Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, CAPITAL ADEQUACY
RATIO (CAR) DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP
PROFITABILITAS (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA
PERIODE 2011 - 2014
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Hafizah Oktavia Habsari
NIM. 1112085000007
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/ 2016 M
i
PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, CAPITAL ADEQUACY
RATIO (CAR) DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP
PROFITABILITAS (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA
PERIODE 2011 – 2014
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Hafizah Oktavia Habsari
NIM. 1112085000007
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Suhenda Wiranata, ME Umiyati, SE,i., M.Si
NIP. 19610421 199003 1 002 NUPN. 99201000301
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H / 2016 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Senin, 09 November 2015 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa:
1. Nama : Hafizah Oktavia Habsari
2. NIM : 1112-085-0000-07
3. Jurusan : Perbankan Syariah
4. Judul Skripsi : Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Capital Adequcy Ratio
(CAR) dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap
Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia
Periode 2011 – 2014.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan
yang bersangkutan selama proses ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Senin 09 November 2015
1. Ahmad Rodoni, Prof., Dr ( _____________________ )
NIP. 19690203 200112 1 003 Penguji I
2. Aini Masruroh, M.Si ( _____________________ )
Penguji II
3. Ade Ananto, SE., MM ( _____________________ )
NIP. 19681125 201411 1 002 Penguji Ahli
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Rabu, 13 Januari 2016 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa :
1. Nama : Hafizah Oktavia Habsari
2. NIM : 1112085000007
3. Jurusan : Perbankan Syariah
4. Judul Skripsi : Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Capital
Adequcy Ratio (CAR) dan Non Performing
Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas (ROA)
Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011 –
2014
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Rabu, 13 Januari 2016
l. Dr. Amilin, SE, Ak, M.Si, CA, QIA, BKP (_____________________)
NIP. 19730615 200501 1 009 Ketua
2. Adhitya Ginanjar, SE, M.Si (_____________________)
NIP. 197408102011011001 Sekertaris
3. Murdiyah Hayati, S.Kom, MM (_____________________)
NIP. 19741003 200312 2 001 Penguji Ahli
4. Suhenda Wiranata, Dr., ME (_____________________)
NIP. 19610421 199003 1 002 Pembimbing I
5. Umiyati, SE, M.Si
NUPN. 99201000301 (_____________________)
Pembimbing II
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Hafizah Oktavia Habsari
NIM : 1112085000007
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Perbankan Syariah
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
dan mempertanggungjawabkan
2. Tidal melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber
asli atau tanpa izin pemilik karya
4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas
karya ini
Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 28 Desember 2015
Hafizah Oktavia Habsari
NIM. 1112085000007
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)
Data Pribadi
Nama : Hafizah Oktavia Habsari
Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 17 Oktober 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Tarumanegara No. 77 RT 05 RW 09 Cirendeu,
Ciputat – Tangerang Selatan 15419
No. Telepon : 0821 1481 7711
Email : [email protected]
Pendidikan Formal
2000 – 2006 : SD Islam Ruhama 72
2006 – 2009 : Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta
2009 – 2012 : Madrasah Aliyah Negeri 4 Jakarta
2012 – 2016 : Program Sarjana (S1) Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Pengalaman Organisasi
1. Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Periode 2015.
2. Ketua Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis (SEISDANCE) Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Periode 2014 – 2015.
vi
3. Bendahara Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negerei Syarif Hidayatullah
Jakarta Periode 2013 – 2014.
4. Ketua Paskibra Madrasah Tsanawiyah (MTS) Negeri 3 Jakarta Periode 2007-
2008.
Pengalaman Kerja
1. Guru Ekstrakulikuler Tari Saman Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Iman
Rempoa – Tangerang Selatan.
2. Wardah Beuaty Agent Jakarta (PT. Paragon Technology and Innovation)
vii
ABSTRACT
This research aim to analyze the effect of murabahah financing , capital
adequacy ratio ( CAR ) and non- performing financing ( NPF ) to profitability (
ROA ) Islamic Banks in Indonesia . The data used in this study are monthly data
from January 2011 to December 2014. Technical sampling used in this research
is purposive sampling, with a sample of 12 Islamic Banks recorded in data from
Bank Indonesia. This study uses a computer program SPSS version 20.0 and
Microsoft Excel 2007. The result in this research showed that murabahah
financing, capital adequacy ratio (CAR) and non performing financing (NPF)
simultaneously significantly affect the Return on Asset (ROA). The results also
show that partial murabahah financing significantly affect the Return on Asset
(ROA), Capital adequacy ratio (CAR) significantly affect the return on asset
(ROA) and Non performing financing (NPF) significantly affect the return on
asset (ROA).
Keywords : Murabahah Financing, Capital Adequacy Ratio (CAR), Non
Performing Financing (NPF), Return on Asset (ROA).
viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembiayaan
murabahah, capital adequacy ratio (CAR) dan non performing financing (NPF)
terhadap profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan Januari 2011 sampai dengan
Desember 2014. Teknis sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling, dengan jumlah sampel 12 Bank Umum Syariah yang tercatat
di data Bank Indonesia. Penelitian ini menggunakan program computer SPSS
versi 20.0 dan Microsoft Excel 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembiayaan murabahah, capital adequacy ratio (CAR) dan non performing
financing (NPF) secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap return on
asset (ROA). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa secara parsial
pembiayaan murabahah berpengaruh secara signifikan terhadap return on asset
(ROA), Capital adequacy ratio (CAR) berpengaruh secara signifikan terhadap
return on asset (ROA), Non performimg financing (NPF) berpengaruh secara
signifikan terhadap return on asset (ROA).
Kata kunci : Pembiayaan Murabahah, Capital Adequacy Ratio (CAR),
Non Performing Financing (NPF), Return On Asset (ROA).
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah mellimpahkan rahmat, hidayah dan kasih saying-Nya yang tiada terkira
kepada hambanya. Shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
sebaik-baiknya. Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Skripsi ini memiliki judul “Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Capital
Adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap
Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah di Indoensia Periode 2011 –
2014)”. Semoga skripsi ini memberikan manfaat kepada semua pihak dan
menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua, Bapak Abdul Wahab dan Ibu Komalasari yang selalu
memberikan dukungan baik moril maupun materil, memberikan kasih
sayang, cinta, dan selalu mendoakan dengan penuh rasa kasih sayang.
2. My beloved brother, adikku Afif Muzaki dan keluarga besar yang selalu
memberikan motivasi dan semangat selama ini.
3. Bapak Prof. Dr. Suhenda Wiranata, ME selaku dosen pembimbing I dan Ibu
Umiyati, SE, I, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya dengan penuh kesabaran untuk memberikan bimbingan dan
pengaruh dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan FEB, Bapak Dr. Amilin,
SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP selaku Wakil Dekan I Bid. Akademik,
x
Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., M.H selaku Wakil Dekan II Bid.
Administrasi Umum dan Bapak Dr Desmadi Saharuddin, M.A selaku Wakil
Dekan III Bid. Kemahasiswaan yang telah memberikan jalan bagi penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Adhitya Ginanjar, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah
dan Ibu Fitri Damayant, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Perbankan
Syariah.
6. Bapak Ade Suherlan, SE., MM., MBA selaku Pembimbing Akademik.
7. Bapak Dr. Herni Ali HT, SE., M.Si dan Bapak Dr. Ananto Terminanto, MM
yang selalu memberi semangat, arahan, bimbingan dan ilmunya.
8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas curahan ilmu
yang Bapak dan Ibu berikan kepada kami.
9. Seluruh jajaran karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, atas kerja kerasnya
melayani mahasiswa dengan baik dan meningkatkan citra Fakultas Ekonomi
dan Bisnis.
10. Fajar Sugiarto kekasihku yang selalu memberikan kasih sayang dan
dukungannya agar dapat segera menyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabatku Nur Syifaa Sakiinah, Alvian Ningsih, Laila Novia dan Hafada
Choirunisa yang sudah mendukung dan atas kebersamaanya selama ini.
12. Sahabat-sahabatku “CHILSYAH” Perbankan Syariah angkatan 2012, yaitu
Fivi Fariha, Garin Shasy Novista, Asma Karimah, Rara Sekar Arum, Yanida
Siti Hanifah, Diah Maya Sari, Okto Arinda Putri, Melinda Sulistyorini dan
Enny Susilowati yang selalu mendukung dan atas kebersamaanya selama ini.
13. Kak Windi Prabowo, SE., Kak Geo Fikri, SE., dan Kak Alif Ridwan,SE.,
yang sudah membantu mengajarkan, menyalurkan ilmu nya., dan memotivasi
selama ini.
xi
14. Terimakasih kepada Sri Rahayu, Farida Yunita, Erna Putri Lestari, Jamilah,
Syifa Alawiyah, Hexa, Farrah Balqis, Virly Indayani, Dini Rizqiyanti, Firda
Elfanisa, Isty Puspita, Ratna Junita, Siti Khumairah, Rilo Wahyudi, Lalu
Renaldi, Abdul Karim Muzaki, Davi, Dannis, Abdu Sakha dan Idil Adhar
yang selalu menyemangati ku.
15. Terimakasih teman-teman Perbankan Syariah angkatan 2012 dan adik-adik
Perbankan Syariah angkatan 2013 – 2015 yang tidak dapat disebutkan satu-
persatu atas semangat, do’a dan dukungannya.
16. Pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah 2015
yang telah bekerjasama dan mendukung selama ini.
17. Terimakasih kepada penari cantik SEISDANCE yang selalu memberi power
dan bekerjasama selama ini.
Tangerang Selatan, 28 Desember 2015
Penulis
(Hafizah Oktavia Habsari)
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ..................................ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ..................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..........................iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ……....................................................................v
ABSTRACT .........................................................................................................vii
ABSTRAK .........................................................................................................viii
KATA PENGANTAR .........................................................................................ix
DAFTAR ISI.......................................................................................................xii
DAFTAR TABEL ..............................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................xvii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian .....................................................................1
B. Perumusan Masalah.............................................................................10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................................11
D. Manfaat Penelitian..............................................................................11
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori....................................................................................13
1. Kinerja Keuangan Pada Bank Syariah...........................................13
2. Perhitungan Kinerja Keuangan Bank Syariah................................15
B. Profitabilitas (ROA)..........................................................................17
C. Pembiayaan Murabahah.....................................................................19
1. Pengertian Pembiayaan Murabahah...............................................19
2. Landasan Syariah Murabahah........................................................21
3. Rukun dan Syarat Murabahah........................................................22
4. Manfaat dan Risiko Murabahah.....................................................23
D. Capital Adequacy Ratio (CAR) ........................................................25
E. Non Performing Financing (NPF) ....................................................26
xiii
1. Pengertian Non Performinng Financing (NPF)…..........................26
2. Penilaian Kesehatan Pembiayaan Bermasalah (NPF)....................28
3. Perhitungan Non Performing Financing (NPF).............................29
F. Penelitian Terdahulu...........................................................................30
G. Keterkaitan antar Variabel Independen dengan Variabel
Dependen............................................................................................36
H. Kerangka Pemikiran..........................................................................39
I. Hipotesis Penelitian............................................................................40
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian..................................................................42
B. Metode Penentuan Sampel .................................................................42
C. Metode Pengumpulan Data ................................................................43
D. Metode Analisis Data.........................................................................44
E. Operasional Variabel Penelitian.........................................................55
BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian.......................................57
1. Sejarah dan Perkembangan Bank Syariah di Dunia ......................57
2. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia ....................................59
3. Perkembangan Profitabilitas (ROA) Bank Syariah........................61
4. Perkembangan Pembiayaan Murabahah........................................62
5. Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR) ............................64
6. Perkembangan Non Performing Financing (NPF) ........................65
B. Analisis dan Pembahasan ...................................................................67
1. Uji AsumsiKlasik...........................................................................67
a. Uji Normalitas...........................................................................68
b. Uji Multikolonieritas.................................................................70
c. Uji Heterokedastisitas................................................................72
d. Uji Autokorelasi........................................................................73
xiv
2. Uji Hipotesis...................................................................................74
a. Uji t (Uji Parsial).........................................................................74
b. Uji F (Uji Simultan)....................................................................76
c. Uji Adjusted R Square................................................................77
3. Analisis Regresi Linier Berganda...................................................79
C. Interpretasi.........................................................................................81
BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan.......................................................................................85
B. Implikasi.............................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................87
LAMPIRAN..........................................................................................................92
xv
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Halaman
1.1 Perkembangan BUS, UUS dan BPRS di Indonesia........................................3
1.2 Nilai Rata-Rata Return on Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah..............4
1.3 Komposisi Yang Diberikan Bank Umum Syariah Untuk Pembiayaan
Murabahah......................................................................................................6
1.4 Komposisi Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Umum Syariah di
Indonesia........................................................................................................7
1.5 Komposisi Non Performing Financing (NPF) Bank Umum Syariah di
Indonesia........................................................................................................8
2.1 Kriteria Penilaian Peringkat Non Performing Financing (NPF).................. 28
2.2 Perhitungan NPF Berdasarkan Kemampuan Bayar Nasabah (Debitur)
di Bank Syariah .............................................................................................29
2.3 Penelitian Terdahulu.....................................................................................30
4.1 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov .........................................................69
4.2 Uji Multikolonieritas dengan Tolerance dan VIF ........................................71
4.3 Uji Durbin Watson.......................................................................................73
4.4 Uji t (Uji Parsial)...........................................................................................74
4.5 Uji F (Uji Simultan)......................................................................................77
4.6 Uji Adjusted R Square (R2 Adj) ...................................................................78
4.7 Analisis Regresi Linier Berganda .................................................................79
xvi
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
2.1 Skema al-Murabahah ...................................................................................24
2.2 Kerangka Pemikiran .....................................................................................39
4.1 Perkembangan Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia
Periode 2010 – 2013......................................................................................62
4.2 Perkembangan Pembiayaan Murabahah Bank Umum Syariah di Indonesia
Periode 2010 – 2013.....................................................................................63
4.3 Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Umum Syariah di
Indonesia periode 2010 - 2013.....................................................................64
4.4 Perkembangan Non Performing Financing (NPF) Bank Umum Syariah di
Indonesia periode 2010 – 2013......................................................................66
4.5 Histogram......................................................................................................68
4.6 Grafik P-p Plot..............................................................................................69
4.7 Scatterplot.....................................................................................................72
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan Halaman
1 Data Variabel Penelitian...............................................................................92
2 Tabel Model Summary, Anova, dan Coefficients........................................94
3 Uji Normalitas..............................................................................................95
6 Uji Multikolinieritas ....................................................................................96
7 Uji Autokorelasi...........................................................................................96
8 Uji Heteroskedastisitas ................................................................................96
9 Tabel Persentase Distribusi F untuk α = 0,05..............................................97
10 Tabel Persentase Distribusi t ......................................................................102
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia tahun 1998 membuat
perekonomian nasional terpuruk, krisis ekonomi yang terjadi sejak juli
1997 itu telah dengan cepat mengakibatkan menjadi krisis yang bersifat
multidimensi karena merupakan kombinasi dari krisis ekonomi, finansial,
politik dan sosial sekaligus.
Pertumbuhan ekonomi yang mencapai rata-rata 7% per tahun itiba-
tiba anjlok secara spektakuler menjadi minus 15% di tahun 1998 atau
terjun sebesar 22%. Inflasi terjadi sebesar 78%, jumlah PHK meningkat
dan penurunan daya beli masyarakat. (Zainul Arifin, 2006: 5).
Sementara krisis global pada tahun 2008 yang terjadi pada dunia
perbankan syariah di Indonesia, dikarenakan eksposure pembiayaan
perbankan syariah yang masih lebih diarahkan kepada aktivitas
perekonomian domestic, sehingga belum memiliki tingkat integritas yang
tinggi dengan sistem keuangan global dan belum memiliki tingkat
sofistikasi transaksi yang tinggi adalah dua faktor yang dinilai telah
menyelamatkan bank syariah dari dampak langsung guncangan sistem
keuangan global. Terbukti selama 2 bulan pertama di tahun 2009 jaringan
pelayanan bank syariah mengalami penambahan sebanyak 45 jaringan
kantor.
2
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dimulai pada tahun
1991 ketika berdirinya bank umum syariah pertama di Indonesia yaitu
Bank Muamalat Indonesia. Kemudian, untuk mempercepat pertumbuhan
perekonomian syariah di Indoensia, pemerintah merubah UU Perbankan
Suariah No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Syariah menjadi UU No. 10
Tahun 1998 dimana berisi tentang arahan bagi bank konvensional dalam
membuka Unit Usaha Syariah (UUS) atau mengkonversi menjadi Bank
Umum Syariah (BUS). Namun, hingga memasuki pengetahuan tahun 2000
tidak banyak tercatat berdirinya BUS yang baru, tapi hanya sebatas
membuka UUS, ini dikarenakan para pakar ekonomi berpendapat bahwa
UU No. 10 Tahun 1998 belum sepenuhnya membahas tentang Perbankan
Syariah. Oleh karena itu, pada tanggal 16 Juli 2008 pemerintah berhasil
membuat suatu landasan hukum yang secara penuh dan spesifik mengatur
tentang perbankan syariah yaitu UU No. 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah. (Antonio, 2001: 26).
Eksistensi perbankan syariah di Indoneisa saat ini semakin
meningkat sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang
Perbankan Syariah yang memberikan landasan operasi yang lebih jelas
bagi bank syariah. Bahkan berdasarkan hasil survei dari Islamic Finance
Country Index dari Global Islamic Finance Report, industri keuangan
syariah di Indonesia telah menorehkan prestasi dengan menempati
peringkat keempat industri keuangan syariah dunia yang dinilai dari
ukuran-ukuran tertentu dan bobot yang bervariasi, seperti jumlah lembaga
3
keuangan syariah, izin pengaturan syariah, besarnya volume industri,
edukasi dan budaya, serta kelengkapan infrastruktur (Infobank, 2011).
Perkembangan jumlah lembaga keuangan syariah di Indonesia yang terdiri
dari Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank
Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) ditunjukkan dalam tabel 1.1 sebagi
berikut :
Tabel 1.1
Perkembangan BUS, UUS dan BPRS di Indonesia
Lembaga Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Bank Umum
Syariah
(BUS)
5 6 11 11 11 11 11 12
Unit Usaha
Syariah
(UUS)
27 25 23 24 24 23 22 22
Bank
Pembiayaan
Rakyat
Syariah
(BPRS)
131 138 150 155 158 163 163 161
Sumber: Bank Indonesia (data yang diolah)
Bank syariah sebagai lembaga perantara keuangan diharapkan
dapat menunjukan kinerja yang lebih baik dibandingkan bank berbasis
bunga. Salah satu indikator untuk menilai kinerja keuangan bank adalah
melihat tingkat profitabilitasnya serta tingkat efisiennya.
Peneliti mengambil tingkat profitabilitas dengan diukur oleh
variabel dependen return on asset (ROA). ROA digunakan untuk
mengukur sejauh mana asset khususnya aktiva produktif (pembiayaan)
yang dimiliki bank dapat menghasilkan laba yang menjadi tujuan dari
4
bisnis perbankan. ROA memberikan informasi mengenai efisiensi bank
yang dijalankan karena return on assets (ROA) menunjukkan beberapa
banyak laba yang dihasilkan secara rata-rata dari 1$ asetnya. (Miskhin,
2008: 118). Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat
keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank
tersebut dari segi penggunaan asset. (Dendawijaya, 2009: 118) . Berikut
ini adalah kondisi ROA pada Bank Umum Syariah pada tahun 2010 –
2013:
Tabel 1.2
Nilai Rata-Rata Return on Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah
Tahun ROA (%)
2010 1,67 %
2011 1,79 %
2012 2,14 %
2013 2,00 %
Sumber: Bank Indonesia (data yang diolah)
Terlihat pada data tabel 1.2 bahwa ROA pada Bank Umum Syariah
pada tahun 2010 sampai 2013 mengalami kenaikan, lalu pada tahun 2013
mengalami penurunan. ROA pada bank umum syariah mengalami
kenaikan dan penurunan setiap tahunnya.
Pada tahun 2013 return on asset (ROA) bank syariah menurun
akibat terjadinya Inflasi sebesar 8,38% yang sangat berpengaruh negatif
untuk perbankan syariah dan mempengaruhi ROA bank syariah menurun
pada tahun 2013. (www.bi.go.id).
Peneliti memilih beberapa variabel independen yang
mempengaruhi return on asset (ROA) bank syariah, salah satu variabel
5
independen yang mempengaruhi profitabilitas bank syariah (ROA) adalah
pembiayaan murabahah. Murabahah adalah transaksi jual beli dimana
bank bertindak sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli, dengan
penentuan harga jual yaitu harga beli bank dari pemasok ditambah
keuntungan (margin), sesusai dengan kesepakatan antara pihak bank
dengan nasabah. Dilihat dari penelitian terdahulu yang telah dilakukan
oleh Amri Dziki Fadholi (2015: 9) menunjukkan bahwa pembiayaan
murabahah tidak berpengaruh terhadap return on asset (ROA) tetapi
menurut Ferdian Arie Wibowo (2013 – 2014) menunjukan bahwa
pembiayaan murabahah berpengaruh secara signifikan terhadap return on
asset (ROA). Dalam teori, bank syariah pada umumnya telah
menggunakan murabahah sebagai metode pembiayaan utama, meliputi
kira-kira 75% dari total kekayaan mereka. (Muhammad, 2005: 120).
Menurut Muhammad (2005: 120) menyatakan bahwa bank-bank
Islam secara efektif menghilangkan risiko dalam pelaksanaan murabahah.
Murabahah merupakan metode paling dominan dalam menginventasikan
dana dalam perbankan Islam dan untuk tujuan-tujuan praktik, benar-benar
model investasi yang bebas risiko, memberikan keuntungan yang
ditetapkan dimuka kepada bank atas modalnya.
6
Tabel 1.3
Komposisi Yang Diberikan Bank Umum Syariah Untuk Pembiayaan
Murabahah
Data dalam miliar rupiah
Tahun Pembiayaan Murabahah
2010 37,508
2011 56,365
2012 88,004
2013 110,565
Sumber: Bank Indonesia (data yang diolah)
Pada data tabel 1.3 terlihat bahwa pembiayaan murabahah tiap
tahunnya mengalami peningkatan dari tahun 2010 sampai tahun 2013.
Pada tahun 2010 sebesar 37,508 miliar rupiah, lalu tahun 2011 meningkat
sebesar 56,365 miliar rupiah, pada tahun 2012 sangat meningkat menjadi
88,004 miliar rupiah dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 110,565
miliar rupiah.
Variabel independen kedua yaitu variabel capital adequacy ratio
(CAR) dapat mepengaruhi tingkat profitabilitas bank syariah, semakin
tinggi CAR maka semakin baik kemampuan. Terdapat faktor internal
dalam mempengaruhi tingkat profitabilitas bank syariah yaitu variabel
capital adequacy ratio (CAR). Semakin tinggi CAR, maka semakin baik
kemampuan bank tersebut untuk menanggung resiko dari setiap aktiva
yang beresiko.
Dilihat dari penelitian terdahulu oleh oleh Mohammad T Abushara,
Iwan Triyuwono, Munawar Ismail dan Aulia F Rahman (2013)
menunjukkan bahwa capital adequacy ratio (CAR) berpengaruh
signifikan terhadap return on asset (ROA). Sedangkan penelitian yang
7
dilakukan oleh Muh. Sabir. M, Muhammad Ali, Abd. Hamid Sabbe (2012)
menyatakan bahwa capital adequacy ratio (CAR) tidak berpengaruh
terhadap return on asset (ROA). Menurut teori dari Adyani (2011: 3) jika
nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan
operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi
profitabilitas. Tingginya rasio modal dapat melindungi deposan dan
meningkatkan pendapatan suatu bank.
Tabel 1.4
Komposisi Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Umum Syariah di
Indonesia
Tahun CAR (%)
2010 16,25
2011 16,63
2012 14,13
2013 15,28
Sumber: Bank Indonesia (data yang diolah)
Berdasarkan data tabel 1.4 terlihat bahwa nilai pada capital
adequacy ratio (CAR) mengalami peningkatan dari tahun 2010 sebesar
16,25% menjadi 16,63%. Namun mengalami penurunan pada tahun 2012
menjadi sebesar 14,13%, penurunan ini menunjukkan kemampuan
kecukupan modal bank dalam mempertahankan modal sempat turun
sebesar 2,5%. Namun hal tersebut dapat segera diatasi oleh bank syariah
terlihat meningkatnya nilai CAR pada tahun 2013 sebesar 15,28%.
Variabel independen ketiga adalah non performing financing
(NPF). NPF adalah rasio yang digunakan untuk mengukur pembiayaan
bermasalah pada suatu bank. Pembiayaan bermasalah di sini adalah kredit
8
dengan kualitas kurang lancer, diragukan dan macet. NPF dijadikan
variabel yang mempengaruhi profitabilitas karena besarnya kredit
bermasalah dibandingkan dengan aktiva produktifnya dapat
mengakibatkan kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari kredit
yang diberikan, sehingga mengurangi laba dan berpengaruh negatif pada
profitabilitas bank. (Wibowo, 2014: 4).
Melihat dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Muh. Sabir.
M, Muhammad Ali, Abd. Hamid Sabbe (2012) mengatakan bahwa NPF
tidak berpengaruh terhadap return on asset (ROA) dan pada hasil
penelitian terdahulu Mohammad T Abushara, Iwan Triyuwono, Munawar
Ismail dan Aulia F Rahman (2013) menunjukkan bahwa NPF tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA). Menurut teori dari Abdullah
(2005: 114) mengatakan bahwa jika kredit bermasalah sangat besar dan
cadangan yang dibentuk juga besar, berakibat modal bank kemungkinan
menjadi negatif sehingga laba yang diperoleh menjadi terganggu.
Tabel 1.5
Komposisi Non Performing Financing (NPF) Bank Umum
Syariah di Indonesia
Tahun NPF (%)
2010 3,02
2011 2,52
2012 2,22
2013 2,80
Sumber: Bank Indonesia (data diolah)
Berdasarkan data tabel 1.5 terlihat bahwa nilai pada Non
Performing Financing (NPF) mengalami penurunan dari tahun 2010
9
sampai tahun 2012. Pada tahun 2010 sebesar 3,02%, pada tahun 2011
sebesar 2,52%, pada tahun 2012 sebesar 2,22%. Mengalami peningkatan
dari tahun 2012 ke tahun 2013 sebesar 2,80%. Dari data di atas, kredit
bermasalah pada perbankan syariah terbilang cukup baik karena dari tahun
2010 sampai tahun 2012 mengalami penurunan, tetapi dari tahun 2013
mengalami kenaikan yang tidak terlalu signifikan. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa rasio NPF berfluktuatif dan kinerja Bank Syariah
harus mampu dan memberikan solusi yang positif agar kredit macet dapat
diatasi tanpa memberikan respons negatif terhadap nasabah, sehingga
nasabah tetap nyaman menggunakan jasa dan layanan bank syariah.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Muh. Sabir. M, Muhammad
Ali, Abd. Hamid Habbe (2014) menyatakan bahwa non performing
financing (NPF) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return on
asset (ROA). Hal ini berarti bahwa kondisi NPF yang lebih besar dalam
satu periode tidak secara langsung memberikan penurunan laba pada
periode yang sama.
Penelitian ini sudah pernah ada yang meneliti hanya saja berbeda
di runtun waktu (time series) nya dan ada yang berbeda obyek
penelitiannya. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis termotivasi untuk
melakukan penelitian ini. Pertama, terdapat perbedaan di dalam penelitian
terdahulu mengenai pengaruh pembiayaan murabahah terhadap
profitabilitas (ROA), pengaruh capital adequacy ratio (CAR) terhadap
profitabilitas (ROA), pengaruh non performing financing (NPF) terhadap
10
proftitabilitas (ROA) maupun pengaruh simultan terhadap profitabilitas
(ROA). Kedua, peneliti ingin menguji apakah variabel pembiayaan
murabahah, capital adequacy ratio (CAR), non performing financing
(NPF) berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap profitabilitas
(ROA).
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti memutuskan untuk
mengambil judul “Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Capital Adequcy
Ratio (CAR) dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap
Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011
– 2014”.
B. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh pembiayaan murabahah secara parsial
terhadap profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia?
2. Apakah terdapat pengaruh capital adequacy ratio (CAR) secara parsial
terhadap profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia?
3. Apakah terdapat pengaruh non performing financing (NPF) secara
parsial terhadap profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah di
Indonesia?
4. Apakah terdapat pengaruh pembiayaan murabahah, capital adequcy
ratio (CAR) dan non performing financing (NPF) secara simultan
terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia?
11
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh pembiayaan murabahah terhadap
profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia?
2. Untuk mengetahui pengaruh capital adequacy ratio (CAR) terhadap
Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia?
3. Untuk mengetahui pengaruh non performing financing (NPF) terhadap
profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia?
4. Untuk mengetahui pengaruh pembiayaan murabahah, capital
adequacy ratio (CAR) dan non performing financing (NPF) secara
simultan atau bersama-sama terhadap profitabilitas (ROA) Bank
Umum Syariah di Indonesia?
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang dilakukan berkaitan dengan profitabilitas pada
bank syariah beserta variabel - variabel yang mempengaruhinya adalah
sebagai berikut:
a. Teoritis
Akademisi
Akademisi diharapkan dapat membawa wawasan dibidang
perbankan khususnya perbankan syariah dalam hal ini yang berkaitan
dengan profitabilitas bank syariah.
12
Peneliti
Peneliti diharapkan akan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan dibidang ekonomi dan lembaga keuangan syariah
khususnya perbankan syariah serta sebagai ajang ilmiah untuk
menerapkan berbagai teori perbankan syariah yang telah diperoleh
dibangku kuliah.
b. Praktisi
Bagi Perbankan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam
mengambil keputusan yang akan diambil terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi profitabilitas bank syariah sehingga kegiatan
perbankan syariah tetap berjalan.
Bagi nasabah dan investor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan
informasi ketika memilih produk bank syariah. Sehingga nasabah
dan investor mempunyai gambaran tentang bagaimana kondisi
perbankan syariah yang dapat menguntungkan mereka.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kinerja Keuangan Pada Bank Syariah
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2008 tentang Perbankan Syariah bab 1 pasal 1 bank adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat. Sedangkan menurut Undang-Undang Ekonomi Syariah, 2009:
35), perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut
tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan,
kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melakukan kegiatan
usahanya.
Bank syariah dengan umur yang masih muda namun memiliki
prestasi yang sangat bagus, bahkan Bank Indonesia menargetkan
pangsa pasar perbankan syariah pada akhir tahun 2008 sebesar 5%
dari pangsa pasar perbankan nasional, meskipun pangsa pasarnya
masih sebesar 1,76% (Statistika Perbankan Syariah Bank Indonesia,
2007).
Dengan semakin ketatnya persaingan antar bank syariah maupun
dengan bank konvensional, membuat bank syariah dituntut untuk
14
memiliki kinerja yang bagus agar dapat bersaing dalam
memperebutkan pasar perbankan nasional di Indonesia. Selain itu
Bank Indonesia juga semakin memperketat dalam pengaturan dan
pengawasan perbankan nasional. Karena Bank Indonesia tidak ingin
mengulangi peristiwa di awal krisis ekonomi pada tahun 1997 dimana
banyak bank dilikuidasi karena kinerjanya tidak sehat, yang pada
akhirnya merugikan masyarakat. Salah satu penilaian kinerja yang
dapat dilakukan adalah dengan menilai kinerja keuangan untuk
mengetahui tingkat kesehatan bank. Karena kinerja keuangan dapat
menunjukkan kualitas bank melalui penghitungan rasio keuangannya.
Untuk menghitung rasio keuangan dapat dilakukan dengan
menganalisis laporan keuangan bank yang dipublikasikan secara
berkala.
Menurut Irhan Fahmi (2011:2) kinerja keuangan adalah suatu
analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan
telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan
keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu
gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis
dengan alatalat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai
baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang
mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat
penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam
menghadapi perubahan lingkungan.
15
Menurut Anita Febryani dan Rahadian Zulfadin (2003) kinerja
merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan di
manapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan
perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya.
Selain itu tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi
karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi
standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan
tindakan dan hasil yang diharapkan. Standar perilaku dapat berupa
kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam
anggaran.
Kinerja bank secara umum merupakan gambaran prestasi yang
dicapai oleh bank dalam operasionalnya. Kinerja keuangan bank
merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode
tertentu baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun
penyaluran dananya. Kinerja menunjukkan sesuatu yang berhubungan
dengan kekuatan serta kelemahan suatu perusahaan. Kekuatan
tersebut dipahami agar dapat dimanfaatkan dan kelemahan pun harus
diketahui agar dapat dilakukan langkah-langkah perbaikan.
2. Perhitungan Kinerja Keuangan Bank Syariah
Perhitungan kinerja keuangan bank syariah menurut Peraturan
Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 Tentang Sistem Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah, adalah sebagai
berikut:
16
1. Rasio Permodalan (Capital)
Rasio permodalan ini berfungsi untuk mengukur
kemampuan bank dalam menyerap kerugian-kerugian yang tidak
dapat dihindari lagi serta dapat pula digunakan untuk mengukur
besar-kecilnya kekayaan bank tersebut atau kekayaan yang dimiliki
oleh para pemegang sahamnya. Dalam penelitian ini, rasio
permodalan adalah Capital Adequacy Ratio (CAR).
2. Rasio kualitas aktiva produktif (KAP)
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kualitas aktiva
produktif, yaitu penanaman dana bank dalam rupiah atau valuta
asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan pada bank
lain dan penyertaan. Penilaian tersebut dilakukan untuk melihat
apakah aktiva produktif digunakan untuk menghasikan laba secara
maksimal. Selain itu penilaian kualitas aset dimaksudkan untuk
menilai kondisi aset bank, termasuk antisipasi atas risiko gagal
membayar dari pembiayaan (credit risk) yang akan muncul.
3. Rasio rentabilitas (earning)
Analisis rasio rentabilitas bank adalah alat untuk
menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan
profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Rasio
rentabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on
Asset (ROA).
17
4. Rasio Efisiensi (Rasio Biaya Operasional)
Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya
operasional dan pendapatan operasional. Rasio ini digunakan
untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam
melakukan kegiatan operasinya.
5. Rasio Likuiditas (Liquidity)
Suatu bank dikatakan likuid apabila bank bersangkutan
dapat memenuhi kewajiban hutang-hutangnya, dapat membayar
kembali semua depositonya, serta dapat memenuhi permintaan
kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan. Rasio likuiditas
ini dilakukan untuk menganalisis kemampuan bank dalam
memenuhi kewajiban-kewajiban tersebut.
B. Profitabilitas (ROA)
Dalam teori ekonomi mikro, tujuan perusahaan adalah mencari laba
(profit). Secara teoritis, laba adalah kompensasi atas risiko yang
ditanggung oleh perusahaan. Makin besar risiko, laba yang diperoleh
harus semakin besar. Laba atau keuntungan adalah nilai penerimaan total
perusahaan dikurangi biaya total yang dikeluarkan perusahaan. (Pratama
dan Mandala, 2008: 133).
Rasio Profitabilitas adalah rasio yang mengukur efektivitas
manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat
keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan
maupun investasi.
18
Profitabilitas adalah kegiatan analisis laporan keuangan meliputi dan
interprestasi mengenai prestasi yang dicapai perusahaan. Serta masalah
yang mungkin terjadi dalam perusahaan. Tingkat profitabilitas ini diukur
dengan menggunakan rasio keuangan return on asset (ROA) karena ROA
lebih memfokuskan pada kemampuan perusahaan untuk memperoleh
earning dalam operasi perusahaan secara keseluruhan. Selain itu juga,
dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank. Bank Indonesia lebih
mementingkan penilaian ROA dari pada ROE karena Bank Indonesia
lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan
asset yang dananya sebagian berasal dari dana simpanan masyarakat
sehingga ROA lebih mewakili dalam mengukur tingkat profitabilitas
perbankan termasuk BPR. (Dendawijaya, 2001: 38).
Return on asset (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara
keseluruhan, semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat
keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank
tersebut dari segi penggunaan asset. (Dendawijaya, 2003: 120). Dengan
kata lain, return on asset (ROA) merupakan ukuran kinerja keuangan
efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA sering juga disebut sebagai
ROI (Return on Investment).
Menurut Surat Edaran BI No.3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001,
rasio ROA dapat diukur dengan perbandingan antara laba sebelum pajak
19
terhadap total asset (total aktiva). Seperti yang dituangkan dalam rumus
berikut:
Return on Asset = Laba sebelum pajak x 100%
Total Asset
Apabila rasio ROA meningkat, berarti profitabilitas perbankan
syariah meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan
profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang saham. (Husnan, 1998).
C. Pembiayaan Murabahah
1. Pengertian Pembiayaan Murabahah
Menurut Undang-Undang perbankan No.10 tahun 1998,
pembiayaan adalah penyediaan uang/tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang/tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu
dengan imbalan bagi hasil. Sedangkan menurut Muhammad (2005)
pembiayaan atau financing adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu
pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata
lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung
investasi yang telah direncanakan. Dari kedua pengertian tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa pembiayaan adalah pendanaan yang
diberikan oleh satu pihak (bank) kepada pihak lain (investor/nasabah)
untuk mendukung investasi yang direncanakan dan dengan kesepakatan
20
bahwa pihak yang dibiayai akan mengembalikan dana tersebut
denganimbalan atau bagi hasil.
Tujuan pembiayaan yaitu: (1) secara makro adalah peningkatan
ekonomi, tersedianya dana bagi peningkatan usaha, meningkatkan
produktivitas, membuka lapangan kerja baru, dan terjadi distribusi
pendapatan (2) secara makro adalah upaya memaksimalkan laba, upaya
meminimalkan resiko, pendanagunaan sumber ekonomi, penyaluran
kelebihan dana. (Muhammad, 2013:35).
Menurut Muthaher (2012: 58) murabahah dapat dilakukan
berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan. Dalam murabahah
berdasarkan pesanan, bank melakukan pembelian barang setelah ada
pemesanan dari nasabah. Dalam murabahah, bank syariah dapat
bertindak sebagai penjual dan pembeli. Sebagai penjual apabila bank
syariah menjual barang kepada nasabah, sedangkan sebagai pembeli
apabila bank syariah membeli barang kepada supplier untuk dijual
kepada nasabah. Murabahah berdasarkan pesanan dapat bersifat
mengikat atau tidak mengikat nasabah untuk membeli barang yang
dipesannya. Dalam murabahah, pesanan mengikat, pembeli tidak dapat
membatalkan pesanannya. Apabila asset murabahah yang telah dibeli
bank (sebagai penjual) dalam murabahah pesanan mengikat mengalami
penurunan nilai sebelum diserahkan kepada pembeli maka penurunan
nilai tersebut menjadi beban penjual (bank) dan penjual (bank) akan
mengurangi nilai akad.
21
2. Landasan Syariah Murabahah
Menurut Antonio (2001: 102) landasan syariah kebolehan
murabahah (jual beli) adalah sebagai berikut:
a. Al – Qur’an
Al – Baqarah : 275, Artinya : “Orang-orang yang makan
(mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila,
keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka
berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,
padahal Allah SWT telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari
Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya
apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan
urusanya (terserah) kepada Allah SWT, orang yang kembali
(mengambil riba). Maka orang itu adalah penghuni – penghuni
neraka; mereka kekal didalamnya.”
b. Al – Hadits
Dari Suhaib ar-Rumi r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda,
“Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara
tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampurkan gandum
dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual.” (HR
Ibnu Majah).
22
3. Rukun dan Syarat Murabahah
Menurut Harahap (2007: 48) ada beberapa rukun dalam
murabahah, rukun-rukunnya terdiri dari :
a. Ba’I : Penjual (pihak yang memiliki barang).
b. Musytari : Pembeli (pihak yang akan membeli barang).
c. Mabi’ : Barang yang akan diperualbelikan.
d. Tsaman : Harga.
e. Ijab Qabul : Pernyataan timbang terima.
Di dalam murabahah terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi.
Menurut Antonio (2001: 102) syarat ba’i al murabahah adalah
sebagau berikut :
a. Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah.
b. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.
c. Kotrak harus bebas riba.
d. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas
barang sesudah pembelian.
e. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan
penelitian, misalnya jika pembelian dilakukan seara utang.
Secara prinsip, jika syarat dalam 1, 4 atau 5 tidak dipenuhi,
pembeli memiliki pilihan:
a. Melanjutkan pembelian seperti apa adanya.
b. Kembali kepada penjual dan menyatkan ketidaksetujuan atas
barang yang dijual.
23
c. Membatalkan kontrak.
Jual beli secara murabahah di atas hanya untuk barang atau
produk yang telah dikuasai atau dimiliki penjual pada waktu negosiasi
dan berkontrak. Bila produk tersebut tidak dimiliki penjual, sistem
yang digunakan adalah murabahah kepada pemesan pembelian
(murabahah KPP). Hal ini dinamakan demikian karena si penjual
semata-mata mengadakan barang untuk memenuhi kebutuhan si
pembeli yang memesannya.
4. Manfaat dan Risiko Murabahah
Sesuai dengan sifat bisnis (tijarah), transaksi ba’i al-murabahah
memiliki beberapa manfaat, demikian juga risiko yang harus
diantisipasi. Murabahah memberi banyak manfaat kepada bank
syariah. Salah satunya adalah keuntungan yang muncul dari selisih
harga beli dari penjual dengan harga jual kepada nasabah. Selain itu,
system murabahah juga sederhana. Hal tersebut memudahkan
penanganan administrasinya di bank syariah. Menurut (Antonio, 2001
: 107) di antara kemungkinan risiko yang harus diantisipasi antara lain
sebagai berikut :
a. Default atau kelainan; nasabah sengaja tidak membayar angsuran.
b. Fluktuasi harga kompratif. Ini terjadi bila harga suatu barang di
pasar naik setelah bank membelikannya untuk nasabah. Bank
tidak bisa mengubah harga jual beli tersebut.
24
c. Penolakan nasabah; barang yang dikirim bisa saja ditolak nasabah
karena berbagi sebab. Bisa jadi karena rusak dalam perjalanan
sehingga nasabah tidak mau menerimanya. Kemungkinan lain
karena nasabah merasa spesifikasi barang tersebut berbeda yang ia
pesan. Bila bank telah menandatangani kontrak pembelian dengan
penjualnya, barang tersebut akan menjadi milik bank. Dengan
demikian, bank mempunyai risiko untuk menjualnya kepada pihak
lain.
d. Dijual; karena ba’i al-murabahah bersifat jual beli dengan utang,
maka ketika kontrak ditandatangani barang itu menjadi milik
nasabah. Nasabah bebas melakukan apa pun terhadap asset
miliknya tersebut, termasuk untuk menjualnya. Jika terjadi
demikian, risiko untuk default akan besar.
Secara umum aplikasi perbankan ba’i al-murabahah dapat
digambarkan dalam skema berikut ini:
Sumber : Sudarsono (2008 : 70)
Gambar 2.1
Skema al-Murabahah
25
D. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Capital adequacy ratio (CAR) adalah rasio yang memperlihatkan
seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit,
penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana
modal sendiri bank di samping memperoleh dana-dana dari sumber-
sumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-
lain (Dendawijaya, 2003: 122). CAR atau sering disebut rasio pemodalan
merupakan modal dasar yang harus dipenuhi oleh bank. Modal ini
digunakan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank.
Hal ini wajar karena bisnis perbankan adalah bisnis yang berdasarkan
kepercayaan. Selain itu adanya berbagai bentuk risiko yang besar yang
mungkin dapat terjadi pada bank. Faktor utama yang cukup mempengaruhi
jumlah modal bank adalah jumlah modal minimum yang ditentukan oleh
bank sentral.
Dalam menelaah CAR bank syariah, terlebih dahulu harus
dipertimbangkan, bahwa aktiva bank syariah dapat dibagi atas (Arifin,
2009):
1. Aktiva yang didanai oleh modal sendiri dan/kewajiban atau hutang
(wadiah atau qard dan sejenisnya).
2. Aktiva yang didanai oleh rekening bagi hasil (Profit and loss Sharing
Investment Account).
26
Menurut surat edaran Bank Indonesia No. 6/23./DPNP tanggal 31 Mei
2004, CAR merupakan perbandingan antara modal dengan Aktiva
Tertimbang Menurut Risiko (ATMR):
CAR = Modal x 100%
ATMR
E. Non performing Financing (NPF)
1. Pengertian Non Performing Financing (NPF)
Risiko menurut peraturan Bank Indonesia nomor 5 tahun 2003
adalah potensi terjadinya suatu peristiwa (events) yang dapat
menimbulkan kerugian bank.
Seperti halnya pada perusahaan umunya, bisnis perbankan
juga dihadapkan berbagai risiko, salah satu risiko tersebut adalah
risiko kredit. Pada penelitian ini rasio keuangan yang digunakan
sebagai proksi terhadap nilai suatu risiko kredit adalah rasio non
performing financing (NPF).
Dalam kamus Bank Indonesia, non performing financing
(NPF) adalah pembiayaan bermasalah yang terdiri dari pembiayaan
yang berklarifikasi kuran glancar, diragukan dan macet. Sedangkan
menurut Sudarsono (2008, 123), pembiayaan non lancar atau yang
juga dikenal dengan istilah NPF dalam perbankan syariah adalah
jumlah kredit yang tergolong lancar yaitu dengan kualitas kurang
lancar, diragukan dan macet berdasarkan ketentuan Bank Indonesia
tentang kualitas aktiva produktif.
27
Menurut Veithzal (2007: 477), non performing financing (NPF)
atau pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang dalam
pelaksanaannya belum mencapai atau memenuhi target yang
diinginkan pihak bank seperti: pengemblian pokok atau bagi hasil
yang bermasalah; pembiayaan yang memiliki kemungkinan timbulnya
risiko di kemudian hari bagi bank; pembiayaan yang termasuk
golongan perhatian khusus; diragukan dan macet serta golongan
lancar yang berpotensi terjadi penunggakan dalam pengembalian.
Menurut Dendawijaya (2009: 82) , non performing financing
(NPF) adalah Pembiayaan – pembiayaan yang kategori
kolektabilitasnya masuk dalam kriteria pembiayaan kurang lancar,
pembiayaan diragukan, dan pembiayaan macet. Menurut
Dendawijaya (2009: 82) pun mengemukakan dampak dari keberadaan
non performing financing (NPF) yang tidak wajar salah satunya
adalah hilangnya kesempatan memperoleh income (pendapatan) dari
kredit yang diberikan, sehingga mengurangi perolehan laba dan
berpengaruh buruk bagi profitabilitas.
Status NPF pada prinsipnya didasarkan pada ketetapan waktu
bagi nasabah untuk membayarkan kewajiban, baik berupa bunga
maupun pengembalian pokok pinjaman. Proses pemberian dan
pengelolaan kredit yang baik diharapkan dapat menekan NPF sekecil
mungin, dengan kata lain tingginya NPF sangat dipengaruhi oleh
kemampuan bank-bank syariah dalam menjalankan proses pemberian
28
kredit dengan baik maupun dalam hal pengelolaan kredit termasuk
tindakan pemantauan (monitoring) setelah ktredit disalurkan dan
tindakan pengendalian bila terdapat indikasi penyimpangan kredit
mauun indikasi gagal bayar.
2. Penilaian Kesehatan Pembiayaan Bermasalah (NPF)
Besarnya non performing financing (NPF) yang diperbolehkan
di Bank Indonesia adalah 5%. Jika melebihi 5% akan mempengaruhi
nilai skor yang diperoleh. Kredit atau pembiayaan yang tergolong non
lancar yaitu dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet
berdasarkan ketentuan Bank Indonesia tentang kualitas aktiva
produktif. Tindakan pengendalian bila terdapat indikasi
penyimpangan pembiayaan maupun indikasi gagal bayar.
Persamaannya adalah sebagai berikut:
Pembiayaan Bermasalah
NPF = x 100%
Total Pembiayaan
Tabel 2.1
Kriteria Penilaian Peringkat Non Performing Financing (NPF)
Peringkat Nilai NPF Predikat
1 NPF < 2% Sangat Baik
2 2% ≤ NPF ≤ 5% Baik
3 5% ≤ NPF ≤ 8% Cukup Baik
4 8% ≤ NPF 12% Kurang Baik
5 NPF ≥ 12 Tidak Baik
Bila risiko pembiayaan bermasalah meningkat,
margin/bunga kredit akan meningkat pula. Sementara itu, dalam
ekonomi Islam sektor perbankan tidak mengenal istrumen bunga,
29
sistem keuangan Islam menerapkan system pembagian keuntungan
dan kerugian, bukan kepada tingkat bunga yang telah menetapkan
tingkat keuntungan di muka.
3. Perhitungan Non Performing Financing (NPF)
Tabel 2.2
Perhitungan NPF Berdasarkan Kemampuan Bayar Nasabah
(Debitur) di Bank Syariah
Jenis
Pembiayaan
Kategori yang Diperhitungkan dalam NPF
Kurang
Lancar Diragukan Macet
Murabahah,
Istishna’,
Ijarah, Qard
Tunggakan
lebih dari 90
hari – 180 hari
Tunggakan
lebih dari 180
hari – 270
hari
Tunggakan
lebih dari 270
hari
Salam Telah jatuh
tempo s.d 60
hari
Telah jatuh
tempo s.d 90
hari
Lebih dari 90
hari
Mudharabah,
Musyarakah
Tunggakan s.d
90 hari
realisasi bagi
hasil di atas
30% s.d 90%
dari proyek
pendapatam
Tunggakan
lebih dari 90
s.d 180 hari;
realisasi bagi
hasil kurang
dari 3%
Tunggakan
lebih dari 180
hari; realisasi
pendapatan
kurang dari 30%
dari proyeksi
pendapatan
lebih dari 3
periode
pembiayaan
Sumber: (Ihsan, 2011: 123)
30
F. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena
penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Meskipun
ruang lingkup hampir sama tetapi kaarena objek, periode, waktu dan alat
analisis yang digunakan berbeda maka terdapat banyak hal yang tidak
sama sehingga dapat dijadikan sebagai referensi untuk saling melengkapi.
Berikut beberapa ringkasan penelitian terdahulu:
Tabel 2.3
Penelitian Terdahulu
No. Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Amri
Dziki
Fadholi
(2015)
Pengaruh
pembiayaan
murabahah,
musyarakah, dan
mudharabah
terhadap
profitabilitas
bank umum
syariah (Studi
empiris pada
bank umum
syariah di
Indonesia tahun
2011-2014)
Pembiayaa
n
murabahah,
return on
asset
(ROA) dan
analisis
regresi
linier
berganda
Pembiayaan
musyarakah
dan
mudaharab
ah
Hasil penelitian
ini menunjukkan
pembiayaan
murabahah dan
musyarakah
tidak
berpengaruh
terhadap return
on asset (ROA)
dan pembiayaan
mudharabah
berpengaruh
terhadap return
on Asset (ROA)
2. Ferdian
Arie
Bowo
(2013 –
2014)
Pengaruh
pembiayaan
murabahah
terhadap
Profitabilitas
Pembiayaa
n
murabahah,
return on
asset ROA)
dan analisis
regresi
berganda
analisis
korelasi
sederhana
Hasil penelitian
menunjukkan
pembiayaan
murabahah
berpengaruh
terhadap
Profitabilitas
return on asset
(ROA)
31
No. Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
3. Reinissa
E.D.P
(2015)
Pengaruh
pembiayaan
murabahah,
musyarakah dan
musyarakah
terhadap
profitabilitas
Bank Syariah
Mandiri, Tbk
Pembiayaa
n
murabahah,
return on
asset
(ROA) dan
analisis
regresi
linier
berganda
Return on
equity
(ROE),
pembiayaan
musyarakah
dan
mudharaba
h
Hasil penelitian
ini menunjukkan
pembiayaan
mudharabah
berpengaruh
signifikan dan
positif terhadap
ROE dan tidak
berpengaruh
terhadap ROA.
Pembiayaan
musyarakah
berpengaruh
signifikan dan
positif terhadap
ROA dan tidak
berpengaruh
terhadap ROE
4 Muh.
Sabir.M,
Muham
mad Ali,
Abd.
Hamid
Habbe
(2012)
Pengaruh rasio
kesehatan bank
terhadap kinerja
keuangan Bank
Umum Syariah
dan Bank
Konvensional di
Indonesia
Capital
adequacy
ratio
(CAR), non
performing
financing
(NPF) dan
analisis
regresi
linier
berganda
Biaya
Operasional
Pendapatan
Operasional
(BOPO),
Net
Operating
Margin
(NOM),
Financing
Deposit
Ratio
(FDR), Net
Interest
Margin
(NIM), Net
Performing
Loan (NPL)
dan Loan to
Deposit
Ratio (LDR)
Hasil penelitian
ini menunjukkan
pada kinerja
keuangan bank
syariah CAR
tidak
berpengaruh
terhadap ROA,
BOPO
berpengaruh
signifikan dan
negatif terhadap
ROA, NPF tidak
berpengaruh
terhadap ROA,
FDR
berpengaruh
secara signifikan
dan posotif
terhadap ROA.
Pada kinerja
keuangan Bank
Konvensional
CAR
berpengaruh
secara signifikan
Lanjutan tabel 2.3
32
No. Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
dan positif
terhadap ROA,
BOPO tidak
berpengaruh
terhadap ROA,
NIM
berpengaruh
secara signifikan
dan positif
terhadap ROA,
NPL berpngaruh
secara signifikan
dan negatif dan
LDR
berpengaruh
secara signifikan
dan negative
5.
Slamet
Riyadi
dan
Agung
Yulianto
(2014)
Pengaruh
pembiayaan bagi
hasil,
pembiayaan jual
beli, financing to
deposit ratio
(FDR) dan non
performing
financing (NPF)
terhadap
profitabilitas
bank umum
syariah di
Indonesia
Pembiayaa
n jual beli,
non
performing
financing
(NPF),
profitabiliat
as (ROA)
dan analisis
regresi
linier
berganda
Pembiayaan
bagi hasil
dqn
financing to
deposit ratio
(FDR)
Hasil penelitian
menunjukkan
pembiayaan
bagi hasil,
pembiayaan jual
beli, financing
to deposit ratio
(FDR) dan non
performing
financing (NPF)
berpengaruh
secara simultan
terhadap return
on asset (ROA),
pembiayaan
bagi hasil
berpengaruh
secara signifikan
dan bernilai
negatif terhadap
return on asset
(ROA),
pembiayaan jual
beli dan
financing to
deposit ratio
(FDR)
Lanjutan tabel 2.3
Lanjutan tabel 2.3
33
No. Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
berpengaruh
secara signifikan
dan bernilai
positif terhadap
return on asset
(ROA) dan non
performing
financing (NPF)
tidak
berpengaruh
terhadap return
on asset (ROA)
6. Moham
mad T
Abushar
ba, Iwan
Triyuwo
no,
Munawa
r Ismail
dan
aulia F
Rahman
(2013)
Determinants of
capital
adequacy ratio
(CAR) in
Indonesian
Islamic
Commercial
Banks
Capital
adequacy
ratio
(CAR),
return on
asset
(ROA), non
performing
financing
(NPF) dan
analisis
regresi
linier
berganda
Struktur
Deposito,
Financing
to Deposit
Ratio (FDR)
dan Beban
Operasional
Pendapatan
Oprasional
(BOPO)
Hasil penelitian
ini menunjukkan
return on asset
(ROA) dan
financing to
deposit ratio
(FDR)
berpengaruh
signifikan dan
bernilai positif
terhadap capital
adequacy ratio
(CAR), non
performing
financing (NPF)
berpengaruh
signifikan dan
bernilai negatif
terhadap capital
adequacy ratio
(CAR), dan
struktur deposito
dan beban
operasional
pendapatan
operasional
(BOPO) tidak
memiliki
signifikan
terhadap capital
adequacy ratio
(CAR)
Lanjutan tabel 2.3
34
No. Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
7. Muham
mad
Farhan
Akhtar,
Khizer
Ali dan
Shama
Sadaqat
(2011)
Factors
Influencing the
Probability of
Islamic Banks of
Pakistan
Probabilitas
bank
syariah,
capital
adequacy
ratio
(CAR) dan
return on
asset
(ROA)
Bank size,
Debt Equity
Ratio, NPLs
Ratio, Asset
Managemen
t, Operating
Efficiency
dan regresi
multivariat
statistic
Hasil penelitian
ini menunjukkan
bank size, NPLs
ratio, operating
efficiency
berpengaruh
sugnifikan dan
bernilai negatif
terhadap return
on asset (ROA),
debt equity ratio
dan capital
adequacy ratio
berpengaruh
signifikan dan
bernilai negatif
terhadap return
on asset (ROA)
, dan asset
management
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap return
on asset (ROA).
Pada pengaruh
terhadap return
on equity
(ROE), bank
size, asset
management,
dan NPLs ratio
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap return
on equity
(ROE), debt
equity ratio dan
capital
adequacy ratio
(CAR)
berpengaruh
signifikan dan
Lanjutan tabel 2.3
35
No. Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
bernilai positif
terhada return
on equity
(ROE), dan
operation
efficiency
berpengaruh
signifikan dan
bernilai nergatif
terhadap return
on equity (ROE)
Lanjutan tabel 2.3
36
G. Keterkaitan antar Variabel Independen dengan Variabel Dependen
1. Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas (ROA)
Pengelolaan pembiayaan jual beli (murabahah) yang
merupakan salah satu komponen penyusunan asset terbesar pada
perbankan syariah akan menghasilkan pendapatan berupa margin/mark
up. Dengan diperolehnya pendapatan mark up tersebut, maka akan
mempengaruhi besarnya laba yang diperoleh bank syariah. Serta pada
akhirnya mampu mmepengaruhi peningkatan profitabilitas yang
tercermin return on assets (ROA).
Bukti empiris dari Wicaksana (2011) menunjukan bahwa
semakin tinggi pembiayaan murabahah yang merupakan salah satu
jenis pembiayaan jual beli, maka semakin tinggi profitabilitas bank
umum syariah yang diproksikan dengan return on asset (ROA).
2. Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Profitabilitas (ROA)
CAR mencerminkan modal sendiri perusahaan untuk
mengahasilkan laba. Semakin besar CAR maka semakin besar
kesempatan bank dalam menghasilkan laba karena dengan modal yang
besar, manajemen bank sangat leluasa dalam menempatkan dananya
kedalam aktivitas investasi yang menguntungkan. Rendahnya CAR
dikarenakan peningkatan ekspansi aset beresiko yang tidak diimbangi
dengan penambahan modal menurunkan kesempatan bank untuk
berinvestasi dan dapat menurunkan kepercayaan masyarakat kepada
bank sehingga berpengaruh pada profitabilitas (Werdaningtyas, 2002).
37
Jika nilai CAR tinggi berarti bank tersebut mampu membiayai
operasi bank, keadaan yang menguntungkan bank tersebut akan
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas (Mudrajad
dan Suhardjono, 2002).
Menurut Mawardi (2005), tingginya CAR dapat disebabkan
oleh adanya penambahan modal dari pemilik yang berupa fresh
mooney untuk mengantisipasi perkembangan skala usaha yang berupa
ekspansi kredit. Namun, pada kenyataanya sampai saat ini fungsi
intermdiasi bank masih belum optimal, dimana dana pihak ketiga yang
berupa simpanan dana masyarakat oleh Bank dibelikan Sertifikat Bank
Indonesia dimana ATMR SBI adalah 0, dengan demikian ATMR Bank
relatif kecil, sehingga Capital Adequacy Ratio tetap besar. Akibatnya,
dana yang menganggur (idle fund) juga akan semakin besar, sehingga
profitabilitas bank yang diproksikan dengan Return On Asset (ROA)
akan semakin menurun.
Dengan demikian bank harus menyediakan modal minimum
yang cukup untuk menjamin kepentingan pihak ketiga (Sinungan
2000:162). Teori ini didukung oleh penelitian Muhammad Farhan
Akhtar, Kherzer Ali dan Shama Sadaqat (2011) yang menyatakan
bahwa CAR berpengaruh signifikan terhadap ROA. Apabila CAR naik
maka profitabilitas juga akan naik.
38
3. Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas (ROA)
Kegiatan utama bank adalah memberikan kredit kepada
nasabahnya. Pemberian kredit yang sehat berimplikasi pada kelancaran
pengembalian kredit oleh nasabah atas pokok pinjaman dan bunga
secara langsung dapat mempengaruhi kinerja bank. (Darmawi, 2006:
38)
Menurut Sutojo (2008: 14), sebuah bank yang di rongrong oleh
kredit bermasalah (NPF) dalam jumlah besar cenderung menurun
profitabilitasnya. ROA yang merupakan tolak ukur profitabilitas
mereka akan menurun. Sedangkan menurut Arim (2009: 6)
menyatakan tingkat risiko pembiayaan yang dilihat dari rasio NPF
berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA) pada bank syariah.
Menurut penelitian terdahulu Ana Fitria (2014) dan Romdhon
Kurniawan (2013) menyatakn bahwa non performing financing (NPF)
berpengaruh terhadap return on asset (ROA).
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan
bermasalah pada bank itu merupakan risiko kredit yang sangat
berpengaruh terhadap peningkatan profitabilitas yang diproyeksikan
oleh ROA. Karena semakin tinggi NPF maka semakin kecil ROA,
begitupun sebaliknya semakin tinggi ROA maka NPF pada bank
tersebut akan mengalami penurunan.
39
H. Kerangka Pemikiran
Data Statistika Perbankan Syariah
Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2011 - 2014
Basis Teori : Kinerja Keuangan Bank
Metode: Analisis Regresi Linier Berganda
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
b. Uji Multikolonieritas
c. Uji Heterokedastisitas
d. Uji Autokorelasi
2. Uji Hipotesis
a. Uji t (Parsial)
b. Uji F (Simultan)
c. Uji Adjusted R Square
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan, Implikasi
Pembiayaan
Murabahah
(X1)
CAR (X2) NPF (X3)
ROA (Y)
H1
H2 H3
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran “Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF)
Terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia (Periode Januari 2011 – Desember 2014)”
40
I. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu korelasi yang sifatnya masih sementara atau
pernyataan berdasarkan pada pengetahuan tertentu yang masih lemah dan
harus dibuktikan kebenarannya. Dengan demikian hipotesa merupakan
dugaan sementara yang nantinya akan diuji dan dibuktikan kebenarannya
melalui analisa data (Suharsimi Arikunto, 2002: 68). Adapun Hipotesis
yang diajukan peneliti ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel Pembiayaan Murabahah (X1)
H0.1 : Pembiayaan Murabahah tidak berpengaruh
terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah
di Indonesia.
Ha.1 : Pembiayaan Murabahah berpengaruh secara
signifikan terhadap Profitabilitas (ROA) Bank
Umum Syariah di Indonesia.
2. Variabel Capital Adequacy Ratio (X2)
H0.2 : Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh
terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah
di Indonesia.
Ha.2 : Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh
secara signifikan terhadap Profitabilitas (ROA)
Bank Umum Syariah di Indonesia.
41
3. Variabel Non Performing Financing (X3)
H0.3 : Non Performing Financing (NPF) tidak
berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) Bank
Umum Syariah di Indonesia.
Ha.3 : Non Performing Financing (NPF) berpengaruh
secara signifikan terhadap Profitabilitas (ROA)
Bank Umum Syariah di Indonesia.
4. Variabel pembiayaan murabahah (X1), variabel capital adequacy
ratio (X2) dan variabel non performing financing (X3)
H0.4 : Pembiayaan murabahah, capital adequacy ratio
(CAR) dan Non Performing Financing (NPF) tidak
berpengaruh secara simultan terhadap Profitabilitas
(ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia.
Ha.4 : Pembiayaan murabahah, capital adequacy ratio
(CAR) dan Non Performing Financing (NPF)
berpengaruh signifikan secara simultan terhadap
Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah di
Indonesia.
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang menggunakan
data runtun waktu (time series). Semua data dalam bulanan pada periode
2011 – 2014 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia serta Otoritas Jasa
Keuangan (OJK).
Metode yang digunakan adalah metode penelitian Historis yang
bersifat Kausal-Distributif artinya penelitian yang dilakukan untuk
menganalisia suatu keadaan yang telah lalu dan menunjukkan arah
hubungan antara variabel independen yaitu: pembiayaan murabahah,
capital adequacy ratio (CAR) dan non performing financing (NPF) dan
variabel dependen yaitu profitabilitas bank umum syariah dengan
menggunakan return on asset (ROA).
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2009: 116). Metode penentuan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut
Syofian Siregar (2011: 148), purposive sampling adalah teknik pemilihan
sampel berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Sampel pada penelitian
ini sejumlah 12 sampel Bank Umum Syariah yang terdata di Bank
Indonesia tahun 2011 - 2014.
43
Menurut Abdul Hamid (2012) metode ini merupakan metode
penentuan sampel dimana pengumpulan data atas dasar strategi kecakapan
atau pertimbangan pribadi semata. Penggunaan metode ini adalah untuk
mendapatkan sampek yang representatif sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis data time
series berskala bulanan yaitu mulai bulan Januari 2011 – Desember 2014.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan penelitian ini merupakan sekunder, data tersebut
diperoleh langsung dari laporan situs resmi Bank Indonesia dan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK), seperti Laporan Bulanan Bank Indonesia dan OJK
mengenai Statistik Perbankan Syariah. Metode yang digunakan dalam
pngumpulan data untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Field Research
Peneliti menggunakan data sekunder berupa data runtut waktu
(time series) dengan skala bulanan (monthly) yang diambil dari data
bulanan Statistik Perbankan Syariah dengan rentang waktu dari bulan
Januari 2011 – Desember 2014 dan data bulanan return on asset (ROA),
pembiayaan murabahah, capital adequacy ratio (CAR) dan non
performing financing (NPF) yang diperoleh dari situs resmi Bank
Indonesia (www.bi.go.id) dan OJK (www.ojk.go.id).
2. Library Research
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh dari membaca literature, buku, artikel, jurnal dan sejenisnya
44
yang berhubungan dengan aspek yang diteliti sebagai upaya memperoleh
data yang valid.
3. Internet Research
Terkadang buku referensi atau literature yang kita miliki atau
pinjam di perpustakaan tertinggal selama beberapa waktu atau
kadaluarsa, karena ilmu selalu berkembang seiring berjalannya waktu,
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut penulis melakukan
penelitian dengan menggunakan teknologi yang juga berkembang yaitu
internet. Sehingga data yang diperoleh merupakan data yang sesuai
dengan perkembangan zaman.
D. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode data kuantitatif, yaitu dimana
data yang digunakan dalam penelitian berbentuk angka dan penelitian ini
menganalisis bagaimana pengaruh pembiayaan murabahah, capital
adequacy ratio (CAR) dan non performing financing (NPF) terhadap
profitabilitas (ROA). Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi
linier berganda dengan menggunakan program computer (software) SPSS
versi 20 dan Microsoft Excel 2007. Berikut ini adalah metode yang
digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini:
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual
yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal
45
atau tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai
residual terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati nilai rata-
ratanya. Untuk mendeteksi apakah nilai residual terstandarisasi
berdistribusi normal atau tidak, maka dapat digunakan metode
analisis grafi dan metode statistik.
Disamping itu, pengujian normalits dengan analisis grafik dapat
memberikan hasil yang subyektif. Artinya, antara orang yang satu
dengan yang lain dapat berbeda dalam menginterprestasikannya,
maka penulis menggunakan uji normalitas dengan Kolmogrof-
Smirnov. Pengujian normalitas distribusi pada populasi dilakukan
dengan menggunakan nilai Asymp. Sig (2-tailed). Kriteria yang
digunakan yaitu H0 diterima apablia nilai Asymp. Sg (2-tailed) > dari
tingkat alpha yang telah ditetapkan (5%), karenannya dapat
dinyatakan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi
normal. Apabila data terdistribusi normal, maka data tersebut
memenuhi persyaratan untuk melakukan pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji-t dan uji-F sehingga data tersebut dapat diuji untuk
pengambilan keputusan penelitian. (Gunawan Sudarmano, 2005)
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan bila data tidak normal,
diantaranya adalah:
1) Jika jumlah sampel besar, kita perlu menghilangkan nilai
outliner dari data. Kita bisa membuang niali-nilai yang ekstrem,
baik atas atau bawah. Nilai ekstrem ini disebut outliner. Pertama
46
kita perlu membuat grafik, dengan sumbu x sebagai frekuensi dan
y sebagai semua nilai yang ada dalam data kita. Dari sini kita akan
bisa melihat nilai mana yang sangat jauh dari kelompoknya. Nilai
inilah yang kemudian perlu dibuang dari data kita, dengan asumsi
nilai ini muncul akibat situasi yang tidak biasanya.
2) Melakukan transformasi data, ada banyak cara untuk
mentransformasi data kita, misalnya dengan mencari akar kuadrar
dari data kita, dll.
3) Menggunakan alat analisis nonparametric, analisis ini disebut
juga analisis yang distribusi free. Sayangnya analisis ini seringkali
mengubah data menjadi lebih rendah dari tingkatnya. Misal kalau
sebelum data kita termasuk data interval dengan analisis ini akan
diubah menjadi data ordinal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau
sempurna diantara variabel bebas atau tidak. Jika dalam model
regresi yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna
diantara variabel bebas maka model regresi tersebut dinyatakan
mengandung gejala multikolonier (Suliyanto, 2011: 81).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai
47
Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh
variabel bebas lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel
bebas menjadi variabel terikat dan diregres terhadap variabel bebas
lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang
terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi,
nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena
VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance >
0,10 atau sama dengan VIF < 10, maka model dinyatakan tidak
terdapat gejala multikolonieritas (Imam Ghozali, 2012 : 105).
Jika model mengandung multikolonieritas yang serius
yakni korelasi yang tinggi antar variabel independen, maka ada
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyembuhkannya:
1) Menghilangkan Variabel Independen
Salah satu metode sederhana yang bisa dilakukan adalah
dengan menghilangkan salah satu variabel independen yang
mempunyai hubungan linier kuat. Namun menghilangkan
variabel independen di dalam suatu model akan menimbulkan
bias spesifikasi model regresi.
2) Transformasi Variabel
Transformasi variabel dapat dilakukan dengan cara
melakukan transformasi ke dalam bentuk diferensi pertama (first
48
diffeeence). Bentuk difference pertama ini akan mengurangi
masalah multikolonieritas. Transformasi variabel ini akan tetap
menimbulkan masalah berkaitan dengan masalah variabel
gangguan. Kesalahan pengganggu Vt mungkin tidak memenuhi
salah satu asumsi daripada model regresi linier kalsik yang
mengatakan bahwa kesalahan pengganggu tidak berkorelasi
antara yang satu dengan yang lainnya, akan tetapi kemungkinan
besar berkorelasi serial (serially correlated).
3) Penambahan Data
Masalah multikolonieritas pada dasarnya merupakan
persoalan sampel. Oleh karena itu, masalah multikolonieritas
seringkali diatasi jika kita menambah jumlah data. Ketika
menambah jumlah data karena ada masalah multikolonieritas
antara X1 maka akan menyebabkan variansi β1 akan mengalami
penurunan. Jika varian mengalami penurunan maka otomatis
standar error juga akan mengalami penurunan. Dengan kata lain,
jika multikolonieritas variabel independen tidak signifikan
mempengaruhi variabel dependen melalui uji t, maka dengan
penambahan jumlah data maka sekarang variabel independen
menjadi signifikan mempengaruhi variabel dependen. (Agus
Widarjono, 2010).
49
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah
variasi residual absolut sama atau tidak sam auntuk semua
pengamatan. Gejala heterokedastisitas ditunjukan oleh koefisien
regresi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut
residualnya. Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai alpha (Sig.
> α), maka dapat dipastikan model tidak mengandung gejala
heterokedastisitas. (Gunawan Sudarmanto, 2005).
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heterokedastisitas, yaitu melihat grafik plot antara lain nilai
prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan
residualnya SRESID. Dasar analisis: (1) Jika ada pola tertentu,
seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas; (2) Jika tidak ada
pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
(Imam Gozali, 2012).
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dimaksudkan untuk menguji model linier
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-sebelumnya. Adanya autokorelasi dapat
mengakibatkan penaksir mempunyai varians tidak minimum dan
50
uji-t tidak dapat digunakan, karena akan memberikan kesimpulan
yang salah. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada-tidaknya
masalah autokorelasi, yaitu menggunakan metode Durbin-Watson
dan metode Run Test sebagai salah satu uji statistic non-parametik.
Uji Durbin-Watson (Uji D-W) merupakan uji yang sangat populer
untuk menguji ada-tidaknya masalah autokorelasi dari model
empiris yang diestimasi. (Gunawan Sudarmanto, 2005)
Menurut Oramahi (2007) untuk mendeteksi terjadi
autokorelasi atau tidak dapat dilihat melalui nilai Durbin-Watson
(DW) yang bisa dijadikan patokan untuk mengambil keputusan
adalah:
1) Bila nilai D-W < -2, berarti ada autokorelasi positif
2) Bila nilai D-W diantara -2 sampai dengan +2, berarti tidak
terjadi autokorelasi
3) Bilai nilai D-W +2, berarti ada autokorelasi negatif
Jika ada masalah autokorelasi, maka model regresi yang
seharusnya signifikan (lihat angka F dan signifikannya), menjadi
tidak layak untuk dipakai. Autokorelasi dapat diatas dengan
berbagai cara antara lain dengan melakukan transformasi data dan
menambah data observasi.
2. Uji Hipotesis
Data yang digunakan untuk mengetahui hubungan dari variabel-
variabel yang akan diteliti. Pengolahan data menggunakan software
51
Microsoft Excel 2007 dan SPSS v20. Dalam pengujian ini
menggunakan Uji Statistik meliputi Uji-t dan Uji-F.
a. Uji Parsial (Uji-t)
Uji t digunakan untuk menguji apakah setiap variabel
(Independen) secara masing-masing parsial atau individual
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat
(dependen) pada tingkat signifikansi 0,05 (5%) dengan
menganggap variabel bebas bernilai konstan. Langkah-langkah
yang harus dilakukan dengan uji-t yaitu dengan pengujian yaitu:
(Nachrowi dan Usman, 2006 : 17).
Hipotesis: Ho : βi = 0 artinya masing-masing variabel bebas tidak
ada pengaruh yang signifikan dari variabel terikat.
Ha : βi ≠ 0 artinya masing-masing variabel bebas ada pengaruh
yang signifikan dari variabel terikat.
Bila probabilitas > α 5% variabel bebas tidak signifikan atau
tidak mampu mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Ho
terima, Ha tolak).
Bila probabilitas < α 5% variabel bebas signifikan atau
mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Ho tolak, Ha
terima).
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji –F)
Nilai F hitung digunakan untuk menguji ketetapan model
(goodness of fit). Uji F ini juga sering disebut uji simultan, untuk
52
menguji apakah variabel bebas yang digunkan dalam model mampu
menjelaskan perubahan nilai variabel terikat atau tidak. Adapun
cara pengujian dalam uji F ini, yaitu dengan menggunakan suatu
variabel yang disebut dengan tabel ANOVA (Analysis of Variance)
dengan melihat nilai signifikan (Sig. < 0,05 atau 5%). Jika nilai
signifikan > 0,05 maka Ha ditolak, sebaliknya jika nilai signifikan <
0,05 maka Ha diterima.
c. Uji Koefisien Determinasi (R Square)
Koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi
variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Semakin tinggi
koefisien determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel bebas
dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel terikatnya
(Suliyanto, 2011: 55)
Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias
terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model
regresi, dimana setiap penambahan satu variabel bebas dan
pengamatan dalam model akan meningkatkan R2 meskipun variabel
yang dimasukkan itu tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel terikatnya. Untuk mengurangi kelemahan tersebut
maka digunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan,
Adjusted R Square (R2 adj). Koefisien determinasi yang telah
disesuaikan berarti bahwa koefisien tersebut telah dikorelasi dengan
memasukkan unsur jumlah variabel dan ukuran sampel yang
53
digunakan. Dengan menggunakan koefisien determinasi yang
disesuaikan, maka nilai koefisien determinasi yang disesuaikan itu
dapat naik atau turun akibat adanya penambahan variabel baru
dalam model (Suliyanto, 2011: 43).
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Umi Narimawati (2008), analisis regresi linier berganda
adalah suatu analisis asosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk
meneliti pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel
tergantung dengan skala interval. Pada analisis regresi linier berganda
bahwa regresi berganda variabel tergantung (terikat) dipengaruhi oleh
dua atau lebih variabel bebas sehingga hubungan fungsional antara
variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X1, X2, Xn). Kemudian
dapat ditulis sebagai berikut:
Y = f (X2, X2, ……… , Xn)
Keterangan:
Y = Variabel tergantung atau terikat (dependent)
X1, X2, …,Xn = Variabel bebas (independent)
Dalam model di atas terlihat bahwa variabel terikat dipengaruhi
dua atau lebih variabel bebas, disamping itu juga terdapat pengaruh
regresi linier berganda dapat dituliskan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + ……… + bnXn + e
Keterangan:
Y = Variabel tergantung atau terikat (niali yang diproyeksikan)
54
a = Intercept (konstanta)
b1 = Koefisien regresi untuk X1
b2 = Koefisien regresi untuk X2
bn = Koefisien regresi untuk Xn
X1 = Variabel bebas pertama
X2 = Variabel bebas kedua
Xn = Variabel bebas ke n
e = Nilai residu
Berdasarkan pemaparan di atas maka model persamaan analisis
regresi inier berganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
ROA = a + b1MURABAHAH + b2CAR+ b3NPF + e
Keterangan:
Y = Return on Asset (ROA) Bank Umum Syariah
a = Intercept (Konstanta)
b = Koefisien regresi dari variabel independen
X1 = Pembiayaan Murabahah
X2 = Capital Adequacy Ratio (CAR)
X3 = Non Performing Financing (NPF)
e = Nilai residu
55
E. Operasional Variabel Penelitian
Operasional variabel penelitian merupakan spesifikasi kegiatan
peneliti dalam mengukur suatu variabel. Spesifikasi tersebut menunjukkan
pada dimensi-dimensi dan indicator-indikator dari variabel peneliti yang
diperoleh melalui pengamatan dan penelitian terdahulu.
1. Varibel Dependen
a. Profitabilitas ROA (Y)
Profitabilitas adalah kemampuan bank dalam menghasilkan
keuntungan pada tingkat efektifitas yang dicapai melalui usaha
operasional bank. Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini
diproksikan dengan Return on Asset (ROA) diperoleh dari Bank
Indonesia yaitu Statistika Perbankan Syariah berdasarkan perhitungan
dari tahun 2011 sampai dengan 2014 dalam persentase.
2.Variabel Independen
Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel independen antara
lain sebagai berikut:
a. Pembiayan Murabahah (X1)
Pembiayaan Murabahah adalah akad jual beli baranng
dengan menyatakan harga peroleha dan keuntungan (margin) yang
disepakati oleh penjual dan pembeli. Data operasional yang
digunakan dalam penelitian ini diperoleh Bank Indonesia yaitu
Statistika Perbankan Syariah berdasarkan perhitungan bulanan dari
tahun 2011 sampai dengan 2014 dalam miliar rupiah. Data
56
operasionalnya yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu Statistika
Perbankan Syariah berdasarkan perhitungan bulanan, yaitu dari
Janurai 2011 – Desember 2014 yang dinyatakan dalam bentuk
miliar rupiah.
b. Capital Adequacy Ratio (X2)
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang
memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang
mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada
bank lain) iktut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping
memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank, seperti
dana masyarakat, pinjamana (utang), dan lain-lain. Data operasional
yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Bank Indonesia
yaitu Statistika Perbankan Syariah berdasarkan perhitungan bulanan
dari tahun 2011 sampai dengan 2014 dalam persen.
c. Non Performing Financing (X3)
Non Performing Financing (NPF) adalah jumlah kredit
yang bermasalah dan kemungkinan tidak dapat ditagih. Semakin
besar nilai NPF maka semakin buruk kinerja bank tersebut. Data
operasionalnya yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
Bank Indonesia yaitu Statistika Perbankan Syariah berdasarkan
perhitungan bulanan, yaitu dari Janurai 2011 – Desember 2014
yang dinyatakan dalam bentuk persentase.
57
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek penelitian
1. Sejarah Perkembangan Bank Syariah di Dunia
Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi
utama, yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan
memberikan jasa pengiriman uang. Sejarah perekonomian umat Islam
pembiayaan yang dilakukan dengan akad yang sesuai syariah telah
menjadi bagian dari tradisi umat Islam sejak zaman Rasulullah. Saw.
Prkatik-praktik seperti menerima titipan harta, meminjamkan uang
untuk keperluan konsumsi dan untuk keperluan bisnis, serta
melakukan pengiriman uang telah lazim dilakukan sejak zaman
Rasulullah. Saw. Dengan demikian, fungsi-fungsi utama perbankan
modern, yaitu menerima deposit, menyalurkan dana, dan melakukan
transfer dana telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan umat islam,
bahkan sejak zaman Rasulullah Saw. (Adiwarman Karim, 2004: 18)
Bank syariah atau juga disebut bank Islam adalah bank beroperasi
yang menggunakan tata cara Islam yaitu mengacu pada ketentuan yaitu
Al-Qur’an dan Al-Hadits. Oleh karena itu, bank syariah tidak
beroperasi berbasis bunga dengan sistem bagi hasil. Hal ini disebabkan
Islam melarang adanya riba dan dalam Islam bunga bank termasuk
riba. Menurut Antoni (2001: 50) sebagaimana disebutkan dalam Al-
Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 278 -279:
58
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah
dan tinggalkan sisa riba (yang berlum dipungut) jika kamu orang-
orang yang beriman. Maka, jika kamu tidak mengerjakan
(meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-
Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertobat (dari pengambilan
riba) maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak
(pula) dianiaya.”
Sejak awal kelahiran perbankan syariah, perbankan syariah
dilandasi dengan kehadiran dua gerakan renaissance Islam modern:
neorevivalis dan modernis. Tujuan utama dari pendirian lembaga
keuangan berdasarkan etika ini adalah tidak lain sebagai upaya kaum
muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan ekonominya
berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Upaya awal penerapan sistem profit and loss sharing tercatat di
Pakistan dan Malaysia sekitar tahun 1940-an, yaitu adanya upaya
mengelola dana jamaah haji secara non konvensional. Rintisan
perbankan syariah lainnya berwujud di Mesir pada decade 1960-an dan
beroperasi sebagai rural-social (semacam lembaga keuangan unit desa
di Indonesia) di sepanjang delta sungai Nil. Lembaga dengan nama
Mith Ghamr tersebut hanya beroperasi di pedesaan Mesir dan berskala
kecil, namun institusi tersebut mampu menjadi pemicu yang sangat
berarti bagi perkembangan sistem finansial dan ekonomi Islam.
59
Beroperasinya Mith Ghamr Local Saving Bank di Mesir pada
tahun 1963 merupakan tonggak sejarah perkembangan sistem
perkembangan Islam. Pada tahun 1967 pengoperasi Mith Ghamr
diambil alih oleh Nasional politik. Di Yordania, berdiri Bank Islam
Yordania dan kemudian disusul berdirinya Bank Sosial Nasser di
Mesir. Pada tahun 1975 berdiri juga IDB (Islamic Bank Development)
dan Bank Islam Dubai di Arab Saudi berdiri atas prakarsa dari sidang
menteri luar negeri dalam sidang tersebut diusulkan penghapusan
sistem keuangan berdasarkan bunga dan menggantinya dengan sistem
bagi hasil.
Pada perkembangan selanjutnya di era 1970-an, usaha-usaha
untuk mendirikan bank Islam mulai menyebar ke banyak Negara.
Beberapa Negara seperti Pakistan, Sudan, dan Iran, bahkan merubah
seluruh sistem keuangan di Negara itu menjadi sistem nir-bunga,
sehingga semua lembaga keuangan di Negara tersebut beroperasi tanpa
menggunakan bunga. Di Negara Islam lain seperti Malaysia dan
Indonesia, bank nir-bunga beroperasi berdampingan dengan bank-bank
konvensional. (Karim, 2004: 24)
2. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia
Pendirian bank syariah di Indonesia dapat ditelusuri sejak tahun
1998, yaitu pada saat pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan
Oktober (Pakto) yang mengatur deregulasi industri perbankan di
Indonesia. Para Ulama juga telah berusaha mendirikan bank bebas
60
bunga, tetapi tidak ada satupun perangkat hukum yang dapat dirujuk
kecuali adanya penafsiran dari peraturan perundang-undangan yang
ada bahwa perbankan dapat saja menetapkan bunga sebesar 0 persen.
Setelah adanya lokakarya Ulama tentang bank dan perbankam di
Bogor Agustus 1990, kemudian diikuti dengan diundangkannya UU
No. 7/1992 tentang perbankan dimana perbankan bagi hasil mulai
diakomodasi, maka berdirilah Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang
merupakan Bank Umum Islam pertama di Indonesia.
Menurut Soemitra (2009: 62) pada tahun 1998 keluar UU. No 10
Tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 Tahun 1992 yang mengakui
keberadaan Bank Syariah dan Bank Konvensional serta
memperkenalkan Bank Konvensional membuka kantor cabang syariah.
Hingga pada tahun 2008 tentang Perbankan Syariah disahkan yang
memberikan landasan hukum industri perbankan syariah nasional dan
diharapkan mendorong perkembangan bank syariah yang selama lima
tahun terakhir asetnya tumbuh 65% per tahun namun pasarnya (market
share) secara Nasional masih dibawah 5%. Undang-undang secara
khusus mengenai perbankan syariah, baik secara kelembagaan maupun
kegiatan usaha. Beberapa lembaga hukum baru diperkenalkan dalam
UU No.21/2008, antara lain yakni menyangkut pemisahan (spin-off)
UUS baik secara sukarela maupun wajub dalam Komite Perbankan
Syariah.
61
3. Perkembangan Profitabilitas (ROA) Bank Syariah
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba
dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal
sendiri (Sartono, 2001).
Rasio profitabilitas dimaksudkan untuk mengukur efisiensi
penggunaan aktiva perusahaan. Profitabilitas menjadi begitu penting
untuk mengetahui apakah perusahaan telah menjalankan usahanya
secara efisien atau tidak. Efisiensi sebuah usaha baru dapat diketahui
setelah membandingkan laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal
yang menghasilkan laba tersebut.
Return on Asset (ROA) digunakan untuk mengukur profitabilitas
bank karena Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas
perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank, diukur
dengan asset yang dananya sebagian besar dari dana simpanan
masyarakat (Dendawijaya 2009, h.119).
ROA merupakan rasio digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak)
yang dihasilkan dari rata-rata total aset bank yang bersangkutan.
Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang
dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi
bermasalah semakin kecil. Laba sebelum pajak adalah laba bersih dari
kegiatan operasional sebelum pajak. Sedangkan rata-rata total asset
adalah rata-rata volume usaha atau aktiva. Berikut adalah gambar
62
grafik perkembangan Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah
Periode 2010 - 2013:
0.00%
0.50%
1.00%
1.50%
2.00%
2.50%
2010 2011 2012 2013
ROA
Gambar 4.1
Perkembangan Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah di
Indonesia periode 2010 – 2013
Dari gambar 4.1 diatas terlihat laba semebelum pajak yang dikelola
oleh perbankan syariah stabil, bahkan sempat mencapai 2,14% pada
2012. Seperti diketahui peraturan perbankan Bank Indonesia yang
mensyaratkan ROA minimal 1,5% hal ini mengakibatkan bank-bank
selalu menjaga ROA yang dimiliki sesuai ketentuan.
(m.republika.co.id)
4. Perkembangan Pembiayaan Murabahah
Murabahah berasal dari kata ribhu (keuntungan), adalah transaksi
jual-beli barang dimana penjualmemberikan informasi harga pokok
perolehan barang, dan dijual kepada pembeli dengan tambahan
Sumber: Bank Indonesia (data yang diolah)
1,67% 1,79%
2,14%
2,00%
63
keuntungan yang disepakati antara pihak penjual dengan pihak
pembeli barang. (Muhammad, 2002).
Produk pembiayaan murabahah adalah suatu produk dimana bank
membiayai terlebih dahulu atau membeli barang yang dibutuhkan
oleh nasabah, kemudian nasabah membayar kepada pihak bank
beserta margin yang telah disepakati. Berikut adalah gambar grafik
perkembangan pembiayaan murabahah Bank Umum Syariah Periode
2010 - 2013:
0
20
40
60
80
100
120
2010 2011 2012 2013
Murabahah
Gambar 4.2
Perkembangan Pembiayaan Murabahah Bank Umum Syariah
di Indonesia periode 2010 – 2013
Dilihat dari gambar 4.2 diatas terlihat pembiayaan murabahah
yang dikelola oleh perbankan syariah selalu meningkat dan stabil,
karena hal itu akad pembiayaan murabahah banyak yang memakai.
Pada tahun 2010 nilai pembiayaan murabahah sebesar 37,508 miliar
rupiah dan meningkat sampai tahun 2013 sebesar 110,565 miliar
rupiah.
Miliar
rupiah
Sumber : Bank Indonesia (data yang diolah)
37,508 miliar
56,365 miliar
88,004 miliar
110,565 miliar
64
5. Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR)
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang
mencukupi dan kemampuan bank dalam mengidentifikasi, mengukur,
mengawasi dan mengkontrol resiko-resiko yang timbul dan
berpengaruh terhadap besarnya modal bank. Berikut adalah gambar
grafik perkembangan CAR periode 2010 – 2013:
12.50%
13.00%
13.50%14.00%
14.50%
15.00%
15.50%16.00%
16.50%
17.00%
2010 2011 2012 2013
CAR
Gambar 4.3
Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Umum
Syariah di Indonesia periode 2010 - 2013
Dari gambar 4.3 diatas terlihat permodalan yang di kelola oleh
perbankan cenderung stabil, bahkan sempat mencapai 16,63% pada
tahun 2011 . Seperti diketahui Bank Indonesia yang mensyaratkan
CAR minimal 8%. Hal ini mengakibatkan bank-bank selalu menjaga
agar CAR yang dimiliki sesuai ketentan. Saat CAR mencapai diatas
20% pada bulan Maret 2011 hal ini disebabkan karena adanya
16,25%
16,63%
14,13%
15,28%
Sumber : Bank Indonesia ( data yang diolah)
65
penambahan modal untuk mengantisipasi perkembangan skala usaha
yang berupa ekspansi kredit (pembiayaan).
(www.indonesiafinancetoday.com)
Jika diliat pada gambar 4.3 CAR terendah mencapai 14,13%. Hal
ini disebabkan tingkat pembiayaan pada periode tersebut ditingkatkan
sehingga bank pun harus memiliki tingkat kecukupan modal yang
semakin tinggi pula. Pada periode 2012 sampai 2013 CAR mengalami
penurunan yang stabil. Hal ini memperlihatkan perbankan syariah
berusaha menjaga ketersediaan modalnya dengan cukup baik dan
mulai sedikit mengurangi pembiayaan yang disalurkan oleh Bank
Syariah.
6. Perkembangan Non Performing Financing (NPF)
Dalam Kamus Bank Indonesia, Non Performing Financing (NPF)
adalah pembiayaan bermasalah yang terdiri dari pembiyaan yang
berklarifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Sedangkan
menurut Sudarsono (2007: 123), pembiayaan non lancar atau yang
juga dikenal dengan istilah NPF dalam perbankan syariah adalah
jumlah kredit yang tergolong lancar yaitu dengan kualitas kurang
lancar, diragukan dan macet berdasarkan ketentuan Bank Indonesia
tentang kualitas aktiva produktif.
Non Performing Financing (NPF) adalah rasio antara pembiayaan
yang bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank
syariah. NPF merupakan risiko dari adanya pembiayaan yang
66
disalurkan oleh bank kepada nasabah. Besar kecilnya NPF akan
berpengaruh pada profitabilitas, karena hal tersebut mungkin dapat
menurunkan tingkat profitabilitas pada tahun berjalan. Berdasarkan
kriteria yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia kategori yang
termasuk NPF adalah pembiayaan kurang lancar, diragukan dan
macet. Dibawah ini adalah gambar perkembangan NPF Bank Umum
Syariah di Indonesia periode 2010 – 2013:
0.00%
0.50%
1.00%
1.50%
2.00%
2.50%
3.00%
3.50%
2010 2011 2012 2013
NPF
Gambar 4.4
Perkembangan Non Performing Financing (NPF) Bank Umum
Syariah di Indonesia periode 2010 – 2013
Dari gambar 4.4 diatas pembiayaan kurang lancar menurun
dengan stabil namun meningkat di tahun 2013 sebesar 2,80%.
Disumpulkan bahwa pembiayaan non lancar bank syariah di
Indonesia mengalami fluktuasi yang cukup terlihat seperti yang
tergambar dalam kurva duatas. Namun, dalam perkembangannya
pembiayaan non lancar bank syariah di Indonesia masih menunjukkan
angka yang terkontrol (dibawah 5%). Dengan kata lain pembiayaan
3,02%
2,52%
2,22%
2,80%
Sumber : Bank Indonesia (data yang diolah)
67
non lancar bank syariah di Indonesia menunjukkan performa yang
terkontrol dan bukan merupakan ukuran yang menyebabkan kondisi
bank menjadi tidak sehat sampai sejauh ini.
B. Analisis Data dan Pembahasan
1. Uji Asumsi Klasik
Data variabel yang berbeda satuannya dalam penelitian ini diolah
atau ditransformasikan kedalam bentuk Ln (Logaritma Natural) yaitu
variabel pembiayaan murabahah yang satuannya menggunakan miliar
rupiah, sedangkan variabel lain sama menggunakan persentase.
Menurut Algifari (2013) untuk menstandarkan data yang dikarenakan
data memiliki satuan yang berbeda agar menjadi sama, maka model
kemudian di transformasikan ke dalam bentuk persamaan logaritma
naturan (Ln) pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi
dari suatu model tidak linier menjadi model linier, dengan jalan
membuat model dalam bentuk logaritma.
Variabel dependen yang digunakan yaitu Profitabilitas (ROA)
dalam Bank Umum Syariah di Indonesia dalam bentuk persentase.
Variabel Independen yang digunakan yaitu Pembiayaan Murabahah
dalam bentuk miliar rupiah, Capital Adequacy Ratio(CAR) dan Non
Performing Financing (NPF) dalam bentuk persentase. Seluruh data
tersebut dapat di transformasikan sehingga parameternya berbentuk
linier.
68
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai
residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi
normal atau tidak. Data berdistribusi normal jika data akan
mengikuti arah garis diagonal dan menyebar disekitar garis
diagonal. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai
residual terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati nilai rata-
ratanya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas
dengan analisis grafik dan uji Kolmogorov-Smirnov. Berikut adalah
hasil dari uji normalitas :
1. Analisis Grafik Histogram
Sumber : data yang diolah
Gambar 4.5
Grafik Histogram
69
Berdasarkan gambar di atas, histogram Regression
Residual membentuk kurva seperti lonceng maka nilai residual
tersebut dinyatakan normal atau data berdistribusi normal.
2. Analisis Grafik dengan Normal Probability Plot (Normal P-P
Plot)
Gambar 4.6
Grafik P-p Plot
Berdasarkan Gambar 4.6 di atas, terlihat bahwa penyebaran
data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal yang berarti bahwa data berdistriusi normal atau
model regresi memenhi asumsi normalitas.
3. Uji Kolmogorov-Smirnov
Tabel 4.1
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 48
Normal Parametersa,b Mean 0E-7 Std. Deviation .34116437
Most Extreme Differences Absolute .108 Positive .095 Negative -.108
Kolmogorov-Smirnov Z .752 Asymp. Sig. (2-tailed) .624
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : data yang diolah
Sumber : data yang diolah
70
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, terlihat bahwa Sig. (2-
tailed) sebesar 0,624 > 0,05 (Sig > α) . Hal ini berarti nilai
residual terstandarisasi dikatakan menyebar secara normal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau
sempurna diantara variabel bebas atau tidak bebas. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di
dalam model regresi dapat dilihat dari nilai Tolerance dan
Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai
untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai
Tolerance > 0,10 atau sama dengan VIF < 10, maka model
dinyatakan tidak terdapat gejala multikolonieritas. Dari uji
multikolonieritas yang dilakukan penulis, tidak ditemukannya
data tidak terdapat gejala multikolonieritas terlihat pada tabel
berikut:
71
Tabel 4.2
Uji Multikolonieritas dengan Tolerance dan VIF
Sumber: data yang diolah
Berdasarkan output pada Coefficients dalam Tabel 4.2 di
atas terlihat bahwa dari nilai Tolerance pembiayaan Murabahah
sebesar 0,707 (0,707 > 0,10), nilai Tolerance CAR sebesar 0,728
(0,728 > 0,10), dan nilai Tolerance NPF sebesar 0,740 (0,740 >
0,10). Berdasarkan tabel di atas untuk nilai VIF pembiayaan
Murabahah sebesar 1,414 (1,414 < 10,00), nilai VIF sebesar CAR
sebesar 1,374 (1,374 < 10,00) dan nilai Tolerance NPF sebesar
1,352 (1,352 < 10,00). Kesimpulan dari hasil nilai Tolerance
menunjukkan > 0,10 dan nilai VIF sebesar < 10,00 berarti
menunjukkan bahwa variabel pembiayaan Murabahah, Capital
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standard
ized
Coefficie
nts
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolera
nce
VIF
1
(Constant
) 16.750 2.150
7.791 .000
Ln_Mura
bahah -1.216 .165 -.810
-
7.360 .000 .707 1.414
CAR -.115 .041 -.305 -
2.809 .007 .728 1.374
NPF .072 .012 .634 5.892 .000 .740 1.352
a. Dependent Variable: ROA
72
Adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing Financing (NPF)
tidak terdapat Multikolonieritas.
c. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas berarti ada varian variabel pada model
regresi yang tidak sama (konstan). Sebaliknya, jika varian variabel
pada model regresi memiliki nilai yang sama (konstan) maka
disebut dengan homoskedastisitas. Yang diharapkan pada model
regresi adalah yang homokedastisitas. Berikut adalah hasil dari uji
heterokedastisitas menggunakan Analisis Grafik dengan
Scatterplot:
Gambar 4.7
Grafik Scatterplot
Berdasarkan tampilan pada Scatterplot dalam Gambar 4.7
di atas terlihat bahwa plot menyebar secara acak di atas maupun
di bawah angka nol pada sumbu Regression Studentized Residual.
Oleh karena itu maka berdasarkan uji heterokedastisitas
Sumber: data yang diolah
73
menggunakan metode analisis grafik, pada model regresi yang
terbentuk dinyatakan tidak terjadi gejala heterokedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada
korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan
menurut waktu (time-series) atau ruang (cross section). Beberapa
penyebab munculnya masalah autokorelasi dari sebagian data
time-series dalam analisis regresi adalah adanya kelembaman
(inertia) artinya data observasi pada periode sebelumnya dan
periode sekarang, kemungkinan besar akan mengandung saling
ketergantungan (interdependence).
Uji Durbin-Watson (Uji D-W) merupakan uji yang sangat
populer untuk menguji ada-tidaknya masalah autokorelasi dari
model empiris yang diestimasi. Berikut adalah hasil dari uji
autokorelasi:
Tabel 4.3
Model Summaryb
Model
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .790a .623 .598 .35260 .780
a. Predictors: (Constant), NPF, CAR, Ln_Murabahah
b. Dependent Variable: ROA
Sumber: data yang diolah
Uji Durbin Watson
74
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, nilai Durbin-Watson sebesar
0,780. Uji Autokorelasi dilihat dari milai Durbin Watson dengan
nilai diantara -2 < Nilai Durbin Watson < 2. Berdasarkan hasil
tabel di atas menunjukkan nilai Durbin Watson sebesar 0,780. Hal
ini menunjukkan bahwa sudah tidak ada lagi gejala atau
autokerelasi.
2. Uji Hipotesis
a. Uji t (Parsial)
Setelah melaksanakan uji koefisien regresi secara
keseluruhan maka, langkah selanjutnya adalah menghitung
koefisien regresi secara individu atau uji t. Uji t digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh masiing-masing variabel
independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen
yang diuji pada tingkat signifikan 0,05, maka variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil pengujian hipotesis
dengan uji t adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Uji t (Uji Parsial) Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 16.750 2.150 7.791 .000
Ln_Murabahah
-1.216 .165 -.810 -7.360 .000
CAR -.115 .041 -.305 -2.809 .007
NPF .072 .012 .634 5.892 .000
a. Dependent Variable: ROA
Sumber: data yang diolah
75
1) Uji t terhadap variabel Pembiayaan Murabahah
Hasil yang di dapat pada Tabel 4.4 diatas, variabel
Pembiayaan murabahah secara statistik menunjukan hasil yang
signifikan pada nilai lebih kecil dari α (0,00 < 0,05). Sedangkan
nilai t hitung X1 = - 7.360 dan tabel t sebesar 1.680 (df (n-k) 48
- 4 = 44 , α = 0,05), sehingga t hitung > t tabel (- 7.360 > -
1.680) Maka H01 ditolak dan Ha1 diterima sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel pembiayaan murabahah secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).
2) Uji t terhadap variabel CAR
Hasil yang di dapat pada tabel 4.4 diatas, variabel Capital
Adequacy Ratio (CAR) secara statistik menunjukan hasil yang
signifikan pada nilai lebih kecil dari α (0,007 < 0,05).
Sedangkan nilai t hitung X2 = 2.809 dan tabel t sebesar 1.680
(df (n-k) 48 - 4 = 44 , α = 0,05), sehingga t hitung > t tabel (-
2.809 > -1.680) Maka H02 ditolak dan Ha2 diterima sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel CAR secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).
3) Uji t terhadap variabel NPF
Hasil yang di dapat pada tabel 4.4 diatas, variabel Non
Performing Financing (NPF) secara statistik menunjukan hasil
yang signifikan pada nilai lebih kecil dari α (0,000 < 0,05).
Sedangkan nilai t hitung X3 = 5.892 dan tabel t sebesar 1.680
76
(df (n-k) 48 - 4 = 44 , α = 0,05), sehingga t hitung > t tabel
(5.892 > 1.680). Maka H03 ditolak dan Ha3 diterima sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel NPF secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).
b. Uji F (Simultan)
Nilai F hitung digunakan untuk menguji pengaruh secara
simultan variabel bebas terhadap variabel berikutnya atau untuk
menguji ketepatan model (goodness of fit). Jika variabel bebas
memiliki pengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap
variabel terikat maka model persamaan regresi masuk dalam
kriteria cocok atau fit. Sebaliknya, jika tidak terdapat pengaruh
secara simultan maka masuk dalam kategori tidak cocok atau non
fit.
Adapun pengujian dalam uji F ini yaitu dengan
menggunakan suatu tabel yang disebut dengan tabel ANNOVA
(Analysis of Variance) dengan melihat nilai signifikan (Sig. < 0,05
atau 5%). Jika nilai signifikan > 0,05 maka Ha diterima. Berikut
adalah hasil uji F:
77
Tabel 4.5
Uji F (Uji Simultan)
Berdasarkan tabel 4.5 diatas nilai F-hitung sebesar 24,282
dengan nilai tingkat signifikan 0,000. Karena nilai signifikan <
0,05, maka H0 diterima dan nilai hitung Fhitung > F tabel (24,282
> 2,82) dengan nilai Ftabel df:α, (k-1), (n-k) atau 0,05, (4-1), (48-
4) = 2,82. Maka H04 ditolak dan Ha4 dapat disimpulkan bahwa
pembiayaan murabahah, CAR, dan NPF berpengaruh secara
simultan terhadap ROA.
c. Uji Adjusted R Square
Koefisien determinasi atau R Square (R2) merupakan besarnya
kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikatnya . Semakin
tinggi koefisien determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel
bebas dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel
terikatnya. Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bisa
terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model
regresi di mana setiap penambahan satu variabel bebas dan jumlah
ANOVAa
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1
Regression
9.057 3 3.019 24.28
2 .000b
Residual
5.470 44 .124
Total 14.527 47
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), NPF, CAR, Ln_Murabahah
Sumber: data yang diolah
78
pengamatan dalam model akan meningkatkan nilai R2 meskipun
variabel yang dimasukkan tersebut tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikatnya. Untuk mengurangi
kelemahan tersebut maka digunakan koefisien determinasi yang
telah disesuaikan, Adjusted R Square (R2 adj).
Koefisien determinasi yang telah disesuaikan berarti
bahwa koefisien tersebut telah dikoreksi dengan memasukkan
jumlah variabel dan ukuran sampel yang digunakan. Dengan
menggunakan koefisien determinasi yang disesuaikan maka nilai
koefisien determinasi yang disesuaikan itu dapat naik atau turun
oleh adanya penambahan variabel baru dalam model. Berijut
adalah hasil uji Adjusted R Square:
Tabel 4.6
Uji Adjusted R Square (R2 Adj)
Dilihat dari tabel 4.6 besarnya Adjusted R Square adalah
0,598 atau sebesar 59,8%. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh
nilai pembiayaan murabahah, CAR, dan NPF terhadap
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .790a .623 .598 .35260
a. Predictors: (Constant), NPF, CAR, Ln_Murabahah
b. Dependent Variable: ROA
Sumber : data yang diolah
79
Profitabilitas (ROA) adalah 59,8%. Sedangkan sisanya 40,2%
(100% - 59,8%) dipengaruhi variabel-variabel lain yang tidak
dimasukkan ke dalam penelitian ini, misalnya seperti pembiayaan
mudharabah, pembiayaan musyarakah, Inflasi, BOPO, FDR dan
lain-lain. Adapun angka koefisien korelasi (R) menunjukkan nilai
sebesar 0,790 yang mennadakan bahwa hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat adalah karena memiliki nilai lebih dari
0,5 ( R > 0,5) atau 0,790 > 0,5.
3. Analisis Regresi Berganda
Berdasarkan data-data yang disajikan pada tabel di atas,
selanjutnya akan dianalisis dengan bantuan aplikasi SPSS 20 untuk
mengetahui besarnya pengaruh nilai pembiayaan murabahah, CAR
dan NPF terhadap profitabilitas (ROA). Hasil pengelolaan data dengan
SPSS dapat dilihat tabel 4.7 dibawah ini:
Tabel 4.7
Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 16.750 2.150 7.791 .000
Ln_Murabahah
-1.216 .165 -.810 -7.360 .000
CAR -.115 .041 -.305 -2.809 .007
NPF .072 .012 .634 5.892 .000
a. Dependent Variable: ROA
Sumber: data yang diolah
80
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, diperoleh model persamaan
regresi sebagai berikut :
LnY = 16,750 -1,216 LnX1 – 0,115 LnX2 + 0,072 LnX3
Keterangan:
Y = Logaritma Profitabilitas (ROA)
X1 = Logaritma natural Nilai Pembiayaan Murabahah
X2 = Logaritma natural Nilai CAR
X3 = Logaritma natural Nilai NPF
Adapun interpretasi satistik penulis pada model persamaan
regresi di atas adalah sebagai berikut:
1) Apabila pembiayaan murabahah, capital adequacy ratio (CAR) dan
non performing financing (NPF) bernilai 0, maka niali Profitabilitas
(ROA) adalah 16,750 %. Maksudnya adalah jika pembiayaan
murabahah, capital adequacy ratio (CAR) dan non performing
financing (NPF) tidak melakukan kegiatan operasional dapat dikatakan
bahwa dalam periode 2011 - 2014 jumlah Profitabilitas (ROA) sebesar
16,750%
2) Jika variabel pembiayaan murabahah sebesar -1,216 maksudnya
adalah jika setiap kenaikan 1% pembiayaan murabahah akan
menyebabkan menurunnya Profitabilitas (ROA) sebesar 1,216%,
dengan catatan variabel lain dianggap konstan.
3) Jika variabel capital adequacy ratio (CAR) = - 0,115, maksudnya
adalah jika setiap kenaikan 1% CAR menyebabkan menurunnya
81
Profitabilitas (ROA) sebesar 115%, dengan catatan variabel lain
dianggap konstan.
4) Jika variabel non performing financing (NPF) sebesar 0,072,
maksudnya adalah jika setiap kenaikan 1% NPF menyebabkan
meningkatnya Profitabilitas (ROA) sebesar 0,072% , dengan cacatan
variabel lain konstan.
C. Interpretasi
Adapun interpretasi penulis terhadap hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Porfitabilitas (ROA)
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, variabel pembiayaan murabahah
mempunyai nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti menerima Ha1
atau menolak H01 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
pembiayaan murabahah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
Profitabilitas (ROA).
Menurut Muhammad (2005 : 120) menyatakan bahwa bank-
bank Islam secara efektif menghilangkan risiko dalam pelaksanaan
pembiayaan murabahah. Pembiayaan murabahah merupakan metode
paling dominan dalam menginvestasikan dana dalam perbankan Islam
dan untuk tujuan-tujuan prkatik, benar-benar model investasi yang
bebas risiko, memberikan keuntungan yang ditetapkan dimuka kepada
bank atas modalnya.
82
Makna dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pembiayaan murabahah berpengaruh signifikan terhadap return on
asset (ROA) dikarenakan sebuah bank sangat memanfaatkan
pembiayaan murabahah untuk menghilangakn risiko yang ada karena
pembiayaan murabahah dapat memberi keuntungan yang sudah
ditetapkan oleh pihak bank atas modalnya yang sudah dikeluarkan.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Ferdian Arie Bowo (2013 – 2014) dan Reinissa R.D.P (2015)
bahwa pembiayaan murabahah berpengaruh signifikan terhadap
Profitabilitas (ROA).
2. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Profitabilitas
(ROA)
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, variabel Capital Adequacy Ratio
(CAR) mempunyai nilai signifikan 0,007 < 0,05. Hal ini berarti
menerima Ha2 atau menolak H02 sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).
Menurut Dendawijaya (2003: 122) capital adequacy ratio
(CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh aktiva bank
yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan
pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank di samping
memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dan
masyarakat, pinjaman (utang), dll.
83
Makna dari penelitian ini menunjukkan bahwa capital
adequacy ratio (CAR) berpengaruh signifikan terhadap return on asset
(ROA), dikarenakan rasio CAR digunakan untuk menjaga kepercayan
masyarakat terhadap kinerja bank. Jika nilai CAR tinggi, maka bank
tersebut mampu membiayai operasi bank, keadaan yang
menguntungkan bank tersebut memberikan kontribusi yang cukup
besar bagi profitabilitas.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Muhammad Farhan Akhtar, Khizer Ali dan Shama Sadaqat
(2011) bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh signifikan
terhadap Profitabilitas (ROA).
3. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas
(ROA)
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, variabel non performing financing
(NPF) mempunyai nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti
menerima Ha3 atau menolak H03 sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel Non Performing Financing (NPF) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).
Menurut Veithzal (2007 : 477) non performing financing (NPF)
atau pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang dalam
pelaksanaanya belum mencapai atau memenuhi target yang diinginkan
pihak bank seperti : pengambilan pokok atau bagi hasil yang
bermasalah; pembiayaan yang memiliki kemungkinan timbulnya risiko
84
di kemudian hari bagi bank; pembiayaan yang termasuk golongan
perhatian khusus; diragukan dan macet serta golongan lancar yang
berpotensi terjadi penunggakan dalam pengembalian.
Makna dari hasil penelitian terlihat bahwa NPF berpengaruh
terhadap return on asset (ROA) dikarenakan semakin tinggi NPF maka
semakin kecil ROA pada suatu bank, begitupun sebaliknya semakin
tinggi ROA suatu bank maka NPF suatu bank semakin menurun.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Ana Fitria (2014) menyatakan bahwa non performing financing
(NPF) berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).
85
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang teah dipaparkan pada
bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil uji regresi ditemukan bahwa secara parsial variabel Pembiayaan
murabahah, capital adequacy ratio (CAR) dan non performing
financing (NPF) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
profitabilitas (ROA).
2. Hasil uji regresi juga ditemukan bahwa secara simultan variabel
pembiayaan murabahah, capital adequacy ratio (CAR) dan non
performing financing (NPF) berpengaruh secara signifikan terhadap
profitabilitas (ROA)
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis
mencoba mengemukakan implikasi yang mungkin dapat bermanfaat
diantaranya:
1. Teoritis
Akademisi
Penelitian ini akan menambah kepustakaan di bidang
Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Profitabilitas Bank Syariah
dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk menambah
wawasan dan pengetahuan. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya
86
memperbanyak jumlah variabel, misalnya: Pembiayaan
Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah, Financing to Deposit
Ratio (FDR), Inflasi, dan lain-lain.
Peneliti
Peneliti dapat menambah pengetahuan dan wawasan
dibidang kinerja keuangan pada Bank Syariah serta sebagai ajang
ilmiah untuk menerapkan berbagai teori perbankan syariah yang
telah diperoleh dibangku kuliah.
2. Praktisi
Perbankan
Dapat menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan
yang akan diambil terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
profitabilitas bank syariah sehingga kegiatan perbankan syariah
tetap berjalan dengan baik dan optimal.
Nasabah dan Investor
Nasabah dan Investor mempunyai gambaran informasi
untuk memilih produk perbankan syariah yang dapat
menguntungkan dan acuan untuk investor menanamkan investasi
di perbankan syariah.
87
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Abdullah, M. Faisal. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”. UMM
Press, Malang. 2005
Antonio, Muhammad Syafi’I. “Bank Syariah dan Teori ke Praktik”.
Gema Insani, Jakarta, 2001
Arifin, Zainul’. “Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah”. Pustaka
Alvabet, Jakarta, 2009
Arikunto, Suharsimi. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”.
Rineka Cipta, Jakarta, 2006.
Ascarya. “Akad dan Produk Bank Syariah”. PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2008.
Astuti, Dewi. “Manajemen Keuangan Perusahaan”. Ghalia, Jakarta,
2004.
Danupranata, Gita. “Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah”.
Salemba Empat, Jakarta, 2013.
Darmawi, Herman. “Pasar Financial dan Lembaga – Lembaga
Finansial”. Bumi Aksara, Jakarta, 2006.
Dendawijaya, Lukman. “Manajemen Perbankan”. Ghalia Indonesia,
Jakarta, 2001.
Dendawijaya, Lukman. “Manajemen Perbankan”. Ghalia Indonesia,
Jakarta, 2003.
Dendawijaya, Lukman. “Manajemen Perbankan”. Ghalia Indonesia,
Jakarta, 2009.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 20 Edisi 6”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
Semarang, 2012.
Gujarati, Damodar. “Ekonometrika Dasar”. Erlangga, Jakarta, 1995.
Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”, FEB UIN Press, Jakarta,
2012.
Harahap, Sofyan Syafri. “Teori Akuntansi”. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2007.
Huda, Nurul dan Heykal, Mohamad, “Lembaga Keuangan Islam :
Tinjauan Teoretis dan Praktis”. Kencana, Jakarta, 2010
88
Karim, A. Adiwarman. “Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan”. PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004.
Karim, A. Adiwarman. “Bank Islam : Analisis Fiqh dan Keuangan”. PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010.
Kuncoro, Mudrajad. “Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi.
Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis?”. Erlangga, Jakarta,
2009.
Mishkin, Frederic. “Ekonomi Uang, Perbankan dan Pasar Keuangan”.
Salemba Empat, Jakarta, 2008
Muhammad. “Manajemen Bank Syariah”. Edisi Revisi, UII Press,
Yogyakarta, 2005
Muhammad. “Manajemen Bank Syariah”. Edisi Revisi, UPP AMP
YKPN, Yogyakarta, 2002.
Muthaher, Osmad. “Akuntansi Perbankan Syariah”. Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2012.
Nachrowi, Djalal N dan Usman, Hardius. “Pendekatam Populer dan
Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan”.
Ghalia Indonesia, Jakarta, 2006.
Oramahi, HA. “Perancangan Percobaan (Aplikasi dengan SPSS dan
SAS)”. Gava Media, Yogyakarta, 2007.
Rahardja, Pratama dan Manurung, Mandala. “Teori Ekonomi Makro:
Suatu Pengantar”. Lembaga Penerbit FE UI, 2008.
Rivai, Veithzal. “Bank and Financial Institute Management”. PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2007.
Sartono, Agus. “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi”. BPEF,
Yogyakarta, 2001.
Soemitra, Andri. “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”. Kencana
Prenada Media Group, Jakarta, 2009
Sudarmanto, Gunawan. “Analisis Regresi Linier Ganda dengan SPSS”,
Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005.
Suliyanto. “Ekonometrika Terapan : Teori & Aplikasi dengan SPSS”.
Andi, Yogyakarta, 2011.
Sutojo, Siswanto. “Menangani Kredit Bermasalah”. Edisi Kedua, Damar
Mulia Pustaka, Jakarta, 2008.
Wibowo. “Manajemen Kinerja”. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2014.
89
Widarjono, Agus. “Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya.”.
Ekonisia, Jakarta, 2010.
Sjahdeini, Sutan Remy. “Perbankan Islam: dan Kedudukannya dalam
Tata Hukum Perbankan Indonesia”. Pustaka Utama Grafiti,
Jakarta, 1999.
Sudarmanto, Gunawan. “Analisis Regresi Linier Ganda dengan SPSS”.
Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005.
Sudarsono, Heri.”Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan
Ilustrasi”. Ekonisia, Yogyakarta, 2008.
Suwiknyo, Dwi. “Kompilasi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi Islam : Buku
Referensi Studi Ekonomi Islam”. Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
2010.
B. Penelitian/Jurnal
Abusharba, Mohammed T. Triyuwono, Iwan. Ismail, Munawar dan
Rahman, Aulia F. “Determinants of Capital Adequacy Ratio
(CAR) in Indonesian Islamic Commercial Banks”. Global
Review od Accounting and Finance, Vol.4, No.1, Universitas
Brawijaya, Malang, 2013.
Adyani, Lyla Rahma. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Profitabilitas (ROA) (Pada Bank Umum Syariah yang
Terdaftar di BEI periode Desember 2005 – September 2010)”.
Skripsi.Semarang : Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro,
2011.
Akhtar, Muhammad Farhan. Ali, Khizer. Sadaqat, Shama. “Factors
Influencing the Probability of Islamic Banks of Pakistan”.
International Research Journal of Finance and Economics,
Pakistan, 2011.
Ardhiani, Anisa. “Analisis Pengaruh Implementasi Good Corporate
Governance (GCG), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan
Tingkat Inflasi Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah
Tahun 2010 sampai dengan 2013”. Skripsi. Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2014.
Aziz, Farid. “Analisis Pengaruh Capital Adequcy Ratio (CAR), Non
Performing Financing (NPF) dan tingkat suku bunga (BI Rate)
Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (ROA) Periode
90
September 2009 – September 2013”. Skripsi . Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2014.
Fadholi, Amri Dziki. “Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Musyarakah
dan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah
(Studi Empiris pada Bank Umum Syariah di Indonesia tahun
2011 – 2014)”. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta, 2014.
Fitria, Ana. “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan
Musyarakah, Pembiayaan Murabahah dan Non Performing
Financing (NPF) Terhadap Return on Asset (ROA) Bank
Umum Syariah di Indonesia Periode Januari 2009 sampai
dengan Desember 2013”. Skripsi. Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2014.
Gunawan, Hendra. “Analisis Pengaruh Jumlah Pembiayaan Murabahah,
Pembiayaan Mudharabah dan Non Performing Financing
(NPF) Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Bank Syariah
Mandiri Periode 2007 – 2011)”. Skripsi. Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2013.
Ihsan, Muhtoha. “Pengaruh Gross Domestic Product, Inflasi, dan
Kebijakan Jenis Pembiayaan Terhadap Rasio Non Performing
Financing Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2005
sampai 2010”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro, Semarang, 2011.
Kurniawan, Romdhon. “Analisis Pengaruh Inflasi, Nisbah Bagi Hasil,
Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya Operasional
Pendapatan Operasional (BOPO) dan Non Performing
Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas Bank Syariah
Periode April 2010 dengan Juli 2013. Skripsi. Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2013.
Lestari, Wida. “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital
Adequacy Ratio (CAR) dan Inflasi Terhadap Profitabilitas
Bank Umum Syariah Periode Juli 2009 sampai dengan Juli
2013. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
Jakarta, 2014.
Risdiana. “Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi, Capital Adequacy Ratio
(CAR)dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional
(BOPO) Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode
91
Januari 2010 sampai dengan Juni 2013”. Skripsi. Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah. 2014.
Riyadi, Slamet dan Yulianto, Agung. “Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil,
Pembiayaan Jual Beli, Financing to Deposit Ratio (FDR) dan
Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas
Bank Umum Syariah di Indonesia”. Jurnal Analisis Akuntansi,
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, Semarang,
2014.
Werdaningtyas, Hesti. “Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank
Take Over Pramerger di Indonesia”. Jurnal Manajemen
Indonesia, vol.1, no.2, pp. 24 – 39, 2002.
C. Laporan
Laporan Bank Indonesia Statistika Perbankan Indonesia
Laporan Bank Indonesia Statistika Perbankan Syariah
Undang-Undang Ekonomi Syariah 2009 Tentang Perbankan Syariah
UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 02/DSN-MUI/IV/2000
Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 Tentang Sistem Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum
D. Website
www.bi.go.id
www.ojk.go.id
www.google.com
www. republika.co.id
www.indonesiafinancetoday.com
92
Lampiran 1 : Data Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
a. Pembiayaan Murabahah (dalam miliar rupiah)
BULAN TAHUN
2011 2012 2013 2014
Januari 37855 56473 89665 109803
Februari 38983 58326 92792 110047
Maret 40877 59165 97415 111727
April 42453 61895 98368 112288
Mei 44118 64544 100184 112820
Juni 46161 67752 102588 114322
Juli 47453 70730 104718 114128
Agustus 49455 73826 105061 114002
September 49883 77153 106779 114891
Oktober 52148 80953 107484 115088
November 53933 83826 108128 115602
Desember 56365 88004 110565 117371
Total 559684 842647 1223747 1362089
b. Capital Adequacy Ratio (CAR) (dalam persntase)
BULAN TAHUN
2011 2012 2013 2014
Januari 20,23 16,27 15,29 16,76
Februari 15,17 15,91 15,20 16,71
Maret 16,57 15,33 14,30 16,20
April 19,86 14,97 14,72 16,68
Mei 19,58 13,40 14,28 16,85
Juni 15,92 16,12 14,30 16,21
Juli 15,92 16,12 15,28 15,62
Agustus 15,83 15,63 14,71 14,73
September 16,18 14,98 14,19 14,54
Oktober 15,30 14,54 14,19 15,25
November 14,88 14,82 12,23 15,66
Desember 16,63 14,13 14,42 16,10
Total 202,07 182,22 173,11 191,31
93
c. Non Performing Financing (NPF) (dalam persentase)
BULAN TAHUN
2011 2012 2013 2014
Januari 3,28 2,68 15,29 3,01
Februari 3,66 2,82 15,20 3,53
Maret 3,60 2,76 14,30 3,22
April 3,79 2,85 14,72 3,48
Mei 3,76 2,93 14,28 4,02
Juni 3,55 2,88 14,30 3,90
Juli 3,75 2,92 15,28 4,31
Agustus 3,53 2,78 14,71 4,58
September 3,50 2,74 14,19 4,67
Oktober 3,11 2,58 14,19 4,58
November 2,47 2,50 12,23 4,86
Desember 2,52 2,22 14,42 4,33
Total 40,52 32,66 173.11 48,49
2. Variabel Dependen
a. Return on Asset (ROA) (dalam persentase)
BULAN TAHUN
2011 2012 2013 2014
Januari 2,26 1,36 2,52 0,08
Februari 1,81 1,79 2,29 0,13
Maret 1,97 1,83 2,39 1,16
April 1,90 1,79 2,29 1,09
Mei 1,84 1,99 2,07 1,13
Juni 1,84 2,05 2,10 1,12
Juli 1,86 2,05 2,02 1,05
Agustus 1,81 2,04 2,01 0,93
September 1,80 2,07 2,04 0,97
Oktober 1,75 2,11 1,94 0,92
November 1,78 2,09 1,96 0,87
Desember 1,79 2,14 2,00 0,80
Total 22,41 23,31 25,63 10,25
94
Lampiran 2 : Tabel Model Summary, Anova dan Coefficients
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 16.750 2.150 7.791 .000
Ln_Muraba
hah -1.216 .165 -.810 -7.360 .000
CAR -.115 .041 -.305 -2.809 .007
NPF .072 .012 .634 5.892 .000
a. Dependent Variable: ROA
Model Summaryb
Mod
el
R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .790a .623 .598 .35260 .780
a. Predictors: (Constant), NPF, CAR, Ln_Murabahah
b. Dependent Variable: ROA
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regressi
on 9.057 3 3.019 24.282 .000b
Residual 5.470 44 .124
Total 14.527 47
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), NPF, CAR, Ln_Murabahah
95
Lampiran 3 : Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 48
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation .34116437
Most Extreme Differences
Absolute .108
Positive .095
Negative -.108
Kolmogorov-Smirnov Z .752
Asymp. Sig. (2-tailed) .624
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
96
Lampiran 4 : Uji Multikolonieritas
Lampiran 5 : Uji Autokorelasi
Lampiran 6 : Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Toleranc
e
VIF
1
(Constant) 16.750 2.150 7.791 .000
Ln_Murabaha
h -1.216 .165 -.810 -7.360 .000 .707 1.414
CAR -.115 .041 -.305 -2.809 .007 .728 1.374
NPF .072 .012 .634 5.892 .000 .740 1.352
a. Dependent Variable: ROA
Model Summaryb
Mod
el
R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .790a .623 .598 .35260 .780
a. Predictors: (Constant), NPF, CAR, Ln_Murabahah
b. Dependent Variable: ROA
97
Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005
36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262
37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903
39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap
kolom adalah luas daerah dalam satu ujung, sedangkan
probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam kedua
ujung
98
Titik Persentase Distribusi t (df = 41 – 80)
Pr
0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127
42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595
43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089
44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607
45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148
46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710
47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291
48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891
49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508
50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141
51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789
52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451
53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127
54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815
55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515
56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226
57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948
58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680
59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421
60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171
61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930
62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696
63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471
64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253
65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041
66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837
67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639
68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446
69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260
70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079
71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903
72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733
73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567
74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406
75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249
76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096
77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948
78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804
79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663
80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam kedua ujung
99
Titik Persentase Distribusi t (df = 81 –120)
Pr
0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
81 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.19392
82 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.19262
83 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.19135
84 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.19011
85 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.18890
86 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.18772
87 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.18657
88 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.18544
89 0.67726 1.29114 1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.18434
90 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.18327
91 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.18222
92 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 3.18119
93 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.18019
94 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.17921
95 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.17825
96 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.17731
97 0.67703 1.29034 1.66071 1.98472 2.36541 2.62747 3.17639
98 0.67700 1.29025 1.66055 1.98447 2.36500 2.62693 3.17549
99 0.67698 1.29016 1.66039 1.98422 2.36461 2.62641 3.17460
100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374
101 0.67693 1.28999 1.66008 1.98373 2.36384 2.62539 3.17289
102 0.67690 1.28991 1.65993 1.98350 2.36346 2.62489 3.17206
103 0.67688 1.28982 1.65978 1.98326 2.36310 2.62441 3.17125
104 0.67686 1.28974 1.65964 1.98304 2.36274 2.62393 3.17045
105 0.67683 1.28967 1.65950 1.98282 2.36239 2.62347 3.16967
106 0.67681 1.28959 1.65936 1.98260 2.36204 2.62301 3.16890
107 0.67679 1.28951 1.65922 1.98238 2.36170 2.62256 3.16815
108 0.67677 1.28944 1.65909 1.98217 2.36137 2.62212 3.16741
109 0.67675 1.28937 1.65895 1.98197 2.36105 2.62169 3.16669
110 0.67673 1.28930 1.65882 1.98177 2.36073 2.62126 3.16598
111 0.67671 1.28922 1.65870 1.98157 2.36041 2.62085 3.16528
112 0.67669 1.28916 1.65857 1.98137 2.36010 2.62044 3.16460
113 0.67667 1.28909 1.65845 1.98118 2.35980 2.62004 3.16392
114 0.67665 1.28902 1.65833 1.98099 2.35950 2.61964 3.16326
115 0.67663 1.28896 1.65821 1.98081 2.35921 2.61926 3.16262
116 0.67661 1.28889 1.65810 1.98063 2.35892 2.61888 3.16198
117 0.67659 1.28883 1.65798 1.98045 2.35864 2.61850 3.16135
118 0.67657 1.28877 1.65787 1.98027 2.35837 2.61814 3.16074
119 0.67656 1.28871 1.65776 1.98010 2.35809 2.61778 3.16013
120 0.67654 1.28865 1.65765 1.97993 2.35782 2.61742 3.15954
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap
kolom adalah luas daerah dalam satu ujung, sedangkan
probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam kedua
ujung
100
Titik Persentase Distribusi t (df = 121 –160)
r
0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
121 0.67652 1.28859 1.65754 1.97976 2.35756 2.61707 3.15895
122 0.67651 1.28853 1.65744 1.97960 2.35730 2.61673 3.15838
123 0.67649 1.28847 1.65734 1.97944 2.35705 2.61639 3.15781
124 0.67647 1.28842 1.65723 1.97928 2.35680 2.61606 3.15726
125 0.67646 1.28836 1.65714 1.97912 2.35655 2.61573 3.15671
126 0.67644 1.28831 1.65704 1.97897 2.35631 2.61541 3.15617
127 0.67643 1.28825 1.65694 1.97882 2.35607 2.61510 3.15565
128 0.67641 1.28820 1.65685 1.97867 2.35583 2.61478 3.15512
129 0.67640 1.28815 1.65675 1.97852 2.35560 2.61448 3.15461
130 0.67638 1.28810 1.65666 1.97838 2.35537 2.61418 3.15411
131 0.67637 1.28805 1.65657 1.97824 2.35515 2.61388 3.15361
132 0.67635 1.28800 1.65648 1.97810 2.35493 2.61359 3.15312
133 0.67634 1.28795 1.65639 1.97796 2.35471 2.61330 3.15264
134 0.67633 1.28790 1.65630 1.97783 2.35450 2.61302 3.15217
135 0.67631 1.28785 1.65622 1.97769 2.35429 2.61274 3.15170
136 0.67630 1.28781 1.65613 1.97756 2.35408 2.61246 3.15124
137 0.67628 1.28776 1.65605 1.97743 2.35387 2.61219 3.15079
138 0.67627 1.28772 1.65597 1.97730 2.35367 2.61193 3.15034
139 0.67626 1.28767 1.65589 1.97718 2.35347 2.61166 3.14990
140 0.67625 1.28763 1.65581 1.97705 2.35328 2.61140 3.14947
141 0.67623 1.28758 1.65573 1.97693 2.35309 2.61115 3.14904
142 0.67622 1.28754 1.65566 1.97681 2.35289 2.61090 3.14862
143 0.67621 1.28750 1.65558 1.97669 2.35271 2.61065 3.14820
144 0.67620 1.28746 1.65550 1.97658 2.35252 2.61040 3.14779
145 0.67619 1.28742 1.65543 1.97646 2.35234 2.61016 3.14739
146 0.67617 1.28738 1.65536 1.97635 2.35216 2.60992 3.14699
147 0.67616 1.28734 1.65529 1.97623 2.35198 2.60969 3.14660
148 0.67615 1.28730 1.65521 1.97612 2.35181 2.60946 3.14621
149 0.67614 1.28726 1.65514 1.97601 2.35163 2.60923 3.14583
150 0.67613 1.28722 1.65508 1.97591 2.35146 2.60900 3.14545
151 0.67612 1.28718 1.65501 1.97580 2.35130 2.60878 3.14508
152 0.67611 1.28715 1.65494 1.97569 2.35113 2.60856 3.14471
153 0.67610 1.28711 1.65487 1.97559 2.35097 2.60834 3.14435
154 0.67609 1.28707 1.65481 1.97549 2.35081 2.60813 3.14400
155 0.67608 1.28704 1.65474 1.97539 2.35065 2.60792 3.14364
156 0.67607 1.28700 1.65468 1.97529 2.35049 2.60771 3.14330
157 0.67606 1.28697 1.65462 1.97519 2.35033 2.60751 3.14295
158 0.67605 1.28693 1.65455 1.97509 2.35018 2.60730 3.14261
159 0.67604 1.28690 1.65449 1.97500 2.35003 2.60710 3.14228
160 0.67603 1.28687 1.65443 1.97490 2.34988 2.60691 3.14195
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap
kolom adalah luas daerah dalam satu ujung, sedangkan
probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam kedua
ujung
101
Titik Persentase Distribusi t (df = 161 –200)
Pr
0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
161 0.67602 1.28683 1.65437 1.97481 2.34973 2.60671 3.14162
162 0.67601 1.28680 1.65431 1.97472 2.34959 2.60652 3.14130
163 0.67600 1.28677 1.65426 1.97462 2.34944 2.60633 3.14098
164 0.67599 1.28673 1.65420 1.97453 2.34930 2.60614 3.14067
165 0.67598 1.28670 1.65414 1.97445 2.34916 2.60595 3.14036
166 0.67597 1.28667 1.65408 1.97436 2.34902 2.60577 3.14005
167 0.67596 1.28664 1.65403 1.97427 2.34888 2.60559 3.13975
168 0.67595 1.28661 1.65397 1.97419 2.34875 2.60541 3.13945
169 0.67594 1.28658 1.65392 1.97410 2.34862 2.60523 3.13915
170 0.67594 1.28655 1.65387 1.97402 2.34848 2.60506 3.13886
171 0.67593 1.28652 1.65381 1.97393 2.34835 2.60489 3.13857
172 0.67592 1.28649 1.65376 1.97385 2.34822 2.60471 3.13829
173 0.67591 1.28646 1.65371 1.97377 2.34810 2.60455 3.13801
174 0.67590 1.28644 1.65366 1.97369 2.34797 2.60438 3.13773
175 0.67589 1.28641 1.65361 1.97361 2.34784 2.60421 3.13745
176 0.67589 1.28638 1.65356 1.97353 2.34772 2.60405 3.13718
177 0.67588 1.28635 1.65351 1.97346 2.34760 2.60389 3.13691
178 0.67587 1.28633 1.65346 1.97338 2.34748 2.60373 3.13665
179 0.67586 1.28630 1.65341 1.97331 2.34736 2.60357 3.13638
180 0.67586 1.28627 1.65336 1.97323 2.34724 2.60342 3.13612
181 0.67585 1.28625 1.65332 1.97316 2.34713 2.60326 3.13587
182 0.67584 1.28622 1.65327 1.97308 2.34701 2.60311 3.13561
183 0.67583 1.28619 1.65322 1.97301 2.34690 2.60296 3.13536
184 0.67583 1.28617 1.65318 1.97294 2.34678 2.60281 3.13511
185 0.67582 1.28614 1.65313 1.97287 2.34667 2.60267 3.13487
186 0.67581 1.28612 1.65309 1.97280 2.34656 2.60252 3.13463
187 0.67580 1.28610 1.65304 1.97273 2.34645 2.60238 3.13438
188 0.67580 1.28607 1.65300 1.97266 2.34635 2.60223 3.13415
189 0.67579 1.28605 1.65296 1.97260 2.34624 2.60209 3.13391
190 0.67578 1.28602 1.65291 1.97253 2.34613 2.60195 3.13368
191 0.67578 1.28600 1.65287 1.97246 2.34603 2.60181 3.13345
192 0.67577 1.28598 1.65283 1.97240 2.34593 2.60168 3.13322
193 0.67576 1.28595 1.65279 1.97233 2.34582 2.60154 3.13299
194 0.67576 1.28593 1.65275 1.97227 2.34572 2.60141 3.13277
195 0.67575 1.28591 1.65271 1.97220 2.34562 2.60128 3.13255
196 0.67574 1.28589 1.65267 1.97214 2.34552 2.60115 3.13233
197 0.67574 1.28586 1.65263 1.97208 2.34543 2.60102 3.13212
198 0.67573 1.28584 1.65259 1.97202 2.34533 2.60089 3.13190
199 0.67572 1.28582 1.65255 1.97196 2.34523 2.60076 3.13169
200 0.67572 1.28580 1.65251 1.97190 2.34514 2.60063 3.13148
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap
kolom adalah luas daerah dalam satu ujung, sedangkan
probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam kedua
ujung
102
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05
df untuk pembilang
(N1)
df untuk
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43
3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70
4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86
5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62
6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94
7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51
8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22
9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01
10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85
11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72
12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62
13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53
14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46
15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40
16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35
17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31
18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27
19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23
20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20
21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18
22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15
23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13
24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11
25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09
26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07
27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06
28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04
29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.03
30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01
31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.00
32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.99
33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.98
34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.97
35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.96
36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.95
37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95
38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94
39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.93
40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92
41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.92
42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.91
43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.91
44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.90
45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89
103
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05
df untuk pembilang (N1)
df untuk
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04 2.00 1.97 1.94 1.91 1.89
47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04 2.00 1.96 1.93 1.91 1.88
48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03 1.99 1.95 1.92 1.89 1.87
51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02 1.98 1.95 1.92 1.89 1.87
52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 1.91 1.89 1.86
53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 1.90 1.88 1.85
56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 1.89 1.87 1.84
59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 1.89 1.86 1.84
60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.84
61 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99 1.95 1.91 1.88 1.86 1.83
62 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99 1.95 1.91 1.88 1.85 1.83
63 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.85 1.82
66 3.99 3.14 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.84 1.82
67 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.98 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82
68 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82
69 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.86 1.84 1.81
70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97 1.93 1.89 1.86 1.84 1.81
71 3.98 3.13 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.97 1.93 1.89 1.86 1.83 1.81
72 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
73 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
74 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.22 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.85 1.83 1.80
75 3.97 3.12 2.73 2.49 2.34 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.83 1.80
76 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
77 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
78 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.80
79 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.79
80 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.84 1.82 1.79
81 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.82 1.79
82 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79
83 3.96 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79
84 3.95 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79
85 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79
86 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.78
87 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.83 1.81 1.78
88 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.81 1.78
89 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
90 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
104
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05
df untuk pembilang (N1)
df untuk
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
91 3.95 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
92 3.94 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78
93 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78
94 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.77
95 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.82 1.80 1.77
96 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77
97 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77
98 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
99 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
100 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
101 3.94 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77
102 3.93 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77
103 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76
104 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76
105 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.81 1.79 1.76
106 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76
107 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76
108 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
109 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
110 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
111 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
112 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
113 3.93 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.87 1.84 1.81 1.78 1.76
114 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
115 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
116 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
117 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75
118 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75
119 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.78 1.75
120 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.78 1.75
121 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
122 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
123 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
124 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
125 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
126 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
127 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.86 1.83 1.80 1.77 1.75
128 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.86 1.83 1.80 1.77 1.75
129 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74
130 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74
131 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74
132 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74
133 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74
134 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74
135 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.77 1.74
105
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05
df untuk pembilang (N1)
df untuk
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
136 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.77 1.74
137 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
138 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
139 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
140 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
141 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
142 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
143 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
144 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
145 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
146 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.74
147 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
148 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
149 3.90 3.06 2.67 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
150 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
151 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
152 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
153 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73
154 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73
155 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73
156 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.76 1.73
157 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.76 1.73
158 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
159 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
160 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
161 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
162 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
163 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
164 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
165 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
166 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
167 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
168 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
169 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
170 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
171 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
172 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
173 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
174 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
175 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
176 3.89 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
177 3.89 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
178 3.89 3.05 2.66 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
179 3.89 3.05 2.66 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
180 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
106
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05
df untuk pembilang (N1)
df untuk
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
181 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
182 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
183 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
184 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
185 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.75 1.72
186 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.75 1.72
187 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
188 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
189 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
190 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
191 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
192 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
193 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
194 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
195 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
196 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
197 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
198 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
199 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
200 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
201 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
202 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
203 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
204 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
205 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
206 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
207 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.71
208 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
209 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
210 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
211 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
212 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
213 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
214 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
215 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
216 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
217 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
218 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
219 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
220 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
221 3.88 3.04 2.65 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
222 3.88 3.04 2.65 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
223 3.88 3.04 2.65 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
224 3.88 3.04 2.64 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
225 3.88 3.04 2.64 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
107