Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH LAMA FERMENTASI PUPUK ORGANIK CAIR
KOMBINASI BATANG PISANG, KULIT PISANG DAN BUAH PARE
TERHADAP UJI KANDUNGAN UNSUR HARA MAKRO FOSFOR (P)
DAN KALSIUM (Ca) TOTAL DENGAN PENAMBAHAN
BIOAKTIVATOR EM4
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Nadya Aprinda Putri
NIM : 141434024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH LAMA FERMENTASI PUPUK ORGANIK CAIR
KOMBINASI BATANG PISANG, KULIT PISANG DAN BUAH PARE
TERHADAP UJI KANDUNGAN UNSUR HARA MAKRO FOSFOR (P)
DAN KALSIUM (Ca) TOTAL DENGAN PENAMBAHAN
BIOAKTIVATOR EM4
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Nadya Aprinda Putri
NIM : 141434024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka
terlaksanalah segala rencanamu”
(Amsal 16:3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
PENGARUH LAMA FERMENTASI PUPUK ORGANIK CAIR
KOMBINASI BATANG PISANG, KULIT PISANG DAN BUAH PARE
TERHADAP UJI KANDUNGAN UNSUR HARA MAKRO FOSFOR (P)
DAN KALSIUM (Ca) TOTAL DENGAN PENAMBAHAN
BIOAKTIVATOR EM4
Nadya Aprinda Putri
141434024
Universitas Sanata Dharma
Sampah organik selama ini hanya dipandang sebelah mata, padahal jika
diolah dengan benar dapat menjadi olahan produk yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia. Batang pisang, kulit pisang dan buah pare merupakan
tanaman yang memiliki kandungan mineral yang tinggi. Limbah dari batang
pisang, dan kulit pisang tinggi akan Fosfor (P) dan Kalsium (Ca) sedangkan buah
pare juga memiliki kandungan Kalsium (Ca) yang cukup tinggi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kandungan unsur hara makro Fosfor (P) dan Kalsium
(Ca) Total dari pupuk organik cair setelah difermentasi dengan EM4 dan
mengetahui lama fermentasi yang optimal untuk mendapatkan kandungan P dan
Ca total tertinggi.
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan lama fermentasi (5, 10 dan 15
hari) dan pupuk cair industri digunakan sebagai kontrol. Analisis kandungan
fosfor menggunakan Spektrofotometer Vanadat-Molibdat, sedangkan kalsium
dengan menggunakan Titrasi Permanganometri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama fermentasi (5, 10, 15 hari)
memberikan kandungan P total dan Ca total yang berbeda, yaitu 0,2161,
0,2890, 0,2582 masing-masing kandungan P total; dan 0,44885, 0,5472,
0,48525 kandungan Ca total. Perbandingan dengan kontrol 0,63% lebih rendah
untuk kandungan P total dan 0,074% lebih tinggi kandungan Ca total. Lama
fermentasi yang optimal untuk mendapatkan kandungan P dan Ca total tertinggi
yaitu 10 hari.
Kata Kunci: Lama fermentasi, unsur hara makro, fosfor dan kalsium
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
The Effects of the Length Fermentation of Liquid Organic Fertilizer
Combination with Banana Stem, Banana Peel and Bitter Gourd to Test the
Nutrient Content of Macro Phosphorus (Paper) and Calsium (Ca) Total with
Interpolaration of Bioactivator EM4
Nadya Aprinda Putri
141434024
Universitas Sanata Dharma
Organic garbage has been underestimated. However if it is processed
properly, it can produce beneficial products for human life. Banana stems,
Banana peels and bitter gourd are plant which have a high mineral content.
Waste from banana stems, and banana peels are high phosphorus (P) and calsium
(Ca) while bitter gourd also has a high calsium (Ca). The aim of these research is
to find out the makro nutrient content of phosphorus (P) and calsium (Ca) total
from liquid organic fertilizer after fermented with EM4 and to find out the optimal
fermentation time to get the highest total P and Ca content.
The experimental design used in this study was Completely Randomized
Design with long treatment of fermentation (5, 10 and 15 days) and industrial
liquid fertilizer was used as a control. Analysis of phosphorus content using
Vanadat Molibdate Spectrophotometer,while calsium by Permanganometrik
Titration.
The results showed that the fermentatiotime (5, 10 and 15 days) gave total
P and Ca total content of 0,2161, 0,2890, 0,2582 respectively of total P content;
and 0,44885, 0,5472, 0,48525 Ca total content. The comparison with 0,63%
control was lower for total P content and 0,074% higher total Ca content.
Duration of optimal fermentation to obtain the highest total P and Ca content is
10 days.
Keywords: Length of fermentation, macro nutrient, phosphorus and calsium.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Lama
Fermentasi Pupuk Organik Cair Kombinasi Batang Pisang, Kulit Pisang dan Buah
Pare Terhadap Uji Kandungan Unsur Hara Makro Fosfor (P) dan Kalsium (Ca)
Total dengan Penambahan Bioaktivator EM4”. Penulisan skripsi ini merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada program studi
Pendidikan Biologi.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan,
dukungan, semangat dan doa. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Program Studi Pendidikan Biologi yang telah menjadi wadah bagi penulis
untuk mencari serta mengembangkan ilmu
3. Drs. Antonius Tri Priantoro M.For.Sc. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi dan para Dosen Pendidikan Biologi yang telah
meluangkan waktu untuk membagi ilmu dan belajar bersama di dalam
perkuliahan maupun di luar perkuliahan.
4. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S. J., M.Sc. selaku dosen pembimbing
yang telah membimbing penulis dengan penuh semangat, kesabaran dan juga
selalu membantu dalam menyelesaikan tugas akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Orang tuaku Ratna Setyowati yang selalu memberikan bantuan dalam bentuk
moril maupun materiil, memberikan semangat, dorongan, dan kasih sayang
sehingga penulis dapat menyelesaikan tigas akhir ini dengan baik.
6. Kedua adikku Dimas Prasetyo dan Wahyu Saputra yang selalu menyemangati
dan menghibur dalam mengerjakan tugas akhir.
7. Keluargaku, terimakasih atas doa dan juga semangat yang selalu diberikan
kepada penulis
8. Teman – teman Pendidikan Biologi angkatan 2014 yang telah membantu dengan
caranya masing – masing, selalu memberikan semangat bagi penulis serta
menjadi teman – teman seperjuangan selama menempuh perkuliahan di Program
Studi Pendidikan Biologi Sanata Dharma, khususnya untuk sahabat – sahabatku
Devita Sugiyatno, Antika Hizkia, Mustika Sri, Luciana Dian, Nangimatul
Muyasyaroh dan Astiti Wulandari yang banyak membantu penulis selama
melakukan penelitian.
9. Untuk kekasih saya Guntur Aji Pamungkas yang telah menemani dan
memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Semua pihak yang belum sempat penulis sebutkan yang turut membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas kehadiran
kalian yang telah memberikan pengalaman luar biasa untuk penulis.
Penulis menyadari penyusunan skripsi ini masih memiliki banyak
kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari semua pihak. Akhir kata semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat
kepada pembaca. Atas perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Penulis
Nadya Aprinda Putri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................... v
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................... vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 6
A. Dasar Teori ........................................................................................... 6
1. Sampah Organik ..................................................................................... 6
2. Pupuk ..................................................................................................... 6
3. Pupuk Organik ....................................................................................... 8
4. Pupuk Organik Cair ................................................................................ 8
5. Fermentasi............................................................................................ 10
6. EM4 (Effective Microorganism-4) ........................................................ 13
7. Tetes Tebu (molasses) .......................................................................... 14
8. Standar Pupuk Organik Cair ................................................................. 15
9. Unsur Hara Tanaman............................................................................ 16
10. Fospor .................................................................................................. 16
11. Kalsium ................................................................................................ 17
12. Pisang (Musa paradisiaca) ................................................................... 19
13. Buah Pare ............................................................................................. 22
14. Spektrofotometer Vanadat-Molibdat..................................................... 24
15. Titrasi Permanganometri ...................................................................... 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
B. Penelitian Yang Relevan .................................................................... 27
C. Kerangka Berfikir .............................................................................. 31
D. Hipotesis ............................................................................................. 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 33
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 33
B. Batasan Penelitian .............................................................................. 34
C. Alat dan Bahan ................................................................................... 34
D. Cara Kerja .......................................................................................... 35
1. Tahap Persiapan ................................................................................... 35
2. Tahap Pengujian ................................................................................... 38
E. Metode Analisis Data ......................................................................... 41
F. Rancangan Pemanfaatan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran ..... 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 43
A. Hasil .................................................................................................... 43
B. Pembahasan ........................................................................................ 50
1. Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Kandungan Fosfor Total pada
Pupuk Cair Hasil Fermentasi Batang Pisang, Kulit Pisang dan Buah Pare50
2. Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Kandungan Kalsium Total pada
Pupuk Cair Hasil Fermentasi Batang Pisang, Kulit Pisang dan Buah Pare53
3. Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Kandungan Fosfor dan Kalsium
Total pada Pupuk Cair Hasil Fermentasi Batang Pisang, Kulit Pisang dan
Buah Pare ............................................................................................. 55
4. Perubahan Suhu dan Derajat Keasaman (pH)........................................ 57
5. Hambatan dan Keterbatasan dalam Penelitian....................................... 59
BAB V IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN UNTUK
PEMBELAJARAN .......................................................................................... 60
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 63
A. Kesimpulan ......................................................................................... 63
B. Saran ................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Standar Kualitas Pupuk Organik Cair ................................... 15
Tabel 2.2 Komposisi Zat Gizi Kulit Pisang ......................................... 21
Tabel 2.3 Komposisi Zat Gizi Buah Pare ............................................. 23
Tabel 4.1 Hasil Rerata Pengukuran Kandungan
Unsur Hara Fosfor dan Kalsium Total
pada Pupuk Cair Kontrol (Komersial) .................................. 42
Tabel 4.2 Hasil Rerata Pengukuran Kandungan
Unsur Hara Fosfor Total Pada
Pupuk Cair Hasil Fermentasi Batang Pisang,
Kulit Pisang dan Buah Pare .................................................. 42
Tabel 4.3 Perbedaan Antar Perlakuan Kandungan Fosfor Total ........... 45
Tabel 4.4 Hasil Rerata Pengukuran Kandungan
Unsur Hara Kalsium Total
pada Pupuk Cair Hasil Fermentasi Batang Pisang,
Kulit Pisang dan Buah Pare .................................................. 46
Tabel 4.5 Perbedaan Antar Perlakuan Kandungan Kalsium Total ........ 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan Waktu Fermentasi dengan
Konsentrasi Biomassa ............................................................ 11
Gambar 2.2 Batang Pisang ........................................................................ 21
Gambar 2.3 Kulit Pisang ........................................................................... 21
Gambar 2.4 Buah Pare ............................................................................... 22
Gambar 2.5 Pencacahan Batang Pisang ..................................................... 35
Gambar 2.6 Kulit Pisang ........................................................................... 35
Gambar 2.7 Pencacahan Buah Pare........................................................... 35
Gambar 4.1 Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kandungan
Fosfor Total pada Pupuk Cair Hasil Fermentasi Batang Pisang,
Kulit Pisang dan Buah Pare .................................................... 54
Gambar 4.2 Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kandungan
Kalsium Total pada Pupuk Cair Hasil Fermentasi Batang Pisang,
Kulit Pisang dan Buah Pare .................................................... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Pengukuran Kandungan P dan Ca Total ........................ 66
Lampiran 2. Hasil Pengukuran Suhu dan pH .............................................. 70
Lampiran 3. Uji Normalitas........................................................................ 71
Lampiran 4. Silabus ................................................................................... 75
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................. 82
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa (LKS) .................................................... 93
Lampiran 7. Lembar Pengamatan Penilaian................................................ 97
Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian .......................................................... 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tanah sebagai tempat tumbuh tanaman harus mempunyai
kandungan hara yang cukup untuk menunjang proses pertumbuhan
tanaman sampai berproduksi, artinya tanah yang digunakan harus subur.
Ketersediaan hara dalam tanah sangat dipengaruhi oleh adanya bahan
organik. Hakim dkk. (1986) menyatakan bahwa bahan organik
merupakan bahan penting dalam menciptakan kesuburan tanah. Secara
garis besar, bahan organik memperbaiki sifat-sifat tanah meliputi sifat
fisik, kimia dan biologi tanah (Sutanto 2005).
Penggunaan pupuk anorganik di Indonesia mampu meningkatkan
hasil pertanian, namun tanpa disadari penggunaan pupuk anorganik
secara terus menerus berdampak tidak baik bagi sifat fisik, kimia dan
biologi tanah. Solusi untuk mengatasi masalah ini adalah mengurangi
penggunaan pupuk anorganik dan menerapkan sistem pertanian organik
(Pratiwi dkk, 2013).
Pemanfaatan sampah organik selama ini lebih banyak digunakan
sebagai pupuk organik dalam bentuk padat, masyarakat jarang
memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk organik cair karena
pengolahan pupuk padat dirasa lebih mudah dibandingkan pengolahan
pupuk cair. Santi (2008) memaparkan pupuk organik dalam bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
cair memiliki kelebihan dari pupuk organik dalam bentuk padat
seperti lebih mudah diserap oleh tanaman karena unsur-
unsur yang terdapat di dalamnya sudah terurai dan pengaplikasiannya
lebih mudah. Kompos berbahan batang pisang, kulit pisang dan buah
pare dapat menjadi alternatif pilihan yang dapat bertujuan untuk
memanfaatkan limbah batang pisang dan sampah sebagai limbah padat
yang terdiri dari zat organik dan anorganik yang dapat membahayakan
lingkungan jika tidak diolah dengan baik.
Batang pisang merupakan limbah dari tanaman pisang yang
hanya dapat berbuah satu kali, sehingga batang pisang hanya akan
menjadi limbah yang menumpuk karena pemanfataannya masih belum
optimal. Batang pisang merupakan limbah pertanian yang dapat
dijadikan sebagai produk bermanfaat karena mengandung senyawa-
senyawa potensial. Menurut Santi (2008), susunan kimiawi dalam
batang pisang meliputi protein 4,77%, fosfor 135 miligram per 100 gr
batang, kalsium 122 miligram per 100 gr batang, bahan kering 30,85%,
bahan organik 76,76%, kecernaan bahan kering 46,53%, kecernaan bahan
organik 43,91%, pH cairan 6,74%, bau 1,40%, warna 1,50%, jamur
1,00%, tekstur 1,0%, dan kadar abu batang pisang sebanyak 25,12%.
Oleh karena itu, limbah batang pisang dapat dimanfaatkan untuk
pembuatan pupuk organik cair.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Susetya (2012) mamaparkan kulit pisang mengandung protein,
kalium, fosfor, magnesium, sodium dan sulfur, sedangkan hasil
penelitian
yang dilakukan Nasution dkk (2014) menunjukkan bahwa kulit pisang
mengandung unsur kalium sebesar 1,137% dan menurut Dewati (2008)
unsur Fosfor (P) yang terkandung dalam kulit pisang sebesar 63
mg/100 gram. Banyaknya unsur yang terkandung dalam kulit pisang ini
membuat kulit pisang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pupuk
organik.
Buah pare yang terkenal dengan rasa pahit ini memang sudah tidak
asing lagi bagi masayarakat umumnya. Berdasarkan hasil penelitian,
dalam 100 gram buah pare mengandung: kalori (29,00 kal); lemak (0,3
gram); protein (1,1 gram); karbohidrat (6,6 gram); kalsium (45 miligram);
fosfor (64 miligram); zat besi (1,4 miligram); vitamin A (180,00 SI);
vitamin B (0,68 miligram); vitamin C (52,0 miligram); air (91,20 gram).
Banyaknya unsur yang terkandung dalam buah pare ini membuat buah
pare berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Proses fermentasi dalam pembuatan pupuk organik cair
merupakan proses penguraian atau perombakan bahan organik yang
dilakukan dalam kondisi tertentu oleh mikroorganisme fermentatif yang
disebut bioaktivator. Bioaktivator yang digunakan adalah EM4
(Effective Microorganism 4) yang mana mengandung beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
mikroogranisme hidup yang sangat menguntungkan guna proses
penyerapan unsur hara dalam tanah.
