86
PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PPKn SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS JENDRAL SUDIRMAN KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Meinar Lasmi Handayani 1401415166 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR …lib.unnes.ac.id/34581/1/1401415166_Optimized.pdfKata Kunci: disiplin belajar, hasil belajar PPKn, lingkungan belajar. Indikator

  • Upload
    others

  • View
    20

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN

DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

PPKn SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS JENDRAL

SUDIRMAN KECAMATAN PANGKAH

KABUPATEN TEGAL

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

Meinar Lasmi Handayani

1401415166

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

i

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN

DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

PPKn SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS JENDRAL

SUDIRMAN KECAMATAN PANGKAH

KABUPATEN TEGAL

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

Meinar Lasmi Handayani

1401415166

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

ii

iii

iv

v

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya” (QS Al-Baqarah: 286).

2. “Tidak ada pohon perjuangan yang berbuah kesia-siaan” (Lenang Manggala).

3. “Terus berusaha melakukan yang terbaik. Hasil yang kamu dapatkan akan

sesuai dengan apa yang kamu inginkan” (Ria Ricis).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua yang tercinta, Bapak Lasiman dan Ibu Sumiyati.

2. Adik tersayang, Ivan Nur Ihsan.

3. Almamater yang saya banggakan, Universitas Negeri Semarang.

vii

ABSTRAK

Handayani, Meinar Lasmi. 2019. Pengaruh Lingkungan Belajar dan Disiplin

Belajar terhadap Hasil Belajar PPKn Siswa Kelas IV SD Se-Gugus

Jendral Sudirman Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal. Sarjana

Pendidikan. Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing: Drs.

Utoyo, M.Pd. 277 halaman.

Kata Kunci: disiplin belajar, hasil belajar PPKn, lingkungan belajar.

Indikator keberhasilan siswa dalam belajar dapat dilihat dari hasil belajar

siswa yang tinggi. Berdasarkan data empirik, diperoleh informasi bahwa hasil

belajar PPKn siswa di SD se-Gugus Jendral Sudirman Kecamatan Pangkah

Kabupaten Tegal masih belum optimal. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa

faktor, diantaranya adalah lingkungan belajar dan disiplin belajar siswa yang

kurang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan

belajar dan disiplin belajar terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas IV SD se-

Gugus Jendral Sudirman Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis ex

post facto. Populasi meliputi siswa kelas IV SD se-Gugus Jendral Sudirman

Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal yang berjumlah 191 siswa. Pengambilan

sampel menggunakan teknik probability sampling dengan jenis proportionate

stratified random sampling, sehingga dihasilkan sampel sebanyak 134 siswa.

Telah memenuhi uji prasyarat yaitu uji normalitas, uji linieritas, uji

multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Pengujian hipotesis menggunakan

analisis korelasi sederhana, analisis regresi sederhana, analisis korelasi berganda,

analisis regresi berganda, koefisien determinasi, dan uji F.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif antara

lingkungan belajar terhadap hasil belajar PPKn, yang dibuktikan dari perolehan

thitung > ttabel (3,490 > 1,978) dengan pengaruh sebesar 8,5%; (2) terdapat pengaruh

positif antara disiplin belajar terhadap hasil belajar PPKn, yang dibuktikan dari

perolehan thitung > ttabel (4,681 > 1,978) dengan pengaruh sebesar 14,2%; (3)

terdapat pengaruh positif antara lingkungan belajar dan hasil belajar PPKn, yang

dibuktikan dari perolehan Fhitung > Ftabel (10,967 > 3,065) dengan pengaruh

sebesar 14,3%.

Disimpulkan bahwa lingkungan belajar dan disiplin belajar berpengaruh

positif terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas IV SD se-Gugus Jendral Sudirman

Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal. Saran dari peneliti, ditujukan untuk

lingkungan keluarga, sekolah hendaknya dapat melakukan kerja sama dengan

orang tua untuk mengoptimalkan belajar siswa dengan cara memenuhi kebutuhan

belajar siswa. Ditujukan untuk lingkungan sekolah, sekolah hendaknya

membangun karakter peduli terhadap sesama siswa terutama kepada siswa yang

mengalami kesulitan. Ditujukan untuk lingkungan masyarakat, sekolah hendaknya

memberikan himbauan atau mengajak masyarakat sekitar untuk lebih

meningkatkan kepedulian sosial dalam mencegah perilaku membolos siswa dan

perilaku bermain yang menggangu belajar khususnya pada malam hari.

viii

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Lingkungan Belajar dan Disiplin Belajar terhadap Hasil Belajar PPKn

Siswa Kelas IV SD se-Gugus Jendral Sudirman Kecamatan Pangkah Kabupaten

Tegal”. Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak dapat terselesaikan

tanpa bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberi kesempatan peneliti untuk belajar di Universitas Negeri

Semarang.

2. Dr. Achmad Rifai. RC. M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Negeri Semarang yang telah mengizinkan peneliti untuk melaksanakan

penelitian.

3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan kesempatan peneliti untuk memaparkan gagasan dalam bentuk

skripsi ini.

4. Drs. Utoyo, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal, Fakultas Ilmu Pendidikan,

Universitas Negeri Semarang dan dosen pembimbing yang telah

membimbing, mengarahkan, dan memotivasi peneliti sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

ix

5. Dra. Marjuni, M.Pd dan Dr. Kurotul Aeni, M.Pd, dosen penguji yang telah

memberi masukan dan saran dalam penyusunan skripsi.

6. Bapak dan Ibu dosen PGSD UPP Tegal, Fakultas Ilmu Pendidikan,

Universitas Negeri Semarang yang telah banyak memberikan bekal ilmu

pengetahuan.

7. Kepala Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat

(KESBANGPOLLINMAS), Kepala Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (BAPPEDA), Kepala UPPD Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal

yang telah mengizinkan pelaksanaan penelitian.

8. Kepala sekolah, guru dan siswa SDN Bedug 1, SDN Bedug 2, SDN Bedug 3,

SDN Pecabean 1, SDN Pecabean 2, SDN Grobog Kulon 1, SDN Grobog

Kulon 3, dan SD Muhammadiyah Bedug Kecamatan Pangkah Kabupaten

Tegal yang telah bersedia untuk membantu dalam pelaksanaan penelitian.

9. Teman-teman mahasiswa PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang angkatan 2015 yang saling berbagi ilmu

pengetahuan, semangat, dan doa.

Semoga semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini

mendapatkan pahala dari Allah SWT. Peneliti berharap skripsi ini bermanfaat bagi

semua pihak khususnya bagi peneliti sendiri.

Tegal, 5 Juli 2019

Peneliti

x

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul .................................................................................................. i

Persetujuan Pembimbing .................................................................................. ii

Pengesahan Ujian Skripsi ................................................................................. iii

Surat Pernyataan Penggunaan Referensi dan Sitasi Penulisan Skripsi ............ iv

Pernyataan Keaslian ......................................................................................... v

Motto dan Persembahan ................................................................................... vi

Abstrak ............................................................................................................. vii

Prakata .............................................................................................................. viii

Daftar Isi........................................................................................................... x

Daftar Tabel ..................................................................................................... xiv

Daftar Gambar .................................................................................................. xvi

Daftar Lampiran ............................................................................................... xvii

BAB

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................ 12

1.3 Pembatasan Masalah........................................................................ 12

1.4 Rumusan Masalah ........................................................................... 13

1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................. 13

1.5.1 Tujuan Umum .................................................................................. 14

1.5.2 Tujuan Khusus ................................................................................. 14

xi

1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................... 14

1.6.1 Manfaat Teoritis ............................................................................... 14

1.6.2 Manfaat Praktis ................................................................................ 15

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori ..................................................................................... 16

2.1.1 PPKn di Sekolah Dasar ................................................................... 16

2.1.2 Hasil Belajar PPKn .......................................................................... 19

2.1.3 Lingkungan Belajar ......................................................................... 23

2.1.4 Disiplin Belajar ................................................................................ 31

2.2 Hubungan Antar Variabel ............................................................... 38

2.2.1 Hubungan Lingkungan Belajar dengan Hasil Belajar ..................... 39

2.2.2 Hubungan Disiplin Belajar dengan Hasil Belajar ........................... 40

2.3 Kajian Empiris ................................................................................. 41

2.4 Kerangka Berfikir ........................................................................... 51

2.5 Hipotesis Penelitian ........................................................................ 54

III. METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ............................................................................. 55

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 56

3.2.1 Tempat Penelitian ............................................................................ 57

3.2.2 Waktu Penelitian .............................................................................. 57

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 57

3.3.1 Populasi Penelitian .......................................................................... 57

3.3.2 Sampel Penelitian ............................................................................ 59

xii

3.4 Variabel Penelitian .......................................................................... 61

3.4.1 Variabel Bebas ................................................................................. 61

3.4.2 Variabel Terikat ................................................................................ 61

3.5 Definisi Operasional Variabel .......................................................... 62

3.5.1 Lingkungan Belajar (X1) ................................................................. 62

3.5.2 Disiplin Belajar (X2) ....................................................................... 62

3.5.3 Hasil Belajar (Y) ............................................................................. 63

3.6 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 63

3.6.1 Wawancara Tidak Terstruktur .......................................................... 63

3.6.2 Dokumentasi .................................................................................... 64

3.6.3 Angket atau Kuesioner .................................................................... 65

3.7 Instrumen Pengumpulan Data ......................................................... 65

3.7.1 Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur .......................................... 66

3.7.2 Dokumen ........................................................................................ 66

3.7.3 Lembar Angket ................................................................................ 67

3.7.4 Uji Validitas ..................................................................................... 70

3.7.5 Uji Reliabilitas ................................................................................. 70

3.8 Teknik Analisis Data ........................................................................ 71

3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif ............................................................. 71

3.8.2 Uji Prasyarat Analisis ...................................................................... 73

3.8.3 Uji Hipotesis .................................................................................... 72

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................ 82

xiii

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................. 82

4.1.2 Deskripsi Responden ....................................................................... 83

4.1.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ............................................ 83

4.1.4 Hasil Uji Prasyarat Analisis ............................................................. 98

4.1.5 Hasil Uji Hipotesis .......................................................................... 102

4.2 Pembahasan ..................................................................................... 115

4.2.1 Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Hasil Belajar PPKn .......... 115

4.2.2 Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Hasil Belajar PPKn ................ 121

4.2.3 Pengaruh Lingkungan Belajar dan Disiplin Belajar terhadap Hasil

Belajar PPKn ................................................................................... 126

4.3 Implikasi Penelitian ......................................................................... 128

4.3.1 Implikasi Teoritis ............................................................................. 128

4.3.2 Implikasi Praktis .............................................................................. 131

V. PENUTUP

5.1 Simpulan .......................................................................................... 132

5.2 Saran ................................................................................................ 134

5.2.1 Bagi Sekolah .................................................................................... 134

5.2.2 Bagi Guru ........................................................................................ 135

5.2.3 Bagi Siswa ...................................................................................... 135

5.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya ................................................................ 135

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 136

LAMPIRAN ..................................................................................................... 143

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Hasil Belajar PPKn Siswa Kelas IV pada PAS semester ganjil SD

se-Gugus Jendral Sudirman Tahun Pelajaran 2018/2019 ....................... 6

2. 2 Penelitian Relevan .................................................................................. 41

3.1 Populasi Penelitian ................................................................................. 58

3.2 Jumlah Sampel Tiap Sekolah ................................................................. 61

3.3 Angka Bentuk Skala Likert ................................................................... 67

3.4 Perhitungan Populasi Siswa Uji Coba .................................................... 68

3.5 Perhiungan Sampel Siswa Uji Coba ...................................................... 68

3.6 Rentang Predikat Berdasarkan KKM ..................................................... 72

3.7 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai R .................................................. 78

4.1 Data Responden Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 83

4.2 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ........................................ 84

4.3 Rentang Nilai Indeks (Three Box Method) ............................................ 87

4.4 Rentang Predikat Berdasarkan KKM ..................................................... 88

4.5 Frekuensi Nilai Rata-Rata Penilaian Akhir Semester Ganjil ................... 88

4.6 Nilai Indeks Variabel Lingkungan Belajar ............................................ 94

4.7 Nilai Indeks Variabel Disiplin Belajar ................................................... 96

4.8 Hasil Uji Normalitas Data ....................................................................... 98

4.9 Hasil Uji Linieritas Lingkungan Belajar dengan Hasil Belajar PPKn ... 99

4.10 Hasil Uji Linieritas Disiplin Belajar dengan Hasil Belajar PPKn .......... 100

4.11 Hasil Uji Multikolinieritas ..................................................................... 101

xv

4.12 Hasil Uji Heterokedastisitas ................................................................... 102

4.13 Hasil Analisis Korelasi Sederhana Variabel X1 dengan Y ..................... 103

4.14 Hasil Analisis Korelasi Sederhana Variabel X2 dengan Y ..................... 104

4.15 Hasil Analisis Regresi Sederhana Variabel X1 dengan Y ...................... 105

4.16 Hasil Analisis Regresi Sederhana Variabel X2 dengan Y ...................... 107

4.17 Hasil Analisis Korelasi Berganda .......................................................... 109

4.18 Hasil Analisis Regresi Berganda ............................................................ 110

4.19 Hasil Analisis Koefisien Determinasi X1 terhadap Y ............................ 112

4.20 Hasil Analisis Koefisien Determinasi X2 terhadap Y ............................ 113

4.21 Hasil Analisis Koefisien Determinasi X1 dan X2 terhadap Y ................. 113

4.22 Hasil Uji F .............................................................................................. 114

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Kerangka Berfikir ................................................................................... 52

4.1. Diagram Persentase Hasil Belajar PPKn................................................. 90

4.2. Diagram Persentase Indeks Indikator Variabel Lingkungan Belajar

Tiap Dimensi .......................................................................................... 95

4.3. Diagram Persentase Indeks Indikator Variabel Lingkungan Belajar

Tiap Indikator ......................................................................................... 95

4.4. Diagram Persentase Indeks Indikator Variabel Disiplin Belajar

Tiap Dimensi .......................................................................................... 97

4.5. Diagram Persentase Indeks IndikatorVariabel Disiplin Belajar Tiap

Indikator ................................................................................................. 97

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Nama Siswa Populasi Penelitian .................................................... 145

2. Daftar Nama Siswa Sampel Penelitian ..................................................... 153

3. Daftar Nama Siswa Sampel Uji Coba Instrumen ...................................... 157

4. Daftar Nilai PAS PPKn Siswa Populasi Penelitian ................................... 158

5. Daftar Nilai PAS PPKn Siswa Sampel Penelitian ..................................... 166

6. Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur .................................................... 170

7. Kisi-kisi Angket Lingkungan Belajar (Uji Coba) ..................................... 171

8. Kisi-kisi Angket Disiplin Belajar (Uji Coba) ............................................. 172

9. Angket Lingkungan Belajar (Uji Coba) .................................................... 173

10. Angket Disiplin Belajar (Uji Coba) .......................................................... 177

11. Lembar Validasi Angket Lingkungan Belajar ............................................ 181

12. Lembar Validasi Angket Disiplin Belajar ................................................. 189

13. Rekap Hasil Pengisian Angket Lingkungan Belajar (Uji Coba) ............... 196

14. Rekap Hasil Pengisian Angket Disiplin Belajar (Uji Coba) ..................... 199

15. Output Uji Validitas Angket Lingkungan Belajar (Uji Coba) .................... 202

16. Output Uji Validitas Angket Disiplin Belajar (Uji Coba) .......................... 204

17. Rekapitulasi Uji Validitas Angket Lingkungan Belajar ............................. 206

18. Rekapitulasi Uji Validitas Angket Disiplin Belajar ................................... 207

19. Output Uji Reliabilitas Angket Penelitian ................................................. 208

20. Kisi-kisi Angket Lingkungan Belajar (Penelitian) .................................... 209

21. Kisi-kisi Angket Disiplin Belajar (Penelitian) .......................................... 210

xviii

22. Angket Lingkungan Belajar (Penelitian) .................................................. 211

23. Angket Disiplin Belajar (Penelitian) ......................................................... 214

24. Rekap Hasil Pengisian Angket Lingkungan Belajar (Penelitian) .............. 217

25. Rekap Hasil Pengisian Angket Disiplin Belajar (Penelitian) ..................... 223

26. Rekapitulasi Skor Hasil Belajar PPKn (Y), Lingkungan Belajar (X1),

dan Disiplin Belajar (X2) ............................................................................ 229

27. Output Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ................................ 233

28. Frekuensi nilai rata-rata PAS PPKn Sampel Penelitian ............................. 234

29. Nilai Indeks Variabel Lingkungan Belajar ................................................ 235

30. Nilai Indeks Variabel Disiplin Belajar ...................................................... 236

31. Output Analisis Uji Prasyarat ................................................................... 237

32. Output Uji Hipotesis ................................................................................. 239

33. Sampel Hasil Pengisian Angket ................................................................ 241

34. Jadwal Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 251

35. Surat Ijin Penelitian UNNES .................................................................... 252

36. Surat Rekomendasi Permohonan Izin Riset Kesbangpol dan Linmas ...... 253

37. Surat Rekomendasi Permohonan Izin Bappeda dan Litbang .................... 254

38. Surat Keterangan Penelitian ...................................................................... 255

39. Daftar Sitasi Jurnal .................................................................................... 263

40. Dokumentasi Pelaksanaan Wawancara ..................................................... 269

41. Dokumentasi Pelaksanaan Uji Coba Instrumen Penelittian ....................... 273

42. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 274

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pendahuluan merupakan bab pertama skripsi yang memuat hal-hal yang

mendasari suatu penelitian. Bagian pendahuluan akan menjelaskan tentang latar

belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Pembahasan lebih dalam mengenai bab

pendahuluan akan dijelaskan sebagai berikut.

