Upload
vudat
View
234
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGADAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWADENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Studi Kasus : SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh :
JULIANITA MENDAN
NIM : 061334057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSIJURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGADAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWADENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Studi Kasus : SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh :
JULIANITA MENDAN
NIM : 061334057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSIJURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya tulis ini kupersembahkan sebagai ucapan syukur dan
terimakasih kepada:
Tuhan Yesus Kristus Sumber Pengharapan dan
Juru’slamatku
Bapak dan Ibu tercinta yang selalu mendukung dengan
sabar baik material maupun spiritual dan setia mendoakan
Abang Martin, Dek Uchy, Dek Othy, Dek Vithree
yang selalu mendukung dan memberi perhatian serta terus
memotivasi aku
Seseorang yang spesial yang aku sayangi dan kasihi dan
selalu setia memberikan dorongan dan semangat dalam
penyelesaian skripsi ini
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku:
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Motto
“Hidup bukanlah pilihan tetapi dalam hidup kita harus
bisa membuat pilihan yang terbaik karena pilihan yang
benar akan membuat hidup kita menjadi bernilai dan
bermakna”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGANSEKOLAH TERHADAP HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR
SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWAStudi Kasus : SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta
Julianita MendanUniversitas Sanata Dharma
2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh lingkungan
keluarga terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar
siswa; (2) pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi
belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa kelas XII SMK Sanjaya
Pakem Kaliurang Yogyakarta. Populasi penelitian adalah 287 siswa. Jumlah
sampel penelitian adalah 87 siswa. Teknik pengambilan sampel adalah purposive
sampling Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan
dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah model persamaan regresi
yang dikembangkan oleh Chow.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh lingkungan
keluarga terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar
siswa (ρ = 0,297 > α = 0,05); (2) tidak ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap
hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa (ρ = 0,106 >
α = 0,05) terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF FAMILY AND SCHOOL ENVIRONMENTTOWARDS THE RELATION BETWEEN THE STUDENTS’ LEARNING
MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENTA Case Study: Sanjaya Vocational School Pakem Yogyakarta
Julianita MendanSanata Dharma University
2010
This research aims to find out: (1) the influence of family environment
towards relationship between students’ learning motivation and students’ learning
achievement; (2) the influence of school environment towards the relation
between students’ learning motivation and students’ learning achievement.
This research is a case study of XII grade student of Sanjaya Vocational
School Pakem Kaliurang Yogyakarta. The population of this research was 287
students. The sample in this research was 87 students. The technique of sample
collection was purposive sampling. The methods of data collection were
questionnaire and documentation. The technique of analysis the data was
regression equation model developed by Chow.
The result of this research shows: (1) there is no influence between family
environment towards the relation between students’ learning motivation and
students’ learning achievement (ρ = 0,297 > α = 0,05); (2) there is no influence
between school environment towards the relation between students’ learning motivation
and students’ learning achievement (ρ = 0,106 > α = 0,05) towards the relation between
students’ learning motivation and students’ learning achievement.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih-Nya yang besar,
sehingga penulis dapat menyelasaikan skripsi dengan judul “PENGARUH
LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI
BELAJAR SISWA”.
Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidaklah
mungkin terlaksana dengan baik tanpa bantuan, kerjasama, dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
3. Bapak Lourentius Saptono S. Pd., M. Si. Selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
4. Ibu Cornelio Purwantini, S. Pd., M. SA. selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan serta masukan
berupa kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini;
5. Ibu Dra. Z. Sri Utami, selaku Kepala SMK Sanjaya Pakem Kaliurang
Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan
penelitian;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Bapak Lourentius Saptono S. Pd., M. Si. selaku Dosen Penguji yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik,
dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
7. B. Indah Nugraheni, S. Pd., S.I.P., M. Pd. selaku Dosen Penguji yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik,
dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
8. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan
tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan;
9. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah
membantu kelancaran proses belajar selama ini;
10. Seluruh karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
11. Staf pengajar, tenaga administrasi, dan siswa SMK Sanjaya Pakem Kaliurang
Yogyakarta yang telah membantu kelancaran pelaksanaan penelitian;
12. Bapak dan Ibu yang terkasih yang selalu memberikan dukungan baik material
maupun spiritual;
13. Abang Martin Inoet, Dek Uchy, Dek Othy, Dek Vithree yang selalu memberi
semangat untuk penulis menyelesaikan skripsi ini;
14. Teman-teman Pendidikan Akuntansi angkatan 2006, yang telah banyak
memberikan kenangan indah selama kuliah;
15. Teman-teman mahasiswa Ikatan Dinas Kutai Barat yang sama-sama berjuang,
jangan menyerah dan teruskan perjuanganmu
16. Wihelmus Roby, Japrianus Luther A, Antonius Teguh, Simon Angut yang
pernah menjadi sumber inspirasiku dan tempatku berbagi selama ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
17. Sahabatku Pristy, Sisil, Tika yang telah banyak membantu dan meluangkan
waktu dalam menyelesaikan kesulitan yang dihadapi dan memberikan
dukungan dan doa;
18. Teman-teman Asrama Kutai Barat Putra dan Putri terima kasih atas
kebersamaan selama ini, tak akan terlupakan;
19. Pristy, Arni, Dety, Rara, Nita, Tio, Vivin teman seperjuangan yang selalu
kompak dan memberi semangat;
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.
Penulis
Julianita Mendan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................... vii
ABSTRAK.. .................................................................................................... viii
ABSTRACT ...................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Batasan Masalah ............................................................................. 7
C. Rumusan Masalah ........................................................................... 7
D. Tujuan Penelitian ............................................................................ 8
E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 10
A. Tinjauan Teoritik ............................................................................ 10
B. Kerangka Berfikir ........................................................................... 39
C. Model Penelitian ............................................................................. 44
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 44
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 45
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 45
B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 45
C. Subyek dan Obyek Penelitian ......................................................... 46
D. Populasi dan Sampel ....................................................................... 46
E. Definisi Operasional Variabel, Variabel Penelitian,
dan Pengukuran Variabel Penelitian ............................................... 48
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 54
G. Teknik Pengujian Kuesioner .......................................................... 55
1. Pengujian Validitas Kuesioner ................................................. 55
2. Pengujian Reliabilitas ............................................................... 57
H. Teknik Analisis Data ...................................................................... 59
1. Deskripsi Data .......................................................................... 59
2. Uji Prasyarat Analisis ............................................................... 59
3. Pengujian Hipotesis Penelitian ................................................. 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH ................................................. 71
A. Identitas Sekolah ........................................................................... 64
B. Sejarah SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta .................................... 64
C. Latar Belakang Pendirian Sekolah ................................................ 65
D. Perkembangan SMK Sanjaya Pakem ............................................ 66
E. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem ............ 68
F. Siswa SMK Sanjaya Pakem ......................................................... 70
G. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem.. 71
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................ 72
A. Deskripsi Data ............................................................................... 72
B. Analisis Data ................................................................................. 76
1. Pengujian Prasyarat Analisis .................................................... 76
a. Uji Normalitas ................................................................... .76
b. Uji Linearitas ..................................................................... 77
2. Pengujian Hipotesis ................................................................... 78
C. Pembahasan ................................................................................... 80
1. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Hubungan antara
Motivasi Belajar Siswa dan Prestasi Belajar Siswa ................. 80
2. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Hubungan antara
Motivasi Belajar Siswa dan Prestasi Belajar Siswa ................. 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ...................... 87
A. Kesimpulan ................................................................................... 87
B. Keterbatasan .................................................................................. 87
C. Saran .............................................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1 Prestasi Belajar Siswa ................................................................. 51
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kuesioner Variabel
Motivasi Belajar Siswa ............................................................... 52
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kuesioner Variabel Lingkungan
Keluarga dan Lingkungan Sekolah ............................................. 53
Tabel 3.4 Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa, Lingkungan Keluarga
dan Lingkungan Sekolah ............................................................. 54
Tabel 3.5 Kesimpulan Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa ............ 56
Tabel 3.6 Kesimpulan Hasil Uji Validitas Lingkungan Keluarga ............... 56
Tabel 3.7 Kesimpulan Hasil Uji Validitas Lingkungan Sekolah ............... 57
Tabel 3.8 Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas ............................................... 58
Tabel 5.1 Motivasi Belajar ........................................................................... 73
Tabel 5.2 Lingkungan Keluarga ................................................................... 74
Tabel 5.3 Lingkungan Sekolah ..................................................................... 75
Tabel 5.4 Prestasi Belajar ............................................................................. 76
Tabel 5.5 Hasil Pengujian Normalitas .......................................................... 76
Tabel 5.6 Rangkuman Hasil Uji Linieritas ................................................... 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I ................................................................................................. 94
A. Data Motivasi Siswa. .................................................................... 94
B. Data Lingkungan Keluarga………………………………………. 97
C. Data Lingkungan Sekolah………………………………………....100
D. Data Prestasi……………………………………………………….103
LAMPIRAN II ................................................................................................ 106
A. Kuesioner ..................................................................................... 109
B. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 114
LAMPIRAN III ............................................................................................... 114
A. Perhitungan Mean, Median, dan Modus Prestasi dan minat ......... 116
B. PAP II ............................................................................................ 116
C. Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 118
D. Hasil Uji Liniearitas ...................................................................... 119
LAMPIRAN IV ............................................................................................... 128
Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 128
LAMPIRAN V …………………………………………………………….... 122
Data Distribusi Frekuensi Variabel…………………..……………..... 122
LAMPIRAN VI……………………………………………………………… 127
A. Surat Izin penelitian………………………………………………. 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
adalah pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk
menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan
pembelajaran. Tujuan Pendidikan menurut UU SISDIKNAS (2003:20)
adalah:
“Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusiaIndonesia seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa terhadap Tuhan YangMaha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan danketerampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantapdan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.
Hasil pendidikan dianggap tinggi mutunya apabila kompetensi hasil
pendidikan diakui oleh lembaga pendidikan yang lebih tinggi dan masyarakat.
Tujuan pendidikan nasional di atas akan dapat tercapai apabila ada tanggung
jawab dari semua pihak yaitu murid, orang tua, guru, pemerintah, lembaga
pendidikan (sekolah) serta masyarakat.
Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perolehan belajar atau
prestasi belajar. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor yang berasal dari dalam
diri seseorang (faktor internal) dan faktor-faktor yang berasal dari luar diri
seseorang (faktor ekstrinsik). Faktor internal meliputi faktor-faktor bawaan
seperti: intelegensi, bakat, minat, motivasi, aspirasi, harapan, militansi,
keuletan, kerajinan, ketangguhan, kemandirian dan masih banyak lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Sedangkan faktor ekstrinsik meliputi : kondisi lingkungan belajar seperti
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
Salah satu faktor penentu keberhasilan belajar siswa adalah motivasi.
Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar. (Sardiman, 2006:75). Motivasi mempunyai peranan penting dalam
proses belajar - mengajar baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui
motivasi belajar siswa berguna untuk memelihara dan meningkatkan semangat
belajar siswa. Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat
belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan perbuatan belajar. Salah
satu faktor pendukung agar kemampuan intelektual yang dimiliki mahasiswa
dapat berfungsi secara optimal adalah adanya motivasi untuk berprestasi
tinggi dalam dirinya. Motivasi merupakan perubahan tenaga di dalam diri
seseorang yang ditandai oleh dorongan afektif dan reaksi-reaksi untuk
mencapai tujuan dan merupakan bagian dari belajar. Fungsi motivasi adalah
untuk mendorong manusia untuk berbuat, menentukan arah perbuatan, untuk
mencapai tujuan dan menyeleksi perbuatan mana yang akan dikerjakan.
Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika
mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah
(Tulus, 2004:75). Prestasi belajar merupakan tolok ukur yang utama untuk
mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seseorang yang prestasinya tinggi
dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar. Ketut (1988:51), menyatakan
bahwa prestasi adalah suatu bukti keberhasilan usaha yang dicapai, sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
tes prestasi adalah tes yang mengukur prestasi yang dimaksudkan sebagai alat
untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar. Secara
konseptual, motivasi berkaitan erat dengan prestasi atau perolehan belajar.
Pembelajar yang memiliki motivasi yang tinggi umumnya baik pula perolehan
belajarnya atau prestasinya. Sedangkan, pembelajar yang memiliki motivasi
yang rendah maka rendah pula prestasinya. Demikian juga pembelajar yang
sedang-sedang saja motivasinya, umumnya prestasinya pun akan sedang-
sedang saja (Imron, 1996:89).
Imron (1996:89), mengemukakan tentang banyaknya riset yang
membuktikan bahwa tingginya motivasi dalam belajar berhubungan dengan
tingginya prestasi belajar. Salah satu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
siswa yang mempunyai motivasi berprestasi umumnya juga mempunyai
prestasi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, motivasi belajar sangat urgen
dalam peningkatan perolehan belajar atau prestasi. Motivasi sering disebut
sebagai variabel yang banyak menentukan perolehan belajar atau prestasi.
Banyak orang sukses di segala bidang, lebih disebabkan oleh tingginya
motivasi yang mereka miliki.
Lingkungan belajar merupakan suatu komponen sistem yang ikut
menentukan keberhasilan proses pendidikan. Dalam penelitian ini, kondisi
lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah menjadi perhatian karena faktor
ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa dan sangat berpengaruh
terhadap prestasi belajar. Lingkungan keluarga berpengaruh terhadap
keberhasilan belajar siswa. Pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pertumbuhan dan perkembangan seseorang adalah keluarga. Banyak waktu
dan kesempatan bagi anak untuk berjumpa dan berinteraksi dengan keluarga.
Perjumpaan dan interaksi tersebut sangat besar pengaruhnya bagi perilaku dan
prestasi seseorang (Tulus, 2004:16). Pemberi dukungan pertama untuk belajar
di rumah, memperhatikan kebutuhan sekolah anak, menyediakan fasilitas
belajar anak, membiayai pendidikan anak dan memberikan perhatian baik
secara fisik maupun psikologis. Siswa senantiasa berhadapan dengan
lingkungan keluarga dan merupakan anggota keluarga. Sebagai anggota
keluarga, siswa selalu berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain.
Terutama dengan orang tua. Pendapat Slameto (2003: 61) sebagai berikut :
“Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan anaknya,misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidakmemperhatikan sama sekali kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anak dalam belajar, tidak mengatur waktu belajarnya, tidakmenyediakan/melengkapi alat belajarnya, tidak memperhatikan apakahanak belajar atau tidak, tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajaranaknya, kesulitan-kesulitan yang dialami dalam belajar dan lain-lain,dapat menyebabkan anak tidak /kurang berhasil dalam belajarnya”.
Orang tua harus berperan aktif dalam mendukung keberhasilan siswa,
orang tua di samping menyediakan alat-alat yang dibutuhkan anak untuk
belajar yang lebih penting bagaimana memberikan bimbingan, pengarahan
agar anak lebih bersemangat untuk berprestasi. Siswa yang kurang termotivasi
dikarenakan kurangnya kesadaran orang tua terhadap pendidikan putra-
putrinya dan kurangnya perhatian terhadap proses belajar siswa di rumah.
Seiring dengan perkembangan jaman, dalam kenyataannya tidak terasa
telah terdapat pergeseran fungsi dan peranan orang tua terhadap pendidikan
anak. Kebanyakan para orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
anaknya pada sekolah, padahal seharusnya orang tua memberikan perhatian
dan dorongan belajar yang lebih, karena waktu di rumah lebih banyak
daripada di sekolah. Namun menyadari bahwa orang tua tidak mungkin
sanggup mendidik dengan segala ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk
bekal hidup anaknya, maka usaha pendidikan dalam keluarga perlu dibantu.
Berkaitan dengan hal ini, dirasakan perlu adanya suatu lembaga yang
membantu orang tua dalam usaha mendidik anak-anaknya. Usaha untuk
membantu pendidikan tersebut, akhirnya diusahakan dengan membentuk suatu
lembaga pendidikan.
Di sekolah, nilai-nilai kehidupan ditumbuhkankembangkan. Oleh
karena itu, sekolah menjadi wahana yang sangat dominan bagi pengaruh dan
pembentukan sikap, perilaku, dan prestasi seorang siswa (Tulus, 2004:18).
Lingkungan sekolah yang kondusif akan mendukung proses kegiatan belajar -
mengajar berjalan dengan baik. Upaya guru atau sekolah meningkatkan
motivasi belajar tersebut dilakukan dengan cara : mengoptimalkan peranan
prinsip-prinsip belajar, mengoptimalkan unsur-unsur belajar/pembelajaran,
mengoptimalkan pemanfaatan pengalaman/kemampuan yang dimiliki oleh
pembelajar dan mengembangkan cita-cita dan aspirasi pembelajar.
Lingkungan sekolah memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian
prestasi belajar siswa.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat berarti bahwa motivasi belajar
termasuk ke dalam salah satu faktor internal/pribadi yang dapat
mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
baik atau dapat dikatakan tinggi akan dapat mendorong siswa meraih prestasi
yang tinggi pula. Masih sejalan dengan pendapat di atas, dapat dikatakan
bahwa lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah merupakan faktor
lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar
siswa.
Namun kenyataannya, tingkat motivasi belajar siswa di sekolah antara
siswa yang satu dengan yang lain berbeda. Dikarenakan adanya pengaruh
lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah yang berbeda-beda pula. Hal ini
dapat di lihat pada siswa SMK Sanjaya Pakem. Beberapa dari mereka banyak
mengabaikan tanggung jawabnya sebagai pelajar yang ditunjukkan dalam
sikap dan tindakannya seperti : tidak masuk kelas sebelum guru datang dan
menegur mereka walaupun bel sudah berbunyi, ramai di kelas saat guru
menjelaskan, melalaikan tugas yang diberikan guru, melanggar tata tertib
sekolah, membolos, yang kesemuanya itu mencerminkan kurangnya motivasi
belajar mereka. Salah satu hal yang mendasari motivasi belajar siswa adalah
timbulnya kesadaran siswa untuk mau melaksanakan dan menyelesaikan
tugas-tugas belajarnya dengan baik, sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai
pelajar. Kenyataannya, di SMK Sanjaya Pakem masih banyak ditemui siswa
yang kurang termotivasi untuk belajar. Siswa akan selalu berhubungan dengan
guru dalam kegiatan belajar mengajar, serta membutuhkan sarana dan
prasarana sekolah yang memadai.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa motivasi belajar siswa, lingkungan
keluarga dan lingkungan sekolah mempunyai peranan dalam pendidikan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
umumnya dan pencapaian prestasi belajar pada khususnya. Berdasarkan latar
belakang di atas, penulis tertarik untuk mengangkat topik dan mengadakan
penelitian dengan judul “Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Lingkungan
Sekolah Terhadap Hubungan Antara Motivasi Belajar Siswa Dengan
Prestasi Belajar Siswa SMK Sanjaya Pakem”.
B. Batasan Masalah
Mengingat begitu banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang (faktor internal) dan faktor-
faktor yang berasal dari luar diri seseorang (faktor ekstrinsik). Faktor internal
meliputi faktor-faktor bawaan seperti: intelegensi, bakat, minat, motivasi,
aspirasi, harapan, militansi, keuletan, kerajinan, ketangguhan, kemandirian
dan masih banyak lagi. Sedangkan faktor ekstrinsik meliputi : kondisi
lingkungan belajar seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat.
Penelitian ini terbatas hanya mengungkap faktor yang mempengaruhi
prestasi yaitu : pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah,
motivasi dan prestasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa?
2. Apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan antara
motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Menganalisis hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi
belajar siswa ditinjau dari lingkungan keluarga.
2. Menganalisis hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi
belajar siswa ditinjau dari lingkungan sekolah.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi
penelitian selanjutnya dan memberi masukan dalam pemecahan masalah
terutama yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan keluarga dan
lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi dan prestasi belajar
siswa, serta menambah referensi bagi mahasiswa Universitas Sanata
Dharma yang membutuhkan.
