15
1 PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Rina Novita Sary 1 , Fadli 2 , Maria Luthfianti 3 STKIP-Lubuklinggau Email : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Pengaruh Pendekatan Problem Posing terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016”. Masalah penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh pendekatan Problem Posing terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3 Lubuklinggau tahun pelajaran 2015/2016?”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pendekatan Problem Posing terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni dengan pola control group pretest-posttest design. Populasinya seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Lubuklinggau tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 366 siswa dan sampelnya adalah kelas VII.5 sebagai kelas kontrol serta kelas VII.4 sebagai kelas eksperimen. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji-t pada taraf signifikan α = 0,05, diperoleh t hitung (5,17) > t tabel (1,656). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Pendekatan Problem Posing terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3 Lubuklinggau tahun pelajaran 2015/2016. Rata-rata skor kemampuan komunikasi matematika kelas eksperimen sebesar 25,5 dan kelas kontrol sebesar 18,52. Kata Kunci : Problem Posing, Komunikasi Matematika. 1 STKIP-PGRI Lubuklinggau 2,3 STKIP-PGRI Lubuklinggau

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal rina novita... · 2016-08-13 · 1 PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal rina novita... · 2016-08-13 · 1 PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN

1

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN

KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 LUBUKLINGGAU

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Rina Novita Sary1, Fadli2, Maria Luthfianti3

STKIP-Lubuklinggau

Email : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Pendekatan Problem Posing terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016”. Masalah penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh pendekatan Problem Posing terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3 Lubuklinggau tahun pelajaran 2015/2016?”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pendekatan Problem Posing terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni dengan pola control group pretest-posttest design. Populasinya seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Lubuklinggau tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 366 siswa dan sampelnya adalah kelas VII.5 sebagai kelas kontrol serta kelas VII.4 sebagai kelas eksperimen. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji-t pada taraf signifikan α = 0,05, diperoleh thitung (5,17) > ttabel (1,656). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Pendekatan Problem Posing terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3 Lubuklinggau tahun pelajaran 2015/2016. Rata-rata skor kemampuan komunikasi matematika kelas eksperimen sebesar 25,5 dan kelas kontrol sebesar 18,52. Kata Kunci : Problem Posing, Komunikasi Matematika.

1 STKIP-PGRI Lubuklinggau 2,3 STKIP-PGRI Lubuklinggau

Page 2: PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal rina novita... · 2016-08-13 · 1 PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN

2

PENDAHULUAN

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern dan penting dalam berbagai disiplin ilmu serta mampu mengembangkan daya pikir manusia. Bagi dunia keilmuan, matematika memiliki peran sebagai bahasa simbolik yang memungkinkan terwujudnya komunikasi secara cermat dan tepat. Dapat dikatakan bahwa perkembangan pesat dibidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika. Oleh karena itu, mata pelajaran matematika perlu diajarkan disetiap jenjang pendidikan untuk membekali siswa dengan mengembangkan kemampuan menggunakan bahasa matematika dalam mengkomunikasikan ide atau gagasan matematika untuk memperjelas suatu keadaan atau masalah.

Menurut Mahmudi (2009:1) salah satu isu penting dalam pembelajaran matematika saat ini adalah pentingnya pengembangan kemampuan komunikasi matematika siswa. Pengembangan komunikasi juga menjadi salah satu tujuan pembelajaran matematika dan menjadi salah satu standar kompetensi kelulusan dalam bidang matematika. Karena belajar matematika merupakan proses sosial dimana mereka harus berinteraksi, bekerjasama, dan berkomunikasi antara siswa yang satu dengan siswa lainnya serta dengan gurunya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 3 Lubuklinggau, peneliti mendapatkan keterangan bahwa masih banyak siswa yang kurang mampu mengkomunikasikan gagasan atau ide-ide matematika ke dalam bentuk simbol, tabel, grafik, atau diagram dan sebaliknya, untuk memperjelas keadaan atau masalah serta pemecahannya. Kemampuan komunikasi perlu diperhatikan dalam pembelajaran matematika sebab kemampuan komunikasi sangat diperlukan dalam menghadapi berbagai masalah, khususnya masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Dalam proses pembelajaran matematika masih banyak didominasi oleh guru. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran masih cenderung pasif dan siswa kurang kreatif. Siswa yang tidak dilibatkan untuk aktif dalam pembelajaran, dapat menyebabkan siswa sulit untuk berkreatifitas terhadap ide-ide yang mereka miliki khususnya ide-ide matematikanya.

Hal ini terbukti saat peneliti melakukan studi pendahuluan dengan memberikan siswa soal-soal tentang bilangan bulat yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi matematika, ternyata dari 35 siswa hampir semuanya belum memahami bagaimana menyelesaikan masalah dan menggunakan bahasa matematika yang benar. Hanya sedikit siswa yang mampu mengungkapkan dan mengkomunikasikan ide dan gagasan matematika ke dalam bentuk simbol dan gambar. Selain itu sistematika penulisan jawaban juga belum tepat. Dari hasil studi pendahuluan didapatkan skor rata-rata siswa hanya mencapai 25,59 dan siswa yang mampu menjawab soal dengan benar sebanyak 9 siswa (25.71%).

