112
PENGARUH PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) BANK SYARIAH DENGAN INFLASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2015 2018) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh: MUHAMMAD ABDUR ROUF ALI NIM. 213 14 162 PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

PENGARUH PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5291/1/skripsi.pdf · Di Indonesia, bank syariah yang pertama kali didirikan pada tahun

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PENGARUH PEMBIAYAAN TERHADAP

PROFITABILITAS (ROA) BANK SYARIAH DENGAN

INFLASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

(Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun

2015 – 2018)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh:

MUHAMMAD ABDUR ROUF ALI

NIM. 213 14 162

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon (0298) 323706

Faksimili (0298) 323433

Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya,

maka skripsi Saudara:

Nama : Muhammad Abdur Rouf Ali

NIM : 21314162

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Program Studi : S1 Perbankan Syariah

Judul : PENGARUH PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS

(ROA) BANK SYARIAH DENGAN INFLASI SEBAGAI

VARIABEL MODERATING (Studi Kasus pada Bank Umum

Syariah di Indonesia Tahun 2015 – 2018)

Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi. Demikian surat ini dibuat

untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga, 15 November 2018

Pembimbing

Ari Setiawan, M.M.

NIP. 19751004 200312 1 002

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon (0298) 323706

Faksimili (0298) 323433

Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

iii

PENGESAHAN

PENGARUH PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) BANK

SYARIAH DENGAN INFLASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

(Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2015 – 2018)

DISUSUN OLEH

MUHAMMAD ABDUR ROUF ALI

NIM : 213 14 162

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal

dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar S1 Ekonomi.

Susunan Panitia Penguji

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Muhammad Abdur Rouf Ali

NIM : 21314162

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Program Studi : S1 Perbankan Syariah

Judul : PENGARUH PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS

(ROA) BANK SYARIAH DENGAN INFLASI SEBAGAI

VARIABEL MODERATING (Studi Kasus pada Bank Umum

Syariah di Indonesia Tahun 2015 – 2018)

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya

sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis

atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata

penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Skripsi ini diperkenankan untuk

dipublikasikan pada e-repository IAIN Salatiga.

Salatiga, 15 November 2018

Penulis,

Muhammad Abdur Rouf Ali

NIM. 213 14 162

v

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Muhammad Abdur Rouf Ali

NIM : 21314162

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Program Studi : S1 Perbankan Syariah

Judul : PENGARUH PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS

(ROA) BANK SYARIAH DENGAN INFLASI SEBAGAI

VARIABEL MODERATING (Studi Kasus pada Bank Umum

Syariah di Indonesia Tahun 2015 – 2018)

Demikian surat pernyataan ini saya buat, apabila di kemudian hari terbukti karya saya

bukan karya sendiri maka saya sanggup menanggung semua konsekuensinya.

Salatiga, 15 November 2018

Penulis,

Muhammad Abdur Rouf Ali

NIM. 213 14 162

vi

MOTTO

”Jangan takut akan hasil, tapi nikmatilah prosesnya”

Karena...

”Hasil yang baik belum tentu itu sebuah kesuksesan,

Hasil yang buruk bukan berarti Anda gagal”

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk kedua orang tua

Bapak M. Paidi dan Ibu Siti Amanah, tiada yang lebih indah

Dibandingkan kasih sayang dan dukungan kalian... Terimakasih...

Juga Adik semata wayang, Rifqi Muzakka Ahdmad,

Para Dosen, serta dosen pembimbing Bapak Ari Setiawan,

Terimakasih atas kesabaran, saran dan bimbingannya...

Teman sekaligus konsultan dalam menyusun skripsi

Yang selalu sabar mengajari Mas Harno

Teman dan orang-orang terdekat Kharisatul Afrida, Sugik, Epan, Fajar, Rofiq,

Nanang, Gunawan, Yusuf, Qomar, Ina, Sania, Mirfa, Dayah, Halim,

Naufal, Rozaq, Mbak Arin, Mbak Indah, Yaki, Mubin, Yunita,

Rekan-rekan SMC (Seni Musik Club) IAIN Salatiga,

rekan-rekan Kelas E, Serta rekan-rekan DEMA I,

Terimakasih atas sermangat yang tak pernah putus diberikan,

Ilmu dan pengalaman yang sangat berharga,

Serta meluangkan waktu berharganya bersama Penulis,

Terimakasih...

Sahabat-sahabat yang selalu memberikan semangat

Yang selalu penulis repoti, dan selalu memberi motivasi,

Rekan-rekan S1 Perbankan Syariah ‘14 semuanya

yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu,

Terimakasih...

viii

KATA PENGANTAR

Tiada kata terindah yang dapat penulis sampaikan, selain ucapan

alhamdulillah hirrobil ‘alamin dengan rasa penuh syukur kehadirat Allah SWT,

karena dengan rahmad, hidayah serta pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan

penelitian yang berjudul ―Pengaruh Pembiayaan terhadap Profitabilitas (ROA) Bank

Syariah Dengan Inflasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus pada Bank Umum

Syariah di Indonesia Tahun 2015 – 2018)‖ dengan lancar. Shalawat serta salam

semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW, beserta keluarga

dan para sahabatnya yang senantiasa membawa kita dari zaman jahiliah ke zaman

terang benderang.

Penelitian ini disusun sebagai salah satu tugas mahasiswa dalam

mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu berupa penelitian. Ucapan

terimakasih sebesar-besarnya peneliti ucapkan kepada semua pihak yang telah

memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam berbagai bentuk.

Ucapan terimakasih terutama penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam IAIN Salatiga.

ix

3. Bapak Dr. Faqih Nabhan, M.M. selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Salatiga.

4. Bapak Ari Setiawan, M.M selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan banyak bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis.

5. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan Syariah.

6. Segenap dosen dan staff Program Staudi Perbankan Syariah S1 yang telah

memberikan bekal berbagai teori, ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sangat

bermanfaat bagi penulis.

7. Kedua orang tua tercinta, Bapak M. Paidi dan Ibu Siti Amanah serta keluarga

terkasih, adik dan sahabat yang telah memberikan doa, dorongan moril dan

materil, serta yang senantiasa selalu menjadi inspirasi dan motivasi bagi penulis

8. UKM SMC dan DEMA Institut sebagai tempat menimba ilmu selain dalam

perkuliahan.

9. Teman-teman seperjuangan Program Studi S1 Perbankan Syariah tahun angkatan

2014/2015 yang penulis banggakan.

10. Orang-orang terdekat yang banyak memberikan dukungan dan doa kepada

penulis.

Harapan penulis, mudah-mudahan penelitian ini nantinya dapat berguna dan

bermanfaat khususnya bagi penulis, Fakultas Ekonomi & Bisnis Islam IAIN Salatiga

dan kalangan pembaca pada umumnya.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu

x

segala saran dan kritik yang sifarnya membangun sangat penulis harapkan demi

kesempurnaan penelitian selanjutnya.

Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi

berbagai pihak. Amiin.

Salatiga, 15 November 2018

Penulis,

Muhammad Abdur Rouf Ali

NIM. 213 14 162

xi

ABSTRAK

Ali, Muhammad Abdur Rouf. 2018. Pengaruh Pembiayaan terhadap Profitabilitas

(ROA) Bank Syariah dengan Inflasi sebagai Variabel Moderating (Studi

Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2014-2018). Skripsi,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Strata Satu Perbankan Syariah Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing: Ari Setiawan,

M.M.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pembiayaan yang ada

pada perbankan syariah diantaranya mudharabah, musyarakah, murabahah, istishna’,

dan ijarah terhadap Profitabilitas dengan Inflasi sebagai variabel Moderating Bank

Umum Syariah di Indonesia.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif data sekunder times

series. Sampel yang digunakan sebanyak 7 Bank Umum Syariah yang terdaftar di

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Bank Indonesia (BI) pada periode Januari

2015 – Juni 2018. Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengakses laporan

publikasi bulanan Statistik Perbankan Syariah (SPS) dan situs resmi Bank Indonesia.

Data yang diperoleh kemudian diolah dengan alat analisis EViews 10 Version.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji stasioneritas, uji regresi

linier berganda, uji statistik deskriptif, dan uji asumsi klasik.

Hasil uji regresi linier berganda setelah dilakukan uji multikolinieritas

menunjukkan bahwa: 1) Variabel Musyarakah berpengaruh negatif signifikan

terhadap Profitabilitas; 2) Variabel Tingkat Inflasi berpengaruh negatif dan tidak

signifikan dalam memoderasi Variabel Musyarakah terhadap Profitabilitas.

Sedangkan sebelum dilakukannya uji multikolinieritas menunjukkan bahwa: 1)

Variabel Mudharabah dan Ijarah berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

Profitabilitas; 2) Variabel Mudharabah dan Istishna’ berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap Profitabilitas; 3) Variabel Tingkat Inflasi berpengaruh positif dan

tidak signifikan dalam memoderasi Variabel Murabahah dan Istishna’ terhadap

Profitabilitas; 4) Variabel Tingkat Inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan

dalam memoderasi Variabel Mudharabah dan Ijarah terhadap Variabel Profitabilitas.

Kata Kunci: Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Istishna’, Ijarah,

Profitabilitas, Inflasi

xii

DAFTAR ISI

Contents

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................. ii

PENGESAHAN ........................................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI ........... iiv

KATA PENGANTAR ............................................................................................... viii

ABSTRAK ................................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 10

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 12

D. Kegunaan Penelitian......................................................................................... 13

E. Sistematika Penulisan ...................................................................................... 14

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................... 16

A. Telaah Pustaka ................................................................................................. 16

B. Landasan Teori ................................................................................................. 25

C. Kerangka Penelitian ......................................................................................... 37

D. Hipotesis ........................................................................................................... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................................... 44

A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 44

xiii

B. Data dan Sumber Data ..................................................................................... 44

C. Populasi dan Sampel ........................................................................................ 45

D. Metode Pengambilan Data ............................................................................... 47

E. Definisi Konsep dan Operasional .................................................................... 48

F. Uji Instrumen Penelitian .................................................................................. 50

G. Alat Analisis Data ........................................................................................ 54

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .............................................................. 55

A. Deskripsi Objek Penelitian ............................................................................... 55

B. Analisis Data .................................................................................................... 55

C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................... 68

BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 76

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 76

B. Keterbatasan Penelitian .................................................................................... 77

C. Saran ................................................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 79

LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................... 82

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Kantor Individu Perbankan Syariah ................................................. 4

Tabel 1.2 Perkembangan dan Pertumbuhan Pembiayaan Perbankan Syariah .............. 6

Tabel 1.3 Research Gap Penelitian ............................................................................... 8

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 20

Tabel 3.1 Bank Umum Syariah di Indonesia .............................................................. 47

Tabel 3.2 Definisi Konsep........................................................................................... 49

Tabel 4.1 Hasil Uji Stationeritas pada Tingkat Level ................................................. 56

Tabel 4.2 Hasil Uji Stationeritas pada Tingkat1St Different....................................... 56

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas .......................................................................... 57

Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................................ 60

Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 62

Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Linier Berganda .............................................................. 63

Tabel 4.7 Hasil Uji Moderated Regression Analysis .................................................. 67

Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis ...................................................................................... 75

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ................................................................................ 37

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas................................................................................ 58

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas disembuhkan ......................................................... 59

Gambar 4.3 Grafik Durbin Watson ............................................................................. 61

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank sangat dibutuhkan oleh masyarakat baik masyarakat yang memiliki

uang maupun masyarakat yang memerlukan uang untuk memenuhi

kebutuhannya. Bank juga sangat berperan dalam meningkatkan perekonomian

suatu negara, maupun masyarakat luas. Menurut Undang-undang Republik

Indonesia No.21 Tahun 2008 tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan

kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Bank Syariah merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya

memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta

peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Oleh

karena itu, usaha bank akan selalu berkaitan dengan masalah uang yang

merupakan barang dagangan utamanya (Sudarsono, 2003: 18).

Bank dapat memperoleh keuntungan berasal dari selisih dana yang

terhimpun dari masyarakat dan dana yang disalurkan kepada masyarakat yang

berupa kredit atau pembiayaan atau bentuk-bentuk lainnya. Perbankan yang

2

berdasarkan prinsip konvensional diperoleh dari selisih bunga simpanan yang

diberikan kepada penyimpan dengan bunga pinjaman atau kredit yang

disalurkan. Yang menjadi perbedaan antara kredit yang diberikan oleh bank

berdasarkan konvensional dengan pembiayaan yang diberikan oleh bank

berdasarkan prinsip syariah adalah terletak pada keuntungan yang diharapkan.

Bagi bank berdasarkan prinsip konvensional keuntungan yang diperoleh melalui

bunga sedangkan bagi bank syariah berdasarkan prinsip bagi hasil berupa

imbalan atau bagi hasil (Kasmir, 2002: 93).

Di Indonesia, bank syariah yang pertama kali didirikan pada tahun 1992

adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI). Walaupun perkembangannya agak

terlambat bila dibandingkan dengan negara-negara muslim lainnya, Perbankan

Syariah di Indonesia terus berkembang (Karim, 2010:25). Pendirian Bank

Muamalat ini diikuti oleh Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), namun dua

lembaga keuangan syariah tersebut belum sanggup menjangkau masyarakat

Islam lapisan bawah. Oleh karena itu, maka dibangunlah lembaga-lembaga

simpan pinjam yang disebut dengan Baitul Maal Wattamwil (BMT). Setelah dua

tahun beroperasi Bank Muamalat mensponsori berdirinya asuransi Islam,

Syarikat Takaful Indonesia (STI) dan menjadi salah satu pemegang sahmnya.

Tiga tahun kemudian, yaitu 1997, Bank Muamalat mensponsori lokarya ulama

tentang reksadana syariah yang kemudian diikuti dengan beroperasinya

Reksadana Syariah oleh PT Danareksa.

3

Perkembangan lembaga-lembaga keuangan syariah tergolong cepat dan

salah satu alasannya adalah karena adanya keyakinan yang kuat di kalangan

masyarakat muslim bahwa perbankan konvensional itu mengandung unsur riba

yang dilarang agama Islam. Rekomendasi hasil lokarya ulama tentang bunga

bank dan perbankan itu ditunjukkan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI),

kepada pemerintah dan kepada seluruh umat Islam. MUI diamanatkan untuk

mengambil prakarsa dalam membentuk komisi perbankan bebas bunga,

pembentukan Badan Pelaksana Harian Pengembangan Sumber Daya, perintisan

Baitul Maal Nasional, dan kerjasama dengan perguruan tinggi dan lembaga-

lembaga penelitian dalam rangka menentukan arah kebijakan pengembangan

sumber daya umat (Sudarsono, 2003: 24-25).

Perbankan Syariah di Indonesia secara yudiris diatur dalam Undang-

Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan dimana sistem bagi hasil mulai

diakomodasi. Inilah pelopor awalnya kemunculan bank yang berdasarkan prinsip

syariah di Indonesia. Namun, dengan berbagai kelemahan dan kekurangan dalam

Undang-Undang tersebut, pada tahun 1998 disahkan UU No. 10 Tahun 1998

tentang revisi UU sebelumnya. Dengan disahkannya UU No. 10 Tahun 1998

maka secara tegas sistem Perbankan Syariah ditempatkan sebagi bagian dari

sistem Perbankan Nasional. Kemudian, pada tahun 2008 UU tentang Perbankan

Syariah kembali direvisi yaitu dengan disahkannya UU No. 21 Tahun 2008

sebagai penyempurna UU sebelumnya.

4

Sampai saat ini terdapat 13 Bank Umum Syariah dan 21 Unit Usaha

Syariah yang tercatat dalam Statistik Perbankan Syariah yang diterbitkan oleh

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1.1

Jumlah Kantor Individual Perbankan Syariah – SPS Juni 2018

Indikator KPO/KC KCP/UPS KK

BUS 467 1175 185

UUS 150 146 53

BPRS 104 - 187

Total 721 1321 425 Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, diolah

Bank syariah membuktikan sebagai lembaga keuangan yang dapat

bertahan ditengah krisis perekonomian yang semakin parah. Pada semester

kedua tahun 2008 krisis kembali menerpa dunia. Krisis keuangan yang

berawal dari Amerika Serikat akhirnya merambat ke negara-negara lainnya

dan meluas menjadi krisis ekonomi secara global. International Monetary

Fund (IMF) memperkirakan terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi

dunia dari 3,9% pada 2008 menjadi 2,2% pada tahun 2009. Perlambatan ini

tentu saja pada gilirannya akan mempengaruhi kinerja ekspor nasional, pada

akhirnya akan berdampak kepada laju pertumbuhan ekonomi nasional. Namun

pembiayaan perbankan syariah masih lebih diarahkan kepada aktivitas

perekonomian domestik, sehingga belum memiliki tingkat integrasi yang

tinggi dengan sistem keuangan global merupakan alasan salah satu alasan

5

mengapa bank syariah dapat bertahan (Wibowo, 2013) dalam Muliawati dan

khoiruddin (2015: 40).

Bank Syariah menekankan prinsip bagi hasil dalam setiap operasinya,

baik dalam penghimpunan maupun penyaluran dananya. Dalam Perbankan

Syariah penyaluran dana biasa disebut dengan pembiayaan. Oleh karena itu,

jenis-jenis penghimpunan dana dan pemberian pembiayaan pada bank syariah

menggunakan prinsip bagi hasil. Dalam penghimpunan dana, bank syariah

dapat juga menggunakan prinsip wadi’ah, qardh, maupun ijarah. Dalam

pembiayaan, bank syariah dapat juga menggunakan prinsip jual beli dan sewa

(lease). Selain itu, bank syariah juga menyediakan berbagai jasa keuangan

seperti wakalah, hiwalah, rahn, sharf, dan ujr.

Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk

pembiayaan terbagi dalam empat kategori diantaranya pembiayaan dengan

prinsip jual beli, sewa, bagi hasil, dan akad pelengkap. Pembiayaan

merupakan fungsi utama dari Perbankan Syariah dan merupakan sumber

pendapatan Perbankan Syariah, Kemampuan bank dalam menyalurkan dana

dalam bentuk pembiayaan akanmempengaruhi perkembanganPerbankan

Syariah. Peningkatan dan penurunan jumlah pembiayaan juga akan

berpengaruh pada profitabilitas yang diperoleh Perbankan Syariah. Dengan

demikian, perkembangan suatu bank sangat dipengaruhi oleh kemampuannya

menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat.

6

Tabel 1.2

Perkembangan dan pertumbuhan Pembiayaan Perbankan Syariah

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, diolah.

Dari Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa jumlah pembiayaan terus

meningkat tiap tahunnya. Meskipun kenaikannya masih terbilang fluktuatif,

namun hal ini membuktikan bahwa pembiayaan menjadi salah satu produk

yang sangat diunggulkan Perbankan Syariah.

Sampai sejauh ini, sasaran pembiayaan Perbankan Syariah sebagian

besar mengarah kepada usaha mikro kecil dan menengah. Karena dengan

konsep pembiayaan, memberi peluang bagi usaha UMKM untuk

mengembangkan usahanya berdasarkan asas kemitraan sebagaimana yang

diusung oleh perbankan syariah.

Sementara itu sektor ekonomi di Indonesia secara faktual sebagian

besar didukung oleh sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pada

saat krisis ekonomi pun ternyata sektor ini mampu tetap bertahan, artinya

sektor UMKM mempunyai keunggulan dan sangat potensial untuk lebih

Tahun

Pembiayaan

Jumlah

(Miliar Rupiah)

Pertumbuhan

(year on year)

2012 147.505 43.7%

2013 149.672 1.5%

2014 181.398 21.2%

2015 197.279 8.8%

2016 211.221 7.1%

2017 244,465 15,7%

7

dikembangkan lagi melalui suatu kebijakan yang tepat dan dukungan dari

lembaga yang tepat pula (Kara, 2013:272).

Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah

inflasi.Inflasi merupakan gejala ekonomi yang sulit dihindari dalam suatu

perekonomian, yang dapat menimbulkan efek baik maupun buruk. Secara

umum inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga secaraumum dan

berlangsung secara terus menerus.

Inflasi dapat berpengaruh buruk bagi perekonomian. Apabila terjadi

inflasi yang parah tak terkendali (hiperinflasi) maka keadaan perekonomian

menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Hal ini mengakibatkan

minat masyarakatuntuk menabung, atau berinvestasi dan berproduksi menjadi

berkurang. Harga meningkat dengan cepat, masyarakat akan kewalahan

menanggung dan mengimbangi harga kebutuhan sehari-hari yang terus

meroket.Bagi perusahaan sebuah inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi

maupun operasional mereka sehingga pada akhirnya merugikan bank itu

sendiri. Inflasi berpotensi mengerek bunga kredit. Kenaikan bunga kredit

tentu akan menghambat pertumbuhan kredit itu sendiri. Sementara pendapatan

dari sektor kredit akan menjadi kecil. Hal ini berimbas kepada profitabilitas

bank yang bersangkutan (Wibowo dan Syachu, 2013:4).

Tetap bertahannya sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)

terhadap krisis ekonomi yang pernah terjadi akibat inflasi, mengasumsikan

bahwa tidak semua usaha mikro kecil dan menengah terpengaruh oleh inflasi.

8

Hal ini juga berlaku bagi UMKM yang diberi pembiayaan oleh Perbankan

Syariah. Dengan demikian inflasi bisa berpengaruh buruk bagi pembiayaan,

namun bisa juga sebaliknya, yang tentu akan berpengaruh terhadap

profitabilitas Perbankan Syariah.

Profitabilitas merupakan ukuran kemampuan suatu entitas usaha dalam

menghasilka laba. Profitabilitas sangat pentingkarena profitabilitas merupakan

tujuan utama entitas usaha melakukan usahanya. Selain itu profitabilitas juga

dapat digunakan untukmengetahui baik buruknya kinerja suatu entitas usaha

dalam menjalankan usahanya (Riyadi dan Yulianto, 2014: 468).

Tabel 1.3

Research Gap Penelitian

No Peneliti Variabel Gap

1 Yulia

Inayatillah &

Anang

Subardjo

(2017),

X : Pembiayaan Jual Beli

(murabahah, salam,

istishna’), Pembiayaan

Bagi Hasil

(mudharabah,

musyarakah), FDR, NPF

Y : Profitabilitas

-Pembiayaan Jual Beli

berpengaruh positif

terhadap profitabilitas.

-Pembiayaan bagi hasil

berpengaruh negatif

terhadap profitabilitas.

2 Slamet Riyadi

& Agung

Yulianto

(2014),

X : Pembiayaan Bagi

Hasil, Pembiayaan Jual

Beli, FDR, NPF

Y : Profitabilitas

-Secara parsial pembiayaan

bagi hasil berpengaruh

negatif terhadap ROA.

-Secara parsial pembiayaan

jual beli tidak berpengaruh

terhadap ROA.

3 Luthfia

Hanania

(2015),

X : Dana Pihak Ketiga,

Pembiayaan

(mudharabah,

musyarakah,

murabahah, salam,

istishna’, ijarah), NPF,

Tingkat Suku Bunga,

-Pembiayaan berpengaruh

signifikan dan positif

terhadap tingkat

profitabilitas perbankan

syariah di Indonesia baik

dalam jangka pendek

maupun dalam jangka

9

Inflasi

Y : Profitabilitas

panjang.

-Inflasi tidak berpengaruh

signifikan terhadap

profitabilitas jangka

pendek tetapi berpengaruh

signifikan positif terhadap

profitabilitas jangka

panjang.

4 Edhi Satriyo

Wibowo &

Muhammad

Syaichu

(2013),

X : Suku Bunga, Inflasi,

CAR, BOPO, NPF

Y : Profitabilitas

-Inflasi berpengaruh

negatif dan tidak signifikan

terhadap ROA.

Sumber: Data Jurnal, diolah

Berdasarkan beberapa penelitian yang dipaparkan dalam research gap

di atas, terdapat beberapa perbedaan hasil penelitian yang dapat disimpulkan

oleh penulis. Pertama, mengenai pengaruh pembiayaan terhadap profitabilitas

dimana Hanania (2015) menyebutkan bahwa pembiayaan berpengaruh

signifikan dan positif terhadap tingkat profitabilitas perbankan syariah di

Indonesia baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.

Sedangkan penelitian yang dilakukan Inayatillah & Subardjo (2017)

menyebutkan bahwa pembiayaan jual beli berpengaruh positif terhadap

profitabilitas, sedangkan pembiayaan bagi hasil berpengaruh negatif terhadap

profitabilitas. Serta penelitian Riyadi & Yulianto (2014) menyebutkan hasil

yang berbeda dimana secara parsial pembiayaan bagi hasil berpengaruh

negatif terhadap ROA, dan secara parsial pembiayaan jual beli tidak

berpengaruh terhadap ROA.

10

Kedua, mengenai pengaruh inflasi terhadap profitabilitas, dimana

Hanania (2015) menyebutkan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas jangka pendek tetapi berpengaruh signifikan positif

terhadap profitabilitas jangka panjang. Sedangkan penelitian yang dilakukan

Wibowo & Syaichu (2013) menyebutkan bahwa Inflasi berpengaruh negatif

dan tidak signifikan terhadap ROA.

Beberapa penelitian tersebut menunjukkan hasil yang tidak konsisten

satu sama lain. Sehingga dari beberapa kesenjangan hasil penelitian tersebut

maka sangat perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pengaruh pembiayaan

maupun inflasi terhadap profitabilitas, dengan harapan hasil penelitian

nantinya mempertegas dan memperkuat teori yang ada.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk

meneliti permasalahan tersebut dan melakukan penelitian dengan judul

Pengaruh Pembiayaan terhadap Profitabilitas (ROA) Perbankan Syariah Di

Indonesia dengan Inflasi Sebagai Variabel Moderating Pada Tahun 2015-

2018.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dapat penulis

rumuskan adalah sebagai berikut:

1. Sejauh mana pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas

(ROA) Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2015-2018?

11

2. Sejauh mana pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas

(ROA) Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2015-2018?

3. Sejauh mana pengaruh pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas

(ROA) Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2015-2018?

4. Sejauh mana pengaruh pembiayaan istishna’ terhadap profitabilitas (ROA)

Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2015-2018?

5. Sejauh mana pengaruh pembiayaan ijarah terhadap profitabilitas (ROA)

Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2015-2018?

6. Sejauh mana inflasi sebagai variabrel moderating mempengaruhi

pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank Umum

Syariah di Indonesia Periode Januari 2015- Juni 2018?

7. Sejauh mana inflasi sebagai variabrel moderating mempengaruhi

pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank Umum

Syariah di Indonesia Periode Januari 2015- Juni 2018?

8. Sejauh mana inflasi sebagai variabrel moderating mempengaruhi

pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank Umum

Syariah di Indonesia Periode Januari 2015- Juni 2018?

9. Sejauh mana inflasi sebagai variabrel moderating mempengaruhi

pembiayaan istishna’ terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank Umum

Syariah di Indonesia Periode Januari 2015- Juni 2018?

12

10. Sejauh mana inflasi sebagai variabrel moderating mempengaruhi

pembiayaan ijarah terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank Umum

Syariah di Indonesia Periode Januari 2015- Juni 2018?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Menganalisis sejauh mana pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap

profitabilitas (ROA) Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2015-2018.

2. Menganalisis sejauh mana pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap

profitabilitas (ROA) Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2015-2018.

3. Menganalisis sejauh mana pengaruh pembiayaan murabahah terhadap

profitabilitas (ROA) Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2015-2018.

4. Menganalisis sejauh mana pengaruh pembiayaan istishna’ terhadap

profitabilitas (ROA) Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2015-2018.

5. Menganalisis sejauh mana pengaruh pembiayaan ijarah terhadap

profitabilitas (ROA) Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2015-2018.

6. Menganalisis sejauh mana inflasi sebagai variabrel moderating

mempengaruhi pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas (ROA)

pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode Januari 2015- Juni 2018.

13

7. Menganalisis sejauh mana inflasi sebagai variabrel moderating

mempengaruhi pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas (ROA)

pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode Januari 2015- Juni 2018.

8. Menganalisis sejauh mana inflasi sebagai variabrel moderating

mempengaruhi pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas (ROA)

pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode Januari 2015- Juni 2018.

9. Menganalisis sejauh mana inflasi sebagai variabrel moderating

mempengaruhi pembiayaan istishna’ terhadap profitabilitas (ROA) pada

Bank Umum Syariah di Indonesia Periode Januari 2015- Juni 2018.

10. Menganalisis sejauh mana inflasi sebagai variabrel moderating

mempengaruhi pembiayaan ijarah terhadap profitabilitas (ROA) pada

Bank Umum Syariah di Indonesia Periode Januari 2015- Juni 2018.

D. Kegunaan Penelitian

Manfaat dari penelitian ini, diantaranya :

1. Manfaat teoritis

a. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi dan

menambah wawasan mengenai perbankan syariah di Indonesia.

14

b. Bagi Penulis

penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan,

menerapkan serta melatih berpikir secara ilmiah sehingga dapat

memperluas wawasan peneliti mengenai Perbankan Syariah di

Indoonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Otoritas Moneter

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang

berguna bagi pemegang kebijakan moneter di Indonesia dalam

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan Perbankan Syariah di

Indonesia.

b. Bagi Perbankan Syariah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai pengaruh pembiayaan dan lingkungan makro terhadap

profitabilitas sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam

menentukan kebjakan perusahaan.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan bertujuan menggambarkan alur pemikiran

penulis dari awal hingga akhir. Sistematika penulisan dalam skripsi ini terdiri

dari lima bab.

15

Bab I merupakan pendahuluan yang menguraikan latar belakang

masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika

penulisan. Pada bab ini dijelaskan alasan mengapa penelitian ini perlu untuk

diteliti.

Bab II menjelaskan telaah pustaka, landasan teori, kerangka pemikiran

dan pengembangan hipotesis. Pada bab ini akan menguraikan tentang teori

yang mendasari penelitian, penelitian terdahulu, kerangka penelitian dan

hipotesis penelitian.Pada bab ini juga dipaparkan penelitian-penelitian

terdahulu yang dijadikan acuan dalam penelitian ini.

Bab III berisi penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini. Pada bab ini dijelaskan jenis penelitian, sumber data,

definisi konsep dan operasional, metode pengumpulan data, uji instrumen

penelitian danalat analisis data.

Bab IV menjelaskan analisis data dan pembahasan. Pada babini

menguraikan tentang deskripsi penelitian dan analisis data meliputi analisis

terhadap tiap variabel, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil uji

hipotesis.

Bab V merupakan penutup. Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dari

penelitian yang telah dilakukan dan saran yang berkaitan dengan penelitian.

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Penelitian terdahulu merupakan deskripsi ringkas mengenai kajian

penelitian yang sudah pernah dilakukan di seputar masalah yang diteliti dan

terlihat jelas bahwa kajian yang akan dilakukan ini tidak merupakan

pengulangan dan duplikasi dengan penelitian yang sudah ada. Penelitian yang

disajikan sebagai bahan kajian pustaka adalah penelitian-penelitian yang

mempunyai kaitannya dengan penelitian ini.

Penelitian yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh

Inayatillah & Subardjo (2017), menyebutkan bahwa: (1) Pembiayaan jual

beli, dan Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif terhadap

profitabilitas BUS, (2) Non Performing Financing (NPF) berpengaruh negatif

terhadap profitabilitas BUS dan, (3) Pembiayaan Bagi Hasil tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas BUS.

Kedua, penelitian yang dilakukan Riyadi &Yulianto (2014). Dengan

menggunakan metode purposive sampling, dapat disimpulkan bahwa

pembiayaan bagi hasil secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap

ROA, pembiayaan jual beli tidak berpengaruh terhadap ROA, FDR

17

berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, dan NPF tidak berpengaruh

terhadap ROA.

Ketiga, penelitian Amalia & Fidiana (2016), melakukan penelitian

terhadap profitabilitas Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri.

berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, secara parsial variabel

pembiayaan mudharabah berpengaruh terhadap profitabilitas pada Bank

Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri, variabel pembiayaan

musyarakah berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Muamalat Indonesia

dan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Syariah Mandiri, variabel

pembiayaan murabahah berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Muamalat

Indonesia dan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Syariah

Mandiri, variabel pembiayaan istishna’ berpengaruh terhadap profitabilitas

Bank Syariah Mandiri dan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank

Syariah Mandiri, dan yang terakhir variabel pembiayaan ijarah tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Syariah Mandiri dan Bank

Muamalat.

Keempat, penelitian Rahman dan Rochmanika (2012), dengan kriteria

Bank Umum Syariah yang menjadi sampel adalah Bank Umum Syariah yang

secara rutinmempublikasikan laporan keuangan triwulanan selama periode

pengamatan yaitu kuartal I tahun 2009 sampai dengan kuartal III tahun 2011.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, secara parsial pembiayaan

jual beli dan rasio NPF berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas

18

dan pembiayaan bagi hasil berpengaruh signifikan negatif terhadap

profitabilitas.

Kelima, penelitian Permata, Yaningwati & Zahroh (2014).

Berdasarkan analisis data yang dilakukan, pembiayaan mudharabah

berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat ROE dan pembiayaan

musyarakah berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat ROE.

Sehingga dapat disimpulkan Pembiayaan mudharabah merupakan

pembiayaan bagi hasil yang dominan dalam mempengaruhi tingkat ROE.

Keenam, penelitian Indriani Qodriasari (2014). Dengan menggunakan

analisis data panel, disebutkan bahwapembiayaan mudharabah, musyarakah,

murabahah, dan ijarah memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap

profitabilitas Bank Umum Syariah.

Ketujuh, penelitian Dahlan (2014). Berdasarkan analisis data yang

telah dilakukan, Sertifikat Bank Indonesia Syariah secara signifikan

berpengaruh negatif terhadap penyaluran pembiayaan Bank Syariah di

Indonesia dan inflasi tidak berpengaruh terhadap penyaluran Pembiayaan

pada Bank Syariah di Indonesia.