Kombinasi bahan batang pisang, kulit pisang dan buah pare serta
EM4 sebagai bioaktivator diharapkan menghasilkan pupuk organik cair
dengan kandungan Fosfor (P), Kalsium (Ca) yang tinggi sebagai unsur
hara makro yang dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman. Berdasarkan
latar belakang di atas, penulis memiliki gagasan untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Lama Fermentasi Pupuk Organik
Cair Kombinasi Batang Pisang, Kulit Pisang dan Buah Pare Terhadap Uji
Kandungan Unsur Hara Makro Fosfor (P) dan Kalsium (Ca) Total dengan
Penambahan Bioaktivator EM4”
B. Rumusan Masalah
1. Berapa kandungan Fosfor (P) dan Kalsium (Ca) total yang terdapat dalam
pupuk cair hasil fermentasi kombinasi batang pisang, kulit pisang dan
buah pare dengan penambahan bioaktivator EM4?
2. Berapa lama fermentasi yang optimal untuk mendapatkan kandungan
Forfor (P) dan Kalsium (Ca) total tertinggi pada pupuk cair hasil
fermentasi kombinasi batang pisang, kulit pisang dan buah pare dengan
penambahan bioaktivator EM4?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui kandungan Fosfor (P) dan Kalsium (Ca) total yang terdapat
dalam pupuk cair hasil fermentasi kombinasi batang pisang, kulit pisang
dan buah pare dengan penambahan bioaktivator EM4.
2. Mengetahui lama fermentasi yang optimal untuk mendapatkan kandungan
Fosfor (P) dan Kalsium (Ca) total tertinggi pada pupuk cair fermentasi
kombinasi batang pisang, kulit pisang dan buah pare dengan penambahan
bioaktivator EM4.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Untuk mengembangkan ilmu di bidang pertanian terutama tentang
pembuatan pupuk organik cair yang dipengaruhi oleh lama fermentasi.
2. Bagi pertanian
Sebagai masukan informasi bagi petani tentang pembuatan pupuk
organik cair dengan cara fermentasi bahan – bahan yang ada disekitar
kita yang sudah tidak terpakai sehingga hasilnya dapat lebih
bermanfaat.
3. Bagi sistem pembelajaran
Sebagai masukan informasi mengenai khasiat yang ada di dalam bahan
– bahan yang sudah tidak terpakai di sekitar alam kita dan sebagai
metode dalam mengenalkan alam pada proses pembelajaran formal
maupun informal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
1. Sampah Organik
Sampah organik merupakan sampah yang dapat membusuk
seperti sisa makanan, sisa sayuran, sisa buah-buahan dan sampah
halaman. Pengolahan sampah organik umumnya menggunakan
model teknologi pengomposan. Pengomposan memanfaatkan
aktivitas mikroorganisme berupa bakteri, jamur, juga insekta dan
cacing. Sampah organik sendiri dibagi menjadi sampah organik basah
dan sampah organik kering. Istilah sampah organik basah yaitu
sampah yang mempunyai kandungan air yang cukup tinggi,
contohnya kulit buah dan sisa sayuran, sedangkan sampah organik
kering adalah sampah yang mempunyai kandungan air rendah,
contohnya kayu atau ranting dan dedaunan kering (Basriyanta, 2007).
2. Pupuk
Pupuk sudah tidak asing lagi bagi kita, apalagi bagi para petani.
Pupuk merupakan material yang digunakan untuk mencukupi
kebutuhan hara yang diperlukan pada media tanam agar mampu
berproduksi dengan baik, dengan cara ditambahkan pada media tanam
atau tanaman. Pupuk mengandung satu atau lebih unsur hara bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
tanaman. Bahan tersebut berupa mineral atau organik, dihasilkan oleh
kegiatan alam atau diolah oleh manusia di pabrik.
Tujuan pemberian pupuk diantaranya adalah untuk memperbaiki
sifat fisis, sifat kimia, dan sifat biologi tanah. Selain itu, pupuk juga
banyak diberikan agar tanaman (tumbuhan yang diusahakan manusia)
dapat tumbuh, berkembang dan menghasilkan sesuai yang diharapkan.
Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan
tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan.
Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat menimbulkan
dampak yang berbahaya bagi tumbuhan. Manusia selalu menuntut
lebih terhadap kemampuan tanaman. Rekayasa genetika dan
lingkungan dilakukan agar tanaman memberikan kinerja yang lebih
baik. Tumbuhan pada dasarnya tidak memerlukan pupuk. Karena
tumbuhan mampu mengambil unsur hara yang tersedia di lingkungan
hidupnya. pada lahan yang tidak terusik manusia, kesuburan tanah
selalu meningkat, karena terdapat berbagai materi dan energi di tempat
tersebut. Semakin berkurangnya campur tangan manusia terhadap
suatu lahan, maka lahan tersebut akan bertambah subur. Sebaliknya,
semakin banyak campur tangan manusia, maka akan dibutuhkan
semakin banyak pula masukan yang harus diberikan agar lahan tetap
dalam kondisi subur. Semakin intensif lahan dikelola, semakin banyak
pula pupuk yang diperlukan (Sutedjo, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau
seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman
dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat
berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan
organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
Definisi tersebut menunjukkan bahwa pupuk organik lebih ditujukan
kepada kandungan C-organik atau bahan organik dari pada kadar
haranya nilai C-organik itulah yang menjadi pembeda dengan pupuk
anorganik. Bila C-organik rendah dan tidak masuk dalam
ketentuan pupuk organik maka diklasifikasikan sebagai pembenah
tanah organik. Pembenah tanah atau soil ameliorant menurut SK
Mentan adalah bahan-bahan sintesis atau alami, organik atau
mineral. Berdasarkan bentuknya, ada dua jenis pupuk organik buatan
yaitu padat dan cair (Sutedjo, 2010)
4. Pupuk Organik Cair
Pupuk organik cair adalah jenis pupuk berbentuk cair tidak padat
mudah sekali larut pada tanah dan membawa unsur-unsur penting
untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk organik cair mempunyai banyak
kelebihan diantaranya, pupuk tersebut mengandung zat tertentu seperti
mikroorganisme jarang terdapat dalam pupuk organik padat dalam
bentuk kering (Syefani dan A. Lilia, 2013). Pupuk organik cair selain
dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas
produk tanaman, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan
sebagai alternatif pengganti pupuk kandang (Parman, 2007).
Kandungan dalam pupuk organik cair ini meliputi enam belas unsur
hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Keenambelas unsur hara
tersebut terbagi menjadi :
a. Unsur hara makro primer, terdiri dari Karbon (C), Oksigen
(O), Hidrogen (H), Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Kalium
(K).
b. Unsur hara makro sekunder, terdiri dari Kalsium (Ca),
Sulfur (S) dan Magnesium (Mg).
c. Unsur hara mikro, terdiri dari Boron (B), Klor (Cl),
Tembaga (Cu), Besi (Fe), Mangan (Mn), Zeng (Zn) dan
Molibden (Mo).
Dari semua jenis unsur hara tersebut, yang paling utama
dibutuhkan oleh tanah sebagai media tumbuh tanaman adalah
Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Kalium (K). Sebagai bahan pembenah
tanah pupuk organik mecegah terjadinya erosi, pengerakan
permukaan tanah (crusting) dan retakan pada tanah. Pemberian
pupuk organik cair harus memperhatikan konsentrasi atau dosis
yang diaplikasikan terhadap tanaman. Semakin tinggi dosis pupuk
yang diberikan maka kandungan unsur hara yang diterima oleh
tanaman akan semakin tinggi, begitu pula dengan semakin seringnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
frekuensi aplikasi pupuk daun yang dilakukan pada tanaman, maka
kandungan unsur hara juga semakin tinggi. Namun, pemberian
dengan dosis yang berlebihan justru akan mengakibatkan
timbulnya gejala kelayuan pada tanaman (Parman, 2007).
5. Fermentasi
Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substrat
menjadi produk tertentu yang dikehendaki dengan menggunakan
bantuan mikroba. Fermentasi sering didefinisikan sebagai proses
pemecahan karbohidrat dan asam amino secara anaerobik yaitu
tanpa memerlukan oksigen. Proses fermentasi mendayagunakan
aktivitas suatu mikroba tertentu atau campuran beberapa spesies
mikroba. Mikroba yang banyak digunakan dalam proses fermentasi
antara lain khamir, kapang dan bakteri. Karbohidrat terlebih dahulu
akan dipecah menjadi unit-unit glukosa dengan bantuan enzim amilase
dan enzim glukosidase, dengan adanya kedua enzim tersebut maka
pati akan segera terdegradasi menjadi glukosa, kemudian glukosa
tersebut oleh khamir akan diubah menjadi alkohol (Affandi, 2008).
Pertumbuhan mikroba merupakan fungsi waktu, namun tidak
selalu signifikan tergantung dari fase yang dialami oleh mikroba
pengurai. Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai pertambahan yang
teratur dari semua komponen dalam sel hidup. Ukuran sel tergantung
dari kecepatan pertumbuhan semakin baik zat nutrisi semakin besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Bahan baku pupuk cair yang sangat bagus yaitu bahan organik basah
atau bahan organik yang mempunyai kandungan air tinggi seperti sisa
buah-buah dan sisa sayuran. Semakin besar kandungan selulosa maka
proses penguraian oleh bakteri akan semakin lama. (Gundoyo, 2010).
Kurva pertumbuhan mikroba dalam suatu kultur mempunyai kurva
seperti disajikan pada gambar 1 sebagai berikut
Gambar 2.1 Hubungan Waktu Fermentasi dengan Konsentrasi
Biomassa
a. Fasa Adaptasi
Jika mikroba dipindahkan kedalam suatu media, mula – mula akan
mengalami fasa adaptasi untuk menyesuaikan dengan kondisi
lingkungan disekitarnya. Lamanya fase adaptasi ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantaranya :
Medium dan lingkungan pertumbuhan
Jumlah inokulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b. Fase pertumbuhan awal
Setelah mengalami fase adaptasi, mikroba mulai membelah dengan
kecepatan rendah karena baru mulai menyesuaikan diri.
c. Fase pertumbuhan logaritmik
Pada fase ini mikroba membelah dengan cepat dan konstan
mengikuti kurva logaritmik. Kecepatan pertumbuhan sangat
dipengaruhi oleh medium tempat tumbuhnya seperti kandungan
nutrien , kondisi lingkungan termasuk suhu dan pH.
d. Fase pertumbuhan lambat
Pada fase ini pertumbuhan mikroba diperlambat karena beberapa
sebab:
Zat nutrisi didalam medium sangat berkurang
Adanya hasil metabolisme yang mungkin beracun atau
dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Pada fase ini
jumlah populasi masih sedikit naik, karena jumlah sel yang
tumbuh masih lebih banyak dari jumlah sel yang mati.
e. Fase Statis
Pada fase ini jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel yang
tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati. Ukuran dari sel pada
fase ini menjadi kecil – kecil karena sel tetap membelah meskipun
kandungan nutrisi sudah habis. ( Stanbury dan Whitaker, 1984)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
6. EM4 (Effective Microorganism-4)
Effective Mikroorganism (EM4) merupakan bahan yang
mengandung beberapa mikroorganisme yang sangat bermanfaat
dalam proses pengomposan. Mikroorganisme yang terdapat dalam
EM4 terdiri dari bakteri asam laktat (Lactobacillus sp.), bakteri
fotosintetik (Rhodopseudomonas sp.), Actinomycetes sp.,
Streptomicetes sp., dan ragi (yeast) (Utomo, 2010). Effective
Mikroorganism (EM4) dapat meningkatkan fermentasi limbah dan
sampah organik, meningkatkan ketersediaan unsur hara untuk
tanaman, serta menekan aktivitas serangga, hama dan
mikroorganisme patogen (Djuarnani, et al., 2005).
Mikroorganisme efektif (EM) merupakan inokulum yang dapat
meningkatkan keragaman mikroorganisme tanah yang bermanfaat
bagi kesuburan tanah dan tanaman. EM bukan pupuk tetapi
merupakan bahan yang dapat mempercepat proses pembuatan
pupuk organik dan meningkatkan kualitas pupuk (Parnata, 2004).
EM4 mempunyai beberapa manfaat diantaranya:
a. Memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologis tanah.
b. Meningkatkan ketersediaan nutrisi dan senyawa organik pada
tanah.
c. Mempercepat pengomposan sampah organik atau kotoran hewan.
d. Membersihkan air limbah dan meningkatkan kualitas air pada
perikanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
e. Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dan
meningkatkan
f. Produksi tanaman serta menjaga kestabilam produksi (Utomo,
2009).
7. Tetes Tebu (molasses)
Tetes merupakan sisa dari proses pengkristalan gula pasir yang
masih mengandung gula dan asam-asam organik sehingga
merupakan bahan baku yang baik untuk pembuatan etanol.
Dibandingkan bahan baku lain, tetes mempunyai keunggulan yaitu
selain harganya murah juga mengandung 50% gula sederhana yang
dapat difermentasi langsung oleh yeast menjadi etanol tanpa
pretreatment (Murtagh, 1995). Prosesnya merupakan proses
fermentasi. Prinsip fermentasi adalah proses pemecahan senyawa
organik menjadi senyawa sederhana yang melibatkan mikrorganisme.
Mikroorganisme ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan
karbon (C) dan nitrogen (N) yang merupakan faktor penentu
keberhasilan dalam proses fermentasi. Tetes tebu berfungsi untuk
fermentasi dan menyuburkan mikroba yang ada di dalam tanah, karena
dalam tetes tebu (molasses) terdapat nutrisi bagi bakteri
Sacharomyces cereviceae (Wijaya, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
8. Standar Pupuk Organik Cair
Standar kualitas unsur makro pupuk organik berdasarkan
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR
70/Permentan/SR.140/10/2011
dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Standar Kualitas Pupuk Organik Cair
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
9. Unsur Hara Tanaman
Unsur hara tanaman adalah unsur yang diserap oleh tumbuhan.
Menurut Hanafiah (2007), unsur kimiawi yang dianggap esensial
sebagai unsur hara tanaman adalah jika memenuhi tiga kriteria
sebagai berikut:
a. Unsur ini harus terlibat langsung dalam penyediaan nutrisi
yang dibutuhkan tanaman.
b. Unsur ini tersedia agar tanaman dapat melengkapi siklus
hidupnya.
c. Jika tanaman mengalami defesiensi hanya dapat diperbaiki
dengan unsur tersebut.
Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah: C, H, O
(ketersediaan di alam masih melimpah), N, P, K, Ca, Mg, S (hara
makro, kadar dalam tanaman > 100 ppm), Fe, Mn, Zn, Cl, Mo, B (hara
mikro, kadar dalam tanaman < 100 ppm).
10. Fospor
Fosfor (P) merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman
dalam jumlah besar. Bentuk P di dalam tanah terdiri dari bentuk
organik dan anorganik. Bentuk P organik ditemukan dalam bentuk
inositol fosfat terutama hesafosfat, sedangkan bentuk P anorganik
antara lain terdiri dari Al-P, Fe-P, dan Ca-P. Fosfor yang dapat diserap
langsung oleh tanaman adalah bentuk P yang tersedia dalam tanah.
Yaitu dalam bentuk ion orthofosfat H2PO4- dan HPO4
2-. Ion orthofosfat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dipengaruhi oleh kemasaman tanah. Pada tanah asam, tanaman
menyerap fosfor dalam bentuk ion orthofosfat H2PO4- sedangkan pada
tanah basa, tanaman menyerap fosfor dalam bentuk HPO42- (Hanafiah,
2007).
Fungsi unsur makro fosfor bagi pertumbuhan tanaman adalah
untuk merangsang pertumbuhan akar atau umbi, pembentukan bunga
dan buah serta memperkokoh tegaknya batang. Kandungan unsur
fosfor paling banyak ditemukan di bagian batang karena pada proses
pertumbuhan, fungsi dari batang tanaman akan terus dibutuhkan di
bandingkan dengan bagian umbi serta bunga yang hanya ada pada
waktu tertentu. Kekurangan unsur hara makro ini bagi pertumbuhan
tanaman adalah dapat mengakibatkan tanaman tersebut mudah rebah,
proses pematangan menjadi lambat dan umbi tidak membesar pada
tanaman yang menghasilkan umbi. Sedangkan gejala pada tumbuhan
akibat kekurangan fosfor pada fase bibit yaitu warna bibit akan
menjadi keungu – unguan kemudian menguning.
11. Kalsium
Kalsium / calcium (Ca) merupakan salah satu unsur hara makro
yang dibutuhkan tanaman. Kalsium diserap oleh tanaman dalam
bentuk ion Ca++. Kalsium sebagian besar terdapat dalam daun
berbentuk kalsium pektat yaitu pada bagian lamella pada dinding sel.
