Upload
vuongbao
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PEMBINAAN ROHANI MENTAL ISLAM TERHADAP
PEMAHAMAN DAN KESADARAN KEAGAMAAN ANGGOTA
DI MARKAS KORPS BRIMOB KELAPADUA DEPOK
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
oleh :
IRHAMNA ROMADLON
NIM. 1 0 8 0 5 2 0 0 0 0 0 1
JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H / 2013 M
i
ABSTRAK
Irhamna Romadlon
NIM: 108052000001
Pengaruh Pembinaan Rohani Mental Islam Terhadap Pemahaman Dan
Kesadaran Keagamaan Anggota di Markas Korps Brimob Kelapadua Depok
Pembinaan rohani mental Islam adalah usaha pemberian bantuan dan
arahan untuk menggali dan mengarahkan mengenai keagamaan yang diberikan
oleh pembina mental kepada individu agar dapat memahami dan mengamalkan
ajaran agama Islam sehingga mampu memilih jalan hidupnya sesuai norma
agama, mandiri dan bertanggungjawab hingga apa yang dilakukannya bermanfaat
bagi dirinya sendiri dan lingkungannya. Pembinaan rohani mental Islam
menitikberatkan kepada fungsi Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai pencegah,
pemaham, perbaikan, pemeliharaan dan pengembangan jiwa manusia agar
menjadi manusia yang sempurna.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode yang digunakan dalam
pembinaan rohani mental kepada anggota Brimob, untuk mengetahui materi yang
disampaikan dalam pembinaan rohani mental kepada anggota Brimob, untuk
mengetahui siapa yang melakukan pembinaan rohani mental di Markas Korps
Brimob Kelapadua Depok dan untuk mengetahui pengaruh pembinaan rohani
mental Islam terhadap pemahaman dan kesadaran keagamaan anggota Brimob di
Markas Korps Brimob Kelapadua Depok.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
survei dan desain yang digunakan adalah penelitian inferensial. Data diperoleh
menggunakan kuesioner (skala likert) kemudian dilakukan pengujian analisis
regresi linear sederhana untuk mengetahui hubungan yang ada diantara variabel
independen dengan variabel dependen. Uji koefisien korelasi bertujuan untuk
mengetahui besarnya hubungan antara masing-masing variabel independen secara
individual (parsial) terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi bertujuan
untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan
variabel dependen. Uji T-test bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh
masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel
dependen.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah kegiatan pembinaan rohani mental
Islam berpengaruh positif terhadap pemahaman dan kesadaran keagamaan
anggota Brimob di Markas Korps Brimob Kelapadua Depok.
Kata Kunci : Pembinaan rohani mental Islam, Pemahaman dan Kesadaran
Keagamaan.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah SWT Maha Pencipta alam semesta yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada seluruh umat manusia, hanya Dialah
tempat mengadu dan memohon perlindungan. Shalawat beriring salam senantiasa
tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para
sahabatnya, serta umatnya yang selalu istiqomah menjalankan ajarannya.
Alhamdulillah, penulis telah dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Pembinaan Rohani Mental Islam Terhadap Pemahaman Dan
Kesadaran Keagamaan Anggota Brimob Di Markas Korps Brimob
Kelapadua Depok”. Penulis sadar, bahwa tanpa bantun dan motivasi serta
bimbingan dari pihak, sulit kiranya penulis menyelesaikan skripsi ini guna
memenuhi tugas persyaratan akademik guna mencapai gelar Sarjana Komunikasi
Islam Program Strata Satu (S1) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan
rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada Ayahanda dan Ibunda yang telah
membesarkan penulis dan senantiasa mencurahkan kasih sayang dan do’a. yang
tiada henti kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan skripsi
ini. Selain itu, penulis juga mengucapkan rasa terima kasih dan apresiasi yang
tinggi atas semua bantuan dan jasa yang diberikan dalam penyelesaian skripsi ini
terutama beberapa pihak, di antaranya:
1. Dr. H. Arif Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Drs. Wahidin Saputra, MA,
selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Drs. H. Mahmud Jalal, MA selaku
Wakil Dekan Bidang Administrasi, serta Drs. Study Rizal LK, MA selaku
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.
iii
2. Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan
Penyuluhan Islam, Bapak Drs. Sugiharto, MA, selaku Sekertaris Jurusan
Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Prof. Dr. H. Daud Effendi, AM, selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah
membimbing dengan penuh bijaksana mengarahkan dan memberikan
masukan serta saran disela-sela kesibukan beliau bersedia membimbing
dengan penuh keikhlasan dan memberikan pengertian yang sangat besar
kepada penulis.
4. Ir. Noor Bekti Negoro. SE, M.Si yang telah meluangkan waktunya untuk
membimbing saya dalam bab metodologi penelitian.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah berjasa mendidik dan memberikan ilmu
pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan.
6. Segenap staff Brimob Kelapadua Depok khususnya kepada AKBP. K.
Budiman. SIP dan Briptu Nasoka, SH selaku pengurus pembina mental
(BINTAL) dan seluruh anggota Brimob Kelapadua Depok yang telah
meluangkan waktu dan mengizinkan penulis untuk melakukan studi kasus
yang merupakan objek penelitian pada skripsi ini.
7. Pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang
telah menyediakan buku dan fasilitas Wi-Fi untuk mendapatkan referensi dan
memperkaya isi skripsi ini.
8. Adinda dan kakanda tercinta Mauliyatun Nisa, Zahrotusti’anah dan Fikriyah
Nur Rifqy yang senantiasa memberikan semangat dan motivasi kepada
penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman Bimbingan dan Penyuluhan Islam tahun 2008 yang selama
masa perkuliahan bersama-sama penulis berjuang dalam menuntut ilmu.
10. Untuk Aisyah Saftarini, Siti Soviatul M, Ike Pratiwi, Eka Chamalia, Hapipah,
Nina Riyanti, Nila Mahmudah, Titian Wahyu, Sundus Muharromah, Putri
yang slama ini berjuang bersama penulis dan turut memberikan motivasi serta
inspirasi bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
iv
Harap penulis, semoga amal kebaikannya mendapatkan pahala dari Allah
SWT, dan semoga kesuksesan dan ridho Allah selalu mengiringi langkah kita
semua, Amiin.
Jakarta, Rabiul Akhir 1434H
Maret 2013M
Irhamna Romadlon
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Pembahasan dan Perumusan Masalah ........................................ 3
1. Pembatasan Masalah ............................................................ 3
2. Perumusan Masalah ............................................................. 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 4
1. Tujuan Penelitian ................................................................. 4
2. Manfaat Penelitian ............................................................... 4
D. Tinjauan Kepustakaan ................................................................ 5
E. Sistematika Penulisan ................................................................ 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pembinaan Rohani Mental Islam ............................................... 9
1. Pengertian Pembinaan Rohani Mental Islam ....................... 9
2. Tujuan Pembinaan Rohani Mental Islam ........................... 13
3. Fungsi Pembinaan Rohani Mental Islam ........................... 15
B. Pemahaman dan Kesadaran Keagamaan .................................. 17
1. Pengertian Pemahaman dan Kesadaran ............................. 17
2. Aspek Hidup Keagamaan ................................................... 18
vi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desain Penelitian ........................................... 22
B. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 22
1. Subjek dan Objek Penelitian .............................................. 22
2. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................ 23
C. Populasi dan Sampel ................................................................ 23
1. Populasi .............................................................................. 23
2. Sampel ................................................................................ 24
D. Variabel Penelitian ................................................................... 25
E. Hipotesis Penelitian .................................................................. 25
F. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian ......................... 26
G. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 28
H. Uji Instrumen ........................................................................... 29
1. Uji Validitas ....................................................................... 29
2. Uji Reliabilitas ................................................................... 29
I. Teknik Analisis Data ................................................................ 30
1. Uji Regresi Linear Sederhana ............................................ 31
2. Uji Koefisien Korelasi........................................................ 32
3. Uji Koefisien Determinasi ................................................. 33
4. Uji T-test (Parsial) ............................................................. 34
BAB IV PROFIL LEMBAGA
A. Sejarah Brimob Polri ................................................................ 35
B. Visi dan Misi ............................................................................ 37
1. Visi Korps Brimob Polri .................................................... 37
vii
2. Misi Korps Brimob Polri .................................................... 37
C. Tugas Pokok, Fungsi dan Peranan Brimob Polri ..................... 39
1. Tugas Pokok Korps Brimob Polri ...................................... 39
2. Fungsi Korps Brimob Polri ................................................ 39
3. Peran Korps Brimob Polri .................................................. 40
D. Struktur Organisasi .................................................................. 41
BAB V TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Pembinaan Rohani Mental Islam di Markas Korps Brimob
Kelapadua Depok ..................................................................... 42
B. Pemahaman dan Kesadaran Keagamaan Anggota ................... 46
C. Pengolahan Uji Instrumen ........................................................ 46
D. Hasil dan Pembahasan.............................................................. 47
1. Deskripsi Data Responden Penelitian ................................ 47
2. Deskripsi Kuesioner Penelitian .......................................... 47
E. Analisis Data Penelitian ........................................................... 54
1. Uji Regresi Linear Sederhana ............................................ 54
2. Uji Koefisien Korelasi........................................................ 55
3. Uji Koefisien Determinasi ................................................. 55
4. Uji T-test (Parsial) ............................................................. 56
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 57
B. Saran ......................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 59
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian .......................... 26
Tabel 2. Skala Likert .............................................................................................. 30
Tabel 3. Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi ............................................... 33
Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................. 47
Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................................. 47
Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Pangkat Tingkat Bintara ............. 48
Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Pangkat Tingkat Perwira ............ 48
Tabel 8. Deskripsi Kuesioner Pembinaan Rohani Mental Islam ........................... 49
Tabel 9. Deskripsi Kuesioner Pemahaman dan Kesadaran Keagamaan ................ 52
Tabel 10. Koefisien Regresi Linear Sederhana ...................................................... 54
Tabel 11. Koefisien Korelasi.................................................................................. 55
Tabel 12. Koefisien Determinasi............................................................................ 56
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sesungguhnya setiap manusia ingin merasakan ketentraman,
kenyamanan serta kebahagiaan dalam hidupnya. Dengan beragama, manusia
dapat hidup dengan aman, tentram dan bahagia. Agama adalah petunjuk
kebenaran dan sumber moral bagi kehidupan manusia serta memiliki nilai-
nilai untuk pribadi maupun sosial.
Menurut Prof. Dr. H. Jalaluddin yang dimaksud dengan nilai adalah
“daya pendorong dalam hidup yang memberi makna dan pengabsahan pada
tindakan seseorang”.1 Setiap agama memiliki sistem nilai yang berlaku,
dalam Islam dapat diklasifikasikan ke dalam norma-norma, misalnya norma
syariat dan norma akhlak. Islam memerintahkan umatnya agar menjalankan
perintah Allah dan menjauhi laranganNya serta memerintahkan agar umatnya
berakhlak mulia dan melarang berbuat keji juga agar saling menyayangi,
saling mengasihi dan saling membantu.
Akan tetapi pada kenyataannya masih banyak umat Islam yang tidak
peduli atau mengenyampingkan nilai-nilai yang diajarkan dalam agama Islam
tersebut. Tidak sedikit umat Islam saling mengejek, membicarakan orang
lain, bertengkar dan sebagainya.
1 Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996), h. 255.
2
Oleh sebab itu, pentingnya umat Islam memperdalam ilmu agama
agar dapat menjalankan norma syariat dengan sebaik-baiknya. Untuk
memahami dan memperdalam agama Islam dan menjadikan manusia hidup
aman, tentram dan damai diperlukan adanya upaya-upaya pembinaan yang
sungguh-sungguh utamanya pada pembinaan mental. Kegiatan ini dapat
dilakukan di lingkungan keluarga, lembaga, maupun masyarakat.
Melihat betapa pentingnya agama dalam kehidupan manusia, instansi
Polri menyelenggarakan fasilitas keagamaan berupa kegiatan pembinaan
rohani mental (BINROHTAL) di Markas Korps Brimob Kelapadua Depok.
Karena Korps Brimob Polri memiliki tugas pokok menanggulangi situasi
darurat, yaitu membantu tugas polisi wilayah dan menangani kejahatan
dengan tingkat intensitas tinggi seperti demonstrasi dan kerusuhan massa.
Maka kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mental anggota-
anggotanya. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Brimob mempunyai
tanggung jawab yang besar yaitu menegakan hukum, menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat, serta melindungi, mengayomi dan melayani
masyarakat.
Tanggung jawab ini sebagaimana ditetapkan dalam UU Nomor 2
tahun 2002 yang menyebutkan bahwa: “Polri berperan sebagai pemelihara
Kamtibmas, Penegak Hukum, Pelindung, Pengayom serta Pelayan
Masyarakat”.2
2 Agustri Heriyanto, Majalah Teratai Media Informasi Korps Brimob Polri, (Depok :
Mako Korps Brimob Polri, 2011), edisi 87, h. 8.
3
Dalam penelitian ini, penulis akan membahas lebih lanjut tentang
kegiatan pembinaan rohani mental Islam (BINROHTAL) serta pengaruhnya
terhadap pemahaman dan kesadaran keagamaan anggota Brimob setempat.
Kemudian, penulis akan menuangkannya dalam sebuah penelitian yang
berjudul “Pengaruh Pembinaan Rohani Mental Islam Terhadap
Pemahaman Dan Kesadaran Keagamaan Anggota Di Markas Korps
Brimob Kelapadua Depok”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Merujuk pada judul skripsi di atas, maka penulis membatasi
permasalahan seputar kegiatan pembinaan rohani mental Islam
(BINROHTAL) yang dilaksanakan oleh pengurus pembinaan mental
(BINTAL) di Markas Korps Brimob Kelapadua Depok dan bagaimana
pengaruhnya terhadap pemahaman dan kesadaran keagamaan anggota
Brimob tersebut.
2. Perumusan Masalah
Dari batasan penelitian di atas, maka rumusan masalah yang akan
penulis kaji:
1. Bagaimana pelaksanaan pembinaan rohani mental Islam?
2. Bagaimana pemahaman dan kesadaran keagamaan anggota Brimob?
3. Bagaimana pengaruh pembinaan rohani mental Islam terhadap
pemahaman dan kesadaran keagamaan anggota di Markas Korps
Brimob Kelapadua, Depok?
4
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan rohani mental Islam.
b. Untuk mengetahui pemahaman dan kesadaran keagamaan anggota
Brimob.
c. Untuk mengetahui pengaruh pembinaan rohani mental Islam terhadap
pemahaman dan kesadaran keagamaan anggota Brimob di Markas
Korps Brimob Kelapadua Depok.
2. Manfaat Penelitian
a. Penelitian diharapkan bisa memberikan sumbangan keilmuan dan
pengetahuan yang meliputi Ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam dan
Keagamaan khususnya berkaitan dengan pengaruh pembinaan rohani
mental Islam terhadap pemahaman dan kesadaran keagamaan yang
dilakukan oleh pembina mental (BINTAL) Koprs Brimob Kelapadua
Depok.
b. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan konstribusi positif bagi
pengembangan keilmuan dan kurikulum Jurusan Bimbingan dan
Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
c. Terakhir, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan evaluasi bagi
anggota Brimob tentang pengaruh pembinaan rohani mental Islam
terhadap pemahaman dan kesadaran keagamaan anggota di Markas
Korps Brimob Kelapadua Depok itu sendiri.
5
D. Tinjauan Kepustakaan
Setelah melakukan penelusuran koleksi skripsi pada Perpustakaan
Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis mengadakan
tinjauan kepustakaan terhadap beberapa skripsi yang memiliki kemiripan
judul untuk menghindari bentuk plagiat, antara lain:
1. Chintya Puspita Sari, Program Studi Bimbingan Dan Penyuluhan Islam
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Jakarta angkatan 2006
dengan judul “Pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam Dalam Meningkatkan
Etos Kerja Kepolisian Di Polres Jakarta Pusat”. Skripsi ini berisi tentang
kegiatan bimbingan rohani Islam dalam meningkatkan etos kerja
kepolisian di Polres Jakarta Pusat. Etos kerja yang dimaksudkan adalah
menghargai waktu, memiliki jiwa kepemimpinan, tidak pernah merasa
puas berbuat kebaikkan, haus untuk memiliki sifat keilmuan.
2. Irfanuddin, Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Jakarta angkatan 2004 dengan judul
“Peran KH. Hasan Bisri SH. M.Hum. Dalam Meningkatkan Pemahaman
Keagamaan Masyarakat Semper Timur-Jakarta Utara”. Penelitian ini
berisikan tentang peran seorang dai yang bernama KH. Hasan Bisri SH.
M.Hun dalam meningkatkan pengamalan keagamaan masyarakat.
Pemahaman keagamaan yang dimaksud adalah penerapan syariat yang
berkaitan dengan akidah, hukum-hukum dan muamalah dalam kegiatan
sehari-hari.
6
3. Suhardin M, Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Jakarta angkatan 2003 dengan judul
“Strategi Komunikasi Organisasi Pembinaan Mental Keagamaan Pegawai
PT. TIKI Jalur Nugraha Eka Kurir”. Penelitian ini berisikan tentang
kegiatan pembinaan mental keagamaan pegawai PT. TIKI dan difokuskan
kepada strategi komunikasinya seperti newsletter, pengajian rutin,
pembinaan atau training.
4. Siti Rifqiatut Taqiah, Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Jakarta angkatan 2005
dengan judul “Pelaksanaan Pembinaan Rohani Islam Dalam Meningkatkan
Motivasi Keagamaan Pegawai Di Kantor Perusahaan Daerah Air Minum
Jakarta Raya (PDAM) Jaya”. Penelitian ini berisikan tentang pelaksanaan
kegiatan pembinaan rohani Islam yang menghasilkan peningkatan
motivasi keagamaan pegawai PDAM Jaya dan hasilnya dari 2700 pegawai
PDAM hanya berkisar 25-40 pegawai (1-1,5%) saja yang mengikuti
kegiatan pembinaan rohani Islam. Akan tetapi mereka meresponnya
dengan baik.
Dari keempat hasil penelitian di atas, penulis menyatakan bahwa hasil
penelitian penulis sangat berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya.
Penelitian ini berfokus pada pengaruh kegiatan pembinaan rohani mental
Islam yang dilaksanakan oleh Korps Brimob Kelapadua Depok terhadap
pemahaman dan kesadaran keagamaan anggotanya.
7
E. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini peneliti mengacu pada Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi dkk yang
diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and Assurance)
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan I,
Januari 2007.
Untuk memudahkan penulisan, maka penulis membagi pembahasan
skripsi ini menjadi enam bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan
kepustakaan dan sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori. Dalam bab ini menjelaskan mengenai pengertian,
tujuan dan fungsi pembinaan rohani mental Islam serta pengertian
pemahaman dan kesadaran keagamaan serta aspek hidup
keagamaan.
BAB III : Metodologi Penelitian. Pada bab ini memuat tentang pendekatan
dan desain penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan
sampel, variabel penelitian, hipotesis penelitian, definisi
operasional dan indikator penelitian, teknik pengumpulan data, uji
instrumen meliputi uji validitas dan uji reliabilitas, teknik analisis
data meliputi uji regresi linear sederhana, uji koefisien korelasi, uji
koefisien determinasi dan uji t-test.
8
BAB IV : Gambaran Umum Markas Korps Brimob Kelapadua Depok. Bab
ini berisi sejarah Brimob Polri, visi dan misi Korps Brimob Polri,
tugas pokok, fungsi dan peranan Korps Brimob Kelapadua Depok,
struktur organisasi dan bentuk pelaksanaan pembinaan rohani
mental Islam di Masjid Agung Korps Brimob Kelapadua Depok
BAB V : Temuan dan Analisis Data. Bab ini menjelaskan mengenai
pelaksanaan pembinaan rohani mental Islam di Markas Korps
Brimob Depok, pemahaman dan kesadaran keagamaan anggota
Brimob, pengolahan uji intrumen, hasil dan pembahasan yang
meliputi deskripsi data responden dan deskripsi kuesioner
penelitian serta analisis pengaruh pembinaan rohani mental Islam
terhadap pemahaman dan kesadaran keagamaan Anggota Brimob
di Markas Korps Brimob Kelapadua Depok.
BAB VI : Penutup. Pada bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran-
saran.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pembinaan Rohani Mental Islam
1. Pengertian Pembinaan Rohani Mental Islam
Kata pembinaan sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari.
Kata ini biasa digunakan dalam dunia pendidikan, pekerjaan, kesehatan,
agama, dll. Pembinaan berasal dari kata “bina” yang berarti bangun atau
bangunan. Setelah dibakukan ke dalam bahasa Indonesia, jika diberi
awalan “pe-” dan akhiran “an” menjadi pembinaan.
Disebutkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa:
“pembinaan berarti membina, memperbaharui atau proses, perbuatan, cara
membina, usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya
guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik”.1
Sedangkan dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer,
pembinaan adalah “proses membina, membangun atau menyempurnakan,
upaya mendapat hasil yang lebih baik”.2
Kemudian menurut Soetopo, H. dan Soemanto, W bahwa
“pembinaan adalah suatu kegiatan mempertahankan dan menyempurnakan
apa yang telah ada”.3
1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1993), cet.ke-II, h. 117. 2 Salim Peter dan Salim Yenny, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern
English Press, 1991), h. 205 3 Soetopo H, Seoemanto W, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta: PT Bina
Aksara, 1988), cet.ke-2, h. 292.
10
Dari beberapa definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
pembinaan adalah suatu kegiatan membangun, mempertahankan dan
menyempurnakan guna mendapatkan hasil yang lebih baik.
Selanjutnya definisi kata rohani, Samudra Azhari Aziz dan Setia
Budi mengemukakan: “rohani adalah bagian yang halus dari susunan
kehalusan manusia yang memiliki kecenderungan kepada sifat-sifat
Allah”.4 Disebutkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa: “rohani
yaitu berkaitan dengan roh, rohaniah, alam”.5
Menurut Imam al-Ghazali yang dikutip oleh Jamaludin Kafie
menerangkan bahwa:
“Roh mempunyai dua pengertian, yaitu roh jasmani dan roh rohani.
Roh jasmani yaitu zat halus yang berpusat di ruang hati dan
menjalar ke seluruh ruang urat nadi (pembuluh darah) selanjutnya
tersebar ke seluruh tubuh, karenanya manusia dapat bergerak
(hidup) dan dapat merasakan berbagai macam perasaan serta dapat
berfikir atau mempunyai kegiatan-kegiatan hidup kejiwaan”.6
Selanjutnya pengertian mental, menurut A F Jaelani bahwa:
“mental yaitu sama dengan jiwa, sukma, roh dan semangat”.7 Para ahli
dalam bidang perawatan jiwa, dalam masalah mental telah membagi
manusia kepada 2 (dua) golongan besar, yaitu golongan yang sehat
mentalnya dan golongan yang tidak sehat mentalnya.
4 Samudra Azhari Aziz dan Setia Budi, Eksistensi Rohani Manusia, (Jakarta: Yayasan
Majelis Ta’lim HDH, 2004), bag. 2, h. 92. 5 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1993), cet.ke-III, h. 960. 6 Jamaludin Kafie, Psikologi Dakwah, (Surabaya: Penerbit Indah, 1993), h. 16.
7 A F Jaelani, Pensucian Jiwa (Tazkiyat Al- Nafs) dan Kesehatan Mental, (Jakarta:
Amzah, 2000), h. 75.
11
1. Golongan yang sehat mentalnya
Menurut Dr. Zakiah Darajat:
“Orang yang sehat mentalnya adalah orang-orang yang mampu
merasakan kebahagiaan dalam hidup, karena orang-orang inilah
yang dapat merasakan bahwa dirinya berguna, berharga dan
mampu menggunakan potensi dan bakatnya semaximal mungkin
dan mampu menyesuaikan diri dari kegelisahan-kegelisahan dan
gangguan jiwa serta tetap terpelihara moralnya”.8
Menurut paham ilmu kedokteran, pengertian kesehatan jiwa atau
mental adalah
“satu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual
dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu
berjalan selaras dengan keadaan orang lain. Makna kesehatan jiwa
atau mental mempunyai sifat-sifat yang harmonis (serasi) dan
memperhatikan semua segi-segi dalam penghidupan manusia dan
dalam hubungannya dengan manusia lain”.9
Bagi A.F. Jaelani “jiwa atau mental yang sehat merupakan sumber
bagi akhlak terpuji, sebaliknya jiwa atau mental yang sakit merupakan
sumber bagi akhlak tercela”.10
Jadi mental yang sehat yaitu terwujudnya keharmonisan dan
keserasian jiwa hingga mencapai ketentraman, kenyamanan dan
kebahagiaan dan menghasilkan akhlak mulia. Adapun golongan orang
yang tidak sehat mentalnya sebagai berikut.
8 Zakiah Darajat, Pendidikan Agama Dalam Pembinaan Mental, (Jakarta: Bulan Bintang,
1975), cet. ke-3, h. 36. 9 Dadang Hawari, Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta: PT Dana
Bhakti Prima Yasa, 1999), h. 12. 10
A F Jaelani, Pensucian Jiwa (Tazkiyat Al- Nafs) dan Kesehatan Mental, (Jakarta:
Amzah, 2000), h. 72.
12
2. Golongan yang tidak sehat mentalnya
Dalam kesehatan mental, golongan yang tidak sehat mentalnya
berarti kumpulan dari keadaan yang tidak normal. Kesehatan mental
yang terganggu berpengaruh buruk terhadap kesejahteraan dan
kebahagiaan. Menurut Zakiah Darajat gejala-gejala yang ditimbulkan
oleh gangguan atau penyakit mental tersebut antara lain:
“Dapat dilihat dari perasaan yaitu merasa gelisah, iri, dengki dan
sebagainya. Serta dapat dilihat dari pikiran yaitu tidak mampu
mengkonsentrasikan pikiran kepada suatu pekerjaan, kemudian
dapat dilihat dari tingkah laku seperti bersikap tidak terpuji,
menyakiti dan memfitnah. Dapat pula dilihat dari kesehatan
badannya”.11
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa mental yang tidak
sehat yaitu keadaan jiwa yang tidak tentram, tidak nyaman dan tidak
bahagia disebabkan oleh penyakit-penyakit hati dan menghasilkan akhlak
tercela.
Adapun upaya untuk mengobati dan memperbaiki hati agar
menjadi tentram, nyaman dan bahagia diperlukan adanya pembinaan
mental. Pembinaan ini ditujukan untuk menjaga kondisi mental yang
sudah baik termasuk cara yang ditempuh manusia untuk memperbaiki dan
mengobati rohaninya dengan berpedoman kepada kitab suci Al-Qur’an.
11
Zakiah Darajat, Islam dan Kesehatan Mental, (Jakarta: Gununga Agung, 1982), cet.ke-
2, h. 9.
13
Menurut Dr. M. Quraish Shihab
“Tujuan yang ingin dicapai oleh Al-Qur’an adalah membina
manusia guna mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah
dan khalifahnya. Manusia yang dibina adalah makhluk yang
memiliki unsur-unsur material (jasmani) dan imaterial (akal dan
jiwa). Pembinaan akalnya menghasilkan ilmu. Pembinaan jiwanya
menghasilkan kesucian dan etika, sedangkan pembinaan
jasmaninya menghasilkan keterampilan. Dengan penggabungan
unsur-unsur tersebut, terciptalah makhluk dwidimensi dalam satu
keseimbangan, dunia dan akhirat, ilmu dan iman”.12
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulankan bahwa pembinaan
rohani mental Islam adalah usaha pemberian bantuan dan arahan mengenai
keagamaan yang diberikan oleh pembina mental kepada individu untuk
memahami dan mengamalkan ajaran agamanya.
2. Tujuan Pembinaan Rohani Mental Islam
Drs. M. Lutfi, MA menyatakan bahwa:
“Bimbingan atau pembinaan mental dalam Islam bertujuan
menginternalisasikan, mengeksternalisasikan dan
mentransformasikan sistem ajaran Islam ke dalam kehidupan
individu, keluarga, kelompok kecil atas dasar masalah khusus
(kasuistik) dalam semua kehidupan yang berdampak pada
kehidupan individu dan keluarga serta lingkungan sosial”.13
Menurut Drs. Dewa Ketut Sukardi, MBA., MM, tujuan dari
pembinaan atau bimbingan yaitu “mewujudkan pribadi yang takwa,
mandiri dan bertanggung jawab”.14
12
M Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an Fungsi Dan Peran Wahyu Dalam
Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1997), cet. ke-XV, h. 173. 13
M Lutfi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 98. 14
Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di
Sekolah, (Jakarta, PT Rineka Cipta, 2008), cet ke-2, h. 44.
14
Adapun tujuan dari pembinaan rohani mental Islam anggota
Brimob yaitu15
:
1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT
sebagai landasan moral dalam memelihara kerukunan beragama.
2. Meningkatkan kesabaran yang dilandasi kebesaran hati, tahan
uji dan mampu mengendalikan emosi dalam mengemban
tugasnya dengan memperhatikan norma-norma yang berlaku di
masyarakat.
3. Meningkatkan disiplin anggota Brimob yang penuh dengan
kesadaran untuk selalu patuh serta taat terhadap peraturan,
norma dan etika yang berlaku.
4. Meningkatkan dedikasi yang dilandasi dengan penuh keikhlasan
dan kesadaran akan tugas dan tanggungjawabnya dalam
pengabdian kepada kesatuan, masyarakat, bangsa dan negara.
5. Menciptakan kerukunan dalam rumah tangga dan
bermasyarakat.
Jika kita tarik kesimpulan dari definisi-definisi di atas bahwa tujuan
pembinaan rohani mental Islam adalah untuk menggali dan mengarahkan
agar individu dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam
sehingga mampu memilih jalan hidupnya sesuai norma agama, mandiri
dan bertanggungjawab hingga apa yang dilakukannya bermanfaat bagi
dirinya sendiri dan lingkungannya.
15
Agustri Heriyanto, Majalah Teratai Media Informasi Korps Brimob Polri, (Depok :
Mako Korps Brimob Polri, 2011), edisi 87, h. 8.
15
3. Fungsi Pembinaan Rohani Mental Islam
Pembinaan rohani mental Islam yang bersumberkan Al-Qur’an dan
Al-Hadist menerapkan dan mengembangkan fungsi-fungsi dari Al-Qur’an
dan Hadist yang dijadikan sumber utama ajaran Islam. Al-Qur’an sebagai
petunjuk, rahmat, penyembuh, pemberi kabar gembira dan pemberi
peringatan adalah fungsi yang ditujukan bagi kehidupan setiap manusia.
Drs. M. Lutfi, MA menjelaskan bahwa: “pembinaan rohani atau
bimbingan rohani mempunyai lima fungsi yaitu sebagai pencegah,
pemaham, perbaikan, pemeliharaan dan pengembangan jiwa manusia agar
menjadi manusia yang sempurna”.16
Sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-Israa’/17 ayat 82:
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar
dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu
tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain
kerugian”.17
Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah menurunkan Al-Qur’an
untuk menjadi penawar atau obat dari berbagai macam penyakit hati dan
menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman, tetapi tidak untuk orang-
orang yang zalim karena hanya akan menambah kerugian baginya.
16
M Lutfi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 105-106. 17 Diterjemahkan oleh T M Hasbi Ashshiddiqi, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahnya. h. 437.
16
Adapun fungsi pelaksanaan pembinaan rohani mental Islam
anggota Brimob sebagai berikut:
1. Pembinaan rohani mental Islam sebagai pencegah agar anggota
Brimob terhindar dari perbuatan yang munkar.
2. Pembinaan ini memberikan pemahaman keagamaan kepada
anggota Brimob untuk menjadi pribadi yang beradab, berakhlak
mulia, beriman, bertakwa dan bermanfaat bagi kehidupannya
serta mencintai antar sesama.
3. Pembinaan ini sebagai perbaikan dari perilaku menyimpang
anggota Brimob agar menjadi perilaku yang sesuai dengan
ajaran agama Islam.
4. Pembinaan ini sebagai penjaga dan pemelihara diri agar
terhindar dari perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran agama
Islam.
5. Pembinaan ini menjadi pengembangan jiwa dan kesadaran
anggota Brimob serta memberikan ketenangan, kenyamanan
dalam rohaninya dengan selalu ingat kepada Allah serta
menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Jadi, fungsi pembinaan rohani mental Islam yang bersumberkan
Al-Qur’an dan Al-Hadist adalah sebagai pencegah terhadap penyakit
mental agar menjadi anggota Brimob yang beradab, bertanggungjawab,
berakhlak mulia, bertakwa, beriman dan bermanfaat bagi Nusa, Bangsa
dan Agamanya.
17
B. Pemahaman Dan Kesadaran Keagamaan
1. Pengertian Pemahaman Dan Kesadaran Keagamaan
Pemahaman dan kesadaran keagamaan terdiri dari tiga kata yaitu
pemahaman, kesadaran dan keagamaan. Pemahaman berkaitan dengan
kognitif dan merupakan tipe yang lebih tinggi dibandingkan pengetahuan.
Menurut Anas Sudijono:
“Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk
mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan
diingat. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang
setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan”.18
Kemudian kesadaran yaitu berasal dari kata sadar berkaitan dengan
afektif, dalam kamus ilmiah: “sadar adalah ingat akan dirinya, merasa dan
insyaf akan dirinya”.19
Jadi, kesadaran adalah ingat dan insyaf akan
dirinya untuk melakukan sesuatu yang lebih baik berdasarkan dorongan
yang ada dari dalam jiwanya.
Sedangkan keagamaan berasal dari kata “agama” yang telah diberi
awalan “ke-” dan akhiran “an”. Menurut pendapat Harun Nasution yang
dikutip oleh Jalaluddin dalam bukunya yang berjudul Psikologi Agama,
pengertian agama berdasarkan asal kata yaitu:
“Al-Din, religi (relegere, religare) dan agama. Al-Din (Semit)
berarti undang-undang atau hukum. Kemudian dalam bahasa Arab,
kata ini mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, utang,
balasan, kebiasaan. Sedangkan dari kata religi (Latin) atau relegere
berarti mengumpulkan dan membaca. Kemudian religare berarti
mengikat. Adapun kata agama terdiri a= tidak; gam= pergi)
mengandung arti tidak pergi, tetap di tempat atau diwarisi turun-
temurun”.20
18
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2011), cet.ke-11, h. 50. 19
Adi Satrio, Kamus Ilmiah Populer, 2005. h. 524. 20
Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 12.
18
Pemahaman dan kesadaran keagamaan yang penulis maksud dalam
skripsi ini yaitu sampai dimana kemampuan anggota Brimob untuk
mengenali atau memahami nilai agama yang mengandung nilai-nilai
luhurnya serta mempraktikkan nilai-nilai tersebut dalam bersikap dan
bertingkah laku. Hal ini akan terlihat dari kemampuan anggota Brimob
untuk memahami, menghayati, serta mengaplikasikan nilai-nilai luhur
agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari. Ia menganut agama
karena menurut keyakinannya agama yang dianut adalah yang terbaik
karena itu ia berusaha menjadi penganut yang baik, keyakinan itu
ditampilkannya dalam sikap dan tingkah laku keagamaan yang
mencerminkan ketaatan terhadap agamanya.
2. Aspek Hidup Keagamaan
Pentingnya agama telah diakui oleh seluruh ahli psikologi, bahwa
sesungguhnya kebutuhan pokok manusia yaitu kebutuhan jasmaninya dan
rohaninya. Untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut yang diperlukan
adalah berpegang teguh kepada agama. Dalam perkembangan beragama
apek-aspek psikologis sangatlah erat kaitannya. Adapun apek-aspek
psikologis yang berhubungan dengan perkembangan agama adalah:
1. Motivasi Beragama
Ketika seseorang mempunyai satu tujuan maka di dalam
hatinya tentu ada dorongan untuk mencapai tujuan tersebut, maka
itulah yang dinamakan motivasi. Motivasi menjadi penguat dan
pendorong serta pembimbing seseorang kepada aktivitas hingga
19
mencapai tujuannya termasuk tujuannya dalam melaksanakan tingkah
laku keagamaan.
Menurut pendapat Yahya Jaya yang dikutip oleh Prof. Dr. H.
Ramayulis bahwa:
“Motivasi beragama dibagi menjadi dua kategori, yaitu
motivasi beragama yang rendah dan motivasi beragama yang
tinggi. Adapun motivasi beragama yang rendah dalam Islam
yaitu: motivasi seseorang beragama karena ingin mulia dan
riya dalam kehidupan masyarakat, motivasi beragama karena
gengsi dan ingin mendapat predikat alim, motivasi beragama
karena takut kepada orangtua dan motivasi beragama karena
ingin mendapatkan sesuatu atau seseorang, seperti shalat
karena ingin menikah”.21
Di samping itu, motivasi beragama yang tinggi pun dijelaskan
bahwa: “beragama karena ingin menyelamatkan diri dari azab neraka,
motivasi beragama karena ingin mendekatkan diri kepada Allah,
motivasi beragama karena ingin mendapatkan ridho Allah”.22
Jadi setiap manusia mempunyai motivasi beragama masing-
masing, ada yang muncul dari dalam hatinya sendiri dengan ikhlas
semata-mata karena Allah dan ada pula yang beragama karena ingin
riya dalam kehidupan masyarakat. Semua motivasi beragama itu
hanya Allah dan manusia itu sendiri yang tahu.
2. Intelegensi Beragama
Selain motivasi beragama, aspek psikologis yang berhubungan
dengan perkembangan beragama lainnya adalah intelegensi beragama.
Intelegensi (kecerdasan) yaitu kemampuan seseorang dalam
memahami sesuatu secara cepat dan sempurna.
21
Ramayulis, Pengantar Psikologi Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 81. 22
Ibid., h. 82.
20
3. Sikap Keagamaan
Selanjutnya adalah sikap keagamaan, merupakan suatu
aktifitas atau tingkah laku seseorang yang berkaitan dengan agama.
Sikap keagamaan terbentuk karena adanya motivasi keagamaan.
Menurut Prof. Dr. H. Ramayulis: “sikap keagamaan
merupakan interaksi secara kompleks antara pengetahuan agama,
perasaan agama dan tindak keagamaan dalam diri seseorang. Dengan
sikap itulah akhirnya lahir tingkah laku keagamaan sesuai dengan
kadar ketaatan seseorang terhadap agama yang diyakininya.”23
4. Tingkah Laku Keagamaan
Tingkah laku keagamaan adalah segala aktivitas manusia
dalam kehidupan di dasarkan atas nilai-nilai agama yang diyakininya.
Tingkah laku keagamaan tersebut merupakan perwujudan dari rasa
dan jiwa keagamaan berdasarkan kesadaran dan pengalaman
beragama pada diri sendiri.
5. Ketaatan Beragama
Aspek yang terakhir adalah ketaatan beragama, yang
membawa dampak positif kepada mental yang sehat. Karena
seseorang yang taat beragama senantiasa selalu mengingat Allah
SWT.
23
Ramayulis, Pengantar Psikologi Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 98.
21
Menurut penelitian Weber: “golongan petani lebih religius
dibandingkan dengan masyarakat lainnya; golongan karyawan
memiliki kecenderungan religius yang serba mencari untung dan enak,
makin tinggi kedudukan seseorang ketaatan beragamanya akan
semakin cenderung berbentuk formalitas.”24
Dengan demikian penulis ambil kesimpulan bahwa, aspek hidup
keagamaan seseorang berbeda-beda mulai dari motivasi beragamanya,
intelegensi beragamanya, sikap keagamaannya seseorang, tingkah laku
keagamaannya dan ketaatan beragamanya. Walaupun aspek hidup
keagamaan seseorang berbeda-beda, satu tujuan Allah menciptakan
manusia ke muka bumi senantiasa hanya untuk mengabdi kepada-Nya.
24
Ramayulis, Pengantar Psikologi Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 101.
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desain Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan
kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa
angka, kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi
ilmiah dibalik angka-angka tersebut.1
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang
pokok.2
Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan
hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil.
B. Ruang Lingkup Penelitian
1. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah sekelompok orang yang dapat
memberikan informasi yang relevan dengan obyek yang diteliti, yaitu
anggota Brimob Kelapadua Depok. Sedangkan yang menjadi obyek
dalam penelitian ini adalah pengaruh pembinaan rohani mental Islam
terhadap pemahaman dan kesadaran keagamaan anggota di Markas Korps
Brimob Kelapadua Depok.
1 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), cet. ke-2, h. 20. 2 Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penellitian Survei, (Jakarta: LP3ES,
1995), cet. ke-2, h. 3.
23
2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni 2012 sampai Desember
2012. Adapun tempat penelitian yaitu Markas Korps Brimob Kelapadua
Depok yang beralamat di Jalan Akses UI Kelapadua Cimanggis Depok.
Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan atas
pertimbangan sebagai berikut:
1. Markas Korps Brimob Kelapadua Depok merupakan institusi Polri
yang konsisten dalam melaksanakan kegiatan pembinaan mental
dengan berbagai macam kegiatan kerohanian.
2. Peneliti mudah mengakses data yang dibutuhkan.
3. Bagi peneliti lokasi penelitian cukup strategis, mudah dijangkau dan
hemat biaya.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah serumpun atau sekelompok objek yang menjadi
sasaran penelitian.3 Sesuai dengan judul penelitian di atas, maka
populasinya adalah seluruh anggota Brimob yang beragama Islam di
Markas Brimob Kelapadua Depok sebanyak 1500 orang yang mengikuti
pembinaan rohani mental Islam.
3 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenada Media Group,
2010), h.99.
24
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek
penelitian.4 Penelitian ini menggunakan probability sampling, teknik
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi seluruh
anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.5
Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah simple random sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi tersebut.6
Dari berbagai rumus yang ada, terdapat sebuah rumus yang bisa
digunakan untuk menentukan besaran sampel yaitu rumus Slovin, rumus
dari Yamane Taro.7
n =N
N(d)2 + 1
Keterangan: n = Jumlah sampel yang dicari
N = Jumlah Populasi
d = Nilai presisi (15%)
Berdasarkan rumus di atas, kemudian diperoleh jumlah sampel
sebagai berikut:
n =1500
1500 15% 2 + 1
4 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003),
h. 55. 5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2009), h. 82. 6 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), cet. ke-2, h. 75. 7 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan
Aplikasinya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h.137.
25
Jika jumlah populasi di atas dihitung dengan rumus tersebut, maka
jumlah sampel yang diteliti sebanyak 43 orang.
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mencari pengaruh pembinaan rohani
mental Islam terhadap pemahaman dan kesadaran keagamaan anggota
Brimob di Markas Korps Brimob Kelapadua Depok dengan variabel sebagai
berikut:
1. Variabel independen (variabel X): Pengaruh Pembinaan Rohani Mental
Islam.
2. Variabel dependen (variabel Y): Pemahaman dan Kesadaran Keagamaan
Anggota.
E. Hipotesis Penelitian
Untuk melakukan uji hipotesis, ada beberapa ketentuan yang perlu
diperhatikan yaitu merumuskan hipotesis nol (H0) dan harus disertai pula
dengan hipotesis alternative (Ha).8 Hipotesis ini dapat dirumuskan pertanyaan
yaitu sebagai berikut:
H0 : β0 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pembinaan
rohani mental Islam terhadap pemahaman dan kesadaran
keagamaan anggota.
Ha : β0 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara pembinaan rohani
mental Islam terhadap pemahaman dan kesadaran keagamaan
anggota.
8 Singgih Santosa, SPSS: Mengola Data Statistik Secara Profesional, (Jakarta: PPM,
2002), cet. ke-2, h.22-23.
26
F. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian
Definisi operasional adalah sebuah konsep yang mempunyai variasi
nilai yang diterapkan dalam suatu penelitian dan sangat erat kaitannya dengan
indikator. Berikut ini adalah variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu:
Tabel 1. Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian
Variabel Definisi Operasional Dimensi Indikator
Pengaruh
pembinaan
rohani mental
Islam (X)
Pembinaan rohani mental
Islam adalah usaha
pemberian bantuan dan
arahan untuk menggali dan
mengarahkan mengenai
keagamaan yang diberikan
oleh pembina mental
kepada individu agar dapat
memahami dan
mengamalkan ajaran
agama Islam sehingga
mampu memilih jalan
hidupnya sesuai norma
agama, mandiri dan
bertanggungjawab hingga
apa yang dilakukannya
bermanfaat bagi dirinya
sendiri dan lingkungannya.
Pembinaan
ibadah shalat
fardhu
Pembinaan
ibadah shalat
sunnah
Pembinaan
ibadah puasa
Pembinaan
ibadah
membaca Al-
Qur’an
Pembinaan
akhlak sesuai
dengan ajaran
agama Islam
1. Shalat fardhu di
awal waktu
2. Shalat fardhu
berjamaah
3. Tidak
meninggalkan shalat fardu
1. Mengetahui
macam-macam
shalat sunnah
2. Mengetahui
jumlah rakaat
shalat sunnah
3. Menjalankan
shalat sunnah
1. Mengetahui
manfaat puasa
2. Menjalankan
ibadah puasa
1. Merasakan
manfaat
membaca Al-
Qur’an.
2. Membaca Al-
qur’an dengan
baik dan benar.
1. Tidak suudzan
2. Tidak putus asa
3. Tawakal
27
Pembinaan
praktik ibadah
lainnya
1. Mengetahui
tentang tayamum.
2. Mengetahui cara
menshalati dan
mengkafani
jenazah
Pemahaman
Dan Kesadaran
Keagamaan (Y)
Pemahaman dan kesadaran
keagamaan adalah
kemampuan anggota
Brimob untuk mengetahui,
memahami, menghayati
dan mensikapi nilai-nilai
agama Islam serta
mengamalkan dan
mempraktikan nilai-nilai
tersebut dalam bersikap
dan bertingkah laku dalam
kehidupan sehari-hari.
Meningkatnya
kesabaran yang
dilandasi
kebesaran hati,
tahan uji dan
mampu
mengendalikan
emosi dalam
mengemban
tugasnya.
Meningkatnya
disiplin diri yang
penuh dengan
kesadaran untuk
selalu patuh serta
taat terhadap
peraturan, norma
dan etika yang
berlaku.
Meningkatnya
dedikasi yang
dilandasi dengan
penuh keikhlasan
dan kesadaran
akan tugas dan
tanggungjawabny
a dalam
pengabdian
kepada kesatuan,
masyarakat,
Bangsa dan
Negara.
Terciptanya
kerukunan dalam
rumah tangga dan
bermasyarakat.
28
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi, angket dan dokumentasi.
1. Observasi ialah pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan
tetapi tidak mengajukan pertanyaan.9 Penulis mengobservasi langsung
kegiatan pembinaan rohani mental Islam di Markas Korps Brimob
Kelapadua Depok.
2. Angket ialah alat pengumpulan data dalam bentuk pertanyaan, dengan
cara menyerahkan atau mengirim daftar pertanyaan untuk diisi sendiri
oleh responden.10
Angket yang digunakan adalah angket tertutup, dengan
alternatif jawaban telah tersedia oleh penulis dengan skala Likert. Angket
ini diajukan dengan pernyataan mengenai pengaruh pembinaan rohani
mental Islam terhadap pemahaman dan kesadaran keagamaan anggota di
Markas Korps Brimob Kelapadua Depok.
3. Dokumentasi. Hal ini dilakukan dengan cara mengumpulkan catatan-
catatan tertulis yang dapat menunjang pembahasan yang diperoleh dari
sumber utama mulai dari literatur-literatur yang berupa buku bacaan serta
dokumen lain yang menjelaskan kerangka teoritis dan sumber lain yang
berkaitan dengan judul skripsi.
9 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang
Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), cet. ke-
8, h. 69. 10
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2005), cet. ke-4,
h. 133.
29
H. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu
mengukur apa yang ingin diukur. Suatu instrumen yang valid akan
memiliki validitas yang tinggi, sebaliknya intrumen yang kurang valid
berarti validitasnya rendah.
Jika instrument itu valid, maka kriteria yang digunakan batas
minimum suatu instrumen atau angket atau bahan tes dinyatakan valid,
atau dianggap memenuhi syarat kofisien dengan n = 43 taraf kesalahan
5% diperoleh 0,301 dan taraf kesalahan 1% = 0,389.11
2. Uji Realibilitas
Uji reliabilitas merupakan pengujian yang menunjukkan
sejauhmana alat ukur dipercaya atau dapat diandalkan. Instrument
dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang
berbeda. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten meskipun diuji berkali-
kali.
Jika hasil dari cronbach alpha > 0,60 maka data tersebut
mempunyai kehandalan yang tinggi.12
11
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2011), cet. ke-18, h. 373. 12
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariante Dengan Program SPSS, (Semarang:
BP. UNDIP, 2003), h. 41-42.
30
I. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses penyerdehanaan data ke dalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam menganalisis data ini,
peneliti menggunakan metode analisis kuantitatif guna untuk mengetahui
pengaruh pembinaan mental Islam terhadap pemahaman dan kesadaran
keagamaan anggota Brimob dilakukan dengan skala Likert.
Tabel 2. Skala Likert
Sangat Setuju
(SS)
Setuju
(S)
Netral
(N)
Tidak Setuju
(TS)
Sangat Tidak
Setuju (STS)
5 4 3 2 1
Selanjutnya data yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner,
dimana hasil analisisnya akan dipersentasikan dalam tabel. Keuntungan dan
penggunaan skala Likert dari tingkatan kepentingan dan tingkat
keterlaksanaan yaitu adanya skor (valibility of score) sebagai akibat pengguna
sekala 1-5 dengan dimensi. Dari segi pendapatan statistik, skala dengan lima
tingkatan (1-5) lebih tinggi keandalan dibandingkan dengan dua tingkatan
yaitu “Ya” atau “Tidak”.
Pada kolom “Netral” yang dianggap tidak punya pilihan lain ini akan
memungkinkan responden untuk lebih suka memperbanyak penilaian
dibandingkan pilihan yang lain. Oleh karena itu tidak dicantumkan dalam
kuesioner untuk menghindari jumlah penilaian yang berlebihan dan untuk
mendapat hasil yang reliabel.
31
Kemudian data yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner,
dimana hasil analisisnya dipresentasikan dalam tabel dianalisis berdasarkan
variabel pembinaan rohani mental Islam dan pengaruhnya terhadap
pemahaman dan kesadaran keagamaan anggota Brimob Kelapadua Depok.
Untuk menguji seberapa besar pengaruh terhadap pemahaman dan kesadaran
keagamaan anggota di Markas Korps Brimob Kelapadua Depok dapat
dianalisis dengan cara sebagai berikut:
1. Uji Regresi Linear Sederhana
Regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui berapa besar
pengaruhnya terhadap pemahaman dan kesadaran keagamaan anggota
Brimob. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun
kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen.
Persamaan regresi linear sederhana adalah:13
Y = a0 + a1 X
Keterangan:
Y = Variabel Dependen (pemahaman dan kesadaran keagamaan)
a0 = Intersep (titik potong regresi dengan sumbu Y)
a1 = Koefisien arah regresi linear dan menyatakan perubahan rata-rata
variabel Y untuk setiap perubahan variabel X
X = Variabel Independen (pengaruh pembina rohani dan mental
Islam)
13
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2011), cet. ke-18, h. 261.
32
2. Uji Koefisien Korelasi
Uji Koefisien Korelasi ini berfungsi untuk melihat hubungan antara
variabel pembinaan mental Islam terhadap variabel pemahaman dan
kesadaran keagamaan. Setelah data diklasifikasikan, kemudian diadakan
analisa data. Dengan penalaahan hubungan antara variabel-variabel pada
situasi atau kelompok subjek yang dilakukan untuk melihat hubungan
antara fenomena atau hubungan suatu variabel dengan variabel lain.
Perumusan masalah untuk regresi linear sederhana (X,Y) yaitu: Adakah
hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y?
Sebelum mengetahui seberapa besar koefisien determinasi perlu
menghitung koefisien korelasinya terlebih dahulu dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:14
𝑟𝑥𝑦 = ∑𝑥𝑦
√∑𝑥²𝑦²
Dimana:
rxy = korelasi antara variabel X dengan variabel Y
x = (x1 - x ̅ ) selisih nilai X dengan rata-rata variabel X
y = (y1 - y ̅ ) selisih nilai X dengan rata-rata variabel Y
14 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2011), cet. ke-18, h. 228.
33
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi
yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada
ketentuan yang tertera pada Tabel 3 sebagai berikut:15
Tabel 3. Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
3. Uji Koefisien Deteriminasi
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam
output SPSS 17, koefisien determinasi terletak pada table model summary
dan tertulis R square.
Nilai R square diketahui baik jika diatas 0,5 karena nilai R square
berkisar antara 0-1. Pada umumnya sampel dengan data deret waktu (time
series) memilih R square maupun adjust R square dikatakan cukup tinggi
dengan nilai diatas 0,5.16
15
Ibid., h. 231 16
Singgih Santosa, SPSS: Mengolah Data Statistik Secara Profesional, (Jakarta : PT.
Elex Media Komputindo, 1999), h. 50-51.
34
4. Uji T-test (Parsial)
T-test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-
masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel
dependen.17
Adapun nilai-nilai taraf signifikasinya sebesar α = 1% sampai
dengan 10%.
Untuk melakukan uji hipotesis ada beberapa ketentuan yang perlu
diperhatikan yaitu merumuskan hipotesis nol (H0) dan harus disertainpula
dengan hipotesis alternatif (Ha) yaitu sebagai berikut:
a. H0: β = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pembinaan
rohani mental Islam terhadap pemahaman dan kesadaran keagamaan
anggota Brimob.
b. H0: β ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara pembinaan
rohani mental Islam terhadap pemahaman dan kesadaran keagamaan
anggota Brimob.
17
Singgih Santosa, SPSS: Mengolah Data Statistik Secara Profesional, (Jakarta : PT.
Elex Media Komputindo, 1999), h. 54.
35
BAB IV
PROFIL LEMBAGA
A. Sejarah Brimob Polri1
Brimob pertama-tama terbentuk dengan nama Pasukan Polisi
Istimewa. Kesatuan ini pada mulanya diberikan tugas untuk melucuti senjata
tentara Jepang, melindungi kepala negara, dan mempertahankan ibukota.
Brimob turut berjuang dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Di bawah pimpinan Inspektur Polisi I Moehammad Jasin, Pasukan Polisi
Istimewa ini mempelopori pecahnya pertempuran 10 November melawan
Tentara Sekutu brimob merupakan kesatuan paling pertama di Indonesia,
pada mas penjajahan Jepang Brimob dikenal dengan sebutan Tokubetsu
Kaesatsutai. Pasukan ini yang pertama kali mendapat penghargaan dari
Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno yaitu Sakanti YanoUtama.
Beralih menjadi Mobrig Pada 14 November 1946 Perdana Menteri Sutan
Sjahrir membentuk Mobile Brigade (Mobrig) sebagai ganti Pasukan Polisi
Istimewa. Tanggal ini ditetapkan sebagai hari jadi Korps Baret Biru.
Pembentukan Mobrig ini dimaksudkan Sjahrir sebagai perangkat politik
untuk menghadapi tekanan politik dari tentara dan sebagai pelindung terhadap
kudeta yang melibatkan satuan-satuan militer. Di kemudian hari korps ini
menjadi rebutan antara pihak polisi dan militer.
Pada 14 November 1961 bersamaan dengan diterimanya Pataka
Nugraha Sakanti Yana Utama, satuan Mobrig berubah menjadi Korps
Brigade Mobil (Korps Brimob).
1 http://www.brimob.polri.go.id/organisations/histories. Diakses pada hari Rabu, 2 Januari
2013.
36
Brimob pernah terlibat dalam beberapa peristiwa penting seperti
Konfrontasi dengan Malaysia tahun 1963 dan aneksasi Timor Timur tahun
1975. Brimob sampai sekarang ini kira-kira berkekuatan 30.000 personil,
ditempatkan di bawah kewenangan Kepolisian Daerah masing-masing
provinsi.
Di tahun 1981 Brimob membentuk sub unit baru yang disebut unit
Penjinak Bahan Peledak (Jihandak).
Semenjak tahun 1992 Brimob pada dasarnya adalah organisasi militer
para yang dilatih dan diorganisasikan dalam kesatuan-kesatuan militer.
Brimob memiliki kekuatan sekitar 12.000 personel. Brigade ini fungsi
utamanya adalah sebagai korps elite untuk menanggulangi situasi darurat,
yakni membantu tugas kepolisian kewilayahan dan menangani kejahatan
dengan tingkat intensitas tinggi yang menggunakan senjata api dan bahan
peledak dalam operasi yang membutuhkan aksi yang cepat. Mereka
diterjunkan dalam operasi pertahanan dan keamanan domestik, dan telah
dilengkapi dengan perlengkapan anti huru-hara khusus. Mereka telah dilatih
khusus untuk menangani demonstrasi massa. Semenjak huru-hara yang
terjadi pada bulan Mei 1998, Pasukan Anti Huru-Hara (PHH) kini telah
menerima latihan anti huru-hara khusus.Dan terus menerus melakukan
pembaharuan dalam bidang materi pelaksanaan Pasukan Huru-Hara(PHH).
Beberapa elemen dari Brimob juga telah dilatih untuk melakukan
operasi lintas udara. Dan juga sekarang sudah melakukan pelatiahan SAR
(Search And Rescue).
37
B. Visi dan Misi2
1. Visi Korps Brimob Polri
Terwujudnya Postur Brimob Polri yang profesional, bermoral,
modern dan patuh hukum sebagai pelindung, pengayom dan pelayan
masyarakat agarmampu melaksanakan tugas pokoknya dengan
mengedepankan kemitraan untuk menghadapi ancaman dan gangguan
keamanan dalam negeri.
2. Misi Korps Brimob Polri
a. Melaksanakan tugas operasional Korps Brimob sebagai fungsi utama
Polri, terhadap gangguan kamtibmas berkadar tinggi dengan
mengedepankan pendekatan pelayanan masyarakat serta bersikap tegas
namun humanis.
b. Melakukan kegiatan kemasyarakatan dan kemanusiaan dalam Program
Community Policing yang selalu menempatkan masyarakat sebagai
Mitra Polri untuk terwujudnya stabilitas kamtibmas diseluruh Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
c. Melaksanakan kebijakan Polri dengan menjabarkan Program Kerja
Akselerasi Transformasi Polri di jajaran Korps Brimob Polri serta
pelaksanaan Program Quick Wins dalam rangka percepatan perubahan
kultur personil Brimob sesuai tuntutan masyarakat.
2 http://www.brimob.polri.go.id/organisations/visionmission. Diakses pada hari Rabu, 2
Januari 2013.
38
d. Peningkatan pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana di
jajaran Korps Brimob Polri dengan melakukan inovasi melalui
pengkajian alutsista yang disesuaikan dengan ilmu pengetahuan dan
tehnologi sesuai dengan tantangan tugas.
e. Memantapkan kajian dan evaluasi serta penyempurnaan terhadap
pilun-pilun yang berlaku di lingkungan Korps Brimob Polri dengan
memperhatikan produk per undang-undangan yang lebih tinggi dan
secara Bottom Up menggali aspirasi yang berkembang.
f. Ikut serta dan berperan aktif dalam Misi Perdamaian Dunia, dengan
mengirimkan personil Brimob yang terlatih dan siap menghadapi
tantangan tugas.
g. Meningkatkan sistem manajemen SDM Korps Brimob Polri secara
optimal agar mampu memotivasi dan mendorong kapabilitas kinerja
personil yang profesional, kompetensi dan remunerasi yang adil sesuai
dengan tanggung jawab dan beban kerja untuk menciptakan gairah
kerja dan kesejahteraan personil.
h. Meningkatkan kemampuan personil Korps Brimob Polri secara terus
menerus melalui pelatihan-pelatihan baik perorangan maupun satuan di
tingkat pusat maupun wilayah agar tetap terpelihara disiplin, loyalitas,
hirarki. maupun kemampuan manajerial secara berlapis dan berjenjang
dalam menanggulangi gangguan kamtibmas berkadar tinggi.
i. Merumuskan kebijakan serta menyelenggarakan penempatan personil
dalam jabatan berdasarkan Prinsip Merit System, Achievment serta
Reward and Punishment.
39
C. Tugas Pokok, Fungsi dan Peranan3
1. Tugas Pokok Korps Brimob Polri
Melaksanakan dan mengerahkan kekuatan Brimob Polri guna
menanggulangi gangguan kamtibmas berkadar tinggi, utamanya:
a. Kerusuhan massa.
b. Kejahatan terorganisir bersenjata api.
c. Terrorisme.
d. Bom, KBR ( Kimia, Biologi dan Radio aktif ).
e. Bencana alam.
Bersama dengan unsur pelaksana Operasional Kepolisian lainnya
guna mewujudkan tertib hukum serta ketentraman masyarakat diseluruh
yuridiksi NKRI ( Negara Kesatuan Republik Indonesia ) dan tugas lain
yang diberikan.
2. Fungsi Korps Brimob Polri
Sebagai Satuan Pamungkas Polri yang memiliki kemampuan
spesifik:
a. Kemampuan Dasar Kepolisian.
b. PHH ( Penanggulangan Huru Hara ).
c. Resmob ( Reserse Mobile ).
d. Wanteror.
e. Jibom ( Penjinakan Bom ).
f. KBR ( Kimia, Biologi dan Radio aktif ).
g. SAR ( Search And Rescue ).
3 http://www.brimob.polri.go.id/organisations/tupoksi. Diakses pada hari Rabu, 2 Januari
2013.
40
Dalam rangka penanggulangan gangguan keamanan dalam negeri
berkadar tinggi dan penyelamatan masyarakat, didukung personil yang
terlatih dan memiliki kepemimpinan yang solid, peralatan dan
perlengkapan dengan tehnologi modern.
3. Peran Korps Brimob Polri
Bersama dengan fungsi Kepolisian lainnya melakukan penindakan
terhadap pelaku kejahatan yang berkadar tinggi, utamanya rusuh massa,
kejahatan terorganisir bersenjata api, bom, KBR (Kimia, Biologi dan
Radio aktif) guna mewujudkan tertib hukum serta ketentraman masyarakat
diseluruh wilayah yuridis NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Peran yang dilaksanakan antara lain:
a. Berperan untuk membantu fungsi Kepolisian lainnya.
b. Berperan untuk melengkapi dalam Operasi Kepolisian yang
dilaksanakan bersama dengan fungsi Kepolisian lainnya.
c. Berperan untuk melindungi anggota Kepolisian dan masyarakat yang
mendapat ancaman.
d. Berperan untuk memperkuat fungsi Kepolisian lainnya dalam
pelaksanaan tugas operasi.
e. Berperan untuk menggantikan tugas Kepolisian pada Satuan Wilayah
apabila situasi atau sasaran tugas sudah mengarah pada kejahatan yang
berkadar tinggi.
41
D. Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi Korps Brimob Polri berdasarkan Peraturan
Kapolri No.21 Tahun 2010 tentang Susunan Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Satuan Organisasi pada tingkat Mabes Polri: “Pembinaan Mental atau
BINTAL berada dalam naungan bagian Sumber Daya Manusia (SDM) yang
bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi menejemen bidang
operasional yang meliputi penggunaan, perawatan, pemisahan dan penyaluran
personel, termasuk psikologi kepolisian dan upaya peningkatan kesejahteraan
personel”. 4
UNSUR PIMPINANAN ..............................................................................................................................................................................
UNSUR PEMBANTU PIMP DAN PELAKS STAF ..............................................................................................................................................................................
UNSUR PENGAWAS DAN PELAYANAN ..............................................................................................................................................................................
UNSUR PELAKSANA UTAMA ..............................................................................................................................................................................
4 Agustri Heriyanto, Majalah Teratai Media Informasi Korps Brimob Polri, (Depok :
Mako Korps Brimob Polri, 2011), edisi 87, h. 10.
KAKORBRIMOB POLRI
WAKA
URKEU TAUD
BAG REN
BAG INTEL
BAG OPS
BAG SDM
BAG SARPAS
SUBBAG BINPERS
SUBBAG BINKAR
SUBBAG BINDIKLAT
SI PROPAM
SI TEKKOM
SI KESJAS
SI YANMA
SAT I
GEGANA
SAT II
PELOPOR
SAT IV
DEMLAT
SAT III
PELOPOR
42
BAB V
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Pembinaan Rohani Mental Di Markas Korps Brimob Kelapadua Depok
Pembinaan mental Islam ini diberi nama “kegiatan rutin pembinaan
rohani mental atau BINROHTAL” yang dilaksanakan oleh pengurus
pembinaan mental atau BINTAL Brimob setiap hari Kamis pukul 08:00 WIB
di Masjid Agung Korps Brimob Kelapadua Depok yang dihadiri oleh 1500
personel anggota Brimob yang beragama Islam dan di hadiri oleh Pegawai
Negeri Sipil (PNS), Pegawai Harian Lepas (PHL) serta Bhayangkari
setempat. Dilihat dari jenis kelamin jama‟ah laki-laki lebih banyak
dibandingkan jamaah perempuan, dilihat dari segi usia berkisar antara 20-60
tahun, kemudian dilihat dari pangkat bervariasi.
Kegiatan ini dimulai dengan pembacaan surah Yaasiin dan lantunan
Asmaul Husna kemudian dilanjutkan dengan materi dan ditutup dengan
pembacaan do‟a oleh pembina.
Kegiatan ini bertujuan untuk menambah ketaatan anggota Brimob
kepada Allah SWT, patuh kepada pimpinan, bangsa dan negara serta rukun
dalam rumah tangganya.
Selain kegiatan rutin BINROHTAL, pembinaan mental Islam Korps
Brimob Kelapadua Depok menyelenggarakan:
1. Tabligh Akbar yang diadakan setiap hari-hari besar Islam di antaranya
Maulid Nabi Muhammad SAW, perayaan tahun baru Hijriyah, serta
dalam rangka Milad Korps Brimob Polri. Kegiatan ini dihadiri oleh
seluruh satuan Brimob Polri dari satuan I Gegana, satuan II Brimob
43
Kedung Halang Bogor, satuan III Brimob Kelapadua Depok dan
satuan IV DEMLAT. Adapun yang membina adalah da‟i-da‟i kondang
seperti Ust Arifin Ilham, Ust Maulana, Ust Jeffri Al Buchori, dan lain-
lain.
2. Kegiatan Bulan Ramadhan yang terdiri dari tadarus Al-qur‟an, buka
puasa bersama dan sholat tarawih berjama‟ah.
3. Praktik Ibadah, seperti praktik sholat, praktik wudhu, praktik tayamum
dan praktik mengkafani, memandikan, mensholatkan dan
mengkuburkan jenazah.
Adapun yang menjadi pembina dalam kegiatan pembinaan rohani
mental Islam (BINROHTAL) di Markas Korps Brimob Kelapadua Depok
adalah mubaligh atau penceramah yang diundang khusus oleh pengurus
pembinaan mental (BINTAL).
Metode yang digunakan dalam kegiatan pembinaan rohani mental
Islam yang dilaksanakan di Markas Korps Brimob Kelapadua Depok adalah
metode ceramah dengan materi yaitu mencerminkan serangkaian kaidah dan
nilai-nilai yang berintikan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta
implikasi dalam kehidupan sosial maupun kehidupan keprajuritannya.
44
Adapun pembinaan rohani mental Islam yang dimaksud adalah
pembinaan yang disampaikan oleh mubaligh mengenai:
a. Ibadah shalat fardhu: shalat yang wajib dilakukan oleh orang dewasa
yang berakal, lima shalat dalam sehari semalam yaitu subuh, zuhur,
ashar, maghrib dan isya. Shalat wajib hukumnya fardhu „ain, yang
artinya wajib dilaksanakan oleh orang Islam yang sudah memenuhi
syarat-syaratnya. Firman Allah SWT Surah An Nisa ayat 103 yaitu:
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah
Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.
Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat
itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban
yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”.1
b. Ibadah shalat sunnah: merupakan shalat yang dikerjakan untuk
menambah kekurangan shalat fardhu. Shalat sunnah disebut juga
shalat tatawuk yaitu shalat yang apabila dikerjakan mendapat pahala
dan apabila tidak dikerjakan tidak berdosa. Shalat sunnah antara lain
yaitu shalat sunnah tahajud, shalat sunnah dhuha, shalat sunnah
ba‟diyah, shalat sunnah qobliyah, dll.
1 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya. h. 138.
45
Manfaat shalat yaitu dapat mencegah diri dari perbuatan keji
dan mungkar. Seperti yang dijelaskan dalam surah Al‟Ankabuut ayat
45, yaitu:
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al
Kitab (Al Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu
mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan
sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lainnya). Dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan”.2
c. Ibadah puasa: bukan hanya menahan diri dari lapar dan haus dalam
waktu terbatas tetapi puasa juga menahan diri dari hawa nafsu.
Ibadah puasa dapat membentuk seseorang menjadi insan yang takwa.
Takwa adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala
larangannya, dengan berpuasa manusia dapat menjaga dirinya agar
tetap berada pada rambu-rambu ajaran agama Allah.
d. Ibadah membaca Al-Qur‟an: membaca Al-Qur‟an dapat menjadi
pintu awal dalam memahami ajaran Islam. Salah satu manfaat
membaca Al-Qur‟an adalah mendapatkan ketenangan hati atau jiwa,
dimana setiap ayat Al-Qur‟an yang dibacanya akan mendatangkan
ketenangan dan ketentraman bagi para pembacanya.
2 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya. h. 635.
46
e. Pembinaan Akhlak menurut Islam: mengenai budi pekerti, tingkah
laku atau tabiat seseorang dengan ajaran Islam seperti menghormati
nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, disiplin dalam tugas dan
lain-lain.
B. Pemahaman dan Kesadaran Keagamaan Anggota
Adapun pemahaman anggota Brimob mengenai pembinaan rohani
mental Islam yaitu anggota mengetahui dan memahami materi yang
disampaikan mubaligh seperti ilmu tauhid, ilmu fiqh seperti bab bersuci, bab
shalat, bab jenazah, bab puasa dan memahami ilmu tajwid serta anggota
mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari.
C. Pengolahan Uji Intrumen
Untuk mendapatkan data primer dilakukan penyebaran kuesioner
kepada anggota Brimob Kelapadua Depok sebanyak 43 orang yang dianggap
dapat mewakili dari berbagai golongan.
Berdasarkan pengujian reliabilitas uji instrumen keseluruhan dengan
menggunakan software SPSS 17,0 for windows release diperoleh bahwa nilai
reliabilitas uji instrumen sebesar 0,939 (lihat lampiran). Nilai tersebut
menunjukan tingkat keandalan alat ukur yang baik. Dengan kata lain uji
terhadap 43 responden dengan memberikan 40 pertanyaan secara keseluruhan
dianggap valid dan reliable.
47
D. Hasil dan Pembahasan
1. Deskripsi Data Responden Penelitian
Dari hasil analisis mengenai profil responden diperoleh data
responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, antara lain:
Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah %
1. Laki-laki 41 orang 95 %
2. Perempuan 2 orang 5 %
Jumlah 43 orang 100 %
Tabel 4 merupakan tabel tentang deskripsi responden berdasarkan
jenis kelamin. Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa responden laki-laki lebih
banyak daripada responden perempuan. Disebabkan karena mayoritas
anggota Brimob Kelapadua Depok berjenis kelamin laki-laki.
Tabel selanjutnya merupakan tabel tentang deskripsi responden
berdasarkan usia.
Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No. Usia Jumlah %
1. 21-30 tahun 13 orang 30%
2. 31-40 tahun 23 orang 53%
3. 41-54 tahun 7 orang 16%
Jumlah 43 orang 99%
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa mayoritas responden
berada dikisaran usia 31-40 tahun dengan frekuensi 53%.
Tabel selanjutnya merupakan tabel tentang deskripsi terbina
berdasarkan pangkat.
48
Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Pangkat Tingkat Bintara
No. Pangkat Jumlah %
1. BRIPDA 3 orang 10%
2. BRIPTU 19 orang 61%
3. BRIGADIR 4 orang 13%
4. BRIPKA 4 orang 13%
5. AIPDA 1 orang 3%
Jumlah 31 orang 100%
Tabel 6 merupakan tabel responden berdasarkan pangkat tingkat
Bintara. Dari tabel 6 dapat diketahui bahwa mayoritas responden tingkat
Bintara berpangkat Briptu dengan frekuensi 61%. Responden berpangkat
Briptu lebih banyak karena pada saat pengambilan data anggota
berpangkat lainnya sedang melaksanakan tugas luar daerah.
Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Pangkat Tingkat Perwira
No Pangkat Jumlah %
1. IPDA 1 orang 8%
2. IPTU 3 orang 25%
3. AKP 2 orang 17%
4. KOMPOL 2 orang 17%
5. AKBP 4 orang 33%
Jumlah 12 orang 100%
Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa responden dari tingkat
Perwira yang paling banyak adalah responden berpangkat AKBP dengan
frekuensi 33%.
49
2. Deskripsi Kuesioner Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah maka diperoleh data
responden sebagai berikut:
Tabel 8. Pembinaan Rohani Mental Islam
No Pernyataan SS S TS STS Skor Rangking
1. Saya lebih sering shalat
fardhu di awal waktu
daripada di akhir waktu
karena saya tahu itu lebih
berpahala.
32 11 0 0 204 3
2. Saya lebih senang shalat
fadhu berjama‟ah daripada
sendiri.
35 8 0 0 207 1
3. Saya tidak pernah
meninggalkan shalat fardhu.
23 20 0 0 195 10
4. Saya sering telat bahkan
meninggalkan shalat fardhu
dengan sengaja.
0 0 19 24 196 9
5. Saya tidak pernah pergi
shalat fadhu berjama‟ah
karena bagi saya berjama‟ah
itu menghabiskan waktu.
0 0 9 34 206 2
6. Saya sering meninggalkan
shalat fardhu karena tugas.
0 0 28 15 187 16
7. Dari ceramah mubaligh, saya
tahu bahwa shalat sunnah itu
bisa menutupi kekurangan
shalat fardhu oleh karenanya
saya mau melakukannya.
22 20 1 0 192 12
8. Saya tahu macam-macam
shalat sunnah dan saya
merasakan manfaatnya oleh
karena saya senang
mengerjakannya.
18 25 0 0 190 13
9. Saya tidak tahu macam-
macam shalat sunnah maka
dari itu saya tidak
menjalankannya.
0 0 27 16 188 15
10. Saya tidak pernah ada waktu untuk shalat sunnah.
0 0 25 18 190 13
11. Saya senang menjalankan
puasa, karena baik untuk
kesehatan pencernaan selain
juga berpahala.
23 20 0 0 195 10
50
No Pernyataan SS S TS STS Skor Rangking
12. Bagi saya, puasa juga bisa
menenangkan emosi dan
menenangkan jiwa yang
tertekan.
26 17 0 0 198 7
13. Saya tidak mau puasa, bagi
saya menahan lapar itu
menyiksa saya.
0 0 15 28 200 5
14. Saya tidak tahu macam-
macam puasa oleh karena itu
saya malas menjalankannya.
0 0 22 21 193 11
15. Saya merasakan ketenangan
jiwa ketika saya membaca
Al-Qur‟an jadi saya sering
membacanya.
27 16 0 0 199 6
16. Saya ingin bisa membaca Al-
Qur‟an dengan lancar maka
dari itu saya berusaha untuk
belajar dengan ustad.
25 18 0 0 197 8
17. Saya lebih senang bermain
gadget daripada membaca Al-
Qur‟an.
0 1 23 19 189 14
18. Saya tidak bisa membaca Al-
Qur‟an oleh karenanya saya
malas membacanya.
1 0 19 23 192 12
19. Saya belajar untuk tidak
cepat putus asa karena saya
yakin Allah akan memberikan
saya kemudahan setelah
kesusahan saya.
23 20 0 0 195 10
20. Saya suka mencurigai
oranglain tanpa alasan yang
jelas, bagi saya semua orang
patut dicurigai.
0 1 31 11 181 18
21. Saya ikut menshalati dan
mengkafani jenazahnya
ketika kerabat saya
meninggal.
13 30 0 0 185 17
22. Saya tahu tayamum dapat
menggantikan bersuci ketika
tidak ada air.
29 14 0 0 185 17
23. Saya tidak pernah
menshalati dan mengkafani jenazah, karena saya tidak
tahu caranya.
0 0 32 11 201 4
51
Dari tabel 8 dapat diketahui bahwa pengaruh pembinaan rohani
mental Islam yang menempati rangking tujuh tertinggi yaitu mereka lebih
senang shalat fardhu berjama‟ah daripada sendiri, mereka juga lebih sering
shalat fardhu di awal waktu daripada di akhir waktu karena mereka tahu
itu lebih berpahala, kemudian mereka merasakan ketenangan jiwa ketika
mereka membaca Al-Qur‟an sehingga mereka sering membacanya dan
bagi mereka puasa juga dapat menahan emosi dan menenangkan jiwa yang
tertekan. Hal tersebut menunjukan bahwa responden sudah mengetahui
hal-hal yang berhubungan di atas, jadi pembinaan rohani mental Islam
berpengaruh positif terhadap pemahaman dan kesadaran keagamaan.
Adapun alasan dari pengaruh positif tersebut dikarenakan responden
memiliki motivasi beragama dan memiliki intelegensi beragama sehingga
melahirkan ketaatan beragama.
Sedangkan yang menempati tujuh terendah adalah mereka tahu
bahwa shalat sunnah itu bisa menutupi kekurangan shalat fardhu dan mau
melakukannya, kemudian mereka tidak pernah meninggalkan shalat fardhu
karena tugas, selanjutnya mereka ikut menshalati dan mengkafani jenazah
ketika kerabat mereka meninggal kemudian mereka tahu bahwa tayamum
dapat menggantikan bersuci ketika tidak ada air, kemudian mereka tidak
selalu mencurigai orang lain tanpa alasan yang jelas. Hal ini menunjukan
bahwa pembinaan rohani mental Islam berpengaruh terhadap pemahaman
dan kesadaran keagamaannya.
52
Tabel 9. Pemahaman Dan Kesadaran Keagamaan Anggota Brimob
No. Pernyataan SS S TS STS Skor Rangking
1 Saya merasa semakin dekat dengan
Allah setelah saya mengikuti
kegiatan pembinaan rohani dan
mental ini.
26 17 0 0 198 2
2 Kegiatan pembinaan rohani dan
mental ini menjadikan saya lebih
baik sehingga saya menjalankan
perintah Allah dan menjauhi segala
laranganNya
25 18 0 0 197 3
3 Saya merasa kegiatan pembinaan
rohani mental ini sangat bermanfaat
sehingga saya menjadi lebih sabar
ketika menjalankan tugas.
22 21 0 0 194 5
4 Saya tidak lagi arogan dalam
menjalankan tugas setelah
mengikuti kegiatan pembinaan
rohani mental ini.
17 26 0 0 189 8
5 Saya selalu tegar dan tak pernah
mundur memperjuangkan prinsip
hidup saya.
15 28 0 0 187 10
6 Saya tidak pernah melanggar kode
etik kerja.
15 28 0 0 187 10
7 Saya merasa tetap arogan setelah
saya mengikuti pembinaan rohani
dan mental ini.
0 0 20 23 195 4
8 Saya tidak pernah merasa gentar
untuk mempertanggungjawabkan
seluruh perbuatan saya.
16 27 0 0 188 9
9 Kepercayaan amanah orang lain
kepada saya adalah penghargaan
besar bagi diri saya.
23 20 0 0 195 4
10 Kejujuran adalah modal utama
hidup saya.
32 11 0 0 204 1
11 Saya sering bolos masuk kerja . 0 0 17 26 198 2
12 Saya mudah terpengaruh dalam
menjalani prinsip-prinsip hidup
saya.
0 0 33 10 182 11
13 Saya sering melanggar kode etik
kerja.
0 0 22 21 193 6
14 Saya senang bergaul dengan masyarakat sekitar.
20 23 0 0 192 7
15 Setelah mengikuti kegiatan
pembinaan rohani dan mental ini
rumah tangga saya menjadi lebih
sakinah, mawadah dan rahmah.
22 21 0 0 194 5
53
No Pernyataan SS S TS STS Skor Rangking
16 Saya merasa terbebani jika atasan
saya memberikan amanah.
1 1 30 11 178 12
17 Saya lebih suka hidup menyendiri
daripada harus bergaul dengan
orang lain walaupun mereka
mempunyai potensi.
0 0 21 22 194 5
Pada tabel 9 dapat diketahui, pemahaman dan kesadaran anggota
Brimob yang menempati peringkat lima tertinggi yaitu bagi mereka kejujuran
adalah modal utama dalam hidupnya, kemudian mereka semakin dekat
dengan Allah setelah mereka mengikuti pembinaan rohani mental, kemudian
bagi mereka kegiatan pembinaan rohani mental menjadikan mereka lebih baik
sehingga menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya dan bagi
mereka kegiatan pembinaan rohani mental itu sangat bermanfaat sehingga
mereka menjadi lebih sabar dalam menjalankan tugas. Hal ini menunjukan
bahwa pembinaan rohani mental Islam berpengaruh positif terhadap
pemahaman dan kesadaran keagamaan anggota Brimob. Adapun alasan dari
perpengaruh positif tersebut dikarenakan anggota Brimob Kelapadua Depok
memiliki aspek hidup keagamaan.
Sedangkan yang menempati peringkat lima terendah pada
pemahamanan dan kesadaran keagamaan anggota Brimob yaitu mereka tidak
lagi arogan dalam menjalankan tugas setelah mengikuti pembinaan rohani
mental Islam, kemudian mereka tidak pernah melanggar kode etik kerja dan
merasa terbebani jika atasan memberikan amanah. Hal ini menunjukan bahwa
pembinaan rohani mental Islam berpengaruh positif terhadap pemahaman dan
kesadaran keagamaan.
54
E. Analisis Data Penelitian
1. Uji Regresi Linear Sederhana
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan
menggunakan bantuan software SPSS 17,0 for windows release, maka di
dapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 10. Koefisien Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Correlations
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Zero-
order Partial Part Tolerance VIF
1 7.520 10.449 .720 .476
.659 .100 .716 6.559 .000 .716 .716 .716 1.000 1.000
Dari tabel di atas dapat diperoleh persamaan regresi linear
sederhana sebagai berikut:
Y= 7,520+0,659X
Dari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa koefisien arah
regresi antara variabel pembinaan rohani mental Islam berpengaruh
positif terhadap pemahaman dan kesadaran keagamaan anggota Brimob.
55
2. Uji Koefisien Korelasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan
menggunakan bantuan software SPSS 17,0 for windows release, maka di
dapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 11. Koefisien Korelasi
Correlations
Y X
Pearson Correlation Y 1.000 .716
X .716 1.000
Sig. (1-tailed) Y . .000
X .000 .
N Y 43 43
X 43 43
Pada tabel 11 diperoleh hasil bahwa korelasi antara variabel
pembinaan rohani mental Islam dengan variabel pemahaman dan
kesadaran keagamaan anggota adalah 0,716 dan signifikan dengan nilai
0,000. Jadi dapat disimpulakan bahwa pembinaan rohani mental Islam
memiliki hubungan positif dengan pemahaman dan kesadaran keagamaan
anggota.
3. Uji Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan
menggunakan bantuan software SPSS 17,0 for windows release, maka di
dapatkan hasil sebagai berikut:
56
Tabel 12. Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Change Statistics
R Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .716a .512 .500 4.069 .512 43.017 1 41 .000
a. Predictors: (Constant), pembinaan rohani mental Islam
Tabel 12 menunjukan bahwa nilai koefisien determinasi R
2(R.
Square) sebesar 0,512 dan koefisien determinasi yang telah disesuaikan
(Adjusted R Square) sebesar 0,500 artinya bahwa pembinaan rohani
mental Islam berpengaruh terhadap pemahaman dan kesadaran keagamaan
anggota Brimob sebesar 51,2% sedangkan sisanya 48,8% dipengaruhi oleh
variabel lain diluar model yang diteliti oleh penulis.
Hasil penelitian ini mendapatkan R= 0,716 menunjukan R hampir
mendekati angka 1, artinya antara variabel pembinaan rohani mental Islam
terhadap pemahaman dan kesadaran keagamaan mempunyai pengaruh
positif dan signifikan.
4. Uji T-test
Berdasarkan hasil uji T-test dilihat pada tabel 8 dapat dijelaskan
bahwa nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel, dimana nilai signifikasinya α
< 1%, maka Ho ditolak. Sehingga hipotesis yang berbunyi, terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel pembinaan rohani
mental Islam terhadap pemahaman dan kesadaran keagamaan anggota
Brimob di Markas Korps Brimob Kelapadua Depok.
57
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian di lapangan penulis mengambil kesimpulan yaitu
pembinaan rohani mental Islam menggunakan metode ceramah, sedangkan
materi yang disampaikan oleh pembina adalah materi yang berkaitan tentang
keagamaan dan serangkaian kaidah serta nilai-nilai yang berintikan keimanan
dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta yang jama’ah yang mengikutinya
adalah anggota Brimob yang beragama Islam sebanyak 1500 orang. Adapun
pemahaman dan kesadaran anggota Brimob Kelapadua Depok yaitu
mengetahui dan memahami materi yang disampaikan oleh mubaligh serta
mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian, pembinaan rohani mental Islam berpengaruh positif
terhadap pemahaman dan kesadaran keagamaan. Realita di lapangan
membuktikan bahwa banyaknya anggota Brimob yang mengaplikasikan
pembinaan rohani mental Islam dalam kehidupan sehari-hari contohnya
menjalankan sholat sunah dhuha, bergaul baik dengan masyarakat sekitar dan
sholat berjama’ah di masjid.
Pembinaan rohani mental Islam berpengaruh positif terhadap
pemahaman dan kesadaran keagamaan anggota Brimob juga diperkuat
dengan hasil uji T-test (parsial) nilai signifikansinya = 0,000 korelasi parsial
pembinaan rohani mental Islam terhadap pemahaman dan kesadaran
keagamaan anggota Brimob di Markas Korps Brimob Kelapadua Depok
adalah sebesar 0,716 atau 71,6%.
58
Dari hasil perhitungan tersebut bahwa nilai t hitung lebih besar dari t
tabel dimana nilai signifikansinya 0,000 < 0,01 sehingga hipotesis yang
berbunyi yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara pembinaan rohani
mental Islam terhadap pemahaman dan kesadaran keagamaan anggota
Brimob di Markas Korps Brimob Kelapadua Depok.
B. Saran
1. Korps Brimob Kelapadua Depok agar terus meningkatkan kegiatan
pembinaan rohani mental secara rutin agar anggota Brimob menjadi
individu yang beradab, berakhlak mulia, beriman, bertakwa dan
bermanfaat bagi kehidupannya serta mencintai antar sesama.
2. Karena mayoritas anggota Brimob beragama Islam disarankan agar materi
yang disampaikan lebih mendalam lagi seperti tasawuf dan lain-lain untuk
menambah wawasan keislaman anggota Brimob agar sesuai dengan bunyi
Tribrata dan Pancasila pertama.
3. Agar Markas Korps Brimob Kelapadua Depok menyediakan ruang
khusus untuk diadakan konseling individu bagi personil Brimob yang
memerlukan bantuan untuk menyelesaikan setiap permasalahan baik di
dalam tugasnya maupun di lingkungannya.
4. Lebih ditingkatkan lagi praktikum tentang keagamaannya agar dapat
diaplikasikan dengan baik dan benar.
5. Agar Korps Brimob Kelapadua Depok mengajukan untuk membentuk
struktur organisasi lagi guna mengembangkan kegiatan ini agar lebih baik
baik lagi.
59
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenada Media
Group, 2010).
Darajat, Zakiah. Islam dan Kesehatan Mental, (Jakarta: Gununga Agung, 1982).
_____________, Pendidikan Agama Dalam Pembinaan Mental, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1975).
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993).
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariante Dengan Program SPSS,
(Semarang: BP. UNDIP, 2003).
Hawari, Dadang. Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta: PT
Dana Bhakti Prima Yasa, 1999).
Jaelani, A F. Pensucian Jiwa (Tazkiyat Al- Nafs) dan Kesehatan Mental, (Jakarta:
Amzah, 2000).
Jalaluddin. Psikologi Agama, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996).
Kafie, Jamaludin. Psikologi Dakwah, (Surabaya: Penerbit Indah, 1993).
Lutfi, M. Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008).
Mardalis. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara,
2003).
Martono, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), cet. ke-2.
Peter, Salim dan Yenny Salim. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta:
Modern English Press, 1991).
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif:
Teori dan Aplikasinya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006).
Ramayulis. Pengantar Psikologi Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002).
Samudra, Azhari Aziz dan Setia Budi. Eksistensi Rohani Manusia, (Jakarta:
Yayasan Majelis Ta’lim HDH, 2004).
Santosa, Singgih. SPSS: Mengolah Data Statistik Secara Profesional, (Jakarta :
PT. Elex Media Komputindo, 1999).
Satrio, Adi. Kamus Ilmiah Populer, 2005.
60
Shihab, M Quraish. Membumikan Al-Qur’an Fungsi Dan Peran Wahyu Dalam
Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1997).
Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi. Metode Penellitian Survei, (Jakarta:
LP3ES, 1995), cet. ke-2.
Soetopo, Seoemanto W. Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta: PT
Bina Aksara, 1988).
Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang
Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), cet. ke-8.
Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2011).
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, (Bandung:
Alfabeta, 2009)
________, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2011).
Sukardi, Dewa Ketut. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan
Konseling Di Sekolah, (Jakarta, PT Rineka Cipta, 2008).
61
REFRENSI
Heriyanto, Agustri. Majalah Teratai Media Informasi Korps Brimob Polri,
(Depok : Mako Korps Brimob Polri, 2011).
www.brimob.polri.go.id
59
60
61
62
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 JML %
1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 4 1 3 4 3 5 3 4 5 3 147 3%
2 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 152 3%
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 1 192 4%
4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 2 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 175 3%
5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 191 4%
6 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 175 3%
7 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 190 4%
8 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 186 4%
9 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 5 2 177 3%
10 4 4 2 2 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 3 5 3 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 2 2 3 4 4 3 4 5 2 152 3%
11 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 4 150 3%
12 5 4 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 3 3 4 3 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 4 1 4 5 4 5 2 5 5 3 166 3%
13 5 4 4 3 1 4 4 5 5 2 5 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 5 4 163 3%
14 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 186 4%
15 4 4 2 4 5 5 4 5 4 4 4 3 5 3 5 3 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 2 3 4 5 5 4 5 5 5 171 3%
16 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 1 162 3%
17 3 2 3 2 2 2 2 4 2 3 2 2 4 4 3 3 3 2 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 5 2 135 3%
18 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 3 4 4 4 5 4 4 5 4 178 3%
19 5 4 4 4 5 3 3 3 3 3 5 5 5 5 4 4 3 3 5 5 5 5 4 4 3 5 5 4 1 3 3 5 5 5 3 4 3 3 4 5 160 3%
20 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 4 5 5 187 4%
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 198 4%
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 2 160 3%
23 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 193 4%
24 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 179 3%
25 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 180 3%
26 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 5 175 3%
27 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 189 4%
28 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 168 3%
29 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 3 4 5 3 4 5 4 5 4 180 3%
30 5 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 5 4 5 4 4 5 4 174 3%
JML 5191 100%
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 JML %
1 3 3 4 4 3 5 3 4 4 4 5 4 4 2 4 3 3 3 3 5 73 3%
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80 3%
3 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 3 2 5 87 3%
4 5 5 5 4 1 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 90 4%
5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 5 5 4 4 4 84 3%
6 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 89 4%
7 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 5 2 3 5 78 3%
8 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 86 3%
9 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 2 4 5 84 3%
10 2 4 4 4 4 5 4 4 2 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 78 3%
11 3 4 4 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 72 3%
12 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 78 3%
13 4 5 4 5 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 79 3%
14 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 92 4%
15 5 5 4 4 3 5 4 3 4 3 5 5 4 2 4 5 5 4 5 5 84 3%
16 4 4 4 4 4 5 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 2 1 2 69 3%
17 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 86 3%
18 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 90 4%
19 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 4 5 5 5 3 4 5 5 4 77 3%
20 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 94 4%
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 99 4%
22 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 5 2 2 4 4 5 4 5 5 79 3%
23 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 88 3%
24 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 87 3%
25 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 84 3%
26 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 88 3%
27 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 94 4%
28 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 90 4%
29 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 84 3%
30 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 5 4 4 5 87 3%
JML 2530 100%
No
Tabel Skor Jawaban
Pemahaman Dan Kesadaran Keagamaan Anggota Brimob (Y)
No
Tabel Skor Jawaban
Pembinaan Rohani Mental Islam (X)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 ∑Y Y²
1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 4 1 3 4 3 5 3 4 5 3 147 21609
2 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 152 23104
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 1 192 36864
4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 2 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 175 30625
5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 191 36481
6 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 175 30625
7 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 190 36100
8 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 186 34596
9 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 5 2 177 31329
10 4 4 2 2 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 3 5 3 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 2 2 3 4 4 3 4 5 2 152 23104
11 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 4 150 22500
12 5 4 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 3 3 4 3 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 4 1 4 5 4 5 2 5 5 3 166 27556
13 5 4 4 3 1 4 4 5 5 2 5 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 5 4 163 26569
14 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 186 34596
15 4 4 2 4 5 5 4 5 4 4 4 3 5 3 5 3 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 2 3 4 5 5 4 5 5 5 171 29241
16 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 1 162 26244
17 3 2 3 2 2 2 2 4 2 3 2 2 4 4 3 3 3 2 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 5 2 135 18225
18 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 3 4 4 4 5 4 4 5 4 178 31684
19 5 4 4 4 5 3 3 3 3 3 5 5 5 5 4 4 3 3 5 5 5 5 4 3 4 5 5 4 1 3 3 5 5 5 3 4 3 3 4 5 160 25600
20 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 4 5 5 187 34969
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 198 39204
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 2 160 25600
23 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 193 37249
24 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 179 32041
25 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 180 32400
26 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 5 175 30625
27 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 189 35721
28 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 168 28224
29 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 3 4 5 3 4 5 4 5 4 180 32400
30 5 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 5 4 5 4 4 5 4 174 30276
JML 135 126 129 126 131 124 120 134 126 118 127 123 132 130 134 124 136 121 141 136 138 142 138 131 134 142 137 135 130 135 136 108 124 134 122 137 111 130 142 112 5191 905361
r hitung 0.70 0.79 0.62 0.71 0.62 0.62 0.56 0.48 0.61 0.67 0.60 0.46 0.41 0.50 0.69 0.60 0.60 0.69 0.37 0.50 0.51 0.34 0.48 0.31 0.60 0.63 0.65 0.48 0.34 0.64 0.71 0.62 0.62 0.54 0.56 0.56 0.60 0.59 0.21 0.44
r tabel 0.361
keterangan valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid tdk validvalid tdk validvalid valid valid valid tdk validvalid valid valid valid valid valid valid valid valid tdk validvalid
jumlah valid 36
No Tabel Skor Jawaban
UJI VALIDITAS VARIABEL X PRETEST
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 JML Y²
1 3 3 3 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 2 4 3 3 3 3 5 73 5329
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80 6400
3 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 2 4 87 7569
4 5 5 1 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 90 8100
5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 2 84 7056
6 5 5 4 5 5 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 89 7921
7 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 5 5 2 3 4 78 6084
8 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 86 7396
9 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 2 4 4 84 7056
10 2 4 4 4 4 5 4 4 2 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 78 6084
11 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 72 5184
12 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 78 6084
13 4 5 3 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 79 6241
14 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 91 8281
15 5 5 3 4 4 5 4 3 4 3 5 5 4 2 4 5 5 4 5 4 83 6889
16 4 4 4 4 4 5 4 4 4 1 2 4 4 2 4 4 4 2 1 4 69 4761
17 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 86 7396
18 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 90 8100
19 3 3 3 3 5 3 3 3 5 3 4 4 5 5 5 3 4 5 5 3 77 5929
20 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 94 8836
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 99 9801
22 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 5 2 2 4 4 5 4 5 5 79 6241
23 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 88 7744
24 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 88 7744
25 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 85 7225
26 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 88 7744
27 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 93 8649
28 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 90 8100
29 4 5 4 4 5 4 4 3 3 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 85 7225
30 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 5 4 5 4 4 4 87 7569
JML 167 176 155 171 177 173 170 166 172 167 189 190 180 170 184 190 193 175 185 190 2530 214738
r hitung 0.638 0.576 0.355 0.525 0.553 0.036 0.528 0.564 0.474 0.605 0.483 0.462 0.405 0.62 0.473 0.544 0.659 0.505 0.427 0.265
r tabel 0.361
ket valid valid tdk validvalid valid tdk validvalid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid tdk valid
jml valid 17
No Tabel Skor Jawaban
UJI VALIDITAS VARIABEL Y PRETEST
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 Jumlah %
1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 4 1 3 4 3 5 3 4 5 3 3 3 3 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 2 4 3 3 3 3 5 220 3%
2 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 232 3%
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 1 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 2 4 279 4%
4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 2 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 1 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 265 3%
5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 2 275 4%
6 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 264 3%
7 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 5 5 2 3 4 268 3%
8 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 272 4%
9 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 5 2 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 2 4 4 261 3%
10 4 4 2 2 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 3 5 3 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 2 2 3 4 4 3 4 5 2 2 4 4 4 4 5 4 4 2 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 230 3%
11 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 222 3%
12 5 4 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 3 3 4 3 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 4 1 4 5 4 5 2 5 5 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 244 3%
13 5 4 4 3 1 4 4 5 5 2 5 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 242 3%
14 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 277 4%
15 4 4 2 4 5 5 4 5 4 4 4 3 5 3 5 3 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 2 3 4 5 5 4 5 5 5 5 5 3 4 4 5 4 3 4 3 5 5 4 2 4 5 5 4 5 4 254 3%
16 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 5 4 4 4 1 2 4 4 2 4 4 4 2 1 4 231 3%
17 3 2 3 2 2 2 2 4 2 3 2 2 4 4 3 3 3 2 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 5 2 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 221 3%
18 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 268 3%
19 5 4 4 4 5 3 3 3 3 3 5 5 5 5 4 4 3 3 5 5 5 5 4 3 4 5 5 4 1 3 3 5 5 5 3 4 3 3 4 5 3 3 3 3 5 3 3 3 5 3 4 4 5 5 5 3 4 5 5 3 237 3%
20 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 281 4%
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 297 4%
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 5 2 2 4 4 5 4 5 5 239 3%
23 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 281 4%
24 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 267 3%
25 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 265 3%
26 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 263 3%
27 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 282 4%
28 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 258 3%
29 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 3 4 5 3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 3 3 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 265 3%
30 5 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 5 4 5 4 4 4 261 3%
JML 135 126 129 126 131 124 120 134 126 118 127 123 132 130 134 124 136 121 141 136 138 142 138 131 134 142 137 135 130 135 136 108 124 134 122 137 111 130 142 112 126 134 112 127 132 127 123 118 123 117 138 138 127 116 129 134 136 117 126 130 7721 ####
varian item 0.5 0.6 0.7 0.86 0.9 0.6 0.48 0.33 0.65 0.75 0.7 0.64 0.32 0.4 0.46 0.53 0.53 0.7 0.2 0.26 0.2 0.2 0.25 0.4 0.4 0.2 0.4 0.26 0.85 0.33 0.33 1.28 0.5 0.3 0.4 0.25 0.77 0.3 0.2 1.7 0.99 0.46 0.62 0.4 0.25 0.3 0.4 0.34 0.64 0.7 0.5 0.3 0.39 0.8 0.22 0.4 0.5 0.6 0.92 0.51
jml varian item 31
jml varian total 431
reliabilitas 0.9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 ∑
1 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 108
2 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 107
3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 104
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 114
5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 112
6 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 104
7 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 103
8 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 107
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92
10 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 100
11 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 103
12 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 99
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 115
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92
15 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 101
16 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 100
17 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 106
18 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 107
19 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 111
20 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 95
21 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 93
22 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 95
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 94
24 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 101
25 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 103
26 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 106
27 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 104
28 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 106
29 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 99
30 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 107
31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 115
32 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 101
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 102
34 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 113
35 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 99
36 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 100
37 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 103
38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 112
39 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 112
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 110
41 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 1 4 2 4 5 4 100
42 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 108
43 5 5 5 4 4 4 2 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 100
∑ 204 207 195 196 206 187 192 190 188 190 195 198 200 193 199 197 189 192 195 181 185 201 183 4463
No. Resp
UJI VALIDITAS VARIABEL X POSTEST
Item No.
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 ∑
1 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 73
2 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 76
3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 71
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85
6 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 76
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 70
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 84
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
10 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 73
11 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 81
12 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 80
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
15 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 74
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
17 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 70
18 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 71
19 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 84
20 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 75
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 1 5 68
24 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 80
25 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 75
26 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 78
27 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 74
28 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 74
29 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 70
30 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 79
31 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 84
32 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 81
33 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 2 5 77
34 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 79
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 71
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
37 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 74
38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85
39 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85
40 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 77
41 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 80
42 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 75
43 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 78
∑ 198 197 194 189 187 187 195 188 195 204 198 182 193 192 194 178 194 3265
No. Resp
UJI VALIDITAS VARIABEL Y POSTEST
Item No.