Upload
vanliem
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PELATIHAN MNEMONIK TERHADAP
KEMAMPUAN INGATAN SISWA SMK ISLAM Pl3. SUDIRMAN 2
JAKARTA
Oleh
ANNISA SOLEHATI
NIM: 101070022906
Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh
gelar Sarjana Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 HI 2007 M
PENGARUH PELATIHAN MNEMONIK TERHADAP
KEMAMPUAN INGATAN SISWA SMK !SLAM PB. SUDIRMAN 2
JAKARTA
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat
memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Pf bimbing I,
Oleh:
ANNISA SOLEHATI NIM: 101070022906
DI Bawah Bimbingan
Pembimbing II
Ors. Asep Haerul Gani, Psi. Neneng Tali Sumiati, M.Si. Psi. NIP. 150300679
FAKUL TAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 HI 2007 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul PENGARUH PELATIHAN MNEMONIK TERHADAP KEMAMPUAN INGATAN SISWA SMK !SLAM PB. SUDIHMAN 2 JAKARTA telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 24 Mei 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi.
Jakarta, 24 Mei 2007
M.Si
Penguji I
M.Si
~V'mbimbing ', '\ I
/~'X</ ' Ors. sep 'aerul Gani, Psi
Sidang Munaqasyah
Sekretaris Merangkap Anggota
Dra. Hj. Zahrotur NIP. 150238773
Anggota:
Penguji II
Neneng Tati Surniati, M.Si. Psi NIP. 150300679
Pembimbing II
f/ 1P~·~. ! i/L ~/ti , I
Neneng Tati Surniati, M.Si, Psi NIP. 150300679
Pikiran & Ingatan seperti Otot Semakin sering anda menggunakannya maka Ia akan semakin kuat
So Itwlprove "¥our M.em0ry Sltil[ With lEx~~c~s~~
Karya sederhana ini dipersembahkan
teruntuk: Papa, Mama serta
Mas Reza
ABSTRAK
(C) Annisa Solehati
(A) Fakultas Psikologi (B) Februari 2007
(D) Pengaruh Pelatihan Mnemonik Terhadap Kemampuan lngatan Siswa SMK Islam PB. Sudirman 2 Jakarta
(E) IX + "6 halaman + 6 lampiran (F) kapasitas penyimpanan didalam STM (Short Term Memory) atau ingatan
jangka pendek adalah terbatas. Rata-rata batasnya tidak lebih dari 7 chunk I kelompok dan lamanya waktu menyimpan tidak lebih dari 20 detik. Adanya keterbatasan ini dapat menyebabkan permasalahan seperti lupa.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan cara untuk meningkatkan kemampuan ingatan jangka pendek. Cara tersebut merupakan strategi untuk memindahkan informasi dari ingatan jangka pendek kedalam ingatan jangka panjang. Upaya tersebut dilakukan agar mudah untuk melakukan pemanggilan kembali (recall) terhadap informasi yang sudah tersimpan sebelumnya.
Cara yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan ingatan jangka pendek ini adalah dengan mnemonik. Mnemonik merupakan strategi untuk memacu ingatan. Perinsip yang digunakan dalam mnemonik adalah perinsip asosiasi. Dalam penelitian ini teknik mnemonik yang digunakan adalah teknik dengan sistem kata penanda.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pelatihan mnemonik terhadap kemampuan ingatan siswa SMK Islam PB. Sudirman 2 Jakarta. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Metode yang digunakan adalah eksperimen kuasi dan rancan~1an yang digunakannya adalah Desain Nonrandomized Pretest-Postles! Control Group. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 32 orang, yakni 16 orang pada kelompok eksperimen dan 16 orang pada kelompok kontrol. lnstrumen penelitian ini menggunakan ala! !es WBIS subtes digit span.
Dari hasil analisa data yang dilakukan dengan uji t clip1~roleh nilai t hitung sebesar 3,827. hasil ini dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf signifikansi 5% menggunakan two tail test, diperoleh nilai t label sebesar 2,042. Karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t label (3,827 > 2,042), ini berarti acla pengaruh antara pelatihan mnemonik terhaclap kemampuan ingatan siswa SMK Islam PB. Sudirman 2 Jakarta. Berdasarkan penelitian
ini, maka disarankan agar kita selalu berupaya untuk meningkatkan kemampuan ingatan kita secara maksimal yaitu dengan cara melatihnya
(G) Daftar Pustaka : 30 bacaan
KAT A PEN GANT AR
Skripsi ini bertujuan untuk rnengetahui pengaruh pelatihan rnnernonik terhadap kernarnpuan ingatan dan untuk rnelakukan pengujian kernbali terhadap penelitian sebelurnnya rnengenai ingatan.
Proses penyusunan skripsi ini telah rnelalui perjalanan yang panjang serta rnenguras tenaga, fikiran dan rnateri. Berbagai dukungan dari berbagai pihak telah rnernbantu penulis dalarn penyusunan skripsi ini. Ucapan terirna kasih, penulis haturkan kepada :
1. Oekan Fakultas Psikologi, Ora. Netty Hartati, M. Si, Pudek bidang Akadernik, Ora, Zahrotun Nihayah, M. Si, dan staf-staf bidang akadernik & kernahasiswaan yang telah rnernperlancar proses penelitian ini.
2. Kepada Pernbirnbing I, Ors. Asep Haerul Gani, Psi dain Pernbirnbing II, Neneng Tati Surniati, M.Si. Psi, penulis haturkan terima kasih telah rnernbirnbing dan rnernberikan pernaharnan kepada penulis selama penelitian ini.
3. Kepada kepala sekolah SMK Islam PB. Sudirrnan 2, Dra. Hj. lkah Atikah, Wakil Kepala sekolah bidang kurikulurn, Ora. Sunarti, dan Guru BP serta siswa-siswa kelas 1 jurusan Akuntansi, penulis haturkan terirna kasih karena telah rnernbantu rnernperlancar proses penelitian ini.
4. Kepada Marna dan Papa, lbnu serta Mas Reza terirna kasih telah rnernberikan support secara rnateri dan irnateri sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan target pimulis.
5. Kepada ternan-ternan di fakultas psikologi angkatan :wo1 kelas A, B, C, 0 (untuk dianasari, silfi dan fina terirnakasih atas bantuannya ketika penulis sedang sakit}, (untuk yeyen terirna kasih atas persinggahannya, dan brainstrorningnya, ana, yuni, helrni terirna kasih atas kebersarnaannya, zulafni terirna kasih atas inforrnasinya, hilrnan terirna kasih atas penjelasan skripsinya, dan ternan-ternan yang lain yang telah rnernbantu penulis dalarn perjalanan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Semoga skripsi yang belum sempurna ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu-ilmu psikologi
Jakarta, Februari 2007
Penulis
DAFTAR ISi
Halaman Judul
Halaman Persetujuan
Halaman Pengesahan
ii
iii
Motto iv
Abstrak v
Kata Pengantar vi
Daftar lsi vii
Daftar Tabel viii
Daftar Skema ix
BAB 1 PENDAHULUAN 1 - 8
1.1. Latar belakang masalah .......................................... 1
1.2. ldentifikasi masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 5
1.3. Pembatasan dan perumusan masalah ......................... 5
1.3.1. Pembatasan masalah ....................................... 5
1.3.2. Perumusan masalah ......................................... 6
1.4. Tujuan dan manfaat penelitian .................................. 6
1.5. Sistematika penulisan ............................................. 7
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 9 - 31
2.1. Kemampuan lngatan ................................................ 9
2.1.1.Hakikat ingatan ................................................ 9
2.1.2.Model ingatan ................................................. 10
2.1.3.Proses ingatan ............................................... 13
2.1.4.Lupa ............................................................ 16
2.1.5.Strategi rneningkatkan daya ingat ........................ 21
2.2. Mnernonik ................................................................ 24
2.2.1.Definisi rnnernonik ............................................ 24
2.2.2.Strategi rnnernonik ........................................... 25
2.3. Kerangka berfikir ................................................... 28
2.4. Hipotesa Penelitian .................................................. 31
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 32-42
3.1. Jenis penelitian ..................................................... 32
3.1.1.Pendekatan penelitian .................................... 32
3.1.2.Metode penelitian ........................................... 32
3.1.3.Tipe penelitian .............................................. 33
3.1.4.Rancangan penelitian ..................................... 34
3.2. Pengarnbilan sarnpel .. . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . .. . . . 34
3.2.1. Populasi dan sarnpel ...................................... 34
3.2.2. Kriteria subjek penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 35
3.2.3. Teknik pengarnbilan sarnpel.... .. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .. . 35
3.3 Definisi variabel dan operasional variabel ..................... 36
3.2.1. Dependen Variabel (DV) ............................. 36
3.2.2. lndependen Variabel (IV) ............................ 36
3.2.3. Ekstranous Variabel (EV) ............................ 37
3.3. Prosedur Penelitian .................................................. 38
3.4. Pengurnpulan data ................................................. 42
3.5.1.Metode dan instrument ................................... 42
3.5. Teknik analisa data ................................................. 42
BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISA DATA 43-46
4.1. Gamba ran urn um subjek penelitian ........................... 43
4.2. Hasil utarna penelitian .............................................. 44
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 47-50
5.1. Kesimpulan ......................................................... 47
5.2. Diskusi ............................................................... 47
5.3. Saran ............................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPI RAN
DAFT AR T ABEL
Tabel Halaman
1. Tabel 3.1. Prosedur penelitian eksperirnen .................................... .41
2. Tabel 4.1. ldentitas subjek penelitian ........................................... .43
3. Tabel 4.2. Skar hasil pretest dan posttest.. ................................... .45
DAFT AR SKEMA
Skema Halaman
1. Skema 2.1. Tiga tahapan ingatan .............................................. 10
2. Skema 2.2. Dual memory model karya Atkinson-Shiffrin ................. 13
3. Skema 2.3. Model proses ingatan karya Atkinson-Shiffrin ............... 15
4. Skema 3.1. Desain Nonrandomized pretest - posttest control group .. 34
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang masalah
Hampir semua kegiatan yang dilakukan manusia memerlukan ingatan.