Selain itu, kalsium terdapat juga pada batang dan berpengaruh baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dalam pertumbuhan ujung dan bulu-bulu akar. Kalsium terdapat pada
tanaman yang banyak mengandung protein. Ketersediaan kalsium
(Ca) ternyata dapat mempengaruhi unsur hara lain terutama
magnesium (Mg). Apabila kondisi tanaman kekurangan Ca, maka
penyerapan Mg akan terlalu besar dan dapat meracuni tanaman.
Penambahan atau pemberian Ca bersama dengan unsur nitrogen (N)
akan menguntungkan pada perkembangan batang dan pembentukan
tunas-tunas baru. Adapun peranan Kalsium (Ca) dalam tanaman
sebagai penguat dinding sel, memperbaiki vigor tanaman dan
kekuatan daun, mendorong perkembangan akar, berperan dalam
perpanjangan sel, sintesis protein dan pembelahan sel (Leiwakabessy
dan Sutandi, 2004).
Fungsi kalsium pada tanaman adalah:
a. Menguatkan dinding sel, pembentukan pucuk tanaman, dan
pening bagi perttumbuhan akar (pemanjangan ujung-ujung
akar)
b. Berperan dalam pembentukan protein dan penyerapan nitrat
c. Kalsium dapat menetralkan asam-asam organik yang
dihasilkan pada metabolisme.
d. Kalsium dapat menetralkan tanah asam, dapat menguraikan
bahan organik, tersedianya pH dalam tanah tergantung pada
kalsium.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Gejala yang ditunjukan jika tanaman kekurangan kalsium adalah:
a. Defisiensi unsur kalsium (Ca) menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan sistem perakaran.
b. Gejala yang tampak pada daun, dimana daun-daun muda
selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung
dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan
warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun, jaringan-
jaringan daun pada beberapa tempat mati. Daun-daun
berukuran kecil dan gagal berkembang penuh. Warna daun
menjadi gelap.
c. Gejala pada pucuk (kuncup-kuncup yang telah tumbuh
mati).
d. Defisiensi unsur kalsium (Ca) menyebabkan pertumbuhan
tanaman demikian lemah karena pengaruh terkumpulnya
zat-zat lain yang banyak pada sebagian dari jaringan-
jaringannya dan menyebabkabkan distribusi zat-zat yang
penting bagi pertumbuhan bagian yang lain terhambat
(tidak lancar).
12. Pisang (Musa paradisiaca)
Tanaman pisang banyak di jumpai berbagai daerah di Indonesia.
Selain buahnya yang dapat dimanfaatkan ternyata hampir semua
bagian dari tanaman pisang dapat dimanfaatkan. Sudah banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Literatur yang mengungkapkan jika semua bagian dari tanaman pisang
sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia. Salah satunya yaitu
batang pisang dan kulit pisang. Kedudukan taksonomi, tanaman
pisang adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Familia : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca L. (Tjitrosoepomo,
2010)
a. Batang Pisang
Hampir ½ dari tanaman pisang terdiri dari batang pisang.
Batang pisang selama ini dimanfaatkan petani untuk menunjang
fermentasi pada pembuatan pupuk organik cair, akan tetapi hanya
oleh sebagian orang. Batang pisang merupakan limbah pertanian
yang dapat dijadikan sebagai produk bermanfaat karena
mengandung senyawa-senyawa potensial. Menurut Santi (2008),
susunan kimiawi dalam batang pisang meliputi protein 4,77%,
fosfor 135 miligram per 100 gr batang, kalsium 122 miligram per
100 gr batang, bahan kering 30,85%, bahan organik 76,76%,
kecernaan bahan kering 46,53%, kecernaan bahan organik 43,91%,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
pH cairan 6,74%, bau 1,40%, warna 1,50%, jamur 1,00%,
tekstur 1,0%, dan kadar abu batang pisang sebanyak 25,12%.
Oleh karena itu, limbah batang pisang dapat dimanfaatkan untuk
pembuatan pupuk organik cair. Kandungan yang dihasilkan
meliputi unsur N (Nitrogen) dan P (Phospor) masing-masing 0,02
%, dan 511,30 mg/kg dengan perlakuan terbaik pada penambahan
air rendaman limbah batang pisang 100 ml dan proses
fermentasi yang dilakukan selama 2 minggu. Batang pisang dapat
dilihat pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Batang pisang
b. Kulit Pisang
Kulit pisang merupakan salah satu bagian dari tanaman pisang
yang selama ini keberadaannya terabaikan. Kulit pisang merupakan
bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup banyak jumlahnya
yaitu kira-kira 1/3 dari buah pisang yang belum dikupas. Kulit pisang
sebagai limbah industri pangan dapat dimanfaatkan untuk bahan
pakan ternak dan dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan pupuk
organik cair dan padat. Kulit pisang dapat dilihat pada gambar 2.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Gambar 2.3 Kulit pisang
Komposisi zat gizi kulit pisang dapat dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini:
Tabel 2.2 Komposisi Zat Gizi Kulit Pisang per 100 g bahan segar
13. Buah Pare
Sayuran yang terkenal dengan rasa pahit ini memang sudah tidak
asing lagi bagi masayarakat umunya. Pare alias paria kaya mineral
nabati kalsium dan fosfor, juga karotenoid. Berdasarkan hasil
penelitian, dalam 100 gram buah pare mengandung: kalori (29,00 kal);
lemak (0,3 gram); protein (1,1 gram); karbohidrat (6,6 gram); kalsium
(45 miligram); fosfor (64 miligram); zat besi (1,4 miligram); vitamin
A (180,00 SI); vitamin B (0,68 miligram); vitamin C (52,0 miligram);
air (91,20 gram). Kedudukan taksonomi, buah pare adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Cucurbitales
Familia : Cucurbitaceae
Genus : Momordica
Spesies : Momordica charantia L.
Gambar 2.4 Buah pare
Komposisi zat gizi buah pare dapat dilihat pada tabel 2.3 di bawah ini:
Tabel 2.3 Komposisi Zat Gizi Buah Pare per 100 g bahan Segar
Sumber: Rukmana (2004)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
14. Spektrofotometer Vanadat-Molibdat
Spektrofotometri Sinar Tampak (UV-Vis) adalah pengukuran
energi cahaya oleh suatu sistem kimia pada panjang gelombang
tertentu (Day, 2002). Sinar ultraviolet (UV) mempunyai panjang
gelombang antara 200-400 nm, dan sinar tampak (visible) mempunyai
panjang gelombang 400-750 nm. Pengukuran spektrofotometri
menggunakan alat spektrofotometer yang melibatkan energi elektronik
yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga
spektrofotometer UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis
kuantitatif dibandingkan kualitatif. Spektrum UV-Vis sangat berguna
untuk pengukuran secara kuantitatif. Konsentrasi dari analit di dalam
larutan bisa ditentukan dengan mengukur absorban pada panjang
gelombang tertentu dengan menggunakan hukum Lambert-Beer
(Rohman, 2007). Instrumen yang digunakan dalam spektrofotometer
UV-Vis ini antara lain:
a. Sumber cahaya
Sumber cahaya pada spektrofotometer harus memiliki
panacaran radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi.
Sumber cahaya pada spektrofotometer UV-Vis dapat
menggunakan Lampu Tungsten (Wolfram), Lampu ini
digunakan untuk mengukur sampel pada daerah tampak.
Bentuk lampu ini mirip dengna bola lampu pijar biasa.
Memiliki panjang gelombang antara 350-2200 nm. Spektrum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
radiasianya berupa garis lengkung. Umumnya memiliki waktu
1000jam pemakaian. Serta dapat juga menggunakan Lampu
DeuteriumLampu ini dipakai pada panjang gelombang 190-380
nm. Spektrum energy radiasinya lurus, dan digunakan untuk
mengukur sampel yang terletak pada daerah uv. Memiliki
waktu 500 jam pemakaian.
b. Wadah Sampel
Dalam instrument, tabung reaksi silindris digunakan dalam
sebagai wadah sampel. Penting bahwa tabung-tabung semacam
itu diletakkan secara reprodusibel dengan membubuhkan tanda
pada salah satu sisi tabunga dan tanda itu selalu tetaparahnya
tiap kali ditaruh dalam instrument.
c. Monokromator
Monokromator adalah alat yang akan memecah cahaya
polikromatis menjadi cahaya tunggal (monokromatis) dengan
komponen panjang gelombang tertentu. Monokromator
berputar sedemikian rupa sehingga kisaran panjang gelombang
dilewatkan pada sampel sebagai scan instrumen melewati
spektrum.
d. Celah Optis
Didesain untuk memecah sumber sinar sehingga sumber
sinar melewati 2 kompartemen, dan sebagaimana dalam
spektrofotometer berkas ganda (double beam), suatu larutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
blanko dapat digunakan dalam satu kompartemen untuk
mengkoreksi pembacaan atau spektrum sampel. Yang paling
sering digunakan sebagai blanko dalam spektrofotometri
adalah semua pelarut yang digunakan untuk melarutkan
sampel atau pereaksi (Rohman, 2007).
15. Titrasi Permanganometri
Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat
dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya.
Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di
dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatan reaksi asam basa
maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang
melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk
titrasi yang melibatan pembentukan reaksi kompleks dan lain
sebagainya.
Permanganometri adalah teknik pengukuran penetapan kadar zat
berdasar atas reaksi oksidasi reduksi dengan KMnO4, Kalium
permanganate merupakan oksidator kuat dalam larutan yang bersifat
asam, netral dan basa. Permanganometri merupakan suatu penetapan
kadar atau reduktor dengan jalan dioksidasi dengan larutan baku
Kalium Permanganat (KMnO4) dalam lingkungan asam sulfat encer.
Metode permanganometri didasarkan pada reaksi oksidasi ion
permanganat. Oksidasi ini berlangsung dalam suasana asam, netral,
dan alkalis, dimana kalium permanganate merupakan oksidator yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
kuat sebagai titran. Titrasi ini didasarkan atas titrasi reduksi dan
oksidasi atau redoks.
B. Penelitian Yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini :
1. Gusti Ayu (2017) melakukan penelitian dengan Judul “Kualitas
Pupuk Organik Cair dari Limbah Buah Jambu Biji (Psidium
Guajava L.), Kulit Pisang Mas (Musa paradisiaca L.var.mas) dan
Pepaya (Carica papaya L.)”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kandungan unsur hara makro dan mikro serta bakteri
dominan yang terkandung pada pupuk organik cair tersebut.
Pembuatan pupuk organik cair dilakukan dengan cara
memfermentasi limbah buah jambu biji (Psidium guajava L.), kulit
pisang mas (Musa paradisiaca L.var. mas), dan pepaya (Carica
papaya L.) yang ditambah dengan air cucian beras dan molase
sebagai sumber karbohidrat dan glukosa selama 14 hari secara
anaerob. Pupuk organik cair dari ketiga jenis buah tersebut
mengandung unsur hara makro nitrogen (N) yang berkisar
antara 0,28-0,68%, phospat (P) yang berkisar antara 0,15-
0,27%, dan kalium (K) yang berkisar antara 0,0036-0,0045%,
serta mengandung unsur hara mikro besi (Fe) yang berkisar antara
76-96 ppm, magnesium (Mg) yang berkisar antara 0,017-0,0030%,
dan kalsium (Ca) yang berkisar antara 0,0044-0,0059%,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
sehingga semua perlakuan memiliki potensi menjadi pupuk
organik cair.
2. Arista (2017) melakukan penelitian dengan judul “Uji Kandungan
N Dan P Pupuk Organik Cair Kombinasi Batang Pisang Dan Sabut
Kelapa Dengan Penambahan Kotoran Ayam Sebagai
Bioaktivator”. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk
mengetahui kandungan nitrogen dan fosfor dalam pupuk organik
cair yang terbuat dari kombinasi ekstrak batang pisang, rendaman
sabut kelapa, dan kotoran ayam. Metode penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor,
yaitu faktor 1: perbandingan komposisi (P) ekstrak batang pisang
dan rendaman sabut kelapa (P1 = 130 ml + 70 ml, P2 = 100 ml +
100 ml, P3 = 70 ml + 130 ml) dan faktor 2 yaitu dosis kotoran
ayam (A) (A1 = 60 ml dan A2 = 100 ml). Hasil penelitian
menunjukkan kandungan N tertinggi terdapat pada perlakuan
P3A2 (kombinasi 70 ml batang pisang dan 130 ml sabut kelapa
dengan penambahan 100 ml kotoran ayam) yaitu 0,15 % dan
kandungan terendah terdapat pada perlakuan P1A1 (kombinasi 130
ml batang pisang dan 70 ml sabut kelapa dengan penambahan 60
ml kotoran ayam) yaitu 0,07 %. Kandungan P tertinggi terdapat
pada perlakuan P2A2 (kombinasi 100 ml batang pisang dan 100
ml sabut kelapa dengan penambahan 100 ml kotoran ayam)
yaitu 128,12 ppm dan kandungan P terendah terdapat pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
perlakuan P1A1 (kombinasi 130 ml batang pisang dan 70 ml sabut
kelapa dengan penambahan 60 ml kotoran ayam) yaitu 84,87 ppm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Penelitian yang dilakukan oleh Gusti Ayu
(2017)
Untuk mengetahui mengetahui kandungan
unsur hara makro dan mikro yang
terkandung dalam pupuk cair tersebut.
Pembuatan pupuk cair dengan
penambahan cucian beras dan molase
(tetes tebu) sebagai sumber
karbohidrat dan glukosa
Fermentasi dilakukan selama 14 hari
secara anaerob.
Berdasarkan hasil penelitian, pupuk organik
cair dari ketiga jenis buah tersebut
mengandung unsur hara makro nitrogen
(N) yang berkisar antara 0,28-0,68%,
phospat (P) yang berkisar antara 0,15-
0,27%, dan kalium (K) yang berkisar antara
0,0036-0,0045%, serta mengandung unsur
hara mikro besi (Fe) yang berkisar antara 76-
96 ppm, magnesium (Mg) yang berkisar
antara 0,017-0,0030%, dan kalsium (Ca)
yang berkisar antara 0,0044-0,0059%.
Penelitian yang dilakukan oleh Arista (2017)
Untuk mengetahui mengetahui kandungan
nitrogen dan fosfor dalam pupuk organik
cair tersebut.
Faktor 1: perbandingan komposisi
(P) ekstrak batang pisang dan
rendaman sabut kelapa (P1 = 130 ml
+ 70 ml, P2 = 100 ml + 100 ml, P3 =
70 ml + 130 ml)
Faktor 2 yaitu dosis kotoran ayam
(A) (A1 = 60 ml dan A2 = 100 ml).
Berdasarkan hasil penelitian, pupuk organik
cair dari bahan-bahan tersebut memiliki
kandungan P tertinggi terdapat pada
perlakuan P2A2 (kombinasi 100 ml batang
pisang dan 100 ml sabut kelapa dengan
penambahan 100 ml kotoran ayam)
yaitu 128,12 ppm dan kandungan P
terendah terdapat pada perlakuan P1A1
(kombinasi 130 ml batang pisang dan 70 ml
sabut kelapa dengan penambahan 60 ml
kotoran ayam) yaitu 84,87 ppm.
KEBAHARUAN PENELITIAN
Variasi konsentrasi menggunakan setiap bahan dasar terdiri dari batang
pisang, kulit pisang dan buah pare masing-masing sebanyak 1 kg
dengan perbandingan 1:1:1.
Waktu fermentasi yang dibutuhkan yaitu 5, 10 dan 15 hari
Bioaktivator yang digunakan yaitu EM4
Menggunakan bahan dasar buah pare sebagai tambahan unsur yang
diperlukan untuk pembuatan pupuk cair.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
C. Kerangka Berfikir
Penggunaan pupuk organik lebih menguntungkan dibanding
menggunakan pupuk anorganik, selain menghasilkan kualitas tanaman
organik, pupuk organik juga tidak merusak struktur tanah serta ramah akan
lingkungan. Maka dari itu diupayakan pemanfaatan pupuk organik cair
yang ramah akan lingkungan sekaligus memperbaiki struktur tanah.
