12
Lembar Tugas Mahasiswa Modul Neurosains Dibuat Oleh: Anggi Angelina Permatasari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ( Kelompok A 6 – 1506668473 ) Kondisi Ibu yang Mempengaruhi Kecerdasan Anak Kecerdasan intelektual atau intelligence quotient ( IQ ) adalah suatu istilah yang digunakan untuk menjelaskan hal – hal yang berkaitan dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh seseorang. 1 Kemampuan kognitif tersebut dapat mencakup berbagai jenis kemampuan seperti kemampuan memecahkan masalah , kemampuan verbal , pengetahuan , kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memahami , dan berbagai kemampuan lainnya. 1 Berbagai keterampilan dan kemampuan tersebut dapat diukur dengan menggunakan alat psikometri atau yang sering disebut dengan tes IQ. Kecerdasan yang dimiliki oleh seorang anak dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. 1 Dalam lembar tugas mandiri ini , saya akan membahas mengenai pengaruh kondisi ibu yang mencakup usia ibu , proses kelahiran , serta kondisi mental ibu terhadap kecerdasan yang dimiliki oleh anak. A. Pengaruh Usia Ibu terhadap perkembangan Kecerdasan Intelektual Anak Sebuah penelitian yang dilakukan di Selandia Baru 2 , menghasilkan suatu analisis yang menjelaskan mengenai hubungan anatara usia ibu dengan kecerdasan intelektual anak. Penelitian tersebut dilakukan dengan mengikuti perkembangan anak mulai dari lahir hingga berusia 13 tahun. Hasil analisis penelitian tersebut menjelaskan bahwa semakin meningkatnya Modul Neurosains – Anggi Angelina P.

Pengaruh kondisi ibu terhadap kecerdasan yang dimiliki oleh anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LTM ini menjelaskan mengenai faktor kondisi ibu terhadap kecerdasan yang dimiliki oleh seorang anak.

Citation preview

Page 1: Pengaruh kondisi ibu terhadap kecerdasan yang dimiliki oleh anak

Lembar Tugas MahasiswaModul Neurosains

Dibuat Oleh: Anggi Angelina Permatasari

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia( Kelompok A 6 – 1506668473 )

Kondisi Ibu yang Mempengaruhi Kecerdasan Anak

Kecerdasan intelektual atau intelligence quotient ( IQ ) adalah suatu istilah yang digunakan untuk menjelaskan hal – hal yang berkaitan dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh seseorang.1 Kemampuan kognitif tersebut dapat mencakup berbagai jenis kemampuan seperti kemampuan memecahkan masalah , kemampuan verbal , pengetahuan , kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memahami , dan berbagai kemampuan lainnya.1 Berbagai keterampilan dan kemampuan tersebut dapat diukur dengan menggunakan alat psikometri atau yang sering disebut dengan tes IQ. Kecerdasan yang dimiliki oleh seorang anak dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor.1 Dalam lembar tugas mandiri ini , saya akan membahas mengenai pengaruh kondisi ibu yang mencakup usia ibu , proses kelahiran , serta kondisi mental ibu terhadap kecerdasan yang dimiliki oleh anak.

A. Pengaruh Usia Ibu terhadap perkembangan Kecerdasan Intelektual Anak

Sebuah penelitian yang dilakukan di Selandia Baru2 , menghasilkan suatu analisis yang menjelaskan mengenai hubungan anatara usia ibu dengan kecerdasan intelektual anak. Penelitian tersebut dilakukan dengan mengikuti perkembangan anak mulai dari lahir hingga berusia 13 tahun. Hasil analisis penelitian tersebut menjelaskan bahwa semakin meningkatnya usia ibu dapat semakin meningkatkan kecerdasan intelektual atau kemampuan kognitif yang dimiliki oleh sang anak. Anak yang dilahirkan oleh ibu yang cukup tua akan memiliki peningkatan nilai atau skor pada tes kemampuan kognitif. Prestasi yang dimiliki oleh anak tersebut juga akan semakin meningkat dari waktu ke waktu dan cenderung tidak memiliki laporan mengenai masalah perilaku.2

