230
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM (BIOLOGI) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 1 MUARO JAMBI SKRIPSI DESCHA VINA SARI NIM. TB.150939 PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING TERHADAP

PEMAHAMAN KONSEP MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM

(BIOLOGI) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

NEGERI 1 MUARO JAMBI

SKRIPSI

DESCHA VINA SARI

NIM. TB.150939

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING TERHADAP

PEMAHAMAN KONSEP MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM

(BIOLOGI) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

NEGERI 1 MUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan

DESCHA VINA SARI

NIM. TB.150939

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …
Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …
Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …
Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …
Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

PERSEMBAHAN

Sujud syukur kusembahkan Kepada Tuhan Yang Maha Agung nan Maha

Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdir- Mu telah jadikan

aku manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar

dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah

awal bagiku untuk meraih cita-citaku

Sebagai ungkapan terima kasih, ku persembahkan karya ilmiah ini untuk orang-

orang yang aku sayangi ayahanda Candra dan ibunda ku Ernawati, nenekku,

adikku Muhammad Rezki, dan sahabat-sahabatku yang selalu memberi semangat,

doa, dorongan, nasehat, dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan

hingga kau selalu kuat menjalani setiap rintangan,

Semoga ilmu ini akan menjadi amal ibadah dan kesuksesan pada masa yang akan

mendatang,

Amin Ya Rabbal‟Alamin

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …
Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang maha Esa

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, sholawat dan salam semoga

senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Dalam Penulisan skripsi ini untuk memenuhi persyaratan akademik untuk

mendapatkan gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian

skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu baik secara

moral maupun material sehingga terselesaikannya skripsi ini. untuk itu penulis

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟adi Asy‟ari, MA,. Ph.D selaku Rektor UIN Sultan

Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd,I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ibu Reny Safita, M.Pd selaku Ketua Prodi Tadris Biologi dan Bapak Fery

Kurniawan, S.Si, M.Si selaku Sekretaris Prodi Studi Tadris Biologi.

4. Bapak Drs. Alfian, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Reny Safita,

S.Pt, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing saya dalam

pembuatan skripsi ini.

Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan

amal, semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pengembangan ilmu.

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

ABSTRAK

Nama : Descha Vina Sari

Program studi : Tadris Biologi

Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Mastery Learning Terhadap

Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam

(Biologi) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro

Jambi

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan Pengaruh Mastery Learning

Terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas

VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi Penelitian ini merupakan

penelitian kuantitatif dengan menggunakan dasain posttest only control desaign.

Instrumen pengumpulan data menggunakan tes pilihan ganda. Peneliti

menemukan bahwa kemampuan pemahaman konsep materi IPA yang

menggunakan Mastery Learning lebih baik di bandingkan kemampuan

pemahaman konsep yang tidak menerapkan Mastery Learning. Hasil analisis

menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pemahaman konsep

materi yang menggunakan Mastery Learning diperoleh hasil rata-rata sebesar

76,23. Sedangkan pemahaman konsep materi yang tidak menggunakan Mastery

Learning diperoleh hasil rata-rata sebesar 65,37. Terdapat pengaruh Mastery

Learning terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi)

Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi dengan thitung lebih

besar dari ttabel yaitu t5%< thitung > t1% sehingga di dapatkan 2,00 < 2,89 > 2,65.

Besar pengaruh Mastery Learning terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu

Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1

Muaro Jambi yaitu dengan sebeasar 0,8 atau 79% kategori tinggi. Hasil penelitian

ini menyarankan agar Pembelajaran dengan Mastery Learning dapat dijadikan

sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran IPA khususnya pada pokok

bahasan sistem pencernaan pada manusia.

Kata kunci : Mastery Learning (belajar tuntas), Pemahaman Konsep Materi Ilmu

Pengetahuan Alam

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

ABSTRACT

Name : Descha Vina Sari

Programe study : Tadris Biology

Title : The Effect Of Mastery Learning Model On The Understanding

Of The Concept Of Natural Sciences (Biology) Material At

The State Junior High School (SMP) 1 Muaro Jambi

This study aims to prove the effect of Mastery Learning on the Understanding of

the Concept of Natural Sciences (Biology) Material Class VIII of Muaro Jambi

State Middle School 1 Jambi This research is a quantitative study using the

posttest only control village design. Data collection instruments use multiple

choice tests. Researchers found that the ability to understand the concepts of

science materials that use Mastery Learning is better than the ability to understand

concepts that do not apply Mastery Learning. The analysis shows that there is a

significant difference between the understanding of the concept of material using

Mastery Learning obtained an average of 76.23 results. While understanding the

concept of material that does not use Mastery Learning obtained an average of

65.37 results. There is an influence of Mastery Learning on the Understanding of

the Concept of Natural Sciences (Biology) Class VIII at Muaro Jambi State Junior

High School with a tcount greater than ttable, namely t5% <tcount> t1% so that it

gets 2.00 <2.89> 2, 65 The influence of Mastery Learning on the Understanding

of the Concept of Natural Sciences (Biology) Class VIII at Muaro Jambi 1 State

Junior High School is at 0.8 or 79% high category. The results of this study

suggest that Learning with Mastery Learning can be used as an alternative in

science learning, especially on the subject of the digestive system in humans.

Keywords: Mastery Learning (complete learning), Understanding the Concept of

Natural Sciences Material

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………….. i

NOTA DINAS…………………………………………………………….... ii

NOTA DINAS…………………………………………………………….... iii

PENGESAHAN……………………………………………………………. iv

PERNYATAAN ORISINALITAS…………………………………………. v

PERSEMBAHAN………………………………………………………….. vi

MOTTO……………………………………………………………………... vii

KATA PENGANTAR……………………………………………………… viii

ABSTRAK………………………………………………………………….. ix

ABSTRACT……………………………………………………………….... x

DAFTAR ISI………………………………………………………………... xi

DAFTAR TABEL…………………………………………………………... xiii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………. xiv

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………. 1

B. Identifikasi Masalah……………………………………………... 4

C. Pembatasan Masalah……………………………………………... 5

D. Rumusan Masalah……………………………………………….. 5

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian……………….……………...... 6

BAB II KERANGKA TEORI, KERANGKA FIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik….…………………………………………..... 7

B. Penelitian Yang Relevan………………………………………... 17

C. Kerangka Fikir…….…………………………………………….. 18

D. Hipotesis Penelitian……………………………………………… 20

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………….. 21

B. Pendekatan dan Desain Penelitian……………………………... 21

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel…………………….. 22

1. Populasi…………………………………………………….. 22

2. Teknik Pengambilan Sampel………………………………. 22

D. Variabel – Variabel dan Perlakuan Penelitian………………….. 23

E. Instrumen Penelitian………………………………………….... 24

F. Teknik Analisis Data…………………………………………… 29

G. Hipotesis Statistik………………………………………………. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian………………………………………………… 36

B. Pembahasaan Hasil Penelitian…………………………………. 42

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………..... 45

B. Saran…………………………………………………………... 45

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah siswa kelas VIII A dan VIII B………………………... 22

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen tes pemahaman konsep………………….. 25

Tabel 3.3 Kriteria daya beda…………………………………………….. 29

Tabel 3.4 Pedoman interpretasi nilai cohen‟s…………………………… 34

Tabel 4.1 Analisis soal hasil uji coba……………………………………. 37

Tabel 4.2 Uji normalitas populasi……………………………………….. 37

Tabel 4.3 Uji homogenitas populasi…………………………………….. 38

Tabel 4.4 Uji normalitas pemahaman konsep…………………………… 38

Tabel 4.5 Hasil uji homogenitas pemahaman konsep…………………… 38

Tabel 4.6 Perbedaan pemahaman konsep kelas eksperimen dan kelas

kontrol………………………………………………………....

39

Tabel 4.7 Hasil uji hipotesis…………………...………………………… 41

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Fikir……………………………………………. 19

Gambar 3.1 Posttest-Only Control Design…………………………….. 22

Gambar 4.1 Rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol…………….. 40

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen…………………………………… 49

Lampiran 2 RPP Kelas Kontrol……………………………………….. 107

Lampiran 3 Lembar Validasi RPP…………………………………….. 151

Lampiran 4 Silabus……………………………………………………. 154

Lampiran 5 Uji Normalitas Populasi………………………………..… 171

Lampiran 6 Uji Homogenitas Populasi…………………………...…… 175

Lampiran 7 Soal Posstest……………………………………………… 180

Lampiran 8 Kunci Jawaban…………………………………………… 187

Lampiran 9 Kisi-Kisi Soal……………………………………………. 188

Lampiran 10 Lembar Validasi Soal……………………………………. 190

Lampiran 11 Tabel Validasi Soal……………………………………… 193

Lampiran 12 Reabilitas Soal…………………………………………... 194

Lampiran 13 Tingkat Kesukaran Butir Soal………………………...... 195

Lampiran 14 Daya Pembeda Butir Soal……………………………… 196

Lampiran 15 Uji Normalitas Sampel…………………………………. 197

Lampiran 16 Uji Homogenitas Sampel……………………………….. 200

Lampiran 17 Uji Hipotesis…………………………………………..... 205

Lampiran 18 Tabel Uji Liliefors ……………………………………... 209

Lampiran 19 Tabel Uji Z……………………………………………... 210

Lampiran 20 Tabel Uji F……………………………………………… 211

Lampiran 21 Tabel Uji T……………………………………………… 212

Lampiran 22 Dokumentasi……………………………………………. 214

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak

untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget (1896) pendidikan

berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu

penciptaan di batasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang lain. Pendidikan

adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai

pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang

hidup. Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan

umumnya disekolah sebagai lembaga pendidikan formal. (Syaiful, 2013:1).

Pembelajaran biologi bertujuan untuk memperoleh konsep dan teori, oleh

karena itu siswa perlu dilatih untuk mengamati, mengelompokkan, meneliti, dan

kemudian mengkomunikasikan. Guru harus dapat menggunakan metode yang

tepat agar siswa mendapatkan hasil belajar yang memuaskan, salah satunya adalah

menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Selain merencanakan dan

mengusahakan adanya model pembelajaran yang bervariasi dan memahami cara

penyampaiannya, seorang guru harus dapat mengembangkan kreasi dan

keterampilannya disesuaikan dengan kondisi sekolah dan lingkungan siswa.

Biologi merupakan salah satu pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) yang

pada dasarnya sangat menarik dipelajari dan diketahui, karena pada hakikat

biologi memberikan pengetahuan dan informasi mengenai seluk beluk makhluk

hidup baik hewan dan tumbuhan. Tetapi pada umumnya siswa mengalami

kesulitan ketika memahami pokok konsep dasar IPA yang materinya cukup luas

dan bosan ketika guru hanya menerangkan pelajaran biologi dengan

menggunakan metode ceramah, sehingga siswa cenderung pasif. Keberhasilan

siswa dalam memahami konsep IPA berdampak terhadap hasil belajar yang

dicapainya. Salah satu model pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam

memahami konsep biologi adalah Mastery Learning (belajar tuntas).

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Keberhasilan proses pembelajaran biologi, sangat dipengaruhi oleh

bagaimana peran guru dan siswa. Mengingat begitu pentingnya peran guru, maka

seorang guru harus dapat menciptakan lingkungan belajar yang baik bagi siswa.

Misalnya dengan menggunakan salah satu metode pembelajaran. Untuk

melaksanakan tugasnya terutama dalam kegiatan proses belajar mengajar, apabila

tidak didukung oleh sumber, media, alat peraga dan model pembelajaran yang

sesuai dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan tentu hasilnya tidak akan

memuaskan.

Berdasarkan permasalahan diatas penulis mencoba menerapkan model

pembelajaran Mastery Learning (belajar tuntas) untuk melatih peserta didik dalam

mencapai kesiapanbelajar, melatih keterampilan peserta didik memahami materi

pelajaran, menguasai materi pelajaran dengan cepat dan mengajak mereka untuk

lebih aktif. Belajar tuntas adalah suatu metode belajar mengajar yang melibatkan

siswa untuk mencapai suatu tingkat penguasaan yang sudah ditentukan pada suatu

unit pelajaran tertentu sebelum melanjutkan keunit pelajaran berikutnya.

Belajar tuntas dapat diartikan juga sebagai penguasaan siswa secara penuh

terhadap seluruh bahan yang dipelajari. Hal ini berlandasan kepada suatu gagasan

bahwa kebanyakan siswa dapat menguasai apa ynag diajarkan disekolah, bila

pengajaran dilakukan terus menerus. Belajar tuntas menciptakan anak didik dapat

mencapai tujuan pembelajaran, sehingga dalam kelas tidak terjadi anak cerdas

akan mencapai semua tujuan pembelajaran sedang anak didik yang kurang cerdas

mencapai sebagian tujuan pembelajaran atau tidak mencapai sama sekali tujuan

pembelajaran.

Pemahaman merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan

pembelajaran. Pemahaman merupakan tingkatan lanjutan dalam tujuan pengajaran

ranah kogintif yang lebih tinggi dari mengetahui atau menghafal pembelajaran

IPA hendaknya menghantarkan siswa memahami konsep-konsep IPA dan tidak

hanya membiarkan siswa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi

tanpa memahami informasi tersebut.

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Pemahaman konsep adalah cara memahami sesuatu yang sudah terpola

dalam pikirannya yang diakses oleh simbol verbal atau tertulis. Seorang siswa

memahami suatu konsep, apabila konsep tersebut sudah tersimpan dalam

pikirannya. Berdasarkan pola-pola tertentu yang dibutuhkan siswa untuk

ditetapkan dalam pikiran mereka sendiri sebagai ciri dari kesan mental untuk

membuat suatu contoh konsep dan membedakan contoh dari non contoh.

Pemahaman siswa terhadap materi akan rendah karena siswa dituntut untuk

menghapal bukan memahami. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang

menunjukkan bahwa kendala-kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam

memahami konsep IPA adalah seringnya guru menggunakan metode ceramah saat

pembelajaran, dan masih seringnya siswa menghapal konsep yang diajarkan guru.

Selain itu kendala yang dihadapi adalah kurangnya minat siswa dalam belajar,

fasilitas yang kurang memadai seperti buku ajar dan alat-alat peraga, kurangnya

memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Kegiatan-kegiatan yang

perlu dilaksanakan untuk memudahkan dalam memahami konsep adalah

melaksanakan kegiatan yang menarik seperti kegiatan diluar kelas. Kegiatan ini

dapat berupa kegiatan observasi atau pengamatan dan dapat juga melaksanakan

kegiatan eksperimen atau percobaan sederhana.

Melalui mastery learning (belajar tuntas) peserta didik diharapkan mampu

memahami dari setiap materi yang diajarkan. Bagaimana guru menerapkan model

mastery learning ini didalam pelaksanaan pembelajaran supaya peserta didik

mudah dalam menerima materi pembelajaran dan meningkatkan pemahaman

konsep pada materi pelajaran IPA.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Mastery Learning

Terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi)

Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro Jambi ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah yang

diambil oleh penulis sebagai berikut:.

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

1. Penggunaan metode pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa juga

masih jarang digunakan, sehingga siswa merasa jenuh dan kurang berminat

untuk belajar.

2. Pengajaran yang masih terpusat pada guru, dan teknik pembelajaran yang

kurang efektif, sehingga akan berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.

3. Pemahaman konsep materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada siswa yang

masih rendah.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan dapat mencapai sasaran maka perlu adanya

batasan masalah dalam penelitian ini, yatiu:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Mastery Learning (belajar tuntas).

2. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 1 Muaro Jambi.

3. Penelitian ini terkait dengan pemahaman konsep pada materi sistem

pencernaan.

4. Pemahaman konsep yang dimaksud adalah pemahaman konsep dalam ranah

kognitif yang diperoleh dari hasil tes.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu:

1. Berapa besar skor hasil tes pemahaman konsep mata pelajaran IPA biologi

pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Muaro Jambi yang menerapkan model

pembelajaran mastery learning?

2. Berapa besar skor hasil tes pemahaman konsep mata pelajaran IPA biologi

pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Muaro Jambi yang tidak menerapkan

model pembelajaran mastery learning?

3. Adakah pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran mastery

learning terhadap pemahaman konsep materi IPA biologi pada siswa kelas

VIII SMP Negeri 1 Muaro Jambi?

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang di jelaskan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui berapa besar skor hasil tes pemahaman konsep mata

pelajaran IPA biologi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Muaro Jambi yang

menerapkan model pembelajaran mastery learning

b. Untuk mengetahui berapa besar skor hasil tes pemahaman konsep mata

pelajaran IPA biologi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Muaro Jambi yang

tidak menerapkan model pembelajaran mastery learning

c. Untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan penerapan model

pembelajaran mastery learning terhadap pemahaman konsep materi IPA

biologi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Muaro Jambi

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dalam penelitian ini adalah:

a. Bagi guru

Memberikan informasi dan wawasan kepada guru mengenai inovasi dalam

pengajaran melalui model pembelajaran yang dapat menarik minat belajar

siswa dan diterapkan dalam pelajaran IPA.

b. Bagi siswa

Dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dapat menyelesaikan soal-soal, lebih

memahami pemahaman konsep materi IPA dan mengatasi kesulitan didalam

pelajaran IPA.

c. Bagi sekolah

Sebagai bahan untuk peningkatan mutu hasil belajar dan memberi konstribusi

yang baik dalam peningkatan proses pembelajaran.

d. Bagi penulis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dan

menambah ilmu pengetahuan peneliti dalam dunia pendidikan.

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA FIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Pengertian Mastery Learning (Belajar Tuntas)

Belajar tuntas adalah satu filsafat yang mengatakan bahwa dengan sistem

pengajaran yang tepat semua siswa dapat belajar dengan hasil yang baik dari

hampir seluruh materi pelajaran yang diajarkan disekolah. Belajar tuntas adalah

proses pembelajaran yang dilakukan dengan sistem dan terstruktur bertujuan

untuk mengadaptasikan pembelajaran pada siswa kelompok besar (pengajaran

klasikal), membantu mengatasi perbedaan-perbedaan yang terdapat pada siswa

dan berguna untuk menciptakan kesempatan belajar.

Belajar tuntas merupakan salah satu isu pembelajaran baru yang diperhatikan

dan diterapkan dalam sistem pembelajaran disekolah pada pertengahan abad dua

puluh. Artinya, belajar tuntas adalah suatu metode pembelajaran yang

memfasilitasi siswa untuk mencapai ketuntasan belajar yang ditentukan pada satu

unit kecil pelajaran (modul). Akan tetapi, ketuntasan belajar itu merupakan syarat

untuk melanjutkan ke unit pelajaran berikutnya. Ketuntasan belajar dimaksud

adalah skor minimum yang harus dicapai siswa pada tes formatif. (Pudyo. 2018,

hlm.3).

Belajar tuntas (Mastery Learning) bilamana dilakukan dalam kondisi yang

tepat dengan semua peserta didik mampu belajar dengan baik, dan memperolah

hasil yang maksimal terhadap seluruh materi yang dipelajari. Agar semua peserta

didik memperolah hasil yang maksimal, pembelajaran harus dilaksanakan dengan

sistematis. Pada dasarnya belajar tuntas akan menciptakan peserta didik memiliki

kemampuan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya, mengecilkan

perbedaan antara anak cerdas dengan anak yang tidak cerdas. (Martinis, 2010,

hlm.134).

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Belajar tuntas pada dasarnya adalah belajar individual. Setiap siswa diberi

waktu belajar berbeda sesuai dengan kecepatan masing-masing dan di layani

dengan strategi yang sesuai dengan “gaya” belajar masing-masing. Namun siswa

juga diberi kesempatan untuk belajar kelompok secara kooperatif. Oleh karena itu,

semua siswa dapat mencapai tujuan dan menguasai bahan ajar sampai pada

tingkat yang ditentukan. Jika demikian, dapat dilaksanakan bahwa belajar tuntas

merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif. Pada pembelajaran dengan

belajar tuntas, bahan ajar dibagi menjadi unit-unit pelajaran (modul), yang tujuan

pembelajarannya sudah ditentukan.

Walaupun saat ini konsep belajar tuntas juga diterapkan oleh aliran

kognitivisme maupun konstruktrivisme, tetapi asalnya dari para pendukung aliran

behaviorisme. Belajar tuntas adalah suatu upaya belajar dengan penekanan siswa

harus menguasai seluruh bahan ajar. Karena menguasai 100% bahan ajar amat

sukar, maka yang dijadikan ukuran biasanya menguassai 85% tujuan atau

kompetensi yang harus dicapai. Biasanya tiap jenis mata pelajaran menetapkan

tingkat ketuntasan yang berbeda sesuai dengan persepsi terhadap tingkat

kesukaran mata pelajaran tersebut. Prosedur umum pembelajaran pada belajar

tuntas:

1. Kegiatan Awal

a. Pada awal pelajaran dilaksanakan dengan tes awal, apersepsi dan penyajian

tujuan pengajaran.

b. Tes awal bertujuan untuk mendiagnosis pengetahuan atau kemampuan awal

siswa sebelum mengikuti pelajaran berikutnya.

c. Apersepsi adalah kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk menyiapkan

fisik dan mental siswa dalam menyongsong pelajaran yang akan

berlangsung.

2. Kegiatan inti

Adalah kegiatan utama pembelajaran. Dalam kegiatan inti, siswa dapat

menemukan dan menjelaskan inti dari isi pelajaran.

a. Penyajian materi pelajaran adalah penyajian penjelasan dari unsur-unsur materi

ajar yang berupa fakta, konsep dan prinsip.

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

b. Latihan pedalaman materi adalah kegiatan pembelajaran bagi siswa untuk

mengolah informasi pelajaran dengan persepsi yang benar.

c. Tes formatif adalah tes yang dilaksanakan sesudah siswa mengerjakan dan

menyelesaikan tugas dan soal latihan.

d. Pengajaran perbaikan dan pengayaan.

e. Tes sumatif adalah tes untuk memberikan tanda prestasi siswa terhadap tingkat

pencapaian hasil belajar. (Pudyo, 2018, hlm.121).

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran Mastery Learning adalah

sebagai berikut:

a. Fase Orientasi

Pada fase orientasi ini disusun kerangka dasar pelajaran, perumusan harapan

apa yang ingin dicapai, penjelasan dan perincian tugas-tugas belajar murid

serta apa yang menjadi tanggung jawab murid.

b. Fase penyajian atau persentase

Guru menjelaskan konsep-konsep baru dan keterampilan melalui demonstrasi

dan dibantu dengan berbagai usaha visual.

c. Fase penstrukturan latihan prakteknya

Guru memperlihatkan pada murid contoh mempratekkan sesuatu antara lain

dengan bantuan visual.

d. Fase praktek terbimbing

Murid-murid diberi kesempatan mempraktekkan dengan caranya sendiri

sementara guru tetap berada disekitar mereka. Guru mempunyai keterampilan

menilai penampilan setiap siswa. Guru berfungsi memonitor keseluruhan

dengan menggunakan teknik menguji, menganjurkan dan meninggalkan.

e. Fase praktek bebas

Fase terakhir ini baru dapat diberikan pada murid apabila murid telah mencapai

85%-95% penguasaan akurasi kemampuan dalam fase keempat, pratek yang

dilakukan murid dalam fase ini adalah praktek yang dilakukan mereka menurut

cara mereka sendiri tanpa bantuan guru dan dengan memperlambat umpan

balik.

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Dalam kegiatan Mastery Learning guru harus mengusahakan upaya supaya

yang dapat mengantarkan kegiatan anak didik kearah tercapainya penguasaan

penuh terhadap bahan pelajaran yang diberikan. Usaha memahami bagaimana

bentuk dari karakteristik belajar tuntas dapat diketahui dari beberapa ciri berikut:

a. Setiap tujuan pembelajaran dinyatakan secara jelas dan terukur dan memuat

apa yang harus siswa-siswa lakukan.

b. Tujuan-tujuan pembelajaran harus dikelompokkan.

c. Tujuan pembelajaran harus merupakan pilihan tindakan yang benar-benar dan

mungkin dapat dilakukan, sehingga perubahan-perubahan yang terjadi akibat

proses pembelajaran benar-benar dapat diukur.

d. Tujuan pembelajaran harus menggambarkan kebermaknaan urutan atau unit.

(Aunurrahman, 2010, hlm.168).

Ciri-ciri Mastery Learning (pembelajaran tuntas) sangat beragam seperti

dijelaskan dibawah ini:

a. Semua siswa harus mencapai tujuan pengajaran.

b. Pengajaran dibagi menjadi unit-unit pelajaran yang masing-masing berisi

kumpulan bahan ajar yang diorganisasikan sedemikian rupa agar tujuan

pengajaran tercapai.

c. Ketuntasan belajar pada suatu unit pelajaran diperlukan untuk dapat

melanjutkan keunit pelajaran berikutnya.

d. Tes belajar tidak untuk memberi tanda prestasi, tetapi digunakan sebagai tes

kemajuan dan diagnostic untuk memberi umpan balik atas kelayakan belajar

siswa.

e. Siswa yang tidak mencapai ketuntasan belajar diberi kesempatan untuk

menempuh pengajaran perbaikan agar dapat menguasai pelajaran.

f. Setiap siswa diberi waktu secukupnya sesuai dengan kecepatan belajar untuk

mencapai ketuntasan.

g. Siswa dapat belajar dengan baik dalam kondisi pengajaran yang tepat sesuai

dengan harapan pengajar.

h. Bakat seorang siswa dalam bidang pengajaran dapat diramalkan, baik

tingkatnya maupun waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari bahan tersebut.

Bakat berfungsi sebagai indeks tingkatan belajar siswa dan sebagai suatu

ukuran satuan waktu.

i. Tingkat hasil belajar bergantung pada waktu yang digunakan secara nyata oleh

siswa untuk mempelajari sesuatu dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan

untuk mempelajarinya.

j. Model tingkat belajar yang mana tingkat belajar sama dengan ketentuan

kesempatan belajar, bakat, kualitas dan kemampuan memahami pelajar.

k. Setiap siswa memperoleh kesempatan belajar yang berdiferensiasi dan kualitas

pengajaran yang berdiferensiasi pula. (Lif Khoiru Ahmadi, 2011, hlm.107).