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

menuntut keberadaan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya

manusia merupakan faktor penunjang keberhasilan suatu bangsa dalam

menghadapi berbagai tantangan global. Melalui pendidikan, Indonesia sebagai

negara berkembang berupaya meningkatkan sumber daya manusia yang ada. Hal

ini sesuai dengan peranan pendidikan dalam mewujudkan salah satu tujuan

nasional bangsa Indonesia yang termuat pada alinea keempat Pembukaan

Undang-Undang Dasar 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan

menjadi sarana untuk mengembangkan kehidupan manusia. Munib, Budiyono, &

Suryana (2015:29) menyatakan bahwa bagi manusia, pendidikan itu merupakan

suatu keharusan, karena pendidikan, manusia akan memiliki kemampuan dan

kepribadian yang berkembang. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 menyebutkan:

2

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

susasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk kekuatan spiritual keagamaan,

pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan

merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh siswa untuk memeroleh berbagai

ilmu pengetahuan dan mengembangkan segala potensi yang dimilikinya.

Pendidikan memiliki makna penting bagi pembangunan bangsa Indonesia.

Pendidikan sebagai bekal siswa untuk menjadi generasi penerus bangsa yang

berkompeten dan mampu bersaing di era globalisasi. Dalam hal ini, keberhasilan

suatu bangsa pada pelaksanaan pendidikan tidak lepas dari upaya pemerintah

untuk mewujudkan tujuan pendidikan.

Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang hendak dicapai dalam

pelaksanaan pendidikan. Pendidikan harus memiliki tujuan jelas yang dapat

digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan pendidikan tersebut.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 memuat sebagai berikut.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggungjawab.

Tujuan pendidikan menjadi acuan bagi siswa dalam mengembangkan

kemampuan yang dimiliki dengan tetap mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa.

Pemerintah dan seluruh komponen pendidikan harus berpartisipasi aktif untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut.

3

Salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan tujuan pendidikan

nasional yaitu dengan pelaksanaan kegiatan pendidikan melalui tiga jalur

sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab VI Pasal 13 Ayat 1 yang

menyebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal,

dan informal yang saling dapat melengkapi dan memperkaya”. Jalur Pendidikan

formal diselenggarakan di sekolah seperti pada umumnya, pendidikan nonformal

diselenggarakan di luar sekolah seperti tempat kursus, dan pendidikan informal

diselenggarakan di dalam keluarga dan lingkungan.

Peraturan Menteri Nomor 66 Tahun 2010 Pasal 1 Ayat 8 menyatakan

“Sekolah Dasar, yang selanjutnya disingkat SD, adalah salah satu bentuk satuan

formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan

dasar”. Pendidikan dasar sebagai jenjang pendidikan awal pada jalur pendidikan

formal yang harus ditempuh seseorang sebelum melanjutkan ke jenjang

berikutnya. Pendidikan dasar berguna bagi siswa sebagai bekal untuk proses

melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi agar kelak siswa mampu

hidup bermasyarakat. Hal ini diwujudkan melalui proses pembelajaran di sekolah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 Ayat 20 mengemukakan “pembelajaran adalah

proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar”. Susanto (2016:19) juga menyimpulkan bahwa pembelajaran

adalah proses untuk membantu siswa agar dapat belajar dengan baik. Melalui

pembelajaran di sekolah, siswa diarahkan untuk aktif berinteraksi dengan sumber

belajar dan lingkungan belajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

4

Belajar merupakan suatu kebutuhan yang penting bagi seorang siswa.

Djamarah (2017:21) menjelaskan “belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan

secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari”.

Belajar sebagai sebuah tahapan perubahan keseluruhan tingkah laku individu

secara menetap yang menghasilkan pengalaman dan interaksi dengan lingkungan

yang melibatkan proses kognitif (Syah, 2015:68). Melalui aktivitas belajar, siswa

memeroleh berbagai pengetahuan yang belum dimiliki sebelumnya. Aktivitas

belajar tersebut dapat terjadi ketika ada suatu interaksi antara rangsangan dengan

isi pikiran siswa. Hal ini mengakibatkan siswa tersebut mengalami perubahan dari

waktu sebelum adanya rangsangan dan setelah adanya rangsangan. Dengan

demikian, siswa yang mengalami perubahan tingkah laku menunjukkan bahwa

siswa tersebut telah melakukan aktivitas belajar. Hal ini karena hakikat dari

belajar adalah perubahan dalam diri seseorang.

Berkaitan dengan pentingnya belajar, indikator keberhasilan siswa dalam

belajar dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang tinggi. Nawawi dalam Susanto

(2016:5) menyatakan “hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan

siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor

yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu”. Materi

pelajaran tersebut diantaranya adalah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

(PPKn). Dengan adanya penyempurnaan kurikulum, materi pelajaran pada

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dahulu dikenal dengan

sebutan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada Kurikulum

2013 berganti menjadi muatan pelajatan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan (PPKn).

5

PPKn merupakan salah satu materi pelajaran yang wajib ditempuh oleh

siswa. Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab X Pasal 37 Ayat 1 menyebutkan bahwa

kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat sepuluh mata pelajaran

yang mencakup pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa,

matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya,

pendidikan jasmani dan olahraga, keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal.

PPKn merupakan materi pelajaran yang mempersiapkan siswa menjadi

warga negara yang cerdas, bertanggung jawab, dan berkeadaban (Rahayu,

2014:1). Melalui pembelajaran PPKn, siswa akan dibekali suatu pemahaman

untuk menjadi manusia seutuhnya yang berlandaskan Pancasila, undang-undang,

dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Pembelajaran PPKn juga

membantu siswa untuk melaksanakan hak-hak dan kewajibannya serta

mengembangkan kemampuan berfikir kritis, rasional, dan kreatif. Dengan

demikian, siswa harus terlibat secara aktif dalam pembelajaran PPKn agar tercapai

hasil belajar yang optimal.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan peneliti pada tanggal 8-14

Desember 2018 dengan beberapa guru kelas IV SD Se-Gugus Jendral Sudirman

Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, yang terdiri dari SD Bedug 1, SD Bedug 2,

SD Bedug 3, SD Pecabean 1, SD Pecabean 2, SD Grobog Kulon 1, SD Grobog

Kulon 3, dan SD Muhammadiyah Bedug, diperoleh informasi bahwa hasil belajar

siswa pada muatan pelajaran PPKn masih belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari

data hasil belajar PPKn siswa kelas IV pada Penilaian Akhir Semester (PAS)

ganjil tahun ajaran 2018/2019 sebagai berikut:

6

Tabel 1.1 Hasil Belajar PPKn Siswa Kelas IV pada PAS Semester Ganjil SD

se-Gugus Jendral Sudirman Tahun ajaran 2018/2019

No Nama Sekolah KKM Presentasi Hasil Belajar

Tidak tuntas Tuntas

1 SD Negeri Bedug 1 70 10 35 % 19 65 %

2 SD Negeri Bedug 2 70 7 58 % 5 42 %

3 SD Negeri Bedug 3 71 8 47 % 9 53 %

4 SD Negeri Pecabean 1 68 9 31 % 20 69 %

5 SD Negeri Pecabean 2 70 11 39 % 17 61 %

6 SD Negeri Grobog Kulon 1 75 15 43 % 20 57 %

7 SD Negeri Grobog Kulon 3 62 5 36 % 9 64 %

8 SD Muhammadiyah Bedug 70 10 37 % 17 63 %

Jumlah 75 41 % 116 59 %

Sumber: Data nilai PPKn PAS semester ganjil SD se-Gugus Jendral Sudirman

Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal Tahun ajaran 2018/2019.

Berdasarkan data awal tersebut, dapat dilihat siswa di SD se-Gugus

Jendral Sudirman Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal pada PAS ganjil tahun

ajaran 2018/2019 memeroleh persentase ketuntasan hasil belajar PPKn sebesar

59%. Depdiknas (2004) dalam Susanto (2016:54) menyatakan bahwa

“pembelajaran dikatakan tuntas apabila telah mencapai angka ≥75%”. Hal ini

menunjukkan bahwa hasil belajar PPKn siswa kelas IV di SD se-Gugus Jendral

Sudirman belum tercapai secara optimal.

Hasil belajar siswa yang belum optimal dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor. Faktor tersebut meliputi faktor intern dan ekstern. Teori Gestalt dalam

Susanto (2016:12) menjelaskan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua

hal, siswa itu sendiri maupun pengaruh dari lingkungannya. Pengaruh dari siswa

yaitu kemampuan berfikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat, dan

kesiapan siswa baik jasmani maupun rohani. Sedangkan pengaruh dari lingkungan

meliputi sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas guru, sumber-sumber

belajar, metode serta dukungan keluarga maupun lingkungan sekitar.

7

Salah satu faktor ekstern yang dapat memengaruhi hasil belajar siswa

adalah lingkungan belajar. Hamalik (2015:195) menyimpulkan “lingkungan

adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna dan atau pengaruh

tertentu kepada individu”. Pengaruh tersebut pada dasarnya timbul karena adanya

interaksi manusia dengan lingkungan. Oleh karena itu, lingkungan sebagai segala

situasi yang ada di sekitar manusia yang dapat memengaruhi kehidupan manusia.

Apabila pada proses pembelajaran siswa berinteraksi secara langsung maupun

tidak langsung dengan lingkungan maka lingkungan akan memengaruhi siswa

dalam belajar.

Lingkungan belajar merupakan faktor penting yang mendukung

keberhasilan siswa dalam belajar. Mariyana (2018:17) menyimpulkan

“lingkungan belajar yaitu suatu tempat atau suasana (keadaan) yang

mempengaruhi proses perubahan tingkah laku manusia”. Menurut Ki Hajar

Dewantara dalam Munib, Budiyono, & Suryana (2015:82), lingkungan belajar

atau lingkungan pendidikan ada tiga macam, yaitu lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Kategori lingkungan belajar yang

baik antara lain yaitu: tempat belajar yang nyaman, fasilitas belajar yang

memadahi, suasana belajar yang tenang, dan hubungan dengan lingkungan sosial

yang harmonis. Lingkungan belajar yang baik dapat mendukung proses belajar

siswa sehingga siswa belajar dengan nyaman dan mencapai hasil belajar yang

optimal. Sebaliknya, lingkungan belajar yang kurang baik akan menghambat

belajar siswa sehingga berdampak buruk terhadap hasil belajar siswa. Semakin

baik suatu lingkungan dipersiapkan, maka akan semakin tinggi respon positif dari

para siswa. Sehingga dampak yang diperoleh akan semakin relevan baik harapan

guru maupun orang tua siwa (Mariyana, 2018:12).

8

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan peneliti pada tanggal 8-14

Desember 2018 dengan beberapa guru kelas IV SD se-Gugus Jendral Sudirman

Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, diperoleh informasi bahwa keadaan

lingkungan belajar masih belum optimal dalam mendukung kegiatan belajar

siswa. Sebagian guru masih kekurangan media atau alat peraga yang mendukung

pembelajaran. Selain itu, lingkungan sekolah juga kurang kondusif karena

beberapa sekolah terletak kurang stategis yaitu SDN Pecabean 1 yang terletak di

dekat jalan raya dengan gedung sekolah terpisah, kemudian SDN Bedug 1 yang

terletak di dekat pemukiman padat penduduk, SDN Grobog Kulon 1 dan SDN

Grobog Kulon 3 yang letaknya di jalan desa yang cukup ramai.

Menurut penuturan guru kelas IV SD se-Gugus Jendral Sudirman

Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, masih banyak juga siswa yang belum

sepenuhnya mendapatkan dukungan belajar dari lingkungan keluarga. Mayoritas

keadaan ekonomi masyarakat setempat yang masih menengah ke bawah

menjadikan sebagian orang tua siswa lebih sibuk bekerja daripada memberikan

perhatian dan pendampingan belajar siswa. Hal ini dapat mengakibatkan hasil

belajar siswa kurang optimal.

Faktor intern yang memengaruhi hasil belajar adalah disiplin belajar. Tu’u

(2017:33) menyimpulkan bahwa disiplin merupakan kegiatan mengikuti dan

menaati peraturan, nilai, dan hukum yang berlaku dengan didasari kesadaran diri

untuk memperbaiki tingkah laku. Disiplin termasuk dalam ranah afektif. Sudjana

(2017:29) menyatakan “ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai”. Disiplin

belajar siswa sangat diperlu kan untuk membentuk sikap dan pola kehidupan agar

sukses dalam kegiatan belajar. Disiplin dapat diwujudkan melalui upaya

9

kebiasaan, latihan, dan pembinaan. Upaya tersebut dapat dilakukan seseorang

sejak dini dimulai dari lingkungan keluarga sebagai pendidikan utama bagi siswa

kemudian lingkungan sekolah sebagai pendidikan formal. Siswa yang terbiasa

disiplin sejak dini akan memiliki sikap taat, teratur, dan disiplin dalam belajar.

Disiplin belajar merupakan keadaan sikap dan perilaku siswa yang

menunjukkan ketaatan dan kepatuhan untuk belajar dengan teratur di rumah

maupun di sekolah berdasarkan kesadaran diri sendiri tanpa adanya paksaan

siapapun. Siswa yang disiplin dalam belajar dapat dilihat dari kebiasaan menaati

tata tertib sekolah, berangkat sekolah tepat waktu, kesiapan mengikuti

pembelajaran, dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru dengan baik.

Siswa yang memiliki disiplin belajar tinggi akan memengaruhi aktivitas

belajarnya secara teratur dan hasil belajar yang diperoleh akan optimal. Seperti

yang dijelaskan Tu’u (2017:15), apabila seorang siswa yang berusaha menata

dirinya dengan terbiasa hidup tertib, teratur, menaati peraturan dan norma yang

berlaku di sekolah, serta dengan gigih dan kerja keras dalam belajar, maka hasil

yang akan ia peroleh adalah potensi dan prestasi siswa tersebut akan tumbuh dan

berkembang dengan optimal.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan peneliti pada tanggal 8-14

Desember 2018 dengan beberapa guru kelas IV SD Se-Gugus Jendral Sudirman

Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, diperoleh informasi bahwa khsusunya

kelas IV masih ada beberapa siswa yang kurang memiliki kesadaran dalam

menaati tata tertib sekolah seperti terlambat sekolah, berpakaian kurang rapi,

membuang sampah sembarang, dan mencoret-coret fasilitas belajar seperti meja.

Selain itu, adanya siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru seperti

10

mengantuk saat pembelajaran dan mengobrol dengan temannya saat guru

menjelaskan materi. Kemudian ada pula siswa yang tidak mengerjakan Pekerjaan

Rumah (PR) dengan alasan lupa dan kesulitan dalam mengerjakannya serta siswa

yang menyontek ketika ujian.

Terdapat beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dan

bersifat relevan dengan masalah tersebut diantaranya yaitu, penelitian yang

dilakukan oleh Wijayanti, Muhsin, dan Rozi dari Universitas Negeri Semarang

pada tahun 2017 dengan judul “Pengaruh Lingkungan Belajar, Interaksi Teman

Sebaya dan Iklim Kelas terhadap Kesiapan Belajar Siswa”. Hasil menunjukkan

bahwa ada pengaruh signifikan antara lingkungan belajar terhadap kesiapan

belajar pada mata pelajaran Pengantar Kearsipan dengan koefisien determiasi

parsial sebesar 23,4%.

Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang

dilakukan peneliti. Persamaannya, yaitu pada fokus variabel X yang diteliti yaitu

lingkungan belajar, kemudian lingkungan belajar yang diteliti meliputi lingkungan

keluarga, sekolah dan masyarakat. Penelitian tersebut menggunakan teknik

pengumpulan data yang sama dengan penelitian ini yaitu dengan teknik

wawancara, angket dan dokumentasi. Perbedaannya, yaitu fokus penelitian pada

variabel X berupa interaksi teman sebaya, iklim kelas dan variabel Y berupa

kesiapan belajar siswa. Selain itu, teknik penarikan sampel juga berbeda karena

penelitian tersebut menggunakan sampel jenuh sedangkan penelitian ini

menggunakan teknik proportionate stratified random sampel. Subjek penelitian

yang digunakan pada penelitian tersebut adalah siswa kelas X SMK sedangkan

subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD.

11

Penelitian lain juga dilakukan oleh Usaini, Abu Bakar dan Bichi pada

tahun 2015 yang berjudul “Influence of School Environment on Academic

Perfomance of Secondary School Student In Kuala Terengganu, Malaysia”

menjelaskan sebagai berikut.

The result is explained in three forms, thus, Demographic information,

descriptive analysis and inferential analysis. The result of the study

indicated that students from a school with adequate facilities, good

teachers and favourable environment perform well than those from

schools with fewer facilities, unqualified teachers and the less enabling

environment.

Penelitian ini meneliti tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap

prestasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dari sekolah

yang memiliki fasilitas memadai, guru yang baik dan lingkungan yang

mendukung lebih baik daripada siswa yang berasal dari sekolah dengan fasilititas

sedikit, guru yang tidak memenuhi syarat dan lingkungan yang kurang

mendukung. Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian

yang akan dilakukan peneliti. Persamaannya, yaitu pada penggunaan metode

penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari pengaruh antara variabel

bebas terhadap variabel terikat. Perbedaannya pada fokus variabel yang diteliti

yaitu lingkungan sekolah dan prestasi belajar. Subjek penelitian yaitu siswa SMP

dan teknik pengumpulan data hanya menggunakan angket.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di paparkan tersebut, peneliti

melihat bahwa faktor ekstern yaitu lingkungan belajar dan faktor intern berupa

disiplin belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Lingkungan belajar yang

mendukung dan disiplin belajar siswa yang tinggi dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Salah satunya pada materi pelajaran PPKn. Peneliti bermaksud

12

untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Belajar dan

Disiplin Belajar terhadap Hasil Belajar PPKn Siswa Kelas IV SD se-Gugus

Jendral Sudirman Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat

diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

(1) Keadaan lingkungan belajar masih belum optimal dalam mendukung kegiatan

belajar siswa.

(2) Kurangnya media atau alat peraga yang mendukung pembelajaran.

(3) Lingkungan sekolah kurang kondusif karena letak sekolah di beberapa SD se-

Gugus Jendral Sudirman yang kurang strategis.

(4) Mayoritas orang tua siswa kurang memberikan perhatian dan pendampingan

dalam belajar siswa.

(5) Terdapat siswa yang kurang disiplin dalam menaati tata tertib sekolah, kurang

memperhatikan penjelasan guru, tidak mengerjakan PR dan menyontek.

(6) Hasil belajar PPKn siswa kelas IV SD se-Gugus Jendral Sudirman Kecamatan

Pangkah Kabupaten Tegal masih belum optimal.

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian dapat dilakukan lebih

mendalam, efektif, dan efisien. Uraiannya sebagai berikut:

(1) Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV SD se-Gugus Jendral Sudirman

Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal.

13

(2) Variabel yang akan diteliti yaitu lingkungan belajar, disiplin belajar dan hasil

belajar PPKn.

(3) Hasil belajar PPKn yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai dari

Penilaian Akhir Semester (PAS) semester ganjil tahun ajaran 2018/2019.

1.4 Rumusan Masalah

Pada penelitian ini, rumusan masalah yang akan dikaji, yaitu:

(1) Apakah terdapat pengaruh yang positif antara lingkungan belajar terhadap

hasil belajar PPKn SD se-Gugus Jendral Sudirman Kecamatan Pangkah

Kabupaten Tegal?

(2) Apakah terdapat pengaruh yang positif antara disiplin belajar terhadap hasil

belajar PPKn SD se-Gugus Jendral Sudirman Kecamatan Pangkah Kabupaten

Tegal?

(3) Apakah terdapat pengaruh yang positif antara lingkungan belajar dan disiplin

belajar terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas IV SD se-Gugus Jendral

Sudirman Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan peneliti memiliki tujuan yang terdiri

dari tujuan umum dan khusus. Penjelasan lebih lanjut mengenai tujuan penelitian

akan dijelaskan sebagai berikut.

1.5.1 Tujuan Umum

Tujuan umum adalah tujuan yang ingin dicapai peneliti secara umum

setelah pelaksanaan penelitian. Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk

14

mengetahui pengaruh lingkungan belajar dan disiplin belajar terhadap hasil

belajar PPKn siswa kelas IV SD se-Gugus Jendral Sudirman Kecamatan Pangkah

Kabupaten Tegal.

1.5.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus adalah tujuan yang ingin dicapai peneliti secara khusus

dengan mengacu pada rumusan masalah yang telah dibuat oleh peneliti.

Uraiannya sebagai berikut:

(1) Menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh lingkungan belajar terhadap

hasil belajar PPKn SD se-Gugus Jendral Sudirman Kecamatan Pangkah

Kabupaten Tegal.

(2) Menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh disiplin belajar terhadap hasil

belajar PPKn SD se-Gugus Jendral Sudirman Kecamatan Pangkah Kabupaten

Tegal.

(3) Menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh lingkungan belajar dan disiplin

belajar terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas IV SD se-Gugus Jendral

Sudirman Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan peneliti diharapkan memberikan

manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Uraian keduanya sebagai berikut.

1.6.1 Manfaat Teoritis

Secara Teoritis, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi pengaruh

lingkungan belajar dan disiplin belajar terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas IV

SD se-Gugus Jendral Sudirman Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal.

15

1.6.2 Manfaat Praktis

Secara Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi guru, sekolah dan peneliti. Manfaat tersebut yaitu:

1.6.2.1 Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi guru dalam

menciptakan lingkungan belajar yang baik dan meningkatkan disiplin belajar

siswa sehingga akan diperoleh hasil belajar siswa yang optimal.

1.6.2.2 Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi positif untuk

lebih meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

1.6.2.3 Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai pengaruh

lingkungan belajar dan kedisiplinan terhadap hasil belajar PPKn siswa serta dapat

meningkatkan kemampuan peneliti dalam mengadakan penilitian di bidang

pendidikan.

16

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka merupakan bab kedua skripsi yang memuat teori-teori yang

berkaitan dengan penelitian. Bagian kajian pustaka akan membahas tentang kajian

teori, kajian empiris, hubungan antar variabel, kerangka berfikir dan hipotesis

penelitian. Pembahasan lebih dalam mengenai bab kajian pustaka akan dijelaskan

sebagai berikut.

2.1 Kajian Teori

Bagian kajian teori akan membahas teori-teori yang berkaitan dengan

penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah PPKn di sekolah

dasar, hasil belajar PPKn, lingkungan belajar dan disiplin belajar. Penjelasan

mengenai teori-teori tersebut dapat dilihat pada uraian berikut:

2.1.1 PPKn di Sekolah Dasar

Bagian ini berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan muatan

pelajaran PPKn di sekolah dasar, yakni teori tentang pengertian PPKn di sekolah

dasar dan pembelajaran PPKn di sekolah dasar. Uraian selengkapnya sebagai

berikut:

2.1.1.1 Pengertian PPKn di Sekolah Dasar

Dengan adanya penyempurnaan kurikulum, materi pelajaran pada

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dahulu dikenal dengan

sebutan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) kini pada Kurikulum 2013 berganti

17

menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). PPKn menjadi salah

satu materi pelajaran yang wajib ditempuh oleh siswa. Sebagaimana tercantum

dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Bab X Pasal 37 Ayat 1 menyebutkan bahwa kurikulum pendidikan dasar

dan menengah wajib memuat sepuluh mata pelajaran yang mencakup pendidikan

agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu pengetahuan

alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga,

keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal.

PPKn merupakan materi pelajaran yang mempersiapkan siswa menjadi

warga negara yang cerdas, bertanggung jawab, dan berkeadaban (Rahayu,

2014:1). PPKn juga memiliki peranan penting dalam pembentukkan kepribadian

siswa. Siswa diberikan bekal pemahaman dasar untuk menjadi warga negara

seutuhnya yang bertanggung jawab dan memiliki kesadaran demokrasi yang baik.

Kesadaran demokrasi serta implementasinya harus dikembangkan dengan basis

filsafat bangsa, identitas nasional, kenyataan dan pengalaman sejarah bangsa serta

dasar-dasar kemanusiaan dan keadaaban (Rahayu, 2014:2). Berdasarkan uraian

tersebut, dapat simpulkan bahwa dengan adanya muatan pelajaran PPKn

diharapkan generasi bangsa Indonesia memiliki dasar kepribadian sebagai warga

negara yang demokratis, religius, dan beradab.

2.1.1.2 Pembelajaran PPKn di Sekolah Dasar

Pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas yaitu belajar dan

mengajar (Susanto, 2016:18). Aktivitas belajar lebih dominan pada siswa

sedangkan mengajar lebih pada aktivitas yang dilakukan oleh guru. Istilah

Pembelajaran dan penggunaannya telah dikenal sejak lahirnya Undang-Undang

18

Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 Ayat 20

mengemukakan “pelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Susanto (2016:19) juga

menyimpulkan bahwa pembelajaran dapat membantu siswa agar dapat belajar

dengan baik. Pelaksanaan pembelajaran memiliki beberapa unsur penting yang

harus terlibat didalamnya. Unsur penting tersebut meliputi siswa (siswa), pendidik

(guru), sumber belajar, dan lingkungan belajar. Unsur-unsur penting tersebut

menjadi inti dalam suatu proses pembelajaran yang secara keseluruhan harus

diperhatikan. Jadi, pembelajaran tidak hanya memperhatikan unsur manusiawi

seperti siswa dan guru, akan tetapi juga unsur lain seperti sumber belajar dan

lingkungan belajar.

Pembelajaran PPKn di sekolah dasar merupakan suatu proses belajar

mengajar yang membantu siswa dalam memahami pembentukan karakter bangsa

untuk menjadi manusia Indonesia seutuhnya yang berlandaskan Pancasila, UUD

1945, dan norma yang berlaku di masyarakat. Melalui PPKn, siswa mempelajari

pengamalan dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari serta pemahaman dan

kesadaran jiwa untuk mengisi kemerdekaan dengan meningkatkan rasa cinta tanah

air dan keberanian bela negara dan bangsa. Selain itu, siswa dilatih berfikir kritis,

rasional, dan kreatif dalam menanggapi berbagai isu kewarganegaran, Rahayu

(2014:3) menyatakan “tujuan utama PPKn adalah untuk menumbuhkan wawasan

dan kesadaran bernegara, serta membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air yang

bersendikan kebudayaan dan filsafat bangsa Pancasila”. Pembelajaran PPKn juga

memberikan konsep dasar tentang wawasan nusantara dan demokratis yang

terarah sebagai bekal bagi siswa untuk mengikuti pendidikan berikutnya. Selain

19

itu pembelajaran PPKn tidak hanya memberikan konsep pengetahuan saja tetapi

juga memberikan pemahaman tentang konsep nilai dan sikap yang berguna bagi

siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2.1.2 Hasil Belajar PPKn

Bagian ini berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan hasil belajar

PPKn, yakni teori tentang pengertian hasil belajar PPKn, macam-macam hasil

belajar PPKn, faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar dan indikator hasil

belajar PPKn. Uraian selengkapnya sebagai berikut:

2.1.2.1 Pengertian Hasil Belajar PPKn

“Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa

setelah belajar” (Rifa’I dan Anni 2015:67). Ketika seorang belajar sesuatu,

sebagai hasilnya orang tersebut akan mengalami perubahan tingkah laku secara

menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya (Slameto,

2013:4-5). Sardiman (2014:28-29) menyimpulkan “hasil belajar merupakan suatu

hasil dari pencapaian tujuan belajar yang meliputi bidang keilmuan dan

pengetahuan (kognitif), bidang personal (afektif), serta bidang kelakuan

(psikomotorik)”.

Susanto (2016:14) menyatakan “hasil belajar siswa merupakan hasil dari

suaatu proses yang di dalamnya terlihat sejumlah faktor yang memengaruhinya.

Sudjana (2016: 22) menyatakan “hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya”. Nawawi dalam

Susanto (2016:5) juga menyimpulkan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai

tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah dengan

bentuk berupa skor yang diperoleh dari hasil tes sejumlah mata pelajaran tertentu.

20

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar merupakan perubahan tingkah laku yang dialami suatu individu yang telah

melakukan kegiatan belajar atau hasil yang diperoleh siswa setelah mengalami

proses pembelajaran yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Adapun indikator hasil belajar PPKn pada penelitian ini adalah ranah kognitif

yang diambil nilai PPKn pada PAS semester ganjil tahun ajaran 2018/2019.

2.1.2.2 Macam-macam Hasil Belajar

Sistem pendidikan nasional merumuskan tujuan pendidikan, baik tujuan

kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari

teori Bloom yang secara garis besar dikelompokkan menjadi tiga ranah, yakni

ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik (Sudjana, 2017:22-23).

Uraiannya sebagai berikut:

Ranah kognitif adalah ranah yang berkaitan dengan hasil belajar

intelektual. Ranah kognitif ini terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau

ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah kognitif

digunakan oleh guru untuk menilai kemampuan siswa dalam menguasai materi

yang diberikan oleh guru. Sedangkan ranah afektif adalah ranah yang berkaitan

dengan sikap. Ranah afektif ini terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban

atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah afektif digunakan oleh

guru untuk menilai perubahan tingkah laku siswa dalam kegiatan belajar

mengajar. Selanjutnya, ranah psikomotorik yaitu ranah yang berkaitan dengan

hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Pada ranah psikomotorik

terdiri dari enam aspek, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar,

kemampuan persetual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan

21

kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatife. Ranah Psikomotorik

digunakan oleh para guru untuk menilai kemampuan fisik yang dimiliki siswa

seperti keterampilan motorik dan syaraf.

Susanto (2016:6) menyatakan, “Hasil belajar meliputi pemahaman

konsep (aspek kognitif), keterampilan (psikomotorik), dan sikap siswa (aspek

afektif)”. Pemahaman konsep merupakan seberapa besar kemampuan siswa dalam

menerima dan memahami informasi dari guru. Keterampilan proses merupakan

keterampilan dalam menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan untuk mencapai

hasil. Sikap merupakan melakukan sesuatu dengan cara atau teknik yang

mengacu pada perbuatan, perilaku, atau tindakan.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

mencakup tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

Hasil belajar siswa merupakan segala hal yang dipelajari siswa mencakup aspek

pengetahuan, sikap dan keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajar tertentu.

2.1.2.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar

Siswa yang mengalami peristiwa belajar dapat diamati dari proses

perubahan tingkah laku sebelum dan sesudah ia belajar. Proses perubahan tingkah

laku pada siswa tersebut akan menjadi hasil belajar. Faktor-faktor yang

memengaruhi proses dan hasil belajar adalah kondisi internal dan eksternal siswa.

Kondisi internal meliputi kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh; kondisi

psikis, seperti kemampuan intektual dan emosional; kondisi sosial, seperti

kemampuan bersosialisasi. Faktor eksternal meliputi variasi dan tingkat kesulitan

materi belajar, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, dan budaya belajar

masyarakat (Rifa’i & Anni, 2012:78-79).

22

Wasliman (2007) dalam Susanto (2016:12) mengemukakan bahwa hasil

belajar yang diperoleh siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor

yang memengaruhi, baik internal maupun eksternal. Faktor internal merupakan

faktor yang bersumber dari dalam diri siswa yang memengaruhi kemampuan

belajarnya, meliputi kecerdasan, minat, dan perhatian, motivasi belajar,

ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. Faktor

eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa yang memengaruhi

hasil belajar, meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Syah (2016:145-156) menyatakan bahwa belajar yang dilakukan oleh

siswa dapat dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu (1) faktor internal; (2) faktor

eksternal; dan (3) faktor pendekatan belajar. Uraian selengkapnya sebagai berikut:

(1) faktor internal, merupakan faktor yang terdapat dalam diri siswa yang

memengaruhi aktivitas belajar siswa, meliputi aspek fisiologis (konsisi jasmani)

dan aspek psikologis (kondisi rohani). Faktor psikologis berkaitan dengan

kecerdasan/intelegensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi siswa. (2) faktor

eksternal, merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa yang memengaruhi

belajar siswa, meliputi lingkungan sosial dan nonsosial. Lingkungan sosial seperti

lingkungan sekolah, masyarakat, dan keluarga. Faktor sekolah mencakup para

guru, para tenaga kependidikan (kepala sekolah dan wakil-wakilnya) dan teman-

teman sekelas yang dapat memengaruhi semangat belajar siswa. Faktor

masyarakat mencakup hubungan siswa dengan lingkungan masyarakat sekitar.

