Upload
dinhliem
View
231
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA KELAS V MUATAN IPA TENTANG SISTEM
PENCERNAAN MANUSIA DI SD TARAKANITA BUMIJO
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Carolina Rany Putri Pratiwi
NIM: 141134046
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertai, memberi
berkat dan kekuatan kepadaku.
2. Kedua orangtuaku Stefanus Haryoko dan Valentina Retno Perbowati yang
senantiasa mencurahkan kasih sayang dengan penuh ketulusan.
3. Kakakku Carolus Ryan Putra Praditya dan adikku Alexander Danny Tri
Prakoso yang selalu memberikan dukungan dan semangat.
4. Sahabat-sahabatku Agnis Livia, Lusia Kesumaningtyas, Utami Dyah,
Agustina Niki, Carollina Anggi, dan Cornelia Dwi yang selalu ada dan
memberikan dukungan.
5. Sahabat-sahabat payung skripsi yang sudah berjuang bersama untuk
mendapat gelar S.Pd.
6. Seluruh siswa SD Tarakanita Bumijo yang telah memberikan dukungan
dan semangat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, menaruh harapannya pada
Tuhan” (Yeremia 17: 7)
“Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena
ada upah bagi usahamu” (Tawarikh 15: 7)
“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang”
(Amsal 23: 18)
“Succes is no accident, it is hard work, perseverance learning, sacrifice and
most of all love what you do” (Pele)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA KELAS V MUATAN IPA TENTANG SISTEM
PENCERNAAN MANUSIA DI SD TARAKANITA BUMIJO
YOGYAKARTA
Carolina Rany Putri Pratiwi
Universitas Sanata Dharma
2017
Latar belakang penelitian ini adalah keprihatinan terhadap permasalahan
yang sering terjadi dalam pembelajaran yakni terbatasnya model pembelajaran
yang digunakan sehingga siswa cenderung pasif dan hasil belajar yang diperoleh
kurang tercapai dengan maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh model inkuiri terhadap hasil belajar siswa muatan IPA tentang sistem
pencernaan manusia di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta semester gasal tahun
ajaran 2017/2018.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experimental tipe non
equivalent control group design. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas V SD Tarakanita Bumijo sebanyak 131 siswa. Sampel
dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu kelas VC sebagai kelompok
kontrol sebanyak 32 siswa dan kelas VD sebagai kelompok eksperimen sebanyak
33 siswa. Treatment yang diterapkan di dalam kelompok eksperimen adalah
model inkuiri. Ada 5 langkah dalam model inkuiri yaitu mengajukan pertanyaan
atau permasalahan, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, analisis data, dan
membuat kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan uji hipotesis
menggunakan independen t test dengan Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 (atau p <
0,05). Rata-rata selisih skor pada kelompok eksperimen (M = 36,67, SE = 2,39)
lebih tinggi daripada rata-rata selisih skor pada kelompok kontrol (M = 36,67, SE
= 1,67). Besar pengaruh sebesar r = 0,699 atau setara dengan 48,8%. Besar
pengaruh perlakuan memiliki efek yang masuk termasuk ke dalam kategori besar.
Kata kunci: model inkuiri, hasil belajar, muatan IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE EFFECT OF INQUIRY LEARNING MODEL ON GRADE V
STUDENT’S LEARNING RESULT CLASSICS IN SCIENCE ABOUT
HUMAN DIGESTION SYSTEM SD TARAKANITA BUMIJO YOGYAKARTA
Carolina Rany Putri Pratiwi
Sanata Dharma University
2018
The background of the research was the problems that occured during the
learning process where there is a limited amount of learning model science class
which influence student involvement in class. The students passively contributed
in learning activity which influence their learning result. This research was
conducted to see the effect of inquiry learning model on students’ learning result
in science class about human digestion system in Tarakanita Bumijo Yogyakarta
elementary school learning year 2017/2018.
The research was conducted using quasi experimental tipe non equivalent
control group design. The research subject’s population are all students grade V
Tarakanita Bumijo Yogyakarta elementary school which is 131 students. The
sample of the research consist of two groups there are grade VC, 32 students, as
controlled group and grade VD, 33 students, as experimental group. The
treatment applied in experimental group was inquiry learning model. There are
steps in inquiry learning model there are; asking a question or problem,
conducting the hypotheses, collecting data, analyzing data, and conclude the
result.
The research’s result showef that the inquiry learning model has positive
impavt the to the students’ learning result in science class. This result was based
on the hypotheses testing using independent sample t test with Sig. (2-tailed)
which is 0,000 (or p<0,05). The diference score average from controlled group
(M= 36,67, SE= 1,67) and the difference score average from experimental group
(M= , SE= ). In the other side, the influence score r= 0,699 or equivalent with
48,8%. The amount from the influence of the treatment categorized in a great
amount.
Keywords: inquiry learning model, learning result, science.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
kasih-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar dan tepat
waktu. Skripsi yang berjudul “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN
INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MUATAN IPA
TENTANG SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DI SD TARAKANITA
BUMIJO YOGYAKARTA”, disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata
Dharma.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Karena itu, peneliti mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Sekolah Dasar Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Paulus Wahana, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
membimbing dengan sabar dan bijaksana.
5. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. selaku Dosen Pembimbing II
yang membimbing kami dengan penuh semangat dan kesabaran.
6. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Penguji III yang
memberikan saran perbaikan dengan penuh bijaksana.
7. Dra. Asteria Rinawati selaku Kepala Sekolah SD Tarakanita Bumijo
Yogyakarta yang telah memberikan ijin melakukan penelitian.
8. Lusia Wiratni, S.Pd. dan Ansila Tine, S.Pd. selaku guru mitra yang telah
membantu pelaksanaan penelitian, sehingga penelitian dapat berjalan
dengan lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
9. Siswa kelas VC dan VD SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta tahun ajaran
2017/2018 yang telah terlibat dalam penelitian.
10. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
membantu proses perijinan penelitian skripsi.
11. Kedua orangtuaku, Stefanus Haryoko dan Valentina Retno Perbowati yang
dengan sabar selalu mendukung dan menyertai perjuanganku melalui doa,
kasih sayang, perhatian, nasihat, dan materi.
12. Kakakku Carolus Ryan Putra Praditya dan adikku Alexander Danny Tri
Prakoso yng selalu memberikan doa, dukungan, dan semangat.
13. Sahabat-sahabatku yang tergabung dalam penelitian kolaboratif payung
14. Sahabat-sahabatku Agnis Livia, Lusia Kesumaningtyas, Utami Dyah,
Agustina Niki, Carollina Anggi, dan Cornelia Dwi.
15. Seluruh siswa SD Tarakanita Bumijo yang selalu memberikan doa,
dukungan, dan semangat.
16. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu namun telah
banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna karena keterbatasan
kemampuan peneliti. Segala kritik dan saran yang membangun akan peneliti
terima dengan senang hati. Peneliti berharap, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi dunia pendidikan dan para pembaca.
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUHUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................................ vii
ABSTRAK .................................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 5
1.5 Definisi Operasional ........................................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................... 6
2.1 Kajian Pustaka ................................................................................................... 6
2.1.1 Teori-teori yang mendukung .......................................................................... 6
2.2 Penelitian yang relevan ................................................................................... 23
2.2.1 Penelitian tentang Inkuiri ............................................................................. 23
2.2.2 Penelitian tentang hasil belajar..................................................................... 23
2.2.4 Literature map .............................................................................................. 25
2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................................... 25
2.4 Hipotesis Penelitian ......................................................................................... 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 28
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................ 28
3.2 Setting Penelitian ............................................................................................ 30
3.2.1 Lokasi Penelitian .......................................................................................... 30
3.2.2 Waktu Pengambilan Data ............................................................................. 30
3.3 Populasi dan Sampel ....................................................................................... 31
3.3.1 Populasi ........................................................................................................ 31
3.3.2 Sampel .......................................................................................................... 31
3.4 Variabel Penelitian .......................................................................................... 32
3.4.1 Variabel independen..................................................................................... 33
3.4.2 Variabel Dependen ....................................................................................... 33
3.5 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 33
3.6 Instumen Penelitian ......................................................................................... 34
3.7 Teknik Pengujian Instrumen ........................................................................... 36
3.7.1 Uji Validitas ................................................................................................. 36
3.8 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 40
3.8.1 Uji Asumsi ................................................................................................... 41
3.8.2 Uji Hipotesis ................................................................................................ 43
3.8.3 Analisis Lebih Lanjut ................................................................................... 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 47
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................... 47
4.1.1 Implementasi Penelitian................................................................................47
4.1.2 Uji Asumsi ................................................................................................... 49
4.1.3 Uji Hipotesis ................................................................................................ 52
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................................... 57
BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 62
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 62
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 62
5.3 Saran ................................................................................................................ 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 64
LAMPIRAN................................................................................................................... 69
BIODATA PENELITI .............................................................................................. 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Daftar Tabel
Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data ............................................................................ 31
Tabel 3.2 Matriks Pengembangan Instrumen ............................................................. 35
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara dengan Guru ........................................................... 35
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Siswa Kelompok Eksperimen .............................. 36
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Pretest ........................................................ 38
Tabel 3.6 Hasil Uji Valisitas Instrumen Posttest ....................................................... 39
Tabel 3.7 Kriteria Koefisien Reliabilitas..................................................................... 39
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pretest .................................................... 39
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Posttest ................................................... 40
Tabel 3.10 Kriteria Besar Pengaruh Perlakuan (effect size) ..................................... 45
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data ......................................................... 49
Tabel 4.2 Hasil Uji Asumsi Homogenitas Varians .................................................... 50
Tabel 4.3 Hasil Uji Asumsi Perbedaan Kemampuan Awal ...................................... 51
Tebel 4.4 Hasil Selisih Skor Pretest dan Posttest ..................................................... 53
Tabel 4.5 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan (Effect Size) .................................... 55
Tabel 4.6 Hasil Peningkatan Nilai Pretest ke Posttest .............................................. 56
Tabel 4.7 Hasil Uji Besar Efek Peningkatan Pretest ke Posttest ............................. 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Sistem Pencernaan Manusia .................................................................... 18
Gambar 2.3 Lidah ........................................................................................................... 19
Gambar 2.4 Kerongkongan ........................................................................................... 20
Gambar 2.5 Lambung .................................................................................................... 20
Gambar 2.6 Usus Halus ................................................................................................. 21
Gambar 2.7 Usus Besar ................................................................................................. 22
Gambar 3.1 Desain Penelitian ...................................................................................... 29
Gambar 3.2 Pemetaan Variabel Penelitian ................................................................. 33
Gambar 3.3 rumus Uji pengaruh untuk Data Normal. .............................................. 44
Gambar 3.4 Rumus Koefisien Korelasi untuk Dara Tidak Normal ......................... 45
Gambar 3.3 Rumus Uji Peningkatan Nilai Pretest –Posttest .................................. 46
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Rerata Selisih Nilai Pretest-Posttest ................. 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Daftar Lampiran
Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian ............................................................................... 70
Lampiran 2.1 Silabus Kelompok Kontrol ................................................................... 71
Lampiran 2.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol .................. 85
Lampiran 2.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen .......... 91
Lampiran 3.2 Kunci Jawaban ..................................................................................... 109
Lampiran 3.3 Rubrik Penilaian ................................................................................... 113
Lampiran 3.4 Hasil Rekap Nilai Expert Judgement ................................................ 115
Lampiran 3.5 Validitas Muka (Koesioner Keterbacaan) ........................................ 119
Lampiran 3.6 Hasil Analasis SPSS Uji Validitas..................................................... 121
Lampiran 3.7 Hasil Analisis SPSS Uji Perhitungan Reliabilitas ........................... 123
Lampiran 4.1 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa ............................................. 125
Lampiran 4.2 Uji Normalitas Distribusi Data .......................................................... 129
Lampiran 4.3 Uji Homogenitas dan Uji Perbedaan Kemampuan Awal ............... 130
Lampiran 4.5 Uji Peningkatan Nilai Pretest-Posttest ............................................. 133
Lampiran 4.6 Perhitungan Manual Besar Pengaruh Perlakuan (effect size) ......... 134
Lampiran 4.7 Perhitungan Persentase Peningkatan Nilai Pretest - Posttest ........ 136
Lampiran 4.8 Transkrip Wawancara ......................................................................... 137
Lampiran 5.1 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian................................ 139
Lampiran 5.2 Foto-foto Penelitian di SD Tarakanita Bumijo ............................... 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menjelaskan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan merupakan interaksi antara
guru dan siswa. Interaksi dilakukan karena menunjang pengembangan manusia
seutuhnya yang berorientasikan pada nilai-nilai dan pelestarian, serta
pengembangan kebudayaan yang berhubungan dengan usaha-usaha
pengembangan manusia tersebut (Gunawan dalam Hamdani, 2011: 16). Selain itu,
pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia dalam meningkatkam
kepribadiannya, dengan jalan membina potensi rohaninya (pikir, rasa, karsa, cipta,
dan budi nurani) dan jasmani (pancaindra dan keterampilan) (Zuhairini dalam
Hamdani, 2011: 16).
Belajar adalah suatu proses dimana suatu organisma berubah perilakunya
sebagai akibat pengalaman (Gagne dalam Dahar, 1989: 11). Belajar merupakan
proses yang dilakukan manusia secara sadar atau tanpa sadar untuk mencapai
berbagai macam kompetensi, pengetahuan, keterampilan dan sikap (Rahyubi,
2014: 1). Belajar dilakukan oleh manusia sejak lahir baik dalam pendidikan
formal maupun non formal. Piaget mengemukakan bahwa pada saat anak masuk
usia 7-12 tahun, maka anak-anak masuk ke dalam tahap operasional konkret. Pada
tahap ini, proses berpikir anak-anak menjadi terorganisasi ke sistem proses-proses
mental yang lebih besar operasi (operations) yang memudahkan mereka berpikir
logis dari sebelumnya. Salah satu mata pelajaran mengembangkan kognitif siswa
adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pengetahuan yang sesuai antara
pemikiran dengan kondisi alam semesta beserta isinya (Darmojo dalam
Samatowa, 2011: 2). Pembelajaran IPA merupakan integrasi antara proses inkuiri
dan pengetahuan sehingga pengembangan konsep IPA harus dikaitkan dengan
pengembangan keterampilan ilmiah dan sikap ilmiah. Pembelajaran IPA
disampaikan dengan menekankan keterlibatan siswa dalam proses belajar yang
aktif dan melatih siswa untuk berpikir kritis dan objektif. Ketertarikan belajar
dapat dapat memupuk rasa ingin tahu siswa sehingga pengalaman belajar yang
telah dialami menjadi semakin bermakna (Samatowa, 2011: 2). Rasa ingin tahu
yang dimiliki siswa dapat terfasilitasi dengan mata pelajaran IPA yang merupakan
mata pelajaran dengan menggunakan langakah yaitu observasi, perumusan
masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen,
penarikan kesimpulan serta penemuan toeri dan konsep (Trianto, 2011: 141).
Dengan langkah-langkah tersebut maka siswa akan belajar dengan menemukan
sendiri permasalahan dan menjawab pertanyaan yang telah diajukan sehingga
dapat menghasilkan belajar yang baik dan tinggi.
Dalam proses pembelajaran hasil belajar siswa sangat penting dan perlu
diperhatikan. Jika hasil belajar yang diperoleh berada diatas batas ketuntasan
minimal atau lebih dari batas tersebut maka siswa dapat dikatakan berhasil dan
mendapatkan hasil belajar yang baik. Hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang
dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari tes mengenal sejumlah materi
pelajaran tertentu (Nawawi dalam Susanto, 2013: 15). Hasil belajar dapat
ditingkatkan dengan berbagai cara, salah satunya menggunakan model
pembelajaran yang tepat. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan peneliti,
peneliti menjumpai bahwa pembelajaran di sekolah masih berfokus ke guru
(teacher center) sehingga pada proses pembelajaran guru lebih mendominasi dan
menjadi pusat pembelajaran. Siswa menjadi pasif dan dapat diibaratkan sebagai
gelas kosong yang diisi air oleh guru. Kegiatan pembelajaran sering muncul
beberapa masalah yaitu di dalam proses pembelajaran guru hanya menggunakan
komunikasi satu arah sehingga cenderung akan membuat siswa menjadi pasif
karena guru tidak mengajak untuk berpikir (Sanjaya, 2010: 76).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru hasil belajar
yang diperoleh cenderung masih berada dibawah batas Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Hasil belajar digunakan sebagai patokan untuk melihat seberapa
jauh kemampuan anak dapat diukur dan bisa dikatakan sesuai kriteria sehingga
dapat digunakan untuk melangkah ke jenjang selanjutnya. Rendahnya hasil
belajar disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya; model yang dilakukan guru
pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung menggunakan metode ceramah
tanpa disertai model pembelajaran yang lain sehingga anak menjadi pasif dan
kurang aktif, minimnya penggunaan media yang sesuai untuk menarik perhatian
siswa sehingga daya tangkap siswa dalam mengikuti pembelajaran kurang muncul
sesuai dengan yang diharapkan. Pada usia anak SD mereka memiliki
keingintahuan yang cukup tinggi sehingga jika kegiatan pembelajaran di sekolah
tidak sesuai atau tidak mendukung anak untuk dapat mengekplorasi
pengetahuannya maka tingkat pengetahuan yang didapat siswa juga menjadi
kurang baik. Oleh dari itu, kegiatan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran
IPA seharusnya menggunakan model yang dapat mengeksplor pengetahuan para
siswa. Salah satu model pembelajaran yang cocok digunakan adalah model
pembelajaran dengan menggunakan percobaan atau eksperimen.
Dengan adanya percobaan dalam kelas, siswa akan menjawab rasa ingin
tahunya dengan eksperimen yang dilakukan. Model inkuiri merupakan model
yang menggunakan eksperimen dalam langkah-langkah kegiatannya. Model
inkuiri adalah model yang mempersiapkan peserta didik pada suatu situasi untuk
melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin
melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mencari jawabannya
sendiri, menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, serta
membandingkan apa yang ditemukan dengan yang ditemukan oleh siswa lain
(Piaget dalam Mulyasa, 2006: 195).
Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat membantu
meningkatkan hasil belajar siswa. Model inkuiri menempatkan siswa sebagai
subyek dalam proses belajar mengajar sehingga siswa berperan aktif dalam
menemukan sendiri inti dari materi yang dipelajari dan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Siswa memegang peranan penting dalam pembelajaran sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dapat dikatakan bahwa model ini berorientasi kepada siswa. Model pembelajaran
inkuiri tidak hanya berorientasi terhadap hasil belajar saja melainkan proses
belajar mengajar juga. Selain hasil belajar yang diharapkan dapat meningkat,
penggunaan model ini juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa
beraktivitas dalam mencari dan menemukan masalah (Sanjaya dalam Putra, 2013:
91).
.
Berbagai penelitian dan jurnal pernah diterbitkan untuk mendukung hasil
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri, misalnya Sri
Rahayu, Riyadi, Hartono (2012) meneliti tentang pengaruh penggunaan model
pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar IPA, Sari, Nazaruddin, Sasmiati
(2015) meneliti tentang pengaruh penerapan metode pembelajaran inkuiri
terhadap hasil belajar ilmu pengetahuan sosial. Berdasarkan penelitian-penelitian
terdahulu tersebut, model inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
sehingga peneliti tertarik untuk mengujicobakan model pembelajaran inkuiri
untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa kelas V muatan IPA
tentang sistem pencernaan manusia di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta
semester gasal tahun ajaran 2017/2018.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah penerapan model inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
kelas V muatan IPA tentang sistem pencernaan manusia di SD Tarakanita
Bumijo Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2017/2018?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Mengetahui pengaruh penerapan model inkuiri terhadap hasil belajar siswa
kelas V muatan IPA tentang sistem pencernaan manusia di SD Tarakanita
Bumijo Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2017/2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Sekolah
Sekolah dapat memperoleh pandangan yang lebih jelas dan rinci tentang
model pembelajaran inkuiri sehingga dapat menerapkan model inkuiri
pada saat kegiatan pembelajaran.
1.4.2 Bagi Guru
Guru dapat memahami model pembelajaran inkuiri sehingga dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat menerapkan model tersebut.
1.4.3 Bagi Siswa
Siswa mendapat pengetahuan dan pengalaman belajar yang berbeda dari
yang biasa dilakukan oleh guru sehingga hasil belajar siswa dapat
meningkat.
1.4.4 Bagi Peneliti
Peneliti dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman belajar yang
baru mengenai model pembelajaran inkuiri, sehingga peneliti dapat
menerapkan model pembelajaran tersebut saat melakukan kegiatan
mengajar di kelas.
