Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH MODEL PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,
Review) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA
NEGERI 3 LUBUKLINGGAU
Oleh
Wina Apriyanti1, Fitria Lestari
2, Ivoni Susanti
3
1Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP-PGRI Lubuklinggau
2,3Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP-PGRI Lubuklinggau
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh model PQ4R(Preview
Question, Read, Reflect, Recite, Review) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas
X SMA Negeri 3 Lubuklinggau. Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif dengan
desain pretest dan postest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X
SMA Negeri 3 Lubuklinggau yang terbagi menjadi delapan kelas. Dua kelas yang
diambil secara acak sebagai sampel, yaitu kelas X.6 sebagai kelas eksperimen dan
kelas X.3 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
essay yang berjumlah 10 soal. Teknik analisis data dengan uji-t. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan model PQ4R(Preview,
Question, Read, Reflect, Recite, Review) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas
X SMA Negeri 3 Lubuklinggau. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji-t
diperoleh thitung > ttabel (1,72 > 1,671) yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan model pembelajaran PQ4R(Preview
Question Read Reflect Recite Review) berpengaruh terhadap hasil belajar biologi
siswa kelas X SMA Negeri 3 Lubuklinggau.
Kata kunci: Model PQ4R (Preview Question Read Reflect Recite Review), Hasil
Belajar Biologi.
A. PENDAHULUAN
Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa. Pembelajaran
pada dasarnya merupakan upaya guru untuk membantu peserta didik melakukan
kegiatan belajar. Seorang guru perlu memiliki kemampuan merancang dan
mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran yang dianggap cocok
dengan minat dan bakat serta sesuai dengan taraf perkembangan siswa termasuk
di dalamnya memanfaatkan berbagai sumber dan media pembelajaran untuk
menjamin efektivitas pembelajaran (Sanjaya, 2010:14-15). Salah satunya adalah
mata pelajaran biologi.
Mata pelajaran Biologi sebagai bagian dari bidang sains, menuntut
kompetensi belajar pada ranah pemahaman tingkat tinggi yang komprehensif
(Wena, 2009:78). Biologi adalah cabang dari ilmu pengetahuan yang mempelajari
perihal kehidupan (Ilmu Hayat) dan mempelajari makhluk hidup, zat-zat yang
dibutuhkan makhluk hidup, dan segala hal yang ada hubungannya dengan
makhluk hidup, dan lingkungannya. Biologi dapat membantu manusia untuk
meningkatakan kesejahteraan hidupnya secara keseluruhan. Mendalami biologi
orang mengenal dirinya sebagai makhluk hidup, mengenal lingkungannya, serta
mengenal hubungan antara makhluk hidup dan lingkunganya (Wijayanti, 2009:1).
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan dengan salah satu guru
biologi kelas X di SMA Negeri 3 Lubuklinggau pada 14 januari 2016.
Pembelajaran biologi yang berlangsung kurang bervariasi. Metode pembelajaran
yang dilakukan terbatas pada ceramah, tanya jawab dan penugasan, proses
pembelajaran bersifat teacher center sehingga siswa cenderung pasif dan
kemampuan dalam pengembangan diri untuk memecahkan masalah dalam
pembelajaran kurang efektif. Guru hanya menggunakan buku sebagai alat bantu
siswa dalam menjawab soal-soal yang ada di LKS (Lembar Kerja Siswa) maupun
buku paket langsung. Sehingga kemampuan mengingat, mengembangkan diri
dalam memecahkan masalah, dan kemampuan menangkap konsep yang ada di
pembelajaran masih kurang tepat.
Mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dapat digunakan adalah
dengan menggunakan model PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,
Review) merupakan salah satu bagian dari strategi elaborasi, yang digunakan
untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca dan dapat membantu
proses belajar mengajar dikelas yang dilaksanakan dengan kegiatan membaca
buku (Trianto, 2014:178).
Berdasarkan uraian-uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan suatu
penelitian mengenai model PQ4R dalam pembelajaran biologi dengan judul
“Pengaruh Model PQ4R (Preview Question Read Reflect Recite
Review)Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 3
Lubuklinggau”.
B. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Model PQ4R
Model PQ4R dikembangkan oleh Thomas dan Robinson pada tahun
1972 yang merupakan penyempurnaan dari model SQ3R yang dicetuskan
Robinson pada tahun 1941. PQ4R merupakan singkatan dari (Preview
Question Read Reflect Recite Review). PQ4R merupakan salah satu bagian dari
strategi elaborasi, model ini digunakan untuk membantu siswa mengingat apa
yang mereka baca dan dapat membantu proses belajar mengajar dikelas yang
dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku. Kegiatan ini bertujuan untuk
mempelajari sampai tuntas bab demi bab suatu buku pelajaran. Oleh karena itu
keterampilan pokok pertama yang harus dikembangkan dan dikuasai oleh
siswa adalah membaca buku pelajaran (Trianto, 2014:178).
Model PQ4R secara arti kata P singkatan dari preview (membaca
selintas dengan cepat), Q adalah question (bertanya), dan 4R singkatan dari
read (membaca), reflecty (refleksi), recite (tanya jawab sendiri). review
(mengulang secara menyeluruh).
2. Langkah-langkah model PQ4R
Langkah-langkah yang dilakukan guru pada model PQ4R menurut
Trianto, (2014:179-181) adalah sebagai berikut:
a. Langkah pertama preview, Guru menginformasikan kepada siswa untuk
membaca selintas subpokoknya saja.
b. Langkah kedua question, menginformasikan kepada siswa agar
memperhatikan bacaan, kemudian memberikan tugas untuk membuat
pertanyaan dari ide pokok yang ditentukan dengan kata-kata apa,
mengapa, siapa, dan bagaimana.
c. Langkah ketiga read, memberikan kepada siswa untuk membaca secara
aktif dan memahami/menjawab pertanyaan yang telah disusun
sebelumnya.
d. Langkah keempat reflect, menginformasikan materi yang ada dalam
bacaan bukan hanya sekedar menghafal dan mengingat materi tapi
mencoba memecahkan masalah dari informasi yang diberikan guru
dengan pengetahuan yang telah diketahui melalui bacaan.
e. Langkah kelima recite, meminta siswa untuk membuat intisari dari
seluruh. Pembahasan materi pelajaran yang dipelajari. Menanyakan dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan dan melihat catatan / inti sari yang telah
dibuat.
f. Langkah keenam review, menugaskan siswa membaca inti sari yang
dibuatnya dari ide pokok yang ada dibenaknya kemudian meminta siswa
membaca kembali bahan bacaan, jika masih belum yakin dengan
jawabannya.
3. Kelebihan dan Kekurangan Model PQ4R (Preview Question Read
Reflect Recite Review)
a. Kelebihan Model PQ4R
Adapun kelebihan Menurut Al-Syihab (2010) kelebihan dan
kelemahan pada model PQ4R ini adalah sebagai berikut
1) Dapat digunakan untuk materi-materi yang mengandung prinsip-
prinsip, dan definisi-definisi.
2) Model ini mudah digunakan ketika peserta didik harus mempelajari
materi yang bersifat menguji pengetahuan kognitif.
3) Model ini cocok untuk memulai pembelajaran sehingga peserta
didik akan terfokus perhatiannya pada istilah dan konsep yang akan
dikembangkan dan yang berhubungan dengan mata pelajaran dan
kemudian dikembangkan menjadi konsep atau bagan pemikiran
yang lebih ringkas.
4) Model ini memungkinkan siswa belajar lebih aktif, karena
memberikan kesempatan mengembangkan diri, diharapkan mampu
memecahkan masalah sendiri dengan menemukan dan berkerja
sendiri
b. Kelemahan Model PQ4R
Kelemahan Model PQ4R menutut Al-Syihab (2010) adalah:
1) Model ini tidak dapat digunakan pada setiap materi.
2) Dalam menerapkannya, memerlukan waktu yang sangat panjang
sehingga guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah
ditentukan.
C. METODE PENELITIAN
Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti maka jenis penelitian ini
adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto, (2010:9) penelitian eksperimen
adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara
dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh penulis dengan mengeleminasi atau
mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor yang mengganggu. Jenis eksperimen
pada penelitian ini adalah eksperimen murni, dengan adanya kelompok lain yang
tidak dikenal eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan. Dengan adanya
kelompok lain yang disebut kelompok pembanding atau kelompok kontrol
(Arikunto, 2010: 125).
Penelitian ini menggunakan desain yang berbentuk pretest-posttest group
atau desain kelompok kontrol-eksperimen. Kelas pertama diberi pengaruh model
PQ4R kelas eksperimen dan kelas kedua dengan model konvensional sebagai
kelompok kontrol. Desain penelitiannya dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1
Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Postest
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O3 - O4
Keterangan:
O1 : Pre-test pada kelas eksperimen
O3 : Pre-test pada kelas kontrol
X : Pembelajaran menggunakan model PQ4R
O2 : Post-test pada kelas ekperimen
O4 : Post-test pada kelas kontrol
- : Tanpa menggunakan model PQ4R
Adapun variabel didalam penelitian ini terdiri dari dua variabel penelitian
yaitu model PQ4R sebagai variabel bebas hasil belajar siswa sebagai variabel
terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X pada SMA
Negeri 3 Lubuklinggau yang berjumlah 240 orang dan dibagi dalam 8 kelas.
Teknik pengambilan sampel didalam penelitian ini diambil dengan menggunakan
sampel acak (random sampling). Teknik pengambilan sampel diambil secara acak
dengan cara pengundian semua kelas untuk memilih dua kelas, dari hasil
pengundian di dapatkan kelas X.6 sebagai kelas eksperimen dan kelas X.3 sebagai
kelas kontrol.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik tes, teknik tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tes
adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, (Arikunto, 2010:193). Tes
dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum pembelajaran (pre-test) dan sesudah
pembelajaran (post-test). Soal yang digunakan berbentuk essay sebanyak 10 soal.
Untuk mengetahui hasil dari penelitian berupa hipotesis diterima atau di
tolak maka data di uji dengan menggunakan uji-t. Sebelum menggunakan uji-t,
maka terlebih dahulu menentukan skor rata-rata, simpangan baku, uji normalitas,
uji homogenitas dan uji hipotesis.
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari tanggal 22 April sampai dengan 25 Mei
2016, dilakukan langsung oleh peneliti dan dilaksanakan sesuai dengan jadwal
yang berlaku di sekolah. Sebelum pelaksanaan penelitian dimulai terlebih
dahulu dilakukan uji coba instrumen tes yang bertujuan untuk mengetahui
kualitas soal yang dilaksanakan. Uji coba instrumen dilakukan di kelas XI IPA
2 SMA Negeri 3 Lubuklinggau dengan jumlah 34 orang siswa pada materi
ekosistem dengan soal essay sebanyak 15 soal.
Dari hasil uji coba insrumen pada kelas XI IPA 2 didapatkan sebanyak
10 soal yang termasuk pada kriteria valid dan 5 soal tidak valid. Soal yang
memenuhi syarat validitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran, yaitu soal
nomor 3, 4, 5, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15 sedangkan soal yang lainnya tidak
digunakan.
a. Kemampuan Awal Siswa
Kemampuan awal dalam penelitian ini adalah pengetahuan awal
yang dimiliki siswa sebelum diberi pembelajaran ekosistem. Kemampuan
awal diperoleh melalui pemberian soal yang berbentuk essay sebanyak 10
soal pada kelas eksperimen yang berjumlah 30 orang siswa.
Pre-test dilaksanakan pada tanggal 26 April 2016 pada kelas
eksperimen dan tanggal 27 April pada kelas kontrol. Nilai rata-rata hasil
pret-test pada kelas eksperimen sebesar 51,10 dan simpangan baku sebesar
19,61.
b. Analisis Kemampuan Awal Siswa
Analisis kemampuan awal dilakukan dengan menggunakan uji
hipotesis. Sebelum hipotesis diuji dengan menggunakan uji kesamaan dua
rata-rata data dianalisis terlebih dahulu dengan menggunakan uji normalitas
dan uji homogenitas dari hasil pre-test yang diberikan kepada siswa.
Tabel 2
Rekapitulasi Data hasil Pre-test
No Kelas N 𝑥 (Nilai rata-rata)
S
(Simpangan baku)
1 Eksperimen 30 51,10 19,61
2 Kontrol 30 65,57 25,69
Berdasarkan tabel 2. di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil
pret-test pada kelas eksperimen sebesar 51,10 dan simpangan baku sebesar
19,61. Sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata yang diperoleh sebesar
65,57 dan untuk simpangan bakunya sebesar 25,69. Dan hasil post-test
pada kelas eksperimen nilai rata-rata sebesar 79,43 simpangan bakunya
26,74 sedangkan dikelas kontrol nilai rata-rata 68,14 dan simpangan
bakunya 26,92.
Selanjutnya diadakan uji normalitas untuk mengetahui apakah data
tersebut normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah uji kecocokan
chi kuadrat 2 dengan taraf kesalahan α = 0,05, jika 2 hitung <
2 tabel
maka data dinyatakan berdistribusi normal. Rekapitulasi hasil perhitungan
uji normalitas tes awal kedua kelompok dapat dilihat pada Tabel 3 berikut:
Tabel 3
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Tes Awal
No Data Kelas 2 hitung Dk 2 tabel Kesimpulan
1
Pre-test
Eksperimen 5,6220 5 11,070 Normal
Kontrol 10,6297 5 11,070 Normal
Berdasarkan tabel 3 di atas menunjukkan bahwa 2 hitung untuk
data tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol kurang dari pada 2 tabel.
Hal ini berarti data tes awal untuk kedua kelas berdistribusi normal. Untuk
rekapitulasi hasil perhitungan uji homogenitas varians tes awal dapat
dilihat pada tabel 4 berikut:
Tabel 4
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Varians Data Tes Awal
Data Fhitung Ftabel Kesimpulan
Tes awal 1,71 1,84 Homogen
Berdasarkan tabel 4.3 tersebut diperoleh bahwa varians kedua
kelompok untuk tes awal adalah homogen, karena Fhitung < Ftabel.
Kedua kelas pada Pre-test berdistribusi normal dan homogen
sehingga dengan demikian uji kesamaan dua rata-rata yang digunakan
adalah uji-t. Pasangan hipotesis yang akan digunakan pada Pre-test adalah:
Ho : 𝜇1 = 𝜇2 : Rata-rata nilai kelas eksperimen sama dengan kelas
kontrol.
Ha : 𝜇1 ≠ 𝜇2 : Rata-rata nilai kelas eksperimen tidak sama dengan kelas
kontrol.
Kriteria pengujian hipotesis yang digunakan oleh peneliti dalam
penelitian ini adalah jika thitung ≤ ttabel maka Ho diterima dan jika
thitung > ttabel maka Ho ditolak. Dengan taraf signifikan = 0,05 dan
dk = )2( 21 nn = (30+30-2) = 58. Untuk rekapitulasi hasil perhitungan
uji kesamaan dua rata-rata dapat dilihat pada tabel 5:
Tabel 4.5
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Kesamaan Dua Rata-rata
Data hitungt Dk tabelt Kesimpulan
Pre-test -0,15 58 2,00 tabelhitung tt , H0 diterima
Pada tabel 5 menunjukkan bahwa hasil analisis uji-t mengenai
kemampuan awal siswa yang, kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki
kemampuan awal yang sama karena thitung = -0,15< ttabel = 2,00, sehingga
Ho diterima. Dengan demikian dapat disumpulkan bahwa kemampuan
awal kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol.
c. Analisis Kemampuan Akhir Siswa
Kemampuan akhir dalam penelitian ini adalah pengetahuan akhir
yang dimiliki siswa setelah diberi perlakuan pada pembelajaran ekosistem.
Kemampuan akhir diperoleh melalui pemberian soal yang berbentuk essay
sebanyak 10 soal pada kelas eksperimen berjumlah 30 siswa dan kelas
konrol berjumlah 30 siswa.
Tabel 6
Rekapitulasi Data Hasil post-test
No Kelas N 𝑥
(Nilai rata-rata)
S
(Simpangan
baku)
1 Eksperimen 30 79,43 26,74
2 Kontrol 30 68,14 26,92
Berdasarkan tabel 6 di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil
pret-test pada kelas eksperimen sebesar 51,10 dan simpangan baku sebesar
19,61. Sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata yang diperoleh sebesar
65,57 dan untuk simpangan bakunya sebesar 25,69. Dan hasil post-test
pada kelas eksperimen nilai rata-rata sebesar 79,43 simpangan bakunya
26,74 sedangkan dikelas kontrol nilai rata-rata 68,14 dan simpangan
bakunya 26,92.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pada awal penelitian rata-rata
kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan
perlakuan hampir sama. Setelah diberikan perlakuan pada siswa kelas
eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Rekapitulasi hasil
perhitungan uji normalitas tes akhir kedua kelompok dapat dilihat pada
Tabel 7 berikut:
Tabel 7
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Tes Akhir
No Data
Kelas 2 hitung Dk 2 tabel
Kesimpulan
1
Post-test Eksperimen 9,6785 5 11,070 Normal
Kontrol 8,2798 5 11,070 Normal
Berdasarkan tabel 7 di atas menunjukkan bahwa 2 hitung untuk
data tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol kurang dari pada 2 tabel.
Hal ini berarti data tes akhir untuk kedua kelas berdistribusi normal.
Rekapitulasi hasil perhitungan uji homogenitas varians tes akhir dapat
dilihat pada tabel 8 berikut:
Tabel 8
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Varians Data Tes Akhir
Data Fhitung Ftabel Kesimpulan
Tes akhir 1,01 1,84 Homogen
Berdasarkan tabel 8 di atas menunjukkan bahwa dari data tes akhir
setelah dianalisis menggunakan uji homogenitas (uji F) pada taraf
signifikan = 0,05 menunjukkan nilai tabelhitung FF sehingga dapat
disimpulkan bahwa data kedua kelas homogen.
Kedua kelas pada Post-test berdistribusi normal dan homogen
sehingga dengan demikian uji kesamaan dua rata-rata yang digunakan
adalah uji-t. Pasangan hipotesis pada Post-test adalah:
Ho : 𝜇1 ≤ 𝜇2 : Rata-rata nilai kelas eksperimen kurang dari atau
sama dengan kelas kontrol.
Ha : 𝜇1 > 𝜇2 : Rata-rata nilai kelas eksperimen lebih dari kelas kontrol.
Kriteria pengujian hipotesis yang digunakan oleh peneliti dalam
penelitian ini adalah jika thitung ≤ ttabel maka Ho diterima dan jika
thitung > ttabel maka Ho ditolak. Dengan taraf signifikan = 0,05 dan
dk = )2( 21 nn = ( 30 +30-2) = 58. Untuk rekapitulasi hasil perhitungan
uji kesamaan dua rata-rata dapat dilihat pada Tabel 9:
Tabel 9
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Kesamaan Dua Rata-rata
Data hitungt Dk tabelt Kesimpulan
Post-test 1,75 58 1,67 tabelhitung tt , H0 ditolak
Berdasarkan tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa dari data hasil
post-test setelah dianalisis menggunakan uji kesamaan dua rata-rata (uji t)
pada taraf signifikan = 0,05 dan dk = 58 menunjukkan nilai
67,175,1 tabelhitung tt sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini terbukti. Jadi “Ada pengaruh model PQ4R
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Lubuklinggau”
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data yang didapatkan selama penelitian di
SMA Negeri 3 Lubuklinggau selama 4 minggu, peneliti mengajar pada
kelas X.6 sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model PQ4R
yang berjumlah 30 siswa. Sedangkan pada kelas X.3 sebagai kelas kontrol
yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional
(ceramah, tanya-jawab) berjumlah 30 siswa.
Pada tanggal 26 April 2016 di kelas eksperimen dan tanggal 27
April 2016 dikelas kontrol peneliti melakukan pre-test selama 45 menit
dengan soal essay sebanyak 10 soal di kelas eksperimen dilanjutkan
dengan proses pembelajaran menggunakan model PQ4R dan kelas kontrol
setelah melakukan pre-test dilanjutkan pembelajaran menggunakan
pembelajaran kovensional. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-
rata kemampuan awal siswa kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol sebelum diberikan perlakuan yang berbeda relatif sama. Hal ini
ditunjukkan dari nilai rata-rata pre-test siswa kelas eksperimen sebesar
51,10 dan pada kelas kontrol sebesar 65,57. Diperoleh data awal (pre-test)
pada kelas eksperimen berdistribusi normal dengan X2
hitung < X2
tabel yaitu
5,6220 < 11,070 dan pada kelas kontrol juga berdistribusi normal dengan
X2
hitung < X2
tabel yaitu 10,6297 < 11,070.
Pada pertemuan pertama selama 2x45 menit, proses pembelajaran
menggunakan model PQ4R di kelas eksperimen. Pada pertemuan pertama
ini subpokok yang digunakan yaitu tentang defenisi ekosistem dan
komponen biotik abiotik dalam satuan ekosistem. siswa belum terlalu
memahami dengan langkah-langkah model PQ4R pada langkah pertama
(preview) siswa diminta membaca sekilas subpokok yang telah ditentukan.
Setelah membaca selintas siswa diminta membuat pertanyaan dari
subpokok yang sudah dibaca. Ada beberapa siswa yang mengalami
kesulitan untuk membuat pertanyaan, siswa membuat pertanyaan bukan
dari subpokok tetapi siswa membuat pertanyaan dari isi subpokok. Siswa
juga membuat pertanyaan yang menjebak mereka sendiri seperti membuat
pertanyaan yang terlalu sulit. Jadi pada langkah selanjutnya siswa
kesulitan untuk menjawab pertanyaan yang mereka buat. Sebagai peneliti
menjelaskan secara langsung pada siswa yang mengalami kesulitan untuk
membuat pertanyaan sehingga siswa tidak mengalami kesulitan lagi pada
langkah selanjutnya. Sementara itu dikelas kontrol proses pembelajaran
dilakukan dengan menggunakan pembelajaran kovensional (ceramah,
tanya-jawab).
Pada pertemuan kedua selama 2x45 menit di kelas eksperimen
pembelajaran dengan menggunakan model PQ4R. pada pertemuan kedua
ini siswa terlihat antusias untuk melanjutkan pembelajaran. Menggunakan
subpokok satuan-satuan makhluk hidup dan penyusun ekosistem. Siswa
tidak mengalami lagi kesulitan untuk membuat pertanyaan. Disini siswa
sudah bisa mengembangkan diri dan memecahkan masalah sendiri dalam
proses pembelajaran.
Dikelas kontrol pada pertemuan kedua selama 2 X 45 menit
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan
pembelajaran konvensional, peneliti menggunakan metode ceramah dan
tanya-jawab terlihat siswa kurang aktif didalam proses pembelajaran,
hanya siswa teretentu saja yang dapat mengembangkan diri sedangkan
siswa lain hanya sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
Pada pertemuan ketiga dikelas kontrol dan kelas eksperimen selama
45 menit melanjutkan pelajaran dan melakukan evaluasi terhadap proses
pembelajaran pada pertemuan sebelumnya, selanjutnya dilakukan post-test
selama 45 menit.
Setelah melakukan pembelajaran dilakukan tes akhir (post-test.)
untuk melihat perbedaan hasil belajar yang di dapat. Berdasarkan hasil tes
akhir pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata siswa (𝑥 ) adalah
79,43 sedangkan hasil post-test pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata
siswa (𝑥 ) adalah 68,14. Berdasarkan hasil nilai rata-rata antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol ternyata nilai rata-rata kelas eksperimen
lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Analisis data terakhir diperoleh
data berdistribusi normal dengan Xhitung < Xtabel yaitu 9.6785< 11,070
untuk kelas eksperimen dan 8,2798 < 11,070 untuk kelas Kontrol.
Kemudian dilakukan uji homogenitas dengan menghasilkan Fhitung >Ftabel
yaitu 1,01 >1,84 maka dapat dikatakan bahwa kedua kelompok data
homogen, kemudian dilakukan uji kesamaan rata-rata untuk mengetahui
hasil dari hipotesis bahwa ada pengaruh yang signifikan dalam hasil
setelah proses belajar mengajar. Uji kesamaan rata-rata yang dilakukan
untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian apakah terjawab hipotesis
benar atau salah. Berdasarkan hasil dari perhitungan uji kesamaan rata-rata
menghasilkan bahwa thitung > ttabel dengan nilai 1,75> 1,67 Sehingga dapat
disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi “terdapat pengaruh model
PQ4R (preview, question, read, reflect, recite, review) terhadap hasil
belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 3 Lubuklinggau.
E. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka disimpulkan
bahwa “Ada pengaruh model PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,
Recite, Review) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 3
Lubuklinggau. Hal ini terbukti dari uji kesamaan dua rata-rata (uji t)
menunjukkan nilai thitung > ttabel, yaitu 1,75 > 1,67, maka H0 ditolak dan Ha
diterima nilai rata-rata post-test kelas eksperimen sebesar 79,43 dan kelas
kontrol sebesar 68,14.
F. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Al-syihab. 2010. Model Pembelajaran PQ4R. Eureka Pendidikan online
http://www.eurekapendidikan.com/2010/02/model-pembelajaran-
PQ4R.html April 2016
Sanjaya, W. 2010. Strategi Pembelajaran Beroientasi Standar Proses Pendidikan,
Jakarta; Prenada Media Group.
Trianto, I.B. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan
Kontekstual: Konsep, Landasan Dan Implementasinya Pada Kurikulum
2013. Jakarta : Kencana.
Wena, M. 2013. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi
Aksara.
Wijayanti. 2009. Biologi. Yogyakarta: Amara books