Faktor keluarga, mencakup sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga,

ketegangan keluarga, dan demografi keluarga (letak rumah). Lingkungan non

sosial seperti gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa dan

23

letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan.

(3) Faktor pendekatan belajar, merupakan suatu pendekatan belajar yang

digunakan siswa untuk memahami materi yang dipelajari.

Berdasarkan penjabaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor

yang memberikan kontribusi pada proses dan hasil belajar adalah faktor intern

dan ektern. Faktor intern adalah semua faktor yang berasal dari dalam diri siswa

seperti: kecerdasan, minat, perhatian, motivasi, ketekunan, sikap, kebiasaan,

kesehatan jasmani, kesehatan rohani dan emosional. Sedangkan faktor ektern

adalah semua faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti: guru, orang tua

siswa, teman bergaul, fasilitas belajar dan suasana lingkungan belajar.

2.1.2.4 Indikator Hasil Belajar PPKn

Sudjana (2017:22) berpendapat bahwa, sistem pendidikan nasional

merumuskan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan

instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari teori Bloom yang secara

garis besar dikelompokkan menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif,

dan ranah psikomotorik. Adapun indikator hasil belajar PPKn yang digunakan

pada penelitian ini adalah ranah kognitif yang diambil dari nilai PPKn siswa kelas

IV SD se-Gugus Jendral Sudirman Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal pada

Penilaian Akhir Semester (PAS) ganjil tahun ajaran 2018/2019.

2.1.3 Lingkungan Belajar

Bagian ini berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan lingkungan

belaajar yakni, teori tentang pengertian lingkungan belajar, fungsi lingkungan

belajar, macam-macam lingkungan belajar, dan indikator lingkungan belajar.

Uraian selengkapnya sebagai berikut:

24

2.1.3.1 Pengertian Lingkungan Belajar

Lingkungan dapat mempengaruhi manusia dalam semua aspek

kehidupannya. Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki

makna dan atau pengaruh tertentu kepada individu (Hamalik, 2015:195). Munib,

Budiyono, & Suryana (2015:82) juga mengartikan bahwa lingkungan sebagai

kesatuan ruang yang meliputi semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,

termasuk manusia dan perilakunya, yang memengaruhi kehidupan. Dari

pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa lingkungan adalah segala situasi

yang ada di sekitar manusia yang dapat memengaruhi kehidupan manusia.

Lingkungan belajar adalah tempat berlangsungnya suatu proses

pembelajaran. Mariyana (2018:17) menyatakan “lingkungan belajar adalah suatu

tempat atau suasana (keadaan) yang memengaruhi proses perubahan tingkah laku

manusia”. Lingkungan belajar merupakan faktor penting yang dapat menyediakan

rangsangan terhadap siswa dan sebaliknya siswa memberikan respon terhadap

lingkungan tersebut. Lingkungan belajar yang baik tentu mendukung proses

belajar siswa. Lingkungan belajar yang baik meliputi terciptanya tempat belajar

yang nyaman, fasilitas belajar yang memadai, suasana belajar yang tenang dan

hubungan dengan lingkungan sosial yang harmonis. Sebaliknya, lingkungan

belajar yang kurang baik akan menghambat belajar siswa sehingga berdampak

buruk terhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa lingkungan

belajar merupakan suatu keadaan yang ada di sekitar siswa, yang dapat

mendukung proses pembelajaran siswa karena wujud interaksi antara siswa

dengan lingkungan tersebut.

25

2.1.3.2 Fungsi Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar memiliki fungsi penting dalan proses belajar siswa.

Mariyana (2018:17), menyatakan bahwa lingkungan belajar sebagai

“laboratorium” atau tempat bagi siswa untuk kegiatan eksplorasi, eksperimen, dan

ekspresi diri sebagai wujud dari hasil belajar. Menurut Hamalik (2015:196),

lingkungan memiliki tiga macam fungsi sebagai berikut: (1) fungsi psikologis; (2)

fungsi pedagogis; (3) fungsi intruksional. Uraiannya sebagai berikut:

Fungsi yang pertama adalah fungsi psikologis. Stimulus bersumber

(berasal) dari lingkungan yang merupakan rangsangan terhadap individu sehingga

respon yang menunjukkan tingkah laku tertentu. Respon tersebut dapat menjadi

stimulus baru yang menimbulkan respon baru, dan seterusnya. Sedangkan fungsi

yang kedua adalah fungsi pedagogis. Lingkungan memberikan pengaruh-

pengaruh yang bersifat mendidik, khususnya lingkungan yang sengaja disiapkan

menjadi lembaga pendidikan, misalnya keluarga, sekolah, lembaga pelatihan,

lembaga-lembaga sosial. Masing-masing lembaga memiliki program pendidikan,

baik tertulis maupun tidak tertulis. Selanjutnya fungsi ketiga adalah fungsi

intruksional. Program intruksional merupakan lingkungan pengajaran

(pembelajaran) yang dirancang secara khusus. Guru, materi pelajaran, sarana dan

prasarana pengajaran, media, dan kondisi lingkungan kelas (fisik) merupakan

lingkungan yang sengaja dikembangkan untuk mengembangkan tingkah laku.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar

berfungsi sebagai sarana siswa untuk memberikan rangsangan dan melakukan

proses interaksi, memberikan pengaruh positif pada lembaga pendidikan, dan

melaksanakan program pengajaran.

26

2.1.3.3 Macam-macam Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar terbentuk melalui faktor lingkungan. Faktor

lingkungan tersebut termasuk dalam faktor ekstern yang mempengaruhi proses

belajar siswa. Dalam proses belajar, siswa akan mengalami perubahan tingkah

laku sebagai wujud interaksinya dengan lingkungan belajar. Terdapat beberapa

macam lingkungan belajar yang memiliki pengaruh terhadap proses belajar baik

secara langsung maupun tidak langsung. Syah (2015:154) menjelaskan bahwa

lingkungan belajar yang dapat memengaruhi proses belajar siswa terdiri dari dua

macam, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan non sosial. Uraiannya sebagai

berikut:

Lingkungan sosial meliputi lingkungan sosial sekolah, lingkungan sosial

siswa (masyarakat), dan lingkungan sosial keluarga. Lingkungan sosial sekolah

adalah seluruh warga sekolah, seperti guru, para staf administrasi, dan teman

sekelas yang dapat memengaruhi semangat belajar siswa. Guru yang selalu

menujukkan sikap dan perilaku simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang

baik dan rajin khusunya dalam belajar dapat menjadi motivasi bagi kegiatan

belajar siswa. Lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga

teman-teman permainan di sekitar tempat tinggal siswa tersebut. Kondisi

masyarakat di lingkungan yang serba kekurangan dan anak-anak pengangguran

misalnya, akan sangat memengaruhi aktivitas belajar siswa. Siswa akan

menemukan kesulitan saat membutuhkan teman belajar atau berdiskusi serta

meminjam alat belajar tertentu yang belum ia miliki. Lingkungan sosial keluarga

sebagai lingkungan yang lebih banyak memengaruhi belajar siswa. Lingkungan

sosial keluarga yaitu orang tua dan keluarga iswa itu sendiri. Sifat orang tua,

27

praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan demografi keluarga (letak

rumah), semua itu dapat berdampak baik maupun buruk terhadap kegiatan belajar

dan hasil belajar siswa. Selanjutnya, lingkungan nonsosial meliputi, gedung

sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat

belajar, keadaan cuaca dan waktu yang digunakan siswa.

Ki Hajar Dewantara dalam Munib, Budiyono, & Suryana (2015:82),

lingkungan belajar atau lingkungan pendidikan ada tiga macam, yaitu (1)

lingkungan keluarga; (2) lingkungan sekolah; dan (3) lingkungan masyarakat.

Slameto (2013:60-72) berpendapat bahwa terdapat beberapa aspek dari

lingkungan belajar yang diuraikan sebagai berikut:

Faktor keluarga yang mempengaruhi proses belajar meliputi: (a) Cara

orang tua mendidik, sebagai faktor yang memiliki pengaruh besar dengan

keberhasilan anak dalam belajar. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan

pendidikan yang pertama dan utama bagi anak. Keluarga memiliki peranan

memberikan bimbingan dan penyuluhan secara tepat pada siswa yang mengalami

kesukaran dalam belajar. (b) Hubungan antar anggota keluarga. Untuk mencapai

keberhasilan belajar siswa maka diperlukan relasi yang baik dalam keluarga

antara lain adanya rasa pengertian dan kasih sayang yang disertai bimbingan atau

bila perlu hukuman yang mendidik anak agar sukses. (c) Suasana rumah, adalah

situsi atau kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga tempat anak berada dan

belajar. Suasana rumah yang gaduh dan semrawut tidak dapat memberikan

ketenangan ketika belajar. Sebaliknya jika suasana rumah yang tenang dan

tentram selain anak betah tinggal di rumah, anak juga dapat belajar dengan baik.

(d) Keadaan ekonomi keluarga, berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dan

28

fasilitas belajar anak. Fasilita belajar tersebut hanya dapat terpenuhi jika keluarga

memiliki cukup uang. (e) Pengertian orang tua, jika anak sedang belajar sebaiknya

tidak diganggu dengan tugas-tugas rumah. Jika anak mengalami lemah semangat

maka orangtua wajib memberikan pengertian dan motivasi yang membantu anak

mencari solusi. (f) Latar belakang kebudayaan, anak perlu ditanamkan kebiasaan-

kebiasaan yang baik untuk lebih memotivasi belajar anak.

Faktor sekolah yang memengaruhi proses belajar meliputi: (a) Metode

mengajar, cara yang ditempuh guru dalam mengajar. Agar siswa dapat belajar

dengan baik, maka metode mengajar guru harus diusahakan dengan tepat, efisien,

dan efektif. (b) Kurikulum, diartikan sebagai kegiatan yang diberikan kepada

siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik dalam belajar siswa.

(c) Hubungan guru dengan siswa, guru yang kurang berinteraksi dengan siswa

secara akrab dapat menyebabkan proses belajar mengajar itu kurang lancar. Selain

itu, jika siswa merasa jauh dari guru, maka ia segan berpartisipasi aktif dalam

belajar. (d) Hubungan siswa dengan siswa. Guru yang kurang mendekati siswa

dan kurang bijaksana, tidak dapat melihat bahwa di kelas ada grup yang saling

bersaing secara tidak sehat. (e) Disiplin sekolah, kaitannya dengan kerajinan siswa

dalam sekolah dan kegitaan belajar. (f) Alat pelajaran. Alat pelajaran yang

digunakan oleh guru pada waktu mengajar biasanya juga dipakai siswa dalam

menerima materi yang diajarkan. (g) Waktu sekolah, ialah waktu terjadinya proses

belajar mengajar di sekolah. Jika siswa bersekolah pada waktu kondisi badannya

sudah lelah, misalnya pada siang hari, siswa akan mengalami kesulitan di dalam

menerima pelajaran. (h) Standar pelajaran di atas ukuran. Guru dalam menuntut

penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing dan

29

yang terpenting tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai. (i) Keadaan gedung.

Jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik mereka menuntut keadaan

gedung yang harus memadai di dalam setiap kelas. (j) Metode belajar. Dengan

cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa. (k) Tugas rumah, guru

diharapkan tidak terlalu banyak memberi tugas yang harus dikerjakan siswa di

rumah, sehingga anak tidak memiliki waktu untuk kegiatan lain di rumah.

Faktor masyarakat juga berpengaruh terhadap siswa karena keberadaan

siswa di masyarakat. Faktor masyarakat yang memengaruhi proses belajar siswa

meliputi: (a) Kegiatan siswa dalam masyarakat, kegiatan tersebut perlu dibatasi

agar tidak mengganggu belajar siswa. Jika mungkin siswa dapat memilih kegiatan

yang mendukung belajar siswa. (b) Mass media. Siswa perlu mendapatkan

bimbingan dan kontrol yang cukup bijaksana dari pihak orang tua dan pendidik

baik dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. (c) Teman bergaul. Pengaruh dari

teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwa siswa. Agar siswa dapat

belajar dengan baik, maka perlu diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul

yang baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua

dan pendidikan harus cukup bijaksana. (d) Bentuk kehidupan masyarakat.

Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi, suka

mencuri dan memiliki kebiasaan tidak baik akan berpengaruh jelek kepada siswa.

Siswa tertarik untuk ikut berbuat seperti yang dilakukan orang disekitarnya.

Sebaliknya lingkungan anak merupakan orang-orang terpelajar, mereka mendidik

dan menyekolahkan anak-anaknya, antusias dengan cita-cita masa depan anaknya,

anak terpengaruh juga ke hal-hal yang dilakukan oleh orang disekitar. Pengaruh

tersebut dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan lebih giat.

30

Berdasarkan uraian mengenai macam-macam lingkungan belajar, dapat

disimpulkan bahwa lingkungan belajar dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. lingkungan

belajar tersebut merupakan tempat berlangsungnya proses pendidikan bagi siswa.

2.1.3.4 Indikator Lingkungan Belajar

Lingkungan yang memengaruhi proses belajar ada dua macam yaitu

lingkungan sosial dan lingkungan non sosial (Syah, 2015:154). Lingkungan sosial

terdiri dari lingkungan sosial sekolah, lingkungan sosial siswa (masyarakat) dan

lingkungan sosial keluarga. Ki Hajar Dewantara dalam Munib, Budiyono, &

Suryana (2015,82) menggolongkan lingkungan belajar menjadi tiga, yaitu (1)

lingkungan keluarga; (2) lingkungan sekolah; (3) lingkungan masyarakat. Slameto

(2013:60-72) menjabarkan sebagai berikut:

Faktor keluarga meliputi: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota

keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan

latar belakang kebudayaan. Selanjutnya, faktor sekolah meliputi: metode

mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan

siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas

ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. Faktor masyarakat

meliputi: kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan

bentuk kehidupan masyarakat.

Dimensi dan indikator lingkungan belajar yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu dikembangkan dari pendapat Syah (2015:135) dan Slameto

(2013:60-72). Dimensi dan indikator tersebut yaitu: (1) Lingkungan keluarga,

diantaranya: cara orang tua mendidik anak, hubungan antar anggota keluarga, dan

31

keadaan ekonomi keluarga. (2) Lingkungan sekolah, diantaranya: hubungan guru

dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, dan alat pelajaran. (3) Lingkungan

masyarakat, diantaranya: teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

2.1.4 Disiplin Belajar

Bagian ini berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan disiplin belajar,

yakni teori tentang pengertian disiplin belajar, fungsi disiplin belajar, macam-

macam disiplin belajar, pembentukan disiplin belajar, dan indikator disiplin

belajar. Uraian selengkapnya sebagai berikut:

2.1.4.1 Pengertian Disiplin Belajar

Hurlock (2013:82) menjelaskan “disiplin” berasal dari kata yang sama

dengan “disciple” yakni seseorang yang belajar dari atau secara suka rela

mengikuti pemimpin”. Disiplin termasuk dalam ranah afektif. Ranah afektif yang

berkenaan dengan sikap dan nilai (Sudjana, 2017:29). Daryanto & Darmiatun

(2013:135) menyimpulkan bahwa disiplin merupakan suatu tindakan yang

menunjukkan pada perilaku yang taat pada peraturan atau ketentuan yang berlaku.

Rachman dalam Tu’u (2017:32) mengartikan bahwa disiplin sebagai

upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam

mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib karena

adanya suatu dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hati. Disiplin

sebagai kegiatan dalam mengikuti dan menaati peraturan, nilai, serta hukum yang

berlaku dengan didasari kesadaran diri untuk memperbaiki tingkah laku menjadi

lebih baik. (Tu’u, 2017:33). Dengan demikian pengertian disiplin adalah sikap

atau perilaku siswa dalam mematuhi dan menaati semua peraturan yang berlaku

dengan penuh kesadaran diri tanpa paksaan demi terciptanya suatu keteraturan.