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Seperti halnya dengan strategi pembelajaran yang lain. Pembelajaran

Mastery Learning atau belajar tuntas juga memiliki kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan belajar tuntas diantaranya:

a. Strategi ini sejalan dengan pandangan psikologi belajar modern yang

berpegang pada prinsip perbedaan individual, belajar kelompok.

b. Strategi ini memungkinkan siswa belajar lebih aktif sebagaimana dilaksanakan

dalam konsep CBSA (cara belajar siswa aktif) yang memberi kesempatan

kepada siswa untuk mengembangkan diri sendiri, memecahkan masalah sendiri

dengan menemukan dan berkerja sendiri.

c. Dalam strategi ini guru dan siswa diminta berkerja sama secara partisipatif dan

persuasif, baik dalam proses belajar maupun dalam proses bimbingan terhadap

siswa lainnya.

d. Strategi ini berorientasi kepada peningkatan produktifitas hasil belajar.

e. Penilaian yang dilakukan terhadap kemajuan belajar siswa mengandung untuk

objekitvitas yang tinggi.

Kelemahan belajar tuntas diantaranya:

a. Para guru umumnya mengalami kesulitan dalam membuat perencanaan belajar

Mastery Learning (belajar tuntas) karena harus dibuat untuk jangka satu

semester, disamping penyusunan satuan-satuan pelajaran yang lengkap dan

menyeluruh.

b. Strataegi ini sulit dalam pelaksanannya karena melibatkan berbagai kegiatan,

yang berarti menuntut macam-macam kemampuan yang memadai.

c. Guru-guru yang sudah terbiasa dengan cara-cara lama akan mengalami

hambatan untuk menyelenggarakan strategi ini yang relative lebih sulit dan

masih baru.

d. Strategi ini membutuhkan berbagai fasilitas, perlengkapan, alat, dana dan

waktu yang cukup besar.

e. Untuk melaksanakan strategi ini mengacu kepada penguasaan materi belajar

secara tuntas sehingga menuntut para guru agar menguasai materi tersebut

secara lebih luas, menyeluruh, dan lebih lengkap. Sehingga para guru harus

lebih banyak menggunakan sumber-sumber yang lebih luas. (Lif Khoiru

Ahmadi, 2011, hlm.108).

2. Pemahaman Konsep Materi

Pemahaman berasal dari kata “paham” yang berarti mengerti, menguasai.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “pemahaman” berarti hal, hasil kerja, dari

memahami atau sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar.

Pemahaman (compherension) adalah kemampuan seorang mempertahankan,

membedakan, menduga, menerangkan, memperluas, menyimpulkan,

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan

memperkirakan. Pemahaman yaitu suatu kemampuan seseorang dalam

mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan, atau menyatakan sesuatu dengan

caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya.

Pemahaman konsep terdiri dari dua kata pokok, yaitu pemahaman dan

konsep. Menurut Sudijono, pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk

mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat.

Sedangkan konsep adalah buah pemikiran seseorang atau sekelompok orang yang

dinyatakan dalam definisi sehingga melahirkan produk pengetahuan meliputi

prinsip, hukum dan teori (Sagala, 2010).

Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami

sesuatu. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan

dapat melihatnya dalam berbagai segi. Seseorang dikatakan memahami apabila ia

dapat memberikan penjelasan dan meniru hal tersebut dengan menggunakan kata-

katanya sendiri. Pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari hafalan. Pemahaman

memerlukan kemampuan menangkap makna atau arti dari suatu konsep. Untuk itu

maka diperlukan adanya hubungan atau pertautan antara konsep dan makna atau

arti dari suatu konsep.

Pemahaman bersangkuan dengan inti dari sesuatu, ialah suatu bentuk

pengertian atau pemahaman yang menyebabkan seseorang mengetahui apa yang

sedang dikomunikasikan, dan dapat menggunakan bahan atau ide yang sedang

dikomunikasikan itu tanpa menghubungkannya dengan yang lain. Sagala

berpendapat, bahwa pemahaman menyangkut kemampuan menangkap makna

suatu konsep dengan kata-kata sendiri. Pemahaman dapat dibedakan menjadi tiga

kategori, yakni penerjemahan, penafsiran dan eksplorasi. (Abdul Majid, 2014,

hlm.5)

Menurut Bloom pemahaman dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1. Penerjemahan (translasi), yaitu kemampuan untuk memahami suatu ide yang

dinyatakan dengan cara lain dari pernyataan asli yang dikenal sebelumnya.

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

2. Penafsiran (interpretasi), yaitu penjelasan atau rangkuman atas suatu

komunikasi, misalnya menafsirkan berbagai data social yang direkam, diubah

atau disusun dalam bentuk lain seperti grafik, tabel dan diagram.

3. Eksplorasi, yaitu meluaskan kecendrungan melampaui datanya untuk

mengetahui implikasi, konsekuensi, akibat pengaruh sesuai dengan suatu

fenomena pada awalnya, misalnya membuat pernyataan-pernyataan yang

eksplisit untuk menyikapi kesimpulan-kesimpulan dalam suatu karya sastra.

Indikator pemahaman konsep adalah sebagai berikut:

1. Menyatakan ulang sebuah konsep.

2. Mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan

konsepnya).

3. Memberikan contoh dan non contoh dari konsep.

4. Memberikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.

5. Mengembangkan syarat perlu dan cukup suatu konsep.

6. Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu.

7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah. (Shadiq, 2009,

hlm.13)

Menurut Samatowa, “Konsep merupakan abstraksi yang berdasarkan

pengalaman”. Letak sebuah konsep dalam pembelajaran IPA merupakan bagian

dari produk yang meliputi fakta-fakta IPA. Hal itu sejalan dengan Susanto,

menjelaskan “Konsep IPA merupakan suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta

IPA”. Selanjutnya Susanto menjelaskan bahwa “Konsep merupakan penghubung

antara fakta-fakta yang ada hubungannya”. Jadi pemahaman konsep IPA

merupakan kemampuan siswa untuk dapat memahami suatu konsep atau fakta dan

menjawabnya dengan menggunakan kalimat sendiri tanpa mengubah arti dari

konsep yang dimaksudkan. Pemahaman konsep IPA diartikan merupakan proses

pemaparan suatu fakta atau konsep IPA secara rinci, melalui pengamatan dan

percobaan.

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Bila seseorang dapat menghadapi benda atau peristiwa sebagai suatu

kelompok, golongan, kelas, atau kategori, maka ia telah belajar konsep. Dengan

konsep dimaksud bila sesuatu kita ketahui mempunyai sifat yang terdapat dalam

suatu kelas, kelompok atau kategori yang dinyatakan dengan nama “warna”,

“bentuk”, “ukuran”, dan sebagainya. (S.Nasution,1992, hlm.161).

Konsep mempunyai definisi yang bervariasi didalam literature psikologi dan

pendidikan. Beberapa definisi menekankan pada sifat-sifat umum dari objek dan

peristiwa untuk mengenalnya. Untuk penamaan konsep digunakan sebuah kata.

Konsep dapat terjadi pada tingkat yang berbeda dari keadaan yang umum

kekeadaan yang lebih khusus. Konsep dapat diwakili atau digambarkan dengan

hubungan yang hirarki (Sayibo,1995).

Konsep menunjukkan suatu hubungan antar konsep-konsep yang lebih

sederhana sebagai dasar perkiraan atau jawaban manusia terhadap pertanyaan-

pertanyaan yang bersifat asasi tentang mengapa suatu gejala itu bisa terjadi.

Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman melalui generalisasi, dan

berfikir abstrak. Konsep dapat mengalami perubahan di sesuaikan dengan fakta

atau pengetahuan baru. Sedangkan kegunaan konsep adalah menjelaskan dan

meramalkan. (Syaiful, 2013, hlm.71).

Flavell (1970) menyarankan, bahwa pemahaman terhadap konsep-konsep

dapat dibedakan dalam tujuh dimensi yaitu:

1. Atribut, setiap konsep mempunyai atribut yang berbeda, contoh-contoh konsep

harus mempunyai atribut-atribut yang relevan, termasuk juga atribut-atribut

yang tidak relevan. Contoh: meja harus mempunyai suatu permukaan yang

datar. Atribut-atribut dapat berupa fisik, seperti warna, tinggi, atau bentuk.

2. Struktur, menyangkut cara terkaitnya atau tergabungnya atribut-atribut itu.

Ada tiga macam struktur yang dikenal. Konsep-konsep konjungtif adalah

konsep-konsep dimana terdapat dua atau lebih sifat-sifat sehingga dapat

memenuhi syarat sebagai contoh konsep. Konsep-konsep disjungtif adalah

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

konsep-konsep dimana satu dari dua atau lebih sifat-sifat harus ada. konsep-

konsep relasional menyatakan hubungan tertentu antara atribut-atribut konsep.

3. Keabstrakan, yaitu konsep-konsep dapat dilihat dan konkret, atau konsep-

konsep itu terdiri dari konsep-konsep lain. Suatu segi tiga dapat dilihat,

sedangkan keinginan adalah lebih abstrak.

4. Keinklusifan, yaitu ditunjukkan pada jumlah contoh-contoh yang terlibat

dalam konsep itu. Bagi seorang anak kecil, konsep kucing ditujukan pada

seekor hewan tertentu yaitu kucing keluarga. Bila anak itu telah mengenal

beberapa kucing lainnya, konsep kucing akan menjadi lebih luas, termasuk

lebih banyak contoh-contoh.

5. Generalitas atau keumuman, yaitu bila diklasifikasikan, konsep-konsep dapat

berbeda dalam posisi superordinate atau subordinatnya. Konsep wortel adalah

subordinat terhadap konsep sayuran. Selanjutnya konsep sayuran subordinat

dari konsep tanaman yang dapat dimakan.

6. Ketepatan, yaitu suatu konsep menyangkut apakah ada sekumpulan aturan-

aturan untuk membedakan contoh-contoh dari non contoh-non contoh suatu

konsep.

7. Kekuatan (power), yaitu kekuatan suatu konsep oleh sejauh mana orang setuju

bahwa konsep itu penting. (Syaiful, 2013, hlm.72-73).

Pendekatan pembelajaran konsep adalah suatu pendekatan pembelajaran

yang bertujuan untuk membantu siswa memahami suatu konsep tertentu.

Pendekatan pembelajaran ini dapat diterapkan untuk semua umur, dari anak-anak

sampai orang dewasa. Misalnya konsep hewan, tumbuhan, dan lain-lain.

Pendekatan ini lebih tepat digunakan ketika penekanan pembelajaran lebih di titik

beratkan pada mengenalkan konsep baru, melatih kemampuan berpikir induktif,

dan melatih berpikir analisis. (Hamzah,2007, hlm.10).

Pemahaman konsep memiliki peranan penting dalam proses belajar

mengajar dan merupakan dasar dalam mencapai hasil belajar. Menurut Tjandra &

dkk, konsep merupakan kesimpulan dari suatu pengertian yang terdiri dari dua

atau lebih fakta dengan memiliki ciri-ciri yang sama. Untuk menanamkan suatu

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

konsep dalam pelajaran, seorang guru perlu mengajarkannya dalam konteks nyata

dengan mengaitkannya terhadap lingkungan sekitar. Hal ini akan mampu

mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dan meningkatkan pemahaman

konsepnya terhadap materi yang diajarkan.

6. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan

atau Sains yang semula berasal dari Bahasa Inggris „Science’ . Kata „Science’

sendiri berasal dari kata dalam Bahasa Latin „Scientia’ , yang berarti saya tahu.

„Science’ terdiri dari social sciences (ilmu pengetahuan social) dan natural science

(ilmu pengetahuan alam). IPA adalah pengetahuan yang sistematis dan

dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan

terutama atas pengamatan dan diskusi. (Trianto, 2010, hlm.136).

IPA mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada dipermukaan bumi,

didalam perut bumi dan diluar angkasa, baik yang dapat diamati indera maupun

yang tidak dapat diamati dengan indera. IPA atau ilmu kealaman adalah ilmu

tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati yang diamati (Kardi,

dkk, 1994: 1).

Hakikat dan tujuan pembelajaran IPA diharapkan dapat memberikan

antara lain sebagai berikut:

1) Kesadaran akan keindahan dan keteraturan alam untuk meningkatkan

keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2) Pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang dasar dari prinsip dan konsep, fakta

yang ada dialam, hubungan saling ketergantungan, dan hubungan antara sains

dan teknologi.

3) Keterampilan dan kemampuan untuk menangani peralatan, memecahkan

masalah dan melakukan observasi.

4) Sikap ilmiah, antara lain kritis, sensitive, objektif, jujur terbuka, benar, dan

dapat berkerja sama.

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

5) Kebiasaan mengembangkan kemampuan berfikir analisis induktif dan deduktif

dengan menggunakan konsep dan prinsip sains untuk menjelaskan berbagai

peristiwa alam.

6) Apresiatif terhadap sains dengan menikmati dan menyadari keindahan

keteraturan perilaku alam serta penerapannya dalam teknologi. (Trianto, 2010,

hlm.143).

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian oleh I.A. Ari Karini Putri, Kt. Pudjawan, I Wyn. Romi Suditha.

Dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Master Terhadap Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Kelas V SD 1 Banyuning Kecamatan Buleleng”.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir

kritis siswa yang dicapai dengan model pembelajaran master berbeda dengan

siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung. Secara deskriptif,

kelompok yang belajar menggunakan model pembelajaran Master memiliki skor

rata-rata kemampuan berpikir kritis 51,33 sedangkan kelompok yang belajar

menggunakan model pembelajaran Langsung memiliki skor rata-rata kemampuan

berpikir kritis sebesar 34,86. Hal ini menunjukan kemampuan berpikir kritis

dalam pembelajaran IPA siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran

Master lebih tinggi daripada siswa yang belajar menggunakan model

pembelajaran Langsung.

2. Penelitian Oleh Nurmawati HarahapDengan Judul “ Penerapan Pendekatan

Belajar Tuntas (Mastery Learning) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Matematika”.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan dengan adanya pembelajaran

dengan pendekatan belajar tuntas dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara

berarti hal ini dapat ditunjukan sebagai berikut: peningkatan nilai rata-rata siswa

pada siklus I yaitu sebesar 70,97 dan persentase ketuntasan sebesar 45,16%.

Kemudian setelah melanjutkan ke siklus II nilai rata-rata pendekatan belajar

tuntas (mastery learning) siswa kembali mengalami peningkatan sebesar 77,42

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

dengan persentase ketuntasan sebesar 61,29%. Namun, peningkatan pada siklus II

ini masih belum mencapai target yang ditetapkan sebelumnya maka dilajutkan

pada siklus III. Pada siklus III ini nilai rata-rata pendekatan belajar tuntas

(mastery learning) siswa kembali mengalami peningkatan sebesar 87,42 dengan

persentase ketuntasan sebesar 93,55%.

3. Penelitian oleh Yunita Rahmawati dengan judul “ Penerapan Metode Belajar

Tuntas (Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa

Kelas V SD Negeri Pajang III Laweyan Surakarta”.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif

antara peneliti dan guru kelas V SD Negeri Pajang III dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan metode belajar tuntas (mastery learning)

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA SD Negeri

Pajang III tahun ajaran 2013/ 2014. Keberhasilan ini terbukti dari peningkatan

hasil belajar siswa yang semula sebelum pelaksanaan tindakan memenuhi KKM

sebesar 56,09 %, kemudian setelah dilakukan tindakan siklus I siswa yang

memenuhi KKM sebesar 65,85 %, dan setelah dilakukan tindakan siklus II siswa

yang memenuhi KKM menjadi sebesar 87,80 %. Selain itu dapat dilihat juga pada

peningkatan nilai rata-rata kelas dari sebelum dilaksanakan tindakan yaitu 72,92

menjadi 75,73 pada siklus I, dan meningkat menjadi 80,31 pada siklus II.

C. Kerangka Fikir

Pada penelitian ini, kelas eksperimen akan menggunakan model pembelajaran

mastery learning (belajar tuntas) dalam proses pembelajaran yang berlangsung,

sedangkan pada kelas kontrol tidak menggunakan menggunakan model

pembelajaran mastery learning (belajar tuntas) dalam proses pembelajaran.

diharapkan lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan metode biasa untuk

menilai pemahaman konsep materi IPA khususnya pelajaran biologi terhadap

siswa. Berikut ini alur bagan kerangka fiki

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Gambar 1.1 Kerangka Fikir

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Menggunakan Model

Pembelajaran Mastery Learning

(Belajar Tuntas)

Menggunakan Metode Ceramah

Analisis

Kesimpulan

Siswa

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian ini telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pertanyaan. Pada penelitian ini, penulis menggunakan

hipotesis asosiatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

asosiatif yaitu yang menanyakan pengaruh (Sugiyono, 2009, hlm.59).

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan Mastery Learning terhadap

Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Biologi

Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi.

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitan

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Kel.Muaro Jambi

Kec.Jambi Luar Kota untuk pelajaran IPA kelas VIII. Adapun waktu pelaksanaan

ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020, dan waktu

penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah.

B. Pendekatan dan Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

adalah penelitian yang difokuskan pada kajian fenomena objektif untuk dikaji

secara kuantitatif. Jenis datanya dikuantifikasikan dalam bentuk angka dan

dianalisis menggunakan statistik. Penelitian kuantitatif didasari filsafat

positivisme, aliran filsafat yang fokus kajian pada fenomena objektif. Penelitian

kuantitatif memiliki tahapan dan langkah analisis tersendiri, bahkan telah menjadi

ciri khas penelitian kuantitatif. Hal ini sesuai dengan karakteristik penelitian

kuantitatif yang jenis datanya berupa angka-angka dan dianalisis menggunakan

statistik. (Musfiqon, 2012, hlm.59).

Penelitian ini dilakukan dengan cara membentuk kelas eksperimen dan

kontrol secara Cluster Random Sampling. Siswa yang belajar dengan

menggunakan mastery learning sebagai kelas eksperimen (VIII A) dan siswa

belajar yang tidak menggunakan mastery learning sebagai kelas control (VIII B).

(Sugiyono,2017,hlm.117).

Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Posttest only Control Design.

Rancangan tersebut seperti berikut:

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Gambar 3.1 Postest-Only Control Design

(Sugiyono,2017,hlm.112)

Keterangan:

R : Dua kelas yang masing-masing dipilih secara random (eksperimen dan

kontrol)

X : Perlakuan yang diberikan menggunakan mastery learning .

O2 : Nilai Post-test kelas eksperimen yang diberikan perlakuan.

O4 : Nilai Post-test kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan.

C. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah totalitas objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan,

tumbuhan dan benda yang mempunyai kesamaan sifat. Populasi merupakan

kelompok besar yang menjadi objek penelitian. Sedangkan menurut Arikunto

populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dari pengertian-pengertian diatas

peneliti menentukan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa siswa

kelas VIII siswa di SMP NEGERI 1 MUARO JAMBI. Yang menjadi populasi

terjangkau/sasaran dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester 1 tahun

ajaran 2019/2020.

Tabel 3.1

Jumlah Siswa kelas VIII A & VIII B

Sumber: Dokumentasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi 2018/2019

Kelas Jumlah Siswa

VIII A 30

VIII B 30

Total 60

R x O2

R O4

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

2. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi. Keberadaan sampel mewakili populasi.

Bahkan hasil analisis data yang didapatkan dari sampel penelitian, terutama

populasi target. Oleh karena itu, dalam pengambilan sampel perlu dilakukan

secara cermat dengan teknik yang sesuai agar keberadaaan sampel benar-benar

mewakili populasi. (Riyanto, 2011, hlm.52).

Berdasarkan populasi diatas, Pertama, menentukan siswa SMP NEGERI 1

MUARO JAMBI, sebagai tempat penelitian, kedua, memilih salah satu kelas

sebagai kelas untuk menggunakan model pembelajaran mastery learning (belajar

tuntas). Kelas VIII A berjumlah 30 siswa dengan 16 siswa putri dan 14 siswa

putra, sedangkan pada kelas VIII B berjumlah 30 siswa, dengan 18 siswa putri

dan 12 siswa putra. Di mana Kelas Eksperimen yaitu kelas VIII A dan Kelas

Kontrol yaitu kelas VIII B.

D. Variabel-variabel dan Perlakuan Penelitian

Menurut Yatim Riyanto, Variabel adalah gejala yang menjadi objek

penelitian. Setiap gejala yang muncul dan dijadikan objek penelitian adalah

variabel penelitian. Variabel ini memiliki makna dan nilai ketika sudah diteliti.

Sebenarnya, variabel itu adalah totalitas objek penelitian. Totalitas disini meliputi

gejala, fenomena dan fakta yang akan diteliti, keseluruhan objek penelitian ini

merupakan wujud variabel dalam penelitian dan sejatinya variabel itu telah

include dalam masalah penelitian. (Riyanto, 2011, hlm.9).

Jenis variabel penelitian cukup beragam, tergantung darimana sudut

pandang peneliti, dilihat dari fungsinya ada variabel bebas, variabel terikat dan

variabel perantara. Dilihat dari sifatnya ada variabel aktif dan variabel atribut. Jika

dilihat dari pengukurannya, ada variabel nominal, interval, ordinal dan rasio.

Peneliti perlu menentukan jenis variabel dalam penelitian.

Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel Bebas (variabel independen) (x) adalah variabel yang di pandang

sebagai penyebab bagi terjadinya perubahan pada variabel terikat. Pada penelitian

ini yang menjadi variabel bebas adalah Mastery Learning.

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

b. Variabel Terikat (variabel dependen) (y) adalah variabel akibat yang di

pradugaan, atau yang dipengaruhi oleh variabel bebas yang dalam eksperimennya

diukur untuk mengetahui efek dari suatu perlakuan. Pada penelitian kali ini yang

menjadi terikatnya adalah Pemahaman Konsep Materi.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti,

dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan

tergantung pada jumlah variabel yang akan diteliti, (Sugiyono, 2016, hlm.133).

Adapun instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu tes pilihan

ganda sebanyak 25 soal.

1. Mastery Learning (Belajar Tuntas)

a. Definisi Konseptual

Belajar tuntas adalah suatu pendekatan pendidikan yang berorientasu pada

tujuan pembelajaran, berbasis penguasaan keterampilan dasar, dan pengetahuan

baku yang sempit. Ditinjau dari segi prolehan belajar, kemampuan siswa yang

dpaat dijangkau dengan pembelajaran tuntas hanya terbatas pada kemampuan

kognitif tingkat rendah (ingatan dan pemahaman) atau tingkat berpikir konkret.

b. Definisi Operasional

Pembelajaran dengan belajar tuntas, lebih mengarahkan siswa pada

terpenuhinya target penguasaan isi materi pengetahuan daripada penemuan

pengetahuan serta pengembangan kecakapan kognitif, siap, dan keterampilan

secara lebih luas serta mendalam. Hal ini merupakan salah satu keterbatasan atau

kritik pada pembelajaran dengan belajar tuntas.

2. Pemahaman Konsep

a. Definisi Konseptual

Pemahaman Konsep memiliki definisi beragam, tergantung dari bidang kajian

ilmu masing-masing. Holme, Luxford, dan Brandriet, menyimpulkan definisi

pemahaman konsep dalam konteks IPA berdasarkan pendapat para pakar adalah

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

kemampuan siswa dalam memahami hubungan konsep satu sama lain sehingga

bisa diterapkan untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran.

b. Definisi Operasional

Guru mengalami kesulitan dalam mengajarkan konsep baru yang sebagian

besar belum di kenal siswa. Dalam membangun pengetahuan konsep dalam suatu

kegiatan belajar, siswa terlebih dahulu mengidentifikasi masalah dalam

pembelajaran. Sehingga dapat membantu siswa dalam kemampuan menalar untuk

membentuk pemahaman konsep materi IPA.

c. Kisi- kisi Instrumen

Kisi- kisi instrumen pemahaman konsep siswa merupakan pedoman peneliti

dalam membuat butir-butir soal yang akan di berikan kepada subyek penelitian.

Berikut kisi-kisi instrumen tes pemahaman konsep pada table 3.2, yaitu:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen tes pemahaman konsep

Kompetensi

Dasar

Variabel Indicator Butir-butir

soal

Jumlah

Menganalisi

s sistem

pencernaan

pada

manusia dan

memahami

gangguan

yang

berhubungan

dengan

sistem

pencernaan,

serta upaya

menjaga

kesehatan

Pemahama

n Konsep

Materi

Menyatakan

ulang sebuah

konsep

1, 2 2

Mengklasifikas

i objek-objek

menurut sifat-

sifat tertentu

(sesuai dengan

konsepnya)

3, 5,7 3

Memberikan

contoh dan non

contoh dari

konsep

4,6,8,12,13 5

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

sistem

pencernaan

Memberikan

konsep dalam

berbagai

bentuk

representasi

matematis.

9,10 2

Mengembangk

an syarat perlu

dan cukup

suatu konsep

11,14,25 3

Menggunakan,

memanfaatkan,

dan memilih

prosedur atau

operasi tertentu

15,16,17,18

,19

5

Mengaplikasik

an konsep atau

algoritma

pemecahan

masalah

20,21,22,2

3,24

5

Jumlah 25

3. Kalibrasi Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang digunakan

untuk mengukur pemahaman konsep belajar pada siswa dengan menggunakan

tipe soal objektif. Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain

yang digunakan mengukur pengetahuan, sikap, keterampilan, kemampuan

inteligensia, kecerdasan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

(Supardi, 2017, hlm.12).

Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau

latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi,

kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. (Subana,

dkk, 2005, hlm.28).

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes

yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penerapan model

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

pembelajaran mastery learning terhadap kemampuan pemahaman konsep siswa

pada materi terkait. Tes diberikan setelah dilakukan pembelajaran dengan

pendekatan mastery learning (belajar tuntas).

Rumus perhitungan pada ranah afektif

Nilai Siswa =

× 100

a) Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau

keshahihan suatu alat ukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data itu valid (Sugiyono, 2014). Untuk

menentukan validitas butir soal tersebut digunakan rumus Korelasi Point biserial

sebagai berikut:

rpbhi = Mp-Mt √

SDt

Keterangan :

Rpbis = Koefisien korelasi point biserial

Mp = Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item yang

dicari korelasinya dengan tes

Mt = Mean skor total ( skor rata-rata dari seluruh pengikut tes)

SDt = Standar deviasi skor total

p = Propoporsi peserta tes yang menjawab betul terhadap butir soal.

q = Proporsi yang menjawab salah terhadap butir soal (Sugiyono,2009).

b) Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu

intrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data

karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi,2010).