Sampah organik batang pisang dan kulit pisang yang saat ini
pemanfaatannya masih belum maksimal dapat digunakan sebagai bahan
pembuatan pupuk cair karena mengandung banyak gizi unsur hara serta
mineral. Buah pare yang biasanya hanya digunakan sebagai sayur dan
kurang diminati oleh orang – orang juga dapat dimanfaatkan secara
maksimal karena memiliki potensi untuk dijadikan pupuk organik. Sampah
organik batang pisang, kulit pisang serta buah pare banyak mengandung
fosfor, kalium, kalsium dan mineral yang dapat menjadi tambahan unsur
hara dalam tanah.
Waktu yang digunakan sebagai proses fermentasi membantu
menguraikan unsur – unsur organik yang ada dipupuk organik cair
sehingga nantinya dapat diserap dengan baik oleh tanah. Bahan yang
digunakan dalam pembuatan pupuk organik cair menggunakan bermacam
– macam limbah organik dan bahan – bahan yang dapat ditemukan di
lingkungan sekitar sehingga mengandung banyak unsur hara serta
mikroorganisme. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
mengetahui kandungan dari pupuk organik cair ini, sehingga dapat
diketahui kandungan unsur hara serta manfaat yang lebih spesifik.
D. Hipotesis
1. Kandungan Fosfor (P) total yang terdapat di dalam pupuk organik cair
hasil fermentasi batang pisang, kulit pisang dan buah pare dengan
penambahan bioaktivator EM4 sekitar 0,75%. Kandungan kalsium
(Ca) total yang terdapat dalam pupuk cair hasil fermentasi batang
pisang, kulit pisang dan buah pare dengan penambahan bioktivator
EM4 sekitar 0,47%.
2. Lama fermentasi yang optimal untuk mendapatkan kadar fosfat (P) dan
kalsium (Ca) total tertinggi pada pupuk organik cair kombinasi batang
pisang, kulit pisang dan buah pare adalah 15 hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan
model rancangan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan
salah satu jenis penelitian kuantitatif yang kuat mengukur sebab akibat
yaitu membandingkan efek variansi variabel bebas terhadap variabel
tergantung melalui manipulasi atau pengendalian variabel bebas
tersebut
Desain penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak
Lengkap (RAL) atau Completely Randomized Design (CRD) dengan satu
faktorial. RAL digunakan untuk percobaan yang mempunyai media atau
tempat percobaan yang seragam atau homogen. Penelitian ini
menggunakan tiga variabel terdiri atas variabel bebas, variabel terikat
dan variabel kontrol. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah lama
fermentasi (5 hari, 10 hari dan 15 hari). Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah kandungan fosfor (P) dan kalsium (Ca) total dalam pupuk cair
batang pisang, kulit pisang dan buah pare yang sudah ditambahkan EM4.
Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah berat bahan dasar pembuatan
pupuk, EM4, tetes tebu dan kandungan P dan Ca total pupuk cair
komersial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
B. Batasan Penelitian
1. Subjek dalam penelitian ini adalah pupuk organik cair batang
pisang, kulit pisang dan buah pare dengan penambahan bioaktivator
EM4. Bagian yang digunakan yaitu batang pisang, kulit pisang serta
daging buah pare. Batang pisang yang digunakan ialah batang pisang
jenis kepok, kulit pisang yang digunakan ialah kulit pisang jenis raja,
dan buah pare didapatkan di pasar tradisional STAN
2. Objek dalam penelitian ini adalah kandungan fosfor dan kalsium total.
3. Perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu lama fermentasi 5
hari, 10 hari, dan 15 hari dengan kode (P1, P2 dan P3).
4. Penelitian dibuat dengan 3 kali ulangan.
5. Kandungan P dan Ca total pupuk cair komersial merk Grow More
dalam kemasan digunakan sebagai kontrol positif.
6. Pembuatan pupuk cair dengan bioaktivator EM4 dan tetes tebu
dengan fermentasi anaerob.
C. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan pupuk cair ini yaitu gelas
beker 1 L, gelas ukur 50 ml, pH meter digital, termometer, toples
plastik, timbangan, ember, pisau, talenan dan saringan. Alat yang
digunakan dalam uji kandungan P dan Ca total yaitu spektrofotometer
vanadat-molidat dengan panjang gelombang 410 nm, titrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
permanganometri, lumpang porcelain, vortex, erlenmeyer, kertas
saring, pipet tetes, corong gelas, timbangan dan gunting.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk yaitu air, batang
pisang, kulit pasang, buah pare, EM4 dan tetes tebu (molasses). Bahan
yang digunakan dalam uji kandungan P total adalah larutan pupuk
cair, larutan Vanadat Molidat, Ammonium Meta Vanadat dan aquadest.
Bahan yang digunakan dalam uji kandungan Ca total adalah HNO3,
indikator Mr-BCG, NH4OH, Asam Oksalat, H2SO4 dan larutan standar
KMnO4 dan kertas label.
D. Cara Kerja
Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Maret 2018. Pembuatan
pupuk dilakukan di Galeri Penelitian Pendidikan Biologi Universitas
Sanata Dharma dan analisa kandungan P dan Ca total dilakukan di
Laboratorium Chem-Mix Pratama. Tahap awal dari penelitian ini adalah
pembuatan sampel pupuk organik cair yang akan difermentasi.
1. Tahap Persiapan
Bahan-bahan yang digunakan adalah Batang pisang, kulit pisang
dan buah pare. Batang pisang diambil dari pohon pisang yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
tidak berbuah lagi yang ada di sekitar Paingan, Maguwoharjo, kulit
pisang didapatkan dari penjual gorengan yang ada di sekitar Paingan,
dan buah pare didapatkan di pasar STAN Maguwoharjo.
Proses pembuatan pupuk cair dalam penelitian ini meliputi
tahap-tahap berikut:
a. Pemotongan setiap bahan dasar
Setiap bahan dasar terdiri dari batang pisang, kulit pisang
dan buah pare masing-masing sebanyak 1 kg dengan
perbandingan 1:1:1. Total berat bahan dasar yang digunakan
sebanyak 3 kg. Kemudian pengecilan ukuran bahan baku
dilakukan dengan mencacah batang pisang, kulit pisang dan
buah pare menjadi potongan kecil kira-kira 2 cm dengan
tujuan agar memudahkan proses dekomposisi bahan organik
dari bahan baku dan mempercepat penguraian selama masa
fermentasi.
Gambar 2.5 Pencacahan batang pisang Gambar 2.6 Kulit Pisang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Gambar 2.7 Pencacahan buah pare
b. Pencampuran bahan dasar
Batang pisang, kulit pisang dan buah pare yang telah
dicacah kemudian diaduk rata di ember besar. Tujuannya agar
semua bahan tercampur merata.
c. Pembagian bahan dasar
Setelah itu, bahan dasar dibagi rata ke dalam 9 buah toples
plastik sebanyak 330 gram.
d. Pembuatan larutan fermentasi
Pada kemasan EM4 tertulis petunjuk pembuatan pupuk
organik cair dengan ketentuan 1 L EM4 + 1 L tetes tebu + 50 L
air kemudian dicampur rata dengan 20 kg bahan pupuk cair.
Penelitian ini dibuat dengan skala kecil dan dilakukan pra-
penelitian. Pembuatan larutan kemudian dibuat dengan
perbandingan 1 : 1 : 50 (150 ml EM4, 150ml tetes tebu dan
air 7500ml) kemudian diaduk rata di dalam ember besar.
Masing-masing toples diberi volume 500 ml kemudian dikocok
rata, ditutup rapat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
e. Tahap fermentasi
Bahan dasar siap difermentasi dengan lama waktu 5 hari,
10 hari dan 15 hari dengan kondisi anaerob. Kondisi anaerob
diartikan sebagai proses dekomposisi bahan organik tanpa
menggunakan oksigen. Setiap dua hari sekali dilakukan
pengadukan dengan cara mengguncang- guncangkan toples.
Ciri fisik pupuk cair organik yang baik pada umumnya adalah
berwarna kuning kecoklatan, memiliki bau alkohol dan bahan
pembentuknya sudah hancur karena proses pembusukan. Hasil
fermentasi disaring untuk memisahkan cairan dengan bahan
organiknya. Kemudian hasil cairan digunakan untuk
penelitian selanjutnya. Parameter utama yang diamati adalah
kandungan unsur hara fosfor dan kalsium mengacu pada
metode Spectrophotometry dan Titrasi Permanganometri.
Fosfor dengan menggunakan Spektrofotometer Vanadat-
Molibdat, sedangkan kalsium dengan menggunakan Titrasi
Permanganometri.
2. Tahap Pengujian
a. Kadar Fosfor
Sampel berupa substansi ditimbang sebanyak 5 gram, lalu
dimasukan ke dalam krus porcelain. Sampel diabukan dalam
tanur atau muffle furnice hingga terbentuk abu. Kemudian abu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dilarutkan dengan menambahkan larutan HNO3 1:3 sampai
volume tertentu, misal 50 ml sambil digerus dengan
menggunakan lumpang porcelain. Larutan kemudian disaring
menggunakan kertas saring hingga didapat filtrate jernih. 1 ml
filtrate jernih yang ada di dalam tabung reaksi, lalu
ditambahkan 3 ml larutan vanadat-molidat, (20 gram
ammonium molibdat dilarutkan dalam aquadest panas, lalu 1
gram ammonium meta vanadat dilarutkan ditempat terpisah
dengan menggunakan 300 ml aquadest panas, kemudian
ditambahkan dengan 140 ml HNO3 pekat ke dalam larutan
ammonium meta vanadat sambil di aduk. Larutan ammonium
molibdat dimasukan ke dalam larutan ammonium vanadat
sambil di aduk, kemudian larutan diencerkan sampai volume 1
liter). Apa bila mengandung fosfor (P2O5) maka akan terbentuk
warna kuning, lalu encerkan dengan aquadest hingga volume
10 ml. Larutan kemudian divortex, absorbansi dibaca
menggunakan spektrofotometri dengan panjang gelombang 410
nm. Data yang diperoleh dicatat kemudian dimasukan ke dalam
perhitungan menggunakan kurva standar.
Perhitungan:
Keterangan: x = konsentrasi larutan (ppm)
fp = faktor pengenceran
Kadar P total (%) = x . fp (x 100%)
berat sampel (mg)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
b. Kadar Kalsium
Sampel berupa substansi ditimbang sebanyak 5 gram, lalu
dimasukan ke dalam krus porcelain. Sampel diabukan dalam
tanur atau muffle furnice hingga terbentuk abu. Kemudian abu
dilarutkan dengan menambahkan larutan HNO3 1:3 sampai
volume tertentu, misal 50 ml sambil digerus dengan
menggunakan lumpang porcelain. Kemudian disaring
menggunakan kertas saring lalu filtrate ditampung dalam
erlenmeyer 100 ml. 10 ml filtrate jernih diambil dan dimasukan
ke dalam erlenmeyer 250ml, kemudian ditambahkan 5 tetes
indikator Mr-BCG 2:5 (warna menjadi merah). Dengan
perbandingan 1:4 NH4OH ditambahkan tetes demi tetes
sehingga warna berubah menjadi biru, kemudian ditambahkan
tetes demi tetes HNO3 1:3 sampai warna menjadi merah.
Kemudian ditambahkan 15 ml Asam Oksalat 2,5%, lalu
dipanaskan di atas kompor listrik hingga mendidih. Setelah
mendidih 15 ml Ammonium Oksalat Jenuh panaskan lagi
hingga mendidih dan terbentuk endapan putih. Larutan
didiamkan selama 6 jam agar endapan terbentuk sempurna.
Kemudian larutan disaring menggunakan kertas saring,
kemudian residu dipindah menggunakan aquadest ke dalam
erlenmeyer 250 ml hingga semua endapan masuk ke dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
erlenmeyer. 15 ml H2SO4 1:4 ditambahkan ke dalam
erlenmeyer kemudian dipanaskan di atas kompor listrik hingga
mendidih. Kemudian dititrasi menggunakan larutan standar
KMnO4 0,1 N hingga warnanya berubah menjadi ungu.
Volume titrasi yang diperoleh dicatat, kemudian hitung kadar
kalsium menggunakan rumus.
1 ml KMnO4 0,1 N = 0,002 gram Calsium
Perhitungan:
Keterangan: x = konsentrasi larutan (ppm)
fp = faktor pengenceran
E. Metode Analisis Data
Data mengenai kandungan P dan Ca total yang telah diperoleh
kemudian dilanjutkan dengan pengujian statistik menggunakan uji
normalitas yaitu Kolmogorov-Smirnov yang mana jika Asymp. Sig > 0,05
maka data berdistribusi normal. Kemudian dilakukan uji lanjutan
menggunakan uji Homogenitas yaitu nilai F kritikal untuk α = 0,05. Bila
nilai F obs > F crit , maka signifikan atau homogen. Kemudian dilanjutkan
dengan uji Analisis of Variance (ANOVA) One Way menggunakan
aplikasi SPSS. ANOVA adalah teknik analisis statistik yang dapat
memberikan jawaban atas ada tidaknya perbedaan skor pada masing-
masing kelompok, jika Asymp. Sig < 0,05 maka H0 ditolak yang artinya
Kadar Ca total (%) = volume titrasi x . fp . 0,002 (x 100%)
10.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
terdapat perbedaan yang signifikan antar perlakuan. Jika H0 ditolak maka
dilanjutkan dengan uji Tukey (Irianto, 2004).
Pengaruh waktu fermentasi terhadap kandungan total Fosfor dan
Kalsium pada pupuk cair hasil fermentasi batang pisang, kulit pisang dan
buah pare dengan hipotesa statistik sebagai berikut:
H0 : ρ = 0 (tidak ada perbedaan signifikan antar kelompok perlakuan)
H1 : ρ ≠ 0 (terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan)
F. Rancangan Pemanfaatan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran
dalam tingkatan Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XII semester
Ganjil yakni pada Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan pada
sub bab Unsur Hara Tanaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Berikut merupakan hasil rerata pengukuran kandungan fosfor (P)
dan Kalsium (Ca) total pada pupuk cair kontrol positif (komersial) serta
hasil fermentasi batang pisang, kulit pisang dan buah pare (dalam %)
dengan lama fermentasi yang berbeda.
Tabel 4.1 Hasil Rerata Pengukuran Kandungan Unsur Hara Fosfor dan
Calsium Total pada Pupuk Cair Kontrol (Komersial)
No Hasil Pengukuran
Kontrol Ulangan 1 Ulangan 2 Rerata
1 Pupuk Cair Fosfor 0,8954 % 0,7959 % 0,84565 %
2 Pupuk Cair Calsium 0,4839 % 0,4632 % 0,47355 %
Tabel 4.2 Hasil Rerata Pengukuran Kandungan Unsur Hara Fosfor
Total pada Pupuk Cair Hasil Fermentasi Batang Pisang, Kulit
Pisang dan Buah Pare
No Lama Fermentasi Hasil Pengukuran
Sampel Ulangan 1 Ulangan
2
Rerata
1 Fermentasi 5 hari P1 (3) 0,2158 % 0,2164 % 0,2161 %
2 Fermentasi 10 hari P2 (1) 0,2888 % 0,2892 % 0,2890 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3 Fermentasi 15 hari P3 (3) 0,2586 % 0,2578 % 0,2582 %
Keterangan: P1 (3) : Fermentasi 5 hari
P2 (1) : Fermentasi 10 hari
P3 (3) : Fermentasi 15 hari
Berdasarkan hasil analisa laboratorium mengenai kandungan
unsur hara fosfor diketahui bahwa terdapat perbedaan persentase
kandungan fosfor total pada masing-masing perlakuan. Data yang
diperoleh dari setiap perlakuan lama fermentasi memiliki rerata kandungan
yang berbeda. Kandungan fosfor total dengan lama fermentasi 5 hari
(dalam %) yaitu 0,2158 pada pengulangan 1 dan 0,2164 pada pengulangan
2. Kandungan fosfor total dengan lama fermentasi 10 hari (dalam %) yaitu
0,2888 pada pengulangan 1 dan 0,2892 pada pengulangan 2. Kandungan
fosfor total dengan lama fermentasi 15 hari (dalam%) yaitu 0,2586 pada
pengulangan 1 dan 0,2578 pada pengulangan 2. Rerata kandungan fosfor
total dengan lama fermentasi 5 hari, 10 hari dan 15 hari (dalam %) yaitu
0,2161 ; 0,2890 ; 0,2582.
Kandungan rerata fosfor pada kemasan pupuk komersial adalah
0,84565%. Jika hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan pupuk
cair komersial (kontrol positif), kandungan fosfor total hasil fermentasi
jauh lebih kecil.
