186
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DI SDIT NURUL FALAH CILINCING JAKARTA UTARA SKRIPSI Oleh RINDANG WIJAYANTI RAHARJO 0701045190 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA

pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND

LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV

DI SDIT NURUL FALAH CILINCING JAKARTA UTARA

SKRIPSI

Oleh

RINDANG WIJAYANTI RAHARJO

0701045190

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

JAKARTA

Page 2: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND

LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV

DI SDIT NURUL FALAH CILINCING JAKARTA UTARA

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

RINDANG WIJAYANTI RAHARJO 0701045190

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA

2011

Page 3: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

i

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI : PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV

SDIT NURUL FALLAH PAGI CILINCING JAKARTA

UTARA

N A M A : RINDANG WIJAYANTI RAHARJO

N I M : 0701045190

Telah diuji, dipertahankan dihadapan tim penguji Skripsi dan direvisi sesuai saran penguji.

FKIP-UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

Pada hari : Rabu

Tanggal : 7 September 2011 Tim Penguji Nama Jelas Tanda Tangan Ketua : Drs. H. Kusmajid Abdullah, M.Pd ………………………….. Sekretaris : Dra. Rahmiati, M.Psi ………………………….. Penguji I : Dr. H. Budhi Akbar, M.Si ………………………….. Penguji II : Dra. Hj. Fitniwilis, M.Pd …………………………..

Page 4: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL

TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP

HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDIT

NURUL FALLAH PAGI CILINCING JAKARTA

UTARA

N A M A : RINDANG WIJAYANTI RAHARJO

N I M : 0701045190

Tim pembimbing memberikan persetujuan skripsi atas nama mahasiswa

tercantum di atas telah mengikuti ujian skripsi.

FKIP-UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

Telah memeriksa dan menyetujui

Jakarta, September 2011

Pembimbing I

Drs. Engkus Kusnadi, M.Pd

Pembimbing II

Gufron Amirullah, M.Pd

Page 5: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

iii

LEMBAR PERSEMBAHAN Skripsi ini ku persembahkan untuk orang tuaku tersayang

(Bapak Sudiyono dan Ibu Suwarti) yang telah memberiku doa yang tulus, kasih sayang berlimpah, semangat serta dukungan baik moril maupun material. Terima kasih pah, terima kasih mah atas semuanya.

Untuk kakak dan adikku (Mba Ninuk, Mba Nuning dan Intan), yang telah memberiku motivasi dan semangat untukku. Keponakan-keponakan ku yang lucu (Aping, Reva, Gita, Embeb dan Nabila), yang telah memberikku keceriaan.

Yang terkasih (Budi Ayatno) yang telah meberiku kasih sayang, dan semangat. Untuk sahabtku nene dan esti, serta teman-teman terbaikku Kompor Meleduk (Ai, iiL, Omah, Septi, Kiki, Feby dan Sovi) yang telah mengisi hari-hariku dengan penuh canda riang dan tawa.

Karna kalian semualah aku dapat menyelesaikkan skripsi

ini dengan baik. Terima kasih semuanya... kalianlah penyemangat dalam hidupku...

Moto : Jadilah manusia yang terbaik bagi diri sendiri dan orang tuamu karna

dengan begitu kamu akan mendapat kebahagiaan yang sejati.

Page 6: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

iv

ABSTRAK

RINDANG WIJAYANTI RAHARJO. NIM : 0701045190.

“Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDIT Nurul Fallah Pagi Cilincing Jakarta Utara”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, Jakarta. 2011.

Dunia pendidikan saat ini umumnya hanya menggunakan pendekatan

pembelajaran konvensional saja, sehingga dalam pelaksanan kegiatan belajar mengajar berlangsung monoton dan membuat siswa sulit untuk menerima pelajaran dengan baik. Hal ini di karnakan kurangnya motivasi dalam diri siswa untuk mengikuti pelajaran yang tersesan membuat siswa jenuh dalam belajar. Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning (CTL). Di mana dalam pendekatan pembelajaran ini siswa belajar untuk mencari sendiri makna dari apa yang dipelajarinya dan siswa dituntut aktif dalam kegiatan belajar mengajar karna pada dasarnya guru hanya bersifat sebagai fasilitator saja.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh

terhadap hasil belajar IPA dengan menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional dan model pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning siswa kelas IV SDIT Nurul Falah Pagi Cilincing Jakarta Utara.

Penelitian ini dilakukan di SDIT Nurul Falah Pagi Kelas IV A dan Kelas IV B Semester II Tahun Ajaran 2010/2011.Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen. Pendekatan pembelajaran yang penulis gunakan adalah pendekatan pembelajaran konvensional dan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning. Sampel penelitian ini meliputi 26 siswa kelas IVA dan 26 siswa Kelas IVB di SDIT Nurul Falah Pagi Jakarta Utara. Instrumen penelitian berupa tes obyektif pilihan ganda sebanyak 30 soal dengan empat pilihan jawaban. Validitas tes dihitung dengan menggunakan rumus korelasi point biserial. Koefisien reliabilitas tes 0,820 ini dihitung dengan rumus K-R 20 (Kuder dan Richardson)..

Uji normalitas hasil belajar IPA siswa menggunakan uji Lilliefors. Dari hasil perhitungan normalitas untuk kelompok yang menggunakan model pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning didapat nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel (0,0909> 0,173) pada α 5%, maka dengan demikian populasi berdistribusi normal. Perhitungan normalitas kelompok yang menggunakan model pendekatan pembelajaran konvensional didapat nilai

Page 7: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

v

Lhitung lebih kecil dari Ltabel (0,1056 > 0,173 pada α 5%, maka dengan demikan populasi distribusi normal. Uji homogenitas hasil belajar IPA siswa menggunakan uji fisher. Diperoleh Fhitung = 1,29 Ftabel = 1,95. Pada α = 0,05 dengan dk pembilang = 25 dan dk penyebut = 25, ternyata Fhitung < Ftabel, maka disimpulkan data hasil belajar IPA siswa bervarians sama.

Uji hipotesis menggunakan uji t, diperoleh thitung = 5,08, ttabel = 2,031 pada α = 0,05 dan dk = 50. Ternyata thitung = 5,08 > ttabel = 2,031 maka disimpulkan bahwa ada pengaruh hasil belajar IPA dengan menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional dan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning siswa kelas IV SDIT Nurul Falah Pagi Cilincing Jakarta Utara. Pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning ini lebih cocok diterapkan dalam proses pembelajaran disekolah dibandingkan dengan model pendekatan konvensional. Kata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), hasil belajar, IPA.

Page 8: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

vi

PRAKATA

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam

semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah

menunjukkan manusia kepada jalan kebenaran. Amin. Skripsi ini disusun untuk

memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta.

Skripsi ini tersusun tentunya tidak luput dari bantuan berbagai pihak. Oleh

karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih khususnya kepada :

1. Dr. Sukardi, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UHAMKA

yang telah banyak berjuang dibidang pendidikan dalam usahanya melahirkan

guru-guru yang profesional yang berintelektual dan berakhlak islami.

2. Drs. Kusmajid Abdullah, M.Pd, Ketua Program Studi S-I PGSD yang telah

banyak membantu memberikan arahan dan pandangan dalam penulisan

sehingga proposal skripsi ini dapat disusun dengan baik.

3. Drs. Engkus Kusnadi, M.Pd, Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,

kritik dan saran sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan proposal

skripsi ini dengan baik.

Page 9: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

vii

4. Gufron Amirullah, M.Pd, Pembimbing II yang telah banyak membantu

memberikan arahan dan pandangan dalam penulisan, sehingga proposal

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah

memberikan ilmunya yang sangat bermanfaat bagi penulis.

6. Yang tercinta orang tua (Bapak Sudiyono dan Mamah Suwarti), kakak-

kakakku (Mba Ninuk dan Mba Nuning) dan adiku (Intan), dengan penuh

kesabaran telah mendoakan, mendukung dan membantuku baik moril maupun

materil untuk dapat segera menyelesaikan studi.

7. Yang tersayang keponakan-keponakanku (Rahfin, Revania, Regita dan Renita)

yang dengan penuh keceriaan telah memberikan semangat dan motivasiku

untuk dapat segera menyelesaikan skripsi ini.

8. Yang terkasih (Budi Ayatno) yang dengan penuh kasih sayang telah

memberikanku semangat dan doanya untukku untuk dapat menyelesaikan

skripsi ini.

9. Yang terindah teman-teman Mahasiswa PGSD S1 Tahun 2007 khususnya

genk KM (Ai, Omah, Iil, Kiki, Tika, Septi, Febi, dan Sovi) yang dengan penuh

kebahagiaan memberikan keceriaan dan semangat untukku dalam mengisi

saat-saat terpenting dalam hidupku.

Penulis berdoa semoga amal kebaikan yang diperbuat senantiasa

mendapatkan rahmat dan hidayah dari Allah SWT dan bagi yang melakukannya

akan selalu dilimpahkan rizki dan selalu dalam lindungan-Nya.

Page 10: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

viii

Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang ada dalam penyusunan

skripsi ini, hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan

penulis sendiri. Dengan demikian penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari semua pihak untuk perbaikan pada masa yang akan datang.

Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan

manfaat untuk pembaca sekalian. Amin Ya Rabbal Alamin......

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, Juli 2011

Peneliti

Page 11: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

ix

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................................................................…i LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................................................................................ii LEMBAR PERSEMBAHAN.....................................................................................................................................iii ABSTRAK.....................................................................................................................................iv PRAKATA.....................................................................................................................................vi DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ix DAFTAR TABEL.....................................................................................................................................xi DAFTAR GRAFIK....................................................................................................................................xii DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................................................xiii Bab I : Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah..............................................................................................................1

B. Identifikasi Masalah..............................................................................................................6

C. Pembatasan Masalah..............................................................................................................7

D. Perumusan Masalah..............................................................................................................7

Page 12: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

x

E. Tujuan Penelitian..............................................................................................................7

F. Manfaat Penelitian..............................................................................................................8

Bab II : Kerangka Teori, Kerangka Berpikir dan Hipotesis Penelitian

A. Kajian Teori 1. Hakikat Belajar

........................................................................................................9

2. Hakikat Hasil Belajar........................................................................................................3

3. Hakikat IPA........................................................................................................5

4. Hakikat Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)........................................................................................................8

5. Tujuan Pembelajaran IPA di SD........................................................................................................3

6. Perubahan Fisik Bumi24 7. Hakikat Pendekatan konvensional33

B. Kerangka Berpiki 36 C. Hipotesis Penelitian 37

Bab III : Metodologi Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian

..............................................................................................................39

B. Metodologi Penelitian..............................................................................................................39

C. Populasi dan Sampel Penelitian..............................................................................................................40

D. Definisi Operasional..............................................................................................................41

E. Teknik Pengumpulan Data

Page 13: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

xi

1. Validitas Instrumen 42

2. Reabilitas Instrumen 43

3. Teknik Analisis Data 45

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data …………………………………………...............

..............................................................................................................47

B. Pengujian Persyaratan Analisis ..............................................................................................................53

C. Pengujian Hipotesi..............................................................................................................54

D. Pembahasan Hasil Penelitian ..............................................................................................................55

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ...........................................................................................................58

B. Implikasi...........................................................................................................58

C. Saran ...........................................................................................................59

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................60 LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................................................................62 DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. 167

Page 14: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

xii

DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 4.1. Data Hasil Hasil Belajar Siswa Dengan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Siswa Kelas IVB (Kelas Eksperimen) SDIT Nurul Fallah Pagi……

4

7

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Kelas IVB Sebagai Kelas Eksperimen Di SDIT Nurul Fallah Pagi ... ................. 48

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Kelas IVA Sebagai Kelas Kontrol Di SDIT Nurul Fallah Pagi ........................ ................. 50

Tabel 4.4. Data hasil hasil belajar siswa dengan pendekatan pembelajaran konvensional siswa kelas IVA (kelas kontrol) SDIT Nurul Fallah Pagi………………………………………......... 51

Page 15: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

xiii

DAFTAR GRAFIK Halaman

Grafik 4.1. Histogram Hasil Belajar IPA Kelas IVB Sebagai Kelas Eksperimen Di SDIT Nurul Fallah Pagi ............................ ................. 49

Grafik 4.2. Histogram Hasil Belajar IPA Kelas IVA Sebagai Kelas Kontrol Di SDIT Nurul FallahPagi.................................... ................. 52

Page 16: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelas

Eksperimen) .............................................................62 Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa (LKS) .......................................... ................. 82 Lampiran 3 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) ................ ................. 89 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelas Kontrol) ...... ................. 93 Lampiran 5 Kisi-kisi Penulisan Naskah Soal .................................. ................. 109 Lampiran 6 Soal Instrumen Penelitian ............................................ ................. 115 Lampiran 7 Kunci Jawaban Soal Instrumen Penelitian ................... ................. 120 Lampiran 8 Tabel Perhitungan Instrumen Uji Validitas Butir

Soal Tes Hasil Belajar IPA Siswa ................................. ................. 122 Lampiran 9 Perhitungan Validitas Uji Coba Butir Soal Tes

Hasil Belajar IPA Siswa ............................................... ................. 123 Lampiran 10 Tabel Perhitungan Instrumen Uji Reliabilitas

Butir Soal Tes Hasil Belajar IPA Siswa ........................ ................. 128 Lampiran 11 Perhitungan Instrumen Uji Reliabilitas Butir Soal

Hasil Tes IPA Siswa .................................................. ................. 129 Lampiran 12 Skor Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV B

(Kelas Eksperimen) SDIT Nurul Falah Pagi ............... ................. 131 Lampiran 13 Perhitungan Normalitas Kelas Eksperimen (IV B)....... ................. 132 Lampiran 14 Skor Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV A

(Kelas Kontrol) SDIT Nurul Falah Pagi ..................... ................. 139 Lampiran 15 Perhitungan Normalitas Kelas Kontrol (IV A) ............ ................. 140 Lampiran 16 Uji Homogenitas Di Kelas IVA Dan Kelas IVB

SDIT Nurul Falah Pagi ................................................ ................. 146 Lampiran 17 Analisis Uji Statistik .................................................... ................. 148 Lampiran 18 Nilai Kritis Uji Liliefors................................................ ................. 152 Lampiran 19 Nilai-nilai Dalam Distribusi-t ...................................... ................. 153 Lampiran 20 Nilai Persentil Untuk Distribusi F ................................ ................. 154 Lampiran 21 Luas Bawah Lengkungan Normal Standar

Dari 0 Ke Z ................................................................... ................. 157 Lampiran 22 Gambar Kegiatan Belajar Mengajar Kelas IV A ......... ................. 158 Lampiran 23 Gambar Kegiatan Belajar Mengajar Kelas IV B .......... ................. 159 Lampiran 24 Surat Izin Riset Dari Kampus ...................................... ................. 160 Lampiran 25 Surat Pengantar Dari Sekolah SDIT Nurul Falah ....... ................. 162 Lampiran 26 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi Pembimbing I ................. 164 Lampiran 27 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi Pembimbing II ................. 165 Lampiran 26 Pernyataan .................................................................... ................. 166 Lampiran 27 Daftar Riwayat Hidup .................................................. ................. 167

Page 17: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum menunjukkan adanya

peningkatan. Hal ini ditandai dengan adanya ketertinggalan didalam mutu

pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal. Pendidikan

sangatlah penting bagi manusia karena didalam pendidikan, ia akan

mendapatkan berbagai macam pengetahuan, keterampilan, dan perubahan

sikap serta tingkah laku. Di dalam pendidikan terdapat proses belajar,

proses inilah yang menghasilkan perubahan-perubahan tersebut. Ini sesuai

dengan pernyataan G. Thompson yang dikutip oleh Hera menyatakan

bahwa : “ Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk

menghasilkan perubahan-perubahan yang menetap di dalam kebiasaan-

kebiasaan, pemikiran, sikap-sikap, dan tingkah laku.1

Dengan demikian, jelaslah bahwa pendidikan merupakan hal yang

sangat penting bagi kehidupan setiap manusia. Dengan pendidikan

manusia dapat memperoleh berbagai pengetahuan dan dapat

mengembangkan kemampuan yang dimilikinya untuk dapat diterapkan di

dalam kehidupan seseorang. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya

pendidikan bagi anak usia sekolah perlu ditingkatkan terutama pada

tingkat Sekolah Dasar. Karna pada tingkat Sekolah Dasar seseorang mulai

                                                             1 Hera Lestari Mikarsa, dkk. 2007. Pendidikan Anak di SD.Jakarta : Universitas Terbuka. hlm 1.3. 

1

Page 18: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

2

menerima berbagai pengetahuan yang dapat diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari, baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat.

Sekolah Dasar merupakan jenjang pendidikan yang paling dasar dalam

pendidikan formal. Di dalam pendidikan Sekolah Dasar, siswa mulai

mempelajari dan memahami apa saja yang terjadi di dalam kehidupan

sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan di Sekolah

Dasar.

Di dalam Kurikulum pendidikan sekolah dasar terdapat beberapa

mata pelajaran pokok yang harus dikuasai siswa. Salah satunya adalah IPA

atau yang lebih dikenal saat ini Sains merupakan konsep pembelajaran

alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan

manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan

juga perkembangan Teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk

membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalam mengembangkan

ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam semesta

yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat

rahasia sehingga hasil penemuannya dapat dikembangkan menjadi ilmu

pengetahuan alam yang baru dan dapat diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari.

Kenyataan di lapangan masih ditemui bahwa pembelajaran IPA

dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan menjadi momok bagi peserta

didik. Ketidaktahuan peserta didik mengenai kegunaan IPA dalam aplikasi

sehari-hari menjadi penyebab mereka lekas bosan dan tidak tertarik pada

Page 19: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

3

pelajaran IPA, disamping pengajar IPA yang mengajar secara monoton

dan hanya berpegang teguh pada diktat-diktat atau buku-buku paket saja.

Proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) yang teramati selama ini

belum optimal. Diantaranya adalah Pudyarto (1996) yang dikutip oleh

Gufron menyatakan bahwa : Proses belajar mengajar (PMB) yang

dipraktikkan selama ini tidak mampu mengembangkan dan membentuk

kemandirian peserta didik, melainkan mengarah kepada pembentukan

sikap yang pasif, kurang percaya diri, dan tidak terlatih berfikir kritis guna

mengembangkan penalarannya.2

Hal ini terlihat jelas dalam pendidikan di beberapa sekolah dasar

yang masih menerapkan sistem pembelajaran yang cenderung monoton

dan membuat siswa menjadi jenuh dalam mengikuti pelajaran. Salah satu

sekolah yang masih terlihat menggunakan sistem pembelajaran yang

cenderung monoton adalah SDIT Nurul Fallah Pagi Cilincing Jakarta

Utara. System pembelajaran di sekolah ini masih hanya sekadar guru

menstranfer ilmu saja tapi siswa tidak diberi kesempatan untuk

mengembangkan kemampuannya dan siswa tidak dilatih untuk berfikir

kritis melalui percobaan-percobaan yang dilakukan oleh siswa, karna pada

dasarnya guru hanya menggunakan model pendekatan pembelajarn

konvensional saja atau yang lebih di kenal saat ini yaitu metode ceramah

atau metode ekspositori.

                                                             2 Gufron Amirullah. 2007 .Jurnal Visi. Jakarta : Uhamka. hlm. 113. 

Page 20: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

4

Oleh karena itu pengembangan metode pembelajaran yang tepat

harus selalu dilakukan. Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam

proses belajar- mengajar dapat dianggap sebagai suatu prosedur atau

proses yang teratur, suatu jalan atau cara yang teratur untuk melakukan

sesuatu. Namun pendekatan konvensionalah yang banyak dominan

digunakan oleh para ahli. Pendekatan konvensional yang digunakan di

banyak sekolah, cenderung membuat para siswa belajar konsep-konsep

secara abstrak, belajar konsep-konsep tanpa melalui proses penggunaan

konsep-konsep tersebut atau belajar konsep-konsep tanpa mengalami atau

mengamati acuan konkrit konsep-konsep. Belajar yang demikian

cenderung bersifat menerima pengetahuan bukan membangun sendiri

pengetahuan.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata

pelajaran yang sangat penting. IPA merupakan proses pembelajaran

dengan pemberian pengalaman langsung untuk memahami alam sekitar

secara ilmiah. Tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) adalah

agar dapat menjadi usaha bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan

alam sekitar serta dapat mengembangkan pengetahuan dan pamahaman

konsep – konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari – hari.

Di dalam pembelajaran IPA terdapat materi yang menjelaskan

tentang perubahan fisik bumi, yang mencakup faktor-faktor penyebab dan

akibat yang ditimbulkan dari adanya perubahan lingkungan.IPA sebagai

Page 21: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

5

ilmu yang mempelajari tentang alam dapat menggunakan lingkungan

alam sekitar untuk dapat diamati dan dicari penyebab dari adanya

perubahan lingkungan yang terjadi. Untuk itu di dalam pembelajaran IPA

seorang guru harus menggunakan metode, pendekatan model

pembelajaran dan strategi yang tepat agar apa yang dipelajari oleh siswa

dapat dimengerti dengan baik.

Terdapat pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam proses

belajar-mengajar di sekolah, salah satunya adalah pendekatan

pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning). CTL

merupakan pendekatan pembelajaran yang menghubungkan materi

pelajaran dengan kehidupan nyata siswa. Untuk itu pendekatan CTL dapat

digunakan oleh guru dalam pembelajaran IPA di sekolah, agar siswa

termotivasi untuk memahami dan mencari sendiri setiap makna yang

dipelajari oleh siswa. Akan tetapi pendekatan pembelajaran CTL, saat ini

masih belum banyak digunakan oleh guru dalam pembelajaran IPA.

Untuk mengatasi hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan melakukan pendekatan lain yaitu pendekatan kontekstual

(Contextual Teaching and Learning) disingkat dengan CTL, dimana siswa

belajar untuk mencari sendiri makna dari apa yang telah dipelajarinya dan

guru hanya bersifat sebagai pembimbing atau fasilitator saja, sehingga

siswa termotivasi untuk berfikir kritis dalam memahami sesuatu malaui

apa yang dipelajarinya. Akan tetapi dalam pendekatan CTL ini, guru

Page 22: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

6

memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan pembelajaran

dengan menggubakan pendekatan lainnya.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka identifikasi

masalah yang relevan dalam penelitian ini yakni :

1. Mengapa sebagian siswa mengalami kesulitan dan cenderung bosan

dengan pembelajaran IPA?

2. Apakah penggunaan pendekatan pembelajaran yang tepat dapat

mempengaruhi pemahaman siswa di dalam meningkatkan hasil belajar

siswa ?

3. Apakah pendekatan konvensional dalam pembelajaran IPA di kelas IV

SDIT Nurul Falah sudah efektif untuk meningkatkan hasil belajar

siswa?

4. Apakah penerapan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and

Learning) efektif dan dapat mempengaruhi hasil belajar IPA siswa?

5. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa yang diajarkan

dengan pendekatan kontekstual( Contextual Teaching and Learning)

dengan pendekatan konvensional?