Sebaliknya, anak yang dilahirkan dari seorang ibu muda akan memiliki penurunan dalam kecerdasan intelektual atau kemampuan kognitif dan lebih banyak memiliki laporan mengenai masalah perilaku. Penelitian ini menyatakan bahwa hal tersebut dapat terjadi karena ibu muda cenderung belum dewasa dan belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai cara membesarkan anak dan mengasah kecerdasan intelektual anak. Namun , dalam penelitian ini dikatakan bahwa usia ibu dengan kemampuan kognitif anak memiliki nilai korelasi yang berkisar 0,11 hingga 0,12. Sehingga , hal tersebut menunjukkan bahwa usia ibu bukanlah faktor utama dan terbesar dalam kecerdasan intelektual anak. 2

Penelitian lain yang menjelaskan mengenai hubungan antara usia ibu dengan kecerdasan intelektual anak adalah penelitian Millenium Cohort Studies dari London School

Modul Neurosains – Anggi Angelina P.

Page 2: Pengaruh kondisi ibu terhadap kecerdasan yang dimiliki oleh anak

of Economics yang dipublikasi pada Biodemography and Social Biology . 3 Penelitian tersebut menyatakan bahwa ibu yang melahirkan seorang anak pada usia sekitar 30 tahun akan memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk memiliki anak yang lebih cerdas jika dibandingkan dengan ibu yang melahirkan pada usia 20 tahun hingga 40 tahun. Para peneliti menyatakan sebuah kesimpulan bahwa anak yang lahir dari seorang ibu yang berusia sekitar 30 tahun akan memiliki kecerdasan intelektual yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang lahir dari seorang ibu yang berusia sekitar 20 tahun. Namun, anak yang dilahirkan dari seorang ibu yang berusia 40 tahun akan memiliki anak dengan tingkat kecerdasan intelektual sedikit lebih rendah dari anak – anak yang dilahirkan dari ibu yang berusia sekitar 30 tahun. 3

Mengapa demikian ?. Penelitian ini menghasilkan suatu analisis bahwa ibu yang berusia muda akan lebih sering bermain dengan anak – anak mereka sehingga hal tersebut menjadikan anak – anak mereka menjadi lebih terbuka dan ceria. Lain hal nya dengan ibu yang berusia sekitar 30 tahun , mereka akan lebih memfokuskan pada pendidikan anak – anak mereka. Hal tersebutlah yang menjadikan anak – anak mereka memiliki kecerdasan intelektual yang lebih tinggi. Sedangkan , ibu yang melahirkan pada usia sekitar 40 tahun dapat memiliki anak yang memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi. Namun , yang menjadi permasalahan adalah para ibu cenderung jarang bermain dan berkomunikasi dengan anak – anaknya. Hal tersebut menjadikan anak mereka cenderung bersifat tertutup dan serius, bahkan beberapa penelitian lain menyatakan bahwa ibu yang melahirkan pada usia sekitar 40 tahun akan memiliki anak yang mudah terkena obesitas. 3

B. Pengaruh Proses Kelahiran terhadap Perkembangan Kecerdasan Intelektual Anak

Proses kelahiran atau yang sering disebut dengan proses persalinan adalah proses pengeluaran janin yang telah cukup bulan atau sudah dapat hidup di luar kandungan. Terdapat beberapa jenis teknik persalinan yang dapat membantu kelancaran kelahiran bayi yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sang ibu.

Teknik persalinan pertama adalah kelahiran secara normal yaitu proses kelahiran bayi dengan menggunakan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan alat – alat medis.4 Teknik persalinan kedua adalah dengan menggunakan ekstraksi vacuum. Ekstraksi vacuum adalah persalinan yang dilakukan dengan menggunakan bantuan alat yang berbentuk seperti mangkuk kecil yang terbuat dari bahan yang menyerupai karet dan mangkuk kecil tersebut akan dihubungkan dengan sebuah vakum atau ruang hampa udara yang kemudian dimasukkan ke dalam rahim dan ditempelkan kepada kepala janin. 5

Teknik persalinan selanjutnya adalah dengan ekstraksi forseps. Forseps berfungsi untuk membantu persalinan atau untuk memandu kepala janin. Teknik forseps digunakan apabila janin berada dalam keadaan gawat atau berada dalam posisi yang abnormal. Teknik persalinan forseps ini dilakukan dengan menggunakan sebuah

Modul Neurosains – Anggi Angelina P.

