Upload
buidung
View
247
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMA’QASAR
KELAS VII MTs.
(Quasi Eksperimen di MTs Islamiyah Ciputat)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)
Oleh:
Irma Listianti
109011000177
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul "Pengaruh Metode Pembelajaran Demonstrasi
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Jama'qasar Kelas VII MTs"
disusun oleh Irma Listianti, NIM. 10901 1000177, diajukan kepada Fakulks tlmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan
telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 15 April 2014
dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak rnemperoleh gelar sarjana
Sl (S.Pd.D dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
Jakart4 02Mei20l4
Panitia Ujian Munaqosah
Tanggal
61r h/7
,/t.2ot"
1/,ean
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Progrem Studi)Dr. H. Abdul Majid Khon. M.A..g.
NrP.I9580707 198703 r 00s
S ekretaris ( Sekretaris Jurusan/Prodi)Marhamah Saleh. Lc. MA.NIP. 19720313 200801 2010
Penguji IDrs. Abdul Haris. M. AeNrP. 19660901 r99503 I 001
Penguji IISiti Khadijah. MA.NrP. 19700727 199703 2 004
NrP. 19591020 198603 2 001
i
ABSTRAK
Irma Listianti, “Pengaruh Metode Pembelajaran Demonstrasi terhadapHasil Belajar Siswa” (Sebuah Penelitian Quasi Eksperimen di MTsIslamiyah Ciputat). Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kata Kunci: Metode Demonstrasi. Hasil Belajar Siswa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran denganmenggunakan metode demonstrai terhadap hasil belajar siswa, dan apakahterdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi perlakuan menggunakanmetode demonstrasi dengan siswa yang diberi perlakuan menggunakan metodeceramah. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Islamiyah pada bulan November-Desember 2013. Jenis penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen.Sampel penelitian berjumlah 33 siswa pada kelas VII-2 untuk kelas eksperimen,dan juga berjumlah 33 siswa VII-1 pada kelas kontrol. Teknik pengambilansampel yaitu Sampling Purposive yang dipilih berdasarkan pertimbangan guru,instrument penelitian yang digunakan adalah berupa tes berbentuk pilihan gandayang telah diuji validitas, dan reliabilitasnya. Adapun teknik pengumpulan databerupa tes (pretest-posttest) yang berjumlah 22 soal dan dokumentasi. Sedangkanteknik analisis data yang digunakan penelitian menggunakan uji-t
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode demonstrasi yang diterapkanpada kelas eksperimen dapat mempengaruhi hasil belajar siswa secara signifikanpada pembelajaran Fiqih. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswayang diajar dengan metode demonstrasi. Hal ini terbukti dari deskripsi datapretest, ketika belum diterapkannya metode demonstrasi di kelas eksperimenmendapatkan hasil mean kelas x= 47,2 dan kelas kontrol x= 48,3. Namun setelahdiberikan perlakuan x posttest kelas esksperimen mencapai x= 75,3 dan kelaskontrol x= 70,5. Kemudian pada hasil nilai praktek siswa yang diberi arahan olehguru mendapatkan mendapatkan hasil skor 30 dan hasil presentase 76% untukkelas eksperimen, sedangkan kelas kontrol yang tidak diberikan arahan oleh gurumendapatkan skor 26 dan hasil persentase 65%. Maka hasil tersebut yaitu terdapatperbedan nilai praktek siswa eksperimen dan kontrol. Sedangkan hasil analisisdata dengan menggunakan statistik uji-t diperoleh nilai thitung = 5,39 dan ttabel =0,05 (1,69). Sehingga thitung (5,39 > 1,69).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikanpada pembelajaran menggunakan metode demonstrasi terhadap hasil belajar siswadi MTs Islamiyah Ciputat.
ii
ABSTRAK
Irma Listianti, "Effects of Learning Method Demonstration on StudentLearning Outcomes" (A Quasi-Experimental Research in Islamic MTsChester). Thesis Department of Islamic Education. Faculty of Tarbiyah andTeaching. Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta
Keywords: Methods Demonstration. Student Results
This study aims to determine the effect of learning by using demonstrai tostudent learning outcomes, and whether there are differences in learning outcomesbetween students who were treated using the method of demonstration by studentswho were treated using the lecture method. This research was conducted in MTsIslamiyah in November-December 2013. This research uses a quasi-experimentalmethods. Sample was 33 students in class VII-2 for the experimental class, andalso totaled 33 students in class VII-1 control. Sampling technique that purposivesampling were selected based on judgment of teachers, research instrument usedwas a multiple choice test that has been tested for validity, and reliability. Thedata collection techniques in the form of test (pretest-posttest), amounting to 22questions and documentation. While the techniques used research data analysisusing t-test.
The results showed that the method is applied to a class demonstrationexperiments can affect student learning outcomes significantly in learning Fiqh. Itcan be seen from the average student learning outcomes that are taught by themethod of demonstration. This is evident from the pretest data description, whenyet the implementation of the method in a class demonstration experiment to getthe class mean x = 47.2 and x = 48.3 control class. But after a given treatment xgrade posttest esksperimen reach x = 75.3 and x = 70.5 control class. Then theresults of students who were given the value of the practice direction by theteacher to get to get the percentage score of 30 and the results of 76% for theexperimental class, while the control class is not given direction by the teacher toget a score of 26 and the percentage 65%. So these results are contained perbedanstudents practice the value of the experimental and control.
While the results of data analysis using t-test statistics obtained value of t= 5.39 and t table = 0.05 (1.69). So thitung (5.39> 1.69). This it can be said thatthere is a significant effect on the learning method demonstration on learningoutcomes of students in junior Islamiyah Chester. This study aims to determinethe effect of learning by using demonstrai to student learning outcomes, andwhether there are differences in learning outcomes between students who weretreated using the method of demonstration by students who were treated using thelecture method. This research was conducted in MTs Islamiyah in November-December 2013. This research uses a quasi-experimental methods. Sample was 33students in class VII-2 for the experimental class, and also totaled 33 students inclass VII-1 control. Sampling technique that purposive sampling were selectedbased on judgment of teachers, research instrument used was a multiple choicetest that has been tested for validity, and reliability.
iii
The data collection techniques in the form of test (pretest-posttest),amounting to 22 questions and documentation. While the techniques usedresearch data analysis using t-test The results showed that the method is appliedto a class demonstration experiments can affect student learning outcomessignificantly in learning Fiqh. It can be seen from the average student learningoutcomes that are taught by the method of demonstration. This is evident from thepretest data description, when yet the implementation of the method in a classdemonstration experiment to get the class mean x = 47.2 and x = 48.3 controlclass. But after a given treatment x grade posttest esksperimen reach x = 75.3 andx = 70.5 control class. Then the results of students who were given the value ofthe practice direction by the teacher to get to get the percentage score of 30 andthe results of 76% for the experimental class, while the control class is not givendirection by the teacher to get a score of 26 and the percentage 65%. So theseresults are contained perbedan students practice the value of the experimental andcontrol. While the results of data analysis using t-test statistics obtained value of t= 5.39 and t table = 0.05 (1.69). So thitung (5.39> 1.69). This it can be said thatthere is a significant effect on the learning method demonstration on learningoutcomes of students in junior Islamiyah Chester.
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur tiada terhingga penulis panjatkan ke hadirat Allah
SWT, Tuhan semesta alam, tiada Tuhan selain Dia yang mengatur segala urusan
makhluk-Nya dan telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita
semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “pengaruh
metode pembelajaran demonstrasi terhadap hasil belajar siswa”
Shalawat serta slam juga selalu kita sampaikan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW, yang telah membimbing dan mengantarkan kita kepada jalan
Allah SWT. Semoga kita mendaptkan syafa’at beliau pada hari pembalasan nanti.
Amin.
Disadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat
terbatas, maka adanya bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak sangat
membatu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, yaitu:
1. Nurlena, Ph. D. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. H. Majid Khon M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
3. Bahrissalim M.Ag. Dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan
waktu untuk membimbing, memberi masukan, nasihat dan arahan
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
4. Marhamah Saleh, Lc. MA. Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam.
5. Muhammad Zuhdi, Ph. D. Selaku dosen Pembimbing Akademik yang
setiap kumpulan selalu memberikan arahan, nasihat-nasihat serta motivasi.
6. Segenap Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam, yang telah
memberikan ilmunya yang sangat berguna bagi diri pribadi selama masa
perkuliahan.
7. Ibu Kepala Sekolah MTs Islamiyah Ciputat, para guru dan seluruh stafnya
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian
v
dan memberikan data sekolah, serta seluruh siswa/i MTs Islamiyah
Ciputat.
8. Orang tua tercinta ayahanda tercinta Muhammad Sa’an, ibunda tercinta
Latifah yang telah memberikan kasih sayang, perhatian dan doa yang tak
terputus-putus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Abangku Andri Suprihatin serta adikku Didi Saputra. Terima kasih atas
doa dan motivasinya untuk penulis.
10. Teruntuk sahabat-sahabatku Riri, Dedeh, Zekky, Yayah, Cntya, Kokom,
Ayhi, Nahdia, Ichon, Sarah dan juga kepada PAI E ’09 serta saudara-
saudara ku tercinta seperjuangan terima kasih semuanya.
Serta semua pihak yang telah berjasa dalam penyusunan skripsi ini, yang
tidak mungkin disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT memberikan
keberkahan kepada kita semua. Amin.
Akhirnya, tak ada gading yang tak retak, maka penulis percaya, bahwa skripsi
ini masih jauh dari sempurna, masih terdapat kekeliruan dan kesalahan sehingga
penulis akan menerima kritik dan saran yang membangun dami kesempurnaannya
skripsi ini. namun, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi
penulis dan bagi pembaca umumnya.
Jakarta, 20 Februari 2014
Penulis
Irma Listianti
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ..................................................................................................... i
ABSTRACT.................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 6
D. Perumusan Masalah ........................................................................ 7
E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 7
F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Metode Pembelajaran...................................................................... 9
1. Pengertian Metode Pembelajaran................................................. 9
2. Macam-macam Metode Pembelajaran dan Proses
Belajar Mengajar.......................................................................... 12
B. Metode Demonstrasi......................................................................... 15
1. Pengertian Demonstrasi .............................................................. 15
2. Kelebihan dan Kelemahan .......................................................... 16
3. Langkah-langkah Menggunakan Demonstrasi ............................ 18
C. Hasil Belajar ................................................................................... 20
1. Pengertian Hasil Belajar ............................................................. 20
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...................... 21
vii
D. Bidang Studi Fiqih........................................................................... 23
1. Pengertian Fiqih........................................................................... 23
2. Ruang Lingkup Pengajaran Fiqih ................................................ 23
3. Jama’qasar ................................................................................... 24
E. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................... 28
F. Kerangka Berfikir ............................................................................ 30
G. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metodologi penelitian ................................................................... 32
B. Jenis Penelitian .............................................................................. 32
C. Variabel Penelitian ......................................................................... 33
D. Populasi dan Sampel ...................................................................... 34
1. Populasi ................................................................................... 34
2. Sampel..................................................................................... 34
E. Instrumen Penelitian ...................................................................... 35
1. Instrumen Tes........................................................................... 35
2. Instrumen Non Tes................................................................... 35
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 36
1. Instrumen Tes........................................................................... 36
2. Instrumen Non Tes................................................................... 37
3. Uji Validitas ............................................................................ 40
4. Uji Reliabilitas ........................................................................ 41
5. Uji Tingkat Kesukaran ............................................................ 42
6. Uji Daya Beda ......................................................................... 43
G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 44
1. Tabel Distribusi Frekuensi ...................................................... 44
2. Mean ........................................................................................ 45
3. Median ..................................................................................... 45
4. Modus ...................................................................................... 46
5. Simpang baku........................................................................... 46
6. Uji Normalitas ......................................................................... 47
viii
7. Uji Homogenitas ..................................................................... 48
8. Uji Hipotesis ............................................................................ 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil MTs Islamiyah ....................................................................... 51
1. Sejarah MTs Islamiyah .............................................................. 51
2. Visi Madrasah ............................................................................ 52
3. Misi Madrasah ........................................................................... 52
4. Tujuan Madrasah ....................................................................... 53
5. Personil Madrasah ...................................................................... 53
6. Data tenaga pendidik ................................................................. 53
7. Data Siswa MTs Tahun Pelajaran 2010-2011............................ 54
8. Data Siswa MTs Tahun Pelajaran 2011-2012 ........................... 54
9. Data Siswa MTs Tahun Pelajaran 2012-2013 ........................... 54
10. Program Non Kurikuler ............................................................. 54
B. Deskripsi Data .................................................................................. 55
1. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen ......................................... 55
2. Hasil Pretest Kelompok Kontrol ............................................... 56
3. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen ....................................... 57
4. Hasil Posttest Kelompok Kontrol .............................................. 58
C. Analisis Data .................................................................................... 59
1. Uji Normalitas Data ................................................................... 59
2. Uji Homogenitas ........................................................................ 60
3. Uji Hipotesis .............................................................................. 61
D. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 62
E. Data Hasil Observasi Nilai Praktek ................................................. 64
F. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa ............................................. 67
G. Data Hasil Observasi Kegiatan Guru ............................................... 69
H. Pembahasan ...................................................................................... 70
I. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 72
ix
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 73
B. Implikasi .......................................................................................... 73
C. Saran ................................................................................................ 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian .......................................................................... 32
Tabel 3.2 Nonequivalent Control Group Pretest-Posttest Design.............. 33
Tabel 3.3 Kisi-kisi Intrument Test ................................................................ 36
Tabel 3.4 Klasifikasi Kegiatan Praktek siswa................................................ 38
Tabel 3.5 Lembar Observasi Pengamatan Praktek Ibadah Salat.................... 39
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Test.................................................................. 41
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrument .................................................. 42
Tabel 3.8 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrument .......................................... 43
Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Pembeda ............................................................... 44
Tabel 4.1 Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan ..................................... 53
Tabel 4.2 Hasil Pretest Kelompok Eksperimen ............................................ 55
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pretest Eksperimen ...................................... 55
Tabel 4.4 Hasil Pretest Kelompok Kontrol ................................................... 56
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pretest Kontrol ............................................ 56
Tabel 4.6 Hasil Posttest Kelompok Eksperimen............................................ 57
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Posttest Kelompok Eksperimen .................. 57
Tabel 4.8 Hasil Posttest Kelompok Kontrol ................................................. 58
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Posttest Kontrol ........................................... 58
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Prestest ..................................................... 59
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Posttest ...................................................... 60
Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas Varians Pretest ....................................... 60
Tabel 4.13 Hasil Uji Homogeniitas Varians Posttest .................................... 61
Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis Nilai Pretest dan Posttest ............................ 62
Tabel 4.15 Hasil Pengamatan Observasi Praktek Ibadah Eksperimen .......... 65
Tabel 4.16 Hasil Pengamatan Observasi Praktek Ibadah Kontrol ................ 65
Tabel 4.17 Data Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol................................................................................ 68
Tabel 4.18 Data Hasil Penilaian Aktivitas Guru Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ........ ..................................................................... 69
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 1
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 2
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 3
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 4
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 5
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 6
Lampiran 7 Kisi-kisi Instrumen Test
Lampiran 8 Soal Uji Coba Instrument
Lampiran 9 Soal Prettest dan Posttest
Lampiran 10 Uji Validitas, Reliabilitas, Daya beda, Tingkat kesukaraan
Lampiran 11 Nilai Pretest Eksperimen
Lampiran 12 Nilai Pretest Kontrol
Lampiran 13 Nilai Posttest Eksperimen
Lampiran 14 Nilai Posttest Kontrol
Lampiran 15 Perhitungan Mean, Median, Modus, dan SD Pretest Eksperimen.
Lampiran 16 Perhitungan Mean, Median, Modus, dan SD Pretest Kontrol
Lampiran 17 Perhitungan Mean, Median, Modus, dan SD Posttest Eksperimen
Lampiran 18 Perhitungan Mean, Median, Modus, dan SD Posttest Kontrol
Lampiran 19 Uji Normalitas Pretest Eksperimen
Lampiran 20 Uji Normalitas Prettest Kontrol
Lampiran 21 Uji Normalitas Posttest Eksperimen
Lampiran 22 Uji Normalitas Posttest Kontrol
Lampiran 23 Uji Homogenitas Varians Prettest
Lampiran 24 Uji Homogenitas Varians Posttest
Lampiran 25 Uji Hipotesis Pretest
Lampiran 26 Uji Hipotesis Posttest
Lampiran 27 Perhitungan Observasi Pengamatan Hasil Praktek Kelas Eksperimen
dan Kontrol
xii
Lampiran 28 Perhitungan Observasi Pengamatan Hasil Aktivitas Siswa di Kelas
Eksprimen dan Kontrol
Lampiran 29 Perhitungan Observasi Pengamatan Hasil Aktivitas Guru di Kelas
Eksprimen dan Kontrol
Lampiran 30 Dokumentasi penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya pendidikan adalah laksana eksperimen yang tidak pernah
selesai sampai kapan pun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.
Dikatakan demikian, karena pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan
peradaban manusia yang terus berkembang. Hal ini sejalan dengan pembawaan
manusia yang memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang
kehidupannya.
Dalam perkembangannya, istilah pendidikan berarti bimbingan atau
pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi
dewasa. Dewasa disini dimaksudkan adalah dapat betanggung jawab terhadap diri
sendiri secara biologis, psikologis, paedagogis dan sosiologis.
Pendidikan Menurut Undang-undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945. Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 BahwasannyaPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasanabelajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritualkeagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, akhlak mulia, sertaketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.1
Dalam pendidikan tentunya tidak mengenal kondisi dan situasi, mendapatkan
pendidikan semenjak dalam kandungan yaitu pendidikan yang dilakukan oleh
keluarga dalam bentuk cinta dan kasih sayang, dimana anak dan orang tua terjadi
komunikasi dan ini merupakan pendidikan pertama dan utama.
Selain lingkungan keluarga, lingkungan sekolah juga mempunyai peran
penting dalam pembentukan sikap, tingkah laku dan kepribadian anak. Sebelum
bersosialisasi kemasyarakat. Model pendidikan harus diciptakan dengan suasana
belajar yang harmonis dan gurulah yang menjadi objek ujung tombak
1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem PendidikanNasional, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2006) h. 5
2
keberhasilan kegiatan pembelajaran di sekolah yang terlibat langsung dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen atau unsur yang saling
berkaitan dan saling berinteraksi satu sama lain. Interaksi antara pendidik dan
peserta didik pada saat proses belajar mengajar berlangung memegang peranan
penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pendidik adalah orang-orang
yang bertanggung jawab terhadap perkembangan potensi anak didik, sedangkan
peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jenjang pendidikan tertentu.
Pembelajaran pada hakikatnya lebih menekankan pada proses komunikasi
adanya “feed back” timbal balik antara guru dan siswa, adanya saling berinteraksi.
Proses interaksi juga terjadi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, guru
dengan wali murid, terbentuknya komunikasi seperti itu agar memudahkan proses
belajar mengajar dimana berinteraksi itu salah satu bentuk komunikasi yang dapat
diterima, dipahami dan disepakati oleh pihak-pihak yang berkaitan dalam proses
pembelajaran.
Dan berdasarkan hasil observasi di MTs Islamiyah Ciputat masih ditemukan
berbagai masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran atau kegiatan belajar
mengajar diantaranya adalah mengenai kualitas guru dalam mengajar terutama
dalam penggunaan metode. Metode yang digunakan oleh para guru umumnya
masih bersifat konvesional. Guru cenderung hanya menggunakan satu metode saja
tidak ada pendukung dengan melibatkan metode yang lain. Ini terjadi diakibatkan
kurangnya perhatian guru terhadap penggunaan metode dan kurangnya guru
mengevaluasikan dalam kegiatan pembelajaran, hal ini mengakibatkan rendahnya
hasil belajar siswa, tidak dipungkiri bahwa peran metode itu sangat berpengaruh
dengan hasil belajar siswa.2
Keberhasilan implementasi metode pembelajaran sangat tergantung pada cara
guru menggunakan metode pembelajaran itu sendiri, karena suatu strategi
pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan
metode pembelajaran untuk dapat menyampaikan pembelajaran dengan baik, dan
2 Hasil Observasi di MTs Islamiyah, tanggal 04 November 2013.
3
agar siswa lebih dapat memahami pelajaran tersebut. Seorang guru selain
menguasai materi, guru juga dituntut untuk dapat trampil dalam memilih dan
menggunakan metode mengajar yang tepat untuk situasi dan kondisi yang
dihadapinya, dan guru juga harus menguasai secara umum dalam berbagai metode
baik mengenai kelebihan dan kelemahan metode yang digunakan.
Ada beberapa metode yang dikenal dalam pengajaran, misalnya metode
ceramah, metode demonstrasi, pemberian tugas, diskusi dan tanya jawab dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, untuk dapat menciptakan suasana belajar yang kreatif
guru harus pintar memilih metode sesuai tujuan dan materinya. Dari berbagai
metode tersebut, metode demonstrasi menjadi salah satu metode yang tepat dalam
pengajaran fiqih terutama pelajaran mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
praktik, karena dalam pembelajaran ini banyak materi yang harus diterapkan atau
dipraktikan, seperti tata-tata cara salat jama qashar, ibadah haji, berwudhu dan
lain sebagainya.
Dalam kurikulum jenjang MTs terbagi menjadi beberapa mata pelajaran
yaitu: al-qur’an hadits, aqidah akhlak, fiqih, tarikh dan kebudayaan Islam.3 Salah
satu bidang studi yang diajarkan di MTs yaitu bidang studi fiqih. Fiqih (fiqhu)
artinya paham atau tahu. Menurut istilah yang digunakan para ahli fiqih
(Fuqaha’). Fiqih itu ialah ilmu yang menerangkan hukum-hukum syariat Islam
yang dalilnya terperinci.4 Pada dasarnya mempelajari ilmu fiqih itu sangatlah
penting dan jika dipahami itu akan mudah, tetapi banyak siswa yang merasakan
kesulitan mempelajari pelajaran fiqih, kesulitan dalam penguasaan materi,
materinya yang terlalu banyak dan waktu yang tersedia sedikit, banyaknya
hafalan-hafalan. Sehingga yang melatarbelakangi hal ini adanya kesulitan belajar
mereka yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar. Dalam mengatasi hal ini
sebaiknya guru harus memberikan pengarahan kembali dan perhatian proses
belajar mengajarnya dengan menerapkan metode-metode yang dapat
membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa, agar siswa tidak merasa
3 BSNP. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP dan MTsDepartemen Agama, diakses pada tanggal 17 April 2014.
4 Zakiah Daradjat, Methodik Khusus Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksra,2008) h. 78.
4
kesulitan, tidak merasa jenuh dan tidak merasa terbebani oleh materi-materi yang
terlalu banyak dan rumit bagi mereka, untuk itu guru pun harus lebih pintar
mencari cara agar siswa dapat mudah paham pelajaran yang guru berikan, salah
satunya guru harus menerapkan metode yang sesuai dengan mata pelajaran
tersebut.
Pada mata pelajaran fiqih memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-
hari dari mulai cara bersuci dari hadas kecil dan besar, tata-tata cara solat dan lain
sebagainya salah satu dari sub-materi itu terdapat materi yang membahas jama’,
qashar dan jama’qasar, sebagian besar siswa cenderung menggangap bahwa mata
pelajaran Fiqih ini membosankan, siswa jenuh dengan cara penjelasan guru,
karena guru hanya memaparkan menggunakan metode ceramah dan menghafal,
apalagi untuk materi jama’, qashar dan jama’qasar yang sangat rumit, guru tidak
bisa hanya sekedar menjelaskan dengan ceramah atau menghafal saja, akan tetapi
guru harus pintar memilih metode agar sampai kepada tujuan pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi telah ditemukan permasalahan lain yang terdapat
di kelas VII MTs Islamiyah. Bahwasannya banyak siswa yang belum mampu
menerapkan salat jama’qasar, ketika ingin berpergian berjarak cukup jauh dan
tidak cukup waktunya mereka meninggalkan salatnya, hal seperti itu patut
ditanggulangi untuk menanggulangi hal tersebut kita harus mengetahui dan paham
pada materi jama’qasar, penting sekali untuk siswa ketahui dan dipahami. Oleh
karena itu, guru harus mengaplikasikan metode yang sesuai materi agar siswa
mudah memahami materi tersebut. Adanya penggunaan metode itu agar siswa
lebih tertarik untuk mempelajarinya, dapat membangkitkan siswa, memotivasikan
siswa dengan menggunakan metode demonstrasi siswa lebih mudah paham
dengan tata-tata cara salat jama’, qasar dan jama’qasar dan siswa dapat
mengaplikasikan kembali dikehidupan sehari-hari.5
Siswa diharapkan dapat menimba ilmu dan wawasan yang sebanyak-
banyaknya yang nantinya diharapkan akan berguna dimasa mendatang. Cara
untuk mengukur kemampuan, pengetahuan dan pemahaman siswa tentang suatu
mata pelajaran di sekolah yaitu dengan melihat proses belajar siswa. Pencerminan
5 Hasil Observasi di MTs Islamiyah kelas VII, tanggal 04 November 2013.
5
hasil belajar yang dicapai siswa setelah melakukan usaha. Tinggi rendahnya hasil
belajar akan memberikan sumbangan dalam mencapai kesuksesan masa depan
siswa. Rendahnya daya serap peserta didik dalam memahami materi pelajaran
yang diberikan menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.
Hal ini merupakan salah satu masalah hasil belajar siswa, rendahnya hasil
belajar ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun
eksternal. Adanya dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu salah satunya
terdapat didalam diri sendiri, adanya faktor fisiologis yang mempunyai sifat
seperti kesehatan prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek sehat jasmani dan
rohani dan lain sebagainya. Semua itu akan membantu dalam proses hasil belajar.
Demikian juga kondisi saraf pengontrol kesadaran dapat berpengaruh pada proses
dan hasil belajar. Artinya semua yang berhubungan dengan fisiologis kita tidak
sehat akan memberikan pengaruh yang sangat besar pada proses dan hasil belajar
siswa. Kemudian pada faktor psikologis artinya setiap manusia atau anak didik
pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, terutama dalam
hal kadar penalaran bukan dalam hal jenis, tentunya perbedaan-perbedaan ini akan
berpengaruh pada proses dan hasil belajarnya masing-masing.
Penggunaan metode pelajaran merupakan salah satu faktor eksternal yang
memengaruhi hasil belajar siswa, dalam kondisi lingkungan juga mempengaruhi
proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam
dan dapat pula berupa lingkungan sosial. Maksud lingkungan alam disini yaitu
keadaan suhu misalnya pada posisi belajar pada tengahhari diruang yang memiliki
ventilasi udara kurang tentunya akan berbeda dengan suasana belajar di pagi hari
yang udaranya sangat segar, apalagi didalam ruang yang cukup mendukung untuk
bernafas. Kemudian mengenai lingkungan sosial baik yang berwujud manusia
maupun hal-hal lainnya, juga dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar.
Seringkali guru dan para siswa yang sedang belajar didalam kelas merasa
terganggu oleh obrolan orang-orang yang berada di luar kelas nah hal itu semua
akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran.
Oleh karena itu untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa agar dapat
menjadi lebih optimal. Maka faktor-faktor tersebut hendaknya dapat difungsikan
6
secara maksimal sehingga pada akhirnya hasil belajar yang diraih siswa akan
menjadi lebih baik.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengangkat masalah tersebut
sebagai judul skripsi “Pengaruh Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap
Hasil Belajar Siswa di MTs Islamiyah Ciputat”.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, ada
beberapa maslah yang dapat diidentifikasikan yaitu sebagai berikut:
1. Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, para guru cenderung belum
mengoptimalkan penggunaan metode yang dapat membangun keaktifan
siswa.
2. Siswa belum mampu mengaplikasikan salat jama’ qasar.
3. Rendahnya hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran Fiqih.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan sehubung dengan proses belajar mengajar
di kelas sebagai usaha pencapaian tujuan pendidikan seperti yang ada dalam
indentifikasi masalah diatas dan agar peneliti ini lebih maksimal maka pembatas
permasalah yang akan diteliti yaitu pada masalah
1. Hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran Fiqih rendah,
untuk meningkatkan nilai tersebut maka penulis menggunakan metode
pembelajaran demonstrasi.
2. Konsep materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa selama
penelitian adalah jama, qasar dan jama’qasar yang diajarkan pada siswa
kelas VII
7
D. Perumusan Masalah
Berdasarkaan identifikasi dan batasan masalah diatas, maka penulis
merumuskan masalah yang diteliti:
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara metode demonstrasi
dengan hasil belajar siswa?
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi
perlakuan menggunakan metode demonstrasi dengan siswa yang diberi
perlakuan menggunakan metode ceramah?
3. Bagaimana perbedaan hasil praktek siswa yang diterapkan oleh guru
menggunakan metode demonstrasi dengan yang tidak menggunakan
metode demonstrasi?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui metode apa yang digunakan oleh guru fiqih dalam
kegiatan belajar mengajar.
2. Untuk mengetahui pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar
siswa dalam bidang studi fiqih (jama’qasar) di MTs Islamiyah.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah:
1. Dapat berguna terutama bagi pihak pengelola pendidikan dalam
meningkatkan kegiatan belajar mengajar terutama dalam bidang studi fiqih
demi peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik dimasa yang akan
datang dan
2. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat berguna terutama bagi diri
penulis untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan dan dapat pula
menjadi bahan masukan bagi calon guru khususnya bidang studi fiqih.
3. Sebagai bahan acuan untuk memperbaiki dan memahami suatu sistem
pendidikan sehingga pendidikan dalam proses metodelogi serta hasil
8
belajar siswa dapat tercapai dan guna dalam menghasilkan siswa-siswi
yang kreatif dengan pola pikir intelektual dan berakhlakul karimah.
9
9
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Metode Pembelajaran.
1. Pengertian Metode Pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan sering sekali kita terkecoh oleh istilah-istilah
kegiatan pembelajaran, istilah strategi dan metode adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efesien. Ada beberapa hal yang perlu kita cermati
dari istilah-istilah tersebut.
