Upload
phamthuan
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS
KERJA GURU SMK PARIWISATA ENGKU KELANA
TANJUNGPINANG
NASKAH PUBLIKASI
OLEH
NILA SUPARMAN
NIM : 100563201230
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2016
1
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA GURU
SMK PARIWISATA ENGKU KELANA TANJUNGPINANG
Nila Suparman
Program Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Maritim Raja Ali Haji
Abstrak
Produktivitas merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian
tujuan organisasi. Setiap organisasi sangat mendambakan efisiensi dan efektivitas
kerja yang baik. Untuk mewujudkan hal tersebut maka tidak hanya fasilitas organisasi
saja yang perlu diperbaharui tetapi juga sumber daya manusia dalam organisasi
tersebut. Dalam organisasi publik seperti instansi atau lembaga, sumber daya manusia
menjadi faktor yang paling penting dalam mewujudkan produktivitas kerja yang
tinggi. Untuk itu perlu adanya motivasi yang tepat dari pimpinan kepada guru agar
bekerja dengan sebaik mungkin.
Salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya peningkatan
produktivitas kerja guru adalah dengan menumbuhkan motivasi dikalangan guru.
Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh motivasi terhadap produktivitas
kerja guru SMK Pariwisata Engku Kelana Tanjungpinang.
Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif dengan pendekatan analisis
data kuantitatif. Kemudian untuk menentukan populasi dan sampel digunakan
teknik sampling jenuh, dimana yang menjadi sampel adalah seluruh guru SMK
Pariwisata Engku Kelana Tanjungpinang, yang mana populasi dalam penelitian ini
berjumlah 23 orang dan dengan menggunakan sampel jenuh maka sampel bejumlah
23 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner. Kemudian digunakan
teknik analisa data dengan menggunakan korelasi product moment.
Hasil penelitian menunjukkan nilai korelasi product moment r hitung
sebesar 0,702 yang memperlihatkan pengaruh yang kuat. Selanjutnya dengan
menggunakan uji T mendapatkan t hitung sebesar 4,54 yang lebih besar daripada t
tabel yaitu 2,086 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima, ini menunjukkan ada
pengaruh yang signifikan atau berarti antara Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja
Guru SMK Pariwisata Engku Kelana Tanjungpinang. Berdasarkan hasil
perhitungan nilai Koefisien Determinasi, didapatkan besarnya Motivasi Terhadap
Produktivitas Kerja Guru SMK Pariwisata Engku Kelana Tanjungpinang adalah
sebesar 49,28%, sedangkan produktivitas kerja dipengaruhi variabel lain yang tidak
dikaji dalam penelitian ini sebesar 50,72%.
Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa Motivasi Guru
memiliki pengaruh yang positif terhadap Produktivitas Kerja di SMK Engku
Kelanan Tanjungpinang. Adapun saran yang diberikan bahwa Produktivitas kerja
guru pada SMK Pariwisata Engku Kelana juga sudah baik. Diharapkan pimpinan
dapat memberikan motivasi yang lebih baik lagi sehingga produktivitas kerja guru
yang sudah baik ini dapat tetap dipertahankan dan harus ditingkatkan lagi demi
tercapainya produktivitas kerja guru yang berkualitas dan berpengaruh positif juga
kepada produktivitas organisasi.
Kata Kunci : Motivasi, Produktivitas, Kerja
2
I. PENDAHULUAN
Pendidikan memegang peran
yang sangat penting dalam proses
peningkatan kualitas sumber daya
manusia. Peningkatan kualitas pen-
didikan merupakan suatu proses yang
terintegrasi dengan proses
peningkatan kualitas sumber daya
manusia itu sendiri. Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) sebagai
bentuk satuan pendidikan kejuruan
sebagaimana ditegaskan dalam
penjelasan pasal 15 Undang-Undang
SISDIKNAS, merupakan pendidikan
menengah yang mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja
dalam bidang tertentu.“Pendidikan
kejuruan bertujuan untuk mem-
bekali siswa agar memiliki kom-
petensi perilaku dalam bidang
kejuruan tertentu sehingga yang
bersangkutan mampu bekerja
(memiliki kinerja) demi masa
depannya dan bangsanya” (Schippers
& Patriana, 1993:18).
Guru merupakan salah satu
tenaga kependidikan yang mem-
punyai peran sebagai faktor penentu
keberhasilan tujuan organisasi dan
mutu pendidikan, karena guru yang
langsung bersinggungan dengan
peserta didik, untuk memberikan
bimbingan yang muaranya akan
menghasilkan lulusan yang diharap-
kan.
Salah satu faktor yang mem-
pengaruhi tercapainya pening-katan
produktivitas kerja pegawai adalah
dengan menumbuhkan motivasi
dikalangan pegawai. Motivasi kerja
adalah suatu pendorong bagi pegawai
untuk mau bekerja dengan giat dan
sungguh-sungguh dalam rangka
mencapai tujuan yang diinginkan.
Motivasi diperlukan bagi setiap
orang untuk melakukan aktivitas atau
pekerjaannya. Motivasi timbul
dengan adanya beberapa kebutuhan
yang tidak terpenuhi sehingga
menimbulkan tekanan atau rasa
ketidakpuasan tersendiri sehingga
mendorong terciptaya produktivitas
kerja pegawai yang tinggi.
Menurut Winardi (2001:207)
menyatakan Motivasi merupakan
suatu kekuatan potensial yang ada
pada diri seseorang manusia, yang
dapat dikembangkannya sendiri, atau
dikembangkan oleh sejumlah
kekuatan luar yang pada intinya
sekitar imbalan moneter, dan
imbalan non moneter, yang dapat
mempengaruhi hasil kinerjanya
secara positif atau negatif, hal mana
tergantung pada situasi dan kondisi
yang dihadapi orang yang
bersangkutan Motivasi juga bukan
merupakan hal yang mudah
dilakukan, karena seorang pimpinan
sulit untuk mengetahui kebutuhan
(needs) dan keinginan (wants) yang
diperlukan oleh seorang bawahan
dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Motivasi bukan timbul dari dalam
diri manusia saja melainkan juga dari
kekuatan-kekuatan lingkungan yang
mempengaruhi individu untuk
melakukan sesuatu berdasarkan
tujuan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya untuk dicapai.
3
Menurut Robbins dalam
Moeljono (2003:65), produktivitas
menggambarkan suatu perilaku kerja
yang ditampakkan oleh orang-orang
yang terlibat dalam suatu perusahaan
dan dapat dijelaskan melalui system
evaluasi atau penilaian kinerja
melalui kualitas kerja pegawai dalam
melakukan tugasnya yang sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan
(ketepatan waktu).Hal inilah yang
mendorong penulis untuk meneliti
lebih jauh tentang produktivitas kerja
yang ternyata motivasi kerja guru
tidak hanyadisebabkan karena
jaminan finansial tetapi juga faktor
lingkungan kerjanya sendiri dan
dirinya sendiri sehingga adanya
kepuasan tersendiri telah berhasil
meningkatkan mutu pendidikan
dengan menghasilkan lulusan yang
terbaik sehingga visi dan misi yang
diterapkan oleh organisasi dapat
tercapai.
Gejala-gejala yang dapat
dilihat seperti :
Masih adanya guru yang
melaksanakan tugasnya kurang
professional seperti datang terlambat
untuk mengajar, itu dikarenakan ada
beberapa guru yang mengajar di
beberapa sekolah hal ini berdasarkan
pernyataan Kepala Humas di
sekolah.
Tingkat kehadiran pegawai
yang belum dapat dikatakan baik, hal
ini akan berakibat tidak baik bagi
organisasi, karena banyak waktu
yang tidak terpakai dengan baik.
Karena hadir terlambat, hal ini juga
akan mempengaruhi produktivitas
kerja karena pegawai kurang disiplin
dan kurang taat pada ketentuan yang
telah ditetapkan oleh organisasi.
Bagaimana sekolah ini melaksanakan
kebijaksanaan motivasi terhadap
produktivitas kerja guru, menarik
perhatian penulis untuk menelitinya.
Bagaimana sekolah ini melak-
sanakan penerapan motivasi yang
dapat meningkatkan produktivitas
kerja guru, menarik perhatian penulis
untuk menelitinya. Berbekal pada
pengetahuan yang diperoleh, penulis
mencoba membahasnya dalam
sebuah usulan penelitian dengan
judul : “Pengaruh Motivasi Terhadap
Produktivitas Kerja Guru SMK
Pariwisata Engku Kelana
Tanjungpinang”.
II. LANDASAN TEORI
A. MOTIVASI
Menurut Handoko (2003:252),
mengemukakan bahwa motivasi
adalah : “Keadaan pribadi seseorang
yang mendorong keinginan individu
untuk melakukan kegiatan tertentu
guna mencapai tujuan”.
Menurut Mangkunegara
(2002:95), mengatakan mengenai
motivasi adalah “kondisi yang
berpengaruh membangkitkan,
mengarahkan dan memelihara
prilaku yang berubungan dengan
lingkungan kerja”. Sedangkan
menurut Simamora (2004:510),
devinisi dari motivasi adalah
“Sebuah fungsi dari pengharapan
individu bahwa upaya tertentu akan
menghasilkan tingkat kinerja yang
4
pada gilirannya akan membuahkan
imbalan atau hasil yang
dikehendaki”.
Winardi (2002:1) menjelaskan
bahwa “istilah motivasi berasal dari
bahasa Latin, yang berarti
menggerakkan”. Gray dan Starke
dalam Winardi (2002:27),
berpendapat bahwa “motivasi adalah
proses-proses yang bersifat internal
atau eksternal bagi individu, yang
menimbulkan sikap antusias dan
persistensi untuk mengikuti arah
tindakan-tindakan tertentu”.
Menurut Koontz dalam
Moekijat (2002:5) berpendapat
bahwa “motivasi merupakan
dorongan dan usaha untuk memenuhi
atau memuaskan suatu kebutuhan
atau untuk mencapai suatu tujuan.
Hasibuan (2005:39),
menyatakan bahwa “motivasi yang
diberikan kepada bawahan itu sendiri
terdiri dari motif, harapan dan
insentif (imbalan).Dengan demikian,
motivasi akan semakin meningkat
jika seorang pimpinan terus berupaya
memberikan dorongan dan arahan,
dimana motivasi itu merupakan
fungsi kepemimpinan dalam suatu
organisasi”. Menurut Zainun
(1984:39) menyatakan bahwa
“motivasi terlihat sebagai suatu
usaha positif dalam menggerakkan
dan mengarahkan daya dan potensi
tenaga kerja agar secara produktif
berhasil mencapai dan mewujudkan
tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya”.
Berdasarkan dari pendapat
para ahli tersebut diatas, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa motivasi
merupakan usaha atau dorongan
yang diberikan oleh seorang
pimpinan kepada bawahan, agar
bawahan tersebut dapat bekerja
secara baik dalam mencapai tujuan
atau keinginan seperti yang
diharapkan oleh pimpinan sebagai
pemberi motivasi.
Unsur-unsur penggerak
motivasi menurut Claude S. George
yangdikutip oleh Malayu S.P
Hasibuan (2007: 163) adalah:
a. Upah yang adil dan layak.
b. Kesempatan untuk maju/promosi
c. Pengakuan sebagai individu
d. Keamanan kerja
e. Tempat kerja yang baik
f. Penerimaan oleh kelompok
g. Perlakuan yang wajar
h. Pengakuan atas prestasi
B. PRODUKTIVITAS KERJA
Menurut Dewan Produktivitas
Nasional dalam (Husien, 2002:9)
menjelaskan bahwa : Produktivitas
mengandung arti sebagai
perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan
sumber daya yang digunakan (input).
Dengan kata lain bahwa
produktivitas memiliki dua dimensi.
Dimensi pertama adalah efektivitas
yang mengarah kepada pencapaian
target berkaitan dengan kualitas,
kuantitas dan waktu. Yang kedua
yaitu efisiensi yang berkaitan dengan
upaya membandingkan input dengan
5
realisasi penggunaannya atau
bagaimana pekerjaan tersebut
dilaksanakan.
Konsep produktivitas kerja
dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu
dimensi individu dan dimensi
organisasian.Dimensi individu
melihat produktivitas dalam
kaitannya dengan karakteristik-
karakteristik kepribadian individu
yang muncul dalam bentuk sikap
mental dan mengandung makna
keinginan dan upaya individu yang
selalu berusaha untuk meningkatkan
kualitas kehidupannya. Sedangkan
dimensi keorganisasian melihat
produktivitas dalam kerangka
hubungan teknis antara masukan
(input) dan keluaran (out put). Oleh
karena itu dalam pandangan ini,
terjadinya peningkatan produktivitas
tidak hanya dilihat dari aspek
kuantitas, tetapi juga dapat dilihat
dari aspek kualitas.
Menurut Sedarmayanti (2009 :
58) produktivitas memiliki dua
dimensi yakni efektivitas dan
efisiensi. Dimensi pertama berkaitan
dengan pencapaian target yang
berkaitan dengan kualitas, kuantitas
dan waktu. Sedangkan dimensi
kedua berkaitan dengan upaya
membandingkan masukan denga
realisasi penggunaannya atau
bagaimana pekerjaan tersebut
dilaksanakan.Menurut Sedarmayanti
(2009:66) “Produktivitas kerja
maksimum, organisasi harus
menjamin dipilihnya orang yang
tepat, dengan pekerjaan yang tepat
disertai kondisi yang memungkinkan
mereka bekerja optimal. Sehingga
dari pengertian tersebut diatas
menyangkut pemanfaatan sumber
daya manusia dan prasarana yang da
untuk memperoleh hsil maksimal
dalam periode waktu tertentu.
Sebagaimana Sudriamunawar
(2006:80) “Produktivitas merupakan
salah satu alat dalam mengukur maju
mundurnya suatu organisasi.
Menurut Sinungan (2000:12)
produktivitas kerja adalah suatu
perbandingan antara hasil keluaran
dan masukan atau output : input.
Masukan sering dibatasi dengan
masukan tenaga kerja, sedang
keluaran diukur dalam kesatuan fisik
bentuk dan nilai. Produktivitas
adalah nilai output dalam hubungan
input tertentu, produktivitas biasanya
dunyatakan sebagai imbangan dari
hasil kerja rata – rata dalam
hubungannya dengan jam rata – rata
dari tenaga kerja yang diberikan
dalam proses tertentu. Jadi hasil kerja
yang dicapai (produktivitas kerja)
adalah target di dapat melalui
kualitas kerja para pegawai
melakukan tugasnya yang sesuai
dengan waktu yang ditentukan
ketepatan. Sedangkan produktivitas
menurut Hasibuan (2006: 126)
adalah perbandingan antara keluaran
(output) dengan masukan (input).
Selanjutnya Sinungan
(2008:16), mengemukakan bahwa
produktivitas dapat dikelompokan
menjadi tiga, yaitu :
6
1. Rumusan tradisional bagi
keseluruhan produktivitas
tidak lain ratio daripada apa
yang dihasilkan (output)
terhadap keseluruhan
peralatan produksi yang
dipergunakan (input).
2. Produktivitas pada dasarnya
adalah suatu sikap mental
yang selalu mempunyai
pendangan bahwa mutu
kehidupan hari ini lebih baik
dari pada hari kemarin, dan
hari esok lebih baik dari hari
ini.
3. Produktivitas merupakan
interaksi terpadu secara
serasi dari tiga faktor
esensial, yakni : investasi
termasuk penggunaan
pengetahuan dan teknologi
serta riset; manajemen; dan
tenaga kerja.
III. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan
metode penelitian asosatif yaitu
penelitian yang bertujuan untuk
mencari Pengaruh antara Variabel
Motivasi dan Produktivitas Kerja
Guru SMK Pariwisata Engku Kelana
Tanjungpinang”. Menurut Sugiono,
2005:11, Penelitian kausal
merupakan penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui Pengaruh antara
dua variabel atau lebih.
2. Lokasi Penelitian
Adapun Lokasi Penelitian ini
dilakukan di SMK Pariwisata Engku
Kelana yang beralamat di Jln Yos
Sudarso No. 46
Tanjungpinang”.Adapun alasan
penelitian mengambil lokasi ini :
Karena belum ada yang meneliti
tentang pengaruh motivasi terhadap
produktivitas kerja Guru SMK
Pariwisata Engku Kelana
Tanjungpinang”.
3. Sumber Data
a. Data Primer
Data Primer yaitu data yang
diperoleh dari responden menjadi
sasaran penelitian yang meliputi
data tentang Motivasi dan
Produktivitas kerja guru SMK
Pariwisata Engku Kelana
Tanjungpinang.
b. Data Skunder
Data Skunder yaitu data yang
diperoleh dari data kepegawaian
SMK Pariwisata Engku Kelana
Tanjungpinang dan dokumen-
dokumen yang berhubungan
dengan masalah penelitian meliputi
sejarah berdirinya SMK Pariwisata
Engku Kelana Tanjungpinang,
struktur organisasi, uraian tugas
serta sarana dan prasasrana yang
dimiliki.
4. Populasi dan Sampel
a) Populasi
Menurut Sugioyo (2006:57)
“Populasi adalah jumlah
keseluruhan yang ada pada
objek atau subjek yang
dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik atau sifat
yang dimiliki subjek atau objek
7
itu. Populasi dalam penelitian
ini adalah keseluruhan guru di
SMK Pariwisata Engku Kelana
Tanjungpinang berjumlah 23
orang.
b) Sampel
Menurut Sugiono Sampel
adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh
Populasi tersebut.