Page 3: Pengaruh kondisi ibu terhadap kecerdasan yang dimiliki oleh anak

alat bedah yang terbuat dari logam yang memiliki bentuk menyerupai tang dan bagian ujung dari alat ini berbentuk bundar sesuai dengan bentuk kepala dari janin.6

Teknik persalinan keempat yang dapat dilakukan adalah operasi sesar. Operasi sesar adalah sebuah operasi yang dilakukan untuk mengeluarkan bayi dari rahim sang ibu. Operasi ini dilakukan dengan membuat sayatan pada perut dan rahim ibu. Sehingga dapat diambilkan kesimpulan bahwa operasi sesar adalah suatu proses persalinan dengan melalui pembedahan dimana irisan dilakukan pada bagian perut ibu ( lapartomi ) dan rahim ( histerotomi ) untuk dapat mengeluarkan bayi. 7

Saat ini, banyak sekali pertanyaan yang muncul apakah teknik atau proses kelahiran memberikan pengaruh terhadap kecerdasan intelektual yang dimiliki oleh anak. Banyak asumsi yang mengatakan bahwa anak yang dilahirkan dengan melalui operasi sesar jauh lebih memiliki kecerdasan intelektual yang lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan secara normal atau melalui persalinan dengan bantuan alat.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Hohlweg-Majert dikatakan bahwa kecerdasan intelektual anak yang terlahir melalui proses operasi sesar memiliki 5.7 skor lebih tinggi dibandingkan dengan anak – anak yang dilahirkan secara normal.9

Selain itu beberapa penelitian , dokter , dan staf kesehatan juga beranggapan bahwa tekanan selama melewati jalan lahir dan trauma kelahiran yang dialami oleh bayi saat menjalani proses kelahiran secara normal atau dengan menggunakan bantuan alat dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan otak dan fungsi kognitif anak.8 Trauma pada proses kelahiran dapat menyebabkan cedera otak, cedera hipoksia , dan cerebral palsy selama proses persalinan atau melahirkan. Trauma dapat disebabkan oleh sejumlah tekanan yang diberikan terhadap bayi selama proses kelahiran.Terkadang , tekanan tersebut berasal dari kekuatan yang dihasilkan oleh proses kerja itu sendiri dan terkadang tekanan tersebut berasal dari kekuatan yang disebabkan oleh ibu atau tenaga kesehatan yang berusaha untuk mengeluarkan sang bayi.13

Penggunaan alat bantu kelahiran seperti forseps dan vakum dapat menyebabkan kerusakan otak bayi melalui beberapa mekanisme. Kerusakan tersebut termasuk pendarahan otak , memar otak , peregangan, robeknya pembuluh darah pada jaringan otak, bahkan patah tulang tengkorak. Trauma yang dapat menyebabkan cedera pada otak bayi juga dapat berasal dari efek kumulatif dari periode kontraksi yang lama seperti mendorong, memaksa kepala dan otak bayi berulang kali agar bayi dapat keluar terutama apabila panggul ibu memiliki ukuran yang sangat ketat atau kecil untuk proses pengeluaran bayi melalui vagina.13

Modul Neurosains – Anggi Angelina P.

Page 4: Pengaruh kondisi ibu terhadap kecerdasan yang dimiliki oleh anak

Penelitian lain yang berhubungan dengan pengaruh proses kelahiran terhadap perkembangan kecerdasan intelektual anak adalah penelitian yang dilakukan oleh Khadem Nayereh dan Talaat Khadivzadeh dalam Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research8 . Penelitian tersebut menyatakan bahwa pada analisis primer , kecerdasan intelektual yang dimiliki oleh anak – anak dalam kelompok sesar secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok pervaginaan ( gambar 1 ) 8.

Gambar 1. Hasil Penelitian Pengaruh Proses Kelahiran Terhadap Kecerdasan Intelektual Anak8

Source: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093169/

Namun, analisis selanjutnya dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa skor IQ anak – anak berada dalam hubungan yang positif tinggi dengan pendidikan ibu dan ayah. Hal tersebut dikarenakan hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa tingkat operasi sesar lebih tinggi terjadi pada ibu dan ayah yang memiliki pendidikan yang cukup tinggi. Tingkat sesar pada ibu dengan pendidikan akademik 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang tidak menjalani pendidikan akademik. Setelah memperhitungkan faktor kecerdasan ibu dan ayah , perbedaan antara kecerdasan intelektual anak yang dilahirkan melalui proses sesar dengan anak yang dilahirkan secara natural atau dengan bantuan alat tidak menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan.8

Oleh sebab itu , penelitian ini mengambil kesimpulan bahwa IQ yang lebih tinggi pada anak – anak lebih berkaitan dengan kecerdasan yang dimiliki oleh ibu mereka yang berpendidikan dan tidak berkaitan dengan proses kelahiran sang anak. 8

Modul Neurosains – Anggi Angelina P.

