Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH LOCUS OF CONTROL, FINANCIAL
SOCIALIZATION, DAN PARENTAL NORMS TERHADAP
FINANCIAL MANAGEMENT BEHAVIOR DENGAN
FINANCIAL LITERACY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PADA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
ANGKATAN 2016
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh :
Aroh Jazuli
NIM 7101415087
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada :
Hari : Senin
Tanggal : 01 Juli 2019
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Pembimbing
Ahmad Nurkhin, S.Pd., M.Si.
NIP.198201302009121005
Rediana Setiyani, S.Pd., M.Si.
NIP.197912082006042002
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 24 Juli 2019
Penguji I
Amir Mahmud, S.Pd., M.Si
NIP.19721251998021001
Penguji II Penguji III
Ratieh Widhiastuti, S.Pd., M.Si. Rediana Setiyani, S.Pd., M.Si.
NIP.198601082015042001 NIP.197912082006042002
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. Heri Yanto, MBA., Ph.D.
NIP.196307181987021001
iv
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Aroh Jazuli
NIM : 7101415087
Tempat Tanggal Lahir: Banjarnegara, 21 Juli 1997
Alamat : Dusun Kalisat, Desa Petuguran RT 03/ RW 04,Kecamatan
Punggelan, Kabupaten Banjarnegara
menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benarhasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau
dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini
adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, 17 Juni 2019
Aroh Jazuli
NIM.7101415087
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
1. Hidup adalah perjuangan, perjuangan adalah pengorbanan, pengorbanan adalah
keikhlasan, keikhlasan adalah ruh penggerak kehidupan, ruh penggerak
kehidupan adalah indahnya menggarap PR Syurga (Abah Yai Masrokhan)
2. Cintailah proses, karena nikmat yang sesungguhnya adalah ketika kau
menikmati proses itu sendiri (Ustadzah Dzirwatul Mudzakiyyah, S.Pd, Al
hafidzoh)
3. “Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati,sebab
kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman” (Q.S Ali „Imran :
139)
4. “Keyakinan tidak bisa dihilangkan oleh keraguan” (Kaidah ke-6 Ushul Fiqh
dalam kitab Mabadi‟ al-Awaliyah)
Persembahan :
1. Kedua orangtua tercinta Babeh
Slamet Riyanto dan Mama Wasilah
2. Adikku Abdul Aziz
3. Sahabat dan teman-teman terdekat
yang telah bersedia menjadi tempat
berbagi
4. PPDA Tercinta
5. Almamaterku, UNNES
vi
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Locus of Control, Financial Socialization, Dan
Parental Norms terhadap Financial Management Behavior Dengan Financial
Literacy Sebagai Variabel Intervening Pada Mahasiswa Universitas Negeri
Semarang Angkatan 2016” .
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Abah Yai Masrokhan, pendiri Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah
Waljama‟ah yang selalu menginspirasi dan mengisi jiwa;
2. Yai Agus Ramadhan, S.Pd.I, pengasuh Pondok Pesantren Durrotu
Ahlissunnah Waljama‟ah beserta keluarga Ndalem;
3. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar di
Universitas Negeri Semarang;
4. Drs. Heri Yanto, MBA., PhD., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas mengikuti
program S1 di Fakultas Ekonomi;
5. Ahmad Nurkhin, S.Pd,.M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis;
vii
6. Rediana Setiyani, S.Pd.,M.Si., Dosen Pembimbing yang selalu memberikan
pengarahan, dorongan, dan motivasi selama penulisan skripsi ini;
7. Dosen penguji yang telah memberikan masukan terhadap skripsi ini;
8. Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Angkatan 2016 atas kerjasama dan
kesediaanya menjadi responden dalam penelitian ini;
9. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Akuntansi 2015;
10. Teman-teman seperjuangan angkatan Muroja‟ah 2015;
11. Santri Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljama‟ah; dan
12. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.
Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan, khususnya pada dunia pendidikan.
Semarang, 26 Juni 2019
Penulis
viii
SARI
Jazuli, Aroh. 2019.”Pengaruh Locus of Control, Financial Socialization, dan
Parental Norms terhadap Financial Management Behavior dengan Financial
Literacy Sebagai Variabel Intervening Pada Mahasiswa Universitas Negeri
Semarang Tahun Angkatan 2016”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi.
Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Rediana Setiyani,
S.Pd., M.Si.
Kata Kunci: Locus of Control, Financial Socialization, Parental Norms,
Financial Management Behavior, Financial Literacy.
Kesejahteraan seseorang dalam bidang keuangan dapat dilihat dari segi
bagaimana seseorang tersebut berperilaku. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016 cenderung
memiliki perilaku pengelolaan keuangan yang kurang baik. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh locus of control, financial
socialization, dan parental norms terhadap financial management behavior baik
secara langsung maupun melalui financial literacy sebagai variabel intervening.
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Negeri Semarang
tahun angkatan 2016 berjumlah 6.505 mahasiswa dan pengambilan sampel
berdasarkan rumus Slovin sebanyak 377 mahasiswa. Teknik sampel
menggunakan incidental sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik
analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif, analisis jalur, dan uji sobel.
Hasil penelitian ini menunjukkan (1) ada pengaruh positif locus of control,
financial socialization, parental norms, dan financial literacy terhadap financial
management behavior (2) ada pengaruh positif locus of control dan financial
socialization terhadap financial literacy (3) tidak ada pengaruh positif parental
norms terhadap financial literacy (4) ada pengaruh positif locus of control dan
financial socialization terhadap financial management behavior melalui financial
literacy (5) tidak ada pengaruh positif parental norms terhadap financial
management behavior melalui financial literacy.
Saran yang diberikan adalah Mahasiswa Universitas Negeri Semarang
tahun angkatan 2016 untuk menerapkan kebiasaan berperilaku yang baik dalam
mengelola keuangan sehari-hari seperti mencatat pengeluaran dan pemasukan
serta menyisihkan sebagian uangnya untuk menabung.
ix
ABSTRACT
Jazuli, Aroh. 2019. "The influence of Locus of Control, Financial Socialization,
and Parental Norms against Financial Management Behavior with Financial
Literacy as a variable Intervening in Students of the State University of Semarang
class of 2016". Thesis. Department of Economics Education. Faculty of
Economics. State University of Semarang. Advisor: Rediana Setiyani, S. Pd.,
M.Si.
Keywords: Locus of Control, Financial Socialization, Parental Norms,
Financial Management Behavior, Financial Literacy.
A person's welfare in the financial sector can be seen in terms of how a
person behaves. The observations showed that Semarang State University students
in the 2016 class year tended to have poor financial management behavior. The
purpose of this study is to determine whether there is an influence of locus of
control, financial socialization, and parental norms on financial management
behavior both directly and through financial literacy as an intervening variable.
The population of this research is the Semarang State University students
in the year 2016 amounting to 6,505 students and sampling based on the Slovin
formula as many as 377 students. The sampling technique uses incidental
sampling. This study uses a quantitative approach. Data collection method using a
questionnaire. Data analysis techniques using descriptive analysis, path analysis,
and multiple tests.
The results of this study indicate (1) there is a positive influence of locus
of control, financial socialization, parental norms, and financial literacy on
financial management behavior (2) there is a positive influence of locus of control
and financial socialization on financial literacy (3) there is no positive influence of
parental norms on financial literacy (4) there is a positive influence of locus of
control and financial socialization on financial management behavior through
financial literacy (5) there is no positive effect of parental norms on financial
management behavior through financial literacy.
The advice given is Semarang State University Students in the 2016 class
year to apply good behavior habits in managing their daily finances such as
recording expenses and income as well as setting aside some of their money to
save.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... ii
PENGESAHAN PEMBIMBING ........................................................................... iii
PERNYATAAN ....................................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v
PRAKATA ............................................................................................................... vi
SARI ....................................................................................................................... vii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................... 14
1.3 Cakupan Masalah ......................................................................................... 15
1.4 Perumusan Masalah ..................................................................................... 15
1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 17
1.6 Kegunaan Penelitian .................................................................................... 18
1.7 Orisinalitas Penelitian .................................................................................. 19
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 21
2.1 Kajian Teori Utama (Grand Teory) ............................................................. 21
2.1.1.Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) ................... 21
2.1.2.Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory) ......................... 25
2.2 Kajian Variabel Financial Management Behavior ...................................... 28
2.2.1. Pengertian Financial Management Behavior................................... 28
2.2.2. Faktor Financial Management Behavior ......................................... 29
2.2.3. Indikator Financial Management Behavior ..................................... 30
2.3 Kajian Variabel Locus of Control ................................................................ 31
2.3.1. Pengertian Locus of Control ............................................................ 31
2.3.2. Faktor Locus of Control ................................................................... 33
2.3.3. Indikator Locus of Control ............................................................... 33
2.4 Kajian Variabel Financial Socialization ...................................................... 36
2.4.1. Pengertian Financial Socialization .................................................. 36
2.4.2. Indikator Financial Socialization ..................................................... 38
2.5 Kajian Variabel Parental Norms .................................................................. 39
2.5.1. Pengertian Parental Norms .............................................................. 39
2.5.2. Faktor Parental Norms ..................................................................... 40
xi
2.5.3. Indikator Parental Norms ................................................................ 42
2.6 Kajian Variabel Financial Literacy ............................................................. 42
2.6.1. Pengertian Financial Literacy .......................................................... 42
2.6.2. Faktor Financial Literacy ................................................................. 43
2.6.3. Indikator Financial Literacy ............................................................. 44
2.7 Kajian Peneliti Terdahulu ............................................................................ 46
2.8 Kerangka Berpikir dan Hipotesisi Penelitian ............................................... 49
2.8.1. Pengaruh Locus of Control terhadap Financial Management
Behavior ........................................................................................... 49
2.8.2. Pengaruh Financial Socialization terhadap Financial Management
Behavior ........................................................................................... 50
2.8.3. Pengaruh Parental Norms terhadap Financial Management
Behavior ........................................................................................... 52
2.8.4. Pengaruh Financial Literacy terhadap Financial Management
Behavior ........................................................................................... 53
2.8.5. Pengaruh Locus of Control terhadap Financial Literacy ................. 54
2.8.6. Pengaruh Financial Socialization terhadap Financial Literacy ..... 56
2.8.7. Pengaruh Parental Norms terhadap Financial Literacy .................. 57
2.8.8. Pengaruh Locus of Control terhadap Financial Management
Behavior melalui Financial Literacy ............................................... 58
2.8.9. Pengaruh Financial Socialization terhadap Financial Management
Behavior melalui Financial Literacy ............................................... 59
2.8.10. Pengaruh Parental Norms terhadap Financial Management
Behavior melalui Financial Literacy ............................................... 61
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 64
3.1. Jenis dan Desain Penelitian .......................................................................... 64
3.2. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ................................... 64
3.2.1. Populasi ............................................................................................ 64
3.2.2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ......................................... 65
3.3. Variabel Penelitian ....................................................................................... 67
3.3.1. Variabel Terikat atau Dependen Variabel ......................................... 67
3.3.2. Variabel Bebas atau Independen Variabel ........................................ 68
3.3.2.1 Locus of Control (X1) ........................................................... 68
3.3.2.2 Financial Socialization (X2) ................................................. 69
3.3.2.3 Parental Norms (X3)............................................................. 69
3.3.3. Variabel Penghubung atau Intervening ............................................ 70
3.4. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 71
3.5. Uji Instrumen Penelitian .............................................................................. 72
3.5.1. Uji Validitas ..................................................................................... 72
3.5.2. Uji Realibilitas ................................................................................. 77
xii
3.6. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ......................................................... 78
3.6.1. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................. 78
3.6.2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 81
3.6.2.1 Uji Normalitas ...................................................................... 82
3.6.2.2 Uji Linearitas ........................................................................ 82
3.6.2.3 Uji Multikolinearitas ............................................................ 83
3.6.2.4 Uji Heterokedastisitas .......................................................... 83
3.6.3. Analisis Jalur (Path Analysis) .......................................................... 84
3.6.4. Hipotesis ........................................................................................... 87
3.6.4.1 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ....................... 87
3.6.4.2 Uji Sobel (Sobel Test) .......................................................... 88
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 91
4.1. Hasil Penelitian ............................................................................................ 91
4.1.1. Analisis Statistik Deskriptif .............................................................. 91
4.1.1.1 Analisis Statistik Deskriptif Financial Management
Behavior ............................................................................... 91
4.1.1.2 Analisis Statistik Deskriptif Locus of Control ..................... 93
4.1.1.3 Analisis Statistik Deskriptif Financial Socialization ........... 95
4.1.1.4 Analisis Statistik Deskriptif Parental Norms ....................... 98
4.1.1.5 Analisis Statistik Deskriptif Financial Literacy ................ 100
4.1.2. Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 102
4.1.2.1 Uji Normalitas .................................................................... 102
4.1.2.2 Uji Linearitas ...................................................................... 104
4.1.2.3 Uji Multikolinearitas .......................................................... 106
4.1.2.4 Uji Heterokedastisitas ........................................................ 107
4.1.3. Analisis Jalur Path (Path Analysis) ................................................. 109
4.1.3.1 Persamaan Regresi ............................................................. 109
4.1.3.2 Total Pengaruh ................................................................... 115
4.1.4. Uji Hipotesis ................................................................................... 116
4.1.4.1 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ..................... 116
4.1.4.2 Uji Sobel (Sobel Test) ........................................................ 119
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 126
4.2.1. Pengaruh Locus of Control terhadap Financial Management
Behavior ......................................................................................... 126
4.2.2. Pengaruh Financial Socialization terhadap Financial Management
Behavior ......................................................................................... 128
4.2.3. Pengaruh Parental Norms terhadap Financial Management
Behavior ......................................................................................... 130
4.2.4. Pengaruh Financial Literacy terhadap Financial Management
Behavior ......................................................................................... 132
xiii