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.1
Tujuan pembelajaran yang ditetapkan agar materi yang disampaikan kepada siswa
dapat dipahami siswa dengan mudah dan lebih tahan lama dalam ingatan siswa
Metode secara bahasa berasal dari kata “Metha” yang berarti balik atau belakang,
dan hadas yang berarti melalui atau melewati. Dalam bahasa Arab diartikan
sebagai thariqah atau jalan.Dengan demikian, metode berarti jalan yang harus
dilalui untuk mencapai tujuan yang diinginkan.Kata metode selanjutnya
dihubungkan dengan kata “logos” yang berarti ilmu.Dengan demikian
metodologi berarti ilmu tentang cara-cara atau jalan harus ditempuh untuk
mencapai tujuan.2
Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa suatu strategi
pembelajaran yang diterapkan guru akan tergantung pada pendekatan yang
digunakan sedangkan bagaimana menjalankan strategi itu dapat ditetapkan
berbagai metode pembelajaran
Berbagai penjelasan sudah dijabarkan diatas, agar tidak terjadi kesulitan-
kesulitan membedakan makna, sesuai dengan judul yang akan diteliti penulis
1 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,(Jakarta: Kencana, 2010) cet. 7, h. 126.
2 Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,2009), h. 176.
10
lebih memfokuskan kembali hanya mengambil salah satu pengertian-pengertian
yaitu pengertian dari metode pembelajaran saja.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia bahwa metode adalah cara teratur yang
digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang
dihendaki, cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.3
Metode secara bahasa berasal dari kata “Metha” yang berarti balik atau belakang,
dan hadas yang berarti melalui atau melewati. Dalam bahasa Arab diartikan
sebagai thariqah atau jalan.Dengan demikian, metode berarti jalan yang harus
dilalui untuk mencapai tujuan yang diinginkan.Kata metode selanjutnya
dihubungkan dengan kata “logos” yang berarti ilmu.Dengan demikian
metodologi berarti ilmu tentang cara-cara atau jalan harus ditempuh untuk
mencapai tujuan.4
Metode merupakan salah satu “sub-sytem” dalam “sistem pembelajaran”,
yang tidak bisa dilepaskan begitu saja. Metode adalah cara atau prosedur yang
dipergunakan oleh fasilitator dalam interaksi belajar dengan memperhatikan
keseluruhan sistem untuk mencapai suatu tujuan.5
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode merupakan
alat yang digunakan untuk mencapai tujuan.Maka diperlukan pengetahuan tentang
tujuan itu sendiri. Perumusan tujuan yang sejelas-jelasnya merupakan persyaratan
terpentingsebelum seorang guru menentukan dan memilih metode mengajar yang
tepat.
Agar tercapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan seorang guru harus
mengetahui dan menguasai berbagai metode mengajar. Dengan memiliki
pengetahuan mengenai sifat berbagai metode maka seorang guru akan lebih
mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi yang
dihadapinya. Semua metode pembelajaran bagus, tidak ada yang paling bagus
3Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus BesarBahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 2000), Edisi 3, h. 740.
4 Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,2009), h. 176.
5 Sudiyono, Strategi Pembelajaran Partisipatori di Perguruan Tinggi, (Malang: UINMalang, 2006), h. 118
11
untuk semua situasi dan kondisi tertentu, tetapi tidak bagus pada situasi lainnya.
Karena itu, penentuan bagus tidaknya suatu metode pembelajaran bergantung
pada tujuan yang akan dicapai, kondisi lingkungan, peserta didik, fasilitas dan
bahan ajar untuk itulah, maka dalam memilih dan menggunakan metode
pembelajaran hendaknya diperhatikan beberapa kriteria sebagai berikut:
a. Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan minat dan motif
belajar peserta didik
b. Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan peserta didik untuk
belajar lebih lanjut.
c. Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi peserta
didik untuk mewujudkan hasil karya.
d. Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan,
nilai-nilai dan sikap peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
e. Metode yang digunakan harus dapat mendidik pesrta didik untuk memperoleh
pengetahuan melalui usaha sendiri.6
E. Mulyasa mengemukakan, bahwa penggunaan metode yang tepat akanturut menentukan efektivitas dan efesiensi pembelajaran. Pembelajaranperlu dilakukan dengan sedikit ceramah dan metode-metode yang sifatnyateacher centered, namun lebih menekankan pada interaksi peserta didik.Penggunaan metode yang bervariasi akan sangat membantu peserta didikdalam mencapai tujuan pembelajaran.7
Definisi pembelajaran adalah suatu aktivitas belajar mengajar, dimana proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi.
Pembelajaran secara etimologi berasal dari kata “belajar” yaitu berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan
yang disebabkan oleh pengalaman. Kemudian dari kata belajar diberi imbuhan pe-
dan -an, sehingga terbentuk kata “pembelajaran” yang berarti proses, cara,
perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.8
6Syamsu S. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran, (Makasar, CV berkah utami,2009) h. 88 cet 1.
7Ibid, h. 88.8 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, op.cit, h. 17
12
Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan
siswa. perilaku guru adalah mengajar dan perilaku siswa adalah belajara. Perilaku
mengajar dan perilaku belajar tersebut terkait dengan bahan pembelajaran, suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien9
Jadi, dalam kegiatan proses pembelajaran tidak dapat terlepas dari interaksi
antara siswa dengan guru. Sehingga untuk melaksanakan interaksi tersebut
diperlukan berbagai cara dalam pelaksanaannya. Interaksi dalam pembelajaran
tersebut dapat diciptakan interaksi satu arah, dua arah atau banyak arah. Untuk
masing-masing jenis interaksi tersebut maka jelas diperlukan berbagai metode
yang tepat sehingga tujuan akhir dari pembelajaran tersebut dapat tercapai. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran merupakan proses melibatkan guru
dengan semua komponen tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian. Jadi
proses pembelajaran merupakan suatu sistem yang saling terkait antar
komponennya di dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
2. Macam-macam Metode Pembelajaran dan Proses Belajar Mengajar
Ada banyak pilihan metode yang dapat dipergunakan oleh seorang fasilitator
ada metode ceramah, metode resitasi, metode jigsaw, metode demonstrasi, metode
diskusi, dan lain sebagainya. Tentu saja setiap metode mempunyai kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
memilih metode yang tepat meliputi: Tujuan pembelajaran, sifat materi
pembelajaran, peserta didik, fasilitator, waktu dan yang paling penting adalah
pendekatannya. Hal ini penting karena kalau menggunakan pendekatan
konvensional akan berbeda dengan pendekatan andragogis. Maksudnya disini
dalam mendekatan andragogis keterlibatan aktif peserta didik menjadi mutlak
adanya, untuk itu maka metode-metode yang bersifat satu arah untuk
dihindarkan10
9 Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:Rajawali Pers, 2011) h. 131
10 Sudiyono, op.cit., h. 119
13
Dalam proses belajar mengajar guru dihadapkan untuk memilih metode-
metode dari sekian banyak metode yang telah ditemui oleh para ahli sebelum ia
menyampaikan materi pengajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.11 Dilihat
dari segi langkah-langkah dan tujuan kompetensi yang ingin dicapai, terdapat
sejumlah metode yang dikemukakan para ahli, yaitu metode ceramah, Tanya
jawab, demonstrasi karyawisata, penugasan, pemecahan masalah diskusi, dan lain
sebagainya.
Secara garis besar proses belajar mengajar dibedakan menjadi dua yaitu,
proses pengajaran berorientasi pada guru (teacher centered) dan proses
pengajaran berpusat pada siswa (student centered).
a. Proses pengajaran berorientasi pada guru (Teacher Centered)
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru memegang peran yang sangat penting,
guru menentukan segalanya. Sehubung dengan proses pembelajaran yang
berpusat pada guru, maka minimal ada tiga peran utama yang harus dilakukan
guru, yaitu guru sebagai perencana, sebagai penyampaian informasi, dan guru
sebagi evaluator. Sebagai perencana pengajaran, sebelum proses pengajaran guru
harus menyiapkan berbagai hal yang diperlukan, seperti misalnya materi pelajaran
apa yang harus disampaikan, bagaimana cara menyampaikan, media apa yang
harus digunakan, dan lain sebagainya. Dalam melaksanakan perannya sebagai
penyampai informasi, sering guru menggunakan metode ceramah sebagai utama.
Metode ini merupakan metode yang dianggap ampuh dalam proses pengajaran.
Karena pentingnya metode ini, maka baisanya guru sudah merasa mengajar
apabila sudah melakukan ceramah, dan tidak mengajar jika tidak melakukan
ceramah. Sedangkan sebagai evaluator guru juga berperan dalam menentukan alat
evaluasi keberhasilan pengajaran. Biasanya kriteria keberhasilan proses
pengajaran diukur dari sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran yang
disampaikan guru.12
11Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: GP Press, 2009)cet ke-6 h. 59.
12Wina Sanjaya, op. cit., h. 96.
14
b. Pengajaran berpusat pada siswa (Student Centered)
Mengajar tidak ditentukan oleh selera guru, akan tetapi sangat ditentukan oleh
siswa itu sendiri. Hendak belajar apa siswa dari topik yang harus dipelajari,
bagaimana cara mempelajarainya, bukan hanya guru yang menentukan tetapi juga
siswa. Siswa mempunyai kesempatan untuk belajar sesuai dengan gaya sendiri.
Dengan demikian, peran guru berubah dari peran sebagai sumber belajar menajadi
peran sebagai fasilitator, artinya guru lebih banyak sebagai orang yang membantu
siswa untuk belajar. Tujuan utama mengajar adalah membelajarkan siswa. Oleh
sebab itu, kriteria keberhasilan proses mengajar tidak diukur dari sejauh mana
siswa telah menguasai materi pelajaran, tetapi diukur dari sejauh mana siswa telah
melakukan proses belajar. Dengan demikian, guru tak lagi berperan hanya
membimbing dan memfasilitasi agar siswa mau dan mampu belajar. Inilah makna
proses pembelajaran berpusat kepada siswa (student oriented). Siswa tidak
dianggap sebagai onjek belajar yang dapat diatur dan dibatasi oleh kemauan guru,
melainkan siswa ditempatkan sebagai subjek yang belajar sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuan yang dimilikinya. Oleh sebab itu, materi apa yang
seharusnya dipelajari dan bagaimana cara mempelajarinya tidak semata-mata
ditentukan oleh keinginan guru, tetapi memerhatikan setiap perbedaan guru.13
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran berfokus
pada pengajaran guru yang memberikan waktu cukup kepada siswa untuk
merefleksi materi-materi yang dipresentasikan, menghubungkannya dengan
pengetahuan sebelumnya, atau mengaplikasikannya kepada situasi kehidupan
nyata.
Metode pembelajaran yang berpusat pada siswa menggambarkan
bahwasannya guru lebih memfasilitasi dalam proses pembelajaran. Dalam
pembelajaran yang berpusat pada siswa atau yang disebut juga (student centered)
jadi siswa tidak pasif dalam melakukan kegiatan belajar yang tidak hanya sebagai
penerima informasi, akan tetapi dipandang sebagai organisme yang aktif, yang
memiliki potensi untuk berkembang. Mereka adalah individu yang memiliki
13Ibid, h. 99.
15
kemampuan dan potensi dan guru secara sadar menempatkan perhatian yang lebih
banyak pada keterlibatan, inisiatif, dan interaksi sosial siswa.
B. Metode Demonstrasi
1. Pengertian Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi
atau benda tertentu, baik seharusnya atau hanya sekedar tiruan. Metode
demonstrasi ini banyak digunakan dalam rangka mendapatkan gambaran yang
lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses pengaturan dan
pembuatan sesuatu, proses bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan atau
menggunakannya. Dengan metode demonstrasi ini pengajaran menjadi semakin
jelas, mudah diingat dan dipahami, proses belajar lebih menarik, mendorong
krativitas siswa, dan sebagainya.14
Selain itu, metode demonstrasi ini juga didasarkan pada asumsi bahwa
mengerjakan dan melihat langsung lebih baik dari hanya sekadar mendengar,
adanya perbedaan pada sifat pelajaran yang mengharuskan peragaan, serta adanya
perbedaan tipe belajar peseta didik, yakni ada yang tipe visual, auditif, motorik
dan campuran.
Dengan adanya metode demonstrasi ini pengajaran menjadi semakin jelas
mudah diingat dan dipahami, proses belajar yang menarik, mendorong kreativitas
peserta didik, dan sebagainya.15
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang sangat efektif. Dengan
demonstrasi proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan
secara mendalam sehingga membentuk pengertian dngan baik dan sempurna,
siswa juga dapat mengamati dan memerhatikan pada apa yang diperlihatkan guru
selama pelajaran berlangsung. Adapun penggunaan metode demonstrasi
14Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,2009) h. 183
15Ibid, h. 183-184.
16
mempunyai tujuan agar siswa mampu memahami tentang cara mengatur atau
menyusun sesuatu16
Metode demonstrasi juga dapat mempertunjukan, mengerjakan dan
menjelaskan, jadi dalam demonstrasi guru mempertunjukan dan menjelaskan
cara-cara mengerjakan sesuatu. Melalui ini diharapkan akan dapat mengenal
langkah-langkah pelaksanaan suatu aktivitas.17
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulannya. Jadi, demonstrasi adalah
cara mengajar dimana seorang guru memperagakan langsung suatu hal yang
kemudian diikuti oleh murid sehingga ilmu atau ketrampilan yang
didemonstrasikan lebih bermakna dalam ingatan masing-masing
murid.Memperjelaskan pengertian tersebut dalam prakteknya dapat dilakukan
oleh guru itu sendiri atau langsung oleh anak didik. Sebaiknya dalam
mendemonstrasikan pelajaran tersebut guru lebih dahulu mendemonstrasikan
dengan sebaik-baiknya, lalu setelah itu murid ikut mempraktekan sesuai dengan
petunjuknya dengan teknik ini memberikan peserta didik kesempatan untuk
berlatih metal siswa melalui demonstrasi, ketrampilan khusus yang diajarkan di
kelas. Demonstrasi juga sering menggunakan alternatif yang tepat untuk bermain
peran siswa.
2. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi
Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa kelebihan,
diantranya:
a. Melalui metode pembelajaran demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat
dihindar, sebab siswa disuruh langsung memerhatikan bahan pelajaran yang
dijelaskan.
b. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar,
tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi
16Isjoni, Pembelajaran Visioner Perpaduan Indonesia-Malaysia, (Yogyakarta:Pustakapelajar, 2007) h. 149
17Aceng Lukman Hakim, “Peranan Pendidikan Pra-Sekolah Terhadap Prestasi BelajarSiswa Kelas 1 Sekolah Dasar”, Jurnal Pendidikan Islam, Vol IX No. 1 Januari- Juni 2006. h. 91
17
c. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan
untuk membandingkan antara teori dan kenyataan.
Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.
Disamping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa
kelemahan, diantaranya:
a. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa
persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal. Bahkan sering terjadi
untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa
kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang
banyak.
b. Demosntrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang
memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan
yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
c. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan ketrampilan guru yang khusus,
sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Disamping itu
demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi gutu yang bagus untuk
keberhasilan proses pembelajaran siswa.18
Setelah melihat dari sisi kelebihan dan kelemahan metode demonstrasi, maka
dapat disimpulkan bahwasannya menggunakan metode demonstrasi juga tidak
semuanya ada sisi kelebihannya tetapi juga ada siswa kelemahannya, baik dalam
menentukan waktu, tempat, faktor internal siswa dan eksternal, semua itu harus
kita perhatikan tidak bisa menentukan hari ini harus pembelajaran menggunakan
metode demonstrasi, tetapi guru juga harus memperhatikan kondisi dan situasi
dalam belajar.
Apabila ada teori mengenai menjalankan tata cara salat jama’ dan qashar
sebaiknya seorang guru terlebih dahulu mendemonstrasikan didepan para murid,
dan disertai dengan bacaan-bacaan salat jama’ dan qashar, setelah itu masih di
bawah bimbingan guru, guru dapat memilih seorang murid yang untuk
mempraktekannya dihadapan teman-temannya. Pada saat anak didik
mendemonstrasikannya guru harus mengamati langkah demi langkah dari setiap
18Wina Sanjaya, op. cit, h. 152-153
18
gerak gerik muridtersebut, sehingga kalau ada segi-segi yang kurang baik atau
bacaan-bacaan yang salah, guru berkewajiban memperbaikinya, guru
memperbaiki kembali tentang pelaksanaannya dan bacaan-bacaan yang masih
dianggap kurang dimengerti.
Tindakan mengamati segi-segi yang kurang baik lalu memperbaikinya, akan
memberi kesan yang dalam pada diri anak didik, karena guru berarti telah
memberi pengalaman kepada anak didik, baik anak didik yang menkan
demonstrasi ataupun bagi yang menyaksikannya. Dengan tambahan pengalaman
ini akan dasar pengembangan kecakapan dan ketrampilan dari anak didik yang
kita asuh.19
3. Langkah-langkah Menggunakan Metode Demonstrasi
1) Tahap Persiapan.
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam
menggunakan metode demonstrasi:
a. Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses
demonstrasi berakhir.
b. Persiapan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan
dilakukan.Garis-garis besar langkah demonstrasi diperlukan sebagai
penduan utnuk menghindari kegagalan.
c. Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala peralatan yang
diperlukan.20
2) Tahap Pelaksanaan
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, di antaranya:
a. Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat
memerhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
b. Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa
19Zakiah darajat, op. cit, h. 29720Wina Sanjaya, op.cit, h. 153
19
c. Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya
siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari
pelaksanaan demonstrasi.21
3) Langkah-langkah Pelaksaan Demonstrasi
a. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa
untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang
mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik
memerhatikan demonstrasi
b. Ciptakan suasana yang menyejukan dengan menghindari suasana yang
menegangkan.
c. Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan
memerhatikan reaksi seluruh siswa.
d. Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih
lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.22
4) Langkah-langkah Mengakhiri Demonstrasi
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu
diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya
dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan
pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa
memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang
relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang
jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya23.
Setelah perencanaan-perencanaan tersusun akan ada uji coba terlebih
dahulu, sehingga penerapannya dapat dilaksanakan dengan efektif dan
tercapai pada satu tujuan pembelajaran. Pada hakikat semua metode itu
menarik atau baik, tidak ada yang paling buruk ada tidak baik, tetapi semua
itu tergantung kepada penempatan dan penggunaan metode terhadap materi
yang sedang dibahas yang paling penting, guru mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari setiap metode yang akan digunakannya.
21Ibid, h. 15422Ibid, h. 154.23Ibid, h. 154.
20
Metode demonstrasi ini tepat digunakan apabila bertujuan untuk
memberikan ketrampilan tertentu, hindari sifat menjelasan dengan
menggunakan bahasa-bahasa yang kurang dimengerti, sehingga akan
berakibat buruk, karena nantinya siswa akan sulit memahami dan
pembelajaran pun kurang efektif dan gagal.
Dapat disimpulkan bahwasannya sebelum guru menerapkan metode
demonstrasi sebaiknya guru lebih mempersiapkan langkah-langkah
menggunakan metode demonstrasi, tujuannya yaitu agar penerapan metode
tersebut dapat berjalan dengan efektif dan sampai kepada tujuan
pembelajaran.
C. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia hasil belajar adalah sesuatu yang
diadakan, dibuat, dijadikan oleh usaha sendiri atau hasil yang telah dicapai dari
yang telah dilakukan, dikerjakan dan lain sebagainya.24
Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami
proses belajar mengajar. Menurut Nasution hasil belajar merupakan “sesuatu yang
akan dapat dilakukan atau dikuasai siswa sebagai hasil pelajaran itu.25 Sedangkan
Sudjana mengatakan bahwa hasil belajar adalah “Kemampuan-kemampuan yang
dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.26
Penilaian hasil belajar yaitu proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil
belajar yang dicapai siswa kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek
yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. hasil belajar siswa pada hakikatnya
adalah perubahan tingkah laku.27
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
suatu pencapaian yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran. dan
24 Pusat Bahasa DEPDIKNAS, op.cit, h. 39125 Nasution, Kurikulum dan Pengajaran,( Jakarta: PT Bumi Akasara, 2006), Cet IV, h.61.
26 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2009), Cet. XIII, hlm. 22.
27Ibid, h. 3
21
kemampuan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima
perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengimplementasikan
kembali pengetahuan yang telah didapat dalam kehidupan sehari-hari.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar.
Ketika memperoleh hasil belajar yang optimal kita harus memperhatikan faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu sendiri, hasil belajar dipengaruhi oleh
2 faktor yaitu:
1) Faktor Internal(faktor dari dalam diri peserta didik), yakni keadaan/kondisi
jasmani atau rohani peserta didik yang termasuk faktor-faktor internal antara
lain adalah:
a. Faktor Fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak
dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan
sebagainya. Semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar.
Siswa yang kurang gizi misalnya, teryata kemampuan belajarnya berada
dibawah siswa-siswa yang tidak kekurangan gizi, sebab mereka yang
kekurangan gizi pada umumnya cenderung cepat lelah dan capek, cepat
ngantuk dan akhirnya tidak mudah dalam menerima pelajaran.28
b. Faktor Psikologis
Faktor kedua dari faktor internal adalah faktor psikologis. Setiap manusia
atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-
beda, terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis, tentunya
perbedaan-perbedaan ini akan mempengaruhi pada proses belajar
mengajarnya masing-masing. Beberapa faktor psikologis yang dapat
diuraikan diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
dan sikap.
28Yudi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008) h. 24
22
2) Faktor Eksternal (Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga
terdiri atas dua macam, yakni: faktor lingkungan sosial dan faktor
lingkungan nonsosial).
a. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, teman-teman sekelas dapat
mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu
menunjukan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri
teladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin
membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif bagi
kegiatan belajar siswa. Lingkungan masyarakat tetangga atau teman-
teman seperjuangan, kondisi masyarakat di lingkungan kumuh yang
serba kekurangan dan anak-anak penganggu, misalnya. Akan sangat
mempengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa tersebut akan
menemukan kesulitan-kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau
berdiskusi atau meminjam alat-alat belajar tertentu yang kebetulan belum
dimiliki.Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan
belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang
tua, pengelolaan keluarga, keluarga semua itu dapat memberikan dampak
baik atau buruknya terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai
siswa.
b. Lingkungan Nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah
dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa, alat-alat belajar,
keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini
dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.29
Jadi kesimpulannya, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
datang dari dalam diri siswa (intern) faktor yang datang dari luar diri siswa
(ekstern), keduanya faktor tersebut selalu berkaitan sehingga telah menjadi satu
kesatuan yang kompleks.
29Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikandengan Pendekatan Baru, (Bandung, PT RemajaRosdakarya, 2001) h.135
23
D. Bidang Study Fiqih
1. Pengertian Fiqih
Fiqih (fiqhu) artinya faham atau tahu. Menurut istilah yang digunakan para
ahli fiqih (fuqaha). Fiqih itu ialah ilmu yang menerangkan hukum-hukum
syaria’at Islam yang diambil dari dalil-dalinya yang terperinci. Menurut Hasan
Ahmad Al-Khatib: fiqhu Islami ialah sekumpulan hukum syara’ yang sudah
dibukukan dalam berbagai mazhab, baik dari mazhab yang empat atau mazhab
lainnya.30
Menurut Al-Jurnani menyebutkan bahwa fiqih menurut bahasa berati paham
terhadap tujuan seseorang pembicara. Menurut istilah fiqih ialah mengetahui
hukum-hukum syara yang amaliah (mengenai perbuatan, prilaku dengan melalui
dalil-dalilnya yang terperinci.31
Menurut Imam Ghazali dari mazhab Syafi’i mendefinisikan tentang fiqih
sebagai fiqih itu mengatahui dan memahami, akan tetapi dalam tradisi ulama,
fiqih diartikan dalam tentang suatu syara’ yang tertentu bagi perbuatan dan
mukallaf seperti wajib, haram, sunnah, mubah, makhruh, sah, fasad, batal dan
sejenisnya.32
2. Ruang lingkup Pengajaran Fiqih
Didalam pembahasan ilmu fiqih, fiqih juga mempunyai adanya ruang lingkup
yang mencakup pembahasannya diantara lain adalah:
a. Ibadat didalam bab ibadah juga membicarakan mengenai permasalahan-
permasalahan seperti thaharah, shalat, shiyam, zakat, haji, jenazah, jihad dan
lain sebagainya.
b. Ahwalusy’ syakhshiyyah yang membahas tentang nikah, khitbah (melamar),
mu’asyarah (bergaul), nafaqah, thalak, khulu dan lain sebagainya
c. Mu’amalat madaniyat bab ini membahas tentang buyu’ khiyar, riba, sewa
menyewa, utang-piutang, gadai dan lain sebagainya.
30Zakiah darajat,op.cit,h.7831 A. Dzajuli, Ilmu Fiqih Penggalian, Perkembangan dan penerapan Hukum Islam,
(Jakarta kencana, 2010 ) h. 432Ibid, h. 16
24
d. Mu’amalat maliyat (status milik bersama, baitul maal, cara pengelolaan
baitul maal, kepengurusan baitul maal dan lain sebagainya).
e. Jinayat (Pelanggaran, kejahatan, qishash, hukuman mutad berzina dan lain
sebagainya).
f. Murafat’at akhkamud dusturiyah (Peradilan, hakim, gugatan, pembuktian
dan ain sebagainya). dan Ahkamud dualiyah (Kepala negara dan waliyul
amri, syarat menjadi kepala negara, musyawarah dan demoktrasi dan lain
sebagainya).33
3. Jama’qasar
Dalam ruang lingkup fiqih ada beberapa pembahasan fiqih yang telah
dijabarkan diatas, penulis mengambil pembahasan mengenai ibadah didalam bab
ibadahpun terdapat materi salat jama’qasar. Adapun pengertian jama’qasar yaitu
a. Pengertian Jama’
Pengertian jama’ menurut bahasa ialah salat yang dikumpulkan, sedangkan
menurut istilah ialah dua salat fardhu yang dikerjakan dalam satu waktu karena
ada sebab-sebab tertentu. Contohnya salat dzuhur dan salat ashar dikerjakan
pada waktu dzuhur atau pada waktu ashar.
b. Macam-macam salat jama’
Salat jama’ ada dua macam yaitu:
a) Jama’ taqdim
Jama taqdim ialah menjama atau mengumpulkan salat dikerjakan pada
waktu yang lebih awal. Contohnya menjama salat dzuhur dan salat ashar
dikerjakan pada waktu zuhur atau menjama’ salat magrib dan salat isya’
dikerjakan pada waktu magrib
b)Jama’ takhir
Jama’ takhir ialah menjama’ atau mengumpulkan salat dikerjakan pada
waktu yang akhir.Contoh menjama salat dzuhur dan ashar dikerjakan pada
waktu ashar atau menjama salat magrib dan isya’ dikerjakan pada waktu
isya’.
33Zakiah darajat,op.cit,h. 81
25
c. Sebab-sebab salat jama’ dan qasar
Adapun beberapa sebab yang membolehkan salat dilakukan dengan cara
jama’ atau qasar. Sebab-sebab tersebut, antara lain:
a) Dalam keadaan ketakutan atau sangat khawatir, misalnya perang, angin
topan, dan lain-lain.
b) Sedang melakukan perjalanan jauh dengan tujuan baik.
Sabda Rasulullah SAW:
ال ا ا ھ ت ق و ل ال ا ط ق ة ال ص م ل س و ھ ی ل ع ى هللا ل ص هللا ل و س ر ى ل ص ما ه ر ی غ الھ ال ي ذ وال
- ة ف ل د ز م ي ب ا-اء ش ع ال و ب ر غ م ال ن ی ب و ة ف ر ع ب ر ص ع ال و ر ھ الظ ن ی ب ع م : ج ن ی ت ال ص
(رواه البخارى ومسلم)
Artinya:
“Demi dzat yang tiada Tuhan selain Dia, Rasulullah SAW belum pernahmelaksanakan salat kecuali pada waktunya, selain dua salat, yaitu jama’antara zuhur dan ashar di Arafah dan jama’ antara magrib dan isya diMuzdalifah. (H.R. Imam Bukhori Muslim)34
Adapun Firman Allah SWT:
Artinya:“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah diwaktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudianapabila kamu Telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu(sebagaimana biasa). Sesungguhnya salat itu adalah fardhu yangditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. (Qs. An-nisa103)35
Ayat ini menunjukan karena Allah SWT telah memerintahkan kita untuk
melaksanakan salat pada waktu-waktunya yang telah ditentukan, akan
34Abdurrahman Al-Juzairi, Fiqih Empat Madzhab Bagian Ibadah Jilid 3, (Cairo:Mathba’ah Al-Istiqomah, 1996) h. 213.
35Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Al-Mizan Publishing, 2009), h. 96
26
tetapi Islam adalah agama yang mudah, maka ia membolehkan salat
diluar waktu-waktunya ketika ada suatu kesulitan, dengan tujuan untuk
menghindari adanya kesempitan dan kesulitan
d. Syarat Salat Jama’
Salat boleh dijama’ bila dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a) Dalam pejalanan (musafir
b) Perjalan itu berjarak jauh
c) Niat menjama’ salat pada waktu takbiratul ihram
Niat salat zuhur jama’ taqdim.
ىل اع ت بالظھرجمع تقدیمللھ اع و م ج م ا ت ع ك ر ع ب ر ا ر عص الض ر ف يل ص ا Artinya:
“Aku niat solat fardhu asar empat rakaat dijama’ dengan zuhur,jama taqdim karena Allah ta’ala.”
Niat salat asar jama’ takhir
ىال ع ت تاخیر جمع ب مغربالاع و م ج م ا ت ع ك ر ع ب ر ا ء ا ش عالض ر ف يل ص ا Artinya:
“Aku niat salat fardhu isya empat rakaat yang dijama’magrib,jama’takhir karena Allah ta’ala.”
e. Pengertian Salat Qasar
Pengertian salat qashar menurut bahasa ialah salat yang diringkas.
Sedangkan pengertian salat qashar menurut istilah ialah mengerjakan salat
fardu dengan cara meringkas yaitu salat yang empar rakaat diringkas
menjadi dua rakaat. Adapun salat yang dua rakaat atau tiga rakaat tidak
dapat diqashar.
Adapun Firman Allah SWT:
27
Artinya:
“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, Maka tidaklah Mengapakamu men-qasharmu, jika kamu takut diserang orang-orang kafir.Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.(Qs. An-nisa 101)36
Ayat ini menunjukan bahwa mengqasar salat itu disyari’atkan ketika
dalam keadaan takut.Adapun niat salat qasar yaitu:
Niat qasar zuhur
ىال ع اللھت ر ص ق ن ی ت ع ك ر ر ھ الظ ض ر یف ل ص ا
Artinya:
“Aku niat salat fardhu zuhur dua rakaat qasar karena Allah ta’ala.”
Niat qasar Asar
ىال ع اللھت ر ص ق ن ی ت ع ك ر ر عص الض ر یف ل ص ا
Artinya:
“Aku niat salat fadhu asar dua rakaat qasar karena Allah ta’ala.”
f. Salat yang Boleh Diqasar
Salat yang boleh diqashar ialah salat yang berjumlah empat rakaat
magrib tidak dapat diqashar, karena jumlah rakaatnya kurang dari empat.
g. Salat Jama’ Qasar
Salat jama’qasarialah salat yang pelaksanaannya di samping jama’
juga di qasar, baik dalam jama’ taqdim maupun dalam jama’ takhir. Salat
yang semula empat rakaat (zuhur, asar dan isya’) dikerjakan dua rakaat,
tidak ada selingan antara kedua salat yang dijama’kan.
Adapun contoh niat salat jama’ qasar ialah sebagai berikut:
Niat salat zuhur qasar jama’ taqdim.
ىل اع ر ص الع ھ ی ل ا ا ع و م ج م ا و ر ص ق ن ی ت ع ك ر ر ھ الظ ض ر ف يل ص ا
36Ibid, h. 96
28
Artinya:
“Aku niat salat fardhu zuhur dua rakaat qasar jama’ taqdim besertasalat asar karena ta’ala.”
E. Hasil Penelitian yang Relevan
Ada banyak hasil yang penelitian berupa skripsi para mahasiwa yang memuat
mengenai menggunakan metode dan hasilnya adalah ada yang bersifat positif dan
ada juga negatif. Dalam hal ini metode yang penulis pilih adalah metode
demonstrasi yang banyak digunakan oleh guru Madrasah dalam menyampaikan
materi pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Sebagai salah satu contoh adalah skripsi saudari Maria Ulfah (809011000161)
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dengan Jurusuan Pendidikan Agama Islam tahun
2011, dengan judul skripsi “Efektivitas Penerapan Metode Demonstrasi Terhadap
Prestasi Belajar Siswa” mata pelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah Al-Falah
Jakarta, yang menyimpulkan bahwa metode demonstrasi itu sangat sesuai dengan
metode pembelajaran aktif yang didasarkan pada kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP), metode demonstrasi ini juga turut mendukung prestasi belajar
kemudian dalam penelitian yang menjadi acuan ini skripsi ini hanya
menggunakan metodologi penelitian angket.
Dengan demikian hasil penelitian ini mendapatkan nilai yang positif sebagai
efektifitas dalam proses pembelajaran menggunakan metode demonstrasi. Namun
terjadinya perbedaan antara penelitian dengan si penulis, bahwasannya penulis
lebih mengkhususkan kepada pengaruh metode tersebut dengan keberhasilan hasil
belajar pada mata pelajaran fiqih, peneliti lebih melihat adakah pengaruh yang
signifikan antara metode demonstrasi dengan hasil belajar siswa? artinya penulis
lebih mengepankan hasil belajar siswa, senada dengan metode yang sama-sama
menggunakan metode demonstrasi penulis mengambil metode demonstrasi karena
hal ini telah diuji cobakan oleh peneliti lain bahwa metode demonstrasi sangat
efektif untuk pembelajaran fiqih khususnya dengan mata pelajaran yang lebih
condong dengan nilai praktek.
29
Hasil relevan yang kedua yaitu Istikhoroh yang berjudul “efektivitas metode
demonstrasi pada pembelajaran PAI hubungan dengan motivasi belajar siswa di
SMP PGRI 1 Ciputat” menyatakan terdapat hubungan yang sedang atau cukup
tersebut dinyatakan dengan adanya korelasi variabel efektivitas metode
demonstrasi terhadap motivasi belajar siswa melalui koefisien determinasi (KD).
Diketahui pula koefisien determinasnya adalah 16 atau dalam presentase= 16%.
Hal ini mencerminkan bahwa efektifitas metode demonstrasi hanya dapat
memberikan kontribusi atas peningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran
PAI sebesar 16%.
, Hasil penelitian relevan yang ketiga yaitu Rahmy Lestari “Pengaruh Metode
Demonstrasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa”, yaitu terdapat pengaruh yang
signifikan antara metode demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa dalam
bidang studi fiqih di MTs Al- Hidayah. Dimana taraf signifikas 5 % yaitu 0,374,
taraf signifikan 1 % yaitu 0,478, hasil dari r hitung yaitu 2,9 dapat disimpulkan
bahwa menyatakan terdapat pengaruh yang positif yang signifikan antara metode
demonstrasi terhadap prestasi belajar dalam bidang study tayamum. Hal ini
senada dengan penulis namun berbeda variabel yang kedua peneliti membahas
prestasi dengan melihat rapot sedangkan penulis meneliti hasil belajar siswa
menggunakan metode demonstrasi dan penulis menggunakan jenis penelitiannya
sebgai quasi eksperimen sedangkanpeneliti menggunakan jenis penelitian
korelasi. Karena skripsi ketiga ini menggunakan metode korelasi hanya
menyebarkan angket saja, maka hasilnya berupa hubungan metode demonstrasi
dengan prestasi yang melihat dengan nilai rapot siswa. hal ini menunjukan bahwa
pengaruh metode demontrasi ini sangat berpengaruh terhadap hasil atau pretasi
siswa. Begitupun dengan skripsi penulis, menggunakan metode demonstrasi ini
sangat efektif dan sangat berpengaruh terhadap hasil atau pretasi belajar siswa dan
akan memberikan dampak positif terhadap siswa.
Setidaknya terdapat beberapa keterkaitan yang relevan antara penelitian
penulis yang berjudul “Pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar
siswa”. Dengan hasil penelitian ketiga diatas telah diuraikan dan dijelaskan yang
terkaitan dengan hasil penelitian yang relevan.
30
F. Kerangka Berfikir
Metode demonstrasi merupakan salah satu metode terbaik yang digunakan
dalam penyampaian materi bahan ajar Pendidikan Agama Islam. Pada mata
pelajaran fiqih khususnya didalam bidang tersebut banyak hal-hal yang memang
harus menggunakan metode demonstrasi. Problem fundamental dalam konteks
metode atau strategi pembelajaran di sekolah-sekolah adalah kebanyakan guru
masih menggunakan metode tradisional, bahkan bisa dikatakan mereka kurang
kreatif dan inovatif, mengingat metode yang dipakai masih sangat konservatif.
Metode-metode yang disampaikan oleh para guru dalam proses pembelajaran di
sekolah telah membuka jurang pemisah antara pendidik dan peserta didik. Dengan
metode demonstrasi ini dimana seorang siswa harus lebih fokus memperhatikan
dengan baik peragaan yang diperagakan oleh guru.
Berdasarkan pengertian-pengertian metode demontrasi di atas banyak hal-hal
positif yang didapat oleh siswa seperti contohnya siswa mudah paham apabila
pelajaran tidak hanya menggunakan teori saja tetapi juga mempraktikan. Dan
banyak pula yang didapat dari sisi positifnya dalam penggunaan metode
demonstrasi ini, siswa lebih banyak berpusat kepada guru, lebih aktif dalam
peragaan, sehingga para siswa lebih banyak pengalaman tersendiri dari hasil
praktek tersebut.
Keberhasilan siswa dipengaruhi oleh beberapa hal terutama ketersedian
fasilitas belajar, pemanfaatan waktu dan penggunaan metode belajar. Pada
pelaksaan pembelajaran di kelas guru harus mampu memilih metode
pembelajaran yang tepat karena cara guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran sangat mempengaruhi kelancaran proses pembelajaran. Minat siswa
terhadap materi pembelajaran akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa,
bahwa guru berkewajiban untuk sampai kepada tujuan pembelajaran siswa.
31
G. Pengajuan Hipotesis
Ho: Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan
metode pembelajaran demonstrasi dengan siswa yang menggunakan
metode ceramah
HI: Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan
metode pembelajaran demonstrasi lebih tinggi daripada hasil belajar
siswa yang menggunakan metode ceramah.
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Tempat yang dijadikan objek penelitian ditetapkan di MTs Islamiyah Ciputat.
Adapun waktu yang digunakan penelitian ini adalah pada tahun ajaran 2012/2013.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Hari/ tanggal Tahap pertemuan Kelas/ ruangSenin, 11 November2013
Meminta izin untuk penelitiankepada pihak sekolah
Di ruang kepalasekolah MTsIslamiyah Ciputat
Selasa, 12 November2013
Uji coba soal instrument penelitian Di kelas VIII
Rabu, 13 November2013
Pretest Eksperimen-Kontrol Di kelas VII b danVII a
Jum’at, 15 November2013
Pertemuan 1 di kelas eksperimen VII b
Senin, 18 November2013
Pertemuan 1 di kelas kontrol VII a
Rabu, 20 November2013
Pertemuan 2 di kelas eksperimendan kontrol
VII b dan VII a
Jum’at, 22 November2013
Pertemuan 3 di kelas eksperimen VII b
Senin, 25 November2013
Pertemuan 3 di kelas Kontrol VII a
Selasa, 3 Desember2013
Posttest eksperimen-kontrol Di klelas VII b danVII a
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
kuantitatif dengan menggunakan metode quasi eksperimen atau eksperimen semu
desain ini mempunyai kelompok kontrol dan eksperimen, tetapi tidak dapat
33
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksaan eksperimen.1
Dalam penelitian ini, sampel dibagi menjadi dua kelompok eksperimen yang
diberikan perlakuan dengan metode pembelajaran demonstrasi dan kelompok
kontrol tidak diberikan perlakuan. Desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah nonequivalent control group pretest-posstest design. Hanya
saja desain ini kelompok eksperimen dan kontrolnya tidak dipilih secara
random2.Sebagaimana telah diketahui, penentuan sampel pada penelitian
Tabel 3.2
Nonequivalent Control Group Pretest-Posttest Design
Kelompok Tes awal Perlakuan (X) Tes akhir
Eksperimen T1 X T2
Control T3 - T4
Keterangan :
T1 : Pretest Kelas Eksperimen
T2: Pretest Kelas eksperimen
T3 : Posttest Kelas control
T4 : Posttest Kelas control
X : Pembelajaran Fiqih menggunakan metode demonstrasi
- : Pembelajaran Fiqih tidak menggunakan metode.
C. Variabel penelitian
Menurut Hactch dalam Sugiyono, variabel adalah sebagai atribut seseorang,
atau obyek, yang mempunyai “variasi” diantara satu orang dengan yang lain atau
satu obyek dengan obyek yang lain.3 Adapun variabel terikat dalam penelitian ini
adalah hasil belajar Fiqih, sehingga variabel bebasnya adalah metode demonstrasi.
1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 114
2Ibid, h. 1163Ibid, h. 60
34
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua buah variabel, yakni
variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat)
1. Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)
2. Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Berdasarkan pemaparan mengenai variabel diatas, penulis merumuskan
variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu:
1. Variabel Independen (Bebas) : Metode Pembelajaran Demonstrasi
2. Variabel Dependen (Terikat ) : Hasil Belajar Siswa.4
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang
lingkup dan waktu yang kita tentukan. Dalam penelitian ini yang menjadi suatu
targetnya adalah siswa kelas VII MTs Islamiyah Ciputat yang berjumlah 99 siswa
dalam satu kelas terdapat 33 siswa5
2. Sampel
Sampel adalah sebagai bagian dari populasi.6 Sampel yang digunakan
penelitian yaitu teknik Sampling Purposive. Sampling purposive adalah teknik
penentuan sampel dengan mempertimbangkan tertentu7. Jadi pengambilan
sampel berdasarkan pertimbangan guru, guru memberikan dua kelas yang
terdiri dari dua kelompok yaitu:
1. Kelompok eksperimen, sampel yang terpilih sebagai kelompok eksperimen
adalah siswa kelas VII-II yang berjumlah 33 siswa.
2. Kelompok kontrol, sampel yang terpilih sebagai kelompok kontrol adalah
siswa kelas VII-I yang berjumlah 33 siswa.
4Ibid, h. 615Margono, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka cipta, 2010), h. 1186Ibid, h. 1217Sugiyono, Op.cit, h. 124
35
E. Instrumen Penelitian
Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini dua macam yaitu:
instrumen tes dan instrumen non tes.
1. Instrumen Tes
Tes tertulis berupa tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) adalah bahan-
bahan pelajaran yang tergolong penting yang telah diajarkan kepada para
peserta didik. Kisi-kisi instrumen tes terdapat dalam lampiran.
2. Instrumen Non Tes
Dalam instrumen non tes yang digunakan yaitu lembar observasi ini terdiri dari
tiga yaitu lembar observasi aktivitas guru dalam belajar mengajar, lembar
observasi aktifitas siswa dam lembar observasi praktek ibadah terdapat dalam
lampiran.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa kegiatan, yaitu
dengan melakukan observasi terhadap proses pembelajaran, kegiatan belajar mengajar,
lembar observasi untuk pengamatan dalam melakukan praktek solat dan test yang
bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan atau tidak terhadap hasil belajar.
1. Instrumen Tes.
Data dalam penelitian yang berupa alat tes sebelum diberikan kepada siswa
harus diketahui terlebih dahulu apakah tes tersebut baik dan sudah siap diberikan
kepada siswa untuk diambil datanya. Instrumen yang akan digunakan dalam
penelitian ini berupa tes pilhan ganda yang berjulah tiga puluh soal untuk
mengukur kemampuan pelajaran Fiqih siswa. Sebelum digunakan soal (tes)
tersebut maka diuji cobakan untuk mengetahui apakah soal-soal tersebut
memenuhi standar persyaratan validitas dan reliabilitas. Adapun langkah-langkah
yang ditempuh dalam menyusun instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
a. Menentukan konsep dan sub konsep berdasarkan kurikulum satuan pendidikan
untuk tingkat MTs
b. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian berdasarkan indikator pembelajaran
Fiqih
36
c. Membuat soal insrumen sesuai dengan kisi-kisi instrumen
d. Instrumen yang telah dibuat oleh peneliti kemudian dikonsultasikan dengan
dosen pembimbing skripsi
e. Melaksanakan uji coba insrumen penelitian
f. Analisis validitas dan reliabilitas
Tes berperan untuk menjaring konsep awal konsep akhir siswa sebelum dan
sesudah pembelajaran yang dilakukan. Kisi-kisi untuk soal dibuat berdasrakan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) disesuaikan dengan materi yang
diajarkan pada aspek solat aspek solat ini pun dikhususkan yaitu solat jama’, qasar
dan jama’qasar pada kelas VII. Penjabaran konsep untuk menjadi butir-butir soal
memperlihatkan indikator pembelajaran, indikator butir soal atau indikator
penjabaran dan nomor soal yang diperlihatkan pada tabel 3.3 dan dapat dilihat
pada lampiran8
Tabel 3.3
Kisi-kisi Intrumen Test
No Indikator pembelajaran Penjabaran Indikator Nomorsoal
1. Mengetahui pengertian salatjama’, qasar dan jama’qasar
1. Menjelaskan pengertiansalat jama’, qasar danjama’qasar
2. Menentukan salat jama
3. Menyebutkan jumlahrakaat qasar
4. Menentukan waktu danjumlah rakaat salat jama’qasar
29, 30,23
1
17, 4
5, 10, 6,7, 27
2. Menyebutkan macam-macamsalat jama’, qasar danjama’qasar
5. Menetukan menjama’salat zuhur dan asar
6. Menentukan dua salatdan dikerjakan pada salatyang kedua
18
2
8Lampiran 7
37
7. Menentukan salat isyadigabung dengan salatmagrib
8. Menyebutkan sebab-sebab diperbolehkansalat jama’
14
9
Menjelaskan syarat-syarat salamjama’, qasar dan jama’qasar
9. Menjelaskan jarakperjalanan yangdiperbolehkannyamelakakukan salat
10. Mengidentifikasi syaratsahnya mengqasar salat
11. Mengidentifikasi suatupernyataan
12. Menyebutkan hukumsalat jama dan qasar
13. Menyebutkan macam-macam salat jama
14. Menentukan syaratjama’taqdim
15. Mengidentifikasikansyarat jama taqdim
15
16
23
3, 8
24
11
19
3. Menyebutkan lafadz niat salat
jama’, qasar dan jama’qasar
16. Menentukan bacaan niat
qasar
22
4. Menguraikan solat yang dapat di
jama’, qasar dan jama’qasar
17. Menyebutkan salat yang
dapat diqasar dan dijama
18. Menentukan waktu yang
tidak dapat diqasar
19. Menentukan salat qasar
20. Mengidentifikasi
pernyataan rakaat salat
qasar.
13, 12
20
28
26, 21
2. Instrumen Non test
Data hasil pengamatan praktek ibadah salat diolah secara kuantitatif
menggunakan skala likert. Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk
38
mengukur sikap, pendapat dan mengamati suatu fenomena9. Skala Likert telah
berkembang sejak tahun 1932 pada saat itu masih menggunakan Rensis Likert dan
masyarakat sekarang menyebutnya dengan skala likert yang digunakan untuk
mengukur sikap.10 Dalam pengukuran teknik penskoran diambil rata-rata
kemudian akan dibagi menjadi empat kategori, yaitu baik sekali, baik, cukup,
kurang.11. Seperti pada tabel 3.4
Tabel 3.4
Klasifikasi Kegiatan Praktek Siswa
Skor Kategori
4 Baik sekali
3 Baik
2 Cukup
1 Kurang
Pada pengolahan data ini digunakan rumus sebagai berikut:12
p = × 100%Keterangan:
P = Angka presentase
F = Frekuensi nilai yang memunculkan indikator
N = Jumlah nilai keseluruhan
Untuk menghitung skor yang terdapat pada tabel hasil nilai praktek,
penilaian praktek menggunakan skala 4 yang diambil dengan kategori
1=tidak baik, 2= cukup, 3= baik dan 4= sangat baik. Dengan nilai maksimum
40 jadi peneliti mengambil nilai 10 untuk tiap skala, kemudian dengan hasil
9Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010) h. 13810Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002) h. 338
11Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:Raja Grafindo Persada,2011), h. 160
12Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008),h.43
39
skor yang didapat dibagikan dengan nilai maksimum dan dikalikan dengan
persentase 100 dan hasilnya ditentukan dengan persentase yang didapat.
Adapun kriteria pengujian:13
P : 80%-100% = Sangat baik
P : 70%-79% = Baik
P : 60%-69% = Cukup
P : 50%-59% = Kurang
P : 0%-49% = Sangat kurang
Tolak ukur keberhasilan pada nilai praktek ini mencapai atau melebihi
kriteria prolehan nilai 70% dengan kriteria baik dengan kriteria baik dijadikan
sebagai patokan ketercapaianhasil praktek dan untuk menghitung hasil rata-rata
menggunakan rumus:14
X =⋯… ƩX1
ƩDimana:
ƩXI = Nilai tiap data
X = Mean
n = jumlah kelompok (data)
. Adapun lampiran observasi dapat dilihat di tabel 3.4
Tabel 3.5 Lembar Observasi
Pengamatan Praktek Ibadah Salat Jama’, Qasar dan Jama’qasar
No Kategori pengamatan Skor1 2 3 4
1. Kesiapan (sikap berdiri tegak)2. Bacaan niat3. Gerakan ketika takbir4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga
13Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Jakarta: PT RemajaRosdakarya, 2010) h. 151
14Syofian siregar, Op.cit. h. 20
40
surat pendek5. Sikap rukuk dan bacaan ketika
rukuk6. sikap i’tidal serta bacaanya7. Sikap sujud dan bacaan ketika
sujud8. Sikap tumaninah duduk di
antara dua sujud dan bacaannya9. Sikap duduk tasyahud serta
bacaannya hingga salam.10. TertibTotal skorSkor maksimum 40Skor minimum 10
3. Uji Validitas
Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang
dinilai sehingga betul-betul mengukur apa yang harus diukur15 penguji validitas
soal dalam penelitian ini menggunakan rumus Product Moment16. Pengujian
validitas ini akan diujikan kepada siswa kelas VIII dengan soal 30, setelah soal
diujikan terdapat soal yang valid yaitu 22, kemudian setelah itu akan diujikan
kembali kepada siswa kelasVII kelas kontrol dan eksperimen sebagai pretest dan
posttestyang dilakukan untuk mengetahui adanya tingkat pemahaman pada siswa
terhadap materi jama’qasar.Rumus yang digunakan adalah:
ƩXY – (ƩX) (ƩY)√{ ƩX²- (ƩX)}{ ƩY² - (ƩY)²}Keterangan:
rxy : Koefisien antara variabel x dan variabel y
n : Banyaknya siswa
x : Skor item
15 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009) h.65
16 Ibid, h. 72
41
y : Skor total
xy : hasil perkalian skor item dan skor total
x2 : hasil kuadrat dari skor item
y2 : hasil kuadrat dari skor total
(ƩX)² : hasil kuadrat dari total skor item
(ƩY)² : hasil kuadrat dari total skor total
Valid atau tidaknya butir soal dapat diketahui dengan membandingkan rxy
dengan rtabelproduct moment dengan α =0,05. Perhitungan validitas soal dalam
penelitian ini menggunakan bantuan software Anates. Hasil perhitungan daya
beda dapat dilihat pada tabel 3.6
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Instrumen
STATISTIKJumlah soal 30
Jumlah siswa 35Nomor soal valid 1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, 12,
14,16, 17, 18, 19, 20, 22,23, 24, 26, 27, 28, 29, 30.
Jumlah soal valid 22
4. Uji Reliabilitas
Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajengan alat tersebut dalam
menilai apa yang dinilainya. Uji reliabilitas untuk soal penilaian ganda dilakukan
dengan menggunakan rumus Alpha yaitu.
r11 = 1 − Ʃ ᵢᵢ
² = Ʃ ²(Ʃ )²
Keterangan :
r11 = Reliabilitas yang dicari
Ʃ ᵢ² = Jumlah varian skor tiap-tiap itemᵢ² = Varians total
42
Kriteria validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut:
a) Antara 0,80 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi
b) Antara 0,60 sampai dengan 0,80 : tinggi
c) Antara 0,40 sampai dengan 0,60 : cukup
d) Antara 0,20 sampai dengan 0,40 : rendah
e) Antara 0,00 sampai dengan 0,20 : sangat rendah
Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software
Anates. Hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.7
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
STATISTIK
rhitung 0,82
Kesimpulan Tingkat reliabilitasnya
sangat tinggi
5. Uji Tingkat Kesukaran
Pengujian taraf kesukaran bertujuan untuk mengetahui tingkat mudah atau
sukarnya suatu soal. Soal terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
mempertinggi usaha memecahkannya dan soal yang terlalu sukar akan
menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk
mencoba lagi karena diluar jangkauannya17 indeks kesukaran dihitung
menggunakan rumus:
P =
Keterangan :
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa menjawab soal tersebut dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria indeks kesukaran ditentukan sebagai berikut
17Ibid, h. 207
43
Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 = soal termasuk kategori sukar
Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 = soal termasuk kategori sedang
Soal dengan p 0,70 sampai 1,00 = soal termasuk kategori mudah
Perhitungan pengujian taraf kesukaran dalam penelitian ini menggunakan
bantuan software Anates. Hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada
tabel 3.8
Tabel 3.8
Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen
Kategori soal Jumlah soalSangat sukar -
Sukar 2
Sedang 15
Mudah 7
Sangat mudah 6
Jumlah 30
6. Uji Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.
Rumus perhitungan daya pembeda adalah sebagai berikut18
D= −Keterangan :
D = Daya pembeda
BA = Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal kelompok atas
BB = jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal kelompok bawah
JA = Banyaknya siswa pada kelompok atas
JB = Banyaknya siswa pada kelompok bawah
18Ibid, h. 213
44
Keriteria soal-soal berdasarkan daya pembedanya sebagai berikut
D = 0,00 - 0,20 daya pembedanya jelek
D = 0,20 - 0,40 daya pembedanya cukup
D = 0,40 - 0,70 daya pembedanya baik
D = 0,70 – 1,00 Daya pembedanya baik sekali
Pengujian daya pembeda dalam penelitian ini menggunakan bantuan software
Anates. Hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.9
Tabel 3.9
Hasil Uji Daya Pembeda
Kategori soal Jumlah soal
Baik sekali 4
Baik 11
Cukup 13
Jelek 2
Jumlah 30
Data perhitungan untuk validitas, reliabilitas, daya beda dan taraf kesukaran
dapat dilihat pada lampiran 19
G. Teknik Analisis Data
1. Tabel distribusi frekuensi
Distribusi frekuensi penyusunan suatu data mulai dari yang terkecil sampai
terbesar yang membagi banyak data ke dalam beberapa kelas.20 Berikut ini adalah
langkah-langkah pembuatan tabel distribusi frekuensi
a. Menentukan Rentang Nilai (R) dengan rumus:
R = H = L
Dimana, H adaah high score, dan L adalah low score
b. Menentukan Banyak kelas (K) dengan rumus:
K = 1 + 3,3 log N
Dimana, N adalah jumlah subjek
19 Lampiran 1220 Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penilaian, (Jakarta : Rajawali Press, 2010) h. 6
45
c. Menentukan panjang interval kelas (I) dengan rumus:
I =
Dimana, R adalah rentang nila, dan K adalah banyak kelas.
2. Mean
Pada perhitungan Mean yang menggunakan metode panjang, semua
kelompokan data (interval) yang ada terlebih dahulu dicaro Nilai Tengah.
Setelah itu, tiap nilai tengah diperkalian dengan frekuensi yang dimiliki oleh
masing-masing interval yang bersangkutan.
Rumus yang digunakan:
Mx =∑
keterangan
Mx = Mean yang kita cari
Ʃ fX = jumlah dari hasil perkalian antara niali tengah dari masing-masing
interval dengan frekuensinya.
N = Number of cases.21
3. Median
Median (Me) adalah nilai tengah dari suatu gugusan data yang telah
disusun dari data terkcil sampai data terbesar atau sebaliknya dari dataterbesar
sampai data terkecil.22
Rumus yang digunakan median adalah:
Me = Bb + P.
Keterangan :
Me = Median
Bb = batas bawah kelas yang mengandung median
21Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, ( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2010) h.87
22Syofian Siregar, Op.cit, h. 33
46
P = panjang kelas
N = jumlah data
F = banyak frekuensi
JF = jumlah dari semua frekuensi komulatif sebelum kelas median.
4. Modus
Modus adalah nilai dari beberapa data yang mempunyai frekuensi tertinggi
baik data tunggal maupun data yang berdistribusi atau niali yang paling sering
muncul dalam suatu kelompok data23. Dengan rumus sebagai berikut:
Mo = Bb + P ( FiF + F )Dimana :
Me = Median
Bb = Batas bawah kelas yang mengandung niali median
P = Panjang Kelas
F1 = Selisih antara nilai frekuensi di kelas modus (f) dengan frekuensi
sebelum kelas modus (fab)
F2 = Selisih antara nilai frekuensi di kelas modus (f) dengan frekuensi
sesudah kelas modus (fad)
5. Simpang baku
Simpang baku (standar deviasi) adalah nilai yang menunjukan tingkat
variasi kelompok data ukuran standar penyimpangan dari nilai rata-ratanya. 24
dengan rumus sebagai berikut: Ʃ 2 − ( )²( − 1)23Ibid, h. 30
24Ibid, h. 44
47
Dimana:
n = jumlah data
fi = banyaknya frekuensi nilai
Xi = nilai
6. Uji Normalitas
Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nihil bahwa sample tersebut
berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis alternatif bahwa
populasi yang berdistribusi tidak normal. Untuk pengujian hipotesis nihiltersebut
kita tempuh menggunakan uji Liliefors25 Dengan hipotesis sebagai berikut:
a. Kolom Xi
Data diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar
b. Kolom Zi
Tentukanlah nilai Zi dari tiap-tiap data dengan nama
Zi =
Keterangan :
Zi : Skor baku
Xi : Skor data
X (bar) : Mean
S : Simpangan baku
c. Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal
baku, kemudian dihitung peluang F (zi) = P (z<zi)
d. Kolom S (Zi)
S = ℎe. Kolom |F (Zi) – S (Zi)|
Merupakan harga mutlak dari harga-harga mutlak selisih.
25 Kadier, Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta: Rosemata, 2010) h. 107
48
f. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih
tersebut sebutlah harga terbesar ini Lo
Ho = Sebaran data mengikuti distribusi normal
Ha = sebaran data tidak mengikuti distribusi normal
7. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui atau menguji apakah kedua
data tersebut homogen yaitu dengan membandingkan kedua variannya. Jika
kedua varian sama besarnya, maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi
karena datanya sudah dapat dianggap homogen. Namun untuk varian yang tidak
sama besarnya, perlu diadakan pengujian homogenitas melalui uji kesamaan dua
varian ini. Untuk melalukan pengujian homogenitas ada beberapa cara yang
harus ditempuh. Maka kita dapat menguji homogenitasnya dengan menggunakan
uji F. Formula statistik uji F diekspresikan sebagai berikut26
a. Cari Fhitung dengan menggunakan rumus
F = =²²
Db1 (derajat bebas) = (n1 – 1) dan db2 = (n2 – 1)
b. Tetapkan taraf signifikan ( ) = 0,05
c. Bandingkan dengan Ftabel pembilang = 33-1= 32 dan db penyebut 33-
1=32.
Ftabel = F
Karena Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka HO diterima. Jadi kedua
distribusi populasi adalah mempunyai varians sama atau homogen27.
8. Uji Hipotesis
Setelah uji prasyarat dilakukan dan data yang dinyatakan berdistribusi
normal dan homogen, maka dilakukan analisis data untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh strategi pembelajaran demonstrasi terhadap prestasi belajar
26Ibid, h. 11727Ibid, h. 118
49
siswa, diukur dengan pengujian hipotesis, yaitu menggunakan uji signifikansi
dengan uji-t (t-tes) dengan rumus sebagai berikut.28
Langkah-langkah perhitungan uji-t sebagai berikut:
a) Merumuskan Hipotesis
1. Ho : =2. H1 : ₁ > ₂
Keterangan :: Rata-rata nilai belajar siswa dengan menggunakan metode
demonstrasi₂ : Rata-rata hasil belajar siswa dengan tidak menggunakan metode
demonstrasi.
b) Menentukan kriteria pengujian
Karena hipotesinya berbentuk 1 ekor maka kriteria pengujiannya terima
Ho jika thitung < ttabel dalam hal lainnya Ho ditolak.
c) Menentukan Uji Statistik29
² = ( 1 − 1) ²1 + ( 2– 1) ²2(n + n − 2)t =
₁₁ dengan S =
( ) ( )( – )Kriteria Pengujian tolak Ho jika t hitung >ttabel dan terima Ho jika :
Keterangan :X₁ = rata-rata hasil belajar kelas eksperimenX2 = rata-rata hasil belajar kelas kontrol₁ = jumlah siswa kelas eksperimen
= jumlah siswa kelas kontrol
28Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009) h.324
29Sudjana, Metode Statistika, ( Bandung : Tarsito, 2001), h. 238-239
50
= varians kelas eksperimen
= varians kelas kontrol
d) Hipotesis Statistika
Hipotesis yang digunakan :
Ho : μ1 = μ2
H1 : μ1> μ2
Keterangan :
μ1: Rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan metode demonstrasi
μ2 : Rata-rata hasil belajar dengan tidak menggunakan metode demonstrasi
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil MTs Islamiyah Ciputat
1. Sejarah MTs Islamiyah Ciputat
MTs Islamiyah bernaung dibawah sebuah Yayasan Islamiyah ciputat. Berdirinya
YIC ini bermula adanya keinginan dan semangat beberapa pemuda yang berada
disekitar wilayah ciputat antara lain : Drs. H. Zarkasih Nur, Drs. Saiful Millah,
M.BA., H. M. Anwar Nur, S.Ag, Hj. Muniroh Nur dll. Mereka merasa terpanggil
dan ikut bertanggung jawab terhadap pelestarian dan pengamalan syariah islam,
dan akhirnya tercetuslah kesepakatan bersama untuk menegakkan dan
mengembangkannya melalui bidang pendidikan. Hal ini didasarkan bahwa
pendidikan tingkat menengah saat itu didaerah ciputat tergolong masih langka,
sehingga mereka yang mempunyai keinginan untuk melanjutkan studi ketingkat
tersebut harus pergi ke jakarta. Kondisi ini hanya terbatas bagi mereka yang
mampu saja, sementara bagi mereka yang kurang mampu terpaksa menjadi
pengangguran dan lebih jauh lagi dikhawatirkan mereka itu akan terpengaruh oleh
lingkungan kurang baik yang bisa menjerumus kearah kejahatan.
Dari keinginan dan semangat bersama diatas, maka pada tanggal 12 mei 1965
didirikan suatu lembaga pendidikan yang bernama pendidikan guru agama
islamiyah yang mendapatkan sambutan hangat dari tokoh-tokoh “ahlussunnah
wal jamaah” wilayah ciputat dan sekitarnya. Seiring berjalannya waktu dan sesuai
ketentuan dari Departemen Agama bahwa seluruh sekolah PGA di indonesia
diganti dengan Madrasah Tsanawiyah . Dengan demikian sejak tahun 1978 PGA
islamiyah pun berubah nama menjadi MTs Islamiyah Ciputat.
Setelah mengalami pasang surut alhamdulillah sampai saat ini MTs Islamiyah
Ciputat masih mampu melaksanakan kegiatan pendidikan dan masih banyak
diminati masyarakat, karena kami terus berusaha untuk melaksanakan pembinaan
para siswa sesuai harapan masyarakat.
52
MTs Islamiyah Ciputat telah memiliki banyak prestasi, baik akademik
(melanjutkan kesekolah lanjutan) maupun prestasi non akademik (kegiatan
ekskul). Pada saat ini jumlah rombongan belajar sebayak 7 rombel terdiri dari :
kelas VII 3 Rombel, Kelas VIII 2 Rombel dan Kelas IX 2 Rombel, sampai saat ini
MTS Islamiyah ciputat pernah dipimpin 7 orang kepala madrasah hingga
sekarang1.
2. Visi Madrasah
“Terbentuknya Manusia Unggul Dalam Iman, Ilmu, Dan Amal Yang
Berhaluan Ahlussunah Wal Jamaah.”
Indikator Visi
a. Unggul dalam Ilmu Pengetahuan:
Prestasi akademik :
a) Terampildalampelaksanaanibadah
b) Terampil menggunakan alat praktikum IPA
c) Terampil Penguasaan Bahasa Indonesia, Arab&Inggris
d) Terampil memanfaatkan Teknologi
e) Penguasaan multi media dengan benar
b. Prestasi non akademik :
a) Berprestasi dalam bidang olah raga
b) Berprestasi dalam bidang kesenian
c) Berprestasi dalam bidang ekstra kurikuler
c. Berlandaskan Iman dan Taqwa :
a) Beriman dan bertaqwa
b) Kedisiplinan
c) Kreasi seni budaya Islam
3. Misi Madrasah
a. Membentuk siswa yang berakhlakul karimah
b. Meningkatkan prestasi siswa baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun
ekstrakurikuler
1Dokumentasi Sekolah MTs Islamiyah Ciputat, tanggal 20 November 2013
53
c. Melatih dan membimbing siswa untuk selalu ikhlas dalam tindakan maupun
perbuatan
d. Menjunjung tinggi dan melaksanakan kaidah-kadiah ASWAJA
4. Tujuan Madrasah
a. Melahirkan generasi penerus bangsa yang unggul dalam bidang IPTEK
dan IMTAQ yang berpedoman pada Al-Qur’an dan As-Sunnah
b. Program Pembinaan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta berakhlaq mulia
c. Kompetensi peserta didik dalam ilmu pengetahuan dan teknologi,
memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi2
5. Personil Madrasah
Kepala madrasah yang pernah bertugasdi MTs Islamiyah Ciputat
a. Drs. Nana Zaenal Muttaqien 1978 – 1983
b. Drs. Muhadi 1983 - 1987
c. Drs. Junaidi 1987 - 1991
d. Dra. Hj. Tin Martini 1991 - 2002
e. Drs. Abdul Muthalib 2002 - 2005
f. Syukriyah, S.Ag. 2005 - 2008
g. Drs. Oding 2008 - 2011
h. Hj. Yurnelis, S.Pd.I. 2011 - Sekarang
6. Data Tenaga Pendidik & Kependidikan
Tabel 4.1
Tenaga Pendidik dan Kependidikan
PEGAWAIADMINISTRATIF
LAKI-LAKI
PEREMPUAN JUMLAH
PNS KEMENAG - - -PNS NON
KEMENAG- - -
NON PNS 1 - -JUMLAH - - 1
2Dokumentasi Sekolah MTs Islamiyah Ciputat, tanggal 20 November 2013
54
7. Data Siswa Mts Islamiyah Tahun Pelajaran 2010-2011
Kelas Rombbelajar
Laki-laki Perempuan Jumlah
VII 3 46 53 99VIII 2 46 43 89IX 2 42 32 174
JUMLAH 7 134 128 262
8. Data Siswa Islamiyah Tahun Pelajaran 2011-2012
Kelas Rombbelajar
Laki-laki Perempuan Jumlah
VII 2 43 44 87VIII 2 41 39 80IX 2 30 32 62
JUMLAH 6 114 115 229
9. Data Siswa Islamiyah Tahun Pelajaran 2012-20133
Kelas Rombbelajar
Laki-laki Perempuan Jumlah
VII 3 46 53 99VIII 2 46 43 89IX 2 42 32 174
JUMLAH 7 134 128 262
10. Program Non Kurikuler
a. KegiatanPembiasaan: Tadarrus, SholatDhuha, SholatDzuhur, Piketkelas,
Upacarabendera, Infaq, Menabung.
b. Intra kurikuler (OSIS): LDK, Class Meeting, PHBI, PHBN.
c. Ekstra kurikuler: Study Club Mata Pelajaran (Matematika, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, dll), PMR, Paskibra, KIR , Klub Bahasa Arab
3Dokumentasi Sekolah MTs Islamiyah Ciputat, tanggal 20 November 2013
PENDIDIK LAKI-LAKI
PEREMPUAN JUMLAH
PNS KEMENAG 1 5 6PNS NON
KEMENAG- - -
NON PNS 7 4 11JUMLAH 8 9 17
55
& Inggris, Seni Baca Al-Quran, Kaligrafi, Seni Tari, Keputrian,
Marawis, Hadrah, Futsal.
d. Kegiatantahunan: PesonaRamadhan (PesantrenKilat, Bukapuasabersama,
Zakat &InfaqRamadhan), SOL (StudiOrientasiLapangan), Studi Banding
untuk Guru, Workshop/Diklat&RapatKerja Guru, WisudakelasIX, ,
Koperasi Guru &Karyawan.
B. Deskripsi Data
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar siswa kelas VII di MTs
Islamiyah diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen
Hasil pretest yang dilakukan sebelum menggunakan metode demonstrasi
yaitu pada kelompok eksperimen diperoleh skor hasil belajar Fiqih tertinggi 73
dan terendah 18. Adapun rata-rata hitungnya sebesar 47,2. Median 46 serta modus
43. Penyebaran data tersebut dapat lihat pada tabel berikut:4
Tabel 4.2
Pretest Kelompok Eksperimen
Kelompok Eksperimen Pre-testNilai maksimum 73Nilai minimum 18Mean 47,2Median 46Modus 43Standar deviasi 14,5
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi PretestEksperimen
Kelas kontrolNo Kelas Interval F Fkb Fka Frekuensi
Relatif(%)
4Lampiran 15
56
1. 18-24 3 3 33 9,1%2. 25-31 2 5 30 6,1%3. 32-38 3 8 25 9,1%4. 39-45 8 16 21 24,2%5. 46-52 5 21 16 15,2%6. 53-59 4 25 8 12%7. 60-67 5 30 5 15,2%8. 68-74 3 33 3 9,1%
33 100%
2. Hasil Prestest Kelompok Kontrol
Hasil pretest yang dilakukan sebelum menggunakan metode demonstrasi
yaitu pada kelompok kontrol diperoleh skor hasil belajar Fiqih tertinggi 77 dan
terendah 18. Adapun rata-rata hitungnya sebesar 48,3, median 45,2 serta modus
42. Penyebaran data tersebut dapat ilihat pada tabel berikut:5
Tabel 4.4
Pretest Kelompok Kontrol
Kelompok kontrol Pre-test
Nilai maksimum 77
Nilai minimum 18
Mean 48,3
Median 45,2
Modus 42
Standar deviasi 14,2
Tabel 4.5Distribusi Frekuensi Pretest Kontrol
Kelas EksperimenNo Kelas
IntervalF Fkb Fka Frekuensi
Relatif (%)1. 18-24 1 1 33 3,1%2. 25-31 2 3 32 6,1%3. 32-38 5 8 29 15,1%4. 39-45 9 17 24 27,2%5. 46-52 5 22 22 15,1%6. 53-59 2 24 17 6,1%
5 Lampiran 16
57
7. 60-67 5 29 8 15,1%8. 68-74 3 32 3 9,1%9. 75-81 1 33 1 3,1%
JUMLAH 33 100 %
3. Hasil Nilai Posttest Eksperimen
Hasil postest yang dilakukan setelah menggunakan metode demonstrasi yaitu
pada kelompok eksperimen diperoleh skor hasil belajar Fiqih tertinggi adalah 100
dan terendah aadalah 60. Adapun rata-rata hitungnya sebesar 75,3 median 76,4
serta modus 76,4. Penyebaran data dapat dilihat sebagai berikut:6
Tabel 4.6
Posttest Eksperimen
Kelompok Eksperimen Posttest
Nilai maksimum 100
Nilai minimum 50
Mean 75,3
Median 76,4
Modus 76,4
Standar deviasi 13,9
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Posttest Kelompok Eksperimen
Kelas EksperimenNo Kelas
IntervalF Fkb Fka Frekuensi
Relatif (%)1. 60-64 5 5 33 15,12. 65-69 2 7 32 6,13. 70-74 6 13 30 18,24. 75-79 3 16 26 9,15. 80-84 5 21 21 15,16. 85-89 5 26 16 15,17. 90-94 4 30 13 12,18. 95-99 2 32 7 6,19. 100-104 1 33 5 3,1
33 100%
6 Lampiran 17
58
4. Nilai Postest Kontrol
Hasil postest yang dilakukan setelah menggunakan metode demonstrasi yaitu
pada kelompok kontrol diperoleh skor hasil belajar Fiqih tertinggi adalah 95 dan
terendah adalah 45. Adapun rata-rata hitungnya sebesar 70,5 Dari perhitungan
selanjutnya diperoleh nilai modus 74 dan median 71,3 Penyebaran data dapat
dilihat sebagai berikut:7
Tabel 4.8
Hasil Postest Kelas Kontrol
Kelompok kontrol Posttest
Nilai maksimum 95
Nilai minimum 45
Mean 70,5
Median 71,3
Modus 74
Standar deviasi 13,7
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Posttest Kontrol
7Lampiran 18
No KelasInterval
F Fkb Fka FrekuensiRelatif (%)
1. 45-52 3 3 33 9,1%
2. 53-60 10 13 24 31%
3. 61-74 5 18 19 15,1%
4. 75-81 1 19 18 5,2%
5. 82-90 5 24 13 15,1%
6. 91-99 9 33 3 27,1%
33 100%
59
C. Analisis Data
Berikut ini adalah analisis data yang meliputi uji prasyarat analisis dan uji
hipotesis.
1. Uji Normalitas Data Pretest
Pengujian uji normalitas dilakukan terhadap dua data yaitu data pretest dan
posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam penelitian ini, uji
normalitas didapat dengan menggunakan uji liliefors. Uji normalitas digunakan
untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan
bahwa data berdistribusi normal bila memenuhi kriteria thitung < ttabel dengan taraf
signifikansi α = 0,05. Untuk lebih jelas, hasil uji normalitas kelompok eksperimen
dan kelompok dapat dilihat tabel 4.10. Penyebaran data dapat dilihat pada
lampiran8
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Pretest
Kelompok Eksperimen dan kelompok kontrol
Data statistik Pretest Pretest
Eksperimen KontrolN 33 33
(Nilai Mean) 47,2 48,3
SD 14,5 14,2
Lhitung 0,0756 0,0859
Ltabel 0,1543 0,1543
Kesimpulan Normal Normal
Berdasarkan tabel 4.10. Pada kelompok eksperimen untuk skor pretest
menunjukan bahwa Lhitung lebih kecil dari pada Ltabel yaitu 0,0756 < 0,1542,
sedangkan kelompok kontrol untuk skor pretest menunjukan bahwa Lhitung lebih
kecil dari pada Ltabel 0,0859 < 0,1542, jadi kesimpulan dari distribusi ini yaitu
menyatakan normal karena taraf signifikasi untuk populasi normal yaitu α =
0,05.
8Lampiran 19 dan 20
60
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Posttest
Kelompok Eksperimen dan kelompok kontrol
Datastatistik
Posttest PostestEksperimen Kontrol
N 33 33(Nilai Mean) 75,3 70,5
SD 13,9 13,7Lhitung 0,0147 0,0562Ltabel 0,1543 0,1543
Kesimpulan Normal Normal
Berdasarkan tabel 4.11 pada kelompok eksperimen untuk skor postest
menunjukan bahwa Lhitung lebih kecil dari pada Ltabel yaitu 0,0147 < 0,1543,
sedangkan kelompok kontrol untuk skor pretest menunjukan bahwa Lhitung 0,0562
< 0,1543, jadi kesimpulan dari distribusi ini yaitu menyatakan normal karena taraf
signifikasi untuk populasi normal yaitu α = 0,05, penyebaran data dapat dilihat
pada lampiran9
2. Uji Homogenitas
Setelah dilakukan uji normalitas pada kedua kelompok penelitian, langkah
selasnjutnya mencari nilai homogenitas. Dalam penelitian ini, nilai homogenitas
didapat dengan menggunakan uji Fisher pada taraf signifikan α = 0,05 untuk baris
atas dan baris bawah untuk taraf signifikan α = 0,01. Pada sampel ini dinyatakan
homogen apabila Lhitung < Ltabel. Hasil ujian homogenitas kedua kelompok sampel
penelitian dapat dilihat dari tabel 4.12
Tabel 4.12
Perhitungan Uji Homogenitas Varians Pretest
Kelompok N Db SD
Eksperimen 33 32 14,5
Kontrol 33 32 14,2
9Lampiran 21 dan 22
61
F = =,, = 1,02
Perbandingan antara Ftabel pada db pembilang= 32 dan db penyebut = 32.
Ftabel = F(0,05)(32;32) = 1,82 dan F(0,01)(32;32) = 2,34. Karena Fhitinglebih kecil dari Ftabel
maka Hoditerima. Jadi kedua distribusi populasi adalah mempunyai varians sama
atau homogen. Kemudian untuk perhitungan uji homogenitas varians posttest bisa
dilihat pada tabel 4.13. Penyebaran data dapat dilihat pada lampiran10
Tabel 4.13
Perhitungan Uji Homogenitas Varians Posttest
Kelompok N Db SD
Eksperimen 33 32 13,9
Kontrol 33 32 13,7
F = =,, = 1,01
Perbandingan antara Ftabel pada db pembilang= 32 dan db penyebut =
32. Ftabel = F(0,05)(32;32) = 1,82 dan F(0,01)(32;32) = 2,34. Karena Fhiting, < (lebih
kecil) dari Ftabelmaka Hoditerima. Jadi kedua distribusi populasi adalah
mempunyai varians sama atau homogen.11
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk melihat ada tidaknya perbedaan pada
hasil pretest danposttest siswa dari kelompok eksperimen dan kontrol. Uji
hipotesis yang digunakan adalah uji-t karena berdasarkan hasil perhitungan
secara statistik data pretest dan posttest berdistribusi normal dan homogen.
Hasil perhitungan uji hipotesis pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel
3.2 Penyebaran data dapat dilihat pada lampiran.12
10Lampiran 2311 Lampiran 2412Lampiran 25 dan 26
62
Tabel 4.14
Hasil Uji Hipotesis Nilai Pretest dan Posttest
Nilai DK T hitung T tabel Kesimpulandata
Pretest 64 0,29 1,69 Ho diterima/ Haditolak
Posttest 64 5,39 1,69 Ho diterima/ Haditolak
Hasil perhitungan hipotetst diperoleh “t” hitung sebesar 0,29 untuk nilai
pretest dengan “t” tabel sebesar 1,69 pada taraf signifikansi 0,05 dan DK =
(N1+N2-2), maka DK (33+33-2) = 64. Dikarenakan “t” hitung lebih kecil
dari “t” tabel maka Ho diterima. Diterimanya Ho menunjukan bahwa tidak
adanya perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar.
Data pada hasil perhitungan posttest diperoleh “t” hitung sebesar 5,39
dan “t” tabel sebesar 1,69 pada taraf signifikan 0,05 dan DK (N1+N2-2),
maka DK= (33+33-2) = 64. Dikarenakan “t” hitung lebih besar dari “t” tabel
dengan demikian hipotesis menolak Ho. Ditolaknya Ho berarti menunjukan
terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan sebelumnya diperoleh bahwa
Ho ditolak. Dengan demikian, hipotesis alternative Hi yang menyatakan hasil
belajar fiqih siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode demonstrasi lebih
tinggi daripada siswa yang diajarkan menggunakan metode ceramah pada taraf
signifikan 5%.
63
Artinya, sebelum
diterapkanmetode
pembelajaran demonstrasi
kegiatan belajar mengajar
masih terfokus oleh
guru,siswa yang kurang
aktif dalam mengikuti
proses pembelajaran. Akan
tetapi
setelah diterapkan metode
demonstrasi untuk kelas
eksperimen proses
pembelajaran lebih aktif dibanding kelas kontrol yang menggunakan metode
ceramah. Hal ini terbukti dengan beberapa faktor, diantaranya siswa lebih
semangat dengan adanya metode demonstrasi ini tumbuhnya semangat belajar dan
perhatian yang lebih serius, serta mengurangi rasa kejenuhan.
Pertemuan dikelas eksperimen untuk praktek solatjama’ dan qasar jama,
qasar di kelas eksperimen
Siswa dalam khusuanmenjalani
solat jama’qasar dan qasar. Hal
ini terbukti diadakannya praktek
solat jama’qasar dan jama,qasar.
Sebelum siswa menerapkan guru
terlebih dahulu mengevaluasikan
mereka denganmengkait-kaitkan
peristiwa dikehidupan sehari-
hari. Guru mengevaluasikannya.
sebelum mereka memulai
praktek, guru memberikan
petunjuk solat apa yang akan mereka laksanakan. Misalnya guru memberikan
contoh dengan pertanyaan lisan dan siswa mendengerkan pertanyaan yang
64
diberikan oleh guru, seperti “Kalian melakukan solat jama’ karena sedang dalam
perjalanan, kalian menggabungkan salat zuhur dengan ashar pada waktu ashar.
Salat yang kalian lakukan itu salat?. Lalu siswa menjawab dengan cepet dan suara
lantang “salat jama takhir”. Pada saat itu juga siswa melakukan solat jama’takhir
didepan teman-temannya. Begitupun seterusnya dihari berikutnya.
Pertemuan dikelas kontrol guru tidak menerapkan metode demonstrasi,
akan tetapi siswa kontrol
pun diberi perlakukan hal
yang sama untuk
mempraktekan solat
tersebut, tujuannya adalah
agar siswa dapat
menerapkan dikehidupan
sehari-hari, jadi tidak
kelompok eksperimen saja
yang bisa menerapkan
solat itu, akan tetapi
kelompok kontrol pun
bisa. Walaupun secara garis besar kelompok kontrol tidak diberi arahan terlebih
dahulu oleh guru. Disinilah akan terdapat perbedaan antara siswa yang diberi
perlakukan menggunakan metode demonstrasi dengan siswa yang tidak diberi
perlakukan. Solatnya pun akan terlihat ketika mereka mulai takbiratul ihram
hingga selesai.
Sebagaimana hasil yang telah dijelaskan diatas, dijelaskan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara siswa yang diberikan perlakukan menggunakan
metode demonstrasi dengan siswa yang tidak diberikan perlakukan terlebih
dahulu pada mata pelajaran jama’, qasar dan jama’qasar.
E. Data Hasil Observasi Nilai Praktek Siswa
Observasi dilakukan ketika saat penelitian proses belajar mengajar sebagai
pengamatan kepada siswa yang bertujuan untuk melihat kemampuan siswa
65
terhadap praktek ibadah salat jama’, qasar dan jama’qasar dengan menggunakan
metode demonstrasi dan tidak menggunakan metode demonstrasi
Pertemuan pertama pengamatan praktek ibadah salat dikelas eksperimen
dengan materi jama dan tahap prakteknya guru membuat kelompok yang terdiri
dari lima orang satu kelompok, mengapa demikian? Karena, jika praktek ibadah
dilakukan dengan sendiri-sendiri khawatir memakan waktu yang banyak, jadi atas
pertimbangan peneliti dengan guru pamong sebagai observer praktek salat pun
dilakukan secara berkelompok. Perolehan hasil pertemuan pertama dilihat pada
tabel 4.15 dibawah ini, dan penyebaran data dapat dilihat pada lampiran.13
Tabel 4.15
Hasil Pengamatan Observasi Praktek Ibadah Kelompok Ekperimen
Kelompok Total skor Persentase Keterangan
1 Jama’taqdim 33 82% Sangat Baik
2 Jama’ takhir 32 80% Sangat Baik
3 Qasar 29 72,5% Baik
4 Qasar 33 82% Sangat baik
5 Jama qasar 34 85% Sangat baik
6 Jama qasar 30 75% Baik
Rata-rata 32 80 Sangat Baik
Tabel 4.16
Hasil Pengamatan Observasi Praktek Ibadah Kelompok Kontrol
Kelompok Total skor Persentase Keterangan
1 Jama’taqdim 27 67,5% Cukup
2 Jama’ takhir 28 70% Baik
3 Qasar 28 70% Baik
4 Qasar 29 72,5% Baik
5 Jama’qasar 26 65% Cukup
6 Jama’takhir 28 70% Baik
13Lampiran 27
66
Rata-rata 27 69% Cukup
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa yang dibimbing guru
dengan metode demonstrasi mendapatkan perolehan rata-rata 32 dan persentase
80% hal itu menyatakan sangat baik atau berhasil, sedangkan kelas kontrol
mendapatkan perolehan rata-rata 27 dan persentasenya 69% dengan kriteria
cukup, hal ini menyatakan kelas yang dibimbing oleh guru menggunakan metode
demonstrasi sangat berpengaruh dengan adanya penggunaan metode deomstrasi
sedangkan kelas yang tidak dibimbing namun untuk kriteria 69% memperoleh
hasil yaitu cukup dalam arti kelas yang tidak sama sekali guru menerapkan
demonstrasi dinyatakan tidak berhasil hal ini tidak senada dengan hasil patokan
ketercapaiannya tingkat keberhasilan, jadi jelas terdapat perbedaan antara siswa
yang dibimbing menggunakan metode demonstrasi dengan sisiwa yang tidak
dibimbing menggunakan demonstrasi dan untuk mengukur keberhasilan siswa
telah mencapai atau melebihi kriteria ketuntasan minimal dan untuk perolehan nilai 70%
dengan kriteria baik dijadikan sebagai patokan ketercapaian.
Pada pertemuan pertama, guru tidak membentuk kelompok, akan tetapi guru
mempersilahkan kepada siswa siapa saja yang akan mempraktekkan duluan, dan
selanjutkan guru membentuknya dengan cara memanggil siswa lewat absen untuk
yang maju dan mulai mempraktekkan. Kemudian guru pun menjelaskan
mekanisme sistem penilaian untuk praktek ibadah salat jama’qasar. Berikut ini
adalah langkah-langkah observasi yang dilakukan oleh peneliti.
1. Siswa diberikan arahan dalam melakukan praktek.
2. Peneliti memberikan ketegasan untuk tidak melihat buku kembali ketika
melafadzkan niat salat dan selalu tertib.
3. Peneliti memberitahukan apa saja yang dinilai selama proses praktek
berlangsung.
4. Setelah proses pembelajaran berlangsung peneliti meminta buat teman-teman
yang lain untuk selalu bersiap-siap.
Pada saat melakukan treatment, peneliti menilai siswa dalam praktek ibadah
salat jama’, qasar. Para siswa sangat senang melakukan praktek ibadah salat,
67
ketika guru mempersilahkan siswa untuk maju dan mempraktekkan siswa pun
sangat antusias mengangkat tangannya. Ada beberapa siswa yang memang sulit
menghafal niat salat jama’qasar, namun guru pun harus selalu siap untuk
membantu siswa yang mendapatkan kesulitan. Disisi lain ada siswa yang kritis
cermat siswa itu selalu bertanya dan mampu mengkaitkan materi dengan
kehidupan nyata.
Demikianlah observasi atau proses praktek ibadah salat jama’qasar dengan
melakukan metode demonstrasi. Di hari berikutnya siswa-siswa pun mulai terlihat
hasil prakteknya meningkat, dan setelah proses observasi pengamatan praktek
ibadah selesai, guru pun memberikan posttest kepada siswa untuk mengukur
sejauh mana pemahaman terhadap materi jama’qasar.
Hal yang sama dilakukan di kelas kontrol, hanya saja guru tidak menerapkan
metode demonstrasi, melainkan siswa harus siap untuk mempraktikan salat.
Tujuannya kelas kontrol tetap mempraktikan salat jama’qasar agar siswa tidak
yang mendapatkan perlakukan saja yang bisa melakukan ibadah salat tersebut,
akan tetapi untuk kemaslahatan bersama dan untuk mengukur perbandingan siswa
yang menggunakan metode demonstrasi dengan tidak menggunakan metode
demonstrasi, kemudian hasil itu pun terlihat dari nilai rata-rata dan persentasenya
tercapai atau tidaknya. Hasil observasi dapat dilihat pada lampiran.
F. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Selama proses pembelajaran didalam kelas telah dilakukannya aktivitas siswa
oleh guru pada mata pelajaran jama’, qasar dan jama’qasar dengan observer.
Penilaian aktivitas siswa dalam pembelajaran mengacu pada lembar observasi
dalam bentuk Skala Likert yaitu dengan bentuk persentase nilai rata-rata dengan
nilai maksimal 100% yang berkategori baik sekali. Hasil pengamatan dari tiga
pertemuan oleh observer diambil dari peroleh nilai rata-rata. Adapun persentase
hasil penilaian aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yaitu digambarkan pada
tabel berikut:
68
Tabel 4.17 Data Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen danKelas Kontrol
No Tahap Pertemuan Aktivitas Siswa
Eksperimen Kontrol
1. Pertemuan 1 jama taqdimdan takhir
82 71
2. Pertemuan 2 Qasar 85 75
3. Pertemuan 3 jama’qasar 89 78
Rata-rata 7,76 6,79
Kategori Baik Cukup
Berdasarkan tabel diatas hasil ketercapaian persentase aktivitas siswa dapat
dilihat dari kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran didalam
kelas. Dari hasil observasi tersebut rata-rata yang diperoleh untuk kelas
eksperimen mendapatkan kategori baik sebesar 7,76 dan kelas kontrol
mendapatkan katerigori cukup sebesar 6,79. Dengan ini menyatakan bahwa kelas
eksperimen jauh lebih antusias, aktif serta memiliki rasa ingin tahu yang cukup
tinggi dibanding kelas kontrol yang memiliki segi nilai yang cukup. Observasi ini
digunakan untuk melihat aktivitas kegiatan siswa didalam kelas selama proses
pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengetahui adanya
kesesuaian antara perencanan dan pelaksanaan tindakan. Obsevasi dilakukan oleh
peneliti yaitu observernya pamong guru mata pelajaran tersebut sebagai observer
dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan.
Observasi dilakukan pada saat guru memberikan tindakan atau selama
proses pembelajaran berlangsung dengan mengisi lembar observasi, pengamatan
akan dilihat oleh observer yang akan mengamati dan mencatat aktivitas siswa
memuat indikator-indikator yang mencerminkan aktivitas dalam
69
pembelajaranfiqih dengan metode demonstrasi. Adapun hasil pengamatan
aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada lampiran14
G. Hasil Observasi Aktivitas Guru
Aktivitas guru dan siswa itu saling mengaitkan satu sama lain, sama halnya
dengan aktivitas murid bukan hanya murid saja mendapatkan penilaian selama
proses pembelajaran, guru pun ada tahap penilaiannya dan selama proses
pembelajaran didalam kelas telah dilakukannya aktivitas guru kepada siswa dari
mulai kegiatan pendahuluan, kegiatan inti hingga kegiatan penutup yang diniai
dengan observer. Penilaian aktivitas guru dalam pembelajaran mengacu pada
lembar observasi juga sama hal dengan aktivitas siswa, penilaian ini
menggunakan dalam bentuk Skala Likert yaitu dengan bentuk persentase nilai
rata-rata dengan nilai maksimal 100% yang berkategori baik sekali. Hasil
pengamatan dari tiga pertemuan oleh observer diambil dari peroleh nilai rata-rata.