C. Pembatasan Masalah

Setelah memperhatikan latar belakang masalah, identifikasi

masalah, juga karena keterbatasan penulis dalam waktu, sarana dan

Page 23: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

7

prasarana, pengetahuan menulis, maka penulis telah fokus lebih

mendalam, serta lebih teliti penulis hanya membatasi permasalahan pada

pengaruh penggunaan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and

Learning) dengan pokok bahasan perubahan fisik bumi terhadap hasil

belajar IPA siswa kelas IV SDIT Nurul Falah Cilincing Jakarta Utara.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi serta pembatasan

masalah penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : “ Apakah

penggunaan pendekatan kontekstual (contexstual Teaching and Learning)

berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDIT Nurul Falah,

Cilincing Jakarta Utara”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

penggunaan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning)

terhadap hasil belajar siswa di SDIT Nurul Falah Cilincing Jakarta Utara.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian tersebut diharapkan memberikan manfaat bagi

beberapa pihak diantaranya :

1. Penulis

Page 24: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

8

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi peneliti dalam menambah wawasan tentang model pendekatan

pembelajaran IPA di SD.

2. Guru

Melalui hasil ini, diharapkan dapat memberikan motivasi bagi

guru dan sebagai masukan dalam memilih model pendekatan

pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran IPA di SD dengan

menggunakan model pendekatan CTL (Contextual Teaching and

Teaching) dalam meningkatkan hasil belajar siswa .

3. Siswa

Memberikan motivasi dan mendorong siswa untuk dapat

berfikir kritis dalam memahami setiap materi yang diajarkan melalui

pengalaman yang telah didapat oleh siswa.

4. Sekolah

Sebagai masukan dalam usaha peningkatan kualitas dan kinerja

guru dalam kegiatan belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Page 25: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

9

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Teori

1. Hakikat Belajar

Sejak manusia diciptakan, sebenarnya ia telah melaksanakan

aktivitas belajar. Oleh karena itu, dikatakan bahwa aktivitas belajar itu

telah ada sejak adanya manusia. Belajar merupakan salah satu kebutuhan

bagi manusia, karna manusia adalah makhluk belajar yang di dalam

dirinya terdapat potensi untuk diajar.

Belajar merupakan perubahan perilaku berkat pengalaman dan

latihan. Artinya tujuan dari belajar itu sendiri adalah adanya perubahan

tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun

sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.3

Banyak para ahli yang berpendapat mengenai arti belajar dalam

unsur perubahan seseoorang diantaranya menurut Bower dan Hilgard yang

dikutip oleh Udin yang menyatakan bahwa : “ Belajar mengacu pada

perubahan perilaku atau potensi individu sebagai hasil dari pengalaman

dan perubahan tersebut tidak disebabkan oleh insting, kematangan atau

kelelahan dan kebiasaan”. 4

                                                             3 Syaiful Bahri Djamarah, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. hlm. 10-11 4 Udin S Winatapura,dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka. hlm. 1.8.

9

Page 26: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

10

Belajar menurut psikologi behavioristik yang dikutip oleh Ali

menyatakan bahwa : “ Belajar adalah suatu control instrument yang

berasal dari lingkungan. 5 Menurut Thorndike, belajar dapat dilakukan

dengan mencoba-coba (Trial and Error). Mencoba-coba ini dilakukan

manakala seseorang tidak tahu bagaimana harus memberikan respon atas

sesuatu.6

Dari definisi tersebut jelas bahwa belajar tidak hanya berkenaan

dengan jumlah pengetahuan saja tetapi meliputi seluruh kemampuan

individu, yang berpusat pada :

a. Belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada diri

individu. Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek pengetahuan atau

kognitif saja tetapi juga meliputi aspek sikap dan nilai (afektif) serta

keterampilan (psikomotor).

b. Perubahan itu harus merupakan buah dari pengalaman. Perubahan

perilaku yang terjadi pada diri individu karena adanya interaksi antara

dirinya dengan lingkungan.

c. Perubahan yang relatif menetap. Artinya belajar sebagai suatu

perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang relatif menetap

sebagai hasil dari sebuah pengalaman.

                                                             5 Ali Imron. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Pustaka Jaya. hlm. 5 6 Ali Imron. Ibid. hlm. 8

Page 27: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

11

Menurut psikologi kognitif menyatakan bahwa belajar adalah

sebagai suatu usaha untuk mengerti tentang sesuatu. Usaha untuk mengerti

tentang sesuatu tersebut, dilakukan secara aktif oleh pembelajar.7

Belajar menurut pandangan psikologi humanistik manyatakan

bahwa : “ Belajar merupakan cara memberikan kebebasan yang sebesar-

besarnya kepada individu.8 Kebebasan dalam hal ini adalah kebebasan

individu untuk berfikir dan mengeluarkan ide-ide dari apa yang telah

dipelajarinya dan dipahami oleh individu melalui proses balajar.

Perubahan belajar dapat terjadi apabila seseorang telah mengalami

proses belajar- mengajar. Bell-Gredler yang dikutip oleh Udin menyatakan

bahwa : “ Belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk

mendapatkan aneka ragam kemampuan, keterampilan, dan sikap yang

diperoleh dari secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi

sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat”.

Rangkaian belajar tersebut dilakukan dalam bentuk keterlibatannya dalam

pendidikan informal, keturutsertaannya dalam pendidikan formal dan

pendidikan nonformal. 9

Menurut pandangan psikologi gesalt, menyatakan bahwa : “

Belajar terdiri atas hubungan respon yang sederhana tanpa adanya

pengulangan ide atau proses berfikir.10

                                                             7 Ali Imron,dkk. Ibid. hlm. 10 8 Ali Imron,dkk. Ibid. hlm. 11 9 Udin,dkk.Op cit. hlm. 1.5 10 Ali Imran. Op cit. hlm.14

Page 28: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

12

Di mana dalam proses pendidikan ini, manusia mengalami proses

perubahan belajar yang ditandai dengan adanya keingintahuan seseorang

terhadap sesuatu, sehingga melalui proses belajar mengajar manusia

mendapatkan pengalaman dan diikuti dengan perubahan dari apa yang

telah dipelajarinya. Semakin aktif seseorang berinteraksi dalam proses

belajar mengajar semakin baik pula perubahan yang terjadi dalam diri

seseorang yang sedang belajar.

Jadi dalam penelitian ini yang dimaksud hakikat belajar adalah

suatu kegiatan sadar yang dilakukan oleh seseorang dalam usaha

mendewasakan dirinya melalui pengetahuan yang telah didapatkan melalui

proses belajar. Dimana dalam proses belajar tersebut ditandai dengan

perubahan-perubahan pada diri individu seseorang. Perubahan yang

ditimbulkan dari adanya proses belajar meliputi : perubahan sikap dan

tingkah laku, pola pikir, pemahaman dalam memahami sesuatu, dan

keterampilan melalui pengalaman yang telah dialaminya memalui proses

belajar yang terjadi secara terus-menerus.

Page 29: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

13

2. Hakikat Hasil Belajar

Tujuan proses belajar-mengajar pada hakikatnya adalah sejumlah

hasil yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar,

yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang

baru, yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa. Hal ini sesuai dengan

pendapat Abdurrahman yang dikutip oleh Asep bahwa : “Hasil belajar

adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha

untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relative

menetap. 11

Setelah melalui proses belajar maka siswa dapat mencapai tujuan

belajar yang disebut juga sebagai hasil belajar yaitu kemampuan yang

dimiliki siswa setelah menjalani proses belajar. Nana Menyatakan bahwa :

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 12

Dari uraian di atas jelas bahwa suatu proses belajar mengajar pada

akhirnya akan menghasilkan kemampuan siswa yang mencakup

pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Purwanto berpendapat bahwa :

“Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah

dalam sikap dan tingkah lakunya”.13 Sedangkan menurut Purwanto hasil

                                                             11 Asep Jihad, dkk. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta : Multi Pressindo. hlm. 14 12 Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya. hlm.22 13 Purwanto.2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. hlm. 45

Page 30: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

14

belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang

mengikuti proses belajar mengajar14.

Dalam arti bahwa perubahan kemampuan merupakan indicator

untuk mengetahui hasil perstasi belajar siswa, ini sesuai Degeng yang

dikutip oleh Made menyatakan bahwa : “Hasil belajar adalah semua efek

yang dapat dijadikan sebagai indicator tentang nilai dari penggunaan

strategi pembelajaran di bawah kondisi yang berbeda”. 15

Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses

pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan

informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai

tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari

informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan

siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.

Hasil belajar diperoleh dari evaluasi pembelajaran. Evaluasi itu

sendiri menurut Wand dan Brown menyatakan bahwa :” Evaluasi adalah

suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.16

Menurut Dimyanti berpendapat bahwa “Evaluasi hasil belajar

merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan

penilaian atau pengukuran hasil belajar”.17

Dari uraian tersebut telah dipaparkan, maka hakikat hasil belajar

dalam penelitian ini adalah hasil akhir pengambilan keputusan mengenai

                                                             14 Purwanto. Ibid. hlm. 46 15 Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara. hlm. 6 16Syaiful Bahri. Op cit. hlm. 50 17 Dimyanti,dkk. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. hlm. 200

Page 31: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

15

tinggi rendahnya nilai yang diperoleh siswa selama mengikuti proses

pembelajaran. Hasil belajar dikatakan tinggi apabila kemampuan siswa

bertambah dari hasil sebelumnya.

3. Hakikat Sains (IPA)

1. Pengertian IPA

Secara umum IPA didefinisikan sebagai suatu sistem dalam

mempelajari alam melalui pengumpulan data dengan cara observasi dan

percobaan yang terkendali. Setelah data dikumpulkan baru dapat

dikemukakan teori yang lebih jauh untuk menjelaskan apa yang telah

diteliti.18

IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara

sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang

dilakukan oleh manusia. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh

Powler yang menyatakan bahwa : IPA merupakan ilmu yang berhubungan

dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun

secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi

dan eksperimen.19  

Akan tetapi IPA juga sering digambarkan hanya sekedar kumpulan

hukum dan catalog dari fakta-fakta yang tidak berhubungan. Gambaran

yang sempit tersebut akhirnya akan mempengaruhi cara menyikapi IPA

sebagai hal yang rumit dan membosankan.    

                                                             18 Tim Penyusun.2008. Bahan Ajar. Jakarta : Universitas Negri Jakarta. hlm. 196 19 Usman Samatowa. 2006. Bagaimana Membelajarkankan IPA di Sekolah Dasar. hlm. 2

Page 32: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

16

IPA mempelajari tentang sebab akibat peristiwa-peristiwa yang

terjadi di alam. IPA dapat juga didefinisikan sebagai kumpulan

pengetahuan yang sistimatik dari gejala - gejala alam. H.W. Powler

mendefinisikan pengertian tentang sains sebagai “ Systematic and

formulated knowledge dealing with material phenomena and based mainly

on observation and induction “. Terjemahan bebasnya adalah, “ Ilmu yang

sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala

kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan induksi “20.

Selain itu, Nash 1993 yang dikutip oleh Usman Samatowa dalam

bukunya The Nature of Sciences menyatakan bahwa IPA itu adalah suatu

cara atau metode untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa

cara IPA mengamati dunia bersifat analisis, lengkap, cermat, serta

menghubungkan antara satu fenomena dengan fenomena lain, sehingga

keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek yang

diamatinya.21

Secara singkat dapat dikatakan IPA merupakan suatu usaha

manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat

(correct) pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar dan

dijelaskan dengan penalaran yang valid sehingga dihasilkan kesimpulan

yang betul.22 Jadi, IPA mengandung tiga hal, yaitu proses (usaha manusia

                                                             20 http://wdsains.blongspot.com/03/02/2011/hakikat ipa 21 Usman Samatowa. Log cit. hlm. 2 22Budi Akbar. 2010. Kumpulan Materi PLPG. Jakarta : Uhamka. hlm.37

Page 33: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

17

memahami alam semesta), prosedur (pengamatan yang tepat dan

prosedurnya tepat),, dan produk (kesimpulan yang betul).

IPA juga dikatakan sebagai suatu objek atau pokok bidang studi

yang membahas kenyataan, fakta-fakta, teori-teori untuk menggambarkan

tentang kerja dari alam. Menurut Paolo dan Martin yang dikutip oleh Budi

menyatakan bahwa IPA untuk anak-anak mencakup kegiatan-kegiatan

seperti : “Mengamati yang terjadi, mencoba memahami yang terjadi,

mempergunakan pengetahuan baru untuk diramalkan apa yang akan terjadi

dan menguji ramalan-ramalan di bawah konddisi-kondisi untuk melihat

apakah ramalan tersebut benar”. 23

IPA membahas kenyataan, fakta-fakta dan teori-teori melalui kerja

yang dilakukan untuk dapat memecahkan ilmu-ilmu yang terdapat di alam

ini yang pada akhir didapatkan produk sains (hasil IPA) yang berupa fakta,

konsep, prinsip, hukum dan teori. Sehingga dengan belajar sains, siswa

belajar untuk memecahkan masalah-masalah yang terdapat dalam

kehidupan, karena seluruh aktivitas/kegiatan yang dilakukan dalam

kehidupan di alam merupakan peristiwa IPA.

Berdasarkan analisis laporan proyek sintesis, sains dapat

disimpulkan bahwa pengajaran IPA orientasinya harus berubah, tidak lagi

menekan pada struktur keilmuannya dan menyiapkan siswa untuk menjadi

saintis semata, tetapi harus lebih manusiawi dan membekali siswa untuk

                                                             23 Budi Akbar. Ibid. hlm.38

Page 34: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

18

menghadapi maslah-masalah yang berhubungan dengan sains dan

teknologi dalam kehidupan sehari-hari.24

definisi tersebut maka hakikat IPA dalam penelitian ini adalah

sebagai proses yang merujuk pada suatu aktivitas ilmiah atau kerja cara

memperoleh hasil IPA. Dalam mengajar IPA tidak berarti hanya

menstransfer materi IPA yang terdapat dibuku lebih jauh siswa diajak

masuk ke dalam alam yang konkret melalui cara mengajak siswa

melakukan pengamatan sendiri untuk menemukan jawaban dari apa yang

diamati.

4. Hakikat Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

Dalam proses pembelajaran begitu banyak pendekatan yang

digunakan akan tetapi kebanyakan pendekatan tersebut berdasarkan

konsep semata tanpa dibekali peserta didik dalam memecahkan masalah

dengan kemampuan yang dimilikinya dalam kehidupan nyata. Belajar

akan lebih bermakna jika peserta didik mengalami apa yang dipelajarinya,

bukan mengetahuinya, ini sesuai dengan sagala yaitu :

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. 25

Pendekatan yang menekan pada kehidupan dengan situasi dunia

nyata peserta didik yang menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya                                                              24 Nono Sutarno. 2009. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta : Universitas Terbuka. hlm. 9.12 25 Syaiful Sagala. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. hlm. 87

Page 35: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

19

dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari, ini sesuai dengan

pendapat Wina bahwa :

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajarinya dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.26

Menurut Depdiknas yang dikutip oleh Dody menyatakan bahwa

Contextual Teaching and Learning adalah konsep belajar yang membantu

guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata

dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan perencanaan dalam kehidupan mereka sehari-hari. 27

Dalam kontek CTL, pembelajaran harus membantu peserta didik untuk

membangun sendiri pengetahuannya dan dapat memecahkan masalah dari

apa yang dipelajarinya. Sehubungan dengan hal itu, terdapat lima

karakteristik penting dalam proses pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan CTL, yaitu :

a. Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan

yang sudah ada (activating knowledge), artinya apa yang akan

dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang akan diperoleh siswa

adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama

lain.

                                                             26 Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana. hlm.253 27 Dharma Kesuma,dkk 2010. Contextual Teaching and Learning. Garut : Rahayasa Research and Training. hlm.58   

Page 36: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

20

b. Pembelajaran yang kontekstual adalah belajar dalam rangka

memperoleh dan menambah pengetahuan baru (acquiring knowledge).

Pengetahuan baru itu diperoleh dengan cara deduktif artinya

pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan,

kemudian memperhatikan detailnya.

c. Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), artinya

pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami

dan diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan dari yang lain

tentang pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan

tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan.

d. Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying

knowledge), artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya

garus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehngga tampak

perubahan perilaku siswa.

e. Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi

pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sevagai umpan balik

untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.

Karakteristik pembelajaran kontekstual melibatkan 7 asas utama dalam

pembelajaran yakni : konstruktivisme, inkuiri, bertanya (questioning),

masyarakat belajar (learning community), pemodelan, refleksi, dan

penilaian nyata.

Proses belajar-mengajar akan lebih efektif bila dimulai dari

lingkungan belajar yang berpusat pada siswa. Ihat menyatakan bahwa :

Page 37: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

21

Pembelajaran CTL merupakan upaya pendidik untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik melakukan hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.28

Pendekatan CTL bertujuan membantu para peserta didik melihat makna

pada materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan

materi tersebut dengan konteks kehidupan sehari-hari mereka, konteks

pribadi, social dan budaya mereka. Dalam CTL terrdapat delapan

komponen, yaitu :

1. Membuat hubungan-hubungan yang bermakna.

2. Melakukan pekerjaan yang berarti.

3. Melaksanakan proses belajar yang diatur sendiri.

4. Bekerja sama.

5. Berfikir kritis dan kreatif.

6. Membantu individu untuk tumbuh dan berkembang..

7. Mencapai standar tinggi.

8. Menggunakan penilaian otentik.

Di dalam pembelajaran Contextual Teaching and Learning

mengajarkan langkah-langkah yang dapat digunakan dalam berfikir kritis

dan kreatif serta memberikan kesempatan untuk menggunakan keahlian

berfikir siswa dalam tingkatan yang lebih tinggi dalam dunia nyata. Sesuai

dengan pendapat Elaine yang mendefinisikan CTL sebagai :

                                                             28 Ihat Hatimah,dkk. 2007. Pembelajaran Berwawasan Masyarakat. Jakarta : Universitas Terbuka. hlm. 9.17

Page 38: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

22

Sebuah system yang menyeluruh, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling terhubung dan bagian-bagian ini terjalin satu sama lain sehingga menghasilkan pengaruh yang melebihi hasil yang diberikan secara terpisah. Bagian-bagian CTL yang terpisah melibatkan proses yang berbeda, yang digunakan secara bersama-sama, memampikan para siswa membuat hubungan yang menghasilkan makna. 29

Menurut D’ Arcangelo yang dikutip oleh Elaine menyatakan

bahwa : Para ilmuwan mengemukakan bahwa “ anak-anak lebih kompeten

dan dapat belajar lebih baik daripada yang telah diperkirakan dalam teori-

teori. Salah satu yang paling menakjubkan dari anak-anak adalah

keterbukaan mereka pada informasi baru dan kemauan mereka untuk

berubah”. 30

Berfikir kritis dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan,

membujuk menganalisis asumsi dan melakukan penelitian ilmiah dan

berfikir kreatif untuk mempelajari masalah sacara sistematis, menghadapi

berjuta tantangan dengan cara yang terorganisasi, merumuskan pertanyaan

inovatif, dan merancang solusi orisional. Contextual teaching and learning

adalah model pembelajaran yang menekan pada aktivitas siswa secara

penuh, baik fisik maupun mental.31

Di dalam penelitian ini pada hakikat pendekatan kontekstual

adalah suatu pendekatan yang mengaitkan materi pembelajaran dengan

kehidupan dunia nyata peserta didik serta melibatkan peserta didik dalam

mencari makna atau konteks itu sendiri di dalam materi akademik yang

siswa pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik

                                                             29 Elaine B Johnson. 2010. Contextual Teaching dan Learning. Bandung : Kaifa. hlm. 65 30 Elaine. Ibid. hlm. 184 31 Wina Sanjaya. Op cit. hlm. 270

Page 39: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

23

dengan konteks dalam kehidupan sehari mereka, yaitu dengan konteks

keadaan pribadi, social dan budaya siswa.

5. Tujuan Pembelajaran IPA di SD

Menurut Kurikulum 2004 yang berbasis pada kompetensi

(Depdiknas, 2003) tujuan pembelajaran IPA untuk Sekolah Dasar pada

prinsipnya membekali siswa untuk memiliki kemampuan berbagai cara

untuk “mengetahui” dan “cara mengerjakan” yang dapat membantu siswa

dalam mamahami alam sekitar. 32 Sedangkan secara rinci, tujuan

pembelajaran IPA di Sekolah Dasar adalah:

a) Menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap IPA, teknologi

dan masyarakat.

b) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan.

c) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA

yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari.

d) Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan

alam.

e) Menghargai alam sekitar dan segala keteraturannya sebagai salah satu

ciptaan Tuhan.

                                                             32 Muslichach Asy’ari. 2006. Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. hlm. 23

Page 40: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

24

6. Perubahan Fisik Bumi

A. Faktor Penyebab lingkungan fisik

1. Faktor Angin

Angin sepoi-sepoi sangat nyaman terasa di badan, terutama di

daerah panas. Angin juga membantu penyerbukan berbagai tanaman untuk

menghasilkan buah. Angin kencang dengan kecepatan tinggi dapat

menimbulkan kerusakan di permukaan bumi. Angin kencang sambil

berputar disebut angin puting beliung. Angin ini dapat menyapu segala

yang ada di permukaan bumi, rumah-rumah, kendaraan bahkan pohon-

pohon juga dapat terangkat dan rusak. Di Amerika, angin ini terkenal

dengan nama angin Tornado. Angin ini biasanya disebut badai atau topan.

Hujan badai sering terjadi di laut, jika anginnya sampai ke pantai

menyebabkan kerusakan yang parah di pantai karena kecepatan angin

dapat lebih dari 100 km/jam. Kadang-kadang air laut jadi pasang dan

terjadi banjir. Badai yang pernah terjadi di beberapa negara, misalnya

Badai Catrina dan Badai Nina. Badai gurun terjadi di gurun pasir karena

angin kencang meniup gurun pasir dan menyebabkan permukaan gurun

berubah-ubah. Badai salju kadang-kadang terjadi karena angin bertiup

kencang ketika turun salju. Angin menerbangkan butiran-butiran es

menyebabkan pemandangan menjadi terbatas. Akibat badai salju sering

terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan raya.

Page 41: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

25

Angin Tornado

2. Faktor Hujan

Hujan sangat dinantikan oleh manusia, terutama para petani untuk

mengairi sawah atau lahan pertaniannya. Banjir sering terjadi di mana-

mana akibat hujan. Di perkotaan, banjir dapat disebabkan oleh air hujan

yang tidak tertampung lagi di sungai-sungai untuk dialirkan ke laut. Banjir

di suatu kota dapat saja terjadi akibat banjir kiriman dari kota lain yang

mengalami hujan deras. Debit air sungai meningkat dan air sungai dapat

meluap di daerah yang sungainya sudah dangkal. Di daerah pegunungan

yang gundul kadang-kadang terjadi bencana banjir akibat hujan yang deras

Page 42: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

26

di puncak gunung. Di gunung yang gundul air hujan dapat mengikis

lapisan tanah di permukaan bahkan menyeret batu-batu, tanah, dan pohon-

pohon dari atas bukit. Banjir yang membawa material tersebut disebut

banjir bandang. Airnya biasanya berwarna cokelat karena mengandung

lumpur.

Banjir di ibu kota

Page 43: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

27

3. Faktor Sinar Matahari

Tumbuhan sangat membutuhkan sinar matahari untuk membuat

makanannya melalui proses fotosintesis. Hewan juga membutuhkan sinar

matahari untuk kehidupannya. Manusia memanfaatkan cahaya matahari

untuk keperluan hidupnya. Mulai dari menjemur pakaian sampai membuat

pembangkit listrik tenaga surya. Namun, cahaya matahari juga dapat

membawa dampak yang tidak diharapkan oleh manusia. Ketika musim

kemarau yang panjang, cahaya matahari dapat menyebabkan keretakan

pada tanah dan batuan. Cahaya matahari pun dapat membakar pepohonan

atau rerumputan yang kering. Sehingga terjadilah kebakaran hutan.

Daratan yang tadinya hijau ditumbuhi pepohonan yang rindang, kemudian

berubah menjadi daratan yang gundul dan tandus.

Page 44: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

28

Tanah Kekeringan

4. Faktor Gelombang Air laut

Ombak terjadi karena gelombang air laut. Pantai yang landai dapat

terjadi akibat batu karang di pantai terus menerus terhantam ombak air

laut. Batu karang hancur menjadi butiran pasir yang halus terhampar

luas.Jika pasir berasal dari batu karang berwarna putih pantai ini dikenal

dengan nama pasir putih. Pantai yang curam dengan batu karang yang

terjal terjadi karena hempasan gelombang air laut yang sangat kuat

mengikis batu karang dalam waktu beribu-ribu tahun. Pada pantai ini ada

batu karang yang membentuk gua-gua dan dikenal dengan nama karang

bolong. Pengikisan daratan oleh gelombang air laut menyebabkan

perubahan pada permukaan bumi. Peristiwa ini ini disebut Abrasi. Abrasi

Page 45: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

29

yang telah terjadi menimbulkan pantai-pantai yang sangat indah. Abrasi

dapat pula menimbulkan masalah, contohnya air laut sampai ke daratan

bahkan sampai ke pemukinan penduduk bahkan ada pula pulau-pulau kecil

yang tenggelam. Pencegahan abrasi di pantai-pantai yang landai, yaitu

dengan pelestarian hutan bakau di sepanjang pantai.

Abrasi

B. Cara Pencegahan Kerusakan Lingkungan

1. Cara Mencegah Banjir dan Tanah Longsor

Banjir merupakan salah satu dampak dari perbuatan manusia yang

tidak menyayangi lingkungannya. Banjir dapat merusak dan mengubah

Page 46: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

30

lingkungan dengan cepat. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah

banjir antara lain:

- Membuang sampah pada tempat yang benar dan telah disediakan.

- Menyediakan lahan kosong untuk ditanami tanaman. Tanah

tersebut berfungsi sebagai daerah peresapan air.

- Tidak menebang pohon secara besar-besaran dan tanpa kontrol agar

tempat peresapan dan cadangan air tetap terjaga.

Longsor adalah meluncurnya tanah akibat tanah tersebut tidak dapat lagi

menampung air dalam tanah. Biasanya longsor terjadi pada tanah yang

miring atau tebing yang curam. Tanah miring dan tidak terdapat tanaman

sangat rentan terhadap longsor. Hal itu terjadi karena tidak ada akar

tumbuhan yang dapat menahan tanah tersebut. Akar-akar tumbuhan yang

menjalar di dalam tanah akan saling mengikat dan mengait sehingga

permukaan tanah pun akan cukup kuat. Selain itu, air yang ada di dalam

tanah terus diserap oleh tumbuhan sehingga kandungan air dalam tanah

tidak berlebih. Pencegahan longsor dapat dilakukan sebagai berikut :

- Jangan membiarkan tanah yang miring menjadi gundul atau tidak ada

tumbuhannya. Lakukanlah reboisasi dan penghijauan.

- Jika tanah miring dijadikan lahan pertanian, buatlah sengkedan

(terasering). Sistem tersebut dapat mencegah terjadinya longsor.

- Jangan membuat tempat tinggal di daerah rawan longsor, seperti di kaki

bukit, kaki tebing, atas bukit, dan atas tebing.

2. Cara Mencegah Erosi Tanah dan Abrasi

Page 47: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

31

Erosi adalah pengikisan yang terjadi pada tanah. Pengikisan tanah

dapat disebabkan oleh air dan angin. Erosi pada tanah dapat

disebabkan oleh perubahan lingkungan yang tidak seimbang.

Contohnya adalah erosi yang terjadi di kawasan hutan gundul. Di

kawasan hutan gundul, erosi sangat mudah terjadi. Pada saat hutan

masih dipenuhi tumbuhan, kemung kinan erosi tanah terjadi sangat

kecil. Jika suatu daerah dipenuhi tumbuhan, air hujan tidak

langsung jatuh ke tanah. Air hujan tertahan terlebih dahulu oleh

daun-daun tumbuhan sehingga jatuhnya air ke atas tanah tidak

terlalu cepat.

Selain itu, akar tumbuhan akan lebih mengikat dan menahan tanah

dengan baik. Oleh karena itu, penyerapan air pun dapat berlangsung

dengan baik. Selain itu, tumbuhan dapat memperlambat kecepatan angin

yang berhembus. Hal tersebut sangat bermanfaat karena pengikisan

permukaan tanah oleh angin menjadi berkurang. Sementara itu, hutan

yang gundul, tidak ada daun-daun tumbuhan yang menahan jatuhnya air ke

atas tanah dan menahan hem busan angin. Air hujan jatuh langsung ke atas

tanah dan membawa butiran tanah bersama aliran air. Selain itu, angin

dapat mengikis permukaan tanah. Dampak lebih lanjut dari erosi adalah

tanah menjadi tandus dan tidak subur. Hal tersebut terjadi karena lapisan

tanah yang subur ikut terkikis air. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk

mencegah erosi adalah melakukan reboisasi dan penghijauan. Selain itu,

dapat juga dilakukan dengan mencegah penebangan secara liar dan

Page 48: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

32

berlebih. Reboisasi adalah menanami kembali hutan-hutan gundul dengan

tumbuhan yang sesuai. Penghijauan adalah menanami daerah-daerah

kosong dan tidak termanfaatkan. Dengan cara tersebut, kamu dapat

mencegah dan mengurangi erosi tanah.

Abrasi adalah pengikisan daratan oleh air laut. Hal tersebut terjadi

akibat kuatnya ombak yang menghantam daratan. Abrasi dapat

menyebabkan berkurangnya luas daratan. Deburan ombak yang terus

menerus menghantam pesisir pantai menyebabkan daratan terus terkikis.

Abrasi akan terjadi dengan cepat jika tidak ada penahan ombak. Penahan

ombak alami adalah hutan bakau dan hutan pantai. Namun, akibat

pertambahan penduduk yang cepat dan kebutuhan tempat tinggal yang

bertambah, hutan-hutan di daerah pantai telah habis. Selain itu, lingkungan

di sekitar pesisir pantai pun berubah. Hal ini dapat mempercepat proses

abrasi yang terjadi di daerah pantai. Hal yang dapat dilakukan untuk

mencegah abrasi, yaitu:

- Mengembalikan keadaan lingkungan pantai pada keadaan semula seperti

adanya hutan bakau dan hutan pantai. Mengembalikan keadaan lingkungan

pantai dapat dengan cara reboi sasi dan penghijauan.

- Jika daerah pantai tersebut merupakan pusat kehidupan manusia maka

harus dibuat daerah penahan dan pemecah ombak, seperti batu-batu besar,

dinding, atau beton.

Page 49: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

33

7. Hakikat Pendekatan Konvensional

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar terdapat

beberapa pendekatan diantaranya adalah pendekatan konvensional

atau pengajaran tradisional. Burrowes (2003) menyatakan bahwa

:“pembelajaran konvensional menekankan pada resitasi konten,

tanpa memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk

merefleksi materi-materi yang dipresentasikan,

menghubungkannya dengan pengetahuan sebelumnya, atau

mengaplikasikannya kepada situasi kehidupan nyata”. 33

Pembelajaran konvensional memiliki cirri-ciri, yaitu

:pembelajaran berpusat pada guru, terjadi passive learning,

interaksi di antara siswa kurang, tidak ada kelompok-kelompok

kooperatif, dan penilaian bersifat sporadis.

Djamarah (1996) pendekatan pembelajaran konvensional

adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan

metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan

sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam

proses belajar dan pembelajaran. Dalam pembelajaran sejarah

metode konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan

penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan.34

Depdiknas, Dalam pembelajran konvensional, cenderung

pada belajar hafalan yang mentolerir respon-respon yang bersifat

                                                             33 http://edukasi.kompasania.com/01.02.2011/ pendekatan konvensional 34 http://iyasphunkalfreth.blogspot.com/06/02/2011

Page 50: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

34

konvergen, menekankan informasi konsep, latihan soal dalam teks,

serta penilaian masih bersifat tradisional dengan paper dan pencil

test yang hanya menuntut pada satu jawaban benar. Belajar hafalan

mengacu pada penghafalan fakta-fakta, hubungan-hubungan,

prinsip, dan konsep.35

Pendekatan konvensional yang dimaksud adalah proses

pembelajaran yang lebih banyak didominasi gurunya sebagai “pen-

transfer” ilmu, sementara siswa lebih pasif sebagai “penerima”

ilmu.

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tersebut

sama halnya dengan pembelajaran yang menggunakan pendekatan

ekspositori. Yamsudin Maknum yang dkutip oleh sagala

mengemukakan bahwa : guru menyajikan materi dalam bentuk yang

telah dipersiapkan secara rapi, sistematik dan lengkap sehingga

siswa hanya menyimak dan mencerna matri yang disampaikan

dengan teratur dan tertib.36

Pendekatan konvensional memiliki beberapa kelemahan, yakni :

a. Tidak semua siswa memiliki cara belajar terbaik dengan

mendengarkan.

b. Sering terjadi kesulitan untuk menjaga agar siswa tetap tertarik

dengan apa yang dipelajari.

                                                             35 http://iyasphunkalfreth.blogspot.com/06/02/2011 36 Syaiful Sagala. Op cit. hlm. 79

Page 51: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

35

c. Pendekatan tersebut cenderung tidak memerlukan pemikiran yang

kritis.

d. Pendekatan tersebut mengasumsikan bahwa cara belajar siswa itu sama

dan tidak bersifat pribadi.

Wallace mengatakan bahwa : pendekatan konvensional

memandang bahwa proses pembelajaran yang dilakukan sebagai

mana umumnya guru mengajarkan materi kepada siswanya. Guru

mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa, sedangkan siswa

lebih banyak sebagai penerima.37

Di dalam penelitian ini, hakikat pendekatan konvensional

adalah suatu pendekatan yang memberikan konsep-konsep

pengetahuan yang masih bersifat abstrak dan sulit dipahami dengan

baik oleh siswa. Proses belajar dengan menggunakan pendekatan

ini memiliki ciri-ciri yaitu : pembelajaran berpusat pada guru,

interaksi diantara siswa kurang, dan pembelajaran berlangsung

secara pasif karna siswa hanya menerima materi saja tanpa

dibimbing secara lebih lanjut untuk memahami materi yang

diajarkan dengan baik.

                                                             37 http://sunartombs.wordpress.com/06/02/2011/ pendekatan konvensional

Page 52: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

36

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan di atas,

terdapat kaitan erat antara pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran tertentu terhadap hasil belajar siswa.

Untuk itu, dalam pembelajaran IPA, seorang guru haruslah

menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat dan memacu

siswa untuk dapat mengamati, memahami, dan mampu

memecahkan masalah dari setiap percobaan yang diamati.

Pendekatan pembelajaran adalah suatu antar usaha dalam aktivitas

kajian, atau interaksi, relasi dalam suasana tertentu, dengan

individu atau kelompokmelalui penggunaan metode-metode

tertentu secara efektif.pendekatan pembelajaran yang digunakan

mempengaruhi bagaimana siswa dalam belajar. Hasil belajar akan

maksimal apabila pendekatan pembelajaran yang digunakan dapat

memberikan perubahan ke arah yang lebih baik, yaitu meliputi

pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki siswa.

Di dalam dalam pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL), guru dapat mengaitkan materi pelajaran dengan

kehidupan nyata siswa sehari-hari, sehingga guru dapat

mempermudah siswa untuk menyerap pelajaran yang disampaikan.

Melalui percobaan-percobaan ilmiah yang dilakukan dalam

pendekatan ini dapat membantu siswa untuk dapat mencari makna

di dalam materi akademik yang telah dipelajari dan dapat

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 53: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

37

Diharapkan peserta didik dapat menyelesaikan suatu

masalah yang dihadapinya tersebut menggunakan kemampuan-

kemampuan yang telah ia dapatkan dalam proses belajar-mengajar

di sekolah.

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual

Teaching and akan lebih menarik dan memberikan motivasi

tersendiri bagi siswa untuk dapat mengembangkan kecerdasan-

kecerdasan yang dimiliki siswa melalui berfikir kritis dan kreatif

dalam menemukan makna dari apa yang telah dipelajari dan

mendorong siswa untuk mengeluarkan bakat yang terpendam

dalam diri siswa. Pendekatan ini sangatlah baik digunakan untuk

dapat membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan

dan merubah sistem pendidikan yang cenderung monoton sehingga

dapat memberikan suatu proses belajar-mengajar yang diminati

oleh siswa.

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka teoritis dan kerangka berfikir yang

telah dikemukakan di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis

penelitian tindakan kelas yaitu :

Ho : Tidak ada pengaruh pendekatan Contextual Teaching and

Learning terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDIT Nurul

Falah, Cilincing Jakarta Utara.

Page 54: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

38

Ha : Ada pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning

terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDIT Nurul Falah,

Cilincing Jakarta Utara.

Page 55: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas IV SDIT Nurul Falah

beralamat di Komplek TNI AL di jalan Dewa Kembar, Cilincing Jakarta

Utara. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran

2010/2011 dimulai pada bulan Februari-Mei 2011.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode

penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen. Metode ini

digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara

penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning dan

pendekatan konvensional yang digunakan guru terhadap hasil belajar IPA

siswa. Pada penelitian ini dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yaitu

kelompok siswa yang diberikan perlakuan dengan pendekatan CTL, dan

kelompok kontrol yaitu siswa yang diberikan perlakuan dengan

pendekatan konvensional serta yang akan dilihat hasilnya adalah hasil

belajar siswa setelah peneliti menggunakan pendekatan CTL dan

pendekatan konvensional.

39

Page 56: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

40

Salah satu kelas sebagai kelompok eksperimen, yaitu siswa kelas IVB yang akan

menerima pelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL dengan pokok

bahasan perubahan fisik bumi, dan kelas kontrol yaitu siswa kelas IVA dengan

menggunakan pendekatan konvensional dengan pokok bahasan yang sama.

C. Populasi dan Sampel Penelitian.

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDIT

Nurul Falah yang berjumlah 52 orang siswa, kelas IV B (kelas eksperimen)

yang diberi perlakuan dengan pendekatan CTL yang berjumlah 26 orang

siswa dan kelas IV (kelas kontrol) A yang diberi perlakuan pendekatan

konvensional yang berjumlah 26 orang siswa dan kelas kontrol yaitu hasil

belajar IPA siswa kelas IV.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian anggota populasi yang memberikan

keterangan atau data yang diperlukan dalam penelitian.38 Sample yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh. Artinya seluruh

anggota populasi digunakan sebagai sampel penelitian.

                                                             38 Toha Aggoro. Ibid. Hlm. 53

Page 57: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

41

D. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan deskripsi tentang variabel yang

diteliti. Variabel penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan CTL, sedangkan

variabel terikat adalah hasil belajar yaitu hasil belajar IPA tentang

perubahan fisik bumi.

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning)

adalah suatu strategi pembelajaran yang menekan kepada proses

keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang

dipelajarinya dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata

sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan

mereka.

Dalam pendekatan pembelajaran CTL ini diharapakan langkah-

langkah yang digunakan dengan mengaitkan antara materi pelajaran

dengan lingkungan sekitar siswa ini dapat dimengerti dengan baik oleh

siswa.

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar

dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan

proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan

berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh siswa dari proses atau kegiatan belajar yang

dapat berupa pengetahuan.

Page 58: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

42

E. Teknik Pengumpulan Data dan Uji Coba Instrumen

Pengumpulan data dilakukan melalui tes obyektif yang berbentuk

pilihan ganda dengan materi perubahan fisik bumi yang diberikan setelah

seluruh proses belajar mengajar berlangsung. Tes obyektif tentang

perubahan fisik bumi itu diberikan pada kelas eksperimen yang

menggunakan pendekatan CTL dan kelas kontrol yaitu hasil belajar IPA

siswa kelas IV. Tes ini disusun dalam bentuk pilihan ganda yaitu dengan 4

pilihan jawaban sebanyak 20 soal.

Sebelum pengambilan data terlebih dahulu dilakukan uji coba

instrumen tes untuk mengetahui validitas, reabilitas, taraf kesukaran, dan

daya pembeda instrumen.

1. Validitas Instrumen

Validitas adalah tingkat kemampuan instrument penelitian untuk

mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak diungkapkan.39

Validitas instrument dilakukan agar mengetahui ketepatan alat penilaian.

Validitas instrument dilakukan dengan rumus korelasi biserial.40

qp

StMtMp

pbi−

Keterangan :

pbi : koefisien korelasi biseriar 

                                                             39 Hari Naredi. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta : Uhamka. hlm. 14 40 Suharsimi Arikunto. 2007. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. hln. 79

Page 59: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

43

Mp : rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item

yang dicari validitasnya.

Mt : rerata skor total

St : standar deviasi dari skor total

P : proporsi siswa yang menjawab betul

( p = banyaknya siswa yang menjawab benar )

Jumlah seluruh siswa

q : proporsi siswa yang menjawab salah ( q = 1- p )

Kriteria pengujian validitas instrumen : 

  pbi hitung > pbi tabel = valid 

pbi hitung < pbi tabel = tidak valid

Jumlah soal yang di ujicobakan dengan menggunakan rumus di

atas sebanyak 30 butir soal kepada 36 orang siswa. Soal yang valid ada 22

butir, butir-butir soal yang valid adalah sebagai berikut

(2,4,6,7,9,11,12,13,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,29,30).

 

2. Reliabilitas instrument

Reliabilitas berasal dari bahasa inggris yang artinya reliability yang

berarti kemantapan alat ukur. Jika alat ukur tersebut digunakan untuk

melakukan pengukuran secara berulang kali maka alat tersebut tetap

memberikan hasil yang sama.41

                                                             41 Toha Anggoro. Op cit. hlm. 5.31

Page 60: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

44

Realibilitas dilakukan dengan rumus K-R 20. 42

=

Keterangan :

r11 : realibilitas instrumen

K : banyaknya butir pertanyaan

V1 : varians total

P : proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir ( proporsi

subjek yang mendapat skor 1).

P : banyaknya subjek yang skornya 1

N

q : proporsi subjek yang mendapat skor 0

(q = 1-p)

Ketentuan : Jika r11 > r tabel berarti reliabel dan r11 < r tabel berarti tidak reliabel. Jumlah soal yang diujikan dalam menganalisis reliabilitas adalah sebanyak 31 soal

yang valid dengan hasil sebagai berikut :

rhitung = 0,820.

rtabel = 0,329.

Karena rhitung > rtabel, maka butir-butir soal yang valid di atas dinyatakan reliabel.

                                                             42 Suharsimi Arikunto 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. hlm. 231

Page 61: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

45

3. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap hasil

belajar IPA siswa, pengujian dilakukan dengan uji-t. pada taraf

signifikansi α = 0,05.

Adapun rumus yang digunakan untuk menguji kebenaran

hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 43

t =

Keterangan :

X1 : skor prestasi siswa yang menggunakan model pendekatan

Contextual

Teaching and Learning

X2 : skor prestasi belajar siswa yang menggunakan model pendekatan

konvensional

SD1 : simpangan baku siswa yang menggunakan model pendekatan

Contextual Teaching and Learning

SD2 : simpangan baku siswa yang menggunakan model pendekatan

konvensional

                                                             43 Suharsimi Arikunto. Op Cit. hlm. 349

Page 62: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

46

n1 : jumlah sampel belajar siswa yang menggunakan model

pendekatan

Contextual Teaching and Learning

n2 : jumlah sampel belajar siswa yang menggunakan model

pendekatan

konvensional

Kriteria pengujiannya jika t tabel > t hitung maka Ho diterima dan Ha

ditolak sedangkan jika t tabel < t hitung maka Ho ditolak dan Ha diterima pada

taraf signifikansi α = 0,05 dan dengan derajat kebebasan / dk (n1+n2-2).

Sebelum analisis statistik dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji

normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas menggunakan chi-kuadrat

dan uji homogenitas menggunakan uji Fisher. Kedua uji ini dilakukan

sebagai syarat dari analisis data.

Page 63: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI DATA

1. Data Hasil Belajar Siswa Dengan Pendekatan Pembelajaran Contextual

Teaching and Learning (CTL) diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4.1

Data hasil hasil belajar siswa dengan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) siswa kelas IVB (kelas eksperimen)

SDIT Nurul Fallah Pagi No Nama Siswa X (kelas eksperimen) 1 Nurul Ulfah 20 2 M. Rifan Purbayu 20 3 Bagus 20 4 Andika Kresna 19 5 Rahmalia Putri 19 6 Anisa Putri Hastami 18 7 Nabila Raicintka 18

8 8

MMM M.Aswad 18

9 Sri Indah Rahayu 17 10 Adelia Irma W 17 11 Siti Redita 17 12 Rama wira 17 13 Aliffah H 17 14 Raja L 16 15 Adinda Dwi Anisa 16 16 Syahfryl Septian 16 17 Ditya Putri N 16 18 Renaldy Raam Syah 15 19 Adi Mawardi 15 20 Rani Sri Sundari 14 21 Ninis Hermawati 14 22 Rahmalia Putri 13 23 Juanis 12 24 Wildan faris 10 25 Sasha Safira 10 26 M.khafi 10

414

47

Page 64: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

48

Berdasarkan hasil penelitian di atas, didapat data tentang hasil

belajar siswa pada pokok bahasan perubahan fisik bumi dengan model

pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) siswa

kelas IVB dengan skor tertinggi 20 dan skor terendah 10 pada lampiran.

Nilai rata-rata 15,92, simpangan baku 3,00, median 18,38, dan modus 17,6

(perhitungan dalam mencari mean, median, modus dan simpangan baku

dapat dilihat di lampiran 13 hal 134-136).

Tabel 4.2

Data hasil belajar siswa dengan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

siswa kelas IVB (kelas eksperimen) SDIT Nurul Fallah Pagi Cilincing

Jakarta Utara

No. Skor F Nilai Tengah

(xi)

Batas Atas Batas Bawah

Fk Fr

1. 10 – 11 3 10,5 9,5 11,5 3 11,5 %

2. 12 – 13 2 12,5 11,5 13,5 5 7,63 %

3. 14 – 15 4 14,5 13,5 15,5 9 15,3 %

4. 16 – 17 9 16,5 15,5 17,5 18 34,6 %

5. 18 – 19 5 18,5 17,5 19,5 23 19,2 %

6. 20 – 21 3 20,5 19,5 21,5 26 11,5 %

Σ 26

Berdasarkan hasil perhitungan data dengan model pendekatan

penbelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) , maka dapat

dibuat grafik histogram frekuensinya sebagai berikut :

Page 65: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

49

       10                                                                                              9 

        9                   

        8 

        7 

        6                                                      5

        5                4     

        4                                                    3               3   

        3                      2           

        2                  

                    1 

   

     10,5  12,5  14,5  16,5  18,5  20,5 

            

Grafik.4.1

Diagram Histogram dan Poligon kelas IVB (Kelas Eksperimen) SDIT Nurul Falah Pagi Cilincing Jakarta Utara

 

2. Data Hasil Belajar Siswa Dengan Model Pendekatan Pembelajaran Konvensional

Data Hasil Belajar Siswa Dengan Pendekatan Pembelajaran konvensional diperoleh data sebagai berikut :

Batas Nyata X

Frek

uens

i

Page 66: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

50

Tabel 4.3 Skor hasil belajar IPA siswa dengan pendekatan pembelajaran konvensional

siswa kelas IVA (Kelas Kontrol) SDIT Nurul Fallah Pagi cilincing

Jakarta Utara No Nama Siswa X (Kelas Kontrol)

1 Aldi 15 2 Erlina Lestari 15 3 Dony Ferdiansyah 15 4 Nadia 14 5 Ihsan Andi Nugroho 14 6 Dimas 14 7 Ramadhan Sadewo 14 8 Metha Azhar 14 9 Faiz Widi P 13 10 Diah 13 11 Inayah Farah 13 12 Farsya Az-Zahra 13 13 Intan Alfina 12 14 Azizah Rahmania 12 15 Hadistya Ramadhan 12 16 Nabila Bilqis 12 17 Candra Irsandi 12 18 Rafi 12 19 Sabrina Agita 12 20 Aldi Faryrahman 11 21 Reno Harlem 11 22 Chaerul 10 23 Ridwan 10 24 Syifa Fitriyah 9 25 Viya 8 26 Okto M 5 Σ 315 Berdasarkan hasil penelitian di atas, didapat data tentang hasil

belajar siswa pada pokok bahasan perubahan fisik bumi dengan

pendekatan pembelajaran Konvensional siswa kelas IVA dengan skor

tertinggi 15 dan skor terendah 5 pada lampiran. Nilai rata-rata 12,11,

Page 67: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

51

simpangan baku 2,31, median 14,26, dan modus 13,5 (perhitungan dalam

mencari mean, median, modus dan simpangan baku dapat dilihat di

lampiran15 hal142-144).

Tabel 4.4

Data hasil hasil belajar siswa dengan pendekatan pembelajaran konvensional siswa kelas IVA (kelas kontrol)

SDIT Nurul Fallah Pagi

No. Skor F Nilai Tengah

(xi)

Batas Atas Batas Bawah

Fk Fr

1. 5 – 6 1 5,5 4,5 6,5 1 3,84 %

2. 7 – 8 1 7,5 6,5 8,5 2 3,84 %

3. 9 – 10 3 9,5 8,5 10,5 5 11,5 %

4. 11 – 12

9 11,5 10,5 12,5 14 34,6 %

5. 13 – 14

9 13,5 12,5 14,5 23 34,6 %

6. 15 – 16

3 15,5 14,5 16,5 26 11,5 %

∑ 26

 

Berdasarkan hasil perhitungan data dengan model pendekatan

penbelajaran Konvensional , maka dapat dibuat grafik histogram

frekuensinya sebagai berikut :

Page 68: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

52

 

       10                                                                                 9 9 

        9                   

        8 

        7 

        6   

        5                 

        4               3                        3 

        3                                

        2                  1       1     

                    1                   

   

  5,5  7,5  9,5  11,5  13,5  15,5 

Grafik 4.2

Diagram Histogram dan Poligon kelas IVA SDIT Nurul Falah Pagi Cilincing Jakarta Utara (Kelas Kontrol)

             

Batas Nyata X

Frek

uens

i

Page 69: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

53

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data

Sebelum menguji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan

analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan yaitu uji Lilliefors pada taraf

signifikan 5%. Adapun kriterianya sebagai berikut :

Ho : Data berdistribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal

Terima Ho Jika < : Data berdistribusi normal

Tolak Ho Jika > : Data tidak berdistribusi normal

Dari tes hasil belajar untuk kelompok kontrol diperoleh =

0,1056 (lampiran 145-146) dan  = 0,173  pada taraf signifikan α =

0,05 untuk N= 26. Sedangkan dari pengujian tes hasil belajar untuk

kelompok eksperimen diperoleh = 0,0909 (lampiran hal 138-139..)

dan    = 0,173 pada taraf signifikan α = 0,05 untuk N= 26.

Dikarenakan pada kedua kelompok tidak melebihi yakni <

 maka dapat disimpulkan bahwa data populasi pada kedua kelompok

berdistribusi normal.

Page 70: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

54

Tabel 4.3

Hasil uji normalitas hasil belajar siswa kelas IVA dan IVB SDIT Nurul Fallah Pagi

Variabel N Kesimpulan

71 0,1056 0,173 Berdistribusi Normal

           71 0,0909 0,173 Berdistribusi Normal

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varian populasi dari dua

kelompok dilakukan dengan uji Fisher. Dari hasil pengujian diperoleh

  = 1,29 (Lampiran 16 halaman 147),   = 1,95 pada taraf

signifikan 0,05 dengan dk pembilang = 25 dan dk penyebut = 26.

(Lampiran 16 halaman 147-148) karena     <    maka dapat

disimpulkan bahwa varian kedua kelompok tersebut homogen.

3. Pengujian Hipotesis

Dari data penelitian didapat rata – rata hasil belajar kelompok

siswa yang diajarkan dengan model pendekatan pembelajaran Contextual

Teaching and Learning adalah 15,92 dan simpangan baku (standar

deviasi) 3,00 (Lampiran 13 halaman 136). Untuk harga rata – rata hasil

belajar kelompok siswa yang diajarkan dengan model pendekatan

pembelajaran konvensional adalah 12,11 dan simpangan baku (standar

deviasi) 2,31 (Lampiran 15 halaman 144). Untuk mengetahuai apakah

Page 71: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

55

perbedaan kedua nilai rata – rata tersebut signifikan (bermakna), maka

perlu dilakukan analisis lebih lanjut dengan analisis uji statistik

menggunakan uji-t.

Dari hasil perhitungan uji-t dengan menggunakan t.tes diperoleh

thitung = 5,08 serta ttabel (pada taraf signifikan (α) = 0,05 dengan derajat

kebebasan 50) adalah 2,031. Oleh karena thitung > ttabel maka Ho ditolak. Ini

berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan model

pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning terhadap

hasil belajar IPA siswa (Lampiran17 halaman 149-150). Berdasarkan hasil

pengujian hipotesis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa model

pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning berpengaruh

positif terhadap hasil belajar IPA siswa.

4. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian yang telah dilaksanakan mendapatkan hasil, bahwa

model pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning

memiliki pengaruh yang cukup signfikan terhadap hasil belajar siswa kelas

IV. Perhitungan pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa   diterima

yang berarti model pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and

Learning memiliki pengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV.

Hal ini dipertegas dengan hasil perhitungan pada uji-t dengan

menggunakan t.tes yang diperoleh sebesar 5,08. Dengan demikian model

Page 72: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

56

pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning memberikan

pengaruh yang cukup baik terhadap hasil belajar siswa.

Selain itu, didalam pembelajaran menggunakan model pendekatan

pembelajaran ini, memberikan motivasi tersendiri dalam kegitan

pembelajaran. Hal ini terlihat jelas melalui respon yang didapat melalui

pembelajaran dengan model pendekatan ini. Siswa lebih antusias dalam

mengikuti pelajaran dengan melakukan beberapa percobaan-percobaan

ilmiah. Siswa sangat berminat untuk melakukan percobaan-percobaan

yang dilakukan secara berkelompok, selain itu siswa juga sangat

memperhatikan pengarahan yang diberikan oleh guru. Kerjasama dan

partisipasi antar siswa lain dapat terlihat dengan jelas melalui percobaan-

percobaan yang dilakukan sehingga mereka dapat bertukar fikiran dengan

baik antar sesama siswa lain. Melalui hal beberapa hal tersebut, pada

akhirnya siswa dapat mempersentasikan hasil diskuusinya antar kelompok

lain dan dapat saling bertukar fikiran antara kelompok satu dengan yang

lain.

Melaui beberapa penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa model

pendekatan pembelajaran ini memberikan suasana yang baru dari kegiatan

pembelajaran pada umumnya, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat

berlangsung dengan efektif dan menyenangkan.

Page 73: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

57

Berbeda dengan sistem pebelajaran yang menggunakan model

pendekatan konvensional, suasana pembelajaran yang tercipta cenderung

monoton dan kurang dapat memotivasi siswa dengan baik, sehingga

kegiatan pembelajaran cenderung membosankan dan siswa menjadi pasif.

Page 74: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

58

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa penggunaan

pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning berpengaruh

signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV di Sekolah Dasar Islam

Teladan Nurul Fallah, Jakarta Utara.

B. Implikasi

Melalui penelitian yang telah dilakukan, pembelajaran dengan model pendekatan

pembelajaran contextual teaching and learning ini memberikan pengaruh yang

cukup baik terhadap hasil belajar siswa. Dengan demikian model pendekatan

pembelajaran ini, lebih efektif digunakan dalam kegiatan belajar mengajar

dibandingkan dengan model pendekatan pembelajaran menggunakan pendekatan

pembelajaran konvensional khususnya pada mata pelajaran IPA.

Penggunaan model pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning

dapat dilakukan guru untuk mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan

sehari-hari siswa, sehingga siswa dapat lebih memahami materi yang diajarkan

karena media yang digunakan adalah kehidupan nyata siswa itu sendiri. Selain itu

dengan menggunakan model pendekatan pembelajaran ini, dapat memotivasi

siswa dalam mengikuti pelajaran dan memacu siswa untuk berfikir kritis dalam

memecahkan masalah dari setiap pelajaran yang diberikan oleh guru. Dari semua

58

Page 75: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

59

hal tersebut model pendekatan pembelajaran ini merupakan cara yang cukup

efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

C. Saran – saran

Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, maka peneliti memberikan beberapa

saran sebagai berikut :

a. Sebaiknya guru haruslah dapat membuat inovasi-inovasi baru dalam

kegiatan pembelajaran, agar inovasi tersebut dapat meningkatkan motivasi

dan pemahaman siswa dalam belajar.

b. Sebagai guru haruslah senantiasa dapat merancang program pengajaran

yang baik, agar hasil yang dicapai dapat meningkatkan mutu dari

pengajaran itu sendiri. Dan janganlah pernah malas atau takut dalam

melakukan inovasi-inovasi baru dalam mengajar karna siswa lebih

menyukai kegiatan pembelajaran yang lebih bervariasi dibandingkan

dengan sistem pembelajaran yang cenderung monoton.

c. Kepada Kepala Sekolah hendaklah lebih memperhatikan kelengkapan

sarana dan prasarana yang ada di sekolah agar dapat menunjang kegiatan

pembelajaran dan dapat menerapkan rancangan-rancangan pengajaran yang

baik dan inovatif agar pengajaran yang dilakukan dapat memberikan makna

yang lebih baik bagi siswa, guru maupun masyarakat.

Page 76: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

60

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro,Toha(2007). Metodologi Penelitian. Jakarta : Universitas Terbuka.

Arikunto, Suharsimi. (2007). Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

(2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Asy’ari, Muslichach. (2006). Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.

Akbar, Budi (2010). Kumpulan Materi PLPG. Jakarta : Uhamka.

Amirullah,Gufron (2007). Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya. Jakarta : Uhamka.

Bahri, Syaiful, dkk (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Pt. Rineka Cipta.

B.Elaine( 2010). Contextual Teaching dan Learning. Bandung : Kaifa.

Dimyanti,dkk(2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Hatimah,Ihat,dkk( 2007). Pembelajaran Berwawasan Masyarakat. Jakarta : Universitas Terbuka.

http://wdsains.blongspot.com. 2010. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam. Diakses pada tanggal 3 Februari tahun 2011.

http://iyasphunkalfreth.blogspot.com. 2009. Pendekatan Konvensioanl.Diakses pada tanggal 6 Februari tahun 2011 .

http://sunartombs.wordpress.com. 2009. Pembelajarn Konvensional Banyak dikritik Namun Paling Disukai. Diakses pada tanggal 6 Februari tahun 2011.

Imron, Ali. (1996). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Pustaka Jaya.

Jihad, Asep,dkk. (2008). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo.

Kesuma, Dharma,dkk (2010). Contextual Teaching and Learning. Garut : Rahayasa Research and Training.

Ketut Juliantara. 2009. Pendekatan Pembelajaran Konvensional. Tersedia. http://edukasi.kompasania.com/. Diakses pada tanggal 1 Februari tahun 2011.

Lestari, Hera (2007). Pendidikan Anak di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

Naredi,Hari( 2009). Metodologi Penelitian. Jakarta : Uhamka.

Purwanto (2010). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

60

Page 77: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

61

Sagala, Syaiful( 2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Samatowa, Usman. (2006). Bagaimana Membelajarkankan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajarn Berorientasi StandarProses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sudjana, Nana( 2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

S, Udin,dkk (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.

Sutarno, Nono( 2009). Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

Tim Penyusun.2008. Bahan Ajar. Jakarta : Universitas Negri Jakarta.

Wena, Made( 2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara.

Page 78: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

62

Lampiran 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(Kelas Eksperimen)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas : IV (Empat)

Pertemuan : I

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

I. A. Standar Kompetensi :

Memahami perubahan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.

B. Kompetensi Dasar :

Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,

hujan, cahaya matahari, gelombang air laut).

II. Indikator :

1. Memahami faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan fisik yang

disebabkan oleh angin dan hujan.

2. Mengetahui manfaat yang didapat dan kerugian yang dapat

ditimbulkan dari adanya angin dan hujan.

III. Tujuan Pembelajaran :

Page 79: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

63

Melaui percobaan yang dilakuakan untuk mengetahui manfaat dan

perbedaan tekanan angin yang terjadi, diharapkan siswa dapat mengerti

dan memahami kaitan antara materi yang sedang diajarkan dengan

percobaan yang telah dilakukan. Dimana dalam percobaan yang

dilakukan bertujuan untuk mengetahui manfaat angin bagi kehidupan

manusia. Selain itu siswa juga dapat mengetahui manfaat dan kerugian

yang didapat dari adanya hujan bagi kehidupan manusia.

IV. Materi Pembelajaran :

Angin dan hujan.

Udara memberikan tekanan ke segala arah. Tekanan udara di setiap

tempat tidaklah sama. Aliran udara terjadi dari tempat yang bertekanan

tinggi ketempat yang bertekanan rendah. Aliran udara disebut angin.

Pada siang hari, dataran lebih cepat panas daripada lautan. Perbedaan

tekanan itu manyebabkan terjadinya angin yang berhembus dari laut ke

darat. Angin seperti itu disebut angin laut. Pada malam hari, suhu di

lautan lebih panas daripada di daratan. Hal itu terjadi karena daratan

lebih mudah melepaskan panas daripada lautan. Akibatnya tekanan

udara di daratan lebih tinggi daripada lautan. Perbedaan angin tersebut

menyebabkan angin dari daratan berhembus ke lautan. Angin seperti

itu disebut angin darat.

Hujan dapat membuat tanaman dapat tumbuh subur dan cuaca

menjadi sejuk. Tanaman menjadi subur karena akar tanaman banyak

menghisap air hujan yang meresap ke dalam tanah. Hujan

menyebabkan udara menjadi bersih, karena air hujan dapat melarutkan

kotoran di udara.

Page 80: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

64

V. Metode dan model pendekatan pembelajaran :

- Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).

- Diskusi kelompok

- Tanya jawab

- Pemberian tugas

VI. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal ( 5 menit )

- Guru mengkondisikan kelas ( guru memperhatikan kebersihan dan

kerapihan kelas).

- Guru mengkondisikan siswa (salam, berdoa bersama, guru

mengecek kehadiran siswa, guru memperhtikan kerapihan siswa,

kondisi siswa, kerapihan posisi duduk siswa serta kelengkapan

sarana belajar siswa).

- Guru melakukan apersepsi.

- Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti ( 45 menit )

- Guru memberikan pengarahan dan memperagakan langkah-

langkah percobaan yang dilakukan dan siswa menyimak dengan

baik. (Pemodelan)

- Siswa melakukan percobaan yang berhubungan dengan materi

yang sedang diajarkan, yaitu percobaan untuk mengetahui

manfaat dan perbedaan tekanan angin yang terjadi.

Page 81: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

65

- Siswa melakukan diskusi di dalam kelompok masing-masing

untuk memecahkan masalah melalui percobaan ilmiah yang

dilakukan. (Konstruktivisme)

- Masing-masing kelompok menulis laporan hasil percobaannya

dengan kata-katanya sendiri. (Inkuiri)

- Masing-masing kelompok mempersentasikan percobaan tersebut

didepan kelas dan menyampaikan hasil laporan percobaan.

(Komunitas belajar)

- Tanya jawab antar kelompok tentang percobaan yang

dilakukan.(Tanya jawab)

- Guru membimbing siswa baik secara individual kelompok dalam

pemahaman materi, sikap, dan perilaku siswa dalam diskusi

kelompok.

- Guru menilai sikap dan perilaku siswa selama berlangsungnya

diskusi.(Penilaian otentik)

C. Kegiatan Akhir ( 20 menit )

- Guru meninjau kembali kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan.

- Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.

- Masing-masing kelompok memberikan kesimpulan tentang

materi dan

percobaan yang telah dilakukan. (Refleksi)

- Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah diajarkan.

- Guru menutup pelajaran.

Page 82: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

66

VII. Media dan Sumber Belajar :

A. Media :

- Kipas Angin yang berukuran kecil atau kipas tangan.

- Kertas yang akan dibuat menjadi perahu.

- Air.

- Dua nampan atau baskom.

B. Sumber Belajar :

- Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

- Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Tiga Serangkai.

VIII. Penilaian :

A. Prosedur penilaian

- Tes awal.

- Tes dalam proses.

- Tes akhir.

B. Jenis penilaian

-Lisan.

-Tertulis.

C. Alat Penilaian

- Lembar soal pengamatan.

 

Page 83: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

67

   Jakarta,

Guru Kelas Peneliti,

Danu Sugiartono, S.Pd Rindang Wijayanti

Raharjo

Nip. Nim. 0701045190

Mengetahui,

Ahmad Ahlan, S.Pd

Nip. 130382356

 

Page 84: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

68

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas : IV (Empat)

Pertemuan : II

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

I. A. Standar Kompetensi :

Memahami perubahan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.

B Kompetensi Dasar :

Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,

hujan, cahaya matahari, gelombang air laut).

II. Indikator :

1. Memahami faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan fisik yang

disebabkan oleh cahaya matahari dan gelombang laut.

2. Mengetahui manfaat yang didapat dan kerugian yang dapat

ditimbulkan dari adanya cahaya matahari dan gelombang laut.

III. Tujuan Pembelajaran :

Melalui hasil percobaan yang telah dilakukan, siswa dapat

memahami dengan baik manfaat dari percobaan yang dilakukan dan

siswa dapat mengaitkan percobaan yang telah dilakukan dengan materi

Page 85: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

69

yang diajarkan, dimana tujuan dari percobaan itu sendiri adalah untuk

mengetahui manfaat cahaya matahari bagi seluruh makhluk hidup

terutama dalam percobaan ini adalah untuk mengetahui manfaat

cahaya matahari bagi tumbuhan. Siswa juga dapat mengetahui manfaat

dan kerugian yang didapat dari adanya gelombang laut.

IV. Materi Pembelajaran :

Cahaya matahari dan gelombang laut.

Matahari merupakan sumber energi panas dan cahaya yang

terbesar di muka bumi. Adanya energi panas dan cahaya dari matahari

menyebabkan bumi sesuai untuk kehidupan makhluk hidup. Energi

panas matahari menyebabkan bimi tidak membeku, dan energi cahaya

dari matahari diperlukan oleh tumbuhan untuk melakukan fotosintesis.

Gelombang laut dapat dilihat dari pantai. Gelombang laut

terkadang tampak besar dan kadang tampak kecil sehingga

menyebabkan gelombang laut tampak indah dan menarik. Oleh karena

itu banyak pantai yang dijadikan tempat tujuan objek wisata.

Gelombang laut dapat menghempaskan benda yang ada

dipermukaannya.

V. Metode dan model pendekatan pembelajaran :

Page 86: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

70

- Model pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).

- Diskusi kelompok

- Tanya jawab

- Pemberian tugas

VI . Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal ( 5 menit )

- Guru mengkondisikan kelas ( guru memperhatikan kebersihan dan

kerapihan kelas).

- Guru mengkondisikan siswa (salam, berdoa bersama, guru mengecek

kehadiran siswa, guru memperhtikan kerapihan siswa, kondisi siswa,

kerapihan posisi duduk siswa serta kelengkapan sarana belajar

siswa).

- Guru melakukan apersepsi.

- Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti ( 45 menit )

- Guru memberikan pengarahan dan memperagakan langkah-

langkah percobaan yang dilakukan dan siswa menyimak dengan

baik. (Pemodelan)

Page 87: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

71

- Siswa melakukan percobaan yang berhubungan dengan materi

yang sedang diajarkan, yaitu percobaan untuk mengetahui

manfaat cahaya matahari bagi tumbuhan.

- Siswa melakukan diskusi di dalam kelompok masing-masing

untuk memecahkan masalah melalui percobaan ilmiah yang

dilakukan. (Konstruktivisme)

- Masing-masing kelompok menulis laporan hasil percobaannya

dengan kata-katanya sendiri. (Inkuiri)

- Masing-masing kelompok mempersentasikan percobaan tersebut

didepan kelas dan menyampaikan hasil laporan percobaan.

(Komunitas belajar)

- Tanya jawab antar kelompok tentang percobaan yang

dilakukan.(Tanya jawab)

- Guru membimbing siswa baik secara individual kelompok dalam

pemahaman materi, sikap, dan perilaku siswa dalam diskusi

kelompok.

- Guru menilai sikap dan perilaku siswa selama berlangsungnya

diskusi.(Penilaian otentik)

C. Kegiatan Akhir ( 20 menit )

Page 88: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

72

- Guru meninjau kembali kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan.

- Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.

- Masing-masing kelompok memberikan kesimpulan tentang

materi dan

percobaan yang telah dilakukan. (Refleksi)

- Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah diajarkan.

- Guru menutup pelajaran.

VII. Media dan Sumber Belajar :

A. Media :

- Biji kacang hijau.

- Kapas.

- Gelas aqua kecil.

- Penggaris atau mistar.

A. Sumber Belajar :

- Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

- Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Tiga Serangkai.

VIII. Penilaian :

Page 89: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

73

A. Prosedur penilaian

- Tes awal.

- Tes dalam proses.

- Tes akhir.

B. Jenis penilaian

-Lisan.

-Tertulis.

C. Alat Penilaian

- Soal dalam bentuk lembar pengamatan.

 

               Jakarta,

Guru Kelas Peneliti,

Danu Sugiartono, S.Pd Rindang Wijayanti

Raharjo

Nip. Nim. 0701045190

Mengetahui,

Ahmad Ahlan, S.Pd

Nip. 130382356

Page 90: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

74

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas : IV (Empat)

Pertemuan : III

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

I. A. Standar Kompetensi :

Memahami perubahan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.

B Kompetensi Dasar :

Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi,

banjir, dan longsor).

II. Indikator :

Memahami cara-cara mencegah banjir dan tanah longsor.

III. Tujuan Pembelajaran :

Melalui pengamatan yang dilakukan oleh siswa, diharapkan siswa

dapat memahami apa yang telah mereka amati dan siswa dapat

membuat kaitan antara hasil pengamatan yang dilakukan dengan

materi yang diajarkan. Pengmatan dilakukan untuk mengetahui cara-

cara yang dilakukan untuk mencegah terjadinya banijr dan siswa dapat

Page 91: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

75

menerapkan cara-cara tersebut di dalam kehidupan sehari-hari baik

dalam lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat.

Selain itu siswa juga dapat memahami cara-cara mencegah terjadinya

tanah longsor.

IV. Materi Pembelajaran :

Cara pencegahan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh banjir dan

tanah longsor.

Hujan yang berlangsung secara terus-menerus dapat menyebabkan

banjir. Banjir merusak permukaan tanah. Aliran air dari banjir dapat

menghanyutkan tanaman. Akibatnya, banyak tanaman yang hilang. Banjir

disebabkan oleh jumlah air hujan yang terlalu banyak. Banjir akan lebih

parah jika tidak diimbangi kelancaran pembuangan air. Ketidaklancaran

itu disebabkan oleh saluran air yang tersumbat sampah. Langkah-langkah

yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir salah satunya

yaitu tidak membuang sampah ke saluran air.

Tanah longsor adalah bencana alam yang disebabkan oleh keadaan

tanah yang telah mengalami erosi tanah sehingga tanah menjadi hilang

kesuburannya dan pada saat musim hujan, tanah tidak dapat menyimpan

cadangan air di dalam tanah dengan baik. Hal ini dikarnakan tidak adanya

tumbuhan yang dapat membantu menyimpan cadangan air di dalam

tanah.

Page 92: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

76

V. Metode dan model pembelajaran :

- Model pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).

- Diskusi kelompok.

- Tanya jawab.

- Pemberian tugas.

VI. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal ( 5 menit )

- Guru mengkondisikan kelas ( guru memperhatikan kebersihan dan

kerapihan kelas).

- Guru mengkondisikan siswa (salam, berdoa bersama, guru mengecek

kehadiran siswa, guru memperhtikan kerapihan siswa, kondisi siswa,

kerapihan posisi duduk siswa serta kelengkapan sarana belajar

siswa).

- Guru melakukan apersepsi.

- Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti ( 45 menit )

- Guru memberikan pengarahan tentang pengamatan yang dilakukan

dan siswa menyimak dengan baik. (Pemodelan)

Page 93: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

77

- Siswa melakukan pengamatan yang berhubungan dengan materi yang

sedang diajarkan yaitu mengamati keadaan saluran air di sekolah,

kegiatan ini bertujuan agar siswa memahami cara-cara mencegah

banjir yang dapat dimulai dari lingkungan sekolah.

- Siswa melakukan diskusi di dalam kelompok masing-masing untuk

memecahkan masalah melalui percobaan ilmiah yang dilakukan.

(Konstruktivisme)

- Masing-masing kelompok menulis laporan hasil percobaannya

dengan kata-katanya sendiri. (Inkuiri)

- Masing-masing kelompok mempersentasikan percobaan tersebut

didepan kelas dan menyampaikan hasil laporan percobaan.

(Komunitas belajar)

- Tanya jawab antar kelompok tentang percobaan yang

dilakukan.(Tanya jawab)

- Guru membimbing siswa baik secara individual kelompok dalam

pemahaman materi, sikap, dan perilaku siswa dalam diskusi

kelompok.

- Guru menilai sikap dan perilaku siswa selama berlangsungnya

diskusi.(Penilaian otentik)

C. Kegiatan Akhir ( 20 menit )

Page 94: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

78

- Guru meninjau kembali kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan.

- Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.

- Masing-masing kelompok memberikan kesimpulan tentang

materi dan

percobaan yang telah dilakukan. (Refleksi)

- Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah diajarkan.

- Guru menutup pelajaran.

VII. Media dan Sumber Belajar :

B. Media :

- Saluran air di lingkungan sekolah.

B. Sumber Belajar :

- Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

- Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Tiga Serangkai.

VIII. Penilaian :

A. Prosedur penilaian

- Tes awal.

- Tes dalam proses.

- Tes akhir.

Page 95: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

79

B. Jenis penilaian

-Lisan.

-Tertulis.

C. Alat Penilaian

- Soal dalam bentuk lisan dan tertulis. 

Jakarta,

Guru Kelas Peneliti,

Danu Sugiartono, S.Pd Rindang Wijayanti

Raharjo

Nip. Nim. 0701045190

Mengetahui,

Ahmad Ahlan, S.Pd

Nip. 130382356

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas : IV (Empat)

Page 96: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

80

Pertemuan : IV

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

I. A. Standar Kompetensi :

Memahami perubahan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.

B Kompetensi Dasar :

Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi,

banjir, dan longsor).

II. Indikator :

Memahami cara-cara mencegah erosi tanah dan abrasi.

III. Tujuan Pembelajaran :

Melalui percobaan yang telah dilakukan diharapkan siswa dapat

mengaitkan hasil percobaan yang telah dilakukan dengan materi yang

diajarkan. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui ketahanan tanah

terhadap erosi serta siswa dapat memahami dengan baik cara-cara

mencegah erosi tanah melalui percobaan yang telah dilakukan. Dan

siswa dapat memahami sebab-sebab terjadinya abrasi tanah.

IV. Materi Pembelajaran :

Cara pencegahan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh erosi tanah

dan abrasi.

Page 97: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

81

Tanah yang subur terdapat pada lapisan atas. Tanah dilapisan atas

yang tidak memiliki penahan, setiap tanah dapat terkikis dan hanyut

terbawa air. Pengikisan tanah oleh air dan angin disebut erosi. Sedangkan

pengikisan tanah di pantai yang disebabkan oleh gelombang laut disebut

abrasi.

V. Metode dan model pendekatan pembelajaran :

- Model pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).

- Diskusi kelompok

- Tanya jawab

- Pemberian tugas.

VI. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal ( 5 menit )

- Guru mengkondisikan kelas ( guru memperhatikan kebersihan dan

kerapihan kelas).

- Guru mengkondisikan siswa (salam, berdoa bersama, guru mengecek

kehadiran siswa, guru memperhtikan kerapihan siswa, kondisi siswa,

kerapihan posisi duduk siswa serta kelengkapan sarana belajar

siswa).

- Guru melakukan apersepsi.

- Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Page 98: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

82

B. Kegiatan Inti ( 45 menit )

- Guru memberikan pengarahan dan memperagakan langkah-langkah

percobaan yang dilakukan dan siswa menyimak dengan baik.

(Pemodelan)

- Siswa melakukan percobaan yang berhubungan dengan materi yang

sedang diajarkan. Percobaan yang dilakukuan bertujuan untuk

mengetahui ketahanan tanah terhadap erosi.

- Siswa melakukan diskusi di dalam kelompok masing-masing untuk

memecahkan masalah melalui percobaan ilmiah yang dilakukan.

(Konstruktivisme)

- Masing-masing kelompok menulis laporan hasil percobaannya

dengan kata-katanya sendiri. (Inkuiri)

- Masing-masing kelompok mempersentasikan percobaan tersebut

didepan kelas dan menyampaikan hasil laporan percobaan.

(Komunitas belajar)

- Tanya jawab antar kelompok tentang percobaan yang

dilakukan.(Tanya jawab)

Page 99: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

83

- Guru membimbing siswa baik secara individual kelompok dalam

pemahaman materi, sikap, dan perilaku siswa dalam diskusi

kelompok.

- Guru menilai sikap dan perilaku siswa selama berlangsungnya

diskusi.(Penilaian otentik)

C. Kegiatan Akhir ( 20 menit )

- Guru meninjau kembali kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan.

- Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.

- Masing-masing kelompok memberikan kesimpulan tentang

materi dan

percobaan yang telah dilakukan. (Refleksi)

- Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah diajarkan.

- Guru menutup pelajaran.

VII. Media dan Sumber Belajar :

A. Media :

- Lapisan tanah biasa.

- Lapisan tanah berumput sedikit.

- Lapisan tanah berumput banyak.

Page 100: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

84

- Enam kotak atau nampan.

- Tiga kotak peyangga.

- Air secukupnya.

- Gayung

B. Sumber Belajar :

- Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

- Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Tiga Serangkai.

VIII. Penilaian :

A. Prosedur penilaian

- Tes awal.

- Tes dalam proses.

- Tes akhir.

B. Jenis penilaian

-Lisan.

-Tertulis.

C. Alat Penilaian

- Soal dalam bentuk lembar pengamatan.

  

  Jakarta,

Page 101: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

85

Guru Kelas Peneliti,

Danu Sugiartono, S.Pd Rindang Wijayanti

Raharjo

Nip. Nim. 0701045190

Mengetahui,

Ahmad Ahlan, S.Pd

Nip. 130382356

 

Page 102: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

86

Lampiran 2

Nama :

Kelas :

Lembar Kerja Siswa 1

Lakukan kegiatan ini bersama anggota kelompokmu!

Tujuan Kegiatan :

Mengetahui ketahanan tanah terhadap erosi.

Alat dan bahan :

1. Lapisan tanah biasa atau tanah yang tidak ada rumput (A).

2. Lapisan tanah berumput sedikit (B).

3. Lapisan tanah berumput banyak C).

4. Enam kotak atau nampan.

5. Tiga kotak peyangga.

6. Air secukupnya.

7. Gayung

Cara kerja :

1. Sediakan tiga jenis lapisan tanah yang telah dipersiapkan.

2. Letakkan masing-masing lapisan tanah dengan nampan.

Page 103: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

87

3. Letakkan ketiga nampan tersebut di atas kayu penyangga sehingga nampan

menjadi miring.

4. Tuangkan segayung air di tiap-tiap nampan.

5. Amatilah yang terjadi.

6. Catatlah hasil pengamatanmu pada tabel berikut.

Keadaan masing-masing tanah

No

Hal yang diamati A B C

1. Kecepatan aliran air

2. Warna air tampungan

3. Jumlah air tampungan

4. Endapan lumpur

Pertanyaan :

1. Di tanah mana air mengalir ?

Jawab :

2. Di tanah mana air tampungan palingan banyak?

Jawab :

3. Di mana lumpur yang diendapkan paling banyak ?

Jawab :

4. Apa yang kamu dapat simpulkan dari hasil kegiatan ini ?

Jawab :

5. Bagaimanakah cara mencegah terjadinya erosi ?

Jawab :

Nama :

Page 104: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

88

Kelas :

Lembar Kerja Siswa 2

Lakukan kegiatan ini bersama kelompokmu!

Tujuan :

Mengetahui manfaat cahaya matahari bagi tumbuhan.

Alat dan bahan :

1. Biji kacang hijau

2. Dua gelas aqua.

3. Kapas.

4. Penggaris atau mistar.

Cara Kerja :

1. Letakkan kapas ke dalam gelas aqua yang telah disiapkan.

2. Letakkan beberapa biji kacang hijau di atas kapas yang telah ditaruh di

dalam gelas aquq.

3. Beri air secukupnya.

4. Lalu beri perlakuan yang berbeda, gelas aqua yang pertama diletakkan

diruangan yang terkena cahaya matahari dan gelas aqua yang kedua

diletakkan diruangan yang tidak ada cahaya matahari.

5. Amati apa yang terjadi dan ukurlah pertumbuhan tinggi batang dari hari ke

hari .

Page 105: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

89

No Perlakuan Pertumbuhan Kecambah

Hari I (cm)

Hari II (cm)

Hari III (cm)

Hari IV (cm)

1. Gelas A (terkena cahaya matahari)

2. Gelas B (tidak terkena cahaya)

Pertanyaan :

1. Apakah terjadi perbedaan antara kecambah yang terkena cahaya dengan

yang tidak terkena cahaya ?

Jawab :

2. Manakah yang lebih cepat berkembang antara kecambah yang terkena

cahaya dengan yang tidak terkena cahaya ?

Jawab :

3. Bagaimanakah bentuk batang yang tumbuh antara kecambah yang terkena

cahaya dengan yang tidak terkena cahaya ?

4. Buatlah kesimpulan dari percobaan di atas ?

5. Apakah manfaat yang didapat dari adanya cahaya matahari dan apa pula

kerugian yang diperoleh dari cahaya matahari ?

Page 106: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

90

Nama :

Kelas :

Lembar Kerja Siswa 3

Lakukan kegiatan ini bersama kelompokmu!

Tujuan :

Untuk mengetahui manfaat dan perbedaan tekanan angin yang terjadi.

Alat dan bahan :

1. Kipas Angin yang berukuran kecil.

2. Kertas yang akan dibuat menjadi perahu.

3. Air secukupnya

4. Dua nampan atau baskom.

Cara kerja :

1. Isi nampan atau baskom dengan air secukupnya.

2. Letakkan perahu yang terbuat dari kertas ke dalam nampan yang telah berisi

air.

3. Taruhlah kipas angin di sebelah kiri nampan yang berisi air dan nyalakan

kipas angin tersebut.

Anggaplah bahwa sebelah kiri nampan adalah daratan dan sebelah kanan

adalah lautan.

4. Amatilah yang terjadi.

Page 107: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

91

5. Lalu letakkan kipas keberlainan arah yaitu sebelah kanan dan nyalakan kipas

tersebut.

6. Amatilah yang terjadi.

Pertanyaan :

1. Apakah kertas tersebut bergerak dan berpindah posisi?

Jawab :

2. Jika perahu kertas bergerak dan berpindah posisi, Apa yang menyebabkan

kertas menjadi berpindah posisi?

Jawab :

3. Buatlah kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan ?

Jawab :

4. Apa sajakah manfaat angin dalam kehidupan sehari ?

Jawab :

5. Angin apakah yang dapat memberikan kerugian bagi manusia dan

menyebabkan terjadinya perubahan fisik pada lingkungan ?

Jawab :

Page 108: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

92

Nama :

Kelas :

Lembar Kerja Siswa 4

I. Amatilah keadaan saluran air yang ada di lingkungan sekolahmu dan jawablah soal-soal di bawah ini !

Tujuan :

Untuk mengetahui bagaimana cara merawat lingkungan dan mencegah

terjadinya perubahan fisik bumi yang disebabkan oleh manusia.

1. Apakah saluran air yang ada di sekolahmu dalam keadaan bersih dan bebas sampah ?

Jawab :

2. Apakah air yang ada di saluran air disekolahmu dapat mengalir dengan lancar ?

Jawab :

3. Apakah fungsi dari saluran air yang ada di sekolahmu ?

Jawab :

4. Apa yang terjadi jika saluran di sekolahmu tidak dapat berfungsi dengan baik ?

Jawab :

5. Bagaimanakah cara menjaga saluran air agar tetap bersih dan bebas dari sampah ?

Jawab :

Page 109: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

93

II. Buatlah kesimpulan dari apa yang telah kamu amati dan bahaslah hasil kesimpulanmu bersama teman-temanmu !

Lampiran 3

Kunci Jawaban

Lembar Kerja Siswa (LKS)

I. Lembar Kerja Siswa 1

Keadaan masing-masing tanah

No

Hal yang diamati A B C

1. Kecepatan aliran air Lambat menyerap air

Agak Cepat menyerap air

Cepat menyerap air

2. Warna air tampungan Coklat Agak coklat Tidak ada air tampungan

3. Jumlah air tampungan

Banyak Sedikit Tidak ada

4. Endapan lumpur Banyak Sedikit Tidak ada

Jawaban Pertanyaan :

1. Air dapat mengalir pada tanah yang ditumbuhi rumput.

2. Di tanah yang tidak ada rumput.

3. Di tanah yang tidak ada rumput.

Page 110: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

94

5. Kesimpulan : tanah yang ditumbuhi rumput, akan dapat menyerap air lebih

cepat menyerap ke dalam tanah dibandingkan dengan tanah

yang tidak ditumbuhi rumput. Hal ini membuktikan bahwa

tanah yang ditumbuhi tumbuhan dapat mencegah terjadinya

erosi tanah, karena tumbuhan berfungsi untuk menyerap air ke

dalam tanah.

II. Lembar Kerja Siswa 2

Jawaban Pertanyaan :

1. Terjadi atau ada perbedaan. Kecambah yang tidak terkena matahari dapat

tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan kecambah yang terkena

matahari.

2. Kecambah yang tidak terkena matahari dapat tumbuh atau berkembang

dibandingkan

dengan yang terkena matahari.

3. Bentuk batang yang tidak terkena matahari memilki batang yang lebih

tinggi, namun batang tersebut tidak memiliki batang yang kokoh.

Sedangkan yang terkena matahari, walaupun batang lebih berukuran

pendek dibandingkan dengan batang yang tidak terkena matahari, namun

batang ini memiliki tekstur yang kuat dan lebih kokoh.

4. Cahaya matahari mempunyai manfaat yang sangat baik bagi tumbuhan

karna selain cahaya matahari dapat membantu proses fotosintesis, cahaya

matahari juga dapat membuat batang tumbuhan menjadi kokoh.

Page 111: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

95

5. Matahari dapat memberikan banyak manfaat bagi manusia yaitu matahari

dimanfaatkan oleh manusia untuk menjemur pakaian agar pakaian menjadi

kering, selain itu matahari juga dimanfaatkan oleh para nelayan untuk

menjemur ikan hasil tangkapannya untuk dibuat ikan asin. Sedangkan bagi

tumbuhan dimanfaatkan untuk proses fotosintesis. Dan yang paling

penting manfaat matahari adalah sumber penerangan di bumi. Cahaya

matahari yang berlangsung secara terus menerus dan tidak diimbangi

dengan hujan akan menyebabkan terjadinya kekeringan.

III. LembarKerja Siswa

Jawaban Pertanyaan :

1. Bergerak atau berpindah posisi

2. Karena adanya angin.

3. Angin dapat membuat perahu berpindah tempat, karena angin memberikan

dorongan sehingga perahu dapat berpindah tempat.

4. Angin dimanfaatkan untuk para nelayan untuk berlayar mencari ikan di

laut, sedangkan bagi tumbuhan angin bermanfaat untuk membantu

tumbuhan dalam proses penyerbukan. Selain itu angi juga dapat

dimanfaatkan untuk sarana olah raga yairu untuk olah laga selancar air.

Dan bagi nelayan air bermanfaat untuk menggerakan kincir air yang

digunakan untuk irigasi.

Page 112: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

96

5. Angin yang memberikan kerugian bagi makhluk hidup di bumi yang

terjadi di Indonesia adalah angin puting beliung, angin topan dan angin

ribut. Karna angin terjadi begitu cepat dan mampu memporak-porandakan

lingkungan yang dilalui oleh angin tersebut.

IV. Lembar Kerja Siswa 4

I. Jawaban Pertanyaan

1. Tidak, karena masih terdapat banyak sampah

2. Tidak, karena terdapat sampah pada saluran air, maka air tidak dapat mengalir dengan lancar.

3. Saluran air hujan yang ada di sekolah berfungsi untuk menampung air hujan.

4. Jika saluran air tidak dapat berfungsi dengan baik dapat menyebabkan terjadinya banjir.

5. Tidak membuang sampah ke tempat saluran air.

III. Kesimpulan : saluran air yang ada di lingkungan sekolah berfungsi untuk

menampung air hujan, sehingga air dapat mengalir dengan

Page 113: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

97

baik. Jika saluran air terdapat banyak sampah, maka akan

menyebabkan terjadinya banjir. Banjir dapat memberikan

dampak yang tidak baik bagi lingkungan, karna banjir dapat

membuat lingkungan menjadi kotor. Berbagai cara yang

dapat dilakukuan untuk mencegah terjadinya banjir yaitu

membuanglah sampah pada tempatnya dan membersikan

saluran air secara rutin dari sampah agar air dapat mengalir

dengan lancar.

Page 114: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

98

Lampiran 4

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(Kelas Kontrol)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas : IV (Empat)

Pertemuan : I

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

V. A. Standar Kompetensi :

Memahami perubahan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.

C. Kompetensi Dasar :

Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,

hujan, cahaya matahari, gelombang air laut).

VI. Indikator :

3. Menyebutkan faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan fisik yang

disebabkan oleh angin dan hujan.

4. Memahami manfaat yang didapat dan kerugian yang dapat ditimbulkan

dari adanya angin dan hujan.

VII. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menyebutkan faktor-faktor penyebab perubahan

lingkungan fisik yang disebabkan oleh angin dan hujan.

Page 115: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

99

2. Siswa dapat memahami manfaat yang diperoleh dari adanya angin dan

hujan serta kerugian yang dapat ditimbulkan dari adanya angin dan

hujan.

VIII. Materi Pembelajaran :

Angin dan Hujan.

IX. Metode

- Ceramah.

- Tanya jawab.

- Pemberian tugas.

X. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal ( 5 menit )

- Guru mengkondisikan kelas ( guru memperhatikan kebersihan dan

kerapihan kelas).

- Guru mengkondisikan siswa (salam, berdoa bersama, guru mengecek

kehadiran siswa, guru memperhtikan kerapihan siswa, kondisi siswa,

kerapihan posisi duduk siswa serta kelengkapan sarana belajar

siswa).

- Guru melakukan apersepsi.

- Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti ( 45 menit )

- Siswa mengamati gambar, kemudian siswa mampu menyebutkan

contoh peristiwa yang terjadi pada gambar tersebut.

Page 116: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

100

- Guru menjelaskan faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan fisik

yang disebabkan oleh angin dan hujan.

- Dengan mengamati gambar siswa mampu menyebutkan perubahan-

perubahan fisik lingkungan yang terjadi yang disebabkan oleh

adanya angin dan hujan.

- Guru menyebutkan manfaat dan kerugian yang dapat ditimbulkan

dari adanya angin dan hujan.

- Tanya jawab tentang materi yang diajarkan.

C. Kegiatan Akhir ( 20 menit )

- Guru meninjau kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

- Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.

- Guru memberikan kesimpulan atau penguatan dari materi yang telah

diajarkan.

- Guru melakukan evaluasi.

- Guru menutup pelajaran.

XI. Media dan Sumber Belajar :

C. Media :

- Gambar peristiwa angin ribut.

- Gambar peristiwa hujan.

- Gambar peristiwa banjir.

- Gambar peristiwa tanah longsor.

D. Sumber Belajar :

- Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

Page 117: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

101

- Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Tiga Serangkai.

XII. Penilaian :

C. Prosedur penilaian

- Tes awal.

- Tes dalam proses.

- Tes akhir.

D. Jenis penilaian

-Lisan.

-Tertulis.

C. Alat Penilaian

- Soal dalam bentuk lisan dan tertulis.

   Jakarta,

Guru Kelas Peneliti

Dra. Zumi Febrik Rindang Wijayanti

Raharjo

Nip. Nim. 0701045190

Mengetahui,

Page 118: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

102

Ahmad Ahlan, S.Pd

Nip.130382356

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas : IV (Empat)

Pertemuan : II

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

J. A. Standar Kompetensi :

Memahami perubahan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.

B Kompetensi Dasar :

Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,

hujan, cahaya matahari, gelombang air laut).

VI. Indikator :

3. Menyebutkan faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan fisik yang

disebabkan oleh cahaya matahari dan gelombang laut.

4. Memahami manfaat yang didapat dan kerugian yang dapat ditimbulkan

dari adanya cahaya matahari dan gelombang laut.

VII. Tujuan Pembelajaran :

Page 119: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

103

1. Siswa dapat menyebutkan faktor-faktor penyebab perubahan

lingkungan fisik yang disebabkan oleh cahaya matahari dan

gelombang laut.

2. Siswa dapat memahami manfaat yang diperoleh dari adanya angin dan

hujan serta kerugian yang dapat ditimbulkan dari adanya cahaya

matahari dan gelombang laut.

VIII. Materi Pembelajaran :

Cahaya Matahari dan Gelombang laut.

IX. Metode

- Ceramah

- Tanya jawab

- Pemberian tugas

VI. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal ( 5 menit )

- Guru mengkondisikan kelas ( guru memperhatikan kebersihan

dan kerapihan

kelas).

- Guru mengkondisikan siswa (salam, berdoa bersama, guru

mengecek kehadiran siswa, guru memperhtikan kerapihan siswa,

kondisi siswa, kerapihan posisi duduk siswa serta kelengkapan

sarana belajar siswa).

- Guru melakukan apersepsi.

- Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan.

Page 120: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

104

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti ( 45 menit )

- Siswa mengamati gambar, kemudian siswa mampu menyebutkan

contoh peristiwa yang terjadi pada gambar tersebut.

- Guru menjelaskan faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan

fisik yang

disebabkan oleh cahaya matahari dan gelombang laut .

- Dengan mengamati gambar siswa mampu menyebutkan

perubahan-perubahan fisik lingkungan yang terjadi yang

disebabkan oleh cahaya matahari dan gelombang laut.

- Guru menyebutkan manfaat dan kerugian yang dapat ditimbulkan

dari adanya cahaya matahari dan gelombang laut.

- Tanya jawab tentang materi yang diajarkan.

C. Kegiatan Akhir ( 20 menit )

- Guru meninjau kembali kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan.

- Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.

- Guru memberikan kesimpulan atau penguatan dari materi yang

telah diajarkan.

- Guru melakukan evaluasi.

- Guru menutup pelajaran.

VII. Media dan Sumber Belajar :

C. Media :

- Gambar peristiwa tanah yang mengalami kekeringan.

Page 121: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

105

- Gambar peristiwa tanah abrasi.

D. Sumber Belajar :

- Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

- Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Tiga Serangkai.

VIII. Penilaian :

C. Prosedur penilaian

- Tes awal.

- Tes dalam proses.

- Tes akhir.

D. Jenis penilaian

-Lisan.

-Tertulis.

C. Alat Penilaian

- Soal dalam bentuk lisan dan tertulis..

Jakarta,

Guru Kelas Peneliti

Dra. Zumi Febrik Rindang Wijayanti

Raharjo

Nip. Nim. 0701045190

Page 122: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

106

Mengetahui,

Ahmad Ahlan, S.Pd

Nip.130382356

 

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas : IV (Empat)

Pertemuan : III

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

J. A. Standar Kompetensi :

Memahami perubahan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.

B Kompetensi Dasar :

Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi,

banjir, dan longsor).

VI. Indikator :

Page 123: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

107

Menyebutkan cara-cara mencegah banjir dan tanah longsor.

VII. Materi Pembelajaran :

Cara pencegahan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh banjir dan

tanah longsor.

VIII. Tujuan Pembelajaran :

- Siswa dapat menyebutkan cara-cara mencegah banjir dan tanah longsor.

- Siswa dapat memahami dengan baik cara-cara mencegah banjir dan

tanah longsor.

IX. Metode

- Ceramah.

- Tanya jawab.

- Pemberian tugas.

X. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal ( 5 menit )

- Guru mengkondisikan kelas ( guru memperhatikan kebersihan dan

kerapihan kelas).

- Guru mengkondisikan siswa (salam, berdoa bersama, guru mengecek

kehadiran siswa, guru memperhtikan kerapihan siswa, kondisi siswa,

kerapihan posisi duduk siswa serta kelengkapan sarana belajar

siswa).

- Guru melakukan apersepsi.

- Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Page 124: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

108

B. Kegiatan Inti ( 45 menit )

- Siswa mengamati gambar, kemudian siswa mampu menyebutkan

contoh peristiwa

yang terjadi pada gambar tersebut.

- Guru menjelaskan cara-cara mencegah terjadinya banjir dan tanah

longsor.

- Tanya jawab tentang materi yang diajarkan.

C. Kegiatan Akhir ( 20 menit )

- Guru meninjau kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

- Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.

- Guru memberikan kesimpulan dan penguatan dari materi yang telah

diajarkan.

- Guru melakukan evaluasi.

- Guru menutup pelajaran.

XI. Media dan Sumber Belajar :

A. Media :

- Gambar peristiwa banjir.

- Gambar peristiwa tanah longsor.

B. Sumber Belajar :

- Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

- Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Tiga Serangkai.

VIII. Penilaian :

C. Prosedur penilaian

Page 125: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

109

- Tes awal.

- Tes dalam proses.

- Tes akhir.

D. Jenis penilaian

-Lisan.

-Tertulis.

C. Alat Penilaian

- Soal dalam bentuk lisan dan tertulis.

  

 

 

 

 

              Jakarta,

Guru Kelas Peneliti

Dra. Zumi Febrik Rindang Wijayanti

Raharjo

Nip. Nim. 0701045190

Mengetahui,

Page 126: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

110

Ahmad Ahlan, S.Pd

Nip.130382356

 

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas : IV (Empat)

Pertemuan : IV

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

J. A. Standar Kompetensi :

Memahami perubahan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.

Page 127: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

111

B Kompetensi Dasar :

Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi,

banjir, dan longsor).

IX. Indikator :

Menyebutkan cara-cara mencegah erosi tanah dan abrasi.

X. Tujuan Pembelajaran :

- Siswa dapat menyebutkan cara-cara mencegah erosi tanah dan abrasi.

- Siswa dapat memahami dengan baik cara-cara mencegah erosi tanah dan

abrasi.

XI. Materi Pembelajaran :

Cara pencegahan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh erosi tanah

dan abrasi.

XII. Metode

- Ceramah

- Tanya jawab

- Pemberian tugas

XIII. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal ( 5 menit )

- Guru mengkondisikan kelas ( guru memperhatikan kebersihan

dan kerapihan

Page 128: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

112

kelas).

- Guru mengkondisikan siswa (salam, berdoa bersama, guru

mengecek kehadiran siswa, guru memperhtikan kerapihan siswa,

kondisi siswa, kerapihan posisi duduk siswa serta kelengkapan

sarana belajar siswa).

- Guru melakukan apersepsi.

- Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti ( 45 menit )

- Siswa mengamati gambar, kemudian siswa mampu menyebutkan

contoh peristiwa yang terjadi pada gambar tersebut.

- Guru menjelaskan cara-cara mencegah erosi tanah dan abrasi.

- Tanya jawab tentang materi yang diajarkan.

C. Kegiatan Akhir ( 20 menit )

- Guru meninjau kembali kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan.

- Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.

- Guru memberikan kesimpulan dan penguatan dari materi yang

telah diajarkan.

- Guru melakukan evaluasi.

- Guru menutup pelajaran.

XIV. Media dan Sumber Belajar :

C. Media :

Page 129: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

113

- Gambar peristiwa erosi tanah.

- Gambar peristiwa tanah abrasi.

D. Sumber Belajar :

- Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

- Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD kelas IV, Tiga Serangkai.

VIII. Penilaian :

C. Prosedur penilaian

- Tes awal.

- Tes dalam proses.

- Tes akhir.

D. Jenis penilaian

-Lisan.

-Tertulis.

C. Alat Penilaian

- Soal dalam bentuk lisan dan tertulis.

 

Page 130: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

114

Jakarta,

Guru Kelas Peneliti

Dra. Zumi Febrik Rindang Wijayanti

Raharjo

Nip. Nim. 0701045190

Mengetahui,

Ahmad Ahlan, S.Pd

Nip.130382356

 

Page 131: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

115

Lampiran 5

KISI-KISI UJI COBA INSTRUMEN

Jenis Sekolah : Sekolah Dasar Alokasi Waktu : 90 menit.

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Penulis : Rindang Wijayanti Raharjo

Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal Jumlah Soal

1. Mendeskripsikan

berbagai

penyebab

perubahan

lingkungan fisik

(angin, hujan,

cahaya matahari,

gelombang air

laut).

Faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan fisik yang disebabkan oleh angin dan hujan.

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12 dan 30

13 soal

Manfaat yang

didapat dan

kerugian yang

dapat

ditimbulkan

dari adanya

angin dan

11,15 dan 28 3 soal

Page 132: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

116

hujan (soal

no11,15, dan

28).

Menyebutkan

faktor-faktor

penyebab

perubahan

lingkungan

fisik yang

disebabkan

oleh cahaya

matahari dan

gelombang

laut.

17,18,19,21,22 dan 23 6 soal

Memahami

manfaat yang

didapat dan

kerugian yang

dapat

ditimbulkan

dari adanya

cahaya

matahari dan

gelombang

laut.

20 1 soal

Page 133: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

117

2. Mendeskripsikan

cara pencegahan

kerusakan

lingkungan (erosi,

abrasi, banjir, dan

longsor).

Menyebutkan

cara-cara

mencegah

banjir dan

tanah longsor.

13 dan 16 2 soal

Kriteria Penilaian Lembar pengamatan peserta didik dalam pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan model pendekatan Contextual

Teaching and Learning.

1. Minat

Untuk butir ini yang diperhatikan adalah hal-hal sebagai berikut :

a. memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

b. menunjukkan minat dan semangat dalam proses pembelajaran.

c. memiliki antusias yang tinggi dalam proses pembelajaran.

2. Perhatian

Untuk butir ini yang diperhatikan adalah hal-hal sebagai berikut :

a. Menunjukkan sikap perhatian dalam pembelajaran.

b. Fokus terhadap proses pembelajaran yang sedang dilakukan

c. Memiliki disiplin belajar yang baik dalam proses pembelajaran

3. Partisipasi

a. Berperan aktif dalam proses pembelajaran

Page 134: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

118

b. Dapat merespon perintah dari guru atau teman

c. Menunjukkan sikap kerjasama dalam kelompoknya atau sebagai individu di

dalam kelas dengan baik

4. Presentasi

a. Menunjukkan sikap yang baik dalam proses pembelajaran

b. Dapat melakukan perintah yang diberikan oleh guru atau teman

c. Berani menyampaikan perintah kepada teman atau kelompok lain

Skala Nilai Keterangan

1

2

3

4

Tidak satu ciripun muncul

Satu ciri muncul

Dua ciri muncul

Tiga ciri muncul

Page 135: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

119

Tabel Penilaian Model Pendekatan Contextual Teaching and Learning Per Individu

Kelompok 1

No Nama Siswa Minat Perhatian Partisipasi Presentasi Nilai

1. Alifah H 4

2. Rama D 3

3. M Aswad 4

4. Rama Wira 4

5. Siti Redita Cahyani

3

Kelompok 2

No Nama Siswa Minat Perhatian Partisipasi Presentasi Nilai

1. Sri Indah Rahayu

4

2. Juanis P 3

Page 136: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

120

3. Wirdan Faris 4

4. Sasha Safira 3

5. Raja L 3

Kelompok 3

No Nama Siswa Minat Perhatian Partisipasi Presentasi Nilai

1. Adinda Dwi Anisa

3

2. Syahfrl Septian 3

3. Ditya Putri Novianti

3

4. Adi Mawardi 2

5. Renaldy Raam Syah

3

Kelompok 4

No Nama Siswa Minat Perhatian Partisipasi Presentasi Nilai

1. Ninis Hermawati 3

2. Rani Sri Sundari 3

3. Bagus 2

4. Anisa Putri 3

5. Nabila 4

Kelompok 5

Page 137: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

121

No Nama Siswa Minat Perhatian Partisipasi Presentasi Nilai

1. Andika Kresna 4

2. Nurul Ulfah 2

3. M Rifan Purbayu

4

4. Rahmalia Putri 4

5. Sri Indah Rahayu

3

6. Siti Redita 2

Lampiran 6

INSTRUMEN PENELITIAN

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Page 138: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

122

Kelas/Semester : V/2 (Dua)

Alokasi waktu : 90 Menit

Tahun Pelajaran : 2010/2011

 

I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a,b,c, atau d di depan jawaban yang

paling tepat!

1. Perubahan lingkungan di bawah ini yang disebabkan oleh faktor manusia adalah….

(Konstruktivisme)

a. Gunung meletus c. Erosi

b. Penambangan pasir d. Gempa bumi

2. Aliran udara disebut juga…. (Tanya Jawab)

a. Angin c. Cahaya matahari

b. Hujan d. Gelombang laut

3. Angin terjadi karena adanya perbedaan…. (Pemodelan)

a. Suhu c. Cuaca

b. Tekanan Udara d. Cahaya matahari

4. Angin darat terjadi karena…. (Inkuiri)

a. Tekanan udara di atas permukaan laut lebih rendah daripada di daratan

b. Tekanan udara di atas permukaan laut lebih tinggi daripada di daratan

c. Suhu di daratan sama dengan suhu di lautan

d. Suhu di daratan lebih rendah daripada suhu di pantai

5. Angin laut terjadi pada waktu…. (Penilaian Otentik)

a. Malam hari c. Siang hari

Page 139: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

123

b. Pagi hari d. Sore hari

6. Negara di Eropa yang banyak memanfaatkan angin untuk menggerakkan kincir

angin adalah…. (Penilaian Otentik)

a. Inggris c. Belanda

b. Perancis d. Jerman

7. Tenaga angin dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi gerak pada…. (komunitas

belajar)

a. Kapal layar c. Motor

b. Pesawat terbang d. Kereta api

8. Embusan angin laut terkuat terjadi pada pukul…. (Tanya Jawab)

a. 13.00 c. 15.00

b. 14.00 d. 16.00

9. Salah satu jenis olah raga yang memanfaatkan angin adalah…. (Refleksi)

a. Sepak bola c. Renang

b. Tenis meja d. Selancar angin

10. Berikut ini yang merupakan kerugian yang disebabkan oleh angin…. (Tanya jawab)

a. Membantu penyerbukan tanaman

b. Menerbangkan layang-layang

c. Mengikis permukaan tanah

d. Membantu penyebaran tanaman

11. Angin laut dimanfaatkan oleh para nelayan untuk…. (Inkuiri)

a. Mencari ikan c. Menggerakkan kincir angin

b. Kembali kedaratan d. Proses penyerbukan

12. Hujan yang berlangsung secara terus-menerus dapat menyebabkan….. (Refleksi)

Page 140: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

124

a. Banjir c. Tsunami

b. Kemarau d. Badai

13. Berikut cara yang dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir, kecuali….

(Komunitas belajar)

a. Tidak membuang sampah sembarangan

b. Menanam pohon di tanah yang gundul

c. Menebang pohon secara liar

d. Membersihkan saluran air

14. Air hujan yang turun dari bukit-bukit sambil yang batu-batuan dan lumpur ke

daerah yang lebih rendah dapat menyebabkan….. (Tanya jawab)

a. Banjir bandang c. Badai topan

b. Badai d. Banjir kiriman

15. Salah satu manfaat yang didapat dari turunnya hujan adalah sebagai berikut,

kecuali…. (Refleksi)

a. Melarutkan debu-debu yang berterbangan diudara

b. Udara menjadi bersih

c. Tanah tercukupi kandungan airnya unruk pertumbuhan tanaman

d. Terjadi banjir dimana-mana

16. Penanaman kembali hutan yang gundul disebut…. (Penilaian otentik)

a. Migrasi c. Urbanisasi

b. Reboisasi d. Transportasi

17. Di pagi hari udara dingin. Makin siang udara makin panas. Perubahan itu

disebabkan oleh…. (Inkuiri)

a. Hujan c. Angin

b. Matahari d. Air

Page 141: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

125

18. Matahari merupakan sumber energi…. (Refleksi)

a. Energi panas dan cahaya c. Energi listrik

b. Energi bunyi d. Energi bumi

19. Cahaya matahari secara terus-menerus dapat menyebabkan kekeringan. Untuk

mencegah kekeringan didaerah pertanian atau persawahan maka para petani pada

umumnya membuat… (Konstruktivisme)

a. Kincir angin c. Erosi

b. Irigasi d. Polusi

20. Energi cahaya matahari dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk…. (Inkuiri)

a. Menggugurkan daun c. Membelah diri

b. Berkembang d. Fotosintesis

21. Jika tidak diimbangi hujan, cahaya matahari dapat

menyebabkan….(Konstruktivisme)

a. Kekeringan c. Erosi

b. Polusi udara d. Abrasi

22. Pengikisan tanah oleh gelombang laut disebut…. (penilaian otentik)

a. Erosi c. Korasi

b. Abrasi d. Polusi

23. Gelombang air laut yang sangat besar dan airnya sampai ke wilayah daratan

disebut…. (Penilaian Otentik)

a. Tsunami c. Topan

b. Abrasi d. Gelombang air laut

24. Jenis pohon yang ditanam di pantai untuk mencegah abrasi adalah…. ( Tanya

Jawab)

a. Cendana c. Kelapa

Page 142: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

126

b. Beringin d. Bakau

25. Erosi dapat mengakibatkan…. (Inkuiri)

a. Kesuburan tanah bertambah c. Hilangnya kesuburan tanah

b. Air tanah bertambah banyak d. Tanah menjadi gembur

26. Untuk mencegah terjadinya erosi, maka perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut,

kecuali…. (Konstruktivisme)

a. Melakukan penebangan pohon di hutan secara liar.

b. Penanaman kembali pohon-pohon di atas tanah yang gundul.

c. Pembuatan sengkedan pada tanah yang miring.

d. Mengadakan hutan lindung di lereng-lereng gunung.

27. Sistem terasering sangat cocok diterapkan pada tanah yang… (Penilaian Otentik)

a. Miring c. Landai

b. Subur d. Basah

28. Jika air hujan turun pada tanah yang gundul, maka aliran air akan…. (

Konstruktivisme)

a. Deras karena banyak tumbuhan

b. Lamban karena tidak ada tumbuhan

c. Deras karena tidak ada tumbuhan

d. Lamban karena banyak tumbuhan

29. Untuk memperlambat aliran air di tanah yang miring dibuatlah…. ( Penilaian

Otentik)

a. Parit c. Sengkedan

b. Selokan d. Tanggul

30. Contoh perubahan lingkungan yang menguntungkan adalah…. (Komunitas belajar)

Page 143: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

127

a. Pembuatan waduk irigasi

b. Penambangan pasir secara besar-besaran

c. Pembukaan lahan pertanian dengan pembakaran hutan

d. Pembakaran hutan untuk pemukiman

Lampiran 7

Kunci Jawaban Uji Coba Instrumen

1. B 11. B 21. A

Page 144: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

128

2. A 12. A 22. B

3. B 13. C 23. A

4. A 14. A 24. D

5. D 15. D 25. C

6. C 16. B 26. A

7. A 17. B 27. A

8. C 18. A 28. B

9. D 19. B 29. C

10. C 20. D 30. A

Kunci Jawaban Post Test

1. A 11. B

Page 145: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

129

2. A 12. D

3. C 13. A

4. A 14. B

5. D 15. A

6. A 16. D

7. C 17. C

8. B 18. A

9. B 19. A

10. A 20. A

Page 146: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

130  

x X2 Nilai1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 18 3242 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 12 1443 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 23 5294 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 21 4415 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 25 6256 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 26 6767 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 27 7298 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 6259 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 78410 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 16 25611 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 18 32412 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 13 16913 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 21 44114 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 26 67615 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 16 25616 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 19 36117 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 21 44118 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 84119 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 22 48420 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 25 62521 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 26 67622 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 21 44123 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 84124 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 13 16925 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 13 16926 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 22 48427 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 90028 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22 48429 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 21 44130 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 24 57631 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 16 25632 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 26 67633 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 18 32434 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 24 57635 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 21 44136 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 14 196

Jumlah 32 32 24 31 33 29 19 25 29 10 25 9 23 29 34 17 32 32 32 25 32 25 25 17 24 31 25 25 25 20 771 17401p 0,89 0,89 0,67 0,86 0,92 0,81 0,53 0,69 0,81 0,28 0,69 0,25 0,64 0,81 0,94 0,47 0,89 0,89 0,89 0,69 0,89 0,69 0,69 0,47 0,67 0,86 0,69 0,69 0,69 0,56q 0,11 0,11 0,33 0,14 0,08 0,19 0,47 0,31 0,19 0,72 0,31 0,75 0,36 0,19 0,06 0,53 0,11 0,11 0,11 0,31 0,11 0,31 0,31 0,53 0,33 0,14 0,31 0,31 0,31 0,44

0,329 0,227 0,457 0,274 0,339 0,291 0,344 0,472 0,068 0,385 0,209 0,465 0,582 0,377 0,328 0,229 0,443 0,372 0,355 0,531 0,512 0,497 0,343 0,668 0,521 0,656 0,468 0,620 0,620 0,405 0,677Status Drop valid Drop Valid Drop Valid Valid Drop Valid Drop Valid Valid Valid Drop Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Valid Valid

NONo Soal

Analisis Validitas Ujicoba Butir Soal Tes

Lampiran 8

Page 147: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

131  

Lampiran 9

PERHITUNGAN UJI VALIDITAS BUTIR SOAL TES HASIL BELAJAR

IPA SISWA

r tabel diperoleh dari harga kritis r product moment dengan dan n = 36,

maka = 0,329. Pengujian validitas menggunakan kriteria sebagai berikut:

> : butir soal valid

< : butir soal tidak valid

perhitungan validitas pada soal nomor 1 :

1. Mt  =   

Mt

=

= 21,41

Mp    =   

Mp =

=

= 21,81

St =

Page 148: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

132

=    

                 =   

                 =    

                 =   

                 = 4,96  

P = , q = 1- p

= = 1 – 0,89

= 0,89 = 0,11

γpbis =

=

= x

= 0,080 x 2,844

= 0,227

Dari tabel diperoleh, r(0,05, 36) = 0,329. Karena γpbi = 0,227 < 0,329 = r

(0,05, 36), maka dapat disimpukan bahwa butir soal nomor 1 adalah drop.

Perhitungan validitas pada soal no 2:

2. Mp =

Page 149: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

133

=

= 22,21

P = , q = 1- 0,89

= 0,89 = 0,11

γpbis =

=

= x

= 0,161 x 2,844

= 0,457

Dari tabel diperoleh, = 0,329. Karena = 0,457 0,329

= , maka dapat disimpukan bahwa butir soal nomor 2 adalah valid.

Keterangan :

Uji validitas sebanyak 30 butir soal, didapatkan soal tidak valid sebanyak 8 soal,

maka soal yang valid sebanyak 22 soal dan yang digunakan untuk t.test berjumlah

20 soal.

Page 150: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

134

Perhitungan Validitas Uji Coba Butir Soal Tes Hasil Belajar

No

Soal

Mp Mt p q St γ pbi Ket

1. 21,81 21,41 0,89 0,11 4,96 0,227 Drop

2. 22,21 21,41 0,89 0,11 4,96 0,457 Valid

3. 22,37 21,41 0,67 0,33 4,96 0,274 Drop

4. 22,09 21,41 0,86 0,14 4,96 0,339 Valid

5. 21,84 21,41 0,92 0,08 4,96 0,219 Drop

6. 22,24 21,41 0,81 0,19 4,96 0,344 Valid

7. 23,63 21,41 0,53 0,47 4,96 0,472 Valid

8. 21,64 21,41 0,69 0,31 4,96 0,068 Drop

9. 22,34 21,41 0,81 0,19 4,96 0,385 Valid

10. 23,1 21,41 0,28 0,72 4,96 0,209 Drop

11. 22,96 21,41 0,69 0,31 4,96 0,465 Valid

12. 26,44 21,41 0,25 0,75 4,96 0,582 Valid

13. 22,82 21,41 0,64 0,36 4,96 0,378 Valid

14. 22,20 21,41 0,81 0,19 4,96 0,328 Drop

15. 21,70 21,41 0,94 0,06 4,96 0,229 Drop

16. 23,76 21,41 0,47 0,53 4,96 0,443 Valid

17. 22,06 21,41 0,89 0,11 4,96 0,372 Valid

18. 22.03 21,41 0,89 0,11 4,96 0,355 Valid

19. 22,34 21,41 0,89 0,11 4,96 0,531 Valid

Page 151: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

135

20. 23,12 21,41 0,69 0,31 4,96 0,512 Valid

21. 22,28 21,41 0,89 0,11 4,96 0,497 Valid

22. 22,56 21,41 0,69 0,31 4,96 0,343 Valid

23. 23,64 21,41 0,69 0,31 4,96 0,668 Valid

24. 24,17 21,41 0,47 0,53 4,96 0,521 Valid

25. 23,70 21,41 0,67 0,33 4,96 0,656 Valid

26. 22,35 21,41 0,86 0,14 4,96 0,468 Valid

27. 23,48 21,41 0,69 0,31 4,96 0,620 Valid

28. 21,32 21,41 0,69 0,31 4,96 -0,026 Drop

29. 22,76 21,41 0,69 0,31 4,96 0,405 Valid

30. 24,4 21,41 0,56 0,44 4,96 0,677 Valid

 

Page 152: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

136  

Lampiran 10

Tabel Perhitungan Mencari Reliabilitas

No No Soal X X² 2 4 6 7 9 11 12 13 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 29 30 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 12 144 2 0  1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 9 81 3 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 16 256 4 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 15 225 5 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 361 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21 441 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 484 8 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 441 10 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 10 100 11 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 14 196 12 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 8 64 13 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 15 225 14 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 441 15 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9 81 16 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 12 144 17 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 15 225 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 484 19 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 15 225

Page 153: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

137

20 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 17 289 21 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 361 22 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 16 256 23 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 441 24 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 8 64 25 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 9 81 26 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 15 225 27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 484 28 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 256 29 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 324 30 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 17 289 31 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 10 100 32 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 20 400 33 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 11 121 34 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19 361 35 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17 289 36 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 8 64 Np 32 31 29 19 29 25 9 23 17 32 32 32 25 32 25 25 17 24 31 25 25 20 p 0,89 0,86 0,81 0,53 0,81 0,69 0,25 0,64 0,47 0,89 0,89 0,89 0,69 0,89 0,69 0,69 0,47 0,67 0,86 0,69 0,69 0,56 q 0,11 0,14 0,19 0,47 0,19 0,31 0,75 0,36 0,53 0,11 0,11 0,11 0,31 0,11 0,31 0,31 0,53 0,33 0,14 0,31 0,31 0,44 pq

0,0979

0,1204

0,1539

0,2491

0,1539

0,2139

0,1875

0,2304

0,2491

0,0979

0,0979

0,0979

0,2139

0,0979

0,2139

0,2139

0,2491

0,2211

0,1204

0,2139

0,2139

0,2464

∑pq

38,563

Page 154: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

138  

Lampiran 11

PERHITUNGAN INSTRUMEN UJI RELIABILITAS BUTIR SOAL TES

HASIL BELAJAR IPA SISWA

a. Menghitung Koefisien Reliabilitas dengan rumus K-R 20 (Kuder dan

Richardson).

=

=

=

=

= 0,820

b. Kriteria Reliabilitas Tes

Tes reliabel jika r hitung > r tabel

Tes tidak reliabel jika r hitung < r tabel

c. Menghitung r tabel

Dari tabel r product moment, diketahui bahwa dengan n = 36, harga r tabel

(0,05) = 0,329.

d. Kesimpulan

Page 155: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

139

Karena r hitung > r tabel untuk α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

instrumen tersebut reliabel dan dapat dipergunakan sebagai alat pengukuran tes

hasil belajar.

 

Page 156: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

140

Lampiran 12

Skor hasil belajar IPA siswa kelas IVB SDIT Nurul Falah Pagi

(Kelas Eksperimen)

 

No Nama Siswa X (kelas eksperimen) 1 Nurul Ulfah 20 400 2 M. Rifan Purbayu 20 400 3 Bagus 20 400 4 Andika Kresna 19 361 5 Rahmalia Putri 19 361 6 Anisa Putri Hastami 18 324 7 Nabila Raicintka 18 324

88 8

MMM M.Aswad 18 324

9 Sri Indah Rahayu 17 289 10 Adelia Irma W 17 289 11 Siti Redita 17 289 12 Rama wira 17 289 13 Aliffah H 17 289 14 Raja L 16 256 15 Adinda Dwi Anisa 16 256 16 Syahfryl Septian 16 256 17 Ditya Putri N 16 256 18 Renaldy Raam Syah 15 225 19 Adi Mawardi 15 225 20 Rani Sri Sundari 14 196 21 Ninis Hermawati 14 196 22 Rahmalia Putri 13 169 23 Juanis 12 144 24 Wildan faris 10 100 25 Sasha Safira 10 100 26 M.khafi 10 100 414 6818

 

 

 

Lampiran 13(Perhitungan Normalitas kelas eksperimen)

Page 157: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

141

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas Eksperimen

A. Rentangan. R = Skor Tertinggi – Skor Terendah = 20 – 10 = 10 B. Banyak Kelas. K = 1 + 3,33 Log n

= 1 + 3,33 Log 26

= 1 +3,33 Log (1,41)

= 1 + 4,74

= 5,74

= 6

C. Panjang Interval Kelas (P).

P =

=

= 1,6 = 2

Daftar Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kelas IV B (Kelas Eksperimen)

No. Skor F Batas Atas Batas Bawah

Fk Fr

1. 10 – 11 3 9,5 11,5 3 11,5 % 2. 12 – 13 2 11,5 13,5 5 7,63 % 3. 14 – 15 4 13,5 15,5 9 15,3 %

Page 158: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

142

4. 16 – 17 9 15,5 17,5 18 34,6 % 5. 18 – 19 5 17,5 19,5 23 19,2 % 6. 20 – 21 3 19,5 21,5 26 11,5 % Σ 26

Diperoleh sebagian data sebagai berikut:

= 414

= n = 26

1. Rata-rata ) sebagai berikut:

= = = 15,92

2. Median (Me).

Me = b + p

Keterangan : Me : Median

b : batas bawah kelas median

p : panjang kelas median

n : banyaknya sampel

F : jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median

f : frekuensi kelas median

diketahui : b = 17,5 ; p = 2 ; n = 26 ; F = 9 ; f = 9

Me = b + p

= 17,5 + 2

= 17,5 + 2

Page 159: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

143

= 17,5 + 2.(0,44)

= 17,5 + 0,88

= 18,38

3. Modus (Mo)

Mo = b + p

Keterangan :

Mo : Modus

b : batas bawah kelas modus

p : panjang kelas modus

: frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelum kelas modus

: frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sesudah kelas modus

diketahui : b = 16,5 ; p = 2 ; = 5 ; = 4

Mo = b + p

= 16,5 + 2

= 16,5 + 2

= 16,5 + 2.(0,55)

= 16,5 + 1,1

= 17,6

4. Simpagan Baku.

=

Page 160: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

144

=

=

=

=

= 3,00

Perhitungan Uji Normalitas Skor Tes Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen

SDIT Nurul Fallah Cilincing Jakarta Utara

No. y- zi f(zi) s(zi) s(zi)-s(zi)

1. 10 -5,92 -1,97 0,0244 0,1153 0,0909

2. 10 -5,92 -1,97 0,0244 0,1153 0,0909

3. 10 -5,92 -1,97 0,0244 0,1153 0,0909

4. 12 -3,92 -1,30 0,0968 0,1538 0,057

5. 13 -2,92 0,97 0,166 0,1923 0,0263

6. 14 -1,92 -0,64 0,2611 0,2692 0,0081

Page 161: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

145

7. 14 -1,92 -0,64 0,2611 0,2692 0,0081

8. 15 -0,92 -0,306 0,3821 0,3461 0,036

9. 15 -0,92 -0,306 0,3821 0,3461 0,036

10. 16 0,08 0,026 0,508 0,5 0,008

11. 16 0,08 0,026 0,508 0,5 0,008

12. 16 0,08 0,026 0,508 0,5 0,008

13. 16 0,08 0,026 0,508 0,5 0,008

14. 17 1,08 0,36 0,6406 0,6923 0,0517

15. 17 1,08 0,36 0,6406 0,6923 0,0517

16. 17 1,08 0,36 0,6406 0,6923 0,0517

17. 17 1,08 0,36 0,6406 0,6923 0,0517

18. 17 1,08 0,36 0,6406 0,6923 0,0517

19. 18 2,08 0,693 0,7549 0,8076 0,0527

20. 18 2,08 0,693 0,7549 0,8076 0,0527

21. 18 2,08 0,693 0,7549 0,8076 0,0527

22. 19 3,08 1,026 0,8461 0,8846 0,0385

Page 162: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

146

Menentukan Normalitas :

23. 19 3,08 1,026 0,8461 0,8846 0,0385

24 20 4,08 1,36 0,9131 1 0,0869

25. 20 4,08 1,36 0,9131 1 0,0869

26. 20 4,08 1,36 0,9131 1 0,0869

15,92

s 3,00

Page 163: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

147

Karna < y yaitu 0,0909 < 0,173, maka dapat dikatakan bahwa

data distribusi tersebut Normal.

Lampiran 14

Skor hasil belajar IPA siswa kelas IVA SDIT Nurul Fallah Pagi

Page 164: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

148

(Kelas Kontrol)

No Nama Siswa X (Kelas Kontrol) 1 Aldi 15 225 2 Erlina Lestari 15 225 3 Dony Ferdiansyah 15 225 4 Nadia 14 196 5 Ihsan Andi Nugroho 14 196 6 Dimas 14 196 7 Ramadhan Sadewo 14 196 8 Metha Azhar 14 196 9 Faiz Widi P 13 169 10 Diah 13 169 11 Inayah Farah 13 169 12 Farsya Az-Zahra 13 169 13 Intan Alfina 12 144 14 Azizah Rahmania 12 144 15 Hadistya Ramadhan 12 144 16 Nabila Bilqis 12 144 17 Candra Irsandi 12 144 18 Rafi 12 144 19 Sabrina Agita 12 144 20 Aldi Faryrahman 11 121 21 Reno Harlem 11 121 22 Chaerul 10 100 23 Ridwan 10 100 24 Syifa Fitriyah 9 81 25 Viya 8 64 26 Okto M 5 25 Σ 315 3951

Lampiran 15 (Perhitungan Normalitas kelas kontrol)

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol

A. Rentangan. R = Skor Tertinggi – Skor Terendah

Page 165: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

149

= 15 - 5 = 10

B. Banyak Kelas. K = 1 + 3,33 Log n

= 1 + 3,33 Log 26

= 1 +3,33 Log (1,41)

= 1 + 4,74

= 5,74

= 6

C. Panjang Interval Kelas (P).

P =

P =

P = 1,6 P = 2

Daftar Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kelas IV A (Kelas Kontrol) No. Skor F Batas Atas Batas

Bawah Fk Fr

1. 5 – 6 1 4,5 6,5 1 3,84 %

2. 7 – 8 1 6,5 8,5 2 3,84 %

3. 9 – 10 3 8,5 10,5 5 11,5 %

4. 11 – 12

9 10,5 12,5 14 34,6 %

5. 13 – 14

9 12,5 14,5 23 34,6 %

6. 15 – 16

3 14,5 16,5 26 11,5 %

Page 166: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

150

∑ 26

Diperoleh sebagian data sebagai berikut:

= 315

= n = 26

1. Rata-rata ) sebagai berikut:

= = = 12,11

2. Median (Me).

Me = b + p

Keterangan :

Me : Median

b : batas bawah kelas median

p : panjang kelas median

n : banyaknya sampel

F : jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median

f : frekuensi kelas median

diketahui : b = 12,5 ; p = 2 ; n = 26 ; F = 5 ; f = 9

Me = b + p

= 12,5 + 2

= 12,5 + 2

= 12,5 + 2.(0,88)

= 12,5 + 1,76

Page 167: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

151

= 14,26

3. Modus (Mo).

Mo = b + p

Keterangan :

Mo : Modus

b : batas bawah kelas modus

p : panjang kelas modus

: frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelum kelas modus

: frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sesudah kelas modus

diketahui : b = 11,5 ; p = 2 ; = 6 ; = 0

Mo = b + p

= 11,5 + 2

= 11,5 + 2

= 11,5 + 2.(1)

= 11,5 + 2

= 13,5

4. Simpagan Baku.

=

=

Page 168: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

152

=

=

=

= 2,31

Perhitungan Uji Normalitas Skor Tes Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol

SDIT Nurul Fallah Cilincing Jakarta Utara

No. y- Zi F(zi) S(zi) F(zi)-S(zi)

1. 5 -7,11 -3,07 0,0011 0,0384 0,0373

2. 8 -4,11 -1,77 0,0384 0,0769 0,0385

3. 9 -3,11 -1,34 0,0901 0,1153 0,0252

4. 10 -2,11 -0,91 0,1814 0,1923 0,0109

5. 10 -2,11 -0,91 0,1814 0,1923 0,0109

6. 11 -1,11 -0,48 0,3156 0,2692 0,0464

7. 11 -1,11 -0,48 0,3156 0,2692 0,0464

8. 12 -0,11 -0,04 0,484 0,5384 0,0544

9. 12 -0,11 -0,04 0,484 0,5384 0,0544

10. 12 -0,11 -0,04 0,484 0,5384 0,0544

11. 12 -0,11 -0,04 0,484 0,5384 0,0544

12. 12 -0,11 -0,04 0,484 0,5384 0,0544

Page 169: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

153

Mene

ntuka

n

Norm

alitas

:

Karna < y yaitu 0,1056 < 0,173, maka dapat dikatakan bahwa

data distribusi tersebut Normal.

13. 12 -0,11 -0,04 0,484 0,5384 0,0544

14. 12 -0,11 -0,04 0,484 0,5384 0,0544

15. 13 0,89 0,38 0,648 0,6923 0,0443

16. 13 0,89 0,38 0,648 0,6923 0,0443

17. 13 0,89 0,38 0,648 0,6923 0,0443

18. 13 0,89 0,38 0,648 0,6923 0,0443

19. 14 1,89 0,81 0,791 0,8846 0,0936

20. 14 1,89 0,81 0,791 0,8846 0,0936

21. 14 1,89 0,81 0,791 0,8846 0,0936

22. 14 1,89 0,81 0,791 0,8846 0,0936

23. 14 1,89 0,81 0,791 0,8846 0,0936

24 15 2,89 1,25 0,8944 1 0,1056

25. 15 2,89 1,25 0,8944 1 0,1056

26. 15 2,89 1,25 0,8944 1 0,1056

12,11

s 2,31

Page 170: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

154

Lampiran 16

UJI HOMOGENITAS DI KELAS IVA DAN KELAS IVB

SDIT Nurul Fallah Pagi

Langkah-langkah pengujian dan perhitungannya adalah sebagai berikut :

Nilai Varians Sampel

Jenis variabel : Perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas IVA dan kelas IVB di SDN Rambutan 02 Pagi

S 3,00 2,31

N 26 26

     

2) Mencari nilai F hitung

F hitung =      

= =

= 1,68

3) Menentukan derajat kebebasan

dk pembilang = n1 – 1

= 26 – 1

Page 171: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

155

= 25

dk penyebut = n2 – 1

= 26 – 1

= 25

3) Menentukan nilai F dari daftar

Akan dicari F 0,05 (25/25)

F0,05 (25/24) = 1,96

F0,05 (25/30) = 1,92

F0,05 (25/25) = 1,96 - x(1,96-1,92)

= 196-(0,16x0,04)

= 1,96-0,006

= 1,95

4) Penentuan Homogenitas

Ternyata Fhitung = 1,68 < 1,95 = Ftabel pada α = 0,05 (25/25) maka kedua

variansi tersebut homogen.

Lampiran 17

Page 172: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

156

ANALISIS DATA DENGAN UJI-t

Pengujian hipotesis menggunakan uji ttest dengan taraf signifikan α = 0,05

1. Hipotesis :

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar IPA

siswa dengan menggunakan model pendekatan pembelajaran contextual

teaching and learning dan model prndekatan pembelajaran konvensional.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar IPA

siswa dengan menggunakan model pendekatan pembelajaran contextual

teaching and learning dan model prndekatan pembelajaran konvensional.

2. Pengujian Hipotesis :

Tolak Ho jika thitung > ttabel

Terima Ho jika thitung < ttabel

3. Menghitung harga statistik dengan rumus :

=

dimana nilai :

= 15,92 = 12,11

SD12 = 3,00 SD2

2 = 2,31

n1 = 26 n2 = 26

Page 173: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

157

ttest =

=

=

=

=

=

= 5,08 

db = n1 + n2 – 2

= 26 + 26 – 2

= 50

Mencari interpolasi pada tabel t.

C = C0 + (B – B0)

B = nilai dk yang dicari

B0 = nilai dk pada awal nilai yang sudah ada

B1 = nilai dk pada akhir nilai yang sudah ada

Page 174: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

158

C = nilai ttabel yang dicari

C0 = nilai ttabel pada awal nilai yang sudah ada

C1 = nilai ttabel pada akhir nilai yang sudah ada

Dimana nilai :

B = 50 C0 = 2,021

B0 = 40 C1 = 2,000

B1 = 60

C = C0 + (B – B0)

C = 2,021 + (50 – 40)

= 2,021 + (10)

= 2,021 +(– 0,0105)

= 2,010

Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil uji ttest dapat diketahui bahwa thitung = 5,08 serta ttabel (α =

0,05 ; n = 50) = 2,010. Oleh karena thitung > ttabel, maka H0 ditolak, ini berarti

Terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar IPA siswa dengan

menggunakan model pendekatan pembelajaran contextual teaching and

learning dan model prndekatan pembelajaran konvensional.

Page 175: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

159

Lampiran 18

NILAI KRITIS UNTUK UJI LILLIEFORS

Ukuran Taraf Nyata (a) Sampel 0,01 0,05 0,10 0,15 0,20

n* 6 0,417 0,381 0,352 0,319 0,300 5 0,405 0,337 0,315 0,299 0,285 6 0,364 0,319 0,294 0,277 0,265 7 0,348 0,300 0,276 0,258 0,247 8 0,331 0,285 0,261 0,244 0,233 9 0,311 0,271 0,249 0,233 0,223 10 0,294 0,258 0,239 0,224 0,215 11 0,284 0,249 0,230 0,217 0,206 12 0,275 0,242 0,223 0,212 0,199 13 0,263 0,234 0,214 0,202 0,190 14 0,261 0,227 0,207 0,194 0,183 15 0,257 0,220 0,201 0,187 0,377 16 0,250 0,213 0,195 0,182 0,173 17 0,245 0,206 0,289 0,177 0,169 18 0,239 0,200 0,184 0,173 0,166 19 0,235 0,195 0,179 0,169 0,163 20 0,231 0,190 0,174 0,166 0,160 25 0,200 0,173 0,158 0,147 0,142 30 0,187 0,161 0,144 0,136 0,131

n>30 1,031 0,886 0.805 0,16.8 0.736 √n √n √n √n √n

Page 176: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

160

Lampiran 19

NILAI-NILAI DALAM DISTRIBUSI-t

α untuk uji dua fihak (two tail test) 0.50 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01

α untuk uji satu fihak {one tail test) dk 0.25 0.10 1,05 0.025 0.01 0.0051 1,000 3.078 6.314 12,706 31.821 63.657 2 0.816 1,886 2,920 4.303 6,965 9,925 3 0.765 1.638 2.353 3.182 4.541 5,841 4 0,741 1.533 2,132 2,776 3.747 4,604 5 0,727 1.476 2,015 2,571 3.365 4.032 6 0.718 1.440 1.943 2.447 3,143 3,707 7 0.711 1,415 1.895 2.365 2,998 3,499 8 0,706 1,397 1.860 2,306 2.896 3,355 9 0.703 1,383 1.833 2,262 2,821 3,250 10 0.700 1,372 1,812 2.228 2,764 3.169 11 0.697 1.363 1.796 2,201 2,718 3,106 12 0,695 1,356 1,782 2.179 2,681 3,055 13 0.692 1,350 1.771 2.160 2,650 3,012 14 0.691 1.345 1,761 2.145 2,624 2,977 15 0.690 1.341 1.753 2.131 2,602 2.947 16 0,689 1,337 1,746 2.120 2,563 2,921 17 0.688 1,333 1.740 2,110 2.567 2.898 18 0,688 1,330 1.734 2.101 2.552 2,878 19 0,687 1,328 1.729 2,093 2,539 2,861 20 0.687 1,325 1.725 2.086 2,528 2,845 21 0.686 1,323 1.721 2,080 2,518 2,831 22 0,686 1,321 1,717 2.074 2,508 2,819 23 0.685 1,319 1,714 2.069 2.500 2,807 24 0.685 1.318 1,711 2.064 2.492 2,797 25 0.684 1.316 1.708 2.060 2,485 2.787 26 0.684 1.315 1.706 2,056 2,479 2,779 27 0,684 1,314 1.703 2,052 2,473 2,771 28 0,683 1,313 1.701 2.048 2,467 2.763 29 0,683 1.311 1.699 2.045 2,462 2,756 30 0,683 1.310 1.697 2.042 2.457 2,750 40 0.681 1,303 1.684 2.021 2.423 2,704 60 0,679 1.296 1,671 2.000 2.390 2,660 120 0,677 1,289 1.658 1.980 2.358 2,617 to 0,674 1,282 1.645 1,960 2.326 2.576

Page 177: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

161

Lampiran 20 

Nilai Persentil untuk Distribusi F 

  Bilangan Dalam

 Daftar M

enyatakan Fp; 

V2 =

dk

V1 =

dk

pem

bila

ng

penye

but

12

34

56

78

910

11

12

14

16

20

24

30

40

50

75

100

200

500

§

116

120

0216

225

230

234

237

239

241

242

243

244

245

246

24

824

9250

251

252

253

253

254

254

254

4052

4999

5403

5625

5764

5859

5828

5981

60

22

60

56

608

2610

66142

6169

6208

6234

6258

6286

6323

6323

6334

6352

63

61

63

66

218,5

119,0

019,1

619,2

519,3

019,3

319,3

619,3

719,3

81

9,3

919

,40

19

,41

19,4

219,4

319,4

419,4

519,4

619,4

719,4

719,4

819,4

919,4

91

9,5

01

9,5

098,4

999,0

199,1

799,2

599,3

099,3

399,3

499,3

699,3

89

9,4

099

,41

99

,42

99,4

399,4

499,4

599,4

699,4

799,4

899,4

899,4

999,4

999,4

99

9,5

09

9,5

0

310,1

39,5

59,2

89,1

29

,01

8,9

48,8

88,4

88,8

18,7

88,7

68,7

48,7

18,6

98,6

69,6

48,6

28,6

08

,58

8,5

78,5

78,5

48,5

48,5

334,1

230,8

129,4

628,7

128,2

427,9

127,6

727,4

927,3

42

7,2

327

,13

27

,05

26,9

226,8

326,6

926,6

026,5

026,4

126,3

026,2

726,2

326,1

82

6,1

42

6,1

2

47,7

16,9

45,4

16,3

96

,26

6,1

66,0

96,0

46,0

05,9

65,9

35,9

15,8

75,8

45,8

05,7

75,7

45,7

15

,70

5,6

85,6

65,6

56,6

45,6

321,2

018,0

012,0

615,9

815,5

215,2

114,9

814,8

014,6

61

4,5

414

,45

14

,37

14,2

414,1

514,0

213,9

313,8

313,7

413,6

913,6

113,5

713,5

21

3,4

81

3,4

6

56,6

15,7

95,4

15,1

95

,05

4,9

54,8

84,8

24,7

84,7

44,7

04,6

84,6

44,6

04,5

64,5

34,5

04,4

64

,44

4,4

24,4

04,3

84,3

74,3

616,2

613,2

712,0

611,3

910,9

710,6

710,4

510,2

710,1

51

0,0

59,9

69,8

99,7

79,6

89,5

59,4

79,3

89,2

99

,24

9,1

79,1

39,0

79,0

49,0

2

65,9

95,1

44,7

64,5

34

,39

4,2

84,2

14,1

54,1

04,0

64,0

34,0

03,9

63,9

23,8

73,8

43,8

12,7

73

,75

3,7

23,7

13,6

93,6

83,6

713,7

410,9

29,7

89,1

58

,75

8,4

78,2

68,1

07,9

87,8

77,7

97,7

27,6

07,5

27,3

97,3

17,2

37,1

47

,09

7,0

26,9

96,9

46,9

06,8

8

75,5

94,7

44,3

54,1

23

,97

3,8

73,7

93,7

33,6

83,6

33,6

03,5

73.5

23,4

93,4

43,4

13,3

83,3

43

,32

3,2

93,2

83,2

53,2

43,2

312,2

59,5

58,4

57,8

57

,46

6,3

77,0

06,8

46,7

16,6

26,5

46,4

76,3

56,2

76,1

56,0

75,9

85,9

05

,85

5,7

85,7

55,7

05,6

75,6

5

85,3

24,4

64,0

73,8

43

,69

3,3

73,5

03,4

43,3

93,3

43,3

13,2

83.2

33,2

03,1

53,1

23,0

83,0

53

,03

3,0

02,9

82,9

62,9

42,9

311,2

68,6

57,5

97,0

16

,63

5,8

06,1

96,0

35,9

15,8

25,7

45,6

75,5

65,4

85,3

65,2

85,2

05,1

15

,06

5,0

04,9

44,9

14,8

84,8

6

95,1

24,2

53,8

63,6

33

,48

3,2

23,2

93,2

33,1

83,1

33,1

03,0

73,0

22,9

82,9

32,9

02,8

62,8

22

,80

2,7

72,7

62,7

32,7

22,7

110,5

68,0

26,9

96,4

26

,06

5,3

95,6

25,4

75,3

55,2

65,1

85,1

15,0

05,9

24,8

04,7

34,6

44,5

64

,51

4,4

54,4

14,3

64,3

34,3

1

10

4,9

64,1

03,7

13,4

83

,33

3,0

93,1

43,0

73,0

22,9

72,9

42,9

12,8

62,8

22,7

72,7

42,7

02,6

72

,64

2,6

12,5

92,5

62,5

52,5

410,0

47,5

66,5

55,9

95

,64

5,0

75,2

15,0

64,9

54,8

54,7

84,7

14,6

05,5

24,4

14,3

34,2

541,7

4,1

24

,05

4,0

13,9

63,9

33,9

1

11

8,8

43,9

83,5

93,3

63

,20

3,0

93,0

12,9

52,9

02,8

62,8

22,7

92,7

42,7

02,6

52,6

12,5

72,5

32

,50

2,4

72,4

52,4

22,4

12,4

09,6

57,2

06,2

25,6

75

,32

5,0

74,8

84,7

44,6

34,5

44,4

64,4

04,2

94,2

14,1

04,0

23,9

43,8

63

,80

3,7

43,7

03,6

63,6

23,6

0

Page 178: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

162

V2

= dk

V1

= dk

pem

bila

ngpe

nyeb

ut1

23

45

67

89

1011

1214

1620

2430

4050

7510

020

050

124,

753,

883,

493,

263,

113,

002,

922,

852,

802,

762,

722,

692,

642,

602,

542,

502,

462,

422,

402,

362,

352,

322,

312,

309,

336,

935,

955,

415,

064,

824,

654,

504,

394,

304,

224,

164,

053,

983,

863,

783,

703,

613,

563,

493,

463,

413,

383,

36

134,

673,

803,

413,

183,

022,

922,

842,

772,

722,

602,

632,

602,

552,

512,

462,

422,

382,

342,

322,

282,

262,

242,

222,

219,

076,

705,

745,

204,

864,

624,

144,

304,

493,

944,

023,

963,

853,

783,

673,

593,

513,

423,

373,

303,

273,

213,

183,

16

144,

603,

743,

343,

112,

962,

852,

772,

702,

652,

552,

562,

532,

482,

442,

392,

352,

312,

772,

242,

212,

19

2,16

2,14

2,13

8,86

6,51

5,56

5,03

4,69

4,46

4,28

4,14

4,03

3,80

3,86

3,80

3,70

3,62

3,51

3,43

3,34

3,26

3,21

3,14

3,11

3,

063,

023,

00

154,

543,

683,

293,

062,

902,

792,

702,

642,

592,

492,

512,

482,

432,

392,

332,

292,

252,

212,

182,

152,

122,

102,

082,

078,

686,

365,

424,

894,

564,

324,

144,

003,

893,

693,

733,

673,

563,

483,

363,

293,

203,

123,

073,

002,

972,

922,

892,

87

164,

493,

633,

243,

012,

852,

742,

662,

592,

542,

452,

452,

422,

372,

332,

282,

242,

202,

162,

132,

092,

072,

042,

022,

018,

536,

235,

294,

774,

444,

204,

033,

893,

783,

593,

613,

553,

453,

373,

253,

183,

103,

012,

962,

892,

862,

802,

772,

75

174,

453,

593,

202,

962,

812,

702,

622,

552,

502,

452,

412,

382,

332,

292,

232,

192,

152,

112,

082,

042,

021,

991,

971,

968,

406,

115,

184,

674,

344,

103,

933,

793,

683,

593.

523,

453,

353,

273,

163,

083,

002,

922,

862,

792,

762,

702,

672,

65

184,

413,

553,

162,

932,

772,

662,

582,

512,

462,

412,

372,

342,

292,

252,

192,

152,

112,

072,

042,

001,

981,

951,

931,

928,

286,

015,

094,

584,

254,

013,

853,

713,

603,

513,

443,

373,

193,

193,

073,

002,

912,

832,

782,

792,

682,

622,

592,

57

194,

383.

523,

132,

902,

742,

632,

552,

482,

432,

382,

342,

312,

262,

212,

152,

112,

072,

022,

001,

961,

941,

911,

901,

888,

185,

935,

014,

504,

173,

943,

776,

633,

523,

433,

303,

303,

193,

123,

002,

922,

842,

762,

702,

632,

602,

542,

512,

49

204,

353,

493,

102,

872,

712,

602,

522,

452,

402,

352,

312,

282,

232,

182,

122,

082,

041,

991.

061,

921,

901,

871,

851,

848,

105,

854,

944,

434,

103,

873,

713,

563,

453,

373,

303,

233,

133,

052,

942,

862,

772,

692,

632,

562,

532,

472,

442,

42

214.

323,

473,

072,

842,

682,

572,

492,

422,

372,

322,

282,

252,

202,

152,

092,

052,

001,

961,

931,

891,

871,

841,

821,

818,

025,

784,

874,

374,

043,

813,

653.

513,

403,

313,

183,

173,

072,

992,

882,

802,

722,

632,

582,

512,

472,

422,

382,

36

224,

303,

443,

052,

822,

662,

552,

472,

402,

352,

302,

242,

232,

182,

132,

072,

031,

981,

931,

911,

871,

841,

811,

801,

787,

495,

724,

824,

313,

993,

763,

593,

453,

353,

263.

143,

123,

022,

942,

832,

752,

672,

582,

532,

462,

422,

372,

332,

31

234,

283,

423,

032,

802,

642,

532,

452.

382,

322,

282,

222,

202,

142,

102,

042,

001,

961,

911,

881,

841,

821,

791,

771,

767,

885,

664,

764,

263,

943,

713,

543,

413,

303,

213,

093,

072,

972,

892,

782,

702,

622,

532,

482,

412,

371,

322,

282,

26

244,

263.

43,

012,

782,

622,

512,

432,

362,

302,

262,

222,

182,

132,

092,

021,

981,

941,

891,

861,

821,

801,

761,

741,

737,

775,

614,

724,

223,

903,

673,

503,

563,

253,

173,

093,

032,

932,

852,

742,

662,

58]2

,49

2,44

2,36

2,33

2,27

2,23

2,21

254,

243,

382,

992,

762,

602,

492,

412,

342,

282,

242,

202,

162,

112,

052,

002,

961,

921,

871,

841,

801,

771,

741,

721,

717,

775,

574,

684,

183,

863,

633,

463,

323,

213,

133,

052,

992,

892,

812,

702,

622,

542,

452,

402,

322,

292,

232,

192,

17

Page 179: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

163

V2

= d

kV

1 =

dk

pem

bila

ngpe

nyeb

ut1

23

45

67

89

1011

1214

1620

2430

4050

7510

020

050

264,

223,

372,

892,

742,

592,

472,

392,

322,

272,

222,

182,

152,

102,

051,

991,

951,

901,

851,

821,

781,

761,

721,

701,

697,

735,

534,

644,

143,

823,

593,

423,

293,

173,

093,

023,

962,

862,

772,

662,

582,

502,

412,

362,

282,

252,

192,

152,

13

274,

213,

352,

962,

732,

572,

462,

372,

302,

252,

202,

162,

132,

082,

031,

971,

931,

881,

841,

801,

761,

741,

711,

681,

677,

685,

494,

604,

113,

793,

563,

393,

263,

143,

062,

982,

932,

832,

742,

632,

552,

472,

382,

332,

252,

212,

162,

122,

10

284,

203,

342,

952,

712,

562,

442,

362,

292,

242,

192,

152,

122,

062,

021,

961,

911,

871,

811,

781,

751,

721,

691,

671,

657,

645,

454,

574,

073,

763,

333,

363,

233,

112,

032,

952,

902,

802,

712,

602,

522,

442,

352,

302,

222,

182,

132,

092,

06

294,

185,

332,

932,

702,

542,

432,

352,

282,

222,

182,

142,

102,

052,

001,

941,

901,

851,

801,

771,

731,

711,

681,

651,

647,

605,

524,

544,

043,

733,

503,

333,

203,

063,

002,

922,

872,

772,

682,

572,

492,

412,

322,

772,

192,

152,

102,

062,

03

304,

173,

322,

922,

692,

532,

422,

342,

272,

212,

162,

122,

092,

041,

991,

931,

891,

841,

791,

761,

721,

691,

661,

641,

627,

565,

394,

514,

023,

703,

473,

303,

173,

062,

982,

902,

842,

742,

662,

552,

472,

382,

292,

242,

162,

132,

072,

032,

01

324,

153,

302,

902,

672,

512,

402,

322,

252,

192,

142,

102,

072,

021,

971,

911,

861,

821,

761,

741,

691,

671,

641,

611,

597,

505,

344,

463,

973,

663,

423,

253,

123,

012,

942,

862,

802,

702,

622,

512,

422,

342,

252,

202,

122,

082.

021,

981,

96

344,

133,

282,

882,

652,

492,

382,

302,

232,

172,

122,

082,

052,

001,

951,

891,

841,

801,

741,

711,

671,

641,

611,

591,

577,

445,

294,

423,

933,

613,

383,

213,

082,

972,

892,

822,

762,

662,

582,

472,

382,

302,

212,

152,

082,

041,

981,

941,

91

364,

113,

262,

862,

632,

482,

362,

282,

212,

152,

102,

062,

031,

981,

931,

872,

821,

781,

721,

691,

651,

621,

591,

561,

557,

395,

254,

383,

893,

583,

353,

183,

042,

942,

862,

782,

722,

622,

542,

432,

352,

262,

172,

122,

042,

001,

901,

861,

87

384,

103,

252,

852,

622,

462,

353,

262,

192,

142,

092,

052,

021,

961,

921,

851,

801,

761,

711,

671,

631,

601,

551,

531,

537,

355,

213,

343,

863,

543,

323,

153,

022,

912,

822,

732,

692,

592,

512,

402,

322,

222,

142,

082,

001,

971,

881,

841,

84

404,

083,

232,

842,

612,

452,

342,

252,

182,

122,

072,

022,

001,

951,

901,

841,

791,

7416

91,

661,

611,

591,

541,

511,

517,

315,

184,

313,

833,

513,

293,

122,

992,

882,

802,

702,

662,

562,

492,

372,

292,

202,

112,

051,

971,

941,

851,

801,

81

424,

073,

222,

832,

592,

442,

322,

242,

172,

112,

062,

011,

991,

941,

891,

821,

781,

731,

681,

641,

601,

571,

521,

501,

497,

275,

154,

293,

803,

493,

263,

102,

952,

862,

772,

682,

642,

542,

462,

352,

262,

172,

082,

021,

941,

911,

821,

781,

78

444,

063,

212,

822,

582,

432,

312,

232,

162,

102,

052,

001,

981,

921,

881,

812,

761,

721,

881,

631,

581,

561,

511,

501,

487,

245,

124,

293,

783,

463,

243,

072,

942,

842,

752,

662,

622,

522,

442,

322,

242,

152,

062,

001,

921,

881,

801,

701,

75

464,

053,

202,

812,

572,

422,

302,

222,

142,

092,

041,

991,

971,

911,

871,

801,

751,

711,

651,

621,

571,

541,

501,

481,

467,

215,

104,

243,

763,

443,

223,

652,

922,

822,

732,

642,

602,

502,

422,

302,

222,

132,

041,

981,

901,

861,

781,

761,

72

484,

043,

192,

802,

562,

412,

302,

212,

142,

082,

031,

961,

901,

861,

791,

741,

701,

641,

611,

561,

531,

501,

471,

457,

195,

084,

223,

743,

423,

203,

042,

902,

802,

712,

582,

482,

402,

282,

202,

112,

021,

961,

881,

841,

781,

731,

70

Page 180: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

164

Lampiran 21

LUAS DI BAWAH LENGKUNGAN NORMAL STANDAR DARI O KE Z

(Bilangan Dalam Daftar Menyatakan Desimal)

Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4

0,5 0,6 0,7 0,8 0,9

1,0 1,1 1,2 1,3 1,4

1,5 1,6 1,7 1,8 1,9

2,0 2,1 2,2 2,3 2,4

2,5 2,6 2,7 2,8 2,9

3,0 3,1 3,2 3,3 3,4

3,5 3,6 3,7 3,8 3,9

0000 0398 0793 1179 1554

1915 2258 2580 2881 3159

3413 3643 3849 4032 4192

4332 4452 4554 4641 4713

4772 4821 4861 4893 4918

4938 4953 4965 4974 4981

4987 4990 4993 4995 4997

4998 4998 4999 4999 5000

0040 0438 0832 1217 1591

1950 2291 2619 2910 3186

3438 3665 3869 4049 4207

4345 4463 4564 4649 4719

4778 4826 4864 4896 4920

4940 4955 4966 4975 4982

4987 4991 4993 4995 4997

4998 4998 4999 4999 5000

0080 0478 0871 1255 1628

1985 2324 2642 2939 3212

3461 3686 3888 4066 4222

4357 4474 4573 4656 4726

4783 4830 4868 4898 4922

4941 4956 4967 4976 4982

4987 4991 4994 4995 4997

4998 4999 4999 4999 5000

0120 0517 0910 1293 1664

2019 2357 2673 2967 3238

3485 3708 3907 4082 4236

4370 4484 4582 4664 4732

4788 4834 4871 4901 4925

4943 4957 4968 4977 4983

4988 4991 4994 4996 4997

4998 4999 4999 4999 5000

0160 0557 0948 1331 1700

2054 2389 2704 2996 3264

3508 3729 3925 4099 4251

4382 4495 5491 4671 4738

4793 4838 4875 4904 4927

4945 4959 4969 4977 4984

4988 4992 4994 4996 4997

4998 4999 4999 4999 5000

0199 0596 0987 1368 1736

2088 2422 2734 3023 3289

3531 3749 3944 4115 4265

4394 4505 4599 4678 4744

4798 4842 4878 4906 4929

4946 4960 4970 4978 4984

4989 4992 4994 4996 4997

4998 4999 4999 4999 5000

0239 0636 1026 1406 1772

2123 2454 2764 3051 3315

3554 3770 3962 4131 4279

4406 4515 4608 4686 4750

4803 4846 4881 4909 4931

4948 4961 4971 4979 4985

4989 4992 4994 4996 4997

4998 4999 4999 4999 5000

0279 0675 1064 1443 1808

2157 2486 2794 3078 3340

3577 3790 3980 4147 4292

4418 4525 4616 4693 4756

4808 4850 4884 4911 4932

4949 4962 4972 4979 4985

4989 4992 4995 4996 4997

4998 4999 4999 4999 5000

0319 0714 1103 1480 1844

2190 2518 2823 3106 3365

3599 3810 3997 4162 4306

4429 4535 4625 4699 4761

4812 4854 4887 4913 4934

4951 4963 4973 4980 4986

4990 4993 4995 4996 4997

4998 4999 4999 4999 5000

0359 0754 1141 1517 1879

2224 2549 2852 3133 3389

3621 3830 4015 4177 4319

4441 4545 4633 4706 4767

4817 4857 4899 4916 4936

4952 4964 4974 4981 4986

4990 4993 4995 4997 4998

4998 4999 4999 4999 5000

Sumber: Riduwan, M.B.A.2004. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung.

Page 181: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

165

Lampiran 22

Gambar Kegiatan Belajar Mengajar Kelas IVA (Kelas Kontrol)

 

 

 

 

 

Page 182: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

166

Lampiran 23

Gambar Kegiatan Belajar Mengajar Kelas IVB (Kelas Eksperimen)

Page 183: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

167

SURAT KETERANGAN

Nomor : 067/SK-NF/03/2011

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SDIT Nurul Fallah Pagi, dengan ini menerangkan bahwa:

Nama : RINDANG WIJAYANTI RAHARJO

Tempat, Tanggal, lahir : Jakarta, 8 Januari 1990

No. Mahasiswa : 0701045190

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD S-1)

Semester : VIII (Dealapan)

Universitas : Universitas Muhammadiyah Prof.DR.Hamka

Tahun Akademik : 2011

Telah melaksanakan uji validitas di SDIT Nurul Fallah Pagi dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Tehadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV di SDIT Nurul Fallah Pagi” yang dilaksanakan pada Hari Jum’at, tanggal 25 Maret 2011.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai mana mestinya.

Jakarta, 25 Maret 2011 Kepala SDIT Nurul Fallah Pagi

H. Ahmad Ahlan, S.Pd

Nip. 130382356

 

Page 184: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

168

SURAT KETERANGAN

Nomor : 070/SK-NF/04/2011

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SDIT Nurul Fallah Pagi, dengan ini menerangkan bahwa:

Nama : RINDANG WIJAYANTI RAHARJO

Tempat, tanggal, lahir : Jakarta, 8 Januari 1990

NIM : 0701045190

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD S-1)

Universitas : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka

Telah melaksanakan penelitian skripsi di SDIT Nurul Fallah Pagi dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul :

“Pengaruh Model Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDIT Nurul

Fallah Pagi Cilincing Jakarta Utara”

yang dilaksanakan pada tanggal 31 Maret sampai dengan 27 April 2011.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai mana mestinya.

Jakarta, 27 April 2011 Kepala SDIT Nurul Fallah Pagi,

              H. Ahmad Ahlan, S.Pd

Nip. 130382356

 

Page 185: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

169

Lampiran 26

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Rindang Wijayanti Raharjo

NIM : 0701045190

Fakultas : FKIP

Program Studi : S1-PGSD

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya saya

sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat

karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali

yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila terbukti secara meyakinkan saya melakukan plagiat, saya bersedia menerima

sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di FKIP UHAMKA.

Jakarta, Juli 2011

Yang membuat pernyataan,

Rindang Wijayanti Raharjo

 

Page 186: pengaruh pendekatan contextual teaching and learning

170

Lampiran 27

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Data Pribadi

Nama : Rindang Wijayanti Raharjo

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 8 Januari 1990

Agama : Islam

Alamat : Jl. Kedondong 3 Rt/Rw 10/06

No. 5 Sunter Jaya Jakarta Utara

Anak Ke : III dari IV Bersaudara

2. Pendidikan

a. SD (SDN Sunter Jaya 10 Pagi, Jakarta Utara), Lulus 2001, Berijazah.

b. SMP (SMPN 152 Sunter Jaya, Jakarta Utara), Lulus 2004, Berijazah.

c. SMA (SMAN 15 Sunter Agung, Jakarta Utara), Lulus 2007, Berijazah.

Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Jakarta, Juli 2011 Rindang Wijayanti Raharjo