Untuk menentukan indeks reliabilitas digunakan rumus Kr -21 yaitu

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

r11 = (

) (

)

Keterangan :

R11 = Koefisien reabilitas tes

K = Banyaknya butir soal

1 = Bilangan konstan

St2 = Standar Deviasi

= Mean (rerata total skor)

c) Indeks Kesukaran atau proporsi (P)

Angka indeks kesukaran item dapat diperoleh dengan rumus :

P =

Keterangan :

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab dengan betul

JS = jumlah seluruh siswa peserta test

Menurut Arikunto (2013) klasifikasi taraf kesukaran yaitu:

1) Soal dengan P 0,00 – 0,30 adalah soal sukar

2) Soal dengan P 0,30 – 0,70 adalah soal sedang

3) Soal dengan P 0,70 – 1,00 adalah soal mudah

d) Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa

yang berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan (Suharsimi,2010).

Rumusnya :

D =

PA - PB

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Keterangan:

D = Diskriminatory power (angka indeks diskriminasi item)

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan

benar

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Menurut arikunto butir-butir soal yang baik adalah soal yang mempunyai daya

0,4-0,7 dan mengklasifikasikannya sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kritea Daya Beda

Indeks daya beda Kriteria

< 0,2 Jelek

0,2 –0,4 Sedang / cukup

0,4 –0,7 Baik

0,7 –1,00 Baik sekali

Bertanda negative Jelek sekali

F. Teknik Analisis Data

Data adalah sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang

suatu keadaan atau masalah, baik yang berupa angka-angka maupun yang

berbentuk kategori, seperti: baik, buruk, tinggi, rendah dan sebagainya. (Subana,

dkk, 2005, hlm.19).

Analisis data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut

membandingkan dua hal atau dua nilai variabel untuk mengetahui selisihnya atau

rasionalnya kemudian diambil kesimpulannya ( X – Y ) = selisih X / Y = rasio.

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kunatitatif

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk

analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif, dan statistik inferensi.

1. Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini

menggunakan uji Liliefors (taraf signifikan 0,05%).

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

a. Mengurutkan daa sampel dari yang terkecil ke terbesar (X1,X2,X3,...Xn).

b. Menghitung rata-rata nilai skor sample secara keselurahan menggunakan

rata-rata unggul.

c. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan rata-rata

tunggal.

d. Menghitung zi dengan rumus:

Zi =

e. Menentukan nilai tabel z (melihat lampiran tabel z) berdasarkan nilai z ,

dengan mengabaikan nilai negatifnya.

f. Menentukan besar peluang masing-masing nilai z berdasarkan tabel z

(ditulis dengan simbol f (zi) yaitu dengan cara nilai 0,5 – nilai tabel z

apabila zi negatif (-) dan 0,5 + nilai tabel z apabila zi positif (+)

g. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing-masing nilai z untuk

setiap baris, dan disebut dengan S(z) kemudian dibagii dengan jumlah

number of case (N) sampel.

h. Menentukan nilai L (hitung) = F(Zi) -S(Zi) dan dibandingkan dengan Ltabel (

tabel nilai kritis uji liliefors) dalam hal ini taraf signifikan yang digunakan

sebesar 5% (0,05)

i. Apabila Lhitung < Ltabel maka sampel berasal dari populasi berdistribusi

normal ( Sudjana,2005).

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

2. Uji homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah sampel mempunyai

varians yang homogen atau tidak, yaitu dengan menggunakan Uji Beda

Varians.

Langkah-langkah penghitungannya:

a) Mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil dengan rumus:

=

b) Membandingkan nilai dengan , dengan rumus :

dk pembilang ( untuk varians terbesar)

dk penyebut ( untuk varians terkecil )

kedua variabel dikatakan homogen apabila pada taraf signifikansi ( )

dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

Jika : ,Tidak Homogen

Jika : , Homogen (Riduwan,2013)

3. Hipotesis Statistik

a) Mengetahui Adanya Pengaruh Dengan Uji :

Untuk mengetahui adanya pengaruh Mastery Learning terhadap

Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi yaitu dengan

menggunakan uji yang menggunakan rumus uji yaitu:

=

Keterangan:

t0 = t-test

M1 = mean variabel X

M2 = mean variabel Y

SEm1-m2 = standar error perbedaan mean variabel X dan variabel Y

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Dengan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut:

(1) Mencari mean variabel dengan rumus:

.

(2) Mencari mean variabel dengan rumus:

.

(3) Mencari standar deviasi variable dengan rumus:

(4) Mencari standar deviasi variable dengan rumus:

(5) Mencari standar error mean variable dengan rumus:

(6) Mencari standar error mean variable dengan rumus:

(7) Mencari standar error perbedaan mean variable dan variable dengan

rumus:

(8) Mencari dengan rumus :

Selanjutnya memberikan interpretasi terhadap dengan prosedur kerja sebagai

berikut:

(a) Mencari df atau db dengan rumus: ( )

(b) Berdasarkan besarnya tersebut, kita cari harga kritik yang

tercantum dalam Tabel Nilai pada taraf signifikansi dan taraf signifikansi

dengan catatan:

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

1) Apabila maka hipotesis nihil ditolak, berarti diantara kedua

variabel yang kita selidiki terdapat perbedaan mean yang signifikan.

2) Apabila maka hipotesis nihil diterima atau disetujui, berarti

diantara kedua variabel yang kita selidiki tidak terdapat perbedaan mean yang

signifikan.

3) Menarik kesimpulan (Anas Sudijono, 2012).

b) Menentukan Besar Pengaruh

Dalam penelitian ini akan dilihat berapa besar pengaruh Mastery Learning

terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas

VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi dapat diketahui dengan

menggunakan perhitungan effect size untuk mengetahui besar pengaruhnya.

Effect size merupakan ukuran mengenai besarnya efek suatu variabel pada

variabel lain, besarnya perbedaan maupun hubungan yang bebas dari pengaruh

besarnya sampel. Perhitungan effect size pada uji t digunakan rumus Cohen’s

sebagai berikut :

Dengan :

d = Cohen’s d effect size (besar pengaruh dalam persen)

t = mean treatment condition (rata-rata kelas sampel)

c = mean control condition (rata-rata kelas sampel)

Splooled = Standart deviation (standar deviasi)

Untuk menghitung Spooled(Sgab) dengan rumus sebagai berikut :

Spooled = √( )

( )

Dengan :

Spooled = Standar Deviasi Gabungan

n1 = Jumlah Siswa Kelas Sampel

n2 = Jumlah Siswa Kelas Sampel

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

= Standar Deviasi Kelas Sampel

= Standar Deviasi Kelas Sampel

Tabel 3.4

Kriteria Interpretasi nilai Cohen’s

G. Hipotesis Statistik

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah di nyatakan dalam bentuk

kalimat pernyataan. (Sugiyono, 2008, hlm.96)

Hipotesis di perlukan untuk menguji apakah hipotesis penelitian yang di uji

dengan data sampel itu dapat di berlakukan untuk populasi atau tidak.

Hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

H0 : µ = 0

Ha : µ ≠ 0

Cohen's Standart Effect Size Persentase %

Tinggi 2,0 97,7

1,9 97,1

1,8 96,4

1,7 95,5

1,6 94,5

1,5 93,3

1,4 91,9

1,3 90

1,2 88

1,1 86

1,0 84

0,9 82

0,8 79

Sedang 0,7 76

0,6 73

0,5 69

Rendah 0,4 66

0,3 62

0,2 58

0,1 54

0,0 50

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

H0 : Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran Mastery Learning Terhadap

Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro Jambi.

Ha : Terdapat pengaruh model pembelajaran Mastery Learning Terhadap

Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro Jambi.

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro

Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran

Mastery Learning Terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam

(Biologi) Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro Jambi.

Penelitian ini menggunakan desain Posttest only Control Design. Desain ini

dilakukan dengan cara membentuk kelas eksperimen dan kontrol secara Cluster

Random Sampling. Siswa yang belajar dengan menggunakan mastery learning

sebagai kelas eksperimen (VIII A) dan siswa belajar yang tidak menggunakan

mastery learning sebagai kelas control (VIII B) dengan jumlah masing-masing

siswa 30 orang, serta kelas uji coba yaitu IX. (Sugiyono,2017,hlm.117)

Proses pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 13

Batang Hari yang dijadikan subjek peneliti dilaksanakan (2×45 menit) dalam satu

minggu dengan empat kali pertemuan dalam setiap minggunya. Materi pokok

bahasan sistem pencernaan makanan pada manusia yang dipelajari di kelas VIII

berlangsung selama 4 kali pertemuan.. Tes dalam penelitian ini menggunakan

instrumen berupa tes pilihan ganda yang terdiri dari 25 soal yang telah divalidasi

pada ahli dan di uji cobakan pada kelas IX.

Proses pembelajaran ini dilakukan dalam 4 kali pertemuan. Untuk melihat

pemahaman konsep materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi), didapatkan dengan

menggunakan soal pilihan ganda. Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu

dilakukan uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal yang akan digunakan untuk

pengambilan data tentang pemahaman konsep pada kelas sampel yang akan

diberikan posttest. Analisis validitas soal uji coba dapat dilihat pada tabel 4.1

berikut:

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Tabel 4.1

Analisis Soal Hasil Uji Coba

Butir Soal Keterangan

A. Uji validasi

a. Valid

b. Invalid

25 soal

-

B. Reabilitas 0,8047 ≥ 0,3388 (reabilitas)

C. Tingkat Kesukaran

a. Mudah

b. Sedang

14

11

D. Daya Pembeda

a. Jelek sekali

b. Jelek

c. Cukup

d. Baik

-

3

12

10

Dari tabel 4.1 diketahui bahwa terdapat 25 soal yang valid dengan kriteria soal

yang berbeda-beda. Soal tersebut, digunakan sebagai instrumen pengumpulan data

untuk melihat pengaruh Mastery Learning terhadap pemahaman konsep Materi

Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama

Negeri1 Muaro Jambi.

1. Normalitas Populasi

Uji normalitas populasi dilakukan untuk mengetahui apakah populasi yang

akan menjadi sampel tersebut berdistribusi normal atau tidak. Karena itu,

digunakan data nilai ulangan harian kelas VIII sebagai data awal untuk melihat

normalitas populasi. Berdasarkan uji Liliefors diperoleh hasil normalitas populasi

terlihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2

Uji Normalitas Populasi

Kelas Jumlah Siswa L0 Ltabel Keterangan

VIII A 30 0,1485 0,161 Normal

VIII B 30 0,1454 0,161 Normal

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa 2 kelas memiliki L0 < Ltabel , maka dapat

disimpulkan data kedua kelas berdistribusi normal.

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

2. Homogenitas Populasi

Uji homogenitas populasi dilakukan dengan mengggunakan Uji

bartlett. Hasil uji homogenitas populasi dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.

Tabel. 4.3 Uji Homogenitas Populasi

Populasi X²hitung X²tabel

IX 3,841

Dari tabel.4.3 dapat dilhat bawah Fhitung = 0,67 dan Ftabel = 3,841,

sehingga Fhitung < Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut

memiliki variansi yang homogen pada taraf kepercayaan 95 % atau 0,05.

3. Analisis Pemahaman Konsep

1. Analisis Pemahaman Konsep

Berdasarkan uji Normalitas dengan menggunakan Uji Liliefors diperoleh hasil

yang dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel. 4.4

Uji Normalitas Pemahaman Konsep

No Statistik Postest

Eksperimen Kontrol

1 30 30

2 76,23 65,37

3 14,05 14,55

4 0,1314 0,1186

5 0,161 0,161

6 Kesimpulan maka kedua sampel penelitian

berdistribusi Normal.

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa hasil untuk kelompok eksperimen

yaitu adalah maka data berdistribusi Normal

dan untuk kelompok kontrol yaitu adalah

maka data berdistribusi Normal.

Berdasarkan uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel. 4.5

Hasil Uji Homogenitas Pemahaman Konsep No Statistik Nilai Postest

1

2

3

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

4 1,84

5 Perbandingan

6 Kesimpulan , maka kedua sampel penelitian

bervariansi Homogen

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa bahwa < atau 1,07 1,84

maka varians-varians dalam populasi yang diteliti adalah Homogen.

2. Perbedaan Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Perbedaan pemahaman konsep kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat

dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

Perbedaan Pemahaman Konsep Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Ukuran Penetapan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

1 Tertinggi 92 84

2 Terendah 48 40

3 Range 45 45

4 Mean 76,23 65,37

5 Median 84 70

6 Modus 88 80

7 Standar Deviasi 14,05 14,55

8 Standar Error

Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa pada kelas eksperimen memiliki nilai yang

lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, maka dapat disimpulkan bahwa

pemahaman konsep yang menerapkan Mastery Learning lebih tinggi

dibandingkan dengan pemahaman konsep siswa yang tidak menerapkan Mastery

Learning.

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Gambar 4.1 Rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol

3. Uji Hipotesis Pemahaman Konsep

Pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran

Mastery Learning Terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam

(Biologi) Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro Jambi.

Pengujian hipotesis dilakukan setelah menentukan normalitas dan homogenitas

dari data pemaham konsep materi IPA pada kelas sampel.

Adapun hipotesis statistiknya adalah:

H0 : µ = 0

Ha : µ ≠ 0

H0 : Tidak terdapat Pengaruh Model Pembelajaran Mastery Learning Terhadap

Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Negeri1 Muaro Jambi.

Ha : Terdapat Pengaruh Model Pembelajaran Mastery Learning Terhadap

Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro Jambi.

Hasil uji t pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.7.

76.23

65.37

58

60

62

64

66

68

70

72

74

76

78

Kelas

Eksperimen

Kelas Kontrol

Rata-rata

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Tabel 4.7

Hasil Uji Hipotesis

Data

Uji “t”

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Mean 76,23 65,37

t hitung 2,89

t table 2,00 (taraf signifikan 5%) atau 2,65 (taraf signifikan 1%)

Kesimpulan Terdapat perngaruh yang signifikan

Berdasarkan tabel 4.7 untuk data t hitung > t tabel , maka diperoleh dalam

perhitungan t0 = 2,89 lebih besar dari pada ttabel ( baik pada taraf signifikan 5%

ataupun 1% ), maka hipotesis nihil ditolak, sedangkan Hipotesis Alternatif

diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan Pengaruh model pembelajaran Mastery Learning terhadap Pemahaman

Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII Sekolah Menengah

Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro Jambi.

Untuk menghitung effect size pada uji t digunakan rumus Cohen‟s sebagai

berikut:

1. Dari perhitungan sebelumnya diperoleh :

2. Untuk menghitung ( )

√( )

( )

√( ) ( )

√( ) ( )

3. Menghitung Effect Size

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh besarnya effect size perlakuan yang

diberikan adalah 0,8 dengan persentase 79%. Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi

pengaruh yang tinggi dan konsisten dari pengaruh Mastery Learning terhadap

Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII Sekolah

Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran

Mastery Learning terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam

(Biologi) Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro Jambi.

Penelitian ini dilakukan dikelas dua kelas yaitu kelas eksperimen (VIII A) dan

kelas kontrol (VIII B). Pada kelas eksperimen terdiri dari 30 siswa diperoleh nilai

terendah , tertinggi dengan rata-rata . Sedangkan kelas kontrol nilai

terendah yaitu 40, tertinggi 84 dengan rata-rata Jika Berdasarkan data

tersebut, didapatkan bahwa pemahaman konsep siswa yang menjadi baik, maka

dapat dinyatakan bahwa Mastery Learning dapat mengubah pemahaman konsep

siswa lebih meningkat..

Untuk melihat apakah terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran

Mastery Learning Terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam

(Biologi) Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro Jambi

dilakukan analisis data dengan menggunakan Uji Hipotesis. Dari hasil

perhitungan diperoleh thitung = 2,89 lebih besar dari ttabel (baik pada taraf signifikan

5% ataupun 1%), berarti hipotesis nihil ditolak, sehingga dapat disimpulkan

bahwa terdapat terdapat pengaruh Mastery Learning terhadap Pemahaman

Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII Sekolah Menengah

Pertama Negeri 1 Muaro Jambi. Dari perhitungan effect size didapat besar

pengaruh Mastery Learning terhadap Pemahaman Konsep Materi sebesar 0,8 atau

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

79%. Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi pengaruh yang tinggi dan konsisten

dari pengaruh Mastery Learning terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu

Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1

Muaro Jambi.

Pembelajaran menggunakan Mastery Learning merupakan pembelajaran

yang mengutamakan usaha guru untuk mengantarkan kegiatan anak didik kearah

tercapainya penguasaan penuh terhadap bahan pelajaran yang diberikan. Strategi

ini sejalan dengan pandangan psikologi belajar modern yang berpegang pada

prinsip perbedaan individual, belajar kelompok. Strategi ini juga membuat siswa

belajar lebih aktif sebagaimana dilaksanakan dalam konsep CBSA yang memberi

kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan diri sendiri, memecahkan

masalah sendiri dengan menemukan dan berkerja sendiri. Dalam strategi ini guru

dan siswa diminta berkerja sama secara partisipatif dan persuasif, baik dalam

proses belajar maupun dalam proses bimbingan terhadap siswa lainnya. Mastery

Learning pada penelitian Nurmawati, menunjukkan dengan bahwa dengan adanya

pembelajaran dengan pendekatan belajar tuntas ternyata juga dapat meningkatkan

hasil belajar siswa. (Pudyo, 2018, hlm. 125)

Mastery Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang bertujuan

untuk membantu siswa memahami suatu konsep tertentu. Pendekatan

pembelajaran ini dapat diterapkan untuk semua umur, dari anak-anak sampai

orang dewasa. Misalnya konsep hewan, tumbuhan, dan lain-lain. Pendekatan ini

lebih tepat digunakan ketika penekanan pembelajaran lebih di titik beratkan pada

mengenalkan pemahaman konsep baru, melatih kemampuan berpikir induktif, dan

melatih berpikir analisis (Hamzah,2007, hlm.10).

Pemahaman konsep bersangkutan dengan inti dari sesuatu, ialah suatu

bentuk pengertian atau pemahaman yang menyebabkan seseorang mengetahui apa

yang sedang dikomunikasikan, dan dapat menggunakan bahan atau ide yang

sedang dikomunikasikan itu tanpa menghubungkannya dengan yang lain (Abdul

Majid, 2014, hlm.5).

Menurut Flavell (1970) dalam, pemahaman terhadap konsep-konsep dapat

dibedakan dalam tujuh dimensi yaitu Atribut, Struktur, Keabstrakan, Keinklusifan,

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Generalitas, Ketepatan, Kekuatan (power), Pemahaman konsep memiliki

peranan penting dalam proses belajar mengajar dan merupakan dasar dalam

mencapai hasil belajar. Menurut Tjandra & dkk, konsep merupakan kesimpulan

dari suatu pengertian yang terdiri dari dua atau lebih fakta dengan memiliki ciri-

ciri yang sama. Untuk menanamkan suatu konsep dalam pelajaran, seorang guru

perlu mengajarkannya dalam konteks nyata dengan mengaitkannya terhadap

lingkungan sekitar. Hal ini akan mampu mengembangkan kemampuan berpikir

kritis siswa dan meningkatkan pemahaman konsepnya terhadap materi yang

diajarkan.

Berbeda dengan pembelajaran langsung peran guru jauh lebih dominan.

Hal ini dikarenakan guru menyampaikan materi secara keseluruhan termasuk

dalam pemberian contoh soal. Untuk menghindari kebosanan siswa dalam belajar

guru melakukan tanya jawab dengan siswa. Dalam hal ini, peran siswa yang

terlihat hanyalah menerima pelajaran dari apa yang disampaikan oleh guru saja.

Pembelajaran langsung membuat siswa kurang memahami konsep yang diberikan

oleh guru.

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang dilaksanakan mengenai

Pengaruh Mastery Learning Terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu

Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1

Muaro Jambi diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Besar skor pemahaman konsep materi yang menerapkan model

pembelajaran Mastery Learning pada materi sistem pencernaan manusia di

Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi diperoleh

hasil rata-rata nilai posttest sebesar 76,23.

2. Besar skor pemahaman konsep materi yang tidak menerapkan model

pembelajaran Mastery Learning pada materi sistem pencernaan manusia di

Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi diperoleh

hasil rata-rata nilai posttest sebesar 65,37.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran

Mastery Learning terhadap pemahaman konsep materi IPA (Biologi),

yaitu sebesar 0,8 atau 79% kategori tinggi. Dari hasil perhitungan hipotesis

diperoleh thitung = 2,89 lebih besar dari ttabel (baik pada taraf signifikan 5%

ataupun 1%), berarti hipotesis nihil ditolak.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang sudah diperoleh, maka penulis

mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan Mastery Learning dapat dijadikan sebagai salah satu

alternatif dalam pembelajaran IPA.

2. Pada penelitian selanjutnya dapat melaksanakan penelitian yang serupa

pada materi yang berbeda, mengukur aspek yang lain,seperti berpikir

kritis ,hasil belajar dengan jenjang sekolah yang berbeda.

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2014). Al-Qur’an dan Terjemahannya Departemen Agama RI.

Bandung: CV Di Ponegoro.

Abdul Azis. (2007). Metode dan Model-Model Mengajar (IPS), Bandung :

ALFABETA.

Abdul Mujid. (2014). Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Andi Prastowo. (2015). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Tematik Terpadu. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.

Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Eges Triwahyuni. (2017), Pengaruh Pemahaman Konsep IPA Melalui

Pendekatan Discovery Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V

SDN Wringinagung 1 Kecamatan Jombang Kabupaten Jember. Jurnal

INOVASI, Volume XIX, No.1, hlm. 1-7.

Hamdani,. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

I.A. Ari Karini Putri, dkk. Pengaruh Model Pembelajaran Master Terhadap

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V SD 1 Banyuning Kecamatan

Buleleng. hlm.1-10.

Ikhwan Khairu Sadiqin, dkk. (2017). Pemahaman Konsep IPA Siswa SMP

melalui pembelajaran Problem Solving pada topic perubahan benda-benda di

sekitar kita. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, Vol.3, No.1, hlm.52-62.

Jumanta Hamdayama. (2016). Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Lif Khoiru Ahmadi, dkk. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP.

Jakarta: Prestasi Pustaka Raya.

Martinis Yamin. (2013). Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan

Pendidikan. Jakarta: REFERENSI.

Martinis Yamin. (2010). Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan

Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Pers.

Mukhtar, dkk. (2003). Metode Pembelajaran yang Berhasil.Jakarta: CV Misaka

Galiza.

Musfiqon, (2012). Panduan lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:

Prestasi Pustaka.

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Nurmawati Harahap. (2018). Penerapan Pendekatan Belajar Tuntas (Mastery

Learning) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika. Jurnal Pigur, Vol.1,

No.1, hlm. 65-72.

Oemar Hamalik. (2002). Perencanaan Pengajaran berdasarkan pendekatan

sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Pudyo Susanto. (2018). Belajar Tuntas. Jakarta: Bumi Aksara.

Ridwan Abdullah. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

S.Nasution. (1992). Berbagai pendekatan dalam Proses Belajar dan

Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Siti Ulfaeni, dkk. (2017). Pengembangan Media Monergi (Monopoli Energi)

Untuk Menumbuhkan Kemampuan Pemahaman Konsep IPA siswa SD. Jurnal

Profesi Pendidikan Dasar, Vol.4, N0.2, hlm.136-144.

Subana, dkk. (2005). Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiono, (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA.

Sukardi, (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Supardi. (2017). Statistik Penelitian Pendidikan. Depok: Raja Grafindo Persada.

Suyono, dkk. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT REMAJA

ROSDAKARYA.

Syaiful Sagala. (2013). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:

ALFABETA.

Trianto. (2014). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

LAMPIRAN-

LAMPIRAN

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Lampiran 1. RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Eksperimen)

Nama Sekolah : SMPN 1 MUARO JAMBI

Mata Pelajaran : IPA (Biologi)

Kelas/Semester :VIII.A / Ganjil

Tahun Pelajaran : 2019/2020

Materi Pokok : Sistem Pencernaan Pada Manusia

Materi Sub Pokok : Nutrisi

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (Pertemuan 1)

Jumlah Pertemuan : 4 x Pertemuan

A. Kompetensi Inti

KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan

yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan

sistem pencernaan

C. Indikator Pembelajaran

3.5.1 Menjelaskan pengertian Energi dan Nutrisi

3.5.2 Menyebutkan jenis-jenis nutrisi dan fungsi dari jenis-jenis nutrisi

3.5.3 Mengamati berbagai bahan makanan dan melakukan pengujian

kandungan bahan makanan

3.5.4 Melakukan percobaan uji bahan makanan yang mengandung

karbohidrat, gula, lemak dan protein

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran tentang sistem pencernaan manusia siswa di

harapkan dapat:

1. Setelah mempelajari literature siswa dapat menjelaskan pengertian energi

dan Nutrisi

2. Siswa juga dapat mengidentifikasi jenis-jenis nutrisi dan fungsi setiap

jenis nutrisi

3. Setelah melakukan diskusi kelompok dan melakukan percobaan dengan

menggunakan bahan makanan produk kemasan apakah kandungan yang

terdapat pada produk tersebut.

4. Setelah melakukan diskusi siswa dapat menganalisis apa saja makanan

yang terdapat adanya kandungan karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan

protein.

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

E. Materi Pembelajaran

1. Materi Fakta

Terdapat enam jenis nutrisi dalam makanan yaitu karbohidrat, lemak,

protein, vitamin, mineral, dan air. Karbohidrat, lemak, dan protein di

butuhkan dalam jumlah banyak, sedangkan vitamin dan mineral di

butuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit.

Gambar 1. Makanan yang berfungsi sebagai sumber energy

Sumber : Dokumen Kemdikbud

2. Materi Konsep

Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha (kerja), seperti:

berlari, berjalan, dan lain sebagainya.

Nutrisi (gizi) adalah zat dalam makanan yang di butuhkan organsime

untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan

fungsinya.

Karbohidrat ada tiga jenis yaitu gula, pati dan serat. Gula di sebut

karbohidrat sederhana ditemukan pada buah-buahan, madu dan susu.

Pati di temukan dalam kentang dan makanan yang terbuat dari biji-

bijian. Sedangkan serat di temukan pada makanan seperti roti gandum,

sereal, kacang-kacangan, buah-buahan dan sayur-sayuran.

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Gambar 2. Sumber makanan yang mengandung karbohidrat

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Berdasarkan struktur kimianya, di kenal lemak jenuh dan lemak tak

jenuh. Lemak tak jenuh berbentuk cair, di temukan dalam biji-

bijian. Sedangkan lemak jenuh biasanya padat pada suhu kamar, di

temukan dalam daging, susu, keju. Lemak adalah unit

penyimpanan yang baik untuk energi.

Protein yang kita makan dapat berasal dari hewan (protein hewani)

antara lain, daging, ikan, telur, susu dan keju. Dan protein nabati

(yang berasal dari tumbuhan) adalah kacang kedelai, kacang hijau

dan kacang-kacang lainnya. Protein di butuhkan sebagai penghasil

energy, untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak.

