197
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP EKOSISTEM Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Anisa Lina Anggraeni NIM. 11100161000 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

  • Upload
    ngocong

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA KONSEP EKOSISTEM

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Anisa Lina Anggraeni

NIM. 11100161000

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

LEⅣIBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI

灘場凛W[鯖ⅧLm響種椰IttI囁菫鶴∬NIM.11loo16100039,Program Studi l

l漁紫 ;脳鋪 器 a認 撫 謝 精柵 l£1靴b器 留 Ъ肌 ぶ 留sebagal karya ilmiah yang berhak untuk dittukan pada sidang munaqasah sesuai

ketentuan yang ditetapkan olch fakultas.

Jakarta, Mei 2017

Yang Mengesahkan,

NIP。 196501151987031020

Page 3: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul "Pengaruh Pembelajaran Berbasis proyek Terhadap Ilasil Belajarpada Konsep Ekosistem" disusun oieh Anisa Lina Anggraeni, NIM 1110016100039.Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam ujian Munaqasah. padaianggal l9 Juni2017 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarja'a Sl (S.pd)dalam bidang Pendidikan Biologi.

Jakarta, 19 Juni 2017

Panitia Ujian Munaqasah

‐1`an3gal

mdPenddkanBiOTi)。_.Itttγ

Pcnguji I

NIP 19710119 200801 2 010

Pcn8uji ll

EnY S ItOSvidatun,S Si,MA.

NIP 19750924 200604 2 001

フ.1.n.:ン .町

ら0-3-う の岬

urtlan

Tanda'fangan

Mengetahuimu 1'arbiyah d

Page 4: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

KEⅣIENTERIAN ACAMAUIN JAKARTAFITK

フ ′′″ヵndα ル ,5c1/2“ m′ ′5″ 2ルあ″∫●

FORM(FR)

NO Dckumcn : FITK― FR― AKD-089Tgl Terbit i IMarざ t2010

No. Revisi: : 0l

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

N am a :AnisaLinaAnggraeni

Tempat, Tgl,Lahir: Jakafta, 14 Juni 1992

NIM : 1110016100039

Jurusan / Prodi : Pendidikan IPA/Pendidikan Biologi

Judul Skripsi : Pengaruh Pembelajaran Berbasis proyek rerhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Konsep Ekosistem !

Dosen Pembimbing : 1.Dr. Ahmad Sofyan, M. pd

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri

dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh ujian Munaqasah.

Jakarta, 2 Juni 2017

NIⅣl。 1110o16100039

Page 5: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

iv

ABSTRAK

Anisa Lina Anggraeni, NIM. 1110016100039 “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek

Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Konsep Ekosistem”. Skripsi Program

Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis proyek

terhadap hasil belajar siswa dalam konsep ekosistem pada kelas 10 SMA Negeri 4

Tangerang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Sampel

yang diambil menggunakan teknik sampel acak sederhana. Sampel yang digunakan adalah

murid kelas X MIA 1 yang bertindak sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan

menggunakan pembelajaran berbasis proyek dan kelas X MIA 3 sebagai kelas kontrol yang

diberi perlakuan dengan menggunakan pendekatan saintifik. Nilai rata-rata yang diperoleh

dalam kelas eksperimen adalah 79,39 dan kelas kontrol adalah 77,89. Teknik analisis data

yang digunakan untuk menghitung melalui tes hipotesis. Hasil hipothesis adalah t-hitung

1.250 dan t-tabel 1.994 yang berarti bahwa tidak ada pengaruh berbasis proyek belajar

terhadap hasil belajar siswa belajar pada konsep ekosistem.

Kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Project Based Learning,.

Page 6: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

v

ABSTRACT

Anisa Lina Anggraeni, NIM. 1110016100039 The Influence of Project Based Learning on

Student’s Learning Outcome in Learning Biology of Ecosysytem Concept (Experimental in

SMA Negeri 4 Tangerang). B.A Thesis of Biology Education Study Program Department

of Educational Sciences of Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta 2017.

This research aimed on knowing about the the influence of project based learning

towards students learning outcome of learning biology of ecosystem concept at the tenth

grade of SMA Negeri 4 Tangerang. The method used in this study was quasi experimental

method. Samples were taken using simple random sampling technique. The samples were the

students of class X MIA 1 as the experimental class student which were treated by using

project based learning and the student of class X MIA 3 as the control class student treated

by using scientific approach. The average value earned for students learning outcome in

experimental class was 79,39 and control class was 77,89. The technique of data analysis

used to calculate through hypothesis test. The result of hipothesis test are thitung 1,250 and

ttable 1.994 which means that there was no influence of project based learning towards

students learning outcome of learning biology of ecosystem concept.

Keyword: Student;s Learning Outcome, Project Based Learning Model.

Page 7: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ......................................................i

LEMBAR PENGESAHAN MUNAQASAH .....................................................ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI....................................................iii

ABSTRAK ..........................................................................................................iv

ABSTRACT ..........................................................................................................v

KATA PENGANTAR ........................................................................................vi

DAFTAR ISI .......................................................................................................viii

DAFTAR TABEL ...............................................................................................x

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 7

C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 7

D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 8

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 8

BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretik ..................................................................................... 9

1. Pembelajaran Project Based Learning(PjBL) .................................... 9

a. Karakteristik Project Based Learning(PjBL) ............................ 12

b. Prinsip-Prinsip Project Based Learning(PjBL) ......................... 13

c. Langkah-langkah Mendesain Suatu Proyek ................................ 15

d. Pedoman Pembimbingan ............................................................. 16

e. Pelaksanaan Project Based Learning (PjBL). ............................. 18

f. Kelebihan Model PjBL ............................................................... 20

g. Keuntungan PjBL. ....................................................................... 21

Page 8: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

ix

2. Konsep Belajar ................................................................................... 22

a. Pengertian Belajar ....................................................................... 22

b. Bentuk-Bentuk Belajar ................................................................ 24

c. Hasil Belajar ................................................................................ 25

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...................... 30

B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 32

C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 33

D. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu ............................................................................. 35

B. Metode dan Desain ............................................................................. 35

C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 36

D. Variabel Penelitian ............................................................................. 36

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 37

F. Instrumen Penelitian ........................................................................... 37

G. Kalibrasi Instrumen ............................................................................ 38

H. Teknik Analisis Data .......................................................................... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data .................................................................................... 46

B. Pengujian Hipotesis ............................................................................ 49

1. Uji Normalitas .............................................................................. 49

2. Uji Homogenitas .......................................................................... 50

3. Uji N-Gain .................................................................................... 51

4. Uji Hipotesis ................................................................................. 52

C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 53

D. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 59

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................... 60

Page 9: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

x

B. Saran .................................................................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 62

LAMPIRAN .......................................................................................................... 65

Page 10: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Desain Penelitian .................................................................................. 35

Tabel 3.2 Kisi Instrumen Penelitian ...................................................................... 37

Tabel 3.3 Koefisien Validitas ................................................................................ 39

Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran................................................................ 41

Tabel 3.5 Klasifikasi Daya beda ........................................................................... 42

Tabel 4.1 Perbandingan Data Hasil Pretest dan Posttest ...................................... 46

Tabel 4.2 Perbandingan Nilai Keaktifan Siswa .................................................... 47

Tabel 4.3 Perbandingan Nilai LKS Kelas Kontrol dan Eksperimen ..................... 48

Tabel 4.4 Penilaian Hasil Proyek Siswa Kelas Eksperimen ................................. 48

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 49

Tabel 4.6 Hasil uji Homogenitas Pretest .............................................................. 50

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Posttest ............................................................ 51

Tabel 4.8 Hasil Uji N-Gain ................................................................................... 52

Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis ................................................................................ 52

Page 11: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Tipe Kognitif (Taksonomi Bloom Edisi Revisi) ............................... 27

Page 12: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Judul Lampiran Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen (1) ......... 65

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Ekperimen (2) ........... 73

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen (3) .......... 81

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol(1) ................89

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol(2) ..................96

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol(3) ................102

Lampiran 7 LKS Eksperimen .........................................................................108

Lampiran 8 LKS Kontrol ................................................................................115

Lampiran 9 Penghitungan Mean Postes Kelas Eksperimen ...........................125

Lampiran 10 Penghitungan Mean Postes Kelas Kontrol ..................................130

Lampiran 11 Penghitungan Mean Pretes Kelas Eksperimen ............................135

Lampiran 12 Penghitungan Mean Pretes Kelas Kontrol ...................................136

Lampiran 13 Hasil Uji Homogenitas Pretes .................................................... 144

Lampiran 14 Hasil Uji Homogenitas Postes .....................................................146

Lampiran 15 Hasil Uji Normalitas Pretes .........................................................148

Lampiran 16 Hasil Uji Normalitas Postes ........................................................152

Lampiran 17 Data Nilai Kelas Kontrol dan Eksperimen .................................156

Lampiran 18 Soal Tes Kemampuan Kognitif ................................................... 158

Lampiran 19 Lembar Penilaian Kinerja Proyek ..............................................160

Lampiran 20 Rubrik Penilaian Kinerja Proyek ..................................................161

Lampiran 21 Kisi Instrumen .............................................................................162

Lampiran 22 Instrumen Sikap ...........................................................................169

Lampiran 23 Lembar Obeservasi ......................................................................172

Lampiran 24 Hasil Uji N-Gain..........................................................................175

Lampiran 23 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas .............................................177

Lampiran 25 Hasil Uji Hipotesis Pretest dan Postest ..........................................179

Lampiran 23 Foto-Foto Penelitian ....................................................................183

Page 13: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahiim

Alhamdulillah, puji syukur penulis kehadirat Allah SWT, karena dengan

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Hasil Belajar Siswa

pada Konsep Ekosistem”. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah

limpahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, para

sahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman.

Ucapan banyak terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang

telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan skripsi ini. Dengan

tulus ikhlas dan rendah hati penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof.Dr.H. Ahmad Thib Raya, MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Ibu Dr. Yanti Herlanti M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd., Dosen Pembimbing I serta Dosen

Penasehat Akademik yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan, motivasi dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan IPA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang dengan tulus ikhlas memberikan ilmu kepada penulis, semoga ilmu

yang Bapak dan Ibu berikan bermanfaat serta menjadi shadaqah yang tak

terputus. Semoga Allah Azza wa Jalla membalas semua kebaikan dengan

kebaikan.

6. Bapak Drs.Munawar, M.Pd., Kepala SMA Negeri 4 Tangerang yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian. Dan

Page 14: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

vii

seluruh dewan guru SMA Negeri 4 Tangerang , khususnya Ibu Lestari,

S.Pd, selaku guru mata pelajaran Biologi yang telah memberikan arahan dan

saran-saran yang bermanfaat.

7. Ayahanda terbaik, terhebat Sumarli dan Ibunda terkasih Kuswati, Adik

tercinta Azizah Ayuning serta Fikri romdoni yang selalu memberikan

dukungan kepada penulis baik moril maupun materil, semoga Allah selalu

memberikan umur yang panjang dan selalu melimpahkan kasih sayang

kepada mereka semua.

8. Teman-teman Pendidikan Biologi Angkatan 2010, khususnya “Biobe 2010”

yang telah memberikan kehangatan, dukungan dan semangat dalam

menjalani rangkaian proses perkuliahan selama ini.

9. Teman-teman kosan faridatul amaniyah, kak baqiyatul, nurfa dan arik yang

tidak henti emotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

Akhir kata teriring do‟a semoga Allah SWT membalas kebaikan semua

pihak dengan balasan yang sesuai. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca. Aamiin yaa Rabbal „Alamiin.

Jakarta, 14 Juni 2017

Penulis

Page 15: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kualitas sumber daya manusia yang tergantung pada kualitas pendidikan

sangat menentukan keunggulan dan kemajuan suatu bangsa. Sehingga, peran

pendidikan sangat penting dalam menciptakan manusia yang berkualitas, yaitu

manusia yang cerdas, terampil, bermoral, demokratis dan mempunyai kemampuan

yang berkompeten.

Pendidikan dilaksanakan secara terencana untuk mengarahkan guru dan

siswa pada pencapaian tujuan pendidikan. Pendidikan adalah upaya

pengembangan potensi siswa. Dengan demikian, anak harus dipandang sebagai

organisme yang sedang berkembang dan memiliki potensi. Tugas pendidikan

adalah mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa, bukan menjejalkan

materi pelajaran atau memaksa agar anak dapat menghapal fakta dan data.

Pendidikan diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran tanpa mengesampingkan proses belajar. Sehingga dalam

pendidikan, antara proses dan hasil belajar berjalan secara seimbang dan

diharapkan dapat membentuk manusia yang berkembang secara utuh. Proses

pendidikan harus berorientasi kepada siswa dalam upaya pengembangan potensi

anak didik bukan hanya memaksa siswa agar dapat menghafal fakta dan data.

Pembentukan sikap, pengembangan kecerdasan atau intelektual, serta

pengembangan keterampilan anak yang sesuai kebutuhan dapat terbentuk melalui

proses pendidikan.1

Proses pembelajaran selama ini masih kurang membuat siswa aktif dan

berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah. Padahal, salah satu prinsip

pembelajaran pada kurikulum 2013, yaitu proses pembelajaran pada satuan

pendidikan diselenggarakan secara interakif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik, untuk berpartisipasi aktif, serta

1 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2010), cet. 7, h. 2.

Page 16: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

2

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat dan perkembangan fisik dan psikologis siswa.2 Guru pun

terkadang membuat siswa kreatif menjadi tidak, mungkin saja siswa yang kreatif,

tetapi siswa tersebut tidak tahan terhadap pekerjaan rutin yang baginya

membosankan atau sikap guru yang otoriter dan kurang memberikan kebebasan

dalam mengungkapkan diri. Sesungguhnya bakat kreatif dimiliki oleh semua

orang tanpa pandang bulu, dan yang lebih penting lagi ditinjau dari segi

pendidikan ialah bahwa bakat kreatif itu dapat ditingkatkan, dank arena itu perlu

dipupuk sejak dini.3 Tugas guru sebagai pendidik yang terlibat langsung dalam

pembelajarannya adalah mencari model atau metode pembelajaran yang dirasa

cocok dalam mengembangkan bakat kreatif dalam diri setiap siswa.

Belajar yang nyata melibatkan lebih dari menghafal. Pembelajaran itu sendiri

adalah tentang bagaimana siswa dapat menghadapi dunia nyata, dapat menguasai

konsep yang diberikan, mengerti tentang prinsip dasar sebuah masalah, mengolah

fakta-fakta, mengingat informasi terkini, pembelajaran dengan pendekatan

praktik, dan lain sebagainya yang mampu meningkatkan perubahan perilaku

dalam diri siswa tersebut. Di sini siswa akan mendapatkan beberapa saran konkrit

dan arahan tentang bagaimana mengintegrasikan strategi pembelajaran aktif ke

dalam kelas dan siswa lebih faham dan mengerti mengenai pembelajaran aktif

yang akan di terapkan oleh guru.4

Pengenalan strategi pengajaran dan pembelajaran dirancang untuk

meningkatkan hasil belajar siswa. Pengenalan strategi pengajaran dan

pembelajaran direncanakan untuk memperkenalkan siswa untuk terjun langsung

dalam menguasai sebuah prinsip pembelajaran, mengerti arti sebuah

fakta,mengingat informasi terkini, mengaplikasikan metode, teknik dan

2Permendikbud No. 65 Tahun 2013, Tentang Standar Proses Pendidikan dan Menengah,

salinan permnedikbud, h.4.

3

Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah,

(Jakarta:PT.Gramedia, 1999), h. 52.

4Heather Fry, Steve Ketteridge, and Stephanie Marshall, A Handbook for Teaching and

Learning in Higher Education, (Great Britain: Kogan Page Limited, 2003), p.9.

Page 17: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

3

pendekatan pembelajaran hingga meningkatkan perubahan perilaku dalam diri

siswa.5

Pembelajaran aktif adalah suatu proses pembelajaran siswa secara aktif

terlibat dalam membangun pemahaman fakta, gagasan, dan keterampilan melalui

penyelesaian struktural yang kemudian diarahkan kedalam tugas dan kegiatan. Ini

adalah jenis kegiatan yang di dalamnya siswa dapat terlibat dalam proses

pembelajaran yang membantu siswa untuk mencerna pembelajaran yang diberikan

oleh guru secara mudah.6

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan disetiap jenjang pendidikan sekolah

adalah sains (IPA). Pengertian sains (IPA) secara etimologis berarti ilmu

pengetahuan yang diperoleh secara bernalar. Sains (IPA) berperan sebagai bahasa

karena berfungsi sebagai komunikasi. Jadi, pembelajaran sains (IPA) sangat

penting karena selain dapat membentuk pola pikir siswa, belajar sains juga dapat

membantu siswa untuk berkomunikasi atau menyampaikan dengan tepat, singkat

dan terstruktur. Pembelajaran IPA (Biologi, Fisika, Kimia) di sekolah-sekolah

masih dirasakan cenderung dominan mengarah kepada pengajaran kognitif,

sehingga yang terjadi adalah sekedar penympaian materi pelajaran (transfer of

knowledge) dan mengakibatkan pembelajaran yng kurus kering dari nilai-nilai

pendidikan keseluruhan, karena siswa tidak memperoleh proses pendidikan yang

relevan dengan kenyataan hidupnya.7 Ada kecenderungan kembali pada pemikiran

bahwa anak akan belajar leboh baik apabila lingkungan yang diciptakan bersifat

alami. Artinya, belajar akan lebih bermakna apabila anak mengalami apa yang

dipelajarinya, bukan hanya mengetahui apa yang dipelajarinya.8

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu

pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah, dengan

5 Jon Dart, Developing a Learning Environment Conducive to Active Learning and

Participation: Group Presentations and Formative Assessment at Level One. Vol.5 No.1. 2006, p

6.

6Daniel Bell and Jahna Kahrhoff, Active Learning Handbook, (St.Louis Missouri: Webster

University, 2006), h.1.

7Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis

Kompetensi, ( Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2006) h. ix.

8

Gelar Dwirahayu, Munasprianto Ramli, Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran

Matematika dan Sains Dasar, (Jakarta: PIC UIN Jakarta, 2007), cet. 1, h.121.

Page 18: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

4

ciri: objektif, metodik, sistematis, universal, dan tentatif.9 Ilmu pengetahuan alam

berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis,

sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-

fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses

penemuan. Maka dari itu, dalam proses pembelajaran IPA pendidik tidak hanya

menyajikan fakta-fakta, konsep, teori, dan sebagainya. Proses pembelajaran

biologi harus menekankan pada metode eksperimen atau pemberian pengalaman

secara langsung, untuk mendapatkan konsep yang matang. Akan tetapi, masih

banyak sekolah-sekolah yang tidak memiliki fasilitas untuk melakukan

eksperimen sehingga pembelajaran IPA masih difokuskan di kelas.

Menurut Marsetio Donosepoetro, Pada hakikatnya, IPA dibangun atas

dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Selain itu, IPA dipandang

sebagai proses, produk, dan prosedur. Sebagai proses diartikan semua kegiatan

ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun untuk

menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk diartikan sebagai hasil proses,

berupa pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah atau di luar sekolah ataupun

bahan bacaan untuk penyebaran atau dissiminasi pengetahuan. Sebagai prosedur

dimaksudkan adalah metodologi atau cara yang dipakai untuk mengetahui sesuatu

(riset pada umumnya) yang lazim disebut metode ilmiah (Scientific method).10

Mata pelajaran Biologi memungkinkan untuk menghubungkan antara teori

dengan praktek yang bersifat membangun pengetahuan peserta didik

(konstruktivistik). Salah satu pembelajaran konstruktivistik adalah pembelajaran

berbasis proyek (PjBL). Fokus dari PjBL terletak pada konsep-konsep dan

prinsip-prinsip inti dari suatu disiplin studi, melibatkan siswa dalam investigasi

pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberi

kesempatan siswa bekerja secara otonom untuk mengkonstruk pengetahuan

mereka sendiri, dan mengkulminasikannya dalam produk nyata.

Pembelajaran berbasis proyek merupakan bagian dari proses pembelajaran

yang memberikan penekanan pada pemecahan masalah sebagai usaha kolaboratif

9Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Jakarta, 2009), cet.1, h.46.

10

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu. (Jakarta: PT Bumi Aksara). 2010. h. 137.

Page 19: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

5

dalam periode pembelajaran tertentu. Pembelajaran ini dilaksanakan dengan

melibatkan siswa pada tugas-tugas kompleks dalam kelompok pembelajaran

secara kooperatif. Dengan melibatkan siswa pada tugas–tugas kompleks dalam

pembelajaran kooperatif. Dengan demikian dimungkinkan siswa untuk bekerja

secara mandiri dalam membentuk pembelajarannya dan memunculkannya dalam

produk nyata.

Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu pembelajaran yang didesain

untuk persoalan yang kompleks yang mana siswa melakukan investigasi untuk

memahaminya, menekankan pembelajaran dengan aktivitas yang lama, tugas yang

diberikan pada siswa bersifat multi disiplin, berorientasi pada produk.

Implikasinya, selama PjBL pada materi berlangsung, siswa berkesempatan untuk

membangun sendiri pengetahuan mengenai lingkungan melalui pengalaman

mereka secara langsung selama pembelajaran. Azwar menegaskan bahwa untuk

dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah

meninggalkan pesan yang kuat dan terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor

emosional, sehingga penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan

lebih lama membekas.11

Biologi mencakup banyak materi, salah satunya adalah materi ekosistem.

Ekosistem merupakan materi yang dapat langsung berhubungan dengan

kehidupan siswa. Siswa belum mampu mempelajari fakta, konsep, prinsip,

hukum, teori, dan gagasan inovatif lainnya pada tingkat ingatan, mereka belum

dapat menggunakan dan menerapkannya secara efektif dalam pemecahan masalah

sehari-hari yang kontekstual.12

Dari permasalahan itu, salah satu model

pembelajaran yang dapat digunakan adalah model Project Based Learning atau

model pembelajaran berbasis proyek.

Materi ekosistem merupakan salah satu materi yang memiliki kompetensi inti

mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajari disekolah secara mandiri, dan mampu

11Saifuddin Azwar, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta: PustakaPelajar,

1995), hal 31.

12

Yunani, “Pentingnya Inovasi Guru dalam Proses Kegiatan Belajar dan Mengajar”, Prosiding

Seminar Nasional Pendidikan UniversitasSriwijaya, Palembang, 14 Mei 2009, h.2.

Page 20: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

6

menggunakan metode sesuai dengan kaidah keilmuan. Hal ini sesuai dengan

karakteristik model Project Based Learning yang menunjukkan produk nyata

berdasarkan hasil investigasi siswa sendiri.

Materi ekosistem mempunyai kompetensi dasar menganalisis informasi/data

dari berbagai sumber tentang ekosistem yang berlangsung di dalamnya, hal ini

sesuai dengan tahapan proyek yang dilakukan siswa. Kompetensi dasar ini sesuai

dengan tahap mencari informasi untuk mendukung proyek yang akan mereka buat

yang diambil dari berbagai sumber, mulai dari buku, majalah, media elektronik,

atau pun sumber ahli. Kompetensi dasar yang terakhir dalam materi ekosistem

adalah menyajikan hasil mendesain bagan dalam berbagai bentuk media,

kompetensi dasar ini selaras dengan hasil akhir dari produk proyek yaitu sebuah

produk berbentuk media.

Model Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang

memberikan kebebasan kepada siswa untuk merencanakan aktivitas belajar,

melaksanakan proyek secara kolaboratif dan akhirnya dipresentasikan kepada

siswa lain.13

Menurut Moursund, model pembelajaran Project Based Learning dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa dikarenakan pembelajaran yang dilakukan

tidak hanya di kelas saja.14

Karakteristik pembelajaran berbasis proyek yang

didefinisikan oleh Buck Institute for Education adalah, 1) Siswa membuat

keputusan dan membuat kerangka kerja; 2) Terdapat masalah yang pemecahannya

belum ditentukan sebelumnya; 3) Siswa merancang proses untuk mencapai hasil;

4) Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang

dikumpulkan; 5) Siswa melakukan evaluasi secara kontinu; 6) Siswa secara

teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan; 7) hasil akhir berupa produk

dan dievaluasi kualitasnya; 8) kelas memiliki atmosfer yang memberi toleransi

kesalahan dan perubahan.15

13Sabar Nurohman, Pendekatan Project Based Learning Sebagai Upaya Internalisasi Scientific

Method Bagi Siswa Calon Guru Fisika, 2013, h.9, (http://staff.uny.ac.id). Diakses tanggal 28

April 2017.

14

Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual

Operasional ,(Jakarta: PT. BumiAksara, 2011), h. 147. 15

Ibid., h. 145.

Page 21: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

7

Keunggulan model pembelajaran proyek ini memiliki kedalaman pemahaman

materi yang lebih baik, penguasaan prinsip dan pengembangan keterampilan

masalah yang lebih baik. Dalam pembelajaran pun pembelajaran mengikuti minat

siswa, siswa bekerja dalam kelompok, mencari sumber langsung dari bahan-bahan

cetak atau pun dari interview, dan lain-lain.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis melakukan penelitian dengan

judul, “Pengaruh Model Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa

pada Konsep Ekosistem.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis dapat mengidentifikasikan

masalah sebagai berikut :

1. Pembelajaran IPA lebih banyak mengukur hasil belajar tanpa mengukur

penggunaan proses dan sikap ilmiahnya. Sehingga siswa kurang diberi

kesempatan untuk bekerja secara mandiri dalam membentuk pembelajarannya

dan memunculkannya dalam produk nyata.

2. Menurut kurikulum 2013, pembelajaran seharusnya dilaksanakan secara

interaktif, inspiratif dan memberikan ruang yang cukup untuk siswa. Namun,

pembelajaran di sekolah rata-rata tidak melaksanakan pembelajaran seperti

yang tertuang dalam kurikulum 2013 sehingga ruang kreatif siswa cenderung

terbatasi.

3. Perlu adanya alternatif model pembelajaran yang berbasis proyek untuk

meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu meluas maka dibuatlah batasan-

batasan permasalahan dalam penelitian ini:

1. Penggunaan model pembelajaran berbasis proyek

2. Hal yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang dilihat

dari ranah kognitif.

3. Bahan kajian terbatas pada konsep ekosistem.

Page 22: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

8

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis merumuskan

masalah dalam penelitian ini: “Apakah terdapat pengaruh pembelajaran berbasis

proyek terhadap hasil belajar siswa pada konsep ekosistem?”.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

berbasis proyek terhadap hasil belajar siswa pada konsep ekosistem.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan beberapa manfaat,

diantaranya untuk

1. Pihak Sekolah

Memberikan pengetahuan yang baik untuk perbaikan proses pembelajaran

biologi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Guru Bidang Studi

Membantu guru dalam menciptakan kegiatan belajar yang menarikserta

memberikan alternatif model pembelajaran yang dapat dilakukan guru dalam

proses pembelajaran.

3. Siswa

a. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

b. Siswa dapat bertukar informasi dengan siswa lain. Melalui penerapan

model pembelajaran berbasis proyek, siswa dapat bertanya dan

mengemukakan gagasan dan ide yang dimiliki dalam meningkatkan

kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi.

4. Peneliti

a. Memperoleh pengalaman langsung dalam memilih model pembelajaran

yang tepat dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek.

b. Memperoleh bekal tambahan sebagai calon guru biologi, sehingga

bermanfaat ketika terjun ke lapangan.

Page 23: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

9

BAB II

DESKRIPSI TEORETIS,

KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis

1. Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

Istilah PjBL merupakan istilah pembelajaran yang diterjemahkan dari istilah

dalam bahasa inggris project based learning. Menurut Buck Institute for

Education , project based learning adalah model pembelajaran yang melibatkan

peserta didik dalam kegiatan pemecahan masalah dan memberi peluang peserta

didik bekerja secara otonom mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, dan

puncaknya menghasilkan produk karya siswa bernilai dan realistik.1

Project based learning (PjBL) is a model for classroom activity that shifts

away from usual classroom practices of short, isolated, teacher-centered

lessons. PBL learning activities are long-term, interdisciplinary, students-

centered, and integrated with real-world issues and practices.2

Ahmadi dan Prasetya mengemukakan bahwa metode proyek adalah metode

mengajar dengan cara mengorganisasikan bahan ajar sedemikian rupa sehingga

merupakan keseluruhan atau kesatuan yang bulat yang bermakna dan

mengandung suatu pokok masalah. Metode proyek sangat jarang digunakan oleh

guru, karena memang dalam prakteknya memerlukan persiapan yang cukup dan

pengerjaannya lama. Tetapi, metode ini memiliki keunggulan yang sangat penting

dan bermanfaat bagi siswa, yaitu membiasakan siswa bekerja ilmiah.3

1 John R.Mergendoller.et.al.,Pervasive Management of Project Based Learning: Teachers as

Guides and Facilitators, 2010.h.2.

2 Ibnu Badar, Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Konstekstual.

(Jakarta, Prenadamedia Group, 2014), h.41.

3Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta , 2009), cet.1.,h.107.

Page 24: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

10

Langkah-langkah pembelajaran dengan metode proyek diantaranya adalah : (1)

Penyelidikan (exploration), (2) Penyaji bahan baru (precentation), (3)

Pengumpulan data (assimilation), (4) Mengorganisasikan data (organization) dan

(5) Mengungkapkan kembali (recitation).

Kelebihan metode proyek, antara lain: (1) Siswa memperoleh pengetahuan

yang utuh, (2) Pengetahuan siswa lebih luas dan mendalam, (3) Siswa belajar

dengan aktif, (4) Siswa memiliki pengetahuan yang bersifat praktis, (5) Siswa

dibiasakan bekerja ilmiah, (6)Terbina hubungan yang baik antara pihak sekolah

dengan masyarakat.