lngatan, pada hakikatnya menggambarkan proses dan stmktur yang terlibat
didalamnya untuk menyimpan dan mengambil kembali informasi. Davidoff
(1991) mengemukakan bahwa ingatan dalam sistemnya rnemerlukan suatu
prosedur tertentu guna memasukan dan mengambil kembali informasi. Dan
karena itu maka ada tiga hal yang diperlukan dalam sistem ingatan, yaitu
memberi kode I encoding, menyimpan dan mengeluarkan I menarik kembali.
lngatan dalam sistemnya dibagi menjadi dua yaitu ingatan jangka pendek
dan ingatan jangka panjang. Pada penelitian ini, latar belakang masalah
dititik beratkan pada lngatan jangka pendek. Hal ini dikamnakan pada
ingatan jangka pendek memiliki kapasitas yang terbatas. /\tkinson dan
Shiffrin ( seperti dikutip Davidoff, 1981) mengungkapkan bahwa kapasitas
penyimpanan didalam STM (Short Term Memory) atau ingatan jangka
pendek adalah terbatas, rata-rata batasnya adalah tidak l~urang dari 7
chunks I kelompok dan waktu untuk menyirnpannya mungkin hanya 15 detik.
Pernyataan tersebut diperkuat dalam penelitian eksperimen yang dilakukan
Ebbinghaus pada tahun 1885 yaitu bahwa batas yang dirniliki dirinya sendiri
adalah tujuh butir. Dan sekitar 70 tahun kemudian, George Miller (1956) pun
membuktikannya (Atkinson, Smith and Bern, 1991)
2
Terbatasnya kapasitas penyimpanan ingatan jangka pendek ini
menyebabkan permasalahan bagi banyak orang, seperti kehilangan petunjuk
untuk mengingat kembali, adanya pergeseran (displac13d) terhadap informasi
lama karena ada informasi yang baru masuk, dan adanya peluruhan (decay)
karena berjalannya waktu.
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka diperlukan cara untuk
meningkatkan kemampuan ingatan jangka pendek. Cara tersebut merupakan
upaya agar ketika informasi itu dibutuhkan maka mudah untuk melakukan
pengulangan kembali (recall) dan pengenalan kembali (r€1cognition).
Dalam proses pemanggilan ingatan, memanggil kembali (recall) lebih sulit
dari pada harus mengenali kembali (recognition). Hal ini ti:ilah dibuktikan
dalam penelitian yang dilakukan oleh psikolog Harry Bahrick (seperti dikutip
Davidoff, 1991) yaitu bahwa orang akan lebih mudah untuk mengenal
kembali daripada harus mengulang kembali. Dari penelitian itu terbukti bahwa
orang cenderung lebih mudah mengingat wajah daripada nama.
3
Karena itu, dalam penelitian ini proses pemanggilan ingatan yang digunakan
adalah proses memanggil kembali (recall). Cara yang digunakan untuk
meningkatkan kemampuan ingatan jangka pendek ini adalah dengan
mnemonik. Mnemonik atau pemacu ingatan adalah alat untuk mengingat.
Peralatan mnemonik dapat berupa metode loci, sistem kata-penanda,
metode kata kunci, metode menghubungkan, akronim, ak:rostik, rima dan
jingle. Perinsip yang digunakan dalam mnemonik ini adalah perinsip asosiasi.
Berdasarkan penelitian sebelumnya di Universitas Carne!~ie-Mellon (seperti
dikutip Jensen dan Markowitz, 2002) menyimpulkan bahwa seseorang dapat
meningkatkan kemampuan mengingat angka acak melalui pelatihan. Pada
awal eksperimen, seorang mahasiswa dengan kecerdasa.n rata-rata dapat
mengingat angka hingga enam digit dalam satu kali kesempatan. Setelah
berlatih selama dua minggu, mahasiswa tersebut dapat meningkatkan
kemampuannya mengingat dan pada saat eksperimen berakhir 18 bulan
kemudian, ia mengingat daftar angka hingga 84 digit. Menurut catatan
peneliti, peningkatan ingatan mahasiswa tersebut bukan hanya sekedar hasil
pelatihan, kunci suksesnya adalah kemampuannya mengingat angka dalam
sebuah pola yang bermakna melalui asosiasi, yakni ia me1ngasosiasikan
angka (setelah mengelompokkannya) dengan waktu lomba lari karena ia
seorang pelari cross country.
Selanjutnya, eksperimen yang dilakukan Timo Mantyla (seperti dikutip
svantesson, 1998) mengungkapkan bahwa pad a kelompok penelitian yang
menggunakan isyarat pada setiap kata, hasilnya mencapai 95 persen benar,
jika dibandingkan dengan kelompok lain yang tidak menggunakan cara
tersebut.
4
Penelitian - penelitian diberbagi Universitas didunia secara umum (seperti
dikutip Jensen dan Markowitz, 2002) menyimpulkan bahwa orang yang
diminta untuk mengingat daftar dengan 30 item tanpa rnenerapkan teknik
ingatan, biasanya hanya mampu mengingat 10 item. Namun, jumlah yang
diingat akan meningkat hingga 20 item (peningkatan 100 persen) saat subyek
diajari beberapa strategi mnemonik dasar, dan mereka yang menggunakan
beberapa strategi mnemonik sekaligus, dapat mengingat seluruh item hingga
150 pesen.
Berdasarkan penelitian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
ulang atau replikasi tentang pengaruh pelatihan mnemonik terhadap
kemampuan ingatan. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 1 jurusan
akuntansi di SMK Islam PB. Sudirman 2 Jakarta.
1.2. ldentifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan yang
mungkin muncul yaitu :
1. Apakah penyebab lupa?
2. Apakah terbatasnya kapasitas ingatan jangka pendek menjadi penyebab
orang menjadi lupa?
3. Apakah yang dapat meningkatkan kemampuan ingatan jangka pendek?
4. Adakah pengaruh dari pelatihan mnemonik terhadap ~:emampuan
ingatan?
1.3. Pembatasan dan perumusan masalah
1.3.1. Pembatasan masalah
Kemampuan ingatan yang dimaksud adalah kemampuan siswa untuk dapat
mengulang kembali (recall) deretan angka.
lngatan tersebut merupakan hasil skor pretest dan pos1:test yang diperoleh
melalui alat tes WBIS subtes digit span yang diberikan kepada siswa yang
mencakup aspek kognitif.
Mnemonik yang dimaksud adalah strategi pemacu ingata.n. Teknik yang
digunakan dalam mnemonik ini adalah sistem kata penanda. Sistem kata
penanda ini menggunakan asosiasi objek konkret.
5
1.3.2. Perumusan masalah
Agar penelitian lebih terarah, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
6
1. Adakah pengaruh dari pelatihan mnemonik terhadap r~emampuan ingatan
siswa?
1.4. Tujuan dan manfaat penelitian
1.4.1. Tujuan penelitian ini adalah :
a) Untuk mengetahui pengaruh dari pelatihan mnemonik terhadap
kemampuan ingatan siswa.
b) Melakukan pengulangan (replikasi) terhadap penelitian sebelumnya serta
untuk membuktikan hasil penelitian sebelumnya tentang pengaruh
mnemonik terhadap ingatan.
1.4.2. Manfaat penelitian ini adalah :
a) Secara teoritis, menjadi masukkan bagi pengembangan ilmu psikologi
mengenai ingatan.
b) Secara praktis, menjadi strategi bagi siswa untuk mengingat kata atau
angka dalam pelajaran dan juga dalam kehidupan sehari-hari, serta menjadi
pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam menerapkan penelitian
eksperimen ini.
1.5. Sistematika penulisan
o Bab I : Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
serta sistematika penulisan.
o Bab II : Kajian Pustaka, membahas mengenai kons1~p yang menjadi
dasar teoritis dari penelitian ini. Pada bab ini akan diuraikan tentang
kemampuan ingatan dan mnemonik, kerangka berfikir, serta hipotesa
penelitian.
o Bab Ill : Metodologi Penelitian, pertama menguraikan tentang jenis
penelitian yang mencakup (pendekatan penelitian yang digunakan,
metode penelitian, tipe penelitian, dan rancangan penelitian,), kedua,
menguraikan tentang pengambilan sampel yang mencakup (populasi
dan sampel, kriteria subyek penelitian, teknik pengambilan sampel, dan
teknik penentuan kelompok.), ketiga menguraikan tentang definisi
variabel dan operasional variabel yang mencakup dependen variabel,
independen variabel, ekstranous variabel, keempat, menguraikan
tentang prosedur penelitian eksperimen, kelima tentang pengumpulan
data yang mencakup (metode dan instrumen penelitian). Dan keenam
menguraikan tentang teknik analisa data.
7
8
o Bab IV : Presentasi Dan Analisa Data, berisikan tentang hasil penelitian
yang dilakukan, diantaranya meliputi gambaran umum subjek penelitian,
dan hasil utama penelitian.
o Bab V : Kesimpulan, Diskusi, Dan Saran, merupakan langkah terakhir
dari suatu penyusunan laporan penelitian yang meliputi ; kesimpulan,
diskusi, dan saran.