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa kandungan P total pupuk
cair hasil fermentasi batang pisang, kulit pisang dan buah pare yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
tertinggi terdapat pada perlakuan rerata lama fermentasi 10 hari sebesar
2890 ppm (0,2890%), sedangkan kandungan fosfor total terendah pada
lama fermentasi 5 hari dengan rerata sebesar 2161 ppm (0,2161 %).
Berdasarkan uji normalitas SPSS yang dilakukan menunjukkan
bahwa nilai uji Kolmogorov-Smirnov 0,841 > 0,05, maka Ho diterima
(dapat dilihat pada lampiran 3). Hal ini menunjukkan bahwa data
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian data
dilanjutkan dengan uji homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai
F obs > F crit, yaitu 467,7 > 3,9 pada level probabilitas yang artinya lama
fermentasi yang berbeda-beda terhadap kandungan unsur hara fosfor
total pada pupuk cair memiliki variasi yang sama (homogen).
Pengujian dilanjutkan dengan uji Anova One Way, dengan nilai
probabilitas adalah sig 0,001 < 0,05, ini menunjukkan bahwa lama
fermentasi 5 hari, 10 hari dan 15 hari terhadap kandungan fosfor total
pada sampel berbeda secara signifikan atau ada beda nyata diantara ketiga
data. (lampiran 4).
Karena nilai probabilitas kandungan fosfor total adalah 0,001 <
0,05, yang berarti H0 ditolak sehingga H1 diterima yang berarti lama
fermentasi 5 hari, 10 hari dan 15 hari terhadap kandungan kalsium total
pada sampel berbeda secara signifikan, maka dilakukan uji lanjut, yaitu
post hoc; uji Tukey HSD untuk mengetahui perlakuan mana yang sungguh
berbeda (Suparno, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 4.3 Perbedaan Antar Perlakuan Kandungan Fosfor Total
KODE K P5 P10 P15
K - S S S
P5 S - NS NS
P10 S NS - NS
P15 S NS NS -
Keterangan:
P5 : Lama fermentasi 5 hari
P10 : Lama fermentasi 10 hari
P15 : Lama fermentasi 15 hari
S : Signifikan
NS : Tidak Signifikan
Dari hasil uji Tukey HSD (lampiran 4) diketahui bahwa
perlakuan kontrol memiliki hasil yang signifikan terhadap semua
perlakuan. Perlakuan fermentasi 5 hari memiliki hasil yang tidak
signifikan dengan fermentasi 10 hari, dan fermentasi 10 hari juga memiliki
hasil yang tidak signifikan dengan fermentasi 15 hari.
Berdasarkan hasil analisa laboratorium mengenai kandungan
unsur hara kalsium, data yang diperoleh dari setiap perlakuan lama
fermentasi juga bervariasi. Rerata pengukuran kandungan unsur hara
kalsium total pada pupuk cair hasil fermentasi batang pisang, kulit pisang
dan buah pare dapat dilihat pada tabel 4.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 4.4 Hasil Rerata Pengukuran Kandungan Unsur Hara
Kalsium Total pada Pupuk Cair Hasil Fermentasi Batang Pisang, Kulit
Pisang dan Buah Pare
No Lama Fermentasi Hasil Pengukuran
Sampel Ulangan 1 Ulangan
2
Rerata
1 Fermentasi 5 hari P1 (3) 0,4488 % 0,4489 % 0,44885 %
2 Fermentasi 10 hari P2 (1) 0,5471 % 0,5173 % 0,5472 %
3 Fermentasi 15 hari P3 (3) 0,4757 % 0,4948 % 0,48525 %
Keterangan: P1 (3) : Fermentasi 5 hari
P2 (1) : Fermentasi 10 hari
P3 (3) : Fermentasi 15 hari
Berdasarkan hasil analisa laboratorium mengenai kandungan
unsur hara Kalsium diketahui bahwa terdapat perbedaan persentase
kandungan fosfor total pada masing-masing perlakuan. Data yang
diperoleh dari setiap perlakuan lama fermentasi memiliki rerata kandungan
yang berbeda. Kandungan Kalsium total dengan lama fermentasi 5 hari
(dalam %) yaitu 0,4488 pada pengulangan 1 dan 0,4489 pada pengulangan
2. Kandungan Kalsium total dengan lama fermentasi 10 hari (dalam %)
yaitu 0,5471 pada pengulangan 1 dan 0,5173 pada pengulangan 2.
Kandungan Kalsium total dengan lama fermentasi 15 hari (dalam%) yaitu
0,4757 pada pengulangan 1 dan 0,4948 pada pengulangan 2. Rerata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
kandungan fosfor total dengan lama fermentasi 5 hari, 10 hari dan 15 hari
(dalam %) yaitu 0,44885; 0,5472; 0,48525.
Kandungan rerata kalsium pada kemasan pupuk komersial adalah
0,47355%. Jika hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan pupuk
cair komersial (kontrol positif), kandungan kalsium total hasil fermentasi
pada hari ke 5 lebih kecil. Sedangkan jika dibandingkan dengan
kandungan kalsium total hasil fermentasi pada hari ke 10 dan 15 lebih
besar.
Dari tabel diatas diketahui bahwa kandungan Kalsium total pupuk
cair hasil fermentasi batang pisang, kulit pisang dan buah pare
terfermentasi yang tertinggi yaitu pada sampel rerata fermentasi 10
hari sebesar 5472 ppm (0,5472%) dibandingkan dengan lama
fermentasi 5 hari dan 15 hari. Kandungan Kalsium total terendah pada
sampel rerata fermentasi 5 hari sebesar 4488,5 ppm (0,44885%).
Berdasarkan uji normalitas pada aplikasi SPSS yang dilakukan
menunjukkan bahwa nilai uji Kolmogorov-Smirnov 0,952 > 0,05, maka
Ho diterima (lampiran 3). Hal ini menunjukkan bahwa data sampel berasal
dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian data dilanjutkan
dengan uji homogenitas varians yang dihasilkan yaitu dengan nilai F obs
> F crit yaitu 30591,1> 3,8, pada level probabilitas yang yang artinya lama
fermentasi yang berbeda-beda terhadap kandungan unsur hara kalsium
total pada pupuk cair memiliki variasi yang sama (homogen).
Kemudian dilanjutkan dengan uji Anova One Way, dengan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
probabilitas adalah sig 0,019 < 0,05. Ini menunjukkan bahwa H1 diterima
yang berarti lama fermentasi 5 hari, 10 hari dan 15 hari terhadap
kandungan kalsium total pada sampel berbeda secara signifikan (lampiran
4).
Karena nilai probabilitas kandungan fosfor total adalah 0,019 <
0,05, yang berarti berarti H1 terdapat perbedaan yang signifikan, maka
dilakukan uji lanjut, yaitu post hoc; uji Tukey HSD.
Tabel 4.5 Perbedaan Antar Perlakuan Kandungan Kalsium Total
KODE K P5 P10 P15
K - NS NS NS
P5 NS - NS NS
P10 NS NS - NS
P15 NS NS NS -
Keterangan:
P5 : Lama fermentasi 5 hari
P10 : Lama fermentasi 10 hari
P15 : Lama fermentasi 15 hari
S : Signifikan
NS : Tidak Signifikan
Dari hasil uji Tukey HSD (lampiran 4) diketahui bahwa
perlakuan kontrol serta fermentasi 5, 10 dan 15 hari memiliki hasil yang
tidak signifikan atau tidak ada perbedaan yang berarti antar perlakuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
B. Pembahasan
1. Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Kandungan Fosfor Total pada
Pupuk Cair Hasil Fermentasi Batang Pisang, Kulit Pisang dan Buah
Pare
Pada batang pisang, kulit pisang dan buah pare terdapat bahan
organik seperti fosfor (P) yang dapat berfungsi untuk merangsang
pertumbuhan akar atau umbi, pembentukan bunga dan buah serta
memperkokoh tegaknya batang. Fosfor tidak dapat langsung diserap
oleh tanaman, karena masih dalam bentuk senyawa yang perlu dipecah
menjadi ion-ion fosfat yang mudah diserap tanaman. Fosfor yang dapat
diserap langsung oleh tanaman adalah bentuk P yang tersedia dalam tanah,
yaitu dalam bentuk ion orthofosfat H2PO4- dan HPO4
2-.
Kandungan P yang terdapat pada batang pisang, kulit pisang dan
buah pare dapat diserap oleh tumbuhan dalam ion – ion fosfor melalui
perakaran dan digunakan sebagai pertumbuhan. Dengan adanya proses
fermentasi yang dilakukan selama 5, 10 dan 15 hari, berfungsi
menguraikan unsur-unsur organik yang ada di dalam sampel.
Berdasarkan hasil analisa variansi kandungan fosfor total
didapatkan bahwa lama fermentasi mempengaruhi kandungan fosfor
total secara tidak signifikan atau tidak ada beda nyata. Oleh karena itu,
tampak bahwa di antara lama fermentasi tidak ada yang menonjol
pengaruhnya. Perlakuan lama fermentasi hari ke 10 memang menunjukan
hasil yang signifikan antar perlakuan karena mengalami kenaikan kadar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
fosfor yang tinggi, akan tetapi perlakuan lama fermentasi hari ke 15
ternyata menunjukan hasil penurunan kadar fosfor walaupun tidak terlalu
banyak. Kemungkinan faktor yang mendukung adanya perbedaan nyata
kandungan fosfor total dengan lama fermentasi yang berbeda
dikarenakan aktivitas pembelahan mikroba Lactobacillus sp.,
Streptomyces sp., jamur pengurai selulosa dan ragi yang dapat merombak
fosfor sehingga memengaruhi kenaikan kandungan P total (Yuwono,
2006). Selain itu juga dipengaruhi oleh substrat pada bahan organik
yang digunakan yaitu batang pisang, kulit pisang dan buah pare. Peran
mikroba dalam proses fermentasi saling berkesinambungan. Menurut
Yuwono (2006) Lactobacillus sp. selama proses fermentasi berperan
meningkatkan percepatan perombakan bahan organik dan
menghancurkan bahan organik. Peran Streptomyces sp. menghasilkan zat
anti mikroba dari asam amino yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Jamur
fermentasi berperan dalam menguraikan bahan organik dan menghasilkan
alkohol dan zat antimikroba. Melalui proses fermentasi, ragi menghasilkan
senyawa-senyawa bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dari asam amino
dan gula yang dikeluarkan oleh bakteri fotosintetik atau bahan organik dan
akar-akar tanaman.
Substrat sebagai sumber karbohidrat merupakan bahan baku
fermentasi yang mengandung nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk pertumbuhan. Sumber utama dalam pembuatan
pupuk cair ini yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber mikroorganisme itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
sendiri. Sumber karbohidrat dalam penelitian ini adalah batang pisang,
kulit pisang dan buah pare. Glukosa dari tetes tebu (molasses) yang
digunakan sebagai nutrisi bagi bakteri Saccharomyces cerevisiae selama
fermentasi dan sumber mikroorganisme berasal dari bioaktivator EM4.
Kandungan P total pada fermentasi 5 hari sebesar 2162 ppm
(0,2161%), dimana mikroorganisme ini mulai berdaptasi. Pada fase
adaptasi ini mikroorganisme melakukan penyesuaian pada lingkungannya.
Setelah beradaptasi terhadap kondisi baru, selanjutnya sel menggunakan
karbon dari sampah sebagai sumber energi dan memperbanyak diri.
Penguraian semakin baik yang ditunjukkan dengan semakin
meningkatnya kadar fosfor pada hari ke 10 karena sel-sel akan tumbuh
cepat sampai jumlah maksimum. Pada lama fermentasi 10 hari kandungan
P total menjadi 2890 ppm (0,2890%) dikarenakan aktivitas
mikroorganisme sedang mengalami log phase. Log phase adalah saat
dimana mikroorganisme mulai tumbuh dan membelah pada kecepatan
maksimum (Pratiwi, 2013). Hal ini juga didukung oleh Mulyadi (2013)
yang berpendapat bahwa kandungan yang berbeda-beda dipengaruhi
kecepatan mikroba yang berbeda-beda dalam mengurai bahan fermentasi.
Pada fermentasi ke 15 hari terjadi penurunan kandungan P menjadi
2582 ppm (0,2582%). Hal ini dikarenakan mikroorganisme mencapai
keseimbangan yakni jumlah mikroorganime yang dihasilkan sama
dengan jumlah mikroba yang mati. Pada saat ini aktivitas mikroba
akan menurun. Hal ini disebabkan kurangnya makanan atau nutrisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
dalam hal ini substansi yang mengandung karbon. Selain itu adanya
hasil metabolisme yang menyebabkan racun atau dapat menghambat
pertumbuhan mikroba. Pada fase ini jumlah populasi masih sedikit naik,
karena jumlah sel yang tumbuh masih lebih banyak dari jumlah sel yang
mati. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.2 yang menunjukan kadar fosfor
pada lama waktu fermentasi hari ke 15 masih lebih tinggi dibanding kadar
fosfor dengan lama waktu fermentasi 5 hari.
2. Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Kandungan Kalsium Total pada
Pupuk Cair Hasil Fermentasi Batang Pisang, Kulit Pisang dan Buah
Pare
Pada batang pisang, kulit pisang dan buah pare terdapat bahan
organik seperti Kalsium (Ca) yang dapat berfungsi untuk menguatkan
dinding sel pada bagian lamella daun, pembentukan pucuk tanaman, dan
penting bagi pertumbuhan ujung dan bulu-bulu akar. Kalsium diserap oleh
tanaman dalam bentuk ion Ca++. Kalsium sebagian besar terdapat dalam
daun berbentuk Kalsium pektat yaitu pada bagian lamella pada dinding sel.
Berdasarkan hasil analisa variansi kandungan kalsium total
diperoleh bahwa lama fermentasi tidak mempengaruhi kandungan kalsium
total secara signifikan atau tidak terdapat perbedaan yang nyata
diantara lama fermentasi yang berbeda. Oleh karena itu, tampak bahwa di
antara lama fermentasi tidak ada yang menonjol pengaruhnya. Perlakuan
lama fermentasi hari ke 10 memang menunjukan hasil yang signifikan
antar perlakuan karena mengalami kenaikan kadar kalsium yang tinggi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
akan tetapi perlakuan lama fermentasi hari ke 15 ternyata menunjukan
hasil penurunan kadar fosfor walaupun tidak terlalu banyak.
Kandungan Ca total pada fermentasi 5 hari sebesar 4488,5
ppm (0,44885 %), dimana mikroorganisme ini mulai berdaptasi.
Penguraian semakin baik yang ditunjukkan dengan semakin
meningkatnya kadar kalsium pada hari ke 10 karena sel-sel akan tumbuh
cepat sampai jumlah maksimum. Pada lama fermentasi 10 hari kandungan
Ca total menjadi 5472 ppm (0,5472 %) dikarenakan aktivitas
mikroorganisme sedang mengalami log phase.
Pada fermentasi ke 15 hari terjadi penurunan kandungan Ca
menjadi 4852,5 ppm (0,48525%). Hal ini dikarenakan mikroorganisme
mencapai keseimbangan yakni jumlah mikroorganime yang dihasilkan
sama dengan jumlah mikroba yang mati. Hal ini dapat dilihat pada tabel
4.3 yang menunjukan kadar kalsium pada lama waktu fermentasi hari ke
15 masih lebih tinggi dibanding kadar kalsium dengan lama waktu
fermentasi 5 hari.
Analisa yang diperoleh untuk unsur hara makro P dan Ca
menyatakan bahwa kandungan P dan Ca pada hari ke 15 sama-sama
mengalami penurunan, akan tetapi masih lebih tinggi dibandingkan pada
hari ke 5 karena pertumbuhan bakteri masih lebih banyak dibandingkan
jumlah bakteri yang mati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
3. Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Kandungan Fosfor dan Kalsium
Total pada Pupuk Cair Hasil Fermentasi Batang Pisang, Kulit Pisang
dan Buah Pare
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa hasil setiap perlakuan lama
fermentasi memiliki kandungan P dan Ca total yang berbeda-beda.