2. Bagi Sekolah
Bagi pihak sekolah, penelitian ini sebagai masukan dalam usaha
meningkatkan kualitas peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Bagi Guru
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru
sehingga dapat membangkitkan motivasi belajar akuntansi siswanya.
4. Bagi Orang Tua
Hasil penelitian ini, memberi masukan bagi orang tua untuk lebih
memberikan dukungan bagi anak-anak, agar lebih termotivasi dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa.
5. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini, dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
masalah yang diteliti. Dan sebagai bekal pengalaman dalam memasuki
dunia kerja yaitu dunia pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritik
1. Motivasi Belajar Siswa
a. Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan variabel penting dalam hubungannya dengan
proses dan hasil belajar pelajar. Pengertian motivasi tidak dapat
terlepas dari pengertian motif. Motivasi barasal dari kata Inggris
motivation yang berarti dorongan, pengalasan dan motivasi. Kata
kerjanya adalah to motivate yang berarti mendorong, menyebabkan
dan merangsang. Motiv sendiri berarti alasan, sebab, dan daya
penggerak Echols, (1984).
Motif adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorong
individu tersebut untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna
mencapai tujuan yang diinginkan Suryabrata, (1984). Hal yang sama di
ungkapkan oleh Winkle (1987) bahwa motif adalah adanya penggerak
dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan tertentu pula.
Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya motivasi
belajar, yaitu motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar.
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar mengajar, menjamin
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
kelangsungan belajar itu demi mencapai satu tujuan. Winkel, (1987).
Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan
gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga yang
mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk
melaksanakan kegiatan belajar. Siswa yang mempunyai motivasi
tinggi sangat sedikit yang tertinggal belajarnya dan sangat sedikit pula
kesalahan dalam belajarnya Palardi, (1975).
Secara garis besar, motivasi dapat dibedakan menjadi dua, ialah
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah
motivasi yang berasal dari dalam tanpa ada rangsangan dari luar,
sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar.
Menurut Mc. Donald (Sardiman, 2008:73), motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan. Pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald (Sardiman,
2008:74), ini mengandung 3 elemen penting, yaitu :
1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada
diri setiap individu manusia.
2. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa atau “feeling”, afeksi
seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-
persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan
tingkah laku manusia.
3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni
tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi
kemunculannya karena terangsang atau terdorong oleh adanya
unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan
menyangkut soal kebutuhan.
Ada beberapa ciri-ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar
yang tinggi. Ini dapat dikenali melalui proses belajar mengajar di
kelas, sebagaimana dikemukakan Brown, (Imron Ali, 1996:88) sebagai
berikut:
1. Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh
tak acuh
2. Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan
3. Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya
terutama kepada guru
4. Ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas
5. Ingin identitas dirinya diakui oleh orang lain
6. Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam control diri
7. Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali
8. Selalu terkontrol oleh lingkungannya
Sadirman (2008:83), mengemukakan bahwa ciri-ciri motivasi
yang ada pada diri seseorang adalah :
1. Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus
menerus dalam waktu lama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Ulet dalam menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak
cepat puas atas prestasi yang diperoleh
3. Menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam
masalah belajar
4. Lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain
5. Cepat bosan dengan tugas-tugas rutin, karena dianggap kurang
kreatif
6. Dapat mempertahankan pendapatnya
7. Tidak mudah melepaskan apa yang diyakini
8. Senang mencari dan memecahkan masalah.
b. Pentingnya Motivasi
Secara konseptual, motivasi berkaitan erat dengan prestasi atau
perolehan belajar. Pembelajar yang memiliki motivasi yang tinggi,
umumnya baik perolehan belajarnya. Sebaliknya, pembelajar yang
rendah motivasinya, rendah pula perolehan belajarnya. Demikian juga
pembelajar yang sedang-sedang saja motivasinya, umumnya perolehan
belajarnya juga sedang-sedang saja.
Banyak riset yang membuktikan bahwa tingginya motivasi
dalam belajar berhubungan dengan tingginya prestasi belajar. Bahkan
pada saat ini, kaitan antara motivasi dengan perolehan dan atau prestasi
ini tidak hanya dalam belajar. Dalam kerjapun, motivasi ini juga sangat
penting. Salah satu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa siswa
yang mempunyai motivasi berprestasi umumnya juga mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
prestasi yang lebih tinggi. Pegawai atau karyawan yang mempunyai
motivasi berprestasi tinggi juga menunjukkan performansi profesional
yang diharapkan atau di atas rata-rata teman sejawatnya.
Bahkan dewasa ini, ada juga yang mengembangkan motivasi
berprestasi atau motivasi belajar ini menjadi motif berkompetensi.
Yang dimaksud dengan motivasi berkompetensi adalah dorongan-
dorongan untuk menguasai kompetensi keahliannya. Terbukti dengan
jelas, bahwa mereka yang mempunyai motivasi kompetensi yang
tinggi cenderung lebih menguasai bidang-bidangnya dibandingkan
dengan mereka yang rendah motif kompetensinya.
Oleh karena itu, motivasi belajar sangat urgen dalam
peningkatan perolehan belajar. Dalam khasanah kepustakaan
kependidikan, motivasi sering disebut secara berulang sebagai variabel
yang banyak menentukan perolehan belajar. Bahkan orang yang sukses
di segala bidang, lebih banyak disebabkan oleh tingginya motivasi
yang mereka miliki.
c. Jenis-Jenis Motivasi
Motivasi dapat dibedakan atas motivasi intrinsik dan atau
motivasi ekstrinsik. Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah
motivasi yang berasal dari dalam individu, sedangkan motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang bersumber dari luar individu.
Pada orang yang tingkat motivasi intrinsiknya rendah, justru
motivasi ekstrinsik ini sangat diperlukan. Motivasi ekstrinsik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
diberikan secara tepat, justru secara perlahan dapat mencangkokkan
motivasi intrinsik untuk belajar manakala belajar yang direkayasa
dengan motivasi ekstrinsik tersebut telah menjadi kebiasaan bagi
pembelajar. Bahkan kalau sudah sampai di tahap mempribadi,
seseorang akan tinggi motivasi belajarnya secara intrinsik.
Suatu kenyataan, bahwa anak manusia itu tidak sama, termasuk
motivasinya. Ketidaksamaan dalam motivasi intrinsik yang dipunyai
ini, dapat dikurangi dengan memberikan motivasi ekstrinsik. Motivasi
intrinsik dan ekstrinsik adalah :
1. Motivasi intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar,
karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki
motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang
terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi
tertentu.
2. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena adanya perangsang dari luar. Perlu ditegaskan, bukan
berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting.
Dalam kegiatan belajar-mengajar tetap penting. Sebab
kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar-
mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga
diperlukan motivasi ekstrinsik.
d. Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Motivasi
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar.
Unsur-unsur tersebut adalah :
1. Cita-cita/aspirasi pembelajar
2. Kemampuan pembelajar
3. Kondisi pembelajar
4. Kondisi lingkungan belajar
5. Unsur-unsur dinamis belajar/pembelajaran
6. Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar
e. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Motivasi belajar senantiasa bergelombang. Ada kalanya
bergerak naik dan adakalanya bergerak turun. Tidak jarang, motivasi
belajar hanya mendatar saja. Oleh karena demikian “watak” motivasi
tersebut, maka diperlukan upaya untuk meningkatkannya. Dengan
demikian, motivasi belajar yang dipunyai oleh pembelajar bisa
cenderung naik dan atau minimal menetap. Ada beberapa upaya yang
dapat dilakukan oleh guru guna meningkatkan motivasi belajar
pembelajar, yaitu :
1. Mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar.
Ada beberapa prinsip yang harus dipedomani dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Prinsip tersebut adalah :
a. Prinsip perhatian dan motivasi belajar
b. Prinsip keaktifan belajar
c. Prinsip keterlibatan langsung pembelajar
d. Prinsip pengulangan belajar
e. Prinsip sifat perangsang dan menantang dari materi yang
dipelajari
f. Prinsip pemberian balikan dan penguatan dalm belajar
g. Prinsip perbedaan individual antar pembelajar
Ketujuh prinsip ini perlu diterapkan secara optimal agar
pembelajar mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar.
2. Mengoptimalkan Unsur-Unsur Dinamis Belajar/Pembelajaran
Bagaimana cara mengoptimalkan unsur-unsur dinamis dalam
belajar atau pembelajaran? Pertama, menyediakan secara kreatif
berbagai unsur belajar pembelajaran tersebut dalam setting belajar
pembelajaran. Penyediaan secara kreatif ini perlu dilakukan, karena
umumnya ketika tidak ada guru hanya menerima kondisi tersebut
apa adanya. Sebagai contoh, peralatan pengajaran yang mungkin
tidak tersedia, atau tak terjangkau, dapat disediakan dengan
merancang sendiri bersama-sama dengan pembelajar.
Kedua, memanfaatkan sumber-sumber diluar sekolah
sehingga keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh sekolah
dapat ditanggulangi. Hal demikian dapat dilakukan dengan banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
mengadakan kerja sama dengan sejumlah lembaga di luar sekolah
bahkan di luar dunia pendidikan.
3. Mengoptimalkan Pemanfaatan Pengalaman/Kemampuan yang
Telah Dimiliki dalam Belajar.
Setiap pembelajar mempunyai kemampuan dan pengalaman-
pengalaman tertentu yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Kemampuan dan pengalaman yang berbeda demikian ini
hendaknya tidak justru menjadi kendala dalam aktivitas belajarnya.
Kemampuan/pengalaman masa lalu ini bisa didapatkan oleh
pembelajar melalui aktivitas belajar, dan bisa juga didapatkan oleh
pembelajar melalui aktivitas lain atau aktivitas non belajar. Yang
harus diupayakan guru agar kemampuan dan pengalaman masa lalu
justru mendukung terhadap aktivitas belajar adalah :
a. Biarkan pembelajar dapat menangkap apa yang dipelajari
sekarang ini dari perspektif kemampuan dan pengalaman masa
lalunya. Jangan dipaksa menggunakan perspektif gurunya
b. Kaitan aktivitas belajar pembelajar pada masa sekarang ini
dengan kemampuan dan pengalaman yang sudah dipunyai oleh
pembelajar.
c. Gali dulu pengalaman dan kemampuan yang sudah dimiliki
oleh pembelajar melalui tes lisan atau tertulis sebelum
menyampaikan materi berikutnya.
d. Beri kesempatan kepada pembelajar untuk membandingkan apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
yang sekarang dipelajari dengan kemampuan dan pengalaman
yang telah dimiliki.
4. Mengembangkan Cita-Cita/Aspirasi dalam Belajar
Cita-cita adalah sesuatu yang dikejar oleh seseorang.
Kegiatan-kegiatan seseorang, utamanya kegiatan belajar, lebih
banyak teraksentuasi pada pengajaran dan atau pencapaian cita-cita
atau aspirasi tersebut. Maka dari itu, cita-cita/aspirasi tersebut
harus senantiasa dikembangkan dalam pembelajaran. Bagaimana
agar aspirasi/cita-cita tersebut dapat dikembangkan dalam belajar
pembelajaran? Beberapa langkah berikut dapat ditempuh :
a. Kenalilah aspirasi dan cita-cita pembelajar. Pengenalan ini
dapat dilakukan melalui penyebaran daftar isian yang dapat
memuat sejumlah cita-cita tersebut, pembelajar masih
diharapkan untuk merangking dari yang paling diminati sampai
dengan yang paling tidak diminati. Pengenalan aspirasi ini,
dapat juga dilakukan dengan mengadakan tes minat kepada
pembelajar. Dengan tes minat, akan diketahui jenis-jenis
pekerjaan apa di masa depan yang paling diminati dan menjadi
cita-cita pembelajar.
b. Hasil pengenalan atas cita-cita aspirasi tersebut dapat
dikomunikasikan kepada siswa dan orang tuanya. Orang tua ini
patut juga diberi tahu, agar tidak memaksakan kehendaknya
kepada putra-putrinya, karena mungkin pembelajar tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
mempunyai cita-cita/aspirasi yang berbeda dengan orang
tuanya.
c. Sediakan program-program yang dapat mengembangkan
aspirasi dan cita-cita tersebut. Setelah program-program
tersebut disediakan, barulah para pembelajar diberi kesempatan
untuk mengambil program yang sesuai dengan aspirasi dan
cita-citanya. Persoalannya hanyalah, apakah mungkin hal
demikian dilakukan di sekolah-sekolah kita mengingat
kurikulum yang tersentralkan dari pusat.
f. Ada 3 Fungsi Motivasi, yaitu:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut.
Di samping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat
berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang
melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata
lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya
motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan
prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat
menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
g. Macam-Macam Motivasi
Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat
dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian, motivasi atau motif-
motif yang aktif itu sangat bervariasi.
1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.
a) Motif-motif bawaan.
Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang
dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari.
b) Motif-motif yang dipelajari.
Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai
contoh: dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu
pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu dalam
masyarakat. Motif-motif ini seringkali disebut dengan motif-
motif yang diisyaratkan secara sosial sebab manusia hidup di
dalam lingkungan sosial dengan sesama manusia yang lain,
sehingga motivasi itu terbentuk.
Di samping itu frandsen, masih menambahkan jenis-jenis motif
berikut ini, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
a. Cognitive Motives
Motif ini menunjuk pada gejala intrinsik, yakni menyangkut
kepuasan individual. Kepuasan individual yang berada dalam diri
manusia dan biasanya berwujud proses dan produk mental. Jenis
motif ini adalah sangat primer dalam kegiatan belajar di sekolah,
terutama yang berkaitan dengan pengembangan intelektual.
b. Self-Expression
Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia. Yang
penting kebutuhan individu itu tidak sekedar tahu mengapa dan
bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi juga mampu membuat suatu
kejadian. Untuk ini memang diperlukan kreativitas, penuh
imajinasi. Jadi dalam hal ini seseorang memiliki keinginan untuk
aktualisasi diri.
c. Self-Enhancement
Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan
meningkatkan kemajuan diri seseorang. Ketinggian dan kemajuan
diri ini menjadi salah satu keinginan bagi setiap individu. Dalam
belajar dapat diciptakan suasana kompetensi yang sehat bagi anak
didik untuk mencapai suatu prestasi.
2. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis
(Sardiman, 2008:88), yaitu:
a. Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebutuhan
untuk minum, makan, bernapas, seksual, berbuat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
kebutuhan untuk beristirahat.
b. Motif-motif darurat. Yang termasuk dalam jenis ini antara lain:
dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk
membalas, untuk berusaha, untuk memburu. Jelasnya motivasi
jenis ini timbul karena rangsangan dari luar.
c. Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan
untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk
menaruh minat. Motif-motif ini muncul karena dorongan untuk
dapat menghadapi dunia luar secara efektif.
3. Motivasi jasmaniah dan rohaniah
Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu
menjadi dua jenis yakni, motivasi jasmaniah dan motivasi
rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmaniah seperti, misalnya:
reflex, insting otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi
rohaniah adalah kemauan. Soal kemauan itu pada setiap diri
manusia terbentuk melalui empat momen, yaitu:
a. Momen timbulnya alasan.
b. Momen pilih.
c. Momen putusan.
d. Momen terbentuknya kemauan.
h. Ada Beberapa Bentuk dan Cara Untuk Menumbuhkan Motivasi
dalam Kegiatan Belajar di Sekolah, yaitu :
1. Memberi angka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.
Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai
nilai/angka yang baik. sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah
nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport yang angkanya baik-baik.
2. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah
selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin
tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak
berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut.
3. Saingan/kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan
individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa. Memang unsur persaingan ini banyak
dimanfaatkan di dalam dunia industri atau perdagangan, tetapi juga
sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa.
4. Ego involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya
tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras
dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu
bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha
dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan
menjaga harga diri, begitu juga untuk siswa si subjek belajar. Para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.
5. Memberi ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada
ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah jangan
terlalu sering karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas.
6. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi
kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada
motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan
hasilnya terus meningkat.
7. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugasnya dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah
bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan
motivasi yang baik. Oleh karena itu, supaya pujian ini merupakan
motivasi, pemberiannnya harus tepat. Dengan pujian yang tepat
akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi
gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
8. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
karena itu, guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian
hukuman.
9. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud
untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala
sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti
pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar,
sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.
10. Minat
Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-
cara sebagai berikut:
a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan
b. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau
c. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik
d. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.
11. Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang ingin diakui dan diterima baik oleh siswa,
akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna
dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.
i. Karakteristik dari motivasi, adalah :
1. Sebagai hasil dari kebutuhan
2. Terarah kepada suatu tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3. Menopang perilaku
j. Prinsip-Prinsip Motivasi, yaitu :
1. Prinsip kompetisi, yang dimaksud dengan prinsip kompetisi adalah
persaingan secara sehat, baik inter maupun antar pribadi.
2. Prinsip pemacu, yang dimakud adalah dorongan untuk melakukan
berbagai tindakan akan terjadi apabila ada pemacu tertentu
3. Prinsip ganjaran dan hukuman, yang dimaksud dengan ganjaran dan
hukuman adalah ganjaran maupun hukuman yang diterima oleh
seseorang dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan tindakan
yang menimbulkan ganjaran maupun hukuman itu.
4. Kejelasan dan kedekatan tujuan, makin jelas dan makin dekat suatu
tujuan, maka akan makin mendorong seseorang untuk melakukan
tindakan.
5. Pemahaman hasil, hasil yang dicapai seseorang akan merupakan
balikan dari upaya yang telah dilakukannya, dan itu semua dapat
memberikan motivasi untuk melakukan tindakan selanjutnya.
6. Pengembangan minat, prinsip dasarnya adalah bahwa motivasi
seseorang cenderung akan meningkat apabila yang bersangkutan
memiliki minat yang besar dalam melakukan tindakannya.
7. Lingkungan yang kondusif, lingkungan kerja maupun belajar yang
kondusif, baik lingkungan fisik, sosial, maupun psikologis, dapat
menumbuhkan dan mengembangkan motif untuk bekerja dengan
baik dan produktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
8. Keteladanan, perilaku seorang guru yang baik akan dapat
meningkatkan motivasi belajar para siswa, dan sebaliknya dapat
menurunkan motivasi belajar para siswa, jika perilaku seorang guru
dikatakan kurang baik.
k. Cara memotivasi siswa belajar, yaitu:
1. Kebermaknaan, siswa akan suka dan bermotivasi belajar apabila hal-
hal yang dipelajari mengandung makna tertentu baginya.
2. Modeling, siswa akan suka memperoleh tingkah laku baru bila
disajikan dengan suatu perilaku yang dapat disaksikan dan ditirunya.
3. Komunikasi terbuka, siswa lebih suka belajar bila penyajian
terstruktur supaya pesan-pesan guru terbuka terhadap pengawasan
siswa.
4. Prasyarat, guru hendaknya berusaha mengetahui/ mengenali
prasyarat-prasyarat yang telah mereka miliki.
5. Novelty, siswa lebih senang belajar bila perhatiannya ditarik oleh
penyajian-penyajian yang baru (novelty) atau masih asing.
6. Latihan/praktek yang aktif dan bermanfaat, siswa lebih senang
belajar jika mengambil bagian yang aktif dalam latihan/praktek
untuk mencapai tujuan pengajaran.
7. Latihan terbagi, siswa lebih senang belajar jika latihan dibagi-bagi
menjadi sejumlah kurun waktu yang pendek.
8. Kurangi secara sistematik paksaan belajar, pada waktu mulai belajar
siswa perlu diberikan paksaan atau pemompaan, tetapi begitu siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
sudah mulai menguasai pelajaran, maka secara sistematik
pemompaan itu dikurangi dan akhir lambat laun siswa dapat belajar
sendiri.
