225
PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A QUESTIONS (LSQ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP MOMENTUM DAN IMPULS Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Oleh: Rifa Dwina Gusti 1111016300006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A QUESTIONS (LSQ)

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA KONSEP MOMENTUM DAN IMPULS

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Oleh:

Rifa Dwina Gusti

1111016300006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

i

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions

(LSQ) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Momentum dan Impuls

disusun oleh Rifa Dwina Gusti, NIM 1111016300006, Program Studi Pendidikan

Fisika Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui

bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diajukan

pada sidang munaqasah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, April 2016

Yang mengesahkan,

Pembimbing I

Diah Mulhayatiah, M.Pd NIP. 19790309 200801 2 016

Pembimbing II

Fathiah Alatas, S.Pd, M.Si NIP. 19830215 200912 2 008

Page 3: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions

(LSQ) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Momentum dan Impuls

disusun oleh Rifa Dwina Gusti, NIM 1111016300006, diajukan kepada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam ujian munaqasah pada

tanggal 18 Mei 2016 di hadapan dewan penguji. Oleh karena itu, penulis

memperoleh gelar sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Fisika.

Jakarta, Juni 2016

Panitia Ujian Munaqasah,

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia (Ketua Program Studi Pendidikan Fisika)

Dwi Nanto, Ph.D .................. ........................

NIP. 19790319200901 1 009

Penguji I

Dwi Nanto, Ph.D .................. ........................

NIP. 19790319200901 1 009

Penguji II

Iwan Permana Suwarna, M.Pd .................. ........................

NIP. 19780504 200901 1 013

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA

NIP. 19550421 198203 1 007

Page 4: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

iii

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Rifa Dwina Gusti

Tempat & Tanggal Lahir : Sijunjung & 02 Agustus 1994

NIM : 1111016300006

Jurusan / Prodi : Pendidikan IPA / Pendidikan Fisika

Judul Skripsi : Pengaruh Model Learning Start with a Questions

(LSQ) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep

Momentum dan Impuls

Dosen Pembimbing : 1. Diah Mulhayatiah, M.Pd

: 2. Fathiah Alatas, S.Pd, M.Si

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya

sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta, April 2016

Rifa Dwina Gusti

NIM. 1111016300006

KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Page 5: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

iv

ABSTRAK

RIFA DWINA GUSTI, NIM. 1111016300006. Pengaruh Model Learning

Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep

Momentum dan Impuls. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Learning Start with a

Questions (LSQ) terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep momentum dan

impuls. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 11 Kota Tangerang Selatan.

Kelas eksperimen dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 3 dan kelas kontrol

adalah kelas XI IPA 1. Penentuan sampel dalam penelitian ini berdasarkan teknik

purposive sampling. Penelitian ini berlangsung pada bulan Februari 2016.

Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes berupa tes objektif pilihan ganda

dan instrumen nontes berupa angket respon siswa dan lembar observasi kegiatan

siswa. Data hasil instrumen tes dan nontes dianalisis secara kuantitatif. Data hasil

instrumen nontes menghasilkan data berupa persentase yang kemudian dikonversi

menjadi data kualitatif. Berdasarkan analisis data tes, disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh model LSQ terhadap hasil belajar siswa pada konsep momentum dan

impuls. Hal tersebut didasarkan pada hasil uji hipotesis menggunakan uji Mann-

Whitney terhadap data posttest. Nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0.00, sedangkan nilai

taraf signifikansi sebesar 0,05 atau Sig. (2-tailed) < 0,05. Pembelajaran

menggunakan model LSQ unggul pada jenjang kognitif C1, C2, C3, dan C4.

Respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan model LSQ berada pada

kategori baik, dan hasil observasi kegiatan siswa selama pembelajaran juga berada

pada kategori baik.

Kata Kunci : Learning Start with a Questions (LSQ), purposive sampling, Hasil

Belajar, Angket, Lembar Observasi, Momentum dan Impuls.

Page 6: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

v

ABSTRACT

RIFA DWINA GUSTI, NIM. 1111016300006. The Influence of Learning Start

with a Questions (LSQ) models on Learning Outcomes on The Momentum and

Impulse. Undergraduate Thesis of Physics Education Program, Science

Education Department, Faculty of Tarbiya and Teachers Training, Syarif

Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2016.

This research aims to determine the influence of Learning Start with a Questions

(LSQ) models on Learning Outcomes on The Momentum and Impulse. This

research did at state senior high school 11 of Tangerang Selatan City. The

experiment class in this research is XI science 3, while the control class is XI

science 1. The sample in tis research based on purposive sampling technique. The

research took place in February 2016. Instrument were used in this research are

test instrument which is objectives test in multiple choice form and nontest

instrument which is student questionnaire responses and observation sheet of

student activity. The result of the test instruments and non-test instruments data

were analyzed in quantitative. Non-test instruments data produce data in the

percentage form and then converted into qualitative data. Based on the analysis

of the test data, it is concluded that there is the influence of LSQ models on

learning outcomes on the momentum and impulse. It is based on the result of

hypothesis testing using Mann-Whitney test on posttest data. The value of Sig. (2-

tailed) is 0.00, while the level of significance is 0.05 or Sig. (2-tailed) < 0.05.

Learning using LSQ models superior in cognitive level of C1 (remember), C2

(understand), C3 (apply), and C4 (analyze). The result of student questionnaire

responses to the use of LSQ models are in good category, and the result of

observation sheet of student’s activity is in good category too.

Keyword : Learning Start with a Questions (LSQ), purposive sampling, Learning

Outcomes, Questionnaire, Observation Sheet, Momentum and Impulse

Page 7: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta nikmat yang tidak pernah putus

untuk hamba-hambanya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi

Besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabat dan para pengikutnya

yang senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT. Atas ridho-Nya, akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Learning

Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep

Momentum dan Impuls”.

Apresiasi dan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Secara khusus, apresiasi dan terima

kasih tersebut disampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dwi Nanto, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Ai Nurlaela, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan saran dan arahan kepada penulis selama proses perkuliahan.

6. Ibu Diah Mulhayatiah, M.Pd dan Ibu Fathiah Alatas, S.Pd, M.Si selaku dosen

pembimbing yang telah memberikan waktu, arahan, bimbingan, dan kasih

sayang kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

7. Seluruh dosen, staff, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya Jurusan Pendidikan IPA Program Studi Pendidikan Fisika yang

telah memberikan ilmu pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama

proses perkuliahan.

Page 8: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

vii

8. Bapak Drs. Rodani, M.M selaku Kepala SMA Negeri 11 Kota Tangerang

Selatan yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.

9. Bapak Fafian Apik Mandiri, S.Pd, selaku guru mata pelajaran fisika kelas IX

IPA yang telah membimbing penulis selama penelitian berlangsung.

10. Dewan guru, staff, karyawan, dan siswa-siswi SMA Negeri XI Kota

Tangerang Selatan yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama

penelitian.

11. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Riyal yang tidak

pernah lelah berjuang dan berkorban demi anaknya, Ibunda Zurfa yang selalu

sabar mendidik anaknya, menerima keluh kesah, suka dan duka. Adik dan

Kakak kesayangan saya Rizky Silvia, S.Pd, Azizul Hayati, dan Arif Rahman

yang selalu memberi semangat dan dorongan sehingga skripsi ini dapat

selesai.

12. Sahabat-sahabat seperjuangan Fisika angkatan 2011, terimakasih sudah

menjadi bagian keluarga yang selalu ceria, kakak kelas dan adik kelas Fisika

yang telah memberi bantuan, inspirasi dan motivasi.

13. Sahabat-sahabat Keluarga Mahasiswa Minangkabau (KMM) Ciputat, yang

selalu menjadi keluarga, memberikan inspirasi, dan motivasi.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

skripsi ini. Oleh karena itu, demi kesempurnaan penulisan selanjutnya, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhir kata

penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini, semoga apa yang telah dihasilkan dapat bermanfaat

dan berguna bagi kita semua.

Jakarta, April 2016

Penulis

Page 9: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... i

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ........................................ iii

ABSTRAK ................................................................................................ iv

ABSTRACT ............................................................................................... v

KATA PENGANTAR .............................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xi

DAFTARTABEL ..................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ......................................................... 4

D. Perumusan Masalah .......................................................... 4

E. Tujuan Penelitian .............................................................. 4

F. Manfaat Penelitian ............................................................ 5

BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ......................................... 6

A. Deskripsi Teoritis .............................................................. 6

1. Belajar dan Pembelajaran ............................................ 6

2. Komponen-komponen Pembelajaran ......................... 7

a. Tujuan ................................................................. 7

b. Siswa ................................................................... 7

c. Guru .................................................................... 7

d. Bahan ................................................................... 7

e. Media .................................................................. 8

f. Penilaian .............................................................. 8

3. Pendekatan Konstruktivisme ...................................... 8

Page 10: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

ix

4. Strategi Pembelajaran Aktif ....................................... 10

5. Model Learning Start with a Questions (LSQ) .......... 10

a. Pengertian LSQ ................................................... 10

b. Langkah-langkah LSQ ........................................ 11

c. Kelebihan dan Kekurangan LSQ ........................ 12

6. Hasil Belajar ............................................................... 13

a. Pengertian Hasil Belajar .................................... 13

b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ......... 15

7. Konsep Momentum dan Impuls ................................. 16

a. Momentum dan Impuls ...................................... 16

b. Hukum Konservatif Momentum ........................ 17

c. Tumbukan .......................................................... 18

B. Kerangka Pikir ................................................................... 21

C. Penelitian Relevan .............................................................. 22

D. Hipotesis Penelitian ........................................................... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 26

A. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................... 26

B. Metode dan Desain Penelitian ........................................... 26

C. Populasi dan Sampel ......................................................... 27

D. Variabel Penelitian ............................................................ 27

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 27

F. Instrumen Penelitian .......................................................... 27

1. Instrumen Tes ............................................................. 27

2. Instrumen Nontes ....................................................... 28

G. Kalibrasi Instrumen ........................................................... 29

1. Validitas ..................................................................... 29

2. Reliabilitas ............................................................... .. 31

3. Taraf Kesukaran (P) .................................................... 32

4. Daya Pembeda (D) ....................................................... 33

H. Teknik Analisis Data ......................................................... 34

1. Uji Normalitas ............................................................. 35

Page 11: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

x

2. Uji Homogenitas ........................................................ 36

3. Uji Hipotesis .............................................................. 36

a. Normal dan Homogen ......................................... 36

b. Normal dan Tidak Homogen................................ 38

c. Data Tidak Terdistribusi Normal ......................... 39

4. Normal Gain ............................................................... 39

5. Analisis Data Nontes .................................................. 40

a. Angket Respon Siswa ........................................ 40

b. Lembar Observasi Kegiatan Siswa .................... 40

I. Hipotesis Statistik .............................................................. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................... 42

A. Hasil Penelitian ................................................................. 42

1. Hasil Pretest ............................................................... 42

2. Hasil Posttest .............................................................. 44

3. Rekapitulasi Hasil Belajar .......................................... 45

a. Data Hasil Pretest dan Posttest ........................... 45

b. Kemampuan Kognitif Siswa ................................ 46

4. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik .......................... 49

a. Uji Normalitas ..................................................... 49

b. Uji Homogenitas ................................................. 50

5. Hasil Uji Hipotesis ..................................................... 50

6. Hasil Analisis Data Angket ........................................ 52

7. Hasil Analisis Data Lembar Observasi ...................... 52

B. Pembahasan ....................................................................... 53

BAB V PENUTUP .............................................................................. 59

A. Kesimpulan ....................................................................... 59

B. Saran .................................................................................. 59

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 60

Page 12: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tumbukan Lenting Sempurna ............................................ 18

Gambar 2.2 Tumbukan Lenting Sebagian .............................................. 19

Gambar 2.3 Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali .............................. 20

Gambar 2.4 Kerangka Pikir .................................................................... 22

Gambar 4.1 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil PretestKelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen ......................................................... 42

Gambar 4.2 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen ........................................................ 44

Gambar 4.3 Grafik Jenjang Kognitif Hasil Pretest dan Posttest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ........................................... 47

Gambar 4.4 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siswa Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ........................................... 48

Page 13: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pretest and Postest Control Group Design .............................. 26

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes .......................................................... 28

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Respon Siswa ............................................... 29

Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa .......................................... 29

Tabel 3.5 Klasifikasi Validasi Butir Soal ................................................ 30

Tabel 3.6 Hasil Uji Validasi Instrumen Tes ............................................ 31

Tabel 3.7 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen ............................. 32

Tabel 3.8 Interpretasi Tingkat Kesukaran ............................................... 33

Tabel 3.9 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes ............................... 33

Tabel 3.10 Interpretasi Daya Pembeda ...................................................... 34

Tabel 3.11 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes ................................. 34

Tabel 3.12 Hasil Uji N-Gain Instrumen Tes ............................................. 39

Tabel 3.13 Skor Angket Respon Siswa ..................................................... 40

Tabel 3.14 Kriteria Penilaian .................................................................... 41

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ..................................... 43

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ..................................... 45

Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................................... 46

Page 14: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

xiii

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Pretest dan Posttest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ..................................... 49

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest dan Posttest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ..................................... 50

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest................................... 51

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Posttest ................................ 51

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis Pretest dan Posttest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ..................................... 51

Tabel 4.9 Hasil Angket Respon Siswa Model Pembelajaran LSQ ......... 52

Tabel 4.10 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa ................................ 53

Page 15: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pra Penelitian

A. Kisi-kisi Instrumen Tes ..................................................... 63

B. Instrumen Tes Sebelum Uji Coba ...................................... 64

C. Hasil Uji Coba Instrumen Tes ........................................... 85

D. Instrumen Tes Setelah Uji Coba ....................................... 97

E. Kisi-kisi Angket Respon Siswa ......................................... 113

F. Angket Respon Siswa ....................................................... 114

G. Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa .................... 116

H. Lembar Observasi Kegiatan Siswa ................................... 117

Lampiran 2 Proses Penelitian

A. RPP Kelas Kontrol ............................................................ 119

B. RPP Kelas Eksperimen ..................................................... 142

C. Handout ............................................................................. 162

Lampiran 3 Pasca Penelitian

A. Hasil Pretest ...................................................................... 176

B. Hasil Posttest ..................................................................... 179

C. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol ...................... 182

D. Uji Normalitas Data PretestKelas Eksperimen ................. 184

E. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol ..................... 186

F. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen .............. 188

G. Uji Homogenitas Data Pretest .......................................... 190

H. Uji Homogenitas Data Posttest ......................................... 191

I. Uji Hipotesis Data Pretest ................................................. 192

J. Uji Hipotesis Data Posttest ............................................... 193

K. Perhitungan Nilai Rata-rata Jenjang Kognitif ................... 194

L. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar ............................. 198

Page 16: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

xv

Lampiran 4 Surat-Surat Penelitian

A. Surat Keterangan Penelitian ............................................... 199

B. Lembar Uji Referensi ......................................................... 200

C. Daftar Riwayat Hidup ....................................................... 209

Page 17: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fisika merupakan bagian dari sains (IPA), dapat dikatakan bahwa hakikat

fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui

serangkaian proses yang dikenal sebagai proses ilmiah yang dibangun atas dasar

sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga

komponen berupa konsep, prinsip, dan teori yang berlaku secara universal.1 Fisika

sangat erat sekali kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, seperti konsep

momentum dan impuls.

Konsep momentum dan impuls erat kaitannya dengan kehidupan sehari-

hari, tapi masih banyak siswa yang tidak mengenalnya. Sebagai contoh peristiwa

tabrakan, jika ditelurusi ada konsep momentum dan impuls yaitu tumbukan di

balik peristiwa tabrakan tersebut. Selain itu dalam penggunaannya, istilah

momentum dalam sehari-hari memiliki makna yang berbeda dengan istilah yang

dipakai di fisika. Oleh karena itu, perlu sekali agar siswa dapat memahami

momentum dan impuls.

Pemahaman siswa mengenai konsep ini dapat dibentuk melalui kegiatan

belajar mengajar di kelas. Kegiatan belajar mengajar melibatkan interaksi antara

siswa, siswa dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya untuk

mencapai kompetensi dasar yang sudah ada.2 Interaksi antara guru dan siswa di

dalam kelas hendaknya interaksi dua arah, guru ke siswa dan siswa ke guru.

Kegiatan pembelajaran seperti ini dapat terwujud melalui penggunaan model

pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada siswa.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa siswa lebih banyak diam dalam

merespon informasi mengenai pelajaran yang guru sampaikan. Kebanyakan siswa

sibuk dengan aktivitasnya sendiri saat guru menjelaskan materi di depan kelas.

Jika materi kurang dipahami, mereka malu untuk bertanya. Hal ini sejalan dengan

1 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 137-138.

2 Lukmanul Hakiim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009),

h. 149.

Page 18: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

2

hasil observasi yang dilakukan, bahwa siswa cenderung pasif saat pembelajaran

berlangsung. Ini disebabkan oleh pemilihan model pembelajaran oleh guru, model

yang diterapkan tidak menggali kemampuan awal siswa, guru cenderung

menganggap siswa sebagai objek pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran sebaiknya memberikan siswa kebebasan untuk

belajar mandiri. Tidak semua materi pelajaran harus guru jelaskan di depan kelas,

hendaknya guru memberi kebebasan kepada siswa untuk menggali

kemampuannya sendiri. Siswa yang mencari pemahaman sendiri terhadap suatu

hal, cenderung mengingatnya lebih lama. Oleh karena itu, diperlukan model

pembelajaran yang memicu siswa untuk aktif. Siswa yang aktif memberikan hasil

belajar siswa yang lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya pemilihan

model pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai

tujuan pembelajaran tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran, model pembelajaran mengacu pada

pendekatan pembelajaran yang akan digunakan. Pemilihan model pembelajaran

yang kurang tepat menyebabkan siswa pasif yang berdampak pada rendahnya

hasil belajar siswa. Hendaklah diterapkan model pembelajaran yang merangsang

siswa untuk aktif. Pembelajaran aktif dimaksudkan untuk mengoptimalkan

penggunaan semua potensi yang dimiliki siswa untuk dapat mencapai hasil belajar

yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki.3

Pembelajaran ini bermaksud untuk mengaktifkan siswa di kelas, tidak menjadikan

guru sebagai satu-satunya sumber pengetahuan di kelas.

Learning start with a questions (LSQ) merupakan tipe dari pembelajaran

aktif. LSQ ialah bagian dari pendekatan konstruktivisme, yaitu pendekatan yang

lebih berfokus kepada siswa sebagai pusat dalam proses pembelajaran.

Pendekatan konstruktivisme disajikan supaya lebih merangsang dan memberi

peluang kepada siswa untuk belajar berpikir inovatif dan mengembangkan

3 Eveline Siregar & Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Ghalia

Indonesia, 2010), h. 106.

Page 19: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

3

potensinya secara optimal. Model LSQ menjadi bagian dari pendekatan

konstruktivisme mengajak siswa untuk memahami materi pelajaran secara

mandiri terlebih dahulu, selanjutnya menanyakan bagian yang tidak dipahami

kepada guru. Model LSQ adalah pembelajaran aktif yang berawal dari suatu

pertanyaan. Agar siswa aktif dalam bertanya, maka siswa diminta untuk

mempelajari materi yang akan dipelajarinya, yaitu dengan membaca terlebih

dahulu. Selain itu, siswa dapat bertukar pikiran dengan temannya, sehingga

pembelajaran menjadi lebih bermakna. Model pembelajaran ini merupakan cara

belajar aktif dengan membuat siswa bertanya tentang materi pelajaran sebelum

ada penjelasan dari guru.4

Belajar aktif dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik, hal ini

diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Jana Hackathorn, bahwa

pembelajaran aktif membantu untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Kelas

dengan menerapkan pembelajaran aktif memberikan hasil belajar yang lebih

tinggi daripada metode pembelajaran lainnya, sedangkan pengajaran dengan

metode konvensional (ceramah) memberikan hasil belajar paling rendah dari

semua metode pembelajaran.5 Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Saprina

Eliza, bahwa strategi pembelajaran aktif tipe LSQ berpengaruh terhadap hasil

belajar, sikap belajar dan keterampilan belajar siswa.6

Penggunaan model LSQ ini tentunya dapat meningkatkan aktivitas belajar

siswa dalam pembelajaran fisika khususnya pada konsep momentum dan impuls

sehingga dapat memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada

konsep momentum dan impuls. Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian yang bejudul “Pengaruh model Learning Start

with a Question (LSQ) terhadap Hasil Belajar Siswa SMA pada Konsep

Momentum dan Impuls.

4 Mel Silberman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, terj Sarjulu, et. al,

(Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2007), h. 144 5 Jana Hackathorn, dkk, Learning by Doing: An Empirical Study of Active Teaching

Techniques, The Journal of Effective Teaching, Vol. 11, No. 2, 2011, pp. 40. 6 Seprina Eliza, “Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Start with a

Question (LSQ) dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas XI IIS SMAN 16 Padang”, Skripsi

pada STKIP PGRI, Sumatra Barat, 2014,h. i , tidak diterbitkan.

Page 20: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai

berikut:

1. Kegiatan belajar di kelas yang cenderung tidak mengaktifkan siswa.

2. Pemilihan model yang kurang tepat, sehingga siswa bersikap pasif.

3. Interaksi guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran cenderung satu arah.

4. Hasil belajar fisika siswa masih rendah.

C. Pembatasan Masalah

Untuk mengoptimalkan hasil penelitian ini, maka permasalahan penelitian

dibatasi sebagai berikut:

1. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini dibatasi hanya pada ranah

kognitif berdasarkan taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Rin W.

Anderson dan David R. Krathwhol pada jenjang C1 (mengingat), C2

(memahami), C3 (menerapkan) dan C4 (menganalisis).

2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

learning start with a questions (LSQ) menurut Melvin L. Silberman.

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah model learning start with a questions (LSQ) berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa pada konsep momentum dan impuls?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada jenjang kognitif C1 sampai

C4?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang sudah dirumuskan, penelitian ini bertujuan

untuk:

1. Mengetahui pengaruh model learning start with a questions (LSQ) terhadap

hasil belajar siswa pada konsep momentum dan impuls.

Page 21: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

5

2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada jenjang kognitif C1 sampai

C4.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi penulis, memberikan pengalaman penelitian dan wawasan pengetahuan

tentang model learning start with a questions (LSQ).

2. Bagi siswa, memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa

khususnya pada konsep momentum dan impuls.

3. Bagi guru, memberikan alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan

untuk memperbaiki hasil belajar siswa khususnya pada konsep momentum

dan impuls.

Page 22: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

6

BAB II

DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR,

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis

1. Belajar dan Pembelajaran

Belajar adalah suatu proses usaha untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri

dalam interaksi dengan lingkungan.1Belajar juga dapat didefinisikan sebagai

proses perubahan perilaku suatu organisasi sebagai akibat pengalaman.2Belajar

adalah perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, bukan karena

pertumbuhan atau perkembangan tubuh atau karakteristik seseorang sejak

lahir.3Dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses untuk mengubah

tingkah laku siswa sehingga diperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lebih

baik dari sebelumnya.

Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang melibatkan siswa dalam

proses mental dan fisik melalui interaksi antara siswa, siswa dan guru,

lingkungan, sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar,

kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar kepada

siswa.4Pembelajaran juga dapat didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan secara

sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih

dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali, agar terjadi

proses belajar pada diri seseorang.5 Berbagai pendapat pengertian pembelajaran di

atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan suatu

proses kegiatan yang memungkinkan guru dapat mengajar dan siswa dapat

1 Slameto, Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), h. 2. 2 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Erlangga, 2006),

h. 2. 3 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana, 2009),

h. 16. 4 Lukmanul Hakiim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009),

h. 149. 5 Eveline Siregar & Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Ghalia

Indonesia, 2010), h. 13.

Page 23: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

7

menerima materi pelajaran yang diajarkan oleh guru secara sistematik dan saling

mempengaruhi dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang

diinginkan pada suatu lingkungan belajar.

2. Komponen-komponen Pembelajaran

a. Tujuan

Dalam konteks pendidikan, tujuan merupakan persoalan tentang misi dan

visi suatu lembaga pendidikan, dengan demikian tujuan penyelenggaraan

pendidikan diturunkan dari visi dan misi lembaga pendidikan itu sendiri.6

b. Siswa

Siswa adalah komponen penting dalam hal belajar mengajar. Proses

pembelajaran pada hakikatnya diarahkan untuk membelajarkan siswa agar dapat

mencapai tujuan yang telah ditentukan. Oleh karena itu, dalam proses

pengembangan perencanaan dan desain pembelajaran, siswa harus dijadikan pusat

dari segala kegiatan.7

c. Guru

Dalam proses pembelajaran guru hanya bertindak sebagai koordinator saja,

tetapi tidak juga meniadakan peran guru sebagai pengajar. Namun lebih

menyeimbangkan peran guru dan siswa, supaya tercipta suatu bentuk

pembelajaran yang mengaktifkan kegiatan, baik oleh guru maupun siswa.8

d. Bahan

Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan oleh guru dalam

proses belajar mengajar. Ada dua macam bahan pelajaran, yakni bahan pelajaran

pokok dan bahan pelajaran pelengkap. Bahan pelajaran pokok adalah bahan

pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang oleh guru sesuai dengan

profesinya. Sedangkan bahan pelajaran pelengkap adalah bahan pelajaran yang

6 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Bandung: Kencana,

2008), h. 10. 7Ibid., h. 9.

8 Hakiim, Op. cit,.h. 155.

Page 24: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

8

dapat membuka wawasan seorang guru dan menunjang penyampaian bahan

pelajaran pokok.9

e. Media

Media pembelajaran adalah segala bentuk perangsang dan alat yang

disediakan guru untuk mendorong siswa belajar secara cepat, tepat, mudah, benar,

dan tidak terjadinya verbalisme. Media pembelajaran menjadi alat bantu bagi

siswa agar memperoleh pengalaman belajar secara signifikan.10

f. Penilaian

Penilaian adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana

tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Dengan kata lain, penilaian berfungsi

sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa.11

3. Pendekatan Konstruktivisme

Teori konstruktivisme dikembangkan oleh Piaget pada pertengahan abad

ke-20. Piaget berpendapat bahwa pada dasarnya setiap individu sejak lahir sudah

memiliki kemampuan untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.

Pengetahuan yang dikonstruksi oleh anak akan menjadi pengetahuan yang

bermakna, sedangkan pengetahuan yang diperoleh dari pemberitahuan tidak akan

menjadi pengetahuan yang bermakna, pengetahuan ini hanya diingat sementara.12

Belajar menurut teori konstruktivisme adalah kegiatan aktif siswa

membangun sendiri pengetahuannya, mencari sendiri makna dari sesuatu yang

sedang mereka pelajari. Sehingga proses mengajar bukanlah kegiatan

memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa, tetapi kegiatan yang

memungkinkan siswa belajar mengkonstruksi sendiri pengetahuannya. Guru

9 Syaiful B. Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2006), h. 43. 10

Hanafiyah & Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: Refika Aditama,

2012), h. 59-60. 11

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1989), h. 22. 12

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2006), h. 123-124.

Page 25: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

9

dalam hal ini berperan sebagai mediator dan fasilitator untuk membantu

optimalisasi belajar siswa.13

Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap

proses pembelajaran. Merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses

yang sifatnya masih sangat umum.14

Pendekatan konstruktivisme dalam belajar

merupakan pendekatan yang lebih berfokus kepada siswa sebagai pusat dalam

proses pembelajaran. Pendekatan konstruktivisme disajikan supaya lebih

merangsang dan memberi peluang kepada siswa untuk belajar berpikir inovatif

dan mengembangkan potensinya secara optimal.15

Beberapa karakteristik pendekatan konstruktivisme dalam proses

pembelajaran, yaitu:16

a. Proses pembelajaran berpusat pada siswa.

b. Proses pembelajaran merupakan proses integrasi pengetahuan baru dengan

pengetahuan lama yang dimiliki siswa.

c. Berbagai pandangan yang berbeda dari siswa dihargai dan menjadi tradisi

dalam proses pembelajaran.

d. Siswa didorong untuk menemukan berbagai kemungkinan dan

mensintesiskan secara terintegrasi.

e. Proses pembelajaran berbasis masalah dalam rangka mendorong siswa dalam

proses pencarian yang lebih alami.

f. Proses pembelajaran mendorong terjadinya koperatif dan kompetitif di

kalangan siswa secara aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.

g. Proses pembelajaran dilakukan secara kontekstual.

Ada beberapa prinsip pendekatan konstruktivisme yang dapat dijadikan

sebagai acuan dalam mengelola proses pembelajaran, yaitu siswa diberi masalah

yang sesuai dengan kehidupannya, penstrukturan belajar pada konsep primer,

13

Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2012), h. 38. 14

Sanjaya, Op. cit., h. 127. 15

Hanafiyah, dkk., Op. cit., h. 62. 16

Ibid., h. 63-64.

Page 26: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

10

menelaah dan menghargai pendapat siswa, kurikulum disesuaikan dengan

kebutuhan siswa dan menilai belajar siswa dalam konteks mengajar.17

Ada lima elemen belajar yang konstruktivistik, yaitu:18

a. Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge).

b. Pemerolehan pengetahuan baru (acquiring knowledge).

c. Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge).

d. Mempraktekkan pengetahuan dan pengalaman (applying knowledge).

e. Melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan tersebut

(reflecting knowledge).

4. Strategi Pembelajaran Aktif (Active Learning)

Strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian

kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.19

Pembelajaran

aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua

potensi yang dimiliki anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan

sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki.20

Belajar aktif merupakan

sebuah kesatuan sumber kumpulan strategi-strategi pembelajaran yang

komprehensif. Belajar meliputi berbagai cara untuk membuat siswa aktif sejak

awal melalui aktifitas-aktifitas yang membangun kerja kelompok dan dalam

waktu singkat membuat mereka berpikir tentang materi pelajaran.21

Dapat disimpulkan bahwa belajar aktif adalah menjadikan belajar sebagai

ajang bagi siswa untuk membangun sendiri makna atau pengertian yang

melibatkan potensi yang dimilikinya.

5. Model Learning Start with a Questions (LSQ)

a. Pengertian LSQ

Model pembelajaran learning start with a questions (LSQ) adalah

pembelajaran aktif melalui bertanya. Proses mempelajari sesuatu lebih efektif jika

siswa aktif, mencari pola daripada menerima saja. Salah satu cara menciptakan

17

Hakiim, Op. cit., h. 46. 18

Ibid., h. 47. 19

Sanjaya, Op. cit., h. 126. 20

Siregar, dkk., Op. cit., h. 106. 21

Mel Silberman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, terj Sarjulu, et. al,

(Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2007), h. xxii.

Page 27: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

11

pola belajar aktif adalah dengan merangsang siswa untuk bertanya tanpa

penjelasan terlebih dahulu dari guru.22

b. Langkah-langkah LSQ

Langkah-langkah pembelajaran aktif tipe LSQ menurut Melvin L.

Silberman adalah sebagai berikut:23

1) Distribusikan kepada siswa sebuah handout yang berisi materi pelajaran.

Handout bisa memuat grafik atau diagram yang menarik dan menggambarkan

materi yang sedang dipelajari. Selain itu, teks terbuka juga pilihan yang baik,

dengan harapan untuk menimbulkan rasa ingin tahu.

2) Siswa mempelajari handout secara individu, setelah itu menandai bagian

yang belum dipahami. Selanjutnya bekerja sama dengan teman sebangku

untuk menemukan penyelesaian bagian yang kurang dipahami. Menuliskan

pertanyaan untuk bagian materi yang belum dipahami.

3) Guru menyampaikan pelajaran melalui jawaban pertanyaan yang diajukan

siswa.

Menurut Hisyam Zaini, dkk ada enam tahapan model LSQ, yaitu:24

1) Pilih bacaan yang sesuai, kemudian bagikan kepada siswa.

2) Perintahkan siswa untuk mempelajari bacaan sendiri atau dengan teman.

3) Siswa diminta untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak

diapahami, anjurkan untuk memberi tanda sebanyak mungkin.

4) Di dalam pasangan atau kelompok kecil, minta siswa untuk menuliskan

pertanyaan tentang materi yang telah mereka baca.

5) Kumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis.

6) Sampaikan pelajaran dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

22

Ibid., h. 144. 23

Ibid., h. 144-145. 24

Zaini, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: CTSD UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2008), h. 44-45.

Page 28: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

12

c. Kelebihan dan Kekurangan LSQ

Adapun kelebihan dari metode pembelajaran aktif tipe learning start with

a questions (LSQ)ini adalah sebagai berikut:25

1) Siswa menjadi siap memulai pelajaran, karena siswa belajar terlebih dahulu

sehingga memiliki sedikit gambaran dan menjadi lebih paham setelah

mendapat tambahan penjelasan dari guru.

2) Siswa menjadi aktif bertanya.

3) Materi dapat diingat lebih lama.

4) Kecerdasan siswa diasah pada saat siswa belajar untuk mengajukan

pertanyaan.

5) Mendorong tumbuhnya keberanian mengutarakan pendapat secara terbuka

dan memperluas wawasan melalui bertukar pendapat secara kelompok.

6) Siswa belajar memecahkan masalah sendiri secara berkelompok dan saling

bekerjasama antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai.

7) Dapat mengetahui mana siswa yang belajar dan yang tidak belajar.

Selain kelebihan, juga ada kelemahan dari LSQ. Adapun kekurangan yang

dimiliki model pembelajaran aktif tipe learning start with a questions (LSQ)

adalah:26

1) Pelaksanaan pembelajaran harus dilakukan dengan kreatif dan vokal yang

mampu mencakup kelas.

2) Guru harus mampu menjadi moderator dan fasilitator yang baik.

25

Suryo Budi S & Munoto, “Pengaruh Strategi Learning Starts with a Questions terhadap

Hasil Belajar Siswa pada Standar Kompetensi Memahami Sifat Dasar Simyal Audio di SMK

Negeri 2 Surabaya”, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Vol. 2, 2013, h. 431, tidak diterbitkan. 26

Elza Firanda R & Ani Widayati, “Model Active Learning dengan Teknik Learning

Start with a Questions dalam Peningkatan Keaktifan Peserta Didik pada Pembelajaran Akutansi

Kelas XI Ilmu Sosial 1 SMA Negeri 7 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012”, Jurnal Pendidikan

Akutansi Indonesia, Vol. X, 2012, h. 9, tidak diterbitkan.

Page 29: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

13

6. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya.27

Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup

aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

1) Ranah Kognitif

Ranah kognitif berkenaan dengan perilaku yang berhubungan dengan

berpikir, mengetahui dan pemecahan masalah. Ranah ini memiliki enam

tingkatan, tingkatan kemampuan tersebut dari yang terendah adalah mengingat

(remember), memahami (understand), menerapkan (apply), menganalisis

(analyze), mengevaluasi (evaluate) dan mencipta (create).28

a) Mengingat (remember)

Mengingat diartikan sebagai mengeluarkan kembali (retrieve) pengetahuan

yang relevan dari ingatan jangka panjang (long-term memory). Mengingat terdiri

dari dua macam, yaitu mengenali (recognize) dan menginga kembali (recall).

Mengenali (recognize) adalah mengeluarkan kembali pengetahuan yang relevan

dari long-term memory dengan tujuan membandingkan dengan informasi yang

diberikan. Sedangkan mengingat kembali (recall) adalah mengeluarkan kembali

pengetahuan yang relevan dari long-term memory saat diberi petunjuk, petunjuk

seringkali berupa pertanyaan.29

b) Memahami (understand)

Pemahaman diartikan sebagai suatu kemampuan menangkap makna suatu

bahan ajar.30

Kemampuan memahami terdiri dari menginterpretasikan,

memberikan contoh, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan (inferring),

membandingkan dan menjelaskan (explaining).31

Ada tiga kategori pada jenjang kognitif C2 (memahami), yaitu pemahaman

terjemahan (terendah), penafsiran (kedua), dan ekstrapolasi (tertinggi).

27

Sudjana, Op. cit., h. 22. 28

Hakiim, Op. cit., h. 101. 29

Loc. cit. 30

Hisyam Zaini, dkk, Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi, (Yogyakarta: CTSD

IAIN Sunan Kalijaga, 2002), h. 69. 31

Hakiim, Op. cit., h. 101-102.

Page 30: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

14

Pemahaman terjemahan dalam artian memberikan arti yang sebenarnya.

Sedangkan pemahaman penafsiran yakni menghubungkan bagian-bagian yang

terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, menghubungkan beberapa bagian

dari grafik dengan kejadian, atau membedakan yang pokok dan yang bukan

pokok. Dan yang tertinggi pemahaman ekstrapolasi, yaitu kemampuan siswa

untuk bisa melihat di balik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang

konsekuensi atau dapat memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus,

ataupun masalah yang ada.32

c) Menerapkan (apply)

Penerapan yang dimaksud adalah kemampuan menggunakan bahan ajar

yang telah dipelajari pada situasi yang baru dan konkret. Meliputi penerapan

aturan, metode, konsep, prinsip, hukum dan teori-teori.33

d) Menganalisis (analyze)

Analisis menuntutsuatu kemampuan memilah-milah suatu bahan pada

bagian-bagian komponennya sehingga struktur bahan tersebut dapat dipahami.

Meliputi identifikasi, analisis hubungan antara bagian-bagian, dan pengenalan

terhadap prinsip-prinsip pengorganisasian unsur yang terkait.34

e) Mengevaluasi (evaluate)

Mengevaluasi artinya membuat penilaian berdasarkan suatu kriteria atau

standar tertentu. Kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas,

keefektifan, efisiensi dan konsistensi. Kemampuan mengevaluasi ini terdiri dari

kemampuan mengecek dan mengkritik.35

f) Mencipta (create)

Mencipta artinya memadukan berbagai elemen untuk membentuk sesuatu

yang koheren atau berfungsi, mereorganisasi elemen-elemen ke dalam suatu pola

atau struktur baru. Kemampuan mencipta terdiri dari kemampuan

32

Sudjana, Op. cit., h. 24. 33

Zaini, dkk., Op. cit., h. 70. 34

Loc. cit. 35

Hakiim, Op. cit., h. 103.

Page 31: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

15

generating(menyusun hipotesis alternatif), merencanakan dan mendesain,

memproduksi, membangun.36

2) Ranah Afektif

Ranah afektif berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, interest, apresiasi

(penghargaan) dan penyesuaian perasaan sosial. Ada lima tingkatan pada ranah

afektif, urutan dari yang paling sederhana adalah kemauan menerima (receiving),

kemauan menanggapi (responding), berkeyakinan (valuing), penerapan karya

(organisation) dan ketekunan dan ketelitian (characterization by a value

complex).37

3) Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik berkaitan dengan keterampilan (skill) yang bersifat

manual atau motorik. Ada tujuh tingkatan pada ranah psikomotorik, urutan dari

yang paling sederhana adalah persepsi (perseption), kesiapan melakukan suatu

kegiatan (set), mekanisme (mechanism), respons terbimbing (guided respons),

kemahiran (complex overt respons), adaptasi (adaptation) dan originasi

(origination).38

b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibagi dua, yaitu faktor internal

(dari dalam diri manusia) dan faktor eksternal (dari luar diri manusia). Faktor

internal meliputi faktor jasmaniah dan psikologis.

1) Faktor Jasmaniyah

Faktor kesehatan dan cacat tubuh termasuk ke dalam faktor jasmaniyah.

Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatannya terganggu, akan

menyebabkan cepat lelah, kurang semangat, dan lain lain. Keadaan cacat tubuh

juga mempengaruhi belajar seseorang, untuk menghindari atau mengurangi

pengaruh kecacatan tersebut hendaklah ia ditempatkan di lembaga pendidikan

khusus atau menggunakan alat bantu.39

36

Loc. cit. 37

Ibid., h. 103-104. 38

Ibid., h. 105. 39

Slameto, Op. cit., h. 54-55.

Page 32: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

16

2) Faktor Psikologis

Faktor psikologis meliputi motivasi, konsentrasi, reaksi (dalam kegiatan

belajar diperlukan unsur fisik maupun mental), organisasi (menata atau

menempatkan bagian-bagian pelajaran ke dalam suatu kesatuan pengertian),

pemahaman, dan ulangan (mengulang atau pekerjaan atau fakta yang sudah

dipelajari untuk mengatasi kelupaan pada siswa).40

Adapun faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan

masyarakat.

1) Lingkungan Keluarga

Pengaruh yang timbul dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi

antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga.41

2) Lingkungan Sekolah

Faktor sekolah mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan

siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran, dan waktu sekolah.42

3) Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat juga mempengaruhi belajar siswa, di antaranya

kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk

kehidupan masyarakat.43

7. Konsep Momentum dan Impuls

a. Momentum dan Impuls

Ukuran kecenderungan benda yang bergerak untuk melanjutkan

gerakannya pada kelajuan konstan adalah hasil kali massa m dan kecepatan v,

yang disebut momentum.44

Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut:45

40

Sardiman, Op. cit., h. 40-44. 41

Slameto, Op. cit., h. 60. 42

Ibid., h. 64. 43

Ibid., h. 70. 44

Supiyanto, Fisika untuk SMA kelas IX, (Jakarta: Phibeta, 2007), h. 116. 45

Loc cit.

Page 33: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

17

Keterangan:

= momentum (kgms-1

)

= massa (kg)

= kecepatan (ms-1

)

Sebuah mobil yang bergerak cepat mempunyai momentum yang lebih

besar dibandingkan dengan mobil yang bergerak lambat dengan massa yang sama,

dan sebuah truk yang berat memiliki momentum yang lebih besar dibandingkan

dengan dengan sebuah mobil kecil yang bergerak dengan kecepatan yang sama.

Makin besar momentum yang dimiliki suatu benda, makin sulit benda tersebut

untuk dihentikan dan semakin besar efek yang ditimbulkan jika dihentikan dengan

tabrakan atau tumbukan.46

Impuls adalah hasil kali gaya yang bekerja pada benda dengan selang

waktu yang sangat singkat.47

Secara matematis, dituliskan sebagai berikut:48

Keterangan:

= impuls (Ns)

= gaya (N)

= selang waktu (s)

Hubungan momentum dan impuls ditunjukkan oleh teorema impuls-

momentum. Teorema impuls momentum berbunyi perubahan momentum partikel

atau benda selama selang waktu tertentu sama dengan resultan gaya yang bekerja

selama interval waktu tertentu.49

b. Hukum Konservatif Momentum

Pernyataan umum hukum konservatif energi adalah “Momentum total dari

sistem benda-benda yang terisolasi tetap konstan”. Sistem yang dimaksud adalah

46

Giancoli, Fisika Jilid 1 Edisi Kelima, (Jakarta: Erlangga, 2001), h. 214. 47

Abdul Haris Humaidi dan Maksum, Fisika SMA/MA Kelas XI, (Jakarta: Pustaka Insan

Madani, 2009), h. 130. 48

Supiyanto, Op cit., h.117. 49

Humaidi dan Maksum, Op cit., h. 130.

Page 34: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

18

sekumpulan benda yang berinteraksi satu sama lain. Sistem terisolasi adalah suatu

sistem dimana gaya yang bekerja hanya gaya di antara dua benda itu sendiri. Jika

ada gaya luar (gaya yang diberikan benda dari luar sistem), maka momentum total

tidak kekal. Secara matematis dapat ditulis:50

Keterangan:

= massa benda 1 (kg)

= massa benda 2 (kg)

= kecepatan benda 1 (ms-1

)

= kecepatan benda 2 (ms-1

)

= kecepatan benda 1 setelah tumbukan (ms-1

)

= kecepatan benda 2 setelah tumbukan (ms-1

)

c. Tumbukan

1) Tumbukan Lenting Sempurna

Gambar 2.1 Tumbukan Lenting Sempurna51

Pada tumbukan lenting sempurna tidak ada energi yang terkonservasi,

sehingga berlaku hukum konservatif energi mekanik dan hukum konservatif

momentum.52

Pada tumbukan lenting sempurna, kecepatan benda sebelum dan sesudah

tumbukan sama besar, sehingga energi kinetiknya juga sama. Sehingga berlaku

hukum konservatif energi kinetik (EK):

EK1 + EK2 = EK’1 + EK’2

50

Giancoli, Op cit., h.217. 51

Supiyanto, Op cit., h.121 52

Loc cit.

Page 35: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

19

( ) ( )

Jika persamaan di atas dibagi dengan persamaan ( ) ( ),

didapatkan:

( ) ( )

( ) ( )

dari persamaan terakhir ini, didapatkan koefisien restitusi (e) tumbukan yang

dinyatakan dengan:

Koefisien restitusi merupakan tingkat kelentingan suatu tumbukan yang dapat

dinyatakan melalui sebuah nilai. Untuk tumbukan lenting sempurna .

2) Tumbukan Lenting Sebagian

Gambar 2.2 Tumbukan lenting sebagian53

Ketika bola bergerak turun dari kedudukan semula sampai ke lantai

berlaku hukum konservatif energi mekanik:54

EP awal + EK awal = EP akhir + EK akhir

53

Ibid., h.122. 54

Humaidi, dkk., Op cit., h. 141.

Page 36: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

20

Keterangan:

EP awal = energi potensial sebelum tumbukan (J)

EK awal = energi kinetik sebelum tumbukan (J)

EP akhir = energi potensial setelah tumbukan (J)

EK akhir = energi kinetik setelah tumbukan (J)

= percepatan gravitasi (ms-2

)

= ketinggian (m)

Kelajuan pada persamaan di atas adalah kelajuan yang dimiliki bola pada saat

menumbuk lantai. Untuk mencari kelajuan bola setelah menumbuk lantai

(kelajuan pantulan bola), dapat menggunakan persamaan koefisien restitusi

sebagai berikut:55

dengan

3) Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali

Gambar 2.3 Tumbukan tidak lenting sama sekali56

55

Ibid., h. 141-142. 56

Supiyanto, Op cit., h.122

Page 37: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

21

Pada tumbukan ini, terjadi kehilangan energi kinetik terbesar sehingga

hukum konservatif energi mekanik tentu saja tidak berlaku. Setelah tumbukan,

kedua benda menyatu dan bergerak bersama-sama dengan kecepatan yang sama.57

( )

dengan

B. Kerangka Pikir

Proses pembelajaran fisika di sekolah seharusnya berjalan secara optimal,

tetapi praktek di lapangan berbeda dengan yang diharapkan. Hasil belajar siswa

masih rendah, hal ini terlihat dari pencapaian hasil belajar siswa yang masih jauh

dari KKM. Strategi pembelajaran yang digunakan tidak melibatkan siswa secara

aktif di dalam kelas, menjadi penyebab hasil belajar siswa rendah.

Pemilihan strategi pembelajaran di lapangan tidak melibatkan siswa secara

aktif di kelas. Guru cenderung menganggap siswa sebagai objek pembelajaran,

tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan konsep sendiri.

Faktor lain yang menjadi penyebab hasil belajar siswa rendah adalah siswa kurang

merespon materi yang diberikan guru.Siswa lebih banyak diam dalam merespon

informasi mengenai materi pembelajaran selama proses kegiatan belajar mengajar.

Siswa sibuk dengan aktifitasnya sendiri, sehingga siswa tidak memahami materi

yang sedang dipelajari. Siswa cenderung diam dan malu untuk bertanya jika guru

memberikan kesempatan bertanya atau memberi tanggapan mengenai materi yang

sedang dipelajari.

Masalah dalam pembelajaran fisika tersebut dapat diatasi dengan

pemilihan strategi pembelajaran yang lebih tepat. Pemilihan strategi pembelajaran

yang membuat siswa aktif, tidak hanya menerima pengetahuan keseluruhannya

dari guru. Strategi pembelajaran yang dapat digunakan adalah pembelajaran aktif.

Ada banyak tipe pembelajaran aktif, yang digunakan di sini adalah model

learning start with a questions (LSQ). Diharapkan dengan menggunakan model

LSQ ini, siswa bisa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dan

57

Loc cit.

Page 38: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

22

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada konsep

momentum dan impuls masih rendah dan siswa kurang aktif dalam mengikuti

pembelajaran. Hal ini terlihat pada saat pembelajaran berlangsung, kurangnya

partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dan sedikit sekali siswa yang mau

bertanya. Diharapkan pembelajaran dengan model LSQ memberikan pengaruh

positif terhadap hasil belajar siswa, khususnya pada konsep momentum dan

impuls. Alur kerangka berpikir pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.4

di bawah ini:

Gambar 2.4. Kerangka Pikir

C. Penelitian Relevan

1. Seprina Eliza (2014) dengan judul “Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

Tipe Learning Start with a Questions (LSQ) dalam Pembelajaran Matematika

Siswa Kelas XI IIS SMAN 16 Padang”. Berdasarkan dalam analisis

tesdengan menggunakan uji t diperoleh thitung = 26,86 lebih besar dari ttabel =

2,08, berarti hipotesis diterima pada taraf nyata α = 0,05. Dari hasil analisis

non tes diperoleh rata-rata sikap belajar siswa 3,01 dan keterampilan belajar

siswa 2,94. Dapat disimpulkan terdapat pengaruh penerapan strategi

Hasil Belajar Siswa Rendah

Siswa tidak Aktif Bertanya

Pembelajaran Learning Start with a

Questions (LSQ)

Peningkatan Hasil Belajar

Siswa

Siswa Aktif Bertanya

Page 39: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

23

pembelajaran aktif tipe learning start with a questions (LSQ) terhadap hasil

belajar siswa kelas XI IIS SMAN 16 Padang, sikap belajar siswa sudah baik

dan keterampilan belajar siswa sudah terampil.58

2. Elza Firanda R dan Ani Widayati (2012) dengan judul “Model Active

Learning dengan Teknik Learning Start with a Questions dalam Peningkatan

Keaktifan Peserta Didik pada Pembelajaran Akutansi Kelas XI Ilmu Sosial 1

SMA Negeri 7 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012”. Hasil penelitian ini

menunjukkan adanya peningkatan terhadap keaktifan siswa. Hal ini terlihat

dari rata-rata aspek keaktifan visual peserta lisan siswa pada siklus I 76,54%

dan siklus II naik menjadi 86,42%. Rata-rata aspek keaktifan lisan siswa

siklus I 87,65% dan siklus II naik menjadi 92,59%. Rata-rata aspek keaktifan

menulis siswa pada siklus I 87,65% dan siklus II naik menjadi 97,53%. Jadi

rata-rata keaktifan siswa ketiga aspek tersebut pada siklus I 77,78% dan pada

siklus II naik menjadi 92,18%, dengan peningkatan 14,4%. Sehingga

indikator keberhasilan pada keaktifan siswa kelas XI IS 1 telah tercapai.59

3. Febrianda (2012) dengan judul “Metode Active Learning Tipe Learning Start

with a Questions pada Pembelajaran Matematika di SMPN 33 Padang”.

Untuk menguji hipotesis digunakan uji-t didapatkan bahwa hasil belajar siswa

dengan metode LSQ lebih baik daripada hasil belajar metematika siswa pada

kelas dengan metode konvensional. Dilihat dari segi ketuntasan siswa secara

individu, pada kelas eksperimen terdapat 60 % siswa yang mendapat nilai di

atas KKM yaitu 24 siswa sedangkan pada kelas kontrol hanya 55 % yaitu 22

siswa, dengan KKM 70.60

4. Ana Supriana (2013) dengan judul “Penerapan Metode Learning Start with a

Questions dalam Pembelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Kemampuan

Mengemukakan Pendapat Siswa”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

58

Seprina Eliza, “Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Start with a

Questions (LSQ) dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas XI IIS SMAN 16 Padang”, Skripsi

pada STKIP PGRI, Sumatra Barat, 2014,h. i , tidak diterbitkan. 59

Elza Firanda R & Ani Widayati, Op. cit., h. 1. 60

Febrianda Yenni S, “Metode Active Learning Tipe Learning Start with a Questions

pada Pembelajaran Matematika di SMPN 33 Padang”, Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 1,

2012, h. 73-74.

Page 40: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

24

pembelajaran sejarah dengan menerapkan metode learning start with a

questions, mampu meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat

siswa. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan yang signifikan siswa

dalam mengemukakan pendapat, dari hasil observasi, keaktifan siswa yang

diindikasikan telah mamiliki kemampuan menemukakan pendapat yang baik

serta respon siswa yang pada umumnya menunjukkan ketertarikan dan

menyenangi pembelajaran sejarah dengan metode LSQ.61

5. Zahrotun Sholihah (2012) dengan judul “Peningkatan Aktivitas Belajar

Matematika Siswa dengan Menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif Metode

Learning Start with a Questions”. Metode yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan empat tahap, yaitu tahap

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran aktif metode LSQ

dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa dan meningkatkan

hasil belajar matematika siswa.62

6. Siti Azizah (2013) dengan judul “Peningkatan Pemahaman Konsep

Matematika Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Pengajuan

Pertanyaan”. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa aktivitas belajar siswa

dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan strategi

pembelajaran aktif pengajuan pertanyaan meningkat. Aktivitas belajar siswa

meningkat dari 48,29% pada siklus pertama menjadi 70,45% di siklus kedua.

Pembelajaran aktif pengajuan pertanyaan juga meningkatkan pemahaman

konsep siswa, dengan rata-rata 56,92 pada siklus pertama dan meningkat

menjadi 74,32 pada siklus kedua.63

61

Ana Supriana, “Penerapan Metode Learning Start with a Questions dalam Pembelajaran

Sejarah untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa”, Skripsi pada

Universitas Pendidikan Indonesia, 2013, h. i, tidak diterbitkan. 62

Zahrotun Solihah, “Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Siswa dengan

Menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif Metode Learning Start with a Questions”, Skripsi pada

Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012, h. vi, tidak diterbitkan. 63

Siti Azizah, “Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Melalui Strategi

Pembelajaran Aktif Pengajuan Pertanyaan”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013,

h. i, tidak diterbitkan.

Page 41: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

25

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teoretis dan kerangka berpikir yang telah diuraikan

sebelumnya, maka hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat pengaruh pada hasil belajar siswa setelah pembelajaran

menggunakan model learning start with a questions (LSQ) pada konsep

momentum dan impuls

Ha : Terdapat pengaruh pada hasil belajar siswa setelah pembelajaran

menggunakan model learning start with a questions (LSQ) pada konsep

momentum dan impuls

Page 42: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap, yaitu bulan Februari

2016 di SMA Negeri 11 Kota Tangerang Selatan.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi exsperiment

atau eksperimen semu. Desain penelitian yang digunakan Nonequivalent Control

Group Design. Desain penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:1

Tabel 3.1 Pretest and Posttest Control Group Design

Kelompok Tes Awal Perlakuan (X) Tes Akhir

Eksperimen O1 X1 O2

Kontrol O1 X2 O2

Keterangan:

O1 : Tes hasil belajar yang diberikan sebelum proses belajar mengajar dimulai,

diberikan kepada kedua kelompok (eksperimen dan kontrol)

X1 : Pemberian proses belajar mengajar untuk kelompok eksperimen yang

menggunakan model LSQ

X2 : Pemberian proses belajar mengajar untuk kelompok kontrol diberikan

pembelajaran dengan menggunakan model konvensional

O2 : Tes hasil belajar yang diberikan setelah proses belajar mengajar

berlangsung dan diberikan kepada kedua kelompok

1Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2014), h. 79.

Page 43: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

27

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.2 Sedangkan sampel adalah

sebagian atau wakil populasi yang diteliti.3 Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 11 Tangerang Selatan tahun ajaran 2015-2016.

Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini diambil 2 (dua)

kelas dari 4 (empat) kelas yang ada. Kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan

kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling, yaitu teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.4

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan

variabel terikat:

Variabel Bebas (X) : Pembelajaran learning start with a questions (LSQ)

Variabel Terikat (Y) : Hasil belajar siswa

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh untuk

memperoleh data-data empiris yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan

penelitian. Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes

dengan instrumen berupa soal tes objektif tipe pilihan ganda dan nontes berupa

lembar observasi dan angket.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian diartikan sebagai alat ukur dalam penelitian untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan dan menguji hipotesis penelitian. Instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan nontes.

2 Iskandar, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Ciputat Mega Mall, 2013), h. 69.

3Ibid., h. 70.

4 Sugiyono, Op cit., h. 85.

Page 44: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

28

1. Instrumen Tes

Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada ranah kognitif.

Aspek kognitif yang diukur hanya pada aspek C1 (mengingat), C2 (memahami),

C3 (menerapkan), dan C4 (mengaplikasikan). Tes diberikan sebelum (pretest) dan

sesudah perlakuan (posttest).

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes

Indikator RPP Ranah Penilaian

Jumlah C1 C2 C3 C4

Menjelaskan konsep momentum

dan impuls 1*,2*,

3*,4

5*,6*,

7*,8,

9*,

10*

10

Memformulasikan persamaan

momentum dan impuls

11*,

12,13,

14*

4

Menganalisis hubungan antara

momentum dan impuls

15,

16*

19*,

20

17,

18* 6

Menjelaskan hukum konservatif

momentum 21 22* 2

Menerapkan hukum konservatif

momentum untuk sistem tanpa

gaya luar

23*,

24

25*,

26* 4

Menganalisis tumbukan lenting

sempurna 27* 28 29 30* 4

Menganalisis tumbukan lenting

sebagian 31* 32

33*,

34*

35,

36* 6

Menganalisis tumbukan tidak

lenting sama sekali 37 38* 39 40* 4

Total 8 12 12 8 40

Persentase 20% 30% 30% 20% 100%

*Soal yang valid (25 soal)

2. Instrumen Nontes

Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

respon siswa dan lembar observasi aktivitas siswa. Angket respon siswa ini

digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan

menggunakan model Learning Start with a Questions (LSQ) pada konsep

momentum dan impuls. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah

model angket skala Likert yang berbentuk rating-scale, dimana siswa menjawab

Page 45: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

29

pilihan Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Cukup (C), Setuju (S), dan

Sangat Setuju (SS). Kisi-kisi dalam angket ini dapat dilihat pada Tabel 3.3

berikut:

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Respon Siswa

No. Indikator

Butir

Pernyataan

Positif (+)

Butir

Pernyataan

Negatif (-)

Jumlah

1. Minat siswa terhadap

pembelajaran fisika 1 2 2

2. Isi handout momentum

dan impuls 3 4 2

3. Pembelajaran dengan

model LSQ 6,7,10,11,12,15 5,8,9,13,14 11

Jumlah 8 7 15

Lembar angket respon siswa dapat dilihat pada lampiran 1F.

Lembar observasi dibuat untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan menggunakan model Learning Start with a Questions (LSQ)

pada konsep momentum dan impuls. Kisi-kisi lembar observasi siswa dapat

dilihat pada Tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa

No. Indikator Aktivitas Siswa Pernyataan

1. Mempelajari handout 3

2. Membuat pertanyaan 1

3. Mengajukan pertanyaan 2

Jumlah 6

Lembar observasi aktifitas siswa dapat dilihat pada lampiran 1H.

G. Kalibrasi Instrumen

Sebuah instrumen penelitian yang akan digunakan harus memenuhi

kriteria kelayakan, untuk itu harus dilakukan kalibrasi instrumen terlebih dahulu.

Kalibrasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas, uji reliabilitas,

uji taraf kesukaran, dan daya pembeda.

Page 46: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

30

1. Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan.5 Artinya, instrumen yang digunakan dalam pengukuran dapat

digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas tes yang

digunakan adalah uji validitas isi (content validity). Dengan demikian, untuk

mengetahui validitas yang dihubungkan dengan kriteria digunakan uji statistik,

yaitu teknik korelasi Pearson Product Moment.

Rumus yang digunakan adalah:6

( )( )

√[ ( ) ][ ( ) ]

Keterangan:

xyr = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

X = skor tiap butir soal

Y = skor total butir soal

N = jumlah siswa

Kemudian hasil di atas dibandingkan dengan nilai ttabel pada signifikansi

5% (α = 0,05). Kaidah keputusannya:7

Tabel 3.5 Klasifikasi Validitas Butir Soal

Rentang Nilai Validitas Kriteria

0,00 < rxy 0,200 Sangat Rendah

0,200 < rxy ≤ 0,400 Rendah

0,400 < rxy ≤ 0,600 Cukup

0,600 < rxy ≤ 0,800 Tinggi

0,800 < rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi

5 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),

h. 73. 6Ibid., h. 87.

7Ibid., h. 89.

Page 47: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

31

Hasil uji validasi instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut:

Tabel 3.6 Hasil Uji Validasi Instrumen Tes

Statistik Butir Soal

Jumlah Soal 40

Jumlah Siswa 31

Nomor Soal Yang Valid 1,2,3,5,6,7,9,10,11,14,16,

18,19,22,23,25,26,27,30,

31,33,34,36,38,40

Jumlah Soal Yang Valid 25

Persentase Soal Yang Valid 62,5%

Pengolahan data uji validasi instrumen tes dapat dilihat pada lampiran 1C.

2. Reliabilitas

Reliabilitas soal adalah ukuran yang menyatakan tingkat kekonsistenan

suatu soal tes.8 Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan

memberikan hasil yang relatif sama. Kestabilan skor yang diperoleh orang yang

sama ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau dari

satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Reliabilitas mengandung tiga makna,

yaitu tidak berubah-ubah (stabilitas), konsisten dan dapat diandalkan. Reliabilitas

instrumen uji coba hasil belajar dihitung dengan rumus KR-20, yaitu:9

2

2

111 s

pqs

k

kr

Keterangan:

11r : koefisien reliabilitas internal seluruh item

p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q : proporsi subjek yang menjawab item salah pq 1

Σ pq : jumlah hasil perkalian p dan q

k : banyaknya item

s : standar deviasi dari tes

8 Asep Jihad & Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo,

2012), h. 180. 9 Suharsimi, Op cit., h. 115.

Page 48: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

32

Jika instrumen itu reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran indeks

reliabilitasnya pada Tabel 3.7 sebagai berikut:10

Tabel 3.7 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

r11 0,20 Sangat Rendah

0,20 r11 0,40 Rendah

0,40 r11 0,70 Sedang

0,70 r11 0,90 Tinggi

0,90 r11 1,00 Sangat Tinggi

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh bahwa nilai reliabilitas

instrumen tes ini adalah 0,66. Nilai ini termasuk kategori sedang. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa instrumen tes ini layak digunakan dalam

penelitian.

Pengolahan data uji reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada lampiran 1C.

3. Tingkat Kesukaran (P)

Analisis taraf kesukaran (P) adalah mengkaji soal-soal tes ditinjau dari

tingkat kesulitannya (mudah-sedang-sukar). Taraf kesukaran suatu soal

dinyatakan dengan indeks taraf kesukaran, yang berkisar antara 0,00 sampai 1,00.

Rumus mencari P adalah:11

JS

BP

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

10

Jihad & Abdul Haris, Op cit., h. 181. 11

Suharsimi, Op cit., h. 223.

Page 49: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

33

Adapun tolak ukur menginterpretasikan tingkat kesukaran butir soal yang

diperoleh digunakan Tabel 3.8 sebagai berikut:12

Tabel 3.8 Interpretasi Tingkat Kesukaran

Hasil perhitungan taraf kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada Tabel

3.9 berikut:

Tabel 3.9 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes

Kriteria Soal Butir Soal

Jumlah Soal Persentase

Mudah 7 17,5%

Sedang 24 60%

Sukar 9 22,5%

Jumlah 40 100%

Pengolahan data uji taraf kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada lampiran 1C.

4. Daya Pembeda (DP)

Daya pembeda (DP) atau indeks diskriminasi adalah kemampuan suatu

butir soal untuk membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan

siswa yang kemampuannya rendah.

Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:13

B

B

A

A

J

B

J

BDP

Keterangan:

DP = Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu

B A = Banyaknya kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

B B = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

12

Ibid., h. 225. 13

Ibid., h. 228.

Indeks Tingkat Kesukaran Kriteria Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Page 50: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

34

J A = Jumlah siswa kelompok atas

J B = Jumlah siswa kelompok bawah

Setelah indeks daya pembeda diketahui, maka nilai tersebut

diinterpretasikan pada kriteria daya pembeda seperti tertera pada Tabel 3.10

sebagai berikut:14

Tabel 3.10 Interpretasi Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik sekali

Tabel 3.11 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes

Kriteria Soal Butir Soal

Jumlah Soal Persentase

Sangat Jelek - -

Jelek 6 15%

Cukup 16 40%

Baik 10 25%

Sangat Baik 8 20%

Jumlah 40 100%

Pengolahan data daya beda instrumen tes dapat dilihat pada lampiran 1C.

H. Teknis Analisis Data

Setelah melakukan uji coba instrumen, selanjutnya dilakukan penelitian.

Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian diolah dan dianalisis dengan

maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji

hipotesis. Pengolahan dan penganalisisan data tersebut menggunakan statistik.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan statistik untuk

pengolahan data tersebut adalah:

14

Ibid., h. 232.

Page 51: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

35

1. Uji Normalitas

Tujuan dilakukan uji normalitas terhadap serangkaian data adalah

mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas

yang digunakan adalah ujiLilieforsdengan langkah-langkah sebagai berikut:15

1) Mengurutkan data sampel dari yang terkecil sampai yang terbesar.

2) Menentukan nilai Z, dari tiap-tiap data dengan rumus

Keterangan:

Zi = Skor Baku

x = Nilai rata-rata

xi = Skor data ke-i

s = Simpangan Baku

3) Menentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Z, berdasarkan Z tabel,

dan disebut dengan F(Zi).

Jika:

Zi> 0, maka F(Zi) = 0,5 + nilai tabel

Zi< 0, maka F(Zi) = 1 – (0,5 + nilai tabel)

4) Menghitung proporsi Z1, Z2, ...Zn yang lebih atau sama dengan Zi, jika proporsi

dinyatakan oleh S(Zi), maka:

( )

5) Menghitung selisih F(Zi) - S(Zi), kemudian tentukan harga mutlakny |F(Zi) -

S(Zi)|

6) Mengambil nilai terbesar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai ini

disebut L0

L0 = nilai |F(Zi) - S(Zi)| terbesar

7) Membandingkan nilai L0 dengan Tabel Nilai kritis L

8) Menarik kesimpulan:

Jika:

L0< Lt : Data terdistribusi normal

15

Supardi, Aplikasi Statistika dalam Penelitian, (Jakarta: Ufuk Press, 2012), h. 131-132.

Page 52: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

36

21

21

11

nnS

xxt

g

L0> Lt : Data tidak terdistribusi normal

2. Uji Homogenitas

Setelah kelas diuji kenormalannya maka setelah itu kelas diuji

kehomogenitasannya. Pengujian homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah

objek (tiga sampel atau lebih) yang diteliti mempunyai variasi yang sama. Teknik

yang digunakan untuk uji homogenitas pada penelitian ini adalah dengan uji

Fisher, yaitu:16

Keterangan:

F = uji Fisher

S1² = variansi terbesar

S2² = variansi terkecil

Kriteria pengujian uji Fisher adalah sebagai berikut:

Fhitung< Ftabel : Sampel berasal dari populasi yang homogen

Fhitung> Ftabel : Sampel berasal dari populasi yang heterogen

3. Uji Hipotesis

Metode statistika untuk menentukan uji hipotesis yang akan digunakan

harus disesuaikan dengan asumsi-asumsi statistika seperti asumsi distribusi dan

kehomogenan varians. Berikut ini kondisi asumsi distribusi dan kehomogenan

varians dari data hasil penelitian serta uji hipotesis yang seharusnya digunakan :

a. Normal dan Homogen

Untuk data berdistribusi normal dan homogen, untuk menguji hipotesis

digunakan statistik parametrik yaitu uji-t sesuai persamaan berikut:17

16

Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu Sosial, (Jakarta: Rosemata Sampurna, 2011), h.

119. 17

Sudjana, Metoda Statistika (Bandung: Tarsito, 2005), h. 239.

Page 53: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

37

2

11

21

2

22

2

11

nn

SnSnSg

dengan :

Keterangan:

1x = rata-rata skor kelompok eksperimen

2x = rata-rata skor kelompok kontrol

gS = varians gabungan (kelompok eksperimen dan kontrol)

2

1S = varians kelompok eksperimen

2

2S = varians kelompok kontrol

n1 = jumlah anggota sampel kelompok eksperimen

n2 = jumlah anggota sampel kelompok kontrol

Langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

1) Mengajukan hipotesis, yaitu:

a) Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest

Ho : X = Y

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Ha : X ≠Y

Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok

eksperimen dengan kelompok kontrol.

b) Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest

Ho : X = Y

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Ha : X = Y

Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelompok

eksperimen dengan kelompok kontrol.

2) Menghitung nilai thitung dengan rumus uji-t

3) Menentukan derajat kebebasan (dk), dengan rumus:

dk = (n1 – 1) + (n2 – 1)

Page 54: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

38

4) Menentukan nilai t-tabel dengan α = 0,05

5) Menguji hipotesis

Jika –ttabel < thitung< ttabel maka Ho diterima pada tingkat kepercayaan 0,95.

Jika thitung ≤ -ttabel atau ttabel ≤ thitung maka Ha diterima pada tingkat

kepercayaan 0,95.

b. Normal dan Tidak Homogen

Menurut Sudjana, untuk menguji hipotesis digunakan statistik t’ sebagai

berikut:18

2

2

2

1

2

1

21'

n

s

n

s

XXt

Keterangan:

1X : rata-rata skor kelompok eksperimen

2X : rata-rata skor kelompok kontrol

2

1s : standar deviasi kelompok eksperimen

2

2s : standar deviasi kelompok kontrol

n1 : jumlah anggota sampel kelompok eksperimen

n2 : jumlah anggota sampel kelompok kontrol

Kriteria pengujian adalah, terima hipotesis 0H jika:

–NKt’< t

’<NKt

’ atau

21

2211

21

2211 'ww

twtwt

ww

twtw

2

2

221

2

11 /;/ nswnsw

dengan:

12

11

12

11

22

11

ntt

ntt

Untuk harga t’ lainnya, 0H ditolak.

18

Ibid., h. 241.

Page 55: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

39

c. Data Tidak Terdistribusi Normal

Untuk data tidak terdistribusi normal, pengujian hipotesis menggunakan

uji Mann-Whitney dengan persamaan sebagai berikut:19

( )( )

( )( )

Keterangan:

Ux = Jumlah peringkat 1

Uy = Jumlah peringkat 2

nx = Jumlah sampel 1

ny = jumlah sampel 2

ΣRx= Jumlah rangking pada sampel 1

ΣRy= Jumlah rangking pada sampel 2

4. Normal Gain

Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain menunjukkan

peningkatan hasil belajar siswa setelah pembelajaran dilakukan guru. Rumus

normal gain menurut Meltzer, yaitu:20

pretestskoridealskor

pretestskorposttestskorgainN

Tabel 3.12 Hasil Uji N-Gain Instrumen Tes

Nilai N – gain Kategori

< 0,30 Rendah

0,30 < g < 0,70 Sedang

>0,70 Tinggi

19

Kadir, Op cit., h. 274. 20

Yanti Herlanti, “Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains”, Science Education

Research, (Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006), h.71.

Page 56: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

40

5. Analisis Data Nontes

Instrumen nontes pada penelitian ini berupa angket respon siswa dan

lembar observasi aktivitas siswa. Berikut penjelasan dari masing-masing teknik

analisis data dari kedua instrumen nontes tersebut.

a. Angket Respon Siswa

Angket respon siswa diberikan setelah pembelajaran menggunakan model

Learning Start with a Questions (LSQ) dilaksanakan. Angket ini bertujuan untuk

mengetahui tanggapan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Angket

yang digunakan dalam penelitian ini adalah model angket skala Likert dengan

pernyataan positif dan negatif. Adapun kriteria penskoran untuk pernyataan positif

dan negatif dapat dilihat pada Tabel 3.13 berikut:21

Tabel 3.13 Skor Angket Respon Siswa

Jawaban Pernyataan

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Cukup (C) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

Selanjutnya data hasil perolehan skor diubah dalam bentuk persentase

dengan menggunakan rumus berikut:

b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi dibuat untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan menggunakan model Learning Start with a Questions

(LSQ). Observer menilai siswa dalam suatu lembar observasi dengan metode

check-list sesuai dengan rubrik penilaian yang telah ditentukan.

21

Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika, (Bandung: Alfabeta,

2013), h. 17.

Page 57: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

41

Data yang telah diperoleh kemudian diolah dalam bentuk persentase.

Berikut cara untuk menentukan angka persentase:

Kemudian persentase yang diperoleh baik angket maupun lembar

observasi aktivitas siswa, dikategorikan sesuai interpretasi pada Tabel 3.14

berikut:22

Tabel 3.14 Kriteria Penilaian

Persentase Kriteria

81% - 100% Sangat Kuat

61% - 80% Kuat

41% - 60 % Cukup

21% - 40% Lemah

0% - 20 % Sangat Lemah

I. Hipotesis Statistik

Untuk hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0 : E = K

H1 : E > K

Keterangan:

H0 = Tidak terdapat pengaruh model LSQ terhadap hasil belajar siswa

H1 = Terdapat pengaruh model LSQ terhadap hasil belajar siswa

E = Nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model LSQ

K = Nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa yang belajar secara konvensional

22

Ibid., h. 18.

Page 58: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada subbab ini akan diuraikan gambaran umum dari data yang diperoleh

selama penelitian. Data yang dideskripsikan merupakan data hasil pretest dan

posttest kelas kontrol dan kelas elsperimen, serta hasil angket dan observasi dari

kelas eksperimen.

1. Hasil Pretest

Perolehan hasil pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen pada penelitian

ini disajikan dalam Gambar 4.1 berikut:

Gambar 4.1 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

Pengolahan data untuk menentukan distribusi frekuensi hasil pretest dapat dilihat

pada lampiran 3A.

Berdasarkan Gambar 4.1, terlihat bahwa hasil pretest kelas kontrol secara

keseluruhan berada pada rentang nilai 12-47, sedangkan kelas eksperimen berada

pada rentang nilai 12-41. Pada grafik, terlihat perbedaan hasil pretest pada

beberapa rentang nilai, antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada rentang

nilai 12-17 dan 24-29 terlihat bahwa jumlah siswa di kelas eksperimen yang

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

12-17 18-23 24-29 30-35 36-41 42-47

11

4

6

2

4

1

17

1

8

0

2

0

Jum

lah

Sis

wa

Rentang Nilai

Kontrol

Eksperimen

Page 59: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

43

mendapatkan nilai pada rentang-rentang tersebut lebih banyak daripada kelas

kontrol. Sementara ntuk rentang nilai 18-23 dan 36-41, terlihat bahwa jumlah

siswa di kelas kontrol yang mendapatkan nilai pada rentang-rentang nilai tersebut

lebih banyak daripada kelas eksperimen. Namun, perbedaan yang sangat

signifikan terlihat pada rentang nilai 12-17, dimana siswa kelas eksperimen yang

mendapatkan nilai pada rentang ini sebanyak 17 orang, sedangkan kelas kontrol

sebanyak 11 orang.

Berdasarkan perhitungan statistik, diperoleh beberapa nilai pemusatan dan

penyebaran data dari nilai pretest ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pemusatan dan

Penyebaran Data Kelas Kontrol

Kelas

Eksperimen

Nilai Terendah 12 12

Nilai Tertinggi 44 40

Mean 22,7 18,7

Modus 12 12

Median 20 16

Standar Deviasi 9,86 8,22

Pengolahan data untuk menentukan tabel ukuran pemusatan dan penyebaran data

hasil pretest dapat dilihat pada lampiran 3A.

Berdasarkan Tabel 4.1, terlihat bahwa nilai terendah yang diperoleh kelas

kontrol dan kelas eksperimen sama yaitu 12. Nilai tertinggi yang diperoleh kelas

kontrol sebesar 44, sedangkan kelas eksperimen adalah 40. Untuk nilai rata-rata,

kelas kontrol memiliki nilai lebih tinggi (22,7) dibandingkan dengan nilai rata-rata

kelas eksperimen (18,7). Nilai yang sering muncul (modus) di kelas kontrol dan

eksperimen sama yaitu 12. Nilai tengah (median) yang dihasilkan kelas kontrol

sebesar 20, sementara kelas eksperimen sebesar 16. Standar deviasi yang

diperoleh berdasarkan hasil perhitungan adalah 9,86 untuk kelas kontrol dan 8,22

untuk kelas eksperimen. Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil

pretest, kelas kontrol memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan

dengan nilai rata-rata kelas eksperimen dengan selisih 1,64.

Page 60: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

44

2. Hasil Posttest

Perolehan hasil posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen pada

penelitian ini disajikan dalam Gambar 4.2 berikut:

Gambar 4.2 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

Pengolahan data untuk menentukan distribusi frekuensi hasil posttest dapat dilihat

pada lampiran 3B.

Berdasarkan Gambar 4.2, terlihat bahwa hasil postest kelas kontrol secara

keseluruhan berada pada rentang 36-89, sedangkan kelas eksperimen berada pada

rentang 63-89. Pada grafik, terlihat beberapa perbedaan hasil postest pada

beberapa rentang nilai tertentu antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada

rentang nilai 36-44, 45-53, dan 54-62, terlihat bahwa jumlah siswa di kelas

kontrol yang mendapatkan nilai pada rentang-rentang tersebut lebih banyak

dibandingkan kelas eksperimen. Sementara untuk rentang nilai 63-71, 72-80, dan

81-89, terlihat bahwa jumlah siswa di kelas eksperimen yang mendapatkan nilai

pada rentang-entang nilai tersebut lebih banyak dibandingkan kelas kontrol.

Namun, perbedaan yang cukup signifikan terlihat pada rentang nilai 72-80,

dimana siswa kelas eksperimen yang mendapatkan nilai pada rentang ini sebanyak

12 orang, sedangkan kelas kontrol sebanyak 4 orang.

0

2

4

6

8

10

12

36-44 45-53 54-62 63-71 72-80 81-89

5

3

7 8

4

1 0 0 0

9

12

7

Jum

lah

Sis

wa

Rentang Nilai

Kontrol

Eksperimen

Page 61: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

45

Berdasarkan perhitungan statistik, diperoleh beberapa nilai pemusatan dan

penyebaran data hasil posttest yang ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pemusatan dan

Penyebaran Data Kelas Kontrol

Kelas

Eksperimen

Nilai Terendah 36 64

Nilai Tertinggi 84 88

Mean 59,7 74,7

Modus 60, 68 72

Median 60 72

Standar Deviasi 12,02 7,70

Pengolahan data untuk menentukan tabel ukuran pemusatan dan penyebaran data

hasil posttest dapat dilihat pada lampiran 3B.

Berdasarkan Tabel 4.2, terlihat bahwa nilai terendah yang diperoleh kelas

kontrol adalah 36, sedangkan kelas eksperimen adalah 64. Nilai tertinggi pada

kelas kontrol sebesar 84, sementara kelas eksperimen sebesar 88. Untuk nilai rata-

rata, kelas eksperimen memiliki nilai lebih tinggi (74,7) dibandingkan dengan

nilai rata-rata kelas kontrol (59,7). Nilai yang sering muncul (modus) di kelas

kontrol adalah 60 dan 68, sedangkan pada kelas eksperimen adalah 72. Nilai

tengah (median) yang dihasilkan kelas kontrol sebesar 60, sementara kelas

eksperimen sebesar 72. Standar deviasi yang diperoleh berdasarkan hasil

perhitungan adalah 12,02 untuk kelas kontrol dan 7,70 untuk kelas eksperimen.

3. Rekapitulasi Hasil Belajar

a. Data Hasil Pretest dan Posttest

Data hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat

pada Tabel 4.3 berikut:

Page 62: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

46

Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pemusatan dan

Penyebaran Data

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Pretest Posttest Pretest Posttest

Nilai Terendah 12 36 12 64

Nilai Tertinggi 44 84 40 88

Mean 22,7 59,7 18,7 74,7

Modus 12 60, 68 12 72

Median 20 60 16 72

Standar Deviasi 9,86 12,02 8,22 7,70

Pengolahan data untuk menentukan tabel rekapitulasi data hasil pretest dan

posttest dapat dilihat pada lampiran 3A dan 3B.

Berdasarkan Tabel 4.3, terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) pretest kelas

kontrol (22,7) lebih tinggi daripada kelas eksperimen (18,7). Sementara nilai rata-

rata (mean) posttest kelas eksperimen (74,7) lebih tinggi dibandingkan kelas

kontrol (59,7). Hasil ini menunjukkan bahwa nilai kelas kontrol maupun kelas

eksperimen mengalami peningkatan setelah diberikan perlakukan yang berbeda.

Nilai rata-rata kelas kelas kontrol yang diberi perlakuan pembelajaran

konvensional mengalami peningkatan dengan selisih nilai pretest dan

posttestsebesar 37, sedangkan selisih nilai rata-rata pretest dan posttest kelas

eksperimen yang diberi perlakuan berupa pembelajaran menggunakan model

Learning Start with a Questions (LSQ) sebesar 56. Hasil ini menunjukkan bahwa

kelas eksperimen yang diberi perlakuan berupa pembelajaran menggunakan

model LSQ memiliki peningkatan hasil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan

kelas kontrol yang diberi perlakuan berupa pembelajaran konvensional.

b. Kemampuan Kognitif Siswa

Kemampuan kognitif siswa pada konsep momentum dan impuls untuk

setiap jenjangnya dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut:

Page 63: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

47

Gambar 4.3 Grafik Jenjang Kognitif Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa, hasil belajar siswa untuk jenjang

kognitif di kelas kontrol maupun eksperimen mengalami peningkatan.

Berdasarkan hasil pretest, persentase siswa di kelas kontrol yang menjawab

dengan benar soal-soal jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 19%, C2

(memahami) sebesar 28%, C3 (menerapkan) sebesar 25%, dan C4 (menganalisis)

sebesar 17%. Pada saat postest, persentase siswa di kelas kontrol yang menjawab

dengan benar soal-soal jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 66%, C2

(memahami) sebesar 58%, C3 (menerapkan) sebesar 82%, dan C4 (menganalisis)

sebesar 33%. Adapun hasil pretest di kelas eksperimen, persentase siswa yang

menjawab dengan benar soal-soal jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 39%,

C2 (memahami) sebesar 15%, C3 (menerapkan) sebesar 17%, dan C4

(menganalisis) sebesar 9%. Pada saat posttest, persentase siswa di kelas

19

% 2

8%

25

%

17

%

39

%

15

%

17

%

9%

66

%

58

%

82

%

33

%

96

%

66

%

83

%

61

%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

C1 C2 C3 C4

Pe

rse

nta

se

Jenjang Kognitif

Pretest Kontrol

Pretest Eksperimen

Posttest Kontrol

Posttest Eksperimen

Page 64: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

48

eksperimen yang menjawab benar soal-soal jenjang kognitif C1 (mengingat)

sebesar 96%, C2 (memahami) sebesar 66%, C3 (menerapkan) sebesar 83%, dan

C4 (menganalisis) sebesar 61%.

Untuk melihat peningkatan pada setiap jenjang kognitif digunakan rumus

normal gain menurut Meltzer. Adapun peningkatan jenjang kognitif untuk kedua

kelas dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut:

Gambar 4.4 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

Berdasarkan Gambar 4.4, terlihat bahwa peningkatan hasil belajar kelas

kontrol pada jenjang kognitif C1 (mengingat) meningkat sebesar 0,47 (sedang),

C2 (memahami) meningkat sebesar 0,30 (sedang), C3 (menerapkan) meningkat

sebesar 0,57 (sedang), dan C4 (menganalisis) meningkat sebesar 0,16 (rendah).

Adapun peningkatan hasil belajar di kelas eksperimen, yaitu jenjang kognitif C1

(mengingat) meningkat sebesar 0,57 (sedang), C2 (memahami) meningkat sebesar

0,51 (sedang), C3 (menerapkan) meningkat sebesar 0,66 (sedang), dan C4

(menganalisis) meningkat sebesar 0,52 (sedang). Jika dilihat dari segi peningkatan

0,00

0,10

0,20

0,30

0,40

0,50

0,60

0,70

C1 C2 C3 C4

0,4

7

0,3

0

0,5

7

0,1

6

0,5

7

0,5

1

0,6

6

0,5

2

N-G

ain

Jenjang Kognitif

Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

Page 65: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

49

hasil belajarnya, hasil belajar di kelas eksperimen lebih unggul daripada kelas

kontrol pada kemampuan mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3),

maupun menganalisis (C4).

4. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi

normal atau tidak. Uji ini dilakukan terhadap hasil pretest dan postest kelas

kontrol maupun kelas eksperimen. Untuk menguji normalitas kedua data

digunakan uji Lilifors. Hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada Tabel

4.4 berikut:

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen

Statistik

Pretest Posttest

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Nilai Lhitung 0,661 2,271 0,989 1,724

Nilai Lhitung 0,161

Keputusan

Data tidak

terdistribusi

normal

Data

terdistribusi

normal

Data tidak

terdistribusi

normal

Data

terdistribusi

normal

Pengolahan uji normalitas data pretest dan posttest dapat dilihat pada lampiran 3C

sampai 3F.

Nilai Ltabel diperoleh dari tabel Lilifors pada taraf signifikansi 5%.

Pengambilan keputusan uji normalitas diambil berdasarkan pada ketentuan

kriteria pengujian Lilifors, yaitu jika Lhitung< Ltabel maka data dinyatakan

terdistribusi normal, namun jika Lhitung> Ltabel maka data dinyatakan tidak

terdistribusi normal. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai Lhitung data pretest kelas

kontrol sebesar 0,661 dan kelas eksperimen sebesar 2,271. Sementara, untuk nilai

Lhitung data posttest, kelas kontrol memperoleh nilai sebesar 0,989, sedangkan

kelas eksperimen memperoleh nilai sebesar 1,724. Nilai Lhitung data pretest dan

posttest kelas kontrol maupun kelas eksperimen lebih besar daripada Ltabel.

Page 66: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

50

Artinya, dapat diambil kesimpulan bahwa data hasil pretest dan posttest kelas

kontrol dan eksperimen tidak terdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas

memiliki varians yang sama atau tidak. Uji homogenitas dilakukan terhadap dua

buah data, yaitu hasil pretest dan posttest pada kelas kontrol maupun kelas

eksperimen. Untuk menguji homogenitas kedua data digunakan uji Fisher. Hasil

perhitungan uji Fisher dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen

Statistik

Pretest Posttest

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Nilai Varian 97,2 67,6 144,5 59,3

Fhitung 1,44 2,44

Ftabel 1,84

Keputusan Kedua data homogen Kedua data tidak homogen

Perhitungan uji homogenitas secara rinci dapat dilihat pada lampiran 3G dan 3H.

Nilai Ftabel diperoleh dari tabel F statistik pada taraf signifikansi 5%.

Pengambilan keputusan uji homogenitas diambil berdasarkan pada ketentuan

kriteria pebgujian, yaitu jika Fhitung < Ftabel maka kedua kelas dinyatakan memiliki

varians yang sama, namun jika Fhitung > Ftabel, maka kedua kelas dinyatakan tidak

memiliki varians yang sama. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai Fhitung data

pretest (1,44) lebih kecil dari Ftabel (1,84), sedangkan Fhitung data posttest (2,44)

lebih besar dari Ftabel (1,84). Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kelas

kontrol memiliki varians yang sama pada saat pretest dan tidak memiliki varians

yang sama pada saat posttest.

5. Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik, diperoleh bahwa terdapat data

yang tidak terdistribusi normal. Oleh karena itu, pengujian hipotesis dilakukan

Page 67: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

51

dengan mengunakan uji nonparametrik Mann Whitney menggunakan software

SPSS 20. Hasil perhitungan uji hipotesis dapat dilihat pada Tabel 4.6 dan 47 di

bawah ini:

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest

Test Statisticsa

Skor

Mann-Whitney U 299,500

Wilcoxon W 705,500

Z -1,559

Asymp. Sig. (2-tailed) ,119

a. Grouping Variable: kelas

Tabel 4.7 Hasil perhitungan Uji Hipotesis Posttest

Test Statisticsa

Skor

Mann-Whitney U 113,000

Wilcoxon W 519,000

Z -4,604

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000

a. Grouping Variable: kelas

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen

Statistik

Pretest Posttest

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Sig. (2-tailed) 0,119 0,000

Taraf Sig (α) 0,05

Keputusan H1 ditolak H1 diterima

Perhitungan uji hipotesis secara rinci dapat dilihat pada lampiran 3I dan 3J.

Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya H0 adalah dengan melihat nilai

pada kolom Sig. (2-tailed). Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5%.

Pengambilan keputusan hipotesis diambil berdasarkan pada kriteria pengujian,

yaitu jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05, maka dinyatakan H0 ditolak dan H1 diterima.

Page 68: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

52

Namun, Sig. (2-tailed) > 0,05, maka dinyatakan H0 diterima dan H1 ditolak. Tabel

4.8 menunjukkan bahwa nilai Sig. (2-tailed) hasil pretest (0,119) lebih besar

dibandingkan nilai taraf signifikansi (0,05), sehingga hipotesis nol (H0) diterima

dan hipotesis alternatif (H1) ditolak. Artinya tidak ada perbedaan antara hasil

pretest di kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Untuk hasil posttest, nilai Sig.

(2-tailed) (0,00) lebih kecil dibandingkan nilai taraf signifikansi (0,05), sehingga

hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis aternatif (H1) diterima. Dengan

diterimanya hipotesis alternatif (H1), dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

model pembelajaran Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap hasil belajar

siswa pada konsep momentum dan impuls.

6. Hasil Analisis Data Angket

Hasil perhitungan angket respon siswa terhadap pembeljaran dengan

menggunakan model LSQ dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9 Hasil Angket Respon Siswa Model Pembelajaran LSQ

No. Indikator Angket Persentase Kategori

1. Minat siswa terhadap pembelajaran fisika 78% Baik

2. Isi handout momentum dan impuls 78% Baik

3. Pembelajaran dengan model LSQ 72% Baik

Rata-rata 76% Baik

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa indikator mminat siswa

terhadap pembelajaran fisika memperoleh persentase sebesar 78% (baik).

Selanjutnya, mengenai isi handout momentum dan impuls memperoleh persentase

78% (baik). Kemudian dalam hal pembelajaran dengan model LSQ memperoleh

persentase sebesar 72% (baik). Secara keseluruhan persentase respon siswa

terhadap model LSQ berada pada kategori baik dengan persentase rata-rata 76%.

7. Hasil Analisis Data Lembar Observasi

Hasil perhitungan lembar observasi aktivitas siswa terhadap pembelajaran

dengan menggunakan model LSQ dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut:

Page 69: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

53

Tabel 4.10 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No. Indikator Lembar Observasi Persentase Kesimpulan

1. Mempelajari handout 78% Baik

2. Membuat pertanyaan 72% Baik

3. Mengajukan pertanyaan 68% Baik

Rata-rata 73% Baik

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa indikator mempelajari

handout memperoleh persentase sebesar 78% (baik). Selanjutnya, dalam membuat

pertanyaan memperoleh persentase 72% (baik). Kemudian dalam mengajukan

pertanyaan memperoleh persentase sebesar 68% (baik). Secara keseluruhan

persentase observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model LSQ

berada pada kategori baik dengan persentase rata-rata 73%.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil uji hipotesis data posttest, diperoleh nilai Sig. (2-tailed)

sebesar 0,00 dan nilai taraf signifikansi sebesar 0,05. Artinya, nilai Sig. (2-tailed)

< nilai taraf signifikansi, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

model pembelajaran Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap hasil belajar

siswa pada konsep momentum dan impuls. Kemampuan kognitif yang diukur

dalam hasil belajar berhubungan dengan prilaku berpikir, mengetahui, dan

pemecahan masalah. Dalam penelitian ini, kemampuan kognitif yang diukur

kemampuan kognitif C1 (mengetahui), C2 (memahami), C3 (mengaplikasikan),

dan C4 (menganalisis).

Jika ditinjau berdasarkan nilai rata-rata (mean) posttest, kelas eksperimen

memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan selisih nilai sebesar

15,0. Pencapaian hasil belajar ini dikarenakan siswa di kelas eksperimen lebih

siap untuk memulai pelajaran karena terlebih dahulu disuruh belajar sehingga

memiliki sedikit gambaran, ditambah lagi dengan aktifnya siswa bertanya,

sehingga materi diingat lebih lama. Hal ini didukung pula dengan hasil angket

respon siswa yang memperoleh rata-rata sebesar 76% atau berada pada kategori

baik.

Page 70: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

54

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa model LSQ mampu memberikan

hasil yang lebih baik. Pengaruh model LSQ terhadap hasil belajar siswa dapat

dilihat dari peningkatan pada setiap jenjang kognitif, terlihat bahwa kelas

eksperimen lebih unggul dibandingkan kelas kontrol pada jenjang kognitif C1

(mengingat), C2 (memahami), C3 (mengaplikasikan), dan C4 (menganalisis).

Keunggulan ini karena siswa memahami sendiri materi yang sedang dipelajari,

tidak hanya menerima penjelasan dari guru secara langsung.

Pada jenjang kognitif C1 (mengingat), kelas eksperimen memperoleh hasil

belajar yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal ini dikarenakan siswa

aktif membaca handout yang memaparkan materi momentum dan impuls, dan

menandai bagian yang kurang dipahami untuk dibahas bersama temen sebangku.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zahrotun Sholihah (2012) yang

berjudul “Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa dengan Menerapkan Strategi

Pembelajaran Aktif Metode Learning Start with a Questions” menunjukkan

bahwa metode LSQ dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.1 Model LSQ juga

memberikan pengaruh hasil belajar pada jenjang kognitif C2 (memahami). Hasil

belajar ini dikarenakan handout menyajikan materi beserta gambar, sehingga

siswa lebih mudah memahami materi daripada hanya mendengarkan penjelasan

guru. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti Azizah (2013)

yang berjudul “Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Melalui

Strategi Pembelajaran Aktif Pengajuan Pertanyaan” menunjukkan bahwa model

LSQ meningkatkan pemahaman konsep siswa.2

Selain hasil belajar pada jenjang C1 (mengingat) dan C2 (memahami),

model LSQ juga mempengaruhi hasil belajar pada jenjang C3 (mengaplikasikan).

Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar, walaupun pembelajaran

dengan model LSQ meningkatkan hasil belajar siswa pada jenjang kognitif C3,

namun selisih persentase peningkatan yang diperoleh kelas eksperimen dan kelas

1 Zahrotun Solihah, “Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Siswa dengan

Menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif Metode Learning Start with a Questions”, Skripsi pada

Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012, h. iv, tidak diterbitkan. 2 Siti Azizah, “Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Melalui Strategi

Pembelajaran Aktif Pengajuan Pertanyaan”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013,

h. i, tidak diterbitkan.

Page 71: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

55

kontrol hanya 1%. Hal ini karena jenjang kognitif C3 (menerapkan) adalah

menerapkan rumus-rumus fisika yang telah dipelajari untuk memecahkan masalah

yang belum rumit seperti jenjang kognitif C4 yang sifatnya menganalisis. Pada

jenjang kognitif C4 (menganalisis), hasil belajar siswa mengalami peningkatan

seperti halnya C1 (mengingat), C2 (memahami), dan C3 (mengaplikasikan).

Pencapaian ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada jenjang kognitif C4 di

kelas eksperimen yang memiliki persentase lebih tinggi dibandingkan kelas

kontrol dengan selisih 28%.

Selain melihat nilai rata-rata siswa pada setiap jenjang kognitif di kelas

kontrol dan kelas eksperimen, pengaruh model LSQ terhadap hasil belajar siswa

pada konsep momentum dan impuls juga dapat dilihat pada peningkatan hasil

postest siswa. Pada kelas kontrol, peningkatan hasil belajar tertinggi ada pada

jenjang kognitif C3 (mengaplikasikan), dengan peningkatan sebesar 57%

(sedang). Sama halnya dengan kelas eksperimen, peningkatan hasil belajar

tertinggi ada pada jenjang kognitif C3 (mengaplikasikan), dengan peningkatan

sebesar 66% (sedang). Sedangkan untuk peningkatan hasil belajar terendah ada

pada jenjang kognitif C4 (menganalisis) untuk kelas kontrol, dengan peningkatan

sebesar 16% (rendah). Pada kelas eksperimen, peningkatan hasil belajar terendah

ada pada jenjang kognitif C2 (memahami), dengan peningkatan sebesar 52%

(sedang).

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa peningkatan hasil belajar tertinggi ada pada jenjang kognitif C3

(mengaplikasikan) untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hal ini disebabkan

karena siswa senang menengerjakan perhitungan, tetapi tidak memahami masalah.

Jenjang kognitif C3 (mengaplikasikan) artinya menggunakan suatu prosedur

dalam suatu situasi tertentu, yang meliputi kemampuan melakukan yaitu

menerapkan suatu prosedur dalam tugas-tugas yang sudah dikenali dan

mengimplementasikan yaitu menggunakan suatu prosedur dalam tugas-tugas yang

belum diketahui.3 Dalam hal ini, sebagian besar kemampuan kognitif C3

3 Lukmanul Hakiim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009),

h. 102.

Page 72: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

56

(mengaplikasikan) yang dituntut adalah menerapkan prosedur dalam hal-hal yang

sudah dikenali sebelumnya. Oleh karena itu, peningkatan hasil belajar dalam

penelitian ini menunjukkan jenjang kognitif C3 (mengaplikasikan) yang tertinggi,

untuk kelas kontrol maupun eksperimen.

Selanjutnya, peningkatan hasil belajar terendah pada kelas kontrol ada

pada jenjang kognitif C4 (menganalisis). Hal ini sejalan dengan pernyataan bahwa

C4 (menganalisis) merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan

kemampuan kognitif sebelumya, yaitu C1 (mengetahui), C2 (memahami), dan C3

(mengaplikasikan).4 Berbeda dengan kelas eksperimen, menunjukkan bahwa hasil

belajar terendah ada pada jenjang kognitif C2 (memahami). Pada kelas

eksperimen, hasil belajar pada jenjang kognitif C4 (menganalisis) lebih tinggi

daripada jenjang kognitif C2 (memahami), dengan perbedaan persentase sebesar

1%. Semestinya, siswa memiiki pemahaman tinggi untuk bisa menganalisis suatu

masalah. Ada tiga kategori pada jenjang kognitif C2 (memahami), yaitu

pemahaman terjemahan (terendah), penafsiran (kedua), dan ekstrapolasi

(tertinggi). Pemahaman terjemahan dalam artian memberikan arti yang

sebenarnya. Sedangkan pemahaman penafsiran yakni menghubungkan bagian-

bagian yang terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, menghubungkan

beberapa bagian dari grafik dengan kejadian, atau membedakan yang pokok dan

yang bukan pokok. Dan yang tertinggi pemahaman ekstrapolasi, yaitu

kemampuan siswa untuk bisa melihat di balik yang tertulis, dapat membuat

ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas persepsi dalam arti waktu,

dimensi, kasus, ataupun masalah yang ada.5 Dalam penelitian ini, kemampuan C2

(memahami) ada pada kategori ekstrapolasi, yaitu kategori pemahaman yang

tertinggi. Walaupun begitu, antara jenjang kognitif C2 (memahami) dan C4

(menganalisis) hanya selisih 1%.

Hasil belajar siswa ini didukung hasil observasi kegiatan siswa selama

pembelajaran dengan menggunakan model LSQ. Aktivitas siswa berada pada

kategori baik (68%) pada indikator mengajukan pertanyaan. Sejalan dengan

4Nana Sudjana, Penilaian Hasil Prses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja

Rosdakarya), h. 27. 5Ibid., h. 24.

Page 73: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

57

penelitian yang dilakukan oleh Ana Supriana (2013) dengan judul “Penerapan

Metode Learning Start with a Questions dalam Pembelajaran Sejarah untuk

Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa” menunjukkan

bahwa pembelajaran dengan menerapkan model LSQ mampu meningkatkan

kemampuan mengemukakan pendapat siswa. Peningkatan aktivitas siswa dalam

mengemukakan pendapat menunjukkan ketertarikan siswa dalam belajar.6 Secara

keseluruhan persentase observasi aktivitas siswa berada pada kategori baik (73%).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Elza Firanda R dan Ani Widayati

(2012) dengan judul “Model Active Learning dengan Teknik Learning Start with

a Questions dalam Peningkatan Keaktifan Peserta Didik pada Pembelajaran

Akutansi Kelas XI Ilmu Sosial 1 SMA Negeri 7 Yogyakarta Tahun Ajaran

2011/2012” bahwa keaktifan siswa meningkat setiap siklusnya, pada aspek visual,

lisan, dan menulis siswa.7

Dari penjelasan di atas, pembelajaran dengan model LSQ telah mampu

meningkatkan hasil belajar siswa dan mendapatkan respon baik dari siswa.

Artinya, secara keseluruhan model LSQ dalam proses pembelajaran momentum

dan impuls memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Febrianda (2012) dengan judul

“Metode Active Learning Tipe Learning Start with a Questions pada

Pembelajaran Matematika di SMPN 33 Padang”, bahwa hasil belajar siswa

dengan menggunakan model LSQ lebih baik daripada kelas konvensional.8 Dari

beberapa kelebihan yang telah dikemukakan di atas, terdapat juga kekurangan

dalam pembelajaran menggunakan model LSQ yang peneliti temukan. Masih

banyak siswa yang tidak berani mengajukan pertanyaan, hal ini terlihat dari hasil

6 Ana Supriana, “Penerapan Metode Learning Start with a Questions dalam Pembelajaran

Sejarah untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa”, Skripsi pada

Universitas Pendidikan Indonesia, 2013, h. i, tidak diterbitkan. 7 Elza Firanda R & Ani Widayati, “Model Active Learning dengan Teknik Learning Start

with a Questions dalam Peningkatan Keaktifan Peserta Didik pada Pembelajaran Akutansi Kelas

XI Ilmu Sosial 1 SMA Negeri 7 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012”, Jurnal Pendidikan

Akutansi Indonesia, Vol. X, 2012, h. 1. 8Febrianda Yenni S, “Metode Active Learning Tipe Learning Start with a Questions pada

Pembelajaran Matematika di SMPN 33 Padang”, Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 1, 2012, h.

73-74.

Page 74: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

58

observasi selama kegiatan pembelajaran. Persentase siswa dalam mengajukan

pertanyaan sebesar 68%.

Page 75: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh model

Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap hasil belajar siswa pada konsep

momentum dan impuls. Hal ini didasarkan pada hasil uji hipotesis menggunakan

uji Mann-Whitney terhadap data posttest. Nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000,

sedangkan nilai taraf signifikansi sebesar 0,05. Nilai rata-rata hasil belajar siswa

di kelas eksperimen yang diberi perlakuan berupa pembelajaran menggunakan

model LSQ lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata hasil belajar siswa di kelas

kontrol. Hasil belajar siswa di kelas eksperimen mengalami peningkatan lebih

tinggi dibandingkan kelas kontrol pada jenjang kognitif C1 (mengingat), C2

(memahami), C3 (menerapkan), dan C4 (menganalisis). Ini memberikan

kesimpulan bahwa terdapat pengaruh model LSQ terhadap hasil belajar siswa

pada konsep momentum dan impuls. Respon siswa terhadap pembelajaran

menggunakan model LSQ berada pada kategori baik, begitu juga hasil observasi

aktivitas siswa saat kegiatan pembelajaran berada pada kategori baik.

B. Saran

Model LSQ secara keseluruhan telah mampu meningkatkan hasil belajar

siswa, namun masih terdapat beberapa kelemahan. Oleh karena itu, peneliti

menyarankan beberapa saran untuk penelitian serupa kedepannya, yaitu:

1. Masih ada beberapa siswa yang tidak berani untuk bertanya atau

mengemukakan pendapatnya, peneliti selanjutnya yang ingin menggunakan

model LSQ sebaiknya menggunakan metode yang lebih menarik untuk

memotivasi siswa agar lebih aktif di kelas.

2. Bagi sekolah dan pihak guru khususnya, hendaklah menggunakan model LSQ

dalam proses pembelajaran fisika pada konsep selain momentum dan impuls.

Page 76: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

60

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Azizah, Siti. (2013). “Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Siswa

Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Pengajuan Pertanyaan”. Skripsi pada

Universitas Islam Negeri Jakarta.

Dahar, Ratna Wilis. (2006). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung:

Erlangga.

Djamarah, Syaiful B. & Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

PT Rineka Cipta.

Eliza, Seprina. (2014). “Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning

Start with a Questions (LSQ) dalam Pembelajaran Matematika Siswa

Kelas XI IIS SMAN 16 Padang”. Skripsi pada STKIP PGRI, Sumatra

Barat.

Giancoli. (2001). Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Hackathorn, Jana, dkk. (2011). Learning by Doing: An Empirical Study of Active

Teaching Techniques. The Journal of Effective Teaching, Vol. 11, No. 2.

Hakiim, Lukmanul. (2009). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV Wacana

Prima.

Hanafiyah & Cucu Suhana. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung:

Refika Aditama.

Humaidi, Abdul Haris & Maksum. (2009). Fisika SMA/MA Kelas XI. Jakarta:

Pustaka Insan Madani.

Ichal, M. Faisal. Pengertian Belajar dan Pengertian Pembelajaran,

(http://ichaledutech.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-belajar-

pengertian.html). diakses pada 05 November 2015, 09:26 WIB.

Iskandar. (2013). Metodologi Penelitian. Jakarta: Ciputat Mega Mall.

Jihad, Asep & Abdul Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo.

Kadir. (2011). Statistika Untuk Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Rosemata

Sampurna.

Page 77: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

61

M, Sardiman A. (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

R, Elza Firanda & Ani Widayati. (2012). “Model Active Learning dengan Teknik

Learning Start with a Questions dalam Peningkatan Keaktifan Peserta

Didik pada Pembelajaran Akutansi Kelas XI Ilmu Sosial 1 SMA Negeri 7

Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012”. Jurnal Pendidikan Akutansi

Indonesia. Vol. X.

Riduwan dan Akdon. (2013). Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika.

(Bandung: Alfabeta.

Ruseffendi. (2005). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Eksakta

Lainnya. Bandung: Tarsito.

S, Febrianda Yenni. (2012). “Metode Active Learning Tipe Learning Start with a

Questions pada Pembelajaran Matematika di SMPN 33 Padang”. Jurnal

Pendidikan Matematika. Vol. 1.

S, Suryo Budi & Munoto. (2013). “Pengaruh Strategi Learning Starts with a

Questions terhadap Hasil Belajar Siswa pada Standar Kompetensi

Memahami Sifat Dasar Simyal Audio di SMK Negeri 2 Surabaya”. Jurnal

Pendidikan Teknik Elektro. Vol. 2.

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Bandung:

Kencana.

Silberman, Mel. (2007). Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, terj

Sarjulu, et. al. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Siregar, Eveline & Hartini Nara. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Slameto. (2010). Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Solihah, Zahrotun. (2012). “Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Siswa

dengan Menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif Metode Learning Start

with a Questions”. Skripsi pada Universitas Islam Negeri Jakarta.

Sudjana, Nana. (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Page 78: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

62

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Supardi. (2012). Aplikasi Statistika dalm Penelitian. Jakarta: Ufuk Press.

Supiyanto. (2007). Fisika untuk SMA kelas IX. Jakarta: Phibeta.

Supriana, Ana. (2013). “Penerapan Metode Learning Start with a Questions

dalam Pembelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Kemampuan

Mengemukakan Pendapat Siswa”. Skripsi pada Universitas Pendidikan

Indonesia.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Kencana.

Trianto. (2012). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Yanti Herlanti. (2006). “Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains”.

Science Education Research. Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Zaini, dkk. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

Zaini, Hisyam, dkk. (2002). Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi.

Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan Kalijaga.

Page 79: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

63

Lampiran 1A

KISI-KISI INSTRUMEN TES

Mata Pelajaran : Fisika

Standar Kompetensi : Momentum dan Impuls

Standar Kompetensi : Menganalisis gejala alam dan keteraturannya

dalam cakupan mekanika benda titik

Kompetensi Dasar : Menunjukkan hubungan antara konsep impuls

momentum untuk menyelesaikan masalah

tumbukan

Kelas / Semester : XI / Ganjil

Jenis Tes : Pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban

Jumlah Soal : 30

Indikator RPP Ranah Penilaian

Jumlah C1 C2 C3 C4

Menjelaskan konsep momentum dan impuls 1,2,3,

4

5,6,7,

8,9,10 10

Memformulasikan persamaan momentum

dan impuls

11,12,

13,14 4

Menganalisis hubungan antara momentum

dan impuls 15,16 19,20 17,18 6

Menjelaskan hukum konservatif momentum 21 22 2

Menerapkan hukum konservatif momentum

untuk sistem tanpa gaya luar 23,14 25,26 4

Menganalisis tumbukan lenting sempurna 27 28 29 30 4

Menganalisis tumbukan lenting sebagian 31 32 33,34 35,36 6

Menganalisis tumbukan tidak lenting sama

sekali 37 38 39 40 4

Total 8 12 12 8 40

Persentase 20% 30% 30% 20% 100%

Page 80: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

64

Lampiran 1B

Kisi-kisi Instrumen

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

Menjelaskan

konsep

momentum dan

impuls

Mendefinisikan

momentum

1. Momentum adalah ....

a. gaya yang diperlukan untuk

membuat suatu benda bergerak

dalam interval waktu tetentu

b. ukuran kecenderungan benda

yang bergerak untuk

melanjutkan geraknya pada

kelajuan tetap

c. hasil kali massa dan

percepatan

d. ukuran kecepatan gerak benda

e. hasil kali gaya dan interval

waktu selama gaya bekerja

Kunci jawaban: B

Momentum adalah ukuran kecenderungan benda

yang sedang bergerak untuk melanjutkan

geraknya pada kelajuan tetap

C1

2. Pernyataan yang tidak benar

mengenai momentum adalah ....

a. momentum adalah hasil kali

massa dan kecepatan

b. momentum adalah ukuran

kecenderungan benda yang

bergerak untuk melanjutkan

geraknya dengan kelajuan

tetap

c. dalam kasus kecelakaan, truk

lebih sulit dihentikan

dibanding sedan karena

Kunci jawaban: E

Pernyataan yang benar terkait momentum adalah:

a. momentum adalah hasil kali massa dan

kecepatan

b. momentum adalah ukuran kecenderungan

benda yang bergerak untuk melanjutkan

geraknya dengan kelajuan tetap

c. momentum sebanding dengan massa dan

kecepatan

d. satuan momentum adalah kg.m.s-1

C1

Page 81: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

65

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

memiliki momentum yang

lebih besar

d. satuan momentum adalah

kg.m.s-1

e. momentum adalah hasil kali

gaya dan interval waktu

selama gaya bekerja

Mendefinisikan

impuls

3. Impuls adalah ....

a. gaya yang diperlukan untuk

membuat suatu benda bergerak

dalam selang waktu tertentu

b. hasil kali massa dan

percepatan

c. hasil kali gaya dan kecepatan

benda

d. ukuran kecenderungan benda

yang bergerak untuk

melanjutkan geraknya pada

kelajuan tetap

e. ukuran kecepatan gerak benda

Kunci jawaban: A

Impuls adalah gaya yang diperlukan untuk

membuat suatu benda bergerak dalam selang

waktu tertentu

C1

4. Satuan impuls adalah ....

a. kg.m.s-1

b. N

c. N.s

d. kg.m.s-2

e. N.s-1

Kunci jawaban: C

Satuan impuls adalah N.s

C1

Menafsirkan

momentum yang

5. Mobil A bermassa 500 kg dan

mobil B bermassa 550 kg. Jika

Kunci jawaban: A

Momentum dipengaruhi oleh massa dan

C2

Page 82: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

66

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

dimiliki benda kedua mobil tersebut melaju

dengan kecepatan sama, maka ....

a. kedua mobil tersebut

mempunyai momentum yang

berbeda karena momentum

dipengaruhi oleh massa dan

kecepatan

b. kedua mobil tersebut

mempunyai momentum yang

sama karena mempunyai

kecepatan yang sama

c. kedua mobil tersebut

mempunyai momentum yang

sama karena momentum tidak

dipengaruhi oleh kecepatan

d. kedua mobil tersebut

mempunyai momentum yang

berbeda karena mempunyai

kecepatan yang berbeda

e. kedua mobil tersebut

mempunyai momentum yang

sama karena momentum tidak

dipengaruhi oleh massa dan

kecepatan

kecepatan

6. Mobil A dan B memiliki massa

yang sama, mobil A melaju dengan

kecepatan v dan mobil B melaju

dengan kecepatan 3v. Pernyataan

Kunci jawaban: E

Momentum berbanding lurus dengan hasil kali

massa dan kecepatan benda

C2

Page 83: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

67

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

yang benar adalah ....

a. momentum mobil A lebih

besar karena melaju dengan

kecepatan v

b. momentum mobil A dan B

sama karena memiliki massa

yang sama

c. momentum mobil A dan B

sama karena momentum tidak

dipengaruhi oleh kecepatan

d. momentum mobil A dan B

berbeda karena momentum

hanya dipengaruhi oleh

kecepatan

e. momentum mobil B lebih

besar karena melaju dengan

kecepatan 3v

Menafsirkan

impuls yang

dimiliki oleh

benda

7. Jika sebuah benda mempunyai

gaya sebesar F dan bergerak dalam

selang waktu t. Jika benda tersebut

bergerak 2 kali lebih lama dari

waktu sebelumnya, maka impuls

yang dialami benda ....

a. tidak berubah karena impuls

tidak dipengaruhi oleh waktu

b. tidak berubah karena gaya

yang dialami benda tetap

c. menjadi setengah kali lebih

Kunci jawaban: D

Impuls berbanding lurus dengan hasil kali gaya

dan waktu

C2

Page 84: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

68

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

cepat dari sebeumnya

d. menjadi dua kali impuls

sebelumnya

e. menjadi empat kali impuls

sebelumnya

8. Jika sebuah benda mempunyai

gaya sebesar F dan bergerak dalam

selang waktu t. Jika gaya yang

bekerja 1/2 kali gaya sebelumnya,

maka impuls yang dialami

benda ....

a. tidak berubah karena impuls

tidak dipengaruhi oleh gaya

b. tidak berubah karena

waktunya tetap

c. menjadisetengah kali impuls

sebelumnya

d. menjadi dua kali impuls

sebelumnya

e. menjadi empat kali mpuls

sebelumnya

Kunci jawaban: C

Impuls berbanding lurus dengan hasil kali gaya

dan waktu

C2

Menyebutkan

pernyataan yang

benar mengenai

impuls dan

momentum

9. Perhatikan pernyataan berikut!

1) Momentum sebanding dengan

massa

2) Momentum berbanding

terbalik dengan kecepatan

3) Momentum berbanding

terbalik dengan gaya

Kunci jawaban: C

1) Momentum sebanding dengan massa

2) Momentum sebanding dengan kecepatan

3) Dimensi momentum adalah [M][L][T]-2

C2

Page 85: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

69

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

4) Dimensi momentum adalah

[M][L][T]-2

Pernyataan yang benar mengenai

momentum adalah ....

a. 1, 2 dan 4

b. 1, 3 dan 4

c. 1 dan 4

d. 1 saja

e. 3 saja

10. Perhatikan pernyataan berikut!

1) Impuls berbanding terbalik

dengan massa

2) Impuls berbanding terbalik

dengan kecepatan

3) Impuls sebanding dengan gaya

4) Dimensi Impuls adalah

[M][L][T]-2

Pernyataan yang benar mengenai

impuls adalah ....

a. 1, 2 dan 4

b. 3 dan 4

c. 1 dan 4

d. 1 saja

e. 3 saja

Kunci jawaban: B

1) Impuls sebanding dengan massa

2) Impuls sebanding dengan kecepatan

3) Dimensi impuls adalah [M][L][T]-2

C2

Memformulasikan

persamaan

momentum dan

impuls

Menentukan besar

momentum

11. Sebuah mobil pengangkut barang

memiliki massa 800 kg melaju

dengan kecepatan 234 km.jam-1

.

Besar momentum mobil tersebut

Diket:

= 800 kg

= 65 m.s-1

Ditanya:

C3

Page 86: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

70

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

adalah ....

a. 12300 kg.m.s-1

b. 26000 kg.m.s-1

c. 50000 kg.m.s-1

d. 52000 kg.m.s-1

e. 62000 kg.m.s-1

= ?

Penyelesaian soal:

Kunci jawaban: D

12. Bola kaki bermassa 440 gr mula-

mula diam, ditendang dengan gaya

4 N sehingga bergerak dengan

kecepatan 0,5 ms-1

. besarnya

perubahan momentum yang

dialami benda adalah ....

a. 0,11 kg.m.s-1

b. 0,22 kg.m.s-1

c. 0,44 kg.m.s-1

d. 2,0 kg.m.s-1

e. 20 kg.m.s-1

Diket:

= 440 g = 0,44 kg

= 4 N

= 0 m.s-1

= 0,5 m.s-1

Ditanya:

= ?

Penyelesaian soal: ( )

( )

Kunci jawaban: B

C3

Menentukan besar

impuls

13. Dalam permainan sepak bola, bola

ditendang oleh penyerang ke arah

gawang. Jika gaya yang diberikan

penyerang pada bola 48 N dalam

selang waktu 0,8 s, maka besar

impuls pada saat kaki penyerang

menyentuh bola adalah ....

a. 5 N.s

b. 12 N.s

Diket:

= 4 N

= 0,8 s

Ditanya:

= ?

Penyelesaian soal:

Kunci jawaban: C

C3

Page 87: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

71

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

c. 38,4 N.s

d. 50 N.s

e. 120 N.s

14. Besar impuls pada benda yang

diberikan gaya sebesar 2 N dalam

selang waktu 60 s adalah ....

a. 0 N.s

b. 0,3 N.s

c. 15 N.s

d. 30 N.s

e. 120 N.s

Diket:

= 2 N

= 60 s

Ditanya:

= ?

Penyelesaian soal:

Kunci jawaban: E

C3

Menganalisis

hubungan

momentum dan

impuls

Mengidentifikasi

hubungan

momentum dan

impuls

15. Pernyataan yang benar mengenai

hubungan impuls dan momentum

adalah ....

a. impuls adalah perubahan

momentum

b. impuls berbanding terbalik

dengan momentum

c. gaya berbanding terbalik

dengan kecepatan

d. gaya berbanding lurus dengan

waktu kontak

e. semua benar

Kunci jawaban: A

Impuls adalah perubahan momentum

C2

16. Jika impuls diperbesar dua kali

semula, maka perubahan

momentum benda ....

Kunci jawaban: A

Impuls berbanding lurus dengan perubahan

momentum

C2

Page 88: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

72

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

a. menjadi dua kali semula

b. tetap

c. menjadi setengah kali semula

d. menjadi empat kali semula

e. nol

Menentukan besar

gaya dari

hubungan

momentum dan

impuls

17. Bola bermassa 0,15 kg pada

permainan softball dilempar

mendarat ke kanan dengan

kelajuan 20 m.s-1

. Setelah dipukul,

bola bergerak ke kiri dengan

kelajuan 30 m.s-1

. Jika waktu

kontak pemukul dan bola 0,1 s,

gaya rata-rata yang dikerjakan

pemukul pada bola adalah ....

a. 15 N ke kanan

b. 15 N ke kiri

c. 50 N ke kanan

d. 75 N ke kenan

e. 75 N ke kiri

Diket:

= 0,15 kg

= 20 m.s-1

= -30 m.s-1

= 0,1 s

Ditanya:

= ?

Penyelesaian:

( )

(( ) )

( )

(tanda -, arah ke kiri)

Kunci jawaban: E

C4

18. Sebuah bola bermassa 0,5 kg

dilemparkan ke arah dinding

dengan kecepatan 30 m.s-1

,

kemudian bola memantul dengan

kecepatan 20 m.s-1

secara tegak

lurus. Jika waktu kontak dinding

dengan bola adalah 0,01 s, gaya

yang dikerjakan dinding pada bola

Diket:

= 0,5 kg

= 30 m.s-1

= -20 m.s-1

= 0,01 s

Ditanya:

?

Jawab:

C4

Page 89: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

73

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

adalah ....

a. -500 N

b. -2500 N

c. 200 N

d. 500 N

e. 2500 N

( ) ( )

( ( )) ( )

(tanda -, arah ke kiri)

Kunci jawaban: B

Menentukan

perubahan

momentum dari

hubungan

momentum dan

impuls

19. Sebuah bola kaki bermassa 400 gr

mula-mula diam, ditendang oleh

Vino dengan gaya sebesar 5 N.

Jika lama kaki Vino menyentuh

bola adalah 0,05 s. Perubahan

momentum yang dialami bola

adalah ....

a. 0,25 N.s

b. 0,5 N.s

c. 1 N.s

d. 2 N.s

e. 3 N.s

Diket:

= 400 gr = 0,4 kg

= 5 N

= 0,05 s

Ditanya:

= ?

Penyelesaian:

Kunci jawaban: A

C3

20. Gaya sebesar 4 N dibutuhkan

untuk mendorong sebuah meja.

Jika lama gaya bekerja 6 s, maka

perubahan momentum pada meja

Diket:

= 4 N

= 6 s

Ditanya:

C3

Page 90: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

74

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

adalah ....

a. 1,5 kg.m.s-1

b. 20 kg.m.s-1

c. 24 kg.m.s-1

d. 25 kg.m.s-1

e. 30 kg.m.s-1

= ?

Penyelesaian:

Kunci jawaban: C

Menjelaskan

hukum

konservatif

momentum

Mengemukakan

hukum

konservatif

momentum

21. Jika resultan gaya yang bekerja

pada benda sama dengan nol, maka

momentum total sebelum

tumbukan sama dengan

momentum total setelah tumbukan.

Ini adalah bunyi hukum ....

a. konservatif momentum

b. konservatif energi mekanik

c. energi kinetik

d. energi potensial

e. konservatif energy

Kunci jawaban: A

Bunyi hukum konservatif momentum adalah

“Jika resultan gaya yang bekerja pada benda

sama dengan nol, maka momentum total sebelum

tumbukan sama dengan momentum total setelah

tumbukan”

C1

22. Beberapa buah bola dengan massa

yang berbeda dijatuhkan dari

ketinggian yag sama. Bola yang

memantul paling itnggi adalah ....

a. bola dengan massa paling

besar, karena memiliki

momentum paling besar

b. bola dengan massa paling

kecil, karena memiliki

momentum paling kecil

c. bola dengan massa paling

Kunci jawaban: A

C2

Page 91: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

75

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

besar, karena memiliki

momentum paling kecil

d. bola dengan masa paling kecil,

karena memiliki momentum

paling besar

e. semua bola memantul dengan

ketinggian yang sama

Menerapkan

hukum

konservatif

momentum untuk

sistem tanpa gaya

luar

Menentukan

kecepatan benda

setelah

bertumbukan

23. Sebuah bola bermassa 0,2 kg yang

mula-mula diam, dikenai bola lain

bermassa 0,3 kg yang bergerak

dengan kecepatan 2 m/s. Jika

setelah tumbukan bola kedua diam,

maka kecepatan bola pertama

adalah ....

a. 0,1 m.s-1

b. 0,4 m.s-1

c. 1 m.s-1

d. 2 m.s-1

e. 3m.s-1

Diket:

= 0,2 kg

= 0,3 kg

= 0 ms-1

= 2 ms-1

= 0 ms-1

Ditanya:

= ?

Penyelesaian:

( )( ) ( )( ) ( )( ) ( )( )

Kunci jawaban: E

C3

24. Dua buah mobil-mobilan bergerak

berlawanan arah. Mobil pertama

bermassa 3 kg bergerak dengan

kecepatan 2 m.s-1

, sedangkan

mobil kedua bermassa 2 kg

bergerak dengan kecepatan 2 m.s-1

.

Bila setelah bertabrakan, kecepatan

mobil pertama 1 ms-1

searah gerak

Diket:

= 3 kg

= 2 kg

= 2 m.s-1

= -2 m.s-1

= 1 m.s-1

Ditanya:

= ?

C3

Page 92: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

76

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

semula, maka kecepatan mobil

kedua adalah ....

a. 0,5 m.s-1

b. 1,5 m.s-1

c. 2 m.s-1

d. 3 m.s-1

e. 3,5 m.s-1

Penyelesaian:

( )( ) ( )( ) ( )( ) ( )( )

Kunci jawaban: A

Menganalisis

hukum

konservatif

momentum dalam

berbagai peristiwa

25. Alif sedang berada dalam perahu

yang bergerak dengan kecepatan 4

m.s-1

. Massa perahu dan Alif

masing-masing adalah 200 kg dan

60 kg. Kecepatan perahu sekarang

jika Alif tiba-tiba terjatuh dari

perahu adalah ....

a. 1,5 m.s-1

b. 2,5 m.s-1

c. 3,2 m.s-1

d. 5,0 m.s-1

e. 5,2 m.s-1

Diket:

= 200 kg

= 60 kg

= = 4 ms-1

= 0 ms-1

Ditanya:

= ?

Penyelesaian:

( )( ) ( )( ) ( )( ) ( )( )

Kunci jawaban: E

C4

26. Budi sedang berada dalam perahu

yang bergerak ke arah Timur

dengan kecepatan 4 ms-1

. Massa

perahu dan Budi masing-masing

adalah 200 kg dan 60 kg.

Kecepatan perahu sekarang jika

Budi tiba-tiba melompat dari

perahu ke arah Barat dengan

kecepatan 4 m.s-1

adalah ....

Diket:

= 200 kg

= 60 kg

= = 4 m.s-1

= -4 ms-1

Ditanya:

= ?

Penyelesaian:

C4

Page 93: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

77

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

a. 1,5 m.s-1

b. 4 m.s-1

c. 5 m.s-1

d. 6 m.s-1

e. 6,4 m.s-1

( )( ) ( )( ) ( )( ) ( )( )

Kunci jawaban: E

Menganalisis

tumbukan lenting

sempurna

Mengidentifikasi

tumbukan lenting

sempurna

27. Peristiwa yang memenuhi hukum

konservatif momentum dan hukum

konservatif energi kinetik dan

memilki koefisien restitusi 1

adalah jenis tumbukan ....

a. tidak lenting sama sekali

b. lenting sebagian

c. lenting sempurna

d. lenting sempurna dan sebagian

e. lenting

Kunci jawaban: C

Pada tumbukan lenting sempurna berlaku

a. hukum konservatif momentum

b. hukum konservatif energi kinetik

c. koefisien restitusi 1

C1

28. Pada tumbukan lenting sempurna

tidak ada energi kinetik yang

hilang, maka berlaku hukum

konservatif ....

a. momentum dan potensial

b. momentum dan kinetik

c. energi kinetik saja

d. momentum saja

e. energi mekanik

Kunci jawaban: A C2

Menghitung

kecepatan benda

setelah tumbukan

lenting sempurna

29. Benda A dan B masing-masing

massanya 2 kg dan 1 kg, benda A

bergerak ke Timur dengan

kecepatan 4 m.s-1

menumbuk

Diket:

= 2 kg

= 1 kg

= 4 m.s-1

C3

Page 94: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

78

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

benda B yang sedang bergerak ke

Barat dengan kecepatan 3 m.s-1

.

Jika setelah tumbukan benda B

bergerak ke Timur 2 m.s-1

,

kecepatan bola A setelah tumbukan

adalah ....

a.

m.s

-1 ke Barat

b.

m.s

-1 ke Barat

c.

m.s

-1 ke Timur

d.

m.s

-1 ke Barat

e.

m.s

-1 ke Timur

= -3 m.s-1

= 2 m.s-1

Ditanya:

= ?

Penyelesaian:

( )( ) ( )( ) ( )( ) ( )( )

Kunci Jawaban: C

30. Dua bola tenis yang identik

bergerak berlawanan arah,

bertumbukan lenting sempurna.

Jika kecepatan awal bola pertama

dan kedua adalah 2 m.s-1

dan 1

m.s-1

, tentukan kecepatan bola

kedua sesudah tumbukan ....

a. 1 m.s-1

b. 2 m.s-1

c. 3 m.s-1

d. 4 m.s-1

e. 5 m.s-1

Diket:

= 2 ms-1

= -1 ms-1

Ditanya:

= ?

= ?

Penyelesaian:

(tumbukan lenting sempurna)

( )( ) ( )( ) ( )( ) ( )( )

... (1)

C4

Page 95: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

79

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

( )

... (2)

Substitusikan persamaan (1) ke pers (2)

( )

Kunci jawaban: A

Menganalisis

tumbukan lenting

sebagian

Mengidentifikasi

tumbukan lenting

sebagian

31. Peristiwa yang memenuhi hukum

konservatif energi mekanik,

sedangkan hukum konservatif

energi kinetik tidak berlaku

padanya dan memiliki koefisien

restitusi 0 < e < 1, adalah jenis ...

a. lenting sempurna

b. lenting sebagian

c. tidak lenting sama sekali

d. lenting sebagian dan tidak

lenting sama sekali

e. lenting

Kunci jawaban: B C1

32. Pernyataan yang benar mengenai

tumbukan lenting sebagian adalah,

kecuali ....

a. berlaku hukum konservatif

momentum

b. berlaku hukum konservatif

Kunci jawaban: C

Pada tumbukan lenting sebagian berlaku:

a. hukum konservatif momentum

b. hukum konservatif energi kinetik

c. 0 < e < 1

Jenis tumbukan yang banyak dialami benda-

C2

Page 96: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

80

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

energi mekanik

c. berlaku hukum konservatif

energi kinetik

d. 0 < e < 1

e. jenis tumbukan yang banyak

dialami benda-benda di alam

benda di alam

Menghitung

tinggi pantulan

bola

33. Sebuah bola tenis dijatuhkan dari

ketinggian 6 m, sehingga

menumbuk lantai dan akhirnya

memantul. Apabila tinggi pantulan

pertama 3 m, tinggi pantulan kedua

adalah ....

a. 1 m

b. 1,5 m

c. 2 m

d. 2,5 m

e. 3 m

Diket:

6 m

3 m

Ditanya:

?

Penyelesaian:

Kunci jawaban: B

C3

34. Sebuah bola tenis jatuh bebas dari

ketinggian 100 m. Jika koefisien

restitusi antara bola dengan lantai

0,5, maka tinggi pentulan pertama

bola adalah ....

a. 10 m

b. 15 m

c. 20 m

d. 25 m

Diket:

100 m

0,5

Ditanya:

?

Penyelesaian:

C3

Page 97: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

81

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

e. 50 m √

( )

Kunci jawaban: D

Menghitung

kecepatan benda

setelah

bertumbukan

lenting sebagian

35. Sebuah bola dijatuhkan dari

ketinggian 4,5 m tanpa kecepatan

awal. Apabila diketahui koefisien

restitusi tumbukan bola dengan

lantai 0,2 dan percepatan gravitasi

10 m.s-2

, kecepatan pantulan bola

adalah ....

a. 0,6 m.s-1

, searah dengan gerak

semula

b. √ m.s-1

, berlawanan arah

dengan gerak semula

c. √ m.s-1

, berlawanan arah

dengan gerak semula

d. 16 m.s-1

, searah dengan gerak

semula

e. 25 m.s-1

, berlawanan arah

dengan gerak semula

Diket:

= 4,5 m

= √ = √ = √ 1

= 0 m.s-1

= 0 m.s-1

Ditanya:

= ?

Jawab:

(-) berlawanan arah semula

Kunci jawaban: C

C4

36. Sebuah bola tenis dijatuhkan dari

ketinggian 100 m dengan

kecepatan awal 15 m.s-1

, sehingga

menumbuk lantai dan akhirnya

memantul. Jika tinggi pantulan

Diket:

= 6 m

= 3 m

= 15 m.s-1

= 0 m.s-1

C4

Page 98: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

82

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

pertama 25 m, maka kecepatan

pantulan bola adalah ....

a. 15 m.s-1

, berlawanan dengan

arah semula

b. 18 m.s-1

, berlawanan dengan

arah semula

c. 20 m.s-1

, berlawanan dengan

arah semula

d. 25 m.s-1

, berlawanan dengan

arah semula

e. 30 m.s-1

, berlawanan dengan

arah semula

= 0 m.s-1

Ditanya:

= ?

Jawab:

Terlebih dahulu tentukan nilai e, dengan cara:

sehingga,

(-) berlawanan arah semula

Kunci jawaban: E

Menganalisis

tumbukan tidak

lenting sama

sekali

Mengidentifikasi

tumbukan tidak

lenting sama

sekali

37. Pernyataan yang salah mengenai

tumbukan tidak lenting sama sekali

adalah ....

a. berlaku hukum konservatif

momentum

b. berlaku hukum konservatif

energi mekanik

c. e = 0

Kunci jawaban: D

Pada tumbukan tidak lenting sama sekali berlaku:

a. hukan konservatif momentum

b. hukum konservatif energi mekanik

c. e = 0

d. setelah tumbukan, kedua benda bergerak

bersamaan

C1

Page 99: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

83

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

d. 0 < e < 1

e. setelah tumbukan, kedua benda

bergerak bersamaan

38. Contoh tumbukan tidak lenting

sama sekali adalah ....

a. peluncuran roket

b. tabrakan dua mobil, salah satu

mobil terpental

c. peluru yang ditembakkan ke

sebuah balok sehingga berayun

bersama

d. bola yang dijatuhkan dari

ketinggian tertentu, sehingga

memantul sampai akhirnya

diam

e. mobil menabrak pohon

Kunci jawaban: C

Contoh tumbukan tidak lenting sama sekali

adalah peluru uyang ditembakkan ke sebuah

balok sehingga berayun bersama

C2

Menghitung

kecepatan benda

setelah

bertumbukan

tidak lenting sama

sekali

39. Sebutir peluru bermassa 28 gr

bergerak dengan kecepatan 40 ms-

1, mengenai sebuah balok kayu

yang sedang diam. Setelah

mengenai balok kayu, peluru

bersarang di dalamnya. Jika massa

balok 1 kg, maka kecepatan gerak

balok adalah ....

a. 22 m.s-1

b. 32 m.s-1

c. 30 m.s-1

d. 40 m.s-1

Diket:

= 25 gr = 0,25 kg

= 1 kg

= 0 m.s-1

= 40 m.s-1

Ditanya:

= ?

Jawab: ( )

( )( ) ( )( ) ( )

Kunci jawaban: B

C3

Page 100: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

84

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif e. 44 m.s

-1

40. Peluru bermassa 100 gram

ditembakkan pada sebuah balok

diam bermassa 2 kg yang

digantung dengan tali. Tembakan

tersebut menyebabkan balok naik

0,8 cm dari posisi semuladan

peluru bersarang di dalam balok.

Kecepatan peluru setelah

ditembakkan adalah ....

a. 3,8

b. 5,2

c. 8,4 m.s-1

d. 10,2 m.s-1

e. 15,1 m.s-1

Diket:

100 gr = 0,1 kg

2 kg

0,8 cm = 0,008 m

0 m.s-1

Ditanya:

?

Penyelesaian: ( )

* √

√( )( )( )

( ) ( )( ) ( )( ) ( )

Kunci jawaban: C

C4

Page 101: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

85

Lampiran 1C

Hasil Uji Coba Instrumen Tes

Reliabilitas Tes = 0.66

Jumlah Subjek = 31

No

Butir

Daya Beda

(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi Kesimpulan

1 37.50 Sedang 0.407 Sangat Signifikan Digunakan

2 62.50 Sedang 0.509 Sangat Signifikan Digunakan

3 37.50 Sangat Mudah 0.465 Sangat Signifikan Digunakan

4 25.00 Sedang 0.098 - Tidak Digunakan

5 75.00 Sedang 0.539 Sangat Signifikan Digunakan

6 87.50 Sedang 0.646 Sangat Signifikan Digunakan

7 62.50 Sedang 0.308 Signifikan Digunakan

8 0.00 Sedang 0.116 - Tidak Digunakan

9 37.50 Sukar 0.319 Signifikan Digunakan

10 37.50 Sukar 0.344 Signifikan Digunakan

11 25.00 Sangat sukar 0.323 Signifikan Digunakan

12 25.00 Sedang 0.270 - Tidak Digunakan

13 12.50 Sangat Mudah 0.050 - Tidak Digunakan

14 50.00 Sedang 0.439 Sangat Signifikan Digunakan

15 25.00 Sedang 0.211 - Tidak Digunakan

16 50.00 Sedang 0.367 Signifikan Digunakan

17 12.50 Sangat Sukar 0.303 - Tidak Digunakan

18 50.00 Sedang 0.446 Sangat Signifikan Digunakan

19 37.50 Sangat Mudah 0.465 Sangat Signifikan Digunakan

20 12.50 Mudah 0.227 - Tidak Digunakan

21 25.00 Mudah 0.295 - Tidak Digunakan

22 62.50 Mudah 0.564 Sangat Signifikan Digunakan

23 50.00 Sedang 0.344 Signifikan Digunakan

24 25.00 Sedang 0,266 - Tidak Digunakan

25 87.50 Sedang 0.597 Sangat Signifikan Digunakan

26 87.50 Sedang 0.659 Sangat Signifikan Digunakan

27 37.50 Mudah 0.307 Signifikan Digunakan

28 25.00 Sedang 0.195 - Tidak Digunakan

29 25.00 Sangat Sukar 0.250 - Tidak Digunakan

30 100.00 Sedang 0.740 Sangat Signifikan Digunakan

31 75.00 Sukar 0.593 Sangat Signifikan Digunakan

32 25.00 Sedang 0.162 - Tidak Digunakan

33 62.00 Sedang 0.475 Sangat Signifikan Digunakan

34 50.00 Sukar 0.472 Sangat Signifikan Digunakan

35 0.00 Sukar 0.065 - Tidak Digunakan

36 87.50 Sedang 0.657 Sangat Signifikan Digunakan

37 0.00 Sedang 0.104 - Tidak Digunakan

38 62.50 Sedang 0.558 Sangat Signifikan Digunakan

39 37.50 Sukar 0.286 - Tidak Digunakan

40 75.00 sedang 0.606 Sangat Signifikan Digunakan

Page 102: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

86

Page 103: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

87

Page 104: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

88

Page 105: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

89

Page 106: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

90

Page 107: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

91

Page 108: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

92

Page 109: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

93

Page 110: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

94

Page 111: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

95

Page 112: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

96

Page 113: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

97

Lampiran 1D

Instrumen Tes Setelah Uji Coba

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

Menjelaskan

konsep

momentum dan

impuls

Mendefinisikan

momentum

1. Momentum adalah ....

a. gaya yang diperlukan untuk

membuat suatu benda bergerak

dalam interval waktu tetentu

b. ukuran kecenderungan benda

yang bergerak untuk

melanjutkan geraknya pada

kelajuan tetap

c. hasil kali massa dan

percepatan

d. ukuran kecepatan gerak benda

e. hasil kali gaya dan interval

waktu selama gaya bekerja

Kunci jawaban: B

Momentum adalah ukuran kecenderungan benda

yang sedang bergerak untuk melanjutkan

geraknya pada kelajuan tetap

C1

2. Pernyataan yang tidak benar

mengenai momentum adalah ....

a. momentum adalah hasil kali

massa dan kecepatan

b. momentum adalah ukuran

kecenderungan benda yang

bergerak untuk melanjutkan

geraknya dengan kelajuan

tetap

c. dalam kasus kecelakaan, truk

lebih sulit dihentikan

dibanding sedan karena

Kunci jawaban: E

Pernyataan yang benar terkait momentum adalah:

a. momentum adalah hasil kali massa dan

kecepatan

b. momentum adalah ukuran kecenderungan

benda yang bergerak untuk melanjutkan

geraknya dengan kelajuan tetap

c. momentum sebanding dengan massa dan

kecepatan

d. satuan momentum adalah kg.m.s-1

C1

Page 114: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

98

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

memiliki momentum yang

lebih besar

d. satuan momentum adalah

kg.m.s-1

e. momentum adalah hasil kali

gaya dan interval waktu

selama gaya bekerja

Mendefinisikan

impuls

3. Impuls adalah ....

a. gaya yang diperlukan untuk

membuat suatu benda bergerak

dalam selang waktu tertentu

b. hasil kali massa dan

percepatan

c. hasil kali gaya dan kecepatan

benda

d. ukuran kecenderungan benda

yang bergerak untuk

melanjutkan geraknya pada

kelajuan tetap

e. ukuran kecepatan gerak benda

Kunci jawaban: A

Impuls adalah gaya yang diperlukan untuk

membuat suatu benda bergerak dalam selang

waktu tertentu

C1

Menafsirkan

momentum yang

dimiliki benda

4. Mobil A bermassa 500 kg dan

mobil B bermassa 550 kg. Jika

kedua mobil tersebut melaju

dengan kecepatan sama, maka ....

a. kedua mobil tersebut

mempunyai momentum yang

berbeda karena momentum

dipengaruhi oleh massa dan

Kunci jawaban: A

Momentum dipengaruhi oleh massa dan

kecepatan

C2

Page 115: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

99

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

kecepatan

b. kedua mobil tersebut

mempunyai momentum yang

sama karena mempunyai

kecepatan yang sama

c. kedua mobil tersebut

mempunyai momentum yang

sama karena momentum tidak

dipengaruhi oleh kecepatan

d. kedua mobil tersebut

mempunyai momentum yang

berbeda karena mempunyai

kecepatan yang berbeda

e. kedua mobil tersebut

mempunyai momentum yang

sama karena momentum tidak

dipengaruhi oleh massa dan

kecepatan

5. Mobil A dan B memiliki massa

yang sama, mobil A melaju dengan

kecepatan v dan mobil B melaju

dengan kecepatan 3v. Pernyataan

yang benar adalah ....

a. momentum mobil A lebih besar

karena melaju dengan

kecepatan v

b. momentum mobil A dan B

sama karena memiliki massa

Kunci jawaban: E

Momentum berbanding lurus dengan hasil kali

massa dan kecepatan benda

C2

Page 116: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

100

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

yang sama

c. momentum mobil A dan B

sama karena momentum tidak

dipengaruhi oleh kecepatan

d. momentum mobil A dan B

berbeda karena momentum

hanya dipengaruhi oleh

kecepatan

e. momentum mobil B lebih

besar karena melaju dengan

kecepatan 3v

Menafsirkan

impuls yang

dimiliki oleh

benda

6. Jika sebuah benda mempunyai

gaya sebesar F dan bergerak dalam

selang waktu t. Jika benda tersebut

bergerak 2 kali lebih lama dari

waktu sebelumnya, maka impuls

yang dialami benda ....

a. tidak berubah karena impuls

tidak dipengaruhi oleh waktu

b. tidak berubah karena gaya

yang dialami benda tetap

c. menjadi setengah kali lebih

cepat dari sebeumnya

d. menjadi dua kali impuls

sebelumnya

e. menjadi empat kali impuls

sebelumnya

Kunci jawaban: D

Impuls berbanding lurus dengan hasil kali gaya

dan waktu

C2

Page 117: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

101

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

Menyebutkan

pernyataan yang

benar mengenai

impuls dan

momentum

7. Perhatikan pernyataan berikut!

1) Momentum sebanding dengan

massa

2) Momentum berbanding

terbalik dengan kecepatan

3) Momentum berbanding

terbalik dengan gaya

4) Dimensi momentum adalah

[M][L][T]-2

Pernyataan yang benar mengenai

momentum adalah ....

a. 1, 2 dan 4

b. 1, 3 dan 4

c. 1 dan 4

d. 1 saja

e. 3 saja

Kunci jawaban: C

1) Momentum sebanding dengan massa

2) Momentum sebanding dengan kecepatan

3) Dimensi momentum adalah [M][L][T]-2

C1

8. Perhatikan pernyataan berikut!

1) Impuls berbanding terbalik

dengan massa

2) Impuls berbanding terbalik

dengan kecepatan

3) Impuls sebanding dengan gaya

4) Dimensi Impuls adalah

[M][L][T]-2

Pernyataan yang benar mengenai

impuls adalah ....

a. 1, 2 dan 4

b. 3 dan 4

Kunci jawaban: B

1) Impuls sebanding dengan massa

2) Impuls sebanding dengan kecepatan

3) Dimensi impuls adalah [M][L][T]-2

C1

Page 118: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

102

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

c. 1 dan 4

d. 1 saja

e. 3 saja

Memformulasikan

persamaan

momentum dan

impuls

Menentukan besar

momentum

9. Sebuah mobil pengangkut barang

memiliki massa 800 kg melaju

dengan kecepatan 234 km.jam-1

.

Besar momentum mobil tersebut

adalah ....

a. 12300 kg.m.s-1

b. 26000 kg.m.s-1

c. 50000 kg.m.s-1

d. 52000 kg.m.s-1

e. 62000 kg.m.s-1

Diket:

= 800 kg

= 65 m.s-1

Ditanya:

= ?

Penyelesaian soal:

Kunci jawaban: D

C3

Menentukan besar

impuls

10. Besar impuls pada benda yang

diberikan gaya sebesar 2 N dalam

selang waktu 60 s adalah ....

a. 0 N.s

b. 0,3 N.s

c. 15 N.s

d. 30 N.s

e. 120 N.s

Diket:

= 2 N

= 60 s

Ditanya:

= ?

Penyelesaian soal:

Kunci jawaban: E

C3

Page 119: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

103

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

Menganalisis

hubungan

momentum dan

impuls

Mengidentifikasi

hubungan

momentum dan

impuls

11. Jika impuls diperbesar dua kali

semula, maka perubahan

momentum benda ....

a. menjadi dua kali semula

b. tetap

c. menjadi setengah kali semula

d. menjadi empat kali semula

e. nol

Kunci jawaban: A

Impuls berbanding lurus dengan perubahan

momentum

C2

Menentukan besar

gaya dari

hubungan

momentum dan

impuls

12. Sebuah bola bermassa 0,5 kg

dilemparkan ke arah dinding

dengan kecepatan 30 m.s-1

,

kemudian bola memantul dengan

kecepatan 20 m.s-1

secara tegak

lurus. Jika waktu kontak dinding

dengan bola adalah 0,01 s, gaya

yang dikerjakan dinding pada bola

adalah ....

a. -500 N

b. -2500 N

c. 200 N

d. 500 N

e. 2500 N

Diket:

= 0,5 kg

= 30 m.s-1

= -20 m.s-1

= 0,01 s

Ditanya:

?

Jawab:

( ) ( )

( ( )) ( )

C4

Page 120: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

104

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

(tanda -, arah ke kiri)

Kunci jawaban: B

Menentukan

perubahan

momentum dari

hubungan

momentum dan

impuls

13. Sebuah bola kaki bermassa 250 gr

mula-mula diam, ditendang oleh

Vino dengan gaya sebesar 500 N.

Jika lama kaki Vino menyentuh

bola adalah 0,05 s. Perubahan

momentum yang dialami bola

adalah ....

a. 25 N.s

b. 30 N.s

c. 35 N.s

d. 40 N.s

e. 50 N.s

Diket:

= 250 gr = 0,25 kg

= 500 N

= 0,05 s

Ditanya:

= ?

Penyelesaian:

Kunci jawaban: A

C3

Page 121: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

105

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

Menjelaskan

hukum

konservatif

momentum

Mengemukakan

hukum

konservatif

momentum

14. Beberapa buah bola dengan massa

yang berbeda dijatuhkan dari

ketinggian yag sama. Bola yang

memantul paling itnggi adalah ....

a. bola dengan massa paling

besar, karena memiliki

momentum paling besar

b. bola dengan massa paling

kecil, karena memiliki

momentum paling kecil

c. bola dengan massa paling

besar, karena memiliki

momentum paling kecil

d. bola dengan masa paling kecil,

karena memiliki momentum

paling besar

e. semua bola memantul dengan

ketinggian yang sama

Kunci jawaban: A

C2

Page 122: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

106

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

Menerapkan

hukum

konservatif

momentum untuk

sistem tanpa gaya

luar

Menentukan

kecepatan benda

setelah

bertumbukan

15. Sebuah bola bermassa 0,2 kg yang

mula-mula diam, dikenai bola lain

bermassa 0,3 kg yang bergerak

dengan kecepatan 2 m/s. Jika

setelah tumbukan bola kedua diam,

maka kecepatan bola pertama

adalah ....

a. 0,1 m.s-1

b. 0,4 m.s-1

c. 1 m.s-1

d. 2 m.s-1

e. 3m.s-1

Diket:

= 0,2 kg

= 0,3 kg

= 0 ms-1

= 2 ms-1

= 0 ms-1

Ditanya:

= ?

Penyelesaian:

( )( ) ( )( ) ( )( ) ( )( )

Kunci jawaban: E

C3

Menganalisis

hukum

konservatif

momentum dalam

berbagai peristiwa

16. Alif sedang berada dalam perahu

yang bergerak dengan kecepatan 4

m.s-1

. Massa perahu dan Alif

masing-masing adalah 200 kg dan

60 kg. Kecepatan perahu sekarang

jika Alif tiba-tiba terjatuh dari

perahu adalah ....

a. 1,5 m.s-1

b. 2,5 m.s-1

c. 3,2 m.s-1

d. 5,0 m.s-1

e. 5,2 m.s-1

Diket:

= 200 kg

= 60 kg

= = 4 ms-1

= 0 ms-1

Ditanya:

= ?

Penyelesaian:

( )( ) ( )( ) ( )( ) ( )( )

Kunci jawaban: E

C4

17. Budi sedang berada dalam perahu

yang bergerak ke arah Timur

Diket:

= 200 kg

C4

Page 123: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

107

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

dengan kecepatan 4 ms-1

. Massa

perahu dan Budi masing-masing

adalah 200 kg dan 60 kg.

Kecepatan perahu sekarang jika

Budi tiba-tiba melompat dari

perahu ke arah Barat dengan

kecepatan 4 m.s-1

adalah ....

a. 1,5 m.s-1

b. 4 m.s-1

c. 5 m.s-1

d. 6 m.s-1

e. 6,4 m.s-1

= 60 kg

= = 4 m.s-1

= -4 ms-1

Ditanya:

= ?

Penyelesaian:

( )( ) ( )( ) ( )( ) ( )( )

Kunci jawaban: E

Menganalisis

tumbukan lenting

sempurna

Mengidentifikasi

tumbukan lenting

sempurna

18. Peristiwa yang memenuhi hukum

konservatif momentum dan hukum

konservatif energi kinetik dan

memilki koefisien restitusi 1

adalah jenis tumbukan ....

a. tidak lenting sama sekali

b. lenting sebagian

c. lenting sempurna

d. lenting sempurna dan sebagian

e. lenting

Kunci jawaban: C

Pada tumbukan lenting sempurna berlaku

d. hukum konservatif momentum

e. hukum konservatif energi kinetik

f. koefisien restitusi 1

C1

19. Dua bola tenis yang identik Diket: C4

Page 124: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

108

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

Menghitung

kecepatan benda

setelah tumbukan

lenting sempurna

bergerak berlawanan arah,

bertumbukan lenting sempurna.

Jika kecepatan awal bola pertama

dan kedua adalah 2 m.s-1

dan 1

m.s-1

, tentukan kecepatan bola

kedua sesudah tumbukan ....

a. 1 m.s-1

b. 2 m.s-1

c. 3 m.s-1

d. 4 m.s-1

e. 5 m.s-1

= 2 ms-1

= -1 ms-1

Ditanya:

= ?

= ?

Penyelesaian:

(tumbukan lenting sempurna)

( )( ) ( )( ) ( )( ) ( )( )

... (1)

( )

... (2)

Substitusikan persamaan (1) ke pers (2)

( )

Kunci jawaban: A

Page 125: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

109

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

Menganalisis

tumbukan lenting

sebagian

Mengidentifikasi

tumbukan lenting

sebagian

20. Peristiwa yang memenuhi hukum

konservatif energi mekanik,

sedangkan hukum konservatif

energi kinetik tidak berlaku

padanya dan memiliki koefisien

restitusi 0 < e < 1, adalah jenis ...

a. lenting sempurna

b. lenting sebagian

c. tidak lenting sama sekali

d. lenting sebagian dan tidak

lenting sama sekali

e. lenting

Kunci jawaban: B C1

Menghitung

tinggi pantulan

bola

21. Sebuah bola tenis dijatuhkan dari

ketinggian 6 m, sehingga

menumbuk lantai dan akhirnya

memantul. Apabila tinggi pantulan

pertama 3 m, tinggi pantulan kedua

adalah ....

a. 1 m

b. 1,5 m

c. 2 m

d. 2,5 m

e. 3 m

Diket:

6 m

3 m

Ditanya:

?

Penyelesaian:

Kunci jawaban: B

C3

22. Sebuah bola tenis jatuh bebas dari

ketinggian 100 m. Jika koefisien

restitusi antara bola dengan lantai

Diket:

100 m

0,5

C3

Page 126: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

110

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

0,5, maka tinggi pentulan pertama

bola adalah ....

a. 10 m

b. 15 m

c. 20 m

d. 25 m

e. 50 m

Ditanya:

?

Penyelesaian:

( )

Kunci jawaban: D

Menghitung

kecepatan benda

setelah

bertumbukan

lenting sebagian

23. Sebuah bola tenis dijatuhkan dari

ketinggian 100 m dengan

kecepatan awal 15 m.s-1

, sehingga

menumbuk lantai dan akhirnya

memantul. Jika tinggi pantulan

pertama 25 m, maka kecepatan

pantulan bola adalah ....

a. 15 m.s-1

, berlawanan dengan

arah semula

b. 18 m.s-1

, berlawanan dengan

arah semula

c. 20 m.s-1

, berlawanan dengan

arah semula

d. 25 m.s-1

, berlawanan dengan

arah semula

e. 30 m.s-1

, berlawanan dengan

arah semula

Diket:

= 6 m

= 3 m

= 15 m.s-1

= 0 m.s-1

= 0 m.s-1

Ditanya:

= ?

Jawab:

Terlebih dahulu tentukan nilai e, dengan cara:

C4

Page 127: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

111

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

sehingga,

(-) berlawanan arah semula

Kunci jawaban: E

Menganalisis

tumbukan tidak

lenting sama

sekali

Mengidentifikasi

tumbukan tidak

lenting sama

sekali

24. Contoh tumbukan tidak lenting

sama sekali adalah ....

a. peluncuran roket

b. tabrakan dua mobil, salah satu

mobil terpental

c. peluru yang ditembakkan ke

sebuah balok sehingga berayun

bersama

d. bola yang dijatuhkan dari

ketinggian tertentu, sehingga

memantul sampai akhirnya

diam

e. mobil menabrak pohon

Kunci jawaban: C

Contoh tumbukan tidak lenting sama sekali

adalah peluru uyang ditembakkan ke sebuah

balok sehingga berayun bersama

C2

Menghitung

kecepatan benda

setelah

bertumbukan

25. Peluru bermassa 100 gram

ditembakkan pada sebuah balok

diam bermassa 2 kg yang

digantung dengan tali. Tembakan

Diket:

100 gr = 0,1 kg

2 kg

0,8 cm = 0,008 m

C4

Page 128: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

112

Indikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal Ranah

Kognitif

tidak lenting sama

sekali

tersebut menyebabkan balok naik

0,8 cm dari posisi semuladan

peluru bersarang di dalam balok.

Kecepatan peluru setelah

ditembakkan adalah ....

a. 3,8

b. 5,2

c. 8,4 m.s-1

d. 10,2 m.s-1

e. 15,1 m.s-1

0 m.s-1

Ditanya:

?

Penyelesaian: ( )

* √

√( )( )( )

( ) ( )( ) ( )( ) ( )

Kunci jawaban: C

Page 129: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

113

Lampiran 1E

Kisi-kisi Angket Respon Siswa terhadap Pembelajaran Momentum dan

Impuls dengan Model Learning Start with a Questions (LSQ)

No. Indikator

Butir

Pernyataan

Positif (+)

Butir

Pernyataan

Negatif (-)

Jumlah

1. Minat siswa terhadap

pembelajaran fisika 1 2 2

2. Isi handout momentum

dan impuls 3 4 2

3. Pembelajaran dengan

model LSQ 6,7,10,11,12,15 5,8,9,13,14 11

Jumlah 8 7 15

Page 130: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

114

Lampiran 1F

Angket Respon Siswa terhadap

Pembelajaran Momentum dan Impuls

dengan Model Learning Start with a Questions (LSQ)

Nama : .............................

Kelas : .............................

Petunjuk Pengisian:

1. Pada angket ini terdapat 10 butir pernyataan. Pertimbangkan baik-baik

setiap butir pernyataan dalam kaitannya dengan pembelajaran dengan

model LSQ.

2. Tentukan pilihan anda atas pernyataan yang yang telah tersedia dengan

memberikan checklist (√) pada lembar angket. Jawaban yang diberikan

harus sesuai dengan pendapat anda.

3. Angket ini tidak berpengaruh pada nilai, sehingga mohon bantuannya

untuk mengisi dengan benar.

Keterangan Pilihan Jawaban:

STS : Sangat tidak setuju S : Setuju C : Cukup

TS : Tidak setuju SS : Sangat setuju

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S C TS STS

1. Fisika berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

sehingga penting untuk dipelajari

2. Fisika terlalu banyak hitungan sehingga saya

kesulitan untuk memahaminya

3. Handout menyajikan materi momentum dan

impuls secara logis dan sistematis

4.

Saya merasa kesulitan memahami materi

momentum dan impuls yang disajikan dalam

handout

5. Saya merasa asing dengan model pembelajaran

ini

6. Saya menjadi lebih siap untuk memulai

pelajaran jika belajar seperti ini

7. Saya merasa senang belajar momentum impuls

dengan model pembelajaran ini

8. Saya merasa bosan belajar momentum impuls

dengan model pembelajaran ini

9. Model pembelajaran initidak mendorong saya

untuk aktif bertanya

Page 131: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

115

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S C TS STS

10.

Model pembelajaran ini membuat saya aktif

bertanya dan mudah memahami materi

momentum dan impuls

11.

Saya senang memecahkan masalah yang belum

terselesaikan dengan berdiskusi bersama teman

sebangku

12. Dengan cara ini, materi pelajaran dapat saya

ingat lebih lama

13. Belajar seperti ini hanya membuang-buang

waktu saja

14. Saya ingin belajar fisika dengan model

pembelajaran ini untuk materi selanjutnya

15. Model pembelajaran memberikan kesempatan

kepada saya untuk menemukan konsep sendiri

Responden

( )

Page 132: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

116

Lampiran 1G

Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No. Indikator Aktivitas Siswa Pernyataan

1. Mempelajari handout 3

2. Membuat pertanyaan 1

3. Mengajukan pertanyaan 2

Jumlah 6

Page 133: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

117

Lampiran 1H

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

dalam Pembelajaran Momentum dan Impuls

dengan Model Learning Start with a Questions (LSQ)

Nama Siswa : ..........................................

Kelas : ..........................................

Petunjuk Pengisian:

Berilah tanda centang (√) pada kolom penilaian sesuai dengan aktivitas siswa yang dilakukan!

No Aktivitas Siswa Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 dll

1. Siswa mempelajari

handout

secara individu

Siswa tidak mempelajari handout secara individu atau

melakukan aktivitas di luar

kegiatan pembelajaran

Siswa mempelajari handout secara individu diselingi

kegiatan lain

Siswa bersungguh-sungguh mempelajari handout secara

individu

2. Siswa

menandai bagian yang

tidak dipahami

pada handout

Siswa tidak menandai bagian

yang tidak dipahami dengan melingkari atau menggaris

bawahi bagian yang tidak dipahami atau melakukan

aktivitas di luar kegiatan

pembelajaran

Siswa menandai bagian yang tidak dipahami dengan

melingkari atau menggaris

bawahi bagian yang tidak dipahami diselingi kegiatan lain

Siswa bersungguh-sungguh

menandai bagian yang tidak dipahami dengan melingkari

atau menggaris bawahi bagian

yang tidak dipahami

3. Siswa berdiskusi

dengan teman

sebangku mengenai

bagian yang

belum

Siswa tidak berdiskusi dengan teman sebangku mengenai

bagian yang belum dipahami

atau melakukan aktivitas di luar kegiatan pembelajaran

Siswa berdiskusi dengan teman

Page 134: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

118

dipahami sebangku mengenai bagian

yang belum dipahami diselingi kegiatan lain

Siswa bersungguh-sungguh

berdiskusi dengan teman

sebangku mengenai bagian yang belum dipahami

4. Siswa

membuat pertanyaan

pada kolom

prtanyaan

Siswa tidak membuat

pertanyaan pada kolom pertanyaan mengenai materi

yang sedang dipelajari atau

melakukan aktivitas di luar kegiatan pembelajaran

Siswa membuat pertanyaan

pada kolom pertanyaan

mengenai materi yang sedang dipelajari diselingi kegiatan

lain

Siswa bersungguh-sungguh membuat pertanyaan pada

kolom pertanyaan mengenai

materi yang sedang dipelajari

5. Siswa mengajukan

pertanyaan

Siswa tidak mengajukan pertanyaan atau melakukan

aktivitas di luar kegiatan

pembelajaran

Siswa bertanya kepada guru di

luar materi yang sedang

dipelajari

Siswa bertanya kepada guru

tentang materi yang sedang

dipelajari

6. Siswa menanggapi

pertanyaan

siswa lain

Siswa tidak menanggapi pertanyaan siswa lain atau

melakukan aktivitas di luar

kegiatan pembelajaran

Siswa menanggapi pertanyaan

siswa lain tetapi di luar apa

yang dibahas

Siswa mampu menanggapi pertanyaan siswa lain dengan

baik dan benar

Observer

( )

Page 135: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

119

Lampiran 2A

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Kontrol

Satuan Pendidikan : SMAN 11 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Materi Pokok : Momentum dan Impuls

Sub Materi Pokok : Pengertian Momentum dan Impuls

Kelas/Semester : XI/2

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan Ke- : 1 (satu)

I. Standar Kompetensi

1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

II. Kompetensi Dasar

1.7. Menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan momentum untuk menyelesaikan masalah tumbukan.

III. Indikator Pencapaian

1. Menjelaskan konsep momentum dan impuls.

Page 136: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

120

2. Memformulasikan persamaan momentum dan impuls.

3. Menganalisis hubungan antara momentum dan impuls.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui ceramah, siswa dapat menjelaskan konsep momentum dan impuls.

2. Melalui latihan soal, siswa dapat memformulasikan persamaan momentum dan impuls.

3. Melalui ceramah, siswa dapat menganalisis hubungan antara momentum dan impuls.

V. Materi Pembelajaran

Momentum adalah ukuran kecenderungan benda yang bergerak untuk melanjutkan geraknya pada kelajuan tetap. Secara

matematis dapat dituliskan:

Impuls adalah gaya yang diperlukan untuk membuat sebuah benda bergerak dalam interval waktu tertentu. Secara matematis

dapat dituliskan:

Berdasarkan Hukum II Newton, hubungan momentum dan impuls dapat dituliskan:

Page 137: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

121

VI. Metode Pembelajaran

Ceramah dan tanya jawab.

VII. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Pembelajaran

Langkah-langkah Kegiatan Nilai Karakter

yang

Dikembangkan

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan Apersepsi

1. Menyapa siswa dan

meminta ketua kelas untuk

memimpin doa bersama

sebelum memulai

pelajaran.

2. Memberikan pertanyaan

“mengapa bola besi untuk

olahraga tolak peluru lebih

sulit dihentikan daripada

bola kaki dalam permainan

sepak bola?”.

1. Menjawab sapaan guru dan

berdoa bersama dipimpin oleh

ketua kelas.

2. Menjawab pertanyaan yang

diberikan guru.

Sabar, semangat

belajar, rasa

ingin tahu,

percaya diri

10 menit

Page 138: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

122

Motivasi

1. Mengungkapkan bahwa

peristiwa tadi dapat

dijelaskan dalam konsep

fisika.

2. Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

1. Termotivasi untuk belajar

momentum dan impuls.

2. Menyimak penyampaian guru.

Semangat

belajar, rasa

ingin tahu 60 menit

Inti

Eksplorasi

Menjelaskan konsep,

persamaan, dam hubungan

mnentum dan impuls.

Menyimak penjelasan guru

mengenai konsep, persamaan, dan

hubungan momentum dan impuls.

Rasa ingin tahu

Elaborasi

1. Memberikan latihan soal

yang dikerjakan siswa dan

dibimbing oleh guru.

2. Membahas latihan soal.

1. Mengerjakan latihan soal yang

diberikan guru.

2. Menyimak penjelasan guru.

Rasa ingin tahu,

berpikir logis,

kritis, terampil

Konfirmasi Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya.

Saling berinteraksi dan melakukan

tanya jawab dengan guru.

Toleransi,

komunikatif

Penutup

Penarikan

Kesimpulan

Bersama siswa menarik

kesimpulan pelajaran hari ini.

Bersama-sama dengan guru

menarik kesimpulan pelajaran hari

ini.

Komunikatif

20 menit

Evaluasi Memberikan soal evaluasi Mengerjakan soal evaluasi secara Mandiri, jujur

Page 139: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

123

untuk dikerjakan siswa secara

individu.

individu.

VIII. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

A. Sumber Belajar

1. Referensi Bacaaan

a. Supiyanto.2007. Fisika untuk SMA kelas IX.Jakarta: Phibeta.

b. Humaidi, Abdul Haris & Maksum.2009. Fisika SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pustaka Insan Madani.

B. Media Pembelajaran

Black board, spidol

Page 140: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

124

IX. Penilaian Hasil Belajar

Tes uraian (terlampir)

Page 141: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

125

INSTRUMEN TES EVALUASI

No. Soal Jawaban Skor

1. Sebuah benda bermassa 5

kg bergerak dengan

kecepatan 7 m/s. Besar

momentum benda tersebut

adalah ....

Diket:

5 kg

7 ms-1

Ditanya:

?

Jawab:

kgms-1

Jadi, momentum benda tersebut

sebesar 35 kgms-1

.

3

6

1

2. Madun menendang bola

dengan gaya rata-rata

sebesar 100 N. Jika kaki

madun menyentuh bola

selama 0,2 sekon, besar

impulsnya adalah ....

Diket:

100 N

0,2 s

Ditanya:

?

Jawab:

Jadi, besar impulsnya adalah 20 Ns.

3

6

1

3. Sebuah bola yang mula-

mula dian, ditendang

dengan gaya sebesar 200

N. Jika waktu kontak kaki

dengan bola 0,1 sekon.

Perubahan momentum

Diket:

200 N

0,2 s

Ditanya:

?

Jawab:

3

Page 142: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

126

yang dialami bola

adalah ....

Jadi, perubahan momentum yang

dialami bola adalah 40 Ns.

6

1

Skor Total 30

Pedoman Penilaian:

Page 143: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

127

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Kontrol

Satuan Pendidikan : SMAN 11 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Materi Pokok : Momentum dan Impuls

Sub Materi Pokok : Hukum Konservatif Momentum

Kelas/Semester : XI/2

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan Ke- : 2 (dua)

I. Standar Kompetensi

1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

II. Kompetensi Dasar

1.7. Menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan momentum untuk menyelesaikan masalah tumbukan.

III. Indikator Pencapaian

1. Menjelaskan hukum konservatif momentum.

Page 144: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

128

2. Menerapkan hukum konservatif momentum untuk sistem tanpa gaya luar.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui ceramah, siswa dapat menjelaskan hukum konservatif momentum

2. Melalui ceramah dan latihan soal, siswa dapat menerapkan hukum konservatif momentum untuk sistem tanpa gaya luar.

V. Materi Pembelajaran

Hukum konservatif momentum menyatakan bahwa, jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka

momentum total sebelum tumbukan sama dengan momentum total setelah tumbukan.

Hukum konservatif momentum dapat diterapkan pada peristiwa dalam kehidupan sehari-hari, seperti balon yang ditiup

selanjutnya dilepaskan sehingga meleset cepat di udara, ketika menembakkan pistol dan prinsip kerja roket.

VI. Metode Pembelajaran

Ceramah dan tanya jawab.

Page 145: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

129

VII. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Pembelajaran

Langkah-langkah Kegiatan Nilai Karakter

yang

Dikembangkan

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Apersepsi

1. Menyapa siswa dan

meminta ketua kelas untuk

memimpin doa bersama

sebelum memulai pelajaran.

2. Memberikan pertanyaan

“jika sebuah truk yang

melaju dengan cepat,

menambrak sedan yang

awalnya diam menjadi

bergerak, bagaimana hal ini

bisa terjadi?”.

1. Menjawab sapaan guru dan

berdoa bersama dipimpin oleh

ketua kelas.

2. Menjawab pertanyaan yang

diberikan guru.

Sabar, semangat

belajar, rasa

ingin tahu,

percaya diri

10 menit

Motivasi

1. Mengungkapkan bahwa

peristiwa tadi dapat

dijelaskan dengan hukum

1. Termotivasi untuk belajar

momentum dan impuls.

Semangat

belajar, rasa

ingin tahu

60 menit

Page 146: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

130

konservatif momentum.

2. Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

2. Menyimak penyampaian guru.

Inti

Eksplorasi

Menjelaskan hukum

konservatif momentum dan

pengunaannya untuk sistem

tanpa gaya luar.

Menyimak penjelasan guru

mengenai hukum konservatif

momentum dan penggunaannya

untuk sistem tanpa gaya luar.

Rasa ingin tahu

Elaborasi

1. Memberikan latihan soal

yang dikerjakan siswa dan

dibimbing oleh guru.

2. Membahas latihan soal.

1. Mengerjakan latihan soal yang

diberikan guru.

2. Menyimak penjelasan guru.

Rasa ingin tahu,

berpikir logis,

kritis, terampil

Konfirmasi Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya.

Saling berinteraksi dan melakukan

tanya jawab dengan guru.

Toleransi,

komunikatif

Penutup

Penarikan

Kesimpulan

Bersama siswa menarik

kesimpulan pelajaran hari ini.

Bersama-sama dengan guru

menarik kesimpulan pelajaran hari

ini.

Komunikatif

20 menit

Evaluasi

Memberikan soal evaluasi

untuk dikerjakan siswa secara

individu.

Mengerjakan soal evaluasi secara

individu.

Mandiri, jujur

Page 147: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

131

VIII. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

A. Sumber Belajar

1. Referensi Bacaaan

a. Supiyanto.2007. Fisika untuk SMA kelas IX.Jakarta: Phibeta.

b. Humaidi, Abdul Haris & Maksum.2009. Fisika SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pustaka Insan Madani.

B. Media Pembelajaran

Black board, spidol.

Page 148: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

132

IX. Penilaian Hasil Belajar

Tes uraian (terlampir)

Page 149: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

133

INSTRUMEN TES EVALUASI

No. Soal Jawaban Skor

1. Tuliskan bunyi hukum

konservatif momentum!

Jumlah momentum pada suatu sistem

sebelum dan sesudah terjadi

tumbukan tanpa dipengaruhi gaya

luar adalah tetap.

10

2. Alif sedang berada di

dalam perahu yang

bergerak dengan

kecepatan 4 ms-1

. Massa

perahu dan Alif masing-

masing adalah 200 kg dan

60 kg. Berapa kecepatan

perahu sekarang jika Alif

tiba2 terjatuh dari perahu?

Diket:

= 200 kg

= 60 kg

= 4 ms-1

= 0

Ditanya:

= ?

Jawab:

( )( ) ( )( ) ( )( )

Jadi, kecepatan perahu sekarang

adalah 5,2 ms-1

.

3

6

1

Skor Total 20

Pedoman Penilaian:

Page 150: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

134

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Kontrol

Satuan Pendidikan : SMAN 11 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Materi Pokok : Momentum dan Impuls

Sub Materi Pokok : Jenis-jenis Tumbukan

Kelas/Semester : XI/2

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan Ke- : 3 (tiga)

I. Standar Kompetensi

1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

II. Kompetensi Dasar

1.7. Menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan momentum untuk menyelesaikan masalah tumbukan.

III. Indikator Pencapaian

1. Menganalisis tumbukan lenting sempurna.

2. Menganalisis tumbukan lenting sebagian.

3. Menganalisis tumbukan tidak lenting sama sekali.

Page 151: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

135

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui ceramah, siswa dapat menganalisis tumbukan lenting sempurna.

2. Melalui ceramah, siswa dapat menganalisis tumbukan lenting sebagian.

3. Melalui ceramah, siswa dapat menganalisis tumbukan tidak lenting sama sekali.

V. Materi Pembelajaran

Jenis-jenis tumbukan:

1. Tumbukan lenting sempurna

Pada tumbukan lenting sempurna tidak ada energi kinetik yang hilang, sehingga berlaku hukum konservatif energi

mekanik dan hukum konservatif momentum.

Hukum konservatif momentum:

( ) ( )

Hukum konservatif energi:

( ) ( )

Nilai koefisien restitusi:

Page 152: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

136

2. Tumbukan lenting sebagian

Pada tumbukan lenting sebagian energi kinetik benda berkurang selama tumbukan, sehingga hukum konservatif energi

mekanik tidak berlaku.

Nilai koefisien restitusi:

3. Tumbukan tak lenting sama sekali

Pada tumbukan tak lenting sama sekali terjadi kehilangan energi kinetik terbesar, sehingga hukum konservatif energi tentu

saja tidak berlaku. Setelah tumbukan, kedua benda menyatu dan bergerak bersamaan dengan kecepatan yang sama.

VI. Metode Pembelajaran

Ceramah dan tanya jawab.

VII. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Pembelajaran

Langkah-langkah Kegiatan Nilai Karakter

yang

Dikembangkan

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan Apersepsi 1. Menyapa siswa dan

meminta ketua kelas untuk

1. Menjawab sapaan guru dan

berdoa bersama dipimpin oleh

Sabar, semangat

belajar, rasa 10 menit

Page 153: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

137

memimpin doa bersama

sebelum memulai pelajaran.

2. Memberikan pertanyaan

“saat sebuah bola

dijatuhkan dari ketinggian

tertentu, lama kelamaan

tinggi pantulannya akan

berkurang dan akhirnya

diam, bagaimana

menjelaskan hal ini?”.

ketua kelas.

2. Menjawab pertanyaan yang

diberikan guru.

ingin tahu,

percaya diri

Motivasi

1. Mengungkapkan bahwa

peristiwa tadi dapat

dijelaskan dalam konsep

fisika.

2. Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

1. Termotivasi untuk belajar

momentum dan impuls.

2. Menyimak penyampaian guru.

Semangat

belajar, rasa

ingin tahu

60 menit

Inti Eksplorasi

Menjelaskan tumbukan lenting

sempurna, sebagian, dan tidak

lenting sama sekali.

Menyimak penjelasan guru

mengenai tumbukan lenting

sempurna, sebagian, dan tidak

Rasa ingin tahu

Page 154: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

138

lenting sama sekali.

Elaborasi

1. Memberikan latihan soal

yang dikerjakan siswa dan

dibimbing oleh guru.

2. Membahas latihan soal.

1. Mengerjakan latihan soal yang

diberikan guru.

2. Menyimak penjelasan guru

Rasa ingin tahu,

berpikir logis,

kritis, terampil

Konfirmasi Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya.

Saling berinteraksi dan melakukan

tanya jawab dengan guru.

Toleransi,

komunikatif

Penutup

Penarikan

Kesimpulan

Bersama siswa menarik

kesimpulan pelajaran hari ini.

Bersama-sama dengan guru

menarik kesimpulan pelajaran hari

ini.

Komunikatif

20 menit

Evaluasi

Memberikan soal evaluasi

untuk dikerjakan siswa secara

individu.

Mengerjakan soal evaluasi secara

individu.

Mandiri, jujur

Page 155: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

139

VIII. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

A. Sumber Belajar

1. Referensi Bacaaan

a. Supiyanto.2007. Fisika untuk SMA kelas IX.Jakarta: Phibeta.

b. Humaidi, Abdul Haris & Maksum.2009. Fisika SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pustaka Insan Madani.

B. Media Pembelajaran

Black board, spidol.

IX. Penilaian Hasil Belajar

Tes uraian (terlampir)

Page 156: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

140

INSTRUMEN TES EVALUASI

No. Soal Jawaban Skor

1. Sebuah bola karet dengan

massa 200 gr bergerak

dengan kecepatan 6 ms-1

ke kanan. Bola lain

dengan massa 400 gr

bergerak dengan

kecepatan 2 ms-1

ke kiri

dalam satu garis dengan

bola pertama. Kemudian

keduanya bertabrakan, jika

setelah tumbukan bola

pertama bergerak ke kiri

dengan kecepatan 6 ms-1

,

maka kecepatan bola

kedua adalah ....

Diket:

= 200 gr = 0,2 kg

= 400 gr = 0,4 kg

6 ms-1

-2 ms-1

= -4 ms-1

Ditanya:

= ?

Jawab:

( )( ) ( )( ) ( )( ) ( )( )

( )

Jadi, kecepatan bola kedua setelah

tumbukan adalah 0,3 ms-1

ke

kanan.

3

6

1

2. Sebuah bola tenis

djatuhkan dari ketinggian

6 m, sehingga menumbuk

lantai dan akhirnya

memantul. Apabila tinggi

pantulan pertama 3 m,

tentukan tinggi pantulan

kedua ....

Diket:

6 m

3 m

Ditanya:

?

Jawab:

Jadi, tinggi pantulan bola tenis

3

6

Page 157: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

141

kedua adalah 1,5 m. 1

3. Sebuah apel bermassa 250

gr yang mula-mula diam

digantung dengan tali.

Sebuah peluru

ditembakkan dan

bersarang di dalam apel

sehingga berayun

bersamaan dengan

kecepatan 2 ms-1

. Jika

massa peluru 0,1 kg, maka

kecepatan peluru setelah

ditembakkan adalah ...

Diket:

250 gr = 0,25 kg

0,1 kg

0

2 ms-1

Ditanya:

?

Jawab:

( )

( )( ) ( ) ( )

( )

Jadi, kecepatan peluru setelah

ditembakkan adalah 7 ms-1

.

3

6

1

Skor Total 30

Pedoman Penilaian:

Page 158: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

142

Lampiran 2B

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Eksperimen

Satuan Pendidikan : SMAN 11 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Materi Pokok : Momentum dan Impuls

Sub Materi Pokok : Pengertian Momentum dan Impuls

Kelas/Semester : XI/2

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan Ke- : 1 (satu)

I. Standar Kompetensi

1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika

benda titik.

II. Kompetensi Dasar

1.7. Menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan momentum untuk

menyelesaikan masalah tumbukan.

III. Indikator Pencapaian

1. Menjelaskan konsep momentum dan impuls.

2. Memformulasikan persamaan momentum dan impuls.

3. Menganalisis hubungan antara momentum dan impuls.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui wacana yang disajikan di handout, siswa dapat menjelaskan

konsep momentum dan impuls.

2. Melalui latihan soal, siswa dapat memformulasikan persamaan

momentum dan impuls.

Page 159: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

143

3. Melalui diskusi dan tanya jawab, siswa dapat menganalisis hubungan

antara momentum dan impuls.

V. Materi Pembelajaran

Momentum adalah ukuran kecenderungan benda yang bergerak untuk

melanjutkan geraknya pada kelajuan tetap. Secara matematis dapat

dituliskan:

Impuls adalah gaya yang diperlukan untuk membuat sebuah benda bergerak

dalam interval waktu tertentu. Secara matematis dapat dituliskan:

Berdasarkan Hukum II Newton, hubungan momentum dan impuls dapat

dituliskan:

VI. Metode Pembelajaran

Diskusi dan tanya jawab.

VII. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Pembelajaran

Langkah-langkah Kegiatan Nilai Karakter

yang

Dikembangkan

Waktu Guru Siswa

P

E

N

D

A

H

U

L

U

A

N

Menyapa siswa

dan meminta

ketua kelas

untuk

memimpin doa

bersama

sebelum

memulai

pelajaran

Menjawab

sapaan guru

dan berdoa

bersama

dipimpin oleh

ketua kelas

Sabar, semangat

belajar, rasa

ingin tahu,

percaya diri

10 menit

Page 160: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

144

I

N

T

I

Fase 1

Membagika

Handout

Membagikan

bahan ajar

berupa handout

kepada siswa

Masing-masing

memegang satu

handout

momentum dan

impuls

Rasa ingin tahu,

cinta ilmu,

berpikir kritis,

terampil

60 menit Fase II

Siswa

Mempelajari

Handout

Meminta siswa

untuk

mempelajari

handout

momentum dan

impuls yang

telah dibagikan

secara individu

Mempelajari

handout

momentum dan

impuls yang

dibagikan

secara individu

Memberi

instruksi kepada

siswa untuk

memberikan

tanda seperti

melingkari atau

menggaris

bawahi bagian

yang kurang

dipahami

Siswa

memberikan

tanda seperti

melingkari atau

menggaris

bawahi bagian

yang kurang

dipahami

Memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk berdiskusi

dengan teman

sebangkunya

Siswa

mendiskusikan

materi yang

telah diberi

tanda dengan

teman

sebangkunya,

jika masih

kurang paham

maka membuat

pertanyaan

pada kolom

pertanyaan

Rasa ingin tahu,

komunikatif,

toleransi

Meyuruh siswa

mengajukan

Siswa

mengajukan

Page 161: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

145

Fase III

Mengajukan

Pertanyaan

pertanyaan yang

telah dibuat pada

kolom

pertanyaan

pertanyaan-

pertanyaan

yang telah

dituliskan pada

kolom

pertanyaan

Guru

memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk

memberikan

jawaban dari

pertanyaan

temannya

Siswa

menjawab

pertanyaan

yang diajukan

temannya dan

menanggapi

jawaban

tersebut

Berani, toleransi

Guru

menjelaskan dan

mempertegas

kembali jawaban

dari siswa serta

poin-poin

penting dari

materi yang

dipelajari

Memperhatikan

penjelasan guru

dengan

seksama

Rasa ingin tahu,

cinta ilmu

P

E

N

U

T

U

P

Bersama siswa

menarik

kesimpulan

pelajaran hari ini

Bersama-sama

dengan guru

menarik

kesimpulan

pelajaran hari

ini

Komunikatif

20 menit

Memberikan

soal evaluasi

untuk dikerjakan

siswa secara

individu

Mengerjakan

soal evaluasi

secara individu

Mandiri, jujur

Page 162: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

146

VIII. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

C. Sumber Belajar

1. Referensi Bacaaan

a. Supiyanto. 2007. Fisika untuk SMA kelas IX. Jakarta: Phibeta.

b. Humaidi, Abdul Haris & Maksum. 2009. Fisika SMA/MA Kelas XI.

Jakarta: Pustaka Insan Madani.

D. Media Pembelajaran

Handout

IX. Penilaian Hasil Belajar

Tes uraian (terlampir)

Page 163: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

147

INSTRUMEN TES EVALUASI

No. Soal Jawaban Skor

1. Sebuah benda bermassa 5

kg bergerak dengan

kecepatan 7 m/s. Besar

momentum benda tersebut

adalah ....

Diket:

5 kg

7 ms-1

Ditanya:

?

Jawab:

kgms-1

Jadi, momentum benda tersebut

sebesar 35 kgms-1

.

3

6

1

2. Madun menendang bola

dengan gaya rata-rata

sebesar 100 N. Jika kaki

madun menyentuh bola

selama 0,2 sekon, besar

impulsnya adalah ....

Diket:

100 N

0,2 s

Ditanya:

?

Jawab:

Jadi, besar impulsnya adalah 20 Ns.

3

6

1

3. Sebuah bola yang mula-

mula dian, ditendang

dengan gaya sebesar 200

N. Jika waktu kontak kaki

dengan bola 0,1 sekon.

Perubahan momentum

Diket:

200 N

0,2 s

Ditanya:

?

Jawab:

3

Page 164: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

148

yang dialami bola

adalah ....

Jadi, perubahan momentum yang

dialami bola adalah 40 Ns.

6

1

Skor Total 30

Pedoman Penilaian:

Page 165: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

149

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Eksperimen

Satuan Pendidikan : SMAN 11 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Materi Pokok : Momentum dan Impuls

Sub Materi Pokok : Hukum Kekekalan Momentum

Kelas/Semester : XI/2

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan Ke- : 2 (dua)

I. Standar Kompetensi

1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika

benda titik.

II. Kompetensi Dasar

1.7. Menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan momentum untuk

menyelesaikan masalah tumbukan.

III. Indikator Pencapaian

1. Menjelaskan hukum konservatif momentum.

2. Menerapkan hukum konservatif momentum untuk sistem tanpa gaya

luar.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui wacana yang disajikan di handout, siswa dapat menjelaskan

hukum konservatif momentum

2. Melalui tanya jawab dan latihan soal, siswa dapat menerapkan hukum

konservatif momentum untuk sistem tanpa gaya luar.

Page 166: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

150

V. Materi Pembelajaran

Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa, jika resultan gaya yang

bekerja pada benda sama dengan nol, maka momentum total sebelum

tumbukan sama dengan momentum total setelah tumbukan.

Hukum kekekalan momentum dapat diterapkan pada peristiwa dalam

kehidupan sehari-hari, seperti balon yang ditiup selanjutnya dilepaskan

sehingga meleset cepat di udara, ketika menembakkan pistol dan prinsip

kerja roket.

VI. Metode Pembelajaran

Diskusi dan tanya jawab.

VII. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Pembelajaran

Langkah-langkah Kegiatan Nilai Karakter

yang

Dikembangkan

Waktu Guru Siswa

P

E

N

D

A

H

U

L

U

A

N

Menyapa siswa

dan meminta

ketua kelas

untuk

memimpin doa

bersama

sebelum

memulai

pelajaran

Menjawab

sapaan guru

dan berdoa

bersama

dipimpin oleh

ketua kelas

Sabar, semangat

belajar, rasa

ingin tahu,

percaya diri

10 menit

I

N

T

I

Fase 1

Membagika

Handout

Membagikan

bahan ajar

berupa handout

kepada siswa

Masing-masing

memegang satu

handout hukum

konservatif

momentum

Rasa ingin tahu,

cinta ilmu,

berpikir kritis,

terampil

60 menit

Page 167: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

151

Fase II

Siswa

Mempelajari

Handout

Meminta siswa

untuk

mempelajari

handout hukum

konservatif

momentum

yang telah

dibagikan secara

individu

Mempelajari

handout

hukum

konservatif

momentum

yang dibagikan

secara individu

Memberi

instruksi kepada

siswa untuk

memberikan

tanda seperti

melingkari atau

menggaris

bawahi bagian

yang kurang

dipahami

Siswa

memberikan

tanda seperti

melingkari atau

menggaris

bawahi bagian

yang kurang

dipahami

Memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk berdiskusi

dengan teman

sebangkunya

Siswa

mendiskusikan

materi yang

telah diberi

tanda dengan

teman

sebangkunya,

jika masih

kurang paham

maka membuat

pertanyaan

pada kolom

pertanyaan

Rasa ingin tahu,

komunikatif,

toleransi

Fase III

Mengajukan

Pertanyaan

Meyuruh siswa

mengajukan

pertanyaan yang

telah dibuat pada

kolom

pertanyaan

Siswa

mengajukan

pertanyaan-

pertanyaan

yang telah

dituliskan pada

kolom

pertanyaan

Page 168: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

152

VIII. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

E. Sumber Belajar

1. Referensi Bacaaan

a. Supiyanto. 2007. Fisika untuk SMA kelas IX. Jakarta: Phibeta.

Guru

memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk

memberikan

jawaban dari

pertanyaan

temannya

Siswa

menjawab

pertanyaan

yang diajukan

temannya dan

menanggapi

jawaban

tersebut

Berani, toleransi

Guru

menjelaskan dan

mempertegas

kembali jawaban

dari siswa serta

poin-poin

penting dari

materi yang

dipelajari

Memperhatikan

penjelasan guru

dengan

seksama

Rasa ingin tahu,

cinta ilmu

P

E

N

U

T

U

P

Bersama siswa

menarik

kesimpulan

pelajaran hari ini

Bersama-sama

dengan guru

menarik

kesimpulan

pelajaran hari

ini

Komunikatif

20 menit

Memberikan

soal evaluasi

untuk dikerjakan

siswa secara

individu

Mengerjakan

soal evaluasi

secara individu

Mandiri, jujur

Page 169: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

153

b. Humaidi, Abdul Haris & Maksum. 2009. Fisika SMA/MA Kelas XI.

Jakarta: Pustaka Insan Madani.

F. Media Pembelajaran

Handout.

IX. Penilaian Hasil Belajar

Tes uraian (terlampir)

Page 170: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

154

INSTRUMEN TES EVALUASI

No. Soal Jawaban Skor

1. Tuliskan bunyi hukum

konservatif momentum!

Jumlah momentum pada suatu sistem

sebelum dan sesudah terjadi

tumbukan tanpa dipengaruhi gaya

luar adalah tetap.

10

2. Alif sedang berada di

dalam perahu yang

bergerak dengan

kecepatan 4 ms-1

. Massa

perahu dan Alif masing-

masing adalah 200 kg dan

60 kg. Berapa kecepatan

perahu sekarang jika Alif

tiba2 terjatuh dari perahu?

Diket:

= 200 kg

= 60 kg

= 4 ms-1

= 0

Ditanya:

= ?

Jawab:

( )( ) ( )( ) ( )( )

Jadi, kecepatan perahu sekarang

adalah 5,2 ms-1

.

3

6

1

Skor Total 20

Pedoman Penilaian:

Page 171: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

155

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Eksperimen

Satuan Pendidikan : SMAN 11 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Materi Pokok : Momentum dan Impuls

Sub Materi Pokok : Jenis-jenis Tumbukan

Kelas/Semester : XI/2

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan Ke- : 3 (tiga)

X. Standar Kompetensi

1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika

benda titik.

XI. Kompetensi Dasar

1.8. Menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan momentum untuk

menyelesaikan masalah tumbukan.

XII. Indikator Pencapaian

1. Menganalisis tumbukan lenting sempurna.

2. Menganalisis tumbukan lenting sebagian.

3. Menganalisis tumbukan tidak lenting sama sekali.

4.

XIII. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui wacana yang disajikan di handout, siswa dapat menganalisis

tumbukan lenting sempurna.

2. Melalui wacana yang disajikan di handout, siswa dapat menganalisis

tumbukan lenting sebagian.

3. Melalui wacana yang disajikan di handout, siswa dapat menganalisis

tumbukan tidak lenting sama sekali.

Page 172: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

156

XIV. Materi Pembelajaran

Jenis-jenis tumbukan:

1. Tumbukan lenting sempurna

Pada tumbukan lenting sempurna tidak ada energi kinetik yang hilang,

sehingga berlaku hukum kekekalan energi mekanik dan hukum

kekekalan momentum.

Hukum kekekalan momentum:

( ) ( )

Hukum kekekalan energi:

( ) ( )

Nilai koefisien restitusi:

2. Tumbukan lenting sebagian

Pada tumbukan lenting sebagian energi kinetik benda berkurang selama

tumbukan, sehingga hukum kekekalan energi mekanik tidak berlaku.

Nilai koefisien restitusi:

3. Tumbukan tak lenting sama sekali

Pada tumbukan tak lenting sama sekali terjadi kehilangan energi kinetik

terbesar, sehingga hukum kekekalan energi tentu saja tidak berlaku.

Setelah tumbukan, kedua benda menyatu dan bergerak bersamaan

dengan kecepatan yang sama.

XV. Metode Pembelajaran

Diskusi dan tanya jawab.

Page 173: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

157

XVI. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Pembelajaran

Langkah-langkah Kegiatan Nilai Karakter

yang

Dikembangkan

Waktu Guru Siswa

P

E

N

D

A

H

U

L

U

A

N

Menyapa siswa

dan meminta

ketua kelas

untuk

memimpin doa

bersama

sebelum

memulai

pelajaran

Menjawab

sapaan guru

dan berdoa

bersama

dipimpin oleh

ketua kelas

Sabar, semangat

belajar, rasa

ingin tahu,

percaya diri

10 menit

I

N

T

I

Fase 1

Membagika

Handout

Membagikan

bahan ajar

berupa handout

kepada siswa

Masing-masing

memegang satu

handout jenis-

jenis tumbukan

Rasa ingin tahu,

cinta ilmu,

berpikir kritis,

terampil

60 menit

Fase II

Siswa

Mempelajari

Handout

Meminta siswa

untuk

mempelajari

handout jenis-

jenis tumbukan

yang telah

dibagikan secara

individu

Mempelajari

handout jenis-

jenis tumbukan

yang dibagikan

secara individu

Memberi

instruksi kepada

siswa untuk

memberikan

tanda seperti

melingkari atau

menggaris

bawahi bagian

yang kurang

dipahami

Siswa

memberikan

tanda seperti

melingkari atau

menggaris

bawahi bagian

yang kurang

dipahami

Memberikan

Siswa

Rasa ingin tahu,

Page 174: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

158

kesempatan

kepada siswa

untuk berdiskusi

dengan teman

sebangkunya

mendiskusikan

materi yang

telah diberi

tanda dengan

teman

sebangkunya,

jika masih

kurang paham

maka membuat

pertanyaan

pada kolom

pertanyaan

komunikatif,

toleransi

Fase III

Mengajukan

Pertanyaan

Meyuruh siswa

mengajukan

pertanyaan yang

telah dibuat pada

kolom

pertanyaan

Siswa

mengajukan

pertanyaan-

pertanyaan

yang telah

dituliskan pada

kolom

pertanyaan

Guru

memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk

memberikan

jawaban dari

pertanyaan

temannya

Siswa

menjawab

pertanyaan

yang diajukan

temannya dan

menanggapi

jawaban

tersebut

Berani, toleransi

Guru

menjelaskan dan

mempertegas

kembali jawaban

dari siswa serta

poin-poin

penting dari

materi yang

dipelajari

Memperhatikan

penjelasan guru

dengan

seksama

Rasa ingin tahu,

cinta ilmu

Page 175: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

159

XVII. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

G. Sumber Belajar

1. Referensi Bacaaan

a. Supiyanto. 2007. Fisika untuk SMA kelas IX. Jakarta: Phibeta.

b. Humaidi, Abdul Haris & Maksum. 2009. Fisika SMA/MA Kelas XI.

Jakarta: Pustaka Insan Madani.

H. Media Pembelajaran

Handout.

XVIII. Penilaian Hasil Belajar

Tes uraian (terlampir)

P

E

N

U

T

U

P

Bersama siswa

menarik

kesimpulan

pelajaran hari ini

Bersama-sama

dengan guru

menarik

kesimpulan

pelajaran hari

ini

Komunikatif

20 menit

Memberikan

soal evaluasi

untuk dikerjakan

siswa secara

individu

Mengerjakan

soal evaluasi

secara individu

Mandiri, jujur

Page 176: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

160

INSTRUMEN TES EVALUASI

No. Soal Jawaban Skor

1. Sebuah bola karet dengan

massa 200 gr bergerak dengan

kecepatan 6 ms-1

ke kanan.

Bola lain dengan massa 400 gr

bergerak dengan kecepatan 2

ms-1

ke kiri dalam satu garis

dengan bola pertama.

Kemudian keduanya

bertabrakan, jika setelah

tumbukan bola pertama

bergerak ke kiri dengan

kecepatan 6 ms-1

, maka

kecepatan bola kedua

adalah ....

Diket:

= 200 gr = 0,2 kg

= 400 gr = 0,4 kg

6 ms-1

-2 ms-1

= -4 ms-1

Ditanya:

= ?

Jawab:

( )( ) ( )( )

( )( )

( )( )

( )

Jadi, kecepatan bola kedua

setelah tumbukan adalah 0,3 ms-1

ke kanan.

3

6

1

2. Sebuah bola tenis djatuhkan

dari ketinggian 6 m, sehingga

menumbuk lantai dan

akhirnya memantul. Apabila

tinggi pantulan pertama 3 m,

tentukan tinggi pantulan

kedua ....

Diket:

6 m

3 m

Ditanya:

?

Jawab:

3

6

Page 177: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

161

Jadi, tinggi pantulan bola tenis

kedua adalah 1,5 m.

1

3. Sebuah apel bermassa 250 gr

yang mula-mula diam

digantung dengan tali. Sebuah

peluru ditembakkan dan

bersarang di dalam apel

sehingga berayun bersamaan

dengan kecepatan 2 ms-1

. Jika

massa peluru 0,1 kg, maka

kecepatan peluru setelah

ditembakkan adalah ...

Diket:

250 gr = 0,25 kg

0,1 kg

0

2 ms-1

Ditanya:

?

Jawab:

( )

( )( ) ( ) ( )

( )

Jadi, kecepatan peluru setelah

ditembakkan adalah 7 ms-1

.

3

6

1

Skor Total 30

Pedoman Penilaian:

Page 178: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

162

Page 179: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

163

Page 180: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

164

Page 181: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

165

Page 182: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

166

Page 183: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

167

Page 184: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

168

Page 185: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

169

Page 186: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

170

Page 187: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

171

Page 188: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

172

Page 189: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

173

Page 190: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

174

Page 191: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

175

Page 192: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

176

Lampiran 3A

Data Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Siswa Nilai Pretest

Kontrol Eksperimen

A 24 20

B 12 12

C 20 12

D 12 16

E 16 28

F 20 40

G 20 12

H 12 28

I 36 12

J 36 12

K 32 24

L 12 16

M 40 12

N 24 12

O 28 16

P 28 16

Q 24 12

R 20 16

S 28 12

T 36 12

U 44 24

V 12 12

W 32 24

X 12 24

Y 12 24

Z 16 40

A1 12 12

B1 16 24

Nilai Terendah 12 12

Nilai Tertinggi 44 40

Rata-rata 22,7 18,7

Modus 12 12

Median 20 16

S. Deviasi 9,9 8,2

SD2 97,2 67,6

Page 193: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

177

Hasil Pretest Kelas Kontrol

Perolehan nilai terendah sampai tertinggi yang diperoleh dari hasi pretest:

12 12 12 12 12 12 12 12 16 16 16

20 20 20 20 24 24 24 28 28 28 32

32 36 36 36 40 44

Dari data di atas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:

a. Jumlah siswa (n) = 28

b. Nilai maksimal (Xmax) = 44

c. Nilai minimal (Xmin) = 12

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, diantaranya

yaitu:

a. Rentang (R) = Xmax -Xmin

= 44 – 12

= 32

b. Banyaknya kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 28

= 5,7 ≈ 6

c. Panjang kelas (P) = R/K

= 32/6

= 5,33 ≈ 5

Agar semua data dapat masuk pada tabel distribusi frekuensi, maka panjang kelas

ditambah 1, dari 5 menjadi 6.

Tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Interval Frekuensi

12 – 17 11

18 – 23 4

24 – 29 6

30 – 35 2

36 – 41 4

42 – 47 1

Jumlah 28

Page 194: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

178

Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Perolehan nilai terendah sampai tertinggi yang diperoleh dari hasil pretest:

12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12

12 16 16 16 16 16 20 24 24 24 24

24 24 28 28 40 40

Dari data di atas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:

a. Jumlah siswa (n) = 28

b. Nilai maksimal (Xmax) = 40

c. Nilai minimal (Xmin) = 12

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, diantaranya

yaitu:

a. Rentang (R) = Xmax -Xmin

= 40 – 12

= 28

b. Banyaknya kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 28

= 5,7 ≈ 6

c. Panjang kelas (P) = R/K

= 28/6

= 4,66 ≈ 5

Tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Interval Frekuensi

12 – 16 17

17 – 21 1

22 – 26 6

27 – 31 2

32 – 36 0

37 – 41 2

Jumlah 28

Page 195: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

179

Lampiran 3B

Data Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Siswa Nilai Posttest

Kontrol Eksperimen

A 64 88

B 52 76

C 56 80

D 84 68

E 36 68

F 40 72

G 72 68

H 48 68

I 68 84

J 76 84

K 40 72

L 64 64

M 56 84

N 64 84

O 68 72

P 72 72

Q 76 68

R 68 72

S 68 72

T 60 76

U 52 80

V 56 76

W 60 88

X 60 68

Y 44 72

Z 64 64

A1 60 88

B1 44 64

Nilai Terendah 36 64

Nilai Tertinggi 84 88

Rata-rata 59,7 74,7

Modus 72

Median 60 72

S. Deviasi 12,02 7,7

SD2 144,5 59,3

Page 196: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

180

Hasil Posttest Kelas Kontrol

Perolehan nilai terendah sampai tertinggi yang diperoleh dari hasil postest:

36 40 40 44 44 48 52 52 56 56 56

60 60 60 60 64 64 64 64 68 68 68

68 72 72 76 76 84

Dari data di atas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:

a. Jumlah siswa (n) = 28

b. Nilai maksimal (Xmax) = 84

c. Nilai minimal (Xmin) = 36

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, diantaranya

yaitu:

a. Rentang (R) = Xmax -Xmin

= 84 – 36

= 48

b. Banyaknya kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 28

= 5,7 ≈ 6

c. Panjang kelas (P) = R/K

= 48/6

= 8

Agar semua data dapat masuk pada tabel distribusi frekuensi, maka panjang kelas

ditambah 1, dari 8 menjadi 9.

Tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Interval Frekuensi

36 – 44 5

45 – 53 3

54 – 62 7

63 – 71 8

72 – 80 4

81 - 89 1

Jumlah 28

Page 197: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

181

Hasil Posttest Kelas Eksperimen

Perolehan nilai terendah sampai tertinggi yang diperoleh dari hasil postest:

64 64 64 68 68 68 68 68 68 72 72

72 72 72 72 72 76 76 76 80 80 84

84 84 84 88 88 88

Dari data di atas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:

a. Jumlah siswa (n) = 28

b. Nilai maksimal (Xmax) = 84

c. Nilai minimal (Xmin) = 36

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, diantaranya

yaitu:

a. Rentang (R) = Xmax -Xmin

= 84 – 36

= 48

b. Banyaknya kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 28

= 5,7 ≈ 6

c. Panjang kelas (P) = R/K

= 48/6

= 8

Agar semua data dapat masuk pada tabel distribusi frekuensi, maka panjang kelas

ditambah 1, dari 8 menjadi 9.

Tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Interval Frekuensi

36 – 44 5

45 – 53 3

54 – 62 7

63 – 71 8

72 – 80 4

81 - 89 1

Jumlah 28

Page 198: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

182

Lampiran 3C

Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi-S(Zi)|

1 12 -1,086 0,14 0,036 0,104

2 12 -1,086 0,14 0,071 0,069

3 12 -1,086 0,14 0,107 0,033

4 12 -1,086 0,14 0,143 0,003

5 12 -1,086 0,14 0,179 0,039

6 12 -1,086 0,14 0,214 0,074

7 12 -1,086 0,14 0,250 0,110

8 12 -1,086 0,14 0,286 0,146

9 16 -0,681 0,248 0,321 0,073

10 16 -0,681 0,248 0,357 0,109

11 16 -0,681 0,248 0,393 0,145

12 20 -0,275 0,394 0,429 0,035

13 20 -0,275 0,394 0,464 0,070

14 20 -0,275 0,394 0,500 0,106

15 20 -0,275 0,394 0,536 0,142

16 24 0,131 0,552 0,571 0,019

17 24 0,131 0,552 0,607 0,055

18 24 0,131 0,552 0,643 0,091

19 28 0,537 0,702 0,679 0,023

20 28 0,537 0,702 0,714 0,012

21 28 0,537 0,702 0,750 0,048

22 32 0,942 0,826 0,786 0,040

23 32 0,942 0,826 0,821 0,005

24 36 1,348 0,911 0,857 0,054

25 36 1,348 0,911 0,893 0,018

26 36 1,348 0,911 0,929 0,018

27 40 1,754 0,96 0,964 0,004

28 44 2,159 0,984 1,000 0,016

Jumlah 1,661

Page 199: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

183

Dasar penarikan kesimpulan:

Jika, Lhitung< Ltabel : Data terdistribusi normal

Jika, Lhitung> Ltabel : Data tidak terdistribusi normal

Ltabel untuk n = 28 dan α = 0,05 adalah 0,161.

Kesimpulan:

Lhitung (0,661) > Ltabel (0,161) : Data tidak terdistribusi normal

Page 200: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

184

Lampiran 3D

Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi-S(Zi)|

1 12 -0,816 0,209 0,036 0,173

2 12 -0,816 0,209 0,071 0,138

3 12 -0,816 0,209 0,107 0,102

4 12 -0,816 0,209 0,143 0,066

5 12 -0,816 0,209 0,179 0,030

6 12 -0,816 0,209 0,214 0,005

7 12 -0,816 0,29 0,250 0,040

8 12 -0,816 0,29 0,286 0,004

9 12 -0,816 0,29 0,321 0,031

10 12 -0,816 0,29 0,357 0,067

11 12 -0,816 0,29 0,393 0,103

12 12 -0,816 0,29 0,429 0,139

13 16 -0,330 0,37 0,464 0,094

14 16 -0,330 0,37 0,500 0,130

15 16 -0,330 0,37 0,536 0,166

16 16 -0,330 0,37 0,571 0,201

17 16 -0,330 0,37 0,607 0,237

18 20 0,157 0,56 0,643 0,083

19 24 0,644 0,739 0,679 0,060

20 24 0,644 0,739 0,714 0,025

21 24 0,644 0,739 0,750 0,011

22 24 0,644 0,739 0,786 0,047

23 24 0,644 0,739 0,821 0,082

24 24 0,644 0,739 0,857 0,118

25 28 1,130 0,87 0,893 0,023

26 28 1,130 0,87 0,929 0,059

27 40 2,590 0,995 0,964 0,031

28 40 2,590 0,995 1,000 0,005

Jumlah 2,271

Page 201: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

185

Dasar penarikan kesimpulan:

Jika, Lhitung< Ltabel : Data terdistribusi normal

Jika, Lhitung> Ltabel : Data tidak terdistribusi normal

Ltabel untuk n = 28 dan α = 0,05 adalah 0,161.

Kesimpulan:

Lhitung (2,271) > Ltabel (0,161) : Data tidak terdistribusi normal

Page 202: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

186

Lampiran 3E

Hasil Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol

No X Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi-S(Zi)|

1 36 -1,973 0,024 0,036 0,012

2 40 -1,640 0,051 0,071 0,020

3 40 -1,640 0,051 0,107 0,056

4 44 -1,307 0,097 0,143 0,046

5 44 -1,307 0,097 0,179 0,082

6 48 -0,974 0,166 0,214 0,048

7 52 -0,641 0,261 0,250 0,011

8 52 -0,641 0,261 0,286 0,025

9 56 -0,309 0,382 0,321 0,061

10 56 -0,309 0,382 0,357 0,025

11 56 -0,309 0,382 0,393 0,011

12 60 0,024 0,508 0,429 0,079

13 60 0,024 0,508 0,464 0,044

14 60 0,024 0,508 0,500 0,008

15 60 0,024 0,508 0,536 0,028

16 64 0,357 0,637 0,571 0,066

17 64 0,357 0,637 0,607 0,030

18 64 0,357 0,637 0,643 0,006

19 64 0,357 0,637 0,679 0,042

20 68 0,690 0,752 0,714 0,038

21 68 0,690 0,752 0,750 0,002

22 68 0,690 0,752 0,786 0,034

23 68 0,690 0,752 0,821 0,069

24 72 1,022 0,846 0,857 0,011

25 72 1,022 0,846 0,893 0,047

26 76 1,355 0,912 0,929 0,017

27 76 1,355 0,912 0,964 0,052

28 84 2,021 0,978 1,000 0,022

Jumlah 0,989

Page 203: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

187

Dasar penarikan kesimpulan:

Jika, Lhitung< Ltabel : Data terdistribusi normal

Jika, Lhitung> Ltabel : Data tidak terdistribusi normal

Ltabel untuk n = 28 dan α = 0,05 adalah 0,161.

Kesimpulan:

Lhitung (0,989) > Ltabel (0,161) : Data tidak terdistribusi normal

Page 204: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

188

Lampiran 3F

Hasil Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) |F(Zi-S(Zi)|

1 64 -1,390 0,084 0,036 0,048

2 64 -1,390 0,084 0,071 0,013

3 64 -1,390 0,084 0,107 0,023

4 68 -0,870 0,192 0,143 0,049

5 68 -0,870 0,192 0,179 0,013

6 68 -0,870 0,192 0,214 0,022

7 68 -0,870 0,192 0,250 0,058

8 68 -0,870 0,192 0,286 0,094

9 68 -0,870 0,192 0,321 0,129

10 72 -0,351 0,363 0,357 0,006

11 72 -0,351 0,363 0,393 0,030

12 72 -0,351 0,363 0,429 0,066

13 72 -0,351 0,363 0,464 0,101

14 72 -0,351 0,363 0,500 0,137

15 72 -0,351 0,363 0,536 0,173

16 72 -0,351 0,363 0,571 0,208

17 76 0,169 0,564 0,607 0,043

18 76 0,169 0,564 0,643 0,079

19 76 0,169 0,564 0,679 0,115

20 80 0,688 0,752 0,714 0,038

21 80 0,688 0,752 0,750 0,002

22 84 1,208 0,885 0,786 0,099

23 84 1,208 0,885 0,821 0,064

24 84 1,208 0,885 0,857 0,028

25 84 1,208 0,885 0,893 0,008

26 88 1,727 0,957 0,929 0,028

27 88 1,727 0,957 0,964 0,007

28 88 1,727 0,957 1,000 0,043

Jumlah 1,724

Page 205: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

189

Dasar penarikan kesimpulan:

Jika, Lhitung< Ltabel : Data terdistribusi normal

Jika, Lhitung> Ltabel : Data tidak terdistribusi normal

Ltabel untuk n = 28 dan α = 0,05 adalah 0,161.

Kesimpulan:

Lhitung (1,724) > Ltabel (0,161) : Data tidak terdistribusi normal

Page 206: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

190

Lampiran 3G

Uji Homogenitas Data Pretest

F = uji Fisher

S1² = variansi terbesar

S2² = variansi terkecil

Varian kelas kontrol = 97,2

Varian kelas eksperimen = 67,6

Ftabel (α = 0,05, df1 = 27, df2 = 27) = 1,84

Dasar Pengambilan Keputusan:

Fhitung< Ftabel : Sampel berasal dari populasi yang homogen

Fhitung> Ftabel : Sampel berasal dari populasi yang heterogen

Kesimpulan:

Fhitung (1,44) < Ftabel (1,84) : Sampel berasal dari populasi yang homogen

Page 207: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

191

Lampiran 3H

Uji Homogenitas Data Posttest

F = uji Fisher

S1² = variansi terbesar

S2² = variansi terkecil

Varian kelas kontrol = 144,5

Varian kelas eksperimen = 59,3

Ftabel (α = 0,05, df1 = 27, df2 = 27) = 1,84

Dasar Pengambilan Keputusan:

Fhitung< Ftabel : Sampel berasal dari populasi yang homogen

Fhitung> Ftabel : Sampel berasal dari populasi yang heterogen

Kesimpulan:

Fhitung (2,44) > Ftabel (1,84) : Sampel berasal dari populasi yang heterogen

Page 208: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

192

Lampiran 3I

Hasil Uji Hipotesis Data Pretest

Test Statisticsa

Skor

Mann-Whitney U 299,500

Wilcoxon W 705,500

Z -1,559

Asymp. Sig. (2-tailed) ,119

a. Grouping Variable: kelas

Analisa:

Ho : tidak terdapat pengaruh model pembelajaran Learning Start with a

Questions terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Momentum dan

Impuls

H1 : tidak terdapat pengaruh model pembelajaran Learning Start with a

Questions terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Momentum dan

Impuls

Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Kesimpulan:

0,119 > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Page 209: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

193

Lampiran 3J

Hasil Uji Hipotesis Data Posttest

Test Statisticsa

Skor

Mann-Whitney U 113,000

Wilcoxon W 519,000

Z -4,604

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000

a. Grouping Variable: kelas

Analisa:

Ho : tidak terdapat pengaruh model pembelajaran Learning Start with a

Questions terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Momentum dan

Impuls

H1 : tidak terdapat pengaruh model pembelajaran Learning Start with a

Questions terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Momentum dan

Impuls

Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Kesimpulan:

0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Page 210: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

194

Lampiran 3K

Perhitungan Nilai Rata-Rata Jenjang Kognitif Saat Pretest

(Kelas Kontrol)

No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Jumlah

Benar 1 2 12 8 12 7 12 9 7 12 6 6 7 2 3 2 2 5 4 6 10 3 4 7 10

Persentase

(Dalam %) 3,6 7,1 43 29 43 25 43 32 25 43 21 21 25 7,1 11 7,1 7,1 18 14 21 36 11 14 25 36

Jenjang

Kognitif C1 C1 C1 C2 C2 C2 C2 C2 C3 C3 C2 C4 C3 C2 C3 C4 C4 C1 C4 C1 C3 C3 C4 C2 C4

Jumlah Siswa : 28

Rata-rata C1 :

Rata-rata C2 :

Rata-rata C3 :

Rata-rata C4 :

Page 211: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

195

Perhitungan Nilai Rata-Rata Jenjang Kognitif Saat Pretest

(Kelas Eksperimen)

No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Jumlah

Benar 7 15 19 9 9 2 2 2 4 5 3 3 5 4 5 4 2 8 3 5 6 3 1 3 2

Persentase

(Dalam %) 25 54 68 32 32 7,1 7,1 7,1 14 18 11 11 18 14 18 14 7,1 29 11 18 21 11 3,6 11 7,1

Jenjang

Kognitif C1 C1 C1 C2 C2 C2 C2 C2 C3 C3 C2 C4 C3 C2 C3 C4 C4 C1 C4 C1 C3 C3 C4 C2 C4

Jumlah Siswa : 28

Rata-rata C1 :

Rata-rata C2 :

Rata-rata C3 :

Rata-rata C4 :

Page 212: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

196

Perhitungan Nilai Rata-Rata Jenjang Kognitif Saat Posttest

(Kelas Kontrol)

No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Jumlah

Benar 5 19 28 23 24 18 10 7 27 28 20 12 24 16 24 10 9 18 8 22 25 10 6 13 11

Persentase

(Dalam %) 18 68 100 82 86 64 36 25 96 100 71 43 86 57 86 36 32 64 29 79 89 36 21 46 39

Jenjang

Kognitif C1 C1 C1 C2 C2 C2 C2 C2 C3 C3 C2 C4 C3 C2 C3 C4 C4 C1 C4 C1 C3 C3 C4 C2 C4

Jumlah Siswa : 28

Rata-rata C1 :

Rata-rata C2 :

Rata-rata C3 :

Rata-rata C4 :

Page 213: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

197

Perhitungan Nilai Rata-Rata Jenjang Kognitif Saat Posttest

(Kelas Eksperimen)

No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Jumlah

Benar 23 28 28 28 27 23 9 6 28 28 26 26 28 14 21 25 11 28 16 28 16 18 6 14 18

Persentase

(Dalam %) 82 100 100 100 96 82 32 21 100 100 93 93 100 50 75 89 39 100 57 100 57 64 21 50 64

Jenjang

Kognitif C1 C1 C1 C2 C2 C2 C2 C2 C3 C3 C2 C4 C3 C2 C3 C4 C4 C1 C4 C1 C3 C3 C4 C2 C4

Jumlah Siswa : 28

Rata-rata C1 :

Rata-rata C2 :

Rata-rata C3 :

Rata-rata C4 :

Page 214: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

198

Lampiran 3L

Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar Setiap Jenjang Kognitif Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen

a. Kelas Kontrol

Jenjang C1 C2 C3 C4

Kontrol Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest

19% 66% 28% 58% 25% 82% 17% 33%

N-Gain 0,47 0,30 0,57 0,16

Kategori Sedang Sedang Tinggi Rendah

Rata-rata 0,38

Kategori Sedang

b. Kelas Eksperimen

Jenjang C1 C2 C3 C4

Kontrol Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest

39% 96% 15% 66% 17% 83% 9% 61%

N-Gain 0,57 0,51 0,66 0,52

Kategori Tinggi Sedang Tinggi Sedang

Rata-rata 0,57

Kategori Sedang

Page 215: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

199

Page 216: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

200

Page 217: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

201

Page 218: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

202

Page 219: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

203

Page 220: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

204

Page 221: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

205

Page 222: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

206

Page 223: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

207

Page 224: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

208

Page 225: PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31606...Skripsi berjudul Pengaruh Model Learning Start with a Questions (LSQ) terhadap Hasil

209

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

RIFA DWINA GUSTI. Anak kedua dari empat bersaudara

pasangan Riyal dan Zurfa. Lahir di Sijunjung pada tanggal 02

Agustus 1994 dan bertempat tinggal di Jl. Lelong Dt Mangkuto

Alam, Jorong Pasar Matur, Nagari Matua Hilia, Kecamatan

Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis

diantaranya SD Negeri 20 Matur lulus pada tahun 2005, MTs Negeri 1 Matur

lulus pada tahun 2008. Selanjutnya penulis melanjutkan sekolah di MA Negeri 1

Bukittinggi dan lulus pada tahun 2011. Penulis tercatat sebagai mahasiswa

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Program Studi

Pendidikan Fisika pada tahun 2011.