Pengaruh lama fermentasi terhadap kandungan fosfor total dapat dilihat
pada gambar 4.1 berikut ini:
Gambar 4.1 Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Kandungan Fosfor
Total pada Pupuk Cair Hasil Fermentasi Batang Pisang, Kulit Pisang dan
Buah Pare
Berdasarkan gambar 4.1, dapat dilihat bahwa fermentasi
menentukan tinggi rendahnya kandungan P total. Kandungan rerata P total
pada lama fermentasi 10 hari mengalami banyak peningkatan, namun
pada lama fermentasi 15 hari kandungan fosfor total menurun. Melihat
adanya penurunan kandungan tersebut, memungkinkan terjadinya
penurunan kembali setelah lama fermentasi 20 hari dan seterusnya,
dikarenakan nutrisi pada sampel pupuk cair sudah habis dan menyebabkan
pertumbuhan mikroorganisme akan terhenti sehingga mikroorganisme
0,00%
0,05%
0,10%
0,15%
0,20%
0,25%
0,30%
0,35%
5 hari 10 hari 15 hari
Kadar P Total (%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
mati dan didapatkan hasil unsur hara fosfor (P) yang lebih sedikit
dibanding sebelumnya.
Kandungan kalsium total pada pupuk cair hasil fermentasi batang
pisang, kulit pisang dan buah pare dengan lama fermentasi yang berbeda
menghasilkan kandungan yang berbeda. Pengaruh lama fermentasi
terhadap kandungan kalsium total dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut :
Gambar 4.2 Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Kandungan Kalsium
Total pada Pupuk Cair Hasil Fermentasi Batang Pisang, Kulit
Pisang dan Buah Pare
Berdasarkan gambar 4.2, dapat diketahui bahwa kandungan
kalsium total mengalami kenaikan pada lama fermentasi 10 hari dan
mengalami sedikit penurunan pada hari ke-15. Berdasarkan data hasil
penelitian, untuk mendapatkan kandungan unsur hara kalsium total yang
paling tinggi yaitu dengan lama fermentasi 10 hari diikuti dengan
lama fermentasi 15 hari meskipun analisa statistik menunjukkan hasil
bahwa terjadi sedikit penurunan.
0,00%
0,10%
0,20%
0,30%
0,40%
0,50%
0,60%
5 Hari 10 Hari 15 Hari
Kadar Ca Total (%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Namun demikian, dari hasil penelitian ini kandungan fosfor dan
kalsium total tertinggi terjadi pada lama fermentasi yang optimal yaitu 10
hari, persamaan kandungan fosfor dan kalsium total tidak signifikan
secara statistik.
4. Perubahan Suhu dan Derajat Keasaman (pH)
Parameter pendukung dalam fermentasi adalah suhu dan pH.
Penelitian pembuatan pupuk organik cair ini dilaksanakan di galeri
penelitian Pendidikan Biologi. Kondisi lingkungan di galeri penelitian
cukup mendukung pembuatan pupuk organik cair. Suhu dipengaruhi oleh
factor penyinaran sinar matahari dan proses dekomposisi yang terjadi pada
tiap toples. Hasil pengukuran suhu ruang selama proses fermentasi
bervariasi yaitu suhu berkisar 27o C – 29o C (dapat dilihat pada lampiran
2). Suhu dalam penelitian ini masih dalam range yang baik untuk
fermentasi sehingga mikroorganisme dapat mendegradasi substrat di
dalam bahan tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Santoso (2010)
yang berpendapat bahwa suhu yang baik untuk fermentasi adalah 25 – 55o
C.
Salah satu faktor yang memengaruhi aktivitas mikroorganisme di
dalam media penguraian bahan organik adalah pH. Menurut Campbell dan
Reece (2008), pH merupakan faktor penting karena berpengaruh terhadap
ketersediaan mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Pengujian pH
dilakukan menggunakan pH meter. Derajat keasaman pupuk organik cair
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
pada penelitian ini yaitu pada kisaran pH 3,9– 6,6 (dapat dilihat pada
lampiran 2). Permentan (2011) menyatakan kisaran pH pupuk organik cair
yaitu sekitar 4-9,5.
Reaksi kimia fermentasi yaitu:
Aktifitas mikroorganisme
Bahan organik CO2 + H2O + hara + humus +
ATP
Reaksi yang terjadi pada perombakan fermentasi anaerob
Bakteri penghasil asam methanomonas
(CO2O)x XCH3COOH CH4 + O2
Derajat keasaman pada awal proses fermentasi akan
mengalami penurunan karena sejumlah mikroorganisme yang terlibat
dalam fermentasi mengubah bahan organik menjadi asam organik. Pada
proses selanjutnya, bakteri metanogen akan mengkonversikan asam
organik menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti metana, amoniak,
dan karbondioksida (CO2) yang terbentuk sehingga bahan memiliki derajat
keasaman yang tinggi dan mendekati normal (Prahesti dan Dwipayanti,
2011).
Aktivitas mikrobia dalam mendekomposisi bahan organik menurut
Dwijoseputro (2010) akan menghasilkan gas CO2. Gas ini CO2 akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
membentuk asam karbonat (H2CO3) yang mudah terurai menjadi ion H+
dan HCO3-. Ion H+ ini akan memengaruhi keasaman sehingga pH larutan
menurun (keasaman meningkat).
g
5. Hambatan dan Keterbatasan dalam Penelitian
Hambatan yang dialami adalah kadar pH pada pupuk cair hasil
fermentasi yang lebih asam dibandingkan kadar pH pada pupuk cair
organik yang sudah ditentukan oleh peraturan menteri. Hal ini dapat
diatasi dengan cara melarutkan pupuk cair kedalam air agar pH tidak
terlalu asam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
BAB V
IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN
Pengujian kandungan fosfor dan kalsium total pada pupuk cair hasil
fermentasi dapat menambah pengetahuan bagi siswa dalam mendukung
proses belajar mengajar di sekolah. Siswa dapat diajarkan untuk membuat
pupuk cair yang difermentasi dengan memanfaatkan bahan-bahan organik
dari sisa tanaman yang sudah tidak terpakai dan sisa kulit buah-buahan. Melalui
pelajaran di sekolah siswa dapat memperluas pengetahuannya untuk
membantu masyarakat secara umum tentang pentingnya kandungan unsur
hara yang dibutuhkan oleh tanaman.
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran Sekolah
Menengah Atas (SMA) kelas XII semester ganjil yakni pada Pertumbuhan
dan Perkembangan pada Tumbuhan sub bab Unsur Hara Tanaman. Siswa dapat
mengembangkan sikap ilmiah, keterampilan berproses secara ilmiah dengan
merancang dan melakukan sendiri penelitian dan percobaan biologi secara
sederhana. Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja
Siswa (LKS) dan Lembar Pengamatan Penilaian dapat dilihat pada lampiran 4, 5,
6 dan 7.
Acuan kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran terkait
penelitian yang dilakukan menggunakan kurikulum 2013 karena pada saat ini
kebanyakan sekolah sudah menggunakan kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
1. Kompetensi Inti
KI 3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 (Keterampilan) : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
2. Kompetensi Dasar
KD 3.1 : Menjelaskan pengaruh faktor internal dan faktor eksternal
terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
KD 4.1 : Menyusun laporan hasil percobaan tentang pengaruh faktor
eksternal terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
3. Indikator
3.1.1 Menjelaskan faktor internal dan faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk
hidup.
3.1.2 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal
dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk
hidup.
4.1.1 Membuat rancangan percobaan tentang faktor luar yang
mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
4.1.2 Mempresentasikan hasil rancangan percobaan.
4.1.3 Melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
4.1.4 Membuat laporan hasil percobaan secara tertulis dengan
menggunakan penulisan ilmiah yang benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kandungan fosfor total pada pupuk cair hasil fermentasi ternyata
lebih rendah dibandingkan dengan standar kandungan fosfor yang
ada pada pupuk cair. Kandungan kalsium total pada pupuk cair
hasil fermentasi terbukti sesuai dengan standar kandungan kalsium
yang ada pada pupuk cair.
2. Kandungan fosfor total dalam pupuk cair hasil fermentasi batang
pisang, kulit pisang dan buah pare dengan penambahan EM4
setelah difermentasi selama 5, 10, 15 hari yaitu 0,2161%, 0,2890%
dan 0,2582%. Kandungan kalsium total total dalam pupuk cair
hasil fermentasi batang pisang, kulit pisang dan buah pare dengan
penambahan EM4 setelah difermentasi selama 5, 10, 15 hari yaitu
0,44885%, 0,5472% dan 0,48525%.
3. Lama fermentasi yang optimal untuk mendapatkan kandungan
unsur hara fosfor dan kalsium total tertinggi yaitu 10 hari.
B. Saran
Saran yang penulis dapat sampaikan adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan mengaplikasikan pada
tanaman untuk mengoptimalkan dan mengetahui fungsi nyata
kandungan fosfor dan kalsium pada pupuk organik cair hasil
fermentasi agar semakin terbukti potensi dan kualitasnya sebagai
sumber hara bagi tanaman
2. Perlu diperhatikan saat proses berjalannya fermentasi yaitu perlakuan
fermentasi agar proses fermentasi dapat berjalan optimal. Jika pH
terlalu asam dapat disesuaikan dengan menambahkan kapur yakni
kalsium karbonat atau kalsium hidroksida, jika suhu ruang terlalu
panas dapat meletakkan toples fermentasi pada ruangan gelap lalu
diberi penutup kain hitam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, 2008, Pemanfaatan Urine Sapi yang Difermentasi sebagai Nutrisi
Tanaman. Andi Offset. Yogyakarta.
Arista. 2017. Uji Kandungan N dan P Pupuk Organik Cair Kombinasi Batang
Pisang dan Sabut Kelapa Dengan Penambahan Kotoran Ayam sebagai
Bioaktivator. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Ayu, Gusti. 2017. Kualitas Pupuk Organik Cair Dari Limbah Buah Jambu Biji
(Psidium Guajava L.), Kulit Pisang Mas (Musa Paradisiaca L. Var.Mas)
dan Pepaya (Carica Papaya L.). Universitas Atma Jaya. Yogyakarta.
Basriyanta. (2007). Memanen Sampah. Yogyakarta: Kanisius.
Campbell, N. A., dan J. B. Reece. 2008. Biologi Edisi ke 8 Jilid 1. (diterjemahkan
dari : Biology Eighth Edition, penerjemah : D.T. Wulandari).
Penerbit Erlangga. Jakarta. 486 hal.
Day, R. A. dan A. L. Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga:
Jakarta.
Dewati. 2008. Manfaat Pisang. Bumi Aksara. Jakarta. 47 hlm.
Djuarnani, N., Kristiani, dan B.S Setiawan. 2005. Cara Cepat Membuat Kompos.
Agromedia Pustaka. Jakarta
Dwidjoseputro, 2010. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerbit Djembatan. Jakarta.
Gundoyo, W. 2010. Pembuatan Pupuk Cair Organik. http://images.mrheri.
multiply.
Multiplycontent.com/attachment/0/SidO1QoKCtUAACRtQ901/Pembuat
an%20Pupuk%20Cair%20Organik.pdf?nmid =2508 22871. 14 pp.
Diakses pada tanggal12 September 2010.
Hakim, N., Nyakpa Y.M., Lubis M.A., Nogroho G.S., Saul R.M., Diha A.M.,
Hong B.G., dan Bailey H.H., 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.
Universitas Lampung. Lampung
Hanafiah, K. A., 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Divisi Buku Perguruan
Tinggi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, p.360.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Hargono, dan Budiyati, S., 2004. Pengaruh Waktu Fermentasi dan Penambahan
Aktivator BMF Biofad Terhadap Kualitas Pupuk organik. Teknik Kimia
UNDIP. Semarang.
Irianto, A. 2004. Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Prenada Media
Group. Jakarta.
Leiwakabessy, F. M. dan A. Sutandi. 2004. Pupuk dan Pemupukan. Diktat
Kuliah. Departemen Tanah. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.
Mufida, L. 2013. Pengaruh Penggunaan Konsentrasi FPE (Fermented Plant
Extrac) Kulit Pisang Terhadap Jumlah Daun, Kadar Klorofil dan Kadar
Kalium Tanaman Seledri (Apium graveolens). IKIP PGRI Semarang.
Semarang. 87 hlm. 23 hlm.
Mulyadi, Y. Sudarno dan E. Sutrisno, 2013. Studi Penambahan Air Kelapa
pada Pembuatan Pupuk cair dari Limbah Cair Ikan Terhadap
Kandungan Hara Makro C, N, P, dan K. Jurnal Pupuk Organik
Cair. Vol 2. (4)1-12
Murtagh, J.E. (1995). Molasses as a Feedstock for Alcohol Production.
http://crybabyltd.com/oodu/Classes/009_Ethnogens/009_Distilling_n_Br
ew/The%20Alcohol%20Text%20Book/chapt06.pdf. [11 November
2010].
Nasution, F.J., Mawarni, L., dan Meiriani. 2014. Aplikasi Pupuk Organik Padat
dan Cair Dari Kulit Pisang Kepok untuk Pertumbuhan dan Produksi Sawi
(Brancissa juncea L.). Jurnal Online Agroteknologi. 2 (3). 1029-1037.
Parman, S. 2007. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan
dan Produksi Kentang (Solanum tuberosum L.). Buletin Anatomi dan
Fisiologi. 15 (2), 21-31.
Parnata, Ayub. 2004. Mengenal Lebih Dekat Pupuk Organik Cair Aplikasi
dan Manfaatnya. Jakarta. PT. Agromedia Pustaka.
Peraturan Menteri Pertanian. 2011. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
70/Permentan/SR.140/10/2011 Tentang Pupuk Organik. Pupuk Hayati
dan Pembedah Tanah. Jakarta.
Pratiwi, I. 2013. Analisis Kualitas Kompos Limbah Persawahan dengan Mol
Sebagai Dekomposer. Jurnal Online Agroekoteknologi Tropika 2 (4) :
2301-6515.
Prahesti R.Y. dan N.U. Dwipayanti. 2011. Pengaruh Penambahan Nasi Basi Dan
Gula Merah Terhadap Kualitas Kompos Dengan Proses Anaerobik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Studi Kasus Pada Sampah Domestik Lingkungan Banjar Sari,
Kelurahan Ubung. Denpasar Utara: 497-506
Rohman, Abdul. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Rukmana, H. Rahmat. 2004. Temu-temuan Apotik Hidup Di Pekarangan.
Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Santi, Shinta Soraya. 2008. “Kajian Pemanfaatan Limbah Nilam untuk
Pupuk Cair Organik dengan Proses Fermentasi”. Jurnal Teknik Kimia.
Vol. 4, No.2, April 2010.
Santoso. 2010. Modul Biokimia Enzim.
staff.undip.ac.id/fk/santosojaeri/files/modul-biokimia-enzim.pdf. Diakses
pada 16 April 2018 pukul 16:28 WIB.
Stanbury, P. F. dan A. Whitaker. 1984. Principles of Fermentation
Technology. Pergamnon Press. New York.
Sutanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Kanisius. Jakarta.
Susetya, D. 2012. Panduan Lengkap Membuat Pupuk Organik. Penerbit Baru
Press. Jakarta
Sutedjo, M. M. 2010. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta, pp.20-
21.
Syefani dan A. Lilia. 2003. Pelatihan Pertanian Organik. Malang : Fakultas
Pertanian Unibraw.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta.
Yogyakarta: Gajah Mada University press.
Utomo, B. 2010. Pengaruh Bioaktivator terhadap Pertumbuhan Sukun
(Artocarpus communis Forst) dan Perubahan Sifat Kimia Tanah
Gambut. Jurnal Agron. Indonesia, 38 (1), 15 – 18.
Wijaya, K.A. 2008. Nutrisi Tanaman sebagai Penentu Kualitas Hasil dan
Resistensi Alami Tanaman. Prestasi Pustaka. Jakarta.