Kelemahan metode proyek, antara lain: (1) Memerlukan waktu yang lama, (2)

Guru dituntut benar-benar menguasai materi yang diajarkan, (3)Terkadang

ditemui kesulitan mendapatkan sumber-sumber yang sesuai dengan bahan ajar

yang akan dipelajari.

Beberapa studi tentang PjBL menjelaskan bahwa PjBL merupakan model

pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola

pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Melalui pembelajaran

kerja proyek, kreativitas dan motivasi siswa akan meningkat. Kerja proyek dapat

dipandang sebagai open-ended contextual activity-based learning, dan merupakan

bagian dari proses pembelajaran yang memberi penekanan kuat pada pemecahan

masalah sebagai usaha kolaboratif, yang dilakukan dalam proses pembelajaran

pada periode tertentu.

Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada

pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut

siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan

kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja

secara mandiri.Tujuannya adalah agar siswa mempunyai kemandirian dalam

menyelesaikan tugas yang dihadapinya.Studi telah membuktikan bahwa ketika

diterapkan dengan baik, PjBL (PjBL) dapat meningkatkan retensi konten dan

meningkatkan sikap siswa terhadap pembelajaran, antara manfaat lainnya.4

4Vanessa Vega, PBL Research Learning Outcomes, dengan alamat situs

https://www.edutopia.org/pbl-research-learning-outcomes, diakses pada tanggal 12 Januari 2015.

Page 25: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

11

Berikut pengertian PjBL menurut beberapa ahli adalah; satu, PjBL adalah

model pembelajaran secara konstruktif untuk pendalaman pembelajaran dengan

pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot,

nyata dan relevan bagi kehidupan siswa. Dua, PjBL adalah model komprehensif

untuk pengajaran dan pembelajaran yang dirancang agar siswa melakukan riset

terhadap peramasalahan nyata. Tiga, PjBL adalah model yang konstruktif dalam

pembelajaran menggunakan permasalahan sebagai stimulus dan berfokus kepada

aktifitas siswa. Empat, PjBL adalah model pembelajaran yang berpusat pada

aktifitas siswa, mengajak siswa untuk melakukan suatu investigasi yang

mendalam terhadap suatu topik.5

Jean Piaget dan Lev Vygotsky seperti yang dikutip dalam Trianto adalah

tokoh dalam pengembangan konsep konstruktivisme. Pada konsep inilah dasar

pijak PjBL diletakkan. Piaget mengemukakkan bahwa siswa dalam segala usia

secara aktif terlibat dalam perolehan informasi dan membangun pengetahuan

siswa sendiri. Bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan

pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala

sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide.6 Vygotsky

seperti dikutip H.S. Wrigley, seperti halnya Piaget percaya bahwa perkembangan

intelektual terjadi pada saat individu berhadapan dengan pengalaman baru dan

menantang, ketika mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang

dimunculkan oleh pengalaman tersebut. Dalam upaya mendapatkan pemahaman

individu mengaitkan pengetahuan baru. Tetapi berbeda dengan Piaget tentang

perkembangan intelektual setiap individu yang tanpa memandang latar konteks

sosial. Vygotsky percaya bahwa interaksi sosial dengan orang lain memacu

terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual siswa.7

5Michel M. Grant, “Getting A Grip on Project Based-Learning: Theory, cases an

recomandations”, Journal for Meredian A Middle School Computer Technologies, Vol. 5, 2002, h.

1-3.

6Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 28.

7H.S. Wrigley, “Knowladge in Action: The Promise of Project-Based Learning”, Journal

Focus and Basic, vol 2. Th. 1998., h.2.

Page 26: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

12

a. Karakteristik Project Based Learning (PjBL)

Project based learning memiliki karakteristik yang membedakannya

dengan model pembelajaran lainnya. Buck Institute fo Education menyebutkan

ciri-ciri PjBL, diantaranya: Pertama, isi. Isi pada PjBL difokuskan pada ide-ide

siswa, yaitu dalam membentuk gambaran sendiri bekerja atas topik-topik yang

relevan dan minta siswa yang seimbang dengan pegalaman siswa sehari-hari.

Misalnya, pada mata pelajaran biologi pada materi ekosistem masalah nyata yang

harus diangkat haaruslah difokuskan pada pengalaman siswa sehari-hari, seperti

keadaan lingkungan sekitar, contoh produsen dan konsumen.

Kedua, kondisi. Maksudnya adalah kondisi untuk mendorong siswa

mandiri, yaitu dalam mengelola tugas dan waktu belajar. Sehingga dalam belajar

materi ekosistem siswa mencari informasi secara mandiri dari berbagai referensi

seperti buku, jurnal, maupun internet.

Ketiga, aktivitas. Adalah suatu strategi yang efektif dan menarik, yaitu

dalam mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dan memecahkan masalah

menggunakan kecakapan. Aktivitas juga merupakan bangunan dalam menggagas

pengetahuan siswa dalam mentransfer dan menyimpan informasi dengan mudah.

Pada materi ekosistem, siswa dituntut untuk aktif menggunakan kecakapan untuk

memecahkan masalah dan berbagai tujuan belajar yang ingin dicapai. Seperti

bagaimana mencari solusi atas permasalahan lingkungan di sekitar mereka.

Dilihat dari hasil pembelajaran dalam silabus, materi ekosistem sangat

menekankan aktivitas siswa.

Keempat, hasil. Hasil disini adalah penerapan hasil yang produktif dalam

membantu siswa mengembangkan kecakapan belajar dan mengintegrasikan dalam

belajar yang sempurna, termasuk strategi dan kemampuan untuk menggunakan

kognitif strategi pemecahan masalah. Juga termasuk kecakapan tertentu, disposisi,

sikap, dan kepercayaan yang dihubungkan dengan pekerjaan produktif, sehingga

secara efektif dapat menyempurnakan tujuan yang sulit untuk dicapai dengan

model pengajaran lain.8

8 John. R.Mergendoller, op. cit h.5-7

Page 27: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

13

b. Prinsip-prinsip Project Based Learning (PjBL).

PjBL adalah pembelajaran dengan menggunakan tugas proyek sebagai metode

pembelajaran. Para siswa bekerja secara nyata, seolah-olah ada di dunia nyata

yang dapat menghasilkan produk secara nyata atau realistis.

Prinsip yang mendasari pada PjBL di antaranya, Pembelajaran berpusat pada

siswa yang melibatkan tugas-tugas proyek pada kehidupan nyata untuk

memperkaya pembelajaran. Tugas proyek menekankan pada kegiatan penelitian

berdasarkan suatu tema atau topik yang telah ditentukan dalam pembelajaran.

Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik dan menghasilkan produk

nyata yang telah dianalisis dan dikembangkan berdasarkan tema atau topik yang

disusun dalam bentuk produk (laporan atau hasil karya). Produk tersebut

selanjutnya dikomunikasikan untuk mendapat tanggapan dan umpan balik untuk

perbaikan produk.

Sebagai sebuah model pembelajaran, PjBL mempunyai beberapa prinsip, yaitu

(a) sentralistis (centrality), (b) pertanyaan pendorong atau penuntun (driving

question), (c) investigasi konstruktif (constructive investigation), (d) otonomi

(autonomy), dan (e) realistis (realism).

Prinsip sentralistis (centrality) menegaskan bahwa kerja proyek merupakan

esensi dari kurikulum. Model ini merupakan pusat strategi pembelajaran, dimana

siswa belajar konsep utama dari suatu pengetahuan melalui kerja proyek. Oleh

karena itu, kerja proyek bukan merupakan praktik tambahan dan aplikasi praktis

dari konsep yang sedang dipelajari, melainkan menjadi sentral kegiatan

pembelajaran dikelas. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran akan dapat

dilaksanakan secara optimal. Dalam PjBL, proyek adalah strategi pembelajaran;

siswa mengalami dan belajar konsep-konsep inti suatu disiplin ilmu melalui

proyek.

Prinsip pertanyaan pendorong / penuntun (driving question) berarti bahwa

kerja proyek berfokus pada “pertanyaan atau permasalahan” yang dapat

mendorong siswa untuk berjuang memperoleh konsep atau prinsip utama suatu

bidang tertentu. Pengetahuan konseptual dengan aktivitas nyata dapat ditemui

melalui pengajuan pertanyaan ataupun dengan cara memberikan masalah dalam

Page 28: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

14

bentuk definisi yang lemah. Jadi, dalam hal ini kerja sebagai external motivation

yang mampu menggugah siswa (internal motivation) untuk menumbuhkan

kemandiriannya dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran.

Prinsip investigasi kostruktif (constructive investigation) merupakan proses

yang mengarah kepada pencapaian tujuan, yang mengandung kegiatan inkuiri,

pembangunan konsep, dan resolusi. Dalam investigasi memuat proses

perancangan, pembuatan keputusan, penemuan masalah, pemecahan masalah,

discovery, dan pembentukan model. Disamping itu, dalam kegiatan PjBL ini harus

tercakup proses transformasi dan konstruksi pengetahuan. Jika kegiatan utama

dalam kerja proyek tidak menimbulkan masalah bagi siswa, atau permasalahan itu

dapat dipecahkan oleh siswa melalui pengetahuan yang dimiliki sebelumnya,

maka kerja proyek itu sekedar “latihan”, bukan proyek dalam konteks PjBL. Oleh

karena itu, penentuan jenis proyek haruslah dapat mendorong siswa untuk

mengkonstruksi pengetahuan sendiri untuk memecahkan persoalan yang

dihadapinya. Dalam hal ini guru harus mampu merancang suatu kerja proyek yang

mampu menumbuhkan rasa ingin meneliti, rasa untuk berusaha memecahkan

masalah, dan rasa ingin tahu yang tinggi.

Prinsip otonomi (autonomy) dalam PjBL dapat diartikan sebagai kemandirian

siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran, yaitu bebas menentukan pilihan

sendiri, bekerja dengan minimal supervise, dan bertanggung jawab. Oleh karena

itu, lembar kerja siswa, petunjuk kerja praktikum, dan yang sejenisnya bukan

merupakan aplikasi dari prinsip PjBL. Dalam hal ini guru hanya berperan sebagai

fasilitator dan motivator untuk mendorong tumbuhnya kemandirian siswa.

Prinsip realistis (realism) dapat diartikan bahwa proyek merupakan sesuatu

yang nyata, bukan seperti di sekolah. PjBL harus dapat memberikan perasaan

realistis kepada siswa, termasuk dalam memilih topik, tugas, dan peran konteks

kerja, kolaborasi kerja, produk, pelanggan, maupun standar produknya.PjBL

mengandung tantangan nyata yang berfokus pada permasalahan yang autentik

(bukan simulasi), bukan dibuat-buat, dan solusinya dapat diimplementasikan

dilapangan. Guru harus mampu merancang proses pembelajaran yang nyata, dan

hal ini bisa dilakukan dengan mengajak siswa belajar pada dunia kerja yang

Page 29: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

15

sesunggunya. Jadi, guru harus mampu menggunakan dunia nyata sebagai sumber

belajar bagi siswa. Kegiatan ini akan dapat meningkatkan motivasi, kreativitas,

sekaligus kemandirian siswa dalam pembelajaran.PjBL juga didukung oleh teori

belajar konstruktivistik, yang bersandar padaide bahwa siswa membangun

pengetahuannya sendiri didalam konteks pengalamannya sendiri.9

c. Langkah-langkah Mendesain Suatu Proyek

Nurohman mengemukakan langkah-langkah pembelajaran dalam PjBL

sebagaimana yang dikembangkan oleh The George Lucas Educational Fundation

terdiri dari (1) Start With the Essential Question ; pembelajaran dimulai dengan

pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta

didik dalam melakukan suatu aktivitas. Pembelajaran ini dimulai dengan

mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan diikuti dengan

investigasi mendalam terhadap topik tersebut. Pengajar berusaha agar topik yang

diangkat relevan untuk para peserta didik. (2) Design a Plan for the Project ;

perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik.

Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek

tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat

mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan

berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat

diakses untuk membantu penyelesaian proyek. (3) Create a Schedule ; pengajar

dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktifitas dalam

menyelesaikan proyek. Aktifitas pada tahap ini antara lain: a) membuat timeline

untuk menyelesaikan proyek, b) membuat deadline penyelesaian proyek, c)

membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, d) membimbing

peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan

proyek, dan e) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alas an) tentang

pemilihan suatu cara. (4) Monitoring the Students and the Progress of the Project

; pengajar bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktifitas peserta

9 Made Wena. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. (Jakarta : Bumi Aksara, 2011).

h.145-147.

Page 30: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

16

didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara

memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar berperan

menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses

monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas

penting. (5) Assess the Outcome ; penilaian dilakukan untuk membantu pengajar

dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan

masing-masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman

yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi

pembelajaran berikutnya. (6) Evaluate the Experience ; pada akhir proses

pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas

dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara

individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk

mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.

Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki

kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu

temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada

tahap pertama pembelajaran.10

d. Pedoman pembimbingan

Dalam membimbing siswa dalam PjBL ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan dan dijadikan pijakan tindakan. Adapun pedoman pembimbingan

tersebut antara lain sebagai berikut :

a. Keautentikan

Hal ini dapat dilakukan dengan beberpa strategi berikut, a) mendorong dan

membimbing siswa untuk memahami kebermaknaan dari tugas yang dikerjakan,

b) merancang tugas siswa sesuai dengan kemampuannya sehingga ia mampu

menyalesaikannya tepat waktu, c) mendorong dan membimbing siswa agar

mampu mengahsilkan sesuatu dari tugas yang dikerjakannya.

10 ibid., h.147-148

Page 31: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

17

b. Ketaatan terhadap nilai – nilai akademik

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut , a) mendorong dan

mengarahkan siswa agar mampu menerapkan berbagai pengetahuan / disiplin

ilmu dalam menyelesaikan tugas yang dikerjakan, b) merancang dan

mengembangkan tugas-tugas yang dapat memebri tantangan pada siswa untuk

menggunakan berbagai metode dalam pemecahan masalah, c) mendorong dan

membimbing siswa untuk mampu berpikir tingkat tinggi dalam memecahkan

masalah.

c. Belajar pada dunia nyata

Hal ini dapat dilakukan dengan beberpa strategi berikut , a) mendorong dan

membimbing siswa untuk mampu bekerja pada konteks permasalahn yang nyata

yang ada di masyarakat, b) mendorong dan mengarahkan agar siswa mampu

bekeja dalam situasi organisasi yang menggunakan tekonologi tinggi, c)

mendorong dan mengarahkan siswa agar mampu mengelola kemampuan

keterampilan pribadinya.

d. Aktif meneliti

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut , a) mendorong dan

mengarahkan siswa agar dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik sesuai

dengan jadwal yang telah dibuat, b) mendorong dan mengarahkan siswa untuk

melakukan penelitian dengan berbagai macam metode, media dan berbagai

sumber, c) mendorong dan mengarahkan siswa agar mempu bekomunikasi

dengan orang lain, baik melalui presentasi ataupun media lain

e. Hubungan dengan ahli

Hal ini dapat dilakuakn dengan beberapa strategi berikut , a) mendorong dan

mengarahkan siswa untuk mampu belajar dari orang lain yang memilki

pengetahuan yang relevan, b) mendorong dan mengarahkan siswa bekerja /

berdiskusi dengan orang lain/ temannya dalam memecahkan maslahnya, c)

mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajak / minta pihak luar untuk

terlibat dalam menilai unjuk kerjanya.

Page 32: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

18

f. Penilaian

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut , a) mendorong dan

mengarahkan siswa agar mampu melakuakn evaluasi diri terhadap kinerja dalam

mengerjakan tugasnya, b) mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajak

pihak luar untuk terlibat mengambangkan standar kerja yang terkait dengan

tugasnya, c) mendorong danmengarahkan siswa untuk menilai unjuk kerjanya.11

e. Pelaksanaan Project Based Learning (PjBL).

Strategi PjBL, terdapat tahap-tahap yang harus dilakukan, agar pelaksanaan

seluruh proses kegiatan strategi PjBL dapat berhasil. Prinsipnya sama seperti

pembelajaran pada umumnya, strategi PjBL terdiri atas tiga tahap utama, yaitu

pertama, tahap perencanaan pembelajaran proyek; kedua, tahap pelaksanaan

pembelajaran proyek, dan ketiga, tahap evaluasi pembelajaran proyek.12

Tahapan PjBL pertama tahap perencanaan. Pekerjaan proyek membutuhkan

keterampilan dasar yang sangat kompleks untuk merencanakan serinci mungkin

sehingga memberi tuntutan secara jelas dalam pelaksanaannya. Tahap ini

mempengaruhi kualitas hasil pembelajaran. Karena di tahap ini akan memberi

tuntunan tentang bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran. Pada tahap ini

terdapat enam langkah perencanaan yaitu, satu, merumuskan tujuan pembelajaran

atau proyek. Prinsip perumusan tujuan pembelajaran dengan menggunakan

strategi proyek sama saja dengan perumusan tujuan pembelajaran. Dua,

menganalisis karakteristik siswa. Dalam pembelajaran proyek, analisis

karakteristik siswa lebih ditekankan pada usaha pengelompokan siswa. Untuk

mengelompokkan siswa ke dalam kelompok jenis pekerjaan yang ada dalam

proyek, harus dilihat kemampuan dan keterampilan siswa. Tiga, merumuskan

strategi pembelajaran. Hal penting yang harus diperhatikan dalam perumusan ini

adalah menetapkan strategi pembelajaran yang sesuai untuk praktik dengan

strategi proyek. Dengan demikian, strategi pengorganisasian, strategi

11 op. cit., h.144-159

12

Ibid.., h. 108-117

Page 33: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

19

penyampaian, dan strategi pengelolaan pembelajaran harus dirancang sedemikian

rupa agar sesuai dengan setiap jenis pekerjaan yang ada dalam proyek yang akan

dikerjakan. Empat, membuat lembar kerja (job sheet). Membuat gambaran proyek

secara menyeluruh dan gambar-gambar detail yang dianggap perlu dan penting.

Dalam tahap ini guru harus membuat gambar kerja atau skema rencana kerja

proyek sehingga memudahkan siswa untuk memahami proses kerja yang akan

dilakukan. Lima, merancang kebutuhan sumber belajar. Siswa sering dihadapkan

pada proyek yang sesungguhnya sehingga sumber-sumber belajar pun harus

disediakan sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini harus dipikirkan apakah

bahan dan alat yang diperlukan sudah tersedia. Karena itu, perlu dibuat daftar

bahan dan alat, yang diperlukan secara lengkap. Enam, merancang alat evalusi.

Alat evaluasi ini harus mampu mengukur kemampuan siswa dalam setiap jenis

pekerjaan yang ada dalam proyek. Karena itu, dalam setiap jenis pekerjaan yang

akan dilakukan siswa harus disediakan alat evaluasinya.

Tahapan PjBL kedua, tahap pelaksanaan. Pada pelaksanaan PjBL di tahap ini,

pengalaman belajar yang lebih kompleks akan dirasakan oleh siswa. Siswa dapat

menerapkan berbagai keterampilan yang telah dipelajarinya dalam suatu gugus

tugas nyata yang kompleks. Hal-hal yang telah direncanakan dalam pelaksanaan

pembelajaran ini harus diikuti dalam kegiatan proyek ini. Beberapa kegiatan yang

harus dilakukan yaitu: Pertama, mempersiapkan sumber belajar yang diperlukan.

Ketersediaan sumber belajar yang memadai sangat mempengaruhi proses

pelaksanaan praktik. Karena pada tahap perencanaan praktik kebutuhan sumber

belajar sudah diidentifikasi, maka pada tahap ini tinggal mengecek apakah sumber

belajar itu telah tersedia. Kedua, menjelaskan tugas proyek dan gambar kerja.

Menjelaskan proyek Guru harus menjelaskan secara rinci rencana proyek yang

akan digarap sebelum siswa praktik mengerjakan proyek yang ditetapkan. Hal ini

penting dilakukan pada saat mengerjakan proyek, siswa lebih mengerti prosedur

kerja yang harus dilakukan. Penjelasan terhadap rencana proyek ini akan lebih

baik dimulai dengan penjelasan tujuan proyek secara umum dan secara khusus.

Setelah itu, baru dijelaskan materi proyek yang akan digarap. Penjelasan ini guru

dapat memberikan pertanyaan atau diskusi pada siswa sehingga siswa memiliki

Page 34: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

20

pemahaman proyek dengan benar. Ketiga, mengelompokkan siswa sesuai dengan

tugas masing-masing. Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kerja sesuai

dengan jenis pekerjaan yang ada dalam proyek, sangat mempengaruhi kelancaran

pengerjaan proyek. Pembagian kelompok berdasarkan karakteristik masing-

masing siswa, kepribadian siswa, dalam arti kelompokkan siswa sejenis dalam

satu kelompok. Setelah siswa dikelompokkan, masing-masing kelompok siswa

diberi tugas bagian-bagian proyek yang harus siswa kerjakan. Pembagian tugas ini

dapat digilir mengerjakan bagian-bagian proyek sehingga masing-masing

kelompok memiliki pengalaman kerja pada semua komponen proyek Keempat,

mengerjakan proyek. Siswa mengerjakan proyek sesuai dengan tugasnya masing-

masing. Selama siswa mengerjakan proyek, guru harus selalu mengawasi dan

memberi bimbingan pada semua siswa. Jika kiranya ada hal-hal yang belum

selesai yang dilakukan siswa, guru harus segera memberi tahu kesalahannya

sehingga siswa dapat mengerjakan dengan benar.

Tahap PjBL ketiga, tahap evaluasi. Tahap evaluasi merupakan tahap penting

dalam pembelajaran strategi proyek. Agar guru mengetahui seberapa jauh tujuan

pembelajaran praktik dapat tercapai maka guru harus melakukan evaluasi. Dengan

dilakukannya evaluasi secara lengkap, kemajuan belajar siswa dapat diketahui

secara jelas, begitu pun kelemahan dalam proses pembelajarannya sehingga

perbaikan pembelajaran dapat dilakukan secara tepat.

f. Kelebihan Model PjBL

Oaks, Grantman dan Pedras seperti dikutip Forrest W. Parkey dan Beverly,

mengatakan bahwa PjBL adalah perubahan cara mengajar dari guru secara

langsung atau teacher centered menjadi murid yang melakukan sendiri

pembelajarannya atau student centered yang berdasarkan lima elemen penting.

Elemen penting PjBL satu, Menyatukan pengalaman belajar yang melibatkan

murid dalam proyek dunia nyata yaitu apa yang mereka kembangkan dan

menerapkan pengetahuan dan keahlian. Dua, Mengakui bahwa belajar yang

penting mengetuk keinginan dari diri murid untuk belajar, kemampuan siswa

untuk melakukan kerja penting, dan perlu dilakukan secara serius. Tiga, Belajar

Page 35: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

21

untuk hasil akhir kurikulum umum dapat diidentifikasi secara terbuka, sedangkan

hasil akhir spesifik dari belajar murid tidak dapat ditentukan dari awal atau dapat

seluruhnya diperkirakan. Empat, belajar yang mengharuskan murid untuk menarik

dari banyak sumber informasi dan disiplin dalam hal untuk menyelesaikan

masalah. Lima, dari pengalaman murid belajar untuk menangani dan

mengaolakasi sumber daya seperti waktu dan materi.13

g. Keuntungan PjBL

Menurut Moursund seperti dikutip Made Wena terdapat lima keuntungan dari

PjBL, yaitu Increased motivasion, Increased problem-solving ability, Improved

library research skills, Increased collaboration, Increased resource-management

skills.14

Increased motivasion, PjBL dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

terbukti dari beberapa laporan penelitian tentang PjBL yang menyatakan bahwa

siswa sangat tekun, berusaha keras untuk menyelesaikan proyek, siswa merasa

lebih bergairah dalam pembelajaran, dan keterlambatan dalam kehadiran sangat

berkurang. Increased problem-solving ability, beberapa sumber mendeskripsikan

bahwa lingkungan belajar PjBL dapat meningkatkan kemampuan memecahkan

masalah, membuat siswa lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem

yang bersifat kompleks.

Improved library research skills, karena PjBL mempersyaratkan siswa harus

mampu secara cepat memperoleh informasi melalui sumber-sumber informasi,

maka keterampilan siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi meningkat.

Increased collaboration, pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan

siswa mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi. Kelompok

kerja kooperatif, evaluasi siswa, pertukaran informasi online adalah aspek-aspek

kolaboratif dari sebuah proyek. Increased resource-management skills, PjBL

yang diimplementasikan secara baik memberikan kepada siswa pembelajaran dan

praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-

sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

13

Ibid., h. 504. 14

Made Wena, op. cit., 147.

Page 36: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

22

2. Konsep Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan,

artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut

pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek

organisme ataupun pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganosasi

pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar mengajar, menilai proses dan hasil

belajar, semuanya termasuk dalam cakupan tanggung jawab guru. Jadi, hakikat

belajar adalah perubahan.15

Gagne dalam Ratna menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses dimana

suatu organisasi berubah prilakunya sebagai akibat pengalaman.16

Slameto

mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.17

Skinner yang dikutip Barlow dalam Syah berpendapat bahwa belajar

merupakan sebuah proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku dari seseorang,

dan sifatnya progresif.18

Selama proses adaptasi tersebut, akan menjadikan

seseorang memiliki hasil yang optimal apabila ia diberi penguatan (reinforcment).

Penguatan (reinforcement) tersebut bias diambil melaui pendekatan pengalaman

nyata. Melalui pendekatan itu, diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap,

keterampilan, dan pengetahuan yang jauh lebih baik dan disertai pula dengan

perubahan sikap yang positif.19

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang berakibat adanya

15Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010). h.10-11

16

Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011), h. 2.

17

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Cet.5 (Jakarta: PT.Rineka

Cipta, 2010), h. 2.

18

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: dengan Pendekatan Baru, cet. 15, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2010), h. 88.

19

Trianto Ibnu Badar, Mendesain Model PEmbelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual,

(Jakarta: Prenada Media Grup, 2014), h.11.

Page 37: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

23

perubahan. Perubahan terjadi seiring proses belajar itu berjalan.Proses belajar

merupakan kegiatan yang terjadi selama pembelajaran. Proses belajar yaitu proses

belajar dapat melibatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Aspek kognitif

lebih menekankan kepada proses berpikir atau pengetahuan, aspek apektif lebih

menekankan kepada sikap sedangkan psikomotorik berupa keterampilan. Domain

kognitif meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau prinsip yang telah

dipelajari, dan kemampuan-kemampuan intelektual. Domain afektif mencakup

pemilikan minat, sikap dan nilai yang ditanamkan melalui proses belajar

mengajar, domain psikomotorik mencakup kemampuan yang berupa keterampilan

fisik (motorik) atau keterampilan manipulatif.20

Dalam belajar, seorang siswa memiliki sikap dan kebiasaan yang berbeda

satusama lainnya. Sikap belajar diartikan sebagai kemauan siswa untuk

melakukan atau tidak melakukan kegiatan belajar, sedangkan kebiasan belajar

adalah perilaku siswa untuk sering melakukan belajar. Beberapa ciri perubahan

yang merupakan prilaku belajar, diantaranya; Bahwa perubahan intensional,

dalam arti pengalaman atau praktik atau latihan itu dengan sengaja dan disadari

dilakukannya dan bukan secara kebetulan; dengan demikian, perubahan karena

kemantapan dan kematangan atau keletihan atau karena penyakit tidak dapat

dipandang sebagai perubahan hasil belajar. Bahwa perubahan itu positif, dalam

arti sesuai seperti yang diharapkan (normatif) atau kriteria keberhasilan (criteria of

success) baik dipandang dari segi siswa (tingkat abilititas dan bakat khususnya,

tugas perkembangan, dan sebagainya) maupun dari segi guru (tuntutan

masyarakat orang dewasa sesuai dengan tingkatan standar kulturalnya). Bahwa

perubahan itu efektif, dalam arti membawa pengaruh dan makna tertentu bagi

pelajar itu (setidak-tidaknya sampai batas waktu tertentu) relatif tetap dan setiap

saat diperlukan dapat direproduksi dan dipergunakan seperti dalam pemecahan

masalah (Problem solving), baik dalam ujian, ulangan, dan sebagainya maupun

dalam penyesuaian diri dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka

mempertahankan kelangsungan hidupnya.

20Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanudun Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA

Berbasis Konpetensi, (Jakarta: UIN Press, 2006). Cet. 1. h. 14.

Page 38: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

24

b. Bentuk-bentuk Belajar

Gagne mengemukakan bahwa ada lima bentuk belajar, yaitu:

1. Belajar Responden

Salah satu bentuk belajar disebut belajar responden. Dalam belajar semacam

ini, suatu respon dikeluaran oleh suatu stimulus yang telah dikenal. Bentuk belajar

semacam ini kerap kali terjadi tanpa disadari oleh siswa sehingga sulit bagi siswa

untuk memahami bagaimana respon-respon tertentu diperoleh. Seorang gutu yang

meneliti peristiwa-peristiwa beajar dengan model belajar responden mungkin

dapat menolong para siswa memhami perasaan mereka, mencapai hasil-hasil

belajar yang lebih memuaskan, dan mencegah mereka dari belajar respons-

respons yang tidak diinginkan. Syarat terjadinya belajar responden adalah

pemasangan stimulus tak terkondisi dan stimulus terkondisi.21

2. Belajar Konstiguitas

Belajar kontiguitas atas asosiasi dekat sederhana antara suatu stimulus dan

suatu respons dapat menghasilkan suatu perubahan dalam perilaku. Kekuatan

belajar kontiguiras sederhana dapat dilihat bila seseorang memberikan respons

terhadap pertanyaan-pertanyaan yang belum lengkap.

3. Belajar Operant

Belajar sebagai akibat penguatan merupakan bentuk belajar lain yang banyak

diterapkan dalam teknologi modifikasi perilaku. Bentuk belajar ini disebut

terkondisi operant sebab perilaku yang diinginkan timbul secara spontan, tanpa

dikeluarkan secara naluriah oleh stimulus apapun, saat organisme beropreasi

terhadap lingkungan. Berbeda dengan belajar responden, perilaku operant tidak

memiliki stimulus fisiologis yang dikenal. Perilaku operant tidak dikeluarkan,

tetapi dipancarkan, dan konsekuensi atas prilaku itu bagi organisme merupakan

variabel yang penting dalam belajar operant. Perilaku yang mengalami penguaran

mempunyai kecenderungan untuk meningkat dalam hal frekuensi, besarnya, atau

probibilitas terjadinya.

21 Ratna Wilis Dahar, op. cit., h. 4-7.

Page 39: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

25

4. Belajar Observasional

Konsep belajar observasional memperlihatkan bahwa orang dapat belajar

dengan mengamati orang lain melakukan hal yang akan dipelajari, Oleh karena itu

perlu diperlihatkan agar anak-anak lebih banyak diberi kesempatan untuk

mengamati model-model prilaku yang baik atau yang kita inginkanm dan

mengurangi kesempatan-kesempatan untuk melihat prilaku-prilaku yang tidak

baik.

5. Belajar Kognitif

Pendekatan kognitif tentang belajar memusatkkan pada proses perolehan

konsep dalam sifat konsep dan bagaimana konsep itu disajikan dalam struktur

kognitif. Walaupun para teoritis kognitif memikiran kondisi yang memperlancar

pembentukan konsep, penekanan mereka ialah pada proses internal yang

digunakan dalam belajar konsep.22

c. Hasil Belajar

Sutarjo menerangkan bahwa belajar adalah lebih merupakan suatu proses

untuk menemukan sesuatu, daripada suatu proses untuk mengumpulkan sesuatu.

Belajar bukanlah suatu kegiatan mengumpulkan fakta-fakta, tetapi suatu proses

pemikiran yang berkembang dengan membuat kerangka pengertian yang baru.

Siswa harus mempunyai pengalaman dengan membuat hipotesis, prediksi,

mengetes hipotesis, memanipulasi objek, memecahkan persoalan, mencari

jawaban, meneliti, berdialog, mengadakan refleksi, mengungkapkan pertanyaan,

mengekspresikan gagasan, dan lain sebagainya untuk membentuk konstruksi

pengetahuan yang baru serta perubahan perilaku yang positif.. Perubahan perilaku

individu akibat proses belajar tidaklah tunggal. Setiap proses belajar

mempengaruhi perubahan perilaku pada domain tertentu pada diri siswa,

tergantung perubahan yang diinginkan terjadi sesuai dengan tujuan pendidikan.23

Hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat dari suatu proses belajar. Ini

berarti bahwa optimalnya hasil belajar siswa bergantung pula pada proses belajar

22Ibid., h. 66

23

Sutarjo Adisusilo, Konstruktivisme dalam Pembelajaran, (Yogyakarta:Ar-Ruzz Media,2012),

h.10.

Page 40: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

26

siswa dan proses mengajar guru.24

Pengalaman belajar memberikan pengaruh

terhadap meningkatnya kemampuan siswa.

Proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil jika setiap guru memiliki

pandangan masing-masing sejalan dengan dengan filsafatnya. Untuk menyamakan

persepsi sebaiknya setiap guru berpedoman pada kurikulum yang berlaku saat ini

yang telah disempurnakan, antara lain bahwa setiap proses belajar mengajar

tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila tujuannya dapat

tercapai.25

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah bertambahnya kemampuan siswa dalam memahami sesuatu, dan hal itu

bersifat permanen.

Pencapaian hasil belajar yang diperoleh setiap siswa harus melalui berbagai

proses. Darsono menjelaskan bahwa kemampuan yang dicapai dari hasil belajar

distimulasi oleh lingkungan dan proses kognitif siswa. Lima kategori hasil belajar

menurut gagne adalah informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif,

sikap, dan ketempilan motoris.26

Menurut Bloom dalam Sudjana, hasil belajar tipe kognitif yang

diklasifikasikan dalam taksonomi Bloom dibagi menjadi enam jenjang

kemampuan, yaitu pengetahuan/ingatan (knowledge), pemahaman

(comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis)

dan evaluasi (evaluation). Tipe kognitif tersebut dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 2.1 Tipe Kognitif (Taksonomi Bloom Edisi Revisi)

24Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Cet. 15,(Bandung:

RemajaRosdakarya, 2009), h. 65.

25

Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta. 2010. h. 105.

26

Nana Sudjana, op. cit., h. 22-29

Mengingat

Memahami

Menerapkan

Menganalisis

Mengevaluasi

Mencipta

Page 41: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

27

Terkait adanya revisi pada taksonomi bloom, jika pada taksonomi yang lama

dimensi pengetahuan dimasukkan pada jenjang paling bawah (Pengetahuan),

pada taksonomi yang baru pengetahuan benar-benar dipisah dari dimensi proses

kognitif. Dalam taksonomi hasil belajar kognitif, bloom membagi dan menyusun

secara hirarkis tingkat hasil belajar kognitif dibagi menjadi enam tingkat, makin

tinggi tingkat maka makin kompleks dan penguasaan suatu tingkat

mempersyaratkan penguasaan tingkat sebelumnya.

Pemisahan ini dilakukan sebab dimensi pengetahuan berbeda dari dimensi

proses kognitif. Pengetahuan merupakan kata benda sedangkan proses kognitif

merupakan kata kerja. Dalam hal ini dimensi pengetahuan dibagi menjadi empat

macam dimensi, yaitu: 27

1. Pengetahuan faktual

Pengetahuan faktual merupakan pengetahuan yang berupa potongan-

potongan informasi yang terpisah-pisah atau unsur dasar yang ada dalam suatu

disiplin ilmu tertentu. Pengetahuan faktual pada umumnya merupakan abstraksi

tingkat rendah. Ada dua macam pengetahaun faktual, yaitu pengetahuan tentang

terminologi (knowledge of terminology) dan pengetahuan tentang bagian detail

dan unsur-unsur (knowledge of specific details and element).

2. Pengetahuan konseptual

Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang menunjukkan saling

keterkaitan antara unsur-unsur dasar dalam struktur yang lebih besar dan

semuanya berfungsi bersama-sama. Pengetahuan konseptual mencakup skema,

model pemikiran, dan teori baik yang implisit maupun eksplisit. Ada tiga macam

pengetahuan konseptual, yaitu pengetahaun tentang kelasifikasi dan kategori,

pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi, dan pengetahuan tentang teori,

model, dan sruktur.

3. Pengetahuan prosedural

Pengetahuan prosedural berkaitan dengan pengetahuan tentang bagaimana

mengerjakan sesuatu, baik yang bersifat rutin maupun yang baru. Seringkali

27Ari Widodo, “Revisi Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal”,Buletin Puspendik,

Vol. 3, No, 2,2006, h. 2.

Page 42: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

28

pengetahuan prosedural berisi langkah-langkah atau tahapan yang harus diikuti

dalam mengerjakan suatu hal tertentu.

4. Pengetahuan metakognitif

Pengetahuan metakognitif merupakan pengetahuan yang mencakup

pengetahuan tentang kognisi secara umum dan pengetahuan tentang diri sendiri.

Penelitian-penelitian tentang metakognitif menunjukkan bahwa seiring dengan

perkembangannya siswa menjadi semakin sadar akan pikirannya dan semakin

banyak tahu tentang kognisi, dan apabila siswa bisa mencapai hal ini maka

mereka akan lebih baik lagi dalam belajar.

Benyamin Bloom secara garis besar mengklasigikasikan hasil belajar menjadi

tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.28

Penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Ranah kognitif

Ranah kognitif ini merupakan ranah yang lebih banyak melibatkan kegiatan

mental/otak. Pada ranah kognitif terdapat 6 jenjang proses berfikir yaitu:

a) Hafalan (C1)

Jenjang hafalan (ingatan) meliputi kemampuan menyatakan kembali fakta,

konsep, prinsip, dan prosedur yang telah dipelajari.

b) Pemahaman (C2)

Jenjang pemahaman meliputi kemampuan menangap arti dari informasi yang

diterima, misalnya dapat menafsirkan bagan, diagram, atau grafik,

menerjemahkan suatu pernyataan verbal kedalam rumusan sistematis atau

sebaliknya. Meramalkan berdasarkan kecenderungan tertentu (ekstrapolasi dan

interpolasi), serta mengungkapkan suatu konsep atau prinsip dengan kata-kita

sendiri.

c) Penerapan (C3)

Kemampuan menggunakan prinsip, aturan , metode yang dipelajari pada

situasi baru atau pada situasi konkrit.

d) Analisis (C4)

28

Nana Sudjana, op ci,., h. 22.

Page 43: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

29

Kemampuan analisis adalah Jenjang analisi meliputi kemampuan

menguraikan suatu informasi yang dihadapi menjadi kompnen-komponennya

sehingga struktur informasi serta hubungan antar komponen informasi tersebut

menjadi jelas.

e) Sintesis (C5)

Kemampuan yang termasuk jaringan sintesis adalah kemampuan untuk

menintegrasikan bagian-bagian yang terpisah-terpisah menjadi suatu keseluruhan

yang terpadu. Termasuk kedalamnya kemampuan merancanakan eksperimen,

menyusun karangan (laporan praktikum, artikel, rangkuman), menyusun cara baru

untuk menglasifikasikan obyek-obyek, peristiwa, dan informasi.

f) Evaluasi (C6)

Kemampuan pada jenjang evaluasi adalah kemampuan untuk

mempertimbangan nilai suatu pernyataan, uraian, pekerjaan, berdasarkan kriteria

tertentu yang ditetapkan.

2. Ranah Afektif

Hasil belajar ranah psikomotorik dalam bentuk keterampilan dan kemampuan

bertindak individu, ada enam tingkatan, yaitu:29

a) Penerimaan (receiving)

Kepekaan atau keinginan menerima/memperhatikan fenomena dan stimulasi,

menunjukkan perhatian yang terkontrol dan terseleksi.

b) Responsi (responding)

Reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap gejala adatu stimulus yang

iberikan. Dalam evaluasi ini termasuk didalamnya kesediaan menerima nilai, latar

belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai

tersebut.

c) Penilaian (Valuing)

Menunjukkan konsistensi oerilaku yang mengandung nilai, termotivasi

berprilaku sesuai dengan nilai yang pasti, komitmen terhadap suatu nilai.

29Ahmad Sofyan, dkk., op. cit., h. 22-23

Page 44: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

30

d) Pengorganisasian (Organization)

Mengorganisasi nilai-nilai yang relevan kedalam suatu sistem, menentukan

saling berhubungan antar nilai, menmantapkan suatu nilai yang dominan dan

diterima dimana-mana.

e) Pembentukan karakter (caracterization)

Menginternalisasi nilai-nilai/sistem menjadi karakter, menempatkan nilai

dalam hirarki nilai individu, mengorganisasikan nilai secara konsisten, mengontrl

tingkah laku individu.

Penilaian ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli

mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila

seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi.30

3. Ranah Psikomotorik

Hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan dan

kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan keterampilan, yaitu: 1)

Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar, 2) Keterampilan

pada gerakan-gerakan dasar, 3) Kemampuan perseptual, termasuk didalamnya

membedakan visual, membedakan audio, motoris, dan lain lain, 4) Kemampuan

dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketetapan, 5) Gerakan-

gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang

kompleks, 6) Kemampuan berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti

gerakan ekspresif dan interpretatif.31

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat

dibedakan menjadi tiga macam, antara lain:

30Nana Sudjana, op. cit., h. 30-31

31

Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006), h. 15-17

Page 45: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

31

1) Faktor internal siswa

Faktor internal siswa yang dapat mempengaruhi belajar, terdiri atas faktor

fisiologis (jasmaniah), faktor psikologis (rohaniah), dan faktor kelelahan32

. Faktor

tersebut berasal dari diri siswa sendiri.Aspek fisiologis/jasmaniah meliputi kondisi

dan kesehatan jasmani siswa.Untuk mempertahankan kebugaran siswa, siswa

dianjurkan mengkonsumsi manakan dan minuman bergizi. Selain itu siswa juga

dianjurkan memilih pola istirahat dan olahraga ringan yang sedapat mungkin

terjadwal secara tetap dan berkesinambungan.33

Aspek psikologis dapat

mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan belajar siswa. Faktor-faktor

psikologis (rohaniah) siswa pada umumnya yang dianggap essensial adalah

tingkat kecerdasan, sikap, bakat, minat dan motivasi siswa.34

2) Faktor eksternal siswa

Selain faktor internal, faktor eksternal juga berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa. Faktor tersebut meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor

masyarakat.35

Lingkungan di sekolah seperti guru, tenaga kependidikan (kepala

sekolah beserta wakilnya) dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi

semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu memperlihatkan sikap dan

perilaku yang baik, maka hal ini dapat menjadi daya dorong yang positif bagi

siswa.36

3) Faktor pendekatan belajar

Faktor pendekatan belajar, berupa usaha belajar siswa yang mencakup

strategi dan metode yang digunakan siswa untuk mempelajari materi-materi

pelajaran.37

Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang

direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan

belajar tertentu.

Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri

siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap

32Slameto,op. cit., h. 54-59

33

Muhibbin Syah, op. cit., h. 130

34

Ibid., h. 131

35

Slameto,op. cit., 60-71

36

Muhibbin Syah, op. cit., h. 135.

37

Ibid., h. 129.

Page 46: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

32

dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan

pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari

tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan, dan sebagainya.38

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Antuni Wiyarsi dan Crys Fajar Partana dalam

skripsinya menyatakan bahwa pembelajaran yang menggunakan model Project

Based Learning memberikan dampak positif terhadap mahasiswa pada prodi

pendidikan kimia UN dari segi psikomotoriknya. Hal ini dapat diamati melalui

penguasannya dalam merancang sendiri media pembelajarannya..39

Penelitian lain yang dilakukan oleh Dini Rahmawati menyatakan bahwa

perangkat pembelajaran IPA dengan model PjBL yang dikembangkan dapat

meningkatkan hasil belajar kognitif siswa, yaitu dari rata-rata pretest 42,40

meningkat pada saat posttest 75,40 dan ketuntasan klasikal adalah 92% atau 27

dari 30 siswa telah tuntas.40

Alunanda Samanthis dan Edy Sulistyo menyatakan bahwa dengan

menggunakan pembelajaran proyek para siswa sekolah kejuruan dapat

mengembangklan keterampilan praktiknya. Hal ini dibuktikan dari penilaian

laporan yang berisikan rancangan pengembangan produk mendapat rata-rata

rating 75,22% yang berarti bahwa keseluruhan aspek pada lembar angketn dan

penilaian laporan dikategorikan baik, maka pengembangan perangkat

pembelajaran menggunakan model PjBL layak digunakan dalam proses

pembelajaran..41

38 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta: Bumi

Aksara, 2001. h. 155.

39

Antuni Wiyarsi dan Crys Fajar Partana, Penerapan PjBL Pada Perkliahan Workshop

Pendidikan Kima untuk Meningkatkan Kemandirian dan Prestasi Belajar Mahasiswa, Skripsi pada

Fakultas

40

Dini Rahmawati, Pengaruh Model PjBL Terhadap Hasil Belajar Siswa, Skripsi pada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Kependidikan UIN Jakarta, Jakarta, 2011, h.53-55.

41

Alunanda Samanthis dan Edy Sulistyo, Pengembangan PErangkat Pembelajaran

Menggunakan Model Project Based Learning Pada Standar Kompetensi Memperbaiki Radio

Penerima di SMKN 3 Surabaya, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Vol 3, no.1, 2014, h.1

Page 47: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

33

C. Kerangka Berpikir

IPA adalah pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan, yang berehubungan

dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan

deduksi. IPA mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada di permukaan

bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati oleh

indera maupun tidak. IPA terdiri dari suatu kumpulan teori yang sistematis,

penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan

berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta

menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sekumpulan

pengetahuan dan sekumpulan konsep serta bagan konsep.42

Proses pembelajaran selama ini kenyataannya yang terjadi di lapangan kurang

membuat siswa aktif dan berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah.

Pembelajaran sains yang berfokus terhadap keterampilan berpikir kreatif dan hasil

akhir jauh lebih baik dibandingkan hanya hasil akhirnya saja. Guru lebih banyak

menggunakan metode konvensional dalam proses pembelajaran. Siswa yang pasif

dan cenderung keterampilan berpikir kreatif siswa rendah. Untuk itu diperlukan

strategi yang mampu memfasilitasi siswa untuk meningkatkan keterampilan

berpikir kreatif.

Penggunaan PjBL dalam Prakteknya akan mampu mengambangkan siswa

untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Fokus pada penggunaan

pembelajaran ini terletak pada prinsip dan konsep inti dari suatu disiplin ilmu,

mellibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas

bermakna yang lain, memberi kesempatan siswa bekerja secara otonom dalam

mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri.

Melalui strategi pembelajaran ini, diharapkan siswa akan mendapat nilai yang

baik serta pemahaman materi yang baik melalui langkah –langkah dalam proses

pembelajaran ini. Dengan model PjBL siswa diharapkan mendapat hasil belajar

yang lebih baik dan pengatahuan Biologi yang diperoleh siswa lebih lama diingat.

42Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), cet. 2, h. 137.

Page 48: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

34

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh PjBL terhadap hasil belajar

siswa pada konsep ekosistem.

Page 49: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

35

BAB III

Metodologi Penelitian

A. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 4 Tangerang yang berlokasi di jalan

raya Pasar Baru Benua Indah Kota Tangerang pada semester genap tahun ajaran

2015/2016.

B. Metode dan Desain

1. Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.

Perbedaan dengan metode eksperimen adalah metode ini tidak dapat mengontrol

semua variabel yang mempengaruhi hasil penelitian.

2. Desain

Desain penelitian yang digunakan adalah “Two Group, Pretest Posttest

Design”. Langkah awal untuk menentukan unit-unit eksperimen dilakukan

dengan memilih kelas, kemudian di pilih 2 kelas untuk dijadikan kelas kontrol dan

kelas eksperimen Dalam pelaksanaannya dibagi 2 kelompok. Kelompok pertama

yaitu kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan diajarkan menggunakan

model pembelajaran berbasis proyek. Kelompok kedua yaitu kelompok kontrol

yang diberi perlakuan dengan metode saintifik.

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Kelompok Pretes Perlakuan Postes

Kontrol O1 X1 O2

Eksperimen O1 X2 O2

Keterangan :

KE kontrol : kelompok kontrol

KE eksperimen : kelompok eksperimen

X1 : perlakuan dengan perlakuan kontrol

X2 : perlakuan dengan perlakuan eksperimen

O1 : pemberian pretest

O2 : pemberian posttest

Page 50: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

36

Dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan

sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut

pretest dan observasi sesudah eksperimen (O2) disebut posttest. Perbedaan antara

O1 dan O2 yakni O1-O2 diasumsikan merupakan efek dari perlakuan atau

eksperimen.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.1 Populasi target dalam penelitian

ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 4 Tangerang. Sedangkan populasi

terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA Negeri 4 Tangerang.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut.2

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian anggota populasi

terjangkau yang diambil dengan menggunakan cluster random sampling, atau

disebut juga dengan sampel kelompok. Pengambilan sampel dilakukan dengan

mengambil seluruh siswa di kelas tertentu sebagai sampel penelitian.3 Dengan

cara random sebanyak 2 kelas, yaitu satu kelas eksperimen pada kelas XI MIA 1

dan satu kelas kontrol pada kelas XI MIA 3 SMA Negeri 4 Tangrang tahun

pelajaran 2015/2016.

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitain ini dibagi menjadidua variabel yaitu variabel bebas dan

variabel kontrol. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran

PjBL (Project Based Learning). Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah hasil

belajar siswa.

1Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta,

2012), cet.7,h.80.

2Ibid., h. 81.

3 Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar PEnelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: Jurusan Pendidikan

IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2008), h.26, tersedia melalui http://dhetik.weebly.com/uploads/8/1/1/5/8115637/tanya-jawab-seputar-penelitian-pendidikan.pdf , diakses tanggal 10 Januari 2017.

Page 51: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

37

Variabel bebas : strategi pembelajaran berbasis proyek

Variabel kontrol : hasil belajar siswa

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis

berupa tes objektif dalam bentuk Essay sebagai soal pre-test dan post-test serta

rubrik untuk menilai proyek yang dihasilkan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah untuk memperoleh data yang diperlukan ketika

peneliti sudah menginjak pada langkah pengumpulan informasi di lapangan.4

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa proyek dan tes bentuk

essay.

1. Tes

Tes yang digunakan untuk mengukur melalui Pretest dan Posttest

keterampilan berpikir kreatif siswa yang berupa tes uraian soal essay sebanyak 15

soal. Kelimabelas soal tersebut meliputi aspek indikator ekosistem yaitu: 1)

medeskripsikan ekosistem dan satuan penyusunnya, 2) Menjelaskan interaksi

dalam ekosistem, 3) Menjelaskan daur biogeokimia,dan 4) Mengidentifikasi

masalah yang terjadi dalam ekosistem .

Tabel 3,2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran

Ranah Kognitif ∑

Soal C1 C2 C3 C4 C5

Menganalisis

informasi

atau data

dari berbagai

sumber

tentang

ekosistem

1. Mendeskripsika

n ekosistem dan

satuan

penyusunnya

3* 1

4Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2003), h. 75.

Page 52: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

38

dan semua

interaksi

yang terjadi

didalamnya.

2.

mengidentifikasi

rantai makanan

15 14* 2,5* 4

2. Menjelaskan

interaksi dalam

ekosistem

7* 6 2*

3. Menjelaskan

daur

biogeokimia

4* 12*,13 3

4. Mengidentifikasi

masalah yang

terjadi dalam

ekosistem

11 1,9* 10* 8* 5

∑Soal 3 4 2 5 1 15

Keterangan : Soal yang dipakai dalam instrumen penelitian (*)

G. Kalibrasi Instrumen

Sebelum tes dijadikan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu

dilakukan uji coba kepada responden, dalam hal ini diluar sampel yang sudah

ditetapkan. Setelah ini instrumen diukur tingkat validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran, dan daya beda, sehingga dapat dipertimbangkan apakah instrumen

tersebut dapat dipakai atau tidak.

1. Pengujian Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau

kesahihan instrument. Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian

terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya

dinilai.5

Alat ukur yang baik harus memiliki validitas yang tinggi. Dengan

demikian validitas menunjukan sejauh mana alat ukur tersebut memenuhi

fungsinya.

5 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar . (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010), h.12

Page 53: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

39

Perhitungan validitas menggunakan rumus korelasi point biseral sebagai

berikut:6 γpbi =

keterangan:

γpbi : Koefesien korelasi point biseral

Mp : Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya

Mt : Rerata skor total

St : Standar deviasi dari skor total

P : Proporsi siswa yang menjawab benar

(p=

)

Q : Proporsi tes yang dijawab salah (q = 1- p)

Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka data dapat diuji

dengan menggunakkan program khusus ANATES Versi 4.0.4 adapun besarnya

koofesien pada Tabel 3.2 adalah sebagai berikut.7

Tabel 3.3 Besarnya Koefisien Validitas

Koefesien Kriteria

0,800-1,00 Sangat Tinggi

0,600-0,800 Tinggi

0,400-0,600 Cukup

0,200-0,400 Rendah

0,000-0,200 Sangat rendah

Data evaluasi yang baik sesuai dengan kenyataan disebut data valid. Agar

dapat diperoleh data yang valid/tepat, instrumen atau alat evaluasi dituntut harus

valid. 8

Perhitungan validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

program Anates.Berdasarkan hasil analisis butir soal dengan menggunakan

Anates, dari 15 soal yang diberikan terdapat 12 soal yang valid yaitu

nomor,2,3,4,5,7,8,9,10,12,13,14,15 Sedangkan soal yang tidak valid sebanyak 13

6Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),

h.93 7Ibid., h. 89

8Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2008), h.353.

Page 54: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

40

soal. Dari jumlah butir soal yang valid yaitu 12 butir soal, peneliti hanya

menggunakan soal sebanyak 10 butir soal.

2. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Selain harus memenuhi syarat validitas, sebuah instrument juga harus dapat

reliabel. Reliabilitas tes merupakan ukuran sejauh mana alat tersebut memberikan

gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang. Suatu

tes dikatakan memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi apabila pengukuran yang

dilakukan secara berulang-ulang dengan tes tersebut terhadap subjek yang sama

akan memberikan hasil yang sama atau mendekati sama. Reliabilitas suatu tes

ditunjukan dengan keajegan tes tersebut. Dengan kata lain apabila dalam tes

tersebut si A memiliki skor lebih rendah dibandingkan si B, maka pada saat tes itu

diberikan kembali pada mereka akan tetap memberikan hasil yang ajeg (tetap),

yaitu si A berada pada posisi di bawah si B.

Perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

program Anates. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa

realibilitas dari 40 soal yang telah diuji cobakan dengan n=31 tergolong memiliki

reliabilitas cukup (0,55). Kriteria validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut. 9

1) Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi

2) Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi

3) Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup

4) Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah

5) Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah

3. Pengujian Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu

sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut

indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai

9 Suharsimi, Op.Cit., h. 75.

Page 55: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

41

dengan 1,0. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu

sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah.10

Perhitungan tingkat kesukaran dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan program Anates. Berdasarkan data yang diperoleh dari 15 soal yang

diujicobakan, diperoleh 2 soal dengan kriteria sangat mudah, 7 soal dengan

kriteria mudah, 3 soal dengan kriteria sedang, 2 soal dengan kriteria sukar, dan 1

soal dengan kriteria sangat sukar. Adapun klassifikasi indeks kesukaran pada

Tabel 3.2.

Tabel 3.4

Klasifikasi Indeks Kesukaran

Indeks Kriteria

0 - 15% Sangat Sukar

16% - 30% Sukar

31% - 70% Sedang

71% - 85% Mudah

86% - 100% Sangat Mudah

4. Pengujian Daya Pembeda

Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam

membedakan kelompok siswa antara kelompok siswa yang pandai dengan

kelompok siswa yang kurang pandai. Cara menentukan daya beda digunakan

rumus:

D =

Keterangan:

D :Indeks daya beda

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

JA : Banyaknya peserta kelompok atas

JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

10

Ibid. , h. 207.

Page 56: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

42

Tabel 3.5

Klasifikasi Daya Beda

Rentang Keterangan

Negatif – 9% Sangat Buruk

10% - 19% Buruk

20% - 29% Cukup

30% - 49% Baik

50% - keatas Sangat Baik

H. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini untuk menganalisis data digunakan uji statistik

dengan uji-t, kemudian data yang diperoleh melalui instrument diolah dan

dianalisis dengan maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian

dan menguji hipotesis.

1. Uji Prasyarat Hipotesis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan yaitu uji Liliefors.

Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/perhitungannya yang sederhana, serta

cukup kuat (power full) sekalipun dengan ukuran sampel kecil, misalnya n= 4.

Lo = F(Zi) – S(Zi)

Keterangan:

Lo : Harga mutlak terbesar

F(Zi) : Peluang angka baku

S(Zi) : Proporsi angka baku

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung uji normalitas yang

pertama adalah mengurutkan data dari yang terkecil hingga terbesar, kemudian

menghitung nilai Zi dari masing-masing data berikut dengan rumus:Z=

(Keterangan:Xi= data, X= rata-rata data tunggal dan S= simpangan Baku). Setelah

itu, dengan mengacu pada tabel distribusi normal baku, tentukan besar peluang

untuk masing-masing nilai Z, berdasarkan tabel Z ditulis F(Z≤Zi) yang

mempunyai rumus F(Zi) = 0,5 ± Z. dilanjutkan dengan menghitung proporsi Z1,

Page 57: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

43

Z2, ..., Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi dinyatakan oleh S

(Zi), maka: S(Zi)=

Setelah F(Zi) dan S(Zi) sudah diketahui, kemudian hitung selisih absolut

F(Zi)-S(Zi), pada masing-masing data, kemudian tentukan harga mutlaknya.

kriteria harga mutlak adalah yang paling besar adalah Lhitung yang dicari. Lhitung

tersebut dibandingkan dengan Ltabel pada tabel “nilai kritis untuk uji Liliefors”.

Jika Lhitung < Ltabel, maka data berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas sebagai uji persyaratan analisis data yang bertujuan untuk

mengetahui apakah data persyaratan normalitas terpenuhi, yakni data dinyatakan

berdistribusi normal. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakkan uji Fisher

pada taraf signifikansi 0,05, dengan rumus sebagai berikut:

F=

dengan kriteria: Fhitung ≤ Ftabel, maka data homogen

Fhitung ≥ Ftabel, maka data tidak homogen

c. Uji Hipotesis

Uji analisis data dilakukan dengan menggunakan uji t pada taraf signifikan

α=0,05. Rumus uji t:11

k

eterangan:

t = uji hipotesis

X1 = rerata kelas eksperimen

X2= rerata kelas kontrol

S= Simpangan baku

n= Number of cases

Kriteria pengujian

Jika thitungttabel, maka Ho ditolak, Ha diterima

Jika thitung<ttabel, maka Ho diterima, Ha ditolak

11

Sugiono, Op Cit. , h.138

Page 58: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

44

2. Uji N-Gain

N-Gain adalah selisih antara nilai pretest dan posttest, N-Gain menunjukan

peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran

yang dilakukan oleh guru. Uji N-Gain dibutuhkan untuk melihat adakah

peningkatan yang terjadi pada siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan.