1.5 Definisi Operasional
1.5.1 Model pembelajaran inkuiri adalah model pembelajaran yang memberikan
peluang kepada siswa untuk mencari sendiri informasi yang ingin
diketahui oleh siswa dengan langkah-langkah mengajukan pertanyaan atau
permasalahan, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis
data dan membuat kesimpulan.
1.5.2 Hasil belajar adalah kemampuan yang telah diperoleh setelah melakukan
kegiatan yang dilakukan dengan cara menjawab tes dengan mengukur
aspek yaitu aspeek kognitif yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor.
1.5.3 Muatan IPA adalah materi yang mempelajari tentang alam semesta dan
seluruh isinya.
1.5.4 Sistem pencernaan manusia adalah suatu proses penghancuran makanan
dan penyerapan nutrisi yang terjadi dalam tubuh manusia yang berguna
sebagai sumber energi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II ini berisi tentang kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka
berpikir dan hipotesis. Kajian pustaka membahas teori membahas teori-teori yang
mendukung dalam pelaksanaan penelitian dan hasil penelitian sebelumnya yang
berisi pengalaman penelitian yang pernah ada dan dirumuskan dalam kerangka
berpikir dan hipotesis yang berisi dugaan sementara dari rumusan masalah
penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori-teori yang mendukung
Teori-teori yang mendukung dalam penelitian ini adalah teori
perkembangan anak, model pembelajaran, model pembelajaran Inkuiri, hasil
belajar, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan materi Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA).
2.1.1.1 Teori tentang perkembangan anak
1. Perkembangan Anak Menurut Piaget
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori perkembangan
kognitif dan teori belajar konstruktivistik anak yang dikembangkan oleh Piaget.
Kedua teori tersebut dipilih karena sesuai dengan variabel penelitian yang
membahas tentang perkembangan anak Sekolah Dasar (SD). Dalam teori kognitif
disebutkan bahwa belajar itu tak hanya sekedar menghafal serta menumpuk ilmu
pengetahuan, tapi secara lebih jauh belajar adalah proses memperoleh
pengetahuan melalui keterampilan berpikir.
Piaget (1896 – 1980) memperkenalkan sejumlah ide dan konsep untuk
mendeskripsikan dan menjelaskan perubahan-perubahan dalam pemikiran logis
yang diamatinya pada anak-anak dan orang dewasa (Jeanne, 2008: 40). Selain itu,
ia mengatakan bahwa pengetahuan datang dari pengalaman dan interaksi anak
(dalam Trianto 2009: 29). Ketika anak berusaha membangun pemahaman
mengenai dunia, otak berkembang membentuk skema. Skema dalam teori Piaget
merupakan tindakan atau representasi mental yang mengatur pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
(Santrock, 2009:48). Seorang anak akan mengalami proses kognitif melalui
beberapa tahapan yaitu asimilasi, akomodasi, organisasi, dan ekuilibrasi. Tahap
asimilasi terjadi ketika anak-anak memasukkan informasi baru ke dalam skema
mereka yang sudah ada sebelumnya, sedangkan konsep akomodasi menurut
Piaget terjadi ketika anak-anak menyesuaikan skema mereka agar sesuai dengan
informasi dan pengalaman baru mereka. Tahap organisasi adalah
pengelompokkan perilaku yang terisolasi ke dalam sebuah sistem kognitif dengan
susunan yang lebih tinggi yang berfungsi secara lebih lancar, pengelompokkan
atau penyusunan hal-hal ke dalam kategori-kategori. Tahap ekuilibrasi merupakan
mekanisme yang diajukan Piaget untuk menjelaskan bagaimana anak-anak beralih
dari satu tingkat pemikiran ke tingkat berikutnya. Peralihan terjadi ketika anak-
anak mengalami konflik kognitif dan disekuilibrium (Santrock, 2009: 29). Berikut
merupakan asumsi-asumsi dasar Piaget:
1. Anak-anak adalah pembelajar yang aktif dan termotivasi.
2. Anak-anak mengkonstruksi pengetahuan mereka berdasarkan pengalaman.
3. Anak-anak belajar melalui dua proses yang saling melengkapi, yakni asimilasi
dan akomodasi.
4. Interaksi anak dengan lingkungan fisik dan sosial adalah faktor yang sangat
penting bagi perkembangan kognitif.
5. Proses ekuilibrasi mendorong kemajuan ke arah kemampuan berpikir yang
semakin kompleks.
6. Sebagai salah satu akibat dari perubahan kematangan di otak, anak-anak
berpikir dengan cara-cara yang secara kualitatif berbeda pada usia yang
berbeda.
Piaget mendeskripsikan mengenai empat tahap perkembangan kognitif
yang berbeda yang masing-masing dengan pola pikirannya yang unik.
1. Tahap Sensorial (Kelahiran hingga usia 2 tahun)
Anak-anak berfokus pada apa yang mereka lakukan dan lihat pada saat itu,
skema-skema mereka terutama tersusun berdasarkan perilaku dan persepsi.
Pada tahap ini kemampuan berpikir yang sesungguhnya muncul pada usia dua
setengah tahun, anak memeperoleh kemampuan berpikir simbolik yakni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
kemampuan merepresentasikan dan memikirkan objek-objek dan peristiwa-
peristiwa dalam kerangka entitas-entitas mental internal atau simbol.
2. Tahap Praoperasional (Usia 2 hingga 6 atau 7 tahun)
Keterampilan bahasa anak akan berkembang pesat dan penguasaan kosakata
yang meningkat memungkinkan mereka mengekspresikan dan memikirkan
beragam objek dan peristiwa. Anak-anak dapat memikirkan objek dan
peristiwa yang berada di luar jangkauan pandangan langsung mereka, namun
belum mampu melakukan penalaran logis seperti orang dewasa. Pada tahap
ini anak menunjukkan egosentrisme praoperasional yaitu ketidakmampuan
memandang situasi dari perspektif orang lain. Selain itu tahap ini, anak juga
menunjukkan percakapan egosentris yaitu melakukan pembicaraan tanpa
mempedulikan sudut pandang atau pengetahuan para pendengarnya.
3. Tahap Operasional Konkret (usia 6 atau 7 tahun hingga 11 atau 12 tahun)
Penalaran anak mulai menyerupai penalaran orang dewasa, namun masih
terbatas pada realitas konkret. Pada tahap ini, anak mampu melakukan
penalaran deduktif yaitu proses penarikan kesimpulan logis mengenai sesuatu
yang pasti benar, berdasarkan informasi yang sebelumnya telah diketahui
benar.
4. Tahap Operasional Formal (usia 11 atau 12 tahun hingga dewasa)
Proses-proses penalaran logis diterapkan ke ide-ide abstrak dan juga objek-
objek konkret.
Berdasarkan tahapan yang dipaparkan oleh Piaget, anak-anak sekolah
dasar yang berusia kisaran enam sampai dua belas tahun masuk ke dalam tahap
operasional konkret. Dalam tahap ini anak sudah mampu untuk melakukan
penalaran deduktif yaitu penarikan kesimpulan secara logis. Tahapan ini
merupakan masa dimana anak-anak ingin tahu banyak hal.
Oleh karena itu setiap tahap betumpu pada pencapaian-pencapaian yang
telah diraih dalam tahap-tahap sebelumnya, anak-anak menjalani tahap-tahap
tersebut dalam urutan yang sama tanpa terkecuali. Piaget mengatakan teori belajar
konstruktivistik yang dikembangnya menegaskan bahwa pengetahuan akan
mempunyai makna jika dicari dan diselidiki secara mandiri oleh siswa. Sejak kecil
manusia sudah berusaha untuk mengembangkan pengetahuan melalui skema yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
terdapat dalam stuktur kognitif. Piaget menjelaskan perkembangan mental
intelektual dipengaruhi empat faktor yaitu :
1. Maturation (kematangan) berkaitan dengan proses perkembangan fisiologis
anak, lebih-lebih proses perkembangan struktur otak manusia.
2. Tindakan-tindakan fisik yang melibatkan aktivitas pikiran. Pengetahuan bisa
diraih dan dibangun melalui pengalaman.
3. Aktivitas yang berhubungan dengan orang lain. Berinteraksi dengan orang
lain mempunyai pengaruh bagi perkembangan mental anak.
4. Proses penyesuaian antara pengetahuan yang sudah dengan pengetahuan baru
yang baru didapatkan.
2. Perkembangan Anak menurut Vygotsky
Vygotsky (1896–1934) berpendapat bahwa Zone of proximal development
(ZPD) merujuk pada rentang tugas-tugas yang sulit bagi individu untuk dikuasai
sendiri namun dapat dipelajari melalui bimbingan dan bantuan dari orang dewasa
atau anak-anak yang lebih terampil. Menurut Vygotsky, anak-anak
mengkonstruksikan pengetahuannnya melalui interaksi sosial (Tudge dalam John,
2017: 132). ZPD menangkap keterampilan kognitif anak yang sedang dalam
proses kematangan dan hanya dapat dicapai dengan bantuan seseorang yang lebih
terampil, terlebih didukung dengan adanya perancahan scaffolding (Santrock,
2009: 62). Scaffolding diartikan sebagai teknik yang melibatkan pengubahan
tingkat dukungan untuk belajar (Santrock, 2009: 65). Vygotsky mengatakan
bahwa belajar sangat dipengaruhi interaksi sosial yang terjadi dalam konteks yang
bermakna. Guru, teman sebaya dan orang tua memberikan rangsangan kultural
dan sosial bagi anak sehingga memungkinkan terjadinya perkembangan. Namun
tak hanya itu, kerja sama dengan teman sebaya juga dapat mendorong anak untuk
belajar secara efektif (Salkind, 2009: 381)
2.1.1.2 Model pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata model diartikan dengan pola
(contoh, acuan, ragam, dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau
dihasilkan. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan
lain-lain (Joyce dalam Ngalimun, 2014: 7). Model pembelajaran adalah kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar terentu dan berfungsi sebagai
pedoman bagi para para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam
merencanakan aktifitas belajar mengajar (Soekamto dalam Ngalimun, 2014: 8).
Model pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rencana/pola yang digunakan
dalam menyusun kurikulum, mengatur materi peserta didik dan memberi petunjuk
kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran/setting lainnya (Jihad dan Haris
2008: 25).
Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki
oleh strategi, metode atau prosedur, antara lain (Arends, 1997: 7) 1. Rasional
teoritik logis disusun oleh para pencipta atau pengembangnya. 2. Landasan
pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang
akan dicapai). 3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut
dapat dilaksanakan dengan berhasil, dan 4. Lingkungan belajar yang diperlukan
agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, peneliti menyimpulkan bahwa
model pembelajaran adalah sebuah konsep yang akan digunakan dalam
pembelajaran, agar setiap kegiatan yang berlangung memiliki langkah-langkah
yang jelas.
2.1.1.3 Model Inkuiri
1. Pengertian Model Inkuiri
Pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Sanjaya,
2010: 196). Model inkuiri adalah suatu model pembelajaran yang
mengembangkan cara berpikir ilmiah, dimana siswa aktif menemukan
pengetahuan yang dipelajari untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pada dirinya. Dengan demikian pengetahuan yang diperoleh akan lebih bermakna.
Model pembelajaran ini selain berorientasi pada hasil belajar juga berorientasi
pada proses belajar. Pembelajaran inkuiri juga didefinisikan sebagai pembelajaran
yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri;
dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi, melakukan sesuatu, menggunakan
simbol-simbol (gambar-gambar) dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri,
menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain,
membandingkan yang ditemukan sendiri dengan yang ditemukan orang lain
(Sidharta dalam Agustanti, 2012). Pendekatan inkuiri didasarkan atas tiga
pengertian, yaitu siswa terlibat dalam kesempatan belajar dengan derajat “self-
direction” yang tinggi, siswa dapat mengembangkan sikap yang baik terhadap
belajar, juga siswa dapat menjaga dan menggunakan informasi untuk waktu yang
lama (Ellis dalam Ngalimun, 2014: 33). Selain itu, pengertian inkuiri adalah suatu
proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan
observasi atau eksperimen guna mencari jawaban maupun memecahkan masalah
terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan
berpikir kritis dan logis (Scmidt dalam Putra, 2013: 85).
Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti berpendapat bahwa model
pembelajaran yang memberikan peluang kepada siswa untuk mencari sendiri
informasi yang ingin diketahui oleh siswa dengan langkah-langkah mengajukan
pertanyaan atau permasalahan, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data,
menganalisis data dan membuat kesimpulan.
2. Prinsip – prinsip Penggunaan Pembelajaran Inkuiri
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru dalam strategi
pembelajaran inkuiri antara lain (Sanjaya, 2011: 199):
1) Berorientasi pada pengembangan intelektual
Maksudnya adalah kriteria keberhasilan dari proses pembelajaran dengan
menggunakan strategi inkuiri tidak hanya pada hasil belajar namun juga pada
proses belajar yaitu bagaimana siswa tersebut dapat menemukan sesuatu. Sanjaya
(2011: 200) mengemukakan bahwa makna dari “sesuatu” yang harus ditemukan
oleh siswa melalui proses berpikir adalah sesuatu yang dapat ditemukan, bukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
sesuatu yang tidak pasti, oleh sebab itu setiap gagasan yang harus dikembangkan
adalah gagasan yang dapat ditemukan.
2) Prinsip interaksi,
Yang dimaksud dengan prinsip interaksi adalah interaksi baik antar siswa, guru
maupun dengan lingkungan belajar yang mana pembelajaran merupakan proses
interaksi. Dalam proses interaksi tersebut, kedudukan guru bukan sebagai sumber
belajar akan tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi tersebut.
Guru perlu mengarahkan siswanya agar bisa mengembangkan kemampuan
berpikirnya melalui interaksi itu sendiri.
3) Prinsip bertanya
Peran seorang guru yang harus dilakukan apabila menggunakan strategi
pembelajaran inkuiri adalah sebagai penanya. Guru perlu mengembangkan
pertanyaan yang akan diberikan kepada siswa sehingga kemampuan guru untuk
memberikan pertanyaan kepada siswa merupakan kemampuan yang sangat
penting. Berbagai jenis dan teknik bertanya perlu dikuasai oleh setiap guru,
apakah itu bertanya hanya sekedar untuk meminta perhatian siswa, bertanya untuk
melacak, bertanya untuk mengembangkan kemampuan, atau bertanya untuk
menguji.
4) Prinsip belajar untuk berpikir
Pada prinsip belajar untuk berpikir ini merupakan belajar menyeimbangkan antara
otak kanan dan otak kiri. Pembelajaran berpikir yaitu memanfaatkan dan
menggunakan otak secara maksimal agar dalam pembelajaran menyenangkan dan
menggairahkan.
5) Prinsip Keterbukaan
Pada prinsip keterbukaan dimaksudkan siswa perlu diberikan keleluasaan untuk
melakukan percobaan sesuai dengan perkembangan kemampuan logika dan
nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan
berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya.
Pada prinsip ini tugas seorang guru “menyediakan ruang untuk memberikan
kesempatan kepada siswa agar dapat mengembangkan hipotesis dan secara
terbuka membuktikan kebenaran dari hipotesis yang diajukannya (Sanjaya, 2011:
201).”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3. Karakteristik Model pembelajaran inkuiri
Karakteristik utama model pembelajaran inkuiri sebagai berikut (Sanjaya
dalam Putra, 2013: 91).
1. Model pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara
maksimal untuk mencari dan menemukan. Dengan ungkapan lain, pendekatan
inkuiri menempatkan siswa sebagai subyek belajar. Dalam proses
pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran
meelalui penejelasan guru secara verbal, tetapi juga berperan untuk
menemukan sendiri inti dari materi pelajaran tersebut.
2. Seluruh aktivitas yang dilakukan oleh siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan
dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self believe). Artinya dalam
pendekatan inkuiri, guru bukan sebagai sumber belajar, namun fasilitator dan
motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui
proses tanya jawab antara guru dan siswa, sehingga kemampuan guru dalam
menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan
inkuiri.
3. Tujuan penggunaan model pembelajaran-pembelajaran inkuiri adalah
mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.
Sehingga dalam pembelajaran inkuiri, siswa tidak hanya dituntut agar
menguasai pelajaran, melainkan juga bisa menggunakan potensi yang
dimilikinya.
4. Sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri adalah; a) keterlibatan siswa
secara maksimal dalam proses kegiatan belajar; b) keterarahan kegiatan
secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran; dan c) mengembangkan
sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses
inkuiri. Pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara
langsung ke dalam proses ilmiah dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu
latihan inkuiri dapat meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam
berpikir kreatif dan siswa menjadi terampil dalam memperoleh dan
menganalisis informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Berdasarkan pendapat ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa
karakteristik model pembelajaran inkuiri adalah mencari dan menemukan
sendiri informasi yang ingin diketahui.
4.Manfaat model inkuiri
Beberapa manfaat model inkuiri antara lain (Anam, 2015: 5).
1. Real life skills : siswa belajar tentang hal-hal penting namun mudah
dilakukan, siswa didorong untuk „melakukan‟, bukan hanya „duduk, diam,
dan „mendengarkan‟
2. Open-ended topic : tema yang dipelajari tidak terbatas, bisa bersumber dari
mana saja; buku pelajaran, pengalaman siswa/siswa, internet, televisi, radio,
dan seterusnya. Siswa akan belajar lebih banyak.
3. Intuitif, imajinatif, inovatif : siswa belajar dengan mengerahkan seluruh
potensi yang mereka miliki, mulai dari kreativitas hingga imajinasi. Siswa
akan menjadi pembelajar aktif, out of the box, siswa akan belajar karena
mereka membutuhkan, bukan sekedar kewajiban.
4. Peluang melakukan penemuan dengan berbagai observasi dan eksperimen,
siswa memiliki peluang besar untuk melakukan penemuan. Siswa akan segera
mendapat hasil dari materi atau topik yang mereka pelajari.
Manfaat model inkuiri sebagai berikut (Bruner dalam Anam, 2015: 16).
1. Siswa akan memahami kosep-konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
2. Membantu dalam menggunakan daya ingat dan transfer pada situasi-situasi
proses belajar yang baru.
3. Mendorong siswa untuk berpikir inisiatif dan merumuskan hipotesisnya
sendiri.
4. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri.
5. Memberikan kepuasan yang bersifat intrinsik.
6. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.
5. Langkah-langkah model Inkuiri:
Langkah-langkah pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut (Sanjaya,
2010: 201).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
1) Orientasi
2) Merumuskan masalah
3) Menyusun hipotesis
4) Mengumpulkan data
5) Menguji hipotesis
6) Merumuskan kesimpulan.
Disamping itu, langkah-langkah pembelajaran inkuiri antara lain sebagai
berikut (Kinsvatter dan Isler dalam Suparno, 2007: 68).
1. Identifikasi dan klarifikasi persoalan: persoalan dapat diajukan oleh guru
maupun peserta didik. Persoalan yang akan dikaji disesuaikan dengan
kurikulum 2013, masalah nyata atau real, dan masalah terbaru yang menarik.
Permasalahan yang diajukan harus disesuaikan dengan karakteristik pseserta
didik, tidak terlalu mudah, dan tidak terlalu susah.
2. Membuat hipotesis pesesrta didik berkolaborasi dengan guru dalam
menyusun hipotesis.
3. Mengumpulkan data : untuk menjawab hipotesis yang dibuat maka langkah
berikutnya adalah mengumpulkan data.
4. Menganalisis data : data dianalisis untuk dapat menjawab hipotesis yang
diajukan. Proses analisis sebaiknya didampingi atau dibantu guru.
5. Mengambil kesimpulan : kesimpulan diambil setelah proses-proses
sebelumnya diselesaikan semua sehingga dapat merumuskan kesimpulan
yang sesuai dengan hipotesis yang diajukan.
Selain itu, langkah-langkah Inkuiri adalah sebagai berikut. (Gulo dalam
Trianto, 2014: 83).
1. Mengajukan pertanyaan atau permasalahan. Kemampuan yang dituntut yaitu
kesadaran terhadap masalah, melihat pentingnya masalah, dan merumuskan.
2. Merumuskan hipotesis. Kemampuan yang dituntut dalam ini yaitu : menguji
dan menggolongkan data yang dapat diperoleh, melihat dan merumuskan
hubungan yang ada secara logis dan merumuskan hipotesis.