32

Disiplin belajar dapat diartikan sebagai keadaan sikap dan perilaku

siswa yang menunjukkan ketaatan dan kepatuhan untuk belajar dengan teratur di

rumah dan di sekolah atas kesadaran diri siswa tanpa ada paksaan. Tu’u (2017:15)

berpendapat bahwa siswa yang menata diri dengan hidup tertib, teratur, menaati

peraturan dan norma yang berlaku di sekolah, gigih dan bekerja keras dalam

belajar, maka potensi dan prestasinya tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Disiplin belajar tidak hanya dilaksanakan di rumah tetapi juga

dilaksanakan di sekolah. Disiplin belajar di rumah artinya siswa harus taat dan

giat dala m melaksanakan kegiatan belajar di rumah, mempelajari kembali materi

pelajaran yang telah diajarkan di sekolah, dan mengerjakan pekerjaan rumah.

Sedangkan disiplin belajar di sekolah artinya siswa harus menaati dan mematuhi

tata tertib yang ada di sekolah dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab,

menaati dan mematuhi perintah guru, mengikuti proses pembelajaran di kelas

dengan tertib, aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung dan mengerjakan

tugas yang diberikan guru dengan tepat waktu.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar

siswa merupakan suatu ketaatan dan kepatuhan siswa dalam melaksanakan

kegiatan belajar, baik belajar yang dilaksanakan di rumah maupun belajar di

sekolah dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab sehingga dapat

terbentuk perilaku siswa yang tidak menyimpang dan hasil belajar yang optimal.

2.1.4.2 Fungsi Disiplin Belajar

Disiplin merupakan sesuatu yang penting dan dibutuhan oleh setiap

siswa. Siswa dapat meraih kesuksesan dalam belajar tidak lepas dari disiplin

belajar. Menurut Tu’u (2017:38-43), fungsi disiplin ada enam yaitu (1) menata

33

kehidupan bersama; (2) membangun kepribadian; (3) melatih kepribadian; (4)

pemaksaan; (5) hukuman; dan (6) menciptakan lingkungan kondusif. Uraian

selengkapnya sebagai berikut:

Fungsi disiplin yang pertama adalah menata kehidupan bersama.

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan selalu

membutuhkan orang lain. Dalam kehidupan masyarakat diperlukan norma dan

peraturan untuk mengatur kehidupan dan kegiatan yang dilakukan. Disiplin

berguna untuk menyadarkan seseorang bahwa dirinya perlu menghargai orang

menjadi baik dan lancar. Fungsi disiplin yang kedua adalah membangun

kepribadian. Kepribadian merupakan sifat, tingkah laku dan pola hidup seseorang.

Pertumbuhan kepribadian dipengaruhi oleh faktor lingkungan keluarga, pergaulan,

masyarakat dan sekolah. Disiplin yang diterapkan di lingkungan tersebut akan

memberikan dampak pertumbuhan kepribadian seseorang. Kedisiplinan akan

membuat seseorang terbiasa mengikuti dan menaati aturan yang berlaku

kemudian kebiasaan tersebut akan membekas dan menjadi kepribadiannya.

Fungsi disiplin yang ketiga adalah melatih kepribadian. Sifat, perilaku,

dan pola kehidupan yang baik dan disiplin tidak terbentuk begitu saja. Semua hal

tersebut dapat terbentuk melalui suatu proses latihan. Selain itu, kepribadian yang

tertib, teratur, taat dan patuh juga perlu dibiasakan serta di latih. Latihan secara

berulang-ulang perlu dilakukan agar kepribadian disiplin yang sudah dibentuk

tidak terpengaruh oleh hal-hal yang kurang baik. Fungsi yang keempat dan kelima

adalah pemaksaan dan hukuman. Disiplin dapat terjadi karena adanya pemaksaan

dan tekanan dari luar. Terpaksa dapat terjadi karena melakukannya bukan atas

kesadaran diri melainkan karena rasa takut dan ancaman sanksi. Disiplin yang

34

dipaksa akan menyebabkan pengaruh yang kurang baik bagi siswa. Akan tetapi

jika dengan pendampingan guru dan orang tua, pemaksaan, pembiasaan, dan

latihan disiplin dapat menyadarkan siswa tentang pentingnya disiplin. Sedangkan

hukuman diberikan kepada siswa yang melanggar tata tertib. Hukuman penting

karena dapat memberikan dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk menaati dan

mematuhinya. Setiap siswa yang melanggar tata tertib diberikan sanksi disiplin

agar siswa sadar dan belajar bahwa perbuatannya salah dan dapat menyebabkan

hal yang tidak menyenangkan.

Fungsi disiplin yang keenam adalah menciptakan lingkungan kondusif.

Sekolah sebagai lingkungan pendidikan perlu menjamin terselenggaranya proses

pendidikan yang baik. Kondisi yang baik tersebut adalah kondisi yang aman,

tenang, tertib, teratur, saling menghargai, dan hubungan pergaulan yang baik.

Disiplin sekolah berfungsi untuk mendukung kegiatan dan proses pendidikan agar

berjalan lancar. Peraturan sekolah yang dirancang dan diimplementasikan dengan

baik akan memberikan pengaruh bagi terciptanya lingkungan kondusif sehingga

mendukung potensi dan mencapai hasil belajar yang optimal.

2.1.4.3 Macam-macam Disiplin Belajar

Menurut Hadisubrata dalam Tu’u (2017:44-48) disiplin terdiri dari tiga

macam, yaitu (1) disiplin otoritarian; (2) disiplin permisif, dan (3) disiplin

demokratis. Uraian selengkapnya sebagai berikut:

Disiplin otoritarian berarti setiap peraturan yang ada didalamnya dibuat

sangat ketat dan rinci. Setiap individu yang berada di lingkungan disiplin tersebut

diminta menmatuhi dan menaati peraturan yang telah disusun dan berlaku.

Disiplin otoritarian diartikan sebagai pengendalian tingkah laku berdasarkan

35

tekanan, dorongan, pemaksaan dari luar diri seseorang. Dalam disiplin ototarian

dapat ditemui orang yang patuh dan taat pada aturan tetapi merasa tidak bahagia,

tertekan, dan tidak aman. Siswa terlihat baik tetapi dibaliknya ada ketidakpuasan,

pemberontakan dan kegelisahan. Siswa juga dapat stress karena tampak baik,

patuh, taat tetapi merasa kurang bebas, kurang mandiri, dan berbuat sesuatu hanya

karena orang tua, sekolah dan guru. Dengan demikian, siswa perlu dibantu untuk

memahami arti dan manfaat disiplin bagi dirinya agar ada kesadaran diri yang

baik tentang disiplin.

Disiplin permisif berarti seseorang dibiarkan bertindak menurut

keinginannya kemudian dibebaskan untuk mengambil keputusannya sendiri dan

bertindak sesuai keputusan tersebut. Seseorang berbuat sesuatu yamg dapat

melanggar norma atau aturan yang berlaku tidak diberi sanksi atau hukuman.

Dampak disiplin permisif ini berupa kebingungan dan kebimbangan, karena

seseorang tidak tahu mana yang tidak dilarang dan mana yang dilarang.

Selanjutnya disiplin demokratis artinya disiplin dilakukan dengan memberi

penjelasan, diskusi, dan penalaran untuk membantu anak memahami alasan dalam

mematuhi dan menaati peraturan yang ada. Disiplin demokratis lebih menekankan

aspek edukatif bukan hukuman dan berusaha untuk mengembangkan disiplin yang

muncul atas kesadaran diri sehingga siswa memiliki disiplin yang kuat dan

mantap. Selain itu, kemandirian dan tanggung jawab dapat berkembang.

2.1.4.4 Pembentukan Disiplin Belajar

Disiplin dapat terbentuk melalui proses latihan dan kebiasaan. Menurut

Daryanto & Darmiatun (2013:50) menyatakan bahwa terdapat tiga faktor yang

memengaruhi disiplin, yaitu pola asuh dan kontrol yang dilakukan orang tua

36

terhadap perilaku anak, pemahaman tentang diri dan motivasi, dan hubungan

sosial. Tu’u (2017:48-49) menjelaskan ada tujuh faktor yang memengaruhi dan

membentuk disiplin yaitu: (1) keasadaran diri; (2) pengikutan dan ketaatan; (3)

alat pendidikan; (4) hukuman; (5) teladan; (6) lingkungan disiplin; dan (7) latihan

berdisiplin. Uraian selengkapnya sebagai berikut:

Faktor pertama adalah kesadaran diri, sebagai pemahaman bahwa

disiplin dianggap penting dan menjadi motif sangat kuat untuk terwujudnya

disiplin. Siswa yang melakukan disiplin karena dorongan diri sendiri akan lebih

bermakna daripada melakukannya dengan paksaan. Faktor kedua adalah

pengikutan dan ketaatan, sebagai langkah penerapan dan praktik atas peraturan-

peraturan yang mengatur perilaku individu. Hal ini sebagai lanjutan dari adanya

kesadaran diri yang dihasilkan oleh kemampuan dan kemauan yang kuat dalam

diri siswa. Siswa yang mengikuti dan menaati peraturan-peraturan yang berlaku

akan memengaruhi disiplin pada dirinya. Faktor ketiga adalah alat pendidikan,

sebagai saran untuk memengaruhi, mengubah, membina dan membentuk perilaku

agar sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan. Faktor keempat adalah hukuman.

Hukuman merupakan salah satu alat pendidikan yang dapat digunakan untuk

menyadarkan, mengoreksi, dan meluruskan sesuatu yang salah. Hukuman dapat

diberikan kepada siswa yang telah melakukan suatu kesalahan agar ia menyadari

apa yang dilakukannya merupakan perilaku yang salah sehingga siswa tersebut

dapat kembali pada perilaku yang sesuai dengan yang diharapkan.

Faktor kelima adalah teladan, sebagai perbuatan dan tindakan yang lebih

besar pengaruhnya dibandingkan dengan kata-kata. Siswa lebih sering mencontoh

apa yang dilakukan oleh orang tua dan guru daripada kata-kata nasihat atau

37

peringatan. Para orangtua dan guru harus mampu memberikan contoh atau teladan

yang baik mengenai disiplin, karena faktor teladan disiplin sangat penting bagi

siswa. Faktor keenam adalah lingkungan disiplin, sebagai tempat bagi siswa untuk

berinteraksi dengan orang lain. Lingkungan disiplin dapat memengaruhi

pembentukan disiplin siswa. Jika siswa berada di lingkungan yang berdisiplin,

maka siswa juga akan ikut berdisiplin, tetapi jika lingkungan sekitarnya tidak

disiplin, maka siswa akan kurang disiplin. Faktor ketujuh adalah latihan

berdisiplin, sebagai proses latihan dan kebiasaan yang mampu membentuk

disiplin. Artinya disiplin dilakukan secara berulang-ulang dan membiasakannya

dalam praktik-praktik disiplin di kehidupan sehari-hari. Melalui latihan dan

kebiasaan diri, disiplin akan terbentuk dalam diri siswa.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembentukan

disiplin dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pola asuh dan kontrol orang

tua, pemahaman diri dan motivasi, hubungan sosial, alat pendidikan, hukuman,

teladan, lingkungan, dan latihan disiplin. Oleh karena itu, dalam pembentukan

disiplin harus melalui proses panjang yang dapat dimulai sejak dini dalam

keluarga dan dilanjutkan di sekolah. Dengan harapan nantinya ketika siswa berada

di tengah-tengah masyarakat, ia akan mengamalkan sikap disiplin yang

dimilikinya dan dapay memberikan pengaruh positif mengenai pembentukan

disiplin di lingkungan sekitar siswa.

2.1.4.5 Indikator Disiplin Belajar

Indikator disiplin menurut Daryanto & Darmiatun (2013:145) meliputi:

a) menyelesaikan tugas pada waktunya; b) saling menjaga dengan teman agar

semua tugas-tugas kelas terlaksana dengan baik; c) selalu mengajak teman

38

menjaga kebersihan kelas; d) mengingatkan teman yang melanggar peraturan

dengan kata-kata sopan dan tidak menyinggung; e) berpakaian sopan dan rapi; f)

mematuhi aturan sekolah. Tu’u (2017: 91) dalam penelitiannya menyatakan,

“Indikator yang menunjukkan pergeseran/perubahan hasil belajar siswa sebagai

kontribusi mengikuti dan menaati peraturan sekolah meliputi: dapat mengatur

waktu belajar di rumah, rajin dan teratur belajar, perhatian yang baik saat belajar

di kelas, ketertiban diri saat belajar di kelas.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa disiplin dalam

belajar tidak hanya dilakukan di sekolah saja tetapi juga perlu diterapkan ketika

siswa belajar di rumah. Adapun dimensi dan indikator yang digunakan dalam

penelitian ini mengacu pada pendapat Daryanto & Darmiatun (2013:145) dan

Tu’u (2017: 91). Dimensi dan indikator tersebut yaitu: (1) disiplin dalam menaati

tata tertib sekolah, meliputi: menaati tata tertib sekolah (2) disiplin dalam

mengerjakan tugas pelajaran, meliputi: mengerjakan tugas-tugas tepat waktu dan

mengerjakan PR yang diberikan oleh guru, (3) disiplin dalam melaksanakan

kegiatan belajar di sekolah, meliputi: bersikap tertib dalam belajar di kelas dan

perhatian yang baik dalam belajar di kelas, (4) disiplin dalam melaksanakan

kegiatan belajar di rumah, meliputi: rajin dan teratur belajar di rumah dan dapat

mengatur waktu belajard di rumah.

2.2. Hubungan Antar Variabel

Pada bagian ini akan dibahas mengenai hubungan antar variabel.

Hubungan tersebut meliputi hubungan lingkungan belajar dengan hasil belajar dan

hubungan disiplin belajar dengan hasil belajar. Uraiannya sebagai berikut:

39

2.2.1 Hubungan Lingkungan Belajar dengan Hasil Belajar

Faktor ekstern yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa salah satunya

adalah lingkungan belajar. Mariyana (2018:17) menyatakan “lingkungan belajar

adalah suatu tempat atau suasana (keadaan) yang memengaruhi proses perubahan

tingkah laku manusia”. Lingkungan belajar menyediakan rangsangan atau

stimulus terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan respon terhadap

lingkungan (Hamalik, 2015:194). Lingkungan belajar memengaruhi proses

perubahan tingkah laku manusia. Perubahan tingkah laku tersebut diperoleh dari

kegiatan belajar.

Lingkungan belajar mencakup lingkungan keluarga, sekolah, dan

masyarakat. Slameto (2013:60) menyatakan faktor eksternal yang dapat

berpengaruh terhadap berhasil tidaknya belajar siswa salah satunya yaitu

lingkungan keluarga. Hubungan yang baik antar anggota keluarga menjadi hal

yang penting. Slameto (2013:62) menyimpulkan bahwa hubungan yang baik antar

anggota keluarga adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang

dengan disertai bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan

belajar siswa. Lingkungan keluarga juga memiliki peran penting bagi

kelangsungan cita-cita siswa di masa depan. Dimiyati & Mujiono (2013:97)

menjelaskan bahwa cita-cita yang dimiliki oleh siswa untuk menjadi sesuatu yang

diharapkan akan menguatkan semangat dalam belajar dan mengarahkan perilaku

belajarnya. Selain itu, Slameto (2013:71) juga menyatakan bahwa kehidupan

masyarakat juga berpengaruh terhadap siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-

orang yang terpelajar dan memiliki kebiasaan baik, maka siswa juga akan

terpengaruh positif untuk belajar lebih giat dan menjadi orang-orang sukses.

40

Lingkungan belajar sebagai tempat dimana proses belajar berlangsung

harus diperhatikan oleh semua pihak. Hal tersebut bertujuan agar proses dan hasil

belajar siswa optimal. Lingkungan belajar yang mendukung proses belajar siswa

dapat memperlancar proses belajar siswa, dan membuat hasil belajar siswa

optimal. Sebaliknya lingkungan yang tidak mendukung akan menghambat

kegiatan belajar sehingga hasil belajar siswa menjadi kurang optimal.

2.2.2 Hubungan Disiplin belajar dengan Hasil Belajar PPKn

Faktor intern yang dapat memengaruhi hasil belajar siswa salah satunya

adalah disiplin belajar. Daryanto & Darmiatun (2013:135) juga mengartikan

bahwa disiplin merupakan tindakan yang menunjukkan pada perilaku taat pada

ketentuan yang berlaku. Tu’u (2017:57) menyimpulkan bahwa disiplin individu

yang baik dapat menunjang peningkatan prestasi belajar dan perkembangan

perilaku yang positif. Disiplin tersebut harus dilakukan dengan penuh kesadaran

diri. Dengan adanya disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa dapat

berhasil dalam belajarnya (Tu’u, 2017:37). Sikap disiplin tersebut tidak dapat

muncul begitu saja. Tu’u (2017:37) menjelaskan bahwa apabila disiplin dapat

dicapai dan dibentuk melalui proses latihan dan kebiasaan, yaitu dengan

melakukan disiplin secara berulang-ulang dan membiasakannya dalam praktik-

praktik disiplin sehari-hari. Slameto (2017:67) menyimpulkan “agar siswa belajar

lebih maju, siswa harus berdisiplin baik di sekolah, di rumah, dan di

perpustakaan”.

Siswa yang memiliki disiplin tinggi dalam lingkungan sekolah, cenderung

akan menunjukkan kesiapan dalam mengikuti belajar di kelas, berangkat sekolah

tepat waktu, mengerjakan tugas-tugas dan memiliki kelengkapan belajar seperti

41

buku dan alat belajar lainnya. Sedangkan, di lingkungan rumah siswa akan

menunjukkan sikap cara mengatur waktu antara belajar dan bermain dengan baik.

Tu’u (2017:80) menjelaskan bahwa sebagian waktu siswa di rumah, jadi untuk

mendapatkan hasil belajar yang optimal, siswa harus memanfaatkan waktu di

rumah dengan giat belajar. Siswa yang belajar dengan giat dan penuh kesadaran

serta tanggung jawab sebagai pelajar maka akan memeroleh hasil belajar yang

optimal.

2.3 Kajian Empiris

Kajian empiris merupakan teori-teori relevan yang telah teruji

kebenarannya sehingga dapat digunakan untuk mendukung penelitian yang akan

diteliti. Penelitian mengenai lingkungan belajar dan disiplin belajar terhadap hasil

belajar telah banyak dikaji dan dilakukan oleh banyak peneliti. Beberapa

penelitian yang relevan dapat dilihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut:

Tabel 2.1 Penelitian Relevan

No

Nama, Tahun,

dan Judul

Penelitian

Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

1 Johnson dan

Mawarni Selvina

dari Universitas

Negeri Medan

(2018)“Pengaruh

Lingkungan

Belajar dan

Kreativitas

Belajar Siswa

Terhadap Prestasi

Belajar

Ekonomi”.

Lingkungan

belajar

memiliki

pengaruh yang

positif dan

signifikan

terhadap

prestasi belajar

ekonomi siswa

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

lingkungan

belajar.

Lingkungan

belajar yang

diteliti

memuat

lingkungan

keluarga,

sekolah dan

masyarakat.

Variabel X2 berupa

kreativitas belajar.

Variabel Y berupa

prestasi belajar.

Hanya

menggunakan teori

Slameto.

Subjek penelitian

berupa siswa kelas

XI IPS SMA.

42

No

Nama, Tahun,

dan Judul

Penelitian

Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

2 Lisa Febrianti dan

Lucky

Rachmawati dari

Unesa (2018)

“Pengaruh

Kecerdasan

Emosional dan

Disiplin Belajar

terhadap Hasil

Belajar”

Ada pengaruh

signifikan

antara variabel

disiplin belajar

terhadap

variabel hasil

belajar sebesar

39,4%. Disiplin

juga masih

tergolong dalam

kategori

sedang.

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

disiplin

belajar

terhadap hasil

belajar.

Jenis

penelitian

asosiatif

kasual.

Variabel X1 berupa

kecerdasan

emosional.

Subjek penelitian

berupa siswa kelas

X SMA.

Menggunakan teori

Moenir dalam

Chulsum

3 Katarina Y

Sagulu (2018)

dari Universitas

Negeri

Yogyakarta

“Pengaruh

Disiplin Belajar

dan Lingkungan

Keluarga

Terhadap Hasil

Belajar Siswa”

Terdapat

pengaruh yang

positif dan

signifikan

disiplin belajar

terhadap hasil

belajar ekonomi

dibuktikan

dengan thitung

sebesar 2,236 >

ttabel sebesar 1,980

pada taraf

signifikansi 5%.

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

disiplin

belajar

terhadap hasil

belajar.

Mata pelajaran

Ekonomi.

Subjek penelitian

berupa siswa XI

SMA.

4 Abdul Aziz

Hasibuan dari

UIN Syarif

Hidayatullah

Jakarta (2018)

“Kontribusi

Lingkungan

Belajar dan Proses

Pembelajaran

Terhadap Prestasi

Belajar Siswa di

Sekolah”.

Ada hubungan

positif sangat

signifikan

antara

lingkungan

belajar dengan

prestasi belajar

siswa sebesar

14,0%.

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

lingkungan

belajar.

Variabel X2 berupa

proses

pembelajaran.

Variabel Y berupa

prestasi belajar.

Teknik

pengumpulan data

hanya

menggunakan

angket.

5 Yuliana Ismiyanti

(2018) dari

Unissula.

“Pengaruh Minat

dan Kedisiplinan

Terhadap Nilai

UAS IPS di SDN

02 Temulus”.

Ada pengaruh

signifikan

antara

kedisiplinan

belajar terhadap

nilai UAS IPS

di SDN 02

Temulus

sebesar 11,9%.

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

kedisiplinan

.

Variabel X1 berupa

minat.

Variabel Y berupa

nilai UAS IPS.

Subjek penelitian

berupa siswa kelas

1 sampai 6 SD.

Menggunakan teori

Daryanto &

43

No

Nama, Tahun,

dan Judul

Penelitian

Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

Darmiatun

6 Dewanti Citra

Wijayanti,

Muhsin, dan

Fathur Rozi dari

Universitas Negeri

Semarang (2017)

“Pengaruh

Lingkungan

Belajar, Interaksi

Teman Sebaya dan

Iklim Kelas

Terhadap

Kesiapan Belajar

Siswa”.

ada pengaruh

signifikan

antara

lingkungan

belajar

terhadap

kesiapan

belajar.

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

lingkungan

belajar.

Lingkungan

keluarga

menggunak

an teori

Slameto.

Variabel X2 berupa

interaksi teman

sebaya dan X3

berupa iklim kelas.

Subjek penelitian

berupa X SMK.

7 Tria Melvin dan

Surdi (2017) dari

Universitas Halu

Oleo “Hubungan

antara Disiplin

Belajar di

Sekolah dengan

Hasil Belajar”.

Terdapat

hubungan yang

signifikan

antara variabel

disiplin belajar

terhadap

variabel hasil

belajar

Meneliti ada

tidaknya

hubungan

disiplin

belajar

terhadap

hasil belajar.

Disiplin belajar

menggunakan teori

Gunarsa dan teori

Syafrudin dalam

jurnal edukasi.

Subjek penelitian

berupa siswa kelas

X SMA.

8 Yussi Anggraini,

Syaad

Patmanthara,

Purnomo dari

Univeristas

Negeri Malang

(2017) “Pengaruh

Lingkungan

Belajar dan

Disiplin Belajar

Terhadap Hasil

Belajar”.

Ada pengaruh

lingkungan

belajar

terhadap hasil

belajar secara

signifikan

sebesar 0,573.

Ada pengaruh

yang signifikan

disiplin belajar

terhadap hasil

belajar sebesar

0,444. Ada

pengaruh

antara

lingkungan

belajar dan

disiplin belajar

terhadap hasil

belajar sebesar

0,541.

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

lingkungan

belajar dan

disiplin

belajar

terhadap

hasil belajar.

Lingkungan

belajar

berupa

lingkungan

keluarga,

sekolah dan

masyarakat.

Disiplin

belajar

berupa

disiplin di

rumah di

sekolah.

Lingkungan belajar

menggunakan teori

Dimyati.

Disiplin belajar

menggunakan teori

Sulistyowati.

Subjek penelitian

berupa siswa kelas

XI SMK.

44

No

Nama, Tahun,

dan Judul

Penelitian

Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

9 Bella Puspita Sari

dan Hady Siti

Hadijah (2017)

“Me-ningkatkan

Disiplin Belajar

Siswa melalui

Manajemen

Kelas”.

Variabel

disiplin belajar

siswa berada

pada kategori

sedang.

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

disiplin

belajar

Jenis penelitian

eksplantory survey.

Teknik

pengumpulan

datamenggunakan

angket saja.

Subjek penelitian

berupa siswa kelas

XI SMK.

10 Rufi Indrianti,

Sutrisno Djaja,

dan Bambang

Suyadi (2017)

“Pengaruh

Motivasi dan

Disiplin Belajar

Terhadap Hasil

Belajar”

Ada pengaruh

yang signifikan

antara disiplin

belajar

terhadap hasil

belajar sebesar

36,4998%.

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

disiplin

belajar

terhadap

hasil belajar.

Variabel X1 berupa

motivasi belajar.

Menggunakan teori

Komensky dalam

Koesoema dan Teori

Farida.

Subjek penelitian

berupa siswa kelas

X.

11 Ignatius Jeffrey

dan Ade Zein

(2017) dari

University of

Mercu Buana

dengan judul

“The Effects of

Achievement

Motivation,

Learning

Discipline and

Learning

Facilities on

Student Learning

Outcomes”.

Variabel

disiplin

memiliki

pengaruh

positif dan

signifikan

terhadap hasil

belajar.

Koefisien

korelasi

bernilai positif

dan memiliki

hubungan yang

sangat rendah.

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

disiplin

belajar

terhadap

hasil belajar.

Subjek penelitian

berupa siswa

kelas X, XI, dan

SMA.

Uji Prasyarat

menggunakan uji

autokorelasi.

12 Zainidar

Aslianda,

Israwati, dan

Nurhaidah dari

Universitas Syiah

Kuala (2017)

“Hubungan

Disiplin Belajar

terhadap Hasil

Belajar Siswa”

Disiplin belajar

memiliki

korelasi positif

dan signifikan

terhadap hasil

belajar siswa.

Rata-rata

disiplin belajar

dan hasil

belajar siswa

kelas IV SDN

18 Banda Aceh

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

disiplin

belajar

terhadap hasil

belajar.

Subjek

penelitian

kelas IV SD.

Jenis penelitian

korelasi product

moment

Pengambilan

sampel

menggunakan

bentuk sampel

jenuh.

45

No

Nama, Tahun,

dan Judul

Penelitian

Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

termasuk

kategori cukup.

13 Nicholas Odoya

Simba, John

Odwar Agak, dan

Eric K. Kabuka

dari Maseno

University (2016)

“Impact of

Disipline on

Academic

Perfomance of

Pupils in Public

Primary Schools

in Muhoroni Sub-

County, Kenya”.

Disiplin

memiliki

hubungan

positif dengan

kinerja

akademis

siswa, yaitu 23

varians dalam

kinerja

akademis

siswa

Meneliti ada

tidaknya

hubungan

disiplin

siswa.

Variabel Y berupa

prestasi belajar.

Jenis penelitian

deskriptif korelasi

dan survey.

Pengambilan

sampel

menggunakan

simple random

sampling.

Subjek penelitian

berupa siswa

SMA.

14 Samrin dari IAIN

Kendari (2016)

“Hubungan

Disiplin Belajar

dan Lingkungan

Belajar dengan

Prestasi Belajar

Pendidikan

Agama Islam dan

Budi Pekerti

Siswa SMA N

1”.

Ada hubungan

yang positif

dan signifikan

antara disiplin

belajar dengan

prestasi

belajar. Ada

hubungan yang

positif dan

signifikan

antara

lingkungan

belajar dengan

prestasi

belajar.

Meneliti ada

tidaknya

hubungan

disiplin

belajar dan

lingkungan

belajar.

Variabel Y berupa

prestasi belajar.

Subjek penelitian

berupa siswa kelas.

Lingkungan belajar

menggunakan teori

Bimo Walgito.

Disiplin belajar

menggunakan teori

Majid.

15 Nurul Fitri, Safei,

H. Marjuni

(2016) dari UIN

Alauddin

Makassar

“Pengaruh Sikap

Kedisiplinan dan

Kejujuran Peserta

Didik terhadap

Hasil Belajar

Biologi”.

Sikap

kedisiplinan

pada peserta

didik kelas

VIII SMP

Negeri 2

Bajeng Barat

Kabupaten

Gowa berada

pada kategori

sedang.

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

sikap

kedisiplinan

terhadap

hasil belajar.

Disiplin belajar

menggunakan

teori Moenir.

Subjek penelitian

berupa siswa kelas

VIII SMP.

16 Aprilia Misnawati

dan Joko Widodo

(2016) “Pengaruh

Disiplin belajar

berpengaruh

positif dan

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

Teknik

pengumpulan data

hanya

46

No

Nama, Tahun,

dan Judul

Penelitian

Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

Sosial Ekonomi

Keluarga dan

Disiplin Belajar

terhadap Hasil

Belajar Siswa

SMA”

signifikan

terhadap hasil

belajar sebesar

10,04%.

disiplin

belajar.

Disiplin

beelajar

menggunak

an teori

Tu’u.

menggunakan

angket.

Subjek penelitian

berupa siswa kelas

X SMA.

17 Nuryati dan Ade

Rustiana dari

UNNES (2016)

“Pengaruh Cara

Belajar, Disiplin

Belajar, dan

Motivasi terhadap

Keaktifan Belajar

Siswa”.

Ada pengaruh

positif dan

signifikan

disiplin

terhadap

keaktifan

belajar siswa.

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

disiplin

belajar.

Disiplin

belajar

menggunaka

n teori Tu’u.

Variabel X berupa

cara belajar dan

motivasi.

Variabel Y berupa

keaktifan belajar.

Subjek penelitian

berupa siswa kelas

X.

18 Rahma Kazmi

dari Universitas

Indraprasta PGRI

(2016) “Pengaruh

Kedisiplinan

Siswa dan

Motivasi Belajar

Terhadap Prestasi

Belajar”.

Kedisiplinan

siswa

berpengaruh

signifikan

terhadap

prestasi belajar.

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

disiplin

belajar.

Disiplin

berpengaruh

rendah.

Variabel X2 berupa

motivasi belajar.

Variabel Y berupa

prestasi belajar.

Disiplin belajar

menggunakan teori

Arikunto.

19 Nanik Alfiyah

dari Politeknik

LP3 Jakarta

(2015)

“Hubungan

antara

Kemandirian

Belajar dan

Lingkungan

Belajar dengan

Prestasi Belajar

Mahasiswa”

Ada hubungan

positif antara

lingkungan

belajar dengan

prestasi belajar

mahasiswa

yang

ditunjukkan

dengan nilai

koefisien

korelasi

sebesar 0,586

dan r tabel

0,213.

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

lingkungan

belajar.

Variabel X berupa

kemandirian

belajar.

Variabel Y berupa

prestasi belajar.

Subjek penelitian

berupa mahasiswa.

20 Puji Sri Mulyasih

dan Nanik

Suryani dari

UNNES (2016)

“Pengaruh

Ada pengaruh

yang positif

antara disiplin

belajar

terhadap

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

disiplin

belajar

Variabel X2 berupa

lingkungan

keluarga.

Variabel X3 brupa

motivasi belajar.

47

No

Nama, Tahun,

dan Judul

Penelitian

Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

Disiplin Belajar,

Lingkungan

Keluarga, dan

Motivasi Belajar

terhadap Prestasi

Belajar pada

siswa kelas XI

SMK”

prestasi belajar

yaitu sebesar

7,50%.

Ada pengaruh

yang positif

antara

lingkungan

keluarga

terhadap

prestasi belajar

yaitu sebesar

11,29%.

dengan hasil

belajar.

Variabel Y berupa

prestasi belajar.

Subjek penelitian

berupa siswa kelas

XI SMK.

21 Maryani dari

Pascasarjana

Univeritas

Tadulako (2016)

“Pengaruh

Motivasi Belajar,

Disiplin Belajar,

dan Lingkungan

Belajar Terhadap

Prestasi Belajar

pada siswa kelas

XI SMA”.

Disiplin belajar

secara parsial

berpengaruh

signifikan

terhadap

prestasi belajar.

Lingkungan

belajar secara

parsial

berpengaruh

signifikan

terhadap

prestasi belajar

akuntansi.

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

disiplin

belajar dan

lingkungan

belajar.

Variabel X1 berupa

motivasi belajar.

Variabel Y berupa

prestasi belajar.

Subjek penelitian

berupa siswa. kelas

XI IPS SMA.

Penelitian kasual

dengan pendekatan

yang digunakan

adalah survey.

22 Mutik Hidayat

(2015) “Pengaruh

Kebiasaan

Belajar,

Lingkungan

Belajar, dan

Dukungan Orang

Tua Terhadap

Prestasi Belajar

Siswa ”.