BAB2
KAJIAN TEORITIS
2.1. KEMAMPUAN INGATAN
2.1.1. Hakikat ingatan
Jensen dan Markowitz (2002) rnengernukakan bahwa "ingatan merupakan
suatu proses biologi yaitu ingatan merupakan kumpulan reaksi e/ektrokimia
yang rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran indrawi dan disimpan
dalam jaringan saraf yang sangat rumit dan unik dise/uruh bagian otak".
Davidoff (1991) rnengernukakan bahwa ingatan dalarn sisternnya
rnernerlukan satu prosedur tertentu guna rnernasukan dan rnengarnbil
kernbali inforrnasi. Dan karena itu rnaka ada tiga hal yang diperlukan dalarn
sistern ingatan, yaitu rnernberi kode I encoding, rnenyirnpan dan
rnengeluarkan I rnenarik kernbali. Didalarn proses pernbe1·ian kode tersebut,
terrnasuk diantaranya embellishing yaitu menghubungkan informasi yang lalu
dengan inforrnasi sekarang. Maksud pemberian kode adalah menyajikan
inforrnasi dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem penyirnpanan.
selanjutnya setelah inforrnasi tersebut rnemperoleh koclenya, maka data
tersebut akan disimpan, dan bila diperlukan maka data ternebut dapat
dikeluarkan.
Sehubungan dengan hal tersebut, Melton, (seperti dikutip Atkinson, Smith
dan Bern, 1991) menggambarkan ingatan sebagai berikut:;
Skema 2.1. Tiga tahap ingatan
Penyandian 1-------;~,..1 Penyimpanan I Memasukan
kedalam ingatan
2.1.2. Model ingatan
Mempertahankan dalam ingatan
~ f1;ngatan I Pernanggilan dari ingatan
Secara umum, manusia memiliki berbagai bentuk ingatan. Berbagai bentuk
ingatan tersebut disimpan dalam daerah-daerah otak dan memiliki fungsi -
10
fungsi yang berbeda. Davidoff (1991) menjelaskan model ingatan dari ingatan
sensorik, ingatan jangka pendek, dan ingatan jangka panjang
• lngatan sensorik
Sebenarnya, seluruh indera kita setiap saat dihujani dengan jutaan informasi.
Sebagai contoh saat mata sedang melihat beberapa deretan huruf di sebuah
buku, pada saat yang bersamaan telinga akan mendengar suara-suara yang
ada disekitar, dan pada saat yang bersamaan juga, kulit akan merasakan
suhu, tekanan, dan rasa nyeri. Meskipun terkadang kita tidak menyadari
sepenuhnya, namun semua rangsangan indera yang telah berhasil dirasakan
oleh indera yang bersangkutan itu tetap akan disimpan dan masuk kedalam
penyimpanan sensorik, hal ini disebut dengan ingatan sensorik.
11
Sperling (seperti dikutip Davidoff, 1991) mengungkapkan ingatan sensorik
penglihatan yang disebut ingatan ikonik (icon berarti bayangan) hanya dapat
bertahan selama seperempat detik (250 milidetik) dan memghilang
setelahnya. Menghilangnya data ini karena seiring bertambahnya waktu.
• lngatan jangka pendek atau Short Term Memory (STM)
Sistem ingatan jangka pendek melibatkan tiga aspek yaitu penyandian,
penyimpanan dan pemanggilan.
Atkinson, dkk mengungkapkan dua bentuk penyandian di ingatan jangka
pendek yaitu penyandian akustik (berdasarkan bunyi) dan penyandian visual
(berdasarkan gambaran). Sedangkan dalam penyimpanannya, STM (Short
Term Memory) ini memiliki kapasitas yang terbatas, yaitu tidak kurang dari 7
chunks I kelompok. Karena terbatasnya kapasitas di ingatan jangka pendek
ini maka pengambilan atau penarikan kembali ingatan yang ada di ingatan
jangka pendek pun terbatas. Pendapat tersebut dibuktikan oleh Sternberg
pada tahun 1996 (sebagaimana dikutip Atkinson, dkk). la menyatakan bahwa
semakin banyak butir yang ada di ingatan jangka pendek maka semakin
rendah pengambilannya.
Berdasarkan sistem ingatan jangka pendek tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa ingatan jangka pendek berfungsi sebagai penyimpanan sementara
12
dan pengaturan menyeluruh (yaitu memilih data untuk dipertahankan sesaat
dalam penyimpanan, meneruskan pengalaman kepada ingatan jangka
panjang untuk penyimpanan yang lebih menetap dan mengeluarkan data dari
berbagai sistem ingatan). Selain itu ingatan jangka pendeik ini juga disebut
sebagai "memory kerja" yaitu semacam papan tulis ketika pikiran melakukan
perhitungan dan menuliskan hasil parsialnya untuk digunakan kemudian.
Baddeley (seperti dikutip Atkinson, dkk).
• lngatan jangka panjang atau Long Term Memory (L TM)
Kro (sebagaimana dikutip Haula Noor, 2004) mengungkapkan ingatan jangka
panjang sebagai ingatan yang memiliki kemampuan menyimpan informasi
lebih lama dan panjang.
Menurut Davidoff (1991), untuk dapat masuk kedalam ingatan jangka
panjang, maka diperlukan proses yang lebih mendalam. Didalam proses
mendalam ini, maka dibutuhkan adanya strategi latihan yang cukup
terelaborasi (yaitu memusatkan perhatian lebih baik, mernikirkan mengenai
makna I arti dan menghubungkannya dengan data lain yang mungkin
sebelumnya telah pernah disimpan didalam L TM).
13
Munro (seperti dikutip haula noor, 2004) menjelaskan ba1iaimana
pengetahuan dapat dipertahankan dalam ingatan jangka panjang, sebagai
berikut:
1. Mengorganisasikan pengetahuan secara semantik.
2. Menghubungkan imajinasi visual dengan imajinasi yang sudah dimiliki.
3. Menjadikan ide-ide menjadi sebuah rentetan peristiwa.
4. Memperhatikan perasaan atau emosi yang berhubun11an dengan ide-ide.
Dalam ingatan jangka panjang proses pengkodean atau penyandian
didasarkan pada makna butir bukan akuistik ataupun visual. Selain itu juga
adanya penambahan hubungan pada makna tersebut.
2.1.3. Proses ingatan
Munro (seperti dikutip Haula noor, 2004) menjelaskan prcises sebagai cara
kita menyimpan pengetahuan pada setiap level dan cara mentransfer
pengetahuan tersebut diantara dua level yang berbeda.
Atkinson, dkk (1991) menjelaskan proses ingatan sebagai berikut;
Skema 2.2. Dual memory model karya Atkinson & Shiffrin
Infonnasi masuk
Memory jangka pendek
Transfer Memory jangka panJang
Model ini berpendapat bahwa ketika informasi masuk ke dalam ingatan
jangka pendek, ia dapat dipertahankan dengan pengulangan dan saat butir
tersebut diulang maka ia akan ditransfer ke ingatan jangka panjang, namun
jika pengulangan tersebut diakhiri maka ia dapat hilang karena pergeseran
atau peluruhan.
14
Model proses ingatan karya Atkinson-shiffrin yang lain (sebagaimana dikutip
Davidoff, 1991) adalah sebagai berikut:
Skema 2.3. Model proses ingatan karya Atkinson-Shiffrin
Sensory Memory
Bila Tidak
Informasi akan hilang dalam detik
Informasi akan hilang dalam
15 detik Tidak
Di proses
Penjelasan :
Apakah memperhatikan?
Bagaimana informasi diproses?
Mendalam
L.T.M
Informasi yang dibutuhkan, akan diternskan ke STM kembali
>
> __.- Proses dangkal
15
Informasi dipertahan kan sedikit lebih lama
• Stimulus yang datang berupa informasi, pertama-tama akan diterima oleh
panca indra dan selanjutnya disebut Sensory Memory atau ingatan
sensorik.
16
• Apakah informasi dari sensory memory diperhatikan? Bila ya, maka akan
diteruskan ke Short Term Memory (STM), tetapi bila tidak maka informasi
akan hilang dalam beberapa detik.
• Selanjutnya informasi yang ada di STM ini akan dihadapkan pada 3 (tiga)
pilihan yaitu, tidak diproses, diproses dangkal dan dipmses mendalam.
• Jika tidak diproses maka informasi akan hilang dalam waktu 15 detik.
• Jika diproses secara dangkal maka informasi akan dipertahankan sedikit
lebih lama.
• Jika diproses secara mendalam maka informasi akan masuk kedalam
LTM.
• Bila informasi dibutuhkan kelak, maka akan diteruskan ke STM kembali.
2.1.4. Lupa
Melton (seperti dikutip Atkinson, dkk) mengungkapkan lupa sebagai
kegagalan dalam penyandian, penyimpanan, atau pun penarikan kembali.
Jensen dan Markowitz (2002) mengungkapkan bahwa melupakan
merupakan suatu fenomena yang umum yaitu suatu pen~1endalian biologis
yang membantu kita mempertahankan keseimbangan dalam dunia yang
dipenuhi oleh rangsangan sensor. Oleh karena itu, salah satu penyebab lupa
adalah tidak penting.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang disampaikan para ilmuan
Amerika Serikat dari University of Oregon yang menyatakan bahwa
menyaring informasi yang tidak penting dapat membantu seseorang
meningkatkan kemampuan untuk mengingat hal lain yan~1 lebih penting.
(http://kompas.com/teknologi/news)
17
Lebih lanjut, Jensen dan Markowitz (2002) mengungkapkan beberapa faktor
yang menyebabkan kenapa kita lupa, yakni karena;
• Tidak penting
Menganggap sesuatu tidak penting merupakan alasan paling umum
mengapa suatu informasi dilupakan. Sigmund Freud pernah berkata, "kita
hanya mengingat hal-hal yang menarik minat kita."
