Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA
VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KONSEP CIRI-CIRI DAN
KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP PADA MURID KELAS III DI SD
MUHAMMADIYAH PERUMNAS KECAMATAN RAPPOCINI KOTA
MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
IRMA SARI
10540964315
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu setelah banyak
kesabaran yang kau jalani, yang akan membuatmu terpana
hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit.
(Ali bin Abi Thalib)
Hidup adalah sebuah perjuangan yang di dalamnya tak akan pernah
lepas dari masalah. Satu langkah merupakan awal untuk memecahkan
masalah dan mengawali keberhasilan. Iringi setiap langkah dengan
keyakinan bahwa ada ALLAH yang maha kuasa. Kurangi mengeluh,
perbanyak syukur dan jangan lupa selalu barengi dengan senyum.
(penulis)
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kehadirat ALLAH SWT,
kupersembahkan karya tulis ini kepada:
Mereka yang selalu memberikan dukungan dan mendoakan atas
segala keberhasilanku.
Kepada kedua orangtuaku tercinta Hamka dan Nurlia.
Suamiku Danial Sahib, saudara, serta para dosen yang telah
memberikan bimbingan dan ilmu yang sangat berharga serta
almamater kebanggaan tercinta Universitas Muhammadiyah
Makassar.
ABSTRAK
Irma Sari, 2019. Pengaruh Pendekatan Saintifik Berbantuan Media Visual Terhadap Hasil Belajar IPA Konsep Ciri-Ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup pada Murid Kelas III di SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Nurlina dan Pembimbing II Hilmi Hambali.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre-eksperimental design dengan desain One Group Pretest-Posttest Design. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada pengaruh pendekatan saintifik berbantuan media visual terhadap hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas III di SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Populasi dalam penelitian ini adalah murid kelas III SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar dan yang menjadi sampel adalah murid kelas III yang berjumlah 15 orang murid yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar serta data hasil observasi. Data yang terkumpul dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa hasil data statistik deskriptif menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar IPA murid yang ditandai dengan peningkatan skor rata-rata murid yang pada pelaksanaan pretest sebesar 55 meningkat menjadi 79,67 pada pelaksanaan posttest. Hasil data statistik inferensial uji-t menunjukkan bahwa nilai thitung = 8,313 dan ttabel = 1,761 maka diperoleh thitung > ttabel atau 8,313>1,761. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan analisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik berbantuan media visual berpengaruh terhadap hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas III di SD Muhammadiyah Makassar Kecamatan Rappocini Kota Makassar.
Kata kunci: Pendekatan Saintifik, Media Visual, Hasil Belajar IPA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil ‟alamin, Untaian Zikir lewat kata yang indah
terucap sebagai ungkapan rasa syukur penulis selaku hamba dalam balutan
kerendahan hati dan jiwa yang tulus kepada Sang Khaliq, yang menciptakan
manusia dari segumpal darah, Yang Maha Pemurah, mengajar kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya dengan perantaraan kalam. Tiada upaya, tiada
kekuatan, dan tiada kuasa tanpa kehendak-Nya. Bingkisan salam dan salawat
tercurah kepada Kekasih Allah, Nabiullah Muhammad SAW, Para sahabat dan
keluarganya serta Umat yang senantiasa istiqomah dijalan-Nya.
Tiada jalan tanpa rintangan, tiada puncak tanpa tanjakan, tiada kesuksesan
tanpa perjuangan. Dengan kesungguhan dan keyakinan untuk terus melangkah,
akhirnya sampai di titik akhir penyelesaian proposal ini yang berjudul “Pengaruh
Pendekatan Saintifik Berbantuan Media Visual Terhadap Hasil Belajar IPA
Konsep Ciri-Ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup Pada Murid Kelas III Di SD
Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar”. Namun,
semua itu tak lepas dari uluran tangan berbagai pihak lewat dukungan, arahan,
bimbingan serta bantuan moril dan materil.
Terima kasih penulis ucapkan kepada beberapa pihak yang telah
membantu selama penulis menyusun skripsi penelitian yaitu diantaranya :
1. Ayahanda Hamka, Ibunda Nurlia, Suami Danial Sahib tercinta serta semua
keluarga yang telah mencurahkan kasih sayang dan cintanya dalam
membesarkan, mendidik dan membiayai penulis serta doa restu yang tak
henti-hentinya untuk keberhasilan penulis.
2. Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd. Pembimbing I dan Hilmi Hambali, S.Pd., M.Kes
Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan beliau
untuk mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan proposal
penelitian sampai tahap penyelesaian.
3. Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM. Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
4. Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
5. Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Muhammadiyah Makassar.
6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bimbingan, arahan, dan jasa-jasa
yang tak ternilai harganya kepada penulis.
7. Teman-teman yang telah bersama-sama berusaha keras dan penuh semangat
dalam menjalani studi dalam suka dan duka. Kebersamaan ini akan menjadi
sebuah kenangan yang indah.
8. Semua pihak yang tidak bisa dituliskan namanya satu-persatu namun tak
mengurangi rasa terima kasih penulis kepada mereka.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan sebagai
bahan acuan untuk perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Hanya kepada Allah
SWT kita memohon semoga berkat dan rahmat serta limpahan pahala yang
berlipat ganda selalu dicurahkan kepada kita semua.
Aamiin Ya Rabbal „Alamin.
Makassar, 31 Agustus 2019
IRMA SARI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ................................................................................. iv
SURAT PERJANJIAN ..................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN ........................................................................................ 9
A. Kajian Pustaka ................................................................................... 9
1. Kajian tentang Hasil Belajar........................................................ 9
2. Kajian tentang Pendekatan Saintifik .......................................... 16
3. Kajian tentang Media Pembelajaran Visual ................................ 27
4. Pembelajaran IPA ........................................................................ 33
5. Materi Pembelajaran IPA tentang Ciri-ciri dan Kebutuhan Makhluk
Hidup ........................................................................................... 37
B. Hasil Penelitian Yang Relavan .......................................................... 43
C. Kerangka Pikir ................................................................................... 45
D. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 48
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 49
A. Rancangan dan Variabel Penelitian ................................................... 49
B. Populasi dan Sampel ......................................................................... 52
C. Definisi Operasional Variabel ........................................................... 54
D. Instrumen Penelitian .......................................................................... 54
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 55
F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 62
A. Hasil Penelitian ................................................................................. 62
B. Pembahasan ....................................................................................... 77
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 79
A. Simpulan ........................................................................................... 79
B. Saran .................................................................................................. 80
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 81
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Desain Penelitian ........................................................................................... 49
3.2 Keadaan Populasi SD Muhammadiyah Perumnas ........................................ 53
3.3 Keadaan Sampel SD Muhammadiyah Perumnas .......................................... 53
3.4 Teknik Kategorisasi Hasil Belajar Berdasarkan Ketentuan Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan ........................................................................ 57
3.5 Kategori Standar Ketuntasan Hasil Belajar IPA Murid Kelas III SD
Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar .............. 58
4.1 Statistik Skor Hasil Belajar IPA Konsep Ciri-Ciri dan Kebutuhan Makhluk
Hidup pada Murid Kelas III Di SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan
Rappocini Kota Makassar Sebelum Diberikan Perlakuan (Treatment) atau
Pretest ........................................................................................................... 63
4.2 Distribusi dan Presentase Skor Hasil Belajar IPA Konsep Ciri-Ciri dan
Kebutuhan Makhluk Hidup pada Murid Kelas III Di SD Muhammadiyah
Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar ......................................... 64
4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Konsep Ciri-Ciri dan Kebutuhan
Makhluk Hidup pada Murid Kelas III Di SD Muhammadiyah Perumnas
Sebelum Diberi Perlakuan (Pretest).............................................................. 65
4.4 Statistik Skor Hasil Belajar IPA Konsep Ciri-Ciri dan Kebutuhan Makhluk
Hidup pada Murid Kelas III Di SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan
Rappocini Kota Makassar Sebelum Diberikan Perlakuan (Treatment) atau
Posttest .......................................................................................................... 67
4.5 Distribusi dan Presentase Skor Hasil Belajar IPA Konsep Ciri-Ciri dan
Kebutuhan Makhluk Hidup pada Murid Kelas III Di SD Muhammadiyah
Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar ......................................... 68
4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Konsep Ciri-Ciri dan Kebutuhan
Makhluk Hidup pada Murid Kelas III Di SD Muhammadiyah Perumnas
Setelah Diberi Perlakuan (Posttest) .............................................................. 69
4.7 Perbandingan Distribusi Frekuensi Presentase Skor Hasil Belajar IPA Konsep
Ciri-Ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup pada Murid Kelas III Di SD
Muhammadiyah Perumnas Sebelum dan Setelah Diberikan Perlakuan ....... 70
4.8 Perbandingan Deskripsi Ketuntasan Belajar IPA Konsep Ciri-Ciri dan
Kebutuhan Makhluk Hidup pada Murid Kelas III Di SD Muhammadiyah
Perumnas ..................................................................................................... 72
4.9 Distribusi Rata-Rata dan Persentase Aktivitas Belajar Murid ...................... 74
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik ..................................................... 20
2.2 Makhluk Hidup Bergerak .............................................................................. 37
2.3 Putri Malu Akan Menutup Daunnya Kalau Ada Sentuhan atau Getaran...... 37
2.4 Batang Bergerak Ke Arah Cahaya ................................................................ 37
2.5 Bagan Kerangka Pikir ................................................................................... 47
4.1 Perbandingan Distribusi Presentase Skor Hasil Belajar IPA Konsep Ciri-Ciri
dan Kebutuhan Makhluk Hidup pada Murid Kelas III Di SD Muhammadiyah
Perumnas Sebelum dan Sesudah Perlakuan .................................................. 71
4.2 Perbandingan Distribusi Frekuensi Aktivitas Murid pada Pertemuan I,
Pertemuan II, dan Pertemuan III ................................................................... 75
DAFTAR LAMPIRAN
1. Profil Sekolah
2. Lembar Wawancara
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
4. Media Pembelajaran
5. Tes Hasil Belajar Pretest
6. Kisi-kisi Penilaian Pretest
7. Tes Hasil Belajar Posttest
8. Kisi-kisi Penilaian Posttest
9. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pertemuan 1
10. Kunci Jawaban LKPD Pertemuan 1
11. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pertemuan 2
12. Kunci Jawaban LKPD Pertemuan 2
13. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pertemuan 3
14. Kunci Jawaban LKPD Pertemuan 3
15. Daftar Hadir
16. Daftar Hasil Tes Belajar (Pretest dan Posttest)
17. Pengolahan Data Statistik Inferensial
18. Daftar Lembar Hasil Observasi Aktivitas Murid
19. Pengolahan Data Hasil Observasi Aktivitas Murid
20. Surat Keterangan Penelitian
21. Kontrol Pelaksanaan Penelitian
22. Keterangan Validasi
23. Dokumentasi Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam
kehidupannya. Adanya pemberian pendidikan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan kemampuan akademis dan psikologis setiap manusia dalam
hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi Allah ini pasti sangat
membutuhkan yang namanya pendidikan. Keberhasilan suatu pendidikan di
sekolah salah satu kuncinya adalah keberhasilan guru dalam menyajikan
materi pelajaran yang dapat memfasilitasi murid untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan.
Secara formal dan institusional, sekolah dasar masuk pada kategori
pendidikan dasar. Pendidikan dasar menurut Undang-Undang Sistematis
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 17 ayat 1 dan 2 merupakan
jenjang pendidikan yang melandasi jenjang menengah; pendidikan dasar
berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidayah (MI) atau bentuk lain
yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah
tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang bersifat fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-
prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA
diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk
inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Ahmad Susanto (2013: 127) mengemukakan bahwa Sains atau IPA
adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan
yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan
penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.
Abad 21 ditandai dengan pesatnya perkembangan IPA dan teknologi
dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat, terutama teknologi
informasi dan komunikasi. oleh karena itu, diperlukan cara pembelajaran
yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi, mampu
berpikir logis, kritis, kreatif, serta dapat berargumentasi secara benar. Dalam
kenyataan, memang tidak banyak peserta didik yang menyukai mata pelajaran
IPA, karena dianggap sukar, keterbatasan kemampuan peserta didik, atau
karena mereka tidak berminat menjadi ilmuan atau ahli teknolog. Namun
demikian, mereka tetap berharap agar pembelajaran IPA dapat disajikan
secara menarik, efisien, dan efektif.
Pembelajaran IPA di sekolah dasar hendaknya membuka kesempatan
untuk memupuk rasa ingin tahu anak didik secara alamiah. Hal ini akan
membantu mereka mengembangkan kemampuan bertanya, mencoba dan
mencari jawaban atas berdasarkan bukti serta mengembangkan cara berpikir
ilmiah. IPA (Sains) berupaya membangkitkan minat manusia agar mau
meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang
penuh dengan rahasia yang tak habis-habisnya.
Berbagai inovasi dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar seperti
pendekatan dan media pembelajaran timbul dalam kurun waktu terakhir ini.
Hal ini merupakan upaya untuk membelajarkan peserta didik sehingga dapat
belajar secara optimal. Upaya-upaya yang dapat dilakukan itu antara lain,
pendekatan pembelajaran yang didukung dengan media pembelajaran untuk
mengaktifkan peserta didik baik secara fisik maupun secara mental dalam
pembelajaran IPA di sekolah dasar, mengkaitkan bahan pelajaran dengan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari atau upaya mengkongkritkan
objek bahasan, serta melatih murid mempelajari diri sendiri dan alam
sekitarnya.
Kondisi yang terjadi terhadap hasil belajar IPA kelas III di SD
Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar kurang
begitu maksimal. Berdasarkan hasil observasi di SD Muhammadiyah
Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar diketahui bahwa dalam
pembelajaran IPA banyak murid yang belum memahami konsep belajar IPA
maupun belum dapat menyelesaikan soal-soal IPA dengan baik. Hal itu
dipengaruhi berbagai faktor, seperti sarana dan prasarana terkait pembelajaran
IPA yang kurang mendukung, guru dalam mengajar IPA lebih sering
melakukan ceramah sehingga murid hanya mendengar tanpa diberikan
kesempatan untuk mencoba melakukan suatu kegiatan ataupun bertanya
terkait materi yang kurang dipahami, guru belum menyajikan pengajaran
menggunakan pendekatan pembelajaran ataupun media pembelajaran yang
bervariasi sehingga menyebabkan peserta didik kurang antusias dalam
belajar. Selain itu kurangnya interaksi antar guru dan peserta didik
menyebabkan murid malu untuk bertanya maupun menanggapi pertanyaan
saat pembelajaran berlangsung.
Penggunaan pendekatan pembelajaran dalam proses kegiatan belajar
dapat membantu kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna. Salah satu
pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan saintifik.
Sani (2015: 50) Pendekatan saintifik berkaitan dengan metode
saintifik. Metode saintifik (ilmiah) pada umumnya melibatkan kegiatan
pengamatan atau observasi yang dibutuhkan untuk perumusan hipotesis atau
mengumpulkan data.
Pendekatan scientific (saintifik) ialah pendekatan yang digunakan
dalam pembelajaran yang dilakukan melalui proses ilmiah. Apa yang
dipelajari dan diperoleh murid dilakukan dengan indra dan akal pikiran
sendiri sehingga mereka mengalami secara langsung dalam proses
mendapatkan ilmu pengetahuan.
Selain itu pendekatan pembelajaran yang dipadukan dengan media
pembelajaran merupakan salah satu bagian penting yang dapat membuat
murid berperan aktif, menjadikan kegiatan pembelajaran IPA menjadi lebih
menyenangkan dan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran, baik
kualitas proses maupun kualitas hasil. Media pembelajaran yang dapat
digunakan adalah media visual.
Muliati Samad dan Maryati Z (2016: 31) Media visual adalah salah
satu media yang dapat digunakan guru dalam proses belajar adalah media
visual. Media visual merupakan media yang hanya dapat dilihat. Media visual
dapat pula menumbuhkan minat murid dan dapat memberikan hubungan
antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
Pendekatan Saintifik berbantuan media visual merupakan suatu
pendekatan pembelajaran dengan melibatkan seluruh alat indra yang dimiliki
serta mampu membuat murid aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal
ini guru tidak lagi berfungsi sebagai pemberi ilmu, namun lebih sebagai
fasilitator dan mediator.
Berdasarkan uraian sebelumnya peneliti bermaksud untuk mengatasi
masalah tersebut dengan melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Pendekatan Saintifik Berbantuan Media Visual Terhadap Hasil Belajar
IPA Konsep Ciri-ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup pada Murid Kelas
III di SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota
Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Sejalan dengan latar belakang masalah yang dikemukakan
sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : “Adakah
pengaruh pendekatan saintifik berbantuan media visual terhadap hasil belajar
IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas III di
SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar ?”
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
pendekatan saintifik berbantuan media visual terhadap hasil belajar IPA
konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas III di SD
Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan
praktis.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan
masukan dalam pembelajaran IPA. Selain itu dapat memperkaya keilmuan
khususnya dalam pembelajaran IPA tentang pendekatan pembelajaran dan
media yang dapat digunakan untuk membantu menyampaikan materi IPA
di sekolah dasar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
1) Menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman tentang
pendekatan saintifik berbantuan media visual terhadap hasil belajar
IPA untuk dapat ditularkan kepada guru SD dan mahasiswa PGSD.
2) Memperoleh pengalaman tentang pengajaran IPA khususnya di
sekolah dasar.
b. Bagi Guru
1) Dapat meningkatkan kreativitas guru dalam proses pembelajaran
2) Dapat menggunakan pendekatan yang sesuai dengan pelajaran
IPA.
3) Dapat menggunakan media yang sesuai dengan konsep dalam
pembelajaran.
4) Guru memperoleh kesempatan untuk merefleksi diri memperbaiki
kinerja.
c. Bagi Sekolah
1) Dapat digunakan sebagai pedoman guru untuk lebih terampil dan
kreatif dalam mengajar.
2) Memberikan masukan kepada guru dan kepala sekolah tentang
pentingnya penggunaan pendekatan pembelajaran dan media dalam
pembelajaran IPA.
d. Bagi Murid
1) Menarik minat belajar anak dalam pembelajaran IPA.
2) Sebagai dasar untuk pembelajaran IPA agar pembelajarannya lebih
mudah dipahami.
3) Meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran dan media pembelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Kajian tentang Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Secara sederhana, proses belajar mengajar harus menghasilkan
perubahan pada peserta didik. Istilah hasil belajar berasal dari bahasa
Belanda “prestatie,” yang kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi
prestasi yang berarti hasil usaha.
Hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
murid, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan di atas
dipertegas lagi oleh Nawawi dalam Ahmad Susanto (2013: 5) yang
menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang
dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah
materi pelajaran tertentu.
Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai
dengan tujuan yang telah dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi.
Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal 1993 dalam Ahmad Susanto (2013:
5), bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk
membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi
kebutuhan murid. Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian
ini dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut, atau bahkan cara untuk
mengukur tingkat penguasaan murid.
Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan di atas meliputi
pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek
psikomotorik), dan sikap murid (aspek afektif).
1. Pemahaman Konsep
Pemahaman menurut Bloom dalam Ahmad Susanto (2013: 6)
diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau
bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa
besar murid mampu menerima, menyerap dan memahami serta
mengerti apa yang ia baca, apa yang ia lihat, yang dialami, atau yang
ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia
lakukan.
Menurut Dorothy J. Skeel dalam Nursid Sumatmadja 2005
dalam Ahmad Susanto (2013: 8), konsep merupakan sesuatu yang
tergambarkan dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan, atau suatu
pengertian. Jadi, konsep ini merupakan sesuatu yang telah melekat
dalam hati seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau
suatu pengertian. Orang telah memiliki pemahaman yang jelas tentang
suatu konsep atau citra mental tentang sesuatu. Sesuatu tersebut berupa
objek konkret atau gagasan yang abstrak. Dalam hubungannya dengan
studi sosial, konsep didefenisikan oleh James G. Womack dalam
Ahmad Susanto (2013: 8) sebagai kata atau ungkapan yang
berhubungan dengan sesuatu yang menonjol, sifat yang melekat.
Pemahaman dan penggunaan konsep yang tepat bergantungan pada
penguasaan sifat yang melekat tadi, pengertian umum kata yang
bersangkutan. Konsep memiliki pengertian denotatif dan konotatif.
Untuk mengukur hasil belajar murid yang berupa pemahaman
konsep, guru dapat melakukan evaluasi produk. Sehubungan dengan
evaluasi produk ini, W.S Winkel 2007 dalam Ahmad Susanto (2013:
8) menyatakan bahwa melalui produk dapat diselidiki apakah dan
sampai berapa jauh suatu tujuan istruksional telah tercapai; semua
tujuan itu merupakan hasil belajar yang seharusnya diperoleh murid.
Berdasarkan pandangan Winkel ini, dapat diketahui bahwa hasil
belajar murid erat hubungannya dengan tujuan instruksional
(pembelajaran) yang telah dirancang guru sebelum melaksanakan
proses belajar mengajar.
Evaluasi produk dapat dilaksanakan dengan mengadakan
berbagai macam tes, baik secara lisan maupun tertulis. Dalam
pembelajaran di SD umumnya tes diselenggarakan dalam berbagai
bentuk ulangan, baik ulangan harian, ulangan semester, maupun
ulangan umum.
2. Keterampilan Proses
Usman dan Setiawati dalam Ahmad Susanto (2013: 9)
mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan
yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik dan
sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih
tinggi dalam diri individu murid. Keterampilan berarti kemampuan
yang lebih tinggi dalam individu murid. Keterampilan berarti
kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif
dan efisien untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk
kreativitasnya.
Dalam melatih keterampilan proses, secara bersamaan
dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki seperti kreativitas,
kerja sama, bertanggung jawab dan berdisiplin sesuai dengan
penekanan bidang studi yang bersangkutan.
Indrawati dalam Ahmad Susanto (2013: 9) merumuskan bahwa
keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang
terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan
untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk
mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, atau untuk
melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan (flasifikasi).
Dengan kata lain, keterampilan ini digunakan sebagai wahana
penemuan dan pengembangan konsep, prinsip, dan teori.
Selanjutnya, Indrawati menyebutkan ada enam aspek
keterampilan proses, yang meliputi: observasi, klasifikasi, pengukuran,
mengomunikasikan, memberikan penjelasan atau intrepretasi terhadap
suatu pengaatan, dan melakukan eksperimen. Kemudian, Indrawati
membagi keterampilan proses menjadi dua tingkatan, yaitu:
keterampilan proses tingkat dasar (meliputi: menemukan, variable,
menyusun tabel data, menyusun grafik, memberi hubungan variabel,
memproses data, menganalisis penyelidikan, menyusun hipotesis,
menemukan variabel secara operasional, merencanakan penyelidikan,
dan melakukan eksperimen.
3. Sikap
Menurut Lange dalam Aswar 1998 dalam Ahmad Susanto
(2013: 10), sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata,
melainkan mencakup pula aspek respons fisik. Jadi, sikap ini harus ada
kekompakan antara mental dan fisik secara serempak. Jika mental saja
yang dimunculkan, maka belum tampak secara jelas sikap seseorang
yang ditunjukannya. Selanjutnya, Azwar mengungkapkan tentang
struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang, yaitu:
komponen kognitif, afektif, dan konatif. Komponen kognitif
merupakan representasi apa yang dipercayai oleh pemilik sikap;
komponen afektif, yaitu perasaan yang menyangkut emosional; dan
komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku
tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang.
Untuk menjelaskan lebih lanjut ketiga aspek tersebut, Bany dan
Johnson dalam Yousda dan Arifin dalam Ahmad Susanto (2013: 10)
mengungkapkan berbagai model yang dapat mencakup ketiga aspek
tersebut, yaitu :
a. Teknik pelaporan diri sendiri (self-report technique). Teknik
pelaporan diri berbentuk respons seseorang terhadap sejumlah
pertanyaan. Respon ini mungkin berupa “ya” atau “tidak”, atau
mungkin pula dinyatakan dalam bentuk skala yang menunjukkan
derajat respons negatif atau positif terhadap perangsang yang
bersangkutan dengan suatu objek sikap.
b. Observasi terhadap perilaku yang tampak (observation of
behavior). Dengan model seperti ini, sikap ditafsirkan dari perilaku
seseorang yang tampak, dengan memperhatikan tiga dimensi, yaitu
arah perilaku (positif dan negatif), kadar atau derajat tersebut yang
memperhatikan kontinuitas dari lemah, sedang, kuat, dan kuat
sekali, dan intensitas atau kekuatan sikap tersebut untuk
menentukan kemunculan dalam perilaku.
c. Sikap yang disimpulkan dari perilaku orang yang bersangkutan,
dalam hal ini sikap diperkirakan berdasarkan tafsiran terhadap
perkataan, tindakan dan tanda-tanda nonverbal, seperti gerakan
muka atau badan seseorang.
Sementara menurut Sardiman dalam Ahmad Susanto (2013:
11), sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan
cara, metode,pola dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik
berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk
pada perbuatan, perilaku atau tindakan seseorang.
Dalam hubungannya dengan hasil belajar murid, sikap ini lebih
diarahkan pada pengertian pemahaman konsep. Maka domain yang
sangat berperan adalah domain kognitif.
Pada penelitian ini penilaian hanya dilakukan pada ranah
pemahaman konsep dan sikap.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Wasliman 2007 dalam Ahmad Susanto (2013: 12),
hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi
antara berbagai faktor mempengaruhi, baik faktor internal maupun
eksternal. Secara rinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal
adalah sebagai berikut.
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari
dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan
belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan
perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar,
serta kondisi fisik dan kesehatan.
2. Faktor Eksternal
Faktor yang berasal dari luar peserta didik yang
memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar
murid. Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya,
pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang terhadap
anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik
dari orangtua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil
belajar peserta didik.
Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar seseorang dan dapat mencegah
murid dari penyebab-penyebab terhambatnya pembelajaran.
2. Kajian tentang Pendekatan Saintifik
a. Pengertian Pendekatan Saintifik
Menurut Musfiqon dan Nurdyansyah (2015: 50) Istilah pendekatan
adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan
melatari pemikiran tentang bagaimana metode pembelajaran diterapkan
berdasarkan teori tertentu.
Sani (2015: 50) Pendekatan saintifik berkaitan dengan metode
saintifik. Metode saintifik (ilmiah) pada umumnya melibatkan kegiatan
pengamatan atau observasi yang dibutuhkan untuk perumusan hipotesis
atau mengumpulkan data.
Pendekatan dalam pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
menjelaskan materi pelajaran dari bagian-bagian yang satu dengan bagian
lainnya yang berorientasi pada pengalaman-pengalaman yang dimiliki
murid untuk mempelajari konsep, prinsip atau teori yang baru tentang
suatu bidang ilmu.
Sekarang, pendekatan pembelajaran dianggap sebagai jalan yang
akan ditempuh oleh guru dan murid dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Daryanto (2014: 1) mengungkapkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang
dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkontruksi
konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk
mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan
beberapa teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.
Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan
lima keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur,
menjelaskan dan menyimpulkan. Kelima keterampilan proses ini untuk
membantu proses pembelajaran menjadi lebih terarah dan efektif.
Daryanto (2014: 53) menjelaskan bahwa pembelajaran dengan
metode saintifik memiliki krakteristik sebagai berikut :
1. Berpusat pada murid (Student Centered Learning).
2. Melibatkan keterampilan proses Sains dalam mengkontruksi konsep,
hukum atau prinsip.
3. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merancang
perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi
murid.
4. Dapat mengembangkan karakter murid.
b. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Daryanto (2014: 37) Penggunaan pendekatan pembelajaran,
memiliki tujuan yang ingin dicapai. Pendekatan saintifik juga memiliki
tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut.
Beberapa tujuan pembelajaran dengan penggunaan pendekatan saintifik
adalah :
1) Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan
berpikir tingkat tinggi.
2) Untuk membentuk kemampuan murid dalam menyelesaikan masalah
secara sistematik.
3) Terciptanya kondisi pembelajaran dimana murid merasa bahwa belajar
itu merupakan suatu kebutuhan.
4) Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
5) Untuk melatih murid dalam mengkomunikasikan ide-ide.
6) Untuk mengembangkan karakter murid.
c. Prinsip-prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Pembelajaran berpusat pada murid
2) Pembelajaran membentuk student self concept
3) Pembelajaran terhindar dari verbalisme
4) Pembelajaran memberikan kesempatan pada murid untuk
mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.
5) Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir
murid.
6) Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar murid dan mengajar
guru.
d. Langkah-langkah Umum Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang berpusat pada
murid. Dalam proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua
jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (Saintifik).
Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam proses
pembelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya,
percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau
informasi dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian
menyimpulkan dan mencipta.
Adapun menurut Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 Lampiran
IV, Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok, yaitu
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan. Langkah-langkah pembelajaran saintifik
digambarkan pada gambar 2.1 berikut ini:
Gambar 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik
1) Mengamati (observing)
Dalam kegiatan mengamati mengutamakan pada kebermaknaan
proses pembelajaran (meaningful learning), sejalan dengan pendapat
diatas dalam kegiatan mengamati murid diajak untuk melihat,
mendengar, menyimak, dan membaca suatu materi yang diberikan oleh
guru agar murid mampu menemukan fakta yang ada hubungannya
dengan materi.
Kegiatan mengamati (observing) adalah kegiatan yang
menggunakan semua alat indera manusia (penglihatan, penciuman,
pendengaran, pengecap, dan peraba) untuk mendapat suatu informasi
atau data-data.
2) Menanya (Questioning)
Kegiatan “menanya” dalam kegiatan pembelajaran
sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81 A adalah
mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari
apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
Observing
(Mengamati)
Questioning
(Menanya)
Associating
(Menalar)
Experimentil
(Mencoba)
Networking
(Membentuk
jejaring)
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Kompetensi yang
diharapkan dalam menanya adalah mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
Adapun kriteria pertanyaan yang baik yaitu: (1) singkat dan
jelas, (2) menginspirasi jawaban, (3) memilili fokus, (4) bersifat
probing atau divergen, (5) bersifat validatif atau penguatan, (6)
memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang, (7)
merangsang peningkatan tuntunan kemampuan kognitif, (8)
merangsang proses interaksi. Kegiatan menanya perlu dilatih kepada
peserta didik agar terbiasa untuk bertanya.
Salah satu fungsi kegiatan pembelajaran menggunakan
pendekatan saintifik mengharapkan murid menjadi murid yang aktif,
untuk menghasilkan murid yang aktif seorang guru harus mampu
merangsang keaktifan murid itu sendiri. Jika murid mampu
menangkap rangsangan dari guru tentu murid akan merespon sebuah
materi yang disampaikan guru dengan pertanyaan atau pernyataan.
3) Mengumpulkan Informasi/Eksperimen (Mencoba)
Banyak yang bisa dilakukan murid dalam kegiatan
mengumpulkan informasi. Kegiatan “mengumpulkan informasi”
merupakan tindak lanjut dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan
menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui
berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih
banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau
bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul
sejumlah informasi.
Mengumpulkan informasi/eksperimen kegiatan
pembelajarannya antara lain : 1) melakukan eksperimen, (2) membaca
sumber lain selain buku teks, (3) mengamati objek/kejadian/aktivitas,
(4) wawancara dengan narasumber.
Dalam hal ini, untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau
autentik, maka peserta didik sudah seharusnya mencari informasi dari
berbagai sumber atau dari hasil percobaan yang ia lakukan agar peserta
didik mampu mengembangkan pengetahuannya melalui metode ilmiah
untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.
4) Mengasosiasikan/Mengolah Informasi/Menalar
Aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada
Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori
belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam
pembelajaran merujuk pada kemampuan mengelompokan beragam ide
dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian
memasukannya menjadi penggalan memori.
Kegiatan mengasosiasi/mengolah informasi/menalar
merupakan kegiatan yang dapat membuat situasi belajar lebih
mengarah pada keaktifan murid. Penalaran adalah proses berpikir yang
logis dan sistematis atas fakta kata empiris yang dapat diobservasi
untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud
merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran non ilmiah tidak selalu
tidak bermanfaat.
Kegiatan mengasosiasikan dalam kegiatan pembelajaran adalah
memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil
kegiatan mengumpulkan hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi ataupun didapat melalui observasi untuk
memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
5) Mengkomunikasikan
Kegiatan yang terakhir mengkomunikasikan. Kegiatan
mengomunikasikan dapat dilakukan melalui menuliskan atau
menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,
mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di
kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau
kelompok peserta didik tersebut.
Kegiatan “mengkomunikasikan” dalam kegiatan pembelajaran
sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81 A Tahun
2013, adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
Kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan
mengkomunikasikana dalah mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.
Kegiatan mengasosiasikan dalam kegiatan pembelajaran adalah
menyampaikan kembali hasil belajar yang telah ia dapatkan bisa dalam
bentuk menceritakan kembali, membuat kesimpulan ataupun
membacakan hasil eksperimen maupun hasil diskusi.
Kelima langkah dalam pendekatan saintifik tersebut dapat
dilakukan secara berurutan atau tidak berurutan, terutama pada langkah
pertama dan kedua. Sedangkan pada langkah ketiga dan seterusnya
sebaiknya dilakukan secara berurutan.
Langkah ilmiah ini diterapkan untuk memberikan ruang lebih
pada peserta didik dalam membangun kemandirian belajar serta
mengoptimalkan potensi kecerdasan yang dimiliki. Peserta didik
diminta untuk mengkonstruk sendiri pengetahuan, pemahaman, serta
skill dari proses belajar yang dilakukan, sedangkan tenaga pendidik
mengarahkan serta memberikan penguatan dan pengayaan tentang apa
yang dipelajri bersama peserta didik.
Secara konsep pendekatan ini lebih mengarah pada model
pendidikan humanis, yaitu pendidikan yang memberikan ruang pada
peserta didik untuk berkembang sesuai potensi kecerdasan yang
dimiliki. Peserta didik menjadi pusat belajar, tidak menjadi obyek
pembelajaran. Dengan demikian karakter, skill, serta kognisi peserta
didik dapat berkembang secara lebih optimal.
Maka dari penjelasan mengenai langkah-langkah pendekatan
saintifik diketahui bahwa dalam proses belajar dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan ilmiah. Hal ini dikarenakan pada proses
pembelajaran murid menggali informasi dengan diawali mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan. Pada tahap mengamati murid diminta untuk
mengamati gambar. Pada tahap menanya guru membuat pertanyaan
terkait gambar yang telah diamati ataupun meminta murid untuk
bertanya terkait gambar yang diamatinya. Pada tahap mengumpulkan
informasi murid diminta untuk memperhatikan pada saat guru
menyajikan materi IPA menggunakan media power point. Pada tahap
mengasosiasi, guru memberikan tugas dengan menyajikan beberapa
gambar yang harus diamati, dianalisis dan menulis hasilnya di LKPD.
Tahap yang terakhir yaitu tahap mengkomunikasikan, guru dan murid
bersama-sama mengkomunikasikan materi yang telah dipelajarinya,
murid diminta membuat kesimpulan terkait materi yang dipelajarinya
dan guru meminta salah satu murid untuk membacakan kesimpulan
yang telah dibuatnya.
Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran tetap
menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-
nilai atau sifat-sifat nonilmiah.
e. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Saintifik
Berikut ini beberapa kelebihan dan juga kekurangan yaitu sebagai
berikut.
1. Kelebihan
a) Proses pembelajaran lebih terpusat pada murid sehingga
memungkinkan murid aktif dalam pembelajaran.
b) Langkah-langkah pembelajarannya sistematis sehingga
memudahkan guru untuk memanajemen pelaksanaan
pembelajaran.
c) Memberi peluang guru untuk lebih kreatif, dan mengajak murid
untuk aktif dengan berbagai sumber belajar.
d) Langkah-langkah pembelajaran melibatkan keterampilan proses
Sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip.
e) Proses pembelajarannya melibatkan proses-proses pengetahuan
yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek,
khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi murid.
f) Selain itu juga dapat mengembangkan karakter murid.
2. Kekurangan
Tidak semua mata pelajaran atau materi cocok menggunakan
pendekatan Saintifik. Oleh karena itu penerapan Pendekatan Sintifik
ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada situasi
tertentu atau mata pelajaran tertentu pendekatan ini tidak harus
diterapkan secara prosedural bisa hanya beberapa langkah saja yang
digunakan.
3. Kajian tentang Media Pembelajaran Visual
Dalam proses pembelajaran terdapat proses komunikasi yang
berlangsung dalam suatu sistem, dan di dalamnya terdapat media
pembelajaran sebagai salah satu komponen. Sistem pembelajaran tersebut
menggunakan media dalam proses pembelajaran harus didasarkan filosofi
atau alasan teoritis yang benar.
Istilah media merupakan bentuk jamak dari medium secara harfiah
berarti perantara atau pengantar. Sebagaimana dikemukakan oleh Gagne
1970 dalam Muliati Samad dan Maryati Z (2016: 8) media adalah berbagai
jenis komponen dalam lingkungan anak didik yang dapat memotivasi anak
didik untuk belajar.
Dalam dunia pendidikan Arief S. Sadiman dalam Muliati Samad
dan Maryati Z (2016: 8) menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan psan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaa, minat, serta perhatian murid
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Selanjutnya menurut Russel 1993 dalam Muliati Samad dan
Maryati Z (2016: 8) media merupakan saluran komunikasi. Media berasal
dari bhasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang
secara harfiah berarti perantara, yaitu perantara sumber pesan ( a source)
dengan penerima pesan (a receiver). Mereka mencontohkan media ini
dengan film, televisi, diagram, bahan tercetak ( printed materials),
komputer, dan instruktur.
Dengan demikian, dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan atau
disediakan oleh guru dimana penggunaannya diintegrasikan ke dalam
tujuan dan isi pembelajaran, sehingga dapat membantu meningkatkan
kualitas kegiatan pembelajaran setra mencapai kompetensi
pembelajarannya.
a. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Kegunaan media menunjang kemampuan diberbagai bidang,
seperti bidang komunikasi dan teknologi pendidikan serta dalam
proses belajar. Karena itu, kegiatan pendidikan dan pengajaran
menuntut digunakannya media pembelajaran yang bervariasi. Berbagai
macam jenis media dapat digunakan sebagai alat bantu mengajar guru.
Dilihat dari jenisnya, media dibagi kedalam media auditif, visual, dan
media audiovisual.
Adapun jenis media pembelajaran terbagi 2 kelompok, yaitu:
1. Media elektronik adalah alat atau teknik untuk lebih
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan murid
dalam proses belajar mengajar yang hanya diproyeksikan dengan
saluran listrik. Contohnya TV, VCD, radio, tape recorder, OHP,
LCD, laptop, dan sebagainya.
2. Media nonelektronika adalah media biasa atau tradisional yakni
alat atau teknik untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan
interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar mengajar
yang diproyeksikan tanpa menggunkan saluran listrik. Contohnya,
papan tulis, bulletin boord, gambar atau ilustrasi, peta, globe,
pameran, musium, sekolah, dsb.
Kemp & Dayton dalam Muliati Samad dan Maryati Z (2016:
49) mengelompokkan media ke dalam delapan jenis, yaitu : (1) media
cetakan, (2) media pajang, (3) overhead transparacies (OHT) dan
Overhead Projector (OHP) (4) rekaman audiotape, (5) seri slide dan
film strips, (6) penyajian multi-image (7) rekaman video dan film
hidup, dan (8) komputer.
Sejalan dengan pendapat diatas Leshin, Pollock & Reigeluth
1992 dalam Azhad Arsyad (2017: 39) mengklasifikasi media ke dalam
lima kelompok, yaitu (1) media berbasis manusia (guru, instruktur,
tutor, main-peran, kegian kelompok, field-trip); (2) media berbasis
cetak (buku, penuntun, buku latihan (workbook), alat bantu kerja, dan
lembaran lepas); (3) media berbasis visual (buku, alat bantu kerja,
bagan, grafik, peta, transparansi, slide); (4) media berbasis audio-
visual (video, film, program slide-tape, televisi); dan (5) media
berbasis komputer (pengajaran dengan berbantuan komputer, interaktif
video, hypertext).
Berdasarkan pendapat para ahli mengenai jenis-jenis media
pembelajaran, maka sebaiknya guru dapat memilih media
pembelajaran yang tepat. Dalam penelitian ini media yang digunakan
guru dalam menyampaikan materi IPA kepada murid adalah media
visual. Pemilihan media visual adalah agar materi IPA lebih mudah
disampaikan dan mudah dipahami murid. Media pembelajaran visual
dapat memperjelas materi yang disampaikan oleh guru.
b. Media Visual
Muliati Samad dan Maryati Z (2016: 31) Media visual adalah
salah satu media yang dapat digunakan guru dalam proses belajar
adalah media visual. Media visual adalah media yang hanya
mengandalkan penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan
simbol yang bergerak seperti film strip (film rangkai), foto, gambar
atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan
gambar atau simbol seperti film bisu, film kartun.
Dalam hal ini, media berbasis visual memegang peranan
penting dalam proses belajar. Media ini dapat memperlancar
pemahaman dan memperkuat ingatan serta menumbuhkan minat murid
dalam belajar. Agar lebih efektif, media visual sebaiknya ditempatkan
pada konteks yang bermakna dan murid harus berinteraksi dengan
visual itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Media visual
bisa berupa (a) gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto
yang menunjukan bagaimana tampaknya sesuatu benda; (b) diagram
yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi dan struktur
isi material; (c) peta yang menunjukan hubungan-hubungan ruang
antara unsur-unsur dalam isi materi (d) grafik seperti table, grafik, dan
chart (bagan) yang menyajikan gambaran/kecenderungan data atau
antarhubungan seperangkat gambar atau angka.
Jadi media visual adalah salah satu jenis media yang dapat
menggambarkan suatu objek secara nyata. Apabila dikaitkan dengan
pembelajaran maka media pembelajaran visual merupakan suatu media
yang membantu peserta didik dalam memahami suatu informasi yang
disampaikan oleh gambar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam penelitian kali ini, media yang digunakan penelliti
adalah media visual gambar dua dimensi dan slide power point melalui
media infokus, yang dihubungkan dengan komputer kelayar, lembar
kerja murid dan kotak prestasi. Materi disajikan menggunakan slide
power point dan lembar kerja peserta didik (LKPD) dengan
menggunakan gambar-gambar yang menarik, berwarna dan tulisan
yang dapat dibaca oleh murid. Slide power point dan LKPD yang
dibuatpun sudah menerapkan langkah-langkah pendekatan saintifik
yang di dalamnya terdapat kegiatan mengamati, menanya, menalar,
mencoba dan mengkomunikasikan. Hal itu bertujuan agar murid lebih
aktif, kegiatan lebih terstruktur, menarik, dan membangkitkan
semangat murid untuk belajar. Sedangkan dalam kegiatan diskusi
kelompok guru menggunakan berbagai macam gambar yang nantinya
dikelompokan sesuai kategori yang telah ditentukan, hal itu bertujuan
agar murid lebih teliti, aktif dalam diskusi kelompok dan bertanggung
jawab mengerjakan tugas. Adapun untuk rewards atau penghargaan
bagi murid yang telah mengikuti pelajaran dengan baik, peneliti
menggunakan kotak prestasi masing-masing murid yang dibuat dalam
bentuk kelompok. Setiap murid yang berani bertanya, menjawab
pertanyana dari guru, tepat waktu mengerjakan tugas, tertib maupun
murid yang berani menyampaikan hasil diskusi dan kesimpulannya,
maka murid tersebut akan bintang yang nantinya ditempelkan dikotak
prestasi. Pada setiap akhir pembelajaran guru menghitung banyak
bintang yang didapatkan oleh masing-masing kelompok. Kelompok
yang mendapatkan bintang terbanyak mendapatkan rewads dengan
kategori kelompok terbaik. Hal itu bertujuan agar murid berpartisipasi
aktif selama proses pembelajaran berlangsung
c. Prinsip umum media visual
Pemilihan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
bukanlah pekerjaan yang mudah, artinya dalam pelaksanaannya guru
harus mempertimbangkan beberapa prinsip umum yang perlu
diperhatikan untuk penggunaan secara efektif media berbasis visual,
yaitu :
1. Gambar visual dibuat sederhana agar mudah diamati murid
sehingga tidak mengganggu perhatian
2. Dalam media visual, hendaknya digambarkan ihtisar keseluruhan
materi sebelum menyajikan unit demi unit.
3. Untuk meningkatkan daya ingat murid, hendaknya sajian visual
diulang dengan melibatkan murid.
4. Keterangan gambar harus disiapkan untuk menambah informasi
yang sulit dilukiskan secara visual, member nama orang dan objek,
menghubungkan kejadian atau aksi dalam lukisan dengan visual
sebelum atau sesudahnya, menyatakan apa yang orang dalam
gambar itu sedang dikerjakan, warna harus digunakan secara
realistik.
Dengan mempertimbangkan beberapa prinsip tersebut,
penggunaan media visual dalam proses belajar mengajar benar-benar
menjadi alat bantu bagi guru untuk menciptakan pembelajaran yang
menarik bagi murid dan sesuai dengan materi maupun karakteristik
yang dimiliki peserta didik.
4. Pembelajaran IPA
a. Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu
Pengetahuan atau Sains yang semula berasal dari bahasa Inggris
„science‟. Kata science berasal dari bahasa Latin „scientia‟ yang
berarti saya tahu. „Scientia‟ terdiri dari social science (ilmu
pengetahuan sosial) dan natural science (ilmu pengetahuan alam).
Fowler dalam Trianto (2012: 136), IPA adalah pengetahuan yang
sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala
kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan deduksi.
IPA merupakan cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan
pengamatan dan klasifikasi data, dan biasanya disusun dan diverifikasi
dalam hukum-hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi
penalaran matematis dan analisis data terhadap gejala-gejala alam. Dengan
demikian, pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang
gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum
yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam
metode ilmiah.
Kata Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan terjemahan dari
kata bahasa inggris “Nature Sciense” yang secara singkat sering disebut
“Science”. Natural artinya alamiyah, berhubungan dengan alam atau
berkaitan dengan alam. Science artinya ilmu pengetahun. Jadi ilmu
pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-
peristiwa yang terjadi di alam. Untuk selanjutnya kita menggunakan kata
IPA sebagai suatu istilah (Srini M Iskandar, 1997:2).
Gagne (2010) dalam Sulistyowati & Wisudawati (2014: 24),
science should be viewed as a way of thinking in the pursuit of
understanding nature, as a way of investigating claims about phenomena,
and as a body of knowledge that has resulted from inquiry yang berarti
bahwa IPA harus dipandang sebagai cara berpikir dalam pencarian tentang
pengertian rahasia alam, sebagai cara penyelidikan terhadap gejala alam,
dan sebagai batang tubuh pengetahuan yang dihasilkan dari inkuiri.
Nokes (1941) dalam Hisbullah & Selvi (2018 : 2), IPA juga
merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan metode khusus.
Secara umum, kegiatan dalam IPA berhubungan dengan eksperimen,
namun dalam hal-hal tertentu konsep IPA adalah hasil tanggapan pikiran
manusia atas gejala yang terjadi di alam.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu
kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik dan dalam
penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.
Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta,
tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.
b. Hakikat Pembelajaran IPA
Menurut Kardi dan Nur (1994) dalam Trianto (2012 :142), bahwa
hakikat IPA mesti tercermin dalam tujuan pendidikan dan metode
mengajar yang digunakan. Dengan demikian pembelajaran IPA pada
tingkat pendidikan manapun harusdikembangkan dengan memahami
berbagai pandangan tentang makna IPA, yang dalam konteks pandangan
hidup dipandang sebagai suatu instrumen untuk mencapai kesejahteraan
dan kebahagiaan sosial.
Trianto (2012 : 143) menyatakan bahwa hakikat dan tujuan
pembelajaran IPA diharapkan dapat memberikan antara lain sebagai
berikut :
1) Kesadaran akan keindahan dan keteraturan alam untuk meningkatkan
keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Pengetahuan, yaitupengetahuan tentang dasar dari prinsip dan konsep,
fakta yang ada di alam, hubungan saling ketergantungan dan hubungan
antara sains dan teknologi.
3) Keterampilan dan kemampuan untuk menangani peralatan,
memecahkan masalah dan melakukan observasi.
4) Sikap ilmiah, antara lain skeptis, kritis, sensitive, obyektif, jujur
terbuka, benar dan dapat bekerja sama.
5) Kebiasaan mengembangkan kemampuan berpikir analisis induktif dan
deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains untuk
menjelaskan berbagai peristiwa alam.
6) Apresiasi terhadap sains dengan menikmati dan menyadari keindahan
keteraturan perilaku alam sertapenerapannya dalam teknologi.
Dengan demikian, proses belajar mengajar IPA lebih ditekankan
pada pendekatan keterampilan proses, sehingga murid dapat menemukan
fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiah
murid itu sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap
kualitas proses pendidikan maupun produk pendidikan.
5. Materi Pembelajaran IPA Ciri-ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup
A. Ciri-ciri Makhluk Hidup
a. Makhluk hidup bergerak
Semua makhluk hidup dapat bergerak. Gerakan masing-
masing makhluk hidup tidak sama.
Perhatikan gambar di bawah!
Gambar 2.2 Makhluk Hidup Bergerak
di unduh dari : (www.bukupaket.com) sumber buku : (bse.kemdikbud.go.id)
Manusia berjalan dan berlari menggunakan kaki. Burung
terbang menggunakan sayap. Ikan berenang menggunakan siripnya.
Ular merayap menggunakan perutnya. Dengan bergerak manusia dan
hewan dapat berpindah. Berpindah dari suatu tempat ke tempat yang
lain. Ini disebut gerak aktif. Bagaimana dengan gerak tumbuhan?
Gambar 2.3 Putri malu akan menutup daunnya kalau ada sentuhan atau getaran.
Gambar 2.4 Batang Bergerak Ke Arah Cahaya
Sumber: Hamparan Dunia Ilmu, Dunia Tumbuhan hal. 44 sumber buku : (bse.kemdikbud.go.id)
Tumbuhan dapat bergerak karena adanya rangsangan. Gerak
pada tumbuhan tidak mengakibatkan tumbuhan berpindah tempat. Ini
disebut gerak pasif. Tanaman putri malu menutup daun-daunnya
apabila terkena sentuhan atau panas api. Demikian pula tumbuhan
lainnya. Akar-akarnya selalu bergerak mendekati air. Sedangkan tunas
daun dan batangnya selalu bergerak ke arah datangnya cahaya.
b. Makhluk hidup tumbuh
Pertumbuhan manusia dapat dilihat sejak bayi. Setelah cukup
umur bayi mulai bisa merangkak, berdiri, kemudian berjalan.
Demikian pula ukuran berat badan dan tingginya. Semakin
bertambah umur semakin bertambah berat dan tinggi. Makhluk hidup
tumbuh. Tumbuh artinya makhluk semula kecil menjadi besar. Yang
semula pendek menjadi tinggi. Makhluk hidup yang semula ringan
menjadi berat. Tumbuhan juga mengalami pertumbuhan.
c. Makhluk hidup berkembang biak
Ciri makhluk hidup lainnya berkembang biak. Tujuannya agar
dapat melestarikan jenisnya.Dengan berkembang biak makhluk hidup
tetap lestari. Selain itu makhluk hidup tersebut dapat bertambah
banyak. Cara makhluk hidup berkembang biak berbeda-beda. Manusia
berkembang biak dengan cara melahirkan. Hewan berkembang biak
dengan cara bertelur atau melahirkan. Kuda, kambing, kucing, kelinci,
sapi, dan tikus adalah hewan yang berkembang biak dengan beranak
atau melahirkan. Hewan yang berkembang biak dengan cara
melahirkan dan menyusui anaknya disebut mamalia.
Hewan yang berkembang biak dengan bertelur, misalnya ayam,
itik, cecak, burung puyuh, katak, dan penyu. Pernahkah kamu
mengamati tanaman padi? Padi berkembang biak dengan biji. Biji
tumbuh menjadi tanaman padi. Tumbuhan padi berkembang biak
secara alami. Tumbuhan berkembang biak secara alami. Apabila
berkembang dengan biji dan tunas. Adapula tumbuhan yang
berkembang biak secara buatan. Misalnya dengan cara setek, okulasi,
dan cangkok.
d. Makhluk hidup menanggapi rangsang
Semua makhluk hidup peka terhadap rangsang. Pada pagi hari,
kita merasa dingin. Sebaliknya waktu siang hari, kita merasa panas.
Kita dapat merasakan dingin dan panas karena memiliki indera yaitu
kulit.
Selain manusia, hewan juga memiliki indera. Sehingga hewan
dapat mengetahui perubahan di sekitarnya. Tumbuhan juga peka
terhadap rangsangan. cahaya matahari. Ujung-ujung tunas tumbuhan
tumbuh ke arah datangnya cahaya matahari. Kemampuan makhluk
hidup menerima dan menanggapi rangsangan disebut iritabilita.
B. KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP
1. Makhluk hidup memerlukan air
Tiap hari kita minum air. Bila sehari kita tidak minum, badan kita
lemas. Hewan juga butuh minum. Tumbuhan hijau juga memerlukan air.
Air digunakan untuk menyusun zat makanan. Tumbuhan memperoleh air
dari dalam tanah. Air diserap oleh akar.
2. Makhluk hidup memerlukan makanan
Semua makhluk hidup memerlukan makanan. Manusia setiap hari
memerlukan makanan. Bila kita tidak makan, kita merasa lapar. Bahkan
bila beberapa hari tidak makan, kita akan mati kelaparan. Hewan dan
tumbuhan juga memerlukan makanan. Makanan manusia berasal dari
hewan dan tumbuhan. Makanan yang berasal dari tumbuhan misalnya nasi,
sayur-sayuran, dan buah-buahan. Makanan yang berasal dari hewan
contohnya daging, ikan, telur, dan susu. Makanan hewan ada yang berasal
dari tumbuhan dan ada yang berasal dari hewan lain.
Hewan pemakan tumbuhan misalnya kambing, sapi, dan kuda.
Hewan pemakan hewan lain misalnya harimau, ular, dan musang. Untuk
menyusun zat makan, tumbuhan memerlukan air, unsur hara (mineral),
dan gas karbon dioksida (CO2). Air dan mineral diperoleh tumbuhan dari
dalam tanah. Gas karbon dioksida diperoleh dari udara. Manusia, hewan,
dan tumbuhan memerlukan makanan. Makhluk hidup yang tercukupi
makanannya akan sehat. Makhluk hidup yang kekurangan makanan akan
terganggu pertumbuhan dan kesehatannya.
3. Makhluk hidup memerlukan udara
Manusia, hewan, dan tumbuhan memerlukan udara. Udara untuk
bernapas. Saat bernapas menghirup zat asam atau oksigen. Oksigen
digunakan untuk pembakaran zat makanan atau oksidasi. Proses oksidasi
di dalam tubuh menghasilkan tenaga. Tenaga digunakan untuk melakukan
kegiatan kegiatan hidup. Makhluk hidup di darat menghirup oksigen dari
udara. Makhluk hidup di air menghisap oksigen yang larut dalam air.
Tanpa udara, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.
4. Makhluk hidup memerlukan cahaya
Semua makhluk hidup memerlukan makanan. Manusia dan hewan
memperoleh makanan dari tumbuhan. Dari mana tumbuhan memperoleh
makanan? Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri. Pembuatan
makanan pada tumbuhan memerlukan cahaya. Terutama cahaya matahari.
Oleh tumbuhan, air dan karbon dioksida diolah menjadi karbohidrat dan
oksigen.
Karbohidrat dan oksigen digunakan oleh tumbuhan untuk tumbuh,
bernapas, dan sebagian disimpan sebagai makanan cadangan. Tanpa
cahaya matahari, tumbuhan hijau tidak dapat membuat makanan sendiri.
Sehingga lama-kelamaan akan mati. Kematian dan kepunahan tumbuhan
mengancam kelangsungan hidup manusia dan hewan.
C. PENGGOLONGAN MAKHLUK HIDUP
1. Tumbuhan
Di sekitar kita terdapat banyak tumbuhan. Ada berbagai jenis
tumbuhan. Ada tumbuhan berbiji. Ada tumbuhan yang tidak berbiji.
Tumbuhan ada yang berbunga. Ada tumbuhan yang tidak berbunga.
Tumbuhan memiliki bagian-bagian: akar, batang, daun, bunga,
buah, dan biji. Pada umumnya tumbuhan terdiri atas bagian-bagian yaitu
berupa akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Tumbuhan yang tidak
berbunga tidak memiliki bunga, buah, dan biji.
2. Hewan
Berdasarkan tempat hidupnya, hewan dapat dibedakan menjadi tiga
kelompok. Yaitu hewan yang hidup di darat, di air, dan yang hidup di
darat dan di air.
a. Hewan yang hidup di darat
Hewan yang hidup di darat banyak macamnya. Ada hewan
yang hidupnya di atas permukaan tanah. Seperti kambing, kucing, dan
kerbau. Ada hewan yang hidup di dalam tanah. Seperti cacing dan
semut. Ada hewan yang hidup di atas pepohonan. Misalnya burung.
Hewan yang hidup di darat ada yang berkaki dua. Seperti
ayam, itik, kutilang, beo, dan perkutut. Ada yang berkaki empat
Misalnya: kerbau, sapi, dan kuda. Ada pula yang tidak berkaki,
misalnya ular.
b. Hewan yang hidup di air
Hewan yang hidup di air, misalnya: singa laut, penguin, kuda
nil, dan ikan. Ikan dapat hidup di air tawar, air laut, dan air payau
(campuran air laut dan air tawar). Ikan yang hidup di air tawar,
misalnya: ikan lele, gabus, mujair, kakap, dan tawes. Ikan yang hidup
di air laut, misalnya: tongkol dan tuna. Ikan yang hidup di air payau,
misalnya ikan bandeng.
c. Hewan yang dapat hidup di darat dan air
Katak dan salamander dapat hidup di air dan di darat. Hewan
yang dapat hidup di dua tempat disebut hewan amfibi.
B. Hasil Penelitian Yang Relavan
1. Penelitian Elgita Herviani, “Pengaruh Pendekatan Saintifik Berbantuan
Media Visual Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Murid Kelas III Di SD
Negeri Benda”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perhitungan rata-
rata nilai posttest aspek pengetahuan kelompok eksperimen sebesar 87,41
lebih tinggi daripada rata-rata kelompok kontrol sebesar 75,21. Hasil uji-t
independent menunjukan sig 0,003 < 0,005. Hal ini berarti Ho ditolak atau
H1 diterima. Terdapat perbedaan yang signifikan dari kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Untuk hasil rata-rata nilai posttest aspek sikap kelas
eksperimen sebesar 21,33 sedangkan rata-rata kelas kontrol sebesar 16,04.
Hasil uji mannwhitney menunjukan sig 0,000 < 0,005 maka Ho ditolak.
Terdapat perbedaan penilaian sikap yang signifikan dari kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Hal ini dapat dimaknai bahwa pembelajaran yang
menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media visual menunjukan
hasil belajar yang lebih tinggi secara signifikan.
2. Dyah Ayu Puspaningtyas, dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh
penggunaan media visual terhadap prestasi belajar murid SDN 02
Kendalbulur, Boyolangu, Tulungagung tahun 2015/2016”. Hasil penelitian
ini yaitu terdapat pengaruh yang signifikan dari media visual yang
digunakan. Kedua media (media grafis dan media proyeksi) berpengaruh
terhadap prestasi belajar murid SDN 02 Kendalbulur. Hal itu dapat
dibuktikan dengan adanya hasil penelitian yaitu fhitung lebih besar dari ftabel.
Diperoleh nilai thitung sejumlah 20,721 dan ttabel sejumlah 3,32 dengan taraf
signifikansi sejumlah 0,05 sehingga ada pengaruh yang signifikan media
grafis-proyeksi terhadap prestasi belajar murid.
3. Johari Marjan, jurnal vol.4 tahun 2014 yang berjudul “Pengaruh
Pembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi dan
Keterampilan Proses Sains Murid MA Mu‟allimat NW Pancor Selong
Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat”. Hasil dari penelitian ini
adalah terdapat perbedaan hasil belajar Biologi dan keterampilan proses
Sains antara murid yang mengikuti pembelajaran berpendekatan saintifik
dengan murid yang mengikuti model pembelajaran langsung. Berdasarkan
hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
berpendekatan saintifik lebih baik dari pada model pembelajaran langsung.
C. Kerangka Pikir
Kerangka pikir penelitian dimulai dari latar belakang masalah
pembelajaran IPA dikelas III, dalam pembelajaran IPA kegiatan mengajar
yang dilakukan guru belum menggunakan pendekatan pembelajaran yang
bervariasi sehingga peserta didik kurang antusias dalam pembelajaran
dikelas. Guru dalam mengajar IPA tidak menggunakan media pembelajaran
untuk memperjelas pemahaman mengenai materi IPA sehingga peserta didik
kurang memahami pemahaman konsep pembelajaran IPA serta aktivitas
belajar murid masih terpaku pada kegiatan menghafal, mencatat materi,
mengerjakan tugas yang diberikan guru. Semua itu berdampak pada
rendahnya hasil belajar murid.
Penggunaan pendekatan pembelajaran dalam proses kegiatan belajar
dapat membantu kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna. Salah satu
pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan saintifik. Pendekatan scientific
(saintifik) ialah pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran yang
dilakukan melalui proses ilmiah. Selain itu pendekatan pembelajaran yang
dipadukan dengan media pembelajaran merupakan salah satu bagian penting
yang dapat membuat murid berperan aktif, menjadikan kegiatan pembelajaran
IPA menjadi lebih menyenangkan dan mampu meningkatkan kualitas
pembelajaran, baik kualitas proses maupun kualitas hasil. Media
pembelajaran yang dapat digunakan adalah media visual. Media visual
merupakan media yang hanya dapat dilihat. Media visual dapat pula
menumbuhkan minat murid dan dapat memberikan hubungan antara isi
materi pelajaran dengan dunia nyata.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan hasil
belajar IPA dengan menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media
visual, peneliti akan melakukan uji tes yang disebut pretest dan posttest yang
akan diberikan sebelum dan setelah menggunakan pendekatan saintifik
berbantuan media visual. Setelah pembelajaran menggunakan pendekatan
saintifik berbantuan media visual dengan kelima aspek atau langkah-langkah
pembelajaran saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi dan mengkomunikasikan) akan terlihat apakah terjadi pengaruh
peningkatan hasil belajar murid pada mata pelajaran IPA atau tidak.
Berikut ini disajikan sebuah kerangka pikir untuk penelitian
pengaruh pendekatan saintifik berbantuan media visual terhadap hasil belajar
IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup murid kelas III.
Gambar 2.5. Bagan Kerangka Pikir
Pembelajaran IPA Konsep Ciri-ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup Kelas III
Belum Menggunakan Pendekatan Saintifik
Berbantuan Media Visual
Pretest
Posttest
Hasil Belajar
Menggunakan Pendekatan Saintifik Berbantuan
Media Visual
Analisis
Tidak Berpengaruh Berpengaruh
D. Hipotesis Penelitian
Permasalahan-permasalahan yang telah diungkapkan di atas bagi
peneliti akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mencarikan
solusi perbaikan hasil belajar IPA murid yang kurang maksimal.
Hipotesis ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk mencapai
keberhasilan dalam penelitian yang akan dilakukan. Adapun hipotesis pada
penelitian ini yaitu :
H0 : Tidak terdapat pengaruh pendekatan saintifik berbantuan media
visual terhadap hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan
makhluk hidup pada murid kelas III di SD Muhammadiyah
Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar.
H1 : Terdapat pengaruh pendekatan saintifik berbantuan media visual
terhadap hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk
hidup pada murid kelas III di SD Muhammadiyah Perumnas
Kecamatan Rappocini Kota Makassar.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan dan Variabel Penelitian
1. Rancangan penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
denga kondisi yang terkendalikan.
Bentuk desain eksperimen yang peneliti gunakan adalah pre-
experimental design (nondesign). Bentuk pre-experimental design yang
digunakan peneliti adalah one-group pretest-posttest, dimana desain ini
terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan dan posttest setelah diberi
perlakuan. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini One
Group Pretest-Posttest Design. Desain ini terdapat pre-test, perlakuan dan
post-test. Paradigma disain penelitiannya dapat digambarkan sebagai
berkut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
(Sugiyono, 2017: 111)
O1 X O2
49
Keterangan:
O1 : Nilai pre-test (sebelum diberikan perlakuan)
X : Perlakuan/ treatment
O2 : Nilai post-test (setelah diberlakukan perlakuan)
Model eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu :
a) Pretest
Memberikan pretest untuk mengukur hasil belajar sebelum perlakuan
dilakukan, Pretest yaitu suatu bentuk pertanyaan, yang dilontarkan guru
kepada muridnya sebelum memulai suatu pelajaran. Pertanyaan yang
ditanya adalah materi yang akan diajar pada hari itu (materi baru).
Pertanyaan itu biasanya dilakukan guru di awal pembukaan pelajaran.
Pretest diberikan dengan maksud untuk mengetahui apakah ada diantara
murid yang sudah mengetahui mengenai materi yang akan diajarkan.
Pretest juga bisa diartikan sebagai kegiatan menguji tingkatan
pengetahuan murid terhadap materi yang akan disampaikan, adapun
manfaat dari diadakannya pretest adalah untuk mengetahui kemampuan
awal murid mengenai pelajaran yang disampaikan. Dengan mengetahui
kemampuan awal murid ini guru akan dapat menentukan cara
penyampaian pelajaran yang akan di tempuhnya nanti.
b) Perlakuan ( treatment)
Memberikan perlakuan kepada kelas subjek penelitian dengan menerapkan
pendekatan saintifik berbantuan media visual.
c) Posttest
Memberikan posttest untuk mengukur hasil belajar setelah perlakuan
dilakukan, Posttest merupakan bentuk pertanyaan yang diberikan setelah
pelajaran/materi telah disampaikan. Singkatnya, posttest adalah evaluasi
akhir saat materi yang di ajarkan pada hari itu telah diberikan yang mana
seseorang guru memberikan posttest dengan maksud apakah murid sudah
mengerti dan memahami mengenai materi yang baru saja diberikan pada
hari itu. Manfaat dari diadakannya posttest ini adalah untuk memperoleh
gambaran tentang kemampuan yang dicapai setelah berakhirnya
penyampaian pelajaran. Hasil posttest ini dibandingkan dengan hasil
pretest yang telah dilakukan sehingga akan diketahui seberapa jauh efek
atau pengaruh dari pengajaran yang telah dilakukan, disamping sekaligus
dapat diketahui bagian-bagian mana dari bahan pengajaran yang masih
belum dipahami oleh sebagian besar murid.
2. Variabel Penelitian
Menurut Sugiono (2017, 61), variabel penelitian adalah suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut hubungan antara satu
variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam
penelitian dapat dibedakan menjadi:
1. Variabel Independen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel
bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat) (Sugiono, 2017: 61). Variabel independen (bebas)
dalam penelitian ini adalah pendekatan saintifik berbantuan media
visual.
2. Variabel Dependen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel
terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen
(terikat) dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA konsep ciri-ciri
dan kebutuhan makhluk hidup.
B. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,
2017: 17). Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh
subjek itu.
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam
satu ruang lingkup dan waktu yang telah kita tentukan. Jadi, populasi
berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia
memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama
dengan banyaknya manusia. Yang menjadi populasi penelitian ini adalah
murid kelas III SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota
Makassar.
Kelas JenisKelamin Jumlah Laki-laki Perempuan
III 3 12 15 Jumlah
Keseluruhan 3 12 15
Tabel 3.2 : Keadaan populasi SD Muhammadiyah Perumnas
2. Sampel
Sugiyono (2017: 118) menyatakan bahwa sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam
penelitian ini sampelnya terdiri atas semua anggota populasi kelas III SD
Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar.
Kelas JenisKelamin Jumlah Laki-laki Perempuan
III 3 12 15 Jumlah
Keseluruhan 3 12 15
Tabel 3.3 : Keadaan sampel SD Muhammadiyah Perumnas
C. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Bebas (X)
a. Pendekatan scientific (saintifik) ialah pendekatan yang digunakan
dalam pembelajaran yang dilakukan melalui proses ilmiah. Apa
yang dipelajari dan diperoleh murid dilakukan dengan indra dan
akal pikiran sendiri sehingga mereka mengalami secara langsung
dalam proses mendapatkan ilmu pengetahuan.
b. Media visual merupakan media yang hanya dapat dilihat. Media
visual dapat pula menumbuhkan minat murid dan dapat
memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia
nyata.
2. Variabel Terikat (Y)
a. Hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
murid, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.
D. Instrumen Penelitian
Hasil atau data penelitian itu tergantung pada jenis alat atau
instrumen pengumpul datanya. Kualitas data selanjutnya menentukan
kualitas penelitian itu sendiri. Instrumen pengumpul data adalah alat bantu
yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya. Instrumen dalam penelitian ini adalah :
1. Tes adalah alat pengukur yang berupa pertanyaan-pertanyaan perintah
dan petunjuk kepada tester untuk mendapatkan hasil. Tes yang
digunakan pada penelitian ini dikembangkan dalam bentuk soal sesuai
dengan materi IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
2. Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas
siswa selama proses pembelajaran.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan oleh
peneliti untuk memperoleh data-data yang diperlukan untuk menjawab
masalah penelitian. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Instrumen Tes
Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok.
Teknik tes dalam penelitian ini adalah melakukan tes hasil
belajar sebanyak dua kali, yaitu sebelum diberikan perlakuan (pre-test)
dan setelah diberikan perlakuan (post-test) untuk mengukur hasil
belajar murid setelah diberikannya perlakuaan menggunakan
pendekatan saintifik berbantuan media visual apakah terdapat
pengaruhnya atau tidak terhadap hasil belajar murid.
2. Instrumen Non-Tes
Dalam penelitian ini menggunakan instrumen non tes berupa
observasi. Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak
digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses
terjadinya kegiatan yang diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya
maupun dalam situasi buatan.
Observasi dikatakan sebagai alat untuk mengukur atau menilai
hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku murid pada waktu
belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi
murid, partisipasi murid dalam simulasi dan penggunaan alat peraga
pada waktu mengajar.
Observasi yang digunakan adalah jenis observasi langsung.
Observaasi langsung pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau
proses terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati
oleh pengamat. Observasi dalam penelitian ini adalah melakukan
pengamatan terkait kegiatan pembelajaran.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2017 : 207). Untuk
menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan digunakan
analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul berupa
nilai pretest dan nilai posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan
kedua nilai tersebut dengan mengajukkan pertanyaan, “apakah ada
perbedaan nilai yang didapatkan antara nilai pretest dengan nilai
Posttest?”. Pengujian perbedaan nilai hanya dilakukan terhadap rerata
kedua nilai saja dan untuk keperluan itu digunakan teknik yang disebut
dengan uji-t (t-test). Dengan demikian langkah-langkah analisis data
eksperimen dengan model eksperimen One Group Pretest Posttest Design
adalah sebagai berikut:
1. Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis data statistik deskriptif merupakan analisis data
statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
selama proses penelitian dan bersifat kuantitatif. Adapun langkah-
langkah dalam penyusunan melalui analisis ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Teknik Kategorisasi Hasil Belajar Berdasarkan Ketentuan Departemen Pendidikan Nasional.
No Skor Kategori
1 0 ─ 34 Sangat Rendah
2 35 ─ 54 Rendah
3 55 ─ 64 Sedang
4 65 ─ 84 Tinggi
5 85 ─ 100 Sangat Tinggi
Sumber : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan
Kriteria seorang murid dikatakan tuntas belajar apabila
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) yang ditetapkan oleh
sekolah yaitu 72, sedangkan ketuntasan klasikal tercapai apabila ≥
75% murid dikelas tersebut telah mencapai skor minimal 72.
Tabel 3.5 Kategorisasi Standar Ketuntasan Hasil Belajar IPA Murid Kelas SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota
Makassar.
Nilai Kriteria < 72 Tidak Tuntas ≥72 Tuntas
Sumber: SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota
Makassar
Ketuntasan klasikal tercapai apabila minimal 75% murid dikelas
tersebut telah mencapai Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu ≤ 72.
a. Rata-rata (Mean)
= ∑
(Riadi, 2016)
Keterangan:
=
b. Persentase (%) nilai rata-rata
=
x 100%
(Ali dalam Diliastuti, 2013)
Keterangan:
P = Angka persentase
f = Frekuensi yang dicari persentasenya
n = Banyaknya sampel responden.
2. Analisis Data Statistik Inferensial
Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti
menggunakan teknik statistik t (uji-t), dengan tahapan sebagai berikut:
t =
√∑
(Arikunto, 2002: 275)
Keterangan:
Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest
xd = Deviasi masing-masing subjek (d - Md)
∑ = Jumlah kuadrat deviasi
N = Subjek pada sampel
d.b = Ditentukan dengan N – 1.
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:
Md = ∑
(Arikunto, 2002: 276)
Keterangan:
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
= Jumlah dari gain (posttest – pretest)
N = Subjek pada sampel.
b. Mencari harga “ ∑ ” dengan menggunakan rumus:
∑ = ∑ ∑
(Arikunto, 2002: 277)
Keterangan :
∑ = Jumlah kuadrat deviasi
= Jumlah dari gain (posttest – pretest)
N = Subjek pada sampel
c. Mentukan harga t Hitung dengan menggunakan rumus:
t =
√∑
(Arikunto, 2002: 275)
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest
xd = Deviasi masing-masing subjek (d - Md)
∑ = Jumlah kuadrat deviasi
N = Subjek pada sampel
d.b = Ditentukan dengan N – 1.
d. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau Kriteria yang
signifikan kaidah pengujian sigifikan:
1) jika thitung > t tabel maka Ho di tolak dan H1 diterima, berarti
menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media visual
berpengaruh terhadap hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan
kebutuhan makhluk hidup pada siswa kelas III di SD
Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar.
2) Jika thitung > t tabel maka Ho di terima, berarti menggunakan
pendekatan saintifik berbantuan media visual tidak berpengaruh
terhadap hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk
hidup pada siswa kelas III di SD Muhammadiyah Perumnas
Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Menentukan nilai ttabel
mencari ttabel menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan
α = 0,05 dan dk = n-1
3) Membuat kesimpulan pengaruh pendekatan saintifik berbantuan
media visual terhadap hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan
kebutuhan makhluk hidup pada siswa kelas III di SD
Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil dan analisis data penelitian dibuat berdasarkan data yang
diperoleh dari kegiatan penelitian tentang perbedaan hasil belajar murid
sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan setelah diberikan perlakuan
(posttest). Hasil penelitian yang diperoleh di lapangan dibahas dalam
bentuk kuantitatif. Hasil kuantitatif adalah gambaran tentang hasil belajar
siswa dalam pembelajaran IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk
hidup.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SD
Muhammadiyah Perumnas, maka diperoleh data-data yang dikumpulkan
sehingga dapat diketahui hasil belajar murid berupa nilai dari kelas III SD
Muhammadiyah Perumnas. Adapun deskripsi data hasil penelitian sebagai
berikut:
a. Data Hasil Pretest
Untuk memberikan gambaran awal tentang pengaruh
pendekatan saintifik berbantuan media visual terhadap hasil belajar
IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas
III di SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota
Makassar yang dipilih sebagai kelas eksperimen, berikut disajikan skor
hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup
sebelum diberikan perlakuan (pretest).
Tabel 4.1 Statistik Skor Hasil Belajar IPA Sebelum Diberikan Perlakuan (Treatment) atau Pretest
Statistik Nilai Statistik
Ukuran Sampel 15
Skor Ideal 100
Skor Tertinggi 80
Skor Terendah 30
Rentang Skor 50
Skor Rata-Rata 55
Sumber: Hasil olah data berdasarkan lampiran 16 dan 17
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil
belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup sebelum
diberikan perlakuan adalah 55 dari skor ideal 100. Skor tertinggi yang
dicapai murid adalah 80 dan skor terendah adalah 30, dan rentang skor
adalah 50 yang berarti bahwa skor hasil belajar IPA konsep ciri-ciri
dan kebutuhan makhluk hidup murid pada pretest di SD
Muhammadiyah Perumnas tersebar dari skor terendah yaitu dengan
nilai 30 sampai skor tertinggi yaitu dengan nilai 80.
Jika skor tes hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan
makhluk hidup pada murid kelas III di SD Muhammadiyah Perumnas
sebelum perlakuan (pretest) dikelompokkan ke dalam lima kategori,
maka diperoleh sebagaimana pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Belajar IPA Sebelum Diberikan Perlakuan (Treatment) atau Pretest
No Skor Kategori Frekuensi Persentase
(%)
1 0 ─ 34 Sangat Rendah 2 13,33%
2 35 ─ 54 Rendah 1 6,67%
3 55 ─ 64 Sedang 9 60%
4 65 ─ 84 Tinggi 3 20%
5 85 ─ 100 Sangat Tinggi 0 0
JUMLAH 15 100%
Sumber: Hasil olah data berdasarkan lampiran 16
Berdasarkan tabel 4.1 dan tabel 4.2 dapat digambarkan bahwa
dari 15 murid kelas III SD Muhammadiyah Perumnas yang hasil
pretest, terdapat 2 murid (13,33%) yang berada pada kategori sangat
rendah, 1 murid (6,67%) pada kategori rendah, 9 murid (60%) pada
kategori sedang, 3 murid (20%) pada kategori tinggi.
Untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar IPA konsep
ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas III di SD
Muhammadiyah Perumnas sebelum perlakuan (pretest) dapat dilihat
pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Sebelum Diberi Perlakuan (Pretest)
Skor Kategori Frekuensi Persentase
<72 Tidak tuntas 14 93,33%
≥72 Tuntas 1 6,67%
JUMLAH 15 100%
Sumber: Hasil olah data berdasarkan lampiran 16
Berdasarka tabel 4.3 sebelum diberi perlakuan (pretest) dapat
digambarkan bahwa yang telah mencapai ketuntasan belajar sebanyak
1 murid dari jumlah keseluruhan 15 murid dengan persentase 6,67%,
sedangkan yang tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 14 murid
dari jumlah keseluruhan 15 murid dengan persentase 93,33%.
b. Data Hasil Posttest
Untuk memberikan gambaran awal tentang pengaruh
pendekatan saintifik berbantuan media visual terhadap hasil belajar
IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas
III di SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota
Makassar yang dipilih sebagai kelas eksperimen, berikut disajikan skor
hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup setelah
diberikan perlakuan (posttest).
Tabel 4.4 Statistik Skor Hasil Belajar IPA Setelah Diberikan Perlakuan (Treatment) atau Posttest
Statistik Nilai Statistik
Ukuran Sampel 15
Skor Ideal 100
Skor Tertinggi 90
Skor Terendah 75
Rentang Skor 15
Skor Rata-Rata 79,67
Sumber: Hasil olah data berdasarkan lampiran 17
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil
belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup setelah
diberikan perlakuan adalah 79,67 dari skor ideal 100. Skor tertinggi
yang dicapai murid adalah 90 dan skor terendah adalah 75 dan rentang
skor adalah 15 yang berarti bahwa skor hasil belajar IPA konsep ciri-
ciri dan kebutuhan makhluk hidup murid pada posttest di SD
Muhammadiyah Perumnas tersebar dari skor terendah yaitu dengan
nilai 75 sampai skor tertinggi yaitu dengan nilai 90.
Jika skor tes hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan
makhluk hidup pada murid kelas III di SD Muhammadiyah Perumnas
setelah perlakuan (posttest) dikelompokkan ke dalam lima kategori,
maka diperoleh sebagaimana pada tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Belajar IPA Setelah Diberian Perlakuan (Treatment) atau Posttest
No Skor Kategori Frekuensi Persentase
(%)
1 0 ─ 34 Sangat Rendah 0 0%
2 35 ─ 54 Rendah 0 0%
3 55 ─ 64 Sedang 0 0%
4 65 ─ 84 Tinggi 11 73,33%
5 85 ─ 100 Sangat Tinggi 4 26,67%
JUMLAH 15 100%
Sumber: Hasil olah data berdasarkan lampiran 16
Berdasarkan tabel 4.4 dan tabel 4.5 dapat digambarkan bahwa
dari 15 murid kelas III SD Muhammadiyah Perumnas yang hasil
posttest, terdapat 11 murid (73,33%) pada kategori tinggi, 4 murid
(26,67%) dengan skor rata-rata 79,67 dan skor ideal adalah 100.
Untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar IPA konsep
ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas III di SD
Muhammadiyah Perumnas setelah perlakuan (posttest) dapat dilihat
pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Setelah Diberi Perlakuan (Posttest)
Skor Kategori Frekuensi Persentase <72 Tidak tuntas 0 0 ≥72 Tuntas 15 100%
JUMLAH 15 100% Sumber: Hasil olah data berdasarkan lampiran 16
Berdasarka tabel 4.6 setelah diberi perlakuan (posttest) dengan
menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media visual dapat
digambarkan bahwa yang telah mencapai ketuntasan belajar sebanyak
15 murid dari jumlah keseluruhan 15 murid dengan persentase 100%,
sedangkan yang tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 0 murid
dari jumlah keseluruhan 15 murid dengan Persentase 0%.
Apabila tabel 4.6 dikaitkan dengan indikator ketuntasan hsil
belajar murid maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA konsep
ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas III di SD
Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar
setelah diterapkan pendekatan saintifik berbantuan media visual sudah
memenuhi indikator ketuntasan belajar secara klasikal.
c. Perbandingan Data Hasil Pretest dan Posttest
Berdasarkan analisis deskriptif terhadap hasil belajar IPA
konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup menggunakan
pendekatan saintifik berbantuan media visual dengan jumlah murid
sebanyak 15 orang, diperoleh gambaran adanya perubahan yang
sigifikan. Lebih jelasnya gambaran dari hasil belajar IPA konsep ciri-
ciri dan kebutuhan makhluk hidup sebelum dan sesudah diberi
perlakuan pada murid kelas III di SD Muhammadiyah Perumnas
Kecamatan Rappocini Kota Makasssar dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabl 4.7 Perbandingan Distribusi Frekuensi Persentase Skor Hasil Belajar IPA Sebelum dan Setelah Diberikan Perlakuan
No
Interval
Skor
Kategori
Pretest Posttest
Frekuensi Persentase
(%)
Frekuensi Persentase
(%)
1. 0 ─ 34 Sangat
Rendah
2 13,33% 0 0%
2. 35 ─ 54 Rendah 1 6,67% 0 0%
3. 55 ─ 64 Sedang 9 60% 0 0%
4. 65 ─ 84 Tinggi 3 20% 11 73,33%
5. 85 ─ 100 Sangat
Tinggi
0 0% 4 26,67%
JUMLAH 15 100% 15 100%
Sumber: Hasil olah data berdasarkan lampiran 17
Gambar 4.1 Perbandingan Distribusi Persentase Skor Hasil Belajar IPA Sebelum dan Sesudah Perlakuan
Sumber: Hasil olah data berdasarkan lampiran 17
02
4
6
8
10
12
SangatRendah
Rendah Sedang TinggiSangatTinggi
Fre
kuen
si
Interval Skor
Pretest
Posttest
Berdasarkan tabel 4.7 dan gambr 4.1 perbandingan dapat
dilihat adanya peningkatan yang signifikan sebelum dan sesudah
diterapkannya pendekatan saintifik berbantuan media visual dari 15
orang kategori sangat rendah dari 13,33% menjadi 0% sebanyak 2
orang, dari kategori rendah dari 6,67% menjadi 0% sebanyak 1 orang,
dari kategori sedang 60% menjadi 0% sebanyak 9 orang,, kategori
tinggi dari 20% menjadi 73,33% sebanyak 3 orang menjadi 11 orang,
dan kategori sangat tinggi dari 0% menjadi 26,67% sebanayak 4 orang.
Tabel 4.8 Perbandingan Deskripsi Ketuntasan Belajar IPA Sebelum dan Sesudah Perlakuan
Interval
skor
Kategori
Pretest Posttest
frekuensi Persentase
(%)
frekuensi Persentase
(%)
≤72 Tidak Tuntas 14 86,67% 0 0%
≥72 Tuntas 1 6,67% 15 100%
JUMLAH 15 100% 15 100%
Sumber: Hasil olah data berdasarkan lampiran 17
Berdasarkan tabel 4.8 di atas maka dapat disimpulkan
perbandingan sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan saintifik
berbantuan media visual berpengaruh terhadap hasil belajar murid
terlihat bahwa sebelum diberikan perlakuan dari 15 murid, kategori
tidak tuntas yang awalnya persentase 86,67% dengan jumlah murid
sebanyak 14 orang menjadi 0%. Adapun kategori tuntas yang awalnya
persentase 6,67% dengan jumlah murid sebanyak 1 orang menjadi
100% dengan jumlah murid sebanyak 15 orang.
2. Deskripsi Aktivitas Murid Dalam Pembelajaran
a. Pelaksanaan Observasi Pada Pembelajaran
Hasil observasi kegiatan murid pada pembelajaran ini dapat
dilihat dari lembar observasi pada pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media visual, yang
mana aktivitas belajar murid yang terekam oleh observer ketika proses
belajar mengajar berlangsung hingga berakhirnya pembelajaran dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar Murid Pada Pertemusn I, Pertemuan 2 dan Pertemuan 3
NO ASPEK YANG DIAMATI PERTE-
MUAN 1
PERTE-MUAN
2
PERTE-MUAN
3 1. Murid hadir tepat waktu pada saat
pembelajaran. 15 15 15
2.
Murid mendengarkan penjelasan guru secara seksama pada saat guru sedang menerangkan pembelajaran yang berlangsung.
15 15 15
3. Murid mencatat bagian penting yang diberikan oleh guru.
11 13 15
4. Murid memperhatikan penayangan gambar secara seksama.
15 15 15
NO ASPEK YANG DIAMATI PERTE-MUAN
1
PERTE-MUAN
2
PERTE-MUAN
3
5. Murid mengajukan pertayaan terhadap materi yang diperoleh.
6 6 7
6. Murid mampu bekerja sama dengan teman kelompoknya masing- masing.
15 14 15
7. Murid mampu menjawab pertanyaan di depan teman-temannya.
8 12 13
8. Murid mampu menyimpulkan materi yang diajarkan.
5 8 10
9. Murid melakukan aktivitas yang tidak relavan seperti: Ribut , menyontek, mengganggu teman dan tidak tenang di tempat duduk
2 1 2
Sumber: Hasil olah data berdasarkan lampiran 18
Gambar 4.2 Perbandingan Distribusi Frekuensi Aktivitas Murid pada Pertemuan I, Pertemuan II, dan Pertemuan III
Sumber: Hasil olah data berdasarkan lampiran 18
0
2
4
6
8
10
12
14
16
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jum
lah
Sis
wa
Aspek Penilaian
Pertemua 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Sesuai dengan tabel 4.9 dan gambar 4.2 menunjukkan bahwa
terdapat peningkatan yang signifikan terhadap hasil observasi aktivitas
murid mulai dari pelaksanaan pembelajaran I ke pelaksanaan
pembelajaran II dan pelaksanaan pembelajaran III. Peningkatan
tersebut seiring dengan diterapkannya pendekatan saintifik berbantuan
media visual di setiap pembelajaran. Nampaknya dengan menerapkan
pendekatan dan media yang menarik siswa akan cenderung
bersemangat mengikuti pembelajaran sehingga dapat berdampak
positif terhadap hasil belajarnya terkhusus pada mata pelajaran IPA
konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup
3. Analisis Statistik Inferensial
Sesuai dengan hipotesis penelitian yaitu “terdapat pengaruh
pendekatan saintifik berbantuan media visua terhadap hasil belajar IPA
konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas III di SD
Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar”, maka
teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik
statistik inferensial dengan menggunakan uji-t.
Untuk mencari ttabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan
taraf signifikasi α = 0,05 dan dk = n-1, maka dk = 15-1 = 14 maka
diperoleh ttabel = 1,761. Setelah diperoleh thitung = 8,313 dan ttabel = 1,761
maka diperoleh thitung > ttabel atau 8,313>1,761. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa pendekatan
saintifik berbantuan media visual berpengaruh terhadap hasil belajar IPA
konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas III di SD
Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar.
B. PEMBAHASAN
Pengaruh pendekatan saintifik berbantuan media visual terhadap hasil
belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas
III di SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar
menyangkut dari rumusan masalah sebagai tindak lanjut dari hasil
pengumpulan data dan dimana telah di jelaskan disini bahwa keberhasilan
suatu pendidikan di sekolah salah satu kuncinya adalah keberhasilan guru
dalam menyajikan materi pelajaran yang dapat memfasilitasi murid untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, pendekatan saintifiik
berbantuan media visual konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar murid. Hal ini
dapat dibuktikan berdasarkan hasil analisis data pretest, posttest dan lembar
observasi.
Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya, hasil belajar, yaitu
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri murid, baik yang menyangkut
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Pada bagian ini akan diuraikan hasil yang ditemukan dalam penelitian
yang dilaksanakan mulai tanggal 15-20 Juli 2019 yang bertempat di SD
Muhammadiyah Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Hasil yang
dimaksud yaitu kesimpulan yang diambil berdasarkan data yang terkumpul
dan analisis data yang telah dilakukan. Sampel dalam penelitian ini terdiri
dari 15 murid.
Pada observasi awal memang terlihat ada perbedaan dengan hasil
penelitian. Hal ini terlihat dari meningkatnya keaktifan dan semangat belajar
murid untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan
diterapkannya metode saintifik yang dijelaskan oleh Daryanto (2014:53)
dibandingkan dengan sebelum penerapan. Pada observasi awal proses
pembelajaran hanya fokus pada guru dengan menerapkan metode ceramah
sehingga murid cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan
setelah diterapkannya pendekatan saintifik berbantuan media visual yang
dimana pembelajaran lebih berpusat pada murid sehingga murid lebih aktif
dan antusias dalam melaksanakan pembelajaran serta tak jarang murid selalu
ingin naik untuk membaca dan menunjuk gambar yang berada di depan
mereka walaupun masih ada 1 orang murid yang tidak terlalu memperhatikan
pembelajaran karena faktor murid tersebut belum tau membaca.
Dengan kata lain, pendekatan saintifik berbantuan media visual
memiliki pengaruh terhadapa hasil belajar sebagaimana yang diutarakan oleh
penelitian sebelumnya oleh Elgita Herviani (2018) bahwa “Dengan
menerapkan pendekatan saintifik berbantuan media visual dalam proses
pembelajaran siswa menjadi lebih antusias, aktif dalam proses pembelajaran,
siswa dapat menggunakan pikirannya, menumbuhkan sikap dan nilai ilmiah,
memvisualisasikan sesuatu yang abstrak, bahkan juga terlibat kerjasama
untuk mendiskusikan pengamatan yang telah dilakukan. Dengan demikian,
peran guru dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik
berbantuan media visual yaitu sebagai fasilitator yang membantu
menghidupkan pembelajaran dan sebagai sumber pembelajaran apabila siswa
mengalami kesulitan pada saat diskusi.
Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan yang
signifikan pada hasil belajar murid. Hal ini dapat dilihat dari nilai pretest,
dimana nilai rata-rata hasil belajar IPA murid sebesar 55% dengan kategori
yakni sangat rendah 13,33%, rendah 6,67%, sedang 60%, tinggi 20% dan
sangat tinggi 0%. Melihat dari hasil persentase yang ada, maka dapat
dikatakan bahwa tingkat hasil belajar sebelum diterapkan pendekatan
saintifik berbantuan media visual tergolong sedang.
Selanjutnya nilai rata-rata hasil posttest adalah 79,67%. Hasil belajar
murid setelah diberi perlakuan berupa pendekatan saintifik berbantuan media
visual mempunyai peningkatan yang cukup baik dibandingkan sebelum
diberikan perlakuan pendekatan saintifik berbantuan media visual. Persentase
kategori hasil belajar murid meningkat tinggi dengan kategori sangat rendah
0%, rendah 0%, sedang 0%, tinggi 73,33%, sangat tinggi 26,67%. Melihat
dari hasil persentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat hasil belajar
setelah diterapkan pendekatan saintifik berbantuan media visual tergolong
tinggi.
Hasil observasi pelaksaan penelitian juga menunjukkan bahwa
terdapat peningkatan yang signifikan terhadap hasil observasi aktivitas murid
mulai dari pelaksanaan pembelajaran I ke pelaksanaan pembelajaran II dan
pelaksanaan pembelajaran III. Peningkatan tersebut seiring dengan
diterapkannya pendekatan saintifik berbantuan media visual di setiap
pembelajaran. Nampaknya dengan menerapkan pendekatan dan media yang
menarik siswa akan cenderung bersemangat mengikuti pembelajaran
sehingga dapat berdampak positif terhadap hasil belajarnya terkhusus pada
mata pelajaran IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan
rumus uji-t, dapat diketahui bahwa nilai thitung sebesar 8,313 dengan frekuensi
(dk) = n-1; dk = 15-1 = 14, pada taraf signifikan 0,05 diperoleh ttabel = 1,761.
Oleh karena thitung > ttabel pada taraf signifikan α = 0,05, maka hipotesis nol
(H0)) ditolak dan hipotesis alternative (H1) diterima.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat di lihat perbandingan antara
hasil belajar pretest dan hasil belajar posttest. Dimana hasil belajar pretest
tergolong sedang dan hasil belajar posttest tergolong tinggi. Sehingga dapat
dikatakan bahwa pendekatan saintifik berbantuan media visual berpengaruh
terhadap hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup
pada murid kelas III di SD Muhammadiyah Perumnas Kecamatan
Rappocini Kota Makassar.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dari analisis data dan pembahasan, hasil data
statistik deskriptif menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar
IPA murid yang ditandai dengan peningkatan skor rata-rata murid yang pada
pelaksanaan pretest sebesar 55% meningkat menjadi 79,67% pada
pelaksanaan posttest yang berarti bahwa peningkatan tersebut berada dalam
kategori baik. Kemudian observasi aktivitas murid juga menunjukkan bahwa
terdapat peningkatan yang signifikan terhadap hasil observasi aktivitas murid
mulai dari pelaksanaan pembelajaran I ke pelaksanaan pembelajaran II dan
pelaksanaan pembelajaran III. Peningkatan tersebut seiring dengan
diterapkannya pendekatan saintifik berbantuan media visual di setiap
pembelajaran. Hasil uji-t menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 8,31305 dan
diperoleh ttabel = 1,761. Oleh karena thitung > ttabel pada taraf signifikan α = 0,05,
maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternative (H1) diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendekatan saintifik
berbantuan media visual terhadap hasil belajar IPA konsep ciri-ciri dan
kebutuhan makhluk hidup pada murid kelas III di SD Muhammadiyah
Makassar Kecamatan Rappocini Kota Makassar.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini maka peneliti
mengajukan beberapa saran atau rekomendasi sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
pendekatan saintifik berbantuan media visual mempengaruhi hasil belajar
IPA murid pada aspek pengetahuan dan aspek sikap, oleh karena itu
penggunaan pendekatan saintifik berbantuan media visual perlu diterapkan
dalam pembelajaran.
2. Bagi Sekolah
Pihak sekolah diharapkan menambah sarana dan prasarana sekolah,
khususnya memberikan fasilitas untuk menampilkan media visual power
point, sehingga pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbantuan
media visual dapat berjalan dengan baik. Selain itu sebaiknya kepala
sekolah mengadakan observasi kelas berkala untuk dapat memberi
masukan kepada guru tentang proses pembelajaran yang sekiranya perlu
ditingkatkan.
3. Bagi Peneliti lain
Peneliti yang akan melakukan penelitian mengenai penggunaan
pendekatan saintifik berbantuan media visual terhadap hasil belajar IPA,
disarankan agar memiliki suatu inovasi lain di dalam penggunaan media
visual yang akan diberikan kepada peserta didik. Kreativitas peneliti
sangat diperlukan agar siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Ahmad Susanto. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2013.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran, Jakarta : Pt Rajagrafindo Persada. cet. 20.
2017.
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
BSE ILMU PENGETAHUAN ALAM 3 untuk SD/MI kelas III.
Daryanto. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta :
Gava Media, 2014
Diliastuti, F. S. 2013. Metode Penelitian, (Online),
(http://respository.upi.edu/4812/6/S_PKK_0808599_Chapter3.pdf, diakses
17 Februari 2019)..
Herviani, Elgita. 2018. Pengaruh Pendekatan Saintifik Berbantuan Media Visual
Terhadap Hasil Belajar Murid Kelas III Di SD Negeri Benda. Skripsi,
Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri
(Uin) Syarif Hidayatullah.
Hisbullah & Selvi, N. 2018. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Dasar. Makassar: Aksara Timur.
Kemendikbud (2013), Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 81 A
Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta: Kemendikbud..
Musfiqon dan Nurdyansyah, Pendekatan Pembelajaran Saintifik,
(Sidoarjo: Nizamia Learning Center, 2015)
68
Marjan, Johari. “Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil
Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Murid MA Mu‟allimat
NW Pancor Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat”,
Journal Of University Ganesha. Vol.4. 2014.
Puspaningtyas, Dyah Ayu. “Pengaruh penggunaan media visual terhadap
prestasi belajar siswa SDN 02 Kendalbulur , Boyolangu, Tulungagung
tahun 2015/2016”. Skripsi pada Institut Agama ISLAM Negeri
Tulungagung. 2016. tidak dipublikasikan.
Rhosalia, Lulu Anggi. “Pendekatan Saintifik (Scientific Aproach) dalam
Pembelajaran Tematik Terpadu Kurikulum versi 2016”. Jurnal JTIEE,
Vol. 1, 2017.
Riadi, A. 2016. Statistika Penelitian. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Samad, Mulyati dan Maryati Z. 2016. Mata Kuliah Media Pembelajaran. Bahan
Kuliah, Makassar: PGSD FKIP UNISMUH Makassar.
Sani, Abdullah, R. 2015. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum
2013. Jakarta : Bumi aksara
Sulistyowati, E. dan Wisudawati, A.W. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Srini M. Iskandar. 1997. Pendidikan ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: DIKTI
Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Tim Penyusun FKIP Unismuh. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar:
Panrita Press Unismuh Makassar.
L A M P I R A N
PROFIL SEKOLH
Adapun profil SD Muhammadiyah Perumnas, sebagai berikut :
1. Nama Sekolah : SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS
2. NPSN : 40313731
3. Provinsi : Sulawesi selatan
4. Kota/kotamadya : Makassar
5. Kecamatan : Rappocini
6. Desa/kelurahan : Bonto Makkio
7. Kode pos : 90245
8. Email : [email protected]
9. Akreditas : B
10. Telepon/Fax : 0411-541837
11. Status sekolah : Swasta
12. Tahun berdiri : 1983
13. Waktu belajar mengajar : Pagi
14. Bangunan sekolah :Pengurus Muhammdiyah cabang Karunrung
15. Status tanah sekolah : Hibah
16. Kurikulum yang berlaku : KTSP dan K13
17. Jarak ke pusat otonomi daerah: 6 km
18. Jarak ke pusat kecamatan : 6 km
19. Terletak pada lintang : -5.1131510307271775
20. Terletak pada bujur : 119.59287375211716
Kondisi Gedung/Bagian Sekolah
No Jenis, Ruangan, Gedung Sekolah Luas Keterangan
1 Ruangan Kepala Sekolah dan Wakil 3,5 m x 3,5 m Berfungsi
2 Ruangan untuk guru-guru 2 m x 3 m Berfungsi
3 Ruangan kelas untuk mengajar 6 m x 4 m Berfungsi
4 Ruangan Tata Usaha 2 m x 3 m Berfungsi
5 WC/Kamar Kecil 1,5 m x 1,5 m Berfungsi
6 Gudang 1,5 m x 1,5 m Berfungsi
7 Aula atau ruang pertemuan - -
8 Ruang Praktek - -
9 Laboratorium - -
10 Halaman Sekolah 6 m x 13 m Berfungsi
11 Perpustakaan 3 m x 3 m Berfungsi
12 Ruang Ibadah 2 m x 3 m Berfungsi
Nama-nama Pimpinan Sekolah
No Nama Jabatan Alamat
1. Akbar Ramadhan Asrar, S.Pd Kepala Sekolah Jl. Tidung X Stp. 6
No. 48
1. Nama Guru Pamong dan Guru-Guru Lain
No Nama Jabatan Alamat
1. Syamsiah, S.Pd., M.Pd Guru Kelas I JL. Komp.
Kodam G. Sari
lama
2. Hasmawati, S.Pd Guru Kelas II JL. Syech Yusuf
3 No.63
3. Fatmawati, S.Pd Guru Kelas III JL. Pelita 3,
Pelita utara
4. A. Wahyuni, S.Pd Guru Kelas IV Jl. Toddoppuli
Raya Timur
5. Subaedah, S.Pd
NIP. 19700212 200604 2 013
Guru Kelas V JL. Tamalate/ stp
36/115
6. Anita Ma‟rur R, S.Pd Guru Kelas VI JL. Tidung No. 8
7. Marhana Sanati, S.PdI
NIP. 19701112 200003 3 002
Guru Agama Islam JL. B. Dg.
Ngirate
8. Ahmad Mustanir N, S.PdI Guru
Kemuhammadiyahan
Jl. Minasa Upa
9. Masniar, S.Pd Guru Olahraga BTN. Citra Daya
Permai
10. Nurul Islah, S.Pd Guru Bahasa Inggris JL. Minasa Upa
11. Islamiyah, S.PdI Guru Bahasa Arab Pao-Pao
12. Azisah Abbas, S.Ag Guru BTQ Jl. Tamalate VII
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA DAN HASIL WAWANCARA KEPADA GURU KELAS III
MENGENAI PEMBELAJARAN IPA DI SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS KECAMATAN RAPPOCINI KOTA MAKASSAR
NAMA RESPONDEN : Fatmawati, S.Pd INSTANSI TEMPAT BEKERJA : SD Muhammadiyah Perumnas JENJANG PENDIDIKAN TERAKHIR : S1
NO PERTANYAAN JAWABAN 1. Apa latar belakang
pendidikan bapak/ibu? S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Bagaimanakah implementasi pembelajaran IPA di SD?
Untuk kelas III IPA disajikan permata pelajaran sesuai kurikulum di kelas III yaitu KTSP.
3. Menurut bapak/ibu, jika pada kelas III sudah menerapkan kurikulum 2013, apa implikasi dari penerapan kurikulum 2013 terhadap proses pembelajaran IPA?
Segi muatan, metode pengajarannya menarik karena lebih mengharapkan pembelajaran yang menyenangkan, mengharapkan siswa aktif dan berbasis karakter. Segi kedalaman matei, tidak terlalu mendalam jika dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya.
4. Menurut bapak/ibu guru, bagaimana pembelajaran IPA yang diterapkan di kelas III dengan menggunakan KTSP?
Untuk mata pembelajran IPA sendiri di kelas bawah saya lebih senang menggunakan KTSP, karena dari segi kedalaman materi pelajaran IPA lebih mendalam.
5.
Bagaimanakah keterlaksanaan pembelajaran IPA, dari segi : a. Media b. Buku dan bahan ajar c. Metode dan proses
pembelajaran (apakah sudah menggunakan pendekatan saintifik sesuai tuntunan K13)
a. Media: Media di sekolah kurang begitu optimal. Media pembelajaran IPA sudah banyak yang rusak. Ada infokus namun masih kurang digunakan dalam proses belajar mengajar.
b. Buku dan bahan ajar: Sudah ada, mempunyai beragam buku.
c. Metode dan proses pembelajaran: Lebih sering menggunakan metode ceramah saat pembelajaran di kelas. Kecuali ada beberapa materi yang mengharuskan melakukan kegiatan praktik.
6. Apakah bapak/ibu guru pernah menggunakan media pembelajaran IPA dalam
Untuk menggunakan media PPT belum pernah digunakan selama semester ini. Karena terhambat oleh
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS
Kelas / Semester : III (Tiga) / 1
Tema 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Sub Tema 1 : Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Pembelajaran : 1
Alokasi Waktu : 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI (KI)
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
IPA
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 3.4 Mencermati kosakata dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan.
3.4.1 Menyebutkan minimal 2 ciri-ciri makhluk hidup.
2 4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat secara tertulis menggunakan kosakata baku dalam kalimat efektif.
4.4.1 Menyimpulkan ciri-ciri makhluk hidup.
Matematika
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 3.1 Menjelaskan sifat-sifat operasi hitung pada bilangan cacah.
3.1.1 Menentukan hasil penjumlahan.
2 4.1 Menyelesaikan masalah yang melibatkan penggunaan sifat-sifat operasi hitung pada bilangan cacah.
4.1.1 Menyelesaikan masalah sehari-hari terkait penjumlahan.
SBdP
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 3.3 Mengetahui dinamika gerak tari.
3.3.1 Mengidentifikasi gerak kuat dan lemah pada tangan dalam suatu tari dengan benar.
2 4.3 Meragakan dinamika gerak tari. 4.3.1 Memeragakan gerak kuat dan lemah pada tangan dalam suatu tari dengan percaya diri.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati gambar, murid dapat menyebutkan minimal 2 ciri-ciri
makhluk hidup dengan tepat.
2. Setelah mengamati contoh, siswa dapat menentukan hasil penjumlahan dengan benar.
3. Setelah mengamati contoh, siswa dapat menyelesaikan masalah sehari-hari terkait penjumlahan dengan benar.
4. Dengan melakukan kegiatan menari, siswa dapat mengidentifikasi gerak kuat dan lemah pada tangan dalam suatu tari dengan benar.
5. Setelah mengidentifikasi gerak, siswa dapat memeragakan gerak kuat dan lemah pada tangan dalam suatu tari dengan percaya diri.
D. KARAKTER YANG DIHARAPKAN
- Disiplin
- Kerja sama
- Tanggung jawab
- Keberanian
- Jujur
E. MATERI PEMBELAJARAN
Menyanyi lagu yang memiliki pola irama sederhana.
Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup dan tak hidup.
Menulis nama dan lambang bilangan.
F. Metode pembelajaran
- Pendekatan saintifik
- Ceramah
- Informasi
- Diskusi
- Tanya jawab
- Demontrasi
- Pemberian tugas
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan Guru menyapa murid, menanyakan kabar,
dan mengecek kehadiran murid.
Murid berdoa bersama sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing dipimpin
oleh salah satu murid.
Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
bersama-sama. dilanjutkan lagu Nasional
“Tanah Airku”.
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Guru melakukan apersepsi dengan bermain
tebak hewan atau bercerita pengalaman
pergi ke kebun binatang untuk mengawali
pembahasan tentang ciriciri makhluk hidup.
15 menit
Inti Eksplorasi
a) Mengamati
- Murid mengamati guru menyanyikan lagu
Cicak di Dinding
- Guru menjelaskan ciri-ciri dan kebutuhan
makhluk hidup dan makhluk tak hidup
- Murid dikenalkan dengan nama dan
lambang ribuan.
b) Menanya
- Murid mulai menuliskan hasil pengamatan
gambarnya disebuah kertas secara
140 menit
perorangan.
- Kemudian murid saling bertukar pertanyaan
dengan teman sebangku dan murid mulai
menjawab pertanyaan dari temannya.
Elaborasi
a) Mengumpulkan informasi
Kegiatan 1
- Guru membagi kelompok yang terdiri
dari 4-6 orang/kelompok.
- Murid duduk dengan kelompoknya
masing-masing..
- Guru membagikan lembar kerja dan
menjelaskan lembar kerja yang akan di
kerjakan.
- Murid berdiskusi mengerjakan tugas
kelompok selama 20 menit.
- Guru membagikan lembar soal pretest.
b) Mengkomunikasikan
- Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusi
dengan bimbingan guru dan kelompok lain
memberi tanggapan..
- Guru memeriksa kegiatan peserta didik
apakah sudah dilakukan dengan benar. Jika
masih ada peserta didik yang belum dapat
melakukan kegiatan dengan benar, guru
dapat langsung memberikan bimbingan.
Konfirmasi :
- Memberikan umpan balik positif dan
penguatan.
- dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun
hadiah/reward terhadap
keberhasilan/keberanian murid.
- Guru memberikan pemantapan penjelasan
kepada murid.
Penutup - Murid bersama guru menyimpulkan
mengenai materi yang telah dibahas
bersama-sama.
- Guru menginformasikan materi yang akan
dibahas pada pertemuan selanjutnya.
- Guru menyuruh salah satu murid untuk
memimpin berdoa.
- Guru menutup pelajaran dengan salam.
15 menit
H. Media dan Sumber Belajar
Media : Papan tulis
Sumber belajar :
- Buku Pedoman Guru Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan
Makhluk Hidup Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018).
- Buku Murid Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk
Hidup Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
- Buku BSE IPA untuk SD/MI kelas 3
I. Penilaian
1. Penilaian proses
- Penilain proses belajar untuk melihat karakter murid menggunakan
lembar observasi
2. Instrument penilaian
- Lembar soal tertulis pilihan ganda
Kriteria penilaian
POSITIF 1 = Murid hadir tepat waktu pada saat pembelajaran. 2 = Murid mendengarkan penjelasan guru secara seksama pada saat
guru sedang menerangkan pembelajaran yang berlangsung. 3 = Murid mencatat bagian penting yang diberikan oleh guru. 4 = Murid memperhatikan penayangan gambar secara seksama. 5 = Murid mengajukan pertayaan terhadap materi yang diperoleh. 6 = Murid mampu bekerja sama dengan teman kelompoknya masing-
masing. 7 = Murid mampu menjawab pertanyaan di depan teman-temannya. 8 = Murid mampu menyimpulkan materi yang diajarkan.
NEGATIF
1 = Murid melakukan aktivitas yang tidak relavan seperti: Ribut , menyontek, mengganggu teman dan tidak tenang di tempat duduk.
1. Lembar penilaian
NO NIS NAMA ASPEK YANG DIAMATI 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. 2. 3. 4. 5.
2. Penilaian tes tertulis
Setiap soal jika benar diberi skor 1
Contoh :
3. Penilaian Keterampilan
a. Rubrik Kegiatan Menari (SBdP)
No Kriteria Baik
Sekali Baik Cukup
Perlu Bimbingan
4 3 2 1 1 Penguasaan
Gerakan Siswa hapal seluruh gerakan dan sesuai dengan lagu
Siswa hapal seluruh gerakan tapi tidak sesuai dengan lagu
Siswa hapal sebagian gerakan dan sesuai dengan lagu
Siswa tidak hapal seluruh gerakan
2 Ekspresi Mimik wajah dan gerakan sesuai dengan isi lagu
Mimik wajah dan gerakan sesuai dengan isi lagu namun belum konsisten
Mimik wajah dan gerakan belum sesuai dengan isi lagu
Belum mampu menunjukkan mimik wajah dan gerakan sesuai dengan isi lagu
RENCANA PELAKSANAAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS
Kelas / Semester : III (Tiga) / 1
Tema 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Sub Tema 1 : Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Pembelajaran : 2
Alokasi Waktu : 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI (KI)
5. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
6. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
IPA
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 3.4 Mencermati kosakata dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan.
3.4.1 Menyebutkan minimal 2 ciri-ciri makhluk hidup.
2 4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat secara tertulis menggunakan kosakata baku dalam kalimat efektif.
4.4.2 Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup.
4.4.3 Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk tak hidup.
4.4.4 Menggolongkan tumbuhan berdasarkan bijinya.
4.4.5 Menggolongkan tumbuhan berdasarkan akarnya.
4.4.6 Menggolongkan tumbuhan berdasarkan batangnya.
4.4.7 Menggolongkan tumbuhan berdasarkan daunnya.
Matematika
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 3.1 Menjelaskan sifat-sifat operasi hitung pada bilangan cacah.
3.1.1 Menentukan hasil penjumlahan.
2 4.1 Menyelesaikan masalah yang melibatkan penggunaan sifat-sifat operasi hitung pada bilangan cacah.
4.1.1 Menyelesaikan masalah sehari-hari terkait penjumlahan.
SBdP
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 3.3 Mengetahui dinamika gerak tari.
3.3.1 Mengidentifikasi gerak kuat dan lemah pada tangan dalam suatu tari dengan benar.
2 4.3 Meragakan dinamika gerak tari. 4.3.1 Memeragakan gerak kuat dan lemah pada tangan dalam suatu tari dengan percaya diri.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Murid dapat mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup.
2. Murid dapat mengidentifikasi ciri-ciri makhluk tak hidup.
3. Murid dapat menggolongkan tumbuhan berdasarkan bijinya.
4. Murid dapat menggolongkan tumbuhan berdasarkan akarnya.
5. Murid dapat menggolongkan tumbuhan berdasarkan batangnya.
6. Murid dapat menggolongkan tumbuhan berdasarkan daunnya.
7. Setelah mengamati contoh, siswa dapat menentukan hasil penjumlahan
dengan benar.
8. Setelah mengamati contoh, siswa dapat menyelesaikan masalah sehari-hari
terkait penjumlahan dengan benar.
9. Dengan melakukan kegiatan menari, siswa dapat mengidentifikasi gerak
kuat dan lemah pada tangan dalam suatu tari dengan benar.
10. Setelah mengidentifikasi gerak, siswa dapat memeragakan gerak kuat dan
lemah pada tangan dalam suatu tari dengan percaya diri.
D. KARAKTER YANG DIHARAPKAN
- Disiplin
- Kerja sama
- Tanggung jawab
- Keberanian
- Jujur
E. MATERI PEMBELAJARAN
Menyanyi lagu yang memiliki pola irama sederhana.
Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup dan tak hidup.
Mengidentifikasi tumbuhan berdasarkan biji,akar, batang, dan daunnya.
Menyelesaikan soal perkalian.
F. Metode pembelajaran
- Pendekatan saintifik
- Ceramah
- Informasi
- Diskusi
- Tanya jawab
- Demontrasi
- Pemberian tugas
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan Guru menyapa murid, menanyakan kabar,
dan mengecek kehadiran murid.
Murid berdoa bersama sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing dipimpin
oleh salah satu murid.
Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
bersama-sama. dilanjutkan lagu Nasional
“Tanah Airku”.
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Guru melakukan apersepsi dengan bermain
tebak hewan atau bercerita pengalaman
15 menit
pergi ke kebun binatang untuk mengawali
pembahasan tentang ciriciri makhluk hidup.
Inti a. Kegiatan Inti
Eksplorasi
c) Mengamati
- Guru menjelaskan ciri-ciri dan
kebutuhan makhluk hidup dan
makhluk tak hidup
- Guru menjelaskan penggolongan
tumbuhan berdasarkan bijinya.
- Guru menjelaskan penggolongan
tumbuhan berdasarkan akarnya.
- Guru menjelaskan penggolongan
tumbuhan berdasarkan batangnya.
- Guru menjelaskan penggolongan
tumbuhan berdasarkan daunnya.
- Murid diminta mengamati
penggolongan tumbuhan melalui
power point.
d) Menanya
- Murid mulai menuliskan hasil
pengamatan gambarnya disebuah
kertas secara perorangan.
- Kemudian murid saling bertukar
pertanyaan dengan teman sebangku
dan murid mulai menjawab
pertanyaan dari temannya.
Elaborasi
c) Mengumpulkan informasi
Kegiatan 1
140 menit
- Guru membagi kelompok yang
terdiri dari 4-6 orang/kelompok.
- Murid duduk dengan
kelompoknya masing-masing.
- Guru membagikan lembar kerja
dan menjelaskan lembar kerja
yang akan di kerjakan.
- Murid berdiskusi mengerjakan
tugas kelompok selama 20 menit.
d) Mengkomunikasikan
- Tiap kelompok menyampaikan
hasil diskusi dengan bimbingan
guru dan kelompok lain memberi
tanggapan..
- Guru memeriksa kegiatan peserta
didik apakah sudah dilakukan
dengan benar. Jika masih ada
peserta didik yang belum dapat
melakukan kegiatan dengan
benar, guru dapat langsung
memberikan bimbingan. .
Konfirmasi :
- Memberikan umpan balik positif dan
penguatan.
- dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah/reward terhadap
keberhasilan/keberanian murid.
- Guru memberikan pemantapan
penjelasan kepada murid.
Penutup - Murid bersama guru menyimpulkan
mengenai materi yang telah dibahas
eni
bersama-sama.
- Guru menginformasikan materi yang akan
dibahas pada pertemuan selanjutnya.
- Guru menyuruh salah satu murid untuk
memimpin berdoa.
- Guru menutup pelajaran dengan salam.
t
H. Media dan Sumber Belajar
Media : Papan tulis, laptop, LCD
Sumber belajar :
- Buku Pedoman Guru Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk
Hidup Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
- Buku Murid Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
- Buku BSE IPA untuk SD/MI kelas 3
I. Penilaian
1. Penilaian proses
Penilain proses belajar untuk melihat karakter murid menggunakan
lembar observasi
Kriteria penilaian
POSITIF 1 = Murid hadir tepat waktu pada saat pembelajaran. 2 = Murid mendengarkan penjelasan guru secara seksama pada saat
guru sedang menerangkan pembelajaran yang berlangsung. 3 = Murid mencatat bagian penting yang diberikan oleh guru. 4 = Murid memperhatikan penayangan gambar secara seksama. 5 = Murid mengajukan pertayaan terhadap materi yang diperoleh. 6 = Murid mampu bekerja sama dengan teman kelompoknya masing-
masing. 7 = Murid mampu menjawab pertanyaan di depan teman-temannya.
8 = Murid mampu menyimpulkan materi yang diajarkan.
NEGATIF 1 = Murid melakukan aktivitas yang tidak relavan seperti:
Ribut , menyontek, mengganggu teman dan tidak tenang di tempat duduk.
1. Lembar penilaian
NO NIS NAMA ASPEK YANG DIAMATI 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. 2. 3. 4. 5.
2. Penilaian Keterampilan
3. Rubrik Membuat Gambar Dekoratif
No Kriteria Baik
Sekali Baik Cukup
Perlu Bimbingan
4 3 2 1 1 Kemampua
membentuk garis lengkung pada gambar
Semua garis lengkung pada bagian gambar dibuat dengan baik dan sesuai contoh.
Ada satu garis lengkung dari bagian gambar yang tidak sesuai
Ada lebih satu garis lengkung dari bagian gambar yang tidak sesuai
Belum mampu membuat garus lengkung.
2 Kemampuan membentuk garis zigzag pada gambar
Semua garis zigzag pada bagian gambar dibuat dengan baik dan sesuai contoh.
Ada satu garis zigzag dari bagian gambar yang tidak sesuai.
Ada lebih satu garis zigzag dari bagian gambar yang tidak sesuai.
Belum mampu membuat garis zigzag.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS
Kelas / Semester : III (Tiga) / 1
Tema 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Sub Tema 1 : Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Pembelajaran : 3
Alokasi Waktu : 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI (KI)
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
IPA
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 3.4 Mencermati kosakata dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan.
3.4.1 Menyebutkan minimal 2 ciri-ciri makhluk hidup.
2 4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat secara tertulis menggunakan kosakata baku dalam kalimat efektif.
4.4.8 Menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan hewan.
4.4.9 Menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan tumbuhan.
PPKn
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 1.1. Menerima arti bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, dan padi kapas pada lambang negara “Garuda Pancasila” sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
1.1.1 Memahami makna bersatu dalam keberagaman di sekolah.
2 2.4 Menampilkan sikap kerja sama sebagai wujud bersatu dalam keberagaman di lingkungan sekitar.
2.4.1 Menjalankan satu kegiatan yang dilakukan di sekolah.
3 3.4 Memahami makna bersatu dalam keberagaman di lingkungan sekitar.
3.4.1 Menjelaskan makna bersatu dalam keberagaman di sekolah.
4 4.4 Menyajikan bentuk-bentuk
kebersatuan dalam keberagaman di lingkungan sekitar.
4.4.1 Menceritakan pengalaman berkaitan dengan manfaat bersatu dalam menjalankan satu kegiatan yang dilakukan di sekolah.
PJOK
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 3.1 Memahami kombinasi gerak dasar lokomotor sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional.
3.1.1 Menjelaskan prosedur kombinasi gerakan lari dan lompat dalam bentuk permainan lompat bambu.
2 4.1 Mempraktikkan kombinasi gerak dasar lokomotor sesuai dengan konseptubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional.
4.1.1 Mempraktikkan prosedur kombinasi gerakan lari dan lompat dalam bentuk permainan lompat bambu dengan percaya diri.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Murid dapat menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan hewan.
2. Murid dapat menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan tumbuhan.
D. KARAKTER YANG DIHARAPKAN
- Disiplin
- Kerja sama
- Tanggung jawab
- Keberanian
- Jujur
E. MATERI PEMBELAJARAN
Mengidentifikasi ciri-ciri pertumbuhan hewan
Mengidentifikasi ciri-ciri pertumbuhan tumbuhan
Bermain lompat bambu.
Memahami pentingnya bekerjasama.
F. Metode pembelajaran
- Pendekatan saintifik
- Ceramah
- Informasi
- Diskusi
- Tanya jawab
- Demontrasi
- Pemberian tugas
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan Guru menyapa murid, menanyakan kabar,
dan mengecek kehadiran murid.
Murid berdoa bersama sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing dipimpin
oleh salah satu murid.
Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
bersama-sama. dilanjutkan lagu Nasional
“Tanah Airku”.
Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Guru melakukan apersepsi dengan bermain
tebak hewan atau bercerita pengalaman
pergi ke kebun binatang untuk mengawali
15 menit
pembahasan tentang ciriciri makhluk hidup.
Inti Kegiatan Inti
Eksplorasi
a) Mengamati
- Guru menjelaskan tentang pertumbuhan
hewan.
- Guru menjelaskan tujuan
perkembangbiakan pada hewan.
- Murid diminta mengamati pertumbuhan
dan perkembangbiakan hewan melalui
power point.
b) Menanya
- Guru melakukan tanya jawab dengan
murid tentang pertumbuhan dan
perkembangbiakan hewan.
Elaborasi
a) Mengumpulkan informasi
Kegiatan 1
- Guru membagi kelompok yang terdiri
dari 4-6 orang/kelompok.
- Murid duduk dengan kelompoknya
masing-masing.
- Guru membagikan lembar kerja dan
menjelaskan lembar kerja yang akan
di kerjakan.
- Murid berdiskusi mengerjakan tugas
kelompok selama 20 menit.
Kegiatan 2
- Murid mengerjakan lembar soal
140 menit
posttest berupa soal pilihan ganda
secara perindividu.
b) Menalar
- Guru menampilkan bagan yang ditulis di
kertas karton yang ditempel di atas
papan tulis.
- Guru memperlihatkan gambar.
- Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan yakni mencocokkan gambar
sesui dengan petunjuk yang ada di
bagan.
- Murid mencocokkan gambar sesuai
dengan bagan di atas papan tulis.
c) Mengumpulkan informasi
- Tiap kelompok menyampaikan hasil
diskusi dengan bimbingan guru dan
kelompok lain memberi tanggapan.
- Guru memeriksa kegiatan peserta
didik apakah sudah dilakukan dengan
benar. Jika masih ada peserta didik
yang belum dapat melakukan
kegiatan dengan benar, guru dapat
langsung memberikan bimbingan.
Konfirmasi :
- Memberikan umpan balik positif dan
penguatan.
- dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun
hadiah/reward terhadap
keberhasilan/keberanian murid.
- Guru memberikan pemantapan penjelasan
kepada murid.
Penutup - Murid bersama guru menyimpulkan mengenai
materi yang telah dibahas bersama-sama.
- Guru menyuruh salah satu murid untuk
memimpin berdoa.
- Guru menutup pelajaran dengan salam.
15 menit
H. Media dan Sumber Belajar
Media : Papan tulis, laptop, LCD
Sumber belajar :
- Buku Pedoman Guru Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan
Makhluk Hidup Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2018).
- Buku Murid Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk
Hidup Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
- Buku BSE IPA untuk SD/MI kelas 3
I. Penilaian
1. Penilaian proses
Penilain proses belajar untuk melihat karakter murid menggunakan
lembar pengamatan.
2. Penilaian hasil belajar
Penilaian hasil belajar dengan mengerjakan tes tertulis
3. Instrument penilaian
a. Lembar pengamatan proses murid belajar
b. Lembar soal tertulis
Kriteria penilaian lembar observasi
POSITIF
1 = Murid hadir tepat waktu pada saat pembelajaran.
2 = Murid mendengarkan penjelasan guru secara seksama pada saat
guru sedang menerangkan pembelajaran yang berlangsung.
3 = Murid mencatat bagian penting yang diberikan oleh guru.
4 = Murid memperhatikan penayangan gambar secara seksama.
5 = Murid mengajukan pertayaan terhadap materi yang diperoleh.
6 = Murid mampu bekerja sama dengan teman kelompoknya masing-
masing.
7 = Murid mampu menjawab pertanyaan di depan teman-temannya.
8 = Murid mampu menyimpulkan materi yang diajarkan.
NEGATIF
1 = Murid melakukan aktivitas yang tidak relavan seperti:
Ribut , menyontek, mengganggu teman dan tidak tenang di tempat
duduk
1. Lembar penilaian observasi
NO NIS NAMA ASPEK YANG DIAMATI 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. 2. 3. 4.
2. Penilaian tes tertulis
Setiap soal jika benar diberi skor 1
Contoh :
3. Penilaian Keterampilan a. Rubrik Melakukan Gerakan Kombinasi Lari dan Lompat (PJOK)
No Kriteria Baik Sekali Baik Cukup
Perlu Bimbingan
4 3 2 1 1 Kebenaran
menggerakan bamboo
Gerakan tangan saat memegang dan membuka serta menutup sesuai dan kompak.
Gerakan tangan sesuai namun ada satu kesalahan misalnya tidak sama saat menutup.
Salah satu gerakan benar.
Belum mampu melakukan gerakan yang dicontohkan.
2 Kebenaran gerakan melompat
Gerakan kaki dan posisi saat mendarat tepat.
Hanya gerakan kaki atau posisi mendarat yang sesuai contoh.
Dapat melakukan namun gerakan tidak sesuai contoh.
Belum mampu melakukan gerakan yang dicontohkan.
c. Rubrik Bercerita (PPKn)
No Kriteria Baik Sekali Baik Cukup
Perlu Bimbingan
4 3 2 1 1 Kelancaran
dalam bercerita
Seluruh cerita disampaikan dengan lancar.
Setengah atau lebih bagian cerita disampaikan dengan lancar.
Kurang dari setengah bagian cerita disampaikan dengan lancar.
Belum mampu bercerita.
2 Kepercayaan diri dalam bercerita
Tidak terlihat ragu-ragu.
Terlihat ragu-ragu.
Memerlukan bantuan guru.
Belum menunjukkan kepercayaan diri.
Contoh lembar kerja peserta didik 1. Perhatikan gambar berikut dan golongkanlah berdasarkan tempat
tinggalnya dengan cara memberi tanda benar “√” pada kolom. NO
Jenis Hewan
Tempat hidup
Air Darat Air dan darat
1.
(……………………….)
2.
(……………………)
3.
(…………………….)
4
(…………………….)
5.
(……………………)
CONTOH MEDIA VISUAL
Gambar 1. Makhluk hidup bergerak
Gambar 2. Makhluk hidup tumbuh
Gambar 3. Makhluk hidup berkembang biak dan Gambar 4. Makhluk hidup menanggapi rangsang
Gambar 5. Makhluk hidup memerlukan makanan dan memerlukan
air
Gambar 6. Makhluk hidup memerlukan udara
Gambar 7. Tumbuhan , Gambar 8. Hewan air, Gambar 9. Hewan darat
TES HASIL BELAJAR PRETEST
Satuan Pendidikan : SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS Kelas / Semester : 3 / Ganjil Tema : Lingkungan Pokok Bahasan : (IPA) Waktu : 1 x 45 Menit
PILIHAN GANDA
PETUNJUK:
Berilah tanda silang (X) huruf jawaban yang dianggap paling benar pada
lembar jawaban
Apabila ada jawaban yang anda anggap salah dan anda ingin
menggantinya, coretlah dengan dua garis lurus mendatar pada jawaban
yang salah, kemudian berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda
anggap benar.
1. Di bawah ini, yang termasuk makhluk hidup ialah ....
a. Itik b. Meja c. Kursi d. Buku
2. Ciri-ciri makhuk hidup adalah .... a. Diam di tempat b. Menghadap keatas c. Berkembang biak d. Berwarna kuning
3. Manusia dan hewan dapat berpindah tempat. Hal ini menunjukkan
ciri makhluk hidup, yaitu .... a. Berkembang biak c. Bergerak
b. Bernapas d. Memerlukan makanan
4. Berikut ini ciri-ciri makhluk tak hidup adalah
a. Makan c. Tidak peka terhadap rangsangan b. Bernafas d. Bergerak
5. Yang bukan ciri-ciri makhluk hidup adalah ... a. tumbuh c. bernapas b. berkembang biak d. Diam
6. Yang termasuk makhluk hidup antara lain ...
a. Air, ikan, batu c. Tumbuhan, baterai, lumut b. Tumbuhan, hewan, manusia d. Manusia, semut, tanah
7. Buah mangga termasuk tumbuhan yang memiliki ….
a. Batu c. corak b. Biji d. Motif
8. Akar tanaman bergerak ke dalam tanah untuk mendapatkan ....
a. Air dan zat hara b. Hewan lain c. Sinar matahari d. Hasil fotosintesis
9. Tumbuhan yang berbatang rumput adalah ....
a. Jambu b. Padi c. Bayam d. Salak
10. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas ... a. Pohon rambutan c. Pohon jambu b. Pohon bambu d. Pohon jagung
11. Tumbuhan berikut yang memiliki bentuk tulang daun menjari adalah .... a. Rambutan b. Manga c. Papaya d. Jagung
12. Tumbuhan yang bisa bergerak dengan menutup daunnya ketika disentuh
adalah .... a. Putri malu c. Pisang b. Nangka d. Semangka
13. Cara yang umum dilakukan burung untuk berpindah tempat adalah .... a. Menggulingkan badannya b. Melompatkan kakinya c. Berjalan dengan sayapnya d. Terbang dengan sayapnya
14. Burung merpat bisa terbang sampai tinggi. Hal itu menunjukan ciri-ciri
bahwa makhluk hidup dapat ....
a. Melayang c. Di langit b. Terbang d. Bergerak
15. Kelompok hewan berikut yang berkembang biak dengan cara beranak adalah .... a. Ayam, katak, dan kuda b. Burung, bebek, dan buaya c. Kelinci, kambing, dan harimau d. Ikan mas, gajah, dan sapi
16. Berikut ini hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur adalah ....
a. Sapi c. Ayam b. Kuda d. Kambing
17. Hewan dapat berkembang biak dengan ...
a. Biji c. Tunas b. Cangkok d. Beranak
18. Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah ...
a. Melestarikan jenisnya c. Memerlukan teman b. Dari kecil menjadi besar d. Membutuhkan makan
19. Tumbuhan membutuhkan sinar matahari untuk .... a. Kawin b. Berkembangbiak c. Fotosintesis d. Bergerak
20. Seluruh makhluk hidup membutuhkan ....
a. Cahaya matahari c. Daging hewan lain b. Pakaian d. Daun-daunan
KISI-KISI PENILAIAN SOAL PRETEST
Indikator
Indikator Soal
Nomor
Soal
Ranah Kognitif
Kunci
Jawaban
Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4
Mengidentifikasi
ciri-ciri makhluk
hidup.
Menentukan
yang termasuk
makhluk hidup
1
6
A
B
4
Memahami ciri-
ciri makhluk
hidup
2
3
C
C
Mengidentifikasi
ciri-ciri makhluk tak
hidup.
Menentukan
ciri-ciri
makhluk tak
hidup
4
5
C
D
2
Menggolongkan
tumbuhan
berdasarkan bijinya.
Memahami
penggolongan
tanaman berbiji
7
B
1
Menggolongkan
tumbuhan
berdasarkan akarnya.
Menyebutkan
manfaat dari
akar tanaman
8
A
1
Menggolongkan
tumbuhan
berdasarkan
Memahami
penggolongan
tumbuhan
9
B
2
Indikator
Indikator Soal
Nomor
Soal
Ranah Kognitif
Kunci
Jawaban
Jumlah
Soal
C1 C2 C3 C4
batangnya berdasarkan
batangnya
10
B
Menggolongkan
tumbuhan
berdasarkan daunnya.
Memahami
penggolongan
tumbuhan
berdasarkan
daunnya
11
12
C
A
2
Menyebutkan ciri-
ciri pertumbuhan
hewan.
Menyebutkan
ciri-ciri hewan
13
14
D
D
6
Memahami
proses
perkembangbia
kan pada hewan
15
16
17
18
C
C
D
A
Menyebutkan ciri-
ciri pertumbuhan
tumbuhan.
Memahami
kebutuhan pada
tumbuhan
19
20
C
A
2
Jumlah 20 20
TES HASIL BELAJAR POST-TEST
Satuan Pendidikan : SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS Kelas / Semester : 3 / Ganjil Tema : Lingkungan Pokok Bahasan : (IPA) Waktu : 1 x 45 Menit
PILIHAN GANDA
PETUNJUK:
Berilah tanda silang (X) huruf jawaban yang dianggap paling benar pada
lembar jawaban
Apabila ada jawaban yang anda anggap salah dan anda ingin
menggantinya, coretlah dengan dua garis lurus mendatar pada jawaban
yang salah, kemudian berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda
anggap benar.
1. Di bawah ini, yang termasuk makhluk hidup ialah .... a. Itik b. Meja c. Kursi d. Buku
2. Di bawah ini, yang termasuk ciri-ciri makhluk hidup ialah .... a. Tidak dapat bergerak b. Tidak dapat bernapas c. Memerlukan makanan dan air d. Tidak mengalami perubahan ukuran tubuh
3. Perhatikan gambar berikut!
Ciri-ciri makhluk hidup adalah …. a. Memerlukan makanan c. Memerlukan udara b. Memerlukan oksigen d. Memerlukan air
4. Di bawah ini, yang termasuk makhluk tak hidup ialah ....
a. c.
b. d.
5. Tumbuhan yang bijinya tidak dilindungi oleh daging buah adalah .... a. Avokad b. Nangka c. Melinjo d. Rambutan
6. Pisang memiliki biji satu yang disebut ….
a. Dikotil c. Sendiri b. Monokurobo d. Monokotil
Perhatikan gambar di bawah ini!
7. Pisang mempunyai akar ….
a. Serabut c. Keras b. Tunggang d. Lembut
8. Akar tanaman bergerak ke dalam tanah untuk mendapatkan .... a. Air dan zat hara c. Sinar matahari b. Hasil fotosintesis d. Udara
Perhatikan gambar berikut !
9. Tumbuhan pada gambar di atas berkembang biak dengan ....
a. Membelah diri b. Biji c. Setek d. Tunas
10. Tumbuhan berikut yang memiliki bentuk tulang daun sejajar adalah ....
a. Jarak b. Manga c. Keladi d. Jagung
11. Hewan bergerak dengan cara meloncat-loncat adalah ....
a. c.
b. d.
Perhatikan gambar berikut!
12. Gambar diatas menunjukkan ciri makhluk hidup yaitu … a. Bergerak c. Bernafas b. Berkembang biak d. Tumbuh
Perhatikan gambar!
13. Hewan di atas memiliki …. pada tubuhnya.
a. Cangkang c. Bulu b. Sisik d. Rambut
Perhatikan gambar berikut!
14. Hewan di atas berkembang biak dengan cara ….
a. Melahirkan b. Bertelur c. Membelah diri d. Melahirkan dan bertelur
15. Berikut ini adalah hewan-hewan yang sangat membutuhkan air untuk
bertahan hidup adalah …. a. Lumba-lumba, kerbau, kelinci b. Lele, hiu, ular c. Cumi-cumi, udang, ikan paus d. Beruang, lele, sapi
16. Tumbuhan membutuhkan sinar matahari untuk ....
a. Kawin b. Berkembangbiak c. Fotosintesis d. Bergerak
17. Perhatikan gambar di bawah ini!
Setelah beberapa hari, tumbuhan pada pot akan tumbuh mengarah ke huruf…. a. A c. C b. B d. D
18. Perhatikan gambar di bawah ini!
Ciri-ciri makhluk hidup yang ditunjukkan oleh gambar di atas adalah …. a. Bergerak b. Peka terhadap rangsang c. Berpindah tempat d. Berkembang biak
19. Tumbuhan membutuhkan sinar matahari untuk ….
a. Kawin c. Fotosintesis b. Berkembangbiak d. Bergerak
20. Perhatikan gambar di bawah ini!
Tumbuhan di dalam pot 1, 2, 3, dan 4 mempunyai ukuran dan bentuk yang berbeda. Tumbuhan tersebut dapat dikatakan mengalami ....
a. Pembiakan c. Pertumbuhan b. Pergantian d. Penyebaran
KISI-KISI PENILAIAN SOAL
POST-TEST
Indikator Indikator Soal Nomor
Soal
Ranah Kognitif Kunci
Jawaban
Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4
Mengidentifikasi
ciri-ciri makhluk
hidup.
Menentukan
yang termasuk
makhluk hidup
1
A
3 Memahami ciri-
ciri makhluk
hidup
2
3
C
A
Mengidentifikas
i ciri-ciri
makhluk tak
hidup.
Menentukan
ciri-ciri
makhluk tak
hidup
4
A
1
Menggolongkan
tumbuhan
berdasarkan
bijinya.
Memahami
penggolongan
tanaman berbiji
5
6
C
D
2
Menggolongkan
tumbuhan
berdasarkan
akarnya.
Memahami
jenis-jenis akar
tanaman
7
A
2
Memahami
manfaat dari
akar tanaman
8
A
Menggolongkan
tumbuhan
Memahami
penggolongan
9
D
1
Indikator Indikator Soal Nomor
Soal
Ranah Kognitif Kunci
Jawaban
Jumlah
Soal
C1 C2 C3 C4
Berdasarkan
batangnya.
Tumbuhan
berdasarkan
batangnya
Menggolongkan
tumbuhan
berdasarkan
daunnya.
Memahami
penggolongan
tumbuhan
berdasarkan
daunnya
10
D
1
Menyebutkan
ciri-ciri
pertumbuhan
hewan.
Menyebutkan
ciri-ciri hewan
11
12
13
A
D
A
5
Memahami
proses
perkembangbia
kan pada hewan
14
15
B
C
Menyebutkan
ciri-ciri
pertumbuhan
tumbuhan.
Memahami
kebutuhan pada
tumbuhan
16
19
C
C
2
Memahami
proses
pertumbuhan
pada tumbuhan
17
C
1
Memahami ciri-
ciri
pertumbuhan
tumbuhan
18
20
A
C
2
Jumlah 20 20
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
PERTEMUAN 1
KELAS : 3
HARI/TANGGAL : ……………………………………………
NAMA KELOMPOK : ……………………………………………
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
1. ………………………………………………..
2. ……………………………………………….
3. ………………………………………………..
4. ………………………………………………..
SOAL
1. Tuliskan 3 ciri-ciri makhluk hidup.
1.
2.
3.
2. Tuliskan 3 ciri-ciri makhluk tidak hidup.
1.
2.
3.
3. Tuliskan 6 makluk hidup.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
4. Tuliskan 6 makluk tidak hidup.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
JAWABAN LKPD
PERTEMUAN PERTAMA
1. Ciri-ciri makhluk hidup 1) Bergerak 2) Berkembangbiak 3) Tumbuh
2. Cirri-ciri makhluk tak hidup 1) Tidak bergerak 2) Tidak tumbuh 3) Tidak berkembangbiak
3. 6 makhluk hidup antara lain: 1) Katak 2) Kuda 3) Sapi 4) Kucing 5) Tikus 6) Ayam
4. 6 makhluk tidak hidup antara lain: 1) Kursi 2) Meja 3) Pensil 4) Buku 5) Penggaris 6) Papan tulis
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
KELAS / SEMESTER : 3 / GANJIL
HARI/TANGGAL : ……………………………………………
PERTEMUAN : ……………………………………………
NAMA KELOMPOK : ……………………………………………
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
1. ………………………………………………..
2. ……………………………………………….
3. ………………………………………………..
4. ………………………………………………..
5. ………………………………………………..
SOAL
1. Tuliskan 3 ciri-ciri makhluk hidup.
4.
5.
6.
2. Tuliskan 3 ciri-ciri makhluk tidak hidup.
4.
5.
6.
3. Tuliskan nama bagian-bagian tumbuhan berikut ini.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
JAWABAN LKPD
PERTEMUAN KE DUA
1. Ciri-ciri makhluk hidup
4) Bergerak 5) Berkembangbiak 6) Tumbuh
2. Cirri-ciri makhluk tak hidup 4) Tidak bergerak 5) Tidak tumbuh 6) Tidak berkembangbiak
3.
1. Pucuk 2. Tangkai 3. Tangkai 4. Batang 5. Bunga 6. Buah 7. Akar
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
KELAS / SEMESTER : 3 / GANJIL
HARI/TANGGAL : ……………………………………………
PERTEMUAN : ……………………………………………
NAMA KELOMPOK : ……………………………………………
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
1. ………………………………………………..
2. ……………………………………………….
3. ………………………………………………..
4. ………………………………………………..
5. ………………………………………………..
SOAL
1. Tuliskan 4 hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur.
1.
2.
3.
4.
2. Tuliskan 4 hewan yang berkembangbiak dengan cara melahirkan.
1.
2.
3.
4.
3. Perhatikan gambar berikut dan golongkanlah berdasarkan tempat
tinggalnya dengan cara memberi tanda benar “√” pada kolom.
NO
Jenis Hewan
Tempat hidup
Air Darat Air dan darat
1.
(……………………….)
2.
(……………………)
3.
(…………………….)
4
(…………………….)
5.
(……………………)
JAWABAN LKPD
PERTEMUAN KETIGA
1. Hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur antara lain:
1) Bebek
2) Ayam
3) Burung
4) Cicak
2. Hewan yang berkembangbiak dengan cara melahirkan antara lain:
1) Sapi
2) Kuda
3) Kelinci
4) Kucing
3. NO
JenisHewan
Tempathidup
Air Darat Air dandarat
1.
(Beruang)
√
2.
(Kambing)
√
3.
(Katak)
√
4
(Ikan paus)
√
5.
(Kupu-kupu)
√
DAFTAR HADIR MURID KELAS III SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS
NO
NAMA MURID
L/P
PERTEMUAN KET
I II III IV V
1. M. YUSUF RAMADHAN
L
P R E T E S T
P O S T T E S T
s = sakit
a = alfa
i = izin
2. M. NUR ILHAM SYAWAL
L
3. M. NUR SYAWAL SAM
L
4. PUTRI ZAKIRAH
P
5. CACA ANNISA P
6. ST. KHAERANI IDRUS
P
7. NAILA NUR AFIKAH
P
8. NUR KHAIRA RUSDI
P
9. ST. MARYAM AQILA A
P
10. ARIFAH RAYYASSAH. A
P
11. A. INSYIRAH NUR
P
12. A. ZULFAH BASRI
P
13. NURUL INTAN KHAERUNNISA
P
14. KHAERUNNISA ALIMAH
P
15. FATMAH AZZAHRAH
P
HASIL PRETEST
Jumlah item soal : 20 butir
Skor maksimum : 15
Perhitungan Nilai :
Contoh :
Untuk data 1 (M. Yusuf Ramadhan)
Dan seterusnya.
Kriteria ketuntasan : Nilai ≥ 72, Tuntas ; Nilai <72, Tidak Tuntas
NO NAMA SKOR
TOTAL
NILAI KETERANGAN
1. M. YUSUF RAMADHAN
12 60 TIDAK TUNTAS
2. M. NUR ILHAM SYAWAL
16 80 TUNTAS
3. M. NUR SYAWAL SAM
15 55 TIDAK TUNTAS
4. PUTRI ZAKIRAH 11 55 TIDAK TUNTAS
5. CACA ANNISA 9 30 TIDAK TUNTAS
6. ST. KHAERANI IDRUS
10 50 TIDAK TUNTAS
7. NAILA NUR AFIKAH
9 30 TIDAK TUNTAS
8. NUR KHAIRA RUSDI
15 70 TIDAK TUNTAS
9. ST. MARYAM AQILA A
14 55 TIDAK TUNTAS
10. A. ISYIRAH NUR 11 55 TIDAK TUNTAS
NO NAMA SKOR TOTAL
NILAI KETERANGAN
11. B. ZULFAH BASRI 11 55 TIDAK TUNTAS
12. NURUL INTAN KHAERUNNISA
11 55 TIDAK TUNTAS
13. KHAERUNNISA ALIMAH
13 65 TIDAK TUNTAS
14. FATMAH AZZAHRAH
11 55 TIDAK TUNTAS
15. ALWIAH SELFIA UTAMI
12 60 TIDAK TUNTAS
HASIL POSTTEST
Jumlah item soal : 20 butir Skor maksimum : 15 Perhitungan Nilai :
Contoh : Untuk data 1 (M. Yusuf Ramadhan)
Dan seterusnya. Kriteria ketuntasan : Nilai ≥ 72, Tuntas ; Nilai <72, Tidak Tuntas NO NAMA SKOR
TOTAL
NILAI KETERANGAN
1. M. YUSUF
RAMADHAN
16 80 TUNTAS
2. M. NUR ILHAM
SYAWAL
18 90 TUNTAS
3. M. NUR
SYAWAL SAM
17 85 TUNTAS
4. PUTRI
ZAKIRAH
16 80 TUNTAS
5. CACA ANNISA 16 80 TUNTAS
6. ST. KHAERANI
IDRUS
15 75 TUNTAS
7. NAILA NUR
AFIKAH
15 75 TUNTAS
8. NUR KHAIRA
RUSDI
16 80 TUNTAS
9. ST. MARYAM
AQILA A
17 85 TUNTAS
10. B. INSYIRAH 15 75 TUNTAS
NO NAMA SKOR TOTAL
NILAI KETERANGAN
NUR 11. C. ZULFAH
BASRI 15 75 TUNTAS
12. NURUL INTAN KHAERUNNISA
16 80 TUNTAS
13. KHAERUNNISA ALIMAH
15 75 TUNTAS
14. FATMAH AZZAHRAH
17 85 TUNTAS
15. ALWIAH SELFIA UTAMI
15 75 TUNTAS
Analisis Skor Pretest dan Posttest
Teknik untuk menguji hasil tersebut yaitu dengan menggunakan teknik
analisis statistik (uji-t) analisis skor pretest dan posstest
NO NAMA X1
(PRETEST)
X2
(POSTTEST)
d =
X2-X1
d2
1. M. YUSUF
RAMADHAN
60 80 20 400
2. M. NUR ILHAM
SYAWAL
80 90 10 100
3. M. NUR SYAWAL
SAM
55 85 30 900
4. PUTRI ZAKIRAH 55 80 25 625
5. CACA ANNISA 30 80 50 2.500
6. ST. KHAERANI
IDRUS
50 75 25 625
7. NAILA NUR
AFIKAH
30 75 50 2.500
8. NUR KHAIRA
RUSDI
70 80 10 100
9. ST. MARYAM
AQILA A
55 85 30 900
10. C. INSYIRAH 55 75 20 400
11. D. ZULFAH
BASRI
55 75 20 400
12.
NURUL INTAN
KHAERUNNISA
55
80
25 625
NO NAMA XI
(PRETEST)
X2
(POSTTEST)
d =
X2-X1
d2
13. KHAERUNNISA
ALIMAH
55 75 20 400
14. FATMAH
AZZAHRAH
65 85 20 400
15. ALWIAH SELFIA
UTAMI
55 75 20 400
JUMLAH 825 1.195 375 11.275
Nilai Rata-rata Pretest
= ∑
Jadi, =
=
Nilai Rata-rata Posttest
= ∑
Jadi, =
=
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 1. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:
Md = ∑
Jadi, Md =
= 25
2. Mencari harga “ ∑ ” dengan menggunakan rumus:
∑ = ∑ ∑
Jadi,
∑ = 11.275
9.375
1.900
3. Mentukan harga t Hitung dengan menggunakan rumus:
t =
√∑
Jadi,
t =
√
t =
√
t =
√
t =
t =
t = 8,313
4. Menghitung nilai db, dengan persamaan: Untuk derajat kebebasan (db) = N-1 = 15-1
= 14
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS MURID DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA
VISUAL
NAMA SEKOLAH : SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS KELAS / SEMESTER : 3 / GANJIL POKOK BAHASAN : IPA PERTEMUAN : 1
NO
NAMA
ASPEK YANG DIAMATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. M. YUSUF RAMADHAN √ √ - √ - √ - - √
2. M. NUR ILHAM SYAWAL √ √ √ √ √ √ √ √ -
3. M. NUR SYAWAL SAM √ √ - √ - √ - √ √
4. PUTRI ZAKIRAH √ √ - √ - √ - - -
5. CACA ANNISA √ √ √ √ - √ √ - -
6. ST. KHAERANI IDRUS √ √ √ √ √ √ - - -
7. NAILA NUR AFIKAH √ √ - √ √ √ - √ -
8. NUR KHAIRA RUSDI √ √ √ √ √ √ √ - -
9. ST. MARYAM AQILA A √ √ √ √ - √ √ - -
10. D. INSYIRAH NUR √ √ √ √ - √ √ - -
11. E. ZULFAH BASRI √ √ √ √ √ √ - √ -
12. NURUL INTAN KHAERUNNISA
√ √ √ √ - √ - - -
13. KHAERUNNISA ALIMAH √ √ √ √ - √ √ √ -
14. FATMAH AZZAHRAH √ √ √ √ √ √ √ - -
15. ALWIAH SELFIA UTAMI √ √ √ √ - √ √ - -
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS MURID DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA
VISUAL
NAMA SEKOLAH : SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS KELAS / SEMESTER : 3 / GANJIL POKOK BAHASAN : IPA PERTEMUAN : 2
NO
NAMA
ASPEK YANG DIAMATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. M. YUSUF RAMADHAN √ √ - √ √ √ - - √
2. M. NUR ILHAM SYAWAL √ √ √ √ √ √ √ √ -
3. M. NUR SYAWAL SAM √ √ √ √ - √ - √ -
4. PUTRI ZAKIRAH √ √ √ √ - √ √ √ -
5. CACA ANNISA √ √ √ √ - √ - √ -
6. ST. KHAERANI IDRUS √ √ √ √ - √ √ √ -
7. NAILA NUR AFIKAH √ √ √ √ √ √ √ - -
8. NUR KHAIRA RUSDI √ √ √ √ √ √ √ √ -
9. ST. MARYAM AQILA A √ √ √ √ √ √ √ - -
10. A. INSYIRAH NUR √ √ √ √ √ √ √ √ -
11. A. ZULFAH BASRI √ √ √ √ - √ √ - -
12. NURUL INTAN KHAERUNNISA
√ √ √ √ - √ √ - -
13. KHAERUNNISA ALIMAH √ √ √ √ - √ √ - -
14. FATMAH AZZAHRAH √ √ √ √ - √ √ - -
15. ALWIAH SELFIA UTAMI √ √ √ √ - √ √ √ -
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS MURID DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA
VISUAL
NAMA SEKOLAH : SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS KELAS / SEMESTER : 3 / GANJIL POKOK BAHASAN : IPA PERTEMUAN : 3
NO
NAMA
ASPEK YANG DIAMATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. M. YUSUF RAMADHAN √ √ - √ - - - - √
2. M. NUR ILHAM SYAWAL √ √ √ √ √ √ √ √ -
3. M. NUR SYAWAL SAM √ √ - √ - √ - √ √
4. PUTRI ZAKIRAH √ √ √ √ √ √ √ √ -
5. CACA ANNISA √ √ √ √ - √ √ √ -
6. ST. KHAERANI IDRUS √ √ √ √ - √ √ √ -
7. NAILA NUR AFIKAH √ √ √ √ √ √ √ - -
8. NUR KHAIRA RUSDI √ √ √ √ √ √ √ √ -
9. ST. MARYAM AQILA A √ √ √ √ √ √ √ - -
10. A. INSYIRAH NUR √ √ √ √ √ √ √ √ -
11. A. ZULFAH BASRI √ √ √ √ - √ √ √ -
12. NURUL INTAN KHAERUNNISA
√ √ √ √ √ √ √ - -
13. KHAERUNNISA ALIMAH √ √ √ √ - √ √ √ -
14. FATMAH AZZAHRAH √ √ √ √ - √ √ √ -
15. ALWIAH SELFIA UTAMI √ √ √ √ √ √ √ - -
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS MURID DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA
VISUAL
NAMA SEKOLAH : SD MUHAMMADIYAH PERUMNAS KELAS / SEMESTER : 3 / GANJIL POKOK BAHASAN : IPA A. TUJUAN LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SIWA
1. Untuk mengetahui dan memperoleh data berapa banyak murid di suatu
kelas yang aktif belajar.
2. Untuk mengetahui bagaimana kualitas aktivitas belajar murid.
B. ASPEK YANG DIAMATI NO ASPEK YANG
DIAMATI PERTE-MUAN
1
PERTE-MUAN
2
PERTE-MUAN
3
RATA-RATA
PERSEN-TASE (%)
1. Murid hadir tepat waktu pada saat pembelajaran.
15 15 15 15 1%.
2.
Murid mendengarkan penjelasan guru secara seksama pada saat guru sedang menerangkan pembelajaran yang berlangsung.
15 15 15 15 1%
3. Murid mencatat bagian penting yang diberikan oleh guru.
11 13 15 13 86,66%
4. Murid memperhatikan penayangan gambar secara seksama.
15 15 15 15 1%
5. Murid mengajukan pertayaan terhadap materi yang diperoleh
6 6 7 6,33 42,2%
NO ASPEK YANG DIAMATI
PERTE-MUAN
1
PERTE-MUAN
2
PERTE-MUAN
3
RATA-RATA
PERSENT-ASE (%)
6. Murid mampu bekerja sama dengan teman kelompoknya masing- masing.
15 14 15 14,66 97,73%
7. Murid mampu menjawab pertanyaan di depan teman-temannya.
8 12 13 11 73,33
8. Murid mampu menyimpulkan materi yang diajarkan.
5 8 10 7,66 51%
9. Murid melakukan aktivitas yang tidak relavan seperti: Ribut , menyontek, mengganggu teman dan tidak tenang di tempat duduk.
2 1 2 1,66 11,06%
a. Mencari Rata-rata Setiap Aspek
Rata-rata =
Contoh:
Aspek 1
Pertemuan 1 = 15
Pertemuan 2 = 15
Pertemuan 3 = 15
Maka, rata-ratanya adalah:
Rata-rata =
b. Mencari Persentase (%) Nilai Rata-Rata
=
x 100%
Contoh: Aspek 1 Diketahui rata-rata = 15 Maka,
=
x 100%
= 1%
DOKUMENTASI
SD Muhammadiyah Perumnas
Observasi awal
Gambar 1. Pemberian pretest
Gambar 2. Siswa mengerjakan soal pretest
Gambar 3. Kegiatan pembelajaran pertemuan 1
Gambar 4. Kegiatan pembelajaran pertemuan 2
Gambar 5. Kegiatan pembelajaran pertemuan 3
Gambar 6. Proses pengerjaan soal oleh murid
Gambar 7. Proses pengerjaan soal oleh murid
RIWAYAT HIDUP
IRMA SARI Dilahirkan di Balocci Kecamatan
Balocci Kabupaten Pangkep pada tanggal 28 Mei
1997. Penulis merupakan anak pertama dari tiga
bersaudara dari pasangan ayahanda Hamka dengan
ibunda Nur Lia.Pendidikan formal dimulai dari TK
PERTIWI pada tahun 2002 dan melanjutkan
pendidikan sekolah dasar pada tahun 2003 di SD
Negeri 5 Padangtangalau Kecamatan Balocci dan
tamat pada tahun 2009. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan
SMP di SMP Negeri 2 Balocci Kecamatan Balocci dan tamat pada tahun 2012
kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke SMA di SMA Negeri 1 Pangkajene
dan tamat pada tahun 2015. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan
pendidikan pada program strata satu (S1) program studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Berkat rahmat Tuhan yang Maha kuasa dan iringan doa dari orang tua,suami,
saudara, kerabat dekat, serta rekan-rekan seperjuangan di bangku kuliah, terutama
mahasiswa serta dosen jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, perjuangan
panjang penulis dalam mengikuti perguruan tinggi dapat berhasil dengan
tersusunnya skripsi yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Saintifik
Berbantuan Media Visual Terhadap Hasil Belajar IPA Konsep Ciri-Ciri dan
Kebutuhan Makhluk Hidup pada Murid Kelas III di SD Muhammadiyah
Perumnas Kecamatan Rappocini Kota Makassar”