Page 5: Pengaruh kondisi ibu terhadap kecerdasan yang dimiliki oleh anak

C. Pengaruh Kesehatan Mental Ibu terhadap Perkembangan Kecerdasan Intelektual Anak

Faktor selanjutnya yang berperan dalam perkembangan kecerdasan intelektual anak adalah kesehatan mental ibu. Sebuah studi yang dilakukan di HICs menyatakan bahwa pada masa kehamilan resiko seorang ibu untuk mengalami depresi sangatlah tinggi dibandingkan dengan periode lain di kehidupan seorang perempuan.11 Selain itu , penelitian tersebut dengan berbagai penelitian lain menyatakan bahwa seorang ibu akan merasakan tingkat depresi yang tinggi terutama pada masa postpartum bulan pertama dan trimester pertama setelah melahirkan (tabel 1)11.

Tabel 1. Prevalensi Depresi yang Terjadi pada Ibu pada Masa Kehamilan11

Source:http://www.who.int/mental_health/prevention/suicide/mmh_jan08_meeting_report.pdf

Gangguan kesehatan mental pada masa postpartum dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu postpartum blues, psikosis postpartum , dan depresi postpartum.10 Postpartum blues adalah gangguan mental berupa gangguan emosional seperti menangis , kebingungan, suasana hati yang labil, kecemasan , dan perasaan depresi ringan. Gejala postpartum blues ini biasa muncul pada minggu pertama dari postpartum.10 Selanjutnya , ada yang disebut dengan psikosis postpartum yaitu gangguan mental berupa halusinasi atau delusi. Gejala ini dapat muncul pada minggu ke empat postpartum.10 Lalu yang terakhir, terdapat depresi postpartum yaitu gangguan mental berupa kelelahan , gangguan tidur, kecemasan, stress berlebihan , dan rasa bersalah yang berlebihan. 10 Faktor resiko lain yang dapat menyebabkan terjadinya depresi postpartum adalah gangguan mood dan gejala depresi selama kehamilan.10

Terdapat banyak sekali hal – hal yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan mental pada seorang ibu. Selama masa kehamilan, hal – hal tersebut dapat berupa kehidupan perkawinan yang buruk, memiliki kebutuhan khusus bayi atau kondisi bayi yang rapuh, kehamilan yang tidak diinginkan, kurangnya dukungan sosial, dan berbagai hal lainnya.11

Sedangkan setelah masa kehamilan , hal yang dapat memicu terjadinya gangguan kesehatan mental pada ibu adalah kesulitan untuk bekerja sama dengan suami, bayi yang gelisah, bayi

Modul Neurosains – Anggi Angelina P.

Page 6: Pengaruh kondisi ibu terhadap kecerdasan yang dimiliki oleh anak

yang sakit, bayi tidak menunjukkan tanda – tanda perkembangan , kurangnya pengetahuan mengenai cara merawat anak, dan lain-lain.11 Konsekuensi terhadap anak akibat depresi postpartum yang dialami oleh sang ibu tidak hanya terjadi pada masa bayi saja, tetapi dapat berkembang dan meluas ke masa balita, usia prasekolah, dan usia sekolah ( tabel 2 )10 . Seorang ibu yang sudah mengalami depresi pada saat postpartum bulan pertama dapat memiliki risiko 50% sampai 62% untuk depresi di masa depan. Hal tersebut selanjutnya dapat mempengaruhi perkembangan anak usia sekolah dan remaja.10

Tabel 2. Konsekuensi Gangguan Mental ( Depresi ) pada Ibu 10

Source: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2724169/

Seorang ibu yang mengalami gangguan kesehatan mental , pada umumnya akan memberikan perhatian yang kurang terhadap anaknya dan tidak responsif terhadap kebutuhan anak – anak mereka. 12 Proses pembelajaran janin sudah dimulai sejak dalam kandungan, janin akan ikut belajar pada trimester kedua dan ketiga pada masa kehamilan. Oleh sebab itu, apabila ibu tidak memberikan perhatian dan kebutuhan yang tepat sesuai dengan perkembangan janin, hal itu dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada perkembangan kognitif sang anak.12

Dari berbagai penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kondisi umur ibu , proses kelahiran , dan kondisi mental ibu dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangan kecerdasan intelektual yang dimiliki oleh anak, walupun pengaruh yang diberikan bersifat tidak terlalu singnifikan dan terkadang masih terdapat beberapa perbedaan pendapat terhadap pernyataan tersebut. Hal yang paling utama adalah sang ibu harus memberikan perhatian dan kebutuhan yang sesuai dengan kondisi sang anak agar anak dapat berkembang secara baik terutama dalam hal kecerdasan intelektual nya.

Modul Neurosains – Anggi Angelina P.

Page 7: Pengaruh kondisi ibu terhadap kecerdasan yang dimiliki oleh anak

Referensi

1. Eriksen H, Kesmodel U, Underbjerg M, Kilburn T, Bertrand J, Mortensen E. Predictors of Intelligence at the Age of 5: Family, Pregnancy and Birth Characteristics, Postnatal Influences, and Postnatal Growth. PLoS ONE [Internet]. 2013 [cited 14 May 2016];8(11):e79200. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3827334/#pone.0079200-Heinonen1

Modul Neurosains – Anggi Angelina P.

Page 8: Pengaruh kondisi ibu terhadap kecerdasan yang dimiliki oleh anak

2. MT F. Maternal age and cognitive and behavioural outcomes in middle childhood. - PubMed - NCBI [Internet]. Ncbi.nlm.nih.gov. 2016 [cited 14 May 2016]. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8426834

3. Goisis A. How Are Children of Older Mothers Doing? Evidence from the United Kingdom. Biodemography and Social Biology. 2015;61(3):231-251.

4. Normal Childbirth [Internet]. Sogc.org. 2016 [cited 15 May 2016]. Available from: http://sogc.org/publications/normal-childbirth/

5. Spencer L. Assisted Vaginal Delivery Using the Vacuum Extractor - American Family Physician [Internet]. Aafp.org. 2000 [cited 15 May 2016]. Available from: http://www.aafp.org/afp/2000/0915/p1316.html

6. Childbirth: Forceps Delivery and Vacuum Extraction | University of Michigan Health System [Internet]. Uofmhealth.org. 2015 [cited 15 May 2016]. Available from: http://www.uofmhealth.org/health-library/hw194819

7. Caesarean section - Pregnancy and baby guide - NHS Choices [Internet]. Nhs.uk. 2015 [cited 15 May 2016]. Available from: http://www.nhs.uk/conditions/pregnancy-and-baby/pages/caesarean-section.aspx

8. Nayereh Khadem T. The intelligence quotient of school aged children delivered by cesarean section and vaginal delivery. Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research [Internet]. 2010 [cited 15 May 2016];15(3):135. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093169/

9. Hohlweg-Majert P e. [Psychomotor development of children born operatively by Caesarian section, vacuum or forceps in the period between 3 and 7 years (author's transl)]. - PubMed - NCBI [Internet]. Ncbi.nlm.nih.gov. 2011 [cited 15 May 2016]. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/543186

10. Maternal depression and child development. Paediatrics & Child Health [Internet]. 2004 [cited 14 May 2016];9(8):575. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2724169/#b18-pch09575

11. Maternal mental health and child health and development in low and middle income countries [Internet]. World Health Organization. 2008 [cited 15 May 2016]. Available from: http://www.who.int/mental_health/prevention/suicide/mmh_jan08_meeting_report.pdf

12. The impact of postnatal depression and associated adversity on early mother-infant interactions and later infant outcome. - PubMed - NCBI [Internet]. Ncbi.nlm.nih.gov. 2016 [cited 14 May 2016]. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9022253/

13.Resman B. BirthInjury.org | Labor & Delivery Causes [Internet]. Birthinjury.org. [cited 15 May 2016]. Available from: http://www.birthinjury.org/brain-injury-cerebral-palsy-labor-delivery-causes.html

Modul Neurosains – Anggi Angelina P.