9. Kondisi yang menyenangkan, siswa lebih senang melanjutkan
belajarnya jika kondisi pengajaran menyenangkan.
2. Prestasi Belajar Siswa
a. Pengertian Prestasi
Prestasi pada prinsipnya merupakan pengungkapan hasil belajar
yang ideal yang meliputi segenap ranah yang berubah sebagai akibat
dari pengalaman proses belajar (Muhibbin Syah). Sedangkan menurut
W.S. Winkel (1986:48), prestasi merupakan suatu kemampuan yang
dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan.
Jadi, prestasi belajar adalah hasil dari perubahan kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotorik karena penguasaan pengetahuan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, yang bisa diukur dengan tes atau
evaluasi hasil belajar.
Menurut Ketut (1988:51), menyatakan bahwa prestasi adalah
suatu bukti keberhasilan usaha yang dicapai, sedangkan tes prestasi
adalah tes yang mengukur prestasi yang dimaksudkan sebagai alat untuk
mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar.
Prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
berasal dari dirinya/internal maupun di luar dirinya/eksternal (Usman,
1993:9). Adapun faktor-faktor yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
berikut :
1. Faktor yang berasal dari dalam diri (internal)
1. Faktor jasmaniah (fisiologi) yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh. Yang termasuk dalam faktor ini adalah panca
indera yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya seperti
mengalami sakit, cacat tubuh, atau perkembangan yang tidak
sempurna.
2. Faktor psikologis, baik bersifat bawaan maupun yang
diperoleh, terdiri atas :
1) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial yaitu
kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu
potensial yang dimiliki.
2) Faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu
seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi
dan penugasan diri.
3. Faktor kematangan fisik dan psikis.
2. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)
a) Faktor sosial yang terdiri atas lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat dan kelompok.
b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi
dan kesenian.
c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah dan fasilitas
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
d) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.
b. Indikator Prestasi Belajar
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi
segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan
proses belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan
tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid, sangat sulit.
Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat
intangible (tak dapat diraba). Oleh karena itu, yang dapat dilakukan
guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah
laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan
perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang
berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa.
Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar
siswa sebagaimana yang terurai diatas adalah mengetahui garis-garis
besar indikator (petunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan
jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau di ukur.
3. Perkembangan Prestasi
Masa remaja merupakan masa yang penting bagi perkembangan
prestasi karena selama masa inilah remaja membuat keputusan-keputusan
penting sehubungan dengan masa depan pendidikan dan pekerjaan.
Prestasi di sekolah dan di dalam pekerjaan sangat berkait. Berprestasi baik
di sekolah pada umumnya meratakan jalan untuk memperoleh pekerjaan
yang baik pula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
4. Prestasi Sebagai Isu Remaja
Dalam masyarakat yang semakin maju dan rumit seperti dewasa ini,
prestasi seseorang dipandang amat penting. Lembaga-lembaga pendidikan
menekankan pentingnya penampilan belajar yang baik, persaingan dan
berhasil baik dalam menempuh tes, baik tes pengetahuan maupun tes
kemampuan.
Dan para siswa pun menyadari benar akan hal itu. Mereka peka
terhadap bagaimana cara guru memperlakukan murid-murid yang
berprestasi dan murid-murid yang kurang pandai, mereka mudah iri
terhadap prestasi teman-temannya dan mudah pula menjadi gugup dan
cemas kalau-kalau mengalami kegagalan.
Persoalan prestasi ini juga berlanjut sepanjang masa dewasa. Tidak
sedikit orang yang berganti-ganti pekerjaan karena minat mereka berubah-
ubah. Seperti halnya para remaja, orang dewasa pun menganggap penting
keberhasilan itu. Nilai seseorang dan harga dirinya ditentukan oleh
keberhasilan tersebut.
Persoalan prestasi atau keberhasilan itu mendapat perhatian khusus
karena beberapa alasan, yaitu:
1. Kenyataan bahwa masa remaja itu merupakan saat persiapan untuk
bekerja di kemudian hari menimbulkan masalah apa dan bagaimana
persiapan itu dilakukan.
2. Para remaja mulai memahami sepenuhnya akan arti dan perbedaan
prestasi belajar itu bagi keberhasilan-keberhasilan lain kini dan di masa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
datang.
3. Pada masa remaja, anak-anak banyak dihadapkan pada macam-macam
pilihan, baik sekolah maupun masa depan kerja.
4. Pada masa remajalah timbulnya kemampuan-kemampuan untuk
melihat akibat-akibat yang mungkin dihadapi di kemudian hari sebagai
akibat pilihan-pilihannya mengenai sekolah dan pekerjaan.
5. Munculnya masalah prestasi itu berkait dengan perubahan-perubahan
jasmaniah pada masa pubertas; pada masa remajalah munculnya
perbedaan prestasi belajar antara anak laki-laki dan anak perempuan.
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Prestasi Belajar
1. Faktor internal
a) N.Ach (Need for Achievement) ialah dorongan atau motif untuk
berprestasi. N. Ach adalah suatu motif intrinsik untuk mencapai
prestasi dalam hal tertentu. Menurut hasil penelitian Winterbottom
(1985), Rosen dan D’Andrade (1959) remaja-remaja yang
mempunyai dorongan kuat untuk berprestasi berasal dari keluarga-
keluarga yang memiliki standar tinggi dalam berprestasi, yang
memberikan imbalan hadiah terhadap keberhasilan berprestasi dan
yang memberikan dorongan untuk mandiri dan tidak bergantung
pada pihak lain.
b) Takut gagal
Takut gagal, yang acapkali berupa perasaan cemas seperti apabila
menempuh ujian, mempelajari sesuatu yang baru atau memecahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
masalah yang sulit, dapat mengganggu keberhasilan dalam
berprestasi. Murid-murid yang merasa sangat gugup selama
menempuh ujian, akan memperoleh hasil yang lebih buruk
ketimbang mereka yang tenang dan santai.
c) Takut sukses
Takut sukses mungkin lebih karakteristik pada wanita ketimbang
pada pria. Apabila cukup kuat, takut sukses itu dapat mendorong
N. Ach seseorang dan melahirkan perasaan-perasaan negatif
terhadap prestasi yang baik. seorang gadis remaja mungkin
mempunyai keinginan yang kuat untuk berhasil di sekolah; tetapi
kalau dia takut keberhasilannya itu akan membuatnya tidak
popular, keinginan tersebut bisa jadi tidak diwujudkan ke dalam
nilai-nilai angka yang tinggi.
2. Faktor eksternal
Telah disinggung dimuka bahwa kemampuan dan usaha sangat
berpengaruh terhadap prestasi remaja; demikian juga halnya dengan
kesempatan dan faktor-faktor situasional. Banyak perbedaan dalam
prestasi akademik bukan disebabkan oleh berbedanya kemampuan atau
motif, tetapi karena berbedanya lingkungan tempat kemampuan dan
motif itu ditunjukkan. Lingkungan sekolah misalnya sangat bervariasi:
gedungnya, fasilitas fisik lainnya, peralatannya, perpustakaannya,
kesempatan untuk memperluas dan memperkaya pengetahuan, suasana
kelasnya, disiplinnya, kualitas dan penghasilan guru-gurunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Sudah barang tentu bukan lingkungan sekolah saja, tetapi juga
lingkungan yang lain, seperti: lingkungan rumah tangga. Kualitas
lingkungan keluarga: ada tidaknya pesawat TV, kamus, ensiklopedi,
surat kabar, almari es dan sebagainya.
Menurut Roestiyah (1982:159), faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi, yaitu :
1. Faktor internal, ialah faktor yang timbul dari dalam anak itu
sendiri. Seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat, motivasi
dan sebagainya
2. Faktor eksternal, ialah faktor yang datang dari luar diri si anak.
Seperti kebersihan rumah, udara yang panas, lingkungan dan
sebagainya.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik, menurut
Mahmud (1990 : 87), yaitu :
a) Status sosial ekonomi orang tua
Salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap prestasi akademik
ialah status sosial ekonomi orang tua.
b) Perbedaan-perbedaan sosial ekonomi dalam kemampuan intelektual
dan motivasi.
Salah satu alasan bahwa latar belakang keluarga itu berkait dengan
prestasi akademik ialah bahwa anak-anak dari lapisan sosial ekonomi
rendah mungkin sekali masuk sekolah dengan berbekalkan nilai rendah
yang ditunjukkan melalui tes kemampuan akademik dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
c) Perbedaan-perbedaan sosial ekonomi dalam kesempatan.
Bukan hanya perbedaan kemampuan dan motivasi saja yang
menyebabkan berbeda-bedanya prestasi akademik di sekolah, tetapi
juga faktor lingkungan.
2. Lingkungan Belajar Siswa
a. Pengertian Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar di rumah mempunyai pengaruh besar
terhadap kegiatan belajar anak di rumah, yang pada akhirnya
memengaruhi prestasi belajar anak disekolah. Lingkungan belajar
menurut (Pidarta, 1995) adalah benda-benda disekitar tempat belajar
itu yang teratur rapi dan sedap dipandang dan lengkap peralatannya.
Pendapat di atas sejalan dengan pendapat (Hutabarat, 1986)
”lingkungan belajar ialah segala sesuatu yang terdapat di tempat
belajar”.
Sedang (Nasution, 1993), lingkungan belajar yaitu lingkungan
alami dan lingkungan sosial. Lingkungan alami seperti keadaan suhu,
kelembaban udara, sedangkan lingkungan sosial dapat berwujud
manusia dan representatifnya maupun berwujud hal-hal lain.
Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan di atas dapat
disimpulkan bahwa lingkungan tempat belajar adalah segala sesuatu
berupa benda-benda di sekitar tempat belajar, seperti ruang belajar,
penerangan, kursi, meja, dan suhu.
Setiap orang tua berharap perestasi belajar anak-anaknya dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
baik seperti yang diharapkan. Prestasi belajar itu salah satunya
dipengaruhi oleh lingkungan belajar. Menurut Dunn dan Dunn
Mudhofir, (1999) kondisi belajar dapat memengaruhi konsentrasi,
pencerapan, dan penerimaan informasi. Senada dengan hal di atas
Rachman (1998/1999) menyatakan lingkungan fisik tempat belajar
mempunyai pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran. Sedang
Nasution (1993) menyatakan baik lingkungan alami maupun
lingkungan sosial berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar.
Berdasarkan uraian di atas dapatlah di simpulkan bahwa
lingkungan belajar berpengaruh terhadap hasil belajar. Dengan
demikian, lingkungan belajar yang perlu diperhatikan itu adalah
ruangan belajar, cahaya, penerangan, ventilasi, suhu udara, perabotan
belajar, kebisingan, kursi, meja, perabotan, musik, tanaman, gambar.
Karena lingkungan belajar mempunyai dampak terhadap prestasi
belajar, maka De Porter (2001) menyarankan ciptakan lingkungan
belajar yang optimal.
b. Lingkungan Keluarga
Menurut Patterson dan Loeber (1984) dalam buku Muhibbin Syah
mengatakan bahwa lingkungan sosial yang lebih banyak
mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah orang tua dan keluarga
itu sendiri. Menurut Roestiyah (1982:159), faktor-faktor yang datang
dari keluarga yang mempengaruhi kegiatan belajar siswa, yaitu :
1. Cara mendidik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Orang tua dalam mendidik anak seharusnya tidak memanjakan atau
menekan dengan keras si anak, karena hal itu dapat menjadikan
anak kurang bertanggung jawab dan takut menghadapi tantangan
kesulitan.
2. Pengertian orang tua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Karena
dengan adanya dorongan dan pengertian dari orang tua maka si
anak akan merasa terbantu dan termotivasi dalam menentukan
masa depannya.
3. Keadaan sosial ekonomi keluarga
Bila keadaan ekonomi keluarga tidak memungkinkan kadang kala
menjadi penghambat anak belajar. Namun bila keadaan
memungkinkan cukupkanlah sarana yang diperlukan anak sehingga
mereka dapat belajar dengan senang.
4. Latar belakang kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga
mempengaruhi anak dalam bersikap. Perlu kepada anak
ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong
semangat anak untuk mewujudkan harapannya.
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari keluarga
dan bagaimana sikap anak menanggapi lingkungannya dapat
menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan yang ditempuh. Agar
anak dapat berhasil dalam pendidikan dan dapat meneruskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
harapannya, maka harus diperhatikan segala sesuatu yang dapat
menunjang keberhasilan belajarnya.
c. Lingkungan Sekolah
Kemampuan belajar yang dimiliki manusia merupakan bekal yang
membuka kesempatan luas untuk memperkaya diri dalam hal
pengetahuan dan berkebudayaan. Karena manusia mampu untuk
belajar maka dia berkembang mulai dari saat lahir sampai mencapai
usia tua. Berdasarkan kesadaran tentang peranan proses belajar
mengajar dalam kehidupan anak didik, masyarakat telah mendirikan
suatu institute yang mendampingi anak dalam belajarnya dan
menyalurkan pengalaman-pengalaman belajar sedemikian rupa,
sehingga menghasilkan corak perkembangan yang diharapkan.
Institute ini disebut sekolah (W.S. Winkel, 1987:2).
Pendidikan di sekolah sebagai akibat dari pemenuhan akan
pentingnya pendidikan tidak hanya terdiri dari gedung saja melainkan
adanya sarana dan prasarana lain yang dapat menunjang pendidikan.
Sekolah merupakan tempat anak didik belajar, mempelajari sejumlah
materi pelajaran. Oleh karena itu harus diciptakan lingkungan sekolah
yang benar-benar dapat mendukung anak dalam belajar.
B. Kerangka Berfikir
1. Pengaruh positif lingkungan keluarga terhadap hubungan antara
motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.
Menurut Imron (1996:89), motivasi belajar berkaitan erat dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
prestasi belajar. Seorang siswa yang bermotivasi tinggi umumnya
prestasinya akan tinggi, sebaliknya jika seorang siswa mempunyai
motivasi yang rendah maka prestasi belajarnya akan rendah pula.
Menurut Winkel (1987:93), motivasi belajar adalah keseluruhan
daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah pada
kegiatan belajar itu demi menggapai tujuan tertentu. Seorang siswa yang
mempunyai motivasi belajar tinggi akan berusaha semaksimal mungkin
untuk mendalami materi pelajaran yang dipelajari sehingga prestasi yang
dicapai juga maksimal.
Prestasi dapat diartikan hasil belajar dari suatu kegiatan. Winkel
(1996:164) mengemukakan bahwa: “prestasi sebagai suatu bukti
keberhasilan usaha yang dicapai”. Dari pengertian prestasi tersebut
selanjutnya Winkel mengartikan prestasi belajar sebagai berikut : ”Prestasi
belajar sebagai suatu bukti keberhasilan yang dicapai oleh siswa dalam
usaha memperoleh suatu perubahan, cara bersikap, bertingkah laku yang
baru, bertindak cepat dan secara optimal setelah proses belajar mengajar
berlangsung”.
Jadi prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai. Oleh karena itu
semua individu dengan memotivsai diri untuk belajar maka hasilnya dapat
dicapai. Setiap individu menginginkan hasil yang sebaik mungkin. Oleh
sebab itu, setiap individu harus selalu termotivasi untuk belajar dengan
sebaik-baiknya supaya prestasinya berhasil dengan baik. Dengan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
motivasi, siswa akan mempunyai keinginan untuk lebih rajin lagi dalam
belajar sehingga prestasi siswa akan lebih meningkat. Hal tersebut akan
diperkuat dengan lingkungan keluarga yang baik dan nyaman.
Tulus (2004:16), mengemukakan bahwa lingkungan keluarga juga
berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Pengaruh pertama dan
utama bagi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan seseorang adalah
keluarga. Banyak waktu dan kesempatan bagi anak untuk berjumpa dan
berinteraksi dengan keluarga. Perjumpaan dan interaksi tersebut sangat
besar pengaruhnya bagi perilaku dan prestasi seseorang.
Legiawati (2002), menemukan adanya pengaruh positif motivasi
belajar terhadap prestasi belajar siswa. Karena tinggi rendahnya prestasi
dapat diprediksi dari tinggi rendahnya motivasi belajar yang dimiliki
siswa. Pernyataan serupa juga diungkapkan dalam penelitian Suryantono
(2004), menemukan adanya pengaruh positif dari lingkungan belajar
(keluarga) dan prestasi belajar. Hal ini disebabkan karena lingkungan
keluarga sebagai lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi
kegiatan belajar siswa. Lingkungan yang tenang, nyaman dan kondusif
dapat membuat siswa berkonsentrasi dengan baik untuk belajar, sehingga
dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi. Jadi dapat diduga bahwa bila
lingkungan keluarga mendukung akan mempererat hubungan motivasi
belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2. Pengaruh positif lingkungan sekolah terhadap hubungan antara
motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.
Menurut M. Dalyono (1997:235), motivasi dapat menentukan baik
tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya akan
semakin besar kesuksesan dalam belajar. Prestasi belajar merupakan tolok
ukur maksimal yang telah dicapai siswa setelah melakukan kegiatan
belajar selama waktu yang telah ditentukan. Siswa yang motivasinya besar
dan kuat akan dapat berprestasi tinggi dalam hasil belajarnya.
Sardiman (2005:73), menyatakan bahwa motif adalah daya upaya
yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Berawal dari kata
motif tersebut, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak
yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu,
terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau
mendesak.
Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan
tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi belajar adalah penguasaan
pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran
yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang
diberikan guru (Tulus, 2004:75). Dengan adanya motivasi, siswa akan
mempunyai keinginan untuk lebih rajin lagi dalam belajar sehingga
prestasi siswa akan lebih meningkat. Hal tersebut akan diperkuat dengan
lingkungan sekolah yang kondusif untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Menurut Yusuf (2001:54), sekolah merupakan lembaga pendidikan
formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan,
pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu
mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral,
spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial. Jadi, lingkungan sekolah
adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada
di dalam lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan
program pendidikan dan membantu siswa mengembangkan potensinya.
Motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik dan strategi
pembelajaran yang dikembangkan guru dapat membuat siswa termotivasi
dalam belajar. lingkungan sekolah yang tertib, teratur dan disiplin
merupakan pendorong dalam proses pencapaian prestasi belajar (Tulus,
2004: 81).
Sekolah adalah wahana kegiatan dalam proses pendidikan
berlangsung. Di sekolah nilai-nilai kehidupan ditumbuhkan dan
dikembangkan. Oleh karena itu, sekolah menjadi wahana yang sangat
dominan bagi pengaruh dan pembentukan sikap, perilaku, dan prestasi
seorang siswa. Semakin tinggi kualitas lingkungan sekolah dalam arti
kualitas kurikulum yang baik, relasi antara guru dengan siswa baik, relasi
antara siswa dengan siswa baik dan fasilitas sekolah yang memadai, akan
berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa, sertas mampu meningkatkan
prestasi belajar siswa. Motivasi dan lingkungan sekolah dapat
mempengaruhi bagaimana proses dan hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Dari uraian di atas, dapat diduga bahwa hubungan motivasi belajar
siswa dengan prestasi belajar siswa akan semakin erat bila didukung oleh
lingkungan sekolah yang kondusif.
C. Model atau Paradigma Penelitian
Pengaruh motivasi dan prestasi di tinjau dari lingkungan belajar
(keluarga dan sekolah) dapat di ilustrasikan paradigma atau model penelitian
sebagai berikut :
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berfikir di atas penulis merumuskan hipotesis
penelitian ini sebagai berikut :
= Ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan antara
motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.
= Ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan antara
motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.