3. Mengumpulkan data. Kemampuan yang dituntut adalah (a) merakit peristiwa
terdiri dari mengidentifikasi peristiwa yang dibutuhkan, mengumpulkan data
dan mengevaluasi data, (b) menyusun data, terdiri dari mentranslasikan data,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
menginterpretasikan data dan mengklasikan data, (c) analisis data, terdiri dari
melihat hubungan, mencatat persamaan dan perbedaan, dan
mengidentifikasikan tren, sekuensi, dan keteraturan.
4. Analisis data
5. Membuat kesimpulan.
Berdasarkan pemaparan dari para ahli, langkah-langkah dalam penelitian ini
menggunakan sintaks dari (Gulo dalam Trianto, 2014: 83).
2.1.1.5 Hasil Belajar
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai
hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif,
dan psikomotorik (Sudjana, 2009: 3). Disamping itu, hasil belajar merupakan
hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar (Dimyati dan
Mudjiono, 2006: 3-4). Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan
tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup
bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik (Sudjana, 2009: 3). Hasil belajar adalah
suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan saja perubahan
mengenai pengetahuan, tetapi juga membentuk kecakapan dan penghargaan dalam
diri pribadi yang belajar (Nasution, 1994: 24). Hasil belajar kognitif yaitu hasil
belajar yang ada kaitannya dengan ingatan, kemampuan berpikir atau intelektual
(Bloom dalam Suyono, 2011: 167)
Berdasarkan beberapa pandangan para ahli tersebut, peneliti
menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang telah diperoleh setelah
melakukan kegiatan yang dilakukan dengan cara menjawab tes dengan mengukur
aspek yaitu aspeek kognitif.
2.1.1.6 Muatan IPA
IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta
dengan segala isinya (Darmojo dalam Usman, 2011: 2). IPA merupakan ilmu
yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang
tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi
dan eksperimen/sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan lainnya saling berkaitan, saling
menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan
berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang
atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh
hasil yang sama atau konsisten (Winaputra dalam Usman, 2011: 2). IPA
diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk
memperoleh pengalaman yang mendalam tentang alam sekitar (Trianto, 2011:
153).
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut peneliti menyimpulkan bahwa
IPA merupakan pengetahuan yang mempelajari tentang seluruh alam semesta dan
isinya.
2.1.1.7 Materi IPA
Penelitian berdasarkan kompetensi dasar muatan IPA kelas 5 yaitu :
3.3 Menjelaskan organ pencernaan dan fungsinya pada hewan dan manusia serta
cara memelihara kesehatan organ pencernaan manusia.
Sistem pencernaan makanan secara mekanik mengubah makanan dari
bentuk yang kasar menjadi halus sehingga dapat memudahkan atau melumatkan
makanan yang masuk ke dalam tubuh. Sedangkan sistem pencernaan makanan
secara kimiawi yakni proses pencernaan makanan yang dibantu oleh enzim.
Proses pencernaan makanan meliputi proses ingesti (makan), digesti (pencernaan),
absorbsi (penyerapan ), agesti atau defikasi (pembuangan sisa makanan yang tidak
dicerna). Mengemukakan bahwa sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai
anus) berfungsi sebagai berikut.
1. Menerima makanan
2. Memecah makanana menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut
pencernaan)
3. Menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah.
4. Membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh.
Proses pencernaan makanan dibedakan menjadi dua macam yaitu pencernaan
secar mekanis dan kimiawi. Pencernaan makanan secara mekanis adalah proses
pencernaan makanan yang terjadi di dalam mulut dan kerongkongan. Proses ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dilakukan melalui gigi-gigi yang kuat. Saat melewati kerongkongan, makanan
diremas-remas oleh dinding kerongkongan. Pencernaan makanan secara kimiawi
adalah proses kimiawi terjadi di dalam mulut, lambung, dan usus. Proses ini
dilakukan oleh enzim. Enzim berguna untuk memudahkan makanan terurai
sehingga mudah diserap oleh tubuh.
A. Saluran pencernaan pada manusia terdiri dari :
(Sumber: Wiratni, 2009: 8)
Gambar 2.1 Sistem Pencernaan Manusia
1. Rongga mulut
Organ rongga mulut yaitu gigi, lidah dan air liur. Gigi berguna untuk
menghaluskan yang kasar. Gigi terdiri atas tiga jenis. Gigi seri, gigi taring dan
gigi geraham. Fungsi ketiga janis gigi sebagagai berikut:
a. Gigi seri, letaknya pada susunan paling depan. Bentuknya seperti kapak.
Gigi seri berguna untuk memotong makanan.
b. Gigi taring, letaknya di sebelah samping gigi seri. Bentuknya runcing. Gigi
taring berguna untuk merobek atau mengoyak makanan.
c. Gigi geraham, letaknya di susunan gigi belakang. Bentuk permukaannya
lebar dan bergelombang. Gigi geraham berguna untuk mengunyah
makanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
(Sumber: Winarti, 2009: 9)
Gambar 2.2 Gigi
Lidah terletak di bagian dasar rongga mulut. Fungsi lidah untuk mengatur letak
makanan saat mengunyah. Lidah juga membantu menelan makanan. Lidah
dilengkapi dengan saraf peka terhadap rasa.
(Sumber: Wiratni, 2009: 9)
Gambar 2.3 Lidah
Air liur dihasilkan oleh kelenjar ludah. Kelenjar ludah ada dua bagian. Kelenjar
ludah bagian atas dan bawah. Air liur melicinkan dan membasahi makanan
agar mudah ditelan. Dalam air liur mengandung enzim ptialin atau amilase.
Enzim ini berfungsi untuk mencerna karbohidrat secara kimiawi. Enzim
mengubah zat tepung menjadi zat gula.
2. Kerongkongan
Kerongkongan merupakan saluran penghubung rongga mulut dengan
lambung. Di dalam kerongkongan terjadi gerakan meremas-remas (gerakan
peristaltik). Gerakan ini dilakukan oleh dinding kerongkongan. Celah
kerongkongan seperti lorong sepanjang kira-kira 20cm. Kerongkongan sangat
lentur dan elastis sehingga mampu mendorong makanan masuk ke dalam
lambung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
(Sumber: Wiratni, 2009: 10)
Gambar 2.4 Kerongkongan
3. Lambung
Lambung terletak di dalam rongga perut sebelah kiri atas. Di dalam
lambung makanan akan diaduk-aduk oleh dinding lambung. Di dalam
lambung makanan juga akan dicerna secara kimiawi. Pencernaan oleh zat
yang dihasilkan oleh dinding lambung. Getah lambung dihasilkan oleh
lambung. Getah lambung mengandung:
a. Enzim pepsin untuk mengubah protein menjadi pepton.
b. Enzim renin untuk mengendapkan protein susu menjadi kasein.
c. Asam klorida untuk membnuh kuman dan mengasamkan makanan.
(Sumber: Wiratni, 2009: 10)
Gambar 2.5 Lambung
4. Usus dua belas jari
Usus dua belas jari karena panjangnya kira-kira 12 jari orang dewasa.
Di dalam usus dua belas jari makanan dicerna kembali. Pencernaan dengan
bantuan getah pankreas dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Getah pankreas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
berguna dalam proses memecah berbagai makanan. Getah empedu dihasilkan
oleh hati. Getah empedu berfungsi untuk mencerna lemak. Enzim-enzim yang
terkandung dalam getah pankreas antara lain:
a. Enzim amilase berfungsi mengubah zat tepung menjadi gula.
b. Enzim tripsin berfungsi mengubah protein menjadi asam amino.
c. Enzim lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak.
5. Usus halus
Usus halus merupakan usus terpanjang dari saluran pencernaan. Di
dalam usus halus proses pencernaan makanan sangat lama. Proses pencernaan
makanan terjadi secara sempurna dalama usus. Pencernaan makanan hingga
menjadi sari-sari makanan. Penyerapan sari-sari makanan berlangsung di usus
halus.
(Sumber: Indriyati, 2010: 19)
Gambar 2.6 Usus Halus
6. Usus besar
Panjang usus besar kira-kira 1,75 m. Besarnya sekitar dua kali usus
halus. Di dalam usus besar terjadi penyerapan sisa-sisa makanan dan
penyerapan air. Sisa zat cair dialirkan ke ginjal. Kemudian selanjutnya
diproses menjadi air seni. Di dalam usus besar terdapat bakteri pembusuk.
Bakteri pembususk berguna untuk membusukkan sisa makanan menjadi
kotoran. Bahan yang dibusukkan oleh bakteri berupa kotoran. Kotoran akan
dikeluarkan melalui anus. Selain kotoran berbentuk padat, ada cairan dan
gas. Cairan keluar melalui lubangng kemih beruoa air seni. Bentuk gas
dikeluarkan berupa kentut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
(Sumber: Winarti, 2009: 11)
Gambar 2.7 Usus Besar
2.1.1.8 Pengertian kurikulum
Kurikulum adalah garis besar penjelasan rangkaian mata pelajaran yang
yang harus dipelajari siswa (Beach dalam Palupi, 2016: 2). Selain itu, kurikulum
merupakan rencana atau program terkait semua pengalaman yang (seharusnya)
dijumpai siswa dibawah arahan sekolah (Tanner dalam Palupi, 2016: 2).
Kurikulum ialah sebuah program terdiri dari aktivitas-aktivitas (oleh guru dan
siswa) yang dirancang supaya siswa dapat menggapai akhir dan tujuan pendidikan
sejauh mungkin (Grundy dalam Palupi, 2016: 2).
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut peneliti mengemukakan
bahwa kurikulum adalah
1. Kurikulum 2013
Pada kurikulum 2013, khususnya yang berkaitan dengan Sekolah Dasar (SD),
pendekatan dan landasan yang digunakan sebagai pijakan pengembangan
kurikulum tersebut secara eksplisit menganut pendekatan terintegrasi melalui
pendekatan tematik. Pendekatan dalam Kurikulum 2013 menganut
pendekatan eklektif yakni pendekatan dalam pengembangan kurikulum yang
memadukan berbagai desain dalam pengembangannya. Kurikulum untuk
pendidikan dasar (SD) menekankan pada desain yang berpusat pada masalah.
Salah satu varian desain ini adalah desain tematik (Print, 1993 : 101).
2. Pembelajaran Tematik
Tematik diartikan sebagai “berkenaan dengan tema” dan “tema” sendiri
berarti pokok pikiran, dasar cerita (yang dipercakapkan, yang dipakai sebagai
dasar mengarang, mengubah dsb) dalam KBBI)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2.2 Penelitian yang relevan
2.2.1 Penelitian tentang Inkuiri
Rahayu, Riyadi dan Hartono (2012) melakukan penelitian tentang
pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar IPA.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui model pembelajaran yang memberikan
hasil belajar IPA lebih baik antara model inkuiri dan model langsung. Penelitian
ini termasuk penelitian eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu
control group pre-test post-test . Teknik pengambilan sampel dilakukan secara
cluster random sampling. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh skor thitung >
ttabel (2,1667 > 2,0227), sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan
pengaruh antara model inkuiri dan model langsung terhadap hasil belajar IPA.
Hasil belajar IPA dengan perlakuan model Inkuiri lebih baik daripada model
langsung .
Sari, Nazzarudin dan Sasmiati (2014) Masalah penelitian ini adalah
rendahnya hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V SD Negeri 3
Gedung Air. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan
metode pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.
Penelitian ini merupakan penelitian experimen berupa control group pretest
posttest. Subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas V SD yang sekaligus
dijadikan sebagai sampel penelitian yang berjumlah 33 siswa. Hasil analisis data
regresi linier sederhana ada pengaruh antara penerapan metode pembelajaran
inkuiri terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial sebesar 0,680 dan harga
koefisien determinasi (r2) sebesar 0,462. Dan menghasilkan thitung sebesar 5,167
dan ttabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,040. Hal ini menunjukkan bahwa
nilai thitung =5,167> ttabel = 2,040. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh penerapan metode pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V SD Negeri 3 Gedung Air.
2.2.2 Penelitian tentang hasil belajar
Indah (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh waktu belajar dan
minat belajar terhadap hasil belajar matematika. Tujuan dari penelitian ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
untuk mengetahui pengaruh waktu belajar terhadap hasil belajar matematika.
Mengetahui pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar matematika.
Mengetahui pengaruh interaksi antara waktu belajar dan minat belajar terhadap
hasil belajar matematika. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
survey expose facto. Sampel yang berjumlah 52 orang dipilih secara random dari
seluruh siswa di SMP negeri di kecamatan Cipayung. Pengumpulan data
dilakukan dengan pemberian soal tes tertulis untuk mengukur variabel yang
diteliti. Analisis data dengan menggunakan metode statistic deskriptif dan anova 2
arah. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan waktu
belajar terhadap hasil belajar matematika dengan nilai sig = 0,038. Terdapat
pengaruh yang signifikan minat belajar terhadap hasil belajar matematika dengan
nilai sig = 0,00. Tidak terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara waktu
belajar dan minat belajar terhadap hasil belajar matematika dengan nilai sig =
0,422
Basongo, Tangkas, dan Said (2011) melakukan penelitian meningkatkan
Hasil Belajar Siswa melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di
Kelas V SDN Menselek. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil
belajar siswa kelas V SDN Meselesek melalui penerapan metode eksperimen pada
pembelajaran IPA.Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan
kelas (classroom action research ) yang dilakukan dalam 2 siklus, masing –
masing siklus terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi. Setiap siklus dilakukan 2 kali pertemuan. Subyek penelitian ini adalah
siswa kelas V SDN Meselesek dengan jumlah siswa 16 orang yang terdiri dari 8
siswa laki – laki dan 8 siswa perempuan. Pada siklus I pertemuan I dari 16 siswa
yang mengikuti tes formatif, terdapat 9 siswa ( 56,25 %) yang tidak tuntas dan
pertemuan II terdapat 7 siswa ( 43,75 % ) yang tidak tuntas, hal ini menunjukkan
bahwa penggunaan metode eksperimen belum berhasil sehingga perlu dilakukan
refleksi untuk ditindaklanjuti pada siklus II. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus
II guru lebih giat dalam membimbing dan mengarahkan siswa dalam melakukan
eksperimen. Hasil tes formatif siklus II pertemuan I masih terdapat 2 siswa (
12,5% ) yang belum tuntas dan pada pertemuan II terdapat 16 siswa (100 %)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
berhasil tuntas. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V
SDN Meselesek pada mata pelajaran IPA.
Penelitian – penelitian relevan diatas menggunakan populasi siswa SD,
SMP, dan SMA. Dari penelitian sebelumnya sudah banyak terdapat model Inkuiri
yang digunakan sebagai variabel independen dalam penelitian. Dalam
penggunaannya model inkuiri berpengaruh terhadap variabel dependen yang
diteliti. Pada penelitian sebelumnya belum ada yang melakukan penelitian dengan
variabel dependen inkuiri dan variabel independen hasil belajar. Maka dari itu,
peneliti akan melakukan penelitian berbeda yaitu suatu penelitian eksperimen
untuk melihat pengaruh model inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas V pada
muatan IPA tentang sistem pencernaan manusia di SD Tarakanita Bumijo
Yogyakarta.
2.2.4 Literature map
Gambar 2.8 Literature Map
2.3 Kerangka Berpikir
Piaget menyatakan bahwa pada anak usia SD tahap perkembangan kognitif
masuk pada tahap operasional konkret. Hal ini ditandai dengan penalaran anak
mulai menyerupai penalaran orang dewasa, namun masih terbatas pada realitas
konkret. Pada tahap ini, anak mampu melakukan penalaran deduktif yaitu proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
penarikan kesimpulan logis mengenai sesuatu yang pasti benar, berdasarkan
informasi yang sebelumnya telah diketahui benar. Selain itu, Piaget
mengemukakan teori belajar konstruktivistik yang dikembangkannya menegaskan
bahwa pengetahuan akan mempunyai makna jika dicari dan diselidiki secara
mandiri oleh siswa. Sejak kecil manusia sudah berusaha untuk mengembangkan
pengetahuan melalui skema yang terdapat dalam stuktur kognitif.
Untuk mendukung perkembangan kognitif anak diperlukan model
pembelajaran yang tepat dan sesuai. Model pembelajaran yang coba diterapkan
adalah Inkuiri. Model ini mengajak siswa untuk melakukan, mencari, dan
mendapatkan informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen guna
mencari jawaban maupun memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau
rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis.
Langkah-langkah penerapan metode inkuiri adalah 1) Identifikasi dan klarifikasi
persoalan : persoalan dapat diajukan oleh guru maupun peserta didik. Persoalan
yang akan dikaji disesuaikan dengan kurikulum 2013, masalah nyata atau real,
dan masalah terbaru yang menarik. Permasalahan yang diajukan harus disesuaikan
dengan karakteristik pseserta didik, tidak terlalu mudah, dan tidak terlalu susah. 2)
Membuat hipotesis pesesrta didik berkolaborasi dengan guru dalam menyususun
hipotesis. 3) Mengumpulkan data : untuk menjawab hipotesis yang dibuat maka
langkah berikutnya adalah mengumpulkan data. 4) Menganalisis data: data
dianalisis untuk dapat menjawab hipotesis yang diajukan. Proses analisis
sebaiknya didampingi atau dibantu guru. 5 ) Mengambil kesimpulan : kesimpulan
diambil setelah proses-proses sebelumnya diselesaikan semua sehingga dapat
merumuskan kesimpulan yang sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Model
inkuiri meliliki banyak keunggulan diantaranya real life skill yaitu siswa dapat
belajar hal-hal penting namun mudah dilakukan, open-ended topic yaitu tema
yang dipelajari tidak terbatas sehingga siswa akan belajar lebih banyak, intuitif,
imajinatif, inovatif yaitu siswa belajar dengan mengerahkan seluruh potensi yang
mereka miliki mulai dari kreativitas hingga imajinasi. Siswa akan menjadi
pembelajar aktif, out of the box, siswa belajar karena mereka membutuhkan bukan
hanya sekedar kewajiban. Selain itu, peluang untuk melakukan penemuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
semakin terbuka dengan berbagai observasi dan eksperimen. Siswa memperoleh
hasil dari materi atau topik yang mereka pelajari.
Penelitian ini berfokus pada hasil belajar siswa. Hasil belajar adalah hasil
yang telah diperoleh setelah melakukan kegiatan yang dilakukan dengan cara
menjawab tes dengan mengukur aspek yaitu aspeek kognitif. Hasil belajar siswa
dapat diperoleh melalui pembelajaran-pembelajaran di SD. Salah satu muatan
pelajaran yang dapat digunakan untuk menilai hasil belajar siswa adalah Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA). Ruang lingkup dalam IPA untuk SD terbagi dalam
beberapa konsep, salah satunya adalah mempelajari sistem yang ada pada
manusia. Penelitian ini akan mengujicobakan model inkuiri pada muatan IPA
dengan konsep sistem pencernaan pada manusia.
Kegiatan pembelajaran pada anak SD sebaiknya dapat membuat siswa
menjadi aktif dan dapat mencari serta menemukan sendiri informasi yang ingin
diketahui oleh anak, sehingga sumber pembelajaran tidak hanya guru melainkan
juga lingkungan kehidupan anak. Model pembelajaran inkuiri mampu
mewujudkan hal tersebut karena model ini menggunakan langkah-langkah yang
mengharuskan siswa mencari sendiri informasi yang ingin diketahuinya, selain itu
proses pencarian informasi juga dilakukan bersama dengan kelompok.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya model inkuiri
berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa. sehingga berdasarkan
penelitian sebelumnya tersebut, peneliti tertarik untuk mengujicobakan model
inkuiri untuk mengetahui pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
2.4 Hipotesis Penelitian
2.4.1 Penerapan model inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V
muatan IPA tentang sistem pencernaan manusia di SD Tarakanita Bumijo
Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2017/2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III ini peneliti membahas tentang jenis penelitian, setting penelitian,
populasi dan sampel, jadwal pengambilan data, variabel penelitian, instrumen
penelitian, uji validitas dan realibilitas, teknik pengumpulan data, dan teknik
analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi
Experimental Design. Penelitian eksperimental adalah metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh suatu perlakuan yang dilakukan pada
kelompok tertentu terhadap kelompok yang lain dalam kondisi yang terkendalikan
(Sugiyono, 2010: 72-79). Desain ini sering digunakan dalam percobaan di kelas
ketika kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah kelompok yang secara
alamiah dibentuk seperti kelas yang serupa (Best, 2006: 183). Penelitian ini
termasuk quasi-experimental karena penelitian ini memiliki kelompok kontrol
meskipun tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel
luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Variabel-variabel yang
dimaksudkan itu misalnya intelegensi, motivasi, kesehatan tubuh, lingkungan
kelas, atau latar belakang siswa (Kasmadi & Sunariah, 2013: 151). Pemilihan
responden dalam penelitian ini tidak dipilih secara random.