Kedelapan, penelitian Hanania (2015). Periode pengamatan yang

digunakan yaitu dari triwulan pertama (Maret) tahun 2008 sampai triwulan

terakhir (Desember) tahun 2014. Berdasarkan analisis data yang telah

dilakukan, Dana Pihak Ketiga (DPK) : Jangka panjang berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas, jangka pendek tidak berpengaruh signifikan terhadap

19

profitabilitas, Pembiayaan berpengaruh signifikan positif baik dalam jangka

pendek maupun dalam jangka panjang terhadap tingkat profitabilitas, NPF

tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perbankan syariah di

Indonesia baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, tingkat

suku bunga acuan berpengaruh signifikan dan negatif baik dalam jangka

pendek maupun dalam jangka panjang terhadap tingkat profitabilitas, Inflasi :

jangka pendek tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, tetapi

dalam jangka panjang berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas

Kesembilan, penelitian Wibowo & Syaichu (2013). Berdasarkan

analisis data yang telah dilakukan, BOPO berpengaruh signifikan negative

terhadap ROA sedangkan variable CAR, NPF, Inflasi dan Suku Bunga tidak

berpengaruh.

Kesepuluh, penelitian Fauziah (2013), yang meneliti pengaruh inflasi

terhadap profitabilitas Bank Muamalat Indonesia dan Bank Central Asia

(BCA) tahun 2007-2011. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan,

tidak terdapat pengaruh antara inflasi terhadap ROA, ROE, dan BOPO pada

Bank Muamalat Indonesia maupun Bank Central Asia.

Kesebelas, penelitian Astohar (2016). Periode yang digunakan adalah

2010 sampai dengan tahun 2014. Berdasarkan analisis data yang telah

dilakukan, CAR mempunyai pengaruh positif terhadap profitabilitas, dan FDR

mempunyai pengaruh positif terhadap profitabilitas, sedangkan inflasi tidak

20

mampu memperkuat ataupun memperlemah pengaruh CAR dan FDR

terhadap ROA pada bank Umum Syariah.

Keduabelas, skripsi dari Febriyana (2018), melakukan penelitian

denganstudi kasus Bank Umum Syariah Periode 2012-2015. Berdasarkan

pengujian data, tabungan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return

On Asset (ROA) dan inflasi memoderasi pengaruh antara tabungan terhadap

Return On Asset (ROA) bank umum syariah di Indonesia tahun 2012-2015.

Berikut beberapa penelitian yang dijadiakan rujukan dalam penelitian

ini:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Variabel Hasil

Pengaruh Pembiayaan terhadap Profitabilitas

1 Yulia Inayatillah

& Anang

Subardjo (2017)

X : Pembiayaan Jual

Beli (murabahah,

salam, istishna’),

Pembiayaan Bagi

Hasil (mudharabah,

musyarakah), FDR,

NPF

Y : Profitabilitas

-Pembiayaan jual beli, dan

Financing to Deposit Ratio

(FDR) berpengaruh positif

terhadap profitabilitas

BUS

-Non Performing

Financing (NPF)

berpengaruh negatif

terhadap profitabilitas

BUS dan,

-Pembiayaan Bagi Hasil

tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas BUS.

2 Slamet Riyadi &

Agung Yulianto

(2014)

X : Pembiayaan Bagi

Hasil, Pembiayaan Jual

Beli, FDR, NPF

Y : Profitabilitas

-Pembiayaan bagi hasil

secara parsial berpengaruh

negatif signifikan terhadap

ROA

-Pembiayaan jual beli

secara parsial tidak

21

berpengaruh terhadap

ROA

-FDR secara parsial

berpengaruh positif

signifikan terhadap ROA

-NPF secara parsial tidak

berpengaruh terhadap

ROA

3 Nur Amalia &

Fidiana (2016)

X : Mudharabah,

Musyaraka,

Murabahah, Istishna’,

Ijarah,

Y : Profitabilitas

-secara parsial variabel

pembiayaan mudharabah

berpengaruh terhadap

profitabilitas pada Bank

Muamalat Indonesia dan

Bank Syariah Mandiri.

-secara parsial variabel

pembiayaan musyarakah

berpengaruh terhadap

profitabilitas Bank

Muamalat Indonesia dan

tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas Bank Syariah

Mandiri.

-Secara parsial variabel

pembiayaan murabahah

berpengaruh terhadap

profitabilitas Bank

Muamalat Indonesia dan

tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas Bank Syariah

Mandiri.

-Secara Parsial variabel

pembiayaan istishna’

berpengaruh terhadap

profitabilitas Bank Syariah

Mandiri dan tidak

berpengaruh terhadap

profitabilitas Bank Syariah

Mandiri.

-Secara parsial variabel

pembiayaan ijarah tidak

berpengaruh terhadap

profitabilitas Bank Syariah

22

Mandiri dan Bank

Muamalat.

4 Aulia Fuad

Rahman dan

Ridha

Rochmanika

(2012)

X : Pembiayaan Jual

Beli, Bagi Hasil, dan

Rasio NPF

Y : Profitabilitas

-Secara parsial,

pembiayaan jual beli dan

rasio NPF berpengaruh

signifikan positif terhadap

profitabilitas

-Pembiayaan bagi hasil

berpengaruh signifikan

negatif terhadap

profitabilitas

5 Russely Inti Dwi

Permata,

Fransisca

Yaningwati &

Zahroh Z.A

(2014)

X : Pembiayaan

mudharabah, dan

Pembiayaan

musyarakah

Y : Tingkat

Profitabilitas

-Pembiayaan mudharabah

berpengaruh signifikan dan

negative terhadap tingkat

ROE secaa parsial

-Pembiayaan musyarakah

berpengaruh signifikan dan

positif terhadap tingkat

ROE secara parsial

6 Indriani Laela

qodriasari

(2014),

X : Pendapatan

Pembiayaan

Mudharabah,

Musyarakah,

Murabahah, dan Sewa

Ijarah

Y : Profitabilitas

Pembiayaan mudharabah,

musyarakah, murabahah,

dan ijarah memiliki

pengaruh negatif

signifikan terhadap

profitabilitas bank umum

syariah.

Pengaruh Inflasi Terhadap Profitabilitas

1 Rahmat Dahlan

(2014)

X : Tingkat Bonus

Sertifikat Bank

Indonesia Syariah,

Tingkat Inflasi

Y : Pembiayaan

-Sertifikat Bank Indonesia

Syariah secara signifikan

berpengaruh negatif

terhadap penyaluran

pembiayaan Bank Syariah

di Indonesia

-Inflasi tidak

mempengaruhi terhadap

penyaluran Pembiayaan

pada Bank Syariah di

Indonesia

2 Luthfia Hanania

(2015)

X : Dana Pihak Ketiga,

Pembiayaan

(mudharabah,

musyarakah,

-Dana Pihak Ketiga (DPK)

: Jangka panjang

berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas,

23

murabahah, salam,

istishna’, ijarah), NPF,

Tingkat Suku Bunga,

Inflasi

Y : Profitabilitas

jangka pendek tidak

berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas

-Pembiayaan berpengaruh

signifikan positif baik

dalam jangka pendek

maupun dalam jangka

panjang terhadap tingkat

profitabilitas

-NPF tidak berpengaruh

signifikan terhadap

profitabilitas perbankan

syariah di Indonesia baik

dalam jangka pendek

maupun dalam jangka

panjang

-Tingkat suku bunga acuan

berpengaruh signifikan dan

negatif baik dalam jangka

pendek maupun dalam

jangka panjang terhadap

tingkat profitabilitas

-Inflasi : jangka pendek

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

profitabilitas, tetapi dalam

jangka panjang

berpengaruh signifikan

positif terhadap

profitabilitas

3 Edhi Satriyo

Wibowo &

Muhammad

Syaichu (2013)

X : Suku Bunga,

Inflasi, CAR, BOPO,

NPF

Y : Profitabilitas

BOPO berpengaruh

signifikan negative

terhadap ROA sedangkan

variable CAR, NPF, Inflasi

dan Suku Bunga tidak

berpengaruh.

4 Ravika Fauziah

(2013)

X : Inflasi

Y : ROA, ROE, BOPO

Tidak terdapat pengaruh

antara Inflasi terhadap

ROA, ROE, dan BOPO

pada Bank Muamalat

Indonesia Maupun Bank

Central Asia

24

Inflasi sebagai Variabel Moderasi terhadap Profitabilitas

1 Astohar (2016) X : CAR, FDR

Y : Profitabilitas

Z : Inflasi

-CAR Bank Umum

Syariah (BUS) di

Indonesia mempunyai

pengaruh positif terhadap

profitabilitas

-FDR Bank Umum

Syariah (BUS) di

Indonesia mempunyai

pengaruh positif terhadap

profitabilitas

-Inflasi tidak mampu

memperkuat ataupun

memperlemah pengaruh

capital adequacy ratio

(CAR) terhadap return on

asset (ROA) pada bank

Umum Syariah.

-Inflasi tidak mampu

memperkuat ataupun

memperlemah pengaruh

financing to deposit ratio

(FDR) terhadap return on

asset (ROA) pada bank

Umum Syariah.

2 Eka Febriyana

(2018)

X : Tabungan

Y : Profitabilitas

Z : Inflasi

-Tabungan berpengaruh

negatif dan signifikan

terhadap Return On Asset

(ROA) bank umum syariah

di Indonesia tahun 2012-

2015

-Inflasi memoderasi

pengaruh antara tabungan

terhadap Return On

Asset (ROA) bank umum

syariah di Indonesia tahun

2012-2015 Sumber: Data jurnal, diolah.

Dari beberapa penelitian terdahulu, masih terdapat penelitian dengan

hasil yang berbeda sehingga perlu dilakukannya penelitian untuk memperkuat

25

teori yang ada. Kelebihan dalam penelitian ini dapat dilihat dari data yang

diambil yaitu menggunakan data terbaru. Dengan menggunakan data terbaru,

hasil yang diperoleh akan lebih menggambarkan situasi perbankan saat ini.

Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian

sebelumnya adalah pada penelitian ini, peneliti lebih berfokus untuk

mengetahui apakah pembiayaan perbankan syariah yang diperoleh dari SPS

yang diterbitkan OJK diantaranya pembiayaan mudharabah, musyarakah,

murabahah, istishna', dan ijarah berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA)

perbankan syariah di Indonesia. Selain itu peneliti belum menemukan

penelitian yang menyatakan inflasi memoderasi pembiayaan perbankan

syariah terhadap profitabilitas (ROA).

B. Landasan Teori

1. Perbankan Syariah

Kata Bank berasal dari kata banque dalam bahasa Prancis, dan dari

banco dalam bahasa Italia, yang dapat berarti peti atau lemariatau bangku.

Konotasi kedua kata ini menjelaskan dua fungsi dasar yang

ditunjukkan oleh bank komersial. Kata peti atau lemari menyiratkan

fungsi sebagai tempat menyimpan benda-benda berharga, seperti peti

emas, peti berlian, peti uang, dan sebagainya. Istilah perbankan di

dalam Al-Qur’an tidak disebutkan secara eksplisit tetapi yang dimaksud

adalah sesuatu yang memiliki unsur-unsur seperti struktur,

26

manajemen, fungsi, hak dan kewajiban maka semua itu disebutkan

dengan jelas, seperti zakat, sadaqah, ghanimah (rampasan perang),

bai’ (jual beli), dayn (utang dagang), maal (harta) dan sebagainya, yang

memiliki fungsi yang dilaksanakan oleh pihak tertentu dalam kegiatan

ekonomi (Sudarsono, 2003:45).

Perbankan Syariah di Indonesia secara yudiris diatur dalam

Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan dimana sistem bagi

hasil mulai diakomodasi. Inilah pelopor awalnya kemunculan bank yang

berdasarkan prinsip syariah di Indonesia. Namun, dengan berbagai

kelemahan dan kekurangan dalam Undang-Undang tersebut, pada tahun

1998 disahkan UU No. 10 Tahun 1998 tentang revisi UU sebelumnya.

Dengan disahkannya UU No. 10 Tahun 1998 maka secara tegas sistem

Perbankan Syariah ditempatkan sebagi bagian dari sistem Perbankan

Nasional. Kemudian, pada tahun 2008 UU tentang Perbankan Syariah

kembali direvisi yaitu dengan disahkannya UU No. 21 Tahun 2008

sebagai penyempurna UU sebelumnya.

Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 pasal 1 ayat (1)

Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank

Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencangkup kelembagaan, kegiatan

usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Dalam pasal 1 ayat (7) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah disebutkan bahwa Bank Syariah adalah Bank yang

27

menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut

jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah. Dalam pasal 1 ayat (12) menyebutkan bahwa prinsip syariah

adalah prinsip hukum islam dan kegiatan perbankan berdasarkan fatwa

yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam

penetapan fatwa di bidang syariah (Sumar’in, 2012:57-58).

2. Pembiaayaan

Istilah pembiayaan pada intinya berarti I believe, I trust, yaitu saya

percaya atau saya menaruh kepercayaan.Perkataan pembiayaan yang

artinya kepercayaan (trust),berarti lembaga pembiayaan selaku shahibul

maal menaruhkepercayaan kepada seseorang untuk melaksanakanamanah

yang diberikan. Dana tersebut harus digunakandengan benar, adil, dan

harus disertai dengan ikatan dansyarat-syarat yang jelas, dan saling

menguntungkan bagikedua belah pihak. Pembiayaan adalah fasilitas yang

diberikan oleh bank syariah kepada masyarakat yang membutuhkan untuk

menggunakan dana yang telah dikumpulkan oleh bank syariah dari

masyarakat yang surplus dana, sedangkan pembiayaan berdasarkan prinsip

syariah adalah penyediaan uang atau tagihan lain berdasarkan persetujuan

atau kesepakatan antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah

jangka waktu tertentu dengan imbalan bagi hasil. Pembiayaan yang

diberikan oleh bank syariah mempunyai lima bentuk utama, diantaranya

28

adalah; pembiayaan mudharabah (bagi hasil), pembiayaan musyarakah,

pembiayaan murabahah, pembiayaan salam, dan pembiayaan ijarah

(Muhammad, 2005:20).

Menurut Karim (2013:97-112) menyatakan bahwa dalam

penyaluran dana perbankan syariah dikenal beberapa prinsip, yaitu

pertama ialah katagori bagi hasil (Profit and Loss Sharing) dapat

dilakukan atas prinsip musyaraka dan mudharabah. Katagori kedua ialah

jual beli (Sale and Purchase) yang dilakukan yang dilaksanakan atas

prinsip murabahah, salam dan istisna. Sementara katagori ketiga ialah

sewa (Operation lease and financial lease) yang dilaksanakan atas prinsip

ijarah. Sedangkan katagori keempat ialah jasa (fee based service) yang

dilaksanakan atas prinsip wakalah (Deputyship), Kafalah (Guaranty),

hawalah (Transfer service), rahn (Mortgage) dana qardh (Soft and

benevolen loan).

a. Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih

pihak di mana pemilik modal (shahib al-maal) mempercayakan

sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian

pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerja sama dalam

paduan kontribusi 100% modal kas dan shahib al-maal dan keahlian

dari mudharib (Karim, 2013:103).

29

Pembiayaan ini merupakan bentuk pembiayaan bagi hasil

ketika bank sebagai pemilik dana/modal, biasa disebut shahibul maal

menyediakan modal (100%) kepada pengusaha sebagai pengelola

(mudharib) untuk melakukan aktifitas produktif atau kegiatan usaha

dengan syarat bahwa keuntungan yang dihasilkan akan dibagi diantara

mereka menurut kesepakatan yang ditentukan sebelumnya dalam akad.

Apabila terjadi kerugian karena proses normal dari usaha dan bukan

karena kelalaian atau kecurangan pengelola modal, maka kerugian

ditanggung sepenuhnya oleh pemilik modal. Apabila terjadi kerugian

karena kelalaian dan kecurangan pengelola, maka pengelola

bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kerugian tersebut. Pemilik

modal disini hanya menyediakan modal dan tidak dibenarkan untuk

ikut campur dalam kegiatan usaha yang dibiayainya (Rivai dan Arifin,

2010:192).

b. Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan ini merupakan bentuk pembiayaan bagi hasil

ketika bank sebagai pemilik modal/dana turut serta sebagai mitra

usaha, membiayai investasi usaha pihak lain. Perjanjian antara

pengusaha dengan bank, dimana modal kedua pihak digabungkan

untuk sebuah usaha yang dikelola bersama-sama.Keuntungan dan

kerugian ditanggung bersama sesuai kesepakatan awal.Musyarakah

30

merupakan perjanjian yang berjalan terus sepanjang usaha yang

dibiayaan bersama terus beroperasi (Rivai dan Arifin, 2010:193).

c. Pembiayaan Murabahah

Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana

penjual menyebutkan dengan jelas barang yang diperjualbelikan

termasuk harga pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia

mensyaratkan atasnya laba/keuntungan dalam jumlah tertentu (Sabiq,

1991:83) dalam (Muhamad, 2014:256).

Berdasarkan akad jual beli tersebut bank membeli barang yang

dipesan dan menjualnya kepada nasabah. Harga jual bank adalah harga

beli dari supplier ditambah keuntungan yang disepakati. Bank harus

memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut

biaya yang diperlukan (Muhamad, 2014:256-257).

d. Pembiayaan Salam

Menurut terminology ilmu fiqih, as-salam artinya transaksi

terhadap suatu barang yang digambarkan dan dalam kepemilikan

dengan harga atau pembayaran dimuka pada saat waktu akad namun

penyerahan barang tertunda atau setelahnya. As-salam termasuk salah

satu bentuk jual beli, berbeda dengan jual beli lain, karena dengan

system kontan plus tertunda, yakni dengan pembayaran kontan dan

penyerahan barang tertunda (Al-mushlih dan Shalah, 2001:194) .

31

e. Pembiayaan Istishna’

Menurut Muhamad (2014:231) istishna’ adalah akad jual beli

antara al-mustashni (pembeli) dan as-shani (produsen yang juga

bertindak sebagai penjual). Berdasarkan adak tersebut, pembeli

menugasi produsen untuk menyediakan al-mashnu (barang pesanan)

sesuai spesifikasi yang disyaratkan pembeli dan menjualnya dengan

harga yang disepakati. Cara pembayaran dapat berupa pembayaran

dimuka, cicilan, atau ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu.

Contohnya seseorang pergi ke salah seorang tukang, misalnya

tukang kayu, tukang besi, atau tukang jahit, lalu ia mengatakan,

―tolong buatkan untuk saya barang ini dengan jumlah sekian‖. Syarat

sah nya perjanjia pemesanan ini adalah bahwa bahan baku harus

berasal dari tukang. Kalau berasal dari pihak pemesan atau pihak lain,

tidak disebut Ishtishna, tapi menyewa tukang (Al-mushlih dan Shalah,

2001:214).

f. Pembiayaan Ijarah

Al Ijarah disebut akad pemindahan hak guna (manfaat) atas

suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran

sewa/upah, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu

sendiri. Maksud ―manfaat‖ adalah adalah berguna, yaitu barang yang

mempunyai banyak manfaat dan selama menggunakannya barang

tersebut tidak mengalami perubahan dan musnah. Manfaat yang

32

diiambil tidak berbentuk zatnya melainkan sifatnya dan dibayar sewa,

misalnya, rumah yang dikontrakkan/disewa mobil disewa untuk

perjalanan (Muhamad, 2014:294).

g. Pembiayaan Qardh Al Hasan

Konsep perbankan Islam mengharuskan bank-bank Islam

memberikan pelayanan social apakah melalui dan qardh (pinjaman

kebijakan) atau zakat dan dana sumbangan sesuai dengan prinsip-

prinsip Islam. Disamping itu konsep perbankan Islam mengharuskan

bank-bank Islam untuk memainkan peran penting di dalam

pengembangan sumber daya manusianya dan memberi kontribusi bagi

kesejahteraan sosial (Harahap, Wirosodan dan Yusuf, 2005:7)

3. Profitabilitas (ROA)

Return On Asset (ROA) adalah rasio yang menggambarkan

kemampuan bank dalam mengelola dana yang diinvestasikan dalam

keseluruhan asset yang menghasilkan keuntungan. ROA adalah gambaran

produktivitas bank dalam mengelola dana sehingga menghasilkan

keuntungan. Semakin besar ROA berarti semakin besar pula tingkat

keuntungan yang dicapai semakin baik posisi bank dari segi penggunaan

aset(Amalia, 2016:4-5).

4. Inflasi

Menurut Karim (2013:135), inflasi adalah kenaikan tingkat harga

secara umum dari barang dan jasa selama suatu periode tertentu. Inflasi

33

dapat dianggap sebagai fenomena moneter karena terjadinya penurunan

nilai unit perhitungan moneter terhadap suatu komoditas. Dua hal penting

dalam pengertian inflasi, yakni menyangkut kenaikan harga yang terjadi

secara terus menerus (a persistent upward movement) dan kenaikan harga

terjadi pada seluruh kelompok barang dan jasa (the general price

movement).

Penelitian yang digunakan dalam mengukur inflasi adalah Indeks

harga konsumen Gabungan (IHKG). Berdasarkan besarnya laju inflasi

maka inflasi dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:

a. Inflasi Merayap

Fenomena inflasi merayap ditandai dengan laju inflasi yang

rendah, yaitu kurang dari 10% per tahun.

b. Inflasi Menengah

Inflasi menengah ditandai dengan meningkatnya harga cukup

besar dan kondisi tersebut berjalan dalam waktu yang relative pendek

serta mempunyai sifat akselerasi, artinya harga pada bulan atau

minggu berikutnya selalu lebih tinggi dari waktu sebelumnya dan

seterusnya.

c. Inflasi Tinggi

Inflasi tinggi adalah inflasi yang sangat mengkhawatirkan,

karena harga-harga barang meningkat sampai dengan lima atau enam

kali, sehingga nilai uang turun secara tajam.

34

Menurut Boediono (2001:156), atas dasar dari sebab awal dari

inflasi. Atas dasar ini dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai

barang terlalu kuat. Inflasi semacam ini disebut demand inflation.

b. Inflasi yang timbul karena kenikan ongkos produksi. Ini disebut cost

inflation.

Menurut ekonom muslim, inflasi berakibat buruk terhadap

perekonomian karena empat hal berikut ini (Karim, 2013:67):

a. Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang, terutama terhadap

fungsi tabungan, fungsi pembayaran di muka, dan fungsi unit

penghitungan.

b. Melemahkan semangat masyarakat untuk menabung (turunnya

marginal propensity to save).

c. Meningkatkan kecenderungan berbelanja, terutama untuk barang-

barang nonprimer dan mewah (naiknya marginal propensity to

consume).

d. Mengarahkan investasi pada hal-hal yang tidak produktif, seperti

penumpukan kekayaan berupa tanah, bangunan, logam mulia, dan

uang asing; serta mengorbankan investasi produktif, seperti pertanian,

industri, perdagangan, dan transportasi.

Secara garis besar ada 3 kelompok teori mengenai inflasi, masing-

masing menyoroti aspek-aspek tertentu dari proses inflasi:

35

a. Teori Kuantitas

Teori kuantitas menyatakan bahwa terjadinya inflasi

dikarenakan dua faktor, yaitu jumlah uang yang beredar dan psikologi

(harapan) masyarakat mengenai kenaikan harga-harga (exspektations).

Inti teori ini adalah sebagai berikut:

1) Inflasi hanya bisa terjadi kalau ada penambahan volume uang yang

beredar. Tanpa ada kenaikan jumlah uang yang beredar,

kejadianseperti misalnya, kegagalan panen, hanya akan menaikan

harga-harga untuk sementara waktu saja. Penambahan jumlah uang

ibarat bahan bakar bagi inflasi. Bila jumlah uang tidak ditambah,

inflasi akan berhenti dengan sendirinya, apapun sebab awal dari

kenaikan harga tersebut.

2) Laju inflasi ditentukan oleh laju pertambahan jumlah uang yang

beredar dan oleh harapan (psikologi) masyarakat mengenai

kenaikan harga-harga barang di masa mendatang.

b. Teori Keynes

Menurut teori Keynes inflasi terjadi karena masyarakat ingin

hidup di luar batas kemampuan ekonominya. Proses inflasi menurut

pandangan ini, tidak lain adalah proses perebutan bagian rezeki

diantara kelompok-kelompok sosial yang menginginkan bagian yang

lebih besar dari pada yang bisa oleh masyarakat tersebut. Proses

36

perebutan ini akhirnya diterjemahkan manjadi keadaan di mana

permintaan masyarakat terhadap barang-barang selalu melebihi jumlah

barang yang tersedia, sehingga menimbulkan adanya inflationary gap.

Inflationary gap ini timbul karena golongan-golongan masyarakat

tersebut berhasil menterjemahkan aspirasi mereka menjadi permintaan

yang efektif akan barang-barang. Dengan lain perkataan, mereka

berhasil memperolehdana untuk mengubah aspirasunya menjadi

rencana pembelian barang-barang yang didukung dengan dana.

c. Teori Strukturalis

Dalam teori ini, inflasi dikaitkan dengan faktor-faktor

struktural dari perekonomian. Teori ini memberi tekanan pada

ketegaran (rigidities) dari struktur perekonomian negara-negara yang

sedang berkembang. Dengan demikian teori ini mencoba melihat

inflasi dalam jangka panjang. Menurut teori ini ada dua ketegaran

utama dalam perekonomian yang bisa menumbulkan inflasi, yaitu :

1) Ketegaran yang berupa ketidakelastisan dari penerimaan ekspor,

yaitu nilai ekspor yang tumbuh secara lamban dibanding dengan

pertumbuhan sektor lain. Kelambanan ini disebabkan karena harga

di pasar dunia dari barang-barang ekspor negara tersebut makin

tidak menguntungkan dan suplai atau produksi barang-barang

ekspor yang tidak responsif terhadap kenaikan harga (suplai

barang-barang ekspor yang tidak elastis).

37

2) Ketegaran yang berkaitan dengan ketidakelastisan suplai atau

produksi bahan makanan di dalam negeri. Dikatakan bahwa

produksi bahan makanan dalam negeri tidak tumbuh

secepatpertambahan penduduk dan penghasilan per kapita,

sehingga harga bahan makanan di dalam negeri cenderung untuk

menarik melebihi kenaikan harga barang-barang lain (Boediono,

2001:161-166).

C. Kerangka Penelitian

Gambar 2.0.1

Kerangka Penelitian

Ijarah

Musyarakah

Murabahah

Mudharabah Inflasi

Istishna’

Profitabilitas

(ROA)

H1

H2

H3

H4

H5

H6

H7

H8

H9

H10

38

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara yang mungkin benar dan

mungkin salah, sehingga dapat dipandang sebagai kesimpulan yang sifatnya

sementara, sedangkan penolakan atau penerimaan suatu hipotesis tersebut

tergantung dari hasil penellitian terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan,

kemudian diambul suatu kesimpulan.

1. Pengaruh Pembiayaan terhadap Profitabilitas

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, bank syariah

menyalurkan pembiayaan kepada para nasabah yang membutuhkan.

Pembiayaan yang diberikan perbankan syariah di Indonesia menggunakan

prinsip jual beli, sewa, dan bagi hasil. Prinsip jual beli menggunakan tiga

jenis akad yaitu murabahah, salam dan istishna, sedangkan dalam prinsip

sewa akad yang biasa digunakan adalah ijarah dan ijarah muntahiya bit

tamlik. Prinsip bagi hasil sering menggunakan akad musyarakah dan

mudharabah. Pembiayaan yang disalurkan akan memberikan revenue

kepada bank syariah dalam bentuk nisbah atau margin yang telah

disepakati melalui akad. Ketika nasabah mengembalikkan total

pembiayaan yang diberikan oleh bank beserta nisbah atau margin yang

telah ditentukan maka bank akan memperoleh keuntungan. Keuntungan

yang diperoleh akan berpengaruh terhadap peningkatan profitabilitas bank

syariah(Hanania, 2015:154).

39

Pembiayaan bagi hasil menggunakan akad mudharabah dan

musyarakah. Penelitian yang dilakukan oleh Amalia & Fidiana (2016),

menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh positif

terhadap profitabilitas Bank Syariah Mandiri, akan tetapi berpengaruh

negatif pada Bank Muamalat. Hasil tersebut juga didukung oleh penelitian

yang dilakukan Permata dan Yaningwati (2014) dimana pembiayaan

mudharabah berpengaruh negatif terhadap Profitabilitas.

Sedangkan pada pembiayaan musyarakah, penelitian yang

dilakukan Permata dan Yaningwati (2014) menyatakan bahwa

pembiayaan musyarakah berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Hal

ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Amalia & Fidiana

(2016) yang menyatakan bahwa pembiayaan musyarakah berpengaruh

negatif terhadap profitabilitas Bank Muamalat, dan tidak berpengaruh

pada profitabilitas Bank Syariah Mandiri.

Dalam penelitian lain, secara keseluruhan pada pembiayaan bagi

hasil, penelitian yang dilakukan Riyadi & Yulianto (2014) dan Rahman

dan Rochmanika (2012), sama-sama menyatakan bahwa pembiayaan bagi

hasil berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.

Berdasar uraian di atas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai

berikut:

H1:Pembiayaan mudharabah berpengaruh terhadap profitabilitas

Bank Umum Syariah.

40

H2:Pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas Bank Umum

Syariah.

Pembiayaan jual beli menggunakan tiga jenis akad yaitu

murabahah, salam dan istishna. Pada pembiayaan murabahah, penelitian

yang dilakukan Amalia & Fidiana (2016) menyatakan pembiayaan

murabahah berpengaruh negatif terhadap profitabilitas Bank Muamalat

dan tidak berpengaruh pada Bank Syariah Mandiri. Hasil tersebut

didukung oleh penelitian Qodriasari (2014) yang mana menyebutkan

pembiayaan murabahah berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.

Pada pembiayaan istishna’, penelitian yang dilakukan Amalia &

Fidiana (2016) menyatakan pembiayaan istishna’ berpengaruh positif

terhadap profitabilitas Bank Muamalat, dan tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas Bank Syariah Mandiri.

Secara keseluruhan pada pembiayaan jual beli, penelitian yang

dilakukan Inayatillah &Subardjo (2017), dan Rahman dan Rochmanika

(2012), menyatakan pembiayaan jual beli berpengaruh positif terhadap

profitabilitas. Hal ini bertentangan dengan penelitian Riyadi & Yulianto

(2014) yang menyatakan pembiayaan jual beli tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas. Dari uraian tersebut, peneliti merumuskan hipotesis sebagai

berikut:

H3: Pembiayaan murabahah berpengaruh terhadap profitabilitas

Bank Umum Syariah.

41

H4: Pembiayaan istishna’ berpengaruh terhadap profitabilitas Bank

Umum Syariah.

Pada pembiayaan ijarah, penelitian yang dilakukan Amalia &

Fidiana (2016) menyebutkan pembiayaan ijarah tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas Bank Muamalat dan Bank Syariah Mandiri. Namun

hasil yang berbeda disampaikan pada penelitian yang dilakukan

Qodriasari (2014) yang menyebutkan bahwa pembiayaan ijarah

berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Demikian peneliti

merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H5: Pembiayaan ijarah berpengaruh terhadap profitabilitas Bank

Umum Syariah.

2. Pengaruh Pembiayaan terhadap Profitabilitas (ROA) dengan Inflasi

sebagai Variabel Moderating

Kondisi perekonomian yang selalu menarik perhatian perbankan

dalam menyalurkan pembiayaan adalah tingkat inflasi. karena secara

umum inflasi berarti kenaikan tingkat harga secara umum dari barang atau

komoditas dan jasa selama suatu periode tertentu. Inflasi juga dapat

dianggap sebagai fenomena moneter karena terjadinya penurunan nilai

tukar perhitungan moneter terhadap suatu komoditas. Inflasi dapat diukur

dengan tingkat inflasi yaitu tingkat perubahan dari tingkat harga secara

umum (Karim, 2013).

42

Inflasi juga menimbulkan beberapa akibat buruk kepada individu,

masyarakat dan kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Sebagian

besar pelaku-pelaku kegiatan ekonomi terdiri dari pekerja yang

mempunyai penghasilan tetap. Inflasi biasyanya berlaku lebih cepat dari

kenaikan upah pekerja. Oleh sebab itu upah riil pekerja akan merosot

disebabkan oleh inflasi dan keadaan ini mengurangi tingkat kemakmuran

segolongan masyarakat (Sukirno, 2007). Dapat dilihat perkembangan

tingkat imbalan SBIS (Sertifikat Bank Indonesia Syariah) dari tahun 2008

hingga 2012 mengalami fluktuasi yang signifikan hal ini juga seiring

dengan tingkat inflasi yang juga mengalami hal yang sama tetapi tidak

dengan perkembangan pembiayaan bank syariah yang mengalami

kenaikan dari tahun ke tahunnya (Dahlan, 2014:106).

Pada penelitian yang dilakukan Dahlan(2014) menyebutkan bahwa

inflasi tidak mempengaruhi penyaluran pembiayaan pada Bank Syariah di

Indonesia. Sedangkan penelitian yang dilakukan Astohar (2016), inflasi

tidak mampu memperkuat ataupun memperlemah pengaruh FDR terhadap

ROA pada Bank Umum Syariah. Berbeda dengan penelitian yang

dilakukan Eka Febriyana (2018), menyatakan inflasi memoderasi

pengaruh antara tabungan terhadap Return On Asset (ROA) bank umum

syariah di Indonesia tahun 2012-2015. Dari beberapa uraian tersebut

peneliti dapat merumuskan hipotesis sebagai berikut:

43

H6: Inflasi memoderasi pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap

profitabilitas perbankan syariah.

H7: Inflasi memoderasi pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap

profitabilitas perbankan syariah.

H8: Inflasi memoderasi pengaruh pembiayaan murabahah terhadap

profitabilitas perbankan syariah.

H9: Inflasi memoderasi pengaruh pembiayaan istishna’ terhadap

profitabilitas perbankan syariah.

H10: Inflasi memoderasi pengaruh pembiayaan ijarah terhadap

profitabilitas perbankan syariah.

44

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2016: 35) penelitian kuantitatif dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandasakan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.

B. Data dan Sumber Data

1. Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

sekunder dengan jenis data time series. Menurut Wijaya, (2013: 19) data

sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang menerbitkan dan

bersifat siap pakai dan juga mampu memberikan informasi dalam

pengambilan keputusan walaupun dapat diolah lebih lanjut.Data sekunder

dalam penelitian ini meliputi laporan keuangan serta laporan publikasi

Bank Umum Syariah periode 2014 – 2018.

45

2. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari publikasi

Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Data yang bersumber dari

publikasi Bank Indonesia adalah data inflasi. Sedangkan data yang

diperoleh dari publikasi Otoritas Jasa Keuangan adalah data pembiayaan

dan profitabilitas Bank Umum Syariah.

Penelitian ini menggunakan data bulanan yaitu periode Januari

2015 sampai Juli 2018 yang diperoleh dari Statistik Perbankan Syariah

dan Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia yang dirilis oleh Bank

Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Diterangkan oleh Sugiyono (2016:148) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kuantitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalahseluruh Bank

Umum Syariah (BUS) yang terdaftar di Otoritas Jasa Keungan (OJK) atau

Bank Indonesia (BI).

46

2. Sampel

Sampel menurut Sugiyono(2016:149) adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari

dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.

Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

representatif (mewakili).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah menggunakan probability sampling, yaitu teknik pengambilan

sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)

populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sujarweni, 2015:85).

Adapun kriteria yang menjadi sampel penelitian ini adalah:

a. Merupakan Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar pada Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) yang menerbitkan

laporan bulanan periode 2015 –2018.

b. BUS tersebut menerbitkan laporan keuangan bulanan periode 2015 –

2018 dan telah dipublikasikan di Otoritas Jasa Keungan atau Bank

Indonesia.

47

c. BUS tersebut menampilkan data yang dibutuhkan untuk penelitian

selama periode 2015 – 2018.

Berdasarkan kriteria-kriteria di atas, maka BUS yang dapat

dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1

berikut:

Tabel 3.1

Bank Umum Syariah di Indonesia

No Bank Umum Syariah

1 PT. Bank Aceh Syariah

2 PT. Bank Muamalat Indonesia

3 PT. Bank Victoria Syariah

4 PT. Bank BRISyariah

5 PT. Bank Jabar Banten Syariah

6 PT. Bank BNI Syariah

7 PT. Bank Syariah Mandiri

8 PT. Bank Mega Syariah

9 PT. Bank Panin Syariah

10 PT. Bank Syariah Bukopin

11 PT. BCA Syariah

12 PT. Maybank Syariah Indonesia

13 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Sumber : Otoritas Jasa Keuangan

D. Metode Pengambilan Data

Metode pengambilan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh

peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk

menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006: 29). Data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data

yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan

(Sugiyono, 2016: 12).

48

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui

studi kepustakaan dan pencarian secara online atau internet.

E. Definisi Konsep dan Operasional

1. Variabel Independen

Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel

stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas

merupakan variabel yang variabelitasnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih

oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang

diobservasi (Sarwono, 2010: 38). Atas dasar penjelasan tersebut, maka

variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembiayaan Bank Umum

Syariah diantaranya pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah,

istishna’, dan ijarah.

2. Variabel Moderating

Menurut Ghozali(2013:213) variabel moderasi adalah variabel

independen yang akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara

variabel independen lainnya terhadap variabel dependen. Dalam penelitian

ini, variabel moderasi yang digunakan adalah inflasi.

3. Variabel Dependen

Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang

memberikan reaksi atau respons jika dihubungkan dengan variabel bebas.

Variabel terikat adalah variabel yang variabelitasnya diamati dan diukur

untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas

49

(Sarwono, 2010: 38). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah.

Untuk lebih memahami lebih spesifik terhadap variabel-variabel yang

ada dalam penelitian ini, dapat kita lihat definisi konsep yang ada pada tabel

3.2.

Tabel 3.2

Definisi Konsep

No Variabel Definisi

1 Pembiayaan

Mudharabah

(X1)

Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau

lebih pihak di mana pemilik modal (shahib al-maal)

mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola

(mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian

keuntungan (Karim, 2013: 103). Data yang diperoleh

berasal dari SPS yang diterbitkan oleh OJK.

2 Pembiayaan

Musyarakah

(X2)

Perjanjian antara pengusaha dengan bank, dimana

modal kedua pihak digabungkan untuk sebuah usaha

yang dikelola bersama-sama.Keuntungan dan kerugian

ditanggung bersama sesuai kesepakatan awal(Rivai

dan Arifin, 2010: 193). Data yang diperoleh berasal

dari SPS yang diterbitkan oleh OJK.

3 Pembiayaan

Murabahah

(X3)

Perjanjian jual beli dimana bank membeli barang yang

dipesan dan menjualnya kepada nasabah. Harga jual

bank adalah harga beli dari supplier ditambah

keuntungan yang disepakati. Bank harus memberitahu

secara jujur harga pokok barang kepada nasabah

berikut biaya yang diperlukan (Muhamad, 2014: 256-

257). Data yang diperoleh berasal dari SPS yang

diterbitkan oleh OJK.

4 Pembiayaan

Istishna’

(X4)

Perjanjian jual beli dimana pembeli menugasi

produsen untuk menyediakan al-mashnu (barang

pesanan) sesuai spesifikasi yang disyaratkan pembeli

dan menjualnya dengan harga yang disepakati. Cara

pembayaran dapat berupa pembayaran dimuka,

cicilan, atau ditangguhkan sampai jangka waktu

50

tertentu (Muhamad, 2014: 231). Data yang diperoleh

berasal dari SPS yang diterbitkan oleh OJK.

5 Pembiayaan

Ijarah (X5)

Akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu

barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui

pembayaran sewa/upah, tanpa diikuti dengan

pemindahan kepemilikan barang itu sendiri

(Muhamad, 2014: 294). Data yang diperoleh berasal

dari SPS yang diterbitkan oleh OJK.

6 Profitabilitas

(Y)

Rasio yang menggambarkan kemampuan bank dalam

mengelola dana yang diinvestasikan dalam

keseluruhan asset yang menghasilkan keuntungan

(Amalia, 2016: 4-5). Data yang diperoleh berasal dari

SPS yang diterbitkan oleh OJK.

7 Inflasi (Z) Menurut Karim (2013: 135), inflasi adalah kenaikan

tingkat harga secara umum dari barang dan jasa

selama suatu periode tertentu. Data yang diperoleh

berasal dari Statistik Ekonomi dan Keuangan

Indonesia yang dirilis oleh Bank Indonesia dan

Otoritas Jasa Keuangan.

F. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Stationeritas

Sebelum melakukan analisis, kita harus mengetahui terlebih

dahulu apakah data runtut waktu yang kita gunakan sudah stasioner atau

belum (Winarno, 2015:7.5).Data yang tidak stationer bila diregresi akan

mudah menyebabkan regresi lancung. Data dikatakan stationer bila

memenuhi styarat berikut: (1) rata-rata dan variannya konstan sepanjang

waktu, dan (2) kovarian antara dua runtut waktu tergantung pada

kelambanan antara dua periode tersebut. Oleh karenanya data yang tidak

51

stationer harus dijadikan stationer dulu (Winarno, 2015:11.5). Uji yang

digunakan adalah uji Unit Root Test dengan uji intermediate ADF test.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Diterangkan oleh Winarno (2015:5.1) bahwa multikolinearitas

adalah kondisi adanya hubungan linier antarvariabel independen.

Karena melibatkan beberapa variabel independent, maka

multikolinearitas tidak akan terjadi pada persamaan regresi sederhana

(yang terdiri atas satu variabel dependen dan satu variabel

independen).

b. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016: 154) uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau

residual memiliki distribusi normal.Seperti diketahui bawa uji t dan F

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk

jumlah sampel kecil. Ada dua acara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji

statistik.

52

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi atau Otokorelasi (Autocorrelation) menurut

Winarno (2015:5.29) adalah hubungan antara residual satu observasi

dengan residual observasi lainnya. Otokorelasi lebih mudah timbul

pada data yang bersifat runtut waktu, karena berdasarkan sifatnya, data

masa sekarang dipengaruhi oleh data pada masa-masa sebelumnya.

Meskipun demikian, tetap dimungkinkan otokorelasi dijumpai pada

data yang bersifat antarobjek (cross section).

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedasatisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi kesamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut

Heteroskedastisitas. (Ghozali, 2016:134).

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi ini digunakan untuk manganalisa data yang

bersifat multivariate, maksutnya digunakan untuk meramalkan nilai

varibel dependen (Y), dengan variable independen (X) yang lebih dari satu

(minimal dua), sehingga analisa regresi berganda juga sering disebut

analisa multivariate karena variable yang mempengaruhi naik turunya

variable dependen (Y) lebih dari satu variable independen (X). Untuk

53

membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional atau hubungan

kasual antara beberapa variable independen (X1, X2 ...) mempengaruhi

variable dependen (Y) maka dapat dilakukan diuji dengan uji statistic

(Bawono, 2006: 85). Persamaan regresi berganda dapat berupa sebagai

berikut:

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 +β5X5 + β6Z + Ԑ

4. Uji Statistik

a. Uji Ttest (uji secara individu)

Uji signifikansi parameter individu (uji statistik t) berarti

melakukan pengujian koefisien regresi secara individual untuk

mengetahui signifikansi peran secara parsial antara variabel

independen dalam mempengaruhi variabel dependen dengan

mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan

dengan menggunakan derajat kepercayaan 5% (Ghozali, 2013:97).

b. Uji Ftest (uji secara serempak)

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh

variabel independen atau bebas secara bersama-sama dapat

mempengaruhi variabel dependen atau terikat (Bawono, 2006:91).

c. Uji R2 (koefisien determinasi)

Menurut Ghozali (2013:95) Koefisien determinasi

menunjukkan seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0

54

hingga 1. Nilai koefisien determinasi (R2) yang rendah bermakna

kemapuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat terbatas,

namun ketika nilai koefisien determinasi mendekati 1 bermakna

variabel bebas memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variabel dependen.

5. Uji Moderated Regression Analysis (MRA)

Model regresi moderasi atau sering disebut MRA (Moderated

Regression Analysis)merupakan aplikasi khusus regresi linier berganda

dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi atau

perkalian dua atau lebih variabel independen (Ghozali, 2013:223).

Sehingga persamaan yang dihasilkan menjadi:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 +β5X5 + β6Z + β7X1*Z +

β8X2*Z + β9X3*Z +β10X4*Z + β11X5*Z + Ԑ

G. Alat Analisis Data

Alat analisis data dalam penelitian ini menggunakan Eviews. Eviews

adalah progam komputer yang digunakan untuk mengolah data statistik dan

data ekonometrika. Progam ini dapat dijalankan pada sistem operasi Ms

Windows, sejak versi XP atau sesudahnya, baik versi 32 maupun 64 bit.

Alamat situsnya ada di www.eviews.com (Winarno, 2015:11).

55

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Objek dalam penelitian adalah laporan keuangan tahunan dari

keseluruhan Bank Umum Syariah yang di publikasikan melalui websiteData

dan Statistik OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Perbankan Syariah. Sample data

yang digunakan dan kemudian diolah dalam penelitian ini adalah data bulanan

dari Januari tahun 2014 sampai Juni 2018. Penelitian ini akan menganalisis

mengenai pembiayaan terhadap profitabilitas dengan tingkat inflasi sebagai

variabel moderasi pada sektor perbankan, dengan menggunakan berbagai

pembiayaan seperti pembiayaa mudharabah, musyarakah, murabahah,

istishna’ dan ijarah pada periode Januari tahun 2014 - Juni 2018.

B. Analisis Data

1. Uji Stasioner

Untuk menjadikan data tidak stationer menjadi stationer biasanya

cukup didiferensi saja (Winarno, 2015:11.5). Uji yang digunakan adalah

uji Unit Root Test dengan uji intermediate ADF test. Berdasarkan data

yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan Bank Umum Syariah

56

periode Januari 2014- Juni 2018, maka hasil uji stasioneritas data adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.1

Hasil Uji Stationer tiap Variabel pada Tingkat Level

Series Prob. Lag Max Lag Obs

MUDHARABAH 0.9050 0 9 41

MUSYARAKAH 0.9446 5 9 36

MURABAHAH 0.8339 0 9 41

ISTISHNA 0.7826 0 9 41

IJARAH 0.9990 0 9 41

ROA 0.5142 0 9 41

INFLASI 0.4561 0 9 41

X1_Z 0.5603 0 9 41

X2_Z 0.4049 0 9 41

X3_Z 0.3924 0 9 41

X4_Z 0.4563 0 9 41

X5_Z 0.5462 0 9 41

Sumber: data sekunder yang diolah, 2018

Output yang dihasilkan, terlihat bahwa ada beberapa data yang

tidak stationer karena prob.* yang dihasilkan >0,05. Sehingga data

tersebut harus distationerkan pada tingkat 1st different:

Tabel 4.2

Hasil Uji Stationer Tiap Variabel pada Tingkat 1st Different

Series Prob. Lag Max Lag Obs

D(MUDHARABAH) 0.0006 0 9 40

D(MUSYARAKAH) 0.0001 4 9 36

D(MURABAHAH) 0.0000 0 9 40

D(ISTISHNA) 0.0000 0 9 40

D(IJARAH) 0.0000 0 9 40

D(ROA) 0.0000 0 9 40

D(INFLASI) 0.0001 0 9 40

D(X1_Z) 0.0005 0 9 40

D(X2_Z) 0.0001 0 9 40

D(X3_Z) 0.0001 0 9 40

D(X4_Z) 0.0001 0 9 40

D(X5_Z) 0.0000 0 9 40

Sumber: data sekunder yang diolah, 2018

57

Setelah pengujian pada tingkat 1st different, terlihat bahwa nilai

Prob*<0,05. Dengan demikian semua variabel menunjukkan data

stasioner, artinya data dari semua hasil uji tiap variable tersebut layak

untuk dilakukan pengujian selanjutnya. Keterangan dari X1Z, X2Z, X3Z,

X4Z dan X5Z adalah variabel independen pembiayaan (X1-X5) yang

dimoderating oleh tingkat inflasi (Z).

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui nilai

koefisien determinasi setiap variable independen dengan variable

independen lainnya. Untuk mendeteksi adanya hubungan antar

variabel dalam penelitian ini dengan melihat koefisien korelasi antara

masing-masing variabel. Metode yang digunakan adalah dengan

melihat nilai inflation factor (VIF) pada model regresi, dan didapatkan

hasil seperti table 4.3 berikut:

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF C 0.003240 1.651022 NA

D(MUDHARABAH(-4)) 4.55E-08 1.311169 1.226130

D(MUSYARAKAH(-4)) 2.31E-09 1.633684 1.368384

D(MURABAHAH(-4)) 6.11E-10 1.521132 1.383614

D(ISTISHNA(-4)) 1.51E-05 1.172854 1.075202

D(IJARAH(-4)) 3.20E-07 1.529899 1.310000

D(INFLASI(-4)) 0.009114 1.133562 1.085090

Sumber: data sekunder yang diolah, 2018

58

Dari tabel 4.3 dapat diketahui nilai Variance Inflation Factor

(VIF) < 5. Sehingga dapat disimpulkan data dalam penelitian ini tidak

terdapat multikolinieritas. Nilai VIF tidak boleh lebih besar dari 5

(lima), jika lebih besar maka bisa dikatakan ada gejala

multikolinieritas, dan sebaliknya jika VIF nya lebih kecil dari 5 maka

tidak ada gejala multikolinieritas (Bawono, 2006:123-124).

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016: 154) uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau

residual memiliki distribusi normal.Suatu variabel dikatakan

terdistribusi normal jika nilai probabilitas Jarque Berra> 0,05, jika

nilai probabilitas Jarque Berra lebih kecil dari 0,05 maka data

tersebut tidak terdistribusi normal.

0

2

4

6

8

10

12

-0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6

Series: Residuals

Sample 2015M06 2018M06

Observations 37

Mean -1.50e-18

Median 0.019545

Maximum 0.664815

Minimum -0.739869

Std. Dev. 0.245989

Skewness -0.204475

Kurtosis 5.167678

Jarque-Bera 7.501857

Probability 0.023496

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018

Gambar 4. 1 Hasil Uji Normalitas

Hasil dari uji di atas terlihat bahwa nilai probabilitas Jarque

Berra = 0,023496 < 0.05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

data dari variabel dalam penelitian ini telah terdistribusi tidak normal.

59

Maka untuk menormalkandata tersebut penulis melakukan perbaikan

dengan menlog beberapa variabel. Sehingga didapatkan hasil seperti

dibawah ini:

0

2

4

6

8

10

12

-0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6

Series: Residuals

Sample 2015M06 2018M06

Observations 37

Mean 1.80e-17

Median 0.004044

Maximum 0.654394

Minimum -0.721728

Std. Dev. 0.246518

Skewness -0.223851

Kurtosis 4.907188

Jarque-Bera 5.916614

Probability 0.051907

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan hasil di atas terlihat bahwa nilai probability

Jarque-Bera sebesar 0,051907 > 0,05 dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa data dari variabel dalam penelitian ini telah

terdistribusi normal.

b. Uji Autokorelasi

Uji ini digunakan untuk menguji hubungan yang terjadi antara

anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian

waktu (time series). Karena Permasalahan autokorelasi hanya relevan

digunakan jika data yang dipakai adalah time series. Autokorelasi juga

dapat dikatakan kesalahan dari gangguan periode tertentu berkorelasi

dengan gangguan dari periode sebelumnya. Dalam mengetahui ada

60

atau tidaknya autokorelasi penulis menggunakan uji Durbin-watson

(DW test) dengan kriteria du < DW< 4 – du (Bawono, 2006: 160-162).

Hasil uji regresinya dapat dilihat pada table 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Tabel Hasil Uji Autokorelasi

Dependent Variable: D(ROA(-4))

Method: Least Squares

Date: 12/12/18 Time: 12:12

Sample (adjusted): 2015M06 2018M06

Included observations: 37 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.077357 0.056967 -1.357928 0.1846

D(LOG_MUDHARABAH(-4)) -1.792251 1.640301 -1.092635 0.2833

D(LOG_MUSYARAKAH(-4)) 1.709144 2.470223 0.691899 0.4943

D(MURABAHAH(-4)) -8.34E-06 2.72E-05 -0.307336 0.7607

D(LOG_ISTISHNA(-4)) 0.029435 0.203050 0.144965 0.8857

D(LOG_IJARAH(-4)) 1.329874 1.084411 1.226357 0.2296

D(INFLASI(-4)) 0.038854 0.096483 0.402701 0.6900 R-squared 0.091921 Mean dependent var -0.032162

Adjusted R-squared 0.089695 S.D. dependent var 0.258695

S.E. of regression 0.270047 Akaike info criterion 0.388220

Sum squared resid 2.187769 Schwarz criterion 0.692988

Log likelihood -0.182064 Hannan-Quinn criter. 0.495665

F-statistic 0.506128 Durbin-Watson stat 1.971950

Prob(F-statistic) 0.798742

Sumber: data sekunder yang diolah, 2018

Nilai Durbin Watson sebesar 1,971950, dengan nilai tabel

tingkat signifikan 0,05, jumlah sampel 37 (n) dan jumlah variabel

independen 2 (k = 6), nilai pada tabel Durbin Watson menunjukkan

bahwa perbandingan nilai Durbin Watson dengan nilai tabel diperoleh

nilai dw 1,971950 lebih besar dari batas atas (du) 1,8700 dan kurang

dari 4 - 1,8700 (4-du) yaitu 2,1300. Maka dapat disimpulkan data tidak

61

mengandung autokorelasi.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar grafik 4.3 berikut ini:

0 dL dU DW 4-dU 4-dL

1,1307 1,8700 1,971950 2,1300 2,8693

Sumber: data sekunder yang diolah, 2018

Gambar 4.3 Grafik Durbin Watson

Dari gambar grafik di atas membuktikan bahwa dalam

penelitian ini tidak ada autokorelasi, dimana nilai du<DW>4-du

menandakan bahwa data terletak pada daerah yang tidak adanya

autokorelasi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedasatisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi kesamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut

Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

62

Homokedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali,

2016:134).Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan Uji

White Test seperti yang dijelaskan pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 2.068489 Prob. F(27,9) 0.1272

Obs*R-squared 31.86501 Prob. Chi-Square(27) 0.2371

Scaled explained SS 40.92488 Prob. Chi-Square(27) 0.0419

Included observations: 37

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.105010 0.060999 1.721511 0.1193

D(LOG_MUDHARABAH(-4))^2 -18.12056 31.07213 -0.583177 0.5741 D(LOG_MUDHARABAH(-

4))*D(LOG_MUSYARAKAH(-4)) -42.48861 68.14486 -0.623504 0.5484 D(LOG_MUDHARABAH(-4))*D(MURABAHAH(-4)) 0.004435 0.001690 2.624450 0.0276

D(LOG_MUDHARABAH(-4))*D(LOG_ISTISHNA(-4)) 23.59866 59.24484 0.398324 0.6997 D(LOG_MUDHARABAH(-4))*D(LOG_IJARAH(-4)) 28.27724 32.65353 0.865978 0.4090

D(LOG_MUDHARABAH(-4))*D(INFLASI(-4)) 0.978578 3.913175 0.250073 0.8081

D(LOG_MUDHARABAH(-4)) 0.018471 1.613964 0.011445 0.9911

D(LOG_MUSYARAKAH(-4))^2 -23.40983 107.8250 -0.217109 0.8330 D(LOG_MUSYARAKAH(-4))*D(MURABAHAH(-4)) -0.004980 0.002912 -1.710130 0.1214 D(LOG_MUSYARAKAH(-4))*D(LOG_ISTISHNA(-4)) -130.6189 122.2785 -1.068208 0.3132 D(LOG_MUSYARAKAH(-4))*D(LOG_IJARAH(-4)) 56.67716 49.72540 1.139803 0.2838

D(LOG_MUSYARAKAH(-4))*D(INFLASI(-4)) -7.323504 3.810623 -1.921865 0.0868

D(LOG_MUSYARAKAH(-4)) -5.723022 2.153676 -2.657327 0.0262

D(MURABAHAH(-4))^2 5.29E-08 3.52E-08 1.504327 0.1668

D(MURABAHAH(-4))*D(LOG_ISTISHNA(-4)) 0.001875 0.002011 0.932335 0.3755

D(MURABAHAH(-4))*D(LOG_IJARAH(-4)) -0.003586 0.002478 -1.447056 0.1818

D(MURABAHAH(-4))*D(INFLASI(-4)) 7.53E-05 0.000126 0.596427 0.5656

D(MURABAHAH(-4)) 0.000157 5.21E-05 3.008581 0.0147

D(LOG_ISTISHNA(-4))^2 -0.347719 1.840738 -0.188902 0.8544

D(LOG_ISTISHNA(-4))*D(LOG_IJARAH(-4)) 30.39057 44.33124 0.685534 0.5103

D(LOG_ISTISHNA(-4))*D(INFLASI(-4)) -1.199606 2.057788 -0.582959 0.5742

D(LOG_ISTISHNA(-4)) 0.212279 1.549735 0.136978 0.8941

D(LOG_IJARAH(-4))^2 2.034798 7.616276 0.267164 0.7954

D(LOG_IJARAH(-4))*D(INFLASI(-4)) -4.047589 2.572820 -1.573211 0.1501

D(LOG_IJARAH(-4)) 0.594821 1.234541 0.481815 0.6414

D(INFLASI(-4))^2 0.018687 0.099172 0.188433 0.8547

D(INFLASI(-4)) 0.120217 0.106925 1.124314 0.2900

Sumber: data sekunder yang diolah, 2018

63

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, hasil pada pengujian

heteroskedastisitas dapat dilihat bahwa probability obs*R-Squared =

31,86501 dan Prob. Chi Square = 0,2371 atau lebih besar dari 0,05.

Maka dapat disimpulkan data dalam variabel penelitian ini bersifat

homoskedastisitas atau tidak terdapat heteroskedastisitas pada model

penelitian ini.

3. Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk mengetahui dan menguji hubungan antar variabel bebas

(pembiayaan dan inflasi) terhadap variabel terikat yaitu profitabilitas.

Penelitian ini menggunakan model regresi liniear berganda dengan metode

OLS (Ordinary Least Square). Hasil estimasi dari model regresi adalah

sebagai berikut yang disajikan dalam tabel 4.6:

Tabel 4.6

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Dependent Variable: D(ROA(-4))

Method: Least Squares

Included observations: 37 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.077357 0.056967 -1.357928 0.1846

D(LOG_MUDHARABAH(-4)) -1.792251 1.640301 -1.092635 0.2833

D(LOG_MUSYARAKAH(-4)) 1.709144 2.470223 0.691899 0.4943

D(MURABAHAH(-4)) -8.34E-06 2.72E-05 -0.307336 0.7607

D(LOG_ISTISHNA(-4)) 0.029435 0.203050 0.144965 0.8857

D(LOG_IJARAH(-4)) 1.329874 1.084411 1.226357 0.2296

D(INFLASI(-4)) 0.038854 0.096483 0.402701 0.6900

R-squared 0.091921 Mean dependent var -0.032162

Adjusted R-squared 0.089695 S.D. dependent var 0.258695

S.E. of regression 0.270047 Akaike info criterion 0.388220

Sum squared resid 2.187769 Schwarz criterion 0.692988

Log likelihood -0.182064 Hannan-Quinn criter. 0.495665

F-statistic 0.506128 Durbin-Watson stat 1.971950

Prob(F-statistic) 0.798742

Sumber: data sekunder yang diolah, 2018

64

Profitabilitas = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 +β5X5 + β6Z

Profitabilitas = – 0,077357 – 1,792251 + 1,709144 – 8,344523 + 0,029435

+ 1,329874 + 0,038854

4. Uji Statistik

Setelah menguji analisis regresi, kemudian diuji kebenaran

hipotesis yang telah ditetapkan untuk kemudian diinterpretasikan hasilnya.

Hasil dari regresi yang tersaji dalam tabel 4.6, selanjutnya akan dilakukan

pengujian terhadap signifikansi yang meliputi uji-uji sebagai berikut:

a. Uji ttest (Uji Secara Individual)

Uji t dilakukan untuk melihat tingkat signifikasi variable

independen mempengaruhi dependen secara individual atau sendiri-

sendiri. Uji t dalam penelitian ini dilakukan dengan program Eviews

10 adapun penejelasan mengenai output regreresi linier berganda yang

disajikan pada tabel 4.6, sebagai berikut:

1) Mudharabah (X1)

Variabel mudharabah menunjukkan pada koefisien alpha

5% nilai Coefficient = – 1,792251 dan prob. 0,2833 > 0,05. Maka

artinya variabel mudharabah berpengaruh negatif namun tidak

signifikan terhadap profitabilitas pada alpha 5%.

2) Musyarakah (X2)

Variabel musyarakah menunjukkan pada koefisien alpha

5% nilai Coefficient = 1,709144 dan prob. 0,4943 > 0,05. Maka

65

artinya variabel musyarakah berpengaruh positif namun tidak

signifikan terhadap profitabilitas pada alpha 5%.

3) Murabahah (X3)

Variabel murabahah menunjukkan pada koefisien alpha

5% nilai Coefficient = – 8,344523 dan prob. 0,7607 > 0,05. Maka

artinya variabel murabahah berpengaruh negatif namun tidak

signifikan terhadap profitabilitas pada alpha 5%.

4) Istishna’ (X4)

Variabel istishna’ menunjukkan pada koefisien alpha 5%

nilai Coefficient = 0,029435 dan prob. 0,8857 > 0,05. Maka artinya

variabel istishna’ berpengaruh positif namun tidak signifikan

terhadap profitabilitas pada alpha 5%.

5) Ijarah (X5)

Variabel ijarah menunjukkan pada koefisien alpha 5%

nilai Coefficient = 1,329874 dan prob. 0,2296 > 0,05. Maka artinya

variabel ijarah berpengaruh positif namun tidak signifikan

terhadap profitabilitas pada alpha 5%.

6) Inflasi (Z)

Variabel inflasi menunjukkan pada koefisien alpha 5%

nilai Coefficient = 0,038854 dan prob. 0,6900 > 0,05. Maka artinya

variabel inflasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

profitabilitas pada alpha 5%.

66

b. Uji Ftest (Uji Secara Bersama-Sama)

Uji F digunakan untuk mengetahui seberapa jauh semua

variable independen secara simultan mempengaruhi variable

dependen. Uji F dalam penelitian ini dilakukan menggunakan program

Eviews 10, Adapun penjelasan mengenai hasil uji F yang telah

disajikan pada tabel 4.6 di atas bahwa hasil uji F pada penelitian ini

memiliki nilai koefisien sebesar 0,506128 dengan prob (F-statistik)

sebesar 0,798742 > 0,05. Hasil ini artinya bahwa variabel independen

secara simultan mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap profitabilitas.

c. Uji Regresi berganda (R2) (Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menunjukkan

sejauh mana tingkat hubungan antara variable dependen dengan

variable independen atau sejauh mana variable independen

mempengaruhi variable dependen. Besarnya nilai adjusted R square

antara 0 <adjusted R2 < 1. Jika nilai Adjusted R2 semakin mendekati

satu maka model yang diusulkan dikatakan baik karena semakin tinggi

variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel

independennya.

Berdasarkan hasil analisis yang disajikan pada tabel 4.6

diketahui bahwa nilai koefisien determinasi untuk model regresi antara

67

variabel independen dan dependen pada Adjusted R-squared adalah

0,089695. Ini berarti bahwa variasi variabel independen dapat

mempengaruhi sebesar 8,9695% pada profitabilitas, sedangkan sisanya

dipengaruhi oleh variasi variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam

model penelitian ini.

5. Moderated Regression Analysis (MRA)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel

moderaing mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen. Berikut ini hasil uji

Moderated Regression Analysis:

Tabel 4.7

Hasil Uji Moderated Regression Analysis Dependent Variable: D(ROA(-4))

Method: Least Squares

Included observations: 37 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.078969 0.066988 -1.178857 0.2496

D(LOG_MUDHARABAH(-4)) 1.625697 4.648860 0.349698 0.7295

D(LOG_MUSYARAKAH(-4)) 5.946995 11.21438 0.530301 0.6006

D(MURABAHAH(-4)) -3.32E-05 0.000132 -0.251233 0.8037

D(LOG_ISTISHNA(-4)) 0.327265 0.800627 0.408760 0.6862

D(LOG_IJARAH(-4)) 1.965309 3.095358 0.634921 0.5312

D(INFLASI(-4)) 1.702150 2.696939 0.631141 0.5337

D(X1_Z(-4)) -0.000102 0.000129 -0.791549 0.4361

D(X2_Z(-4)) -2.07E-05 5.21E-05 -0.397831 0.6941

D(X3_Z(-4)) 4.54E-06 3.60E-05 0.126193 0.9006

D(X4_Z(-4)) -0.001972 0.004252 -0.463720 0.6469

D(X5_Z(-4)) -6.89E-05 0.000485 -0.142153 0.8881 R-squared 0.148852 Mean dependent var -0.032162

Adjusted R-squared 0.225654 S.D. dependent var 0.258695

S.E. of regression 0.286399 Akaike info criterion 0.593745

Sum squared resid 2.050610 Schwarz criterion 1.116205

Log likelihood -1.015718 Hannan-Quinn criter. 0.777937

F-statistic 0.397462 Durbin-Watson stat 2.025715

Prob(F-statistic) 0.944054

Sumber: data sekunder yang diolah, 2018

68

Dari tabel 4.7 dapat dilihat jika nilai adjusted sebesar 0,225654,

lebih besar dibandingkan dengan nilai ajusted pada tabel 4.5. Hal

tersebut berarti setelah adanya variabel moderasi berupa inflasi dapat

meningkatkan nilai ajusted sebelumnya dalam tabel 4.5 yang

menunjukkan nilai adjusted sebesar 0,089695.

Dari tabel 4.7 juga diperoleh bahwa hasil uji F pada penelitian ini

memiliki nilai koefisien sebesar 0,397462 dengan prob (F-statistik)

sebesar 0,944054 > 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel

independen (mudharabah, musyarakah, mudharabah, istishna’, dan

ijarah) serta variabel moderasi (inflasi) secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen (ROA).

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil uji pada tabel 4.7, maka dapat dijelaskan hasil uji

hipotesis dari masing-masing variabel sebagai berikut:

1. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Istishna’ dan Ijarah

terhadap Profitabilitas (X1, X2, X4, X5)

Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan pembiayaan

mudharabah, musyarakah, istishna’, dan ijarah berpengaruh positif dan

tidak signifikan terhadap profitabilitas pada alpha 5% karena memiliki

coefficient bernilai positif dan probablitas > 0,05. Dari hasil uji tersebut,

69

variabel mudharabah, musyarakah, istishna’, dan ijarah mempengaruhi

profitabilitas dengan arah positif tidak signifikan. Hal ini menjelaskan

bahwa semakin tinggi penyaluran pembiayaan tersebut kepada nasabah

maka tidak selalu atau sangat sedikit sekali dapat meningkatkan

profitabilitas.

pengelolaan pembiayaan bagi hasil (mudharabah dan musyarakah)

yang merupakan salah satu komponen aset bank syariah lebih sulit dari

pada jenis pembiayaan lainnya. Biaya yang dikeluarkan dalam

pengelolaan pembiayaan bagi hasil juga lebih tinggi dari pada jenis

pembiayaan lainnya. Pendapatan bagi hasil bank umum syariah yang

diperoleh dari penyaluran pembiayaan bagi hasil kemungkinan masih

belum secara optimal diperoleh sehingga belum mampu mengimbangi

biaya-biaya yang dikeluarkan.

Hal ini tentu dapat berdampak pada sangat sedikitnya (bahkan

hampir tidak ada) pengaruh pembiayaan bagi hasil terhadap profitabilitas.

Hasil ini didukung oleh penelitian Inayatillah & Subardjo (2017) yang

menyatakan pebiayaan bagi hasil tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan pembiayaan

mudharabah berpengaruh positif terhadap profitabilitas Bank Umum

Syariah (H1) ditolak. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Riyadi &

Yulianto (2014), Aulia & Rochmanika (2012), Russely & Yaningwati

(2014) dan Qodriasari (2014) menyatakan pembiayaan bagi hasil

70

(mudharabah &musyarakah) berpengaruh negatif signifikan terhadap

profitabilitas.

Pembiayaan musyarakah ini sama halnya dengan pembiayaan

mudharabah. Perbedaannya hanya pada pembiayaan musyarakah, resiko

yang ditanggung pihak bank lebih kecil, karena penyertaan modal dan

penanggungan kerugian akan dibagi oleh masing-masing pihak. Namun

pendapatan bagi hasil bank umum syariah yang diperoleh dari penyaluran

pembiayaan bagi hasil kemungkinan masih belum secara optimal

diperoleh sehingga belum mampu mengimbangi biaya-biaya yang

dikeluarkan, sehingga belum terlalu berpengaruh terhadap profitabilitas.

Hasil ini didukung oleh penelitian Inayatillah & Subardjo (2017) yang

menyatakan pebiayaan bagi hasil tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan pembiayaan

musyarakah berpengaruh positif terhadap profitabilitas Bank Umum

Syariah (H2) ditolak.

Pembiayaan istishna’ biasanya digunakan untuk, pertama,

pembiayaan modal kerja misalnya untuk modal kerja industri barang-

barang komsumsi; Kedua, pembiayaan investasi; dan Ketiga, pembiayaan

konstruksi. Namun pembiayaan istishna’ merupakan pembiayaan yang

jarang dilakukan oleh pihak perbankan karena margin pendapatan yang

diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan pembiayaan lainnya. Jadi,

kenaikan atau penurunan pendapatan istishna tidak berpengaruh terhadap

71

profitabilitas. Hasil ini sejalan dengan penelitian Amalia & Fidiana

(2016), sehingga hipotesis yang menyatakan pembiayaan istishna’

berpengaruh positif terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah (H4)

ditolak.

Pembiayaan ijarah lebih banyak memiliki resiko, karena bila

barang rusak maka yang menanggung resiko adalah pemilik barang serta

resiko yang ditanggung tak sebanding dengan harga sewa. Porsi

pembiayaan ijarah juga masih sangat kecil serta masih kurangnya

pemahaman nasabah akan pembiayaan tersebut juga berpengaruh terhadap

margin pendapatan perbankan. Jadi, kenaikan atau penurunan pendapatan

ijarah yang dihasilkan dari upah sewa tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas. Hasil ini mendukung penelitian dari Amalia & Fidiana

(2016) dan Faradilla & Arfan (2017), sehingga hipotesis yang menyatakan

pembiayaan ijarah berpengaruh positif terhadap profitabilitas Bank

Umum Syariah (H5) ditolak.

2. Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas (X3)

Dari hasil uji, variabel murabahah mempengaruhi profitabilitas

dengan arah negatif tidak signifikan karena memiliki coefficient bernilai

negatif dan probablitas > 0,05. Hal ini menjelaskan bahwa semakin tinggi

penyaluran pembiayaan murabahah kepada nasabah maka tidak selalu

atau sangat sedikit sekali dapat melemahkan profitabilitas.

72

Keuntungan pembiayaan murabahah berbentuk margin penjualan

yang didalamnya sudah termasuk harga jual. Resiko yang rendah dari

pembiayaan jual beli memungkinkan bank untuk lebih mudah mengelola

pembiayaan dengan prinsip jual beli baik melalui akad murabahah. tetapi

karena adanya percepatan pelunasan dalam pembiayaan murabahah

sehingga profit yang dihasilkan kurang maksimal.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Riyadi

& Yulianto (2014) yang menyatakan pembiayaan jual beli tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas. Dengan demikian hipotesis yang

menyatakan pembiayaan murabahah berpengaruh positif terhadap

profitabilitas Bank Umum Syariah (H3) ditolak.

3. Pengaruh Pembiayaan terhadap Profitabilitas Dimoderating oleh

Tingkat Inflasi

Dari hasil uji pada tabel 4.7, dapat dijelaskan bahwa:

a. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Istishna’ dan

Ijarah terhadap Profitabilitas Dimoderating oleh Tingkat Inflasi

(X1Z, X2Z, X4Z, X5Z)

Variabel mudharabah, musyarakah, istishna’, dan ijarah yang

dimoderating oleh tingkat inflasi menunjukkan pengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap profitabilitas pada alpha 5% karena memiliki

coefficient bernilai negatif dan probablitas > 0,05. Artinya, keberadaan

variabel inflasi tidak dapat memoderasi hubungan antara variabel

73

mudharabah, musyarakah, istishna’, dan ijarah terhadap profitabilitas.

Sehingga dapat diartikan inflasi tidak selalu melemahkan hubungan

variabel mudharabah, musyarakah, istishna’, dan ijarah terhadap

profitabilitas atau hanya sedikit saja yang dapat mempengaruhi

hubungan tersebut.

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan inflasi

melemahkan pengaruh pembiayaan mudharabah (H6), musyarakah

(H7), istishna’ (H9) dan ijarah (H10) terhadap profitabilitas perbankan

syariah ditolak.

b. Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas

Dimoderating oleh Tingkat Inflasi (X3Z)

Variabel murabahah yang dimoderating oleh tingkat inflasi

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas pada

alpha 5% karena memiliki coefficient bernilai positif dan probablitas >

0,05. Artinya, keberadaan variabel inflasi tidak dapat memoderasi

hubungan antara variabel murabahah terhadap profitabilitas secara

tidak signifikan. Sehingga dapat diartikan inflasi tidak selalu

memperkuat hubungan variabel murabahah terhadap profitabilitas

atau hanya sedikit saja yang dapat mempengaruhi hubungan tersebut.

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan inflasi

melemahkan atau menguatkan pengaruh pembiayaan murabahah

terhadap profitabilitas perbankan syariah (H8) ditolak.

74

Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel inflasi tidak dapat

memoderasi pengaruh pembiayaan terhadap profitabilitas (ROA) pada

Bank Umum Syariah pada periode 2015-2018. Hal ini disebabkan oleh

kesepakatan keuntungan yang ada pada pembiayaan Bank Umum Syariah

telah disepakati di awal akad, sehingga saat terjadi inflasi tidak merubah

kesepakatan tersebut.

Inflasi dapat diartikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga

yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi berbeda dari

suatu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari satu Negara ke

Negara lain. Ada kalanya tingkat inflasi adalah rendah yaitu mencapai 4-6

persen. Tingkat inflasi yang moderat mencapai diantara 5-10 persen.

Sedangkan tingkat inflasi yang terjadi pada periode penelitian ini juga

cenderung kecil dan fluktuatif, sehingga hal tersebut tidak terlalu

berpengaruh pada perekonomian masyarakat. Hasil tersebut didukung

dengan penelitian yang dilakukan Rahmat Dahlan (2014) yang

menyatakan tingkat inflasi tidak berpengaruh terhadap penyaluran

pembiayaan. Penelitian yang dilakukan Luthfia Hanania (2015) juga

menyatakan bahwa Inflasi dalam jangka pendek tidak berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas.

75

Tabel 4.8

Hasil Uji Hipotesis

No Hipotesis Uraian Hipotesis Hasil

1 Hipotesis 1 Pembiayaan mudharabah berpengaruh

positif signifikan terhadap profitabilitas

Bank Umum Syariah.

Ditolak

3 Hipotesis 2 Pembiayaan musyarakah berpengaruh positif

signifikan terhadap profitabilitas Bank

Umum Syariah.

Ditolak

4 Hipotesis 3 Pembiayaan murabahah berpengaruh positif

signifikan terhadap profitabilitas Bank

Umum Syariah.

Ditolak

5 Hipotesis 4 Pembiayaan istishna’ berpengaruh positif

signifikan terhadap profitabilitas Bank

Umum Syariah.

Ditolak

6 Hipotesis 5 Pembiayaan ijarah berpengaruh positif

signifikan terhadap profitabilitas Bank

Umum Syariah.

Ditolak

2 Hipotesis 6 Inflasi memoderasi pengaruh pembiayaan

mudharabah terhadap profitabilitas

perbankan syariah.

Ditolak

7 Hipotesis 7 Inflasi memoderasi pengaruh pembiayaan

musyarakah terhadap profitabilitas

perbankan syariah.

Ditolak

8 Hipotesis 8 Inflasi memoderasi pengaruh pembiayaan

murabahah terhadap profitabilitas perbankan

syariah.

Ditolak

9 Hipotesis 9 Inflasi memoderasi pengaruh pembiayaan

istishna’ terhadap profitabilitas perbankan

syariah.

Ditolak

10 Hipotesis

10

Inflasi memoderasi pengaruh pembiayaan

ijarah terhadap profitabilitas perbankan

syariah.

Ditolak

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun pada bab sebelumnya,

dan hasil uji yang dilakukan, terdapat kendala pada uji multikolinieritas dimana

ada beberapa variabel yang memiliki gejala multikolinieritas sehingga harus ada

beberapa variabel yang dibuang untuk melewati uji multikollonieritas dengan

menghilangkan gejala penyakit multikolinieritas pada data yang digunakan untuk

penelitian ini. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa:

1. Pembiayaan mudharabah, musyarakah, istishna’, dan ijarah berpengaruh

positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di

Indonesia periode Januari 2015 - Juni 2018.

2. Pembiayaan murabahah berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia periode Januari 2015 - Juni

2018.

3. Variabel tingkat inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan dalam

memoderasi pembiayaan mudharabah, musyarakah, istishna’, dan ijarah

terhadap profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode Januari

2015 - Juni 2018.

77

4. Variabel tingkat inflasi berpengaruh positif dan tidak signifikan dalam

memoderasi pembiayaan murabahah terhadap profitabilitaspada Bank Umum

Syariah di Indonesia periode Januari 2015 - Juni 2018.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel inflasi tidak dapat

memoderasi pengaruh pembiayaan terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank

Umum Syariah pada periode 2015-2018.

5. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini adapun keterbatasan penelitian yang perlu

dikembangkan oleh para peneliti selanjutnya:

1. Terbatasnya variabel independen yang hanya menggunakan variabel

pembiayaan dan 1 variabel moderating dalam penelitian ini.

2. Tidak adanya hipotesis yang dinyatakan diterima dari sepuluh hipotesis

dalam penelitian ini, sehingga penelitian ini dirasa belum dapat

memberikan gambaran yang lebih tepat mengenai pengaruh pembiayaan

terhadap profitabilitas dengan inflasi sebagai variabel moderating..

3. Hasil dari penelitian ini bersifat sederhana dan masih memerlukan

penelitian lanjutan untuk memperkuat hasil kebenarannya.

4. Terbatasnya rujukan penelitian yang serupa.

6. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan di atas,

maka penulis dapat memberikan saran:

78

1. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang masih

berhubungan dengan profitabilitas perbankan syariah.

2. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambahkan periode pengamatan,

sebab semakin lama interval waktu pengamatan maka semakin besar pula

kesempatan untuk memperoleh informasi mengenai variabel yang lebih

baik untuk penelitian yang akurat.

79

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Al-Muslih, Abdullah & Shalah ash-Shawi. 2001. Fikih Ekonomi Keuangan

Islam.Jakarta: Daarul Haq.

Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysisi dengan SPSS. Salatiga: STAIN

Salatiga Press.

Boediono. 2001. Ekonomi Makro Edisi 4. Yokyakarta: BPFE

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Harahap, Sofyan S, Wiroso dan Muhammad Yusuf. 2006. Akuntansi

PerbankanSyariah. Jakarta: LPFE Usakti

Karim, Adiwarman A. 2013. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan.

Jakarta:PT RajaGrafindo Persada

—. 2013. Ekonomi Makro Islam. Jakarta: Rajawali Pers.

Kasmir. 2002. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Muhammad. 2005. Pengantar Akuntansi Syariah. Edisi 2. Yogyakarta:

SalembaEmpat.

—. 2014. Manajemen Keuangan Syariah: Analisis Fiqh dan

Keuangan.Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Rivai, Veithzal dan Arifin Arviyan. 2010. Islamic Banking. Jakarta: Bumi Aksara.

Sarwono, Jonathan. 2010. PASW Statistics 18 - Belajar Statistik Menjadi Mudah

dan Cepat . Yogyakarta: CV Andi Offset.

Sudarsono, Heri. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi

danIlustrasi.Yogyakarta: Ekonisia

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V., Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis &

Ekonomi.Yogyakarta : PustakaBaru Press.

Sumar’in. 2012. Konsep Kelembagaan Bank Syariah. Yogyakarta: graha ilmu.

Wijaya, Tony. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis.

Yogyakarta:Graha Ilmu

Winarno, Wing Wahyu. 2015. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan

EViews. 4th. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Jurnal:

Amalia, Nur& Fidiana. 2016. Struktur Pembiayaan dan Pengaruhnya terhadap

Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri.Jurnal

Ilmu dan Riset Akutansi V (5).

80

Astohar. 2016. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (Car) dan Financing toDeposit

Ratio terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesiadengan

Inflasi Sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Among MakartiVol.9 No.18.

Dahlan, Rahmat. 2014. Pengaruh Tingkat Bonus Sertifikat Bank

IndonesiaSyariah dan Tingkat Inflasi Terhadap Pembiayaan Bank Syariah

diIndonesia. Jurnal Etikonomi Vol. 13 No. 2.

Eka Febriyana. 2018. Analisis Pengaruh Tabungan terhadap Return On

Asset(ROA) Bank Syariah dengan Inflasi sebagai Variabel Moderasi

(StudiKasus Bank Umum Syariah periode 2012-2015). Skripsi:

FakultasEkonomi dan Bisnis Islam, IAIN Salatiga.

Faradilla, Cut, Muhammad Arfan & M. Shabri. 2017. Pengaruh

PembiayaanMurabahah, Istishna, Ijarah, Mudharabah, dan Musyarakah

terhadapProfitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal

MagisterAkuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.

Fauziah, Ravika. 2013.Analisis Pengaruh Inflasi terhadap Tingkat

ProfitabilitasBank Muamalat Indonesia dan Bank Central Asia (Bca)

tahun 2007-2011.Jurnal Akuntansi UNESA.

Hanania, Luthfia. 2015. Faktor Internal dan Eksternal yang

MempengaruhiProfitabilitas Perbankan Syariah Dalam Jangka Pendek

dan JangkaPanjang. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perbanas

Institute I (1).

Inayatillah, Yulia. 2017. Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Jual Beli, FDR,

NPF,terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Jurnal Ilmu dan Riset Akutansi

VI(12).

Kara, Muslimin. 2013. Kontribusi Pembiayaan Perbankan Syariah

terhadapPengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di

KotaMakasar. Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum

Muliawati, Sri dan Moh. Khoiruddin. 2015. Faktor-Faktor Penentu

ProfitabilitasBank Syariah di Indonesia. ManagementAnalysis Journal IV

(1).

Permata, Russely Inti Dwi, Fransisca Yaningwati & Zahroh Z.A. 2014.

AnalisisPengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah terhadap

TingkatProfitabilitas (Return On Equity) (Studi pada Bank Umum Syariah

yangterdaftar di Bank Indonesia Periode 2009-2012). Jurnal

AdministrasiBisnis (JAB)|Vol. 12.

Qodriasari, Indriani Laela. 2014. Analisis Pengaruh Pendapatan

PembiayaanMudharabah, Musyarakah, Murabahah, dan Sewa Ijarah

terhadapProfitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia periode tahun

2011-2013.Naskah Publikasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Fakultas

Agama IslamUniversitas Muhammadiyah Surakarta.

Rahman, Aulia Fuad & Ridha Rochmanika.2012. Pengaruh Pembiayaan

JualBeli, Pembiayaan Bagi Hasil, dan Rasio Non Performing

81

Financingterhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia.

Ejournal UINMalang.

Riyadi, Slamet dan Agung Yulianto. 2014. Pengaruh Pembiayaan Bagi

Hasil,Pembiayaan Jual Beli, Financing to DepositRatio (FDR) dan

NonPerforming Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas Bank

UmumSyariah diIndonesia. Acounting Analysis Journal III (4).

Wibowo, Edhi Satriyo dan Muhammad Syaichu. 2013. Analisis PengaruhSuku

Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF terhadapProfitabilitas Bank

Syariah.Diponegoro Journal of Management II (2).

82

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN I:

Data Laporan Keuangan Bulanan

Otoritas Jasa Keuangan

Periode Januari 2015 – Juni 2018

Sampel Mudharabah

(x1) Musyarakah

(x2) Murabahah

(x3) Istishna'

(x4) Ijarah (x5)

Inflasi (z)

ROA (y)

x1*z x2*z x3*z x4*z x5*z

2015M01 8.178 38.471 84.794 150 1.473 6,96 1,93 56919 267758 590166 1044 10252

2015M02 8.070 38.644 84.713 150 1.455 6,29 1,94 50760 243071 532845 944 9152

2015M03 7.968 39.097 85.580 144 1.450 6,38 2,39 50836 249439 546000 919 9251

2015M04 8.037 39.761 85.367 146 1.448 6,79 2,42 54571 269977 579642 991 9832

2015M05 8.041 40.255 85.745 144 1.428 7,15 2,40 57493 287823 613077 1030 10210

2015M06 8.566 41.227 86.482 142 1.438 7,26 2,00 62189 299308 627859 1031 10440

2015M07 8.583 40.591 85.649 140 1.427 7,26 2,05 62313 294691 621812 1016 10360

2015M08 8.477 40.979 85.557 138 1.386 7,18 2,14 60865 294229 614299 991 9951

2015M09 8.367 41.986 85.477 136 1.367 6,83 2,15 57147 286764 583808 929 9337

2015M10 8.214 42.110 85.958 126 1.348 6,25 2,22 51338 263188 537238 788 8425

2015M11 8.003 42.548 86.428 124 1.358 4,89 2,15 39135 208060 422633 606 6641

2015M12 7.979 44.419 87.789 120 1.368 3,35 1,81 26730 148804 294093 402 4583

2016M01 7.806 43.269 87.765 117 1.342 4,14 1,01 32317 179134 363347 484 5556

2016M02 7.613 44.093 87.308 116 1.314 4,42 0,81 33649 194891 385901 513 5808

2016M03 7.552 45.415 87.483 114 1.384 4,45 0,88 33606 202097 389299 507 6159

2016M04 7.561 45.354 87.997 112 1.338 3,60 0,80 27220 163274 316789 403 4817

2016M05 8.103 45.735 88.845 110 1.421 3,33 0,16 26983 152298 295854 366 4732

2016M06 8.422 46.291 90.416 108 1.476 3,45 0,73 29056 159704 311935 373 5092

2016M07 8.094 45.521 90.254 107 1.434 3,21 0,63 25982 146122 289715 343 4603

2016M08 7.912 46.112 90.608 105 1.246 2,79 0,48 22074 128652 252796 293 3476

2016M09 8.001 48.153 103.128 104 1.504 3,07 0,59 24563 147830 316603 319 4617

2016M10 7.880 48.957 103.549 102 1.529 3,31 0,46 26083 162048 342747 338 5061

2016M11 7.688 49.218 104.413 98 1.574 3,58 0,67 27523 176200 373799 351 5635

2016M12 7.577 50.546 105.112 25 1.636 3,02 0,63 22883 152649 317438 76 4941

2017M01 7.336 48.631 104.373 25 1.714 3,49 1,01 25603 169722 364262 87 5982

2017M02 7.146 48.524 104.969 24 1.768 3,83 1,00 27369 185847 402031 92 6771

2017M03 7.266 50.335 106.028 22 1.850 3,61 1,12 26230 181709 382761 79 6679

2017M04 7.136 50.390 106.079 28 1.884 4,17 1,10 29757 210126 442349 117 7856

2017M05 7.200 51.885 107.332 27 1.930 4,33 1,11 31176 224662 464748 117 8357

2017M06 7.756 54.552 108.919 27 2.152 4,37 1,10 33894 238392 475976 118 9404

2017M07 7.782 54.844 106.799 28 2.169 3,88 1,04 30194 212795 414380 109 8416

2017M08 7.662 54.555 107.878 27 2.211 3,82 0,98 29269 208400 412094 103 8446

2017M09 7.434 55.361 108.896 20 2.229 3,72 1,00 27654 205943 405093 74 8292

2017M10 7.043 54.446 109.813 20 2.264 3,58 0,70 25214 194917 393131 72 8105

2017M11 6.959 54.238 109.892 19 2.577 3,30 0,73 22965 178985 362644 63 8504

2017M12 6.584 57.315 110.079 18 2.609 3,61 0,63 23768 206907 397385 65 9418

2018M01 6.211 55.233 109.346 18 2.622 3,25 0,42 20186 179507 355375 59 8522

2018M02 5.936 56.046 109.382 18 2.832 3,18 0,74 18876 178226 347835 57 9006

2018M03 6.333 57.060 110.159 14 2.874 3,40 1,23 21532 194004 374541 48 9772

2018M04 6.402 57.360 110.708 17 2.901 3,41 1,23 21831 195598 377514 58 9892

2018M05 6.577 58.511 111.309 18 2.962 3,23 1,31 21244 188991 359528 58 9567

2018M06 6.175 57.752 109.769 17 2.939 3,12 1,37 19266 180186 342479 53 9170

LAMPIRAN II: HASIL SELURUH UJI YANG DILAKUKAN DALAM PENELITIAN

INI

1. Uji Stationer tingkat level

Null Hypothesis: Unit root (individual unit root process)

Series: MUDHARABAH, MUSYARAKAH, MURABAHAH, ISTISHNA, IJARAH,

ROA, INFLASI, X1_Z, X2_Z, X3_Z, X4_Z, X5_Z

Date: 11/27/18 Time: 21:51

Sample: 2015M01 2018M06

Exogenous variables: Individual effects

Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0 to 5

Total number of observations: 487

Cross-sections included: 12 Method Statistic Prob.**

ADF - Fisher Chi-square 11.6865 0.9832

ADF - Choi Z-stat 2.10929 0.9825 Intermediate ADF test results UNTITLED

Series Prob. Lag Max Lag Obs

MUDHARABAH 0.9050 0 9 41

MUSYARAKAH 0.9446 5 9 36

MURABAHAH 0.8339 0 9 41

ISTISHNA 0.7826 0 9 41

IJARAH 0.9990 0 9 41

ROA 0.5142 0 9 41

INFLASI 0.4561 0 9 41

X1_Z 0.5603 0 9 41

X2_Z 0.4049 0 9 41

X3_Z 0.3924 0 9 41

X4_Z 0.4563 0 9 41

X5_Z 0.5462 0 9 41

2. Uji Stationer Mudharabah (1St Different)

Null Hypothesis: Unit root (individual unit root process)

Series: MUDHARABAH, MUSYARAKAH, MURABAHAH, ISTISHNA, IJARAH,

ROA, INFLASI, X1_Z, X2_Z, X3_Z, X4_Z, X5_Z

Date: 11/27/18 Time: 21:52

Sample: 2015M01 2018M06

Exogenous variables: Individual effects

Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0 to 4

Total number of observations: 476

Cross-sections included: 12 Method Statistic Prob.**

ADF - Fisher Chi-square 243.372 0.0000

ADF - Choi Z-stat -13.6013 0.0000 Intermediate ADF test results D(UNTITLED)

Series Prob. Lag Max Lag Obs

D(MUDHARABAH) 0.0006 0 9 40

D(MUSYARAKAH) 0.0001 4 9 36

D(MURABAHAH) 0.0000 0 9 40

D(ISTISHNA) 0.0000 0 9 40

D(IJARAH) 0.0000 0 9 40

D(ROA) 0.0000 0 9 40

D(INFLASI) 0.0001 0 9 40

D(X1_Z) 0.0005 0 9 40

D(X2_Z) 0.0001 0 9 40

D(X3_Z) 0.0001 0 9 40

D(X4_Z) 0.0001 0 9 40

D(X5_Z) 0.0000 0 9 40

3. Uji Multikolinieritas

Variance Inflation Factors

Date: 12/04/18 Time: 15:33

Sample: 2015M01 2018M06

Included observations: 37 Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF C 0.003240 1.651022 NA

D(MUDHARABAH(-4)) 4.55E-08 1.311169 1.226130

D(MUSYARAKAH(-4)) 2.31E-09 1.633684 1.368384

D(MURABAHAH(-4)) 6.11E-10 1.521132 1.383614

D(ISTISHNA(-4)) 1.51E-05 1.172854 1.075202

D(IJARAH(-4)) 3.20E-07 1.529899 1.310000

D(INFLASI(-4)) 0.009114 1.133562 1.085090

4. Uji Normalitas

0

2

4

6

8

10

12

-0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6

Series: Residuals

Sample 2015M06 2018M06

Observations 37

Mean -1.50e-18

Median 0.019545

Maximum 0.664815

Minimum -0.739869

Std. Dev. 0.245989

Skewness -0.204475

Kurtosis 5.167678

Jarque-Bera 7.501857

Probability 0.023496

5. Uji Normalitas Disembuhkan

0

2

4

6

8

10

12

-0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6

Series: Residuals

Sample 2015M06 2018M06

Observations 37

Mean 1.80e-17

Median 0.004044

Maximum 0.654394

Minimum -0.721728

Std. Dev. 0.246518

Skewness -0.223851

Kurtosis 4.907188

Jarque-Bera 5.916614

Probability 0.051907

6. Uji Autokorelasi

Dependent Variable: D(ROA(-4))

Method: Least Squares

Date: 12/12/18 Time: 12:12

Sample (adjusted): 2015M06 2018M06

Included observations: 37 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.077357 0.056967 -1.357928 0.1846

D(LOG_MUDHARABAH(-4)) -1.792251 1.640301 -1.092635 0.2833

D(LOG_MUSYARAKAH(-4)) 1.709144 2.470223 0.691899 0.4943

D(MURABAHAH(-4)) -8.34E-06 2.72E-05 -0.307336 0.7607

D(LOG_ISTISHNA(-4)) 0.029435 0.203050 0.144965 0.8857

D(LOG_IJARAH(-4)) 1.329874 1.084411 1.226357 0.2296

D(INFLASI(-4)) 0.038854 0.096483 0.402701 0.6900 R-squared 0.091921 Mean dependent var -0.032162

Adjusted R-squared 0.089695 S.D. dependent var 0.258695

S.E. of regression 0.270047 Akaike info criterion 0.388220

Sum squared resid 2.187769 Schwarz criterion 0.692988

Log likelihood -0.182064 Hannan-Quinn criter. 0.495665

F-statistic 0.506128 Durbin-Watson stat 1.971950

Prob(F-statistic) 0.798742

7. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 2.068489 Prob. F(27,9) 0.1272

Obs*R-squared 31.86501 Prob. Chi-Square(27) 0.2371

Scaled explained SS 40.92488 Prob. Chi-Square(27) 0.0419

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 12/13/18 Time: 13:41

Sample: 2015M06 2018M06

Included observations: 37 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.105010 0.060999 1.721511 0.1193

D(LOG_MUDHARABAH(-4))^2 -18.12056 31.07213 -0.583177 0.5741 D(LOG_MUDHARABAH(-

4))*D(LOG_MUSYARAKAH(-4)) -42.48861 68.14486 -0.623504 0.5484 D(LOG_MUDHARABAH(-4))*D(MURABAHAH(-4)) 0.004435 0.001690 2.624450 0.0276

D(LOG_MUDHARABAH(-4))*D(LOG_ISTISHNA(-4)) 23.59866 59.24484 0.398324 0.6997 D(LOG_MUDHARABAH(-4))*D(LOG_IJARAH(-4)) 28.27724 32.65353 0.865978 0.4090

D(LOG_MUDHARABAH(-4))*D(INFLASI(-4)) 0.978578 3.913175 0.250073 0.8081

D(LOG_MUDHARABAH(-4)) 0.018471 1.613964 0.011445 0.9911

D(LOG_MUSYARAKAH(-4))^2 -23.40983 107.8250 -0.217109 0.8330 D(LOG_MUSYARAKAH(-4))*D(MURABAHAH(-4)) -0.004980 0.002912 -1.710130 0.1214 D(LOG_MUSYARAKAH(-4))*D(LOG_ISTISHNA(-4)) -130.6189 122.2785 -1.068208 0.3132 D(LOG_MUSYARAKAH(-4))*D(LOG_IJARAH(-4)) 56.67716 49.72540 1.139803 0.2838

D(LOG_MUSYARAKAH(-4))*D(INFLASI(-4)) -7.323504 3.810623 -1.921865 0.0868

D(LOG_MUSYARAKAH(-4)) -5.723022 2.153676 -2.657327 0.0262

D(MURABAHAH(-4))^2 5.29E-08 3.52E-08 1.504327 0.1668

D(MURABAHAH(-4))*D(LOG_ISTISHNA(-4)) 0.001875 0.002011 0.932335 0.3755

D(MURABAHAH(-4))*D(LOG_IJARAH(-4)) -0.003586 0.002478 -1.447056 0.1818

D(MURABAHAH(-4))*D(INFLASI(-4)) 7.53E-05 0.000126 0.596427 0.5656

D(MURABAHAH(-4)) 0.000157 5.21E-05 3.008581 0.0147

D(LOG_ISTISHNA(-4))^2 -0.347719 1.840738 -0.188902 0.8544

D(LOG_ISTISHNA(-4))*D(LOG_IJARAH(-4)) 30.39057 44.33124 0.685534 0.5103

D(LOG_ISTISHNA(-4))*D(INFLASI(-4)) -1.199606 2.057788 -0.582959 0.5742

D(LOG_ISTISHNA(-4)) 0.212279 1.549735 0.136978 0.8941

D(LOG_IJARAH(-4))^2 2.034798 7.616276 0.267164 0.7954

D(LOG_IJARAH(-4))*D(INFLASI(-4)) -4.047589 2.572820 -1.573211 0.1501

D(LOG_IJARAH(-4)) 0.594821 1.234541 0.481815 0.6414

D(INFLASI(-4))^2 0.018687 0.099172 0.188433 0.8547

D(INFLASI(-4)) 0.120217 0.106925 1.124314 0.2900

R-squared 0.861217 Mean dependent var 0.059129

Adjusted R-squared 0.444866 S.D. dependent var 0.118490

S.E. of regression 0.088284 Akaike info criterion -1.916703

Sum squared resid 0.070146 Schwarz criterion -0.697630

Log likelihood 63.45901 Hannan-Quinn criter. -1.486923

F-statistic 2.068489 Durbin-Watson stat 2.131628

Prob(F-statistic) 0.127160

8. Uji Regresi Linier Berganda

Dependent Variable: D(ROA(-4))

Method: Least Squares

Date: 12/12/18 Time: 12:12

Sample (adjusted): 2015M06 2018M06

Included observations: 37 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.077357 0.056967 -1.357928 0.1846

D(LOG_MUDHARABAH(-4)) -1.792251 1.640301 -1.092635 0.2833

D(LOG_MUSYARAKAH(-4)) 1.709144 2.470223 0.691899 0.4943

D(MURABAHAH(-4)) -8.34E-06 2.72E-05 -0.307336 0.7607

D(LOG_ISTISHNA(-4)) 0.029435 0.203050 0.144965 0.8857

D(LOG_IJARAH(-4)) 1.329874 1.084411 1.226357 0.2296

D(INFLASI(-4)) 0.038854 0.096483 0.402701 0.6900 R-squared 0.091921 Mean dependent var -0.032162

Adjusted R-squared 0.089695 S.D. dependent var 0.258695

S.E. of regression 0.270047 Akaike info criterion 0.388220

Sum squared resid 2.187769 Schwarz criterion 0.692988

Log likelihood -0.182064 Hannan-Quinn criter. 0.495665

F-statistic 0.506128 Durbin-Watson stat 1.971950

Prob(F-statistic) 0.798742

9. Moderated Regression Analysis (MRA)

Dependent Variable: D(ROA(-4))

Method: Least Squares

Date: 12/13/18 Time: 21:38

Sample (adjusted): 2015M06 2018M06

Included observations: 37 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.078969 0.066988 -1.178857 0.2496

D(LOG_MUDHARABAH(-4)) 1.625697 4.648860 0.349698 0.7295

D(LOG_MUSYARAKAH(-4)) 5.946995 11.21438 0.530301 0.6006

D(MURABAHAH(-4)) -3.32E-05 0.000132 -0.251233 0.8037

D(LOG_ISTISHNA(-4)) 0.327265 0.800627 0.408760 0.6862

D(LOG_IJARAH(-4)) 1.965309 3.095358 0.634921 0.5312

D(INFLASI(-4)) 1.702150 2.696939 0.631141 0.5337

D(X1_Z(-4)) -0.000102 0.000129 -0.791549 0.4361

D(X2_Z(-4)) -2.07E-05 5.21E-05 -0.397831 0.6941

D(X3_Z(-4)) 4.54E-06 3.60E-05 0.126193 0.9006

D(X4_Z(-4)) -0.001972 0.004252 -0.463720 0.6469

D(X5_Z(-4)) -6.89E-05 0.000485 -0.142153 0.8881 R-squared 0.148852 Mean dependent var -0.032162

Adjusted R-squared 0.225654 S.D. dependent var 0.258695

S.E. of regression 0.286399 Akaike info criterion 0.593745

Sum squared resid 2.050610 Schwarz criterion 1.116205

Log likelihood -1.015718 Hannan-Quinn criter. 0.777937

F-statistic 0.397462 Durbin-Watson stat 2.025715

Prob(F-statistic) 0.944054

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Curriculum Vitae

DATA PRIBADI

Nama Lengkap Muhammad Abdur Rouf Ali

Tempat dan Tanggal Lahir Kab. Semarang, 20 April 1995

Warga Negara Indonesia

Alamat Desa Rembes RT 002/ RW 001, Kec.

Bringin Kab. Semarang

Nomor Handphone +6285641311098

Email [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

2014 – 2018 Program Strata 1 Perbankan Syariah di Institut

Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga

2011 – 2014 Teknik Kendaraan Ringan di SMK Saraswati

Salatiga

2008 – 2011 SMP Negeri 1 Bringin

PENGALAMAN KERJA/MAGANG

05 Maret – 04 Mei 2018 Praktikum Pengembangan Profesi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN

Salatiga di PT. Bank BRISyariah Kantor

Cabang Pembantu Pati, Jl. Diponegoro No. 65

Pati

03 Juni 2013 –30 Juni 2014 Bekerja di PT. Panasonic Lighting Indonesia,

Rembang Industri Raya 47, PIER, Pasuruan,

67152, Indonesia

PENGALAMAN ORGANISASI

Januari 2018 – Sekarang Divisi Pengembangan Unit Kegiatan

Mahasiswa (UKM) Dewan Mahasiswa

(DEMA) di Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga

Periode 2018 Divisi Kaderisasi Unit Kegiatan Mahasiswa

(UKM) Seni Musik Club (SMC) IAIN Salatiga

Periode 2017 Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa

(UKM) Seni Musik Club (SMC) IAIN Salatiga

Periode 2016 Divisi Band Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

Seni Musik Club (SMC) IAIN Salatiga

PENGHARGAAN

2017 Meraih Medali Perak dalam Festival Paduan Suara

Tingkat Nasional ―Satya Dharma Gita National

Choir Festival‖ di Undip

2016 Meraih Medali Perak dalam Festival Paduan Suara

Tingkat Nasional ―Sapta Gita National Choir

Festival‖ di Universitas Semarang

2016 Juara 2 Regional Yogyakarta dan 10 besar Nasional

dalam Festifal Cipta Lagu Suara Anti Korupsi yang

diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi

(KPK)

2015 Meraih Medali Perak dalam Festival Paduan Suara

Tingkat Nasional ―Karangturi Choir Games‖ di

Karangturi