MOTIVASI PRESTASI
Lingkungan Keluarga danLingkungan Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk penelitian studi kasus yaitu penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan
lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi dan prestasi belajar
siswa SMK Sanjaya Pakem Kaliurang tahun ajaran 2010/2011. Hasil
penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan di luar subyek penelitian. Jadi
hasil penelitian ini hanya berlaku pada SMK Sanjaya Pakem Kaliurang, tidak
bisa dibandingkan dengan tempat lain.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta, yang
beralamat di Jl. Kaliurang KM 17 Yogyakarta. Alasan peneliti memilih
SMK Sanjaya Pakem karena sewaktu peneliti melakukan PPL di sekolah
tersebut, terjadi penurunan prestasi belajar siswa dan mempunyai latar
belakang lingkungan keluarga yang berbeda-beda.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2010
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah :
a. Motivasi Belajar Siswa
b. Prestasi Belajar Siswa.
c. Lingkungan Keluarga
d. Lingkungan Sekolah
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian atau keseluruhan unsur-
unsur yang memiliki karakteristik yang sama. (Arikunto, 2006 : 130).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Sanjaya Pakem
Kaliurang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil yang diambil dari populasi yang diteliti
(Arikunto, 2006 : 131). Sampel penelitian ini dihitung dengan rumus
Slovin (Sumarno, 2003: 102):
21 Ne
Nn
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
E = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang dapat ditolelir, misalnya 1%. Batas kesalahan yang
ditolerir ini untuk setiap populasi tidak sama, ada yang 1%, 2%,
3%, 4%, 5%, atau 10%.
3. Teknik Penarikan Sampel
Dalam penelitian ini sampel ditentukan dengan menggunakan metode
purposive sampling. Asumsi dari metode purposive sampling adalah
bahwa dengan pertimbangan yang cermat dan strategi yang tepat, peneliti
dapat menentukan kasus-kasus untuk dimasukkan ke dalam anggota
sampel. Dengan demikian, peneliti ingin mendapatkan sampel yang sesuai
dengan sesuatu yang diharapkan. Teknik ini mengambil kasus-kasus yang
dianggap mewakili populasinya (Soegeng, 2007:76).
Dalam teknik purposive sampling anggota populasi yang diambil
sebagai sampel sudah ditentukan sesuai dengan keperluan penelitian dan
mengabaikan peluang anggota lain dari populasi yang tidak dipilih.
Sampel yang dipilih peneliti adalah seluruh siswa kelas XII,
pertimbangannya siswa kelas XII sudah beradaptasi dengan lingkungan
sekolahnya dalam waktu yang cukup lama dan siswa kelas XII juga telah
memiliki prestasi belajar dalam bentuk hasil rapot.
Sedangkan kelas X dan Kelas XI tidak dijadikan sebagai sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dalam penelitian ini, karena kelas X dianggap masih dalam proses adaptasi
dengan lingkungan belajar disekolah dan belum memiliki prestasi belajar
di sekolah dalam bentuk rapot.
Dan kelas XI saat ini sedang melakukan kegiatan Praktek Industri
(PI) diluar sekolah, sehingga peneliti tidak bisa mengambil sebagai sampel
penelitian.
E. Definisi Operasional Variabel, Variabel Penelitian, dan Pengukuran
Variabel Penelitian
1. Definisi Operasional Variabel
a. Motivasi Belajar Siswa
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar mengajar, menjamin
kelangsungan belajar itu demi mencapai satu tujuan. Winkel, (1987).
Ketidaksamaan dalam motivasi intrinsik yang dipunyai ini, dapat
dikurangi dengan memberikan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik
dan ekstrinsik adalah :
1) Motivasi intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar,
karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki
motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi
tertentu.
2) Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena adanya perangsang dari luar. Perlu ditegaskan, bukan
berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting.
Dalam kegiatan belajar-mengajar tetap penting. Sebab
kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan
juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar-
mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga
diperlukan motivasi ekstrinsik.
b. Prestasi Belajar Siswa
Menurut W.S. Winkel (1986:48), prestasi merupakan suatu
kemampuan yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses
yang dilakukan.
c. Lingkungan Keluarga
Menurut Patterson dan Loeber (1984) dalam buku Muhibbin Syah
mengatakan bahwa lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi
kegiatan belajar siswa adalah orang tua dan keluarga itu sendiri. Dari
uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari keluarga dan
bagaimana sikap anak menanggapi lingkungannya dapat menentukan
berhasil atau tidaknya pendidikan yang ditempuh. Agar anak dapat
berhasil dalam pendidikan dan dapat meneruskan harapannya, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
harus diperhatikan segala sesuatu yang dapat menunjang keberhasilan
belajarnya.
d. Lingkungan Sekolah
Pendidikan di sekolah sebagai akibat dari pemenuhan akan pentingnya
pendidikan tidak hanya terdiri dari gedung saja melainkan adanya
sarana dan prasarana lain yang dapat menunjang pendidikan. Sekolah
merupakan tempat anak didik belajar, mempelajari sejumlah materi
pelajaran. Oleh karena itu harus diciptakan lingkungan sekolah yang
benar-benar dapat mendukung anak dalam belajar.
2. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel Penelitian
a. Variabel terikat/dependen
Variabel terikat/dependen merupakan variabel akibat atau variabel tak
bebas atau variabel tergantung (Suharsimi Arikunto. 2002:97).
Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar
siswa.
Pengukuran Variabel terikat/dependen
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa yang
diukur berdasarkan nilai raport kelas XI semester 2. Prestasi belajar
siswa dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu tinggi dan rendah,
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Menunjukkan skor yang dicapai responden dari nilai raport.
b) Skor yang dicapai responden selanjutnya digolongkan dalam
kategori tinggi dan rendah berdasarkan acuan kurva normal dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
diberi skor sebagai berikut :
Tabel 3.1
Prestasi Belajar Siswa
Kategori Syarat Pengukuran
Tinggi Lebih dari Mean
Rendah Kurang/sama dengan Mean
Mean dicari dengan rumus sebagai berikut : (Hadi, 1998 : 41)
Mean =
Keterangan :
∑ f x = Total Skor
N = Jumlah Sampel
b. Variabel bebas/independen
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi
(Suharsimi Arikunto, 2002:97). Variabel independen (X) dalam
penelitian ini adalah Motivasi belajar siswa.
Pengukuran Variabel bebas/independen
Untuk variabel bebas motivasi belajar siswa diukur dengan
menggunakan skala likert yaitu menggunakan kuesioner. Kuesioner
bersumber dari :
a) Tinjauan pustaka
b) Penelitian Widayati (2006) dalam penelitiannya dengan judul
Pengaruh motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
terhadap prestasi belajar mahasiswa.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kuesioner
Variabel Motivasi Belajar Siswa
Variabel IndikatorNo. Item
positif
No. Item
Negatif
1.Motivasi
Belajar
a. Frekuensi belajar
b. Sikap saat menghadapi kegagalan
c. Sikap saat menghadapi kesulitan
belajar
d.Keinginan dan keaktifan dalam
kegiatan belajar-mengajar
e. Keinginan untuk berprestasi
-
-
4
5, 6, 7, 8,
11, 12
13
1
2
3
9, 10
-
c. Variabel Moderator
Variabel moderator dalam penelitian ini adalah lingkungan keluarga dan
lingkungan sekolah dalam bentuk kuesioner sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Pengukuran Variabel Moderator
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kuesioner Variabel
Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah
Variabel IndikatorNo. ItemPositif
No. ItemNegatif
1.LingkunganKeluarga
a. Dukungan dan dorongan orang tuab. Ketersediaan fasilitas yang
disediakan orang tuac. Hubungan yang baik dengan anggota
keluargad. Orang tua membuat aturan dalam hal
belajar dan bermain.e. Perhatian orang tua terhadap anak
saat belajar dan mengerjakan PR dirumah.
f. Perhatian orang tua terhadap kegiatananak saat disekolah.
1415
16
17,18
21, 22
23
--
-
19,20
-
-
2.LingkunganSekolah
a. Kedisiplinan terhadap peraturansekolah dan sanksi bagi siswa yangtidak disiplin.
b.Hubungan sosial antara siswa, gurudan karyawan lain.
c.Sarana dan prasarana sertaperpustakaan yang disediakanoleh sekolah sebagai dukungan dalambelajar
d.Suasana serta kondisi kelas saatbelajar.
e.Perhatian guru terhadap siswa saatmengikuti pelajaran dikelas.
f.Sekolah membuat kelompok belajarbagi siswa dan siswabertanggungjawab dalam kelompokbelajar tersebut..
g.Kesadaran guru maupun siswa dengankondisi kelas saat belajar.
h.Perhatian yang diberikan oleh paraguru dan pihak sekolah kepadasiswanya.
24, 25
27
28, 29
-
31
32, 33
34, 35, 36
37
26
-
-
30
-
-
-
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Skala pengukuran yang digunakan untuk indikator-indikator
motivasi belajar siswa, lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah
adalah skala likert. Skala pengukuran untuk setiap item pernyataan
dinyatakan lima skala pendapat dan dilakukan dengan cara penentuan
sebagai berikut :
Tabel 3.4
Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa, Lingkungan Keluarga,
Lingkungan Sekolah
JawabanPernyataan
Positif NegatifSangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2Ragu-ragu (R) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Kuesioner
Teknik kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk
mengungkap data tentang motivasi, lingkungan keluarga dan lingkungan
sekolah. Kuesioner merupakan sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan
kepada responden. Kuesioner diberikan kepada siswa kelas XII program
keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Penjualan. Untuk
memperoleh data mengenai pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan
sekolah terhadap hubungan antara motivasi dan prestasi belajar siswa.
Keseluruhan kuesioner yang akan digunakan berjumlah 38 butir atau item.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pengumpulan data yang berdasarkan pada
pencatatan data tentang obyek yang dilakukan individu atau lembaga.
Teknik dokumentasi ini diperlukan untuk mengumpulkan data tentang
prestasi belajar siswa. Sebagai pedomannya adalah nilai hasil belajar siswa
atau raport saat kelas XI semester 2.
G. Teknik Pengujian Kuesioner
1. Pengujian Validitas Kuesioner
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan suatu instrumen. Uji validitas menggunakan rumus korelasi
product moment dari Karl Pearson (Suharsimi Arikunto, 2002:146):
))()()((
))((
2222
yyNxxN
yxxyNRXY
Keterangan:
XYR : Koefisien korelasi antara skor item dan skor total
N: Jumlah item pertanyaan
X: Skor masing-masing item tes
Y: Skor total seluruh item tes
Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan di SMA
BOPKRI 2 dengan jumlah responden sebanyak 30 responden. Pengujian
validitas instrument menggunakan teknik korelasi product moment dari
Karl Pearson dengan taraf signifikansi 5% (Sugiyono, 2007:248).
Berdasarkan hasil perhitungan, Jika r hitung > r tabel maka butir soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
tersebut dapat dikatakan valid. Dan jika r hitung < r table, maka butir soal
tersebut dapat dikatakan tidak valid.
Berikut ini merupakan rangkuman dari hasil uji validitas terhadap
variabel motivasi belajar siswa, lingkungan keluarga dan lingkungan
sekolah yang dilakukan sebelum penelitian.
Tabel 3.5
Kesimpulan Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa
No. Item KeteranganItem 1 0,726 0,361 ValidItem 2 0,601 0,361 ValidItem 3 0,454 0,361 ValidItem 4 0.782 0,361 ValidItem 5 0,446 0,361 ValidItem 6 0,670 0,361 ValidItem 7 0,503 0,361 ValidItem 8 0,782 0,361 ValidItem 9 0,692 0,361 ValidItem 10 0,632 0,361 ValidItem 11 0,452 0,361 ValidItem 12 0,782 0,361 ValidItem 13 0,458 0,361 Valid
Tabel 3.6
Kesimpulan Hasil Uji Validitas Lingkungan Keluarga
No. Item KeteranganItem 14 0,744 0,361 ValidItem 15 0.687 0,361 ValidItem 16 0,579 0,361 ValidItem 17 0,463 0,361 ValidItem 18 0,610 0,361 ValidItem 19 0,659 0,361 ValidItem 20 0,674 0,361 ValidItem 21 0,461 0,361 ValidItem 22 0,432 0,361 ValidItem 23 0,649 0,361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 3.7
Kesimpulan Hasil Uji Validitas Lingkungan Sekolah
No. Item Keterangan
Item 24 0,701 0,361 Valid
Item 25 0,799 0,361 Valid
Item 26 0,642 0,361 Valid
Item 27 0,820 0,361 Valid
Item 28 0,743 0,361 Valid
Item 29 0,658 0,361 Valid
Item 30 0,710 0,361 Valid
Item 31 0,828 0,361 Valid
Item 32 0,844 0,361 Valid
Item 33 0,626 0,361 Valid
Item 34 0,752 0,361 Valid
Item 35 0,615 0,361 Valid
Item 36 0,541 0,361 Valid
Item 37 0,701 0,361 Valid
Item 38 0,752 0,361 Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan atau
pernyataan adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini dengan
membandingkan antara dengan Jumlah data (n) sebanyak 30
responden dan α = 5% diperoleh r tabel sebesar 0,361.
Berdasarkan hasil perhitungan lebih besar daripada ,
sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan dan
pernyataan mengenai motivasi belajar siswa, lingkungan keluarga dan
lingkungan sekolah adalah valid.
2. Pengujian Reliabilitas kuesioner
Uji reliabilitas ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu
pengukuran memberikan hasil yang relative sama bila dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
pengukuran pada subyek yang sama, atau suatu instrumen cukup reliabel
atau dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.
koefisien Alpha Cronbach dengan taraf signifikansi 5% :
2
2
11
t
btt
k
kr
Keterangan :
rtt = reliabilitas instrumen yang dicari
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2
b= jumlah varians butir
2
t= varians total
Instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila nilai koefisien
Alpha Cronbach > 0, 6 (Nunally dalam Imam Ghozali, 2007:42).
Sebaliknya apabila hasil nilai koefisien Alpha Cronbach < 0, 6, maka
penelitian tersebut dikatakan belum reliabel.
Untuk menentukan apakah instrumen itu reliabel atau tidak
reliabel, maka ketentuannya adalah sebagai berikut: Jika lebih
besar dari 0,6 (Nunally dalam Imam Ghozali), maka instrumen tersebut
dikatakan reliabel dan juga sebaliknya. Dari pengujian reliabilitas
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3.8Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas
Variabel KriteraMenurutNunally
Kriteriareliabilitas
Motivasi 0,902 0,6 ReliabelLingkungan Keluarga 0,870 0,6 ReliabelLingkungan Sekolah 0,946 0,6 Reliabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
H. Teknik Analisis Data
1. Deskripsi Data
Untuk mendeskripsikan motivasi belajar siswa, lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah dan prestasi belajar siswa.
2. Uji Prasyarat Analisis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji F. Agar
kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari seharusnya, maka terlebih
dahulu dilakukan uji persyaratan analisis.
Uji Prasyarat Analisis harus dilakukan karena digunakan sebagai
langkah selanjutnya dalam mengambil keputusan agar tidak menyimpang
dari kebenaran yang seharusnya, maka syarat-syarat yang harus dipenuhi
diantaranya. (Sutrisno Hadi, 2000:303).
a. Pengujian Normalitas Kuesioner
Untuk mengetahui apakah sebaran yang digunakan dalam penelitian
ini berdistribusi normal atau tidak maka pengujian dilakukan dengan
menggunakan uji satu sempel dari Kolmogrov-Smirnov, yaitu tingkat
kesesuaian antara distribusi harga satu sempel (skor yang di observasi)
dengan distribusi teoritis tertentu, dengan rumus sebagai berikut :
XSXFmaksimumD no
Keterangan:
D = Deviasi atau penyimpangan
Sni = distribusi frekuensi kumulatif teoritis
Sn2 = distribusi frekuensi yang diobservasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Jika nilai > pada taraf signifikansi 5% maka distribusi
data dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai < pada taraf
signifikansi 5% berarti distribusi dikatakan tidak normal.
b. Pengujian Linearitas Kuesioner
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing
variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel
terikatnya. Untuk melakukan pengujian linearitas ini digunakan rumus
persamaan regresi dengan menguji signifikansi nilai F.(Sudjana,
1996:332) rumus yang digunakan untuk mencari F adalah sebagai berikut:
E
TC
S
SF
2
2
Keterangan:
F = Harga bilangan F untuk garis Regresi
TCS 2 = Varians tunai cocok yang dicari dengan rumus2
)(
k
TCJK
ES 2 = Varians kekeliruan yang dicari dengan persamaankn
EJK
)(
Kriteria yang digunakan yaitu jika nilai hitungF < nilai tabelF maka
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linier. Dan
sebaliknya jika nilai hitungF > nilai tabelF maka hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat tidak linier.
3. Pengujian Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa ada
pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
antara motivasi belajar dan prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui
pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap hubungan
antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa menggunakan
regresi Chow. Analisis regresi Chow adalah alat untuk menguji test for
equality of coefficient atau uji kesamaan koefisien (Ghozali, 2001:130).
Dalam penelitian ini lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah
merupakan variabel moderator. Prestasi belajar merupakan variabel terikat
yang dilambangkan Y dan motivasi belajar merupakan variabel bebas yang
dilambangkan X.
Pengujian pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah
terhadap hubungan antara motivasi dan prestasi belajar siswa.
a) Pengujian Hipotesis I
HO = Tidak ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan
antara motivasi belajar siswa dengan prestasi siswa.
Ha = Ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan antara
motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa
Pengujian hipotesis I yang menyatakan ada pengaruh lingkungan
keluarga terhadap hubungan antara motivasi belajar dan prestasi
belajar siswa.
Y = α0 + β1X1 + β2 X2 + β3 ( X1 X2 ) + µi
Keterangan :
Y = Prestasi belajar siswa
X1 = Variabel motivasi belajar siswa
X2 = Variabel lingkungan keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
X1X2 = Nilai interaksi antara variabel motivasi belajar
dengan variabel lingkungan keluarga
µi = faktor kesalahan/Gangguan stokastik/pengganggu
regresi
α0 = Interesp diferensial
β = Koefisien regresi
Berdasarkan hasil perhitungan, maka pengujian hipotesis model
regresi Chow ditolak jika probabilitas < 0,05. Sebaliknya pengujian
hipotesis model regresi Chow diterima jika probabilitas > 0,05.
b)Pengujian Hipotesis II
HO = Tidak ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan
antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.
Ha = Ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan antara
motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.
Pengujian hipotesis II yang menyatakan ada pengaruh
lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi belajar dan
prestasi belajar siswa.
Y = α0 + β1X1 + β2 X2 + β3 ( X1 X2 ) + µi
Keterangan :
Y = Prestasi belajar siswa
X1 = Variabel motivasi belajar siswa
X2 = Variabel lingkungan sekolah
X1X2 = Nilai interaksi antara variabel motivasi belajar
dengan variabel lingkungan sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
µi = faktor kesalahan/Gangguan stokastik/pengganggu
regresi
α0 = Interesp diferensial
β = Koefisien regresi
Berdasarkan hasil perhitungan, maka pengujian hipotesis model
regresi Chow ditolak jika probabilitas < 0,05. Sebaliknya pengujian
hipotesis model regresi Chow diterima jika probabilitas > 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
BAB IV
GAMBARAN UMUM
Berikut ini adalah gambaran umum SMK Sanjaya Pakem Kaliurang
Yogyakarta, yang datanya diperoleh dari pihak sekolah. Data yang diberikan
berupa softcopy dan hardcopy, data juga diperoleh melalui wawancara yang
dilakukan dengan pihak sekolah.
A. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMK Sanjaya Pakem
Alamat : Jalan Kaliurang KM 17, Sleman Yogyakarta
Telepon : (0274) 895187
Tahun Berdiri : 1966
Status : Swasta
B. Sejarah SMK Sanjaya Pakem
SMK Sanjaya Pakem berlokasi di Jalan Kaliurang Km 17 Sukunan
Pakembinangun Pakem Sleman. SMK Sanjaya Pakem didirikan pada tanggal
1 Januari 1966 dengan nama Sekolah Menengah Ekonomi Atas Sugiyo
Pranoto. Awalnya SMK Sanjaya Pakem belum memiliki gedung, sehingga
kegiatan belajar mengajar berlangsung di gedung SMP Kanisius Pakem pada
waktu sore hari. SMK Sanjaya Pakem didirikan oleh Yayasan Sanjaya,
Keuskupan Agung Semarang, dengan dibentuk suatu panitia yang diketuai
oleh Bapak FX. Dirjo Widarsono yang beranggotakan:
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
1. Drs. Ramidjo Sutanto
2. Drs. Y. Sukijo
3. Y. Susmadi, BA
Sekolah Menengah Ekonomi Atas Sugiyo Pranoto yang didirikan oleh
Yayasan Sanjaya kemudian berganti nama sesuai dengan pendirinya yakni
SMK Sanjaya Pakem hingga saat ini. SMK Sanjaya Pakem didirikan dengan
akte notaris nomor 43 tahun 1979 dengan notarisnya adalah Bapak S. Siswadi,
SH.
C. Latar Belakang Pendirian Sekolah
Yang menjadi latar belakang didirikannya Sekolah Menengah Kejuruan
Ekonomi di daerah Pakem ini adalah :
a. Pada saat itu di daerah Pakem sudah ada SMA dan SPG
b. Dengan melihat keadaan ekonomi masyarakat di Pakem, banyak di
temukan anak-anak berumur kurang lebih 20 tahun sudah dituntut untuk
bekerja.
Dari keadaan itulah maka dirasa tepat apabila didirikan Sekolah
Menengah Kejuruan. Sebagai bukti bahwa keberadaan sekolah ini diperlukan
adalah bahwa pada tahun 1986 SMEA Sanjaya Pakem mendapat status
DISAMAKAN oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan Surat
Keputusan No. 0292/ H/ 1986, yang kemudian disahkan tanggal 8 Mei 1986.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
D. Perkembangan SMK Sanjaya Pakem
Sejak tahun 1966 sampai dengan 1970 dalam melaksanakan ujian SMK
Sanjaya Pakem wajib mengikuti Ujian Negara. Tahun 1971 setelah SMK
Sanjaya Pakem diijinkan untuk melaksanaka ujian sendiri dengan tingkat
kelulusan berkisar 80% sampai dengan 90%. Kondisi Fisik dan Lingkungan
Sekolah SMK Sanjaya Pakem, yaitu :
SMK Sanjaya Pakem memiliki gedung sendiri yang dibangun pada
tahun 1983 di atas area tanah seluas 3200 m2. Gedung SMK Sanjaya Pakem
terdiri dari:
a. 10 ruang kelas
b. 1 ruang guru
c. 1 ruang kepala sekolah
d. 1 ruang tata usaha
e. 1 ruang perpustakaan
f. 1 ruang koperasi
g. 1 ruang BK
h. 1 ruang komputer
i. 1 ruang praktek mengetik
j. 1 ruang kurikulum
k. 1 ruang media
l. 1 gudang
m. 1 ruang UKS
n. 4 kamar mandi, 3 tempat
buang air kecil
o. 1 ruang kaprodi
p. 1 ruang aula/rapat
q. 2 tempat parkir
r. 1 dapur
s. 1 toko siswa
t. 1 kantin
u. 1 ruang yayasan
v. 1 ruang OSIS
1. Kondisi Gedung dan Ruangan
Gedung yang ditempati oleh SMK Sanjaya Pakem adalah milik sendiri
dan bersifat permanen. Keadaan gedung SMK Sanjaya Pakem secara
umum masih baik, misal: tembok masih kokoh, cat tembok masih baik,
genteng masih baik. Lingkungan di sekitar sekolah bersih, teratur dan
rapi dan ditunjang dengan banyaknya bunga-bunga, tanaman perindang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
di halaman tempat upacara maupun halaman depan sekolah dan pada
halaman tempat upacara berupa lapangan rumput sehingga menimbulkan
kesan sejuk, hijau dan asri yang mendukung proses belajar mengajar.
Semua ini terawat dengan baik karena sikap saling memiliki dan
menjaga dari semua warga sekolah.
2. Halaman Sekolah
Halaman SMK Sanjaya Pakem terdiri dari dua bagian yaitu halaman
yang terletak di dalam sekolah yang berfungsi sebagai tempat upacara
bendera dan halaman yang terletak di depan sekolah yang berfungsi
sebagai tempat olah raga.
3. Fasilitas Pendidikan dan Latihan
Inventaris sekolah yang digunakan oleh semua siswa dan guru berupa
fasilitas–fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar yaitu
perpustakaan. Perpustakaan SMK Sanjaya Pakem memiliki koleksi yang
jumlah dan jenisnya cukup memadai yaitu buku-buku pelajaran, kamus,
surat kabar, kumpulan laporan-laporan, dan sebagainya. Selain sarana-
sarana tersebut sekolah juga mempunyai sarana lain yang menunjang
ketrampilan siswa yang berupa:
1. Untuk keperluan praktik jurusan Administrasi Perkantoran/Sekretaris
tersedia 40 buah mesin ketik manual dan 2 buah mesin ketik elektrik.
2. 6 buah mesin hitung manual.
3. 40 buah mesin hitung listrik yang merupakan paket Depdikbud.
4. 3 Set OHP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
5. 4 buah laptop, 1 buah viewer, dan 1 buah layar.
6. Kas register sebanyak 1 buah.
7. Komputer: Ada 36 unit mesin komputer untuk keperluan praktik
siswa dan ditambah 2 komputer guru dan mesin printer 2 buah.
Untuk pengadaan komputer pihak sekolah merasa sudah cukup. Tiap
satu kelas berisi rata-rata 40 siswa sehingga pemakaian komputer
dilakukan secara bergantian. Pihak sekolah selalu berupaya untuk
mengupayakan pengadaan komputer yang lebih banyak lagi untuk
mendukung dan membantu tercapainya tujuan belajar yang
diharapkan.
E. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem
1. Visi
Menyiapkan siswa yang cerdas, terampil mandiri yang berkepribadian
cinta kasih
2. Misi
a. Disiplin dalam belajar dan bekerja
b. Tertib dalam belajar dan bekerja
c. Jujur dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas
d. Menumbuhkan sikap dan semangat kekeluargaan, kebersamaan serta
aktif dan kreatif.
e. Menumbuhkan rasa kepedulian/rasa memiliki terhadap seluruh warga
sekolah sesuai dengan ciri khas sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
f. Melayani dalam segala aspek kehidupan sekolah dengan rasa cinta kasih
g. Mendorong siswa untuk belajar keterampilan yang sesuai dengan
kompetensi yang dimilikinya.
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan
dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian
dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat
menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat
membangun dirinya serta bersama-sama bertanggungjawab atas
pembangunan bangsa.
b. Tujuan Khusus :
1. Memajukan pendidikan dan pengajaran, dengan demikian turut
mengembangkan kepada pendidikan sosial, kultural dan spiritual
manusia, berdasarkan Pancasila sesuai dengan ajaran Gereja.
2. Yayasan sosial dan tidak komersial maka sekolah berusaha
menyelenggarakan pendidikan yang mampu dijangkau oleh
kalangan bawah dengan tidak memberatkan semua pihak sehingga
penyelenggaraan sekolah dapat terwujud.
3. Mampu menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang
memadai dapat mencapai tingkat kelulusan.
SMK di bidang keahlian bisnis dan manajemen sebagai bagian
dari pendidikan menengah dalam sistem pendidikan bertujuan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta dapat
mengembangkan sikap profesionalisme dalam bidang bisnis dan
manajemen,
2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu
berkompetisi, dan mampu mengembangkan diri dalam bidang bisnis
dan manajemen.
3. Menyiapkan siswa untuk mengisi tenaga kerja yang mandiri dan
mengisi kebutuhan dunia kerja di bidang bisnis dan manajemen.
4. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif,
adaptif, dan kreatif khususnya di bidang bisnis dan manajemen.
F. Siswa SMK Sanjaya Pakem
Siswa adalah warga negara yang terdidik, oleh sebab itu harus dapat
menjadi warga negara yang baik dan memiliki sikap hidup: taqwa, jujur,
bertanggungjawab, kebersamaan dan menghargai. Untuk itu dalam mendidik
siswa diperlu peraturan tata tertib siswa agar tingkah laku siswa menjadi
terkontrol.
Pembagian program keahlian dilakukan di kelas satu pada saat
penerimaan siswa baru melalui tes penjurusan yang berupa tes psikologi.
Adapun program keahlian yang terdapat di SMK Sanjaya yaitu:
a. Program Keahlian Akuntansi
b. Program Keahlian Administrasi Perkantoran (Sekretaris)
c. Program Keahlian Penjualan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
G. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem
1. Kepala Sekolah
Sejak berdiri sampai dengan sekarang, sudah tercatat lima orang yang
pernah dan satu orang yang sedang menjabat sebagai Kepala sekolah di
SMK Sanjaya Pakem:
1. Periode 1996-1969 : Bapak Drs. J. Sukidjo
2. Periode 1969-1975 : Bapak St. Teguh Setiadi, BA
3. Periode 1975-1977 : Bapak Drs. V. Sumarno
4. Periode 1977-1999 : Bapak F. Sutoyo, BA
5. Periode 1999-2001 : Bapak Drs. Ig. Suryadi S.W, S.E
6. Periode 2001- 2009 : Bapak Y. Supriyadi, Bc.Hk., S.Pd
7. Periode 2009- Sekarang : Ibu Dra. Z. Sri Utami
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Sekolah dibantu langsung
oleh tiga Wakil Kepala Sekolah dan sarana prasarana yaitu:
1. Bidang Kurikulum dan Pengajaran : Dra. F.Heny Prihasworo
2. Sekretaris Kurikulum : Ch. Dwi Sabtiningsih, S. Pd.
3. Bidang Administrasi Keuangan : Setyo Budi Kriswanto, S.Pd
dan Bendahara
4. Bidang Kesiswaan : 1. A. Ibud Sudarmanto,B. A.
2. Dra. L. Suci Puji Astuti
5. Sarana Prasarana : 1. Yc.Agus Budiyanto,S.Pd.
2. Dra. Suwarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa SMK Sanjaya
Pakem Kaliurang Yogyakarta yang berjumlah 287 orang. Tetapi yang
digunakan untuk sampel merupakan siswa kelas XII yang berjumlah 87
responden. Dari 87 buah kuesioner yang dibagikan kepada 87 responden,
maka response rate adalah 100%. Data yang diperoleh dari kuesioner
merupakan data mengenai motivasi belajar siswa, lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah. Sedangkan untuk variabel prestasi belajar diperoleh dari
informasi pihak sekolah dan raport siswa. Berikut ini deskripsi data untuk
masing-masing variabel.
1. Data Motivasi Belajar
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Data
variabel motivasi sesungguhnya sesuai dengan hasil penelitian yaitu skor
data tertinggi adalah 65 dan skor data terendah adalah 33. Sedangkan
untuk data secara teoritis yaitu skor data tertinggi dari data variabel
motivasi belajar adalah 5 X 13 = 65 dan skor data terendah 1 X 13 = 13.
Berdasarkan data tersebut, berikut ini disajikan tabel distribusi
frekuensinya dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan II sebagai
berikut :
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 5.1
Motivasi Belajar
Skor Frekuensi Persentase Kategori55-65 19 21,8% Sangat Tinggi47-54 44 50,6% Tinggi42-46 17 19,5% Cukup37-41 5 5,8% Rendah13-36 2 2,3% Sangat Rendah
Jumlah 87 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang memiliki
skor motivasi belajar dalam kategori sangat tinggi ada 19 siswa (21,8%) ;
kategori tinggi ada 44 siswa (50,6%) ; kategori cukup tinggi ada 17 siswa
(19,5%) ; kategori rendah ada 5 siswa (5,8%) ; dan kategori sangat rendah
ada 2 siswa (2,3%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi
belajar siswa cenderung tinggi.
2. Data Lingkungan Keluarga
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Data
variabel lingkungan keluarga sesungguhnya sesuai dengan hasil penelitian
yaitu skor data tertinggi adalah 50 dan skor data terendah adalah 14.
Sedangkan untuk data secara teoritis yaitu skor data tertinggi dari data
variabel lingkungan keluarga adalah 5 X 10 = 50 dan skor data terendah 1
X 10 = 10. Berdasarkan data tersebut, berikut ini disajikan tabel distribusi
frekuensinya dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan II sebagai
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 5.2
Lingkungan Keluarga
Skor Frekuensi Persentase Kategori42-50 21 24,1% Sangat Mendukung36-41 36 41,4% Mendukung32-35 12 13,8% Cukup28-31 10 11,5% Tidak Mendukung10-27 8 9,2% Sangat Tidak Mendukung
Jumlah 87 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang memiliki
skor lingkungan keluarga kategori sangat mendukung ada 21 siswa
(24,1%) ; kategori mendukung ada 36 siswa (41,4%) ; kategori cukup
mendukung ada 12 siswa (13,8%) ; kategori tidak mendukung ada 10
siswa (11,5%) ; dan kategori sangat tidak mendukung ada 8 siswa (9,2%).
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga siswa
cenderung mendukung.
3. Data Lingkungan Sekolah
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Data
variabel lingkungan sekolah sesungguhnya sesuai dengan hasil penelitian
yaitu skor data tertinggi adalah 75 dan skor data terendah adalah 38.
Sedangkan untuk data secara teoritis yaitu skor data tertinggi dari data
variabel lingkungan sekolah adalah 5 X 15 = 75 dan skor data terendah 1
X 15 = 15. Berdasarkan data tersebut, berikut ini disajikan tabel distribusi
frekuensinya dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan II sebagai
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 5.3
Lingkungan Sekolah
Skor Frekuensi Persentase Kategori63-75 29 33,3% Sangat Mendukung54-62 41 47,1% Mendukung48-53 11 12,6% Cukup42-47 5 5,7% Tidak Mendukung15-41 1 1,1% Sangat Tidak Mendukung
Jumlah 87 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang memiliki
skor lingkungan sekolah kategori sangat mendukung ada 29 siswa
(33,3%); kategori mendukung ada 41 siswa (47,1%) ; kategori cukup
mendukung ada 11 siswa (12,6%) ; kategori tidak mendukung ada 5 siswa
(5,7%) ; dan kategori sangat tidak mendukung ada 1 siswa (1,1%). Dari
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah siswa
cenderung mendukung.
4. Data Prestasi Belajar
Data tentang prestasi belajar bertujuan untuk mengetahui prestasi
belajar siswa yang diperoleh dari nilai raport. Kemudian nilai raport
tersebut dihitung nilai meannya diperoleh hasil 1697 (hasil pembulatan).
Hasil tersebut lalu di bandingkan dengan nilai setiap siswa dengan
ketentuan apabila nilai siswa di atas mean maka dikategorikan berprestasi
belajar tinggi. Sedangkan apabila nilai siswa di bawah mean maka
dikategorikan berprestasi belajar rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 5.4
Prestasi Belajar
Skor Frekuensi Persentase Kategori≥ 1697 54 62,06% Tinggi< 1697 33 37,93% RendahTabel 5.4 berikut ini menyajikan tentang prestasi belajar siswa.
Dari informasi yang ada diperoleh data sebagai berikut : 54
responden (62,06%) berprestasi belajar tinggi dan 33 responden
(37,93%) berprestasi belajar rendah. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai prestasi belajar
tinggi.
B. Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas sampel di sini dimaksudkan untuk menguji
normal tidaknya populasi (Zuriah, 2005: 201). Dalam pengujian
normalitas peneliti menggunakan uji Kolmogorov-smirnov yang
memusatkan perhatian pada penyimpangan (deviasi) terbesar. Berikut
ini disajikan tabel ringkasan hasil pengujian normalitas:
Tabel 5.5
Hasil Pengujian Normalitas
Variabel Asymp.sig α Kesimpulan
Motivasi Belajar 0,655 0, 05 Normal
Prestasi Belajar 0,168 0, 05 Normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Hasil pengujian dengan menggunakan program SPSS 15 dapat
dilihat pada lampiran halaman 119.
Hasil pengujian normalitas untuk variabel motivasi belajar
menunjukan bahwa nilai probabilitas (ρ) 0,655 > α = 0, 05 berarti
distribusi variabel motivasi belajar normal. Hasil pengujian normalitas
untuk variabel prestasi belajar menunjukan bahwa nilai probabilitas (ρ)
0,168 > α = 0, 05 berarti distribusi variabel prestasi belajar normal.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-
masing variabel bebas memiliki hubungan linier atau tidak dengan
variabel terikatnya.
Tabel 5.6
Rangkuman Hasil Uji Linieritas
VariabelBebas
Variabelterikat
Df Kesimpulan
MotivasiBelajar
PrestasiBelajar
26:60 1,223 1,68 Linier
Pengujian linieritas untuk hubungan antara motivasi belajar
siswa dengan prestasi belajar siswa diperoleh nilai sebesar
1,223 sedangkan nilai dengan db pembilang 26 dan penyebut 60
dengan taraf signifikan 5% diperoleh nilai sebesar 1,68.
Karena < daripada , maka dapat disimpulkan bahwa
hubungan motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa adalah
linier. Hasil pengujian dengan menggunakan program SPSS 15 dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
dilihat pada lampiran halaman 119.
2. Pengujian Hipotesis
Pengujian pengaruh lingkungan belajar siswa terhadap hubungan antara
motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.
a. Hipotesis I
1. Rumusan Hipotesis
HO = Tidak ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan
antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.
Ha = Ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan antara
motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.
2. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil pengujian, model persamaan regresi dapat
disajikan sebagai berikut (lampiran):
Y = 2747,875 + 220,388X1 + 249,949X2 + 48,977(X1X2)
Keterangan:
Y = Prestasi belajar siswa
X1 = Variabel motivasi belajar
X2 = Variabel lingkungan keluarga
X1X2 = Nilai interaksi antara variabel motivasi belajar
dengan variabel lingkungan keluarga.
Hasil pengujian hipotesis di atas menunjukkan bahwa nilai
koefisien dari interaksi variabel motivasi belajar siswa dengan
variabel lingkungan keluarga adalah 48,977 dengan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
probabilitas (ρ) sebesar 0,297 pada taraf signifikansi 0,05. Dari
hasil analisis ini menunjukkan bahwa interaksi motivasi belajar
siswa dengan lingkungan keluarga tidak signifikan karena nilai
probabilitas (ρ) sebesar 0,297 lebih besar dari taraf signifikansi (α)
sebesar 0,05.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada
pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan antara motivasi
belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.
b. Hipotesis II
1. Rumusan Hipotesis
HO = Tidak ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan
antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.
Ha = Ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan antara
motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.
2. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil pengujian, model persamaan regresi dapat
disajikan sebagai berikut(lampiran):
Y = 3958,863 + 504,052 .X1 + 538,112 X2 + 116,715(X1X2)
Keterangan:
Y = Prestasi belajar siswa
X1 = Variabel motivasi belajar
X2 = Variabel lingkungan sekolah
X1X2 = Nilai interaksi antara variabel motivasi belajar dengan
Variabel lingkungan sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Hasil pengujian hipotesis di atas menunjukkan bahwa nilai
koefisien dari interaksi variabel motivasi belajar siswa dengan
variabel lingkungan sekolah adalah 116,715 dengan nilai
probabilitas (ρ) sebesar 0,106 pada taraf signifikansi 0,05. Dari
hasil analisis ini menunjukkan bahwa interaksi motivasi belajar
siswa dengan lingkungan sekolah tidak signifikan karena nilai
probabilitas (ρ) sebesar 0,106 lebih besar dari taraf signifikansi (α)
sebesar 0,05.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada
pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi
belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.
C. Pembahasan
1. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Hubungan antara Motivasi
Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa.
Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh lingkungan
keluarga terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi
belajar siswa. Hal ini didukung oleh perhitungan statistik yang
menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi (ρ) = 0,297 lebih
besar dari α = 0,05.
Deskripsi motivasi belajar siswa menunjukkan bahwa sebagian besar
siswa dikategorikan memiliki motivasi belajar yang tinggi (44 siswa atau
50,6%). Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam
diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar mengajar, menjamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
kelangsungan belajar itu demi mencapai suatu tujuan (Winkel, 1987:51).
Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
dikategorikan memiliki prestasi belajar yang tinggi (54 siswa atau 62,1%).
Menurut Syah (1997:141), prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan
murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah dinyatakan dalam
bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi
pelajaran tertentu. Hal tersebut tercermin dari nilai raport semester 2 kelas
XI.
Deskripsi data mengenai lingkungan keluarga menunjukkan sebagian
besar siswa memiliki lingkungan keluarga yang mendukung (36 siswa atau
41,4%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
memiliki lingkungan keluarga yang mendukung, namun hal itu tidak
berdampak memperkuat hubungan antara motivasi belajar siswa dengan
prestasi belajar siswa. Hasil temuan ini tidak sejalan dengan hasil
penelitian Suryantono (2004), yang menyatakan adanya pengaruh positif
dari lingkungan belajar (keluarga) dan prestasi belajar, karena lingkungan
keluarga sebagai lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi
kegiatan belajar siswa.
Hasil penelitian yang bertentangan dengan bukti empiris dan tinjauan
teoritis ini tentu perlu digali. Lingkungan keluarga bagi siswa dan siswi
SMK Sanjaya Pakem ternyata tidak berpengaruh terhadap hubungan
antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. Oleh karena
itu, diduga ada faktor lain yang lebih dominan mempengaruhi pencapaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
prestasi belajar siswa. Faktor yang berpengaruh bisa disebabkan oleh
faktor internal dan eksternal selain motivasi belajar siswa dan lingkungan
keluarga. Faktor-faktor tersebut antara lain 1) faktor internal (faktor dari
dalam diri siswa) yang meliputi aspek fisiologis misalnya kondisi umum
jasmani dan tonus (tegangan otot) dan aspek psikologis misalnya
intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, 2) faktor
eksternal (faktor dari luar siswa) yang terdiri dari tiga macam yaitu faktor
lingkungan sosial misalnya masyarakat, tetangga, dan juga teman-teman
sepermainan; faktor pendekatan belajar misalnya strategi dan metode
yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran (Syah,
1997:132).
Ditambahkan pula oleh Petterson dan Loeber (1984) dalam bukunya
Muhibbin Syah mengatakan bahwa lingkungan social (keluarga) yang
lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah orang tua dan
keluarga itu sendiri. Lingkungan keluarga yang baik dapat menumbuhkan
motivasi belajar siswa. Siswa akan merasa lebih nyaman dan dapat
berkonsentrasi dengan baik untuk belajar. Namun lingkungan keluarga
yang baik tidak menjamin seorang anak akan memiliki prestasi belajar
yang baik, tergantung bagaimana siswa tersebut berusaha dalam belajar.
Indikator lingkungan keluarga yang berpengaruh negatif terhadap
motivasi belajar yang akhirnya berpengaruh negatif pula terhadap prestasi
belajar adalah; cara orang tua mendidik anak, relasi antar anggota
keluarga, fasilitas belajar, metode mengajar dan disiplin sekolah. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
sesuai dengan pendapat Sri Rahayu dalam Kartini Kartono (1990:61-68)
yang menyatakan ”faktor penghambat prestasi siswa adalah;faktor
kesehatan, kecerdasan, perhatian, bakat, minat, motivasi, keluarga,
sekolah, disiplin sekolah, masyarakat, lingkungan tetangga dan aktivitas
organisasi.
Untuk itu perlu selalu ditingkatkan prestasi belajar yang lebih optimal
dengan mengoptimalkan indikator-indikator yang berpengaruh positif dan
tidak mengabaikan indikator-indikator yang berpengaruh negatif.
2. Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Hubungan antara Motivasi
Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa.
Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh lingkungan
sekolah terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi
belajar siswa. Hal ini didukung oleh perhitungan statistik yang
menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi (ρ) = 0,106 lebih
besar dari α = 0,05.
Deskripsi motivasi belajar siswa menunjukkan bahwa sebagian besar
siswa dikategorikan memiliki motivasi belajar yang tinggi (44 siswa atau
50,6%). Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam
diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar mengajar, menjamin
kelangsungan belajar itu demi mencapai suatu tujuan (Winkel, 1987:51).
Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
dikategorikan memiliki prestasi belajar yang tinggi (54 siswa atau 62,1%).
Menurut Syah (1997:141), prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah dinyatakan dalam
bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi
pelajaran tertentu. Hal tersebut tercermin dari nilai raport semester 2 kelas
XI.
Deskripsi data mengenai lingkungan sekolah menunjukkan sebagian
besar siswa memiliki lingkungan sekolah yang mendukung (41 siswa atau
47,1%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
berpendapat memiliki lingkungan sekolah yang mendukung, namun hal itu
tidak berdampak memperkuat hubungan antara motivasi belajar siswa
dengan prestasi belajar siswa. Hasil temuan ini tidak sejalan dengan hasil
penelitian Suryantono (2004), yang menyatakan adanya pengaruh positif
dari lingkungan belajar (sekolah) dan prestasi belajar. Hal ini disebabkan
karena lingkungan sekolah sebagai lingkungan sosial yang lebih banyak
mempengaruhi kegiatan belajar siswa.
Hasil penelitian yang bertentangan dengan bukti empiris dan tinjauan
teoritis ini tentu perlu digali. Lingkungan sekolah ternyata tidak
berpengaruh terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan
prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, di duga ada faktor lain yang lebih
dominan mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa. Faktor yang
berpengaruh bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal selain
motivasi belajar siswa dan lingkungan sekolah. Faktor-faktor tersebut
antara lain 1) faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) yang meliputi
aspek fisiologis misalnya kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
dan aspek psikologis misalnya intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa,
minat siswa, 2) faktor eksternal (faktor dari luar siswa) yang terdiri dari
tiga macam yaitu faktor lingkungan sosial misalnya masyarakat, tetangga,
dan juga teman-teman sepermainan; faktor pendekatan belajar misalnya
strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran (Syah, 1997:132).
Menurut Winkel (1987:127) Pada umumnya dapat dikatakan, bahwa
semakin lengkap dan memadai prasarana dan sarana itu, semakin lancer
proses belajar-mengajar di kelas (sekolah). Namun, harus diingat, bahwa
masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi lancarnya proses itu dan
taraf prestasi siswa. Adanya prasarana dan sarana lengkap dan memadai,
belum memberikan jaminan, hal itu hanya memungkinkan kelancaran
proses belajar-mengajar saja. Lingkungan sekolah yang baik dapat
menumbuhkan motivasi belajar siswa. Siswa akan merasa lebih nyaman
dan dapat berkonsentrasi dengan baik serta termotivasi untuk belajar.
Namun lingkungan sekolah yang baik tidak menjamin seorang anak akan
memiliki prestasi belajar yang baik, tergantung bagaimana siswa tersebut
berusaha dalam belajar.
Indikator lingkungan sekolah yang berpengaruh negatif terhadap
motivasi belajar yang akhirnya berpengaruh negatif pula terhadap prestasi
belajar adalah; cara orang tua mendidik anak, relasi antar anggota
keluarga, fasilitas belajar, metode mengajar dan disiplin sekolah. Hal ini
sesuai dengan pendapat Sri Rahayu dalam Kartini Kartono (1990:61-68)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
yang menyatakan ”faktor penghambat prestasi siswa adalah;faktor
kesehatan, kecerdasan, perhatian, bakat, minat, motivasi, keluarga,
sekolah, disiplin sekolah, masyarakat, lingkungan tetangga dan aktivitas
organisasi.
Untuk itu perlu selalu ditingkatkan prestasi belajar yang lebih optimal
dengan mengoptimalkan indikator-indikator yang berpengaruh positif dan
tidak mengabaikan indikator-indikator yang berpengaruh negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah mengadakan penelitian dan analisis data, penulis dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan antara
motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. Hasil perhitungan
statistik menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi (ρ) =
0,297 lebih besar dari α = 0,05. Artinya lingkungan keluarga tidak
memperkuat hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi
belajar siswa.
2. Tidak ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan antara
motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. Hasil perhitungan
statistik menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi (ρ) =
0,106 lebih besar dari α = 0,05. Artinya lingkungan sekolah tidak
memperkuat hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi
belajar siswa.
B. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa dalam melakukan penelitian dan pengujian
hasil penelitian memiliki keterbatasan. Keterbatasan yang dihadapi penulis,
misalnya seperti faktor kesungguhan responden untuk menjawab kuesioner
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
sesuai dengan keadaan senyatanya sulit di kendalikan oleh peneliti, meskipun
telah di upayakan maksimal. Seperti menunggui saat responden mengisi
kuesioner.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini penulis memberikan beberapa saran sebagai
berikut :
1. Bagi Siswa
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber masukan bagi siswa,
sejalan dengan penelitian yang menunjukkan tidak ada pengaruh
lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap hubungan antara
motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. Penelitian ini
menunjukkan motivasi belajar ekstrinsik siswa sebesar 59,8% untuk
kategori cukup sampai dengan sangat rendah (lihat lampiran halaman
132); motivasi belajar instrinsik siswa sebesar 66,7% untuk kategori cukup
sampai dengan sangat rendah (lihat lampiran halaman 132). Dari hasil
tersebut menunjukkan bahwa sebagian siswa memiliki motivasi instrinsik
yang rendah, sehingga siswa masih perlu mendapatkan dorongan dari
lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Selain itu sebagian siswa
perlu disadarkan tentang pentingnya membangun motivasi dalam diri
siswa sendiri agar prestasi belajar baik.
2. Bagi Orang Tua (Keluarga)
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada pengaruh lingkungan keluarga
terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
siswa. Berdasarkan perhitungan dari daftar distribusi frekuensi
menunjukkan lingkungan keluarga secara non fisik sebesar 43,7% untuk
kategori cukup sampai dengan sangat tidak mendukung (lihat lampiran
halaman 132); lingkungan keluarga secara fisik sebesar 37,9% untuk
kategori cukup sampai dengan sangat tidak mendukung (lihat lampiran
halaman 133). Dan perhitungan dari data item kuesioner untuk variabel
lingkungan keluarga menunjukkan jumlah terendah adalah 223 dengan
kategori non fisik (lihat lampiran halaman 110). Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa siswa memiliki lingkungan keluarga non fisik
rendah, sehingga siswa masih perlu mendapat bimbingan orang tua. Oleh
karena itu, orang tua perlu mengawasi dan meluangkan waktu untuk
menemani anak belajar, menciptakan suasana belajar yang kondusif,
memantau perkembangan belajar anak dan mengatur jadwal belajar anak
di rumah dengan baik serta selalu memberikan dorongan dan semangat
bagi anak agar memiliki motivasi yang tinggi untuk meningkatkan prestasi
belajarnya.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar
siswa. Berdasarkan perhitungan dari daftar distribusi frekuensi
menunjukkan lingkungan sekolah secara non fisik sebesar 51,8% untuk
kategori cukup sampai dengan sangat tidak mendukung (lihat lampiran
halaman 133); lingkungan sekolah secara fisik sebesar 64,4% untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
kategori cukup sampai dengan sangat tidak mendukung (lihat lampiran
halaman 133). Dan perhitungan dari data item kuesioner untuk variabel
lingkungan sekolah menunjukkan jumlah terendah adalah 268 dengan
kategori fisik (lihat lampiran halaman 113). Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa siswa memiliki lingkungan sekolah yaitu faktor fisik
yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih perlu mendapat
perhatian dari pihak sekolah dalam hal menyediakan fasilitas belajar yang
lengkap dan mendukung siswa dalam belajar. Pihak sekolah juga harus
mengawasi siswanya dengan baik agar fasilitas yang tersedia di sekolah
sungguh-sungguh dimanfaatkan dan difungsikan oleh siswa secara
optimal, sehingga dapat membantu dalam meningkatkan kemampuan dan
pengetahuan siswa dalam usaha meningkatkan prestasi belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
DAFTAR PUSTAKA
Anggota IKAPI. (2004). Amandemen UUD 1945 Perubahan Pertama, Kedua,Ketiga dan Keempat dalam satu naskah. Yogyakarta : Media Pressindo.
Ahmadi, Abu. (1991). Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. (1991). Ilmu Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, S. Dr. Prof .(1998). Prosedur Evaluasi Pengajaran. Jakarta: RinekaCipta.
Arikunto, S. Dr. Prof .(2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. EdisiRevisi V. Bandung : Remaja Rosdakarya
Arikunto, S. Dr. Prof . (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Ghozali, Iman. 2001. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.Semarang: Universitas Diponegoro.
Http://Error! Hyperlink reference not valid..
Http://akhmadsudrajat.wordpress.com/konsultasi/teori-teori-motivasi)
Http://one.indoskripsi.com/node/
Imron Ali, M.Pd. Drs (1996). Belajar dan Pembelajaran. Malang : Pustaka Jaya.
Kartono. Kartini. 1990. Peranan Keluarga Berencana Memandu Anak. Jakarta: CVRajawali.
Karo-karo, U.S. drs Ign (1974). Suatu Pengantar Ke dalam MetodologiPengajaran. Salatiga : C.V. SAUDARA Salatiga.
Ketut, Dewa. (1988). Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Bina Aksara.
Legiawati, Margaretha Akni.2002. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tuadan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Sekolah. Skripsi tidakditerbitkan. Yogyakarta: FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). 1997. Disiplin Nasional. Jakarta : PTBalai Pustaka – Lemhannas.
Loeber dan Patterson dalam Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan SuatuPendekatan Baru. 1995. Bandung: Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Mahmud, Dimiyati. (1990). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: BPFE
Muhadi F.X. Drs.M.Pd. (2009). Modul Metode Penelitian. Yogyakarta.
Roestiyah. (1982). Masalah-Masalah Ilmu Keguruan. Jakarta : Bina Aksara
Sardiman A.M. (1986). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada
Sanjaya, W. M.Pd. Dr (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar ProsesPendidikan. Jakarta : Fajar Interpratama Offset.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta.
Slameto. (1997). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:Gunung Mulia.
Soewardi, Eddy. Drs .(1987). Pengukuran dan Hasil Evaluasi Belajar. Bandung:Sinar Baru.
Sudjana. (1996). Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (1999). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. (1993). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Sutrisno, Hadi. (1984). Metodologi Research. Yayasan Penerbitan Fak. PsikologiUGM: Yogyakarta.
Supardi, Imam. (2003). Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandumg : PTAlumni.
Surya, M. H. Dr. Prof (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:Pustaka Bani Quraisy
Suryantono, Verus Mart D. (2004). Pengaruh Faktor Lingkungan Belajar danSikap Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata PelajaranEkonomi/Akuntansi. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: FKIPUniversitas Sanata Dharma. Yogyakarta
Susilo. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher.
Sutrisno, Hadi. (1984). Metodologi Research. Yayasan Penerbitan Fak. PsikologiUGM: Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Syah. M, M.Ed (2003). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Tu’u, Tulus. (2004). Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta :Grasindo
Usman, Uzer Moh. (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar.Bandung: Remaja Rosdakarya
Winkel, W.S (1986). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT.Gramedia
Winkel, W.S (1987). Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia.