Dalam quasi exsperimental, peneliti memberikan perlakuan eksperimen dan
kontrol kepada kelompok-kelompok utuh, memberikan pretest kepada kedua
kelompok, melaksanakan kegiatan perlakuan eksperimental hanya dengan
kelompok eksperimen, dan memberikan posttest untuk melihat perbedaan di
antara kedua kelompok (Creswell, 2015: 607-608). Tipe yang digunakan yaitu
nonequivalent control group design yang hampir sama dengan pretest-posttest
control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun
kontrol tidak dipilih secara random. Pada dua kelompok tersebut, sama-sama
dilakukan pretest dan postest. Hanya kelompok eksperimen saja yang diberi
perlakuan (Sugiyono, 2015: 116) Efek kausal dari intervensi dapat dihitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dengan tiga cara yang dikendalikan dalam posttest dan pretest, cara pertama yaitu
dengan mengurangi skor posttest dari pretest untuk kelompok eksperimen untuk
menghasilkan skor 1. Kedua, mengurangi skor pretest dari posttest pada
kelompok kontrol untuk mendapatkan skor 2 dan ketiga, kurangi skor 3 dari skor
1. Dampak intervensi eksperimental menghasilkan rumus: (O2 – O1) – (O4 – O3)
apabila hasilnya negatif, efeknya adalah negatif (tidak ada pengaruh) dan apabila
hasil positif, efeknya adalah positif (ada pengaruh) (Cohen, dkk, 2007: 277).
Gambar 3.1 Desain Penelitian
(Sumber: Sugiyono, 2015: 116)
Keterangan:
X = Treatment atau perlakuan dengan model Inkuiri
O1 = Skor pretest kelompok eksperimen
O2 = Skor posttest kelompok eksperimen
O3 = Skor pretest kelompok kontrol
O4 = Skor posttest kelompok kontrol
Garis putus-putus pada gambar desain penelitian di atas memiliki arti
bahwa cara penentuan kelompok tidak menggunakan cara random, namun dengan
mengambil kelompok-kelompok utuh yang sudah ada. Selain, itu garis putus-
putus tersebut juga memiliki fungsi untuk memisahkan antara kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen (Cohen, 2007: 283).
Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang tidak dipilih secara
random. Kelompok kontrol pada penelitian ini adalah siswa kelas VC dengan
jumlah siswa 32 dan kelompok eksperimen adalah kelas VD dengan jumlah siswa
33. Sebelum mendapat mendapat perlakuan (treatment), kedua kelompok tersebut
diberikan pretest dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal kedua kelompok.
Setelah dilakukan pretest, kedua kelompok mendapatkan perlakuan yang berbeda.
Kelompok eksperimen mempelajari materi IPA tentang sistem pencernaan
manusia menggunakan model Inkuiri dan kelompok kontrol menggunakan
Eksperimental O1 x O2
Kontrol O3 O4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pembelajaran konvensional dengan metode ceramah. Setelah perlakuan, kedua
kelompok diberikan posttest dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan
atau treatment yang sudah dilakukan kepada kelompok eksperimen.
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta yang
terletak di Jalan Sindunegaran No.9, Bumijo, Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta Yogyakarta. Letak SD Tarakanita terbilang sangat potensial
dan strategis karena berada di tengah-tengah kota. Fasilitas SD ini termasuk
sangat memadai dengan ruang kelas berjumlah 24, ruang guru dan ruang kepala
sekolah. Selain itu, di sekolah ini juga terdapat perpustakaan, Laboratorium IPA,
Lab. Komputer, Ruang Teduh, Ruang Musik, UKS, kamar mandi, koperasi,
halaman sekolah, dan juga kantin. Status sekolah SD Tarakanita ini adalah Swasta
dengan akreditasi A. Peneliti memilih SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta sebagai
tempat penelitian karena SD ini menggunakan kurikulum 2013. SD Tarakanita
Bumijo ini juga mempunyai kelas paralel A, B, C, dan D dari kelas 1 hingga kelas
6. Setiap kelas di SD ini rerata berjumlah 30 siswa. Jumlah siswa dari kelas 1
sampai kelas 6 sebanyak 720 siswa. Jumlah siswa tersebut dilayani oleh 24 guru
kelas dan 15 guru mata pelajaran. SD Tarakanita merupakan salah satu SD
berprestasi, hal tersebut dapat dilihat dari piala dan piagam yang terpampang di
etalase kejuaraan.
3.2.2 Waktu Pengambilan Data
Penelitian ini dilaksanakan pada semester gasal tahun ajaran 2017/2018.
Pengambilan data penelitian disesuaikan dengan kalender akademik pendidikan
SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta selama 8 hari yang dimulai pada tanggal 27
September sampai dengan tanggal 4 Oktober 2016. Jadwal pengambilan data yang
dilakukan peneliti di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta ditunjukkan pada tabel
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data
Kelas Hari Tanggal Petemuan Kegiatan Waktu
VC
Senin 27 September
2017 I Pretest 2 JP
Selasa 28 Spetember
2017 II
Pembelajaran
menggunakan
metode ceramah
3 JP
Rabu
29 September
2017
III
Posttest
2 JP
VD
Senin 2 Oktober
2017 I Pretest 2 JP
Selasa 3 Oktober
2017 II
Pembelajaran
menggunakan
metode inkuiri
3 JP
Rabu
4 Oktober
2017
III
Posttest 2 JP
Total 14 JP
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya
orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. populasi juga bukan
sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari tetapi meliputi
seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu (Sugiyono,
2015: 297). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas V SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2017/2018
dengan jumlah 131 siswa yang terdiri dari 70 siswa laki-laki dan 61 siswa
perempuan.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah kelompok atau subset yang lebih kecil dari jumlah populasi
sedemikian rupa sehingga pengetahuan yang didapat mewakili jumlah populasi
(Cohen, 2007: 100). Apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,
tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VC yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan
dan siswa kelas VD yang berjumlah 33 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki
dan 15 siswa perempuan. Kelas VC digunakan sebagai kelompok kontrol yaitu
kelompok yang tidak mendapatkan treatment atau perlakuan, sedangkan kelas VD
digunakan sebagai kelompok eksperimen yaitu kelompok yang menggunakan
treatment atau perlakuan berupa metode inkuiri. Pembelajaran pada kelompok
eksperimen dan kontrol akan dilakukan oleh guru yang sama. Hal ini dilakukan
agar tidak terjadi kesenjangan atau perbedaan kemampuan guru dalam mengajar
masing-masing kelompok. Disamping itu, guru mengenal karakteristik siswa yang
dijadikan sebagai penelitian sehingga lebih mudah untuk penerapan penelitian.
Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti berperan sebagai guru yang
mengajar baik di kelas kontrol maupun di kelas eksperimen.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
non probability sampling dengan tipe purposive sampling. Nonprobability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang berasal dari peneliti yang
menargetkan kelompok tertentu, dengan pengetahuan penuh bahwa hal tersebut
tidak dapat mewakili populasi yang lebih luas (Cohen, 2007: 113). Teknik
purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan peneliti memilih
kasus yang akan dimasukkan dalam sampel berdasarkan pertimbangan mereka
terhadap tipikal atau kepemilikan karakteristik tertentu yang dicari (Cohen, 2007:
114).
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyonoo, 2015: 6). Sedangkan Best
(2006: 167) mendefinisikan variabel adalah kondisi atau karakteristik yang
memanipulasi, mengontrol atau mengamati. Terdapat dua macam variabel
penelitian menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain yaitu
variabel independen dan variabel dependen (Sugiyono, 2015: 61).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
3.4.1 Variabel independen
Variabel independent atau variabel bebas adalah kondisi atau karakteristik
yang dimanipulasi atau dikendalikan oleh eksperimen dalam usahanya untuk
memastikan hubungannya dengan fenomena yang diamati (Best, 2006: 168).
Variabel bebas adalah kondisi atau karakteristik yang oleh peneliti
dimanipulasikan dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan
fenomena yang diobservasi (Sanjaya, 2013: 95). Variabel independen dalam
penelitian ini adalah model inkuiri. Model inkuiri terdiri dari lima langkah yaitu
mengajukan pertanyaan atau permasalahan, merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data, analisis data, dan membuat kesimpulan.
3.4.2 Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat adalah kondisi atau karakteristik
yang muncul, hilang atau berubah saat eksperimen mengenalkan, menghilangkan
atau mengubah variabel independen (Best, 2006: 61 ). Variabel dependen sering
disebut sebagai variabel terikat yang mempunyai pengertian variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono,
2015: 61). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kemampuan hasil
belajar.
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.2 Pemetaan Variabel Penelitian
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara pengumpulan data yang
dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian (Noor, 2011: 138).
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes berupa
tes essai dan nontes berupa wawancara dan kuesioner.
1. Tes
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
Model Inkuiri Hasil Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
ditentukan Arikunto (2010: 53). Tes esaai adalah soal yang digunakan untuk
mengukur (tujuan) pencapaian hasil belajar aspek yang kompleks, dan dianjurkan
perancang tes mengukur kemampuan peserta tes dalam bentuk analisis,
mengorganisasi dan mengekspresikan ide-ide tentang sesuatu (Anwar, 2009: 71).
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes essai dengan pretest dan
posttest.
2. Wawancara
Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab atau dialog secara lisan
antara pewanwancara dengan responden atau orang yang diwawancarai dengan
tujuan untuk memperoleh data yang dibutuhkan (Widoyoko, 2012: 40).
Wawancara digunakan peneliti untuk menggali informasi lebih dalam.
3. Kuesioner
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
diberikan respon sesuia dengan permintaan peneliti. Kuisioner dalam penelitian
ini berupa kuesioner keterbacaan untuk mengrtahui sejauh mana pemahaman
siswa dengan soal yang dibuat.
3.6 Instumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang dipakai untuk menjembatani
antara subyek dan obyek (secara substansial antara hal-hal teoretis dengan
empiris, antara konsep dengan data), sejauh mana data mencerminkan konsep
yang ingin diukur tergantung pada instrumen yang substansinya disusun
berdasarkan penjabaran konsep/penentuan indikator yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data (Suharsaputra, 2014: 94). Instrumen penelitian merupakan
alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data (Arikunto, 2016: 149).
Instrumen penelitian ini dibuat sendiri oleh peneliti. Penghitungan Validitas dan
reliabilitas dilakukan sendiri oleh peneliti. Jumlah instrumen tergantung pada
jumlah variabel yang diteliti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes essai dan nontes berupa wawancara dan kuesioner. Intrumen ini
memiliki 5 soal essai yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Instrumen ini memiliki 5 soal essai yang masing-masing nomor digunakan
untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa.
Tabel 3.2 Matriks Pengembangan Instrumen
Variabel Indikator No Soal
Hasil Belajar
Menentukan nama organ
pencernaan pada manusia dan
fungsinya.
Menganalisis enzim-enzim
yang terdapat pada pencernaan
manusia.
Menuliskan cara menjaga
kesehatan organ pencernaan
manusia.
1, 2, 3
4
5
Indikator soal tersebut dipilih untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat
mengetahui sistem pencernaan dalam manusia baik dengan menyebutkan bagian-
bagian organ dan menjelaskan fungsinya, mengetahui enzim apa saja yang
berperan dalam sistem pencernaan manusia dan bagaimana manusia bisa menjaga
kesehatan sistem pencernaan manusia.
Instrumen Nontes berupa wawancara digunakan untuk mengetahui kondisi
siswa dan kondisi kelas. Wawancara dapat digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya kecil (Sugiyono, 2014: 203).
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara dengan Guru
No Pertanyaan
1
2
Bagaimana hasil belajar yang diperoleh selama ini?
Apakah sebelumnya dalam kegiatan pembelajaran IPA sudah pernah menerapkan
metode inkuiri?
3 Bagaimana pendapat anda mengenai proses pembelajaran menggunakan metode inkuiri?
4 Apakah metode pembelajaran inkuiri efektif ditetapkan dalam pembelajaran IPA?
5 Apakah pada kegiatan pembelajaran sebelumnya pernah menerapkan metode
pembelajaran selain metode inkuiri?
6 Bagaimana pembelajaran IPA di kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah?
7 Apa saran anda untuk penerapan moetode inkuiri pada saat kegiatan pembelajaran?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Siswa Kelompok Eksperimen
No Pertanyaan
1 Apakah kamu senang belajar IPA?
2 Bagaimana cara gurumu dalam mengajar IPA?
3 Apakah kamu senang ketika gurumu mengajar dengan metode ceramah?
4 Apakah gurumu pernah menggunakan metode selain metode inkuiri pada saat
pembelajaran?
5 Apakah ada hal yang membingungkan dari materi yang disampaikan mengenai
sistem pencerrnaan pada manusia?
6 Apakah kamu lebih senang belajar IPA menggunakan model inkuiri dibaandingkan
dengan cara belajar yang diajarkan oleh guru biasanya? Mengapa?
7 Apakah kamu merasa bosan ketika belajar menggunakan model pembelajaran
inkuiri?
Tabel 3.5 Kuesioner Keterbacaan
No Keterangan Saran
1 Bahasa yang digunakan mudah dipahami
2 Petunjuk pengerjaan jelas
3 Soal yang diberikan sesuai dengan materi
4 Soal yang diberikan membuat saya paham dengan materi
5 Soal yang diberikan mampu mengungkapkan kelebihan dan
kekurangan saya terhadap materi yang dipelajari
6 Batasan Pertanyaan jelas
7 Jumlah soal sesuai dengan alokasi waktu
3.7 Teknik Pengujian Instrumen
Sebelum instrumen diberikan kepada responden yang akan digunakan untuk
penelitian, instrumen perlu diujicobakan guna menghindari isi pertanyaan yang
kurang jelas, penggunaan bahasa dalam pertanyaan kurang tepat, serta pertanyaan-
pertanyaan yang ambigu atau mengandung makna ganda. Pengujian instrumen
dilakukan sekali, yaitu di kelas VIA SD Tarakanita Bumijo untuk pengujian
instrumen pretest, dan kelas VIB untuk pengujian instrumen posttest. Peneliti
memilih kelas VI tersebut karena dulu sudah pernah mendapat materi ini waktu
kelas V. Pengujian instrumen ini meliputi uji validitas dan uji reliabilitas, berikut
ini penjelasannya.
3.7.1 Uji Validitas
Tes dapat dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang harus
diukur. Agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen atau alat untuk
mengevaluasinya harus valid. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
211). Validitas Penelitian ini menggunakan validitas isi, validitas konstruk, dan
instrumen tes harus memenuhi validitas konstruk muka untuk mengetahui
validitas instrumen tes. Validitas isi dalam penelitian ini diperoleh dari pendapat
ahli materi yaitu guru kelas V SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta.
3.7.1.1 Validitas isi
Sebuah tes memiliki validiitas isi apabila mampu mempresentasikan
cakupan dan tujuan pembelajaran dengan menggunakan materi yang sesuai
dengan bidang yang bersangkutan (Cohen, 2007: 162). Validitas isi tes dalam
penelitian ini dinilai oleh 2 experts judgement atau 3 penilai ahli, yaitu dua guru
kelas V SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta, dimana kedua guru tersebut sudah
mengajar IPA selama bertahun-tahun dan satu dosen dari Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Berdasarkan penilaian dari kedua ahli, ahli pertama
menyarankan ada beberapa soal yang perlu diperbaiki karena penggunaan bahasa
yang kurang mudah dipahami oleh siswa sehingga dibuat lebih sederhana. Ahli
kedua, menyatakan bahwa soal sudah baik untuk diberikan kepada anak.
3.7.1.2 Validitas muka
Validitas muka adalah kejelasan tampilan soal (Cohen, 2007: 163). Validitas
muka dilakukan untuk menguji soal tes prestasi dan perangkat pembelajaran.
Validitas muka dilakukan kepada 5 siswa kelas VI SD Tarakanita Bumijo
Yogyakarta. Pemilihan siswa validitas muka dilakukan secara acak. Validitas
muka adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan apakah alat pengukuran
atau instrumen penelitian dari segi rupanya tampak mengukur yang ingin diukur
atau tidak. Validitas muka mengaju pada bentuk dan penampilan instumen.
Validitas muka ini diperoleh dengan mengujikan soal pada 5 orang siswa kelas VI
SD Tarakanita Bumijo. Pengerjaan soal dilaksanakan pada hari Kamis pada
tanggal 13 September 2017 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Kelima siswa
dipilih berdasarkan saran dari guru dan sesuai dengan kemampuan kognitifnya
baik yang tinggi, sedang, maupun rendah. Siswa ditanya tentang kemampuannya
memahami maksud kalimat soal. Siswa sudah memahami, namun siswa mengeluh
karena soal yang diberikan menggunakan materi yang sudah lalu sehingga lupa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Peneliti memperbaiki instrumen dengan membuat menjadi lebih ringkas dan
mudah dipahami.
3.7.1.3 Validitas konstruk
Validitas konstruk dicapai dengan uji empiris untuk memastikan adanya
keterkaitan yang jelas dari item tes (Cohen, 2007: 163). Peneliti melakukan uji
soal kepada siswa kelas VI SD Tarakanita Bumijo untuk memperoleh valditas
konstruk. Sekolah ini beralamatkan di Jalan Sindunegaran No. 9, Bumijo, Jetis,
Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Peneliti memilih SD Tarakanita
Bumijo karena memiliki beberapa alasan yaitu 1. Sekolah ini terakreditasi A, 2.
Sekolah ini memiliki kelas paralel, dan 3. Responden kelas VI pada saat kelas V
sudah mendapat materi sistem pencernaan makanan. Pengerjaan soal dilakukan
pada hari kamis 13 September 2017 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Jumlah
responden 31 siswa. Uji empiris dilakukan pada minimal 30 responden agar
mendapatkan distribusi data normal (Field, 2009: 42).
Soal yang diujikan dihitung menggunakan rumus korelasi Pearson.Uji
validitas konstruk pada penelitian ini dilakukan menggunakan progam IMB SPSS
Statistics 16.0 for Windows untuk mempermudah penghitungan. Tingkat
signifikansi yang digunakan adalah 95%. Kriteria yang digunakan adalah jika
korelasi antar butir soal dengan skor total lebih dari 0,3 maka instrumen tersebut
dinyatkan valid atau sebaliknya jika korelasi antar butir dengan skor total kurang
dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Jika rhitung > rtabel
dengan α = 0,05 maka koefisien korelasi signifikan. Hasil uji instrumen dan hasil
validitas dari variabel hasil belajar dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Pretest
No Variabel r tabel r hitung Sig. (2-
tailed)
Keputusan
1.
Hasil Belajar
0,355 0,451 0,011 Valid
2. 0,355 0,568 0,001 Valid 3. 0,355 0,658 0,000 Valid 4. 0,355 0,592 0,000 Valid 5. 0,355 0,447 0,012 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3.6 Hasil Uji Valisitas Instrumen Posttest
No Variabel r tabel r hitung Sig. (2-
tailed)
Keputusan
1.
Hasil Belajar
0,361 0,389 0,034 Valid
2. 0,361 0,620 0,000 Valid 3. 0,361 0,611 0,000 Valid 4. 0,361 0,591 0,001 Valid 5. 0,361 0,518 0,003 Valid
Berdasarkan tabel 3.5 dan 3.6 menunjukkan hasil perhitungan validitas
pada instumen pretest dan posttest menunjukkan harga r hitung lebih tinggi dari r
tabel, sehingga seluruh item soal dapat dikatakan valid.
3.7.2 Uji Reliabilitas
Suatu instrumen dikatakan reliabilitas jika memberikan hasil atau
konsistensi dari waktu ke waktu dan dari responden yang sama (Cohen, 2007:
146). Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam
menilai apa yang dinilai. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan
akan memberikan hasil yang relatif sama (Sudjana, 2009: 16).
Tabel 3.7 Kriteria Koefisien Reliabilitas
Nilai Keterangan
R11 < 0,20 Sangat Rendah
0,20 < r11 < 0,40 Rendah
0,40 < r11< 0,70 Sedang
0,70 < r11< 0,90 Tinggi
0,90 < r11 < 1,00 Sangat Tinggi
Perhitungan uji reliabilitas menggunakan program komputer IBM SPSS
statistics 16.0 dengan rumus Alpha Cronbach, hasilnya sebagai berikut.