Yuwono, Dipo. 2007. Kompos. Jakarta : Penebar Swadaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lampiran 1. Hasil Pengukuran Kandungan P dan Ca Pupuk Cair Hasil
Fermentasi Batang Pisang, Kulit Pisang dan Buah Pare
a. Hasil Pengukuran Kandungan P dan Ca Pupuk Cair Hasil Fermentasi
5 Hari Batang Pisang, Kulit Pisang dan Buah Pare
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
b. Hasil Pengukuran Kandungan P dan Ca Pupuk Cair Hasil Fermentasi
10 Hari Batang Pisang, Kulit Pisang dan Buah Pare
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
c. Hasil Pengukuran Kandungan P dan Ca Pupuk Cair Hasil Fermentasi
15 Hari Batang Pisang, Kulit Pisang dan Buah Pare
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
d. Hasil Pengukuran Kandungan P dan Ca Pupuk Cair Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 2. Hasil pengukuran Suhu dan pH
a. Hasil Pengukuran Suhu dalam toples
No Perlakuan Hasil Pengukuran (oC)
Suhu awal U1 U2 U3 Rerata
1 Fermentasi 5 hari 29 25 25 25 25
2 Fermentasi 10 hari 29 28 28 28 28
3 Fermentasi 15 hari 29 27 27 27 27
b. Hasil Pengukuran Suhu Ruang
No Perlakuan Hasil Pengukuran
Suhu Ruang (oC)
1 Fermentasi 5 hari 28
2 Fermentasi 10 hari 29
3 Fermentasi 15 hari 28
c. Hasil Pengukuran pH
No Perlakuan Hasil Pengukuran
U1 U2 U3 Rerata
pH
awal
pH
akhir
pH
awal
pH
akhir
pH
awal
pH
akhir
pH
awal
pH
akhir
1 Fermentasi 5
hari
6,3 3,9 6,2 3,8 6,4 3,8 6,3 3,84
2 Fermentasi 10
hari
6,5 6,6 6,6 6,1 6,6 6,5 6,5 6,4
3 Fermentasi 15
hari
6,4 6,1 6,5 6,1 6,5 6,1 6,4 6,1
Lampiran. 3 Uji Normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
1. Hasil Perhitungan Statistika Kandungan Unsur Hara Fosfor
a. Uji Normalitas
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Fosfor 8 .0000000 ,18867556 -,27091 ,23974
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Fosfor
N 8
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation ,18867556
Most Extreme Differences
Absolute ,218
Positive ,174
Negative -,218
Kolmogorov-Smirnov Z ,617
Asymp. Sig. (2-tailed) ,841
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
b. Uji Homogenitas
F-Test Two-Sample for Variances
Waktu Fermentasi Fosfor
Mean 7,5 0,4022375
Variance 35,71428571 0,076373343
Observations 8 8
df 7 7
F 467,6276363
P(F<=f) one-tail 8,32551E-09
F Critical one-tail 3,78704354
c. Uji F ANOVA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
ANOVA
Unsur Hara Fosfor
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups ,530 3 ,177 142,650 ,000
Within Groups ,005 4 ,001
Total ,535 7
d. Uji Post Hoc
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Unsur Hara Fosfor
Tukey HSD
(I) Perlakuan (J) Perlakuan Mean
Difference (I-J)
Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Kontrol
5 hari ,6295500* ,0351806 ,000 ,486335 ,772765
10 hari ,5566500* ,0351806 ,000 ,413435 ,699865
15 hari ,5874500* ,0351806 ,000 ,444235 ,730665
5 hari
Kontrol -,6295500* ,0351806 ,000 -,772765 -,486335
10 hari -,0729000 ,0351806 ,300 -,216115 ,070315
15 hari -,0421000 ,0351806 ,660 -,185315 ,101115
10 hari
Kontrol -,5566500* ,0351806 ,000 -,699865 -,413435
5 hari ,0729000 ,0351806 ,300 -,070315 ,216115
15 hari ,0308000 ,0351806 ,818 -,112415 ,174015
15 hari
Kontrol -,5874500* ,0351806 ,000 -,730665 -,444235
5 hari ,0421000 ,0351806 ,660 -,101115 ,185315
10 hari -,0308000 ,0351806 ,818 -,174015 ,112415
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
2. Hasil Perhitungan Statistika Kandungan Unsur Hara Kalsium
a. Uji Normalitas
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Kalsium 8 .0000000 ,03109726 -,03024 ,05622
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kalsium
N 8
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation ,03109726
Most Extreme Differences
Absolute ,183
Positive ,183
Negative -,165
Kolmogorov-Smirnov Z ,517
Asymp. Sig. (2-tailed) ,952
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
b. Uji Homogenitas
F-Test Two-Sample for Variances
Waktu Fermentasi Kalsium
Mean 7,5 0,4849625
Variance 35,71428571 0,001167474
Observations 8 8
df 7 7
F 30591,07307
P(F<=f) one-tail 3,71923E-15
F Critical one-tail 3,78704354
c. Uji F ANOVA
ANOVA
Unsur Hara Kalsium
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups ,007 3 ,002 11,628 ,019
Within Groups ,001 4 ,000
Total ,008 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
d. Uji Post Hoc
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Unsur Hara Kalsium
Tukey HSD
(I) Perlakuan (J) Perlakuan Mean
Difference (I-J)
Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Kontrol
5 hari ,0247000 ,0144972 ,426 -,034316 ,083716
10 hari -,0586500 ,0144972 ,051 -,117666 ,000366
15 hari -,0117000 ,0144972 ,849 -,070716 ,047316
5 hari
Kontrol -,0247000 ,0144972 ,426 -,083716 ,034316
10 hari -,0833500* ,0144972 ,015 -,142366 -,024334
15 hari -,0364000 ,0144972 ,197 -,095416 ,022616
10 hari
Kontrol ,0586500 ,0144972 ,051 -,000366 ,117666
5 hari ,0833500* ,0144972 ,015 ,024334 ,142366
15 hari ,0469500 ,0144972 ,100 -,012066 ,105966
15 hari
Kontrol ,0117000 ,0144972 ,849 -,047316 ,070716
5 hari ,0364000 ,0144972 ,197 -,022616 ,095416
10 hari -,0469500 ,0144972 ,100 -,105966 ,012066
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 4. Silabus
SILABUS PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN BIOLOGI
Kelas : XII
Mata Pelajaran : Biologi
Semester : I (Ganjil)
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K1 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
KOMPTENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI
WAKTU
MEDIA, ALAT,
BAHAN
BAB 1. Pertumbuhan dan Perkembangan
1.2
2.1
Menyadari dan
mengagumi pola
pikir ilmiah dalam
kemampuan
mengamati
bioproses
Berperilaku ilmiah:
teliti, tekun, jujur
terhadap data dan
fakta, disiplin,
tanggung jawab dan
peduli dalam
observasi dan
eksperimen, berani
dan santun dalam
mengajukan
pertanyaan dan
1. Pertumbuhan dan
Perkembangan
Pertumbuhan
dan
perkembangan
tumbuhan
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pertumbuhan
dan
perkembangan
tumbuhan
(faktor internal
dan faktor
eksternal).
Mengamati
Siswa mengamati
pertubuhan pada
tumbuhan
Membaca literatur
mengenai
pertumbuhan pada
tumbuhan
Menanya
Siswa dituntun
untuk merumuskan
pertanyaan tentang
proses
pertumbuhan dan
perkembangan
tumbuhan dan
faktor-faktor yang
Observasi
Sikap ilmiah
saat mengamati,
melaporkan
secara lisan dan
saat diskusi
bersama
kelompok
dengan lembar
pengamatan
Portofolio
Laporan tertulis
mengenai
pengaruh luar
terhadap
pertumbuhan
tanaman
4 JP 1. Video
2. Buku paket
Biologi SMA
kelas XII
3. LKS 1 dan 2
4. Internet
5. Gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
3.1
berargumentasi,
peduli lingkungan,
gotong royong,
bekerja sama, cinta
damai berpendapat
secara ilmiah dan
kritis, responsif dan
proaktif dalam
setiap tindakan dan
dalam melakukan
pengamatan dan
percobaan di dalam
kelas/laboratorium
maupun di luar
kelas/laboratorium
Menganalisis
hubungan antara
faktor internal dan
eksternal dengan
proses pertumbuhan
dan perkembangan
pada makhluk hidup
berdasarkan hasil
memengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan
tumbuhan
Mengumpulkan
informasi
Menggali informasi
dan mencari
referensi untuk
mengerjakan LKS
mengenai faktor
internal dan faktor
eksternal yang
memengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan
tumbuhan
Menganalisis
hubungan faktor
internal dan faktor
eksternal yang
memengaruhi
pertumbuhan dan
Tes
Tes tertulis
mengenai
pertumbuhan
dan
perkembangan
tanaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
4.1
percobaan.
Merencanakan dan
melaksanakan
percobaan tentang
faktor luar yang
memengaruhi proses
pertumbuhan dan
perkembangan
tanaman. Dan
melaporkan secara
tertulis dengan
menggunakan
tatacara penilisan
ilmiah yang benar
perkembangan
tumbuhan
Mengasosiasi
Diskusi
mengerjakan LKS
Menarik
kesimpulan
mengenai proses
pertumbuhan dan
perkembangan
serta faktor-faktor
yang
memengaruhinya
Mengkomunikasikan
Presentasi hasil
diskusi mengenai
proses
pertumbuhan dan
perkembangan
serta faktor-faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
yang
memengaruhinya
2. Merencanakan dan
melaksanakan
percobaan
Pengamatan
contoh
pengaruh faktor
luar terhadap
pertumbuhan
tanaman.
Mengamati
Mengkaji jurnal
penelitian
mengenai
pertumbuhan dan
perkembangan
tanaman
Menanya
Menuntun siswa
berpikir kritis
mengenai
pengaruh faktor
luar terhadap
pertumbuhan
tanaman.
Mengumpulkan
informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Mengkaji dan
mendiskusikan
berbagai informasi
mengenai
pengaruh faktor
luar yang
memengaruhi
pertumbuahn pada
tanaman.
Merancang
percobaan
sederhana tentang
faktor luar yang
mempengaruhi
pertumbuhan pada
tanaman.
Melaksanakan
percobaan
sederhana sesuai
dengan rancangan
yang disusun dan
telah disepakati
kelompok.
Melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
pengamatan hasil
percobaan.
Mengasosiasi
Mengolah data
hasil percobaan.
Menarik
kesimpulan hasil
percobaan.
Mengkomunikasikan
Melaporkan hasil
percobaan secara
tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajaran : IPA BIOLOGI
Kelas : XII/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. KOMPETENSI INTI
KI1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1. 1.1 Menyadari dan mengagumi pola pikir
ilmiah dalam kemampuan mengamati
bioproses.
1.1.1 Mengagumi pola pikir
ilmiah.
2. 2.1 Berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin
tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun,
hati-hati, bertanggung jawab, terbuka,
kritis, kreatif, inovatif dan peduli
lingkungan) dalam melakukan percobaan
dan berdiskusi.
2.1.1 Menunjukan perilaku ilmiah,
meliputi teliti, jujur,
tanggung jawab dan bekerja
sama dalam melakukan
percobaan dan berdiskusi.
3. 3.1 Menganalisis hubungan antara faktor
internal dan eksternal dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan pada
makhluk hidup berdasarkan hasil
percobaan.
3.1.1 Menjelaskan faktor internal
dan faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada
makhluk hidup.
3.1.2 Menganalisis hubungan
antara faktor internal dan
faktor eksternal dengan
proses pertumbuhan dan
perkembangan pada makhluk
hidup.
4. 4.1 Merencanakan dan melaksanakan
percobaan tentang faktor luar yang
memengaruhi proses pertumbuhan
4.1.1 Membuat rancangan
percobaan tentang faktor luar
yang mempengaruhi proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
dan perkembangan tanaman, dan
melaporkan secara tertulis dengan
tatacara penulisan yang benar.
pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
4.1.2 mempresentasikan hasil
rancangan percobaan
4.1.3 Melaksanakan percobaan
tentang faktor luar yang
mempengaruhi proses
pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
4.1.4 Membuat laporan hasil
percobaan secara tertulis
dengan menggunakan
penulisan ilmiah yang benar.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.1.1.1 Melalui refleksi siswa menyadari kemampuan pola pikir ilmiah
yang dimiliki sebagai anugerah dari Tuhan.
2.1.1.1 Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menunjukkan perilaku
ilmiah, meliputi teliti, jujur, tanggung jawab dan bekerja sama
dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
3.1.1.1 Melalui studi pustaka, siswa dapat menjelaskan faktor internal
dan faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan tanaman.
3.1.2.1 Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu menganalisis hubungan
antara faktor internal dan faktor eksternal dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman.
4.1.1.1 Setelah kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat membuat
rancangan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi
proses pertumbuhan tanaman.
4.1.2.1 Setelah membuat rancangan percobaan, siswa dapat
mempresentasikan hasil rancangan di depan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
4.1.3.1 Setelah membuat rancangan percobaan, siswa dapat
melaksanakan percobaan sederhana sesuai prosedur.
4.1.4.1 Setelah melaksanakan percobaan, siswa mampu melaporkan
hasil percobaan yang telah dilakukan secara tertulis dengan
menggunakan penulisan ilmiah yang benar.
D. MATERI AJAR
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
a. Pertumbuhan dan perkembangan awal
b. Pertumbuhan primer dan sekunder
Faktor yang memengaruhi pertumbuhan yaitu faktor dalam
(internal) yaitu gen dan hormon pertumbuhan, sedangkan faktor
luar (eksternal) dapat berupa air, oksigen, karbon dioksida, suhu,
cahaya, dan unsur hara.
Merancangan dan melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar
terhadap pertumbuhan tanaman.
E. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific
2. Model : Penemuan (Discovery)
3. Metode :Tanya jawab, diskusi kelompok, pengamatan,
presentasi
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR
1. Media:
Power point
White board
2. Alat/Bahan:
Laptop
Viewer
Lembar Kerja Siswa (LKS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
3. Sumber Belajar:
Buku Paket Biologi Kelas XII (Kurikulum 2013)
Internet (Gambar, video, jurnal penelitian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1 (2 x 45 menit)
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Apersepsi
Motivasi
Orientasi
Mengorganisasi
- Memberi salam
- Berdoa bersama
- Menanyakan kesiapan dalam
mengikuti proses pembelajaran
- Mengecek kehadiran
- Guru bertanya kepada siswa:
“apakah kalian pernah
memperhatikan tanaman yang ada
di sekitar kalian tumbuh menjadi
besar?”
- Guru bertanya pada siswa: “apakah
setiap makhluk hidup akan tumbuh
dan berkembang sepanjang
hidupnya?”
- Menayangkan tujuan dan materi
yang akan dibahas
- Siswa diminta untuk membentuk
kelompok
10 menit
Inti Mengamati
- Siswa mengamati video proses
pertumbuhan pada tumbuhan atau
makhluk hidup.
Menanya
- Guru menuntun siswa untuk
merumuskan pertanyaan.
- Guru menanggapi pertanyaan siswa.
70 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Mengumpulkan informasi
- Guru membagikan LKS kepada tiap
kelompok siswa
- Guru mempersilahkan siswa secara
berkelompok untuk mencari referensi
untuk mengerjakan LKS mengenai
faktor internal dan faktor eksternal
yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tanaman.
- Siswa dipersilahkan untuk berdiskusi
menganalisis hubungan faktor
internal dan faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
Mengasosiasi
- Siswa berdiskusi mengerjakan LKS
Mengkomunikasikan
- Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok.
- Guru mengklarifikasi bila ada yang
belum tepat dan memberi penguatan
terhadap hasil presentasi yang benar.
Penutup
Merangkum
Evaluasi
- Guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan apa saja yang telah
dipelajari pada hari ini.
- Mengajukan pertanyaan secara
lisan apa saja faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Refleksi
Tindak lanjut
tanaman.
- Siswa diminta untuk
mengungkapkan apa saja manfaat
yang dapat dipelajari dari materi
pada hari ini.
- Guru memberikan tugas
mengerjakan soal uraian yang ada
di buku paket Biologi tentang
pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
Pertemuan ke-2 (2 x 45 menit)
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Apersepsi
Orientasi
- Memberi salam
- Berdoa bersama
- Menanyakan kesiapan dalam
mengikuti proses pembelajaran
- Mengecek kehadiran
- Guru bertanya kepada siswa:
“mengapa tanaman jika tidak diberi
pupuk pertumbuhan dan
perkembangnnya kurang bagus?
Apa fungsi pupuk bagi tanaman?”
“Ada tanaman dengan ciri-ciri:
daun menguning serta tanamannya
kerdil. Dari ciri-ciri tersebut hal apa
yang menyebabkan tanaman menjadi
sepertu itu?”
- Menayangkan tujuan dan materi
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Mengorganisasi
yang akan dibahas pada hari ini.
- Siswa diminta untuk membentuk
kelompok
Kegiatan Inti Mengamati
- Siswa diminta mengkaji jurnal
penelitian mengenai pertumbuhan
dan perkembangan tanaman.
Menanya
- Siswa dituntun berpikir kritis
mengenai pengaruh faktor luar
terhadap pertumbuhan tanaman.