Adapun upaya dalam kemampuan komunikasi matematika siswa dapat dilakukan dengan mengadakan perubahan-perubahan dalam pembelajaran. Dalam hal ini, perlu dirancang suatu pembelajaran yang membiasakan siswa untuk

Page 3: PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal rina novita... · 2016-08-13 · 1 PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN

3

menyampaikan pemikirannya baik dengan guru, teman maupun yang orang lain. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa adalah dengan menerapkan pendekatan pembelajaran yang tepat.

Perlu dikembangkan suatu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang memungkinkan siswa lebih leluasa untuk menyampaikan ide-ide nya tentang matematika. Salah satu pendekatan pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika siswa adalah menggunakan pendekatan Problem Posing. Pembelajaran dengan pendekatan Problem Posing adalah pembelajaran yang menekankan kepada siswa untuk membentuk/mengajukan soal berdasarkan informasi atau situasi yang diberikan. Informasi yang ada diolah dalam pikiran dan setelah dipahami maka peserta didik akan bisa mengajukan pertanyaan. Dengan adanya tugas pengajuan soal (Problem Posing) akan menyebabkan terbentuknya pemahaman konsep yang lebih mantap pada diri siswa terhadap materi yang telah diberikan. Hasil penelitian Haji (2011:55) menemukan bahwa terdapat perbedaan secara berarti antara hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan Problem Posing dengan yang diajar dengan pendekatan konvensional. Perbedaan tersebut terletak pada aspek rata-rata hasil belajar matematika, tingkat pemahaman soal dan kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pendekatan Problem Posing Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Adapun tujuan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh pendekatan Problem Posing terhadap kemampuan komunikasi

matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3 Lubuklinggau.

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat : (1) Membantu siswa dalam meningkatkan kegiatan belajar, mengoptimalkan kemampuan berfikir, tanggung jawab dan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. (2) Sebagai bahan masukan dan alternatif dalam pemilihan pendekatan pembelajaran. (3) Sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya matematika. (4) Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman sebagai calon guru. Selain itu penelitian ini dapat menjadi pembelajaran serta pengalaman untuk penelitian. KAJIAN TEORI

Komunikasi secara epistemologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa latin communicatus, berasal dari kata communis. Kata communis memiliki makna berbagi atau menjadi milik bersama yaitu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminilogis meruju pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Menurut Wahyudin (Fachrurazi, 2011:81).

Menurut The Intended Learning Outcomes (dalam Ramellan, 2012:78) komunikasi matematika adalah kemampuan untuk mengekspresikan ide-ide matematika secara koheren kepada teman, guru, dan lainnya melalui bahasa lisan

Page 4: PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal rina novita... · 2016-08-13 · 1 PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN

4

dan tulisan. NCTM (dalam Elida, 2012:180) menyatakan bahwa kemampuan komunikasi dapat dilihat dari (1) Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematika melalui lisan, tertulis, dan mendemonstrasikannya serta menggambar secara visual; (2) Kemampuan memahami, menginterprestasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematika baik secara lisan, tulisan, maupun dalam bentuk visual lainnya; (3) kemampuan menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika dan struktur-strukturnya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematika adalah kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam matematika yang meliputi penggunaan keahlian membaca, menulis, menelaah, mengevaluasi ide, simbol, dan memecahkan masalah atau melakukan penalaran serta megekspresikan ide-ide matematika baik secara tertulis maupun lisan, yang dimaksud secara tertulis adalah kemampuan dan keterampilan siswa menggunakan kosa kata, notasi dan struktur matematika untuk menyatakan hubungan dan gagasan serta memahaminya dalam memecahkan masalah. Sedangkan komunikasi lisan tercermin melalui intensitas keterlibatan siswa dalam kelompok kecil selama berlangsungnya proses pembelajaran.

Tabel 1 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Komunikasi Matematika

Skor Menulis (Written

Text) Menggambar

(Drawing)

Ekspresi Matematika (Mathematical

Exspression)

0 Tidak ada jawaban, kalaupun ada hanya memperlihatkan tidak memahami konsep sehingga informasi yang diberikan tidak berarti apa-apa

1 Hanya sedikit dari penjelasan yang benar

Hanya sedikit dari gambar, diagram, atau tabel yang benar

Hanya sedikit dari model matematika yang benar

2

Melukiskan gambar, diagram, atau tabel namun kurang lengkap dan benar

Membuat model matematika dengan benar, namun salah dalam mendapatkan solusi

3 Penjelasan secara masuk akal dan benar, meskipun tidak tersusun secara logis ataupun terdapat sedikit kesalahan bahasa

Melukiskan gambar, diagram, atau tabel secara lengkap dan benar

Membuat model matematika dengan benar, kemudian melakukan perhitungan atau mendapatkan solusi secara benar