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pretest
Uji reliabilitas instrumen Alpha Cronbach Kualifikasi
0,698 Sedang
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan harga Alpha Cronbach sebesar 0,698
pada instrumen pretest valid dengan kualifikasi sedang, sehingga sudah
memenuhi syarat instrumen valid dan reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Posttest
Uji reliabilitas instrumen Alpha Cronbach Kualifikasi
0,701 Tinggi
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan harga Alpha Cronbach sebesar 0,698
pada instrumen pretest valid dengan kualifikasi sedang, sehingga sudah
memenuhi syarat instrumen valid dan reliabel.
3.8 Teknik Analisis Data
Analisis data deskriptif memberikan gambaran umum tentang jenis
statistik yang digunakan dalam penelitian pendidikan (deskriptif versus
inferensial; parametrik versus nonparametik) dan deskripsi singkat tentang
organisasi data metode. Termasuk juga berbagai prosedur statistik untuk
menggambarkan suatu kelompok (Best, 2006: 351).
Analisis data merupakan proses akhir dalam penelitian kuantitatif
(Creswel, 2010)
Beberapa langakah dalam menganalisis data yaitu:
1. Mengolah data dan mengintepretasikan untuk dianalisis. Langkah ini
melibatkan transkrip wawancara, menscaning materi, mengerti data lapangan
atau memilah-milah dan menyususun data tersebut ke dalam jenis-jenis yang
berbeda tergantung sumber informasi.
2. Membaca keseluruhan data. Dalam tahap ini, menulis catatan-catatan khusus
atau gagasan-gagasan umum tentang data yang diperoleh.
3. Menganalisis lebih detail dengan mengkoding data, koding merupakan proses
mengolah materi atau informasi menjadi segmen-segmen tulisan sebelum
memaknainya.
4. Menerapkan proses koding untuk mendeskripsikan setting, orang-orang,
kategori, dan tema-tema yang akan dianalisis.
5. Menunjukkan bagaimana deskripsi dan tema-tema ini akan disajikan kembali
dalam narasi atau laporan kuantitatif.
6. Menginterpretasi atau memaknai data.
Teknik analisis data pada instrumen tes dalam penelitian ini menggunakan
program komputer IBM SPSS Statistic 16.0 for Windows dengan tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
kepercayaan 95%, sedangkan teknik analisis data pada instrumen nontes
menggunakan beberapa langkah yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan (Miles dan Huberman, 1992).
3.8.1 Uji Asumsi
3.8.1.1 Uji Normalitas Distribusi Data
Uji normalitas merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk setiap
analisis multivariate. Jika terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi
secara normal dan independen (Ghozali, 2013: 29). Dalam penelitian ini uji
normalitas menggunakan Kolmogirov-Smirnov bertujuan untuk menentukan jenis
statistik yang digunakan (Sarwono, 2010: 27). Hipotesis statistik untuk uji
normalitas distribusi data adalah sebagai berikut.
Hnull : Tidak ada deviasi (penyimpangan) dari normalitas
Hi : Ada deviasi (penyimpangan) dari normalitas data
Kriteria yang digunakan untuk mengetahui apakah data yang ada normal
atau tidak sebagai berikut (Priyatno, 2012: 136).
a. Jika harga Sig (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Hal ini
berarti tidak ada deviasi dari normalitas dengan kata lain data
terdistribusi normal.
b. Jika harga (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Hal ini
berarti ada deviasi dari normalitas dengan kata lain data terdistribusi
normal.
3.8.1.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui sampel yang berasal dari
populasi homogen atau tidak yaitu dengan cara membandingkan kedua variannya.
Uji ini yang digunakan adalah Levene’s Test. Uji asumsi dilakukan sebelum
melakukan analisis, hal ini dilakukan untuk memeriksa homogenitas varians
dengan harga Sig.Levene’s test. Jika harga Sig.Levene’s test < 0,05 maka tidak
terdapat homogenitas varians dari kedua data yang dibandingkan. Jika harga
Sig.Levene’s test > 0,05 maka terdapat homogenitas varians dari kedua data yang
dibandingkan (Field, 2009: 150).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3.8.1.3 Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Uji perbedaan kemampuan awal dilakukan untuk mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan awal terhadap hasil belajar pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan. Uji perbedaan kemampuan
awal dilakukan dengan menguji total skor pretest pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Kemampuan awal yang berbeda pada kelompok kontrol
dan eksperimen menjadi ancaman besar bagi validitas dalam penelitian. Salah satu
solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menguji hasil pretest pada
kedua kelompok. Jika dalam pretest kedua kelompok memiliki kemampuan awal
yang tidak berbeda maka bias yang mungkin terjadi dianggap tidak ada (Neuman,
2013: 293).
Uji perbedaan kemampuan awal pada kelompok kontrol dan eksperimen
terhadap kemampuan hasil belajar menggunakan uji statistik parametrik dalam hal
ini Independent samples t-test (Field, 2009: 329). Jika data terdistribusi
terdistribusi tidak normal digunakan Mann-Whitney U-test (Field, 2009: 326).
Analisis statistik dilakukan dengan program IBM SPSS statistics 16.0 for
Windows dengan tingkat kepercayaan 95%. Analisis data uji perbedaan
kemampuan awal (pretest) menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut.
3.8.1.4 Uji Korelasi antara Nilai Pretest ke Posttest
Uji korelasi bertujuan untuk mengetahui apakah korelasi pretest dan
posttest positif dan signifikan. Positif artinya semakin tinggi pretest semakin
tinggi pula posttest, signifikan artinya hasil nilai korelasi tersebut dapat
digeneralisasikan pada populasi. Data diambil dari nilai pretest dan nilai posttest
pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang berdistribusi secara
normal, sehingga menggunakan rumus Pearson Correlation untuk data normal.
Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%. Kriteria yang digunakan untuk
menolah Hnull yaitu jika harga Sig.(2-tailed) < 0,05 (Field, 2009: 53).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3.8.2 Uji Hipotesis
3.8.2.1 Uji Signifikasi Pengaruh Perlakuan
Uji signifikasi pengaruh perlakuan bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa. Uji ini
menggunakan rumus (02 – 01) – (04-03). Uji ini diperoleh dari mengurangkan rerata
selisih skor posttest I ke pretest pada kelompok eksperimen dengan rerata selisih
skor posttest I ke pretest pada kelompok kontrol (Cohen, 2007: 276-277).
Data rerata selisih skor yang diuji diperoleh dari dua kelompok yang
berbeda yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Jika ada data berasal
dari dua kelompok yang, maka digunakan uji statistik sebagai berikut. 1) Uji
kemampuan awal menggunakan statistik parametrik Independent samples t-test,
jika distribusi data normal. 2) Uji kemampuan awal menggunakan statistik non
parametrik Mann-Whitney U-test, jika distribusi data tidak normal (Field, 2009:
345). Sebelum menganalis data perlu dilakukan uji asumsi untik melihat
homogenitas varians dengan cara melihat harga Sig. Levene’s test. Harga Sig.
Levene’s test < 0,05 maka tidak terdapat homogenitas varian dari kedua data dan
sebaliknya jika Sig. Levene’s test > 0,05 maka terdapat homogenitas varian dari
kedua data yang dibandingkan (Field, 2009: 150). Uji statistik Independent
samples t-test yang digunakan adalah data pada baris kedua digunakan untuk
menguji varian yang homogen.
Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%. Analisis data
menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut.
Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest -
pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest -
pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut
(Priyatna, 2012: 23)..
a. Jika harga Sig.(2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak, maka
tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest I – Pretest
pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Artinya penerapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
metode pembelajaran inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
hasil belajar.
b. Jika harga Sig.(2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima, maka
ada perbedaan yang signifikan antara selisih skir posttest I – pretest pada
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Artinya penerapan metode
pembelajaran inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar.
Kondisi ideal bagi kedua kelompok adalah kedua kelompok tidak memiliki
perbedaan yang signifikan atau memiliki kemampuan awal yang sama.
3.8.2.2 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (effect size)
Uji besar pengaruh perlakuan digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh penerapan model inkuiri terhadap hasil belajar siswa. Teknik pengujiam
klasik untuk mengetahui signifikansi pengaruh tidak dengan sendirinya
menjelaskan apakah pengaruh tersebut cukup substantif atau tidak. Pentingnya
suatu pengaruh disebut sebagai effect size. Effect size adalah suatu ukuran objektif
dan dijadikan standar atau tolak ukur untuk mengetahui besarnya efek yang
dihasilkan (Field, 2009: 56-57).
Untuk menghitung persentase dihitung terlebih dahulu besarnya koefisien
korelasi kemudian mengkuadratkan hasil r dan selanjutnya dikalikan 100%.
Koefisien korelasi r dipilih karena koefisien ini cukup digunakan untuk
mengetahui besarnya efek yang terentang antara harga 0 (tidak ada efek) dan 1
(efek sempurna).
Cara yang digunakan untuk koefisien korelasi sebagai berikut. Jika data
terdistribusi dengan normal digunakan rumus sebagai berikut (Field, 2009: 332).
Gambar 3.3 rumus Uji pengaruh untuk Data Normal.
Keterangan:
r : besarnya pengaruh (effect size) menggunakan koefisien korelasi Pearson
t : harga uji t
df : harga derajat kebebasan (degree of freedom)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Jika distribusi data tidak normal digunakan rumus berikut (Field, 2009: 550).
Gambar 3.4 Rumus Koefisien Korelasi untuk Dara Tidak Normal
Keterangan:
Z : harga konversi dari standar deviasi (dari uji statistik Wilcoxon)
N : jumlah total observasi (2 x jumlah siswa)
Kriterian untuk mengetahui besar pengaruh adalah sebagai berikut (Field, 2009:
550)
Tabel 3.10 Kriteria Besar Pengaruh Perlakuan (effect size)
R % Keterangan
0,10 1% Efek kecil
0,30 9% Efek menengah
0,50 25% Efek besar
3.8.3 Analisis Lebih Lanjut
3.8.3.1 Uji Peningkatan Skor Pretest-Posttest
Uji peningkatan skor pretest dan posttest bertujuan untuk mengetahui
apakah ada peningkatan skor yang signifikan dari skor pretest ke posttest dari
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik statistik yang digunakan
adalah paired samples t-test jika data terdistribusi dengan normal atau wilcoxon
signed ranks test jika data terdistribusi dengan tidak normal (Field, 2009: 345).
Teknik analisis data menggunakan tingkat kepercayaan 95%. Hipotesis satistik
sebabai berikut.
Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut.
4. Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Hal ini
berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan kata lain terdapat
peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
5. Jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Hal ini
berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan posttest
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan kata lain tidak
terdapat peningkatan nilai yang signifikan dari pretest ke posttest.
Untuk mengetahui persentase peningkatan nilai pretest ke posttest digunakan
rumus sebagai berikut.
Gambar 3.3 Rumus Uji PeningkatanNilai Pretest –Posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini membahas hasil penelitian dan analisis data. Hasil analisis data
berisi uji asumsi dan uji hipotesis. Pada pembahasan diuraikan mengenai
pengaruh perlakuan beserta dampaknya.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Implementasi Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua kelas sebagai kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan desain non probability sampling dengan tipe convenience. Hasil
pengundian ini adalah kelas VC sebagai kelompok kontrol dan VD sebagai
kelompok eksperimen.
4.1.1.1 Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Tarakanita
Bumijo Yogyakarta. Populasi terdiri dari empat kelas yaitu kelas VA, VB, VC,
dan VD. Berdasarkan wawancara dengan guru, peneliti mendapat hasil bahwa
penentuan kelas dilakukan secara acak sehingga prestasi keempat kelas tersebut
setara. Sampel pertama penelitian adalah kelas VC sebagai kelas kontrol dengan
jumlah siswa 32 yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.
Sampel kedua penelitian ini adalah kelas V D sebagai kelas eksperimen dengan
jumlah siswa 33 yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.
4.1.1.2 Deskripsi Implementasi Pembelajaran
Penelitian ini dilaksanakan diawali dengan memberikan pretest pada
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pemberian pretest ini dilaksanakan
dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum dilakukan
pembelajaran. Pretest pada kelompok kontrol dilakukan pada tanggal 27
September 2017 sedangkan pretest pada kelompok eksperimen dilakukan pada
tanggal 2 Oktober 2017. Soal pretest berjumlah 5 soal uraian dengan waktu
mengerjakan dua jam pelajaran yaitu 2 x 35 menit. Sebelum mengerjakan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
pretest, siswa mendapat arahan dari guru tentang langkah-langkah pengerjaan
soal. Siswa diberi kesempatan bertanya jika soal yang diberikan kurang jelas atau
sulit dipahami. Peneliti dalam penelitian ini berperan sebagi guru yang berperan
mendampingi siswa selama pretest, pelaksanaan pembelajaran maupun posttest.
Berikut ini merupakan deskripsi implementasi kegiatan pembelajaran pada
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
I. Deskripsi Implementasi Pembelajaran Kelompok Kontrol
Pembelajaran pada kelompok kontrol menggunakan metode konvensional
yaitu metode ceramah. Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan kurikulum yang
berlaku di sekolah yaitu kurikulum 2013. Waktu pelaksanaan pembelajaran yaitu
dua jam pembelajaran yaitu 3 x 35 menit. Materi yang dipelajari adalah sistem
pencernaan pada manusia.
Pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 28 September 2017 pada pukul
11.25-13.10 WIB. Kegiatan pembelajaran diawalli dengan apersepsi yang
dilakukan oleh guru. Lalu guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengajak
siswa untuk menyanyikan lagu gubahan untuk memotivasi siswa agar lebih
semangat dalam mengikuti pembelajaran. Kegiatan inti disampaikan guru dengan
menggunakan metode ceramah. Selain itu, guru juga menggunakan papan tulis
untuk memperjelas apa yang telah disampaikan. Siswa mendengarkan penjelasan
guru dan mencatat hal-hal penting di buku masing-masing. Selanjutnya guru
memberikan lembar kerja siswa untuk dikerjakan siswa secara individu. Kegiatan
pembelajaran diakhiri dengan menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan
pemberian umpan balik kepada siswa.
Soal pretest diberikan kepada siswa pada tanggal 27 September 2017
dengan waktu pengerjaan 2 x 35 menit. Tujuan pretest ini dilakukan untuk
mengetahui pemahaman siswa mengenai materi sistem pencernaan manusia
sebelum diberikan perlakuan menggunakan pembelajaran konvensional dengan
metode ceramah, sedangkan posttest dilakukan sehari setelah pembelajaran
dilaksanakan yaitu pada tanggal 29 September 2017 dengan waktu pengerjaan 2 x
35 menit. Tujuan posttest ini adalah untuk mengetahui pemahaman siswa setelah
menerima pembelajaran dengan metode ceramah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
II. Deskripsi Implementasi Pembelajaran Kelompok Eksperimen
Pembelajaran pada kelompok eksperimen dlakukan menggunakan model
inkuiri. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan kurikulum yang
digunakan sekolah tersebut yaitu kurikulum 2013. Waktu pelaksanaan kegiatan
pembelajaran ini adalah 3 x 35 menit. Materi yang dipelajari adalah sistem
pencernaan pada manusia. Pembelajaran dilaksanakan oleh peneliti yang berperan
sebagai guru.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan model inkuiri pada
kemlompok eksperimen meliputi tiga kegiatan yaitu pendahuluan, inti, dan
penutup. Pendahuluan berisi kegiatan salam, doa, apersepsi, orientasi berupa
penyampain tujuan pembelajaran, dan motivasi. Kegiatan inti berisi lima tahap
dalm model inkuiri yaitu mengajukan pertanyaan atau permasalahan, merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data, analisis data dan membuat kesimpulan. Kegiatan
penutup berisi penyimpulan hasil diskusi pembelajaran, evaluasi, dan tindak lanjut
terhadap siswa.
4.1.2 Uji Asumsi
4.1.2.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data penelitian yang
dilakukan terdistribusi dengan normal atau tidak. Untuk mengetahui data tersebut
terdistribusi normal atau tidak maka dapat dilihat dalam output One Sample
Kolmogorov Smirnov Test pada program SPSS 16.00 yaitu pada baris Asymp. Sig.
(2-tailed). Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih atau sama dengan 0,05 (5%)
maka data tersebut dikatakan terdistribusi normal, sedangkan jika nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 (5%) maka data tersebut dikatakan tidak
terdistribusi dengan normal.
Berdasarkan analisis uji normalitas yang dilakukan dengan menggunakan
Kolmogorov Smirnov Test diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data
No. Aspek Sig. (2-tailed) Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
1. Nilai Pretest Kontrol 0,225 Normal
2. Nilai Posttest Kontrol 0,125 Normal
3. Selisih Nilai Kontrol 0,439 Normal
3. Nilai Pretest Eksperimen 0,243 Normal
4. Nilai Posttest Eksperimen 0,102 Normal
5. Selisih Nilai Eksperimen 0,224 Normal
Berdasarkan analisis uji statistik tersebut, pretest kontrol memiliki Sig.(2-
tailed) sebesar 0,225 , posttest kontrol sebesar 0,125 dan selisih skor kontrol
sebesar 0,439 (atau p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa pretest, posttest dan
selisih skor pada kelompok kontrol terdistribusi secara normal, karena Sig (2-
tailed) lebih besar dari tarif signifikansi 0,05 (atau p > 0.05). Pada kelompok
eksperimen diperoleh nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,243 pada pretest, 0,102 pada
posttest dan 0,224 pada selisih skor eksperimen. Maka data pretest, posttest dan
selisih skor pada kelompok eksperimen terdistribusi secara normal, karena Sig (2-
tailed) lebih besar dari tarif signifikansi 0,05 (atau p > 0.05). Berdasarkan uji
normalitas diperoleh hasil bahwa pretest, posttest dan selisih nilai baik kelompok
kontrol maupun kelompok eksperimen terdistribusi normal, maka uji statistik
selanjutnya adalah uji parametrik yaitu Independent Sample T Test.
4.1.2.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui sampel yang berasal dari
populasi homogen atau tidak yaitu dengan cara membandingkan kedua variannya.
Uji ini yang digunakan adalah Levene’s Test. Jika nilai signifikansi (p > 0,05)
maka dapat dikatakan data tersebut berasal dari populasi yang homogen,
sedangkan jika nilai signifikansi (p < 0,05) maka data tersebut berasal dari
populasi yang tidak homogen.
Tabel 4.2 Hasil Uji Asumsi Homogenitas Varians
Uji Statistik F Sig. (2-tailed) Keterangan
Levene’s Test For Equality of
Varianes 0,583 0,448 Homogen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Berdasarkan data uji statistik pada tabel 4.2 dapat diketahui harga F =
0,583 dan signifikansi sebesar 0,448. Dari hasil perhitungan tersebut maka data
hasil belajar dikatakan homogen karena signifikansi data tersebut lebih besar dari
nilai signifikansi 0,05 (5%) atau (p > 0.05). Berdasarkan uji Levene’s Test ini
menunjukkan adanya perbedaan varians homogen data hasil belajar siswa.
4.1.2.3 Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Uji perbedaan kemampuan awal dilakukan untu mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan awal terhadap hasil belajar pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan. Uji ini menggunakan tingkat
kepercayaan 95% dengan kriteria untuk menolak Hnull adalah jika harga Sig. (2-
tailed) < 0,05 (Priyatno, 2012: 24).
Tabel 4.3 Hasil Uji Asumsi Perbedaan Kemampuan Awal
Uji Statistik Sig. (2-tailed) Keputusan
Independent samples t-test 0,503 Tidak Ada Perbedaan
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut rata-rata skor yang dicapai oleh
kelompok kontrol adalah (M = 9,19, SE = 2,89) lebih tinggi daripada rata-rata
skor total yang diperoleh kelompok eksperimen (M = 8,94, SE = 2,30). Harga Sig.
(2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak, artinya tidak ada perbedaan
yang signifikan antara skor total hasil belajar pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen sehingga kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang
sama.
4.1.2.4 Uji Korelasi antara Nilai Pretest ke Posttest
Uji korelasi bertujuan untuk mengetahui apakah korelasi pretest dan
posttest positif dan signifikan. Hasil uji korelasi antara nilai pretest dan posttest
pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 4.4 Hasil Uji Korelasi antara Nilai Pretest dan Posttest
No Kelompok Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed) Keterangan
1 Kontrol 0,315 0,079 Positif namun
tidak signifikan
2 Eksperimen 0,026 0,887 Positif namun
tidak signifikan
Berdasarkan hasil uji korelasi antara skor pretest dan posttest, harga Sig.
