149
i PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN TERHADAP SENSITIVITAS ETIKA AUDITOR INTERNAL DENGAN KOMITMEN PROFESIONAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Oil and Gas Swasta di DKI Jakarta) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi MULYANA SARI NIM. 109082000012 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

i

PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN TERHADAP

SENSITIVITAS ETIKA AUDITOR INTERNAL DENGAN KOMITMEN

PROFESIONAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Oil and Gas Swasta di DKI Jakarta)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

MULYANA SARI

NIM. 109082000012

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2015

Page 2: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

ii

Page 3: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

iii

Page 4: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

iv

Page 5: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

v

Page 6: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi:

Nama : Mulyana Sari

Tempat, Tanggal Lahir : Lhokseumawe, 7 Juni 1991

Alamat : Jl. Bulak wangi 2 No. 60 RT. 009/03 Ciputat

Email : [email protected]

II. Riwayat Pendidikan:

TK Budi Asri Mampang 1996-1997

SD Negeri 1 Ciputat 1997-2003

SMP Negeri 2 Ciputat 2003-2006

SMA Negeri 1 Ciputat 2006-2009

III. Pendidikan Non-Formal;

Kursus Bahasa Inggris di PEC Ciputat 2007-2010

Kursus Brevet A & B di IAI Daan Mogot 2014

IV. Pengalaman Kerja:

Freelance Accounting Support di PT Agrakom Para Relatika

V. Seminar:

1. Seminar Nasional “Pengembangan Wirausaha Untuk Memperkuat

Kemandirian Bangsa”

2. Sekolah Pasar Modal-Basic Training of Findamental & Technical Analysis

3. Talkshow Pemberantasan Korupsi bersama KPK

VI. Data Orang Tua:

Penulis merupakan anak keempat dari empat bersaudara, yaitu pasangan dari:

Nama Ayah : Mohammad Yahya Daud, SE

Pekerjaan : Pegawai Swasta

Nama Ibu : Hanifah Ali Bali, SE

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat Orangtua : Jl. Bulak Wangi 2 No.60 RT.009/03 Ciputat

Page 7: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

vii

THE EFFECT OF ETHICS ORIENTATION AND EXPERIENCES TO

SENSITIVITY ETHIC OF INTERNAL AUDITOR WITH PROFFESIONAL

COMMITMENT AS INTERVENING VARIABLE

ABSTRACT

This research purposewas to examine the effect of ethics orientation and

experiences to sensitivity of internal auditor with professional commitment as

intervening variable. Respondent in this research were internal auditors who

work at Manufacture Oil and Gas Company in DKI Jakarta. Total sample in this

research was 50 respondents. Hypothesis in this research used path analysis.

The result of this research indicated that ethic orientation had positive and

significant effect to sensitivity ethic of internal auditor with score 43.5%,

experiences had not positive and significant effect to sensitivity ethic of internal

auditor with score 15.5%, ethics orientation and experiences had a positive and

significant effect to professional commitment with score 64.7%, professional

commitment had not significant effect to sensitivity ethic of internal auditor with

score -79.5%, ethic orientation and experiences had positive and significant effect

to sensitivity ethic of internal auditor with professional commitment as

intervening variable with score 13% and 87% effected by others effects like

ablelity, auditing situation and gender.

Keywords: Ethics Orientation, Experiences, Sensitivity Ethic of Internal Auditor,

Proffesional Commitment.

Page 8: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

viii

PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN TERHADAP

SENSITIVITAS ETIKA AUDITOR INTERNAL DENGAN KOMITMEN

PROFESIONAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI

EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR OIL AND GAS

SWASTA DI DKI JAKARTA)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh orientasi etika dan

pengalaman terhadap sensitivitas etika auditor internal dengan komitmen

professional sebagai variable intervening. Responden dalam penelitian ini adalah

auditor internal yang bekerja di Perusahaan Manufaktur Oil and Gas Swasta di

DKI Jakarta. Total sampel dalam penelitian ini adalah 50 responden. Hipotesis

dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi etika berpengaruh positif

dan signifikan terhadap sensitivitas etika auditor internal sebesar 43.5%,

pengalaman tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap sensitivitas etika

auditor internal sebesar 15.5%, orientasi etika dan pengalaman berpengaruh

positif dan signifikan terhadap komitmen profesional sebesar 64.7%, komitmen

profesional tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap sensitivitas etika

auditor internal sebesar -79.5%, orientasi etika dan pengalaman berpengaruh

positif dan signifikan terhadap sensitivitas etika auditor internal melalui komitmen

profesional sebagai variable intervening sebesar 13% dan sisanya sebesar 87%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti keahlian, situasi audit dan gender.

Kata Kunci: Orientasi Etika, Pengalaman, Sensitivitas Etika Auditor Internal,

Komitmen Profesional.

Page 9: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, atas barokah yang selalu

diberikan-Nya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu

syarat dalam menempuh studi S1 untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

jurusan Akuntansi di Universitas Islam Neheri Syarifhidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari karya ini tidak terlepas dari bantuan dan do’a, dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih sebesar-

besarnya atas bantuan dan do’a kepada:

1. Ayahku Mohammad Yahya Daud SE, mamaku Hanifah Ali Bali SE,

abangku Hendri Ady ST, abangku Musliadi SH., MM dan anakku tercinta

Alisha McCullough yang senantiasa memberikan kasih sayang, semangat

dan do’a.

2. Bapak Arief Mufraini, Le., M.si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta.

3. Bapak Hepi Prayudiawan, SE, Ak., MM, selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta.

4. Bapak Dr. Amilin, M.si., Ak., BKP., CA., QIA, selaku Dosen Pembimbing

1 yang dengan sabar memberikan bimbingan dan petunjuk yang sangat

membantu bagi penulis.

5. Ibu Reskino, SE., M.si., Ak., CA selaku Dosen Pembimbing 2 yang

dengan sabar memberikan bimbingan dan petunjuk yang sangat membantu

bagi penulis.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya Jurusan

Akuntansi, terimakasih atas ilmu-ilmu yang telah diberikan kepada saya.

7. Teman-temanku Ranti, Rani, Juwita, Novem dan Titah terimakasih untuk

support dan semangatnya.

8. Teman-teman Akuntansi kelas A 2009 terimakasih untuk do’a dan

semangat dari kalian semua.

Page 10: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

x

9. Seluruh pihak Perusahaan Manufaktur Oil and Gas Swasta di DKI Jakarta

yang telah menjadi responden pada skripsi saya sehingga dapat

melaksanakan penelitian dengan baik.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu selesainya skripsi ini.

Selanjutnya dengan senang hati penulis menerima segala kritik dan saran-

saran yang sifatnya membangun dalam hubungannya dengan penulisan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 23 Maret 2015

Penulis

Page 11: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………. i

Lembar Pengesahan Skripsi……………………………………….... ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif…………………………. iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi………………………………….. iv

Lembar Pernyataan Bebas Plagiat………………………………….. v

Daftar Riwayar Hidup……………………………………………….. vi

Abstract……………………………………………………………….. vii

Abstrak………………………………………………………………... viii

Kata Pengantar……………………………………………………….. ix

Daftar Isi………………………………………………………………. xi

Daftar Tabel…………………………………………………………... xiii

Daftar Gambar……………………………………………………….. xiv

Daftar Lampiran……………………………………………………… xvi

BAB I PENDAHULUAN……………………………………..……… 1

A. Latar Belakang…………………………………………..……... 1

B. Perumusan Masalah………………………………………….…. 8

C. Tujuan Penelitian…………………………………………….…. 8

D. Manfaat Penelitian……………………………………………… 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………….… 11

A. Telaah Litelatur…………………………………………………. 11

1. Akuntansi Perilaku (Behavioral Accounting)…………....... 11

2. Teori Keperilakuan…………………………………………. 11

3. Definisi Auditor Internal…………………………………… 12

4. Etika………………………………………………........… 15

5. Komitmen Profesional………………………………….…. 21

6. Pengalaman……………………………………………….. 23

B. Penelitian Terdahulu…………………………………………… 25

C. Dasar Perumusan Hipotesis………………………………...….. 29

D. Kerangka Penelitian……………………………………………. 42

Page 12: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

xii

BAB III METODE PENELITIAN…………………………...…....... 43

A. Ruang Lingkup Penelitian……………………………………... 44

B. Motode Pengumpulan Sampel……………………………….... 44

C. Metode Pengumpulan Data…………………………………… 44

D. Metode Analisis Data…………………………………………. 45

E. Devinisi Operasional Variabel dan Pengukurannya…………… 52

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN……………………… 56

A. Profil Umum Perusahaan………………………………………. 56

B. Hasil Instrumen Penelitian………………………………..……. 61

BAB V PENUTUP……………………………………………………. 90

A. Kesimpulan………………………………………….…………. 90

B. Implikasi…………………………………………….…………… 91

C. Saran…………………………………………………..………… 93

Daftar Pustaka……………………………………………….………… 94

Lampiran-Lampiran…………………………………………………... 99

Page 13: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

xiii

Daftar Tabel

No Keterangan Halaman

1.1 Kasus Pelanggaran Etika................................................... 4

2.1 Perbedaan Antara Auditor Internal Dengan Auditor

Eksternal............................................................................ 13

2.2 Klasifikasi Orientasi Etika................................................ 18

2.3 Proses Psikologi................................................................ 21

2.4 Hasil-hasil Penelitian Terdahulu....................................... 26

3.1 Daftar Nama Perusahaan............................................... .... 40

3.2 Operasional Tabel.............................................................. 64

4.1 Profil Umum Perusahaan.................................................. 56

4.2 Pegawai Pada Keempat Perusahaan................................. 57

4.3 Karakteristik Data Kuesioner............................................ 58

4.4 Hasil Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Jabatan

Fungsional.................................................................... 59

4.5 Hasil Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Pendidikan

Terakhir........................................................................... 59

4.6 Hasil Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Jurusan..... 60

4.7 Hasil Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Pengalaman

Kerja.................................................................................. 61

4.8 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Etika......................... 62

4.9 Hasil Validitas Item Pertanyaan Pengalaman.................... 63

4.10 Hasil Validitas Item Pertanyaan Sensitivitas Etika........ 63

4.11 Hasil Validitas Item Pertanyaan Komitmen Profesional... 64

4.12 Hasil Uji Reabilitas Konstruk........................................... 64

4.13 Koefisien Jalur Persamaan 1............................................. 66

4.14 Koefisien Determinasi (R²) 1............................................ 66

4.15 Korelasi Orientasi Etika, Pengalaman, Komitmen Profesional..68

4.16 Pengujian Hubungan Antar Variabel...................................... 69

Page 14: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

xiv

4.17 Hasil Uji Statistik t........................................................... 69

4.18 Hasil Uji Statistik F............................................................ 73

4.19 Koefisien Jalur, Kontribusi Langsung, Tidak Langsung,

Kontribusi Total, Kontribusi Orientasi Etika (X1) dan

Pengalaman (X2) Secara Simultan Dan Signifikan Terhadap

Komitmen Profesional (Y).................................................. 74

4.20 Koefisien Jalur Persamaan 2............................................... 75

4.21 Koefisien Determinasi (R²) 2.............................................. 75

4.22 KorelasiOrientasi Etika, Pengalaman, Komitmen Profesional,

Sensitivitas Etika................................................................ 78

4.23 Pengujian Hubungan Antar Variabel................................ 79

4.24 Hasil Uji Statistik t........................................................... 80

4.25 Hasil Uji Statistik F.......................................................... 86

4.26 Koefisien Jalur, Kontribusi Langsung, Tidak Langsung,

Kontribusi Total, Kontribusi Orientasi Etika (X1),

Pengalaman (X2) dan Komitmen Profesional (Y)

Secara Simultan dan Signifikan Terhadap Sensitivitas

Etika (Z)............................................................................. 87

Page 15: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

xv

Daftar Gambar

No Keterangan Halaman

2.1 Skema Kerangka Penelitian........................................... 42

3.1 Diagram Jalur................................................................ 48

4.1 Hasil Penelitian Persamaan Analisis Jalur 1................. 73

4.2 Hasil Penelitian Analisis Jalur 2................................... 87

4.3 Diagram Jalur................................................................ 89

Page 16: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

xvi

Daftar Lampiran

No Keterangan Halaman

1 Lampiran Kuesioner Penelitian................................... 100

2 Lampiran Jawaban Kuesioner..................................... 108

3 Lampiran Tabel SPSS................................................ 117

4 Surat Izin Penelitian................................................... 124

5 Surat Keterangan Penelitian....................................... 129

Page 17: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sensitivitas etika (ethical sensitivity) merupakan kemampuan untuk

mengetahui sifat dasar etika dari sebuah keputusan (Shaub et al., 1993).

Menurut komite Anderson (1986) dalam Irawati (2012), sensitivitas etika

merupakan tanggung jawab professional. AICPA (American Institute of

Certified Public Accountant) mensyaratkan auditor untuk melatih

sensitivitas profesional dan pertimbangan moral dalam semua aktivitasnya.

Hunt dan Vitell (1986) memaparkan bahwa kemampuan seorang

professional untuk dapat mengerti dan sensitiv akan adanya masalah-

masalah etika dalam profesinya dipengaruhi oleh lingkungan budaya atau

masyarakat dimana profesi itu berada, lingkungan profesi, lingkungan

organisasi dan pengalaman pribadi. Dalam penelitian yang dilakukan Falah

(2006), Shaub et al. (1993), Khomsiyah dan Indriyantoro (1999)

mengembangkan persepsi komponen etika pada penelitian Hunt dan Vitell

dimana faktor-faktor yang mempengaruhi sensitivitas etika adalah

lingkungan budaya dan pengalaman pribadi yang membentuk orientasi

etika, lingkungan organisasi yang membentuk komitmen pada organisasi

dan lingkungan profesi merupakan pembentuk komitmen pada profesinya.

Menurut Michelia (2012), di Indonesia sendiri pada tahun 2004 kode

etik auditor internal telah diatur di dalam Konsorsium Organisasi Profesi

Auditor Internal. Sedangkan di lingkup Internasional The Institute Of

Page 18: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

2

Internal Auditorscode Of Ethcis (IIA) telah menetapkan 4 (empat) prinsip

yang harus dipegang teguh dan diterapkan oleh auditor internal, yaitu

:Integrity, Objectivity, Confidentiality dan Competency. Sehubungan dengan

kode etik tersebut, auditor sebenarnya sering dihadapkan dengan masalah

etis yaitu seputar permasalahan melibatkan pilihan nilai-nilai yang

bertentangan dengan aturan etika dimana aturan tersebut telah tertuang pada

kode etik auditor internal seperti Konsorsium Organisasi Profesi Auditor

Internal, The Institute Of Internal Auditorscode Of Ethcis (IIA) ataupun

aturan-aturan lainnya yang telah ditetapkan oleh lembaga-lembaga terkait

lainnya. Hidayat dan Handayani(2010) mengungkapkan bahwa auditor

mempunyai kewajiban untuk menjaga standar perilaku etis tertinggi mereka

kepada profesi mereka, masyarakat, diri mereka sendiri dan organisasi

dimana mereka bernaung.

Schlenker dan Forsyth (1997) dalam Barnet et.al (1994) menyatakan

bahwa perbedaan dalam ideologi etika digambarkan oleh dua dimensi yaitu

relativisme dan idealisme. Relativisme mengukur suatu sikap seseorang

yang mengarah ke prinsip moral dan aturan universal sedangkan idealisme

mengukur sikap atau perilaku seseorang yang mengarah kejahatan terhadap

orang lain. Idealis merasa bahwa kejahatan terhadap orang lain selalu dapat

dihindarkan dan menghindari pemilihan dua hal yang membawa kejahatan

jika mungkin mengakibatkan kejahatan yang dating dari orang lain.

Selain orientasi etika, profesionalisme dan sensitivitas etika pengalaman

merupakan satu elemen penting dalam tugas audit disamping pengetahuan

yang juga harus dimiliki seorang auditor. Kematangan auditor dalam

Page 19: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

3

melakukan audit tidak hanya ditentukan oleh pengetahuan yang diperoleh

selama pendidikan namun juga tidak kalah pentingnya adalah pengalaman

yang diperoleh selama melakukan pemeriksaan. Auditor yang

berpengalaman diyakini dapat mendeteksi kecurangan karena

pengalamannya dalam menghadapi berbagai peristiwa yang wajar maupun

tidak wajar. Demikian halnya dalam memberikan kesimpulan audit terhadap

obyek yang diperiksa. Pengalaman yang lebih akan menghasilkan

pengetahuan yang lebih. Seseorang yang melakukan pekerjaan sesuai

dengan pengetahuan yang dimiliki akan memberikan hasil yang lebih baik

daripada mereka yang kurang memiliki pengetahuan yang cukup dalam

tugasnya (Sumardi, 2001).

Permasalahan yang dialami oleh Raden Motor, PT Kereta Api

Indonesia, Anggota Komisi Pemilihan Umum, IM3 dan Akuntan Publik

dibawah ini merupakan salah satu contoh pelanggaran etika.

Page 20: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

4

Tabel 1.1

Kasus Pelanggaran Etika

No Kasus Tahun Pelanggaran

1. Kredit Macet

Raden Motor

2009 Semestinya data laporan keuangan

Raden Motor yang diajukan ke BRI

saat itu harus lengkap, namun dalam

laporan keuangan yang diberikan

tersangka Zein Muhammad sebagai

pimpinan Raden Motor terdapat data

yang diduga tidak dibuat

seemestinya dan tidak lengkap oleh

akuntan public.

2. Manipulasi

Laporan

Keuangan PT

Kereta Api

Indonesia

2005 Komisaris PT Kereta Api Indonesia

mengungkapkan adanya manipulasi

laporan keuangan BUMN tersebut

dimana seharusnya perusahaan

merugi namun dilaporkan

memperoleh keuntungan.

3. Anggota KPU,

yakni Mulyana W

Kusuma yang

Menyuap

Anggota BPK

yakni Salman

Khairiansyah

2004 Dalam penangkapan terhadap

Mulyana W Kusuma, tim intelijen

KPK bekerja sama dengan auditor

BPK. Penangkapan ini

menimbulkan pro dan kontra. Salah

satu pihak berpendapat auditor yang

bersangkutan yakni Salman telah

berjasa mengungkapkan kasus ini,

sedangkan pihak lain berpendapat

bahwa Salman tidak seharusnya

melakukan perbuatan tersebut

karena telah melanggar kode etik

akuntan,

4. Pelanggaran

Terhadap Standar

Profesional

Akuntan Publik

2004 Pelanggaran ini berkaitan dengan

pelaksanaan audit atas laporan

keuangan PT Muzatek Jaya tahun

buku berakhir 31 Desember 2004

yang dilakukan oleh Akuntan Publik

Petrus. Selain itu Petrus juga telah

melakukan pelanggaran atas

pembatasan penugasan audit umum

dengan melakukan audit umum atas

laporan keuangan PT Muzatek Jaya,

PT Luhur Artha Kencana dan

Apartemen Nuansa Hijau sejak

tahun buku 2001 sampai dengan

2004.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Page 21: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

5

Tabel 1.1 (lanjutan)

No Kasus Tahun Pelanggaran

5. Penggelapan

Pajak

Pertambahan

Nilai IM3

2002 Dalam kasus ini terungkap bahwa

pihak manajemen IM3 berkonspirasi

dengan para pejabat tinggi Negara

danotoritas terkait dalam melakukan

penipuan akuntansi. Manajemen

juga melakukan konspirasi dengan

auditor dari kantor akuntan publik

dalam melakukan manipulasi laba

yang menguntungkan dirinya dan

korporasi.

Sumber: Data primer yang dikelola

Pelanggaran etika seperti ini seharusnya tidak terjadi apabila setiap

auditor mempunyai pengetahuan, pemahaman, dan penerapan etika secara

memadai dalam pelaksanaan kerja profesionalnya. Pekerjaan seorang

profesional harus dilakukan dengan sikap profesional dan penuh tanggung

jawab yang berlandaskan pada standar moral dan etika. Dengan sikap

profesionalisme, seorang auditor akan mampu berbagai tekanan yang

muncul dari dirinya sendiri atau pihak luar (Ajis, 2012).Sensitivitas etika

juga dapat dipengaruhi oleh orientasi etika. Agar dapat melatih sensitivitas

etika dalam hal pertimbangan etika, auditor dapat harus mengakui ada

masalah etika yang sedang terjadi dalam pekerjaannya. Dan sensitivitas

tersebut merupakan langkah awal dalam proses pengambilan keputusan

etika.

Untuk membuktikan keahlian atau profesionalisme seorang auditor juga

harus memiliki pengalaman dalam praktek audit, karena auditor yang tidak

berpengalaman akan melakukan atribusi kesalahan lebih besar dibandingkan

auditor yang berpengalaman. Oleh karena itu seorang auditor yang baik

Page 22: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

6

dituntut untuk memiliki profesionalisme dalam melaksanakan

tugasnya,yang dimaksud adalah professional yang telah dididik untuk

menjalankan tugas-tugasnya yang kompleks secara independen dan

memecahkan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas-tugas

tersebut dengan menggunakan keahlian dan pengalaman mereka (Derber,

1991 dalam Widiyanto, 2005).