Ada pengaruh

signifikan

lingkungan

belajar

terhadap

prestasi belajar

siswa.

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

lingkungan

belajar.

Variabel X1 dan X3

berupa kebiasan

belajar dan

dukungan orang

tua.

Variabel Y berupa

prestasi belajar.

Subjek penelitian

berupa siswa XI

IPS MAN.

23 Sultan

Hasanuddin

(2016) dari dosen

STAIN

Watampone

“Hubungan

Disiplin Belajar

dengan Hasil

Belajar Siswa”

Ada hubungan

yang positif

dan erat antara

disiplin belajar

dengan hasil

belajar.

Meneliti ada

tidaknya

hubungan

disiplin

belajar

dengan hasil

belajar

Sampel yang

digunakan berupa

sampel jenuh.

Subjek penelitian

berupa siswa kelas

VIII SMP.

48

No

Nama, Tahun,

dan Judul

Penelitian

Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

24 Vinsensia Fani

Sawo dan

Marnina (2015)

dari Universitas

Musamus

“Pengaruh

Disiplin terhadap

Prestasi Belajar

Siswa SMP kelas

VII”.

Ada pengaruh

variabel

disiplin

terhadap

variabel

prestasi belajar

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

disiplin

belajar.

Variabel Y berupa

prestasi belajar.

Hanya

menggunakan 2

variabel saja.

Subjek penelitian

berupa siswa kelas

VII SMP.

25 Riang Nana Sari,

Sigit Santoso,

dan Nurhasan

Hamidi (2015)

“Pengaruh

Kecerdasan

Emosional Dan

Lingkungan

Belajar terhadap

Hasil Belajar

Siswa SMA”.

Ada pengaruh

yang positif dan

signifikan

lingkungan

belajar terhadap

hasil belajar

(thitung sebesar

2,297 > ttabel

sebesar 1,98 dan

nilai signifikansi

sebesar 0,024

yang berarti <

0,05)

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

lingkungan

belajar dan

disiplin

belajar.

Teori

disiplin

yang

menggunaka

n pendapat

Tu’u

Variabel X1 berupa

kecerdasan

emosional.

Subjek penelitian

berupa siswa kelas

XI IPS SMA.

26 Mia Yulistiya

Ningrum dan

Palupiningdyah

dari UNNES

(2015) “Pengaruh

Motivasi dan

Lingkungan

Terhadap Hasil

Belajar pada

Mata Diklat

Korespodensi”

Ada pengaruh

lingkungan

terhadap hasil

belaajar siswa

kelas X

program

keahlian

administrasi

perkantoran

SMK Widya

Praja Ungaran

sebesar

14,97%.

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

lingkungan

belajar dan

disiplin

belajar.

Lingkungan

belajar

menggunaka

n teori

Slameto.

Variabel X1 berupa

motivasi.

Subjek penelitian

berupa siswa kelas

X SMK.

27 Zuhaira Laily

Kusuma dan S

ubkhan (2015)

“Pengaruh

Motivasi Belajar

dan Kedisiplinan

Belajar Terhadap

Prestasi Belajar.

Ada pengaruh

disiplin belajar

terhadap

prestasi belajar

mata pelajaran

akuntansi.

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

disiplin

belajar.

Disiplin

belajar

menggunaka

Variabel X1

berupa motivasi

belajar.

Variabel Y berupa

prestasi belajar.

Subjek penelitian

berupa siswa

kelas X SMA.

49

No

Nama, Tahun,

dan Judul

Penelitian

Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

n teori Tu’u.

28 Menrisal dari

Universitas Putra

Indonesia YPTK

Padang (2014)

“Kontribusi

Lingkungan

Belajar terhadap

Hasil Belajar

Sistem Operasi

Siswa”

Terdapat

kontribusi

yang positif

dan signifikan

anatara

lingkungan

belajar

terhadap hasil

belajar.

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

lingkungan

belajar

dengan hasil

belajar.

Lingkungan

belajar

menggunaka

n teori

Slameto.

a. Jenis penelitian

deskriptif korelasi.

b. Subjek penelitian

berupa siswa kelas

X SMK.

29 Muhammad

Sobri dan

Moerdiyanto

(2014) “Pengaruh

Kedisiplinan dan

Keman-dirian

Belajar terhadap

Hasil Belajar

Siswa”.

Disiplin belajar

berpengaruh

positif

terhadap hasil

belajar

ekonomi siswa

( t hitung = 5,22;

α=0,00),

dengan

koefisien

determinasi

sebesar 28,1%

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

disiplin

belajar.

Variabel X2

berupa

kemandirian.

Subjek penelitian

berupa siswa

kelas XI IPS MA.

Disiplin belajar

menggunakan

teori Abu.

30 Ehiane dari

Lagos State

Polytechnic

(2014)

“Discipline and

Academic

Performance (A

student of

Selected

secondary School

in Lagos,

Nigeria)”.

Hasil tabulasi

pada tingkat

signifikansi

0,05% untuk

kebebasan 16

derajat adalah

26,296.

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

disiplin

belajar.

Angket

menggunakan

skala 5.

31 Nafiatus Sakinah

dan Y. Titik

Haryati (2014)

“Pengaruh

Disiplin Belajar,

Motivasi Belajar,

dan Lingkungan

Ada pengaruh

disiplin belajar

terhdap hasil

belajar.

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

disiplin

belajar.

Variabel X2 berupa

motivasi belajar

dan X3 berupa

lingkungan

keluarga.

Variabel Y berupa

prestasi belajar.

50

No

Nama, Tahun,

dan Judul

Penelitian

Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

Keluarga

terhadap prestasi

belajar”

Subjek penelitian

berupa siswa kelas

X SMA.

32 Mudassir Ibrahim

Usaini,

Norsuhaily Binti

Abu Bakar dan

Ado Abdu Bichi

(2015) “Influence

of School

Environment on

Academic

Perfomance of

Secondary School

Student In Kuala

Terengganu,

Malaysia”

Siswa dari

sekolah yang

memiliki

fasilitas

memadai, guru

yang baik dan

lingkungan

yang

mendukung

lebih baik

daripada siswa

yang berasal

dari sekolah

dengan

fasilititas

sedikit, guru

yang tidak

memenuhi

syarat dan

lingkungan

yang kurang

mendukung.

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

lingkungan

belajar.

Lingkungan

belajar yang

diteliti hanya

lingkungan

sekolah.

Subjek penelitian

berupa siswa

SMP.

Teknik

pengumpulan data

hanya

menggunakan

angket.

33 Dewi Yonitasari

dan Rediana

Setiyani (2014)

dari Universitas

Negeri Semarang

“Pengaruh Cara

Belajar,

Lingkungan

Belajar, dan

Fasilitas Belajar

Terhadap Prestasi

Belajar Ekonomi

Akuntansi”

Lingkungan

belajar

berpengaruh

positif

terhadap

prestasi belajar

siswa sebesar

8,6%.

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

ingkungan

belajar.

Subjek penelitian

berupa siswa kelas

X SMA.

34 Philomena

Mukami Njoroge

dan Ann Nduku

Nyabuto (2014)

“Discipline as a

Factor in

Academic

Disiplin sangat

penting untuk

pembelajaran

yang baik di

sekolah dan

prestasi

akademis yang

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

disiplin

belajar.

Subjek penelitian

berupa siswa

SMK.

Jenis penelitian

mix method.

51

No

Nama, Tahun,

dan Judul

Penelitian

Hasil

Penelitian Persamaan Perbedaan

Performance in

Kenya”

baik.

35 Wiwit

Setiyaningsih dan

Dr. Ade Rustiana

(2014) “Pengaruh

Kompetensi

Pedagogik dan

Lingkungan

Belajar Terhadap

Prestasi Belajar”.

Ada pengaruh

langsung

kompetensi

pedagogik dan

lingkungan

belajar

terhadap

prestasi

belajar.

Meneliti ada

tidaknya

pengaruh

lingkungan

belajar

Variabel X1

berupa

kompetensi

pedagogik.

Variabel Y berupa

prestasi belajar.

Subjek penelitian

berupa siswa kelas

VII SMP.

2.4 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan suatu konsep atau model tentang hubungan

teori dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai masalah yang

penting (Sugiyono, 2017:272). Hasil belajar sebagai hasil yang diperoleh siswa

setelah melaksanakan kegiatan belajar. Keberhasilan siswa dalam belajar dapat

dilihat dari hasil belajar yang diperoleh tersebut. Hasil belajar biasanya

dinyatakan dalam skor dan diperoleh dari hasil tes, mencakup aspek kognitif,

aspek afektif dan aspek psikomotorik. Hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai

faktor. Faktor yang memengaruhi hasil belajar terdiri dari faktor intern dan faktor

ekstern. Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa

sedangkan faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa.

Lingkungan belajar sebagai faktor ektern yang dapat memengaruhi hasil

belajar siswa. Lingkungan belajar merupakan tempat berlangsungnya kegiatan

belajar siswa. Lingkungan belajar memiliki peranan penting dalam mendukung

proses dan hasil belajar siswa yang optimal. Siswa yang belajar di lingkungan

belajar yang mendukung dapat membuat siswa mencapai hasil belajar yang

52

optimal. Lingkungan belajar yang mendukung tersebut meliputi lingkungan

keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat di sekitar siswa.

Lingkungan keluarga yang mendukung belajar siswa ditandai dengan cara orang

tua yang mendidik anak dengan baik, hubungan antar anggota keluarga yang

harmonis dan keadaan ekonomi keluarga yang dapat mencukupi kebutuhan

belajar siswa. Lingkungan sekolah yang mendukung belajar siswa dapat ditandai

dengan adanya hubungan yang interaktif antara guru dengan siswa maupun siswa

dengan siswa lainnya serta alat pelajaran yang tepat dan menarik juga dapat

memfokuskan perhatian siswa dalam belajar. Lingkungan masyarakat yang

mendukung juga dapat ditandai dengan teman bergaul siswa yang baik dan bentuk

kehidupan masyarakat yang memiliki kebiasaan baik seperti lebih mengutamakan

pendidikan daripada hal lain yang kurang bermanfaat. Sebaliknya, siswa yang

belajar di lingkungan belajar yang kurang baik maka akan menghambat belajar

siswa sehingga berdampak buruk terhadap belajar siswa.

Selain lingkungan belajar, faktor disiplin belajar juga dapat memengaruhi

hasil belajar siswa. Disiplin belajar merupakan suatu ketaatan dan kepatuhan

siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar, baik belajar di rumah maupun belajar

di sekolah dengan penuh kesadaran. Siswa yang memiliki disiplin belajar tinggi

ditandai dengan ketaatan dalam menaati tata tertib sekolah, mengerjakan tugas

maupun pekerjaan rumah tepat waktu, bersikap tertib dalam belajar di kelas dan

memiliki perhatian yang baik dalam belajar. Selain itu, siswa juga dapat bersikap

rajin dan teratur serta dapat mengatur waktu belajar di rumah dengan baik.

Ketaatan dan kepatuhan tersebut dapat memicu siswa untuk memeroleh hasil

belajar yang optimal.

53

Berdasarkan uraian tersebut, untuk lebih memahami kerangka berpikir ini,

dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini:

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

2.5. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian

yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan (Sugiyono, 2017:99). Adapun hipotesis

yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut:

Indikator Lingkungan Belajar (X1)

a. Lingkungan Keluarga

1) Cara orang tua mendidik

2) Hubungan antara anggota keluarga

3) Keadaan ekonomi keluarga

b. Lingkungan Sekolah

1) Hubungan guru dengan siswa

2) Hubungan siswa dengan siswa

3) Alat pelajaran

c. Lingkungan Masyarakat

1) Teman bergaul

2) Bentuk kehidupan masyarakat

Indikator Disiplin Belajar (X2)

a. Disiplin dalam menaati tata tertib

1) Menaati tata tertib sekolah

b. Disiplin dalam mengerjakan tugas-tugas

1) Mengerjakan tugas-tugas tepat

waktu

2) Mengerjakan PR yang diberikan

oleh guru

c. Disiplin dalam kegiatan di sekolah

1) Bersikap tertib dalam belajar di kelas

2) Perhatian yang baik dalam belajar di

kelas

d. Disiplin dalam kegiatan di rumah

1) Rajin dan teratur belajar di rumah

2) Dapat mengatur waktu belajar di

rumah

Hasil Belajar

PPKn (Y) yang

diperoleh dari

nilai PAS

semester ganjil

tahun ajaran

2018/2019

54

H01 : Tidak terdapat pengaruh yang positif antara lingkungan belajar dengan

hasil belajar PPKn SD se-Gugus Jendral Sudirman Kecamatan Pangkah

Kabupaten Tegal. (

Ha1 : Terdapat pengaruh yang positif antara lingkungan belajar dengan hasil

belajar PPKn SD se-Gugus Jendral Sudirman Kecamatan Pangkah

Kabupaten Tegal

H02 : Tidak terdapat pengaruh yang positif antara disiplin belajar dengan hasil

belajar PPKn SD se-Gugus Jendral Sudirman Kecamatan Pangkah

Kabupaten Tegal .

Ha2 : Terdapat pengaruh yang positif antara disiplin belajar dengan hasil

belajar PPKn SD se-Gugus Jendral Sudirman Kecamatan Pangkah

Kabupaten Tegal

H03 :

Tidak terdapat pengaruh yang positif antara lingkungan belajar dan

disiplin belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar PPKn SD se-

Gugus Jendral Sudirman Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal

.

Ha3 : Terdapat pengaruh yang positif antara lingkungan belajar dan disiplin

belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar PPKn SD se-Gugus

Jendral Sudirman Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal

132

BAB V

PENUTUP

Bagian Penutup merupakan bab terakhir pada skripsi yang memaparkan simpulan

dan saran. Penelitian dengan judul “Pengaruh Lingkungan Belajar dan Disiplin

Belajar terhadap Hasil Belajar PPKn Siswa Kelas IV SD se-Gugus Jendral

Sudirman Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal”, memeroleh simpulan dan saran

sebagai berikut.

5.1 Simpulan

Simpulan merupakan jawaban dari rumusan masalah yang sebelumnya

telah dirumuskan oleh peneliti. Berdasarkan analisis data, uji hipotesis, dan hasil

pembahasan yang telah dipaparkan peneliti, maka dapat menyimpulkan hasil dari

penelitian yang telah dilaksanakan. Uraian selengkapnya mengenai simpulan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(1) Terdapat pengaruh positif antara lingkungan belajar dengan hasil belajar

PPKn siswa kelas IV SD se-Gugus Jendral Sudirman Kecamatan Pangkah

Kabupaten Tegal tahun ajaran 2018/2019. Hal tersebut dapat diketahui dari

hasil perhitungan analisis regresi sederhana dengan perolehan thitung > ttabel

(3,490 > 1,978) dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05).

Nilai korelasi sederhana yang diperoleh sebesar 0,291 dan berada di rentang

antara 0,20 – 0,399, sehingga hubungan antara kedua variabel tergolong

rendah. Arah hubungan adalah positif, karena nilai R positif. Artinya,

133

133

semakin tinggi lingkungan belajar, maka hasil belajar PPKn semakin meningkat.

Sementara itu, diperoleh nilai R Square sebesar 0,085. Hal tersebut berarti persentase

sumbangan pengaruh variabel lingkungan belajar terhadap hasil belajar PPKn sebesar

8,5%. Kontribusi variabel lingkungan belajar terhadap hasil belajar PPKn sebesar 8,5%,

sisanya sebesar 91,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian

ini.

(2) Terdapat pengaruh positif antara disiplin belajar dengan hasil belajar PPKn

siswa kelas IV SD se-Gugus Jendral Sudirman Kecamatan Pangkah

Kabupaten Tegal tahun ajaran 2018/2019. Hal tersebut dapat diketahui dari

hasil perhitungan analisis regresi sederhana dengan perolehan thitung > ttabel

(4,681 > 1,978) dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).

Nilai korelasi sederhana yang diperoleh sebesar 0,377 dan berada di rentang

antara 0,20 – 0,399, sehingga hubungan antara kedua variabel tergolong

rendah. Arah hubungan adalah positif, karena nilai R positif. Artinya,

semakin tinggi disiplin belajar, maka hasil belajar PPKn semakin meningkat.

Sementara itu, didapatkan nilai R Square sebesar 0,142. Hal tersebut berarti

persentase sumbangan pengaruh variabel disiplin belajar terhadap hasil

belajar PPKn sebesar 14,2%. Kontribusi variabel disiplin belajar terhadap

hasil belajar sebesar 14,2%, sisanya sebesar 85,8% dipengaruhi oleh faktor

lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(3) Terdapat pengaruh positif antara lingkungan belajar dan disiplin belajar

dengan hasil belajar PPKn siswa kelas IV SD se-Gugus Jendral Sudirman

Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal tahun ajaran 2018/2019. Hal tersebut

dapat diketahui dari hasil uji F, didapatkan nilai Fhitung > Ftabel (10.967 >

134

134

3,065). Nilai korelasi berganda, didapatkan nilai R sebesar 0,379. Hal

tersebut berarti korelasi antara lingkungan belajar dan disiplin belajar

terhadap hasil belajar PPKn tergolong rendah karena nilai korelasi berganda

berada pada rentang 0,200 – 0,399. Sementara itu, didapatkan nilai R Square

sebesar 0,143. Hal tersebut berarti persentase sumbangan pengaruh disiplin

belajar terhadap hasil belajar PPKn sebesar 14,3% dan sisanya sebesar

85,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh mengenai “Pengaruh

Lingkungan belajar dan Disiplin Belajar terhadap Hasil Belajar PPKn Siswa Kelas

IV SD se-Gugus Jendral Sudirman Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal”,

terdapat beberapa saran yang diberikan oleh peneliti. Uraian selengkapnya

mengenai saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

5.2.1 Bagi Sekolah

Ditujukan untuk lingkungan keluarga, sekolah hendaknya dapat

melakukan kerja sama dengan orang tua untuk mengoptimalkan belajar siswa

dengan cara memenuhi kebutuhan belajar siswa. Ditujukan untuk lingkungan

sekolah, sekolah hendaknya lebih menguatkan hubungan antar siswa dengan cara

membangun karakter peduli terhadap sesama siswa terutama kepada siswa yang

mengalami kesulitan. Ditujukan untuk lingkungan masyarakat, sekolah hendaknya

memberikan himbauan atau mengajak masyarakat sekitar untuk lebih

meningkatkan kepedulian sosial dalam mencegah perilaku membolos siswa dan

perilaku bermain yang menggangu belajar khususnya pada malam hari.

135

135

5.2.2 Bagi Guru

Ditujukan untuk lingkungan keluarga, guru hendaknya meningkatkan

komunikasi dengan orang tua untuk mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan

belajar siswa. Ditujukan untuk lingkungan sekolah, guru hendaknya menguatkan

karakter peduli dan kerja sama agar siswa berinteraksi aktif dengan teman yang

lainnya sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Ditujukan untuk

lingkungan masyarakat, guru hendaknya menjalin kerjasama yang baik dengan

masyarakat sekitar agar masyarakat sekitar lebih mengawasi kegiatan bermain

siswa dan kegiatan belajar siswa di rumah.

5.2.3 Bagi Siswa

Lingkungan belajar dan disiplin belajar berpengaruh terhadap hasil belajar

PPKn. Oleh karena itu, diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajar PPKn

dengan lebih menciptakan lingkungan belajar yang baik serta meningkatkan

disiplin belajarnya. Selain itu, siswa yang mempunyai hasil belajar yang tinggi

diharapkan dapat mempertahankannya dan bagi siswa yang memeroleh hasil

belajar yang rendah, dapat meningkatkan hasil belajarnya menjadi lebih baik.

5.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebaiknya hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk

melakukan penelitian lanjutan agar mengetahui faktor lain yang dapat

memengaruhi hasil belajar PPKn siswa.

136

136

DAFTAR PUSTAKA

Alfiyah, N. (2015). Hubungan antara Kemandirian Belajar dan Lingkungan

Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Administrasi

Perkantoran Angkatan 2010 FIS-UNY. Jurnal Lentera Bisnis, 4(2): 53-66.

Tersedia di https://plj.ac.id/ojs/index.php/jrlab/article/download/100/75

(diunduh 27 Desember 2018).

Anggraini, Y., Patmanthara, S., & Purnomo. (2017). Pengaruuh Lingkungan

Belajar dan Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Keahlian

Elektronika Industri di Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Pendidikan,

2(12):1650-1655. Tersedia di http://journal.um.ac.id (diunduh 20 Januari

2019).

Arikunto, S. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Aslianda, Z., Israwati., & Nurhaidah. 2017. Hubungan Disiplin Belajar terhadap

Hasil Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 18 Banda Aceh.

Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 2(1): 236-243. Tersedia di

http://www.jim.unsyiah.ac.id (diunduh 7 Februari 2019).

Daryanto & Darmiatun . 2013. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah.

Yogyakarta: Gava Media.

Djamarah. S.B. 2015. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. 2017. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru.. Surabaya: Usaha

Nasional.

Dimyati. & Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Ehiane, O.S. (2014). Discipline and Academic Performance (A student of Selected

secondary School in Lagos, Nigeria). Internasional Journal of Academic

Research in Progressive Education and Developmnet, 3(1): 181-

194.Tersedia di https://www.researchgate.net/publication/271146105

(diunduh 20 Maret 2019)

137

137

Febrianti, L. & Rachmawati, L. (2018). Pengaruh Kecerdasan Emosional dan

Disiplin Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA Negeri 3 Nganjuk.

Jurnal Pendidikan Ekonomi, 6(2): 69-75. Tersedia di

http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id (diunduh 13 Januari 2019)

Ferdinand, A. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit

UNDIP.

Fitri, N., Safei., & Marjuni, H. (2016). Pengaruh Sikap Kedisiplinan dan

Kejujuran Peserta Didik terhadap Hasil Belajar Biologi. Jurnal Biotek,

4(1):83-100. Tersedia di http://journal.uin-alauddin.ac.id (diunduh 1 Mei

2019)

Hamalik, O. 2015. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hasanuddin, S. (2016). Hubungan Disiplin Belajar dengan Hasil Belajar Siswa

pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 2 Ponre

Kabupaten Bone. Al-Iltizam, 1(1):13-30. Tersedia di

http://jurnal.iainambon.ac.id (diunduh 29 Desember 2018).

Hasibuan, A.A (2018). Kontribusi Lingkungan Belajar dan Proses Pembelajaran

Terhadap Prestasi Belajar Siswa di Sekolah, Jurnal tarbiyah, 25(2):1-20.

Tersedia di https://www.researchgate.net/publication/329686367 (diunduh

6 Juni 2019)

Hidayat, M. (2015). Pengaruh Kebiasaan Belajar, Lingkungan Belajar, dan

Dukungan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi

Pada Siswa Kelas IX IPS di MAN Bangkalan. Jurnal Ekonomi dan

Kewirausahaan, 3(1): 103-114. Tersedia di https://journal.unesa.ac.id

(diunduh 5 April 2019).

Hurlock, E.B. 2013. Perkembangan Anak Jilid 2. Terjemahan Meitasari

Tjandrasa. Jakarta: Erlangga.

Indrianti R., Djaja, S., & Suryani, B. (2017). Pengaruh Motivasi dan Disiplin

Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan, Jurnal Ilmiah Pendidikan, Ilmu Ekonomi, Ilmu Sosial..

11(2):69-75. Tersedia di https://jurnal.unej.ac.id (diunduh 29 Desember

2018).

138

138

Ismiyanti, Y. (2018). Pengaruh Minat dan Kedisiplinan Terhadap Nilai UAS IPS

di SDN 02 Temulus. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 5(1): 34-43.

Tersedia di http://jurnal.unissula.ac.id (diunduh 7 Januari 2019).

Jeffrey, I. & Zein, A. (2017). The Effect of Achievement Motivation, Learning

Discipline and Learning Facilities on Student Learning Outcomes.

International Journal of Development Research, 7(9):15471-15478.

Tersedia di https://www.journalijdr.com/sites/default/files/issue-

pdf/10149.pdf (diunduh 1 Mei 2019).

Johnson. & Selvina, M. (2018). Pengaruh Lingkungan Belajar dan Kreativitas

Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS

SMA Negeri 1 Tanjung Bringin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun ajaran

2017/2018. Jurnal Ekonomi Pendidikan, (8)6: 19-33. Tersedia di

https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/ekodik/article/view/10776

(diunduh 28 Desember 2019).

Kazmi, R. (2016). Pengaruh Kedisiplinan Siswa dan Motivasi Belajar Terhadap

Prestasi Belajar Bahasa Indonesia (Survei pada Sekolah Menengah

Kejuruan Swasta di Jakarta Timur). Jurnal Pendidikan, 1(1): 27-35.

Tersedia di https://journal.lppmunindra.ac.id (diunduh 17 Februari 2019)

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Panduan Penilaian untuk anak

Sekolah Dasar (SD). Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar,

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.

Kusuma, Z.L. & Subhkan. (2015). Pengaruh Motivasi Belajar dan Kedisiplinan

Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas

XI IPS SMA N 3 Pati Tahun ajaran 2013/2014. Economic Education

Analysis Journal, 4(1): 164-171. Tersedia di https://journal.unnes.ac.id/

(diunduh 5 Juni 2019).

Mariyana, R. 2018. Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Kencana.

Maryani. (2016). Pengaruh Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, dan Lingkungan

Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi (Survey pada siswa kelas XI

IPS SMA Negeri 3 Palu. Jurnal Katalogis, 4(4):166-177. Tersedia di

http://jurnal.untad.ac.id (diunduh 13 Januari 2019).

139

139

Melvin, T. & Surdin. (2017). Hubungan antara Disiplin Belajar di Sekolah dengan

Hasil Belajar Geografi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Kendari.

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi, 1(1):1-14. Tersedia di

http://ojs.uho.ac.id/index.php/ppg/article/download/2415/1783 (diunduh 7

Februari 2019).

Menrisal. (2014). Kontribusi Lingkungan Belajar Terhadap Hasil Belajar Sistem

Operasi Siswa Kelas X TKJ di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3

Pariaman Semester Ganjil. Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi,

1(2):77-83. Tersedia di https://www.academia.edu/35210605 (diunduh 29

Juni 2019).

Misnawati, A. & Widodo, J. (2016). Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga dan

Disiplin Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Pengantar Ekonomi kelas X SMK Widya Praja Ungaran. Economic

Education Analysis Journal, 6(2):96-108. Tersedia di

https://journal.unnes.ac.id (diunduh 10 Mei 2019).

Mulyasih, P.S. & Suryani, I. (2018). Pengaruh Disiplin Belajar, Lingkungan

Keluarga, dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran

Pengantar Administrasi. Economic Education analysis Journal, 5(2):602-

615. Tersedia di https://journal.unnes.ac.id (diunduh 5 Juni 2019).

Munib, A., Budiyono., & Suryana, S. 2015. Pengantar Ilmu Pendidikan.

Semarang: UPT UNNES Press.

Ningrum, M. Y. & Palupiningdyah. (2015). Pengaruh Motivasi dan Lingkungan

Terhadap Hasil Belajar pada Mata Diklat Korespodensi (Studi Kasus

Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK

Widya Praja Ungaran), Economic Education Analysis Journal, 4(3): 969-

983. Tersedia di http://lib.unnes.ac.id/4110/1/8160.pdf (diunduh 17 April

2019).

Njoroge, P. M. & Nyabuto, A. N. (2014). Discipline as a Factor in Academic

Performance in Kenya. Journal of Educational and Social Research

MCSER Publishing, Rome-Italy, 4(1):289-307. Tersedia di

http://www.mcser.org/journal/index.php/jesr/article/view/1847(diunduh 10

Januari 2019).

140

140

Nuryati. & Rustiana, A. (2016). Pengaruh Cara Belajar, Disiplin, dan Motivasi

terhadap keaktifan belajar siswa, Economic Education Analysis Journal,

5(2):630-642. Tersedia di https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/

eeaj/article/view/13666/7498 (diunduh 28 Juli 2019).

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang

perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang

pengelolaan dan penyelenggaraan Pendidikan. 2014. Bandung: Citra

Umbara.

Priyatno, D. 2010. Paham Analisis Statistik Data Dengan SPSS Plus Tata Cara

dan Tips Menyusun Skripsi dalam Waktu Singkat. Jakarta: MediaKom.

Priyatno, D. 2016. Belajar Alat Analisis Data dan Cara Pengolahannya dengan

SPSS.Yogyakarta:Gava Media.

Rahayu, S.A. 2014. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).

Bandung: PT Bumi Aksara.

Riduwan. 2013. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. 2015. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru - Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rifa’i, A. & Anni, T.C. 2015. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press.

Sagulu, K.Y. (2018). Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga

terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan dan Ekonomi, 7(1):60-69.

Tersedia di http://journal.student.uny.ac.id (diunduh 20 Januari 2019).

Sakinah, N. (2014). Pengaruh Disiplin Belajar, Motivasi Belajar, dan Lingkungan

Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas

X SMA N 2 Kudus Tahun Ajaran 2013/2014, Economic Education

Analysis Journal, 3(2): 379-384. Tersedia di https://journal.unnes.ac.id

(diunduh 5 April 2019).

141

141

Samrin. (2016). Hubungan Disiplin Belajar dan Lingkungan Belajar dengan

Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pada Siswa

SMAN 1 Kapoiala Kabupaten Konawe, Jurnal Tarbiyah, 35(2): 118-137.

Tersedia di http://ejournal.iainkendari.ac.id (diunduh 1 Mei 2019).

Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada.

Sari, B.P. & Hadijah, H.S. (2017). Meningkatkan Disiplin Belajar Siswa melalui

Manajemen Kelas. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 1(1), 124-

131. Tersedia http://ejournal.upi.edu (diunduh 5 Juni 2019).

Sari, R.N., Santoso, S., & Hamidi, N. (2015). Pengaruh Kecerdasan Emosional

Dan Lingkungan Belajar Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa. Jurnal

“Tata Arta” UNS. 1(2): 294-311. Tersedia di http://ejournal.unp.ac.id

(diunduh 28 Desember 2018).

Sawo, V. F. & Marnina. (2015). Pengaruh Disiplin terhadap Prestasi Belajar

Siswa Kelas VII SMP YPK 2 Mopah Lama Merauke. Magistra, 2(2), 237-

243. Tersedia di https://ejournal.unmus.ac.id (diunduh 29 Desember 2019).

Setiyaningsih, W. & Rustiana, A. (2014). Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan

Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Melalui Disiplin Belajar

pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VII SMP N 2 Ambal

Kebumen. Economic Education Analysis Journal, 3(1):72-76. Tersedia di

https://journal.unnes.ac.id (diunduh 13 Januari 2019).

Simba, N.O., Agak, J.O., & Kabula, E.K. (2016). Impact of Discipline on

Academic Performance of Pupils in Public Primary Schools in Muhoroni

Sub-County Kenya. Journal of Education and Practice. 7(6): 164-173.

Tersedia di https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1092484.pdf (diunduh 20

Januari 2019).

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sobri, M. & Moerdiyanto. (2014). Pengaruh Kedisiplinan dan Kemandirian

Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi Madrasah Aliyah di Kecamatan

142

142

Praya. Jurnal Harmoni Sosial, 1(1): 43-56. Tersedia di

https://journal.uny.ac.id (diunduh 17 April 2019).

Sudaryono., Margono, G., & Rahayu, W. 2013. Pengembangan Instrumen

Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudjana, N. 2017. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed

Method). Bandung: Alfabeta.

Susanto, A. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Prenadamedia Group.

Syah, M. 2015. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Rosdakarya Offset.

Thoifah, I. 2015. Statistika Pendidikan & Metode Penelitian Kuantitatif. Malang:

Madani.

Tu’u, T. 2017. Peran Disipiln pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:

Grasindo.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan. 2014. Bandung: Citra Umbara

Usaini, M.I., Norsuhaily., & Bichi A.A. (2015). Influence of School Environment

on Academic Performance of Secondary School Students In Kuala

Terengganu, Malaysia. The American Journal of Innovative Reasearch

and Applied Sciences. 1(6): 203-209. Tersedia di

https://www.researchgate.net/publication/305659360 (diunduh 20 Februari

2019).

Widoyoko, E. 2015. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: PT.

Sindua Press.

143

143

Wijayanti, D. C., Muhsin., & Rozi F. (2017). Pengaruh Lingkunga n Belajar,

Interaksi Teman Sebaya dan Iklim Kelas Terhadap Kesiapan Belajar

Siswa. Economic Education Analysis Journal, 6(3): 947-959. Tersedia di

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/view/20340 (diunduh

17 April 2019).

Yonitasari, D & Setiyani, R. (2014). Pengaruh Cara Belajar, Lingkungan

Keluarga, Dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi

Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Magelang Tahun Ajaran

2013/2014. . Economic Education Analysis Journal. 3(2): 241-248.

Tersedia di https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/view/3863

(di unduh 13 Juni 2019).