(2-tailed) pada kelompok kontrol adalah 0,079 (atau p > 0,05) sehingga Hnull
diterima dan Hi ditolak. Artinya tida ada hubungan yang signifikan antara skor
pretest dan posttest pada kelompok kontrol. Hasil koefisien Pearson Correlation
kelompok kontrol menunjukkan 0,315 maka hasil skor pretest dan skor posttest
termasuk kategori rendah. Harga koefisien Pearson menunjukkan nilai positif
artinya apabila skor pretest rendah maka hasil skor posttest rendah, begitu pula
sebaliknya apabila skor pretest tinggi maka skor posttest akan tinggi juga pada
kelompok kontrol.
Pada kelompok eksperimen hasil uji korelasi atara nilai pretest dan
posttest menunjukkan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,887 (atau p > 0,05) sehingga
Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara
skor pretest dan posttest pada kelompok eksperimen. Hasil koefisien Pearson
Correlation pada kelompok eksperimen menunjukkan 0,026. Hal ini
menunjukkan hasil pretest dan posttest termasuk pada kategori rendah. Harga
koefisien Pearson Correlation menunjukkan nilai positif artinya apabila skor
pretest rendah maka skor posttest juga rendah, begitu pula sebaliknya apabila skor
pretest tinggi maka skor posttest juga tinggi pada kelompok eksperimen. Data
tersebut menunjukkan bahwa korelasi tidak signifikan pada hasil belajar siswa.
4.1.3 Uji Hipotesis
4.1.3.1 Uji Pengaruh Signifikansi Perlakuan
Berdasarkan uji asumsi (uji normalitas, uji homogenitas dan uji
kemampuan awal) telah menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan normal,
bersifat homogen dan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
kemampuan awal yang sama maka dilakukan pengujian hipotesis menggunakan
independent sample t test dengan equal variances assumed pada program SPSS
Statistics 16.0 for windows dengan tingkat kepercayaan 95%. Uji hipotesis ini
dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan menggunakan model
inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA. Kriteria
yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah jika harga sig. (2-tailed) > 0,05
maka tidak terdapat pengaruh model inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas V
pada mata pelajaran IPA, sedangkan jika harga sig. (2-tailed) < 0,05 maka
terdapat perbedaan menggunakan model inkuiri terdapat hasil belajar siswa kelas
V pada mata pelajaran IPA. Hipotesis penelitian ini menggunakan rumus statistik
sebagai berikut.
Hi : Terdapat perbedaan model inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas
V pada mata pelajaran IPA.
Hnull : Tidak terdapat perbedaan model inkuiri terhadap hasil belajar siswa
kelas V pada mata pelajaran IPA.
Penentuan kesimpulan berdasarkan probabilitas:
Jika p < 0,05 maka Hi diterima dan Hnull ditolak
Jika p > 0,05 maka Hi ditolak dan Hnull diterima
4.4 Tabel Hasil Selisih Skor Pretest dan Posttest
Aspek Sig. (2-tailed) Keputusan
Selisih skor pretest – posttest
kelompok kontrol dan
eksperimen
0,00 Ada Perbedaan
Berdasarkan analisis data, harga t hitung selisih nilai posttest dan pretest
pada kelompok kontrol dilihat pada equal variances assumed sebesar -7,727 dan
pada kelompok eksperimen sebesar -7,686, dengan Sig. (2-tailed) sebesar 0,000.
Dengan demikian (p < 0,05) maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Hasil ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih skor
pretest-posttest pada kelompok kontrol dan pada kelompok eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Rerata Selisih Nilai Pretest-Posttest
Grafik di atas menunjukkan perbedaan selisih antara kelompok kontrol dengan
mean= 14,22 dengan kelompok eksperimen dengan mean= 36,67 kelompok
eksperimen memiliki selisih skor pretest dan posttest yang lebih tinggi daripada
kelompok kontrol.
Efek kausal dari intervensi dapat dihitung dengan tiga langkah yang
dikendalikan dalam posttest dan pretest. Langkah pertama yaitu dengan
mengurangi skor posttest dari pretest untuk kelompok eksperimen untuk
menghasilkan skor 1. Kedua, mengurangi skor pretest dari dua dan ketiga, kurangi
skor dua dari skor satu. Dampak intervensi eksperimental menghasilkan (02 – 01)
– (04 -03). Apabila hasilnya negatif, efeknya adalah negatif (tidak berpengaruh)
dan apabila hasil positif, efeknya adalah positif (ada pengaruh) (Cohen, dkk,
2007: 276).
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh maka menggunakan rumus
(02 – 01) – (04 – 03), yaitu (81,36 – 44,70) – (60.16 – 45,94) = 22.44 Dari
perolehan data diketahui bahwa hasil yang diperoleh positif, sehingga penerapan
model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
4.1.3.2 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (effect size)
Uji besar pengaruh perlakuan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh model inkuiri terhadap hasil belajar siswa. Uji besar pengaruh model
inkuiri dapat diketahui dengan mencari effect size. Effect size merupakan suatu
ukuran objektif dan terstandarisasi untuk mengetahui besarnya efek yang
dihasilkan (Field, 2009: 56-57). Independent sample t test digunakan untuk
mengambil t dalam melakukan uji besar pengaruh perlakuan. Persentase pengaruh
perlakuan didapat dengan menghitung koefisien determinasi (R2) dengan cara
mengkuadratkan harga r (harga koefisien korelasi Pearson yang didapat)
kemudian dikalikan 100% (Field, 2009: 179).
Tabel 4.5 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan (Effect Size)
Variabel T t2 Df r (effect
size)
R2 % Efek
Hasil Belajar
-7.727
-7,686
59,706520
59,074596
63
0,699
0,488
48,8 %
Besar
Berdasarkan tabel diatas, harga r (effect size) pada hasil belajar siswa
sebesar 0,699 yang setara dengan efek besar. Harga R2 yaitu 0,488 sehingga jika
dikalikan 100% maka persentase besar pengaruh perlakuan terhadap hasil belajar
siswa yaitu 48,8%. Jadi, kedua model pembelajaran yang diterapkan dalam kelas
memberikan pengaruh 48,8% terhadap hasil belajar siswa.
4.1.4 Analisis lebih Lanjut
4.1.4.1 Perhitungan Presentase Peningkatan Nilai pretest ke posttest
Perhitungan presentase peningkatan skor pretest ke posttest bertujuan
untuk mengetahui persentase peningkatan skor pretest ke posttest pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Analisis perhitungan persentase peningkatan
skor pretest ke posttest dengan mengambil data nilai pretest ke posttest. Uji
peningkatan nilai pretest-posttest menggunakan analisis statistik Paired samples t-
test karena data diambil dari kelompok yang sama namun perlakuan berbeda
dalam program IBM SPSS Statistics 16.0 for Windows dengan tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
kepercayaan 95%. Kriteria yang digunakan untuk menolak Hnull adalah jika
harga Sig (2-tailed) < 0,05 (Priyatno, 2012: 23).
Apabila hasil lebih tinggi dari analisis skor posttest dibandingkan dengan hasil
skor yang signifikan dari pretest-posttest.
Tabel 4.6 Hasil Peningkatan Nilai Pretest ke Posttest
No Kelompok Mean Persentase
(%)
Sig. (2-
tailed)
Keputusan
Pretest Posttest
1 Kontrol 45,94 60,16 30,95 % 0,000 Signifikan
2 Eksperimen 44,70 81,36 83,01% 0,000 Signifikan
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa ada peningkatan
antara pretest ke posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Nilai
mean pretest pada kelompok kontrol sebesar 45,94 dan nilai mean posttest sebesar
60,16. Persentase peningkatan pretest ke posttest kelompok kontrol yaitu 30,95%.
Nilai mean pretest kelompok eksperimen 44,70 dan nilai mean posttest sebesar
81,36. Persentase peningkatan pretest ke posttest kelompok eksperimen yaitu
83,01%. Persentase peningkatan pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada
kelompok kontrol.
Hasil uji signifikansi peningkatan pretest ke posttest pada kelompok
kontrol menunjukkan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 dan pada kelompok
eksperimen menunjukkan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Kedua kelompok
tersebut memiliki Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima
sehingga ada perbedaan yang signifikansi antara selisih nilai pretest dan posttest
pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Berdasarkan hasil analisis
tesebut maka dapat disimpulkan bahwa pada kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen mangalami peningkatan hasil belajar yang signifikan.
4.1.4.2 Uji Besar Efek peningkatan Nilai Pretest ke Posttest
Uji besar peningkatan nilai pretest ke posttest bertujuan untuk mengetahui
besar efek peningkatan nilai pretest ke posttest. Uji ini dilakukan menggunakan
paired samples t-test karena data yang diuji terdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 4.7 Hasil Uji Besar Efek Peningkatan Pretest ke Posttest
No Kelompok T t2 Df R R
2 % Efek
1 Kontrol 5929 35,153041 31 0,72 0,518 51,8 Besar
2 Eksperimen 22.000 484 32 0,96 0,921 92,1 Besar
Besar efek peningkatan nilai pretest ke posttest pada kelompok
eksperimen dengan menerapkan model inkuiri lebih besar daripada kelompok
kontrol yang menerapkan metode ceramah. Besar efek peningkatan nilai pretest
ke posttest pada kelompok eksperimen adalah 0,96 atau setara dengan 92,1%
sedangkan besar efek peningkatan nilai pretest ke posttest pada kelompok kontrol
0,72 atau setara dengan 51,8%. Kategori efek besar tersebut menunjukkan bahwa
penggunaan metode ceramah dan juga model inkuiri sama-sama memberikan
dampak yang postitif untuk menambah hasil belajar menjadi lebih tinggi.
Meskipun keduanya sama-sama berdampak dengan efek besar, namun dilihat dari
presentase besar efeknya model inkuiri lebih besar dibandingkan menggunakan
metode ceramah.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen semu (quasi-
experimental) desain nonequivalent control group design, dengan pendekatan
kuantitatif yaitu menggunakan angka-angka dalam menyimpulkan hasil penelitian
ini. Latar belakang penelitian ini adalah guru jarang menggunakan model
pembelajaran yang bervariasi saat kegiatan pembelajaran di kelas. Kecenderungan
kegiatan pembelajaran yang berlangsung di kelas adalah “teacher center” atau
berpusat pada guru, selain itu guru hanya menggunakan metode ceramah, jarang
menggunakan model pembelajaran inovatif dan jarang menggunakan media saat
pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model
inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas V muatan IPA tentang sistem
pencernaan manusia di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta. Penelitian ini
menggunakan dua kelas yaitu kelas VC sebagai kelompok kontrol dan kelas VD
sebagai kelompok eksperimen. Dalam penelitian ini pengajar kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen sama yaitu dilakukan oleh peneliti dan materi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
digunakan sama yaitu sistem pencernaan manusia. Perbedaan terletak pada model
pembelajaran. Pada kelompok eksperimen diberikan model pembelajaran inkuiri
sedangkan kelompok kontrol diberikan model pembelajaran konvensional yaitu
ceramah.
Langkah awal penelitian ini adalah pemberian pretest pada kelompok
kontrol maupun kelompok eksperimen. Pemberian pretest ini bertujuan untuk
mengatahui apakah kemampuan awal kedua kelas ada perbedaan atau tidak.
Untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelas tersebut dapat dilihat dari besar
rata-rata pretest dan uji kesamaan nilai pretest. Dari data diperoleh bahwa nilai
rata-rata kemampuan awal kelompok eksperimen sebesar 44,6970 dan kelompok
kontrol sebesar 45,9375. Untuk mengetahui hasil kesamaan kemampuan
kelompok, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji
perbedaan kemampuan awal terhadap nilai pretest menggunakan SPSS 16.0.
Pengujian normalitas diperoleh hasil bahwa distribusi data pada kedua kelas
tersebut normal. Pada hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa kedua kelas
memiliki varian yang sama dan uji perbedaan kemampuan awal diketahui bahwa
kedua kelas tersebut mempunyai kemampuan awal yang sama. Setelah diketahui
bahwa kedua kelas terdistribusi secara normal, memiliki varian yang sama dan
memiliki kemampuan awal yang sama, maka dilakukan uji kesamaan kelompok
dengan uji-t sample (equal variance assumed).
Uji normalitas merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk setiap
analisis multivariate. Jika terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi
secara normal dan independen (Ghozali, 2013: 29). Berdasarkan hasil analisis
diketahui bahwa data dari kedua kelas terdistribusi secara normal. Hal ini
dibuktikan dengan hasil perhitungan yaitu t hitung pada kolmogorov-smirnov
dengan taraf signifikansi sig. (2-tailed) 0,225 pada pretest kontrol, dengan taraf
signifikansi sig. (2-tailed) sebesar 0,125 pada posttest kontrol, dengan taraf
signifikansi sig. (2-tailed) sebesar 0,243 pada pretest eksperimen, dan dengan
taraf signifikansi sig. (2-tailed) 0,102 pada posttest eksperimen.
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui sampel yang berasal dari
populasi homogen atau tidak yaitu dengan cara membandingkan kedua variannya.
Uji ini yang digunakan adalah Levene’s Test. Jika harga Sig.Levene’s test < 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
maka tidak terdapat homogenitas varians dari kedua data yang dibandingkan. Jika
harga Sig.Levene’s test > 0,05 maka terdapat homogenitas varians dari kedua data
yang dibandingkan (Field, 2009: 150). Hasil analisis pada uji homogenitas
menggunakan uji Levene’s Test menunjukkan bahwa kedua kelas memiliki varian
yang sama. Hal ini dibuktikan dengan Nilai Levene Statistic sebesar 0,587 dengan
harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,675. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa
kedua sampel tersebut memiliki kemampuan awal yang sama atau tidak ada
perbedaan dalam mata pelajaran IPA tentang sistem pencernaan manusia. Hal ini
dibuktikan menggunakan uji independen sample t-test yang menunjukkan harga
Sig. (2-tailed) 0,503 atau (p>0,05).
Uji korelasi bertujuan untuk mengetahui apakah korelasi pretest dan
posttest positif dan signifikan. Positif artinya semakin tinggi pretest semakin
tinggi pula posttest, signifikan artinya hasil nilai korelasi tersebut dapat
digeneralisasikan pada populasi. Hasil analisis pada uji korelasi menunjukkan
bahwa harga Sig.(2-tailed) pada kedua kelompok lebih dari 0,05 yang berarti
bahwa Hnull diterima dan Hi ditolak. Oleh karena itu tidak ada korelasi yang
signifikan antara nilai pretest ke posttest pada kedua kelompok terhadap hasil
belajar siswa. Hasil correlation coefficient pada kedua kelompok menunjukkan
nilai positif, maka para siswa yang mendapat nilai tinggi pada pretest akan
mendapat nilai tinggi pula pada posttest terhadap hasil belajar siswa. Sebaliknya
para siswa yang mendapat nilai rendah pada pretest akan mendapat nilai rendah
pula pada posttest.
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
menggunakan model inkuiri terhadap hasil belajar. Kriteria yang digunakan untuk
menarik kesimpulan adalah jika harga sig. (2-tailed) > 0,05 maka tidak terdapat
pengaruh model inkuiri terhadap hasil belajar, sedangkan jika harga sig. (2-tailed)
< 0,05 maka terdapat perbedaan menggunakan model inkuiri terdapat hasil
belajar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
menggunakan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa. Pengaruh
ini dapat dilihat dari perbedaan yang signifikan antara selisih nilai pretest dan
posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan harga Sig.(2-tailed)
sebesar 0,00 (atau p < 0,05) yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
selisih skor posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Besarnya
pengaruh pada kelompok kontrol dan eksperimen r= 0,699 atau setara dengan
48,8% yang termasuk ke dalam kategori efek besar. Hasil perhitungan
mengunakan rumus (O2 - O1) – (O4 - O3) juga menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa
dengan perolehan hasil 22,44. Hal ini menunjukkan bahwa hasilnya positif
sehingga efeknya positif (ada pengaruh). Dengan demikian Hnull ditolak dan Hi
diterima yang berarti penerapan model inkuiri berpengaruh secara signifikan
terhadap hasil belajar siswa.
Uji peningkatan skor pretest dan posttest bertujuan untuk mengetahui
apakah ada peningkatan skor yang signifikan dari skor pretest ke posttest dari
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada perhitungan peningkatan nilai
pretest ke posttest diperoleh hasil bahwa ada peningkatan nilai dari pretest ke
posttest. Hal ini dapat dilihat dari hasil mean pretest kelompok kontrol sebesar
45,94 dan mean posttest sebesar 60,16, persentase peningkatan pada kelompok
kontrol tersebut sebesar 30,95%. Pada kelompok eksperimen mean pretest sebesar
44,70 dan posttest sebesar 81,36 sehingga presentase peningkatan nilai pada
kelompok tersebut sebesar 83,01%. Dari perhitungan tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mengalami
peningkatan nilai dari pretest ke posttest secara Besar pengaruh (effect size)
peningkatan nilai pretest ke posttest pada kelompok eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri diperoleh hasil sebesar 92,1% dengan
kategori masuk ke dalam efek besar. Model inkuiri dalam penelitian ini dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa disebabkan antara lain karena siswa aktif dalam
kegiatan pembelajaran, siswa memahami benar bahan pelajaran, menimbulkan
rasa puas bagi siswa, dan siswa menjadi berlatih untuk belajar mandiri (Suyitno,
2004: 7).
Pada kelompok kontrol menggunaakan metode ceramah efek besar
peningkatan nilai pretest ke posttest diperoleh hasil sebesar 51,8% dengan
kategori masuk kedalam efek besar. Kedua kelompok masuk kedalam efek besar,
dimana seharusnya hanya kelompok eksperimen saja yang memberikan pengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
dengan kategori besar. Dalam penelitian, kelompok kontrol tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen. Variabel-variabel yang dimaksudkan itu misalnya
intelegensi, motivasi, kesehatan tubuh, lingkungan kelas, atau latar belakang
siswa (Kasmadi & Sunariah, 2013: 151). Ada beberapa faktor diluar kendali
peneliti yang mempengaruhi mengapa kelompok kontrol bisa memberi pengaruh
dengan efek besar yakni faktor lingkungan kelas dimana diberikan jam
pembelajaran tambahan setelah pulang sekolah dimana hari berikutnya dilakukan
posttest, sehingga siswa menjadi terbantu dengan adanya jam tambahan, hal ini
menjadikan metode ceramah tidak berjalan secara efektif dan hasil belajar yang
diperoleh siswa kelompok kontrol menjadi lebih meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V membahas kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.
Kesimpulan berisi hasil penelitian dan menjawab hipotesis penelitian.
Keterbatasan penelitian berisi kekurangan yang ada selama penelitian
dilaksanakan. Saran berisi masukan dari peneliti untuk penelitian selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Penerapan model inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V
muatan IPA tentang sistem pencernaan manusia di SD Tarakanita Bumijo
Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2017/2018. Hasil uji signifikansi
pengaruh perlakuan menggunakan statistik parametrik dengan independent
samples t-test menunjukkan nilai sig. (2-tailed) yaitu 0,000 (atau p > 0,05)
sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima dan dengan besar pengaruh perlakuan
sebesar 87,9 %. Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus (O2 – O1) – (O4
– O3) (81,36 – 44,70) – (60.16 – 45,94) = 22.44 juga dapat menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar
siswa dengan hasil berarti hasilnya positif sehingga efeknya adalah positif (ada
pengaruh).
5.2 Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mengalami kendala yang menyebabkan
terbatasnya penelitan.
5.2.1 Waktu yang digunakan untuk penelitian sangat terbatas.
5.2.2 Pelaksanaan penelitian pada kelompok kontrol tidak sesuai dengan RPP
yang telah dibuat.
5.2.3 Penelitian dilakukan oleh peneliti sehingga dalam kegiatan pembelajaran
harus beradaptasi dahulu antara siswa dan peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
5.3 Saran
5.3.1 Model pembelajaran inkuiri sebaiknya lebih sering digunakan dalam proses
kegiatan belajar dan mengajar yang materi pembelajarannya mengarah ke
eksperimen atau penyelidikan agar pembelajaran bervariasi sehingga hasil
belajar siswa juga meningkat.
5.3.1 Perlu ditingkatkan koordinasi antara peneliti dengan guru agar waktu yang
dibutuhkan untuk penelitian cukup dan dapat dikelola secara efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
DAFTAR PUSTAKA
Agustanti. (2012). Implementasi metode inquiry untuk meningkatkan hasil belajar
biologi. SMP Negeri 2 Wonosobo.
Amir, T. (2009). Inovasi pendidikan melalui Problem Based Learning. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Anam, Khoirul, M.A. (2015). Pembelajaran berbasis inkuiri metode dan aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Anwar, Sutoyo. (2009). Pemahaman individu, observasi, checklist, interview,
kuesioner, dan sosiometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arends. (1997). Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivis.