• Gangguan
Faktor lain yang membuat sebuah informasi terlupakan adalah gangguan
suatu rangsangan lain yang muncul bersamaan dengan tahap pemrosesan
ingatan. Jika gangguan terjadi upaya untuk menampilkan kembali ingatan
kemungkinan akan gagal.
18
• Kerusakan
Teori ini menyatakan bahwa adanya kerusakan pada engram atau hubungan
saraf yang terjadi saat suatu kejadian direkam dalam pikiran disebabkan
karena ingatan tidak pernah "dilatih".
• Tekanan
lngatan yang ditekan, yaitu ketika ingatan didorong ke alam bawah sadar ini
adalah semacam mekanisme pertahanan diri yang diban!~Un untuk
membantu seseorang menghadapi trauma emosional. Teori tentang ingatan
yang ditekan, pertama kali diperkenalkan oleh Sigmund Freud. Teori ini
menjelaskan mengapa seseorang hanya mengingat sedikit saja tentang
suatu kejadian yang sangat menekan atau menimbulkan trauma yang sangat
dalam yang terjadi pada suatu masa dalam kehidupannya.
• Stress
Kinerja ingatan akan mencapai titik puncak jika berada dalam tingkatan
stress yang memadai, namun jika stress menjadi berlebihan maka kinerja
tersebut akan menurun. Dalam tingkat psikologis tertentu stress memicu
keluarnya sejenis hormon yang disebut kortisol, yang memberi tambahan
energi, tetapi setelah beberapa waktu dapat mengurangi l<etepatan ingatan.
19
Selanjutnya, menurut Davidoff (1991), lupa yang terjadi pada ingatan jangka
pendek dan ingatan jangka panjang itu berbeda.
Pada ingatan jangka pendek, lupa terjadi disebabkan kan3na dua hal,yaitu :
• Pertama, karena peluruhan (decay) yaitu karena berjalannya waktu.
• Kedua, karena pengaburan. Atkinson, dkk menambahkan penyebab dari
lupa pada ingatan jangka pendek yaitu karena butir-butir itu tergeser
(displaced) oleh butir baru.
Sedangkan lupa pada ingatan jangka panjang menurut Davidoff (1991),
disebabkan oleh karena adanya ketergantungan akan tanda dan karena
termotivasi. Lupa karena adanya ketergantungan akan tanda ini dikarenakan
tanda yang dipakai untuk mengingat menjadi tidak bekerj:3. Sedangkan lupa
karena termotivasi ini dipakai untuk memberikan gambaran bila terjadi
supresi (menekan ke alam bawah sadar) hal-hal atau ingatan yang tidak
menyenangkan atau menyakitkan. Tindakan supresi ini dapat dilakukan
dengan disengaja dan juga tidak disengaja.
Sehubungan dengan penjelasan tersebut, Kro (1995) (sebagaimana dikutip
Haula Noor, 2004) membahas teori-teori lupa dalam ingatan sebagai berikut;
20
1. Teori Pemudaran
Teori ini mengatakan bahwa seseorang akan melupakan sesuatu yang dirasa
tidak penting dan akan hilang seiring berjalannya waktu.
2. Teori Distorsi
Teori ini menjelaskan adanya pemudaran karena adanya pertambahan
informasi.
3. Teori Tekanan
Teori ini berasal dari Freud yang mengatakan bahwa kadang-kadang
seseorang menekan (melupakan secara tidak sadar) pengalaman
pengalaman yang menimbulkan cemas dan traumatik.
4. Teori Interference
Teori ini mengatakan bahwa adanya informasi tertentu yang mengacaukan
kemampuan daya ingat terhadap informasi yang telah dipelajari. Hal ini
terjadi karena informasi yang satu mengganggu proses mengingat informasi
yang lama, tetapi dapat juga sebaliknya.
Ada dua jenis interference, yaitu proactive Interference dan Retroactive
Interference. Proactive Interference didefinisikan sebagai informasi yang
masuk lebih dahulu mengacaukan ingatan terhadap informasi yang datang
kemudian. Sedangkan Retroactive Interference didefinisikan sebagai
informasi yang datang kemudian mengacaukan ingatan tEirhadap informasi
yang masuk lebih dahulu.
21
2.1.5. Stategi meningkatkan daya ingat
Ada banyak cara untuk meningkatkan daya ingat, namun yang perlu
diperhatikan adalah bahwa setiap jenis ingatan memerlukan teknik tersendiri
artinya tidak ada rahasia khusus tentang cara meningkatkan ingatan, yang
terpenting adalah bagaimana cara menerapkan teknik ingatan tersebut
menjadi bermakna. Berikut ini adalah beberapa teknik pemacu ingatan yang
dapat diterapkan;
1. Mnemonik
Jensen and Markowitz (2002) Menjelaskan mnemonik sebagai serangkaian
strategi dan teknik yang dirancang untuk membantu ingatan. Mnemonik
selalu menggunakan perinsip asosiasi. Strategi mnemonil< dilakukan dengan
cara sebagai berikut;
o Metode loci
o Sistem kata penanda
o Metode kata kunci
o Metode menghubungkan
o Akronim,
o Akrostik,
o Rima dan Jingle
22
2. SQ3R
Davidoff (1991) menjelaskan metode ini melalui lima tahapan, yaitu;
o Menyelidiki (Survey)
o Bertanya (Question)
o Membaca secara aktif (Read)
o Menceritakan kembali (Recite)
o Mengulang kembali (Review)
3. PQRST
Atkinson, dkk (1991) mengemukakan teknik meningkatkan daya ingat melalui
PQRST yang berdasarkan tiga perinsip yaitu; mengorganisasikan materi,
menguraikan materi, dan melatih pengingatan. Teknik tersebut mencakup ;
o Preview (Peninjauan)
o Question (Pertanyaan)
o Read (Membaca)
o Self-Recitation (Menceritakan kembali untuk diri sendiri)
o Test (Ujian)
Jensen dan Markowitz (2002), mengungkapkan 35 strate!li ingatan terbaik
sepanjang masa sebagai berikut :
1. Lakukan teknik relaksasi secara teratur
2. Dengarkan musik klasik
23
3. Manfaatkan kekuatan bercerita
4. Gunakan strategi mnemonik setiap hari
5. Tulislah apa yang ingin anda ingat secara detail
6. Tatalah pikiran anda
7. Gunakan gerakan untuk melibatkan sistem tubuh atau pikiran
8. Pertahankan pola kesehatan yang bagus
9. Jika lngatan meninggalkan anda, kejarlah
10. Gunakan strategi menghubungkan
11. Tantang diri anda
12. Cukup tidur
13. Suplemen multivitamin
14. Makan secukupnya, kurangi lemak dan minum banyak air
15. Pertimbangkan mengonsumsi suplemen ingatan
16. Biarkan diri anda terimbas stimulus baru
17. Libatkan emosi and a
18. Kelompokan informasi, terutama angka
19. Gunakan rima, akronim, dan akrostik
20. Manfaatkan sifat ingatan yang bergantung pada suasana
21. Gunakan gaya ingatan yang lebih anda sukai
22. Berinteraksilah dengan materi untuk memperkaya makna
23. Kembangkan ketajaman indra
24. Kernbangkan sikap mental positif
24
25. Praktikkan tindakan seketika
26. Lakukan pengulangan internal
27. Beri otak and a segumpal glukosa
28. Lakukan olahraga teratur
29. Hindari obat penenang dan zat yang menimbulkan l<antuk
30. lngat perinsip AA T (Awal,Akhir, Tengah)
31. Sadari ritme ultradian anda
32. Gunakan strategi berfikir seluruh otal<
33. Gunakan imajinasi
34. Gunakan Metode loci
35. Berikan waktu istirahat bagi otak
2.2. MNEMONIK
2.2.1. Definisi mnemonik
Jensen and Markowitz (2002) menjelaskan Mnemonik atau pemacu ingatan
sebagai alat untuk mengingat. Dalam hal ini merupakan serangkaian strategi
dan teknik yang dirancang untuk membantu ingatan.
Mnemonik berasal dari nama dewa ingatan yang bernama Mnemosyne yang
berarti berfikir masak-masak. Pada masa yunani dan romawi sejumlah
negarawan menggunakan strategi tersebut untuk membantu mereka
mengingat sejumlah besar informasi. Mnemonik pada dasarnya
menggunakan perinsip asosiasi.
2.2.2. Strategi Mnemonik
Jensen and Markowitz (2002) menjelaskan beberapa teknik mnemonik
sebagai berikut ;
1. Metode loci
25
Loci (berarti lokasi) adalah alat mnemonik yang berfungsi dengan
mengasosiasikan tempat-tempat atau benda-benda dilokasi yang dikenal
dengan hal-hal yang ingin anda ingat. Sistem loci sangat membantu dalam
mengingat konsep atau pidato. Teknik ini sangat berguna bagi pembelajar
yang dominan secara visual. Conteh ; ketika anda akan memberikan pidato,
maka hubungkanlah setiap bagian pidato dengan penancla. misalnya
bayangkan sebuah ruang konferensi, tanaman besar yang terletak didekat
podium adalah hal pertama yang anda lihat ketika maju. Maka hubungkan
atau asosiasikan tanaman tersebut pada ucapan selamat datang yang ingin
anda sampaikan dengan sepenuh hati, demikian seterusnya.
2. Sistem kata penanda
Strategi mnemonik ini bekerja dengan perinsip yang sama dengan metode
loci. Bahkan, strategi ini berasal dari penurunan metode loci. Perbedaannya
adalah pada metode loci mengasosiasikan lokasi tertentu sebagai penanda,
sedangkan sistem kata penanda ini menggunakan asosiasi objek konkret.