Mengumpulkan informasi
- Guru mempersilahkan siswa untuk
mengkaji berbagai informasi
mengenai faktor luar yang
mempengaruhi pertumbuhan pada
tanaman
- Siswa secara berkelompok berdiskusi
membuat rancangan percobaan
sederhana tentang faktor luar yang
mempengaruhi pertumbuhan pada
tanaman.
- Melaksanakan percobaan sederhana
sesuai dengan rancangan yang
disusun kelompok.
- Melakukan pengamatan hasil
percobaan.
Mengasosiasi
- Mengolah data hasil percobaan
sederhana tentang faktor luar yang
mempengaruhi pertumbuhan pada
70 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
tanaman.
- Menarik kesimpulan dari hasil
percobaan.
Mengkomunikasikan
- Siswa mempresentasikan hasil
rancangan percobaannya dan teman
lain memberi tanggapan.
- Melaporkan hasil percobaan dalam
bentuk laporan secara tertulis.
Penutup
Merangkum
Apresiasi
Refleksi
Tindak lanjut
- Guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan apa saja yang telah
dipelajari pada hari ini.
- Guru memberikan penghargaan
kepada semua kelompok yang telah
berpartisipasi selama mengikuti
proses pembelajaran.
- Siswa diminta untuk
mengungkapkan apa saja manfaat
yang dapat dipelajari dari materi
pada hari ini.
- Guru memberikan tugas utnuk
melakukan percobaan yang ada
dibuku paket Biologi secara
kelompok.
10 menit
H. PENILAIAN HASIL BELAJAR
1. Jenis/Teknik Penilaian
a. Kognitif : Tes tertulis
b. Afektif : Lembar observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
c. Psikomotorik : Kinerja
2. Bentuk Instrumen
a. Lembar Kerja Siswa (LKS)
b. Rubrik Penilaian
c. Pedoman Skoring
I. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Instrumen Penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa (LKS)
LEMBAR KERJA SISWA 1
A. Judul : Pertumbuhan dan perkembangan serta faktor-faktor yang
mempengaruhi tanaman
B. Tujuan :
Melalui diskusi kelompok dalam mengkaji pustaka, siswa mampu:
1. Menjelaskan faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
2. Menganalisis hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
C. Alat dan Bahan
- Alat tulis
- LKS
D. Langkah Kerja:
1. Bergabunglah dalam kelompok yang telah ditentukan
2. Diskusikan dengan teman kelompok mengenai faktor internal dan faktor
eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
3. Presentasikan hasil diskusi kelompok ke depan kelas
E. Pertanyaan Diskusi
1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?
KELOMPOK:
1. ...................................
2. ...................................
3. ...................................
4. ...................................
5. ...................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
2. Jelaskan (minimal 3) masing-masing faktor internal dan faktor
eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
tanaman!
3. Bagaimanakah hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal
yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman?
F. Kesimpulan
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LEMBAR KERJA SISWA 2
A. Judul : Melakukan rancangan percobaan pengaruh faktor luar yang
memengaruhi tanaman.
B. Tujuan :
Melalui diskusi kelompok membuat rancangan percobaan, siswa mampu:
1. Membuat rancangan percobaan mengenai faktor luar terhadap
pertumbuhan tanaman.
2. Melaksanakan rancangan percobaan mengenai faktor luar yaitu unsur
hara makro dan mikro terhadap pertumbuhan tanaman.
3. Membuat laporan ilmiah berdasarkan hasil percobaan.
C. Alat dan Bahan
- Alat tulis
- LKS
D. Langkah Kerja:
1. Bergabunglah dalam kelompok yang telah ditentukan
2. Tentukan salah satu faktor luar yang dapat memengaruhi
pertumbuhan. Kemudian rancanglah suatu percobaan untuk mengetahui
pengaruh dari faktor luar yang sudah ditentukan terhadap pertumbuhan
tanaman.
3. Diskusikan rancangan percobaan tersebut dengan ketentuan :
a. Judul
b. Rumusan masalah
KELOMPOK:
1. ...................................
2. ...................................
3. ...................................
4. ...................................
5. ...................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
c. Tujuan
d. Hipotesis
e. Alat, bahan
f. Cara kerja
4. Lakukan percobaan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat
selama 2 minggu. Hasil percobaan dianalisis dan dibuat dalam bentuk
laporan tertulis secara berkelompok menggunakan tatacara penulisan
ilmiah dengan format laporan :
1. Acara (judul, hari, tanggal, waktu dan tempat pelaksanaan)
2. Tujuan
3. Dasar teori
4. Alat, bahan dan cara kerja
5. Hasil
6. Pembahasan
7. Kesimpulan
8. Daftar pustaka
9. Lampiran (dokumentasi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 7. Lembar Pengamatan Penilaian
Instrumen Tes Tertulis
Kisi-kisi soal
INDIKATOR M
engin
gat
(C1)
Mem
ah
am
i
(C2)
Men
erap
kan
(C3)
Men
gan
ali
sis
(C4)
Men
gev
alu
asi
(C5)
Men
cip
kata
kn
(C6)
NO
SO
AL
KU
NC
I
JA
WA
BA
N
BE
NT
UK
SO
AL
Menjelaskan faktor
internal dan faktor
eksternal yang
mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan pada
makhluk hidup.
√
1 D PG
√
2 E PG
√ 5 E PG
Menjelaskan
hubungan antara
faktor internal dan
faktor eksternal
dengan proses
pertumbuhan dan
perkembangan pada
makhluk hidup
√ 3 B PG
√ 4 A PG
√ 1 Ter-
lampir
Essay
Membuat rancangan
percobaan tentang
faktor luar yang
mempengaruhi
proses pertumbuhan
dan perkembangan
tanaman
√ 2 Ter-
lampir
Essay
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
SOAL TEST
I. Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar
1. Nutrisi (unsur hara) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman. Bila pertumbuhan suatu tanaman terdapat
gejala batang yang tidak kokoh dan daun yang layu, nutrisi yang paling
terkait dengan gejala tersebut adalah kekurangan unsur ...
a. Fosfor dan Kalium d. Fosfor dan Kalsium
b. Nitrogen dan Fosfor e. Magnesium dan Kalsium
c. Nitrogen dan Magnesium
2. Nutrien yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah besar (unsur hara
makro) adalah...
a. Besi d. Tanah
b. Magnesium e. Fosfor
c. Zink
3. Suatu tanaman jika diletakan pada ruangan yang gelap maka pertumbuhan
tinggi batang sangat pesat akan tetapi batangnya tidak tegak dan kokoh.
Hal tersebut menunjukan bahwa...
a. Tanaman tidak cocok dengan ruangan
b. Tanaman memerlukan cahaya yang cukup untuk pertumbuhan
c. Tanaman kekurangan nutrisi
d. Tanaman tidak memerlukan cahaya
e. Pemilihan bibit tanaman yang kurang bagus
4. Seorang siswa akan melakukan percobaan sederhana mengenai pengaruh
pemberian pupuk cair terhadap tanaman. Maka hipotesis yang benar pada
percobaan tersebut adalah...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
a. Pertumbuhan tanaman dengan pemberian pupuk cair lebih baik
dibandingkan pertumbuhan tanaman yang tidak diberi pupuk.
b. Apakah pertumbuhan tanaman dapat lebih baik jika diberi pupuk?
c. Mengapa tanaman harus diberi pupuk?
d. Tanaman akan lebih baik pertumbuhannya jika diberi pupuk cair
e. Tanaman tidak perlu diberi pupuk
5. Unsur hara terdiri dari makro dan mikro. Unsur hara makro dibagi
menjadi primer dan sekunder, yang termasuk unsur hara makro sekunder
adalah...
a. Kalium
b. Fosfor
c. Nitrogen
d. Magnesium
e. Calsium
II. ESSAY
1. Tanaman memerlukan cahaya untuk pertumbuhannya, akan tetapi jika
tanaman diletakan pada ruangan yang gelap maka pertumbuhan batang pesat
namun tidak kokoh. Jelaskan mengapa dan apa hubungannya dengan hormon
pada tumbuhan? dan pada kondisi yang bagaimana tanaman dapat tumbuhan
dan berkembang secara optimal?
2. Seorang siswa akan melakukan penelitian yang mana suatu tanaman akan
diberi pupuk cair yang mengandung fosfor dan kalsium, dimana fungsi 2
unsur hara tersebut adalah memperkuat batang dan daun. Buatlah rencana
penelitian untuk menguji tanaman tersebut, minimal berisi:
- Judul penelitian
- Rumusan masalah
- Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
- Variabel bebas dan terikat
KUNCI JAWABAN ESSAY
1. Karena didalam tanaman terdapat hormon auksin yang diperlukan untuk
pertumbuhan tinggi tanaman, dimana cahaya matahari dapat menghambat
hormon tersebut, akan tetapi jika terlalu banyak hormon auksin juga tidak
bagus karena pertumbuhan batang akan sangat cepat namun tidak kokoh.
Agar pertumbuhan dapat berjalan optimal maka tanaman harus diletakan
di ruangan yang cukup cahaya sehingga tanaman dapat tumbuh dengan
baik serta batangnya kokoh.
2. A. Judul: Pengaruh pupuk cair fosfor dan kalsium terhadap pertumbuhan
dan perkembangan batang serta daun pada tanaman.
B. Rumusan masalah: apakah ada pengaruh pemberian pupuk cair fosfor
dan kalsium terhadap pertumbuhan dan perkembangan batang serta daun
pada tanaman?
C. Hipotesis: terdapat pengaruh pemberian pupuk cair fosfor dan kalsium
terhadap pertumbuhan dan perkembangan batang serta daun pada tanaman.
D. Variabel bebas: Pemberian pupuk cair fosfor dan kalsium, Variabel
terikat: Pertumbuhan dan perkembangan batang serta daun pada
tumbuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Rubrik Penilaian
Soal Skor Aspek
1 10 Menjawab benar
0 Menjawab tidak benar atau tidak menjawab
sama sekali
2 10 Menjawab benar
0 Menjawab tidak benar atau tidak menjawab
sama sekali
3 10 Menjawab benar
0 Menjawab tidak benar atau tidak menjawab
sama sekali
4 10 Menjawab benar
0 Menjawab tidak benar atau tidak menjawab
sama sekali
5 10 Menjawab benar
0 Menjawab tidak benar atau tidak menjawab
sama sekali
6 10 Menjawab benar dan lengkap
2-9 Menjawab benar tapi kurang lengkap
1 Menjawab tapi tidak benar
0 Tidak menjawab sama sekali
7 10 Menjawab benar dan lengkap
2-9 Menjawab benar tapi kurang lengkap
1 Menjawab tapi tidak benar
0 Tidak menjawab sama sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Penilaian Test
No Nama
Siswa
Butir Soal Jumlah
skor
Nilai
Siswa 1 2 3 4 5 6 7
Skor
1
2
3
4
5
dst
Nilai: Jumlah skor yang didapat x 100
Skor maksimal
Instrumen Penilaian Observasi
Pengamatan Afektif
No Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Total
1 Kerja sama Disiplin Percaya diri
2
3
4
dst
Kategori:
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Nilai: Jumlah skor yang didapat x 100
Skor maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Keterangan:
Nilai Kategori
91-100 Amat baik
81-90 Baik
71-80 Cukup
60-70 Kurang
<60 Sangat Kurang
Rubrik Penilaian Afektif
Aspek yang dinilai Skor Rubrik
Kerja sama 3 Mampu berdinamika dalam berkelompok,
mengerjakan tugas kelompok, dan
menghargai pendapat orang lain
2 Jika hanya 2 indikator yang terlihat
1 Jika hanya 1 indikator yang terlihat
Disiplin 3 Masuk kelas tepat waktu, patuh pada tata
tertib/aturan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, dan
mengerjakan/mengumpulkan tugas tepat
waktu
2 Jika hanya 2 indikator yang terlihat
1 Jika hanya 1 indikator yang terlihat
Percaya diri 3 Mampu menyampaikan pendapat,
mampu mempresentasikan hasil diskusi
di depan kelas, dan berani
mempertahankan pendapat
2 Jika hanya 2 indikator yang terlihat
1 Jika hanya 1 indikator yang terlihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Penilaian Psikomotorik
Lembar Pengamatan Kinerja dalam Presentasi
No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1 Konsep materi dalam presentasi
2 Keberanian berpendapat
3 Menjawab pertanyaan yang diajukan
Kategori:
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Nilai: Jumlah skor yang didapat x 100
Skor maksimal
Rubrik Penilaian Kinerja
Aspek yang dinilai Skor Rubrik
Konsep materi dalam
presentasi
3 Materi yang dipresentasi tidak
miskonsepsi, mempresentasikan hasil
diskusi dengan tepat dari sumber
terpercaya dan materi yang
disampaikan mudah dipahami.
2 Jika hanya 2 indikator yang terlihat
1 Jika hanya 1 indikator yang terlihat
Keberanian
berpendapat
3 Mengemukakan pendapat terkait materi
presentasi secara logis tanpa melihat
teks terkait, mampu mengembangkan
poin-poin presentasi dengan
baik/meyakinkan dan suara ketika
mengemukakan pendapat terdengar
lantang dan jelas.
2 Jika hanya 2 indikator yang terlihat
1 Jika hanya 1 indikator yang terlihat
Menjawab pertanyaan yang 3 Mampu menjawab pertanyaan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
diajukan kelompok lain dengan benar, tanpa
melihat teks teori terkait dengan
menggunakan bahasa yang tepat dan
penyusunan kata-kata sistematis.
2 Jika hanya 2 indikator yang terlihat
1 Jika hanya 1 indikator yang terlihat
Instrumen Penilaian Psikomotorik dalam melaksanakan percobaan
No Aspek Skor
1. Persiapan
- Perumusan judul
- Penentuan masalah
2. Pelaksanaan
- Kerincian analisis data
- Ketepatan penarikan kesimpulan
3. Laporan
- Sistematika penulisan laporan
- Penggunaan bahasa yang baik dan
benar
Kategori:
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Nilai: Jumlah skor yang didapat x 100
Skor maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Rubrik Penilaian Psikomotorik
No
Aspek yang dinilai Skor Rubrik
1 Persiapan
- Perumusan judul 3 Perumusan judul sesuai dengan
rancangan yang telah dibuat, judul
yang disampaikan tidak bertele-tele
(inti pokok) dan perumusan judul
tidak rancu.
2 Jika hanya 2 indikator yang terlihat
1 Jika hanya 1 indikator yang terlihat
- Penentuan masalah 3 Penentuan masalah sesuai dengan
fakta, jelas dan rumusan masalah
sesuai dengan topik.
2 Jika hanya 2 indikator yang terlihat
1 Jika hanya 1 indikator yang terlihat
2 Pelaksanaan
- Kerincian analisis
data
3 Analisis data sesuai dengan parameter
yang diukur dan disertai
grafik/diagram, terorganisir dan
pembahasan yang disampaikan
langsung pada inti.
2 Jika hanya 2 indikator yang terlihat
1 Jika hanya 1 indikator yang terlihat
- Ketepatan
penarikan
kesimpulan
3 Penarikan sesuai dengan tujuan
penelitian, menggunakan bahasa yang
mudah dipahami dan tidak ada
penulisan kata yang salah.
2 Jika hanya 2 indikator yang terlihat
1 Jika hanya 1 indikator yang terlihat
3 Laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
- Sistematika
penulisan laporan
3 Penulisan laporan sesuai dengan
format yang ditentukan, data
lengkap dan ditulis sistematis.
2 Jika hanya 2 indikator yang terlihat
1 Jika hanya 1 indikator yang terlihat
- Penggunaan
bahasa yang baik
dan benar
3 Penggunaan bahasa sesuai EYD
(Ejaan yang Disempurnakan), tulisan
rapi dan mudah dibaca.
2 Jika hanya 2 indikator yang terlihat
1 Jika hanya 1 indikator yang terlihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian (Pembuatan Pupuk Cair)
Bahan baku untuk pembuatan pupuk
cair organik
Hasil dari cacahan
bahan baku yang
sudah dicampur
EM4 dan tetes tebu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Kenampakan luar
dari hasil fermentasi
hari ke 5
Kenampakan luar
dari hasil fermentasi
hari ke 10 (bahan
sudah mulai hancur)
Kenampakan luar dari
hasil fermentasi hari ke
15 (bahan sudah hancur
dan sudah ditumbuhi
jamur)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Dokumentasi saat pengujian Fosfor dan Calsium di
Laboratorium Chemix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI