siswa tahun pelajaran 2007/2008
adalah 702 orang.
7. Upaya tersebut diwujudkan dalam bentuk pelatihan-pelatihan, penataran-
penataran, dan pembinaan kepada para guru secara berkala dengan tujuan agar
guru mempunyai wawasan yang luas.
8. Alhamdullillah berkat adanya kerjasama yang baik di antara guru-guru yang
berkompetensi di bidangnya dan dukungan dari sarana dan prasarana yang ada, setiap tahun siswa-siswi kami tidak ada yang tidak lulus (lulus 100%)
9. Faktor Pendukung dan Penghambat
a. Faktor Pendukung 6) Adanya tenaga pendidik yang kompeten di bidangnya.
7) Tersedianya sarana dan prasarana untuk melakukan praktek dalam proses belajar seperti, Mushala, laboratorium komputer, laboratorium IPA,
lapangan olah raga, perpustakaan dll.
8) Lokasi yang strategis, aman, nyaman dan mudah dijangkau.
9) Terciptanya suasana yang disiplin baik guru maupun siswa.
10) Terciptanya hubungan baik antara pihak sekolah dan orang tua murid serta masyarakat sekitar.
b. Faktor Penghambat
5) Masih adanya siswa yang kurang disiplin.
6) Kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya (siswa).
7) Masih adanya siswa yang malas-malasan dalam belajar.
8) Kurangnya alat-alat / sumber belajar yang dimiliki siswa.
10. Banyak sekali prestasi/penghargaan yang telah didapatkan oleh siswa/i kami,
diantaranya adalah:
a. Penghargaan sebagai peserta EGP di TVRI yang bekerjasama dengan
Prime TV dan disponsori oleh Top One Oil, pada tanggal 27-08-2003
b. Penghargaan sebagai peserta Festival Bintang Pelajar Paradigma 2000
budaya.
c. Penghargaan sebagai peserta NBC CUP 2007 Pasangan Mini Bridge Tingkat SMP se Indonesia, pada tanggal 13-14 Juni 2007
Setu, 08 April 2008
Interviewer Interviewee
Amin M. Nawawi, S.Ag
BERITA WAWANCARA (Guru Pendidikan Agama Islam)
Hari/Tanggal : Senin, 08 April 2008
Interviewer : Amin
Inteviewee : Hindun, S.Ag
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam
Tempat : Ruang Tamu
A. Pokok-pokok Pertanyaan
1. Metode Komunikasi apa yang Bapak/ibu pakai dalam proses belajar
mengajar?
2. Apakah komunikasi verbal yang bapak/Ibu lakukan sudah Maksimal?
3. Bagaimana komunikasi verbal yang bapak/ibu lakukan?
4. Apa sajakan yang mendukung dan menghambat pelaksanaan komunikasi
verbal bapak/ibu?
5. Apa yang dimasud dengan keberhasilan belajar siswa?
6. Bagaimana cara Bapak mengukur keberhasilan belajar siswa?
7. Bagaimanakah Desain Pembelajaran PAI yang Bapak tetapkan?
8. Bagaimana perhitungan nilai raport pada mata perlajaran bapak/ibu?
B. Jawaban Pokok-pokok Pertanyaan
1. Komunikasi Verbal dan Non Verbal
2. Komunikasi verbal yang saya lakukan/saya pakai belum banyak
menghasilkan hasil belajar anak dalam PBM, jika tidak didukung dengan
metode-metode lain dan kemauan siswa dalam belajar
3. Saya melakukannya dengan cara ceramah dan tanya jawab
4. Sarana yang ada di dalam kelas dan buku-buku pelajaran yang
mendukungnya baik untuk siswa maupun untuk guru. Sedangkan faktor
penghambatnya, adalah jika siswa tidak mempunyai buku pelajaran dan
tidak adanya motivasi siswa untuk belajar serta tidak adanya sarana
pendukung.
5. Siswa dikatakan berhasil dalam belajar, jika dapat mencapai keberhasilan
dalam pemahaman materi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
6. Adapun untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar tersebut kami
lakukan melalui tes prestasi, baik tes lisan maupun tulisan.
7. –Siswa membaca buku pelajaran yang berkaitan dengan materi
-Guru menjelaskan dengan tanya jawab langsung
-Tes tertulis dan praktek
8. Perhitungan untuk nilai raport kami adakan penjumlahan dengan rumus :
NR = NH + NT+ 2NU
4
Keterangan
NR = Nilai Raport
NH = Nilai Harian
NT = Nilai Tugas
NU = Nilai Ulangan
Setu, 08 April 2008
Interviewer Interviewee
(Amin) (Hindun, S.Ag)
ANGKET UJI COBA
VARIABEL X (KOMUNIKASI VERBAL)
A. Petunjuk Pengisian
1. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang Anda anggap sesuai
keadaan dan pendapat Anda atas pernyataan di bawah ini
2. Angket ini dilakukan dalam rangka penelitian ilmiah, oleh karena itu
mohon angket ini diisi secara obyektif dan jujur agar dapat diperoleh data
benar
3. Jawaban anda pada angket ini tidak mempengaruhi nilai Anda
4. Untuk setiap pernyataan berikan satu jawaban
5. Jawaban Anda pada angket merupakan hal yang berharga, atas
kesediannya saya ucapkan banyak terima kasih
B. Identitas Responden
1. Nama :
2. Kelas :
3. Jenis kelamin :
4. Umur :
C. Pernyataan
Pengaruh Komunikasi Verbal Antara Guru Dan Murid Terhadap Keberhasilan
Belajar Siswa
Pilihan Jawaban :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1
Dalam menjelaskan materi, guru menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh siswa
2
Ketidakjelasan guru dalam mengucapan kata-kata menyebabkan siswa kesulitan dalam menerima informasi
3
Kejelasan guru dalam berbicara tidak mengurangi kesalahan siswa dalam menyelesaikan tugas
4
Guru mengunakan kata-kata yang tidak baku dalam menjelaskan
materi pelajaran
5
Dalam memeberikan penjelasan materi secara tertulis guru
menyingkat kata-katanya
6
Guru menyampaikan informasi dengan bermacam-macam
bahasa
7
Guru tidak memberikan ulasan (penjelasan ulang) terhadap
tugas yang dikerjakan siswa
8
Guru hanya membacakan buku materi pelajaran tanpa
memberikan penjelasan terhadap materi tersebut
9 Guru menulis materi pelajaran dengan rapi
10 Hubungan antara guru dan siswa bukan hal yang penting
11 Siswa dapat membaca tulisan-tulisan yang ditulis oleh guru
12
Dalam memberikan penjelasan materi, guru tidak merangkai kalimat dengan teratur
13 Guru harus merespon setiap tanggapan siswa
14
Kesalahan penafsiran terhadap tugas disebabkan kesalahan
berbicara
15
Siswa tidak segera beronsultasi kepada guru, jika mendapatkan
kesulitan dalam belajar
16
Dalam menyampaikan informasi guru harus menggunakan kata-
kata baku
17 Siswa tidak perlu mengerti bahasa yang diperbincangkan guru
18 Kesamaan pandangan sangat penting dalam berkomunikasi
19
Setelah selesai penjelasan materi, guru tidak mengadakan
kegiatan tanya jawab
20 Guru menjawab pertanyaan siswa dengan sabar
21
Dalam menulis materi, guru menggunakan model tulisan yang
berbeda
22 Guru hanya mau menjawab pertanyaan siswa tertentu saja
23 Guru terburu-buru dalam berbicara kepada siswa
24
Siswa tidak perlu menyelesaikan tugas yang tidak ada penjelasan penyelesaiannya dari guru
25 Tidak semua isi materi pelajaran dapat diterima siswa
26 Guru hanya berbicara dengan sebagian siswa
27 Guru mempunyai persepsi yang berbeda dengan siswa
28 Guru tidak harus mengunakan satu dialek bahasa
29
Keperibadian guru tidak mempengaruhi siswa dalam
memberikan materi pelajaran
30
Apabila siswa memberikan komentar terhadap penjelasan yang
diberikan, guru menjadi marah
31
Jika siswa mengalami kesulitan belajar, guru selalu memberikan
nasihat
32 Siswa bebas mengemukakan pendapat kepada gurunya
33
Jika, siswa memberikan saran dan kritik guru mengeluarkan
kata-kata yang menyinggung perasaan siswa
34 Guru mengiringi penjelasan materi dengan sedikit humor
35
Guru membimbing siswa untuk berbicara dengan kalimat yang
benar
36 Guru mendengarkan pembicaraan siswa dengan seksama
37
Guru hanya menerima pendapat siswa yang sesuai dengan
pendapatnya
38 Komentar guru terhadap siswa disampaikan melalui tulisannya
39
Guru sebaiknya memberikan petunjuk penyelesaian tugas secara
terperinci
40 Guru mengomentari seorang siswa di depan siswa lainnya
ANGKET HASIL UJI COBA
VARIABEL X (KOMUNIKASI VERBAL)
A. Petunjuk Pengisian
6. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang Anda anggap sesuai
keadaan dan pendapat Anda atas pernyataan di bawah ini
7. Angket ini dilakukan dalam rangka penelitian ilmiah, oleh karena itu
mohon angket ini diisi secara obyektif dan jujur agar dapat diperoleh data
benar
8. Jawaban anda pada angket ini tidak mempengaruhi nilai Anda
9. Untuk setiap pernyataan berikan satu jawaban 10. Jawaban Anda pada angket merupakan hal yang berharga, atas
kesediannya saya ucapkan banyak terima kasih
B. Identitas Responden
5. Nama :
6. Kelas :
7. Jenis kelamin :
8. Umur :
C. Pernyataan
Pengaruh Komunikasi Verbal Antara Guru Dan Murid Terhadap Keberhasilan Belajar Siswa
Pilihan Jawaban : SS = Sangat Setuju
S = Setuju TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1 Dalam menjelaskan materi, guru mengggunakan bahasa yang
dapat dipahami oleh siswa
2 Ketidakjelasan guru dalam mengucapan kata-kata menyebabkan
siswa kesulitan dalam menerima informasi
3 Kejelasan guru dalam berbicara tidak mengurangi kesalahan
siswa dalam menyelesaikan tugas
4 Guru mengunakan kata-kata yang tidak baku dalam menjelaskan
materi pelajaran
5 Dalam memberikan penjelasan materi secara tertulis guru
menyingkat kata-katanya
6 Guru menyampaikan informasi dengan bermacam-macam
bahasa
7 Guru tidak memberikan ulasan (penjelasan ulang) terhadap
tugas yang dikerjakan siswa
8 Guru hanya membacakan buku materi pelajaran tanpa
memberikan penjelasan terhadap materi tersebut
9 Guru menulis materi pelajaran dengan rapi
10 Siswa dapat membaca tulisan-tulisan yang ditulis oleh guru
11 Dalam memberikan penjelasan materi, guru tidak merangkai kalimat dengan teratur
12 Guru harus merespon setiap tanggapan siswa
13 Siswa tidak segera beronsultasi kepada guru, jika mengalami
kesulitan dalam belajar
14 Kesamaan pandangan sangat penting dalam berkomunikasi
15 Setelah selesai penjelasan materi, guru tidak mengadakan
kegiatan tanya jawab
16 Dalam menulis materi, guru menggunakan model tulisan yang
berbeda
17 Guru hanya berbicara dengan sebagian siswa
18 Apabila siswa memberikan komentar terhadap penjelasan yang
diberikan, guru menjadi marah
19 Jika siswa mengalami kesulitan belajar, guru selalu memberikan
nasihat
20 Siswa bebas mengemukakan pendapat kepada gurunya
21 Jika siswa memberikan saran dan kritik guru mengeluarkan
kata-kata yang menyinggung perasaan siswa
22 Guru mengiringi penjelasan materi dengan sedikit humor
23 Guru membimbing siswa untuk berbicara dengan kalimat yang
benar
24 Guru mendengarkan pembicaraan siswa dengan seksama
25 Guru hanya menerima pendapat siswa yang sesuai dengan
pendapatnya
26 Komentar guru terhadap siswa disampaikan melalui tulisannya
27 Guru sebaiknya memberikan petunjuk penyelesaian tugas secara
terperinci
Bagan Struktur Organisasi
SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang
Tahun Pelajaran 2007/2008
--------------------
Garis Konsultasi : -----------------
Komite
Sekolah
WakaSek I
Anggota Anggota
Koor. Pel.
Tata Usaha
Kepala
Sekolah
WakaSek II
PKS. Kurikulum PKS.
Sarana/Prasarana
PKS. Kesiswaan PKS. Humas
Koor.
Perpustakaan
Koor.
Ektrakurikule
Koor. Lab
IPA
Koor.
Lab. Bahasa
Koor. Lab.
Komputer
Koor. Lab.
Lingkungan
Guru
Mata Pelajaran
Koor. BK/BP
SISWA/I
Perhitungan Nilai Raport Responden
No Nama Siswa L/P Kelas NH NT NU NU Pembagi Jumlah
1 Danar Ghazian Qadumi L VII.1 80 85 86 85 4 84
2 Hanif Ibrahim Arkan L VII.1 71 82 81 82 4 79
3 Sulthon Maulana Arrasyid L VII.1 71 78 77 78 4 76
4 Rahma Nurbaiti P VII.1 84 89 86 89 4 87
5 Nabilah Aini P VII.2 89 92 91 92 4 91
6 Nita Puspita Sari P VII.2 80 81 78 81 4 80
7 Ilham M. Arif L VII.2 80 86 84 86 4 84
8 Muhammad Riski Ardianto L VII.2 87 88 89 88 4 88
9 Dewi Suci Rafianti P VII.3 79 84 85 84 4 83
10 Dini Hanifa P VII.3 74 80 78 80 4 78
11 Wahyuni Fajarwati P VII.3 78 81 80 81 4 80
12 Rahmat Firdaus L VII.3 72 77 74 77 4 75
13 Lina Nurjanah P VII.4 72 71 70 71 4 71
14 Faris Salman Hakim L VII.4 78 81 80 81 4 80
15 Rasyid Sidiq L VII.4 70 70 70 70 4 70
16 Rizki Kautsar L VII.4 70 72 74 72 4 72
17 Nabila Qistina Adzhani P VII.5 80 84 80 84 4 82
18 Nadia Aulia Putri P VII.5 77 78 71 78 4 76
19 Faisal Ridho Prawenda L VII.5 77 83 81 83 4 81
20 Firdaus Akbar L VII.5 75 82 77 82 4 79
21 Ganjar Abdillah L VII.6 79 84 85 84 4 83
22 Azizah Desiwari P VII.6 87 90 85 90 4 88
23 Muhammad Abdullah Assiddiq L VII.6 83 86 85 86 4 85
24 Mohamad Adrian Fathoni L VIII.1 89 87 85 87 4 87
25 Muhammad Hamzah Syahrir L VIII.1 81 82 71 82 4 79
26 Muhammad Izharuddin Sofyan L VIII.1 72 78 76 78 4 76
27 Dina Ikrama Putri P VIII.1 86 87 88 87 4 87
28 Fitri Dwi Lestari P VIII.2 88 91 90 91 4 90
29 Latifah Mutmainah P VIII.2 81 80 79 80 4 80
30 Muhammad Adam L VIII.2 80 85 86 85 4 84
31 Muhammad Fakhri Rahman L VIII.2 72 82 80 82 4 79
32 Ayu Nopita P VIII.3 86 89 84 89 4 87
33 Azizah Dwi Kurniawati P VIII.3 90 93 92 93 4 92
34 Denanir Fadila P VIII.3 78 81 80 81 4 80
35 Ekky Ilham Hamidi L VIII.3 86 85 80 85 4 84
36 Dwi Ima Nurcahya P VIII.4 75 80 77 80 4 78
37 Fadhil Syafiq L VIII.4 80 81 78 81 4 80
38 Ilham Rimsky Yahya L VIII.4 70 77 76 77 4 75
39 Luthfi Surya Ramadan L VIII.4 70 71 72 71 4 71
40 Dias Restugustias P VIII.5 78 81 80 81 4 80
41 Dita Rodiatul Jannah P VIII.5 70 70 70 70 4 70
42 Fadel Muhammad Ridwan L VIII.5 74 72 70 72 4 72
43 Firzy Reza Gema Ramadhan L VIII.5 84 89 86 89 4 87
44 Muhammad Reza Rusman L VIII.6 77 82 75 82 4 79
45 Muhammad Riyadiprakosa L VIII.6 71 78 77 78 4 76
46 Narahadi Muhammad L VIII.6 85 87 89 87 4 87
47 Leily Badrya P IX.1 90 91 88 91 4 90
48 Mesiwisani P IX.1 79 80 81 80 4 80
49 Mochamad Fadly L IX.1 86 85 80 85 4 84
50 Mohammad Ridho Artha L IX.1 86 89 84 89 4 87
51 Muhammad Iqbal Azlinsyah L IX.2 91 92 89 92 4 91
52 Nindya Hana Amira P IX.2 78 80 74 80 4 78
53 Fadilah Akbar L IX.2 86 85 80 85 4 84
54 Fadli Hilman Muhammad L IX.2 74 79 76 79 4 77
55 Senik Entropi Barakallah L IX.3 81 83 77 83 4 81
56 Syaiful Rahman Al Huda L IX.3 75 82 77 82 4 79
57 Tiara Puspitasari P IX.3 79 84 85 84 4 83
58 Uning Sabiqah Sumarsono P IX.3 84 89 86 89 4 87
59 Monik Anastasia P IX.4 84 87 82 87 4 85
60 Muhammad Faishal Farras L IX.4 70 72 74 72 4 72
61 Muhammad Ikhsan Majid L IX.4 84 80 84 80 4 82
62 Nahdya Saufika Nnissa P IX.4 86 89 84 89 4 87
63 Fatma Yulisa Hasan P IX.5 81 80 79 80 4 80
64 Febriyanti P IX.5 80 85 86 85 4 84
65 Mustaftih Irsal Ul-Haq L IX.5 85 90 87 90 4 88
66 Nani Suryani P IX.5 78 84 86 84 4 83
67 Bani Aulia Rahman L IX.6 74 80 78 80 4 78
68 Bayu Arya Susena L IX.6 78 81 80 81 4 80
69 Fadhil Ramadhan Santoso L IX.6 79 80 81 80 4 80
70 Fadhila Ika Sani P IX.6 85 85 81 85 4 84
Contoh Perhitungan Validitas Item No 1
Responden X Y X2 Y2 XY
1 4 143 16 20449 572
2 4 139 16 19321 556
3 3 140 9 19600 420
4 4 133 16 17689 532
5 4 140 16 19600 560
6 4 155 16 24025 620
7 2 87 4 7569 174
8 4 142 16 20164 568
9 4 136 16 18496 544
10 4 143 16 20449 572
11 4 140 16 19600 560
12 3 133 9 17689 399
13 4 153 16 23409 612
14 4 132 16 17424 528
15 4 139 16 19321 556
16 4 137 16 18769 548
17 3 131 9 17161 393
18 3 123 9 15129 369
19 4 144 16 20736 576
= 20 X 10010 – 73 X 2707
√ (20 X 273 – (73)2) ( 20 X 370289 – (2707)2
= 200200 – 197611
√ (5460 – 5329) (7405780 – 7327849)
= 2589
√ (131) (77931)
= 2589
√ 10208961
= 2589
3195,14647551
= 0,810
20 3 117 9 13689 351
Jumlah 73 2707 273 370289 10010
DATA VALIDITAS ANGKET VARIABEL X Skor Butir
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3
2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4
4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
5 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 2 1 2 1 2 1 2 1 2 3
8 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
9 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4
10 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
11 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
12 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
14 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3
15 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
16 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
17 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4
18 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2
19 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
20 3 1 3 2 3 3 3 4 3 1
Jumlah 73 63 71 64 70 64 69 65 73 64
Nilai r hitung 0.810 0.760 0.760 0.770 0.566 0.711 0.551 0.609 0.810 0.424
Nilai Kritik r 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak
Skor Butir
RES
PONDE
N
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4
2 4 4 3 4 2 4 3 4 3 4 3
3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4
4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3
5 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3
6 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4
7 2 2 3 2 1 4 2 3 2 4 3
8 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3
9 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4
10 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 3
11 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3
12 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4
13 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4
14 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3
15 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4
16 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 3
17 4 3 1 3 4 4 3 4 4 3 4
18 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 2
19 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3
20 4 3 4 3 4 3 3 2 2 2 3
Jumlah 71 70 69 71 65 69 67 70 65 69 67
Nilai
rhitung 0.657 0.693 0.144 0.742 0.356 -0.037 0.348 0.339 0.648 -0.204 0.373
Nilai
Kritik 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441
Ket Valid Valid Tidak Valid Tidak Tidak Tidak Tidak Valid Tidak Tidak
SKOR BUTIR
RESPONDEN 36 37 38 39 40 ∑∑∑∑Y ∑∑∑∑Y2
1 4 3 4 4 4 143 20449
2 4 4 4 2 3 139 19321
3 3 3 3 3 4 140 19600
4 3 3 3 3 4 133 17689
5 4 4 4 2 2 140 19600
6 4 4 4 4 4 155 24025
7 2 2 2 2 3 87 7569
8 4 4 4 4 4 142 20164
9 3 3 3 3 3 136 18496
10 4 4 4 4 4 143 20449
11 4 4 4 2 2 140 19600
12 4 3 3 3 4 133 17689
13 4 4 4 4 3 153 23409
14 4 2 3 3 4 132 17424
15 3 3 3 3 2 139 19321
16 3 4 4 4 4 137 18769
17 4 2 3 3 3 131 17161
18 3 3 3 3 2 123 15129
19 4 4 4 4 4 144 20736
20 4 1 3 2 4 117 13689
Jumlah 72 64 69 62 67 2707 370289
Nilai rhitung 0.619 0.689 0.795 0.575 0.134
Nilia Kritik 0.441 0.441 0.441 0.441 0.441
Ket Valid Valid Valid Valid Tidak
Contoh langkah-langkah perhitungan Reliabilitas item no. 1
1. Mencari varian setiap butir dengan rumus :
Untuk mencari varian butir, maka digunakan rumus sebagai berikut:
= 273 – (73/20)2
20
= 273 – 13,3
20
= 259,7
20
= 12,98
Dengan cara perhitungan yang sama dari no. 2 s.d. 27 diperoleh hasil
sebagai berikut :
= 12.98+10.25+12.32+10.39+12.29+10.29+11.95+10.62+12.98+
12.65+10.96+12.32+11.99+12.32+11.99+12.32+10.52+11.09+
11.32+10.62+11.65+10.39+11.09+12.65+10.49+11.65+9.7
= 309.825
2. Mencari Varians Total
Untuk mencari varians Total digunakan rumus:
∑ t2 = ∑y2 – (∑y/n)2
n
= 171537 – (1835/20)2
20
= 8155,947
3. Perhitungan Reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach
= (27/27-1)(1 – 309,825/8155,947)
= (1,04) (1-0,0380)
= 0,999
Data Reliabilitas Angket Variabel X
Skor Butir
REPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Y Y
2
1 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 100 10000
2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 97 9409
3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 90 8100
4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 88 7744
5 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 98 9604
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 107 11449
7 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 49 2401
8 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 99 9801
9 4 4 4 4 1 4 1 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 89 7921
10 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 98 9604
11 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 97 9409
12 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3 3 3 90 8100
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 108 11664
14 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 87 7569
15 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 96 9216
16 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 98 9604
17 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 91 8281
18 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4 2 4 3 3 4 4 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 78 6084
19 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 99 9801
20 3 1 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 1 3 2 3 4 1 3 2 76 5776
∑∑∑∑X 73 63 71 64 70 64 69 65 73 72 66 71 70 71 70 71 65 67 68 65 69 64 67 72 64 69 62 1835 171537
X Kuadrat
Skor Butir Responde
n X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9
X1
0 X1
1 X1
2 X1
3 X1
4 X1
5 X1
6 X1
7 X1
8 X1
9 X2
0 X2
1 X2
2 X2
3 X2
4 X2
5 X2
6 X2
7
1 16 16 9 16 16 9 16 9 16 16 16 16 16 16 9 16 16 16 9 16 16 9 9 16 9 16 16
2 16 9 16 9 16 9 16 9 16 16 9 16 16 16 16 16 9 9 16 9 16 9 16 16 16 16 4
3 9 16 9 16 9 16 9 16 9 9 16 9 9 9 9 9 16 16 9 16 9 16 9 9 9 9 9
4 16 9 16 9 16 9 16 9 16 16 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 16 9 9 9 9 9
5 16 9 16 9 16 9 16 9 16 16 9 16 16 16 16 16 9 9 16 9 16 16 16 16 16 16 4
6 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 9 16 16 16 16 16
7 4 1 4 1 4 1 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 9 4 1 4 4 4 4 4
8 16 9 16 9 16 9 16 9 16 16 9 16 16 16 16 16 9 9 16 9 16 9 16 16 16 16 16
9 16 16 16 16 1 16 1 16 16 9 16 9 9 9 9 9 16 16 9 16 9 16 9 9 9 9 9
10 16 9 16 9 16 9 16 9 16 16 9 16 16 16 16 16 9 9 16 9 16 4 16 16 16 16 16
11 16 9 16 9 16 9 16 9 16 16 9 16 16 16 16 16 9 9 16 9 16 9 16 16 16 16 4
12 9 16 9 16 9 16 9 16 9 9 16 16 9 9 9 9 16 16 9 16 9 9 4 16 9 9 9
13 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
14 16 9 9 9 16 9 16 9 16 16 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 16 9 16 4 9 9
15 16 16 16 16 16 16 9 16 16 9 16 9 16 9 16 16 16 16 9 16 9 9 9 9 9 9 9
16 16 9 16 9 16 9 16 9 16 16 9 16 16 16 16 16 9 9 16 9 16 9 16 9 16 16 16
17 9 16 9 16 9 16 9 16 9 9 16 9 9 16 9 9 16 16 9 16 9 16 9 16 4 9 9
18 9 4 9 4 9 4 9 4 9 16 4 16 9 9 16 16 4 4 9 4 9 16 9 9 9 9 9
19 16 9 16 9 16 9 16 9 16 16 9 16 16 16 16 16 9 9 16 9 16 9 16 16 16 16 16
20 9 1 9 4 9 9 9 16 9 9 16 9 9 16 9 9 4 16 9 1 9 4 9 16 1 9 4
∑∑∑∑X2 273
215
259
218
258
216
251
223
273
266
230
259
252
259
252
259
221
233
238
223
245
218
233
266
220
245
204
DATA VARIABEL X YANG SUDAH VALID
NOMOR BUTIR RESPONDEN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 SKOR
1 4 3 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 93
2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 90
3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 83
4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 99
5 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 99
6 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 94
7 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 93
8 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 99
9 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 90
10 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 83
11 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4 2 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 92
12 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 86
13 4 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 4 2 3 2 3 88
14 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 94
15 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 1 4 2 3 3 3 3 3 3 4 83
16 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 86
17 4 3 4 2 4 3 2 4 3 4 4 3 2 4 2 4 4 2 4 4 2 4 3 4 2 4 3 88
18 3 2 3 4 3 2 4 3 1 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 86
19 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 96
20 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 90
21 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 97
22 3 4 4 2 4 4 2 4 4 3 4 3 2 3 2 3 4 2 3 3 2 2 4 3 2 3 4 83
23 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 98
24 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 87
25 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 2 4 3 4 3 2 86
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 83
27 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 98
28 3 4 4 2 4 4 2 4 4 3 4 3 2 3 2 4 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 4 86
29 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 97
30 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 99
31 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 93
32 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 99
33 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 98
34 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 93
35 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 95
36 3 3 2 4 2 3 4 2 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 86
37 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 90
38 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 88
39 3 2 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 86
40 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 95
41 3 4 3 2 3 4 2 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 4 2 3 3 1 4 3 3 3 4 83
42 2 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 2 4 2 4 4 3 4 2 2 4 2 4 2 4 2 4 87
43 4 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 2 4 1 4 4 2 4 4 3 4 3 4 1 4 2 88
44 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 96
45 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 97
46 4 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 2 4 2 3 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 3 90
47 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 99
48 4 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 96
49 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 94
50 4 3 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 99
51 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 95
52 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 90
53 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 95
54 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 87
55 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 96
56 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 90
57 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 98
58 4 3 4 2 4 3 2 4 3 4 4 4 2 4 2 3 4 2 4 4 2 4 3 4 2 4 3 88
59 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 99
60 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 2 2 4 3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 2 4 2 2 83
61 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 97
62 4 3 4 3 3 3 1 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 93
63 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 1 4 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 92
64 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 96
65 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 98
66 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 1 97
67 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 86
68 4 3 3 2 3 4 2 3 3 4 3 4 2 4 2 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 87
69 4 3 4 3 2 3 3 2 3 4 2 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 87
70 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 92
eta Korelasi (Scatter Diagram) untuk Mencari (Menghitung) Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment, di mana N = lebih
dari 30
Y\X 83 86 87 88 90 92 93 94 95 96 97 98 99 f(y) y’ fy’ fy’2 xy
92 +45 1 1 9 9 81 45
91 +16 1 +48
1 2 8 16 128 64
90 -35 1 +42
1 2 7 14 98 7
88 -36 1 +30
1 +36
1 3 6 18 108 30
87 -20 1 -30
2 -10 1 0
1 +25 1 +90
3 9 5 45 225 55
85 +20 1 +24
1 2 4 8 32 44
84 -3 1 0
2 +3 1 +12
1 +9 1 +18
1 8 3 24 72 39
83 -4 1 +16
1 +10
1 4 2 8 16 22
82 -3 1 +4
1 2 1 2 2 1
81 0 0 2 2 0 0 0 0
80 +8 2 +2
1 +2
2 0
1 -2
2 -2
1 -3
1 -4
1 11 -1 -11 11 1
79 +10 1 +12
3 0 1 -6
1 6 -2 -12 24 16
78 +18 1 +30
2 +6
1 4 -3 -12 36 54
77 +16 1 1 -4 -4 16 16
76 +60 2 +25
1 -20
1 4 -5 -20 100 65
75 +30 1 +18
1 2 -6 -12 72 48
72 +42 1 +35
1 +28
1 3 -7 -21 147 105
71 +40 1 +24
1 2 -8 -16 128 64
70 +108 2 2 -9 -18 162 108
f(x) 7 8 5 5 7 3 5 3 4 5 5 5 8 N=70 20 1458 784
x’ -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
fx’ -42 -40 -20 -15 -14 -3 0 3 8 15 20 25 48 -16
fx’2 252 200 80 45 28 3 0 3 16 45 20 125 288 1105
x’y’ 192 135 32 9 6 -1 0 1 26 0 -4 130 258 784
Melalui tabel tersebut dapat diketahui:
N = 70; ∑∑∑∑fx’ = -16; ∑∑∑∑fy’ = 20; ∑∑∑∑fx’2 = 1105; ∑∑∑∑fy’2 = 1458; ∑∑∑∑x’y’=784
Daftar Nama-nama Guru SMP Negeri 2 Cisauk Tangerang
Tahun Pelajaran 2007/2008
No Nama Guru Pendidikan
Terakhir
Mata
Pelajaran Jabatan
1 Dra. Hj. Endang Koeswarini S2 ----- Kepala Sekolah
2 Ria Lembana, S.Pd S1 Ket. Pemb Guru
3 H. Muchtar, S.Ag S1 PAI Guru
4 Dra. Tuti Wuryan S1 Ket. Pemb Guru
5 Ratmi Kasihati S1 Bhs. Indonesia Guru
6 Suwarni, S.Pd S1 Bhs. Indonesia Guru
7 Rimbawaningsih, S.Pd S1 IPS Wakasek /Guru
8 Ismayawati, S.Pd S1 IPS Guru
9 Dra. Yati Rusminayati S1 IPS Guru
10 Syamsudin, S.H S1 PKn Guru
11 Dyah Siti Suhartini, S.Pd S1 Bhs. Inggris Guru
12 Cholillah, S.Pd S1 PKn Guru
13 Y Setyo Dwi Warsono, S.Pd S1 Matematika Guru
14 Eka Dwi Karyati, S.Pd S1 IPA Guru
15 Rita Gusrita, S.Pd S1 IPA Guru
16 M. Nawawi, S.Ag S1 PAI Wakasek/Guru
17 Hasnah Yuniwati, S.Pd S1 Matematika Guru
18 Nurfauziah, S.Pd S1 IPA Guru
19 Sri Pujiningsih S1 Matematika Guru
20 Deslina Cahya laita, S.Pd S1 IPS Guru
21 Dra. Nirza Lolianti S1 PKn Guru
22 Satyani Wahyuningsih, S.Pd S1 Bhs. Inggris Guru
23 Esti Widayani, S.Pd S1 Bhs. Inggris Guru
24 Naniek sri Yuliani, BA S1 Seni Budaya Guru
25 Dra. Sri Widiarti S1 Ket. Pemb Guru
26 Mardiana, s.Pd S1 Bhs. Indonesia Guru
27 Ir. Bidari Setiati Asih S1 Budi Pekerti Guru
28 Sapar Sugana - Penjaskes Guru
29 Dryah Nuryamwati, S.Pd S1 Seni Budaya Guru
30 Imam Mashuri, S.Ag S1 Bhs. Inggris Guru
31 Widiana, S.Si S1 TIK Guru
32 Esti Kurniawati, S.Si S1 TIK Guru
33 Neng Siti sadiah, S.Pd S1 Penjaskes Guru
34 Endang Sunandar - Penjaskes Guru
35 Drs. Marfudin S1 Bhs. Indonesia Guru
36 Hindun, S.Ag S1 PAI Guru
37 Jumantoro, BA S1 TIK Guru