111
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSA KATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN WONOGIRI TAHUN 2010 TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian syarat Untuk mencapai derajat Magister Disusun Oleh : MUSRIYATUN NIM : S.810809310 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

  • Upload
    buitram

  • View
    226

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

PENGARUH MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSA KATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS V

SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN WONOGIRI TAHUN 2010

TESIS

Disusun untuk memenuhi sebagian syarat Untuk mencapai derajat Magister

Oleh :

Disusun Oleh :

MUSRIYATUN NIM : S.810809310

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Page 2: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

PENGARUH MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSA KATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS V

SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN WONOGIRI

Disusun Oleh :

MUSRIYATUN S.810809310

Telah disetujui oleh Penguji

Jabatan : Nama Tanda Tangan Tanggal Pembimbing I : Prof. Dr. SAMSI HARYANTO,M.Pd. ........................... .............. NIP. 19440404 197603 1 001

Pembimbing II : Dr. NUNUK SURYANI,M.Pd. NIP. 19661108 199003 2 001

........................... ..............

Mengetahui

Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan

Prof. Dr. MULYOTO,M.Pd. NIP. 194307121973011001

Page 3: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

PENGESAHAN TESIS

PENGARUH MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSA KATA TERHADAP

KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

NEGERI KECAMATAN WONOGIRI TAHUN 2010

Disusun Oleh :

MUSRIYATUN S.810809310

Telah disetujui oleh Penguji

Jabatan : Nama Tanda Tangan Tanggal Ketua Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd. ........................... ..............

Sekretaris Prof. Dr. Sri Anitah,M.Pd. Anggota Penguji 1. Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd. 2. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd.

............................ ..............

........................... ..............

Mengetahui

Direktur PPs UNS

PROF. DRS. SURANTO, M.SC,PH.D NIP. 19570820 1985031004

Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan

Prof. Dr. MULYOTO,M.Pd. NIP. 194307121973011001

Page 4: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

PERNYATAAN

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul Pengaruh Minat Membaca

dan Penguasaan Kosa Kata Terhadap Kemampuan Menulis Argumentasi Siswa

Kelas V Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Wonogiri adalah betul-betul karya sendiri.

Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan

dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari

tesis tersebut.

Surakarta, Januari 2011

MUSRIYATUN S. 810809310

Page 5: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, dan apabila kamu telah selesai

(dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.

(Qs. Alam Nasyrah : 6-7)

Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, tetapi

berusaha menjadikan yang terbaik setiap hal yang hadir dalam hidupnya.

Page 6: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

PERSEMBAHAN

Tesis ini kupersembahkan kepada :

· Suami tercinta S. Wan Kamari

· Anak-anakku tersayang (Santi,

Rimba dan Eko)

· Segenap keluarga yang selalu

memberi dorongan dan dukungan

Teriring doa dan terima kasih buat Ayah dan Ibu (Alm) yang sangat mengharapkan

keberhasilanku.

Page 7: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas

karunia-Nya dan ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan tesis

ini. Dalam penyusunan tesis ini peneliti banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan

pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti

menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Prof Dr. Much. Syamsul Hadi, dr. Sp. KJ., Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan

penelitian;

2. Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc, Ph.D., Direktur PPs Universitas

Sebelas Maret yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan

penelitian;

3. Prof Dr. Mulyoto, M.Pd., Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan yang telah

memberikan pengarahan dan persetujuan atas permohonan tesis ini;

4. Prof Dr. Samsi Haryanto, M.Pd. dan Dr. Nunuk Suryani,M.Pd., Pembimbing

yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, dan pengarahan dengan penuh

kesabaran dan ketelatenan sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis ini.

5. Drs. Yatto,M.Pd., Sri Wahyuni,S.Pd., Sri Saparinsih, S.Pd. Kepala Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Wonogiri yang telah memberikan izin kepada peneliti

untuk melakukan penelitian di sekolah yang dipimpinnya.

Page 8: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

6. Guru kelas V SD N I Wonoboyo, SDN IV Wonoboyo, SDN I Pokoh Kidul

Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri yang telah membantu peneliti dalam

proses penelitian, terutama dalam hal pengumpulan data penelitian.

7. Semua pihak yang telah membantu hingga tersusunnya tesis ini.

Semoga semua amal kebajikan tersebut mendapat imbalan yang setimpal dari

Allah SWT.

Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat dan berguna bagi para

pembaca.

Surakarta, Januari 2011

Peneliti

Page 9: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

DAFTAR ISI

JUDUL………………………………………………………………………….. i

PENGESAHAN PEMBIMBING………………………………………………. ii

PENGESAHAN PENGUJI TESIS…………………………………………….. iii

PERNYATAAN………………………………………………………………… iv

MOTTO…………………………………………………………………………. v

PERSEMBAHAN……………………………………………………………… vi

KATA PENGANTAR…………………………………………………………. vii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… ix

DAFTAR TABEL……………………………………………………………… xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………… xvi

ABSTRAK…………………………………………………………………….. xix

ABSTRACT…………………………………………………………………… xx

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah………………………………………… 1

B. Identifikasi Masalah…………………………………………….. 5

C. Pembatasan Masalah……………………………………………. 7

D. Perumusan Masalah…………………………………………….. 7

E. Tujuan Penelitian……………………………………………….. 8

Page 10: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

F. Manfaat Penelitian……………………………………………… 8

BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………. 9

A. Tinjauan Pustaka………………………………………………… 9

1. Minat Membaca……………………………………………. 9

a. Pengertian minat ………….…………………………… 9

b. Cara menemukan minat …………...………………….. 10

c. Pengertian Membaca………………………………….. 10

d. Tujuan Membaca……………………………………… 13

e. Aspek-aspek dalam Membaca………………………… 14

f. Membaca Nyaring…………………………………….. 15

g. Membaca Dalam hati………………………………….. 16

2. Kosakata……………………..……………………………. 19

3. Kemampuan Menulis Argumentasi ……………….……… 22

a. Pengertian Menulis ……………………………………. 22

b. Karangan di Sekolah Dasar…………………………….. 24

c. Manfaat Menulis ……………………………………….. 28

B. Penelitian yang Relevan………………………………………… 29

C. Kerangka Berfikir……………………………………………… 30

1. Pengaruh Minat Membaca terhadap Kemampuan Menulis

Argumentasi ……………………………………………... 30

2. Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan

Menulis Argumentasi……………………………………... 30

Page 11: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

3. Pengaruh Minat Membaca dan Penguasaan Kosakata

terhadap Kemampuan Menulis Argumentasi ………….... 31

D. Hipotesis……………………………………………………….. 32

BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………. 33

A. Jenis Penelitian………………………………………………… 33

B. Populasi, Sampel dan Sampling……………………………….. 33

1. Populasi…………………………………………………… 33

2. Sampel……………………………………………………. 33

3. Sampling………………………………………………….. 34

C. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………. 34

1. Tempat Penelitian…………………………………………. 34

2. Waktu Penelitian………………………………………….. 34

D. Variabel Penelitian…………………………………………….. 35

1. Variabel Bebas……………………………………………. 35

2. Variabel Terikat…………………………………………… 36

E. Metode Pengambilan dan Penyusunan Instrumen…..………… 36

1. Kemampuan Menulis Argumentasi..……………………… 36

2. Minat Membaca.…………………………………………… 37

3. Penguasaan Kosakata……………………………………… 39

a. Uji Validitas……………………………………………. 41

b. Uji Reliabilitas…………………………………………. 42

Page 12: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

c. Menentukan Taraf Kesukaran………………………….. 44

d. Uji Daya Pembeda…………………………………….. 45

4. Teknik Uji Prasyarat Analisis…………………………….. 46

5. Teknik Analisis Data.…………………………………….. 48

F. Hipotesis Statistik…………………………………..…………. 51

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……………………….. 52

A. Hasil Uji Coba Instrumen Angket……………………………… 52

1. Angket minat membaca……………………………………. 52

2. Angket Penguasaan Kosakata…………………………....... 54

3. Angket Kemampuan menulis argumentasi………………… 57

B. Deskripsi Hasil Pengumpulan Data…………………………… 58

1. Angket Minat Membaca………………………………….. 58

2. Angket Penguasaan Kosakata……………………………. 60

3. Angket Kemampuan Menulis Argumentasi………………. 61

C. Analisis Data…………………………………………………. 63

1. Uji Prasyarat Analisis……………………………………. 63

a. Uji Normalitas Data Minat Membaca……………….. 63

b. Uji Normalitas Data Penguasaan Kosakata…………. 64

c. Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Argumentasi. 65

2. Analisis Regresi Linier …………..………………………. 66

3. Uji Hipotesis………………………………………………. 67

D. Pembahasan Analisis…………………………………………… 69

Page 13: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

E. Keterbatasan Penelitian………………………………………… 71

BAB V. PENUTUP………………………………………………………….. 74

A. Kesimpulan……………………………………………………… 74

B. Implikasi………………………………………………………… 75

C. Saran……………………………………………………………. 78

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 80

Page 14: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

DAFTAR TABEL

TABEL 1. Kisi-kisi Tes Menulis Argumentasi…………….………… 37

TABEL 2. Angket menyusun kisi-kisi Minat Membaca …………….. 38

TABEL 3. Menyusun Kisi-kisi Penguasaan Kosakata........………….. 40

TABEL 4. Hasil Uji Validitas Angket Minat Membaca….................... 52

TABEL 5. Komputasi Uji Reliabilitas Angket Minat Membaca……… 53

TABEL 6. Hasil Uji Validitas Angket Penguasaan kosakata………… 55

TABEL 7. Komputasi Uji Reliabilitas Angket Penguasaan Kosakata 55

TABEL 8. Hasil Uji Validitas Angket Kemampuan Menulis

Argumentasi……………………………………………… 57

TABEL 9. Komputasi Uji Reliabilitas Angket……………………… 58

TABEL 10. Rangkuman Hasil Pengumpulan Data Minat Membaca…. 59

TABEL 11. Ukuran tendensi sentral data minat membaca……………. 60

TABEL 12. Rangkuman Hasil Pengumpulan Data Penguasaan kosakata. 60

TABEL 13. Ukuran tendensi sentral data penguasan kosakata…………. 61

TABEL 14. Rangkuman Hasil Pengumpulan Data Kemampuan Menulis

Argumentasi………………………………………………. 62

TABEL 15. Ukuran tendensi sentral data kemampuan menulis argumentasi.. 62

TABEL 16. Uji Normalitas Data minat membaca………………………….. 63

TABEL 17. Uji Normalitas Data Penguasaan kosakata……………………. 64

TABEL 18. Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Argumentasi……… 65

Page 15: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1 Kerangka Pemikiran…………………………………………… 31

GAMBAR 2 Pengujian Statistik…………………………………………….. 50

Page 16: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 A Kisi-kisi Angket Minat Membaca (Uji Coba)……… 82

LAMPIRAN 1 B Instrumen Penelitian Minat Membaca……………… 83

LAMPIRAN 2 A Kisi-kisi Angket Penguasaan Kosa kata (Uji Coba).. 87

LAMPIRAN 2 B Instrumen Penelitian Tes Penguasaan Kosa Kata….. 88

LAMPIRAN 3 A Kisi-kisi Angket Menulis Argumentasi…………….. 93

LAMPIRAN 3 B Soal Tes Menulis Argumentasi…………………….. 94

LAMPIRAN 4 Hasil Angket Minat Membaca………………………. 95

LAMPIRAN 5 Hasil Angket Penguasaan Kosa Kata……………….. 96

LAMPIRAN 6 Hasil Kemampuan Menulis Argumentasi…………… 97

LAMPIRAN 7 Hasil Uji Validitas Instrumen Angket Minat Membaca 98

LAMPIRAN 8 Hasil Validitas Instrumen Angket Pengusaaan Kosa Kata 99

LAMPIRAN 9 Hasil Uji Coba Angket Kemampuan Menulis

Argumentasi …………………………………………. 100

LAMPIRAN 10 Uji Reliabilitas Angket Minat Membaca……………… 101

LAMPIRAN 11 Uji Reliabilitas Angket Penguasaan Kosakata………… 102

LAMPIRAN 12 Uji Reliabilitas Menulis Argumentasi……………………. 103

LAMPIRAN 13 Analisis Angket Minat Membaca……………………….. 104

LAMPIRAN 14 Analisis Angket Penguasaan Kosakata…………………. 106

LAMPIRAN 15 Angket Kemampuan Menulis Argumentasi…………….. 109

LAMPIRAN 16 Uji Normalitas Data Minat Membaca…………………... 111

Page 17: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvii

LAMPIRAN 17 Uji Normalitas Data Penguasaan Kosakata…………….. 112

LAMPIRAN 18 Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Argumentasi 113

LAMPIRAN 19 Tabel Kerja Analisis Data Regresi dan Korelasi ………. 114

LAMPIRAN 20 Analisis Regresi Linear Sederhana y atas x1 …………… 115

LAMPIRAN 20A Uji Signifikansi dan Linearitas Regresi Sederhana

Y atas X1 …………………………………. …………… 116

LAMPIRAN 21 Analisis Regresi Linear Sederhana y atas x2 …………… 120

LAMPIRAN 21A Uji Signifikansi dan Linearitas Regresi Sederhana

Y atas X2 …………………………………. …………… 121

LAMPIRAN 22 Analisis Korelasi Sederhana X1 dengan X2 ……………. 124

LAMPIRAN 23 Analisis Korelasi Sederhana X1 dengan Y .……………. 126

LAMPIRAN 24 Analisis Korelasi Sederhana X2 dengan Y .……………. 128

LAMPIRAN 25 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Sederhana

X1 dengan Y ………………………………. …………… 130

LAMPIRAN 26 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Sederhana

X2 dengan Y ………………………………. …………… 131

LAMPIRAN 27 Analisis Regresi Linear Ganda Y atas X1 X2.……………. 132

LAMPIRAN 28 Uji Signifikansi Regresi Linear Ganda Y atas X1 X2.……. 135

LAMPIRAN 29 Uji Signifikansi Koefisien Analisis Regresi

Linear Ganda Y atas X1 X2 ………………………..…….. 136

LAMPIRAN 30 Analisis Korelasi Ganda X1 X2 dengan Y ………….…… 138

Page 18: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xviii

LAMPIRAN 31 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Ganda X1 X2

dengan Y …………………………………………..……. 135

LAMPIRAN 32 Sumbangan X1 terhadap Y ………………………………. 140

LAMPIRAN 33 Sumbangan X2 terhadap Y ………………………………. 141

LAMPIRAN 34 Sumbangan X1 X2 terhadap Y ……………………………. 142

Page 19: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xix

ABSTRAK

Musriyatun. S.810809310. PENGARUH MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN WONOGIRI TAHUN 2010. Tesis. Surakarta: Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Februari 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara (1) minat membaca dan kemampuan menullis argumentasi (2) penguasaan kosakata dan kemampuan menulis argumentasi (3) minat membaca dan penguasaan kosakata secara bersama-sama dengan kemampuan menulis argumentasi.

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh minat membaca dan penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis argumentasi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Wonogiri Tahun 2010 dengan menggunakan metode angket, teknik tes, teknik uji prasyarat analisis dan teknik analisis data.

Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh positif yang siginifikan antara minat membaca dengan kemampuan menulis argumentasi (ry.1 = 0,76 koefisien korelasi diuji signifikansinya dengan uji-t diperoleh t hitung = 7,21 pada taraf nyata α = 0,05 dengan n = 40 diperoleh t tabel = 1,684); (2) ada pengaruh positif penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis argumentasi (ry.2 = 0,68 koefisien korelasi diuji signifikansinya dengan uji-t diperoleh t hitung = 5,72 pada taraf nyata α = 0,05 dengan n = 40 diperoleh t tabel = 1,684); (3) ada pengaruh positif minat membaca dan penguasaan kosakata secara bersama-sama dengan kemampuan menulis argumentasi (ry.12 = 0,76 koefisien korelasi signifikansi dengan uji-F diperoleh F hitung = 26,07, pada taraf nyata α = 0,05 dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 37 diperoleh Ft sebesar 3,26).

Dari hasil penelitian di atas dapat dinyatakan bahwa secara bersama-sama minat membaca dan penguasaan kosakata memberikan sumbangan terhadap kemampuan menulis argumentasi. Ini menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut dapat menjadi prediktor yang baik bagi kemampuan menulis argumentasi.

Dilihat dari kuatnya hubungan tiap variabel prediktor (bebas) dengan variabel respons (terikat), hubungan minat membaca dengan kemampuan menulis argumentasi lebih kuat dibandingkan dengan hubungan penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis argumentasi. Ini menunjukkan bahwa minat membaca menjadi prediktor yang lebih baik dari pada penguasaan kosakata. Konsekuensinya, guru yang mengajar pelajaran

Page 20: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xx

bahasa Indonesia perlu lebih memprioritaskan aspek minat membaca dalam meningkatkan kemampuan menulis argumentasi dari pada aspek penguasaan kosakata.

Kata kunci : minat membaca, penguasaan kosakata, kemampuan menulis

Argumentasi

Page 21: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xxi

ABSTRACT

Musriyatun. S.810809310. EFFECT OF READING INTEREST AND VOCABULARY MASTERING ON ARGUMENTATIVE WRITING ABILITY AT THE 6TH GRADE PUBLIC ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS IN SUBDISTRICT OF WONOGIRI 2010. Thesis. Surakarta: Education Technology Study Program of Postgraduate Program, Sebelas Maret University of Surakarta. January 2011.

This research intends to having know the effect between (1) reading interest and argumentative writing ability (2) vocabulary mastering and argumentative writing ability (3) reading interest and vocabulary mastering together with argumentative writing ability.

The research was conducted of effect of reading interest and vocabulary mastering on argumentative writing ability at the 6th grade public elementary school students in sub district of Wonogiri 2010 by using questionnaire method, technique of test, technique test of precondition analysis and technique of data analysis.

Analysis result showed that (1) there is a significant positive effect between reading interest with argumentative writing ability (ry.1 = 0,76 correlation coefficient tested of the significancy with t-test and founded t-count = 7,21 at the level of significance α = 0,05 with n = 40 achieved t-table = 1,684); (2) there is a positive effect between vocabulary mastery with argumentative writing ability (ry.2 = 0,68 correlation coefficient tested of the significancy with t-test and founded t-count = 5,72 at the level of significance α = 0,05 with n = 40 achieved t-table = 1,684); (3) there is a positive effect between reading interest and vocabulary mastery together with the argumentative writing ability (ry.12 = 0,76 significancy correlation coefficient by F-test achieved F-count = 26,07, at the level of significance α = 0,05 with numerator dk 2 and denominator dk 37 is achieved Ft amount 3,26).

From the result of research above can be explained that according by together reading interest and vocabulary mastery give up contribution for argumentative writing ability. It showing that both of that variable can be good predictor toward argumentative writing ability.

Realizing from the strongthly relationship each predictor variable (free) with respons variable (bound), effect reading interest with argumentative writing ability is stronger than the effect of vocabulary mastery with argumentative writing ability. It showed that reading interest can be good predictor than vocabulary mastery. Consequently, theacher of Indonesian linguistic need more priority of reading interest

Page 22: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xxii

aspect in hand of increasing argumentative writing ability than vocabulary aspect.

Key words: reading interest , vocabulary mastery, argumentative writing ability

Page 23: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xxiii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP SD

Negeri 1 Wonoboyo (2007 : 73) di Sekolah Dasar, pembelajaran bahasa Indonesia

diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan

bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan, serta

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan Bahasa Indonesia.

Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD)

mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang

meliputi aspek-aspek: mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Kemampuan atau kemampuan menulis argumentasi merupakan bagian dari

pengajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di

Sekolah Dasar (2007 : 74) dijelaskan bahwa

Tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia adalah agar siswa memiliki

kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien dengan etika yang berlaku baik

secara lisan maupun tulis, menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan

kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.

Esensi bahasa adalah berkomunikasi. Bahasa saat ini merupakan sesuatu

yang dianggap penting akan keberadaannya dan peranannya. Bahasa merupakan alat

Page 24: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xxiv

komunikasi yang bisa dinikmati oleh semua makhluk di belahan bumi ini, karena

dengan bahasa, kita akan mengetahui berbagai macam informasi.

Bloomfield (1977 : 42) mengatakan bahwa

Semua aktivitas manusia yang terencana didasarkan pada bahasa. Bahasa

sendiri mempunyai bentuk dasar berupa ucapan atau lisan. Jadi jelas bahwa belajar

bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi, dan komunikasi itu adalah

menulis.

Hal senada disampaikan oleh Bygate (1987 : 26) bahwa

Dalam menulis sesorang harus mempunyai pengetahuan keterampilan

perspektif motorik, dan keterampilan interaktif. Maka, agar dapat bercerita dengan

baik seseorang harus mempunyai kompetensi kebahasaan yang memadai serta unsur-

unsur yang menjadi syarat agar proses menulis nya dapat lancar, baik dan benar.

Unsur-unsur tersebut adalah lafal, intonasi, ejaan, kosakata dan sebagainya.

Sementara itu kemampuan atau kemampuan menulis, dianggap sebagai salah satu

kemampuan berbahasa yang dijadikan tolok ukur dalam menentukan kualitas

kemampuan berpikir seseorang. Menulis merupakan ekspresi dari gagasan-gagasan

seseorang yang menekankan komunikasi yang bersifat dua arah, yaitu memberi dan

menerima

Apabila dicermati dalam keseharian, tidak semua siswa SD Negeri

Kecamatan Wonogiri dalam menulis memiliki kemampuan yang baik dalam

menyampaikan isi pesannya kepada orang lain. Kemampuan itu adalah kemampuan

dalam menyelaraskan atau menyesuaikan dengan tepat antara apa yang ada dalam

Page 25: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xxv

pikiran atau perasaannya dengan apa yang diucapkannya, sehingga orang lain yang

mendengarkannya dapat memiliki pengertian dan pemahaman yang sama atau pas

dengan keinginan si pembaca. Indikatornya adalah jika siswa diberikan tugas

menulis sebuah argumentasi dari suatu masalah, maka tulisan itu kurang bisa

diterima oleh siswa lain. Ini menandakan siswa SD Negeri Kecamatan Wonogiri

belum mempunyai kemampuan yang baik dalam menyampaikan isi kepada orang

lain.

Pada hakikatnya, siswa telah menyadari bahwa kemampuan menulis

merupakan sarana untuk berkomunikasi, atau bekal melanjutkan studi ke jenjang

yang lebih tinggi. Namun perlu diketahui bahwa setiap mendapat tugas menulis

siswa seringkali mengalami kesulitan. Kesulitan tersebut dapat berupa kesulitan

dalam pemilihan kosakata yang tepat, kurang lancar menulis , maupun kurang jelas

dalam mengungkapkan gagasannya.

Kosakata sebagai salah satu unsur bahasa memegang peranan penting

dalam kegiatan menulis . Melalui kata-kata, kita dapat mengekspresikan pikiran,

gagasan, serta perasaan terhadap orang lain. Keluhan tentang rendahnya kemampuan

menulis argumentasi siswa, juga sering dilontarkan oleh beberapa guru Sekolah

Dasar (SD). Padahal di jenjang Sekolah Dasar inilah merupakan awal dan dasar

dalam pembinaannya. Namun, di sisi lain berdasarkan kondisi objektif yang ada

harus diakui bahwa guru atau pengajar kurang intensif terhadap penanganan

pembelajaran menulis argumentasi. Pemilihan metode yang kurang tepat,

pengelolaan pembelajaran yang kurang optimal, rendahnya kesempatan yang

Page 26: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xxvi

diberikan kepada siswa untuk berlatih dalam mengutarakan pendapatnya merupakan

penyebab lain dari kegagalan siswa dalam menulis argumentasi.

Apabila dicermati lebih mendalam, faktor dalam diri siswa sebagai faktor dominan

dalam pembelajaran menulis argumentasi. Faktor yang diduga sebagai penyebab

rendahnya kemampuan menulis argumentasi adalah rendahnya pengetahuan tentang

kaidah bahasa yang berlaku, minimnya penguasaan kosakata siswa, dan terbatasnya

pengetahuan atau pengalaman yang akan disampaikan kepada lawan bicara atau

pendengar. Selaras dengan hal tersebut, Henry Guntur Tarigan (1993 : 2)

mengatakan bahwa

Kualitas keterampilan berbahasa seseorang jelas bergantung kepada

kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Faktor lain yang diduga

mempengaruhi kemampuan menulis argumentasi adalah minat membaca. Minat

membaca yang tinggi, siswa akan senang membaca dan pada gilirannya siswa

memperoleh sejumlah konsep, pengetahuan, maupun teknologi. Dengan perolehan

seperti itu akan mendukung siswa untuk terampil menulis argumentasi. Satu di antara

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terwujudnya minat membaca yang tinggi

adalah peranan perpustakaan sekolah.

Perpustakaan sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan harus benar-

benar dapat memainkan peranannya. Bahkan ada yang mengatakan bahwa

perpustakaan merupakan jantung sekolah. Sekolah yang perpustakaannya hidup akan

berkembang pesat dan lebih maju, sebaliknya sekolah yang perpustakaannya mati,

pengembangan ilmu pengetahuan dari sekolah tersebut juga akan terhambat. Seiring

Page 27: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xxvii

dengan keberadaan perpustakaan sekolah, pemerintah menaruh perhatian terhadap

perkembangannya. Oleh karena itu digalakkan lomba perpustakaan sekolah. Semua

itu untuk mendukung terciptanya pembelajar yang cerdas, terampil dan berkualitas.

Kegiatan membaca dapat bermakna dan berkualitas apabila didorong oleh

minat membaca yang tinggi. Sayangnya, tidak semua siswa mempunyai minat

membaca yang tinggi. Minat membaca yang rendah diduga sebagai pemicu

rendahnya penguasaan kosakata. Dengan demikian siswa yang minat bacanya rendah

akan rendah pula penguasaan kosakatanya. Hal itu akan berlanjut pada kegiatan

berbahasa yang lain yang berbentuk menulis argumentasi.

Henry Guntur Tarigan (1984 : 53), menyatakan bahwa

Tanpa kemampuan menulis argumentasi yang memadai, siswa tidak dapat

mengekspresikan, menyatakan, dan menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan

dengan baik. Kemampuan menulis argumentasi siswa tidak dapat dimiliki dengan

tiba-tiba, tetapi harus melalui latihan yang teratur. Mengacu beberapa perkiraan-

perkiraan jawaban di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian guna

menguji ada tidaknya hubungan signifikan antara minat membaca dan penguasaan

kosakata dengan kemampuan menulis argumentasi.

Untuk itu, penelitian ini bertolak dari anggapan bahwa minat membaca

berpengaruh terhadap kemampuan menulis argumentasi. Keduanya diduga

mempunyai hubungan yang sangat erat. Selain itu penguasaan kosakata seseorang

juga dianggap berpengaruh terhadap kemampuan menulis argumentasi sehingga

antara minat membaca, penguasaan kosakata, dan kemampuan menulis argumentasi

Page 28: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xxviii

saling berhubungan dan mempengaruhi.

B. Identifikasi Masalah

Keterampilan menulis argumentasi merupakan keterampilan menulis

yang penting dimiliki oleh siswa untuk melatih berpikir kritis dan mengungkapkan

suatu pendapat serta pengalaman pribadi siswa tentang objek atau kondisi tertentu

secara tertulis. Tetapi tercapainya kemampuan siswa menulis argumentasi tersebut

tidak sepenuhnya tercapai dengan baik. Banyak permasalahan tentang kemampuan

siswa menulis dengan baik dan benar.

Beberapa pokok permasalahan yang dapat dikemukakan sehubungan

dengan proses dan hasil pembelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Minimnya perbendaharaan kosakata siswa yang menyebabkan siswa

kesulitan dalam menuangkan gagasan melalui bahasa tulis.

2. Terbatasnya buku perpustakaan sekolah menyebabkan kurangnya minat

membaca siswa, sehingga tidak mendorong siswa untuk berkunjung atau

membaca di perpustakaan.

3. Kurangnya pengetahuan siswa tentang aturan atau prinsip penulisan yaitu

dari segi ejaan, kosakata, kalimat, paragraf, tata bahasa, dan sebagainya.

4. Pengajaran bahasa Indonesia di sekolah cenderung menitikberatkan pada

faktor pengetahuan atau teori bahasa yang bersifat kognitif.

5. Masih rendahnya minat siswa untuk berlatih menulis karena di sekolah tidak

diciptakan situasi dan kondisi yang merangsang siswa untuk berlatih menulis.

Page 29: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xxix

6. Pemahaman siswa tentang berbagai model dan bentuk tulisan sering

menjadikan siswa kurang tepat dan kurang berminat untuk menulis

argumentasi.

7. Lingkungan siswa (keluarga, sekolah, dan masyarakat) yang kurang

mendukung kegiatan menulis bagi siswa.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian dapat terarah dengan pembahasan lebih mendalam,

masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:

1. Pengaruh minat membaca terhadap kemampuan menulis argumentasi.

2. Pengaruh penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis argumentasi.

3. Pengaruh secara bersama-sama minat membaca dan penguasaan kosakata

terhadap kemampuan menulis argumentasi.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan berbagai hal yang telah dipaparkan pada latar belakang

masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, rumusan masalah yang

diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh minat membaca siswa terhadap kemampuan menulis

argumentasi siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Wonogiri tahun 2010?

2. Apakah ada pengaruh penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis

argumentasi siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Wonogiri tahun 2010?

3. Apakah ada pengaruh minat membaca dan penguasaan kosakata secara bersama-

Page 30: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xxx

sama terhadap kemampuan menulis argumentasi siswa kelas V SD Negeri

Kecamatan Wonogiri tahun 2010?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ingin mengetahui ada tidaknya pengaruh minat membaca siswa terhadap

kemampuan menulis argumentasi siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Wonogiri

tahun 2010.

2. Ingin mengetahui ada tidaknya pengaruh penguasaan kosakata terhadap

kemampuan menulis argumentasi siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Wonogiri

tahun 2010.

3. Ingin mengetahui ada tidaknya minat membaca dan penguasaan kosakata secara

bersama-sama terhadap kemampuan menulis argumentasi siswa kelas V SD Negeri

Kecamatan Wonogiri tahun 2010.

F. Manfaat Penelitian

Setelah tujuan penelitian ini tercapai, diharapkan penelitian ini

bermanfaat bagi berbagai pihak. Secara rinci diharapkan penelitian ini bermanfaat

sebagai berikut:

1. Untuk memberikan gambaran tentang pengaruh minat membaca siswa

Page 31: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xxxi

terhadap kemampuan menulis argumentasi siswa.

2. Memberikan informasi kepada guru tentang minat membaca siswa dan

penguasaan kosakata siswa.

3. Meningkatkan pemahaman peneliti tentang minat membaca dan penguasaan

kosakata.

Page 32: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xxxii

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Minat Membaca

a. Pengertian Minat

Pengertian minat menurut Hasan Alwi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2001: 69) adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah, dan

keinginan. Marsudi (1982:12) mengemukakan definisi minat adalah suatu gejala psikis

yang dialami terkadang berupa perasaan senang dan menunjukkan adanya pemusatan

perhatian terhadap obyek tertentu yang menarik. Menurut Winkel (1983: 30) dalam

bukunya Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, mengemukakan definisi

Minat adalah kecenderungan menetap dalam subyek untuk merasa tertarik

pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Sedangkan

Hurlock (1980: 115) mendefinisikan minat sebagai “Sesuatu dengan apa anak

mengidentifikasikan keberadaan pribadinya“. Selain itu, Hurlock (1980:114) mengatakan

bahwa minat adalah sesuatu yang menimbulkan motivasi yaitu motivasi intrinsik yang

berpengaruh sangat potensial terhadap pembentukan motivasi dan bertahan lebih lama

jika dibanding motivasi ekstrinsik.

Berdasarkan keterangan beberapa ahli yang dikemukakan di atas, dapat

disimpulkan pengertian minat yaitu kecenderungan menetap dari seorang individu untuk

9

Page 33: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xxxiii

mengidenifikasikan dirinya dengan lingkungan yang menimbulkan motivasi.

b. Cara Menemukan Minat

Cara menemukan indikator minat pada siswa tidak ada suatu metode yang

dihasilkan, yaitu perasaan senang, bergairah, simpati, tekun, takut, segan, benci, bosan

pada unsur-unsur kegiatan belajar. Elizabeth (1980: 116) dalam bukunya Perkembangan

Anak mengemukakan cara cara menemukan minat pada anak yaitu:

“(a) Pengamatan kegiatan, yaitu dengan mengamati mainan anak, apa yang mereka beli, kumpulkan atau gunakan dalam aktifitas yang ada unsur spontanitas, kita dapat memperoleh petunjuk mengenai minat mereka. (b) Pertanyaan, yaitu pertanyaan yang terus menerus tentang sesuatu, maka mnat anak terhadap hal tersebut lebih besar dari hal yang lain. (c) Pokok Pembicaraan, apa yang dibicarakan anak orang dewasa dan teman mereka memberi petunjuk menemukan minat mereka. (d) Membaca, bila anak bebas memilih buku untuk dibaca, anak memilih topik yang diminatinya. (e) Menggambar spontan, apa yang mereka gambar atau lukis secara spontan dan seberapa sering lakukan akan memeberi petunjuk minat mereka. (f) Keinginan, apabila mereka ditanya keinginan mereka tentang sesuatu jika mereka dapat memperoleh yang mereka inginkan akan memberi petunjuk mereka. (g) Laporan mengenai apa saja yang diminatinya. Jika diminta untuk menulis benda atau kegiatan apa yang mereka minati maka akan memberikan petunjuk minat mereka

c. Pengertian Membaca

Membaca mengandung pengertian melihat serta memahami isi dari apa yang

tertulis dengan melisankan atau hanya dalam hati saja (Hasan Alwi dalam KBBI, 2001: 83).

Dari pengertian ini, maka membaca bukan sekedar melihat isi bacaan saja tetapi juga harus

dapat memahami atau menangkap maksud dari bacaan tersebut. Selain itu di dalam

membaca juga mempunyai aturan tertentu antara lain harus mengerti tentang tanda baca,

menggunakan intonasi yang tepat, sehingga jika ada orang yang membaca, maka orang

Page 34: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xxxiv

yang mendengar dapat memahami apa yang didengar dari pembaca tersebut. Henry

Guntur Tarigan dalam bukunya Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa

mengatakan bahwa

Membaca adalah salah satu ketrampilan berbahasa diantara ketrampilan

berbahasa yang lain yaitu ketrampilan menyimak (Listening Skills), ketrampilan berbicara

(Speaking Skills) dan ketrampilan menulis (Writing Skills)”. (Tarigan, 1987: 1). Membaca

adalah kegiatan yang “aktif”. Agar siswa dapat membaca secara “aktif”, mereka perlu

dilatih untuk dapat “mengkomunikasikan” dua hal berikut: (a) apa yang sudah mereka

ketahui (apa yang ada di pikiran mereka),dengan (b) isi atau cerita yang sedang mereka

telusuri melalui kegiatan membaca teks (Purwanto, 1997: 6).

Oleh karena itu, kegiatan membaca teks dapat diawali dengan pertanyaan

bimbingan, yakni pertanyaan awal untuk mengarahkan pikiran dan pandangan siswa.

Dengan demikian, sebelum mulai membaca teks, siswa dibiasakan memanggil kembali

pengalaman mereka yang berkaitan dengan isi bacaan yang mereka hadapi. Kegiatan

“pemanasan” pikiran seperti ini perlu dilakukan supaya siswa tidak membaca dengan

pikiran kosong, tetapi ada sesuatu yang dapat dibandingkan atau diadu dengan isi teks yang

akan mereka baca. Cara lain, selain dengan pertanyaan bimbingan yang dapat dilakukan

pada kegiatan “pemanasan” itu ialah meminta siswa menebak apa yang akan terjadi

dengan cerita kelanjutannya.

Pada kegiatan membaca teks, siswa perlu disadarkan bahwa ada bermacam-

macam jenis teks. Oleh karena itu, bermacam-macam pulalah cara pembaca menggerakkan

Page 35: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xxxv

mata dalam merambah rentetan kata. Jenis cara membaca ditentukan, antara lain, oleh apa

tujuan membaca dan teks apa yang dihadapi. Membaca untuk memahami isi sebuah teks

secara mendalam atau rinci berbeda dengan membaca untuk menangkap garis-garis besar

atau isi pokok dalam suatu bacaan. Membaca buku pelajaran kimia berbeda dengan

membaca surat kabar dan berbeda pula dengan membaca kamus.

Dengan demikian, sekurang-kurangnya dapat dilatihkan tiga jenis cara

membaca: membaca mendalami, membaca cepat, dan membaca “memindai” atau “tatap

henti” (scanning). Pada kegiatan “membaca mendalami”, dengan tujuan menangkap isi teks

secara mendalam, siswa perlu membaca teks secara pelan-pelan dan, jika perlu, melakukan

pembacaan ulang. Pada kegiatan “membaca cepat”, dengan tujuan menangkap garis-garis

besar atau hal-hal yang tampak di permukaan, waktu yang diberikan perlu dibatasi,

misalnya dua atau tiga menit saja. Dalam kegiatan membaca cepat ini siswa perlu diberi

tahu supaya menghindarkan diri dan membaca mundur (membaca ulang) dan supaya

melewati bagman yang menyajikan uraian yang rinci. Pada kegiatan “membaca memindai”,

siswa perlu dilatih untuk menggerakkan mata secara melompat-lompat untuk mencari kata

atau rentetan kata tertentu yang diperlukan. Baru setelah kata atau rentetan kata yang

dicari itu ditemukan, tatapan mata berhenti untuk memahami isinya.

Salah satu contoh teks untuk kegiatan membaca seperti ini ialah kamus. Atau,

dapat pula kegiatan ini diterapkan untuk pada tugas mencari kata-kata sukar di dalam

sebuah teks. Jika pemahaman siswa tentang sebuah teks hendak diuji. ada berbagai

macam kegiatan yang dapat dilakukan. Kegiatan yang lazim berupa daftar pertanyaan untuk

Page 36: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xxxvi

dijawab oleh siswa. Untuk kegiatan seperti ini hendaknya diperhatikan supaya siswa, selain

diarahkan untuk memahami hal-hal yang tersurat pada teks. juga dilatih untuk menangkap

hal-hal yang tersirat. Bentuk kegiatan yang lain ialah meminta siswa untuk membuat daftar

pertanyaan. Untuk jenis ini, siswa dapat saling menukarkan daftar pertanyaannya untuk

dijawab oleh temannya. Membuat pertanyaan juga dapat menguji pemahaman karena

hanya setelah mereka memahami isi teks, dan tidak sebelumnya siswa akan dapat

membuat pertanyaan. Bentuk lain lagi ialah meminta siswa merangkum atau

mengungkapkan kembali isi teks; ini dapat dilakukan secara lisan ataupun secara tulis.

Mampu merangkum berarti mampu menangkap isi pokok sebuah teks. Bentuk rangkuman

dapat berupa penulisan judul teks, penulisan kembali isi teks dengan satu atau beberapa

kalimat, atau yang lebih panjang dan itu.

d. Tujuan Membaca

Tujuan utama dalam membaca

Membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi,

memahami makna bacaan. Makna berhubungan erat dengan maksud dan tujuan” (Tarigan,

1979:9).

Beberapa hal yang penting berkaitan dengan kegiatan membaca adalah sebagai

berikut : (1) Membaca untuk memperoleh ide–ide utama, yaitu membaca untuk

memperoleh topik yang baik atau menarik, masalah yang ada pada cerita, apa yang

dipelajari atau apa yang dialami oleh sang tokoh., (2) Membaca untuk mengetahui urutan

atau susunan, organisasi cerita, yaitu membaca untuk mengetahui apa yang terjadi pada

Page 37: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xxxvii

setiap bagian cerita, apa yang terjadi pada mula pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. (3)

Membaca untuk menyimpulkan, membaca referensi, yaitu membaca untuk menemukan

mengapa para tokoh merasakan seperti cara mereka, apa yang hendak diperlihatkan oleh

pengarang pada para pembaca. (4) Membaca untuk mengelompokkan yaitu membaca

untuk menemukan apa-apa yang tidak biasa, tidak wajar mengenai seorang tokoh, apa yang

lucu, yang benar dan tidak benar. (5) Membaca menilai atau mengevaluasi yaitu membaca

untuk menemukan apakah sang tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-ukuran tertentu,

apakah kita ingin hidup meniru mereka atau tidak. (6) Membaca membandingkan atau

mempertentangkan, yaitu membaca untuk menemukan bagaimana cara tokoh itu berubah,

bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan sebelumnya”. (Tarigan, 1987: 10)

Berdasarkan keterangan di atas, membaca dapat dipakai untuk

mengetahui ide-ide pokok dari suatu bacaan. Jika dihubungkan dengan membaca

cerita, maka membaca dapat dipakai untuk mengetahui ide pokok cerita, susunan

caerita per bagian, mengetahui alasan perbuatan atau perilaku tokoh, menemukan

sesuatu yang tidak wajar dari perilaku tokoh, mengevaluasi keberhasilan sang tokoh

dan membandingkan atau mempertentangkan bagaimana sang tokoh itu berubah.

e. Aspek – aspek dalam Membaca

Lebih lanjut Tarigan (1987: 11) menjelaskan bahwa secara garis besar, terdapat

dua aspek penting dalam membaca yaitu:

(1) Ketrampilan mekanis, yang mencakup: pengenalan bentuk huruf, pengenalan unsur linguistik (fonem/grafem, kata, frase, pola klause, kalimat dan lain – lain), pengenalan hubungan atau korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan menyuarakan bahan tertulis), kecepatan membaca bertaraf

Page 38: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xxxviii

lambat. Untuk mencapai tujuan membaca secara mekanis ini maka aktifitas paling sesuai adalah dengan membaca nyaring atau membaca bersuara. (2) Ketrampilan pemahaman, yang mencakup: memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal), memahami signifikansi atau makna (maksud dan tujuan pengarang, relevansi atau keadaan kebudayaan, reaksi pembaca), evaluasi dan penilaian (isi, bentuk), kecepatan membaca yang fleksibel yang disesuaikan dengan keadaan. Untuk mencapai tujuan yang terkandung dalam ketrampilan pemahaman ini, maka aktifitas yang paling tepat adalah membaca dalam hati, yang dapat dibagi menjadi membaca ekstensif (mencakup membaca survei, membaca sekilas, membaca dangkal) dan membaca intensif (mencakup telaah isi: membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, membaca ide dan telaah bahasa: membaca bahasa asing, membaca sastra).

f. Membaca Nyaring

Membaca nyaring adalah suatu kegiatan atau aktifitas yang merupakan alat

bagi Guru atau murid atau pembaca lainnya yang bersama – sama dengan pendengar akan

memahami informasi, pikiran dan perasaan dari pengarang”. (Tarigan, 1987: 22).

Membaca nyaring merupakan ketrampilan yang sangat komplek. Maksudnya

ketrampilan merangkai kata, melisankan tulisan, penekanan, intonasi atau lagu kalimat,

bahkan perasaan yang terkandung dalam kalimat yang dibaca perlu diperhatikan. Membaca

nyaring biasanya berhubungan dengan penyimakan oleh orang lain. Membaca nyaring

biasanya dilakukan di muka umum. Jika demikian, maka membaca nyaring harus

menggunakan ketajaman dan kecepatan pandangan mata supaya ketika membaca tulisan

itu, maka masih sempat membagi pandangan dengan pendengar yang dihadapi. Membaca

nyaring sangat cocok untuk murid pemula, supaya dengan membaca nyaring, maka bunyi

dari lafal baca dapat dikontrol dan dievaluasi. Selain itu maka membaca nyaring berguna

untuk melatih intonasi dan lagu kalimat, supaya bacaan yang dibaca, akhirnya dapat

Page 39: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xxxix

dimengerti maknanya, kemudian pesan dan perasaan yang dikandung dalam bacaan dapat

tersampai pada pendengar.

g. Membaca dalam Hati

Membaca dalam hati adalah membaca dengan tidak bersuara. (Tarigan,

1987:29). Membaca ini dilakukan dengan mengaktifkan mata dan memory atau ingatan

saja. Tujuan dari membaca dalam hati adalah untuk memperoleh informasi. Membaca ini

biasanya dilakukan oleh pelajar yang sudah tidak lagi belajar pada pendidikan tingkat dasar.

Membaca dalam hati secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu:

1) Membaca ekstensif

Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Luas dalam arti bahwa bahan

bacaan sangat banyak tetapi waktu yang dibutuhkan sangat singkat. Membaca ini bertujuan

untuk menguasai secara garis besar tulisan dengan efektif dan efisien. Membaca ekstensif

terdiri dari:

a) Membaca survei.

Membaca survei adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan meneliti dan

menyelidiki terlebih dahulu bahan bacaan dengan mengamati indeks, mutu pengarang,

latar belakang penulisan, meneliti per bab secara garis besar untuk memperoleh gambaran

secara garis besar buku yang akan dibaca.

Page 40: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xl

b) Membaca sekilas.

Membaca sekilas, yaitu kegiatan membaca dengan gerak mata yang cepat

untuk segera memperoleh gambaran umum dari buku bacaan. Tujuan utama dari membaca

sekilas adalah: (1) Untuk memperoleh kesan umum, (2) untuk menemukan hal tertentu dari

sesuatu bacaan, (3) untuk menemukan bahan atau menempatkan bahan yang diperlukan

dalam Perpustakaan.

c) Membaca dangkal.

Membaca dangkal adalah kegiatan membaca yang diperlukan untuk

memperoleh pemahaman yang dangkal serta bersifat di luaran.

2) Membaca intensif.

Membaca intensif adalah studi seksama, telaah uji dan penanganan

terperinci yang dilaksanakan dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek. Yang

termasuk membaca intensif yaitu :

a) Membaca telaah isi.

Setelah pembaca melakukan pembacaan sekilas, maka biasanya pembaca

tertarik untuk menelaah isi lebih lanjut. Kegiatan untuk meneliti lebih lanjut dalam

membaca dinamakan membaca telaah isi. Membaca telaah isi dibagi atas: (1) Membaca

teliti, yang membutuhkan ketrampilan : survei yang cepat untuk memperhatikan atau

melihat organisasi dan pendekatan umum, membaca seksama dan membaca ulang

paragraf–paragraf untuk menemukan kalimat–kalimat judul dan perincian penting,

Page 41: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xli

penemuan hubungan tiap paragraf dengan keseluruhan tulisan. (2) Membaca pemahaman,

yaitu jenis membaca yang bertujuan untuk memahami: standar atau norma kesusastraan

(meliputi puisi atau prosa, fakta atau fiksi, klasik atau modern, subyektif atau obyektif

eksposisi atau normatif), resensi kritis yang berfungsi untuk menelaah tulisan yang berguna

bagi kehidupan sehari–hari dan menghindari tulisan yang kurang bermutu, drama tulis agar

pembaca memahami dan mengembangkan sikap kritis terhadap drama (meliputi prinsip

kritik drama, unsur – unsur drama, jenis – jenis drama), pola fiksi yang mempunyai tujuan

agar pembaca memahami unsur – unsur fiksi (meliputi permulaan dan eksposisi, pemerian

dan latar, suasana, pilihan dan saran, saat penting, puncak, pertentangan, rintangan atau

komplikasi, pola atau model, kesudahan atau kesimpulan, tokoh atau aksi, pusat minat,

pusat tokoh, pusat narasi, jarak, skala, langkah) (Tarigan, 1987: 75).

b) Membaca telaah bahasa.

Sebuah bacaan terdiri dari isi dan bahasa. Keduanya selalu hadir bersama untuk

membentuk sebuah karya yang dapat dinikmati bersama. Setelah di depan dipaparkan

mengenai membaca telaah isi, lebih lengkap lagi jika dibahas pula membaca telaah bahasa.

Membaca telaah bahasa mencakup: (1) membaca bahasa (asing), (2) membaca sastra.

Tujuan dari membaca bahasa adalah

1. Memperbesar daya kata

Untuk memperbesar daya kata, maka ada beberapa hal yang harus diketahui

antara lain : (a) ragam bahasa, (b) mempelajari makna dari konteks (c) bagian – bagian kata

Page 42: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xlii

(d) penggunaan kamus (e) makna – makna varian (f) idiom (g) sinonim dan antonim (h)

konotasi dan denotasi (i) derivasi.

2. Mengembangkan kosa kata.

Untuk mengembangkan kosa kata, ada beberapa hal yang harus diperhatikan

antara lain: (a) bahasa kritik sastra (b) memetik makna dari konteks (c) petunjuk – petunjuk

konteks.

Tujuan dari membaca sastra adalah memahami keindahan rangkaian kata yang

tercermin dalam keserasian dan keharmonisan bentuk dan isi. Untuk dapat memahami

keindahan isi dari karya sastra, maka pembaca harus mengetahui seluk – beluk bahasa

sastra. Jika pembaca tidak mengetahui seluk – beluk bahasa sastra, maka akan kesulitan

untuk memahami keindahan isi dari karya sastra tersebut.

2. Kosakata

a. Pengertian Kosakata

Kata merupakan kesatuan terkecil yang mengandung ide, yang diperoleh dari

bagian-bagian kalimat. Seperti pendapat Harimurti Kridalaksana (1984: 89) yang

mengatakan bahwa kata adalah satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang

bebas.

Chaedar Alwasilah (1993: 120) mengatakan bahwa kata adalah satu kesatuan

Page 43: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xliii

yang terpisah dan tak dapat diuraikan lagi.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kata adalah satuan bahasa

terkecil yang memiliki sifat bebas, baik sifat bebas vonetis dan gramatis.

Tingkat keterpelajaran seseorang dapat diukur dengan seberapa banyak jumlah

kata yang telah dikuasai. Dalam praktik proses belajar mengajar di kelas, agar dalam

pengajaran kosakata lebih cepat dan tepat harus disiapkan kamus sebagai sumber rujukan,

dengan tujuan bila menemukan kata-kata sukar dapat segera dicari artinya.

Pengajaran kosakata pada pokoknya ialah mengajarkan penguasaan kata dengan

maknanya. Namun, “menguasai kata” tidak hanya dalam pengertian mampu memahami

arti berbagai macam kata melainkan juga mampu menggunakan berbagai macam kata pada

kalimat.

Menambah jumlah kata-kata baru, dengan mernahami artinya, dan

menanamkan itu ke dalam ingatan siswa merupakan salah satu langkah utama yang

dilakukan di dalam pengajaran kosakata. Namun, menghafalkan daftar kata bukan satu-

satunya langkah yang dapat diandalkan untuk membantu peningkatan “penguasaan kata.”

Usaha menguasai kata perlu ditempuh dengan mengamati pemakaian kata di dalam teks.

Kata dapat memiliki banyak makna dan semuanya itu dapat dicari informasinya dari kamus.

Akan tetapi, di antara sekian makna itu, makna yang manakah yang dipilih? Hal itu

bergantung pada pemakaian kata di dalam teks.

Oleh karena itu, dua kegiatan ini perlu dilatihkan pada siswa, yaitu (a) mencari

Page 44: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xliv

makna sebuah kata pada kamus dan (b) membandingkan keterangan dan kamus dengan

bagaimana kata itu dipakai pada teks.. Namun, tanpa kamus pun, untuk kata-kata tertentu,

makna dapat ditebak berdasarkan konteks pemakaiannya. Langkah ini pun perlu juga

dilatihkan pada siswa. Langkah menebak makna ini dapat digabungkan dengan langkah

pertama: pertama-tama siswa diminta menebak makna berdasarkan konteks lebih dulu,

kemudian membandingkan hasil tebakan itu dengan uraian makna yang terdapat pada

kamus.

Termasuk dalam kegiatan memperkaya jumlah perbendaharaan kata ialah

kegiatan meningkatkan penguasaan akan kata-kata bersinonim. Dengan modal kata-kata

bersinonim, kemampuan siswa menulis akan meningkat. Mereka akan Iebih cermat

memilih kata yang tepat untuk karangannya. Mereka tidak akan memakai kata yang sama

secara berulang-ulang sehingga karya tulisnya lebih enak dan menarik untuk dibaca.

Kosakata atau perbendaharaan kata menurut Roekhan (1991:25) memiliki cirri

antara lain: (a) semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa, (b) kalangan kata yang

dimiliki seseorang, (c) kata-kata yang dipakai dalam suatu bidang tertentu, dan (d) daftar

kata yang disusun dalam kamus dengan disertai penjelasan singkat dan praktis.

b. Penguasaan Kosakata

Salah satu ciri kemahiran berbahasa seseorang adalah menggunakan kosakata

yang dimiliki dan dikuasainya. Tanpa penguasaan sejumlah kosakata, seseorang akan

mengalami kesulitan dalam mengekspresikan atau mengkomunikasikan gagasannya.

Menguasai kosakata bukan hanya mengetahui arti kata secara terpisah atau lepas, tetapi

Page 45: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xlv

harus mengerti arti kata tersebut apabila sudah ada dalam kalimat maupun konteks yang

lebih luas. Bahkan mampu menerapkan kata-kata itu secara benar, baik secara lisan

maupun tertulis.

Penguasaan kosakata dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pasif dan aktif. Pasif

dapat dikatakan reseptif, aktif merupakan produktif. Penguasaan kosakata yang reseptif

(pasif) digunakan untuk komunikasi yang bersifat menerima seperti menyimak dan

membaca, sedangkan penguasaan kosakata produktif (aktif) digunakan untuk komunikasi

yang bersifat mengeluarkan atau menyampaikan ide kepada orang lain seperti berbicara

dan menulis.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penguasaan Kosakata

Kosakata yang dimiliki seseorang akan berubah seiring dengan

perkembangan orang tersebut. Sehingga penguasaan kosakata seseorang dan yang

lain berbeda. Menurut Yudiono (1984: 47) ada beberapa faktor dominan yang

mempengaruhi tingkat penguasaan kosakata, yaitu latar belakang pengetahuan atau

disiplin ilmu tertentu, usia, tingkat pendidikan, dan banyak sedikitnya referensi.

3. Kemampuan Menulis Argumentasi

a. Pengertian Menulis

Keterampilan menulis merupakan aspek keterampilan berbahasa. Dengan menulis, gagasan dan pikiran

seseorang dapat diungkapkan untuk mencapai tujuan dan maksudnya. Henry Guntur Tarigan (1994: 21), menulis ialah

menurunkan atau melukiskan lambing-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang,

sehingga orang lain dapat membaca lambing-lambang grafik tersebut. Sedang menurut Muchsin Ahmadi (1990: 22)

Page 46: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xlvi

mendefinisikan menulis adalah suatu proses menyusun, mencatat dan mengkomunikasikan makna dalam tatanan ganda,

bersifat interaktif, dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu system konvensional yang

dapat dilihat.

Menurut Iim Rahmina (1997: 3), menulis merupakan kegiatan pengungkapan ide, gagasan, perasaan, atau emosi

secara tertulis. Dari beberapa pengertian tersebut, menulis dapat diartikan suatu kegiatan menuangkan gagasan, ide, buah

pikiran, pengalaman, dan perasaan kepada orang lain dengan cara mengorganisasikan lambing bahasa atau huruf menjadi

suatu kalimat yang teratur sehingga dapat dipahami orang lain dengan mudah.

Menurut Hasan Alwi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 506), Karangan mengandung pengertian

hasil mengarang; cerita; buah pena. Sedangkan arti kata mengarang itu sendiri adalah kegiatan tulis menulis.

Pengertian di atas, maka karangan dapat diartikan sebagai hasil kegiatan tulis menulis. Berdasarkan isi dan

penyampaiaannya, karangan dibagai menjadi empat jenis, yaitu:

1) Karangan Jenis Narasi.

Dalam karangan narasi atau cerita terdapat alur, penokohan, peristiwa dan penyelesaiannya. Alur adalah

peristiwa yang sambung menyambung dalam sebuah cerita yang ada hubungan sebab akibat. Penokohan adalah cara

pengarang menentukan tokoh atau elaku dengan wataknya masing-masing dalam cerita.

2) Karangan Jenis Deskripsi atau Lukisan

Jenis karangan deskripsi melukiskan suatu keadaan dengan kalimat sehingga menimbulkan kesan yang hidup.

Lukisan itu dibuat seakan-akan pembaca melihat sendiri kejadian yang diceritakan.

3) Karangan Jenis Eksposisi atau Paparan

Karangan ini menjelaskan sesuatu kepada pembaca tentang apa yang menjadi gagasan kita. Semua bahan

harus dikumpulkan secara lengkap agar pembaca merasakan kejelasan dari apa yang kita paparkan. Paparan tersebut berisi

penjelasan tanpa ada unsur mengajak atau mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Karangan jemis paparan ini

hanya memberikan penjelasan tanpa suatu muatan tertentu.

4) Karangan Jenis Argumentasi atau Persuasi

Karangan argumentasi adalah karangan yang berisi alasan yang kuat dan meyakinkan dalam suatu hal. Selain

memaparkan atau menjelaskan gagasan, mengemukakan alasan, bukti, contoh kejadian juga menganalisanya menurut

hubungan sebab akibat. Karangan ini banyak digunakan untuk melakukan kajian terhadap sebuah teori baru atau

mengusulkan suatu gagasan baru dengan alasan yang amat kuat. Tujuan dari argumentasi ini adalah untuk meyakinkan

Page 47: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xlvii

pembaca tentang hal yang diterangkan.

b. Karangan di Sekolah Dasar

Mengarang di sekolah dasar diajarkan dengan bertahap. Tahapan ini

disesuaikan dengan taraf berfikir siswa. Mengarang di sekolah dasar dimulai dari hal

yang kongkrit. Hal ini dilakukan dengan mengajak siswa menikmati situasi yang

nyata dan disuruh melukiskan apa yang sudah dilihatnya. Karangan di sekolah dasar

diajarkan dengan penekanan pada penuangan pikiran dan perasaan lebih dahulu.

Selanjutnya syarat-syarat mengarang dapät diajarkan berangsur-angsur. Spontanitas

dan keberanian mengarang (menyatakan isi hatinya berupa gambar-gambar maupun

tulisan-tulisan) merupakan hal penting dalam mengarang. Menggambar spontan,

menulis spontan tentang sesuatu, mengarang harus tumbuh dan berkembang selama

anak-anak duduk di bangku sekolah dasar. Contohnya adalah (1) menceritakan

gambar atau membicarakan gambar (2) menuliskannya (3) membacanya kembali (4)

memperbaiki dan menyusun kembali.

Jadi, pengajaran menggambar, bercakap-cakap, menulis /mengarang

dihubungkan erat-erat satu sama lain dalam suatu proses belajar mengajar (Ngalim,

1997: 60).

Setelah siswa lancar menuliskan tentang apa yang digambarnya,

lanjutkan dengan menuliskan kalimat penjelas tentang benda-benda yang ada di

sekitamya. Kemudian anak dilatih menuliskan kalimat di bawah gambar berseri.

Siswa membacanya, menilainya, benar atau salah. Setiap anak membaca

karangannya, anak dibiasakan untuk menilai, merasakan apakah susunan kalimatnya

Page 48: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xlviii

telah benar dan kata-katanya indah. Jika telah lancar biasakan siswa menuliskan

beberapa kalimat tentang benda, hewan, atau tumbuhan yang ada di sekitarnya.

Selanjutnya siswa dibiasakan menuliskan ungkapan perasaannya yang dihubungkan

dengan situasi alam sekitarnya.

Sebagai contoh, guru bertanya kepada siswa tentang perasaan anak.

Bagaimana perasaan anak jika hari mendung., pada saat pagi hari yang cerah., pada saat

menjelang magrib tetapi ibu tidak di rumah. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan sangat

membantu anak dalam mengungkapkan perasaanya. Setelah muncul berbagai ungkapan

perasaan dari anak maka mereka diajak untuk menyatakan ungkapan-ungkapan tersebut

dalam bentuk cerita sederhana secara tertulis.

Cara mengarang yang lain adalah dengan memancing lewat kegiatan menggambar. Guru menggoreskan garis di papan tulis. Siswa menebak apa kira-kira yang akan digambar oleh guru. Ada siswa yang mengatakan “gunung” ada juga yang mengatakan “sungai” atau rnungkin ada siswa yang mengatakan ‘Jalan”. Jika siswa mengatakan “gunung” maka siswa diminta untuk menggambar yang lain tetapi mulai dan huruf g -> misal gajah, gubuk -> pak Gani. Siswa mengembangkan imajinasinya dalam bentuk cenita antara gunung, gajah, gua, gubuk, dan Gani”. (Ngalim, 1997: 62)

Untuk siswa yang menyebut gambar sungai, maka siswa menggambar sawah,

sapi, Sarmin. Siswa menghubungkan dalam ide cenita tentang sungai, sapi, sawah, Sarmin.

Dengan demikian, jika siswa mengatakan “jalan”, maka siswa harus menggambar jalan, jip,

jerapah, jurang, dan Joni. Siswa mengembangkan ide cerita tentang hubungan jip, jerapah,

jurang, dan Joni.

Setiap selesai siswa menuliskan karangan sederhananya, dibiasakan siswa

Page 49: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xlix

membaca kembali hasil karanganya kemudian menilai sendiri. Jika mereka merasa perlu

untuk memperbaiki, maka tuntunlah mereka urmtuk memperbaikinya. Jika ada kesalahan,

guru hanya mengatakan “coba yang lebih baik”; “coba ulangi; “coba pikir, apa yang paling

tepat”. Artinya jangan sampai ada sikap guru yang membuat siswa merasa tidak mampu

atau malas berbuat.

Di kelas III pelajaran mengarang sedikit ada peningkatan dibandingkan pada

waktu mereka masih di kelas satu atau dua. Kegiatan mengarang di kelas ini tidak lagi

terbatas menguraikan gambar dengan bebas sesuai daya tangkap mereka tetapi gambar

tersebut dibatasi dengan cara diberi judul.. Pada saat menceritakan tentang benda, hewan,

atau tanaman yang sesuai lingkungan, anak telah menjelaskan sesuatu tentang benda itu.

Misalnya, anak menjelaskan tantang ayam. Anak menjelaskan tentang keadaan tubuh

ayam, makanannya, cara hidupnya/ habitatnya, guna ayam bagi manusia, cara

memeliharanya, perbedaan ayam dan jenis unggas lainnya, dan seterusnya.

Hal lain yang penting lagi adalah membiasakan anak membuat buku harian

(mulai dari kelas II). Biasakan siswa untuk menuliskan apa yang disenangi dan tidak

disenangi. Menulis di buku harian sangat membantu anak dalam mengungkapkan

perasaannya tanpa adanya batas-batas atau aturan dalam mengarang. Dengan demikian,

anak merasa lebih bebas dalam mengekspresikan perasaannya dalam bahasa tulisan.

Di kelas IV anak dibiasakan mengamati lingkungan sekitar (pasar, toko, kantor

pos, bank, tempat pertunjukan, saat dia widyawisata) lebih rinci. Dari hasil pengamatan

tersebut, anak diminta menceritakan ulang sesuai degan pengamatan masing-masing.

Page 50: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user l

Sebagai contoh, anak mengamati pasar mka anak disuruh menceritakan tentang di mana

letak pasar tersebut, bagaimana kondisi bangunan pasar, bagaimana penataannya,

bagaimana hubungan antara penjual dan pembeli, apakah harganya lebih murah, apakah

ada areal untuk parkir dan sebagainya.

Demikian juga dalam hal menilai isi. Anak dibiasakan menentukan pokok pikiran

dalam karangannya. Misalnya: kalau anak mengarang tentang kelasnya tentu ada

penjelasan tentang keadaan fisik dan kelas itu. Mulai dari letak, luas kelas, keadaan

kebersihan kelas, apakah yang akan mereka lakukan untuk meningkatkan kebersihan dan

keindahan kelasnya, dan seterusnya.

Di kelas V dan VI diharpkan anak sudah memiliki kekayaan bahasa cukup

banyak. Sehingga pelajaran mengarang dalam kelas ini dapat dimulai dengan menentukan

judul sendiri. Setelah anak terampil menentukan judul sendiri, dapat dilanjutkan dengan

melengkapi paragraf yang hilang dengan harapan anak dapat mengembangkan imajinasinya

dengan bebas tetapi terbatas karena harus sesuai dengan pokok pikiran dalam paragraf

tersebut. Tahap terakhir dalam pelajarang mengarang ini adalah anak belajar

menyelesaikan karangan dengan pokok-pokok pikiran yang sudah ditentukan.

Tukar menukar hasil karangan antar siswa juga merupakan salah satu cara

dalam meningkatkan nilai suatu karangan. Karena dengan kegiatan tersebut masing-

masing siswa akan mempunyai penilaian sendiri dengan hasil karangan temannya,

hal ini akan memberi nilai lebih bagi siswa tersebut yaitu, masing-masing siswa akan

termotivasi untuk menunjukkan karangan yang lebih baik dari pada teman-temannya.

Page 51: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user li

Sehingga tercipta suatu kompetisi yang posistif dalam kelas.

c. Manfaat Menulis

Secara umum fungsi tulisan adalah sebagai alat komunikasi. Komunikasi

yang terjadi adalah komunikasi searah antara penulis dengan pembaca. Sebagai alat

komunikasi maka tulisan harus mampu menyajikan pikiran penulis secara jelas

sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Menurut Sri Hastuti (1988: 1), menulis

merupakan kegiatan yang kompleks dengan melibatkan cara berpikir teratur dan

kemampuan mengungkapkannya dalam bentuk tulisan. Dengan demikian, tulisan

seseorang dapat menunjukkan keteraturan berpikir penulisnya.

Graves (dalam Sabarti Akhadiah, 1997: 14), manfaat menulis: (1) menulis

menyumbang kecerdasan, (2) menulis mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas,

(3) menulis menumbuhkan keberanian, (4) menulis mendorong kemauan dan

kemampuan mengumpulkan informasi.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat menulis adalah

(1) sebagai alat komunikasi, (2) menolong berpikir kritis, kreatif, dan inisiatif, (3)

menyumbang kecerdasan, (4) menumbuhkan keberanian, dan (5) mendorong

kemauan dan kemampuan untuk mengumpulkan informasi.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Dyah Ani Sriningsih pada tahun 2004 dengan

judul “Keterampilan Mengembangkan Paragraf Keterkaitannya dengan Minat Membaca

Page 52: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lii

dan Penguasaan Kosakata.” Hasil penelitian itu menyimpulkan bahwa: ada keterkaitan

antara minat membaca dan penguasaan kosakata dengan keterampilan mengembangkan

paragraf.

Penelitian yang dilakukan oleh Yuliatun pada tahun 2009 dengan judul

“Hubungan Minat Membaca dan Penguasaan Kosakata dengan Keterampilan Berbicara

Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 2 Bulusulur di Kecamatan Wonogiri Kabupaten

Wonogiri. Hasil penelitian itu menyimpulkan bahwa: minat membaca dan penguasan

kosakata secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama memiliki hubungan positif yang

signifikan dengan keterampilan berbicara para siswa kelas VI SDN II Bulusulur di Kabupaten

Wonogiri.

C. Kerangka Berfikir

1. Pengaruh Minat Membaca terhadap Kemampuan Menulis Argumentasi

Adanya minat terhadap sesuatu biasanya akan memberikan dorongan yang kuat untuk berbuat aktif terhadap barang atau kegiatan yang menarik minatnya itu. Suatu aktivitas tidak akan berhasil mencapai tujuannya tanpa didasari minat terhadapnya. Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari dan memperoleh informasi, isi dan memahami makna bacaan.

Bila suatu kondisi dilandasi adanya rasa senang dan penuh perhatian serta minat tinggi maka tingkat pemahaman siswa terhadap bacaan tersebut akan tinggi pula. Dengan memiliki minat yang tinggi, maka frekuensi membaca juga tinggi yang akhirnya ilmu

Page 53: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user liii

pengetahuan dan pengalamannya akan bertambah. Berdasarkan hal tersebut, dapat diprediksikan bahwa dengan adanya minat membaca maka kemampuan menulis argumentasi akan berkembang. Sehubungan dengan hal itu, diduga ada pengaruh positif antara minat membaca terhadap kemampuan menulis argumentasi.

2. Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan Menulis Argumentasi

Menulis argumentasi menggunakan media bahasa yang berupa kosakata. Oleh karena itu kosakata yang sesuai untuk mengungkapkan ide dan gagasannya dibutuhkan dalam menulis argumentasi.

Dalam bentuk tulisan diperlukan kosakata yang tepat agar orang lain mengetahui apa yang dimaksudkannya. Jika tidak tepat maka pembaca tidak akan bisa memahami makna dan maksud dari apa yang disampaikan penulis melalui tulisan tersebut. Penguasaan kosakata dapat mendukung kemampuan menulis argumentasi, karena dengan penguasaan kosakata yang baik maka siswa akan mudah dan terampil dalam menulis argumentasi. Jadi, semakin banyak siswa memiliki perbendaharaan kosakata maka semakin baik pula dalam menulis arguimentasi. Kurangnya penguasaan kosakata seseorang maka akan berdampak pada sulitnya dalam mengkomunikasikan gagasannya.

3. Pengaruh Minat Membaca dan Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan Menulis Argumentasi

Penguasaan kosakata yang baik akan mempermudah seseorang untuk memilih kata yang tepat yang digunakan untuk menulis. Dengan membaca tulisan maka makna yang ditangkap pembaca sama dengan maksud atau ide penulis. Kecuali hal tersebut dengan seringnya membaca akan menambah khasanah kosakata. Sehingga diduga bahwa siswa yang mempunyai penguasaan kosakata yang baik dan minat membaca yang tinggi, maka kemampuan menulis argumentasinya akan baik

Kegiatan membaca dapat bermakna dan berkualitas apabila didorong oleh

minat membaca yang tinggi. Sayangnya, tidak semua siswa mempunyai minat membaca

yang tinggi. Minat membaca yang rendah diduga sebagai pemicu rendahnya penguasaan

kosakata. Dengan demikian siswa yang minat bacanya rendah akan rendah pula

Page 54: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user liv

1

2

3

penguasaan kosakatanya. Hal itu akan berlanjut pada kegiatan berbahasa yang lain yang

berbentuk berbicara dan menulis argumentasi siswa kelas V dipengaruhi oleh minat

membaca dan tingkat penguasaan kosakata. Secara sistematis digambarkan sebagai berikut

:

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis

Sesuai dengan rumusan masalah yang akan diselidiki, hipotesis yang diajukan

adalah sebagai berikut:

1. Ada pengaruh minat membaca siswa terhadap kemampuan menulis argumentasi siswa

kelas V SD Negeri Kecamatan Wonogiri tahun 2010.

Minat

Membaca

Kemampuan

Menulis

Argumentasi Penguasaan

Kosakata

Page 55: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lv

2. Ada pengaruh penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis argumentasi siswa

kelas V SD Negeri Kecamatan Wonogiri tahun 2010.

3. Ada pengaruh minat membaca dan penguasaan kosakata secara bersama-sama

terhadap kemampuan menulis argumentasi siswa kelas V SD Negeri Kecamatan

Wonogiri tahun 2010.

Page 56: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lvi

BAB III

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif korelasional. Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang menuturkan, menganalisis, dan mengklasifikasikan

penelitian dengan menggunakan teknik survey, interview, angket, observasi, tes, dan teknik

lainnya. Sedang penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dapat dikatakan,

penelitian jenis deskriptif korelasional merupakan penelitian yang berusaha untuk

mengetahui atau menemukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh variabel yang satu

dengan variabel yang lain. Analisis data yang digunakan adalah analisis data statistik

inferensial.

Populasi, Sampel, dan Sampling

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas V Sekolah Dasar negeri

Kecamatan Wonogiri tahun 2010/2011 yang berjumlah 54 sekolah yang terbagi dalam 6

gugus. Setiap gugus terdiri dari 7 sampai 10 sekolah yang berada di lingkungan gugus

tersebut.

2. Sampel

Page 57: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lvii

Sampel penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Wonogiri Tahun

2010 sebanyak 40 siswa secara acak per kelas (per sekolah).

3. Sampling

Teknik sampling dilakukan dengan cara random sampling. Langkahnya adalah

sebagai berikut: (1) melihat pembagian wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Wonogiri yang

terbagi dalam 6 gugus. (2) Enam gugus yang ada diambil satu gugus secara acak. (3)

Terhadap satu gugus terpilih diambil 3 sekolah secara acak. (4) Masing-masing sekolah

terpilih diambil kelas V satu kelas secara acak yang akan digunakan sebagai subyek

penelitian. Dari 3 kelas sampel berdasarkan kelas yang digunakan sebagai sampel

penelitian, diambil masing-masing sekolah untuk Sekolah Dasar Negeri I Wonoboyo 15

siswa, Sekolah Dasar Negeri IV Wonoboyo 15 siswa, Sekolah Dasar Negeri I Pokoh Kidul 10

siswa, sesuai dengan proporsional jumlah siswa tiap sekolah. Jadi, kesemua subyek ada 40

siswa.

Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Dari hasil pemilihan sampel di atas, maka terpilih tiga Sekolah Dasar Negeri

Kecamatan Wonogiri, yaitu Sekolah Dasar Negeri I Wonoboyo, Sekolah Dasar Negeri IV

Wonoboyo, Sekolah Dasar Negeri I Pokoh Kidul.

2. Waktu Penelitian

33

Page 58: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lviii

Waktu penelitian dilakukan selama 6 bulan yaitu bulan Oktober 2010 sampai

bulan Maret 2011, dengan tahapan sebagai berikut:

a. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dimulai dengan pengajuan judul, penyusunan proposal

penelitian, konsultasi proposal, dan pengurusan ijin ke tempat penelitian sesuai dengan

rencana penelitian. Direncanakan berlangsung sampai dengan Maret 2011.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan meliputi uji coba instrumen penelitian, melakukan

eksperimen pembelajaran kontekstual, mengadakan evaluasi belajar, pengambilan data,

direncanakan berlangsung sampai Desember 2010.

c. Tahap Penyelesaian

Tahap ini merupakan tahap untuk menyusun laporan penelitian yang

direncanakan sampai bulan Februari 2011.

Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini ada macam yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel Bebas

Variabel bebas yang ada dalam penelitian ini ada dua yaitu minat membaca

siswa dan penguasaan kosakata siswa. Minat membaca siswa dan penguasaan kosakata

siswa dijelaskan sebagai berikut:

Page 59: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lix

a. Minat membaca siswa

Definisi operasional dari minat membaca adalah kecenderungan untuk selalu

ingin melakukan kegiatan membaca siswa dalam berbagai situasi dan kondisi. Indikator

data variabel adalah skor angket. Untuk mengukur minat membaca, indikatornya adalah (1)

Siswa mempunyai keinginan yang kuat untuk membaca, (2) Mengisi waktu luang siswa

digunakan untuk membaca, (3) Siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang

topik bacaan, (4) Sikap terhadap pelajaran hasil bacaan, (5) Perasaan saat membaca, (6)

Siswa memiliki frekuensi dan macam membaca yang sering, (7) Menghadapi kesulitan

memahami isi bacaan, (8) Pemusatan perhatian pada bacaan saat membaca. Skala

pengukuran variabelnya adalah skala interval adalah X1.

b. Penguasaan Kosakata Siswa

Definisi operasional dari seberapa banyak khasanah pengenalan dan jumlah

kosakata Bahasa Indonesia yang dikuasai siswa. Indikator data variabel adalah skor angket.

Skala pengukurannya adalah skala nominal dengan mengelompokkan menjadi kelompok

tinggi, sedang, dan rendah. Simbol variabel adalah X2.

2. Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis argumentasi.

Definisi operasionalnya, nilai hasil karangan argumentasi siswa. Indikator variabel ini adalah

nilai tes karangan siswa. Skala pengukurannya adalah interval. Simbol dari variabel ini

adalah Y.

Page 60: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lx

Metode Pengambilan data dan Penyusunan Instrumen

1. Kemampuan Menulis Argumentasi

Pengukuran kemampuan menulis argumentasi dapat dilakukan dengan

menggunakan alat ukur tes berbentuk obyektif (tidak langsung) maupun subyektif

(langsung). Penilaian terhadap kemampuan menulis argumentasi dapat dilihat dari

beberapa unsur yang akan dinilai seperti organisasi isi, tata bahasa, pilihan kosakata, dan isi

gagasan yang dikemukakan. Bobot masing-masing unsur ditentukan dengan pertimbangan

skor akhir maksimum keseluruhan berjumlah 50.

Untuk mengungkapkan data kemampuan menulis argumentasi dengan

menggunakan instrumen tes. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan

metode langsung (subyektif). Pada metode langsung instrumen tes berupa lembar soal

yang berisi perintah penugasan siswa untuk mengarang.

Sebelum membuat soal terlebih dahulu harus menyusun kisi-kisi. Berdasarkan

kisi-kisi inilah baru disusun soal. Berikut adalah kisi-kisi tes menulis argumentasi.

Tabel 1. Kisi-kisi Tes Menulis Argumentasi

No Aspek yang dinilai Rentang nilai Nilai/skor maksimal

1 Kesesuaian judul dengan isi karangan

(sangat tidak sesuai – sangat sesuai)

0 s.d. 10 10

2 Ketepatan struktur kalimat 0 s.d. 10 10

Page 61: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxi

(sangat tidak tepat-sangat tepat)

3 Ketepatan penggunaan ejaan

(sangat tidak tepat-sangat tepat)

0 s.d. 10 10

4 Ketepatan pilihan kata

(sangat tidak tepat-sangat tepat)

0 s.d. 10 10

5 Ketepatan penggunaan tanda baca

(sangat tidak tepat-sangat tepat)

0 s.d. 10 10

Jumlah 50

Instrumen kemampuan menulis argumentasi dapat dilihat pada lampiran 3B.

2. Minat Membaca

a. Pengukuran Minat Membaca

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket. Dengan

metode ini, pengumpulan data dilakukan dengan jalan mengadakan komunikasi secara

tertulis dengan sumber data atau responden penelitian.

1) Pengertian Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

mendapatkan informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau

apa yang diketahuinya. Tujuan dari metode angket ini adalah untuk mengungkap

minat membaca siswa.

Page 62: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxii

b. Merumuskan Tujuan

Angket ini digunakan untuk mengetahui data tentang tanggapan minat

membaca siswa.

c. Menyusun kisi-kisi

Angket yang digunakan disusun berdasarkan kisi-kisi dapat dilihat pada tabel 1

berikut dan instrumen minat membaca dapat dilihat pada lampiran 1B.

Tabel 2. Angket menyusun kisi-kisi Minat Membaca

NO Indikator No Item

1.

2

3.

4.

5.

6.

7.

Siswa mempunyai keinginan yang kuat untuk membaca

Mengisi waktu luang siswa digunakan untuk membaca

Siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang topik bacaan

Sikap terhadap pelajaran hasil bacaan

Perasaan saat membaca

Siswa memiliki frekuensi dan macam membaca yang sering

Menghadapi kesulitan memahami isi bacaan

Pemusatan perhatian pada bacaan saat membaca.

Page 63: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxiii

8

d. Menyusun Item Pertanyaan

Menyusun item pertanyaan berdasarkan kisi-kisi. Dalam menyusun pertanyaan

angket perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :

1) Bahasanya sederhana dan jelas

2) Petunjuk atau perintahnya jelas

3) Tingkat kesulitan soal atau pertanyaan disesuaikan dengan kemampuan siswa.

4) Kalimatnya menarik

5) Option jawaban dibuat sedemikian rupa sehingga tidak mudah ditebak oleh siswa.

e. Membuat norma skoring

Skoring siswa didasarkan atas pilihan jawaban angket. Jawaban setiap item

instrumen disusun berdasarkan gradasi tertentu meliputi jawaban dari yang paling positif

sampai jawaban paling negatif (Sugiyono, 2001: 87).

Angket yang digunakan untuk mengungkap data adalah dengan angket tertutup

yaitu angket dengan option jawaban sebanyak ada 3 jawaban yang meliputi (a) berminat,

(b) cukup berminat, (c) kurang berminat. Skoring dilakukan dengan ketentuan bahwa

jawaban (a) diberi skor 3, jawaban (b) diberi skor 2, jawaban (c) diberi skor 1. Total skor dari

seluruh item yang dikumpulkan menjadi skor minat belajar siswa.

3. Penguasaan Kosakata

Untuk mengetahui penguasaan kosakata dengan menggunakan teknik tes

Page 64: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxiv

obyektif berbentuk pilihan ganda dengan tiga alternatif jawaban yaitu a, b, dan c. Setiap

jawaban benar diberi skor 1 dan jika jawaban salah diberi skor 0. Tes disusun dengan

tahapan seperti pada tabel 2 berikut dan instrumen tes penguasaan kosakata dapat dilihat

pada lampiran 2B.

a. Menyusun Kisi-kisi

Berikut ini adalah kisi-kisi yang digunakan untuk tes penguasaan kosakata :

Tabel 3. Menyusun Kisi-kisi Penguasaan Kosakata

NO Aspek yang dinilai No Item Jumlah

1.

2

3.

4.

5.

6.

7.

8

Konseptual

Standar

Asosiatif

Khusus

Formal

Konkret

Situasional

Kata Ulang

2,9

4,5,8

1,14

13,15

3

6,7

10

11,12

2

3

2

2

1

2

1

2

15

Page 65: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxv

b. Menyusun pertanyaan dan option jawaban

Soal tes berbentuk tes obyektif dengan jawaban tertutup. Pertanyaan dibuat

dengan bahasa yang lugas dan mudah dimengerti siswa. Jumlah soal ada 20 butir soal.

Sedangkan option jawaban sebanyak 3 macam.

Sebelum digunakan, terlebih dahulu tes diujicoba. Uji coba soal tes dilakukan

untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumennya. Yaitu sebagai berikut:

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah instrumen

penelitian yang digunakan valid atau tidak valid. Artinya valid adalah instrumen tersebut

mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2001:96).

Uji validitas yang dilakukan dengan cara melakukan ujicoba instrumen disebut

validitas empiris (Arikunto, 1997:161).

Dalam upaya melakukan uji validitas empiris, salah satu cara yang dapat

dilakukan adalah dengan mengukur validitas eksternal instrumen. Validitas eksternal

instrumen dilakukan dengan menghubungkan hasil tes dengan nilai lain di luar tes yaitu

nilai rapor siswa pada kenaikan kelas tahun ajaran sebelumnya. Rumus yang digunakan

untuk mengukur validitas eksternal adalah:

Page 66: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxvi

r xy = å å å å

å å å--

-

})(}{)({ 2222 YYNXXN

YXXYN

(Arikunto, 1997:162)

keterangan :

r xy = Koefisien korelasi

N = Jumlah subyek penelitian

X = Jumlah skor item soal

Y = Jumlah skor total

Soal tes dikatakan valid jika rxy < rtabel. Jika tidak memenuhi syarat tersebut,

maka soal tidak bia digunakan untuk instrument penelitian.

1) Validitas Minat Membaca

Berdasarkan hasil analisis butir soal minat membaca, ternyata dari 15 butir soal

semuanya valid. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 7.

2) Validitas Penguasaaan Kosakata

Dari hasil analisis butir soal penguasaan kosakata, ternyata dari 20 butir soal

semuanya valid. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 8.

3) Validitas Kemampuan Menulis Argumentasi

Hasil analisis item soal kemampuan menulis argumentasi menyatakan bahwa

dari 5 item soal semuanya valid. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada

Page 67: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxvii

lampiran 9.

b. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji keajegan atau keandalan instrumen

pada berbagai situasi penelitian yang mungkin bervariasi. Keandalan instrumen mempunyai

pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya karena konsisten untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data. Untuk keperluan tersebut menurut Arikunto ( 1993 ; 165 )

digunakan rumus Alpha sebagai berikut :

}1}{1

{2

2

11

t

b

kk

rs

så--

= (Arikunto, 1997:193)

Keterangan :

r 11 : Releabilitas Instrumen ( Koefisien alpha ).

k : Banyaknya butir soal.

b2 : Jumlah varians butir.

t2 : Varians total.

Untuk mencari varian skor tiap item digunakan rumus:

NN

xx

b

å å-=

22

2

)(

s

Page 68: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxviii

Sedangkan varian total digunakan rumus:

NN

yy

t

å å-=

22

2

)(

s

Untuk menentukan tingkat reliabilitas suatu soal, mengikuti norma reliabilitas

dari Arikunto (1997:75) yaitu:

0 % £ r11 < 20% sangat rendah

20% £ r11 < 40% rendah

40% £ r11 < 60% cukup

60% £ r11 < 80% tinggi

80% £ r11 < 100% sangat tinggi

Berdasarkan kriteria di atas, penelitian ini akan menggunakan soal dengan

tingkat reliabilitas r11 > 40%.

1) Reliabilitas Minat Membaca

Berdasarkan hasil uji reliabilitas angket minat membaca, diperoleh hasil rhitung =

0,949 sedangkan rtabel dengan n = 10 (α=0,05) diperoleh harga sebesar = 0,632.

Ternyata nilai rhitung > rtabel yaitu 0,949 > 0,632. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa tes minat membaca adalah reliabel. Hasil perhitungannya

dapat dilihat pada lampiran 10.

Page 69: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxix

2) Reliabilitas Penguasaaan Kosakata

Berdasarkan hasil uji reliabilitas penguasaan kosakata, diperoleh hasil rhitung =

0,932 sedangkan rtabel dengan n = 10 (α=0,05) diperoleh harga sebesar = 0,632.

Ternyata nilai rhitung > rtabel yaitu 0,932 > 0,632. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa tes penguasaan kosakata adalah reliabel. Hasil

perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 11.

3) Reliabilitas Kemampuan Menulis Argumentasi

Berdasarkan hasil uji reliabilitas kemampuan menulis argumentasi, diperoleh

hasil rhitung = 0,963 sedangkan rtabel dengan n = 10 (α=0,05) diperoleh harga

sebesar = 0,632. Ternyata nilai rhitung > rtabel yaitu 0,963 > 0,632. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa tes minat membaca adalah reliabel. Hasil

perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 12.

c. Menentukan Taraf Kesukaran

Untuk menghitung indeks kesukaran soal tes digunakan rumus:

JSB

TK =

(Arikunto, 1997:208)

Keterangan:

TK = Taraf Kesukaran

B = Banyak siswa yang menjawab benar

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Page 70: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxx

Kriteria taraf kesukaran adalah sebagai berikut:

0,70 < TK £ 1,00 soal mudah

0,30 < TK £ 0,70 soal sedang

0,0 < TK £ 0,30 soal sukar

Dalam penelitian ini, soal yang digunakan mempunyai tingkat kesukaran sedang

minimum 60%, tingkat kesukaran sukar maksimum 10% dan tingkat kesukaran

mudah maksimum 30%.

d. Uji Daya Pembeda

Perhitungan daya beda tes dilakukan dengan menghitung selisih proporsi

peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas dan proporsi siswa yang menjawab

benar pada kelompok bawah. Rumus yang digunakan untuk menghitung daya pembeda

adalah sebagai berikut:

BAB

B

A

A PPJ

B

J

BDB -=-= (Arikunto, 1997:213)

Keterangan:

DB = Daya Pembeda

JA = Banyak siswa kelompok atas

JB = Banyak siswa kelompok bawah

BA = Banyak siswa kelompok atas yang menjawab benar

Page 71: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxxi

BB = Banyak siswa kelompok bawah yang menjawab benar

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Kualifikasi daya beda adalah sebagai berikut:

0,00 < DB £ 0,20 : Daya pembeda soal jelek (poor)

0,20 < DB £ 0,40 : Daya pembeda soal cukup (satisfaktory)

0,40 < DB £ 0,70 : Daya pembeda soal baik (good)

0,70 < DB £ 1,00 : Daya pembeda soal baik sekali (excelent)

DB berharga negatif, maka daya pembeda soal tidak baik. Pada penelitian ini, soal

akan digunakan sebagai instrumen penelitian jika mempunyai DB > 0,20.

4. Teknik Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Langkah-langkah uji normalitas adalah

sebagai berikut:

Pengamatan X1, X2, .......... Xn dijadikan angka baku Z1, Z2, .......... Zn

Page 72: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxxii

Dengan rumus:

SX1X

Zi-

=

dimana:

Zi = Angka baku

x = rata-rata dengan n

IxS

S = simpangan baku

S = )1n(n

)Xi(xin 22

-S-S×

Untuk angka baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian

dihitung peluang F (Z1) = P (Z £ Zi). Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, .........., Zn

yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi ini digunakan oleh S (Zi), maka S

(Zi) = banyaknya n

ZiZn....Z,Z 21 £ Hitung selisih F (Zi) – S (Zi) kemudian tentukan

harga mutlaknya Ambil harga paling besar diantara harga-harga mutlak sebutkan

harga terbesar Lo. Dalam penentuan ditolak atau diterima ditentukan dengan

kriteria:

1) Jika Lohitung > Ltabel maka ditolak hipotesis statistika berarti distribusi sebarannya

tidak normal

Page 73: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxxiii

2) Jika Lohitung < Ltabel maka diterima hipotesis statistik berarti distribusi sebarannya

normal (Sudjana, 1996: 466)

b. Uji Linearitas

Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model persamaan linier yang

kita peroleh cocok atau tidak. Adapun langkah-langkahnya oleh Sudjana (1988 :

315-321) telah dirumuskan sebagai berikut:

1) Nilai Xi yang sama harus disusun bersatu dengan Yi pasangannya.

2) Menghitung

(a) JK (E) = ( )

÷÷ø

öççè

æ S-S

Ny

y ii

22

(b) JK (TC) = JKres – JK(E)

(c) JK(C) = JKreg – JK(TC)

3) Menghitung

(a) df (E) = N – K

(b) df (TC) = K – 2

K = banyaknya kelompok x

4) Menghitung

(a) RJK(E) = )E(

)E(

dF

JK

(b) RJK(TC) = )TC(

)TC(

dF

JK

Page 74: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxxiv

5) F hitung = )E(

)TC(

RJKR

RJK

6) Ftabel = (1 - a) (k – 2, N – k)

(a) Jika F hitung > F tabel, maka hipotesis nol akan ditolak berarti persamaannya

tidak linier.

(b) Jika F hitung < F tabel, maka hipotesis nol diterima berarti persamaannya linier.

4. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu cara untuk menganalisis dalam penelitian yang berguna

untuk menganalisa dan menguji hipotesis yang telah dikemukakan. Adapun analisa data

yang digunakan penulis adalah sebagai berikut:

a. Analisis Regresi

Analisa ini digunakan untuk mencari persamaan garis regresi atau untuk

mengetahui pengaruh minat membaca dan penguasaan kosakata terhadap

kemampuan menulis argumentasi yang berupa garis lurus (linear) yang disebut garis

regresi. (Sutrisno, Hadi, 2000: 1). Adapun rumusnya sebagai berikut:

Dengan rumus:

y = ax + K

Keterangan:

y = kriterium ( kemampuan menulis argumentasi)

x = prediktor (minat membaca dan penguasaan kosakata)

Page 75: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxxv

a = bilangan koefisien prediktor yang dapat diperoleh dari rumus:

2xxy

aSS

=

k = bilangan konstan yang diperoleh dari rumus K = N

xax S-S

b. Analisis Korelasi Sederhana

Untuk mengukur kuat tidaknya hubungan minat membaca dan penguasaan

kosakata terhadap kemampuan menulis argumentasi digunakan korelasi pearson

sebagai berilut:

Rxy = ( )( )

( ){ } ( ){ }å åå åå åå

--

-2222 .. yyNxxN

yxxyN

Rxy = Koefisien korelasi

X = Skor tiap item

Y = Skor total item

N = Banyaknya subyek

(Djarwanto Ps dan Pangestu Subagyo, 1996: 327)

Apabila nilai koefisien korelasi r antara dua variabel semakin tinggi (semakin

mendekati 1) maka tingkat keeratan hubungan antara dua variabel tersebut semakin

tinggi. Namun sebaliknya semakin rendah nilai koefisien korelasi antar dua variabel

Page 76: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxxvi

(semakin mendekati 0) maka tingkat keeratan hubungan antar dua variabel semakin

rendah.

c. Uji F (F-test)

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independent

dengan variabel dependent, yaitu untuk mengetahui pengaruh minat membaca

dan penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis argumentasi.

Adapun langkah-langkah pengujian yaitu:

1) Ho : b1 = b = 0 (tidak ada pengaruh minat membaca dan penguasaan kosakata

terhadap kemampuan menulis argumentasi)

Hi : b1 ¹ b ¹ 0 (ada pengaruh minat membaca dan penguasaan kosakata

terhadap kemampuan menulis argumentasi)

2) Level of signifikan a = 5% dengan derajat kebebasan F (a = k –1, n – 1)

3) Kriteria pengujian statistik

Ho diterima apabila Fhitung £ Ftabel

Ho ditolak apabila Fhitung ³ Ftabel

Gambar 2. Pengujian Statistik

4) Penghitungan nilai F

Daerah diterima

-K(a = k-1, n-1) K(a = k-1, n-1)

Daerah tolak Daerah tolak

Page 77: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxxvii

KR = K)R1(

)1K)(1N(R2

2

---

R2 = Koefisien determinasi

K = Banyaknya koefisien yang diteliti

N = Banyaknya data yang diteliti

Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama

Ho : ρy.1 = 0

Hi : ρy.1 > 0

Keterangan: ρy.1 = Koefisien korelasi antara X1 dan Y

2. Hipotesis kedua

H0 : ρy.2 = 0

H1 : ρy.2 > 0

Keterangan: ρy.2 = Koefisien korelasi antara X2 dan Y

Page 78: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxxviii

3. Hipotesis ketiga

H0 : ρy.12 = 0

H1 : ρy.12 = 0

Keterangan: ρy.12 = Koefisien korelasi antara X1, X2, dan Y

Page 79: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxxix

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Uji Coba Instrumen Angket

Sebelum digunakan sebagai instrumen penelitian, angket terlebih dahulu harus diujicoba. Ujicoba yang dilakukan meliputi uji validitas dan reliabilitas. Ujicoba diterapkan kepada siswa sebanyak 10 orang yang diambil dari siswa yang di luar sampel penelitian. Hasil ujicoba adalah sebagai berikut:

1. Angket minat membaca

a. Validitas Angket

Setelah dilakukan uji valkiditas dengan menggunakan rumus r

produk momet, diperoleh bahwa nilai r hitung masing-masing item tidak

lebih dari 0.632. Hasil ini memberikan gambaran bahwa item soal

dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

Rangkuman hasil uji validitas disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 4. Hasil Uji Validitas Angket Minat Membaca

No Item r r tabel Ket No Item r r tabel Ket

1 0.833 0.63 Valid 9 0.691 0.632 Valid

2 0.65 0.63 Valid 10 0.752 0.632 Valid

3 0.771 0.63 Valid 11 0.677 0.632 Valid 52

Page 80: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxxx

4 0.792 0.63 Valid 12 0.809 0.632 Valid

5 0.774 0.63 Valid 13 0.842 0.632 Valid

6 0.868 0.63 Valid 14 0.698 0.632 Valid

7 0.771 0.63 Valid 15 0.898 0.632 Valid

8 0.771 0.63 Valid

b. Reliabilitas Angket

Uji reliabilitas digunakan rumus Alpha Croncbach. Hasil Tb2 masing-masing

item disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 5. Komputasi Uji Reliabilitas Angket Minat Membaca

No Item Tb2 No Item Tb

2

1 0.44 9 0.21

2 0.25 10 0.24

3 0.44 11 0.56

4 0.44 12 0.64

5 0.41 13 0.61

Page 81: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxxxi

6 0.45 14 0.44

7 0.44 15 0.21

8 0.44

Ternyata hasil Tb2 adalah sebesar 6.22. Setelah dilakukan perhitungan Tt2,

ternyata hasilnya adalah 54.56. Langkah berikutnya adalah dengan menghitung r11

yang akhirnya didapati hasil sebesar 0.949. Hasil ini memberikan keterangan bahwa

angket mempunyai reliabilitas sangat tinggi (menurut Suharsimi Arikunto). Uji

reliabilitas digunakan untuk menguji keajegan atau keandalan instrumen pada berbagai

situasi penelitian yang mungkin bervariasi. Keandalan instrumen mempunyai pengertian

bahwa suatu instrumen dapat dipercaya karena konsisten untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data. Untuk keperluan tersebut menurut Arikunto ( 1993 ; 165 ) digunakan

rumus Alpha sebagai berikut :

}1}{1

{2

2

11

t

b

kk

rs

så--

= (Arikunto, 1997:193)

r11 = (15/14)*(1-6.22/54.56)

r11 0.949

r tabel = 0.514

r11 > r tabel maka angket reliabel

2. Angket Penguasaan kosakata

Page 82: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxxxii

a. Validitas Angket

Setelah dilakukan uji valkiditas dengan menggunakan rumus r

produk momet, diperoleh bahwa nilai r hitung masing-masing item tidak

lebih dari 0.632. Hasil ini memberikan gambaran bahwa item soal

dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

Rangkuman hasil uji validitas disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 6. Hasil Uji Validitas Angket Penguasaan Kosakata

No Item r r tabel Ket No Item r r tabel Ket

1 0.818 0.632 Valid 9 0.827 0.632 Valid

2 0.907 0.632 Valid 10 0.709 0.632 Valid

3 0.709 0.632 Valid 11 0.837 0.632 Valid

4 0.73 0.632 Valid 12 0.895 0.632 Valid

5 0.816 0.632 Valid 13 0.711 0.632 Valid

6 0.785 0.632 Valid 14 0.73 0.632 Valid

7 0.677 0.632 Valid 15 0.656 0.632 Valid

8 0.805 0.632 Valid

Page 83: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxxxiii

b. Reliabilitas Angket

Uji reliabilitas digunakan rumus alpha. Hasil Tb2 masing-masing item

disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 7. Komputasi Uji Reliabilitas Angket Penguasaan Kosakata

No Item Tb2 No Item Tb

2

1 0.41 9 0.16

2 0.45 10 0.24

3 0.24 11 0.44

4 0.61 12 0.44

5 0.44 13 0.41

6 0.45 14 0.61

7 0.64 15 0.16

8 0.45

Ternyata hasil Tb2 adalah sebesar 6.15. Setelah dilakukan perhitungan Tt2,

ternyata hasilnya adalah 53.49. Langkah berikutnya adalah dengan menghitung r11

yang akhirnya didapati hasil sebesar 0.948. Hasil ini memberikan keterangan bahwa

angket mempunyai reliabilitas sangat tinggi (menurut Suharsimi Arikunto) Uji

reliabilitas digunakan untuk menguji keajegan atau keandalan instrumen pada berbagai

Page 84: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxxxiv

situasi penelitian yang mungkin bervariasi. Keandalan instrumen mempunyai pengertian

bahwa suatu instrumen dapat dipercaya karena konsisten untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data. Untuk keperluan tersebut menurut Arikunto ( 1993 ; 165 ) digunakan

rumus Alpha sebagai berikut :

}1}{1

{2

2

11

t

b

kk

rs

så--

= (Arikunto, 1997:193)

r11 = (20/19)*(1-6.15/53.49)

r11 0.948

r tabel = 0.514

r11 > r tabel maka angket reliabel

3. Angket Kemampuan menulis argumentasi

a. Validitas Angket

Setelah dilakukan uji valkiditas dengan menggunakan rumus r

produk momet, diperoleh bahwa nilai r hitung masing-masing item tidak

lebih dari 0.632. Hasil ini memberikan gambaran bahwa item soal

dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

Rangkuman hasil uji validitas disajikan dalam tabel berikut ini.

Page 85: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxxxv

Tabel 8. Hasil Uji Validitas Angket Kemampuan Menulis Argumentasi

No Item r r tabel Ket No Item r r tabel Ket

1 0.82 0.63 Valid 11 0.68 0.63 Valid

2 0.64 0.63 Valid 12 0.74 0.63 Valid

3 0.79 0.63 Valid 13 0.69 0.63 Valid

4 0.91 0.63 Valid 14 0.77 0.63 Valid

5 0.68 0.63 Valid 15 0.79 0.63 Valid

6 0.97 0.63 Valid 16 0.82 0.63 Valid

7 0.76 0.63 Valid 17 0.79 0.63 Valid

8 0.82 0.63 Valid 18 0.71 0.63 Valid

9 0.92 0.63 Valid 19 0.73 0.63 Valid

10 0.64 0.63 Valid 20 0.67 0.63 Valid

b. Reliabilitas Angket

Uji reliabilitas digunakan rumus alpha. Hasil Tb2 masing-masing item

disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 9. Komputasi Uji Reliabilitas Angket

No Item Tb2 No Item Tb

2

1 0.56 11 0.49

Page 86: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxxxvi

2 0.4 12 0.64

3 0.8 13 0.44

4 0.81 14 0.49

5 0.65 15 0.64

6 0.96 16 0.61

7 0.65 17 0.64

8 0.44 18 0.89

9 0.89 19 0.8

10 0.41 20 0.64

Ternyata hasil Tb2 adalah sebesar 12.85. Setelah dilakukan perhitungan Tt2,

ternyata hasilnya adalah 151.61. Langkah berikutnya adalah dengan

menghitung r11 yang akhirnya didapati hasil sebesar 0.9634. Hasil ini

memberikan keterangan bahwa angket mempunyai reliabilitas sangat tinggi

(menurut Suharsimi Arikunto)

B. Deskripsi Hasil pengumpulan Data

Page 87: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxxxvii

1. Angket Minat membaca

Setelah dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan angket, dirangkum

hasil pengumpulannya dalam tabel berikut ini.

Tabel 10. Rangkuman Hasil Pengumpulan Data Minat Membaca

MINAT MEMBACA

Frequency Percent Valid Percent Cumultv. Percent

Valid 24.00 1 2.5 2.5 2.5

26.00 1 2.5 2.5 5.0

27.00 1 2.5 2.5 7.5

28.00 2 5.0 5.0 12.5

29.00 2 5.0 5.0 17.5

30.00 2 5.0 5.0 22.5

31.00 4 10.0 10.0 32.5

32.00 6 15.0 15.0 47.5

33.00 7 17.5 17.5 65.0

34.00 5 12.5 12.5 77.5

Page 88: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxxxviii

35.00 3 7.5 7.5 85.0

36.00 2 5.0 5.0 90.0

37.00 3 7.5 7.5 97.5

38.00 1 2.5 2.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Ukuran tendensi sentral data adalah sebagai berikut:

Tabel 11. Ukuran Tendensi Sentral Data Minat Membaca

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std.

Deviation Variance

MINAT MEMBACA

40 14.00 24.00 38.00 32.3500 3.11777 9.721

Valid N (listwise)

40

2. Angket Penguasaan kosakata

Setelah dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan angket, dirangkum

hasil pengumpulannya dalam tabel berikut ini.

Page 89: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user lxxxix

Tabel 12. Rangkuman Hasil Pengumpulan Data Penguasaan Kosakata

PENGUASAAN KOSAKATA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 22.00 1 2.5 2.5 2.5

24.00 1 2.5 2.5 5.0

25.00 1 2.5 2.5 7.5

26.00 2 5.0 5.0 12.5

27.00 2 5.0 5.0 17.5

28.00 1 2.5 2.5 20.0

29.00 5 12.5 12.5 32.5

30.00 2 5.0 5.0 37.5

31.00 9 22.5 22.5 60.0

32.00 7 17.5 17.5 77.5

33.00 3 7.5 7.5 85.0

34.00 1 2.5 2.5 87.5

35.00 3 7.5 7.5 95.0

36.00 2 5.0 5.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Ukuran tendensi sentral data penguasaan kosakata adalah sebagai berikut:

Tabel 13. Ukuran Tendensi Sentral Data Penguasaan Kosakata

Page 90: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xc

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Variance

PENGUASAAN

KOSAKATA

40 14.00 22.00 36.00 30.5750 3.19364 10.199

Valid N

(listwise)

40

3. Angket Kemampuan Menulis Argumentasi

Setelah dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan angket, dirangkum

hasil pengumpulannya dalam tabel berikut ini.

Tabel 14. Rangkuman Hasil Pengumpulan Data Kemampuan Menulis

Argumentasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 36.00 1 2.5 2.5 2.5

38.00 1 2.5 2.5 5.0

39.00 1 2.5 2.5 7.5

40.00 2 5.0 5.0 12.5

Page 91: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xci

41.00 2 5.0 5.0 17.5

42.00 2 5.0 5.0 22.5

43.00 4 10.0 10.0 32.5

44.00 3 7.5 7.5 40.0

45.00 9 22.5 22.5 62.5

46.00 6 15.0 15.0 77.5

47.00 3 7.5 7.5 85.0

48.00 1 2.5 2.5 87.5

49.00 3 7.5 7.5 95.0

50.00 2 5.0 5.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Ukuran tendensi sentral data kemampuan menulis argumentasi dijelaskan

berikut ini dengan menggunakan SPSS versi 11.00

Tabel 15. Ukuran Tendensi Sentral Data Kemampuan Menulis

Argumentasi

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

MENULIS ARGUMENTA

SI

40 14.00 36.00 50.00 44.5000 3.20256 10.256

Valid N (listwise)

40

Page 92: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xcii

C. Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas Data Minat membaca

Pengujian nomalitas digunakan metode Liliefors (One-Sample Kolmogorov-

Smirnov Test). Perhitungannya menggunakan pengo-lah data SPSS versi

11.00 yang hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 16. Uji Normalitas Data Minat Membaca

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

MINAT MEMBACA

N 40

Normal Parameters

Mean 32.3500

Std. Deviation 3.11777

Most Extreme Differences

Absolute .130

Positive .073

Negative -.130

Kolmogorov-Smirnov Z

.824

Page 93: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xciii

Asymp. Sig. (2-tailed)

.505

Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, dapat disimpulkan hasil

pengujian normalitas yaitu: Nilai Kolmogorov-Smirnov Z = 0.824 lebih

besar daripada p = 0.05, maka menurut Burhanudin (2002:110) data

berdistribusi normal.

b. Uji Normalitas Data Penguasaan Kosakata

Pengujian nomalitas digunakan metode Liliefors (One-Sample Kolmogorov-

Smirnov Test). Perhitungannya menggunakan pengo-lah data SPSS versi

11.00 yang hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 17. Uji Normalitas Data Penguasaan Kosakata

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PENGUASAAN KOSAKATA

N 40

Normal Parameters Mean 30.5750

Std. Deviation 3.19364

Most Extreme Differences

Absolute .178

Page 94: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xciv

Positive .103

Negative -.178

Kolmogorov-Smirnov Z 1.125

Asymp. Sig. (2-tailed) .159

Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, dapat disimpulkan hasil

pengujian normalitas yaitu: Nilai Kolmogorov-Smirnov Z = 1.125 lebih

besar daripada p = 0.05, maka menurut Burhanudin (2002:110) data

berdistribusi normal.

c. Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Argumentasi

Pengujian nomalitas digunakan metode Liliefors (One-Sample Kolmogorov-

Smirnov Test). Perhitungannya menggunakan pengo-lah data SPSS versi

11.00 yang hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 18. Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Argumentasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

MENULIS ARGUMENTASI

N 40

Normal Parameters

Mean 44.5000

Std. Deviation 3.20256

Page 95: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xcv

Most Extreme Differences

Absolute .162

Positive .095

Negative -.162

Kolmogorov-Smirnov Z

1.025

Asymp. Sig. (2-tailed)

.244

Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, dapat disimpulkan hasil

pengujian normalitas yaitu: Nilai Kolmogorov-Smirnov Z = 1.025 lebih

besar daripada p = 0.05, maka menurut Burhanudin (2002:110) data

berdistribusi normal.

2. Analisis Regresi Linier

Setelah dilakukan uji regresi linier antara X1 dan Y, X2 dan Y, diperoleh

hasil seperti berikut:

a. Analisis regresi sederhana Y atas X1 ( Ŷ = 10,042 + 1,008 X1 )

Dari tabel perhitungan pada lampiran 20B masing-masing

menghasilkan Fo sebesar 0,737 dan 51,68. Dari daftar distribusi F pada taraf

nyata 0,05 dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 38 untuk hipotesis (1)

bahwa regresi tidak berarti diperoleh Ft sebesar 4,10; dengan dk pembilang 10

dan dk penyebut 28 untuk hipotesis (2) bahwa regresi bersifat linear diperoleh

Ft sebesar 2,19. Bila dibandingkan, tampak bahwa hipotesis nol (1) ditolak,

karena Fo = 51,68 lebih besar dari Ft = 4,10 ( Fo > Ft ). Jadi, koefisien arah regresi

Page 96: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xcvi

nyata sifatnya sehingga dari segi ini regresi yang diperoleh berarti. Sebaliknya,

hipotesis nol (2) diterima, karena Fo = 0,55 lebih kecil dari Ft = 2,19 ( Fo < Ft ).

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa regresi Y atas X1 linear

dapat diterima.

b. Analisis regresi sederhana Y atas X2 ( Ŷ = 4,208 + 0,922 X2 )

Dari tabel perhitungan pada lampiran 21B masing-masing

menghasilkan Fo sebesar 1,05 dan 100,79. Dari daftar distribusi F pada taraf

nyata 0,05 dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 38 untuk hipotesis (1)

bahwa regresi tidak berarti diperoleh Ft sebesar 4,10; dengan dk pembilang 11

dan dk penyebut 27 untuk hipotesis (2) bahwa regresi bersifat linear diperoleh

Ft sebesar 2,17. Bila dibandingkan, tampak bahwa hipotesis nol (1) ditolak,

karena Fo = 100,79 lebih besar dari Ft = 4,10 ( Fo > Ft ). Jadi, koefisien arah

regresi nyata sifatnya sehingga dari segi ini regresi yang diperoleh berarti.

Sebaliknya, hipotesis nol (2) diterima, karena Fo = 1,05 lebih kecil dari Ft = 2,17

( Fo < Ft ). Jadi regresi Y atas X1 linear dapat diterima.

3. Uji Hipotesis

a. Uji pengaruh minat membaca terhadap kemampuan menulis argumentasi

Analisis korelasi sederhana antara X1 dengan Y menghasilkan koefisien

korelasi sebesar ry.1 = 0,76 (lihat Lampiran 23). Pengujian signifikansi

(keberartian) koefisien korelasi dengan menggunakan uji t menghasilkan thitung

Page 97: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xcvii

(t1) = 7,21 (lihat Lampiran 25). Dari daftar distribusi t untuk dk 38 dan taraf

nyata α = 0,05 diperoleh tt = 1,688. Tampak bahwa nilai t yang diperoleh dari

analisis (thitung) lebih besar dari nilai t pada tabel (tt). Hal ini menunjukkan

bahwa to signifikan, dan oleh karenanya koefisien korelasi sebesar 0,76 pun

signifikan. Dengan demikian hipotesis nol sebagaimana dinyatakan di atas

ditolak. Sebaliknya, hipotesis alternatif (H) diterima. Kesimpulannya ialah ada

pengaruh positif yang signifikan antara minat membaca terhadap kemampuan

menulis argumentasi.

b. Uji pengaruh penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis

argumentasi

Analisis korelasi sederhana antara X2 dengan Y menghasilkan koefisien

korelasi sebesar ry.2 = 0,85 (lihat Lampiran 24). Pengujian signifikansi

(keberartian) koefisien korelasi dengan menggunakan uji t menghasilkan thitung

(t1) = 9,95 (lihat Lampiran 26). Dari daftar distribusi t untuk dk 38 dan taraf

nyata α = 0,05 diperoleh tt = 1,688. Tampak bahwa nilai t yang diperoleh dari

analisis (thitung) lebih besar dari nilai t pada tabel (tt). Hal ini menunjukkan bahwa

to signifikan, dan oleh karenanya koefisien korelasi sebesar 0,85 pun signifikan.

Dengan demikian hipotesis nol sebagaimana dinyatakan di atas gagal ditolak.

Sebaliknya, hipotesis alternatif (H) diterima. Kesimpulannya ialah ada pengaruh

positif yang signifikan antara penguasaan kosakata dan kemampuan menulis

argumentasi.

Page 98: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xcviii

c. Uji pengaruh minat membaca dan penguasaan kosakata terhadap

kemampuan menulis argumentasi

Analisis korelasi ganda antara X1 dan X2 secara bersama dengan Y

menghasilkan koefisien korelasi sebesar Ry.12 = 0,87 (lihat Lampiran 30). Uji

signifikansi (keberartian) koefisien korelasi ganda menghasilkan Fhitung sebesar

37 (lihat Lampiran 31). Dari daftar distribusi F dengan dk pembilang 2 dan dk

penyebut 37 pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh Ft sebesar 3,26. Tampak

bahwa nilai Fhitung jauh lebih besar dari nilai Ft. Hal itu menunjukkan bahwa

Fhitung signifikan. Dan oleh karenanya, koefisien korelasi ganda sebesar 0,87 juga

signifikan. Dengan demikian, hipotesis nol yang dinyatakan di atas gagal

diterima atau ditolak. Dan konsekuensinya, hipotesis alternatif (H1) diterima.

Kesimpulannya ialah ada pengaruh positif yang signifikan antara minat

membaca dan penguasaan kosakata secara bersama-sama terhadap

kemampuan menulis argumentasi.

D. Pembahasan Analisis

Secara rinci, pembahasan hasil analisis dan pengujian hipotesis tersebut

diuraikan berikut ini.

Pertama, mengenai hasil analisis yang berkenaan dengan hubungan antara minat

membaca dan kemampuan menulis argumentasi. Terdapatnya hubungan positif antara

kedua variabel tersebut mengandung arti bahwa semakin baik minat membaca siswa,

Page 99: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xcix

semakin baik pula kemampuan menulis argumentasi mereka. Dengan derajat (kadar)

kekuatan hubungan sebesar 0,76 dan sumbangan efektif sebesar 0,205 dan sumbangan

relatif 27,04 % (lihat Lampiran 32), maka dapatlah dikatakan bahwa sekitar 27,04 % varians

skor kemampuan menulis argumentasi dapat dijelaskan oleh minat membaca yang mereka

miliki. Atau dengan kata lain, minat membaca memberi sumbangan sekitar 27,04 % kepada

skor kemampuan menulis argumentasi.

Kedua, mengenai hasil analisis yang berkaitan dengan hubungan antara

penguasaan kosakata dan kemampuan menulis argumentasi. Dengan diperolehnya harga

kekuatan hubungan yang signifikan yang tercermin melalui koefisien korelasi sebesar 0,85

maka dapat diartikan bahwa kedua variabel tersebut berhubungan positif. Artinya, semakin

baik penguasaan kosakata, semakin baik pula kemampuan menulis argumentasi.

Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel penguasaan kosakata ini kepada varians

skor kemampuan menulis argumentasi adalah 0,553 dan sumbangan relatif 72,96 % (lihat

Lampiran 32).

Dengan demikian, hasil pengujian ini menunjukkan bahwa penguasaan kosakata

terbukti merupakan variabel penentu (prediktor) bagi variabel kemampuan menulis

argumentasi.

Ketiga, berkenaan dengan hubungan antara kedua variabel bebas secara bersama-

sama dengan kemampuan menulis argumentasi. Diterimanya hipotesis penelitian yang

menyatakan terdapat hubungan positif antara minat membaca dan penguasaan kosakata

secara bersama-sama dengan kemampuan menulis argumentasi, mengandung arti bahwa

Page 100: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user c

kedudukan kedua variabel bebas ini sebagai prediktor varians skor kemampuan menulis

argumentasi tidak perlu diragukan lagi.

Dengan diperolehnya koefisien korelasi ganda sebesar 0,87 dan sumbangan efektif

yang diberikan oleh minat membaca dan penguasaan kosakata secara bersama-sama

kepada kemampuan menulis argumentasi ialah 0,758 (lihat Lampiran 32), berarti masih ada

sekitar 0,242 ditentukan oleh variabel lain selain kedua variabel tersebut.

Diantara kedua variabel tersebut diketahui bahwa sumbangan efektif terbesar

diberikan oleh penguasaan kosakata. Artinya, penguasaan kosakata lebih

mendominasi pengaruh terhadap kemampuan menulis argumentasi dibandingkan

dengan minat membaca. Ini artinya penguasaan kosakata lebih dipentingkan. Hal ini

dapat disebabkan karena kemampuan menulis argumentasi pada hakikat sebuah

kegiatan yang dilakukan oleh siswa untuk melakukan komunikasi secara tertulis.

Sebuah kegiatan apapun, termasuk kegiatan menulis argumentasi akan memperoleh

hasil yang baik kalau yang melakukan kegiatan tersebut memiliki minat atau

ketertarikan, senang, suka, inilah yang akan mendorong semangat orang (dalam hal

ini siswa) untuk mengerjakan secara sungguh-sungguh, dan bertanggung jawab akan

apa yang dikerjakannya. Sebab dalam penelitian ini kedua variabel memiliki hubungan

positif yang signifikan dengan kemampuan menulis argumentasi. Hanya saja, variabel

minat membaca ternyata lebih kecil kontribusinya terhadap kemampuan menulis

argumentasi bila dibandingkan dengan penguasaan kosakata.

Page 101: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ci

E. Keterbatasan Penelitian

Betapapun penelitian ini telah diupayakan pelaksanaannya secara hati-hati

dan mengacu pada prosedur suatu penelitian yang baku, namun tetap saja kajinan

yang disimpulkan memiliki keterbatasan. Keterbatasan penelitian ini berkaitan

dengan hal-hal sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini hanya mengungkapkan kemampuan menulis argumentasi

siswa yang berkaitan dengan variabel penelitian dengan populasi yang

terbatas pada siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Wonogiri yang terbagi

dalam tiga gugus. Oleh karena itu, generalisasi kesimpulan penelitian ini hanya

dapat digunakan terhadap populasi yang memiliki kriteria dan karakteristik

yang sama dengan populasi penelitian ini.

2. Ketiga instrumen yang digunakan dalam penelitian ini semuanya bukan

merupakan instrumen baku. Sebagai instrumen buatan sendiri dengan segala

kekurangannya, antar lain hanya sekali saja diujicobakan dan belum mengukur

semua indikator variabel yang seharusnya diukur, karena keterbatasan

peneliti, jelas mengakibatkan ketiga instrumen tersebut mengandung

kelemahan baik dari segi validitas maupun reliabilitas, jika dibandingkan

dengan instrumen yang sudah dibakukan.

3. Dalam penelitian ini sebagian data dikumpulkan lewat tes dan sebagian

dengan menggunakan angket, seperti instrumen penelitian semacam ini

kurang mampu menjangkau aspek-aspek kualitatif dari indikator-indikator

Page 102: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user cii

yang diukur, selain mengandung kelemahan. Ini dapat dimaklumi, karena data

yang diperoleh dari responden dengan cara self report sebagaimana pengisian

angket ini memiliki keterbatasan, yaitu (1) kemampuan seseorang dalam

memahami pertanyaan, (2) pandangan dan pengertian pribadi seseorang, dan

(3) kesungguhan untuk mengungkapkan semua keadaan pribadi

sesungguhnya.

Dari ketiga keterbatasan tersebut, perlu dipertanyakan keterbatasan

mengenai kemauan siswa dalam mengungkapkan keadaan pribadi yang

sebenarnya. Dalam hal ini menyebabkan adanya kecenderungan responden

untuk memilih alternatif jawaban/tanggapan yang ”baik-baik” saja atas butir-

butir yang disediakan. Kondisi inilah yang membuat data angket minat

membaca siswa belum tentu mencerminkian keadaan yang sebenarnya,

karena itu perlu ditafsirkan secara hati-hati. Untuk mengatasi itu, sebenarnya

sudah diupayakan oleh peneliti dengan jalan menghimbau pada responden

agar memberikan jawaban yang sejujurnya terhadap setiap butir pernyataan.

Page 103: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ciii

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melihat analisis data dan pembahasan yang dikemukakan di atas, dapat

disimpulkan beberapa hal berikut ini.

1. Ada pengaruh yang signifikan minat membaca terhadap kemampuan menulis

argumentasi siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Wonogiri Tahun 2010. Hal ini

ditunjukkan dengan t hitung sebesar 7,21 yang lebih besar daripada t tabel 1,688.

2. Ada pengaruh yang signifikan penguasaan kosakata terhadap kemampuan

menulis argumentasi siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Wonogiri Tahun

2010. Hal ini ditunjukkan dengan t hitung sebesar 9,95 yang lebih besar daripada

t tabel 1,688.

3. Ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama kedua variebel minat

membaca dan penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis

argumentasi siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Wonogiri Tahun 2010. Hal ini

ditunjukkan dengan F hitung sebesar 37 lebih besar daripada F tabel

3,26.

4. Variabel yang lebih dominan terhadap kemampuan menul is

argumentasi siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Wonogiri Tahun 2010

74

Page 104: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user civ

adalah penguasaan kosakata. Hal ini ditunjukkan dengan koef isien

X 2 = 0,702 lebih besar daripada koefisien X1 = 0,358.

5. Kemampuan menulis argumentasi siswa kelas V SD Negeri Kecamatan

Wonogiri Tahun 2010 dipengaruhi minat membaca dan penguasaan kosakata

sebesar 0,758 (atau dibulatkan 0,76).

B. Implikasi

Dengan ditemukannya hubungan positif yang baik antara minat membaca

dan penguasaan kosakata baik secara sendiri-sendiri maupun bersam-sama

dengan kemampuan menulis argumentasi, maka dapat dihasilkan beberapa

implikasi penelitian sebagai berikut :

Pertama, model konseptual-teoritik yang dicerminkan melalui hubungan

hipotetik antar varriabel penelitian telah teruji kebenarannya secara empirik.

Implikasi teoritiknya ialah bahwa kemampuan menulis argumentasi tidak akan

muncul saja, tetapi ditentukan oleh bebrapa faktor dan dua diantaranya adalah

minat membaca dan penguasaan kosakata.

Kedua, implikasi teoritik tersebut selanjutnya melakukan implikasi

kebijakan pokok bahwa peningkatan kemampuan menulis argumentasi siswa

dapat diupayakan melalui peningkatan minat membaca dan penguasaan kosakata

mereka. Secara rinci beberapa implikasi kebijakan tersebut diuraikan sebagai

Page 105: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user cv

berikut :

1. Upaya meningkatkan minat membaca siswa untuk meningkatkan

kemampuan menulis argumentasi.

Temuan empiris menunjukkan bahwa minat membaca mempunyai

hubungan positif dengan kemampuan menulis argumentasi. Minat

membaca siswa perlu ditumbuhkembangkan agar semakin meningkat.

Upaya ini tidak sia-sia jika hal ini sudah merupakan kebutuhan minat

membaca yang timbul berdasarkan kebutuhan faktor penggerak siswa

dalam membaca. Kaitannya dengan peningkatan kemampuan menulis

argumentasi, minat membaca telah terbukti memberiknan sumbanngan

yang berarti. Oleh karena itu upaya meningkatkan minat membaca siswa

dilakukan secara sistematis dan terus menerus. Kemudian upaya

peningkatan minat membaca menjadi tanggung jawab bersama antara

keluarga, sekolah, dan pemerintah.

Keluarga dalam hal ini orang tua memiliki peranan yang sngat

besar dalam upaya meningkatkan minat membaca. Orang tua hendaknya

mengarahkan anak-anaknya untuk tidak menghabiskan waktunya didepan

televisi, tetapi menonton televisi hanya yang penting-penting saja

kemudian waktu yang lebih banyak digunakan untuk membaca dan

belajar.

Upaya yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan minat

Page 106: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user cvi

membaca siswa, yaitu : (1) memberikan penjelasan arti penting membaca

agar siswa sadar dan terdorong untuk melakukan aktivitas membaca

secara teratur, (2) memberikan penjelasan tentang cara membaca yang

efektif, (3) memberikan tugas kepada siswa untuk membaca buku yang

menunjang proses kegiatan belajar mengajar, (4) menyuruh siswa

membaca majalah atau komik yang berisi tentnag pendidikan dan relevan

dengan tingkat perkembangan psikologi siswa.

2. Upaya meningkatkan penguasaan kosakata siswa untuk meningkatkan

kemampuan menulis argumentasi

Berkaitan dengan temuan penelitian yang mengatakan bahwa

penguasaan kosakata ada hubungan positif dengan kemampuan menulis

argumentasi, maka secara empiris mengisyaratkan bahwa untuk

meningkatkan kemampuan menulis argumentasi, guru perlu meningkatkan

penguasaan kosakata para siswanya. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa

kosakata sebagai salah satu komponen bahasa, secara signifikan akan

menunjang tercapai kemampuan menulis argumentasi yang baik. Untuk

itulah, perlu diupayakan kecakapan dalam menguasai kosakata. Upaya-

upaya dalam meningkatkan penguasaan kosakata harus dikaji mulai dari

pemahaman atas unsur-unsur kosakata, yaitu terdiri dari kata, peribahasa,

dan istilah. Kata itu sendiri terdiri dari kata yang bermakna denotasi,

konotasi, kata umum, dan kata khusus.

Page 107: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user cvii

Hakikat penguasaan kosakata harus dipandang sebagai penguasaan

terhadap makna kata, yaitu mengetahui hubungan antar bentuk dan barang

yang diwakilinya. Sebagai contoh, dalam suatu kasus tertentu secara populer

orang akan mengatakan bahwa kata meneliti sama artinya dengan kata

menyelidiki, mengamati ataupun menyidik, karena kata-kata tersebut

bersinonim. Penguasaan kosakata ini dapat ditingkatkan melalui suatu proses

pembelajaran dan pembiasaan membaca. Membaca disini tidak terbatas pada

membaca buku pelajaran tetapi dapat juga membaca berbagai buku atau

media massa termasuk membaca komik atau majalah yang isinya mendidik

siswa.

Dengan demikian, peningkatan penguasaan kosakata dapat terjadi

apabila siswa melakukan kegiatan membaca tersebut diatas dengan sungguh-

sungguh. Siswa akan berusaha mengerti arti kata yang belum diketahuinya

yang dapat mengganggu proses pemahaman bacaan. Sehingga kamus sebagai

media untuk mengetahui arti kata secara umum maupun khusus sangatlah

diperlukan. Oleh karena itu diharapkan siswa yang membaca tersebut dapat

memahami secara optimal isi bacaan, yang pada gilirannya akan meningkatkan

penguasaan kosakata.

C. Saran

Memperhatikan kesimpulan di atas, ada beberapa hal yang perlu disarankan

Page 108: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user cviii

yaitu:

1. Untuk Guru

a. Guru hendaknya memperhatikan penguasaan kosakata. Sebab ini terbukti

lebih dominan mempengaruhi kemampuan menulis argumentasi siswa.

b. Selain itu, Guru hendaknya juga tetap melaksanakan minat membaca . Hal

ini disebabkan kedua faktor yaitu minat membaca kaba dan penguasaan

kosakata berpengaruh baik secara parsial maupun bersama-sama.

2. Untuk siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Wonogiri Tahun 2010

Para siswa hendaknya menyesuaikan diri dengan yang ada. Kemampuan

menulis argumentasi merupakan kunci untuk meraih prestasi baik .

Page 109: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user cix

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka.

Arifin, Zainal. 1990. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remadja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta.

Ary, Donald. 1982. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surabaya.

Bloomfield, Leonard. 1933. Language. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Budiyono. 2004. Statistika. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press.

Burhan Nurgiyantoro. 1988. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra

Bygate, Martin. 1997. Speaking. Great Clarendon Street, Oxford OX2 6DP: Oxford University

Press.

Chaedar Alwasilah. 1933. Linguistik Suatu Pengantar. Bandung: Angkasa.

Depdiknas. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar.

Harimurti Kridalaksana. 1984. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.

Henry Guntur Tarigan. 1985. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.

___________. 1993. Pengajaran Kosakata. Bandung: Angkasa.

___________. 1993. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Mustaqim. 2004. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

80

Page 110: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user cx

Roekhan dan Martutik. 1991. Evaluasi Pengajaran Bahasa Indonesia. Malang: Yayasan Asih

Asah Asuh.

Sabarti Akhadiah; Maidar G. Arsyad; dan Sakura H. Ridwan. Menulis I. Jakarta: Depdikbud

(Dirjen Dikdasmen).

Sardiman AM. 1987. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Press.

Slamet St.Y. 2009. Dasar-dasar Keterampilan Bernahasa Indonesia. LPP UNS dan UNS Press.

Surakarta.

Sudjana. 1992. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito.

Suharsimi Arikunto. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Waluya, Herman J. 2000. Metodologi Penelitian Bahasa Indonesia. Surakarta: UNS Press.

Winkel, WS. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.

Yudiono, K.S. 1984. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Ilmiah. Semarang: Undip.

Yuliatun. 2009. Tesis. Hubungan Minat Membaca dan Penguasaan Kosakata dengan

Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Bulusulur di

Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri. Program Pascasarjana : Universitas

Sebelas Maret.

Page 111: pengaruh minat membaca dan penguasaan kosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user cxi