Adapun persentase hasil penilaian lembar pengamatan aktivitas guru dalam proses
pembelajaran yaitu digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 4.18 Data Hasil Penilaian Aktivitas Guru di Kelas Eksperimen danKontrol
No Tahap Pertemuan Aktivitas Guru
Eksperimen Kontrol
1. Pertemuan 1 jama taqdimdan takhir
72 77
2. Pertemuan 2 Qasar 82 78
3. Pertemuan 3 jama’qasar 86 81
Rata-rata 7,27 7,16
Kategori Baik Baik
14Lampiran 28
70
Berdasarkan tabel diatas hasil persentase ketercapaian hasil penilaian
aktivitas guru dapat dilihat dari kegiatan yang dilakukan guru selama proses
pembelajaran didalam kelas. Dari hasil observasi tersebut rata-rata yang diperoleh
untuk kelas eksperimen mendapatkan kategori baik sebesar 7,27 dan kelas
kontrol mendapatkan katerigori baik sebesar 7,16. Dengan ini menyatakan bahwa
guru seimbang memberikan mengarahkan pembelajaran dikelas kontrol dan
ekperimen tanpa adanya pilih kasih satu sama lainnya. Aktivitas guru
menyesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Apa yang dilakukan
guru sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaraan (RPP) dengan konsep
yang telah dibuat sebelumnya dari mulai membuka pelajaran hingga menutup
pembelajaran. Observasi ini bertujuan untuk melihat interaksi guru dan peserta
didik dan faktor-faktor yang dapat diamati lainnya, terutama dalam mengelola
kelas kecakapan dan interaksi antara guru dan murid. Adapun hasil pengamatan
aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada lampiran15
H. Pembahasan
Pembahasan data yang disajikan berikut ini, mengacu pada permasalahan yang
telah dirumuskan pada BAB I. Masalah tersebut mempertanyakan.
1. Bagaimana pengaruh penggunaan metode demostrasi terhadap hasil belajar ?
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan metode
demonstrasi dengan metode ceramah?
3. Bagaimana perbedaan hasil praktek siswa yang menggunakan metode
demonstrasi dengan yang tidak menggunakan metode demonstrasi?
Menjawab dari perumusan masalah yang ada, dari hasil penelitian
menunjukan bahwa pembelajaran Fiqih dengan menggunakan metode
demonstrasi yang diterapkan dikelas eksperimen dapat mempengaruhi
peningkatan hasil belajar siswa secara signifikan. Hal itu terbukti dari deskripsi
data pretest, ketika belum diterapkannya. Metode demonstrasi di kelas
eksperimen mendapatkan hasil mean kelas X = 47,2 dan kelas kontrol X = 48,3.
Namun setelah diberikan perlakuan X Posttest kelas eksperimen mencapai X =
15Lampiran 29
71
75,3 dan kelas kontrol X = 70,5 Sedangkan hasil analisis data dengan
menggunakan statistik uji “t” diperoleh nilai thitung = 5, 39 dan ttabel 0,05 = 1,69.
Sehingga thitung ( 5,39 >1,69).
Pembelajaran Fiqih dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi
melibatkan siswa lebih aktif, mampu mempraktekan ibadah salat jama’ qasar,
mampu mengutarakan pendapatnya dan dapat menimbulkan jiwa kepimpinan dan
tanggung jawab yang tinggi.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor
hasil praktek siswa yang menggunakan metode demonstrasi dengan siswa yang
tidak menggunakan metode demonstrasi. Hal ini menunjukan pengaruh yang
signifikan pelaksanaan metode demonstrasu di kelas eskperimen mendapatkan
nilai rata-rata 30 persentase 76% dan kelas kontrol mendapatkan 26 persentase
65%.
Artinya, pada kemampuan awal, ketika saat melakukan eksperimen dan
kelompok kontrol masih diajarkan oleh guru dengan menggunakan metode
ceramah kelompok eksperimen memiliki nilai rata-rata lebih rendah dari
kelompok kontrol. Akan tetapi, setelah kelompok eksperimen diajarkan dengan
menggunakan metode demonstrasi nilai rata-rata lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol yang diajarkan dengan menggunakan metode ceramah.
Sebelum diterapkannya metode pembelajaran dengan metode demonstrasi
kegiatan belajar mengajar masih terfokus oleh guru. Siswa tidak turut aktif dalam
mengikuti pembelajaran. Akan tetapi, setelah diterapkannya metode demonstrasi
untuk kelas eksperimen, proses pembelajaran jauh lebih aktif, lebih berani
dibanding kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah. Hal ini terbukti
dengan beberapa faktor, diantaranya adalah siswa lebih semangat dengan metode
demonstrasi, berani, menjadi jiwa pemimpin dan semangat dan mengurahi rasa
bosen.
Pada penilaian praktek siswa antusias sekali untuk maju dan mempraktekan
lebih awal, terciptanya semangat untuk belajar, belajar pun tidak merasakan
bosen, sebagian besar siswa-siswi lebih cepat hafal untuk niat salat jama’qasar
72
tersebut, walaupun tidak semua ada beberapa siswa yang sulit untuk melafadzkan
niat. Akan tetapi, guru harus siap siaga untuk membantunya.
Sebagaimana hasil yang terdapat pada tabel 3.3 diatas, maka dijelaskan
bahwa Ha diterima, sehingga terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil
belajar dengan menggunakan metode demonstrasi dan pembelajaran Fiqih dengan
menggunakan metode ceramah pada konsep jama’, qasar dan jama’qasar.
I. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna, dikarekan penelitian ini
mempunyai keterbatasaan diantaranya:
1. Waktu yang diberikan kepada peneliti sehingga dalam menerapkan
metode masih kurang optimal.
2. Hasil penelitian ini tidak dapat menampilkan proses pada saat kegiatan
belajar mengajar berlangsung, karena penulis tidak menggunakan alat
perekam atau lainnya sebagainya untuk mengabadikan proses belajar
tersebut.
3. Hasil penelitian ini belum dapat mewakili dengan baik, karena penelitian
ini ditunjukan pada mata pelajaran fiqih pada konsep jama’, qasar dan
jama’qasar, sehingga belum dapat diketahui hasilnya pada pokok bahasan
fiqih yang lainnya.
73
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari serangkaian penelitian yang dilakukan maka penulis dapat mengetahui
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada hasil pembahasan diperoleh terdapat pengaruh antara siswa yang
menggunakan metode demonstrasi dengan metode ceramah yang
memperoleh hasil data pretest dan posttest
2. Pada hasil nilai praktek siswa yang diarahan guru menggunakan metode
demonstrasi dengan siswa yang tidak diberikan arahan oleh guru, hasil nilai
rata-rata 30 dan hasil persentase 76% untuk kelas eksperimen sedangan
untuk kelas kontrol 26 mendapatkan persentase 65% hasil tersebut terdapat
perbedaan nilai praktek siswa eksperimen dan siswa kontrol.
3. Pada hasil perhitunga nilai “t” diperoleh = thitung = 5,39 dan ttabel = 1,69 atau
dengan kata lain thitung > ttabel , maka hipotesis yang menyatakan terdapat
perbedaan rata-rata skor hasil belajar Fiqih antara kelompok yang
menggunakan metode demonstrasi dengan siswa yang tidak menggunakan
metode demonstrasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan hasi penelitian ini menyatakan bahwa siswa yang
diajarkan menggunakan metode demonstrasi memiliki hasil yang lebih tinggi
dibandingkan siswa yang tidak diajarkan menggunakan metode demonstrasi.
Dengan demikian diharapkan agar para guru lebih memperhatikan kembali dalam
menggunakan metode yang sesuai dengan pelajaran.
Mengaktifkan siswa dalam kegiatan mengajar adalah hal yang utama yang
harus dipilih oleh guru dalam proses belajar mengajar. Belajar bukan menjadi
suatu paksaan melainkan menjadikan suasana belajar yang benar-benar mereka
74
sukai. Seorang guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang diarahkan
menggunakan media melibatkan secara langsung siswa itu aktif, menarik, kreatif
dan inovatif, sesuai dengan temuan penelitian hasil belajar jama’qasar dengan cara
mempraktekan solat siswa pun sangat antusias sekali untuk melakukan praktek
solat didepan kelas, rasa ingin tahu mereka sangat tinggi ketika guru menjelaskan
jama’qasar dan ketika guru mulai mempraktekkannya. Hal ini menunjukkan
bahwa menggunakan metode demonstrasi dapat memberi pengaruh yang baik,
pemusatan siswa pun benar-benar fokus kepada guru.
Metode demonstrasi ini tidak hanya digunakan untuk praktek solat saja, akan
tetapi pembahasan yang berkenaan dengan praktek itu akan jauh lebih baik
apabila guru menggunakan metode demonstrasi. Jadi, tidak satu pun metode yang
cocok untuk semua karakter siswa. Untuk itu guru harus membuat perencanaan
mengajar yang matang, metode pembelajaran yang tepat, untuk dapat menjawab
tantangan ini. tidak akan mencapai baik dan tidak sampai kepada tujuan
pembelajaran jika mengajar tanpa persiapan.
C. Saran
Berdasrakan kesimpulan yang telah diperoleh, saran-saran dalam penelitian
ini adalah:
1. Diharapkan pada para guru lebih mengembangkan metode pembelajara
pada proses belajara mengajar dan guru dapat memilih metode mengajar
yang tepat, agar dapat memicu semangat belajar siswa, lebih
menyenangkan, siswa tidak merasakan kejenuhan dalam proses belajar.
2. Diharapkan pada guru bidang studi fiqih agar lebih memperhatikan metode
yang sesuai dengan materi dan dapat menerapkan latihan praktek ibadah
didalam kelas jika meterinya itu praktek ibadah solat, tayamum, jenazah
dan lain sebagainya.
3. Berikan kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapatnya dan
bertanya.
75
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. Ilmu Pendidikan, Jakara: PT. Rineka Cipta, 2003
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,2009.
Al-Juzairi, Abdurrahman, Fiqih Empat Madzhab Bagian Ibadah Jilid 3, Cairo:Mathba’ah Al-Istiqomah, 1996.
Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Al-Mizan Publishing, 2009.
Dzajuli, A. Ilmu Fiqih Penggalian, Perkembangan dan Penerapan Hukum Islam,Jakarta kencana, 2010.
Daradjat, Zakiah. Methodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Jakarta: BumiAksra, 2008.
Fajar, Malik. Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 TentangSistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Departemen Pendidikan NasionalRepublik Indonesia, 2006.
Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan , Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,2006.
Isjoni, pembelajaran Visioner Perpaduan Indonesia dan Malaysia, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2007
Kader, Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta: Rosemata, 2010.
Lukman, Aceng. Peranan Pendidikan Pra-Sekolah Terhadap Prestasi BelajarSiswa Kelas 1 Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Islam, Vol IX No. Januari-Juni 2006.
Margono, Metodelogi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka cipta, 2010.
Munadi, Yudi. Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008
Nata, Abuddin. Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta:Kencana, 2009.
Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: PT Bumi Akasara, 2006.
Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002
76
Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,Jakarta: Kencana, 2010.
Siregar, Syofian. Statistika Deskriptif untuk Penelitian, Jakarta: Rajawali Pers,2010.
Sudjana, Metode Statistika, ( Bandung : Tarsito, 2001), h. 238-239
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2009.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2008.
Sudiyono, Strategi Pembelajaran Partisipatori di Perguruan Tinggi, Malang:UIN Malang, 2006
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif danR&D, Bandung: Alfabeta, 2010.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: RemajaRosda Karya, 2007
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Jakarta: PTRemaja Rosdakarya, 2010.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2001
Syamsu. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran, Makasar, CV berkah utami,2009.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus BesarBahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2000.
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta:Raja GrafindoPersada, 2011.
Umi Machmudah, Active Learning dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Malang:UIN PRESS, 2008.
Yamin, Martinis. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: GP Press,2009.
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)
Nama Sekolah : MTs Islamiyah
Mata Pelajaran : FIQIH
Kelas / Semester : VII / I
PertemuanKe- : I ( Pertama)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : 1. Melaksanakan tata cara salat jama’, qasar, dan
jama’qasar.
Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan ketentuan salat jama’, qasar, dan
jama’qasar.
1.2 Mempraktekkan salat jama’qasar, qasar dan
jama’qasar
Indikator : 1. Mengetahui pengertian salat jama’, qashar,
jama’qasar.
2. Menjelaskan pengaertian jama’.
3. Menyebutkan macam-macam salat jama’.
4. Menguraikan syarat-syarat salat jama’.
5. Membacakan lafadz niat salat jama’.
6. Menjelaskan tata-tata cara salat jama’
7. Mendemonstrasikan salat jama’.
1. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu mengetahui pengertian salat jama’, qasar dan jama’qasar.
Siswa mampu menjelaskan pengertian jama’.
Siswa mampu menyebutkan macam-macam salat jama’..
Siswa mampu menguraikan syarat-syarat salat jama’.
Siswa mampu melafadzkan niat salat jama’.
Siswa mampu menjelaskan tata-tata cara salat jama’.
Siswa mampu membacakan serta mendemonstrasikan salat jama’.
2. Materi Pembelajaran
Pengertian salat jama’
Macam-macam salat jama’.
syarat-syarat salat jama’.
Lafadz-lafadz niat salat jama’ taqdim dan jama takhir dan tata-tata cara salat jama’.
3. Langkah – langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai KarakterApersepsi : Guru mengkondisikan kelas
(mengucapkan salam,berdoa, dan mempersiapkanbuku / bahan ajar)
Siswa memulaipembelajaran diawalidengan salam, berdoaatau membaca basmallah
Disiplin (dicipline )
Bertaqwa ( religioius) Rasa Hormat
TertibMotivasi : Guru memotivasi siswa
mengenai materi yang akandiajarkan
Guru melakukanbrainstorming kepada siswamengenai materi yang akandiajarkan
Guru memberikan arahanmengenai tujuan yang akandicapai
Siswa mendengarkanpenjelasan yangdisampaikan oleh gurumengenai materi hari ini
Rasa hormat danperhatian (resfect)
Rasa ingin tahu(curiosity)
Tertib
( ..... menit)
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Guru menanyakan kepada
siswa sejauh mana siswamengetahui materi yang akandiajarkan.
Guru menjelaskan pengertiansalat jama’, macam-macamjama’ serta syarat-syaratketika ingin melakukan salatjama’.
Guru melafadzkan niat solatjama’.
Siswa merespon danmenjawab pertanyaan dariguru
Siswa memperhatikan,dan menyimak penjelasandari guru dengan fokus.
Siswa mengikutimelafadzkan niat salatjama’
Respon
Fokus
Tekun Rasa ingin tahu
Serius( ..... menit)
2) Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Guru mengulas kembali
melafadzkan niat salat jama’dan memilih salah satu siswauntuk membacanyatujuannya agar inginmengetahui bisa atautidaknya siswa itumelafdazkan niat salat jama’.
Guru pun mempersiapkanlangkah awal untukmendemonstrasikan danmengarahkan siswa untukmencatat hal-hal yangdianggap penting.
Guru mulai memberikanpertanyaan-pertanyaan yangmerangsang siswa untuktertarik memerhatikandemonstrasi setelah itu gurupun mulaimendemonstrasikan salatjama’ taqdim dan takhir
Kemudian setelah gurumendemonstrasikan, gurupun memberikan waktukepada siswa 5-7 menit untukberlatih apa-apa yang telahdidemonstarsikan oleh guru,kemudian guru pu memilihbeberapa siswa untuk prakteksalat jama’taqdim dan takhirdidepan teman-teman
Siswa bersama-samamengikuti gurumelafadzkan niat salatjama’
Siswa yang dipilih gurumelafadzkan niat salatjama’ dengan baik danbenar
Siswa fokus danmenyimak arahan yangdiberikan oleh guru danmempersiapkan alat tulisuntuk mencatat hal-halyang penting.
Siswa pun merespon danmenjawab pertanyaan-pertanyaan yangdiberikan oleh guru.
Siswa memperhatikanguru yang sedangmendemonstrasikan danserius.
Siswa mulai bersiap-siaodan mengulas kembalimelafadzkan niat-niatsalat jama dan siswayang dipilih majukedepan kemudianmempraktekkannyadengan baik, percaya diridan tertib
Respect Fokus
Komunikatif Berani
Respect Fokus
Respon
Rasa ingin tahu
Memperhatikan danmenyimak
Serius
Tanggung jawab
Saling menghargai Displin Percaya diri
Tertib
(..... menit)
3) Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Guru mempersilahkan siswa
untuk bertanya tentangmateri yang belum diketahui
Siswa bertanyamengenai materi yangbelum dipahami
Rasa ingin tahu(curiosity)
Keberanian (courage)
dan difahami oleh siswa
Guru menjawab dan memberipenguatan dari apa yangbelum dipahami siswa
Guru memberi tindak lanjutdengan memberikanpertanyaan-pertanyaanmengenai pelajaran yangtelah diajarkan tujuannyaagar siswa benar-benarpaham tentang jama taqdimdan takhir
Kemudian guru punmenyimpulkan pelajaran hariini.
Siswa menyimakjawaban dan penguatanyang disampaikan guru
Siswa pun meresponkembali dan menjawabpertanyaan yangdiberikan oleh guru
Siswa menyimakkesimpulan pelajaranhari ini
Menyimak Tanggung jawab
(responsibility)
Komunikatif Merespon
Percaya diri
Menyimak
Disiplin(..... menit)
c. Penutup
Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter
Guru menutup pelajarandengan membaca hamdallahdan mengucapkan salam
Siswa berdo’a danmengucapkan salam Religious
Rasa hormat(...... menit)
4. Sumber Sri Ety Muctinah, SMART Sarana Mandiri Belajar Aktif, (Jakarta: penerbit swadaya
murni). 2012 LKS
M Nasikin, Ayo Belajar Agama Islam (Jakarta: Penerbit Erlangga) 2006 KTSP
Muhammad Bagir, Fiqih Praktis Meurut Al-Qur’an, Assunah dan Pendapat Para
Ulama, (Bandung: Penerbit Mizan 2000.
5. Media atau alat (Sejadah atau karpet)
6. Metode pembelajaran
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
7. Penilaian
Indikator PencapaianKompetensi
TekinikPenilaian
BentukInstrumen
Instrumen Soal
1. Mengetahui pengertiansalat jama’, qashar,jama’qasar.
2. Menjelaskan pengertianjama’?
3. Menyebutkan macam-macam salat jama’
4. Menguraikan syarat-syarat salat jama’.
5. Melafadzkan niat salatjama’.
6. Mendemonstrasikansalat jama’
Tes Tertulis
Tes Tertulis
Tes tertulis
Tes Tertulis
Tes tertulis
Tes praktek
Essai
Essai
Essai
Essai
Essai
Praktek
Salat jama’menurut bahasaartinya?
Salat jama’menurut istilahyaitu?
Sebutkan duamacam salat jama?
Jelaskan syarat-syaratdiperbolehkannyamenjama’
Tuliskanlah niatsalat jama takhirdan taqdim besertaartinya?Mempraktekkansalat jam’.
Jakarta, November 2013
Mengetahui Peneliti
Guru Mapel Fiqih/Observer
Haris S.Pd. I Irma Listianti
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)
Nama Sekolah : MTs Islamiyah
Mata Pelajaran : FIQIH
Kelas / Semester : VII / I
PertemuanKe- : II (Kedua)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Melaksanakan tata cara salat jama’, qasar, dan jama’qasar
Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan ketentuan salat jama’, qasar dan
jama’qasar
1.2 Mempraktikan salat jama’, qasar dan jama’qasar..
Indikator : 1. Menjelaskan pengertian qasar.
2. Menyebutkan salat yang dapat diqasar.
3. Menguraikan syarat-syarat salat qasar.
4. Melafadzkan niat salat qasar.
5. Menjelaskan tata-tata cara salat qasar
6. Mempraktikan salat qasar
1. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian qasar.
Siswa dapat memyebutkan salat yang dapat diqasar
Siswa dapat menguraikan syarat-syarat salat qasar
Siswa dapat melafadzkan niat salat qasar
Siswa dapat menjelaskan tata-tata cara salat qasar
Siswa dapat mempraktikan salat qasar.
2. Materi Pembelajaran
Salat qasar
Salat yang dapat diqasar
Syarat-syarat salat qasar dan nit salat qasar serta tata-tata cara salat qasar
3. Langkah – langkah Pembelajarana. PendahuluanKegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Apersepsi : Guru mengkondisikan kelas
(mengucapkan salam,berdoa, dan mempersiapkanbuku / bahan ajar)
Siswa memulaipembelajaran diawalidengan salam, berdoaatau membaca basmallah
Disiplin (dicipline )
Bertaqwa ( religioius) Rasa Hormat
Motivasi : Guru memotivasi siswa
mengenai materi yang akandiajarkan
Guru melakukanbrainstorming kepada siswamengenai materi yang akandiajarkan
Guru memberikan informasimengenai Tujuan yang akandicapai
Siswa mendengarkanpenjelasan dan informasiyang disampaikan olehguru
Rasa hormat danperhatian (resfect)
Rasa ingin tahu(curiosity)
( ....... menit)
b. Kegiatan Inti1) Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Guru menanyakan kepada
siswa sejauh mana siswamengetahui materi yang akandiajarkan.
Guru menjelaskan kembalipengertian salat qasa,menyebutkan salat yangdapat diqasar, syarat-syaratsalat qasar.
Guru melafadzkan niat salatqasar, tata-tata cara salatqasar
Siswa meresponmenjawab pertanyaandari guru
Siswa memperhatikan,dan menyimakpenjelasan dari gurudengan fokus.
Siswa mengikutimelafadzkan niat salatqasaq
perhatian ( respect) respon
Fokus
Tekun Rasa ingin tahu
Serius
( .... menit)
2) ElaborasiKegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Guru mengulas kembali
melafadzkan niat salat qasardan memilih salah satu siswauntuk membacanyatujuannya agar inginmengetahui bisa atau
Siswa bersama-samamengikuti gurumelafadzkan niat salatqasar
Siswa yang dipilih gurumelafadzkan niat salat
Respect
Fokus Komunikatif Berani
tidaknya siswa itumelafdazkan niat salat qasar
Guru pun mempersiapkanlangkah awal untukmendemonstrasikan danmengarahkan siswa untukmencatat hal-hal yangdianggap penting.
Guru mulai memberikanpertanyaan-pertanyaan yangmerangsang siswa untuktertarik memerhatikandemonstrasi setelah itu gurupun mulaimendemonstrasikan
Kemudian setelah gurumendemonstrasikan, gurupun memberikan waktukepada siswa 5-7 menit untukberlatih apa-apa yang telahdidemonstarsikan oleh guru,kemudian guru pu memilihbeberapa siswa untuk prakteksalat qasar didepan teman-teman
qasar’ dengan baik danbenar
Siswa fokus danmenyimak arahan yangdiberikan oleh guru danmempersiapkan alat tulisuntuk mencatat hal-halyang penting.
Siswa pun merespon danmenjawab pertanyaan-pertanyaan yangdiberikan oleh guru.
Siswa memperhatikanguru yang sedangmendemonstrasikan danserius.
Siswa mulai bersiap-siaodan mengulas kembalimelafadzkan niat-niatsalat jama dan siswayang dipilih majukedepan kemudianmempraktekkannyadengan baik, percaya diridan tertib
Respect Fokus
Respon
Rasa ingin tahu
Memperhatikan danmenyimak
Serius
Tanggung jawab Saling menghargai
Displin Percaya diri
Tertib
( ...... menit)
3) KonfirmasiKegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Guru mempersilahkan siswa
untuk bertanya tentangmateri yang belum diketahuidan difahami oleh siswa
Guru menjawab dan memberipenguatan dari apa yangbelum dipahami siswa
Guru memberi tindak lanjutdengan memberikanpertanyaan-pertanyaanmengenai pelajaran yangtelah diajarkan tujuannya
Siswa bertanyamengenai materi yangbelum dipahami
Siswa menyimakjawaban dan penguatanyang disampaikan guru
Siswa pun meresponkembali dan menjawabpertanyaan yangdiberikan oleh guru
Rasa ingin tahu(curiosity)
Keberanian (courage)
Menyimak Tanggung jawab
(responsibility) Komunikatif Merespon
Percaya diri
agar siswa benar-benarpaham tentang jama taqdimdan takhir
Kemudian guru punmenyimpulkan pelajaran hariini.
Siswa menyimakkesimpulan pelajaranhari ini
Menyimak Disiplin( ....... menit)
c. PenutupKegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter
Guru menutup pelajarandengan membaca hamdallahdan mengucapkan salam
Siswa berdo’a danmengucapkan salam
Religious
Rasa hormat(..... menit)
4. Sumber / Media / Alat Sri Ety Muctinah, SMART Sarana Mandiri Belajar Aktif, (Jakarta: penerbit swadaya
murni). 2012 LKS M Nasikin, Ayo Belajar Agama Islam (Jakarta: Penerbit Erlangga) 2006 KTSP
Muhammad Bagir, Fiqih Praktis Meurut Al-Qur’an, Assunah dan Pendapat ParaUlama, (Bandung: Penerbit Mizan 2000.
5. Metode pembelajarana. Ceramahb. Tanya jawabc. Demonstrasi
6. Penilaian
Indikator PencapaianKompetensi
Tekinik Penilaian BentukInstrumen
Instrumen Soal
1. Menjelaskan pengertian qasar.
2. Menyebutkan salat yang dapatdiqasar.
3. Menguraikan syarat-syarat salatqasar.
Tes Tertulis
Tes tertulis
Essai
Essai
Salat qasar menurutbahasa dan istilahartinya?
Sebutkan salat apasajayang dapat diqasar?
Kenapa solat subuhdan magrib tidakdapat di qasar?
4. Melafadzkan niat salat qasar.
5. Mendemonstrasikan salat qasar
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes praktek
Essai
Essai
Praktek
Sebutkan syarat-syarat salat qasar?
Tuliskan niat salatqasar beserta artinya?
Praktek salat qasardidepan teman-teman.
Jakarta, November 2013
MengetahuiGuru Mapel Fiqih/Observer Peneliti
Haris S.Pd.I Irma Listianti
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)
Nama Sekolah : MTs Islamiyah
Mata Pelajaran : FIQIH
Kelas / Semester : VII / I
PertemuanKe- : III (ketiga)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : 1. Melaksanakan tata cara salat jama’, qasar, dan
jama’qasar.
Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan ketentuan salat jama’, qasar, dan
jama’qasar.
1.2 Mempraktekkan salat jama’, qasar dan jama’qasar
Indikator : 1. Menjelaskan pengertian jama’qasar.
2. Menyebutkan salat yang dapat dijama’qasar.
3. Menguraikan syarat-syarat salat jama’qasar
4. Melafadzkan niat salat jama’qasar.
5. Menjelaskan tata-tata cara salat jama’qasar
6. Mendemonstrasikan salat jama’qasar
1. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengetahui pengertian jama’qasar.
Siswa dapat menyebutkan macam-macam salat jama’qasar.
Siswa dapat menjelaskan syarat-syarat salat jama’qasar.
Siswa dapat menyebutkan lafadz niat salat jama’qasar.
Siswa dapat menjelaskan tata-tata cara salat jama’qasar
Siswa dapat membacakan serta memndemonstrasikan salat jama’.
2. Materi Pembelajaran
Pengertian salat jama’qasar
Salat yang dapat dijama’qasar dan syarat-syarat salat jama’qasar
Lafadz-lafadz niat salat jama’qasar
Tata-tata cara salat jama’qasar
3. Langkah – langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai KarakterApersepsi : Guru mengkondisikan kelas
(mengucapkan salam,berdoa, dan mempersiapkanbuku / bahan ajar)
Siswa memulaipembelajaran diawalidengan salam, berdoaatau membaca basmallah
Disiplin (dicipline )
Bertaqwa ( religioius) Rasa Hormat
Motivasi : Guru memotivasi siswa
mengenai materi yang akandiajarkan
Guru melakukanbrainstorming kepada siswamengenai materi yang akandiajarkan
Guru memberikan informasimengenai Tujuan yang akandicapai
Siswa menyimakpenjelasan yangdisampaikan oleh gurumengenai mmateri yangakan diajarkan hari ini
Rasa hormat danperhatian (resfect)
Rasa ingin tahu(curiosity)
Tertib
( ....... menit)
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Guru menanyakan kepada
siswa sejauh mana siswamengetahui materi yang akandiajarkan.
Guru menjelaskan pengertianjama’qasar, menyebutkansalat jama’qasar,
Guru melafadzkan niat salatjama’qasar, tata-tata cara salt
Siswa menjawabpertanyaan dari guru
Siswa memperhatikan,dan menyimakpenjelasan dari gurudengan fokus.
perhatian ( respect)
Fokus
Tekun Rasa ingin tahu
Serius( ..... menit)
2) Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Guru mengulas kembali
melafadzkan niat salat qasardan memilih salah satu siswa
Siswa bersama-samamengikuti gurumelafadzkan niat salat
Respect
Fokus Komunikatif
untuk membacanyatujuannya agar inginmengetahui bisa atautidaknya siswa itumelafadzkan niat salat
Guru pun mempersiapkanlangkah awal untukmendemonstrasikan danmengarahkan siswa untukmencatat hal-hal yangdianggap penting.
Guru mulai memberikanpertanyaan-pertanyaan yangmerangsang siswa untuktertarik memerhatikandemonstrasi setelah itu gurupun mulaimendemonstrasikan
Kemudian setelah gurumendemonstrasikan, gurupun memberikan waktukepada siswa 5-7 menit untukberlatih apa-apa yang telahdidemonstarsikan oleh guru,kemudian guru pu memilihbeberapa siswa untuk prakteksalat qasar didepan teman-teman
jama’qasar Siswa yang dipilih guru
melafadzkan niat salatjama’qasar’ dengan baikdan benar
Siswa fokus danmenyimak arahan yangdiberikan oleh guru danmempersiapkan alat tulisuntuk mencatat hal-halyang penting.
Siswa pun merespon danmenjawab pertanyaan-pertanyaan yangdiberikan oleh guru.
Siswa memperhatikanguru yang sedangmendemonstrasikan danserius.
Siswa mulai bersiap-siapdan mengulas kembalimelafadzkan niat-niatsalat jama dan siswayang dipilih majukedepan kemudianmempraktekkannyadengan baik, percaya diridan tertib
Berani
Respect Fokus
Respon
Rasa ingin tahu
Memperhatikan danmenyimak
Serius
Tanggung jawab Saling menghargai
Displin Percaya diri
Tertib
( .... menit)
3) Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Guru mempersilahkan siswa
untuk bertanya tentangmateri yang belum diketahuidan difahami oleh siswa
Guru menjawab dan memberipenguatan dari apa yangbelum dipahami siswa
Guru memberi tindak lanjut
Siswa bertanyamengenai materi yangbelum dipahami
Siswa menyimakjawaban dan penguatanyang disampaikan guru
Siswa pun merespon
Rasa ingin tahu(curiosity)
Keberanian (courage)
Menyimak
Tanggung jawab(responsibility)
Komunikatif
Merespon
dengan memberikanpertanyaan-pertanyaanmengenai pelajaran yangtelah diajarkan tujuannyaagar siswa benar-benarpaham tentang jama taqdimdan takhir
Kemudian guru punmenyimpulkan pelajaran hariini.
kembali dan menjawabpertanyaan yangdiberikan oleh guru
Siswa menyimakkesimpulan pelajaranhari ini
Percaya diri
Menyimak Disiplin
c. Penutup
Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter
Guru menutup pelajaran denganmembaca hamdallah danmengucapkan salam
Siswa berdo’a danmengucapkan salam
ReligiousRasa hormat
4. Sumber Sri Ety Muctinah, SMART Sarana Mandiri Belajar Aktif, (Jakarta: penerbit swadaya
murni). 2012 LKS M Nasikin, Ayo Belajar Agama Islam (Jakarta: Penerbit Erlangga) 2006 KTSP Muhammad Bagir, Fiqih Praktis Meurut Al-Qur’an, Assunah dan Pendapat Para
Ulama, (Bandung: Penerbit Mizan 2000.
5. Media atau alat (Sejadah atau karpet)
6. Metode pembelajarana. Ceramahb. Tanya jawabc. Demonstrasi
7. Penilaian
Indikator PencapaianKompetensi
TekinikPenilaian
BentukInstrumen
Instrumen Soal
1. Menjelaskan pengertian salatjama’qasar.
Tes Tertulis Essai Jelaskan yang apayang dimaksuddengan salatjama’qasar?
Salat apa saja yang
2. Menyebutkan salat apa sajayang dapat dijama’qasar
3. Menguraikan syarat-syaratsalat jama’ dan qashar.
4. Melafadzkan niat salatjama’qasar
Tes Tertulis
Tes tertulis
Tes Tertulis
Essai
Essai
Essai
bisa di jama’qasar,sebutkan!
Sebutkan syaratsahnya jama’qasar?
Apa tujuandiperbolehkannyamelaksanakan saatdengan caramenjama’qasar?Jelaskan!
Tulislah niat salatjama’qasar besertaartinya?
Ciputat, November 2013
Mengetahui
Guru Mapel Fiqih/Observer Peneliti
Haris S.Pd.I Irma listianti
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)
Nama Sekolah : MTs Islamiyah
Mata Pelajaran : FIQIH
Kelas / Semester : VII / I
PertemuanKe- : I ( Pertama)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : 1. Melaksanakan tata cara salat jama’, qasar, dan
jama’qasar.
Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan ketentuan salat jama’, qasar, dan
jama’qasar.
1.2 Mempraktekkan salat jama’qasar, qasar dan
jama’qasar
Indikator : 1. Mengetahui pengertian salat jama’, qashar,
jama’qasar.
2. Menjelaskan pengertian jama’.
3. Menyebutkan macam-macam salat jama’
4. Menguraikan syarat-syarat salat jama’.
5. Melafadzkan niat salat jama’.
6. Menjelaskan tata-tata cara salat jama’
7. Mendemonstrasikan salat jama’
1. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu mengetahui pengertian salat jama’, qasar dan jama’qasar.
Siswa mampu menjelaskan pengertian jama’.
Siswa mampu menyebutkan macam-macam salat jama’.
Siswa mampu menguraikan syarat-syarat salat jama’.
Siswa mampu melafadzkan niat salat jama
Siswa mampu menjelaskan tata-tata cara salat jama
Siswa mampu membacakan serta mendemonstrasikan salat jama’.
2. Materi Pembelajaran
Pengertian salat jama’.
Macam-macam salat jama’.
Syarat-syarat salat jama’
Lafadz-lafadz niat salat jama’taqdim dan jama takhir dan tata-tata cara salat jama’
3. Langkah – langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai KarakterApersepsi : Guru mengkondisikan kelas
(mengucapkan salam,berdoa, dan mempersiapkanbuku / bahan ajar)
Siswa memulaipembelajaran diawalidengan salam, berdoaatau membaca basmallah
Disiplin (dicipline ) Bertaqwa ( religioius)
Rasa Hormat Tertib
Motivasi : Guru memotivasi siswa
mengenai materi yang akandiajarkan
Guru melakukanbrainstorming kepada siswamengenai materi yang akandiajarkan
Guru memberikan arahanmengenai tujuan yang akandicapai
Siswa mendengarkanpenjelasan yangdisampaikan oleh gurumengenai materi yangakan diajarkan hari ini
Perhatian (resfect) Rasa ingin tahu
(curiosity) Tertib
( ..... menit)
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Guru menanyakan kepada
siswa sejauh mana siswamengetahui materi yang akandiajarkan.
Guru menjelaskan pengertiansalat jama’ macam-macamjama’ serta syarat-syaratketika ingin melakukan salatjama’.
Guru melafadzkan niat salatjama’.
Siswa merespon danmenjawab pertanyaandari guru
Siswa memperhatikan,dan menyimakpenjelasan dari gurudengan fokus.
Siswa mengikutimelafadzkan niat salatjama’.
Respon
Fokus Tekun
Rasa ingin tahu
Serius( .... menit)
2) Elaborasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru mengulas kembalimelafadzkan niat salat jama’dan memilih salah satu siswauntuk membacanyatujuannya agar inginmengetahui bisa atautidaknya siswa itumelafdazkan niat salat jama’.
Guru menjelaskan kepadasiswa agar masing-masingsiswa praktek salat jama,kemudian guru pun memilihbeberapa siswa untuk prakteksalat jama taqdim dan takhirdidepan teman-teman.
Siswa bersama-samamengikuti gurumelafdzkan niat salatjama’.
Siswa yang dipilih gurumelafdzkan niat salatjama’ dengan baik danbenar
Siswa mulai bersiap-siapdan mengulas kembalimelafadzkan niat-niatsalat jama’dan siswayang dipilih majukedepan kemudianmempraktekkannyadengan baik dan tertib
Respect
Fokus Komunikatif Berani
Tanggung jawab Hebat
Cermat Saling menghargai
( ..... menit)
3) Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Guru memberi tindak lanjut
dan mempersilakan siswauntuk menyimpulan dari apayang telah di demonstrasikansiswa (sebagai feedback)
Guru mempersilahkan siswauntuk bertanya tentangmateri yang belum di ketahuidan difahami oleh siswa
Guru menjawab dan memberipenguatan dari apa yangbelum dipahami siswa
Guru bertanya kepada siswatentang materi yang baru sajadiajarkan.
Siswa menyimak arahanyang diberikan oleh gurudan memberi kesimpulandari yang telahdidemonstrasikan.
Siswa bertanyamengenai materi yangbelum dipahami
Siswa menyimakjawaban dan penguatanyang disampaikan guru
Siswa menjawabpertanyaan guru
Rasa ingin tahu(curiosity)
Keberanian (courage)
Rasa hormat danperhatian (resfect)
Tanggung jawab(responsibility)
Komunikatif
( ..... menit)
c. Penutup
Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter
Guru memberikan Siswa menyimpulkan Percaya diri dan
kesempatan kepada siswauntuk menyimpukan materiyang telah disampaikan
Guru melakukan post testuntuk mengetahui apakahsiswa paham atau tidaktentang materi yang telahdiajarkan
Guru menutup pelajarandengan membaca hamdallahdan mengucapkan salam
materi yang disampaikan
Siswa mempersiapkandiri untuk menjawabpertanyaan yangdiberikan oleh guru
Siswa berdo’a danmengucapkan salam
perhatian (resfect)
Respect percaya diri dan
berani.
Religious Rasa hormat
( ..... menit)
4. Sumber / Media / Alat Sri Ety Muctinah, SMART Sarana Mandiri Belajar Aktif, (Jakarta: penerbit swadaya
murni). 2012 LKS
M Nasikin, Ayo Belajar Agama Islam (Jakarta: Penerbit Erlangga) 2006 KTSP
Muhammad Bagir, Fiqih Praktis Meurut Al-Qur’an, Assunah dan Pendapat Para
Ulama, (Bandung: Penerbit Mizan 2000.
5. Metode pembelajaran
a. Ceramah
b. Tanya jawab
6. Penilaian
Indikator PencapaianKompetensi
TekinikPenilaian
BentukInstrumen
Instrumen Soal
1. Mengetahui pengertian salatjama’, qashar, jama’qasar.
2. Menjelaskan pengertianjama’.
3. Menyebutkan macam-macam salat jama’
4. Menguraikan syarat-syaratsalat jama’.
Tes Tertulis
Tes Tertulis
Tes tertulis
Tes Tertulis
Essai
Essai
Essai
Essai
Salat jama’menurut bahasaartinya?Salat jama’menurut istilahyaitu?
Sebutkan duamacam salatjama?
Jelaskan syarat-syaratdiperbolehkannya menjama’
5. Melafadzkan niat salatjama’.
Tes tertulis EssaiTuliskanlah niatsalat jama takhirdan taqdimbeserta artinya?
Ciputat, November 2013
Mengetahui
Guru Mapel Fiqih/Observer Peneliti
Drs. Aris Herdiana Irma listianti
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)
Nama Sekolah : MTs Islamiyah
Mata Pelajaran : FIQIH
Kelas / Semester : VII / I
PertemuanKe- : II (Kedua)
Alokasi Waktu : 2 x 40
Standar Kompetensi : Melaksanakan tata cara salat jama’, qasar, dan
jama’qasar.
Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan ketentuan salat jama’, qasar, dan
jama’qasar.
1.2 Mempraktikkan salat jama’ qasar dan jama’qasar
Indikator : 1. Menjelaskan pengertian qasar.
2. Menyebutkan salat yang dapat diqasar.
3. Menguraikan syarat-syarat salat qasar.
4. Melafadzkan niat salat qasar.
5. Menjelaskan tata-tata cara salat qasar
6. Mendemonstrasikan salat qasar
1. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian qasar.
Siswa dapat memyebutkan salat yang dapat diqasar
Siswa dapat menguraikan syarat-syarat salat qasar
Siswa dapat melafadzkan niat salat qasar
Siswa dapat menjelaskan tata-tata cara salat qasar.
Siswa dapat mendemonstrasikan salat qasar.
2. Materi Pembelajaran
Pengertian qasar.
Salat yang dapat diqasar
Syarat-syarat salat qasar, dan lafadz niat serta tata-tata cara salat qasar
3. Langkah – langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai KarakterApersepsi : Guru mengkondisikan kelas
(mengucapkan salam,berdoa, dan mempersiapkanbuku / bahan ajar)
Siswa memulaipembelajaran diawalidengan salam, berdoaatau membaca basmallah
Disiplin (dicipline ) Bertaqwa ( religioius) Rasa Hormat Tertib
Motivasi : Guru memotivasi siswa
mengenai materi yang akandiajarkan
Guru melakukanbrainstorming kepada siswamengenai materi yang akandiajarkan
Guru memberikan arahanmengenai tujuan yang akandicapai
Siswa menyimakpenjelasan yangdisampaikan oleh gurumengenai materi yangakan diajarkan hari ini
Perhatian (resfect) Rasa ingin tahu
(curiosity) Tertib
( ....... menit)
b. Kegiatan Inti1) Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Guru menanyakan kepada
siswa sejauh mana siswamengetahui materi yang akandiajarkan.
Guru menjelaskan pengertiansalat qasar, menyebutkansalat yang dapat diqasar,syarat-sayart salat qasar.
Guru melafadzkan niat salatqasar.
Siswa merespon danmenjawab pertanyaandari guru
Siswa memperhatikan,dan menyimakpenjelasan dari gurudengan fokus.
Siswa mengikutimelafadzkan niat salatqasar
Respon
Fokus Tekun Rasa ingin tahu
Serius
( ......... menit)
2) ElaborasiKegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru mengulas kembalimelafadzkan niat salat qasardan memilih salah satu siswauntuk membacanyatujuannya agar inginmengetahui bisa atautidaknya siswa itumelafdazkan niat salat qasar.
Guru menjelaskan kepadasiswa agar masing-masingsiswa praktek salat qasar,kemudian guru pun memilihbeberapa siswa untuk prakteksalat qasar didepan teman-teman.
Siswa bersama-samamengikuti gurumelafdzkan niat salatqasar.
Siswa yang dipilih gurumelafdzkan niat salatqasar dengan baik danbenar
Siswa mulai bersiap-siapdan mengulas kembalimelafadzkan niat-niatsalat qasar dan siswayang dipilih majukedepan kemudianmempraktekkannyadengan baik dan tertib.
Respect Fokus Komunikatif Berani Tanggung jawab Hebat Cermat Saling menghargai
( ....... menit)
3) KonfirmasiKegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Guru memberi tindak lanjut
dan mempersilakan siswauntuk menyimpulan dari apayang telah di demonstrasikansiswa (sebagai feedback)
Guru mempersilahkan siswauntuk bertanya tentangmateri yang belum di ketahuidan difahami oleh siswa
Guru menjawab dan memberipenguatan dari apa yangbelum dipahami siswa
Guru bertanya kepada siswatentang materi yang baru sajadiajarkan
Siswa menyimak arahanyang diberikan oleh gurudan memberi kesimpulandari yang telahdidemonstrasikan.
Siswa bertanyamengenai materi yangbelum dipahami
Siswa menyimakjawaban dan penguatanyang disampaikan guru
Siswa menjawabpertanyaan guru
Rasa ingin tahu(curiosity)
Keberanian (courage)
perhatian (resfect)
Tanggung jawab(responsibility)
Komunikatif( ....... menit)
c. PenutupKegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter Guru memberikan
kesempatan kepada siswauntuk menyimpukan materiyang telah disampaikan
Guru melakukan tanya jawab
Siswa menyimpulkanmateri yang disampaikan
Siswa mempersiapkan
Percaya diri danperhatian (resfect)
Respect
untuk mengetahui apakahsiswa paham atau tidaktentang materi yang telahdiajarkan
Guru menutup pelajarandengan membaca hamdallahdan mengucapkan salam
diri untuk menjawabpertanyaan yangdiberikan oleh guru
Siswa berdo’a danmengucapkan salam
percaya diri dan berani.
Religious Rasa hormat
(...... menit)
4. Sumber / Media / Alat Sri Ety Muctinah, SMART Sarana Mandiri Belajar Aktif, (Jakarta: penerbit swadaya
murni). 2012 LKS
M Nasikin, Ayo Belajar Agama Islam (Jakarta: Penerbit Erlangga) 2006 KTSP
Muhammad Bagir, Fiqih Praktis Meurut Al-Qur’an, Assunah dan Pendapat Para
Ulama, (Bandung: Penerbit Mizan 2000.
5. Metode pembelajaran
a. Ceramah
b. Tanya jawab
6. Penilaian
Indikator PencapaianKompetensi
Tekinik Penilaian BentukInstrumen
Instrumen Soal
1. Menjelaskan pengertian qasar.
2. Menyebutkan salat yang dapatdiqasar.
3. Menguraikan syarat-syarat salatqasar.
4. Melafadzkan niat salat qasar.
Tes Tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Essai
Essai
Essai
Essai
Salat qasar menurutbahasa dan istilahartinya?
Sebutkan salat apasajayang dapat diqasar?
Kenapa solat subuhdan magrib tidakdapat di qasar?
Sebutkan syarat-syarat salat qasar?
Tuliskan niat salatqasar beserta artinya?
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)
Nama Sekolah : MTs Islamiyah
Mata Pelajaran : FIQIH
Kelas / Semester : VII / I
PertemuanKe- : III (Ketiga)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : 1. Melaksanakan tata cara salat jama’, qasar, dan
jama’qasar.
Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan ketentuan salat jama’, qasar, dan
jama’qasar.
1.2 Mempraktekkan salat jama’, qasar dan jama’qasar
1.3 Mempraktikkan salat jama’, qasar, dan jama’qasar.
Indikator : 1. Menjelaskan pengertian jama’qasar.
2. Menyebutkan salat yang dapat dijama’qasar.
3. Menguraikan syarat-syarat salat jama’qasar
4. Melafadzkan niat salat jama’qasar.
5. Menjelaskan tata-tata cara salat jama’qasar.
6. Mendemonstrasikan salat jama’qasar
1. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengetahui pengertian salat jama’qasar.
Siswa dapat menyebutkan salat yang dapat dijama’qasar.
Siswa dapat menguraikan syarat-syarat salat jama’qasar.
Siswa dapat melafadzkan niat salat jama’qasar.
Siswa dapat menjelaskan tata-tata cara salat jama’qasar
Siswa dapat mendemonstrasikan salat jama’qasar
2. Materi Pembelajaran
Pengertian salat jama’qasar
Salat yang dapat dijama’qasar dan syarat-syarat salat jama’qasar.
Lafadz-lafadz niat salat jama’qasar.
Tata-tata cara salat jama’qasar
3. Langkah – langkah Pembelajarana. PendahuluanKegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai KarakterApersepsi : Guru mengkondisikan kelas
(mengucapkan salam,berdoa, dan mempersiapkanbuku / bahan ajar)
Siswa memulaipembelajaran diawalidengan salam, berdoaatau membaca basmallah
Disiplin (dicipline )
Bertaqwa ( religioius) Rasa Hormat
Motivasi :
Guru memotivasi siswamengenai materi yang akandiajarkan
Guru melakukanbrainstorming kepada siswamengenai materi yang akandiajarkan
Guru memberikan arahanmengenai Tujuan yang akandicapai
Siswa menyimakpenjelasan yangdisampaikan oleh gurumengenai materi yangakan diajarkan hari ini
perhatian (resfect) Rasa ingin tahu
(curiosity)
Tertib
( ...... menit)
b. Kegiatan Inti1) Eksplorasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Guru menanyakan kepada
siswa sejauh mana siswamengetahui materi yang akandiajarkan.
Guru menjelaskan pengertiansalat jama’qasar,menyebutkan salat salat yangdapat dijama’qasar
Guru melafadzkan niat-niatsalat jama’, qasar dan jamaqasar. Tata-tata carajama’qasar.
Siswa merespon danmenjawab pertanyaandari guru
Siswa memperhatikan,dan menyimakpenjelasan dari gurudengan fokus.
Siswa mengikutimelafadzkan niat salatjama’qasar
Respon
Fokus
Tekun Rasa ingin tahu
Serius(....... menit)
2) ElaborasiKegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
Guru mengulas kembalimelafadzkan niat salatjama’qasar dan memilihsalah satu siswa untukmembacanya tujuannya agaringin mengetahui bisa atautidaknya siswa itumelafdazkan niat salatjama’qasar.
Guru menjelaskan kepadasiswa agar masing-masingsiswa praktek salatjama’qasar, kemudian gurupun memilih beberapa siswauntuk praktek salatjama’qasar didepan teman-teman.
Siswa bersama-samamengikuti gurumelafdzkan niat salatjama’qasar.
Siswa yang dipilih gurumelafdzkan niat salatjama’qasar dengan baikdan benar
Siswa mulai bersiap-siapdan mengulas kembalimelafadzkan niat-niatsalat jama’qasar dansiswa yang dipilih majukedepan kemudianmempraktekkannyadengan baik dan tertib
Respect Fokus
Komunikatif Berani
Tanggung jawab Hebat Cermat
Saling menghargai
(...... menit)
3) Konfirmasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter Guru memberi tindak lanjut
dan mempersilakan siswauntuk menyimpulan dari apayang telah di demonstrasikansiswa (sebagai feedback)
Guru mempersilahkan siswauntuk bertanya tentangmateri yang belum di ketahuidan difahami oleh siswa
Guru menjawab dan memberipenguatan dari apa yangbelum dipahami siswa
Guru bertanya kepada siswatentang materi yang baru sajadiajarkan
Siswa menyimak arahanyang diberikan oleh gurudan memberi kesimpulandari yang telahdidemonstrasikan.
Siswa bertanyamengenai materi yangbelum dipahami
Siswa menyimakjawaban dan penguatanyang disampaikan guru
Siswa menjawabpertanyaan guru
Rasa ingin tahu(curiosity)
Keberanian (courage)
perhatian (resfect)
Tanggung jawab(responsibility)
Komunikatif(....... menit)
c. PenutupKegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter
Guru memberikankesempatan kepada siswauntuk menyimpukan materiyang telah disampaikan
Guru melakukan tanya jawabuntuk mengetahui apakahsiswa paham atau tidaktentang materi yang telahdiajarkan
Guru menutup pelajarandengan membaca hamdallahdan mengucapkan salam
Siswa menyimpulkanmateri yang disampaikan
Siswa mempersiapkandiri untuk menjawabpertanyaan yangdiberikan oleh guru
Siswa berdo’a danmengucapkan salam
Percaya diri danperhatian (resfect)
Respect percaya diri dan
berani.
Religious Rasa hormat
(...... menit)
4. Sumber / Media / Alat Sri Ety Muctinah, SMART Sarana Mandiri Belajar Aktif, (Jakarta: penerbit swadaya
murni). 2012 LKS M Nasikin, Ayo Belajar Agama Islam (Jakarta: Penerbit Erlangga) 2006 KTSP Muhammad Bagir, Fiqih Praktis Meurut Al-Qur’an, Assunah dan Pendapat Para
Ulama, (Bandung: Penerbit Mizan 2000)5. Metode pembelajaran
a. Ceramahb. Tanya jawab
6. Penilaian
Indikator PencapaianKompetensi
TekinikPenilaian
BentukInstrumen
Instrumen Soal
1. Menjelaskan pengertian salatjama’qasar.
2. Menyebutkan salat apa sajayang dapat dijama’qasar
3. Menguraikan syarat-syaratsalat jama’ dan qashar.
Tes Tertulis
Tes Tertulis
Tes tertulis
Essai
Essai
Essai
Jelaskan yang apayang dimaksuddengan salatjama’qasar?
Salat apa saja yangbisa di jama’qasar,sebutkan!
Sebutkan syaratsahnya jama’qasar?
Apa tujuandiperbolehkannya
4. Melafadzkan niat salatjama’qasar
Tes Tertulis Essai
melaksanakan saatdengan caramenjama’qasar?Jelaskan!
Tulislah niat salatjama’qasar besertaartinya?
Ciputat, November 2013
MengetahuiGuru Mapel Fiqih/Observer Peneliti
Drs. Aris Herdiana Irma listianti
Lampiran 7
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Satuan Pendidikan : MTs Islamiyah Ciputat
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Program : VII/ Fiqih
Semester : Ganjil
Tahun Ajaran : 2013-2014
Materi : Jama’, Qasar dan Jama’qasar
Standar Kompetensi : Melaksanakan tata cara salat jama’, qasar, dan jama’qasar
Kompetensi Dasar : 1. Menjelaskan ketentuan salat jama’, qasar, dan jama’qasar.
2. Mempraktikan salat jama’, qasar dan jama’qasar.
No IndikatorPembelajaran
Indikator Butir Soal SoalJenjangKognitif
KunciNo
Soal
1 Mengetahuipengertian salatjama’, qashar,jama’qasar
1. Menjeaskan pengertiansalat jama’
Salat jama’ berarti...a. Mengumpulkanb. Meringkasc. Menunda salat
C2 A 29
2. Menjelaskanpengertian salat qasar
3. Menjelaskanpengertian salatjama’qasar
4. Menentukan jumlahrakaat salat
5. Menentukan salatjama’
d. Meninggalkan salat
Salat yang diringkas adalah salat..a. Qasarb. Jama’qasarc. Jum’atd. DhuhaSalat yang dilakukan dengan cara mengabungkandua waktu dan diringkas adalah...a. Jum’atb. Qasarc. Jama’d. Jama’qasar
Salat yang asalnya “empat rakaat” hanyadikerjakan “dua rakaat” saja disebut salat..?
a. Qasarb. Jama’c. Jama’qasard. Jama’taqdim
Mengumpulkan dua salat fardu danmengerjakannya dalam satu waktu disebut salat...a. Qasrb. Jamac. Jama’qasard. Jama’takdim
C2
C2
C2
C2
A
D
A
B
30
23
10
1
6. Menyebutkan jumlahrakaat qasar
7. Menentukan jumlahrakaat
8. Menentukan waktusalat jama’takhir
9. Menentukan waktu danrakaat jama’qasar
Salat yang diringkas jumlah rakaatnya disebutsalat..?a. Qasarb. Jama’qasarc. Jama’d. Jama takhir
Salat wajib yang dpat diringkas jumlah rakaatadalah sebagai berikut, kecuali...?a. Dzuhurb. Asarc. Maghribd. Isya
Salat zuhur dan asr dikerjakan pada waktu asardisebut salat..?a. Jama taqdimb. Jama takhirc. Jama’qasard. Qasar
Mengumpukan dua salat fardu danmengerjakannya pada satu waktu dan sekaligusmeringkas jumlah rakaat disebut salat..?a. Jamab. Qasarc. Jama’qasard. Jama takdim
C1
C3
C2
C2
A
C
B
C
4
5
6
7
10. Menyebutkan jumlahrakaat qasar
Salat yang dapat dikerjakan dengan qasar adalahsalat yang jumlah rakaat ada..?a. Duab. Tigac. Empatd. Satu
C1 A 17
2. Menyebutkanmacam-macamsalat jama’,qasar, jama’qasar
11. Menentukan menjamasalat zuhur dan asar
12. Menentukan dua salat
13. Menentukan salat isyadigabung dengan salatmagrib
Menjama salat zuhur dan salat asar dilaksanakanpada waktu salat zuhur disebut .a. Jama takhirb. Jama taqdimc. Jama qasard. Jama taqdim qasar
Mengumpulkan dua salat dan dikerjakan padasalat ashar (zuhur dan asar dikerjakannya padawaktu salat asar disebut....?a. Jama’b. Qasar’c. Jama’taqdimd. Jama’takhir
Salat isya digabung dengan salat magrib yangdikerjakan pada waktu disebut..?a. Jama’taqdimb. Jama’takhirc. Jama’qasard. Qasar
C3
C3
C3
B
D
B
18
2
14
14. Menyebutkan sebabdiperbolehkannya salatjama’
15. Menentukan waktujama takhir
Diantara sebab diperbolehkannya salatjama’qadalah karena..?a. Bepergian untuk maksiatb. Bepergian tidak terlalu jauhc. Bepergian untuk menunaikan umrahd. Hujan
Salat magrib dan isya dilaksanakan pada waktuisya, pelaksanaan salat tersebut dinamakan...?a. Jama taqdimb. Jama takhirc. Jama’qasard. Qasar
C1
C3
D
B
9
27
3. Menjelaskansyarat-syaratsalat jama’,qasar, jama’qasar
16. Menjelaskan jarakperjalanan yangdiperbolehkannyamelakukan salat
17. Mengidentifikasi syaratsahnya mengqasar salat
Jarak perjalanan minimal yang diperbolehkanmenjama’ atau engerjakan salat ialah..?a. 80,06 kmb. 80,64 kmc. 84,60 kmd. 84,64 km
Dibawah ini yang bukan termasuk syarat sahmengqasar salat adalah..a. Bagi mereka yang dalam perjalananb. Jarak perjalanan adalah jarak yang
memperbolehkan qasar
C3
C4
B
D
15
16
18. Mengidentifikasi suatupernyataan
19. Menyebutkan hukumsalat jama’
20. Menyebutkan hukumsalat jama’qasar
c. Niat mengqasar ketika melakukan takbiratulihram
d. Perjalanan yang dilakukan untuk maksiat
Beberapa pernyataan yang berikut benar,kecuali...a. Hasan mengqasar salat zuhur dari empat
rakaat menjadi dua rakaatb. Karena keadaan bahaya, hasan menjama’
salatnyac. Menjama salat hukumnya mubah, meskipun
tidak ada sebab-sebabnyad. Sebelum berangkat keluar kota, pak haru
menjama salatnya
Hukum salat jama’ adalah?a. Sunnah muakadb. Mubahc. Makhruhd. Haram
Hukum salat jama’qasar adalah....?a. Mubahb. Kurang dianjurkanc. Wajib dikerjakand. Lebih baik dikerjakan
C4
C1
C1
C
B
A
25
3
8
21. Menyebutkan macam-macam salat jama
22. Menentukan syaratjama taqdim
23. Mengidentikasikansyarat jama taqdim
Salat jama ada dua macam yaitu..?a. Jama taqdim dan takhirb. Jama qasar dan jama takhirc. Jama taqdim dan ta’limd. Jama takhir dan jama’qasar
Yang tidak termasuk syarat salat jama taqdimialah..?a. Dalam perjalananb. Niat pada takbiratul ihramc. Mengumandangkan adzand. Perjalanan jarak jauh
Pak yusuf melakukan salat jama’ karena sedangdalm perjalanan. Beliau mengabungkan salatzuhur dan asar pada waktu asar. Salat yang beliaulakukan adalah salat..?a. Jama ta’limb. Jama taqdimc. Qasard. Jama’takhir
C1
C2
C4
A
C
D
24
11
19
4. Menyebutkanlafadz niat salatjama’, qasar,jama’qasar
24. Menentukan bacaanniat qasar
Di bawah ini adalah bacaan niat shalat....
تعالى. اصلي فرض الظھر ركعتین قصرهللاa. Asharb. Jama’taqdimc. Jama ‘ takhird. Qasar.
C1 A 22
5. Menguraikansolat yang dapatdijama’, qasardan jama’qasar
25. Menyebutkan salatyang dapat dijama’
26. Menyebutkan salatyang dapat diqasar
27. Menentukan waktuyang tidak dapatdiqasar
28. Menentukan salat qasar
29. Mengidentifikasikanpernyataan rakaat salat
Salat yang dapat dijama ialah salat...?a. Subuh, dzuhur dan asarb. Zuhur, asar dan magribc. Asar magrib dan isyad. Zuhur asar dan isya.
Salat yang dapat diqasar ialah salat..?a. Subuh, dzuhur dan asarb. Zuhur, asar dan magribc. Asar magrib dan isyad. Zuhur asar dan isya.
Salat subuh yang tidak dapat diqasar yaitu..?a. Waktunya salatnya pendekb. Berjumlah dua rakaatc. Tidak bisa satu rakaatd. Sudah terbitnya mata hari
(1) Magrib (2) Isya (3) Subuh (4) zuhur (5) asarMacam salat diatas yang dapat dilaksanakandengan cara “Qasar” ditunjukan pada pilihan...a. (1), (2), (3)b. (1), (3), (4)c. (2), (3), (4)d. (2), (4), (5)
Bedu melaksanakan salat maghrib dan isyadengan cara qasar, masing-masing dua rakaat salat
C1
C1
C2
C3
C3
D
D
A
D
A
13
12
20
28
26
qasar
30. Mengidentifikasi suatujumlah rakaat diqasardan dijama’
yang dilaksanakan badu tersebut adalah....a. Benar, karena mengqasar salat artimya
meringkas jumlah rakaat.b. Benar, karena kedua salat tersebut
dilakasanakan pada satu waktuc. Salah, karena salat yang dilakukan badu
dinamakan jamad. Salah, karena salat maghrib tidak dapat
diqasar.
Jika kita melaksanakan salat zuhur dan asardigabung dan diringkas masing-masing menjadidua rakaat, maka salat tersebut dinamakan...a. Jama’qasarb. Jama taqdimc. Jama takhird. Qasar
C3 A 21
Keterangan :
C1 : Hafalan
C2 : Pemahaman
C3 : Penerapan
C4 : Analisis.
Lampiran 8
Kisi-kisi Soal Uji Coba Instrumen
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada jawabanyang paling tepat!
1. Mengumpulkan dua shalat fardhu dan mengerjakannya dalam satu waktudisebut shalat ….
a. Qasar c. Jama’ Qasarb. Jama’ d. Jama’ takdim
2. Mengumpulkan dua shalat dan dikerjakan pada shalat asar (dzuhur danasar dikerjakan pada waktu asar) disebut ….
a. Jama’ c. Jama’ takdimb. Qasar d. Jama’ takhir
3. Hukum shalat jama’ adalah ….
a. Sunnah muakkad c. Makruhb. Mubah d. Harram
4. Shalat yang diringkas jumlah raka’atnya disebut shalat ….
a. Qasar c. Jama’b. Jama’ qasar d. Jama’ takhir
5. Shalat wajib yang dapat diringkas jumlah raka’atnya adalah sebagaiberikut, kecuali...
a. Dhuhur c. Maghribb. Ashar d. Isya’
6. Shalat dzuhur dan ashar dikerjakan pada waktu ashar disebut shalat...
a. Jama’ Takdim c. Jama’ qasarb. Jama’ Takhir d. Qasar
7. Mengumpulkan dua shalat fardhu dan mengerjakannya pada satu waktudan sekaligus meringkas jumlah rakaatnya disebut shalat ….
a. Jama’ c. Jama’qasarb. Qasar d. Jama’ takdim.
8. Hukum shalat jama’qasar adalah ….
a. Mubah c. Wajib dikerjakanb. Kurang dianjurkan d. Lebih baik dikerjakan
9. Diantara sebab diperbolehkannya shalat jama’ adalah karena ….
a. Bepergian untuk maksiatb. Bepergian tidak terlalu jauh (± 25 km)c. Bepergian untuk menunaikan umrohd. Hujan
10. Shalat yang asalnya “empat rakaat” hanya dikerjakan “dua rakaat” sajadisebut shalat ….
a. Qasar c. Jama’ qasarb. Jama’ d. Jama’ takdim
11. Yang tidak termasuk syarat salat jama taqdim ialah....
a. Dalam perjalanan (musafir) c. Mengumandangkan azanb. Niat pada saat takbiratul ihram d. Perjalanan itu berjarak jauh
12. Salat yang dapat diqasar yaitu...
a. subuh, zuhur, dan asar c. asar, magrib dan isyab. zuhur, asar, magrib d. zuhur, asar dan isya.
13. Salat yang dapat dijama’ ialah....
a. subuh, zuhur, dan asar c. asar, magrib dan isyab. zuhur, asar, magrib d. zuhur, asar dan isya.
14. Salat isya digabung dengan salat magrib yang dikerjakan pada waktu isya,dinamakan...
a. Jama’ taqdim c. Jama’ qasarb. Jama’ takhir d. Qasar
15. Jarak perjalanan minimal yang diperbolehkan menjama’ atau mengerjakansalat ialah...
a. 80,06 km c. 84,60 kmb. 80,64 km d. 84,64 km
16. Di bawah ini yang bukan termasuk syarat sah mengqasar salat adalah ...
a. bagi mereka yang dalam perjalananb. Jarak perlajanan adalah jarak yang memperbolehkan qasarc. Niat mengqasar ketika melakukan takbiratulikhramd. Perjalanan yang dilakukan untuk maksiat
17. Shalat yang dapat dikerjakan dengan qashar adalah shalat yang jumlahraka'atnya ada . . . .
a. Dua c. Empatb. Tiga d. Satu
18. Menjamak salat Zuhur dan salat Asar dilaksanakan pada waktu salat Zuhurdisebut salat ...a. Jama Takhir c. Jamak Qasarb. Jama Taqdim d. Jamak Takdim Qasar
19. Pak Yusuf melakukan shalat jama' karena sedang dalam perjalanan. Beliaumenggabungkan shalat zhuhur dan ashar pada waktu ashar. Shalat yangbeliau lakukan adalah shalat.....a. jama’ ta’lim c. qasarb. jama’ taqdim d. jama’ takhir
20. Shalat shubuh tidak bisa diqashar karena . . .a. Waktu salatnya pendek c. Tidak bisa satu rakaatb. Berjumlah dua rakaat d. Sudah terbitnya mata hari
21. Jika kita melaksanakan shalat zhuhur dan ashar digabung dan diringkas masing-masing menjadi dua raka'at, maka shalat tersebut dinamakan . . . .a. Jama qasar c. Jama takhirb. Jama taqdim d. Qasar
22. Di bawah ini adalah bacaan niat shalat . . . . . ھر ركعتین قصرهللا اصلي فرض الظتعالى
a. Ashar c. Jama takhirb. Jama’ taqdim d. Qasar
23. Salat yang dilakukan dengan cara menggabungkan 2 waktu dan diringkasadalah...a. Jum’at c. Jama
b. Qasar d. Jama qasar
24. Salat jama’ ada dua macam yaitu...a. Jama taqdim dan takhir c. Jama taqdim dan ta’limb. Jama’qasar dan jama takhir d. Jama takhir dan jama’qasar
25. Beberapa pernyataan yang berikut benar, kecuali...a. Hasan mengqasar salat zuhur dari empat rakaat menjadi dua rakaat.b. Karena keadaan bahaya, Hasan menjama’ salatnyac. Menjama salat hukumnya mubah, meskipun tidak ada sebab-sebabnyad. Sebelum berangkat keluar kota, pak harun menjama salatnya.
26. Rangga melaksanakan salat magrib dan isya dengan cara qasar, masing-masing dua rakaat salat yang dilakukan Rangga tersebut adalah..a. Benar, karena mengqasr salat artinya meringkas jumlah rakaatb. Benar, karena kedua salat tersebut dilaksanakan pada satu waktuc. Salah, kaerna salat yang dilakukan badu dinakan jamad. Salah, karena salat magrib tidak dapat diqasar.
27. Salat magrib dan isya dilaksanakan pada waktu isya, pelaksanaan salattersebut dinamakan....a. Jama taqdim c. Jama’ qasarb. Jama takhir d. Qasar
28. (1) Magrib (2) Isya (3) Subuh (4) Zuhur (5) Asar.Macam salat diatas yang dapat dilaksanakan dengan cara “Qasar”ditunjukan pada pilihan....a. (1),(2),(3) c. (2),(3),(4)b. (1),(3),(4) d. (2),(4),(5)
29. Salat jama’ berarti....a. Mengumpulkan c. Menunda salatb. Meringkas d. Meninggalkan salat
30. Salat yang diringkas adalah salat...a. Qasar c. Jum’atb. Jama’qasar d. Dhuha
~GOOD LUCK~
Lampiran 9
Nama :
Kelas :
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang palingtepat!
1. Mengumpulkan dua shalat fardhu dan mengerjakannya dalam satu waktu disebutshalat ….
a. Qasar c. Jama’ Qasarb. Jama’ d. Jama’ takdim
2. Mengumpulkan dua shalat dan dikerjakan pada waktu ashar (dzuhur dan ashardikerjakan pada waktu asar) disebut ….
a. Jama’ c. Jama’ taqdimb. Qasar d. Jama’ takhir
3. Hukum shalat jama’ adalah ….
a. Sunnah muakkad c. Makruhb. Mubah d. Harram
4. Shalat yang diringkas jumlah raka’atnya disebut shalat ….
a. Qasar c. Jama’b. Jama’ qasar d. Jama’ takhir
5. Shalat dzuhur dan ashar dikerjakan pada waktu ashar disebut shalat...
a. Jama’ Takdim c. Jama’ qasarb. Jama’ Takhir d. Qasar
6. Mengumpulkan dua shalat fardhu dan mengerjakannya pada satu waktu dansekaligus meringkas jumlah rakaatnya disebut shalat ….
a. Jama’ c. Jama’qasarb. Qasar d. Jama’ takdim
7. Diantara sebab-sebab diperbolehkannya menjama’ dan mengqasar salat adalah..a. Sedang bermain c. Sedang malasb. Sedang sibuk kerja d. Sedang dalam perjalanan
8. Salat yang dapat diqasar yaitu...
a. subuh, zuhur, dan asar c. asar, magrib dan isyab. zuhur, asar, magrib d. zuhur, asar dan isya.
9. Salat isya digabung dengan salat magrib yang dikerjakan pada waktu isya,dinamakan...a. Jama’ taqdim c. Jama’ qasarb. Jama’ takhir d. Qasar
10. Di bawah ini yang bukan termasuk syarat sah mengqasar salat adalah ...
a. Bagi mereka yang dalam perjalananb. Jarak perlajanan adalah jarak yang memperbolehkan qasarc. Niat mengqasar ketika melakukan takbiratulikhramd. Perjalanan yang dilakukan untuk maksiat
a. Dua c. Empatb. Tiga d. Satu
12. Menjamak salat Zuhur dan salat Asar dilaksanakan pada waktu salat Zuhurdisebut salat ...a. Jama Takhir c. Jamak Qasarb. Jama Taqdim d. Jamak Takdim Qasar
12. Pak Yusuf melakukan shalat jama' karena sedang dalam perjalanan. Beliaumenggabungkan shalat zhuhur dan ashar pada waktu ashar. Shalat yang beliaulakukan adalah shalat.....a. jama’ ta’lim c. qasarb. jama’ taqdim d. jama’ takhir
13. Shalat shubuh tidak bisa diqashar karena . . .a. Waktu salatnya pendek c. Tidak bisa satu rakaatb. Berjumlah dua rakaat d. Sudah terbitnya mata hari
11. Shalat yang dapat dikerjakan dengan qashar adalah shalat yang jumlahraka'atnya ada..
14. Di bawah ini adalah bacaan niat shalat . . . . . ھر فرض اصلي قصر ركعتین الظ تعالىهللا
a. Ashar c. Jama takhirb. Jama’ taqdim d. Qasar
15. Salat yang dilakukan dengan cara menggabungkan 2 waktu dan diringkasadalah...a. Jum’at c. Jamab. Qasar d. Jama qasar
16. Salat jama’ ada dua macam yaitu...a. Jama taqdim dan takhir c. Jama taqdim dan ta’limb. Jama’qasar dan jama takhir d. Jama takhir dan jama’qasar
17. Rangga melaksanakan salat magrib dan isya dengan cara qasar, masing-masing dua rakaat salat yang dilakukan Rangga tersebut adalah..a. Benar, karena mengqasr salat artinya meringkas jumlah rakaatb. Benar, karena kedua salat tersebut dilaksanakan pada satu waktuc. Salah, kaerna salat yang dilakukan badu dinakan jamad. Salah, karena salat magrib tidak dapat diqasar.
18. Salat magrib dan isya dilaksanakan pada waktu isya, pelaksanaan salattersebut dinamakan....a. Jama taqdim c. Jama’ qasarb. Jama takhir d. Qasar
19. (1) Magrib (2) Isya (3) Subuh (4) Zuhur (5) Asar.Macam salat diatas yang dapat dilaksanakan dengan cara “Qasar”ditunjukan pada pilihan....a. (1),(2),(3) c. (2),(3),(4)b. (1),(3),(4) d. (2),(4),(5)
20. Salat jama’ berarti....a. Mengumpulkan c. Menunda salatb. Meringkas d. Meninggalkan salat
21. Salat yang diringkas adalah salat...a. Qasar c. Jum’atb. Jama’qasar d. Dhuha
^^ Good Luck ^^
Lampiran 10
UJI VALIDITAS, UJI RELIABILITAS,DAYA PEMBEDA DAN TINGKAT KESUKARAN
SOFTWARE ANATES 4.0
Reliabilitas Tes = 0,82Butir Soal = 30Banyak Subyek = 66
Butir soal Daya pembeda Tingkatkesukaran
Korelasi Signifikansi korelasi
1. 44,44 Sedang 0,453 Signifikan2. 44,44 Mudah 0,387 Signifikan3. 55,56 Sedang 0,412 Signifikan4. 33,33 Sangat mudah 0,489 Sangat signifikan5. 22,22 Sangat mudah 0,305 -6. 88,89 Sedang 0,635 Sangat signifikan7. 44,44 Sedang 0,375 Signifikan8. 33,33 Sedang 0,230 -9. 33,33 Sangat mudah 0,390 Signifikan10. 33,33 Mudah 0,230 -11. 22,22 Sedang 0,242 -12. 44,44 Sangat mudah 0,462 Sangat signifikan13. 33,33 Sukar 0,118 -14. 77,78 Sedang 0,608 Sangat signifikan15. -33,33 Sedang -0,320 -16. 44,44 Mudah 0,432 Signifikan17. 22,22 Sangat mudah 0,440 Signifikan18. 33,33 Sedang 0,381 Signifikan19. 100,00 Sedang 0,780 Sangat signifikan20. 44,44 Mudah 0,360 Signifikan21. 33,33 Sedang 0,250 -22. 55,56 Sedang 0,472 Sangat signifikan23. 55,56 Sedang 0,412 Signifikan24. 55,56 Mudah 0,564 Sangat signifikan25. 0,00 Sedang 0,023 -26. 44,44 Sukar 0,425 Signifikan27. 100,00 Sedang 0,765 Sangat signifikan28. 44,44 Mudah 0,426 Signifikan29. 22,22 Sangat mudah 0,399 Signifikan30. 66,67 Mudah 0,669 Sangat signifikan
Lampiran 11
Nilai Pretest Kelas Eksperimen
No Nama Nilai1. Ade noviani 452. Aldira febriyani 413. Farhan septiandi 504. Fina siti khadijah 735. Fitri fuji astuti 556. Fitria gita sani 507. Ilham saputra 418. Ismi mufidah 689. Iyas nu’aziz 64
10. Lukman hakim 5011. Luthfiah M 2712. M. Rizky dharma 5513. M. Rizky saputra 3614. M. Tesar 2715. M. Akbar saputra 4116. Mega herlina 3617. M. Aditya 2318. M. Aldy 5519. M. Faizal 6020. Karulita aswati 6421. Novita sari 6422. Rhama aditya 4123. Rio juliansyah 6024. Silvia putri 4525. Silvi vita sari 5026. Sinta bella 3627. Siti khadijah 5528. Siti maharani 4529. Sifa salsabillah 5030. Widad maharani 7331. Winda 2332. Zulfa maharani 4133. Abdul khatami 18
Lampiran 12
Nilai Pretest Kelas Kontrol
No Nama Nilai1. Aftar 452. Aulia 733. Alif 504. Alfina 685. Arifah 456. Dara oktaviani 777. Daniel 188. Dinda 689. Fani siti fatimah 64
10. Habibullah 5011. Iga M 2712. Leni nurlina 5513. Muhammad abid 3614. Muhammad arya 2815. Mahmudi 4116. M. ridho 3617. M. royhan 3218. Nurkhodijah 5019. Putri Aprilia 6020. Raina 6021. Robi agustino 4122. Rosidah 6023. Syarindi 6424. Syarifah 5525. Tamia 5026. Wahyu 5027. Azhar 3228. Hafidzan 4529. Citra 4530. Sahada 5031. Noval 4532. Mazaya 4533. Sadam. 32
Lampiran 13
Nilai Posttest Kelas Eksperimen
No Nama Nilai1. Ade noviani 862. Aldira febriyani 823. Farhan septiandi 604. Fina siti khadijah 775. Fitri fuji astuti 646. Fitria gita sania 647. Ilham saputra 608. Ismi mufidah 869. Iyas nur’aziz 73
10. Lukman hakim 8611. Luthfiah M 8212. M. rizky dharma 6813. M. rizky saputra 6814. M. tesar 6815. M. Akbar saputra 7316. Mega herlina 9517. M. aditya 7318. M. aldy 8219. M. faizal 6420. Karulita aswati 7321. Novita sari 9122. Rhama aditya 6423. Rio juliansyah 6424. Silvia putri 6825. Silvy vita sari 9126. Sinta bella 7727. Siti khodijah 7728. Siti maharani 9129. Sifa salsabillah 8630. Widad rifda 10031. Winda 8232. Zulfa maharani 7733. Abdul khatami 50
Lampiran 14
Nilai Posttest Kelas Kontrol
Nilai Posttest Kelas Kontrol
No Nama Nilai1. Aftar 772. Aulia 823. Alif 644. Alfina 915. Arifah 646. Dara oktaviani 957. Daniel 458. Dinda 959. Fani siti fatimah 86
10. Habibullah 7311. Iga M 6012. Leni nurlina 7313. Muhammad abid 6014. Muhammad arya 6015. Mahmudi 6416. M. ridho 5517. M. royhan 6018. Nurkhodijah 8619. Putri Aprilia 7320. Raina 7321. Robi agustino 6422. Rosidah 8623. Syarindi 9124. Syarifah 8625. Tamia 8226. Wahyu 7727. Azhar 5028. Hafidzan 5529. Citra 8230. Sahada 7731. Noval 6432. Mazaya 6433. Sadam. 50
Lampiran 15
PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASISKOR HASIL BELAJAR PRETEST FIQIH KELAS EKSPERIMEN 1
1. Distribusi Frekuensia. Rentang Nilai (R)
R= H- L (High score – low score)= 73-18= 55
b. Banyak kelas (K)K = 1 + 3,3 Log NK = 1 + 3,3 Log (33)K = 1+ 3,3 (1,5185)K = 1+ 5K = 6
c. Panjang Interval kelas (I)I = R / KI = 55 / 6I = 9, 167 = 9,2
Tabel 2.1Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Fiqih
Kelas kontrolNo Kelas Interval F Fkb fka Frekuensi
Relatif(%)
1. 18-24 3 3 33 9,1%2. 25-31 2 5 30 6,1%3. 32-38 3 8 25 9,1%4. 39-45 8 16 21 24,2%5. 46-52 5 21 16 15,2%6. 53-59 4 25 8 12%7. 60-67 5 30 5 15,2%8. 68-74 3 33 3 9,1%
33 100%
2. Harga mean dihitung menggunakan rumus:
Mx =∑ fXN
= 1557/33
= 47,2
Tabel 2.2Mean Nilai Hasil Belajar Fiqih
3. Harga median dihitung menggunakan rumus:
Me = Bb + P12. −
Me = 38,5 + 712(33)− 88
= 46
4. Harga Modus dihitung menggunakan rumus:
Mo = Bb + P ( )Mo = 38,5 + 7 55+3
= 435. Simpangan baku (Standar Deviasi)
SD = Ʃ ( )²( )SD = 33 (80195)− (1557)233 (32)
= 210,4 = 14,5
Interval nilai F X fX X2 fX2
18-24 3 21 63 441 132325-31 2 28 56 784 156832-38 3 35 105 1225 367539-45 8 42 336 1764 1411246-52 5 49 245 2401 1200553-59 4 56 224 3136 1254460-67 5 63 315 3969 1984568-74 3 71 213 5041 15123
33 1557 18761 80195
Lampiran 16
PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASISKOR HASIL BELAJAR PRETEST FIQIH KELAS KONTROL I
1. Distribusi Frekuensia. Rentang Nilai (R)
R= H- L (High score – low score)= 77-18= 59
b. Banyak kelas (K)K = 1 + 3,3 Log NK = 1 + 3,3 Log (33)K = 1+ 3,3 (1,5185)K = 1+ 5K = 6
c. Panjang Interval kelas (I)I = R / KI = 59/ 6I = 9,833
Tabel 2.1Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Fiqih
Kelas EksperimenNo Kelas Interval F Fkb fka Frekuensi
Relatif(%)
1. 18-24 1 1 33 3,1%2. 25-31 2 3 32 6,1%3. 32-38 5 8 29 15,1%4. 39-45 9 17 24 27,2%5. 46-52 5 22 22 15,1%6. 53-59 2 24 17 6,1%7. 60-67 5 29 8 15,1%8. 68-74 3 32 3 9,1%9. 75-81 1 33 1 3,1%
JUMLAH 33 100
d. Harga mean dihitung menggunakan rumus:
Mx =∑ fXN
= 1593/33 = 48,3
Tabel 2.2Mean Nilai Hasil Belajar Fiqih
1. Harga median dihitung menggunakan rumus:
Me = Bb + P12. −
Me = 38,5 + 712(33)− 89
= 45,2
2. Harga Modus dihitung menggunakan rumus:
Mo = Bb + P ( )Mo = 38,5 + 7 55+5
= 423. Simpangan baku (Standar Deviasi)
SD = Ʃ ( )²( )SD = 33 (83339)− (1593)233 (32)
= √201,2 = 14,2
Interval nilai F X fX X2 fX2
18-24 1 21 21 441 44125-31 2 28 56 784 1.56832-38 5 35 175 1.225 6.12539-45 9 42 378 1.764 15.87646-52 5 49 245 2.401 12.00553-59 2 56 112 3.136 6.27260-67 5 63 315 3.969 19.84568-74 3 71 213 5.041 15.12375-81 1 78 78 6.084 6.084
33 1593 24845 83339
Lampiran 17
PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASISKOR HASIL BELAJAR POSTTEST FIQIH KELAS EKSPERIMEN II
1. Distribusi FrekuensiRentang Nilai (R)R= H- L (High score – low score)
= 100-50= 50
2. Banyak kelas (K)K = 1 + 3,3 Log NK = 1 + 3,3 Log (33)K = 1+ 3,3 (1,5185)K = 1+ 5K = 6
3. Panjang Interval kelas (I)I = R / KI = 40 / 6I = 6,7
Tabel 2.1Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Fiqih
Kelas EksperimenNo Kelas Interval F Fkb Fka Frekuensi
Relatif(%)
1. 50-54 2 2 33 6,1%2. 55-60 5 7 32 15,2%3. 61-65 5 12 28 15,2%4. 66-70 3 15 25 9,1%5. 71-75 4 20 23 12,1%6. 76-80 3 23 20 9,1%7. 81-85 2 25 15 6,1%8. 86-90 3 28 12 9,1%9. 91-95 5 32 7 15,2%10. 96-100 1 33 2 3,1%
33 100%
Tabel 2.2Mean Nilai Hasil Belajar Fiqih
2. Harga mean dihitung menggunakan rumus:
Mx =∑ fXN= 2427/33
= 75,3
3. Harga median dihitung menggunakan rumus:
Me = Bb + P12. −
Me = 75,5 + 512(33)− 163
= 76,4
4. Harga Modus dihitung menggunakan rumus:
Mo = Bb + P ( )Mo = 75,5 + 5 11+1
= 76,45. Simpangan baku (Standar Deviasi)
SD = Ʃ ( )²( )SD = 33 (192967)− (2483)233 (32) = 191,8 = 13,9
Interval nilai F X fX X2 fX2
50-54 2 52 104 2704 540855-60 4 57 228 3249 1299661-65 4 63 252 3969 1587666-70 3 68 204 4624 1387271-75 3 73 219 5329 1598776-80 4 78 312 6084 2433681-85 3 83 249 6889 2066786-90 4 88 352 7744 3097691-95 5 93 465 8649 4324596-100 1 98 98 9604 9604
33 2483 58845 192967
Lampiran 18
PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASISKOR PRESTASI BELAJAR POSTTEST FIQIH KELAS KONTROL 1I
1. Distribusi Frekuensid. Rentang Nilai (R)
R= H- L (High score – low score)= 95-45= 50
2. Banyak kelas (K)K = 1 + 3,3 Log NK = 1 + 3,3 Log (33)K = 1+ 3,3 (1,5185)K = 1+ 5K = 6
3. Panjang Interval kelas (I)I = R / KI = 50 / 6I = 8,3
Tabel 2.1Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Fiqih
Kelas kontrolNo Kelas Interval F Fkb fka Frekuensi
Relatif(%)
1. 45-52 3 3 33 9,1%2. 53-60 6 9 31 18,2%3. 61-68 5 14 27 15,1%4. 69-76 7 21 21 21,2%5. 77-84 6 27 14 18,2%6. 85-92 4 31 9 12,1%7. 93-100 2 33 3 6.1%
33 100%
Tabel 2.2Mean Nilai Hasil Belajar Fiqih
6. Harga mean dihitung menggunakan rumus:
Mx =∑ fXN= 2328/33
= 70,5
7. Harga median dihitung menggunakan rumus:
Me = Bb + P12. −
Me =68,5+ 812(33)− 147
= 71,3
8. Harga Modus dihitung menggunakan rumus:
Mo = Bb + P ( )Mo = 68,5 + 8 22+1
= 73,9 = 749. Simpangan baku (Standar Deviasi)
SD = Ʃ ( )²( )SD = 33 (170304)− (2328)233 (32)
= √189,8 = 13,7
Interval nilai F X fX X2 fX2
45-52 3 48 144 2304 691253-60 6 56 336 3136 1881661-68 5 64 320 4096 2048069-76 7 72 504 5184 3628877-84 6 80 480 6400 3840085-92 4 88 352 7744 3097693-100 2 96 192 9216 18432
33 2328 38080 170304
Lampiran19
UJI NORMALITAS
A. Nilai | F(Zi) – S(Zi) | tertinggi sebagai angka penguji normalitas, yaitu 0,0756
B. Nilai tabel
nilai kuantil penguji liliefors, α = 0,05 N= 33 Tebel liliefors 0,1543
L tabel = 0,886√33 = 0,8865,74 = 0,1543C. Daerah penolakan
menggunakan rumus |0,0756 < |0,1543| berarti Ho diterima, Ha ditolak
D. Kesimpulannnya jadi sempel diambil dari populasi normal, pada α = 0,05
PRETEST KELAS EKSPERIMEN
Xi Fi Zn Zi F(Zi) S(Zi) | F(Zi) –S(Zi) |18 1 1 -2,01 0,0222 0,031 -0,008823 2 3 -1,67 0,0475 0,091 -0,043527 2 5 -1,41 0,0793 0,151 -0,071736 3 8 -0,77 0,2206 0,242 -0,021441 5 13 -0,42 0,3372 0,393 -0,055845 3 16 -0,15 0,5596 0,484 0,075650 5 21 0,19 0,5753 0,636 -0,060755 4 25 0,54 0,7054 0,757 -0,051660 2 27 0,89 0,8133 0,818 -0,004764 3 30 1,14 0,8729 0,909 -0,036168 1 31 1,43 0,8708 0,939 -0,068273 2 33 1,78 0,9625 1,000 -0,0375
N 33Mean 47,2SD 14,5
Lampiran 20
UJI NORMALITAS
PRETEST KELAS KONTROL
Xi Fi Zn Zi F(Zi) S(Zi) | F(Zi) –S(Zi) |18 1 1 -2,13 0,0166 0,03 -0,013727 1 2 -1,50 0,1469 0,061 0,085928 1 3 -1,42 0,0778 0,091 -0,013232 3 6 -1,14 0,1271 0,181 -0,053936 2 8 -0,86 0,1949 0,242 -0,047141 2 10 -0,51 0,3050 0,303 0,002045 8 18 -0,23 0,4090 0,545 -0,136050 4 22 0,11 0,5418 0,667 -0,125255 2 24 0,47 0,6808 0,727 -0,046260 3 27 0,82 0,7939 0,818 -0,024164 2 29 1,10 0,8643 0,878 -0,013768 2 31 1,38 0,1962 0,939 -0,742873 1 32 1,73 0,9582 0,969 -0,010877 1 33 2,02 0,0217 1,000 -0,9783
N 33Mean 48,3SD 14,2
A. Nilai | F(Zi) – S(Zi) | tertinggi sebagai angka penguji normalitas, yaitu 0,0859
B. Nilai tabel
nilai kuantil penguji liliefors, α = 0,05 N= 33 Tebel liliefors 0,1543
L tabel = 0,886√33 = 0,8865,74 = 0,1543C. Daerah penolakan
menggunakan rumus |0,0859| < |0,1543| berarti Ho diterima, Ha ditolak
D. Kesimpulannnya jadi sempel diambil dari populasi normal, pada α = 0,05
Lampiran 21
UJI NORMALITAS
POSTTEST KELAS EKSPERIMENXi fi Zn Zi F(Zi) S(Zi) | F(Zi) –S(Zi) |50 2 2 -1,83 0,0369 0,061 -0,024160 2 4 -1,10 0,1357 0,121 0,014764 5 9 -0,81 0,2090 0,272 -0,063068 5 14 -0,53 0,2981 0,424 -0,125973 4 18 -0,17 0,4325 0,545 -0,112477 4 22 0,13 0,5517 0,667 -0,115382 3 25 0,48 0,6843 0,756 -0,071786 3 28 0,77 0,7793 0,845 -0,065791 3 31 1,13 0,8707 0,934 0,063395 1 32 1,42 0,9222 0,967 -0,0448100 1 33 1,78 0,9642 1,000 -0,0358
N 33Mean 75,3SD 13,9
A. Nilai | F(Zi) – S(Zi) | tertinggi sebagai angka penguji normalitas, yaitu 0,0147
B. Nilai tabel
nilai kuantil penguji liliefors, α = 0,05 N= 33 Tebel liliefors 0,1543
L tabel = 0,886√33 = 0,8865,74 = 0,1543C. Daerah penolakan
menggunakan rumus |0,0147 | < |0,1543| berarti Ho diterima, Ha ditolak
D. Kesimpulannnya jadi sempel diambil dari populasi normal, pada α = 0,05
Lampiran 22
UJI NORMALITAS
POSTTEST KELAS KONTROL
Xi Fi Zn Zi F(Zi) S(Zi) | F(Zi) –S(Zi) |45 1 1 -1,86 0,0314 0,031 0,000450 2 3 -1,50 0,0668 0,091 -0,024255 2 5 -1,40 0,0968 0,151 -0,054260 4 9 -0,77 0,2207 0,273 -0,052364 6 15 -0,48 0,3156 0,455 -0,139473 4 19 0,19 0,5754 0,576 -0,000677 3 22 0,48 0,6844 0,667 0,017482 3 25 0,89 0,8132 0,757 0,056286 4 29 1,13 0.8707 0,878 -0,007391 2 31 1,50 0.9331 0,939 -0,005995 2 33 1,79 0,9632 1,000 -0,0368
N 33Mean 70,5SD 13,7
A. Nilai | F(Zi) – S(Zi) | tertinggi sebagai angka penguji normalitas, yaitu 0,0562
B. Nilai tabel
nilai kuantil penguji liliefors, α = 0,05 N= 33 Tebel liliefors 0,1543
L tabel = 0,886√33 = 0,8865,74 = 0,1543C. Daerah penolakan
menggunakan rumus |0,0562| < |0,1543| berarti Ho diterima, Ha ditolak
D. Kesimpulannnya jadi sempel diambil dari populasi normal, pada α = 0,05
Lampiran 23
UJI HOMOGENITAS VARIANS PRETEST
Penguji homogenitas disini adalah pengujian mengenai sama atau tidaknya varians buah
distribusi atau lebih. Pengujian dilakukan dengan uji homogenitas dua varians. Rumus
ujihomogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, dengan rumus:
a. Cari Fhitung dengan menggunakan rumus
F = =,, = 1,02
b. Jumlah sampel N1 = 33
Jumlah sampel N2 = 33
c. Derajat kebebasan
Penyebut (varians terkecil) : dk2 = N-1=33-1 = 32
Pembilang (varians terbesar) : dk1= N-2=33-1 = 32
d. Menentukan Ftabel
Untuk dk penyebut 32 dan pembilang 32 pada taraf signifikan α = 0,05. Perbandingan
antara Ftabel pada db pembilang = 32 dan db penyebut = 32. Ftabel = F(0,05)(32;32) = 1,82 dan
F(0,01)(32;32) = 2,34. Karena Fhiting lebih kecil dari Ftabel maka Ho diterima. Jadi kedua
distribusi populasi adalah mempunyai varians sama atau homogen.
Lampiran 24
UJI HOMOGENITAS VARIANS POSTTEST
Penguji homogenitas disini adalah pengujian mengenai sama atau tidaknya varians buah
distribusi atau lebih. Pengujian dilakukan dengan uji homogenitas dua varians. Rumus
ujihomogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, dengan rumus:
a. Cari Fhitung dengan menggunakan rumus
F = =,, = 1,01
b. Jumlah sampel N1 = 33
Jumlah sampel N2 = 33
c. Derajat kebebasan
Penyebut (varians terkecil) : dk2 = N-1=33-1 = 32
Pembilang (varians terbesar) : dk1= N-2=33-1 = 32
d. Menentukan Ftabel
Untuk dk penyebut 32 dan pembilang 32 pada taraf signifikan α = 0,05. Perbandingan
antara Ftabel pada db pembilang = 32 dan db penyebut = 32. Ftabel = F(0,05)(32;32) = 1,82 dan
F(0,01)(32;32) = 2,34. Karena Fhiting lebih kecil dari Ftabel maka Ho diterima. Jadi kedua
distribusi populasi adalah mempunyai varians sama atau homogen.
Lampiran 25
Perhitungan Uji Hipotesis Nilai Pretest
Perhitungan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
uji-t dengan perhitungan sebagai berikut :
Menentukan Uji Statistik.
² = ( 1 − 1) ² 1 + ( 2 – 1) ²2(n1 + n2 − 2)= (33 − 1) 210,4 + (33 − 1)191,1(33 + 33 − 2)S= 200,75 = 14,1t= 48,2 – 47,214,1 133: 133 = 114,1 0,030+0,030= , √ , = 114,1 X 0,24 = 13,38 = 0,29
Maka nilai thitung adalah 0,29. Untuk mencari ttabel karena hipotesisnya 1 ekor maka untuk
menentukan ttabel = t (1-α) (db). Dengan (db) (n1 + n2 – 2) =(33 + 33 – 3) = 64 dan taraf
signifikan α= 0,05 didapat pada nilai-nilai distribusi “t” menunjukan dk-nya 33 sehubungan
dengan angka terdekat 33 yaitu 30 jadi mengambil nilai tabel 0,05 yaitu 1,697, maka nilai
ttabel 1,697. Jadi keputusannya karena didapay thitung > ttabel ( 0,29 < 1,697) dikarenakan t
hitung lbih kecil dari t tabel maka Ho diterima. Diterimanya Ho menunjukan bahwa tidak
adanya perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.
Lampiran 26
Perhitungan Uji Hipotesis Nilai Posttest
Perhitungan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
uji-t dengan perhitungan sebagai berikut :
Menentukan Uji Statistik.
² = ( 1 − 1) ² 1 + ( 2 – 1) ²2(n1 + n2 − 2)= (33 − 1)13,9 + (33 − 1)13,7(33 + 33 − 2)= 444,8 + 438,464 = 13,8S= 13,8 = 3,72t = 75,3 – 70,53,72 133: 133 = 4,83,72 0,030+0,030= 4,83,72 0,060 = 4,83,72 X 0,24 = 4,80,89 = 5,39
Maka nilai thitung adalah 0,29. Untuk mencari ttabel karena hipotesisnya 1 ekor maka untuk
menentukan ttabel = t (1-α) (db). Dengan (db) (n1 + n2 – 2) =(33 + 33 – 3) = 64 dan taraf
signifikan α= 0,05 didapat pada nilai-nilai distribusi “t” menunjukan dk-nya 33 sehubungan
dengan angka terdekat 33 yaitu 30 jadi mengambil nilai tabel 0,05 yaitu 1,697, maka nilai
ttabel 1,697. Jadi keputusannya karena didapat thitung > ttabel ( 5,39 > 1,697) dikarenakan t
hitung lebih besar dari ttabel maka Ho ditolak. Ditolaknya Ho menunjukan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.
Lampiran 27
Lembar Observasi Kelas Eksperimen
Pengamatan Praktek Ibadah Salat Jama’, Qasar dan Jama’qasar
Pertemuan : jama taqdim
Kelompok : Ade, akbar, faizal, aldy, ilhamNo Kategori pengamatan Skor
1 2 3 41. Kesiapan (sikap berdiri tegak) √2. Bacaan niat √3. Gerakan ketika takbir √4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga surat
pendek√
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika rukuk √6. sikap i’tidal serta bacaanya √7. Sikap sujud dan bacaan ketika sujud √8. Sikap tumaninah duduk diantara dua
sujud dan bacaannya√
9. Sikap duduk tasyahud serta bacaannyahingga salam.
√
10. Tertib √Total skor (33/40 = 0,82) 0,82 x 100 = 82Skor maksimum 40Skor minimum 10
Pertemuan : jama’takhir
Kelompok : widad, luthfiah, ismi, zulfa, siti.No Kategori pengamatan Skor
1 2 3 41. Kesiapan (sikap berdiri tegak) √2. Bacaan niat √3. Gerakan ketika takbir √4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga surat
pendek√
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika rukuk √6. sikap i’tidal serta bacaanya √7. Sikap sujud dan bacaan ketika sujud √8. Sikap tumaninah duduk diantara dua
sujud dan bacaannya√
9. Sikap duduk tasyahud serta bacaannyahingga salam.
√
10. Tertib √Total skor (32/40 = 0,8 ) 0,8 x 100 = 80Skor maksimum 40Skor minimum 10
Pertemuan : Qasar
Kelompok : maharani, sifa,vita, sinta.No Kategori pengamatan Skor
1 2 3 41. Kesiapan (sikap berdiri tegak) √2. Bacaan niat √3. Gerakan ketika takbir √4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga surat
pendek√
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika rukuk √6. sikap i’tidal serta bacaanya √7. Sikap sujud dan bacaan ketika sujud √8. Sikap tumaninah duduk diantara dua
sujud dan bacaannya√
9. Sikap duduk tasyahud serta bacaannyahingga salam.
√
10. Tertib √Total skor (29/40 = 0,725) 0,725 x 100 = 72,5Skor maksimum 40Skor minimum 10
Pertemuan : Qasar
Kelompok : tesar, aditya, khatami, farhan, iyas.No Kategori pengamatan Skor
1 2 3 41. Kesiapan (sikap berdiri tegak) √2. Bacaan niat √3. Gerakan ketika takbir √4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga surat
pendek√
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika rukuk √6. sikap i’tidal serta bacaanya √7. Sikap sujud dan bacaan ketika sujud √8. Sikap tumaninah duduk diantara dua
sujud dan bacaannya√
9. Sikap duduk tasyahud serta bacaannyahingga salam.
√
10. Tertib √Total skor (33 / 40 = 0,82) 0,82 x 100 = 82Skor maksimum 40Skor minimum 10
Pertemuan : jama’qasar
Kelompok : lukman, saputra, rio, rhama, feby, silvy,viaNo Kategori pengamatan Skor
1 2 3 41. Kesiapan (sikap berdiri tegak) √2. Bacaan niat √3. Gerakan ketika takbir √4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga surat
pendek√
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika rukuk √6. sikap i’tidal serta bacaanya √7. Sikap sujud dan bacaan ketika sujud √8. Sikap tumaninah duduk diantara dua
sujud dan bacaannya√
9. Sikap duduk tasyahud serta bacaannyahingga salam.
√
10. Tertib √Total skor (34 / 40 = 0,85) 0,85x 100 =85Skor maksimum 40Skor minimum 10
Pertemuan : jama’qasar
Kelompok : winda, fina, fitri, karulita, novita, fitria, megaNo Kategori pengamatan Skor
1 2 3 41. Kesiapan (sikap berdiri tegak) √2. Bacaan niat √3. Gerakan ketika takbir √4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga surat
pendek√
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika rukuk √6. sikap i’tidal serta bacaanya √7. Sikap sujud dan bacaan ketika sujud √8. Sikap tumaninah duduk diantara dua
sujud dan bacaannya√
9. Sikap duduk tasyahud serta bacaannyahingga salam.
√
10. Tertib √Total skor (30 / 40 = 0,75) 0,75 x 100 = 75Skor maksimum 40Skor minimum 10
Lampiran 26
Lembar Observasi Kelas Kontrol
Pengamatan Praktek Ibadah Salat Jama’, Qasar dan Jama’qasar
Pertemuan : jama taqdim
Kelompok : royhan, ridho, robi, wahyu, azharNo Kategori pengamatan Skor
1 2 3 41. Kesiapan (sikap berdiri tegak) √2. Bacaan niat √3. Gerakan ketika takbir √4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga surat
pendek√
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika rukuk √6. sikap i’tidal serta bacaanya √7. Sikap sujud dan bacaan ketika sujud √8. Sikap tumaninah duduk diantara dua
sujud dan bacaannya√
9. Sikap duduk tasyahud serta bacaannyahingga salam.
√
10. Tertib √Total skor (27 / 40 = 0,675) 67,5Skor maksimum 40Skor minimum 10
Pertemuan : jama takhir
Kelompok : aftar, alif, arya, sadam, noval.No Kategori pengamatan Skor
1 2 3 41. Kesiapan (sikap berdiri tegak) √2. Bacaan niat √3. Gerakan ketika takbir √4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga surat
pendek√
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika rukuk √6. sikap i’tidal serta bacaanya √7. Sikap sujud dan bacaan ketika sujud √8. Sikap tumaninah duduk diantara dua
sujud dan bacaannya√
9. Sikap duduk tasyahud serta bacaannyahingga salam.
√
10. Tertib √Total skor (28 / 40 = 0,7) 0,7 x 100 = 70Skor maksimum 40
Skor minimum 10
Pertemuan : Qasar
Kelompok : aulia, alfina,nurkhodijah, tamia, citraNo Kategori pengamatan Skor
1 2 3 41. Kesiapan (sikap berdiri tegak) √2. Bacaan niat √3. Gerakan ketika takbir √4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga surat
pendek√
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika rukuk √6. sikap i’tidal serta bacaanya √7. Sikap sujud dan bacaan ketika sujud √8. Sikap tumaninah duduk diantara dua
sujud dan bacaannya√
9. Sikap duduk tasyahud serta bacaannyahingga salam.
√
10. Tertib √Total skor (28 / 40 = 0,7) 0,7 x 100 = 70Skor maksimum 40Skor minimum 10
Pertemuan : qasar
Kelompok : dara, raina, dinda, leni, syarifahNo Kategori pengamatan Skor
1 2 3 41. Kesiapan (sikap berdiri tegak) √2. Bacaan niat √3. Gerakan ketika takbir √4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga surat
pendek√
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika rukuk √6. sikap i’tidal serta bacaanya √7. Sikap sujud dan bacaan ketika sujud √8. Sikap tumaninah duduk diantara dua
sujud dan bacaannya√
9. Sikap duduk tasyahud serta bacaannyahingga salam.
√
10. Tertib √Total skor (29 / 40 = 0,725) 72,5 x 100 = 72,5Skor maksimum 40Skor minimum 10
Pertemuan : jama’qasar
Kelompok : rosidah, putri, mazaya, sahada, leni, arifahNo Kategori pengamatan Skor
1 2 3 41. Kesiapan (sikap berdiri tegak) √2. Bacaan niat √3. Gerakan ketika takbir √4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga surat
pendek√
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika rukuk √6. sikap i’tidal serta bacaanya √7. Sikap sujud dan bacaan ketika sujud √8. Sikap tumaninah duduk diantara dua
sujud dan bacaannya√
9. Sikap duduk tasyahud serta bacaannyahingga salam.
√
10. Tertib √Total skor ( 26 / 40 = 0,65 ) 0,65 x 100 = 65Skor maksimum 40Skor minimum 10
Pertemuan : jama’qasar
Kelompok : daniel, abid, arya, iga, mahmudi, hafizan, habibNo Kategori pengamatan Skor
1 2 3 41. Kesiapan (sikap berdiri tegak) √2. Bacaan niat √3. Gerakan ketika takbir √4. Bacaan iftitah, al-fatihah hingga surat
pendek√
5. Sikap rukuk dan bacaan ketika rukuk √6. sikap i’tidal serta bacaanya √7. Sikap sujud dan bacaan ketika sujud √8. Sikap tumaninah duduk diantara dua
sujud dan bacaannya√
9. Sikap duduk tasyahud serta bacaannyahingga salam.
√
10. Tertib √Total skor (28 / 40 = 0,7) 0,7 x 100 = 70Skor maksimum 40Skor minimum 10
Keterangan :
1 = Tidak baik 3 = Baik
2 = Cukup 4 = Sangat baik
Observer Peneliti
Irma Listianti
Lampiran 29
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURUDALAM PROSES PEMBELAJARAN
Nama sekolah : MTs Islamiyah CiputatKelas : VII bMateri pokok : Jama taqdim dan takhirPertemuan ke : 1Hari/Tanggal : Jum’at, 15 November 2013
Berilah tanda checklist (√) pada nilai 1=, 2= Baik, 3= Cukup, 4= kurang, sesuai denganpengamatan anda.
No. Aspek Penilaian Nilai4 3 2 1
1 Kegiatan Pendahuluan.a. Mengkondisikan kesiapan siswa dan kesiapan kelas.
Memberi salam. Mengabsen siswa.
√
b. Apersepsi. √
c. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa(motivasi).
√
d. Menyampaikan tujuan/indikator yang ingin dicapai. √
2 Kegiatan Intia. Penggunaan media/alat pembelajaran yang sesuai
dengan indikator bahan ajar.
√
b. Menggunakan Metode Demonstrasi. Memulainya dengan berikan pertanyaan-pertanyaan
yang gunanya untuk merangsang siswa berfikir dantertarik untuk melakukan demonstrasi
√
Guru mendemonstrasikan mengenai materi yangdiajarkan
√
Memberi kesempatan kepada siswa untuk secaraaktif untuk mendemonstrasikan kembali sesuaidengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
√
Membimbing dan mengawasi pelaksaandemonstrasi yang telah diberikan.
√
Mereview kembali pelaksanaan demonstrasi yangtelah dilaksanakan.
√
c. Pemusatan perhatian siswa terhadap prosespembelajaran.
√
d. Teknik menjelaskan/menyampaikan materi. √
e. Pengelolaan kegiatan belajar dengan metodedemonstrasi.
√
f. Memberikan kesempatan kepada siswa untukbertanya dan mengungkapkan pendapat
√
g. Antusias terhadap jawaban atau pendapat siswa √
h. Memberikan feedback kepada siswa danMenyimpulkan hasil pembelajaran
√
3 Kegiatan Penutupa. Memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar.
√
b. Menutup pembelajaran. √
Total : 3+3+3+3+3+3+4+4+3+3+4+3+4+2+3+2+3+3 = 52
: = 0,73 (0,73 x 100 = 73)
Untuk mencari hasil 72 (jumlah indikator x jumlah skala) 18x4 = 72
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Nama sekolah : MTs Islamiyah CiputatKelas : VII bMateri pokok : QasarPertemuan ke : 2Hari/Tanggal : Rabu, 20 November 2013
Berilah tanda checklist (√) pada nilai 1= Sangat Baik, 2= Baik, 3= Cukup, 4= kurang,sesuai dengan pengamatan anda.
No. Aspek Penilaian Nilai4 3 2 1
1 Kegiatan Pendahuluan.a. Mengkondisikan kesiapan siswa dan kesiapan kelas.
Memberi salam. Mengabsen siswa.
√
b. Apersepsi. √
c. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa(motivasi).
√
d. Menyampaikan tujuan/indikator yang ingin dicapai. √
2 Kegiatan Inti Penggunaan media/alat pembelajaran yang sesuai
dengan indikator bahan ajar.
√
Menggunakan Metode Demonstrasi. Memulainya dengan berikan pertanyaan-pertanyaan
yang gunanya untuk merangsang siswa berfikir dantertarik untuk melakukan demonstrasi
√
Guru mendemonstrasikan mengenai materi yangdiajarkan
√
Memberi kesempatan kepada siswa untuk secaraaktif untuk mendemonstrasikan kembali sesuaidengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
√
Membimbing dan mengawasi pelaksaandemonstrasi yang telah diberikan.
√
Mereview kembali pelaksanaan demonstrasi yangtelah dilaksanakan.
√
e. Pemusatan perhatian siswa terhadap prosespembelajaran.
√
f. Teknik menjelaskan/menyampaikan materi. √
g. Pengelolaan kegiatan belajar dengan metodedemonstrasi.
√
h. Memberikan kesempatan kepada siswa untukbertanya dan mengungkapkan pendapat
√
i. Antusias terhadap jawaban atau pendapat siswa √
j. Memberikan feedback kepada siswa danMenyimpulkan hasil pembelajaran
√
3 Kegiatan Penutupa. Memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar.
√
b. Menutup pembelajaran. √
Total : = 0,82 (0,722 x 100 = 82)
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Nama sekolah : MTs Islamiyah CiputatKelas : VII bMateri pokok : Jama’qasarPertemuan ke : 3Hari/Tanggal : Jum’at, 22 Desember 2013
Berilah tanda checklist (√) pada nilai 1= Sangat Baik, 2= Baik, 3= Cukup, 4= kurang,sesuai dengan pengamatan anda.
No. Aspek Penilaian Nilai4 3 2 1
1 Kegiatan Pendahuluan.a. Mengkondisikan kesiapan siswa dan kesiapan kelas.
Memberi salam. Mengabsen siswa.
√
b. Apersepsi. √
c. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa(motivasi).
√
d. Menyampaikan tujuan/indikator yang ingin dicapai. √
2 Kegiatan Inti Penggunaan media/alat pembelajaran yang sesuai
dengan indikator bahan ajar.
√
Menggunakan Metode Demonstrasi. Memulainya dengan berikan pertanyaan-pertanyaan
yang gunanya untuk merangsang siswa berfikir dantertarik untuk melakukan demonstrasi
√
Guru mendemonstrasikan mengenai materi yangdiajarkan
√
Memberi kesempatan kepada siswa untuk secaraaktif untuk mendemonstrasikan kembali sesuaidengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
√
Membimbing dan mengawasi pelaksaandemonstrasi yang telah diberikan.
√
Mereview kembali pelaksanaan demonstrasi yangtelah dilaksanakan.
√
e. Pemusatan perhatian siswa terhadap prosespembelajaran.
√
f. Teknik menjelaskan/menyampaikan materi. √
g. Pengelolaan kegiatan belajar dengan metodedemonstrasi.
√
h. Memberikan kesempatan kepada siswa untukbertanya dan mengungkapkan pendapat
√
i. Antusias terhadap jawaban atau pendapat siswa √
j. Memberikan feedback kepada siswa danMenyimpulkan hasil pembelajaran
√
3 Kegiatan Penutupa. a. Memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar.
√
b. Menutup pembelajaran. √
Total : = 0,86 (0,86 x 100 = 86)
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Nama sekolah : MTs Islamiyah CiputatKelas : VII a (kontrol)Materi pokok : Jama taqdim dan takhirPertemuan ke : 1Hari/Tanggal : Senin, 18 November 2013
Berilah tanda checklist (√) pada nilai 1= Sangat Baik, 2= Baik, 3= Cukup, 4= kurang,sesuai dengan pengamatan anda.
No. Aspek Penilaian Nilai4 3 2 1
1 Kegiatan Pendahuluan.a. Mengkondisikan kesiapan siswa dan kesiapan kelas.
Memberi salam. Mengabsen siswa.
√
b. Apersepsi. √
c. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa(motivasi).
√
d. Menyampaikan tujuan/indikator yang ingin dicapai. √
2 Kegiatan Inti Penggunaan media/alat pembelajaran yang sesuai
dengan indikator bahan ajar.
√
Memberi kesempatan kepada siswa untuk secaraaktif mendemonstrasikannya didepan kelas.
√
Membimbing dan mengawasi pelaksaandemonstrasi yang telah diberikan.
√
Mereview kembali pelaksanaan demonstrasi yangtelah dilaksanakan.
√
e. Pemusatan perhatian siswa terhadap prosespembelajaran.
√
f. Teknik menjelaskan/menyampaikan materi. √
g. Memberikan kesempatan kepada siswa untukbertanya dan mengungkapkan pendapat
√
h. Antusias terhadap jawaban atau pendapat siswa √i. Memberikan feedback kepada siswa dan
Menyimpulkan hasil pembelajaran√
3 Kegiatan Penutupa. Memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar.
√
b. Menutup pembelajaran. √
Total : = 0,77 (0,77x 100 = 77)
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Nama sekolah : MTs Islamiyah CiputatKelas : VII a (kontrol)Materi pokok : QasarPertemuan ke : 2Hari/Tanggal : Rabu, 20 November 2013
Berilah tanda checklist (√) pada nilai 1= Kurang, 2= Cukup, 3= Baik, 4=Sangat baik,sesuai dengan pengamatan anda.
No. Aspek Penilaian Nilai4 3 2 1
1 Kegiatan Pendahuluan.a. Mengkondisikan kesiapan siswa dan kesiapan kelas.
Memberi salam. Mengabsen siswa.
√
b. Apersepsi. √c. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa
(motivasi).√
d. Menyampaikan tujuan/indikator yang ingin dicapai. √2 Kegiatan Inti
Penggunaan media/alat pembelajaran yang sesuaidengan indikator bahan ajar.
√
Memberi kesempatan kepada siswa untuk secaraaktif mendemonstrasikannya didepan kelas.
√
Membimbing dan mengawasi pelaksaandemonstrasi yang telah diberikan.
√
Mereview kembali pelaksanaan demonstrasi yangtelah dilaksanakan.
√
e. Pemusatan perhatian siswa terhadap prosespembelajaran.
√
f. Teknik menjelaskan/menyampaikan materi. √g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya dan mengungkapkan pendapat√
h. Antusias terhadap jawaban atau pendapat siswa √i. Memberikan feedback kepada siswa danj. Menyimpulkan hasil pembelajaran
√
3 Kegiatan Penutupa. Memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar.
√
b. Menutup pembelajaran. √
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Nama sekolah : MTs Islamiyah CiputatKelas : VII a (kontrol)Materi pokok : Jama’qasarPertemuan ke : 3Tanggal : Senin, 25 Desember 2013
Berilah tanda checklist (√) pada nilai 1= Sangat Baik, 2= Baik, 3= Cukup, 4= kurang,sesuai dengan pengamatan anda.
No. Aspek Penilaian Nilai4 3 2 1
1 Kegiatan Pendahuluan.a. Mengkondisikan kesiapan siswa dan kesiapan kelas.
Memberi salam. Mengabsen siswa.
√
b. Apersepsi. √c. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa
(motivasi).√
d. Menyampaikan tujuan/indikator yang ingin dicapai. √2 Kegiatan Inti
Penggunaan media/alat pembelajaran yang sesuaidengan indikator bahan ajar.
√
Memberi kesempatan kepada siswa untuk secaraaktif mendemonstrasikannya didepan kelas.
√
Membimbing dan mengawasi pelaksaandemonstrasi yang telah diberikan.
√
Mereview kembali pelaksanaan demonstrasi yangtelah dilaksanakan.
√
e. Pemusatan perhatian siswa terhadap prosespembelajaran.
√
f. Teknik menjelaskan/menyampaikan materi. √g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya dan mengungkapkan pendapat√
h. Antusias terhadap jawaban atau pendapat siswa √i. Memberikan feedback kepada siswa dan
Menyimpulkan hasil pembelajaran√
3 Kegiatan Penutupa. Memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar.
√
b. Menutup pembelajaran. √
Lampiran 28
LEMBAR OBSERVASI PENGAMATAN
AKTIVITAS SISWA
Materi : Jama taqdim dan takhir
Kelas : VII b
Pertemuan : 1
No Aspek penilaian Nilai
4 3 2 1
1 Berdoa bersama-sama ketikapembelajaran dimulai.
√
2 Mendengarkan penjelasan materiyang disampaikan oleh guru.
√
3 Memperhatikan guru yang sedangmendemonstrasikan mengenaipelajaran yang diajarkan hari ini.
√
4 Mendemonstrasikan kembalisesuai dengan apa yang dilihat dariproses demonstrasi itu.
√
5 Aktif mengungkapkan pendapat. √
6 Aktif bertanya. √
7 Berdoa bersama-sama ketikapembelajaran selesai.
√
Total : 3+3+4+4+3+3+3= 23
: 23/28 = 0,82 (0,82 x 100 = 82)
Observer Peneliti
Irma Listianti
LEMBAR OBSERVASI PENGAMATAN
AKTIVITAS SISWA
Materi : Qasar
Kelas : VII b
Pertemuan : 2
No Aspek penilaian Nilai
4 3 2 1
1 Berdoa bersama-sama ketikapembelajaran dimulai.
√
2 Mendengarkan penjelasan materiyang disampaikan oleh guru.
√
3 Memperhatikan guru yang sedangmendemonstrasikan mengenaipelajaran yang diajarkan hari ini.
√
4 Mendemonstrasikan kembalisesuai dengan apa yang dilihat dariproses demonstrasi itu.
√
5 Aktif mengungkapkan pendapat. √
6 Aktif bertanya. √
7 Berdoa bersama-sama ketikapembelajaran selesai.
√
Total : 3+3+4+4+3+4+3= 24
: 24/28 = 0,85 (0,85 x 100 = 85)
Observer Peneliti
Irma Listianti
LEMBAR OBSERVASI PENGAMATAN
AKTIVITAS SISWA
Materi : Jama’qasar
Kelas : VII b
Pertemuan : 3
No Aspek penilaian Nilai
4 3 2 1
1 Berdoa bersama-sama ketikapembelajaran dimulai.
√
2 Mendengarkan penjelasan materiyang disampaikan oleh guru.
√
3 Memperhatikan guru yang sedangmendemonstrasikan mengenaipelajaran yang diajarkan hari ini.
√
4 Mendemonstrasikan kembalisesuai dengan apa yang dilihat dariproses demonstrasi itu.
√
5 Aktif mengungkapkan pendapat. √
6 Aktif bertanya. √
7 Berdoa bersama-sama ketikapembelajaran selesai.
√
Total : 3+4+4+4+3+4+3= 25
: 25/28 = 0,89 (0,89 x 100 = 89)
Observer Peneliti
Irma Listianti
LEMBAR OBSERVASI PENGAMATAN
AKTIVITAS SISWA
Materi : Jama taqdim dan takhir
Kelas : VII a
Pertemuan : 1
No Aspek penilaian Nilai
4 3 2 1
1 Berdoa bersama-sama ketikapembelajaran dimulai.
√
2 Mendengarkan penjelasan materiyang disampaikan oleh guru.
√
3 Mendemonstrasikan kembalisesuai dengan materi yang sedangdipelajari.
√
4 Aktif mengungkapkan pendapat. √
5 Aktif bertanya. √
6 Aktif mengambil kesimpulan darimateri yang telah dibahas.
√
7 Berdoa bersama-sama ketikapembelajaran selesai.
√
Total : 3+3+4+2+2+3+3= 23
: 20/28 = 0,71 (0,71 x 100 = 71)
Observer Peneliti
Irma Listianti
LEMBAR OBSERVASI PENGAMATAN
AKTIVITAS SISWA
Materi : Qasar
Kelas : VII a
Pertemuan : 2
No Aspek penilaian Nilai
4 3 2 1
1 Berdoa bersama-sama ketikapembelajaran dimulai.
√
2 Mendengarkan penjelasan materiyang disampaikan oleh guru.
√
3 Mendemonstrasikan kembalisesuai dengan materi yang sedangdipelajari.
√
4 Aktif mengungkapkan pendapat. √
5 Aktif bertanya. √
6 Aktif mengambil kesimpulan darimateri yang telah dibahas.
√
7 Berdoa bersama-sama ketikapembelajaran selesai.
√
Total : 3+3+4+3+3+3+3= 22
: 22/28 = 0,78 (0,78 x 100 = 78)
Observer Peneliti
Irma Listianti
Lampiran
LEMBAR OBSERVASI PENGAMATAN
AKTIVITAS SISWA
Materi : Jama’qasar
Kelas : VII a
Pertemuan : 3
No Aspek penilaian Nilai
4 3 2 1
1 Berdoa bersama-sama ketikapembelajaran dimulai.
√
2 Mendengarkan penjelasan materiyang disampaikan oleh guru.
√
3 Mendemonstrasikan kembalisesuai dengan materi yang sedangdipelajari.
√
4 Aktif mengungkapkan pendapat. √
5 Aktif bertanya. √
6 Aktif mengambil kesimpulan darimateri yang telah dibahas.
√
7 Berdoa bersama-sama ketikapembelajaran selesai.
√
Total : 3+3+3+3+3+3+3= 21
: 21/28 = 0,75 (0,75 x 100 = 75)
Observer Peneliti
Irma Listianti
Lampiran 30
DOKUMENTASI PENELITIAN
Proses Pembelajaran Didalam Kelas
Pelaksanaan Praktek Solat Jama’Qasar