Vitamin di butuhkan dalam jumlah sedikit namun harus ada,

dperlukan untuk mengatur fungsi tubuh dan mencegah beberapa

penyakit. Vitamin di kelompokkan menjadi dua, yaitu vitamin yang

karut dalam air (vitamin B dan C), dan vitamin yang larut dalam

lemak (vitamin A, D, E, dan K).

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Gambar 3. Sumber makanan yang mengandung Vitamin

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Tubuh memerlukan 14 jenis mineral seperti posfor, sodium, besi, yodium,

dan seng. Berfungsi dalam proses pembangunan sel. Air sangat di butuhkan

oleh tubuh, yaitu sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh, pengatur suhu

tubuh, pelarut zat gizi-gizi lain dan membantu dalam proses pencernaan.

3. Materi Prinsip

Untuk mendapatkan asupan nutrisi di perlukan makanan yang baik, sehat

dan bergizi. Karena makanan yang baik, sehat dan bergizi akan dapat

membantu meningkatkan daya tahan tubuh seseorang terhadap panyakit,

menjaga kebugaran tubuh dan stabilitas emosi serta mendukung terciptanya

kehidupan yang berkualitas. Untuk mendapatkan asupan gizi yang seimbang

maka di perlukan pola makan yang benar.

F. Metode Pembelajaran

1. Model : Mastery Learning (Belajar Tuntas)

2. Metode : Diskusi, Eksperimen dan Tanya Jawab

3. Pendekatan : Scientific Learning (Pembelajaran Langsung)

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

G. Media Pembelajaran

1. Media : Gambar jenis-jenis nutrisi, dan media nyata seperi bahan-

bahan untuk eksperimen seperti mentega, nasi, sayur

dan buah.

2. Alat : Papan Tulis, Spidol, Penghapus

3. Sumber :

a. Buku Pegangan Guru IPA Kelas VIII

b. Internet

c. Lembar kegiatan siswa

d. Kementrian pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia 2018 ,

Ilmu Pengetahuan Alam, Kelas VIII Semester 1, Jakarta: Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu

Guru Siswa

Pendahuluan Orientasi (orientation)

Guru Memberikan salam

dan mengucap basmallah

untuk memulai

pembelajaran.

Guru Memeriksa

kehadiran siswa sebagai

sikap disiplin.

Guru mengkondisikan

Siswa menjawab

salam guru dan

mengucapkan

basmallah untuk

memulai

pembelajaran.

Siswa

memberitahukan

kehadirannya

kepada guru.

10

Menit

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

kelas sebelum memulai

pembelajaran

Apersepsi

Sebelum memulai materi

pelajaran, guru bertanya

kepada siswa “ Apakah

kalian pernah merasakan

lapar ketika sedang

belajar di sekolah?”

Motivasi

Memberikan gambaran

tentang manfaat

mempelajari pelajaran

yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-

hari.

Menyampaikan tujuan

pembelajaran pada

pertemuan yang

berlangsung

Pemberian Acuan

Memberitahukan

materi pelajaran yang

akan dibahas pada

pertemuan yang

berlangsung

Siswa menyiapkan

diri untuk memulai

pembelajaran

Siswa menjawab

pertanyaan sesuai

dengan

pengetahuannya

Siswa

mendengarkan

dengan baik apa

yang di sampaikan

oleh guru

Siswa

mendengarkan apa

yang di sampaikan

oleh guru

Siswa

mendengarkan apa

yang di sampaikan

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

oleh guru

Kegiatan Inti

Sintak Model

Pembelajaran

Mastery

Learning

Kegiatan Pembelajaran Waktu

Guru Siswa

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

PENYAJIAN

(Persentation)

Siswa diberi motivasi atau

rangsangan untuk

memusatkan perhatian pada

topik materi Nutrisi dengan

cara :

Melihat

(tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar

tentang jenis-jenis nutrisi

dan media nyata seperti

sayur, buah dan mentega

Mengamati

Pemberian contoh-

contoh gambar Nutrisi

untuk dapat

dikembangkan siswa,

dari media interaktif,

dsb.

Siswa melihat

gambar yang

ditampilkan guru.

Siswa

memperhatikan

gambar yang

diberikan oleh

guru.

Siswa

mendengarkan

materi yang

disampaikan oleh

guru

70

Menit

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Mendengar

Pemberian materi tentang

energi dan jenis-jenis

nutrisi

Menyimak

Penjelasan pengantar

kegiatan secara garis

besar/global tentang

materi pelajaran

mengenai materi :

Pengertian energi dan

kebutuhan energi pada

manusia

Nutrisi dan jenis-jenis

nutrisi serta

manfaatnya bagi

manusia

untuk melatih rasa

syukur, kesungguhan dan

kedisiplinan, ketelitian,

mencari informasi.

Siswa menyimak

materi penjelasan

yang disampaikan

oleh guru

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

LATIHAN

TERSTRUKTUR

(structured practice)

Guru memberikan

kesempatan pada siswa

untuk mengidentifikasi

sebanyak mungkin

pertanyaan yang berkaitan

Siswa bertanya

masalah – masalah

yang masih

membuat

siswa/siswi

bingung.

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

dengan gambar yang

disajikan dan akan dijawab

melalui kegiatan belajar.

Guru Menjawab

Pertanyaan dari Siwa

tentang materi Nutrisi

Data

collection

(pengumpulan

data)

KEGIATAN LITERASI

siswa mengumpulkan

informasi yang relevan untuk

menjawab pertanyan yang

telah diidentifikasi melalui

kegiatan:

Mengamati

obyek/kejadian

Mengamati dengan

seksama materi Nutrisi

yang sedang dipelajari

dalam bentuk gambar dan

mencoba

menginterpretasikannya.

Wawancara/tanya

jawab dengan nara

sumber

Mengajukan pertanyaan

berkaiatan dengan materi

Nutrisi yang telah

disusun dalam daftar

pertanyaan kepada guru.

Siswa mengamati

objek/kejadian

yang diberikan

oleh guru

Siswa mengajukan

pertanyaan kepada

guru

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

LATIHAN TERBIMBING

(guided practice)

Siswa dibentuk dalam

beberapa kelompok untuk:

Mendiskusikan

Setelah menjelaskan

materi guru meminta

siswa untuk membentuk

kelompok sebanyak 5

kelompok.

Setelah di berikan

kesempatan berfikir,

siswa yang sudah duduk

bersama kelompok nya

masing-masing

melakukan percobaan

mengenai kandungan

yang terdapat pada bahan

produk kemasan seperti

roti, dan selanjunya

melakukan percobaan

untuk mengetahui

kandungan lemak pada

makanan

LATIHAN MANDIRI

(independencepractice)

Mengumpulkan

informasi

Siswa duduk

bersama kelompok

masing-masing

untuk melakukan

percobaan

pengujian bahan

makanan.

Siswa berdiskusi

secara bersama –

sama kelompoknya

masing-masing.

Siswa berkerja

sama dalam

melakukan

percobaan menguji

kandungan lemak

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Kemudian siswa berkerja

sama dalam melakukan

percobaan secara

berkelompok dan

mendiskusikan hasil yang

di diskusinya.

Mendengarkan siswa

Mempresentasikan

ulang materi

Guru mempersilahkan

setiap perwakilan

kelompok untuk maju ke

depan kelas untuk

menjelaskan dan

menyimpulkan hasil

percobaannya mengenai

percobaan tentang

kandungan yang terdapat

pada bahan makanan

yang telah di uji coba

seperti biskuit dan lain-

lain.

Setelah itu, guru

menambahkan penjelasan

tentang hasil diskusi

mengenai percobaan

untuk mengetahui

pada bahan

makanan

Siswa

mengkomunikasi

kan secara lisan

atau

mempresentasika

n materi dengan

rasa percaya diri

sesuai dengan

pemahamannya

pada percobaan

bahan produk

kemasan seperti

biscuit dan

menguji bahan

makanan yang

mengandung

lemak seperti

minyak sayur dan

mentega.

Siswa

mendengarkan

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

kandungan yang terdapat

pada makanan.

penjelasan dari

guru dan

menyimak

penjelasan guru.

Penutup Mengajak siswa

bersama-sama

mereview hasil materi

pembelajaran yang

sudah dibahas

Memberikan

penghargaan (berupa

pujian dan

penghargaan lain

yang relevan) kepada

siswa yang aktif

dalam belajar

Menutup pelajaran

dengan bacaan

hamdallah,

mengucapkan salam

dan berdo‟a

Siswa secara

bersama-sama

menyimpulkan

pembelajaran.

Siswa

mengucapkan

hamdallah dan

berdoa untuk

mengakhiri

kegiatan

pembelajaran.

10

Menit

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

I. Penilaian Pemahaman Konsep

1. Bentuk Instrumen dan jenis/ teknik penilaian

Penilaian Pemahaman Konsep pada ranah Kognitif (Posstest)

Tes tertulis berupa soal obyektif

2. Lisan dan Tanya jawab

3. Penugasan

Muaro Jambi, Agustus 2019

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti

Susi, S.Pd Descha Vina Sari

NIP. 196910192003122005 TB. 150939

Kepala Sekolah

SMPN 1 MUARO JAMBI

Syahnuar, S.Pd

NIP. 196206081986021001

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Eksperimen)

Nama Sekolah : SMPN 1 MUARO JAMBI

Mata Pelajaran : IPA (Biologi)

Kelas/Semester :VIII.A / Ganjil

Tahun Pelajaran : 2019/2020

Materi Pokok : Sistem Pencernaan Pada Manusia

Materi Sub Pokok : Struktur dan Fungsi Sistem Pencernaan

Makanan pada Manusia

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (Pertemuan 2)

Jumlah Pertemuan : 4 x Pertemuan

A. Kompetensi Inti

KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan

yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan

sistem pencernaan

C. Indikator Pembelajaran

3.5.5 Menjelaskan sistem pencernaan pada manusia

3.5.6 Mengidentifikasi bagian dari sistem pencernaan pada manusia

3.5.7 Mengidentifikasi manfaat pada sistem pencernaan pada manusia

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran tentang sistem pencernaan manusia siswa di

harapkan dapat:

1. Setelah mempelajari literature siswa dapat menjelaskan pengertian sistem

pencernaan pada manusia

2. Siswa juga dapat mengidentifikasi bagian dari sistem pencernaan pada

manusia

3. Siswa juga dapat mengidentifikasi manfaat pada sistem pencernaan

manusia

E. Materi Pembelajaran

1. Materi Fakta:

Gravitasi tidak mempengaruhi sistem pencernaan Anda

Panjang seluruh sistem pencernaan adalah sekitar 30 meter

Manusia mengeluarkan 1 liter liur per hari

Perut orang dewasa bisa menampung 4 liter makanan

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Gambar 4: Mengkonsumsi makanan

Sumber: Dokumen Kemendikbud

2. Materi Konsep:

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah

makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang

dibutuhkan oleh tubuh

Proses pencernaan secara mekanik yaitu proses perubahan makanan dari

bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus

Proses pencernaan secara kimiawi yaitu proses perubahan makanan dari

zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan

menggunakan enzim.

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

3. Materi Prinsip

Proses pencernaan pada manusisa teragi kedalam 5 bagian yaitu Proses

Pencernaan Injesti, Proses Pencernaan Mekanik, Proses Pencernaan Kimiawi,

Proses Penyerapan dan Proses Penyingkiran/Pembuangan.

Gambar 5: Struktur sistem pencernaan

Sumber : Dream design, 2012

Gambar 6: Skema Sistem pencernaan pada manusia

Sumber : Pustekkom, 2006

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Gambar 7: Struktur pencernaan pada manusia

Sumber : Kemdikbud

4. Materi Prosedur

Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ

berturut-turut dimulai dari mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus),

lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus.

Gambar 8: Rongga mulut

Sumber : Pustekkom, 2008

Gambar 9: Lambung

Sumber : Pustekkom Depdiknas, 2008

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Gambar 10: struktur anatomi usus halus

Sumber : Wikimedia, 2013

F. Metode Pembelajaran

1. Model : Mastery Learning (Belajar Tuntas)

2. Metode : Diskusi, Eksperimen dan Tanya Jawab

3. Pendekatan : Scientific Learning (Pembelajaran Langsung)

G. Media Pembelajaran

1. Media : Gambar tentang organ pencernaan tambahan dan organ

pencernaan utama, alat peraga yang terbuat dari barang

bekas seperti selang dan botol aqua, serta alat peraga

berupa anatomi lambung manusia.

2. Alat : Papan Tulis, Spidol, Penghapus

3. Sumber :

a. Buku Pegangan Guru IPA Kelas VIII

b. Internet

c. Lembar kegiatan siswa

d. Kementrian pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia 2018 ,

Ilmu Pengetahuan Alam, Kelas VIII Semester 1, Jakarta: Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu

Guru Siswa

Pendahuluan Orientasi (orientation)

Guru Memberikan salam

dan mengucap basmallah

untuk memulai

pembelajaran.

Guru Memeriksa

kehadiran siswa sebagai

sikap disiplin.

Guru mengkondisikan

kelas sebelum memulai

pembelajaran

Apersepsi

Sebelum memulai materi

pelajaran, guru bertanya

kepada siswa “ Apakah

kalian tahu bagaimana

proses makanan masuk

ke dalam mulut? Kira-

kira makanan yang

masuk ke dalam mulut

apa kah di bantu oleh

Siswa menjawab

salam guru dan

mengucapkan

basmallah untuk

memulai

pembelajaran.

Siswa

memberitahukan

kehadirannya

kepada guru.

Siswa menyiapkan

diri untuk memulai

pembelajaran

Siswa menjawab

pertanyaan sesuai

dengan

pengetahuannya

10

Menit

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

kelenjar ludah?”

Motivasi

Memberikan gambaran

tentang manfaat

mempelajari pelajaran

yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-

hari.

Menyampaikan tujuan

pembelajaran pada

pertemuan yang

berlangsung

Pemberian Acuan

Memberitahukan

materi pelajaran yang

akan dibahas pada

pertemuan yang

berlangsung

Siswa

mendengarkan

dengan baik apa

yang di sampaikan

oleh guru

Siswa

mendengarkan apa

yang di sampaikan

oleh guru

Siswa

mendengarkan apa

yang di sampaikan

oleh guru

Kegiatan Inti

Sintak Model

Pembelajaran

Mastery

Learning

Kegiatan Pembelajaran Waktu

Guru Siswa

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

PENYAJIAN

(Persentation)

Siswa diberi motivasi atau

70

Menit

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

rangsangan) rangsangan untuk

memusatkan perhatian pada

topik materi Struktur dan

fungsi sistem pencernaan

makanan pada manusia

dengan cara :

Melihat

Menayangkan gambar

tentang organ pencernaan

utama dan organ

pencernaan tambahan

beserta fungsinya

Mengamati

Pemberian contoh-contoh

gambar Struktur dan

fungsi sistem pencernaan

makanan pada manusia

dan media alat peraga

seperti gambar blambung

yang terbuat dari barang

bekas dan alat peraga

sistem pencernaan

manusia yang terbuat dari

selang bekas, botol bekas,

karton dan triplek.

Mendengar

Siswa melihat

gambar yang

ditampilkan guru.

Siswa

memperhatikan

gambar yang

diberikan oleh

guru.

Siswa

mendengarkan

materi yang

disampaikan oleh

guru

Siswa menyimak

materi penjelasan

yang disampaikan

oleh guru

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Pemberian materi tentang

Struktur dan fungsi

sistem pencernaan

makanan pada manusia

(organ pencernaan

utama dan organ

pencernaan tambahan)

Menyimak

Penjelasan pengantar

kegiatan secara garis

besar/global tentang

materi pelajaran

mengenai materi :

Organ pencernaan

utama dan fungsinya

Organ pencernaan

tambahan dan fungsinya

untuk melatih rasa syukur,

kesungguhan dan

kedisiplinan, ketelitian,

mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

LATIHAN

TERSTRUKTUR

(structured practice)

Guru memberikan

kesempatan pada siswa

untuk mengidentifikasi

sebanyak mungkin

pertanyaan yang berkaitan

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

dengan gambar yang

disajikan dan akan dijawab

melalui kegiatan belajar.

Guru Menjawab

Pertanyaan dari Siwa

tentang materi Struktur

dan fungsi system

pencernaan makanan

pada manusia

Siswa bertanya

masalah – masalah

yang masih

membuat

siswa/siswi

bingung.

Data

collection

(pengumpulan

data)

KEGIATAN LITERASI

siswa mengumpulkan

informasi yang relevan untuk

menjawab pertanyan yang

telah di identifikasi melalui

kegiatan:

Mengamati

obyek/kejadian

Mengamati dengan

seksama materi Struktur

dan fungsi sistem

pencernaan makanan

pada manusia yang

sedang dipelajari dalam

bentuk gambar dan

mencoba

menginterpretasikannya.

Wawancara/tanya

jawab dengan nara

sumber

Siswa mengamati

objek/kejadian

yang diberikan

oleh guru

Siswa mengajukan

pertanyaan kepada

guru

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Mengajukan pertanyaan

berkaiatan dengan materi

Struktur dan fungsi

sistem pencernaan

makanan pada manusia

dan bagaimana proses

pada sistem pencernaan

yang di mulai dari mulut

sampai anus, yang telah

disusun dalam daftar

pertanyaan kepada guru.

LATIHAN TERBIMBING

(guided practice)

Siswa dibentuk dalam

beberapa kelompok untuk:

Mendiskusikan

Guru menjelaskan

bagaimana proses sistem

pencernaan dengan

menggunakan alat peraga

yang terbuat dari barang

bekas dan di peragakan di

depan kelas di bantu oleh

siswa.

Guru menjelaskan

kembali tentang

percobaan pada proses

pencernaan dengan

menggunakan alat peraga

Siswa berdiskusi

secara bersama –

sama kelompok

Siswa mencatat

informasi yang

telah diberikan

oleh guru

Siswa berkerja

sama dalam

melakukan

percobaan menguji

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

LATIHAN MANDIRI

(independencepractice)

Mendengarkan siswa

Mempresentasikan

ulang materi

Setelah itu, guru

mempersilahkan siswa

untuk mencoba

menggunakan alat peraga

sistem pencernaan dan

menjelaskan bagaimana

proses pencernaan pada

manusia

Kemudian guru

memberikan posstest

kepada siswa dengan

beberapa pertanyaan

mengenai sistem

pencernaan.

kandungan lemak

pada bahan

makanan

Siswa

mengkomunikasi

kan secara lisan

atau

mempresentasika

n materi dengan

rasa percaya diri

sesuai dengan

pemahamannya

pada percobaan

bahan produk

kemasan seperti

biscuit dan

menguji bahan

makanan yang

mengandung

lemak seperti

minyak sayur dan

mentega.

Siswa

mendengarkan

penjelasan dari

guru dan

menyimak

penjelasan guru.

Penutup Mengajak siswa Siswa secara 10

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

bersama-sama

mereview hasil materi

pembelajaran yang

sudah dibahas

Memberikan

penghargaan (berupa

pujian dan

penghargaan lain

yang relevan) kepada

siswa yang aktif

dalam belajar

Menutup pelajaran

dengan bacaan

hamdallah,

mengucapkan salam

dan berdo‟a

bersama-sama

menyimpulkan

pembelajaran.

Siswa

mengucapkan

hamdallah dan

berdoa untuk

mengakhiri

kegiatan

pembelajaran.

Menit

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

I. Penilaian Pemahaman Konsep

1. Bentuk Instrumen dan jenis/ teknik penilaian

Penilaian Pemahaman Konsep pada ranah Kognitif (Posstest)

Tes tertulis berupa soal obyektif

2. Lisan dan Tanya jawab

3. Penugasan

Muaro Jambi, Agustus 2019

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti

Susi, S.Pd Descha Vina Sari

NIP. 196910192003122005 TB. 150939

Kepala Sekolah

SMPN 1 MUARO JAMBI

Syahnuar, S.Pd

NIP. 196206081986021001

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Eksperimen)

Nama Sekolah : SMPN 1 MUARO JAMBI

Mata Pelajaran : IPA (Biologi)

Kelas/Semester :VIII.A / Ganjil

Tahun Pelajaran : 2019/2020

Materi Pokok : Sistem Pencernaan Pada Manusia

Materi Sub Pokok : Gangguan pada Sistem Pencernaan

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (Pertemuan 3)

Jumlah Pertemuan : 4 x Pertemuan

A. Kompetensi Inti

KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori.

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan

yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan

sistem pencernaan

C. Indikator Pembelajaran

3.5.8 Menjelaskan apa saja gangguan pada sistem pencernaan manusia

3.5.9 Mengidentifikasi penyebab, gejala yang terjadi pada gangguan sistem

pencernaan

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran tentang sistem pencernaan manusia siswa di

harapkan dapat:

1. Setelah mempelajari literature siswa dapat menjelaskan apa saja gangguan

yang terjadi pada sistem pencernaan

2. Siswa juga dapat mengidentifikasi penyebab, gejala penyakit yang terjadi

pada sistem pencernaan manusia

E. Materi Pembelajaran

1. Materi Fakta:

Gangguan Pencernaan adalah berbagai jenis masalah yang terjadi pada

sistem pencernaan tubuh, mulai dari mulut hingga anus. Gangguan sistem

pencernaan manusia dapat di alami oleh siapa saja. Mulai dari bayi sampai

dengan orang yang sudah berumur lanjut. Penyebab gangguan sistem

pencernaan manusia bisa beraneka ragam. Mulai dari adanya infeksi oleh

bakteri dalam sistem pencernaan, atau terdapat bagian sistem pencernaan

yang terluka.

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

2. Materi Konsep:

Obesitas (kegemukan) adalah suatu kondisi tubuh yang memilki

kandungan lemak berlebih, sehingga menimbulkan efek negatif pada

kesehatan. Penyebab obesitas karena mengkonsumsi kalori secara

berlebihan

Karies gigi adalah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi hingga

menjadi berlubang. Cara mengatasinya ialah dengan menjaga kebersihan

gigi.

Maag (Gastritis) ialah gejala penyakit yang mneyerang lambung di

karenakan terjadi luka pada lambung.

Hepatitis atau biasa juga di sebut dengan penyakit hati atau penyakit

kuning yang di sebabkan oleh virus. Cara mengatasinya ialah tes fungsi

hati dan periksa ke dokter.

Diare yang biasa di alami secara umum di masyarakat. Di sebabkan karena

tidak menjaga kebersihan lingkungan dan makanan, menyebabkan perut

kembang, mual., muntah dan peningkatan jumlah tinja tiap kali buang air

besar.

Konstipasi (sembelit) atau susah buang air besar di karenakan kurang

mengkonsumsi serat seperti sayur dan buah-buahan. Dengan gejala

pengerasan pada tinja (feses) ketika ingin buang air besar

Gejala kekurangan vitamin dan gejala kekurangan mineral yang juga dapat

menyebabkan gangguan pada tubuh manusia.

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Gambar 11: Gangguan pada sistem pencernaan manusia pada penyakit maag

Sumber : Kemdikbud

3. Materi Prinsip

Pintu atau jalan masuknya zat dari luar dengan bebas ternayat akan

menimbulkan banyak gangguan atau penyakit pada sistem pencernaan.

Beberpaa penyakit yang menyerang sistem pencernaan manusia ialah diare,

maag, sembelit, obesitas, kekurangan vitamin dan mineral, karies gigi dan

lain sebagainya.

4. Materi Prosedur

Pola makan yang seimbang dengan aktivitas harianmu serta pola makan

yang teratur merupakan salah satu upaya menjaga kesehatan sistem

pencernaan. Dengan menjaga kesehatan tubuh, kebersihan makanan, rutin

melakukan olahraga dan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi

F. Metode Pembelajaran

1. Model : Mastery Learning (Belajar Tuntas)

2. Metode : Diskusi, Eksperimen dan Tanya Jawab

3. Pendekatan : Scientific Learning (Pembelajaran Langsung)

G. Media Pembelajaran

1. Media : Gambar tentang gangguan pada sistem pencernaan

manusia

2. Alat : Papan Tulis, Spidol, Penghapus

3. Sumber :

a. Buku Pegangan Guru IPA Kelas VIII

b. Internet

c. Lembar kegiatan siswa

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

d. Kementrian pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia 2018 ,

Ilmu Pengetahuan Alam, Kelas VIII Semester 1, Jakarta: Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu

Guru Siswa

Pendahuluan Orientasi (orientation)

Guru Memberikan salam

dan mengucap basmallah

untuk memulai

pembelajaran.

Guru Memeriksa kehadiran

siswa sebagai sikap

disiplin.

Guru mengkondisikan kelas

sebelum memulai

pembelajaran

Apersepsi

Sebelum memulai materi

pelajaran, guru bertanya

kepada siswa “ Apakah

kalian pernah merasakan

diare? Kira-kira apa yang

Siswa menjawab

salam guru dan

mengucapkan

basmallah untuk

memulai

pembelajaran.

Siswa

memberitahukan

kehadirannya

kepada guru.

Siswa

menyiapkan diri

untuk memulai

pembelajaran

Siswa menjawab

pertanyaan sesuai

dengan

10

Menit

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

kalian rasakan jika terkena

penyakit diare?”

Motivasi

Memberikan gambaran

tentang manfaat

mempelajari pelajaran

yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-

hari.

Menyampaikan tujuan

pembelajaran pada

pertemuan yang

berlangsung

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi

pelajaran yang akan

dibahas pada pertemuan

yang berlangsung

pengetahuannya

Siswa

mendengarkan

dengan baik apa

yang di

sampaikan oleh

guru

Siswa

mendengarkan

apa yang di

sampaikan oleh

guru

Siswa

mendengarkan

apa yang di

sampaikan oleh

guru

Kegiatan Inti

Sintak Model

Pembelajaran

Mastery

Learning

Kegiatan Pembelajaran Waktu

Guru Siswa

Stimulation PENYAJIAN (Persentation) 70

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

Siswa diberi motivasi atau

rangsangan untuk memusatkan

perhatian pada topik materi

gangguan pada system

pencernaan manusia dengan

cara :

Melihat

Menayangkan gambar

tentang gangguan-gangguan

yang terjadi pada system

pencernaan manusia seperti

(diare, obesitas, konstipasi,

maag, hepatitis, dan lain-

lain).

Mengamati

Pemberian contoh-contoh

gambar gangguan pada

system pencernaan manusia

yang terbuat dari barang

bekas seperti, styroform,

gambar tentang gangguan

system pencernaan, triplek

dan kardus).

Mendengar

Pemberian materi tentang

gangguan pada system

pencernaan manusia

Menyimak

Siswa melihat

gambar yang

ditampilkan

guru.

Siswa

memperhatikan

gambar yang

diberikan oleh

guru.

Siswa

mendengarkan

materi yang

disampaikan

oleh guru

Siswa

menyimak

materi

penjelasan yang

disampaikan

oleh guru

Menit

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Penjelasan pengantar

kegiatan secara garis

besar/global tentang materi

pelajaran mengenai materi :

gangguan pada system

pencernaan manusia

(penyebab, gejala dan

cara mengatasinya)

untuk melatih rasa syukur,

kesungguhan dan

kedisiplinan, ketelitian,

mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

LATIHAN TERSTRUKTUR

(structured practice)

Guru memberikan kesempatan

pada siswa untuk

mengidentifikasi sebanyak

mungkin pertanyaan yang

berkaitan dengan gambar yang

disajikan dan akan dijawab

melalui kegiatan belajar.

Guru Menjawab

Pertanyaan dari Siwa

tentang materi gangguan

pada system pencernaan

manusia, apa saja yang

terjadi jika seseorang

Siswa bertanya

masalah –

masalah yang

masih membuat

siswa/siswi

bingung.

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

terkena penyakit obesitas

dan bagaimana cara

mengatasinya.

Data

collection

(pengumpulan

data)

KEGIATAN LITERASI

siswa mengumpulkan informasi

yang relevan untuk menjawab

pertanyan yang telah

diidentifikasi melalui kegiatan:

Mengamati

obyek/kejadian

Mengamati dengan

seksama materi gangguan

pada system pencernaan

manusia yang sedang

dipelajari dalam bentuk

gambar dan mencoba

menginterpretasikannya.

Wawancara/tanya jawab

dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan

berkaitan dengan materi

gangguan pada system

pencernaan manusia

(penyebab, gejala dan

cara mengatasinya), yang

telah disusun dalam daftar

pertanyaan kepada guru.

LATIHAN TERBIMBING

Siswa

mengamati

objek/kejadian

yang diberikan

oleh guru

Siswa

mengajukan

pertanyaan

kepada guru

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

(guided practice)

Siswa dibentuk dalam beberapa

kelompok untuk:

Mendiskusikan

Guru menjelaskan apa saja

gejala yang di alami jika

terjadi penyakit diare,

sembelit dan lain-lain.

LATIHAN MANDIRI

(independencepractice)

Mendengarkan siswa

Mempresentasikan ulang

materi

Setelah itu, guru

mempersilahkan siswa

untuk menjelaskan kembali

gangguan pada system

pencernaan dengan melihat

gambar yang sudah di bawa

oleh guru.

Kemudian guru

memberikan posstest

kepada siswa dengan

beberapa pertanyaan

mengenai sistem

pencernaan.

Siswa mencatat

informasi yang

telah diberikan

oleh guru

Perwakilan

dari siswa

menjelaskan

kembali

mengenai

gangguan yang

terjadi pada

sistem

pencernaan

dan siswa

lainnya satu

mendengarkan

penjelasan dari

temannya.

Siswa

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

mengerjakan

soal posttest

yang di

berikan oleh

guru.

Penutup Mengajak siswa

bersama-sama

mereview hasil materi

pembelajaran yang

sudah dibahas

Memberikan

penghargaan (berupa

pujian dan penghargaan

lain yang relevan)

kepada siswa yang aktif

dalam belajar

Menutup pelajaran

dengan bacaan

hamdallah,

mengucapkan salam

dan berdo‟a

Siswa secara

bersama-sama

menyimpulkan

pembelajaran.

Siswa

mengucapkan

hamdallah dan

berdoa untuk

mengakhiri

kegiatan

pembelajaran.

10

Menit

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

I. Penilaian Pemahaman Konsep

1. Bentuk Instrumen dan jenis/ teknik penilaian

Penilaian Pemahaman Konsep pada ranah Kognitif (Posstest)

Tes tertulis berupa soal obyektif

2. Lisan dan Tanya jawab

3. Penugasan

Muaro Jambi, Agustus 2019

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti

Susi, S.Pd Descha Vina Sari

NIP. 196910192003122005 TB. 150939

Kepala Sekolah

SMPN 1 MUARO JAMBI

Syahnuar, S.Pd

NIP. 196206081986021001

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Eksperimen)

Nama Sekolah : SMPN 1 MUARO JAMBI

Mata Pelajaran : IPA (Biologi)

Kelas/Semester :VIII.A / Ganjil

Tahun Pelajaran : 2019/2020

Materi Pokok : Sistem Pencernaan Pada Manusia

Materi Sub Pokok : Upaya untuk mengatasi atau

menanggulangi gangguan pada Sistem

Pencernaan

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (Pertemuan 4)

Jumlah Pertemuan : 4 x Pertemuan

A. Kompetensi Inti

KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.5.10 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami

gangguan yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta

upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan

C. Indikator Pembelajaran

1. Menjelaskan bagaimana upaya dalam mengatasi dan mencegah

gangguan pada sistem pencernaan manusia

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran tentang sistem pencernaan manusia siswa di

harapkan dapat:

1. Siswa dapat menjelaskan dan mengidentifikasi bagaimana cara

mengatasi gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan manusia.

E. Materi Pembelajaran

1. Materi Fakta:

Banyak orang kadang-kadang merasakan mulas dan gangguan

pencernaan, terutama setelah makan besar atau banyak. Tetapi sebagian

orang mendapatkan masalah pencernaan lebih sering daripada orang

kebanyakan. Dengan mengkonsumsi makanan yang berserat,

berolahraga secara teratur dan menghindari stress, dan menjaga

kesehatan tubuh.

2. Materi Konsep:

Cara mengatasi penyakit obesitas adalah dengan mengubah gaya

hidup, hindari konsumsi alcohol, berolahraga secara teratur dan

melakukan diet dengan resep dokter

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Cara mencegah penyakit karies gigi adalah dengan menggunakan

pasta berflouride, menggosok gigi, dan banyak minum air putih.

Cara mencegah penyakit maag (gastritis) dengan mengkonsumsi obat

maag seperti antasida, mengatur pola makan dan istirahat yang cukup

Penyakit hepatitis dapat di atasi dengan periksa ke dokter, tes fungsi

hati, tes antibody virus dan biopsi hati.

Penyakit Diare dapat di atasi dengan pemberian cairan, pemberian

obat-obatan, menjaga kebersihan makanan, dan tidak sembarangan

mengkonsumsi makanan

Konstipasi dapat di cegah dengan tidak jajan sembarang tempat,

hindari makanan yang banyak mengandung lemak dan gulanya tinggi,

berolahraga, dan mengkonsumsi buah dan sayuran

3. Materi Prinsip

Banyak faktor penyebab gangguan pada sistem pencernaan antara lain

pola makanan yang salah, infeksi bakteri, dan karena adanya kelainan

pada alat pencernaan makanan. Sehingga jika terjadi gangguan pada

pencernaan kita sebaiknya segera di atasi dan di cegah agar tidak

semakin parah.

4. Materi Prosedur

Untuk menghindari masalah gangguan pada pencernaan. Pola makan

yang seimbang dengan aktivitas harianmu serta pola makan yang teratur

merupakan salah satu upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan.

Dengan menjaga kesehatan tubuh, kebersihan makanan, rutin melakukan

olahraga dan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi dan masih

banyak yang lainnya.

F. Metode Pembelajaran

1. Model : Mastery Learning (Belajar Tuntas)

2. Metode : Diskusi, Eksperimen dan Tanya Jawab

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

3. Pendekatan : Scientific Learning (Pembelajaran Langsung)

G. Media Pembelajaran

1. Media : Gambar tentang gangguan pada sistem pencernaan

manusia

2. Alat : Papan Tulis, Spidol, Penghapus

3. Sumber :

a. Buku Pegangan Guru IPA Kelas VIII

b. Internet

c. Lembar kegiatan siswa

d. Kementrian pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia 2018 ,

Ilmu Pengetahuan Alam, Kelas VIII Semester 1, Jakarta: Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu

Guru Siswa

Pendahuluan Orientasi (orientation)

Guru Memberikan

salam dan mengucap

basmallah untuk

memulai pembelajaran.

Guru Memeriksa

kehadiran siswa sebagai

sikap disiplin.

Siswa

menjawab

salam guru

dan

mengucapka

n basmallah

untuk

memulai

pembelajara

n.

10 Menit

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Guru mengkondisikan

kelas sebelum memulai

pembelajaran

Apersepsi

Sebelum memulai

materi pelajaran, guru

bertanya kepada siswa

“ Apa yang kalian

lakukan jika kalian

terkena Diare? “

Motivasi

Memberikan

gambaran tentang

manfaat mempelajari

pelajaran yang akan

dipelajari dalam

kehidupan sehari-hari.

Menyampaikan tujuan

pembelajaran pada

pertemuan yang

berlangsung

Pemberian Acuan

Memberitahukan

materi pelajaran yang

akan dibahas pada

pertemuan yang

Siswa

memberitahu

kan

kehadirannya

kepada guru.

Siswa

menyiapkan

diri untuk

memulai

pembelajara

n

Siswa

menjawab

pertanyaan

sesuai

dengan

pengetahuan

nya

Siswa

mendengarka

n dengan

baik apa

yang di

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

berlangsung

sampaikan

oleh guru

Siswa

mendengarka

n apa yang di

sampaikan

oleh guru

Siswa

mendengarka

n apa yang di

sampaikan

oleh guru

Kegiatan Inti

Sintak Model

Pembelajara

n

Mastery

Learning

Kegiatan Pembelajaran Waktu

Guru Siswa

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

PENYAJIAN

(Persentation)

Siswa diberi motivasi atau

rangsangan untuk

memusatkan perhatian pada

topik materi upaya untuk

mengatasi dan

70 Menit

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

menanggulangi gangguan

pada sistem pencernaan

manusia dengan cara :

Melihat

Menayangkan gambar

tentang gangguan-

gangguan yang terjadi

pada system pencernaan

manusia seperti (diare,

obesitas, konstipasi,

maag, hepatitis, dan lain-

lain).

Mengamati

Pemberian contoh-contoh

gambar upaya untuk

mengatasi dan

menanggulangi gangguan

pada sistem pencernaan

manusia yang terbuat dari

barang bekas seperti,

styroform, gambar

tentang gangguan sistem

pencernaan, triplek dan

kardus).

Mendengar

Pemberian materi

tentang upaya

untuk mengatasi dan

menanggulangi

Siswa

melihat

gambar

yang

ditampilka

n guru.

Siswa

memperha

tikan

gambar

yang

diberikan

oleh guru.

Siswa

mendenga

rkan

materi

yang

disampaik

an oleh

guru

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

gangguan pada

sistem pencernaan

manusia

Menyimak

Penjelasan pengantar

kegiatan secara garis

besar/global tentang

materi pelajaran

mengenai materi:

upaya untuk

mengatasi dan

menanggulangi

gangguan pada sistem

pencernaan manusia

untuk melatih rasa syukur,

kesungguhan dan

kedisiplinan, ketelitian,

mencari informasi.

Siswa

menyimak

materi

penjelasan

yang

disampaik

an oleh

guru

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

LATIHAN

TERSTRUKTUR

(structured practice)

Guru memberikan

kesempatan pada siswa

untuk mengidentifikasi

sebanyak mungkin

pertanyaan yang berkaitan

dengan gambar yang

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

disajikan dan akan dijawab

melalui kegiatan belajar.

Guru Menjawab

Pertanyaan dari Siwa

tentang materi upaya

untuk mengatasi dan

menanggulangi gangguan

pada sistem pencernaan

manusiaseperti penyakit

obesitas, diare, maag,

konstipasi dan hepatitis.

Siswa

bertanya

masalah –

masalah

yang

masih

membuat

siswa/siswi

bingung.

Data

collection

(pengumpulan

data)

KEGIATAN LITERASI

siswa mengumpulkan

informasi yang relevan untuk

menjawab pertanyan yang

telah diidentifikasi melalui

kegiatan:

Mengamati

obyek/kejadian

Mengamati dengan

seksama materi upaya

untuk mengatasi dan

menanggulangi

gangguan pada sistem

pencernaan manusia

yang sedang dipelajari

dalam bentuk gambar

dan mencoba

menginterpretasikannya.

Siswa

mengamati

objek/keja

dian yang

diberikan

oleh guru

Siswa

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Wawancara/tanya

jawab dengan nara

sumber

Mengajukan pertanyaan

berkaitan dengan materi

upaya untuk mengatasi

dan menanggulangi

gangguan pada sistem

pencernaan manusia

yang telah disusun dalam

daftar pertanyaan kepada

guru.

LATIHAN TERBIMBING

(guided practice)

Siswa dibentuk dalam

beberapa kelompok untuk:

Mendiskusikan

Guru menjelaskan

bagaimana cara untuk

mengatasi gangguan

yang terjadi pada sistem

pencernaan manusia.

Guru menunjukkan

gambar dari beberapa

gangguan pada sistem

pencernaan manusia

dengan media gambar

dan menjelaskan apa saja

cara untuk mencegah dan

mengatasi gangguan

mengajuka

n

pertanyaan

kepada

guru

Siswa

mencatat

informasi

yang telah

diberikan

oleh guru

Siswa

memperhat

ikan dan

menyimak

apa yang

di

perlihatkan

oleh guru.

Siswa

mengerja

kan soal

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

yang terjadi pada sistem

pencernaan.

LATIHAN MANDIRI

(independence practice)

Mendengarkan siswa

Mempresentasikan

ulang materi

Kemudian guru

memberikan posstest

kepada siswa dengan

beberapa pertanyaan

mengenai gangguan

pada sistem

pencernaan.

Guru membagikan

soal tes dan ulangan

harian tentang system

pencernaan manusia

kepada siswa berupa

soal pilihan ganda.

Setelah waktu yang di

tentukan telah usai,

guru menghimbau

kepada siswa untuk

mengumpulkan tes

pemahaman konsep

siswa.

posttest

yag di

berikan

kepada

siswa

satu-

persatu

secara

menyendi

ri.

Siswa

mengerja

kan soal

tes dan

ulangan

harian

yang di

berikan

guru.

Siswa

mengump

ulkan

hasil

jawaban

yang

telah di

kerjakan

kepada

guru.

Penutup Mengajak siswa Siswa 10 Menit

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

bersama-sama

menyimpulkan materi

pembelajaran yang

sudah dibahas oleh

guru.

Guru memberikan

motivasi kepada

peserta didik untuk

membiasakan

membaca materi

tentang materi yang

akan di pelajari.

Menutup pelajaran

bersama siswa

dengan bacaan

hamdallah,

mengucapkan salam

dan berdo‟a.

secara

bersama-

sama

menyimpu

lkan

pembelaja

ran.

Siswa

mengucap

kan

hamdallah

(Alhamdul

illah)

secara

bersama-

sama dan

berdo‟a

untuk

mengakhiri

kegiatan

pembelajar

an.

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

I. Penilaian Pemahaman Konsep

1. Bentuk Instrumen dan jenis/ teknik penilaian

Penilaian Pemahaman Konsep pada ranah Kognitif (Posstest)

Tes tertulis berupa soal obyektif

2. Lisan dan Tanya jawab

3. Penugasan

Muaro Jambi, Agustus 2019

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti

Susi, S.Pd Descha Vina Sari

NIP. 196910192003122005 TB. 150939

Kepala Sekolah

SMPN 1 MUARO JAMBI

Syahnuar, S.Pd

NIP. 196206081986021001

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Lampiran 2. RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Kontrol)

Nama Sekolah : SMPN 1 MUARO JAMBI

Mata Pelajaran : IPA (Biologi)

Kelas/Semester :VIII.B / Ganjil

Tahun Pelajaran : 2019/2020

Materi Pokok : Sistem Pencernaan Pada Manusia

Materi Sub Pokok : Nutrisi

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (Pertemuan 1)

Jumlah Pertemuan : 4 x Pertemuan

A. Kompetensi Inti

KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan

yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan

sistem pencernaan

C. Indikator Pembelajaran

3.5.11 Menjelaskan pengertian Energi dan Nutrisi

3.5.12 Menyebutkan jenis-jenis nutrisi dan fungsi dari jenis-jenis nutrisi

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran tentang sistem pencernaan manusia siswa di

harapkan dapat:

1. Setelah mempelajari literature siswa dapat menjelaskan pengertian energi

dan Nutrisi

2. Siswa juga dapat mengidentifikasi jenis-jenis nutrisi dan fungsi setiap jenis

nutrisi.

E. Materi Pembelajaran

1. Materi Fakta

Terdapat enam jenis nutrisi dalam makanan yaitu karbohidrat, lemak,

protein, vitamin, mineral, dan air. Karbohidrat, lemak, dan protein di

butuhkan dalam jumlah banyak, sedangkan vitamin dan mineral di

butuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit.

Gambar 1. Makanan yang berfungsi sebagai sumber energy

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Sumber : Dokumen Kemdikbud

2. Materi Konsep

Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha (kerja), seperti:

berlari, berjalan, dan lain sebagainya.

Nutrisi (gizi) adalah zat dalam makanan yang di butuhkan organsime

untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan

fungsinya.

Karbohidrat ada tiga jenis yaitu gula, pati dan serat. Gula di sebut

karbohidrat sederhana ditemukan pada buah-buahan, madu dan susu. Pati

di temukan dalam kentang dan makanan yang terbuat dari biji-bijian.

Sedangkan serat di temukan pada makanan seperti roti gandum, sereal,

kacang-kacangan, buah-buahan dan sayur-sayuran.

Gambar 2. Sumber makanan yang mengandung karbohidrat

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Berdasarkan struktur kimianya, di kenal lemak jenuh dan lemak tak jenuh.

Lemak tak jenuh berbentuk cair, di temukan dalam biji-bijian. Sedangkan

lemak jenuh biasanya padat pada suhu kamar, di temukan dalam daging,

susu, keju. Lemak adalah unit penyimpanan yang baik untuk energi.

Protein yang kita makan dapat berasal dari hewan (protein hewani) antara

lain, daging, ikan, telur, susu dan keju. Dan protein nabati (yang berasal dari

tumbuhan) adalah kacang kedelai, kacang hijau dan kacang-kacang lainnya.

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Protein di butuhkan sebagai penghasil energy, untuk pertumbuhan dan

mengganti sel-sel yang rusak.

Vitamin di butuhkan dalam jumlah sedikit namun harus ada, dperlukan

untuk mengatur fungsi tubuh dan mencegah beberapa penyakit. Vitamin di

kelompokkan menjadi dua, yaitu vitamin yang karut dalam air (vitamin B

dan C), dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K).

Gambar 3. Sumber makanan yang mengandung Vitamin

Sumber : Dokumen Kemdikbud

Tubuh memerlukan 14 jenis mineral seperti posfor, sodium, besi, yodium,

dan seng. Berfungsi dalam prose pembangunan sel. Air sangat di butuhkan

oleh tubuh, yaitu sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh, pengatur suhu

tubuh, pelarut zat gizi-gizi lain dan membantu dalam proses pencernaan.

3. Materi Prinsip

Untuk mendapatkan asupan nutrisi di perlukan makanan yang baik, sehat

dan bergizi. Karena makanan yang baik, sehat dan bergizi akan dapat

membantu meningkatkan daya tahan tubuh seseorang terhadap panyakit,

menjaga kebugaran tubuh dan stabilitas emosi serta mendukung terciptanya

kehidupan yang berkualitas. Untuk mendapatkan asupan gizi yang seimbang

maka di perlukan pola makan yang benar.

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

F. Metode Pembelajaran

1. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

2. Pendekatan : Scientific Learning (Pembelajaran Langsung)

G. Media Pembelajaran

1. Media : Gambar jenis-jenis nutrisi

2. Alat : Papan Tulis, Spidol, Penghapus

3. Sumber :

a. Buku Pegangan Guru IPA Kelas VIII

b. Internet

c. Lembar kegiatan siswa

d. Kementrian pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia 2018 ,

Ilmu Pengetahuan Alam, Kelas VIII Semester 1, Jakarta: Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu

Guru Siswa

Pendahuluan Orientasi

Melakukan pembukaan

dengan salam pembuka,

memanjatkan syukur

kepada Tuhan YME dan

berdoa untuk memulai

pembelajaran

Memeriksa kehadiran

peserta didik

Menyiapkan fisik dan

psikis peserta didik

dalam mengawali

Siswa menjawab

salam guru dan

mengucapkan

basmallah untuk

memulai

pembelajaran.

Siswa

memberitahukan

kehadirannya

10

Menit

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

kegiatan pembelajaran.

Apersepsi

Sebelumnya mempelajari

materi sistem pencernaan

pada manusia, guru

memberi pertanyaan

kepada siswa, “Apakah

kalian pernah merasakan

lapar?”

Motivasi

Memberikan gambaran

tentang manfaat

mempelajari pelajaran

yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-

hari.

Menyampaikan tujuan

pembelajaran pada

pertemuan yang

berlangsung

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi

pelajaran yang akan

dibahas pada pertemuan

yang berlangsung

kepada guru.

Siswa

menyiapkan diri

untuk memulai

pembelajaran

Siswa menjawab

pertanyaan sesuai

dengan

pengetahuannya

Siswa

mendengarkan

dengan baik apa

yang di

sampaikan oleh

guru

Siswa

mendengarkan

apa yang di

sampaikan oleh

guru

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Siswa

mendengarkan

apa yang di

sampaikan oleh

guru

Kegiatan Inti

Sintak Model

Pembelajaran

Konvensional

(Metode

Ceramah dan

Diskusi)

Kegiatan Pembelajaran Waktu

Guru Siswa

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

Mengamati

Peserta didik diberi

motivasi atau rangsangan

untuk memusatkan

perhatian pada topik

materi Nutrisi dengan

cara mengamati gambar

yang ditayangkan oleh

guru

Peserta didik

memperhatikan dan

menganalisa gambar yang

Siswa

mendengarkan

materi yang di

jelaskan oleh

guru.

Siswa

memperhatikan

gambar yang

diberikan oleh

70

Menit

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

sedang diamati

Menanya

Guru memberikan

kesempatan kepada

peserta didik untuk

bertanya tentang materi

Nutrisi maupun hal yang

belum dipahami lainnya

berdasarkan gambar yang

telah diamati

Mengeksplor

Guru mengintruksikan

kepada peserta didik

untuk membaca dan

memahami sekilas pokok-

pokok point penting pada

buku pegangan peserta

didik mengenai materi

tentang:

Pengertian Energi

dan kebutuhan

energy pada manusia

Pengertian nutrisi

dan jenis-jenis nutrisi

Peserta didik diminta

untuk mendengarkan

penjelasan guru mengenai

materi dan gambar yang

ditayangkan oeh guru

Guru menjelaskan gambar

dan materi tentang:

guru.

Siswa

mendengarkan

materi yang

disampaikan

oleh guru

Siswa

menyimak

materi

penjelasan yang

disampaikan

oleh guru

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Pengertian Energi dan

kebutuhan energy pada

manusia

Pengertian nutrisi dan

jenis-jenis nutrisi

Mengkomunikasikan

Peserta didik lain

menyimak dan

memberikan tanggapan

terkait materi Nutrisi

untuk melatih rasa

syukur, kesungguhan dan

kedisiplinan, ketelitian,

mencari informasi.

Siswa

menyimak

materi

penjelasan yang

disampaikan

oleh guru

Penutup Mengajak siswa

bersama-sama

mereview hasil materi

pembelajaran yang

sudah dibahas

Memberikan

penghargaan (berupa

pujian dan penghargaan

lain yang relevan)

kepada siswa yang

aktif dalam belajar

Menutup pelajaran

dengan bacaan

hamdallah,

mengucapkan salam

dan berdo‟a

Siswa secara

bersama-sama

menyimpulkan

pembelajaran.

Siswa

mengucapkan

hamdallah dan

berdoa untuk

mengakhiri

kegiatan

pembelajaran.

10

Menit

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

I. Penilaian Pemahaman Konsep

1. Bentuk Instrumen dan jenis/ teknik penilaian

Penilaian Pemahaman Konsep pada ranah Kognitif (Posstest)

Tes tertulis berupa soal obyektif

2. Lisan dan Tanya jawab

3. Penugasan

Muaro Jambi, Agustus 2019

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti

Susi, S.Pd Descha Vina Sari

NIP. 196910192003122005 TB. 150939

Kepala Sekolah

SMPN 1 MUARO JAMBI

Syahnuar, S.Pd

NIP. 196206081986021001

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Kontrol)

Nama Sekolah : SMPN 1 MUARO JAMBI

Mata Pelajaran : IPA (Biologi)

Kelas/Semester :VIII.B / Ganjil

Tahun Pelajaran : 2019/2020

Materi Pokok : Sistem Pencernaan Pada Manusia

Materi Sub Pokok : Struktur dan Fungsi Sistem Pencernaan

Makanan pada Manusia

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (Pertemuan 2)

Jumlah Pertemuan : 4 x Pertemuan

A. Kompetensi Inti

KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan

yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan

sistem pencernaan

C. Indikator Pembelajaran

3.5.13 Menjelaskan sistem pencernaan pada manusia

3.5.14 Mengidentifikasi bagian dari sistem pencernaan pada manusia

3.5.15 Mengidentifikasi manfaat pada sistem pencernaan pada manusia

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran tentang sistem pencernaan manusia siswa di

harapkan dapat:

1. Setelah mempelajari literature siswa dapat menjelaskan pengertian sistem

pencernaan pada manusia

2. Siswa juga dapat mengidentifikasi bagian dari sistem pencernaan pada

manusia

3. Siswa juga dapat mengidentifikasi manfaat pada sistem pencernaan

manusia

E. Materi Pembelajaran

1. Materi Fakta:

Gravitasi tidak mempengaruhi sistem pencernaan Anda

Panjang seluruh sistem pencernaan adalah sekitar 30 meter

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Manusia mengeluarkan 1 liter liur per hari

Perut orang dewasa bisa menampung 4 liter makanan

Gambar 4: Mengkonsumsi makanan

Sumber: Dokumen Kemendikbud

2. Materi Konsep:

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah

makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang

dibutuhkan oleh tubuh

Proses pencernaan secara mekanik yaitu proses perubahan makanan

dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus

Proses pencernaan secara kimiawi Yaitu proses perubahan makanan

dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan

menggunakan enzim.

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

3. Materi Prinsip

Proses pencernaan pada manusisa teragi kedalam 5 bagian yaitu Proses

Pencernaan Injesti, Proses Pencernaan Mekanik, Proses Pencernaan

Kimiawi, Proses Penyerapan dan Proses Penyingkiran/Pembuangan.

Gambar 5: Sistem Pencernaan pada Manusia

Sumber : Dream design, 2012

Gambar 6: Skema Sistem pencernaan pada manusia

Sumber : Pustekkom, 2006

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Gambar 7: Struktur pencernaan pada manusia

Sumber : Kemdikbud

4. Materi Prosedur

Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ

berturut-turut dimulai dari mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus),

lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus.

Gambar 8: Rongga mulut

Sumber : Pustekkom, 2008

Gambar 9: Lambung

Sumber : Pustekkom Depdiknas, 2008

Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Gambar 10: stuktur anatomi usus halus

Sumber : Wikimedia, 2013

F. Metode Pembelajaran

1. . Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

2. Pendekatan : Scientific Learning (Pembelajaran Langsung)

G. Media Pembelajaran

1. Media : Gambar tentang organ pencernaan tambahan dan organ

pencernaan utama

2. Alat : Papan Tulis, Spidol, Penghapus

3. Sumber :

a. Buku Pegangan Guru IPA Kelas VIII

b. Internet

c. Lembar kegiatan siswa

d. Kementrian pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia 2018 ,

Ilmu Pengetahuan Alam, Kelas VIII Semester 1, Jakarta: Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu

Guru Siswa

Pendahuluan Orientasi

Melakukan pembukaan

Siswa menjawab

10 Menit

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

dengan salam pembuka,

memanjatkan syukur

kepada Tuhan YME dan

berdoa untuk memulai

pembelajaran

Memeriksa kehadiran

peserta didik

Menyiapkan fisik dan

psikis peserta didik

dalam mengawali

kegiatan pembelajaran.

Apersepsi

Sebelumnya mempelajari

materi sistem pencernaan

pada manusia, guru

memberi pertanyaan

kepada siswa, “Apakah

kalian tahu bagaimana

proses maskanan masuk

ke dalam pencernaan?

Apakah ketika makanan

masuk ke mulut di bantu

oleh kelenjar ludah?”

Motivasi

Memberikan gambaran

tentang manfaat

mempelajari pelajaran

yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-

hari.

Menyampaikan tujuan

salam guru dan

mengucapkan

basmallah untuk

memulai

pembelajaran.

Siswa

memberitahukan

kehadirannya

kepada guru.

Siswa

menyiapkan diri

untuk memulai

pembelajaran

Siswa menjawab

pertanyaan sesuai

dengan

pengetahuannya

Siswa

mendengarkan

dengan baik apa

Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

pembelajaran pada

pertemuan yang

berlangsung

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi

pelajaran yang akan

dibahas pada pertemuan

yang berlangsung

yang di

sampaikan oleh

guru

Siswa

mendengarkan

apa yang di

sampaikan oleh

guru

Siswa

mendengarkan

apa yang di

sampaikan oleh

guru

Kegiatan Inti

Sintak Model

Pembelajaran

Konvensional

(Metode

Ceramah dan

Diskusi)

Kegiatan Pembelajaran Waktu

Guru Siswa

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

Mengamati

Peserta didik diberi

motivasi atau rangsangan

untuk memusatkan

perhatian pada topik

materi Struktur dan

Siswa

mendengarkan

materi yang di

jelaskan oleh

guru.

70 Menit

Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Fungsi sistem organ

pencernaan pada

manusia dengan cara

mengamati gambar yang

ditayangkan oleh guru

Peserta didik

memperhatikan dan

menganalisa gambar yang

sedang diamati

Menanya

Guru memberikan

kesempatan kepada

peserta didik untuk

bertanya tentang materi

Struktur dan Fungsi

sistem organ pencernaan

pada manusia maupun

hal yang belum dipahami

lainnya berdasarkan

gambar yang telah

diamati

Mengeksplor

Guru mengintruksikan

kepada peserta didik

untuk membaca dan

memahami sekilas

pokok-pokok point

penting pada buku

pegangan peserta didik

mengenai materi tentang:

Organ pencernaan utama

Siswa

memperhatikan

gambar yang

diberikan oleh

guru.

Siswa

mendengarkan

materi yang

disampaikan

oleh guru

Siswa

menyimak

materi

penjelasan yang

disampaikan

oleh guru

Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

dan fungsinya

Organ pencernaan

tambahan dan fungsinya

Peserta didik diminta

untuk mendengarkan

penjelasan guru mengenai

materi dan gambar yang

ditayangkan oeh guru

Guru menjelaskan

gambar dan materi

tentang:

Organ pencernaan

utama dan fungsinya

Organ pencernaan

tambahan dan

fungsinya

Mengkomunikasikan

Peserta didik lain

menyimak dan

memberikan tanggapan

terkait materi Struktur

dan Fungsi sistem organ

pencernaan pada

manusia

untuk melatih rasa

syukur, kesungguhan dan

kedisiplinan, ketelitian,

mencari informasi.

Siswa

menyimak

materi

penjelasan yang

disampaikan

oleh guru

Penutup Mengajak siswa

bersama-sama

mereview hasil materi

Siswa secara

bersama-sama

menyimpulkan

10 Menit

Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

pembelajaran yang

sudah dibahas

Memberikan

penghargaan (berupa

pujian dan

penghargaan lain yang

relevan) kepada siswa

yang aktif dalam

belajar

Menutup pelajaran

dengan bacaan

hamdallah,

mengucapkan salam

dan berdo‟a

pembelajaran.

Siswa

mengucapkan

hamdallah dan

berdoa untuk

mengakhiri

kegiatan

pembelajaran.

Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

I. Penilaian Pemahaman Konsep

1. Bentuk Instrumen dan jenis/ teknik penilaian

Penilaian Pemahaman Konsep pada ranah Kognitif (Posstest)

Tes tertulis berupa soal obyektif

2. Lisan dan Tanya jawab

3. Penugasan

Muaro Jambi, Agustus 2019

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti

Susi, S.Pd Descha Vina Sari

NIP. 196910192003122005 TB. 150939

Kepala Sekolah

SMPN 1 MUARO JAMBI

Syahnuar, S.Pd

NIP. 196206081986021001

Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Kontrol)

Nama Sekolah : SMPN 1 MUARO JAMBI

Mata Pelajaran : IPA (Biologi)

Kelas/Semester :VIII.B / Ganjil

Tahun Pelajaran : 2019/2020

Materi Pokok : Sistem Pencernaan Pada Manusia

Materi Sub Pokok : Gangguan pada Sistem Pencernaan

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (Pertemuan 3)

Jumlah Pertemuan : 4 x Pertemuan

A. Kompetensi Inti

KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan

yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan

sistem pencernaan

C. Indikator Pembelajaran

3.5.16 Menjelaskan apa saja gangguan pada sistem pencernaan manusia

3.5.17 Mengidentifikasi penyebab, gejala yang terjadi pada gangguan sistem

pencernaan

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran tentang sistem pencernaan manusia siswa di

harapkan dapat:

1. Setelah mempelajari literature siswa dapat menjelaskan apa saja gangguan

yang terjadi pada sistem pencernaan

2. Siswa juga dapat mengidentifikasi penyebab, gejala penyakit yang terjadi

pada sistem pencernaan manusia

E. Materi Pembelajaran

1. Materi Fakta:

Gangguan Pencernaan adalah berbagai jenis masalah yang terjadi pada

sistem pencernaan tubuh, mulai dari mulut hingga anus. Gangguan sistem

pencernaan manusia dapat di alami oleh siapa saja. Mulai dari bayi sampai

dengan orang yang sudah berumur lanjut. Penyebab gangguan sistem

pencernaan manusia bisa beraneka ragam. Mulai dari adanya infeksi oleh

bakteri dalam sistem pencernaan, atau terdapat bagian sistem pencernaan

yang terluka.

Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

2. Materi Konsep:

Obesitas (kegemukan) adalah suatu kondisi tubuh yang memilki kandungan

lemak berlebih, sehingga menimbulkan efek negatif pada kesehatan.

Penyebab obesitas karena mengkonsumsi kalori secara berlebihan

Karies gigi adalah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi hingga

menjadi berlubang. Cara mengatasinya ialah dengan menjaga kebersihan gigi.

Maag (Gastritis) ialah gejala penyakit yang mneyerang lambung di

karenakan terjadi luka pada lambung.

Hepatitis atau biasa juga di sebut dengan penyakit hati atau penyakit kuning

yang di sebabkan oleh virus. Cara mengatasinya ialah tes fungsi hati dan

periksa ke dokter.

Diare yang biasa di alami secara umum di masyarakat. Di sebabkan karena

tidak menjaga kebersihan lingkungan dan makanan, menyebabkan perut

kembang, mual., muntah dan peningkatan jumlah tinja tiap kali buang air

besar.

Konstipasi (sembelit) atau susah buang air besar di karenakan kurang

mengkonsumsi serat seperti sayur dan buah-buahan. Dengan gejala

pengerasan pada tinja (feses) ketika ingin buang air besar

Gejala kekurangan vitamin dan gejala kekurangan mineral yang juga dapat

menyebabkan gangguan pada tubuh manusia.

Gambar 11: Gangguan pada sistem pencernaan manusia pada penyakit maag

Sumber : Kemdikbud

Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

3. Materi Prinsip

Pintu atau jalan masuknya zat dari luar dengan bebas ternayat akan

menimbulkan banyak gangguan atau penyakit pada sistem pencernaan.

Beberpaa penyakit yang menyerang sistem pencernaan manusia ialah diare,

maag, sembelit, obesitas, kekurangan vitamin dan mineral, karies gigi dan

lain sebagainya.

4. Materi Prosedur

Pola makan yang seimbang dengan aktivitas harianmu serta pola makan

yang teratur merupakan salah satu upaya menjaga kesehatan sistem

pencernaan. Dengan menjaga kesehatan tubuh, kebersihan makanan, rutin

melakukan olahraga dan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi

F. Metode Pembelajaran

1. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

2. Pendekatan : Scientific Learning (Pembelajaran Langsung)

G. Media Pembelajaran

1. Media : Gambar tentang gangguan pada sistem pencernaan

manusia

2. Alat : Papan Tulis, Spidol, Penghapus

3. Sumber :

a. Buku Pegangan Guru IPA Kelas VIII

b. Internet

c. Lembar kegiatan siswa

d. Kementrian pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia 2018 ,

Ilmu Pengetahuan Alam, Kelas VIII Semester 1, Jakarta: Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu

Guru Siswa

Pendahuluan Orientasi

Melakukan pembukaan

dengan salam pembuka,

memanjatkan syukur

kepada Tuhan YME dan

berdoa untuk memulai

pembelajaran

Memeriksa kehadiran

peserta didik

Menyiapkan fisik dan

psikis peserta didik

dalam mengawali

kegiatan pembelajaran.

Apersepsi

Sebelumnya mempelajari

materi sistem pencernaan

pada manusia, guru

memberi pertanyaan kepada

siswa, “Apakah kalian

pernah merasakan sakit

perut dan diare?”

Motivasi

Memberikan gambaran

tentang manfaat

mempelajari pelajaran

yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-

Siswa menjawab

salam guru dan

mengucapkan

basmallah untuk

memulai

pembelajaran.

Siswa

memberitahukan

kehadirannya

kepada guru.

Siswa

menyiapkan diri

untuk memulai

pembelajaran

Siswa menjawab

pertanyaan sesuai

dengan

pengetahuannya

10 Menit

Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

hari.

Menyampaikan tujuan

pembelajaran pada

pertemuan yang

berlangsung

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi

pelajaran yang akan

dibahas pada pertemuan

yang berlangsung

Siswa

mendengarkan

dengan baik apa

yang di

sampaikan oleh

guru

Siswa

mendengarkan

apa yang di

sampaikan oleh

guru

Siswa

mendengarkan

apa yang di

sampaikan oleh

guru

Kegiatan Inti

Sintak Model

Pembelajaran

Konvensional

(Metode

Ceramah dan

Kegiatan Pembelajaran Waktu

Guru Siswa

Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Diskusi)

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

Mengamati

Peserta didik diberi

motivasi atau rangsangan

untuk memusatkan

perhatian pada topik

materi gangguan pada

sistem pencernaan

dengan cara mengamati

gambar yang ditayangkan

oleh guru

Peserta didik

memperhatikan dan

menganalisa gambar

mengenai gangguan yang

terjadi pada sistem

pencernaan manusia

seperti obesitas, diare,

konstipasi, maag dan

lain-lain yang sedang

diamati

Menanya

Guru memberikan

kesempatan kepada

peserta didik untuk

bertanya tentang materi

gangguan pada sistem

pencernaan maupun hal

yang belum dipahami

lainnya berdasarkan

gambar yang telah

Siswa

mendengarkan

materi yang di

jelaskan oleh

guru.

Siswa

memperhatikan

gambar yang

diberikan oleh

guru.

Siswa

mendengarkan

materi yang

disampaikan

oleh guru

Siswa

menyimak

materi

penjelasan yang

disampaikan

oleh guru

70 Menit

Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

diamati

Mengeksplor

Guru mengintruksikan

kepada peserta didik

untuk membaca dan

memahami sekilas

pokok-pokok point

penting pada buku

pegangan peserta didik

mengenai materi

gangguan pada sistem

pencernaan

Peserta didik diminta

untuk mendengarkan

penjelasan guru mengenai

materi dan gambar yang

ditayangkan oeh guru

Guru menjelaskan

gambar dan gangguan

pada sistem pencernaan

Mengkomunikasikan

Peserta didik lain

menyimak dan

memberikan tanggapan

terkait materi gangguan

pada sistem pencernaan

untuk melatih rasa

syukur, kesungguhan dan

kedisiplinan, ketelitian,

mencari informasi.

Siswa

menyimak

materi

penjelasan yang

disampaikan

oleh guru

Penutup Mengajak siswa Siswa secara 10 Menit

Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

bersama-sama

mereview hasil materi

pembelajaran yang

sudah dibahas

Memberikan

penghargaan (berupa

pujian dan

penghargaan lain yang

relevan) kepada siswa

yang aktif dalam

belajar

Menutup pelajaran

dengan bacaan

hamdallah,

mengucapkan salam

dan berdo‟a

bersama-sama

menyimpulkan

pembelajaran.

Siswa

mengucapkan

hamdallah dan

berdoa untuk

mengakhiri

kegiatan

pembelajaran.

Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

I. Penilaian Pemahaman Konsep

1. Bentuk Instrumen dan jenis/ teknik penilaian

Penilaian Pemahaman Konsep pada ranah Kognitif (Posstest)

Tes tertulis berupa soal obyektif

2. Lisan dan Tanya jawab

3. Penugasan

Muaro Jambi, Agustus 2019

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti

Susi, S.Pd Descha Vina Sari

NIP. 196910192003122005 TB. 150939

Kepala Sekolah

SMPN 1 MUARO JAMBI

Syahnuar, S.Pd

NIP. 196206081986021001

Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Kelas Kontrol)

Nama Sekolah : SMPN 1 MUARO JAMBI

Mata Pelajaran : IPA (Biologi)

Kelas/Semester :VIII.B / Ganjil

Tahun Pelajaran : 2019/2020

Materi Pokok : Sistem Pencernaan Pada Manusia

Materi Sub Pokok : Upaya untuk mengatasi atau

menanggulangi gangguan pada Sistem

Pencernaan

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (Pertemuan 4)

Jumlah Pertemuan : 4 x Pertemuan

A. Kompetensi Inti

KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan

yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan

sistem pencernaan

C. Indikator Pembelajaran

3.5.18 Menjelaskan bagaimana upaya dalam mengatasi dan mencegah

gangguan pada sistem pencernaan manusia

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran tentang sistem pencernaan manusia siswa di

harapkan dapat:

1. Siswa dapat menjelaskan dan mengidentifikasi bagaimana cara mengatasi

gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan manusia.

E. Materi Pembelajaran

1. Materi Fakta:

Banyak orang kadang-kadang merasakan mulas dan gangguan pencernaan,

terutama setelah makan besar atau banyak. Tetapi sebagian orang

mendapatkan masalah pencernaan lebih sering daripada orang kebanyakan.

Dengan mengkonsumsi makanan yang berserat, berolahraga secara teratur

dan menghindari stress, dan menjaga kesehatan tubuh.

2. Materi Konsep:

Cara mengatasi penyakit obesitas adalah dengan mengubah gaya hidup,

hindari konsumsi alcohol, berolahraga secara teratur dan melakukan diet

dengan resep dokter

Page 152: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Cara mencegah penyakit karies gigi adalah dengan menggunakan pasta

berflouride, menggosok gigi, dan banyak minum air putih.

Cara mencegah penyakit maag (gastritis) dengan mengkonsumsi obat

maag seperti antasida, mengatur pola makan dan istirahat yang cukup

Penyakit hepatitis dapat di atasi dengan periksa ke dokter, tes fungsi hati,

tes antibody virus dan biopsi hati.

Penyakit Diare dapat di atasi dengan pemberian cairan, pemberian obat-

obatan, menjaga kebersihan makanan, dan tidak sembarangan

mengkonsumsi makanan

Konstipasi dapat di cegah dengan tidak jajan sembarang tempat, hindari

makanan yang banyak mengandung lemak dan gulanya tinggi,

berolahraga, dan mengkonsumsi buah dan sayuran

3. Materi Prinsip

Banyak faktor penyebab gangguan pada sistem pencernaan antara lain pola

makanan yang salah, infeksi bakteri, dan karena adanya kelainan pada alat

pencernaan makanan. Sehingga jika terjadi gangguan pada pencernaan kita

sebaiknya segera di atasi dan di cegah agar tidak semakin parah.

4. Materi Prosedur

Untuk menghindari masalah gangguan pada pencernaan. Pola makan yang

seimbang dengan aktivitas harianmu serta pola makan yang teratur

merupakan salah satu upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan. Dengan

menjaga kesehatan tubuh, kebersihan makanan, rutin melakukan olahraga dan

mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi dan masih banyak yang

lainnya.

F. Metode Pembelajaran

1. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

2. Pendekatan : Scientific Learning (Pembelajaran Langsung)

Page 153: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

G. Media Pembelajaran

1. Media : Gambar tentang gangguan pada sistem pencernaan

manusia

2. Alat : Papan Tulis, Spidol, Penghapus

3. Sumber :

a. Buku Pegangan Guru IPA Kelas VIII

b. Internet

c. Lembar kegiatan siswa

d. Kementrian pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia 2018 ,

Ilmu Pengetahuan Alam, Kelas VIII Semester 1, Jakarta: Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu

Guru Siswa

Pendahuluan Orientasi

Melakukan pembukaan

dengan salam pembuka,

memanjatkan syukur

kepada Tuhan YME dan

berdoa untuk memulai

pembelajaran

Memeriksa kehadiran

peserta didik

Menyiapkan fisik dan

psikis peserta didik

dalam mengawali

kegiatan pembelajaran.

Apersepsi

Sebelumnya mempelajari

Siswa menjawab

salam guru dan

mengucapkan

basmallah untuk

memulai

pembelajaran.

Siswa

memberitahukan

kehadirannya

kepada guru.

Siswa

10 Menit

Page 154: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

materi sistem pencernaan

pada manusia, guru

memberi pertanyaan kepada

siswa, “Bagaimana upaa

dalam mengatasi dan

menanggulangi penyakit

pada sistem pencernaan?”

Motivasi

Memberikan gambaran

tentang manfaat

mempelajari pelajaran

yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-

hari.

Menyampaikan tujuan

pembelajaran pada

pertemuan yang

berlangsung

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi

pelajaran yang akan

dibahas pada pertemuan

yang berlangsung

menyiapkan diri

untuk memulai

pembelajaran

Siswa menjawab

pertanyaan sesuai

dengan

pengetahuannya

Siswa

mendengarkan

dengan baik apa

yang di

sampaikan oleh

guru

Siswa

mendengarkan

apa yang di

sampaikan oleh

guru

Siswa

mendengarkan

Page 155: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

apa yang di

sampaikan oleh

guru

Kegiatan Inti

Sintak Model

Pembelajaran

Konvensional

(Metode

Ceramah dan

Diskusi)

Kegiatan Pembelajaran Waktu

Guru Siswa

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

Mengamati

Peserta didik diberi

motivasi atau rangsangan

untuk memusatkan

perhatian pada topik

materi upaya untuk

mengatasi atau

menanggulangi

gangguan pada sistem

pencernaan dengan cara

mengamati gambar yang

ditayangkan oleh guru

Peserta didik

memperhatikan dan

menganalisa gambar yang

sedang diamati

Menanya

Guru memberikan

Siswa

mendengarkan

materi yang di

jelaskan oleh

guru.

Siswa

memperhatikan

gambar yang

diberikan oleh

guru.

70 Menit

Page 156: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

kesempatan kepada

peserta didik untuk

bertanya tentang materi

upaya untuk mengatasi

atau menanggulangi

gangguan pada sistem

pencernaan maupun hal

yang belum dipahami

lainnya berdasarkan

gambar yang telah

diamati

Mengeksplor

Guru mengintruksikan

kepada peserta didik

untuk membaca dan

memahami sekilas

pokok-pokok point

penting pada buku

pegangan peserta didik

mengenai materi tentang:

upaya untuk mengatasi

atau menanggulangi

gangguan pada sistem

pencernaan Peserta didik

diminta untuk

mendengarkan penjelasan

guru mengenai materi

dan gambar yang

ditayangkan oeh guru

Guru menjelaskan

gambar dan materi

Siswa

mendengarkan

materi yang

disampaikan

oleh guru

Siswa

menyimak

materi

penjelasan yang

disampaikan

oleh guru

Page 157: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

tentang, upaya untuk

mengatasi atau

menanggulangi

gangguan pada sistem

pencernaan

Mengkomunikasikan

Peserta didik lain

menyimak dan

memberikan tanggapan

terkait materi upaya

untuk mengatasi atau

menanggulangi

gangguan pada sistem

pencernaan

untuk melatih rasa

syukur, kesungguhan dan

kedisiplinan, ketelitian,

mencari informasi.

Guru memberi soal

posttest dan ulangan

harian kepada siswa

Guru mengintruksi

kepada siswa

mengumpulkan soal

posttest dan ulangan

harian.

Siswa

menyimak

materi

penjelasan yang

disampaikan

oleh guru

Siswa

mengerjakan

soal tes dan

ulangan harian

tentang sistem

pencernaan

yang di berikan

oleh guru.

Siswa

mengumpulkan

hasil jawaban

dari soal

posttest dan

ulangan harian

yang di berikan

Page 158: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

oleh guru.

Penutup Mengajak siswa

bersama-sama

mereview hasil materi

pembelajaran yang

sudah dibahas

Memberikan

penghargaan (berupa

pujian dan

penghargaan lain yang

relevan) kepada siswa

yang aktif dalam

belajar

Menutup pelajaran

dengan bacaan

hamdallah,

mengucapkan salam

dan berdo‟a

Siswa secara

bersama-sama

menyimpulkan

pembelajaran.

Siswa

mengucapkan

hamdallah dan

berdoa untuk

mengakhiri

kegiatan

pembelajaran.

10 Menit

Page 159: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

I. Penilaian Pemahaman Konsep

1. Bentuk Instrumen dan jenis/ teknik penilaian

Penilaian Pemahaman Konsep pada ranah Kognitif (Posstest)

Tes tertulis berupa soal obyektif

2. Lisan dan Tanya jawab

3. Penugasan

Muaro Jambi, Agustus 2019

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran IPA Mahasiswa Peneliti

Susi, S.Pd Descha Vina Sari

NIP. 196910192003122005 TB. 150939

Kepala Sekolah

SMPN 1 MUARO JAMBI

Syahnuar, S.Pd

NIP. 196206081986021001

Page 160: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Lampiran 3. Lembar Validasi RPP

LEMBAR PENILAIAN VALIDASI

TERHADAP VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi

Judul : Hubungan Mastery Learning Terhadap Pemahaman

Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas

VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas / Semester : Kelas VIII (Ganjil)

Pokok Bahasan : Sistem Pencernaan Manusia

Nama Validator : Devie Novallyan, S.Si, M.Pd

Petunjuk:

Ibu dimohon untuk memberikan penilaian (memvalidasi) beberapa aspek yang

terdapat dalam tes hasil belajar biologi siswa pada materi Sistem Pencernaan

Manusia di Kelas VIII BIOLOGI

A. Penilaian cukup dengan memberi tanda ceklis () pada kolom angka yang

sebaris dengan pernyataan yang diberikan. Angka - angka tersebut dapat

ditafsirkan dengan pernyataan-pernyataan sebagai berikut:

1 = Sangat Kurang 3 = Cukup 5 = Sangat Baik

2 = Kurang 4 = Baik

B. Di bagian akhir Ibu dimohon untuk memberikan saran – saran untuk

perbaikan instrumen tersebut.

Page 161: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIVALIDASI SKOR

1 2 3 4 5

I Format

Kelengkapan RPP (memuat komponen-komponen

RPP, yaitu identitas, tujuan pembelajaran, materi,

metode, kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan

penilaian) .

Penulisan RPP (penomoran, jenis huruf dan ukuran

huruf).

II Kesesuaian Isi

Kesesuaian indikator pembelajaran dengan

kompetensi dasar.

Langkah-langkah pembelajaran dijabarkan dengan

jelas.

Kesesuain alokasi waktu dengan kegiatan yang

dilakukan.

III Kebahasaan

Penggunaan bahasa sesuai dengan kaidah bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

Bahasa yang digunakan singkat, jelas, dan tidak

menimbulkan pengertian ganda.

Page 162: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Penilaian Umum Tes Kemampuan Pemahaman

Konsep Materi Sistem Pencernaan Manusia

A B C D

Keterangan:

A. Dapat digunakan tanpa revisi

B. Dapat digunakan dengan revisi kecil

C. Dapat digunakan dengan revisi besar

D. Belum dapat digunakan

Jambi, Agustus 2019

Validator,

Devie Novallyan, S.Si, M.Pd

NIP: 198203272006042003

Page 163: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Lampiran 4. Silabus

SILABUS

Mata Pelajaran : IPA

Satuan Pendidikan : SMP/MTS

Kelas / Semester : VIII/Ganjil

Tahun Pelajaran : 2019/2020

Kompetensi Inti:

1. Menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong

royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran Indikator

Kegiatan

Pembelajaran

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Penilaian

3.1 Mengan

alisis

gerak

pada

makhlu

k hidup,

sistem

gerak

pada

manusia

Sistem Gerak

pada Manusia

Struktur

dan fungsi

rangka

Struktur

dan fungsi

sendi

Struktur

3.1.1 Menjelask

an jenis

gerak

pada

makhluk

hidup

berdasark

an

penyebab

nya

Mengamati

struktur

dan fungsi

rangka,

sendi, dan

otot

manusia

Melakukan

percobaan

untuk

8

JP

Buk

u

Pega

ngan

sisw

a,

Buk

u

Pega

ngan

Lisan

Tertuli

s

Penuga

san

Unjuk

Kerja

Produk

Portof

Page 164: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

, dan

upaya

menjaga

kesehat

an

sistem

gerak

4.1 Menyaji

kan

karya

tentang

berbaga

i

ganggua

n pada

sistem

gerak,

serta

upaya

menjaga

kesehat

an

sistem

gerak

manusia

dan fungsi

otot

Upaya

menjaga

kesehatan

sistem

gerak

3.1.2 Menjelask

an sistem

gerak

pada

manusia

3.1.3 Menjelask

an upaya

menjaga

kesehatan

sistem

gerak

4.1.1 Menyajik

an hasil

pengamat

an,

struktur

dan

fungsi

ramgka,

sendi, dan

otot

manusia

4.1.2 Menyajik

an hasil

pengamat

an dan

identifika

si tentang

sistem

gerak

manusia

dan

gangguan

mengetahui

struktur

gerak, jenis

dan

perbedaan

serta

mekanisme

kerja

jaringan

otot

Mengidenti

fikasi

gangguan

pada sistem

gerak,

upaya

mencegah

dan cara

mengatasin

ya

Menyajika

n hasil

pengamata

n dan

identifikasi

tentang

sistem

gerak

manusia

dan

gangguan

serta upaya

mengatasin

Gur

u,

Mod

ul/b

ahan

ajar,

inter

net,

Sum

ber

lain

yang

rele

van

olio

Page 165: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

serta

upaya

mengatasi

nya

4.1.3 Melakuka

n

percobaan

untuk

mengetah

ui struktur

gerak,

jenis dan

perbedaan

serta

mekanism

e kerja

jaringan

otot.

yadalam

bentuk

tulisan dan

mendiskusi

kannya

dengan

teman

3.2 Mengan

alisis

gerak

lurus,

pengaru

h gaya

terhada

p gerak

berdasar

kan

hukum

Newton

, dan

penerap

annya

Gerak dan

Gaya

Gerak pada

mahluk

hidup

Gerak pada

benda

Hukum

Newton

tentang

gerak

Penerapan

Hukum

Newton

pada gerak

3.2

3.2.1 Menjelask

an tentang

pengertia

n atau

konsep

gerak

pada

mahluk

hidup.

3.2.2 Menjelask

an tentang

Gerak

pada

benda

Melakukan

percobaan

gerak lurus

beraturan

dan gerak

lurus

berubah

beraturan

Melakukan

percobaan

mengukur

kecepatan

dan

percepatan

Melakukan

8 JP Buk

u

Pega

ngan

sisw

a

Teks

Sisw

a,

Buk

u

Pega

ngan

Gur

u,

Lisan

Tertuli

s

Penuga

san

Unjuk

Kerja

Produk

Portof

olio

Page 166: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

pada

gerak

benda

dan

gerak

makhlu

k hidup

4.2 Menyaji

kan

hasil

penyeli

dikan

pengaru

h gaya

terhada

p gerak

benda

makhluk

hidup dan

benda

3.2.3 Menganal

isis

hukum

Newton

tentang

gerak

3.2.4 Menganal

isis

Penerapan

Hukum

Newton

pada

gerak

makhluk

hidup dan

benda

3.2.5 Menjelask

an gerak

lurus gaya

terhadap

gerak

berdasark

an hukum

Newton,

dan

penerapan

nya pada

gerak

benda dan

gerak

makhluk

hidup

3.2.6 Menjelask

percobaan

hukum

Newton

dan

menganalis

is

hubungann

ya pada

gerak

makhluk

hidup dan

benda

dalam

kehidupan

sehari-hari

Melaporka

n/

memaparka

n hasil

penyelidika

n pengaruh

gaya

terhadap

gerak

benda

dalam

bentuk

tulisan

Mengamati

dan

mengidenti

fikasi

proses

Mod

ul/b

ahan

ajar,

inter

net,

Sum

ber

lain

yang

rele

van

Page 167: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

an

pengaruh

gaya

terhadap

gerak

berdasark

an hukum

Newton,

dan

penerapan

nya pada

gerak

benda dan

gerak

makhluk

hidup.

a.

4.2.1 Melakuka

n

percobaan

gerak

lurus

beraturan

dan gerak

lurus

berubah

beraturan

4.2.2 Melakuka

n

percobaan

mengukur

kecepatan

dan

gerak pada

tumbuhan

dan hewan

untuk

menjelaska

n

penerapann

ya pada

benda,

seperti

pesawat,

kapal

selam

Page 168: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

percepata

n

4.2.3 Melakuka

n

percobaan

hukum

Newton

dan

menganali

sis

hubungan

nya pada

gerak

makhluk

hidup dan

benda

dalam

kehidupan

sehari-

hari

3.3 Menjela

skan

konsep

usaha,

pesawat

sederha

na, dan

penerap

annya

dalam

kehidup

an

sehari-

Pesawat

Sederhana

Kerja/Usaha

Jenis pesawat

sederhana

Keuntungan

mekanik

Prinsip

pesawat

sederhana

pada otot dan

rangka

manusia

3.3

3.3.1 Menjelask

an jenis

pesawat

sederhana

yang

terdapat

di sekitar

peserta

didik.

3.3.2 Mendeskr

ipsikan

kegunaan

Mengamati

cara kerja

pesawat

sederhana

secara

langsung/vi

deo

Mengidenti

fikasi jenis

pesawat

sederhana

seperti

katrol, roda

8 JP Buk

u

Pega

ngan

sisw

a

Teks

Sisw

a,

Buk

u

Pega

ngan

Lisan

Tertuli

s

Penuga

san

Unjuk

Kerja

Produk

Portof

olio

Page 169: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

hari,

termasu

k kerja

otot

pada

struktur

rangka

manusia

4.3 Menyaji

kan

hasil

penyeli

dikan

atau

pemeca

han

masalah

tentang

manfaat

penggu

naan

pesawat

sederha

na

dalam

kehidup

an

sehari-

hari

pesawat

sederhana

dalam

kehidupan

sehari-

hari.

3.3.3 Menjelask

an prinsip

kerja

pesawat

sederhana

pada otot

dan

rangka

manusia.

4.4

4.4.1 Melakuka

n

Mengama

ti cara

kerja

pesawat

sederhana

secara

langsung/

video

4.4.2 Mengiden

tifikasi

jenis

pesawat

sederhana

seperti

katrol,

berporos,

bidang

miring

Melakukan

percobaan

dan

mengidenti

fikasi

mekanisme

kerja

pesawat

sederhana

serta

hubungann

ya dengan

kerja otot

pada

struktur

rangka

manusia

Melaporka

n/

memaparka

n hasil

penyelidika

n tentang

manfaat

pesawat

sederhana

dalam

kehidupan

sehari-hari

Gur

u,

Mod

ul/b

ahan

ajar,

inter

net,

Sum

ber

lain

yang

rele

van

Page 170: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

roda

berporos,

bidang

miring

4.4.3 Melakuka

n

percobaan

dan

mengiden

tifikasi

mekanism

e kerja

pesawat

sederhana

serta

hubungan

nya

dengan

kerja otot

pada

struktur

rangka

manusia

4.4.4 Melapork

an/

memapar

kan hasil

penyelidi

kan

tentang

manfaat

pesawat

sederhana

Page 171: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

dalam

kehidupan

sehari-

hari

3.4 Mengan

alisis

keterkai

tan

struktur

jaringan

tumbuh

an dan

fungsin

ya, serta

teknolo

gi yang

terinspir

asi oleh

struktur

tumbuh

an

4.4 Menyaji

kan

karya

dari

hasil

penelus

uran

berbaga

i

sumber

informa

Struktur dan

Fungsi

Tumbuhan

Struktur

dan fungsi

akar,

batang dan

daun

Struktur

dan fungsi

bunga,

buah dan

biji

Struktur

dan fungsi

Jaringan

Teknologi

yang

terinspiras

i oleh

struktur

tumbuhan

3.4.1 Mengam

ati dan

mengide

ntifikasi

struktur

dan

fungsi

tumbuha

n serta

teknologi

yang

terinspira

si oleh

struktur

tumbuha

n

Mendesk

ripsikan

kegunaan

pesawat

sederhan

a dalam

kehidupa

n sehari-

hari.

3.4.1 Menyusu

n rencana

dan

melakuk

Mengamati

dan

mengidenti

fikasi

struktur

dan fungsi

tumbuhan

serta

teknologi

yang

terinspirasi

oleh

struktur

tumbuhan

Menyusun

rencana

dan

melakukan

percobaan

berdasarka

n hasil

pengamata

n terhadap

struktur

dan fungsi

tumbuhan

serta tekno-

logi yang

terinspirasi

8 JP Buk

u

Pega

ngan

sisw

a

Teks

Sisw

a,

Buk

u

Pega

ngan

Gur

u,

Mod

ul/b

ahan

ajar,

inter

net,

Sum

ber

lain

yang

rele

van

Lisan

Tertuli

s

Penuga

san

Unjuk

Kerja

Produk

Portof

olio

Page 172: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

si

tentang

teknolo

gi yang

terinspir

asi dari

hasil

pengam

atan

struktur

tumbuh

an

an

percobaa

n

berdasar

kan hasil

pengama

tan

terhadap

struktur

dan

fungsi

tumbuha

n serta

tekno-

logi yang

terinspira

si oleh

struktur

tumbuha

n..

4.5

4.4.1 Melapor

kan/

memapar

kan hasil

kesimpul

an

berdasar

kan

pengama

tan dan

percobaa

nstruktur

oleh

struktur

tumbuhan

Melaporka

n/

memaparka

n hasil

kesimpulan

berdasarka

n

pengamata

n dan

percobaans

truktur

jaringan

Melaporka

n hasil

pengamata

n teknologi

yang

terinspirasi

oleh

struktur

tumbuhan

dan

mendiskusi

kannya

dengan

teman.

Page 173: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

jaringan

4.4.2 Melapor

kan hasil

pengama

tan

teknologi

yang

terinspira

si oleh

struktur

tumbuha

n dan

mendisk

usikanny

a dengan

teman.

3.5 Mengan

alisis

sistem

pencern

aan

pada

manusia

dan

memaha

mi

ganggua

n yang

berhubu

ngan

dengan

sistem

pencern

Sistem

Pencernaan

pada manusia

Zat makanan

Uji bahan

makanan

Organ

pencernaan

Enzim

pencernaan

Penyakit

yang

berhubungan

dengan

sistem

pencernaan

3.5

3.5.1 Mengam

ati

berbagai

bahan

makanan

dan

melakuk

an

pengujia

n

kandung

an bahan

makanan

3.5.2 Melakuk

an

percobaa

Mengamati

berbagai

bahan

makanan

dan

melakukan

pengujian

kandungan

bahan

makanan

Melakukan

percobaan

uji bahan

makanan

yang

mengandun

g

8 JP Buk

u

Pega

ngan

sisw

a

Teks

Sisw

a,

Buk

u

Pega

ngan

Gur

u,

Mod

ul/b

Lisan

Tertuli

s

Penuga

san

Unjuk

Kerja

Produk

Portof

olio

Page 174: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

aan,

serta

upaya

menjaga

kesehat

an

sistem

pencern

aan

4.5 Menyaji

kan

hasil

penyeli

dikan

tentang

pencern

aan

mekanis

dan

kimiawi

n uji

bahan

makanan

yang

mengand

ung

karbohid

rat, gula,

lemak

dan

protein

3.5.3 Mengide

ntifikasi

organ-

organ

pada

sistem

pencerna

anserta

proses

pencerna

an di

dalam

tubuh..

4.6

4.5.1 Mengum

pulkan

informasi

tentang

penyakit

yang

berhubun

gan

karbohidrat

, gula,

lemak dan

protein

mengidenti

fikasi

organ-

organ pada

sistem

pencernaan

serta proses

pencernaan

di dalam

tubuh

mengumpu

lkan

informasi

tentang

penyakit

yang

berhubung

an dengan

sistem

pencernaan

melakukan

penyelidika

n tentang

pencernaan

mekanis

dan

kimiawi

Menyimpul

kan,

ahan

ajar,

inter

net,

Sum

ber

lain

yang

rele

van

Page 175: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

dengan

sistem

pencerna

an

Melapor

kan hasil

pengama

tan

teknologi

yang

terinspira

si oleh

struktur

tumbuha

n dan

mendisk

usikanny

a dengan

teman.

4.5.2 Melakuk

an

penyelidi

kan

tentang

pencerna

an

mekanis

dan

kimiawi

4.5.3 Menyim

pulkan,

melapork

an/mema

melaporka

n/memapar

kan hasil

percobaan

dan

mendiskusi

kannya

dengan

teman

Page 176: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

parkan

hasil

percobaa

n dan

mendisk

usikanny

a dengan

teman

3.6 Menjelas

kan

berbagai

zat aditif

dalam

makanan

dan

minuman

, zat

adiktif,

serta

dampakn

ya

terhadap

kesehata

n

4.6 Membua

t karya

tulis

tentang

dampak

penyalah

gunaan

zat aditif

Zat Aditif dan

Zat Adiktif

Jenis zat

aditif (alami

dan buatan)

dalam

makanan

dan

minuman

Jenis zat

adiktif

Pengaruh

zat aditif

dan adiktif

terhadap

kesehatan

4.7

4.7.1 Men

gama

ti

baha

n

maka

nan

di

lingk

unga

n

sekit

ar

yang

meng

andu

ng

zat

aditif

serta

tayan

gan

berit

a

Mengamati

bahan

makanan di

lingkungan

sekitar

yang

mengandun

g zat aditif

serta

tayangan

berita

penyalahgu

naan zat

adiktif

Mengidenti

fikasi zat-

zat aditif

yang

ditambahka

n pada

makanan

dan jenis-

jenis zat

adiktif

serta

8 JP Buk

u

Pega

ngan

sisw

a

Teks

Sisw

a,

Buk

u

Pega

ngan

Gur

u,

Mod

ul/b

ahan

ajar,

inter

net,

Sum

ber

lain

yang

Lisan

Tertuli

s

Penuga

san

Unjuk

Kerja

Produk

Portof

olio

Page 177: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

dan zat

adiktif

bagi

kesehata

n

peny

alahg

unaa

n zat

adikt

if

4.7.2 Men

giden

tifika

si

zat-

zat

aditif

yang

dita

mbah

kan

pada

maka

nan

dan

jenis-

jenis

zat

adikt

if

serta

peny

alah-

guna

anny

a

dala

penyalah-

gunaannya

dalam

kehidupan

Menyimpul

kan dan

melaporka

n hasil

identifikasi

jenis-jenis

zat aditif

dan adiktif

serta

penyalahgu

naan-nya

dalam

kehidupan,

serta

mendiskusi

kannya

dengan

teman

rele

van

Page 178: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

m

kehid

upan.

4.1

4.6.1 Melakuk

an

percobaa

n tentang

dampak

penyalah

gunaan

zat aditif

dan zat

adiktif

bagi

kesehata

n

4.6.2 Menyim

pulkan

dan

melapor

kan hasil

identifik

asi jenis-

jenis zat

aditif

dan

adiktif

Page 179: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Muaro Jambi, Agustus 2019

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMPN 1 MUARO JAMBI Guru Mata Pelajaran IPA

Syahnuar, S.Pd Susi, S.Pd

NIP. 196206081986021001 NIP. 196910192003122005

Mahasiswa Peneliti

Descha Vina Sari

TB.150939

Page 180: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Lampiran Ke 5 . Uji Normalitas Populasi

Nilai Ulangan Harian Tahun Ajaran 2019/2020 siswa kelas VIII SMPN 1

Muaro Jambi

A. Kelas VIII A

1. Mean =

=

= 62,93

2. Median

N = 30

Me = 65

3. Modus (M0)

Modus = 70

4. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar

deviasi tunggal

NO X F Fx X(X-Me) X² FX²

1 45 3 135 -17,93 321,48 964,45

2 47 3 141 -15,93 253,76 761,29

3 50 3 150 -12,93 167,18 501,55

4 55 2 110 -7,93 62,88 125,77

5 60 2 120 -2,93 8,58 17,17

6 65 3 195 2,07 4,28 12,85

7 67 3 201 4,07 16,56 49,69

8 70 4 280 7,07 49,98 199,94

9 75 2 150 12,07 145,68 291,37

10 77 2 154 14,07 197,96 395,93

11 80 1 80 17,07 291,38 291,38

12 85 1 85 22,07 487,08 487,08

13 87 1 87 24,07 579,36 579,36

Jumlah 30 1888 44,91 2586,22 4677,87

SD = √

Page 181: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

= √

= 12,49

5. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing- masing nilai z untuk

setiap baris, dan sebut dengan S ( zi ) kemudian dibagi dengan jumlah

number of cases (N) sampel.

Sehingga didapat tabel seperti dibawah ini :

No X Fi fk Zi Tabel Z F(Zi) S(Zi)

F(Zi)-

S(Zi)

1 45 3 3 -1,4355 0,4236 0,0764 0,1000 0,0236

2 47 3 6 -1,2754 0,398 0,102 0,2000 0,0980

3 50 3 9 -1,0352 0,3485 0,1515 0,3000 0,1485

4 55 2 11 -0,6349 0,2357 0,2643 0,3667 0,1024

5 60 2 13 -0,2346 0,091 0,409 0,4333 0,0243

6 65 3 16 0,1657 0,0636 0,5636 0,5333 0,0303

7 67 3 19 0,3259 0,1255 0,6255 0,6333 0,0078

8 70 4 23 0,5661 0,2123 0,7123 0,7667 0,0544

9 75 2 25 0,9664 0,3315 0,8315 0,8333 0,0018

10 77 2 27 1,1265 0,3686 0,8686 0,9000 0,0314

11 80 1 28 1,3667 0,4131 0,9131 0,9333 0,0202

12 85 1 29 1,7670 0,4608 0,9608 0,9667 0,0059

13 87 1 30 1,9271 0,4726 0,9726 1,0000 0,0274

Jumlah

7,4512

Mean

62,93

SD

12,49

L(hitung)

0,1485

L(tabel)

0,161

Karena L(Hitung)= 0,1485< 0,161 L(tabel), maka data berdistribusi normal

B. Kelas VIII B

1. Mean =

=

= 65,83

2. Median

N = 30

Posisi 68,5

3. Modus (M0)

Page 182: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Modus = 70

4. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar

deviasi tunggal

NO X F Fx X(X-Me) X² FX²

1 47 3 141 -18,83 354,57 1063,71

2 50 4 200 -15,83 250,59 1002,36

3 52 2 104 -13,83 191,27 382,54

4 57 3 171 -8,83 77,97 233,91

5 67 3 201 1,17 1,37 4,11

6 70 5 350 4,17 17,39 86,94

7 75 2 150 9,17 84,09 168,18

8 77 2 154 11,17 124,77 249,54

9 80 2 160 14,17 200,79 401,58

10 85 2 170 19,17 367,49 734,98

11 87 2 174 21,17 448,17 896,34

Jumlah 30 1975 22,87 2118,458 5224,167

SD = √

= √

= 13,20

5. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing- masing nilai z untuk

setiap baris, dan sebut dengan S ( zi ) kemudian dibagi dengan jumlah

number of cases (N) sampel.

No X Fi Fk Zi

Tabel

Z F(Zi) S(Zi)

F(Zi)-

S(Zi)

1 47 3 3 -1,4265 0,4222 0,0778 0,1000 0,0222

2 50 4 7 -1,1992 0,383 0,117 0,2333 0,1163

3 52 2 9 -1,0477 0,1293 0,3707 0,3000 0,0707

4 57 3 12 -0,6689 0,2454 0,2546 0,4000 0,1454

5 67 3 15 0,0886 0,0319 0,5319 0,5000 0,0319

6 70 5 20 0,3159 0,1217 0,6217 0,6667 0,0450

7 75 2 22 0,6947 0,2549 0,7549 0,7333 0,0216

8 77 2 24 0,8462 0,2995 0,7995 0,8000 0,0005

9 80 2 26 1,0735 0,3577 0,8577 0,8667 0,0090

Page 183: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

10 85 2 28 1,4523 0,4265 0,9265 0,9333 0,0068

11 87 2 30 1,6038 0,4452 0,9452 1,0000 0,0548

Jumlah

6,2575

Mean

65,83

SD

13,20

L(hitung)

0,1454 L(tabel)

0,161

Karena L(Hitung)= 0,1454< 0,161 L(tabel), maka data berdistribusi normal

Page 184: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Lampiran 6. Uji Homogenitas Populasi

Nilai Ulangan Harian Tahun Ajaran 2019/2020 siswa kelas VIII SMPN 1

Muaro Jambi

A. Sebaran data

Kelas VIII A

Dari data diperoleh:

45 45 45 47 47 47 50 50 50 55

55 60 60 65 65 65 67 67 67 70

70 70 70 75 75 77 77 80 85 87

Kelas VIII B

Dari data diperoleh:

47 47 47 50 50 50 50 52 52 57

57 57 67 67 67 70 70 70 70 70

75 75 77 77 80 80 85 85 87 87

B. Nilai tertinggi dan terendah

Kelas VIII A

Tertinggi = 87

Terendah = 45

Kelas VIII B

Tertinggi = 87

Terendah = 47

C. Rentang

Kelas VIII A

R = H – L + 1

= 87 – 45 + 1 = 43

Kelas VIII B

R = H – L + 1

= 87 – 47 + 1 = 45

Page 185: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

D. Banyak kelas

K = 1 + 3,3 log (n)

K = 1 + 3,3 log (30)

K = 1 + 3,3 ( 1,48)

K = 5,8 = 6 (dibulatkan)

E. Interval

Kelas VIII A

I =

=

= 7,16 = 8

Kelas VIII B

I =

=

= 7,5 = 8

F. Membuat tabulasi dengan tabel penolong

Distribusi Frekuensi Kelas VIII A

Interval F xi xi² fiX fxi²

45-52 9 48,5 2352,25 436,5 21170,25

53-60 4 56,5 3192,25 226 12769

61-68 6 64,5 4160,25 387 24961,5

69-76 6 72,5 5256,25 435 31537,5

77-84 3 80,5 6480,25 241,5 19440,75

85-92 2 88,4 7814,56 176,8 15629,12

Jumlah 30 410,9 29255,81 1902,8 125508,1

Distribusi Frekuensi Kelas VIII B

Interval F xi xi² FiX fxi²

47-54 9 50,5 2550,25 454,5 22952,25

55-62 3 58,5 3422,25 175,5 10266,75

63-70 8 66,5 4422,25 532 35378

Page 186: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

71-78 4 74,5 5550,25 298 22201

79-86 4 82,5 6806,25 330 27225

87-94 2 90,5 8190,25 181 16380,5

Jumlah 30 423 30941,5 1971 134403,5

G. Mencari standar deviasi (SD) masing-masing lokal.

(

)

(

)

(

)

(

)

H. Menentukan varians.

= 160,28

163,58

I. Menentukan log

log = log 160,28 = 2,20

Page 187: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

log = log 163,58 = 2,

J. Memasukkan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas pada

tabel Uji Bartlet

Populasi Db= (n - 1) Log

db (Log )

VIII A 29 160,28 2,20 63,8

VIII B 29 163,58 2,21 64,09

Jumlah 58 4,41 127,89

K. Menghitung varians gabungan

(

) ( ) (

) ( )

( ) ( )

L. Menghitung log

M. Menghitung nilai ( )

N. Menghitung nilai dengan rumus:

( ) ( ∑( )( ))

( )( )

( )( )

Page 188: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

O. Membandingkan dengan

Dengan taraf signifikan dan derajat kebebasan (db) = K – 1 = 2

–1 = 1, maka didapat nilai = 3,841 dengan kriteria:

Jika , tidak homogen.

Jika , homogen.

Ternyata dari perhitungan di atas diperoleh Jika = ini berarti

Jika atau 3,841, maka varians-varians adalah

homogen.

Page 189: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Lampiran 7. Soal Posttest

SOAL TES PEMAHAMAN KONSEP

Nama Sekolah : SMP NEGERI 1 MUARO JAMBI

Mata Pelajaran : IPA (BIOLOGI)

Kelas/ Semester : VIII

Sub Bahasan : SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Jumlah Soal : 25 SOAL

Tahun Ajaran : 2019

Waktu : 2 x 45 Menit

Nama : Hari /Tgl :

Kelas : VIII Mata Pelajaran : IPA

Berilah Tanda Silang (X) Pada Salah Satu Jawaban Yang Paling Benar!

1. Ketika siti membeli makanan di warung, penjualnya membungkus dengan

menggunakan kertas, ternyata pada kertas tampak noda yang membuat kertas jadi

terlihat transparan. Hal ini dapat terjadi karena….

a. Karbohidrat dari makanan bereaksi dengan kertas

b. Lemak dalam makanan tersebut mengubah sifat kertas

c. Kertas tidak cocok untuk pembungkus makanan berprotein tinggi

d. Makanan tersebut sudah kedaluwarsa karena mengubah sifat kertas

2. Berikut ini adalah fungsi lidah:

1) Mengasamkan makanan agar terbebas dari penyakit

2) Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin

3) Membantu mengaduk makanan dalam rongga mulut

4) Mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh

5) Membantu proses menelan makanan

Fungsi lidah di tunjukkan oleh nomor….

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 1 dan 5

Page 190: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

d. 3 dan 5

3. Yang dimaksud dengan pencernaan adalah….

a. Penyerapan makanan oleh epitel usus

b. Penyerapan makanan di dalam usus

c. Pemecahan zat-zat makanan sehingga dapat di serap oleh usus

d. Penghancuran makanan secara mekanik

4. Urutan sistem pencernaan makanan pada manusia adalah….

a. Mulut – kerongkongan - usus halus – lambung – usus besar – anus

b. Mulut – kerongkongan – lambung – usus besar – usus halus – anus

c. Mulut – kerongkongan – lambung – usus halus – usus 12 jari – anus

d. Mulut – kerongkongan – lambung – usus halus – usus besar – anus

5. Organ- organ pada sistem pencernaan makanan manusia dapat di bedakan menjadi

saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Barikut ini, organ yang merupakan

saluran pencernaan sekaligus kelenjar pencernaan adalah….

a. Lambung dan usus halus

b. Pancreas dan hati

c. Lambung dan hati

d. Mulut dan usus halus

6. Seseorang yang hanya mengkonsumsi nasi saja dalam menu makanannya menjadi

tidak sehat, karena….

a. Dalam jumlah banyak, nasi akan merusak sistem pencernaan

b. Nasi tidak mengandung cukup protein dan lemak untuk tubuh

c. Nasi termasuk bahan yang tidak dapat di cerna dengan sempurna

d. Nasi tidak mengandung cukup karbohidrat untuk aktivitas normal tubuh

Page 191: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

7 . Bagian yang di tunjuk nomor 4 gambar di bawah ini, adalah…

a. Hati

b. Usus halus

c. Pankreas

d. Usus besar

8. Ketika melakukan uji makanan dengan Biuret, tampak muncul warna ungu pada bahan

makanan. Hal ini menunjukkan….

a. Makanan mengandung lemak

b. Makanan mengandung protein

c. Makanan mengandung cukup air

d. Makanan tidak mengandung karbohidrat

9. Fungsi utama usus halus adalah….

a. Menghancurkan sisa-sisa makanan

b. Penyerapan zat makanan

c. Membusukkan zat sisa pencernaan

d. Mengatur kadar air sisa makanan

10. Andito mengalami gangguan pencernaan dengan gejala sulit buang air besar.

Gangguan yang di alami andito di sebabkan oleh….

a. Kolik

b. Diare

c. Konstipasi

Page 192: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

d. Apendisitis

11. Serat makanan tidak ikut di cerna oleh tubuh, tetapi memiliki banyak fungsi kecuali....

a. Menjadikan makanan dapat bertahan lama dalam lambung

b. Membantu feses menjadi lunak sehingga dapat mencegah konstipasi (sembelit)

c. Melindungi tubuh dari bahaya kanker usus

d. Memacu produksi enzim-enzim pencernaan

12. Pernyataan yang tepat mengenai hubungan antara jenis makanan, kandungan zat, dan

fungsinya adalah….

Jenis

Makanan

Kandungan

Zat

Fungsi

A. Susu Glukosa Menjaga keseimbangan tubuh

B. Tempe Karbohidrat Sumber energy

C. Sayuran Vitamin Sumber energy

D. Ikan Protein Pertumbuhan dan

perkembangan

13. Seorang anak harus menjalani operasi untuk pemotongan pada umbai cacingnya di

karenakan terjadi peradangan yang di sebabkan oleh infeksi bakteri. Gangguan

pencernaan yang di tandai dengan pada peradangan pada umbai cacing di sebut….

a. Kolik

b. Konstipasi

c. Gastritis

d. Apendiksitis

14. Berikut merupakan fungsi Escherichia coli di usus besar yaitu….

a. Mencerna zat makanan

b. Mengatur kadar air di usus besar

c. Membusukkan sisa makanan dan menghasilkan vitamin K

d. Membantu mengasamkan makanan

Page 193: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

15. Apabila kita sedang makan, sebaiknya jangan banyak bicara agar tidak tersedak.

Tersedak dapat terjadi karena….

a. Makanan tidak dapat terkunyah sampai halus

b. Makanan di telan lebih cepat

c. Makanana kurang di kunyah

d. Ada sedikit makanan yang masuk ke tenggorokkan

16. Proses pengubahan senyawa organic yang terdapat dalam bahan makanan dari bentuk

yang kompleks menjadi molukel yang lebih sederhana dengan bantuan enzim-enzim

pencernaan adalah proses pencernaan secara….

a. Mekanik

b. Kimiawi

c. Biologi

d. Anatomi

17. Jenis makanan di bawah ini menunjukkan reaksi positif terhadap larutan lugol yaitu….

a. Roti

b. Telur

c. Sayuran

d. Susu

18. Berikut ini yang termasuk zat pembangun adalah….

a. Air

b. Lemak

c. Karbohidrat

d. Protein

19. Setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung cabe. Sara mengalami gangguan

pencernaan berupa rasa nyeri pada perut. Gangguan yang di alami Sara di sebabkan

oleh….

a. Konstipasi

b. Apendistitis

c. Kolik

Page 194: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

d. Maag

20. Cara untuk menjaga agar tubuh selalu sehat, maka kita perlu memperhatikan makanan

yang kita konsumsi, di bawah ini syarat-syarat makanan yang baik, kecuali ….

a. Muudah di cerna

b. Mudah di dapat

c. Cukup air

d. Cukup protein

21. Proses pencernaan yang terjadi di rongga mulut dapat berlangsung secara kimiawi

dengan menggunakan enzim ptialin sebagai katalisator. Zat yang di cerna oleh enzim

tersebut adalah….

a. Vitamin

b. Protein

c. Lemak

d. Karbohidrat

22. Perhatikan zat-zat makanan berikut ini

1. Karbohidrat 4. Vitamin

2. Protein 5. Mineral

3. Lemak 6. Air

Zat makanan yang merupakan sumber energy adalah….

a. 1, 2, 4

b. 2, 3, 5

c. 1 dan 3

d. 1 dan 5

23. Di bawah ini adalah fungsi dari usus besar, kecuali….

a. Menyerap air dari makanan

b. Mencerna hidrat arang menjadi disakarida

c. Tempat mengasamkan makanan

d. Tempat tinggal bakteri colli

Page 195: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

24. Berikut adalah gejala-gejala gangguan pada sistem pencernaan

(1) Tinja keras karena penyerapan yang berlebihan

(2) Peradangan pada selaput dinding rongga perut

(3) Infeksi umbai cacing

(4) Rasa nyeri karena salah makan

(5) Luka pada dinding usus

Gangguan yang di sebut perintonitis dan kolik di tunjukkan oleh nomor….

a. (1) dan (2)

b. (1) dan (3)

c. (2) dan (3)

d. (2) dan (4)

25. Dika sering mengeluh kesakitan di perut, setelah di periksa dokter ternyata dia

mengalami peradangan dinding lambung yang di sebabkan oleh infeksi

mikroorganisme tertentu atau kelebihan asam lambung. Gangguan pencernaan yang di

alami dika adalah….

a. Diare

b. Konstipasi

c. Gastritis

d. Kolik

Page 196: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Lampiran 8. Kunci Jawaban

Kunci Jawaban

1. B

2. D

3. C

4. D

5. A

6. B

7. B

8. D

9. B

10. C

11. A

12. D

13. D

14. C

15. D

16. B

17. A

18. D

19. C

20. B

21. D

22. C

23. B

24. D

25. C

Page 197: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Lampiran 9. Kisi-Kisi Soal

KISI KISI INSTRUMEN

KISI KISI TES PEMAHAMAN KONSEP

Kelas : VIII

Semester : Satu (Ganjil)

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

Materi : Sistem Pencernaan Manusia

Kompetensi

Dasar

Variabel Indicator Butir-butir

soal

Jumlah

Menganalisi

s sistem

pencernaan

pada

manusia dan

memahami

gangguan

yang

berhubungan

dengan

sistem

pencernaan,

serta upaya

menjaga

kesehatan

sistem

pencernaan

Pemahama

n Konsep

Materi

Menyatakan

ulang sebuah

konsep pada

materi sistem

pencernaan

manusia

1, 2 2

Mengklasifikas

i objek-objek

menurut sifat-

sifat tertentu

(sesuai dengan

konsepnya)

3, 5,7 3

Memberikan

contoh dan non

contoh dari

konsep

4,6,8,12,13 5

Memberikan

konsep dalam

berbagai

bentuk

representasi

matematis.

9,10 2

Page 198: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Mengembangk

an syarat perlu

dan cukup

suatu konsep

11,14,25 3

Menggunakan,

memanfaatkan,

dan memilih

prosedur atau

operasi tertentu

15,16,17,18

,19

5

Mengaplikasik

an konsep atau

algoritma

pemecahan

masalah

20,21,22,2

3,24

5

Jumlah 25

Page 199: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Lampiran 10. Lembar Validasi Soal

LEMBAR PENILAIAN VALIDASI

TERHADAP VALIDASI SOAL TES PEMAHAMAN KONSEP

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi

Judul :Hubungan Mastery Learning Terhadap Pemahaman

Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas

VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi

Mata Pelajarran : Biologi

Kelas / Semester : Kelas VIII (Ganjil)

Pokok Bahasan : Sistem Pencernaan Manusia

Nama Validator : Nanang Nofriadi, M.Pd

Petunjuk:

A. Bapak dimohon untuk memberikan penilaian (memvalidasi) beberapa aspek

yang terdapat dalam tes penguasaan konsep Materi Sistem Pencernaan Manusia.

B. Penilaian cukup dengan memberi tanda ceklis () pada kolom angka yang

sebaris dengan pernyataan yang diberikan. Angka - angka tersebut dapat

ditafsirkan dengan pernyataan-pernyataan sebagai berikut:

1 = Sangat Kurang 3 = Cukup 5 = Sangat Baik

2 = Kurang 4 = Baik

C. Di bagian akhir Bapak dimohon untuk memberikan saran – saran untuk

perbaikan instrumen tersebut.

Page 200: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIVALIDASI SKOR

1 2 3 4 5

I Kesesuaan Teknik Penilaian

1. Ketepatan pemilihan teknik penilaian dengan

indikator dan tujuan pembelajaran

2. Kesesuaian butir instrumen dengan indikator dan

tujuan pembelajaran

II Kelengkapan Instrumen

1. Ketersediaan kunci jawaban

III Kesesuaian Isi

1. Kesesuaian pertanyaan dengan materi

2. Kesesuaian kunci jawaban dengan pertanyaan soal

IV Konstruksi Soal

1. ketepatan pilihan bentuk soal dengan KD

2. kesesuaian pertanyaan dengan tingkat kognitif

peserta didik

V Kebahasaan

1. Penggunaan kaidah bahasa Indonesia

2. Kejelasan penulisan bahasa soal

3. kemudahan memahami bahasa yang digunakan

Page 201: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Penilaian Umum Tes Pemahaman Konsep

Materi Sistem Pencernaan Manusia

A B C D

Keterangan:

E. Dapat digunakan tanpa revisi

F. Dapat digunakan dengan revisi kecil

G. Dapat digunakan dengan revisi besar

H. Belum dapat digunakan

Jambi, Agustus 2019

Mengetahui

Validator,

Nanang Nofriadi. M.Pd

NIDN: 2006118801

Page 202: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Lampiran 11. Tabel Validasi Soal

Page 203: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Lampiran 12. Reliabilitas Soal

Page 204: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Lampiran 13. Tingkat Kesukaran Butir Soal

Page 205: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Lampiran 14. Daya pembeda butir soal

Page 206: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Lampiran 15. Uji Normalitas Sampel

C. Kelas Eksperimen

6. Mean =

=

= 76,23

7. Median

N = 30

Me = 84

8. Modus (M0)

Modus = 88

9. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar

deviasi tunggal

NO X F Fx X(X-Me) X² FX²

1 48 1 48 -28,23 796,93 796,93

2 52 2 104 -24,23 587,09 1174,19

3 56 2 112 -20,23 409,25 818,51

4 60 2 120 -16,23 263,41 526,83

5 69 3 207 -7,23 52,27 156,82

6 72 4 288 -4,23 17,89 71,57

7 84 5 420 7,77 60,37 301,86

8 88 6 528 11,77 138,53 831,20

9 92 5 460 15,77 248,69 1243,46

Jumlah 30 2287 -65,07 2574,46 5921,37

SD = √

= √

= 14,05

10. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing- masing nilai z untuk

setiap baris, dan sebut dengan S ( zi ) kemudian dibagi dengan jumlah

number of cases (N) sampel.

Sehingga didapat tabel seperti dibawah ini :

Page 207: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

No X Fi fk Zi Tabel Z F(Zi) S(Zi) F(Zi)-

S(Zi)

1 48 1 1 -2,00925 0,4772 0,0228 0,0333 0,0105

2 52 2 3 -1,72456 0,4573 0,0427 0,1000 0,0573

3 56 2 5 -1,43986 0,4236 0,0764 0,1667 0,0903

4 60 2 7 -1,15516 0,3749 0,1251 0,2333 0,1082

5 69 3 10 -0,51459 0,195 0,305 0,3333 0,0283

6 72 4 14 -0,30107 0,1179 0,3821 0,4667 0,0846

7 84 5 19 0,553025 0,2088 0,7088 0,6333 0,0755

8 88 6 25 0,837722 0,2967 0,7967 0,8333 0,0366

9 92 5 30 1,12242 0,3686 0,8686 1,0000 0,1314

Jumlah

3,3282

Mean

76,23

SD

14,05

L(hitung)

0,1314

L(tabel)

0,161

Karena L(Hitung)= 0,1314< 0,161 L(tabel), maka data berdistribusi normal

D. Kelas Kontrol

6. Mean =

=

= 65,37

7. Median

N = 30

Posisi 70

8. Modus (M0)

Modus = 80

9. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar

deviasi tunggal

NO X F Fx X(X-Me) X² FX²

1 40 2 80 -25,33 641,61 1283,22

2 44 2 88 -21,33 454,97 909,94

3 48 3 144 -17,33 300,33 900,99

4 52 2 104 -13,33 177,69 355,38

5 56 2 112 -9,33 87,05 174,10

6 64 3 192 -1,33 1,77 5,31

7 68 1 68 2,67 7,13 7,13

Page 208: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

8 72 3 216 6,67 44,49 133,47

9 76 4 304 10,67 113,85 455,40

10 80 5 400 14,67 215,21 1076,04

11 84 3 252 18,67 348,57 1045,71

Jumlah 30 1960 -34,63 2392,66 6346,67

SD = √

= √

= 14,55

10. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing- masing nilai z untuk

setiap baris, dan sebut dengan S ( zi ) kemudian dibagi dengan jumlah

number of cases (N) sampel.

No X Fi Fk Zi Tabel Z F(Zi) S(Zi) F(Zi)-

S(Zi)

1 40 2 2 -1,74209 0,4591 0,0409 0,067 0,0258

2 44 2 4 -1,46699 0,4279 0,0721 0,133 0,0612

3 48 3 7 -1,19188 0,383 0,117 0,233 0,1163

4 52 2 9 -0,91678 0,3186 0,1814 0,300 0,1186

5 56 2 11 -0,64168 0,2389 0,2611 0,367 0,1056

6 64 3 14 -0,09147 0,0359 0,4641 0,467 0,0026

7 68 1 15 0,183631 0,0714 0,5714 0,500 0,0714

8 72 3 18 0,458735 0,1736 0,6736 0,600 0,0736

9 76 4 22 0,733838 0,2673 0,7673 0,733 0,0340

10 80 5 27 1,008941 0,3413 0,8413 0,900 0,0587

11 84 3 30 1,284044 0,3997 0,8997 1,000 0,1003

Jumlah

4,8899

Mean

65,33

SD

14,54

L(hitung)

0,1186

L(tabel)

0,161

Karena L(Hitung)= 0,1186< 0,161 L(tabel), maka data berdistribusi normal

Page 209: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Lampiran 16. Uji Homogenitas Sampel

A. Sebaran data

Nilai Kelas Eksperimen

Dari data diperoleh:

48 52 52 56 56 60 60 69 69 69

72 72 72 72 84 84 84 84 84 88

88 88 88 88 88 92 92 92 92 92

Nilai Kelas Kontrol

Dari data diperoleh:

40 40 44 44 48 48 48 52 52 56

56 64 64 64 68 72 72 72 76 76

76 76 80 80 80 80 80 84 84 84

B. Nilai tertinggi dan terendah

Kelas Eksperimen

Tertinggi = 92

Terendah = 48

Kelas Kontrol

Tertinggi = 84

Terendah = 40

C. Rentang

Kelas Eksperimen

R = H – L + 1

= 92 – 48 + 1 = 45

Kelas Kontrol

R = H – L + 1

= 92 – 55 + 1 = 45

Page 210: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

D. Banyak kelas

K = 1 + 3,3 log (n)

K = 1 + 3,3 log (18)

K = 1 + 3,3 ( 1,26)

K = 5,56 = 6 (dibulatkan)

E. Interval

Kelas Eksperimen

I =

=

= 7,5 = 8

Kelas Kontrol

I =

=

= 7,5= 8

Kelas Eksperimen

Dari data diperoleh :

No X F (x-x) (x-x)²

1 48 1 -28,23 796,9329

2 56 1 -20,23 409,2529

3 52 1 -24,23 587,0929

4 56 1 -20,23 409,2529

5 52 1 -24,23 587,0929

6 60 1 -16,23 263,4129

7 88 1 11,77 138,5329

8 69 1 -7,23 52,2729

9 92 1 15,77 248,6929

10 69 1 -7,23 52,2729

11 72 1 -4,23 17,8929

12 88 1 11,77 138,5329

13 84 1 7,77 60,3729

14 72 1 -4,23 17,8929

15 84 1 7,77 60,3729

16 84 1 7,77 60,3729

17 72 1 -4,23 17,8929

18 84 1 7,77 60,3729

19 84 1 7,77 60,3729

20 60 1 -16,23 263,4129

21 88 1 11,77 138,5329

Page 211: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

22 72 1 -4,23 17,8929

23 88 1 11,77 138,5329

24 92 1 15,77 248,6929

25 88 1 11,77 138,5329

26 92 1 15,77 248,6929

27 88 1 11,77 138,5329

28 92 1 15,77 248,6929

29 69 1 -7,23 52,2729

30 92 1 15,77 248,6929

Jumlah 2287 30

5921,367

Rata-Rata

76,23

Kelas Kontrol

Dari data diperoleh:

No X F (x-x) (x-x)²

1 44 1 -21,33 454,9689

2 40 1 -25,33 641,6089

3 40 1 -25,33 641,6089

4 44 1 -21,33 454,9689

5 48 1 -17,33 300,3289

6 76 1 10,67 113,8489

7 48 1 -17,33 300,3289

8 52 1 -13,33 177,6889

9 64 1 -1,33 1,7689

10 56 1 -9,33 87,0489

11 56 1 -9,33 87,0489

12 64 1 -1,33 1,7689

13 52 1 -13,33 177,6889

14 64 1 -1,33 1,7689

15 72 1 6,67 44,4889

16 72 1 6,67 44,4889

17 68 1 2,67 7,1289

18 72 1 6,67 44,4889

19 76 1 10,67 113,8489

20 80 1 14,67 215,2089

21 48 1 -17,33 300,3289

22 76 1 10,67 113,8489

23 80 1 14,67 215,2089

24 76 1 10,67 113,8489

25 80 1 14,67 215,2089

26 84 1 18,67 348,5689

Page 212: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

27 80 1 14,67 215,2089

28 84 1 18,67 348,5689

29 80 1 14,67 215,2089

30 84 1 18,67 348,5689

Jumlah 1960 30

6346,667

Rata-rata

65,33

F. Mencari Standar Deviasi

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

G. Mencari standar error mean variabel

Kelas Eksperimen

√ =

Kelas Kontrol

√ =

Kelas Eksperimen

S2 = ( )

=

Kelas Kontrol

S2 = ( )

=

Page 213: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

1. Fhitung =

2. Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel

Dengan rumus :

dk = n - 1 = 30- 1 = 29 (untuk varians terbesar)

dk = n -1 = 30 - 1 = 29 ( unruk varians terkecil)

Taraf signifikan (α) = 0,05, maka diperoleh Ftabel = 1,84

3. Kriteria Pengujian

Jika : Fhitung ≥ Ftabel tidak homogen

Jika : Fhitung < Ftabel homogen

Ternyata Fhitung ≤ Ftabel atau 1,07 < 1,84 maka varians – varians adalah

homogen.

Page 214: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Lampiran 17. Uji Hipotesis

Uji-t

X Y X Y (X-X)² (Y-Y)²

48 44 -28,23 -21,33 796,9329 454,9689

56 40 -20,23 -25,33 409,2529 641,6089

52 40 -24,23 -25,33 587,0929 641,6089

56 44 -20,23 -21,33 409,2529 454,9689

52 48 -24,23 -17,33 587,0929 300,3289

60 76 -16,23 10,67 263,4129 113,8489

88 48 11,77 -17,33 138,5329 300,3289

69 52 -7,23 -13,33 52,2729 177,6889

92 64 15,77 -1,33 248,6929 1,7689

69 56 -7,23 -9,33 52,2729 87,0489

72 56 -4,23 -9,33 17,8929 87,0489

88 64 11,77 -1,33 138,5329 1,7689

84 52 7,77 -13,33 60,3729 177,6889

72 64 -4,23 -1,33 17,8929 1,7689

84 72 7,77 6,67 60,3729 44,4889

84 72 7,77 6,67 60,3729 44,4889

72 68 -4,23 2,67 17,8929 7,1289

84 72 7,77 6,67 60,3729 44,4889

84 76 7,77 10,67 60,3729 113,8489

60 80 -16,23 14,67 263,4129 215,2089

88 48 11,77 -17,33 138,5329 300,3289

72 76 -4,23 10,67 17,8929 113,8489

88 80 11,77 14,67 138,5329 215,2089

92 76 15,77 10,67 248,6929 113,8489

88 80 11,77 14,67 138,5329 215,2089

92 84 15,77 18,67 248,6929 348,5689

88 80 11,77 14,67 138,5329 215,2089

92 84 15,77 18,67 248,6929 348,5689

69 80 -7,23 14,67 52,2729 215,2089

92 84 15,77 18,67 248,6929 348,5689

∑ = 2287 ∑Y= 1960 ∑= 0,1 ∑=0,1 ∑=5921,367 ∑=6346,667

1. Menghitung mean variable X

Mx =

=

Page 215: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

2. Menghitung mean variable Y

My =

=

3. Mencari standar deviasi skor variable X dengan rumus:

SDx = √

SDx = √

SDx = 14,05

4. Mencari standar deviasi skor variable Y dengan rumus:

SDy = √

SDy = √

SDy =

5. Mencari standar error mean variable X, dengan rumus:

SEMx =

SEMx =

SEMx = 2,61

6. Mencari standar error mean variable Y, dengan rumus:

SEMy =

SEMy =

SEMy = 2,70

7. Mencari standar error perbedaan antara mean variable X dan mean

variable Y, dengan rumus :

SEMx – My = √

SEMx – My = √

SEMx – My = √

SEMx – My = 3,76

8. Mencari t0 atau “tt” , dengan rumus

Page 216: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

t0 =

=

=

= 2,89

9. Mencari interpretasi terhadap t0 atau “ttest”

Df atau db = (N1 + N2 -2)

= 30 + 30 -2 = 58

Didapati tt 5% = 2,00 dan 1% = 2,65

5% < t0 > 1%

2,00 < 2,89 > 2,65

Karena t0 atau ttest yang diperoleh dalam perhitungan t0 = 2,89 lebih

besar dari pada ttabel ( baik pada taraf signifikan 5% ataupun 1% ), maka

dari kedua hipotesis yang ada dapat disimpulkan Hipotesis Nihil ditolak,

sedangkan Hipotesis Alternatif diterima. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap

variabel Y dengan kata lain terdapat terdapat pengaruh Mastery Learning

terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi)

Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi.

Untuk menghitung effect size pada uji t digunakan rumus Cohen‟s

sebagai berikut:

4. Dari perhitungan sebelumnya diperoleh :

5. Untuk menghitung ( )

√( )

( )

√( ) ( )

√( ) ( )

Page 217: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

6. Menghitung Effect Size

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh besarnya effect size

perlakuan yang diberikan adalah 0,8 dengan persentase 79%. Hasil ini

menunjukkan bahwa terjadi pengaruh yang tinggi dan konsisten dari

pengaruh Mastery Learning terhadap Pemahaman Konsep Materi Ilmu

Pengetahuan Alam (Biologi) Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama

Negeri 1 Muaro Jambi.

Page 218: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Lampiran 18. Tabel Uji Lilieforz

Page 219: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Lampiran 19. Tabel Uji Z

Page 220: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Lampiran 20. Tabel Uji F

Page 221: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Lampiran 21. Tabel Uji T

Page 222: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Lanjutan Lampiran Tabel T

Page 223: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Lampiran 22. Dokumentasi

DOKUMENTASI

A. Kelas Eksperimen (VIII A)

Gambar 1. Suasana kelas VIII A pada proses pembelajaran

Gambar 2. Siswa dan Guru berdo‟a bersama sebelum memulai pelajaran

Gambar 3. Guru menjelaskan materi tentang nutrisi

Page 224: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Gambar 4. Siswa duduk berkelompok

Gambar 5. Siswa melakukan praktikum tentang nutrisi

Gambar 6. Siswa menjelaskan hasil diskusi kelompok

Gambar 7. Guru memperagakan alat peraga kepada siswa pada materi proses

sistem pencernaan pada manusia

Page 225: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Gambar 8. Siswa melakukan percobaan dengan alat peraga tentang proses pada

sistem pencernaan manusia

Gambar 9. Siswa menyimpulkan pelajaran

Gambar 10. Guru dan Siswa bersama-sama menyimpulkan pelajaran pada materi

sistem pencernaan manusia

Page 226: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Gambar 11. Guru memberikan soal posstest kepada siswa

Gambar 12. Siswa mengerjakan soal posttes

KELAS KONTROL (VIII B)

Gambar 13. Guru mencatat materi yang akan di jelaskan

Page 227: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

Gambar 14. Guru menjelaskan materi

Gambar 15. Siswa mencatat materi yang di sampaikan oleh Guru

Gambar 16. Siswa menyimpulkan materi pelajaran

Gambar 17. Guru Memberikan Soal posstest kepada siswa

Gambar 18. Siswa mengerjakan Soal Postest yang di berikan oleh Guru

Page 228: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …
Page 229: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …
Page 230: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Descha Vina Sari

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/tgl lahir : Jambi, 11 Desember 1996

Alamat Asal : Simpang Sungai Duren, RT.02, RW. 01

Agama : Islam

Alamat Email : [email protected]

No Kontak : 082397952941

Pengalaman – Pengalaman Pendidikan Formal

1. TK Dharma Wanita Simp.Sei Duren : Tahun Tamat 2002

2. SDN 73/IX Simpang Sungai Duren : Tahun Tamat 2008

3. SMP N 1 Muaro Jambi : Tahun Tamat 2011

4. SMA N 1 Muaro Jambi : Tahun Tamat 2014

5. S1 Jurusan Tadris Biologi FTK UIN STS JAMBI : Tahun Tamat ...

Pengalaman Organisasi : -

Motto Hidup :

“Hidup hanya sekali, Hiduplah yang berarti”

Jambi, 02 Oktober 2019

Penulis

Descha Vina Sari

NIM. TB. 150939