Rumus indeks gain menurut Meltzer yaitu:12

N-Gain =

dengan kategori perolehan Gain adalah:

g tinggi : nilai (<g>) 0,70

g sedang : nilai 0,70 e” (<g>) e” 0,30

g rendah : nilai (<g>) < 0,30

3. Hipotesis Statistik

Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah tersebut bias berupa pernyataan

tentang hubungan dua variable atau lebih, perbandingan (komparasi), atau

variable mandiri (deskripsi). Statistik hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol,

karena tidak dikehendaki adanya perbedaan antara parameter populasi dan

statistik.13

Hipotesis nol (H0), yaitu teori tentang nilai dari satu atau lebih

parameter populasi.Pernyataan ini biasanya menyajikan pernyataan status-quo

(dianggap benar), yang kita terima sampai pernyataan terebut dibuktikan salah,

sedangkan hipotesis alternatif (Ha/H1),yaitu teori yang kontradiktif/bertentangan

dengan H0.14

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

Ho:

Hi:

12

David E Meltzer. The relationship between mathematics preparation and conceptual

learning gains in physics: A possible „„hidden variable‟‟ in diagnosticpretest scores. American

Association of Physics Teacher. 2002, h. 1260-1261 13

Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:

Alfabeta,2011). h. 149. 14

Ibid., h.85

Page 59: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

45

Keterangan:

Ho : hipotesis nol

H1 : hipotesis tandingan

: rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakkan metode pembelajaran berbasis proyek.

.

Page 60: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data hasil belajar biologi diambil dari 72 siswa SMA N 4 Tangerang, kelas X

Semester 2 tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 36 siswa kelas eksperimen

dan 36 siswa kelas kontrol.

Tabel 4.11

Perbandingan Data Hasil Pretest dan Posttest

Data statistik Pretest Posttest

Eksperimen Kontrol eksperimen Kontrol

Nilai terendah 40 40 67 70

Nilai tertinggi 62 58 89 89

Rata-rata 52,1 51,84 79,39 77,89

Median 50 53,9 83,39 82,7

Modus 57,5 51,64 82,9 86,8

Simpangan

Baku

5,38 4,496 4,298 5,11

Jumlah siswa 36 36 36 36

Berdasarkan pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai pretest dikedua kelas

(kontrol dan eksperimen) tidak jauh berbeda, dengan nilai terendah di kedua kelas

penelitian yang sama yaitu 40 dan memiliki nilai tertinggi yang berselisih 4 poin

diantara kedua kelas penelitian yaitu nilai 62 untuk kelas kontrol dan nilai 58

untuk kelas eksperimen.

Setelah dilakukan perlakuan yang berbeda yaitu kelas eksperimen

pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pembelajaran berbasis proyek dan

kelas kontrol dengan pembelajaran diskusi kelompok didapatkan perbedaan nilai

pada kedua kelas. Kelas eksperimen yang diberi tugas mengerjakan proyek

1 Lampiran h. 126-140

Page 61: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

47

memiliki nilai minimum yaitu 67 dan nilai maksimum sebesar 89. Dilihat dari

tabel 4.1 setelah diberikan perlakuan yang berbeda setiap kelas, terdapat

perbedaan yang cukup besar antara nilai rata-rata posttest kelas kontrol dan

eksperimen. Hal itu terlihat dari perbedaan yang menunjukkan hingga 1,5 poin.

Selain hasil pretest dan posttest, nilai keaktifan siswa pada saat pembelajaran

dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.22

Perbandingan Nilai Keaktifan Siswa

No Kelompok Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

1 Kelompok 1 76 79

2 Kelompok 2 70 80

3 Kelompok 3 71 80

4 Kelompok 4 79 81

5 Kelompok 5 78 85

Tabel 4.2 menunjukkan keaktifan siswa ketika melakukan observasi di

lapangan, dalam diskusi dan pengerjaan tugas, dalam tanggung jawab pengerjaan

dan pengumpulan tugas serta kemampuan dalam menjawab pertanyaan. Hal ini

bertujuan siswa dapat memahami konsep-konsep ekosistem seperti komponen

ekosistem, interaksi yang terjadi di ekosistem dan masalah apa saja yang ada

dalam ekosistem. Siswa melakukan observasi, pengerjaan tugas dan diskusi serta

menjawab pertanyaan dengan sangat baik, hal ini ditunjukkan dengan nilai yang

didapat oleh siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kegiatan observasi siswa

baik kelas kontrol atau pun kelas eksperimen hampir sama, yang berbeda hanya

apa pada langkah terakhirnya, yaitu untuk kelas kontrol hanya menulis cara untuk

menyelesaikan masalah, sedangkan untuk kelas eksperimen menulis cara

menyelesaikan masalah dan membuat proyek tentang ekosistem.

2 Lampiran h. 174

Page 62: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

48

Tabel 4.3 Perbandingan Nilai LKS kelas kontrol dan Eksperimen

N

o Kelompok

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4

X1 X2 X1 X2 X1 X2 X1 X2

1 Kelompok

1 74 77 65 70 70 70 69 72

2 Kelompok

2 75 75 69 73 66 70 70 71

3 Kelompok

3 71 72 71 71 75 73 70 72

4 Kelompok

4 70 70 66 69 71 72 72 75

5 Kelompok

5 66 71 78 77 76 75 71 75

Rata-rata 71,2 73 69,8 72 71,6 72 70,4 73

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa perbandingan nilai rata-rata LKS pada setiap

kelompok hampir sama. Dengan X1 menunjukkan kelas eksperimen dan X2

menunjukkan kelas kontrol. Perbandingan nilai yang hampir sama dikarenakan

perlakuan yang dilakukan serupa, hanya berbeda pada langkah ke-4 saja yaitu

pada saat pembuatan proyek. Pada kelas kontrol dilakukan pembelajaran dengan

metode saintifik.

Tabel 4.4 Penilaian Hasil Project Siswa Kelas Eksperimen

No Kelompok Hasil Project

1 Kelompok 1 85

2 Kelompok 2 86

Page 63: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

49

3 Kelompok 3 83

4 Kelompok 4 88

5 Kelompok 5 82

Hasil akhir siswa setelah diberi perlakuan model berbasis proyek ini adalah

sebuah produk berupa peta konsep yang didesain berdasarkan pengamatan

langsung siswa dan pembelajaran mandiri yang mereka lakukan di kelas. Hasil

proyek siswa pun cukup memuaskan dan hal itu terlihat dari nilai produk setiap

kelompok.

B. Pengujian Hipotesis

Sebelum dilakukan pengujian analisis data dengan uji-t, terlebih dahulu

dilakukan uji normalitas dan uji homogonitas dengan tujuan untuk mengetahui

normal dan homogennya suatu data. Persyaratan analisis data dilakukan sebagai

berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji liliefors pada taraf

signifikan 5%. Hasil uji normalitas pretest dan posttest di antara kedua kelas

penelitian dikatakan normal. Walaupun pada saat pretest kedua kelas belum

mendapatkan pembelajaran konsep ekosistem, sedangkan posttest diberikan

kepada siswa mendapatkan pembelajran dan perlakuan yang berbeda. Berikut

tabel hasil uji normalitas:

Tabel 4.53

Hasil Uji Normalitas

Statistik Pretest Postes

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

Sampel (n) 36 36 36 36

Lo 0,136 0,089 0,063 0,067

Ltabel 0,148 0,148 0,148 0,147

3 Lampiran h.149-153

Page 64: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

50

Kesimpulan Normal Normal Normal Normal

Berdasarkan Tabel 4.5, hasil pretest kelompok eksperimen didapat LHitung

sebesar 0,136 dengan nilai Ltabel sebesar 0,148, sedangkan kelompok kontrol

didapat LHitung sebesar 0,089 dengan nilai Ltabel sebesar 0,148. Karena kedua

kelompok memiliki nilai L0< Lt, maka H0 diterima. Artinya kedua kelompok

berdistribusi normal.

Begitu juga dengan hasil posttest kedua kelompok berdistribusi normal, yaitu

kelompok eksperimen adalah kelas yang diberikan tugas untuk membuat proyek

diperoleh nilai LHitung 0,063 sedangkan nilai Ltabel sebesar 0,148. Sedangkan

kelompok kontrol yaitu kelas yang diberi tugas untuk observasi dan diskusi

kelompok diperoleh nilai LHitung sebesar 0,067sedangkan nilai Ltabel sebesar 0,148.

Maka dapat disimpulakan bahwa kedua kelompok memiliki nilai L0< Lt yang

berarti kedua kelompok berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel hasil belajar

biologi siswa berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas

dilakukan dengan menggunakan uji fisher dengan taraf signifikan α = 5%. Hasil

uji homogenitas pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kontrol dikatakan

homogen. Berikut adalah tabel uji homogenitas :

Tabel 4.64

Hasil Uji Homogenitas Pretest

Data N SD Ftabel FHitung Kesimpulan

Kelas Kontrol 36 28,936 1,748 1,431 Homogen

Kelas Eksperimen 36 20,216

4 Lampiran h.145

Page 65: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

51

Berdasarkan Tabel 4.6, uji homogenitas data pretest kelas eksperimen dan

kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa data homogen karena FHitung< Ftabel atau

1,431<1,748 pada derajat kebebasan 70 dari n1+n2-2 sedangkan n1=36 dan

n2=36. Sehingga kedua kelas tersebut memiliki kemampuan yang sama antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji homogenitas posttest dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.75

Hasil Uji Homogenitas Posttest

Data N SD Ftabel FHitung Kesimpulan

Kelas Kontrol 36 18,473 1,748 0,707 Homogen

Kelas Eksperimen 36 26,123

Berdasarkan Tabel 4.7, uji homogenitas data posttest kelas eksperimen dan

kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa data homogen karena FHitung< Ftabel atau

0,707<1,748 pada derajat kebebasan 70 dari n1+n2-2 sedangkan n1=36 dan

n2=36. Sehingga kedua kelas tersebut bersifat homogen.

Uji N-Gain

Uji normal Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, yang

menunjukkan peningkatan pemahaman atau konsep siswa setelah pelajaran

dilakukan oleh guru, jadi tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah

hasil belajar siswa mengalami peningkatan atau tidak.

5 Lampiran h.147

Page 66: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

52

Tabel 4.86

Hasil Uji N-gain

Kriteria N-gain Eksperimen

0.71

Kontrol

0,69

Tinggi 1 0

Sedang 35 36

Rendah 0 0

Jumlah Siswa 36 36

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata n-gain antara

kelas eksperimen dengan kelas kontrol yaitu 0,71 dan 0,69. Berdasarkan rata-rata

tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai n-gain kelas eksperimen dan

kelas kontrol adalah sedang. Siswa kelas eksperimen yang memiliki kriteria

tinggi berjumlah 2,78%, kriteria sedang berjumlah 97,3% dan kriteria rendah 0%.

Sedangkan siswa kelas kontrol yang memiliki kriteria tinggi berjumlah 0%,

kriteria sedang adalah 100% dan kriteria rendah berjumlah 0%. Berdasarkan data

tersebut dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen

lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.

3. Uji Hipotesis

Berdasarkan uji prasyarat, pengujian hipotesis dapat dilakukan setelah uji

normalitas dan homogenitas. Pengujian hipotesis pretest dan posttest dilakukan

dengan menggunakan rumus uji-t, dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.97

Tabel Hasil Uji Hipotesis

Data t-hitung t-tabel Keterangan

Pretest 1,689 1,994 H0 Diterima

Posttest 1,25 1,994 H0 Diterima

6 Lampiran h. 171

7 Lampiran h.174

Page 67: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

53

Berdasarkan Tabel 4.9 pada saat pretest didapat t-hitung sebesar 1,689 dan t-

tabel 1,994 sehingga H0 diterima karena t-hitung < t-tabel (1,689 < 1,994).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan

pengetahuan awal siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sedangkan

pada saat posttest diberikan diperoleh nilai t-hitung sebesar 1,25 dan nilai t-tabel

sebesar 1,994, sehingga bisa diartikan bahwa H0 diterima. Karena didapat t-hitung

< t-tabel (1,25 < 1,994) maka H0 diterima, hal ini menunjukkan bahwa tidak

terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar

siswa pada konsep ekosistem. Hal ini bertentangan dengan hipotesis penelitian

yaitu terdapat pengaruh model project based learning terhadap hasil belajar

siswa pada konsep ekosistem, hasil ini dapat terpengaruh dalam pemilihan kelas

pada awal penelitian

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil posttest pada tabel 4.1 diperoleh nilai rata-rata untuk kelas

eksperimen sebesar 79,39 sedangkan kelas kontrol sebesar 77,89. Hal ini tentunya

tidak terjadi secara kebetulan, akan tetapi disebabkan oleh adanya perbedaan

perlakuan yang diberikan kepada kedua kelompok. Berdasarkan perbandingan

nilai rata-rata posttest siswa, kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata yang lebih

tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa

penggunaan model model project based learning dalam pembelajaran pada

konsep ekosistem memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa meskipun

perbedaan antara kelas kontrol dan eksperimen tidak terlalu besar.

Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan, maka dianalisis menggunakan

uji hipotesis (uji t). Berdasarkan hasil uji hipotesis posttest thitung < ttabel (1,25 <

1,994), maka H0 diterima. Dengan demikian, hasil penelitian ini memperlihatkan

tidak adanya pengaruh penggunaan model Project Based Learning dalam

pembelajaran pada konsep ekosistem. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor, yaitu pemilihan kelas pada saat sebelum memulai penelitian, kemampuan

anak-anak yang tidak jauh berbeda, materi yang sudah dikuasai siswa sebelumnya

dan kurangnya andil peneliti dalam menentukan kelas eksperimen dan kelas

Page 68: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

54

kontrol. Pada saat penelitian berlangsung, kelas yang dipakai oleh peneliti sebagai

kelas eksperimen adalah kelas yang tidak terbiasa menggunakan praktikum

sebagai pembelajarannya sedangkan untuk kelas kontrol adalah kelas yang sering

menggunakan praktek dalam pembelajarannya. Hal ini dapat menjadi salah satu

latar belakang mengapa tidak terdapat pengaruhdalam penggunaan model

pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar.

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan nilai rata-rata kelompok pada setiap

langkah pembelajaran tidak jauh berbeda, hal ini dikarenakan perlakuan yang

diberikan kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen sama. Langkah pertama

dalam pembelajaran adalah mendeskripsikan ekosistem yang ada di sekolah. Nilai

rata-rata kelas kontrol dan kelas eksperimen berbeda namun tidak besar

perbedaannya, hal ini bisa dilihat dari nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 70 dan

kelas eksperimen mendapatkan nilai rata-rata sebesar 71. Hal ini dikarenakan

didalam mendeskripsikan ekosistem, lingkungan yang diamati oleh kelas kontrol

dan kelas eksperimen sama, maka perbedaan nilai yang ditunjukkan pun tidak

besar. Langkah kedua, yaitu membuat sketsa ekosistem yang diamati. Nilai rata-

rata yang didapat oleh kelas kontrol dan kelas eksperimen sama, yaitu 65.

Ekosistem yang diamati oleh kelas kontrol dan eksperimen sama, sehingga di

dalam pembuatan sketsa ekosistem dapat dipastikan memiliki kesamaan.

Langkah ketiga, yaitu menganalisa masalah yang ada pada ekosistem. Nilai yang

didapat oleh kelas kontrol dan kelas eksperimen sama. Hal ini bisa dipastikan

karena ekosistem yang diamati oleh kelas kontrol dan kelas eksperimen sama,

sehingga besar kemungkinan masalah yang dianalisis oleh siswa sama.

Langkah keempat, yaitu langkah perlakuan. Perlakuan yang diberikan

kepada kelas kontrol adalah menganalisa hasil pengamatan yang didapat, dimulai

dari menentukan komponen biotik dan abiotik pada ekosistem, memprediksi

rantai makanan sampai memecahkan masalah yang ada pada ekosistem yang

diamati. Perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen adalah menentukan

proyek yang akan dibuat oleh setiap kelompok, dimulai dalam menentukan judul

proyek sampai dengan tahapan pelaksanaan proyek. Nilai rata-rata yang didapat

Page 69: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

55

oleh kelas kontrol dan kelas ekperimen berbeda, yaitu kelas kontrol sebesar 70,4

sedangkan kelas eksperimen mendapatkan nilai sebesar 73. Hal ini dapat terjadi

karena perbedaan perlakuan yang diberikan kepada kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Perbedaan perlakuan ini berpengaruh kepada nilai rata-rata yang

diperoleh setiap kelas. Kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata yang lebih kecil

dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal tersebut dikarenakan pada kelas

eksperimen mendapat perlakuan yang menuntut siswa untuk berfikir tingkat

tinggi, kreatif, dan melalui proses inkuiri. Oleh karena itu, nilai rata-rata kelas

ekperimen yang lebih kecil mempunyai pengaruh yang besar pada nilai hasil

belajar siswa.

Produk yang dihasilkan siswa cukup memuaskan, hal tersebut bisa dilihat dari

tabel 4.4 bahwa kelompok siswa mempunyai nilai produk antara 70-80 dalam

skala 100. Hal ini sesuai dengan pernyataan Antuni Wiyarsi dan Crys Fajar dalam

skripsinya yang berjudul Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek Pada

Perkuliahan Workshop Pendidikan Kimia untuk Meningkatkan Kemandirian dan

Prestasi Belajar Mahasiswa menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan

model Project Based Learning memberikan dampak positif terhadap siswa dalam

ranah psikomotorik yang dapat diamati dari diri siswa selama workshop

berlangsung. 8

Selanjutnya, dalam mengukur peningkatan hasil belajar dilakukan juga

perhitungan N-gain hasil belajar yang dapat dilihat pada tabel 4.7. Berdasarkan

hasil perhitungan rata-rata kedua kelas berkriteria sedang. Hal ini sesuai dengan

peningkatan siswa dikelas eksperimen, bahwa sebanyak 2,7% mendapatkan

kriteria tinggi, bila dibandingkan dengan kelas kontrol yang tidak ada criteria

tinggi. Selain itu pada kelas kontrol dan eksperimen persentase nilai rendahnya

adalah 0%.

8Antuni Wiyarsi dan Crys Fajar Partana, Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek Pada

Perkliahan Workshop Pendidikan Kima untuk Meningkatkan Kemandirian dan Prestasi Belajar

Mahasiswa, Skripsi pada Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA Universitas Negeri

Yogyakarta, Yogyakarta, 2007, h.1

Page 70: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

56

Hasil persentase ini menunjukkan bahwa penggunaan model project based

learning pada kelas eksperimen mampu memberikan pengaruh yang lebih besar

terhadap peningkatan nilai siswa dari pretest ke posttest jika dibandingkan dengan

kelas kontrol. Terkait dengan persentase yang diperoleh, sebuah penelitian yang

dilakukan oleh University of Indianapolis dalam Summary of Research on Project

Based Learning mengindikasikan bahwa Model Project Based Learning

memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar biologi dibandingkan dengan

model pembelajaran konvensional. 9

Lee Hong Sharon Yam dalam jurnalnya menyatakan bahwa model project

based learning memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan signifikan

terhadap hasil pembelajaran lainnya. Pemahaman yang mendalam ini akan

membuat siswa mengingat pembelajaran mereka lebih lama dan dalam jangka

waktu yang panjang..10

Pada dasarnya, pembelajaran berbasis proyek merupakan

model pembelajaran yang menuntut siswa untuk bekerja secara praktik sehingga

diharapkan siswa akan menemukan masalah yang ada secara mandiri dan mampu

mencari cara pemecahannya.11

Dalam tahapan model pembelajaran berbasis proyek pada konsep ekosistem

ini, siswa pada tahap pertama menjabarkan bagaimana keadaan ekosistem sekolah

mereka. Dimulai dengan melihat tumbuhan dan hewan yang ada di lingkungan

sekolah mereka. Disini siswa dituntut mengetahui apa saja faktor abiotik dan

faktor biotik yang ada di lingkungan sekolahnya. Siswa dituntut mengerti

mengetahui faktor-faktor yang menyusun ekosistem sekolah mereka.

Siswa dalam melakukan observasi mengenai masalah dan proyek apa yang

akan mereka bahas, didalam lembar kerja siswa (LKS) diarahkan untuk berfikir

kritis hal ini di tunjukan dengan rincian LKS yang menuntut siswa tahu segala hal

tentang ekosistem yang ada disekolah.LKS antara kelas kontrol dan kelas

9Summary of Research on Project Based Learning, (Indianapolis: University of Indianapolis,

2009), h.1.

10

Lee Hong Sharon Yam, Implementing a Project Based Learning Approach in an Introductory

Property Course: Pacific Rim Real Estate Society Conference, (New Zealand, University of South

Australia), p.14.

11

Antuni, op cit., h. 3

Page 71: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

57

eksperimen berbeda, jika kelas kontrol melewati tahapan mendeskripsikan

ekosistem, mensketsa ekosistem, menganalisa hasil pengamatan, dan menganalisa

masalah apa saja yang ada pada ekosistem sekolah melalui diskusi kelompok.

Kelas eksperimen melewati tahap mendeskripsikan ekosistem, mensketsa

ekosistem, menganalisa masalah dan merencanakan proyek. Dari tabel 4.3 dan 4.4

dapat dilihat bahwa perbedaan hasil tidak jauh berbeda disaat pelaksanaan, namun

jika melihat hasil belajar yang tersaji dalam Tabel 4.1 terdapat adanya perbedaan

yang menyatakan bahwa kelas yang mendapatkan perlakuan model project based

learning. Hal ini dikarenakan pada kelebihan pembelajaran project based learning

dapat mempunyai kedalaman pemahaman yang lebih. 12

Cara mendapatkan bahan

pembelajaran pun tidak hanya didapatkan dari buku paket dan ceramah saja

melainkan dari sumber-sumber lain yang mereka dapat dari jurnal, blog, atau pun

interview dengan ahli. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan hasil belajar pada

siswa yang mendapatkan perlakuan model berbasis proyek dan yang tidak.

Setelah mengetahui masalah yang ada di disekolah, mereka mulai

mendiskusikan dengan teman sekelompok mereka kira-kira mereka ingin

membuat proyek seperti apa. Dalam tahap ini mereka dituntut untuk berfikir

tingkat tinggi dan berfikir kreatif untuk menentukkan proyek apa yang akan

mereka lakukan, hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan dalam Project

Based Learning Model; Relevant Learning for The 21st Century yang

mengemukakan bahwa dalam tahap ini siswa harus mencari informasi sebanyak-

banyaknya bisa melalui website, koran atau menemui orang yang ahli dalam

bidang tertentu. Setelah dari mereka dapat mengumpulkan informasi yang dirasa

mereka cukup, maka mereka dapat membuat suatu rancangan proyek baru yang

lebih menarik. 13

Tahap kedua dalam proses pembelajaran berbasis proyek ini adalah menuntut

siswa untuk bersifat kritis terhadap lingkungan sekolah yang mereka tinggali.

12Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseprual

Operasional, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), h.149

13

Erica Baker, et al., Project Based Learning Model: Relevant Learning for 21st Century.

(North America: Pacific Education Institute. 2011) h. 24-25

Page 72: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

58

Disini siswa diarahkan untuk melihat apa saja masalah yang ada pada ekosistem

sekolah mereka. Tidak hanya mencari masalah yang ada, namun siswa pun

diharuskan untuk mencoba untuk memikirkan bagaimana menangani masalah

yang ada pada lingkungan sekolah mereka. Mereka dapat mencari penanganan

masalah ini dari koran, majalah, internet, dan media informasi lainnya.

Tahap selanjutnya siswa diarahkan untuk membuat berbagai ekosistem yang

mereka ketahui dengan lingkungan sekolah mereka yang menjadi acuan dalam

membuat proyek, jadi siswa menjadikan ekosistem sekolah sebagai role model

dalam pembuatan ekosistem buatan yang akan mereka buat, dimulai dengan harus

adanya faktor biotik dan abiotik dan interaksinya pada lingkungan.

Setelah tahap ini terlewati, siswa mulai merancang proyek apa yang akan

mereka buat. Dalam perencanaan pembuatan proyek, siswa dibimbing oleh guru

dan ahli dalam merencanakan pembuatan proyek ini. Dimulai dari judul, bahan

apasaja yang akan dipakai, sampai time line pekerjaan yang akan mereka lakukan

dalam beberapa hari kedepan. Time line dibuat bertujuan untuk mengatur dan

mengkondisikan siswa agar mereka dapat menyelesaikan proyek ini sesuai dengan

waktu yang sudah ditentukan.

Dalam pembuatan proyek yang dilakukan siswa, guru harus mengontrol dan

membantu pekerjaan siswa dimulai dari melihat dan memberikan masukan

apabila ada permasalahan yang menghalangi kinerja mereka dalam membuat

proyek. Hal ini dikarenakan siswa melakukan inquiry,14

siswa membuat rumusan

masalah, tujuan, dan langkah-langkah pembuatan proyeknya sendiri. Maka dari

itu siswa perlu adanya pengawasan dan kontrol dari guru.

Setelah proyek selesai, siswa menggalami tahap evaluasi terhadap hasil kerja

proyek dan keseluruhan pembelajaran. Siswa mengungkapkan pengalaman saat

mengerjakan proyek serta diskusi tentang konsep yang belum dimengerti sehingga

siswa mengalami pembelajaran yang bermakna. Dengan demikian model

14Ida Ayu Kade Sastrika, Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Pemahaman

Konsep Kimia dan Keterampilan Berfikir Kritis, (e-jurnal Program sarajana Universitas

Pendidikan Ganesha, Vol.3, No.1 Tahun 2013)

Page 73: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

59

pembelajaran berbasis proyek ini mempunyai peran penting terhadap

pengembangan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.

Tahapan pembelajaran berbasis proyek ini dapat meningkatkan hasil belajar

siswa, hal ini dikarenakan selain siswa belajar secara konstektual dengan melihat

keadaan ekosistem secara langsung, siswa pun ikut terlibat dalam memikirkan hal

apa yang dapat terjadi, masalah apa yang dapat pecahkan dan siswa pun membuat

proyek ekosistem yang dimana ketika mereka mengerjakan proyek tersebut maka

siswa harus Paham secara keseluruhan tentang ekosistem, dimulai dari komponen

penyusun hingga masalah yang terjadi dalam ekosistem itu sendiri.

D. Keterbatasan Penelitian

Ada beberapa keterbatasan penelitian ini, di antaranya adalah:

1. Penelitian ini hanya dilakukan pada mata pelajaran biologi pada konsep

ekosistem, sehingga belum diketahui kemungkinannya pada konsep lain

2. Waktu yang kurang memadai karena pembelajaran berbasis proyek ini

memerlukan waktu pembelajaran yang relatif lama agar dapat merancang

pembelajaran lebih baik lagi.

Page 74: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan

mengenai pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar

siswa yaitu, berdasarkan hasil uji t pada taraf signifikasi α = 0,05 diperoleh thitung

sebesar 1,250 < ttabel 1,994, rata-rata kelompok eksperimen sebesar 79,39 dan

kelompok kontrol sebesar 77,89. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

penggunaan model pembelajaran berbasis proyek tidak berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa pada konsep Ekosistem. Hal ini dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu, pemilihan kelas yang tidak sesuai dengan kemampuan anak

pada saat penelitian, kemampuan anak-anak yang tidak jauh berbeda antara kelas

kontrol dan kelas eksperimen serta materi yang sudah sebagian dikuasai oleh

siswa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis mengajukan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Pembelajaran berbasis proyek ini dapat dijadikan alternatif model

pembelajaran biologi,

2. Pembelajaran berbasis proyek ini dapat diterapkan pada konsep lain dan

mata pelajaran lain tetapi dengan perbaikan-perbaikan dalam proses

pembelajaran dengan catatan guru memberi motivasi agar siswa lebih

berperan aktif dalam diskusi kelompok maupun diskusi kelas, sehingga

diharapkan hasil belajar siswa lebih optimal.

3. Hasil penelitian ini masih sangat sederhana dan bukan merupakan hasil

akhir, untuk itu kepada peneliti berikutnya disarankan agar mencoba

mengimplementasikan model pembelajaran berbasis proyek ini pada sekolah

Page 75: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

61

yang berbeda dengan kelompok siswa yang berbeda-beda; mencoba untuk

mengembangkan model pembelajaran sejenis dengan topik yang berbeda.

Page 76: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

62

DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo, Sutarjo. Konstruktivisme dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2012.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,

2012.

Ayu, Ida Kade Sastrika. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap

Pemahaman Konsep Kimia dan Keterampilan Berfikir Kritis, e-jurnal

Program sarajana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol.3, No.1 Tahun

2013.

Azwar, Saifuddin. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 1995.

Baker, Erica, et al. Project Based Learning Model: Relevant Learning for 21st

Century. North America: Pacific Education Institute. 2011.

Bell, Daniel and Jahna Kahrhoff. Active Learning Handbook, St.Louis Missouri:

Webster University, 2006.

Dahar, Wilis Ratna. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga,

2011.

Dart, John. Developing a Learning Environment Conducive to Active Learning

and Participation: Group Presentations and Formative Assessment at Level

One. Vol.5 No.1. 2006

Djamarah, Bahri Syaiful & Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta, 2010.

Dwirahayu, Gelar. Munasprianto Rmali. Pendekatan Baru dalam Proses

Pembelajaran Matematika dan Sains Dasar. Jakarta: PIC UIN Jakarta,

cet.1, 2007.

Fry, Heather, Steve Ketteridge, and Stephanie Marshall. A Handbook for

Teaching and Learning in Higher Education. Great Britain: Kogan Page

Limited, 2003.

Grant, Michael. “Getting A Grip on Project Based-Learning: Theory, cases an

recomandations”. Journal for Meredian A Middle School Computer

Technologies, Vol. 5, 2002.

Hamalik, Oemar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,

Jakarta: Bumi Aksara, 2001.

Page 77: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

63

Herlanti, Yanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, Jakarta:

Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2008, tersedia

melalui http://dhetik.weebly.com, diakses tanggal 10 Januari 2017.

Hong, Lee Sharon Yam. Implementing a Project Based Learning Approach in an

Introductory Property Course: Pacific Rim Real Estate Society Conference,

New Zealand, University of South Australia.

Meltzer, David. The relationship between mathematics preparation and conceptual

learning gains in physics: A possible „„hidden variable‟‟ in diagnosticpretest

scores. American Association of Physics Teacher. 2002, h. 1260-1261

Mergendoller, R John er.et.al. Pervasive Management of Project Based Learning:

Teachers as Guides and Facilitators, 2010

.

Munandar, Utami. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.

Jakarta:PT.Gramedia, 1999.

Nurohman, Sabar. Pendekatan Project Based Learning Sebagai Upaya

Internalisasi Scientific Method Bagi Siswa Calon Guru Fisika, 2013,

(http://staff.uny.ac.id). Diakses tanggal 28 April 2017.

Permendikbud No. 65 Tahun 2013. Tentang Standar Proses Pendidikan dan

Menengah. salinan permnedikbud.

Rahmawati, Dini. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Hasil

Belajar Siswa, Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kependidikan UIN

Jakarta, Jakarta, 2011, h.53-55.

Samanthis, Alunanda dan Edy Sulistyo. Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Menggunakan Model Project Based Learning Pada Standar Kompetensi

Memperbaiki Radio Penerima di SMKN 3 Surabaya, Jurnal Pendidikan

Teknik Elektro, Vol 3, no.1, 2014.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta: Kencana. Cet.7, 2010.

Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT.Rineka

Cipta, Cet.5, 2010.

Sofyan, Ahmad, Tonih Feronika, Burhanudin Milama. Evaluasi Pembelajaran

IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2006.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja

Rosdakarya, cet.15, 2009.

Page 78: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

64

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D,

(Bandung:Alfabeta, 2012), cet.7,h.80.

Sugiyono. Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2008.

Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta:

PT Bumi Aksara, 2003.

Syah. Muhibbin, Psikologi Pendidikan: dengan Pendekatan Baru, Bandung:

Remaja Rosdakarya, cet.15, 2010.

Summary of Research on Project Based Learning. Indianapolis: University of

Indianapolis, 2009.

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Kencana,

2010.

Trianto. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2010.

Trianto, Ibnu Badar. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan

Konstekstual. jakarta, Prenadamedia Group, 2014.

Vega, Vanessa. PBL Research Learning Outcomes, dengan alamat situs

https://www.edutopia.org/pbl-research-learning-outcomes, diakses pada

tanggal 12 Januari 2015.

Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan

Konseptual Operasional ,Jakarta: PT. BumiAksara, 2011.

Widodo, Ari. Revisi Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal”,Buletin

Puspendik, Vol. 3, No, 2,2006.

Wiyarsi, Antuni dan Crys Fajar Partana. Penerapan Pembelajaran Berbasis

Proyek Pada Perkliahan Workshop Pendidikan Kima untuk Meningkatkan

Kemandirian dan Prestasi Belajar Mahasiswa, Skripsi pada Fakultas

Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2007.

Wrigley, H.S. “Knowladge in Action: The Promise of Project-Based Learning”,

Journal Focus and Basic, vol 2.

Yunani. “Pentingnya Inovasi Guru dalam Proses Kegiatan Belajar dan Mengajar”,

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan UniversitasSriwijaya, Palembang,

14 Mei 2009.

Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta, cet.1, 2009.

Page 79: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

65

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMAN 4 TAngerang

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X/2

Materi Pokok : Ekosistem

Pertemuan : 1

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Page 80: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

66

Kompetensi Dasar :

1.1 Mengagumi, menjaga, melestarikan keteraturan dan kompleksitas

ciptaan Tuhan tentang ruang lingkup, objek dan permasalahan Biologi

menurut agama yang dianutnya.

1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan

mengamati bioproses.

1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan

menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama

yang dianutnya.

2.1 Berperilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif

dan proaktif dalam melakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas

maupun di luar kelas.

2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan

prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan

percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.

3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan

semua interaksi yang berlangsung didalamnya.

4.9 Mendesain bagan tentang interaksi antar komponen ekosistem dan

jejaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem dan menyajikan

hasilnya dalam berbagai bentuk media.

I. Indikator

1. Mengetahui keanekaragaman ekosistem sebagai ciptaan Tuhan.

2. Menggunakan pola pikir ilmiah dalam melakukan proyek.

3. Menjaga kebersihan selama proses pembelajaran.

4. Menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

5. Menunjukkan kerja sama dalam berdiskusi secara kelompok.

6. Mendeskripsikan ekosistem dan satuan penyusunnya

7. Mengidentifikasi rantai makanan dan jaring-jaring makanan

8. Mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam ekosistem

Page 81: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

67

II. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mengetahui akan banyaknya ekosistem yang ada di dunia

2. Siswa menggunakan pola pikir ilmiah dalam mengerjakan proyek.

3. Siswa menjaga kebersihan selama proses pembelajaran

4. Siswa menunjukkan rasa tanggung jawab dalam mengumpulkan proyek yang

telah diselesaikan.

5. Siswa mampu menunjukkan kerja sama dalam berdiskusi kelompok baik

dikelas maupun diluar kelas.

6. Siswa mampu menjelaskan pengertian ekosistem dan satuan penyusun

ekosistem

7. Siswa mampu menjelaskan dan membedakan rantai makanan dan jaring-

jaring makanan

8. Siswa mampu mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam ekosistem

disekitarnya.

III. Materi Pembelajaran

Ekosistem adalah Interaksi yang terjadi antar makhluk hidup dengan

lingkungannya dan saling mempengruhi yang membentuk sebuah sistem.

Ekosistem disusun oleh 2 komponen, yaitu komponen biotik dan komponen

abiotik. Didalam ekosistem ada individu, populasi, komunitas, dan adapula bioma

dan biosfer yang merupakan kumpulan dari berbagai ekosistem. Pola-pola

interaksi yang terjadi dalam ekosistem adalah predasi, kompetesi, dan simbiosis.

Kompetesi dapat dibagi lagi menjadi kompetesi interspesifik dan kompetesi

intraspesifik. Simbiosis dapat berbagai bentuk, misalnya simbiosis mutualisme,

simbiosis komensialisme, dan simbiosis parasitisme.

Dialam ekosistem ada yang namanya piramida makanan, rantai makanan, dan

jaring-jaring makanan. Didalam piramnida, rantai, dan jaring-jaring makanan ada

yang bertugas menjadi produsen yang berperan sebagai trofik tingkat 1, ada

konsumen yang berperan sebagai trofik tingkat kedua dan detrivitor yang berperan

sebagai trofik tingkat terakhir. Dalam sebuah ekosistem ada berbagai siklus yang

terjadi agar kehidupan tetap berlangsung misalnya siklus karbon, siklus oksigen,

dan siklus nitrogen.

Page 82: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

68

IV. Metode Pembelajaran

Metode yang digunakan adalah pembelajaran berbasis proyek

V. Langkah Pembelajaran

Tahapan Kegiatan Alokasi

Waktu Pembela

jaran PjBL Guru Siswa

Pendahuluan

Start with

Essential

question

1. Menciptakan suasana kelas

yang religius dengan

mengucapkan salam.

2. Memulai pelajaran dengan

berdoa bersama.

3. Menanyakan kabar siswa.

4. Mengabsen siswa dengan

memanggil nama siswa

satu persatu.

5. Memberi apersepsi kepada

siswa dengan cara

memberikan pertanyaan

tentang ekosistem.

- Apakah yang Anda

ketahui tentang

ekosistem?

- Apa saja yang terdapat

dalam suatu ekosistem?

6. Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

7. Guru membagikan soal

pre-test

1. Menjawab

salam.

2. Berdoa

bersama.

3. Menjawab

pertanyaan

guru.

4. Mengacungkan

tangan ketika

dipanggil

namanya dan

menjawab

“hadir”.

5. Menjawab

pertanyaan.

6. Memperhatikan

penjelasan guru

7. Mengerjakan

soal pre-test

35

menit

Page 83: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

69

Kegiatan

Inti

Design

a plan

for the

project

Create a

schedule

1. Mengamati

Guru mengajak siswa untuk

mengamati ekosistem yang

ada di sekolahnya.

2. Menanya

Menanyakan kepada siswa,

komponen apa saja yang

ada di ekosistem sekolah.

3. Mengumpulkan data

Guru membimbing siswa

dalam mengumpulkan data

di dalam ekosistem sekolah.

4. Mengasosiasi

Menganalisis hasil

data pengamatan

Menyimpulkan data

hasil pengamatan.

Membimbing siswa

menduskusikan

langkah-langkah

dalam penyusunan

proyek

5. Mengkomunikasikan

Perwakilan

perkelompok

menyampaikan data

hasil pengamatan

1. Mengamati

ekosistem

ekosistem

sekolah dan

mengisi lembar

kerja siswa

(LKS) yang

telah diberikan

kepada siswa

2. Siswa

menjawab

pertanyaan guru

sembari

melakukan

pengamatan

ekosistem

sekolah.

3. Siswa

mengumpulkan

data dengan

serius.

4. Siswa

bekerjasama

dalam

menganalisis

dan

menyimpulkan

hasil pengatan

yang telah

digunakan.

Serta membuat

time line

pengerjaan

proyek

5. Siswa

menyampaikan

hasil diskusinya.

45

menit

Page 84: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

70

Penutupan Assess the

outcome

1. Guru memberi kesempatan

pada siswa untuk

menanyakan hal-hal yang

belum dipahami.

2. Guru memberikan

pertanyaan secara lisan

untuk mengevaluasi tingkat

pemahaman konsep siswa.

3. Membimbing siswa dalam

menyimpulkan materi yang

telah dipelajari, dan

memberikan tugas kepada

siswa untuk mengisi LKS

persiapan pembuatan

proyek.

4. Menutup pelajaran dengan

mengucapkan salam.

1. Bertanya

kepada guru

tentang materi

yang belum

dipahami.

2. Menjawab

pertanyaan

guru.

3. Menyimpulkan

materi yang

telah dipelajari,

dan siswa

mendengarkan

tugas untuk

pertemuan

selanjutnya.

4. Menjawab

salam.

10

menit

VI. Alat/Bahan/ Sumber

1. Buku Biologi kelas 10, Zubedi, dkk. Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional

2. Project Based Learning Model: Relevant Learning for 21st Century,

Baker, erica, dkk. North American: Pacific Education Institute.

3. Srikini, dkk. Biologi untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga.

4. Subardi, dkk. Biologi untukkelas X SMA dan MA. Jakarta : CV. Usaha

makmur.

5. Lembar kerja siswa

6. Sampah disekitar lingkungan siswa

7. Teknologi informasi (TV, internet, koran, dll)

VII. Penilaian

1. Penilaian hasil belajar

Laporan hasil perancangan proyek

Uji kompetensi tertulis

Page 85: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

71

2. Format observasi penilaian kelompok

No Aspek Penilaian (1) (2) (3)

1 Kesungguhan dalam

melakukan observasi

2 Kesungguhan dalam

diskusi dan pengerjaan

proyek

3 Pengggunaan waktu

secara efisien

4 Tanggung Jawab

5 Kemampuan menjawab

pertanyaan

6 Ketetapan Jawaban

Jumlah

Keterangan;

Sangat baik = 5, baik = 4, Cukup = 3, Kurang = 2, Sangat kurang =1

Nilai = N=

x 100

3. Format Penilaian Produk

No Kriteria Penilaian

1 2 3 4 5

1 Kerapihan

2 Keunikan

3 Penggunaan alat dan bahan

4 5 komponen pembuatan proyek

a. Komponen penyusun

ekosistem

b. Interaksi dalam ekosistem

c. Rantai makanan

d. Daur biogeokimia

Page 86: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

72

e. Masalah ekosistem

5 Menjelaskan langkah kerja dengan lengkap

dan jelas

6 Menjelaskan referensi yang digunakan

7 Efektifitas penggunaan barang-barang

bekas

Keterangan :

5 = Sangat bagus, 4= Bagus, 3 = Cukup, 2 = Kurang, 1= Sangat Kurang

Rumus :

Nilai = N=

x 100

Jakarta, 2016

Mengetahui,

Guru Bidang Studi, Peneliti,

_______________ Anisa Lina Anggraeni

NIP. NIM. 1110016100039

Page 87: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

73

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMA Negeri 4 Tangerang

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X/2

Materi Pokok : Ekosistem

Pertemuan : 2

Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Page 88: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

74

74

Kompetensi Dasar :

1.1 Mengagumi, menjaga, melestarikan keteraturan dan kompleksitas

ciptaan Tuhan tentang ruang lingkup, objek dan permasalahan Biologi

menurut agama yang dianutnya.

1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan

mengamati bioproses.

1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan

menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama

yang dianutnya.

2.1 Berperilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif

dan proaktif dalam melakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas

maupun di luar kelas.

2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan

prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan

percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.

3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan

semua interaksi yang berlangsung didalamnya.

4.9 Mendesain bagan tentang interaksi antar komponen ekosistem dan

jejaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem dan menyajikan

hasilnya dalam berbagai bentuk media.

I. Indikator

1. Mengetahui keanekaragaman ekosistem sebagai ciptaan Tuhan.

2. Menggunakan pola pikir ilmiah dalam melakukan proyek.

3. Menjaga kebersihan selama proses pembelajaran.

4. Menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

5. Menunjukkan kerja sama dalam berdiskusi secara kelompok.

6. Mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam ekosistem

Page 89: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

75

75

II. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa menunjukkan kekaguman akan banyaknya ekosistem yang

ada di dunia

2. Siswa menggunakan pola pikir ilmiah dalam mengerjakan proyek.

3. Siswa menjaga kebersihan selama proses pembelajaran

4. Siswa menunjukkan rasa tanggung jawab dalam mengumpulkan

proyek yang telah diselesaikan.

5. Siswa mampu menunjukkan kerja sama dalam berdiskusi

kelompok baik dikelas maupun diluar kelas.

6. Siswa mampu mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam

ekosistem disekitarnya.

III. Materi Pembelajaran

Ekosistem adalah Interaksi yang terjadi antar makhluk hidup

dengan lingkungannya dan saling mempengruhi yang membentuk

sebuah sistem. Ekosistem disusun oleh 2 komponen, yaitu komponen

biotik dan komponen abiotik. Didalam ekosistem ada individu,

populasi, komunitas, dan adapula bioma dan biosfer yang merupakan

kumpulan dari berbagai ekosistem. Pola-pola interaksi yang terjadi

dalam ekosistem adalah predasi, kompetesi, dan simbiosis. Kompetesi

dapat dibagi lagi menjadi kompetesi interspesifik dan kompetesi

intraspesifik. Simbiosis dapat berbagai bentuk, misalnya simbiosis

mutualisme, simbiosis komensialisme, dan simbiosis parasitisme.

Dialam ekosistem ada yang namanya piramida makanan, rantai

makanan, dan jaring-jaring makanan. Didalam piramnida, rantai, dan

jaring-jaring makanan ada yang bertugas menjadi produsen yang

berperan sebagai trofik tingkat 1, ada konsumen yang berperan sebagai

trofik tingkat kedua dan detrivitor yang berperan sebagai trofik tingkat

terakhir. Dalam sebuah ekosistem ada berbagai siklus yang terjadi agar

kehidupan tetap berlangsung misalnya siklus karbon, siklus oksigen,

dan siklus nitrogen.

IV. Metode Pembelajaran

Metode yang digunakan adalah pembelajaran berbasis proyek

Page 90: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

76

76

V. Langkah Pembelajaran

Tahapan Kegiatan Alokas

i

Wkatu

Pembela

jaran

PjBL Guru Siswa

Pendahu

luan

1. Menciptakan

suasana kelas

yang religius

dengan

mengucapkan

salam.

2. Memulai

pelajaran

dengan berdoa

bersama.

3. Menanyakan

kabar siswa.

4. Mengabsen

siswa dengan

memanggil

nama siswa

satu persatu.

5. Meminta

siswa duduk

dengan

kelompoknya

6. Bertanya, “

bagaimana

perkembangan

perencanaan

proyek kalian,

apakah ada

masalah?

7. Guru

menjelaskan

tujuan

pembelajaran

1. Menjawab

salam.

2. Berdoa bersama.

3. Menjawab

pertanyaan guru.

4. Mengacungkan

tangan ketika

dipanggil

namanya dan

menjawab

“hadir”.

5. Siswa duduk

sesuai dengan

kelompoknya

dan

menunjukkan

hasil proyek

sementara.

6. Menjawab

pertanyaan guru

7. Mendengarkan

dan

memperhatikan

penjelasan guru

7

menit

Page 91: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

77

77

Kegiatan

inti

Monitorin

g student

and

progress

of the

project

1. Mengamati

Melihat video

tentang pembuatan

boneka yang

terbuat dari kertas

dan kardus yang

sudah tidak

dipakai.

2. Menanya

Siswa

menanyakan apa

yang belum

mereka ketahui

tentang pembuatan

proyek.

3. Pengumpulan data

Mengumpulkan

informasi

tambahan dari ahli

dan dari sumber

lain.

4. Mengasosiasi

Menyimpulkan

tentang cara

pembuatan proyek

5. Mengkomunikasik

an

Guru menunjuk

perwakilan

kelompok untuk

menyebutkan

judul proyek dan

bahan-bahan yang

dipakai untuk

membuat proyek.

1. Siswa menonton

video

2. Siswa bertanya

tentang hal-hal

yang belum

mereka ketahui

tentang

pembutan

proyek.

3. Siswa

mengumpulkan

informasi

tambahan

4. Siswa

menyimpulkan

cara pembuatan

proyek

5. Siswa

menyebutkan

judul dan bahan-

bahan mengenai

pembuatan

proyek yang

akan dilakukan

30

menit

Penutup

an Assess

the

outcome

1. Guru

menjelaskan

tentang proses

dan deadline

1. Siswa

mendengarkan

dan mengajukan

pertanyaan

8

Menit

Page 92: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

78

78

pembuatan

proyek.

2. Memberikan

evaluasi

secara lisan

3. Meminta

kelompok

untuk

mempersiapka

n presentasi

4. Menutup

pelajaran

dengan

mengucapkan

salam

2. Siswa menjawab

pertanyaan guru

3. Siswa

mendengarkan

instruksi guru

4. Menjawab

salam.

VI. Alat/Bahan/ Sumber

1. Buku Biologi kelas 10, Zubedi, dkk. Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional

2. Project Based Learning Model: Relevant Learning for 21st Century,

Baker, erica, dkk. North American: Pacific Education Institute.

3. Srikini, dkk. Biologi untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga.

4. Subardi, dkk. Biologi untukkelas X SMA dan MA. Jakarta : CV. Usaha

makmur.

5. Lembar kerja siswa

6. Sampah disekitar lingkungan siswa

7. Teknologi informasi (TV, internet, koran, dll)

8. Video pembuatan boneka daur ulang

VII. Penilaian

1. Penilaian hasil belajar

Laporan hasil perancangan proyek

Uji kompetensi tertulis

2. Format observasi penilaian kelompok

Page 93: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

79

79

No Aspek Penilaian (1) (2) (3)

1 Kesungguhan dalam

melakukan observasi

2 Kesungguhan dalam

diskusi dan pengerjaan

proyek

3 Pengggunaan waktu

secara efisien

4 Tanggung Jawab

5 Kemampuan menjawab

pertanyaan

6 Ketetapan Jawaban

Jumlah

Keterangan;

Sangat baik = 5, baik = 4, Cukup = 3, Kurang = 2, Sangat kurang =1

Nilai = N=

x 100

3. Format Penilaian Produk

No Kriteria Penilaian

1 2 3 4 5

1 Kerapihan

2 Keunikan

3 Penggunaan alat dan bahan

4 5 komponen pembuatan proyek

a. Komponen penyusun

ekosistem

b. Interaksi dalam ekosistem

c. Rantai makanan

d. Daur biogeokimia

e. Masalah ekosistem

Page 94: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

80

80

5 Menjelaskan langkah kerja dengan lengkap

dan jelas

6 Menjelaskan referensi yang digunakan

7 Efektifitas penggunaan barang-barang

bekas

Keterangan :

5 = Sangat bagus, 4= Bagus, 3 = Cukup, 2 = Kurang, 1= Sangat Kurang

Rumus :

Nilai = N=

x 100

Tangerang, 2016

Mengetahui,

Guru Bidang Studi, Peneliti,

_______________ Anisa lina anggraeni

NIP. NIM. 1110016100039

Page 95: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

81

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 4 Tangerang

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X/2

Materi Pokok : Ekosistem

Pertemuan : 3

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar :

1.1 Mengagumi, menjaga, melestarikan keteraturan dan kompleksitas

ciptaan Tuhan tentang ruang lingkup, objek dan permasalahan Biologi

menurut agama yang dianutnya.

Page 96: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

82

1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan

mengamati bioproses.

1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan

menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama

yang dianutnya.

2.1 Berperilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif

dan proaktif dalam melakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas

maupun di luar kelas.

2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan

prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan

percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.

3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan

semua interaksi yang berlangsung didalamnya.

4.9 Mendesain bagan tentang interaksi antar komponen ekosistem dan

jejaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem dan menyajikan

hasilnya dalam berbagai bentuk media.

I. Indikator

1. Mengagumi keanekaragaman ekosistem sebagai ciptaan Tuhan.

2. Menggunakan pola pikir ilmiah dalam melakukan proyek.

3. Menjaga kebersihan selama proses pembelajaran.

4. Menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

5. Menunjukkan kerja sama dalam berdiskusi secara kelompok.

6. Menjelaskan interaksi dalam ekosistem

7. Menjelaskan daur biogeokimia

8. Mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam ekosistem

Page 97: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

83

II. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa menunjukkan kekaguman akan banyaknya ekosistem yang

ada di dunia

2. Siswa menggunakan pola pikir ilmiah dalam mengerjakan proyek.

3. Siswa menjaga kebersihan selama proses pembelajaran

4. Siswa menunjukkan rasa tanggung jawab dalam mengumpulkan

proyek yang telah diselesaikan.

5. Siswa mampu menunjukkan kerja sama dalam berdiskusi

kelompok baik dikelas maupun diluar kelas.

6. Siswa mampu menjelaskan berbagai interaksi dalam ekosistem

7. Siswa mampu menjelaskan salah satu atau salah dua dari daur

biogeokimia

8. Siswa mampu mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam

ekosistem disekitarnya.

III. Materi Pembelajaran

Ekosistem adalah Interaksi yang terjadi antar makhluk hidup

dengan lingkungannya dan saling mempengruhi yang membentuk

sebuah sistem. Ekosistem disusun oleh 2 komponen, yaitu komponen

biotik dan komponen abiotik. Didalam ekosistem ada individu,

populasi, komunitas, dan adapula bioma dan biosfer yang merupakan

kumpulan dari berbagai ekosistem. Pola-pola interaksi yang terjadi

dalam ekosistem adalah predasi, kompetesi, dan simbiosis. Kompetesi

dapat dibagi lagi menjadi kompetesi interspesifik dan kompetesi

intraspesifik. Simbiosis dapat berbagai bentuk, misalnya simbiosis

mutualisme, simbiosis komensialisme, dan simbiosis parasitisme.

Dialam ekosistem ada yang namanya piramida makanan, rantai

makanan, dan jaring-jaring makanan. Didalam piramnida, rantai, dan

jaring-jaring makanan ada yang bertugas menjadi produsen yang

berperan sebagai trofik tingkat 1, ada konsumen yang berperan sebagai

trofik tingkat kedua dan detrivitor yang berperan sebagai trofik tingkat

terakhir. Dalam sebuah ekosistem ada berbagai siklus yang terjadi agar

kehidupan tetap berlangsung misalnya siklus karbon, siklus oksigen,

dan siklus nitrogen.

Page 98: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

84

IV. Metode Pembelajaran

Metode yang digunakan adalah pembelajaran berbasis proyek

V. Langkah Pembelajaran

Tahapan Kegiatan Aloka

si

Wkat

u

Pembela

jaran PjBL Guru Siswa

Pendahu

luan

1. Menciptakan

suasana kelas yang

religius dengan

mengucapkan

salam.

2. Memulai pelajaran

dengan berdoa

bersama.

3. Menanyakan kabar

siswa.

4. Mengabsen siswa

dengan memanggil

nama siswa satu

persatu.

5. Meminta siswa

menyiapkan

presentasi hasil

proyek yang telah

dikerjakan

6. Guru menjelaskan

tujuan

pembelajaran

1. Menjawab

salam.

2. Berdoa

bersama.

3. Menjawab

pertanyaan

guru.

4. Mengacungka

n tangan

ketika

dipanggil

namanya dan

menjawab

“hadir”.

5. Siswa duduk

sesuai dengan

kelompoknya

dan

menunjukkan

hasil proyek

sementara.

6. Mendengarka

n dan

memperhatika

n penjelasan

guru

10

menit

Kegiatan

inti

Assess

the

1. mengamati

1. Siswa

35

menit

Page 99: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

85

outcom

e

Guru melihat

proyek yang telah

ditugaskan kepada

semua kelompok

dan melihat

presesntasi siswa.

2. Menanya

Guru menanyakan

tentang proyek

yang sudah dibuat

siswa.

3. Mengumpulkan

data

Mengumpulkan

LKS proyek dan

mengumpulkan

data hasil

presentasi

kelompok.

4. Mengasosiasi

Membandingkan

hasil proyek yang

dilakukan siswa

5. Mengkomunikasik

an

Menyampaikan

hasil dari

memperlihatk

an hasil

proyek yang

sudah mereka

kerjakan dan

mempresentas

ikannya

2. Siswa

menjadwab

pertanyaan

tentang

proyek

mereka

masing-

masing.

3. Siswa

memberikan

LKS proyek

yang sebagai

laporan

proyek.

4. Siswa

bertanya hal

yang belum

mereka

pahami

5. Siswa

mendengarkan

penjelasan

dari guru

Page 100: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

86

presentasi siswa

Penutup

an

Evaluat

e the

experie

nce

1. Guru

meminitasetiap

kelompok

menyimpulkan

materi tentang

ekosistem

2. Memberikan

evaluasi secara

tertulis (Posttest)

3. Menutup pelajaran

dengan

mengucapkan

salam

1. Siswa

menyimpulka

n materi

tentang

ekosistem

2. Siswa

mengerjakan

soal posttest

3. Menjawab

salam.

45

Menit

VI. Alat/Bahan/ Sumber

1. Buku Biologi kelas 10, Zubedi, dkk. Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional

2. Project Based Learning Model: Relevant Learning for 21st Century,

Baker, erica, dkk. North American: Pacific Education Institute.

3. Srikini, dkk. Biologi untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga.

4. Subardi, dkk. Biologi untukkelas X SMA dan MA. Jakarta : CV. Usaha

makmur.

5. Lembar kerja siswa

6. Teknologi informasi (TV, internet, koran, dll)

VII. Penilaian

1. Penilaian hasil belajar

Laporan hasil perancangan proyek

Uji kompetensi tertulis

2. Format observasi penilaian kelompok

Page 101: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

87

No Aspek Penilaian (1) (2) (3)

1 Kesungguhan dalam

melakukan observasi

2 Kesungguhan dalam

diskusi dan pengerjaan

proyek

3 Pengggunaan waktu

secara efisien

4 Tanggung Jawab

5 Kemampuan menjawab

pertanyaan

6 Ketetapan Jawaban

Jumlah

Keterangan;

Sangat baik = 5, baik = 4, Cukup = 3, Kurang = 2, Sangat kurang =1

Nilai = N=

x 100

3. Format Penilaian Produk

No Kriteria Penilaian

1 2 3 4 5

1 Kerapihan

2 Keunikan

3 Penggunaan alat dan bahan

4 5 komponen pembuatan proyek

a. Komponen penyusun

ekosistem

b. Interaksi dalam ekosistem

c. Rantai makanan

d. Daur biogeokimia

e. Masalah ekosistem

Page 102: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

88

5 Menjelaskan langkah kerja dengan lengkap

dan jelas

6 Menjelaskan referensi yang digunakan

7 Efektifitas penggunaan barang-barang

bekas

Keterangan :

5 = Sangat bagus, 4= Bagus, 3 = Cukup, 2 = Kurang, 1= Sangat Kurang

Rumus :

Nilai = N=

x 100

Tangerang, 2016

Mengetahui,

Guru Bidang Studi, Peneliti,

_______________ Anisa lina anggraeni

NIP. NIM. 1110016100039

Page 103: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

89

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS KONTROL

Sekolah :SMAN 4 Tangeramg

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X/2

Materi Pokok : Ekosistem

Pertemuan : 1

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Page 104: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

90

Kompetensi Dasar :

1.1 Mengagumi, menjaga, melestarikan keteraturan dan kompleksitas

ciptaan Tuhan tentang ruang lingkup, objek dan permasalahan Biologi

menurut agama yang dianutnya.

1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan

mengamati bioproses.

1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan

menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama

yang dianutnya.

2.1 Berperilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif

dan proaktif dalam melakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas

maupun di luar kelas.

2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan

prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan

percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.

3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan

semua interaksi yang berlangsung didalamnya.

4.9 Mendesain bagan tentang interaksi antar komponen ekosistem dan

jejaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem dan menyajikan

hasilnya dalam berbagai bentuk media.

I. Indikator

1. Mengetahui keanekaragaman ekosistem sebagai ciptaan Tuhan.

2. Menggunakan pola pikir ilmiah dalam melakukan proyek.

3. Menjaga kebersihan selama proses pembelajaran.

4. Menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

5. Menunjukkan kerja sama dalam berdiskusi secara kelompok.

6. Mendeskripsikan ekosistem dan satuan penyusunnya

7. Mengidentifikasi rantai makanan dan jaring-jaring makanan

8. Mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam ekosistem

Page 105: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

91

II. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mengetahui akan banyaknya ekosistem yang ada di dunia

2. Siswa menggunakan pola pikir ilmiah dalam mengerjakan proyek.

3. Siswa menjaga kebersihan selama proses pembelajaran

4. Siswa menunjukkan rasa tanggung jawab dalam mengumpulkan

proyek yang telah diselesaikan.

5. Siswa mampu menunjukkan kerja sama dalam berdiskusi

kelompok baik dikelas maupun diluar kelas.

6. Siswa mampu menjelaskan pengertian ekosistem dan satuan

penyusun ekosistem

7. Siswa mampu menjelaskan dan membedakan rantai makanan dan

jaring-jaring makanan

8. Siswa mampu mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam

ekosistem disekitarnya.

III. Materi Pembelajaran

Ekosistem adalah Interaksi yang terjadi antar makhluk hidup

dengan lingkungannya dan saling mempengruhi yang membentuk

sebuah sistem. Ekosistem disusun oleh 2 komponen, yaitu komponen

biotik dan komponen abiotik. Didalam ekosistem ada individu,

populasi, komunitas, dan adapula bioma dan biosfer yang merupakan

kumpulan dari berbagai ekosistem. Pola-pola interaksi yang terjadi

dalam ekosistem adalah predasi, kompetesi, dan simbiosis. Kompetesi

dapat dibagi lagi menjadi kompetesi interspesifik dan kompetesi

intraspesifik. Simbiosis dapat berbagai bentuk, misalnya simbiosis

mutualisme, simbiosis komensialisme, dan simbiosis parasitisme.

Dialam ekosistem ada yang namanya piramida makanan, rantai

makanan, dan jaring-jaring makanan. Didalam piramnida, rantai, dan

jaring-jaring makanan ada yang bertugas menjadi produsen yang

berperan sebagai trofik tingkat 1, ada konsumen yang berperan sebagai

trofik tingkat kedua dan detrivitor yang berperan sebagai trofik tingkat

terakhir. Dalam sebuah ekosistem ada berbagai siklus yang terjadi agar

kehidupan tetap berlangsung misalnya siklus karbon, siklus oksigen,

dan siklus nitrogen.

Page 106: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

92

IV. Metode Pembelajaran

Metode yang digunakan adalah diskusi dan ceramah

V. Langkah Pembelajaran

Tahapan Kegiatan Alokasi

Waktu Pembelajaran Guru Siswa

Pendahuluan

1. Menciptakan suasana kelas

yang religius dengan

mengucapkan salam.

2. Memulai pelajaran dengan

berdoa bersama.

3. Menanyakan kabar siswa.

4. Mengabsen siswa dengan

memanggil nama siswa

satu persatu.

5. Memberi apersepsi kepada

siswa dengan cara

memberikan pertanyaan

tentang ekosistem.

- Apakahyang Anda

ketahui tentang

ekosistem?

- Apa saja yang terdapat

dalam suatu ekosistem?

6. Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

7. Guru membagikan soal

pre-test

1. Menjawab salam.

2. Berdoa bersama.

3. Menjawab

pertanyaan guru.

4. Mengacungkan

tangan ketika

dipanggil

namanya dan

menjawab

“hadir”.

5. Menjawab

pertanyaan.

6. Memperhatikan

penjelasan guru

7. Mengerjakan soal

pre-test

35

menit

Page 107: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

93

Kegiatan Inti

1. Mengamati

Guru mengajak siswa untuk

mengamati ekosistem yang

ada di sekolahnya.

2. Menanya

Menanyakan kepada siswa,

komponen apa saja yna g

ada di ekosistem sekolah.

3. Mengumpulkan data

Guru membimbing siswa

dalam mengumpulkan data

di dalam ekosistem sekolah.

4. Mengasosiasi

Menganalisis hasil

data pengamatan

Menyimpulkan data

hasil pengamatan.

5. Mengkomunikasikan

Perwakilan

perkelompok

menyampaikan data

hasil pengamatan

1. Mengamati

ekosistem

ekosistem sekolah

dan mengisi

lembar kerja

siswa (LKS) yang

telah diberikan

kepada siswa

2. Siswa menjawab

pertanyaan guru

sembari

melakukan

pengamatan

ekosistem

sekolah..

3. Siswa

mengumoulkan

data dengan

serius.

4. Siswa bekerjasama

dalam

menganalisis dan

menyimpulkan

hasil pengatan

yang telah

digunakan.

5. Siswa

menyampaikan

hasil diskusinya .

45

menit

Penutupan

1. Guru memberi kesempatan

pada siswa untuk

menanyakan hal-hal yang

belum dipahami.

2. Guru memberikan

pertanyaan secara lisan

1. Bertanya kepada

guru tentang

materi yang

belum dipahami.

2. Menjawab

pertanyaan guru.

10

menit

Page 108: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

94

untuk mengevaluasi tingkat

pemahaman konsep siswa.

3. Membimbing siswa dalam

menyimpulkan materi yang

telah dipelajari.

4. Menutup pelajaran dengan

mengucapkan salam.

3. Menyimpulkan

materi yang telah

dipelajari.

4. Menjawab salam.

VI. Alat/Bahan/ Sumber

1. Buku Biologi kelas 10, Zubedi, dkk. Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional

2. Project Based Learning Model: Relevant Learning for 21st Century,

Baker, erica, dkk. North American: Pacific Education Institute.

3. Srikini, dkk. Biologi untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga.

4. Subardi, dkk. Biologi untukkelas X SMA dan MA. Jakarta : CV. Usaha

makmur.

5. Lembar kerja siswa

6. Sampah disekitar lingkungan siswa

7. Teknologi informasi (TV, internet, koran, dll)

VII. Penilaian

1. Penilaian hasil belajar

Uji kompetensi tertulis

2. Format observasi penilaian kelompok

No Aspek Penilaian (1) (2) (3)

1 Kesungguhan dalam

melakukan observasi

2 Pengggunaan waktu secara

efisien

3 Tanggung Jawab

4 Kemampuan menjawab

Page 109: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

95

pertanyaan

5 Ketetapan Jawaban

Jumlah

Keterangan;

Sangat baik = 5, baik = 4, Cukup = 3, Kurang = 2, Sangat kurang =1

Nilai = N=

x 100

Jakarta, 2016

Mengetahui,

Guru Bidang Studi, Peneliti,

_______________ Anisa Lina Anggraeni

NIP. NIM. 1110016100067

Page 110: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

96

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS KONTROL

Sekolah : SMA Negeri 4 Tangerang

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X/2

Materi Pokok : Ekosistem

Pertemuan : 2

Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Page 111: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

97

Kompetensi Dasar :

1.1 Mengagumi, menjaga, melestarikan keteraturan dan kompleksitas

ciptaan Tuhan tentang ruang lingkup, objek dan permasalahan Biologi

menurut agama yang dianutnya.

1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan

mengamati bioproses.

1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan

menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama

yang dianutnya.

2.1 Berperilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif

dan proaktif dalam melakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas

maupun di luar kelas.

2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan

prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan

percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.

3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan

semua interaksi yang berlangsung didalamnya.

4.9 Mendesain bagan tentang interaksi antar komponen ekosistem dan

jejaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem dan menyajikan

hasilnya dalam berbagai bentuk media.

I. Indikator

1. Mengetahui keanekaragaman ekosistem sebagai ciptaan Tuhan.

2. Menggunakan pola pikir ilmiah dalam melakukan proyek.

3. Menjaga kebersihan selama proses pembelajaran.

4. Menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

5. Menunjukkan kerja sama dalam berdiskusi secara kelompok.

6. Mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam ekosistem

Page 112: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

98

II. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa menunjukkan kekaguman akan banyaknya ekosistem yang

ada di dunia

2. Siswa menggunakan pola pikir ilmiah dalam mengerjakan proyek.

3. Siswa menjaga kebersihan selama proses pembelajaran

4. Siswa menunjukkan rasa tanggung jawab dalam mengumpulkan

proyek yang telah diselesaikan.

5. Siswa mampu menunjukkan kerja sama dalam berdiskusi

kelompok baik dikelas maupun diluar kelas.

6. Siswa mampu mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam

ekosistem disekitarnya.

III. Materi Pembelajaran

Ekosistem adalah Interaksi yang terjadi antar makhluk hidup

dengan lingkungannya dan saling mempengruhi yang membentuk

sebuah sistem. Ekosistem disusun oleh 2 komponen, yaitu komponen

biotik dan komponen abiotik. Didalam ekosistem ada individu,

populasi, komunitas, dan adapula bioma dan biosfer yang merupakan

kumpulan dari berbagai ekosistem. Pola-pola interaksi yang terjadi

dalam ekosistem adalah predasi, kompetesi, dan simbiosis. Kompetesi

dapat dibagi lagi menjadi kompetesi interspesifik dan kompetesi

intraspesifik. Simbiosis dapat berbagai bentuk, misalnya simbiosis

mutualisme, simbiosis komensialisme, dan simbiosis parasitisme.

Dialam ekosistem ada yang namanya piramida makanan, rantai

makanan, dan jaring-jaring makanan. Didalam piramnida, rantai, dan

jaring-jaring makanan ada yang bertugas menjadi produsen yang

berperan sebagai trofik tingkat 1, ada konsumen yang berperan sebagai

trofik tingkat kedua dan detrivitor yang berperan sebagai trofik tingkat

terakhir. Dalam sebuah ekosistem ada berbagai siklus yang terjadi agar

kehidupan tetap berlangsung misalnya siklus karbon, siklus oksigen,

dan siklus nitrogen.

IV. Metode Pembelajaran

Metode yang digunakan adalah diskusi dan ceramah

Page 113: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

99

V. Langkah Pembelajaran

Tahapan Kegiatan Alokasi

Wkatu Pembelajaran Guru Siswa

Pendahuluan

1. Menciptakan suasana

kelas yang religius

dengan mengucapkan

salam.

2. Memulai pelajaran

dengan berdoa

bersama.

3. Menanyakan kabar

siswa.

4. Mengabsen siswa

dengan memanggil

nama siswa satu

persatu.

5. Guru menjelaskan

tujuan pembelajaran

1. Menjawab salam.

2. Berdoa bersama.

3. Menjawab pertanyaan

guru.

4. Mengacungkan tangan

ketika dipanggil

namanya dan

menjawab “hadir”.

5. Mendengarkan dan

memperhatikan

penjelasan guru

7 menit

Kegiatan inti 1. Mengamati

Melihat video tentang

interaksi pada ekosistem

2. Menanya

Menjawab pertanyaan

tentang interaksi dalam

ekosistem

3. Pengumpulan data

Membimbing siswa

menemukan data tentang

interaksi dalam ekosistem.

4. Mengasosiasi

Membimbing siswa

merangkum dan

menyimpulkan data dari

interaksi dalam ekosistem

1. Siswa menonton

video

2. Siswa bertanya

tentang hal-hal yang

belum mereka ketahui

tentang pembutan

proyek.

3. Siswa mengumpulkan

data dari video dan

penjelasan guru

4. Siswa menyimpulkan

cara pembuatan

proyek

30 menit

Page 114: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

100

5. Mengkomunikasikan

Guru membimbing siswa

menyampaikan data.

5. Siswa menyampaikan

kesimpulan dan

menyebutkan tentang

interaksi apa saja yang

ada di dalam

ekosistem.

Penutupan 1. Guru menyimpulkan

tetang interaksi dalam

ekosistem.

2. Memberikan evaluasi

secara lisan

3. Menutup pelajaran

dengan mengucapkan

salam

1. Siswa mendengarkan

dan mengajukan

pertanyaan

2. Siswa menjawab

pertanyaan guru

3. Menjawab salam.

8 Menit

VI. Alat/Bahan/ Sumber

1. Buku Biologi kelas 10, Zubedi, dkk. Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional

2. Project Based Learning Model: Relevant Learning for 21st Century,

Baker, erica, dkk. North American: Pacific Education Institute.

3. Srikini, dkk. Biologi untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga.

4. Subardi, dkk. Biologi untukkelas X SMA dan MA. Jakarta : CV. Usaha

makmur.

5. LCD

6. Video interaksi dalam ekosistem

VII. Penilaian

1. Penilaian hasil belajar

Uji kompetensi tertulis

Jakarta, 2014

Page 115: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

101

Mengetahui,

Guru Bidang Studi, Peneliti,

_______________ Anisa lina anggraeni

NIP. NIM. 1110016100039

Page 116: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

102

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS KONTROL

Sekolah : SMA Negeri 4 jakarta

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X/2

Materi Pokok : Ekosistem

Pertemuan : 3

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Page 117: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

103

Kompetensi Dasar :

1.1 Mengagumi, menjaga, melestarikan keteraturan dan kompleksitas

ciptaan Tuhan tentang ruang lingkup, objek dan permasalahan Biologi

menurut agama yang dianutnya.

1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan

mengamati bioproses.

1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan

menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama

yang dianutnya.

2.1 Berperilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif

dan proaktif dalam melakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas

maupun di luar kelas.

2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan

prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan

percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.

3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan

semua interaksi yang berlangsung didalamnya.

4.9 Mendesain bagan tentang interaksi antar komponen ekosistem dan

jejaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem dan menyajikan

hasilnya dalam berbagai bentuk media.

I. Indikator

1. Mengagumi keanekaragaman ekosistem sebagai ciptaan Tuhan.

2. Menggunakan pola pikir ilmiah dalam melakukan proyek.

3. Menjaga kebersihan selama proses pembelajaran.

4. Menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

5. Menunjukkan kerja sama dalam berdiskusi secara kelompok.

6. Menjelaskan interaksi dalam ekosistem

7. Menjelaskan daur biogeokimia

8. Mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam ekosistem

Page 118: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

104

II. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa menunjukkan kekaguman akan banyaknya ekosistem yang

ada di dunia

2. Siswa menggunakan pola pikir ilmiah dalam mengerjakan proyek.

3. Siswa menjaga kebersihan selama proses pembelajaran

4. Siswa menunjukkan rasa tanggung jawab dalam mengumpulkan

proyek yang telah diselesaikan.

5. Siswa mampu menunjukkan kerja sama dalam berdiskusi

kelompok baik dikelas maupun diluar kelas.

6. Siswa mampu menjelaskan berbagai interaksi dalam ekosistem

7. Siswa mampu menjelaskan salah satu atau salah dua dari daur

biogeokimia

8. Siswa mampu mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam

ekosistem disekitarnya.

III. Materi Pembelajaran

Ekosistem adalah Interaksi yang terjadi antar makhluk hidup

dengan lingkungannya dan saling mempengruhi yang membentuk

sebuah sistem. Ekosistem disusun oleh 2 komponen, yaitu komponen

biotik dan komponen abiotik. Didalam ekosistem ada individu,

populasi, komunitas, dan adapula bioma dan biosfer yang merupakan

kumpulan dari berbagai ekosistem. Pola-pola interaksi yang terjadi

dalam ekosistem adalah predasi, kompetesi, dan simbiosis. Kompetesi

dapat dibagi lagi menjadi kompetesi interspesifik dan kompetesi

intraspesifik. Simbiosis dapat berbagai bentuk, misalnya simbiosis

mutualisme, simbiosis komensialisme, dan simbiosis parasitisme.

Dialam ekosistem ada yang namanya piramida makanan, rantai

makanan, dan jaring-jaring makanan. Didalam piramnida, rantai, dan

jaring-jaring makanan ada yang bertugas menjadi produsen yang

berperan sebagai trofik tingkat 1, ada konsumen yang berperan sebagai

trofik tingkat kedua dan detrivitor yang berperan sebagai trofik tingkat

terakhir. Dalam sebuah ekosistem ada berbagai siklus yang terjadi agar

kehidupan tetap berlangsung misalnya siklus karbon, siklus oksigen,

dan siklus nitrogen.

Page 119: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

105

IV. Metode Pembelajaran

Metode yang digunakan adalah diskusi dan ceramah

V. Langkah Pembelajaran

Tahapan Kegiatan Alokasi

Wkatu Pembelajaran Guru Siswa

Pendahuluan

1. Menciptakan suasana

kelas yang religius

dengan mengucapkan

salam.

2. Memulai pelajaran

dengan berdoa bersama.

3. Menanyakan kabar

siswa.

4. Mengabsen siswa

dengan memanggil

nama siswa satu persatu.

5. Guru menjelaskan

tujuan pembelajaran

1. Menjawab salam.

2. Berdoa bersama.

3. Menjawab

pertanyaan guru.

4. Mengacungkan

tangan ketika

dipanggil namanya

dan menjawab

“hadir”.

5. Mendengarkan dan

memperhatikan

penjelasan guru

10 menit

Kegiatan inti 1. mengamati

Guru menunjukkan

video tentang daur

biogeokimia..

2. Menanya

Guru membimbing

siswa untuk bertanya

tentang daur yang ada

didalam biogeokimia,

3. Mengumpulkan data

1. Guru menonton

video tentang daur

biogeokimia.

2. Siswa bertanya

tentang daur

biogeokimia.

3. Siswa

mengumpulkan data

tentang daur yang

35 menit

Page 120: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

106

Guru membimbing

siswa untuk Siswa

mengumpulkan data

tentang daur yang ada

disekitarnya dari video

biogeokimia.

4. Mengasosiasi

Membimbing siswa

Menyimpulkan tentan

daur biogeokimia

5. Mengkomunikasikan

Guru membimbing

siswa untuk

menyampaikan tentanf

daur biogeokimia.

ada disekitarnya dari

video biogeokimia.

4. Siswa

Menyimpulkan

tentan daur

biogeokimia

5. Siswa

menyampaikan

tentang daur

biogeokimia.

Penutupan 1. Guru menyimpulkan

materi tentang

ekosistem

2. Memberikan evaluasi

secara tertulis (Posttest)

3. Menutup pelajaran

dengan mengucapkan

salam

1. Siswa

menyimpulkan

materi tentang

ekosistem

2. Siswa mengerjakan

soal posttest

3. Menjawab salam.

45

Menit

VI. Alat/Bahan/ Sumber

Page 121: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

107

1. Buku Biologi kelas 10, Zubedi, dkk. Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional

2. Project Based Learning Model: Relevant Learning for 21st Century,

Baker, erica, dkk. North American: Pacific Education Institute.

3. Srikini, dkk. Biologi untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga.

4. Subardi, dkk. Biologi untukkelas X SMA dan MA. Jakarta : CV. Usaha

makmur.

5. Teknologi informasi (TV, internet, koran, dll)

6. Video daur biogeokimia.

VII. Penilaian

1. Penilaian hasil belajar

Uji kompetensi tertulis

Tangerang, 2016

Mengetahui,

Guru Bidang Studi, Peneliti,

_______________ Anisa lina anggraeni

NIP. NIM. 1110016100039

Page 122: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

108

Ekosistem

KI :

1. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

untuk memecahkan masalah.

2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

KD :

3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem

dan semua interaksi yang berlangsung didalamnya.

4.9 Mendesain bagan tentang interaksi antar komponen ekosistem dan

jejaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem dan menyajikan

hasilnya dalam berbagai bentuk media.

Page 123: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

109

Apa itu ekosistem?

Ekosistem adalah Hubungan yang terjadi atau Interaksi antar makhluk hidup dan makhluk

hidup dengan lingkungannya pada daerah tertentu. Dan ilmu yang mempelajari tentang

ekosistem adalah ekologi. Ekosistem tersusun atas komponen biotik(komponen hidup,

misalnya tumbuhan dan hewan) dan abiotik (komponen tak hidup, misalnya udara, air,

cahaya matahari). Didalam ekosistem komponen terkecilnya ialah individu, individu

merupakan satu unit makhluk hidup. Adapun kumpulan dari individu sejenis merupakan

populasi, sedangkan kumpulan dari berbagai populasi merupakan komunitas. Dan kumpulan

dari komunitas ialah ekosistem. Komponen ekosistem berdasarkan perannya didalam

ekosistem dibedakan menjadi produsen, konsumen, dan dekomposer.

Ekosistem merupakan lingkungan yang menampung berbagai individu, didalam ekosistem

sendiri terjadi suatu interaksi misalnya predasi, parasitisme, kompetisi, netral, dan

komensialisme. Didalam ekosistem adanya peristiwa rantai makanan, rantai makanan yaitu

proses makan dan d

Dasar Teori

Apa itu ekosistem?

Ekosistem adalah Hubungan yang terjadi atau Interaksi antar makhluk hidup dan

makhluk hidup dengan lingkungannya pada daerah tertentu. Dan ilmu yang mempelajari

tentang ekosistem adalah ekologi. Ekosistem tersusun atas komponen biotik(komponen hidup,

misalnya tumbuhan dan hewan) dan abiotik (komponen tidak hidup, misalnya udara, air, dan

cahaya matahari). Didalam ekosistem komponen terkecilnya ialah individu, individu merupakan

satu unit makhluk hidup. Adapun kumpulan dari individu yang sejenis merupakan populasi,

sedangkan kumpulan dari berbagai populasi merupakan komunitas. Dan kumpulan dari

komunitas ialah ekosistem. Komponen ekosistem berdasarkan perannya didalam ekosistem

dibedakan menjadi produsen, konsumen, dan dekomposer.

Ekosistem merupakan lingkungan yang menampung berbagai individu, didalam

ekosistem sendiri terjadi suatu interaksi misalnya predasi, parasitisme, kompetisi, netral, dan

komensialisme. Didalam ekosistem adanya peristiwa rantai makanan, Rantai makanan

adalah perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan

tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme

pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama

selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi

kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan

pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora.

Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan

hilang. Jaring- jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu

sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan

terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup

lainnya.

Jaring-jaring Makanan

Tujuan pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian ekosistem dan satuan penyusun ekosistem

2. Siswa mampu menjelaskan dan membedakan rantai makanan dan jaring-jaring makanan

3. Siswa mampu menjelaskan berbagai interaksi dalam ekosistem

4. Siswa mampu menjelaskan salah satu atau salah dua dari daur biogeokimia

5. Siswa mampu mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam ekosistem disekitarnya.

Daur biogeokimia melibatkan komponen biotik dan abiotik di alam. Unsur atau senyawa kimia mengalir

daei komponen abioti ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Daur unsur-unsur tersebut juga

melibatkan reaksi kimia dalam lingkungan abiotik. contoh daur tersebut misalnya daur nitrogen, daur

oksigen, daur karbon, dan daur air.

Page 124: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

110

Nama Tanggal dan Lokasi :

Tumbuhan apa saja yang ada di sekolah kalian?

Hewan apa saja yang ada disekolah kalian?

Adakah danau atau area air di lingkungan disekolah kalian? Jika ada, deskripsikan keadaannya!

Bagaimana pemeliharaan lingkungan yang ada di lingkungan sekolah ?

Bagaimana keadaan dan kondisi tanah yang ada disekolah?

Apa peran kalian terhadap lingkungan sekolah?

Menurut kalian, apa dampak dari lingkungan disekolah kalian ? dan kenapa hal itu dapat

mempengaruhi?

Page 125: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

111

Page 126: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

112

Apa saja masalah yang ada disekolahmu, deskripsikan masalah yang menurut kalian sangat

penting:

Masalah :

Kenapa masalah itu penting ?

Apa yang sudah kamu ketahui mengenai masalah tersebut?

Apa yang harus saya ketahui tentang masalah tersebut ?

Sekarang tugas kalian adalah membuat proyek sebuah peta konsep kreatif tentang

ekosistem buatan dan daur biogeokima. Setiap kelompok akan mendapatkan satu materi

yang akan ditentukan oleh guru.

1. Komponen penyusun ekosistem

2. Interaksi dalam ekosistem

3. Rantai makanan atau jaring-jaring makanan

4. Daur Biogeokimia (daur karbon, daur air, daur oksigen) * pilih minimal 2 daur

5. Masalah yang terjadi dalam ekosistem sekolah kalian

TUGAS PENTING !!!

Page 127: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

113

Lembar Perencanaan Proyek Ekosistem

Judul Proyek :

Tujuan :

Alat dan Bahan :

Langkah kerja :

Page 128: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

114

Hasil Proyek :

Pembahasan :

Referensi :

Kelompok :

Nama Anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Sumber Pustaka :

Baker, erica, dkk. Project Based Learning Model: Relevant Learning for 21st Century. North American:

Pacific Education Institute. 2011

Srikini, dkk. Biologi untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga. 2007

Subardi, dkk. Biologi untukkelas X SMA dan MA. Jakarta : CV. Usaha makmur. 2009

Page 129: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

115

LEMBAR KERJA SISWA

EKOSISTEM

Page 130: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

116

Ekosistem

KI :

1. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

untuk memecahkan masalah.

2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

KD :

3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem

dan semua interaksi yang berlangsung didalamnya.

4.9 Mendesain bagan tentang interaksi antar komponen ekosistem dan

jejaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem dan menyajikan

hasilnya dalam berbagai bentuk media.

Page 131: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

117

Apa itu ekosistem?

Ekosistem adalah Hubungan yang terjadi atau Interaksi antar makhluk hidup dan makhluk

hidup dengan lingkungannya pada daerah tertentu. Dan ilmu yang mempelajari tentang

ekosistem adalah ekologi. Ekosistem tersusun atas komponen biotik(komponen hidup,

misalnya tumbuhan dan hewan) dan abiotik (komponen tak hidup, misalnya udara, air,

cahaya matahari). Didalam ekosistem komponen terkecilnya ialah individu, individu

merupakan satu unit makhluk hidup. Adapun kumpulan dari individu sejenis merupakan

populasi, sedangkan kumpulan dari berbagai populasi merupakan komunitas. Dan kumpulan

dari komunitas ialah ekosistem. Komponen ekosistem berdasarkan perannya didalam

ekosistem dibedakan menjadi produsen, konsumen, dan dekomposer.

Ekosistem merupakan lingkungan yang menampung berbagai individu, didalam ekosistem

sendiri terjadi suatu interaksi misalnya predasi, parasitisme, kompetisi, netral, dan

komensialisme. Didalam ekosistem adanya peristiwa rantai makanan, rantai makanan yaitu

proses makan dan d

Dasar Teori

Apa itu ekosistem?

Ekosistem adalah Hubungan yang terjadi atau Interaksi antar makhluk hidup dan

makhluk hidup dengan lingkungannya pada daerah tertentu. Dan ilmu yang mempelajari

tentang ekosistem adalah ekologi. Ekosistem tersusun atas komponen biotik(komponen hidup,

misalnya tumbuhan dan hewan) dan abiotik (komponen tak hidup, misalnya udara, air, cahaya

matahari). Didalam ekosistem komponen terkecilnya ialah individu, individu merupakan satu

unit makhluk hidup. Adapun kumpulan dari individu sejenis merupakan populasi, sedangkan

kumpulan dari berbagai populasi merupakan komunitas. Dan kumpulan dari komunitas ialah

ekosistem. Komponen ekosistem berdasarkan perannya didalam ekosistem dibedakan menjadi

produsen, konsumen, dan dekomposer.

Ekosistem merupakan lingkungan yang menampung berbagai individu, didalam

ekosistem sendiri terjadi suatu interaksi misalnya predasi, parasitisme, kompetisi, netral, dan

komensialisme. Didalam ekosistem adanya peristiwa rantai makanan, Rantai makanan, yaitu

perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap

tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang

mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki

tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas

hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen

primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Setiap pertukaran

energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang. Jaring-

jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain

sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena

setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya.

Jaring-jaring Makanan Daur biogeokimia melibatkan komponen biotik dan abiotik di alam. Unsur atau senyawa kimia mengalir

daei komponen abioti ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Daur unsur-unsur tersebut juga

melibatkan reaksi kimia dalam lingkungan abiotik. contoh daur tersebut misalnya daur nitrogen, daur

oksigen, daur karbon, dan daur air.

Page 132: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

118

Tujuan pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian ekosistem dan satuan penyusun ekosistem

2. Siswa mampu menjelaskan dan membedakan rantai makanan dan jaring-jaring makanan

3. Siswa mampu mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam ekosistem disekitarnya.

4. Siswa mampu menjelaskan salah satu atau salah dua dari daur biogeokimia

5. Siswa mampu mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam ekosistem disekitarnya.

Page 133: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

119

Nama Tanggal dan Lokasi :

Tumbuhan apa saja yang ada di sekolah kalian?

Hewan apa saja yang ada disekolah kalian?

Adakah danau atau area air di lingkungan disekolah kalian? Jika ada, deskripsikan keadaannya!

Bagaimana pemeliharaan lingkungan yang ada di lingkungan sekolah kalian?

Bagaimana keadaan dan kondisi tanah yang ada disekolah?

Apa peran kalian terhadap lingkungan sekolah?

Page 134: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

120

Page 135: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

121

Apa saja masalah yang ada disekolahmu, deskripsikan masalah tersebut:

Masalah :

Kenapa masalah itu penting ?

Apa yang sudah kamu ketahui mengenai masalah tersebut?

Apa yang harus saya ketahui tentang masalah tersebut ?

Catatan :

Sekarang tugas kalian adalah berdiskusi dengan teman sekelompok untuk menentukan

bagian mana saja yang merupakan komponen biotik dan komponen abiotik yang ada di

lingkungan sekolah!, Lalu tentukanlah rantai makanan yang terjadi pada lingkungan

sekolah!, Serta diskusikan bagaimana penyelesaian dari masalah yang kalian anggap penting

tadi

Page 136: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

122

Komponen Biotik :

Komponen Abiotik:

Rntai Makanan :

Penyelesaian Masalah :

Page 137: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

123

Kelompok :

Nama Anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Page 138: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

124

Sumber Pustaka :

Baker, erica, dkk. Project Based Learning Model: Relevant Learning for 21st Century. North American:

Pacific Education Institute. 2011

Subardi, dkk. Biologi untukkelas X SMA dan MA. Jakarta : CV. Usaha makmur. 2009

Srikini, dkk. Biologi untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga. 2007

Page 139: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

125

PENGHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASI

DATA POSTTEST KELAS EKSPERIMEN

1. Banyaknya data (n) = 36

2. Data posttest siswa kelas eksperimen

67 72 74 74 75 75

75 77 77 77 77 77

79 79 79 79 79 80

80 80 80 80 80 81

81 81 81 82 82 82

83 83 84 85 85 89

3. Nilai terbesar = 89

4. Nilai terkecil = 67

5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil

= 89 – 67

= 22

6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 36

= 1 + 3,3 (1,566)

= 1 + 5,134

= 6.175

= 6

7. Panjang interval kelas (i) = k

R

= 6

22

= 3,6 = 4

Page 140: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

126

8. Tabel distribusi frekuensi

Interval

kelas F X Fx x

2 Batas nyata

fkb fka Frekuensi

relatif Bawah Atas

67-70 1 68,5 68,5 469,25 66,5 70,5 36 1 16.21

71-74 3 72,5 217,5 5256,25 70,5 74,5 35 4 16.21

75-78 8 76,5 612 5852,25 74,5 78,5 32 12 24.32

79-82 18 80,5 1449 6480,25 78,5 82,5 24 30 18.91

83-86 5 84,5 422,5 7140,25 82,5 86,5 6 35 21.62

87-89 1 88 88 7744 86,5 89,5 1 36 2.70

Total 36

(N) 2857,5

(∑fx)

Keterangan:

f : Frekuensi yang mengandung median

x : Titik tengah

fx : Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval

dengan titik tengah

x2 : Hasil dari pengkuadratan titik tengah

fkb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung

median

fka : Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung

median

9. Perhitungan nilai mean

Rumus mean metode panjang

Keterangan:

Mx = N

fx

Page 141: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

127

Mx : Mean

∑fx : Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing

interval dengan titik tengah

N : Number of cases

Mx = N

fx

= 36

5,2857

= 79,39

10. Perhitungan nilai median

Keterangan:

Mdn : Median

: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median

N : Number of Cases

fxb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung

median

fi : Frekuensi dari interval yang mengandung median

i : Panjang interval kelas

Mdn = if

fx-½N

i

b

= 4

18

5-1880,5

= 80,5+ 2,9

= 83,39

11. Perhitungan nilai modus

Mdn = if

fx-½N

i

b

M0 = iff

f

ba

a

Page 142: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

128

Keterangan:

M0 : Modus

: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung modus

fa : frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung modus

fb : frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung modus

i : Panjang interval kelas

M0 = iff

f

ba

a

= 458

85,80

= 8.5 + 2,46

= 82,9

12. Standar deviasi

Keterangan:

SD : Standar deviasi

x- x : Jumlah butir benar setiap responden dikurangi rata-rata jumlah

butir benar semua responden

n : Jumlah responden

SD =

1n

x-x2

= 184728

= 4,298

SD =

1n

x-x2

Page 143: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

129

13. Varians (S2)

S2

= SD2

= 4,298

2

= 184728

Page 144: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

LAMPIRAN 11

130

PENGHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR

DEVIASI

DATA POSTTEST KELAS KONTROL

1. Banyaknya data (n) = 36

2. Data posttest siswa kelas eksperimen

70 71 72 72 72 72

73 73 74 74 74 75

75 76 76 77 77 77

78 79 79 79 79 80

80 81 82 82 83 84

85 85 85 85 88 89

3. Nilai terbesar = 89

4. Nilai terkecil = 70

5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil

= 89 – 7

= 19

6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 336

= 1 + 3,3 (1,556)

= 1 + 5,1357

= 6,1357

= 6

7. Panjang interval kelas (i) = k

R

= 6

19

= 3.12

= 3

Page 145: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

131

8. Tabel distribusi frekuensi

Interval kelas

f x Fx x2

Batas nyata

fkb fka

Frekuensi

relatif Bawah Atas

70-72 6 71 426 5041 69,5 72,5 36 6 16,67

73-75 7 74 518 5476 72,5 75,5 30 13 19,44

76-78 6 77 462 5929 77,5 78,5 23 19 16,67

79-81 7 80 560 6400 78,5 81,5 17 26 19,44

82-84 8 83 664 6889 81,5 84,5 10 34 22,22

85-89 2 87 174 7569 84,5 89,5 2 36 5,55

Total

36

2804

(N) (∑fx)

Keterangan:

f : Frekuensi yang mengandung median

x : Titik tengah

fx : Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval

dengan titik tengah

x2 : Hasil dari pengkuadratan titik tengah

fkb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung

median

fka : Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung

median

9. Perhitungan nilai mean

Rumus mean metode panjang

Keterangan:

Mx : Mean

Mx = N

fx

Page 146: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

132

∑fx : Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing

interval dengan titik tengah

N : Number of cases

Mx = N

fx

= 36

2804

= 77,89

10. Perhitungan nilai median

Keterangan:

Mdn : Median

: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median

N : Number of Cases

fxb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung

median

fi : Frekuensi dari interval yang mengandung median

i : Panjang interval kelas

Mdn = if

fx-½N

i

b

= 3

8

7-1081,5

= 81.5 +1,2

= 82,7

11. Perhitungan nilai modus

Mdn = if

fx-½N

i

b

M0 = iff

f

ba

a

Page 147: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

133

Keterangan:

M0 : Modus

: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung modus

fa : frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung modus

fb : frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung modus

i : Panjang interval kelas

M0 = iff

f

ba

a

= 327

75,84

= 84,5 + 2,3

= 86,8

12. Standar deviasi

Keterangan:

SD : Standar deviasi

x- x : Jumlah butir benar setiap responden dikurangi rata-rata jumlah

butir benar semua responden

n : Jumlah responden

SD =

1n

x-x2

= 262144

= 5,111

= 5,11

SD =

1n

x-x2

Page 148: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

134

13. Varians (S2)

S2

= SD2

= 5,11

2

= 262.144

Page 149: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

LAMPIRAN 10

135

PENGHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASI

DATA PRETEST KELAS EKSPERIMEN

1. Banyaknya data (n) = 36

2. Data pretest siswa kelas eksperimen

38 40 41 42 45 49

49 50 50 50 50 50

51 52 52 52 52 52

52 53 53 53 55 56

56 57 57 58 58 58

58 58 58 58 58 58

3. Nilai terbesar = 62

4. Nilai terkecil = 40

5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil

= 62 – 40

= 22

6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 36

= 1 + 3,3 (1,556)

= 1 + 4,85630

= 5,85630

= 6

7. Panjang interval kelas (i) = k

R

= 22:6

Page 150: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

136

= 3,3

= 3

8. Tabel distribusi frekuensi

Interval

kelas f x Fx x

2

Batas nyata

fkb fka

Frekuensi

relatif Bawah Atas

40-42 4 41 164 1681 39,5 42,5 4 36 11,11

43-45 1 44 44 1936 43,5 45,5 5 32 2,78

46-48 0 47 0 2209 45,5 48,5 5 33 0

49-51 8 50 400 2500 48,5 51,5 13 33 22,22

52-54 9 53 477 2809 51,5 54,5 22 25 21,9

55-58 14 56,5 791 3192,25 54,5 58,5 36 14 38,8

Total

36

1876

(N) (∑fx)

Keterangan:

f : Frekuensi yang mengandung median

x : Titik tengah

fx : Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval

dengan titik tengah

x2 : Hasil dari pengkuadratan titik tengah

fkb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung

median

fka : Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung

median

9. Perhitungan nilai mean

Rumus mean metode panjang

Keterangan:

Mx : Mean

Mx = N

fx

Page 151: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

137

∑fx : Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing

interval dengan titik tengah

N : Number of cases

Mx = N

fx

= 1876 : 36

= 52,1

10. Perhitungan nilai median

Keterangan:

Mdn : Median

: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median

N : Number of Cases

fxb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median

fi : Frekuensi dari interval yang mengandung median

i : Panjang interval kelas

Mdn = if

fx-½N

i

b

= 3\8

22-185,48

= 48,5 +1,5

= 50

11. Perhitungan nilai modus

Keterangan:

M0 : Modus

Mdn = if

fx-½N

i

b

M0 = iff

f

ba

a

Page 152: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

138

: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung modus

fa : frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung modus

fb : frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung modus

i : Panjang interval kelas

M0 = iff

f

ba

a

= 309

95,54

= 54,5 + 3

= 57,5

12. Standar deviasi

Keterangan:

SD : Standar deviasi

x- x : Jumlah butir benar setiap responden dikurangi rata-rata jumlah

butir benar semua responden

n : Jumlah responden

SD =

1n

x-x2

= 128,944

= 5,38

13. Varians (S2)

S2

= SD2

= 5,38

2

= 28,944

SD =

1n

x-x2

Page 153: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

139

PENGHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASI

DATA PRETEST KELAS KONTROL

1. Banyaknya data (n) = 36

2. Data pretest siswa kelas eksperimen

40 42 42 43 45 45

46 47 48 48 48 49

49 49 49 50 50 50

50 51 51 52 52 52

55 56 57 57 58 58

3. Nilai terbesar = 58

4. Nilai terkecil = 40

5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil

= 58 – 40

= 18

6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 36

= 1 + 3,3 (1,556)

= 1 + 5.135

= 6.135

= 6

7. Panjang interval kelas (i) = k

R

= 6

18

= 3

Page 154: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

140

8. Tabel distribusi frekuensi

Interval

kelas F X Fx x

2 Batas nyata

fkb fka Frekuensi

relatif Bawah Atas

40-42 3 41 123 1681 39,5 42,5 3 36 0,83

43-45 3 44 132 1936 42,5 45,5 6 33 0,83

46-48 5 47 235 2209 45,5 48,5 11 30 1,38

49-51 10 50 500 2500 49,5 51,5 21 25 2,78

52-54 9 53 477 2809 51,5 54,5 30 15 2,5

55-58 6 56,5 399 3192,25 54,5 58,5 36 6 1,67

Total 36

(N)

1860

Keterangan:

f : Frekuensi yang mengandung median

x : Titik tengah

fx : Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval

dengan titik tengah

x2 : Hasil dari pengkuadratan titik tengah

fkb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung

median

fka : Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung

median

9. Perhitungan nilai mean

Rumus mean metode panjang

Keterangan:

Mx : Mean

Mx = N

fx

Page 155: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

141

∑fx : Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing

interval dengan titik tengah

N : Number of cases

Mx = N

fx

= 36

1860

= 51,84

10. Perhitungan nilai median

Keterangan:

Mdn : Median

: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median

N : Number of Cases

fxb : Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang mengandung median

fi : Frekuensi dari interval yang mengandung median

i : Panjang interval kelas

Mdn = if

fx-½N

i

b

= 65

11-1845,5

= 45,5+ 8,4

= 53,9

11. Perhitungan nilai modus

Keterangan:

Mdn = if

fx-½N

i

b

M0 = iff

f

ba

a

Page 156: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

142

M0 : Modus

: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung modus

fa : frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung modus

fb : frekuensi yang terletak di bawah interval yang mengandung modus

i : Panjang interval kelas

M0 = iff

f

ba

a

= 695

55,49

= 49.5 + 2,15

= 51,64

12. Standar deviasi

Keterangan:

SD : Standar deviasi

x- x : Jumlah butir benar setiap responden dikurangi rata-rata jumlah

butir benar semua responden

n : Jumlah responden

SD =

1n

x-x2

= 2023204

= 4,496

SD =

1n

x-x2

Page 157: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

143

13. Varians (S2)

S2

= SD2

= 4,496

2

= 20,2304

Page 158: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

144

UJI HOMOGENITAS DATA PRETEST

KELAS KONTROL DAN KELAS EKSPERIMEN

Data N S2 Ftabel FHitung Kesimpulan

Kelas

Kontrol 36 28,936

1,748 1,431 Homogen

Kelas

Eksperimen 36 20,216

Berdasarkan tabel diatas, uji homogenitas data pretest kelas eksperimen dan kelas

kontrol dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi homogen karena FHitung< Ftabel

atau 1,431<1,748 pada derajat kebebasan 70 dari n1+n2-2 sedangkan n1=36 dan

n2=36. Sehingga kedua kelas tersebut memiliki kemampuan yang sama antara

kelas eksperiment dan kelas kontrol.

1. F hitung= 2

2

2

1

S

S =

terkecilvarians

terbesarvarians

= terkecilvarians

terbesarvarians

=

20,216

28,936

= 1,431

2. Menentukkan Ftabel dari db (derajat bebas).

db pembilang = n-1

= 36-1

= 35

db penyebut = n-1

= 36-1

Page 159: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

145

= 35

Ftabel adalah 1,748

Fhitung< Ftabel (1,431< 1,748), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest

kedua kelas memiliki varians yang homogen.

Page 160: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

146

UJI HOMOGENITAS DATA POSTTEST

KELAS KONTROL DAN KELAS EKSPERIMEN

Data N S2 Ftabel FHitung Kesimpulan

Kelas

Kontrol 36 26,123

1,748 0,707 Homogen

Kelas

Eksperimen 36 18,473

Berdasarkan tabel diatas, uji homogenitas data pretest kelas eksperimen dan kelas

kontrol dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi homogen karena FHitung< Ftabel

atau 0,707<1,748 pada derajat kebebasan 70 dari n1+n2-2 sedangkan n1=36 dan

n2=36. Sehingga kedua kelas tersebut memiliki kemampuan yang sama antara

kelas eksperiment dan kelas kontrol.

1. F hitung= 2

2

2

1

S

S =

terkecilvarians

terbesarvarians

= terkecilvarians

terbesarvarians

=

18,473

26,123

= 0,707

2. Menentukkan Ftabel dari db (derajat bebas).

db pembilang = n-1

= 36-1

= 35

Page 161: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

147

db penyebut = n-1

= 36-1

= 35

Ftabel adalah 1,748

Fhitung< Ftabel (0,707< 1,748), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest

kedua kelas memiliki varians yang homogen.

Page 162: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

148

UJI NORMALITAS DATA PRETEST

KONTROL DAN KELAS EKSPERIMEN

Data Pretest Kelas Kontrol

Nilai Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)-S(Zi)]

40 -2.249 0.012 0.028 -0.016

42 -1.804 0.036 0.083 -0.048

42 -1.804 0.036 0.083 -0.048

43 -1.582 0.057 0.111 -0.054

45 -1.137 0.128 0.167 -0.039

45 -1.137 0.128 0.167 -0.039

46 -0.914 0.180 0.194 -0.014

47 -0.692 0.244 0.222 0.089

48 -0.470 0.319 0.306 0.014

48 -0.470 0.319 0.306 0.014

48 -0.470 0.319 0.306 0.014

49 -0.247 0.402 0.417 -0.014

49 -0.247 0.402 0.417 -0.014

49 -0.247 0.402 0.417 -0.014

49 -0.247 0.402 0.417 -0.014

50 -0.025 0.490 0.528 -0.038

50 -0.025 0.490 0.528 -0.038

50 -0.025 0.490 0.528 -0.038

50 -0.025 0.490 0.528 -0.038

51 0.198 0.578 0.583 -0.005

51 0.198 0.578 0.583 -0.005

52 0.420 0.663 0.750 -0.087

52 0.420 0.663 0.750 -0.087

52 0.420 0.663 0.750 -0.087

52 0.420 0.663 0.750 -0.087

52 0.420 0.663 0.750 -0.087

52 0.420 0.663 0.750 -0.087

53 0.643 0.740 0.833 -0.094

53 0.643 0.740 0.833 -0.094

Page 163: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

149

53 0.643 0.740 0.833 -0.094

55 1.087 0.862 0.861 0.000

56 1.310 0.905 0.889 0.016

57 1.532 0.937 0.944 -0.007

57 1.532 0.937 0.944 -0.007

58 1.755 0.960 0.972 -0.012

58 1.755 0.960 0.972 -0.012

1. Lo/Lhitung diambil dari nilai l Fzi-Szi l terbesar.

Lhitung = 0.089

2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors.

Ltabel = 36

886,0 =

,6

886,0 = 0,148

Lhitung< Ltabel (0,089< 0,148), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kelas

kontrol berdistribusi normal.

Page 164: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

150

Data Pretest Kelas Eksperimen

nilai Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)-S(Zi)]

40 -2.277 0.011 0.028 0.016

40 -2.277 0.011 0.056 0.044

41 -2.091 0.018 0.083 0.065

42 -1.905 0.028 0.111 0.083

45 -1.348 0.089 0.139 0.050

49 -0.604 0.273 0.167 0.106

49 -0.604 0.273 0.333 0.060

50 -0.418 0.338 0.333 0.005

50 -0.418 0.338 0.333 0.005

50 -0.418 0.338 0.333 0.005

50 -0.418 0.338 0.333 0.005

50 -0.418 0.338 0.333 0.005

51 -0.232 0.408 0.361 0.047

52 -0.046 0.481 0.528 0.046

52 -0.046 0.481 0.528 0.046

52 -0.046 0.481 0.528 0.046

52 -0.046 0.481 0.528 0.046

52 -0.046 0.481 0.528 0.046

52 -0.046 0.481 0.528 0.046

53 0.139 0.555 0.611 0.056

53 0.139 0.555 0.611 0.056

53 0.139 0.555 0.611 0.056

55 0.511 0.695 0.639 0.057

56 0.697 0.757 0.694 0.063

56 0.697 0.757 0.694 0.063

57 0.883 0.811 0.750 0.061

57 0.883 0.811 0.750 0.061

58 1.069 0.857 0.861 0.004

58 1.069 0.857 0.861 0.004

58 1.069 0.857 0.861 0.004

58 1.069 0.857 0.861 0.004

58 1.069 0.857 0.917 0.059

58 1.069 0.857 0.917 0.059

58 1.069 0.857 0.944 0.087

Page 165: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

151

58 1.069 0.857 0.972 0.115

58 1.069 0.857 1.000 0.136

1. Lo/Lhitung diambil dari nilai l Fzi-Szi l terbesar.

Lhitung = 0.136

2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors.

Ltabel = 36

886,0 =

6

886,0 = 0,148

Lhitung< Ltabel (0,136< 0,148), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kelas

eksperimen berdistribusi normal.

Page 166: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

152

UJI NORMALITAS DATA POSTTEST

KELAS KONTROL DAN KELAS EKSPERIMEN

Data Posttest Kelas Eksperimen

nilai Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)-S(Zi)]

67 -2.882 0.002 0.028 -0.026

72 -1.719 0.043 0.056 -0.013

74 -1.254 0.105 0.083 0.022

75 -1.021 0.154 0.111 0.042

75 -1.021 0.154 0.139 0.015

77 -0.556 0.289 0.250 0.039

75 -1.021 0.154 0.250 -0.096

77 -0.556 0.289 0.250 0.039

77 -0.556 0.289 0.250 0.039

74 -1.254 0.105 0.278 -0.173

77 -0.556 0.289 0.444 -0.155

79 -0.090 0.464 0.444 0.020

79 -0.090 0.464 0.444 0.020

77 -0.556 0.289 0.444 -0.155

79 -0.090 0.464 0.444 0.020

79 -0.090 0.464 0.444 0.020

80 0.142 0.557 0.583 -0.027

80 0.142 0.557 0.583 -0.027

80 0.142 0.557 0.583 -0.027

81 0.375 0.646 0.583 0.063

80 0.142 0.557 0.583 -0.027

79 -0.090 0.464 0.694 -0.230

81 0.375 0.646 0.694 -0.048

81 0.375 0.646 0.694 -0.048

80 0.142 0.557 0.694 -0.138

82 0.608 0.728 0.806 -0.077

81 0.375 0.646 0.806 -0.159

82 0.608 0.728 0.806 -0.077

83 0.840 0.800 0.833 -0.034

83 0.840 0.800 0.833 -0.034

Page 167: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

153

84 1.073 0.858 0.861 -0.003

85 1.306 0.904 0.917 -0.013

85 1.306 0.904 0.917 -0.013

87 1.771 0.962 0.944 0.017

82 0.608 0.728 0.972 -0.244

89 2.236 0.987 1.000 -0.013

1. Lo/Lhitung diambil dari nilai l Fzi-Szi l terbesar.

Lhitung = 0,063

2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors.

Ltabel = 36

886,0 =

6

886,0 = 0,148

Lhitung< Ltabel (0,063< 0,148), sehingga dapat disimpulkan bahwa data posttest

kelas eksperimen berdistribusi normal.

Page 168: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

154

Data Posttest Kelas Kontrol

nilai Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)-S(Zi)]

71 -1.397 0.081 0.028 0.053

72 -1.201 0.115 0.083 0.032

72 -1.201 0.115 0.083 0.032

70 -1.592 0.056 0.139 -0.083

73 -1.005 0.157 0.139 0.018

74 -0.810 0.209 0.306 -0.097

73 -1.005 0.157 0.306 -0.148

74 -0.810 0.209 0.306 -0.097

72 -1.201 0.115 0.306 -0.191

75 -0.614 0.270 0.306 -0.036

75 -0.614 0.270 0.306 -0.036

76 -0.418 0.338 0.361 -0.023

76 -0.418 0.338 0.361 -0.023

77 -0.223 0.412 0.472 -0.060

77 -0.223 0.412 0.472 -0.060

74 -0.810 0.209 0.472 -0.263

77 -0.223 0.412 0.472 -0.060

79 0.168 0.567 0.528 0.039

72 -1.201 0.115 0.528 -0.413

79 0.168 0.567 0.639 -0.072

79 0.168 0.567 0.639 -0.072

78 -0.027 0.489 0.639 -0.150

79 0.168 0.567 0.639 -0.072

80 0.364 0.642 0.694 -0.052

81 0.560 0.712 0.694 0.018

82 0.755 0.775 0.722 0.067

83 0.951 0.829 0.778 0.051

80 0.364 0.642 0.778 -0.136

82 0.755 0.775 0.833 -0.058

84 1.147 0.874 0.833 0.041

85 1.342 0.910 0.972 -0.062

85 1.342 0.910 0.972 -0.062

89 2.125 0.983 0.972 0.011

85 1.342 0.910 0.972 -0.062

Page 169: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

155

85 1.342 0.910 0.972 -0.062

88 1.929 0.973 1.000 -0.027

1. Lo/Lhitung diambil dari nilai l Fzi-Szi l terbesar.

Lhitung = 0,067

2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors.

Ltabel = 36

886,0 =

6

886,0 = 0,148

Lhitung< Ltabel (0,067< 0,148), sehingga dapat disimpulkan bahwa data posttest

kelas kontrol berdistribusi normal.

Page 170: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

156

Data nilai kelas eksperimen

Nama siswa pretes Postes Ridwan 40 67

Ana abdillah 40 72 Syifa nutul 41 74

Sari ida 42 75 Zivana 45 75 Vajennis 49 77

Ridho adnand 49 75 Dimas 50 77

Aldiansyah 50 77 Salsabiila 50 74

Tarizka 50 77 maulana 50 79 Imelda 52 79 Sahara 52 77 Rizki eka 52 79 Rifki yuri 52 79 Fajar 52 80

Luthfi 52 80 Gangsar putu 53 80

Rikal 53 81 Mulyana 53 80 Martin 55 79 Eka dwi 56 81

Azizah ayu 56 81 Sekar dwi 57 80

Rizka 57 82 Sari 58 81

Andina 58 82

Arizal 58 83

Amar aji 58 83

Brigitta 58 84

Donna 58 85

Rani 58 85

Nurhasanah 58 87

Farhan 58 82

Hardi darma 58 89

Page 171: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

157

Data nilai kelas kontrol

Nama siswa pretes postes Danil 40 71

Rusda 42 72 putra 42 72

lia 43 70 raihana 45 73

putri 45 74 maharani 46 73

Fikri 47 74 Zulvian 48 72

Akbar majid 48 75 Cindy dwi 48 75

Anisa 49 76 Anggi 49 76

Rossiana 49 77 Dewi permata 49 77

Siti nur 50 74 Novutri 50 77 Arifa dzia 50 79

Sherly 50 72 Shafira 51 79

Dinda setya 51 79 Sri hayati 52 78

Imam rahmat 52 79 Andika 52 80

Arie zulfa 52 81 Radian 52 82

Muhammad 52 83 Asyifa 53 80 Heru 53 82

Bella 53 84 Cyntia 55 85

Ditya rika 56 85 Gladys 57 89 Tika 57 85 Panji 58 85 Indra 58 88

Page 172: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

158

SOAL TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

SMA NEGERI 4 TANGERANG

Materi : Ekosistem

Jumlah Butir soal : 10 soal

Waktu : 60 menit

Petunjuk pengisisan:

1. Isilah jawaban dengan benar dan tepat !

2. semua jawaban harus diisi dan dilarang mengososngkan jawaban

Jawablah pertanyaan ini dengan tepat!

1. perhatikanlah ekosistem air tawar disamping, kemudian

buatlah rantai makanan dari gambar diatas !

2. Berapa banyak air tawar yang dapat dikonsumsi manusia? Ternyata, meskipun sebagain

besar bumi diisi oleh air, namun jumlah air yang dapat dikonsumsi manusia untuk minum

tidak lebih dari 2,5 persen saja. Dan cadangan air tawar di bumi ini paling bnayak disimpan

dalam bentuk air tanah. Penyimpanan tersebut merupakan salah satu andil dari daur air untuk

menjaga kadar air di bumi tetap pada jumlah semestinya dan tidak berkurang. Untuk

membuktikannya, gambarlah skema daur air dan jelaskan secara singkat

3. apakah yang dimaksud dengan simbiosis? Sebutkanlah macam-macam simbiosis beserta

contohnya !

4. Kasus lumpur lapindo adalah peristiwa meyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran

Lapindo Brantas Inc. Sejak tahun 2006 ini telah menyebabkaan tergenangnya kawasan

pemukiman sekitar semburan lumpur panas tersebut. Akibat dari tergenangnya lumpur ini

adalah rusaknya lingkungan dan tanah yang tergenang lumpur.

Page 173: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

159

Apa yang mungkin terjadi bila suatu saat lumpur lapindo di sidoarjo sudah tidak menyembur

lagi? Mungkinkah terjadi suksesi di wilayah yang tertutup lumur?

5. Suksesi terjadi jika suatu komunitas mendapat gangguan baik secara alami maupun dibuat

oleh manusia. sebutkan dan jelaskan jenis-jenis suksesi serta berikan contohnya!

6. Pada kasus kabut asap tahun 2015 lalu, bukan hanya manusia yang terkena dampaknya.

Orang utan yang termasuk hewan endemik termasuk salah satu hewan yang terkena dampak

langsung karena sebagian hutan kalimantan terbakar akibat ambisi para pengusaha kelapa

sawit. Kelangsungan hidup hewan endemik ini kian mengenaskan karena sebagian besar dari

habitat merka telah terbakar dan dibabat habis, padahal orang utan adalah salah satu kunci

penjaga hutan dan pelindung ekosistem. Berdasarkan wacana diatas, kemukakanlah alasanmu

mengapa kita harus menyelamatkan orang utan?

7. Bagaimanakah proses aliran energi dalam ekosistem berlangsung?

8. Dalam suatu ekosistem danau, terdapat berbagai macam komponen penyusun ekosistem.

Macam-macamnya antara lain adalah sekelompok capung, 10 ekor ikan, serumpun rumput

air, setangkai bunga teratai, sekelompok katak, 2 ekor bebek, dan sekumpulan tanaman eceng

gondok. Melalui pengamatan dalam ekosistem danau, tentukanlah mana yang merupakan

populasi dan komunitasnya!

9. hitunglah jumlah rantai makanan yang terdapat pada gambar disamping dan tentukan

konsumen yang memiliki tingkat trofik tertinggi pada gambar disamping!

10. berdasarkan skema daur nitrogen diatas,

fiksasi nitrogen dilakukan oleh organism apa saja?

Page 174: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

160

Lampiran 31

Penilaian Kerja Proyek

No Kriteria Kelompok

1 2 3 4 5 6

1. Menuliskan permasalahan/

pertanyaan proyek

2. Menuliskan gagasan tentang

proyek

3. Judul proyek

4. Hipotesis proyek

5. Alat dan bahan

6. Jadwal pelaksanaan proyek

Total skor kelompok

Jumlah skor maksimal 15 15 15 15 15 15

Skor Presentasi =

x 100

Page 175: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

161

Lampiran 32

Rubrik Penilaian Kerja Proyek

No Aspek yang

dinilai

Hasil Penilaian

Baik (3) Cukup (2) Kurang (1)

1. Merumuskan

masalah

Perumusan masalah

dilakukan secara

mandiri

Perumusan masalah

dilakukan dengan

bantuan guru

Perumusan masalah

kurang tepat

2. Menentukkan

tema

Penentuan tema

dialkukan mandiri

secara kelompok

Penentuan tema

dilakukan dengan

bantuan guru

Penentuan masalah

kurang tepat

3. Merancang

percobaan

Perencanaan

percobaan dilakukan

secara mandiri

Perencanaan

percobaan dilakukan

dengan bantuan guru

Perencanaan

percobaan kurang

tepat

4. Menyiapkan

alat dan

bahan

Penyiapan alat dan

bahan dilakukan

secara mandiri dan

lengkap

penyiapan alat dan

bahan dilakukan

dengan bantuan guru

dan lengkap

Penyiapan alat dan

bahan kurang lengkap

5. Membuat

model

proyek

Pembuatan model

media proyek

dilakukan secara

mandiri dan

kelompok sesuai

rancangan percobaan

Pembuatan model

media proyek

dilakukan bersama

guru sesuai dengan

rancangan percobaa

Pembuatan model

media proyek tidak

sesuai dengan

rancangan percobaan

6. Kerja sama

dalam

kelompok

Kerja sama dalam

kelompok kompak

Kerja sama dalam

kelompok cukup

kompak

Kerja sama dalam

kelompok kurang

kompak

7. Presentasi

laporan hasil

pembuatan

model

proyek

Sangat menguasai

model proyek yang di

buat dan

mempresentasikannya

dengan baik dan

benar

Cukup menguasai

model proyek yang

dibuat dan

mempresentasikannya

dengan baik

Kurang menguasai

model proyek yang

dibuat dan kurang

dalam

mempresentasikannya

Page 176: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

162

KISI-KISI INSTRUMEN TES

Nama Sekolah : SMAN 4 Alokasi Waktu : 45 Menit

Mata Pelajaran : Biologi Jumlah Soal : 15 Butir Soal

Kurikulum Acuan : Kurikulum 2013 Jenis Soal : Essay

Kompetensi Dasar 3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan semua interaksi yang berlangsung didalamnya.

4.9 Mendesain bagan tentang interaksi antar komponen ekosistem dan jejaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem dan menyajikan

hasilnya dalam berbagai bentuk media.

indikator Jenjang

kognitif

No.soal Soal jawaban Kriteria jawaban

Mendeskripsikan ekosistem

dan satuan penyusunnya

C3 3 dalam suatu ekosistem danau, terdapat berbagai macam

komponen penyususn ekosistem. Macam-macamnya

antara lain adalah sekelompok capung, 10 ekor ikan,

serumpun rumput air, setangkai bunga teratai, sekelompok

katak, 2 ekor bebek dan sekumpulan tanaman eceng

gondok. Melalui [engamatan dalam ekosistem danau,

tentukanlah mana yang merupakan populasi dan

komunitasnya

populasi merupakan kumpulan dari individu

sejenis. Yang merupakan contoh populasi adalah

10 ekor ikan, 2 ekor bebek, dan setangkai bunga

teratai. Sedangkan yang dimaksud dengan

komunitas adalah kumpulan dari berbagai

populasi yang hidup pada suatu waktu dan

daerah tertentu yang saling berinteraksi

danmempengaruhi saru sama lain. Contoh dari

komunitas adalah serumpun rumput air,

sekelompok katak, sekumpulan tanaman eceng

gondok.

a. Benar dan lengkap menjawb

skor 3.

b. Benar tapi kurang lengkap

skor 2

c. Mengerjakan tapi kurang tepat

skor 1

d. Tidak menjawab skor 0

Page 177: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

163

Mengidentifikasi Rantai

Makanan dan Jaring-Jaring

Makanan

C4 2

Perhatikanlah ekositem air tawar diatas kemudian buatlah

rantai makanan dari gambar diatas.

Rumput – serangga – burung – jamur

Rumput berperan sebgai produsen yang memberi

sumber energi utama bagi organisme lainnya,

serangga berperan menjadi konsumen tingkat 1

dan burung menjadi konsumen tingkat 2. Jamur

menduduki tingkat trofik terendah yaitu sebagai

pengurai organisme yang sudah mati

a. Benar dan lengkap menjawb

skor 3.

b. Benar tapi kurang lengkap

skor 2

c. Mengerjakan tapi kurang tepat

skor 1

Tidak menjawab skor 0

C4 5

Hitunglah jumlah rantai makanan yang terdapat pada

gambar diatas dan tentukan konsumen yang memiliki

tingkat trofik tertinggi pada gambar diatas

dalam gambar diatas, terdapat 5 rantai makanan

dan konsumen yang memiliki tingkat trofik

paling tinggi adalah elang.

a. Benar dan lengkap menjawb

skor 3.

b. Benar tapi kurang lengkap

skor 2

c. Mengerjakan tapi kurang tepat

skor

d. Tidak menjawab skor 0

C2 14 Bagaimanakah proses aliran energi dalam ekosistem

berlangsung?

perpindahan energi dari organisme pada suatu

tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya dalam

peristiwa makan dan dimakan dengan uraian

tertentu. Produsen menempati tingkat pertama

yang memiliki energi terbesar karena produsen

a. Benar dan lengkap menjawb

skor 3.

b. Benar tapi kurang lengkap

skor 2

c. Mengerjakan tapi kurang tepat

Page 178: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

164

mampu mengolah energi matahari secara

langsung.

skor 1

Tidak menjawab skor 0

C1 15 Apakah kelebihan dan kekurangan dalam piramida

biomassa?

kelebihan piramida biomassa adalah dapat

memberikan gambaran yang lebih realistis

tentang aliran energi dalam ekosistem.

Kelemahan piramida biomassa adalah

penggunaan piramida biomassa ini mudah

dipengaruhi oleh perubahan musim dan

menggambarkan bimassa suatu tingkat trofik

pada suatu waktu saja yaitu pada saat sampel

organisme diambil.

a. Benar dan lengkap menjawb

skor 3.

b. Benar tapi kurang lengkap

skor 2

c. Mengerjakan tapi kurang tepat

skor 1

Tidak menjawab skor 0

Menjelaskan Interaksi Dalam

Ekosistem

C5 6

Perhatikanlah diagram interaksi komunitas diatas,

interaksi apa sajakah yang terdapat pada diagram interaksi

komunitas diatas?

ulat dengan tanaman terjadi simbiosis

parasitisme yaitu hanya menguntungkan untuk

ulat namun ulat dapat merusak tanaman yang

menjadi sumber makanan. Harimau dengan

burung terjadi interaksi predasi yaitu hubungan

antara pemangsa dan mangsanya.

a. Benar dan lengkap menjawb

skor 3.

b. Benar tapi kurang lengkap

skor 2

c. Mengerjakan tapi kurang tepat

skor 1

Tidak menjawab skor 0

C1 7 Apakah yang dimaksud dengan simbiosis? Sebutkanlah

macam-macam simbiosis beserta contohnya!

simbiosis adalah hubungan antara satu makhluk

hidup dengan yang lainnya. Simbiosis terbagi

menjadi 3 macam yaitu simbiosis mutualisme,

a. Benar dan lengkap menjawb

skor 3.

b. Benar tapi kurang lengkap

Page 179: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

165

yaitu hubungan yang salimg menguntungkan,

simbiosis parasitisme yaitu hubungan yang satu

diuntungkan dan yang satu dirugikan. Dan yang

terakhir adalah simbiosis komensalisme, yaitu

hubungan antara makhluk hidup yang satu

diuntungkan dan yang satu tidak merasa

dirugikan.

skor 2

c. Mengerjakan tapi kurang tepat

skor 1

Tidak menjawab skor 0

Menjelaskan daur

biogeokimia

C2 4 Berapa banyak air tawar yang dapat dikonsumsi manusia?

Ternyata, meskipun sebagain besar bumi diisi oleh air,

namun jumlah air yang dapat dikonsumsi manusia untuk

minum tidak lebih dari 2,5 persen saja. Dan cadangan air

tawar di bumi ini paling bnayak disimpan dalam bentuk

air tanah. Penyimpanan tersebut merupakan salah satu

andil dari daur air untuk menjaga kadar air di bumi tetap

pada jumlah semestinya dan tidak berkurang. Untuk

membuktikannya, gambarlah skema daur air dan jelaskan

secara singkat

Tahap pertama daur air ialah proses evaporasi.

Evaporasi adalah proses penguapan air yang ada

di permukaan bumi karena adanya energi panas

dari matahari. Selain berasal dari penguapan air

secara langsung, penguapan juga juga terjadi

dari berbagai sumber, yaitu tumbuhan dan

hewan, proses pengguapan semacam ini disebut

dengan transpirasi. Terlepas dari penguapan,

sublimasi juga berkontribusi dalam

pembentukan uap air di udara. Sublimasi adalah

proses dimana es berubah menjadi uap air tanpa

lebih dulu berada dalam fase cair. Ketika air

menguap menjadi uap air, ia akan naik ke

lapisan atas atmosfer dan menjadi awan dan

kabut pada ketinggian tertentu. Awan kemudian

turun ke permukaan bumi dan turun ke

permukaan bumi sebagai hujan, peristiwa ini

disebut presipitasi.

a. Benar dan lengkap menjawb

skor 3.

b. Benar tapi kurang lengkap

skor 2

c. Mengerjakan tapi kurang tepat

skor 1

Tidak menjawab skor 0

Page 180: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

166

C4 12

Berdasarkan skema daur nitrogen diatas, fiksasi nitorgrn

dilakukn oleh organisme apa saja?

mikroorganisme yang melakukan fiksasi

nitrogen antara lain; cyanobacteria, rhizobia,

clostridium

C4 13 Daur biogeokimia diperlukan untuk kelestarian makhluk

hidup dan ekosistem. Jika daur ini terhenti, apakah yanga

kan terjadi pada ekosistem?

ketika daur ini terhenti maka akan terjadi

ketidakseimbangan ekosiste. Yang pertama kali

terdampak adalah menumpuknya sampah

organik karena tidak adanya proses penguraian

yang seharusnya dilakukan oleh daur

biogeokimia

a. Benar dan lengkap menjawb

skor 3.

b. Benar tapi kurang lengkap

skor 2

c. Mengerjakan tapi kurang tepat

skor 1

Tidak menjawab skor 0

Mengidentifikasi masalah

yang terjadi dalam ekosistem.

C2 1

Perhatikanlah gambar grafik diatas, apakah yang akan

apabila produktivitas padi meningkat secar

drastis, maka yang akan terjadi adalah peledakan

populasi secara berlebihan pada ekosistem

tersebut. Peledakan populasi yang berlebihan

akan menyebabkan ketidakseimbangan

ekosistem.

a. Benar dan lengkap menjawb

skor 3.

b. Benar tapi kurang lengkap

skor 2

c. Mengerjakan tapi kurang tepat

skor 1

Tidak menjawab skor 0

Page 181: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

167

terjadi apabila produktivitas padi meningkat dalam jumlah

yang besar?

C4 8 Kasus lumpur lapindo adalah peristiwa meyemburnya

lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc.

Sejak tahun 2006 ini telah menyebabkaan tergenangnya

kawasan pemukiman sekitar semburan lumpur panas

tersebut. Akibat dari tergenangnya lumpur ini adalah

rusaknya lingkungan dan tanah yang tergenang lumpur.

Apa yang mungkin terjadi bila suatu saat lumpur lapindo

di sidoarjo sudah tidak menyembur lagi? Mungkinkah

terjadi suksesi di wilayah yang tertutup lumur?

suksesi mungkin dapat terjadi di dalam daerah

yang tertutup lumpur. Suksesi yang biasanya

terjadi adalah suksesi primer yang membutuhkan

waktu lama untuk memulihkan keadaaan seperti

yang sebelumnya. Pada suksesi primer yang

pertama kali terjadi adalah tumbuhnya tumbuhan

pionir yaitu tumbuhan lumut kerak.

a. Benar dan lengkap menjawb

skor 3.

b. Benar tapi kurang lengkap

skor 2

c. Mengerjakan tapi kurang tepat

skor 1

Tidak menjawab skor 0

C2 9 Suksesi terjadi jika suatu komunitas mendapat gangguan

baik secara alami maupun dibuat oleh manusia. sebutkan

dan jelaskan jenis-jenis suksesi serta berikan contohnya!

suksesi primer terjadi jika suatu komunitas

mendapatkan gangguan yang mengakibatkan

komunitas awal hilang secara total sehingga

terbentuk komunitas baru. Gangguan tersebut

dapat terjadi secara alami maupun buatan oleh

manusia. contohnya adalah kerusakan karena

pertambangan, gunung meletus, endapan lumpur

Suksesi sekumder terjadi jika suatu komunitas

mendapat gangguan, tetapi hanya

mengakibatkan rusaknya sebagian komunitas.

Pada komunitas ini, substrat lama dan sebagian

kehidupan lama masih ada. Gangguan ini bisa

terjadi karena longsor, banjir atau penebangan

hutan.

a. Benar dan lengkap menjawb

skor 3.

b. Benar tapi kurang lengkap

skor 2

c. Mengerjakan tapi kurang tepat

skor 1

Tidak menjawab skor 0

C3 10 Pada kasus kabut asap tahun 2015 lalu, bukan hanya

manusia yang terkena dampaknya. Orang utan yang

termasuk hewan endemik termasuk salah satu hewan yang

terkena dampak langsung karena sebagian hutan

kalimantan terbakar akibat ambisi para pengusaha kelapa

sawit. Kelangsungan hidup hewan endemik ini kian

mengenaskan karena sebagian besar dari habitat merka

telah terbakar dan dibabat habis, padahal orang utan

adalah salah satu kunci penjaga hutan dan pelindung

orang utan pada dasarnya adalah hewan arboreal,

yaitu hewan yang tempat tinggalnya berada di

kanopi hutan. Kerika orang utan berada diatas

pohon, mereka akan membantu penyebaran biji

dengan pembuangan kotoran mereka dan dengan

mengayunkan pepohonan sehingga biji pohon

akan jatuh dan tersebar di tanah sehingga

tanaman baru akan dapat tumbuh. Karena

tugasnya sebagai penyebar biji utama, maka

a. Benar dan lengkap menjawb

skor 3.

b. Benar tapi kurang lengkap

skor 2

c. Mengerjakan tapi kurang tepat

skor 1

Tidak menjawab skor 0

Page 182: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

168

ekosistem. Berdasarkan wacana diatas, kemukakanlah

alasanmu mengapa kita harus menyelamatkan orang tan?

orang utan perlu dilestarikan.

C1 11 Tuliskanlah urutan perkembangan vegetasi pada suksesi

primer

permukaan tanah terbuka – vegetasi primer(

Cyanobacteria, lichen) – vegetasi cryptogamae

(jamur,ganggang,lumut,paku) – vegetasi rumput

kecil dan semak – vegetasi semak belukar –

vegetasi perdi dan pohon – vegetasi klimaks

a. Benar dan lengkap menjawb

skor 3.

b. Benar tapi kurang lengkap

skor 2

c. Mengerjakan tapi kurang tepat

skor 1

Tidak menjawab skor 0

Page 183: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

169

Instrumen Sikap

No Aspek Penilaian (1) (2) (3)

1 Kesungguhan dalam

melakukan observasi

2 Kesungguhan dalam

diskusi dan pengerjaan

proyek

3 Pengggunaan waktu secara

efisien

4 Tanggung Jawab

5 Kemampuan menjawab

pertanyaan

6 Ketetapan Jawaban

Jumlah

Page 184: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

170

Rubrik observasi penilaiankelompok

No Aspek Penilaian (1) (2) (3)

1 Kesungguhan dalam

melakukan observasi

Sungguh-

sungguh dalam

mengamati

objek disekitar

lingkungan

sekolah dan

mencatatnya

dengan lengkap.

Mengamati

lingkungan

sekolah hanya

sebagian dan

catatan tidak

lengkap

Tidak

mengamati

lingkungan

sekolah dan

tidak memiliki

catatan

2 Kesungguhan dalam

diskusi dan

pengerjaan tugs

Sungguh-

sungguh dalam

berdiskusi

dengan teman

kelompok dan

berperan aktif

dalam

pengerjaan tugas

Sungguh-

sungguh dalam

berdiskusi

dengan teman

kelompok

namu tidak

berperan aktif

dalam

pengerjaan

tugas

Tidak

sungguh-

sunggu dalam

berdiskusi

dengan teman

sekelompok

dan tidak

berperan aktif

dalam

pengerjaan

tugas

3 Pengggunaan waktu

secara efisien

Mengumpulkan

tugas tepat

waktu

Mengumpulkan

tugas telambat

dari deadline

Tidak

mengumpulkan

tugas

4 Tanggung Jawab Bertanggung

jawab dalam

pengerjaan tugas

Kurang

bertanggung

jawab dalam

pengerjaan

tugas

Tidak

bertanggung

jawab dalam

pengerjaan

tugas

5 Kemampuan

menjawab

pertanyaan

Dapat menjawab

pertanyaan

dengan baik

pada saat

Kurang dapat

menjawab

dengan baik

pada saat

Tidak dapat

menjawab

dengan baik

pada saat

Page 185: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

171

ditanya guru

ataupun teman

sekelasnya

ditanya guru

dan teman

sekelasnya

ditanya guru

dan teman

sekelasnya

6 Ketetapan Jawaban Tugas kelompok

tersebut

memiliki

ketetapan

jawaban yang

baik.

Tugas

kelompok

tersebut kurang

memiliki

ketetapan

jawaban yang

baik

Tugas

kelompok

tersebut tidak

memiliki

ketetapan

jawaban yang

baik

Jumlah 100 100 100

Page 186: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

172

Lembar Observasi Kegiatan Guru

Nama Sekolah : SMA N 4 KOTA TANGERANG

Kelas/Semester : X / Genap

No Kegiatan siswa Penilaian

Ya Tidak

Kegiatan Pendahuluan

1 Membuka pembelajaran √

2 Mengecek kesiapan kelas √

3 Menyampaikan tujuan pembelajaran √

4 Memotivasi siswa √

5 Melakukan apersepsi √

Kegiatan inti

6 Membagikan LKS tiap kelompok dan proyeknya masing-

masing

7 Menuntun siswa untuk melakukan diskusi kelompok √

8 Melakukan tanya jawab saat diskusi √

9 Menuntun siswa untuk melakukan presentasi kelompok √

Kegiatan penutup

10 Menuntun siswa untuk menyimpulkan pembelajaran √

11 Menutup pembelajaran √

Total 11

Tangerang, 2016

Observer

(Lestari S.Pd)

NIP: 197406022005012010

Page 187: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

173

Lembar Observasi Siswa

Nama Sekolah : SMA N 8 KOTA TANGERANG SELATAN

Kelas/Semester : X/Genap

No Kegiatan siswa Penilaian

Ya Tidak

1 Siswa memperhatikan penjelasan awal yang guru

sampaikan

2 Siswa menjawab pertanyaan awal yang guru ajukan √

3 Siswa meminati materi saat guru memotivasi siswa √

4 Siswa mematuhi perintah guru untuk berkelompok √

5 Siswa menampilkan suasana semangat dalam menerima

proyek dari guru.

6 Siswa berdiskusi bersama kelompok masing-masing dalam

mengerjakan proyek peta konsep kreatif.

7 Siswa berkonsultasi jika terjadi kesulitan dalam proses

pengerjaan proyek.

8 Siswa mencari dan mengumpulkan informasi dari berbagai

literatur, berupa buku dan internet

9 Perwakilan masing-masing kelompok menyampikan hasil

diskusi

10 Siswa membuat kesimpulan dari hasil diskusi √

Total 10

Jakarta, 2016

Observer

(Anisa Lina Anggraeni)

NIM: 1110016100039

Page 188: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

174

Lembar penilaian kelompok dan keaktifan siswa

Nama Sekolah : SMA N 4 KOTA TANGERANG

Kelas/Semester : X/Genap

No Kegiatan siswa Penilaian

Ya Tidak

1 Kesungguhan dalam melakukan observasi selama di lapangan √

2 Kesungguhan dalam berdiskusi kelompok dan mengerjakan tugas

kelompok

3 Mengerjakan proyek sesuai dengan timeline yang disepakati √

4 Mengumpulkan tugas proyek tepat waktu √

5 Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan dalam LKS √

6 Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru mengenai konsep

proyeknya.

7 Terlibat dalam penarikan kesimpulan hasil pembelajaran √

8 Mampu memberikan jawaban yang tetap dan tepat mengenai hasil proyek

yang berdasarkan konsep ekosistem

Total 8

Jakarta, 2016

Observer

(Anisa Lina Anggraeni)

NIM: 1110016100039

Page 189: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

175

N

GAIN

SISWA

KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL

PRETES POSTES

N-

GAIN KRITERIA PRETES POSTES

N-

GAIN KRITERIA

1 29 67 0.535 sedang 24 71 0.618 sedang

2 40 73 0.550 sedang 42 72 0.517 sedang

3 41 74 0.559 sedang 42 72 0.517 sedang

4 42 75 0.569 sedang 43 73 0.526 sedang

5 45 76 0.564 sedang 45 73 0.509 sedang

6 49 77 0.549 sedang 45 74 0.527 sedang

7 49 77 0.549 sedang 46 74 0.519 sedang

8 50 77 0.540 sedang 47 74 0.509 sedang

9 50 77 0.540 sedang 48 74 0.500 sedang

10 50 78 0.560 sedang 48 75 0.519 sedang

11 50 79 0.580 sedang 48 75 0.519 sedang

12 50 79 0.580 sedang 49 76 0.529 sedang

13 51 79 0.571 sedang 49 76 0.529 sedang

14 52 79 0.563 sedang 49 77 0.549 sedang

15 52 79 0.563 sedang 49 77 0.549 sedang

16 52 79 0.563 sedang 50 77 0.540 sedang

17 52 80 0.583 sedang 50 77 0.540 sedang

18 52 80 0.583 sedang 50 78 0.560 sedang

19 52 80 0.583 sedang 50 78 0.560 sedang

20 53 80 0.574 sedang 51 79 0.571 sedang

21 53 80 0.574 sedang 51 79 0.571 sedang

Page 190: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

176

22 53 81 0.596 sedang 52 79 0.563 sedang

23 55 81 0.578 sedang 52 79 0.563 sedang

24 56 81 0.568 sedang 52 81 0.604 sedang

25 56 81 0.568 sedang 52 81 0.604 sedang

26 57 82 0.581 sedang 52 82 0.625 sedang

27 57 82 0.581 sedang 52 83 0.646 sedang

28 58 82 0.571 sedang 53 83 0.638 sedang

29 58 83 0.595 sedang 53 84 0.660 sedang

30 58 83 0.595 sedang 53 84 0.660 sedang

31 58 84 0.619 sedang 55 85 0.667 sedang

32 59 85 0.634 sedang 56 85 0.659 sedang

33 59 85 0.634 sedang 57 85 0.651 sedang

34 60 87 0.675 sedang 57 85 0.651 sedang

35 61 88 0.692 sedang 58 85 0.643 sedang

36 62 89 0.711 tinggi 61 88 0.692 sedang

rata

rata

0.584 sedang

0.578 sedang

Max

0.711 tinggi

0.692 sedang

Min

rendah

0.5 sedang

Page 191: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

177

uji validitas dan realibilitas

NO

NAMA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 SKOR Y2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

1 aa 1 1 1 2 1 2 1 2 1 3 2 2 4 3 1 27 729

2 bb 2 1 1 3 2 3 1 1 2 3 4 1 2 3 2 31 961

3 cc 2 1 3 3 3 1 3 1 3 3 3 2 4 2 4 38 1444

4 dd 2 4 4 3 1 2 1 2 1 1 4 3 3 4 3 38 1444

5 ee 4 3 2 3 2 1 3 3 2 2 3 4 3 3 2 40 1600

6 ff 2 4 3 3 2 3 2 1 3 5 2 2 5 5 1 43 1849

7 gg 4 4 1 1 3 5 1 1 4 2 4 3 4 2 2 41 1681

8 hh 3 2 1 4 1 2 3 3 1 1 1 2 1 4 4 33 1089

9 ii 1 2 5 1 2 1 1 5 1 1 4 4 2 3 3 36 1296

10 jj 2 2 3 1 1 1 2 3 2 2 1 2 3 5 2 32 1024

11 kk 1 2 2 2 1 1 3 1 3 3 4 3 5 3 4 38 1444

12 ll 4 3 4 3 3 3 3 2 1 5 2 4 4 2 3 46 2116

13 mm 1 5 3 1 1 3 2 4 2 3 3 1 5 1 2 37 1369

14 nn 4 5 1 2 2 4 3 3 3 2 4 4 3 2 5 47 2209

15 oo 4 4 2 2 3 2 1 1 2 2 3 3 4 3 2 38 1444

16 pp 4 1 4 3 4 1 3 2 1 3 2 2 2 4 4 40 1600

17 qq 3 1 1 1 1 2 1 3 3 4 2 4 5 3 3 37 1369

18 rr 2 4 4 3 2 4 3 1 2 1 2 5 1 2 1 37 1369

19 ss 2 1 1 2 3 2 1 3 1 1 4 2 4 3 5 35 1225

20 tt 4 2 3 1 1 1 2 3 3 3 3 3 3 4 2 38 1444

21 uu 5 1 2 2 1 3 4 2 2 2 2 4 2 5 4 41 1681

22 vv 3 1 1 1 1 4 1 3 1 1 4 1 4 2 3 31 961

23 ww 4 2 3 1 3 2 1 1 5 3 2 5 3 3 5 43 1849

24 xx 3 3 3 3 1 3 4 1 3 4 4 2 2 2 4 42 1764

Page 192: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

178

25 yy 4 2 3 1 2 4 1 1 2 2 3 3 5 4 4 41 1681

26 zz 3 4 2 2 3 1 2 1 3 1 2 4 3 1 3 35 1225

27 ab 5 2 3 1 1 3 1 3 1 3 5 1 4 2 3 38 1444

28 cd 2 1 2 1 4 1 2 4 1 1 4 4 3 3 5 38 1444

29 ef 5 2 3 1 1 3 5 2 2 1 3 2 2 4 3 39 1521

30 gh 4 3 4 3 2 2 2 3 3 4 2 3 4 2 5 46 2116

31 ij 3 3 3 3 4 3 1 4 1 1 4 4 3 4 3 44 1936

32 kl 4 1 1 4 1 2 3 1 2 3 3 2 3 2 4 36 1296

33 mn 2 2 2 1 2 1 5 2 3 4 5 5 5 3 2 44 1936

34 op 5 4 3 3 3 2 2 1 1 1 4 5 3 5 4 46 2116

35 qr 1 1 4 2 4 1 1 3 4 2 2 5 4 3 2 39 1521

36 st 1 4 1 4 1 2 2 1 1 3 4 3 5 4 3 39 1521

∑ 1394 194323

6

∑X 106 88 89 77 73 81 77 78 76 86 110 109 122 110 112 ∑X² 372 274 267 201 187 225 213 214 200 256 376 385 460 378 398 ∑XY 1477 1226 1240 1496 1017 1129 1073 1087 105 119 1533 1519 1700 1533 1561 rxy 0.506 0.307 0,804 0,563 0,53 0.215 0.874 0.465 0.81 0.72 0.17 0.49 0.63 0.75 0.68 σ²t 1.664 1.636 1.305 1.008 1.083 1.188 1.342 1.250 1.09 1.40 1.10 1.52 1.29 1.16 1.37

∑σ²i 19.44

6 17.78

2 16.14

7 14.84

2 13.83

3 12.75

1 11.56

3 10.22

1 8.97

1 7.87

3 6.46

8 5.36

0 3.83

3 2.54

0 1.37

7

Page 193: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

179

Lampiran 22 Uji Hipotesis Pretest dan Postest

Uji Hipotesis Pretes

Y1 Y2 Y1* Y2*

40 40 1600 1600

40 42 1600 1764

41 42 1681 1764

42 43 1764 1849

45 45 2025 2025

49 45 2401 2025

49 46 2401 2116

50 47 2500 2209

50 48 2500 2304

50 48 2500 2304

50 48 2500 2304

50 49 2500 2401

51 49 2601 2401

52 49 2704 2401

52 49 2704 2401

52 50 2704 2500

52 50 2704 2500

52 50 2704 2500

52 50 2704 2500

53 51 2809 2601

53 51 2809 2601

53 52 2809 2704

55 52 3025 2704

56 52 3136 2704

56 52 3136 2704

57 52 3249 2704

57 52 3249 2704

58 53 3364 2809

58 53 3364 2809

58 53 3364 2809

58 55 3364 3025

58 56 3364 3136

58 57 3364 3249

58 57 3364 3249

58 58 3364 3364

58 58 3364 3364

1881 1804 99295 91108

Page 194: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

180

n1= 36, n2= 36

db= 36+36-2= 70

∑ Y1= 1881 ∑ Y2=1804

∑ Y12= 99295 ∑ Y2

2=91108

∑ y12= 99295-

= 1560.75

∑ y22= 91108-

= 1338.75

Sgab= √∑ ∑

= √

= 6.436

thit=

=

= 0,1689 thit< ttab, 0.1689<1.99 , Ho tolak

Page 195: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

181

Uji Hipotesis Postes

Y1 Y2 Y1* Y2*

67 71 4489 5041

72 72 5184 5184

74 72 5476 5184

75 70 5625 4900

75 73 5625 5329

77 74 5929 5476

75 73 5625 5329

77 74 5929 5476

77 72 5929 5184

74 75 5476 5625

77 75 5929 5625

79 76 6241 5776

79 76 6241 5776

77 77 5929 5929

79 77 6241 5929

79 74 6241 5476

80 77 6400 5929

80 79 6400 6241

80 72 6400 5184

81 79 6561 6241

80 79 6400 6241

79 78 6241 6084

81 79 6561 6241

81 80 6561 6400

80 81 6400 6561

82 82 6724 6724

81 83 6561 6889

82 80 6724 6400

83 82 6889 6724

83 84 6889 7056

84 85 7056 7225

85 85 7225 7225

85 89 7225 7921

87 85 7569 7225

82 85 6724 7225

89 88 7921 7744

Page 196: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

182

2858 2813 227540 220719

n1= 36, n2= 36

∑ Y1= 2858 ∑ Y2=2813

∑ Y12= 227540 ∑ Y2

2= 220719

∑ y12= 227540-

= 646.56 ∑ y2

2= 220719-

= 914.31

db= 40+10-2= 77

Sgab= √∑ ∑

= √

= 1.5

thit=

=

= 1.250

thit> ttab, 1.25>1.99, Ho tolak

Page 197: PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36157/4/ANISA... · Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

183

Siswa mengerjakan pretest siswa berdiskusi kelompok

Siswa melakukan pengamatan siswa mengerjakan proyek

Siswa melakukan presentasi