Sampel dalam penelitian
ini meliputi guru-guru yang
keseluruhannya berjumlah 23
orang dan karena jumlah
populasi yang relatif kecil, jadi
digunakan teknik sampling
jenuh. Selanjutnya, Sugiyono
(2006:96) mengatakan
“Sampling jenuh adalah teknik
penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan
sebagai sampel.
5. Tenik dan Alat Pengumpulan
data
Kuisioner, dilakukan terhadap
semua populasi dengan
memberikan daftar pertanyaan
yang sudah tersedia alternative
jawabannya berkaitan dengan
masalah penelitian.Alat yang
digunakan adalah angket.
Menurut Sugiono (2009:142),
Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pertanyaan
tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.
6. Teknik Analisis Data
a. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Validitas adalah ketepatan
atau kencermatan suatu
instrumen dalam mengukur apa
yang ingin diukur. Uji validitas
sering digunakan untuk
mengukur ketepatan suatu item
dalam kuesioner atau skala,
apakah item-item pada kuesioner
tersebut sudah tepat dalam
mengukur apa yang ingin
diukur. Uji validitas yang
digunakan adalah uji validitas
item. Validitas item ditunjukkan
dengan adanya kolerasi atau
dukungan terhadap item total
(skor total), perhitungan
dilakukan dengan cara
mengkorelasi akan didapat suatu
koefesiensi korelasi yang
digunakan untuk mengukur
tingkat validitas suatu item dan
untuk menentukan apakah suatu
item layak digunakan atau tidak.
(Duwi Prayitno : 2010).
Jika r hitung > r tabel maka
dapat dikatakan valid, dan
sebaliknya. (Tony Wijaya 2012)
2. Uji Reliabilitas
Sedangkan uji relibilitas
adalah uji yang digunakan untuk
mengetahui konsistensi alat
ukur, apakah alat ukur yang
digunakan dapat diandalkan dan
tetap konsisten jika dipe-
ngukuran tersebut diulang.
Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan metode
8
Cronbach’s Alpha. Adapun
rumus relibilitas dengan metode
Alpha adalah : (Duwi Prayitno :
2010).
r11 = [
] [
∑
]
Menurut Tony Wijaya
(2012), cara mengukur
reliabilitas yang paling umum
adalah dengan menggunakan
koefisien alpha. Koefisien alpha
bisa diukur dengan meng-
gunakan uji statistik cronbach
alpha. Suatu construct dikatakan
reliabel jika memberi nilai
cronbach alpha 0,7
(Sekaran,2003).
b. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi linier
sederhana adalah hubungan
secara linear antara satu variabel
independen (X) dengan variabel
dependen (Y). Analisis ini untuk
mengetahui arah hubungan
antara variabel independen
dengan variabel dependen
apakah positif atau negatif dan
untuk memprediksi nilai dari
variabel dependen apabila nilai
variabel independen mengalami
kenaikan atau penurunan..Data
yang digunakan biasanya
berskala interval atau rasio.
Rumus regresi linear
sederhana sebagi berikut:
Y’ = a + bX
Keterangan:
Y’ = Variabel dependen (nilai
yang diprediksikan)
X = Variabel independen
a = Konstanta (nilai Y’ apabila
X = 0)
b = Koefisien regresi (nilai
peningkatan ataupun
penurunan)
Nilai-nilai a dan b dapat
dihitung dengan menggunakan
Rumus dibawah ini :
a = (Σy) (Σx²) – (Σx) (Σxy)
n(Σx²) – (Σx)²
b = n(Σxy) – (Σx) (Σy)
n(Σx²) – (Σx)²
c. Korelasi product moment
Korelasi product moment,
yaitu untuk melihat tingkat
pengaruh motivasi dan
produktivitas kerja guru,
disamping itu dilakukan juga
analisis data secara kuantitatif
dengan terlebih dahulu
mendskripsikan, diverifikasikan,
diinprestasikan dan kemudian
dianalisis sehingga diperoleh
kesimpulan, untuk meihat
pengaruh motivasi terhadap
produktivitas kerja guru proses
analisis data dengan
menggunakan pendekatan
korelasi product moment.
Menurut Sugiono
(2001:213) dalam tabel nilai r
product moment moment untuk
nilai N = 23 dengan taraf
signifikan 5% (Persen).
Pedoman intreprestasi kofesien
korelasi nilai r dapat dilihat dari:
9
Tabel I. 2
Koefisien Korelasi
Interval
Koofisien
Tingkat
Pengaruh
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,5999
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
Sumber : Sugiyono (2001:149)
Apabila koefisien korelasi
(r) mendekati +1 berarti terdapat
pengaruh positif yang kuat dan
apabila -1 berarti terdapat
pengaruh negatif yang kuat,
sebaliknya apabila mendkati 0
berarti terdapat hubungan yang
lemah atau tidak ada hubungan.
Apabila r sama dengan +1 berarti
terdapat hubungan positif dan
sempurna, apabila sama dengan -1
berarti terdapat hubungan negatif
dan sempurna.
Untuk menguji hipotesis
dapat digunakan teknik korelasi
product moment (r) yaitu untuk
menentukan hubungan antara dua
gejala inferval.Dalam hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui
apakah variabel X mempunyai
pengaruh dengan variabel Y
dengan menggunakan korelasi
product moment :
rxy= ∑ (∑ )(∑ )
√, ∑ ,∑ - - , ∑ ,∑ - -
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi product
moment
N = jumlah responden
∑ = Total Skor Variabel x
∑ = Total Skor Variabel y
∑ = Total perkalian antara nilai
untuk variabel x dan
variabel y
∑ = Total Pengkuadratan untuk
nilai variabel x
∑ = Total Pengkuadratan untuk
nilai variabel y
d. Uji Signifikansi Koefisien
Korelasi Sederhana (Uji T)
Menurut Gozali (2006), uji
T digunakan pada dasarnya
menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas
yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara
parsial terhadap variabel
dependen atau terikat.
e. Koefisien Determinan (R2)
Selanjutnya, untuk mencari
pengaruh variasi variabel peneliti
menggunakan Koefisien
Determinan (R2) dalam model
summary melalui program SPSS
for windows release 20 agar
dapat menganalisis seberapa besar
kontribusi variabel X (Sistem
Pengadaan Secara Elektronik)
terhadap variabel Y (efisiensi
kerja pegawai), rumusnya adalah:
KP= r2 x 100%
Keterangan :
KP = Koefisien Determinasi
(Penentu)
r2 = Koefisien Korelasi antara
variabel X dan variabel Y
10
IV. PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Karakteristik responden
merupakan gambaran yang umum
mengenai cirri-ciri dari sasaran atau
objek penelitian yang nantinya
diharapkan dapat memberikan
informasi dan data yang penting
guna menunjang keberhasilan
penelitian mengenai Pengaruh
Motivasi Terhadap Produktivitas
Kerja Guru SMK Pariwisata Engku
Kelana Tanjungpinang. Untuk
mengetahui karakteristik responden,
maka dapat dilihat pada table sebagai
berikut :
1. Jenis kelamin
Karakteristik responden ber-
dasarkan jenis kelamin pada SMK
Pariwisata Engku Kelana
Tanjungpinang, dapat dilihat pada
Tabel IV.1 dibawah ini :
Tabel IV.1
Karakteristik Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis
Kelamin
Jumlah
(orang)
Persen
tase
(%)
1. Laki-laki 12 52.17
2. Perempuan 11 47.83
Jumlah 23 100
Sumber data : Kuisione Penelitian, Tahun 2015
Dari Tabel diatas, terlihat
bahwa responden laki-laki berjumlah
12 orang atau 52.17% , sedangkan
responden perempuan berjumlah 11
orang atau 47.83%, maka apabila
keseluruhan responden disatukan
antara jenis kelamin laki-laki dan
perempuan mendapatkan hasil
keseluruhan jumlah responden yaitu
23 orang.Hal ini menunjukan bahwa
pada saat sekarang ini, masyarakat
sangat memahami perubahan
paradigma mengenai paham
emansipasi dan kesetaraan gender,
dimana antara laki-laki dan
perempuan tidak ada diskriminasi
untuk melakukan aktivitas dalam
menunjang pembangunan nasional,
yang penting orang tersebut dapat
memberikan kontribusi yang positif
bagi pelaksanaan tugas yang
dilakukan.
2. Kelompok Umur
Untuk mengetahui lebih jelas
tetang kelompok umur pada SMK
Pariwisata Engku Kelana
Tanjungpinang dapat dilihat pada
Tabel IV.2 dibawah ini :
Tabel IV. 2
Karakteristik Responden
Berdasarkan Kelompok Umur
No. Umur Jumlah
(orang)
Persen
tase
(%)
1. ≤ 30 Tahun 5 21.74
2. 31-40 Tahun 13 56.52
3. ≥ 41 Tahun 5 21.74
Jumlah 23 100
Sumber data : Kuisione Penelitian, Tahun 2015
Dari tabel diatas, menunjukkan
bahwa responden terbanyak pada
umur 31 - 40 Tahun yaitu sebesar 13
orang atau 56.52 % , kemudian di
usia ≤ 30 tahun dan ≥ 41 tahun sama,
masing-masing 5 orang atau 21.74%.
Berdasarkan tabel IV.2, kondisi
responden berdasarkan umur
memang responden yang paling
11
banyak berusia sekitar 31-40 tahun.
Hal ini sangat memadai karena
responden dengan rentang umur
tersebut cenderung memiliki
pengalaman yang matang dalam
pekerjaan dan dalam usia produktif.
3. Tingkat Pendidikan
Dari karakteristik responden
berdasarkan tingkat pendidikan guru
pada SMK Parisiwata Engku Kelana
Tanjungpinang, dapat dilihat pada
Tabel IV.3 dibawah ini :
Tabel IV. 3
Karakteristik Responden
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No.
Tingkat
Pendi-
dikan
Jumlah
(orang)
Persen
tase
(%)
1. S1 20 86.96
2. D IV 1 4.35
3. D III 2 8.69
Jumlah 23 100 Sumber data : Kuisione Penelitian, Tahun 2015
Tabel IV. 3 diatas dijelaskank
bahwa responden yang
berpendidikan S1 bejumlah 20 orang
atau 86.96 % , yang bependidikan D
IV berjumlah 1 orang atau 4.35%
serta yang berpendidikan DIII
berjumlah 2 orang atau 8.69%.
Kondisi tingkat pendidikan
Guru SMK Pariwisata Engku Kelana
Tanjungpinang berdasarkan Tabel
IV.3 tersebut cukup memadai karena
86.96% responden tingkat
pendidikannya S1.Dengan demikian
diharapkan setiap pegawai yang ada
perlu menerapkan kemampuan yang
dimiliki semaksimal mungkin guna
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan.
4. Masa Kerja
Tabel IV. 4
Karakteristik Responden
Berdasarkan Masa Kerja
No. Masa Kerja Jumlah
(orang)
Persen
tase
(%)
1. < 5 Tahun 14 60.87 2. 6 – 14 Tahun 9 39.13
Jumlah 23 100 Sumber data : Kuisione Penelitian, Tahun 2015
Dari tabel IV.4 diatas 9 orang
atau 39.13% dengan masa kerja 6 –
14 tahun dan masa kerja < 5 tahun
terdapat 14 orang atau 60.87%.Dari
data tersebut dapat dilihat masa kerja
kurang dari enam tahun lebih banyak
dari pada masa kerja lebih dari enam
tahun.
B. Pengaruh Motivasi Terhadap
Produktivitas Kerja Guru SMK
Pariwisata Engku Kelana
Tanjungpinang
1. Hasil Uji Instrumen
1.1 Hasil Uji Validitas
Analisis yang digunakan
dalam pengujian ini adalah
korelasi product moment. Uji
validitas dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung
dengan nilai r tabel. Jika nilai r
hitung lebih besar dari r tabel
maka instrumen atau item
pertanyaan tersebut berkorelasi
signifikan terhadap skor total
dinyatakan valid (priyatno,
2010:91). Hasil pengujian dapat
12
dilihat pada tabel IV.23sebagai
berikut :
Tabel IV.23
Rangkuman Hasil Uji
Validitas Instrumen
Pertanyaan
Variabel Motivasi
Item
pertanya-
an
Koefisien
R Kesimpulan
1 0,836 Valid
2 0,860 Valid
3 0,570 Valid
4 0,601 Valid
5 0,563 Valid
6 0,713 Valid
7 0,860 Valid
8 0,667 Valid
9 0,667 Valid
10 0,557 Valid
11 0,652 Valid Sumber : Data Olahan Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel IV. 23
diatas dapat diketahui nilai
korelasi antara skor item dengan
skor total. Nilai ini kemudian
dibandingkan dengan nilai r tabel
yang dicari pada signifikansi 0,05
dengan uji 2 sisi dan r tabel
didapat dari df=n-2
(Ghozali,2006:45) yaitu df = 23-2,
maka nilai r tabel yaitu 0,433.
Adapun penjelasan hasil uji
validitas untuk variabel Motivasi
sebagai berikut:
Nilai r hitung untuk item
pertanyaan variabel independen,
yaitu Motivasi sebanyak 11
pertanyaan adalah lebih besar dari
r tabel. Dari hasil uji validitas
tersebut dapat diketahui bahwa
dari 11item pertanyaan
berkorelasi signifikan dengan skor
total (dinyatakan valid) atau r
hitung nya lebih besar dari r tabel
(r tabel = 0,433). Output hasil
olahan SPSS 20 dapat dilihat pada
lampiran.
Tabel IV.24
Rangkuman Hasil Uji Validitas
Instrumen Pertanyaan
Variabel Produktivitas Kerja
Item
pertanyaan
Koefisien
R Kesimpulan
1 0,675 Valid
2 0,719 Valid
3 0,772 Valid
4 0,719 Valid
5 0,579 Valid
6 0,592 Valid
7 0,630 Valid
8 0,592 Valid
9 0,602 Valid Sumber : Data Olahan Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel IV.24 di
atas dapat dilihat bahwa Nilai r
hitung untuk item pertanyaan
variabel dependen, yaitu
Produktivitas Kerja (Y) sebanyak
9 pernyataan adalah lebih besar
dari r tabel. Dari hasil uji validitas
tersebut dapat diketahui bahwa
dari 9 item pertanyaan berkorelasi
signifikan dengan skor total
(dinyatakan valid) atau r hitung
nya lebih besar dari r tabel (r tabel
= 0,433). Output hasil olahan
SPSS 20 dapat dilihat pada
lampiran.
1.2 Hasil Uji Reliabilitas
Dalam pengujian ini
dilakukan dengan menggunakan
metode Crobanch’s Alpha.
13
Dimana suatu variabel dikatakan
reliabel jika nilai Crobanch’s
Alpha > 0,6. Priyatno (2010:98)
mengatakan bahwa pada
kuesioner penelitian ini setelah
diuji validitasnya maka item-item
yang gugur dibuang dan item
yang tidak gugur dimasukkan ke
dalam uji realibilitas. Adapun
hasil uji realibilitas pertanyaan
tentang variabel Motivasi dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel IV. 25
Rangkuman hasil uji reliabilitas
instrumen pertanyaan
Motivasi
Item
perta-
nyan
Koefisien
R Kesimpulan
1 0,853 Reliabel
2 0,844 Reliabel
3 0,869 Reliabel
4 0,873 Reliabel
5 0,871 Reliabel
6 0,863 Reliabel
7 0,844 Reliabel
8 0,865 Reliabel
9 0,865 Reliabel
10 0,871 Reliabel
11 0,864 Reliabel
Sumber : Data Olahan Penelitian,
2015
Dari hasil uji realibilitas
tersebut dapat diketahui bahwa
nilai koefisien Crnbach’s Alpha
pada X > 0,6, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa semua item
pertanyaan dalam variabel
Motivasi adalah reliabel. Ouput
hasil olahan SPSS 20 dapat dilihat
pada lampiran.
Dari hasil uji realibilitas
dibawah ini dapat diketahui
bahwa nilai koefisien
Cronbach’s Alphapada Y > 0,6,
maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa semua item pertanyaan
dalam variabel Produktivitas
Kerja adalah reliabel. Ouput hasil
olahan SPSS 20 dapat dilihat
pada lampiran
Tabel IV. 26
Rangkuman hasil uji reliabilitas
instrumen pertanyaan
Produktivitas Kerja
Item
perta-
nyaan
Koefisien
R Kesimpulan
1 0,800 Reliabel
2 0,787 Reliabel
3 0,788 Reliabel
4 0,787 Reliabel
5 0,805 Reliabel
6 0,800 Reliabel
7 0,799 Reliabel
8 0,800 Reliabel
9 0,799 Reliabel Sumber : Data Olahan Penelitian, 2015
2. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regeresi linier
sederhaan adalah hubungan secara
linear antara satu variabel
independent (X) dengan variabel
dependen (Y).
Rumus regresi linear
sederhana :
Y = a + bX
a = (Σy) (Σx²) – (Σx) (Σxy)
n(Σx²) – (Σx)²
(928) (56241) - (1129) (45918)
23 (56241) - (1129)2
52191648 - 51841422
1293543 – 1274641
14
350226= 18.5289
18902
b = n(Σxy) – (Σx) (Σy)
n(Σx²) – (Σx)²
23(45918) - (1129) (928)
23(56241) - (1129)2
1056114 – 1047712
1293543 - 1274641
8402 = 0.445
18902
Y = a + bX
18.51 + 0.445.X
3. Analisis Korelasi Product
Moment
Analisis korelasi Product
Moment yaitu analisis korelasi
yang berguna untuk menentukan
suatu besaran yang menyatakan
bagaimana kuat hubungan
variabel Motivasi Terhadap
variabel Produktivitas Kerja
dengan menggunakan rumus
perhitungan data sebagai berikut :
rxy = ∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +
Diketahui :
N = 23
∑X2 = 56241
∑X = 1129
∑Y2 = 37772
∑Y = 928
∑X.Y = 45918
rxy = ∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +
= ( )( )
√* ( ) +* ( ) +
=
√* +* +
=
√* +* +
=
√
=
= 0,702
Selanjutnya peneliti melakukan
uji statistik yaitu dengan
menggunakan program SPSS for
Windows Release 20, dengan
output sebagai berikut :
Tabel IV 27
Korelasi Product Moment Correlations
Produkti
vitas
Kerja
Motiva
si
PRODUKTI
VITAS
KERJA
Pearson
Correlation 1 .702**
Sig. (2-
tailed)
.000
N 23 23
MOTIVASI
Pearson
Correlatio
n
.702** 1
Sig. (2-
tailed) .000
N 23 23
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
Berdasarkan hasil perhitu-
ngan rumus dan output dari
program SPSS for Windows
Release 20 dapat diketahui nilai
korelasi product moment antara
variabel Motivasi dengan
Produktivitas Kerja sebesar 0,702
Dengan tanda bintang 2, artinya
korelasi ini signifikan pada
level/taraf 0,01. Jika korelasi
signifikan pada 0,01 maka sudah
pasti juga signifikan pada 0,05.
Nilai korelasi positif artinya
terjadi pengaruh positif. Hal ini
berarti terdapat pengaruh positif
15
yang berarti (signifikan) antara
variabel X (Motivasi) dengan
variabel Y (Produktivitas Kerja).
Koefisien korelasi sesuai dengan
tabel koefisien korelasi berada
pada rentang 0,60 – 0,799, maka
koefisien korelasi pada variabel X
dan Y ini menunjukkan pengaruh
yang kuat.
Tabel IV.28
Interpretasi Korelasi Product
Moment Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, 2010:149
Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa Pengaruh
Motivasi Terhadap Produktivitas
Kerja Guru SMK Pariwissata
Tanjungpinang dikatakan “Kuat”.
4. Hasil Uji Signifikansi
Koefisien Korelasi Sederhana
(Uji T)
Selanjutnya melihat tingkat
keberartian hubungan kedua
variabel tersebut diperoleh dengan
perhitungan uji t sebagai berikut:
t = √
√
= √
√ ( )
= √
√
=
√
=
= 4,54
Jika dikonsultasikan dengan
ttabel dengan dk (n-2) = 23, pada
α = 0,05 diperoleh ttabel 2,086
maka thitung lebih besar dari
ttabel (4,54>2,086). Jadi, H0
ditolak dan H1 diterima, ini
menunjukkan ada pengaruh antara
variabel Motivasiterhadap
variabel Produktivitas Kerjayang
signifikan atau berarti.
Dilihat dari hasil uji validitas
diatas dapat dilihat bahwa
intrumen pertanyaan variabel
Motivasi dan Produktivitas
bersifat valid, dikarenakan r
hitung lebih besar dari r tabel.
Sedangkan dari hasil uji
reliabilitas dilihat bahwa untuk
variabel Motivisi dan
Produktivitas Kerja nilai koefisien
Crnbach’s Alpha pada X > 0,6,
maka bersial reliabel.
Pengaruah motivasi terhadap
produktivitas kerja Guru SMK
Pariwisata Engku Kelana
mendapatkan nilai korelasi
product moment sebesar 0,702
yang berarti memiliki pengaruh
yang signifikan pada level
signifikansi 0,05. Nilai korelasi
product moment berada pada
rentang 0,60 – 0,799, maka
koefisien korelasi menunjukkan
pengaruh yang kuat.Berdasarkan
uji T mendapatkan hasil T hitung
sebesar 4,54 dan t tabel 2,086
maka t hitung lebih besar dari t
tabel (4,54 > 2,086). Jadi, H0
ditolak dan Ha diterima, ini
16
menunjukkan ada pengaruh yang
signifikan atau berarti antara
variabel Motivasi terhadap
variabel Produktivitas Kerja.
5. Koefisien Determinan (R2)
Penelitian yang menunjukkan
adanya korelasi yang signifikan
perlu dicari besarnya kontribusi
variabel X terhadap variabel Y.
Untuk melihat besarnya kontribusi
variabel Motivasi terhadap
produktivitas kerja dapat
digunakan rumus sebagai berikut:
KD = r2 x 100%
= (0,702)2 x 100%
= 0,2025 x 100%
= 49.28%
Adapun tabel berikut ini
dapat dijelaskan nilai determinan
(R2) melalui program SPSS for
Windows Release 20
Tabel IV 29
Determinan (R2)
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted
R Square
Std.
Error of
the Estimate
1 .702a .493 .469 2.819
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS KERJA
Berdasarkan hasil perhi-
tungan nilai Koefisien Deter-
minasi, dapat diartikan bahwa
besarnya pengaruh Motivasi
terhadap Produktivitas Kerja Guru
SMK Pariwisata Engku Kelana
Tanjungpinang adalah sebesar
49.28%. Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa selain
variabel Motivasi, ternyata
Produktivitas kerja dipengaruhi
variabel lain yang tidak dikaji
dalam penelitian ini sebesar
50.72%.
Motivasi merupakan salah
satu faktor yang memberikan
kontribusi terhadap produktivitas
kerja. Dengan adanya motivasi
yang kuat berarti pula guru
tersebut mempunyai minat yang
tinggi dalam menjalankan
rutinitas kerja sesuai dengan apa
yang menjadi tanggungjawabnya.
Dengan adanya minat yang tinggi,
guru akan bekerja degan perasaan
senang. Perasaan senang inilah
yang mampu memberikan
kontribusi terhadap produktivitas
kerja.
Motivasi yang kuat
ditunjukkan dari sikap positif guru
terhadap pekerjaan. Apabila target
yang diharapkan terpenuhi maka
memiliki dampak yang berarti
pada produktivitas kerja.
Berdasarkan analisis tampak
bahwa kontribusi motivasi hanya
berkisar 49.28% yang mana dalam
hal ini dapat dilihat ada faktor lain
yang dapat mempengaruhi
produktivitas kerja.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan pada SMK
Pariwisata Engku Kelana
Tanjungpinang dengan judul
Pengaruh Motivasi Terhadap
17
Produktivitas Kerja Guru, Maka
dapat disimpulkan :
1. Motivasi pada SMK Pariwisata
Engku Kelana Tanjungpinang
sudah diterapkan dengan baik.
Artinya hal-hal yang
berhubungan baik antar motivasi
dari dalam maupun dari luar
sudah terlaksana dengan baik.
Termasuk hal-hal yang
berhubungan dengan dengan
indikator dari Motivasi seperti
yang berkaitan dengan motiv,
harapan dan insentif. Hal
tersebut dapat dilihat dari
seluruh jawaban responden dari
kuisioner yang telah disebar.
2. Produktivitas kerja guru pada
SMK Pariwisata Engku Kelana
sudah baik. Hal ini dibuktikan
oleh penelitian yang menunjuk-
kan bahwa produktivitas kerja
guru berada pada kategori tinggi
yang ditunjukkan oleh jawaban
responden yang disebar melalui
kuesioner penelitian mengenai
kualitas dan kuantitas kerja
maupun dalam ketepatan waktu.
3. Pengaruh motivasi terhadap
produktivitas kerja guru pada
SMK Pariwisata Engku Kelana
Tanjungpinang beradag dalam
kategori Kuat. Ini terbukti dari
distribusi jawaban responden
yang telah diperoleh. Dimana
peran kepala sekolah juga sangat
erat hubungannya dan ber-
tanggung jawab terhadap segala
keputusan yang telah di ambil
untuk memotivasi kinerja para
guru sehingga produktivitas
kinerja guru juga meningkat.
Dari hasil analisis, diperoleh
hasil bahwa motivasi memberikan
pengaruh terhadap produktivitas
kerja guru. Dengan demikian,
hipotesis yang diajukan terbukti.
Motivasi berpengaruh terhadap
produktivitas kerja hal ini dibuktikan
dengan uji koefisien determinasi,
yakni sebesar 49,28%, ternyata
Produktivitas kerja dipengaruhi
variabel lain yang tidak dikaji dalam
penelitian ini sebesar 50.72%.
B. Saran
1. SMK Pariwisata Engku
Kelana sudah menerapkan
motivasi sebagai acuan dalam
bekerja dengan baik. Untuk
itu, kedepannya di harapakan
SMK Pariwisata Engku
Kelana dapat lebih
meningkatkan penerapan
motivasi agar benar-benar
meresap ke dalam setiap
individu yang ada dalam
organisasi, salah satunya
dalam hal pemberian peng-
hargaan supaya pimpinan
lebih memperhatikan pe-
gawai / guru yang berhak
mendapatkan penghargaan
atas prestasi atau kreativitas
yang dilakukan pegawai/
guru, seperti usulan pe-
ngangkatan pegawai honor
menjadi pegawai negeri sipil
bagi pegawai/guru yang
berprestasi dan telah lama
mengabdi di Sekolah
18
tersebut, promosi jabatan bagi
pegawai/guru yang ber-
prestasi dan pemberian
beasiswa beasiswa bagi
pegawai yang berprestasi
untuk melanjutkan pen-
didikannya ke jenjang yang
lebih tinggi. Dengan adanya
penghargaan tersebut di-
harapkan menjadi motivasi
yang Sangat tinggi pada SMK
Pariwisata Engku Kelana dan
turut berperan dalam
memotivasi guru agar lebih
bekerja maksimal untuk
memberikan kontribusi yang
maksimal di dalam organisasi
dan diharapkan dapat meng-
akibatkan organisasi me-
lakukan perubahan-
perubahan kearah yang lebih
baik.
2. Produktivitas kerja guru pada
SMK Pariwisata Engku
Kelana juga sudah baik.
Diharapkan produk-tivitas
kerja guru yang baik ini dapat
tetap dipertahan-kan dan
harus ditingkatkan lagi demi
tercapainya produktivitas
kerja guru yang berkualitas
dan berpengaruh positif juga
kepada produktivitas
organisasi.
3. Pengaruh motivasi terhadap
produktivitas kerja guru pada
SMK Pariwisata Engku
Kelana Tanjungpinang
beradag dalam kategori Kuat.
Untuk dapat melihat
pengaruh dari motivasi dapat
juga ditambahkan variable
lainnya untuk penelitian
selanjutnya.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarman. 2004. Motivasi
kepemimpinan dan Efektivitas
Kelompok. Jakarta : Rineka
Cipta.
Handoko, T. Hani, 2003. Manajemen
Personalia dan Sumber Daya
Manusia, Yogyakarta : BPFE-
UGM.
Hasibuan, Malayu. 2013. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta
: PT. Bumi Aksara.
Hasibuan, Malayu. 2014. Organisasi
& Motivasi. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
Mangkunegara, A Anwar Prabu.
2002. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Bandung : PT
Remaja Kosda .
Moekijat. 2002. Dasar-Dasar
Motivasi. Bandung : CV.
Pionir Jaya
Pasolong, Harbani. 2012. Metode
Penelitian Administrasi Publik.
Badung : Alfabet.
Riduwan. 2009. Metode & Teknik
Menyusun Proposal Penelitian.
Bandung : Alfabet
Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya
Manusia dan Prodiktivitas
19
Kerja. Bandung : CV. Mandar
Maju.
Sinungan, Muchdarsyah. 2009.
Produktivitas Apa dan
Bagaimana. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
Sugiono. 2012. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung : CV.
Alvabeta
Sunyoto, Danang. 2011. Analisis
Regresi dan Uji Hipotesis.
Yogyakarta : CAPS
Winardi, J. 2001. Motivasi dan
Pemotivasian Dalam
Manajemen. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.