Sistem kata penanda ini sangat membantu untuk mengin9at angka. Tahap
pertama adalah mempelajari satu set kata penanda. Kata penanda dapat
berupa kata-kata yang diciptakan sendiri atau dapat kata--kata yang sudah
dikenal masyarakat. Contoh ; kata penanda dari lagu dua mata saya, Jadi
dua adalah mata. Contoh lainnya adalah angka 12 dapat anda asosiasikan
dengan selusin telur
3. Metode kata kunci
26
Metode ini digunakan orang untuk mengingat kata-kata bahasa asing dan
konsep abstrak. Metode ini adalah bentuk asosiasi lain yang mengaitkan
secara verbal dan visual kata yang berlafal mirip dengan kata atau konsep
yang harus diingat. Contoh ; kata "ho/a" dalam bahasa spanyol dapat
diasosiasikan dengan "oh-lah" seperti difrasa o/a/aa, menyenangkan bertemu
denganmu. Kata spanyol untuk selamat berpisah "adios", diasosiasikan
dengan audiens dan secara visual dihubungkan dengan sejumlah audiens
melambangkan tangan mengucapkan selamat berpisah kepada anda.
4. Metode menghubungkan
Menghubungkan adalah proses mengaitkan atau mengasosiasikan satu kata
dengan kata lain melalui sebuah aksi atau gambaran. Strategi ini biasa
digunakan dengan sistem kata penanda untuk mengingat serangkaian
27
informasi dalam urutan tertentu. Kunci dalam membuat hubungan adalah
menggunakan imajinasi. Hubungan yang dibentuk tidak perlu logis atau
realistis, yang penting hubungan itu dapat memacu ingatan. Contoh ; angka
4380367 dapat diingat dan dihubungkan dengan (4) roda mobil mogok ditarik
oleh bemo beroda (3) sampai disebuah sirkuit balap (8) yang kosong (0).
Bemo roda (3) itu membawa telur setengah lusin (6) untuk dimakan selama
seminggu (7).
5. Akronim,
Adalah satu kata yang terbuat dari huruf pertama dari serangkaian kata.
Contoh ASEAN (Association of South East Asian Nations). NASA (National
Aeronautics and Space Administration)
6. Akrostik,
Akrostik seperti akronim, juga menggunakan huruf kunci untuk membuat
konsep abstrak menjadi lebih konkret sehingga mudah diingat. Namun,
akrostik tidak selalu menggunakan huruf pertama dan juga tidak selalu
menghasilkan singkatan dalam satu kata. lnformasi yang disingkat dalam
akrostik dapat berbentuk sebuah kalimat atau frasa tertentu. Contoh ;
"mejikuhibiniu" (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, un1~u). Contoh lainnya
dalam pelajaran membaca al-qur'an dikenal dengan "baju di toko" untuk
mengingat huruf-uruf qalqalah yaitu ba, jim, dal, tho, dan qaf.
7. Rima dan Jingle
Dengan menggunakan metode ini, hal-hal yang sulit untul< diingat dapat
dipermudah dengan berima atau jingle. Contoh lagu Twinlkle-Twinkle Little
Star.
28
Dalam penelitian ini, teknik mnemonik yang digunakan adalah teknik dengan
sistem kata penanda untuk membantu mengingat angka.
2.3. KERANGKA BERFIKIR
lngatan dalam sistemnya melibatkan tiga hal yaitu pengkodean,
penyimpanan dan pemanggilan kembali. Pada ingatan jangka pendek,
pengl<odean dilakukan dengan cara akuistik (berdasarkan bunyi) dan visual
(berdasarkan gambaran), sedangkan pada ingatan jangka panjang
pengkodean dilakukan secara semantik (berdasarkan rnakna).
Setelah pengkodean, proses ingatan selanjutnya adalah menyimpan.
Kapasitas penyimpanan didalam ingatan jangka pendek clan ingatan jangka
panjang adalah berbeda. Pada ingatan jangka pendek, kapasitas
penyimpanan tidak lebih dari 7 chunk I kelompok dan wafctu penyimpanan
tidak lebih dari 20 detik, sedangkan pada ingatan jangka panjang lebih luas
dan waktu penyimpanannya relatif lebih lama.
29
Sehubungan adanya perbedaan kapasitas penyimpanan antara kedua jenis
ingatan tersebut, maka diperlukan cara atau strategi untul< meningkatkan
kemampuan ingatan. Rahasia untuk mengembangkan in£1atan yang baik,
telah diungkapkan Francis S. Belezza, pengarang buku "Improve your
memory skills" yaitu belajar bagaimana caranya memindahkan informasi
berguna dari STM (Short Term Memory) ke L TM (Long Ti~rm Memory), dan
bagaimana caranya memanggil informasi ini kapan saja diperlukan. Dalam
hal ini mnemonik bisa menjadi kunci guna memasukkan clata ke dalam L TM
dan mengeluarkan kembali informasi tersebut.
(http://www.mail archive.com/[email protected]/msg00917 .html)
Digunakannya teknik mnemonik sebagai kunci untuk memasukkan data dari
short term memory kedalam long term memory dikarenakan dalam mnemonik
prinsip yang digunakan adalah prinsip asosiasi, hal yang sama juga
digunakan dalam perinsip otak kita. Sebagai contoh, sEigma setelah otak
anda mencatat kata 'apel' maka otak akan ingat (menghubungkan) warna,
rasa, tekstur, dan bau dari buah itu. Kedua, dalam mnemonik menggunakan
citra visual atau gambaran. Demikian juga dengan otak kita akan lebih mudah
mengingat sesuatu berupa bayangan atau gambar. Demil<ianlah otak akan
mengingat sesuatu yang mempunyai gambaran dan asosiasi.
30
Adanya kesamaan antara prinsip mnemonik dengan cara kerja otak
merupaka dasar strategi untuk meningkatkan kemampuan ingatan. Hal ini
telah dibuktikan dalam penelitian eksperimen di Universitas Carnegie
Mellon (seperti dikutip Jensen dan Markowitz, 2002) yaitu bahwa
seseorang dapat meningkatkan kemampuan mengingat angka acak
melalui pelatihan. Pada awal eksperimen, seorang mahasiswa dengan
kecerdasan rata-rata dapat mengingat angka hingga enam digit dalam
satu kali kesempatan. Setelah berlatih selama dua rninggu, mahasiswa
tersebut dapat meningkatkan kemampuannya menf1in!~at dan pada saat
eksperimen berakhir 18 bulan kemudian, ia mengingat daftar angka
hingga 84 digit. Menurut catatan peneliti, peningkatan ingatan mahasiswa
tersebut bukan hanya sekedar hasil pelatihan, kunci suksesnya adalah
kemampuannya mengingat angka dalam sebuah pola yang bermakna
melalui asosiasi, yakni ia mengasosiasikan angka (setelah
mengelompokkannya) dengan waktu lomba lari karena ia seorang pelari
cross country.
31
2.4. HIPOTESA PENELITIAN
Dalam penelitian dengan judul PENGARUH PELATIHAN MNEMONIK
TERHADAP KEMAMPUAN INGATAN SISWA SMK ISLAIVI PB. SUDIRMAN 2
JAKARTA, hipotesa yang diambil adalah:
Ha : Ada pengaruh antara pelatihan mnemonik terhadap kemampuan
ingatan siswa SMK Islam PB. Sudirman 2 Jakarta.
HO :Tidak ada pengaruh antara pelatihan mnemonik terhadap
kemampuan ingatan siswa SMK Islam PB. Sudirman 2 Ja1karta.
BAB3
METODOLOGI PENELITIJ\N
3.1. Jenis Penelitian
3.1.1. Pendekatan penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Suharsimi Arikunto (2002) dalam bukunya, prosedur penelitian
suatu pendekatan praktek mengemukakan penelitian kuantitatif sebagai
penelitian yang menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.
Alasan penulis menggunakan pendekatan kuantitatif ini adalah karena
pendekatan ini memiliki kejelasan dari perencanaan, pelaksanaan hingga
perhitungan hasil akhirnya.
3.1.2. Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Arikunto
(2002) mengungkapkan bahwa eksperimen adalah suatu cara untuk mencari
hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua fa~:tor yang sengaja
ditimbulkan oleh peneliti.
Christensen (seperti dikutip Liche Seniati, dkk, 2005) mengungkapkan dua
kelebihan utama dari penelitian eksperimental, yaitu (1) kemampuan untuk
membuktikan hubungan sebab akibat, artinya kesimpulan mengenai
hubungan sebab akibat yang diperoleh bahwa !V menyebabkan DV lebih
kuat dibandingkan dengan hasil penelitian non eksperimental, hal ini
dikarenakan adanya kontrol terhadap variabel sekunder pada penelitian
eksperimental dan (2) kemampuan untuk memanipulasi secara tepat satu
atau lebih variabel yang diinginkan peneliti.
Walaupun demikian, penelitian eksperimental juga memiliki beberapa
kelemahan. Christensen (seperti dikutip Liche Seniati, dkk, 2005)
mengungkapkan kelemahan dari penelitian eksperimental yaitu sulit untuk
digeneralisasi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan oleh kondisi
penelitian eksperimental yang sangat terkontrol atau tidak alamiah.
3.1.3. Tipe penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam eksperimen ini adalah penelitian
eksperimental kuasi, hal ini dikarenakan sulit untuk melakukan randomisasi.
33
34
3.1.4. Rancangan penelitian
Rancangan penelitian eksperimen ini menggunakan desain Nonrandomized
Pre test-Post test Control Group. Pada desain ini, dilakukan pengukuran
sebelum (pre test) dan sesudah (post test) pada kedua kelompok.
Skema 3.1.
Desain Nonrandomized Pre test-Post test Control Group
:: x :j (KK)
(KE)
3.2. Pengambilan sampel
3.2.1. Populasi dan sampel
Pada penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah siswa SMK Islam
PB. Sudirman 2 Jakarta Jurusan Akuntansi kelas 1 yang berjumlah 70 orang.
Sampel pada penelitian ini berjumlah 32 orang, kemudian dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Masing -
masing kelompok berjumlah 16 orang.
Dalam menentukan jumlah sample ini penulis berdasarkan pada asumsi
bahwa besar anggota sample dalam eksperimen tidak ditentukan oleh
besarnya populasi sebagaimana pada penelitian survey, tetapi ditentukan
oleh kekuatan pengaruh perlakuan. (Latipun, 2004).
3.2.2. Kriteria subyek penelitian
Beberapa ciri-ciri subyek dalam eksperimen ini adalah :
1. Siswa SMK Islam PB. Sudirman 2 Jakarta Jurusan Akuntansi kelas 1
2. Belum pernah menggunakan teknik mnemonik (sistern kata penanda)
dalam menghapal
3. Daya atensi atau perhatian baik
4. Tidak mengalami gangguan psikologis seperti stress, l<ecemasan yang
mendalam ataupun depresi.
3.2.3. Teknik pengambilan sampel
Cara pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan sampel random atau sampel acak. Dalam teknik ini setiap
subyek memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel. Cara
pengambilannya adalah dengan undian (untung-untungan).
35
3.3. Definisi variabel dan operasional variabel
3.3.1. Dependen Variabel (DV)
• Definisi variable : ingatan merupakan proses yang melibatkan 3 hal
yaitu pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali
• Operasional variabel : ingatan yang dimaksud adalah kemampuan
36
ingatan jangka pendek siswa untuk dapat mengulang kembali (recall) deretan
angka yang telah disebutkan.
• Cara mengukur Dependen variabel (DV) yaitu dengan memberikan
tes ingatan pada kelompok eksperimen dan kelompok control. Caranya
sebagai berikut : kepada subyek disebutkan sederetan angka kemudian
kepada mereka diperintahkan untuk mengulang deretan angka tersebut.
Setiap deret yang benar pada deret maju dan deret mundur adalah yang
dihitung
3.3.2. lndependen Variabel (IV)
• Definisi variable : mnemonik merupakan serangkaian strategi dan
teknik yang dirancang untuk membantu ingatan.
37
• operasional variable : mnemonik yang digunakan clalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan sistem kata penanda. Sistem kata penanda ini
menggunakan objek konkret sebagai asosiasi.
• Cara memanipulasi IV yaitu dengan cara membuat kondisi yang
berbeda pada setiap kelompok, dalam hal ini kelompok eksperimen diberikan
pelatihan mnemonik yang menggunakan sistem kata penanda, sedangkan
kelompok kontrol tidak diberikan pelatihan mnemonik.
3.3.3. Ekstranous Variabel (EV)
Variabel-variabel diluar independen variabel yang diperkirakan akan
mempengaruhi dependen variabel diantaranya; pertama, perbedaan
individual seperti IQ, minat, motivasi. Kedua, atensi atau perhatian subyek.
Ketiga, stress, kecemasan yang mendalam, depresi.
• Kontrol
Teknik kontrol yang dapat dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan cara:
1. Eliminasi, yaitu menghilangkan atau meniadakan ekstranous variabel.
Eliminasi ini dilakukan terhadap segala sesuatu yang dapat mempengaruhi
atensi atau perhatian subyek.
3.4. Prosedur Penelitian
• Tahap persiapan
Sebelum penelitian dilakukan, penulis melakukan pilot study atau uji coba
dalam skala kecil, hal ini bertujuan agar semua yang telah direncanakan
dapat berjalan dengan baik dan juga dapat mengantisipasi kesalahan atau
gangguan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan nantinya.
38
Dalam tahap persiapan ini, penulis juga mempersiapkan ruangan yang akan
menjadi tempat pelaksanaan eksperimen, alat tes yang akan digunakan
untuk mengukur ingatan dan manual pelatihan mnemonik serta data-data
penunjang lainnya.
39
Pilot study atau uji coba dalam skala kecil ini dilakukan kepada siswa kelas 1
SMK Islam PB. Sudirman 2. Cara yang dilakukan yaitu dengan
mengkondisikan subyek seperti pada saat pelaksanaan eksperimen.
• Tahap pelaksanaan
Pada penelitian ini terdapat 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Kedua kelompok melakukan pretest dan posttest secara
bersamaan, perbedaan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah
pada kelompok eksperimen diberikan treatmen sedangkan pada kelompok
kontrol tidak diberikan treatmen. Pelaksanaan eksperimen pada kedua
kelompok dilakukan secara individual dengan perkiraan waktu selama dua
hari, perinciannya sebagai berikut :
Hari ke-1 : Pretest
Kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
melakukan pretest secara bersamaan. Pada pretest ini alat tes yang
digunakan adalah alat tes WBIS subtes digit span. Setiap subjek diberikan
instruksi terlebih dahulu kemudian kepada subyek disebutkan sederetan
angka lalu kepada mereka diperintahkan untuk mengulang deretan angka
yang telah disebutkan, demikian seterusnya. Pada digit span ini ada deret
maju dan deret rnundur. Deret maju yaitu subyek diperintahkan untuk
mengulang angka dari depan atau awal, sedangkan deret mundur yaitu
40
subyek diperintahkan untuk rnengulang angka dari belakang atau akhir. Yang
rnenjadi skor adalah penjurnlahan deret rnaju dan deret rnundur yang
disebutkan dengan benar oleh subyek. Manfaat dari pre tE~st ini yaitu dapat
rnengetahui initial position rnasing-rnasing subyek dan sebagai pernbanding
bagi posttest sehingga lebih rneyakinkan.
Hari ke-2 : Treatmen dan Posttest
Treatmen
Kedua kelompok rnendapatkan treatrnen yang berbeda. Kelornpok
eksperirnen adalah kelornpok yang rnendapatkan pelatihan rnnernonik
sedangkan kelornpok kontrol adalah kelornpok pembanding yang tidak
rnendapatkan pelatihan rnnernonik.
Posttest
Sarna seperti pada pretest, pada tahap ini kedua kelornpok rnelakukan
posttest secara bersarnaan. Pada posttest ini, alat tes yang digunakan juga
alat tes WBIS subtes digit span. Setiap subjek diberikan instruksi terlebih
dahulu, kernudian kepada subyek disebutkan sederetan a.ngka lalu kepada
rnereka diperintahkan untuk rnengulang deretan angka yang telah
disebutkan, dernikian seterusnya. Pada digit span ini ada deret rnaju dan
deret rnundur. Deret rnaju yaitu subyek diperintahkan untuk rnengulang
angka dari depan atau awal, sedangkan deret rnundur yaitu subyek
diperintahkan untuk rnengulang angka dari belakang atau akhir. Yang
rnenjadi skor adalah penjurnlahan deret rnaju dan deret mundur yang
disebutkan dengan benar oleh subyek.
Jika digarnbarkan dalarn tabel, prosedur penelitian ekspe1·irnen adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.1. Prosedur penelitian eksperimen
Hari ke-1
Ne Waktu Kegiatan Kelompok
1 9.30-11.45 WIB Pretest Eksperimen
Pretest Kontrol
Hari ke-2
Ne Waktu Kegiatan Kelompok
1 8.00 - 9.00 WIB Treatmen Eksperimen
No treatmen Kontrol
9.00 - 9.30 WIB Waktu istirahat
2 9.30 - 11.45 WIB Posttest Eksperimen
Posttest Kontrol
41
42
3.5. Pengumpulan data
3.5.1. Metode dan instrumen
Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam p1:?nelitian ini berupa
tes. Tes dilakukan untuk mengukur kemampuan ingatan subyek.
lnstrumen yang digunakan adalah sebagai berikut :
• Data - data siswa kelas 1 Akuntansi
• Alat tes WBIS subtes digit span
• Lembar jawaban berupa chek list
• Manual pelatihan mnemonik
• Alat tulis
3.6. Teknik analisa data
Untuk menganalisis pengaruh pelatihan mnemonik terhaclap kemampuan
ingatan siswa, dilakukan analisa statistik dengan menggunakan independent
sample t-test. Dan skor yang dijadikan perhitungan adalah gain score, yaitu
selisih antara skor post test dan pre test.
BAB4
PRESENTASI DAN ANALISA DATA
4.1 Gambaran umum subjek penelitian
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 orang yang dibagi kedalam dua
kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Masing-masing
kelompok berjumlah 16 orang.
4.1.1. ldentitas subjek penelitian
ldentitas subjek penelitian dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.1.
berikut ini :
Tabel 4.1. ldentitas subjek penelitian
Kelompok Eksperimen
No Subiek Jenis Kelamin Jurusan Kelas 1 Perempuan Akuntansi 1 2 Perempuan Akuntansi 1 3 Perempuan Akuntansi 1 4 Perempuan Akuntansi 1 5 Perempuan Akuntansi 1 6 Perempuan Akuntansi 1 7 Perempuan Akuntansi 1 8 Perempuan Akuntansi 1 9 Perempuan Akuntansi 1 10 Perempuan Akuntansi 1 11 Perempuan Akuntansi 1 12 Perempuan Akuntansi 1 13 Perempuan Akuntansi 1 14 Perempuan Akuntansi 1 15 Perempuan Akuntansi 1 16 Peremouan Akuntansi 1
44
Kelompok kontrol
No Subiek Jenis Kelamin Jurusan Kelas = 1 Perempuan Akuntansi 1 2 Perempuan Akuntansi 1 3 Perempuan Akuntansi 1 4 Perempuan Akuntansi 1 I
5 Perempuan Akuntansi 1 6 Perempuan Akuntansi 1 7 Perempuan Akuntansi 1 8 Perempuan Akuntansi 1 9 Perempuan Akuntansi 1 10 Perempuan Akuntansi 1 11 Perempuan Akuntansi 1 12 Perempuan Akuntansi 1 13 Perempuan Akuntansi 1 14 Perempuan Akuntansi 1 15 Perempuan Akuntansi 1 16 Perempuan Akuntansi 1
4.2 Hasil utama penelitian
Sebelum dilakukan uji t, penulis melakukan uji persyaratan yaitu uji
normalitas dan uji homogenitas.
1. Uji normalitas
dimaksudkan untuk melihat apakah distribusi dari populasi normal atau tidak.
Hal ini biasanya terkait dengan jumlah subyek yang terlibat. Di beberapa
buku statistik menyatakan bahwa distribusi populasi dianggap normal apabila
setiap kelompok penelitian memiliki subjek lebih dari 30 orang. Dalam
penelitian ini diperoleh hasil angka signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,013 <
0,05) ini berarti distribusi dari populasi tidak normal.
45
2. Uji Homogenitas
Dimaksudkan untuk melihat apakah varians dalam setiap kelompok homogen
(sama) atau tidak. Artinya, apakah distribusi tersebar sama untuk setiap
kelompok. Dalam penelitian ini diperoleh hasil angka signifikansi lebih besar
dari 0,05 (0, 102 > 0,05) ini berarti varians dalam setiap kelompok adalah
homogen.
Selanjutnya, dilakukan analisa statistik sebagai berikut :
Tabel 4.2. Skor hasil pretest dan posttest
Kelomook Eksoerimen Kelomook Kontrol Subyek Pretest Postles! D Subyek Pretest Posttest D
1 8 9 1 1 11 11 0 2 10 11 1 2 11 11 0 3 10 13 3 3 9 11 2 4 12 14 2 4 9 10 1 5 8 11 3 5 9 11 2 6 13 15 2 6 11 10 -1 7 12 14 2 7 8 8 0 8 9 10 1 8 10 11 1 9 9 10 1 9 10 10 0 10 12 14 2 10 12 13 1 11 9 13 4 11 7 9 2 12 9 11 2 12 13 11 -2 13 12 13 1 13 10 11 1 14 12 15 3 14 11 10 -1 15 9 11 2 15 12 14 2 16 8 9 1 16 13 12 -1
Jumlah 31 Jumlah 7 Mean 1.9375 Mean 0.4375
t-test = (3,827)
46
Berdasarkan perhitungan, diperoleh nilai t hitung sebesar 3,827. hasil ini
dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf signifikansi 5% menggunakan
two tail test, diperoleh nilai t tabel sebesar 2,042. Karena nilai t hitung lebih
besar dari nilai t tabel (3,827 > 2,042), dengan demikian Ho yang
menyatakan bahwa "Tidak ada pengaruh antara pelatiha111 mnemonil<
terhadap kemampuan ingatan siswa SMK Islam PB. Sudirman 2 Jakarta",
ditolak. Dan Ha yang menyatakan "Ada pengaruh antara pelatihan mnemonik
terhadap kemampuan ingatan siswa SMK Islam PB. Sudi1"man 2 Jakarta",
diterima.
BAB5
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang
diperoleh adalah ada pengaruh antara pelatihan mnemonik terhadap
kemampuan ingatan siswa SMK Islam PB. Sudirman 2 Jakarta.
5.2 Diskusi
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa ada pengaruh
antara pelatihan mnemonik terhadap kemampuan ingatan, yaitu berupa
peningkatan deretan angka yang diingat sebelumnya.
Hasil dari penelitian ini mendukung penelitian yang dilakul~an sebelumnya
(seperti dikutip Jensen dan Markowitz, 2002) yaitu sebuah pelatihan yang
dilakukan di Universitas Carnegie-Mellon menyimpulkan bahwa seseorang
dapat meningkatkan kemampuan mengingat angka acak melalui pelatihan.
Pada awal eksperimen, seorang mahasiswa dengan kecerdasan rata-rata
dapat mengingat angka hingga enam digit dalam satu kali kesempatan.
Setelah berlatih selama dua minggu, mahasiswa tersebut dapat
meningkatkan kemampuannya mengingat dan pada saat eksperimen
berakhir 18 bulan kemudian, ia mengingat daftar angka hingga 84 digit.
Selanjutnya, Penelitian - penelitian diberbagi Universitas didunia secara
umum (seperti dikutip Jensen and Markowitz, 2002)menyimpulkan bahwa
orang yang diminta untuk mengingat daftar dengan 30 itern tanpa
menerapkan teknik ingatan, biasanya hanya mampu mengingat 10 item.
Namun, jumlah yang diingat akan meningkat hingga 20 itEim (peningkatan
100 persen) saat subyek diajari beberapa strategi mnemonik dasar, dan
mereka yang menggunakan beberapa strategi rnnemonik sekaligus, dapat
mengingat seluruh item hingga 150 pesen.
48
Hal ini membuktikan peranan dari mnemonik yang telah digunakan
sebelumnya oleh orang-orang pada masa yunani dan romawi yang
menggunakan strategi tersebut untuk membantu mereka mengingat sejumlah
besar informasi.
Hal yang sama diungkapkan oleh Francis S. Belezza, pengarang buku
Improve your memory skills yaitu rahasia untuk mengembangkan ingatan
yang baik adalah belajar bagaimana caranya memindahkan informasi
berguna dari STM (Short Term Memory) ke L TM (Long Term Memo1y), dan
bagaimana caranya memungut kembali informasi ini kapa1n saja diperlukan.
Mnernonik bisa rnenjadi kunci guna rnernasukkan data kedalarn L TM dan
rnengeluarkan kernbali inforrnasi tersebut.
49
Hasil penelitian ini rnendukung teori yang rnenyatakan bahwa "lngatan
jangka pendek dapat rnenyirnpan suatu inforrnasi sarnpai dua puluh detik
atau bisa lebih jika inforrnasi tersebut diberi tanda-tanda khusus atau diulang
ulang". Hal yang sarna diungkapkan oleh Davidoff (1991), "untuk dapat
rnasuk kedalarn ingatan jangka panjang, rnaka diperlukan proses yang lebih
rnendalarn. Didalarn proses rnendalarn ini, rnaka dibutuhk:an adanya strategi
latihan yang cukup terelaborasi (yaitu rnernusatkan perhatian lebih baik,
rnernikirkan rnengenai rnakna I arti dan rnenghubungkannya dengan data lain
yang rnungkin sebelurnnya telah pernah disirnpan didalam L TM)''.
5.3 Saran
Penelitian ini masih memiliki kekurangan dan dalam lingkup yang terbatas,
karena itu penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. untuk penelitian selanjutnya ;
• Lakukan kontrol secara ketat pada perbedaan secara individual seperti
inteligensi, motivasi, minat dan pada saat pelaksanaan eksperimen.
• Tingkatkan jumlah deret angka atau gunakan instrumen yang lain.
• Gunakan sampel lebih banyak.
2. Untuk siswa atau mahasiswa, tingkatkan kemampuan ingatan anda
dengan cara melatihya, karena ingatan itu seperti otot, semakin sering
anda melatihnya maka akan semakin kuat.
50
DAFTAR PUSTAKA
• Buku Anto Dajan. (1986). Pengantar Metode Statistik. Jakarta : LP3ES.
Atkinson, L, Rita., Atkinson, C, Richard., Hilgard, R, Ernest. Introduction To Psychology. Pengantar Psikologi, Agus Dharma dan Michael Adryanto (ed). 1991. Jakarta : Erlangga.
Atkinson, L, Rita., Atkinson, C, Richard., Smith, E, Edward., Bern, J, Dayrl. Introduction To Psychology, Pengantar Psikologi Edisi kesebelas Ji/id 1, Lyndon Saputra (ed). 1991. Jakarta : lnteraksara.
Davidoff, L, Linda. Introduction To Psychology, Psiko/ogi Suatu Pengantar Edisi kedua Ji/id 1, Mari Juniati (terj). 1991. Jakarta : Erlangga.
Furqon. (2002). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Jensen, Eric., dan Markowitz, Karen. The Great Memory Book, Otak Sejuta Gigabyte : Buku Pintar Membangun lngatan Super, Esti A. Budihabsari dan Lala Herawati Dharma (terj). 2002. Bandung : Kaifa.
Latipun. (2004). Psikologi Eksperimen Edisi Kedua. Malang: UMM Press.
Liche Seniati, Aries Yulianto, Bernadette N. Setiadi. (200fi). Psikologi Eksperimen. Jakarta : Gramedia.
Singgih Santoso. (2006). Menggunakan SPSS untuk Statistik Parametrik. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Supratiknya. (2000). Statistik Psikologi. Jakarta : Grasindo.
Sutrisno Hadi. (2002). Statistik Ji/id 3. Yogyakarta: ANDI.
Svantesson, Ingemar. Learning Maps and Memory Skills, Teknik- Teknik Anda/ Untuk Memaksimalkan Kinetja Otak Anda, Bambang Prajoko (terj). 2004. Jakarta : Gramedia.
Wahana Komputer. (2003). Pengolahan Data Statistik Dengan SPSS 11.5. Jakarta : Salemba lnfotek.
• Skripsi
Haula Noor. (2004). Pengaruh Kebisingan Terhadap lngatan. Jakarta: UIN.
Hilman Budiawan. (2006). Perbedaan kemampuan bersosia/isasi antara siswa kelas akselerasi dengan siswa kelas regular di SMA Lab. School Rawamangun Jakarta. Jakarta : UIN.
• Internet
Alatan Untuk Meningkatkan lngatan http: //www.webkl.net Diambil tanggal 20 Februari 2007
Atasi Lupa dengan LUPA http: //www.indomedia.com/intisari/1998/agustus/lupa.htm Diambil tanggal 20 Februari 2007
Belajar Pintar http : l/myschoolnet.ppk.kpm.my/laman.map/belfil§ir/belajar 01.htm Diambil tanggal 20 Februari 2007
Cara Praktis Tingkatkan Memory http : //www.gatra.com Diambil tanggal 20 Februari 2007
Cara Mempertajam Memory http : //www.angelfire.com Diambil tanggal 20 Februari 2007
Enam Kunci Untuk Belajar Lebih Cepat http : //www.mail archive.com/[email protected] Diambil tanggal 20 Februari 2007
lkhtiar Melupakan Lupa http : //www.ditplb.or.id Diambil tanggal 20 Februari 2007
Keramaian tingkatkan ingatan http : //ganeshatv.itb.ac.id Diambil tanggal 20 Februari 2007
Mengingat sebanyak itu mana mungkin http : //www.republika.co.id Diambil tanggal 20 Februari 2007
Menyaring lnformasi Dapat Meningkatkan lngatan http : //kompas.com/teknologi/news Diambil tanggal 20 Februari 2007
Memory Techniques - Introduction http : //www.mindtools.com Diambil tanggal 20 Februari 2007
Quantum Memory http : //adedepokz.blogspot. com Diambil tanggal :20 Februari 2007.
Strategi Mempelajari Perbendaharaan Kata dengan Mnemonik http : //www.pts.com.my Diambil tanggal 20 Februari 2007
Teknik Mengukuhkan Daya lngat http : //cdarulesan.tripod.com Diambil tanggal 20 Februari 2007
Lampiran 1
DIGIT SPAN
PE DOMAN
Deret maju dan mundur diberikan sebagai tes sendiri - sendiri, namun yang
direproduksikan dengan benar pada masing-masing deret, dijumlahkan sebagai
jumlah nilai yang benar. Kalau testee benar dalam mengulan~1inya, berilah tanda
pada lembaran tes dan lanjutkan dengan seri berikutnya. Kalau testee tidak
berhasil, berikanlah susunan kedua dengan seri yang sama panjangnya. Jangan
dilanjutkan lagi kalau testee gaga! dalam satu seri pada kedua percobaan.
Bacalah angka-angka deret dengan kecepatan 1 angka per d13tik.
INSTRUKSI
DERET MAJU
"Akan saya sebutkan beberapa angka. Dengarkanlah baik-baik, dan kalau saya
selesai ucapkan, segeralah anda ulangi angka-angka tersebut dari awal".
1. a. 5-8-2
b. 6-8-4
2. a. 6 - 4 - 3 - 9
b. 7-2-8-6
3. a. 4 - 2 - 7 - 3 - 1
b. 7 - 5 - 8 - 3 - 6
4. a. 6 - 1 - 9 - 4 - 7 - 3
b. 3 - 9 - 2 - 4 - 8 - 7
5. a. 5- 9-1 - 7 -4- 2 - 8
b. 4 - 1 - 7 - 9 - 3 - 8 - 6
6. a. 5-8-1-9-2-6-4-7
b. 3-8-2-9-5-1-7-4
7. a. 2-7-5-8-6-2-5-8-4
b. 7-1-3-9-4-2-5-6-8
DERET MUNDUR
Lampiran 1
"sekarang akan saya sebut beberapa angka seperti tadi. Tapi kali ini, jika saya
selesai mengucapkannya, hendaknya anda ulangi secara mundur atau dari
belakang. Contoh, kalau saya sebutkan 7 - 1 - 9, maka anda sebutkan 9 - 1 - 7
1. a. 2-4
b. 5-8
2. a. 6-2-9
b. 4-1 - 5
3. a. 3 - 2 - 7 - 9
b. 4-9-6-8
4. a. 1 - 5 - 2 - 8 - 6
b. 6 - 1 - 8 - 4 - 3
5. a. 5 - 3 - 9 - 4 - 1 - 8
b. 7 - 2 - 4 - 8 - 5 - 6
6. a. 8 - 1 - 2 - 9 - 3 - 6 - 5
b. 4 - 7 - 3 - 9 - 1 - 2 - 8
7. a.9-4-2-7-6-2-8-5
b. 7-2-8-1-9-6-5-3
Lampiran 2
MANUAL PELATIHAN MNEMONIK
Contoh : 1945192819652000
ATENSI & KONSENTRASI (Perhatikan angka-angka tersebut dengan seksama)
KELOMPOKAN & BERIKAN MAKNA (Pecah angka-angka tersebut menjadi kelompok-kelompok yang mempunyai a1ti bagi anda)
Catatan : Tidak ada pengelompokan yang benar atau salah, yang terpenting adalah unit pengelompokan tersebut mempunyai makna bagi anda.
HUBUNGKAN DENGAN CITRA VISUAL ATAU ASOSIASI (lni dilakukan dengan menghubungkan kelompok-kelompok pecahan data dengan citra visual atau asosiasi misalnya empat digit angka terdepan 1945 diasosiasikan dengan tahun kemerdekaan Indonesia; kemudian angka selanjutnya 1928 diasosiasikan dengan tahun sumpah pemuda, dan seterusnya)
Catalan : Kata penanda tersebut dapat berupa kata-kata yang anda ciptakan sendiri atau sudah dikenal secara umum, contoh : angka 2 diasosiasikan dengan dua mata saya, sementara orang lain memilih kata penanda yang mempunyai makna personal bagi mereka.
JIKA DIPERLUKAN DAPAT DIGUNAKAN TEKNIK MENGHUBUNGKAN (menghubungkan adalah proses mengaitkan atau mengasosiasikan satu kata dengan kata lain melalui sebuah aksi atau gambaran)
contoh : 4 3 8 0 3 6 7 dapat di asosiasikan dan dihubungkan dengan : (4)roda mobil mogok ditarik oleh bemo beroda(3) sampai disebuah sirkuit balap(8) yang kosong(O). Bemo roda(3) itu membawa telur setengah lusin(6) untuk makan selama seminggu(7).
Contoh : 4 1 4 1 2 1 3 Dapat di asosiasikan dan di hubungkan dengan : (4)roda besar berjalan dibawah bulan purnama(14) dan membawa selusin(12) kucing hitam pembawa sial(13)
Catalan : Kunci dalam membuat hubungan adalah menggunakan imajinasi. Hubungan yang dibentuk tidak perlu logis atau realistis. Yang penting, hubungan itu dapat memicu ingatan anda.
Tests of Normality
KELOMPOK Kolmonorov-Smirnovla\ I Statistic I
SELISIH KE .2231 KK .172'
* This is a lawer bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction
df Sia. f Statistic
16 .0321 .848 16 .200(*) ' .912
Lampiran 3
Shaniro-Wilk
df I Sia.
161 .013 16 .123
'
Lampiran 4
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sia.
SELISIH Based on Mean 2.843 1 30 .102 Based on Median 2.967 1 30 .095
I I Based on Median and I I I I I
with adjuste_d df [ 2.967 1 [ 29.942 .0951
Based on trimmed mean 2.664 1 30 .113
Lampiran 5
T-Test
Gioup Statistics
I KELOMPOK Std. Std. Error
N Mean Deviation Mean SELISIH KE 16 1.9375 .92871 I .23218
KK I 16 .43751 1.26326 I _315s2 I
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances I-test for Eaualit; of Means 95% Confidence
Sig. (2- Mean Std. Error Interval of the F Sia. t df tailed) Difference Difference Difference
Lower Uooer SELISIH Equal variances
2.843 .102 3.827 30 .001 1.5000 .39198 .69948 2.30052 assumed Equal variances
3.827 27.549 .001 1.5000 .39198 .69648 2.30352 not assumed
YAYASAN MASJID PANGLIMA BESAFI SOEDIRIVIAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ISLAM PB, SOEDIRMAN 2 ( SMK ISLAM PB. SOEDIRMAN 2) JAKARTA
Kelompok: Bisnis dan Manajemen TERAKREDITASI "A" TAHUNI 2004
Program Keahian : Akuntansi- Perbankan Syari'ah-Adm. Perkantoran -Adm. Bisnis JI. Raya Bogor Km.24 Cijantung Jakarta Timur Telp.8400387 ext.131 Website : www.smk2 pbs.com Email : soedi'rman @ smk2 pbs.com
SURAT- KETERANGA..N N o m o r : B.449/Sl\fK.2/YlVIPBS/II/200'7
Y 1m;;; bcrtanda tangm1 dibawah ini Kt•paht Sekoh1h Jvienengah Kejunmn Islam PH.Snedir1mm 2 , .ialan Haya Bogor Km.24 Cijant1mg , Pasa1· Hello , Jakal'ta Timur n1t-1h:rangl{nn bilh\-va. :
:Al\'NISA SOLEHATI
Tcmpat I Tgl Lahir : Jakarta, 7 l\1arct 1983
Alam at : KP.4.D Cibubur JLTcmu!awak III No. 3
~::.\~Jalah bcnar n1ahasislva Fal{Ult.:-is Psikologi 1JIN SyariffJidayatuUal1 t..Iakarta
Semester : XI ( Sebelas )
Numor Pokok : 101070022906
Tnhun Almdemlk : 2006 / 2007
Program : Strata 1 ( S.1)
Dan telah mdaksanakan Riset di Sl\1K Islam PD.Socdinnan 2 , sehubungan d('ngan tngas peny('iesaian skripsi yang be1judul : " Pengaruh Pelatihan JWnemonik Tcrhadap Kcmampuan Ingatan Siswa" .
Demildan surat keterangan ini kami buat , untuk dapat dipergunakan sesuai kt~periuan .
Jakarta , .20 Februari 2007