Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH MODAL INTELEKTUAL DAN UKURAN PERUSAHAAN
TERHADAP KINERJA DAN NILAI PERUSAHAAN
(Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2014-2017)
Ringkasan Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Dien Riesa Abharina
111528483
Jurusan Akuntansi
STIE YKPN
2019
v
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh modal intelektual terhadap kinerja dan
nilai perusahaan. Modal intelektual diproksikan dengan VAIC. Kinerja perusahaan
diproksikan dengan ROA. Nilai perusahaan diproksikan dengan Tobin’s Q. Selain itu
penelitian ini juga meneliti pengaruh ukuran perusahaan terhadap kinerja dan nilai
perusahaan. Ukuran perusahaan di dalam penelitian ini diproksikan dengan log natural
dari total aset perusahaan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
SEM, sementara alat analisis yang digunakan di dalam penelitian ini adalah AMOS.
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa modal intelektual berpengaruh positif terhadap
kinerja dan nilai perusahaan, sementara ukuran perusahaan tidak menunjukkan
pengaruh signifikan baik terhadap kinerja maupun nilai perusahaan.
Kata Kunci: Modal intelektual, Ukuran perusahaan, VAIC, ROA, Tobin’s Q, SEM,
AMOS
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
1
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesiapan perusahaan dalam negeri untuk bersaing secara lokal maupun global
merupakan tuntutan dari adanya penerapan kebijakan baru pemerintah Indonesia,
yaitu diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir tahun 2015
yang lalu. MEA menerapkan arus bebas atas jasa, barang, investasi, modal serta
penghapusan tarif perdagangan antar negara anggota ASEAN. Hal ini juga berarti
bahwa MEA akan membuka kesempatan pangsa pasar yang lebih luas. Bersamaan
dengan hal tersebut MEA juga menghadirkan suatu tantangan yaitu medan persaingan
baru bagi semua industri di Indonesia.
Perkembangan ilmu pengetahuan secara pesat membuat peran dari modal
intelektual menjadi penting. Sebagaimana telah dinyatakan oleh Subramaniam dan
Youndt (2005:451) bahwa modal intelektual merupakan kompetensi utama yang
harus dikelola oleh perusahaan karena menangkap semua pengetahuan perusahaan
yang diperlukan untuk memahami persaingan. Oleh sebab itu, untuk menangkap
peluang dan menghadapi tantangan persaingan di era MEA tersebut, maka semua
industri di Indonesia harus memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage).
Keunggulan bersaing tersebut akan dapat tercapai melalui pengelolaan sumber daya
perusahaan secara tepat guna menciptakan kinerja perusahaan yang unggul. Salah
satu caranya adalah dengan pengelolaan aset perusahaan, baik berupa aset berwujud
maupun aset tidak berwujud berupa modal intelektual.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
xvii
Abstract
This study aims to examine the effect of intellectual capital on company performance
and company value. Intellectual capital is proxied by VAIC. Company performance is
proxied by ROA. Company value is proxied by Tobin's Q. In addition, this study also
examines the effect of company size on firm performance and company value. The size
of the company in this study is proxied by the natural log of total company assets. The
analysis technique used in this study is SEM, while the analysis tool used in this study
is AMOS. Hypothesis test results show that intellectual capital has a positive effect
both on the performance and value of the company, while the company size does not
show a significant effect neither on the performance nor on value of the company.
Keywords: Intellectual capital, Company size, VAIC, ROA, Tobin’s Q, SEM, AMOS
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
2
Terdapat beberapa materi yang terkandung di dalam modal intelektual
misalnya berupa pengetahuan, informasi, dan pengalaman-pengalaman perusahaan
yang dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan (Stewart, 1998). Semua elemen
tersebut merupakan sumberdaya tak berwujud (bersifat intangible) (Cohen dan
Kaimenakis, 2007). Di zaman sekarang para pelaku bisnis mulai menyadari bahwa
kemampuan bersaing perusahaan tidak hanya terletak pada kepemilikan aktiva
berwujud tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi, pengelolaan organisasi sumber
daya manusia yang dimilikinya. Sehingga dapat dikatakan bahwa sumber daya
potensial bagi kemajuan perusahaan pada saat ini bukan saja hanya
mempertimbangkan sumber daya berwujudnya (tangible asset) melainkan juga
mempertimbangkan aset tidak berwujudnya (intagible asset) yang berupa modal
intelektual.
Di Indonesia, salah satu sektor industri yang membuktikan keandalan
bersaingnya dari tahun ke tahun adalah sektor makanan dan minuman. Industri
makanan dan minuman juga tidak pernah gagal dalam menarik perhatian para
investor. Industri makananan minuman merupakan salah satu sektor penting bagi
perekonomian nasional karena terus mengalami pertumbuhan secara signifikan
(Kementrian Perindustrian, 2017).