Page 5: PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal rina novita... · 2016-08-13 · 1 PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN

5

dan lengkap

4 Penjelasan secara masuk akal dan jelas serta tersusun secara logis

Skor Maksimal = 4 Skor Maksimal = 3 Skor Maksimal = 3 (sumber : Cai, Lane dan Jacobsin(dalam Putri, 2014:31)

Menurut Mulyatiningsih (2012:238) Problem Posing berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari kata problem dan pos. Problem Posing dalam terjemahan bebasnya bearti pengajuan masalah (soal). Menurut Silver (dalam Irwan, 2011:3) Problem Posing merupakan aktivitas yang meliputi merumuskan soal-soal dari hal-hal yang diketahui dan menciptakan soal-soal baru dengan cara memodifikasi kondisi-kondisi dari masalah-masalah yang diketahui tersebut serta menyelesaikannya. Berdasarkan berbagai pendapat tentang pengertian Problem Posing, dapat disimpulkan bahwa Problem Posing dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan perumusan soal atau pertanyaan dari contoh soal atau situasi yang diberikan guru. Didalam kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Problem Posing, siswa dibimbing untuk membuat atau merumuskan soal atau pertanyaan berdasarkan situasi yang diberikan.

Mulyatiningsih (2011:238), menjelaskan langkah langkah pembelajaran dengan pendekatan Problem Posing dapat dirancang sebagai berikut: 1) Guru menjelaskan materi pelajaran, kemudian memberi soal soal latihan

secukupnya. 2) Siswa mengerjakan soal latihan dikelas kemudian membahas hasilnya bersama

sama supaya siswa tahu cara mengerjakan soal yang benar. 3) Siswa diberikan tugas mengajukan 1 atau 2 buah soal yang menantang dan

siswa yang bersangkutan harus mampu menyelesaikannya. 4) Guru menyuruh siswa secara acak atau selektif untuk menyelesaikan soal

buatannya sendiri di depan kelas. Suryosubroto (2009:212-214) langkah-langkah pendekatan pembelajaran

Problem Posing dalam pembelajaran matematika sebagai berikut: 1) Tahap Perencanaan

(a) Penyusunan rancangan kegiatan dan bahan pembelajaran. (b) Guru mengorganisasikan bahan pembelajaran dan mempersiapkannya. (c) Guru menyusun rencana pembelajaran, termasuk diantaranya kisi-kisi hasil

belajar. 2) Tindakan

(a) Guru menjelaskan tentang pembelajaran yang akan diharapkan kepada siswa dengan harapan mereka dapat memahami tujuan serta dapat mengikuti dengan baik proses pembelajaran baik segi frekuensi maupun intensitas.

(b) Guru melakukan tes awal yang hasilnya digunakan untuk mengetahui tingkat daya kritis siswa.

Page 6: PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal rina novita... · 2016-08-13 · 1 PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN

6

(c) Pengajaran kemudian menugaskan setiap kelompok belajar untuk meresume beberapa buku yang berbeda dengan sengaja dibedakan antar kelompok.

(d) Masing-masing siswa dalam kelompok membuat pertanyaan berdasarkan hasil resume yang telah dibuatnya dalam lembar problem posing I yang telah disiapkan (antara 2-3 pertanyaan).

(e) Kesemua tugas membentuk pertanyaan dikumpulkan kemudian dilimpahkan pada kelompok yang lainnya.

(f) Setiap siswa dalam kelompoknya melakukan diskusi internal untuk menjawab pertanyaan yang mereka terima dari kelompok lain disertai dengan tugas resume yang telah dibuat kelompok lain tersebut.

(g) Pertanyaan yang telah dituliskan pada lembar Problem Posing I dikembalikan pada kelompok asal untuk kemudian diserahkan pada guru dan jawabannya yang terdapat pada lembar Problem Posing II diserahkan pada guru.

3) Observasi (Pengamatan) Kegiatan observasi pendekatan Problem Posing dilakukan pada saat

pembelajaran berlangsung atau setelah pembelajaran. Berdasarkan berbagai pendapat tentang langkah-langkah pembelajaran

Problem Posing, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penelitian ini adalah: 1) Guru menjelaskan tentang pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa

dengan harapan mereka dapat memahami tujuan serta dapat mengikuti dengan baik proses pembelajaran.

2) Guru melakukan pengujian untuk mengetahui batas kemampuan siswa. 3) Guru membagikan siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 5-6 orang. 4) Guru kemudian menugaskan setiap kelompok belajar untuk memahami

mengenai materi yang telah disampaikan. 5) Masing masing siswa dalam kelompok membentuk pertanyaan dalam lembar

Problem Posing I yang telah disiapkan. 6) Kesemua tugas membentuk pertanyaan dikumpulkan kemudian dilimpahkan

pada kelompok yang lainnya. 7) Setiap siswa dalam kelompok melakukan diskusi internal untuk menjawab

pertanyaan yang mereka terima dari kelompok lain. 8) Pertanyaan yang telah dituliskan pada lembar Problem Posing I dikembalikan

pada kelompok asal untuk kemudian diserahkan pada guru dan jawabannya yang terdapat pada lembar Problem Posing II diserahkan pada guru.

Berdasarkan berbagai pendapat tentang langkah-langkah pembelajaran Problem Posing, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam penelitian ini adalah: 1) Guru menjelaskan tentang pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa

dengan harapan mereka dapat memahami tujuan serta dapat mengikuti dengan baik proses pembelajaran.

2) Guru melakukan pengujian untuk mengetahui batas kemampuan siswa.

Page 7: PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal rina novita... · 2016-08-13 · 1 PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN

7

3) Guru membagikan siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 5-6 orang. 4) Guru kemudian menugaskan setiap kelompok belajar untuk memahami

mengenai materi yang telah disampaikan. 5) Masing masing siswa dalam kelompok membentuk pertanyaan dalam lembar

Problem Posing I yang telah disiapkan. 6) Kesemua tugas membentuk pertanyaan dikumpulkan kemudian dilimpahkan

pada kelompok yang lainnya. 7) Setiap siswa dalam kelompok melakukan diskusi internal untuk menjawab

pertanyaan yang mereka terima dari kelompok lain. 8) Pertanyaan yang telah dituliskan pada lembar Problem Posing I dikembalikan

pada kelompok asal untuk kemudian diserahkan pada guru dan jawabannya yang terdapat pada lembar Problem Posing II diserahkan pada guru.

METODE PENELITIAN Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka jenis penelitian ini adalah eksperimen. Adapun desain penelitian yang digunakan adalah control group pretest-posttest design, menurut Arikunto (2010:126) digambarkan sebagai berikut:

E O1 X O2 K O3 - O4

Keterangan : E : Kelompok Eksperimen K : Kelompok Kontrol X : Perlakuan Pembelajaran dengan pendekatan Problem Posing O1 dan O2 : Pre-Test Kelas Eksperimen O3 dan O4 : Pre-Test Kelas Kontrol

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016. Sebagai sampel pada penelitian ini adalah kelas VII 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah VII 5. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes. Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data kemampuan komunikasi matematika siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan memberi skor kemampuan kemampuan komunikasi matematika dari tiap butir soal tes. Tes dilakukan sebanyak dua kali pada masing-masing kelas, yaitu tes awal (pretest) dan tes akhir (Posttest). Tes awal digunakan untuk mengetahui kemampuan awal komunikasi matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, sedangkan tes akhir diberikan untuk memperoleh data kemampuan komunikasi matematika baik dikelas eksperimen maupun kontrol. Tes yang digunakan berbentuk uraian yang terdiri dari empat soal dengan materi Persamaan Linier Satu Variabel. TEKNIK ANALISIS DATA

Langkah-langkah teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalahmenentukan skor rata-rata dan simpangan baku, uji normalitas data, uji homogenitas, dan pengujian hipotesis.

Page 8: PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal rina novita... · 2016-08-13 · 1 PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN

8

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pelaksanaan penelitian ini diawali dengan memberikan tes awal (pre-test) yang berguna untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada materi persamaan linier satu variabel. Rekapitulasi data hasil pre-test dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2 Rekapitulasi Data Hasil Pre-test

Kelas Skor Rata-rata ( 𝒙 ) Simpangan Baku( s )

Eksperimen 9,11 4,66

Kontrol 8,85 4,48

Tabel 2 menunjukkan bahwa skor rata-rata kemampuan komunikasi matematika awal siswa kelas eksperimen sebesar 9,11 dan kelas kontrol sebesar 8,85. Jadi secara deskriptif dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kemampuan komunikasi matematika awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak terdapat perbedaan yang begitu besar. Pada akhir penelitian ini dilakukan tes akhir (post-test) yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan Problem Posing dan pendekatan konvensional. Rekapitulasi data hasil post-test dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3 Rekapitulasi Data Hasil Pre-test

Kelas Skor Rata-rata

( 𝒙 ) Simpangan Baku

( s )

Eksperimen 25,5 5,58

Kontrol 18,52 5,62

Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan akhir komunikasi matematika siswa kelas eksperimen sebesar 25,5 dan kelas kontrol sebesar 18,52. Secara deskriptif dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kemampuan komunikasi matematika kelas eksperimen dengan menggunakan pendekatan Problem Posing lebih besar dari pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran pembelajaran konvensional. Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh pendekatan Problem Posing terhadap kemampuan komunikasi matematika kelas VII SMP Negeri 3 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016”. Brdasarkan hasil perhitungan, uji normalitas hasil pre-testdann post-test untuk kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4 Hasil Uji Normalitas Pre-Test dan Post-Test

Kelas χ𝟐𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 dk χ2𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍

Kesimpulan

Eksperimen Pre-Test Post-Test

6,15 4,39

5 5

11,070 11,070

Normal Normal

Kontrol Pre-Test

2,55

5

11,070

Normal

Page 9: PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal rina novita... · 2016-08-13 · 1 PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN

9

Post-Test 8,58 5 11,070 Normal

Tabel 4 menunjukkan bahwa 𝑥ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 untuk hasil pre-test kelas eksperimen

dan kelas kontrol kurang dari 𝑥𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2 . Hal ini nerarti data hasil pre-test maupun

post-test berdistribusi normal. Setelah diketahui data distribusi normal, maka langkah selanjutnya adalah

uji homogenitas yang bertujuan untuk mengetahui keadaan kedua varians homogen atau tidak. Hasil uji homogenitas pre-test dan post-test untuk kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5 Hasil Uji Homogenitas Pre-Test dan Post-Test

Tes Fhitung Dk Ftabel Kesimpulan

Pre-Test 1,05 34:34 1,80 Homogen

Post-Test 1,01 34:34 1,80 Homogen

Tabel 5 menunjukkan bahwa kedua varians data pre-test dan post-test

adalah homogen.

Setelah diketahui bahwa data pre-test dan post-test berdistribusi normal

dan homogen, maka dapat dilakukan uji hipotesis menggunakan uji-t. Adapun

hipotesis statistik untuk data pre-test adalah:

H0 : Tidak terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematika antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol (μ1 = μ2).

Ha : Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematika antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol (μ1 ≠ μ2). Sedangkan hipotesis statistik digunakan untuk post-test adalah:

Ho : Rata-rata kemampuan komunikasi matematika siswa dengan menggunakan pendekatan Problem Posing kurang dari atau sama dengan rata-rata kemampuan komunikasi matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional (𝜇1 ≤ 𝜇2).

Ha : Rata-rata kemampuan komunikasi matematika siswa dengan menggunakan pendekatan Problem Posing lebih dari rata-rata kemampuan komunikasi matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional (𝜇1 > 𝜇2).

Rekapitulasi hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6

Uji Hipotesis Pre-Test dan Post-Test

Tes thitung Dk ttabel Kesimpulan

Pre-Test 0,24 66 1,998 thitung<ttabel H0 diterima, Ha ditolak

Post-Test 5,17 66 1,669 thitung>ttabel H0 ditolak, Haditerima

Tabel 6 menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kontrol memiliki kemampuan awal yang sama dengan taraf signifikan 𝛼 = 0,05.

Page 10: PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal rina novita... · 2016-08-13 · 1 PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN

10

Setelah diberikan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Problem Posing pada kelas eksperimen, terjadi peningkatan kemampuan komunikasi matematika. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t mengenai kemampuan akhir siswa, diperoleh thitung = 5,17 dengan taraf signifikan 𝛼 = 0,05, uji satu pihak dengan dk = 69, maka diperoleh nilai ttabel = 1,669. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel(5,17 > 0,24) sehingga Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini berarti rata-rata kemampuan komunikasi matematika siswa dengan menggunakan pendekatan Problem Posing lebih dari rata-rata kemampuan komunikasi matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama empat minggu pada kelas VII.4 dan kelas VII.5 di SMP Negeri 3 Lubuklinggau tahun pelajaran 2015/2016 diperoleh bahwa tidak ada perbedaan kemampuan awal siswa di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pembelajaran menggunakan pendekatan Problem Posing untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematika siswa.

Hasil tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol didapatkan kemampuan komunikasi matematika dengan indikator kemampuan ekspresi matematika (Mathematical Expression), kemampuan menulis (Written Text), dan kemampuan menggambar (Drawing), dapat ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut:

Kemampuan

Menulis

Kemampuan Ekspresi

Matematika

Kemampuan Menggambar

Pre-test - Kontrol - Eksperimen

17,75 20,25

28,75 30,25

28,25 29,25

Post-test - Kontrol - Eksperimen

43,25

67

56,25

79

48

70,75

1. Kemampuan Ekspresi Matematika (Mathematical Expression) Pada tahap awal penelitian, peneliti menggadakan tes awal (pre-test)

yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa, pada tes awal (pre-test) kelas eksperimen didapatkan kemampuan mengekspresikan matematika siswa terdapat banyak kesalahan bahkan sebagian besar siswa belum mengerti cara untuk mengubah soal kedalam bentuk model matematika. Hal ini serupa pada tes awal (pre-test) kelas kontrol. Kemampuan ekspresi matematika pada tes awal (pre-test) kelas eksperimen dan kelas kontrol masih sangat rendah.

Setelah pemberian tes awal (pre-test) pada kelas eksperimen yaitu kelas VII.5 diberikan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Problem Posing sebanyak tiga kali pertemuan. Sedangkan pada kelas kontrol diberikan perlakuan pembelajaran dengan pendekatan konvensional oleh guru mata pelajaran sebanyak tiga kali pertemuan.

Pada pertemuan pertama tanggal 12 Oktober 2015 pembelajaran di kelas VII.5, peneliti terlebih dahulu menjelaskan cara belajar dengan pendekatan

Page 11: PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal rina novita... · 2016-08-13 · 1 PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN

11

Problem Posing kemudian siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil sebanyak lima kelompok, yang masing-masing beranggotakan enam sampai tujuh orang yang heterogen. Kelompok heterogen dibentuk berdasarkan kemampuan siswa dan jenis kelamin. Untuk kemampuan siswa diambil dari hasil semester ganjil. Setiap kelompok terdiri dari satu orang bernilai tinggi, dua orang bernilai sedang, dan satu orang bernilai rendah. Sedangkan untuk jenis kelamin terdiri dari dua sampai tiga orang laki-laki dan perempuan yang berjumlahkan enam sampai tujuh orang di setiap kelompok.

Pada pertemuan pertama materi yang dibahas adalah kalimat terbuka dan persamaan linier satu variabel beserta penyelesaiannya. Pada pertemuan pertama ini masih ada sebagian siswa yang mengalami kesulitan untuk mengikuti pembelajaran dengan pendekatan Problem Posing. Hal ini dikarenakan pendekatan pembelajaran Problem Posing masih bersifat baru bagi siswa dan perlu adaptasi terlebih dahulu. Sehingga kemampuan komunikasi dengan indikator kemampuan mengekspresikan matematika siswa belum terlihat pada proses pembelajaran, banyak diantara siswa yang tidak mengikuti kegiatan kelompok pada saat berdiskusi. Siswa terkadang ribut dan suasana kelas menjadi ramai, sehingga alokasi waktu yang digunakan untuk membuat soal dan membahas hasil diskusi terpotong untuk menenangkan kelas. Namun, peneliti mampu mengatasi kendala tersebut dengan cara harus membatasi waktu siswa dalam berdiskusi.

Pada pertemuan ini kelompok diharuskan untuk mengajukan masalah atau soal dengan menggunakan bahasa mereka sendiri, namun pada kenyataannya siswa menggunakan soal yang ada dibuku untuk menyelesaikan tugasnya, oleh karena itu maka ditemui soal yang sama pada kelompok yang berbeda, dan pada saat siswa menyelesaikan masalah atau soal, siswa kurang mampu untuk menyelesaikan masalah tersebut dikarenakan tidak adanya penjelesan materi dari peneliti, sehingga peneliti harus menghampiri setiap kelompok untuk membantu menyelesaikan masalah yang telah dibuat oleh kelompok lain. Sehingga kemampuan ekspresi matematika (Mamthematical Expression) pada pertemuan pertama masih sangat rendah.

Pada pertemuan kedua tanggal 14 Oktober 2015, siswa mulai tertarik dan berminat dalam belajar. Begitu jam pelajaran matematika dimulai mereka langsung duduk berdasarkan kelompok masing-masing. Pada pertemuan ini materi yang dibahas adalah pertidaksamaan linier satu variabel beserta penyelesaiannya. Peneliti memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan masalah atau soal yang akan dibahas siswa pada kelompok lain. Maka siswa mulai mengumpulkan data dengan menggunakan buku-buku yang ada dan lingkungan sekitar, namun dalam bentuk soalnya masih belum bisa menuntut kemampuan komunikasi dengan indikator kemampuan ekspresi matematika (Mamthematical Expression) siswa untuk mendapatkan data yang sesuai. Hasil dari mengumpulkan data membuat siswa mendapatkan banyak informasi untuk menambah pemahaman mereka terhadap materi yang akan diajukan sebagai soal pada kelompok lain. Setelah

Page 12: PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal rina novita... · 2016-08-13 · 1 PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN

12

menerima masalah/soal dari setiap kelompok siswa, guru memberikan soal tersebut pada kelompok lain, dan siswa mulai berdiskusi. Pembelajaran lebih hidup, mereka sudah bisa belajar dalam kelompok, berdiskusi bersama untuk menentukan penyelesaian masalah yang belum mereka pahami dan membuat jawaban sementara dengan menggunakan kemampuan komunikasi dengan indikator kemampuan ekspresi matematika (Mamthematical Expression) untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. Siswa yang pandai mampu menjadi komando dalam kelompoknya masing-masing.

Kemudian pada pertemuan ketiga tanggal 19 Oktober 2015, siswa sudah terbiasa belajar dalam tim. Siswa berdiskusi seperti pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ini, materi yang dibahas adalah membuat model matematika dan menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel. Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk mengajukan masalah atau soal berdasarkan masalah pada kehidupan sehari-hari, dan menemukan jawaban yang paling tepat dari masalah atau soal yang diberikan dari kelompok lain. Siswa yang pandai mampu menjadi tutor sebaya bagi temannya. Pada saat kegiatan pembelajaran kemampuan komunikasi siswa terlihat dari hasil yang mereka dapatkan, yaitu siswa mampu memahami soal jawaban yang telah dibuat kelompok asal adalah benar. Pengumpulan data, siswa mampu membuat soal berdasarkan kehidupan sehari-hari yang biasa mereka temui.

Saat penyelesaian masalah suasana menjadi lebih hidup karena dari hasil pengumpulan data mereka banyak menemukan pengetahuan baru yang membuat siswa saling mengemukakan pendapatnya dalam menyelesaikan permasalahan, disini empat kelompok siswa memahami maksud dari soal dan pada saat penyelesaian masalah dan satu kelompok lagi masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya. Mengekspresikan (memodelkan matematika), siswa secara kelompok mampu membuat model matematika dengan benar, kemudian melakukan perhitungan atau mendapatkan solusi secara benar dan lengkap.

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran dikelas, maka diadakannya tes akhir (Post-test). Pada kelas eksperimen didapatkan skor rata-rata kemampuan ekspresi matematika (Mathematical Expression) siswa pada kelas kontrol 56,25, sedangkan tes akhir (Post-test) pada kelas eksperimen skor rata-rata kemampuan ekspresi matematika (Mathematical Expression) siswa 79. Dapat dilihat skor rata-rata kemampuan komunikasi matematika dengan indikator ekspresi matematika (Mathematical Expression) kelas eksperimen dengan menggunakan pendeketan pembelajaran Problem Posing lebih besar dari skor rata-rata kelas kontrol yang menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional.

2. Kemampuan Menulis (Written Text) Skor rata-rata tes awal (Pre-test) kemampuan menggambar siswa pada

kelas kontrol dan kelas eksperimen masih sangat rendah. Setelah pemberian tes awal (pre-test) pada kelas eksperimen yaitu kelas VII.5 diberikan

Page 13: PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal rina novita... · 2016-08-13 · 1 PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN

13

perlakuan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Problem Posing sebanyak tiga kali pertemuan. Sedangkan pada kelas kontrol diberikan perlakuan pembelajaran dengan pendekatan konvensional oleh guru mata pelajaran sebanyak tiga kali pertemuan.

Pada pertemuan pertama tanggal 12 Oktober 2015 materi yang dibahas adalah kalimat terbuka dan persamaan linier satu variabel beserta penyelesaiannya. Kemampuan komunikasi matematika siswa dengan indikator kemampuan menulis (Written Text) masih belum terlihat, karena pada pertemuan ini siswa mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan pendekatan pembelajaran yang baru. Sehingga pada pertemuan pertama kemampuan menulis (Written Text) masih sangat rendah.

Pada pertemuan kedua tanggal 14 Oktober 2015, materi yang dibahas adalah pertidaksamaan linier satu variabel beserta penyelesaiannya. Peneliti memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan masalah atau soal yang akan dibahas siswa pada kelompok lain. Siswa sudah mulai mampu bekerja sama dalam kelompok masing-masing, namun peneliti masih harus membantu siswa dalam membuat masalah atau soal beserta penyelesaiannya. Dalam kegiatan pembelajaran siswa kemampuan komunikasi matematika dengan indikator kemampuan menulis (Written Text) sudah ada peningkatan jika dibandingkan dengan pertemun pertama, siswa sudah mampu memberikan penjelasan terhadap masalah atau soal dari kelompok lain walaupun masih terdapat kesalahan.

Pada pertemuan ketiga tanggal 19 Oktober 2015, siswa sudah terbiasa belajar dalam kelompok, materi yang dibahas adalah membuat model matematika dan menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel. Pada pembelajaran ini siswa mampu untuk menulis penjelasan tentang penyelesaian soal dengan benar menggunakan bahasa mereka sendiri dengan alasan yang logis. Namun pada pertemuan ini masih terdapat kelompok siswa yang terdapat kesalahan dalam menulis pendapat mereka sehingga kelompok tersebut mendapatkan skor yang tidak maksimal.

Skor rata-rata tes akhir (Post-test) kemampuan menulis (Written Text) siswa kelas kontrol yaitu 43,25. Sedangkan pada kelas eksperimen skor rata-rata kemampuan menulis (Written Text) siswa kelas kontrol yaitu 67. Sehingga didapatkan kemampuan menulis (Written Text) siswa kelas eksperimen lebih besar dari kemampuan menulis (Written Text) siswa kelas kontrol.

3. Kemampuan Menggambar (Drawing) Pada tes awal (Pre-test) kemampuan menggambar siswa pada kelas

kontrol dan kelas eksperimen sangat rendah, siswa belum mampu mengaplikasikan diagram atau gambar untuk menjelaskan penyelesaian soal.

Pada pertemuan pertama tanggal 12 Oktober 2015 materi yang dibahas adalah kalimat terbuka dan persamaan linier satu variabel beserta penyelesaiannya. Pembelajaran pada pertemuan pertama siswa masih

Page 14: PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal rina novita... · 2016-08-13 · 1 PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN

14

mengkondisikan dirinya dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang baru ditemuinya, sehingga kegunaan waktu kurang efesian yang membuat siswa memiliki batasan waktu untuk membuat masalah atau soal dan menyelesaikannya. Adapun untuk kemampuan menggambar (Drawing) siswa pada pertemuan ini, siswa kurang mampu untuk membuat gambar yang berupa garis bilangan untuk menjelaskan penyelesaian soal, sehingga peneliti harus membimbing siswa dalam menyelesaikannya.

Pertemuan kedua tanggal 14 Oktober 2015, materi yang dibahas adalah pertidaksamaan linier satu variabel beserta penyelesaiannya. Pada pertemuan ini kemampuan menggambar (Drawing) siswa masih rendah, akan tetapi siswa sudah mulai mampu membiasakan diri untuk belajar dalam kelompok dan mengikuti kegiatan pembelajarannya, walaupun masih ditemui siswa yang bermain saat diskusi, namun siswa sudah paham dalam membuat gambar untuk menjelaskan situasi yang terdapat pada penyelesaian soal. Sehingga ada peningkatan kemampuan menggambar (Drawing) siswa jika dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya.

Pertemuan ketiga tanggal 19 Oktober 2015, siswa sudah terbiasa belajar dalam kelompok, materi yang dibahas adalah membuat model matematika dan menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel. Pada pertemuan ini siswa sudah mampu belajar dalam kelompok dan mengikuit kegiatan pembelajaran pendekatan Problem Posing dengan baik, siswa mampu membuat masalah atau soal berdasarkan situasi pada kehidupan sekitarnya, setelah membuat masalah atau soal siswa mampu menjawab masalah atau soal yang diberikan dari kelompok lain, pada kegiatan pembelajarannya siswa sudah mampu membuat gambar dengan tepat dan benar.

Skor rata-rata tes akhir (Post-test) kemampuan menggambar (Drawing) siswa kelas kontrol yaitu 70,75. Sedangkan pada kelas eksperimen skor rata-rata kemampuan menggambar (Drawing) siswa kelas kontrol yaitu 48. Sehingga didapatkan kemampuan menggambar (Drawing) siswa kelas eksperimen lebih besar dari kemampuan menggambar (Drawing) siswa kelas kontrol.

SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa “Ada pengaruh pendekatan Problem Posing terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016”. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji-t pada taraf signifikan α = 0,05, diperoleh thitung (5,17) > ttabel (1,656). Dengan rata-rata skor kemampuan komunikasi matematika kelas eksperimen sebesar 25,5 dan kelas kontrol sebesar 18,52.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 3 Lubuklinggau, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

Page 15: PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal rina novita... · 2016-08-13 · 1 PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN

15

1. Bagi pengajar: pendekatan Problem Posing dapat dijadikan sebagai alternatif dalam proses pembelajaran untuk menigkatkan kemampaun komunikasi matematika siswa. Pada saat pelaksanaan pembelajaran pengajar harus mampu menumbuhkan kepercayaan diri siswa agar siswa lebih berani untuk mengajukan dan mempresentasikan pemahamannya.

2. Bagi peneliti lain: Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Hendaknya juga diperlukan tenaga bantuan untuk dokumentasi.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian . Jakarta: Rineka Cipta.

Elida, Nunun. 2012. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa

Sekolah Menengah Pertama melalui Pembelajaran Think-Talk-Write.

Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung Vol: 1

(2), Tahun 2012

Fachrurazi, 2011. Penerapan Pembelajaran Berbasis Maslah Untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah

Dasar. [online] http://jurnal.upi.edu/file/8-Fahrurazi.pdf [27 Maret 2015]

Haji, Saleh, 2011. Pendekatan Problem Posing Dalam Pembelajaran Matematika

Di Sekolah Dasar. Jurnal Kependidikan TRIADIK Vol: 14 (1), Tahun: 2011

Mulyatiningsih, Endang. 2011. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

Bandung: Alfabeta.

Putri, Efriza N. 2014. Pengaruh penerapan strategi aktif (active learning) tipe

point counterpoint dengan pendekatan keterampilan proses terhadap

kemampuan komunikasi matematika siswa SMP negeri 3 pekanbaru.

[online]. http://repository.uin-suska.ac.id/2094/. [27 Maret 2015]

Ramellan, Purnama. 2012. Kemampuan Komunikasi Matematis dan Pembelajaran

Interaktif. Jurnal Pendidikan Matematika Vol: 1 (1), Tahun 2012