Jakarta: Prestasi Pustaka Publiser.
Arikunto, S. (2005). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Aunurrahman. (2012). Belajar dan pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta.
Basonggo, I Made, dkk. (2011) Meningkatkan hasil belajar melalui metode
eksperimen dalam pembelajaran IPA di kelas V SDN Melsesek. Universitas
Tadulako.
Best, J. W., & Kahn, J.V. (2006). Research in education (tenth edition). Boston:
Paerson Education Inc.
Cohen, L., Manion., & Morrison, K. (2007). Research methods in education. New
York: Routledge.
Creswell. J. (2015). Riset pendidikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
riset kualitatif dan kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Dahar, R.W. (1989). Teori-teori belajar. Jakarta: Erlangga.
Dahar, R.W. (1991). Teori-teori belajar. Jakarta: Erlangga.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Elliot, S.N rt al. (2000). Educational psychology: Effective teaching
effectivelearning 3rd edition. Boston: McGraw-Hill Higher Education.
Facione, A.P. (1994). Holistic critical thinking scoring rubric. California
Academia Press, San Francisco.
Field, A. (2009). Discovering statistics using SPSS, third edition. London: Sage.
Frankel, Jack R. & Norman E. Wallen. (1993). How to design an evaluate
research in education. New York: McGraw-Hill Inc.
Ghozali, I. (2009). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS.
Semarang: Universitas Diponegoro.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Ghozali, I. (2013). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS.
Yogyakarta: Badan Penerbit BPFE.
Gulo, W. (2005). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Grasindo.
Hamalik, Oemar. (2007). Proses belajar mengajar mengajar. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Hamdani. (2011). Strategi belajar mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Hamdayana, Jumanta. (2016). Metodologi pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamdanaya, Jumanta. (2014) Model dan metode pembelajaran kreatif dan
berkarakter. Indonesia: Ghalia.
Hamdayana, Jumanta. (2016). Metodologi pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hartono, Rudi. (2013). Ragam model mengajar yang mudah diterima murid.
Yogyakarta: Diva Press.
Hasbulah. (2006). Dasar-dasar ilmu pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Hergenhahn, B.R., dan Olsom, M.hg. (2008). Theories of learning (teori belajar).
Jakarta: Kencana.
Hermana, D. (2009). Ayo belajar IPA kelas 5 Sd. Edisi Revisi. Yogyakarta:
Kanisius.
Ibrahim, M. (2005). Asesmen berkelanjutan. Surabaya: Unesa University Press.
Indah, L. (2013). Pengaruh waktu belajar dan minat belajar terhadap hasil
belajar matematika. Universitas Indraprasta PGRI.
Indriati, Umi, Eko, Sri, Endang, dan Wiyanto. (2010). Ilmu pengetahuan alam 5
untuk kelas 5 SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan
Nasional.
Jayadinata, Asep. (2016). Penerapan model pembelajaran inkuiri untuk
meningkatkan pemahaman siswa tentang peristiwa benda padat dalam air
melalui kegiatan praktikum. Sumedang: Universitas Pendidikan Indonesia.
Jihad, Asep, Haris, dan Abdul. (2013). Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Johnson, b. & Christensen, L. (2008). Educational research: quantitative,
qualitative, and mixed approaches (3rd. Ed). California: Sage Publications.
Kasmadi & Sunariah, N. S. (2013). Panduan modern penelitian kuantitatif.
Bandung: Alfabeta.
Khoirul. (2005). Pembelajaran berbasis inkuiri: metode dan aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Krathworhl, D. R. (2014). Methods of educational and social science research, an
integrated approach, second adition, Illinois: Waveland Press.
Kurniawan, D. (2014). Pembelajaran terpadu tematik (Teori, praktik, dan
penilaian). Bandung: Alfabeta.
Miles, M.B & Huberman. (1984). Analisis data kualitatif. Terjemahan oleh
Tjetjep Rohendi Rohidi. (1992) Jakarta: Universitas Indonesia
Mulyasa, E. (2006). Menjadi guru profesional menciptakan pembelajaran kreatif
dan menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
Nasution. (1994). Teknologi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Ngalimun. (2012). Strategi dan model pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja:
Pressindo.
Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi penelitian: skripsi, tesis, disertasi, dan
karya tulis ilmiah. Jakarta: Kencana.
Palupi, D.T. (2016). Cara mudah memahami kurikulum. Cetakan pertama.
Surabaya: Jaring Pena.
Priyatno, D. (2012). Belajar praktis analisis parametrik dan non parametrik
dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media.
Putra, S.R. (2013). Desain belajar mengajar kreatif berbasis sains. Cetakan
pertama. Yogyakarta: Diva Press.
Putra, S.R. (2014). Desain belajar mengajar kreatif berbasis sains. Cetakan
kedua. Yogyakarta: Diva Press.
Rahyubi, Heri. (2014). Teori-teori belajar dan aplikasi pembelajaran motorik
deskripsi dan tinjauan kritis. Bandung: Nusa Media.
Rahayu, Riyadi, dan Hartono. (2012). Pengaruh penggunaan model pembelajaran
inkuiri terhadap hasil belajar IPA. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Ratumanan, T. (2003). Evaluasi hasil belajar yang relevan dengan kurikulum
berbasis kompetensi. Surabaya: Unesa University Press.
Riduan. (2009). Metode & teknik menyusun proposal penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Rusman. (2012). Model-model pembelajaran. Depok: PT. Rajagrafindo Persada.
Salkind, Neil. (2011). Teori-teori perkembangan manusia. Nusamedia.
Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks.
Sanjaya, Wina. (2008). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses
pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Sanjaya, Wina. (2010). ). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses
pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Santrock. (2008). Perkembangan masa hidup (terjemahan Diana Angela).
Jakarta: Erlangga.
Santrock. (2009) Psikologi pendidikan book I, Rd 3. Jakarta: Penerbit Salemba
Humanika.
Sari, L, Nazaruddin, dan Sasmiati.(2015). Pengaruh penerapan metode
pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar ilmu pengetahuan sosial.
Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Sarwono, P. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudarmanto, R. Gunawan. (2005). Analisis Regresi linear danda dengan SPSS.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudjana, Nana & Ibrahim. (1989). Penelitian dan penilaian pendidikan.
Bandung: Sinar Baru.
Sudjana, Nana. (2005). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sudjana. (2009). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sugiyanto. (2010). Model-model pembelajaran inovatif. Surakarta: Yuma
Pressindo.
Sugiyanto. (2010). Model-model pembelajaran inovatif. Surakarta: Yuma
Pressindo.
Sugiyono. (2014) Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2015) Metode penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Suharsaputra, Uhar. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan
tindakan. Bandung: Refika Aditama.
Sundayana. (2014). Pembelajaran berbasis tema. Jakarta: Erlangga.
Suyono. (2011). Belajar dan pembelajaran: teori dan konsep dasar. Bandung:
Rosdakarya.
Trianto. (2009) Mendesain model pembelajaran inovatif progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Trianto. (2011). Mendesain model pembelajaran inovatif progresif Edisi ke IV.
Jakarta: Kencana Prenada Group.
Trianto.(2014). Mendesain model pembelajaran inovatif, progresif dan
kontekstual. Jakarta: Prenadamedia Group.
Usman, Husaini. (2010). Manajemen, teori, praktek, dan riset pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Widoyoko, S. E. (2012). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Wilis Dahar, Ratna. (1989). Teori-teori belajar. Jakarta: Erlangga.
Winkel, W.S. (1996). Psikologi pengajaran. Edisi revisi. Jakarta: Grasindo.
Winarti, wiwik, Joko, dan Wisha. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD kelas
V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional.
Wisudawati, A.W. (2014). Metodologi pembelajaran IPA. Yogyakarta: PT. Bumi
Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 2.1 Silabus Kelompok Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 2.2 Silabus Kelompok Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 2.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 2.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lembar Kerja Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 3.1 Soal Uraian
3.1.1 Soal Uraian Pretest
Cermatilah gambar di bawah ini untuk mengerjakan nomor 1 dan 2.
1. Tuliskan nama-nama organ yang ada pada nomor 1-9!
2. Jelaskan fungsi bagian organ pencernaan manusia yang ditunjukkan oleh
nomor 1,2,3, dan 4!
3. Jelaskan proses pencernaan makanan yang terjadi di usus halus dan usus
besar pada manusia!
4. Jelaskan fungsi enzim-enzim yang terdapat di dalam lambung!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
.............................................................................................................
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
.............................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
.............................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
5. Jelaskan cara menjaga kesehatan organ pencernaan agar terhindar dari
penyakit!
Jelaskan perbedaan proses pencernaan manusia dan hewan ruminansia
berdasarkan struktur giginya?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.......................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
3.1.2 Soal Uraian Posttest
Cermatilah gambar di bawah ini untuk mengerjakan nomor 1 dan 2!
1. Tuliskan nama-nama organ yang ada pada nomor 1-9!
2. Jelaskan fungsi bagian organ pencernaan manusia yang ditunjukkan oleh
nomor 5,6,7, dan 9!
3. Jelaskan proses pencernaan makanan pada manusia yang terjadi di mulut dan
lambung!
5. Jelaskan fungsi enzim-enzim yang terdapat di pankreas!
Apa yang akan terjadi apabila salah satu organ dalam sistem pencernaan
tidak berfungsi dengan baik??
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
....................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..............
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
6. Jelaskan cara menjaga kesehatan organ pencernaan pada manusia!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
..................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 3.2 Kunci Jawaban
3.2.1 Kunci Jawaban Pretest
1. Nama-nama organ: 1. Mulut, 2 Kerongkongan, 3 Hati, 4 Lambung, 5
Pankreas, 6 Usus Halus, 7 Usus Besar, 8 Umbai Cacing ,9 Anus
2. Fungsi organ-organ pencernaan:
a. Mulut: untuk menghancurkan makanana sehingga ukurannya cukup
lebih kecil untuk dapat ditelan ke dalam perut.
b. Kerongkongnan: saluran untuk memindahkan makanan dari mulut ke
lambung.
c. Hati: Menawar dan menetralisir racun.
d. Fungsi lambung:
sebagai penghasil pepsinogen. Pepsinogen adalah bentuk yang
belum aktif dari pepsin. Enzim pepsin ini berfungsi dalam
mengubah molekul protein menjadi potongan-potongan protein
(pepton).
Dinding pada lambung menghasilkan asam klorida (HCL) yang
berfungsi untuk membunuh mikroorganisme dalam makanan,
menciptakan suasana asam dalam lambung, dan mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin.
3. Proses pecernaan makanan yang terjadi di:
Usus halus: makanan dari lambung yang telah hancur diteruskan ke
usus halus. Di dalam usus halus, makanan dicampur dengan getah
pankreas dan getah empedu. Makanan yang telah tercampur akan
diremas-remas oleh otot-otot usus. Sari makanan yang terbentuk
diserap dan diedarkan ke seluruh tubuh.
Usus besar: untuk mengabsorbsi atau menyerap air dan mineral,
tempat pembentukan vitamin K, dan untuk melakukan gerak
peristaltik untuk mendorong tinja menuju ke anus.
4. Fungsi-fungsi enzim yang ada di lambung:
Enzim pepsin untuk mengubah protein menjadi pepton
Enzim renin untuk mengendapkan protein susu menjadi kasein
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Asam Klorida untuk membunuh kuman dan mengasamkan
makanan.
5. Cara Menjaga Kesehatan Pencernaan:
Mengkonsumsi makanan berserat dan bergizi.
Cuci tangan sebelum makan.
Menggunakan alat-alat makan yang bersih.
Makan teratur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
3.2.2 Kunci jawaban Posttest
1. Nama-nama organ: 1. Mulut, 2 Kerongkongan, 3 Hati, 4 Lambung, 5
Pankreas, 6 Usus Halus, 7 Usus Besar, 8 Umbai Cacing ,9 Anus
2. Fungsi organ-organ pencernaan:
e. Pankreas: menghasilkan enzim-enzim pencernaan.
f. Usus halus: menyerap nutrisi atau sari-sari makanan yang akan
diedarkan ke seluruh tubuh.
g. Usus besar:
untuk mengabsorbsi atau menyerap air dan mineral
tempat pembentukan vitamin K
Untuk melakukan gerak peristaltik untuk mendorong tinja menuju
ke anus.
h. Anus: tempat keluarnya sisa makanan berupa feses.
3. Sistem organ pencernaan manusia
Mulut merupakan organ pencernaan pertama. Di dalam mulut
terdapat gigi, lidah, dan air liur. Gigi berfungsi untuk mengunyak
makanan akan lebih mudah karena peran lidah dan air liur.
Lambung terletak di dalam rongga perut sebelah kiri atas. Di dalam
lambung makanan akan diaduk-aduk oleh dinding lambung. Di
dalam lambung makanan juga dicerna secara kimiawi. Pencernaan
oleh zat yang dihasilkan oleh dinding lambung. Getah lambung
dihasilkan oleh lambung. Getah lambung mengandung:
Enzim pepsin untuk mengubah protein menjadi pepton.
Enzim renin untuk mengendapkan protein susu menjadi
kasein.
Asam klorida untuk membunuh kuman dan mengasamkan
makanan.
4. Fungsi Enzim Pankreas:
Enzim amilase berfungsi mengubah zat tepung menjadi gula.
Enzim tripsin berfungsi mengubah protein mwnjasi asam
amino.
Enzim lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
5. Cara Menjaga Kesehatan Pencernaan:
Mengkonsumsi makanan berserat dan bergizi.
Cuci tangan sebelum makan.
Menggunakan alat-alat makan yang bersih.
Makan teratur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 3.3 Rubrik Penilaian
3.3.1 Rubrik Penilaian Pretest
No. Soal Kriteria Skor
1 Tuliskan nama-nama organ
yang ada pada nomor 1-9!
Jika menuliskan jawaban 7-9 nomor
dengan benar dan memberikan
penjelasan dengan lengkap.
4
Jika menuliskan jawaban 5-6 nomor
dengan benar dan memberikan
penjelasan namun kurang lengkap.
3
Jika menuliskan jawaban 3-4 nomor
benar, namun tidak memberikan
penjelasan.
2
Jika menuliskan 1-2 jawaban namun
salah. 1
2 Jelaskan fungsi bagian organ
pencernaan manusia yang
ditunjukkan oleh nomor 1,2,3,
dan 4!
Jika menuliskan 4 jawaban dengan
benar dan memberikan penjelasan
dengan lengkap.
4
Jika menuliskan 3 jawaban dengan
benar dan memberikan penjelasan
namun kurang lengkap.
3
Jika menuliskan 2 jawaban dengan
benar, namun tidak memberikan
penjelasan.
2
Jika menuliskan jawaban namun
salah. 1
3 Jelaskan proses pencernaan
makanan yang terjadi di usus
halus dan usus besar pada
manusia!
Jika menuliskan jawaban dengan
benar dan memberikan penjelasan
dengan lengkap.
4
Jika menuliskan jawaban dengan
benar dan memberikan penjelasan
namun kurang lengkap.
3
Jika menuliskan jawaban dengan
benar, namun tidak memberikan
penjelasan.
2
Jika menuliskan jawaban namun
salah. 1
4 Jelaskan fungsi enzim-enzim
yang terdapat di dalam
lambung!
Jika menuliskan jawaban dengan
benar dan memberikan penjelasan
dengan lengkap.
4
Jika menuliskan jawaban dengan
benar dan memberikan penjelasan
namun kurang lengkap.
3
Jika menuliskan jawaban dengan
benar, namun tidak memberikan
penjelasan.
2
Jika menuliskan jawaban namun
salah. 1
5 Jelaskan cara menjaga
kesehatan organ pencernaan
pada manusia!
Jika menuliskan jawaban dengan
benar dan memberikan penjelasan
dengan lengkap.
4
Jika menuliskan jawaban dengan
benar dan memberikan penjelasan
namun kurang lengkap.
3
Jika menuliskan jawaban dengan
benar, namun tidak memberikan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
penjelasan.
Jika menuliskan jawaban namun
salah. 1
3.3.2 Rubrik Penilaian Posttest No. Soal Kriteria Skor
1 Tuliskan nama-nama organ
yang ada pada nomor 1-9!
Jika menuliskan jawaban 8-9 nomor
dengan benar dan memberikan
penjelasan dengan lengkap.
4
Jika menuliskan jawaban 5-6 nomor
dengan benar dan memberikan
penjelasan namun kurang lengkap.
3
Jika menuliskan jawaban 3-4 nomor
benar, namun tidak memberikan
penjelasan.
2
Jika menuliskan 1-2 jawaban namun
salah. 1
2 Jelaskan fungsi bagian organ
pencernaan manusia yang
ditunjukkan oleh nomor 5,6,7,
dan 8!
Jika menuliskan 4 jawaban dengan
benar dan memberikan penjelasan
dengan lengkap.
4
Jika menuliskan 3 jawaban dengan
benar dan memberikan penjelasan
namun kurang lengkap.
3
Jika menuliskan 2 jawaban dengan
benar, namun tidak memberikan
penjelasan.
2
Jika menuliskan jawaban namun
salah. 1
3 Jelaskan proses pencernaan
makanan pada manusia yang
terjadi di mulut dan lambung!
Jika menuliskan jawaban dengan
benar dan memberikan penjelasan
dengan lengkap.
4
Jika menuliskan jawaban dengan
benar dan memberikan penjelasan
namun kurang lengkap.
3
Jika menuliskan jawaban dengan
benar, namun tidak memberikan
penjelasan.
2
Jika menuliskan jawaban namun
salah. 1
4 Jelaskan fungsi enzim-enzim
yang terdapat di pankreas!
Jika menuliskan jawaban dengan
benar dan memberikan penjelasan
dengan lengkap.
4
Jika menuliskan jawaban dengan
benar dan memberikan penjelasan
namun kurang lengkap.
3
Jika menuliskan jawaban dengan
benar, namun tidak memberikan
penjelasan.
2
Jika menuliskan jawaban namun
salah. 1
5 Jelaskan cara menjaga
kesehatan organ pencernaan
pada manusia!
Jika menuliskan jawaban dengan
benar dan memberikan penjelasan
dengan lengkap.
4
Jika menuliskan jawaban dengan
benar dan memberikan penjelasan 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
namun kurang lengkap.
Jika menuliskan jawaban dengan
benar, namun tidak memberikan
penjelasan.
2
Jika menuliskan jawaban namun
salah. 1
Lampiran 3.4 Hasil Rekap Nilai Expert Judgement
3.4.1 Hasil Rekap Nilai RPP Kontrol
No. Aspek yang Dinilai Skala Penilaian
1 2 3 4
I PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kejelasan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. √
2. Ketepatan penjabaran Kompetensi Dasar ke dalam
indikator.
√
3. Kesesuaian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
dengan tujuan pembelajaran.
√
4. Kesesuaian indikator dengan tujuan pembelajaran. √
5. Kesesuaian indikator dengan tingkat perkembangan
siswa.
√
II ISI YANG DISAJIKAN
1. Sistematika penyusunan RPP. √
2. Kesuaian urutan kegiatan pembelajaran model
inkuiri.
√
3. Kesuaian uraian kegiatan siswa dan guru untuk
setiap tahap pembelajaran dengan aktivitas
pembelajaran inkuiri.
√
4. Kejelasan skenario pembelajaran (tahap-tahap
kegiatan pembelajaran; awal, inti, penutup).
√
5. Kelengkapan instrumen evaluasi (soal, kunci,
pedoman penskoran).
√
III BAHASA
1. Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD. √
2. Bahasa yang digunakan komunikatif. √
3. Kesederhanaan struktur kalimat. √
IV WAKTU
1. Kesesuaian alokasi yang digunakan. √
2. Rincian waktu untuk setiap tahap pembelajaran. √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
3.4.2 Hasil Rekap Nilai RPP Eksperimen
No. Aspek yang Dinilai Skala Penilaian
1 2 3 4
I PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kejelasan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. √
2. Ketepatan penjabaran Kompetensi Dasar ke dalam
indikator.
√
3. Kesesuaian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
dengan tujuan pembelajaran.
√
4. Kesesuaian indikator dengan tujuan pembelajaran. √
5. Kesesuaian indikator dengan tingkat perkembangan siswa. √
II ISI YANG DISAJIKAN
1. Sistematika penyusunan RPP. √
2. Kesuaian urutan kegiatan pembelajaran model inkuiri. √
3. Kesuaian uraian kegiatan siswa dan guru untuk setiap
tahap pembelajaran dengan aktivitas pembelajaran inkuiri.
√
4. Kejelasan skenario pembelajaran (tahap-tahap kegiatan
pembelajaran; awal, inti, penutup).