Orientasi etika auditor tidak hanya berpengaruh pada sensitivitas etika

tetapi juga pada komitmen organisasional dan komitmen profesional

mereka. Auditor yang sensitif terhadap permasalahan etika akan lebih

profesional.Agar dapat melatih sensitivitasnya dalam hal pertimbangan

etika, auditor harus dapat menyadari ada masalah etika dalam pekerjaannya,

dan sensitivitas tersebut merupakan tahap awal dalam proses pengambilan

keputusan etika (Aziza, 2008). Integritas juga menjadi sangat penting bagi

profesi auditor karena profesi ini mempertaruhkan integritasnya untuk

memeriksa kesaksian tentang integritas pihak lain (manajemen). Kesaksian

tentang integritas pihak lain itu hanya dapat dipercaya jika auditor itu

sendiri integritasnya memang baik (Wirnaningsih,2010).

Penelitian ini merupakan studi lanjutan dari penelitian Kurniawan

(2013). Hasil penelitian Kurniawan adalah orientasi etika berpengaruh

terhadap komitmen profesi, komitmen organisasi, dan sesitivitas etika.

Komitmen organisasi berpengaruh terhadap sensitivitas etika. Relativisme

tidak berpengaruh terhadap komitmen organisasi, komitmen profesi tidak

berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi, dan komitmen

Page 23: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

7

profesi tidak berpengaruh terhadap sensitivitas etika. Adapun perbedaan

dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis sebagai berikut:

1. Perbedaan lainnya adalah penambahan variabel independen yaitu

pengalaman dan variabel dependen auditor internal, yang mana

disarankan dalam penelitian terdahulu untuk menggali faktor-faktor lain

yang berpengaruh terhadap sensitivitas etika.

2. Objek penelitian, penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sampel

yang terdiri dari internal auditor yang berada pada beberapa Perusahaan

Manufaktur Oil and Gas Swasta di DKI Jakarta, sedangkan penelitian

Kurniawan pada Auditor KAP di Kota Semarang.

3. Metode pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode

analisis jalur (path analysis) untuk menguji korelasi dan hubungan

langsung maupun tidak langsung antara variabel independen terhadap

variabel intervening dan variabel dependen. Sedangkan penelitian

sebelumnya menggunakan metode Partial Least Square (PLS).

4. Perbedaan lainnya adalah pada waktu penelitian, jika penelitian

Kurniawan dilakukan pada tahun 2013 sedangkan penelitian sekarang

pada tahun 2015.

Studi ini menguji apakah orientasi etika dan pengalaman berpengaruh

terhadap sensitivitas auditor internal dengan komitmen profesional sebagai

variabel intervening yang dilakukan oleh auditor perusahaan swasta.

Berdasarkan pemaparan diatas, oleh sebab itu penulis tertarik untuk

melakukan penelitian di Perusahaan Manufaktur Oil and Gas Swasta di DKI

Jakarta. Dan berdasarkan literatur yang ada sebelumnya, masih sangat

Page 24: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

8

sedikit penelitian yang menjadikan auditor internal perusahaan swasta

dijadikan objek dalam penelitian-penelitian ilmiah sebelumnya. Dengan

demikian, judul skripsi ini ialah ”Pengaruh Orientasi Etika Dan

Pengalaman Terhadap Sensitivitas Etika Auditor Internal Dengan

Komitmen Profesional Sebagai Variabel Intervening”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis akan mengemukakan

permasalahan yang dijadikan sebagai dasar penelitian, yaitu:

1. Apakah orientasi etika berpengaruh signifikan terhadap sensitivitas

auditor internal?

2. Apakah pengalaman berpengaruh signifikan terhadap sensitivitas auditor

internal?

3. Apakah orientasi etika dan pengalaman berpengaruh secara signifikan

terhadap komitmen profesional?

4. Apakah komitmen profesional berpengaruh signifikan terhadap

sensitivitas auditor internal?

5. Apakah orientasi etika dan pengalaman berpengaruh secara signifikan

terhadap sensitivitas auditor internal dengan komitmen profesional

sebagai variabel intervening?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan dari

penelitian ini terbagi menjadi enam poin, yaitu:

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh orientasi etika terhadap

sensitivitas etika auditor internal.

Page 25: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

9

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh pengalaman terhadap

sensitivitas etika auditor internal.

3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh orientasi etika dan

pengalaman terhadap komitmen profesional.

4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh komitmen profesional

terhadap sensitivitas etika auditor internal.

5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh orientasi etika dan

pengalaman terhadap sensitivitas etika auditor internal dengan

komitmen profesional sebagai variabel intervening.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis berharap agar hasil

daripenelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan juga bagi

penulis. Adapun manfaat-manfaat yang diharapkan tersebut antara lain:

1. Bagi Perusahaan Manufaktur Oil and Gas Swasta untuk memahami

apakah penerapan orientasi etika, pengalaman dan komitmen profesional

di Perusahaan Manufaktur Oil and Gas Swasta berjalan dengan baik

sehingga dapat meningkatkan sensitivitas auditor internal.

2. Bagi Auditor Internal

Sebagai suatu sumber yang diharapkan dapat dijadikan informasi untuk

meningkatkan kinerja auditor internal Perusahaan Manufaktur Oil and

Gas Swasta serta menjalankan fungsi pengawasan dengan baik.

3. Bagi Peneliti Berikutnya

Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang akan melaksanakan

penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.

Page 26: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

10

4. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi

penulistentang pentingnya keahlian auditor internal, serta terutama

tentang komponen-komponen yang mempengaruhi sensitivitas etika

auditor internal sehingga dapat bermanfaat bagi penulis di masa yang

akan datang.

Page 27: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Literatur

1. Akuntansi Perilaku (Behavioral Accounting)

Konsep perilaku (behaviour concept) pada awalnya merupakan

kajian bidang utama dalam psikologi dan sosial psikologi, tetapi faktor-

faktor psikologi dan sosial psikologi seperti motivasi, persepsi, sikap

dan personalitas sangat relevan dengan bidang akuntansi. Para akuntan,

peneliti operasional dan ahli manajemen telah mengembangkan faktor-

faktor psikologis dan sosial psikologi termasuk masalah pengendalian

seperti halnya sosial dan fenomena personal (Cahyasumirat, 2006).

Penelitian ini mengkaji tentang aspek perilaku manusia seperti etika

(sikap), sensitivitas etika auditor internal dan komitmen profesional.

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan konstribusi bagi

pengembangan akuntansi di Indonesia.

2. Teori Keperilakuan

Teori keperilakuan adalah suatu ilmu yang mempelajari perilaku

manusia. Dalam ilmu keperilakuan terdapat tiga kontributor utama,

yaitu psikologi, sosiologi, dan psikologi sosial. Ketiganya dapat

menjelaskan dan menggambarkan perilaku manusia. Perilaku manusia

sendiri dipengaruhi oleh: 1) Struktur Karakter (character structure)

seperti kepribadian, kebiasaan, dan tingkah laku; 2) Struktur Sosial

(social structure) seperti ekonomi, politik, dan agama; 3) Dinamika

Page 28: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

12

Kelompok (dynamic group) yang merupakan kombinasi dan struktur

karakter dengan struktur sosial. Psikologi dan psikologi sosial

memberikan kontribusi banyak dalam perkembangan keperilakuan

yaitu kepribadian, sikap, motivasi, persepsi, nilai, dan pengalaman

(Setyorini, 2011).

Sehubungan dengan penjelasan diatas, teori ini berusaha

menjelaskan mengenai aspek perilaku manusia dalam organisasi,

khususnya auditor. Teori keperilakuan menjelaskan hubungan antar

variabel orientasi etika dan pengalaman dengan sensitivitas etika

auditor internal. Auditor yang tidak mempunyai orientasi etika yang

tinggi dan tidak berpengalaman akan melakukan atribusi kesalahan

lebih besar dibandingkan dengan auditor yang orientasi etika yang

tinggi dan yang berpengalaman. Jadi orientasi etika dan pengalaman

mempengaruhi perilaku auditor yang kemudian akan mempengaruhi

sensitivitas etika auditor.

3. Definisi Audit Internal

Pengertian Audit Internal menurut Sawyer’s et. Al., (2005) adalah

sebagai berikut:

“Audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif

yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang

berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah (1) informasi

keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan; (2) risiko yang

dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi; (3)

peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa

diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi yang memuaskan telah

dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis;

(6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif semua dilakukan

dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu

Page 29: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

13

anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara

efektif”.

Pada dasarnya fungsi internal auditor dalam perusahaan adalah

untuk mengawasi pelaksanaan sistem pengawasan intern dan

memberikan saran perbaikan kepada manajemen bila ditemukan

kelemahan dan penyimpangan baik yang terdapat dalam sistem tersebut

maupun dalam pelaksanaannya dalam perusahaan

(http://referensiakuntansi.blogspot.com/2012/11). Audit internal telah

berkembang dari profesi yang hanya memfokuskan diri pada masalah-

masalah teknis akuntansi menjadi profesi yang memiliki orientasi

memberikan jasa bernilai tambah bagi manajemen. Pada awalnya, audit

internal berfungsi sebagai adik dari profesi audit eksternal, dengan

pusat perhatian pada penilaian atas keakuratan angka-angka keuangan

(Sawyer’s et. al., 2005).

Perbedaan utama antara auditor internal dan eksternal disajikan pada

tabel berikut ini:

Tabel 2.1

Perbedaan Antara Auditor Internal Dengan Auditor Eksternal

Auditor Internal Auditor Eksternal

Merupakan karyawan perusahaan, atau bisa saja merupakan entitas

independen.

Merupakan orang yang independen di luar perusahaan.

Melayani kebutuhan organisasi meskipun fungsinya harus dikelola

oleh perusahaan.

Melayani pihak ketiga yang memerlukan informasi keuangan

yang dapat diandalkan.

Bersambung kehalaman berikutnya..

Page 30: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

14

Tabel 2.1 (lanjutan)

Auditor Internal Auditor Eksternal

Fokus pada kejadian-kejadian di masa depan dengan mengevaluasi

kontrol yang dirancang untuk meyakinkan pencapaian tujuan

organisasi.

Fokus pada ketepatan dan kemudahan pemahaman dari

kejadian masa lalu yang dinyatakan dalam laporan

keuangan.

Langsung berkaitan dengan

pencegahan kecurangan dalam segala bentuknya atau perluasan

dalam setiap aktivitas yang ditelaah.

Memerhatikan pencegahan dan

pendeteksian kecurangan secara umum, namun akan memberikan perhatian lebih bila kecurangan tersebut akan mempengaruhi

laporan keuangan secara material.

Independen terhadap aktivitas yang diaudit, tetapi siap untuk

menanggapi kebutuhan dan keinginan semua tingkatan

Independen terhadap manajemen

dan dewan direksi baik dalam kenyataan maupun secara mental.

Sumber: Sawyer’s et. al., (2005)

Dari penjelasan diatas terlihat apa saja perbedaan antara auditor

internal dengan auditor eksternal. Auditor internal merupakan karyawan

perusahaan yang independen dan objektif, serta melakukan fungsi

pengawasan yang berkelanjutan dengan menilai sistem internal control,

menilai efesiensi dan efektivitas prosedur operasional keuangan serta

semua kegiatan perusahaan, pencegahan kecurangan dalam semua

aktivitas perusahaan, dan membantu semua tingkatan manajemen agar

tanggung jawab yang diberikan dapat dijalankan dengan baik, serta

memberikan suatu laporan hasil audit berupa rekomendasi atas

penilaiannya untuk perbaikan. Sedangkan auditor eksternal merupakan

pihak luar perusahaan yang independen, yang melakukan pemeriksaan

secara periodik/tahunan terhadap laporan keuangan perusahaan serta

mencegah dan mendeteksi bila terjadi kecurangan dalam laporan

Page 31: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

15

keuangan yang material, serta memberikan opini atau pendapat atas

penilaian terhadap laporan keuangan tersebut.

4. Etika

1. Definisi etika

Menurut Rismawaty (2008), kata etika, sering disebut dengan

istilah etik, atau ethics (bahasa Inggris), mengandung banyak

pengertian. Dari segi etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata

Latin “ethicus” dan dalam bahasa Yunani disebut “ethicos” yang

berarti kebiasaan. Dengan demikian menurut pengertian yang asli, yang

dikatakan baik itu apabila sesuai dengan masyarakat. Kemudian lambat

laun pengertian ini berubah, bahwa etika adalah suatu ilmu yang

membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia. Mana

yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik.

Etika juga disebut ilmu normatif, yang dengan sendirinya berisi

ketentuan-ketentuan (norma-norma) dan nilai-nilai yang dapat

digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Etika merupakan cabang

filsafat, yang mempelajari pandangan-pandangan dan persoalan-

persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusialaan, dan kadang-

kadang orang memakai istilah filsafat etika, filsafat moral, atau filsafat

asusila. Dengan demikian dapat dikatakan etika ialah penyelidikan

filosofi mengenai kewajiban-kewajiban manusia, dan hal-hal baik dan

buruk. Etika adalah penyelidikan filsafat dibidang moral. Etika tidak

membahas keadaan manusia, melaikan membahas bagaimana manusia

itu bertingkah laku benar. Etika juga merupakan filsafat praktis

Page 32: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

16

manusia. Etika adalah cabang dari aksiologi, yaitu ilmu tentang nilai,

yang menitikberatkan pada pencarian salah dan benar atau dalam

pengertian lain tentang moral dan immoral.

2. Sistematika Etika

Secara umum, menurut Keraf (1993) dalam Rismawaty (2008),

bahwa etika dapat dibagi dua bagian, yaitu :

1. Etika Umum

Membahas kondisi dasar bagaimana manusia bertindak etis, dalam

mengambil keputusan etis, dan teori etika serta mengacu pada

prinsip moral dasar yang menjadi pegangan dalam bertindak dan

tolak ukur atau pedoman untuk menilai “baik atau buruknya” suatu

tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang.

2. Etika Khusus

Penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang khusus, yaitu

bagaimana mengambil keputusan dan bertindak dalam kehidupan

sehari-hari pada proses dan fungsional dari suatu organisasi, atau

dapat juga sebagai seseorang profesional untuk bertindak etis yang

berlandaskan teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar.

Etika khusus dibagi menjadi dua bagian, yaitu antara lain:

1. Etika individual menyangkut kewajiban dan perilaku manusia

terhadap dirinya sendiri untuk mencapai kesucian kehidupan

pribadi, kebersihan hati nurani dan berakhlak luhur (akhlakul

kharimah).

Page 33: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

17

2. Etika sosial berbicara mengenai kewajiban, sikap dan perilaku

sebagai anggota masyarakat yang berkaitan dengan nilai-nilai

sopan santun, tata krama dan saling menghormati yaitu

bagaimana saling berinteraksi yang menyangkut hubungan

manusia dengan manusia, baik secara perorangan dan

langsung, maupun secara bersama-sama atau kelompok dalam

bentuk kelembagaan masyarakat dan organisasi formal lainnya.

3. Orientasi Etika

Hal yang perlu diperhatikan dalam etika adalah konsep diri dari

sistem nilai yang ada pada auditor sebagai pribadi yang tidak lepas dari

sistem nilai diluar dirinya. Tiap-tiap pribadi memiliki konsep diri

sendiri yang turut menentukan perilaku etikanya, sesuai dengan peran

yang disandangnya (Khomsiayah, 1998 dalam Falah, 2006).

Menurut Forsyth (1980) bahwa orientasi etika dikendalikan oleh

dua karakteristik, yaitu idealisme dan realitivisme. Idealisme mengacu

pada pemahaman seorang individu yang percaya bahwa keinginan dari

konsekuensi dapat dihasilkan tanpa melanggar petunjuk moral. Sikap

idealis juga diartikan sebagai sikap tidak memihak dan terhindar dari

berbagai kepentingan. Seorang akuntan yang tidak bersikap idealis

hanya mementingkan dirinya sendiri agar dapat mendapat fee yang

tinggi dengan meninggalkan sikap independensi.

Di sisi lain, sikap realitivisme secara implisit menolak moral

absolut pada perilakunya. Kedua konsep tersebut bukan merupakan dua

hal yang berlawanan tetapi lebih merupakan skala yang terpisah, yang

Page 34: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

18

dapat dikategorikan menjadi empat klasifikasi sikap orientasi etika: (1)

Situasionisme, (2) Absolutisme, (3) Subyektif, (4) Eksepsionis.

Penjelasan mengenai empat klasifikasi sikap dalam orientasi tersebut

dijelaskan dalam tabel 2.2 sebagai berikut (Forsyth, 1980):

Tabel 2.2 Klasifikasi Orientasi Etika

Relativisme Tinggi Relativisme Rendah

Idealisme Tinggi

Situasionis menolak aturan moral, membela analisis individual atas setiap tindakan dalam setiap situasi

Absolutisme Mengasumsikan bahwa hasil yang terbaik hanya dicapai dengan mengikuti aturan moral secara universal.

Idealisme Rendah

Subyektif Penghargaan lebih didasarkan pada nilai personal dibandingkan prinsip moral secara universal

Eksepsionis Moral secara mutlak digunakan sebagai pedoman pengambilan keputusan namun secara pragmatis terbuka untuk melakukan pengecualian terhadap standar yang berlaku.

Sumber: Forsyth (1980)

Penelitian Hunt dan Vitell yang dilakukan pada manajemen

pemasaran mendukung adanya hubungan orientasi etika dengan faktor

eksternal seperti lingkungan budaya, lingkungan industri atau

perusahaan, lingkungan organisasi dan pribadi yang merupakan faktor

internal individu tersebut (Falah, 2006).

Idealisme menunjukkan keyakinan bahwa konsekuensi sebuah

keputusan yang diinginkan dapat diperoleh tanpa melanggar nilai-nilai

luhur moralitas. Sedangkan konsep relativisme menunjukkan perilaku

penolakan terhadap kemutlakan aturan-aturan moral yang mengatur

perilaku individu yang ada. Kebalikannya, orientasi etika non-

Page 35: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

19

relativisme (atau absoulutisme) menunjukkan pengakuan adanya

prinsip-prinsip moral dengan kewajiban-kewajiban yang mutlak (Ajis,

2012).

4. Sensitivitas Etika Auditor

Penelitian dalam akuntansi difokuskan pada etika dalam hal

kemampuan pengambilan keputusan dan perilaku etis. Kemampuan

untuk mengakui sifat dasar etika dari sebuah keputusan merupakan

sensitivitas etika (Aziza, 2008). Jika auditor tidak mengakui sifat dasar

etika dalam keputusan, skema moralnya tidak akan mengarah pada

masalah etika tersebut. Jadi kemampuan untuk mengatahui sifat dasar

etika dari sebuah keputusan merupakan sensitivitas etika (ethical

sensitivity) (Jones, 1991 dalam Kurniawan, 2013).

Hunt dan Vitell (1986) menyatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi sensitivitas etika akuntan berdasarkan teori yang

ditemukannya. Secara khusus, lingkungan budaya akuntan (CPA),

pengalaman personal, lingkungan industri dan lingkungan

organisasional dihipotesiskan untuk mempengaruhi mereka dalam

mengenal situasi yang memuat etika. Lingkungan budaya dan

pengalaman personal diasumsikan sebagai bentuk orientasi etika

akuntan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala

Forsyth (1980) yaitu idealisme dan relativisme.

Kemampuan seorang profesional untuk berperilaku etis sangat

diperngaruhi oleh sensitivitas penilaian individu tersebut. Faktor yang

penting dalam menilai perilaku etis adalah adanya kesadaran para

Page 36: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

20

individu bahwa mereka adalah agen moral. Kesadaran individu tersebut

dapat dinilai melalui kemampuan untuk menyadari adanya nilai-nilai

etis dalam suatu keputusan yang disebutkan sebagai sensitivitas etika

(Falah, 2007). Kemampuan seorang individu untuk berperilaku

profesional sangat dipengaruhi oleh sensitivitas individu tersebut.

Menurut Falah (2007) faktor yang terpenting dalam menilai sensitivitas

etis adalah kesadaran individu bahwa mereka sebagai agen moral. Oleh

sebab itu kesadaran etis dapat dinilai melalui kemampuannya untuk

menyadari adanya nilai-nilai etis dalam lingkungan dimana dia bekerja.

Rest (1983) dalam Richmond (2001) mengajukan model atau

kerangka analisis empat komponen kerangka kerja untuk meneliti

pengembangan proses berpikir moral individual dan perilaku individu

dalam mengambil keputusan dimana tiap komponen tersebut

mempengaruhi perilaku moral dan kegagalan pada komponen dapat

menyebabkan perilaku tidak etis.

Menurut Rest (1983) komponen tersebut dicirikan sebagai berikut:

1. Pengenalan individu akan keberadaan masalah etis dan

pengevaluasian pengaruh pilihan perilaku potensial pada

kesejahteraan pihak yang terimbas.

2. Penentuan perilaku moral secara ideal yang sesuai untuk sebuah

situasi.

3. Keputusan pada tindakan yang dimaksud berkaitan dengan

berbagai hasil yang dinilai dan diimplikasi moralnya.

4. Pelaksanaan perilaku yang dimaksud tersebut.

Page 37: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

21

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa

sensitivitas etika berasal dari diri kita sebagai seseorang yang bermoral.

Sensitivitas etika berasal dari kesadaran kita untuk menyadari

lingkungan dimana kita bekerja sebagai individual atau agen.

Tabel 2.3

Proses Psikologi

Proses Psikologi Hasil

I. Sensitivitas Moral Identifikasi dilema moral

II. Penentuan Pertimbangan Pertimbangan moral untuk

solusi yang ideal dengan

dilemanya

III. Pertimbangan

Yang Mendalam

Niat untuk patuh atau tidak

patuh dengan solusi yang ideal

IV. Karakter Moral Tindakan moral atau perilaku

Sumber: Rest (1983)

5. Komitmen Profesional

Komitmen profesional adalah tingkat loyalitas individu pada

profesinya. Komitmen profesional yang didasari oleh pemahaman

perilaku, sikap dan orientasi profesional seseorang dalam melaksanakan

tugas-tugas merupakan cerminan dari norma-norma, aturan dan kode

etik profesinya. Norma, aturan dan kode etik profesin ini berfungsi

sebagai suatu mekanisme pengendalian yang akan menentukan kualitas

pekerjaannya. Ini berarti dalam diri seorang profesional terdapat suatu

sistem nilai atau norma yang akan mengatur perilaku mereka didalam

proses pelaksanaan tugas atau pekerjaan mereka. Tingkat keinginan

untuk mempertahankan sikap profesional tersebut dapat berbeda-beda

antara pekerja dengan pekerja lainnya, tergantung persepsi individu

Page 38: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

22

masing-masing. Karena itulah suatu asosiasi profesi ditekankan akan

adanya tingkat komitmen profesional yang tinggi yang diwujudkan

dalam kinerja yang berkualitas sekaligus sebagai jaminan keberhasilan

dalam pelaksanaan tugas atau pekerjaan yang dihadapinya (Trianingsih,

2003).

Komitmen profesional menurut Allen dan Meyer (1984) dalam

Istiqomah (2008) dapat dilihat melalui:

a. Bagaimana seseorang yang berdedikasi terhadap profesinya seperti

meningkatkan keterampilan dalam pekerjaannya, menjunjung

tinggi profesi dan memaknai nilai-nilai dalam profesi.

b. Komitmen profesi dilihat dari segi kewajiban sosial, bagaimana

seorang membawa pekerjaannya di masyarakat, seperti kebanggan

atas profesi yang dijalani.

c. Otonomi, berkaitan dengan penerapan standar-standar khusus dan

umum dalam pekerjaan, jaringan komunikasi aktif, dan ikut dalam

kegiatan yang diadakan berkaitan dengan profesi.

Komitmen profesional dapat didefinisikan sebagai (1) Sebuah

kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan-tujuan dan nilai-nilai dari

profesi, (2) sebuah kemauan untuk menggunakan usaha yang sungguh-

sungguh guna kepentingan profesi, (3) sebuah keinginan untuk

memelihara keanggotaan dalam profesi (Araya et. al., 1982 dalam

Restuningdiah, 2009). Komitmen profesi diartikan sebagai intensitas

identifikasi dan keterlibatan kerja individu dengan profesi tertentu.

Identifikasi ini membutuhkan beberapa tingkat kesepakatan dengan

Page 39: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

23

tujuan dan nilai profesi termasuk nilai moral dan etika. Komitmen pada

profesi dikembangkan selama mengikuti kuliah di perguruan tinggi dan

semala permulaan masuk karir. Selama periode itu afiliasi dengan nilai

profesional dikembangkan dengan kuat. (Araya et. al., 1996 dalam

Alfianto, 2002).

Pemahaman komitmen profesional sangatlah penting agar tercipta

suasana penghargaan terhadap profesi yang baik sehingga operasi

perusahaan dapat berjalan secara efisien dan efektif serta bisa

menumbuhkan motivasi untuk mencapai kepuasan kerja yang tinggi.

Komitmen yang kuat biasanya terdapat pada pegawai yang masa

kerjanya sudah lama, mereka yang bekerja dalam kelompok yang

mempunyai komitmen tinggi terhadap pekerjaan maupun terhadap

organisasi kerja sebagai akibat logisnya. Komitmen kerja diperusahaan

tidak terlepas dari bentuk hubungan antara pegawai dengan pekerjaan

atau profesinya (Ajis, 2012).

Berdasarkan definisi yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan

bahwa komitmen profesional adalah keyakinan dan penerimaan tujuan

serta nilai profesi, mempertahankan keanggotaan dalam profesi,

keinginan untuk berusaha sekuatnya dalam profesi dan perilaku sesuai

dengan kepentingan publik serta menjauhkan diri dari perilaku yang

membahayakan profesi.

6. Pengalaman

Menurut Widiyanto (2005), pengalaman adalah keseluruhan

pelajaran yang dipetik oleh seseorang dari peristiwa-peristiwa yang

Page 40: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

24

dialami dalam perjalanan hidupnya. Marinus (1997) dalam Sukriah

(2011) menyatakan bahwa secara spesifik pengalaman dapat diukur

dengan rentang waktu yang telah digunakan terhadap suatu pekerjaan

atau tugas (job). Seorang karyawan yang memiliki pengalaman kerja

yang tinggi akan memiliki keunggulan dalam beberapa hal diantaranya:

1) mendeteksi kesalahan, 2) memahami kesalahan dan 3) mencari

penyebab munculnya kesalahan.

Fazio & Zanna (1978) serta Regan & Fazio (1977) dalam

Wardoyo(2011) merumuskan bahwa auditor yang kurang

berpengalaman memiliki tingkat kepercayaan diri lebih rendah

dibandingkan dengan auditor yang sudah berpengalaman. Fazio &

Zanna (1978) menyebutkan dua alasan mengapa pengalaman

menghasilkan tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi. Pertama,

pengalaman menghasilkan banyak simpanan informasi dalam memori

jangka panjang auditor. Bila auditor menghadapi tugas yang sama

selain mereka dapat dengan mudah mengakses lebih banyak informasi.

Dengan dukungan banyak informasi, auditor dapat mengerjakan

tugasnya dengan lebih percaya diri. Kedua, saat auditor menjalankan

suatu tugas, maka perilakunya akan terfokus pada tugas tersebut.

Dengan memfokuskan perilaku pada tugas tersebut dan mereka juga

akan memperoleh lebih banyak pengetahuan yang berkaitan dengan

tugas tersebut.

Peningkatan pengetahuan yang muncul dari penambahan pelatihan

formal sama bagusnya dengan yang didapat dari pengalaman khusus

Page 41: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

25

dalam rangka memenuhi persyaratan sebagai seorang profesional.

Auditor harus menjalanai pelatihan yang cukup. Pelatihan disni dapat

berupa kegiatan-kegiatan seperti seminar, simposium, lokakarya dan

kegiatan penunjang keterampilan lainnya. Selain kegiatan-kegiatan

tersebut, pengarahan yang diberikan oleh auditor senior kepada auditor

pemula (yunior) juga bisa dianggap sebagai salah satu bentuk pelatihan

karena kegiatan ini dapat meningkatkan kerja auditor, melalui program

pelatihan dan praktek-praktek audit yang dilakukan para auditor juga

mengalami proses sosialisasi agar dapat menyesuaikan diri dengan

perubahan situasi yang akan ia temui, struktur pengetahuan auditor

yang berkenaan dengan kekeliruan mungkin akan berkembang dengan

adanya program pelatihan auditor ataupun dengan bertambahnya

pengalaman auditor (Asih, 2006)

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu

mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam

tabel.

Page 42: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

26

Tabel 2.4

Hasil-hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Gusti Ayu,

Nyoman Trisna,

Ni Kadek

(2014)

Pengaruh Budaya Etis

Organisasi, Idealisme,

Dan Relativisme

Terhadap Sensitivitas

Etika Auditor

Orientasi Etika

Idealisme

Relativisme,

Sensitivitas Etika

Metode Uji

Hipotesis SPSS 19

Budaya Etis

Organisasi

Populasi seluruh

Aparatur

Inspektorat

Pemerintah

Kabupaten

Buleleng

Budaya Etis Organisasi,

Orientasi etika

Idealisme Relativisme

berpengaruh secara

signifikan terhadap

sensitivitas etika

auditor.

2. Dani Adi

Kurniawan

(2013)

Pengaruh Orientasi

Etika Teehadap

Sensitivitas Etika

Auditor Dengan

Komitmen Profesional

Dan Komitmen

Organisasi Sebagai

Variabel Intervening

Variabel

Komitmen

Profesional sebagai

variabel

Intervening

Tidak terdapat

variabel

independen dan

variabel dependen.

Metode penelitian:

Partial Least

Square (PLS)

Populasi: 6 KAP di

Semarang.

Idealisme berpengaruh

terhadap komitmen

profesi, komitmen

organisasi, dan

sesitivitas etika.

Relativisme

berpengaruh terhadap

komitmen profesional,

dan sensitivitas etika.

Komitmen

organisasi berpengaruh

terhadap sensitivitas

etika.

Bersambung kehalaman berikutnya

26

Page 43: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

27

Tabel 2.3 (lanjutan)

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

3. Indira Juniarti

(2011)

Analisis Pengaruh

Pengalaman Auditor,

Komitmen Profesional,

Orientasi Etika Dan

Nilai Etika Organisasi

Terhadap Presepsi Dan

Pertimbangan Etis

(Auditor Badan

Pemeriksa Keuangan

Indonesia)

Variabel

Pengalaman,

komitmen

profesional,

orientasi etika

Nilai etika,

persepsi dan

pertimbangan etis

Populasi: Auditor

BPK se Jawa.

Orientasi berpengaruh

signifikan terhadap

persepsi dan

pertimbangan etis.

Namun pengalaman,

komitmen profesional,

dan nilai etika

organisasi tidak

berpengaruh secara

signifikan terhadap

persepsi dan

pertimbangan etis

4. Widi Hidayat

dan Sari

Handayani

(2010)

Peran Faktor-Faktor

Individual Dan

Pertimbangan Etis

Terhadap Perilaku

Auditor Dalam Situasi

Konflik Audit Pada

Lingkungan Inspektorat

Sulawesi Tenggara

Variabel

Pengalaman kerja

Locus of control,

self efficacy,

tingkat pendidikan,

gender,

pertimbangan etis

dan perilaku

auditor dalam

situasi konflik audit

Populasi: Auditor

Inspektorat

Sulawesi Tenggara.

Interaksi antara locus of

control, self efficacy,

dan tingkat pendidikan

dengan pertimbangan

etis berpengaruh

signifikan terhadap

perilaku auditor dalam

situasi konflik audit.

Sedangkan interaksi

antara pengalaman

kerja, jenis kelamin

dengan pertimbangan

etis tidak berpengaruh

signifikan

Bersambung kehalaman berikutnya

27

Page 44: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

28

Tabel 2.3 (lanjutan)

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

5. Aziza dan Salim

(2008)

Pengaruh Orientasi

Etika Pada Komitmen

Dan Sensitivitas Etika

Auditor

Variabel Idealisme,

relatisme,

komitmen

profesional dan

sensitivitas etika

Komitmen

organisasional.

Metode penelitian

menggunakan path

analysis AMOS

Populasi: 11 KAP

di Bengkulu dan

Sumatra Selatan.

Orientasi etika auditor

berpengaruh pada

komitmen.

6.. Wijayanti

(2008)

Pengaruh Komitmen

Terhadap Kepuasan

Kerja Auditor

Internal:Motivasi

Sebagai Variabel

Moderating

Variabel komitmen

profesional

Variabel Auditor,

kepuasan kerja,

motivasi

Komitmen

organisasional dan

profesional tidak

memiliki pengaruh

secara signifikan

terhadap kepuasan kerja

auditor internal.

Sumber: Data primer yang diolah

28

Page 45: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

29

C. Dasar Perumusan Hipotesis

a. Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Komitmen Profesional

Auditor Internal sering menghadapi situasi yang dilematis dalam

menjalankan tugasnya. Konflik audit muncul ketika auditor diharuskan

membuat keputusan yang bertentangan dengan independensi dan

integritas dengan imbalan ekonomis yang mungkin terjadi atau tekanan

di sisi lainnya (Windsor, 1995 dalam Sutiarsi, 2014). Hal ini

menyebabkan auditor dihadapkan pada pilihan keputusan etis ataupun

tidak etis. Etika seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah

satunya adalah lingkungan kerja.

Hunt dan Vitell (1986) menyebutkan kemampuan seseorang

profesional untuk dapat mengerti dan sensitif akan adanya masalah-

masalah etika dalam profesinya dipengaruhi oleh lingkungan budaya

atau masyarakat dimana profesi itu berada, lingkungan profesi,

lingkungan organisasi dan pengalaman pribadi. Sedangkan komitmen

profesional adalah tingkat loyalitas individu pada profesinya seperti

yang dipersepsikan oleh individu tersebut (Larkin, 1990 dalam

Kurniawan, 2013).

Agar auditor dapat menerapkan etika secara nyata dalam

menjalankan tugasnya, tentu dibutuhkan komitmen professionalisme

yang mendalam dari diri mereka sendiri untuk mengetahui dan

memahami keterkaitannya atas etika. Jeffry (1996) mengatakan

komitmen profesional adalah (1) suatu keyakinan dan penerimaan

tujuan dan nilai-nilai dalam organisasi profesi, (2) kemauan untuk

Page 46: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

30

memainkan peran tertentu atas nama organisasi profesi, keinginan untuk

mempertahankan keanggotaan pada organisasi profesi.

Hogan dalam Kurniawan (2013) dalam hasil penelitiannya

menyatakan bahwa orientasi etika yang dikendalikan oleh dua

karakteristik idealisme dan relativisme berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap komitmen profesi. Begitu pula dengan penelitian

yang dilakukan oleh Minanda (2013) mengenai pengaruh etika terhadap

pertimbangan tingkat materialitas, menunjukkan hubungan yang

signifikan dan positif.

Penelitian yang dilakukan oleh Irawati (2012) mengenai orientasi

etika terhadap komitmen profesional, hasilnya juga menunjukkan

hubungan yang yang signifikan dan positif. Agar dapat melatih

sensitivitasnya dalam hal pertimbangan etika, auditor harus dapat

menyadari ada masalah etika dalam pekerjaannya, dan sensitivitas

tersebut merupakan tahap awal dalam proses pengambilan keputusan

etika. Penelitian yang dilakukan oleh Indira (2011) mengenai pengaruh

orientasi etika terhadap persepsi dan pertimbangan etis, menunjukkan

hubungan yang positif.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hogan dalam

Kurniawan (2013), Miranda (2013), Irawati (2012), serta Indira (2011),

maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

Ha1: Orientasi Etika berpengaruh secara signifikan terhadap

komitmen profesional.

Page 47: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

31

b. Pengaruh Pengalaman Terhadap Komitmen Profesional

Pengalaman merupakan atribut yang penting yang dimiliki oleh

audit, hal ini terbukti dengan tingkat kesalahan yang dibuat oleh auditor

yang tidak berpengalaman lebih banyak daripada auditor yang

berpengalaman. Seorang karyawan yang memiliki pengalaman kerja

yang tinggi akan memiliki keunggulan dalam beberapa hal diantaranya:

1)mendeteksi kesalahan, 2)memahami kesalahan dan 3)mencari

penyebab munculnya kesalahan (Purnamasari, 2005 dalam Salim,

2012).

Kompetensi seseorang (pendidikan, keahlian dan pengalaman)

berpengaruh terhadap komitmen profesional seseorang dalam bekerja.

Menurut Nor (2012) untuk dapat melaksanakan tugas audit dengan

baik, maka seorang auditor dalam melaksanakan pemeriksaan selain

memiliki pengetahuan juga harus memiliki keahlian. Keahlian audit

dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan yaitu: keahlian teknis dan

keahlian non teknis. Keahlian teknis adalah kemampuan mendasar

seorang auditor berupa pengetahuan prosedural dan kemampuan

klerikal lainnya dalam lingkup akuntansi dan auditing secara umum.

Sedangkan keahlian non teknis merupakan kemampuan dari dalam diri

seseorang auditor yang banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor personal

dan pengalaman.

Penelitian yang dilakukan oleh Anggraini (2012) mengenai

pengaruh etika, keahlian dan pengalaman audit terhadap skeptisme

profesional auditor, menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan.

Page 48: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

32

Dalam penelitiannya auditor harus menunjukkan sikap yang ahli dan

berpengalaman dalam bidang akuntansi dan auditing. Hal ini

mengharuskan auditor agar terus meningkatkan keahlian dan

pengalaman secara berkesinambungan dengan cara mengikuti pelatihan,

seminar dan simposium.

Begitupula penelitian yang dilakukan Hudiwinarsih (2010)

mengenai pengalaman terhadap sikap professional auditor yang

hasilnya menunjukkan bahwa pengalaman berpengaruh signifikan

terhadap sikap professional auditor. Penelitian yang dilakukan oleh

Suraida (2005) mengenai pengaruh etika, kompetensi, pengalaman

audit dan risiko audit teradap skeptisme profesional auditor

menunjukkan hubungan yang positif baik secara parsial maupun secara

simultan. Secara parsial pengaruh pengalaman audit dan risiko audit

terhadap skeptisisme profesional auditor kecil, namun secara simultan

pengaruhnya cukup besar yaitu 61%.

Penelitian yang dilakukan oleh Sumardi (2001) bahwa pengalaman

memiliki pengaruh positif terhadap professionalisme auditor. Lamanya

bekerja sebagai auditor (ukuran pengalaman) menjadi bagian penting

yang mempengaruhi sikap profesionalisme. Dimana pengalaman yang

diperoleh auditor akan bisa meningkatkan audit expertise dan

professional judgment dalam pemeriksaan. Hal-hal tersebut tentu

berkaitan dengan pembentuk sikap profesionalisme.

Page 49: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

33

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nor (2012), Anggraini

(2012), Hudiwinarsih (2010), Suraida (2005), Sumardi (2001) maka

hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

Ha2: Pengalaman berpengaruh secara signifikan terhadap

komitmen profesional.

c. Pengaruh Orientasi Etika dan Pengalaman Terhadap Komitmen

Profesional

Komitmen merupakan salah satu unsur penting dalam dunia kerja,

dan komitmen memiliki hunbungan yang sangat positif dengan kinerja.

Komitmen profesional merupakan tingkat loyalitas seseorang terhadap

pekerjaan yang dilakukannya untuk dapat mencapai tingkat

keberhasilan yang tinggi. Untuk tetap mempertahankan sikap

profesionalismenya kesadaran etis dan sikap profesional menjadi hal

yang sangat penting bagi seseorang akuntan (Louwers, et al 1997).

Penelitian yang dilakukan oleh Adi (2004) mengenai pengaruh

pendidikan dan pelatihan terhadap komitmen profesionalisme,

menunjukkan hubungan positif dan signifikan.

Libby (1990) menemukan bahwa semakin banyak pengalaman

auditor semakin dapat menghasilkan temuan audit. Dalam kutipan

Jeffrey (1996) pada penelitian-penelitian mengenai pengalaman

dibidang psikologi memperlihatkan bahwa seseorang yang lebih banyak

pengalaman dalam suatu bidang substantif memiliki lebih banyak hal

yang tersimpan dalam ingatannya dan dapat mengembangkan suatu

pemahaman yang baik mengenai peristiwa-peristiwa.

Page 50: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

34

Sama halnya dalam penerapan dan pengembangan panelitian

masalah pengalaman dalam bidang auditing. Butt J.L (1988)

memaparkan dalam penelitiannya bahwa auditor yang berpengalaman

akan membuat judgment yang relatif lebih baik dalam tugas-tugas

profesionalnya, daripada auditor yang kurang berpengalaman.

Sedangkan dalam hubungannya dengan skeptisisme profesional auditor

Rita et. al. (2011) menemukan bahwa pengalaman audit memiliki

hubungan yang positif dan signifikan terhadap skeptisisme profesional

auditor. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman mempengaruhi

komitmen profesionalisme.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Louwers, et all (1997), Adi

(2004), Libby (1990), Butt (1988), dan Rita et. al. (2011), maka

hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

Ha3: Orientasi Etika dan pengalaman berpengaruh secara

signifikan terhadap komitmen profesional.

d. Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Sensitivitas Auditor Internal

Etika sebagai seperangkat aturan atau pedoman yang mengatur

perilaku manusia, bak yang harus dilakukan maupun yang harus

ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan manusia

atau masyarakat atau profesi (Alim, 2007). Penelitian yang dilakukan

oleh Ajis (2012) mengenai pengaruh pengalaman auditor, komitmen

profesional, orientasi etis, dan komitmen organisasi terhadap

sensitivitas etika auditor, menujukkan hubungan yang signifikan dan

positif. Orientasi etika bisa disandarkan pada pola-pola etika yang

Page 51: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

35

diakui masyarakat secara umum dan dapat dijakadikan pedoman bahwa

prinsip moral adalah salah satu aspek terpenting bagi seseorang di

lingkungan tempat ia bekerja sekaligus bersosialisasi agar timbul

persepsi yang bisa menyadarkan bahwa tindakan yang tidak sepatutnya

dilakukan bisa dihindari demi menjaga akuntabilitas profesi dalam

masyarakat luas.

Januarti (2011) dalam penelitiannya menyatakan hasil yang sama

bahwa orientasi etis berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi

dan penilaian etika sehingga pemahaman etis yang baik oleh seorang

auditor akan semakin baik terhadap sensitivitas yang dimilikinya.

Begitupula penelitian yang dilakukan Aziza (2008) mengenai pengaruh

orientasi etika terhadap sensitifitas menunjukkan hasil yang positif dan

signifikan. Dalam penelitiannya menyatakan bahwa seorang auditor

yang absolutis (relativisme rendah, idealisme tinggi) akan taat pada

standar moral dan akan menunjukkan tingkat sensitivitas etika yang

tinggi. Sedangkan relativisme rendah lebih sensitif terhadap situasi

yang melanggar norma atau peraturan.

Penelitian yang dilakukan Falah (2007) menyatakan relativisme

kurang sensitif terhadap situasi yang melanggar norma atau aturan. Hal

ini berbeda dengan idealisme lebih sensitif terhadap situasiyang

melanggar norma atau aturan, dimana seseorang idealisme akan peka

pada kerugian yang menimpa prang lain sehingga orientasi etis

seseorang bisa mempengaruhi sensitivitas etika yang dimilikinya.

Page 52: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

36

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ajis (2012), Januarti

(2011), Aziza (2008) dan Falah (2007), maka hipotesis yang diajukan

adalah sebagai berikut:

Ha4: Orientasi etika berpengaruh secara signifikan terhadap

sensitivitas auditor internal.

e. Pengaruh Pengalaman Terhadap Sensitivitas Auditor Internal

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) pengalaman

adalah sesuatu yang pernah dialami, dijalani, dirasai, ditanggung dan

sebagainya. Jika didefinisikan, pengalaman merupakan gabungan dari

semua yang diperoleh dari hasil interaksi atas semua yang pernah

dialami.

Penelitian yang dilakukan oleh Ajis (2012) bahwa pengalaman

auditor internal memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

sensitivitas auditor internal. Pengalaman bekerja yang cukup memadai

dapat membantu menjaga nilai-nilai etika dalam bersikap di dunia kerja

bagi seseorang auditor, sedangkan hal positif yang diterima dari

perusahaan klien pun berdampak pada meningkatnya citra baik bagi

auditor itu sendiri sehingga kerja sama yang baik dapat terbina.

Butt (1988) dalam Gusti (2008) dalam penelitiannya

memperlihatkan bahwa auditor yang berpengalaman akan membuat

judgement yang relatif lebih baik dalam tugas-tugas profesionalnya

dibanding auditor yang kurang berpengalaman. Purnamasari (2005)

dalam penelitiannya memberikan kesimpulan bahwa seseorang

karyawan yang memiliki pengalaman kerja yang tinggi akan memiliki

Page 53: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

37

keunggulan dalam beberapa hal diantaranya; mendeteksi kesalahan,

memahami kesalahan, mencari penyebab munculnya kesalahan.

Keunggulan tersebut bermanfaat bagi pengembangan keahlian.

Berbagai macam pengalaman yang dimiliki individu akan

mempengaruhi pelaksanaan suatu tugas. Dapat disimpulkan bahwa

seseorang yang memiliki pengalaman akan lebih mudah dan peka

dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang auditor.

Penelitian yang dilakukan oleh Sumardi (2001) bahwa pengalaman

memiliki pengaruh positif terhadap professionalisme auditor. Lamanya

bekerja sebagai auditor (ukuran pengalaman) menjadi bagian penting

yang mempengaruhi sikap professionalisme. Dimana pengalaman yang

diperoleh auditor akan bisa meningkatkan audit expertise dan

professional judgment dalam pemeriksaan. Hal-hal tersebut tentu

berkaitan dengan pembentuk sikap professionalisme.

Penelitian yang dilakukan Hudiwinarsih (2010) mengenai

pengalaman terhadap sikap professional auditor yang hasilnya

menunjukkan bahwa pengalaman berpengaruh signifikan terhadap

sikap professional auditor.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ajis (2012), Butt

dalam Gusti (2008), Purnamasari (2005), Sumardi (2001) dan

Hudiwinarsih (2010), maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ha5: Pengalaman berpengaruh secara signifikan terhadap

sensitivitas auditor internal.

Page 54: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

38

f. Pengaruh Komitmen Profesional Terhadap Sensitivitas Auditor Internal

Komitmen profesional dikatakan debagai tingkat loyalitas individu

pada professinya seperti yang telah dipersepsikan oleh individu

tersebut. Komitmen professional mendasari perilaku, sikap, dan

orientasi seseorang dalam menjalankan tugasnya atau pekerjaannya

(Tranggono dan Kartika, 2008).

Ajis (2012) dalam penelitiannya mengenai pengaruh profesional

terhadap sensitivitas auditor internal menunjukkan hasil yang positif

dan signifikan. Dalam penelitiannya menyatakan bahwa pentingnya

menghargai profesi dalam bentuk komitmen yang jelas, kemudian

diimplementasikan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai etika

menjadikan seorang auditor sebagai pekerja profesional lebih dinilai

positif oleh lingkungan kerja mereka, serta yang terpenting adalah

kemungkinan besar terhindar dari tindakan-tindakan melanggar aturan

profesi karena pada umumnya tindakan bermoral itu akan terus sejalan

dengan aturan-aturan kerja yang ada pada tiap institusi.

Hasil penelitian yang dilakukan Jeffrey (1996) menyimpulkan

bahwa akuntan dengan komitmen profesional yang kuat perilakunya

akan mengarah pada ketaatan terhadap aturan dibandingkan dengan

akuntan yang komitmen profesionalnya rendah. Penelitian yang

dilakukan Sutikno (1997) juga menyatakan bahwa komitmen auditor

pada profesi secara positif berpengaruh pada kepekaan etika profesi.

Dewi (2013) dalam penelitiannya terhadap auditor internal

menyatakan bahwa dalam menjalankan tugasnya seorang auditor

Page 55: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

39

internal harus memiliki rasa komitmen profesional, karena dengan

memiliki jiwa yang berkomitmen secara profesional dapat menjalin

suatu hubungan dengan sesama profesi, dan juga dengan berkomitmen

secara profesional seorang auditor dituntut untuk dapat bekerja secara

mandiri dan juga taat dalam melaksanakan peraturan-peraturan yang

berlaku.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ajis (2012), Jeffrey

(1966), Sutikno (1977), dan Dewi (2013), maka hipotesis yang diajukan

adalah sebagai berikut:

Ha6: Komitmen Profesional berpengaruh secara signifikan

terhadap sensitivitas auditor internal.

g. Pengaruh Orientasi Etika dan Pengalaman Terhadap Sensitivitas

Auditor Internal Melalui Komitmen Profesional Sebagai Variabel

Intervening

Profesionalisme merupakan suatu atribut individual yang penting

tanpa melihat apakah suatu pekerjaan merupakan suatu profesi atau

tidak. Seorang auditor internal yang professional harus memenuhi

tanggung jawabnya terhadap masyarakat, klien termasuk rekan

seprofesinya untuk berperilaku semestinya.

Hapsari (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa

pengalaman auditor dan orientasi etika adalah dua hal penting yang

berhubungan dengan komitmen profesional dan pengambilan keputusan

etis. Dalam jangka panjang pengalaman auditor yang lama dan orientasi

Page 56: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

40

etika yang tinggi bisa memperbaiki komitmen profesional dengan baik

sehingga bisa meningkatkan keputusan etis.

Penelitian yang dilakukan oleh Lenny (2010) mengenai pengaruh

etika kerja islam dan etika bisnis terhadap komitmen organisasi dan

komitmen profesi sebagai variabel intervening, menunjukka bahwa

eksternal auditor yang semakin memahami nama atau aturan yang

berlaku dalam hal ini kode etik dalam etika kerja islam yang bersumber

pada syariah dan etika bisnis, akan benar-benar melakukan tugas dan

fungsinya sebagai seseorang eksternal auditor, dan selanjutnya

mempengaruhi komitmennya terhadap profesi sebagai seorang

eksternal auditor dan komitmenya terhadap organisasi. Dengan kata lain

semakin tinggi pelaksanaan kode etik dalam etika kerja islam secara

menyeluruh dan menerapkan etika bisnis mencerminkan semakin tinggi

pula adanya komitmen profesi eksternal auditor dan juga komitmen

terhadap organisasi.

Begitupula penelitian yang dilakukan Poerwati (2003) mengenai

pengaruh pengalaman terhadap kinerja dan kepuasan kerja melalui

profesionalisme sebagai variabel intervening menunjukkan hasil yang

positif dan signifikan. Dalam penelitiannya menyatakan bahwa auditor

internal yang mempunyai pengalaman lebih banyak akan mempunyai

profesionalisme yang lebih tinggi, akan lebih diterima.

Penelitian yang dilakukan oleh Putri (2011) mengenai pengaruh

aturan etika dan independensi terhadap kinerja auditor dengan

profesionalisme sebagai variabel intervening, menunjukka pengaruh

Page 57: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

41

positif dan signifikan. Dalam hipotesisnya menyatakan bahwa aturan

etika mempunyai pengaruh positif terhadap terbentuknya

profesionalisme internal auditor.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hapsari (2011), Lenny

(2010), Poerwati (2003), Putri (2011) maka hipotesis yang dirumuskan

sebagai berikut:

Ha7: Orientasi etika dan pengalaman berpengaruh secara

signifikan terhadap sensitivitas auditor internal melalui

komitmen profesional sebagai variabel intervening.

Page 58: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

42

D. Kerangka Penelitian

Model kerangka penelitian pada penelitian saat ini dapat digambarkan

pada gambar 2.1 berikut ini.

Gambar 2.1

Skema Kerangka Penelitian

Sumber: Data Primer yang diolah

Pengaruh Orientasi Etika (Fenomena dan Kasus Pelanggaran Kode Etik)

Pentingnya Audit Internal (Basis Teori: Teori Keperilakuan)

Etika (X1)

Pengalaman

(X2)

Komitmen Profesional (Y)

Sensitivitas

Auditor Internal

(Z)

Metode Analisis Jalur Path Analysis)

Hasil Pembahasan

Kesimpulan Dan Saran

Page 59: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis

penelitian kausalitas, dimana tipe penelitian dengan karakteristik masalah

berupa hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau lebih (Indriantoro,

1999). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen

yaitu orientasi etika dan pengalaman, variabel dependen yaitu sensitivitas

etika auditor internal dan variabel intervening yaitu komitmen profesional.

Yang akan menjadi objek studi penelitian adalah auditor internal Perusahaan

Manufaktur Oil and Gas Swasta dengan populasi seluruh auditor internal

yang ada di wilayah DKI Jakarta.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah auditor internal Perusahaan

Manufaktur Oil and Gas Swasta yang terdapat di wilayah DKI Jakarta.

Penentuan sample menggunakan teknik Convenience Sampling, yaitu suatu

metode pemilihan sampel non probabilitas. Menurut Indriantoro (1999),

pertimbangan menggunakan sampel ini adalah kemudahan untuk memilih

sampel dari elemen populasi yang ada. Sampel diambil secara proporsional

berdasarkan jumlah masing-masing karyawan diperusahaannya. Penelitian

menggunakan teknik tersebut karena subjek kurang dari 100 dan ditentukan

pula oleh berbagai pertimbangan berikut:

Page 60: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

44

1) Kemampuan penelitian dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

2) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena

halini menyangkut banyak sedikitnya dana.

3) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk

penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar

hasilnya akan lebih baik.

Tabel 3.1

Daftar Nama Perusahaan

No Nama Perusahaan Alamat

1. PT Eptco Dian Persada Multika Building 4th Floor,

Mampang

2. PT Jetek Indonesia-

Actemium Indonesia

Wisma Mampang Building, 1st

Floor, Mampang Prapatan.

3. PT Mitra Galperti Gedung Sovreign Plaza, 6th Floor,

Cilandak.

4. PT Grama Bazita Alamanda Tower 30th Floor,

Cilandak.

Sumber: Data primer yang diolah

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan

dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang

diteliti melalui buku, jurnal, tesis, internet dan perangkat lain yang

berkaitan dengan judul penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data utama penelitian diperoleh melalui penelitian lapangan, penelitian

memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Data primer

Page 61: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

45

merupakan sumber penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli (Indrianto, 1999).

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode survey yaitu peneliti

mengirimkan secara langsung atau melalui perantara kuesioner kepada

auditor internal yang bekerja pada perusahaan manufaktur oil and gas

swasta di DKI Jakarta, agar dapat diterima langsung oleh subjek penelitian

tersebut. Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan

yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari

auditor internal yang bekerja di perusahaan manufaktur oil and gas swasta

di DKI Jakarta sebagai responden dalam penelitian. Sumber data dalam

penelitian ini adalah skor masing-masing indikator variabel yang diperoleh

dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada auditor internal yang

bekerja pada perusahaan manufaktur oil and gas swasta di DKI Jakarta

sebagai responden.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

analisis statistik yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan SPSS

22. Analisis ini bertujuan untuk menentukan pengaruh antara variabel

orientasi etika (X1), pengalaman (X2) terhadap sensitivitas auditor internal

(Z) dengan komitmen profesional (Y) sebagai variabel intervening.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan oleh peneliti untuk memberikan informasi

mengenai karakteristik daftar demografi responden. Statistik deskriptif

memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata

Page 62: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

46

(mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis

dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2011).

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji Validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana variabel

yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji

validitas ini digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam

daftar pertanyaan. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Suatu dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan

dengan membandingkan nilai Corrected item-Total Correlation dengan

nilai r tabel, untuk degree of fredom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah

jumlah sample dan alpha = 0,05. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan

nilai positif maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan

valid (Ghozali, 2011).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang

digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil

yang konsisten meskipun diuji berkali-kali. Hasil uji reabilitas dengan

bantuan SPSS akan menghasilkan Cronbach Alpha. Suatu instrumen

dapat dikatakan reliabel (andal) bila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih

dari 0.70 (Nunnaly, 1994 dalam Ghozali 2011).

Page 63: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

47

3. Uji Hipotesis

Penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis) sebagai uji

hipotesisnya. Analisis jalur (path analysis) digunakan untuk menganalisis

pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh

hubungan langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel eksogen

terhadap variabel endogen (Ridwan dan Kuncoro, 2007). Seluruh pengujian

dan analisis data menggunakan bantuan SPSS 22.

Setiap analisis yang dipilih untuk memecahkan permasalahan statistik

tidak lepas dari asumsi yang harus ditaati, agar kesimpulan yang diperoleh

dapat dipertanggungjawabkan. Adapun alngkah-langkah pengujian analisis

jalur (path analysis) menurut Ridwan dan Kuncoro (2007) adalah sebagai

berikut:

a. Menggambarkan diagram jalur lengkap;

b. Merumuskan persamaan struktual;

c. Menghitung koefisien regresi untuk setiap sub struktur yang telah

dirumuskan;

d. Menghitung koefisien jalur secara individual maupun secara

simultan (keseluruhan);

e. Merangkum ke dalam tabel, kemudian memaknai dan

menyimpulkan hasil analisis jalur.

Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar

variabel. Model bergerak dari kiri ke kanan dengan implikasi prioritas

hubungan kasual variabel yang dekat kesebelah kiri. Setiap nilai

menggambarkan jalur dan koefisien jalur (Ghozali, 2011).

Page 64: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

48

Teknis analisis jalur (path analysis) ini akan digunakan dalam

pengujian besarnya kontribusi yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada

setiap diagram jalur dari hubungan kasual antar variabel orientasi etika

(x=X1), pengalaman (X2) dan komitmen profesionalisme (Y) terhadap

sensitivitas auditor internal (Z).

ρzxI

ρyx1 ρzy

ρyx2

ρZX2

Gambar 3.1

Diagram Jalur

Keterangan :

ρyx1: Standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh langsung X1

terhadapY.

ρyx2: Standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh langsung X2

terhadap Y.

ρzx1: Standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh langsung X1

terhadap Z.

ρzx2: Standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh langsung X2

terhadap Z.

ρyЄ1: Besarnya pengaruh variable lain

ρzЄ2: Besarnya pengaruh variable lain

Orientasi

Etika (X1)

Pengalaman

(X2)

Komitmen Profesional (Y)

Sensitivitas Etika

(Z)

Page 65: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

49

X1 : Varibel eksogenorientasi etika

X2 : Variabel eksogen pengalaman

Y : Variebel intervening komitmen profesional

Z : Variabel endogen sensitivitas etika

Berdasarkan gambar model jalur diajukan hubungan bahwa orientasi

etika dan pengalaman mempunyai pengaruh langsung terhadap sensitivitas

etika. Namun demikian orientasi etika, dan pengalaman juga mempunyai

hubungan tidak langsung terhadap sensitivitas etika yaitu dari orientasi etika

dan pengalaman terhadap komitmen profesional baru kemudian ke

sensitivitas etika.

Hubungan langsung terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel

lainnya tanpa ada variabel ketiga yang memediasi (intervening) hubungan

kedua variabel tadi. Hubungan tidak langsung adalah jika ada variabel

ketiga yang memediasi hubungan kedua variabel ini. Kemudian pada setiap

variabel dependen (endogen variabel) akan ada anak panah yang menuju ke

variabel ini dan ini berfungsi untuk menjelaskan jumlah varians yang tak

dapat dijelaskan (unexplained variance) oleh variabel itu (Ghozali, 2011).

Berdasarkan diagram jalur di atas dibuat dua persamaan struktual:

a. Persamaan 1

Y=ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρyЄ1

b. Persamaan 2

Z= ρzx1 X1 + ρzx2 X2 +ρzy Y+ ρzЄ2

Pengujian dalam analisis jalur yang dapat dilakukan antara lain:

Page 66: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

50

1) Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien Determinasi (R²) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan variabel independen terhadap variabel dependen serta

seberapa besar pengaruh dari faktor lain yang tidak dimasukkan dalam

penelitian. Nilai koefisien determinasi (R²) adalah antara nol dan satu.

Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang hampir

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen (Ghozali, 2011).Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian

secara keseluruhan didapat nilai koefisien jalur dari penjumlahan variabel

eksogen terhadap variabel endogen. Koefisien jalur adalah koefisien

regresi yang distandarkan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis

data yang telah diset dalam angka baku.

Koefisien jalur yang distandarkan (standardized path coefficient) ini

digunakan untuk menjelaskan besarnya pengaruh variabel bebas (eksogen)

terhadap variabel lain yang diberlakukan sebagai variabel terikat

(endogen) (Riduwan dan Kuncoro, 2007).

2) Uji Korelasi

Dalam metode analisis jalur untuk mencari hubungan kasual atau

pengaruh variabel-variabel penelitian, terlebih dahulu dihitung matrriks

korelasi dari variabel etika dan pengalaman. Untuk menafsirkan angka,

digunakan kriteria korelasi menurut Riduwan dan Kuncoro (2007):

Page 67: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

51

1) 0.00-0.199 : korelasi sangat rendah

2) 0.20-0.399 : korelasi rendah

3) 0.40-0.599 : korelasi cukup kuat

4) 0.60-0.799 : korelasi kuat

5) 0.80-1.00 : korelasi sangat kuat

3) Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik t

dengan kriteria pengambilan keputusan menurut Riduwan dan Kuncoro

(2007) adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha

ditolak, artinya tidak signifikan.

2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengannilai

probabilitas Sig atau (0.05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya signifikan.

4) Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk pengujian secara

keseluruhan dapat dilihat dari Tabel Anova yang nantinya akan diperoleh

nilai F dan didapat nilai probabilitas (sig). Jika nilai sig <0.05, maka

Page 68: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

52

keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima artinya signifikan

(Ghazali, 2011).

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Pengukurannya

Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberikan berbagai macam

nilai (Indriantoro, 1999). Tipe-tipe variabel dalam penelitian ini

diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu variabel independen, variabel

intervening dan variabel dependen.Seluruh variabel dalam penelitian ini

akan diukur dengan tiga hingga sembilan indikator dan masing-masing

indikator berupa pertanyaan yang akan mengukur keahlian internal auditor.

Selanjutnya variabel yang ada akan dijabarkan dalam beberapa pertanyaan

dimana masing-masing pertanyaan mempunyai skor jawaban mulai 1

sampai dengan 5.

Maka operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel yang lain(Indriantoro 1999). Variabel

independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Orientasi Etika

Etika profesional terdiri dari empat dimensi prinsip etis yaitu

integritas, objektifitas, kerahasiaan, dan kompetensi. Instrumen

pengukuran variabel ini menggunakan isntrument variabel yang

digunakan oleh Krisnawati (2012). Variabel ini digali dengan 4

indikator. Respon dari responden direkam dengan skala interval

(likert) 1 sampai 5. Jawaban yang didapat akan dibuat skor yaitu: nilai

Page 69: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

53

(1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5)

sangat setuju. Apabila terdapat pernyataan negatif maka skor untuk

jawaban tersebut dibalik menjadi (5) sangat tidak setuju, (4) tidak

setuju, (3) netral, (2) setuju, dan (1) sangat setuju.

b. Pengalaman

Pengalaman audit adalah pengalaman auditor dalam melakukan

pemeriksaan laporan keuangan baik dari segi lamanya waktu, maupun

banyaknya penugasan yang pernah dilakukan. Instrumen pengukuran

variabel ini menggunakan instrumen variabel yang digunakan oleh

Sukriah (2010). Variabel ini digali dengan 2 indikator. Respon dari

responden direkam dengan skala interval (likert) 1 sampai 5.

2. Variabel Intervening

Variabel intervening adalah tipe variabel yang mempengaruhi

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen,

menjadi hubungan tidak langsung (Indriantoro, 1999). Variabel

intervening dalam penelitian ini adalah komitmen profesional. Variabel

ini digali dengan 4 indikator. Respon dari responden direkam dengan

skala interval (likert) 1 sampai 5. Jawaban yang didapat akan dibuat

skor yaitu: nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4)

setuju, dan (5) sangat setuju. Apabila terdapat pernyataan negatif maka

skor untuk jawaban tersebut dibalik menjadi (5) sangat tidak setuju, (4)

tidak setuju, (3) netral, (2) setuju, dan (1) sangat setuju.

Page 70: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

54

3. Variabel Terikat (Dependen variabel)

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau

dipengaruhi oleh variabel independen (Indriantoro, 1999). Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah sensitivitasetika. Variabel ini

digali dengan 2 indikator. Respon dari responden direkam dengan skala

interval (likert) 1 sampai 5.

Tabel 3.2

Operasional Tabel

Variabel Indikator No Butir

Pernyataan Pengukuran

Orientasi Eika

(X1)

Gde Herry

(2013)

1. Prinsip Etika

2. Aturan-aturan

Etika

3. Prinsip-prinsip

Moral

4. Penilaian

Individu

5. Kepastian

Hasil Audit

6. Toleransi

7. Tindakan

8. Menyakiti dan

merugikan

9. Tindakan

Pengancaman

1, 3

2

4

5

6

7

8

9

10

Skala

Interval

Pengalaman

(X2)

Ika Sukriah

(2010)

1. Lamanya

bekerja

2. Banyaknya

penugasan

11, 12, 13

14,15

Skala

Interval

Bersambung kehalaman berikutnya

Page 71: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

55

Tabel 3.2 (Lanjutan)

Sumber: Data primer yang diolah

Variabel Indikator No Butir

Pernyataan Pengukuran

Komitmen

Profesional

(Y1)

Gde Herry

(2013)

1. Kesuksesan

2. Kebanggaan

3. Inspirasi

16

17

18

Skala Interval

Sensitivitas

Etika (Y2)

Gde Herry

(2013)

1. Estimasi

Waktu

2. Pengendalian

Internal

Kasus 1

Kasus 2

Skala interval

Page 72: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

56

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Profil Umum Perusahaan Manufaktur Oil And Gas di DKI Jakarta

Indonesia

Berikut merupakan sekilas profil umum responden dari 4 (empat)

Perusahaan Manufaktur Oil and Gas Swasta di DKI Jakarta.

Tabel 4.1

Profil Umum Perusahaan Manufaktur Oil and Gas

No. Nama Perusahaan Profil Umum

1. PT Eptco Dian Persada PT Eptco Dian Persada didirikan pada

14 Februari, 1986. Merupakan

perusahaan lokal swasta yang berasal

dari Indonesia dibawah naungan Eptco

Group. PT Eptco Dian Persada

memfokuskan diri sebagai kontraktor

bagi perusahaan Oil and Gas yang

berada di Indonesia.

2. PT Jetec Indonesia-

Actemium Indonesia

PT Jetec Indonesia-Actemium

Indonesia merupakan anak perusahaan

dari Vinci Energies yang berasal dari

Perancis. Berkembang di Indonesia

sejak 2003 PT Jetec Indonesia

berpengalaman pada kontraktor Oil

and Gas dengan fokus pada telcom

and control system dan electrical

engineering and integration services.

3. PT Grama Bazita PT Grama Bazita merupakan

perusahaan yang berasal dari India

dibawah naungan Grama Bazita

Group. Grama Bazita telah berkarir

selama 30 tahun di berbagai negara.

Grama Bazita mempunyai pengalaman

yang bertahun-tahun pada industri Oil

and Gas.

Bersambung kehalaman berikutnya

Page 73: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

57

Tabel 4.1 (Lanjutan)

No. Nama Perusahaan Profil Umum

Dimana berfokus pada pengerjaan

Engineering, Procurement and

Construction dan Project

Development and Management.

4. PT Mitra Galperti Mitra Galperti merupakan perusahaan

yang berasal dari Italia dibawah

naungan Galperti Group dimana

didirikan di Jakarta pada April 1995.

Mitra Galperti merupakan vendor dari

pipa, flens, perabot dan klep yang

berfokus pada konstruksi oil and gas

diseluruh negara. Klien utamanya

adalah Oil and Gas Project

Companies, Oil and Gas Project

Contractors, Fertilizer Plant dan

Vessel Fabricators.

Sumber: Data primer yang dikelola

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di 4 (empat) Perusahaan Manufaktur Oil

and Gas Swasta yang berada di DKI Jakarta. Penelitian ini menganalisis

tentang pengaruh orientasi etika dan pengalaman terhadap sensitivitas

auditor internal dengan komitmen profesional sebagai variabel intervening

pada auditor internal yang terdapat dalam wilayah kerja perusahaan

manufaktur oil and gas swasta. Adapun jumlah auditor internal dalam 4

(keempat) Perusahaan Manufaktur Oil and Gas Swasta berjumlah 50 orang.

Tabel 4.2

Pegawai pada Keempat Perusahaan

No. Nama Perusahaan Jumlah Pegawai

1. PT Eptco Dian Persada 15 orang pegawai

2. PT Jetec Indonesia-Actemium Indonesia 15 orang pegawai

3. PT Grama Bazita 10 orang pegawai

4. PT Mitra Galperti 10 orang pegawai

Sumber: Data primer yang diolah

Page 74: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

58

Jumlah keseluruhan pegawai pada 4 (keempat) Perusahaan

Manufaktur Oil and Gas Swasta yang berjumlah 110 orang tidak dijadikan

responden dalam penelitian ini karena beberapa diantaranya tidak

memenuhi kriteria sebagai auditor. Pengumpulan data dilakukan melalui

penyebaran kuesioner secara langsung kepada responden. Penyebaran

kuesioner dimulai dari 11 Desember 2014 sampai 19 Desember 2014.

Kuesioner diberikan dan diterima kembali oleh peneliti dengan waktu yang

sudah ditentukan serta menyesuaikan dengan jadwal kerja keempat

perusahaan manufaktur oil and gas swasta tersebut.

a) Karakteristik Responden Penelitian

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini,

kuesioner yang dibagikan berjumlah 50 eksemplar berdasarkan jumlah

auditor di 4 (keempat) Perusahaan Manufaktur Oil and Gas Swasta di DKI

Jakarta.

Tabel 4.3

Karakteristik Data Kuesioner

No Keterangan Jumlah Presentase

1. Kuesioner yang disebar 50 100%

a. PT Eptco Dian Persada 15 30%

b. PT Jetec Indo

c. nesia-Actemium Indonesia

15 30%

d. PT Grama Bazita 10 20%

e. PT Mitra Galperti 10 20%

2. Kuesioner yang tidak kembali - -

a. PT Eptco Dian Persada - -

b. PT Jetec Indonesia-

Actemium Indonesia

- -

c. PT Grama Bazita - -

d. PT Mitra Galperti - -

3. Kuesioner yang tidak dapat diolah - -

4. Kuesioner yang dapat diolah 50 100%

Sumber: Data primer yang diolah

Page 75: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

59

Total kuesioner yang direspon dan dapat digunakan untuk mengolah

data sebanyak 50 kuesioner yaitu 50 dari total kuesioner yang disebar.

Sedangkan deskriptif responden dalam penelitian ini dapat dilihat berikut

ini:

a. Deskriptif Responden Berdasarkan Jabatan Fungsional

Tabel 4.4 berikut menyajikan hasil uji deskriptif responden

berdasarkan jabatan fungsional.

Tabel 4.4

Hasil Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Jabatan Fungsional

Sumber: Data primer yang diolah

Pada tabel 4.4 diatas dapat diketahui responden yang menjabat sebagai

auditor internal berjumlah 50 orang (100%).

b. Deskriptif Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4.5 berikut menyajikan hasil uji deskriptif responden berdasarkan

pendidikan terakhir.

Tabel 4.5

Hasil Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terkahir

Frequen

cy Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Dibawah

Strata

2 4.0 4.0 4.0

s1 44 88.0 88.0 92.0

s2 4 8.0 8.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Jabatan Fungsional

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Auditor Internal 50 100.0 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Page 76: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

60

Tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa responden yang berada pada

jenjang pendidikan Dibawah Strata berjumlah 2 orang (4%), jenjang

pendidikan S1 berjumlah 44 orang (88%), dan untuk responden pada

jenjang S2 berjumlah 4 orang (4%). Hal ini dikarenakan di Indonesia pada

umumnya standar pendidikan untuk direkrut menjadi auditor minimal Strata

Satu (S1).

c. Deskriptif Responden Berdasarkan Jurusan Dalam Jenjang Pendidikan

Tabel 4.6 berikut menyajikan hasil uji deskriptif responden berdasarkan

jurusan.

Tabel 4.6

Hasil Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Jurusan Jurusan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Akuntansi 43 86.0 86.0 86.0

Hukum 3 6.0 6.0 92.0

Lainnya 1 2.0 2.0 94.0

Manajemen 3 6.0 6.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Untuk responden berdasarkan jurusan pada pendidikan terakhir, didapat

bahwa responden yang berasal dari jurusan akuntansi berjumlah 43 orang

(86%), responden yang berasal dari jurusan hukum berjumlah 3 orang (6%),

untuk responden yang berasal dari lainnya 1 orang (2%), dan yang berasal

dari jurusan manajemen berjumlah 3 orang (6%). Hal ini dikarenakan untuk

menjadi seorang auditor internal tidak harus memiliki latar belakang

pendidikan formal dibidang akuntansi saja, tetapi bias dari berbagai jurusan

lainnya.

Page 77: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

61

d. Deskriptif Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Tabel 4.7 berikut menyajikan hasil uji deskriptif responden berdasarkan

pengalaman kerja.

Tabel 4.7

Hasil Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

S

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan pengalaman bekerja didapatkan bahwa responden yang

lama bekerja 1-3 tahun berjumlah 43 orang (86%), dan untuk responden

yang lama bekerja 4-7 tahun berjumlah 7 orang (14%).

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Kualiditas Data

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung

(Corrected Item-Total Correlation) dengan r table. Jika r hitung lebih besar

dari nilai r table maka item valid dan sebaliknya r hitung lebih kecil dari

nilai r table maka item tidak valid. Dalam penelitian ini jumlah sampel (n) =

50 , maka besarnya df= 50-2 = 48. Dengan alpha = 0,05, maka didapat r

tabel = 0.278.

Pengalaman Kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1-3 thn 43 86.0 86.0 86.0

4-7 thn 7 14.0 14.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Page 78: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

62

Berikut adalah hasil pengujian validitas variabel orientasi etika dalam

tabel 4.8.

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Etika

Sumber: Data primer yang diolah

Dari hasil output dapat dilihat untuk butir pertanyaan etika, semua nilai

r hitung lebih besar dari nilai r table sebesar 0.278, maka dapat disimpulkan

bahwa semua butir pertanyaan etika adalah valid.

Berikut adalah hasil pengujian validitas variable pengalaman dalam

table 4.9.

No. Corrected Item- Total Correlation

(r hitung)

r table Kriteria

OE1 0.462 0.278 Valid

OE2 0.541 0.278 Valid

OE3 0.427 0.278 Valid

OE4 0.529 0.278 Valid

OE5 0.684 0.278 Valid

OE6 0.588 0.278 Valid

OE7 0.811 0.278 Valid

OE8 0.526 0.278 Valid

OE9 0.455 0.278 Valid

OE10 0.642 0.278 Valid

Page 79: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

63

Tabel 4.9

Hasil Validitas Item Pertanyaan Pengalaman

Sumber: Data primer yang diolah

Dari hasil output dapat dilihat untuk butir pertanyaan pengalaman,

semua nilai r hitung lebih besar dari r table sebesar 0.278, maka dapat

disimpulkan butir pertanyaan pengalaman adalah valid.

Berikut adalah hasil pengujian validitas variable sensitivitas etika dalam

table 4.10

Tabel 4.10

Hasil Validitas Item Pertanyaan Sensitivitas Etika

Sumber: Data primer yang diolah

Dari hasil output dapat dilihat untuk butir pertanyaan sensitivitas etika,

semua nilai r hitung lebih besar dari r table sebesar 0.278, maka dapat

disimpulkan butir pertanyaan pendidikan adalah valid.

Berikut adalah hasil pengujian validitas variable komitmen professional

dalam table 4.11.

No. Corrected Item- Total Correlation (r hitung)

r table Kriteria

PE1 0.596 0.278 Valid

PE2 0.815 0.278 Valid

PE3 0.707 0.278 Valid

PE4 0.543 0.278 Valid

PE5 0.398 0.278 Valid

No. Corrected Item- Total Correlation

(r hitung)

r table Kriteria

SE1 0.693 0.278 Valid

SE2 0.693 0.278 Valid

Page 80: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

64

Tabel 4.11

Hasil Validitas Item Pertanyaan Komitmen Profesional

Sumber: Data primer yang diolah

Dari hasil output dapat dilihat untuk butir pertanyaan pengalaman,

semua nilai r hitung lebih besar dari r table sebesar 0.278, maka dapat

disimpulkan butir pertanyaan pengalaman adalah valid.

b. Hasil Uji Reabilitas

Uji reabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrument

penelitian. Suatu instrument penelitian dapat dikatakan reliable jika nilai

Cronbach Alpha berada diatas 0.70. berikut adalah hasil pengujian reabilitas

variable orientasi etika, pengalaman, sensitivitas etika dan komitmen

professional dalam table 4.12.

Tabel 4.12

Hasil Uji Reabilitas Konstruk

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.12 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel orientasi

etika sebesar 0.861, pengalaman sebesar 0.811, sensitivitas etika sebesar

0.818 dan komitmen profesional sebesar 0.726. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena

No. Corrected Item- Total Correlation

(r hitung)

r table Kriteria

PR1 0.616 0.278 Valid

PR2 0.422 0.278 Valid

PR3 0.547 0.278 Valid

Variabel Cronbach's

Alpha

Jumlah

Item

Keterangan

Orientasi Etika 0.861 10 Reliabel

Pengalaman 0.811 5 Reliabel

Sensitivitas Etika 0.818 2 Reliabel

Komitmen Profesional 0.726 3 Reliabel

Page 81: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

65

mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0.70. Hal ini

menunjukkan bahwa setiap item pertanyaan yang digunakan akan mampu

memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan

kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban

sebelumnya.

2. Hasil Uji Hipotesis

Penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis) sebagai uji

hipotesisnya. Adapun dalam pengujian hipotesis ini terdiri dari dua

persamaan, yaitu persamaan 1 dan persamaan 2. Seluruh pengujian dan

analisis data menggunakan bantuan SPSS 22 sebagai berikut:

a. Menguji Persamaan Analisis Jalur 1

Persamaan analisis jalur 1 (satu) adalah jalur yang diaplikasikan untuk

menganalisis pengaruh variable orientasi etika dan pengalaman terhadap

variable komitmen professional.

1) Hasil Uji Koefisien Jalur Persamaan 1

Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara keseluruhan

didapat nilai koefisien jalur dari penjumlahan variabel eksogen terhadap

variabel endogen. Berikut hasil pengolahan koefisien jalur tabel 4.13.

Page 82: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

66

Tabel 4.13

Koefisien Jalur Persamaan 1

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.14 dibawah ini merupakan besarnya angka koefisien

determinasi pada persamaan analisis jalur 1.

Tabel 4.14

Koefisien Determinasi (R²) 1

Sumber: Data primer yang diolah

Untuk melihat besarnya pengaruh orientasi etika dan pengalaman

terhadap komitmen profesional dapat dilihat dari hasil perhitungan

Koefisien Determinasi dalam tabel 4.14, khususnya angka Adjusted R

Square. Koefisien Determinasi dengan simbol r² secara umum digunakan

sebagai informasi kecocokan suatu model.Besarnya angka Adjusted R

Square (r²) adalah 0.353. Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = r² x 100%

KD = 0.353 x 100%

KD = 35.3%

Keterangan:

Model

Standardized Coefficients

Beta

1 (Constant)

Orintasi Etika .626

Pengalaman -.102

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .616a .379 .353 .642

Page 83: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

67

KD : Koefisien Determinasi r² : R Square

Kerangka hubungan kausal Persamaan 1 dapat dibuat melalui persamaan

struktural sebagai berikut:

Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρyЄ1

Diketahui:

R² = 0.353

ρyЄ1 =√(1-R² ) = √ (1-0.353 = 0.804 = 80.4%

Keterangan:

ρyx1: Standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh

langsung X1 terhadap Y.

ρyx2: Standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh

langsung X2 terhadap Y.

ρyx3: Standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh

langsung X3 terhadap Y.

ρyЄ1: Besarnya pengaruh variabel lain

X1 : Varibel eksogen orientasi etika

X2 : Variabel eksogen pengalaman

Y : Variebel intervening komitmen profesional

Jadi ρyЄ1 menunjukkan jumlah varians variabel komitmen profesional

yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel oreientasi etika, pengalaman,

sensitivitas etika dan komitmen profesional atau dengan kata lain

Page 84: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

68

dipengaruhi variabel lain sebesar 80.4%. Maka dari itu, persamaan analisis

jalur yang terbentuk adalah sebagai berikut:

Y = 0.626 X1 + - 0.102 X2+ 0.804 Є1

2) Hasil Uji Korelasi Hubungan Korelasi Antara Orientasi Etika (X1) dan

Pengalaman (X2)

Dalam metode analisis jalur untuk mencari hubungan kausal atau

pengaruh variabel-variabel penelitian, terlebih dahulu dihitung matriks

korelasi dari variabel orientasi etika dan pengalaman dalam tabel 4.15.

Tabel 4.15

Korelasi Orientasi Etika, Pengalaman, Komitmen Profesional

Berdasarkan uraian diatas, maka hasil pengujian tersebut dapat

disimpulkan dengan table 4.16.

Orientasi

Etika Pengalaman

Komitmen

Profesional

Orientasi Etika Pearson Correlation 1 ,174 ,608**

Sig. (2-tailed) ,227 ,000

N 50 50 50

Pengalaman Pearson Correlation ,174 1 ,007

Sig. (2-tailed) ,227 ,964

N 50 50 50

Komitmen

Profesional

Pearson Correlation ,608** ,007 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,964

N 50 50 50

Sumber: Data primer yang diolah

Page 85: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

69

Tabel 4.16

Pengujian Hubungan Antar Variabel

Hubungan Koefisien

Korelasi

Kategori Probabilitas Kesimpulan

Orientasi

Etika (X1) dengan Pengalaman

(X2)

0.174 Sangat

Rendah 0.227 Tidak

Signifikan

Sumber: Data primer yang diolah

Korelasi sebesar 0.174 mempunyai maksud hubungan antara variabel

orientasi etika dan pengalaman rendah dan searah (karena hasilnya positif).

Korelasi antar dua variabel bersifat tidak signifikan karena angka

signifikansinya sebesar 0.227<0.05.

3) Hasil Uji Statistik Secara Individual (t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel

dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0.05.

Tabel 4.17

Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 11.825 1.467 8.060 .000

Orientasi Etika .096 .018 .626 5.361 .000

Pengalaman -.053 .060 -.102 -.875 .386

a. Dependent Variable: Komitmen Profesionalisme

Sumber: Data primer yang diolah

Page 86: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

70

a. Orientasi Etika (X1) Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap

Komitmen Profesionalisme (Y)

Hasil Uji statistic t dapat terlihat pada kolom Sig pada table 4.17

Coefficient diperoleh variable oreintasi etika dengan nilai sig 0.000.

dibandingkan dengan probabilitas sig atau (0.05>0.000), maka

Ho1 ditolak dan Ha1 diterima, artinya signifikan pengaruh orientasi etika

terhadap komitmen profesional. Koefisien lintasan parsial (path coefficient)

menunjukkan hubungan positif antara variabel orientasi etika terhadap

komitmen profesional sebesar 0.626 atau 62.6%. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2013), Miranda

(2013), Irawati (2012) dan Indira (2011).

Kurniawan (2013) menyatakan akuntan yang memiliki idealisme

orientasi yang tinggi akan berusaha untuk menghindari kesalahan pada

penggunaan laporan keuangan. Dengan demikian seseorang yang memiliki

tipe tersebut akan lebih menerima dan percaya akan tujuan dan nilai profesi,

taat pada standar profesi dan memberikan opini secara moral serta berusaha

untuk tetap menjadi bagian dari sebuah profesi.

Selain itu Hunt dan Vitell (1986) menjelaskan bahwa kemampuan

seorang yang profesional untuk dapat mengerti dan peka terhadap masalah-

masalah etika dalam profesinya dipengaruhi oleh lingkungan dimana

masyarakat itu berada. Sedangkan komitmen profesional merupakan

tingkatan sebuah loyalitas individu pada profesinya sebagaimana telah

dipersepsikan oleh individu tersebut (Larkin, 1990 dalam Kurniawan, 2013).

Page 87: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

71

Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang

diajukan. Penelitian menujukkan bahwa seorang internal auditor yang

memiliki orientasi etika yang tinggi maka cenderung akan memiliki

komitmen yang tinggi pula terhadap profesionalisme dalam bekerja. Dan hal

ini terbukti melalui tanya jawab langsung bahwa semua responden pada

penelitian ini telah berstatus sebagai pegawai tetap dan mereka menjunjung

tinggi terapan etika dalam komitmen bekerja sebagai seseorang yang

profesional. Dimana orientasi etika akan membentuk keyakinan, kemauan

dan keinginan untuk menjalankan dan mempertahankan status sebagai

seseorang yang profesional pada bidangnya demi kelangsungan hidup baik

terhadap perusahaan ataupun individual tersebut.

b. Pengalaman (X2) Tidak Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap

Komitmen Profesional (Y)

Hasil uji statistik t terlihat pada kolom Sig pada tabel 4.17 Coefficients

diperoleh variabel pengalaman dengan nilai sig 0.386. Dibandingkan

dengan probabilitas 0.05, ternyata nilai probabilitas 0.05 lebih kecil dari

nilai probabilitas sig atau (0.05<0.386), maka Ho2 diterima dan Ha2 ditolak,

artinya tidak signifikan pengaruh pengalaman terhadap komitmen

profesional. Koefisien lintasan parsial (path coefficient) menunjukkan

hubungan negatif antara variabel pengalaman terhadap komitmen

profesional sebesar -0.102 atau -10.2%. Hasil penelitian ini tidak sejalan

dengan penelitian yang dilakukan Nor (2012), Anggraini (2012),

Hudiwirnasih (2010), Suraida (2005) dan Sumardi (2001).

Page 88: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

72

Sumardi (2001) mengatakan lamanya bekerja sebagai auditor (ukuran

pengalaman) menjadi bagian penting yang mempengaruhi sikap komitmen

profesionalisme. Dengan pengalaman yang didapat oleh seorang auditor

akan meningkatkan keahlian seperti audit expertise dan profesional

judgment dimana berkaitan erat dengan pembentuk sebuah sikap

profesionalisme.

Menurut Nor (2012) selain memiliki pengetahuan seorang auditor harus

memiliki keahlian audit. Keahlian tersebut dibagi menjadi dua kelompok

yaitu keahlian teknis dan non teknis. Dan salah satunya kelahlian non teknis

diperoleh oleh faktor-faktor personal dan salah satunya yaitu pengalaman.

Dengan demikian hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang

diajukan. Penelitian menunjukkan bahwaseorang internal auditor yang

memiliki pengalaman yang tinggi tidak selalu memiliki komitmen yang

tinggi pula terhadap komitmen profesionalisme dalam bekerja. Pengalaman

merupakan pelajaran non teknis yang didapatkan dari masa lalu melalui

kegiatan yang telah didapati sebelumnya dan dapat digunakan untuk

mengukur sejauh mana perkembangan seorang individual. Hal ini terlihat

pula bahwa pada perusahaan manufaktur oil and gas sebesar 84% karyawan

hanya memiliki pengalaman 1-3 tahun sedangkan pengalamankerja 4-7

tahun hanya 16%.

4) Hasil Uji Statistik Secara Simultan (F)

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

masing-masing variabel independen secara bersama-sama atau serentak

terhadap variabel dependen.

Page 89: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

73

Tabel 4.18

Hasil Uji Statistik F

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 11.848 2 5.924 14.373 .000a

Residual 19.372 47 .412

Total 31.220 49

a. Predictors: (Constant), PET, EOT

b. Dependent Variable: PRT

Sumber: Data primer yang diolah

Uji secara simultan ditunjukkan oleh table 4.20 hasil uji F (ANOVA).

Dari tabel 4.18 diperoleh nilai F sebesar 14.373 dengan nilai probabilitas

(sig) sebesar 0.000 karena nilai sig <0.05, maka keputusannya adalah Ho4

ditolak dan Ha4 diterima, artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan.

Gambar hasil penelitian persamaan analisis jalur 1 ditujukkan pada gambar

4.1.

ρyЄ1= 0.804

ρyx1= 0.626

r12= 0.174

ρyx2 = -0.102

Gambar 4.1

Hasil Penelitian Persamaan Analisis Jalur 1

Hasil Pengujian persamaan 1 dapat diringkas seperti pada tabel 4.19

sebagai berikut:

Orientasi

Etika (X1)

Pengalaman

(X2)

Komitmen

Profesional (Y)

Page 90: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

74

Tabel 4.19

Koefisien Jalur, Kontribusi Langsung, Tidak Langsung, Kontribusi Total,

Kontribusi Orientasi Etika (X1) dan Pengalaman (X2) Secara Simultan

Dan Signifikan Terhadap Komitmen Profesional (Y)

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur persamaan 1 tersebut, maka

memberikan informasi secara objektif sebagai berikut:

1. Besarnya kontribusi orientasi etika (X1) yang secara langsung

mempengaruhi komitmen profesional (Y) adalah 0.626 atau 62.6%.

2. Besarnya kontribusi pengalaman (X2) yang secara langsung tidak

mempengaruhi komitmen profesional (Y) adalah -0.102 atau -10.2%.

3. Besarnya kontribusi orientasi etika (X1) dan pengalaman (X2) secara

simultan yang secara langsung mempengaruhi komitmen professional

(Y) adalah 0.353 = 35.3%. sisanya sebesar 0.647 atau 64.7%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti (Nor, 2012) pengaruh fee

audit, kompetensi auditor dan perubahan kewenangan.

Variabel Koefisien Jalur

Kontribusi Kontribusi Bersama Langsung Tidak

Langsung

Total

X1 0.626 0.626 - 0.626

X2 -0.102 -0.102 - -0.102

Є1 0.865 0.647 - -

X1 dan

X2

- - - - 0.353

Page 91: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

75

b. Menguji Persamaan Analisis Jalur 2

Persamaan analisis jalur 2 (dua) adalah jalur yang diaplikasikan untuk

menganalisis pengaruh variable orientasi etika dan pengalaman terhadap

variable sensitivitas etika melalui variable komitmen professional.

1) Hasil Uji Koefisien Jalur Persamaan 2

Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara keseluruhan

didapat nilai koefisien jalur dari penjumlahan variabel eksogen terhadap

variabel endogen. Berikut hasil pengolahan koefisien jalur pada tabel 4.20.

Tabel 4.20

Koefisien Jalur Persamaan 2 Coefficients a

Model Standardized Coefficients

Beta

1 (Constant)

Orientasi Etika

Pengalaman

Komitmen Profesional

,435

,155

-,135

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.21 dibawah ini merupakan besarnya angka koefisien

determinasi pada persamaan analisis jalur 2.

Tabel 4.21

Koefisien Determinasi (R²) 2

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,428a ,183 ,130 ,760

a. Predictors: (Constant), Komitmen Prefesional, Pengalaman, Orientasi

Etika

b. Dependent Variable: Sensitivitas Etika

Sumber: Data primer yang diolah

Page 92: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

76

Untuk melihat besarnya pengaruh orientasi etika dan pengalaman

terhadap sensitivitas etika auditor internal melalui komitmen profesional

sebagai variabel intervening dilihat dari hasil perhitungan dalam tabel 4.22,

khususnya angka Adujusted Rsquare. Koefisien Determinasi dengan simbol

r² secara umum digunakan sebagai informasi kecocokan suatu model.

Besarnya angka Adjusted Rsquare (r²) adalah 0.130.Perhitungan Koefisien

Determinasi (KD) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = r² x 100%

KD = 0.130 x 100%

KD = 13.0%

Keterangan:

KD : Koefisien Determinasi r² : Rsquare

Kerangka hubungan kausal persamaan 2 dapat dibuat melalui

persamaan struktural sebagai berikut:

Z = ρzx1 X1 + ρzx2 X2 + ρzx3 X3+ ρzy Y+ ρzЄ2

Diketahui:

R² = 0.130

ρyЄ2=√(1-R² ) = √1-0.130= 0.932 = 93.2%

Keterangan:

ρzx1: Standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh

langsung X1 terhadap Z.

ρzx2: Standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh

Page 93: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

77

langsung X2 terhadap Z.

ρzx3: Standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh

langsung X3 terhadap Z.

ρzЄ2: Besarnya pengaruh variabel lain

X1 : Varibel eksogen orienatsi etika

X2 : Variabel eksogen pengalaman Y : Variebel intervening komitmen profesional

Z : Variabel endogen sensitivitas etika

Jadi ρzЄ2 menunjukkan jumlah varians variabel sensitivitas etika yang

tidak dapat dijelaskan oleh variabel orientasi etika, pengalaman dan

komitmen profesional atau dengan kata lain dipengaruhi variabel lain

sebesar 93.2%. Maka dari itu, persamaan analisis jalur yang terbentuk

adalah sebagai berikut:

Z = 0.435 X1 + 0.155 X2 + -0.135 Y + 0.932 Є2

2) Hasil Uji Korelasi Hubungan Korelasi Antara Orientasi Etika (X1),

Pengalaman (X2) dan Komitmen Profesional (Y)

Berikut hasil uji korelasi hubungan variabel orientasi etika dan

pengalaman dalam tabel 4.22

Page 94: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

78

Tabel 4.22

Korelasi Orientasi Etika, Pengalaman, Komitmen Profesional,

Sensitivitas Etika

Berdasarkan uraian diatas, maka hasil pengujian tersebut dapat

disimpulkan dengan tabel 4.23 yang terdapat dibawah ini:

Orientasi

Etika

Pengalama

n

Komitmen

Profesional

Sensitivitas

Etika

Orientasi Etika Pearson

Correlation

1 ,174 ,608** ,380

**

Sig. (2-tailed) ,227 ,000 ,007

N 50 50 50 50

Pengalaman Pearson

Correlation

,174 1 ,007 ,229

Sig. (2-tailed) ,227 ,964 ,109

N 50 50 50 50

Komitmen

Profesional

Pearson

Correlation

,608** ,007 1 ,131

Sig. (2-tailed) ,000 ,964 ,366

N 50 50 50 50

Sensitivitas

Etika

Pearson

Correlation

,380** ,229 ,131 1

Sig. (2-tailed) ,007 ,109 ,366

N 50 50 50 50

Sumber: Data primer yang diolah

Page 95: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

79

Tabel 4.23

Pengujian Hubungan Antar Variabel

Hubungan Koefisien

Korelasi

Kategori Probabilitas Kesimpulan

Orientasi

Etika (X1) dengan Pengalaman

(X2)

0.174 Rendah 0.227 Tidak

Signifikan

Orientasi Etika (X1) dengan Komitmen

Profesional

(Y)

(X3)

0.608 Kuat 0.000 Signifikan

Pengalaman

(X2) dengan

Komitmen

Profesional

(Y)

0.007 Sangat

Rendah

0.964 Signifikan

Sumber: Data primer yang diolah

Korelasi sebesar 0.174 mempunyai maksud hubungan antara

variabel orientasi etika dan pengalaman rendah dan searah (karena hasilnya

positif). Korelasi antar dua variabel bersifat tidak siginifikan karena angka

siginifikansinya sebesar 0.227>0.05.

Korelasi sebesar 0.608 mempunyai maksud hubungan antara variabel

orientasi etika dengan komitmen profesional cukup kuat dan searah (karena

hasilnya positif). Korelasi antar dua variabel bersifat signifikan karena

angka signifikansinya sebesar 0.000<0.05.

Korelasi sebesar 0.007 mempunyai maksud hubungan antara variabel

pengalaman dengan komitmen profesional rendah dan searah (karena

hasilnya positif). Korelasi antar dua variabel bersifat tidak signifikan karena

angka signifikansinya sebesar 0.964>0.05.

Page 96: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

80

3) Hasil Uji Statistik Secara Individual (t)

Uji Statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel

dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0.05.

Tabel 4.24

Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6,736 2,679 2,514 ,015

Orientasi Etika ,068 ,027 ,435 2,530 ,015

Pengalaman ,081 ,072 ,155 1,134 ,263

Komitmen

Profesional

-,137 ,173 -,135 -,795 ,430

a. Dependent Variable: Sensitivitas Etika

Sumber: Data primer yang diolah

a. Orientasi Etika (X1) Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap

Sensitivitas Etika Auditor Internal (Z)

Hasil uji statistik t dapat terlihat bahwa pada kolom Sig pada tabel

4.24 Coefficients diperoleh variabel orientasi etika dengan nilai sig 0.015.

Dibandingkan dengan probabilitas 0.05, ternyata nilai probabilitas 0.05

lebih besar dari nilai probabilitas sig atau (0.05>0.015), maka Ho3 ditolak

dan Ha3 diterima, artinya orientasi etika berpengaruh signifikan terhadap

sensitivitas etika. Dan koefisien lintasan parsial (path coefficient)

menunjukkan hubungan positif antara variabel orientasi etika terhadap

sensitivitas etika sebesar 0.435 atau 43.5%. Hasil penelitian ini mendukung

Page 97: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

81

hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan Ajis (2012), Januarti (2011),

Aziza (2008) dan Falah (2007).

Ajis (2012) menyatakan bahwa orientasi etika dapat dijadikan sebagai

pedoman prinsip moral sebagai salah satu aspek terpenting bagi seseorang

dalam suatu lingkungan. Sehingga seorang perkeja dapat sadar bahwa

tindakan yang tidak sepatutnya dilakukan bisa dihindari demi menjaga

akuntabilitas profesi dalam masyarakat yang luas.

Menurut Januarti (2011) pemahaman etis yang baik oleh seorang

auditor akan berpengaruh baik terhadap sensitivitas etika yang dimilikinya.

Begitupula terhadap Aziza (2008) yang menyatakan bahwa seseorang yang

absolutis akan taat pada standar moral dan akan menunjukkan tingkat yang

tinggi terhadap sensitivitas etika. Selain itu Falah (2007) membuktikan

bahwa relativisme kurang sensitif terhadap situasi yang melanggar norma

atau aturan. Hal ini berbeda dengan idealisme dengan idealisme orientasi

etika yang lebih peka terhadap sebuah situasi yang melanggar norma atau

aturan, dimana seseorang yang idealisme dalam etika akan peka terhadap

sebuah kerugian yang menimpa orang lain sehingga dapat mempengaruhi

sensitivitas etika yang dimilikinya.

Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang

diajukan. Hal ini mengartikan bahwa semakin tinggi orientasi etika yang

dimiliki oleh seorang auditor internal maka sensitivitas etika dalam sebuah

lingkungan akan meningkat, dan begitu pula sebaliknya. Hal ini terbukti

bahwa etika dapat mengukur sejauh mana kepekaan dan rasa sadar didalam

jiwa seseorang terhadap lingkungan dalam sebuah organisasi. Selain itu

Page 98: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

82

dengan adanya orientasi etika karyawan dapat menempatkan diri saat

berinteraksi sesama karyawan sebagai sekelompok teman ataupun sebagai

seorang yang profesional dalam bekerja.

Disamping itu kemampuan dalam melakukan analisis tugas juga dapat

dipengaruhi oleh tingginya tingkat orientasi etika yang dimiliki. Seseorang

yang memiliki etika yang tinggi akan lebih sadar dan peka terhadap lebih

banyak kecurangan dibandingkan dengan auditor yang memiliki etika

rendah.

b. Pengalaman (X2) Tidak Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap

Sensitivitas Etika (Z)

Hasil uji statistik t dapat terlihat bahwa pada kolom Sig pada tabel

4.24 Coefficients diperoleh variabel pengalaman dengan nilai sig 0.263.

Dibandingkan dengan probabilitas 0.05, ternyata nilai probabilitas 0.05

lebih kecil dari nilai probabilitas sig atau (0.05>0.263), maka Ho4 diterima

dan Ha4 ditolak, artinya tidak signifikan pengaruh orientasi etika terhadap

sensitivitas etika. Dan koefisien lintasan parsial (path coefficient)

menunjukkan hubungan positif antara variabel orientasi etika terhadap

sensitivitas etika sebesar 0.155 atau 15.5%. Hasil penelitian ini tidak sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Ajis (2012), Butt dalam Gusti

(2008), Purnamasari (2005), Sumardi (2001) dan Hudiwinarsih (2010).

Ajis (2012) memaparkan bahwa pengalaman yang cukup memadai

dapa membantu menjaga nilia-nilai etika dalam bersikap di dunia kerja bagi

seorang auditor. Sedangkan hal positif yang diterima dari perusahaan atau

klien pun berdampak pada meningkatnya citra baik bagi auditor itu sendiri

Page 99: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

83

sehingga kerja sama yang baik dapat terbina dengan baik. Sejalan dengan

pemaparan tersebut Butt (1988) dalam Gusti (2008) telah membuktikan

bahwa auditor yang mempunyai pengalaman akan membuat sebuah

judgement yang relatif lebih baik dalam tugas-tugas yang dijalani sebagai

seorang auditor profesional dibandingkan yang kurang berpengalaman.

Purnamasari (2005) menyatakan seseorang yang memiliki pengalaman

kerja yang tinggi akan memiliki keunggulan dalam beberapa hal seperti

mendeteksi kesalahan, memahaminya dan dapat mencari penyebab

munculnya sebuah kesalahan. Dan keunggulan tersebut sangat bermanfaat

bagi pengembangan keahlian dimana pengalaman yang dimiliki individu

akan mempengaruhi pelaksanaan suatu tugas. Dapat disimpulkan bahwa

seseorang yang memiliki pengalaman akan lebih sensitif dalam menjalankan

tugasnya sebagai seorang auditor.

Dengan demikian hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang

diajukan. Bahwa pada perusahaan manufaktur oil and gas swasta

pengalaman tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap sensitivitas etika.

Lamanya bekerja sebagai seorang auditor (ukuran pengalaman) tidak

mempengaruhi kepekaan terhadap perilaku etis dikarenakan kesadaran akan

berperilaku etis tersebut akan muncul dari masing-masing individu bukan

dari pengalaman kerja yang semakin tinggi.

Pengalaman itu sendiri merupakan kejadian yang pernah dialami

sebelumnya. Sedangkan kepekaan terhadap aturan etika tidak selalu

berdasarkan dengan apa yang telah dialami dimasa lalu tetapi bagaimana

Page 100: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

84

seorang individual menempatkan kesadaran dalam berkomitmen agar selalu

bersikap patuh kepada aturan-aturan yang berlaku didalam sebuah organisasi.

Selain itu dapat diketahui bahwa munculnya kepekaan terhadap

lingkungan, standar-standar tertentu ataupun aturan dalam sebuah organisasi

akan tumbuh dari jiwa secara individual dan bagaimana pengendalian dan

kesadaran jika kita berada dalam suatu kelompok itu sendiri. Faktor lainnya

disebabkan juga oleh mayoritas auditor internal pada perusahaan

manufaktur oil and gas swasta hanya memiliki masa kerja antara satu

hingga tiga tahun.

c. Komitmen Profesional (Y) Tidak Berpengaruh Secara Signifikan

Terhadap Sensitivitas Etika (Z)

Hasil uji statistik t dapat terlihat bahwa pada kolom Sig pada tabel

4.24 Coefficients diperoleh variabel pengalaman dengan nilai sig 0.430.

Dibandingkan dengan probabilitas 0.05, ternyata nilai probabilitas 0.05

lebih kecil dari nilai probabilitas sig atau (0.05<0.430), maka Ho diterima

dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan pengaruh orientasi etika terhadap

sensitivitas etika. Dan koefisien lintasan parsial (path coefficient)

menunjukkan hubungan negatif antara variabel komitmen profesional

terhadap sensitivitas etika sebesar -0.795 atau -79.5%. Hasil penelitian ini

tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2013), Ajiz

(2012), Jeffrey (1966) dan Sutikno (1977).

Menurut Dewi (2013) dalam menjalankan tugasnya seorang auditor

internal harus memiliki rasa komitmen profesional, karena dengan memiliki

jiwa yang berkomitmen secara profesional dapat menjalin suatu hubungan

Page 101: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

85

dengan sesama profesi. Dan juga dengan berkomitmen secara profesional

seorang auditor dituntut untuk dapat bekerja secara mandiri dan juga taat

dalam melaksanakan peraturan-peraturan yang berlaku. Sejalan dengan

pernyataan tersebut Jeffrey (1996) telah membuktikan bahwa seorang

akuntan dengan berlandaskan komitmen profesional yang kuat perilakunya

akan lebih taat terhadap aturan dibandingkan dengan akuntan komitmen

profesionalnya rendah.

Dalam pernyataannya Ajis (2012) menjelaskan bahwa sebuah profesi

harus dihargai dengan sebuah komitmen yang jelas, dan kemudian

komitmen tersebut dapat dijalankan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai

etika. Dan yang terpenting adalah kemungkinan besar dapat terhindar dari

tindakan-tindakan yang melanggar aturan profesi. Hal tersebut sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Sutikno (1997) yang menyatakan

bahwa komitmen auditor pada sebuah profesi akan berpengaruh secara

positive pada kepekaan etika profesi.

Dengan demikian hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang

diajukan hal ini dikarenakan auditor pada perusahaan manufaktur oil and

gas swasta masih menganggap tidak perlu untuk menjunjung tinggi nilai-

nilai etika dalam bekerja. Dapat diketahui bahwa komitmen profesional

merupakan sebuah janji dan pengabdian pada diri seorang individu untuk

menjadi seseorang yang ahli dibidangnya demi memajukan kelangsungan

sebuah organisasi.

Faktor lainnya disebabkan pula oleh latar belakang pendidikan

karyawan yang bervariasi pada perusahaan manufaktur oil and gas swasta.

Page 102: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

86

Sehingga kesadaran akan pentingnya aturan pada profesi auditor yang

diberlakukan oleh perusahaan dan manajemen khusus rendah. Selain itu

pula pendidikan terkahir yang ditempuh oleh karyawan bervariasi. Dapat

diketahui semakin tinggi pendidikan akan semakin pula jiwa bekerja sebagai

seorang yang profesional dan akan memberikan nilai yang tinggi dalam

mendeteksi kesalahan-kesalahan ketika penyimpangan terjadi.

4) Hasil Uji Statistik Secara Simultan (F)

Hasil pengujian secara simultan variable orientasi etika dan pengalaman

ditunjukkan pada tabel 4.25 berikut.

Tabel 4.25

Hasil Uji Statistik F

Dari tabel 4.25 diperoleh nilai F sebesar 3.434 dengan nilai probabilitas

(sig) sebesar 0.024 karena nilai sig < 0.05, maka keputusannya adalah Ho9

dan Ha9 diterima, artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan. Gambar

hasil penelitian persamaan analisis jalur 2 ditujukkan pada gambar 4.2.

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 5,944 3 1,981 3,434 ,024a

Residual 26,536 46 ,577

Total 32,480 49

a. Predictors: (Constant), Komitmen Profesional, Pengalaman, Orientasi Etika

b. Dependent Variable: Sensitivitas Etika

Sumber: Data primer yang diolah

Page 103: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

87

Є2= 0.932

ρzx1= 0.435

ρzy=-0.135

r12= 0.174

ρzx2= 0.155

Gambar 4.2

Hasil Penelitian Persamaan Analisis Jalur 2

Hasil pengujian persamaan 2 dapat diringkas seperti pada tabel 4.26

sebagai berikut

Tabel 4.26

Koefisien Jalur, Kontribusi Langsung, Tidak Langsung, Kontribusi Total,

Kontribusi Orientasi Etika (X1), Pengalaman (X2) dan Komitmen Profesional

(Y) Secara Simultan dan Signifikan Terhadap

Sensitivitas Etika (Z)

Sumber: Data primer yang diolah

Pengaruh Variabel

Koefisien Jalur

Kontribusi Kontribusi

Bersama Langsung Tidak Langsung

Melalui Komitmen

Profesional (Y)

Total

X1

terhadap Y 0.626 0.626 - 0.626

X1 terhadap Z

0.435 0.435 -0.084 0.351

X2 terhadap

Y -0.102 -0.102 - -0.102

X2

terhadapZ 0.155 0.155 0.013 0.168

Y terhadap Z -0.135 -0.135 - -0.135

Є2 0.932 0.87 - -

X1, X2 dan Y

- - - 0.130

Orientasi

Etika (X1)

Pengalaman (X2)

Komitmen Proefesional

(Y)

Sensitivitas Etika (Z)

Page 104: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

88

Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur persamaan 2 tersebut, maka

pemberian informasi secara objektif sebagai berikut:

1. Besarnya kontribusi orientasi etika (X1) yang secara langsung

mempengaruhi sensitivitas etika (Z) adalah 0.435 atau 43.5%.

Sedangkan besarnya kontribusi orientasi etika (X1) secara tidak

langsung mempengaruhi sensitivitas etika (Z) melalui komitmen

profesional (Y) X1→Z→Y= 0.626x(-0.135)= -0.084.

2. Besarnya kontribusi pengalaman (X2) secara langsung mempengaruhi

sensitivitas etika (Z) adalah 0.155 atau 15.5%. sedangkan besarnya

kontribusi pengalaman (X2) secara tidak langsung mempengaruhi

sensitivitas etika (Z) melalui komitmen profesional adalah

X2→Z→Y=-0.102x(-0.135)= -0.013.

3. Besarnya kontribusi komitmen profesional (Y) yang secara langsung

mempengaruhi sensitivitas etika (Z) adalah -0.135 atau -13.5%.

4. Besarnya kontribusi orientasi etika (X1) dan pengalaman (X2) yang

mempengaruhi sensitivitas etika (Z) melalui komitmen profesional

(Y) sebagai variabel intervening secara simultan adalah 0.130 atau

13%. Sisanya sebesar 0.87 atau 87% dipengaruhi oleh faktor-faktor

lain seperti keahlian, situasi audit dan gender (Sabrina dan Januarti,

2012).

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan

bahwa orientasi etika dan pengalaman yang mempengaruhi sensitivitas

etika auditor internal melalui komitmen profesional hanya 13% lebih

rendah dibandingkan pengaruh dari faktor-faktor lain sebesar 87%.

Page 105: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

89

C. Diagram Analisi Jalur

Diagram jalur yang dapat digambarkan dari hasil pengaruh langsung

dan tidak langsung dalam gambar 4.3 berikut:

Є2= 0.932

ρzx1= 0.435

ρzy=-0.135

ρyx1 = 0.626

r12= 0.174 ρyx2 = -0.102

ρzx2= 0.155 ρyЄ1= 0.804

Gambar 4.3

Diagram Jalur

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar diagram jalur diatas merupakan hasil dari keseluran yang

berawal pada jalur satu dan berakhir pada jalur dua yang menjelaskan bahwa

orientasi etika (X1) terhadap sensitivitas etika (Z) mempunyai nilai

signifikan positif koefisien jalur sebesar 0.435 atau 43.5%. Pengalaman (X2)

terhadap sensitivitas etika (Z) mempunyai nilai signifikan positif koefisien

jalur sebesar 0.155 atau 15.5%. Dan secara keseluruhan besarnya kontribusi

orientasi etika (X1) dan pengalaman (X2) yang mempengaruhi sensitivitas

etika (Z) melalui komitmen profesional (Y) sebagai variabel intervening

adalah 0.130 atau 13%. Sisanya sebesar 0.87 atau 87% dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain seperti (Nor, 2012) pengaruh fee audit, kompetensi auditor

dan perubahan kewenangan.

Orientasi

Etika (X1)

Pengalaman (X2)

Komitmen Proefesional

(Y)

Sensitivitas Etika (Z)

Page 106: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

90

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh orientasi etika dan

pengalaman terhadap sensitivitas etika dengan komitmen profesional sebagai

variabel intervening. Responden penelitian ini berjumlah 50 auditor yang

bekerja di empat (4) perusahaan manufaktor oil and gas swasta di DKI

Jakarta. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian

yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan metode

analisis jalur (path analysis), maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Orientasi etika berpengaruh signifikan terhadap sensitivitas etika auditor

internal. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Ajis (2012), Januarti (2011), Aziza (2008) dan Falah (2007).

2. Pengalaman tidak berpengaruh signifikan terhadap sensitivitas etika

auditor internal. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Ajis (2012), Butt dalam Gusti (2008), Purnamasari

(2005), Sumardi (2001) dan Hudiwinarsih (2010).

3. Orientasi etika dan pengalaman secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap komitmen profesional. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rita et. al. (2011), Adi dan

Indrawati (2004), Louwers, et all (1997), Libby (1990), Butt (1988).

Page 107: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

91

4. Komitmen profesional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

sensitivitas etika auditor internal. Hasil penelitian ini tidak mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Ajis (2012), Jeffrey (1966), Sutikno

(1977) dan Dewi (2013).

5. Orientasi etika dan pengalaman memiliki pengaruh signifikan terhadap

sensitivitas etika auditor internal melalui komitmen profesional sebagai

variabel intervening. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Hapsari (2011), Lenny (2010), Poerwati (2003), Putri

(2011).

B. Implikasi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan

pertimbangan bagi empat (4) Perusahaan Manufaktur Oil and Gas Swasta di

DKI Jakarta untuk lebih meningkatkan orientasi etika, pengalaman serta

komitmen profesional. Hal ini bertujuan agar sikap sensitivitas etika auditor

internal di Perusahaan Manufaktur Oil and Gas Swasta di DKI Jakarta

semakin meningkat demi terciptanya kinerja dan hasil audit yang lebih baik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan orientasi etika

dan pengalaman berpengaruh signifikan terhadap komitmen profesional

auditor internal perusahaan manufaktur oil and gas swasta di DKI Jakarta,

terutama orientasi etika yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap

komitmen profesional. Hasil tersebut berimplikasi dengan adanya orientasi

etika dan kode etik akan menimbulkan sebuah komitmen untuk bekerja

secara profesional dan sebaik-baiknya pada suatu organisasi sebagai upaya

Page 108: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

92

mewujudkan tujuan bersama. Selain itu, dengan adanya pengalaman akan

meningkatkan komitmen profesional auditor untuk bekerja.

Orientasi etika berpengaruh signifikan terhadap sensitivitas etika auditor

internal di perusahaan manufaktur oil and gas swasta di DKI Jakarta. Hasil

tersebut berimplikasi pada auditor internal di perusahaan manufaktur oil and

gas swasta di DKI Jakarta bahwa orientasi etika memegang peranan

signifikan dalam peningkatan sensitivitas etika auditor internal. Orientasi

etika auditor internal di perusahaan manufaktur oil and gas swasta di DKI

Jakarta sudah diterapkan dengan baik, tetapi tetap harus ditingkatkan sebagai

salah satu upaya dari suatu asosiasi profesi untuk menjaga integritas profesi

tersebut agar mampu menghadapi berbagai tekanan yang muncul.

Pengalaman tidak berpengaruh terhadap sensitivitas etika auditor

internal di perusahaan manufaktur oil and gas swasta. Hasil tersebut

berimplikasi pada auditor internal di perusahaan manufaktur oil and gas

swasta harus meningkatkan pengalaman kerja dalam melaksanakan audit,

pengalaman yang diperoleh auditor akan bisa meningkatkan kepekaan dalam

pemeriksaan.

Komitmen profesional tidak berpengaruh terhadap sensitivitas etika

auditor internal di Perusahaan Manufaktur Oil and Gas Swasta. Hasil

tersebut berimplikasi pada auditor internal di Perusahaan Manufaktur Oil and

Gas Swasta bahwa komitmen profesional tidak memegang peranan

signifikan dalam peningkatan sensitivitas etika auditor internal. Akan tetapi,

dengan orientasi etika auditor akan memperoleh pengetahuan dan

Page 109: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

93

pemahaman tersebut. Auditor internal akan semakin sensitiv atau peka dalam

menyelesaikan tugas pengawasan yang dibebankan.

C. Saran

Atas dasar kesimpulan di atas, dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas ruang lingkup

area penelitian, tidak hanya pada perusahaan manufaktur saja, sehingga

lebih dapat digeneralisasikan.

2. Perusahaan Manufaktur Oil and Gas Swasta hendaknya lebih

meningkatkan perhatiannya dan lebih sadar lagi terhadap orientasi etika,

pengalaman dan komitmen profesional para auditornya sehingga mampu

untuk menjaga dan meningkatkan sensitivitas etika auditornya untuk

dapat melaksanakan tugas pengawasan dalam rangka menciptakan

efisiensi perusahaan.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode penelitian

yang berbeda seperti melakukan metode wawancara langsung kepada

responden agar lebih mencerminkan jawaban atas kondisi sebenarnya.

4. Penelitian lebih lanjut diharapkan akan dapat memperluas daerah survey

seperti melakukan penelitian di area manufaktur oil and gas pemerintah

sehingga hasil penelitian dalat disimpulkan secara umum.

5. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melengkapi kekurangan-

kekurangan dalam keterbatasan penelitian ini, dengan meneliti faktor-

faktor lain seperti lingkungan, usia, dan jenis kelamin yang dapat

meningkatkan sensitivitas etika auditor internal.

Page 110: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

94

DAFTAR PUSTAKA

Ajis, Arpandi, “Pengaruh Pengalaman Auditor, Komitmen Profesional, Orientasi

Etis dan Komitmen Organisasi Terhadap Sensitivitas Etika Auditor”,

Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2012.

Alim, M. Nizarul., Trisna Hapsari., dan Liliek Purwanti, “Pengaruh Kompetensi

dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebaga

iVariabel Moderasi”, Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar 2007.

Amrizal, 2004. “Auditor Internal”, Jakarta

Alfianto, Nasron. “ Pengaruh Etika Kerja Akuntan terhadap Komitmen Profesi

dan Komitmen Organisasi”, Tesis, Semarang, 2002.

Asih, Dwi Ananing Tyas, “Pengaruh Pengalaman Terhadap Peningkatan

Keahlian Auditor Dalam Bidang Audit,” Yogyakarta: Skripsi Mahasiswa

Universitas Islam Indonesia.

Aziza, Nurma dan Agus Salim, “Pengaruh Orientasi Etika pada Komitmen

Sensitivitas Etika Auditor”, Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak

2008.

Barnett, T, Bass, K, Brown, G, “Ethical Ideologi And Ethical Judgements

Regarding Ethical Issues In Business”, Journal Of Business Ethics. Vol 13,

pp 469-480, 1994.

Cahayu, Dwi Ranti, “Pengaruh Etika, Pendidikan Dan Pengalaman Terhadap

Profesional Auditor Internal dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

(Studi Pada Inspektorat Jendral Kementerian Perdagangan Republik

Indonesia)”, Skripsi, Jakarta, 2013.

Cahyasumirat, Gunawan, “Pengaruh Profesionalisme dan Komitmen Organisasi

Terhadap Kinerja Internal Auditor Dengan Kepuasan Kerja Sebagai

Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Internal Auditor PT. Bank

ABC)”, Tesis, Universitas Diponegoro, 2006.

Effendi, Arif Muhammad,“Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21”.

Jakarta, 2007.

Falah, Syaikul,“Pengaruh Budaya Organisasi dan Orientasi Etika terhadap

Sensitivitas Etika”, SNA X Makasar. 2006.

Forsyth, Donelson. R. 1980. “A Taxonomi of Ethical Ideologis, Journal of

Personality and Social Psychology”. Januari. Pp. 175 – 184. 1980.

Page 111: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

95

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”,

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011.

Gustati, “Hubungan Antara Komponen Standar Umum Aparat Pengawasan

Interen Pemerintah (APIP), Motivasi, dan Komitmen Organisasi dengan

Kinerja Auditor BPKP”, Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 6 No. 2,

Desember 2011.

Gusti, Maghfirah Dan Syahril Alis, “Hubungan Skeptisme Profesional Auditor

dan Situasi Audit, Etika, Pengalaman Serta Keahlian Audit Dengan

Ketepatan Pemberian Opini Auditor Oleh Akuntan Publik”, Simposium

Nasional Akuntansi XII, Pontianak, 2008.

Hidayat, Widi dan Sari Handayani. “Peran Faktor-Faktor Individual dan

Pertimbangan Etis terhadap Perilaku Auditor dalam Situasi Konflik Audit

pada Lingkungan Inspektorat Sulawesi Tenggara”, Jurnal Mitra Ekonomi

dan Manajemen Bisnis, Vol. 1 No. 1, April, 2010.

Hudiwinarsih, Gunasti, “Auditor’s Experience, Cpmpetency, And Their

Independency As The Influencal Factors In Profesioanlism”, Journal of

Economics, Business and Accountancy Ventura, Volume 13 No. 3, Pages 2

53-264, December, 2010.

Hunt, Shelby D dan Scott J. Vitell, “The General Theory of Marketing Ethics: A

Revision and Three Questions”, Desember 2006.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, “Metodologi Peneltian Bisnis”, Edisi

Pertama, Yogyakarta: BPFE, 1999.

Irawati, Anik dan Supriyadi, “Pengaruh Orientasi Etika Pada Komitmen

Profesional, Komitmen Organisasional dan Sensitivitas Etika Pemeriksa

dengan Gender sebagai Variabel Pemoderasi”, Simposium Nasional

Akuntansi XV, Banjarmasin 2012.

Istiqomah, “Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional dan Komitmen

Profesional terhadap Keinginan Berpindah Auditor Pada Kantor Akuntan

Publik (KAP) Di Jawa Timur”, 2008.

Januarti, Indira, “Analisis Pengaruh Pengalaman Auditor, Komitmen Profesional,

Orientasi Etis dan Nilai Etika Organisasi Terhadap Persepsi Dan

Pertimbangan Etis (Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Indonesia),” SNA

XIV Aceh, 2011.

Krisnawati, Baiq, “Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Etika Profesi

Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Inspektorat Kabupaten dan

Page 112: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

96

Kota Se-Pulau Lombok)”, Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan, Vol. 8, No. 3,

Hal. 158-169, November 2012.

Kurniawan, Dani Adi, “Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Sensitivitas Etika

Auditor Dengan Komitmen Profesional Dan Komitmen Organisasi Sebagai

Variabel Intervening”, Jurnal Akuntansi Diponogoro, Vol. 2 No. 2, 2013.

Louwers, Timothy J. Lawrence A Poneman and Robin R. Radike, “Examining

Accountant Ethical Behaviour: A Review and Implementation For Future

Research” Behavioural Accounting ResearchFoundation and Frontiers.

Edited by Vicky Arnold & Steve G Sutton, American Accounting

Association, 1997.

Miranda, Reza dan Dul Muid, “Analisis Pengaruh Profesionalisme, Pengetahuan

Mendeteksi Kekeliruan, Pengelaman Bekerja Auditor dan Etika Profesi

terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik (Studi Empiris

pada Auditor KAP di Semarang)”, Diponogoro Journal Of Accounting Vol

1, No 1, Halaman 1-8, 2013.

Mulyadi, Agus, “BPK Minta Itjen Kementerian Laporkan Tiket Palsu”, Diakses

melalui:http://nasional.kompas.com/read/2012/05/17/21461584/BPK.Minta.

Itjen.Kementerian.Laporkan.Tiket.Palsu, Pada tanggal: 30 September 2012.

Nor, Wahyudin, “Pengaruh Fee Audit, Kompetensi Auditor dan Perubahan

Kewenangan terhadap Motivasi Auditor”, Simposium Nasional Akuntansi

XV, Banjarmasin 2012.

Novianti, Lenny dan Hendra Gunawan, “Pengaruh Etika Kerja Islam dan Etika

Bisnis Terhadap Komitmen Organisasi Dengan Komitmen Profesi Sebagai

Variabel Intervening”, Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, No. 2, Agustus

2010.

Nugraha, A Basit Fauzi, “Pengaruh Pengalaman, Due Profesional Care, dan

Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Survey pada Auditor

Inspektorat dan BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat)”, Tesis Universita

sKomputer Indonesia, 2012.

Poerwati, Srini, “Pengaruh Pengalaman Terhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja:

Profesionalisme Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris: Auditor

Internal Bawasda Jateng)”, Tesis, Universitas Diponegoro, 2013.

Purnamasari, St. Vera, “Sifat Machiavelian dan Pertimbangan Etis Anteseden

Independensi & Perilaku Etis Auditor”, Simposium Nasional Akuntansi IX,

Padang, 2006.

Page 113: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

97

Restuningdiah, Nurika. “Pengaruh Komitmen Profesional terhadap Kepuasan

Kerja Akuntan Pendidik Melalui Komitmen Organisasional”. Jurnal

Ekonomi Bisnis, Tahun 14 Nomor 3, November 2009.

Richmond, Kelly Ann. “Ethical Reasoning, Machiavellian Behavior, and Gender:

The impact on Accounting Students’ Ethical Decision Making”,

Dissertation, Virginia, 2001.

Riduwan dan Kuncoro Engkos Ahmad, “Cara Menggunakan Dan Memaknai

Analisis Jalur (Path Analysis)”, Alfabeta, Jakarta, 2007.

Rismawaty, “Kepribadian & Etika Profesi”, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.

Sawyer, Lawrence B., Mortimer A. Dittenhofer, James H Sceiner, ”Internal

Auditing”, Jakarta: Salemba Empat, 2005.

Salim, Anisa Rahmatika,” Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi,

Kompetensi, dan Integritas terhadap Kualitas Audit”, Diakses melalui:

repository.unri.ac.id/bitstream/123456789/1728/1/jurnal.pdf, Pada tanggal

1-5 Oktober 2012.

Saripudin, Netty Herawaty, Rahayu, “Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due

Professional Care dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit (Survei terha

dap Auditor KAP di Jambi dan Palembang)”, E-Jurnal Binar Akuntansi,

Vol. 1, No. 1, Hal. 5-13, September 2012.

Saryanti, Endang, “Pengaruh Motivasi Kerja dan Etika Profesi terhadap

Pengambilang Keputusan Auditor”, Diakses melalui: e-journal.stie-

aub.ac.id/e-journal/index.php/probank/article/…/107/89, Pada tanggal: 28

Spetember 2012.

Setyorini, Andini Ika, “Pengaruh Kompleksitas Audit, Tekanan Anggaran Waktu

Dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit Dengan Variabel

Moderating Pemahaman Terhadap Sistem Informasi”, Tesis, Universitas

Diponegoro, 2011.

Shaub, Michael K., and Don W. Finn. “The Effect of Auditor’s Ethical

Orientation on Commitment and Ethical Sensititivity”. Behavioral Research

in Accounting. Voul. 5 pp 146 – 166. 1993.

Singgih, Elisha Muliani dan Icuk Rangga Buwono, “Pengaruh Independensi,

Pengalaman, Due Professional Care, dan Akuntabilitas terhadap KualitasAudit”, Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto, 2010.

Page 114: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

98

Soetikno et. al., “Pengaruh Orientasi Etika Oleh Auditor Terhadap Komitmen

Dan Kepekaannya Pada Etika Profesi Akuntan”, Universitas Diponegoro,

1998.

Sumardi, “Pengaruh Pengalaman Terhadap Profesionalisme Serta Pengaruh

Profesionalisme Terhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja”, Tesis Program StudiMagister Akuntansi, Universitas Diponegoro, 2001.

Sukriah, Ika, “Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas

dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan”, Diakses melalui:

http://blog.umy,ac,id/ervin/files/2012/06/aspsia13.pdf. Pada tanggal: 4

November 2012.

Sutiarsih, Gusti Ayu, “Pengaruh Budaya Etis Organisasi, Idealisme, Dan

Relativisme Terhadap Sensitivitas Etika Auditor (Studi pada Aparatur

Inspektorat Pemerintah Kabupaten Buleleng)”, Jurnal Akuntansi, Vol. 2,

No. 1, 2014.

Suraidah, Ida, “Uji Model Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit dan Risiko

Audit terhadap Skeptisisme Profesional Auditor”, Jurnal Akuntansi/

Th.IX,Mei, 2005.

Tranggono, Rahadyan Pobo dan Andi Kartika, “Pengaruh Komitmen Organisasio

naldan Profesional terhadap Kepuasan Kerja Auditor dengan Motivasi

sebagaiVariabel Intervening”, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 15,

No. 1, Hal. 80-90,Maret 2008.

Trianingsih, Sri. “Pengaruh Komitmen terhadap Kepuasan Kerja Auditor:

Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan

Publik Di Jawa Timur)”. Program Studi Magister Sains Akuntansi

Universitas Diponogoro, Semarang, 2003.

Wardoyo, Trimanto Setyo dan Putri Ayu Seruni, “Pengaruh Pengalaman dan

Pertimbangan Profesional Auditor terhadap Kualitas Bahan Bukti Audit

yang Dikumpulkan”, Jurnal Ilmiah Akuntansi, Nomor 6, Tahun ke-2,

September-Desember, 2011.

Widiyanto, Adi Kurniawan Dwi dan Indrawati Yuhertian, “Pengaruh Pendidikan,

Pengalaman dan Pelatihan terhadap Profesionalisme Auditor Pemerintah

yang Bekerja Pada Badan Pengawas Kota Surabaya”, Konferensi Nasional

Akuntansi, Jakarta, 2005.

Wirnaningsih, Srihadi http://www.unpad.ac.id/archives/14315.

http:/referensiakuntansi.blogspot.com/2012/11

http://michelia.blogspot.com/2012/7

Page 115: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

99

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 116: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

100

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

Page 117: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

101

PENGARUH ORIENTASIETIKA DAN PENGALAMAN TERHADAP

SENSITIVITAS ETIKA AUDITOR INTERNAL DENGANKOMITMEN

PROFESIONAL SEBAGAI VARIABEL TERVENING

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Oil and Gas Swasta di DKI Jakarta)

KUESIONER

Nama : Mulyana Sari

Nim : 109082000012

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Mulyana Sari, Kritik dan Saran : [email protected]

Page 118: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

102

No (Diisi oleh peneliti):.............................

Kepada

Yth. Bapak/Ibu/Saudara

Auditor Internal/Manajer/Supervisor

Di Tempat

Dengan Hormat,

Saya adalah mahasiswi Program Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyusun skripsi sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi (SE), dengan ini saya:

Nama : Mulyana Sari

Nim : 109082000012

Jurusan : Akuntansi

Mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini dengan lengkap.

Kuesioner ini akan dijadikan data penelitian saya. Oleh karena itu,

Bapak/Ibu/Saudara diminta untuk membacanya dengan teliti dan menjawabnya

dengan lengkap. Segala informasi yang diperoleh dari kuesioner ini akan dijaga

kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis.

Atas perhatian dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara, saya ucapkan terimakasih.

Mohon maaf atas waktu Bapak/Ibu/Saudara yang telah saya gunakan.

Mulyana Sari, Kritik dan Saran : [email protected]

Page 119: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

103

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama : ..............................................

2. Jabatan Fungsional : ..............................................

3. Pendidikan Terakhir : 1. Dibawah strata

2. Strata 1 (Sarjana)

3. Strata 2 (Master)

4. Strata 3 (Doktoral)

4. Jurusan : 1. Akuntansi

2. Manajemen

3. Hukum

4. Lainnya.........................

5. Berapa lamakah Anda telah menjadi Auditor ditempat Anda bekerja sekarang:

1. 1-3 Tahun

2. 4-7 Tahun

3. 8-11Tahun

4. >11 Tahun

Mulyana Sari, Kritik dan Saran : [email protected]

Page 120: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

104

1. Variabel Orientasi Etika (X1)

Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan penilaian anda,

dimana:

STS= Sangat Tidak Setuju N= Netral SS= Sangat Setuju

TS= Tidak Setuju S= Setuju

No Pertanyaan

STS TS N S SS Relativisme

1. Tidak ada prinsip-prinsip etika yang begitu

penting untuk dijadikan bagian dari kode etik

auditor.

2. Aturan-aturan etika berbeda antara tim audit satu

dengan yang lain, demikian juga dengan

penerapannya, berbeda antara situasi satu dengan

yang lainnya.

3. Prinsip-prinsip harus dipandang sebagai sesuatu

yang sifatnya subjektif. Apa yang dianggap

seseorang bermoral, mungkin saja dianggap tidak

bermoral bagi orang lain.

4. Adanya perbedaan dalam sistem atau sikap moral

tidak dapat dianggap sebagai suatu perbedaan

yang telah menjadi sifat atau karakteristik dari

prinsip-prinsip moral.

5. Pertanyaan-pertanyaan tentang apakah sesuatu

itu bersifat etis atau tidak bagi setiap orang tidak

akan pernah bisa diselesaikan karena apa yang

dianggap bermoral atau tidak bermoral

tergantung pada penilaian individu.

No Pertanyaan

STS TS N S SS Idealisme

6. Auditor harus memastikan terlebih dahulu bahwa

hasil audit mereka tidak pernah secara sengaja

merugikan orang lain, dalam tingkat sekecil

apapun.

7. Auditor tidak dapat memberikan toleransi pada

perbuatan yang merugikan orang lain.

8. Melakukan tindakan yang dapat merugikan orang

lain adalah tindakan yang salah, walaupun

tindakan tersebut menguntungkan auditor.

9. Auditor tidak boleh menyakiti dan merugikan

orang lain secara fisik maupun psikologis.

10. Auditor tidak boleh melakukan tindakan

pengancaman.

Mulyana Sari, Kritik dan Saran : [email protected]

Page 121: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

105

2. Variabel Pengalaman (X2)

Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan penilaian anda,

dimana:

STS= Sangat Tidak Setuju N= Netral SS= Sangat Setuju

TS= Tidak Setuju S= Setuju

No Pertanyaan STS TS N S SS

11. Semakin lama menjadi auditor, semakin

mengerti bagaimana menghadapi

entitas/obyek pemeriksaan dalam

memperoleh data dan informasi yang

dibutuhkan.

12. Semakin lama bekerja sebagai auditor,

semakin dapat mengetahui informasi yang

relevan untuk mengambil pertimbangan

dalam membuat keputusan.

13. Semakin lama bekerja sebagai seorang

auditor, semakin dapat mendeteksi

kesalahan yang dilakukan obyek

pemeriksaan.

14. Banyaknya tugas yang dihadapi memberikan

kesempatan untuk belajar dari kegagalan

dan keberhasilan yang pernah dialami.

15. Banyaknya tugas yang diterima dapat

memacu auditor untuk menyelesaikan

pekerjaan dengan cepat dan tanpa terjadi

penumpukan tugas.

Mulyana Sari, Kritik dan Saran : [email protected]

Page 122: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

106

3. Variabel Komitmen Profesional (X3)

Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan penilaian

anda, dimana:

STS= Sangat Tidak Setuju N= Netral SS= Sangat Setuju

TS= Tidak Setuju S= Setuju

4. Variabel Sensitivitas Etika (Y)

Dalam membaca skenario di bawah ini Bapak?Ibu ditempatkan sebagai

auditor. Kemudian indikasi tingkat pentingnya kasus tersebut menurut

Bapak/Ibu dengan memberikan tanda silang (X) sebagai berikut:

STP (1) = Sangat tidak penting P (3) = Penting

TP (2) = Tidak penting SP(4) = Sangat penting

Kasus 1

Surya adalah auditor senior KAP ABC yang bertanggung jawab atas audit PT

XYZ. Selama dua jam di pagi hari Surya mempersiapkan rapat dengan partner

dan manajer guna membahas temuan audit awal. Di sisi lain, pekerjaan

menumpuk dan diharapkan selesai di akhir tahun karena beberapa staf ditugaskan

menghadiri public offering klien dan pertimbangan bahwa ada beberapa staf yang

mengundurkan diri. Sebenarnya audit ini telah sesuai dengan anggaran, tapi Surya

mengetahui bahwa beberapa junior auditor gagal memenuhi estimasi waktu audit.

Padahal jam kerja audit tahun ini 3% dibawah tahun lalu.

No Pertanyaan STS TS N S SS

16.

Saya ingin melakukan usaha luar biasa

melebihiyang diharapkan demi kesuksesan

profesi auditor.

17. Saya bangga memberitahukan orang lain

bahwa saya adalah bagian dari profesi auditor.

18. Profesi auditor menginpirasi saya untuk

bekerja dengan sebaik-baiknya.

STP (1) TP (2) N(3) P (4) SP (5)

Mulyana Sari, Kritik dan Saran : [email protected]

Page 123: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

107

Kasus 2

Surya menemukan kelemahan dalam struktur pengendalian internal PT XYZ dari

bendel kertas pemeriksaan interim yang dilakukan oleh auditor senior KAP ABC.

Kelemahan tersebut utamanya disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada

kuartal sebelumnya. Dokumentasi ini digunakan sebagai dasar untuk menentukan

tingkat keyakinan terhadap pengendalian internal dan luasnya pengujian pada

akhir tahun.

*Terimakasih*

STP (1) TP (2) N(3) P (4) SP (5)

Mulyana Sari, Kritik dan Saran : [email protected]

Page 124: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

108

LAMPIRAN 2

JAWABAN KUESIONER

Page 125: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

109

Daftar Jawaban Kuesioner Variabel Orientasi Etika (X1)

No EO1 EO2 EO3 EO4 EO5 EO6 EO7 EO8 EO9 EO10

1 1 5 5 5 1 1 4 5 5 1

2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5

3 2 5 5 5 5 5 4 5 5 5

4 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 1 5 5 5 5 4 4 5 5 5

6 1 5 4 5 4 5 5 5 5 5

7 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5

8 1 5 5 5 4 4 5 5 5 5

9 2 5 5 5 4 5 5 5 5 5

10 2 4 5 5 5 5 4 5 5 4

11 1 5 5 5 4 5 5 5 5 5

12 2 5 5 5 5 5 4 5 5 5

13 1 4 5 5 4 1 4 5 5 5

14 2 5 4 4 5 5 5 5 5 5

15 2 5 4 4 4 5 5 5 5 4

16 2 5 5 5 5 5 4 5 5 4

17 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5

18 2 5 5 5 4 5 5 5 5 5

19 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5

20 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5

21 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5

22 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5

23 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5

24 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5

25 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5

26 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5

27 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5

28 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5

29 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5

30 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5

31 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5

32 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5

33 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5

34 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5

35 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5

36 2 5 5 4 5 5 4 5 1 5

37 2 5 5 5 5 5 4 5 4 5

38 1 5 5 4 5 5 5 4 1 5

39 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5

40 1 5 5 5 5 4 5 4 5 5

41 1 5 5 5 5 4 5 5 5 5

42 1 5 1 5 5 5 4 5 4 5

Page 126: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

110

Daftar Jawaban Kuesioner Variabel Orientasi Etika (X1) (Lanjutan)

43 1 5 1 5 5 5 4 5 5 5

44 1 5 1 5 5 5 5 5 5 4

45 1 5 5 5 5 5 5 5 5 4

46 2 5 5 4 4 5 4 5 1 5

47 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5

48 1 4 5 4 5 1 1 4 5 1

49 1 4 1 4 1 1 1 4 1 1

50 1 5 1 4 1 5 1 5 1 5

Page 127: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

111

Daftar Jawaban Kuesioner Variabel Pengalaman (X2)

No PE1 PE2 PE3 PE4 PE5

1 4 4 4 5 4

2 4 4 4 5 4

3 4 4 4 4 5

4 4 4 4 4 5

5 5 5 5 5 5

6 5 5 5 5 5

7 5 5 5 5 5

8 5 5 5 4 5

9 5 5 5 5 5

10 5 4 5 5 5

11 4 4 5 5 5

12 4 5 5 5 5

13 5 5 5 5 4

14 5 5 5 5 5

15 5 5 5 5 5

16 5 5 5 5 5

17 5 5 5 5 5

18 5 5 5 5 5

19 5 5 5 5 5

20 5 4 4 5 4

21 5 5 5 5 5

22 5 5 5 5 5

23 5 5 5 5 5

24 5 5 5 5 5

25 5 5 5 5 5

26 5 5 5 5 5

27 5 5 5 5 5

28 5 5 5 5 5

29 5 5 5 5 5

30 5 5 5 5 5

31 5 5 5 5 5

32 5 5 5 5 5

33 5 5 5 5 5

34 5 5 5 5 5

35 5 5 5 5 5

36 5 4 4 4 5

37 5 5 5 5 5

38 5 5 5 5 5

39 5 5 5 5 5

40 5 5 5 5 5

41 5 5 5 5 5

42 5 5 5 5 5

Page 128: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

112

Daftar Jawaban Kuesioner Variabel Pengalaman (X2) (Lanjutan)

43 5 5 5 5 5

44 5 5 5 5 5

45 5 4 5 5 5

46 5 4 5 4 5

47 5 4 4 4 5

48 4 4 4 4 5

49 4 4 5 4 4

50 5 4 5 4 4

Page 129: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

113

Daftar Jawaban Kuesioner Variabel Sensitivitas Etika (Z)

No SE1 SE2

1 4 4

2 4 4

3 4 4

4 4 4

5 4 4

6 5 4

7 4 4

8 4 4

9 4 4

10 4 5

11 4 5

12 5 5

13 5 5

14 5 5

15 5 5

16 5 5

17 5 5

18 5 5

19 5 5

20 5 5

21 5 5

22 5 5

23 5 5

24 5 5

25 5 5

26 5 5

27 5 5

28 5 5

29 5 5

30 5 5

31 5 5

32 5 5

33 5 5

34 5 5

35 5 5

36 5 5

37 5 5

38 5 5

39 5 5

40 5 5

41 5 5

42 5 5

Page 130: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

114

Daftar Jawaban Kuesioner Variabel Sensitivitas Etika (Z) (Lanjutan)

43 5 5

44 5 5

45 5 5

46 4 5

47 4 5

48 4 4

49 4 4

50 5 4

Page 131: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

115

Daftar Jawaban Kuesioner Komitmen Profesional (Y)

No PR1 PR2 PR3

1 5 5 5

2 5 5 5

3 5 5 5

4 5 5 5

5 5 5 5

6 5 5 5

7 5 5 5

8 5 5 5

9 5 5 5

10 5 5 5

11 5 5 5

12 5 5 5

13 5 5 5

14 5 5 5

15 5 3 5

16 5 5 5

17 5 4 5

18 5 5 5

19 5 5 5

20 5 5 5

21 5 5 5

22 5 5 5

23 5 5 5

24 5 5 5

25 5 5 5

26 5 5 5

27 5 5 5

28 5 5 5

29 5 5 5

30 5 5 5

31 5 5 5

32 5 5 5

33 5 5 5

34 5 5 5

35 5 5 5

36 5 5 4

37 4 4 4

38 4 5 5

39 5 5 5

40 5 4 5

41 5 5 5

42 5 5 5

Page 132: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

116

Daftar Jawaban Kuesioner Komitmen Profesional (Y) (Lanjutan)

43 5 5 5

44 5 5 5

45 5 5 4

46 5 5 5

47 5 5 5

48 4 4 4

49 4 4 4

50 5 4 5

Page 133: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

117

LAMPIRAN 3

TABEL SPSS

Page 134: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

118

A. Hasil Uji Deskriptif Responden

J

j

Pendidikan Terkahir

Frequen

cy Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Dibawah

Strata

2 4.0 4.0 4.0

s1 44 88.0 88.0 92.0

s2 4 8.0 8.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Jurusan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Akuntansi 43 86.0 86.0 86.0

Hukum 3 6.0 6.0 92.0

Lainnya 1 2.0 2.0 94.0

Manajemen 3 6.0 6.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Jabatan Fungsional

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Auditor Internal 50 100.0 100.0 100.0

Pengalaman Kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1-3 thn 43 86.0 86.0 86.0

4-7 thn 7 14.0 14.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Page 135: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

119

B. Hasil Uji Validitas

1. Orientasi Etika (X1)

2. Pengalaman (X2)

3. Sensitivitas Etika (Z)

No. Corrected Item- Total Correlation

(r hitung)

r table Kriteria

OE1 0.462 0.278 Valid

OE2 0.541 0.278 Valid

OE3 0.427 0.278 Valid

OE4 0.529 0.278 Valid

OE5 0.684 0.278 Valid

OE6 0.588 0.278 Valid

OE7 0.811 0.278 Valid

OE8 0.526 0.278 Valid

OE9 0.455 0.278 Valid

OE10 0.642 0.278 Valid

No. Corrected Item- Total Correlation

(r hitung)

r table Kriteria

PE1 0.596 0.278 Valid

PE2 0.815 0.278 Valid

PE3 0.707 0.278 Valid

PE4 0.543 0.278 Valid

PE5 0.398 0.278 Valid

No. Corrected Item- Total Correlation

(r hitung)

r table Kriteria

SE1 0.693 0.278 Valid

SE2 0.693 0.278 Valid

Page 136: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

120

4. Komitmen Profesional (Y)

C. Hasil Uji Reabilitas

D. Hasil Uji Hipotesis Persamaan 1

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 11.848 2 5.924 14.373 .000a

Residual 19.372 47 .412

Total 31.220 49

No. Corrected Item- Total Correlation

(r hitung)

r table Kriteria

PR1 0.616 0.278 Valid

PR2 0.422 0.278 Valid

PR3 0.547 0.278 Valid

Variabel Cronbach's

Alpha

Jumlah

Item

Keterangan

Orientasi Etika 0.861 10 Reliabel

Pengalaman 0.811 5 Reliabel

Sensitivitas Etika 0.818 2 Reliabel

Komitmen Profesional 0.726 3 Reliabel

Model

Standardized Coefficients

Beta

1 (Constant)

Orintasi Etika .626

Pengalaman -.102

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .616a .379 .353 .642

Page 137: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

121

E. Hasil Uji Korelasi Persamaan 1

F. Hasil Uji Hipotesis Persamaan 2

Model Standardized Coefficients

Beta

1 (Constant)

Orientasi Etika

Pengalaman

Komitmen Profesional

,435

,155

-,135

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 11.825 1.467 8.060 .000

Orientasi Etika .096 .018 .626 5.361 .000

Pengalaman -.053 .060 -.102 -.875 .386

Orientasi

Etika Pengalaman

Komitmen

Profesional

Orientasi Etika Pearson Correlation 1 ,174 ,608**

Sig. (2-tailed) ,227 ,000

N 50 50 50

Pengalaman Pearson Correlation ,174 1 ,007

Sig. (2-tailed) ,227 ,964

N 50 50 50

Komitmen

Profesional

Pearson Correlation ,608** ,007 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,964

N 50 50 50

Page 138: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

122

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6,736 2,679 2,514 ,015

Orientasi Etika ,068 ,027 ,435 2,530 ,015

Pengalaman ,081 ,072 ,155 1,134 ,263

Komitmen

Profesional

-,137 ,173 -,135 -,795 ,430

a. Dependent Variable: Sensitivitas Etika

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,428a ,183 ,130 ,760

c. Predictors: (Constant), Komitmen Prefesional, Pengalaman, Orientasi

Etika

d. Dependent Variable: Sensitivitas Etika

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 5,944 3 1,981 3,434 ,024a

Residual 26,536 46 ,577

Total 32,480 49

a. Predictors: (Constant), Komitmen Profesional, Pengalaman, Orientasi Etika

b. Dependent Variable: Sensitivitas Etika

Page 139: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

123

G. Hasil Uji Korelasi Persamaan 2

Orientasi

Etika

Pengalama

n

Komitmen

Profesional

Sensitivitas

Etika

Orientasi Etika Pearson

Correlation

1 ,174 ,608** ,380

**

Sig. (2-tailed) ,227 ,000 ,007

N 50 50 50 50

Pengalaman Pearson

Correlation

,174 1 ,007 ,229

Sig. (2-tailed) ,227 ,964 ,109

N 50 50 50 50

Komitmen

Profesional

Pearson

Correlation

,608** ,007 1 ,131

Sig. (2-tailed) ,000 ,964 ,366

N 50 50 50 50

Sensitivitas

Etika

Pearson

Correlation

,380** ,229 ,131 1

Sig. (2-tailed) ,007 ,109 ,366

N 50 50 50 50

Page 140: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

124

LAMPIRAN 4

SURAT IZIN PENELITIAN

Page 141: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

125

Page 142: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

126

Page 143: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

127

Page 144: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

128

Page 145: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

129

LAMPIRAN 5

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

Page 146: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

130

Page 147: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

131

Page 148: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

132

Page 149: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30213/1/MULYANA... · 1. Akuntansi Perilaku ... ..... 11 . 2. Teori Keperilakuan………………………………………

133