Selain aset tidak berwujud berupa modal intelektual, ukuran perusahaan yang
merupakan aset berwujud adalah salah satu faktor utama dalam menentukan kinerja
dan nilai perusahaan karena economies of scale yang dapat ditemukan dalam
pandangan neo-klasik tradisional perusahaan (Surajit dan Saxena, 2009). Skala
ekonomi mengungkapkan bahwa berbeda dengan perusahaan kecil, barang dapat
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
3
diproduksi dengan biaya yang jauh lebih rendah oleh perusahaan besar. Sehingga
sesuai dengan konsep ini, terjadi hubungan positif antara ukuran perusahaan dan
kinerja dan nilai pasar (Tangen, 2003). Namun masih sedikit penelitian yang
mengukur pengaruh ukuran perusahaan dan modal intelektual secara bersamaan
terhadap kinerja dan nilai perusahaan. Oleh karena itulah di dalam penelitian ini akan
diamati baik pengaruh ukuran perusahaan maupun modal intelektual terhadap kinerja
dan nilai perusahaan.
Mengingat kekuatan sektor industri makananan dan minuman sebagai
penyumbang PDB nasional terbesar untuk sektor non migas (CNN Indonesia, 2012)
dan juga kekuatannya untuk terus menarik para investor, serta beberapa permasalahan
yang telah penulis jabarkan dalam latar belakang diatas maka penulis memutuskan
untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh modal intelektual terhadap kinerja
dan nilai perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada sektor industri makanan dan
minuman di BEI.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang hal-hal yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini dapat dituangkan dalam pertanyaan penelitian berikut:
a. Apakah modal intelektual yang semakin besar akan berpengaruh positif terhadap
kinerja dan nilai perusahaan?
b. Apakah ukuran perusahaan yang semakin besar akan berpengaruh positif terhadap
kinerja dan nilai perusahaan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
4
1.3 Tujuan Penelitian
Sebagaimana telah dinyatakan oleh Subramaniam dan Youndt (2005:451) bahwa
modal intelektual merupakan kompetensi utama yang harus dikelola oleh perusahaan
karena menangkap semua pengetahuan perusahaan yang diperlukan untuk memahami
persaingan. Oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk memperhatikan modal
intelektual guna memperoleh keunggulan dari kompetitornya. Selain itu ukuran
perusahaan juga menjadi penting bagi kelangsungan dan kesuksesan bisnis karena
dapat memenuhi prinsip economies of scale yang nantinya dapat meningkatkan
kinerja dan nilai tambah bagi perusahaan tersebut (Surajit dan Saxena, 2009).
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka penelitian ini memiliki
tujuan untuk menguji pengaruh positif besarnya modal intelektual terhadap kinerja
dan nilai perusahaan. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk menguji pengaruh
positif ukuran perusahaan terhadap kinerja dan nilai perusahaan.
1.4 Kontribusi Penelitian
1.4.1 Teoritis
Penelitian ini melihat pengaruh tangible asset yaitu berupa ukuran perusahaan dan
intangible asset yaitu berupa modal intelektual. Berdasarkan tinjauan literatur oleh
penulis, masih jarang penelitian yang mengaitkan pengaruh aset berwujud dan aset
tidak berwujud terhadap kinerja dan nilai perusahaan secara bersamaan. Oleh karena
itu, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan terkait dengan hal-hal yang
dapat mempengaruhi kinerja serta nilai perusahaan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
5
1.4.2 Praktik
Perusahaan di Indonesia diharapkan dapat lebih memahami peran penting modal
intelektual untuk kelangsungan bisnis. Melalui penelitian ini, perusahaan diharapkan
dapat mengembangkan dan mengelola secara optimal modal intelektual yang
dimiliki. Dengan memahami modal intelektual yang dimiliki diharapkan perusahaan
dapat mengambil keputusan strategis yang lebih tepat.
Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat memberikan perspektif yang
baru dalam mempertimbangkan aspek-aspek yang harus dievaluasi sebelum
melakukan investasi. Pemikiran baru tersebut mengacu pada aspek non moneter yang
menciptakan nilai moneter yang tersaji dalam laporan keuangan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
6
Bab II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Grand Theory
2.1.1 Resource Based Theory
Resource based theory pertama kali dicetuskan oleh Wernerfelt (1984). Resource
based theory berpendapat bahwa kinerja adalah hasil dari sumber daya dan
kemampuan spesifik perusahaan (Barney, 1991; Wernerfelt, 1984). Sumber daya
yang unggul akan menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan (Solikhah et
al., 2010). Keunggulan tersebut dapat diperoleh melalui pengembangan dan
pengelolaan sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan (Teece et al., 1997). Sumber
daya suatu organisasi baik berwujud dan tidak berwujud, mendapatkan dukungan
dalam literatur akuntansi, ekonomi dan manajemen strategis, karena hasil positif dari
hubungan antara sumber daya organisasi dan evaluasi kinerja (Cañibano, Garcia-
Ayuso & Sanchez, 2000).
Tangible asset mengacu pada fixed asset dan current asset perusahaan yang
memiliki kapasitas jangka panjang (Fahy, 2000). Peningkatan aset ini diharapkan
juga akan selaras dengan peningkatan kapasitas kinerja perusahaan sehingga
keuntungan yang diperoleh perusahaan semakin besar. Aset yang bersifat tangible
atau berwujud contohnya: mesin, peralatan, kendaraan, bangunan, tanah dan juga
persediaan (Hartoko, 2017).
Banyak penelitian cenderung hanya melihat aset perusahaan yang bersifat
tangible yang dianggap merupakan satu-satunya pendorong kesuksesan perusahaan.
Hal ini sangat disayangkan karena di era knowledge based industry ini kesuksesan
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
7
perusahaan tidak dapat terlepas dari kontribusi aset intangible. Masih sedikit peneliti
yang mengatribusikan kesuksesan perusahaan pada aset perusahaan yang bersifat
intangible misalnya modal intelektual. Padahal Widarjo (2011) menjelaskan bahwa
tujuan utama perekonomian dengan basis pengetahuan (knowledge based) adalah
menciptakan nilai tambah selain melalui pengukuran modal fisik, juga melalui
potensi intelektual yang dapat direpresentasikan oleh karyawan perusahaan dengan
segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa berdasarkan resource based theory pengelolaan dan pengukuran yang penting
bukan saja untuk aset berwujud perusahaan, namun juga aset yang tidak berwujud
berupa modal intelektual merupakan poin penting untuk mencapai keunggulan
bersaing sehingga dapat meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan.
2.2 Teori yang Lain
2.2.1 Modal Intelektual
Salah satu contoh aset tidak berwujud perusahaan adalah modal intelektual. Modal
intelektual merupakan kunci dasar penciptaan nilai perusahaan dan keunggulan
bersaing (Grant, 1996; Kogut dan Zander, 1992). Modal intelektual sebagai aset yang
berisi pengetahuan perusahaan dapat mempengaruhi berbagai penciptaan nilai
perusahaan (Handzic et al., 2016) dan kinerja bisnis (Bontis et al., 2002; Scafarto et
al., 2016).
Kianto et al. (2010) menyatakan definisi modal intelektual sebagai kumpulan
aset pengetahuan yang berasal dari pengetahuan karyawan, struktur dan relasi. Apa
yang telah dikemukakan oleh Kianto et al. (2010) sejalan dengan definisi modal
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
8
intelektual yang dikemukakan oleh Pulic (1998). Secara umum modal intelektual
terdiri dari tiga komponen hal ini sesuai dengan kategorisasi yang telah dikemukakan
oleh Pulic (1998) sebagaimana yang dikutip oleh Santoso (2012) yang meliputi:
a. Human Capital Efficiency (HCE)
b. Structural Capital Efficiency (SCE)
c. Capital Employed Efficiency (CEE)
2.2.2 Economies of Scale
Teori economies of scale pertama kali dicetuskan oleh Alfred Marshall. Menurut
economies of scale, saat perusahaan tumbuh lebih besar, manfaat (mis. spesialisasi
personil, tata kelola, dan penurunan biaya produksi per unit) cenderung lebih besar
daripada biaya (mis. ketidakefisienan operasi) dari peningkatan ukuran, yang
mengakibatkan menurunkan biaya rata-rata per unit produksi (Ang dan Lin, 2001;
Dermine dan Roller, 1992). Jadi dapat dikatakan secara singkat bahwa economies of
scale adalah pengurangan kos produksi ketika perusahaan bertambah besar dan
perusahaan tetap bergerak di lini bisnis yang sama. Pengurangan kos produksi ini
membuat perusahaan dengan ukuran yang besar akan mampu menghasilkan laba
yang lebih besar.
2.2.3 Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah evaluasi kinerja perusahaan yang merupakan gabungan
antara efektifitas dan efisiensi yang berguna untuk mencapai tujuan keuangan yang
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
9
diinginkan dari suatu organisasi seperti misalnya, meningkatknya pendapatan (laba
bersih) (Omondi-Ochieng, 2018).
2.2.4 Nilai Perusahaan
Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan kesejahteraan investornya.
Kesejahteraan investor dapat dilihat dalam konsep penilaian perusahaan secara
keseluruhan yang terbentuk dalam nilai perusahaan (Utomo dan Chariri, 2015). Nilai
perusahaan menggambarkan seberapa besar investor mau membayarkan sejumlah
uang jika perusahaan tersebut dijual (Susanto dan Pradipta, 2019).
2.3. Pengembangan Hipotesis
2.3.1. Modal Intelektual dan Kinerja Perusahaan
Masih ada hasil yang bertentangan.dalam menganalisis hubungan modal
intelektual terhadap kinerja perusahaan. Namun jika dilihat berdasarkan resource
based theory kinerja adalah hasil dari sumber daya dan kemampuan spesifik
perusahaan (Barney, 1991; Wernerfelt, 1984). Sumberdaya yang dimaksud, termasuk
di dalamnya berupa modal intelektual. Modal intelektual merupakan kombinasi tiga
elemen utama organisasi yaitu human capital, structural capital dan capital employed
efficiency yang berkaitan dengan pengetahuan dan teknologi (Sawarjuwono & Kadir,
2003). Kombinasi ketiga elemen utama organisasi sebagai modal intelektual diakui
sebagai aset perusahaan karena mampu menghasilkan keunggulan kompetitif dan
kinerja keuangan yang superior (Barney, 1991). Oleh karena itu, diharapkan
peningkatan nilai modal intelektual akan menghasilkan kinerja yang semakin tinggi
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
10
juga. Berdasarkan penelitian terdahulu dan diperkuat dengan teori yang ada, maka
penelitian ini ingin menguji hubungan positif modal intelektual terhadap kinerja
perusahaan. Dengan demikian hipotesis pertama yang diajukan oleh penulis adalah:
H1 : Modal intelektual berpengaruh positif pada kinerja perusahaan.
2.3.2. Modal Intelektual dan Nilai Perusahaan
Masih ada hasil yang bertentangan dalam menganalisis hubungan modal
intelektual terhadap nilai perusahaan. Nilai perusahaan sendiri lebih sering diartikan
sebagai seberapa besar pasar bersedia untuk membayar jika perusahaan dijual
(Susanto dan Pradipta, 2019). Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya
berdasarkan resource based theory, perusahaan yang mampu mengelola sumber daya
miliknya akan memiliki competitive advantage. Keuntungan kompetitif tersebut
didapatkan oleh perusahaan yang memiliki sumberdaya intelektual yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki nilai intelektual yang rendah (Chen
et al., 2005). Sehingga jika nilai pasar adalah seberapa besar pasar menilai
perusahaan secara keseluruhan (Sutrisno, 2003) maka dapat disimpulkan bila
perusahaan memiliki sumberdaya intelektual yang tinggi maka perusahaan akan
mendapatkan keuntungan kompetitif yang kemungkinan dapat menarik investor
dalam menginvestasikan dana mereka sehingga nilai perusahaan akan meningkat.
Dengan demikian hipotesis kedua yang diajukan oleh penulis adalah:
H2 : Modal intelektual berpengaruh positif pada nilai perusahaan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
11
2.3.3. Ukuran Perusahaan dan Kinerja Perusahaan
Masih ada hasil yang bertentangan. Tujuan utama dari perusahaan adalah
untuk meningkatkan kinerja dan nilai perusahaannya. Ukuran perusahaan adalah
faktor utama dalam menentukan kinerja perusahaan karena economies of scale yang
dapat ditemukan dalam pandangan neo-klasik tradisional perusahaan (Surajit dan
Saxena, 2009). Menurut economies of scale, saat perusahaan tumbuh lebih besar,
manfaat (misalnya: spesialisasi personil, tata kelola, dan penurunan biaya produksi
per unit) cenderung lebih besar daripada biaya yang timbul dari peningkatan ukuran
(misalnya: ketidakefisienan operasi dan manajemen), hal ini akan berimbas baik bagi
perusahaan karena akan dapat menurunkan biaya rata-rata per unit produksi (Ang dan
Lin, 2001; Dermine dan Roller, 1992). Pengurangan kos produksi ini membuat
perusahaan dengan ukuran yang besar akan mampu menghasilkan laba yang lebih
besar. Oleh karena itu berdasarkan penelitian terdahulu dan diperkuat dengan teori
yang ada maka hipotesis ketiga yang diajukan oleh penulis adalah:
H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.
2.3.4. Ukuran Perusahaan dan Nilai Perusahaan
Semakin besar ukuran perusahaan, semakin akurat informasi yang diberikan
kepada pasar (dalam hal ini termasuk investor) dan semakin baik pula akses bagi
publik untuk mendapatkan informasi tersebut (Suryandari, 2012). Jika investor
mendapatkan akses informasi yang mudah dan akurat tentunya investor akan lebih
bersedia untuk membayar membayarkan sejumlah uang jika perusahaan tersebut
dijual. Hal ini sesuai dengan pengertian nilai perusahaan yaitu seberapa besar investor
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
12
mau membayarkan sejumlah uang jika perusahaan tersebut dijual (Susanto dan
Pradipta, 2019). Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Sriwardany (2006)
menemukan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh langsung dan positif
terhadap nilai perusahaan. Penelitian tersebut dilakukan pada 156 perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2000-2004. Oleh karena itu
berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis keempat yang diajukan oleh penulis
adalah:
H4 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif pada nilai perusahaan.
2.4 Kerangka Pemikiran
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
13
Bab III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sumber Data
Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder
tersebut berupa data perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada periode 2014-2017. Data tersebut dapat diperoleh melalui
website BEI (www.idx.co.id) atau website perusahaan.
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sektor industri tersebut dipilih karena merupakan
sektor dengan penyumbang pertumbuhan ekonomi tertinggi untuk kategori non migas
di Indonesia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling
dengan kriteria sebagai berikut:
a. Merupakan perusahaan dari sektor industri makanan dan minuman.
b. Perusahaan tersebut terdaftar di BEI secara berturut-turut selama tahun 2014-2017.
c. Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangan secara lengkap dan jelas.
d. Laporan perusahaan tersebut dapat diunduh melalui www.idx.co.id atau website
perusahaan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
14
3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
3.3.1. Variabel Dependen
Variabel Dependen dalam penelitian ini meliputi:
a. Kinerja Perusahaan
Kinerja perusahaan tercermin pada profitabilitasnya. ROA mencerminkan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada setiap aset yang digunakan
guna menghasilkan laba tersebut (Subramanyam & Wild, 2009). Penelitian ini akan
menggunakan ROA dengan rumus menghitungnya adalah sebagai berikut (Pushavat
et al., 2011):
ROA =Laba Bersih
Total rata − rata aset
b. Nilai perusahaan
Nilai perusahaan dalam penelitian ini akan dihitung menggunakan model Tobin’s Q
dengan penyederhanaannya oleh Klapper and Love (2004). Rumus menghitungnya
adalah sebagai berikut:
𝐓𝐨𝐛𝐢𝐧’𝐬 𝐐 = 𝐌𝐕𝐀
𝐁𝐕𝐀=
(𝐃𝐄𝐁𝐓 + 𝐌𝐕𝐄)
𝐁𝐕𝐀
Keterangan:
Tobin’s Q = nilai perusahaan
MVA = nilai pasar total aset
BVA = nilai buku total aset (yaitu total aset-total liabilitas)
DEBT = nilai buku utang
MVE = nilai pasar total ekuitas
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
15
3.3.2. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini meliputi:
a. Modal Intelektual (Intellectual Capital/IC)
Penghitungan modal intelektual dalam penelitian ini mengacu pada model VAIC
(Pulic, 2004). Model ini merupakan model pengukuran yang paling fit dan sering
digunakan oleh para peneliti dalam meneliti modal intelektual ( Chen et. al., 2005;
Firer & Williams, 2003; Mehri et. al., 2013; Pal & Soriya, 2012; Santoso, 2012;
Pushavat et. al., 2011; Tan et. al., 2007; Vishnu & Vijay, 2014; Widarjo, 2012).
Adapun proses penghitungan VAIC tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 2. Rumus Hitung Modal Intelektual
Langkah Label Rumus Keterangan
1. Value Added (VA) VA= OUT-IN Out adalah penjualan
bersih
In adalah cost of good
sold dan biaya
depresiasi serta
amortisasi
2. Human Capital Efficiency (HCE) HCE= VA/HC HC=Total beban gaji
dan upah karyawan
3. Structural Capital Efficiency
(SCE) SCE= SC/VA SC= VA-HC
4. Capital Employed Efficiency
(CEE) CEE= VA/CA CA= nilai buku aset
bersih (Aset-
Liabilitas-Intangible
Asset)
5. Value Added Intellectual
Coefficient (VAIC) VAIC=
HCE+SCE+CEE
(Pushavat et. al., 2011; Mehri et. al., 2013)
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
16
VAIC mengukur total efisiensi modal intelektual perusahaan yang terdiri dari
kontributor berupa HCE, SCE dan CEE (Pulic, 2008; Dženopoljac et. al., 2016)
b. Ukuran Perusahaan
Pada penelitian ini ukuran perusahaan akan dihitung menggunakan fungsi log natural
(LN) pada microsoft excel. Adapun formula untuk menghitung ukuran perusahaan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah formula yang diambil dari penelitian
Nimtrakoon (2015) yaitu:
𝐔𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐮𝐬𝐚𝐡𝐚𝐚𝐧 = 𝐋𝐨𝐠 𝐍𝐚𝐭𝐮𝐫𝐚𝐥 (𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐬𝐞𝐭 𝐏𝐞𝐫𝐮𝐬𝐚𝐡𝐚𝐚𝐧 𝐱 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐀𝐤𝐡𝐢𝐫 𝐓𝐚𝐡𝐮𝐧)
3.4. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel dependen, yaitu kinerja perusahaan dan nilai
perusahaan. Oleh karena itu penelitian ini akan menggunakan teknik analisis data
SEM (Structural Equation Model) yang dijalankan oleh software AMOS versi 23.
SEM merupakan gabungan dari analisis faktor dan analisis jalur yang menjadi suatu
metode statistik komprehensif (Ghozali, 2011). AMOS menyediakan antarmuka
grafis intuitif yang memungkinkan analis menentukkan model dengan
menggambarnya pada AMOS graphics. Hal ini membantu peneliti dalam
mengembangkan model untuk menguji hipotesis dan menentukan hubungan antara
variabel.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
17
Bab IV
HASIL PENELITIAN
4.1. Pembahasan
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu ingin mengetahui apakah terdapat
hubungan positif antara modal intelektual dan ukuran perusahaan terhadap kinerja dan
nilai perusahaan. Setelah melakukan proses pengolahan data dengan SEM, maka dapat
diketahui bagaimana sebenarnya pengaruh signifikan modal intelektual dan ukuran
perusahaan terhadap kinerja dan nilai perusahaan, dengan cara menguji seluruh
hipotesis penelitian yang berdasarkan acuan dari nilai critical ratio (|C.R.| > 1,96) dan
probability (P < 0,10).
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tersebut diketahui bahwa hipotesis 1 dan
hipotesis 2 terdukung sementara hipotesis 3 dan hipotesis 4 tidak terdukung. Berikut
penjelasan mengenai hubungan antar konstruk tersebut:
4.1.1 Pengaruh Modal Intelektual dan Kinerja Perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan hipotesis mengenai hubungan positif
antara modal intelektual dan kinerja perusahaan terdukung. Hasil pengujian
menjelaskan bahwa modal intelektual yang telah dikeluarkan oleh perusahaan secara
langsung memengaruhi upaya perusahaan untuk mendapatkan ROA yang lebih baik.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan dalam hal ini bahwa perusahaan makanan dan
minuman yang terdaftar di BEI dapat mengandalkan modal intelektualnya dalam
meningkatkan kinerja perusahaan. Perusahaan makanan dan minuman di Indonesia
dapat melakukan penerapan, pengelolaan dan pengembangan konsep modal
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
18
intelektual untuk memenangkan kompetisi kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian Chen et al. (2005) serta penelitian Tan et al. (2007) yang
menunjukkan bahwa modal intelektual yang diproyeksikan dengan VAIC
berpengaruh signifikan secara positif terhadap kinerja perusahaan yang diproyeksikan
oleh ROA.
4.1.2 Pengaruh Modal Intelektual dan Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan hipotesis mengenai hubungan positif
antara modal intelektual dan nilai perusahaan terdukung. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian Mehri et al. (2013) yang menunjukkan bahwa modal intelektual
yang diproyeksikan dengan VAIC berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang
diproyeksikan oleh ROA. Sehingga dapat ditarik kesimpulan dalam hal ini bahwa
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI dapat mengandalkan modal
intelektualnya dalam meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan makanan dan
minuman di Indonesia dapat melakukan penerapan, pengelolaan dan pengembangan
konsep modal intelektual untuk memenangkan kompetisi nilai perusahaan. Hal ini
diduga disebabkan karena pasar memberikan nilai yang tinggi pada perusahaan dengan
modal intelektual yang tinggi (Mehri et al., 2012).
Selain itu, berdasarkan hasil pengujian juga ditemukan bahwa komponen modal
intelektual yang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan adalah
komponen HCE dan CEE. Hal ini sesuai dengan penelitian Mehri et al (2005) yang
juga menunjukkan bahwa nilai perusahaan secara positif berhubungan dengan HCE
dan CEE. HCE merupakan kemampuan dan karakteristik karyawan perusahaan yang
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
19
terdiri dari perpaduan elemen seperti energi, kecerdasan, sikap, komitmen, kreativitas,
kemampuan belajar, dan sebagainya termasuk knowledge dan berbagai skill yang
dimiliki oleh karyawan yang dapat berkontribusi untuk penciptaan nilai tambah
perusahaan. Sementara itu, CEE merupakan kemampuan perusahaan untuk melakukan
interaksi dengan pihak luar seperti customer, supplier, dan pihak-pihak lainnya
sehingga dapat menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan. Sehingga dapat
disimpulkan jika nilai perusahaan adalah seberapa besar investor mau membeli
perusahaan jika perusahaan itu dijual maka penting bagi perusahaan untuk mengelola
sumber daya manusia dan juga interaksi yang baik dengan pihak luar.
4.1.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Kinerja Perusahaan
Penelitian ini menggunakan log natural total aset untuk mengukur ukuran
perusahaan. ROA mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
pada setiap aset yang digunakan guna menghasilkan laba tersebut (Subramanyam &
Wild, 2009). Namun pada penelitian ini dapat dilihat bahwa hampir sebagian besar
perusahaan makanan dan minuman di Indonesia yang mengalami kenaikan ukuran
perusahaan tidak diikuti dengan kenaikan ROA. Hal ini diduga diakibatkan karena
kencangnya gelombang revolusi industry 4.0. Revolusi indsutri 4.0 menuntut
perusahaan untuk melakukan otomatisasi yang lebih terintegrasi dengan sistem
informasi dan teknologi. Ini berarti perusahaan tidak lagi melihat aset berwujud
sebagai sesuatu hal yang signifikan. Hal ini sesuai dengan penelitian ini yang
membawa variabel berupa aset tidak berwujud yang memiliki pengaruh positif
terhadap kinerja perusahaan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
20
4.1.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Nilai Perusahaan
Kegagalan ukuran perusahaan dalam memverifikasi hubungan dengan nilai
perusahaan juga dapat dijelaskan oleh Mueller (1972) yang mengemukakan bahwa
tujuan utama perusahaan adalah maksimalisasi pertumbuhan-bukan maksimisasi laba.
Manajer puncak dari perusahaan yang memiliki dana menganggur cenderung akan
melakukan ekspansi ukuran perusahaan daripada memaksimumkan kekayaan para
investor. Hal ini akan mengakibatkan manajer terus berinvestasi pada ekspansi
ukuran perusahaan walaupun kesejahteraan para investor berkurang (Mueller, 1972).
Selain itu penelitian ini menggunakan log natural total aset untuk mengukur ukuran
perusahaan. ROA mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
pada setiap aset yang digunakan guna menghasilkan laba tersebut (Subramanyam &
Wild, 2009). Namun pada penelitian ini dapat dilihat bahwa hampir sebagian besar
perusahaan makanan dan minuman di Indonesia yang mengalami kenaikan ukuran
perusahaan tidak diikuti dengan kenaikan ROA. Hal ini diduga diakibatkan karena
kencangnya gelombang revolusi industry 4.0. Revolusi indsutri 4.0 menuntut
perusahaan untuk melakukan otomatisasi yang lebih terintegrasi dengan sistem
informasi dan teknologi. Ini berarti perusahaan tidak lagi melihat aset berwujud
sebagai sesuatu hal yang signifikan. Hal ini sesuai dengan penelitian ini yang
membawa variabel berupa aset tidak berwujud yang memiliki pengaruh positif
terhadap nilai perusahaan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh modal intelektual terhadap kinerja
dan nilai perusahaan. Modal intelektual diproksikan dengan VAIC. Kinerja
perusahaan diproksikan dengan ROA. Nilai perusahaan diproksikan dengan Tobin’s
Q. Selain itu penelitian ini juga meneliti pengaruh ukuran perusahaan terhadap
kinerja dan nilai perusahaan. Ukuran perusahaan di dalam penelitian ini diproksikan
dengan log natural dari total aset perusahaan. Teknik analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah SEM, sementara alat analisis yang digunakan di dalam penelitian
ini adalah AMOS. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa dari 4 uji hipotesis
terdapat dua uji hipotesis yang ditemukan hubungan yang signifikan.
5.2. Keterbatasan dan Pengembangan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, selanjutnya diperoleh keterbatasan
beserta saran penelitian sebagai berikut:
1. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 11 perusahaan dari 25 perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2014-2017. Penelitian berikutnya
diharapkan dapat menambah jumlah sampel yang lebih besar agar dapat dihasilkan
distribusi normalitas data yang baik sehingga dapat memberikan hasil peneliltian
yang lebih baik juga.
2. Penelitian ini hanya menggunakan ROA dalam mengukur kinerja perusahaan.
Gambaran kinerja perusahaan yang lebih baik akan diperoleh jika penelitian
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
22
berikutnya menambah indikator lain dalam mengukur kinerja perusahaan.
Penambahan indikator selain ROA dalam mengukur kinerja perusahaan dapat
dilakukan dengan memasukkan aspek lain dalam pengukuran kinerja perusahaan,
misalnya tingkat produktivitas (yang dapat diukur dengan ATO) dan juga
memasukkan indikator lain seperti misalnya memasukkan ROE, Sehingga dapat
diketahui bagaimana kinerja perusahaan secara keseluruhan dengan lebih baik.
3. Selain itu saran bagi penelitian berikutnya juga agar menggunakan karakteristik
industry perusahaan yang berbeda. F-Jardón dan Martos (2009) menyatakan bahawa
penggunaan pemilihan framework penelitian yang berbeda mengenai pengaruh modal
intelektual terhadap kinerja perusahaan dapat menghasilkan hasil yang berbeda.
Pemilihan indsutri yang berbeda untuk melihat peran modal intelektual diharapkan
dapat memberikan insight yang lebih baik mengenai peran modal intelektual terhadap
kinerja dan nilai perusahaan.
4. Saran lain bagi penelitian berikutnya agar tidak menggunakan variabel ukuran
perusahaan yang diukur dengan aset berwujud sebagai variabel independen. Hal ini
karena seiring revolusi industry 4.0 maka aset berwujud lebih cocok digunakan
sebagai variabel kontrol.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
23
Daftar Pustaka
Abeysekera, I., dan Guthrie, J. 2005. An Empirical Investigation of Annual Reporting
Trends of Intellectual Capital in Srilanka. Critical Perspectives on
Accounting, Vol. 16, No. 3, pp 151-163.
Almajali, A.Y., Alamro, S.A., & Al-Soub, Y.Z. 2012. Factors Affecting the Financial
Performance of Jordanian Insurance Companies Listed at Amman Stock
Exchange. Journal of Management Research, 4(2), 266-289.
Andreeva, T. dan Garanina, T. 2016. Do all elements of intellectual capital for
organizational performance? Evidence from Russian Context. Journal of
Intellectual Capital, Vol. 17, No. 2, pp. 397-412.
Ang, S.J., dan Lin, W.J. 2001. A Fundamental Approach to Estimating Economies of
Scale and Scope of Financial Products. Review of Quantitative Finance and
Accounting, Vol. 16, pp 205-222.
Barney, J.B. 1991. Firm Resources and Sustained Competitive Advantage. Journal of
Management 17 (1): 99-120.
Bellora, L., dan Guenther, T.W. 2013. Drivers of Innovation Capital Disclosure in
Intellectual Capital Statements: Evidence from Europe. The British
Accounting Review, Vol. 45, No. 4, pp 255-270.
Bhasin, M. 2014. Disclosure of Intellectual Capital in Annual Reports: Comparing
Evidence from India and Australia. International Journal of Management and
Innovation, Vol. 6, No. 2, pp 103-126.
Bontis, N., dan J. Fitz-enz. 2002. Intellectual Capital ROI: A Causal Map of Human
Capital Antecedents and Consequents. Journal of Intellectual Capital, Vol. 3,
No. 3, pp 223-247.
Bozzolan, S., Favotto, F., dan Ricerri, F. 2003. Italian Annual Intellectual Capital
Disclosure. Journal of Intellectual Capital, Volume 4, No. 4, pp 543-558.
Byrne, B. M. 2010. Structural Equation Modeling wth AMOS: Basic Concept,
Applications, and Programming (2nd ed.). New York: Routledge.
Cañibano, L., Garcia-Ayuso, M., & Sanchez, P. 2000. Accounting for Intangibles: A
Literature Review. Journal of Accounting Literature, 19, 102-130.
Cerbioni, F., dan Parbonetti, A. 2007. Exploring the Effects of Corporate Governance
on Intellectual Capital Disclosure: An Analysis of European Biotechnology
Companies. European Accounting Review. Vol. 16, No. 4, pp 791-826.
Chen, M.C., Cheng, S.J. dan Hawang, Y. 2005. An empirical investigation on the
relationship between intellectual capital and firms’ market value and
financial performance. Journal of Intellectual Capital, Vol. 6 No. 2, pp. 159-
176.
Chen, Joseph S. and Hong, Harrison G. and Huang, Ming and Kubik, Jeffrey D.
2004. Does Fund Size Erode Mutual Fund Performance? The Role of
Liquidity and Organization (May 1, 2004). American Economic Review, Vol.
94, No. 5, 2004. Available at
SSRN: https://ssrn.com/abstract=372721 or http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.372
721
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id