4.2.5. Pengaruh Locus of Control terhadap Financial Literacy ............... 134
4.2.6. Pengaruh Financial Socialization terhadap Financial Literacy .... 135
4.2.7. Pengaruh Parental Norms terhadap Financial Literacy ................ 136
4.2.8. Pengaruh Locus of Control terhadap Financial Management
Behavior melalui Financial Literacy ............................................. 137
4.2.9. Pengaruh Financial Socialization terhadap Financial Management
Behavior melalui Financial Literacy ............................................. 139
4.2.10. Pengaruh Parental Norms terhadap Financial Management
Behavior melalui Financial Literacy ............................................. 141
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 142
5.1. Simpulan ..................................................................................................... 142
5.2. Saran ............................................................................................................ 143
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 145
LAMPIRAN ........................................................................................................... 148
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Rata-rata Alokasi Uang Saku Per Bulan Mahasiswa Universitas Negeri
Semarang Tahun Angkatan 2016 ............................................................. 4
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 42
Tabel 3.1 Populasi Penelitian ................................................................................. 65
Tabel 3.2 Distribusi Sampel Penelitian .................................................................. 67
Tabel 3.3 Skala Jawaban Kuesioner....................................................................... 71
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Financial Management Behavior ............. 73
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Locus of Control ....................................... 74
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Financial Socialization ............................ 75
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Parental Norms ........................................ 75
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Variabel Financial Literacy .................................... 76
Tabel 3.9 Hasil Uji Realibilitas Instrumen ............................................................ 77
Tabel 3.10 Jenjang Kriteria Variabel Financial Management Behavior ................. 79
Tabel 3.11 Jenjang Kriteria Variabel Locus of Control ........................................... 79
Tabel 3.12 Jenjang Kriteria Variabel Financial Socialization ................................. 80
Tabel 3.13 Jenjang Kriteria Variabel Parental Norms............................................. 80
Tabel 3.14 Jenjang Kriteria Variabel Financial Literacy ........................................ 81
Tabel 4.1 Deskriptif Statistik Financial Management Behavior ........................... 91
Tabel 4.2 Analisis Deskriptif Financial Management Behavior ........................... 92
Tabel 4.3 Rata-rata Deskriptif Variabel Financial Management Behavior per
Fakultas .................................................................................................. 92
Tabel 4.4 Rata-rata Deskriptif per Indikator Variabel Financial Management
Behavior ................................................................................................. 93
Tabel 4.5 Deskriptif Statistik Locus of Control ..................................................... 93
Tabel 4.6 Analisis Deskriptif Locus of Control ..................................................... 94
Tabel 4.7 Rata-rata Deskriptif Variabel Locus of Control per Fakultas ................ 94
Tabel 4.8 Rata-rata Deskriptif per Indikator Variabel Locus of Control ............... 95
Tabel 4.9 Deskriptif Statistik Financial Socialization ........................................... 96
Tabel 4.10 Analisis Deskriptif Financial Socialization ........................................... 96
Tabel 4.11 Rata-rata Deskriptif Variabel Financial Socialization per Fakultas ...... 97
Tabel 4.12 Rata-rata Deskriptif per Indikator Variabel Financial Socialization ..... 97
Tabel 4.13 Deskriptif Statistik Parental Norms ....................................................... 98
Tabel 4.14 Analisis Deskriptif Parental Norms ....................................................... 98
Tabel 4.15 Rata-rata Deskriptif Variabel Parental Norms per Fakultas .................. 99
Tabel 4.16 Rata-rata Deskriptif per Indikator Variabel Parental Norms................. 99
Tabel 4.17 Deskriptif Statistik Financial Literacy ................................................ 100
Tabel 4.18 Analisis Deskriptif Financial Literacy ................................................ 100
xv
Tabel 4.19 Rata-rata Deskriptif Variabel Financial Literacy per Fakultas ........... 101
Tabel 4.20 Rata-rata Deskriptif per Indikator Variabel Financial Literacy .......... 101
Tabel 4.21 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov dengan Financial
Management Behavior sebagai Variabel Dependen ............................ 103
Tabel 4.22 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov dengan Financial
Literacy sebagai Variabel Dependen ................................................... 104
Tabel 4.23 Uji Linearitas dengan Financial Management Behavior sebagai
Variabel
Dependen.............................................................................................. 105
Tabel 4.24 Uji Linearitas dengan Financial Literacy sebagai Variabel Dependen 105
Tabel 4.25 Uji Multikolinearitas dengan Financial Management Behavior
sebagai Variabel Dependen ................................................................. 106
Tabel 4.26 Uji Multikolinearitas dengan Financial Literacy sebagai Variabel
Dependen.............................................................................................. 107
Tabel 4.27 Uji Heterokedastisitas dengan Financial Management Behavior
sebagai Variabel Dependen ................................................................. 108
Tabel 4.28 Uji Heterokedastisitas dengan Financial Literacy sebagai Variabel
Dependen.............................................................................................. 109
Tabel 4.29 Uji Regresi dengan Financial Management Behavior sebagai Variabel
Dependen.............................................................................................. 110
Tabel 4.30 Uji Regresi dengan Financial Literacy sebagai Variabel Dependen .. 112
Tabel 4.31 Hasil Uji Hipotesis Penelitian .............................................................. 123
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ................................................................................ 63
Gambar 4.1 Model Analisis Jalur........................................................................... 116
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Observasi Awal .................................................................... 149
Lampiran 2 Hasil Observasi Awal ....................................................................... 150
Lampiran 3 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Penelitian ........................................... 151
Lampiran 4 Kuesioner Uji Coba Instrumen Penelitian ........................................ 153
Lampiran 5 Daftar Responden Uji Coba Instrumen Penelitian ........................... 161
Lampiran 6 Tabulasi Data Uji Coba Instrumen Penelitian .................................. 162
Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian .......................................... 166
Lampiran 8 Hasil Uji Reabilitas Instrumen Penelitian ........................................ 169
Lampiran 9 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian .......................................................... 170
Lampiran 10 Kuesioner Penelitian ........................................................................ 172
Lampiran 11 Tabulasi Data Penelitian ................................................................... 179
Lampiran 12 Analisis Statistik Deskriptif .............................................................. 225
Lampiran 13 Hasil Uji Normalitas Data Penelitian ............................................... 236
Lampiran 14 Hasil Uji Linearitas Data Penelitian ................................................. 238
Lampiran 15 Hasil Uji Multikolinearitas Data Penelitian ..................................... 239
Lampiran 16 Hasil Uji Heteroskedastisitas Data Penelitian .................................. 240
Lampiran 17 Analisis Regresi ................................................................................ 241
Lampiran 18 Hasil Uji Sobel.................................................................................. 243
Lampiran 19 Surat Izin Penelitian.......................................................................... 244
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan perekonomian pada saat ini sangat berkembang pesat
diberbagai belahan dunia. Keadaaan seperti saat ini membuat masyarakat di negara
berkembang seperti Indonesia diharuskan memiliki pengetahuan tentang keuangan
serta pengelolaannya dengan baik. Meningkatnya kebutuhan manusia, sikap
konsumerisme, serta gaya hidup yang tinggi mengakibatkan sebagian masyarakat
tidak menyadari bahwa mereka telah menggunakan uangnya tanpa adanya
perhitungan. Bahkan masyarakat tidak berpikir panjang untuk membelanjakan uang
yang mereka terima, apalagi jika mereka memiliki pendapatan yang cukup. Akan
tetapi, banyak pula orang yang masih memiliki masalah keuangan meskipun
pendapatan yang mereka terima cukup besar.
Kenyataan yang ada pada masyarakat saat ini menunjukkan gaya hidup yang
konsumtif dan tidak sesuai dengan pendapatan yang diterima, kondisi keuangan, serta
kurangnya pengetahuan dan cara pandang terhadap keadaan keuangan yang akhirnya
dapat menyebabkan kegagalan finansial. Menurut hasil riset yang dilakukan oleh
lembaga riset internasional Kadance pada tahun 2016 menunjukkan bahwa 28 persen
orang Indonesia memiliki gaya hidup konsumtif yang tidak sehat, dimana jumlah
pengeluaran lebih besar daripada jumlah pendapatan (Susilawati, 2016). Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) memperkuat hasil penelitian Kadance dengan menyatakan bahwa
masyarakat Indonesia semakin konsumtif dan mulai meninggalkan kebiasan
2
menabung. Otoritas Jasa Keungan (OJK) menyampaikan bahwa rasio tabungan
dibandingkan dengan PDB (Gross National Saving per GDP) di Indonesia
berdasarkan data International Monetary Fund (IMF) tahun 2015 adalah 30,87%.
Angka ini masih tergolong rendah dibandingkan Singapura 46,73%, Korea Selatan
35,11%, dan China 48,87% (Detik.com, 2015).
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), selama 11 tahun sejak 2003, angka
Marginal Propersity to Save (MPS) cenderung menurun, sementara Marginal
Prosperity to Consume (MPC) cenderung naik mencapai Rp.45,18 juta (BPS, 2015).
Data ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia cenderung memiliki perilaku
keungan yang kurang baik karena mereka lebih memilih membelanjakan uangnya
secara berlebihan dibandingkan untuk menabung.
Setiap individu baik orang muda maupun dewasa hendaknya harus pandai
dalam mengelola keuangannya agar antara pendapatan dengan pengeluaran dapat
seimbang. Mahaiswa merupakan salah satu komponen masyarakat yang memberikan
pengaruh cukup besar terhadap perekonomian karena suatu saat mahasiswa akan
memasuki dunia kerja dan harus bisa mandiri termasuk dalam masalah keuangan
mereka. Oleh karena itu, beberapa tahun belakangan ini, praktik manajemen
keuangan pada anak muda mendapatkan perhatian serius dari berbagai organisasi
seperti pemerintah, lembaga keuangan, universitas dan lain sebagainya. Banyak
mahasiswa menggunakan sumber dana yang mereka miliki sesuai keinginan tanpa
membuat perincian dan penganggaran terlebih dahulu. Hal ini mengindikasikan
bahwa mahasiswa jarang mempraktikan kemampuan keuangan dasar, seperti
3
budgeting, perencanaan tabungan harian atau perencanaan untuk kebutuhan jangka
panjang dan lain sebagainya sehingga penggunaan keuangan mereka tidak terkontrol.
Dewi (2017) dalam penelitiannya menyatakan bahwa alokasi pengeluaran
mahasiswa FEB Unisbank Semarang dalam satu bulan menunjukkan bahwa untuk
kebutuhan yang sifatnya kesenangan lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan
pengeluaran mahasiswa untuk tabungan dan kebutuhan pendidikan. Persentase
pengeluaran yang berkaitan dengan shopping, jalan-jalan sebesar 46%. Kebutuhan
makan, minum, tabungan mempunyai persentase sebesar 20%. Kebutuhan transport
memiliki persentase sebesar 20%. Namun, untuk kebutuhan belajar seperti membeli
buku, mengikuti seminar, print dan fotocopy memiliki persentase sebesar14%. Serta
diperlukan manajemen pengelolaan keuangan untuk mengatur keluar masuknya uang
menjadi lebih baik. Penelitian serupa yang dilakukan oleh Ameliawati (2018) alokasi
pengeluaran Mahasiswa Unversitas Negeri Semarang tahun angkatan 2015 dalam
satu bulan menunjukkan bahwa untuk kebutuhan yang sifatnya kesenangan lebih
tinggi nilainya yaitu 49,8% Namun, untuk kebutuhan kuliah memiliki persentase
sebesar 31,5%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa cenderung memiliki perilaku
konsumtif.
Penelitian ini menelaah mengenai perilaku pengelolaan keuangan (financial
management behavior) pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Tahun
Angkatan 2016. Mahasiswa angkatan 2016 merupakan mahasiswa yang berada pada
jenjang semester enam dan telah mendapatkan pengetahuan keuangan yang lebih
banyak daripada mahasiswa lainnya. Selain pengetahuan, mahasiswa semester enam
4
telah memiliki pengalaman yang cukup lama dalam mengelola keuangan, sehingga
mereka seharusnya cenderung memiliki perilaku keuangan yang baik karena semakin
tinggi tingkat pengetahuan mahasiswa, maka akan baik pula perilaku keuangan
mereka (Susilowati, Latifah, dan Jariyah, 2017). Fakta yang ada berdasarkan kondisi
di lapangan menunjukkan bahwa penerapan financial management behavior bukanlah
suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Selain itu, tidak semua mahasiswa Unversitas
Negeri Semarang tahun angkatan 2016 ini telah mendapatkan mata kuliah yang
menunjang pengetahuan finansial mahasiswa.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dianti & Soesilowati (2016)
menunjukkan bahwa 76% mahasiswa Universitas Negeri Semarang dengan jumlah
mahasiswa bidikmisi terbanyak di Indonesia, tingkat konsumsi berada pada rentang
Rp.638.000 – Rp.1.847.000/bulan, padahal dana beasiswa yang diterima hanya
berkisar Rp.600.000. Data tersebut menunjukkan bahwa perilaku keuangan
mahasiswa masih tergolong kurang baik.
Fenomena yang terjadi pada mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun
angkatan 2016 yang ditemukan melalui observasi awal menggunakan angket dengan
jumlah responden sebanyak 30 mahasiswa dari berbagai fakultas yang ada di
Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016 menunjukkan bahwa mahasiswa
memiliki perilaku konsumtif yang artinya perilaku keuangan mereka kurang baik.
Fakultas yang ada pada Universitas Negeri Semarang yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan,
Fakultas Bahasa dan Sastra, Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu
Keolahragaan, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Hukum. Hasil observasi untuk
5
penelitian ini dapat tergambarkan dengan jelas dari data-data pengeluaran uang saku
mahasiswa selama satu bulan. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 1.1. berikut:
Tabel 1.1 Rata-rata Alokasi Uang Saku Per Bulan Mahasiswa Universitas
Negeri Semarang Tahun Angkatan 2016
No. Kegunaan Uang Saku Rata-Rata Presentase
1 Kebutuhan pokok Rp 471.667,- 51%
2 Kebutuhan pendidikan Rp 212.333,- 23%
3 Kesenangan Rp 241.667,- 26%
Total Rp 925.667 100%
Sumber : Data primer observasi, diolah (2019)
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar penggunaan uang saku
mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016 untuk kebutuhan lain
yang sifatnya kesenangan seperti menonton bioskop, jalan-jalan dan fashion memiliki
persentase sebesar yaitu 26%. Namun, pengeluaran untuk kebutuhan kuliah hanya
sebesar 23%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa alokasi pengeluaran mahasiswa
untuk kebutuhan yang sifatnya kesenangan melebihi porsi pembagian pengeluaran
keuangan yang seharusnya. Berdasarkan data observasi awal tersebut juga diperoleh
data jumlah pengeluaran mahasiswa rata-rata melebihi jumlah pemasukannya, karena
peneliti hanya menanyakan alokasi uang saku yang diperoleh dari orang tuanya saja.
Pada kenyataannya terdapat mahasiswa yang mendapatkan uang tambahan dari
beasiswa ataupun kerja paruh waktu.
Mahasiswa lebih banyak menghabiskan uangnya untuk hal bersenang-senang
daripada memenuhi kebutuhan penunjang untuk perkuliahan yang merupakan
investasi untuk masa depan. Selain itu, dari mahasiswa kebanyakan tidak membuat
anggaran pengeluaran dan belanja uang yang dimiliki, mencatat pengeluaran dan
6
belanja baik harian maupun bulanan, serta tidak menyediakan dana untuk
pengeluaran yang tidak terduga. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016 cenderung berperilaku
konsumtif, lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan, mereka belum bisa
memiliki perilaku yang baik dalam pengelolaan keuangan. Perilaku konsumtif
mahasiswa ini tidak didasarkan lagi pada teori kebutuhan (need), tetapi didorong oleh
hasrat (desire) dan keinginan (want).
Bahri (2014) menjelaskan bahwa pergeseran perilaku konsumsi masyarakat
saat ini tidak untuk memenuhi kebutuhan tetapi didasarkan pada motivasi untuk
mendapatkan tantangan, suatu sensasi, kegembiraan, sosialisasi, menghilangkan
stress, memberikan pengetahuan baru tentang perkembangan trend baru dan model
baru serta untuk menemukan barang yang baik dan bernilai bagi diri masyarakat.
Maka tidak mengherankan apabila melihat grafik investasi dan saving masyarakat
selalu bergerak turun dari waktu ke waktu. Hal tersebut menunjukkan bahwa
mahasiswa memiliki financial management behavior yang kurang baik sehingga
terdapat fenomena gap antara kondisi yang seharusnya dengan kenyataan yang ada di
lapangan.
Hasil penelitian terdahulu menyatakan bahwa terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi financial management behavior (perilaku pengelolaan keuangan).
Sundarasen et.al., (2016) menyatakan bahwa perilaku keuangan mahasiswa
dipengaruhi oleh faktor sebagai berikut: financial literacy (Literasi keuangan),
financial socialization Agents (Agen sosialisai keuangan), dan parental norms
7
(Aturan Orangtua). Lain halnya dengan Prihartno dan Asandimitra (2018), faktor
yang mempengaruhi perilaku keuangan adalah income (pendapatan), higher
education learning (pembelajaran pendidikan tinggi), financial knowladge
(pengetahuan keuangan), dan financial literacy (literasi keuangan). Mien dan Thao
(2016) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku keuangan
mahasiswa ada tiga yaitu: faktor locus of control (sikap keuangan), financial
knowledge (pengetahuan keuangan), dan external locus of control. Pada penelitian
ini faktor yang mempengaruhi financial management behavior yaitu locus of control,
financial socialization, parental norms, dan financial literacy.
Financial management behavior adalah kemampuan seseorang dalam
mengatur (perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, penggunaan, pengendalian,
pencarian, dan penyimpanan) dana keuangan sehari-hari (Kholiah dan Iramani,
2013). Munculnya financial management behavior, merupakan dampak dari besarnya
hasrat seseorang yang menimbulkan keputusan untuk membelanjakan pendapatan
yang diperoleh. Menurut Widayati (2012), keputusan keuangan yang diambil oleh
seseorang meliputi berapa besar uang yang harus dikonsumsi tiap periode, apakah ada
kelebihan dan bagaimana kelebihan tersebut diinvestasikan serta bagaimana
mendanai investasi dan konsumsi.
Chinen dan Endo (2012) mengatakan bahwa individu yang memiliki
kemampuan untuk membuat keputusan yang benar tentang keuangan tidak akan
memiliki masalah keuangan dimasa depan dan menunjukkan perilaku keuangan yang
sehat serta mampu menentukan prioritas kebutuhan bukan keinginan. Perilaku
8
keuangan yang sehat ditunjukkan oleh aktivitas perencanaan, pengelolaan serta
pengendalian keuangan yang baik. Indikator perilaku keuangan yang baik dapat
dilihat dari cara/sikap seseorang dalam mengelola keluar masuknya uang, manajemen
kredit, tabungan dan investasi (Hilgert dan Hogart, 2003).
Faktor yang mempengaruhi financial management behavior adalah locus of
control. Locus of control pertama kali dikemukakan oleh Rotter, pada tahun 1966,
seorang ahli teori pembelajaran sosial. Locus of control adalah cara pandang
seseorang terhadap suatu peristiwa apakah seseorang dapat atau tidak dapat
mengendalikan peristiwa yang terjadi padanya. Maksudnya seseorang meyakini
bahwa suatu keberhasilan atau kegagalan yang terjadi pada dirinya tergantung dari
sikap, tanggung jawab pribadi dan merupakan hasil dari usahanya sendiri. Orientasi
locus of control dibedakan menjadi dua, yakni locus of control internal dan locus of
control eksternal (Robbins 2008: 178).
Variabel locus of control diduga mempengaruhi perilaku keuangan seseorang
secara psikologis. Penelitian yang telah dilakukan oleh Kholilah dan Iramani (2013)
menunjukkan bahwa locus of control berpengaruh terhadap financial management
behavior. Hal serupa juga dikemukakan oleh Arifin (2017) dalam penelitiannya yang
menyatakan bahwa locus of control mempengaruhi financial management behavior.
Pada tahun yang sama Dwiastanti (2017) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa
locus of control berpengaruh terhadap financial management behavior. Berbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh Prihartono dan Asandimitra (2018)
mengemukakan bahwa locus of control tidak berpengaruh pada financial
9
management behavior. Hal serupa dikemukakan oleh Amanah, dkk (2016) bahwa
locus of control tidak berpengaruh pada financial management behavior .
Sebuah proses dimana individu memperoleh keterampilan yang diperlukan,
informasi dan sikap untuk memaksimalkan kemampuan mereka di pasar keuangan
disebut sosialisasi keuangan (Ward, 1974). Penelitian sebelumnya telah menunjukkan
bahwa individu memperoleh informasi keuangan dari sistem instruktif formal
maupun dari asosiasi dengan agen sosialisasi (Hilgert et al., 2003). Agen sosialisasi,
misalnya, orang tua, teman, pendidik dan media penting dalam menentukan perilaku
keuangan. Dampak dari rekan-rekan juga sangat penting dalam membentuk perilaku
keuangan (Kretschmer dan Pike, 2010; Masche, 2010; Moore dan Bowman, 2006).
Penelitian yang telah dilakukan oleh Ameliawati dan Setiyani (2018) menunjukkan
bahwa financial socialization berpengaruh terhadap financial management behavior.
Pada penelitian sebelumnya, Sundarasen,et al., (2016) juga mengemukakan bahwa
financial socialization berpengaruh terhadap financial management behavior.
Namun, penelitian serupa yang telah dilakukan oleh Kusuma (2017) menyatakan
bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh lingkungan tidak berpengaruh terhadap
financial management behavior.
Orang tua diakui sebagai salah satu agen sosialisasi utama untuk remaja dan
orang dewasa (Clarke et al, 2005;. Rettig 1985). Norma orangtua adalah aturan-
aturan yang diberikan oleh orang tua terhadap anaknya yang diberikan sejak dini
sebagai pedoman dalam melaksanakan sesuatu. Begitu juga dalam hal perilaku
pengelolaan uang. Penelitian saat ini telah direkomendasikan bahwa orang tua juga
10
persuasif dalam menyampaikan pendidikan terkait uang untuk anak-anak mereka
(Ivan dan Dickson, 2008; Clarke et al, 2005;. Dennis dan Migliaccio, 1997; Neul dan
Drabman,141 2001; Shim et al. 2010; Shim et al. 2009; Xiao et al. 2007). Penelitian
yang dilakukan oleh Sundarasen,et al,. (2016) membuktikan bahwa paretal norms
berpengaruh terhadap financial management behavior. Namun, penelitian serupa
yang telah dilakukan oleh Vhalery, dkk (2019) menyatakan bahwa sosialisasi yang
dilakukan oleh lingkungan tidak berpengaruh terhadap financial management
behavior.
Literasi keuangan didefinisikan sebagai kecerdasan atau kemampuan
seseorang dalam mengelola keuangannya. Literasi keuangan merupakan keharusan
bagi setiap individu agar terhindar dari masalah keuangan. Masalah keuangan
seringkali terjadi karena kurang pahamnya individu mengenai pengetahuan keuangan
dan kebiasaan pengaturan keuangan yang buruk. Hal ini bisa dilihat dari pola gaya
hidup yang tidak seimbang dengan penghasilan, manajemen hutang yang caruk
maruk, defisit keuangan yang berkesinambungan, tidak melakukan pencatatan dengan
benar dan tidak memiliki tujuan keuangan. Gaya hidup yang tidak disesuaikan
dengan kemampuan keuangan juga terkadang menyebabkan seseorang melakukan
segala cara. Gaya hidup mencerminkan pola konsumsi yang menggambarkan pilihan
seseorang bagaimana ia menggunakan waktu dan uang (Sumarwan, 2011).
Hasil penelitian terdahulu menunjukkan adanya research gap untuk beberapa
variabel yang mempengaruhi perilaku pengelolaan keuangan. Variabel tersebut antara
lain locus of control, financial socialization, dan parental norms. Oleh karena itu
11
peneliti mengajukan hipotesis dengan menghadirkan variabel financial literacy
sebagai variabel mediasi. Lusardi & Mitchell (2007), mendefisisikan literasi
keuangan sebagai pengetahuan keuangan dan kemampuan untuk mengaplikasikannya
(knowledge and ability).
Individu yang memiliki locus of control yang baik maka akan baik pula
literasi keuangannya. Hal tersebut dikarenakan kendali individu dalam pengambilan
keputusan keuangan juga baik. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Susanti (2016), yang menyatakan bahwa locus of control berpengaruh positif
dan signifikan terhadap literasi keuangan. Menurutnya seseorang yang memiliki locus
of control yang baik akan dapat merencanakan sebaik mungkin penggunaan
keuangannya agar bermanfaat di masa yang akan datang. Locus of control penting
bagi individu dalam mengambil risiko keuangan, yang mana pengambilan risiko akan
mempengaruhi individu dalam pengambilan keputusan keuangan. Keputusan
keuangan yang tepat akan menjadikan individu memiliki perilaku pengelolaan
keuangan yang baik. Oleh karena itu diharapkan literasi keuangan mampu memediasi
pengaruh tidak langsung antara locus of control dan perilaku pengelolaan keuangan.
Financial literacy orangtua menjadi salah satu faktor penentu sejauh mana
financial literacy pada anak. Orang tua merupakan lingkungan pendidikan yang
pertama bagi anak karena orang tua akan memberika didikan dan bimbingan,
sebagian besar dari kehidupan anak dipengaruhi oleh orang tua sehingga muncullah
aturan-aturan yang diberikan orang tua (parental norms) yang dibawa orangtua
kepada anaknya. Di dalam lingkungan keluarga anak belajar mengelola keuangan
12
dengan melihat dan memperhatikan orang tua mereka, latihan penguatan, partisipasi
positif, dan instruksi yang disengaja orang tua (Mulyadi dan Trizki, 2012:2).
Faktor interaksi teman sebaya atau peer group dapat memberikan pengaruh
pada perilaku individu dalam mengelola keuangan. Pada penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa keluarga, teman, pendidikan, dan media adalah agen sosialisasi
yang mempengaruhi individu dalam konsumsi, yang mana masing-masing agen
berkerja dengan cara berbeda-beda dalam lingkaran kehidupan (Sohn et al, 2012).
Financial management behavior dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas
dari adanya literasi keuangan (Financial literacy), dimana semakin tinggi tingkat
literasi keuangan seseorang maka semakin baik pula perilaku manajemen keuangan
orang tersebut (Laily, 2013). Financial literacy akan membantu kita dalam banyak
hal, seperti menyeimbangkan arus keuangan rumah tangga, serta merencanakan
pembangunan rumah, pendidikan anak dan jaminan hari tua (Agarwalla et al, 11
2013).
Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat literasi seseorang baik
berpengaruh langung maupun berpengaruh tidak langsung. Salah satunya adalah
varabel locus of control. Susanti (2016) menyatakan bahwa Locus of control
berpengaruh langsung terhadap literasi keuangan. Selanjutnya, penelitian yang
dilakukan oleh U.C Edirisinghae, et al., (2017) menyatakan bahwa literasi keuangan
berpengaruh terhadap perilaku keuangan. Hal serupa juga dibuktikan pada tahun
berikutnya oleh Herawati, dkk (2018) dan Hamdani (2018) bahwa literasi keungan
berpengaruh terhadap perilaku keuangan. Oleh karena itu, pada penelitian ini variabel
13
literasi keuangan dijadikan sebagai variabel intervening karena penulis menduga
bahwa faktor yang mempengaruhi literasi keuangan juga akan mempengaruhi
perilaku keungan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pendekatan teoritis yang digunakan untuk menjelaskan perilaku pengelolaan
keuangan (financial management behavior) dalam penelitian ini adalah theory of
planned behavior (TPB) dikembangkan terlebih dahulu oleh Ajzen dan Fishbein pada
tahun 1980. Theory of planned behavior dianggap penting dalam memprediksi suatu
perilaku, dalam penelitian ini adalah perilaku pengelolaan keuangan (financial
management behavior). Berdasarkan teori ini, dalam berperilaku dipengaruhi oleh
norma subjektif, dimana norma yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sosialisasi
keuangan (financial socialization) dan parental norms (norma orangtua), kendali
perilaku yang dipersepsikan dalam penelitian ini adalah locus of control (lokus
control).
Berdasarkan permasalahan, hasil penelitian terdahulu, dan pendekatan teoritis
yang telah diuraikan di atas, mendorong penulis untuk melakukan penelitian lebih
lanjut mengenai faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap financial
management behavior dengan judul “Pengaruh Locus of control, Financial
socialization, dan Parental norms Terhadap Financial management behavior
dengan Financial literacy sebagai Variabel Intervening pada Mahasiswa
Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016”.
14
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Mahasiswa memiliki masalah keuangan yang kompleks karena sebagian besar
mahasiswa belum memiliki pendapatan dan harus hidup mandiri yang
menuntut mahasiswa untuk memiliki control keuangan dengan baik.
2. Keluarga, teman, pendidikan, dan media merupakan agen sosialisasi yang
mempengaruhi individu dalam konsumsi, di mana masing-masing agen
sosialisasi memberi pengaruh yang berbeda-beda dalam aspek keuangan, baik
pengaruh yang positif maupun negatif.
3. Survei nasional literasi dan inklusi keuangan nasional oleh Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) tahun 2016 dikutip dari Kompas.com (04 Oktober 2017)
menunjukkan bahwa terdapat 67,8% masyarakat yang telah menggunakan
produk dan layanan keuangan. Namun demikian hanya 29,7% masyarakat
yang telah paham dengan produk dan layanan keuangan. Hal ini
mengindikasikan masyarakat yang masih lemah akan literasi keuangan
(financial literacy) yang akan berakibat pada perilaku pengelolaan keuangan
(financial management behavior) yang tidak baik.
4. Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang sebagian besar
merupakan mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi. Uang yang diterima per
bulan belum dikelola dengan baik. Mahasiswa lebih cenderung menggunakan
15
uang tersebut untuk memenuhi keinginan daripada memenuhi kebutuhan. Hal
ini menunjukkan perilaku keuangan yang kurang baik.
5. Faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap financial management
behavior Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun 2016 adalah locus of
control, Financial socialization, parental norms, dan financial literacy.
1.3. Cakupan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka perlu diadakan pembatasan
masalah agar lebih terfokus pada penelitian yang dilaksanakan. Oleh karena itu,
penelitian memfokuskan masalah pada tiga faktor utama yang diduga menjadi
pengaruh financial management behavior (perilaku pengelolaan keuangan) yaitu
locus of control (lokus kontrol), financial socialization (sosialisasi keuangan), dan
parental nomrs (norma orangtua), serta financial literacy (literasi keuangan) sebagai
faktor yang mempengaruhi perilaku. Penelitian ini akan dilakukan pada Mahasiswa
Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah locus of control berpengaruh positif terhadap financial management
behavior pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun angkatan
2016?
16
2. Apakah financial socialization berpengaruh positif terhadap financial
management behavior pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun
angkatan 2016?
3. Apakah parental norms berpengaruh positif terhadap financial management
behavior pada Mahasiswa Unversitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016?
4. Apakah financial literacy berpengaruh positif terhadap financial management
behavior pada Mahasiswa Unversitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016?
5. Apakah locus of control berpengaruh positif terhadap financial literacy pada
Mahasiswa Unversitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016?
6. Apakah financial socialization berpengaruh positif terhadap financial literacy
pada Mahasiswa Unversitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016?
7. Apakah parental norms berpengaruh positif terhadap financial literacy pada
Mahasiswa Unversitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016?
8. Apakah locus of control berpengaruh positif terhadap financial management
behavior melalui financial literacy pada Mahasiswa Unversitas Negeri
Semarang tahun angkatan 2016?
9. Apakah financial socialization berpengaruh positif terhadap financial
management behavior melalui financial literacy pada Mahasiswa Unversitas
Negeri Semarang tahun angkatan 2016?
10. Apakah parental norms berpengaruh positif terhadap financial management
behavior melalui financial literacy pada Mahasiswa Unversitas Negeri
Semarang tahun angkatan 2016?
17
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang sudah dijelaskan di atas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis adanya pengaruh positif locus of control terhadap financial
management behavior pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun
angkatan 2016.
2. Menganalisis adanya pengaruh positif financial socialization terhadap
financial management behavior pada Mahasiswa Universitas Negeri
Semarang tahun angkatan 2016.
3. Menganalisis adanya pengaruh positif parental norms terhadap financial
management behavior pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun
angkatan 2016.
4. Menganalisis adanya pengaruh positif financial literacy terhadap financial
management behavior pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun
angkatan 2016.
5. Menganalisis adanya pengaruh positif locus of control terhadap financial
literacy pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016.
6. Menganalisis adanya pengaruh positif financial socialization terhadap
financial literacy pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun
angkatan 2016.
7. Menganalisis adanya pengaruh positif parental norms terhadap financial
literacy pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016.
18
8. Menganalisis adanya pengaruh positif locus of control terhadap financial
management behavior melalui financial literacy pada Mahasiswa Universitas
Negeri Semarang tahun angkatan 2016.
9. Menganalisis adanya pengaruh positif financial sociailzation terhadap
financial management behavior melalui financial literacy pada Mahasiswa
Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016.
10. Menganalisis adanya pengaruh positif parental norms terhadap financial
management behavior melalui financial literacy pada Mahasiswa Universitas
Negeri Semarang tahun angkatan 2016.
1.6. Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis (pengembangan ilmu) maupun secara praktis bagi segenap pihak yang
berkepentingan.
1. Kegunaan Teoritis
a. Menerapkan theory of planned behavior pada perilaku pengelolaan
keuangan (financial management behavior).
b. Hasil dari penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan
tentang financial management behavior, locus of control, financial
socialization, parental norms, dan financial literacy.
c. Menjadi bahan referensi atau bacaan, bagi para peneliti selanjutnya yang
mengadakan penelitian sejenis.
19
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai media untuk mengaplikasikan
ilmu pengetahuan yang diperoleh semasa kuliah dan diharapkan dapat
menambah wawasan tentang pengaruh locus of control, financial
socialization, parental norms terhadap financial management behavior
melalui financial literacy.
b. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini dapat memberikan motivasi pada mahasiswa dalam
menerapkan perilaku pengelolaan keuangan (financial management
behavior) dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.
c. Bagi Perguruan Tinggi
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan bagi
perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas akademik di mata kuliah
keuangan.
d. Bagi Orang tua
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan digunakan sebagai
rujukan agar para orang tua melakukan pengawasan terhadap pengelolaan
keuangan anaknya.
1.7. Orisinalitas
Penelitian tentang financial management behavior ini merujuk pada penelitian
yang telah dilakukan oleh Sundarasen et.al., (2016) mengenai faktor-faktor yang
20
mempengaruhi perilaku pengelolaan keuangan (financial management behavior)
mahasiswa di malaysia yaitu financial literacy, financial socialization agents, dan
parental norms. Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh Sundarasen et.al., (2016)
adalah untuk menguji hubungan antara financial literacy, financial socialization
agents, dan parental norms dalam menjelaskan financial management behavior
dikalangan mahasiswa Malaysia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel
financial literacy, financial socialization agents, dan parental norms mempunyai
pengaruh yang lagung secara positif signifikan terhadap financial management
behavior.
Kebaruan yang terdapat dalam penelitian ini dibandingkan dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh sundarasen et.al., (2016) yaitu menambah variable
locus of control sebagai variabel independen (variable x), sedangkan variabel literasi
keuangan (financial literacy) dijadikan sebagai variable intervening yang digunakan
untuk menyela antara variabel locus fo control, financial socialization, dan parental
norms sehingga dapat mengetahui pengaruh tidak langsung terhadap perilaku
pengelolaan keuangan (financial management behavior) serta penelitian ini dilakukan
pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016.
21
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Kajian Teori Utama (Grand Theory)
2.1.1 Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior)
Theory of planned behavior (TPB) atau disebut juga dengan teori perilaku
terencana merupakan pengembangan dari theory of reasoned action (TRA). TRA atau
disebut juga dengan teori perilaku beralasan telah dikembangkan terlebih dahulu oleh
Ajzen dan Fishbein pada tahun 1980. Menurut theory of reasoned action (TRA),
keputusan untuk melakukan perilaku tertentu merupakan hasil dari proses yang
rasional. Beberapa pilihan perilaku dipertimbangkan dan hasilnya dinilai, kemudian
dibuat keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu (intensi). Intensi
untuk melakukan perilaku ditentukan oleh dua determinan dasar, yaitu determinan
diri dan determinan pengaruh sosial. Determinan diri adalah sikap (attitude) terhadap
perilaku dan determinan pengaruh sosial adalah norma subjektif (subjective norm).
Pengaruh sosial adalah persepsi seseorang mengenai tekanan sosial yang
diperoleh dari orang-orang di sekitarnya untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu perilaku (Sarwono dan Meinarno, 2014). Theory of reasoned action (TRA)
mengasumsikan bahwa perilaku seseorang tidak hanya dikendalikan oleh dirinya
sendiri (kontrol penuh individual), tetapi juga membutuhkan kontrol yaitu
ketersediaan sumber daya dan kesempatan bahkan keterampilan tertentu, sehingga
perlu ditambahkan konsep Theory of planned behavior (TPB) atau disebut juga
22
dengan teori perilaku terencana merupakan pengembangan dari theory of reasoned
action (TRA).
TRA atau disebut juga dengan teori perilaku beralasan telah dikembangkan
terlebih dahulu oleh Ajzen dan Fishbein pada tahun 1980. Menurut theory of
reasoned action (TRA), keputusan untuk melakukan perilaku tertentu merupakan
hasil dari proses yang rasional. Beberapa pilihan perilaku dipertimbangkan dan
hasilnya dinilai, kemudian dibuat keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu (intensi). Intensi untuk melakukan perilaku ditentukan oleh dua determinan
dasar, yaitu determinan diri dan determinan pengaruh sosial. Determinan diri adalah
sikap (attitude) terhadap perilaku dan determinan pengaruh sosial adalah norma
subjektif (subjective norm). Pengaruh sosial adalah persepsi seseorang mengenai
tekanan sosial yang diperoleh dari orang-orang di sekitarnya untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu perilaku (Sarwono dan Meinarno, 2014). Theory of reasoned
action (TRA) mengasumsikan bahwa perilaku seseorang tidak hanya dikendalikan
oleh dirinya sendiri (kontrol penuh individual), tetapi juga membutuhkan kontrol
yaitu ketersediaan sumber daya dan kesempatan bahkan keterampilan tertentu,
sehingga perlu ditambahkan konsep.
Adapun komponen-komponen dalam theory of planned behavior (TPB) dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Intensi atau Niat (Intention)
Intensi memengaruhi perilaku secara langsung serta merupakan indikasi
seberapa kuat keyakinan seseorang untuk mencoba suatu perilaku dan seberapa besar
23
usaha yang akan digunakannya untuk melakukan sebuah perilaku. Dharmmesta
(1998) berpendapat bahwa intensi atau niat terutama mencerminkan kemauan
seseorang untuk melakukan perilaku tertentu.
2. Sikap (attitude)
Hidayat dan Nugroho (2010) mendefinisikan sikap (attitude) sebagai perasaan
mendukung atau memihak, atau perasaan tidak mendukung atau tidak memihak
terhadap suatu objek yang akan disikapi. Perasaan ini timbul dari adanya evaluasi
individual atas keyakinan terhadap hasil yang didapatkan dari perilaku tertentu.
3. Norma Subjektif (Subjective Norm)
Ajzen (1991) berpendapat bahwa norma subjektif merupakan pengaruh dari
orang-orang disekitar yang direferensikan. Norma subjektif lebih mengacu pada
persepsi individu terhadap apakah individu tertentu atau kelompok tertentu setuju
atau tidak setuju atas perilakunya, dan motivasi yang diberikan oleh mereka kepada
individu untuk berperilaku tertentu. Orang-orang disekitar yang direferensikan seperti
orang tua, keluarga, pasangan, teman, rekan kerja, dan lain-lain.
4. Kendali Perilaku yang dipersepsikan (Perceived Behavioral Control)
Ajzen (1991) berpendapat bahwa kendali perilaku yang dipersepsikan atau
disebut juga kontrol perilaku mengacu pada persepsi-persepsi individu akan
kemampuannya untuk menampilkan perilaku yang diinginkan, terkait dengan
keyakinan untuk mewujudkan perilaku tertentu. Cara kerja konstruk TPB dalam
mempengaruhi seseorang berperilaku adalah semakin menarik sikap dan norma
subjektif terhadap suatu perilaku, dan semakin besar kontrol perilaku yang
24
dipersepsikan, maka semakin kuat seseorang untuk melakukan perilaku yang sedang
dipertimbangkan.
Planned Behavior Theory (TPB) telah banyak diaplikasikan untuk memahami
begaimana individu berperilaku dan bagaimana cara menunjukkan reaksi. Teori ini
merupakan salah satu teori psikologi sosial yang memprediksi perilaku manusia.
Alasan utama perilaku pengambilan keputusan merupakan hasil dari proses reasoning
yang dipengaruhi oleh sikap, norma dan pengendalian perilaku (Smith et al, 2007).
Sommer (2011) lebih lanjut mengatakan bahwa perilaku manusia bisa disebabkan
oleh alasan-alasan/kemungkinan yang berbeda, hal ini berarti bahwa keyakinan
seseorang tentang konsekuensi dari sikap/perilaku, keyakinan akan ekspektasi
terhadap orang lain dan adanya faktor-faktor yang mungkin menghalangi perilaku
tersebut. Teori ini menunjukkan bahwa latar belakang seperti gender, usia,
pengalaman, pengetahuan akan mempengaruhi keyakinan seseorang terhadap sesuatu
yang pada akhirnya akan mempengaruhi perilaku tersebut.
Pendekatan teoritis yang digunakan untuk menjelaskan perilaku pengelolaan
keuangan (financial management behavior) dalam penelitian ini adalah theory of
planned behavior (TPB). Theory of planned behavior dianggap penting dalam
memprediksi suatu perilaku, dalam penelitian ini adalah perilaku pengelolaan
keuangan (financial management behavior). Berdasarkan teori ini, dalam berperilaku
dipengaruhi oleh norma subjektif, dimana norma yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah sosialisasi keuangan (financial socialization) dan parental norms (norma
25
orangtua), kendali perilaku yang dipersepsikan dalam penelitian ini adalah locus of
control (lokus control).
2.2.1 Teori Pembelajaran Sosial (Social Learnning Theory)
Teori belajar sosial ditemukan oleh Albert Bandura seorang psikolog pada
Universitas Standfor Amerika Serikat pada tahun 1986. Teori belajar sosial sering
disebut dengan teori observational learning (belajar observasional). Teori ini
menerima sebagian besar dari prinsip-prinsip teori-teori belajar perilaku, tetapi lebih
banyak penekanan pada kesan dari isyarat-isyarat perilaku dan pada proses proses
mental internal. Menurut teori belajar sosial yang terpenting adalah kemampuan
seseorang untuk mengabstraksikan informasi dari perilaku orang lain, mengambil
keputusan mengenai perilaku mana yang akan ditiru dan kemudian melakukan
perilaku-perilaku yang telah terpilih (Mahmud, 1989:145). Teori belajar sosial
berdasarkan tiga asumsi yaitu:
1. Bahwa individu melakukan pembelajaran dengan meniru apa yang ada
dilingkungan, terutama perilaku-perilaku orang lain. Perilaku orang lain
yang ditiru disebut sebagai perilaku model atau perilaku contoh. Apabila
peniruan itu memperoleh penguatan, maka perilaku yang ditiru itu akan
menjadi perilaku dirinya. Proses pembelajaran menurut proses kognitif
individu dan kecakapan dalam membuat keputusan.
2. Terdapat hubungkait yang erat antara pelajar dengan lingkungannya.
Pembelajaran terjadi dalam keterkaitan antara tiga pihak yaitu lingkungan,
perilaku dan faktor-faktor pribadi.
26
3. Bahwa hasil pembelajaran adalah berupa kode perilaku visual dan verbal
yang diwujudkan dalam perilaku sehari-hari.
Atas dasar asumsi tersebut, maka teori belajar sosial terjadi karena proses
kognitif dalam diri individu memegang peranan dalam pembelajaran, sedangkan
pembelajaran terjadi karena adanya pengaruh lingkungan. Bandura berasumsi tentang
pikiran manusia dan menafsirkan pengalaman mereka melalui kognitif kita. Menurut
teori belajar sosial proses belajar dapat diringkas dalam 4 tahap yaitu:
1. Atensi/Perhatian
Jika reaksi baru yang dipelajari dari melihat/mendengar lainnya, maka hal itu
jelas bahwa tingkat memberi perhatian yang lain akan menjadi yang
terpenting. Lebih mendalam lagi berikut faktor-faktor untuk mendapatkan
perhatian: (1) penekanan penting dari perilaku menonjol, (2) memperoleh
perhatian dari ucapan/teguran, (3) membagi aktivitas umum dalam bagian
bagian yang wajar jadi komponen keterampilan dapat menonjol.
2. Retensi
Setiap gambaran perilaku disimpan dalam memori atau tidak, dan dasar untuk
penyimpanan merupakan metode yang digunakan untuk penyandian atau
masukkan respon. Penyandian dalam simbol verbal dipermudah oleh berpikir
aktif atau ringkasan secara verbal tindakan yang mereka amati. Waktu respon
yang diamati disandikan, ingatan kesan visual atau simbol verbal dapat
berlanjut dengan melatih kembali secara mental. Dengan begitu, penyandian
27
akan mencoba untuk berpikir giat mengenai tindakan dan memikirkan
kembali penyandian verbal.
3. Reproduksi gerak
Rangkaian tindakan baru merupakan simbol pertama pengaturan dan berlatih.
Penyesuaian dibuat dalam rangkaian tindakan baru dan perilaku awal.
4. Penguatan dan Motivasi
Ketika kita mencoba menstimulus orang untuk menunjukkan pengetahuan
pada perilaku yang benar.
Menurut teori belajar sosial, tingkah laku dan lingkungan dapat dimodifikasi,
keduanya tidak dapat disebut sebagai penentu utama perubahan tingkah laku.
Diperolehnya tingkah laku yang kompleks bukan karena adanya hubungan dua arah
antara lingkungan dan individu, selain itu juga diantarai oleh berbagai macam faktor
pribadi yang bersifat internal. Jadi, menurut Bandura (1986) ada hubungan tiga arah
yang saing mengunci, yaitu tingkah laku, lingkungan, dan peristiwa-peristiwa
batiniah yang mempengaruhi persepsi dan tindakan.
Financial management behavior (perilaku pengelolaan keuangan) dalam
penelitian ini merupakan suatu tingkah laku, sedangkan locus of control mewakili
peristiwa dalam diri individu, financial literacy merupakan proses kognitif, serta
parental norms dan financial socialization dari orang tua, teman, pendidikan, dan
media termasuk dalam lingkungan. Sehingga financial management behavior sesuai
dengan teori belajar sosial dipengaruhi oleh locus of control sebagai peristiwa dalam
28
diri individu, financial literacy mewakili proses kognitif, parental norms dan
financial socialization merupakan faktor lingkungan.
2.2 Kajian Variabel Financial Management Behavior
2.2.1 Pengertian Financial Management Behavior
Financial management behavior merupakan salah satu konsep penting dalam
ilmu keuangan. Kholilah dan Iramani (2013) berpendapat bahwa financial
management behavior adalah kemampuan seseorang dalam perencanaan,
penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan
dana keuangan sehari-hari. Lebih lanjut, Amanah dkk (2016) menjelaskan financial
management behavior adalah ilmu yang menjelaskan mengenai perilaku seseorang
dalam mengatur keuangan mereka dari sudut pandang psikologi dan kebiasaan
individu. Ilmu ini juga menjelaskan mengenai pengambilan keputusan yang irasional
terhadap keuangan mereka. Perilaku keuangan yang sehat ditunjukkan oleh aktivitas
perencanaan, pengelolaan serta pengendalian keuangan yang baik (Aji, Prajanti, &
Sakitri, 2017).
Horne dan Wachowicz (2002) dalam Mien dan Thao (2015) mendefinisikan
perilaku pengelolaan keuangan (financial management behavior) sebagai penentuan,
akuisisi, alokasi, dan pemanfaatan sumber daya keuangan, biasanya dengan
keseluruhan tujuan dalam pikiran. Lebih lanjut, Joo (2008) dalam Mien dan Thao
(2015) menunjukkan bahwa perilaku pengelolaan keuangan yang efektif harus
meningkatkan kesejahteraan keuangan dengan positif dan kegagalan untuk mengelola
keuangan pribadi dapat menyebabkan masalah jangka panjang yang serius, seperti
29
kriminalitas dan konsekuensi sosial. Dengan demikian, perilaku pengelolaan
keuangan terutama berkaitan dengan pengelolaan dana yang efektif.
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas maka pengertian perilaku
keuangan (financial management behavior) adalah suatu tata kelola seseorang dalam
memanfaatkan atau menggunakan keuangan yang dimiliki untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari secara efektif. tata kelola ini meliputi kemampuan
berhati-hati agar dalam penggunaan aspek keuangan yang dimiliki sesuai dengan apa
yang sedang dibutuhkan atau dengan kata lain digunakan dengan semestinya
sehingga kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang bisa terpenuhi.
2.2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Financial Management Behavior
Banyak faktor yang mempengaruhi financial management behavior. Faktor-
faktor yang mempengaruhi financial management behavior menurut Sundarasen,
et.al., (2016) yaitu financial literacy (literasi keuangan), financial socialization
agents (agen sosialisasi keuangan), dan parental norms (norma orangtua). Sedangkan
menurut Mien dan Thao (2015) yaitu:
1. Financial attitude (sikap keuangan), yaitu sebagai keadaan pikiran, pendapat,
serta penilaian yang diungkapkan saat mengevaluasi praktik atau perilaku
pengelolaan keuangan.
2. Fiancial knowledge (pengetahuan keuangan), yaitu pengetahuan seseorang
mengenai masalah keuangan yang diukur dengan tingkat pengetahuan tentang
berbagai konsep keuangan.
30
3. Locus of Control, yaitu sebuah konsep psikologi mengenai keyakinan
seseorang tentang sejauh mana mereka mengendalikan peristiwa yang
mempengaruhi mereka.
2.2.3 Indikator Financial Management Behavior
Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel financial management
behavior berdasar pada Herdjiono dan Damanik (2016) meliputi :
1. Pertimbangan dalam pembelian barang,
2. Pembayaran tagihan tepat waktu,
3. Pencatatan pengeluaran bulanan,
4. Keseimbangan pemasukan dan pengeluaran,
5. Perencanaan anggaran keuangan,
6. Penyisihan uang untuk tabungan atau investasi,
7. Membayar kewajiban atau hutang tepat waktu.
Marsh (2006) menjelaskan dimensi perilaku pengelolaan keuangan pribadi
(Financial management behavior) diukur dengan menggunakan empat indikator
sebagai berikut:
1. Perilaku mengorganisasi, mahasiswa diminta untuk melaporkan sejauh mana
mereka mengatur uang sesuai dengan anggarannya agar dapat digunakan
selama satu bulan, mempertahankan catatan keuangan, dan memeriksa buku
catatan keuangan mereka.
2. Perilaku pengeluaran, berkaitan dengan kegiatan atau kebiasaan yang
31
dilakukan mahasiswa setiap bulannya. Mahasiswa ditanya tentang sejauh
mana mereka membayar tagihan tepat waktu, membeli hal-hal yang benar-
benar dibutuhkan dan membeli hal-hal yang hanya untuk membuat diri
mereka merasa lebih baik (keinginan).
3. Perilaku menabung, berkaitan dengan simpanan yang dapat digunakan saat
ada kebutuhan mendesak. Skala perilaku menabung dirancang untuk
mengukur sejauh mana mahasiswa melaksanakan praktik menabung.
4. Perilaku pemborosan, berkaitan dengan pengeluaran yang seharusnya tidak
dibutuhkan oleh mahasiswa.
Berdasarkan indikator-indikator yang telah dijelaskan oleh beberapa ahli
diatas, maka indikator financial management behavior (perilaku pengelolaan
keuangan) yang akan digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pendapat dari
Marsh (2006) antara lain: perilaku mengorganisasi, perilaku pengeluaran, perilaku
menabung, dan perilaku pemborosan. Indikator tersebut dipillih karena dianggap
sesuai dengan kondisi mahasiswa dan mempunyai peranan besar dalam financial
management behavior.
2.3 Kajian Variabel Locus of Control
2.3.1 Pengertian Locus of Control
Locus of Control pertama kali di kemukakan oleh Julian Rotter (1966)
seorang ahli teori pembelajaran ekonomi. Rotter (1966) mengemukakan adanya
konsep locus of control yakni keyakinan, harapan, atau sikap tentang keterkaitan
antara perilaku seseorang dengan akibatnya. Robbins & Judge (2008:138)
32
menjelaskan bahwa locus of control merupakan tingkat dimana individu yakin bahwa
mereka adalah penentu nasib mereka sendiri. Menurut Lefcourt (dalam Smet,
1994:181), locus of control mengacu pada derajat dimana individu memandang
peristiwa-peristiwa dalam kehidupannya sebagai konsekuensi perbuatannya, dengan
demikian dapat dikontrol (control internal), atau sebagai sesuatu yang tidak
berhubungan dengan perilakunya sehingga diluar control pribadinya (control
eksternal).
Duffy & Atwarer (2005) mengemukakan definisi locus of control adalah
sumber keyakinan yang dimiliki oleh individu dalam mengendalikan peristiwa yang
terjadi baik itu dari diri sendiri maupun dari luarnya. Levenson (1981) menyatakan
locus of control adalah keyakinan individu mengenai sumber penyebab dari
peristiwa-peristiwa yang dialami dalam hidupnya. Seseorang juga dapat memiliki
keyakinan bahwa ia mampu mengatur kehidupannya, bisa juga ia berkeyakinan faktor
nasib, keberuntungan, atau kesempatan yang mempunyai pengaruh besar dalam
kehidupannya (Robinson,dkk, 1991:425).
Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dipaparkan diatas dapat
disimpulkan bahwa Locus of Control adalah tingkat sejauh mana keyakinan yang
dimiliki oleh individu terhadap sumber penyebab terjadinya peristiwa-peristiwa yang
terjadi dalam kehidupannya, baik itu keberhasilan maupuan kegagalan dalam
hidupannya dikendalikan oleh perilakunya sendiri (internal) atau dikendalikan oleh
kekuatan lain (eksternal).
33
2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Locus of Control
pembentukan locus of control sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh faktor
lingkungan. Faktor lingkungan ini tidak terlepas dari peran keluarga terutama orang
tua ketika masa – masa awal perkembangan. Menurut Monks (1928) pembentukan
locus of control tergantung dari :
1. Stimulus, jika anak kekurangan stimulus dari lingkungan maka hal ini dapat
menyebabkan anak mengalami deprivasi persepual (tidak memperoleh
stimulus yang memadai).
2. Respon, memberikan respon dan reaksi pada saat-saat yang tepat terhadap
tingkah laku anak dapat memberikan pengaruh yang penting terhadap rasa diri
anak.
Lefcourt (dalam Robinson,dkk,1991: 414) menyatakan perkembangan locus
of control individu dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu :
1. Episodic antecedent, merupakan kejadian-kejadian yang relatif mempunyai
makna penting yang muncul pada waktutertentu,seperti kematian orang yang
dicintai, kecelakaan atau bencana alam.
2. Accumulative antecendent, merupakan kejadian atau faktor yang bersifat
berkelanjutan atau terus menerus yang dapat mempengaruhi locus of control.
2.3.3 Indikator Locus of Control
Rotter (1966) juga menyatakan bahwa locus of control dibagi menjadi dua
dimensi yaitu locus of control internal dan eksternal. locus of control internal
merupakan cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa sebagai peristiwa yang
34
dapat diramalkan, dan perilaku individu turut berperan didalamya. maksudnya
seseorang meyakini bahwa suatu keberhasilan atau kegagalan yang terjadi pada
dirinya tergantung dari sikap, tanggung jawab pribadi dan merupakan hasil dari
usahanya sendiri.
Seseorang dengan internal locus of control lebih mengganggap bahwa apa
yang terjadi di kehidupannya serta apa yang diperoleh dalam hidupnya ditentukan
oleh keterampilan serta kemampuan yang dimiliki maupun atas usaha yang telah
dilakukan. sedangkan seseorang yang cenderung memiliki eksternal locus of control
menganggap bahwa kehidupan dirinya ditentukan oleh kekuatan dari luar atau
eksternal, seperti dari orang yang mempunyai kuasa, nasib, maupun keberuntungan
(Kholilah dan Iramani, 2013).
pengukuran variable locus of control diukur dengan menggunakan instrumen
yang dikembangkan dari studi Rotter (1996). Locus of control terbagi menjadi locus
of control internal dan eksternal.
1. External Locus of Control
Persepsi atau pandangan individu terhadap sumber-sumber diluar dirinya yang
mengontrol kejadian hidupnya, seperti nasib, keberuntungan, kekuasaan
atasan, dan lingkungan sekitar. Indikatornya ialah:
a. Nasib
b. Keberuntungan
c. Sosial ekonomi
d. Pengaruh orang lain
35
2. Internal Locus of Control
Persepsi atau pandangan individual terhadap kemampuan menentukan nasib
sendiri indikatornya adalah :
a. Kemapuan
b. Minat
c. Usaha
Kholilah dan Iramani (2013) menyatakan bahwa Locus of Control adalah
kecenderungan individu dalam hal pengendalian diri. Indikator yang digunakan untuk
mengukur variabel ini meliputi :
1. Kemampuan pengambilan keputusan keuangan
2. Perasaan dalam menjalani hidup
3. kemampuan mengubah hal-hal penting dalam kehidupan
4. kemampuan mewujudkan ide
5. tingkat keyakinan terhadap masa depan
6. kemampuan menyelesaikan masalah keuangan
7. peran dalam kontrol keuangan sehari-hari
Berdasarkan indikator-indikator yang telah dijelaskan oleh beberapa ahli
diatas, maka indikator locus of control yang akan digunakan dalam penelitian ini
berdasarkan pendapat dari Rotter (1996) karena dianggap sesuai dengan kondisi
mahasiswa dan mempunyai peranan besar dalam locus of control.
36
2.4 Kajian Variabel Financial Socialization
2.4.1 Pengertian Financial Socialization
Menurut Albeerdy dan Gharleghi (2015) financial socialization atau
sosialisasi keuangan adalah proses dimana seseorang memperoleh keterampilan,
pengetahuan, dan sikap dari lingkungan internal dan eksternal yang diperlukan untuk
memaksimalkan peran konsumen dalam pasar keuangan. dalam penelitian ini,
financial socialization (sosialisasi keuangan) yang dimaksud yaitu proses sosialisasi
untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap terkait keuangan yang
berasal dari orang-orang yang berinteraksi di lingkungan sekitar.
Sosialisasi merupakan proses sosial pada konsumen dengan berbagai
karakteristik yang dibawa oleh sumber spesifik, biasanya disebut dengan agen
sosialisasi (Churchill dan Moschis, 1979). Financial socialization dalam 40
penelitian ini merupakan orang-orang yang memberikan pengetahuan keuangan
dengan cara berinteraksi dalam keuangan yang kemudian mempengaruhi seseorang
dalam berperilaku mengelola keuangan. Agen sosialisasi keuangan misalnya interaksi
dari keluarga, teman, sekolah, dan media terhadap uang dan optimasi kekayaan (Shon
et al., 2012). Dalam hal ini agen-agen sosialisasi keuangan akan memberikan
informasi sehingga akan mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang berharga
tentang bagaimana mengelola keuangan pribadi. Agen-agen sosialisasi keuangan
dapat dijelaskan sebagai berikut:
37
1. Keluarga
Keluarga adalah pendidik yang utama dan pertama dalam hal menanamkan
pelajaran bagi anaknya yang bermanfaat sampai masa depan nanti. Keluarga
merupakan agen sosialisasi utama dalam proses belajar anak dalam hal
mengenai uang dan proses pengembangan perilaku keuangan.
2. Teman
Teman merupakan kelompok anak-anak dengan tingkat kedewasaan yang
sama dan menerapkan prinsip-prinsip hidup bersama serta saling memberikan
pengaruh kepada anggota kelompok (Dewi, Rusdarti, dan Sunarto, 2017).
Teman sebaya dapat membentuk individu (baik perempuan maupun laki-laki)
untuk berpikir mandiri, mengambil keputusan sendiri bahkan menerima atau
menolak pandangan dan nilai yang berasal dari keluarga dan mempelajari pola
perilaku dari kelompoknya (Usanah & Nurkhin, 2017).
3. Sekolah
Sekolah adalah tempat berkumpulnya anak-anak yang berasal dari berbagai
lapisan masyarakat dan bermacam-macam corak keadaan keluarganya.
Sekolah memberikan pembelajaran bagi siswa mengenai keuangan yang dapat
mendukung keberhasilan siswa dalam mengelola keuangan.
4. Media
Media merupakan tempat yang menyediakan berbagai informasi yang lengkap
termasuk informasi mengenai keuangan. Sumber media membantu seseorang
untuk belajar mandiri mengenai informasi keuangan.
38
Fiancial socialization dalam penelitian ini adalah proses pemberian informasi
keuangan kepada individu atau kelompok lain oleh sekelompok orang yang disebut
agen sosialisasi diamana akan berdampak pada tambahnya pengetahuan mengenai
perilaku keuangan yang baik.
2.4.2 Indikator Fiancial Socialization
Sundarasen, et al. (2016) menjelaskan bahwa indikator sosialisasi keuangan
sesuai dengan agen-agen sosialisasi keuangan yaitu orang tua, pendidikan formal,
teman, dan media. Adapun agen-agen sosialisasi keuangan dalam indikator tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Keluarga terutama orang tua dikenal sebagai salah satu agen sosialisasi primer
bagi kaum muda saat membentuk perilaku terhadap uang atau sikap tabungan.
Agen sosialisasi ini terkait dengan keterbukaan mahasiswa dengan keluarga
terutama orang tua tentang situasi keuangan mereka.
2. Pendidikan formal sebagai agen sosialisasi juga dipercaya memainkan
peranan penting dalam membentuk pengetahuan keuangan pribadi. Pengaruh
perilaku jangka panjang tentang pendidikan keuangan dengan menunjukkan
bahwa pendidikan keuangan di sekolah diamanatkan untuk meningkatkan
tingkat tabungan dan tingkat kekayaan.
3. Pengaruh teman sebaya juga berpengaruh dalam membentuk perilaku
pengelolaan keuangan. Teman sebaya mempengaruhi perilaku keuangan
terutama dalam kaitannya dengan pilihan produk, permintaan hadiah, sikap
materialistis dan kompetensi konsumen.
39
4. Media adalah agen sosialisasi lain yang penting bagi konsumen, anak-anak
dan remaja. Mahasiswa perguruan tinggi telah menggunakan media internet
sebagai media untuk memperoleh informasi keuangan.
Selain itu, Sohn et al. (2012) menjelaskan bahwa proses sosialisasi keuangan
cenderung mengacu pada hubungan antara agen sosialisasi keuangan yaitu, keluarga,
sekolah, teman, dan media. Sosialisasi dimulai dari anak-anak, remaja, muda, hingga
dewasa dirumah, sehingga agen sosialisasi keuangan di sini termasuk keluarga,
teman, media baik media sosial dan media elektronik, bahan bacaan konvensional
seperti buku atau majalah atau koran, pekerjaan paruh waktu, kursus atau seminar
informasi publik. Oleh karena itu, indikator Financial socialization yang digunakan
dalam penelitian ini mengacu pada pendapat dari Sundarasen, et al. (2016) yaitu
berdasarkan agen sosialisasi keuangan antara lain: orang tua, pendidikan, teman, dan
media.
2.5 Kajian Variabel Parental Norms
2.5.1 Pengertian Parental Norms
Selain media dan rekan-rekan sebagai agen sosialisasi, orang tua diakui
sebagai salah satu agen sosialisasi utama untuk remaja dan orang dewasa (Clarke et
al, 2005;. Rettig 1985). Orang tua merupakan hal paling utama yang berperan dalam
pembentukan kepribadian karena keluarga merupakan sosialisasi primer. Perilaku
keuangan orangtua mempengaruhi perilaku keuangan anak-anak dalam hal disiplin
keuangan, kebiasaan, dan pandangan terhadap penggunaan uang (Mahapatra,dkk,.
2016). Perilaku orang tua menjadi hal primer dalam agen sosialisasi karena orang tua
40
memberikan pengaruhnya sejak dini yaitu saat proses pola asuh terjadi. Pola asuh
adalah cara yang digunakan orangtua dalam mencoba berbagai hal untuk mendorong
anak mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan tersebut antara lain pengetahuan,nilai
moral, dan standar perilaku yang harus dimiliki anak bila dewasa nanti Mussen, 1994,
hal.395).
Standar perilaku yang di maksud disini adalah standar perilaku keuangan yang
diharapkan orang tua kepada anak sebagai pedoman dalam mengambil keputusan
keuangan. Sehingga, pengaruh perilaku keuangan orang tua telah didefinisikan
sebagai kualitas-kualitas yang dapat mempengaruhi salah satu putra/putri untuk
mengembangkan disiplin keuangan, kebiasaan, dan pandangan terhadap penggunaan
uang (Mahapatra,dkk,. 2016). Oleh karena itu pada penelitian ini, yang dimaksud
dengan norma orang tua (Parental norms) adalah pengaruh yang diberikan orang tua
kepada anak dalam perilaku keuangan yang ditanamkan sejak dini agar anak
mengikuti standar perilaku yang diharapkan oleh orang tua.
2.5.2 Faktor yang Mempengaruhi Parental Norms
Menurut Mussen ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh orang
tua,dimana pola asuh merupakan bentuk nyata dari norma orang tua. Faktor tersebut
adalah :
1. Lingkungan tempat tinggal
2. Sub kultur budaya
3. Status social ekonomi
41
Menurut Manurung (1995:53) beberapa faktor yang mempengaruhi dalam
pola pengasuhan orang tua adalah :
1. Latar belakang pola pengasuhan orang tua. Maksudnya para orang tua belajar
dari metode pola pengasuhan yang pernah didapat dari orang tua mereka
sendiri.
2. Tingkat pendidikan orang tua. Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan
tinggi berbeda pola pengasuhannya dengan orang tua yang hanya memiliki
tingkat pendidikan yang rendah.
3. Status ekonomi serta pekerjaan orang tua. Orang tua yang cenderung sibuk
dalam urusan pekerjaannya terkadang menjadi kurang memperhatikan
keadaan anak-anaknya. Keadaan ini mengakibatkan fungsi atau peran menjadi
“orang tua” diserahkan kepada pembantu, yang pada akhirnya pola
pengasuhan yang diterapkanpun sesuai dengan pengasuhan yang diterapkan
oleh pembantu.
Sedangkan Santrock (1995: 240) menyebutkan ada beberapa faktor yang
mempengaruhi dalam pola pengasuhan antara lain :
1. Penurunan metode pola asuh yang didapat sebelumnya. Orang tua
menerapkan pola pengasuhan kepada anak berdasarkan pola pengasuhan yang
pernah didapat sebelumnya.
2. Perubahan budaya, yaitu dalam hal nilai, norma serta adat istiadat antara dulu
dan sekarang.
42
2.5.3 Indikator Parental Norms
Indikator pengaruh orang tua yang dapat digunakan menurut Mahapatra, dkk,.
(2016) yaitu :
1. Kualifikasi orang tua
2. Profesi orang tua
3. Perilaku orang tua
4. Pengajaran mengenai keuangan oleh orang tua
5. Status orang tua sebagai model peran untuk anak.
Indikator lain menurut Grohman (2015) yaitu :
1. Tingkat pendidikan orang tua
2. Pengajaran orang tua
3. Perekonomian sekolah
4. Kualitas pendidikan dan belajar melalui pengalaman uang dimasa kecil.
2.6 Kajian Variabel Financial Literacy
2.6.1 Pengertian Financial Literacy
Manurung (2009:14) berpendapat bahwa literasi keuangan adalah seperangkat
ketearmpilan dan pengetahuan yang memungkinkan seorang individu untuk membuat
keputusan dan efektif dengan semua sumber daya keuangan mereka. OJK (Otoritas
Jasa Keuangan, 2014) mendefinisikan bahwa literasi keuangan merupakan perilaku
untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan
dalam rangka mencapai kesejahteraan. Mitchell (2006) menjelaskan bahwa literasi
keuangan dapat diartikan sebagai pengetahuan keuangan dengan tujuan mencapai
43
kesejahteraan. Pengertian dari literasi tersebut dapat dimaknai sebagai bentuk
persiapan untuk menghadapi globalisasi, khususnya globalisasi dalam bidang
keuangan.
Claxton (2008:16) menyatakan financial literacy merupakan kemampuan
individu untuk membuat keputusan yang tepat di dalam mengatur alat-alat
pembayaran pribadi mereka. Mereka bertanggungjawab secara penuh dalam
mengatur keuangan pribadinya, memastikan mereka memiliki cadangan yang cukup
untuk membayar sewa tiap bulan, tagihan listrik, menabung untuk liburan, mengganti
perabot yang rusak, dan menyiapkan pendidikan anak. financial literacy memiliki
aplikasi tambahan pada dimensi yang menunjukkan bahwa seorang individu harus
memiliki kemampuan percaya diri untuk menggunakan pengetahuan keuangan dalam
membuat keputusan keuangan (Thomas, Mulyono, dan Setiaji, 2016). Literasi
keuangan dalam penelitian ini adalah seperangkat pengetahuan dan keterampilan
yang dimiliki oleh individu dalam mengatur keuangannya secara efektif.
2.6.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Financial Literacy
Lusardi, Mitchell dan Curto (2010) menyatakan bahwa ada tiga hal yang
memberikan pengaruh terhadap kemampuan financial literacy, yaitu:
1. Sosio demography
Ada perbedaan pemahaman laki-laki dan perempuan. Laki-laki dianggap
memiliki kemampuan financial literacy lebih tinggi daripada perempuan.
Begitu juga dengan kemampuan kognitifnya.
44
2. Latar Belakang Keluarga
Pendidikan seorang ibu dalam sebuah keluarga berpengaruh kuat pada
financial literacy, khususnya ibu yang merupakan lulusan dari perguruan
tinggi. Mereka unggul 19 persen lebih tinggi daripada yang lulusan sekolah
menengah.
3. Peer Group (Kelompok Pertemanan)
Kelompok atau komunitas seseorang akan memengaruhi financial literacy
seseorang, memengaruhi pola konsumsi dan penggunaan uang yang ada.
Sedangkan Susanti (2016) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa faktor
yang mempengaruhi literasi keuangan adalah :
1. Internal locus of control, merupakan cara pandang seseorang terhadap suatu
peristiwa sebagai peristiwa yang dapat diramalkan, dan perilaku individu
turut berperan didalamnya.
2. Pendapatan, merupakan besaran penghasilan yang diperoleh atas usaha yang
dilakukan oleh individu.
2.6.3 Indikator Financial Literacy
Australian Securities and Investment Commission menyatakan, untuk
mengetahui berapa besar tingkat literasi keuangan seseoarang bisa digunakan suatu
tolak ukur atau indikator pengetahuan, antara lain:
1. Pengetahuan seseorang terhadap nilai barang dan skala prioritas dalam
hidupnya
2. Penganggaran, tabungan dan bagaimana mengelola uang
45
3. Pengelolaan kredit
4. Pentingnya asuransi dan perlindungan terhadap risiko
5. Dasar Investasi
6. Perencanaan pensiun
7. Penggunaan dari belanja dan membandingkan produk yang mana harus pergi
mencari saran dan informasi bimbingan, dan dukungan tambahan
8. Bagaimana mengenali potensi konflik atas kegunaan (prioritas)
Sedangkan menurut Remund (2010) mengemukakan indikator literasi
keuangan adalah penyusunan anggaran pendapatan, penyusunan anggaran
pengeluaran, kepatuhan terhadap anggaran pengeluaran, tabungan, dan sikap terbuka
terhadap informasi. Dari beberapa pendapat di atas, indikator financial literacy yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan pendapat Chen dan Volpe
(1998) yaitu:
1. Pengetahuan dasar mengenai keuangan pribadi yaitu mencakup pemahaman
terhadap beberapa hal-hal yang paling dasar dalam sistem keuangan.
2. Tabungan (saving) adalah bagian pendapatan masyarakat yang tidak
digunakan untuk konsumsi dan biasanya masyarakat yang mempunyai
penghasilan lebih besar dari kebutuhan konsumsinya sehingga mempunyai
kesempatan untuk menyisihkan uangnya untuk ditabung.
3. Asuransi (insurance) adalah salah satu teknik untuk mengelola resiko yang
cukup banyak digunakan. Asuransi bisa dipandang sebagai alat dimana
individu bisa mentransfer risiko ke pihak lainnya, di mana pihak asuransi
46
mengakumulasi dana dari individu-individu untuk memenuhi kebutuhan
keuangan yang berkaitan dengan kerugian yang timbul.
4. Investasi adalah bentuk penanaman modal dalam usaha manusia untuk
mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Investasi adalah penanaman
modal saat ini selama beberapa periode waktu untuk mendapatkan
pembayaran di masa depan dan mengimbangi waktu modal tersebut
ditanamkan, tingkat inflasi, serta ketidakpastiaan pembayaran masa depan.
2.7 Kajian Peneliti Terdahulu
Penelitian terdahulu yang relevan digunakan untuk memberikan gambaran
awal dan pendukung dari variabel yang akan diteliti dalam penelitian. penelitian ini
menggunakan satu variabel dependen yaitu financial management behavior, tiga
variabel independen yaitu locus of control, financial socialization, dan parental
norms, serta satu variabel intervening yaitu financial literacy. Ringkasan jurnal-jurnal
dari hasil penelitian terdahulu digunakan sebagai referensi dan pendukung
penyusunan kerangka berfikir, disajikan dalam tabel 2.1 berikut:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No. Penulis & Tahun Judul Hasil
1 Agus Zainul Arifin
(European Research
Studies Journal Volume
XX, Issue 3A, 2017
pp. 635-648)
The Influence of
Financial Knowledge,
Control and Income on
Individual Financial
Behavior
pengetahuan finansial
dan lokus control =
+sig. pendapatan tidak
berpengaruh
2 Anis Dwiastanti
(Management and
Business Review, 1(1)
The Analysis Of
Financial Knowledge
And Financial Attitude
1)pengetahuan finansial
tidak memiliki
pengaruh pada lokus
47
No. Penulis & Tahun Judul Hasil
2017, 1-8)
On Locus of Control
And Financial
management behavior
kontrol atau perilaku
manajemen keuangan.
2)sikap keuangan dan
lokus control=positif
sig.
3 M. Rizky Dwi Prihartono,
Nadia Asandimitra,
(International Journal of
Academic Research in
Business and Social
Sciences Vol. 8, No. 8,
August 2018, E-ISSN:
2222-6990 © 2018
HRMARS)
Analysis Factors
Influencing Financial
Management Behaviour
1)pendapatan,literasi,sik
ap =berpengaruh
2) pembelajaran
perguruan
tinggi,pengetahuan,
Locus of Control tidak
berpengaruh.
4 Naila Al Kholilah Rr.
Iramani, (Journal of
Business and Banking
Volume 3, No. 1, May
2013, pages 69 – 80)
Studi Financial
management behavior
Pada Masyarakat
Surabaya
1)Locus of Control = +
Sig. 2)Financial Know
tidak berpengaruh
langsung namun
berpengaruh tidak
langsung. 3)Income,
langsung dan tidak,
tidak berpengaruh
5 Ersha Amanah, Dr. Dadan
Rahadian, S.T., M.M,
Aldila Iradianty, S.E.,
M.M (ISSN : 2355-9357
e-Proceeding of
Management : Vol.3, No.2
Agustus 2016 | Page 1228)
Pengaruh Financial
Knowledge, Financial
Attitude Dan External
Locus of Control
Terhadap Personal
Financial management
behavior Pada
Mahasiswa S1
Universitas Telkom
1)Financial attitude,
Financial knowledge =
+parsial 2) External
Locus of Control secara
parsial tidak
berpengaruh secara
signifikan
6 Sheela Devi D.
Sundarasen, Muhammad
Sabbir Rahman, Noor
Shahaliza Othman,
Jennifer Danaraj, ( Journal
of Business Studies
Quarterly 2016, Volume
Impact of Financial
literacy, Financial
socialization Agents,
and Parental norms on
Money Management
Financial literacy,
socialization agent,
Parental norms= +sig.
48
No. Penulis & Tahun Judul Hasil
8, Number 1
ISSN 2152-1034 )
7 Meli Ameliawati and
Rediana Setiyani, 2018
The Influence of
Financial Attitude,
Financial socialization,
and Financial
Experience to Financial
management behavior
with Financial literacy
as the Mediation
Variable
H1-H10 = + sig.
8 U.C. EDIRISINGHE,
Y.M.S. KEERTHIPALA,
A. R. AMARASINGHE
(International Journal of
Management and Applied
Science, ISSN: 2394-7926
Volume-3, Issue-7,Jul.-
2017)
Financial literacy And
Financial Behavior Of
Management
Undergraduates Of Sri
Lanka
Positif sig.
9 Nyoman Trisna Herawati,
I Made Candiasa, I Ketut
Yadnyana & Naswan
Suharsono (International
Journal of Business
Administration Vol. 9,
No. 3; 2018)
Factors That Influence
Financial Behavior
Among Accounting
Students In Bali
Literasi keuangan,
keuangan kemanjuran
diri, status sosial
ekonomi = + sig
10 Mailani Hamdani,(Jurnal
Bakti Masyarakat
Indonesia ISSN 2620-
7710 (Versi Cetak) Vol. 1,
No. 1, Mei 2018, Hal.
139-145 ISSN 2621-0398
(Versi Elektronik)
Analisis Tingkat
Literasi Keuangan Dan
Pengaruhnya Terhadap
Perilaku Keuangan
Pada Mahasiswa Prodi
Manajemen Universitas
Terbuka
literasi keuangan= +
sig.
11 RICHARD JOSUA
CHRISTIAN YAP,
FARIDA
The Effect of Financial
literacy and Attitude on
Financial management
(1) Literasi tidak
berpengaruh (2) sikap
mempengaruhi FMB
49
No. Penulis & Tahun Judul Hasil
KOMALASARI, IHSAN
HADIANSAH, (Bisnis &
Birokrasi, Jurnal Ilmu
Administrasi dan
Organisasi International
Journal of Administrative
Science & Organization,
September 2016 Volume
23, Number)
behavior and
Satisfaction
(3) Financial literacy,
Financial attitudes tidak
berpengaruh terhadap
financial satisfaction (4)
FMB mempengaruhi
satisfaction. (5) FMB
finansial literasi,dan
sikap mempengaruhi
kepuasan.
2.8 Kerangka Berpikir dan Hipotesis Penelitian
2.8.1 Pengaruh Locus of Control terhadap Financial Management Behavior
Pengaruh locus of control terhadap financial management behavior dilandasi
oleh social learning theory yang menyatakan bahwa salah satu konsep dalam teori
pembelajaran sosial yaitu konsep penguat. Konsep penguat menjadi posisi inti,
dimana terdapat keyakinan bahwa sejarah belajar seseorang/ individu dapat
menggiringnya ke suatu harapan tentang penguatan, dan seseorang dapat memandang
suatu reward baik positif maupun negatif sebagai hasil atas perilakunya sendiri atau
bergantung pada kekuatan di luar kendalinya. Locus of control merupakan faktor
yang penting dalam menentukan perilaku keuangan karena sebuah keputusan
mengenai suatu perilaku erat kaitannya dengan keyakinan yang ada dalam diri
individu tersebut. Hal ini semakin didukung oleh beberapa penelitian seperti
penelitian Kholilah dan Iramani (2013), Arifin(2017) dan Dwiastanti (2017) bahwa
locus of control berpengaruh terhadap financial management behavior.
50
Teori Perilaku Perencanaan (Theory of Planned Behavior) menyatakan bahwa
perilaku dapat dipengaruhi oleh kontrol yang dipersepsi. Sehingga dalam penelitian
ini, locus of control yang dianggap sebagai kontrol yang dipersepsi tersebut mampu
mempengaruhi perilaku keuangan. Suatu perilaku akan tercipta karena adanya unsur
dorongan mengenai cara pandang orang tersebut dalam meyakini sesuatu. Dorongan
ini dapat berasal dari dalam individu seperti kemampuan dan minat mapupun dari
luar individu seperti keyakinan bahwa semua yang terjadi bergantung pada nasib
maupun pengaruh orang lain. Dorongan inilah yang akhirnya memunculkan perilaku
keuangan pada diri seseorang.
Berdasarkan teori, penelitian terdahulu dan kerangka berpikir yang telah
diuraikan maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
H1 : Terdapat pengaruh positif locus of control terhadap financial management
behavior pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016.
2.8.2 Pengaruh Financial Socialization terhadap Financial Management
Behavior
Albeerdy dan Gharleghi (2015) mendefinisikan Financial socialization
sebagai proses dimana seseorang memperoleh keterampilan, informasi, dan sikap dari
lingkungan baik internal maupun eksternal yang diperlukan untuk memaksimalkan
kemampuan mereka dalam peran konsumen dan pasar keuangan. Orang-orang yang
berinteraksi dalam keuangan disebut dengan agen sosialisasi keuangan. Agen
sosialisasi berdampak penting dalam membentuk perilaku individu terkait
pengelolaan keuangan. Pengukuran variabel Financial socialization dalam penelitian
51
ini sesuai dengan agen-agen sosialisasi keuangan menurut Sundarasen, et al. (2016)
yaitu orang tua, pendidikan, teman, dan media.
Menurut Shim (2010) keluarga dan orang tua merupakan agen sosialisasi
utama dalam proses pengembangan perilaku pengelolaan keuangan yang dilakukan
dengan tidak sengaja (melalui pengamatan atau partisipasi langsung) yang diberikan
oleh keluarga. Pendekatan teoritis yang digunakan untuk menjelaskan perilaku
keuangan dalam penelitian ini adalah theory of planned behavior (TPB) yang
dikembangkan oleh Ajzen (1988). TPB dianggap berguna dalam memprediksi suatu
perilaku, dalam hal ini adalah perilaku keuangan. Dalam penelitian ini erat kaitannya
dengan tiga konsep yang terdapat dalam TPB. Norma subjektif tercermin melalui
variabel sosialisasi keuangan yang memberi tekanan sosial untuk melakukan atau
tidak melakukan suatu tindakan atau perilaku. Dalam penelitian ini, sosialisasi
keuangan (financial socialization) dari agen sosialisasi keuangan yaitu orang tua,
pendidikan, teman, dan media mewakili interaksi dengan lingkungan yang dapat
mengubah seseorang agar memiliki perilaku yang baik dalam mengelola keuangan.
Financial socialization ini berdasarkan teori belajar sosial yang mewakili
lingkungan bahwa lingkungan yang dihadapkan seseorang kerap kali dipilih dan
diubah oleh orang itu melalui perilakunya. Penelitian terdahulu yang relevan dengan
financial socialization dan financial management behavior yaitu penelitian yang telah
dilakukan oleh Selcuk (2015) dan Sundarasen, et al. (2016) bahwa financial
socialization berpengaruh terhadap financial management behavior, sehingga
financial socialization berkaitan erat dengan financial management behavior.
52
Semakin sering seseorang mendapatkan informasi keuangan dari agen-agen
sosialisasi keuangan maka akan semakin baik seseorang dalam mengelola keuangan.
Berdasarkan teori, penelitian terdahulu dan kerangka berpikir yang telah
diuraikan maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
H2 : Terdapat pengaruh positif financial socialization terhadap financial management
behavior pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016.
2.8.3 Pengaruh Parental Norms terhadap Financial Management Behavior
Sundarsarasen, et.al (2016) menunjukkan bahwa parental norms berpengaruh
terhadap financial management behavior. Sundarsarasen, et.al (2016) menjelaskan
bahwa peran orang tua sebagai salah satu agen sosialisasi sangat besar dalam
mempengaruhi anak dalam proses pengambilan keputusan keuangan karena,orang tua
adalah agen sosialisasi primer yang paling berpengaruh dalam proses anak-anak
tumbuh. Orang tua ditempatkan di tingkat tinggi dalam struktur kaluarga dan
instruksi mereka harus dipatuhi dan dihormati (NorAzman, 2017). Sehingga perilaku
keuangan anak akan dilatar belakangi oleh perilaku orang tua yang dimodelkan.
Pendekatan teoritis yang digunakan untuk menjelaskan perilaku keuangan
dalam penelitian ini adalah theory of planned behavior (TPB) yang dikembangkan
oleh Ajzen (1988). TPB dianggap berguna dalam memprediksi suatu perilaku, dalam
hal ini adalah perilaku keuangan. Dalam penelitian ini erat kaitannya dengan tiga
konsep yang terdapat dalamTPB. Norma subjektif tercermin melalui variabel perilaku
orang tua yang memberi tekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan suatu
tindakan atau perilaku.
53
Berdasarkan teori, penelitian terdahulu dan kerangka berpikir yang telah
diuraikan maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
H3 : Terdapat pengaruh positif parental norms terhadap financial management
behavior pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016.
2.8.4 Pengaruh Financial Literacy terhadap Financial Management Behavior
Kebanyakan orang mencari suatu kehidupan yang berkualitas dan keamanan
keuangan. Masyarakat menginginkan untuk bisa membuat keputusan keuangan yang
cerdas tentang bagaimana mengatur pengeluaran dan investasi yang tujuannya adalah
kekayaan dan kesejahteraan. Pendekatan praktis untuk mencapai tujuan tersebuat
adalah dengan cara memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang keuangan seperti
pencatatan dan penganggaran, perbankan dan penggunaan kredit, simpanan dan
pinjaman, asuransi, investasi dan lain sebagainya yang berhubungan dengan
pembelanjaan. Oleh karena itu tingkat financial literacy menentukan perilaku
keuangan seseorang.
Financial literacy yaitu pengetahuan dan kemampuan yang penting untuk
mengatasi tantangan dan keputusan keuangan dalam kehidupan sehari-hari (Shon et
al, 2012). Semakin baik pengetahuan mengenai keuangan maka semakian baik pula
seseorang dalam mengelola keuangannya (Herdjiono & Damanik, 2016). Peningkatan
dalam pengetahuan keuangan cenderung menyebabkan semakin baik atau efektinya
perilaku keuangan serta pengambilan keputusan keuangan (Andrew & Linawati,
2014). Dampak dari literasi keuangan yang dimiliki seseorang adalah pilihan tindakan
mengenai keputusan keuangan. Oleh karena itu perilaku keuangan sangat erat
54
kaitannya dengan literasi keuangan. Herawati,dkk (2018) dan Hamdani (2018)
menyatakan bahwa financial literacy mempengaruhi financial management behavior.
Berdasarkan teori belajar sosial, perilaku terjadi karena proses kognitif dalam
diri individu memegang peranan dalam pembelajaran, dalam hal ini financial literacy
berperan penting dalam financial management behavior. Setiap orang memiliki
tingkat financial literacy yang berbeda-beda sehingga mempengaruhi perilaku dalam
mengelola keuangan (financial management behavior) yang berbeda pula.
Pengukuran financial literacy dalam penelitian ini menggunakan indikator yang
diadopsi dari Chen dan Volpe (1998), antara lain: (1) pengetahuan dasar mengenai
keuangan pribadi, (2) tabungan dan pinjaman, (3) asuransi, dan (4) investasi.
Berdasarkan teori, penelitian terdahulu dan kerangka berpikir yang telah
diuraikan maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
H4 : Terdapat pengaruh positif financial literacy terhadap financial management
behavior pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016.
2.8.5 Pengaruh Locus of Control terhadap Financial Literacy
Literasi keuangan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya
adalah locus of control, variabel ini merupakan aspek psikologis yang harus
diperhatikan. locus of control pertama kali di kemukakan oleh Rotter (1966) seorang
ahli teori pembelajaran ekonomi. locus of control adalah cara pandang seseorang
terhadap suatu peristiwa apakah dia dapat atau tidak dapat mengendalikan peristiwa
yang terjadi padanya. Locus of Control diorientasikan menjadi dua, yaitu locus of
contro internal dan locus of control eksternal. Rotter (1966) menyatakan bahwa locus
55
of control internal merupakan cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa
sebagai peristiwa yang dapat diramalkan, dan perilaku individu turut berperan
didalamya. Maksudnya seseorang meyakini bahwa suatu keberhasilan atau kegagalan
yang terjadi pada dirinya tergantung dari sikap, tanggung jawab pribadi dan
merupakan hasil dari usahanya sendiri. sedangkan locus of control eksternal adalah
cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa yang terjadi bahwa keberhasilan
ataupun kegagalan dipengaruhi oleh faktor luar.
Dalam kaitannya dengan literasi keuangan, Locus of Control yang paling
mempengaruhi adalah locus of control internal. Hal ini dibuktikan dari penelitian
yang dilakukan oleh Kholillah (2013) dalam hasil penelitiannya menyebutkan bahwa
locus of control berpengaruh signifikan terhadap financial management behavior.
Sedangkan Financial management behavior juga tidak lepas dari literasi keuangan.
Ida & Dwinta (2010) juga mengungkapkan bahwa locus of control eksternal akan
cenderung kurang menunjukkan upaya yang dibutuhkan dalam membentuk literasi
keuangan. Seseorang yang memiliki locus of control eksternal lebih banyak
menyandarkan harapannya pada orang lain, sedangkan seseorang yang memiliki
locus of control internal lebih banyak menyandarkan harapannya pada diri sendiri
dan lebih mendahulukan keahliannya dibandingkan dengan situasi yang
menguntungkan.
Berdasarkan teori, penelitian terdahulu dan kerangka berpikir yang telah
diuraikan maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
56
H5 : Terdapat pengaruh positif Locus of Control terhadap Financial literacy pada
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016.
2.8.6 Pengaruh Financial Socialization terhadap Financial Literacy
Financial literacy dapat diperoleh melalui sosialisasi keuangan. Sosialisasi
keuangan merupakan proses dimana seseorang mendapatkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang relevan dalam masalah keuangan. Proses tersebut dapat
diperoleh baik melalui lingkungan internal maupun lingkungan eksternal yang
disebut dengan agen sosialisasi keuangan (Financial socialization agents). Agen
sosialisasi keuangan tersebut seperti orang tua, pendidikan, teman, dan media. Era
globaliasi saat ini sangat mengandalkan agen sosialisasi dalam aktivitasnya. Baik
orang tua, pendidikan,teman maupun media sangat berperan dalam pengembangan
literasi keuangan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sohn et al
(2012) dan Putri dan Djuminah (2016) bahwa agen sosialisasi finansial memberi
pengaruh signifikan pada literasi keuangan (financial literacy). Jika semakin banyak
mendapatkan sosialisasi keuangan dari orang tua, pendidikan, teman, atau media,
maka akan semakin besar tingkat financial literacy yang dimiliki. sebaliknya,
semakin sedikit mendapatkan sosialisasi keuangan maka tingkat financial literacy
yang dimiliki juga akan semakin rendah. Sundarasen, et.al (2016) dalam
penelitiannya menyatakan bahwa agen sosialisasi berpengaruh terhadap perilaku
keuangan. Sedangkan perilaku keuangan tidak lepas dari literasi keuangan.
Berdasarkan teori, penelitian terdahulu dan kerangka berpikir yang telah
diuraikan maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
57
H6 : Terdapat pengaruh positif financial socialization terhadap financial literacy pada
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016.
2.8.7 Pengaruh Parental Norms terhadap Financial Literacy
Informasi tentang literasi keuangan dapat diperoleh dari bebrapa pihak seperti
orang tua yang akan membentuk perilaku orang tua. Orang tua sangat berperan dalam
mempengaruhi perilaku keuangan anaknya, sejauh mana tingkat orang tua ikut
campur dalam pengambilan keputusan keuangan anak juga menjadi indikasi kuat
lemahnya literasi keuangan yang diberikan orang tua. Orang tua yang memiliki
tingkat pengetahuan keuangan yang tinggi cenderung lebih banyak memberikan
informasi literasi keuangan kepada anak. Informasi ini berupa pemahaman tentang
segala sesuatu yang terkait dengan pembelanjaan individu. Perilaku keuangan
orangtua mempengaruhi perilaku keuangan anak-anak dalam hal disiplin keuangan,
kebiasaan dan pandangan terhadap penggunaan uang (Mahapatra, dkk., 2016). Theory
of planned behavior (TPB) yang dikembangkan oleh Ajzen (1988). TPB dianggap
berguna dalam memprediksi suatu perilaku, dalam hal ini adalah perilaku keuangan.
Dalam penelitian ini erat kaitannya dengan tiga konsep yang terdapat dalamTPB.
Norma subjektif tercermin melalui variabel perilaku orang tua yang memberi tekanan
sosial untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan atau perilaku.
Berdasarkan teori, penelitian terdahulu dan kerangka beripikir yang telah
diuraikan maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
H7 : Terdapat pengaruh positif Parental norms terhadap Financial literacy pada
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016.
58
2.8.8 Pengaruh Locus of Control terhadap Financial Management Behavior
melalui Financial Literacy
Kholillah (2013) dalam hasil penelitiannya menyebutkan bahwa locus of
control berpengaruh signifikan terhadap financial management behavior. Dimana
Financial management behavior merupakan bagian dari literasi keuangan, dengan
kata lain bahwa literasi keuangan pada dasarnya mempengaruhi Financial
management behavior. Dalam kaitannya dengan literasi keuangan, locus of control
yang paling mempengaruhi adalah locus of control internal. Hal ini dibuktikan dari
penelitian yang dilakukan oleh Kholillah (2013) dalam hasil penelitiannya
menyebutkan bahwa locus of control berpengaruh signifikan terhadap financial
management behavior. sedangkan financial management behavior juga tidak lepas
dari literasi keuangan. Ida & Dwinta (2010) juga mengungkapkan bahwa locus of
control eksternal akan cenderung kurang menunjukkan upaya yang dibutuhkan dalam
membentuk literasi keuangan. Seseorang yang memiliki locus of control eksternal
lebih banyak menyandarkan harapannya pada orang lain, sedangkan seseorang yang
memiliki locus of control internal lebih banyak menyandarkan harapannya pada diri
sendiri dan lebih mendahulukan keahliannya dibandingkan dengan situasi yang
menguntungkan.
Locus of control yang dilatar belakangi oleh tingkt literasi yang tinggi
cenderung akan mempengaruhi keputusan keuangan seseorang. Teori Perilaku
Rencanaan (Theory of Planned Behavior) menyatakan bahwa perilaku dapat
dipengaruhi oleh kontrol yang dipersepsi. Sehingga dalam penelitian ini, locus of
59
control yang dianggap sebagai control yang dipersepsi tersebut mampu
mempengaruhi perilaku keuangan. Suatu perilaku akan tercipta karena adanya unsur
dorongan mengenai cara pandang orang tersebut dalam meyakini sesuatu. Cara
pandang disini diartikan sebagai pemahaman tentang keuangan individuyang disebut
dengan literasi keuangan. Sedangkan dorongan ini dapat berasal dari dalam individu
seperti kemampuan dan minat mapupun dari luar individu seperti keyakinan bahwa
semua yang terjadi bergantung pada nasib maupun pengaruh orang lain. Dorongan
inilah yang akhirnya memunculkan perilaku keuangan pada diri seseorang yang
dipengaruhi oleh cara pandang atau pemahaman seseorang tentang pengelolaan
keuangan.
Berdasarkan teori, penelitian terdahulu dan kerangka berpikir yang telah
diuraikan maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
H8 : Terdapat pengaruh locus of control terhadap financial management behavior
melalui Financial literacy pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun
angkatan 2016.
2.8.9 Pengaruh Financial Socialization terhadap Financial Management
Behavior melalui Financial Literacy
Sundarasen, et.al (2016) dalam penelitiannya menyatakan bahwa agen
sosialisasi berpengaruh terhadap perilaku keuangan. Sedangkan perilaku keuangan
tidak lepas dari literasi keuangan. Ameliawati dan Setyani (2018) dalam penelitian
yang serupa menyatakan bahwa financial socialization mampu mempengaruhi
perilaku keuangan. Labih lanjut, penelitian yang telah dilakukan oleh Sohn et al.
60
(2012) bahwa agen sosialisasi finansial memberi pengaruh signifikan terhadap literasi
keuangan (financial literacy). Hal tersebut didukung oleh penelitian yang telah
dilakukan oleh Putri dan Djuminah (2016). Dalam penelitian ini, sosialisasi keuangan
dianggap memiliki pengaruh terhadap literasi keuangan (financial literacy) dan
selanjutnya dianggap memiliki pengaruh juga terhadap perilaku pengelolaan
keuangan (financial management behavior). Jika seseorang semakin banyak
melakukan interaksi dengan agen sosialisasi keuangan seperti orang tua, pendidikan,
teman, dan media maka akan semakin tinggi tingkat literasi keuangan (financial
literacy) yang dimiliki dan selanjutnya akan mempengaruhi perilaku pengelolaan
keuangan (financial management behavior).
Pendekatan teoritis yang digunakan untuk menjelaskan perilaku keuangan
dalam penelitian ini adalah theory of planned behavior (TPB) yang dikembangkan
oleh Ajzen (1988). TPB dianggap berguna dalam memprediksi suatu perilaku,
dalamhal ini adalah perilaku keuangan. Dalam penelitian ini erat kaitannya dengan
tiga konsep yang terdapat dalamTPB. Norma subjektif tercermin melalui variabel
sosialisasi keuangan yang memberi tekanan social untuk melakukan atau tidak
melakukan suatu tindakan atau perilaku. Dalam penelitian ini, sosialisasi keuangan
(financial socialization) dari agen sosialisasi keuangan yaitu orang tua, pendidikan,
teman, dan media dapat meningkatkan literasi keuangan. Agen sosialisasi mewakili
interaksi dengan lingkungan yang dapat mengubah seseorang agar memiliki perilaku
yang baik dalam mengelola keuangan. Semakin sering seseorang berinteraksi
61
denganagen social maka pemahaman keuangan akan meningkat, pemahaman tersebut
akan mempengaruhi keputusan keuangan atau perilaku keuangan.
Berdasarkan teori, penelitian terdahulu dan kerangka berpikir yang telah
diuraikan maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
H9 : Terdapat pengaruh positif financial socialization terhadap financial management
behavior melalui financial literacy pada Mahasiswa Universitas Negeri
Semarang tahun angkatan 2016.
2.8.10 Pengaruh Parental Norms terhadap Financial Management Behavior
melalui Financial Literacy
Pendekatan teoritis yang digunakan untuk menjelaskan perilaku keuangan
dalam penelitian ini adalah theory of planned behavior (TPB) yang dikembangkan
oleh Ajzen (1988). TPB dianggap berguna dalam memprediksi suatu perilaku, dalam
hal ini adalah perilaku keuangan. Dalam penelitian ini erat kaitannya dengan tiga
konsep yang terdapat dalamTPB. Norma subjektif tercermin melalui variabel perilaku
orang tua yang memberi tekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan suatu
tindakan atau perilaku. Orang tua sangat berperan dalam mempengaruhi perilaku
keuangan anaknya, sejauh mana tingkat orang tua ikut campur dalam pengambilan
keputusan keuangan anak juga menjadi indikasi kuat lemahnya literasi keuangan
yang diberikan orang tua.
Orang tua yang memiliki tingkat pengetahuan keuangan yang tinggi
cenderung lebih banyak memberikan informasi literasi keuangan kepada anak.
Informasi ini berupa pemahaman tentang segala sesuatu yang terkait dengan
62
pembelanjaan individu. Perilaku keuangan orangtua mempengaruhi perilaku
keuangan anak-anak dalam hal disiplin keuangan, kebiasaan dan pandangan terhadap
penggunaan uang (Mahapatra, dkk., 2016). Oleh karenga itu,tingkat literasi keuangan
orang tua yang diberikan pada anak akan mempengaruhi perilaku anak dalam
mengelola keuangannya.hal ini selaras dengan penelitian Sundarsarasen, et.al (2016)
yang menunjukkan bahwa parental norms berpengaruh terhadap financial
management behavior.
Berdasarkan teori, penelitian terdahulu dan kerangka berpikir yang telah
diuraikan maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
H10 : terdapat pengaruh positif parental norms terhadap financial management
behavior melalui financial literacy pada Mahasiswa Universitas Negeri
Semarang tahun angkatan 2016.
Berdasarkan uraian di atas, terdapat keterkaitan antara pengendalian lokus
(locus of control), sosialisasi keuangan (financial socialization), norma orang tua
(parental norms), dengan perilaku pengelolaan keuangan (financial management
behavior) baik secara langsung maupun melalui literasi keuangan (financial literacy).
Keterkaitan tersebut dapat dirumuskan ke dalam bentuk paradigma penelitian yang
dapat digambarkan dengan skema kerangka berpikir pada gambar 2.1 berikut:
63
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
142
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Ada pengaruh positif locus of control terhadap financial management behavior
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016.
2. Ada pengaruh positif financial socialization terhadap financial management
behavior pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016.
3. Ada pengaruh positif parental norms terhadap financial management behavior
pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016.
4. Ada pengaruh positif financial literacy terhadap financial management behavior
pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016.
5. Ada pengaruh positif locus of control terhadap Financial literacy pada
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016.
6. Ada pengaruh positif financial socialization terhadap Financial literacy pada
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016.
7. Tidak ada pengaruh positif parental norms terhadap Financial literacy pada
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun angkatan 2016.
8. Ada pengaruh positif locus of control terhadap financial management behavior
melalui Financial literacy pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun
angkatan 2016.
143
9. Ada pengaruh positif financial socialization terhadap financial management
behavior melalui Financial literacy pada Mahasiswa Universitas Negeri
Semarang tahun angkatan 2016.
10. Tidak Ada pengaruh positif parental norms terhadap financial management
behavior melalui Financial literacy pada Mahasiswa Universitas Negeri
Semarang tahun angkatan 2016.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, saran yang dapat diberikan
yaitu sebagai berikut:
1. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa untuk indikator perilaku yang
tidak boros pada variabel financial management behavior termasuk dalam
kategori cukup baik. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mulai
melakukan kebiasaan berperilaku mengelola keuangan yang baik dalam
kehidupan sehari-hari seperti mencatat pengeluaran untuk mengontrol
pengeluaran uang sehingga dapat mengurangi perilaku pemborosan dan
menabung secara rutin untuk melatih hidup hemat.
2. Bagi mahasiswa untuk lebih memperhatikan cara pengelolaan keuangan seperti
mencatat secara terperinci seluruh sumber pemasukan dan jenis-jenis
pengeluaran rutin bulanan, membuat rencana anggaran keuangan, menyimpan
dana cadangan, belajar berinvestasi dan mengatur keinginan berdasarkan
pengetahuan tentang keuangan yang mahasiswa miliki sehingga dapat
menggunakan uang secara efektif dan efisien.
144
3. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti maupun mengembangkan
penelitian yang sejenis, penulis menyarankan untuk benar-benar menelaah
terlebih dahulu variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian.
145
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and
Human Decision Processes, 50(2), 179–211.
Albeerdy, M.I., & Behrooz, G. (2015). Determinants oft the Financial Literacy
Among College Students in Malaysia. International Journal of Business
Administration, 6(3). Retrieved 2 March 2016, from
https://ijba.scidupress.com
Amanah, E., Rahardian, D., & Iradianty, A. (2016). Pengaruh Financial Knowledge,
Financial Attitude dan External Locus Of Control Terhadap Personal
Financial Management Behavior Pada Mahasiswa S1 Universitas Telkom. E-
Proceeding of Management, 3(2), 1228–1235.
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
PT Rineka Cipta
Badan Pusat Statistik. (2013). Penggolongan Pendapatan Penduduk. Jakarta: Badan
Pusat Statistik.
Bandura, A. (1997). Self-efficacy: Toward an Unifying Theory of Behavioral
Change, Psychological Review, 84(2), 191-215. Retrieved 5 January 2016,
from https://www.uky.edu/~eushe2/Bandura/ Bandura1997EP.pdf
Chen, H., & Volpe, R. P. (1998). An Analysis of Personal Financial Literacy Among
College Students. Financial Services Review, 7(2),107–128.
Ghozali, I. (2013). Ekonometrika Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan Program IBM
SPSS 22. Semarang: Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Herawati, N. T. (2015). Kontribusi pembelajaran di perguruan tinggi dan literasi
keuangan terhadap perilaku keuangan mahasiswa. Jurnal Pendidikan Dan
Pengajaran, 1–3(48), 60–70.
Herdjiono, I., & Damanik, A. (2016). Pengaruh Financial Attitude, Financial
Knowledge, Parental Income Terhadap Financial Management Behavior.
Jurnal Manajemen Teori Dan Terapan, 9(3), 226–241.
146
Hilgert, M.A & Hogart M. 2003. Household Financial Management: The Connection
Between Knowledge And Behavior. Federal Reserve Bulletin July 2003
Ida, & Dwinta, C. Y. (2010). Pengaruh Locus Of Control, Financial Knowledge,
Income Terhadap Financial Management Behavior. Jurnal Bisnis Dan
Akuntansi,12(3), 131–144
Kholilah, N. Al, & Iramani, R. (2013). Studi Financial Management Behavior Pada
Masyarakat Surabaya. Journal of Business and Banking, 3(1), 69–80.
Kretschmer, T. and Pike, A. (2010),“Links between non-shared friendship
experiences and adolescent siblings' differences in aspirations”,Journal of
Adolescence,Vol. 33 No. 1, pp. 101-110.
Laily, N. (2013). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Mahasiswa Dalam
Mengelola Keuangan. Journal of Accounting and Business Education, 1(2013:
Jurnal Pendidikan Akuntansi (JPA): Vol. 1, No. 4, September 2013), 2013.
http://journal.um.ac.id/index.php/jabe/ar ticle/view/6042
Lusardi, A., & Mitchell, O. S. 2006. Financial Literacy and Planning: Implications
for Retirement Wellbeing. 1-33
Mahapatra, Mousumi Singha., Swati Alok, dan Jayasree Raveendran. (2016).
Financial Literacy of Indian Youth: A Study on the Twin Cities of Hyderabad
Secunderabad. IIM Kozhikode Society & Management Review. 6 (2): 1-16
Mars, Brent A. (2006). Examining The Personal Finance Attitudes, Behaviors, And
Knowledge Levels Of First-Year And Senior Students At Baptist Universities
In The State Of Texas. Disertasi.
Mien, N. T. N., & Thao, T. P. (2015). Factors Affecting Personal Financial
Management Behaviors : Evidence from Vietnam. Proceedings of the Second
Asia Pacific Conference on Global Business, Economics, Finance and Social
Sciences ISBN: 978-1-63415-833-6, 10–12.
Rotter, J. B. 1966. Generalized Expectancies for Internal Versus External Control of
Reinforcement. Psychological Monographs: General and Applied, vol.80
no.1:1 27.
147
Santrock, J. (2007). Perkembangan Anak Jilid Dua. Jakarta: Erlangga
Shim, S., Barber, B. L., Card, N. A., Xiao, J. J., and Serido, J. (2010),“Financial
socialization of first-year college students: The roles of parents, work, and
education”,Journal of Youth and Adolescence,Vol. 39 No. 12, pp. 1457-1470.
Sohn, S., Joo, S., Grable, J. E., Lee, S., & Kim, M. (2012). Adolescents ‟ financial
literacy : The role of financial socialization agents, financial experiences, and
money attitudes in shaping financial literacy among South Korean youth,
Journal of Adolescence, 35, 2005–2007.
https://doi.org/10.1016/j.adolescence.2012.02.002
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sundarasen, S. D. D., Rahman, M. S., Othman, N. S., & Dnaraj, J. (2016). Impact of
Financial Literacy , Financial Socialization Agents , and Parental Norms on
Money Management. Journal of Business Studies Quarterly, 8(1), 137–135.
Susilawati, D. (2016). 28 Persen Masyarakat Miliki Pengeluaran Lebih Besar dari
Pendapatan | Republika Online. Retrieved March 12, 2018, from
http://www.republika.co.id/berita/gayahidup/trend/16/02/03/o1z6gv384-28
persen masyarakat-miliki pengeluaran-lebih-besar-dari-pendapatan
Remund, David L., (2010). Financial Literacy Explicated: The Case for a Clearer
Definition in an Increasingly Complex Economy. The Journal Of Consumer
Affairs. 44(2): 276-295
Robb, C.A., & Woodyard, A.S. (2011). Financial Knowledge and Best Practice
Behavior. Journal of Financial Counseling and Planning, 22(1), 60-70,
Retrieved 15
Widayati, I. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Literasi Finansial Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya.Jurnal Akutansi dan
Pendidikan.