√
5. Kelengkapan instrumen evaluasi (soal, kunci, pedoman
penskoran).
√
III BAHASA
1. Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD. √
2. Bahasa yang digunakan komunikatif. √
3. Kesederhanaan struktur kalimat. √
IV WAKTU
1. Kesesuaian alokasi yang digunakan. √
2. Rincian waktu untuk setiap tahap pembelajaran. √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
3.4.3 Hasil Rekap Nilai Pretest
Variabe
l
Indikator Validator Komentar (Saran
Perbaikan) Guru
1
Guru
2
Dose
n
Rera
ta
Hasil
Belajar
Siswa
Menentukan nama
organ pencernaan
pada manusia dan
fungsinya.
4 4 4 4 Soal mudah dipahami
oleh siswa.
Menentukan nama
organ pencernaan
pada manusia dan
fungsinya.
4 4 3 3,6 Soal mudah dipahami
oleh siswa.
Menganalisis enzim-
enzim yang terdapat
pada pencernaan
manusia.
4 3 4 3,6 Soal mudah dipahami
oleh siswa.
Menganalisis fungsi
enzim-enzim yang
terdapat pada
pencernaan manusia.
4 3 4 3,6 Soal mudah dipahami
oleh siswa.
Menuliskan cara
menjaga kesehatan
organ pencernaan
manusia.
3 4 4 3,6 Soal mudah dipahami
oleh siswa.
Total skor 19 18 19
Rata-rata 3,8 3,6 3,8 Validator 1: Instrumen layak
diimplementasikan dengan
perbaikan.
Validator 2: Instrumen layak
diimplementasikan dengan
perbaikan.
Validator 3 Instrumen layak
diimplementasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
3.4.4 Hasil Rekap Nilai Posttest
Variabel Indikator Validator Komentar (Saran
Perbaikan) Guru
1
Guru
2
Dosen Rerata
Hasil
Belajar
Siswa
Menentukan nama
organ pencernaan
pada manusia dan
fungsinya.
4 4 4 4 Soal mudah dipahami
oleh siswa.
Menentukan nama
organ pencernaan
pada manusia dan
fungsinya.
4 4 4 4 Soal mudah dipahami
oleh siswa.
Menganalisis enzim-
enzim yang terdapat
pada pencernaan
manusia.
4 4 4 4 Soal mudah dipahami
oleh siswa.
Menganalisis fungsi
enzim-enzim yang
terdapat pada
pencernaan manusia.
4 3 4 3,6 Soal mudah dipahami
oleh siswa.
Menuliskan cara
menjaga kesehatan
organ pencernaan
manusia.
3 4 4 3,6 Soal mudah dipahami
oleh siswa.
Total skor 19 19 20
Rata-rata 3,8 3,8 4 Validator 1: Instrumen layak
diimplementasikan dengan
perbaikan.
Validator 2: Instrumen layak
diimplementasikan dengan
perbaikan.
Validator 3: Instrumen layak
diimplementasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 3.5 Validitas Muka (Koesioner Keterbacaan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 3.6 Hasil Analasis SPSS Uji Validitas
3.6.1 Hasil Uji Validitas Pretest
Correlations
Soal_1 Soal_2
Soal_
3
Soal_
4
Soal_
5
Skor
_total
Soal_1 Pearson
Correlation 1 ,099 ,085 ,166 -,091 ,451
*
Sig. (2-
tailed) ,596 ,651 ,371 ,628 ,011
N 31 31 31 31 31 31
Soal_2 Pearson
Correlation ,099 1 ,175 ,119 ,019
,568*
*
Sig. (2-
tailed) ,596 ,346 ,524 ,919 ,001
N 31 31 31 31 31 31
Soal_3 Pearson
Correlation ,085 ,175 1 ,227 ,329
,658*
*
Sig. (2-
tailed) ,651 ,346 ,219 ,070 ,000
N 31 31 31 31 31 31
Soal_4 Pearson
Correlation ,166 ,119 ,227 1 ,079
,592*
*
Sig. (2-
tailed) ,371 ,524 ,219 ,673 ,000
N 31 31 31 31 31 31
Soal_5 Pearson
Correlation -,091 ,019 ,329 ,079 1 ,447
*
Sig. (2-
tailed) ,628 ,919 ,070 ,673 ,012
N 31 31 31 31 31 31
Skor_total Pearson
Correlation ,451
* ,568
**
,658*
*
,592*
*
,447* 1
Sig. (2-
tailed) ,011 ,001 ,000 ,000 ,012
N 31 31 31 31 31 31
a*. Correlation is significant at the 0.05
level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
3.6.2 Hasil Uji Validitas Posttest
Correlations
Soal_1 Soal_2 Soal_3 Soal_4 Soal_5 Skor_total
Soal_1 Pearso
n
Correl
ation
1 ,105 ,011 ,137 -,127 ,389*
Sig.
(2-
tailed)
,580 ,954 ,471 ,504 ,034
N 30 30 30 30 30 30
Soal_2 Pearso
n
Correl
ation
,105 1 ,132 ,133 ,212 ,620**
Sig.
(2-
tailed)
,580 ,485 ,485 ,261 ,000
N 30 30 30 30 30 30
Soal_3 Pearso
n
Correl
ation
,011 ,132 1 ,222 ,312 ,611**
Sig.
(2-
tailed)
,954 ,485 ,238 ,094 ,000
N 30 30 30 30 30 30
Soal_4 Pearso
n
Correl
ation
,137 ,133 ,222 1 ,105 ,591**
Sig.
(2-
tailed)
,471 ,485 ,238 ,582 ,001
N 30 30 30 30 30 30
Soal_5 Pearso
n
Correl
-,127 ,212 ,312 ,105 1 ,518**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
ation
Sig.
(2-
tailed)
,504 ,261 ,094 ,582 ,003
N 30 30 30 30 30 30
Skor_total Pearso
n
Correl
ation
,389* ,620
** ,611
** ,591
** ,518
** 1
Sig.
(2-
tailed)
,034 ,000 ,000 ,001 ,003
N 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the
0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).
Lampiran 3.7 Hasil Analisis SPSS Uji Perhitungan Reliabilitas
3.7.1 Uji Reliabilitas Pretest
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 31 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 31 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,698 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
3.7.2 Uji Reliabilitas Posttest
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,701 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 4.1 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa
4.1.1 Nilai Pretest Kontrol
No Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Skor
Total Nilai
1 1 2 1 1 4 9 45
2 2 3 2 1 2 10 50
3 2 1 1 2 1 7 35
4 1 2 1 1 4 9 45
5 1 2 2 1 4 10 50
6 3 1 1 2 1 8 40
7 2 2 1 1 2 8 40
8 4 1 1 1 2 9 45
9 3 1 2 1 2 9 45
10 1 3 1 2 1 8 40
11 3 1 2 1 3 10 50
12 2 1 1 1 1 6 30
13 2 1 2 1 4 10 50
14 3 1 1 1 1 7 35
15 2 1 1 1 3 8 40
16 2 1 2 1 4 10 50
17 2 2 2 1 2 9 45
18 3 2 1 1 4 11 55
19 1 3 2 2 2 10 50
20 3 2 1 1 2 9 45
21 3 2 1 1 2 9 45
22 2 2 1 2 1 8 40
23 3 2 4 1 3 13 65
24 2 2 1 2 2 9 45
25 3 2 3 1 1 10 50
26 2 2 2 1 1 8 40
27 2 1 1 1 2 7 35
28 3 1 1 1 3 9 45
29 4 3 2 2 3 14 70
30 3 1 1 2 2 9 45
31 3 2 1 1 4 11 55
32 1 2 2 1 4 10 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
4.1.2 Nilai Posttest Kontrol
No Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Skor
Total Nilai
1 4 1 2 2 4 13 65
2 4 3 3 2 3 15 75
3 3 2 1 1 1 8 40
4 3 1 2 1 3 10 50
5 3 1 1 1 3 9 45
6 1 2 2 3 2 10 50
7 2 3 2 2 1 10 50
8 4 3 4 2 4 17 85
9 4 1 3 1 1 10 50
10 4 3 2 4 4 17 85
11 3 1 3 3 4 14 70
12 4 2 2 1 1 10 50
13 4 1 1 1 4 11 55
14 4 1 1 1 3 10 50
15 3 3 2 4 3 15 75
16 3 2 4 2 4 15 75
17 3 2 2 1 1 9 45
18 4 2 2 2 4 14 70
19 4 3 3 2 4 16 80
20 3 2 2 1 3 11 55
21 3 1 4 1 4 13 65
22 3 2 2 1 1 9 45
23 4 2 2 3 4 15 75
24 4 2 2 1 2 11 55
25 4 2 1 1 4 12 60
26 4 1 1 1 2 9 45
27 3 2 4 1 2 12 60
28 4 2 1 1 2 10 50
29 2 2 2 2 2 10 50
30 3 1 1 1 3 9 45
31 4 4 2 2 3 15 75
32 4 3 3 3 3 16 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
4.1.3 Nilai Pretest Eksperimen
No Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Skor
Total Nilai
1 1 1 2 1 3 8 40
2 3 2 1 2 2 10 50
3 3 3 2 1 1 10 50
4 1 2 1 1 3 8 40
5 2 3 1 1 2 9 45
6 3 2 2 1 2 10 50
7 2 2 1 1 2 8 40
8 2 3 2 1 1 9 45
9 2 2 1 1 2 8 40
10 2 2 4 2 2 12 60
11 3 2 2 1 3 11 55
12 3 1 1 1 3 9 45
13 1 1 2 2 3 9 45
14 2 1 1 1 1 6 30
15 2 1 2 1 3 9 45
16 2 2 1 2 1 8 40
17 2 3 2 1 2 10 50
18 3 2 1 1 2 9 45
19 2 1 1 2 2 8 40
20 2 3 1 1 1 8 40
21 2 3 3 2 2 12 60
22 2 1 1 1 3 8 40
23 3 2 1 1 2 9 45
24 3 1 1 2 2 9 45
25 2 2 1 1 1 7 35
26 2 3 1 1 2 9 45
27 1 2 3 1 2 9 45
28 2 1 2 1 2 8 40
29 3 2 2 1 2 10 50
30 1 2 1 1 3 8 40
31 2 2 2 1 3 10 50
32 2 1 1 2 1 7 35
33 3 2 2 1 2 10 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
4.1.4 Nilai Posttest Eksperimen
No Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Skor
Total Nilai
1 4 3 3 3 3 16 80
2 4 3 2 3 2 14 70
3 4 4 2 4 3 17 85
4 4 2 3 2 4 15 75
5 4 3 4 4 3 18 90
6 4 3 4 2 3 16 80
7 4 2 4 2 4 16 80
8 4 2 4 3 3 16 80
9 4 3 4 4 3 18 90
10 4 4 4 4 4 20 100
11 4 2 3 4 3 16 80
12 4 1 4 4 4 17 85
13 4 3 3 3 2 15 75
14 4 3 3 3 4 17 85
15 4 2 2 3 2 13 65
16 4 3 2 2 4 15 75
17 4 3 3 2 4 16 80
18 4 3 3 3 3 16 80
19 4 3 3 4 2 16 80
20 4 3 3 2 4 16 80
21 4 3 2 4 2 15 75
22 4 3 4 4 4 19 95
23 4 2 4 4 3 17 85
24 4 2 4 3 3 16 80
25 4 2 4 3 2 15 75
26 4 4 4 3 2 17 85
27 4 2 4 2 3 15 75
28 4 4 3 1 4 16 80
29 4 2 4 4 4 18 90
30 4 4 4 2 4 18 90
31 3 3 3 2 4 15 75
32 4 3 3 3 4 17 85
33 2 3 4 3 4 16 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 4.2 Uji Normalitas Distribusi Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pre_kon Post_kon
Selisih_
kon Pre_eks Post_eks
Selisih_
eks
N 32 32 32 33 33 33
Normal
Parametersa
Mean 45.94 60.16 14.22 44.70 81.36 36.67
Std.
Deviation 8.175 13.707 13.566 6.607 7.101 9.574
Most Extreme
Differences
Absolute .185 .208 .153 .179 .213 .182
Positive .185 .208 .153 .179 .213 .182
Negative -.142 -.142 -.123 -.148 -.151 -.151
Kolmogorov-Smirnov Z 1.044 1.177 .867 1.026 1.221 1.046
Asymp. Sig. (2-tailed) .225 .125 .439 .243 .102 .224
a. Test distribution is
Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 4.3 Uji Homogenitas dan Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Group Statistics
Kelompok N Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Nilai Pretest Kontrol 32 9.19 1.635 .289
Pretest
Eksperimen 33 8.94 1.321 .230
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality
of
Varianc
es t-test for Equality of Means
F
Sig
. T df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std.
Error
Differe
nce
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Nilai Equal
variance
s
assumed
.583 .44
8
.67
4 63 .503 .248 .368 -.488 .984
Equal
variance
s not
assumed
.67
2
59.5
59 .504 .248 .369 -.491 .987
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 4.4 Hasil Uji Korelasi antara Nilai Pretest ke Posttest
Lampiran 4.4.1 Hasil Uji Korelasi antara Nilai Pretest ke Posttest
Kelompok Kontrol
Correlations
Pretest_kontrol Posttest_kontrol
Pretest_kontrol Pearson Correlation 1 .315
Sig. (2-tailed) .079
N 32 32
Posttest_kontrol Pearson Correlation .315 1
Sig. (2-tailed) .079
N 32 32
Lampiran 4.4.2 Hasil Uji Korelasi antara Nilai Pretest ke Posttest
Kelompok Eksperimen
Correlations
Pretest_eksperi
men
Posttest_eksperi
men
Pretest_eksperimen Pearson Correlation 1 .026
Sig. (2-tailed) .887
N 33 33
Posttest_eksperimen Pearson Correlation .026 1
Sig. (2-tailed) .887
N 33 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 4.4 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Pelakuan
Group Statistics
Kelompok N Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Nilai Selisih kontrol 32 14.22 13.566 2.398
Selisih eksperimen 33 36.67 9.574 1.667
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality
of
Variances t-test for Equality of Means
F
Sig
. T df
Sig.
(2-
taile
d)
Mean
Differ
ence
Std.
Error
Differ
ence
95%
Confidence
Interval of
the
Difference
Lower Upper
Nilai Equal
variance
s
assumed
3.655 .06
0 -7.727 63 .000
-
22.44
8
2.905
-
28.25
4
-
16.64
2
Equal
variance
s not
assumed
-7.686 55.6
09 .000
-
22.44
8
2.920
-
28.29
9
-
16.59
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 4.5 Uji Peningkatan Nilai Pretest-Posttest
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Post_kon 60.16 32 13.707 2.423
Pre_kon 45.94 32 8.175 1.445
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Post_kon & Pre_kon 32 .315 .079
Paired Samples Test
Paired Differences
T df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviati
on
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Post_k
on -
Pre_ko
n
14.21
9 13.566 2.398 9.328 19.110 5.929 31 .000
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Post_eks 81.36 33 7.101 1.236
Pre_eks 44.70 33 6.607 1.150
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Post_eks & Pre_eks 33 .026 .887
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Post_ek
s -
Pre_eks
36.667 9.574 1.667 33.272 40.062 22.000 32 .000
Lampiran 4.6 Perhitungan Manual Besar Pengaruh Perlakuan (effect size)
a. Effect Size keseluruhan (nilai t diambil dari independent samples t-
test)
Persentasi efek perlakuan keseluruhan
R2 = r
2 x 100%
R2 = 0,69
2 x 100%
R2 = 0,476 x 100%
R2 = 47,6%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
b. Kelompok Kontrol dan Eksperimen (nilai t diambil dari paired
samples t-test)
Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen
Persentasi efek perlakuan
keseluruhan
R2 = r
2 x 100%
R2 = 0,72
2 x 100%
R2 = 0,518 x 100%
R2 = 51,8%
Persentasi efek perlakuan
keseluruhan
R2 = r
2 x 100%
R2 = 0,96
2 x 100%
R2 = 0,921 x 100%
R2 = 92,1%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 4.7 Perhitungan Persentase Peningkatan Nilai Pretest - Posttest
Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen
Persentase
x 100%
x 100%
x 100%
= 0,3095 x 100%
= 39.95%
Persentase
x 100%
x 100%
x 100%
= 0,8201 x 100%
= 82,01%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 4.8 Transkrip Wawancara
Lampiran 4.8.1 Wawancara dengan Guru
Wawancara Keterangan
P: Apakah sebelumnya dalam kegiatan
pembelajaran IPA sudah pernah menerapkan
metode inkuiri?
G: saya jarang menggunakan model-model
dalam mengajar, hanya saja saya selalu
menggunakan media agar lebih memudahkan
siswa dalam menerima pelajaran.
Jarang menggunakan model pembelajaran.
P: Bagaimana pendapat anda mengenai proses
pembelajaran menggunakan model inkuiri?
G: saya mengamati bahwa model ini sangat
baik untuk diterapkan sehari-hari karena siswa
menjadi aktif sehingga ilmu yang diberikan
tidak hanya bersumber dari guru melainkan dari
siswa, lingkungan, dan dari kegiatan yang
dilakukan siswa.
Penerapan model inkuiri
P: Apakah metode pembelajaran inkuiri efektif
ditetapkan dalam pembelajaran IPA?
G: sangat efektif dan cocok karena IPA
merupakan pelajaran yang mempelajari tentang
alam sekitar sehingga keingintahuan anak
tentang apa yng terjadi di alam ini dapat
ditemukan dengan mencari sendiri informasi
yang ingin diketahui.
Keefektifakan model inkuiri
P: Bagaimana pembelajaran IPA di kelas
kontrol dengan menggunakan metode ceramah?
G: kegiatan berlangsung monoton karena saya
lebih banyak berbicara dan anak lebih banyak
mendengar. Anak kurang aktif jika hanya
menggunakan metode ceramah.
Pembelajaran dengan metode ceramah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 4.8.2 Wawancara dengan Siswa
Wawancara Keterangan
P: Apakah kamu senang belajar IPA?
S: iyaa senang banget, asik pelajarannya.
Perasaan belajar IPA
P: Bagaimana cara gurumu dalam mengajar
IPA?
S: biasanya dengan ceramah namun tetap
menggunakan gambar-gambar yang ditampilkan
di layar.
Cara Mengajar Guru
P: Apakah ada hal yang membingungkan dari
materi yang disampaikan mengenai sistem
pencerrnaan pada manusia?
S: ada, saya masih sering terbalik-balik saat
menyebutkan nama-nama enzim. Biasanya
enzim yang di lambung dan enzim yang di
pankreas suka tertukar.
Kesulitan materi
P: Apakah kamu lebih senang belajar IPA
menggunakan model inkuiri dibaandingkan
dengan cara belajar yang diajarkan oleh guru
biasanya? Mengapa?
S: seneng, karena bisa ngerjain bareng temen
dalam satu kelompok jadi terasa lebih mudah.
Penggunaan Model Inkuiri
P: Apakah kamu merasa bosan ketika belajar
menggunakan model pembelajaran inkuiri?
S: tidak, justru senang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 5.1 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 5.2 Foto-foto Penelitian di SD Tarakanita Bumijo
Kelompok kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Kelompok Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
BIODATA PENELITI
Carolina Rany Putri Pratiwi lahir di Magelang pada tanggal 23
Mei 1996. Putri pertama dari pasangan Stefanus Haryoko dan
Valentina Retno Perbowati. Pendidikan dimulai dari TK Pertiwi
Ngablak pada tahun 2001-2002 kemudian pendidikan dilanjutkan
di SD Negeri Ngablak pada tahun 2002-2008. Peneliti
melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Marganingsih Muntilan
pada tahun 2008-2011. Peneliti kemudian menempuh pendidikan di Sekolah
Menengah Atas Negeri I Dukun pada tahun 2011-2014. Peneliti melanjutkan
penelitian di Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma
pada tahun 2014. Selama menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma
banyak kegiatan kemahasiswaan yang telah diikuti diantaranya sebagai berikut.
No Nama Kegiatan Tahun Peran
1. Inisiasi Sanata Dharma 2014 Peserta
2. Inisiasi FKIP Sanata Dharma 2014 Peserta
3. Inisiasi Prodi PGSD 2014 Peserta
4. Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa
I 2014 Peserta
5. Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa
II 2015 Peserta
6. English Club Program 2016 Peserta
7. Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar 2014 Peserta
8. Week-end Moral 2015 Peserta
9. KPU Sanata Dharma 2016 Panitia
10. Story Telling Writting and Contest 2016 Panitia
11. USD Menanam 1000 pohon 2016 Peserta
12. Seminar Cambridge 2016 Peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI