Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Metode diskusi kelompok

Citation preview

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    1/87

    1

    PENGARUH METODE DISKUSI KELOMPOK TUTOR SEBAYA

    TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA

    PELAJARAN BIOLOGI DI SMA SRIJAYA NEGARA

    PALEMBANG

    Skripsi Oleh

    ZAHRAL HAYATI

    Nomor Induk Mahasiswa 56081009003Program Studi Pendidikan Biologi

    Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SRIWIJAYA

    INDERALAYA

    2013

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    2/87

    PENGARUH METODE DISKUSI KELOMPOK TUTOR SEBAYA

    TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA

    PELAJARAN BIOLOGI DI SMA SRIJAYA NEGARA

    PALEMBANG

    Skripsi Oleh

    ZAHRAL HAYATI

    Nomor Induk Mahasiswa 56081009003

    Program Studi Pendidikan Biologi

    Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    Disetujui Oleh

    Pembimbing 1, Pembimbing II,

    Dr. Rahmi Susanti.M.Si Ermayanti. S.Pd,.M.Si

    NIP.196702121993032002 NIP.197608032003122001

    Disahkan Oleh

    Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Sriwijaya

    Dr. Hartono, M.A.NIP.196710171993011001

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    3/87

    Telah diajukan dan lulus pada:

    Hari : Sabtu

    Tanggal : 26 Januari 2013

    TIM PENGUJI :

    1. Ketua : Dr. Rahmi Susanti, M.Si

    2. Sekretaris : Ermayanti, S.Pd, M.Si

    3. Anggota : Dra. Siti Huzaifah, M.Sc.Ed

    4. Anggota : Drs. Khoiron Nazip, M.Si

    5. Anggota : Dr. Riyanto, M.Si

    Inderalaya, 5 Maret 2013Disetujui Oleh

    Ketua Program Studi

    Pendidikan Biologi

    Drs. Kodri Madang, M.Si.

    NIP.196901281993031003

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    4/87

    PERNYATAAN

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

    Nama : Zahral Hayati

    NIM : 56081009003

    Program Studi : Pendidikan Biologi

    Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul : Pengaruh Metode Diskusi

    Kelompok Tutor Sebaya terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Biologi

    di SMA Srijaya Negara Palembang ini seluruh isinya benar-benar karya saya sendiri

    dan saya tidak melaksanakan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak

    sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku sesuai dengan Peraturan Menteri

    Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang Pencegahan

    dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Atas pernyataan ini, saya siap

    menanggung sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan ada

    pelanggaran dan atau pengaduan dari pihak lain terhadap keaslian karya ini.

    Inderalaya, 26 Januari, 2013

    Yang Membuat Pernyataan

    Zahral Hayati

    NIM: 56081009003

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    5/87

    Tulisan ini kupersembahkan kepada :

    Ayahandaku tercinta Sehrudin dan Ibuku tercinta Diana, yang selalu sabar

    menghadapiku dan senantiasa melimpahkan kasih sayang serta mendoakan

    keberhasilanku.

    Saudaraku tersayang, Sulianti, Sulmidayani, Suryamin Fajri, Dina

    Maryati, Ricy Fatmala Sari, yang selalu menyemangatiku dan menghiburku.

    Pembimbingku Ibu Dr. Rahmi Susanti, M.Si dan Ibu Ermayanti, S.Pd,

    M.Si

    yang tidak pernah lelah dan jenuh memberikan bantuan, membimbing

    dan mengajariku segala hal demi terselesainya skripsi ini.

    Almamaterku yang aku banggakan.

    Motto :

    Allah meninggikan orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang

    berilmu pengetahuan, beberapa derajat .. surat Al Mujaadalah ayat 11).

    Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu Q.S. Al Baqarah: 45)

    Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan Q.S. Asy-Syarh: 5

    Tercapainnya sebuah tujuan akan terasa lebih `Nikmat` jika dilakukan dengan

    perjuangan, sabar, tawakal dan selalu berdoa kepada Allah SWT zahra)

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    6/87

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

    karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun

    sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana (S1) pada Program Studi

    Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

    Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwijaya.

    Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih

    kepada Dr. Rahmi Susanti, M.Si sebagai pembimbing I dan Ermayanti. SPd., M.Si.

    sebagai pembimbing II, yang telah membimbing, mengarahkan serta memotivasi

    penulis selama penulisan skripsi ini.

    Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dekan FKIP Universitas

    Sriwijaya, Prof. Drs. Tatang Suhery, M.A. Ph.D., Ketua Jurusan Pendidikan MIPA,

    Dr. Hartono, M.A, dan Ketua Program Studi Pendidikan Biologi,

    Drs. Kodri Madang, M.Si, serta Staf Tata Usaha Jurusan Pendidikan MIPA yang

    telah memudahkan dalam pengurusan administrasi skripsi ini. Ucapan terima kasihjuga penulis tujukan kepada Dra. Tasmania Puspita, M.Si. selaku Pembimbing

    Akademik yang telah memberikan bimbingan dan arahan. Serta seluruh Bapak/ Ibu

    dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sriwijaya yang telah

    membekali penulis dengan ilmu dan keterampilan.

    Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan,

    Pemuda dan Olahraga Palembang. Kepala SMA Srijaya Negara, yang telah

    memberikan izin penelitian. Terimakasih juga kepada Guru Biologi SMA Srijaya

    Negara ( Efnita S.Pd ), yang telah membantu dan memberi masukan kepada peneliti

    serta seluruh orang-orang yang terlibat dalam penulisan skripsi ini yang tidak

    mungkin disebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuannya semoga Allah

    membalas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    7/87

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

    karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan. Penulis mohon maaf bila

    ada kesalahan dan kekurangan dalam skripsi ini dan semoga skripsi ini dapat

    bermanfaat untuk pengajaran bidang studi Biologi.

    Inderalaya, 26 Januari, 2013

    Penulis,

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    8/87

    DAFTAR ISI

    HalamanHALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

    LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii

    LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI .................................................... iii

    LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

    UCAPAN TERIMAKASIH ............................................................................. vi

    DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

    ABSTRAK ....................................................................................................... xiv

    BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

    1.3 Batasan Masalah........................................................................................ 5

    1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

    1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

    1.6 Hipotesis .................................................................................................... 5

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 6

    2.1 Metode Diskusi Kelompok ........................................................................ 62.2 Diskusi Kelompok Tutor Sebaya ............................................................... 7

    2.3 Kriteria Tutor Sebaya ................................................................................. 8

    2.4 Pengertian Belajar ...................................................................................... 9

    2.5 Hasil Belajar dalam Mata Pelajaran Biologi .............................................. 9

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    9/87

    2.6 Aktivitas Belajar......................................................................................... 11

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................... 13

    3.1 Metode Penelitian....................................................................................... 13

    3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 14

    3.3 Variabel Penelitian .................................................................................... 14

    3.4 Populasi dan Sampel .................................................................................. 14

    3.5 Prosedur Penelitian .................................................................................... 15

    3.5.1 Tahap Persiapan ............................................................................... 15

    3.5.2 Tahap Pelaksanaan ........................................................................... 15

    3.5.3 Tahap Penyelesaian ......................................................................... 18

    3.6 Teknik Analisa dan Pengumpulan Data .................................................... 18

    3.6.1 Analisa Data Tes ............................................................................. 18

    3.6.2 Analisa Data Observasi .................................................................... 19

    3.6.3 Uji Normalitas .................................................................................. 21

    3.6.4 Uji Homogenitas Data ...................................................................... 21

    3.6.5 Uji Hipotesis .................................................................................... 22

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 23

    4.1 Data Hasil Penelitian .................................................................................. 23

    4.1.1 Analisis Data Tes Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan

    Kelas Kontrol .................................................................................. 24

    4.1.2 Data Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas ................................. 24

    4.1.3 Data Hasil Uji Hipotesis ................................................................. 26

    4.1.4 Data Aktivitas Belajar Siswa ........................................................... 27

    4.2 Pembahasan ................................................................................................ 28

    4.2.1 Hasil Belajar .................................................................................. 28

    4.2.2 Hasil Observasi Siswa Selama Kegiatan Proses

    Belajar Mengajar Berlangsung ....................................................... 30

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    10/87

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 33

    5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 33

    5.2 Saran .......................................................................................................... 33

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 35

    LAMPIRAN................................................................................................... 36

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    11/87

    DAFTAR TABELHalaman

    3.1 Desain Penelitian .................................................................................... 13

    3.2 Subjek Penelitian di SMA Srijaya Negara .............................................. 14

    3.3 Langkah-langkah Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol . 15

    3.4 Kategori Indeks Gain .............................................................................. 18

    3.5 Kategori Penilaian Aktivitas Belajar Siswa ............................................ 20

    4.1 Hasil Analisis Skor Tes Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan

    4.2 Kelas Kontrol ......................................................................................... 22

    4.3 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Awal Kelas Ekperimen dan

    4.4 Kelas Kontrol .......................................................................................... 24

    4.5 Hasil Uji Homogenitas Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 25

    4.6 Hasil Uji Hipotesis .................................................................................. 27

    4.7 Rata-rata Persentase Keaktifan Seluruh Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas

    Kontrol .................................................................................................... 28

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    12/87

    DAFTAR GAMBARHalaman

    4.1 Diagram Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................ 23

    4.2 Hasil Analisis Rata-rata Observasi Keaktivan Siswa Kelas Eksperimen dan

    Kelas Kontrol .......................................................................................... 28

    4.3 Gambar Tes awal kelas Eksperimen ...................................................... 32

    4.4 Gambar kelompok Metode Diskusi kelompok Tutor sebaya .................. 33

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    13/87

    DAFTAR LAMPIRANHalaman

    1. Silabus .................................................................................................... 36

    2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................. 43

    3. t Tabel ..................................................................................................... 60

    4. Lembar Kerja Siswa ................................................................................ 62

    5. Soal Tes Awal dan Tes Akhir ................................................................. 69

    6. Angket Observasi .................................................................................... 73

    7. Analisis rata-rata persentase keaktifan seluruh siswa kelas Eksperimen dan

    kelas kontrol ............................................................................................ 81

    8. Analisis Skor Tas Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas kontrol ... 83

    9. Analisis Uji Normalitas, Homogenitas, dan Hipotesis............................ 85

    10. Gambar Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya ................................. 89

    11. Surat Keputusan Ketua Jurusan Tentang Penunjukkan Dosen Pembimbing

    Skripsi ..................................................................................................... 92

    12. Surat Keterangan Mohon Bantuan Melaksanakan Penelitian ................. 93

    13. Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan, Pamuda danOlahraga Palembang .............................................................................. 94

    14. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari SMA Srijaya Negara

    Palembang .............................................................................................. 95

    15. Surat Pengajuan Usul Judul Skripsi ....................................................... 96

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    14/87

    PENGARUH METODE DISKUSI KELOMPOK TUTOR SEBAYA

    TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN

    BIOLOGI DI SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG

    Abstrak

    Telah dilakukan penelitian tentang Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor

    Sebaya terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Biologi di SMA Srijaya

    Negara Palembang, pada bulan Agustus 2012. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui bagaimana pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya terhadap

    Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode

    quasi eksperimen, dengan menggunakan pretest, posttes group design. Berdasarkananalisis hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh dari menggunakan

    tes pilihan ganda yang diberikan diawal dan diakhir pembelajaran. diperoleh Gain

    dan N.Gain rata-rata kelas eksperimen adalah 45.29 dan 0.76 dan untuk kelas kontrol

    31.35 dan 0.44. Berdasarkan hasil analisis aktivitas siswa setelah pembelajaran SK 2,KD 2.1, diperoleh persentasi untuk kelas eksperimen adalah 80.3% yang termasuk

    dalam kategori tinggi, sedangkan kelas kontrol persentase aktivitas siswa tergolong

    cukup tinggi yaitu 60.25%. Analisis N.Gain untuk kelas eksperimen 0.67 dan kelaskontrol 0.44. Rata-rata ketuntasan belajar siswa secara klasikal untuk kelas

    eksperimen adalah 77.65 sedangkan kelas kontrol sebesar 60.39. Hasil uji hipotesis

    menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dari ttabel (7.663>2.000) yang artinya

    hipotesis Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran denganmenggunakan Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya secara signifikan

    meningkatkan Aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran SK 2, KD 2.1.

    Kata kunci :Aktivitas, Hasil Belajar, Metode Diskusi Kelompok, Tutor Sebaya.

    Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi

    Nama : Zahral Hayati

    Nomor Induk Mahasiswa : 56081009003

    Dosen Pembimbing : 1. Dr.Rahmi Susanti, M.Si.2. Ermayanti., S.Pd.,M.Si.

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    15/87

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah konsep

    kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan

    (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu sehingga hasilnya

    dapat dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi

    tertentu. Pada pelaksanaan KTSP, guru ditempatkan sebagai fasilitator dan mediator

    yang membantu agar proses belajar siswa berlangsung dengan baik. Fungsi guru

    sebagai fasilitator dan mediator yaitu; (1) menyediakan pengalamann belajar yang

    memungkinkan siswa bertanggung jawab dalam membuat rancangan dan proses; (2)

    menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan

    siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya,

    menyediakan sarana yang merangsang siswa berfikir secara produktif; (3) memonitor,

    mengevaluasi dan menunjukkan apakah pemikiran siswa berkembang atau tidak

    (Kunandar, 2007:133).

    Proses interaksi antara guru dan siswa, sangat penting dalam penyampaian

    suatu informasi dari guru kepada siswa agar tujuan dapat dicapai dengan sebaik-

    baiknya. Berdasarkan pendapat (Sudjana, 2002:160) bahwa proses pembelajaran pada

    dasarnya tidak lain ialah proses mengkoordinasi sejumlah komponen (tujuan, bahan,

    metode, dan alat, penilaian) yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi,

    sehingga menumbuhkan kegiatan belajar pada siswa seoptimal mungkin menunjuk

    kepada perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

    Menurut (Hamalik, 2007:123), dalam kegiatan pembelajaran guru berperan

    sebagai fasilitator belajar yang bertitik tolak dari tujuan-tujuan yang hendak dicapai

    sehingga kegagalan atau keberhasilan situasi belajar sangat bergantung pada seni dan

    keterampilan guru. Melalui hal ini guru dituntut untuk menguasai keterampilan-

    keterampilan dalam mengajar, sehingga mempengaruhi proses belajar siswa.

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    16/87

    Faktor dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi proses belajar yaitu,

    faktor metode pembelajaran, metode yang digunakan guru dalam mengajar. selain itu

    unsur yang terpenting dalam kegiatan pembelajaran adalah guru. Seorang guru dalam

    menyampaikan materi perlu memilih metode mana yang sesuai dengan keadaan

    kelas, sehingga siswa merasa tertarik, untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan

    (Slameto, 2010:65).

    Menurut (Hamalik, 2007:79) proses belajar adalah dalam rangka

    mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan terhadap diri sendiri maupun dengan

    lingkungannya, supaya menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan

    berfungsi dalam kehidupan masyarakat. Pengajaran mengarahkan proses ini agar

    sasaran dari perubahan itu dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan.

    Berdasarkan pernyataan di atas, maka perlu dicari alternatif lain sehingga

    proses pembelajaran dapat berlangsung aktif dan menyenangkan, metode yang dapat

    meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Sesuai dengan tuntutan kurikulum ini,

    strategi pembelajaran yang diharapkan adalah metode diskusi kelompok tutor sebaya.

    Kelebihan metode ini menurut (Herianto, dkk., 2010:1) metode diskusi kelompoktutor sebaya ini siswa bukan hanya dijadikan sebagai objek pembelajaran tetapi

    menjadi subjek pembelajaran, yaitu siswa dijadikan sebagai tutor atau sumber belajar

    dan tempat bertanya bagi temannya, dengan cara demikian siswa yang menjadi tutor

    melakukan repetition ( pengulangan ) menjelaskan kembali materi sehingga menjadi

    lebih paham dalam setiap bahan ajar yang disampaikan sehingga mempengaruhi hasil

    belajar siswa.

    Berdasarkan hasil rapot kelas X di SMA srijaya negara palembang peneliti

    mendapatkan data bahwa nilai rata-rata kelas X di SMA Srijaya Negara Palembang,

    dan dilihat dari hasil ulangan harian mata pelajaran biologi SK 2, KD 2.1, belum

    mencapai Kriteri Ketuntasan Minimal ( KKM ), yang ditetapkan di SMA Srijaya

    Negara Palembang, untuk mata pelajaran biologi yaitu 70. Menurut Depdikbud

    dikutip oleh Mansyur (1999: 5) suatu kelas telah tuntas belajar apabila di kelas itu

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    17/87

    telah terdapat 85% atau lebih siswa yang telah mencapai nilai 70 ke atas atau 70, dan

    dilihat dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan metode diskusi

    kelompok tutor sebaya didapatkan hasil adanya meningkatkan hasil belajar.

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menggunakan metode diskusi

    kelompok tutor sebaya terdapat dua hasil yang sama, pada penelitian yang pertama

    oleh Setiawati ( 2009 ) perbandingan metode diskusi kelompok tutor sebaya dengan

    metode diskusi kelompok biasa didapat data hasil belajar siswa kelas X.D, hasil

    penelitian menunjukkan nilai rata-rata tes awal dan tes akhir belajar siswa untuk

    materi Pencemaran Lingkungan dan Daur Ulang Limbah pada KD 4.2 dan 4.3 adalah

    33,12 dan 77.28, sedangkan metode diskusi kelompok biasa 25.46 dan 69.91. Pada

    penelitian kedua oleh (Herianto, dkk., 2010:1) didapat hasil Teknologi Informasi dan

    Komunikasi, bahwa dengan menggunakan model pembelajaran tutor sebaya lebih

    efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, hal ini ditunjukkan dari uji

    berbedaan atau uji-t selisih rata-rata nilai gain 0,47 0,32, disimpulkan terdapat

    perubahan yang signifikan, perbedaan hasil belajar dikarenakan dalam pembelajaran

    dengan hadirnya tutor sebaya dikembangkan keterampilan siswa dalam bekerja sama

    antar siswa menerapkan bimbingan antar teman dan tercipta nilai-nilai yang dapatmembangun aktivitas belajar siswa dan pada ahirnya akan berpengaruh terhadap hasil

    belajar siswa.

    Dari hasil penelitian terdahulu peneliti tertarik untuk menerapkan metode

    diskusi kelompok tutor sebaya, yang diterapkan pada SK 2. KD 2.1. Hal ini

    dikarenakan dalam pokok bahasan ini masih abstrak yang cenderung membosankan

    dan kurang bersemangat untuk mempelajarinya, untuk lebih menimbulkan semangat

    siswa dalam belajar serta membuat belajar tidak membosankan maka metode yang

    cocok adalah metode diskusi kelompok tutor sebaya, pemilihan metode diskusi

    kelompok tutor sebaya ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.

    Oleh karena itu diharapkan yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil

    belajar yaitu metode diskusi kelompok tutor sebaya, dimana dalam proses

    pembelajaran berlangsung melibatkan siswa dengan membagi kelas kedalam diskusi

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    18/87

    kelompok tutor sebaya. Tutor sebaya ini sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap

    bahan pelajaran, dan memberikan tutorial kepada siswa yang mengalami kesulitan

    dalam memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya, dengan membagi kelas dalam

    kelompok yang beranggotakan, 4 5 orang siswa pada setiap kelompok di bawah

    bimbingan guru mata pelajaran biologi, dengan menggunakan tutor sebaya. Kriteria

    siswa yang dapat menjadi tutor sebaya adalah, siswa yang memiliki nilai akademik di

    atas Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ), dan termasuk peringkat 1-10 dikelas (

    setiawati, 2009:5)

    Dengan menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya selain siswa

    dapat meningkatkan kecakapan dalam berkomunikasi juga diharapkan semua siswa

    lebih mudah dan leluasa dalam menyampaikan masalah, yang dihadapi sehingga

    siswa bersangkutan terpacu semangatnya, untuk mempelajari mata pelajaran biologi,

    SK 2, KD 2.1 materi ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan dan

    memudahkan siswa berkomunikasi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh

    guru.

    Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan di atas

    penulis tertarik untuk menindaklanjuti penelitian Setiawati ( 2009 ) dan Herianto,dkk., ( 2010 ) serta permasalahan rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada

    materi yang berbeda dengan judul Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor

    SebayaterhadapAktivitas danHasilBelajarMataPelajaranBiologidiSMASrijaya

    NegaraPalembang.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan dalam penelitian ini

    adalah Bagaimana pengaruh penerapan metode diskusi kelompok tutor sebaya

    terhadap aktivitas dan hasil belajar pada materi virus untuk kelas X SMA Srijaya

    Negara Palembang?

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    19/87

    1.3 Batasan Masalah

    Masalah yang diteliti pada penelitian ini dibatasi hanya pada aktivitas dan hasil

    belajar Biologi siswa kelas X SMA Srijaya Negara Palembang akan lebih baik

    apabila menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya.

    1.4 Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Metode Diskusi

    Kelompok Tutor Sebaya terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA

    Srijaya Negara Palembang.

    1.5 Manfaat Penelitian

    1. BagiSiswa

    Diharapkan penelitian dengan menggunakan metode diskusi kelompok tutorsebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

    2. BagiGuru

    Diharapkan metode diskusi kelompok tutor sebaya dapat menjadi salah satu

    alternatif bagi guru dalam memilih metode dan sebagai upaya meningkatkanhasil belajar.

    3. Bagi PenulisMemberikan pengetahuan kepada peneliti dalam menyusun danmelaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok

    tutor sebaya.

    4. Bagi Sekolah

    Menjadi masukan bagi penelitian yang sejenis pada topik dari bidang ilmupengetahuan yang berbeda dan membantu sekolah untuk berkembang karena

    adanya peningkatan hasil belajar di sekolah.

    1.6. Hipotesis

    Ho: Penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya tidak memiliki

    pengaruh hasil belajar pada mata pelajaran Biologi.

    Ha: Penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya memiliki pengaruh

    hasil belajar pada mata pelajaran Biologi.

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    20/87

    6

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Metode Diskusi Kelompok

    Metode diskusi kelompok merupakan interaksi antar siswa dengan siswa atau

    siswa dengan guru untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggali atau

    memperdebatkan topik permasalahan tertentu (Yamin, 2007:159). Metode diskusi ini

    digunakan oleh guru, pelatih atau struktur jika : 1) Menyediakan bahan, topik, atau

    masalah yang akan didiskusikan. 2) Menugaskan siswa untuk menjelaskan,

    menganalisis dan meringkas. 3) Melatih siswa dalam menghargai pendapat orang

    lain. 4) Menyebutkan pokok-pokok yang akan dibahas. Metode diskusi kelompok

    memiliki kelebihan sebagai berikut (Djamarah, 2005:157-158).

    1) Anggota kelompok memiliki sumber yang lebih banyak daripada individu.

    2) Anggota kelompok sering diberi masukan dan motivasi dari anggota yang

    lain.

    3) Anggota kelompok dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik.

    4) Partisipasi diskusi akan meningkatkan saling pengertian antar individu

    dalam satu kelompok dan kelompok lain.Metode diskusi kelompok juga memiliki keterbatasan.

    1) Menyita waktu lama dan jumlah siswa harus sedikit.

    2) Diskusi kelompok dapat menekan pendirian.

    3) Mempersyaratkan siswa memiliki latar belakang yang cukup tentang topik

    atau masalah yang didiskusikan.

    Setiawati (2009: 7) diskusi kelompok dapat dirumuskan menjadi dua unsur yaitu:

    berpikir dan bersama. Berpikir adalah tindakan yang paling wajar bagi setiap

    manusia, namun paling sulit pelaksanaannya dengan baik. Berkhayal atau melamun

    juga merupakan cara berpikir, akan tetapi cara berpikir yang tidak produktif, sikap

    relistislah yang dapat menghasilkan pemikiran produktif karena sikap ini yang

    menyebabkan manusia mengarahkan pemikirannya kepada kenyataan hidup, yang

    mendorongnya untuk bertanya kepada dirinya sendiri, yang mendorong orang

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    21/87

    bergabung dalam berpikir adalah usaha untuk mengetahui realistis setidaknya

    pemikirannya sendiri apabila dikaji dengan pengalaman sesamanya. Bergabung

    dalam berpikir berarti saling tukar menukar pandangan, saling memperbandingkan

    dua jenis pandangan, saling memperbandingkan dua jenis rangkaian pengalaman

    yang berbeda dalam rangka usaha bersama untuk mencapai realita, dengan demikian

    pemikiran bersama mempunyai kemampuan kreatif, dalam pengertian yang realistis.

    2.2 Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    Tutor sebaya merupakan sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap bahan

    pelajaran, dan memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam

    memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya. Seorang atau beberapa orang siswa

    yang ditunjuk oleh guru, untuk membantu guru dalam melakukan bimbingan

    terhadap kawan sekelas. Dengan sistem pembelajaran menggunakan tutor sebaya,

    akan membantu siswa yang belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal

    ( KKM ), atau kurang cepat menerima pelajaran dari guru (Herianto dkk., 2010:2)

    Tutor sebaya dikenal dengan pembelajaran teman sebaya atau pemberian

    pembelajaran antar siswa atau peserta didik. Hal ini bisa terjadi ketika peserta didik

    yang lebih mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri, dan kemudian membantu

    peserta didik lain, yang kurang mampu. Hal ini merupakan strategi untuk mendukung

    pengajaran, sesama peserta didik didalam kelas. Strategi ini menempatkan seluruh

    tanggung jawab pengajaran kepada seluruh anggota kelas ( Setiawati, 2009: 9)

    Pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sumber

    belajar tidak hanya dari guru melainkan dari teman sekelas yang nilai KKMnya lebih

    tinggi. Bantuan belajar oleh teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan,

    bahasa teman sebaya lebih mudah dipahami, selain itu dengan teman sebaya tidak ada

    rasa malu untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Tutor

    berfungsi sebagai pelaksana mengajar yang cara mengajarnya telah disiapkan secara

    khusus dan terperinci. Untuk menimbulkan suasana kompetitif, setiap kelompok

    harus terus dipacu untuk menjadi kelompok yang terbaik. Peran tutor sangat besar

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    22/87

    pengaruhnya terhadap keberhasilan kelompok dalam mempelajari materi ajar yang

    disajikan melalui metode diskusi kelompok tutor sebaya (Herianto dkk., 2010:2-3)

    Menurut Surya dikutif (Soeprodjo dkk., 2008:295) Metode tutor sebaya

    merupakan metode yang dilakukan dengan cara memperdayakan kemampuan siswa

    yang memiliki daya serap tinggi, siswa tersebut mengajarkan materi atau latihan

    kepada teman-temannya yang belum paham. Pemakaian tutor dari teman mereka

    memungkinkan siswa tidak merasa enggan untuk bertanya, dengan adanya tutor dapat

    memberikan keringanan pada guru dalam memberikan contoh soal atau latihan. Peran

    guru adalah mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini dengan memberi

    pengarahan dan lain-lain. Dalam memilih tutor sebaya hendaknya diperhatikan segi

    kemampuan dalam penguasaan materi dan kemampuan dalam membantu orang lain.

    Ini berarti bahwa tutor adalah murid yang tergolong baik dalam prestasi. Ada

    beberapa keuntungan metode tutor sebaya antara lain, 1 ) adanya suasana hubungan

    lebih akrab antara murid dengan tutor, 2 ) bersifat efisien, 3 ) bagi tutor merupakan

    pengayaan dan, 4 ) dapat meningkatkan rasa tanggung jawab. Namun demikian ada

    kekurangannya yaitu guru harus tahu siswa yang mempunyai pemahaman lebih,

    pengawasan tutor harus dilakukan dengan baik dan proses tutoring akan terhambatmanakala siswa yang ditutori merasa rendah diri. Pemasalahan dalam metode ini

    antara lain apabila di dalam kelas tidak ada yang mampu dan bersedia menjadi tutor

    sebaya.

    Tutor sebaya menurut Djamarah dan Zain dikutif (Azimatul dan Rosijono,

    2010:30) adalah pembelajaran yang terpusat pada siswa, dalam hal ini siswa belajar

    dari siswa lain yang memiliki status umur, kematangan/harga diri yang tidak jauh

    berbeda dari dirinya sendiri. Sehingga anak tidak merasa begitu terpaksa untuk

    menerima ide-ide dan sikap dari gurunya yang tidak lain adalah teman sebayanya

    itu sendiri dari kedua pengertian di atas dapat diambil simpulan bahwa pembelajaran

    tutor sebaya merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa sekelas yang memiliki

    kemampuan dan kriteria sebagai tutor untuk membimbing teman lainnya yang

    mengalami kesulitan dalam memahami penjelasan dari gurunya. Tutor sebaya adalah

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    23/87

    seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk atau ditugaskan untuk membantu

    siswa dalam mengalami kesulitan belajar. Tutor tersebut diambil dari kelompok siswa

    yang memiliki prestasi yang lebih tinggi daripada siswa-siswa lainnya dan memiliki

    kemampuan menjelaskan kembali pemahaman yang dimiliki.

    Menurut Gintings dikutif (Amizatul dan Rusijono, 2010:30) penjelasan

    mengenai tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

    pembelajaran tutor sebaya. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut: 1)

    langkah perencanaan, guru mempelajari bahan ajar dengan seksama dan

    mengedentifikasi bagian-bagian yang sulit dari isi bahan ajar kemudian menyusun

    strategi untuk membantu siswa menghadapi kesulitan agar bisa mempelajari bagian

    yang sulit. 2) langkah persiapan, guru menyiapkan bahan ajar tambahan seperti

    variasi, contoh-contoh penyelesaian soal atau LKS. 3) langkah pelaksanaan, guru

    mengidentifikasi siswa yang menghadapi kesulitan dalam memahami bahan ajar yang

    diberikan dan sulit dipahami dan melaksanakan tutorial dengan menggunakan bahan

    dan langkah-langkah yang telah disiapkan. 4) langkah evaluasi, guru melakukan

    tanya jawab untuk meyakinkan bahwa siswa tersebut telah mengatasi kesulitan

    belajarnya dan memahami materi yang sedang dipelajari dan memberikan tugasmandiri.

    2.3 Kriteria Tutor Sebaya

    Seorang tutor hendaknya memiliki kriteria yaitu, memiliki kemampuan

    akademik di atas Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) siswa satu kelas, mampu

    menjalin kerja sama dengan sesama siswa, memiliki motivasi tinggi untuk meraih

    prestasi akademik yang baik, memiliki sifat toleransi dan tenggang rasa dengan

    sesama, memiliki motivasi tinggi untuk menjadikan kelompok diskusinya sebagai

    yang terbaik, bersikap rendah hati, pemberani, dan bertanggung jawab, suka

    membantu sesamanya yang mengalami kesulitan. Tutor atau ketua kelompok

    memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut yaitu, 1) memberikan tutorial

    kepada anggota terhadap materi ajar yang sedang dipelajari, 2) mengkoordinir proses

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    24/87

    diskusi agar berlangsung kreatif dan dinamis, 3) menyampaikan permasalahan kepada

    guru pembimbing apabila ada materi ajar yang belum dikuasai, 4) menyusun jadwal

    diskusi bersama anggota kelompok, baik pada saat tatap muka di kelas maupun di

    luar kelas, secara rutin dalam memecahkan masalah yang dihadapi, 5) melaporkan

    perkembangan akademis kelompoknya kepada guru pembimbing pada setiap materi

    yang dipelajari, peran guru dalam metode diskusi kelompok terbimbing dengan tutor

    sebaya hanyalah sebagai fasilitator dan pembimbing terbatas. Artinya guru hanya

    melakukan intervensi ketika betulbetul diperlukan oleh siswa (Setiawati, 2009:11)

    2.4 Pengertian BelajarBelajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

    perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman

    individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 2010:2). Menurut

    (Djamarah, 2002:13) pengertian belajar sebagai serangkaian kegiatan jiwa raga untuk

    memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam

    interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan

    psikomotorik, Belajar dapat pula diartikan sebagai suatu proses adanya perubahan

    pada diri sendiri dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya,

    pengalamannya, daya reaksinya, dan aspek-aspek lain yang ada pada individu. Jadi

    dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang

    ada di sekitar individu, sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku secara

    keseluruhan

    2.5 Hasil Belajar dalam Mata Pelajaran Biologi

    Hasil belajar merupakan proses akhir dari kegiatan belajar. Oleh karena itu,

    proses pembelajaran sangat menentukan hasil belajar. Hasil belajar siswa ialah hasil

    yang dicapai siswa setelah mengalami proses belajar. Untuk dapat menentukan

    tercapai atau tidaknya tujuan belajar, maka perlu dilakukan usaha atau tindakan

    penilaian atau evaluasi hasil belajar harus dapat mencakup, berbagai aspek yang

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    25/87

    dapat menggambarkan perkembangan atau perubahan tingkah laku yang terjadi pada

    diri peserta didik (Sudijono, 2011:32). Menurut Dimyati dan Mujiono (2002:12),

    hasil belajar adalah proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan

    penilaian atau pengukuran. Tujuan hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat

    keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran.

    Tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf,

    kata atau simbol, Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu akibat atau

    suatu hasil dari kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengikuti pengalaman

    belajar, biasanya dilihat dari hasil nilai tes akhir yang diberikan oleh guru. Untuk

    dapat menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran perlu

    dilakukan usaha atau tindakan penilaian hasil yang diproleh dari penilaian dinyatakan

    dalam bentuk hasil belajar. Oleh sebab itu, tindakan atau kegiatan tersebut dinamakan

    penilaian hasil belajar. Tindakan penilaian dapat berupa tes awal dan tes akhir

    2.5.1 Tes awal

    Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah

    materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan dan dikuasai siswa. Tes

    dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada siswa. Karena itu butir-butirsoal dibuat yang mudah-mudah. Tes awal dapat dilaksanakan, baik secara tertulis atau

    secara lisan (Sudijono, 2011:69). Jika dalam tes awal itu semua siswa telah

    menguasai materi yang ditayangkan dalam tes dengan baik, maka materi yang telah

    ditayangkan dalam tes awal itu tidak akan diajarkan lagi, Jika materi yang dapat

    dipahami oleh para pendidik baru sebagian saja, maka yang akan diajarkan adalah

    materi pelajaran yang belum cukup dipahami oleh siswa.

    Tes awal dilakukan sebelum memulai proses belajar mengajar yang bertujuan

    untuk mengetahui sejauh mana para siswa telah menguasai bahan pelajaran yang

    diberikan. Pendapat lain mengatakan bahwa hasil tes awal berfungsi untuk:

    1)Menentukan kesiapan siswa yaitu sejauh mana siswa telah memiliki kemampuan

    mengikuti pembelajaran

    2)Menentukan bagian-bagian mana dari materi yang telah dikuasai siswa

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    26/87

    3)Menentukan efektifitas materi setelah dilaksanakan tes akhir dan seberapa

    pengetahuan siswa meningkat dengan adanya materi (perbedaan skor tes awal

    dan tes ahir)

    4)Mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk menata materi yang sesuai

    dengan kesiapan siswa

    2.5.2 Tes akhir

    Menurut (Sudijono, 2010:70) tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk

    mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat

    dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh para peserta didik. Naskah tes akhir ini dibuat

    sama dengan naskah tes awal dengan cara demikian maka akan dapat diketaui apakah

    hasil tes akhir lebih baik, ataukah lebih jelek dari pada tes awal. Jika hasil tes akhir

    lebih baik dari pada tes awal maka dapat di artikan bahwa program pengajaran telah

    berjalan dan berhasil dengan sebaik-baiknya.

    Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar

    merupakan dasar-dasar untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam

    memahami suatu materi pelajaran. Menurut (Hamalik, 2007:30) bukti bahwa

    seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku orang tersebut,misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti.

    2.6 Aktivitas Belajar

    Aktivitas belajar merupakan aktivitas yang berupa fisik mapun mental. Dalam

    kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu berkait, sebagai contoh orang itu

    sedang belajar dengan membaca. Secara fisik kelihatan bahwa seseorang sedang

    belajar menghadapi suatu buku, tetapi mungkin fikiran dan mentalnya tidak setuju

    dengan buku yang dibaca. Ini menunjukkan tidak ada keserasian antara aktivitas fisik

    dengan aktivitas mental. Macam-macam aktivitas antara lain, visual activities

    (Aktivitas Visual) seperti membaca, percobaan. Oral activities (Kegiatan Lisan)

    seperti memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interviu. Listening

    activities(Kegiatan Mendengarkan)seperti mendengarkan uraian percakapan diskusi.

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    27/87

    Writing activities (Kegiatan Menulis) seperti menulis. Drawing activities (Kegiatan

    Menggambar) seperti menggambar membuat grafik, peta diagram. Motoric activities

    (Kegiatan Motorik) seperti melakukan percobaan. Mental activities (Kegiatan

    Mental) seperti mengingat memecahkan soal, menganalisis, mengambil keputusan.

    Emotional activities (Kegiatan Emosional) seperti menaruh minat, merasa bosan,

    gembira, berani, tenang gugup (Nasution, 2000:91)

    Menurut (Slameto, 2010: 6), mengajar yang efektif adalah mengajar yang dapat

    membawa belajar efektif siswa pula. Belajar disini adalah suatu aktivitas mencari,

    menemukan, dan melihat pokok masalah. Menurut (Kunandar, 2007:4 ), aktivitas

    siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas

    dalam kegiatan belajar mengajar guna menunjang keberhasilan proses belajar

    mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Peningkatan aktivitas

    siswa yaitu meningkatnya jumlah siswa yang terlibat aktif belajar, meningkatnya

    jumlah siswa yang bertanya dan menjawab, meningkatnya jumlah siswa yang saling

    berinteraksi membahas materi pembelajaran.

    Menurut (Gulo, 2004: 23) belajar adalah aktivitas manusia dimana semua

    potensi manusia dikerahkan. Kegiatan ini tidak terbatas hanya pada kegiatan mentalintelektual, tetapi uga melibatkan kemampuan-kemampuan yang bersifat emosional

    bahkan tidak jarang melibatkan kemampuan fisik. Menurut (Suryosubroto, 2009:2)

    belajar aktif memungkinkan siswa mendapat pengetahuan berdasarkan kegiatan-

    kegiatan yang dilakukan sendiri cara belajar mengajar demikian mendiring siswa

    untuk bertanya bila mengalami kesulitan, selain itu prinsip siswabelajar aktif dan

    mengembangkan kemampuan kognitif, keterampilan manual kreatifitas dan logika

    berfikir.

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    28/87

    13

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Metode Penelitian

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi

    Eksperiment design). Dengan desain Pretest-Posttets Control Group Design. Desain

    ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

    mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan ekperimen.

    Quasi-eksperiment design, digunakan karena pada kenyataanya sulit untuk

    mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian (Sugiyono,

    2012:116). Pada penelitian ini diberikan perlakuan yang berbeda kepada kedua kelas

    sampel, kelas pertama diberi perlakuan berupa metode diskusi kelompok tutor sebaya

    dan kelas ini disebut kelas eksperimen. Kelas kedua yaitu kelas kontrol menggunakan

    pembelajaran yang biasa dilakukan di sekolah yaitu metode ceramah. Kedua kelas ini

    diberikan tes awal dan ter akhir. Desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1

    Table 3.1 Desain Penelitian.

    Kelompok Tes awal Tindakan Tes akhirEksperimen O1 T1 O2

    Kontrol O3 O4

    Keterangan :

    O1 = tes awal kelas eksperimen

    O2= tes akhir kelas eksperimen

    O3= tes awal kelas Kontrol

    O4= tes akhir kelas Kontrol

    T1= kelas dengan pembelajaran metode diskusi kelompok tutor sebaya

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    29/87

    3.2TempatdanWaktuPenelitian

    a. Tempat penelitian di SMA Srijaya Negara Palembang

    b. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 23 bulan September 2012

    semester satu (gazal) tahun pelajaran 2012/2013.

    3.3Variabel Penelitian

    Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas

    a. Variabel bebas: penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya

    b. Variable terikat: Aktivitas dan Hasil belajar siswa pada pelajaran

    Biologi.

    3.4 Populasi dan Sampel

    3.4.1 Populasi yang digunakan adalah kelas X semester gazal tahun ajaran

    2012/2013 yang terdiri dari delapan kelas di SMA Srijaya Negara

    Palembang.

    3.4.2 Kedelapan kelas ini satu kelas digunakan uji pendahuluan, tujuh kelas di uji

    normalitas dan homogenitas berdasarkan nilai ulangan harian sebelumnya,

    dua kelas yaitu kelas percepatan ( plus ), jadi terdapat lima kelas yang

    normal dan homogen. Dari kelima kelas ini untuk pengambilan sampelditentukan secara simple random sampling yaitu pengambilan sampel

    dilakukan secara acak dengan secara undian (Sugiono, 2012:120) Jumlah

    kelas yang diacak berjumlah lima kelas. Masing- masing kelas ditulis di

    dalam kertas dimasukkan kedalam botol, dikocok kemudian dikeluarkan

    satu, dengan catatan kelas yang pertama sekali keluar yaitu kelas

    eksperimen, keluar kedua yaitu kelas kontrol. Jadi sampel dalam penelitian

    ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas X3 kelas eksperimen. X4 kelas kontrol,

    yang berjumlah 62 orang, dengan perincian sebagai berikut.

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    30/87

    Tabel 3.2 Sampel penelitian di SMA Srijaya Negara

    No Kelas LakiLaki Jumlah

    1 X3 17 siswa 17 siswa 31 siswa

    2 X4 16 siswa 15 siswa 31 siswa

    Jumlah 62 siswa

    3.5 Prosedur penelitian

    Prosedur penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu: tahap persiapan, tahap

    pelaksanaan, dan tahap penyelesaian.

    3.5.1 TahapPersiapan

    a. Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus dan Rencana

    Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .

    b. Menyiapkan instrumen tes hasil belajar dalam menggunakan tutor

    sebaya, menyiapkan angket observasi, observasi dilakukan untuk

    melihat pelaksanaan aktivitas siswa selama proses pembelajaran

    berlangsung. Pengamatan dilakukan sejak awal proses pembelajaran.

    c. Menyiapkan LKS untuk diskusi kelompok tutor sebaya3.5.2 TahapPelaksanaan

    Membagi siswa menjadi 7 kelompok terdiri dari 45 orang

    Guru menyampaikan sekilas informasi tentang materi virus

    Guru memberikan LKS yang berisi tentang soal-soal yang berhubungan

    dengan materi virus

    Masing-masing tutor disebar pada tiap-tiap kelompok, dalam satu

    kelompok terdapat seorang tutor sebaya untuk membantu dan

    membimbing kelompok tersebut dalam memahami soal-soal dari LKS

    Masing-masing tutor mengkoordinir proses diskusi agar berlangsung

    kreatif dan dinamis

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    31/87

    Pada proses pembelajaran berlangsung guru memantau kegiatan tutorial

    dan apabila terlihat ada kesulitan guru memberikan bimbingan

    Setiap masing-masing tutor menyuruh perwakilan kelompok

    mempersentasikan hasil diskusi

    (Herianto dkk., 2010:3-4)

    Tabel 3.3 Langkah-langkah pembelajaran kelas eksperimen dan kelas kontrol.

    Kegiatan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Waktu

    Kegiatanawal

    a. Apersepsi

    Guru bertanya pernahkah

    siswa mendengar tentangpenyakit AIDS?

    b. Motivasi

    Guru menyampaikan dan

    menuliskan judul Virus di

    papan tulis

    Menyampaikan indikator dan

    tujuan yang akan dicapai

    a. Apersepsi

    Guru bertanya

    pernahkah siswamendengar tentang

    penyakit AIDS?

    b. Motivasi

    Guru menyampaikan

    menuliskan judul

    Virus di papan tulis

    Menyampaikan

    indikator dan tujuan

    yang akan dicapai

    10

    Menit

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    32/87

    kegiatan

    IntiGuru mengelompokkan

    siswa menjadi 7 kelompok

    terdiri dari 4-5 orang siswa.

    Guru memberikan sekilas

    informasi materi tentang

    virus.

    Guru memberikan LKS yangberisi tentang soal-soal yang

    berhubungan dengan materi

    virus

    Masing-masing tutor disebar

    pada setiap kelompok untuk

    membantu dan membimbing

    kelompok dalam memahami

    soal-soal dari LKS

    Setiap tutor mengkoordinir

    proses diskusi agar

    berlangsung kreatif dan

    dinamis

    Setiap masing-masing tutor

    menyuruh perwakilan

    kelompok mempersentasikan

    hasil diskusi

    Guru melaksanakan

    pembelajaran seperti

    biasa dengan metodeceramah dan Tanya

    jawab

    Guru mengulangi

    materi yang telah

    diajarkan, dengan

    memberikan

    pertanyaan-

    pertanyaan yang

    bersangkutan dengan

    materi yang telah

    dipelajari

    70

    Menit

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    33/87

    Kegiatan

    AkhirGuru membimbing siswa

    menyimpulkan materi yang

    telah dipelajari

    Guru memberikan tes ahir

    kepada siswa

    Guru menyampaikan materi

    yang akan dipelajari pada

    pertemuan berikutnya dan

    menugaskan kepada siswa

    untuk mempelajarinya.

    Guru membimbing

    siswa menyimpulkan

    materi yang telahdipelajari

    Guru memberikan tes

    akhir kepada siswa

    Guru menyampaikan

    materi yang akan

    dipelajari pada

    pertemuan berikutnya

    dan menugaskankepada siswa untuk

    mempelajarinya.

    10

    Menit

    3.5.3 Tahap Penyelesaian

    1. Menganalisis data aktivitas dan hasil belajar,

    2. Menghitung homogenitas untuk mengetahui varians kedua sampel

    homogen atau tidak

    3. Menguji hipotesis dengan menggunakan uji-t4. Menyimpulkan apakah Hoditolak atau Haditerima

    5. Membahas dan menyimpulkan hasil penelitian

    3.6 Teknik Analisa dan Pengumpulan Data

    3.6.1 Analisa Data Tes

    Hasil belajar diproleh dari penjumlahan skor jawaban setiap siswa,

    rumus untuk menentukan nilai tes awal dan tes akhir adalah sebagai berikut

    Hs= (Sugiyono, 2010:75)

    Persentasi siswa yang tuntas belajar secara klasikal menggunakan rumus

    P=

    Keterangan :

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    34/87

    P = Persentasi ketuntasan hasil belajar

    X = Jumlah siswa yang telah belajar tuntas

    N = Jumlah siswa keseluruhan

    Peningkatan hasil belajar sebelum dan sesudah implementasi dengan

    menggunakan tutor sebaya dihitung gain dari setiap nilai. Gain yang diproleh

    dinormalisasi oleh selisih antara skor maksimal dengan skor tes awal rumus

    yang digunakan adalah

    Gain normalisasi =

    ( Meltzer dalamMargareta, 2006: 28)

    Nilai dari normalisasi gain kemudian dikategorikan pada Tabel 3.4 di bawah ini

    Tabel 3.4 Kategori Normalisasi Gain

    Nilai Indeks Gain Kategori

    > 0.7 Tinggi

    0.30.7 Sedang

    < 0.3 Rendah

    3.6.2 Analisis data Observasi

    Observasi dilakukan untuk melihat aktivitas siswa selama proses

    pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya Tujuan

    observasi dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi secara

    langsung, yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti dan

    secara sistematik, pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

    Untuk mengelola dan menganalisa data dalam penelitian ini, maka peneliti

    memperolehnya dengan cara sebagai berikut. Menganalisis aktivitas siswa,

    pengelolaan kelas pada pembelajaran biologi digunakan metode desktiptif yaitu

    dengan mempersentasekan dari hasil lembar observasi. observer hanya memegang

    check-listuntuk mencari indikator yang sudah ditentukan. Apabila terdapat/muncul

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    35/87

    variabel yang dicari, maka observer hanya tinggal membubuhkan tanda check () di

    tempat yang sesuai.

    Adapun deskriptor-deskriptornya sebagai berikut: di modifikasi dari

    ( Handayani, 2006)

    Indikator 1 : memusatkan perhatian selama KBM berlangsung

    1. Siswa menulis penjelasan guru

    2. Aktif mengerjakan soal yang diberikan

    3. Siswa melaksanakan tugas sesuai perintah guru

    Indikator 2 : memberikan tanggapan selama KBM berlangsung

    1. mengajukan pertanyaan

    2. menjawab pertanyaan dengan jelas dan tepat

    3. mengemukakan pendapat

    Indikator 3 : minat yang besar mengikuti pembelajaran pada

    saat guru menerapkan metode diskusi kelompok tutor sebaya

    1. memberi tanggapan pada teman sekelompoknya

    2. merespon pertanyaan yang dilemparkan

    3. berani menjawab pentanyaan yang diajukanIndikator 4 : penilaian proses dan hasil belajar

    1. kesesuain jawaban dari pertanyaan yang diajukan

    Untuk menghitung persentase dari jumlah skor variabel menggunakan rumus :

    (Arikunto, 2006: 76)

    Keterangan : NP ; nilai persentase yang dicari

    R ; skor mentah yang diperoleh

    SM; skor maksimum ideal yang ditentukanTabel 3.5 Kategori penilaian aktivitas belajar siswa.

    Persentase Kategori

    86100

    76 85

    Sangat Tinggi

    Tinggi

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    36/87

    66 75

    46 65

    0 45

    Cukup Tinggi

    Rendah

    Sangat Rendah

    (Arikunto, 2006:77)

    3.6.3 Uji Normalitas

    Di dalam menguji apakah data tersebut terdistribusi normal atau tidak, untuk

    uji normalitas data kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu: menggunakan SPSS

    dengan statistik One-Sample Kolmogorov Smirnov Test. Adapun rumusan uji

    normalitas penelitian ini dengan taraf signifikan 5% ( = 0,05) sebagai berikut :

    Ho : Distribusi data normal

    Ha : Distribusi data tidak normal

    Kriteria pengujian hipotesis :

    - Jika signifikan 0,05maka Hoditolak.

    - Jika signifikan 0,05maka Hoditerima. (Priyatno, 2009:189)

    3.6.4 Uji Homogenitas Data

    Uji homogenitas ini dilakukan untuk membuktikan kesamaan variasi dua

    kelompok yang membentuk sampel tersebut. Uji homogenitas penelitian ini

    menggunakan pengujian homogenitas Chi-Square (2) dengan taraf signifikan 5%

    ( =0,05). Adapun rumusan uji homogenitas penelitian ini sebagai berikut :

    Ho : Distribusi data homogen

    Ha : Distribusi data tidak homogen

    Kriteria pengujian hipotesis :

    - Jika

    2

    hitung >

    2

    tabel maka Hoditolak- Jika

    2hitung

    2tabel maka Hoditerima

    (Priyatno, 2009:180)

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    37/87

    3.6.5 Uji Hipotesis

    Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah Hoditerima atau tidak dan

    jika data berdistribusi normal dan homogen. Analisis data tersebut dilakukan untuk

    menguji hipotesis, sebagai berikut :

    Ho : Penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya tidak memiliki

    pengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajarann

    Biologi.

    Ha : Penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya memiliki pengaruh

    terhadap aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajarann Biologi.

    Untuk pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan statistik uji t, dengan

    taraf signifikan 5% ( = 0,05). Dimana perhitungan menggunakan SPSS dengan

    statistikIndependent Samples Test. Berikut ini kriteria pengujian hipotesis.

    - Jika thitung ttabel maka Ho diterima.

    - Jika thitung ttabel maka Ho ditolak.

    Jika thitung ttabel maka signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan

    bahwa ada pengaruh metode diskusi kelompok tutor sebaya dan sebaliknya Jika thitung

    ttabel maka tidak signifikan. Sedangkan untuk menentukan t tabel dapat dilihat pada

    tabel statistik (terlampir) pada signifikan 5% ( = 0,05). Dengan derajat kebebasan

    (df) = n1+ n22. Berdasarkan taraf signifikan :

    - Jika taraf signifikan 0,05 maka Ho diterima.

    - Jika taraf signifikan 0,05 maka Ho ditolak.

    (Priyatno, 2009:77)

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    38/87

    23

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1Data Hasil Penelitian

    4.1.1 Analisis Data Tes Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.

    Berdasarkan hasil analisis skor tes hasil belajar antara kelas eksperimen dan

    kelas kontrol diproleh dari menggunakan tes pilihan ganda yang diberikan diawal dan

    diakhir pelajaran, untuk mengetahui adanya pengaruh metode diskusi kelompok tutor

    sebaya pada kelas eksperimen.

    Tabel 4.1. Hasil analisis skor tes hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas

    kontrol

    Kelas Tes awal Tes akhir Gain N.Gainketuntasan

    klasikal

    Eksperimen 32.84 78.13 45.29 0.76 85.29 %

    Kontrol 29.03 60.39 31.35 0.44 22.58 %

    Dari Tabel 4.1 pada kelas yang menerapkan metode diskusi kelompok tutorsebaya terdapat perbedaan yang signifikan pada gain dan N.Gain. rata-rata Gain

    pada kelas Eksperimen 45.29 dan kelas kontrol 31.35 ini menunjukkan ada

    pengaruh hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. N.Gain kelas eksperimen 0.76

    sedangkan kelas kontrol 0.44 ini menunjukkan peningkatan pengaruh metode

    diskusi kelompok tutor sebaya.

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    39/87

    Gambar 4.1 Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.

    Berdasarkan Gambar 4.1 adanya perbandingan rata-rata tes awal kelas

    eksperimen lebih besar dari rata-rata kelas kontrol. Hal ini karena kelas eksperimen

    dikenai perlakuan, yaitu penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya. Rata-

    rata pada kelas eksperimen adalah 85.29, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-

    rata ketuntasan belajar siswa kelas kontrol yaitu 22.58 (Tabel 4.1 dan Gambar 4.1).

    4.1.2 Data Hasil Uji normalitas

    Uji normalitas data kemampuan awal dilakukan untuk mengukur data yang

    akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Menggunakan Statistical Product and

    Service Solutions (SPSS) dengan statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.

    Taraf signifikan yang digunakan yaitu 5% ( = 0,05). Berikut ini hasil uji normalitas

    tes awal kelas eksperimen dan kontrol.

    Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Tes Awal dan Tes Akhir Siswa

    pada Pembelajaran

    Pembelajaran Signifikan Kemampuan

    Tes Awal Tes Akhir Tes Awal Tes AkhirEksperimen 0.45 0.71

    Normal Normal

    Kontrol 0.66 0.60

    32.84

    78.13

    45.29

    76

    85.29

    29.03

    60.39

    31.35

    44

    22.58

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    Tes Awal Tes Akhir Gain N.Gain

    Ekspermen

    Kontrolpersentase(%

    )

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    40/87

    Dari Tabel 4.2dapat dilihat bahwa taraf signifikan kelompok eksperimen dan

    kontrol > 0,05 maka Ho diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa distribusi data

    kemampuan awal siswa berdistribusi normal. Hal ini berarti data populasi normal,

    sedangkan hasil uji normalitas tes akhir ini dilakukan sebagai syarat untuk melihat

    pengaruh menggunakan uji t, dengan taraf signifikan 5% ( = 0,05). Berikut ini hasil

    uji normalitas, dapat dilihat bahwa signifikasi (asumsi signifikasi) kelas Eksperimen

    dan kelas kontrol > 0,05 maka Ho diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data tes

    akhir siswa berdistribusi normal.

    4.1.3 Data Hasil Uji Homogenitas

    Uji homogenitas data kemampuan awal siswa, dilakukan untuk melihat

    kelompok sampel homogen atau tidak, dimana pengujian homogenitas penelitian ini

    menggunakan Statistical Product and Service Solutions( SPSS ) dengan statistik chi-

    square( ). Berikut ini hasil uji homogenitas dengan taraf signifikan 5% (=0,05).

    Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Tes Awal dan Tes Akhir Siswa Kelas

    Eksperimen dan Kontrol.

    Data StatistikKelas Eksperimen Kelas Kontrol

    Tes Awal Tes Akhir Tes Awal Tes AkhirN 31 31 31 31

    19.64 13.90 11.22 10.29

    Df 9 15 10 15

    Signifikan 0.02 0.53 0.34 0.86

    Dari Tabel 4.4diperoleh derajat kebebasan (df) kelompok eksperimen yaitu 9.

    Diperoleh tabel 22.62 dengan = 0,05. Hal ini dapat dilihat pada tabel statistik

    (terlampir). Untuk kelas eksperimen nilai hitung < tabel (19.654 < 22.62) maka

    menerima Ho. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen berdistribusi

    homogen. Selain itu, df kelompok kontrol yaitu 10. Berdasarkan distribusi hitung

    < tabel (11.226 < 22.28) maka menerima Ho. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    41/87

    kelompok kontrol juga berdistribusi homogen. Hal ini menunjukkan kemampuan

    awal siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan

    yang signifikan.

    Pengujian homogenitas data tes akhir siswa ini dilakukan sebagai syarat untuk

    melihat pengaruh menggunakan uji t. Berikut ini hasil uji homogenitas menggunakan

    SPSS dengan statistik uji chi-square ( ). Dari tabel statistik (terlampir) dapat dilihat

    tabel dengan = 0,05 dengan df kelompok eksperimen 15. Sehingga diperoleh

    tabel yaitu 21.31 karena pada kelompok eksperimen hitung < tabel (13.903 ttabelyaitu 7.665 > 2.00 pada taraf signifikan 5 %, maka menolak

    H0 dan menerima Ha. Dapat disimpulkan bahwa belajar dengan hadirnya tutor

    sebaya mampu meningkatkan hasil belajar yang lebih tinggi dari pada belajar

    yang tanpa perlakuan untuk kelas X di SMA Srijaya Negara Palembang Tahun

    Ajaran 2012/2013. Adanya pengaruh tersebut dapat diketahui dengan adanya

    perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil

    belajar pada kelas ekspriemn lebih tinggi dengan rata-rata nilai tes akhir 77.65

    sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata tes akhir sebesar 60.39Berdasarkan hasil perhitungan observasi aktivitas kelas eksperimen

    aktivitas belajar siswa yaitu 80.3% sedangkan kelas kontrol 60.25% , ini

    berpengaruh karena perlakuan yang muncul, sehingga persentasi aktivitas belajar

    tinggi pada kelas eksperimen dibandingkan dengan persentase belajar pada kelas

    kontrol.

    5.2 Saran

    Setelah melakukan penelitian beberapa hal yang disarankan oleh peneliti

    adalah sebagai berikut:

    1. Dalam pelaksanaan metode diskusi kelompok tutor sebaya diperlukan

    pengalokasian waktu yang cukup baik, dengan cara memberikan batasan

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    48/87

    waktu pada saat diskusi agar pelaksanaan diskusi tutor sebaya dapat

    terlaksanakan secara maksimal.

    2. Bagi peneliti selanjutnya, pada saat penelitian metode tutor sebaya ini

    bahwasanya terdapat kelemahan pada langkah-langkah saat melaksanakan

    penelitian, diketahui salah satu kriteria tutor sebaya itu sendiri yaitu:

    tutor menggantikan tugas guru untuk membimbing teman sebayanya

    dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru, akan tetapi kelemahan

    langkah-langkah dalam penelitian ini tutor tidak berperan aktif dalam

    memberikan tutorial, dan tutor ikut mempersentasikan hasil diskusi teman

    sebayanya, yang semestinya bukan tutor yang mempersentasikan hasil

    diskusi.

    3. Bagi guru, agar dapat memanfaatkan potensi siswa yang memiliki

    kemampuan akademik di atas Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )

    sebagai tutor sebaya bagi siswa lainnya sehingga dapat menerapkan

    metode diskusi kelompok tutor sebaya.

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    49/87

    DAFTAR PUSTAKA

    Arikunto, S. 1993.Metodepenelitian.Jakarta : Rineka Cipta.

    Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.

    Rineka Cipta.

    Arikunto, S. 2010.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

    Azimatul, I. Rusijono. 2010. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Tutor Sebaya

    Terhadap Hasil Belajar TIK.Journal Teknologi Pendidikan, Vol, 10, No.

    2, 2010, hlm 26-37.

    Daryanto, 2010.Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media

    Dimyati dan Mudjiono, 2002.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta.

    Djamarah, 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

    Djamarah, 2005.Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka

    Cipta

    Gulo, W. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grasindo

    Hamalik, O. 2007. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.Jakarta. PT Bumi Aksara.

    Handayani, F. 2006. Keterampilan Mengelola Kelas Mahasiswa PPL ProdiPendidikan Kimia FKIP UNSRI Tahun Akademik 2005-2006 Menurut

    Pendapat Guru Pamong dan Siswa. Skripsi. Indralaya: FKIP UNSRI.

    Herianto, D. Persaoran, S. Jajang, K. 2010. Efektivitas Model Pembelajaran

    Tutor Sebaya terhadap Hasil Belajar Siswa. Bandung: Skrifsi. Universitas

    Pendidikan Indonesia. Bandung.

    Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

    Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT.

    Rajagrafindo Persada.

    Mansyur, A. 1999. "Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui

    Kegiatan Belajar Dalam Kelompok Kecil Dengan Tutor Sebaya Di SLTP

    N. 1 Gunung Megang". Skripsi. Indralaya: FKIP Universitas Sriwijaya.Margareta, R. 2006. Pengembangan Model Kooperatif TPS dengan Dua

    Tunggal Dua Tamu Pada Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dalam Mata

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    50/87

    Pelajaran Biologi Kelas XI di SMA Negeri 5 Palembang. Skripsi.

    Indralaya: FKIP Universitas Sriwijaya.

    Nasution, 2000.Didaktik Asas-asas Mengajar.Jakarta. Bumi Aksara.

    Priyatno, D. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data SPSS 17. Yogyakarta: Andi

    Purwanto, N. 2002.Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung :

    Remaja Rosdakarya.

    Rosita, T. 1994.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.

    Setiawati, D. 2009. "Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan

    Metode Diskusi Kelompok Model Tutor Sebaya dengan yangMenggunakan Metode Diskusi Kelompok Biasa Untuk Mata Pelajaran

    Biologi di SMA Negeri 1 Indralaya". Skripsi. Indralaya: FKIP

    Universitas Sriwijaya.

    Slameto. 2010. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta.

    Soeprodjo. Eko Budi, S. Sukron. 2008. Komparasi Hasil Belajar dengan Metode

    Tutor Sebaya dan Team Work Learning dalam Pembelajaran Kimia.

    Journal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2,No. 2, 2008, hlm 294-298.

    Sudijono. 2011.Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

    Sudjana, N. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.Remaja Rosdikarya.

    Sudjana.1996.Metoda Statistika.. Bandung: Tarsito.

    Sugiyono, 2012.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta.

    Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

    Susyosubroto, 2009.Proses Belajar Mengajar di Sekolah.Jakarta: Rineka Cipta.

    Winkel, W. S. 1999.Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

    Yamin, M. 2007. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan.

    Jakarta: Gaung Persada Press

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    51/87

    SILABUS PEMBELAJARAN

    Sekolah : SMA Srijaya Negara Palembang

    Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

    Kelas : X ( Sepuluh )

    Semester : 1 (Satu)

    Standar Kompetenai: 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup..

    Kompetensi

    Dasar

    Materi Pokok/

    Pembelajaran

    Kegiatan

    Pembelajaran

    Indikator Pencapaian

    Kompetensi

    Penilaian

    Alokasi

    WaktuTeknik

    Bentuk

    Instru-

    men

    Contoh Instrumen

    2.1.Mendeskr

    ipsikan ciri-

    ciri replikasi,

    dan peran

    virus dalam

    kehidupan.

    : Virus

    oCiri-cirivirus.(Struktur dan

    replikasi)

    Virus mempunyai ciri

    aselular , dapatdikristalkan, dan hanya

    dapat berkembang biak

    pada sel-sel hidup.

    o Replikasi virus.Virus hanya dapat

    berkembangbiak pada

    sel atau jaringan hidup,

    antara lain padabakter,jaringan embrio,

    hewan, tumbuhan,maupun manusia.

    Proses replikasi virus

    berlangsung pada saat

    virus menempel padasel inang hingga

    terbentuknya virus barumelalui daur lisis atau

    lisogenik

    o Peranan virus dalamkehidupan.

    Virus dapatmenguntungkan manusia

    , yaitu berperan sebagai

    vektor dalam rekayasa

    genetika.Virusmerugikan manusia

    karena dapatmenimbulkan penyakit

    seperti Hepatitis, AIDS,

    Flu burung atau

    menyerang tumbuhan

    dan hewan seperti

    Citrus Vein PhloemDesease (CVPD) pada

    tanaman jeruk, Tobacco

    Mengidentifikasi ciri-ciri virus

    berdasarkan

    referensi

    gambar/charta

    Mencariinformasi

    bagaimana virusdapat berperan

    menguntungkan

    ataupunmerugikan bagi

    kehidupan dari

    berbagai sumbermedia/buku

    melauipenugasan.

    Mengidentifikasi cara-caramenghindari

    bahaya virus,seperti influenza,

    AIDS, Hepatitis,

    Flu burung dllmelalui studi

    literatur atau

    kegiatanobservasi

    lapangan ke

    Puskesmas/klinik

    melaluipenugasan

    kelompok.

    Menjelaskan ciri-ciri

    umum virus

    Membedakan

    struktur virus denganmakhluk lainnya.

    Menjelaskan cara

    replikasi virus.

    Mengidentifi-kasi

    virus yang berbahaya

    dan merugikan.

    Menjelaskan peran

    virus yangmenguntungkan dan

    merugikan

    Mengkomunikasikan

    cara menghindari diri

    dari bahaya virus,seperti influenza, AIDS,

    Flu burung dll.

    Tes

    tertulis

    Tes

    tertuli

    s

    Tes

    tertuli

    LKS

    PG

    Siapakah nama

    ilmuan yangmenyebutkan hasil

    penelitian penyakit

    yang menyebabkanbintik-bintik kuning

    pada tembakau bahwa

    daun tersebut diserangoleh organisme yang

    lebih kecil dari bakteri

    a.Dmitri Invanovsky

    b. Adolf Meyer

    c. Dmitri Invanovskydan Dmitri

    d. Carolous Leneouse. wendell

    4x45

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    52/87

    Mozaic Virus (TMV)

    pada tembakau ,danNew Castle Desease

    (NCD) pada ayam

    s

    2.2Mendeskripsi

    kan ciri-ciri

    Archaeobacteria dan

    Eubacteria

    danperanannya

    dalam

    kehidupan.

    ArchaebacteriadanEubacteria.

    o Ciri-ciriArchaebacteriadan

    Eubacteria.

    Organisme bersel

    tunggal (uniselular),prokariotik, tidak

    berklorofil, hidup bebas

    atau sebagai parasit.

    Umumnya

    Archaebacteria hidup di

    lingkungan yang ekstrim(misalnya : mata air

    panas, kawah,gambut).

    Dinding selnya tidakmengandung

    peptidoglikan.

    Eubacteriabersifatkosmopolit yaitu dapat

    ditemukan diberbagailingkungan. Dinding sel

    terdiri dari peptidoglikan

    o PerkembangbiakanArchebacteria danEubacteria.

    Berkembangbiak dengan

    cara membelah diri yangdipengaruhi oleh kondisi

    lingkungan sepertinutrisi, suhu dsb.o PerananArchebacteria dan

    Eubacteria dalamkehidupan . Peran

    bakteri dalam kehidupan

    sangat luas.Dalam

    keseimbangan

    lingkungan berperan

    pada siklusbiogeokimia(Nitrifikasi,

    denitrifikasi, penambat

    nitrogen dekomposer),Selain itu juga berperan

    dalam industri makanan

    seperti nata decoco,yoghurt,asinan sayur,

    dan obat-

    obatan(antibiotic) danada yang merugikan

    karena menimbulkan

    penyakit seperti kolera,disentri, penyakit

    kelamin dsb.

    Kemampuan bakteridalam menimbulkan

    Mengisolasibakteri dari

    lingkungan (air,

    udara, tanah)

    ,mengamati

    koloni bakteri

    tersebut

    Melakukankajian literatur

    perkembangbiaka

    n bakteri

    oMembuat nata decoco,yoghurt dan

    asinan

    Menjelaskanarchebacteria dan

    eubacteria

    Menjelaskan cara

    perkembangbiakanbakteri.

    Menyebutkan peranan

    bakteri dalam kehidupan

    .

    Te

    st

    e

    r

    t

    u

    lis

    Te

    st

    e

    r

    t

    u

    lis

    T

    e

    st

    er

    t

    uli

    s

    T

    e

    st

    e

    rt

    uli

    s

    PG

    Uraian

    Isian

    Uraian

    Nitrobacter sp.(bakteri nitrat)

    Jawaban

    Mengubah Nitritmenjadi Nitrat

    Persamaan reaksinya:

    NH3 + O2 bakterinitrit HNO2+O2

    bakteri nitrat HNO3

    3x40

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    53/87

    penyakit,

    disalahgunakan olehorang-orang yang tidak

    bertanggung jawab

    yaitu sebagai senjatabiologis dengan

    menggunakanBacillus

    antraxis.

    2.3Menyajikan

    ciri-ciri

    umum filumdalam

    kingdom

    Protista, danperannya bagi

    kehidupan.

    Protista

    o Ciri-ciri umumprotista.

    Protista merupakanorganisme eukariot

    uniselular yang hidup

    soliter atau berkoloni.Protista dapat

    digolongkan menjadi

    protista mirip hewan(Protozoa), protista

    mirip tumbuhan (Algae)

    dan protista mirip jamur(jamur lendir/Slime

    Mold)Bentuk tubuh

    golongan protista

    amatlah beragam.

    o Ciri-ciriumum Protista mirip

    jamur (jamur lendir/Slime Mold) selnya

    memiliki inti lebih dari

    satu , bersifat amuboid(Myxomicotina) atau

    berflagel (Oomycotina),

    heterotrof,menghasilkan spora, parasit atau

    pengurai .

    o Ciri-ciriumum Protista mirip

    tumbuhan (Alga) . Algamerupakan organisme

    uniselular kecuali Alga

    coklat dan merah,fotosintetik , ada yang

    mikroskopis dan

    makroskopis, ,hidup diair tawar atau air laut,

    Pigmen lain yang

    dimiliki alga selainklorofil adalah

    karotenoid

    fikosantin,fikoeritrin,

    o Ciri-ciriumum Protista miriphewan (Protozoa)

    organisme uniselular ,

    soliter atau berkoloni,

    mikroskopis, heterotrof,

    hidup bebas atau parasit

    , alat gerak berupapseudopodia, siliaatau

    flagela

    Melakukanpengamatan

    mikroskopisair kolam, air

    rendaman

    jerami dll

    menemukan

    karakteristik

    protistalainnya

    melalui kerja

    kelompok.

    Membandingkan hasil

    pengamatan

    dengan

    gambar/charta

    /foto/film

    berbagai jenis

    organismegolongan

    Protista

    Melakukan

    kajianliteratur cara-

    cara

    perkembangbiakan protista

    Menggaliinformasi dari

    berbagai sumber

    literatur/media

    peranan protista

    bagi kehidupan

    (tugas mandiri)

    Mendeskripsikn ciri-ciri protista

    berdasarkanpengamatan.

    Menunjukkan ciri-ciri umum Phillum

    dalam Kingdom

    Protista

    Mengenali protista

    berdasarkan cirrimorfologinya

    Memberi contohperanan protista bagi

    kehidupan.

    Tes

    tert

    ul

    is

    Tes

    te

    rtul

    is

    T

    este

    rt

    ul

    is

    Uraian

    PG

    isian

    Rhizopoda yangmenyebabkan penyakit

    desentri

    adalah ....a.Entamoeba

    hystolitica

    b.Balantidium colic.Amoeba proteus

    d.Paramexium

    caudatum

    e. Trypanosoma

    4x40

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    54/87

    o Peranan protistadalam kehidupan.

    Peran menguntungkanantara lain sebagai

    sumber makanan yang

    bernilai gizi tinggi

    ,sebagai bahan obat-obatan dan kosmetika,

    pupuk. Peran merugikan

    dari protista yaitumenjadi penyebab

    penyakit (Trypanosoma,

    Plasmodium,Leishmania).

    2.4

    Mendeskripsi

    kan ciri-ciridan jenis-

    jenis jamur

    berdasarkanhasil

    pengamatan,

    percobaan,dan kajian

    literatur sertaperanannya

    bagi

    kehidupan.

    Jamur (Fungi)

    o Ciri-ciri jamur.Jamur merupakanorganisma eukariotik,

    bersifat uniselular atau

    multiselular, dengandinding sel dari glukan ,

    mannan, dan kitin, t idak

    berklorofil, memperolehnutrisi dengan

    menyerap, berkembangbiak secara aseksual dan

    seksual.

    o Pengelompokanjamur.

    Jamur dikelompokkanmenjadi 4 golongan,

    antara lain :

    Zygomycotinamembentuk zygospora

    hasil pembiakan secarakawin; Ascomycotinamembentuk spora

    generatif di dalam askus;

    Basidiomycotinamembentuk spora

    generatif pada basidium

    dan umumnya memiliki

    tubuh buah berukuran

    besar; Deuteromycotina

    membentuk spora secaravegetatif dan belum

    diketahui fase

    kawinnya.Bentukpengelompokkan lain

    pada jamur adalah

    Khamir(jamuruniselular,

    memperbanyak diri

    dengan budding),Kapang (jamur

    bermiselium), Cendawan

    (jamur yang memilikitubuh buah

    makroskopis)

    o Reproduksi jamur.

    Melakukanpengamatan

    morfologimikroskopis dan

    makroskopis

    (khamir dankapang)

    Melakukanpengamatan

    tubuh buah jamurmakroskopis

    (cendawan)

    Melakukankajian literatur

    tentangreproduksi jamur

    Menggali

    informasi dariberbagai sumberliteratur/media

    peranan jamur

    bagi kehidupan(tugas mandiri)

    Melakukanpercobaan

    fermentasi

    makanan denganjamur.

    oMenjelaskan ciri-ciriumum Phillum dalam

    Kingdom Fungi.

    oMembandingkanreproduksi pada jamur

    oMembuat laporantertulis hasil

    pengamatan jenis-jenis

    jamur di lingkungansekitarnya (dengan

    foto/gambarnya).

    oMenyajikan datacontoh peran jamur bagikehidupan.

    oMembandingkanjamur dengan tumbuhan

    tingkat tinggi.

    T

    e

    s

    t

    er

    t

    uli

    s

    Te

    s

    te

    r

    t

    u

    li

    s

    Uraian

    Uraian

    Anggota

    Basidiomycotina

    berkembang biaksecara aseksual dengan

    .

    a. basidiosporab. konidia

    c. zigospora

    d. askospora

    e. basidiokarp

    6x40

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    55/87

    Jamur berkembangbiak

    dengan tunas (budding)dan spora(vegetatif dan

    generatif)

    o Peranan jamurdalam kehidupan.

    Peranan jamur dalamkehidupan sangat luas .

    Jamur berperan dalam

    keseimbanganlingkungan yaitu sebagai

    dekomposer,bersimbiosi

    s dengan tanaman

    tertentu (mikoriza)

    dalam suplai unsur

    hara.Jamur juga sangatpenting dalam

    fermentasi makanan dan

    obat-obatan. Jamur jenis

    cendawan ada yangberacun dan ada yang

    dapat dimakanJamur jenis kapang ada

    yang menghasilkan

    aflatoksin.`Selain itujamur juga dapat bersifat

    parasit pada tumbuhan,

    hewan, dan manusia.

    Palemb

    ang, Agustus

    2012MengetahuiKepala SMA Srijaya Negara

    Koordinator Mata Pelajaran

    Drs. Zulherman, M.Pd Efnita.

    S. Pd.

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    56/87

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    (RPP)Pertemuan ( pertama )

    Sekolah : SMA Srijaya Negara Palembang

    Mata Pelajaran : BiologiKelas / Semester : X / Gazal

    Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

    Tahun pelajaran : 2012 / 2013

    A. Standar Kompetensi2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup.

    B. Kompetensi Dasar2.1 Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan.

    C. Indikator1. Mengidentifikasi ciri-ciri virus2. Membedakan struktur virus dengan mahluk hidup lainnya

    D. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat menyebutkan lima ciri-ciri umum virus2. Siswa dapat menjelaskan struktur morfologi virus

    3. Siswa dapat membedakan struktur virus dengan struktur mahluk hidupyang lainnya.

    E. Materi Pembelajara

    Ciri-Ciri Umum VirusJika dibandingkan dengan makhluk hidup lain virus memiliki

    cirri tersendiri. Salah satu cirri virus mirip dengan organism parasit

    obligat, yaitu hanya dapat berkembang biak dalam sel hidup. Akan tetapiberbeda dengan organism parasit, virus hanya memerlukan asam nuklleat

    untuk bereproduksi dan tidak melakukan aktivitas metabolisme didalam

    tubuhnya. Cirri virus lainnya adalah virus tidak bergerak, tidak

    membelah diri, tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, dandapat dikristalkan. Berikut ini adalah struktur virus secara umum :

    1. Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)2. Virus berukuran 20-300 milimikron3. Virus hanya memiliki satu macam asam nukleat (RNA atauDNA)

    4. Virus umunya berupa hablur ( Kristal)

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    57/87

    5. Bentuk virus bervariasi ada virus berbentuk oval, silinder,polohedarl,kompleks.

    6. Tubuh virus terutama tersusun atas Asam Nukleat yangdiselubungi oleh protein yang disebut kapsid.

    Struktur Umum Virus

    Pembungkus atau selubung ( kapsid) yang tersusun oleh protein, satuunit pembungkus kapsid disebut kapsomer. Kapsid berpungsi untukmelindungi materi genetic yang berupa asam nukleat

    Bagian tubuh virus terdiri atas kepala, leher, selubung ekor, serabutekor, papan dasar, dan jarum penusuk.

    Mempunyai materi genetic atau pembawa sifat yang diturunkan

    Terdapat nukleokapsid yang berbentuk polyhedral (segi banyak) yang

    merupakan campuran antara inti dan kapsid

    F. Metode belajaran

    a. Metode : Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    G. Kegiatan Pembelajaran

    Menyampaikan tujuan pembelajaran.

    Apersepsi tentang bentuk virus, gambarkan menurut masing-masingsiswa.

    Memberikan motivasi bagaimana gambaran secara umum bentukvirus

    Guru memberikan inforasi tentang materi virusSiswa dibagikan LKS dan diberi petunjuk cara menjawabnya.

    Nama

    Kegiatan

    Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

    KegiatanAwal 10

    (Menit)

    a. Kegiatan AwalGuru mengucapkan salam.

    Guru mengabsen siswa.

    b. AspersepsiGambarkan menurut anda bagaimanakahbentuk Virus ?

    c. MotivasiGuru memberikan gambaran secara

    umum bentuk virus.

    a. Kegiatan AwalSiswa menjawab salam

    Siswa memberi komfirmasi

    b. Siswa menggambarkanbentuk virus

    c. Siswa memperhatikanpenjelasan guru

    KegiatanInti 70

    (Menit)

    a.Guru menuliskan dan menyampaikanjudul virus dipapan tulis,

    menyampaikan indikator dan tujuan

    yang akan dicapai.

    a. Siswa mendengarkanpenjelasan guru, tentang

    indikator dan tujuan yang

    akan dicapai

  • 5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya

    58/87

    b.Guru mengelompokkan siswa menjadi7 kelompok terdiri dari 4-5 orang, dan

    guru memberikan sekilas informasitentang virus.

    c.Guru membagikan LKS kepadamasing-masing kelompok untuk

    didiskusikan bersama tutor yang telah

    dipilih sebelumnya. Dan guru memberiwaktu untuk mendiskusikan pertanyaan

    yang telah diberikan

    d.Guru meminta satu orang setiapkelompok mempersentasikan hasil

    diskusikan masing-masing keompok.

    e.Guru memberikan penjelasan secarasingkat kepada siswa mengenai materi

    yang siswa bahas hari ini.

    b. Siswa membuat kelompokyang terdiri dari 5-6 siswa,

    dan siswa mendengarkanmateri tentang virus yang

    disampaikan oleh guruc. Setiap kelompok

    mendiskusikan soal yang

    telah diberikan guru, bersama

    tutor yang sebelumnya sudahdiberi pengarahan oleh guru

    d. Satu orang siswa yangditunjuk guru maju kedepan

    untuk mempersentasikanhasil diskusi mereka.

    e. Siswa mendengar penjelasansingkat dari guru mengenai

    materi yang dipelajari hari ini

    KegiatanAkhir 10

    (menit)

    Kegiatan Akhira. Guru memberi pertanyaan pertanyaan

    pada siswa sehubungan dengan topik

    yang telah didiskusikan

    Pertanyaan: mengapa virus disebutmahkluk hidup dan mengapa virus

    juga disebut sebagai benda mat