Yusuf, Syamsu. (2001). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung :PT Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
LAMPIRAN DATA MOTIVASI
NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 JMLH
Cindi Puspita Rahayu 5 4 4 5 5 3 4 2 4 2 4 4 4 50
Eka Nurhasanah 4 4 2 3 2 4 4 2 4 4 4 4 5 46
Arfiani D. R 4 4 2 4 2 3 4 2 3 2 2 2 5 39
Reni Maharani 2 4 2 4 2 4 4 2 3 5 5 2 5 44
Elin Ardiati 4 4 2 4 3 3 4 2 4 2 3 4 5 44
Rinda Setya Ristiyani 5 5 3 5 5 4 5 3 4 2 4 4 5 54
Valentinus Febriono 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 54
Dian Ayu W 2 5 4 5 2 2 2 2 5 4 3 2 5 43
Maria Dwi Jayanti 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 54
Rosalia Vindyawati 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 51
Nita Nurjanah 4 5 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 5 48
Endang Lestari 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 46
Lina Erviana 4 4 2 4 4 4 4 2 5 2 4 2 5 46
Septria Rotua Casegar 1 5 4 4 5 4 4 2 5 4 2 4 5 49
Lusia Mona Trisayekti 2 4 1 4 4 4 4 2 4 1 4 4 5 43
Maria Yasintha Baka 5 5 4 1 4 3 5 4 5 5 5 5 5 56
Retno Setyawati 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 49
Fitri Handayani 4 4 2 4 4 2 2 2 4 4 4 4 5 45
Nataya Belinda 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 59
Nunik Rahayu 4 4 2 4 4 3 4 3 4 2 4 4 5 47
Nurlisa F 4 4 3 5 5 4 3 3 4 2 4 4 5 50
Paulina Arsanti 4 4 5 4 4 4 2 2 4 2 4 2 4 45
Eka Purwaningsih 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 46
Arum Lestariningsih 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 3 4 5 47
Mimin M 4 5 2 1 4 4 4 4 5 2 2 1 1 39
Nita Kristiana 2 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 41
Maryati 5 5 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 5 54
Anjani Dwi Agustina 2 2 1 2 2 3 4 2 2 4 2 2 5 33
Intan Saputri 4 4 2 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 43
Bernadeta Adinda W 4 5 4 5 5 5 5 2 5 1 5 5 5 56
Putri Novita Sari 4 4 2 4 4 4 4 2 5 2 4 4 5 48
Kholifah Ayu Isnaini 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 50
Luvi Novita Sari 4 5 3 4 4 4 4 4 5 2 2 5 5 51
Brigita 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65
Irna Faradillah 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 5 48
Disa Tunjung Sari 4 5 2 2 5 4 4 2 5 2 5 4 4 48
Eka Tyas N 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 50
Eva Tari 2 2 1 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Pepen Veta Very 4 4 2 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 52
Eny Sulastri 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 59
Rochmat Setyo Atmojo 2 5 2 2 2 2 2 2 5 5 4 4 4 41
Chandra Febriantoro 2 5 2 2 4 2 4 2 4 3 3 4 5 42
Eny Yuli A 4 5 2 5 5 5 4 1 4 4 4 3 5 51
Rida Soraya 4 4 1 2 3 4 2 1 4 2 3 4 5 39
Agustina Rinti B 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 2 4 45
Agus Suryanto 4 4 2 5 5 4 4 2 3 2 4 3 4 46
Fitri Purwaningsih 4 4 2 4 5 4 4 2 3 2 4 3 4 45
Monika Dyaztika 4 5 4 5 4 5 4 2 5 4 2 4 5 53
Yunita Astari 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 59
Maria Lena Astuti 4 3 2 4 5 2 2 2 5 5 2 2 5 43
Anastasia Dewi W 2 2 1 2 2 5 2 1 5 5 1 2 5 35
Sri Rahayu 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 63
Ika Beti A 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 54
Rini Asih Nugroho 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 57
Rani Wijayanti 3 4 3 4 4 3 4 5 3 4 3 3 4 47
Diah Fitriana 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 55
Dhiva Praweswari 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 58
Ade Putri Novia Dewi 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 3 5 61
Dirana Marlianik 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 54
Nonie Fatma Wulansari 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 51
Elisabeth Susanto 4 4 2 5 5 4 4 2 4 4 4 4 5 51
Anna Purworini 4 4 2 1 5 4 4 5 5 4 4 5 4 51
Vantriyana 4 4 2 4 4 3 4 5 4 4 4 2 5 49
Brigita Ana Anggraeni 5 4 4 5 5 5 4 5 4 2 5 5 5 58
Safitri Eka Ambarwati 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 55
Elyta Chandra K 5 5 2 5 4 5 4 5 5 2 5 5 5 57
El. Widi TyasPrabudiarni 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 62
Ria Krisdayanti David 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 3 5 55
Elisabeth Meira Devi A 5 5 3 4 5 4 2 2 5 4 5 5 5 54
Desy Eka Aryanti 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 58
Anis Dwi Ayuningrum 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 54
Vivi Dewi Oktavianingsih 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 49
Listia Isti Rahayu 4 5 4 4 5 4 4 2 5 5 4 4 5 55
Sukerni 4 4 2 4 4 4 4 5 4 2 4 4 5 50
Galuh Puji Astuti 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
Susiana 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 53
Siti Zulaekhah 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 54
Clara Gelung Mutiara D 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 54
Lilyani Indra P 2 4 2 4 4 4 5 2 5 2 4 4 5 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lirma Rahmawati 4 5 4 4 5 2 4 2 4 4 4 4 5 51
Siti Narfiah 5 5 2 5 4 5 4 2 5 4 4 4 5 54
Veronika Meilina E 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 55
Christina Leni P 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 53
Yuli Nuriken Sari 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 49
Retno Wulan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 51
Puput Utari 4 4 3 5 4 4 4 4 4 2 4 4 5 51
Erna Tri Wahyuni 4 4 3 4 3 2 2 2 5 1 2 1 5 38
TOTAL 4358
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LAMPIRAN LINGKUNGAN KELUARGA
NAMA 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 JML
Cindi Puspita Rahayu 3 2 1 1 3 4 4 2 2 5 27
Eka Nurhasanah 4 4 3 2 2 4 5 2 2 4 32
Arfiani D. R 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 26
Reni Maharani 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 36
Elin Ardiati 5 4 4 3 4 4 4 3 2 4 37
Rinda Setya Ristiyani 5 5 5 2 5 5 5 2 2 5 41
Valentinus Febriono 5 4 4 2 3 4 4 2 2 2 32
Dian Ayu W 5 5 4 1 1 4 2 1 1 4 28
Maria Dwi Jayanti 5 4 4 2 3 4 5 1 1 3 32
Rosalia Vindyawati 4 4 4 2 2 4 4 2 2 2 30
Nita Nurjanah 5 4 4 4 4 4 4 2 2 4 37
Endang Lestari 4 4 4 3 5 4 4 3 4 3 38
Lina Erviana 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 32
Septria Rotua Casegar 5 1 2 2 2 5 5 1 1 1 25
Lusia Mona Trisayekti 5 4 4 1 5 5 4 2 2 4 36
Maria Yasintha Baka 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 47
Retno Setyawati 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
Fitri Handayani 5 5 5 5 5 4 4 2 2 4 41
Nataya Belinda 5 5 4 1 4 5 4 2 2 5 37
Nunik Rahayu 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 34
Nurlisa F 5 3 5 4 4 4 5 3 3 3 39
Paulina Arsanti 4 2 4 3 3 2 4 2 2 3 29
Eka Purwaningsih 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 30
Arum Lestariningsih 4 5 5 4 3 3 5 3 4 3 39
Mimin M 2 2 2 4 5 4 4 2 2 2 29
Nita Kristiana 4 3 5 3 4 4 4 3 3 3 36
Maryati 4 5 5 4 5 5 5 2 4 4 43
Anjani Dwi Agustina 5 4 5 4 4 2 4 2 2 4 36
Intan Saputri 4 5 4 3 4 4 4 3 2 4 37
Bernadeta Adinda W 5 4 4 4 4 5 5 1 1 5 38
Putri Novita Sari 4 4 3 4 4 2 5 2 2 2 32
Kholifah Ayu Isnaini 5 2 5 4 4 4 4 2 4 4 38
Luvi Novita Sari 2 2 3 1 3 4 4 1 1 2 23
Brigita 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
Irna Faradillah 5 4 5 4 3 3 5 4 4 3 40
Disa Tunjung Sari 5 4 4 1 4 5 4 4 4 5 40
Eka Tyas N 4 4 4 4 5 3 3 3 2 3 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Eva Tari 5 4 4 2 5 5 4 4 4 4 41
Pepen Veta Very 5 4 5 4 5 4 5 2 4 2 40
Eny Sulastri 5 5 5 4 4 4 4 2 4 4 41
Rochmat Setyo Atmojo 5 3 4 1 4 4 4 1 1 4 31
Chandra Febriantoro 5 4 5 2 3 5 5 2 2 5 38
Eny Yuli A 5 4 5 2 1 4 2 2 2 4 31
Rida Soraya 4 4 4 2 4 2 2 2 2 2 28
Agustina Rinti B 5 4 4 2 4 4 2 2 2 2 31
Agus Suryanto 5 3 4 5 5 3 2 2 4 3 36
Fitri Purwaningsih 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 14
Monika Dyaztika 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 45
Yunita Astari 5 5 2 5 4 5 5 2 2 4 39
Maria Lena Astuti 5 4 4 4 4 2 4 2 2 2 33
Anastasia Dewi W 1 5 4 1 2 1 5 1 1 1 22
Sri Rahayu 4 5 2 2 4 2 5 2 1 1 28
Ika Beti A 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 45
Rini Asih Nugroho 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 45
Rani Wijayanti 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 34
Diah Fitriana 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 46
Dhiva Praweswari 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 46
Ade Putri Novia Dewi 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49
Dirana Marlianik 4 4 3 4 3 5 4 2 4 4 37
Nonie Fatma Wulansari 4 4 4 2 4 5 4 4 4 5 40
Elisabeth Susanto 5 4 4 2 4 4 4 2 2 5 36
Anna Purworini 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 45
Vantriyana 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 36
Brigita Ana Anggraeni 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 47
Safitri Eka Ambarwati 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 44
Elyta Chandra K 4 4 5 1 5 5 5 1 5 4 39
El. Widi Tyas Prabudiarni 5 5 5 3 4 5 4 3 4 4 42
Ria Krisdayanti David 5 4 5 2 3 4 5 2 4 2 36
Elisabeth Meira Devi A 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 35
Desy Eka Aryanti 5 5 5 2 4 5 5 4 4 4 43
Anis Dwi Ayuningrum 5 5 5 2 4 4 4 4 4 4 41
Vivi Dewi Oktavianingsih 4 3 4 4 4 3 4 2 2 3 33
Listia Isti Rahayu 5 5 4 4 5 5 5 2 4 5 44
Sukerni 5 5 4 4 5 4 5 4 2 2 40
Galuh Puji Astuti 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 38
Susiana 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 43
Siti Zulaekhah 5 4 4 2 5 4 4 2 2 4 36
Clara Gelung Mutiara D 5 4 4 2 4 4 4 2 2 4 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lilyani Indra P 2 2 1 2 4 1 4 1 1 1 19
Lirma Rahmawati 5 5 4 4 4 4 4 2 2 4 38
Siti Narfiah 5 5 5 1 5 5 5 4 2 5 42
Veronika Meilina E 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 42
Christina Leni P 5 5 5 4 4 5 4 3 3 4 42
Yuli Nuriken Sari 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
Retno Wulan 5 4 5 4 4 4 4 2 2 4 38
Puput Utari 5 4 5 4 5 5 5 4 3 4 44
Erna Tri Wahyuni 5 3 4 2 2 4 4 1 1 1 27
TOTAL 390 353 362 267 342 341 359 223 246 305 3188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
LAMPIRAN LINGKUNGAN SEKOLAH
NA MA 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Jumlah
Cindi Puspita Rahayu 5 4 2 1 4 1 2 5 5 5 5 5 3 4 1 52
Eka Nurhasanah 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 55
Arfiani D. R 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 4 53
Reni Maharani 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 2 4 52
Elin Ardiati 5 5 4 4 5 2 2 5 5 4 4 5 4 4 4 62
Rinda Setya Ristiyani 5 5 5 4 5 4 2 1 2 5 5 5 5 5 5 63
Valentinus Febriono 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 57
Dian Ayu W 5 5 2 3 5 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 52
Maria Dwi Jayanti 4 4 1 3 5 4 2 3 4 3 3 2 4 2 3 47
Rosalia Vindyawati 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 3 3 4 4 4 50
Nita Nurjanah 4 4 4 4 4 4 2 2 2 5 5 5 4 4 4 57
Endang Lestari 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 52
Lina Erviana 4 4 2 2 4 1 2 4 2 2 2 2 2 2 3 38
Septria Rotua Casegar 4 5 5 4 5 4 2 5 4 4 5 5 4 3 5 64
Lusia Mona Trisayekti 4 5 2 2 5 4 1 2 4 4 4 4 4 5 5 55
Maria Yasintha Baka 5 5 2 5 5 5 2 4 5 5 4 4 5 5 5 66
Retno Setyawati 5 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 58
Fitri Handayani 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 2 2 4 2 4 48
Nataya Belinda 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 72
Nunik Rahayu 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 56
Nurlisa F 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 2 4 5 59
Paulina Arsanti 4 4 4 3 4 2 2 4 4 3 2 2 2 3 2 45
Eka Purwaningsih 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 4 3 52
Arum Lestariningsih 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 58
Mimin M 5 1 2 4 5 4 1 1 5 4 4 1 3 1 5 46
Nita Kristiana 5 5 4 3 5 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 55
Maryati 5 4 4 4 4 1 5 3 5 5 5 4 4 2 2 57
Anjani Dwi Agustina 5 5 1 4 5 5 2 3 4 5 4 4 4 4 1 56
Intan Saputri 5 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 56
Bernadeta Adinda W 5 5 2 4 5 2 2 4 1 2 2 5 2 2 4 47
Putri Novita Sari 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 58
Kholifah Ayu Isnaini 5 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 56
Luvi Novita Sari 5 4 1 5 5 5 2 4 4 2 3 3 4 4 3 54
Brigita 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 74
Irna Faradillah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 5 57
Disa Tunjung Sari 5 5 2 5 5 4 1 5 5 5 4 5 5 5 5 66
Eka Tyas N 4 4 4 4 5 5 1 4 4 4 4 5 4 4 4 60
Eva Tari 5 4 4 4 5 5 2 5 4 5 4 4 4 5 4 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Pepen Veta Very 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 4 4 4 5 68
Eny Sulastri 5 4 4 5 5 5 2 5 5 5 5 4 4 4 5 67
Rochmat Setyo Atmojo 5 5 4 4 4 4 5 3 1 1 1 2 3 1 1 44
Chandra Febriantoro 5 5 5 4 5 4 5 3 4 2 1 1 4 4 3 55
Eny Yuli A 4 5 2 3 4 5 2 4 4 2 4 4 3 4 4 54
Rida Soraya 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 53
Agustina Rinti B 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63
Agus Suryanto 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 56
Fitri Purwaningsih 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 2 2 52
Monika Dyaztika 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 5 4 4 4 5 68
Yunita Astari 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 65
Maria Lena Astuti 5 5 1 4 4 4 2 2 4 2 4 5 4 4 2 52
Anastasia Dewi W 5 5 4 5 5 5 2 5 1 2 2 2 2 5 5 55
Sri Rahayu 5 5 4 4 4 4 1 4 5 2 4 4 2 4 4 56
Ika Beti A 4 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 71
Rini Asih Nugroho 5 4 4 4 5 5 1 4 4 4 4 5 4 5 4 62
Rani Wijayanti 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 56
Diah Fitriana 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 71
Dhiva Praweswari 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 69
Ade Putri Novia Dewi 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
Dirana Marlianik 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 2 2 4 4 5 60
Nonie Fatma Wulansari 5 5 3 4 5 5 2 4 4 2 2 4 4 4 4 57
Elisabeth Susanto 5 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 58
Anna Purworini 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 62
Vantriyana 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 57
Brigita Ana Anggraeni 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 69
Safitri Eka Ambarwati 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61
Elyta Chandra K 5 5 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 5 63
El. Widi Tyas Prabudiarni 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 66
Ria Krisdayanti David 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 67
Elisabeth Meira Devi A 5 4 2 4 4 4 2 4 5 5 4 4 4 4 4 59
Desy Eka Aryanti 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 68
Anis Dwi Ayuningrum 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 63
Vivi Dewi Oktavianingsih 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 56
Listia Isti Rahayu 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 73
Sukerni 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 2 5 5 64
Galuh Puji Astuti 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
Susiana 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 2 4 4 4 61
Siti Zulaekhah 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62
Clara Gelung Mutiara D 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 65
Lilyani Indra P 5 4 4 4 5 5 4 4 5 3 5 3 4 5 5 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lirma Rahmawati 4 4 4 4 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 60
Siti Narfiah 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 74
Veronika Meilina E 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 67
Christina Leni P 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 59
Yuli Nuriken Sari 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
Retno Wulan 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 65
Puput Utari 5 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 60
Erna Tri Wahyuni 5 5 2 4 4 5 5 5 4 2 4 4 4 4 4 61
TOTAL 404 389 312 343 389 351 268 342 353 331 338 337 324 335 347 5163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
LAMPIRAN DATA PRESTASI
NOMOR NAMA PRESTASI
1 Cindi Puspita Rahayu 1464
2 Eka Nurhasanah 1531
3 Arfiani D. R 1537
4 Reni Maharani 1630
5 Elin Ardiati 1432
6 Rinda Setya Ristiyani 1519
7 Valentinus Febriono 1511
8 Dian Ayu W 1491
9 Maria Dwi Jayanti 1480
10 Rosalia Vindyawati 1420
11 Nita Nurjanah 1530
12 Endang Lestari 1458
13 Lina Erviana 1536
14 Septria Rotua Casegar 1301
15 Lusia Mona Trisayekti 1588
16 Maria Yasintha Baka 1569
17 Retno Setyawati 1522
18 Fitri Handayani 1451
19 Nataya Belinda 1481
20 Nunik Rahayu 1460
21 Nurlisa F 1444
22 Paulina Arsanti 1549
23 Eka Purwaningsih 1501
24 Arum Lestariningsih 1448
25 Mimin M 1527
26 Nita Kristiana 1465
27 Maryati 1554
28 Anjani Dwi Agustina 1501
29 Intan Saputri 1493
30 Bernadeta Adinda W 1504
31 Putri Novita Sari 1683
32 Kholifah Ayu Isnaini 1764
33 Luvi Novita Sari 1784
34 Brigita 1901
35 Irna Faradillah 1839
36 Disa Tunjung Sari 1748
37 Eka Tyas N 1755
38 Eva Tari 1744
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
39 Pepen Veta Very 1801
40 Eny Sulastri 1822
41 Rochmat Setyo Atmojo 1767
42 Chandra Febriantoro 1821
43 Eny Yuli A 1915
44 Rida Soraya 1820
45 Agustina Rinti B 1739
46 Agus Suryanto 1814
47 Fitri Purwaningsih 1745
48 Monika Dyaztika 1763
49 Yunita Astari 1845
50 Maria Lena Astuti 1906
51 Anastasia Dewi W 1761
52 Sri Rahayu 1750
53 Ika Beti A 2016
54 Rini Asih Nugroho 1949
55 Rani Wijayanti 1812
56 Diah Fitriana 1796
57 Dhiva Praweswari 1748
58 Ade Putri Novia Dewi 1824
59 Dirana Marlianik 1828
60 Nonie Fatma Wulansari 1813
61 Elisabeth Susanto 1809
62 Anna Purworini 1761
63 Vantriyana 1888
64 Brigita Ana Anggraeni 1722
65 Safitri Eka Ambarwati 1747
66 Elyta Chandra K 1864
67 El. Widi Tyas Prabudiarni 1739
68 Ria Krisdayanti David 1587
69 Elisabeth Meira Devi A 1958
70 Desy Eka Aryanti 1564
71 Anis Dwi Ayuningrum 1730
72 Vivi Dewi Oktavianingsih 1874
73 Listia Isti Rahayu 1817
74 Sukerni 1816
75 Galuh Puji Astuti 1862
76 Susiana 1941
77 Siti Zulaekhah 1910
78 Clara Gelung Mutiara D 1919
79 Lilyani Indra P 1720
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
80 Lirma Rahmawati 1835
81 Siti Narfiah 1825
82 Veronika Meilina E 1729
83 Christina Leni P 1751
84 Yuli Nuriken Sari 1763
85 Retno Wulan 1710
86 Puput Utari 1879
87 Erna Tri Wahyuni 1771
Jumlah 147661
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
KODE :
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DANLINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HUBUNGAN
ANTARA MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA( Studi Kasus Siswa SMK Sanjaya Pakem )
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Yogyakarta, 26 Juli 2010
Hal : Pengisian Kuesioner
Kepada Yth.
Para Siswa Kelas XII
Program Keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Penjualan
SMK Sanjaya Pakem Kaliurang
Dengan hormat,
Saya sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma, berkewajiban mengadakan kegiatan penelitian.
Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyelesaian tugas akhir (skripsi) sebagai
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Akuntansi.
Adapun judul penelitian saya adalah “PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN
LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN
PRESTASI BELAJAR SISWA”.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan saudara menjadi
responden penelitian ini. Saya berharap saudara berkenan untuk menjawab keseluruhan
pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian,
saya akan menjamin kerahasiaan jawaban saudara dan memastikan bahwa jawaban
saudara atas pernyataan semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini.
Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini mengganggu aktivitas saudara,
oleh karenanya saya mohon maaf. Dan saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi
saudara.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Peneliti,
Cornelio Purwantini., S. Pd., M.SA. Julianita Mendan
NIP. 1775 NIM. 061334057
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
KUESIONER
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH
TERHADAP HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR
SISWA
Petunjuk pengisian:
1. Bacalah kuesioner dengan cermat dan teliti!
2. Tuliskan nomor presensi siswa!
3. Berikan tanda (X) pada alternatif jawaban yang telah tersedia yaitu:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
4. Isilah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan kuesioner ini dijamin
kerahasiaannya, serta tidak mempengaruhi prestasi akademik saudara!
5. Selesai mengerjakan, telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap
pernyataan dalam kuesioner ini telah dijawab semua.
6. Lembar soal harap dikembalikan dalam keadaan bersih tanpa coretan.
Identitas Responden
1. Nama : ……………………………………….
2. Kelas : ……………………………………….
3. Program Keahlian :………………………………………...
oOo Selamat Mengerjakan oOo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
KUESIONER
A. Motivasi Belajar Siswa
No Uraian Pertanyaan SS S R TS STS
1. Saya belajar jika hanya ada ujian saja
2.Ketika mengalami kegagalan, saya merasa putus asa
dan tidak ada usaha untuk memperbaikinya.
3.Ketika menghadapi tugas yang sulit dan kompleks,
saya merasa cepat bosan dan putus asa.
4.
Apabila saya memperoleh nilai yang kurang, saya
berusaha memperbaikinya dengan belajar lebih giat
lagi.
5.Saya membuat rangkuman atau catatan untuk setiap
materi pelajaran yang saya pelajari.
6.
Selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung saya
aktif mengikuti dengan bertanya jika ada hal yang
tidak saya mengerti.
7.
Saya berusaha mencari bahan pelengkap dari
sumber-sumber yang lain untuk menambah
pengetahuan dan wawasan.
8.Saya mengikuti kursus bidang studi tertentu untuk
meningkatkan prestasi belajar.
9.Saya tidak pernah bertanya dan mencari solusi untuk
pelajaran yang tidak saya mengerti atau pahami.
10.Saya tidak sabar dalam mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan jika susah untuk dipahami.
11. Saya membaca ulang setiap materi pelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
telah disampaikan guru.
12.Apabila diadakan diskusi dalam pelajaran, saya aktif
dalam mengeluarkan pendapat.
13.Dengan belajar yang baik, saya yakin akan memiliki
prestasi yang tinggi.
B. Lingkungan Keluarga
No Uraian Pertanyaan SS S R TS STS
14.Orang tua saya selalu memberikan dorongan dan
semangat belajar.
15.
Orang tua saya melengkapi sarana belajar saya untuk
mendukung saya agar lebih giat belajar, misalnya : alat
tulis, buku, computer, kalkulator, dll.
16.Hubungan saya dengan orang tua dan saudara saya
menyenangkan.
17.Di rumah, diatur waktu belajar dan waktu bermain
oleh orang tua.
18.
Peraturan yang dibuat dirumah dilaksanakan dengan
baik dan penuh tanggung jawab oleh seluruh anggota
keluarga.
19.
Orang tua tidak pernah bertanya tentang kegiatan
belajar saya di sekolah maupun kesulitan saya saat
belajar dan mengerjakan PR dirumah.
20.Tidak ada aturan yang harus ditaati dirumah, oleh
anggota keluarga.
21. PR yang diberikan oleh guru, selalu diperiksa terlebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
dahulu oleh orang tua dirumah.
22.Orang tua atau saudara mendampingi saya saat
belajar atau mengerjakan PR dari guru.
23.Orang tua selalu bertanya tentang kegiatan belajar
yang saya ikuti di sekolah setiap harinya.
C. Lingkungan Sekolah
No Uraian Pertanyaan SS S R TS STS
24.
Di sekolah terdapat tata tertib yang harus
dilaksanakan dengan baik dan disiplin oleh seluruh
siswa, guru dan staf
25.Diberikan sanksi kepada setiap siswa yang tidak
disiplin.
26.Aturan dan sanksi yang dibuat oleh sekolah tidak
dilaksanakan dengan baik.
27.Hubungan siswa dengan guru disekolah
menyenangkan.
28.Tersedia perpustakaan sebagai pendukung siswa
belajar disekolah
29.
Sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang
cukup lengkap dan bermanfaat sebagai pendukung
kegiatan belajar-mengajar disekolah.
30. Suasana kelas lebih sering tidak kondusif saat belajar.
31.Guru sungguh-sungguh memperhatikan siswanya
dalam mengikuti pelajaran dikelas.
32. Terdapat kelompok belajar disekolah dengan tujuan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
agar para siswa saling membantu dalam menyelesaikan
tugas dari guru.
33.Di dalam kelompok belajar, anggota kelompok
mengikuti aturan yang telah disepakati dengan baik.
34.Guru dan siswa memiliki kesadaran yang baik dalam
memperhatikan suasanan kelas saat belajar.
35.Seluruh siswa terlibat aktif dalam diskusi saat belajar
dikelas.
36.Guru tidak pernah lupa memeriksa PR yang
diberikan.
37.
Pihak sekolah sungguh-sungguh memperhatikan
siswanya yang sedang bermasalah dan berusaha
membantu memberikan solusi yang baik.
38.
Jika ada siswa yang bermasalah, sekolah tidak
berusaha membantu memberikan solusi dan
cenderung bersikap tidak mau tahu.
oOo<Terima Kasih… Semoga Sukses>oOo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
A. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar Siswa
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded(a)
0 .0
Total 30 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.902 13
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Motivasi_1 41.00 30.000 .726 .889
Motivasi_2 40.63 29.826 .601 .896
Motivasi_3 41.10 31.610 .454 .902
Motivasi_4 41.00 30.069 .782 .887
Motivasi_5 40.90 33.266 .446 .901
Motivasi_6 40.87 30.189 .670 .891
Motivasi_7 40.87 32.120 .503 .899
Motivasi_8 41.00 30.069 .782 .887
Motivasi_9 40.80 29.269 .692 .890
Motivasi_10 40.90 31.748 .632 .894
Motivasi_11 41.10 32.921 .452 .900
Motivasi_12 41.00 30.069 .782 .887
Motivasi_13 40.43 31.771 .458 .901
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
B. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Lingkungan Keluarga
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded(a)
0 .0
Total 30 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.870 10
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Keluarga_1 32.47 28.464 .744 .846
Keluarga_2 32.43 29.426 .687 .851
Keluarga_3 32.40 30.455 .579 .859
Keluarga_4 32.80 30.717 .463 .868
Keluarga_5 32.77 29.426 .610 .856
Keluarga_6 32.83 28.351 .659 .852
Keluarga_7 32.70 30.010 .674 .853
Keluarga_8 33.20 30.786 .461 .868
Keluarga_9 33.13 30.051 .432 .873
Keluarga_10 32.87 29.016 .649 .853
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
C. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Lingkungan Sekolah
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded(a)
0 .0
Total 30 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.946 15
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Sekolah_1 50.07 71.375 .701 .943
Sekolah_2 50.07 70.064 .799 .940
Sekolah_3 50.37 71.689 .642 .945
Sekolah_4 50.07 69.789 .820 .940
Sekolah_5 49.83 71.178 .743 .942
Sekolah_6 50.13 72.740 .658 .944
Sekolah_7 50.50 71.431 .710 .943
Sekolah_8 50.33 70.230 .828 .940
Sekolah_9 50.07 70.064 .844 .939
Sekolah_10 50.33 73.885 .626 .945
Sekolah_11 50.33 73.747 .752 .942
Sekolah_12 50.50 74.810 .615 .945
Sekolah_13 50.60 74.455 .541 .947
Sekolah_14 50.23 73.082 .701 .943
Sekolah_15 50.23 70.737 .752 .942
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
A. Perhitungan Mean, Median, Modus Variabel Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa
Statistics
Prestasi belajarsiswa motivasi
N Valid 87 87
Missing 0 0
Mean 1697.25 50.09
Median 1748.00 51.00
Mode 1501(a) 54
Sum 147661 4358
a Multiple modes exist. The smallest value is shown
B. Penilaian Acuan Patokan (PAP) TIPE II
PAP tipe II digunakan untuk menentukan kecenderungan variabel
yang dimaksud dengan Peniliaan Acuan Patokan (PAP) adalah suatu
penilaian yang membandingkan suatu prestasi dengan patokan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Pendistribusian skor ini mengacu pada Penialiaan Acuan Patokan
(PAP) tipe II :
Tingkat pengusaan kompetensi Kategori kecenderungan variabel81% - 100% Sangat Positif66% - 80% Positif56% - 65% Cukup Positif46% - 55% Negatif
< 46% Sangat Negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Dari kategori di atas maka kategori kecenderungan untuk masing-
masing variabel adalah sebagai berikut :
1. Motivasi Belajar Siswa
Perhitungan Hasil Kategori
Diatas 81% (65-13) + 13 = 55,12 Sangat Tinggi
66%(65-13) + 13 sampai 81%(65-13) + 13
47,32 Tinggi
56%(65-13) + 13 sampai 65%(65-13) + 13
42,12 Cukup Tinggi
46%(65-13) + 13 sampai 55%(65-13) + 13
36,92 Rendah
Dibawah 46%(65 – 13) + 13 36,92 Sangat Rendah
2. Lingkungan Keluarga
Perhitungan Hasil Kategori
Diatas 81% (50-10) + 10 = 42,4 Sangat Mendukung
66%(50-10) + 10 sampai 81%(50-10) + 10
36,4 Mendukung
56%(50-10) + 10 sampai 65%(50-10) + 10
32,4 Cukup Mendukung
46%(50-10) + 10 sampai 55%(50-10) + 10
28,4 Tidak Mendukung
Dibawah 46%(50-10) + 10 28,4 Sangat TidakMendukung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
3. Lingkungan Sekolah
Perhitungan Hasil Kategori
Diatas 81% (75-15) + 15 = 63,6 Sangat Mendukung
66%(75-15) + 15 sampai 81%(50-10) + 10
54,6 Mendukung
56%(75-15) + 15 sampai 65%(75-15) + 15
48,6 Cukup Mendukung
46%(75-15) + 15 sampai 55%(75-15) + 15
42,6 Tidak Mendukung
Dibawah 46%(75-15) + 15 42,6 Sangat TidakMendukung
C. Hasil Uji Normalitas Menggunakan SPSS 15.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Prestasi belajarsiswa
Motivasi belajarsiswa
N 87 87
Normal Parameters(a,b) Mean 1683.08 3.8532
Std. Deviation 161.202 .48148
Most ExtremeDifferences
Absolute.119 .079
Positive .105 .056
Negative -.119 -.079
Kolmogorov-Smirnov Z 1.113 .733
Asymp. Sig. (2-tailed) .168 .655
a Test distribution is Normal.b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
D. Hasil Uji Linieritas Menggunakan SPSS 15.
ANOVA Table
Sum ofSquares df
MeanSquare F Sig.
Prestasi belajar siswa *Motivasi belajar siswa
BetweenGroups
(Combined)773989.471 26 29768.826 1.223 .257
Linearity 170667.317 1 170667.317 7.010 .010
Deviation fromLinearity
603322.153 25 24132.886 .991 .492
Within Groups 1460826.966 60 24347.116
Total 2234816.437 86
E. Uji Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hubungan
antara Motivasi Belajar Siswa dan Prestasi Belajar Siswa.
a.Hipotesis I
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables EnteredVariablesRemoved Method
1 Motivasi*Lingkungan keluarga,Motivasi belajar siswa, Lingkungankeluarga(a)
. Enter
a All requested variables entered.b Dependent Variable: Prestasi belajar siswa
Model Summary
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate
1 .365(a) .133 .102 152.751
a Predictors: (Constant), Motivasi*Lingkungan keluarga, Motivasi belajar siswa, Lingkungankeluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
ANOVA(b)
ModelSum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 298188.116
3 99396.039 4.260 .008(a)
Residual 1936628.320
83 23332.871
Total 2234816.437
86
a Predictors: (Constant), Motivasi*Lingkungan keluarga, Motivasi belajar siswa, Lingkungankeluarga
b Dependent Variable: Prestasi belajar siswa
Coefficients(a)
ModelUnstandardized
CoefficientsStandardizedCoefficients t Sig.
B Std. Error Beta BStd.Error
1 (Constant) 2747.875 650.911 4.222 .000
Motivasi belajar siswa 220.388 172.154 .658 1.280 .204
Lingkungan keluarga 249.949 182.426 1.053 1.370 .174
Motivasi*Lingkungankeluarga 48.977 46.655 1.176 1.050 .297
a Dependent Variable: Prestasi belajar siswa
b.Hipotesis II
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables EnteredVariablesRemoved Method
1 Motivasi*Lingkungan sekolah,Motivasi belajar siswa, Lingkungansekolah(a)
. Enter
a All requested variables entered.b Dependent Variable: Prestasi belajar siswa
Model Summary
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate
1 .372(a) .139 .107 152.292
a Predictors: (Constant), Motivasi*Lingkungan sekolah, Motivasi belajar siswa, Lingkungansekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
ANOVA(b)
ModelSum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 309817.117
3 103272.372 4.453 .006(a)
Residual 1924999.319
83 23192.763
Total 2234816.437
86
a Predictors: (Constant), Motivasi*Lingkungan sekolah, Motivasi belajar siswa, Lingkungansekolah
b Dependent Variable: Prestasi belajar siswa
Coefficients(a)
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error
1 (Constant) 3958.863 1108.002 3.573 .001
Motivasi belajar siswa 504.052 282.926 1.505 1.782 .078
Lingkungan sekolah 538.112 285.694 1.634 1.884 .063
Motivasi*Lingkungansekolah 116.715 71.388 2.477 1.635 .106
a Dependent Variable: Prestasi belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Daftar Distribusi FrekuensiMotivasi Ekstrinsik
Skor Frekuensi Persentase Kategori22-25 15 17,3% Sangat Tinggi20-21 20 22,9% Tinggi18-19 29 33,3% Cukup16-17 10 11,6% Rendah9-15 13 14,9% Sangat Rendah
Jumlah 87 100%Kategori Cukup - Sangat Rendah adalah 59,8%
Motivasi Intrinsik
Skor Frekuensi Persentase Kategori36-40 9 10,4% Sangat Tinggi34-35 20 22,9% Tinggi32-33 15 17,3% Cukup30-31 18 20,7% Rendah21-29 25 28,7% Sangat Rendah
Jumlah 87 100%Kategori Cukup – Sangat Rendah adalah 66,7%
Lingkungan Keluarga Non Fisik
Skor Frekuensi Persentase Kategori26-30 19 21,8% Sangat Mendukung22-25 30 34,5% Mendukung20-21 11 12,6% Cukup18-19 12 13,8% Tidak Mendukung7-17 15 17,3% Sangat Tidak Mendukung
Jumlah 87 100%Kategori Cukup – Sangat Tidak Mendukung adalah 43,7%
Lingkungan Keluarga Fisik
Skor Frekuensi Persentase Kategori17-20 28 32,2% Sangat Mendukung15-16 26 29,9% Mendukung13-14 18 20,7% Cukup11-12 8 9,2% Tidak Mendukung6-10 7 8,0% Sangat Tidak Mendukung
Jumlah 87 100%Kategori Cukup – Sangat Tidak Mendukung adalah 37,9%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lingkungan Sekolah Non FisikSkor Frekuensi Persentase Kategori35-40 20 22,9% Sangat Mendukung32-34 22 25,3% Mendukung29-31 22 25,3% Cukup27-28 10 11,6% Tidak Mendukung16-26 13 14,9% Sangat Tidak Mendukung
Jumlah 87 100%Kategori Cukup – Sangat Tidak Mendukung adalah 51,8%
Lingkungan Sekolah FisikSkor Frekuensi Persentase Kategori32-35 17 19,5% Sangat Mendukung30-31 14 16,1% Mendukung28-29 22 25,3% Cukup26-27 15 17,3% Tidak Mendukung19-25 19 21,8% Sangat Tidak Mendukung
Jumlah 87 100%
Kategori Cukup – Sangat Tidak Mendukung adalah 64,4%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
No. NAMAMotivasi Lingk. Keluarga Lingk. Sekolah Prestasi
Eks Inst N. Fisik Fisik N. Fisik Fisik Tinggi Rendah
1 Cindi Puspita Rahayu 20 30 17 10 29 23 - 1464
2 Eka Nurhasanah 16 30 19 13 31 24 - 1531
3 Arfiani D. R 14 25 16 10 28 25 - 1537
4 Reni Maharani 12 32 24 12 27 25 - 1630
5 Elin Ardiati 17 27 22 15 34 28 - 1432
6 Rinda Setya Ristiyani 22 32 24 17 35 28 - 1519
7 Valentinus Febriono 20 34 19 13 32 25 - 1511
8 Dian Ayu W 10 33 19 9 25 27 - 1491
9 Maria Dwi Jayanti 19 35 18 14 23 24 - 1480
10 Rosalia Vindyawati 20 31 18 12 26 24 - 1420
11 Nita Nurjanah 18 30 21 16 33 24 - 1530
12 Endang Lestari 18 28 22 16 30 22 - 1458
13 Lina Erviana 16 30 18 14 19 19 - 1536
14 Septria Rotua Casegar 16 33 15 10 35 29 - 1301
15 Lusia Mona Trisayekti 16 27 22 14 30 25 - 1588
16 Maria Yasintha Baka 23 33 28 19 37 29 - 1569
17 Retno Setyawati 18 31 23 16 30 28 - 1522
18 Fitri Handayani 16 29 22 19 24 24 - 1451
19 Nataya Belinda 22 37 23 14 37 35 - 1481
20 Nunik Rahayu 19 28 19 15 31 25 - 1460
21 Nurlisa F 19 31 23 16 31 28 - 1444
22 Paulina Arsanti 14 31 17 12 21 24 - 1549
23 Eka Purwaningsih 14 32 16 14 28 24 - 1501
24 Arum Lestariningsih 18 29 22 17 31 27 - 1448
25 Mimin M 17 22 14 15 23 23 - 1527
26 Nita Kristiana 14 27 22 14 26 29 - 1465
27 Maryati 19 35 24 19 29 28 - 1554
28 Anjani Dwi Agustina 12 21 20 16 29 27 - 1501
29 Intan Saputri 18 25 21 16 29 27 - 1493
30 Bernadeta Adinda W 21 35 21 17 25 22 - 1504
31 Putri Novita Sari 18 30 15 17 28 30 - 1683
32 Kholifah Ayu Isnaini 18 32 24 14 31 25 1764 -
33 Luvi Novita Sari 21 30 13 10 28 26 1784 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
34 Brigita 25 40 30 20 39 35 1901 -
35 Irna Faradillah 18 30 24 16 29 28 1839 -
36 Disa Tunjung Sari 19 29 27 13 39 27 1748 -
37 Eka Tyas N 19 31 19 16 33 27 1755 -
38 Eva Tari 19 28 26 15 35 29 1744 -
39 Pepen Veta Very 20 32 22 18 36 32 1801 -
40 Eny Sulastri 24 35 24 17 37 30 1822 -
41 Rochmat Setyo Atmojo 12 29 19 12 16 28 1767 -
42 Chandra Febriantoro 16 26 24 14 22 33 1821 -
43 Eny Yuli A 17 34 22 9 28 26 1915 -
44 Rida Soraya 14 25 16 12 25 28 1820 -
45 Agustina Rinti B 14 31 19 12 32 31 1739 -
46 Agus Suryanto 18 28 21 15 29 27 1814 -
47 Fitri Purwaningsih 18 27 8 6 25 27 1745 -
48 Monika Dyaztika 18 35 25 20 36 32 1763 -
49 Yunita Astari 24 35 20 19 34 31 1845 -
50 Maria Lena Astuti 15 28 17 16 27 25 1906 -
51 Anastasia Dewi W 9 26 9 13 28 27 1761 -
52 Sri Rahayu 24 39 12 16 28 28 1750 -
53 Ika Beti A 21 33 26 19 40 31 2016 -
54 Rini Asih Nugroho 23 34 27 18 34 28 1949 -
55 Rani Wijayanti 19 28 19 15 31 25 1812 -
56 Diah Fitriana 20 35 28 18 38 33 1769 -
57 Dhiva Praweswari 22 36 27 19 36 33 1748 -
58 Ade Putri Novia Dewi 22 39 29 20 40 35 1824 -
59 Dirana Marlianik 19 35 22 15 29 31 1828 -
60 Nonie Fatma Wulansari 18 33 26 14 28 29 1813 -
61 Elisabeth Susanto 19 32 22 14 30 28 1809 -
62 Anna Purworini 23 28 26 19 30 32 1761 -
63 Vantriyana 19 30 22 14 29 28 1888 -
64 Brigita Ana Anggraeni 24 34 27 20 37 32 1722 -
65 Safitri Eka Ambarwati 20 35 27 17 32 29 1747 -
66 Elyta Chandra K 23 34 24 15 33 30 1864 -
67El. Widi Tyas
Prabudiarni24 38 26 16 36 30 1739 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
68 Ria Krisdayanti David 19 36 22 14 36 31 - 1587
69 Elisabeth Meira Devi A 19 35 20 15 33 26 1958 -
70 Desy Eka Aryanti 22 36 27 16 35 33 - 1564
71 Anis Dwi Ayuningrum 20 34 26 15 33 30 1730 -
72Vivi Dewi
Oktavianingsih18 31 18 15 30 26 1874 -
73 Listia Isti Rahayu 19 36 25 19 38 35 1817 -
74 Sukerni 21 29 21 19 33 31 1816 -
75 Galuh Puji Astuti 20 32 24 14 32 28 1862 -
76 Susiana 20 33 26 17 31 30 1941 -
77 Siti Zulaekhah 20 34 21 15 32 30 1910 -
78 Clara Gelung Mutiara D 20 34 21 14 33 32 1919 -
79 Lilyani Indra P 17 30 7 12 33 32 1720 -
80 Lirma Rahmawati 19 32 21 17 32 28 1835 -
81 Siti Narfiah 19 35 26 16 40 34 1825 -
82 Veronika Meilina E 21 34 25 17 34 33 1729 -
83 Christina Leni P 20 33 25 17 32 27 1751 -
84 Yuli Nuriken Sari 20 29 25 17 32 28 1763 -
85 Retno Wulan 20 31 22 16 32 33 1710 -
86 Puput Utari 20 31 26 18 32 28 1879 -
87 Erna Tri Wahyuni 12 26 16 11 31 30 1771 -
Jumlah 1620 2738 1867 1321 2700 2463 99674 49731
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI